PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN SECARA TARTIL SESUAI DENGAN ILMU TAJWID BAGI SISWA KELAS IV MI AL-ISLAM LESANPURO KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010 / 2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : FAUZIAH NIM : 11409073
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari : Nama
: FAUZIAH
NIM
: 11409073
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN SECARA TARTIL SESUAI DENGAN ILMU TAJWID BAGI SISWA KELAS IV MI AL ISLAM LESANPURO KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG”
Setelah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 16 Agustus 2011 Pembimbing
BENNI RIDWAN, M.Hum NIP. 19730520 199903 1 006
ii
SKRIPSI PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN SECARA TARTIL SESUAI DENGAN ILMU TAJWID BAGI SISWA KELAS IV MI AL ISLAM LESANPURO KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG” TAHUN 2010 - 2011 DISUSUN OLEH FAUZIAH NIM : 11409073 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga, pada tanggal 09 September 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Drs. Miftahuddin, M.Ag
.
Sekretaris Penguji
: Suwardi, M.Pd
.
Penguji I
: Peni Susapti, M.Si
.
Penguji II
: Siti Rukhayati, M.Ag
.
Penguji III
: Benny Ridwan, M.Hum
.
Salatiga, 12 September 2011 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: FAUZIAH
NIM
: 11409073
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 10 Agustus 2011 Yang menyatakan
FAUZIAH
iv
MOTTO
)ﺨﻴﺭﻜﻡﻤﻥﺘﻌﻟﻡﺍﻟﻘﺭﺍﻥﻭﻋﻟﻤﻪ (ﺭﻭﺍﻩﺍﻟﺑﺨﺎﺭﻯ “Sebaik-baiknya kamu ialah orang yang mempelajari Al Qur’an dan Mengajarkannya”
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada : Suami yang kuhormati dan kusayangi, Terima kasih atas do’a motivasi dan perjuangannya Anak-anakku yang kucinta dan kusayangi kalian semua inspirasi dan masa depan ibu mari kita bersama-sama berjuang raih masa depan gemilang bersama kita bisa Semoga …!!!
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq dan HidayahNya kepada penulis, sehingga pada kesempatan ini dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Peningkatan Kemampuan Membaca Al Qur’an secara tartil sesuai dengan ilmu tajwid bagi siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang” untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan saransaran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terealisasi. Untuk itu maka penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Bapak Drs. Djoko Sutopo M.Ag selaku Ketua Program Studi PAI yang telah merestui pembahasan skripsi ini. 3. Bapak Beni Ridwan M.Hum, yang telah memberikan bimbingan dan pengamatan kepada penulis. 4. Para Dosen dan Staf pengajar di lingkungan STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Kepala Sekolah MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang yang telah memberikan ijin penelitian. 6. Suami, Bapak, Ibu dan saudara-saudaraku yang langsung ataupun tidak langsung telah membantu secara moril dan materiil dalam penyusunan skripsi ini, serta semua pihak yang tidak dapat kami sebut satu persatu. Semoga amal baik dan bantuannya tersebut dibalas oleh Allah sebagai amal sholeh. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya. Salatiga, 10 Agustus 2011 Penulis FAUZIAH
vii
ABSTRAK
Fauziah, 2011. Peningkatan Kemampuan Membaca Al Qur’an Secara Tartil Sesuai Dengan Ilmu Tajwid Bagi Siswa Kelas IV Mi Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Benni Ridwan, M.Hum. Kata Kunci : Ilmu Tajwid dan Metode Iqro’. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui (1) Peningkatan minat belajar siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid, (2) Peningkatan keaktifan belajar siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro, Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid, (3) Peningkatan kemampuan hasil belajar siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid. Penelitian ini adalah penelitian populasi dilaksanakan di MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dengan subyek penelitian guru kelas I dan siswa kelas IV MI tersebut berjumlah 20 siswa pada tahun pelajaran 20102011. Data diperoleh melalui study dokumentasi, observasi dan angket. Analiais data dilakukan secara deskriptif dengan teknik persentase untuk mengetahui gejala yang muncul. Hasil analisis yang dapat diperoleh adalah (1) Dengan ilmu tajwid mampu meningkatkan minat belajar siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang, (2) dengan ilmu tajwid mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang (3) Dengan ilmu tajwid mampu meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. Kesimpulan hasil penelitian adalah (1) Dengan ilmu tajjwid meningkatkan minat belajar siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam pembelajaran membaca Al Qur’an. Sebelum pelaksanaan penelitian dilaksanakan pre test. Ketika itu telah dibagikan angket minat belajar siswa pada pembelajaran membaca Al Qur’an. Minat belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan adalah 23,45. Minat belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan adalah 29,05. Kategori minat sebelum pelaksanaan tindakan adalah sedang atau C. kategori minat belajar siswa setelah dilaksanakan tindakan adalah baik atau B. Skor keaktifan belajar siswa sebelum tindakan adalah 22,35. Setelah dilaksanakan tindakan siklus I dapat diperoleh skor 33,05. Siklus II diperoleh skor 35,55 dan siklus III dapat diperoleh skor 37. Kemampuan membaca Al Qur’an sebelum dilaksanakan tindakan adalah 6,5 setelah dilaksanakan tindakan siklus I 6,50, siklus II 7,1 Siklus III 7,5.
viii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL.............................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN ...........................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................
iv
MOTTO ................................................................................................................
v
PERSEMBAHAN .................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
vii
ABSTRAK ............................................................................................................
viii
DAFTAR ISI .........................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
1
B. Rumusan Masalah ............................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................
4
D. Hipotesis Penelitian ..........................................................................
4
E. Kegunaan Penelitian........................................................................
5
F. Definisi Operasional.........................................................................
5
G. Metode Penelitian.............................................................................
7
H. Sistematika Penelitian ......................................................................
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..............................................................................
15
A. Landasan Teori .................................................................................
15
B. Pembelajaran Al Qur’an ..................................................................
21
C. Pembelajaran Al Qur’an Sesuai Dengan Ilmu Tajwid .....................
26
D. Kerangka Berfikir .............................................................................
33
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ..........................................................
36
A. Subyek Penelitian .............................................................................
36
ix
B. Rancangan Penelitian .......................................................................
37
C. Deskripsi Siklus I .............................................................................
38
D. Deskripsi Siklus II ............................................................................
54
E. Deskripsi Siklus III ..........................................................................
63
BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................
76
A. Hasil Penelitisan ...............................................................................
76
B. Pembahasan hasil Penelitian ...........................................................
76
BAB V PENUTUP ..............................................................................................
85
A. Kesimpulan .....................................................................................
85
B. Saran .................................................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
89
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................
91
RIWAYAT HIDUP PENULIS ............................................................................. 106
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Minat belajar siswa tentang sebelum pelaksanaan tindakan ..............
42
Tabel 2
Hasil pengamatan keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan ....
43
Tabel 3
Nilai kemampuan membaca Al Qur’an sebelum pelaksanaan tindakan..........................................................................
45
Tabel 4
Hasil observasi terhadap guru dalam siklus I .....................................
48
Tabel 5
Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam siklus I ...................
50
Tabel 6
Nilai kemampuan membaca Al Qur’an siklus I .................................
52
Tabel 7
Hasil observasi terhadap guru dalam siklus II ...................................
58
Tabel 8
Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam siklus II ..................
60
Tabel 9
Nilai kemampuan membaca Al Qur’an siklus II ................................
62
Tabel 10
Hasil observasi terhadap guru dalam siklus III ..................................
68
Tabel 11
Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam siklus III .................
70
Tabel 12
Nilai kemampuan membaca Al Qur’an siklus III ..............................
72
Tabel 13
Hasil angket minat belajar siswa terhadap proses pembelajaran membaca Al Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid bagi siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupate Magelang .........................................................................................
Tabel 14
Perbandingan minat belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan dengan minat belajar setelah pelaksanaan tindakan ...........................
Tabel 15
74
77
Perbandingan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran membaca Al Qur’an sebelum dan setelah pelaksanaan tindakan..........................................................................
Tabel 16
79
Perbandingan nilai kemampuan membaca Al Qur’an sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan ............................................................
xi
82
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Model Penelitian Tindakan ................................................................ Gambar 2 Foto kegiatan belajar mengajar ........................................................... 102
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Tentang
1
Angket minat belajar siswa
2
Hasil angket minat belajar
3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
4
Lembar alat peraga tajwid
5
Lembar observasi terhadap guru
6
Hasil observasi terhadap guru
7
Lembar observasi terhadap siswa
8
Hasil observasi terhadap siswa
9
Surat Keterangan Mengadakan Penelitian
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Didalam UU No. 20/2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi
perserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik di Madrasah adalah pendidikan agama Islam, yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlaq mulia. Mata Pelajaran Al Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu Mata Pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis Al Qur’an dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam Al Qur’an. Pengertian arti dan makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan. Secara substansi mata pelajaran Al Qur’an memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktekkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam
1
Al Qur’an. Sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Efektifitas proses pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor antara lain minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Minat merupakan kencenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus yang sangat erat hubungannya dengan perasaan senang. Orang yang berminat terhadap sesuatu akan menyukainya atau memiliki sikap positif terhadap sesuatu tersebut. Dalam proses belajar mengajar minat (interest) berfungsi sebagai motivating force yaitu kekuatan yang akan mendorong untuk belajar. Berdasarkan penjelasan tentang minat tersebut dapat diketahui bahwa berasal dari minat seseorang mau belajar, karena minat berfungsi sebagai kekuatan pendorong. Kekuatan pendorong berasal dari perasaan senang, jika ada faktor pendorong karena dalam diri siswa telah tertanam perasaan senang selanjutnya harus ada aktivitas. Jadi proses belajar pembelajaran akan berhasil jika ada minat belajar. Minat belajar menimbulkan keaktifan belajar, keaktifan belajar menghasilkan kecakapan, keterampilan, pemahaman atau pencapaian kompetensi tertentu. Pembelajaran Al Qur’an supaya mampu membekali siswa memiliki kemampuan membaca yang baik mestinya juga harus berangkat dari minat siswa yang tinggi. Sehingga siswa aktif belajar dan latihan. Berawal dari minat belajar Al Qur’an yang menimbulkan keaktifan belajar dan berlatih ini siswa akan memiliki kemampuan sesuai kompetensi yang diharapkan.
2
Kemampuan membaca Al Qur’an bagi siswa kelas IV MI Al-Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun
2010-2011
pencapaian rata-rata masih dibawah nilai ketuntasan minimal (KKM) sedangkan KKM yang diterapkan sekolah pada Tahun Pelajaran 2010-2011 untuk pelajaran Al Qur’an hanya 6,50 penyebab kondisi ini adalah : a. Minat siswa rendah. b. Keaktifan siswa rendah c. Hasil nilai mata pelajaran Al Qur’an dibawah KKM. kondisi
diatas
mendorong
peneliti
untuk
memperbaiki
proses
pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN SECARA TARTIL SESUAI DENGAN ILMU TAJWID BAGI SISWA KELAS IV MI AL-ISLAM LESANPURO KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010-2011.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah pembelajaran ilmu tajwid mampu meningkatkan minat siswa kelas IV MI Al-Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an?. 2. Apakah pembelajaran ilmu tajwid mampu meningkatkan keaktifan siswa kelas IV MI Al-Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an?. 3
3. Apakah pembelajaran ilmu tajwid mampu meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas IV MI Al-Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an?.
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Peningkatan minat belajar siswa kelas IV MI Al-Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajran membaca Al Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid. 2. Peningkatan keaktifan belajar siswa kelas IV MI Al-Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajaran Al Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid. 3. Peningkatan kemampuan membaca Al Qur’an siswa kelas IV MI Al-Islam Lesanpuro
Kecamatan
Kajoran
Kabupaten
Magelang
dalam
proses
pembelajaran Al Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid.
D. Hipotesis Tindakan Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Ilmu tajwid mampu meningkatkan minat belajar siswa kelas IV MI Al-Islam Lesanpuro
Kecamatan
Kajoran
Kabupaten
pembelajaran membaca Al Qur’an.
4
Magelang
dalam
proses
2. Ilmu tajwid mampu meningkatkan keaktifan siswa kelas IV MI Al-Islam Lesanpuro
Kecamatan
Kajoran
Kabupaten
Magelang
dalam
proses
pembelajaran membaca Al Qur’an. 3. Ilmu tajwid mampu meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas IV MI Al-Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an.
E. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan mendatangkan hasil guna sebagai berikut : 1. Bagi siswa dan proses belajar adalah peningkatan proses dan hasil belajar. 2. Bagi guru adalah berkembang secara profesional karena mampu menilai dengan obyektif proses pembelajaran yang dilaksanakan dan melakukan perbaikan dari kekurangan dan kelemahan yang dialami. 3. Bagi sekolah adalah dapat memperoleh sumbangan bagi kemajuan sekolah karena guru meningkatkan secara professional dan siswa meningkat prestasi belajarnya yang bermuara pada peningkatan mutu sekolah.
F. Definisi Operasional Supaya tidak terjadi kesalahpahaman karena ada perbedaan penafsiran maka disampaikan definisi operasional sebagai batasan pengertian dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Peningkatan Peningkatan berasal dari kata tingkat yang artinya jenjang atau babak. Tingkat dapat pula dimaknai kelas atau posisi. Karena imbuhan pe-an
5
maknanya berubah menjadi menuju tingkatan atau kelas selanjutnya. Berdasarkan pengertian diatas dapat ditegaskan bahwa sesuatu yang mengalami peningkatan artinya mengalami perubahan menjadi lebih, kata lebih dapat berarti lebih baik, lebih tinggi, lebih maju dan sebagainya tergantung kata sifat yang menyertainya. 2. Kemampuan membaca Al Qur’an Maksud kemampuan dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar yang seharusnya dimiliki oleh seorang siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum, membaca Al Qur’an adalah melafalkan ayat-ayat hijaiyah dan berdasarkan kaidah atau aturan membaca Al Qur’an. Berdasarkan
pengertian
diatas
maka
maksud
kalimat
“Peningkatan
kemampuan membaca Al Qur’an dalam penelitian ini adalah : Upaya guru dalam membimbing siswa untuk mencapai kemajuan dalam menguasai kompetensi dasar dalam membaca Al Qur’an. 3. Tartil Pengertian tartil dalam membaca Al Qur’an yaitu membaguskan bacaan huruf-huruf Al Qur’an dengan terang, teratur dan tidak terburu-buru serta mengenai tempat-tempat waqof sesuai aturan-aturan tajwid. 4. Ilmu Tajwid Pengertian ilmu tajwid yaitu ilmu yang mempelajari tentang kaidah dan tata cara membaca Al Qur’an dengan baik dan benar. 5. Siswa kelas IV MI Al-Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang
6
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Al-Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang pada Tahun Pelajaran 2010-2011 sebanyak 20 siswa.
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Pendekatan yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Dilihat dari samplingnya penelitian ini adalah penelitian populasi karena semua keseluruhan obyek menjadi sample penelitian. b. Dililhat dari timbulnya variable penelitian ini adalah penelitian ekperimental karena penelitian ini mencoba menerapkan strategi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca surat. c. Dilihat dari pola-pola atau sifat penelitian, penelitian ini adalah penelitian tindakan (Action Research). 2. Seting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Al-Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV pada sekolah tersebut tahun 2010-2011. Penelitian ini merupakan penelitian populasi artinya semua siswa kelas IV sebanyak 20 siswa menjadi subyek penelitian. 3. Sasaran Penelitian a. Faktor siswa Perubahan yang diharapkan adalah meningkatkan minat belajar, meningkatkan keaktifan belajar dan meningkatkan kemampuan dalam
7
membaca Al Qur’an. fokus pengamatannya adalah keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran,
senang
mengikuti
proses
pembelajaran,
kesungguhan melaksanakan tugas sehingga meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al Qur’an. b. Faktor Guru Perubahan yang diinginkan adalah meningkatnya kemampuan dan keterampilan guru dalam pembelajaran siswa dengan menggunakan ilmu tajwid, meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola kelas, memanfaatkan sumber belajar dan kemampuan membangkitkan minat belajar siswa. Fokus pengamatannya adalah proses pembelajaran yang dikembangkan guru, interaksi yang terjadi antara guru dan siswa, indikator keberhasilannya adalah respon positif siswa yang ditindak lanjuti dengan penyelesaian tugas dan tanggung jawab yang tinggi. 4. Rencana Tindakan a. Kegiatan awal melakukan pre-tes. Pre-tes meliputi membagikan angket minat belajar siswa dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an yang selama ini dialami siswa dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an yang selama ini dialami siswa, tes membaca Al Qur’an mengetahui kemampuan awal siswa observasi pembelajaran untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa. b. Menyusun rencana penelitian meliputi : membuat rencana pembelajaran, menyiapkan sumber, alat dan media pembelajaran, menyusun lembar obserbvasi, dan menyusun alat evaluasi.
8
c. Melaksanakan proses pembelajaran siklus I, II, III. d. Observasi proses pembelajaran itu mengamati keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan lembar observasi dan mengamati kemampuan guru dalam membelajarkan siswa membaca Al Qur’an sesuai ilmu tajwid. e. Refleksi
yaitu
kegiatan
melakukan
analisa
pelaksanaan
proses
pembelajaran siklus. Refleksi dilakukan untuk menemukan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan proses pembelajaran. Kelebihan dikembangkan dan kekurangan diminimalkan dalam siklus berikutnya. 5. Instrumen Penelitian Instrumen untuk pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : a. Dokumen berupa : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku absen, daftar nilai siswa, daftar kelas (catatan) pelaksanaan proses pembelajaran. b. Lembar observasi yaitu lembar pengamatan yang digunakan untuk mengamati guru dan siswa selama proses pembelajaran. Jadi lembar observasi ini ada dua macam yaitu lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa. 1) Observasi terhadap guru Dilakukan untuk mengatahui kemampuan guru mengelola kelas dan membelajarkan siswa membaca Al Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid. Aspek pengamatan terdiri dari 20 macam yang masing-masing item diberi skor (1-5). Skor 5 jika amat baik, skor 4 jika baik, skor 3 jika
9
cukup baik, skor 2 jika kurang baik, skor 1 jika tidak baik. Skor 20 aspek pengamatan dijumlah kemudian dilakukan tabulasi, dijumlahkan skor semua aspek dan dilakukan pengkategorian kemampuan guru dalam proses pembelajaran. Kemampuan amat baik (A) jika jumlah skor 86 – 100 Kemampuan baik (B) jika jumlah skor 71 – 85 Kemampuan cukup baik (C) jika jumlah skor 56 – 70 Kemamupan kurang baik (D) jika jumlah skor 40 – 55 Kemampuan tidak baik (E) jika jumlah skor kurang dari 40 2) Observasi terhadap siswa Dilakukan
untuk
mengetahui
tingkat
keaktifan
siswa.
aspek
pengamatan terdiri dari 8 macam. Setiap aspek diberi skor 1 – 5. Seperti observasi terhadap guru. Pedoman pengkategoriannya adalah : keaktifan siswa amat baik (A) jika jumlah skor 34 – 40, keaktifan siswa baik (B) jika jumlah skor 28 – 33, keaktifan siswa cukup baik (C) jika jumlah skor 22 – 27, keaktifan siswa kurang baik (D) jika jumlah skor 17 – 21, kemampuan siswa tidak baik (E) jika jumlah skor kurang dari 16. c. Angket yang dibagikan kepada siswa yang digunakan untuk mengetahui minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran membaca Al Qur’an yang sesuai dengan ilmu tajwid. 1) Angket minat terdiri dari 10 pertanyaan. 2) Setiap pertanyaan diberikan 4 alternatif jawaban.
10
3) Jawaban A skor 4, B skor 3, C skor 2, D Skor 1. 4) Skor maksimal 10 x 4 = 40. 5) Skor minimal
10 x 1 = 10.
6) Pengkategorian a) Minat amat baik (A) jika skor 34 – 40. b) Minat baik (B), jika skor 28 – 33. c) Minat cukup / sedang (C) jika skor 22 – 27. d) Minat kurang (D) jika skor 1 – 12. 6. Data dan Cara Pengambilannya a. Sumber Data Data penelitian ini bersumber dari : siswa, guru, dokumen, dan proses pembelajaran. b. Jenis Data Data yang diharapkan adalah data kualitatif berupa rencana pembelajaran, jurnal (Dokumen siswa) data-data / catatan siswa, hasil observasi dan hasil angket minat siswa. c. Cara Pengambilan Data Data diambil melalui : studi dokumenter, observasi dan angket. 7. Analisis Data Analisis data dari penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuallitatif. Untuk mengetahui gejala yang muncul digunakan persentase. Analisis
data dilakukan untuk
membuktikan tiga pernyataan
dikemukakan oleh hipotesis tindakan sebagai berikut :
11
yang
a. Ilmu tajwid mampu meningkatkan minat belajar siswa kelas IV MI AlIslam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an. Ada atau tidak adanya peningkatan minat belajar siswa kelas IV MI AlIslam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an akan dibuktikan dengan hasil angket minat. b. Ilmu tajwid mampu meningkatkan keaktifan siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajaran Al Qur’an akan dibuktikan dengan hasil observasi. c. Ilmu tajwid mampu meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an. Ada atau tidak adanya peningkatan kemampuan membaca siswa kelas IV MI Al-Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an akan dibuktikan dengan hasil penilaian membaca Al Qur’an.
H. Sistematika Penelitian Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun dalam format skripsi berdasarkan petunjuk yang telah dikeluarkan oleh institusi sebagai berikut :
12
1. Bagian Awal Skripsi, memuat : Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman Judul, Lembar Persetujuan terdiri dari (Lembar Persetujuan Pembimbing dan Lembar Persetujuan dan Pengesahan), Pernyataan Keaslian Tulisan, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Laporan, Daftar Lampiran. 2. Bagian Inti Skripsi yang terdiri dari : BAB I,
PENDAHULUAN, yang berisi : A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Tindakan E. Kegunaan Penelitian F. Definisi Operasional G. Metode Penelitian, memuat : (1) Setting Penelitian, (2) Sasaran Penelitian, (3) Rencana Tindakan, (4) Instrument Penelitian. (5) Data dan Cara Pengembilannya, (6) Analisis Data. H. Sistematika Penulisan
BAB II, KAJIAN PUSTAKA, terdiri dari A. Kajian Pustaka B. Kerangka Berpikir BAB III, PELAKSANAAN PENELITIAN, terdiri dari : A. Subyek Penelitian B. Rancangan Penelitian
13
C. Deskripsi Setiap Siklus berupa Data Hasil Pengamatan, Refleksi BAB IV, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, Terdiri dari : A. Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V
PENUTUP, Terdiri dari : A. Kesimpulan B. Saran
3. Bagian Akhir Skripsi yang memuat Daftar Pustaka, Lampiran-Lampiran, Riwayat Hidup Penulis.
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Definisi Al Qur’an Al Qur‟an adalah Kalam Allah Wahyu Illahi sebagai Mu‟jizat yang diturunkan kepada Muhammad (Sebagai Nabi dan Rosul terakhir) dengan perantaraan Malaikat Jibril yang tertulis dalam Mushaf-mushaf dan diriwayatkan dengan jalan Mutawatir, yang membacanya dihitung ibadah dan dihukumi kafir bagi yang mengingkarinya, dimulai dengan surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An Naas. Al Qur‟an adalah kitab suci umat Islam dan sebaik-baiknya bacaan bagi orang mukmin, baik dikala senang maupun dikala susah, dikala gembira ataupun dikala sedih. Bahkan membaca Al Qur‟an itu bukan saja menjadi amal ibadah, tetapi juga menjadi obat dan penawar bagi yang gelisah jiwanya. Definisi tentang Al Qur‟an diatas memberikan penjelasan bahwa : a. Al Qur‟an adalah Wahyu Allah / Kalam Allah. b. Diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. c. Diperuntukkan kepada semua umat manusia. d. Berfungsi sebagai pedoman hidup manusia dan merupakan Mu‟jizat.
2. Sejarah Singkat Al Qur’an Pertama kali Al Qur‟an diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau sedang berkhalwat di Goa Hira‟, yaitu goa di
15
Jabal Nur yang terletak kira-kira 2 mil dari Kota Makkah. Ini terjadi pada malam Senin tanggal 17 Romadhon Tahun ke 41 dari usia Rosulullah, bertepatan pada bulan Juli 610 M. Malam turunnya Al Qur‟an pertama kali disebut-sebut “Lailatul Qodar” atau “Lailatul Mubarokah” yaitu kemulyaan dan penuh keberkahan. Saat itu Malaikat Jibril datang langsung menemui Nabi dengan membawa Wahyu Allah SWT yaitu Surat Al „Alaq ayat 1 sampai dengan ayat 5. Wahyu-wahyu berikutnya dibawakan oleh Malaikat Jibril dengan menyerupai seorang lelaki, ada pula wahyu yang datang dengan didahului dengan suara gemerincing lonceng yang membuat hati Nabi bergetar. Pada masa Rosulullah SAW Al Qur„an dikumpulkan dengan dua cara yaitu : a. Pengumpulan dalam dada dengan cara menghafal Pengumpulan Al Qur‟an dalam dada maksudnya karena pada saat ayat turun Nabi SAW berusaha menguasainya dengan cara menghafalnya, maka Nabi Muhammad SAW adalah seorang hafidz pertama yang sangat baik. Pada waktu itu Al Qur‟an ditempatkan dan dihayati dalam hati kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-sehari oleh Nabi SAW. Bagitu pula para sahabat berusaha untuk menghafal Al Qur‟an pada saat Rosulullah masih hidup. Penyebab para sahabat suka menghafal Al Qur‟an ada dua : Pertama, para sahabat pada zaman Nabi SAW, ratarata mereka memiliki hafalan/ingatan yang sangat kuat, kedua, rata-rata sahabat pada zaman Nabi tidak bisa menulis kecuali hanya sebagian kecil diantara mereka.
16
b. Pengumpulan dengan tulisan Pengumpulan Al Qur‟an dengan cara tulisan dilakukan pada masa Rosulullah SAW. Rosulullah SAW memerintahkan sahabat-sahabatnya seperti Ali, Ubay bin Ka‟ab, Muawiyah, dan Zaid bin Tsabit. Pada saat ayat turun beliau memerintahkan kepada mereka untuk menulisnya serta menunjukkan tempat ayat tersebut dalam suatu surat. Maka sebagian sahabat menulisnya pada batu-batu, kepingan-kepingan tulang dan pelepah kurma. Hal ini disebabkan karena kertas pada saat itu masih sulit didapatkan. Al Qur‟an selain ditulis oleh para sahabat yang diangkat Rosulullah sebagai penulis. Al Qur‟an juga ditulis oleh para sahabat atas kemauan sendiri. Mereka menulis pada pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, potongan tulang binatang.
3. Adab Membaca Al Qur’an Al Qur‟an selau kitab suci umat islam wajib dihormati dan diamalkan karena ia merupakan kumpulan wahyu atau Firman Allah Yang Maha Suci. Oleh sebab itu apabila membaca AlQur‟an Nabi Muhammad mengajarkan dengan tata cara tertentu. Adapun adab membaca Al Qur‟an yang diajarkan Rosulullah SAW adalah : a. Sebelum membaca Al Qur‟an disunatkan berwudhu terlebih dahulu, karena yang akan dibaca adalah kitab suci, jadi membaca Al Qur‟an harus dalam keadaan suci dan bersih.
17
Firman Allah SWT :
Artinya : “ Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan”. (Q.S Al Waaqiah : 79) b. Hendaklah dimulai dengan Ta‟awudz. Firman Allah SWT :
Artinya : “Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk”. (Q.S An Nahl : 98)
c. Dianjurkan membaca Al Qur‟an dengan tartil, maksudnya dengan fasih baik makhrojul huruf maupun tajwidnya serta diikuti dengan tenang dan perlahan-lahan tidak tergesa-gesa agar lebih memantapkan jiwa. Firman Allah SWT :
Artinya : “Dan bacalah Al Quran itu dengan tartil perlahan”. (Q.S Al Muzamil :4) d. Membaca Al Qur‟an dengan suara indah dan merdu, karena dengan suara indah dan merdu itu akan menimbulkan daya tarik untuk mencintai Al Qur‟an.
18
Ajaran Nabi Muhammad SAW yang artinya :
(ﺰَﻴ۫ﻧﻮ۫ﺍﻠ۫ﻘﺮﺍﻥَﺒﺎَﺼ۫ﻮَﺍﺘﻛ’ﻢ۫)ﺮﻮﻩﺍﺒﻮﺪﻮﺪ Artinya : “Hiasilah bacaan Al Qur’an dengan suaramu yang merdu dan indah” (H.R Abu Daud) e. Membaca Al Qur‟an dengan jahar atau mengeraskan suara sekurangkuranngya didengar oleh si pembaca itu sendiri.
Meskipun demikian perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Mencermati tata cara membaca Al Qur‟an seperti tersebut diatas aturan yang memerlukan pembelajaran khusus adalah adab nomor tiga yaitu membaca Al Qur‟an dengan tartil dengan maksud benar makhrojul huruf dan tajwidnya. Makhrojul huruf artinya tempat keluarnya huruf dari rongga mulut, maksudnya untuk mengetahui dari mana asalnya sesuatu huruf itu keluar, sehingga fasih mengucapkannya. Contoh misalnya untuk membelajarkan kepada siswa dengan mengenalkan huruf
ﺏ
(ba) hendaklah ditembah dengan huruf alif ( ) ﺍkemudian
diwaqofkan sehingga berbunyi
ْﺍّﺏ
ﺏ
(ba)
(Ab) dari situ siswa akan mengerti huruf
“Ba”. Siswa tahu bahwa huruf Ba‟ adalah dengan mengatubkan dua bibir dibuka dengan menyebut ba‟. Sedangkan makhrojul huruf yang lain adalah : a. Rongga mulut keluar alif ( ) ﺍwau ( ) ﻭdan ya‟ mati (ْْ) ﻱ b. Tenggorokan sebelah jauh kedalam, keluar huruf hamzah ( ) ﺀdan ha ( ) ﻫ
19
c. Pertengahan tenggorokan keluar huruf „Ain ( ) ﻉdan Ha ( ) ﺡ d. Tenggorokan sebelah depan keluar huruf Kha ( ) ﺥdan Ghain ( ) ﻍ e. Antara pangkal lidah dan langit-langit yang ada dihadapannya, keluar huruf Qhof ( ) ﻕ f. Kedapan dedikit dari makhroj huruf Qhof (
) ﻕkeluar huruf kaaf ( ) ﻙ
g. Antara pertengahan lidah dan pertengahan langit-langit keluar huruf jim (
) ﺝ, Syin ( ﺶ
) dan Yaa (
)ﻱ
h. Dari permulaan ujung lidah dan gigi geraham sebelah kanan kiri yang berdasarkan dengan lidah tersebut keluar huruf Dhaad ( ) ﺾ i. Anatra ujung lidah dan langit-langit yang berdekatan hadapan lidah itu, keluar huruf lam ( ) ﻞ j. Dari ujung lidah kedepan sedikit dari makhrojul lam ke luar huruf nun () ﻥ k. Dari makhroj Nun tapi tidak menyentuh langit-langit keluar huruf Ra (
)ﺮ
l. Dari ujung lidah berserta pangkal-pangkal gigi depan sebelah atas dan menekan ke langit-langit keluar huruf Thaa ( ) ﻄdal ( ) ﺪdan Taa ( ) ﺖ m. Antara ujung lidah dekat gigi depan sebelah atas, keluar huruf Shaad () ﺺ, Za‟ ( ) ﺯdan Sin (
)ﺲ
n. Dan diantara ujung lidah dan ujung gigi depan sebelah atas keluar huruf Dzaal ( ) ﺫ, Tsa ( ) ﺙdan Zhaa ( ) ﻅ
20
o. Dari dalam bibir yang sebalah bawah bersama ujung gigi depan sebelah atas keluar huruf Faa ( ) ﻒ p. Antara dua bibir 1) Dengan tertutup keluar huruf Mim ( ) ﻢdan Ba‟ ( ) ﺏ 2) Dengan terbuka keluar huruf Wau ( ) ﻭ q. Tempat sangau yaitu penghabisan hidung sebelah dalam, keluar huruf Nun Mati ( ْْﻥ
) dan tanwin (
ً ٍ ٌ)
dengan dengung. Sangau ketika di
Idghomkan atau Ikhfa‟kan, juga bila keluar huruf Mim dan Nun tasjid ( ٌﻢ
ٌ) ﻥ
B. Pembelajaran Al Qur’an 1. Penyelenggara Penyelenggara pendidikan Al Qur‟an ada beberapa macam antara lain : a. Pondok pesantren terutama pondok pesantren khusus hafalan AlQur‟an. b. Taman Pendidikan Al Qur‟an (TPQ) c. Masjid dan atau surau. d. Lembaga pendidikan formal yaitu sekolah. e. 2. Metode Pembelajaran Al Qur’an Banyak metode yang digunakan dalam pembelajaran Al Qur‟an antara lain :
21
a. Pada Pondok Pesantren Hafidz Qur‟an serta di surau dan masjid-masjid hingga saat ini banyak yang menggunakan metode Baghdadi yang teknik pembelajarannya dimulai dari mengeja setiap huruf. b. Metode pembelajaran Al Qur‟an yang dikembangkan dan telah dilakukan uji coba oleh Kementerian Agama c.q Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum bekerja sama dengan Badan Litbang agama yaitu : Metode SAS, Iqro‟, Al Barqi dan Al Banjari. Pelaksanaan pembelajaran denga metode-metode yang telah di uji coba oleh Kementerian Agama diatas secara garis besar adalah : a. Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) Membelajarkan membaca Al Qur‟an dengan metode SAS dapat dilakukan dengan membagi unit yaitu : 1. Unit I, adalah pengenalan huruf melalui kalimat dan tanda baca seperti
:
Fathah,
kasroh,
dhommatain, huruf alif (
١
dhommah,
), huruf Lam (
fathatain,
kasratain,
) ﻞ, huruf Ha ( ﻫ
Huruf kaf ( ) ﻙ, huruf Ba‟ ( ) ﺏdan huruf Ra (
),
) ﺮ.
2. Unit II, mengenalkan tanda baca fathatain, huruf bergandeng, alif dan huruf sin ( ) ﺲ, Ha (
) ﺡdan huruf Nun ( ) ﻥ.
3. Unit III, pengenalan tanda baca : kasrotain, huruf bergandeng, Ya, Huruf Mim ( ) ﻢ, huruf Dal (
22
) ﺪ, huruf „Ain ( ) ﻉhuruf Ya‟ (ﻱ
).
4. Unit IV, mengenalkan tanda baca dhommah pandang, huruf ta ( )ﺖdan huruf Tsa ( ) ﺙ. 5. Unit V mengenalkan tanda Wawu Sukun dan huruf Wawu ( )ﻭ huruf Kha ( ) ﺥhuruf Fa ( ) ﻒ. 6. Unit VI, mengenalkan Alif Lam Qomariyah. 7. Unit VII, mengenalkan Alif Lam Syamsiyah. 8. Unit VIII, mengenalkan huruf Syin ( ) ﺶ, Tha ( ) ﻄdan Ya ( ْ) ﻱ sukun. 9. Unit IX, mengenalkan huruf Ghain ( Waqof (
ﻍ
), huruf Dza (
ﻅ
) dan
) ﻭﻘﻒ.
10. Unit X, mengenalkan huruf Dhad ( ) ﺾdan Ta‟ Marbutoh (
) ﺓ.
11. Unit XI, mengenalkan seluruh huruf hijaiyah. 12. Unit XIII, latihan umum. b. Metode Iqro‟ Buku Iqro‟ terdiri dari 6 jilid, menekankan langsung pada latihan membaca, dimulai dari tingkatan yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna.
23
Prinsip metode Iqro‟ 1) Target Assantiyah (penguasaan/pengenalan bunyi) 2) Target Attadrij (pengenalan dari yang mudah kepada yang sulit). 3) Target Muqoronah (pengenalan perbedaan bunyi pada huruf yang sama) 4) Target Latifatil Athfal (pengenalan melalui latihan-latihan).
Metode Iqro‟ memiliki sifat 1) Bacaan langsung tanpa dieja. 2) Dengan pendekatan CBSA. 3) Pembelajaran individual.
Cara pembelajaran membaca dengan metode Iqro‟ 1) Guru harus mengetahui kondisi awal siswa agar dapat menentukan kemampuannya sampai dengan jilid berapa. 2) Guru menyimak satu persatu siswa yang sedang belajar. 3) Guru hanya menunjukkan pokok-pokok pelajaran. 4) Diperlukan asistensi. 5) Berpindah jilid ditentukan guru. 6) Bagi siswa yang cerdas tidak perlu membaca setiap halaman secara penuh. 7) Perlu banyak latihan-latihan.
24
c. Metode Al Barqi Metode Al Barqi adalah pembelajaran baca tulis Al Qur‟an system kilat. Buku materi pembelajaran baca tulis Al Qur‟an dengan metode Al Barqi mempunyai ciri-ciri : 1. Memenuhi syarat. 2. Mudah dan cepat. 3. Dilengkapi Tajwid praktis dan latihan-latihannya.
Metode Al Barqi menggunakan metode semi SAS dalam struktur kata/ kalimat yang tidak mengikuti bunyi mati/sukun. Prinsip dasar pembelajaran metode ini adalah : 1) Kemampuan dalam memisah. 2) Memudahkan agar setiap struktur mempunyai arti agar mudah diingat, baik dalam bahasa arab maupun dengan bahasa Indonesia .
Cara pembelajaran AL Qur‟an dengan metode Al Barqi adalah : 1) Menggunakan disiplin pembelajaran bahasa arab. 2) Disiplin pembelajaran bahasa arab meliputi disiplin bagi santri yang dalam keseharian menggunakan bahasa arab, dan santri yang keseharian tidak menggunakan bahasa arab. 3) Cara menggunakan bahasa memiliki 3 syarat : a) Pendekatan global. b) System analistik sintetik.
25
c) Teknik, yaitu : (1) Pengisian potensi pada anak maksudnya anak yang diajari tidak dalam keadaan kosong dan dipaksa, namun anak sudah memiliki potensi dan guru hanya Tut Wuri Handayani. Dengan demikian guru berfungsi sebagai fasilitator dalam hal pengembangan potensi yang dimiliki siswa/santri. (2) Morse yaitu dalam mengerjakan bacaan mad atau bacaanbacaan panjang. (3) Pancengan ketika mengajarkan tanwin. (4) Transfer bunyi yaitu ketika mengajarkan huruf-huruf sulit. (5) Titian unta yaitu ketika mengajarkan sukun dan tajwid. (6) Drill ketika mengajarkan kepekaan huruf, fashabah, dan tajwid.
d. Metode Al Banjari Mengajarkan membaca Al Qur‟an di SD dengan metode Al Banjari menggunakan 2 jilid buku. Buku jilid 1 terdiri dari 22 bahan pembelajaran untuk 22 kali pertemuan dan buku jilid II terdiri dari 33 bahan pembelajaran untuk 33 kali pertemuan yaitu pertemuan ke 23 sampai pertemuan ke 55. Metode ini amat mengutamakan keaktifan siswa sehingga prinsip pembelajarannya hampir sama dengan metode Iqro‟ dalam hal
26
pemberian bahan pembelajaran baru harus menguasai pembelajaran sebelumnya. Dengan demikian bagi santri yang aktif dan memiliki kemampuan normal akan selesai mempelajari buku I dan buku II dalam 55 kali pertemuan, sedangkan santri yang kurang aktif dapat lebih dari 55 kali pertemuan tergantung pada berapa lama setiap bahan pembelajaran dikuasai.
C. Pembelajaran Al Qur’an Sesuai Dengan Ilmu Tajwid 1. Pengertian Pembelajaran Membaca Al Qur’an sesuai dengan Ilmu Tajwid Menurut pendapat Munir Ahmad (1994) Pengertian Ilmu Tajwid adalah ilmu yang mengajarkan cara bagaimana seharusnya membunyikan/ membaca huruf-huruf hijaiyah dengan baik dan sempurna, baik ketika bersendirian maupun sewaktu bertemu dengan huruf lain. Sesuai dengan bacaan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW metode yang digunakan adalah metode Iqro‟.
2. Langkah-Langkah Pembelajaran Membaca Al Qur’an sesuai dengan Ilmu Tajdwid Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembelajaran membaca AlQur‟an sesuai dengan ilmu tajwid : a. Pra Pembelajaran 1) Mempersiapkan bahan pembelajaran. 2) Mempersiapkan buku pelajaran Al Qur‟an. 27
3) Mempersiapkan Juz „Amma per siswa. b. Kegiatan Inti 1) Siswa membuka bahan pembelajaran pada Juz „Amma. 2) Menjelaskan tentang hukum bacaan Nun Sukun dan Tanwin. 3) Mengenal hukum bacaan Idgham Bighunnah, Igdham Bilaghunnah dan Iqlab. 4) Menerapkan hukum bacaan Idgham Bighunnah, Iagham Bilaghunnah dan Iqlab. 5) Siswa diberi tugas membaca Juz „Amma satu persatu yaitu surat Al Balad ayat 1 - 20. 6) Siswa menerapkan ilmu tajwid tentang hukum bacaan Tanwin dan Nun sUkun, yaitu bacaan Idgham Bighunnah, Idgham Bilaghunnah dan Iqlab. 7) Guru melakukan pembimbingan. 8) Mendiskusikan kesalahan bacaan. 9) Siswa membaca Al Qur‟an bersama-sama sebagai bahan evaluasi.
3. Harapan Yang ingin dicapai dari Ilmu Tajwid Dalam Pembelajaran Al Qur’an Ilmu Tajwid dipilih sebagai media pembelajaran dengan harapan : a. Pada siswa terdapat peningkatan minat belajar. 1) Pengertian Minat Minat belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan potensi siswa. 28
Minat adalah kecenderungan seseorang terhadap sesuatu atau bisa dikatakan apa yang disukai seseorang untuk dilakukan. Minat juga didefinisikan sebagai gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan +senang pada individu. Minat diartikan juag sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri dihubungkan
dengan
atau arti
sementara situasi
keinginan-keinginan
atau
yang
kebutuhan-
kebutuhannya sendiri. Minat(Interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Mencermati pengertian-pengertian tentang minat walaupun para ahli tampak berbeda, namun jika diperhatikan satu sama lain tidak saling kontradiksi bahkan saling mendukung. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditegaskan bahwa minat adalah perasaan senang atau perasaan tertarik kepada sesuatu yang mendorong seseorang timbul keinginan untuk berbuat. Definisi tentang minat tersebut diatas dapat pula diterjemahkan bahwa pada dasarnya setiap orang akan lebih senang melakukan sesuatu yang sesuai dengan minat atau keinginan yang disukainya daripada melakukan
sesuatu
yang tidak
diminati
atau
tidak
disukai.
Mengerjakan sesuatu yang tidak disukai tentu saja tidak akan membuahkan hasil yang maksimal, karena dalam mengerjakan pasti
29
dengan setengah hati. Demikian pula dalam hal belajar, jika peserta didik dalam belajar minatnya rendah hasil yang diperoleh tentu akan tidak sebaik jika minatnya tinggi. 2) Meningkatkan Minat Minat belajar anak perlu terus ditingkatkan supaya lebih mudah dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan guru. Adapun cara untuk membangkitkan atau meningkatkan minat belajar siswa adalah : a) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan. b) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau. c) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil terbaik. d) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar. Dalam hal membangkitkan adanya suatu kebutuhan memang perlu dilakukan oleh guru karena realita di lapangan siswa Sekolah Dasar pada umunya masih belum mampu memikirkan untuk apa ia belajar, karena karakteristik mereka memang usia 7 – 12 tahun adalah usia bemain. Bagi siswa bermain adalah medium atau alat utama yang menjadi ajang latihan perkembangan dan pertumbuhannya. Menghubungkan minat siswa dalam belajar dapat ditempuh pula oleh guru ketika mulai berlangsungnya proses pembelajaran yaitu apersepsi. Kegiatan apersepsi digunakan untuk menghubungkan pengalaman masa lampau, dengan kegiatan yang akan dibahas pada saat ini.
30
3) Indikator Minat Belajar Berdasarkan penjelasan tentang pengertian dan peningkatan minat dirumuskan indikator minat sebagai berikut : a) Analisis tampak sejak awal pembelajaran. b) Merasa jika pembelajaran urung dilaksanakan karena sesuatu alasan. c) Merasa kecewa jika kebetulan siswa tidak dapat mengikuti proses pembelajaran. d) Merasa senang mengikuti proses pembelajaran. e) Merasa senang menggunakan media pembelajaran. f) Merasa senang mendapat tugas dari guru. g) Merasa mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. h) Percaya diri dalam melaksanakan tugas. i) Merasakan bahwa proses pembelajaran berlangsung seperti bermain dan merasa butuh belajar membaca Al Qur‟an. b. Dengan adanya peningkatan belajar akan mendorong meningkatnya keaktifan dalam proses pembelajaran. 1) Aktif dalam proses pembelajaran Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan sikap dan tingkah laku siswa yang mencerminkan usaha untuk mencapai kompetensi pembelajaran yang diharapkan. Pernyataan ini didukung oleh makna belajar yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1997 : 85) bahwa belajar merupakan suatu
31
perubahan dalam tingkah, dimana perubahan itu mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik. Berdasarkan pengertian diatas diperoleh penjelasan bahwa seseorang yang belajar akan menghasilkan perubahan tingkah laku dimaksud adalah perubahan menuju kepada hal yang lebih baik. Perubahan kepada hal yang lebih baik tentu tidak akan tercapai jika siswa tidak aktif karena perubahan kepada hal yang lebih baik dapat diartikan dari tidak mampu menjadi mampu atau menjadi lebih baik. 2) Indikator Keaktifan Ukuran untuk mengkategorikan keaktifan siswa yang biasa dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran meliputi : a) Tanpa diperintah guru, siswa sudah mempersiapkan alat belajar ketika pembelajaran akan dimulai. b) Memperhatikan penjelasan guru. c) Tidak berbicara sendiri. d) Tidak menggoda teman. e) Berupaya mengatasi kesulitan yang dihadapi. f) Siap melaksanakan tugas dari guru. g) Mampu bekerja sama dengan teman. h) Menyelesaikan tugas tepat waktu. i) Berusaha mencapai hasil terbaik.
32
c. Siswa yang aktif dalam proses pembelajaran akan lebih mudah mencapai kompetensi sehingga kemampuan siswa akan membaca Al Qur‟an akan meningkat pula : 1) Kemampuan hasil belajar Belajar menurut Jean Pieget adalah adaptasi yang holistik dan bermakna yang datang dari dalam diri seseorang terhadap situasi baru sehingga mengalami perubahan yang relative permanen. Hasil dari proses belajar adalah prestasi belajar yang menunjukkan kemampuan hasil belajar. Belajar merupakan proses yang menimbulkan terjadinya perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecerdasan. Dua pengertian belajar diatas sering melengkapi tentang hasil proses belajar. Pengertian pertama menyebutkan bahwa hasil belajar disebut prestasi
belajar
yang
mencerminkan
kemampuan.
Sedangkan
pengertian kedua menyebut hasil belajar adalah perubahan tingkah laku dan atau kecerdasan. Dua pengertian dapat dianggap identik karena perubahan tingkah laku dan kecerdasan hasil belajar akhirnya akan diceminkan dalam nilai, sedangkan nilai merupakan cermin kemampuan hasil belajar. 2) Indikator peningkatan kemampuan membaca Al Qur‟an. Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka dapat dijelaskan bahwa meningkatnya kemampuan membaca Al Qur‟an ditandai oleh meningkatnya nilai hasil belajar karena nilai hasil belajar merupakan
33
representasi dari kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
D. Kerangka Berpikir Membaca Al Qur‟an secara tartil memerlukan bermacam-macam penguasaan antara lain Makhrojul Huruf dan Ilmu Tajwid. Dengan demikian membelajarkan Al Qur‟an kepada siswa hingga memiliki kemampuan diperlukan strategi pembelajaran yang mampu mendorong minat siswa sehingga merasa senang dan tenang belajar membaca Al Qur‟an. Dengan minat yang tinggi siswa akan aktif belajar sehingga kemampuan membacanya akan meningkat. Proses pembelajaran membaca Al Qur‟an bagi siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dirasakan belum berjalan maksimal. Penyebab belum maksimalnya pembelajaran membaca Al Qur‟an tersebut setidaknya ada 3 faktor yaitu : (1) Proses pembelajaran yang berjalan selama ini adalah strategi pembelajaran konvensional. (2) Minat siswa yang rendah. (3) Siswa tidak aktif. Ketiga faktor penyebab tersebut diatas sebenarnya bermula dari faktor pertama, yaitu karena karena pembelajaran yang kurang menentang, siswa tidak berminat belajar, sehingga keaktifan siswa rendah pula. Akibatnya kemampuan
34
siswa pun banyak yang tidak mampu mencapai kompetensi dasar yang seharusnya dicapai. Pembelajaran membaca Al Qur‟an sesuai dengan ilmu tajwid merupakan upaya guru untuk memperbaiki proses pembelajaran membaca Al Qur‟an diharapkan minat siswa akan tergugah, sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran yang akhirnya kemampuan mereka dapat meningkat.
35
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian No
Nama
L/P
TTL
Nama Ortu
Alamat
1
Arif P.I
L
Mgl, 04-05-2000
Muh Istadi (Alm)
Tl Gunung, Lesanporo
2
A. Chairurrohim
L
Mgl, 23-10-1999
Amin
Tl Gunung, Lesanporo
3
Ajeng A
P
Mgl, 20-07-2001
Muh Makhin
Tl Gunung, Lesanporo
4
Faridatul Kh
P
Mgl, 17-01-2000
SAripan
Tl Jurang Lesanporo
5
Iin Nasikhah
P
Mgl, 03-06-2000
AbdulRouf
Manggoran, Lesanpuro
6
Khoirul TWS
L
Mgl, 06-12-1999
Sugiyanto
Tl Jurang Lesanporo
7
M. Abdurrahman
L
Mgl, 15-07-2000
Mashuri
Tl Gunung, Lesanporo
8
Nurdianti A
P
Mgl, 16-02-2000
Musoin
Sabrang Kdl, Lesanpuro
9
Sarah N
P
Mgl, 11-10-2000
Mulisan
Tl Gunung, Lesanporo
10
Wahyu H
L
Mgl, 06-02-2001
Marsono
Manggoran, Lesanpuro
11
Alfin C
L
Mgl, 24-02-2000
Fauzan
Manggoran, Lesanpuro
12
Desi P.S
P
Mgl, 13-12-1999
Nutjahit
Munggang, Lesanpuro
13
L. Nasiroh
P
Mgl, 18-12-2000
Sutopo
Tl Gunung, Lesanporo
14
L. Nasifah
P
Mgl, 06-09-2000
Fadholi
Tl Gunung, Lesanporo
15
Maulana MS
L
Mgl, 08-11-1999
Salim Gitari
Manggoran, Lesanpuro
16
Sri Utami N
P
Mgl, 15-11-2000
Abdul Majid
Munggang, Lesanpuro
17
Siti Ngaisah
P
Mgl, 16-10-2000
Supardi
Tl Jurang, Lesanpuro
18
Septian H
L
Mgl, 07-09-1999
Rohmat
Tl Gunung, Lesanporo
19
Riyadus S
L
Mgl, 17-10-1999
Puwanto
Tl Jurang, Lesanpuro
20
Wisnu T
L
Mgl, 06-05-1999
Sabil
Munggang, Lesanpuro
Penelitian diadakan di : Nama Sekolah
: MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang
Kelas
: IV (Empat)
Jumlah Siswa
: 20 Siswa
36
B. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini merupakan perkembangan baru yang muncul pada tahun 1940-an sebagai salah satu model penelitian yang muncul ditempat kerja. Tempat dimana peneliti melakukan perkerjaan sehari-hari. Misalnya kelas merupakan tempat penelitian bagi para guru, sekolah menjadi tempat peneliti dan Kepala Sekolah (Sukardi, 2003 : 210). Namanya adalah penelitian tindakan kelas, terdiri dari tiga kata yang dapat dipahami pengertiannya sebagai berikut : -
Penelitian – Kegiatan mencermati suatu objek untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
-
Tindakan – Suatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
-
Kelas – Adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seseorang guru. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut segera
dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas (Suharsimi Arikunto, 2006 : 91). Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt Lewin (Suharsimi Arikunto, 2006 : 92) yaitu
37
didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan kelas terdiri dari empat komponen pokok. Secara singkat akan digambarkan seperti berikut :
Penjelasan alur diatas adalah : 1. Perencanaan atau planning. 2. Tindakan atau acting. 3. Pengamatan atau observing. 4. Refleksi atau reflecting. Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan berulang. “Siklus” inilah yang sebetulnya menjadi salah satu cirri utama dari penelitian tindakan, bahwa penelitian tindakan harus dilaksanakan dalam bentuk siklus.
C. Deskripsi Siklus I 1. Perencanaan Siklus I Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan Siklus I adalah : a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pertemuan siklus I.
38
b. Menyusun alat evaluasi yaitu tes perbuatan membaca Surat Al Balad. c. Mempersiapkan media pembelajaran berupa alat peraga tajwid. d. Menyiapkan bahan pembelajaran yaitu surat Al Balad (ayat 1 – 20). e. Menyiapkan alat obervasi meliputi observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran Siklus I dan Observasi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Pelaksanaan Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Mei 2011 Jam ke 1 – 2 dimulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.10 WIB selama 70 menit. Materi membaca Al Qur‟an pada Siklus I adalah surat Al Balad. Jalannya pelaksanaan proses pembelajaran adalah : a. Kegiatan Pendahuluan 1) Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan membaca do‟a. 2) Menjelaskan materi pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dan
pemberian
motivasi
akan
manfaat
mempelajari
bahan
pembelajaran. b. Kegiatan Inti 1) Mengajak siswa untuk menerapkan hukum bacaan Idghom Bighunnah, Idgham Bilaghunnah dan Iqlab pada surat Al Balad. 2) Guru memberi contoh membaca surat Al Balad dengan menjelaskan bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah dan iqlab secara tartil. 39
3) Contoh bacaan Idgham Bighunnah () Idgham Bilaghunnah ( ) Iqlab () 4) Memberi kesempatan untuk melaksanakan latihan membaca, guru memberikan bimbingan dari satu siswa ke siswa yang lain dengan keliling kelas. c. Kegiatan Akhir 1) Siswa membaca surat Al Balad secara bergantian sebagai evaluasi. 2) Membaca surat Al Balad bersama-sama sebagai penutup proses pembelajaran. 3. Pengamatan Kegiatan pengamatan dalam Siklus I adalah observasi pelaksanaan proses pembelajaran. Observasi bertujuan memperoleh data kemampuan guru mengelola proses pembelajaran membaca Al Qur‟an media tajwid serta keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil pengamatan secara umum adalah : a. Guru aktif sejak awal pembelajaran hingga penutup, terutama dalam memberikam motivasi dan bimbingan. b. Siswa aktif melakukan latihan secara individual. 4. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan pada pelaksaaan Siklus I adalah : a. Hasil observasi proses pembelajaran. b. Hasil evaluasi siklus I.
40
c. Dokumen berupa RPP, alat evaluasi, daftar nilai, daftar absensi, dan catatan pelaksanaan proses pembelajaran.
5. Refleksi Pelaksanaan proses pembelajaran Siklus I telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Hal-hal yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki adalah : a. Siswa yang telah mencapai kompetensi cenderung ramai. b. Siswa yang belum mencapai kompetensi malas berlatih karena terganggu temannya yang sudah mencapai kompetensi. c. Perlu dibentuk tutor sebaya agar siswa yang telah mencapai kompetensi memandu temannya yang belum mencapai kompetensi. Jika hal ini dilaksanakan pada Siklus II dimungkinkan proses pembelajaran akan lebih efektif karena ada rasa tanggung jawab dari siswa yang telah mencapai kompetensi untuk membantu temannya. Sedangkan siswa yang belum mencapai kompetensi lebih semangat. Supaya dapat diketahui peningkatan minat, keaktifan dan kemampuan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran siklus I, II dan III maka berikut ini disampaikan kondisi awal siswa dalam hal minat, keaktifan belajar dan kemampuan hasil belajar. a. Minat belajar siswa Angket minat belajar yang disampaikan kepada siswa sebelum dilaksanakan tindakan yaitu Siklus I, II dan III adalah sebagai berikut :
41
Tabel 1 Minat belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan Skor Untuk Nomor
No Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
2
2
2
3
3
2
3
2
24
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
22
3
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
23
4
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
24
5
2
3
2
3
2
2
2
3
2
2
23
6
3
3
2
2
3
2
2
2
3
2
23
7
3
2
3
2
2
3
2
3
2
2
24
8
2
3
3
2
3
2
3
2
3
2
25
9
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
22
10
3
2
3
2
2
2
3
2
3
2
24
11
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
23
12
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
24
13
2
3
2
3
2
2
2
3
2
2
23
14
3
3
2
2
3
2
2
2
3
2
23
15
3
2
3
2
2
3
2
3
2
2
24
16
2
3
3
2
3
2
3
2
3
2
25
17
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
22
18
3
2
3
2
2
2
3
2
3
2
24
19
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
23
20
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
24
Jumlah
47
49
47
41
50
35
48
47
50
43
469
Rata-Rata 2,35 2,45 2,35 2,05
2,5
2,25 2,40 2,35 2,50 2,15
23,45
Tabel 1
: Minat belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan
Sumber
: Data Primer
Jml
Tabel 1 tentang minat belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan memberikan penjelasan bahwa : 1. Skor minat siswa sebelum pelaksanaan tindakan adalah 23,45.
42
2. Skor maksimal angket minat belajar siswa untuk pedoman pengkatregorian adalah 40 yaitu 10 item x 4 (skor maksimal setiap item) : 40. 3. Pengkategorian minat siswa adalah : a) Minat amat baik (A) jika skor 34 – 40 b) Minat baik (B) jika skor 28 – 33 c) Minat cukup/sedang (D) jika skor 22 – 27 d) Minat kurang (D) jika skor 1 - 21 4. Berdasarkan pedoman pengkategorian minat diatas maka skor minat belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan dapat dikategorikan C atau sedang. 5. Prosentase minat siswa adalah 23,45/40 x 100 % = 58,62%. b. Keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran membaca Al Qur‟an sebelum pelaksanaan tindakan. Pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran mengamati 10 aspek. Setiap aspek pengamatan diberikan skor 1 – 5 yaitu : skor 5 jika amat baik, skor 4 jika baik, skor 3 jika cukup baik, skor 2 jika tidak baik, dan skor 1 jika amat tidak baik. Hasil pengamatan sebelum pelaksanaan tindakan sebagai berikut : Tabel 2 Hasil Pengamatan keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan Skor Untuk Nomor Aspek
No Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
2
3
3
2
2
2
2
2
23
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
21
43
Jml
3
2
2
3
2
2
3
3
2
2
3
24
4
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
23
5
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
21
6
3
2
2
2
3
2
2
2
2
3
22
7
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
22
8
2
3
2
2
2
3
3
2
2
2
23
9
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
22
10
3
2
3
2
3
2
2
2
2
2
23
11
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
21
12
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
23
13
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
21
14
3
2
2
2
3
2
3
2
2
3
24
15
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
22
16
2
3
2
2
2
3
3
2
2
2
23
17
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
22
18
3
2
3
2
3
2
2
2
2
2
23
19
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
21
20
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
23
Jumlah
45
47
43
43
45
45
46
42
45
44
447
Rata-Rata 2,25 2,35 2,15 12,15 2,25 2,25 2,30 2,10 2,25 2,20
22,35
Tabel 2
: Hasil pengamatan keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan
Sumber
: Data Primer
Tabel 2 tentang hasil pengamatan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan dapat diketahui bahwa : 1. Skor Keaktifan siswa diperoleh 22,35 2. Skor keaktifan siswa dalah 10 item x skor maksimal (5) = 50 3. Pengkategorian keaktifan siswa adalah : a) Minat amat baik (A) jika jumlah skor 43 – 50
44
b) Keaktifan siswa baik (B) jika jumlah skor 35 – 42 c) Keaktifan siswa cukup (C) jika jumlah skor 28 – 34 d) Keaktifan siswa kurang baik (D) jika jumlah skor 21-27 e) Keaktifan siswa baik (E) jika jumlah skor ≤ 20 4. Berdasarkan pedoman pengkategorian diatas maka skor keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan adalah kurang baik (D). 5. Tingkat keaktifan siswa adalah 22,35/50 x 100 % = 44,7 %. c. Kemampuan siswa dalam membaca Al Qur‟an Kemampuan membaca Al Qur‟an ditunjukkan oleh penilaian hasil belajar. Penilaian dilakukan dengan tes perbuatan yaitu praktek membaca Al Qur‟an dihadapan guru. Penilaian dilakukan dengan ketentuan tajwid yang meliputi : Hukum bacaan Idghom Bighunnah, Idgham Bilaghunnah dan Iqlab. Hasil penilaian tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3 Nilai kemampuan membaca Al Qur‟an sebelum pelaksanaan tindakan No
Nama
Nilai
T/B
1
Arif P.I
6
B
2
A. Chairurrohim
5
B
3
Ajeng A
7
T
4
Faridatul Kh
6
B
5
Iin Nasikhah
7
T
6
Khoirul TWS
5
B
7
M. Abdurrahman
7
T
8
Nurdianti A
6
B
9
Sarah N
7
B
45
10
Wahyu H
6
B
11
Alfin C
6
B
12
Desi P.S
5
B
13
L. Nasiroh
6
B
14
L. Nasifah
7
T
15
Maulana MS
6
B
16
Sri Utami N
7
T
17
Siti Ngaisah
6
B
18
Septian H
6
B
19
Riyadus S
6
B
20
Wisnu T
6
B
Jumlah Nilai
123
5T
Nilai rata-rata
6,15
15 B
Tabel 3
: Nilai kemampuan membaca Al Qur‟an sebelum pelaksanaan tindakan
Sumber
: Data primer
Berdasarkan Tabel 3 tentang nilai kemampuan siswa dalam membaca Al Qur‟an sebelum pelaksanan tindakan dapat diketahui bahwa : 1. Nilai kemampuan rata-rata diperoleh siswa adalah 6,15. 2. Rata-rata tersebut menunjukkan taraf serap siswa 6,15%. 3. Nilai kemampuan rata-rata masih dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal 6,50. 4. Siswa yang mampu mencapai nilai KKM 5 anak. 5. Siswa yang belum mampu mencapai KKM adalah 15 anak. 6. Prosentase siswa yang mampu mencapai nilai KKM 25 %. 7. Persentase siswa yang belum mampu mencapai KKM adalah 75%.
46
Deskripsi Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan Siklus I Kegiatan perencanaan yang dilaksanakan oleh guru untuk pelaksanaan siklus I adalah : 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Menyusun alat evaluasi. 3) Menyiapkan bahan dan media pembelajaran. 4) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi. 5) Menyiapkan buku daftar nilai, buku absen, buku analisis hasil evaluasi, dan buku daftar kelas. Semua komponen tersebut diatas telah dilaksanakan dan telah disahkan oleh Kepala MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.
b. Proses Pembelajaran Pelaksaan proses pembelajaran siklus I telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. 1. Kegiatan pendahuluan, guru melakukan apersepsi, memberi informasi kepada siswa tentang proses pembelajaran yang akan berlangsung dan memberi motivasi. 2. Kegiatan inti, guru berusaha menciptakan suasana interaktif dalam proses pembelajaran. 3. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, Tanya jawab, diskusi.
47
4. Guru berusaha mengelola kelas dengan pembelajaran aktif dengan cara memberikan bimbingan pada setiap siswa. 5. Evaluasi proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
c. Hasil Observasi 1. Observasi terhadap guru Hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran membaca Al Qur‟an menggunakan media tajwid. Tabel 4 Hasil observasi terhadap guru dalam siklus I No
Aspek Pengamatan (Indikator)
Skor
1
Memeriksa kesiapan siswa (mengabsen, memeriksa alat pelajaran dan sebagainya)
5
2
Apersepsi
5
3
Penguasaan bahan pembelajaran
4
4
Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarkhi belajar
4
5
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
4
6
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
4
7
Menguasai kelas
4
8
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
4
9
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
4
10
Menggunakan media tajwid secara efektif dan efisien
4
11
Menghasilkan pesan yang menarik
4
12
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media tajwid
5
48
13
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran
5
14
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
4
15
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
4
16
Memantau kemajuan belajar selama proses
5
17
Penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
4
18
Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar
5
19
Melakukan refleksi atau rangkuman proses pembelajaran membaca Al Qur‟an sesuai dengan ilmu tajwid
4
20
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan/kegiatan/tugas sebagai remedi/pengayaan
4
Jumlah Skor
86
Tabel 4
: Hasil observasi terhadap guru dalam siklus I
Sumber
: Data primer
Mengetahui, Kepala MI Al Islam Lesanpuro
SUMADI, A.Ma NIP.
49
Berdasarkan tabel 4 tentang hasil observasi terhadap guru dalam siklus I dapat diketahui bahwa : a. Skor diperoleh adalah 86. b. Tingkat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran siklus I adalah 86 % karena skor tertinggi observasi adalah 100. c. Berdasarkan presentase diatas maka kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran siklus I dapat dikategorikan amat baik. 2. Observasi terhadap siswa Obervasi terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus I adalah : Tabel 5 Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam siklus I No
Nama
Skor Keaktifan
1
Arif P.I
36
2
A. Chairurrohim
36
3
Ajeng A
33
4
Faridatul Kh
33
5
Iin Nasikhah
31
6
Khoirul TWS
34
7
M. Abdurrahman
32
8
Nurdianti A
35
9
Sarah N
31
10
Wahyu H
32
11
Alfin C
33
12
Desi P.S
32
13
L. Nasiroh
33
14
L. Nasifah
32
50
15
Maulana MS
33
16
Sri Utami N
33
17
Siti Ngaisah
32
18
Septian H
36
19
Riyadus S
34
20
Wisnu T
30
Jumlah Nilai
661
Nilai rata-rata
33,05
Tabel 5
: Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam siklus I
Sumber
: Data primer
Tabel 5 tentang hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus I dapat diketahui bahwa : a. Skor rata-rata diperoleh 33,05. b. Pengakategorian keaktifan siswa adalah : 1) Keaktifan siswa amat baik (A) jika jumlah skor 43 – 50 2) Keaktifan siswa baik (B) jika jumlah skor 35 - 42 3) Keaktifan siswa cukup baik (C) jika jumlah skor 28 - 34 4) Keaktifan siswa kurang baik (D) jika jumlah skor 21 – 27 5) Keaktifan siswa tidak baik (E) jika jumlah skor ≤ 20 c. Berdasarkan pedoman pengkategorian diatas maka tingkat keaktifan siswa dalah cukup (C). d. Skor maksimal observasi adalah 50 maka keaktifan siswa berada pada level 66,1%, 33,05/50 x 100% = 66,1%
51
d. Hasil Belajar Siklus I Akhir pembelajaran dilaksanakan tes siklus I dengan hasil sebagai berikut : Tabel 6 Nilai kemampuan membaca Al Qur‟an Siklus I No
Nama
Nilai
T/B
1
Arif P.I
6
B
2
A. Chairurrohim
6
B
3
Ajeng A
7
T
4
Faridatul Kh
6
B
5
Iin Nasikhah
7
T
6
Khoirul TWS
6
B
7
M. Abdurrahman
7
T
8
Nurdianti A
7
T
9
Sarah N
7
T
10
Wahyu H
6
B
11
Alfin C
7
R
12
Desi P.S
6
B
13
L. Nasiroh
7
T
14
L. Nasifah
7
T
15
Maulana MS
6
B
16
Sri Utami N
7
T
17
Siti Ngaisah
7
T
18
Septian H
6
B
19
Riyadus S
6
B
20
Wisnu T
6
B
Jumlah Nilai
130
10 T
Nilai rata-rata
6,50
10 B
Tabel 6
: Nilai kemampuan membaca Al Qur‟an Siklus I
Sumber
: Data primer
52
Berdasarkan Tabel 6 tentang nilai kemampuan membaca Al Qur‟an sebelum siklus I dapat diketahui bahwa : 1. Siswa yang mampu mencapai KKM ada 10 dan siswa yang belum mampu mencapai KKM ada 10 ( 50% : 50%). 2. Nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 6,50. Rata-rata nilai sudah sesuai dengan KKM yaitu 6,50.
e. Hal-hal yang menghambat dan mendukung proses pembelajaran siklus I 1. Hal yang menghambat Masih diperlukan pengawasan guru karena beberapa siswa yang telah merasa mampu menguasai bahan pembelajaran ada kecenderungan menganggu teman, dan kerja sama siswa belum maksimal. 2. Hal-hal yang mendukung a) Minat siswa cukup tinggi untuk diajak memperbaiki hasil tes sebelum siklus. b) Terdorong minat belajar maka sebagian besar siswa aktif berlatih membaca secara individual. c) Strategi pembelajaran siklus I akan diperbaiki pada siklus II dengan menerapkan pendekatan tutor sebaya untuk meningkatkan keaktifan siswa.
53
D. Deskripsi Siklus II 1. Perencanaan Siklus II Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus II adalah : a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pertemuan Siklus II. b. Menyusun alat evaluasi berupa test perbuatan membaca surat Al Fajr didepan kelas. c. Menyiapkan bahan pembelajaran yaitu surat Al Fajr dengan cara mempersiapkan kitab Juz „Amma sejumlah siswa. d. Menyiapkan media pembelajaran alat peraga tajwid. e. Menyiapkan alat observasi terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
siklus
II
dan
observasi
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran siklus II.
2. Pelaksanaan Siklus II Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 Mei 2011 jam pelajaran ke 1 – 2 dimulai pukul 07.00 WIB s/d 08.10 WIB selama 70 menit. Dengan materi membaca Al Qur‟an Surat Al Fajr. Jalannya proses pembelajaran sebagai berikut : a. Kegiatan Pendahuluan 1) Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan membaca do‟a.
54
2) Menjelaskan materi pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dan
pemberian
motivasi
akan
manfaat
mempelajari
bahan
pembelajaran. b. Kegiatan Inti 1) Mengajak siswa untuk menerapkan hukum bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah dan iqlab pada Surat Al Fajr. 2) Guru memberi contoh membaca Surat Al Fajr dengan menjelaskan bacaan Idgham Bighunnah, Idgham bilaghunnah dan iqlab secara tartil. Contoh Bacaan Idgham Bighunnah (), Contoh bacaan Idgham Bilaghunnah () Contoh bacaan Iqlab ( ) 3) Membentuk tutor sebaya. 4) Memberi kesempatan untuk melaksanakan latihan membaca secara berpasangan. Siswa yang telah mencapai kompetensi membantu temannya yang belum mencapai kompetensi. c. Kegiatan Penutup 1) Siswa membaca Surat Al Fajr secara bergantian sebagai evaluasi. 2) Membaca Surat Al Fajr bersama-sama sebagai penutup proses pembelajaran. 3. Pengamatan Siklus II Pengamatan pada Siklus II adalah : a. Suasana interaktif dapat terbangun lewat bimbingan guru terhadap kelompok pasangan belajar.
55
b. Siswa
dan
guru
sama-sama
aktif
untuk
mencapai
kompetensi
pembelajaran. 4. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus II adalah : a. Hasil observasi proses pembelajaran. b. Hasil evaluasi. c. Dokumen berupa RPP, Alat Evaluasi, Daftar Nilai, Daftar Absensi, dan Catatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran. 5. Refleksi Pelaksanaan penelitian Siklus II sesuai dengan perencanaan. Hasil proses pembelajaran lebih baik dari siklus I. Hal-hal yang perlu dipertahankan pad siklus berikutnya adalah : a. Tutor sebaya cukup efektif diterapkan, strategi ini berhasil meningkatkan keaktifan siswa. b. Bimbingan kepada siswa ditingkatkan dengan mengelilingi siswa yang sedang berlatih membaca.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan Siklus II Kegiatan perencanaan yang dilaksanakan oleh guru untuk pelaksanaan siklus II adalah : 1) Menyusun
Rencana
Pelaksanaan
mengakomodasi refleksi siklus I.
56
Pembelajaran
(RPP)
dengan
2) Menyusun alat evaluasi. 3) Menyiapkan bahan dan media pembelajaran. 4) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi. 5) Menyiapkan Buku Daftar Nilai, Buku Absen, Buku Analisis Hasil Evaluasi, dan Buku Daftar Kelas. Semua komponen tersebut diatas telah dilaksanakan dan telah disahkan oleh Kepala MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. b. Proses Pembelajaran Pelaksaan proses pembelajaran siklus II telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. 1. Kegiatan
pendahuluan,
guru
melakukan
apersepsi,
dengan
cara
menginformasikan proses pembelajaran yang akan berlangsung serta pemberian motivasi. 2. Kegiatan inti, guru berusaha menciptakan suasana interaktif dalam proses pembelajaran. 3. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, Tanya jawab, diskusi dengan pendekatan tutor sebaya. Siswa berkemampuan tinggi membantu temannya dalam mencapai kompetensi. 4. Evaluasi proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. c. Hasil Observasi 1. Observasi terhadap guru
57
Hasil observasi terhadap guru dalam proses pembelajaran Siklus I adalah Tabel 7 Hasil observasi terhadap guru dalam siklus II No
Aspek Pengamatan (Indikator)
Skor
1
Memeriksa kesiapan siswa (mengabsen, memeriksa alat pelajaran dan sebagainya)
5
2
Apersepsi
5
3
Penguasaan bahan pembelajaran
5
4
Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarkhi belajar
4
5
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
5
6
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
4
7
Menguasai kelas
5
8
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
4
9
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
4
10
Menggunakan media tajwid secara efektif dan efisien
5
11
Menghasilkan pesan yang menarik
4
12
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media tajwid
5
13
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran
5
14
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
4
15
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
4
16
Memantau kemajuan belajar selama proses
5
17
Penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
4
18
Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar
5
19
Melakukan refleksi atau rangkuman proses pembelajaran membaca Al Qur‟an sesuai dengan ilmu tajwid
4
58
20
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan/kegiatan/tugas sebagai remedi/pengayaan
4
Jumlah Skor
90
Tabel 7
: Hasil observasi terhadap guru dalam siklus II
Sumber
: Data primer
Mengetahui, Kepala MI Al Islam Lesanpuro
SUMADI, A.Ma NIP.
59
Berdasarkan tabel 7 tentang hasil observasi terhadap guru dalam siklus II dapat diketahui bahwa : a. Skor diperoleh adalah 90. b. Tingkat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran siklus II adalah 90 % karena skor tertinggi observasi adalah 100. c. Berdasarkan presentase
diatas
maka dapat
dijelaskan bahwa
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran siklus II dapat dikategorikan amat baik (A). 3. Observasi terhadap siswa Obervasi terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran siklus II adalah : Tabel 8 Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam siklus II No
Nama
Skor Keaktifan
1
Arif P.I
38
2
A. Chairurrohim
38
3
Ajeng A
35
4
Faridatul Kh
36
5
Iin Nasikhah
34
6
Khoirul TWS
37
7
M. Abdurrahman
37
8
Nurdianti A
33
9
Sarah N
35
10
Wahyu H
35
11
Alfin C
36
12
Desi P.S
35
13
L. Nasiroh
35
60
14
L. Nasifah
34
15
Maulana MS
35
16
Sri Utami N
36
17
Siti Ngaisah
35
18
Septian H
39
19
Riyadus S
36
20
Wisnu T
32
Jumlah Nilai
711
Nilai rata-rata
35,55
Tabel 8
: Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam siklus II
Sumber
: Data primer
Tabel 8 tentang hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus II dapat diketahui bahwa : a. Skor rata-rata diperoleh 35,55 b. Pengakategorian keaktifan siswa adalah : 1) Keaktifan siswa amat baik (A) jika jumlah skor 43 – 50 2) Keaktifan siswa baik (B) jika jumlah skor 35 - 42 3) Keaktifan siswa cukup baik (C) jika jumlah skor 28 - 34 4) Keaktifan siswa kurang baik (D) jika jumlah skor 21 – 27 5) Keaktifan siswa tidak baik (E) jika jumlah skor ≤ 20 c. Berdasarkan pedoman pengkategorian skor keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus II dikatergorikan baik (B). d. Tingkat keaktifan siswa pada proses pembelajaran adalah 35,35/50 x 100% = 71,1%
61
d. Hasil Belajar Siklus I Hasil belajar siklus II disajikan dalam tabel 9 berikut : Tabel 9 Nilai kemampuan membaca Al Qur‟an Siklus II No
Nama
Nilai
T/B
1
Arif P.I
7
T
2
A. Chairurrohim
6
B
3
Ajeng A
8
T
4
Faridatul Kh
7
T
5
Iin Nasikhah
7
T
6
Khoirul TWS
7
T
7
M. Abdurrahman
7
T
8
Nurdianti A
7
T
9
Sarah N
8
T
10
Wahyu H
7
T
11
Alfin C
7
T
12
Desi P.S
7
T
13
L. Nasiroh
7
T
14
L. Nasifah
8
T
15
Maulana MS
7
T
16
Sri Utami N
8
T
17
Siti Ngaisah
7
T
18
Septian H
7
T
19
Riyadus S
7
T
20
Wisnu T
6
B
Jumlah Nilai
142
18 T
Nilai rata-rata
7,1
2B
Tabel 9
: Nilai kemampuan membaca Al Qur‟an Siklus II
Sumber
: Data primer
62
Berdasarkan Tabel 9 tentang nilai kemampuan membaca Al Qur‟an sebelum siklus II tersebut diatas dapat diketahui bahwa : 1. Siswa yang mampu mencapai KKM pada Ulangan Siklus II adalah 18 siswa (90 %). 2. Rata-rata kelas dicapai pada siklus II adalah 7,1. e. Hal-hal yang Menghambat dan Mendukung Proses Pembelajaran Siklus II 1. Hal yang menghambat a) Ada beberapa siswa yang tidak dapat bekerjasama, belajar bersama teman tutor sebaya. b) Memerlukan bimbingan khusus pada siswa tersebut. 3. Hal-hal yang mendukung Hal-hal yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran siklus II adalah minat belajar makin meningkat dengan pemberian motivasi.
E. Deskripsi Siklus III 1. Perencanaan Siklus III Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan Siklus III adalah : a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pertemuan siklus III. b. Menyusun alat evaluasi test perbuatan membaca surat At Thaariq yang harus dibaca siswa didepan kelas.
63
c. Menyiapkan bahan pembelajaran yaitu Surat At Thaariq dengan jalan mengecek keutuhan kitab Juz „Amma. d. Menyiapkan alat observasi terhadap kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran siklus III dan observasi terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran siklus III. e. Menyiapkan angket minat belajar siswa.
2. Pelaksanaan Siklus III Siklus III dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 26 Mei 2011 jam pelajaran ke 1 – 2 dimulai pukul 07.00 WIB s/d pukul 08.10 selama 70 menit, dengan materi pembelajaran adalah surat At Thaariq. Jalannya proses pembelajaran sebagai berikut : a. Kegiatan Pendahuluan 1) Memberi salam dan dimulai pelajaran dengan membaca Basmalah dan membaca do‟a. 2) Menjelaskan materi pelajaran dan kompetensi yang diharapkan, dan pemberian motivasi akan manfaat mempelajari bahan pembelajaran. b. Kegiatan Inti 1) Mengajak siswa menerapkan hukum bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah dan iqlab pada surat At Thaariq. 2) Guru memberi contoh bacaan Suat At Thaariq dengan menjelaskan bacaan-bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah dan iqlab secara tartil.
64
3) Contoh bacaan Idgham Bighunnah ( ), Contoh bacaan Idgham Bilaghunnah () ,Contoh bacaan Iqlab ( ) 4) Memberi kesempatan untuk melaksanakan latihan membaca secara berpasangan. Siswa yang telah mencapai kompetensi membantu temannya yang belum mencapai kompetensi kegiatan ini sama dengan kegiatan siklus II yang dipertahankan ( tidak dibentuk kelompok baru). c. Kegiatan Penutup 1) Siswa membaca Surat At Thaariq secara bergantian sebagai evaluasi. 2) Membaca surat At Thaariq bersama-sama sebagai penutup proses pembelajaran dan membagikan angket minat. 3. Pengamatan Siklus III Pengamatan pada siklus III adalah : a. Observasi untuk guru 1) Mampu memotivasi siswa sehingga siswa tampak aktif sejak awal pembelajaran. 2) Mampu menggunakan media dengan baik sehingga siswa mampu menerapkan ilmu tajwid dalam membaca Al Qur‟an. 3) Pembimbingan diberikan merata kepada semua pasangan belajar. b. Observasi terhadap siswa 1) Siswa
tampak
antusias
mengikuti
pembelajaran
pembelajaran. 2) Siswa aktif berlatih dengan pasangan belajar. 3) Tidak ragu-ragu bertanya guru jika ada kesulitan.
65
sejak
awal
4. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan Siklus III adalah : a. Hasil observasi proses pembelajaran. b. Hasil evaluasi. c. Dokumen berupa RPP, Alat Evaluasi, Daftar Nilai, Daftar Absensi dan Catatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran. d. Hasil angket minat belajar.
5. Refleksi Pelaksanaan penelitian siklus III sesuai dengan rencana hasil proses pembelajaran makin baik dari siklus I dan II. Strategi siklus II berhasil ditingkatkan dengan mengaktifkan bimbingan.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus III a. Perencanaan Siklus III Kegiatan perencanaan yang dilaksanakan oleh guru untuk pelaksanaan siklus III adalah : 1) Menyusun
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
mengakomodasi refleksi siklus II. 2) Menyusun alat evaluasi. 3) Menyiapkan bahan dan media pembelajaran. 4) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi.
66
(RPP)
dengan
5) Menyiapkan Buku Daftar Nilai, Buku Absen, Buku Analisis Hasil Evaluasi, dan Buku Daftar Kelas. 6) Menyiapkan angket minat belajar. Semua komponen tersebut diatas telah dilaksanakan dan telah disahkan oleh Kepala MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. b. Proses Pembelajaran Pelaksaan proses pembelajaran siklus III telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. 1. Kegiatan
pendahuluan,
guru
melakukan
apersepsi
dengan
cara
menginformasikan proses pembelajaran yang akan berlangsung serta pemberian motivasi. 2. Kegiatan inti, guru berusaha menciptakan suasana interaktif dalam proses pembelajaran. 3. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi dengan pendekatan tutor sebaya. 4. Evaluasi proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. c. Hasil Observasi 1. Observasi terhadap guru Hasil observasi terhadap guru dalam proses pembelajaran Siklus III adalah
67
Tabel 10 Hasil observasi terhadap guru dalam siklus III No
Aspek Pengamatan (Indikator)
Skor
1
Memeriksa kesiapan siswa (mengabsen, memeriksa alat pelajaran dan sebagainya)
5
2
Apersepsi
5
3
Penguasaan bahan pembelajaran
5
4
Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarkhi belajar
4
5
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
5
6
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
4
7
Menguasai kelas
5
8
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
4
9
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
5
10
Menggunakan media tajwid secara efektif dan efisien
5
11
Menghasilkan pesan yang menarik
5
12
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media tajwid
5
13
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran
5
14
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
4
15
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
4
16
Memantau kemajuan belajar selama proses
5
17
Penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
4
18
Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar
5
19
Melakukan refleksi atau rangkuman proses pembelajaran membaca Al Qur‟an sesuai dengan ilmu tajwid
4
68
20
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan/kegiatan/tugas sebagai remedi/pengayaan
4
Jumlah Skor
92
Tabel 10 : Hasil observasi terhadap guru dalam siklus III Sumber
: Data primer
Mengetahui, Kepala MI Al Islam Lesanpuro
SUMADI, A.Ma NIP.
69
Berdasarkan tabel 10 tentang hasil observasi terhadap guru dalam siklus III dapat diketahui bahwa : a. Skor diperoleh adalah 92. b. Tingkat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran siklus II adalah 92 % karena skor tertinggi observasi adalah 100. c. Berdasarkan presentase
diatas
maka dapat
dijelaskan bahwa
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran siklus III dapat dikategorikan amat baik (A). 2. Observasi terhadap siswa Obervasi terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran siklus II adalah : Tabel 11 Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam siklus III No
Nama
Skor Keaktifan
1
Arif P.I
39
2
A. Chairurrohim
32
3
Ajeng A
39
4
Faridatul Kh
39
5
Iin Nasikhah
38
6
Khoirul TWS
36
7
M. Abdurrahman
39
8
Nurdianti A
38
9
Sarah N
39
10
Wahyu H
36
11
Alfin C
37
12
Desi P.S
34
13
L. Nasiroh
39
70
14
L. Nasifah
39
15
Maulana MS
36
16
Sri Utami N
39
17
Siti Ngaisah
38
18
Septian H
35
19
Riyadus S
34
20
Wisnu T
34
Jumlah Nilai
740
Nilai rata-rata
37
Tabel 11 : Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam siklus III Sumber
: Data primer
Berdasarkan Tabel 11 tentang hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus III dapat diketahui bahwa : a. Skor rata-rata diperoleh 37. b. Pengakategorian keaktifan siswa adalah : 1) Amat baik (A) jika jumlah skor 43 – 50 2) Baik (B) jika jumlah skor 35 - 42 3) Baik (C) jika jumlah skor 28 - 34 4) Baik (D) jika jumlah skor 21 – 27 5) Tidak baik (E) jika jumlah skor ≤ 20 c. Kategori keaktifan menurut pedoman diatas, maka skor keaktifan 37 adalah baik (B). d. Tingkat keaktifan siswa adalah 50, dengan demikian skor keaktifan siswa pada proses pembelajaran adalah : 37/50 x 100% = 74%
71
d. Hasil Belajar Siklus III Hasil belajar siklus III adalah sebagai berikut : Tabel 12 Nilai kemampuan membaca Al Qur‟an Siklus III No
Nama
Nilai
T/B
1
Arif P.I
S8
T
2
A. Chairurrohim
7
T
3
Ajeng A
8
T
4
Faridatul Kh
7
T
5
Iin Nasikhah
8
T
6
Khoirul TWS
7
T
7
M. Abdurrahman
8
T
8
Nurdianti A
8
T
9
Sarah N
8
T
10
Wahyu H
7
T
11
Alfin C
8
T
12
Desi P.S
7
T
13
L. Nasiroh
7
T
14
L. Nasifah
8
T
15
Maulana MS
7
T
16
Sri Utami N
8
T
17
Siti Ngaisah
8
T
18
Septian H
7
T
19
Riyadus S
7
T
20
Wisnu T
7
T
Jumlah Nilai
150
10 T
Nilai rata-rata
7,5
Tabel 12 : Nilai kemampuan membaca Al Qur‟an Siklus III Sumber
: Data primer
72
Berdasarkan Tabel 9 tentang nilai kemampuan membaca Al Qur‟an sebelum siklus III tersebut diatas dapat diketahui bahwa : 1. Siswa yang mencapai nilai KKM pada Siklus ke III adalah 20 siswa (100 %). 2. Rata-rata kelas dicapai pada siklus III adalah 7,5.
e. Hal-hal yang Menghambat dan Mendukung Proses Pembelajaran Siklus III 1. Hal yang menghambat Beberapa anak yang telah mencapai kompetensi ada kecenderungan menggoda teman. 2. Hal-hal yang mendukung Hal-hal yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran siklus III adalah : a) Kemampuan siswa hampir sama
dalam
arti
yang biasanya
berkemampuan rendah relatif bisa menyamakan dengan temantemannya. b) Keberhasilan tersebut selain didapat dari efektifnya kerja kelompok juga didorong oleh pemberian motivasi dan bimbingan.
f. Hasil angket minat belajar siswa Akhir proses pembelajaran siklus III dibagikan kepada siswa. Angket minat belajar siswa. Hasil angket tersebut adalah :
73
Tabel 13 Hasil angket minat belajar siswa terhadap proses pembelajaran membaca Al Qur‟an sesuai dengan Ilmu Tajwid bagi siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Skor Untuk Nomor Aspek
No Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
28
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
29
5
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
28
6
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
29
7
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
29
8
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
9
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
29
10
3
3
3
3
3
3
3
3
3
11
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
28
12
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
29
13
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
28
14
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
29
15
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
29
16
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
17
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
29
18
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
19
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
28
20
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
29
Jumlah
20
58
53
60
59
58
57
60
59
57
581
Rata-Rata
3
2,9
2,65
3
2,95
2,9
2,85
3
2,95
2,85
29,05
Tabel 13
: Hasil angket minat siswa akhir pembelajaran siklus III
Sumber
: Data Primer
74
Jml
30
Berdasarkan tabel 13 tentang angket minat belajar siswa pada akhir pembelajaran siklus III diketahui bahwa : 1. Skor Keaktifan siswa diperoleh 29,05. 2. Skor maksimal angket minat belajar siswa untuk pedoman pengkategorian adalah 40 yaitu 10 item x 4 (skor maksimal setiap item) = 40. 3. Pengkategorian minat siswa adalah : a. Minat amat baik (A) jika jumlah skor 34 – 40. b. Minat siswa baik (B) jika jumlah skor 28 – 33. c. Minat siswa cukup/sedang (C) jika jumlah skor 22 – 27. d. Minat siswa kurang baik (D) jika jumlah skor 1 – 21. 4. Berdasarkan pedoman pengkategorian minat diatas maka skor minat belajar siswa sesudah pelaksanaan tindakan dapat dikategorikan B atau baik. 5. Persentase minat siswa adalah 39,05/40 x 100 % = 72,62%.
75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Minat, Keaktifan dan Kemampuan Siswa sebelum Pelaksanaan Tindakan. Telah disampaikan pada latar belakang masalah bahwa kemampuan membaca Al Qur’an bagi siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang belum mencapai batas nilai KKM bermula dari rendahnya minat belajar siswa. Rendah minat belajar menyebabkan siswa tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Kemampuan guru membelajarkan siswa membaca Al Qur’an sesuai dengan Ilmu Tajwid Guru mampu membelajarkan siswa membaca Al Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid secara maksimal. Hasil observasi dalam tiga siklus pembelajaran menghasilkan 92 untuk siklus I, 94 untuk siklus II dan 94 untuk siklus III. Rata-rata ketiga siklus adalah 93,3. Dengan skor ini dapat dikategorikan kemampuan guru dalam pembelajaran membaca Al Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid amat baik. Skor tersebut dapat pula diartikan bahwa kemampuan guru dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid sebesar 93,3%.
76
2. Minat Belajar Siswa Peningkatan minat belajar siswa yang ditunjukkan ketika mengikuti proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan dengan minat belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran siklus I, II, III ditunjukkan oleh tabel perbandingan minat belajar sebagai berikut : Tabel 14 Perbandingan Minat Belajar Sebelum Pelaksanaan Tindakan dengan Minat Belajar Setelah Pelaksanaan Tindakan No
Skor Diperoleh Sebelum Sesudah Tindakan Tindakan
Nama
1
Arif P.I
24
30
2
A. Chairurrohim
22
28
3
Ajeng A
23
30
4
Faridatul Kh
24
29
5
Iin Nasikhah
23
28
6
Khoirul TWS
23
29
7
M. Abdurrahman
24
9
8
Nurdianti A
25
30
9
Sarah N
22
29
10
Wahyu H
24
30
11
Alfin C
23
28
12
Desi P.S
24
29
13
L. Nasiroh
23
28
14
L. Nasifah
23
29
15
Maulana MS
24
29
16
Sri Utami N
25
30
17
Siti Ngaisah
22
29
77
18
Septian H
24
30
19
Riyadus S
23
28
20
Wisnu T
24
29
Jumlah Skor Minat
469
581
Skor rata-rata
23,45
29,05
Tabel 14
: Perbandingan Minat Belajar Sebelum Pelaksanaan Tindakan dengan Minat Belajar Setelah Pelaksanaan Tindakan
Sumber
: Data primer
Berdasarkan tabel 14 tantang perbandingan minat belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan dengan minat belajar setelah pelaksanaan tindakan dapat diketahui bahwa : a. Minat belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan 23,45. b. Minat belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan 29,05% c. Kategori minat belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan adalah sedang atau C. d. Kategori minat belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan adalah baik atau B. e. Kenaikan skor minat belajar antara sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan adalah 5,6 poin atau 23,45%. f. Data diatas memberikan bukti bahwa pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, II, dan III mampu meningkatkan minat belajar siswa 23,45%. g. Bredasarkan bukti peningkatan minat belajar tersebut maka dapat dinyatakan bahwa pernyataan hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa
78
peningkatan membaca Al Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid dapat meningkatkan minat belajar kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang pada proses pembelajaran membaca Al Qur’an dapat diterima. 3. Partisipasi Siswa (Keaktifan Siswa dalam PBM) Situasi pembelajaran setiap siklus siswa menunjukkan keaktifan yang baik, meskipun sesekali siswa yang berbicara sendiri menggoda teman dan lain sebagainya namun tetap dalam konteks pembelajaran yang interaktif, sebab tidak akan mungkin terjadi sebuah proses pembelajaran yang sempurna tanpa cacat sedikitpun dari semua komponen pembelajaran. Peningkatan keaktifan sisaw sejak proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan dengan keaktifan dalam proses pembelajaran tindakan siklus I, II dan III adalah : Tabel 15 Perbandingan Keaktifan Siswa Dalam Mengikuti Proses Pembelajaran Membaca Al Qur’an Sebelum dan Setelah Pelaksanaan Tindakan No
Nama
Skor Keaktifan Siklus Pra I II
III
1
Arif P.I
23
36
38
39
2
A. Chairurrohim
21
36
38
32
3
Ajeng A
24
33
35
39
4
Faridatul Kh
23
33
36
39
5
Iin Nasikhah
1
31
34
38
6
Khoirul TWS
22
34
37
36
7
M. Abdurrahman
22
32
37
39
8
Nurdianti A
23
35
33
38
79
9
Sarah N
22
31
35
39
10
Wahyu H
23
32
35
36
11
Alfin C
21
33
36
37
12
Desi P.S
23
32
35
34
13
L. Nasiroh
21
33
35
39
14
L. Nasifah
24
32
34
39
15
Maulana MS
22
33
35
36
16
Sri Utami N
23
33
36
39
17
Siti Ngaisah
22
32
35
38
18
Septian H
23
369
39
35
19
Riyadus S
21
34
36
34
20
Wisnu T
23
30
32
34
Jumlah Skor Keaktifan
447
661
711
740
Skor rata-rata
22,35
33.05
35.55
37
Tabel 15
: Perbandingan Keaktifan Siswa Dalam Mengikuti Proses Pembelajaran Membaca Al Qur’an sebelum dan setelah Pelaksanaan Tindakan
Sumber
: Data primer
Berdasarkan tabel 15 tentang Perbandingan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Membaca Al Qur’an sebelum dan setelah pelaksanaan tindakan dapat diketahui bahwa : a. Skor keaktiafan 22,35 adalah perolehan skor keaktifan sebelum pelaksanaan tindakan, skor keaktifan 33,05 adalah perolehan skor keaktifan proses pembelajaran siklus I, 35,55 adalah perolehan skor
80
keaktifan proses pembelajaran siklus II, 37 adalah perolehan skor keaktifan proses pembelajaran siklus III. b. Kenaikan demi kenaikan skor keaktifan dapat dianalisa sebagai berikut : 1) Skor siklus I mampu meningkatkan skor keaktifan sebelum pelaksanaan tindakan dari 22,35 menjadi 33,05. Dengan demikian pada proses pembelajaran siklus I ada kenaikan skor keaktifan sebesar 10,7 poin atau 48%. 2) Siklus II mampu meningkatkan skor keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus I dari 33,05 menjadi 35,55 dengan demikian terdapat kenaikan sebesar 2,5 poin dari siklus I atau 7,60%. Kenaikan dari skor keaktifan sebelum pelaksanan tindakan adalah 13,2 poin atau 59,1%. 3) Siklus III mampu meningkatkan skor keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus II dari 35,55 menjadi 37 yang berarti peningkatan sebesar 1,45 poin atau 4,1% Kenaikan dari siklus 1 adalah 3,95 poin atau 17,7% dan kenaikan dari proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan adalah 14,2 poin atau 63,41%. 4) Data diatas menunjukkan bahwa setelah siswa mengikuti proses pembelajaran siklus I, II dan III keaktifannya meningkat 63,41% dari keaktifan belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan. 5) Bukti peningkatan diatas membenarkan hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa melalui kaidah ilmu tajwid dapat meningkatkan
81
belajar siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang pada proses pembelajaran membaca Al Qur’an. 4. Kemampuan siswa dalam membaca Al Qur’an Kemampuan siswa dalam membaca Al Quran hanya mengalami peningkatan sejak siklus I hingga siklus III. Pernyataan ini didukung oleh tabel perbandingan nilai kemampuan membaca Al Qur’an yang dilakukan setiap akhir pembelajaran sebagai berikut : Tabel 16 Perbandingan Nilai Kemampuan Membaca Al Qur’an Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Tindakan No
Nama
Sblm
Nilai pada Siklus I II
III
1
Arif P.I
6
6
7
8
2
A. Chairurrohim
5
6
6
7
3
Ajeng A
7
7
8
8
4
Faridatul Kh
6
6
7
7
5
Iin Nasikhah
7
7
7
8
6
Khoirul TWS
5
6
7
7
7
M. Abdurrahman
7
7
7
8
8
Nurdianti A
6
7
7
8
9
Sarah N
7
7
8
8
10
Wahyu H
6
6
7
7
11
Alfin C
6
7
7
8
12
Desi P.S
5
6
7
7
13
L. Nasiroh
6
7
7
7
14
L. Nasifah
7
7
8
8
15
Maulana MS
6
6
7
7
82
16
Sri Utami N
7
7
8
8
17
Siti Ngaisah
6
7
7
8
18
Septian H
6
6
7
7
19
Riyadus S
6
6
7
7
20
Wisnu T
6
6
6
7
Jumlah Skor Keaktifan
123
130
142
150
Skor rata-rata
6,15
6,50
7,1
7,5
Tabel 15
: Perbandingan Nilai Kemampuan Membaca Al Qur’an Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Tindakan
Sumber
: Data primer
Berdasarkan tabel 16 tentang perbandingan nilai kemampuan membaca Al Qur’an sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan dapat diketahui bahwa : a. Dalam pencapaian nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM = 65) terdapat 5 siswa atau 25% pada penilaian sebelum pelaksanaan tindakan meningkat menjadi 10 siswa atau 50% pada penilaian siklus I, meningkat menjadi 18 siswa atau 90%. Pada penilaian siklus II dan meningkat menjadi 20 siswa atau 100% pada penilaian siklus III. b. Dalam hal pencapaian nilai rata-rata adalah sebagai berikut : 1) Nilai rata-rata penilaian kemampuan membaca Al Qur’an sebelum pelaksanaan tindakan 6,15. 2) Nilai rata-rata penilaian kemampuan membaca Al Qur’an siklus I adalah 6,50 yang berarti terdapat peningkatan sebesar 0,35 poin atau meningkat 5,8% dari penilaian sebelum pelaksanaan tindakan.
83
3) Nilai rata-rata penilaian kemampuan membaca Al Qur’an siklus II adalah 7,1. Nilai rata-rata ini berarti memperbaiki nilai rata-rata siklus I sebesar 0,6 poin atau 93% dan meningkat dari penilaian sebelum pelaksanan tindakan 0,95 poin atau 15,5 %. 4) Nilai rata-rata penilaian kemampuan membaca Al Qur’an siklus III adalah 7,5. Nilai rata-rata ini memperbaiki perolehan nilai rata-rata penilaian siklus II, siklus I dan secara otomatis memperbaiki pula pencapaian nilai rata-rata sebelum pelaksanaan tindakan kenaikan dari siklus II sebesar 0,4 poin atau 5,7 & kenaikan dari siklus I sebesar 1 poin atau 15,5% dan kenaikan dari penilaian sebelum pelaksanaan tindakan adalah 1,35 poin atau 22%. 5) Data-data tersebut diatas merupakan bukti dari pernyataan hipotesis yang menyatakan bahwa dengan ilmu tasjwid dapat meningkatkan kemampuan membaca Al Qur’an bagi siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang pada proses pembelajaran membaca Al Qur’an, dengan demikian dapat diterima.
84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian berjudul “Peningkatan Kemampuan Membaca Al Qur’an Sesuai Dengan Ilmu Tajwid Bagi Siswa Kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang adalah : 1. Dengan ilm tajwid mampu meningkatkan minat belajar siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an. Kesimpulan didukung bukti bahwa minat belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan adalah 23,45. Minat belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan adalah 29,05. Kategori minat belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan adalah sedang atau C. Kategori minat belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan adalah baik atau B. Kenaikan skor minat belajar antara sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan adalah 5,60 poin atau 23,90%. 2. Dengan ilmu tajwid mampu meningkatkan keaktifan siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an. Kesimpulan didukung bukti hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran bahwa proses pembelajaran siklus III mampu meningkatkan skor keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus II dari 35,55 menjadi 3, berarti ada peningkatan sebesar 1,45 poin atau 4,10%. Kenaikan dari siklus I adalah 3,95 poin atau 17,7% dan kenaikan dari proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan 85
adalah 14,2 poin atau 63,41%. Data tersebut menunjukkan bahwa sertelah siswa mengikuti proses pembelajaran siklus I, II dan III keaktifannya meningkat 63,41% dari keaktifan belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan. 3. Dengan ilmu tajwid mampu meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dalam proses pembelajran membaca Al Qur;an. Kesimpulan didukung oleh hasil penilaian berdasarkan analisa hasil evaluasi dalam hal ini pencapaian nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) terdapat 5 siswa atau 25% pada penilaian sebelum pelaksanan tindakan meningkat menjadi 10 siswa atau 50% pada penilaian siklus I meningkat menjadi 18 siswa atau 90% pada penilaian siklus II dan meningkat menjadi 20 siswa atau 100% pada penilaian siklus III. Dalam hal pencapaian nilai rata-rata menunjukkan kemampuan membaca Al Qur’an sebelum pelaksanaan tindakan 6,15. Nilai rata-rata penilaian kemampuan membaca Al Qur’an siklus I adalah 6,50 yang berarti terdapat peningkatan sebesar 0,35 poin atau meningkat 5,8% dari penilaian sebelum pelaksanaan tindakan. Nilai rata-rata penilaian kemampuan membaca Al Qur’an siklus II adalah 7,1. Nilai rata-rata ini berarti memperbaiki nilai ratarata siklus I 0,6 poin atau 9,3% dan meningkat penilaian sebelum pelaksanaan tindakan 0,95 poin atau 15,5%. Nilai rata-rata penilaian kemampuan membaca Al Qur’an siklus III adalah 7,5. Nilai rata-rata ini memperbaiki perolehan ratarata penilaian siklus II, siklus I dan secara otomatis memperbaiki pula pencapaian nilai rata-rata sebelum pelaksanaan tindakan. Kenaikan dari siklus II sebesar 0,4 poin atau 5,7%, kenaikan dari siklus I sebesar 1 poin atau
86
15,5%, kanikan dari penilaian sebelum pelaksanaan tindakan adalah 1,35 poin atau 22%.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas disampaikan saran-saran sebagai berikut : 1. Kepada siswa diharapkan senantiasa meningkatkan minat belajar dan keaktifannya dalam pembelajaran membaca Al Qur’an sehingga benar-benar memiliki kemampuan dalam membaca Al Qur’an. Bahkan tidak hanya pembelajaran membaca Al Qur’an saja akan tetapi pada pembelaajaran lain. 2. Kepada sesama rekan guru MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang, mari kita tingkatkan pengabdian kita kepada kemajuan anak didik dengan memberikan pembelajaran yang bermakna. 3. Kepada pengelola MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang, mohon dukungan dan fasilitasnya untuk mengembangkan kemampuan guru-guru seluruhnya melalui penelitian tindakan kelas yang lain untuk menuju peningkatan kualitas pendidikan. 4. Kepada para Pembina pendidikan dimohon memberikan pelatihan, dorongan dan fasilitas yang diperlukan baik lewat forum kedinasan maupun lewat wadah pembinaan yang lain seperti KKG dan sejenisnya.
87
HASIL OBSERVASI TERHADAP SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MEMBACA AL QUR’AN SESUAI DENGAN ILMU TAJWID Nama
No
Jumlah Skor Siklus I II III
Keterangan
1
Arif P.I
31
32
34
2
A. Chairurrohim
30
32
33
3
Ajeng A
30
33
36
4
Faridatul Kh
32
32
36
5
Iin Nasikhah
32
32
35
6
Khoirul TWS
30
32
36
Rata-rata skor 3 siklus
7
M. Abdurrahman
33
33
34
= 98,45
8
Nurdianti A
31
33
34
9
Sarah N
31
34
35
10
Wahyu H
32
33
34
11
Alfin C
30
33
35
12
Desi P.S
32
33
33
13
L. Nasiroh
31
33
35
14
L. Nasifah
32
34
35
15
Maulana MS
33
34
34
16
Sri Utami N
30
33
36
17
Siti Ngaisah
31
33
36
18
Septian H
30
33
32
19
Riyadus S
31
33
35
20
Wisnu T
30
32
32
Jumlah Skor
622
657
690
Skor rata-rata
31,1
32,85
34,5
88
Jumlah Skor 3 Siklus = 1.969
∑𝑆𝑘𝑜𝑟 x100% 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 1.969 x100% 40 =19,22% Aktif
DAFTAR PUSTAKA
A.M Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta, Rajawali Press 2009. Adik Dwi,. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Surabaya, Fajar Mulya, 2001 Al Abror Ma’sum. Belajar Praktis Ilmu Tajwid. Jakarta, Pustaka Ainun. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Rineke Cipta, Cet Ke 13, 2006 Depag RI. Al Qur’an dan Terjemahannya. Semarang, As-Syifa Cet ke 1 1992 Fata Choirul. Cinta Al Qur’an dan Hadits untuk Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah. Solo, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2008 Humam As’ad. Cara Cepat Belajar Tajwid Praktis. Balai Litbang LPTQ Nasional Team Tadarus AMM Yogyakarta. Kencana, Wayan, Noor. Evaluasi Pendidikan. Surabaya, Usaha Nasional Cet 2 1983. Lukino Panigoro. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta, Nadia Media. Manna Khalil Al-Qattan, 1973, Mahabits fi Ulumul Qur’an http: Mansyurat Al-Ashr, Al Hadits. Muhtar, Yusuf. Pendidikan Agama Islam. Jakarta, Dirjen Bimbag Islam dan UT. Cet ke 6 1998. Munir Ahmad, Sudarsono. Ilmu Tajwid dan Seni Baca Al Qur’an. Jakarta, Rineke Cipta Cet ke 1, 1994. Munjahit. Strategi Menghafal Al Qur’an 10 Bulan Khatam. Yogyakarta, IDEA Press Cet ke 1 2007. Nurjanti, Lusi. Psikologi Anak. Jakarta, Index Cet ke 1, 2008 Purwanto Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung, Rosda Karya cet 12. 1997.
89
Semiawan. Belajar dan Pembelajaran Pra Sekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta Index, Cet 1 2008. Sukardi, Moodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta : Bumi Aksara Cetakan 1. 2003 Syadali Ahmad, Rofi, Ahmad. 1997. Ulumul Qur’an. Bandung Pustaka.
90