Sekretariat Negara Republik Indonesia
Sambutan Presiden RI Ttg Pengembangan Penyeberangan Merak-Bakauheni..., tgl 5 Mar 2014, di Banten Rabu, 05 Maret 2014
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ATAS PAPARAN WAMENHUB TENTANG
PENGEMBANGAN PENYEBERANGAN MERAK-BAKAUHENI DAN
STASIUN KERETA API MERAK
DI KANTOR PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO),
PELABUHAN PENYEBERANGAN MERAK, PROVINSI BANTEN
TANGGAL 5 MARET 2014
Â
Terima kasih, Saudara Wakil Menteri Perhubungan atas laporan dan presentasinya.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 January, 2017, 03:20
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Coba ke slide nomor 16 tadi, ya inilah masa depan kita. Jadi, kalau kita sudah memiliki konsep Wawasan Nusantara geo-ekonomi konektivitas yang ini, barangkali sekarang ada yang belum, variable, masih ada subsidi, masih ada PSO, masih ada tangan-tangan negara, tapi someday ini akan commercially viable.
Â
Saudara tahu dari 240 juta lebih rakyat kita, 2 tahun yang lalu jumlah middle class atau consument class  itu 50 juta. Sebelum tahun 2030 berarti 15 tahun dari sekarang limit tiga kali periode, pemerintahan setelah saya nanti jumlahnya akan menjadi 135 juta. Hampir tiga kali lipat, berapa kali jumlah penduduk Malaysia, Singapura, Australia dan sebagainya.
Â
Jadi, insya Allah konektivitas akan terjadi dan konektivitas kita bagian dari konektivitas Asia Timur, the Greater East Asia, yang membentang mulai dari Jepang, Korea, Tiongkok, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru. Dan kemudian, kalau kita berbicara MP3EI ketika pembangunan kita disamaratakan ke seluruh Tanah Air semua akan menjadi centers of growth, sentra-sentra pertumbuhan. What does it mean, at least, bahwa nanti transportasi akan sangat-sangat diperlukan.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 January, 2017, 03:20
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Bicara transportasi untuk logistik, jawabannya kapal laut. Bicara transportasi untuk manusia dengan meningkatkan middle class adalah transportasi udara. Tentu transportasi intrapulau adalah kombinasi antara darat dengan udara, antara angkutan umum biasa dengan kereta api. Jadi sebenarnya kalau kita jeli dan cerdas melihat ke depan pembangunan sektor transportasi atau sektor perhubungan ini memegang peran yang sangat menentukan. Dan, saya senang karena saudara terus berinovasi, terus memikirkan bagaimana mewujudkan daksa kata-kata di Wawasan Nusantara, konektivitas serta geo-ekonomi Indonesia sebagai bagian geo-ekonomi kawasan. Itu yang pertama.
Â
Yang kedua begini. Tadi, kita bicara di ruang tunggu, kecepatan, peningkatan pengguna jasa penumpang itu jauh lebih tinggi dibandingkan kecepatan untuk membangun sarana angkutnya moda apa pun termasuk infrastruktur. Hukumnya begitu. Oleh karena itu, ya harus kita kembangkan betul public private partnership dalam mengembangkan sarana angkut dan prasarana transportasi mana yang commercially viable, ya kita undang. termasuk BUMN.
Â
Saya senang sekali BUMN sekarang pro-aktif, sehingga anggaran negara yang harus kita bagi-bagi ke banyak sektor akan sangat selektif. Infrastruktur yang memang harus dibiayai negara ya negara, urusan Pak Joko Kirmanto. Sarana angkut yang belum baik, belum jadi, penumpangnya sedikit tapi tidak mungkin tidak kita buka. Ya kita tanggung dulu. Tapi selebihnya it should go to commercial bases. Kalau itu yang kita jadikan strategi dan policy insya Allah akan terus berkembang. Itu terjadi di banyak tempat seperti, tadi apa namanya, ternyata jumlah, apa istilahnya penumpang apa yang tanpa mobil itu? Penumpang lepas itu susut, sama dengan susutnya pengguna jasa kereta api Jakarta-Surabaya, Surabaya-Jakarta pada saat mudik lebaran karena peningkatan jumlah pengguna pesawat itu terjadi, ya. Kemudian benar beban Joko Kirmanto akan lebih ringan ketika sudah mulai hidup.
 http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 January, 2017, 03:20
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Kemaren saya meninjau pelabuhan laut di Pulau Baai di Bengkulu. Itu setiap bulannya berapa ribu kendaraan yang diangkut lewat laut yang tadinya lewat darat. On the, On the one hand, memang untuk menghidupkan chat di depan di zona dari sini terus ke Bengkulu terus ke Teluk Bayar, Teluk Bayur, terus ke Meulaboh, terus ke ini, ini akan bagus. Nah, kalau sudah terhubung segini saya optimis sehingga pengguna jalan daratnya lebih rasional Pak Joko. Dengan demikian cost dari pemeliharaan yang sangat tinggi itu bisa dikurangi dan bisa digunakan untuk pembangunan yang lain.
Â
Saudara-saudara,
Mari kita jemput ketika semua kawasan di Indonesia ini berkembang pesat, Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Papua pun sudah mulai menggeliat, kemudian Sulawesi, dan kemudian Kalimantan. Inilah misi kita. Alhamdulillah, 10 tahun ini sudah kita rampungkan dua sabuk ini. Saya kira Presiden pengganti saya, harus bisa menghubungkan yang utara ini lima tahun. Kemudian, nanti lima tahun berikutnya lagi akan menghubungkan lagi wilayah yang lain, tentu connectivity itu akan terwujud.
Kira-kira seperti itu. Dan, saya mengucapkan terimakasih kepada semua jajaran Kementerian Perhubungan dan BUMN-BUMN di bawah Kementerian Perhubungan yang kita perlukan sinergi, kolaborasi, kerja keras, dan tekunlah. Kadang-kadang penumpang kita ini ya kalau sudah capek, marah. Ya, kita apa, kita sentuh dengan baik, dan harus sabar kita sambil memperbaiki segalanya. Setiap ada masalah segera carikan solusinya, jangan menunggu dan we have to think outside the box kalau ini nggak  jalan, ya kita cari solusi yang lain.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 January, 2017, 03:20
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Kira-kira begitu dari saya. Dan, terima kasih pula Banten, baik Cilegon di sini ya Pak Walikota ataupun Provinsi, perlu kita bersinergi pusat, daerah, BUMN, dan swasta, karena saya membayangkan, ingat kata-kata saya sekarang ini, lima-sepuluh tahun lagi kawasan ini akan tumbuh makin pesat.
Saudara ingat, saya diminta oleh Perdana Menteri Malaysia, baik Pak Abdullah Badawi maupun Pak Najib sekarang untuk menghubungkan Dumai ke Semenanjung Malaysia. Saya tidak setuju. Saya dilobi oleh, oleh perusahaan-perusahaan kita sendiri, perusahaan Malaysia. Saya tetap tidak setuju. Saya ingin terhubung dulu dengan manis ini. Setelah kita terhubung baru kita menghubungkan dengan jazirah Asia. Kalau tidak nanti kita kesedot, dan kita dalam posisi yang merugi. Tapi ya kita harus percepat pembangunannya itu. Saya masih ingin, ingin bisa dihubungkan. Dengan demikian menjadi terbagi baik antara darat, laut dan udara.
Dari saya itu, saya ucapkan sekali lagi terima kasih dan selamat bertugas.
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan, http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 January, 2017, 03:20
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 January, 2017, 03:20