Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79)
Wednesday, October 21, 2015
Prolog Kita sudah mendengar tentang kehidupan Kristus di dalam keadaan manusia daging, tetapi daging yang tidak berdosa, sementara kita adalah manusia yang berdosa. Jika Yesus lahir menjadi manusia, tujuannya adalah untuk mengangkat manusia menjadi sama dengan DIA, bahkan dipersekutukan dengan DIA di dalam kemuliaan-Nya. Hal ini merupakan suatu mujizat. Ada banyak mujizat yang sudah dikerjakan oleh Tuhan Yesus Kristus sementara ada di dunia. Dalam Injil Yohanes ada 8 mujizat yang ditulis, tujuannya supaya kita percaya bahwa DIA adalah Mesias dan Anak Allah. Kemudian Surat 1 Yohanes ditulis, tujuannya supaya orang percaya tahu, bahwa orang percaya memiliki hidup yang kekal. Surat 2 Yohanes ditulis supaya kita mengenal kebenaran. Kebenaran yang ada pada Allah adalah kebenaran di dalam Kasih (ayat 1-3). Surat 3 Yohanes ditulis dengan tujuan supaya kita sebagai orang percaya tidak meniru yang jahat, melainkan yang baik. Ini adalah jalan kehidupan orang benar, meniru yang baik, itulah pribadi Tuhan Yesus Kristus (ayat 11). Semua ini ada di dalam Yesus, sebab DIA adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Dan apa yang ada pada Yesus itu diberikan sepenuhnya kepada sidang jemaat, supaya menjadi suatu sinar yang bercahaya, yang merupakan pakaian dari Mempelai Wanita. 1 Yoh. 5:16-18
Hubungan doa dengan keubahan atau kelahiran baru
5:16 Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa. 5:17 Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. 5:18 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.
-
-
-
-
1
-
Melalui ayat-ayat di atas, kita bisa menemukan dan mengetahui hubungan yang sangat erat antara ‘doa’ dan ‘kelahiran baru’. Melalui doa, orang yang yang tadinya dikatakan ‘berdosa’, bisa menerima kehidupan dari Allah – Yesus sudah kerjakan itu bagi manusia berdosa. Pada ayat 16, kita bisa melihat suatu ‘jalan’ yang Tuhan berikan bagi kita untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam hidup manusia, bahkan masalah yang paling ditakuti oleh manusia, yaitu sehubungan dengan maut. Jalan yang paling tepat dan benar untuk menyelesaikan masalah dalam hidup manusia adalah lewat ‘doa’. Hal itu juga yang diajarkan oleh Tuhan saat DIA ada di dunia. Saat DIA datang ke dunia, Yesus datang membawa dua mujizat yang besar. Mujizat pertama yang Tuhan tunjukkan dalam terang kemuliaan adalah Allah menjadi manusia. Sekalipun pengalaman itu (untuk mengerti dan menerima) merupakan pengalaman yang sulit bagi daging, yaitu harus mengalami kematian, tetapi ditampilkan oleh Tuhan dalam terang kemuliaan, yaitu saat Yesus yang adalah Allah, menjadi manusia. Allah menjadi manusia adalah mujizat yang sangat besar. Mujizat itu bukan hanya diajarkan, tetapi ditunjukkan oleh Tuhan. Dalam mujizat yang besar ini DIA sebagai pelaku utama, supaya manusia bisa melihat bahwa Allah menjadi manusia itu memiliki tujuan. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan umat manusia. Setiap mata terbuka untuk memandang dan mengerti yang dikerjakan oleh Tuhan saat DIA lahir ke dunia ini. Allah menjadi manusia melalui ‘proses kelahiran’ untuk menghapus dosa manusia. Page
-
Allah menjadi manusia adalah mujizat pertama. Kemudian Tuhan bekerja dalam waktu yang sangat singkat (± 3 ½ tahun) untuk melayani manusia, sampai DIA mati. DIA bangkit kembali, DIA naik ke Surga, dan sekarang DIA bekerja ± 2000 tahun melalui ‘doa’. Di dalam Alkitab disebutkan bahwa DIA berdoa bagi kita yang berdosa. DIA tahu bahwa kita berdosa, dan untuk itu DIA berdoa. Mengapa DIA berdoa kepada Bapa? Supaya Bapa memberi hidup kepada kita. Doa adalah jalan yang paling tepat untuk menyelesaikan suatu masalah. Kata ‘doa’ sering kita dengar, bahkan arti doa sudah kita anggap hal biasa. Sesungguhnya, kata ‘doa’ mengandung kuasa untuk menyelesaikan masalah. Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, lewat doa yang dinaikkan dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Musa sebenarnya tidak bisa menginjakkan kakinya di negeri Kanaan, tetapi lewat doa, saat Yesus berdoa di atas bukit, Musa diijinkan menginjakan kakinya di negeri Kanaan (Matius pasal 17). Doa dapat menyelesaikan masalah yang paling sulit, masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan manusia. Jangan memaksa diri untuk menyelesaikan masalah dengan cara-cara apa pun. Kembali di bawah kaki Tuhan dan berdoa, sama seperti Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa untuk berdoa bagi kita.
Rom. 8:33-34
Yesus Pembela (Pendoa)
8:33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? 8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? 8:34 Siapakah yang menjatuhkan hukum? Kristus Yesus itulah, yang sudah mati, bahkan, yang dihidupkan pula, dan yang ada di sebelah kanan Allah, dan yang memohonkan karena kita. (Ej. Lama)
-
Dua mujizat Sekarang Tuhan terus bekerja. DIA terus mengerjakan pekerjaan berdoa, DIA terus membela umatNya. Jika Allah di pihak kita, DIA pasti membela atau berdoa bagi kita, supaya kita bisa mencapai mujizat yang kedua, yang sama besar seperti mujizat yang pertama. 1. Mujizat pertama adalah Allah menjadi manusia 2. Mujizat kedua yang sedang dikerjakan oleh Tuhan melalui doa-Nya sekarang adalah manusia yang hidup dalam daging yang berdosa, diubah oleh Tuhan menjadi sama dengan Tuhan Allah menjadi manusia, itu mujizat. Tetapi mujizat besar lainnya yang sedang dikerjakan oleh Yesus dalam doa-Nya adalah mengubah manusia menjadi sama dengan Allah melalui proses kelahiran. Jadi, ada suatu proses yang sama. Yesus adalah Allah menjadi manusia daging (daging yang tidak berdosa) lewat proses kelahiran. Demikian juga sekarang, selama ± 2000 tahun, Tuhan berdoa untuk terjadi mujizat besar, yaitu manusia berdosa bisa diubah oleh Tuhan menjadi sama dengan DIA dalam kebenaran, menjadi sama dengan DIA dalam kesucian, menjadi sama dengan DIA dalam kesempurnaan, juga melalui ‘proses kelahiran’. Dalam sidang jemaat disebutkan ‘kelahiran baru’.
2
-
Kata ‘Pembela’ dalam ejaan lama disebut ‘yang memohonkan’. DIA membela kita lewat doa. Dengan kuasa ‘kematian dan kebangkitan’, Yesus sekarang berdoa bagi kita. Doa yang dinaikkan oleh Yesus merupakan wujud ‘pembelaan-Nya’ bagi kita. Allah datang ke dalam dunia sebagai Manusia itu sudah mujizat, tetapi mujizat ini ditambah lagi dengan suatu sikap Tuhan ‘membela’ atau ‘berdoa’ bagi kita. DIA membela umat-Nya, DIA berdoa untuk umat-Nya. Untuk apa DIA membela atau berdoa? Supaya umat-Nya bisa mencapai mujizat yang kedua. Jika dalam mujizat pertama, Allah yang menjadi pelaku utama, tetapi dalam mujizat yang kedua, kita (yang awalnya orang berdosa) juga menjadi pelaku utama.
Page
-
Hal inilah yang sedang dikerjakan Tuhan di hari-hari ini. Perhatikan: hal ‘kelahiran baru’ juga menjadi suatu tanda akan hari kedatangan Tuhan. Tuhan menujuk perihal ‘kelahiran baru’ ini sebagai tanda akan hari kedatangan-Nya. Untuk itu, kita harus perhatikan tentang ‘kelahiran baru’. Apakah kita di hari-hari ini mengalami kelahiran baru? Ada begitu banyak tanda yang diminta orang Israel. Tetapi tanda terakhir yang Tuhan katakan adalah tentang proses ini, yaitu proses kelahiran baru. Keubahan manusia berdosa menjadi sama dengan Allah adalah tanda bahwa hari kedatangan Tuhan sudah dekat, tanda yang sekarang sedang dikerjakan oleh Allah.
Tanda akhir zaman Mat. 24:32-36 24:32 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
-
-
Ada banyak tanda, tetapi ada satu tanda besar yang sekualitas dengan tanda mujizat Allah menjadi manusia. Disebutkan ada ‘pohon ara’. Pohon ara memang punya kelebihan, tetapi jika pohon ara disebutkan di sini, itu pohon ara yang terlibat pertama dalam perbuatan dosa manusia (Kej. 3:7). Adam – Hawa mengambil daun pohon ara untuk menutupi ketelanjangannya. Pohon ara adalah pohon yang terlibat langsung saat manusia berbuat dosa, tetapi sekarang, pohon ara dipakai oleh Tuhan untuk melihat tanda kedatangan Yesus kali kedua.
24:33 Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. 24:34 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi. 24:35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. 24:36 Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikatmalaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri."
-
-
-
Hal ini merupakan sesuatu yang sangat besar. Perhatikan waktu yang sudah semakin mendekat, bahkan Firman Allah mengatakan ‘sudah di ambang pintu’. Perhatikan perkataan → Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi. Terjadi apa? Terjadi suatu pelembutan yang dikerjakan oleh Tuhan kepada manusia. Tanda terjadi suatu keubahan di dalam manusia. Manusia bukan saja terlibat, tetapi menjadi pelaku dosa, bahkan mungkin dosa yang sangat jahat. Tetapi jika manusia masih mau menghargai Firman Allah, mau mendengar dan ditaburi Firman Allah, dia akan mengalami proses keubahan. Manusia akan berubah, dari kehidupan mati menjadi kehidupan yang hidup. Itu sebabnya, mari kita perhatikan Firman Allah, kita tempatkan kehidupan kita pada Firman Allah, supaya kehidupan kita jangan berlalu.
Bagian-bagian keubahan Yoh. 5:24 Mendengar dan Percaya
-
-
-
Perhatikan bagian-bagian penting untuk mengalami keubahan. Dua bagian ini harus kita perhatikan dengan benar, yaitu: mendengar dan percaya pada perkataan yesus. Terlebih dahulu tentang ‘mendengar’ perkataan Firman. Mendengar Firman Allah adalah proses kelahiran baru. Mendengar adalah jalan untuk bisa percaya. Jika kita tidak mendengar atau mendengar dengan acuh tak acuh atau mendengar dengan mempertanyakan, perbantahan, kritikan, keraguan, maka jangan berharap akan hal ‘percaya’. Mendengar merupakan bagian yang penting, bahkan paling penting untuk masuk dalam proses kelahiran baru atau keubahan. Selain itu, yang harus kita perhatikan adalah ‘apa yang harus kita dengar’. Yang harus kita dengar hanyalah perkataan Kristus, sebab hanya perkataan Kristus yang mampu membawa kita kepada suatu kelahiran baru. Hal ini juga dikatakan oleh rasul Paulus, yaitu pentingnya mendengar Firman Allah supaya kita bisa percaya.
Page
-
3
5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, …
Rom. 10:14 10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
-
-
-
-
Rasul Paulus menerangkan tentang pentingnya hal mendengar berita Firman Allah. Untuk bisa mengalami keubahan dalam hidup, perhatikan cara kita mendengar dan apa yang kita dengar, supaya kita bisa percaya dan diubah oleh Tuhan. Jika sekarang kita sudah menjadi orang percaya dan sudah mengalami keubahan, perhatikan yang satu ini → bagaimanakah mereka dapat mendengar tentang Tuhan, kalau tidak ada yang memberitakan? (BIS). Tuhan ingin melibatkan orang percaya untuk mengerjakan proses keubahan. Rasul Paulus sendiri yang menjawab, bahwa berita Injil sudah disampaikan. Jika Injil Tuhan diberitakan, baik Injil keselamatan maupun terang Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah wujud Allah diberitakan, maka ini tanda-tanda hari kedatangan Tuhan. Jika sekarang kita yang sudah percaya dan yang sudah diubah, kita diijinkan Tuhan untuk membawa berita Injil, supaya diperdengarkan kepada manusia yang lain, yang berarti kita sedang berada di dalam kegiatan ‘doa’ Tuhan untuk mengubah manusia berdosa kepada hidup (Yoh. 17:18, 20). Jika saudara yang bekerja secara sekuler di dunia ini, bisa meninggalkan pekerjaan untuk beberapa hari dan melayani Tuhan, itu suatu keubahan. Sebab sangat sulit dan mustahil bagi seorang pekerja, pedagang, pelaku niaga, untuk bisa meninggalkan pekerjaan. Mungkin bagi orang lain, apa yang saudara kerjakan tidak ada gunanya bahkan mungkin dipandang suatu kebodohan, tetapi ini sudah merupakan tanda bagaimana Injil ini dibebankan kepada siapa saja yang peka terhadap hal ini, yaitu membawa atau memperdengarkan berita Injil. Saudara bisa merasakan beban menjelang hari kedatangan Tuhan. Saudara menjadi pelaku-pelaku mujizat besar yang sedang dikerjakan oleh Tuhan, yaitu manusia menjadi sama seperti Allah, melalui suatu proses kelahiran. Injil harus didengar, Injil harus diperdengarkan. Sekalipun dalam suatu pelayanan itu saudara tidak berkhotbah, tetapi mau melibatkan diri sudah merupakan suatu keubahan yang terjadi pada diri kita, dan kita dilibatkan oleh Allah untuk mengubah manusia yang lain. Itu sebabnya, jika kita sekarang diijinkan untuk membawa berita Injil, jangan itu dianggap sebagai suatu kebiasaan, jangan hanya ikut-ikutan, tetapi itu merupakan tanda-tanda bahwa berita Injil harus diperdengarkan. Berita Injil harus diberitakan supaya manusia mendengar. Banyak gereja yang sudah mendengar Injil Keselamatan, tetapi Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah wujud Allah (Mempelai Pria), belum banyak gereja yang mendengar.
Kembali ke: Yoh. 5:24
-
-
-
Di sini kita melihat suatu keubahan besar, yaitu dari keadaan mati, menjadi hidup. Mungkin kita tidak sadar dengan apa yang sudah kita lakukan sehubungan dengan pemberitaan berita Injil, baik Injil yang sudah kita dengar maupun Injil yang sudah kita beritakan. Di saat kita diijinkan untuk mendengar dan diijinkan untuk memberitakan Firman Allah, sebenarnya kita sudah memasukkan diri dalam proses beralih atau berubah dari mati menjadi hidup. Ini suatu keubahan besar, ini suatu mujizat. Di lain waktu, kita melihat orang sakit disembuhkan dan kita katakan mujizat, memang itu mujizat, tetapi bukan mujizat yang terbesar. Kita mendengar kisah Lazarus dibangkitkan setelah 4 hari mati di dalam kubur, itu mujizat, tetapi bukan mujizat terbesar, sebab kebangkitan Lazarus hanya kebangkitan tubuh jasmani. Tetapi kebangkitan atau keubahan yang sedang dikerjakan oleh Tuhan adalah dari ‘maut’ (neraka – penghukuman kekal – lautan api) dipindahkan kepada hidup kekal (Surga), inilah mujizat yang terbesar
Page
-
4
… ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
yang sekualitas dengan mujizat Allah menjadi manusia, di mana manusia dijadikan sama seperti Kristus melalui proses kelahiran (1 Pet.2:9-10).
Jadi, kita tidak hanya mendengar, tetapi jika kita mau melibatkan diri, kita mendapatkan kesempatan yang sangat luas. Apa yang dapat kita lakukan? Baik berdoa, baik berkurban, baik turut langsung dalam kegiatan pelayanan dengan memberikan tenaga, pikiran, dan lain-lain. Sebenarnya dengan semua ini, kita sedang mendapat berkat yang sangat besar, sebab mujizat yang sangat besar itu suatu keubahan. Keubahan dijadikan suatu tanda pada hari kedatangan-Nya dan Tuhan sedang kerjakan itu sekarang. Ada banyak tanda, tetapi Tuhan mengakhiri dengan tanda →Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Pohon ara adalah pohon yang pernah terlibat secara langsung dalam dosa manusia. Pohon ara juga pernah dikutuk oleh Yesus dan menjadi kering sampai ke akar-akarnya. Tetapi sekarang dilibatkan oleh Tuhan menjelang hari kedatangan Tuhan → Apabila rantingrantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. Buah musim panas adalah buah yang sangat manis, buah yang berkenan di hadapan hadirat Allah, itulah kehidupan yang berubah. Dimana ada kelembutan, pasti ada tunas. Tuhan tidak menuntut buah itu matang.
Keubahan adalah buah yang manis Pelayanan kita yang didorong oleh kuasa Tuhan yang mengubah kehidupan kita, merupakan pelayanan yang menghasilkan buah yang manis. Kita melayani Tuhan, dan pastikan bahwa kita sudah mengalami keubahan. Keubahan kita memang belum sempurna, tetapi sudah ada keubahan. Caranya: buang yang kotor dan yang jahat, jadilah lemah lembut supaya Firman bisa tertanam, bisa melakukan Firman (jiwa selamat) – bertunas (Yak.2:21-22). Dari awalnya bagaikan carang yang kaku dan tanpa daun, dalam tanda kematian, tetapi setelah kita mulai menghadapi hari kedatangan Tuhan, kita mulai melembut dan tidak kaku lagi, oleh sebab pekerjaan Firman. Hati ini tidak terus menerus keras, tetapi sudah mulai melembut, untuk bisa mempercayai Firman Allah, untuk bisa mengerti kehendak Tuhan. Mengerti melalui iman, suatu pengertian yang sangat kuat. Bisa mengerti apa yang sudah dikerjakan oleh Tuhan, bisa mengerti apa yang sedang dikerjakan oleh Tuhan, bahkan mengerti apa yang akan dikerjakan oleh Tuhan di masa yang akan datang. Hati yang lembut untuk menerima Firman Allah. Lembutkan hati untuk menerima Firman Allah, untuk hati itu bisa beriman, untuk menjelang hari kedatangan Tuhan, kita diubah oleh Tuhan untuk menjadi sama dengan DIA dan disebut sebagai Mempelai Wanita yang sekualitas dengan DIA .
Page
5
Menjadi sama dengan DIA Ada banyak ajaran di kalangan umat Kristen untuk menjadi sama dengan Allah, tetapi tanpa proses kelahiran. Hal itu sangat mustahil untuk bisa menjadi sama dengan Allah tanpa proses kelahiran. Jalan yang Tuhan ajarkan supaya kita bisa menjadi sama dengan Allah adalah melalui proses kelahiran baru. Proses mati dan bangkit dalam kehidupan baru bersama dengan Kristus. Proses kelahiran baru, proses mati bersama Tuhan dan bangkit bersama Tuhan untuk hidup bersama dengan Tuhan. Itu adalah proses kelahiran baru. Iblis juga mengajarkan suatu ajaran untuk menjadi sama dengan Allah, sebab iblis ingin menjadi seperti Allah (Yesaya pasal 14,) tetapi iblis memakai cara sendiri. Iblis tidak mau melalui proses kelahiran baru, tetapi memakai cara sendiri.
Dan apa yang dialami oleh iblis? Dia tidak menjadi sama dengan Allah, tetapi iblis dilemparkan ke bumi dan akhirkan ke dalam lautan api. Ini adalah jalan dari setan, yang sekarang banyak diajarkan di dunia, termasuk di dalam gereja-gereja, dan diterima. Pengajaran Kabar Mempelai mengajarkan keubahan manusia: a. Manusia jahat menjadi manusia benar b. Manusia benar menjadi manusia suci c. Manusia suci menjadi sempurna, lewat proses kelahiran baru di dalam Kasih Kristus, Firman Kristus, dan Roh Kristus Inilah kelahiran baru. Seperti Allah menjadi Manusia, di dalam Firman, di dalam Roh Kudus, di dalam Kasih Allah, demikian juga kita, mengalami proses kelahiran baru di dalam Firman Allah (Yoh. 1:12-13).
Lahir dalam Firman Allah Yoh. 1:14 Yesus lahir dari Firman Allah 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
-
-
Yesus adalah Firman Allah yang menjadi daging. DIA lahir dari Allah dan kemuliaan Allah ada padaNya. Kasih karunia dan kebenaran yang ada pada Yesus, itulah kemuliaan Allah yang bisa dilihat oleh setiap manusia. Setiap manusia yang bisa ‘melihat’ kemuliaan Allah yang ada pada Yesus, akan mengalami suatu keubahan atau kelahiran baru, dia akan dibawa kepada kemuliaan-kemuliaan Allah yang semakin besar dan pada saatnya menjadi sama dengan Allah.
Yoh. 1:12-13
Kita harus lahir dari Firman Allah
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; 1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
-
Di sini ada kelahiran baru dalam Firman Allah. Percaya kepada Firman Allah dan diperanakkan bukan dari darah dan daging, tetapi diperanakkan dari Allah yang adalah Firman Allah. Mendengar dan menerima Firman Allah, itulah cara untuk diperanakkan dari Firman Allah.
1 Pet. 1:23-25
-
-
-
Inilah Firman Allah untuk melahirkan kita kembali. Perkataan ‘kelahiran’ adalah suatu keubahan secara total. Untuk menjadi seorang manusia, harus lahir dari seorang manusia. Seekor domba tidak akan pernah menjadi seorang manusia jika tidak dilahirkan dari seorang manusia. Sekalipun dia akrab, setiap hari bersama dengan tuannya, setiap hari diberi makan oleh tuannya, bahkan mungkin tinggal dan tidur di kamar tuannya, tetapi dia tidak akan pernah menjadi manusia jika tidak dilahirkan dari seorang manusia. Jika dia mau menjadi manusia, dia harus lahir dari kandungan manusia. Demikian sebaliknya, sekalipun manusia setiap hari dikandang domba dan setiap hari hidup bersama dengan domba, manusia tidak akan pernah menjadi seekor domba. Jika dia ingin menjadi seekor domba, dia harus lahir dari rahim domba. Kelahiran adalah keubahan secara total, kita dilahirkan oleh Firman Allah, kita diubah oleh Firman Allah. Kita dilahirkan menjadi sama dengan Allah lewat kandungan Firman Allah. Jika kita acuh tak acuh terhadap Firman Allah, ragu-ragu terhadap Firman Allah, maka kita tidak akan pernah menjadi sama dengan Allah.
Page
-
6
1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal. 1:24 Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, 1:25 tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.
-
-
Untuk menjadi sama dengan Allah, harus melalui proses kelahiran dari kandungan Firman Allah. Masukkan diri dalam kandungan Firman Allah, untuk diproses oleh Firman Allah, untuk setiap kali dilahirkan menjadi anak Allah. Rasul Yohanes dan rasul Petrus mengajarkan tentang kelahiran baru di dalam Firman Allah. Demikian juga dengan Yesus, DIA mengajarkan tentang proses kelahiran baru di dalam Firman Allah dan di dalam Roh Kudus. Contoh: Zakheus, Tuhan katakan ‘segeralah turun’, Zakheus segera turun. Dia ada dalam kandungan dan lahir sebagai anak Abraham.
Lahir dalam Roh Allah Mat. 1:20 Yesus lahir dari Roh Allah 1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
-
-
Yesus lahir dari Roh Allah. Orang yang dilahirkan dari Roh Allah mempunyai tabiat dengardengaran. Puncak dari dengar-dengaran Yesus kepada Bapa adalah mati di atas kayu salib untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Jadi, selain dengar-dengaran, orang yang dilahirkan oleh Roh Allah adalah orang yang memiliki tabiat untuk menyelamatkan orang berdosa. Dia tidak menghakimi, tidak merasa benar, tidak menghukum, tetapi menyelamatkan orang berdosa dengan cara mengurbankan diri-Nya sendiri.
Yoh. 3:5-8
Kita harus lahir dari Roh Allah
3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. 3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. 3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. 3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
-
-
-
Manusia harus dilahirkan dari Firman Allah, manusia harus dilahirkan dari Roh Allah. Mengapa? Sebab Firman Allah dan Roh Allah adalah benih-benih ilahi. Jika manusia tidak dilahirkan dari benih ilahi, bisa dipastikan manusia tidak bisa melihat kerajaan Surga, sebab daging tidak bisa menembus kerajaan Surga. Mengapa? Sebab manusia tidak ada perlindungan dari benih ilahi, sehingga iblis dengan mudah menjamah dan menyeret manusia kepada dosa yang adalah sengat maut. Jadi, manusia harus dilahirkan dari Firman Allah dan Roh Allah. Selain itu, manusia juga harus dilahirkan dari Kasih Allah. Dikandung oleh Kasih Allah. Jika kita berbicara tentang ‘kandungan’, itu suatu proses. Dalam kandungan ada didikan dari Allah. a. Jika kita dikandung oleh Firman Allah, kita dilahirkan dalam tabiat Firman Allah, sebab dalam kandungan Firman Allah kita dididik oleh Firman Allah (benar). b. Jika kita dikandung oleh Roh Allah, kita dilahirkan dalam tabiat Roh Allah, sebab di dalam kandungan Roh Allah, kita dididik oleh Roh Allah (dengar-dengaran). c. Jika kita dikandung dalam Kasih Allah, kita akan dilahirkan dalam tabiat Kasih Allah, sebab di dalam kandungan Kasih Allah, kita diproses untuk dibentuk dan ditampilkan untuk menampilkan Kasih Allah.
Lahir dari Kasih Allah Yoh. 8:23 Yesus berasal dari atas, bukan dari dunia. Perkataan ‘Aku dari atas’ dijelaskan dalam ayat 42, bahwa Yesus ‘keluar dan datang’ dari Allah yang adalah pribadi Kasih. Yesus lahir dari Kasih dan Kasih Allah nampak dalam kehidupan Yesus, itulah kehidupan yang dilahirkan dari Kasih.
Page
-
7
8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.
1 Yoh. 4:7-8 4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
-
-
Orang yang lahir dari Allah, pasti mengenal Allah. Orang yang lahir dari Kasih, pasti mengenal Kasih sebab Allah adalah Kasih. Bukti kita lahir dari Kasih dan mengenal Kasih adalah hidup ‘saling mengasihi’. Perhatikan: jika kita hidup dalam Kasih, itu bukti bahwa kita sudah dilahirkan oleh Allah, bukti kita sudah mengalami keubahan. Dalam 1 Yoh. 3:14 disebutkan → Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
Yesus dikandung dan dilahirkan oleh Roh Kudus untuk lahir menjadi Juru Selamat. Kita juga harus dikandung dan lahir dari Roh. Yesus adalah Firman Allah yang menjadi manusia. Kita juga harus lahir dari Firman Allah. Yesus dikandung dan dilahirkan oleh Kasih Allah. Kita juga harus dikandung dan dilahirkan dari Kasih, supaya kita memiliki tabiat Kasih. Ini suatu mujizat yang dikerjakan oleh Tuhan dalam satu proses kandungan yang disebutkan ‘doa’. Jadi, zaman 2000 tahun ini, bagi gereja Tuhan adalah zaman dalam proses kandungan, di mana Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa, DIA berdoa bagi kita. Selama ± 2000 tahun DIA berdoa untuk bisa melahirkan seorang Mempelai Wanita yang benar-benar sama (sekualitas) seperti DIA. Jadi sekarang, kita harus benar-benar berada pada proses keubahan atau kelahiran baru, kita harus memanfaatkan waktu untuk mengalami keubahan demi keubahan melalui Firman Allah, melalui Kasih Allah dan Roh Allah.
8
-
Hidup saling mengasihi bahkan sampai mengasihi orang yang bersalah, orang yang jahat dan orang yang tidak tahu berterima kasih, itu suatu proses kandungan Kasih, untuk nanti kita dilahirkan menjadi manusia yang bertabiat Kasih dari Allah, sehingga manusia ini nanti menjadi sama dengan Allah. Di hari-hari ini, wujud Kasih Allah adalah Firman Allah dalam urapan Roh Kudus. Jika kita mau menempatkan diri di dalam Firman-Nya dan Roh-Nya, maka Tuhan akan ubah kita, sehingga kita hidup di dalam Kasih dan hidup saling mengasihi (baca 1 Kor. 13:3-8).
Page
-