Sekretariat Negara Republik Indonesia
Sambutan Presiden RI pd Peresmian Rakernas V Tim Pengendalian Inflansi di Jakarta, tgl.21 Mei 2014 Rabu, 21 Mei 2014
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
PERESMIAN PEMBUKAAN RAPAT KERJA NASIONAL V
TIM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH TAHUN 2014
DI HOTEL GRAND SAHID JAYA, JAKARTA
TANGGAL 21 MEI 2014
Â
Â
Â
Â
Â
Bismillaahirrahmaanirrahiim, http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 September, 2017, 06:51
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Â
Salam sejahtera untuk kita semua.
Â
Sebelum saya menyampaikan sambutan pada acara yang sangat penting ini, saya ingin menyampaikan bahwa saya masih Presiden Republik Indonesia. Insya Allah hingga tanggal 20 Oktober mendatang, karena sudah mulai ada yang berkomentar, katanya saya menjadi pemimpin gerakan non-blok, tapi tidak golput. Ya sekarang kalau tidak berbicara pemilihan presiden katanya tidak afdol. Saya ditanya oleh banyak orang, "Pak SBY, Anda kan veteran capres dua kali, 2004, 2009, kira-kira gimana pemilihan presiden tahun 2014 ini?" Saya bilang, "Tunggu dulu, saya ingin melakukan kontemplasi, analisis kritis, macam-macam begitu, teori A, teori B", dan akhirnya dengarkan, tapi jangan bilang pers ini. Ada dua hal, yang pertama, pasti pemilihan presiden sekarang ini satu putaran. Yang kedua, meskipun kita dalam era globalisasi macam-macam teorinya, pastilah presiden yang akan datang orang Indonesia. Ya itulah yang bisa saya jawab, selebihnya hanya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa yang mengetahuinya.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 September, 2017, 06:51
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Baik Saudara-saudara, para Menteri, Gubernur Bank Indonesia, para Gubernur, para Bupati, para Walikota, dan Bapak-Ibu, Hadirin sekalian yang saya cintai dan saya banggakan.
Â
Alhamdulillaah, hari ini kita dapat hadir di tempat ini untuk menyatukan tekad dan upaya kita untuk mengendalikan inflasi. Dan, sebelumnya saya mengucapkan selamat dan penghargaan kepada para pemimpin daerah yang mendapatkan penghargaan dari negara. Dan, sekaligus saya mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin daerah, gubernur, bupati, walikota, termasuk eselon pusat, jajaran pemerintah atas kerja kerasnya untuk bersama-sama mengelola dan mengendalikan inflasi.
Â
Saudara-saudara,
Â
Saya tidak ingin menyampaikan pidato yang terlalu berat. Saya hanya ingin mengajak, mari kita sungguh memahami mengapa pengendalian atau pengelolaan inflasi ini penting. Inflasi itu adalah musuh ekonomi. Inflasi dalam arti harga yang terus naik, apalagi naiknya tajam, dan juga terus berfluktuasi. Harga yang naik dan naiknya tinggi, serta tidak stabil, itulah yang menjadi musuh ekonomi, musuh rakyat. Betapa tidak, kita bersusah payah untuk meningkatkan penghasilan rakyat, daya beli rakyat, gaji pegawai, upah buruh, dan lain-lain. Nah, kalau harganya juga terus melambung, tentu kenaikan penghasilan itu tidak ada artinya.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 September, 2017, 06:51
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Dulu sekali, bahkan ada yang mengatakan, baru saja presiden dalam penyampaian RAPBN dan Nota Keuangan mengatakan, gaji pegawai akan ditingkatkan, katanya harga-harga di luar sudah naik, tentu tidak bagus. Harga yang tidak stabil itu juga sulit bagi kalangan bisnis, kalangan dunia usaha, perusahaan-perusahaan untuk menyiapkan rencana bisnisnya. Karena sulit kalau harganya tidak menentu, melonjak-lonjak. Oleh karena itulah, stabilitas harga itu salah satu komponen penting dalam makro ekonomi. Kalau bicara makro ekonomi ada tiga yang sangat penting, yaitu pertumbuhan. Negara mana pun, bangsa mana pun, ekonominya diharapkan terus tumbuh. Kalau ekonomi tidak tumbuh, lapangan pekerjaan tidak tercipta. Begitu hukum Okun dalam teori ekonomi. Harus tumbuh.
Â
Yang kedua, makro ekonomi juga berkaitan dengan penciptaan lapangan pekerjaan, atau dalam arti yang lain pengangguran. Makin banyak lapangan pekerjaan tercipta, makro ekonominya makin baik, dan makin kuat, karena pengangguran berkurang. Secara internasional, tahun, mulai tahun 80 pengangguran dikatakan dalam batas toleransi. Artinya, ekonomi itu baik kalau tidak lebih dalam 6%.
Â
Yang ketiga, yang sedang kita bahas sekarang ini yaitu stabilitas harga. Kalau harga stabil, inflasi terkendali, maka bersama-sama dengan pertumbuhan dan lapangan kerja, makro ekonomi sebuah negara baik. Orang sering berkata makronya baik, tapi mikronya jelek. Tunggu dulu, jangan latah. Makro itu hakikat dari mikro. Mikro itu apa? Ya ekonomi rumah tangga, ekonomi perusahaan, ekonomi industri, ekonomi di daerah-daerah. Kalau mikronya di banyak tempat baik, makronya juga baik. Kalau mikro di sana-sini tidak baik, banyak yang lebih tidak baik dibandingkan yang baik, makronya juga tidak baik. Jadi jangan mendikotomikan secara tidak tepat. Bedakan antara mikro ekonomi dengan sektor riil. Ada sektor moneter, ada sektor ril. http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 September, 2017, 06:51
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Saudara-saudara,
Â
Jadi, kalau kita ingat bahwa pilar perekonomian sebuah negara lebih tepat dalam konteks makro ekonomi, adalah pertumbuhan, lapangan kerja, dan stabilitas harga atau inflasi yang terkendali, maka segala upaya kita di seluruh Indonesia haruslah memastikan negara ini apa pun kondisinya, dunia bergejolak seperti apa pun, haruslah ekonominya tetap tumbuh, lapangan pekerjaan tetap tercipta, dan harga tetap stabil.
Â
Saudara-saudara,
Â
Nah, sekarang mengapa ada inflasi? Mengapa harga sering meloncat-loncat, menaik, meroket, dan tidak stabil? Begini, yang paling dasar sebetulnya inflasi ini fenomena yang kerap atau wajar terjadi dalam sebuah perekonomian. Misalnya, kebutuhan masyarakat untuk beras meningkat tajam, demand namanya, sedangkan dipasokan tipis, penawarannya terbatas, distribusinya ada masalah, supply dan distribusi, harga pasti naik. Inilah yang http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 September, 2017, 06:51
Sekretariat Negara Republik Indonesia
disebut dengan demand pull inflation, memerlukan lebih banyak, rakyat kita kok kurang, di pasar kurang, stok kurang, dunia juga katanya sedang susut cadangannya, pasti harga menaik, harga meningkat.
Â
Nah yang kedua, lihat perusahaan-perusahaan bisnis industri, kalau upah karyawan meningkat secara tajam di mana-mana, material untuk menghasilkan barang dan jasa makin mahal harganya, maka yang dijual nanti kepada rakyat, apakah barang dan jasa juga naik harganya, karena faktor dari dalam tadi, itulah yang disebut dengan cost push inflation. Jadi kalau kita sudah tahu sebab-sebabnya, mari kita kelola perekonomian kita, waspada jangan lalai, peduli untuk memastikan kedua sebab itu tidak terjadi. Itu teori yang paling gampang, yang paling sederhana, dan itu terjadi di negara mana pun termasuk di Indonesia.
Â
Tetapi juga ada, mengapa kadang-kadang harga ini tidak benar? Katanya yang mengagungkan teori pasar, sudahlah pemerintah nggak usah ikut-ikutan, serahkan pada mekanisme pasar, pasar akan mengatur dengan baik. Percayakan kepada the impossible hand, tangan-tangan yang tidak kentara, begitu katanya. Saya tidak setuju, saya kira Saudara juga tidak setuju. Mengapa pasar itu sering tidak sempurna, sering gagal, sering tidak baik? Ada saja, misalnya ada distorsi, ada juga spekulasi, ada juga belum-belum sudah menganggap harganya tinggi, karena pasar itu bukan seperti pasar yang fisik, mall, pasar tradisional, Hiper Market, tapi ada juga pasar elektronik, mainnya elektronik saja, mainnya paper, di Tokyo, di London, di New York, di Jakarta, di mana-mana memainkan pasar, menetapkan harga, bukan sekedar supply and demand tadi, tetapi juga permainan para spekulator, apa namanya electronic trading, dan sebagainya yang sering terjadi distorsi.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 September, 2017, 06:51
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Setiap ada pertemuan G-20, saya mewakili rakyat Indonesia selalu mengingatkan para pemimpin dunia, negara-negara yang maju-maju itu, hati-hati, pasar sering tidak benar, banyak distorsi, banyak penyimpangan, banyak negara yang menderita termasuk rakyat kami, rakyat Indonesia. Karena pasar perilakunya seperti itu, ditambah tadi ada inflasi karena kebutuhan yang meningkat, demand pull inflation, inflasi karena karyawan, buruh semua upahnya naik dengan tajam ditambah dengan bahan atau material juga naik, cost push inflation. Maka kesimpulannya, kita, pemerintah tidak boleh lepas tangan, tidak boleh menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar. Itulah ekonomi yang kita pilih. Ekonomi itu ada ujungnya, kapitalisme, apalagi kapitalisme yang fundamentalis, ada neo liberalisem, neo liberalisme, dan sebagainya.
Â
Tapi, di sini ada ekonomi komando yang diatur system yang ketat, dua-duanya tidak baik menurut saya. Indonesia sekarang memilih jalan tengah, mix economy. Jalan ketiga, the third way. Pasar agar ekonomi efisien memang diperlukan, tetapi karena pasar suka ngaco, suka keliru, suka maunya sendiri, diperlukan kontrol, diperlukan peran pemerintah secara tepat, tidak lebih tidak kurang. Itulah yang disebut dengan appropriate, appropriate government roles. Dan, dengan cerita itu semua, maka singkatnya, apa peran yang harus kita lakukan. Dan saya senang, karena tim pengendali inflasi daerah bekerja sama dengan pusat, tentunya melibatkan Bank Indonesia, melibatkan jajaran pemerintah, telah bekerja dan makin peduli. Ini penting, sebab kalau tidak peduli, lepas tangan, nanti kaget-kaget kita, nggak ada apa-apa, kok tiba-tiba melonjak. Ada yang menimbun, ada yang berspekulasi, macam-macam. Oleh karena itulah, kita jangan apatis, mari kita berbuat.
Â
Nah, saya juga pengalaman sedikit, ini saya ceritakan. Ketika bahan bakar naik tahun 2005, 2008, dan 2013 kemarin. Sudah kita hitung, misalkan pabrik A, perusahaan B, industri C, itu berapa sih menggunakan bahan bakar dalam memproduksi barang dan jasanya? Kalau BBM naik 20% misalnya, itu berapa persen dari komponen harga yang dijual, kecil ternyata, kecil. Mestinya kalau harganya naik juga tidak tinggi, tapi apa yang terjadi, naiknya kalau dibiarkan meroket, tidak boleh. Dia menumpuk kekayaan, mendapatkan profit yang tinggi, karena menggunakan kesempatan seperti itu yang melukai kepentingan rakyat banyak, itu terjadi. Tolong dikontrol daerah yang lebih dekat dengan produsen dan konsumen bisa ikut mengontrol, jangan sampai mestinya naiknya hanya 5%, tiba-tiba 30%. Demikian juga angkutan, ketika ditanya, "Kenapa BBM kan hanya naik 20%, kok kenapa ongkos Anda naik 50%? "Itu sekaligus Pak untuk beli ban, beli, beli onderdil lain". Itu yang terjadi. Kita tidak boleh lepas pada pasar. http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 September, 2017, 06:51
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Pernah juga BBM kita turunkan. Pernah dengar, tahun 2008 kita turunkan 3X, mestinya harganya turun, tidak mau turun. Jadi pada saat naik sedikit, harganya begini. Pada saat diturunkan malah 3X nggak mau turun, akhirnya BUMN kita perintahkan, saya perintahkan turunkan harganya. Beri contoh agar rakyat mendapatkan pelayanan yang baik. Ini serba-serbi dunia bisnis, serba-serbi mekanisme pasar. Oleh karena itu, kita jangan apatis, mari kita ikut mengelolanya.
Â
Dengan tambahan penjelasan itu, maka akhirnya saya berharap tim pengelola inflasi pusat dan daerah agar memahami mengapa inflasi terjadi, yang saya sampaikan tadi, ada karena kebutuhan yang meroket ataupun dari dalam bahan-bahan atau materialnya meningkat dan upah karyawannya juga begitu, tolong bisa ikut mengendalikan, supaya tidak menjadi-jadi.
Â
Yang kedua, pasar semua tahu, kontrollah, pasar jangan dibiarkan jalan sendiri, rusak ekonomi, rusak Indonesia, rusak dunia. Saya mengerti ekonomi, dan oleh karena itu, saya tidak percaya kepada pasar bisa mengatur segalanya. Diperlukan kita, pemerintah yang peduli dan mengatur dengan baik.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 September, 2017, 06:51
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Dan yang ketiga, adalah kebijakan dan regulasi kita harus hati-hati, termasuk daerah. Sudah tahu, baru saja pemerintah menaikkan harga BBM karena terpaksa, harga-harga ada yang naik, Bapak-Ibu sebagai pemimpin tambah lagi menaikkan biaya tol, menaikkan lagi tarif dasar listrik, menaikkan lagi apa, pajak yang ada di daerah atau di pusat. Itu tidak paham., Kita sedang mengelola sesuatu yang memukul perekonomian kita, ditambah lagi. Mbok nanti, sudah baik, sudah stabil, pendapatan rakyat sudah mulai meningkat dan menggeliat, baru dikeluarkan policy-policy itu.
Â
Itulah Saudara-saudara, singkatnya apa yang kita lakukan ini, dan saya berharap marilah terus kita jalankan, karena, sekali lagi, kita ingin stabilitas harga di Indonesia terjadi. Dan dengan demikian, bersama pertumbuhan dan pengurangan pengangguran, ekonomi kita akan makin kuat. Saya yakin kalau kultur seperti ini dihidupkan, tanggung jawab bersama ini kita ambil, upaya yang serius kita jalankan, ekonomi kita akan bertambah kuat.
Â
Dengan pesan, harapan, dan ajakan itu, maka dengan terlebih dahulu memohon rido Allah SWT dan dengan mengucapkan Bismillaahirrahmaanirrahiim, Rakornas atau Rakernas ini? Rakornas Tim Pengendali Inflasi Daerah, dengan resmi saya nyatakan dibuka.
Â
Terima kasih.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 September, 2017, 06:51
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 September, 2017, 06:51