Surat 3 Yohanes (Bagian 99)
Sunday, June 11, 2017
Prakata Dasar ibadah adalah kemurahan. Kemurahan Allah adalah kekayaan dalam wujud Kurban Kristus. Sementara kemurahan Allah diberlakukan kepada kita dalam Firman Allah, Roh Allah, dan Kasih Allah, setiap pribadi yang menerima kemurahan itu pasti tahu rancangan Allah. Kemurahan Tuhan sudah menebus tubuh jiwa roh kita, maka seharusnya kita membawa tubuh jiwa roh ini ke dalam ibadah. Kepada tubuh jiwa roh yang sudah ditebus, Tuhan tetap mencurahkan kemurahan-Nya, dalam bentuk Iman, Harap, dan Kasih. Beribadah dalam Iman, membawa kita mendengar dengan benar dan percaya kepada setiap perkataan FirmanNya. Beribadah dalam Harap, membuat kita mampu mempercayakan seluruh hidup ini kepada Allah. Dan beribadah di dalam Kasih, membuat kita dimampukan untuk melakukan Firman Allah (menyembah). Itulah persembahan yang seharusnya kita bawa ke dalam setiap ibadah. Jika hal itu kita bawa dalam setiap ibadah, maka Tuhan akan mengerjakan keubahan (Rom. 12:1-2). Ibadah yang berhasil adalah ibadah yang menghasilkan keubahan menjadi semakin serupa dengan Anak-Nya, dan tidak menjadi serupa dengan dunia. Bagi kehidupan yang diubahkan, ibadah akan semakin giat, pelayanan semakin berkobar, dan hidup bersuasana Eden. Dasar ibadah yang benar pasti menghasilkan keubahan menjadi semakin serupa dengan Kristus, sebab di dalam ibadah, Tuhan sedang mentransfer tabiat-Nya kepada kita. Kehidupan semacam ini bisa membuktikan atau memberikan kesaksian dalam bentuk perbuatan yang baik, berkenan, dan sesuai kehendak Tuhan (Rom. 12:2). Efe. 5:17-18 – diubah = mengerti kehendak Tuhan = tidak bodoh, melainkan penuh dengan Roh Kudus, yang memampukan kita untuk mengerti dan melakukan kehendak Tuhan. kehidupan yang diubah = manusia baru, kehidupan yang akan menerima langit baru dan bumi baru. 3 Yoh. 1:13-15 1:13 Banyak hal yang harus kutuliskan kepadamu, tetapi aku tidak mau menulis kepadamu dengan tinta dan pena. 1:14 Aku harap segera berjumpa dengan engkau dan berbicara berhadapan muka. 1:15 Damai sejahtera menyertai engkau! Salam dari sahabat-sahabatmu. Sampaikanlah salamku kepada sahabat-sahabat satu per satu.
-
▫
▫
▫
Berita Mempelai tidak bisa lepas dari terang Tabernakel. Berita Mempelai harus ditampilkan dalam terang Tabernakel. Mengapa demikian? Sebab dua perkara inilah yang Tuhan berikan kepada Musa di atas gunung Allah. Di atas gunung Allah (Sinai), Allah memberikan dua loh batu yang isinya adalah ‘Kasih’ (Kel. 24:12). Kasih menunjuk kepada ‘Mempelai’. Di atas gunung Allah, Allah juga memperlihatkan Kerajaan Surga, dan selanjutnya Allah memerintahkan Musa untuk membangun ‘Tabernakel’ (Kel. 25:8-9, perhatikan kalimat ‘Kutunjukkan kepadamu’). Secara jasmani, baik ‘loh batu dan Tabernakel’ memang sudah tidak ada lagi, tetapi bagi kita sekarang wujud dari ‘loh batu’ dan ‘Tabernakel’ adalah pengajaran, itulah pengajaran Mempelai (Kasih – Loh Batu) dalam terang Tabernakel (Kel. 24:12 … yang telah Kutuliskan untuk diajarkan kepada mereka.)
1
-
Sebagai orang-orang ketebusan-Nya, kita sebagai gereja Tuhan dihadapkan dengan suatu ‘hari pertemuan’ yang sifatnya segera. Hari pertemuan itu menunjuk hari kedatangan Tuhan yang sifatnya seperti ‘pencuri’ pada waktu ‘malam’ (1 Tes. 5:2). Waktu ‘malam’ menunjuk kepada akhir zaman, di mana ada satu penyakit yang melanda anak-anak Tuhan, yaitu ‘mengantuk lalu tertidur’. Untuk bisa membangunkan gereja yang sedang tertidur lelap, yang dibutuhkan hanya satu berita, yaitu ‘Berita Mempelai’. Berita Mempelai adalah berita yang menampilkan Yesus Kristus dalam kemuliaan, di mana DIA tampil sebagai Raja, Mempelai, dan Imam Besar. Berita Mempelai adalah berita yang berkuasa untuk menampilkan gereja Tuhan sebagai raja-raja, imam-imam, dan Mempelai Wanita Kristus.
Page
-
▫
Berita Mempelai dalam terang Tabernakel inilah yang membuat gereja Tuhan berjaga, bahkan dalam keadaan berjaga, gereja Tuhan dihias (diubah dan dibentuk) oleh Allah, supaya dengan demikian penampilan gereja Tuhan sepadan dengan Mempelai Pria Surga.
Wah. 16:15 16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya." 16:15 Remember that Christ says, "When I come, it will surprise you like a thief! But God will bless you, if you are awake and ready. Then you won't have to walk around naked and be ashamed." (CEV)
-
Perhatikan dua perkara yang sangat penting sehubungan dengan hari kedatangan Yesus Kristus, yaitu: berjaga-jaga dan memperhatikan pakaian! Dua perkara ini tidak bisa lepas dari Firman Allah yang dinyatakan oleh Roh Allah.
Berjaga-jaga ▫ Dalam hal berjaga, Firman Allah yang dinyatakan oleh Roh Allah sangat memegang peranan. Dalam perumpamaan gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh, yang membuat gadis-gadis ini kembali terjaga adalah ‘berita Mempelai’. Dalam Mat. 25:6 disebutkan Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! (CEV, someone shouted)
▪
▪
▪
Dalam kata ‘berjaga’ terkandung pengertian ‘keubahan’. Perhatikan apa yang tertulis dalam surat Fil. 3:2021, sementara dalam ‘pernantian atau berjaga’, Tuhan mengerjakan keubahan demi keubahan pada segala sesuatu yang fana yang ada pada kehidupan kita, sampai kita menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia. Itu sebabnya, tidak heran jika berita Mempelai dalam terang Tabernakel hanya mengarahkan pandangan kepada satu pribadi, yaitu Kristus Mempelai, sebab saat gereja Tuhan memandang penampilan Kristus, di sana terjadi keubahan yang dikerjakan oleh Firman Allah. Berita Mempelai dalam terang Tabernakel adalah berita yang mempersiapkan atau mengerjakan keubahankeubahan pada gereja Tuhan, supaya pada saatnya gereja Tuhan ‘layak’ untuk menyongsong kedatangan Yesus Kristus kembali sebagai Raja, Mempelai Pria, dan Imam Besar.
Memperhatikan pakaian ▫ Dalam ‘perumpamaan tentang perjamuan kawin’ yang tertulis dalam Mat. 22, saat raja masuk di ruangan pesta untuk bertemu dengan tamu-tamu, yang diperhatikan raja adalah pakaian (ayat 11). Supaya kita layak dalam pesta itu, kita harus berpakaian pesta. ▫ Pakaian pesta yang dikenakan untuk bisa masuk pada pesta itu adalah pakaian yang merupakan karunia Allah, itulah pakaian yang terbuat dari kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih. Pakaian Kemuliaan! ▫ Pakaian semacam ini pernah Tuhan perlihatkan pada Petrus, Yakobus, dan Yohanes, saat Yesus berdoa di atas bukit dan bertemu dengan Musa dan Elia. Pakaian yang dihasilkan oleh karena doa penyembahan. Doa penyembahan yang membuahkan keubahan. ▫ Itu sebabnya, perhatikan pakaian yang sudah kita terima melalui Kurban Kristus di atas kayu salib. Pakaian berbicara tentang perbuatan (Wah. 19:8). Dengan apa kita harus memperhatikan pakaian atau perbuatanperbuatan kita? Dengan setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. ▫ Perhatikan apa yang tertulis dalam Yoh. 15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Dan Yoh. 17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Hanya Firman Allah yang berkuasa untuk menjaga kesucian pakaian – perbuatan kita.
2
▫
Tidak disebutkan siapa ‘orang berseru’ ini, tetapi kita tahu bahwa kata ‘someone’ menunjuk kepada oknum Allah, yaitu ‘Roh Kudus’, yang mempunyai tugas untuk menyuarakan atau meneriakkan setiap pengajaran dan peringatan sesuai dengan perkataan Yesus Kristus. Berita Mempelai yang dinyatakan oleh Roh Allah inilah yang membuat gereja Tuhan berjaga-jaga. Pada saat berjaga, pandangan gereja Tuhan hanya diarahkan kepada satu pribadi, yaitu Kristus Mempelai Pria Surga.
Page
▫
Kembali ke: 3 Yoh. 1:13-15 ▫ Perhatikan kembali apa yang dirindukan oleh rasul Yohanes, itulah ‘hari perjumpaan’. Sehubungan dengan hal itu, perhatikan penampilan Firman Allah dan Roh Allah, sebab ‘hari perjumpaan’ itu menunjuk kepada Perjamuan Malam Pesta Nikah Anak Domba Allah, di mana pengantin-Nya telah siap sedia (Wah. 19:7). ▫ Perkataan ‘pengantin-Nya telah siap sedia’ berarti pengantin-Nya sudah menjadi serupa dengan DIA. Jika sekarang kita sudah menjadi orang yang dipanggil dan dipilih oleh Tuhan, kita harus mengerti rencana Tuhan dalam panggilan dan pilihan-Nya. ▫ Jika kita tidak mengerti rencana Tuhan, yang ditakutkan adalah kita akan membuat rencana sendiri yang berakhir pada kebinasaan. Orang yang dipanggil dan dipilih, dia mengerti (taat dan tunduk) dengan benar apa yang menjadi rencana Allah atas panggilan dan pilihan-Nya. Rom. 8:28-29
Rencana Allah dalam panggilan dan pilihan-Nya
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 8:29 Wong sing wis dipilih déning Gusti Allah, kuwi uga wis disengker, supaya dadia padha kaya Putrané, yakuwi Gusti Yésus Kristus, supaya Sang Putra mau dadia pembarep ing antarané sedulur akèh.
-
-
Sejak kita dipanggil dan dipilih, Allah mempunyai rencana dan ketetapan atas kehidupan kita, yaitu untuk dijadikan serupa dengan gambaran Anak-Nya. Sebagai orang yang dipanggil dan dipilih, kita harus tahu rencana dan ketetapan Allah atas kehidupan kita. Supaya orang-orang pilihan-Nya menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, apa yang dikerjakan oleh Allah? Perhatikan apa yang tertulis dalam Bahasa Jawa Wong sing wis dipilih déning Gusti Allah, kuwi uga wis disengker, supaya dadia padha kaya Putrané,
-
-
-
▫
Sebagai orang-orang pilihan Allah, kita harus mau ‘disengker’ (disendirikan, dipisahkan, diasingkan). Tuhan ‘mengasingkan’ atau ‘menyendirikan’ orang-orang yang dipilih untuk kemudian dibentuk dan menerima ‘gambar Allah’ yang sudah hilang, Ingat: Manusia diciptakan menurut Gambar Allah, tetapi gambar itu telah rusak. Sekarang, melalui FirmanNya, Allah menyatakan panggilan-Nya dan pilihan-Nya. Di dalam panggilan dan pilihan Allah, ada rencana, yaitu supaya kita dijadikan ‘serupa’ dengan gambar-Nya. Gambar ini tidak bisa kita beli dan tidak ada seorang pun yang mampu beli. Tuhan memanggil dan memilih kita untuk memberi Gambar-Nya. Tuhan memanggil kita supaya kita terlebih dahulu ‘melihat’ Gambar Wujud-Nya, supaya di dalam Gambar Allah ini kita diubahkan dan dijadikan serupa dengan Gambar Anak-Nya. Jadi, saat kita sedang melihat atau menikmati Gambar Allah melalui Firman Allah, sebenarnya kita sedang mengalami proses pembaharuan, dari kemuliaan kepada kemuliaan yang lebih besar untuk kemudian dilahirkan menjadi Manusia Baru sesuai dengan Gambar Allah.
2 Kor. 3:17-18
-
-
Perhatikan: ayat 17 berbicara tentang Roh Allah, ayat 18 berbicara tentang ‘kemuliaan Tuhan’ atau ‘gambar Allah’ (Firman Allah). Roh Kudus terlebih dahulu mengerjakan pembebasan, sebab jika kita mengalami kebebasan (terlepas dari ikatan), maka kita bisa memandang kemuliaan Tuhan. Kata ‘mencerminkan’ = memandang, kita memandang kemuliaan Tuhan dengan tidak terselubung. Saat kita ‘memandang’ gambar-Nya (di dalam kebenaran Firman-Nya), saat itu keubahan sedang terjadi dan keubahankeubahan ini akan semakin meningkat (menjadi serupa). Dari kemulian kepada kemuliaan yang lebih besar. Perkataan ‘semakin besar’ berarti dimulai dari Gambar Allah, menjadi suatu wujud yang hidup yang dibaharui dari sehari ke sehari, sampai saatnya tidak ada lagi yang dibaharui dan kita menjadi serupa dengan DIA.
Page
-
3
3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. 3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Sekarang kita lihat wujud dari Gambar Allah 2 Kor. 4:4
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
-
-
-
-
▫
▫
Inilah yang sekarang Tuhan sediakan bagi gereja-Nya, yaitu: Injil tentang kemuliaan Kristus. Injil Kemuliaan Kristus adalah gambar Allah. Jadi, bagi orang yang dipanggil sesuai dengan rencana Allah di mana mereka mau dibawa untuk dijadikan menjadi serupa dengan gambar-Nya, Allah menyediakan ‘Injil kemuliaan-Nya’. Mengapa? Sebab Injil Kemuliaan adalah gambar wujud Allah. Di dalam Injil Kemuliaan ini kita bisa melihat wujud Allah yang sebenarnya. Dan saat kita menikmati atau memandang Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambar Allah, kita sedang mengalami suatu proses keubahan dari kemuliaan kepada kemuliaan yang lebih besar. Injil Kemuliaan berbicara tentang Firman Pengajaran (berita Mempelai dalam terang Tabernakel), di mana Firman ditampilkan dalam wujud yang sebenarnya, untuk mengadakan penyucian sampai kepada kesempurnaan. Orang yang bertahan atau tekun dalam Injil Kemuliaan inilah orang-orang yang dipilih. Dipilih = disucikan dalam Injil Kemuliaan Kristus, untuk kemudian disempurnakan. Tetapi sayang, banyak orang yang tidak bisa menikmati Injil Kemuliaan. Mengapa? Sebab mereka buta. Dibutakan oleh ilah zaman ini, itulah kekerasan hati atau kebenaran diri sendiri. Jika hati sudah keras bagaikan orang buta, maka seterang apapun sinar, tidak akan ada gunanya. Mereka tetap berada di dalam kegelapan dan jatuh binasa ke dalam jurang yang tidak terduga dalamnya (baca ayat 3). Kekerasan hati membuat berpisahnya Kepala dari Tubuh (cerai). Jika Firman sudah dibaca, sudah diterangkan, bahkan diterangkan dengan urapan Roh Kudus, tetapi juga tidak dimengerti, keadaan semacam ini sangatsangat dan sangat berbahaya, sebab hatinya sudah dikeraskan – dibutakan. Tinggal tunggu kemurahan Tuhan saja! Baca 2 Kor. 3:14 (ej. Lama dan KJV), Tumpul = dikeraskan = dibutakan. Jika Tuhan sudah mengeraskan hati seseorang, maka dia tidak bisa mendengar atau mengerti Firman, seperti Firaun (Kel. 9:12). Sehingga kehidupannya tidah bisa bertobat, tidak bisa diubah, dan hanya untuk dibinasakan.
Akibat mengeraskan hati Yes. 29:10-11 29:10 Sebab TUHAN telah membuat kamu tidur nyenyak; matamu -- yakni para nabi -- telah dipejamkan-Nya dan mukamu -- yaitu para pelihat - telah ditudungi-Nya. 29:10 Kowé digawé ngantuk déning Allah, kowé banjur bakal rubuh lan turu kepati. Nabi-nabi kuwi mesthiné dadi mripaté umat, nanging wis digawé merem déning Allah.
-
-
4
-
Inilah yang Tuhan kerjakan kepada orang yang tetap mengeraskan hati. Secara jasmani, orang yang mengantuk dan bahkan tertidur saat mendengar Firman Allah, itu bukan mengantuk biasa, tetapi karena kekerasan hati. Demikian juga secara rohani, jika kita sebagai hamba Tuhan tetap mengeraskan hati, maka kita akan dibuat mengantuk, jatuh, dan tertidur oleh Allah, sehingga tidak bisa melihat rahasia Firman Allah. Jika Allah sudah berbuat demikian, siapa yang bisa melawan? Jika keadaannya sudah demikian, bagaimana? Tuhan membuat semuanya menjadi ngantuk dan tidur seperti orang mati. Itu sebabnya, kita periksa bagaimana sikap kita di hari-hari ini saat membaca dan mendengar Firman Allah. Jika seseorang sudah ngantuk, rubuh, dan tertidur seperti orang mati, saat ada bencana pasti dia yang menjadi korban. Dan jika sampai Mempelai Pria itu datang, dia juga tidak akan bangun sehingga tertinggal. Nabi adalah orang yang menerima penglihatan atau menerima berita Firman dari Allah untuk disampaikan kepada Umat. Tetapi jika nabi itu buta, tidak menerima berita Firman dari Tuhan, lalu apa yang akan disampaikan? Yang disampaikan pasti ramalan-ramalan dusta yang menyesatkan (Rat. 2:9,14). Oleh kekerasan hatinya, Allah membuat mereka ngantuk – tidur dan buta. Page
-
29:11 Arti setiap penglihatan akan tersembunyi bagimu, seperti buku yang disegel. Jika buku itu dibawa kepada seorang yang dapat membaca supaya ia membacakannya bagimu, ia akan berkata bahwa ia tidak bisa, karena buku itu disegel. 29:12 Jika dibawa kepada orang yang buta huruf, ia akan menjawab bahwa ia tidak bisa membaca. (BIS) 29:11 Dadi kowé ora ngerti tegesé wahyu sing diwangsitaké marang nabi, sebab kaaling-alingan, presasat kitab sing ditutup lan disègel. Yèn kitab mau kokkon macakaké wong liya, wong mau muni, 'Aku ora bisa maca, sebab Kitab iki disègel.'
-
-
-
-
▫
▫
▫
Jika nabi sudah buta dan tidak mendapat pewahyuan, bagaimana dengan nasib jemaatnya? Jemaat pasti juga buta, sebab nabi adalah ‘mata’ dari sidang jemaat (ayat 10, Bhs. Jawa). Jika nabi itu buta dan menuntun orang buta, ke mana arahnya? Lubang yang dalam. Sudah buta, tidak bisa baca pula, celaka! Jika nabi sudah buta dan tidak bisa baca tetapi dipaksa untuk baca, pasti bacanya kacau balau (contoh: JAGO dibaca PITEK, ngaco). Kembali saya ingatkan: periksa sikap kita terhadap Firman Allah. Jika Tuhan perintahkan untuk baca Firman Allah, kita tidak mau baca, kita malah baca yang lain bahkan bisa berlama-lama. Kalau sudah di rumah, Alkitab ini seringkali tidak dibuka, seakan-akan tertutup dan sangat berat untuk dibuka. Sudah baca tetapi tidak mengerti, seakan-akan Firman Allah termeterai atau tertutup, sehingga kita tidak bisa meilihat kemuliaan Allah. Apalagi sudah diterangkan, masih juga tidak mengerti. Jika kita dalam keadaan seperti ini, benar-benar berbahaya!!!!!!!! Di sini perlunya kita berada pada suatu ibadah di mana pada ibadah itu ada pewahyuan. Ada gambar wujud Allah yang ditampilkan dengan benar, supaya kita semua bisa memandang wujud gambar Kristus, dan di sana Tuhan kerjakan keubahan demi keubahan sampai menjadi serupa dengan gambar Anak-Nya. Tetapi jika dalam ibadah itu nabinya buta atau tidak bisa baca, betapa menderitanya ibadah itu. Ibadah yang merupakan kumpulan dari orang-orang buta dan orang-orang menderita, yang hanya berakhir pada lubang yang tak terduga dalamnya. Coba perhatikan bagaimana Tuhan memandang ibadah semacam ini.
29:13 Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan, 29:13 Gusti Allah ngandika, "Bangsa iki rumangsané nyembah Aku, nanging mung lelamisan. Atiné ngedohi Aku. Pangibadahé ora liya mung isi prenatan lan adat tata-cara gawéané manungsa, sing diapalaké.
-
Catatan: - Saat kita membaca dan mendengar Firman Allah, tanpa kita sadari kuasa keubahan sedang bekerja dan kita mengerti keubahan lebih dalam. Jika kita percaya, keubahan akan lebih dikerjakan. Dan jika kita praktekkan, maka kita akan tampil bersama Kristus, sebab DIA ada di dalam diri kita. - Gambar ini juga bisa dilihat oleh orang lain. Orang luar tidak tahu tentang Kitab Yesaya dan lain-lain, tetapi melalui Kristus yang ada di dalam kita, mereka bisa melihat. Dari perkataan, perbuatan, pikiran, perasaan, sikap, dan tabiat, mereka bisa melihat Kristus, sebab gambar Allah sudah menjadi bagian kita. Kita sudah dibaharui, siapa yang ada di dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru. - Gambar Allah adalah INJIL KEMULIAAN ALLAH, itulah Firman Pengajaran dalam urapan Roh Kudus. Itu sebabnya, jika kita ingin menjadi Manusia Baru, maka kita harus berada di dalam LOGOS, itulah Firman Penyucian.
5
-
Jika di dalam ibadah tidak ada ‘pewahyuan’, atau wujud gambar Allah yang adalah Injil Kemuliaan tidak ditampilkan, inilah ibadah orang-orang ‘lamis’. Ibadah dari orang-orang yang ‘menjauh’ dari Allah. Mereka ‘merasa’ menyembah Tuhan, tetapi sejatinya sedang menjauh dari Allah. Menjauh artinya bergeser atau berpindah (removed), atau berbalik meninggalkan Tuhan. Itu adalah ibadahnya orang murtad. Jika hati sudah menjauh, bagaimana bisa diubah? Jika hati tidak diubah, berarti wajah tidak diubah. Dengan kata lain, gagal menjadi ‘serupa’ dengan gambaran Anak-Nya. Dengan demikian, bisa dipastikan tidak akan pernah terjadi suatu keubahan menjadi ‘manusia baru’. Mengapa? Sebab keubahan hanya terjadi jika kita ‘memandang’ wujud gambar Allah yang benar, itulah Injil tentang kemuliaan Kristus.
Page
-
Kembali ke: Roma Rom. 8:30 8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkanNya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. 8:30 Dan orang-orang yang ditetapkan-Nya terdahulu, mereka itulah juga dipanggil-Nya, dan orang-orang yang dipanggil-Nya itu, mereka itulah juga dibenarkan-Nya, dan orang-orang, yang dibenarkan-Nya itu, mereka itulah juga dipermuliakan-Nya. (Ejaan lama) 8:30 Mulané wong sing wis padha disengker kuwi uga sing padha ditimbali, lan sing padha ditimbali kuwi sing ditunggilaké, karo sarirané. Lan wong sing padha ditunggilaké kuwi sing padha diparingi panduman kamulyané Sang Rama.
-
-
-
Dibenarkan = direparasi, dibenahi, dibetulkan, oleh Firman. Awalnya kita ini rusak, bahkan dikatakan mati. Tetapi di dalam Firman Penyucian, pikiran – perasaan – tabiat – perbuatan – perkataan kita dibenahi oleh Firman. Telinga – lidah – mata – hidung – peraba yang rusak, dibenahi dalam penyatuan di dalam Firman (ditunggilake) supaya menjadi wujud seperti Gambar Allah dan dipermuliakan. Inilah Manusia Baru yang nanti menerima kemuliaan dari Bapa. Itu sebabnya, kita harus sadar bahwa sebagai orang yang dipanggil dan dipilih, kita harus mau dibenarkan oleh Allah di dalam Firman-Nya. Saat kita dibenarkan – direparasi, sebenarnya saat itu kita sedang dipersatukan dengan DIA, atau dengan kata lain kita dibawa kepada keserupaan dengan DIA.
Benih Firman 1 Pet. 1:23 1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal. 1:23 Sebab melalui sabda Allah yang hidup dan yang abadi itu, kalian sudah dijadikan manusia baru yang bukannya lahir dari manusia, melainkan dari Bapa yang abadi.
-
-
Inilah Benih yang bisa melahirkan kita menjadi Manusia Baru, yaitu ‘logos’. Hanya Firman yang merupakan ‘sabda Allah’ (Firman yang dikeluarkan oleh Allah, itulah Firman di dalam Roh) itulah yang mampu melahirkan kita menjadi Manusia Baru. Jadi, tidak ada pilihan bagi kita kecuali kita harus berada di dalam Firman Pengajaran. Di sana Allah mengerjakan penyucian-penyucian, keubahan-keubahan di dalam hidup kita, supaya kita bisa ditampilkan sebagai manusia baru, yaitu manusia yang serupa dengan gambar-Nya.
1:24 Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
-
Inilah manusia lama yang gampang kering dan gugur. Terkena sedikit ‘panasnya’ Firman, sudah tersinggung dan layu. Padahal kita butuh panasnya Firman. Bagaikan semua mahluk hidup butuh panasnya matahari. Jika ada panas, ada ujian yang sesuai dengan kehendak Allah, bukan supaya kita jatuh, tetapi hal itu yang mempercepat proses untuk lahir menjadi Manusia Baru. Tidak gampang gugur – layu, tetapi bertahan dalam segala hal.
1:25 tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.
-
Inilah Manusia Baru yang adalah Gambar Allah. Dia hidup untuk selama-lamanya dan menjadi serupa dengan wujud gambar Anak-Nya. Manusia baru mempunyai kualitas seperti Firman Allah, tetap untuk selamalamanya.
1 Pet. 2:1-3
Inilah gambar pertama atau gambar yang paling sederhana yang kita terima sebagai manusia baru. Gambar manusia ilahi adalah membuang segala kejahatan, segala tipu muslihat, segala kemunafikan, segala dengki, dan segala fitnah. Manusia baru bebas dari lima perkara di atas.
Page
-
6
2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. 2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, 2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
-
Manusia Baru = Manusia yang benar-benar baru dilahirkan oleh Firman. Jika kita benar-benar dilahirkan dari Firman, maka kita akan tinggal di dalam Kemah bersama dengan orang tua kita (itulah Firman), dan menikmati curahan Susu ‘Firman’ yang murni. Dengan demikian, kita akan terbebas dari ‘kontaminasi’, dosa tidak akan menembus, dan kita akan menjadi manusia sesungguhnya.
▫
Secara jasmani, apa yang yang terkandung dalam dunia ini sudah terkontaminasi. Apa saja yang baru lahir kelihatannya lucu (termasuk penjahat, teroris, atau anak binatang buas apapun), tetapi jika dia tidak cepat dibawa dan berada di dalam Kemah Allah, dosa akan bisa masuk (hal ini juga peringatan bagi guru-guru Sekolah Minggu). Jika kita mau jeli, sebenarnya sejak saat ada dalam kandungan, Tuhan sudah berhubungan dengan anak itu, dan bahkan sejak umur 8 hari (Luk. 2:21), Yesus sudah dibawa ke Rumah Allah. Itu sebabnya, bawa anak-anak ke dalam Rumah Allah sedini mungkin, biar semua inderanya sudah mulai dikuasai oleh Firman. Jika tidak, bahaya. Dimulai dari lucu, jadi nakal, dari nakal menjadi kurang ajar, dan jahat. Hal ini adalah perkembangan dari ‘kontaminasi dosa’. Mengapa? Sebab tidak cepat dibawa masuk ke dalam naungan Allah. Dalam ayat di atas disebutkan, jika bayi itu baru lahir, cepat bawa kepada Tuhan dan lekatkan di sana. Demikian juga kita, jika kita merasa menjadi Manusia Baru, cepat-cepat lekatkan diri ini kepada Firman, untuk menerima susu ‘Firman’ yang murni, supaya kita bisa bertumbuh dan selamat. Itu sebabnya perhatikan makanan kita, yaitu susu ‘Firman’ murni. Susu Murni adalah HAK dari bayi yang baru lahir.
▫
▫ ▫
▫
2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. 2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
7
-
Inilah yang harus kita kerjakan: datang dan melekat pada ‘batu yang hidup’. Di sana kita akan diproses menjadi ‘batu hidup’ (sepadan-serupa). Kita diubah menjadi batu hidup yang dipergunakan sebagai bahan dan dipakai untuk pembangunan suatu Rumah Rohani, yang disebut raja-raja dan imam-imam yang mempersembahkan persembahan rohani dan berkenan kepada Bapa. Inilah manusia rohani, Yerusalem Baru yang turun dari Surga. Dia berasal dari benih ilahi, bukan dari daging, sebab di dalam Yerusalem Baru tidak ada benih daging, yang ada adalah hanya benih ilahi, yaitu manusia yang lahir dari benih Roh Allah – Firman Allah – Kasih Allah.
Page
-