Surat 2 Yohanes (Bagian 102)
Wednesday, September 21, 2016
Pelita Ketujuh: Persekutuan dan sukacita yang benar dan sempurna 2 Yoh. 1:12-13 1:12 Sungguhpun banyak yang harus kutulis kepadamu, aku tidak mau melakukannya dengan kertas dan tinta, tetapi aku berharap datang sendiri kepadamu dan berbicara berhadapan muka dengan kamu, supaya sempurnalah sukacita kita. 1:13 Salam kepada kamu dari anak-anak saudaramu yang terpilih
-
Menuliskan atau memberitakan Firman Allah melalui suatu tulisan adalah sukacita sempurna yang sudah dialami oleh rasul Yohanes. Dalam suratnya yang pertama, Yohanes mengatakan Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna. (1 Yoh. 1:4)
-
-
‘Sukacita kami’ dimulai dari Firman Hidup sebagai sumber sukacita, ada persekutuan dengan sesama anggota Tubuh Kristus, dan ada persekutuan dengan Bapa dan Anak. Kata ‘kami’ menunjukkan bahwa saat rasul Yohanes menulis suratnya, dia tidak sendiri. Dalam keadaan menderita di pulau Patmos, dengan kuasa ‘Roh Allah’ dan pernyataan ‘Malaikat Allah’, rasul Yohanes menuliskan segala apa yang menjadi kehendak Kristus (Wah. 1:1, 10). Sukacita yang dialami oleh rasul Yohanes adalah sukacita yang juga dialami oleh Yesus. Secara lahiriah, Yesus memang tidak pernah menulis, tetapi perhatikan perkataan Yesus ini Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
-
Ada suatu sukacita penuh yang dialami rasul Yohanes, sebab dia telah menuliskan. Ada sukacita penuh yang dialami Yesus, sebab DIA telah memberitahukan (Yoh. 15:11). Jadi, menuliskan atau memberitahukan Firman Hidup (perkataan Yesus) adalah suatu sukacita yang penuh, sebab kita terlebih dahulu mengalami persekutuan dengan Bapa dan Anak.
▫
Mengapa bisa terjadi suatu sukacita yang penuh? Sebab yang ditulis oleh rasul Yohanes dan yang diberitahukan oleh Yesus, bukan dari diri sendiri, tetapi dari Allah (berarti ada persekutuan dengan Allah). Dengan dorongan kuasa Roh Allah, rasul Yohanes menuliskan apa yang dikatakan oleh malaikat Kristus. Demikian juga halnya dengan Kristus, segala sesuatu yang telah DIA terima dari Bapa, itulah yang diberitahukan. Artinya, untuk bisa menuliskan atau memberitahukan Firman Hidup, terlebih dahulu harus ada persekutuan dengan Allah! Persekutuan dengan Allah inilah yang mampu menimbulkan sukacita sempurna. Bagi daging, persekutuan dengan Allah merupakan dukacita, tetapi dukacita yang membawa kepada sukacita yang penuh. Hal yang sama juga dialami oleh rasul Paulus. Persekutuan dengan Allah adalah dukacita bagi daging, tetapi dukacita yang menimbulkan sukacita penuh.
▫
▫
▫
Kol. 1:24-26
Rasul Paulus: Dukacita berubah menjadi sukacita
-
Rasul Paulus mengalami suatu sukacita yang sepenuhnya, sebab dia telah ‘meneruskan’ Firman Allah secara penuh kepada jemaat Kolose. Sama seperti yang dikerjakan rasul Yohanes, pada saat itu rasul Paulus tidak bertatap muka dengan jemaat Kolose, tetapi melalui ‘surat’ (tulisan). Apa yang dituliskan oleh rasul Paulus bukanlah dari dirinya sendiri, melainkan dari Allah. Kepada dia, Allah menyatakan rahasia yang selama ini tersembunyi. Untuk menerima pewahyuan atau Firman yang dibukakan rahasianya, ada harga yang harus dibayar, yaitu ‘menderita’.
Page
-
1
1:24 Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. 1:25 Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, 1:26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
-
▫
Rasul Paulus menempatkan dirinya (dagingnya) pada penderitaan Kristus. Dengan menempatkan diri pada penderitaan Kristus atau menyatu dengan penderitaan Kristus, rasul Paulus: 1. Menerima Firman Pewahyuan 2. Mampu meneruskan Firman Allah dengan penuh 3. Mengalami sukacita yang penuh Memang ada harga yang harus dibayar untuk mengalami sukacita yang penuh, yaitu menjadi satu dalam penderitaan bersama Kristus. Dalam suratnya kepada jemaat Korintus, rasul Paulus menyatakan bahwa Karena kesukaran kami yang ringan seketika lamanya itu, mengerjakan berlimpahlimpah bagi kami suatu kemuliaan kekal yang penuh, (2 Kor. 4:17, Ej. Lama)
▫
▫
▫
Ada ‘kesukaran’, tetapi ‘kesukaran’ yang aktif, kesukaran yang menghidupkan. Kesukaran itu ‘mengerjakan’, sesuatu yang aktif, sama seperti dalam 2 Kor. 4:12 (ejaan BIS) ada kematian yang giat, namun tidak membinasakan, tetapi menghidupkan. Penderitaan bersama Kristus sifatnya: ringan dan seketika. Rumus: maut bekerja, hidup semakin nyata. a. Mengapa dikatakan ringan? Sebab saat kita mengalami penderitaan, kita tidak sendiri, tetapi bersama dengan Kristus. (Rom. 8:28, 1 Pet. 1:5-6). b. Mengapa dikatakan seketika? Sebab penderitaan yang kita alami, ada batas waktunya, yaitu sementara kita masih hidup di dunia. Tetapi penderitaan yang ‘ringan seketika’ lamanya ini, ‘mengerjakan’ kelimpahan. Apa yang dikerjakan oleh Allah melalui penderitaan yang ringan seketika ini? Memerosotkan manusia lahiriah, supaya dengan demikian manusia batiniah bisa dibaharui. Selama manusia lahiriah tidak dirosotkan atau dibinasakan dalam pengalaman penderitaan bersama Yesus, manusia tidak akan pernah masuk dalam sukacita yang penuh. Satu-satunya cara supaya manusia bisa mengalami sukacita yang penuh adalah daging harus dimatikan.
1 Pet. 4:13
Rasul Petrus: Dukacita berubah menjadi sukacita
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
-
-
-
2
-
Sehubungan dengan sukacita yang sempurna, di sini kita bisa menemukan 2 perkara, yaitu: 1. Garis start penderitaan bersama Kristus 2. Garis finish bersukacita bersama Kristus Selama kita tidak menempatkan diri pada penderitaan Kristus seperti yang dilakukan oleh rasul Paulus, kita tidak akan pernah mencapai garis finish, itulah sukacita yang sempurna. Perhatikan: kapan kita bisa menempatkan diri pada penderitaan Kristus supaya kita bisa mengalami sukacita penuh? Saat DIA menyatakan kemuliaan-Nya. Di hari-hari ini, kemuliaan Kristus dinyatakan dalam Injil tentang Kemuliaan Kristus. Inilah berita yang harus disampaikan, untuk didengar dan diterima oleh setiap orang percaya, atau sidang jemaat Allah yang terpilih. Apa yang dimaksud dengan Injil tentang Kemuliaan Kristus? Dalam 2 Kor. 4:4-5, rasul Paulus mengatakan Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus. Dalam ayat 4 disebutkan bahwa Yesus Kristus yang diberitakan adalah wujud Injil tentang Kemuliaan Kristus. Dalam 2 Tim. 2:8, rasul Paulus mengatakan Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Jadi, Injil tentang Kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah adalah berita salib, berita yang membawa daging masuk dalam proses penyaliban, sampai daging tidak bersuara (daging mati).
Page
-
Dari sisi gembala sidang ▫ Di akhir zaman, berita salib justru merupakan berita yang ditolak oleh gereja Tuhan. Menjadi suatu keprihatinan yang sangat mendalam bagi rasul Paulus, melihat gereja Tuhan menjadi seteru salib. Baik gembala maupun sidang jemaat, sama-sama menolak berita salib. ▫ Dari sisi gembala, untuk bisa menerima dan menampilkan Injil tentang Kemuliaan Kristus, memang harus mengalami penderitaan, itulah harga yang harus dibayar. Rasul Paulus katakan seperti seorang tahanan yang dibelenggu, dan hal inilah yang dihindari oleh gembala-gembala upahan. ▫ Perhatikan apa yang tertulis dalam 2 Tim. 2:9 Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu. Pengalaman yang dialami oleh rasul Paulus, sama seperti yang dialami oleh Yehezkiel. ▫ Yehezkiel diperintahkan untuk kembali ke rumah dan mengurung diri dalam keadaan diikat dengan tali dan dibelenggu. Pergerakan dan perkataan Yehezkiel dibatasi oleh Allah. Tetapi dengan cara inilah, Allah mempercayakan Firman-Nya kepada Yehezkiel. ▫ Tuhan mengatur segala sesuatu, baik perkataan Yehezkiel maupun perbuatan Yehezkiel dikerjakan sesuai dengan kehendak Allah. Yehezkiel dimampukan Tuhan untuk menurut kepada apa yang menjadi kehendak Tuhan. ▫ Pada saat kita menurut, terjadi suatu persekutuan dan sukacita yang benar dan yang sempurna. Kepada Yehezkiel, Firman Allah diberikan untuk disampaikan. Demikian juga kepada rasul Paulus, Tuhan mempercayakan Firman untuk disampaikan. Kualitas Berita Salib Perhatikan kualitas Firman Allah yang diterima oleh rasul Paulus tetapi firman Allah tidak terbelenggu. Firman Allah yang diterima oleh rasul Paulus adalah Firman yang berkuasa. Firman Allah yang mampu menggugurkan setiap rantai yang mengikat kehidupan manusia. Firman Allah hasil persekutuan dalam penderitaan bersama Yesus adalah Firman Allah yang berkuasa untuk membebaskan sidang jemaat dari segala ikatan dunia. Setiap kali Berita Salib atau Injil tentang Kemuliaan Kristus ditampilkan, ada 3 perkara yang dikerjakan, yaitu: 1. 1 Yoh. 3:5 DIA menghapus segala dosa, dan di dalam DIA tidak ada dosa 2. 1 Yoh. 3:8b DIA membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis 3. 1 Yoh. 5:20 DIA datang dengan membawa karunia pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Perhatikan: Berita Salib atau Injil tentang Kemuliaan Kristus adalah berita yang mampu membawa kepada persekutuan dengan Bapa dan Anak. Perkataan ‘kita ada di dalam Yang Benar’ menunjuk kepada persekutuan dengan Bapa dan Anak. Itulah sukacita sempurna. Bukan saja gembala (yang menyampaikan) yang mengalami sukacita sempurna, tetapi sidang jemaat yang mendengar dan menerima berita salib, juga mengalami sukacita sempurna, sebab ada persekutuan dengan Bapa dan Anak, di dalam Firman-Nya. Dari sisi sidang jemaat 1 Kor. 1:22-24 1:22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, 1:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, 1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
mereka,
3
Orang Yahudi adalah gambaran orang beragama, sementara orang Yunani adalah gambaran manusia dunia. Yang mereka inginkan hanyalah ‘tanda’ dan ‘hikmat’. Saat Yesus mengerjakan tanda-tanda mujizat yang mampu memuaskan kebutuhan daging mereka, banyak orang Israel yang mengikut Yesus. Dalam Yoh. 2:24 dikatakan Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada Page
-
-
-
▫
▫
▫
▫
Setelah Yesus membuat mujizat dengan lima roti jelai dan dua ikan, di mana Yesus memberi makan lima ribu orang, banyak orang mengikut Yesus. Tetapi saat Yesus menampilkan makanan dan minuman yang sebenarnya, itulah tubuh dan darah Kristus, mereka semua meninggalkan Yesus. Mengapa mereka meninggalkan Yesus? Sebab daging mereka belum mengalami Kurban Kristus. (=belum mengalami penebusan, belum terima meterai Roh Kudus) Selama daging belum menerima Kurban Kristus dengan meterai Roh Kudus, daging tidak bisa menerima Berita Salib atau Injil tentang Kemuliaan Kristus, sehingga daging akan menjadi semakin buas. Demikian juga dengan manusia dunia, mereka tidak bisa menerima ajaran sehat, itulah ajaran yang disampaikan dengan segala kesabaran dan pengajaran. Sebaliknya, mereka mengumpulkan guruguru menurut kehendaknya, untuk memuaskan ‘keinginan’ telinga mereka (2 Tim. 4:3). Telinga dan hati yang belum disunat adalah telinga dan hati yang tidak bisa menerima pekerjaan Roh Kudus, yang menyatakan Berita Injil tentang Kemuliaan Kristus. Jika mereka tidak bisa menerima ‘Berita Salib’, penyebabnya adalah telinga dan hati yang dikuasai oleh ‘keinginan’. Mereka lebih suka kepada guru-guru, itulah orang-orang pandai, orang-orang ahli, yang membuang Yesus Kristus sebagai batu penjuru. Mereka adalah ahli Taurat yang mengajar, tetapi Firman yang mereka bawa adalah Firman yang tanpa kuasa. Sehingga sidang jemaat tidak mempunyai persekutuan dengan Bapa dan Anak, sebaliknya mereka tetap dalam persekutuan dengan iblis, sebab iblis tetap tinggal di dalam mereka. Orang semacam ini tidak akan pernah mengalami sukacita yang sempurna.
Injil Kemuliaaan ▫ Jadi, kita bisa mengalami sukacita yang sempurna jika di hari-hari ini kita mau menempatkan diri saat Kristus menyatakan kemuliaan-Nya. Kemuliaan Kristus di hari-hari ini dinyatakan dalam Injil tentang Kemuliaan Kristus atau berita salib. ▫ Di atas kayu salib, Yesus mempermuliakan Allah dan Allah mempermuliakan Yesus. Apa yang terjadi saat Yesus disalibkan? 1) Di atas kayu salib, Yesus menggenapkan seluruh kehendak Firman. 2) Dengan matinya Yesus, Roh Kudus diturunkan. 3) Dengan matinya Yesus, kita dilahirkan sebagai anak-anak Tuhan. ▫ Jadi, jika di hari-hari ini kita diijinkan untuk bisa mendengar dan menerima ‘Berita Salib’ atau ‘Injil tentang Kemuliaan Kristus’, maka pada kita ada suatu kesempatan yang besar, untuk: a. Kita tidak hanya sekedar tahu, tetapi dimampukan untuk menggenapkan Firman Allah. b. Kita diijinkan untuk mengalami pekerjaan Roh Kudus. c. Kita dilahirkan atau diubah secara terus menerus, menjadi anak Allah yang sebenarnya. ▫ Berita salib memang suatu kebodohan dan sandungan, tetapi bagi mereka yang mau mendengar, percaya, dan menerima, berita salib adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. Berita Inilah yang disampaikan secara tertulis kepada Ibu yang terpilih beserta anak-anaknya (sidang jemaat Allah), supaya kehidupan mereka menjadi terang yang bercahaya. ▫ Perhatikan kembali apa yang tertulis 2 Yoh. 1:5-6. 2 Yoh. 1:5-6
Hidup menurut perintah-Nya, hidup saling mengasihi
Perintah Tuhan sudah dituliskan (dibertahukan secara tulis) dan perintah Tuhan menunjuk kepada ‘kamu harus hidup di dalam kasih’. Aku meminta: 1) Supaya kita saling mengasihi, 2) Supaya kita harus hidup menurut perintah, dan 3) supaya kita hidup di dalam Kasih. Perintah yang sudah ditulis ini bukan hanya untuk dibaca dan didengar, tetapi ‘kita harus hidup menurut perintah-Nya’
Page
-
4
1:5 Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu -- bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya -- supaya kita saling mengasihi. 1:6 Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.
-
-
-
Hal hidup menurut perintah Tuhan inilah yang ingin dilihat secara langsung oleh rasul Yohanes. Rasul Yohanes sudah hidup di dalam Kasih. Karena Firman Allah dan kesaksian Yesus, rasul Yohanes bertekun dalam penderitaan di pulau Patmos. Rasul Yohanes tidak memikirkan dan tidak mementingkan dirinya sendiri, dengan cara ini Yesus Kristus mempercayakan Firman Hidup untuk ditulis dan diberitakan kepada sidang jemaat. Rasul Yohanes telah mengalami persekutuan dengan Bapa dan Anak, dia telah mengalami sukacita. Sekarang rasul Yohanes ingin melihat sidang jemaat memiliki persekutuan secara pribadi dengan Allah, yaitu dengan hidup menurut perintah-Nya atau hidup di dalam Kasih. Perhatikan Firman Allah berikut ini: a. 1 Yoh. 2:5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia
b. 1 Yoh. 4:12b Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
-
Menuruti Firman Allah = saling mengasihi, itulah persekutuan dengan DIA. Pada saat itu, kita mengalami pekerjaan Kasih Allah dengan sempurna dalam kehidupan kita. Saat kita hidup menurut Firman Allah atau hidup saling mengasihi, saat itu kita berada pada persekutuan dan sukacita yang benar dan sempurna.
Rela kehilangan hidup ▫ Hidup menurut Firman atau hidup saling mengasihi adalah hidup yang mematikan daging, sebab dalam hal mengasihi, Firman Allah katakan Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. (1 Yoh. 3:18)
▫
Dalam hal perbuatan, bukan saja harta yang harus kita berikan, tetapi sampai kepada nyawa, seperti yang tertulis dalam 1 Yoh. 3:16-17. Artinya, kita harus rela kehilangan kehidupan kita. Perhatikan apa yang dikatakan oleh Yesus sehubungan dengan hal ini … 1) Mat. 10:39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
2) Mat. 16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
▫ ▫
Rela kehilangan nyawa ‘karena Aku’ (karena Yesus) adalah dasar yang benar Perkataan ‘barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku’ sama artinya dengan ‘barangsiapa kehilangan nyawanya karena menuruti perintah-Ku atau hidup didalam Kasih-Ku’, ia akan memperolehnya. Apa artinya ‘ia akan memperolehnya’?
Yoh. 10:17
Memperoleh hidup
10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
-
5
-
Bapa mengasihi Yesus sebab Yesus memberikan nyawa-Nya. Untuk menggenapkan kehendak Bapa, Yesus tidak mempertahankan nyawa-Nya, tetapi menyerahkan nyawa-Nya. Jadi, saat kita menyerahkan nyawa karena menuruti perintah Tuhan atau karena hidup saling mengasihi, pada saat itu kita benar-benar menjadi satu dengan Yesus di dalam kematian-Nya. Pada poin ini kita bukan hanya bertemu dan bersekutu di dalam kematian Kristus, tetapi kehidupan Kristus ada di dalam kita. Inilah yang dimaksud dengan ‘ia akan memperolehnya’, kita akan menerima kehidupan Yesus di dalam kehidupan kita. Inilah kehidupan yang sebenarnya, ada persekutuan dan ada sukacita yang benar dan sempurna. Hal inilah yang dialami oleh rasul Paulus. Sekalipun masih ada di dalam dunia dan masih memakai manusia daging, tetapi hidup yang dimiliki oleh rasul Paulus adalah kehidupan Yesus.
Page
-
Gal. 2:19-20 2:19 Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
-
Perhatikan kalimat ‘Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup’. Perkataan ‘hidup’ di sini disebabkan karena ‘Kristus yang hidup di dalam aku’. Bukti bahwa Kristus hidup di dalamnya adalah hidup oleh iman.
-
-
-
Hidup oleh iman adalah ciri dari orang benar. Kita bisa hidup hanya dari setiap kata yang keluar dari mulut Yesus Kristus. Setiap kata yang keluar dari mulut Yesus, kita dengar, kita perhatikan, sampai Firman Allah tertanam dalam hati dan bekerja untuk menyelamatkan jiwa kita. Hidup menurut Firman Allah, hidup dalam Kasih, hidup oleh iman, hidup dalam kematian bersama Yesus (tidak mempertahankan nyawa), inilah yang dirindukan oleh rasul Yohanes kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya (sidang jemaat Allah). Apa yang menjadi kerinduan rasul Yohanes merupakan kerinduan yang ada pada Yesus. Ingat, bahwa rasul Yohanes adalah wakil Yesus Kristus yang ditempatkan di tengah-tengah sidang jemaat. Jadi, kerinduan yang ada pada rasul Yohanes adalah kerinduan yang digerakkan oleh Roh, sehingga tidak heran, jika kerinduan rasul Yohanes sama dengan kerinduan Yesus Kristus.
Kerinduan Yesus Kristus Yoh. 16:16-24 16:16 "Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku." 16:17 Mendengar itu beberapa dari murid-Nya berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya Ia berkata kepada kita: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku? Dan: Aku pergi kepada Bapa?" 16:18 Maka kata mereka: "Apakah artinya Ia berkata: Tinggal sesaat saja? Kita tidak tahu apa maksud-Nya." 16:19 Yesus tahu, bahwa mereka hendak menanyakan sesuatu kepada-Nya, lalu Ia berkata kepada mereka: "Adakah kamu membicarakan seorang dengan yang lain apa yang Kukatakan tadi, yaitu: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku?
-
-
-
-
Di tengah-tengsh para murid, Yesus berbicara tentang "Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku." Perkataan Yesus ini menunjuk kepada kepergiaan Yesus kepada Bapa (ayat 17) atau kematian yang akan segera dialami oleh Yesus di atas kayu salib. Hal kematian Yesus tidak dimengerti oleh gereja Tuhan. Bahkan dalam Mat.16, hal ini ditolak oleh Petrus. Perpisahan gereja Tuhan dengan Yesus Kristus (secara jasmaniah), hanya sesaat. Tetapi setelah sesaat itu berlalu, DIA akan datang kembali dan gereja Tuhan akan melihat DIA dalam kemuliaan yang kekal. Pada saat yang ‘sesaat’ itu, sekalipun gereja Tuhan tidak bersama dan tidak melihat wujud Yesus Kristus secara lembaga, tetapi gereja Tuhan tidak ditinggalkan sebagai yatim piatu, sebab Yesus Kristus akan mengutus Roh Kebenaran – Roh Penolong, kepada gereja-Nya (Yoh. 16: 12-13). Saat Roh Penolong datang, saat itulah gereja Tuhan mampu menanggung segala kerinduan yang ada pada Tuhan, yang dibebankan kepada gereja-Nya. Di waktu yang ‘sesaat’ ini, sekalipun Yesus Kristus tidak bersama-sama, tetapi ada Roh Penolong yang senantiasa menyertai.
16:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. 16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.
6
Inilah kerinduan Tuhan Yesus Kristus sementara DIA pergi kepada Bapa, di mana Yesus Kristus merindukan supaya gereja Tuhan dalam keadaan berdukacita. Ada tangisan ada ratapan, ada dukacita, yang membawa suatu ‘keubahan’ menjadi sukacita.
Page
-
-
-
▫
▫
▫
▫
Yesus Kristus merindu supaya gereja Tuhan bukan saja dalam keadaan mengandung, tetapi sudah melahirkan anak. Anak merupakan benih dari hasil suatu persekutuan. Di dalam suatu ibadah yang sesuai dengan ukuran Tuhan, Roh Allah bekerja menyatakan kebenaran Firman Allah. Pada saat itu, terjadi suatu persekutuan yang intim antara Allah dengan gereja-Nya. Saat kita membaca, mendengar, dan menerima Firman Allah, itulah saat-saat kita berhubungan intim dengan Allah. Pada saat itu, kandungan hati kita sedang dibuahi oleh Roh Kudus. Jika kita menerima Firman Allah dengan hati yang lemah lembut, maka Firman Allah akan tertulis dalam hati. Pada saat itulah, benih Firman Allah ada pada kandungan hati kita = Firman Allah yang tertulis dalam hati. Secara jasmani, orang mengandung itu tidak enak. Tidur tidak enak, geraknya tidak bisa leluasa, pola makannya juga harus dijaga, bahkan sampai perkataannya pun juga harus dijaga. Saat kita mendengar Firman Allah, ada ratapan penyesalan, ada tangisan pertobatan, ada dukacita. Tetapi sekalipun dalam keadaan ‘menderita’, ada suatu sukacita yang tidak bisa dirasakan orang lain. Hanya orang yang mengandung yang mengerti sukacita itu. Orang mengandung ada waktunya. Tidak selamanya orang itu mengandung, sebab pada saatnya apa yang ada di dalam kandungan itu harus dilahirkan. Jika tidak mengalami kelahiran, itu akan menjadi penyakit yang sangat berbahaya. Kita sudah membaca, mendengar, dan menerima Firman Allah. Firman Allah adalah benih yang ditempatkan oleh Roh Allah di dalam kandungan hati kita. Tuhan merindukan supaya benih Firman Allah yang ada pada kandungan hati kita, lahir dalam wujud ‘anak’. Yesus Kristus adalah benih Firman Allah yang dikandung oleh Maria. Pada saatnya, benih yang ada di dalam kandungan Maria lahir, dan namanya Yesus. Apa yang dikerjakan oleh Yesus setelah lahir? Melakukan kehendak Allah – lahir, nyata. Demikian juga dengan kita, wujud bahwa benih Firman Allah yang ada dalam kandungan hati kita telah lahir adalah kita melakukan kehendak Allah. Saat kita melakukan kehendak Firman, inilah saat berdukacita. Mengapa? Sebab segala kehendak keinginan daging harus ditanggalkan, sebaliknya kita hanya menerima dan hanya melakukan kehendak Firman. Tetapi dukacita itu hanya sesaat, sebab sesudah ia melakukan kehendak Firman Allah, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dimampukan untuk melakukan kehendak Firman Allah. Perhatikan: saat kita melakukan kehendak Allah, saat itulah Allah mengubah kita. Sama seperti saat Tuhan mengubah air menjadi air anggur. Keubahan itu terjadi saat pelayan-pelayan pesta itu melakukan apa yang dikatakan oleh Yesus Kristus. Jadi, wujud ‘anak’ itu lahir adalah kita melakukan Firman Allah dan Firman Allah mengubah kehidupan kita. Untuk mengalami suatu keubahan, memang terjadi suatu ratapan, tangisan, dan dukacita, tetapi hanya sesaat. Tetapi jika kita tidak mau diubah oleh Firman Allah, maka yang terjadi adalah dukacita yang kekal.
-
Jadi, sekarang adalah waktu untuk berdukacita, waktunya untuk melakukan Firman Allah, waktunya untuk diubah oleh kuasa Roh Allah dan Firman Allah. Pada gereja Tuhan yang melahirkan Firman Allah (melakukan Firman dan diubah oleh Firman), ada jaminan dari Allah. Jaminan apa? Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu (Yoh.16:22). Kamu melihat Aku (Yoh.14:19), dan persekutuan /sukacita yang benar dan sempurna (Yoh.14:20). Perkataan ini merujuk kepada Pesta Nikah Anak Domba Allah.
Page
-
7
16:22 Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu
-
-
-
▫
▫
Mengapa? Ingat, hak yang paling tinggi yang dimiliki oleh Yesus Kristus dan hak ini tidak akan dibiarkan begitu saja untuk dirampas oleh siapapun, adalah Mempelai Wanita-Nya. Hak ini ada pada Yesus Kristus, dan tidak ada satu pun kuasa yang mampu merampas dari tangan-Nya. Jika hak yang paling kecil, itulah perpuluhan dan persembahan khusus saja dibela oleh Allah, demikian juga dengan rumah-Nya atau penyembahan juga dibela oleh Tuhan, terlebih hak yang tertinggi, itulah Mempelai Wanita-Nya. Itu sebabnya di awal dari Injil Yoh 16, Yesus sudah menyebutkan jangan kecewa dan jangan menolak Firman Allah. Memang ada dukacita yang meliputi gereja Tuhan, sebab gereja Tuhan harus mengandung dan melahirkan, tetapi dukacita yang mengerjakan kemuliaan kekal. Camkan: jangan hanya mengandung. Dalam Mat. 24:19 dikatakan Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil. Jika ibu yang hamil saja dikatakan celaka, lalu bagaimana dengan kehidupan yang di dalam hatinya tidak ada kandungan Firman Allah? Jangan hanya membaca dan mendengar Firman Allah. Jangan hanya mengumpulkan Firman Allah untuk menjadi ahli Taurat. Dalam Mat. 24:13 disebutkan Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
▫
Artinya, Kasih Allah yang sudah kita terima tidak menjadi dingin, tetapi menjadi sempurna. Kita hidup menurut Firman Allah, kita hidup saling mengasihi. Kita tidak hanya bertahan dalam mengandung, tetapi bertahan sampai melahirkan Firman Allah. Menjadi orang yang menurut kepada Firman Allah dan diubah oleh Firman Allah.
16:23 Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. 16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
-
-
-
-
Inilah kekurangan kita sebaga gereja Tuhan, tidak pernah ‘meminta’. Jika kita tidak pernah meminta, kita tidak akan pernah menerima. Ada suatu permintaan yang mampu membawa kita kepada sukacita yang penuh. Permintaan apa yang mampu membawa kita kepada sukacita yang penuh? Meminta hak atau bagian yang telah Tuhan sediakan bagi kita, yaitu memohon supaya Tuhan tidak hanya mengijinkan kita untuk mendengar dan menerima Firman Allah, tetapi sampai melakukan Firman Allah. Memohon supaya Tuhan ijinkan kita mengalami penderitaan bersama dengan Yesus. Seperti yang tertulis dalam 1 Pet. 4:13, selama kita tidak menempatkan diri pada penderitaan bersama Kristus, kita tidak akan pernah mencapai garis finish, itulah sukacita yang sempurna. Doa ini dimiliki oleh rasul Paulus. Dalam Fil. 3:10-11, kita bisa melihat kerinduan rasul Paulus yang selaras dengan kerinduan Yesus Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
8
Inilah persekutuan dan sukacita yang benar dan sempurna yang bisa kita alami sementara kita masih hidup di dunia dan hidup di dalam daging, yaitu hidup menurti Firman Allah, hidup diubah oleh Firman Allah, sehingga kita semakin bisa mengasihi Allah dan sesama.
Page
▫