SALINAN PUTUSAN Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA.AB
ال ِب ِبي ال ْس ِبم َّر ِب َّر
ِب ْس ِبي
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA AMBON mengadili pada tingkat banding dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan atas perkara gugatan waris dan harta bersama antara: Yulian Ernawati binti Wahyono, umur 30 tahun, Agama Islam, pekerjaan guru Honorer, pendidikan terakhir Sarjana, tempat tinggal di Jalan Kesatrian Asrama Militer, Batumerah Rt.002./Rw.06. Kelurahan Amantelu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. dahulu sebagai Tergugat
sekarang sebagai Pembanding; me l a w a n 1. Sudarmi binti Legiman, umur 51 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA. pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Jalan Leo Wattimena, Rt.006/Rw.03, Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, yang dalam hal ini memilih domisili Hukum sementara
pada Kantor Hukum Rustam E. Maruapey, S.H & Rekan di Jalan Jenderal Soedirman RT.003, RW.05, No.1 Batu Merah, Kota Ambon,
dahulu
sebagai
Penggugat
I
sekarang
sebagai
Terbanding I; 2. Fian Dwi Saputro bin Wahyono,umur 25 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir
SMA,
pekerjaan
Anggota
TNI
Angkatan
Darat,
bertempat tinggal di Jalan Leo Wattimena RT.006, RW. 03, Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, yang dalam hal ini memilih domisili Hukum sementara pada Kantor Hukum Rustam E. Maruapey, S.H & Rekan di Jalan Jenderal Soedirman RT.003, RW.05, No.1 Batu Merah, Kota Ambon dahulu sebagai Penggugat II sekarang sebagai Terbanding II;
Hal 1 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
Para Penggugat tersebut kemudian sejak tanggal 21 Oktober 2013 memberi kuasa kepada : 1). Rustam E. Maruapey, S.H. 2). Samrin Sahmad, S.H. dan Mustakim Wenno,SH
Advokat dan
Penasihat Hukum yang berkantor di Jalan Jenderal Soedirman RT. 003/05 No.1 Batumerah, Kota Ambon, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 40/Adv-Rr/2013 dan didaftar pada Register Surat Kuasa Khusus di Kepaniteraan Pengadilan Agama Ambon tanggal 29 Oktober 2013 dengan Nomor 62/SKK/2013; Pengadilan Tinggi Agama tersebut ; Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding; TENTANG DUDUK PERKARANYA
Dalam Tingkat Pertama [1]Mengutip
uraian
sebagaimana
termuat
dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Ambon Nomor
dalam
putusan
yang
0280/Pdt.G/2013/PA.Ab
tanggal 22 September 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 27 Dzulkaidah 1435 Hijriyah, yang amarnya menyatakan sebagai berikut: Dalam eksepsi: Menolak eksepsi Tergugat: Dalam pokok perkara:
1. Mengabulkan gugatan para Penggugat sebagian; 2. Menetapkan harta bawaan Penggugat I, adalah: - sebidang tanah berukuran 20 M2 x 50,90 M2, yang terletak di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu. Kabupaten Seram Bagian Barat, dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatas dengan tanah milik Sutiono; - Sebelah Selatan berbatas dengan tanah pekarangan milik Kasduri; - Sebelah Timur berbatas dengan tanah pekarangan milik Hariyanto; - Sebelah Barat berbatas dengan Jalan Raya;
Hal 2 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
3. Menetapkan harta bawaan Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo adalah: 3.1. Sebidang tanah berukuran 20 M x 127,5 M, yang terletak di Desa Waimital. Kecamatan Kairatu. Kabupaten Seram Bagian Barat, dengan batas-batas sebagai beriut: - Sebelah Utara berbatas dengan tanah milik Pa Imo; - Sebelah Selatan berbatas dengan tanah milik Tri Sumanto; - Sebelah Timur berbatas dengan Jalan Raya Tani; - Sebelah Barat berbatas dengan selokan/pengairan; 3.2. Uang sejumlah Rp. 9.600.000.- (sembilan juta enam ratus ribu rupiah), hasil sewa lahan persawahan kepada penggarap sawah, yang terletak di Desa Waimital. Kecamatan Kairatu. Kabupaten Seram Bagian Barat 3.3. Uang sisa hasil kontrakan 2 (dua) unit rumah sejumlah Rp 6.000.000.00.- (enam juta rupiah); yang terletak di Desa Waimital. Kecamatan Kairatu. Kabupaten Seram Bagian Barat dan di Jl. Kesatrian Asrama
Militer
Batumerah
Rt.002/Rw.06.
Kelurahan
Amantelu,
Kecamatan Sirimau, Kota Ambon; 4. Menetapkan harta bersama Penggugat I dengan
Ir.Wahyono Bin Darto
Widjoyo adalah: 4.1. Sebidang tanah berukuran 56 M2, yang terletak di Jl. Kesatrian Asrama Militer Batumerah Rt.002/Rw.06. Kelurahan Amantelu, Kecamatan Sirimau, dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatas dengan tanah pekarangan milik Iwan Rafii; - Sebelah Selatan berbatas Aryaningsih;
dengan
tanah pekarangan milik Juliza
- Sebelah Timur berbatas dengan tanah pekarangan milik Ari Supuh; - Sebelah Barat berbatas dengan tanah pekarangan milik Anhar Ohorella; Yang dikuasai Tergugat:
4.2. 1 (satu) unit rumah dengan ukuran 8 M x 7 M. yang terletak di
Jl.
Kesatrian Asrama Militer Batumerah Rt.002/Rw.06. Kelurahan Amantelu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, yang dikuasai Tergugat;
Hal 3 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
4.3. Sebidang tanah berukuran 21,65 M2 x 26 M2, yang terletak di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatas dengan tanah milik Trismanto; - Sebelah Selatan berbatas dengan Jalan; - Sebela Barat berbatas dengan tanah milik Suharno; - Sebelah Timur berbatas dengan Jalan; Yang dikuasai Penggugat I; 4.4. 1 (satu) unit rumah parmanen berukuran 8 M x 14 M. yang dibangun diatas tanah milik Penggugat I, terletak di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu. Kabupaten Seram Bagian Barat, yang dikuasai Penggugat I; 4.5. Peralatan rumah tangga yaitu: 1 (satu) buah mesin Cuci, 1 (satu) buah Kulkas, 2 (dua) buah Springbed dengan ukuran 2 (dua) badan dan 3 (tiga) badan, 1 (satu) buah karpet seharga Rp. 1.000.000.- (satu juta rupiah); yang berada pada rumah yang terletak di Jl. Kesatrian Asrama Militer Batumerah Rt.002/Rw.06. Kelurahan Amantelu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, yang dikuasai Tergugat; 4.6. Uang sejumlah Rp.37.000.000.00.- (tiga puluh tujuh juta rupiah), hasil kontrakan 4 buah kamar atas rumah yang terletak di Jl. Kesatrian Asrama
Militer
Batumerah
Rt.002/Rw.06.
Kelurahan
Amantelu,
Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, yang dikuasai Tergugat; 5. Menetapkan bagian masing-masing
atas harta usaha bersama tersebut
pada amar putusan nomor 4 adalah: ½ (seperdua) bagian menjadi hak milik Penggugat I. dan ½ (seperdua) bagian yang lainnya menjadi hak milik Ir.Wahyono Bin Darto Widjoyo, sebagai harta warisan; 6. Menetapkan Pewaris adalah almarhum Ir.Wahyono Bin Darto Widjoyo, yang meninggal dunia di Ambon pada tanggal 22 September 2010; 7. Menetapkan
Ahli Waris dari Pewaris adalah: Sudarmi Binti Legimun,
Penggugat I., Yulian Ernawati Binti Wahyono, Tergugat. Dan
Fian Dwi
Saputro Bin Wahyono, Penggugat II.; 8. Menetapkan harta peninggalan ( harta warisan ) Pewaris adalah:
Hal 4 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
8.1. Sebidang tanah berukuran 20 M x 127,5 M,
yang terletak di Desa
Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatas dengan tanah milik Pa Imo; - Sebelah Selatan berbatas dengan tanah milik Tri Sumanto; - Sebelah Timur berbatas dengan Jalan Raya Tani; - Sebelah Barat berbatas dengan selokan/pengairan; 8.2. Uang sejumlah Rp. 9.600.000.- (sembilan juta enam ratus ribu rupiah), hasil sewa lahan persawahan kepada penggarap sawah, yang terletak di Desa Waimital. Kecamatan Kairatu. Kabupaten Seram Bagian Barat, yang dikuasai Penggugat I; 8.3. Uang sisa hasil kontrakan 2 (dua) unit rumah sejumlah Rp 6.000.000.00.- (enam juta rupiah); yang terletak di Desa Waimital. Kecamatan Kairatu. Kabupaten Seram Bagian Barat dan di Jl. Kesatrian
Asrama
Militer
Batumerah
Rt.002/Rw.06.
Kelurahan
Amantelu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, yang dikuasai Penggugat I; 8.4. ½ (seperdua) bagian dari harta bersama; 9. Menetapkan bagian masing-masing Ahli Waris adalah: 1. Sudarmi Binti Legimun, Istri (Penggugat I ), mendapat 1/8 x 3 = 3/24; 2. Yulian Ernawati Binti Wahyono, anak perempuan ( Tergugat ), mendapat 7/24; 3. Fian Dwi Saputro Bin Wahyono, anak laki-laki ( Penggugat II ), mendapat 14/24; 10. Menghukum Tergugat untuk menyerahkan ½ (seperdua) bagian dari harta bersama yang dikuasai Tergugat kepada Penggugat I: 11. Menghukum Tergugat untuk menyerahkan bagian para Penggugat sebagai Ahli Waris atas harta warisan yang dikuasai Tergugat: 12. Menghukum Para Penggugat untuk menyerahkan bagian Tergugat sebagai Ahli Waris atas harta warisan yang dikuasai para Penggugat;
Hal 5 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
13. Apabila dalam pembagian atas harta bersama dan harta warisan tersebut tidak dapat dibagi secara natura, maka dapat dinilai dengan uang atau dijual atau dilelang dan kemudian dibagi sesuai dengan kedudukannya baik dalam harta bersama maupun dalam harta warisan Pewaris, sesuai dengan bagian masing-masing; 14. Menghukum para Penggugat dan Tergugat untuk tunduk dan taat terhadap putusan ini; 15. Menolak selain dan selebihnya; 16. Menghukum para Penggugat dan Tergugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp 11.616.000.00.- (sebelas juta enam ratus enam belas ribu rupiah); Dalam Administrasi Banding [2]Membaca berita acara sidang terakhir di tingkat pertama yang dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 22 September 2014, dimana pada hari dan tanggal tersebut telah dibacakan putusan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Penggugat I bersama Kuasa Penggugat I dan II serta Tergugat; Membaca Akta permohonan banding Pembanding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Ambon, yang menyatakan bahwa pada hari Selasa, tanggal 30 September 2014, Tergugat telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama tersebut, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada pihak Penggugat I dan Penggugat II pada tanggal 3 Oktober 2014; Membaca pemberitahuan inzage yang dibuat oleh Jurusita bahwa para pihak telah diberikan kesempatan untuk melihat berkas perkara banding pada tanggal 15 Oktober 2014, namun ternyata Terbanding I dan Terbanding II tidak ada yang datang untuk keperluan itu; Membaca memori banding Pembanding yang dibuat dan ditandatangani oleh Pembanding bertanggal 23 Oktober 2014 yang yang diterima di
Hal 6 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
Kepaniteraan Pengadilan Agama Ambon pada tanggal 24 Oktober 2014 dan salinannya telah diberitahukan dan diserahkan kepada Terbanding I dan Terbanding II pada tanggal 28 Oktober 2014; Membaca surat Keterangan Panitera Pengadilan Agama Ambon tanggal 30 Oktober 2014 bahwa Terbanding I dan Terbanding II ternyata tidak mengajukan kontra memori banding kendatipun telah diberitahukan dan diberi kesempatan yang cukup, Majelis Hakim tingkat banding memandang tidak menjadi halangan untuk diteruskan pemeriksaan perkara ini ; Membaca surat Panitera Pengadilan Tinggi Agama Ambon Nomor W24A/1068/Hk.05/VII/2013 tanggal 05 Nopember 2014 yang menerangkan bahwa perkara ini telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Agama Ambon dalam Register Perkara Banding dengan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA.AB tanggal 4 Nopember 2014; Membaca kontra memori banding Terbanding I dan Terbanding II yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasa hukum para Terbanding bertanggal 10 Nopember 2014 yang dikirim/disusulkan oleh Panitera Pengadilan Agama Ambon ke Pengadilan Tinggi Agama Ambon dengan Surat Pengantar bertanggal 12 Nopember 2014; TENTANG HUKUMNYA Dalam Proses Banding [3]Menimbang, bahwa oleh sebab permohonan banding Pembanding untuk pengadilan ulang pada tingkat banding telah diajukan dalam tenggang waktu banding dan menurut cara-cara yang ditetapkan dalam undang-undang, maka permohonan banding tersebut secara formil dinyatakan dapat diterima; Dalam Pengadilan Ulangan Pada Tingkat Banding [4]Menimbang, bahwa agar Pengadilan Tinggi Agama Ambon sebagai pengadilan ulangan pada tingkat banding dapat memberikan putusan yang benar dan adil, maka perlu memeriksa ulang perkara ini untuk kemudian
Hal 7 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
dipertimbangkan dan diputus ulang pada tingkat banding atas perkara yang telah diperiksa, dipertimbangkan dan diputus pada tingkat pertama; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan lebih lanjut, menurut pasal 174 Kompilasi Hukum Islam ayat (2) ditentukan para ahli waris yang tidak terhijab (terhalang) menjadi ahli waris jika mereka ada bersama ahli waris lain sebagaimana ayat (1) mereka itu adalah anak, ayah, ibu, janda atau duda yang kedudukannya sangat urgen sebelum ditetapkan siapa yang berhak menjadi ahli waris dari pewaris. Sementara dalam perkara a quo posisi dari ibu almarhum Ir.Wahyono Bin Darto Widjoyo tidak atau belum diketahui secara pasti dan untuk itu, Majelis melalui Putusan Sela Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA.AB tanggal 12 Nopember
2014 terlebih dahulu agar mendengar para pihak
didepan
dan
persidangan,
Majelis
telah
mendengar
penjelasan
dari
Pembanding dan Terbanding I dan Terbanding II pada persidangan tambahan di Penggadilan Tinggi Agama Ambon pada tanggal 20 Nopember 2014 bahwa ayah kandung almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo yang bernama Darto Widjoyo meninggal dunia pada tahun 2000 sedangkan ibu kandung almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo bernama Tukinem meninggal dunia pada tahun 2006;
Dalam Upaya Damai [5]Menimbang, bahwa Pengadilan Agama Ambon telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak melalui proses mediasi dengan bantuan mediator Drs. Muhsin.MH yang telah melakukan proses mediasi antara kedua belah pihak pada tanggal 19 Nopember 2013 dan tanggal 3 Desember 2013, begitu juga Majelis telah pula secara langsung dalam setiap persidangan mengupayakan perdamaian bahkan peluang untuk berdamai telah diberikan berulangkali dengan menunda waktu persidangan, namun ternyata upaya damai tersebut tetap tidak berhasil (gagal) dan oleh karenanya majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Ambon berpendapat bahwa upaya damai tersebut secara hukum telah cukup dan oleh karenanya proses pnyelesaian perkara ini secara litigasi dapat dilanjutkan;
Hal 8 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
Dalam Eksepsi [6]Menimbang, bahwa Tergugat dalam sidang tahap jawaban yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Pebruari 2014 melalui jawaban tertulisnya bertanggal 10 Pebruari 2014 telah mengajukan eksepsi dan memohon agar Pengadilan menyatakan gugatan para Penggugat tidak dapat diterima; Bahwa dalam eksepsinya Tergugat mengajukan alasan-alasan yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa berdasarkan surat gugatan para Penggugat tentang objek sengketa pada posita butir 3.4 yaitu sebidang tanah bersertifikat Hak Milik Nomor: 126 Desa Waimital, dimana bidang tanah tersebut adalah areal sawah yang produktif dan masih dikelola sebagai areal sawah sampai saat ini, kemudian Penggugat I menyewakan kepada pihak lain, hasilnya sewanya berupa pembagian beras 1 (satu) kwintal untuk setiap kali panennya yang telah diterima Penggugat I sampai saat ini, jangka waktu setiap kali panen selama 3 (tiga) bulan, apabila diuangkan untuk 1 (satu) kwintal sebesar Rp.800.000,- (delapan ratus rupiah) dan sampai gugatan ini diajukan, Penggugat I telah menikmati hasil objek sengketa 3.4 sebanyak 12 (dua belas) kali atau sebesar 12 x Rp.800.000 = Rp. 9.600.000,- (sembilan juta enam ratus ribu rupiah); akan tetapi dalam gugatannya para Penggugat tidak menyebutkan serta mencantumkan hasil dari objek sengketa 3.4 yang telah dinikmati oleh Penggugat I sampai saat ini, bila para Penggugat ingin membagi seluruh harta Peninggalan dari almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjaya, maka seharusnya dengan jujur para Penggugat juga menyebut dan mencantumkan dalam gugatan Waris dan harta bersama, dengan tidak disebutkan hasil sewa panen objek sengketa 3.4 sebesar Rp.9.600.000,(sembilan juta enam ratus ribu rupiah) yang telah dinikmati oleh Penggugat I, maka dengan sendirinya mengakibatkan gugatan para Penggugat cacat hukum dan tidak dapat diterima. oleh karena itu, Tergugat mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama Ambon yang memeriksa dan mengadili perkara ini, untuk menyatakan gugatan para
Penggugat tidak dapat
diterima.
Hal 9 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
2.
Tentang surat gugatan yang tanda tangani oleh Kuasa Penggugat yang tidak berkwalitas bila dicermati secara seksama
surat gugatan para
Penggugat yang dibuat dan ditandatangani oleh Rustam Marupey, SH dan Samrin Samad SH dan MUSTAKIN WENNO, SH tertanggal 24 Okktober 2013, dimana ada pihak Kuasa Para Penggugat belum
yang sampai saat ini
bestatus bukan sebagai Advokat yaitu saudara MUSTAKIN
WENNO, SH, sehingga yang bersangkutan belum berhak menandatangi surat gugatan maupun Kuasa untuk mewakili kepentingan Para Penggugat dipersidangan perkara ini, akan tetapi dalam gugatannya tertanaggal 24 Oktober 2013 saudara MUSTAKIN WENNO, SH, yang statusnya masih sebagai asisten dari Kantor Advokat Rustam Marupey,SH & Rekan telah menandatangani surat Gugatan maupun surat untuk mewakili kepentingan para Penggugat, dengan sendirinya surat gugatan para Penggugat cacat hukum dan tidak dapat diterima oleh Pengadilan. Bahwa
terhadap
eksepsi
tersebut,
para
Penggugat
telah
pula
menanggapi sebagai berikut : 1.
Bahwa para Penggugat menolak eksepsi tersebut karena tidak didasarkan kepada alasan hukum yang tidak tepat;
2.
Bahwa eksepsi Tergugat hanya semata-mata mempersulit Pengadilan memeriksa perkara karena gugatan yang diajukan telah memenuhi syarat formal yang ditanda tangani oleh Penasehat Hukum yang diangkat dan disumpah sesuai perundangan-undangan. Adapun saudara Mustakim Wenno,SH adalah Asisten Advokat yang kedudukannya dijamin oleh Undang-undang No.3 tahun 2008 tentang advokat. Dengan demikian secara yuridis tidak mempengaruhi keabsahan gugatan Penggugat;
3.
Bahwa alasan eksepsi Tergugat poin 1 tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak gugatan para Penggugat karena bukan merupakan tangisan dalam arti eksepsi;
4.
Bahwa mengenai hasil objek sengketa poin 3.4 tidak sebagaimana yang didalilkan Tergugat karena Tergugat juga menikmati hasilnnya sedangkan yang dinikmati oleh Penggugat I hanya 3 x masim tanam bukan setiap 3 bulan panen ;
Hal 10 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
[7]Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut, majelis hakim tingkat pertama telah memberikan pertimbangan dalam putusan sela yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. bahwa eksepsi Tergugat angka 1 telah masuk kepokok perkara, maka Majelis Hakim bependapat
eksepsi tersebut akan dipertimbangkan
bersama-sama dengan pokok perkara oleh karenanya eksepsi Tergugat harus ditolak; 2. bahwa eksepsi Tergugat angka 2 yaitu keikutsertaan saudara Mustakim Wenno,SH sebagai asisten pada Kantor Advokat Rustam Maruapey,SH & Rekan yang ikut menanda tangani surat gugatan tidak mengakibatkan gugatan para Penggugat tersebut cacat menurut hukum, karena profesi advokat adalah profesi yang bersifat person dan bukan bersifat lembaga, sehingga
keterlibatan
Mustakim
Wenno,SH
tidak
mempengaruhi
keabsahan status suadara Rustam Muruapey,SH dan Samrin Sahmad,SH selaku advokat yang bertindak sebagai penerima kuasa dalam perkara tersebut dengan demikian gugatan para Penggugat tetap sah menurut hukum dan keterlibatan
saudara Mustakim Wenno,SH dianggap tidak
pernah ada, berdasarkan hal itu Majelis berpendapat eksepsi Tergugat pada angka 2 ini dinyatakan tidak beralasan dan harus ditolak; [8]Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding menyatakan bahwa pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama telah tepat dan benar oleh karena itu diambil alih sebagai pendapatnya sendiri dengan memberikan tambahan pertimbangan pada poin 1 yaitu : pertama, untuk menentukan apa saja yang menjadi harta peninggalan pewaris dan untuk mengetahui apakah Penggugat sudah memasukkan semua harta peninggalan pewaris menjadi obyek perkara, sesuai dengan pendapat atau keinginan Tergugat, hal itu berarti telah memasuki wilayah yang bergantung pada hasil pembuktian kelak pada hal pemeriksaan perkara belum memasuki tahap pembuktian; kedua, tidak ada kewajiban atas Penggugat untuk menggugat seluruh harta peninggalan baik dengan sengaja maupun tidak sengaja;
Hal 11 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
ketiga, oleh karena Tergugat telah menjadikan eksepsi ini juga sebagai bagian dalam jawabannya dalam pokok perkara, maka guna melindungi kepentingan Tergugat hal ini akan dipertimbangkan bersama pokok perkara, dengan demikian penempatan keberatan ini dalam eksepsi tidaklah tepat dan harus ditolak; Dalam Pokok Perkara [9]Menimbang, bahwa tentang ahli waris para Penggugat telah menguraikan dalam posita gugatannya agar ditetapkan sebagai ahli waris dari almarhum Ir.Wahyono Bin Darto Widjoyo sebagaimana dalam gugatan petitum primer angka 2 sebagai berikut. “Menyatakan Penggugat I, Penggugat II dan Tergugat adalah Ahli waris yang sah dari Almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Wijoyo yang meninggal dunia sesuai Kutipan Akta Kematian Nomor : 861/CS/2010 tanggal 22 September 2010”.
[10]Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat pertama telah memberikan putusan dalam pertimbangannya bahwa oleh karena para Penggugat dan Tergugat telah terbukti memiliki hubungan nasab dengan Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo sebagai istri dan anak dan tidak terhalang karena hukum untuk menjadi Ahli Waris, maka Penggugat I, Penggugat II dan Tergugat dalam perkara aquo, ditetapkan sebagai Ahli Waris dari Pewaris almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo;
[11]Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding sebelum menetapkan siapa yang berhak menjadi ahli waris dari almarhum Ir.Wahyono Bin Darto Widjoyo terlebih dahulu akan mempertimbangkan para ahli waris yang posisi mereka secara hukum harus masuk sebagai ahli waris yang tidak terhalang (terhijab) oleh ahli waris lain dalam perakara a quo adalah ibu kandung dari pewaris yang keberadaannya
belum diketahui secara pasti, maka setelah mendengar keterangan dari Pembanding, Terbanding I dan Terbanding II pada pemeriksaan tambahan di Pengadilan Tinggi Agama Ambon pada tanggal 20 Nopember 2014 yang menjelaskan ibu kandung dari Ir.Wahyono Bin Darto Widjoyo telah meninggal terlebih dahulu dari yang bersangkutan, maka berarti sewaktu Ir.Wahyono Bin Darto
Widjoyo
meninggal
pada
tanggal
22
September
2010
hanya
meninggalkan ahli waris sebagaimana yang didalilkan oleh para Penggugat,
Hal 12 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
maka dari itu Majelis Hakim tingkat banding sependapat dengan Majelis Hakim tingkat pertama bahwa ahli waris dari almarhum Ir.Wahyono Bin Darto Widjoyo adalah Penggugat I, Penggugat II dan Tergugat. [12]Menimbang, bahwa para Penggugat telah pula mengajukan harta
peninggalan almarhum Ir.Wahyono Bin Darto Widjoyo yaitu: 1. Sebidang tanah seluas 56 M2, terletak di jalan Kesatrian Asrama Militer Batumerah, Rt.002./Rw.06. Kelurahan Amantelu, Kecamatan Sirimau. Kota Ambon. Dengan batas batas sebagaimana dalam surat gugatan dan diatas tanah tersebut dibangun 1 (satu) unit rumah parmanen berlantai 2 (dua), lantai 1 (satu) sebagai tempat tinggal dan lantai 2 (dua) yang terdiri dari 5 (lima) kamar untuk tempat kos-kosan, dengan ukuran 8 M x 7 M. dan tanah tersebut diperoleh berdasarkan perjanjian jual beli pada tanggal 19 Desember 2014 (posita 3.1); 2. Sebidang tanah kosong bersertifikat hak milik nomor 1794 atas nama Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo, yang terletak di Desa Waimital. Kecamatan Kairatu. Kabupaten Seram Bagian Barat, seluas 550 M2, dengan batas-batas sebagaimana dalam surat gugatan. Tanah tersebut diperoleh berdasarkan jual-beli, sesuai Akta Jual Beli nomor 64/KWKK/AJB/2008. Tanggal 18-112008, sehingga harta tersebut menjadi harta bersama Penggugat I dengan Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo (posita 3.2); 3. Sebidang tanah bersertifikat hak milik nomor 1825 atas nama
Sudarmi
(Penggugat I), yang terletak di Desa Waimital. Kecamatan Kairatu. Kabupaten Seram Bagian Barat, seluas 1.000. M2, dengan batas-batas sebagaimana dalam surat gugatan. Tanah tersebut diperoleh berdasarkan Hibah dari Legimun (ayah Penggugat I) kepada Penggugat I. Dan diatas tanah tersebut Penggugat I dengan suaminya almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo membangun I (satu) unit rumah parmanen berukuran 8 M x 14 M (posita 3.3); 4. Sebidang tanah bersertifikat hak milik nomor 126 atas nama Darto Widjoyo, yang terletak di Desa Waimital. Kecamatan Kairatu. Kabupaten Seram Bagian Barat, yang telah dibagi menjadi 3 (tiga) bagian untuk anak keturunan
Hal 13 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
almarhum Darto Widjoyo, yang mana dalam pembagian tersebut suami Penggugat I, yaitu almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo mendapat 1 (satu) bagian berukuran 20 M x 127, 5 M. Dengan batas-batas sebagaimanan dalam surat gugatan (posita 3.4); 5. 1 (satu ) unit sepeda motor merk Yamaha King yang telah dijual pada bulan Maret tahun 2011 seharga Rp. 7.000.000 ( tujuh juta rupiah ) dan uang tersebut digunakan untuk membeli sepeda motor Yamaha Mio dengan nomor polisi DE 5994 AS yang sekarang dengan ikhlas Penggugat I telah memberikannya kepada Tergugat (posita 3.5); 6. 1 (satu) unit sepeda motor merk Yamaha King yang telah dijual pada bulan Maret tahun 2012 seharga Rp. 7.000.000 ( tujuh juta rupiah ) dan uang tersebut digunakan untuk membeli sepeda motor Yamaha Vega ZR dengan nomor kendaraan DE 3319 AZ yang sekarang dengan ikhlas Penggugat I memberikannya kepada Penggugat II (posita 3.6); 7. Barang-barang yang terdapat di dalam objek sengketa 3.3. yaitu; 1 (satu) pasang kursi sofa, 1 (satu) buah kulkas, 1 (satu) buah mesin cuci, dan 2 (dua) buah springbed (posita 3.7); 8. Barang-barang yang terdapat dalam objek sengketa 3.1, dikuasai Tergugat diantaranya, 1 (satu) buah mesin cuci, 1 (satu) buah kulkas, dan 2 (dua) buah springbed dengan ukuran ( 2 badan dan 3 badan ), 1 (satu) buah karpet seharga Rp. 1.000.000 (posita 3.8); 9. Uang hasil sewa rumah yang terdapat pada objek sengketa 3.3 atas kesepakatan bersama sebesar Rp. 8.000.000,- dan uang hasil sewa rumah yang terdapat pada objek sengketa 3.1 sebesar Rp. 8.000.000,- yang jumlah keseluruhannya
adalah
Rp.
16.000.000,-
yang
dipergunakan
untuk
membayar utang almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo dan penyelesaian rumah objek sengketa 3.1 sebesar Rp. 12.000.000,- , serta untuk kebutuhan hidup Penggugat I bersama Tergugat dan kedua anaknya setiap hari, yang menjadi tanggung jawab Penggugat I selama mereka tinggal bersama Penggugat I. (posita 3.9); 10. Uang hasil sewa rumah (kamar kos-kosan) pada obyek sengketa 3.1. berjumlah 4 (empat) kamar kost, dengan uang sewa per 1 (satu) kamar
Hal 14 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
perbulan seharga Rp.370.000.- (tiga ratus tujuh puluh ribu rupiah) yang dikuasai oleh Tergugat sejak tanggal 25 Oktober 2011 sampai saat ini, yaitu selama 25 bulan. sehingga diperhitungkan sampai saat ini adalah 4 x Rp.370.000.- x 25 bulan = Rp.37.000.000.- (tiga puluh tujuh juta rupiah) adalah harta yang perlu dibagi oleh para Penggugat dan Tergugat (posita 3.10); Bahwa posita
angka 3.1 sampai dengan posita 3.10 adalah merupakan
obyek sengketa. Sementara terhadap harta-harta tersebut masih tercampurbaur antara harta bawaan almarhum dan harta bawaan Penggugat I serta harta bersama dengan Penggugat I, para Penggugat mohon untuk ditetapkan dari masing-masing harta itu sesuai dengan kedudukannya dan bagiannya masing-masing berdasarkan ketentuan hukum Islam ; Bahwa atas gugatan itu Tergugat telah menaggapi sebagai berikut : 1. Bahwa objek harta 3.1 memang benar pada awalnya merupakan Tempat kediaman bersama keluarga almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Wijoyo beserta istri dan anak-anaknya, kondisi rumah pada lantai dasar digunakan sebagai tempat tinggal dan pada lantai 2 sejak Almarhum Ir.Wahyono masih hidup digunakan sebagai usaha kost-kosan yang terdiri 5 kamar sampai saat ini. Adapun pernyataan para Penggugat yang menyatakan Tergugat telah menguasai secara sepihak dan terlebih dahulu mengusir para Penggugat adalah tidak benar, sebab atas kemurahan hati Penggugat II yang telah mengijinkan Tergugat untuk tinggal sekamar di lantai 2 bersama penguhuni kos-kosan lainnya, kemudian Penggugat 2 mengizinkan kepada Tergugat untuk mengurusi rumah dan mengunakan hasil kos-kosan guna perawatan dan pembayaran tagihan listrik. Justru sebaliknya Penggugat I yang mengusir Tergugat karena ada permasalahan dengan mantan suami Tergugat, dimana Penggugat I lebih condong dan membela suami Tergugat dari pada Tergugat, akibat permasalahan perceraian, sehingga Penggugat I mengusir Tergugat bahkan melaporkan Tergugat kepada pihak yang berwajib.
2. Bahwa memang benar objek harta 3.2 adalah merupakan harta peninggalan dari ayahanda Almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjaya, tanah tersebut diperoleh melalui hibah dari Bapak Darto Widjaya kepada Almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjaya yang tidak lain adalah anak kandung dari
Hal 15 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
Bapak Darto Widjaya dengan maksud
tanah tersebut diberikan kepada
kedua cucu dari anak Almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjaya yang telah diketahui oleh semua keluarga besar Ahliwaris Darto Widjaya dan istri. maupun Penggugat. 3. Bahwa memang benar objek harta 3.3 adalah merupakan harta peninggalan dari ayahanda almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjaya, tanah pekarangan tersebut diperoleh berdasarkan Surat Ketengan Hibah yang diatasnya terdapat sebuah bangunan rumah permanen dengan ukuran 8M x 14 M, dengan tujuan agar tanah tersebut diberikan kepada cucunya atau anak dari Almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjaya, yaitu
Penggugat II dan
Tergugat; 4. Bahwa memang benar objek harta 3.4 adalah merupakan harta peninggalan dari ayahanda Almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjaya, dimana bidang tanah tersebut adalah areal sawah yang produktif
dan
masih dikelola
sebagai areal sawah sampai saat ini, kemudian Penggugat I menyewakan kepada pihak lain, hasilnya sewanya berupa pembagian beras 1 (satu) kwintal untuk setiap kali panennya yang telah diterima Penggugat I sampai saat ini, jangka waktu setiap kali panen selama 3 (tiga) bulan, apabila diuangkan untuk 1 (satu) kwintal sebesar Rp.800.000,- (delapan ratus rupiah) dan sampai gugatan ini diajukan, Penggugat I telah menikmati hasil objek sengketa 3.4 sebanyak 12 (dua belas) kali atau sebesar
12 x
Rp.800.000 = Rp. 9.600.000,- (Sembilan juta enam ratus ribu rupiah). 5. Bahwa meyangkut harta yang terdapat dalam objek sengketa 3.3 seperti 1 (satu) pasang kursi sofa, 1 (satu) buah kulkas, 1 (satu) buah mesin cuci dan 2 (dua) buah springbed adalah milik Tergugat yang diperoleh bersama dengan suami Tergugat, dimana -
Kursi sofa
Tergugat yang beli sendiri semasa bersama suaminya
seharga Rp.1.500.000, (satu juta lima ratus ribu rupiah); -
1(satu) mesin cuci dibeli Tergugat seharga Rp. 1.200.000,;
6. Bahwa menyangkut pernyataan Penggugat I pada poin 3.9 tidak benar karena tidak ada kesepakatan bersama dengan Penggugat I, dan semasa hidupnya Almarhum Ir.Wahyono tidak mnyisakan hutang piutang kepada
Hal 16 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
pihak lain karena
hutang-piutang telah
diselesaikan jauh hari sebelum
almarhum Ir.Wahyono meninggal dunia, sedangkan pada saat membeli objek sengketa 3.1 dan membangun bangunan rumah permanen lantai 2 almarhum Ir.Wahyono mendapat dari
pinjaman bank berupa kredit,
mengingat almarhum Ir.Wahyono adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), maka hutang piutangnya dengan pihak Bank lunas atau dibuat pemutihan oleh pihak Bank dikarenakan Ir.Wahyono telah meninggal dunia; 7. Bahwa menyangkut tuntutan para Penggugat yang meminta agar Tergugat menyerahkan kerugian Penggugat I dan Penggugat II sebesar Rp. 37.000.000,- (tiga puluh tujuh juta rupiah) sangat tidak berdasar sebab hasil dari kos-kosan oleh Tergugat digunakan untuk merenovasi seluruh kondisi bangunan dan sedangkan
sisa dari hasil kos-kosan
dikirim kepada
Penggugat I yang pada saat itu tinggal bersama suami Tergugat di Surabaya, sehingga seluruh hasil kos-kosan sudah terpakai untuk biaya renovasi rumah tersebut dan digunakan untuk kepentingan oleh para Penggugat bukan dinikmati oleh Tergugat sendiri, sehingga tuntutan Para Penggugat tersebut haruslah ditolak atau dikesampingkan oleh Pengadilan. [13]Menimbang, bahwa dalam menetapkan harta sebagaimana dalam gugatan serta menetapkan mana yang menjadi harta bawaan, harta bersama dan harta warisan (tirkah) dari almarhum, Majelis Hakim tingkat pertama telah mempertimbangkan sebagai berikut : I. Harta bawaan; Menimbang, bahwa para Penggugat mendalilkan bahwa
obyek
sengketa pada posita 3.3. yaitu sebidang tanah bersertifikat hak milik nomor 1825 atas nama Sudarmi (Penggugat I), adalah harta milik Penggugat I yang diperoleh berdasarkan hibah dari Legimun (ayah Penggugat I), hal ini telah dikuatkan dengan bukti P-5 dan P-6. dan keterangan saksi kedua dan saksi ketiga para Penggugat yaitu, Benyar Rosmina Binti Saleh Benyar dan Sugiono Bin Munarto, yang pada pokoknya menerangkan bahwa Penggugat I
telah
memperoleh hibah sebidang tanah berukuran 50 M x 20 M2 dari Ayahnya yang bernama Legimun, dengan batas-batas sebagai mana tersebut di atas,
Hal 17 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
yang kemudian diatas tanah tersebut Penggugat I dengan Suaminya almarhum Ir.Wahyono membangun satu unit rumah parmanen berukuran 8 M2 x 14 M2; Menimbang, bahwa Tergugat
atas dalil gugatan para Penggugat
mengajukan bantahan
tersebut,
dengan menyatakan bahwa dalil gugatan
pada posita 3.3 adalah tidak benar yang benar adalah bahwa obyek sengketa tersebut adalah harta peninggalan kakek Tergugat yaitu Darto Widjoyo kepada anaknya
almarhum
Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo yang diperoleh
berdasarkan surat hibah, yang kemudian diatas tanah tersebut dibangun satu unit rumah parmanen berukuran 8 M2 x 14 M2, dengan tujuan agar tanah tersebut dikemudian hari diteruskan menjadi milik Penggugat II dan Tergugat sebagai keturunan dari kakek Darto Widjoyo dan bukan merupakan tanah hibah dari
kakek Tergugat yang bernama Legimun (ayah Penggugat I) kepada
Penggugat I; Menimbang, bahwa atas bantahan Tergugat tersebut, Majelis tingkat pertama menilai bahwa oleh karena bantahan tersebut tidak diikuti dengan bukti untuk menjelaskan adanya transaksi hibah antara Darto Widjoyo selaku orang tua Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo dengan Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo yang akan
dilanjutkan
kepada
berpendapat bahwa
Tergugat
dan
Penggugat
II,
maka
Majelis
Tergugat tidak dapat membuktikan dalil bantahannya.
Oleh karenanya dalil bantahan Tergugat tersebut harus dinyatakan tidak terbukti dan harus ditolak. Sementara para Penggugat telah menguatkan dalil gugatannya dengan bukti P-5 dan bukti P-6. yang pada intinya menjelaskan tentang adanya sertifikat hak milik nomor 1825 atas nama Legimun terhadap obyek sengketa posita 3.3. dan adanya transaksi hibah antara Legimun (ayah Penggugat I) dengan Penggugat I atas
obyek sengketa posita 3.3. yang
dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang telah bermaterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya dan tidak dibantah oleh Tergugat, maka bukti P.5 dan bukti P.6 tersebut merupakan bukti otentik yang mempunyai nilai pembuktian sempurna, mengikat, dan menentukan dan keterangan saksi kedua dan saksi ketiga para penggugat, yaitu Rosmina Benyar Binti Saleh Benyar
dan Sugiono Bin Munarto yang keterangannya didasarkan atas
pengetahuannya sendiri,
maka
keterangan para saksi tersebut dipandang
Hal 18 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
telah memenuhi syarat formil dan syarat materil kesaksian, dan dengan demikian
keterangan saksi-saksi tersebut
merupakan
alat bukti yang
mempunyai nilai pembuktian yang dapat diterima. sebagaimana maksud Pasal 308 R.Bg; maka
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut Majelis
menilai bahwa para Penggugat telah dapat membuktikan dalil gugatannya, oleh karenanya Majelis
berpendapat bahwa dalil gugatan para Penggugat
dinyatakan telah terbukti dan harus dinyatakan dapat dikabulkan. Dan menetapkan bahwa tanah obyek sengketa pada posita 3.3. adalah harta bawaan Penggugat I. Hal ini sejalan dengan maksud Pasal 87 Kompilasi Hukum Islam, yaitu bahwa harta bawaan masing-masing suami dan istri dan harta yang diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan adalah di bawah pengawasan masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain dalam perjanjian perkawinan; Menimbang, bahwa para Penggugat mendalilkan bahwa obyek sengketa pada posita 3.4. yaitu sebidang tanah bersertifikat hak milik nomor 126 atas nama Darto Widjoyo, sebagaimana bukti P-9, telah dibagi kepada keturunan Darto Widjoyo menjadi 3 (tiga) bagian dan almarhum Ir. Wahyuno Bin Darto Widjoyo sebagai anak kandung dari Darto Widjoyo memperoleh 1 (satu) bagian berukuran, 20 M x 127,5 M, dengan batas-batas sebagai tersebut di atas; Menimbang, bahwa atas dalil gugatan para Penggugat tersebut, Tergugat mengajukan jawaban yang pada intinya mengakui dalil para Penggugat dan juga mendalilkan bahwa obyek sengketa tersebut diberikan oleh
Kakek
Tergugat yaitu, Darto Widjoyo kepada anaknya almarhum Ir. Wahyuno Bin Darto Widjoyo
dengan tujuan agar nantinya obyek sengketa tersebut akan
diteruskan menjadi milik Penggugat II dan Tergugat sebagai cucu dari Darto Wijoyo, namun Tergugat tidak mengajukan alat bukti apapun untuk menguatkan dalilnya, oleh karenanya dalil Tergugat tersebut harus dinyatakan tidak terbukti dan apa yang telah diakui oleh Tergugat berdasarkan ketentuan Pasal 311 RBg., maka pengakuan Tergugat tersebut merupakan alat bukti yang sempurna dan mengikat, oleh karenanya Majelis berpendapat bahwa dalil para Penggugat tersebut telah terbukti dan menetapkan bahwa tanah obyek sengketa pada
Hal 19 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
posita 3.4. adalah harta bawaan almarhum Ir. Wahyuno Bin Darto Widjoyo. Hal ini sejalan dengan maksud Pasal 87 Kompilasi Hukum Islam, yaitu bahwa harta bawaan masing-masing suami dan istri dan harta yang diperoleh masingmasing sebagai hadiah atau warisan adalah di bawah pengawasan masingmasing sepanjang para pihak tidak menentukan lain dalam perjanjian perkawinan; [14]Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama sepanjang dalam menetapkan harta bawaan baik yang diperoleh oleh Penggugat I dan yang diperoleh oleh almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo sudah tepat dan benar oleh karena itu diambil alih sebagai pendapatnya sendiri ; II Hasil harta bawaan [15]Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya
mendalilkan
bahwa obyek sengketa pada posita 3.4 adalah benar milik Ayah Tergugat almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo, yang merupakan areal persawahan yang produktif yang disewakan oleh Tergugat I kepada pihak penggarap sawah dengan perjanjian setiap panen Tergugat I memperoleh 1 (satu) kwintal beras yang apabila diuangkan sejumlah Rp.800.000.- (delapan ratus ribu rupiah) dan selama ini Tergugat I telah menikmati
hasil garapan areal sawah tersebut
sebanyak 12 (dua belas) kali panen, yang diperhitungkan sebagai berikut: 12 x Rp.800.000.- (delapan ratus ribu rupiah) = Rp. 9.600.000.- (semiblan juta enam ratus ribu rupiah). Dan Tergugat menyatakan bahwa apabila para Penggugat mau jujur seharusnya para Penggugat memasukkan uang sewa lahan persawahan yang berjumlah Rp. 9.600.000.- (sembilan juta enam ratus ribu rupiah) tersebut sebagai harta peninggalan Ayah Tergugat; Menimbang, bahwa terhadap dalil Tergugat tersebut, para Penggugat dalam repliknya mengajukan bantahan dengan menyatakan bahwa Penggugat I tidak pernah menyewakan objek sengketa 3.4. sampai sekarang sebagaimana yang didalilkan oleh Tergugat karena setelah almarhum Ir. Wahyono. Suami Penggugat I meninggal dunia pada tanggal 22 Septembar 2010. hingga pada tanggal 29 Oktober 2011 hasil objek sengketa 3.4 dimakan bersama Para Penggugat dan Tergugat dan pada tanggal 25 Oktober 2011
Penggugat I berangkat ke Solo atas persetujuan Tergugat untuk
Hal 20 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
menjaga kedua anaknya bersama orang tua suami Tergugat dan pada saat Penggugat I berada di Solo hasil panen objek sengketa 3.4. diterima dan dinikmat oleh Tergugat sendiri sampai saat Penggugat I kembali dari Solo pada tanggal 07 Oktober 2012 dan sepulangnya Penggugat I dari Solo sampai saat ini hasil dari panen yang penggugat I terima hanya 3 x musim tanam bukan seperti dikatakan oleh Tergugat setiap 3 bulan panen; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalilnya, Tergugat telah mengajukan bukti T6.1, yang merupakan keterangan dari pemerintah Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, yang menjelaskan bahwa memang benar Penggugat I. telah mengotrak obyek sengketa yang merupakan areal
persawahan tersebut
kepada pihak penggarap sawah sejak tanggal 28 Oktober 2011 sampai dengan sekarang dan bukti T6.1 tersebut dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang, bermaterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya, maka alat bukti P6.1. tersebut merupakan bukti otentik yang mempunyai nilai pembuktian sempurna, mengikat, dan menentukan, maka Majelis menilai bahwa Tergugat telah dapat membuktikan dalilnya, oleh karenanya Majelis berpendapat bahwa dalil Tergugat tersebut dapat dikabulkan. Sementara para Penggugat tidak mengajukan alat bukti apapun untuk menguatkan dalil bantahannya, maka Majelis menilai bahwa para Penggugat tidak dapat membuktikan dalilnya, oleh karenanya Majelis berpendapat bahwa dalil bantahan para Penggugat tersebut harus ditolak. Dan menetapkan
bahwa uang sejumlah = Rp.
9.600.000.- (semblan juta enam ratus ribu rupiah) hasil garapan areal sawah tersebut menjadi harta bawaan almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo;
[16]Menimbang bahwa mengenai hasil dari harta bawaan objek perkara 3.4 sebagaimana telah ditetapkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama diatas menjadi milik sepenuhnya dan menjadi peninggalan almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo, terhadap hal ini Majelis Hakim tingkat banding tidak sependapat, karena yang dimaksud dari harta bersama sebagaimana pasal 35 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 “harta yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama” termasuk didalamnya harta yang diperoleh selama masa perkawinan dari hasil harta bawaan jika tidak diperjanjikan lain, walaupun harta pokok tetap dibawah penguasaan masing-masing sebagaimana ayat (2), dengan demikian hasil harta objek perkara berupa sewa lahan tersebut “menjadi” harta bersama almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo dengan
Hal 21 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
Penggugat I yang pada gilirannya nanti akan dimaksukkan kedalam kelompok harta bersama, maka putusan Majelis Hakim tinggat pertama sepanjang mengenai hal ini harus dibatalkan; [17]Menimbang, bahwa mengenai jumlah dan banyaknya hasil sewa tersebut telah ditetapkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama sebanyak Rp. 9.600.000.- (sembilan juta enam ratus ribu rupiah), Majelis Hakim tingkat banding tidak sependapat dan akan mempertimbangkan sendiri sebagai berikut:
Bahwa berdasarkan bukti T.4 dan T.6.1 terbukti bahwa tanah objek perkara 3.4 tersebut disewakan kepada Sukriyanto selama 1 tahun dari tanggal 28 Oktober 2011 sampai 20 Oktober 2012 dan dilanjutkan oleh Muhammad Rifai sampai sekarang dengan perjanjian 1 Kwintal atau senilai Rp 800.000,-(delapan ratus ribu rupiah) setiap panen;
Bahwa oleh karena Tergugat mendalilkan hasil sewa sebanyak 12 kali panen berdasarkan perkiraan setiap tahun panen 3 kali , namun yang diakui oleh Penggugat I semenjak tanggal 7 Oktober 2012 sampai saat ini menerima 3 kali panen (3xRp 800.000,-=Rp 2.400.000,-) dengan penjelasan bahwa Tergugat juga menerima hasil sewa tersebut, sementara tidak ada bukti lain yang mendukung “semua” sewa diterima oleh Penggugat serta tidak jelasnya pihak-pihak mana saja yang menerima hasil sewa tersebut, dengan demikian jumlah sebanyak yang didalilkan oleh Tergugat tidak terbukti kecuali sepanjang yang diakui oleh Penggugat I sebagaimana diungkapkan diatas;
Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Putusan Majelis Hakim pada tingkat pertama sepanjang butir ini harus dibatalkan dengan menetapkan sendiri bahwa hasil yang pasti dari harta bersama butir 3.4 berjumlah 3 kali Rp 800.000,- berjumlah Rp 2.400.000,- (dua juta empat ratus ribu rupiah);
III. Harta bersama [18]Menimbang, bahwa atas obyek sengketa 3.1. yang didalilkan para Penggugat sebagai harta bersama Penggugat I dengan suaminya almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo, yaitu sebidang tanah berukuran 56 M2, yang
Hal 22 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
terletak di Jl. Kesatrian Asrama Militer Batumerah Rt.002/Rw.06. Kelurahan Amantelu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon dengan batas-batas sebagaimana tersebut di atas. Dan diatas tanah tersebut telah dibangun 1 (satu) unit rumah parmanen berukuran 8 M x 7 M. oleh Penggugat I dengan
suaminya
almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo. Dan apa yang telah didalilkan para Pengguat tersebut telah diakui Tergugat
sebagai harta usaha bersama
Penggugat I dengan suaminya almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo dan apa yang telah diakui oleh Tergugat, berdasarkan ketentuan Pasal 311 RBg. adalah merupakan alat bukti yang sempurna dan mengikat, oleh karenanya dalil gugatan para Penggugat tersebut harus dinyatakan telah terbukti dan harus dinyatakan dapat diterima. Dan menetapkan bahwa obyek sengketa 3.1. adalah
harta usaha bersama Penggugat I dengan suaminya almarhum Ir.
Wahyono Bin Darto Widjoyo. Hal ini sejalan dengan maksud Pasal 1 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, bahwa harta kekayaan dalam perkawinan atau syirkah adalah harta yang diperoleh baik sendiri-sendiri atau bersama suami-istri selama dalam ikatan perkawinan berlangsung dan selanjutnya disebut harta bersama, tanpa mempersoalkan terdaftar atas nama siapapun; Menimbang,
bahwa terhadap
obyek sengketa
posita 3.2. yang
didalilkan para Penggugat sebagai harta bersama Penggugat I dengan suaminya almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo, yaitu sebidang tanah berukuran 550 M2, dengan sertifikat
hak milik No 1794 atas nama, Ir.
Wahyono, yang terletak di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat dengan batas-batas sebagaimana tersebut di atas dan tanah tersebut diperoleh lewat transaksi jual-beli di hadapan Camat Kairatu, Drs.A. Udiata pada tanggal 18 November 2008; Menimbang, bahwa Tergugat telah membantah dalil para Penggugat tersebut, dengan mendalilkan bahwa obyek sengketa pada posita 3.2 adalah harta milik Ayah Tergugat yang diperoleh dari kakek Tergugat yang bernama Darto Widjoyo dan menurut keluarga
almarhum Ir. Wahyono harta tersebut
nantinya diberikan kepada anak-anak dari almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo yaitu Penggugat II dan Tergugat selaku cucu dari almarhum Darto Widjoyo;
Hal 23 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
Menimbang, bahwa atas bantahan Tergugat tersebut, Majelis menilai bahwa oleh karena Tergugat tidak mengajukan bukti apapun untuk menguatkan dalil bantahannya, baik dengan bukti surat maupun dengan bukti saksi, untuk menjelaskan tentang adanya penyerahan obyek sengketa 3.2. dari Darto Widjoyo kepada anaknya Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo dan tidak pula adanya bukti apapun dari Tergugat tentang adanya keterangan keluarga almarhum Ir. Wahyono. Yang menjelaskan bahwa obyek sengketa 3.2. adalah milik almarhum Ir. Wahyono. Yang diperoleh dari Ayahnya, yaitu Darto Widjoyo dan nantinya dikemudian hari harta tersebut diteruskan menjadi hak milik Penggugat II dengan Tergugat sebagai keturunan dari Darto Widjoyo, maka Majelis menilai bahwa oleh karena Tergugat tidak dapat membuktikan dalil bantahannya maka dalil bantahan tersebut harus dinyatakan tidak terbukti dan oleh karenanya harus ditolak. Sementara para Penggugat telah menguatkan dalil gugatannya dengan bukti P.6. Yang dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang, maka alat bukti P.6 tersebut merupakan bukti otentik yang mempunyai nilai pembuktian sempurna, mengikat dan menentukan, maka Majelis menilai bahwa para Penggugat telah membuktikan dalil gugatannya dan oleh karenanya, gugatan para Penggugat tersebut dapat dikabulkan. Dan menetapkan bahwa obyek sengketa pada posita 3.2. adalah merupakan harta bersama Penggugat I dengan suaminya almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Wijoyo. Hal ini sejalan dengan maksud Pasal 1 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa atas obyek sengketa berupan 1 (satu) unit rumah parmanen berukuran 8 M x 14 M. yang dibangun oleh Penggugat I dengan suaminya almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo ditas tanah harta bawaan milik Penggugat I, sebagaimana didalilkan oleh para Penggugat pada posita 3.3. telah diakui dan dibenarkan oleh Tergugat, sebagai hasil usaha bersama Penggugat I dengan suaminya almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo. Dan apa yang telah diakui oleh Tergugat tersebut berdasarkan ketentuan pasal 311 RBg. Adalah merupakan bukti otentik yang sifatnya mengikat dan menentukan, oleh karenanya Majelis berpendapat bahwa dalil gugatan para Penggugat telah terbukti dan harus dikabulkan. Dan menetapkan bahwa harta berupa 1 (satu)
Hal 24 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
unit rumah parmanen dengan ukuran 8 M x 14 M tersebut pada posita 3.3. adalah sebagai
harta usaha bersama Penggugat I. dengan suaminya
almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo. sebagaimana maksud Pasal 1 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; [19]Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama sepanjang dalam menetapkan harta barsama terhadap objek perkara 3.1, 3.2 dan rumah diatas objek perkara 3.3 sudah tepat dan benar oleh karena itu diambil alih sebagai pendapatnya sendiri ; [20]Menimbang, bahwa terhadap harta bergerak berupa perabot rumah tangga yang berada
pada obyek sengketa 3.3., oleh karena Penggugat I
mendalilkan itu adalah harta bersama sedangkan Tergugat mendalilkan itu adalah
harta
Tergugat,
sementara
masing-masing
pihak
tidak
dapat
mengajukan alat bukti apapun untuk menguatkan dalil mereka, maka Majelis Hakim tingkat pertama menilai bahwa para pihak tidak dapat membuktikan dalil mereka, karenanya Majelis berpendapat bahwa dalil gugatan para Penggugat maupun dalil bantahan Tergugat harus dinyatakan ditolak; [21]Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding dalam hal ini tidak sependapat
dengan
pertimbangan
Majelis
tingkat
pertama,
karena
berdasarkan pada pemeriksaan setempat (decente) pada tanggal 22 Juli 2014 ternyata ditemukan barang-barang sebagaimana tersebut diatas pada objek perkara 3.3, sekalipun kedua belah pihak tidak dapat mengajukan bukti kepemilikan terhadap barang-barang a quo, namun oleh karena barang-barang aquo (barang bergerak) berada diatas rumah (barang tidak bergerak), maka secara hukum barang-barang tersebut dianggap bagian dari rumah tersebut yang merupakan milik bersama Penggugat I dan almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo, hal ini sejalan dengan kaidah hukum sebagaimana tersebut dalam Kitab Nailul Authar halaman 313 yang dalam perkara ini diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim tingkat banding yang menyebutkan:
واما اذاكان فى يداحدهمافاالقول قوله
Hal 25 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
Artinya : “apabila harta itu berada pada salah satu pihak, maka yang diterima adalah pengakuan pihak yang memegang harta tersebut” berdasarkan fakta ini dapat diyakini barang ini adalah milik dari pemilik rumah a quo demikian gugatan penggugat sepanjang butir ini dinyatakan terbukti dan dapat dikalbulkan. Maka putusan Majelis Hakim tingkat pertama sepanjang hal ini harus dibatalkan dengan menetapkan harta yang berada diatas rumah pada butir 3.4 a) 1 (satu) pasang kursi sofa; b) 1 (satu) buah Kulkas; c) 1 (satu) buah mesin Cuci; d) 2 (dua) buah Springbed; adalah harta bersama Penggugat I dan almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo; [22]Menimbang,
bahwa
Majelis
Hakim
Tingkat
pertama
telah
mempertimbangkan pula terhadap dalil para Penggugat pada posita 3.1. yang mendalilkan bahwa perabot rumah tangga yang berada diatas obyek sengketa 3.1. adalah harta bersama Penggugat I dengan suaminya almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo. Atas dalil para Penggugat tersebut Tergugat mengakuinya dan berdasarkan ketentuan pasal 311 RBg. pengakuan adalah merupakan bukti otentik yang sifatnya mengikat dan menentukan, oleh karenanya Majelis berpendapat bahwa dalil gugatan para Penggugat telah terbukti dan harus
dikabulkan. dan menetapkan
bahwa
perabot rumah
tangga yang berada pada obyek sengketa 3.1. yang berupa: a. 1 (satu) buah mesin Cuci; b. 1 (satu) buah Kulkas; c. 2 (dua) buah Springbed dengan ukuran 2 (dua) badan dan 3 (tiga) badan d. 1 (satu) buah karpet seharga Rp. 1.000.000.- (satu juta rupiah) adalah harta bersama Penggugat I dengan suaminya Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo; [23]Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama sepanjang dalam
Hal 26 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
menetapkan harta barsama yang berada diatas harta perkara 3.1 sudah tepat dan benar oleh karena itu diambil alih sebagai pendapatnya sendiri; IV Hasil harta bersama [24]Menimbang, bahwa dalam tingkat pertama Majelis Hakim telah mempertimbangkan terhadap sewa rumah obyek sengketa 3.1. dan obyek sengketa 3.3. sebagaimana dalam posita 3.9., dimana para Penggugat mendalilkan bahwa uang sejumlah Rp.16.000.000.- (enam belas juta rupiah) atas
kesepakatan bersama, telah dipergunakan oleh Penggugat I untuk
membayar hutang yang ditinggalkan suaminya almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjaya. Dan merenovasi rumah obyek sengketa pada posita 3.1. sejumlah Rp.12.000.000.- (dua belas juta rupiah) dan sisanya dipergunakan untuk kebutuhan hidup Penggugat I dan Penggugat II serta Tergugat, yang masih mejadi tanggung jawab Penggugat I sebagai seorang ibu, telah dibantah oleh Tergugat dengan mendalilkan bahwa pada saat Ayah Tergugat, Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo. meninggal dunia tidak meninggalkan hutang sebagaimana didalilkan Para Penggugat; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil bantahannya, Tergugat mengajukan alat bukti, yaitu bukti T1. Yang dibuat dan ditanda tangani oleh Sutiono, ST.MPSDA, selaku pemberi pinjaman kepada almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo sejumlah Rp.12.000.000.- (dua belas juta rupiah) sementara para Penggugat
juga untuk menguatkan dalil gugatannya mengajukan alat
bukti P3. dan ternyata kedua alat bukti tersebut dibuat oleh orang yang sama yaitu Sutiono selaku pemberi hutang dan untuk mendapat kejelasan tentang kedua alat bukti yang kontradiktif tersebut, maka pemberi hutang yaitu Sutiono telah dihadirkan di persidangan dan telah menerangkan dibawah sumpahnya bahwa yang benar adalah Penggugat I. telah membayar hutang Penggugat I dengan suaminya Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo setelah Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo meninggal dunia dan setelah hutang itu dibayar yang berjumlah Rp 12.000.000..- (dua belas juta rupiah) dan pada saat itu juga (pemberi hutang) hanya menerima Rp 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) dan sisanya Rp 2.000.000.- (dua juta rupiah) diberikan kepada kedua anak Tergugat, keterangan Sutiono tersebut tidak dibantah oleh para Penggugat maupun
Hal 27 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
Tergugat,
maka berdasarkan keterangan pemberi hutang tersebut, Majelis
berpendapat bahwa
dalil gugatan para Penggugat harus dinyatakan telah
terbukti sebagian, oleh karenanya harus dinyatakan dalil gugatan para Penggugat dapat dikabulkan sebagian dan ditolak yang selebihnya sementara dalil bantahan Tergugat harus dinyatakan tidak terbukti dan harus ditolak; Menimbang, bahwa oleh karena para Penggugat hanya dapat membuktikan dalil gugatannya sebagian yaitu tentang pembayaran hutang Ir.Wahyono yang berjumlah Rp 10.000.000. (sepuluh juta rupiah) sementara dalil gugatan yang lainnya, yaitu sisa dari uang kotrakan rumah tersebut dipergunakan untuk merenovasi rumah yang ada pada obyek sengketa posita 3.1, tidak dapat dibuktikan, maka Majelis berpendapat bahwa uang sisa dari hasil sewa rumah yang berjumlah Rp 6.000.000..- (enam juta rupiah) adalah merupakan harta bawaan Ir.Wahyono Bin Darto Widjoyo yang harus dibagi oleh para ahli warisnya. Dan dengan demikian alat bukti T3.1. sampai denagan alat bukti T3.3, yang berkaiatan dengan transaksi sewa rumah atas kedua unit rumah yang disengketakan tersebut tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut lagi; [25]Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding tidak sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama mengenai sengkata pada poin 3.9 yaitu hasil dari harta bersama dan akan mempertimbangkan sendiri sebagai berikut :
Bahwa perkara yang dipersengketakan pada butir 3.9 ini adalah sewa rumah dari harta bersama pada 3.1 dan sewa rumah harta bersama pada 3.3 yang juga notabene menjadi harta bersama serta tidak ada alasan hukum menjadikan berpindah menjadi harta bawaan almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo;
Bahwa dari bukti P.3 yang dikuatkan lagi dengan keterangan Sutiono dimuka sidang terbukti bahwa yang bersangkutan telah menerima uang pengembalian hutang almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo sebanyak Rp 12.000.000,-(dua belas juta rupiah) berarti dari hasil sewa sebanyak Rp 16.000.000,- dibayarkan untuk hutang sebanyak Rp 12.000.000,- maka sisa sebanyak Rp 4.000.000,- (empat juta rupiah);
Hal 28 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
Bahwa mengenai sisa ini diakui oleh Penggugat telah dipergunakan untuk biaya hidup para Penggugat bersama dengan Tergugat, namun Tergugat tidak mengakuinya sementara Penggugat tidak dapat untuk membuktikannya maka Majelis menilai bahwa sisa uang hasil harta bersama ini merupakan harta bersama yang belum sempat dibagi dan akan disatukan dengan harta bersama lainnya;
Bahwa berdasarkan pertimbangan diatas maka putusan Majelis Hakim tingkat pertama sepanjang hasil harta bersama ini harus dibatalkan dengan menetapkan sendiri sebagaimana dalam amar putusan nanti; [26]Menimbang,
bahwa
Majelis
Hakim
tingkat
pertama
telah
mempertimbangkan terhadap sewa rumah obyek sengketa 3.10 yaitu Tergugat telah mengontrakkan lantai atas rumah yang terdiri dari 4 (empat) kamar sejak tanggal 25 Oktober 2011 sampai saat ini. Dan hasil kontrakan tersebut dinikmati Tergugat sendiri dengan perincian, 1 (satu) kamar perbulan seharta Rp.370.000.- (tiga ratus tujuh puluh ribu rupiah) x 4 (empat) kamar x 25 bulan = Rp.37.000.000.- (tiga puluh tujuh juta rupiah), harus dibagikan kepada Penggugat I, Penggugat II dan Tergugat; Bahwa atas dalil gugatan tersebut, telah dibantah Tergugat dengan mendalikan, benar sejak tanggal 25 Oktober 2011 sampai saat ini Tergugat menempati rumah pada obyek sengketa 3.1. dan mengontrakan 4 (empat) kamar sampai saat ini dengan harga Rp.37.000.000.- (tiga puluh tujuh juta rupiah) sebagaimana dalil para Penggugat, namun uang hasil kontrakan tersebut Tergugat telah gunakan untuk merenovasi rumah obyek sengketa tersebut dan sisanya dikirim kepada Penggugat I di Surabaya, karena saat itu Penggugat I tinggal dengan suami dan anak-anak Tergugat di Surabaya; Menimbang, bahwa walaupun Tergugat mengajukan bantahan atas dalil gugatan para Penggugat, namun oleh karena Tergugat tidak mengajukan alat bukti apapun untuk menguatkan dalil bantahannya, khususnya mengenai pemanfaatan uang hasil kontrakan tersebut untuk merenovasi rumah pada obyek sengketa 3.1. dan pengiriman uang kepada Penggugat I, pada saat Penggugat I berada di Solo, sehingga Majelis menilai bahwa dalil bantahan Tergugat tersebut
harus dinyataakan tidak terbukti dan harus ditolak.
Hal 29 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
Selanjutnya oleh karena Tergugat telah mengakui bahwa Tergugat telah menguasai uang hasil kontrakan 4 (empat) buah kamar tersebut. maka berdasarkan ketentuan pasal 311 RBg. Pengakuan Tergugat tersebut merupakan bukti otentik yang sifatnya mengikat dan menentukan, oleh karenanya Majelis berpendapat bahwa dalil gugatan para Penggugat
telah
terbukti dan dapat dikabulkan. Dan harus ditetapkan bahwa uang hasil kontrak 4 (empat) buah kamar selama 25 bulan pada obyek sengketa 3.1. sejumlah Rp.37.000.000.- (tiga puluh tujuh juta rupiah) yang dikuasai Tergugat menjadi harta bersama Penggugat I dengan suaminya almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo; [27]Menimbang,
bahwa
Majelis
Hakim
tingkat
banding
setelah
membaca jawaban Tergugat serta setelah meneliti bukti T.2.1, T.2.2 , T.2.3 tentang uraian penggunaan sewa rumah sebagaimana didalilkan dalam sengketa 3.10, terhadap rincian yang dibuat oleh Tergugat walaupun telah dibuat secara sepihak oleh Tergugat dan dijadikan sebagai bukti tertulis namun tidak dibantah oleh para Penggugat dan malah “dibenarkan” oleh Penggugat I juga tidak ditanggapi oleh Penggugat II, yang artinya para Penggugat membenarkannya, maka majelis Hakim tingkat banding menilai bahwa uang tersebut diakui telah habis dipergunakan secara bersama untuk kebutuhan Penggugat I dan Tergugat, dengan itu berarti objek dari poin 3.10 sudah tidak ada lagi, dengan demikian gugatan para Penggugat pada butir ini dinyatakan tidak terbukti dan harus ditolak, maka putusan Majelis Hakim tingkat pertama sepanjang poin ini juga harus dibatalkan; IV Pembagian harta bersama [28]Menimbang, mempertimbangkan
bahwa
terhadap
Majelis harta
Hakim
bersama
tingkat dengan
pertama
telah
membagi
untuk
Penggugat I dan suaminya almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo berdasarkan ketentuan Pasal 176 Kompilasi Hukum Islam, dengan bagian masing-masing adalah; Penggugat I memperoleh ½ (setengah) bagian dan ½ (setengah) bagian yang lainnya menjadi Hak milik almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo;
Hal 30 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding pada prinsipnya sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama, namun Majelis Hakim tingkat banding perlu menyempurnakan pertimbangan itu dengan mendasarkan putusan pada pasal 96 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam yaitu “Apabila terjadi cerai mati, maka separoh harta bersama menjadi hak pasangan yang hidup lebih lama”, oleh karena Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo selaku suami Penggugat I sudah meninggal dunia sementara belum diadakan pembagian harta bersama begitu juga harta warisan dari almarhum belum ditetapkan maka untuk menetapkan pembagian harta warisan itu maka secara hukum harus terlebih dahulu dipilah mana-mana saja yang murni menjadi hak dari almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo yang pada gilirannya dibagikan kepada ahli waris dari almarhum
dengan demikian gugatan Penggugat
sepanjang poin ini dapat dikabulkan; V Harta Warisan (tirkah) [29]Menimbang,
bahwa
Majelis
Hakim
tingkat
pertama
telah
menetapkan harta warisan dari almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo, adalah harta bawaan almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo adalah sebagaimana telah dipertimbangkan diatas dan ditambah dengan ½ bagian dari harta bersama Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo dengan Penggugat I ; [30]Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding dalam membagi harta bersama dan menetapkan wilayah warisan dari almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo sependapat dengan pertimbangan Hakim Tingkat pertama karena telah sesuai dengan pasal 96 dan pasal 171 huruf (e) Kompilasi Hukum Islam, namun dalam menentukan objek-objek mana yang menjadi harta bawaan dan objek mana yang menjadi harta bersama, Majelis hakim tingkat banding mempunyai pertimbangan sendiri khusus pada hasil objek sengketa 3.4., objek seketa 3.7, objek sengketa 3.9 dan objek sengeta 3.10 sebagaimana telah dipertimbangkan diatas, yang secara lengkapnya akan dituangkan dalam titel mengadili; [31]Menimbang, bahwa mengenai penentuan Bagian Ahli Waris, Majelis Hakim tingkat pertama telah mempertimbangakan tentang besarnya
Hal 31 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
bagian Ahli Waris dengan merujuk pada Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 7,11 dan 12 dan Pasal
176 dan Pasal 180 Kompilasi Hukum Islam adalah sebagai
berikut: - Bahwa besarnya bagian istri jika mempunyai anak adalah 1/8 bagian dan jika tidak mempunyai anak adalah ¼ bagian; - Bahwa besarnya bagian seorang anak laki-laki sebanding dengan dua bagian anak perempuan; maka untuk memudahkan pembagian setelah mencermati bagian masingmasing Ahli Waris dari
almarhum
Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo, maka
ditetapkan bagian masing-masing Ahli Waris sebagai berikut: 1. Istri ( Penggugat I) mendapat
1/8 x 3/3 = 3/24 harta warisan;
2. Anak laki-laki (Penggugat II) mendapat 2/3 x(7/8) = 14/24 harta warisan; 3. Anak perempuan (Tergugat) mendapat 1/3 x (7/8) =7/24 harta warisan ; [32]Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama sepanjang dalam menetapkan bagian para ahli waris sudah tepat dan benar oleh karena itu diambil alih sebagai pendapatnya sendiri; Dalam Provisi dan Sita Jaminan [33]Menimbang, bahwa mengenai pormohonan Penggugat I dan II agar diletakkan sita jaminan (revindicatoir beslag) atas obyek-obyek sengketa yang dikuasai Tergugat, Majelis menilai bahwa oleh karena para Penggugat tidak mengajukan alasan yang kongkrit tentang adanya indikasi Tergugat melakukan tindakan
melawan
hukum
yaitu
dengan
memindah
tangankan
atau
menghilangkan obyek-obyek sengketa yang dikuasai Tergugat, maka Majelis berpendapat bahwa permohonan para Penggugat tersebut tidak beralasan menurut hukum, oleh karenanya harus ditolak; Menimbang, bahwa tentang permohonan para Penggugat pada petitum angka 13, yaitu tentang penerapan putusan dijalankan terlebih dahulu (Uit Voerbaar Bij Voerrad),
Majelis Hakim menilai bahwa oleh karena para
Penggugat tidak mendalilkan alasan bagaimana keadaan dan kondisi yang mendesak sehingga harus dijalankan terlebih dahulu terhadap putusan tersebut walaupun ada upaya hukum lainnya, sebagaimana maksud Pasal 191 RBg.
Hal 32 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
Oleh karenanya Majelis menilai permohonan para Penggugat tidak beralasan maka harus ditolak; [34]Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama sepanjang dalam permohonan sita jaminan dan permohonan agar putusan dijalankan terlebih dahulu sudah tepat dan benar oleh karena itu diambil alih sebagai pendapatnya
sendiri; Dalam Memori Banding [35]Menimbang, bahwa Pembanding/Tergugat dalam memori bandingnya bertanggal 23 Oktober 2014 mengajukan keberatan atas putusan Pengadilan Agama Ambon in casu yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. bahwa Pembanding berkeberatan atas pertimbangan Majelis Hakim dalam perkara a quo karena tidak akurat yang mengakibatkan salah penafsiran sebab seharusnya Majelis Hakim tidak memilah harta bawaan dan harta usaha bersama yang diperoleh dalam perkawinan antara Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo dengan Sudarmi binti Legimun, sebab perkawinan antara keduanya tidak ada perjanjian mengenai harta-harta mereka, sebagaimana yang didalilkan oleh Penggugat dalam pion 3.3, apalagi tanah itu merupakan pemberian dari orang tua Penggugat; 2. bahwa pertimbangan Majelis hakim mengenai harta bersama berupa hasil uang kontarak rumah (3.10) senilai Rp 37.000.000,-(tiga puluh tujuh juta rupiah) harus dibagi kepada Penggugat I, Penggugat II dan Tergugat sama sekali tidak menjunjung rasa keadilan sebab hasil kontrakan tersebut selama ini digunakan untuk perbaikan rumah kos-kosan, untuk pembayaran listrik dan air serta untuk keperluan Penggugat I dan Tergugat serta anak Tergugat ;
untuk kemudian memohon agar putusan hakim tingkat pertama dibatalkan atau dinyatakan putusan tersebut cacat hukum atau menolak gugatan para Penggugat setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima serta menghukum para Penggugat/Terbanding untuk membayar biaya perkara untuk kedua tingkat peradilan; [36]Menimbang, bahwa atas keberatan Pembanding pada poin 1 yang pada intinya Pembanding keberatan terhadap pemilahan harta-harta dalam
Hal 33 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
objek perkara, dalam hal ini pemisahan harta sebagaimana yang dilakukan oleh Majelis Hakim tingkat pertama berdasarkan pasal 171 huruf (e) Kompilasi Hukum Islam sudah tepat, karena didalamnya termasuk harta bawaan dari Penggugat I sedangkan untuk membagi harta warisan harus jelas mana saja harta yang murni dimiliki oleh pewaris, sedangkan alasan Pembanding karena tidak diperjanjikan lain, justru karena tidak ada perjanjian itulah maka harta bawaan itu dipisahkan, kecuali hasil dari harta bawaan menjadi harta bersama sebagaimana yang telah dipertimbangkan diatas, dengan demikian keberatan Pembanding pada poin ini dinyatakan tidak beralasan dan patut untuk dikesampingkan. Adapun keberatan Pembanding pada poin 2 sama dengan jawaban di tingkat pertama, oleh sebab mengenai hal ini secara keseluruhan telah dipertimbangkan sebagaimana tersebut di atas, maka keberatan ini tidak perlu dipertimbangkan lagi; [37]Menimbang, bahwa Terbanding I dan Terbanding II dalam kontra memori banding bertanggal 10 Nopember 2014 menyatakan keberatan atas memori banding Pembanding karena, menurut Terbanding, disamping memori banding Pembanding tidak beralasan menurut hukum, hakim pemeriksa perkara telah memeriksa, mempertimbangkan dan memutus perkara ini dengan tepat dan benar sesuai peraturan perundang-undangan dan oleh sebab itu memori banding Pembanding harus ditolak;
Menimbang, bahwa oleh sebab dalam kontra memori banding Terbanding tidak ada hal-hal baru yang perlu dipertimbangkan tersendiri, maka segala apa yang telah dipertimbangkan tersebut di atas secara hukum dinyatakan telah cukup; Dalam Kesimpulan Tingkat Banding [38]Menimbang, bahwa berdasarkan semua pertimbangan tersebut di atas, putusan Pengadilan Agama Ambon Nomor
0280/Pdt.G/2014/PA.Ab
tanggal 22 September 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 27 Dzulkaidah 1435
Hijriyah ternyata sebagiannya tidak bertentangan dengan hukum
dan/atau
salah
dalam
menerapkan
hukum,
maka
berdasarkan
pertimbangannya sendiri, putusan tersebut harus dikuatkan, sedangkan
Hal 34 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
sebagaian yang lainya karena tidak sejalan dengan pertimbangan dalam tingkat banding maka harus dibatalkan dan diadili sendiri sebagaimana tertuang dalam amar putusan nantinya; Menimbang, bahwa sebahagian harta dikuasai oleh Penggugat I dan sebagaian lagi dikuasai oleh Tergugat, maka kepada kedua belah pihak diperintahkan untuk menyerahkan bagian yang menjadi hak masing-masing dengan membagi secara natura dan apabila tidak dapat dilakukan secara natura maka dibagi dengan mengkompensasikannya atau dilelang dengan bantuan Badan Lelang Nagara setempat; Dalam Biaya Perkara [39]Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 192 ayat (2) RBg, oleh sebab perkara ini termasuk sengketa harta bersama yang dikumulasikan dengan waris maka pembebanan biaya perkara dibebankan kepada kedua belah pihak yaitu Penggugat I, Penggugat II dan Terbanding secara tanggung renteng baik pada tingkat pertama maupun pada tingkat banding; [40]Dengan mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini; M E NG A DI L I Amar Putusan Banding [41]Menyatakan permohonan banding Pembanding untuk pemeriksaan ulang pada tingkat banding dapat diterima; Mengabulkan permohonan Banding Pembanding untuk sebagaian; Menguatkan
putusan
Pengadilan
Agama
Ambon
Nomor
0280/Pdt.G/2014/PA.Ab tanggal 22 September 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 27 Dzulkaidah 1435 Hijriyah dan dengan perbaikan menjadi sebagai berikut : Dalam eksepsi: - Menolak eksepsi Tergugat:
Hal 35 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
Dalam pokok perkara:
Mengabulkan gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk sebagian; 1. Menetapkan ahli waris dari almarhum Ir. Wahyono bin Darto Widjoyo adalah: 1.1 Sudarmi Binti Legimun (Penggugat I); 1.2 Yulian Ernawati Binti Wahyono (Tergugat); 1.3 Fian Dwi Saputro Bin Wahyono (Penggugat II); 2. Menetapkan harta bawaan Penggugat I, adalah: Sebidang tanah dengan sertifikat hak milik Nomor 1825 terdaftar atas nama Sudarmi berukuran 20 M x 50,90 M, yang terletak di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatas dengan tanah milik Sutiono; - Sebelah Selatan berbatas dengan tanah pekarangan milik Kasduri; - Sebelah Timur berbatas dengan tanah pekarangan milik Hariyanto; - Sebelah Barat berbatas dengan Jalan Raya; 3. Menetapkan harta bawaan Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo sebidang tanah dengan sertifikat hak milik nomor 126 terdaftar atas nama Darto Widjojo berukuran 20 M x 127,5 M, yang terletak di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat,
dengan batas-batas sebagai
beriut: - Sebelah Utara berbatas dengan tanah milik Pa Imo; - Sebelah Selatan berbatas dengan tanah milik Tri Sumanto; - Sebelah Timur berbatas dengan Jalan Raya Tani; - Sebelah Barat berbatas dengan selokan/pengairan; 4. Menetapkan harta bersama Penggugat I dengan Ir.Wahyono Bin Darto Widjoyo adalah: 4.1 Sebidang tanah seluas 56 M2, yang terletak di Jl. Kesatrian Asrama Militer Batumerah Rt.002/Rw.06. Kelurahan Amantelu, Kecamatan Sirimau, dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatas dengan tanah pekarangan milik Iwan Rafii; - Sebelah Selatan berbatas dengan tanah pekarangan milik Juliza Aryaningsih;
Hal 36 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
- Sebelah Timur berbatas dengan tanah pekarangan milik Ari Supuh; - Sebelah Barat berbatas dengan tanah pekarangan milik Anhar Ohorella;
4.2 Satu unit rumah permanen berlantai 2 yang terletak di atas tanah butir 4.1; 4.3 Sebidang tanah bersertifikat hak milik nomor : 1794 atas nama Ir. Wahyono berukuran 21,65 M x 26 M, yang terletak di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat dengan batasbatas sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatas dengan tanah milik Trismanto; - Sebelah Selatan berbatas dengan Jalan; - Sebela Barat berbatas dengan tanah milik Suharno; - Sebelah Timur berbatas dengan Jalan; 4.4 1 (satu) unit rumah parmanen berukuran 8 M x 14 M. yang dibangun diatas tanah harta bawaan pada butir 2 diatas; 4.5 Peralatan rumah tangga
yang berada diatas rumah pada butir 4.2
diatas yaitu : 4.5.1
1 (satu) buah mesin Cuci
4.5.2
1 (satu) buah Kulkas;
4.5.3
2 (dua) buah Springbed dengan ukuran 2 (dua) badan dan 3 (tiga) badan;
4.5.4 1 (satu) buah karpet ; 4.6 Peralatan rumah tangga yang berada pada harta butir 4.4 diatas yaitu : 4.6.1 1 (satu) pasang kursi sofa; 4.6.2 1 (satu) buah Kulkas; 4.6.3 1 (satu) buah mesin Cuci; 4.6.4 2 (dua) buah Springbed; 4.7 Sisa uang hasil sewa rumah lantai I pada butir 4.2 dan hasil sewa rumah butir 4.4 yang berada pada Penggugat I, sebanyak Rp. 4.000.000.- (empat juta rupiah); 4.8 Sisa uang hasil sewa lahan pada butir 3 yang berada pada Penggugat I sebanyak Rp. 2.400.000.- (dua juta empat ratus ribu rupiah);
Hal 37 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
5. Membagi dua harta bersama pada butir 4 diatas ½ (seperdua) bagian untuk Penggugat I dan ½ (seperdua) bagian untuk Ir.Wahyono Bin Darto Widjoyo; 6. Menetapkan harta warisan almarhum Ir. Wahyono Bin Darto Widjoyo adalah: 6.1 Harta bawaan pada butir 3; 6.2 ½ (seperdua) bagian dari harta bersama pada butir 4; 7. Menetapkan bagian masing-masing Ahli Waris adalah: 7.1 Sudarmi Binti Legimun (Penggugat I) mendapat 1/8 x 3/3 = 3/24 dari harta warisan butir 6; 7.2 Fian Dwi Saputro Bin Wahyono (Penggugat II) mendapat 2/3 x (7/8) = 14/24 dari harta warisan butir 6; 7.3 Yulian Ernawati Binti Wahyono (Tergugat) mendapat 1/3 x (7/8) =7/24 dari harta warisan butir 6; 8. Menghukum Penggugat I dan Tergugat untuk menyerahkan bagian yang menjadi hak masing-masing secara natura dan apabila tidak dapat dilakukan secara natura maka dibagi dengan mengkompensasikannya atau dilelang dengan bantuan Badan Lelang Nagara setempat; 9. Menghukum Penggugat I, Penggugat II dan Tergugat untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp 11.616.000.00.- (sebelas juta enam ratus enam belas ribu rupiah) dan pada tingkat banding sebesar Rp 150.000,-(seratus lima puluh ribu rupiah) secara tanggung renteng; 10. Menolak gugatan Penggugat I dan II untuk selain dan selebihnya; [42]Demikian diputus dalam sidang permusyawaratan majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Ambon pada hari Senin, tanggal 8 Desember 2014 M., bertepatan dengantanggal 15 Syafar 1436 H., oleh kami H. Basuni, S.H., MH., yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Ambon sebagai Hakim Ketua
Majelis,
Drs.H.Abdullah
Tsanie,S.H.,M.Hum.
dan
Drs.
Sulem
Ahmad,S.H.,MA., masing-masing sebagai Hakim Anggota dan pada hari itu juga putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh hakim ketua dengan dihadiri oleh hakim-hakim anggota tersebut dan dengan dibantu oleh Drs. Ismail Sangaji selaku Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara.
Hal 38 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB
Hakim Ketua,
TTD Hakim Anggota,
H. Basuni, S.H., MH.
TTD
Drs. H.Abdullah Tsanie,S.H.,M.Hum. Hakim Anggota, TTD
Drs. Sulem Ahmad,SH.,M.A. Panitera Pengganti, TTD
Drs. Ismail Sangaji Perincian Biaya Perkara: 1. Biaya pemberkasan
: Rp 139.000,00
2. Biaya redaksi
: Rp
5.000,00
3. Biaya materai
: Rp
6.000,00
Jumlah
: Rp 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah).
Disalin sesuai aslinya Ambon, 09 Desember 2014 Panitera PengadilanTinggi Agama Ambon
TTD Drs.Husein Kumkello, M.H
Hal 39 dari 39 hal Putusan Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA. AB