1
KEMITRAAN ANTARA PERUM PERHUTANI DENGAN PETANI VANILI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI : STUDI KASUS PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT DI DESA PADASARI, KECAMATAN CIMALAKA, KABUPATEN SUMEDANG
ERNA RACHMAWATI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
2
SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul : KEMITRAAN ANTARA PERUM PERHUTANI DAN PETANI VANILI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI : STUDI KASUS PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT DI DESA PADASARI, KECAMATAN CIMALAKA, KABUPATEN SUMEDANG adalah hasil karya saya sendiri dengan bimbingan komisi pembimbing, kecuali dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Tesis ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di Perguruan Tinggi lain. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, Maret 2008
Erna Rachmawati NRP. A 545010011
3
ABSTRACT ERNA RACHMAWATI. Partnership between Perum Perhutani and Vanilla Farmers in an Effort to Improve the Farmers Income : A Case Study of Community-Based Management of Forest Resources (CBFR) in the Sub-district of Padasari, District of Cimalaka, Regency of Sumedang. (Under the supervision of Isang Gonarsyah as the head of supervisory committee, and Yayah K. Wagiono as the member) In 2001, a community-based management of forest resources (CBFR) partnership between Perum Perhutani and vanilla farmers has been implemented in the Sub-district of Padasari, district of Cimalaka, Regency of Sumedang. To date, however, still not all vanilla farmers are interested to join the partnership. The objectives of this study are to analyze socio-economic factors affecting “vanilla farmers” likelihood of joining the partnership, and to analyze the benefits of CBFR partnership for both vanilla farmers and Perum Perhutani. Methods of analysis used are logit model, institutional economic and cost-benefit analysis. Results of the study shows that socio-economic factors affecting the likelihood of vanilla farmers joining CBFR partnership are age, formal education, number of productive family members, and land size (hectarage). Institutionally, the implementation of jurisdiction boundary and rules of representative are running well, but implementation of rights and duties by both parties are distorted. Overall, implementation of CBFR partnership has increased vanilla farmers income and better preserved forest environment indicated by a decrease in illegal logging. Keywords: socio-economic factors, CBFR partnership institutional economic, BC ratio.
4
RINGKASAN
ERNA RACHMAWATI. Kemitraan antara Perum Perhutani dengan Petani Vanili dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Petani : Studi Kasus Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di Desa Padasari, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang. (Isang Gonarsyah sebagai Ketua dan Yayah K. Wagiono sebagai Anggota Komisi Pembimbing)
Dalam upaya meningkatkan pendapatan petani vanili dan sekaligus mengamankan hutan dari illegal-logging, pada tahun 2001 Perum Perhutani melaksanakan kemitraan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dengan petani vanili di desa Padasari, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang. Namun hingga saat ini belum semua petani vanili di desa itu tertarik untuk bergabung dengan kemitraan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi kemungkinan petani melakukan kemitraan, mengidentifikasi aspek kelembagaan kemitraan PHBM, dan menganalisis manfaat kemitraan bagi petani mitra dan Perum Perhutani. Metode pengambilan sampel petani mitra dilakukan secara purposive yaitu pada anggota Kelompok Tani Hutan Bagja Mulya yang berjumlah 25 orang. Sementara untuk sampel petani non mitra dilakukan dengan menggunakan simple random sampling sebanyak 25 orang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis model logit, analisis kelembagaan, dan analisis manfaat kemitraan (manfaat teknis, ekonomi, dan sosial). Berdasarkan hasil estimasi model logistic regression diketahui bahwa faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi kemungkinan petani melakukan kemitraan adalah umur petani, pendidikan formal petani, jumlah anggota keluarga produktif, dan luas lahan. Variabel umur petani menunjukkan tanda negatif (-0.334) dan berpengaruh nyata pada taraf 10 persen. Ini berarti bahwa semakin tinggi (tua) umur petani vanili maka kemungkinan untuk melakukan kemitraan menjadi semakin kecil. Sementara itu, nilai odds ratio variabel umur sebesar 0.72 mengandung arti bahwa kemungkinan petani melakukan kemitraan 0.72 kali lebih besar pada petani berusia tua dibanding petani berusia muda. Variabel pendidikan formal bertanda positif (0.471) dan berpengaruh nyata pada taraf 15 persen. Artinya, semakin tinggi pendidikan formal petani maka kemungkinan untuk melakukan kemitraan menjadi semakin besar. Kondisi ini didukung oleh nilai odds ratio variabel pendidikan formal yang menunjukkan angka 1.60. Ini berarti kemungkinan petani melakukan kemitraan 1.60 kali lebih besar pada petani yang pendidikan formalnya relatif tinggi (rata-rata 11 tahun) daripada petani yang pendidikan formalnya relatif rendah (ratarata 6 tahun). Koefisien estimasi variabel jumlah anggota keluarga produktif bertanda positif (0.436) dan berpengaruh nyata pada taraf 20 persen. Artinya, semakin tinggi/banyak jumlah anggota keluarga produktif maka kemungkinan untuk melakukan kemitraan menjadi
5
semakin besar. Nilai odds ratio variabel tersebut juga menunjukkan lebih besar dari 1 (satu) yaitu 1.55 yang berarti kemungkinan petani melakukan kemitraan 1.55 kali lebih besar pada petani yang memiliki jumlah anggota keluarga produktif banyak dibanding petani yang jumlah anggota keluarga produktifnya sedikit. Variabel luas lahan memiliki koefisien estimasi bertanda negatif (-0.0008) dan berpengaruh nyata pada taraf 20 persen, yang berarti bahwa semakin luas lahan yang digunakan untuk usahatani vanili maka semakin kecil kemungkinan petani melakukan kemitraan. Sebaliknya dengan petani vanili yang luas lahannya sempit, kemungkinan melakukan kemitraan cukup besar. Selanjutnya, nilai odds ratio variabel luas lahan diketahui sebesar 1.00. Ini berarti bahwa kemungkinan petani vanili melakukan kemitraan 1 (satu) kali lebih besar pada petani vanili yang berluas lahan 0.25 Ha dibanding petani yang berluas lahan 0.30 Ha. Secara kelembagaan, penerapan batas yuridiksi dan aturan representasi yang dilakukan oleh Perum Perhutani dengan melibatkan petani mitra dan stakeholders sudah dilaksanakan dengan baik, namun penerapan hak dan kewajiban oleh masing-masing pihak terdistorsi. Manfaat teknis dan ekonomi dari kemitraan adalah tercapainya peningkatan pendapatan petani mitra. Hal ini ditunjukkan oleh produktivitas, mutu, dan harga jual vanili yang semakin meningkat. Selain itu nilai BC ratio sebesar 3.14 menunjukkan bahwa usahatani vanili petani mitra sangat menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan. Manfaat sosial kemitraan ditunjukkan dengan terjadinya pelestarian lingkungan hutan. Disisi lain, manfaat kemitraan bagi Perum Perhutani adalah terjadinya penurunan illegal logging. Direkomendasikan agar Perum Perhutani dapat lebih meningkatkan upaya-upaya sosialisasi dan pembinaan yang berkelanjutan sehingga kemitraan PHBM dapat lebih meluas dan meningkat. Penelaahan secara lebih mendalam mengenai aspek sosial budaya dari kelembagaan kemitraan PHBM perlu kiranya dilakukan.
6
@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
7
KEMITRAAN ANTARA PERUM PERHUTANI DENGAN PETANI VANILI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI : STUDI KASUS PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT DI DESA PADASARI, KECAMATAN CIMALAKA, KABUPATEN SUMEDANG
ERNA RACHMAWATI
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
8
Judul Tesis
: Kemitraan antara Perum Perhutani dan Petani Vanili dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Petani : Studi Kasus Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di Desa Padasari, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang.
Nama Mahasiswa : Erna Rachmawati Nomor pokok
: A 545010011
Program Studi
: Ilmu Ekonomi Pertanian
Menyetujui, 1. Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Isang Gonarsyah Ketua
Ir. Yayah K. Wagiono, MEc. Anggota
Mengetahui, 2. Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian
3. Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA.
Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS.
Tanggal Ujian : 19 Februari 2007
Tanggal Lulus :
9
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ciamis, Jawa Barat tanggal 18 Oktober 1969 sebagai anak keempat dari empat bersaudara dari ayah bernama H.M. Syukur Suryatman (alm) dan ibu bernama Hj. R. Nunung Nuraini. Penulis menamatkan pendidikan di SDN 18 Depok tahun 1982, SMPN 3 Depok tahun 1985, dan SMA Muhammadiyah Denpasar tahun 1988. Selanjutnya penulis diterima di Universitas Negeri Jember pada tahun yang sama dan memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi tahun 1993. Penulis menikah tahun 1994 dengan Saiful Arief dan telah dikaruniai tiga orang putraputri yang bernama Octorine Ula Belladiena, Faris Mujaddid Akbar dan M. Fathi Ulumuddin. Sejak tahun 1997, penulis bekerja sebagai staf pengajar di Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universtas Padjadjaran Bandung. Tahun 2001 penulis mendapat Beasiswa BPPS dan berkesempatan untuk melanjutkan studi Program Magister Sains pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Tesis ini tersusun berkat arahan dan bimbingan dari Komisi Pembimbing, yaitu Prof. Dr. Ir. Isang Gonarsyah, selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Ir. Yayah K. Wagiono, MEc selaku anggota Komisi Pembimbing. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tulus dan tiada terhingga. Kepada Penguji Luar Komisi yaitu Dr. Ir. Parulian Hutagaol MS, penulis juga mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan dan arahannya. Selanjutnya, kepada : (1) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (2) Pimpinan dan staf Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, khususnya Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, serta (3) Pimpinan dan staf Universitas Padjadjaran Bandung khususnya Fakultas Pertanian jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, penulis mengucapkan terima kasih atas kesempatan dan bantuan yang diberikan untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Tidak lupa juga ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada lembaga/instansi yang telah membantu memperlancar penelitian penulis dengan data-data yang diberikan, khususnya kepada Pimpinan dan staf Perum Perhutani KPH Sumedang, Kepala Desa dan Perangkat Desa Padasari, para anggota Kelompok Tani Hutan Bagja Mulya yang telah bersedia menjadi responden, terutama kepada Bapak Entis Sutisna dan keluarga yang