Sekretariat Negara Republik Indonesia
Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Ibu ke-86 Thn 2014, Jakarta, tgl. 22 Des 2014 Senin, 22 Desember 2014
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA PERINGATAN HARI IBU KE-86 TAHUN 2014
DI GOR CIRACAS, JAKARTA
TANGGAL 22 DESEMBER 2014
Â
Â
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semuanya.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Yang saya hormati seluruh Menteri Kabinet Kerja, dan yang saya hormati Ibu Try Sutrisno yang pada pagi hari ini juga hadir, seluruh Anggota Oase Kabinet Kerja, seluruh Organisasi Perempuan, seluruh Gubernur, Bupati, Walikota, yang pada pagi hari ini hadir, para Tokoh Perempuan Indonesia, dan Bapak Ibu Hadirin yang berbahagia.
Â
Beberapa waktu yang lalu saya titip kepada Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar Peringatan Hari Ibu dilakukan di desa atau di kampung yang melibatkan sebanyak-banyaknya kaum perempuan dan ibu dari masyarakat biasa, sebanyak-banyaknya, saya sampaikan. Kenapa? Karena justru di kampung dan di desa itulah problem dan masalah-masalah perempuan, wanita, itu banyak terjadi. Seperti tadi yang disampaikan oleh Professor Yohana Yembise, bahwa kekerasan terhadap perempuan sekarang ini masih banyak sekali terjadi.
Â
Saya lupa, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang sekarang namanya Ibu Profesor Yohana Yembise. Ini dari Papua. Beliau adalah, beliau adalah Guru Besar pertama, profesor pertama perempuan dari Papua. Kenapa dulu saya pilih? Ya karena itu, karena beliau adalah perempuan pertama dari Papua yang meraih gelar Guru Besar, Profesor.
 http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Kemudian, yang kedua, Ibu dan Bapak sekalian yang saya hormati, pada hari ini juga telah saya berikan grasi kepada aktivis perempuan, yang memperjuangkan hak-hak agraria masyarakat di Sulawesi Tenggara, Tengah Bu ya? Di Sulawesi Tengah. Beliau bernama Ibu Eva Susanti Bande, Bu Eva Bande, yang tadi juga sudah diperkenalkan oleh Bu Menteri. Memperjuangkan hak-hak agraria masyarakat dan dihukum oleh pengadilan berapa tahun, Bu? Empat tahun? Empat tahun? Empat tahun. Dan hari ini saya berikan grasi karena saya tahu yang diperjuangkan oleh Ibu Eva Bande ini adalah hak-hak rakyat, yang berkaitan dengan lahan, yang berkaitan dengan tanah.
Â
Saya kira hal-hal seperti inilah yang terus harus kita perjuangkan. Jangan sampai ada lagi aktivis-aktivis perempuan yang memperjuangkan hak-haknya, yang memperjuangkan hak-hak rakyat justru malah akhirnya masuk ke tahanan atau ke sel. Jangan ada lagi hal seperti itu lagi.
Â
Kemudian saya minta ada satu, dua, atau tiga untuk ke depan, Ibu-ibu yang dari kampung, ada ndak? Terserah, jadi saya minta dua orang atau tiga orang saja, tapi yang dari kampung. Silakan maju. Kita semua mengetahui bahwa ibu itu memiliki naluri mendidik yang tidak bisa digantikan dengan metode apa pun. Naluri mendidik kepada anak. Oleh sebab itu, pada kesempatan yang baik ini saya ingin bertanya ke beliau Ibu-ibu. Agak deket saya Bu, nggak usah takut. Saya nggak menggigit.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Presiden:
Nama Bu?
Â
Ibu Siti Hamidah:
Nama Siti Hamidah, Pak.
Â
Presiden:
Bu Siti Hamidah dari... dari mana Bu?
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Ibu Siti Hamidah:
Saya dari Kelurahan Ciracas.
Â
Presiden:
Dari Kelurahan Ciracas.
Â
Ibu Siti Hamidah:
Betul Pak.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Presiden:
Boleh saya bertanya?
Â
Ibu Siti Hamidah:
Baik, Pak.
Â
Presiden:
Pendidikan atau mendidik anak itu yang paling penting itu pada umur-umur berapa sih, Bu?
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Ibu Siti Hamidah:
Kalau kami itu mendidiknya dari mulai balita, Pak. Itu kami sudah terapkan untuk disiplin, untuk patuh pada orang tua, dan ramah pada lingkungannya.
Â
Presiden:
Disiplin itu apa saja itu?
Â
Ibu Siti Hamidah:
Iya, Pak.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Presiden:
Iya, disiplin itu apa saja? Mengajar anak untuk disiplin itu caranya seperti apa?
Â
Ibu Siti Hamidah:
Ya misalnya kalau dipanggil harus cepet dateng, kalau disuruh harus cepet mengerjakan, kalau dikasih tahu dia mengerti apa yang harus dikerjakan.
Â
Presiden:
Belajar tepat waktu?
 http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Ibu Siti Hamidah:
Belajar tepat waktu, makan tepat waktu. Betul Pak.
Â
Presiden:
Gitu ya?
Â
Ibu Siti Hamidah:
Iya, Pak.
 http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Presiden:
Kalau kegiatan sehari-hari apa, Bu Siti Hamidah?
Â
Ibu Siti Hamidah:
Kalau saya sehari-hari ya sebagai nenek dari lima cucu. Anak kami tiga...
Â
Presiden:
Meskipun sudah nenek-nenek, apa yang dikerjakan?
 http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Ibu Siti Hamidah:
Jadi ada di kami mengerjakan di lingkungan masyarakat, termasuk bergabung di kelompok wanita tani, yang kami juga dapat bansos dari Kementerian Sosial, yaitu membikin apa, kota yang hijau, jadi termasuk juga mendapat bantuan alat bikin kompos yang diberikan dari Ibu Lurah. Jadi seperti itu, Pak. Jadi kita untuk bisa menciptakan apa menu B2SA tapi dengan pola tanam sendiri.
Â
Presiden:
Apa harapan Ibu di Hari Ibu ini ke depan?
Â
Ibu Siti Hamidah:
Kami berharap kepada semua Ibu-ibu, baik dari kalangan bawah sampai ke atas, itu ya bisa sebagai ibu dari keluarga, pertamanya, juga untuk lingkungannya, terus bisa memberi contoh kepada keluarga, terutama anak-anak dan masyarakatnya, supaya http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
bisa hidup sejahtera, dengan bekerja keras atau tidak mengandalkan makanan yang siap saji, termasuk juga menanam tanaman dari lingkungan itu sendiri. Pak, padahal kami hanya ngontrak, cuman kami punya, punya tanaman itu di polybag-polybag, itu, itu alhamdulillah sekarang cabai 100.000 kami sudah nggak beli, Pak. Jadi dari polybag-polybag itu sudah mencukupi untuk kami.
Â
Presiden:
Ya, saya kira hal-hal kecil seperti ini bisa dicontoh. Tadi yang terakhir saya pengen apa, pengen agar semua rumah tangga itu ada halaman kecil, ada ruangan kecil itu bisa dipakai untuk menanam, salah satunya tadi menanam cabai. Pas harga cabai mahal, nggak usah beli. Tinggal petik dari kebun kita sendiri.
Â
Ibu Siti Hamidah:
Kebun Pak. Dari polybag, dari polybag, Pak. Nggak punya kebun jadi polybag. Itu dari kaleng-kaleng bekas itu Pak.
 http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Presiden:
Yang kedua, nama Bu?
Â
Ibu Tri Mulyatini:
Nama Tri Mulyatini
Â
Presiden:
Bu Tri Mulyatini?
 http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Ibu Tri Mulyatini:
Iya.
Â
Presiden:
Bu Tri, kita semua tahu, surga itu di telapak kaki ibu. Apa artinya untuk Bu Tri?
Â
Ibu Tri Mulyatini:
Menghormati orang tua.
 http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Presiden:
Menghormati? Menghormati orang tua? Terus apa yang dilakukan Bu Tri untuk mendidik anak-anak agar mereka menghormati orang tua?
Â
Ibu Tri Mulyatini:
Menghormati orang tua biar menghargai orang tua (inaudible)
Â
Presiden:
Coba ganti ini (memberikan microphone yang lain)
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Ibu Tri Mulyatini:
Biar menghormati orang tua.
 Presiden:
Gimana Bu, gimana Bu?
Â
Ibu Tri Mulyatini:
Menghormati orang tua.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Presiden:
Menghormati orang tua. Gimana mendidik sih anak agar menghormati orang tua Bu?
Â
Ibu Tri Mulyatini:
Biar mengabdi ya, jaga agar menghormati sekolahnya anak saya.
Â
Presiden:
Jadi anak harus diurus sekolahnya gitu ya? Ya terima kasih Bu Tri.
Ini Bu, yang ketiga. Ini Bu? http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Ibu Sulasni:
Bu Sulasni.
Â
Presiden:
Bu?
Â
Ibu Sulasni:
Sulasni. Ibu Sulasni. http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Presiden:
Bu Sulasni, Bu Sulasni, apa sih yang harus kita lakukan ya, sebagai Ibu untuk mendidik anak-anak agar anak-anak ini tidak terkena lingkungan yang tidak baik? Misalnya, kalau di lingkungan di kota-kota besar kan sekarang ada narkoba, dan yang lain-lainnya. Apa Bu yang bisa dipesankan kepada anak-anak kita?
Â
Ibu Sulasni:
Ya, saya mintanya, mintanya jadi anak yang baik, yang sholeh, bisa menjunjung nama orang tua, Pak.
Â
Presiden:
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Caranya gimana, Bu?
Â
Ibu Sulasni:
Caranya mendidik, ya sekolah, sholat, ngaji, begitu.
Â
Presiden:
Yang lain?
Â
Ibu Sulasni:
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Ya minta pendidikan anak.
Â
Presiden:
Pendidikan anak?
Â
Ibu Sulasni:
Iya, karena saya tidak mampu, Pak.
Â
Presiden:
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Terus putra Ibu berapa?
Â
Ibu Sulasni:
Putra saya enam.
Â
Presiden:
Enam?
Â
Ibu Sulasni:
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Iya, tinggal dua lagi, Pak yang belum itu.
Â
Presiden:
Satu jadi apa Bu?
Â
Ibu Sulasni:
Buruh.
Presiden:
Jadi buruh. Yang kedua?
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Ibu Sulasni:
Sama, Pak.
Â
Presiden:
Yang ketiga?
Â
Ibu Sulasni:
Jadi RW 8.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Presiden:
Jadi Ketua RW? Jadi Ketua RW ya?
Â
Ibu Sulasni:
Mantu tapi Pak.
Â
Presiden:
Oh mantu?
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Ibu Sulasni:
Iya.
Â
Â
Presiden:
Yang keempat?
Â
Ibu Sulasni:
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Yang keempat kerja di Monde.
Â
Presiden:
Kerja di?
Â
Ibu Sulasni:
Monde, Monde, pabrik roti.
Â
Presiden:
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Yang keempat kerja di pabrik. Yang kedua masih sekolah?
Â
Ibu Sulasni:
Enggak, sudah rumah tangga.
Â
Presiden:
Terus yang lain lagi?
Â
Ibu Sulasni:
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Sudah rumah tangga empat. Iya, tinggal dua lagi.
Â
Presiden:
Yang dua belum rumah tangga?
Â
Ibu Sulasni:
Iya. Saya mintanya yang bontot sama yang nomor lima mintanya ya supaya sukses kayak orang-orang gitu, Pak.
Â
Presiden:
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Oh mintanya yang bontot supaya sukses seperti orang-orang? Yang dimaksud sukses itu seperti apa?
Â
Ibu Sulasni:
Ya punya pendidikan, punya pekerjaan, begitu Pak. Ya, seperti orang-orang gitu.
Â
Presiden:
Ya, terima kasih Bu. Terima kasih bertiga. Nggak apa-apa, di sini dulu, nggak apa-apa.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Ya, kenapa saya ingin, apa, peringatan Hari Ibu itu dilakukan di kampung, di desa? Saya kira kita bisa melihat fakta dan realitas yang ada di lapangan. Bagaimana sebetulnya keadaan ibu-ibu kita, keadaan perempuan-perempuan kita yang berada di desa dan di kampung? Potret-potret seperti itu perlu kita buka apa adanya agar arah pembangunan itu jelas. Siapa yang harus kita berikan perhatian? Ke daerah mana yang perlu kita berikan perhatian?
Â
Saya kemarin, saat di NTT, juga sangat kaget sekali bahwa ada sebuah ketimpangan yang sangat lebar sekali antara kita di sini, yang berada di Jakarta dengan yang berada di NTT. Fakta-fakta lapangan seperti itu yang, ya ingin kita sampaikan kepada seluruh warga di Tanah Air Indonesia. Bahwa masih banyak pekerjaan-pekerjaan berat kita yang harus kita lakukan. Dan inilah pekerjaan kita semuanya, bukan hanya pekerjaan presiden, atau wakil presiden, atau menteri. Ini adalah pekerjaan kita semuanya. Juga seluruh organisasi-organisasi wanita yang ada di seluruh Tanah Air, agar semuanya bekerja bersama-sama, karena memang kita masih mempunyai banyak hal yang harus kita perjuangkan, yang harus kita perbaiki.
Â
Akhirnya, saya mengucapkan selamat memperingati Hari Ibu yang ke-86, semoga apa yang kita cita-citakan semuanya bisa tercapai. Terima kasih.
Â
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 October, 2017, 15:21