PUTUSAN Nomor 41/Pdt.G/2016/PTA.Smd
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Samarinda Dalam tingkat banding yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu, dalam sidang musyawarah majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara : Pembanding, umur 27 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Usaha Proyek Lelang, tempat tinggal di Jalan Xxxx Kabupaten Kutai Kartanegara, sebagai Tergugat/Pembanding; Melawan Terbanding, umur 28 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, tempat tinggal di Jalan Xxxx Kota Samarinda, sebagai Penggugat/ Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari semua surat yang berhubungan dengan perkara ini. DUDUK PERKARA Mengutip uraian sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Samarinda Nomor 329/Pdt.G/2016/PA Smd., tanggal 3 Agustus 2016 Masehi. yang bertepatan dengan tanggal 29 Syawal 1437 Hijriah, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan Gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (Pembanding), terhadap Penggugat (Terbanding);
Putusan Nomor 41/Pdt.G/2016/PTA.Smd ………………………………………………………………………………………………………………………………..
1
3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Samarinda untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda,
kepada
Pegawai
Pencatat Nikah
Kantor
Urusan
Agama
Kecamatan Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat sejumlah Rp. 343.000,- (tiga ratus empat puluh tiga ribu rupiah). Bahwa,
terhadap
putusan
tersebut,
Pembanding
mengajukan
permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Agama Samarinda melalui Pengadilan Agama
Samarinda,
sesuai
akta
permohonan
banding
Nomor
329/Pdt.G/2016/PA.Smd, tanggal 18 Agustus 2016, dan permohonan banding tersebut telah disampaikan kepada Terbanding pada tanggal 6 September 2016; Bahwa, Pembanding tidak melengkapi permohonan bandingnya dengan memori banding sebagaimana Surat Keterangan Tidak Menyerahkan Memori Banding
dari
Panitera Pengadilan
Agama
Samarinda
Nomor
329/Pdt.G/
2016/PA.Smd,tanggal 7 September 2016; Bahwa, sebelum berkas banding dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama Samarinda kepada Pembanding dan Terbanding telah diberi kesempatan oleh Panitera untuk membaca dan memeriksa berkas, sesuai surat pemberitahuan untuk memeriksa berkas Nomor 329/Pdt.G/2016/PA.Smd., tanggal 13 September 2016 untuk Pembanding, dan tanggal 14 Seprember untuk Terbanding, dan berdasarkan
Surat Keterangan Panitera Nomor 329/Pdt.G/2016/PA.Smd,
tanggal 28 September 2016 Pembanding tidak datang untuk membaca berkas perkara ( inzage ), dan Terbanding juga tidak datang untuk memeriksa berkas, sebagaimana Surat Keterangan Panitera tanggal 29 September 2016. PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang,
bahwa
permohonan
banding
yang
diajukan
oleh
Tergugat/Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara cara sebagaimana menurut peraturan perundang undangan yang berlaku, oleh
Putusan Nomor 41/Pdt.G/2016/PTA.Smd ………………………………………………………………………………………………………………………………..
2
karena itu permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima; Menimbang, bahwa Pembanding tidak mengajukan memori banding, sehingga Majelis Hakim Tingkat Banding tidak mengetahui apa keberatan pembanding
terhadap
putusan
Pengadilan
Agama
Samarinda
Nomor
329/Pdt.G/2016/PA.Smd, tanggal 3 Agustus 2016 Masehi, bertepatan dengan tanggal
29 Syawal 1437 Hijriah tersebut;
Menimbang bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah membaca dan memeriksa dengan seksama berkas perkara beserta salinan resmi putusan Pengadilan Agama Samarinda Nomor 329/Pdt.G/2016/PA Smd., tanggal 3 Agustus 2016 Masehi. yang bertepatan dengan tanggal 29 Syawal 1437 Hijriah, sebagaimana tersebut diatas, maka Majelis Hakim Tingkat Banding akan mempertimbangkan sebagai berikut; Menimbang
bahwa
Majelis
Hakim
Tingkat
Pertama
telah
mempertimbangkan dengan benar tentang dalil dan pembuktian gugatan cerai Penggugat/Terbanding
terhadap
Tergugat/Pembanding,
dan
pertimbangan
tersebut dinyatakan sebagai pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Banding, namun demikian Majelis Hakim Tingkat Banding memandang perlu untuk menambahkan pertimbangan sebagai berikut: Menimbang bahwa dari jawab menjawab dan pembuktian terungkap fakta hukum di persidangan, bahwa rumah tangga Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding sudah tidak rukun lagi, karena telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus karena Tergugat/Pembanding bersikap kasar terhadap Penggugat/Terbanding, dan Tergugat/Pembanding mengakui pada saat emosi memuncak, Tergugat/Pembanding melampiaskan dengan melempar barang yang ada disekitar dan memukul badan dan wajah Tergugat/Pembanding sendiri,
oleh
karena
itu
rumah
tangga
Penggugat/Terbanding
dengan
Tergugat/Pembanding tidak mungkin lagi untuk dapat didamaikan, karena saksi dan keluarga telah berusaha maksimal merukunkan Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding agar rukun kembali membina rumah tangga tetapi tidak berhasil, dan saksi menyatakan Penggugat/Terbanding
dengan
tidak sanggup lagi merukunkan
Tergugat/Pembanding,
dan
sekarang
Putusan Nomor 41/Pdt.G/2016/PTA.Smd ………………………………………………………………………………………………………………………………..
ini
3
Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding telah berpisah tempat tinggal selama
7
bulan,
dan
selama
itu
antara
Penggugat/Terbanding
dan
Tergugat/Pembanding telah tidak saling menghiraukan lagi, maka oleh karena itu terhadap kondisi rumah tangga yang demikian, Majelis Hakim Tingkat banding berpendapat
bahwa rumah tangga Penggugat/Terbanding dengan Tergugat
/Pembanding benar-benar telah pecah dan
sulit untuk dapat dipertahankan,
karena akan lebih besar mudharatnya dari pada manfaatnya kalau perkawinan Penggugat/Terbanding dengan
Tergugat/Pembanding tetap dipertahankan,
sementara kedua belah pihak sudah tidak rukun dan telah berpisah sebagai suami- istri serta tidak saling menghiraukan lagi; Menimbang, bahwa untuk menilai pecahnya suatu perkawinan tidak lagi mencari pihak yang salah, yang menjadi penyebab tidak dapat dipertahankan suatu rumah yang sakinah
mawaddah dan rahmah,
akan tetapi yang dinilai
adalah asas breakdown of marriage, yakni apabila sendi sendi perkawinan telah terurai
dan
sulit
untuk
dapat
dipadukan
dan
dipertahankan,
karena
mempertahankan perkawinan yang sudah pecah dan sulit untuk dapat didamaikan serta tidak bisa lagi mencapai tujuan perkawinan itu sendiri, maka akan menimbulkan beban berat penderitaan lahir dan batin, menimbulkan pengaruh negative bagi kedua belah pihak dan anak-anak dimasa yang akan datang, maka berdasarkan kaidah hukum dalam yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung R.I. Nomor 534/K/Pdt/1996 yang menyatakan bahwa “dalam hal perceraian, tidak perlu di lihat dari siapa penyebab percekcokan, atau salah satu pihak meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri, apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan atau tidak , kalau perkawinan itu tidak dapat lagi dipertahankan, maka jalan keluar yang lebih mashlahat adalah perceraian”; Menimbang, bahwa telah ternyata mediator Pengadilan Agama Samarinda dan
Majelis
Hakim
Penggugat/Terbanding
Tingkat
Pertama,
serta
pihak
saksi
dan
keluarga
telah berusaha maksimal untuk mendamaikan, agar
Tergugat/Pembanding dengan Penggugat/Terbanding rukun dalam membina rumah tangga namun tidak
berhasil, maka oleh karena itu keadaan yang
demikian dihubungkan dengan fakta hukum tersebut di atas, telah menunjukkan
Putusan Nomor 41/Pdt.G/2016/PTA.Smd ………………………………………………………………………………………………………………………………..
4
bahwa
gugatan
Penggugat/Terbanding
untuk
bercerai
dengan
Tergugat/
Pembanding dipandang mempunyai cukup alasan dan memenuhi ketentuan sebagaimana yang diatur dalam pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun l975, jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Putusan Pengadilan Agama Samarinda Nomor 329/Pdt.G/2016/PA Smd., tanggal 3 Agustus 2016 Masehi, bertepatan dengan tanggal 29 Syawal 1437 Hijriah, dapat dipertahankan dan dikuatkan; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan UndangUndang Nomor 3 tahun 2006 dan diubah kedua kalinya dengan Undang - Undang Nomor 50 Tahun 2009, bahwa biaya yang timbul dalam perkara a quo di Tingkat Banding ini dibebankan kepada Tergugat /Pembanding ; Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan dan hukum syara’ yang berhubungan dengan perkara ini; MENGADILI -
Menyatakan permohonan banding yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding dapat diterima;
-
Menguatkan Putusan Pengadilan Agama Samarinda Nomor 329/Pdt.G/ 2016/PA Smd., tanggal 3 Agustus 2016 Masehi, bertepatan dengan tanggal 29 Syawal 1437 Hijriyah;
-
Menghukum Tergugat/Pembanding untuk membayar biaya perkara di tingkat banding sejumlah Rp 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah). Demikian diputuskan dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Agama Samarinda pada hari Kamis, tanggal 27 Oktober 2016 Masehi, bertepatan dengan tanggal 26 Muharam 1438 Hijriah, yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh, Drs. H. Akhmad Syamhudi,S.H.M.H., sebagai Ketua Majelis, H. Helminizami, S.H., M.H., dan Drs. Sukandar, S.H., sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Surat penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda Nomor 41/Pdt.G/2016/PTA Smd.,
Putusan Nomor 41/Pdt.G/2016/PTA.Smd ………………………………………………………………………………………………………………………………..
5
tanggal 7 Oktober 2016, dengan dibantu oleh Drs. H. Aderi, S.H. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara. Hakim Anggota
Ketua Majelis
Ttd.
Ttd.
H. Helminizami, S.H.M.H.
Drs.H.Akhmad Syamhudi,S.H.M.H.
Hakim Anggota Ttd. Drs. Sukandar,S.H. Panitera Pengganti Ttd. Drs. H.Aderi, S.H. Perincian Biaya : Redaksi
: Rp.
5.000,-
Meterai
: Rp.
6.000,-
Biaya Proses Penyelesaian Perkara : Rp. 139.000,Jumlah
: Rp. 150.000,(seratus lima puluh ribu rupiah)
Samarinda, 28 Oktober 2016 Disalin sesuai aslinya Panitera,
Muchammad Jusuf, S.H.
Putusan Nomor 41/Pdt.G/2016/PTA.Smd ………………………………………………………………………………………………………………………………..
6