REVIEW
RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) TAHUN 2011 - 2015
DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2011
1
KATA PENGANTAR Masa depan dunia yang sulit diperkirakan dan perubahan yang begitu cepat terjadi, meletakkan system perencanaan berdasarkan proyeksi tidak dapat lagi digunakan. Perencanaan strategis merupakan jalan keluar terbaik yang ditetapkan. Misi yang dipikirkan secara matang, kondisi dan permasalahan yang selalu berkembang dan pemilihan alternative strategis, yang kemudian dijabarkan ke dalam cara untuk mencapai tujuan yang realistis, sederhana serta lebih diperhitungkan keterpaduannya. Perencanaan Strategis
(RENSTRA)
Dinas
Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Malang Tahun 2011 – 2015 ini disusun sebagai arah dan pedoman bagi unit kerja terkait yang diharapkan dapat memberikan kontribusinya terhadap pembangunan pertanian di Kabupaten Malang sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
khususnya
unit
kerja di lingkungan Dinas Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Malang. Mengingat keterbatasan waktu dan segala keterbatasan yang ada pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang serta berkembangnya permasalahan
yang ada, untuk itu perlu kami mereview Renstra demi
kesempurnaan dalam penyusunan Renstra ini, disamping itu harapan kami tetap adanya sumbang saran yang bersifat membangun selalu kami nantinya. Demikian semoga bermafaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Malang,
Mei 2014
KEPALA DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN MALANG
Ir. TOMIE HERAWANTO, MP Pembina Tingkat I NIP 19661126 199303 1 004
DAFTAR ISI 2
KATA PENGANTAR
............................................................................
i
DAFTAR ISI
............................................................................
ii
DAFTAR TABEL
............................................................................
iv
DAFTAR LAMPIRAN
............................................................................
v
I.
............................................................................
1
1.1. Latar Belakang
.................................................................
1
1.2. Landasan Hukum
.................................................................
2
1.3. Maksud dan Tujuan
......................................................
3
1.4. Sistematika Penulisan
......................................................
3
GAMBARAN PELAYANAN
......................................................
5
2.1. Tugas Pokok dan Fungsi
......................................................
5
2.1.1. Tugas Pokok
................................................................
5
2.1.2. Fungsi
.................................................................
5
II.
PENDAHULUAN
2.1.3. Struktur Organisasi
...........................................
6
....................................................
8
2.2.1. Kondisi Wilayah
......................................................
8
2.2.2. Letak Geografis
......................................................
9
2.2. Sumberdaya Yang Dimiliki
2.2.3. Jenis Tanah 2.3. Kinerja Pelayanan
................................................................. 10 ................................................................. 10
2.4. Tantangan dan Pelayanan Pengembangan Pelayanan .............. 13 2.4.1. Analisa Lingkungan 2.4.1.1. Kekuatan
................................................. 13 ....................................................... 13
2.4.1.2. Kelemahan ....................................................... 14 2.4.1.3. Peluang
....................................................... 14
2.4.1.4. Ancaman
....................................................... 15
3
III. ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
............... 19
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi
....................... 19
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
......................
22
........................
23
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang ...... 23 3.5. Penetapan Isu-isu Strategis
...........................................
24
IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
.......................................................................................
4.1. Visi dan Misi
...........................................................................
4.2. Tujuan dan Sasaran
26
................................................................
27
.....................................................
33
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ......................................................................................
34
4.3. Strategi dan Kebijakan
V.
26
5.1. Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
.................................................................
34
5.2. Program, Kegiatan Lintas SKPD, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
...........................................
39
5.3. Program, Kegiatan Lintas Wilayah, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif 5.4
VI.
............................................
39
Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada sasaran RPJMD ...........
40
PENUTUP
.......................................................................
41
LAMPIRAN – LAMPIRAN DATA PENDUKUNG
DAFTAR TABEL 4
Tabel 2.1.
Jumlah PNS Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang Berdasarkan Pendidikan ..................................
7
Jumlah PNS Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Berdasarkan Golongan .............................................
7
Jumlah PNS Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Berdasarkan Diklat Kepemimpinan ..................................
7
Tabel 2.4.
Jumlah Pegawai Menurut Jabatan Struktural ......................
8
Tabel 2.5.
Realisasi Anggaran Tahun 2010
..................................
11
Tabel 2.6.
Indikator Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang ........................................................
17
Tabel 4.1.
Tujuan dan Sasaran SKPD
.............................................
28
Tabel 4.2.
Sasaran Luas Areal Tahun 2011 – 2015
Tanam (Ha) Kabupaten Malang ........................................................
30
Panen (Ha) Kabupaten Malang Tahun ...................................................................
30
Sasaran Produktivitas (Ku/Ha) Kabupaten Malang Tahun 2011 – 2015 ........................................................
30
Tabel 4.5.
Produksi (Ton) Kabupaten Malang Tahun 2011 – 2015 ..........
31
Tabel 4.6.
Sasaran Kebutuhan Benih Kabupaten Malang Tahun 2011 – 2015 ...................................................................
31
Sasaran Kebutuhan Pupuk Komoditi Pertanian dan Perkebunan ...................................................................
31
Sasaran Luas Areal Tanam (Ha) Komoditi Perkebunan Kabupaten Malang Tahun 2011 – 2015 ..................................
32
Tabel 2.2.
Tabel 2.3.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.7.
Tabel 4.8.
Tabel 4.9
Sasaran Luas 2011 – 2015
Sasaran Luas Areal Panen (Ha) Komoditi Perkebunan Kabupaten Malang Tahun 2011 – 2015 ........................ 32
Tabel 4.10. Sasaran Produktivitas (Kg/Ha) Komoditi Kabupaten Malang Tahun 2011 – 2015
Perkebunan ........................ 32
Tabel 4.11. Sasaran Produksi (Ton) Komoditi Perkebunan Kabupaten Malang Tahun 2011 – 2015 .............................................
33
Tabel 5.1.
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang .................................. 40
Tabel 6.1.
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ........................................................ 44
DAFTAR LAMPIRAN 5
Lampiran 1.
Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang
Lampiran 2.
Data Pendukung
6
BAB I
PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Hal ini digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, penyerapan tenaga kerja;
sumber devisa negara;
sumber pendapatan; serta pelestarian
lingkungan melalui praktek usaha tani yang ramah
lingkungan. Berbagai
peran strategis pertanian dimaksud sejalan dengan tujuan pembangunan perekonomian Kabupaten
Malang yaitu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, menyediakan lapangan kerja, serta memelihara keseimbangan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Dihadapkan pada berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan yang sangat
dinamis serta persoalan mendasar sektor pertanian seperti
meningkatnya jumlah penduduk, tekanan globalisasi, pesatnya kemajuan teknologi energi,
dan informasi, makin terbatasnya sumberdaya lahan, air dan perubahan Iklim Global, perkembangan dinamis sosial budaya
masyarakat, kecilnya status dan luas kepemilikan lahan, masih terbatasnya kemampuan sistem perbenihan dan perbibitan, serta
terbatasnya akses
petani terhadap permodalan, maka koordinasi kerja antar sektor terkait pembangunan pertanian menjadi salah satu factor utama guna menghadapi banyak tantangan. Tantangan pembangunan pertanian ke depan antara lain bagaimana memenuhi
kebutuhan
pangan
serta
keseimbangan
gizi
keluarga,
memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan dan air serta perbenihan dan perbibitan, meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk pertanian, membuka akses pembiayaan pertanian dengan suku bunga rendah bagi petani kecil,
memperkokoh kelembagaan usaha ekonomi
produktif di pedesaan serta membudayakan penggunaan pupuk organik
7
secara berimbang untuk memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah dan mengupayakan adaptasi terhadap perubahan iklim. Dengan berbagai masalah dan tantangan serta regulasi dan perkembangan yang terjadi, selain juga sinkronisasi lebih terpadu, dan pencapaian berbagai indicator perlu dilakukan revisi terhadap beberapa target indicator kinerja pembangunan hingga tahun 2015 melalui Review Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Malang.
1.2.
LANDASAN HUKUM 1.
Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2.
Undang
–
Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional; 3.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
4.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
5.
Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008;
6.
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang RPJPD Kabupaten Malang;
7.
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Malang Tahun 2010 – 2015. 8.
Peraturan Bupati Malang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas
Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Malang (Bagan Struktur Organisasi terlampir) 9
Peraturan Bupati Malang No.5 Tahun2014 tentang Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Malang Tahun 20102015 Atas Implementasi dan Pencapaian Visi-Misi Kabupaten Malang ” MADEP MANTEP ” Paruh Waktu.
8
1.3.
MAKSUD DAN TUJUAN 1.
Sebagai
pedoman
pertanian dan
dalam
penyusunan rencana pembangunan
perkebunan tahunan guna tercapainya tujuan dan
sasaran pembangunan pertanian dan perkebunan. 2.
Menjabarkan gambaran kondisi pertanian dan perkebunan guna memahami arah dan tujuan yang akan dicapai untuk mewujudkan Visi dan Misi;
3.
Sebagai pedoman dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi baik awal sampai akhir pelaksanaan program maupun kegiatan sebagai bahan perbaikan untuk melaksanakan program maupun kegiatan yang akan datang
4.
Sebagai pedoman pengukuran dan pencapaian tolok ukur kinerja tahunan selama lima tahun
5.
Sebagai pedoman guna menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur.
1.4.
SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang adalah sebagai berikut : BAB I.
:
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan
BAB II.
:
GAMBARAN PELAYANAN 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 2.2. Sumberdaya yang Dimiliki 2.3. Kinerja Pelayanan 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
BAB III.
:
ISU – ISU STRATEGIS 5.1. Identifikasi Permasalahan 5.2. Telaahan Visi, Misi dan Program 5.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten 5.4. Telaahan RT/RW dan KLHS 5.5. Penentuan Isu-isu Strategis
9
BAB IV
:
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 4.2. Tujuan dan Sasaran 4.3.1. Tujuan 4.3.2. Sasaran Jangka Menengah 4.3. Strategi dan Kebijakan
BAB V.
:
PROGRAM (MATRIK) 5.1. Program, Kegiatan, Indikator Kinerja Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif. 5.2. Program, Kegiatan Lintas SKPD, Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Dan Pendanaan Indikatif. 5.3. Program, Kegiatan Wilayah Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif 5.4. Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada sasaran RPJMD.
BAB VI
:
PENUTUP
10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN 2.1.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI Dinas Pertanian dan Perkebunan mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : 2.1.1. Tugas Pokok : 1. Melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang pertanian dan perkebunan. 2. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh
Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.
2.1.2. Fungsi : Secara rinci untuk menjalankan tugas pokoknya, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Pelaksanaan
pengelolaan
dan
pengumpulan
data
statistik
pertanian dan perkebunan; 2. Perencanaan umum dan stratejik, pelaksanaan pengendalian, evaluasi
dan
pelaporan
pembangunan
pertanian
dan
perkebunan; 3. Penyiapan kebijakan daerah dan kebijakan teknis di bidang pertanian dan perkebunan; 4. Pemberian
perijinan
dan
pelaksanaan
pelayanan
di bidang
pertanian dan perkebunan; 5. Penyelenggaraan
Tata
Usaha
Dinas
Pertanian
dan
Perkebunan; 6. Pembinaan UPTD dan UPT dalam lingkup tugasnya;
11
7. Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan di bidang pertanian dan perkebunan; 8. Pembinaan
dan
pelaksanaan
kerjasama dengan masyarakat,
lembaga pemerintah dan lembaga – lembaga lainnya; dan 9. Penyelenggaraan dan pengawasan standar pelayanan minimal yang
wajib
dilaksanakan
dalam
bidang
pertanian
dan
perkebunan.
2.1.3. Struktur Organisasi Dinas
Pertanian
dan
Perkebunan
Kabupaten
Malang
merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Malang di bidang
pertanian dan perkebunan.
Susunan
Organisasi
Dinas
Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang terdiri dari : 1.
Kepala Dinas
2.
Sekretariat
3.
Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
4.
Bidang Produksi Tanaman Perkebunan
5.
Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil
6.
Bidang Usaha Tani
7.
UPTD dan UPT
8.
Mantri Pertanian (PTP2) Bagian Sekretariat dan masing – masing Bidang dipimpin
oleh seorang Sekretaris dan Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang disajikan pada Lampiran 1. Menghadapi
era
globalisasi,
Kabupaten
Malang
perlu
memperkokoh sektor pertanian agar tetap kompetitif di pasar bebas, perangkat aparat yang tersedia masih kurang. Gambaran kondisi aparat Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang secara rinci
yang
mencakup jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
berdasarkan tingkat pendidikan, golongan, peningkatan SDM melalui diklat kepemimpinan dan jumlah pegawai menurut Jabatan selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagaimana pada Tabel 2.1 – 2.4.
12
Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang Berdasarkan Pendidikan :
No
Pendidikan
1.
Pasca Sarjana (S-2)
2.
Sarjana (S-1)
3.
Jumlah (orang) 2010
2011
2012
2013
2014
12
12
7
7
10
127
159
44
44
44
Diploma / Sarmud
36
36
12
8
7
4.
SLTA / SMU
85
85
47
45
48
5.
SLTP / sederajat
3
3
3
3
5
6
SD / sederajat
3
3
3
Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang Berdasarkan Golongan
No
Golongan
1.
Jumlah (orang) 2010
2011
2012
2013
2014
IV
11
14
6
7
10
2.
III
216
210
93
84
78
3.
II
34
37
16
15
17
4.
I
1
1
1
1
5
5.
Lain - lain
4
36
-
266
298
116
Jumlah
4 107
114
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Malang, 2014
Tabel 2.3. Jumlah PNS Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang berdasarkan Diklat Kepemimpinan
Jumlah (orang)
Jenis Diklat No.
Kepemimpinan
2010
2011
2012
2013
2014
-
-
-
-
-
1.
Diklat Pim II
2.
Diklat Pim III
-
-
-
2
-
3.
Diklat Pim IV
-
-
3
-
1
Jumlah
-
-
3
2
1
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Malang, 2014
13
Tabel 2.4. Jumlah Pegawai Menurut Jabatan Struktural dan Fungsional
No.
Jumlah (orang)
Jabatan
2010
2011
2012
2013
2014
II
1
1
1
1
1
III a
-
-
-
1
1
III b
5
5
4
3
4
IV
Jumlah Pejabat Struktural
21 27
21 27
26 32
20 25
17 23
2.
Fungsional
136
133
-
3.
Staf
99
102
84
82
87
4.
Honorer
4
36
-
297
298
116
1.
Struktural / Eselon
Jumlah
4 107
114
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Malang, 2014
2.2.
SUMBERDAYA YANG DIMILIKI 2.2.1. Kondisi Wilayah Kabupaten Malang secara demografi terbagi menjadi 33 Kecamatan (12 Kelurahan dan 378 desa). sumberdaya
alam,
Kabupaten
Malang
pengembangan tanaman pangan hortikultura
(sayuran,
biofarmaka/toga)
serta
seperti
buah-buahan pada
dan
beberapa
Ditinjau cukup
dari potensi
potensial
padi,
palawija
tanaman daerah
tanaman perkebunan (tebu, kopi, nilam dan kakao).
untuk
hias
dan serta
dikembangkan Berdasarkan
kondisi fisik dan alam wilayah Kabupaten Malang dapat digolongkan menjadi : a.
Daerah subur Malang tengah dan utara, daerah dengan ketinggian medium untuk persawahan, irigasi teknis dan dominasi tanaman padi yang meliputi Kecamatan Kepanjen, Bululawang, Tumpang dan Singosari.
b.
Daerah subur Malang barat dan timur, merupakan daerah tinggi dominan tanaman hortikultura (sayuran dan buah-buahan dataran tinggi), kopi, cengkeh dan kakao yang meliputi sebagian Kecamatan Pujon, Dampit, Poncokusumo, Jabung, Wonosari, Ngajum, Tirtoyudo, Sumbermanjing Wetan dan Ampelgading
c.
Daerah subur Malang selatan merupakan pegunungan kapur daerah kritis/semi kritis, dominan tanaman jagung, ubi kayu, tebu 14
dan kakao yang meliputi Kecamatan Pagak, Donomulyo, Kalipare, Bantur dan Gedangan.
2.2.2. Letak Geografis Kabupaten Malang terletak antara 112º17’10,9” sampai dengan 112º54’ BT dan 7º44’55” sampai dengan 8º26’35,45” LS, dengan luas wilayah 320.674 Ha, yang terdiri dari 49.345 Ha lahan sawah dan 190.789 Ha lahan kering (bukan sawah).
Kabupaten Malang
merupakan daerah dataran tinggi, wilayah ini dipagari Gunung Anjasmoro (2.277 m), Gunung Arjuno (3.399 m) di sebelah utara; Gunung Bromo (2.392 m) dan Gunung Semeru (3.676 m) dibagian timur; pegunungan kapur (650 m) di bagian selatan Gunung Kelud (1.713 m) di bagian barat. Kabupaten Malang berbatasan dengan lima Kabupaten lain dan Samudera Indonesia, yaitu : a. Sebelah barat dengan Kabupaten Blitar dan Kediri b. Sebelah utara dengan Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan c. Sebelah timur dengan Kabupaten Lumajang d. Sebelah selatan dengan Samudera Indonesia Topografi Kabupaten Malang terdiri atas daerah lembah atau daerah rendah yang terletak pada ketinggian 250 – 500 mdpl; daerah dataran tinggi, daerah perbukitan kapur, daerah lereng TenggerSemeru pada ketinggian 500 – 3.600 mdpl, daerah lereng Gunung Kawi – Arjuna pada ketinggian 500 – 3.500 m dpl. Kabupaten Malang banyak dialiri oleh sungai baik kecil maupun besar yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap perekonomian penduduk
yang
mayoritas masih agraris, diantaranya : a. Kali Brantas yang bermata air di dukuh Sumber Brantas, desa Tulungrejo (Batu) membelah Kabupaten Malang menjadi
dua
wilayah ini berakhir di bendungan Karangkates. b. Kali Konto, mengalir melintasi wilayah Kecamatan Pujon dan Ngantang yang berakhir di bendungan Karangkates. c. Kali Lesti, mengalir di bagian timur di wilayah Kecamatan Turen, Dampit dan sekitarnya.
15
d. Kali Amprong, mengalir dari bagian timur, wilayah Kecamatan Poncokusumo dan Tumpang. Disamping itu masih ada puluhan anak sungai yang mempunyai arti penting, khususnya bagi pembangunan pertanian.
.
2.2.3. Jenis Tanah Berdasarkan peta tanah tinjau, jenis tanah di Kabupaten Malang dapat digolongkan menjadi 6 macam yang terdiri dari : a.
Andosol
:
16,96%
b.
Latosol
:
24,85%
c.
Mediteran
:
15,35%
d.
Litosol
:
20,39%
e.
Aluvial
:
9,57%
f.
Regosol
:
12,88%
Jumlah
:
100 %
Untuk menunjang pembangunan pertanian telah disiapkan adanya sarana dan prasarana tidak hanya bagi aparat tetapi juga untuk petani.
Secara lengkap data sarana dan prasarana serta
keadaan selama 3 (tiga) tahun 2008 – 2010 Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang disajikan pada Lampiran.
2.3.
KINERJA PELAYANAN Dalam Pertanian
dan
penyelenggaraan Perkebunan
program
Kabupaten
maupun Malang
kegiatan,
secara
Dinas
keseluruhan
memperoleh dukungan dana pembangunan yang bersumber dari APBN, APBD I, APBD II dan DAU. Selama periode tahun 2011 – 2014, alokasi anggaran untuk Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang memperlihatkan peningkatan yang cukup tajam. Anggaran yang berasal dari APBD II bidang pertanian tercatat sebesar 12,3 milyar di tahun 2011, kemudian meningkat 12,6 milyar di tahun 2014. Penggunaan anggaran tersebut antara lain digunakan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian, melakukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur pertanian yang mencakup : Jaringan Irigasi Tingkat Usahatani (JITUT), Jaringan Irigasi Desa (JIDES), Jalan Usahatani dan Jalan Produksi.
16
Program dan Kegiatan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Malang
menggunakan
sumber dana/anggaran beserta
realisasinya disajikan pada tabel berikut : Tabel 2.5. Realisasi Anggaran Tahun 2011
No I. II.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9. 10. 11. 12.
13. 14.
15.
1. 2. 3.
Uraian BELANJA TIDAK LANGSUNG 1. Belanja Pegawai (gaji) BELANJA LANGSUNG I. PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi , Palawija Pengembangan Perbenihan/Perbibitan Pengembangan Sistem Informasi Pasar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Mekanisme Pertanian Pra dan Pasca Panen Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Pertanian serta Pengemb. Kawasan Penguatan Modal Usaha Kelompok
Sumber Dana
Target (Rp)
Realisasi Keuangan (Rp)
%
4.401.559.000 4.401.559.000
4.318.616.168 4.318.616.168
98,00 98,00
PAD, DAU
132.173.000
130.073.000
98,00
DAU
151.918.000
147.243.000
97,00
DAU DAU DAU
131.875.500 68.181.500 61.599.000
131.475.500 64.431.500 59.199.000
99,00 94,00 96,00
DAU TP
79.284.300 169.875.000
79.284.200 162.375.000
100 95,58
TP
60.000.000
59.970.000
100
TP
1.567.500.000
1.567.500.000
100
Pembinaan dan Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Pembinaan dan Pengembangan Komoditas Serealia Lainnya Pembinaan dan Pengembangan Komoditas Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Lainnya Penguatan Kelembagaan Perbenihan
TP
45.000.000
45.000.000
100
TP
25.000.000
24.400.000
99,00
TP
61.000.000
61.000.000
100
TP
25.000.000
25.000.000
100
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Pertanian serta Pengemb. Kawasan Hortikultura Akselerasi Peningkatan Produksi Ubi Jalar
TP
150.000.000
148.200.000
98,80
APBD I
45.150.000
45.150.000
100
TP
300.000.000
300.000
100
TP
200.000.000
200.000.000
100
TP
1.473.700.000
1.463.885.000
II. PROGRAM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS Fasilitasi Pengembangan Hortikultura Organik Pengembangan Hortikultura di Daerah Aliran Sungai (DAS) Peremajaan Tanaman Perkebunan Rakyat
DAU
99,00
17
No
1. 2. 3.
4.
5.
6. 7. 8. 9. 10. 11.
1.
2.
3.
1.
1.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Uraian III. PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis Peningkatan Sistem Insentif dan Disnisentif Bagi Petani/Kelompok Tani Penerapan dan Pemantapan Prinsip Good Governance Penyelesaian Daerah Konflik, Bencana Alam Magang, Sekolah Lapang dan Pelatihan, Pendidikan Pertanian dan Kewirausahaan Agribisnis Penerapan dan Pemantapan Prinsip Good Governance Penyelesaian Daerah Konflik, Bencana Alam (komoditi perkebunan) Pengembangan Kakao Rakyat Fasilitasi Pengembangan Kawasan Agropolitan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perkebunan Pengendalian OPT Perkebunan Pengembangan Usahatani Konservasi Pengentasan Kemiskinan
Sumber Dana
PAD, DAU DAHC PAD, DAU DAK TP
Target (Rp)
Realisasi Keuangan (Rp)
%
427.143.000
424.155.500
99,30
2.924.556.800
2.854.963.821
97,62
22.500.000
22.500.000
100
TP
30.000.000
30.000.000
100
TP
26.300.000
15.645.000
59,49
APBD I APBD I
PM PM
PM PM
APBD I
PM
PM
APBD I APBD I APBD I
IV. PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN HASIL HASIL PRODUKSI PERTANIAN / PERKEBUNAN Fasilitasi Kerjasama Regional/Nasional/ DAU Internasional Penyediaan Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Komplementer Pembangunan Sarana dan Prasarana DAU Pasar Kecamatan/Perdesaan Produksi Hasil Pertanian/Perkebunan Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/ DAU Perkebunan Unggul Daerah V. PROGRAM PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN / PERKEBUNAN Pengadaan Sarana dan Prasaran Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
DAU, DAHC, PAD
VI. PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN/PERKEBUNAN Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/ Perkebunan
DAU, DAK, DAHC
VII. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Penyediaan Jasa Surat Menyurat DAU Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya DAU, DAHC Air dan Listrik Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan DAU Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor DAU, DAHC Penyediaan Alat Tulis Kantor DAU Penyediaan Barang Cetakan dan DAU Penggandaan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / DAU Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan DAU Perundang-undangan Penyediaan Makanan dan Minuman DAU Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke DAU Luar Daerah
PM PM 150.000.000
PM PM 150.000.000
100
68.789.500
68.789.500
100
28.580.000
28.580.000
100
229.324.000
224.124.000
98,00
864.980.000
853.905.500
99,00
1.093.930.000
1.093.368.000
3.100.000 49.200.000
3.100.000 32.180.288
100 65,00
57.450.000 5.588.000 18.326.000 11.775.000
27.250.000 5.588.000 18.326.000 11.775.000
99,90 100 100 100
4.860.000
4.860.000
100
2.400.000
2.400.000
100
15.800.000 112.650.000
15.800.000 112.650.000
100 100
100
18
No
Sumber
Uraian
Target (Rp)
Dana
Realisasi Keuangan (Rp)
%
VIII. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR 1. 2. 3. 4. 5.
Pembangunan Gedung Kantor Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Pengadaan Mebeleur Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
PAD,DAU DAU DAU, DAHC DAU DAU
518.850.000 15.200.000 43.322.000 47.383.050 53.520.000
512.950.000 15.200.000 43.322.000 47.067.000 53.519.000
99,00 100 100 99,00 100
DAU, DAHC
56.000.000
45.050.000
80,00
IX. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBERDAYA APARATUR 1.
2.4.
Pendidikan dan Pelatihan Formal
TANTANGAN DAN PELAYANAN PENGEMBANGAN PELAYANAN 2.4.1. Analisis Lingkungan Berdasarkan gambaran umum dari kondisi saat ini dapat diidentifikasi identifikasi justifikasi
beberapa masalah
penetapan
permasalahan ini
akan
tujuan,
bidang
digunakan
sasaran,
pertanian. untuk
kebijakan
Hasil
mendukung dan
program
sesuai visi, misi yang telah ditetapkan. Dalam melakukan analisa untuk menentukan strategi, sasaran dan program, Renstra ini menggunakan telaahan SWOT dengan menganalisa faktor internal yang mencakup Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) serta faktor eksternal yang mencakup Peluang (Opportunity) dan Kendala (Threat’s) dengan hasil sebagai berikut : 2.4.1.1.
Kekuatan (strength) 1. Adanya Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang; 2. Adanya
dukungan
kebijakan dan
regulasi
bidang
pertanian dari pemerintah; 3. Adanya Standar Penilaian Kinerja (DP 3); 4. Jumlah, tingkat
pendidikan
dan
pengalaman
kerja
pegawai cukup memadai; 5. Adanya dukungan teknologi di bidang pertanian yang memadai; 6. Adanya dukungan pendanaan terhadap
pelaksanaan
program; 7. Adanya penggerak sebagai motivator; 19
8. Kerjasama antar pegawai berjalan dengan baik; 9. Jumlah sarana dan prasarana cukup memadai.
2.4.1.2. Kelemahan (weakness) 1. Masih
kurang
kondosifnya
iklim
usaha
yang
menyebabkan investasi di bidang pertanian rendah; 2. Petani cenderung bergantung pada bantuan pemerintah; 3. Masih rendahnya daya saing produk – produk pertanian; 4. Tingkat kehilangan hasil (losses) yang masih cukup tinggi; 5. Kondisi sarana dan prasarana kebun Dinas/UPTD masih terbatas; 6. Lemahnya posisi tawar di tingkat petani.
2.4.1.3.
Peluang (opportunity) 1. Pasar komoditas pertanian dan perkebunan terbuka luas; 2. Adanya kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi; 3. Tuntutan masyarakat akan pangan yang tinggi
dan
bermutu; 4. Keinginan petani cukup tinggi terhadap teknologi baru; 5. Jumlah petani cukup banyak; 6. Kemauan petani untuk berusaha tani cukup tinggi; 7. Tersedianya sumberdaya (lahan, air, agroklimat) yang potensial
bagi
perkembangan
pertanian
dan
perkebunan; 8. Adanya
keanekaragaman komoditas pertanian dan
perkebunan dan sumberdaya hayati yang
dapat
dikembangkan; 9. Tersedianya bahan baku pupuk alternatif / organik; 10. Tersedianya teknologi baru dari berbagai jenis dan sumber; 11. Tersedianya teknologi komunikasi; 12. Adanya
kebijakan
pemerintah
yang
mendukung
sektor pertanian dan perkebunan; 13. Adanya dukungan dan kerjasama dengan instansi lain; 14. Adanya keikut sertaan produsen sebagai mitra kerja;
20
15. Jumlah dan aktivitas kelembagaan petani (kelompok tani, HIPPA, UPJA, KUD dan Koptan) banyak dan tersebar; 16. Terbentuknya
tim
teknis
dan
pembina
dalam
melaksanakan operasional lapang.
2.4.1.4.
Ancaman (threats) 1. Minat
generasi
muda
terhadap
sektor
pertanian
kurang; 2. Partisipasi
swasta
pembangunan
dalam
pertanian
dan
mendukung
program
perkebunan
masih
rendah; 3. Beralihnya fungsi lahan
pertanian ke non pertanian
terutama daerah yang berbatasan dengan perkotaan; 4. Luas pemilikan lahan pertanian yang relatif kecil dan tersebar; 5. Rusaknya sumberdaya alam dan lingkungan sebagai akibat eksploitasi yang berlebihan; 6. Adanya gangguan OPT dan perubahan iklim yang tidak menentu; 7. Penerapan teknologi pasca panen belum optimal; 8. Banyak beredar pupuk dan pestisida palsu; 9. Biaya dan
produksi cenderung mahal saat dibutuhkan harga produks
pertanian
selalu
rendah
saat
panen; 10. Masih lemahnya posisi tawar petani terhadap harga; 11. Kualitas
dan kontinuitas
produk
pertanian
belum
dapat memenuhi permintaan pasar; 12. Kelembagaan perekonomian desa belum berfungsi secara optimal. Bertitik tolak pada hasil analisis lingkungan organisasi dengan penerapan Sistim Analisis SWOT (terhadap faktor Internal dan Eksternal yang
mencakup
aspek-aspek Kekuatan
(Strength),
Kelemahan
(Weakness), Peluang (Opportunity) dan Kendala (Threats), maka dapat ditetapkan 4 (empat) bentuk analisis lingkungan strategis sebagai berikut : 1.
Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang (Strength – Opportunity).
2.
Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman (Strength – Threats) 21
3.
Strategi
yang
menggunakan
kelemahan
untuk
memanfaatkan
peluang (Weakness – Opportunity) 4.
Strategi
meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman
(Weakness – Threats)
Berdasarkan hasil analisis lingkungan strategis tersebut di atas, maka ditetapkan Strategi Pembangunan Pertanian Kabupaten Malang sebagai berikut : 1.
Mewujudkan
keberadaan
organisasi
yang
mantap
didukung
ketersediaan sumberdaya pertanian dalam mengembangkan komoditas pertanian dan perkebunan sesuai dengan permintaan pasar; 2.
Mengoptimalkan sumberdaya pertanian untuk menunjang keberhasilan program;
3.
Mengoptimalkan sumberdaya alam melalui pengembangan sumberdaya manusia dan teknologi;
4.
Pemberdayaan kelembagaan agribisnis didukung
kebijakan
pemerintah
secara
optimal
dengan
untuk mengembangkan komoditas
pertanian dan perkebunan; 5.
Penerapan teknologi tepat guna yang dihasilkan oleh lembaga penelitian dan pengkajian;
6.
Meningkatkan profesionalisme pegawai dalam rangka pembangunan pertanian dan perkebunan;
22
Tabel 2.6. Indikator Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang Renstra (2011-2015) TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR NO
1 1
MISI
2 Mengembangkan pertanian
3
3 Tujuan : Pencapaian peningkatan
INDIKATOR KINERJA
4 - Meningkatnya produksi tanaman pangan dan perkebunan
KINERJA AWAL
KINERJA AKHIR
TAHUN 2010
TAHUN 2015
6
7
- Peningkatan produksi padi
434.575 Ton
437.850 Ton
- Peningkatan produksi palawija - Peningkatan produksi hortikulutra
805.380 Ton 709.079 Ton
646.722 Ton 744.397 Ton
URAIAN 5
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan dengan
produksi tanaman pertanian dan perkebunan dalam rangka
memanfaatkan potensi sumberdaya alam dan
memantapkan Ketahanan Pangan
- Peningkatan produktivitas tanaman perkebunan
21,14 Ku/Ha
38,43 Ku/Ha
Sasaran: Meningkatnya produksi
- Peningkatan produktivitas padi - Peningkatan produktivitas palawija
69.15 Ku/Ha 101.50 Ku/Ha
69.50 Ku/Ha 111.65 Ku/Ha
pertanian dan perkebunan Untuk memantapkan ketahanan
- Peningkatan produktivitas tanaman hortikultura
94.5 Ku/Ha
94,50 Ku/Ha
pangan
- Jumlah bantuan sarana produksi
22 unit
22 unit
sumberdaya manusia secara optimal dan berkelanjutan
2
TUJUAN / SASARAN
Mengoptimalkan agribisnis untuk meningkatkan
Tujuan : Merwujudkan peningkatan sumberdaya manusia
- Meningkatnya produksi pertanian dan perkebunan melalui optimali-
- Penyediaan data, hasil analisa dan informasi pertanian/perkebunan
20%
20%
kemandirian masyarakat tani melalui penguatan kelemba-
pertanian Sasaran : Optimalisasi pemanfaatan
sasi pemanfaatan sumberdaya pertanian
- Persentase jumlah petugas lapang
gaan petani dan pelaku usaha Meningkatkan agribisnis
sumberdaya pertanian Tujuan : Mewujudkan kawasan
tanaman perkebunan melalui "Good Agriculture Practice"
perkebunan Sasaran : Pengembangan kawasan
dan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya secara efisien
perkebunan melalui penambahan luas areal tanam
- Terwujudnya kawasan tanaman perkebunan : kopi, kakao, nilam dan tembakau
100%
100%
(PTPP) yang terlatih - Peningkatan luas areal kopi
11.450 Ha
12.770 Ha
- Peningkatan luas areal kakao - Peningkatan luas areal nilam
715 Ha 3.509 Ha
894 Ha 3.905 Ha
- Peningkatan luas areal tembakau
157 Ha
236 Ha
17
1 4
2 Meningkatkan akses terhadap informasi pasar, teknologi , permodalan, sarana prasarana
5
3 Tujuan : Meningkatkan kemandirian petani melalui pemberdayaan Kelembagaan pertanian
bagi masyarakat pertanian/ perkebunan
Sasaran : Peningkatan pendapatan petani tanaman pangan,
Meningkatkan peran swasta yang
hortikultura dan perkebunan Tujuan : Meningkatkan kemandirian
berpihak pada kepentingan petani
petani melalui pemberdayaan kelembagaan petanian pertanian/perkebunan Sasaran : Peningkatan pendapatan
4 - Penguatan akses petani terhadap
5
6
7
10 lembaga
20 lembaga
100%
100%
10 lembaga
10 lembaga
- Peningkatan usaha-usaha pasca panen pada tingkat kelompok tani
20%
20%
- Peningkatan persentase jumlah Kelompok tani yang menerapkan
20%
20%
100 unit
100 unit
100%
100%
23 orang
23 orang
- Realisasi penyaluran pembiayaan
pasar dan permodalan dengan suku bunga rendah melalui
kredit usaha untuk pertanian dan perkebunan
peningkatan minat investasi dan kemitraan usaha
- Persentase keikutsertaan promosi pertanian dan perkebunan di dalam
- Penguatan akses petani terhadap pasar dan permodalan dengan suku bunga rendah melalui
dan luar daerah - Realisasi penyaluran pembiayaan kredit usaha untuk pertanian dan perkebunan
peningkatan minat investasi dan kemitraan usaha
petani tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan 6
Memperluas jangkauan pembangunan pertanian melalui diversifikasi teknologi, sumberdaya dan produksi
Tujuan : Menyediakan bahan baku tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan untuk mendukung industri
- Peningkatan industri hilir pertanian berbasis kelompok tani untuk meningkatkan nilai tambah dan mutu hasil
Sasaran : Terwujudnya peningkatan pendapatan petani dalam 7
Mewujudkan sistem Manajemen Institusi yang kuat, dinamis dan berdaya saing
berusaha tani Tujuan : Meningkatkan penyediaan sarana aparatur dan peningkatan pengetahuan aparatur pertanian Sasaran : Terwujudnya SDM
Teknologi pasca panen - Jumlah bantuan alat pengolahan - Peningkatan kualitas SDM pertanian/perkebunan
Pasca panen pertanian/perkebunan - Persentase pemenuhan sarana dukungan terhadap tugas SKPD - Keikutsertaan aparatur dalam diklat/ bintek
pertanian/perkebunan yang mandiri
18
Tabel 2.6. Indikator Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang Renstra (2011-2015)
NO
MISI
TUJUAN / SASARAN
INDIKATOR KINERJA URAIAN
1
1
2
Mengembangkan pertanian tanaman pangan dan perkebu nan dengan memanfaakan potensi sumberdaya alan dan Sumberdaya manusia secara Optimal dan berkelanjutan
3
Tujuan : Pencapaian peningkatan produksi tanaman pertanian/ perkebunan dalam rangka memantapkan Ketahanan Pangan Sasaran: Meningkatnya produksi pertanian dan perkebunan Untuk memantapkan Ketahanan pangan
4
- Meningkatnya produksi tanaman pangan dan perkebunan
REALISASI KINERJA
TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR
5
- Peningkatan produksi tanaman padi - Peningkatan produksi tanaman Palawija - Peningkatan produksi tanaman Hotikultura - Peningkatan produksi tanaman kopi -Peningkatan produksi tanaman tebu
KINERJA AWAL
KINERJA AKHIR
TAHUN 2010
TAHUN 2015
TAHUN 2014
6
7
8
434.575 Ton 805.380 Ton 709.079Ton 7.187 Ton 328.000 Ton
437.850 Ton 646.722 Ton 744.397 Ton 7.447 Ton 640.000 Ton
461.306 Ton 662.529 Ton 863.086 Ton 8.696 Ton 3.815.694 Ton
-
Penjelasan tabel diatas bahwa untuk komoditi t Padi dari target kinerja akhir tahun 2015 sebesar : 437.850 ton, untuk target tahun 2014 sebesar : 436.275 ton, sedangkan pada realisasi kinerja tahun 2014 sebesar : 461.306 ton ada kenaikan produksi sebesar : 23.501 ton (5,4%), hal ini terjadi peningkatan produktivitas tanaman padi dikarenakan ada berbagai upaya intensifikasi seperti : penggunaan benih unggul, pemupukan berimbang, pola tanam model jajar legowo maupun SRI. Sedangkan untuk komoditi Palawija target kinerja akhir tahun 2015 sebesar : 646.722 ton, untuk target tahun 2014 sebesar : 634.042 ton, dengan realisasi kinerja tahun 2014 sebesar : 662.529 Ton terjadi kenaikan komoditi palawija sebesar : 28.487 ton (4,5%), ini disebabkan karena adanya upaya dalam hal intesifikasi seperti pada tanaman padi, untuk tanaman hortikultura dari target kinerja akhir tahun 2015 sebesar : 744.397 ton sedangkan untuk realisasinya sebesar : 863.086 ton sehingga ada kenaikan sebesar : 118.689 ton (15 %), untuk tanaman kopi dari target sebesar : 7.311 ton (0,9%), untuk tanaman kopi ada kenaikan sebesar : 135,9 ton (1,8%), untuk tanaman ini karena adanya kegiatan peremajaan, rehabilitasi dan perluasan, intensifikasi dan deversifikasi budidaya tanaman. Sedangkan untuk tanaman tebu produksinya meningkat dari target yang ada di Renstra pada kinerja akhir tahun 2015, hal ini karena tanaman tebu diwilayah Kabupaten Malang merupakan komoditas strategis sehingga banyak masyarakat tani yang beralih ke tanaman tersebut.
18
BAB III
ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUPOKSI Permasalahan mendasar yang dihadapi sektor pertanian dan perkebunan pada saat ini dan dimasa yang akan datang adalah meningkatnya alih fungsi lahan, kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global, terbatasnya ketersediaan infrastruktur, sarana prasarana lahan dan air, sedikitnya status dan kecilnya luas kepemilikan lahan, lemahnya sistem perbenihan dan perbibitan, keterbatasan akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usahatani, masih rendahnya Nilai Tukar Petani (NTP), minat pemuda terhadap pertanian semakin menurun dan belum padunya antar sektor dalam menunjang pembangunan pertanian.
3.1.1. Kondisi Sarana dan Prasarana Kebun Dinas/UPTD masih terbatas Salah satu prasarana pertanian yang saat ini keberadaannya sangat memprihatinkan adalah kebun percontohan Dinas/UPTD yang belum terpelihara secara optimal. Kurangnya pengelolaan kebun yang ada mengakibatkan daya dukung bagi pertanian sangat menurun. Kerusakan ini terutama diakibatkan keterbatasan anggaran untuk mengelola kebun. prasarana
kebun
Tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan adalah
bagaimana
meningkatkan
partisipasi
masyarakat dalam pemanfaatan kebun percontohan dalam usaha pembelajaran bagi petani.
3.1.2. Lemahnya Status dan Kecilnya Luas Kepemilikan Lahan Rata-rata pemilikan lahan petani di pedesaan kurang dari 0,5 ha bahkan cenderung mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh meningkatnya konversi lahan pertanian untuk keperluan pemukiman dan fasilitas umum serta terjadinya pengurangan lahan karena proses pewarisan, khususnya untuk lahan beragroekosistem sawah dan lahan kering tanaman pangan. Status penguasaan lahan oleh sebagian besar petani belum memiliki legalitas yang kuat dalam bentuk sertifikat, sehingga
lahan
belum
bisa
dijadikan
sebagai
jaminan
untuk
memperoleh modal usaha melalui perbankan. Tantangan ke depan untuk mengatasi terbatasnya pemilikan dan lemahnya status penguasaan lahan adalah bagaimana meningkatkan efisiensi
dan
produktivitas
usahatani,
penataan
kelembagaan
pengelolaan lahan dan penguatan status kepemilikan lahan.
3.1.3. Lemahnya Sistem Perbenihan dan Perbibitan Peran benih sebagai sarana utama agribisnis sangat penting. Sistem perbenihan didukung oleh beberapa subsistem yang terdiri dari : subsistem pengembangan varietas untuk pengantisipasi perubahan dan perkembangan selera masyarakat, subsistem produksi dan distribusi benih, subsistem perbaikan mutu melalui sertifikasi dan pelabelan serta subsistem kelembagaan dan peningkatan SDM. Saat ini infrastruktur perbenihan sulit berkembangnya karena memerlukan investasi yang cukup besar.
Tidak banyak pihak swasta yang mau menanamkan
investasi di pengusahaan perbenihan/perbibitan.
Di lain pihak,
pemerintah sebagai pendorong kegiatan masyarakat juga kurang menunjukkan perhatian, untuk itu diperlukan upaya yang serius untuk membangkitkan kelembagaan perbenihan dalam hal ini peningkatan kapasitas kemampuan penangkar benih lokal.
3.1.4. Investasi di Bidang Pertanian dan Perkebunan Masih Rendah Hingga saat ini kondisi
masyarakat petani dihadapkan pada
kecilnya skala penguasaan dan pengusahaan lahan petani yang mengakibatkan terbatasnya kemampuan petani untuk melakukan pemupukan modal melalui tabungan dan investasi.
Di sisi lain petani juga belum memiliki kemampuan untuk mengakses sumber permodalan/lembaga keuangan formal, diantaranya diakibatkan oleh tidak mudahnya prosedur pengajuan kredit dan ketiadaan agunan yang dipersyaratkan.
Tantangan ke depan yang
harus dikembangkan adalah bagaimana menjembatani kesenjangan manajemen antara lembaga perbankan formal yang kebanyakan berada di daerah perkotaan sedangkan masyarakat petani tersebar di pedesaan.
Sementara menunggu perbankan lebih berpihak kepada
pertanian,
maka
pemberdayaan
kelembagaan
usaha
kelompok
diharapkan dapat menjadi cikal bakal lembaga keuangan mikro di pedesaaan.
3.1.5.
Lemahnya Posisi Tawar di Tingkat Petani serta rendahnya daya saing produk pertanian Petani Indonesia pada umumnya tidak memiliki modal besar. Dengan usahatani permodalan menjadi
berskala kecil, akses petani terhadap sumber terbatas. Kondisi ini ditambah dengan petani
kurang memiliki fasilitas penyimpanan hasil pasca panen, sementara produk pertanian bersifat mudah rusak. Akibatnya
banyak petani
terlibat ke dalam sistem ijon dan/atau tengkulak. Meskipun hasil survei statistik menghasilkan perhitungan NTP di atas 100, dimana artinya penerimaan lebih besar dari pembelanjaan, tetapi nilai NTP saat ini masih sangat
kecil untuk menyatakan bahwa kesejahteraan petani
sudah baik. Dari
permasalahan
tersebut
diatas
faktor-faktor
yang
mempengaruhi antara lain : 1.
Dukungan kebutuhan prasarana untuk kebun Dinas/UPTD dan jaminan penguasaan lahan produktif.
2.
Kurang kondusifnya iklim usaha di bidang pertanian dan perkebunan.
3.
Kelembagaan di bidang perbenihan dan perbibitan.
4.
Kelembagaan di bidang perekonomian belum berfungsi.
3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH
Berdasarkan
kondisi masyarakat di Kabupaten Malang saat
ini,
permasalahan dan tantangan yang dihadapi dimasa depan, serta dengan memperhitungkan faktor strategis dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat, maka
Dinas
Pertanian
dan
Perkebunan
Kabupaten
Malang
perlu
memproyeksikan program dan kegiatan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan guna menyelaraskan program dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih Kabupaten Malang yang dituangkan dalam RPJM Kabupaten Malang dan sekaligus sebagai penjabaran visi, misi Kabupaten Malang adalah sebagai berikut : 1.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
2.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
3.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian/Perkebunan
4.
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
5.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
6.
Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau
Dari program di atas tentunya ada faktor penghambat dan pendukung pelayanan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Malang sebagai
berikut : 1.
Cuaca/iklim yang ekstrim memicu
munculnya orgnisme pengganggu
tumbuhan (OPT) 2.
Rendahnya Nilai Tukar Petani (NTP)
3.
Masih rendahnya daya saing produk-produk pertanian serta lembaga posisi tawar di tingkat petani
4.
Kurang kondusifnya iklim usaha dan investasi di bidang pertanian dan perkebunan
5.
Masih tingginya tingkat kehilangan hasil (losses)
6.
Banyaknya lahan produktif yang beralih fungsi (alih fungsi lahan) Faktor pendukung keberhasilan program pembangunan pertanian
dan
perkebunan Kabupaten Malang secara sistimatis antara lain yaitu : 1.
Melanjutkan dan memantapkan kegiatan tahun sebelumnya antara lain bantuan benih/bibit unggul, subsidi pupuk, alsintan, Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT)
2.
Pengembangan/pemberdayaan sumberdaya manusia serta pengamanan ketersediaan pangan melalui upaya-upaya peningkatan produksi dan pengamanan sarana irigasi.
3.
Tersedianya jaringan pemasaran dan informasi pasar serta dengan prinsip 6 tepat ( tepat jumlah, jenis, waktu, cara, lokasi dan harga)
4.
Adanya upaya-upaya pengolahan hasil dan pengembangan agroindustri dengan penerapan teknologi dan pasca panen, pengolahan hasil pertanian dan perkebunan
3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA KABUPATEN Rencana
strategis (Renstra)
Dinas Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Malang Tahun 2011 – 2015
mengacu
pada
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Malang Tahun 2005 – 2025. Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan ini mencerminkan urgensi permasalahan lainnya. Prioritas utama menggambarkan makna strategi dan urgensi permasalahan atas dasar pemikiran tersebut. Tahapan skala prioritas utama dalam tahapan pembangunan RPJPD
yaitu : 1) Meningkatkan
kesadaran dan ketaatan hukum masyarakat dengan mengembangkan sistem informasi hukum, 2) Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan untuk
meningkatkan
perekonomian
kualitas
berbasis
pelayanan
pertanian,
publik,
3)
pertambangan,
Mengembangkan kelautan,
industri,
perdagangan dan pariwisata yang didukung antara struktur yang memadai, 4) Mengembangkan sistem pengamanan, perbaikan dan pelestarian lingkungan hidup, 5) Mengurangi kemiskinan, pengangguran dan perbaikan iklim ketenagakerjaan, 6) Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, 7) Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, meningkatkan kualitas keluarga dan pengarusutamaan gender serta diarahkan pula pada sasaran untuk melanjutkan program RPJMD tahap I yang belum selesai.
3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MALANG Strategi dan kebijakan tata ruang wilayah Kabupaten Malang adalah : 1) Kebijakan dan strategi perencanaan ruang wilayah yang meliputi penetapan struktur ruang wilayah, penetapan pada ruang wilayah, penetapan kawasan stratedi serta penetapan fungsi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, 2) Kebijakan strategi penetapan struktur ruang wilayah daerah memuat kebijakan dengan strategi sistem pedesaan, kebijakan dan stratedi sistem perkotaan, kebijakan strategi penetapan fungsi kawasan pedesaan dan perkotaan, kebijakan dan strategi pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 3 Tahun 2010, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang Sub Satuan Wilayah
Pengembangan (SSWP) diubah menjadi 6 (enam) Wilayah Pengembangan (WP)
yang terdiri dari : 1)
Malang, 2)
Wilayah Pengembangan (WP) I Lingkar Kota
Wilayah Pengembangan (WP) II Kepanjen, 3) Wilayah
Pengembangan (WP) III
Ngantang, 4) Wilayah Pengembangan (WP)
IV
Tumpang, 5) Wilayah Pengembangan (WP) V Turen dan Dampit serta 6) Wilayah Pengembangan (WP) VI Sumbermanjing Wetan.
3.5. PENETAPAN ISU – ISU STRATEGIS Adanya berbagai permasalahan tersebut di atas, memacu pembangunan pertanian
dan
perkebunan
mengoptimalkan
potensi
di
Kabupaten
melalui
Malang
peningkatan
untuk
lebih
produktivitas, kebijakan
pembangunan pertanian dan perkebunan Kabupaten Malang selama lima tahun ke depan masih berprinsip pada Revitalisasi Pertanian dalam arti pembangunan pertanian dan perkebunan dilakukan untuk mendukung pencapaian sasaran, penciptaan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Malang, namun permasalahan selalu muncul sehingga strategi pembangunan pertanian dan perkebunan diarahkan pada : 1.
Peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura
2.
Penguatan jaringan pemasaran
3.
Memanfaatkan dan mengembangkan sumberdaya pertanian secara optimal dan berkelanjutan
4.
Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia
5.
Meningkatkan kelembagaan dan tata kerja organisasi
3.5.1.
ISU STRATEGIS Sesuai dengan tuntutan dan perkembangan perekonomian dan tuntutan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, maka diperlukan manajemen pembangunan pertanian dengan mengacu pada isu-isu strategis kendala yang dihadapi untuk 5 (lima) tahun ke depan antara lain : 1.
Belum
optimalnya
revitalisasi
pertanian
melalui
kegiatan
peningkatan peran Lumbung Desa Modern dan Lumbung Pangan Modern, peningkatan peran Sub Terminal Agribisnis Mantung, pengembangan kawasan Agropolitan. 2.
Keterbatasan ketersediaan infrastruktur
3.
Keterbatasan sarana prasarana, lahan dan air
4.
Berkurangnya status dan luas kepemilikan lahan
5.
Lemahnya sistem perbenihan dan perbibitan
6.
Keterbatasan akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usahatani
7.
Keterpaduan antar sektor dalam menunjang pembangunan pertanian belum terlaksana secara optimal.
Berdasarkan isu-isu strategis dan kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan, diperlukan langkah-langkah strategis untuk mencapai keberhasilan pembangunan pertanian dan perkebunan, antara lain melalui kegiatan : 1.
Melanjutkan dan memantapkan kegiatan tahun sebelumnya antara lain bantuan benih/bibit unggul, subsidi pupuk, alsintan, Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT)
2.
Perbaikan dan pengembangan infrastruktur pertanian seperti irigasi, embung, jalan desa dan jalan usahatani.
3.
Jaminan penguasaan lahan produktif
4.
Pembangunan sentra-sentra pupuk organik berbasis kelompok tani.
5.
Penguatan kelembagaan perbenihan dan perbibitan.
6.
Pemberdayaan masyarakat petani miskin melalui bantuan sarana, pelatihan dan pendampingan.
7.
Penguatan akses petani terhadap iptek, pasar dan permodalan bunga rendah.
8.
Pengembangan industri hilir pertanian di perdesaan yang berbasis kelompok tani untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk
pertanian,
membuka
lapangan
kerja,
mengurangi
kemiskinan dan meningkatkan keseimbangan ekonomi desa-kota. 9.
Peningkatan
promosi
pertanian
dan
perkebunan
guna
menumbuhkan minat generasi muda menjadi wirausahawan agribisnis. 10. Peningkatan dan penerapan manajemen pembangunan pertanian dan perkebunan.
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1.
VISI Sesuai dengan tuntutan dan perkembangan perekonomian dan kebutuhan
masyarakat,
maka
diperlukan
manajemen
pembangunan
pertanian dan perkebunan yang modern dan meningkatkan komitmen keberpihakan kepada petani yang tinggi untuk memanfaatkan peluang yang ada dirumuskan dalam bentuk visi pembangunan pertanian dan perkebunan Kabupaten Malang dimasa datang yang merupakan cara pandang jauh ke depan yang merefleksikan cita-cita dan sekaligus menentukan arah perjalanan institusi dan digunakan sebagai acuan utama pelaksanaan tugas bagi seluruh komponen organisasi. Rumusan visi dinas sebagai berikut : “Terwujudnya Sistem Agribisnis yang mandiri, produktif, efisien dan berdaya saing tinggi untuk menuju pertanian berkelanjutan.”
MISI Dalam
rangka
mewujudkan
visi
pembangunan
pertanian
dan
perkebunan tersebut, maka dirumuskan misi yang dapat mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai melalui berbagai upaya dalam pelaksanaannya. Untuk merumuskan misi tersebut beberapa
perlu
diperhatikan
hal sebagai berikut : (1) pengalaman pelaksanaan masa lalu,
(2) potensi daerah yang ada dan tersedianya teknologi produksi yang cukup
memadai, dan (3)
kebutuhan pangan
sendiri.
dukungan Misi
pemerintah
Dinas
Pertanian
untuk
mencukupi
dan
Perkebunan
Kabupaten Malang adalah sebagai berikut : 1.
Mengembangkan
pertanian
tanaman
pangan,
hortikultura
dan
perkebunan dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia secara optimal dan berkelanjutan.
2.
Memperluas jangkauan pembangunan pertanian melalui diversifikasi teknologi, sumberdaya, produksi dan konsumsi.
3.
Mengoptimalkan agribisnis untuk meningkatkan kemandirian masyarakat petani melalui penguatan kelembagaan petani dan pelaku usaha.
4.
Meningkatkan agribisnis tanaman perkebunan melalui penerapan “Good Agriculture Practice” (GAP) dan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya secara efisien.
5.
Meningkatkan akses terhadap informasi pasar, teknologi, permodalan, sarana prasarana bagi masyarakat perkebunan.
6.
Meningkatkan peran swasta yang berpihak pada kepentingan petani.
7.
Mewujudkan sistem manajemen institusi yang kuat, dinamis dan berdaya saing.
4.2. TUJUAN DAN SASARAN Sesuai
dengan
tuntutan
dan
perkembangan
perekonomian
dan
tuntutan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan bernuansa multidimensi, maka diperlukan manajemen pembangunan pertanian yang modern dan meningkatkan keberpihakan kepada petani yang tinggi dalam memanfaatkan peluang-peluang yang ada
dengan
menetapkan
tujuan,
sasaran, strategi dan indikator kinerja sebagai berikut :
4..2.1. TUJUAN 1.
Memantapkan dan meningkatkan produksi pangan
dalam
rangka memantapkan Ketahanan Pangan, penyediaan bahan baku untuk mendukung industri pertanian/perkebunan; 2
Mewujudkan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia pertanian;
3.
Meningkatkan peningkatan
pendapatan produksi,
masyarakat
produktivitas,
mutu
petani hasil
melalui dan
nilai
tambah; 4.
Meningkatkan
kemandirian
petani
melalui
pemberdayaan
kelembagaan pertanian dan perkebunan; 5.
Memantapkan
dan
mewujudkan
hortikultura dan perkebunan
4.2.2.
SASARAN
kawasan tanaman pangan,
Dengan
memperhatikan
pengembangan permintaan
dan
teknologi
masyarakat
potensi, yang
peluang,
tersedia
prospek
serta
besarnya
untuk memenuhi berbagai permintaan,
maka sasaran pembangunan pertanian Kabupaten Malang adalah : 1.
Tercapainya peningkatan produksi padi, jagung, kedelai untuk mendukung kemantapan ketahanan pangan;
2.
Terwujudnya
peningkatan
pendapatan
petani
melalui
peningkatan produktivitas, mutu hasil dan nilai tambah; 3.
Terwujudnya peningkatan pendapatan masyarakat tani dalam berusaha tani;
4.
Terwujudnya pemantapan kawasan hortikultura, tanaman pangan dan perkebunan.
6.
Terwujudnya masyarakat tani yang mandiri.
Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Dinas Pertanian Dan Perkebunan NO
TUJUAN / SASARAN
SASARAN
1
2
3
1
Peningkatan produksi
Meningkatkan produksi
pertanian dan perkebunan
pertanian dan perkebunan
dalam rangka memantap-
serta meningkatnya
kan Ketahanan pangan
kemampuan sumberdaya manusia
INDIKATOR
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
SASARAN
1
2
3
4
5
4
5
6
7
8
9
435,141
435,330
435,708
436,275
437,850
701.488
629.378
733.447
634.042
646.722
710,500
718,583
726,759
735,028
744,397
24.64
28.14
32.57
35.86
38.43
69.20
69.25
69.30
69.40
69.50
101.50
102.60
103.50
104.60
105.60
94.50
95.40
96.40
94.50
94.50
22
22
20%
20%
20%
20%
20%
100%
100%
100%
100%
100%
5
6
7
8
9
370
300
- Peningkatan produksi padi (Ton) - Peningkatan produksi palawija (Ton) - Peningkatan produksi hortikultura (Ton) - Peningkatan produktivitas perkebunan (Ku/Ha) - Peningkatan produktivitas padi (Ton) - Peningkatan produktivitas palawija (ku/ha) - Peningkatan produktivitas tanaman hortikultura (Ku/Ha) - Jumlah bantuan
22
22
22
sarana produksi (unit) 2
Terwujudnya peningkatan
Optimalisasi pemanfaatan
sumberdaya manusia
sumberdaya pertanian
pertanian
- Penyediaan data hasil analisa dan informasi pertanian/perkebunan - Persentase jumlah petugas lapang (PTPP) yang terlatih
1 3
2 Mewujudkan kawasan
3 Pengembangan kawasan
4 - Peningkatan tambah
250
250
150
perkebunan
perkebunan melalui
tanam areal kopi (Ha)
penambahan luas areal
- Peningkatan tambah
tanam
2,000
2,000
4,250
4,450
16
2,000
2,000
3,000
tanam areal kakao (Ha) - Peningkatan tambah
4,600
4,800
5,000
16
16
16
16
tanam areal nilam (Ha) - Peningkatan tambah tanam tembakau (Ha) 4
Meningkatkan kemandirian
Peningkatan pendapatan
- Realisasi penyaluran
5
5
5
5
5
petani melalui pemberdaya
petani tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan
pembiayaan kredit
lembaga
lembaga
lembaga
lembaga
lembaga
100%
100%
100%
100%
100%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
22
22
22
22
22
100%
100%
100%
100%
100%
5
5
5
4
4
an kelembagaan
usaha untuk pertanian
Pertanian dan perkebunan
dan perkebunan - Persentase keikutsertaan Promosi/Pameran
5
Menyediakan bahan baku
Terwujudnya peningkatan
- Persentase penambah-
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan untuk
pendapatan petani dalam
an usaha-usaha pasca
berusahatani
panen pada tingkat
mendukung industri
kelompok tani - Peningkatan persentase kelompok tani yang menerapkan teknologi pasca panen - Jumlah bantuan alat pengolahan pasca panen pertanian/ perkebunan
6
Meningkatkan penyediaan
Terwujudnya SDM
sarana aparatur dan
pertanian/perkebunan yang
- Persentase pemenuhan sarana penunjang tugas
peningkatan pengetahuan
mandiri
SKPD
aparatur pertanian - Keikutsertaan aparatur pada diklat/bintek (orang)
Untuk komoditas pangan selain pangan utama, target pertumbuhan produksinya lebih disesuaikan dengan kemampuan petani serta daya serap pasar. Semua komoditas tetap akan ditingkatkan produksinya, tetapi laju peningkatannya
sangat
bervariasi antar komoditas.
Walaupun secara fisik potensi peningkatan produksinya memenuhi, tetapi
peningkatan
produksi
yang
sangat
tinggi
dapat
saja
menimbulkan kerugian bagi petani apabila terjadi over supply di pasar. Dalam rangka mendukung tercapainya sasaran pembangunan pertanian Kabupaten Malang, maka perlu adanya penjabaran sasaran areal pertanian dan perkebunan Kabupaten Malang sebagaimana tabel 4.2 – 4.5 berikut ini :
Tabel 4.2. Sasaran Luas Areal Tanam (ha) Kabupaten Malang Tahun 2011 – 2015 Sasaran Tanam (Ha) No Komoditas 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5 6 7 8
Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Ubi Kayu Ubi Jalar Sayuran Buah-buahan (pohon)
64,000 62,000 400 3,200 20,000 1,750 9,000 5,000,000
64,000 63,240 410 3,270 20,400 1,785 9,180 5,000,050
64,000 64,500 430 3,300 20,800 1,800 9,350 5,000,100
64,000 65,790 450 3,350 21,200 1,850 9,500 5,000,200
64,000 67,100 475 3,400 21,600 1,880 9,600 5,000,300
Sumber : Sasaran Tanam Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Malang, 2010
Tabel 4.3. Sasaran Luas Panen (ha) Kabupaten Malang Tahun 2011 – 2015 No
Komoditas
1 2 3 4 5 6 7 8
Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Ubi Kayu Ubi Jalar Sayuran Buah-buahan (pohon)
Sasaran Panen (Ha) 2012 2013 2014
2011 63,000 62,000 380 3,150 20,000 1,750 9,000 4,800,000
63,000 63,000 400 3,200 20,400 1,785 9,100 4,850,000
63,000 64,000 420 3,300 20,800 1,800 9,200 5,000,000
2015
63,000 65,000 430 3,350 21,200 1,850 9,300 5,000,100
63,000 66,000 450 3,400 21,600 1,880 9,500 5,000,200
Sumber : Sasaran Tanam Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Malang, 2010
Tabel 4.4. Sasaran Produktivitas (ku/ha) Kabupaten Malang Tahun 2011 – 2015 Sasaran Produktivitas (ku/ha) No Komoditas 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5 6 7 8
Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Ubi Kayu Ubi Jalar Sayuran Buah-buahan (pohon)
69,20 49.00 11.00 11.50 182.90 158.00 97.00 92.00
69,25 49.50 11.11 11.62 139.60 159.58 97.97 92.92
69,30 50.00 11.22 11.73 182.80 161.18 98.95 93.85
69,40 50.49 11.33 11.85 127.90 162.79 99.94 94.79
69,50 51.00 11.45 11.90 145.60 164.42 100.94 95.74
Sumber : Sasaran Tanam Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Malang, 2010
Tabel 4.5. Produksi (Ton) Kabupaten Malang Tahun 2011 - 2015 No 1
Komoditas Padi
2011 435,141
Sasaran Produksi (ton) 2012 2013 2014 435,330
435,708
436,275
2015 437,850
2 3 4 5 6 7 8
Jagung Kedelai Kacang Tanah Ubi Kayu Ubi Jalar Sayuran Buah-buahan
303,800 418 3,623 365.997 27,650 87,300 623,200
311,850 444 3,717 284.882 28,485 89,153 629,430
319,968 471 3,871 380.125 29,012 91,034 635,725
328,217 487 3,969 271.253 30,116 92,943 642,085
336,599 515 4,046 314.652 30,910 95,892 648,505
Sumber : Sasaran Tanam Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Malang, 2010
Tabel 4.6 Sasaran Kebutuhan Benih Kabupaten Malang Tahun 2011 - 2015 No 1 2 3 4
Komoditas Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah
2011 1,600 2,480 20 160
Sasaran Kebutuhan Benih (Ton) 2012 2013 2014 1,600 1,600 1,600 2,520 2,560 2,600 21 22 23 164 165 168
2015 1,600 2,640 24 170
Sumber : Sasaran Tanam Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Malang, 2010
Dalam
mendukung
upaya
peningkatan
produksi
melalui
peningkatan produktivitas berkelanjutan diperlukan sarana produksi pupuk.
Untuk keperluan pencapaian target produksi yang telah
ditetapkan, diperkirakan kebutuhan pupuk untuk setiap jenis komoditi selama tahun 2011 – 2015 adalah urea 488.980 ton, SP-36 134.946 ton, ZA 561.730 ton, NPK 450.189 ton dan pupuk organik sebesar 103.343 ton. Lebih lanjut, proyeksi kebutuhan pupuk selama 5 (lima) tahun ke depan dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Sasaran Kebutuhan Pupuk Kabupaten Malang Tahun 2011 - 2015 Tabel 10. Sasaran Kebutuhan Pupuk Komoditi Pertanian dan Perkebunan Sasaran Kebutuhan Pupuk (Ton) No Komoditas 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5
Urea SP 36 NPK ZA ORGANIK
88,493 24,422 81,473 101,659 19,788
92,918 25,643 85,546 106,742 20,778
97,563 26,925 89,824 112,079 21,817
102,442 28,271 94,315 117,683 22,907
107,564 29,685 99,031 123,567 24,053
Sumber : Sasaran Tanam Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Malang, 2010
Secara
keseluruhan, peningkatan produksi bukan diprioritaskan
untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan hortikultura, melainkan juga ditujukan untuk substitusi impor dan pemenuhan kebutuhan bahan baku
industri dalam negeri dan penerimaan devisa/ekspor, yaitu kelapa, kakao, kopi, nilam dan tebu. Komoditas tersebut pertumbuhan produksinya akan dipacu sesuai permintaan.
Lebih lanjut sasaran tanam, panen dan
produksi komoditi perkebunan selama 5 (lima) tahun ke depan dapat dilihat pada Tabel 4.8 – 4.11. Tabel. 4.8 Sasaran Luas Tambah Tanam (Ha) komoditi perkebunan Kabupaten Malang Tahun 2011 – 2015. No 1 2 3 4 5 6 7
Komoditas Kopi Robusta Kopi Arabika Kakao Cengkeh Kelapa Nilam Tebu
2011
50 100 3,000 400 500 200 500
Tabel 4.9. Sasaran Luas Panen (Ha) komoditi perkebunan Kabupaten Malang Tahun 2011 - 2015 Sasaran Panen (Ha) No Komoditas 2011 2012 2013 2014
2015
Kopi Robusta Kopi Arabika Kakao Cengkeh Kelapa Nilam Tebu
13,050 750 3,000 3,000 10,500 4,250 41,000
100 200 2,000 1,000 500 200 1,500
13,100 900 4,500 3,500 11,000 4,450 42,500
50 200 2,000 500 400 150 1,000
2015
50 200 2,000 500 500 200 1,000
1 2 3 4 5 6 7
70 300 2,000 1,000 500 250 2,000
Sasaran Tanam Baru (Ha) 2012 2013 2014
13,150 1,100 6,500 4,000 11,400 4,600 43,500
13,200 1,250 8,500 4,500 11,900 4,800 44,500
Tabel 4.10. Sasaran Produktivitas ( Kg/ Ha) komoditi perkebunan Kabupaten Malang Tahun 2011 – 2015 Sasaran Produktivitas (kg/ha) No Komoditas 2011 2012 2013 2014 1 Kopi Robusta 900 1,000 1,200 1,300 2 Kopi Arabika 800 900 1,000 1,100 3 Kakao 750 900 1,200 1,200 4 Cengkeh 300 400 400 500 5 Kelapa 1,500 1,500 2,000 2,000 6 Nilam 5,000 6,000 7,000 7,000 7 Tebu 8,000 9,000 10,000 12,000
13,250 1,400 11,500 5,000 12,000 5,000 45,000
2015 1,400 1,200 1,300 500 2,500 8,000 12,000
Tabel 4.11. Sasaran Produksi (Ton) komoditi perkebunan Tahun 2011 – 2015 No 1 2 3 4 5 6 7
4.3.
Komoditas Kopi Robusta Kopi Arabika Kakao Cengkeh Kelapa Nilam Tebu
Sasaran Produksi (ton) 2012 2013 2014
2011 11,745 900 3,600 900 15,750 21,250 328,000
13,100 1,170 6,300 1,400 16,500 26,700 382,500
15,780 1,650 9,750 1,600 22,800 32,200 436,000
2015
17,160 2,125 14,450 2,250 23,800 33,600 490,000
18,550 2,520 20,700 2,500 30,000 40,000 544,000
STRATEGI DAN KEBIJAKAN Kebijakan
pembangunan
pertanian
dan
perkebunan Kabupaten
Malang selama lima tahun ke depan tetap masih berprinsip pada Revitalisasi
Pertanian,
dalam
perkebunan
dilakukan untuk
arti
pembangunan
mendukung
pertanian dan
pencapaian
sasaran,
penciptaan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Malang. Beberapa permasalahan seringkali timbul dalam menghadapi berbagai perubahan akibat globalisasi, antara lain : semakin terbukanya pasar dan meningkatnya persaingan, meningkatnya tuntutan kebijakan pertanian yang berlandaskan mekanisme pasar dan semakin berperannya selera konsumen. Adanya
berbagai
permasalahan
tersebut
di atas, memacu
pembangunan pertanian dan perkebunan di Kabupaten Malang untuk lebih mengoptimalkan potensi melalui peningkatan produktivitas. menghadapi
permaslahan tersebut, kebijakan
strategis
Dalam pembangunan
pertanian dan perkebunan diarahkan untuk : 1. Peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura; 2. Penguatan jaringan pemasaran; 3. Memanfaatkan dan mengembangkan sumberdaya pertanian secara optimal dan berkelanjutan; 4. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia; 5. Meningkatkan kelembagaan dan tata kerja organisasi.
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Mengacu (RPJMD)
pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Malang,
dilaksanakan oleh Dinas
maka
rencana
dan
Pertanian dan Perkebunan
kegiatan yang
Kabupaten
Malang
antara lain : 5.1.1.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Program ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan dan keberlanjutan ketahanan pangan sampai ke tingkat rumah tangga. Ketahanan pangan yang dimaksud adalah terpenuhinya pangan masyarakat, dalam
jumlah
maupun
mutu.
Program
ini
akan
dilaksanakan melalui beberapa fokus kegiatan, sebagai berikut : a.
Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil. Penanganan
pasca
panen
produk
pertanian kebanyakan
masih bersifat tradisional sehingga mengakibatkan tingkat kerusakan dan kehilangan hasil cukup tinggi (untuk padi 18 %).
Sedangkan
meningkatkan
pengolahan nilai
hasil
tambah
ditujukan
produk
pertanian
untuk serta
memperpanjang daya simpan dari produk yang bersangkutan. Berkaitan dengan hal tersebut maka masih sangat diperlukan adanya
pembinaan dan bimbingan teknis tentang teknologi
pengananan pasca panen dan pengolahan hasil. b.
Pengembangan kualitas dan mutu produk Untuk mencapai
sasaran
peningkatan
produktivitas dan
kualitas tanaman pangan dan hortikultura diperlukan pembinaan penerapan teknologi maju sesuai kaidah budidaya yang baik dan benar.
Melalui
kegiatan
ini
diharapkan
peningkatan produksi, produktivitas
dan
akan mutu
terjadi melalui
pengelolaan usaha tani yang efisien untuk menghasilkan produk yang berdaya saing. c.
Penyediaan benih unggul serta faktor penunjangnya Mengingat pentingnya arti benih dalam kegiatan produksi pertanian, maka memperbesar sistem
diperlukan upaya peningkatan inovasi untuk ketersediaan
distribusi
dan
benih
bermutu, memperbaiki
meningkatkan
penggunaan
benih
bermutu di kalangan petani. d.
Pengendalian dan Penanggulangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Pengendalian dan penanggulangan OPT dilaksanakan dengan prinsip PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yang menekankan pada
pengelolaan
ekosistem
secara
keseluruhan
dan
memperlihatkan semua faktor yang terkait dengan ushatani. Pengembangan sistem perlindungan tanaman diarahkan pada serangkaian kegiatan yang bersifat preventif untuk meningkatkan ketahanan lingkungan sehingga tidak menguntungkan bagi perkembangan OPT. e.
Ektensifikasi, Intensifikasi, Rehabilitasi dan Diversifikasi Komoditi Adanya alih fungsi dan kerusakan lahan yang cukup tinggi menyebabkan menurunnya produksi dan produktivitas pertanian. Oleh karena itu perlu langkah-langkah terobosan dalam rangka ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian.
Sedangkan
pada
lahan-lahan marginal perlu dilakukan kegiatan rehabilitasi agar lahan menjadi produktif kembali. f.
Antisipasi bencana alam dan perubahan iklim terhadap produktivitas dan produksi Terjadinya bencana alam (kekeringan maupun banjir) banyak disebabkan
oleh
adanya
anomali
iklim
dan
kerusakan
sumberdaya alam yang berakibat pada turunnya produktivitas pertanaman. g.
Pemanfaatan teknologi tepat guna dan spesifik lokasi yang ramah lingkungan Seiring dengan semakin meningkatnya usahatani yang ramah lingkungan, maka perlu dikembangkan teknologi tepat guna dan lokal spesifik yang memperhatikan aspek keamanan produk untuk dikonsumsi maupun bagi lingkungan sekitarnya.
Hal
terpenting dalam kaitannya dengan budidaya akrab lingkungan adalah kemampuan untuk menjaga kondisi kesuburan fisik dan biologis tanah melalui penggunaan berbagai macam bahan organik. h.
Peningkatan pemasaran produk Syarat penting dalam kegiatan usahatani adalah kepastian pasar dari produk pertanian dan perkebunan. Hal ini harus didukung dengan
berbagai
mengoptimalkan
kegiatan
yang
keberhasilan
pertanian dan perkebunan.
bersifat
strategi
promise
pemasaran
untuk
komoditi
Kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah pengembangan berbagai pola kemitraan, keikutsertaan dalam berbagai pameran dan pengembangan sistem informasi pasar. i.
Fasilitasi pengembangan kawasan agropolitan Kegiatan ini dilaksanakan melalui penguatan kelembagaan petani, kelembagaan agribisnis dari sub sistem hulu hingga hilir, pengembangan sarana/prasarana yang meliputi : jalan usahatani, irigasi, pasar dan pengelolaan limbah.
j.
Fasilitasi perlindungan terhadap petani Kondisi aktual kebanyakan petani tanaman pangan maupun hortikultura, berada pada posisi yang lemah dari sisi permodalan dan pengelolaan usahataninya.
Hal ini menyebabkan perlu
adanya dukungan fasilitasi perlindungan terhadap petani melalui regulasi kebijakan dari pemerintah yang diharapkan petani akan terhindar dari persaingan usaha yang tidak sehat maupun praktek-praktek perdagangan yang tidak adil. 5.1.2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Unsur penting yang berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan petani adalah tingkat pendapatan petani. Walaupun demikian tidak selalu upaya peningkatan produksi dan pendapatan petani secara otomatis diikuti dengan peningkatan kesejahteraan petani, karena kesejahteraan petani juga tergantung pada nilai pengeluaran yang harus dibelanjakan keluarga petani serta faktor-faktor non finasial seperti faktor sosial budaya.
Walaupun demikian, sisi pendapatan
petani merupakan sisi yang terkait secara langsung dengan tugas pokok dan fungsi Kementerian Pertanian.
Selain berbagai upaya yang berhubungan secara langsung dengan nilai input dan output pertanian, pendapatan petani juga masih memungkinkan untuk ditingkatkan melalui : a.
Pengembangan infrastruktur oleh Pemerintah yang dilakukan secara padat karya dengan melibatkan petani yang menjadi sasaran kegiatan.
b.
Mengembangkan
berbagai
aktivitas
off-farm
yang
mampu
membangkitkan penghasilan bagi petani dengan basis kegiatan yang terkait usahatani, seperti wisata agro, industri rumah tangga berbahan baku hasil pertanian dan industri rumah tangga yang dapat menghasilkan peralatan pertanian sederhana. c.
Mengupayakan insentif bagi tumbuhnya industri hulu dan hilir pertanian.
5.1.3. Program Peningkatan Pemasaran Pertanian dan Perkebunan Peningkatan usaha bagi kelompok tani dalam hal mengelola akses permodalan dari lembaga perbankan pada dasarnya dapat diserap dan dialokasikan pada bidang pertanian/perkebunan, namun kenyataannya para petani masih belum bisa mengelola keuangan dengan maksimal. Hal ini disebabkan kelompok tani tidak memahami cara pemanfaatan modal yang diterima. Program ini bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman
kelompok
tani
dalam
pengelolaan
keuangan, memahami akses kredit kepada petani dari lembaga keuangan/perbankan. Dinas
Pertanian
Selain pelaksanaan kegiatan di atas, upaya
dan
Perkebunan
Kabupaten
Malang
untuk
meningkatkan usaha bagi petani/kelompok tani dalam hal pemasaran dilaksanakan melalui keikutsertaan dalam pameran-pameran yang dilaksanakan baik di dalam maupun di luar Kabupaten Malang. 5.1.4. Program Peningkatan Pertanian/Perkebunan
Penerapan
Teknologi
Salah satu penyebab rendahnya produksi tanaman pangan, hortikultura
dan
perkebunan
adalah
akibat
adanya
serangan
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), sehingga pendapatan petani juga rendah. Penanganan secara intensif sangat diperlukan untuk menekan penyebaran OPT agar tetap berada di bawah ambang ekonomi.
Melalui program ini diharapkan serangan OPT dapat
dikendalikan dan mempertahankan musuh alami agar hasil produksi
tanaman perkebunan meningkat yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani 5.2.
Program, Kegiatan Lintas SKPD, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif. Pembangunan
pertanian
merupakan
masalah
kompleks,
hingga
membutuhkan penanganan yang melibatkan berbagai fungsi dan kebijakan dalam hal ini kerjasama dengan SKPD lain. Hanya saja berbagai fungsi dan kebijakan tersebut bersifat lintas sektoral.
Oleh karena itu penanganan
pembangunan pertanian dan perkebunan mau tidak mau membutuhkan dukungan dan kerjasama dari sektor /SKPD lain. Dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang diperlukan dukungan berbagai kebijakan antara lain pengawasan penetapan Rencana Umum Tata Ruang dan Wilayah di tingkat Kabupaten untuk melindungi aktivitas pertanian, pengembangan infrastruktur jaringan jalan produksi, pembangunan dan rehabilitasi waduk dan embung besar, pengembangan jaringan irigasi primer dan sekunder di wilayah sentra produksi.
Dari Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi diperlukan dukungan kebijakan penataan kerjasama pemasaran lokal maupun luar daerah; penataan struktur pasar dalam negeri yang masih menekan nilai jual produk dan kenaikan harga sarana produksi di tingkat usaha tani; dukungan kebijakan pengembangan kompetensi inti industri daerah yang memproduksi barang modal dan sarana produksi yang mendukung produksi primer dan olehan komoditas pertanian. Dari badan Penanaman Modal diperlukan dukungan kebijakan untuk penyediaan
informasi investasi
komoditas
dan
daerah
sentra
serta
pengembangan produksi pertanian unggulan daerah serta kebijakan pemberian insentif investasi bagi penanaman modal langsung industri primer dan olahan produk pertanian. 5.3.
Program, Kegiatan Lintas Wilayah, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif. Berdasarkan evaluasi 5 (lima) tahun yang lalu dan perencanaan untuk 5 (lima) tahun yang akan datang, dapat disimpulkan bahwa Dinas Pertanian dan
Perkebunan
Kabupaten
Malang
belum
merencanakan
untuk
melaksanakan program dan kegiatan lintas wilayah dikarenakan masih banyak kendala-kendala dan permasalahan mendasar dalam pengembangan pembangunan pertanian dan perkebunan Kabupaten Malang masih perlu adanya penanganan yang lebih optimal.
5.4.
Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada sasaran RPJMD Sesuai pedoman dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang, maka Dinas Pertanian dan Perkebunan dalam
pelaksanaan
pembangunan
pertanian
dan
perkebunan
diimplementasikan melalui 5 (lima) program dan 15 kegiatan, dimana indikator kinerja pelaksanaan program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun kedepan tertuang pada tabel 5.1.
BAB VI
PENUTUP Review Perencanaan Strategis (RENSTRA) merupakan bentuk perencanaan Program peningkatan peran kerja Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Malang disusun atas dasar : Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, kebijakan strategis yang di tetapkan serta mengacu pada hasil analisis SWOT untuk kurun waktu tahun 20112015. Memperhatikan potensi yang ada, sarana dan prasarana yang tersedia serta Kemampuan
dan kebersamaan untuk mencapainya menjadi pendorong untuk.
Meningkatkan peran Kabupaten Malang dalam pelaksanaan pembangunan pertanian dan perkebunan. Sasaran
yang
akan
dicapai
adalah
meningkatkan
produksi
dan
produktivitas Komoditas Pertanian dan Perkebunan melalui : peningkatan ketahanan pangan, pemanfaatan dan pengembangan sumberdaya pertanian secara optimal dan berkelanjutan, diversifikasi teknologi, produksi dan konsumsi dalam rangka mewujudkan pertanian yang tangguh, modern dan efisien, peningkatan pendapatan
dan
kesejahteraan
petani
beserta
keluarganya,
peningkatan
kemampuan sumberdaya manusia dan peningkatan fungsi kelembagaan dan tata kerja organisasi.
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikaif (RPJMD) Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang
No
1 1.
Prioritas Program
Indikator Kinerja
Kondisi Awal
Pembangunan
Program
Renstra (Akhir 2010)
2 Peningkatan
3 - Meningkatnya produksi
Ketahanan
Tanaman Padi Dan Pala-
Pangan
wija - Meningkatnya produksi
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Kondisi
Tahun 2014
Tahun 2015
Kinerja
Target Indikator
Rp (dalam Juta)
Target Indikator
Rp (dalam Juta)
Target Indikator
Rp (dalam Juta)
Target Indikator
Rp (dalam Juta)
Target Indikator
Rp (dalam Juta)
Akhir periode
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0,13%
205
0,13%
205
0,13%
205
0,13%
205
0,13%
205
padi : 437.850 Ton palawija : 646.722 Ton
709.079 Ton
2%
200
2%
200
2%
200
2%
200
2%
200
744.397 Ton
50%
10%
120
10%
120
10%
120
10%
120
10%
120
100%
40%
8%
200
8%
200
8%
200
8%
200
8%
200
100%
50%
100%
150
100%
150
100%
150
100%
150
100%
150
100%
4 padi : 434.575 Ton palawija : 805.380 Ton
Renstra
tanaman hortikultura
- Meningkatnya potensi Produk unggulan kawasan Agropolitan
- Meningkatnya pengembangan industry hilir berbasis kelompok tani
- Meningkatnya akses petani terhadap pasar
40
1
2
3
4
5
6
7
8
9
- Meningkatnya penyedia
10 unit
2 unit
100
2 unit
100
2 unit
5%
700
5%
700
5%
100%
150
100%
150
100%
10
400
10
400
an alat pasca panen perkebunan - Meningkatnya areal
L.areal kopi : 11.450 Ha
Tanaman perkebunan
L.areal kakao: 715 Ha
Sebesar 25%
L.areal tebu : 39.733 Ha L.areal mendong : 55 Ha L.areal kelapa : 9.150 Ha L.areal cengkeh : 2.306 Ha L.areal kapuk : 1.688 Ha
- Ketersediaan data hasil
100%
analisa komoditi Pertanian perkebunan dan sistem informasi pertanian 2
Peningkatan
- Bertambahnya jumlah
Kesejahteraan
Kelompok tani perkebu-
Petani
nan yang mengikuti
50 kel.tani
Kel.tani
Kel.tani
10 Kel.tani
SLPHT - Tersedianya jaringan
1.100 Ha
220 Ha
2,000
220 Ha
2,000
220 Ha
10 lembaga
2
150
2
150
2
irigasi bantuan pompa Konservasi lahan
3
1
Peningkatan
- Meningkatnya Jumlah
Pemasaran
lembaga pemasaran
Hasil Pertanian
petani
2
3 - Meningkatnya peran
Lembaga
Lembaga
Lembaga
4
5
6
7
8
9
5 unit
1 unit
650
1 unit
650
1 unit
100%
100%
225
100%
225
100%
100 unit
20 unit
2,000
20 unit
2,000
20 unit
100%
100%
100
100%
100
100%
100%
100%
150
100%
150
100%
Lumbung Desa Modern (LDM) bagi petani melalui penyediaan sarana prasarana.
- Meningkatnya pemasaran Melalui keikutsertaan Promosi dalam dan luar daerah
4
Peningkatan Produksi
- Meningkatnya produksi
Pertanian/Perkebunan
Pertanian/perkebunan Melalui penyediaan sarana produksi
5
Peningkatan Penera-
- Peningkatan persentase
pan Teknologi Perta-
Penanganan OPT perke-
nian/Perkebunan
bunan
- Peningkatan persentase
penanganan OPT tanaMan pangan dan hortikultura
1 6
2 Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau
3 - Meningkatnya produksi tembakau melalui perluasan areal tembakau
4
5
6
7
8
9
10%
500
10%
500
10%
50 unit
10 unit
2,000
10 unit
2,000
10 unit
100%
100%
400
100%
400
100%
100%
100%
350
100%
350
100%
23 orang
5 orang
20
5 orang
20
5 orang
L.areal tembakau : 157 Ha Produksi tembakau : 236 Ton
- Meningkatnya penyediaan sarana produksi tembakau
7
Pelayanan administrasi perkantoran
- Meningkatnya dukungan terhadap tugas-tugas SKPD
8
Peningkatan sarana
- Meningkatnya ketersediaan
dan Prasarana apara-
Baik sarana maupun prasa-
tur
rana untuk mendukung tugas-tugas SKPD
9
Peningkatan Kapasitas
- Meningkatnya keikutserta-
Sumberdaya Aparatur
an aparatur dalam diklat/ bintek
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN Jl. Sumedang No. 28 Telp/Fax (0341) 396893 Kepanjen 65163
KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN MALANG NOMOR : 050/ /KEP/421.114/2014 TENTANG REVIEW RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2011-2015
Menimbang
: a.
bahwa dalam rangka mempertajam visi dan misi serta menyelaraskan tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang, perlu disusun Rencana Strategis
Dinas
Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang; b.
bahwa Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang Tahun 2011-2015 telah mendapatkan pengesahan Bupati Malang;
c.
bahwa sehubungan dengan maksud pada huruf a dan b konsideran menimbang ini, maka perlu menetapkan Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Malang
Tahun
2011-2015
Keputusan
Dinas
Pertanian
dan
dengan
Perkebunan
Kabupaten Malang. Mengingat
:
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara
Indonesia
Tahun
(Lembaran 2003
Negara
Nomor
47,
Republik Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia , Nomor 4287); 2. Undang-undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara; 3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan
Keuangan Negara;
dan
Tanggung
Jawab
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan; 5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 tahun 2008; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah kedua dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 7 Tahun 2011; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Malang Tahun 2005-2025; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 2 Tahun 2011
tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Malang Tahun 20102015; 15. Peraturan Bupati Malang Nomor
17 Tahun 2008
tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang;
16. Keputusan
Bupati
Malang
180/657/KEP/421.013/2011
Nomor
Tentang
:
Pengesahan
Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang Tahun 2011-2015; MEMUTUSKAN: Menetapkan, PERTAMA
: Review
Rencana
Strategis
Dinas
Pertanian
dan
Perkebunan Kabupaten Malang Tahun 2011-2015; KEDUA
: Review Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang Tahun 2011-2015 adalah dokumen perencanaan periode 5 tahun yang akan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang setiap tahun selama periode Renstra berjalan;
KETIGA
: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan bila ada kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan dirubah sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : Tanggal :
Malang 30 Mei 2014
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang
Ir. TOMIE HERAWANTO, MP Pembina Tingkat I NIP 19661126 199303 1 004 Tembusan disampaikan kepada : Yth : 1. Bpk. Bupati Malang di Malang; 2. Bpk. Sekretaris Daerah Kab. Malang di Malang; 3. Sdr. Inspektur Kabupaten Malang di Malang; 4. Sdr. Kepala Bappeda Kab. Malang di Malang;