Sekretariat Negara Republik Indonesia
Sambutan Presiden RI pd Penandatanganan Nota Kesepakatan Rencana Aksi, di Jakarta, tgl 18 Mar 2015 Rabu, 18 Maret 2015
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
PENANDATANGAN NOTA KESEPAKATAN RENCANA AKSI BERSAMA
TENTANG
"GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA"
DI
ISTANA NEGARA, JAKARTA
TANGGAL 18 MARET 2015
Bismillahirahmannirrahim,
 http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 8 March, 2017, 20:10
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.
Â
Yang saya hormati seluruh Pimpinan Lembaga Negara,
Para Menteri Kabinet Kerja,
Para Pimpinan KPK,
Para Pimpinan Lembaga Pemerintahan Non Kementerian, TNI, Polri, seluruh Gubernur, Hadirin dan Undangan sekalian yang saya hormati.
Â
Yang pertama ingin saya mengingatkan bahwa acara pagi hari ini jangan sekedar untuk seremonial belaka. Bukan sekedar simbolik, Â tapi benar-benar dijadikan http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 8 March, 2017, 20:10
Sekretariat Negara Republik Indonesia
momentum untuk memulai aksi bersama, tindakan bersama, bekerja bersama semua elemen bangsa untuk menyelamatkan dan mengoptimalkan sumber daya alam agar memberikan manfaat kepada rakyat.
Â
Jangan semua tanda tangan, tekan-teken tapi nanti tindak lanjutnya tidak ada. Saya ingat, maaf, saya ingat yang dulu-dulu semua saya kira yang hadir di sini dah tanda tangan pakta integritas, semua teken, semua tanda tangan, Â tapi seperti tadi disampaikan oleh Bapak Ketua KPK, indeks prestasi korupsi kita masih jauh sekali dengan negara-negara tetangga. Tiga puluh empat, angkanya, urutannya seratus, seratus tujuh. Jadi yang penting adalah tindak lanjut dari pertemuan kita pada pagi hari ini.
 Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,
Â
Melihat kondisi sumber daya alam kita saya yakin kita semuanya, Saudara-saudara merasakan kegelisahan dan keprihatinan. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam, kita tahu semuanya. Tetapi, Â mengapa kita belum mampu untuk sampai pada posisi yang sama dengan negara maju yang miskin sumber daya alam, yang tidak punya sumber daya alam.
Â
Dan, pada pembangunan ekonominya berangkat pada masa yang sama. Saya berikan contoh seperti, ya kita bandingkan saja Korea http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 8 March, 2017, 20:10
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Selatan dengan Indonesia tahun-tahun enam puluhan, tahun enam tujuh di data indeksnya GDP Korea Selatan saat itu US$ 4,7 miliar, US$ 4,7 miliar, Indonesia sudah US$ 5,9 miliar saat itu, berangkatnya sama-sama, kita lebih baik, GDP kita.
Â
Kita lihat sekarang, saya nggak akan komentar, bandingkan negara kita dengan Korea Selatan. Ada sebuah kesalahan besar, yang jangan sampai kita ulangi, jangan sampai kita ulangi. Saya melihat betapa kita kehilangan beberapa momentum melimpah-ruahnya sumber daya alam kita, kita kehilangan momentum, tiga kali kalau saya lihat. Yang pertama, dekade tujuh puluhan, waktu kita booming minyak, kita gagal memanfaatkan itu untuk membuat fondasi pembangunan yang berkelanjutan, gagal. Yang kedua, kita ulang lagi pada saat booming kayu, booming hasil hutan tahun delapan puluhan, kita gagal memanfaatkan itu. Hilang lagi  kesempatan, padahal kalau betul bisa kita kelola, kita manage dengan manajemen yang baik, sebuah kekayaan yang luar biasa. Yang ketiga, dekade 90-an - 2002, eksplorasi pertambangan yang luar biasa besar sekali dan kita gagal memanfaatkan itu.
Â
Tidak ada sesuatu yang kelihatan, padahal berapa milyar US yang keluar ke sana. Yang lebih menyedihkan justru hasil tambang kita, coba kita lihat batubara, Â kita ekspor, kita ekspor besar-besaran yang justru mendukung industrialisasi negara lain. Kita justru mendukung industrialisasi negara yang lain. Mereka berproduksi dan lebih memprihatinkan lagi barangnya masuk ke Indonesia lagi, kita beli barang-barang dengan rasa suka dan suka, seneng semuanya kita beli barangnya. Ini kekeliruan-kekeliruan seperti ini harus berhenti, harus berhenti.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 8 March, 2017, 20:10
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Sumber daya alam harus betul-betul memberikan manfaat kepada rakyat, yang di daerah, yang di kementerian/lembaga, Â kita semua harus memulai hari ini sebagai sesuatu momentum untuk ingat tiga kegagalan besar tadi.
Â
Dan yang terakhir moga-moga juga belum habis, ini kekayaan laut kita. Ya mungkin sudah habis atau hampir terkuras habis, tapi Menteri Kelautan dan Perikanan membisikkan kepada saya "Pak Presiden belum terlambat", Â saya senang sekali mendengar itu asal sekarang kita berani tegas, moga-moga bisikan itu betul bahwa memang belum habis.
Â
Dan, komitmen yang saya harapkan dari sebuah pemahaman yang sama bahwa korupsi adalah kejahatan yang luar biasa yang harus kita perangi bersama-sama, kita perangi bersama-sama. Pemberantasan korupsi memiliki tiga aspek pencegahan, penindakan yang berani kepada masyarakat. Pencegahan yang tanpa diikuti dengan penindakan menunjukkan kita ini tidak tegas, tidak ada ketegasan. Sementara penindakan tanpa adanya pencegahan juga sama, tidak menunjukkan adanya suatu pendidikan ke depan. Keduanya, pencegahan dan penindakan harus berjalan, berdiri dalam jalur yang sama bukan berkompetisi untuk mengejar popularitas masing-masing.
Â
Penindakan akan mempunyai efek jera,  pencegahan akan memberikan efek penyelamatan. Dan, apabila keduanya bisa berjalan bersama, misalnya masalah korupsi akan mendapatkan solusi secara sistemik. Oleh karena itu, adanya beberapa hal yang menurut saya yang bisa kita jadikan pegangan, komitmen bersama kita. Yang pertama koordinasi dengan mitra dan pemangku kepentingan dalam rangka pencegahan dan pemberantasan korupsi. Jangan ada ego kelembagaan, http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 8 March, 2017, 20:10
Sekretariat Negara Republik Indonesia
dan semuanya harus membangun sinergitas antarlembaga agar korupsi betul-betul bisa kita kurangi kita hilangkan dari negara yang kita cintai ini.
Yang kedua membangun kerja sama dengan pihak-pihak terkait baik itu ekskutif, legislatif, yudikatif, dan civil society dalam rangka pemberantasan korupsi di Indonesia. Ketiga, satukan visi dan misi, dengan begitu tercipta saling mengerti seluruh pemangku kepentingan dan lebih penting,  sekali lagi untuk membebaskan Indonesia dari korupsi.
Kita sadari bersama bahwa memang lebih banyak persoalan pada pengelolaan sumber daya alam kita di laut, di pertambangan, di perkebunan, juga hutan sehingga diperlukan peran serta KPK dalam menjalankan fungsi koordinasi dan supervisi agar perbaikan segera bisa kita wujudkan.
Pemberantasan korupsi dan pengembangan  sumber daya alam adalah sebuah pekerjaan yang maha besar dan maha berat. Namun, saya yakin dengan komitmen bersama, dengan kesungguhan kita bersama, dengan kerja keras kita bersama, saya yakin, insya  Allah kita bisa menuntaskannya.
Demikian yang bisa saya sampaikan, terima kasih.Â
Â
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 8 March, 2017, 20:10
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 8 March, 2017, 20:10