PENGARUH MODEL PENGASUHAN SANTRI TERHADAP KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADIIN DESA PILANGWETAN KECAMATAN KEBONAGUNG KABUPATEN DEMAK 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh MUTOHAR NIM 11107160
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI 2012
MOTO
“Keberhasilan sesuai dengan usaha”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk: 1. Kedua orang tua tercinta, bapak Parjan dan ibu Parjiyem yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, mendidik dari kecil sampai sekarang, dan doa yang tak pernah putus untuk anak-anaknya. 2. Kedua saudaraku, Siti Nur Zaenab dan Muhammad Arifin, terima kasih atas dukungan dan motivasi yang kalian berikan 3. Kepada bapak Kyai H. Masykuri Syahri (PP. Hidayatul Mubtadiin Demak) yang telah mendidik dan menularkan Ilmu-Ilmunya. 4. Kepada segenap sahabatku tercinta, Saiful Kirom, Sugiyanto, Munawar, Heri Fahrudin, Ainur Rofik, Fajrul Falah dan semua keluarga besar PPHM 5. Teman-temanku Agus Yusuf, Muhammad Mufik, Asep Sufyan, dan segenap keluarga besar kelas PAI E 2007.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul : “PENGARUH MODEL PENGASUHAN
SANTRI
TERHADAP
KEMANDIRIAN
SANTRI
PONDOK
PESANTREN HIDAYATUL MUBTADIIN DESA PILANGWETAN KECAMATAN KEBONAGUNG KABUPATEN DEMAK 2012” dapat terselesaikan. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual. Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah. 3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Program Studi PAI. 4. Bapak Drs. Nasafi, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa memberikan bimbingan, motivasi dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan STAIN Salatiga, yang telah membantu proses penyusunan skripsi ini. 6. Bapak Kyai H. Masykuri Syahri pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Demak yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini. 7. Segenap keluarga besar segenap keluarga besar Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin yang telah menularkan Ilmunya kepada saya.
8. Kedua orang tua tercinta, bapak Parjan dan ibu Parjiyem yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, mendidik dari kecil sampai sekarang, dan doa yang tak pernah putus untuk anak-anaknya.
Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan dan kemampuan dan pengetahuan penulis. Sehingga masih banyak kekurangan yang perlu untuk diperbaiki dalam skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini.
Salatiga, 23 Februari 2012 Penulis
MUTOHAR
ABSTRAK
Mutohar “Pengaruh Model Pengasuhan Santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Desa Pilangwetan Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak Tahun 2011/2012” Kata Kunci : Model Pengasuhan Santri Dan Kemandirian Santri.
Peran pengasuh sangat besar pengaruhnya terhadap kemandirian santri, karena antara pengasuh dengan santri berinteraksi secara langsung. pengasuhan yang di terapkan dipondok pesantren akan menumbuhkan cakrawala berfikir kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti sikap kemandirian sehari-hari, tingkah laku, kepribadian, yang ditampakkan dalam kehidupan seharihari. Dalam kehidupan di pondok pesantren para santri senantiasa patuh dan tunduk kepada pengasuh, oleh karena itu pengasuh menjadi sentral dalam pembentukan karakter santri. Dengan berbagai pola atau model pengasuhan yang diterapkan dalam pengasuhan santri, tentunya berpengaruh pada kepribadian para santri, salah satunya yaitu kemandirian para santri. Hubungan antara model pengasuhan santri dengan kemandirian santri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin Pilangwetan Kebonagung Demak 2011/2012 pada analisa menunjukkan adanya hubungan yang positif, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi model pengasuhan santri maka semakin tinggi kemandirian para santri dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pengasuhan Santri Terhadap Kemandirian Santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Desa Pilangwetan Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak Tahun 2011/2012. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden, metode pengumpulan data dengan menggunakan angket untuk semua variable, dokumentasi dan observasi. Kemudian dari hasil rumus korelasion diambil dari cara penghitungan statistic. Nilai rata-ata dari variable model pengasuhan santri yaitu sebesar 33,47 sedangkan nilai rata-ata dari variable model pengasuhan santri yaitu sebesar 33,46. Nilai (hitung) 0,736 dan nilai r table 0,256 (tingkat signifikansi 1%). Dengan demikian untuk mengetahui kedudukan Ho dan Ha dapat digunakan rumus sebagaiberikut : r hitung > r table. Dengan rumus tersebut kemudian dilakukan perbandingan antara keduanya, dari hasil tersebut diketahui nilai r hitung lebih besar dari r table. Hasil tersebut untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh antara Model Pengasuhan Santri Terhadap Kemandirian Santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Desa Pilangwetan Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak Tahun 201/2012.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
DEKLARASI ..............................................................................................
ii
NOTA PEMBIMBING .................................................................................
iii
PENGESAHAN ...........................................................................................
iv
MOTTO .......................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ........................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .................................................................................
vii
ABSTRAK .................................................................................................. DAFTAR ISI ...............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................
6
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
7
D. Hipotesis Penelitian ............................................................
7
E. Manfaat penelitisn ...............................................................
8
F. Definisi Operasional .............................................................
9
G. Metode Penelitian ................................................................
11
H. Analisis Data .......................................................................
14
I. Sistematika Penulisan ...........................................................
16
KAJIAN PUSTAKA A. Pengasuhan Santri ...............................................................
16
BAB III
1. Pengertian .....................................................................
16
2. Tipe kepemimpinan .......................................................
18
B. Kemandirian Santri ..............................................................
22
1. Pengertian ......................................................................
22
2. Tingkatan Kemandirian ..................................................
22
C. Hubungan Model Pengasuhan terhadap Kemandirian Santri..
24
HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin ....
30
1. Lokasi Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin ................
30
2. Latar Belakang Sejarah ....................................................
30
3. Keadaan Pengasuh Dan Pengurus Pondok Pesantren
BAB IV
BAB V
Hidayatul Mubtadiin ........................................................
34
4. Keadaan Santri Pondok Pesantren ....................................
38
B. Data Tentang Responden .....................................................
45
1. Model Pengasuhan Santri ................................................
45
2. Kemandirian Santri .........................................................
49
ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ........................................................
54
B. Analisis Uji Hipotesis ..........................................................
61
C. Analisa Lanjutan ..................................................................
62
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................
64
PENUTUP A. Kesimpulan...........................................................................
66
B. Saran-saran ..........................................................................
67
C. Penutup.................................................................................
68
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL I
STRUKTUR ORGANISASI PONDOK PESANTREN ..........
31
TABEL II
NAMA DAN ALAMAT SANTRI PUTRA ............................
32
TABEL III
NAMA DAN ALAMAT SANTRI PUTR ..............................
33
TABEL IV
PROSENTASE JENJANG PENDIDIKAN SANTRI PUTRA PUTRI ..................................................................................
TABEL V
NILAI
HASIL
PENYEBARAN
ANGKET
PADA
VARIABEL MODEL PENGASUHAN SANTRI ................... TABEL VI
NILAI
HASIL
PENYEBARAN
ANGKET
35
PADA
VARIABEL KEMANDIRIAN SANTRI................................... TABEL VII
34
37
NILAI HASIL ANGKET PADA VARIABEL MODEL PENGASUHAN
SANTRI
(X)
DAN
NILAI
HASIL
ANGKET PADA VARIABEL KEMANDIRIAN SANTRI (Y) ................................................................................................
40
TABEL VIII INTERVAL PEMAHAMAN AGAMA .......................................
42
TABEL IX
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL X ...................
43
TABEL X
NILAI
ANGKET
TENTANG
PARTISIPASI
DALAM
PENGEMBANGAN MADRASAH ............................................. TABEL XI
44
INTERVAL PARTISIPASI DALAM PEN
GEMBANGAN MADRASAH .............................................................................
46
TABEL XII
47
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL Y ...............
TABEL XIII TABEL
KERJA
KOEFISIEN VARIABEL X
DAN
VARIABEL Y............................................................................... TABEL XIV NILAI PRODUCT MOMENT .....................................................
48
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pendidikan di Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa Indonesia. Dalam prakteknya, masyarakat ikut dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa ini, tidak hanya dari segi materi dan moril, namun telah pula ikut serta memberikan sumbangsih yang signifikan dalam penyelenggaraan pendidikan. Dalam hal ini dengan munculnya berbagai lembaga perguruan swasta yang merupakan bentuk dari penyelenggaraan pendidikan masyarakat. Perguruan atau lembaga swasta itu dapat berbentuk jalur pendidikan sekolah atau pendidikan luar sekolah. Termasuk jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat adalah pondok pesantren. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan Islam yang tumbuh dan berkembang dimasyarakat. Perkembangan masyarakat dewasa ini menghendaki adanya pembinaan peserta didik yang dilaksanakan secara seimbang antara nilai dan
sikap,
pengetahuan,
kecerdasan,
keterampilan,
kemampuan
berkomunikasi, dan berinteraksi dengan masyarakat secara luas, serta meningkatkan kesadaran terhadap alam lingkungannya. Asas pembinaan seperti inilah yang ditawarkan oleh pondok pesantren sebagai lembaga agama islam tertua di Indonesia (Departemen Agama RI, 2003:1)
1
Dalam hal ini, Aad A’la (2006:1-2) menegaskan Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan merupakan realitas yang tak dapat dipungkiri. Sepanjang sejarah yang dilaluinya, pesantren terus menekuni pendidikan tersebut dan menjadikannya sebagai fokus kegitan. Dalam mengembangkan kegiatan pendidikan, pesantren telah menunjukkan daya tahan yang cukup kokoh sehingga mampu melewati berbagai zaman dengan beragam masalah yang dihadapinya. Dalam sejarahnya itu pula, pesantren telah menyumbangkan sesuatu yang tidak kecil bagi islam di Negara ini. Sungguhpun demikian, pesantren tak dapat berbangga hati dan puas dengan sekedar mampu bertahan atau terhadap sumbangan yang diberikan masa lalu. Signifikasi pesantren bukan hanya terletak pada dua hal tersebut, tetapi pada kontribusinya yang nyata bagi umat islam, secara khusus, dan masyarakat secara luas, dimasa kini dan mendatang. Seiring dengan perkembangan zaman fungsi pondok pesantren bertambah. Pondok pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga keagaman, tetapi juga sebagai pusat perkembangan masyarakat di berbagai sektor kehidupan. Dengan sistem yang dinamakan pesantren, proses internalisasi agama islam kepada santri berjalan penuh. Dalam pesantren, dengan pimpinan dan keteladanan para kiai dan para ustadz serta pengelolaan yang khas, tercipta satu komunikasi tersendiri, yang didalamnya terdapat semua aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, ekonomi, budaya dan organisasi (Departemen Agama, 2004:1-4) 2
Abdurrahman
menambahkan
yang
termasuk
dalam
warga
pesantren adalah kiai yang menjadi pengasuh, parea guru (ustadz) dan para santri (siswa yang tinggal di pondok pesantren). Kepengurusan pesantren adakalanya berbentuk sederhana, dimana kiai memegang pimpinan mutlak dalam segala hal. Sedangkan kepemimpinannya itu kadang diwakilkan kepada seorang ustadz dan pengurus pondok pesantren (Abdurrahman, 2001:17). Dalam kehidupan pesantren, kiai menerapkan prinsip kehidupan kesederhanaan dan kemandirian bagi santri-santrinya. Prinsip ini bertujuan agar santri dari pesantren dapat menjadi orang yang bersyukur dalam keadaan apapun dan tidak mementingkan kehidupan dunia yang serba materialistis. Pendidikan di Pondok Pesantren menerapkan prinsip self government, dimana santri mengatur kehidupannya dalam pesantren menurut batas-batas ajaran agama yang telah diajarkan kiai atau para pengasuh pondok pesantren (Mustuhu, 1988:282). Departemen Agama RI juga menjabarkan bahwa disamping itu pula para santri juga dibekali berbagai macam kemampuan yang meliputi berbagai macam bidang, seperti: keterampilan, ekonomi dan lain-lian. Pesantren juga mengarahkan Pendidikan mengantar santrinya agar mampu mandiri (Departemen Agama RI, 2004:286). Watak mandiri yang dimiliki pesantren dapat dilihat daari dua sudut penglihatan: dari fungsi kemasyarakatan pesantren secara umum dan dari pola pendidikan yang dikembangkan di masyarakat.dilihat dari sudut 3
fungsi kemasyarakatannya secara umum, pesantren adalah sebuah alternatif ideal bagi perkembangan keadaan yang terjadi diluarnya. Dari sudut pengelolaan pendidikan didalamnya watak mandiri pesantren dapat dilihat, baik dalam sistem pendidikan dan strukturnya maupun pandangan hidup yang ditimbulkannya dalam diri santri (Abdurrahman, 2004:121). Allah berfirman dalam surat al Mujadilah ayat 11:
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dari ayat diatas dapat dijelaskan bahwasannya ketika didalam majlis dianjurkan untuk berlapang-lapang dalam majlis ilmu, artinya memberikan penghormatan kepada
orang
yang
berilmu.
Karena
sesungguhnya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu, dari penjelasa tersebut dapat dilihat peran seorang santri yang selalu
4
hormat dan patuh kepada pengasuhnya, karena hal itu butuh suatu kesadaran dan kemandirian dalam jiwa seorang santri. Banyak unsur yang menunjang watak mandiri santri, umpamanya saja kesediaan mengabdi dengan jalan berkarya di pesantren tanpa memperoleh imbalan financial yang seimbang, bahkan kebanyakan tanpa imbalan apapun. Begitu pula kesediaan santri untuk tinggal di pesantren dalam kondisi fisik yang tidak menyenangkan selama bertahun-tahun, dengan bilik sempit tanpa peralatan, penerangan dan kadang tanpa persediaan air yang cukup. Kesemuanya kesukaran ituditanggungkan karena satu kesadaran bahwa pesantren adalah “alat perjuangan” agamauntuk mengubah wajah kehidupan moral masyarakat sekitarnya. Mereka tidak mengharapkan pelayanan apapun dari pihak pesantren, bahkan sebaliknya mereka bersedia memberikan pelayanan pada pesantren, umpamanya saja dengan menyediakan dengan menyediakan diri sebagai tenaga kerja yang tak dibayar pada waktu pembuatan bangunanbangunan fisik di dalamnya, suatu hal yang diperlukan untuk dapat hidup mandiri. Proses pendidikan di pesantren merupakan
interaksi antara
pengasuh dan ustadz sebagai pendidik dan santri sebagai peserta didik untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang akan dicapai. Peran pengasuh dan ustadz dalam proses pendidikan kepada santri dituntut untuk bias memberikan bimbingan serta pengaruh agar bias mewujudkan kemandirian santri yang sesuai dengan tuntunan agama islam. 5
Proses pendidikan tidak terlepas dari pengarahan, penyuluhan, bimbingan yang bersifat menyeluruh kepada peserta didik untuk mewujudkan kemandidrian peserta didik. Hal yang cukup menarik, model pengasuhan yang diterapakn di pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin Demak, sehingga memberikan dorongan kepada penulis untuk mengetahui secara mendalam tentang model pengasuhan yang diterapkan, sehingga memberikan pengaruh besar terhadap sikap kemandirian santri. Dengan demikian penulis mencoba mengungkap “ Pengaruh Model Pengasuhan Santri Terhadap Kemandirian Santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Desa Pilangwetan Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak Tahun 2011”
B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana model pengasuhan santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin? 2. Bagaimana
kemandirian
santri
Pondok
Pesantren
Hidayatul
Mubtadiin? 3. Adakah pengaruh model pengasuhan santri tehadap kemandirian santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin?
6
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui model pengasuhan santri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin. 2. Untuk mengetahui kemandirian santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pengasuhan santri terhadap kemandirian santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin.
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1996:67). Menurut Prof. Dr. Sudjana, hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Langkah-langkah pengujian hipotesis akan membawa kepada kesimpulan untuk menerima hipotesis atau menolak hipotesis (Sudjana, 2001:219).
7
Ada dua hipotesis yaitu hipotesis kerja yang juga disebut hipotesis alternative (Ha) dan hipotesis nol (Ho) atau hipotesis nihil yang juga disebut dengan hipotesis statis. Sehubungan dengan perumusan hipotesis maka ada dua kekeliruan yang kita buat : 1. Menolak
hipotesis
yang
seharusnya
diterima,
disebut
ditolak,
disebut
kekeliruan alpha 2. Menerima
hipotesis
yang
seharusnya
kekeliruan beta Jika semakin tinggi model pengasuhan santri maka akan semakin mandiri kemandirian santri. Ha
: ada hubungan antara model pengasuhan santri dengan kemandirian santri.
Ho
: tidak ada hubungan antara model pengasuhan santri dengan kemandirian santri.
Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah : “ada hubungan yang positif antara Model Pengasuhan Santri Terhadap Kemandirian Santri di Pondok Pesantren Hadayatul Mubtadiin”. Dengan kata lain semakin tinggi penerapan model pengasuhan santri, semakin tinggi pula sikap kemandirian para santri.
8
E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam khasanah keilmuan, khususnya berkaitan dengan pondok pesantren.
2. Manfaat Praktis Bagi pesantren Hidayatul Mubtadiin sendiri dari hasil penelitian ini semoga dapat mendorong peningkatan kualitas pembelajaran, dan bagi pesantren yang lain, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang model pengasuhan dan kemandirian santri, sehingga dapat dijadikan contoh.
F. Definisi Operasional Definisi Operasional adalah definisi yang di dasarkan atas sifatsifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi) (surabrata, 2003:29). Dalam hal ini, Sanapiah Faisal (1982:83) menjelaskan bahwa definisi operasional adalah merupakan bentuk rumusan-rumusan yang dapat diobservasikandan dan diukur, didasarkan pada suatu teori, yang
9
secara umum diakui kevaliditasannya, digunakan untuk mendefinisikan suatu variable. Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah : 1. Pengaruh Pengaruh adalah kekuatan, daya atau akibat (Departemen P & K, 1995:7). Yang dimaksud pengaruh adalah yang ada atau yang timbul dari sesuatu ( orang, benda, dan sebagainya) yang berkuasa atau yang berkekuatan gaib (Wirawan, 1995:17). Jadi yang dimaksud dari pengaruh disini adalah akibat dari model pengasuhan tehadap kemandirian santri.
2. Model Pengasuhan Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia kata “model” memiliki beberapa pengertian, diantaranya bias berarti contoh, pola ,acuan, ragam dan macam (Poerdarminta, 1982:653). Yang di maksud model dalam penelitian disini adalah pola. Pengasuh dari kata “Asuh” yang berarti menjaga (merawat dan mendidik), memimpin ( membantu, meladih dansebagainya) orang atau negeri supaya dapat berdiri sendiri. Jadi pengasuh dapat di artikan orang yang mengasuh ; wali (orang tua dalam keluarga, kiai dalam pesantren). Sedangkan pengasuhan adalah hal atau cara, perbuatan dalam mengasuh.
10
Jadi model pengasuhan yang dimaksud penulis adalah suatu pola yang dioperasionalkan dalam mengasuh dan mendidik santri, baik dari kegiatan yang telah diselenggarakan atau dari pengambilan keputusan oleh seorang pengasuh. 3. Kemandirian Santri Kemandirian berasal dari kata “mandiri” yang berarti dapat berdiri sendiri, tidak bergantung dengan orang lain, kemandirian berarti suatu sikap atau keadaan yang dapat berdiri sendiri tanpa menggantungkan diri kepada orang lain (Daryanto, 1997:95) Sementara yang dimaksud dengan “santri” menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah orang yang mendalami agama islam (pergi berguru ketempat yang jauh, seperti pesantren) (Poerdarminto, 1987:630). Pesantren biasanya di pimpin oleh seorang guru atau ulama’ yang disebut dengan kiai atau syekh yang sekaligus sebagai pengajar para santridan orang yang menjadi anak didik, murid atau siswa yang menimba ilmu agama dan menetap disana disebut santri (Steenbrik, 1986:7) Secara konkrit, maksud dari kemandirian santri dalam judul penelitian ini adalah gaya hidup orang yang sedang belajar atau mendalami ilmu-ilmu agama islam di pondok pesantren yang tidak menggantungkan orang lain. Adapun yang menjadi indikator dari kemandirian santri adalah :
11
1. Berfikir aktif dan kreatif 2. Mengenal diri sendiri dan lingkungan 3. Mengatur uang belanja sendiri 4. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri 5. Hidup dalam kesederhanaan
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian disini adalah penelian kuantitatif dengan pendekatan study survey, yaitu mengumpulkan data sebanyakbanyaknya Kemandirian
mengenai Santri
Model Pondok
Pengasuhan Pesantren
Santri
Terhadap
Hidayatul
Mubtadiin
Kebonagung Demak Tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian yang mencari hubungan antara variable dengan variable yang lain dengan cara melakukan penelitian lapangan (Field Research) 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah bertempat di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Desa Pilangwetan Kecamatan Kebonagung
12
kabupaten Demak. Adapun waktu penelitian disini adalah pada tahun 2011. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel (Komarudin, 1982:61). Dalam penelitian ini penulis akan mengadakan studi populasi dengan subjek penelitian dipondok pesantren Hidayatul Mubtadiin yang berjumlah 100 santri.
4. Metode Pengumpulan Data a. Obserfasi Didalam melakukan obserfasi ini penulis melakukan pengamatan, pencatatan dan mengumpulkan data yang ada hubungannya dengan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Kebonagung Demak. Hal ini perlu penulis lakukan dalam rangka mengetahui secara langsung terhadap data-data yang penulis lakukan. b. Metode Angket
13
Kuesioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket ini hanya ditujukan pada santri untuk mendapatkan data tentang sikap kemandirian santri di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Kebonagung Demak. c. Metode Interview Interview dilakukan kepada Pengasuh Pondok Pesantren dan sikap kemandirian santri Hidayatul Mubtadiin Kebonagung Demak. d. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi ini untuk mendapatkan dokumendokumen Pondok Pesantren seperti buku, kaset, dan arsip-arsip Pondok Pesantren. 5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat ukur yaitu dengan instrument penelitian ini dapat dikumpulkan data sebagaia alat untuk menyatakan besaran atau presentasi serta lebih kurangnya dalam bentuk kuantitatif atau kualitatif (Mardalis, 2003:60) Menetapkan jenis instrumentasi yang digunakan untuk mengukur variabel atau indikatornya merupakan hal yang penting. Untuk
14
meneliti pengruh model pengasuhan santri terhadap kemandirian santri, maka dapat disusun instrument sebagai berikut : 1. Instrument untuk mengukur model pengasuhan. 2. Instrument untuk mengukur kemandirian santri.
H. Analisis Data a. Analisis Pendahuluan Analisis digunakan untuk menghitung sekor masing-masing variable
(Suharsimi,
1990:60).
prosentase:
P=
x100%
Keterangan : P = Prosentase Perolehan F = frekuensi Mentah N = Jumlah Total Responden
b. Analisis Lanjutan
15
Analisis
ini
digunakan
rumus
Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengaruh model pengasuhan terhadap sikap kemandirian santri di pondok pesantren Hidayatul Mubadiin dan sekaligus untuk menguji hipotesa yang telah diajukan dan dianalisis lanjutan, penulis menggunakan rumus product momen angka kasar, adalah sebagai berikut :
=
Keterangan : =koefisienantara variable X dan Y = Banyaknya data = Variable pengaruh = Variable terpengaruh
= Jumlah skor dalam distribusi X
= Jumlah skor dalam distribusi Y
= Jumlah kuadrat sekor X
16
= Jumlah kuadrat skor Y
I. Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN
:
Pendahuluan
meliputi
Latar
Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian,
Hipotesis
Penelitian,
Kegunaan
Penelitian, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan BAB II
KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini di uraikan pembahasan teori yang menjadi tinjauan pustaka, penelitian, khususnya berkaitan dengan variable penelitian. Pada varibel pertama meliputi
:
model
pengasuhan,
pengertian
model
pengasuhan, macam-macam model pengasuhan, model pengasuhan dalam
lingkungan pesantren. Pada variabel
kedua meliputi : pengertian kemandirian, aspek-aspek kemandirian, konsep kemandirian, cirri-ciri kemandirian santri, hubungan model pengasuhan santri terhadap kemandirian santri.
17
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dilaporkan hasil pengumpulan data dari pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin Pilang Wetan, Kebonagung, Demak, yaitu data sejarah berdirinya pondok pesantren, keadaan santri yang ada di pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin, daftar nama responden dan daftar hasil angket.
BAB IV
ANALISIS DATA Pada bab ini akan dianalisis terhadap data yang terkumpul, dengan tahapan-tahapan klasifikasi data, perhitungan frekuensi dan presentase untuk menjawab pokok masalah pertama dan kedua, sementara untuk menjawab pertanyaan pokok masalah yang ketiga, yaitu tentang ada tidaknya pengaruh model pengasuhan santri terhadap kemandirian santri.
BAB V
PENUTUP Untuk mengakhiri penulisan skripsi, pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran dan kata penutup.
18
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengasuhan Santri Seorang kiyai sebagai pemangku pondok pesantren memiliki karisma dan pengaruh yang besardalam kehidupan pesantren dan masyarakat. Dengan kata lain, bahwa nama dan pengaruh sebuah pesantren berkaitan erat dengan masing-masing kyai, yang telah menunjukkan betapa kuatnya kecakapan dan pancaran kepribadian seorang pimpinan pesantren menentukan kedudukan dan tingkat suatu pesantren. Dari pandangan seorang santri itu sendiri mempunyai anggapan bahwa kyai yang di ikutinya merupakan kyai yang ampuh, mempunyai konfidensi baik dalam soal ilmu pengetahuan, kekuasaan dan pengelolaan suatu pesantren sekaligus santrinya. Pengambilan suatu keputusan banyak diambil dari aspirasi seorang kyai berdasarkan kemampuan yang ada pada diri seorang kyai (Zamakhsyari, 1982:56) Menurut Abdurrahman Wahid corak yang tediri dari dari kehidupan pesantren dapat dilihat dari struktur pengajaran yang diberikan, dari sistematika pengajaran, serta jenjang pelajaran yang berulang-ulang, dari tingkat ketingkat tanpa terlihat kesudahannya. Struktur pengajaran yang unik dan memiliki cirri khas ini tentu saja akan menghasilkan pandangan hidup dan aspirasi yang khas pula. Visi untuk mencapai
19
penerimaan Allah SWT dihari kelak merupakan kedudukan tepenting dalam tata nilai dipesantren. Visi dalam terminology pesantren dikenal dengan nama keikhlasan ( berbeda dengan keikhlasan yang dikenal diluar lingkungan masyarakat, yang mengandung ketulusan dalam menerima, memberikan
dan
melakukan
sesuatu
diantara
sesama
makhluk
( Abdurrahman, 2001:6-7 ) Allah berfirman dalam surat Ar-Ra’d ayat 11
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. Ar-Ra’d, 13:11) Dari ayat diatas dapat simplkan bahwa Allah SWT tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka. Oleh karena itu pendidikan dipondok pesantren bertujuan untuk merubah keadaan para santri yang mulanya tidak mengetahui ilmu agama maupun ilmu umum sehingga mereka mampu memahami dan mengkaji ilmu agama dan ilmu umum, sebagai pedoman hidup dan bekal hidum di dunia maupun diakhirat. Berhubunga dengan hal tersebut, kalaupun orang tua tidak mampu mendidik anak-anaknya, maka disinilah peran dari pondok pesantren, yaitu mendidik dan mengajarkan ilmu agama kepada para santri, membentuk kepribadian yang baik,
20
mengajarkan kesederhanaan hidup serta mengajarkan kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Sulaiman, 2008:251) Berkaitan
dengan
pengaruh
pengasuhan
santri
terhadap
kemandirian santri, Ridlwan Nasir mengutip dari bukunya Sondang P. siagian yang memaparkan tentang model atau pola kepemimpinan kyai, berikut ini akan dipaparkan beberapa pola kepemimpinan : 1. Tipe pemimpin otokratik Seorang pemimpin yang bertipe otokratik cenderung akan bertindak sendiri dalam mengambil keputusan, dan memberitahukan kepada bawahannya bahwa ia telah mengambil keputusan tertentu, sedangkan para bawahan hanya berperan sebagai pelaksana karena mereka tidak dilibatkan sama sekali ketika dalam mengambil keputusan. 2. Tipe pemimpin militeristik Seorang pemimpin yang bertipe militeristik ketika dalam menggerakkan bawahannya sering menggunakan cara mengambil keputusan sendiri dan berusaha “menjual” keputusan itu kepada bawahannya.
Dengan
harapan
bahwa
para
bawahan
mau
menjalankannya meskipun tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. 3. Tipe pemimpin karismatik
21
Seorang pemimpin yang bertipe karismatik mungkin saja bertindak otokratik dalam mengambil keputusan, dalam kata lain ia mengambil keputusan
sendiri
tanpa
melibatkan
para
bawahannya
dan
menyampaikan keputusan itu kepada orang lain untuk dilaksanakan. Akan tetapi adakalanya
ia menggunakan tipe kepemimpinan
demokratik, dalam kata lain ia mengikutsertakan para bawahan dalam mengambil keputusan. 4. Tipe pemimpin demokratik Sedangkan seorang yang bertipe demokratik akan memilik model dan teknik pengambilan keputusan tertentu yang memungkinkan para bawahannya berpartisipasi (Ridwan Nasir, 2005:15-16) Sehubungan dengan itu, tipe kepemimpinan yang ada di pondok pesantren
yang
dijadikan
obyek
penelitian
memiliki
ciri
tipe
kepemimpinan militeristik dimana ketika dalam mengatur kegiatan dipondok pesantren dan menetapkan peraturan adalah seorang pengasuh. sementara itu, bila dilihat dari pengoperasian ta’dzim (hormat) santri kepada pengasuh begitu besar, maka termasuk tipe kepemimpinan yang karismatik. Disamping itu tipe kepemimpinan demokratik juga terdapat dipondok pesantren, hal itu dapat dilihat ketika dalam kegiatan pengasuh memberikan kesempatan kepada para santri untuk berkreasi dan berperan aktif dalam kegiatan dipondok pesantren.
22
Pola pengasuhan santri menurut Masyhud dan Khusnurdilo (2003:40) menyebutkan bahwa, setiap lembaga pndidikan termasuk pesantren dituntut untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pelanggannya. Agar melakukan hal tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik. Beberapa ciri sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur (administrative thinkin), pelaksanaan kegiatan yang teratur (administrative behavior), dan penyikapan terhadap tugas-tugas kegiatan secara baik (administrative attitude). Implikasi dari sistem manajemen ini meniscayakan lembaga pesantren menerapkan pola pengasuhan sedemikian rupa sehingga dapat mengoptimalkan proses pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan untuk menyiapkan lulusan pesantren yang berkualitas serta memiliki keunggulan, baik keunggulan kompetitif maupun komparatif. Pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut secara umum dapat dilihat pada komponen manajemen pesantren yang meliputi : a. Kepemimpinan b. Pengambilan keputusan c. Kaderisasi d. Manajemen konflik
23
Betapapun pentingnya sisi kepemimpinan kiai ini, ia tetap berkaitan dengan
masalah
bagaimana
sang
kiai
memelihara
hubungan
kepemimpinan dengan masyarakat luas pada satu sisi dan dengan kolega kiai lainnya disisi yang lain, namun hal tersebut berbeda diluar lingkup pembahasan ini. Apa yang akan kita telaah disini adalah bagaimana kepemimpinan kiai dalam hal kependidikan. Dalam hal ini muncul satu factor yang sangat penting, yaitu pelestarian tradisi islam dimana para ulama’ berperan sebagai penjaga ilmu-ilmu agama. peran ini tidak dapat diwakilkan pada kelompok lain didalam masyarakat islam, karena bekaitan dengan kepercayaan bahwa “ulama’ adalah pewaris para nabi” sebagai mana dengan jelas dinyatakan dalam hadits nabi. hanya merekalah penafsir sebenarnya terhadap dua sumber dasar islam, Al-Qur’an dan Hadits. peran sebagai pemegang kesahihan akhir atas ajaran-ajaran agama ini merupakan kerangka berfikir dasar dimana pengetahuan kiai diajarkan dari satu generasi kegenerasi berikutnya. banyak kesulitan untuk mengajarkan “pengetahuan agama yang benar” (dibandingkan dengan ajaran yang disebar luaskan oleh para ahli bid’ah) kepada generasi yang lebih muda, karena ada hal yang sangat penting yang harus dilaksanakan dengan cermat sebelumnya : yaitu pencapaian standar ilmu agama yang sangat tinggi pada diri para kiai itu sendiri. sebagaimana dirtunnjukkan oleh Zamakhsyari Dhofier dalam bukunya tradisi pesantren, keberadaan yang unik dari “ para santri kelana” merupakan satu bagian dari tradisi
24
untuk mencapai standar tertinggi yang mungkin dapat diraih dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan agama (Abdurrahman, 2001:236) Peran dari seorang pengasuh terhadap kemandirian santri sangatlah besar, karena antara pengasuh dan santri saling berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. oleh karena itu pengasuh menjadi sentral dalam pendidikan para santri.
B. Kemandirian Santri Sebagai dimensi psikologi yang komplek, kemandirian dalam perkembangan memiliki tingkatan-tingkatan. Perkembangan kemandirian seseorang juga berlangsung secara bertahap sesuai dengan tingkatan perkembangan kemandirian tersebut. Lovinger mengemukakan tingkatan kemandirian beserta cirri-cirinya sebagai berikut ( Ali, 2004:36) Tingkatan pertama adalah tingkat implusif dan melindungi, dengan cirri-ciri sebagai berikut :
25
1. Peduli terhadap control dan keuntungan yang dapat diperoleh dari interaksinya dari orang lain. 2. Mengikuti aturan secara oportunitik. 3. Cenderung menyalahkan dan mencela orang lain serta lingkungan. Tingkatan kedua adalah tingkat konfomistik, dengan cirri-ciri sebagai berikut : 1. Peduli terhadap penampilan diri dan penampilan sosial. 2. Cenderung berfikir stereotype dan klise 3. Peduli akan konformitas terhadap aturan eksternal. 4. Bertindak dengan motif yang dangkal untuk memperoleh pujian. 5. Menyamakan diri dalam ekspresi, emosi dan kurangnya intropeksi. 6. Pebedaan kelompok didasarkan atas cirri-ciri eksternal. 7. Takut tidak diterima oleh kelompok. 8. Tidak sensitive terhadap keindividuan. 9. Merasa berdosa jika melanggar aturan Tingkatan ketiga adalah tingkat sadar, dengan cirri-ciri sebagai berikut: 1. Mampu berfikir alternative.
26
2. Melihat harapan dan berbagai kemungkinan dalam situasi. 3. Peduli untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang ada. 4. Menekankan pada pentingnya pemecahan masalah. 5. Memikirkan cara kerja. Tingkatan keempat adalah tingkat sesame, dengan cirri-ciri sebagai berikut: 1. Bertindak atas dasar nilai-nilai internal 2. Mampu melihat diri sebagai pembuat pilihan dan pelaku tindakan. 3. Mampu melihat keragaman emosi, motif dan perspektif diri sendiri maupun orang lain. 4. Mampu melakukan kritik dan penilaian diri. 5. Peduli akan hubungan matulistik. 6. Memiliki tujuan jangka panjang. 7. Cenderung melihat peristiwa dalam konteks social. 8. Berfikir lebih kompleks dan atas dasar pola analisis Tingkatan kelima adalah tingkat individualistic, dengan cirri-ciri sebagai berikut : 1. Kesadaran konflik emosional antara kemandirian dan ketergantungan.
27
2. Menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain. 3. Mampu mengintegrasikan nilai-nilai yang bertentangan. 4. Adanya keberanian untuk menyelesaikan konflik dalam diri. 5. Menghargai kemandirian orang lain. 6. Sadar akan adanya saling ketergantungan dengan orang lain. 7. Mampu mengekspresikan perasaannya dengan penuh keyakinan dan keceriaan.
C. Hubungan Model Pengasuhan terhadap Kemandirian Santri Yang termasuk dalam warga pesantren adalah kiai (ajengan , nun, atau bendara) yang menjadi pengasuh para santri dan di bantu oleh para guru (ustadz) dan para santri. Kepengurusan pesantren adakalanya berbentuk sederhana, dimana kiai memegang pimpinan mutlak dalam segala hal, sedangkan kepemimpinannya itu sering kali diwakilkan oleh seorang ustadz senior yang selaku menjabat sebagai “lrah pondok”. Dalam pesantren yang telah mengenal bentuk organisasi yang lebih komplek, peran “lurah pondok” ini digantikan oleh susunan pengurus, lengkap dengan pembagian tugas masing-masing, walaupun adalakanya ketuanya masih dinamai “lurah”. Walaupun telah dibentuk sebuah pengurus yang bertugas melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan jalannya
28
pesantren sehari-hari, kekuasaan mutlak senantiasa masih berada ditangan sang kiai. Oleh karena itu betapa demokratis sekalipun susunan pimpinan di pesantren, masih terdapat jarak yang tak terjembatani antara kiai serta keluarganya, di satu pihak para asatidz dan santri dipihak lain. Kedudukan yang dipegang oleh seorang kiai adalah kedudukan ganda sebagai pengasuh sekaligus sebagai pemilik pesantren. Sedangkan kedudukan para ustadz memili dua fungsi pokok, diantaranya yaitu sebagai latihan penumbuhan kemampuanya dalam memimpin dan sebagai pembantu kiai untuk mendididk para santri (Abdurrahman Wahid, 2010:16-17). Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim disebutkan :
Artinya “ Bahwasannya seorang manusia tidak memperoleh, selain apa yang diusahakannya.” (QS. An-Najm :39)
Dari ayat diatas dapat dijelaskan bahwa, manusia tidak akan memperoleh apa yang didinginkannya, kecuali ia mau berusaha untuk mendapatkannya. Dalam hal ini pesantren merupakan tempat yang ideal untuk membangun karakter kemandirian para santri dalam berusaha mewujudkan cita-cita para santri. Olehkarena itu, pesantren adalah salah satu sarana untuk mewujudkan tersebut, pesantren menjadi tempat yang ideal untuk membentuk karakter manusia yang beriman, bertaqwa serta
29
memiliki wawasan yang luas, serta dapat mendidik santri sehingga mempunyai kepribadian yang baik, dapat hidup mandiri dalam menghadapi masalah apapun (Hussein, 1998:30) Menurut pendapat Abdul Munir Dkk, adalah kiai disebut sebagai founding father sebuah pesantren, masudnya yaitu seorang pahlawan yang merintis untuk tegaknya kehidupan yang lebih baik berdasarkan panduan hidup yang benar dan jernih. Semua itu diperolehnya setelah menempuh lika liku laku yang sarat dengan nilai-nilai yang utuh dari pemahaman agam islam yang ia yakini. Dan laku sebagai amal saleh yang ia tempuhnya serta ibadah yang ia jalankan tiada lain berdasarkan ilmu yang diperoleh dengan bersusah payah (Abdul Munir Dkk, 1998:171) Dalam kehidupan pesantren, kyai menerapkan prinsip kehidupan kesederhanaan dan kemandirian bagi santri-santrinya. Prinsip ini bertujuan agar santri dari pesantren dapat menjadi orang yang bersyukur dalam keadaan apapun dan tidak mementingkan kehidupan dunia yang serba materialistis. Pendidikan di Pondok Pesantren menerapkan prinsip self government, dimana santri mengatur kehidupannya dalam pesantren menurut batas-batas ajaran agama yang telah diajarkan kiai atau para pengasuh pondok pesantren (Mustuhu, 1988:282). Menurut Departemen Agama (2004:286) juga menjabarkan bahwa disamping itu pula para santri juga dibekali berbagai macam kemampuan yang meliputi berbagai macam bidang, seperti: keterampilan, ekonomi dan lain-lian. Pesantren juga mengarahkan Pendidikan mengantar santrinya agar mampu mandiri. 30
Menurut Abdurrahman (2004:121) menyebutkan, watak mandiri yang dimiliki pesantren dapat dilihat daari dua sudut penglihatan: dari fungsi kemasyarakatan pesantren secara umum dan dari pola pendidikan yang
dikembangkan
di
masyarakat.
dilihat
dari
sudut
fungsi
kemasyarakatannya secara umum, pesantren adalah sebuah alternatif ideal bagi
perkembangan keadaan yang terjadi diluarnya. Dari sudut
pengelolaan pendidikan didalamnya watak mandiri pesantren dapat dilihat, baik dalam sistem pendidikan dan strukturnya maupun pandangan hidup yang ditimbulkannya dalam diri santri.
31
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum 1. Lokasi Pondok Pesantren Pesantren Hidayatul Mubtadiin terletak diwilayah kabupaten Demak, tepatnya di desa Pilang wetan kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak. Yang mayoritas penduduknya adalah beragama islam, dalam satu desa terbagi menjadi 5 dusun yang ikut dalam wilayah desa Pilang wetan. Desa Pilangwetan ini termasuk wilayah yang potensial dilihat dari segi ekonomis, karena penghasilan warganya bersumber dari sektor
pertanian, dan ada juga yang bekerja dibidang kewirausahaan dan pegawai negri sipil. Maka tidak mengherankan bila desa ini tergolong dalam klasifikasi desa yang makmur. Pesantren ini berada di wilayah pinggiran kabupaten Demak, yaitu berada di wilayah paling selatan, tepatnya di perbatasan kabupaten grobogan. Berada di perbatasan antara demak dan grobogan akan tetapi untuk menuju kota demak tidaklah jauh, sehingga merupakan daerah yang strategis untuk pendidikan, termasuk pendidikan keagamaan pesantren. Hal itu terbukti karena di desa pilang wetan
32
tersebut terdapat empat pesantren termasuk pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin itu sendiri. Jarak yang amat jauh dari pusat kota Demak yang merupakan sentral pendidikan formal, tidak menutup kemungkinan jumlah santri yang berminat untuk mendalami ilmu-ilmu agama di pesantren sedikit, sebab kebanyakan santri yang menetap adalah pelajar dilembaga-lembaga formal, baik dari kalangan siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA maupun Mahasiswa. Sehingga selain mereka berpredikat sabagai santri, mereka juga berpredikat sebagai pelajar di lembaga-lembaga formal, dengan kata lain mereka berpredikat ganda. Dan ada juga santri yang hanya mengkaji ilmu-ilmu agama saja di pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin. Kondisi yang sedemikian ini tentu saja mempengaruhi proses belajar mengajar dipesantren Hidayatul Mubtadiin, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam pendidikan dan pengajaran pondok pesantren. 2. Latar Belakang Sejarah Berbicara tentang sejarah berdirinya Pondok Pesantren putra-putri “Hidayatul Mubtadiin” ibarat kita menyimak riwayat perjuangan dan kegigihan KH. Masykuri Syahri, S.Pd.I sebagai pendiri Pondok Pesantren tersebut. Dimulai pada tahun 1986 disaat beliau pulang dari belajar dan nyantri di Pondok Pesantren Lirboyo (Kediri, Jawa Timur). Dikatakan
33
belajar dan nyantri karena disamping beliau ngangsu ilmu di Pondok Pesantren tersebut. Di Pondok Pesantren tersebut beliau mendapatkan bekal ilmu keagamaan seperti bekal pengajian dan pengajian kitab kuning, ilmu Al-Qur’an, dan berbagai macam ilmu keagamaan lainnya. Sementara di lingkungan kampus UTB beliau selain mempelajari ilmu agama juga mempelajari kajian-kajian ilmu umum. Sebagai mana terceritakan diatas bahwa aktivitas perjuangan beliau ( K.Masykuri Syahri) bertambah dengan datangnya permintaan dari salah satu guru beliau yakni Romo Kyai Amin Dimyati. Kemudian seiring perjalanan waktu, beliau juga mendapatkan nasihat-nasihat dari beberapa guru yang lain, selain Romo Kyai Amin Dimyati sendiri diantaranya nasehat tersebut datang dari Romo KH Mahfudz Pahesan, Romo Kyai Ahmad Pilangwetan dan lain-lain. Sebagian besar nasihatnasihat tersebut menganjurkan beliau untuk mendirikan lembaga Pondok Pesantren. Beliaupun lantas mencari dukungan do’a restu kepada Alim Ulama’ dan guru-guru beliau yang lain. Diantara ulama’ yang memberi do’a restu kepada beliau adalah KH Habib Dimyati AtTurmusyi Jawa Timur, KH Masrucin Ahmad (Putra K.Ahmad Pilangwetan Pendiri dan Ketua Yayasan Suada’), KH Muthohar Mranggen Demak, KH Zuhri Pengasuh P.P Al-Huda Kuwaron Gubug, KH Muntaha Al-Hafidz Pengasuh P.P Al-Mahfudloh Genggang Tani
34
Gubug, dan KH Busyro Al-Hafidz Pengasuh P.P Nurul Huda Pahesan Godong. Akhirnya saat-saat yang bersejarah itupun tiba, pada tanggal 08 Robi’ul Awal 1413 H yang bertepatan dengan hari ahad legi malam senin pahing 04 Oktober 1992, Pondok Pesantren “Hidayatul Mubtadiin” resmi di mulai pembangunannya. Peresmian tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama dimintakan berkah kepada Romo KH Zuhri Al-Hafidz Pengasuh P.P Al-Huda Kuwaron Gubug. Dukungan dan bantuan datang dari berbagai pihak, baik dari pihak keluarga sendiri maupun dari pihak masyarakat sekitar. Dari pihak keluarga pembangunan Pondok Pesantren tersebut di dukung sepenuhnya dari keluarga besar Bani Tasyrif, sedang dari masyarakat luar bantuan datang dari berbagi kalangan. Mulai dari kalangan tokohtokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemerintah serta kalangan santri sendiri yang selama waktu itu (pra pembangunan ) ikut aktif dalam pengajian dan pengkajian yang di asuh oleh beliau K.Masykuri Syahri BA di Musholla Al-Irsyad jalan Buntu Pilangwetan. Akhirnya kerja keras dan perjuangan itu pun telah mulai menampakkan hasil nyata suai dengan cita-cita, yakni mendirikan sebuah lembaga Pendidikan Pesantren. Tanggal 27 bulan Syawal 1413 H atau bertepatan dengan tanggal di bulan April 1993 M, PP.
35
“Hidayatul Mubtadiin” Pilangwetan yang bersekretariat di jalan Buntu Pilangwetan Dempet Demak resmi menerima pendaftaran santri baru.
3. Keadaan Pengasuh dan Pengurus Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Berdasarkan penelitian yang kami peroleh melalui metode dokumentasi pengasuh Pondok Peantren Hidayatul Mubtadiin bernama K.H Masykuri Syahri S.Pd.I, beliau memiliki tiga orang anak, yang diantaranya dua
laki-laki dan satu perempuan. Pada tanggal 08
Robi’ul Awal 1413 H yang bertepatan pada hari Ahad Legi malam Senin Pahing 04 Oktober 1992 M beliau mulai merintis pembangunan gedung Pondok Pesantren. Pada akhirnya pada tanggal 27 bulan syawal 1413 atau bertepatan pada bulan Apri 1993 M Pondok Pesantrn Hidayatul Mubtadiin Pilangwetan yang bersekretariat di Jl. Buntu Pilangwetan Kebonagung Demak resmi menerima pendaftaran santri baru. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengasuh, beliau dibantu oleh para pengurus yang telah ditunjuk. Para pengurus terdiri dari santri-santri keilmuannya.
senior Dalam
yang
memiliki
menjalankan
kelebihan tugasnya
dalam
sebagai
bidang pengurus
diharapkan mereka mampu membimbing dan membina para santri agar dapat menumbuhkan kemandirian, kepribadian yang baik serta
36
memiliki pengalaman yang dapat bermanfaat disaat mereka pulang ke rumah masing-masing. dengan tugas pengurus yang sedemikian itu tidaklah mudah tanpa ada panduan dari seorang kiayi atau pengasuh. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari dokumentasi, kepengurusan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin struktur organisasi pondok pesantren hidayatul mubtadiin terdiri dari Pengasuh, Ketua Pondok, Wakil Ketua, Sekrtetaris, Bendahara, Seksi Pendidikan, Seksi Keamanan, Seksi Kebersihan, Seksi Pengabsenan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam struktur organisasi berikut ini : Tabel 1 Struktur Organisasi Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama K.H Masykuri Syahri S.Pd.I Syaiful Kirom Ahmad Sugiyanto M.Puji Yunianto Heri Fahrudin Ahmad Khoironi Muhammad khoirudin Ainur Rofiq Ahmad Munawar Mutohar Ahmad Susilo Zainal Mustofa Fajrul Falah
Jabatan Pengasuh Ketua Pondok Wakil Ketua Sekretaris Sekretaris Bendahara Sie. Pendidikan Sie. Pendidikan Sie. Keamanan Sie. Keamanan Sie. Kebersihan Sie. Kebersihan Sie. Pengabsenan
37
Dari table diatas dapat dijelaskan tentang tugas-tugas pengurus diantaranya yaitu: a.
Pengasuh 1.
Membina para santri.
2.
Menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan
3.
Memberikan tanggung jawab kepada pengurus yang telah ditunjuk.
4.
Memantau
kinerja
dari
pengurus
beserta
kegiatannya. 5.
Menyetujui kegiatan yang akan dilaksanakan oleh para pengurus.
b.
Ketua Pondok Pesantren 1.
Memimpin kepengurusan secara menyeluruh baik putra maupun putrid
2.
Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan pondok pesantren
3.
Meningkatkan kwalitas dan aktifitas pondok pesantren
4.
Mengatur waktu musyawarah
38
5.
Mengkoordinir
tugas
seksi
keuangan,
seksi
pendidikan, seksi keamanan, seksi kebersihan dan seksi pengabsenan 6.
Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan dipondok pesantren kepada pengasuh
c.
Wakil Ketua 1.
Membantu tugas-tugas dari wakil ketua
2.
Menggantikan peran ketua ketika berhalangan hadir dalam kegiatan
3.
Mewakili ketua dalam musyawarah, ketika ketua berhalangan hadir
d.
Sekretaris 1.
Mengatur keuangan pondok pesantren secara menyeluruh
2.
Mewujudkan segala macam yang berkaitan dengan pondok pesantren serta bertugas sebagai notulis ketika musyawarah
3.
Merawat dan menjaga inventaris secretariat
39
4. e.
Menyediakan materi ketika musyawarah Bendahara
1.
Menyimpan uang syahriyah, rekening listrik, pembangunan, kitab dan menyimpan uang para santri.
2.
memberikan jatah uang saku santri setiap hari
3.
Melayani kebutuhan pengurus pondok pesantren dengan disertai nota dan coordinator seksi
4.
Melaporkan neraca keungangan kepada ketua pondok distiap akhir bulan
f.
Seksi Pendidikan 1.
Menggiatkan dan meningkatkan mutu pengajian dan kegiatan
2.
Memberikan
pengarahan
kepada
para
santri
terutama hal-hal yang bekaitan dengan pengajian dan kegiatan 3.
memberikan pelayanan kepada tamu, terutama yang bersifat resmi (sesuai dengan kebutuhan)
g.
Seksi Keamana 1.
Bertanggung jawab atas tegaknya tata tertib dipondok pesantren
40
2.
mengawasi dan memantau sikap santri baik didalam maupun diluar pondok pesantren
3.
Mengatur ketertiban jaga malam
4.
Memberikan
bimbingan
kepada
santri
yang
bermasalah 5.
Memberikan hukuman (ta’zir) kepada santri yang melanggar tata tertip pondok pesantren
h.
Seksi Kebersihan 1.
Membuat daftar jaga kebersihan pondok pesantren
2.
Mengatur saluran dan penyaluran air
3.
Memantau kebersihan pondok pesantren
i.
Seksi Pengabsenan 1.
Mengabsenan kehadiran santri disetiap kegiatan
2.
Mengecek
disekolah-sekolah
formal
(sekolah
formal para santri) 3.
Memberikan
laporan
kepada
keamanan
kehadiran santri disetiap kegiatan 4. Keadaan Santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin
41
atas
Data hasil penelitian diketahui melalui metode dokumentasi dan wawancara, bahwasanya santri yang berda dipondok pesantren Hidayatul Mubtadiin rata-rata bertempat tinggal diluar kawasan demak, bahkan yang asli dari kawasan demak hanya beberapa santri saja. mereka yang rumahnya jauh memilih nyantri dipondok pesantren Hidayatul Mubtadiin mersa nyaman dan tentram, kegiatan yang tertata rapi, pendidikan yang bermutu dan lingkungan pendidikan yang menjamin kebutuhan mereka sesuai dengan kebutuhan masing-masing santri. Dari beberapa santri yang tinggal dipondok pesantren Hidayatul Mubtadiin kebanyakan karna inisiatif dan kemauan sendiri, akan tetapi ada pula yang nyantri karna ddipaksa oleh orang tua, bahkan ada juga yang nyantri karna sekedar mengikuti ajakan dari temannya. Dari dokumentasi diperoleh data berupa nama Santri dan jenjang pendidikannya. Hal tersebut dapat dilihat pada table berikut : Table 2 Nama-Nama Santri Putra Dan Alamat Santri
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Ahmad Abidin Ahmad Khoironi Ahmad Munawar Ahmad Nur Fais Ahmad Rifais Ahmad Nur Iman Ahmad Sugiyanto Ahmad Sholeh Ahmad Susilo Ainur Rofiq
Alamat Kuantan Singingi Riau Toroh, Grobogan Sedayu, Boyolali Kedungjati, Grobogan Karangrayung, Grobogan Kedungjati, Grobogan Bangsri, Jepara Sarimulyo, Demak Toroh, Grobogan Gubug, Grobogan
42
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
Ali Sodikin Angga Budi Listyanto Ari Kuswandani Arif Arizatul Fata Arsya Dhani Atsalin Musofa Azwar Anas Dani Adi Saputro Fajar Ainun Najib Fajrul Falah Fatkhur Rohman Habib Yusro Haidar Najahi Heri Fahrudin Imam Ady Prasetyo Ivan Feri Nugganda Joko Supriyanto Joko Sutrisno Joko Wahyudi Khoirum Misbah Khoiruman Zakka Mahda Yasfi Muhamad Arif Rahman Muhamad Baha’udin Muhamad Choirudin Muhamad Darul Makhasin Muhamad Haidar Izzul Haq Muhamad khoirul Wafa Muhamad Khosiin Muhamad Ridwan Muhamad Puji Yunianto Muhamad Sholikin Muhamad Turkhamun Muhamad Ubaidillah Muhamad Zuhri Mulyadi Muslih Nur Wahid Agung Kurnia Rotama
Guntur, Demak Toroh, Grobogan Air Putih, Riau Brati, Grobogan Karangrayung, Grobogan Gubug, Grobogan Gubug, Grobogan Toroh, Grobogan Gubug, Grobogan Godong, Grobogan Kedungjati, Grobogan Dempet, Demak Gubug, Grobogan Ngawi, Jawa Timur Kedungjati, Grobogan Toroh, Grobogan Penawangan, Grobogan Wonosalam, Demak Gubug, Grobogan Kedungjati, Grobogan Air Putih, Riau Gubug, Grobogan Air Putih, Riau Godong, Grobogan Gubug, Grobogan Karangrayung, Grobogan Pandan Sari, Pekalongan Sarimulyo, Demak Gubug, Grobogan Toroh, Grobogan Penawangan, Grobogan Toroh, Grobogan Guntur, Demak Kedungjati, Grobogan Toroh, Grobogan Kebonagung, Demak Toroh, Grobogan Toroh, Grobogan Sragen
43
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Saiful Anam Sahal Mahfudz Slamet Mujiono Syahrul Hidayat Syaiful Kirom Thobroni Wahid Ikhwanul Kirom Wahyu Najib Fikri Wan Achmad Ishnafi Zainal Mustofa Zainul Khoirul Akhyar
Godong, Grobogan Dempet, Demak Toroh, Grobogan Air Putih, Riau Brati, Grobogan Sarimulyo, Demak Toroh, Grobogan Kedungjati, Grobogan Brati, Grobogan Toroh, Grobogan Gubug, Grobogan Tabel 3
Nama-Nama Santri Putri Dan Alamat Santri
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama Ainul Hikmah Ana Pujiati Anisatul Khiyaroh Anis Nurul Chabibah Alif Dzikriyah Ari Rahayu Chabibatul Muniroh Dian Anggraini Dian Mayasari Devi Lestianingrum Eva Nisaul Mafaida Faizatul Abdiyah Fina Rohmatul Ummah Fitri Munafiatus Sholehah Himmatul Aliyah Indah Pujiati Ika Maya Saroh Indah Yulia Santi Jihan Alhani Khoirun Nisa Khofifah Fahrul Musayadah Kholisatus Zahro
Alamat Gubug, Grobogan Penawangan, Grobogan Karangrayung, Grobogan Dempet, Demak Dempet, Demak Ngawi, Jawa Timur Gubug, Grobogan Toroh, Grobogan Toroh, Grobogan Karangrayung, Grobogan Toroh, Grobogan Gubug, Grobogan Tegownu , Grobogan Toroh, Grobogan Gubug, Grobogan Toroh, Grobogan Toroh, Grobogan Penawangan, Grobogan Gubug, Grobogan Penawangan, Grobogan Toroh, Grobogan Kedungjati, Grobogan
44
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Kori Prisilia Krisnawati Laila Mufarikhah Laili Miftahul Hidayah Lutfiatul Afifah Lutfiana Mely Efita Sari Ma’rifatul Umayah Ma’unatul Khiyaroh Nailun Nahdliyah Nila Zakiyatul Umami Nurul Sholeha Dewi Nur Alfi Lail Ratna Kumala Sari Rima Umaimah Roihatul Jannah Saniatu Maswa Shofiana Abiyah Siti Fatimah Siti Hasanah Siti Miftahul Hidayah Siti Nurhamidah Sri Wahyuni Tarwiyatul Umami Waqi’atul Mardliyah Wiji Astutik Zumrotus Sholihah Zuzun Faridatul Ulfa
Kebumen Gubug, Grobogan Gubug, Grobogan Godong, Grobogan Kedungjati, Grobogan Tanggungharjo, Grobogan Tanggungharjo, Grobogan Mliwang, Grobogan Godong, Grobogan Godong, Grobogan Tegownu , Grobogan Penawangan, Grobogan Mliwang, Grobogan Toroh, Grobogan Tegownu , Grobogan Karangrayung, Grobogan Kedungjati, Grobogan Gubug, Grobogan Dempet, Demak Gubug, Grobogan Dempet, Demak Dempet, Demak Dempet, Demak Kedungjati, Grobogan Dempet, Demak Sedayu, Boyolali Tanggungharjo, Grobogan Kedungjati, Grobogan
Dari hasil penelitian melalui metode dokumentasi dapat diketahui jenjang pendidikan para santri, hal tersebut dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4 Prosentase Jenjang Pendidikan Para Santri Putra-Putri
45
No 1 2 3 4 5
Jenjang Pendidikan MI/ SD MTs/SMP MA/SMA/SMK Mahasiswa Tidak sekolah Jumlah
F 4 30 32 4 30
P 4% 30% 32% 4% 30% 100
100%
Pada table tersebut dapat dijelaskan bahwa jenjang pendidikan santri pada tingkat MI/SD brjumlah 4 responden dengan prosentase 3,63%. Pada tingkatan SMP/MTs berjumlah 33 responden dengan prosentase 30%. Pada tingkatan SMA/MA berjumlah 37 responden dengan prosentase 33,64%. Pada tingkatan Mahasiswa berjumlah 4 responden dengan prosentase 3,63%. Sedangkan para santri yang tidak sekolah berjumlah 32 responden dengan prosentase 29,1%. 5. Pelaksanaan Kegiatan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Dalam bidang pendidikan, pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin menekankan kepada para santrinya untuk memperdalam ilmu alat seperti Nahwu dan Sorof sebagai dasar untuk membaca kitab kuning. Untuk dasar keilmuan al Qur’an dengan mempelajari Qiro’ati. Pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin juga memperkenalkan kegiatan ekstar kulikuler sebagai pengembangan diri, seperti computer, menjahit, percetakan dan pertanian. Kegitan-kegiatan yang ada di pondok pesantren diantaranya yaitu:
46
a. Kegiatan rohani, yang terdiri dari : 1. Istighotsah 2. Salat wajib berjamaah 3. Salat tahajut 4. Pengkajian kitab kuning 5. Sorogan al-qur’an 6. Salat dhuha 7. Barzanji 8. Manaqib 9. Belajar Amtsilati (metode praktis mendalami al-Qur’an dan membaca kitab kuning) 10. Belajar Qiroati (metode praktis mempelajari bacaan dalam aQur’an) 11. Takror (belajar bersama) b. Kegiatan jasmani, yang terdiri dari: 1. Ro’an (bersihbersih bersama) 2. Olahraga c. Kegiatan social kemasyarakatan, diantaranya yaitu:
47
1. Memberikan santunan kepada masyarakat yang kurang mampu 2. Menyelenggarakan sunatan missal 3. Menyelenggarakan Jam’iyah Qur’an alumni, yang dimana santri sebagai koordinatornya 4. Ikut andil dalam pembangunan desa 5. Gotong-royong dengan masyarakat sekitar d. Kegiatan ekstrakulikuler (pengembangan diri) 1. Khitobah (pidato) 2. Belajar qori’ 3. Komputer 4. Menjahit 5. Perpustakaan 6. Percetakan 7. Pertanian
Dari berbagai kegiatan yang telah disebutkan diatas, setelah para santri mengikuti kegiatan tersebut, diharapkan para santri dapat menambah kecerdasan spiritual dan emosionalnya, yaitu dengan
48
bertambahnya iman dan taqwanya kepada Allah SWT, menjalani segala apa yang diperintahnya dan menjauhi segala apa yang dilarangnya. Dari berbagai kegiatan tersebut diharapkan pula para santri menguasai berbagai disiplin ilmu, baik ilmu pengetahuan agama maupun ilmu pengetahuan umum. Disamping itu dari berbagai kegiatan tersebut diharapkan para santri dapat meningkatkan kemandiriannya dalam kegiatan sehari-hari, dengan tidak bergantung dengan orang lain dantidak mengharapkan imbalan ataupun belas kasihan dari orang lain, menjalankan semua kegiatan yang ada dipondok pesantren tanpa merasa ada beban ataupun paksaan dari orang lain, karena diharapkan para santri sadar akan tanggung jawabnya, sadar akan kebutuhan hidup sehari-hari, sadar akan tujuan hidup dan sadar dengan kehidupan di akhirat nanti.
B. Data Tentang Responden 1. Model Pengasuhan Santri Dalam kehidupan keseharian di pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin, pengasuh pondok pesantren menerapkan prinsip kehidupan kesederhanaan dan melatih kemandirian para santri, yaitu dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang menyangkut dengan kemandiria ndalam kehidupan sehari sehari-hari. Hal itu bertujuan agar para santri dapat menjadi orang yang bersyukur
49
dalam keadaan apapun, tidak bergantung dengan orang lain, tidak mementingkan kehidupan dunia yang serba materialistis. pola pendidikan dipondok pesantren Hidayatul Mubtadiin menerapkan prinsip self gofernment, dimana para santri mengatur kehidupannya dalam pesantren menurut batasan-batasan ajaran agama yang telah diajarkan oleh pengasuh dan para dewan asatidz. Tipe kepemimpinan pondok pesantren Hidayatul mubtadiin tergolong pada tipe kepemimpinan yang demokratik, dimana pengasuh sebagai pemimpin yang memberikan kesempatan kepada para santri untuk berkreasi melalui kegiatan-kegiatan yangada dalam pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin, ketika dalam mengambil
keputudan
ataupun
kebijakan
tertentu
yang
memungkinkan para santri ikut berpartisipasi. Akan tetapi pengasuh juga memiliki tipe kepemimpinan yang karismatik, hal itu dapat dilihat dari pengoperasian ta’dzim (hormat) santri terhadap pengasuh begitu besar. Dari berbagai pengamatan tersebut, untuk membuktikan apakah model pengasuhan santri berpengaruh terhadap kemandirian santri, oleh karna itu peneliti mencoba untuk membuktikannya dengan penelitian yang bersifat ilmiah. sedangkan untuk mengetahui sampai dimana pengaruh model pengasuhan santri terhadap kemandirian santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Demak, maka berikut ini penulis sajikan hasil angket responden, dimana 50
penulis mengambil seluruh populasi santri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin yang bejumlah 100 santri. Data hasil penyebaran angket tentang model pengasuhan santri kemudian dilakukan penilaian, nilai dalam penyebaran angket ini dengan nilai minimal 15 dan nilai maksimal 45, hasil tersebut dapat diketahui sebagai mana berikut ini : 38 40 30 28 29 28 42 24 25 37
41 18 41 29 34 36 33 33 43 18
42 35 34 32 38 38 36 42 33 37
32 34 30 35 38 32 36 32 36 38 26 32 24 36 21 39 40 40 22 33 29 42 33 31 37 31 37 28 34 37 Keterangan
41 27 20 27 28 33 43 33 25 31 :
30 34 34 34 38 36 26 33 34 43
30 41 38 35 32 29 38 39 34 39 40 23 31 43 25 37 37 44 43 31
1. Jawaban A diberi skor 3 2. Jawaban B diberi skor 2 3. Jawaban C diberi skor 1 Dari hasil nilai cacah di atas kemudian peneliti memasukkan nilai tersebut ke dalam table distribusi frekuensi , data tersebut dapat diketahui sebagaimana berikut : Rumus Interfal Kelas yaitu:
51
K
= 1+3,3 log n
K
= 1+3,3 log 100
K
= 1+3,3.2
K
= 1+6,6
K
= 7,6 = 8
Tabel 5 Nilai Hasil Penyebaran Angket pada Variabel Model Pengasuhan Santri
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nilai 15-18 19-22 23-26 27-30 31-34 35-38 39-42 43-46 Jumlah
F 2 3 9 14 28 23 18 3 100
P 2% 3% 9% 14% 28% 23% 18% 3% 100%
Pada data tersebut dapat diketahui nilai 15-18 memiliki 2 responden dengan prosentase 2%, nilai 19-22 memiliki 3 responden dengan prosentase 3%, nilai 23-26 memiliki 9 responden dengan prosentase 9%, nilai 27-30 memiliki 14 responden dengan prosentase 14%, nilai 31-34 memiliki 28 responden dengan prosentase 28%, nilai 35-38 memiliki 23 responden dengan prosentase 23%,
nilai 39-41 memiliki 18 responden dengan
52
prosentase 18%,
nilai 42-46 memiliki 3 responden dengan
prosentase 3%.
Nilai rata-rata dari variabel X yaitu dengan menggunakan rumus :
Mean
:
Diketahui
:
= 3347 N
Mean
:
Mean
:
= 100
33,47
Keterangan :
= Jumlah Keseluruhan Nilai N
= Jumlah Responden
Dari hasil tersebut dapat diketahui nilai rata-ata dari variable model pengasuhan santri yaitu sebesar 33,47.
53
2. Kemandirian santri Data hasil penelitian diketahui melalui metode dokumentasi dan wawancara, dapat diketahui bahwasannya santri yang tinggal dipondok pesantren Hidayatul Mubtadiin Pilangwetan Kebonagung Demak sebagian besar para santri berasal dari luar kecamatan denak, bahkan yang asli tinggal dikawasan demak hanyalah beberapa santri saja. Adapun alasan santri ketika ditanya peneliti, mengapa memilih nyantri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin pilangwetan ketimbang dipondok lain, yaitu sebagian besar alasan mereka yaitu karena merasa nyaman dan tentram, karena mutu pendidikan yang menjamin kebutuhan para santri dan lingkungan pendidikan
yang
menyenangkan
karena
kawasan
dearah
pilangwetan terdapat beberapa pondok pesantren dan juga terdapat sokolah-sekolah formal mulai dari SD/MI, SLTP/MTs, SMA/MA, bahkan ada santri yang kuliyah disemarang dan salatiga dilaju dari pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin, oleh karena itu para santri merasa nyaman berkumpul dengan teman-teman yang berbeda pengalamannya, sehingga merega bisa saling berukar pengalaman dengan yang lainnya. Dari beberapa santri yang diwawancarai oleh peneliti ketika ditanya tentang mengapa memilih nyantri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin, ada yang menjawab karena hanya mengikuti saran dari teman atau sekedar ikut-ikutan, akan tetapi setelah 54
mengetahui dan mempelajari
situasi dan kondisi pembelajaran di
pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin, mereka merasa lebih mandiri dan mampu mengembangkan minat dan bekatnya. akan tetapi ada pula santri yang nyantri dipondok pesantren Hidayatul Mubtadiin karena dipaksa oleh orang tua, oleh karena itu dia merasa terpaksa dan tertekan ketika mengikuti kegiatan-kegiatan di pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin. Dari beberapa argument atau alasan-alasan para santri tersebut, maka peneliti mengembangkan penelitian dengan menggunakan metode angket yang diberikan kepada para santri untuk menindak lanjuti penelitian, yaitu untuk mengetahui, apakah kemandirian santri dipengaruhi oleh model dari pengasuhan santri. Data hasil penyebaran angket tentang kemandirian santri kemudian dilakukan penelitian, nilai dalam penyebaran angket ini berkisar antara nilai minimal 15 dan nilai maksimal 45, hasil tersebut dapat diketahui sebagai mana berikut ini : 38 40 30 28 29 28 42 24 25 37
41 18 41 38 34 40 33 36 33 36
41 34 32 34 38 41 42 24 34 43
32 32 30 34 38 32 26 19 38 38 26 34 34 39 21 40 41 41 21 22 29 42 33 29 37 36 37 28 37 36 Keterangan
41 27 20 27 28 33 33 33 22 29 :
30 38 34 34 34 38 26 25 37 42
30 38 38 35 32 29 35 39 39 40 43 23 31 36 33 42 37 34 44 31
55
1.
Jawaban A diberi skor 3
2.
Jawaban B diberi skor 2
3.
Jawaban C diberi skor 1 Dari hasil
nilai
cacah di atas kemudian peneliti
memasukkan nilai tersebut ke dalam table distribusi frekuensi bergolong, data tersebut dapat diketahui sebagaimana berikut :
Table 6 Nilai Hasil Penyebaran Angket pada Variabel Kemandirian Santri
NO 1 2 3 4 5 6 7 8
NILAI 15-18 19-22 23-26 27-30 31-34 35-38 39-42 43-46 Jumlah
F 1 6 8 15 25 23 20 2 100
P 1% 6% 8% 15% 25% 23% 20% 2% 100%
56
Pada data tersebut dapat diketahui nilai 15-18 memiliki 1 responden dengan prosentase 1%, nilai 19-22 memiliki 6 responden dengan prosentase 6%, nilai 23-26 memiliki 8 responden dengan prosentase 8%, nilai 27-30 memiliki 15 responden dengan prosentase 15%, nilai 31-34 memiliki 25 responden dengan prosentase 25%, nilai 35-38 memiliki 23 responden dengan prosentase 23%, nilai 39-41 memiliki 20 responden dengan prosentase 20%, nilai 42-46 memiliki 2 responden dengan prosentase 2%. Nilai rata-rata variable Y yaitu dengan menggunakan rumus :
Mean
:
Diketahui
:
= 3346 N
Mean
:
Mean
:
= 100
33,46
Keterangan :
57
= Jumlah Keseluruhan Nilai N
= Jumlah Responden
Dari hasil tersebut dapat diketahui nilai rata-ata dari variable model pengasuhan santri yaitu sebesar 33,46.
58
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Penelitian Setelah penulis mengadakan penelitian dipondok pesantren Hidayatul Mubtadiin pilangwetan melalui beberapa metode pengumpulan data yang ditempuh, akhirnya penulis memperoleh data yang kongret, sehingga datadata dapat terkumpul dalam laporan hasil penelitian ini. Adapun hasil data-data yang terkumpul dalam bentuk catatan hasil angket maupun data-data mengenai kegiatan santri dipondok pesantren maupun diluar pondok pesantren. Selanjutnya dalam bab ini penulis membahas mengenai analisa data usaha untuk membuat kesimpulan dari data-data yang telah terkumpul, karena dalam penelitian ini penulis berkinginan untuk membuktikan dan mengetahui ada atau tidak pengaruh model pengasuhan santri dengan kemandirian santri. Menurut hemat penulis, antara model pengasuhan santri dengan kemandirian santri pada hipotesa pada bab yang telah diajukan sebelumnya, yang berbunyi: Ha
= ada hubungan antara model pengasuhan santri dengan kemandirian santri.
59
Ho
= tidak ada hubungan antara model pengasuhan santri dengan kemandirian santri.
Untuk membuktikan analisis, supaya hasilnya subjektif mungkin, maka hipotesa yang menyatakan bahwa: “Ada korelasi yang positif antara model pengasuhan santri dengan kemandirian santri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin Pilangwetan Kebonagung Demak tahun 2011/2012” perlu diubah menjadi : “tidak ada korelasi yang positif antara model pengasuhan santri dengan kemandirian santri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin Pilangwetan Kebonagung Demak tahun 2011/2012” Maka dari itu, terlebih dahulu penulis sajikan nilai
angket yang
diperoleh dari masing-masing variable, 1. Nilai variable model pengasuhan santri siberri simbol huruf X 2. Nilai variable kemandirian santri siberi simbol huruf Y 3. Jumlah subjek penelitian dengan diberi lambing N Dari hasil nilai angket yang telah diberikan kepada para santri yang berjumlah 100 santri sebagai populasi dalam penelitian. Adapun nilai masing-masing variabel model pengasuhan (X) santri dan variable kemandirian santri (Y) dapat dilihat pada table berikut ini :
60
TABEL 7 Nilai Hasil Angket Variabel Model Pengasuhan Santri (X) Dan Nilai Hasil Angket Variabel Kemandirian Santri (Y) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama Ahmad Abidin Ahmad Khoironi Ahmad Munawar Ahmad Nur Fais Ahmad Rifais Ahmad Nur Iman Ahmad Sugiyanto Ahmad Sholeh Ahmad Susilo Ainur Rofiq Ali Sodikin Angga Budi Listyanto Ari Kuswandani Arif Arizatul Fata Arsya Dhani Atsalin Musofa Azwar Anas Dani Adi Saputro Fajrul Falah
X 38 41 41 32 34 30 41 30 30 41 40 18 35 35 38 32 27 34 38
Y 38 41 41 32 32 30 41 30 30 38 40 18 34 34 38 32 27 38 38
61
1,444 1,681 1,681 1,024 1,156 900 1,681 900 900 1,681 1,600 324 1,225 1,225 1,444 1,024 729 1,156 1,444
1,444 1,681 1,681 1,024 1,024 900 1,681 900 900 1,444 1,600 324 1,156 1,156 1,444 1,024 729 1,444 1,444
XY 1,444 1,681 1,681 1,024 1,088 900 1,681 900 900 1,558 1,600 324 1,190 1,190 1,444 1,024 729 1,292 1,444
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62
Fatkhur Rohman Habib Yusro Heri Fahrudin Imam Ady Prasetyo Ivan Feri Nugganda Joko Supriyanto Joko Wahyudi Khoirum Misbah Khoiruman Zakka Mahda Yasfi Muhamad Arif Rahman Muhamad Baha’udin Muhamad Choirudin M. Darul Makhasin M. Haidar Izzul Haq M. khoirul Wafa Muhamad Khosiin Muhamad Ridwan Muhamad Puji Yunianto Muhamad Sholikin Muhamad Turkhamun Muhamad Ubaidillah Muhamad Zuhri Mulyadi Muslih Nur Wahid Agung Rotama Sahal Mahfudz Slamet Mujiono Syahrul Hidayat Syaiful Kirom Thobroni Ikhwanul Kirom Wahyu Najib Fikri Wan Achmad Ishna Zainal Mustofa Zainul Akhyar Ainul Hikmah Ana Pujiati Anisatul Khiyaroh Anis Nurul Chabibah Alif Dzikriyah Ari Rahayu
35 30 41 34 26 32 36 20 34 32 29 28 29 32 38 26 32 27 34 38 39 29 34 38 24 36 21 28 28 34 39 28 36 38 39 40 40 33 36 40 23 42 33
35 30 41 32 26 19 38 20 34 32 29 28 38 34 38 26 34 27 34 35 39 29 34 38 34 39 21 28 34 39 40 28 30 41 40 41 41 33 38 43 23 42 33
62
1,225 900 1,681 1,156 676 1,024 1,296 400 1,156 1,024 841 784 841 1,024 1,444 676 1,024 729 1,156 1,444 1,521 841 1,156 1,444 576 1,296 441 784 784 1,156 1,521 784 1,296 1,444 1,521 1,600 1,600 1,089 1,296 1,600 529 1,764 1,089
1,225 900 1,681 1,024 676 361 1,444 400 1,156 1,024 841 784 1,444 1,156 1,444 676 1,156 729 1,156 1,225 1,521 841 1,156 1,444 1,156 1,521 441 784 1,156 1,521 1,600 784 900 1,681 1,600 1,681 1,681 1,089 1,444 1,849 529 1,764 1,089
1,225 900 1,681 1,088 676 608 1,368 400 1,156 1,024 841 784 1,102 1,088 1,444 676 1,088 729 1,156 1,330 1,521 841 1,156 1,444 816 1,404 441 784 952 1,326 1,560 784 1,080 1,558 1,560 1,640 1,640 1,089 1,368 1,720 529 1,764 1,089
63 64 65 66 67 68 69
Chabibatul Muniroh Dian Anggraini Dian Mayasari Devi Lestianingrum Eva Nisaul Mafaida Faizatul Abdiyah Fina Rohmatul Ummah Fitri Munafiatus 70 Sholehah 71 Indah Pujiati 72 Ika Maya Saroh 73 Indah Yulia Santi 74 Khoirun Nisa 75 Khofifah Musayadah 76 Kholisatus Zahro 77 Laila Mufarikhah 78 Laili Miftahul Hidayah 79 Lutfiatul Afifah 80 Lutfiana 81 Mely Efita Sari 82 Ma’rifatul Umayah 83 Ma’unatul Khiyaroh 84 Nailun Nahdliyah 85 Nila Zakiyatul Umami 86 Nurul Sholeha Dewi 87 Nur Alfi Lail 88 Ratna Kumala Sari 89 Roihatul Jannah 90 Saniatu Maswa 91 Shofiana Abiyah 92 Siti Fatimah 93 Siti Hasanah 94 Siti Miftahul Hidayah 95 Siti Nurhamidah 96 Tarwiyatul Umami 97 Waqi’atul Mardliyah 98 Wiji Astutik 99 Zumrotus Sholihah 100 Zuzun Faridatul Ulfa Jumlah
36 22 33 29 43 26 31
42 21 22 29 33 26 31
1,296 484 1,089 841 1,849 676 961
1,764 441 484 841 1,089 676 961
1,512 462 726 841 1,419 676 961
43
36
1,849
1,296
1,548
24 33 42 42 33 31 33 33 25 37 25 43 33 37 31 37 25 34 37 44 37 18 37 28 34 37 31 43 43 31 3,347
24 36 24 42 33 29 33 25 33 42 25 33 34 37 36 37 22 37 37 34 37 36 43 28 37 36 29 42 44 31 3,346
63
576 576 576 1,089 1,296 1,188 1,764 576 1,008 1,764 1,764 1,764 1,089 1,089 1,089 961 841 899 1,089 1,089 1,089 1,089 625 825 625 1,089 825 1,369 1,764 1,554 625 625 625 1,849 1,089 1,419 1,089 1,156 1,122 1,369 1,369 1,369 961 1,296 1,116 1,369 1,369 1,369 625 484 550 1,156 1,369 1,258 1,369 1,369 1,369 1,936 1,156 1,496 1,369 1,369 1,369 324 1,296 648 1,369 1,849 1,591 784 784 784 1,156 1,369 1,258 1,369 1,296 1,332 961 841 899 1,849 1,764 1,806 1,849 1,936 1,892 961 961 961 115,651 115,742 114,719
Keterangan :
= 100
= 3347
= 3346
= 115651
= 115742
= 114179 Nilai variable X antara lain: 38 40 30 28 29 28 42 24 25 37
41 18 41 29 34 36 33 33 43 18
42 35 34 32 38 38 36 42 33 37
32 35 36 38 24 39 22 42 37 28
34 38 32 26 36 40 33 33 31 34
30 32 36 32 21 40 29 31 37 37
41 27 20 27 28 33 43 33 25 31
30 34 34 34 38 36 26 33 34 43
30 41 38 35 32 29 38 39 34 39 40 23 31 43 25 37 37 44 43 31
Nilai variable Y antara lain: 38 41 41 32 32 30 41 30 30 38 40 18 34 34 38 32 27 38 38 35
64
30 28 29 28 42 24 25 37
41 38 34 40 33 36 33 36
32 34 38 41 42 24 34 43
26 38 34 40 21 42 37 28
19 26 39 41 22 33 36 37
38 34 21 41 29 29 37 36
Rumus Mean
20 27 28 33 33 33 22 29
34 34 34 38 26 25 37 42
32 35 39 43 31 33 37 44
29 39 40 23 36 42 34 31
:
Apabila dihitung dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Variabel X
=
= 33,47
variable Y
= = 33,46
Pada perhitungan diatas dapatdiketahui perbandingan dari masingmasing variable, yaitu perbandingan rata-rata X : Y = 33,4 : 33,6. Dengan gambaran tersebut diatas, belum dapat diramalkan ada atau tidaknya hubungan antara variable X dan variable Y, karena hasil
65
perhitungan diatas hanya diketahui rata-rata yang sebenarnya dari masingmasing variable. Sedangkan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan (korelasi) antara model pengasuhan santri dengan kemandirian santri, maka dapat diikuti pada pembahasan berikut ini.
B.
Analisis Uji Hipotesis Untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara model pengasuhan santri dengan kemandirian santri, maka peneliti menindak lanjutinya dengan menggunakan rumus statistic, yaitu dengan menggunakan “Rumus Angka Kasar”
= Diketahui: = 100
66
= 3347
= 3346
= 115651
= 115742
= 114179 =
=
=
=
= = 0,736 Dari perhitungan tersebut diperoleh angka koefisien korelasi (r) : 0,736 C.
Analisa Lanjutan
67
Setelah penulis mendapatkan hasil dari analisa data yang penulis lakukan, maka penulis perlu membuktikan hipotesis yang diajukan dalam skripsi yang berbunyi: “Terdapat korelasi yang positif antara model pengasuhan santri dengan kemandirian santri pondok pesantren hidayatul mubtadiin pilanwetan kebonagung demak 2011/2012” Selanjutnya taraf koefisien signifikan dalam menguji hipotesis, dikonsultasikan dengan table nilai “
” produk momen yang diperoleh
sebagai berikut: Tabel 8 N 20
TARAF SIGNIFIKANSI 5% 1% 0,444 0,561
25
0,369
0,505
30
0,361
0,436
35
0,334
0,430
100
0,195
0,256
(200
0,138
0,181
Dengan menggunakan rumus untuk mengadakan analisis korelasi dapat menghasilkan koefisien korelasi yang menunjukkan ada tidaknya hubungan, derajad hubungan, dan arah (positif atau negative) hubungan yang di tunjukkannya.
68
Koefisien korelasi biasanya berkisar antara ± 0,00 – 1,00 (tanda + menunjukkan arah hubungan positif, tanda – menunjukkan arah tanda negative), kriteria penafsiran angka koefisien adalah: ± 0,00 - ± 0,20 tidak ada korelasi ± 0,21 - ± 0,40 korelasi rendah ± 0,41 - ± 0,60 korelasi cukup ± 0,61 - ± 0,80 korelasi tinggi ± 0,81 - ± 1,00 korelasi sempurna Kemudian hasil analisis dihubungkan dengan rumus
diperoleh
koefisien korelasi = 0,736. Untuk mengetes hipotesis pada taraf signifikan dk dengan rumus dk = n – 2 = 100 - 2 = 98, diperoleh koefisien korelasi kritik dari table
= 0,256 (taraf signifikansi 1%). Dalam hal ini
koefisien r lebih besar dari harga kritik, jadi hipotesis diterima pada taraf signifikansinya 1% maupun 5%. N = 100,
= 0,736 > 0,256 dalam taraf signifikansinya 1% = 0,736 > 0,195 dalam taraf signifikansinya 5%
Jadi dapat diketahui bahwa : ro > rt 1% > rt 5%
69
Kesimpulan : terdapat hubungan yang positif antara model pengasuhan santri dengan kemandirian santri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin Pilangwetan Kebonagung Demak tahun 2011/ 2012 “DITERIMA”. Oleh karena itu koefisien korelasi yang diperoleh = 0,736 maka dapat ditafsirkan hubungan antara model pengasuhan santri dengan kemandirian santri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin Pilangwetan Kebonagung Demak tahun 2011/ 2012 adalah mempunyai “koefisien korelasi tinggi”
D. Pembahasan Hasil Penelitian Dari analisis statistic diperoleh kesimpulan Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan rata-rata hasil nilai angket pada variable model pengasuhan santri adalah 33,47 dan rata-rata nilai angket pada variable kemandirian
santri
adalah
33,46.
Dengan
demikian
dapat
disimpulkanbahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif antara model pengasuhan santri dengan
kemandirian santri pondok
pesantren Hidayatul Mubtadiin desa Pilangwetan Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak diterima. Model pengasuhan santri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin Pilangwetan Kebonagung Demak yang mendidik
para santrinya agar
menjadi santri yang bisa mandiri dan hidup dalam kesederhanaan, ternyata mempunyai dampak yang positif bagi santr-santrinya. Dengan model
70
pengasuhan santri yang sedemikian itu, maka para santri akan senantiasa melaksanakan dan mematuhi segala apa yang telah ditetapkan oleh pengasuh serta taat pada peraturan, sehingga dalam mengikuti kegiatan pondok pesantren para santri dapat menjalankan dengan suka rela dan dapat menumbuhkan sikap kemandirian para santri, serta kemandirian santri dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui model pengasuhan santri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin Pilangwetan Kebonagung Demak dapat mempengaruhi dan menumbuhkan sikap kemandirian santri, oleh karena itu para santri dapat membiasakan
hidup
mandiri
dengan
mengikuti
kegiatan-kegiatan
dipondok pesantren yang telah ditetapkan oleh pengasuh. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa kemandirian santri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin dapat dipengaruhi dan ditumbuhkan melalui model pengasuhan santri yang diterapkan dipondok peantren Hidayatul Mubtadiin Desa Pimngwetan Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak.
71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Dalam kehidupan di pondok pesantren para santri senantiasa patuh dan tunduk kepada pengasuh, oleh karena itu pengasuh menjadi sentral dalam pembentukan karakter santri. Dengan berbagai pola atau model pengasuhan yang diterapkan dalam pengasuhan santri, tentunya berpengaruh pada kepribadian para santri, salah satunya yaitu kemandirian para santri.. Semakin tinggi model pengasuhan santri maka dapat mempengaruhi sikap kemandirian santri dalam mengikuti kegiatan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Karena dari model pengasuhan yang di terapkan dipondok pesantren akan menumbuhkan cakrawala berfikir kemudian diaplikasikan dalam kehidupan seharihari, seperti sikap kemandirian sehari-hari, tingkah laku, kepribadian, yang ditampakkan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Peran pengasuh sangat besar pengaruhnya terhadap kemandirian santri, karena antara pengasuh dengan santri berinteraksi secara langsung. Dalam kehidupan di pondok pesantren para santri senantiasa patuh dan tunduk kepada pengasuh, oleh karena itu pengasuh menjadi sentral dalam pembentukan karakter santri. Dengan berbagai pola atau model
72
pengasuhan yang diterapkan dalam pengasuhan santri, tentunya berpengaruh pada kepribadian para santri, salah satunya yaitu kemandirian para santri. 3. Hubungan antara model pengasuhan santri dengan kemandirian santri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin Pilangwetan Kebonagung Demak 2011/2012 pada analisa menunjukkan adanya hubungan yang positif, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi model pengasuhan santri maka semakin tinggi kemandirian para santri dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan “ ingin mengetahui pengaruh model pengasuhan santri terhadap kemandirian santri di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Desa Kebonagung Kabupaten Demak” yang menjadi populasi dan sampel dalampenelitian ini adalah semua santri putra maupun putri pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin, yang berjumlah 100 santri. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa :
B. Saran-Saran Demi terciptanya tujuan pelaksanan kegiatan pondok pesantren yang bermutu maka penulis memberi saran-saran kepada anda : 1. Pengasuh
73
a. Pengasuh hendaknya memberikan motivasi yang lebih kuat kepada para santrinya agar para santri tetap semangat dalam menuntut ilmu. b. Upaya peningkatan model pengasuhan santri diantaranya melalui pendidikan, yaitu dengan menyesuaikan perkembangan pendidikan zaman dan perkembangan kebutuhan pendidikan para santri. c. Jika
model
pengasuhan
meningkat
besar
kemungkinan
kemandirian santri dapat meningkat dan akan berpengaruh pula dalam kehidupan sehari-hari. 2. Santri a. Hendaknya para santri dapat meningkatkan kemandirian dari kegiatan-kgiatan yang telah di ikutinya. b. Hendaknya para santri mematuhi segala peraturan ataupun kegiatan yang telah ditetapkan oleh pengasuh, karena peraturan ataupun kegiatan tersebut bertujuan untuk mendidik santri agar supaya menjadi insan yang kamil. c. Untuk mewujudkan sikap kemandirian santri hendaknya santri dapat mengambil i’tibar dari apa yang telah disampaikan oleh pengasuh. d. Hendaknya para santri dapat memahami apa tujuan dari setiap kegiatan yang ada di pondok pesantren.
74
C. Penutup Alhamdulillah, penulis memuji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat, taufik, serta inayahnya sekripsi ini dapat terselesaikan. Solawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang selalu kita nanti-nantikan syafa’atnya. Dan kepada pembimbing serta lembaga pendidikan pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin yang membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kekhilafan, untuk itu dari pembaca sekiranya tidak keberatan untuk membetulkan demi kesempurnaan skripsi ini. Dari penulis menerima dengan senang hati kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhirnya, harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaan, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi orang lain, amin yarobbal alamin.
75
DAFTAR PUSTAKA
Abdul a’la, “Pembaruan Pesantren”, Pustaka Pesantren, Yogyakarta, 2006 Abdul Munir dkk,”Rekonstruksi pendidikan dan tradisi pesantren“: Religiusitas iptek, Pustaka Pelajar,1998 Abdurrahman Wahid “Menggerakkan Tradisi”, LKiS, Yogyakarta, 2001 Daryanto, “Evaluasi Pendidikan”, Rineka cipta, Yogyakarta, 1997 Daryanto “Kamus Bahasa Indonesia”, Apollo, Surabaya, 1997 Departemen Agama RI “Pola Pengembangan Pndok Pesantren”, Depag RI, Jakarta, 2003 Departemen Agama RI “Profil Pondok Pesantren Mu’adalah”, Depag RI, Jakarta, 2004 Departemen P dan K “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Balai Pustaka, Jakarta, 1995 Mardalis, “Metode Penelitian”, Bumi Aksara, Bandung, 2003 Mastuhu “Prinsip Pendidikan Pesantren, Dinamika Pesantren Dalam Seminar Internasiona”l, The Role Of Pesantren In Edukation And Community Development In Indonesia” P3M, Jakarta, 1988 Nana Sujana, “Metode Statistika” Tarsito, Bandung, 2001 Nashir Ali, “Jalan Melintas Dalam Mendidik”, Balaipustaka, Yogyakarta, 2004
76
Purwadarminta WJS “Proses Bimbingan”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1982 Ramayulis “Ilmu Pendidikan Islam” Kalam Mulia, Jakarta, 1994 RHA Sunarjo, dkk “Al-Qur’an Terjemahnya”, Proyek Penggandaan Kitab Suci Al-Qur’an Departemen Agama RI Pelita / Tahun III /, Jakarta, 1997 Ridlwan Nasir, “Mencari Typologi Format Pendidikan Ideal: Pondok Pesantren Ditengah Arus Perubahan”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005 Sanaipah Faisal, ”Format-format Penelitian Sosial: Dasar-Dasar dan Aplikasi”, Rajawali Press, Jakarta, 1982 Sarlita Wirawan, Sarwono “Teori-Teori Psikologi Sosial” PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995 Stefnbrink A. kovel “Pesantren Madrasah,, Sekolah Pendidikan Islam Dalam Kurun Waktu”, LP3ES, Jakarta, 1986 Suhairini Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik” Rieneka Cipta, Jakarta, 1998 Sumardi Suryabrata, “Metodologi Penelitian” Rajawali Press, Jakarta, 2003 Zamaksyari Dhofir, “Tradisi Pesantren Tentang Pandangan Hidup Kyai”, Bumi aksara, Bandung, 1982
77
Lampiran 1 ANKET PENELITIAN PENGARUH MODEL PENGASUHAN SANTRI TERHADAP KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADIIN Nama
:
Petunjuk Pengisian : A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, dan c sesuai dengan keadaan Anda ! B. Tulislah nama pada kolom yang disediakan ! C. Jawaban Anda tidak akan mempengaruhi nilai raport dan nilai-nilai yang lain. VARIABEL MODEL PENGASUHAN SANTRI 1. Apakah pengasuh sering meninjau kegiatan santri? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 2. Apakah pengasuh mewajibkan para santri untuk mengikuti semua kegiatan di pondok? a. Ya b. Tidak semua c. Tidak sama sekali
78
3. Apakah pengasuh bersifat demokratis pada setiap kegiatan santri? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak
4. Apakah pengasuh sering mengevaluasi di setiap kegiatan santri? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak 5. Apakah pengasuh membuat program kontemporer untuk mengimbangi perkembangan zaman? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak 6. Apakah pengasuh mengikut sertakan para santri pada kegiatan kemasyarakatan? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak 7.
Apakah pengasuh menambahkan program ketrampilan para santri untuk mengembangkan skil/bakat untuk masa depan? a. Ya
79
b. Kadang – kadang c. Tidak 8. Apakah pengasuh membimbing santri dengan cara demokratis? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak 9. Apakah pengasuh memperhatikan para alumni pon – pes dalam berjuang di masyarakat dan memberikan arahan? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak
10. Apakah pengasuh memberikan mandat kepada pengurus untuk membimbing santri? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak 11. Apakah para pengurus merasa bertanggung jawab penuh atas tugas yang di berikan kepadanya? a. Ya b. Tidak sepenuhnya
80
c. Tidak 12. Apakah para pngurus memberikan contoh yang baik kepada santri? a. Ya b. Tidak selalu c. Tidak 13. Apakah para pengurus menjalankan mandat dari pengasuh dilakukan dengan baik? a. Ya baik sekali b. Belum begitu baik c. Gagal 14. Apakah pengurus selalu meninjau kegiatan santri baik di pon – pes maupun di sekolah formal? a. Ya b. Tidak selalu c. Tidak sama sekali 15. Apakah kegitan mandiri yang terdapat pada podok pesantren banyak yang menyukainya? a. Banyak yang suka b. Sedikit yang suka c. Tidak ada yang suka
81
VARIABEL KEMANDIRIAN SANTRI
1. Apakah para santri selalu mengikuti kegiatan yang ada di pondok pesantren? a. Selalu ikut b. Kadang – kadang c. Tidak sama sekali
2. Apakah santri yang tidak mengikuti kegiatan di pondok pesantren mendapatkan hukuman /ta’zir? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak 3. Ketika para santri menghadiri kegiatan, apakah banyak yang terlambat? a. Semua tepat waktu b. Sedikit yang terlambat c. Banyak yang terlambat 4. Dalam kegiatan ekstra kulikuler, apakah para santri mengikutinya dengan aktif?
82
a. Aktif b. Biasa saja c. Cuek 5. Apakah para santri merasa tertekan dengan kegiatan – kegiatan di pondok pesantren? a. Tidak b. Biasa saja c. Sangat tertekan 6. Dalam mengikuti kegiatan pondok pesantren, apakah anda mengikutinya dengan suka rela? a. Ya b. Hanya sekedar ikut serta c. Terpaksa
7. Waktu proses mengikuti kegiatan belajar, bagaimana situasi diruangan? a. Seluruh santri memperhatikan b. Hanya yang duduk di depan yang memperhatikan c. Banyak yang berbicara sendiri 8. Dalam mengikuti kegiatan di pondok pesantren, apakah anda merasa senang? a. Ya senang
83
b. Biasa – biasa saja c. Tidak senang 9. Dengan mengikuti kegiatan pondok pesantren, apakah semangat anda untuk berdisiplin beribadah bertambah? a. Ya bertanbah semangat b. Biasa saja c. Tidak semangat
10. Apakah dengan mengikuti kegiatan – kegiatan pondok pesantren, anda lebih aktif melakukanya ketika pulang di rumah? a. Ya sering b. Biasa saja c. Tidak sama sekali 11. Apakah dalam mengikuti kegiatan di pondok pesantren yang di sampaikan ustadz/ guru anda, selalu sesuai dengan tingkat kedisiplinan sehari – hari? a. Ya sesuai b. Kadang – kadang c. Tidak sesuai 12. Apakah guru atau asatidz anda dalam memberikan kegiatan di pondok pesantren membuat anda lebih mandiri? a. Ya lebih mandiri b. Kadan – kadang 84
c. Tidak mandiri
13. Apakah anda tidak merasakan bosan ketika mengikuti kegiatan di pondok pesantren? a. Lebih mandiri b. Kadang –kadang c. Bosan 14. Ketika guru anda tidak hadir dalam kegiatan belajar apa yang anda lakukan? a. Belajar mandiri b. Biasa c. pergi keluar 15. apakah anda sering belajar mandiri dalam menjalani kehidupan? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak
85
LAMPIRAN Daftar Nilai Angket Variabel X dan Y ( Model Pengasuhan Santri ) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Nama Ahmad Abidin Ahmad Khoironi Ahmad Munawar Ahmad Nur Fais Ahmad Rifais Ahmad Nur Iman Ahmad Sugiyanto Ahmad Sholeh Ahmad Susilo Ainur Rofiq Ali Sodikin Angga Budi Listyanto Ari Kuswandani Arif Arizatul Fata Arsya Dhani Atsalin Musofa Azwar Anas Dani Adi Saputro Fajrul Falah Fatkhur Rohman Habib Yusro Heri Fahrudin Imam Ady Prasetyo Ivan Feri Nugganda Joko Supriyanto Joko Wahyudi Khoirum Misbah Khoiruman Zakka Mahda Yasfi Muhamad Arif Rahman Muhamad Baha’udin Muhamad Choirudin M. Darul Makhasin M. Haidar Izzul Haq M. khoirul Wafa Muhamad Khosiin Muhamad Ridwan
X 38 41 41 32 34 30 41 30 30 41 40 18 35 35 38 32 27 34 38 35 30 41 34 26 32 36 20 34 32 29 28 29 32 38 26 32 27
Y 38 41 41 32 32 30 41 30 30 38 40 18 34 34 38 32 27 38 38 35 30 41 32 26 19 38 20 34 32 29 28 38 34 38 26 34 27 86
X2 1,444 1,681 1,681 1,024 1,156 900 1,681 900 900 1,681 1,600 324 1,225 1,225 1,444 1,024 729 1,156 1,444 1,225 900 1,681 1,156 676 1,024 1,296 400 1,156 1,024 841 784 841 1,024 1,444 676 1,024 729
Y2 1,444 1,681 1,681 1,024 1,024 900 1,681 900 900 1,444 1,600 324 1,156 1,156 1,444 1,024 729 1,444 1,444 1,225 900 1,681 1,024 676 361 1,444 400 1,156 1,024 841 784 1,444 1,156 1,444 676 1,156 729
XY 1,444 1,681 1,681 1,024 1,088 900 1,681 900 900 1,558 1,600 324 1,190 1,190 1,444 1,024 729 1,292 1,444 1,225 900 1,681 1,088 676 608 1,368 400 1,156 1,024 841 784 1,102 1,088 1,444 676 1,088 729
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
Muhamad Puji Yunianto Muhamad Sholikin Muhamad Turkhamun Muhamad Ubaidillah Muhamad Zuhri Mulyadi Muslih Nur Wahid Agung Rotama Sahal Mahfudz Slamet Mujiono Syahrul Hidayat Syaiful Kirom Thobroni Ikhwanul Kirom Wahyu Najib Fikri Wan Achmad Ishna Zainal Mustofa Zainul Akhyar Ainul Hikmah Ana Pujiati Anisatul Khiyaroh Anis Nurul Chabibah Alif Dzikriyah Ari Rahayu Chabibatul Muniroh Dian Anggraini Dian Mayasari Devi Lestianingrum Eva Nisaul Mafaida Faizatul Abdiyah Fina Rohmatul Ummah Fitri Munafiatus Sholehah Indah Pujiati Ika Maya Saroh Indah Yulia Santi Khoirun Nisa Khofifah Musayadah Kholisatus Zahro Laila Mufarikhah Laili Miftahul Hidayah Lutfiatul Afifah Lutfiana
34 38 39 29 34 38 24 36 21 28 28 34 39 28 36 38 39 40 40 33 36 40 23 42 33 36 22 33 29 43 26 31 43 24 33 42 42 33 31 33 33 25 37
34 35 39 29 34 38 34 39 21 28 34 39 40 28 30 41 40 41 41 33 38 43 23 42 33 42 21 22 29 33 26 31 36 24 36 24 42 33 29 33 25 33 42
87
1,156 1,444 1,521 841 1,156 1,444 576 1,296 441 784 784 1,156 1,521 784 1,296 1,444 1,521 1,600 1,600 1,089 1,296 1,600 529 1,764 1,089 1,296 484 1,089 841 1,849 676 961 1,849 576 1,089 1,764 1,764 1,089 961 1,089 1,089 625 1,369
1,156 1,225 1,521 841 1,156 1,444 1,156 1,521 441 784 1,156 1,521 1,600 784 900 1,681 1,600 1,681 1,681 1,089 1,444 1,849 529 1,764 1,089 1,764 441 484 841 1,089 676 961 1,296 576 1,296 576 1,764 1,089 841 1,089 625 1,089 1,764
1,156 1,330 1,521 841 1,156 1,444 816 1,404 441 784 952 1,326 1,560 784 1,080 1,558 1,560 1,640 1,640 1,089 1,368 1,720 529 1,764 1,089 1,512 462 726 841 1,419 676 961 1,548 576 1,188 1,008 1,764 1,089 899 1,089 825 825 1,554
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Mely Efita Sari Ma’rifatul Umayah Ma’unatul Khiyaroh Nailun Nahdliyah Nila Zakiyatul Umami Nurul Sholeha Dewi Nur Alfi Lail Ratna Kumala Sari Roihatul Jannah Saniatu Maswa Shofiana Abiyah Siti Fatimah Siti Hasanah Siti Miftahul Hidayah Siti Nurhamidah Tarwiyatul Umami Waqi’atul Mardliyah Wiji Astutik Zumrotus Sholihah Zuzun Faridatul Ulfa
25 25 625 625 43 33 1,849 1,089 33 34 1,089 1,156 37 37 1,369 1,369 31 36 961 1,296 37 37 1,369 1,369 25 22 625 484 34 37 1,156 1,369 37 37 1,369 1,369 44 34 1,936 1,156 37 37 1,369 1,369 18 36 324 1,296 37 43 1,369 1,849 28 28 784 784 34 37 1,156 1,369 37 36 1,369 1,296 31 29 961 841 43 42 1,849 1,764 43 44 1,849 1,936 31 31 961 961 3,347 3,346 115,651 115,742
88
625 1,419 1,122 1,369 1,116 1,369 550 1,258 1,369 1,496 1,369 648 1,591 784 1,258 1,332 899 1,806 1,892 961 114,719
Daftar Nilai Angket Variabel X ( Model Pengasuhan Santri )
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Nama Ahmad Abidin Ahmad Khoironi Ahmad Munawar Ahmad Nur Fais Ahmad Rifais Ahmad Nur Iman Ahmad Sugiyanto Ahmad Sholeh Ahmad Susilo Ainur Rofiq Ali Sodikin Angga Budi Listyanto Ari Kuswandani Arif Arizatul Fata Arsya Dhani Atsalin Musofa Azwar Anas Dani Adi Saputro Fajrul Falah Fatkhur Rohman Habib Yusro Heri Fahrudin Imam Ady Prasetyo Ivan Feri Nugganda Joko Supriyanto Joko Wahyudi Khoirum Misbah Khoiruman Zakka Mahda Yasfi Muhamad Arif Rahman Muhamad Baha’udin Muhamad Choirudin M. Darul Makhasin M. Haidar Izzul Haq M. khoirul Wafa Muhamad Khosiin Muhamad Ridwan Muhamad Puji Yunianto Muhamad Sholikin
2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2
3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 89
3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 3 3 1 2 3 2 2 2 3 3 1 3 2 2 3
Nilai Alternative Jawaban 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3
2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2
2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 1 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 3
3 2 3 2 2 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3
Nilai 38 41 41 32 34 30 41 30 30 41 40 18 35 35 38 32 27 34 38 35 30 41 34 26 32 36 20 34 32 29 28 29 32 38 26 32 27 34 38
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
Muhamad Turkhamun Muhamad Ubaidillah Muhamad Zuhri Mulyadi Muslih Nur Wahid Agung Rotama Sahal Mahfudz Slamet Mujiono Syahrul Hidayat Syaiful Kirom Thobroni Ikhwanul Kirom Wahyu Najib Fikri Wan Achmad Ishna Zainal Mustofa Zainul Akhyar Ainul Hikmah Ana Pujiati Anisatul Khiyaroh Anis Nurul Chabibah Alif Dzikriyah Ari Rahayu Chabibatul Muniroh Dian Anggraini Dian Mayasari Devi Lestianingrum Eva Nisaul Mafaida Faizatul Abdiyah Fina Rohmatul Ummah Fitri Munafiatus Sholehah Indah Pujiati Ika Maya Saroh Indah Yulia Santi Khoirun Nisa Khofifah Musayadah Kholisatus Zahro Laila Mufarikhah Laili Miftahul Hidayah Lutfiatul Afifah Lutfiana Mely Efita Sari Ma’rifatul Umayah Ma’unatul Khiyaroh
3 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 1 3 2 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2
2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
90
3 2 3 3 1 3 1 2 2 2 3 1 2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 2 1 3 2 3 1 2 3 1 3 2 3 3 3 3 3 1 2 1 3 3
3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 1 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2
2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 1 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2
3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2
3 1 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 1 2 2 3 1 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 1 2 1 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2
3 2 3 3 1 3 1 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 1 3 2 2 1 2 2 3 1 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 1 3 1 3 2
3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 1 3 3
2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3
3 2 3 3 1 2 1 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 3 1 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2
3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2
39 29 34 38 24 36 21 28 28 34 39 28 36 38 39 40 40 33 36 40 23 42 33 36 22 33 29 43 26 31 43 24 33 42 42 33 31 33 33 25 37 25 43 33
84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Nailun Nahdliyah Nila Zakiyatul Umami Nurul Sholeha Dewi Nur Alfi Lail Ratna Kumala Sari Roihatul Jannah Saniatu Maswa Shofiana Abiyah Siti Fatimah Siti Hasanah Siti Miftahul Hidayah Siti Nurhamidah Tarwiyatul Umami Waqi’atul Mardliyah Wiji Astutik Zumrotus Sholihah Zuzun Faridatul Ulfa
2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2
3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 2
91
3 3 3 1 2 3 3 3 1 3 2 2 3 3 2 3 2
2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2
2 2 2 1 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 3 3 2
2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2
2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2
2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2
2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2
2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2
3 2 3 1 3 2 3 2 1 3 2 3 3 2 3 3 2
2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
3 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2 2 3 2 3 2 3
2 2 2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 2 2 3 3 2
3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 1 2 3 2 3 3 2
37 31 37 25 34 37 44 37 18 37 28 34 37 31 43 43 31
Daftar Nilai Angket Variabel Y ( Kemandirian Santri)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Ahmad Abidin Ahmad Khoironi Ahmad Munawar Ahmad Nur Fais Ahmad Rifais Ahmad Nur Iman Ahmad Sugiyanto Ahmad Sholeh Ahmad Susilo Ainur Rofiq Ali Sodikin Angga Budi Listyanto Ari Kuswandani Arif Arizatul Fata Arsya Dhani Atsalin Musofa Azwar Anas Dani Adi Saputro Fajrul Falah Fatkhur Rohman Habib Yusro Heri Fahrudin Imam Ady Prasetyo Ivan Feri Nugganda Joko Supriyanto Joko Wahyudi Khoirum Misbah Khoiruman Zakka Mahda Yasfi Muhamad Arif Rahman Muhamad Baha’udin
2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 1
2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2
92
3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2
3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1
Alternative Jawaban 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 3 2 3 2 3 2 3 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2
2 2 3 3 3 2 2 2 1 2 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2
3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 1 3 1 2 2 2 2
3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2
Nilai 38 41 41 32 32 30 41 30 30 38 40 18 34 34 38 32 27 38 38 35 30 41 32 26 19 38 20 34 32 29 28
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
Muhamad Choirudin M. Darul Makhasin M. Haidar Izzul Haq M. khoirul Wafa Muhamad Khosiin Muhamad Ridwan Muhamad Puji Yunianto Muhamad Sholikin Muhamad Turkhamun Muhamad Ubaidillah Muhamad Zuhri Mulyadi Muslih Nur Wahid Agung Rotama Sahal Mahfudz Slamet Mujiono Syahrul Hidayat Syaiful Kirom Thobroni Ikhwanul Kirom Wahyu Najib Fikri Wan Achmad Ishna Zainal Mustofa Zainul Akhyar Ainul Hikmah Ana Pujiati Anisatul Khiyaroh Anis Nurul Chabibah Alif Dzikriyah Ari Rahayu Chabibatul Muniroh Dian Anggraini Dian Mayasari Devi Lestianingrum Eva Nisaul Mafaida Faizatul Abdiyah Fina Rohmatul Ummah Fitri Munafiatus Sholehah Indah Pujiati Ika Maya Saroh Indah Yulia Santi Khoirun Nisa Khofifah Musayadah
3 2 3 2 3 1 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 1 2 2 3 3 2 2 1 2 2
2 2 3 1 2 2 2 2 3 1 3 3 3 3 1 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2
93
2 3 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2
3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 3 1 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2
3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 1 2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 1 3 1 3 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2
3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 3 1 1 2 2 1 2 3 1 2 1 3 2
3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 1 1 2 2 1 2 2 1 3 1 3 2
3 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 3 2
3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 1 1 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 3 2 1 1 3 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 1 1 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3
3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3
38 34 38 26 34 27 34 35 39 29 34 38 34 39 21 28 34 39 40 28 30 41 40 41 41 33 38 43 23 42 33 42 21 22 29 33 26 31 36 24 36 24 42 33
76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Kholisatus Zahro Laila Mufarikhah Laili Miftahul Hidayah Lutfiatul Afifah Lutfiana Mely Efita Sari Ma’rifatul Umayah Ma’unatul Khiyaroh Nailun Nahdliyah Nila Zakiyatul Umami Nurul Sholeha Dewi Nur Alfi Lail Ratna Kumala Sari Roihatul Jannah Saniatu Maswa Shofiana Abiyah Siti Fatimah Siti Hasanah Siti Miftahul Hidayah Siti Nurhamidah Tarwiyatul Umami Waqi’atul Mardliyah Wiji Astutik Zumrotus Sholihah Zuzun Faridatul Ulfa
2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2
1 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2
94
2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 3 3
2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2
2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2
2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 1 3 2 2 3 3 2
2 2 1 2 3 1 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2
2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 3 2
2 2 1 2 3 1 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2
2 2 1 2 3 1 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 3 2
2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2
29 33 25 33 42 25 33 34 37 36 37 22 37 37 34 37 36 43 28 37 36 29 42 44 31
95
DAFTAR PUSTAKA
Abdul a’la, “Pembaruan Pesantren”, Pustaka Pesantren, Yogyakarta, 2006 Abdul Munir dkk,”Rekonstruksi pendidikan dan tradisi pesantren“: Religiusitas iptek, Pustaka Pelajar,1998 Abdurrahman Wahid “Menggerakkan Tradisi”, LKiS, Yogyakarta, 2001 Daryanto, “Evaluasi Pendidikan”, Rineka cipta, Yogyakarta, 1997 Daryanto “Kamus Bahasa Indonesia”, Apollo, Surabaya, 1997 Departemen Agama RI “Pola Pengembangan Pndok Pesantren”, Depag RI, Jakarta, 2003 Departemen Agama RI “Profil Pondok Pesantren Mu’adalah”, Depag RI, Jakarta, 2004 Departemen P dan K “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Balai Pustaka, Jakarta, 1995 Mardalis, “Metode Penelitian”, Bumi Aksara, Bandung, 2003 Mastuhu “Prinsip Pendidikan Pesantren, Dinamika Pesantren Dalam Seminar Internasiona”l, The Role Of Pesantren In Edukation And Community Development In Indonesia” P3M, Jakarta, 1988 Nana Sujana, “Metode Statistika” Tarsito, Bandung, 2001 Nashir Ali, “Jalan Melintas Dalam Mendidik”, Balaipustaka, Yogyakarta, 2004 Purwadarminta WJS “Proses Bimbingan”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1982
70
Ramayulis “Ilmu Pendidikan Islam” Kalam Mulia, Jakarta, 1994 RHA Sunarjo, dkk “Al-Qur’an Terjemahnya”, Proyek Penggandaan Kitab Suci Al-Qur’an Departemen Agama RI Pelita / Tahun III /, Jakarta, 1997 Ridlwan Nasir, “Mencari Typologi Format Pendidikan Ideal: Pondok Pesantren Ditengah Arus Perubahan”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005 Sanaipah Faisal, ”Format-format Penelitian Sosial: Dasar-Dasar dan Aplikasi”, Rajawali Press, Jakarta, 1982 Sarlita Wirawan, Sarwono “Teori-Teori Psikologi Sosial” PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995 Stefnbrink A. kovel “Pesantren Madrasah,, Sekolah Pendidikan Islam Dalam Kurun Waktu”, LP3ES, Jakarta, 1986 Suhairini Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik” Rieneka Cipta, Jakarta, 1998 Sumardi Suryabrata, “Metodologi Penelitian” Rajawali Press, Jakarta, 2003 Zamaksyari Dhofir, “Tradisi Pesantren Tentang Pandangan Hidup Kyai”, Bumi aksara, Bandung, 1982
71
Lampiran 1 ANKET PENELITIAN PENGARUH MODEL PENGASUHAN SANTRI TERHADAP KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADIIN Nama
:
Petunjuk Pengisian : A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, dan c sesuai dengan keadaan Anda ! B. Tulislah nama pada kolom yang disediakan ! C. Jawaban Anda tidak akan mempengaruhi nilai raport dan nilai-nilai yang lain. VARIABEL MODEL PENGASUHAN SANTRI 1. Apakah pengasuh sering meninjau kegiatan santri? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 2. Apakah pengasuh mewajibkan para santri untuk mengikuti semua kegiatan di pondok? a. Ya b. Tidak semua c. Tidak sama sekali 3. Apakah pengasuh bersifat demokratis pada setiap kegiatan santri?
72
a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak
4. Apakah pengasuh sering mengevaluasi di setiap kegiatan santri? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak 5. Apakah pengasuh membuat program kontemporer untuk mengimbangi perkembangan zaman? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak 6. Apakah pengasuh mengikut sertakan para santri pada kegiatan kemasyarakatan? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak 7.
Apakah pengasuh menambahkan program ketrampilan para santri untuk mengembangkan skil/bakat untuk masa depan? a. Ya b. Kadang – kadang
73
c. Tidak 8. Apakah pengasuh membimbing santri dengan cara demokratis? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak 9. Apakah pengasuh memperhatikan para alumni pon – pes dalam berjuang di masyarakat dan memberikan arahan? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak
10. Apakah pengasuh memberikan mandat kepada pengurus untuk membimbing santri? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak 11. Apakah para pengurus merasa bertanggung jawab penuh atas tugas yang di berikan kepadanya? a. Ya b. Tidak sepenuhnya c. Tidak
74
12. Apakah para pngurus memberikan contoh yang baik kepada santri? a. Ya b. Tidak selalu c. Tidak 13. Apakah para pengurus menjalankan mandat dari pengasuh dilakukan dengan baik? a. Ya baik sekali b. Belum begitu baik c. Gagal 14. Apakah pengurus selalu meninjau kegiatan santri baik di pon – pes maupun di sekolah formal? a. Ya b. Tidak selalu c. Tidak sama sekali 15. Apakah kegitan mandiri yang terdapat pada podok pesantren banyak yang menyukainya? a. Banyak yang suka b. Sedikit yang suka c. Tidak ada yang suka
75
VARIABEL KEMANDIRIAN SANTRI
1. Apakah para santri selalu mengikuti kegiatan yang ada di pondok pesantren? a. Selalu ikut b. Kadang – kadang c. Tidak sama sekali
2. Apakah santri yang tidak mengikuti kegiatan di pondok pesantren mendapatkan hukuman /ta’zir? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak 3. Ketika para santri menghadiri kegiatan, apakah banyak yang terlambat? a. Semua tepat waktu b. Sedikit yang terlambat c. Banyak yang terlambat 4. Dalam kegiatan ekstra kulikuler, apakah para santri mengikutinya dengan aktif? a. Aktif
76
b. Biasa saja c. Cuek 5. Apakah para santri merasa tertekan dengan kegiatan – kegiatan di pondok pesantren? a. Tidak b. Biasa saja c. Sangat tertekan 6. Dalam mengikuti kegiatan pondok pesantren, apakah anda mengikutinya dengan suka rela? a. Ya b. Hanya sekedar ikut serta c. Terpaksa
7. Waktu proses mengikuti kegiatan belajar, bagaimana situasi diruangan? a. Seluruh santri memperhatikan b. Hanya yang duduk di depan yang memperhatikan c. Banyak yang berbicara sendiri 8. Dalam mengikuti kegiatan di pondok pesantren, apakah anda merasa senang? a. Ya senang b. Biasa – biasa saja
77
c. Tidak senang 9. Dengan mengikuti kegiatan pondok pesantren, apakah semangat anda untuk berdisiplin beribadah bertambah? a. Ya bertanbah semangat b. Biasa saja c. Tidak semangat
10. Apakah dengan mengikuti kegiatan – kegiatan pondok pesantren, anda lebih aktif melakukanya ketika pulang di rumah? a. Ya sering b. Biasa saja c. Tidak sama sekali 11. Apakah dalam mengikuti kegiatan di pondok pesantren yang di sampaikan ustadz/ guru anda, selalu sesuai dengan tingkat kedisiplinan sehari – hari? a. Ya sesuai b. Kadang – kadang c. Tidak sesuai 12. Apakah guru atau asatidz anda dalam memberikan kegiatan di pondok pesantren membuat anda lebih mandiri? a. Ya lebih mandiri b. Kadan – kadang c. Tidak mandiri 78
13. Apakah anda tidak merasakan bosan ketika mengikuti kegiatan di pondok pesantren? a. Lebih mandiri b. Kadang –kadang c. Bosan 14. Ketika guru anda tidak hadir dalam kegiatan belajar apa yang anda lakukan? a. Belajar mandiri b. Biasa c. pergi keluar 15. apakah anda sering belajar mandiri dalam menjalani kehidupan? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak
79
Daftar Nilai Angket Variabel X ( Model Pengasuhan Santri )
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Ahmad Abidin Ahmad Khoironi Ahmad Munawar Ahmad Nur Fais Ahmad Rifais Ahmad Nur Iman Ahmad Sugiyanto Ahmad Sholeh Ahmad Susilo Ainur Rofiq Ali Sodikin Angga Budi Listyanto Ari Kuswandani Arif Arizatul Fata Arsya Dhani Atsalin Musofa Azwar Anas Dani Adi Saputro Fajrul Falah Fatkhur Rohman Habib Yusro Heri Fahrudin Imam Ady Prasetyo Ivan Feri Nugganda Joko Supriyanto Joko Wahyudi Khoirum Misbah Khoiruman Zakka Mahda Yasfi Muhamad Arif Rahman Muhamad Baha’udin Muhamad Choirudin M. Darul Makhasin M. Haidar Izzul Haq M. khoirul Wafa Muhamad Khosiin Muhamad Ridwan Muhamad Puji Yunianto Muhamad Sholikin Muhamad Turkhamun Muhamad Ubaidillah
2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2
3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 80
3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 3 3 1 2 3 2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 3 2
Nilai Alternative Jawaban 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2
2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2
2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 1 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 3 3 2
3 2 3 2 2 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2
Nilai 38 41 41 32 34 30 41 30 30 41 40 18 35 35 38 32 27 34 38 35 30 41 34 26 32 36 20 34 32 29 28 29 32 38 26 32 27 34 38 39 29
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85
Muhamad Zuhri Mulyadi Muslih Nur Wahid Agung Rotama Sahal Mahfudz Slamet Mujiono Syahrul Hidayat Syaiful Kirom Thobroni Ikhwanul Kirom Wahyu Najib Fikri Wan Achmad Ishna Zainal Mustofa Zainul Akhyar Ainul Hikmah Ana Pujiati Anisatul Khiyaroh Anis Nurul Chabibah Alif Dzikriyah Ari Rahayu Chabibatul Muniroh Dian Anggraini Dian Mayasari Devi Lestianingrum Eva Nisaul Mafaida Faizatul Abdiyah Fina Rohmatul Ummah Fitri Munafiatus Sholehah Indah Pujiati Ika Maya Saroh Indah Yulia Santi Khoirun Nisa Khofifah Musayadah Kholisatus Zahro Laila Mufarikhah Laili Miftahul Hidayah Lutfiatul Afifah Lutfiana Mely Efita Sari Ma’rifatul Umayah Ma’unatul Khiyaroh Nailun Nahdliyah Nila Zakiyatul Umami
3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 1 3 2 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
81
3 3 1 3 1 2 2 2 3 1 2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 2 1 3 2 3 1 2 3 1 3 2 3 3 3 3 3 1 2 1 3 3 3 3
2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 1 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 1 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2
2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2
2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 1 2 2 3 1 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
3 3 1 3 1 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 1 3 2 2 1 2 2 3 1 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 1 3 1 3 2 3 2
2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 1 3 3 2 2
2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2
3 3 1 2 1 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 3 1 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2
2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 2
34 38 24 36 21 28 28 34 39 28 36 38 39 40 40 33 36 40 23 42 33 36 22 33 29 43 26 31 43 24 33 42 42 33 31 33 33 25 37 25 43 33 37 31
86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Nurul Sholeha Dewi Nur Alfi Lail Ratna Kumala Sari Roihatul Jannah Saniatu Maswa Shofiana Abiyah Siti Fatimah Siti Hasanah Siti Miftahul Hidayah Siti Nurhamidah Tarwiyatul Umami Waqi’atul Mardliyah Wiji Astutik Zumrotus Sholihah Zuzun Faridatul Ulfa
2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 2
82
3 1 2 3 3 3 1 3 2 2 3 3 2 3 2
2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2
2 1 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 3 3 2
2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2
2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2
2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2
2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2
2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2
3 1 3 2 3 2 1 3 2 3 3 2 3 3 2
2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
3 2 2 3 3 3 1 2 2 2 3 2 3 2 3
2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 2 2 3 3 2
3 2 2 3 3 2 2 3 1 2 3 2 3 3 2
37 25 34 37 44 37 18 37 28 34 37 31 43 43 31
Daftar Nilai Angket Variabel Y ( Kemandirian Santri)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Ahmad Abidin Ahmad Khoironi Ahmad Munawar Ahmad Nur Fais Ahmad Rifais Ahmad Nur Iman Ahmad Sugiyanto Ahmad Sholeh Ahmad Susilo Ainur Rofiq Ali Sodikin Angga Budi Listyanto Ari Kuswandani Arif Arizatul Fata Arsya Dhani Atsalin Musofa Azwar Anas Dani Adi Saputro Fajrul Falah Fatkhur Rohman Habib Yusro Heri Fahrudin Imam Ady Prasetyo Ivan Feri Nugganda Joko Supriyanto Joko Wahyudi Khoirum Misbah Khoiruman Zakka Mahda Yasfi Muhamad Arif Rahman Muhamad Baha’udin Muhamad Choirudin M. Darul Makhasin M. Haidar Izzul Haq M. khoirul Wafa Muhamad Khosiin Muhamad Ridwan Muhamad Puji Yunianto Muhamad Sholikin Muhamad Turkhamun Muhamad Ubaidillah
2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2 3 2 3 1 2 3 3 2
2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 1 83
3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 1 3 2 3 3 2 2
Alternative Jawaban 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 2
2 2 3 3 3 2 2 2 1 2 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2
3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2
3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2
Nilai 38 41 41 32 32 30 41 30 30 38 40 18 34 34 38 32 27 38 38 35 30 41 32 26 19 38 20 34 32 29 28 38 34 38 26 34 27 34 35 39 29
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85
Muhamad Zuhri Mulyadi Muslih Nur Wahid Agung Rotama Sahal Mahfudz Slamet Mujiono Syahrul Hidayat Syaiful Kirom Thobroni Ikhwanul Kirom Wahyu Najib Fikri Wan Achmad Ishna Zainal Mustofa Zainul Akhyar Ainul Hikmah Ana Pujiati Anisatul Khiyaroh Anis Nurul Chabibah Alif Dzikriyah Ari Rahayu Chabibatul Muniroh Dian Anggraini Dian Mayasari Devi Lestianingrum Eva Nisaul Mafaida Faizatul Abdiyah Fina Rohmatul Ummah Fitri Munafiatus Sholehah Indah Pujiati Ika Maya Saroh Indah Yulia Santi Khoirun Nisa Khofifah Musayadah Kholisatus Zahro Laila Mufarikhah Laili Miftahul Hidayah Lutfiatul Afifah Lutfiana Mely Efita Sari Ma’rifatul Umayah Ma’unatul Khiyaroh Nailun Nahdliyah Nila Zakiyatul Umami
2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 1 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2
3 3 3 3 1 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 2
84
2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2
3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 3 1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3
2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3
3 3 3 3 1 2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 1 3 1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2
2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 3 1 1 2 2 1 2 3 1 2 1 3 2 2 2 1 2 3 1 2 2 3 2
3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2
2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 1 1 2 2 1 2 2 1 3 1 3 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 3
2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 1 3 2 2 3
2 2 2 3 1 1 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 3 2 3 1 2 3 3 2 1 1 3 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 1 1 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3
2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2
34 38 34 39 21 28 34 39 40 28 30 41 40 41 41 33 38 43 23 42 33 42 21 22 29 33 26 31 36 24 36 24 42 33 29 33 25 33 42 25 33 34 37 36
86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Nurul Sholeha Dewi Nur Alfi Lail Ratna Kumala Sari Roihatul Jannah Saniatu Maswa Shofiana Abiyah Siti Fatimah Siti Hasanah Siti Miftahul Hidayah Siti Nurhamidah Tarwiyatul Umami Waqi’atul Mardliyah Wiji Astutik Zumrotus Sholihah Zuzun Faridatul Ulfa
2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2
2 1 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2
85
3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 3 3
2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2
2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2
2 1 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2
3 1 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2
3 2 2 3 2 3 2 3 1 3 2 2 3 3 2
2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2
2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 3 2
3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2
3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2
2 1 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2
3 2 3 2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 3 2
3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2
37 22 37 37 34 37 36 43 28 37 36 29 42 44 31