Sekretariat Negara Republik Indonesia
Sambutan Presiden RI Pd Rapat KKIP, tgl 12 Maret 2014, di Mako Armatim TNI-AL, Surabaya Rabu, 12 Maret 2014
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
RAPAT KOMITE KEBIJAKAN INDUSTRI PERTAHANAN (KKIP)
DI MAKO ARMATIM TNI-AL SURABAYA
TANGGAL 12 MARET 2014
Â
Â
Bismillahirrahmanirrahim.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 January, 2017, 07:56
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Â
Salam sejahtera untuk kita semua,
Â
Saudara-saudara Peserta Sidang Komite Kebijakan Industri Pertahanan yang saya cintai.
Â
Alhamdulillah, hari ini kita dapat menyelenggarakan pertemuan penting Komite Kebijakan Industri Pertahanan dengan tujuan agar kita bisa merencanakan, mengembangkan kebijakan, dan kemudian disertai dengan implementasi kebijakan itu untuk kepentingan industri pertahanan kita secara khusus, dan untuk kepentingan pertahanan kita secara umum.
Nanti, Menteri Pertahanan akan melaporkan dan mempresentasikan apa yang sedang dan akan dilakukan oleh Komite. Sekali lagi dalam rangka mengembangkan industri pertahanan kita, industri strategis kita.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 January, 2017, 07:56
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Saudara mengetahui bahwa setiap negara memerlukan kekuatan pertahanan yang cukup. Demikian juga negara kita. Saya tidak percaya, dan saya kurang setuju jika ada yang mengatakan dunia masa kini tidak lagi diperlukan kekuatan pertahanan karena, katanya dunia akan lebih damai, demokrasi akan hadir di mana-mana, setiap konflik dapat diselesaikan secara damai, I do not believ it.
Meskipun tidak lagi kita menganut geopolitik pasca Perang Dunia kedua, tidak lagi kita hidup dalam suasana perang dingin, dan tidak lagi kita berada dalam, yang disebut talent of power games tetapi bagaimanapun sebagai negara yang berdaulat kita memerlukan kekuatan pertahanan yang tangguh.
Sebagaimana yang kita saksikan hari ini, kita melihat hasil modernisasi dan pembangunan kekuatan matra laut. Beberapa saat yang lalu kita juga menyaksikan hal yang sama di jajaran Angkatan Udara, dan insya Allah dalam waktu dekat kita juga akan melihat langsung apa yang dilakukan oleh TNI Angkatan Darat. Semua itu diperlukan.
Saya telah menyampaikan di berbagai kesempatan bahwa, sudah agak lama kita tidak meningkatkan kemampuan alutsista, serta melakukan modernisasi kekuatan pertahanan kita. Karena, antara lain lima belas tahun yang lalu Indonesia mengalami krisis, sebelumnya pun kita juga tidak cukup melakukan langkah-langkah modernisasi itu karena krisis ekonomi yang dalam. Kita tidak memiliki resources sumber financial untuk melakukan modernisasi dan pembangunan kekuatan.
Kalau harus bicara prioritas pembangunan Indonesia pascakrisis maka, modernisasi alutsista TNI tentulah tidak memiliki prioritas yang tinggi. Alhamdulillah http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 January, 2017, 07:56
Sekretariat Negara Republik Indonesia
justru pada saat ekonomi global mengalami gejolak dan krisis, ekonomi kita tumbuh positif bahkan tergolong tinggi di antara negara-negara G.20, dan akhirnya dengan izin Allah SWT kita bisa melakukan modernisasi kekuatan dan peningkatan serta penambahan alutsista, baik untuk matra darat, laut, dan udara bahkan juga sekaligus pembangunan kekuatan dan peningkatan profesionalitas jajaran kepolisian kita.
Saudara-saudara,
Perang adalah jalan terakhir yang kita tempuh untuk menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan NKRI. Perang adalah kelanjutan dari politik dengan cara yang lain. Kalau kita ingin damai kita harus siap berperang, begitulah doktrin yang harus kita anut. Demikian juga falsafah yang harus kita implementasikan dalam kebijakan nasional kita.
Bahkan, karena tahun ini adalah tahun terakhir masa bhakti saya memimpin negara dan menjalankan pemerintahan, saya berharap presiden mendatang dan pemerintahan yang akan dipimpinnya meneruskan apa yang kita lakukan ini, karena apa yang kita rencanakan sebagian dari alutsista itu baru akan memasuki jajaran TNI kita pada tahun 2015, 2016, 2017 bahkan 2018. Tetapi saya juga berharap, dengan kekuatan yang tangguh, yang negara-negara lain mulai menengok kembali Indonesia, yang dulunya agak memandang rendah atau melecehkan, janganlah membuat kita menjadi bangsa yang trigger happy, mudah dan senang melakukan peperangan. Peperangan itu harganya amat mahal. Oleh karena itu, sebaik mungkin kita cegah dan kita pilih solusi politik dan diplomasi kalau memang ada ancaman terhadap negara kita. Itu yang secara pribadi saya harapkan untuk pengganti saya nanti dan presiden-presiden mendatang.
Saudara-saudara,
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 January, 2017, 07:56
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Itu adalah konteks strategis masa kini dan masa depan, mengingat dunia akan terus berubah, geopolitik juga makin bergeser dan sumber konflik berangkali dulu di mandala Eropa ketika perang dingin berkecamuk tetapi sekarang wilayah Asia Timur juga menjadi flash point yang setiap saat bisa muncul perang terbuka.
Kepentingan kita bukan hanya kepentingan menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah tapi juga kepentingan ekonomi untuk memastikan Indonesia akan tumbuh menjadi negara yang sejatera, negara yang adil dan makmur. Dalam konteks itulah maka modernisasi alutsista menjadi penting dan relevan dan kemudian peran industri strategis, industri pertahanan juga makin mengemuka.
Saya pernah bercerita, ketika kita mendapatkan sanksi dan embargo yang dimulai pada tahun 1992, dan baru dicabut oleh dunia pada tahun 2005 kita merasa tidak mudahnya meningkatkan kekuatan pertahanan kita bahkan untuk membeli suku cadang, bahkan untuk latihan-latihan dengan negara-negara sahabat, bahkan ketika Indonesia mengalami musibah tsunami kita tidak siap, karena embargo dan sanksi. Oleh karena itulah, prioritas dan agenda pertama saya setelah menjadi Presiden adalah menghilangkan embargo, dan sanksi itu serta melunasi hutang IMF yang jumlahnya Rp.69 triliun. Alhamdulillah, sejarah telah mencatat bahwa kedua tujuan itu dapat kita capai.
Kita juga tahu, karena krisis tahun 1998 industri-industri strategis kita, industri-industri pertahanan kita juga menghadapi permasalahan dan tantangan yang tidak mudah untuk mengatasinya. Tapi setapak demi setapak secara bertahap sejalan dengan peningkatan perekonomian kita maka kita bisa tata kembali, bisa bangun kembali, dan bisa terus kita kembangkan.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 January, 2017, 07:56
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Saya ingin mulai sekarang dan ke depan industri strategis, industri pertahanan baik yang itu milik negara, maupun milik swasta benar-benar menjadi tuan rumah di negerinya sendiri, dan bisa berkontribusi secara nyata untuk pembangunan kekuatan pertahanan kita utamanya untuk alutsista, perlengkapan, dan peralatan militer.
Insya Allah anggaran pertahanan akan makin besar karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara juga makin besar, karena ekonomi kita insya Allah akan tetap tumbuh tinggi. Setelah kita alokasikan anggaran untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain, tentu ada porsi yang lebih besar untuk dialokasikan bagi pembangunan kekuatan pertahanan dan alutsista kita. Pesan saya adalah semua itu harus berangkat dari kebijakan yang benar, perencanaan yang tepat, alokasi anggaran yang tepat pula.
Para jenderal, laksamana, marsekal di seluruh dunia mengetahui bahwa untuk menata strategi militer itu bukan hanya soal kemampuan tentaranya tapi adalah kemampuan ekonominya. Oleh karena itulah, mari kita pastikan ekonomi kita makin kuat dengan demikian kita bisa membangun kekuatan pertahanan yang juga makin kuat.
Industri strategis dan industri pertahanan kita makin ke depan harus makin kompetitif, makin berkualitas, dan tidak boleh kalah dengan industri dari negara sahabat. Volumenya bisa dinaikkan sound system-nya? Jadi tidak boleh kalah dengan industri pertahanan negara mana pun. Bahkan doktrin kita, policy saya sejak tahun 2005 kalau alutsista, perlengkapan, dan peralatan militer itu bisa kita bikin sendiri, wajib hukumnya jajaran TNI dan Polri membeli produksi dalam negeri.
Kalau belum bisa kita bikin sendiri tapi bisa kita laksanakan joint production, joint research, innovation development, joint investment itu yang kita pilih. Kalau memang betuk-betul belum sampai di situ and we have to purchase, dari negara mana pun think the about http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 January, 2017, 07:56
Sekretariat Negara Republik Indonesia
transfer of technology, think about e... sekali lagi kebersamaan seperti yang kita lakukan dengan Korea misalnya, yang kita lakukan dengan negara-negara sahabat yang lain.
Jadilah industri pertahanan yang kompetitif Saudara-saudara, dan dengan demikian bisa kita gunakan untuk kita sendiri dan bahkan untuk negara lain. Saya senang tadi LPD buatan PT. PAL ternyata juga dipesan oleh Filipina. Kita punya panser buatan PT. Pindad juga dipesan oleh negara-negara lain, pesawat buatan PT. DI juga diminati oleh negara-negara sahabat. We are proud of it, kita bangga dan saya senang sebagai Presiden mendengar seperti itu.
Itulah pengantar yang ingin saya sampaikan dan bangsa ini harus bersatu. Saya kurang senang setelah kita punya policy, punya rencana, punya uang akan membeli sesuatu diganggu dengan urusan-urusan yang tidak sepatutnya. Apakah urusan politik ataupun urusan yang lain. Kalau urusan menjaga kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah we are one, merah-putih, politik jangan masuk karena urusan negara, urusan rakyat, urusan masa depan.
Itulah yang ingin saya sampaikan dan setelah ini saya akan mendengar, kita akan mendengar apa yang akan disampaikan oleh Menteri Pertahanan, dan saya ingin sebelum saya mengakhiri tugas saya tanggal 20 Oktober tahun 2014 ini insya Allah, saya akan mengambil keputusan penting bagaimana keberlanjutan pembangunan kekuatan dan kebijakan pertahanan kita, termasuk kebijakan industri pertahanan bisa dilanjutkan. Presiden baru, pemerintahan baru tentu memiliki kewenangan untuk melakukan perubahan-perubahan, tetapi saya ingin membantu beliau, membantu pemerintah yang akan datang bahwa this country punya policy, punya plan dan punya intense yang bagus untuk meningkatkan kekuatan pertahanannya.
Demikianlah pengantar saya dan saya http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 January, 2017, 07:56
Sekretariat Negara Republik Indonesia
persilakan Menteri Pertahanan untuk menyampaikan laporan dan presentasinya.
Terima kasih.
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 17 January, 2017, 07:56