PUTUSAN Nomor 261/Pid/2014/PT. Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : ------------------------------------------------------------------------------------------------ SARAN bin H. BANIN -------------------------------------Lahir di Bekasi, umur 59 tahun (10 Agustus 1954), jenis kelamin laki-laki, kebangsaan Indonesia, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kampung Pekopen Timur Rt. 02/Rw. 01 Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi ; -------------------------------------------------------Terdakwa ditahan didalam Rumah Tahanan Negara, masing-masing oleh ; -----1. Penuntut Umum sejak tanggal 22 Januari 2014 sampai dengan tanggal 28 Januari 2014 ; ----------------------------------------------------------------------------------2. Hakim Pengadilan Negeri Bekasi sejak tanggal
29 Januari 2014 sampai
dengan tanggal 27 Pebruari 2014 ; -------------------------------------------------------3. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri Bekasi sejak tanggal 28 Pebruari 2014 sampai dengan tanggal 14 April 2014, saat penahanannya ditangguhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi, dan untuk selanjutnya Terdakwa berada diluar tahanan/tidak ditahan ; ----------------------PENGADILAN TINGGI tersebut ; --------------------------------------------Setelah membaca
berkas perkara maupun surat-surat lain yang
berhubungan dengan perkara Terdakwa sebagaimana terlampir dalam berkas perkara ini ; ------------------------------------------------------------------------------------------
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 1 dari 29 Halaman.
Setelah membaca putusan Pengadilan Negeri Bekasi tanggal 12 Juni 2014 Nomor 98/Pid.B/2014/PN.Bks., yang amarnya berbunyi sebagai berikut : -------------------------------------------------------------------------------------1. Menyatakan
penuntutan
terhadap
Terdakwa
atas
perbuatan
yang
dilakukannya berdasarkan Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, baik Dakwaan Kesatu, Dakwaan Kedua ataupun Dakwaan Ketiga dalam perkara ini, adalah gugur karena daluarsa ; ----------------------------------------------------------2. Menyatakan penuntutan dari Jaksa Penunutut Umum atas perkara ini, tidak dapat diterima ; ------------------------------------------------------------------------------3. Membebankan biaya perkara ini kepada Negara ; ---------------------------------Mengingat akan permintaan banding Nomor 31/Bdg/Akta.Pid/2014/ PN.Bks., yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Bekasi yang menerangkan, bahwa pada tanggal 17 Juni 2014 Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Cikarang telah mengajukan permohonan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Bekasi tersebut, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada Terdakwa/kuasa/Penasihat Hukumnya pada tanggal 17 Juli 2014 ; ----------------------------------------------------------------------------------------Memperhatikan memori banding tanggal 2 Juli 2014 yang diajukan oleh Penuntut Umum/Pembanding dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi pada tanggal 8
Juli 2014, memori banding mana telah
diberitahukan dan diserahkan kepada Terdakwa/Penasihat Hukumnya pada tanggal 17 Juli 2014 ; ------------------------------------------------------------------------Memperhatikan pula kontra memori banding tanggal 4 Agustus 2014 yang diajukan oleh kuasa hukum/Penasihat Hukum Terdakwa dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi pada tanggal 5 Agustus 2014, kontra memori banding mana telah diberitahukan dan diserahkan kepada Penuntut Umum pada tanggal 6 Agustus 2014 ; --------------------------------------------------
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 2 dari 29 Halaman.
Menimbang, bahwa sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Bandung guna pemeriksaan perkaranya dalam tingkat banding, kepada Pembanding/Penuntut Umum maupun Terdakwa/Penasihat Hukumnya telah diberikan kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkaranya di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi, yaitu sebagaimana tersebut dalam surat/akta pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara masing-masing tertanggal 4 Agustus 2014 ; --------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa Terdakwa SARAN bin H. BANIN tersebut diajukan kemuka persidangan Pengadilan Negeri Bekasi karena didakwa sebagai berikut : ----------------------------------------------------------------------------------Pertama : -------------------------------------------------------------------------------------------Bahwa ia terdakwa SARAN Bin H. BANIN pada hari yang tidak dapat diingat lagi
sekira tahun 1996 sampai dengan tahun 2008
atau setidak-
tidaknya pada waktu lain dalam tahun 1996 s/d 2008 bertempat di Kp. Pekopen Timur Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi Jawa Barat atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Bekasi, memberi atau menjanjikan sesuatu dengan menyalahgunakan kekuasaan atau martabat, dengan kekerasan, ancaman atau penyesatan, atau dengan memberi kesempatan, sarana atau keterangan sengaja menganjurkan orang lain supaya melakukan perbuatan,
membuat
surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan, atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah olah isinya benar dan tidak dipalsu, jika pemakaian tersebut menimbulkan kerugian, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut : ---------------------------------------------------•
Pada awalnya Alm. H BANIN (Bapak terdakwa) mempunyai 6 (enam Istri) antara lain: menikah dengan JOMBLEH memiliki 1 (satu) anak bernama MASTI Bin H BANIN, menikah dengan BONAN memiliki 1 (satu) anak bernama ROSIH binti H. BANIN, menikah dengan SARAH memiliki 1 (satu) anak bernama DASIH Bin H. BANIN, menikah dengan ICAH memiliki 3 (tiga) anak benama
CARIH, LEO, BUANG Bin H.
BANIN, menikah degan NIRI memiliki 1 (satu) anak bernama SARAN bin H. BANIN, menikah dengan Hj SUMARNI tidak meninggalkan keturunan.
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 3 dari 29 Halaman.
Semasa hidupnya Alm. H. BANIN tinggal bersama dengan terdakwa di Kp. Pekopen Timur Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi Jawa Barat ; ---------------------------------------------------------------------•
Bahwa setelah H. BANIN meninggal dunia, terdakwa menguasai tanah Alm. H. BANIN yang berlokasi di Kp. Pekopen Timur Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi Jawa Barat kepada anak-anak terdakwa dengan cara menyuruh saksi IMLAN SANJAYA (sekdes Desa Lambang Jaya sejak April 1988 s/d 1998) untuk membuat 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris dengan Mutlak pada tanggal 24 Agustus 1993 antara lain pertama tanah seluas + 1600 m2 kepada SITI Cs PITRIAH dan kedua tanah seluas + 2. 570 m2 kepada SUPRIATIN Cs AJAT, tanpa sepengetahuan ahli waris Alm H. Banin yakni DASIH, CARIH, BUANG
dan LEO, namun
saksi
IMLAN SANJAYA tetap
menyetujuinya karena saksi mengetahui bahwa terdakwa adalah salah satu ahli waris dari H. BANIN ; -------------------------------------------------------•
Selesai saksi IMLAN SANJAYA Pernyataan Hibah Tanah bermaterai Rp. 1000,-
mengetik
2 (dua) buah Surat
Waris dengan Mutlak diatas kertas segel tahun 1992, kemudian saksi menyerahkan
kembali kepada terdakwa untuk segera ditandata tangani oleh para ahli waris yakni terdakwa, DASIH, CARIH, BUANG dan LEO ; -----------------•
Selanjutnya terdakwa meminta tanda tangan para ahli waris, sambil mengatakan kepada DASIH, CARIH, BUANG dan LEO bahwa sebelum H. BANIN meninggal
terdakwa disuruh H. Banin untuk memberikan
haknya masing-masing, sebelumnya Alm. H BANIN telah menjual tanah miliknya yang ada di Kp. Pekopen Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi, kemudian uangnya dibelikan tanah yang lokasinya di Kp. Pondok Soga Desa Pantai Hurip Kec. Babelan Kab. Bekasi seluas 7 hektar atas nama H. BANIN, dan uang tersebut masih sisa dan sisanya agar dibagi-bagikan kepada DASIH, CARIH, BUANG dan LEO, dengan jumlah yag berbeda beda. DASIH mendapatkan Rp. 2.500. 000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah), CARIH mendapatkan Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), BUANG mendapatkan Rp. 700. 000,- (tujuh ratus ribu rupiah), dan LEO mendapatkan Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah). •
Atas penjelasan terdakwa, para ahli waris Alm H. BANIN yakni DASIH, CARIH, BUANG
dan LEO pun setuju dan mau memberikan tanda
tangan ataupun sidik jarinya masing-masing,
namun tanda tangan
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 4 dari 29 Halaman.
ataupun sidik jarinya bukan diatas Kertas segel bermaterai Rp. 1000,tahun 1992, melainkan hanya beberapa diatas kertas kosong ; -----------•
Bahwa kemudian 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris dengan Mutlak di pakai oleh terdakwa sebagai bukti kepemilikan kepada adnak-anak terdakwa, dan seolah – olah para ahli waris selain terdakwa mengetahui dan menyetujui isi dari 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris dengan Mutlak, padahal yang sebenarnya para ahli waris selain terdakwa tidak pernah memberikan tanda tangan ataupun cap jari di atas 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah
Waris dengan
Mutlak seperti yang ditunjukkan terdakwa kepada saksi LEO pada tahun 2008 ; ---------------------------------------------------------------------------------------•
Setelah saksi Leo mengetahui hal tersebut, selanjutnya mengkonfirmasi dengan ahli waris Alm. H. BANIN lainnya selain terdakwa, dan ternyata benar bahwa saksi – saksi ahli waris lainnya tidak pernah memberikan persetujuan tentang atas 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris dengan Mutlak, yang isinya mengatakan bahwa bahwa tanah yang semula milik Alm. H. BANIN yang seluas + 1600 m2 menjadi Atas nama Siti cs Pitriah (SPPT atas nama RUMSIAH), dan tanah milik Alm. H. BANIN yang seluas + 2.570 m2 menjadi Atas nama SUPRIYATIN Cs AJAT (SPPT atas nama SUPRIYATIN CS AJAT) ; -----------------------------
•
Akibatnya para ahli waris Alm. H. Banin lainnya selain terdakwa merasa dirugikan karena terdakwa telah menguasai tanah peninggalan Alm H. BANIN yang seluas + 1600 m2 dan seluas + 2.570 m2 dengan masih menempati
rumah Alm H. BAnin yang di
Kp. Pekopen Timur Desa
Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi Jawa Barat, dan para ahli wars lainnya telah kehilangan sebagian hak warisnya dari Alm. H. Banin ; --------------------------------------------------------------------------------------•
Hal ini juga terbukti bahwa tandatangan LEO yang terdapat di dalam 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah
Waris dengan Mutlak
merupakan tanda tangan yang non identik ataupun tanda tangan yang berbeda. Sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaaan Kriminalist No lab: 542/DTF/2010 Atas nama LEO Bin H. BANIN yang diperiksa oleh Drs. SLAMET HARTOYO, M.Kes dan C. GIGIH PRABOWO serta diketahui KAPUSLABFOR H. BUDIONO, ST dengan Hasil Pemeriksaan Terdapat perbedaan unsur grafis penting yakni perbedaan umum dan perbedaan khusus. Dalam perbedaan umum : perbedaan writing skill tanda tangan, perbedaan writing
touch tanda tangan, Perbedaan bentuk switaan
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 5 dari 29 Halaman.
Writing slant tanda tangan, dan perbedaan generasi variasi shading tanda tangan. Sedangkan dalam perbedaan Khusus atara lain: Perbedaan arah starting stroke, perbedaan bentuk switch tanda tangan bawah pertama, perbedaan up stroke, perbedaan bentuk loop, perbedaan bentuk switch atas kedua, perbedaan tarikan ditengah-tengah tanda tangan, perbedaan bentuk switch atas terakhir, perbedaan final stroke, dan perbedaan final point. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap tanda tangan QTB2 dan KTB didapatkan hasil bahwa tanda tangan QTB2 adalah tanda tangan karang (spurious signature) karena mempunyai bentuk umum (general design) yang berbeda dan tidak mengacu / meniru pada tanda tangan KTB, dengan Kesimpulan : --------1. Tanda tangan LEO bukti (QTB1) yang terdapat pada 1 (satu) eksemplar SURAT PERNYATAAN HIBAH TANAH WARIS DENGAN MUTAK diatas kertas segel bermaterai Rp. 1000 (seribu rupiah) emisi tahun 1992 dari para ahli waris H. BANIN kepada SUPRIATIN Cs AJAT tertanggal 24 Agustus 1993 adalah Non Identik atau merupakan tanda tangan yang berbeda dengan tanda tangan LEO pembanding (KTB) ; ----------------------------------------------------------------2. Tanda tangan LEO bukti (QTB2) yang terdapat pada 1 (satu) eksemplar SURAT PERNYATAAN HIBAH TANAH WARIS DENGAN MUTLAK diatas kertas segel bermaterai Rp. 1000,- (seribu rupiah) emisi tahun 1992 dari para ahli waris almarhum H. Banin kepada SITI Cs Fitriah tertanggal 24 Agustus 1993 adalah Spurious signature atau tanda tangan karangan karena mempunyai bentuk umum (general design) yang berbeda dengaan tanda tangan LEO pembanding (KTB). Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 263 ayat (1) jo 55 ayat (1) ke-2 KUHP ; --------------------------------------------ATAU Kedua : ---------------------------------------------------------------------------------------------Bahwa ia terdakwa SARAN Bin H. BANIN pada hari yang tidak dapat diingat lagi sekira tahun 1996 sampai dengan 2008
atau setidak-tidaknya
pada waktu lain dalam tahun 1996 s/d 2008 bertempat di Kp. Pekopen Timur Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan
Kab. Bekasi Jawa Barat
atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Bekasi, dengan sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan selah-olah sejati,
jika pemakaian surat itu
dapat
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 6 dari 29 Halaman.
menimbulkan kerugian, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut: -----------------------------------------------------------------------------------•
Pada awalnya Alm. H BANIN (Bapak terdakwa) mempunyai 6 (enam Istri) antara lain: menikah dengan JOMBLEH memiliki 1 (satu) anak bernama MASTI Bin H BANIN, menikah dengan BONAN memiliki 1 (satu) anak bernama ROSIH binti H. BANIN, menikah dengan SARAH memiliki 1 (satu) anak bernama DASIH Bin H. BANIN, menikah dengan ICAH memiliki 3 (tiga) anak benama
CARIH, LEO, BUANG Bin H.
BANIN, menikah degan NIRI memiliki 1 (satu) anak bernama SARAN bin H. BANIN, menikah dengan Hj SUMARNI tidak meninggalkan keturunan. Semasa hidupnya Alm. H. BANIN tinggal bersama dengan terdakwa di Kp. Pekopen Timur Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi Jawa Barat ; ---------------------------------------------------------------------•
Bahwa setelah H. BANIN meninggal dunia, terdakwa menguasai tanah Alm. H. BANIN yang berlokasi di Kp. Pekopen Timur Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi Jawa Barat kepada anak-anak terdakwa dengan cara menyuruh saksi IMLAN SANJAYA (sekdes Desa Lambang Jaya sejak April 1988 s/d 1998) untuk membuat 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris dengan Mutlak pada tanggal 24 Agustus 1993 antara lain pertama tanah seluas + 1600 m2 kepada SITI Cs PITRIAH dan kedua tanah seluas + 2. 570 m2 kepada SUPRIATIN Cs AJAT, tanpa sepengetahuan ahli waris Alm H. Banin yakni DASIH, CARIH, BUANG
dan LEO, namun
saksi
IMLAN SANJAYA tetap
menyetujuinya karena saksi mengetahui bahwa terdakwa adalah salah satu ahli waris dari H. BANIN ; -------------------------------------------------------•
Selesai saksi IMLAN SANJAYA Pernyataan Hibah Tanah bermaterai Rp. 1000,-
mengetik
2 (dua) buah Surat
Waris dengan Mutlak diatas kertas segel tahun 1992, kemudian saksi menyerahkan
kembali kepada terdakwa untuk segera ditandata tangani oleh para ahli waris yakni terdakwa, DASIH, CARIH, BUANG dan LEO ; -----------------•
Selanjutnya terdakwa meminta tanda tangan para ahli waris, dengan mengatakan kepada DASIH, CARIH, BUANG dan LEO bahwa sebelum H. BANIN meninggal
terdakwa disuruh H. Banin untuk memberikan
haknya masing-masing kepada DASIH, CARIH, BUANG
dan LEO,
sebelumnya Alm. H BANIN telah menjual tanah miliknya yang ada di Kp. Pekopen Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi, kemudian uangnya dibelikan tanah yang lokasinya diKp. Pondok Soga
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 7 dari 29 Halaman.
Desa Pantai Hurip Kec. Babelan Kab. Bekasi seluas 7 hektar atas nama H. BANIN, dan uang tersebut masih sisa dan sisanya agar dibagibagikan kepada DASIH, CARIH, BUANG dan LEO, dengan jumlah yag berbeda beda. DASIH mendapatkan Rp. 2.500. 000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah), CARIH mendapatkan Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), BUANG mendapatkan Rp. 700. 000,- (tujuh ratus ribu rupiah), dan LEO mendapatkan Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah) ; -------•
Atas penjelasan terdakwa, para ahli waris Alm H. BANIN yakni DASIH, CARIH, BUANG
dan LEO pun setuju dan mau memberikan tanda
tangan ataupun sidik jarinya masing-masing,
namun tanda tangan
ataupun sidik jarinya para ahli waris H. BANIN selain terdakwa diberikan bukan diatas
Kertas segel bermaterai Rp. 1000,-
tahun 1992,
melainkan hanya beberapa diatas kertas kosong ; -----------------------------•
Bahwa kemudian 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris dengan Mutlak di gunakan oleh terdakwa sebagai bukti kepemilikan kepada anak-anak terdakwa, dan seolah – olah para ahli waris selain terdakwa mengetahui dan menyetujui isi dari 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah
Waris dengan Mutlak, padahal yang
sebenarnya para ahli waris selain terdakwa tidak pernah memberikan tanda tangan ataupun cap jari di atas 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris dengan Mutlak seperti yang ditunjukkan terdakwa kepada saksi LEO pada tahun 2008 ; ----------------------------------------------•
Setelah saksi Leo mengetahui hal tersebut, selanjutnya mengkonfirmasi dengan ahli waris Alm. H. BANIN lainnya selain terdakwa, dan ternyata benar bahwa saksi – saksi ahli waris lainnya tidak pernah memberikan persetujuan tentang atas 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris dengan Mutlak, yang isinya mengatakan bahwa bahwa tanah yang semula milik Alm. H. BANIN yang seluas + 1600 m2 menjadi Atas nama Siti cs Pitriah (SPPT atas nama RUMSIAH), dan tanah milik Alm. H. BANIN yang seluas + 2.570 m2 menjadi Atas nama SUPRIYATIN Cs AJAT (SPPT atas nama SUPRIYATIN CS AJAT) ; -----------------------------
•
Akibatnya para ahli waris Alm. H. Banin lainnya selain terdakwa merasa dirugikan karena telah kehilangan sebagian hak warisnya dari Alm. H. Banin, karena yang menguasai tanah-tanah tersebut adalah terdakwa sendiri beserta anak-anak terdakwa dimana terdakwa sendiri masih tinggal di rumah Alm H. BANIN yang di Kp. Pekopen Desa Lambang Jaya yag juga merupakan objek tanah di dalam 2 (dua) buah Surat
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 8 dari 29 Halaman.
Pernyataan Hibah Tanah
Waris dengan Mutlak yang dibuat oleh
terdakwa ; ----------------------------------------------------------------------------------•
Hal ini juga terbukti bahwa tandatangan LEO yang terdapat di dalam 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah
Waris dengan Mutlak
merupakan tanda tangan yang non identik ataupun tanda tangan yang berbeda. Sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Kriminalist No lab: 542/DTF/2010 Atas nama LEO Bin H. BANIN yang diperiksa oleh Drs. SLAMET HARTOYO, M.Kes dan C. GIGIH PRABOWO serta diketahui KAPUSLABFOR H. BUDIONO, ST dengan Hasil Pemeriksaan Terdapat perbedaan unsur grafis penting yakni perbedaan umum dan perbedaan khusus. Dalam perbedaan umum : perbedaan writing skill tanda tangan, perbedaan writing
touch tanda tangan, Perbedaan bentuk switaan
Writing slant tanda tangan, dan perbedaan generasi variasi shading tanda tangan. Sedangkan dalam perbedaan Khusus atara lain: Perbedaan arah starting stroke, perbedaan bentuk switch tanda tangan bawah pertama, perbedaan up stroke, perbedaan bentuk loop, perbedaan bentuk switch atas kedua, perbedaan tarikan ditengah-tengah tanda tangan, perbedaan bentuk switch atas terakhir, perbedaan final stroke, dan perbedaan final point. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap tanda tangan QTB2 dan KTB didapatkan hasil bahwa tanda tangan QTB2 adalah tanda tangan karang (spurious signature) karena mempunyai bentuk umum (general design) yang berbeda dan tidak mengacu / meniru pada tanda tangan KTB, dengan Kesimpulan : --------1. Tanda tangan LEO bukti (QTB1) yang terdapat pada 1 (satu) eksemplar SURAT PERNYATAAN HIBAH TANAH WARIS DENGAN MUTAK diatas kertas segel bermaterai Rp. 1000 (seribu rupiah) emisi tahun 1992 dari para ahli waris H. BANIN kepada SUPRIATIN Cs AJAT tertanggal 24 Agustus 1993 adalah Non Identik atau merupakan tanda tangan yang berbeda dengan tanda tangan LEO pembanding (KTB) ; ----------------------------------------------------------------2. Tanda tangan LEO bukti (QTB2) yang terdapat pada 1 (satu) eksemplar SURAT PERNYATAAN HIBAH TANAH WARIS DENGAN MUTLAK diatas kertas segel bermaterai Rp. 1000,- (seribu rupiah) emisi tahun 1992 dari para ahli waris almarhum H. Banin kepada SITI Cs Fitriah tertanggal 24 Agustus 1993 adalah Spurious signature atau tanda tangan karangan karena mempunyai bentuk umum (general design) yang berbeda dengaan tanda tangan LEO pembanding (KTB).
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 9 dari 29 Halaman.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 263 ayat (2) KUHP ; ---------------------------------------------------------------------Atau Ketiga : ---------------------------------------------------------------------------------------------Bahwa ia terdakwa SARAN Bin H. BANIN pada hari yang tidak dapat diingat lagi sekira tahun 1996 sampai dengan 2008
atau setidak-tidaknya
pada waktu lain dalam tahun 1996 s/d 2008 bertempat di Kp. Pekopen Timur Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan
Kab. Bekasi Jawa Barat
atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Bekasi, Dalam hal perbarengan beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan, dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang,
perbuatan mana
dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut ; --------------------------------•
Pada awalnya Alm. H BANIN (Bapak terdakwa) mempunyai 6 (enam Istri) antara lain: menikah dengan JOMBLEH memiliki 1 (satu) anak bernama MASTI Bin H BANIN, menikah dengan BONAN memiliki 1 (satu) anak bernama ROSIH binti H. BANIN, menikah dengan SARAH memiliki 1 (satu) anak bernama DASIH Bin H. BANIN, menikah dengan ICAH memiliki 3 (tiga) anak benama
CARIH, LEO, BUANG Bin H.
BANIN, menikah degan NIRI memiliki 1 (satu) anak bernama SARAN bin H. BANIN, menikah dengan Hj SUMARNI tidak meninggalkan keturunan. Semasa hidupnya Alm. H. BANIN tinggal bersama dengan terdakwa di Kp. Pekopen Timur Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi Jawa Barat ; ---------------------------------------------------------------------•
Bahwa setelah H. BANIN meninggal dunia, terdakwa menguasai tanah Alm. H. BANIN yang berlokasi di Kp. Pekopen Timur Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi Jawa Barat kepada anak-anak terdakwa dengan cara menyuruh saksi IMLAN SANJAYA (sekdes Desa Lambang Jaya sejak April 1988 s/d 1998) untuk membuat 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris dengan Mutlak pada tanggal 24 Agustus 1993 antara lain pertama tanah seluas + 1600 m2 kepada SITI Cs PITRIAH dan kedua tanah seluas + 2. 570 m2 kepada SUPRIATIN
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 10 dari 29 Halaman.
Cs AJAT dan saksi
IMLAN SANJAYA menyetujuinya karena saksi
mengetahui bahwa terdakwa adalah salah satu ahli waris dari H. BANIN. •
Selesai saksi IMLAN SANJAYA Pernyataan Hibah Tanah bermaterai Rp. 1000,-
mengetik
2 (dua) buah Surat
Waris dengan Mutlak diatas kertas segel
tahun 1992, kemudian diserahkan
kembali
kepada terdakwa untuk segera ditandata tangani oleh para ahli waris yakni terdakwa, DASIH, CARIH, BUANG dan LEO ; -------------------------•
Selanjutnya saat terdakwa meminta tandatangan para ahli waris dengan tipu muslihatnya, “terdakwa kepada
mengatakan kepada LEO mengatakan
bukan diatas Kertas segel bermaterai Rp. 1000,- tahun 1992
yang diketik saksi IMLAN SANJAYA,
melainkan hanya diatas kertas
kosong ; ------------------------------------------------------------------------------------•
Bahwa pada saat terdakwa meminta tandatangan para ahli waris Alm. H. BANIN lainnya
yang pertama kali adalah saksi LEO dengan
mendatangi saksi LEO ke rumahnya, dan dengan rangkaian kata-kata bohong bahwa Alm H. Banin sebelum meninggal berpesan kepada terdakwa
agar para ahli waris Alm. H. BANIN
haknya masing-masing dimana sebelumnya
akan mendapatkan
Alm. H BANIN telah
menjual tanah miliknya yang ada di Kp. Pekopen Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi, kemudian uangnya dibelikan tanah yang lokasinya diKp. Pondok Soga Desa Pantai Hurip Kec. Babelan Kab. Bekasi seluas 7 hektar atas nama H. BANIN, dan uang tersebut masih sisa dan sisanya akan dibagi - bagikan kepada DASIH, CARIH, BUANG dan LEO, dengan jumlah yag berbeda beda dimana saksi LEO akan mendapatkan Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), mendengar perkataan terdakwa membuat saksi Leo percaya perkataan terdakwa dan mau menandatangani kertas kosong yang disodorkan terdakwa, padahal yang sebenarnya adalah tanah alm H. BANIN yang seluas + 1600 m2 dan + 2. 570 m2 Kp. Pekopen Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi tidak dijual oleh alm H. BANIN melainkan dikuasai oleh terdakwa dengan cara terdakwa menyuruh sekdes Lambang Jaya yakni saksi IMLAN SANJAYA untuk membuat 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah bermaterai Rp. 1000,-
Waris dengan Mutlak diatas kertas segel
tahun 1992
yang intinya bahwa tanah yang
seluas + 1600 m2 telah dihibahkan oleh masing-masing para ahli waris kepada anak-anak terdakwa yakni SITI CS PITRIAH dan tanah yang seluas + 2. 570 m2 juga telah dihibahkan oleh masing-masing para ahli
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 11 dari 29 Halaman.
waris kepada anak-anak terdakwa yakni SUPRIATIN CS AJAT, hal ini diketahui oleh saksi LEO sejak tahun 2008 bahwa tanah Alm H. Banin tersebut yang seluas 1600 m2 sesuai SPPT tahun 1996 atas nama RUMSIAH sedangkan yang seluas 2. 570 m2 sesui SPPT tahun 2008 atas nama SUPRIATIN cs AJAT ; ---------------------------------------------------•
Selanjutnya yang kedua, terdakwa menyuruh saksi BUANG Bin H. BANIN untuk ke rumahnya untuk mengambil uang sebesar Rp. 700. 000,- (tujuh ratus ribu rupiah), selanjutnya saksi BUANG langsung mendatangi rumah terdakwa dan terdakwa menjelaskan kepada saksi BUANG bahwa Alm H. Banin sebelum meninggal berpesan kepada terdakwa
agar para ahli waris Alm. H. BANIN
haknya masing-masing dimana sebelumnya
akan mendapatkan
Alm. H BANIN telah
menjual tanah miliknya yang ada di Kp. Pekopen Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi, kemudian uangnya dibelikan tanah yang lokasinya di Kp. Pondok Soga Desa Pantai Hurip Kec. Babelan Kab. Bekasi seluas 7 hektar atas nama H. BANIN, dan uang tersebut masih sisa dan sisanya akan dibagi - bagikan kepada DASIH, CARIH, BUANG
dan LEO, dengan jumlah yag berbeda beda dimana saksi
BUANG akan mendapatkan Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah), mendengar perkataan terdakwa membuat saksi BUANG percaya perkataan terdakwa dan mau menandatangani kertas kosong yang disodorkan terdakwa yang mana pada saat itu saksi LEO sudah menandatangani
diatas
kertas
kosong
tersebut,
padahal
yang
sebenarnya adalah tanah alm H. BANIN yang seluas + 1600 m2 dan + 2. 570 m2 Kp. Pekopen Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi tidak dijual oleh Alm. H. BANIN melainkan dikuasai oleh terdakwa dengan cara terdakwa menyuruh sekdes Lambang Jaya
yakni saksi
IMLAN SANJAYA untuk membuat 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris dengan Mutlak diatas kertas segel bermaterai Rp. 1000,tahun 1992 yang intinya bahwa tanah yang seluas + 1600 m2 telah dihibahkan oleh masing-masing para ahli waris kepada anak-anak terdakwa yakni SITI CS PITRIAH dan tanah yang seluas + 2. 570 m2 juga telah dihibahkan oleh masing-masing para ahli waris kepada anakanak terdakwa yakni SUPRIATIN CS AJAT, hal ini diketahui oleh saksi LEO sejak tahun 2008 bahwa tanah Alm H. Banin tersebut yang seluas 1600 m2 sesuai SPPT tahun 1996 atas nama RUMSIAH sedangkan
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 12 dari 29 Halaman.
yang seluas 2. 570 m2 sesui SPPT tahun 2008 atas nama SUPRIATIN cs AJAT ; -----------------------------------------------------------------------------------•
Selanjutnya yang ketiga terdakwa mendatangi rumah saksi CARIH Bin H. BANIN dan langsung menyerahkan uang sebesar
Rp. 800. 000,-
(delapan ratus ribu rupiah), kemudian terdakwa dengan perkataan bohongnya bahwa sepeniggal Alm. H. Banin berpesan agar para ahli waris alm H. BANIN yakni
LEO, BUANG, CARIH, dan DASIH akan
mendapatkan haknya masing-masing dimana sebelumnya
Alm. H
BANIN telah menjual tanah miliknya yang ada di Kp. Pekopen Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi, kemudian uangnya dibelikan tanah yang lokasinya diKp. Pondok Soga Desa Pantai Hurip Kec. Babelan Kab. Bekasi seluas 7 hektar atas nama H. BANIN, dan uang tersebut masih sisa dan sisanya akan dibagi - bagikan kepada LEO, BUANG, CARIH, dan DASIH, dengan jumlah yag berbeda beda dimana saksi CARIH akan mendapatkan Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), mendengar perkataan terdakwa membuat saksi CARIH percaya perkataan terdakwa dan mau membubuhkan tandatangannya diatas kertas kosong, yang mana pada saat itu saksi LEO dan BUANG juga sudah ada tanda tangannya, padahal yang sebenarnya adalah tanah alm H. BANIN yang seluas + 1600 m2 dan + 2. 570 m2 Kp. Pekopen Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi tidak dijual oleh Alm. H. BANIN melainkan dikuasai oleh terdakwa dengan cara terdakwa menyuruh sekdes Lambang Jaya
yakni saksi IMLAN
SANJAYA untuk membuat 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris dengan Mutlak diatas kertas segel bermaterai Rp. 1000,- tahun 1992
yang intinya bahwa tanah yang seluas + 1600 m2
telah
dihibahkan oleh masing-masing para ahli waris kepada anak-anak terdakwa yakni SITI CS PITRIAH dan tanah yang seluas + 2. 570 m2 juga telah dihibahkan oleh masing-masing para ahli waris kepada anakanak terdakwa yakni SUPRIATIN CS AJAT, hal ini diketahui oleh saksi LEO sejak tahun 2008 bahwa tanah Alm H. Banin tersebut yang seluas 1600 m2 sesuai SPPT tahun 1996 atas nama RUMSIAH sedangkan yang seluas 2. 570 m2 sesuai SPPT tahun 2008 atas nama SUPRIATIN cs AJAT ; -----------------------------------------------------------------------------------•
Dan terakhir , saksi DASIH Binti H. BANIN dipanggil oleh terdakwa ke rumahnya untuk mengambil uang sebesar Rp. 2. 500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah), kemudian terdakwa menjelaskan kepada saksi Dasih
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 13 dari 29 Halaman.
agar saksi DASIH mau membubuhkan cap jarinya diatas kertas kosong, dan setelah itu terdakwa akan menyerahkan uang sejumlah Rp. 2. 500. 000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) kepada saksi DASIH dimana uang tersebut adalah wasiat Alm H. Banin dimana sebelumnya Alm. H BANIN semasa hidupnya telah menjual tanah miliknya yang ada di Kp. Pekopen Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi, kemudian uangnya dibelikan tanah yang lokasinya di Kp. Pondok Soga Desa Pantai Hurip Kec. Babelan Kab. Bekasi seluas 7 hektar atas nama H. BANIN, dan uang tersebut masih sisa dan sisanya akan dibagi - bagikan kepada LEO, BUANG, CARIH, dan DASIH, dengan jumlah yag berbeda beda dimana saksi DASIH akan mendapatkan Rp. 2. 500.000,- (dua juta lima ratus ribu ratus ribu rupiah), mendengar perkataan terdakwa membuat saksi CARIH percaya perkataan terdakwa, dan mau membubuhkan cap jarinya, dan pada saat itu saksi LEO, BUANG dan CARIH juga sudah membubuhkan tanda tangannya padahal yang sebenarnya adalah tanah alm H. BANIN yang seluas + 1600 m2 dan + 2. 570 m2 Kp. Pekopen Desa Lambang Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi tidak dijual oleh Alm. H. BANIN melainkan dikuasai oleh terdakwa dengan cara terdakwa menyuruh sekdes Lambang Jaya yakni saksi IMLAN SANJAYA untuk membuat 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris dengan Mutlak diatas kertas segel bermaterai Rp. 1000,intinya bahwa tanah yang seluas + 1600 m2
tahun 1992
yang
telah dihibahkan oleh
masing-masing para ahli waris kepada anak-anak terdakwa yakni SITI CS PITRIAH dan tanah yang seluas + 2. 570 m2 juga telah dihibahkan oleh masing-masing para ahli waris kepada anak-anak terdakwa yakni SUPRIATIN CS AJAT, hal ini diketahui oleh saksi LEO sejak tahun 2008 bahwa tanah Alm H. Banin tersebut yang seluas 1600 m2 sesuai SPPT tahun 1996 atas nama RUMSIAH sedangkan yang seluas 2. 570 m2 sesuai SPPT tahun 2008 atas nama SUPRIATIN cs AJAT ; -----------------•
Akibat perbuatan terdakwa para ahli waris Al. H. Banin lainnya merasa dirugikan karena telah kehilangan sebagian hak warisnya, karena terdakwa telah menguasai tanah yang semula milik Alm. H. BANIN yang seluas + 1600 m2 menjadi Atas nama Siti cs Pitriah (SPPT atas nama RUMSIAH), dan tanah milik Alm. H. BANIN yang seluas + 2.570 m2 menjadi Atas nama SUPRIYATIN Cs AJAT (SPPT
atas nama
SUPRIYATIN CS AJAT) yang semuanya adalah anak-anak terdakwa dan
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 14 dari 29 Halaman.
terdakwa beserta keluarganya juga menempati rumah Alm. H. BANIN di Desa Lambang Jaya ; ------------------------------------------------------------------•
Bahwa kemudian 2 (dua) buah Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris dengan Mutlak dijadikan pegangan terdakwa yang seolah – olah isinya benar dan diketahui oleh ahli waris lainnya di manfaatkan oleh terdakwa sebagai bukti penguasaaan tanah milik alm H. BANIN ; ----------------------Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
378 KUHP Jo. 65 ayat (1) KUHP ; -----------------------------------------------------Setelah membaca tuntutan hukum/requisitoir Penuntut Umum tertanggal 8 Mei 2014 yang pada pokoknya menuntut agar Pengadilan Negeri Bekasi menjatuhkan putusan sebagai berikut : -------------------------------------------1. Menyatakan Terdakwa SARAN bin H. BANIN bersalah melakukan tindak pidana
“Memakai Surat Palsu” sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 263 ayat (2) KUHP ; ---------------------------------------------------------2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa SARAN bin BANIN dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan dan memerintahkan agar Terdakwa segera ditahan ; -----------------------------------------------------------------------------------------3. Menyatakan barang bukti berupa : --------------------------------------------------------
2 (dua) dua lembar segel Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris Dengan Mutlak masing-masing tertanggal 24 Agustus 1993 ; ---------------------------
-
Kwitansi a.n. Leo senilai Rp.1.200.000,00 tanggal 14 Agustus 1993 ; ---
-
Kwitansi a.n. Carih senilai Rp.800.000,00 tanggal 14 Agustus 1993 ; ---
-
Kwitansi a.n. Buang senilai Rp.700.000,00 tanggal 14 Agustus 1993 ; -
-
Kwitansi a.n. Dasih senilai Rp.2.000.000,00 tanggal 14 Agustus 1993;-
Tetap terlampir dalam berkas perkara ; ------------------------------------------------4. Menetapkan supaya terdakwa dibebankan membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,00 (dua ribu rupiah) ; ------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri Bekasi tersebut dijatuhkan pada tanggal 12 Juni 2014 dengan dihadiri oleh Penuntut Umum maupun
Terdakwa
serta
Penasihat
Hukumnya,
dan
Penuntut
Umum
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 15 dari 29 Halaman.
mengajukan permohonan banding pada tanggal 17 Juni 2014, dengan demikian permohonan banding tersebut telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara yang ditentukan oleh Undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ; ------------------------Mennimbang, bahwa adapun alasan-alasan yang dikemukakan oleh Penuntut Umum dalam memori bandingnya, pada pokoknya adalah sebagai berikut : ----------------------------------------------------------------------------------------------1) Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi telah salah menerapkan hukum dan keliru menafsirkan dan menerapkan Pasal 78 dan 79 KUHP khususnya dalam menentukan sejak kapan penghitungan tenggang waktu daluwarsa penuntutan, dimana Pengadilan Negeri berpendapat bahwa dalam perkara pemalsuan surat, tenggang waktu daluwarsanya dihitung sejak tanggal atau waktu dibuatnya surat yang palsu tersebut. Apabila pendapat Pengadilan Negeri tersebut diikuti, maka para pelaku pemalsuan surat akan lolos dari hukuman, apabila surat-surat yang dipalsukannya tersebut lama ditahan atau disembunyikan, dan baru dikeluarkan setelah lewat 12 (dua belas) tahun ; --------------------------------------------------------------Bahwa semestinya tenggang waktu daluwarsa dalam tindak pidana pemalsuan surat, dihitung sejak surat itu digunakan atau sejak diketahuinya ada kepalsuan tersebut ; ------------------------------------------------------------------Bahwa demikian juga dalam perkara ini tenggang waktu daluwarsa penuntutan pidana terhadap Terdakwa Saran Bin Banin tidak dihitung dari waktu atau tanggal dibuatnya surat itu yakni tanggal 14 Agustus 1993, akan tetapi tahun 2008, yaitu saat saksi LEO yang juga mewakili ahli waris yang lain yaitu Carih, Buang, Darih datang menemui Terdakwa untuk menanyakan dan mengurus pembagian harta warisan almarhum H. Banin, yang ternyata Terdakwa menyodorkan dua buah Surat Pernyataan hibah
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 16 dari 29 Halaman.
waris tahun 1993 masing-masing tanah seluas 1.600 M2 kepada Siti cs Pitriah dan tanah seluas 2.570 M2 kepada Supriatin cs Ajat, semuanya anak-anak Terdakwa, serta disodorkannya oleh Terdakwa SPPT Tahun 2008 atas nama Supriatin cs Ajat ; -----------------------------------------------------Dengan demikian sejak Tahun 2008 itulah para ahli waris almarhum H. Banin selain Terdakwa, mengetahui adanya pemalsuan surat hibah tanah itu. Dan karenanya tenggang waktu daluwarsa/penuntutannya semestinya dihitung sejak tahun 2008, bukan tahun 1993 seperti dipertimbangkan Pengadilan Negeri ; -------------------------------------------------------------------------2) Bahwa Pengadilan Negeri telah keliru dalam putusannya, karena tidak mempertimbangkan materi pokok perkaranya, padahal dari keterangan saksi-saksi (Leo bin H. Banin, Nana Sutrisna, Coih, H. Encep Khaerudinmantan Kepala Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Imlan Sanjaya-Sekretaris Desa Lambang Jaya, saksi Buang bin H. Banin, Carih bin H. Banin, Osin bin Rumin, saksi Ondi bin Ija, maupun keterangan Terdakwa
sendiri
serta
dihubungkan
dengan
bukti-bukti
surat
sesungguhnya teLah diperoleh fakta-fakta hukum dan telah terbukti perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur pasal 263 ayat (2) KUHP, yaitu menggunakan surat palsu, sehingga seharusnya Terdakwa dijatuhi pidana ; ----------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa sebaliknya Penasihat Hukum Terdakwa didalam kontra memori bandingnya pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut : ---1. Bahwa
Terdakwa
didakwa
menggunakan surat
palsu
berupa
surat
pernyataan Hibah seperti diatur dalam pasal 263 ayat (2) KUHP ; --------------Bahwa surat pernyataan hibah tersebut dibuat pada tahun 1993, dan sejak tahun 1993 surat pernyataan hibah itu telah digunakan oleh Terdakwa guna mengurus SPPT nya, sehingga pada tahun 1994 SPPT tanah atas nama H.
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 17 dari 29 Halaman.
Banin telah berubah menjadi atas nama Siti cs Nipin untuk tanah yang seluas 1.600 M2, dan ke atas nama Supriatin Cs Ajat untuk tanah seluas 2.570 M2 ; Bahwa dengan demikian sesuai pasal 78 KUHP Jo pasal 79 ke-1 KUHP, hak menuntut pidana terhadap Terdakwa telah gugur karena daluwarsa, oleh karena tenggang waktu daluwarsa mengenai pemalsuan atau perusakan mata uang, tenggang mulai berlaku pada hari sesudah barang yang dipalsu itu digunakan. Dan Terdakwa menggunakan surat pernyataan hibah, yang dianggap palsu tersebut adalah pada tahun 1993/1994 saat digunakan untuk mengurus perubahan SPPT ke atas nama anak-anak Terdakwa. Jadi adalah keliru pendapat Penuntut Umum yang menyatakan bahwa surat pernyataan hibah itu baru digunakan tahun 2008 saat Leo menanyakan hak waris atas harta peninggalan almarhum H. Banin kepada Terdakwa ; --------------------------------------------------------------------------------------2. Bahwa selain itu sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata menggunakan sebuah surat adalah melakukan perbuatan bagaimanapun ujudnya
dengan
mengambil
manfaat
atas
sebuah
surat
dengan
menyerahkan, menunjukkan, mengirimkannya kepada orang lain yang kemudian orang lain itu mengetahui isinya. Dalam hal ini, Terdakwa telah menunjukkan dan memperlihatkan surat pernyataan hibah itu saat mengurus SPPT atas nama anak-anak Terdakwa di Kantor Desa Lambang Jaya tahun 1993 ; ---------------------------------------------------------------------------------------------Dengan demikian perbuatan terdakwa mengambil manfaat dari surat pernyataan hibah itu pada tahun 1993, dikantor Desa Lambang Jaya, dan tidak harus memperlihatkannya kepada Leo atau ahliwaris almarhum H. Banin yang lain ; -------------------------------------------------------------------------------3. Bahwa Pengadilan Negeri telah mempertimbangkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan, dari fakta-fakta mana terungkap bahwa surat
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 18 dari 29 Halaman.
pernyataan hibah itu dibuat setelah para ahliwaris H. Banin menerima pembagian uang dari terdakwa, yaitu Leo mendapat Rp. 1.200.000,-, Buang mendapat Rp. 700.000,-, Carih mendapat Rp. 800.000,-, dan Dasih mendapat Rp. 2.000.000,-. Karena itu adalah tidak wajar jika mereka para ahliwaris Leo dan kawan-kawan menerima uang sebanyak itu pada tahun 1993 tidak mengetahui itu uang apa ; ----------------------------------------------------Bahwa setelah ada pembagian uang itulah kemudian dibuat surat pernyataan hibah. Karena itu pula adalah aneh pada tahun 2009 Leo Bin H. Banin mempermasalahkan keabsahan dua buah surat pernyataan hibah dengan melaporkan terdakwa kepihak Kepolisian Poda Metro Jaya Unit II dengan tuduhan penggelapan dan pemalsuan sesuai dengan laporan Polisi No. Pol. LP/3011/K/X/2009/SPK.Unit II tanggal 21 Oktober 2009, alasannya Leo sebagai pelapor baru mengetahui SPPT sudah berubah dari H. Banin menjadi atas nama anak-anak terdakwa pada tahun 2008, sehingga lahirlah perkara pidana ini ;
--------------------------------------------------------------------------
4. Bahwa berdasarkan fakta dipersidangan telah terungkap bahwa dua buah surat pernyataan hibah yang menjadi permasalahan dalam perkara ini, dibuat diatas kertas bermeterai, dibuat dan diketik oleh pegawai Kantor Desa Lambang
Jaya
yaitu
Imlan
Sanjaya
(Sekretaris
Desa),
kemudian
ditandatangani oleh para ahliwaris yaitu Saran (Terdakwa), Leo, Buang, Carih dan Dasih, serta Conih (Rt) dan Apen (Rw) dan diketahui oleh Kepala Desa H. Encep Kairudin ; -------------------------------------------------------------------Bahwa kalaupun para ahliwaris (selain Terdakwa) yaitu Leo, Buang, Carih dan Dasih tidak mengakui dan menyangkal membubuhkan tandatangannya diatas
surat
pernyataan
hibah
itu
dengan
alasan
mereka
hanya
menandatangani kertas kosong, namun H. Encep Khairudin (Kepala Desa) membenarkan bahwa tandatangan yang tertera dalam surat pernyataan
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 19 dari 29 Halaman.
hibah itu adalah benar tandatangannya.
Terlebih lagi dibuatnya surat
pernyataan hibah itu adalah atas prakarsa dan desakan Leo dan ahliwaris yang lain, dan mereka telah menerima uang dari Terdakwa, sekalipun kemudian mereka mengaku tidak mengetahui pemberian uang itu untuk apa. Dengan demikian tidak dapat secara serta merta surat pernyataan hibah itu dinyatakan palsu ; -----------------------------------------------------------------------------Bahwa karena itu dapat disimpulkan bahwa Jaksa Penuntut Umum tidak dapat membuktikan bahwa Terdakwa Saran Bin H. Banin telah membuat surat palsu seperti diatur dalam pasal 263 ayat (1) KUHP, dan karenanya pula adalah tidak mungkin Terdakwa dituntut memakai surat palsu seperti diatur pasal 263 ayat (2) KUHP. Dan karenanya tepat apabila terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan ; -----------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari berkas perkaranya, baik dari berita acara penyidikan, berita acara sidang Pengadilan Negeri, pertimbangan hukum, pendapat dan kesimpulan serta alasan-alasan yang dijadikan dasar putusan Hakim tingkat pertama, maupun alasan-alasan yang dikemukakan Penuntut Umum / Pembanding didalam memori bandingnya serta kontra memori banding dari Penasihat Hukum Terdakwa, Pengadilan Tinggi tidak sependapat dengan pertimbangan hukum, pendapat dan kesimpulan Hakim tingkat pertama yang menyatakan penuntutan Penuntut Umum terhadap Terdakwa atas dakwaan Kesatu, atau dakwaan Kedua ataupun dakwaan Ketiga tidak dapat diterima dan gugur karena daluwarsa, yaitu dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut ; -----------Bahwa Terdakwa antara lain didakwa telah membuat surat palsu atau memalsukan surat yaitu berupa Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris Dengan Mutlak tanggal 24 Agustus 1993, yaitu tanah seluas 1.600 m2 kepada dan atas nama Siti cs Pitriah, dan tanah seluas 2.570 m2 kepada dan
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 20 dari 29 Halaman.
atas nama Supriatin cs Ajat, dimana penerima hibah itu adalah anak-anak dari Terdakwa ; --------------------------------------------------------------------------------Bahwa oleh karena para ahliwaris H. Banin merasa tidak pernah menandatangani surat pernyataan hibah atas tanah peninggalan almarhum H. Banin dan merasa tidak pernah memberikan persetujuan hibah tanah warisan itu kepada anak-anak Terdakwa, maka para ahliwaris almarhum H. Banin (selain Terdakwa) telah mempermasalahkan hal tersebut dan melaporkan Terdakwa kepada pihak Kepolisian atas dugaan pemalsuan surat atau menggunakan surat palsu berupa surat pernyataan hibah tanah warisan tersebut ; -----------------------------------------------------------------------------Bahwa ternyata setelah perkaranya ditindaklanjuti, diproses dan diajukan ke Pengadilan Negeri Bekasi, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi dalam putusannya tanggal 12 Juni 2014 Nomor
98/Pid.B/2014/
PN.Bks., berpendapat bahwa penuntutan terhadap perbuatan Terdakwa adalah gugur karena daluwarsa dan karenanya penuntutan dari Jaksa Penuntut Umum dalam perkara Terdakwa tidak dapat diterima ; ----------------Bahwa yang menjadi inti pertimbangan Pengadilan Negeri sampai pada kesimpulan bahwa penuntutan terhadap perkara Terdakwa tidak dapat diterima dengan alasan bahwa penuntutannya telah daluwarsa, adalah berdasarkan perhitungan suatu daluwarsa dalam pemalsuan surat adalah dihitung dan dimulai setelah perbuatan itu dilakukan oleh Terdakwa ; ---------Bahwa Pengadilan Negeri berpendapat bahwa surat yang disangkakan palsu atau dipalsukan oleh terdakwa adalah dua buah surat pernyataan hibah tanah waris dengan mutlak masing-masing tertanggal 24 Agustus 1993, sedangkan penyelidikan dan penyidikan terhadap perkara Terdakwa baru dilakukan tahun 2009, hal mana berarti tenggang waktunya sudah lebih kurang 16 (enam belas) tahun setelah perbuatan itu dilakukan
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 21 dari 29 Halaman.
oleh Terdakwa sehingga menurut Majelis Hakim Pengadilan Negeri, waktunya telah melebihi tenggang waktu 12 (dua belas) tahun sebagaimana ditentukan dalam pasal 78 ayat (1) ke 3 KUHP ; --------------------------------------Bahwa berdasarkan alasan itulah maka penuntutan perkara Terdakwa dinyatakan tidak dapat diterima disebabkan telah daluwarsa ; ------Menimbang, bahwa ancaman pidana terhadap tindak pidana membuat surat palsu atau pemalsuan surat ataupun menggunakan surat palsu sebagai mana diatur dalam pasal 263 ayat (1) dan (2) KUHP adalah paling lama 6 (enam) tahun ; ---------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa sedangkan menurut pasal 78 ayat (1) ke 3 KUHP, kewenangan menuntut pidana menjadi hapus karena daluwarsa bagi tindak pidana yang diancam pidana penjara lebih dari 3 (tiga) tahun adalah sesudah 12 (dua belas) tahun ; ------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa yang menjadi pertanyaan dan permasalahan dalam perkara ini adalah sejak kapan tenggang waktu daluwarsa itu mulai berlaku atau mulai dihitung, yaitu apakah pada hari sesudah perbuatan itu dilakukan , atau pada hari surat palsu atau dipalsukan itu digunakan ataukah pada hari surat yang diduga palsu itu digunakan dan diketahui oleh korban atau orang yang merasa dirugikan akibat digunakan surat palsu tersebut ; --Menimbang,
bahwa
Pengadilan
Tinggi
berpendapat
untuk
menghitung kapan dimulai dan dihitung tenggang waktu daluwarsa tindak pidana pemalsuan surat, bukankah pada hari sesudah perbuatan pemalsuan surat itu dilakukan, akan tetapi pada hari berikutnya surat yang diduga palsu itu dipergunakan dan adanya kepalsuan itu diketahui oleh korban atau orang atau pihak lain yang dirugikan akibat digunakannya surat yang diduga palsu tersebut ; -----------------------------------------------------------------------------------------
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 22 dari 29 Halaman.
Menimbang, bahwa karena itu tenggang waktu daluwarsa dalam perkara Terdakwa ini tidak dihitung sejak dibuat / diketiknya surat pernyataan hibah tanah waris dengan mutlak pada tanggal 24 Agustus 1993, dan bukan pula pada saat Terdakwa menyuruh balik nama letter C dari atas nama H. Banin (almarhum) keatas nama Siti cs Fitriah dan Supriatin cs Ajat dikantor kelurahan Marga Mulya tahun 1993, melainkan saat ahli waris H. Banin yang lain (selain Terdakwa) yaitu saksi Leo Bin H. Banin dan kawan-kawan datang menemui Terdakwa pada tahun 2008 untuk mengurus dan menanyakan pembagian harta warisan almarhum H. Banin, dimana saat itu Terdakwa memperlihatkan dua lembar surat pernyataan hibah tanah waris dengan mutlak dan SPPT atas nama Siti cs Fitriah dan Supriatin cs Ajat, padahal saksi Leo Bin H. Banin dan kawan-kawan merasa tidak pernah memberikan persetujuan hibah tanah warisan tersebut, dan karenanya saksi Leo Bin H. Banin dan kawan-kawan merasakan ada hal yang tidak beres, curiga adanya pemalsuan dan karenanya melaporkan kasus tersebut kepihak Kepolisian ; Bahwa oleh karena itu Pengadilan Tinggi berpendapat dimulainya penghitungan daluwarsa dalam perkara Terdakwa ini adalah pada tahun 2008, bukan pada tahun 1993 seperti dipertimbangkan Pengadilan Negeri. Dan karena itu pula tindakan Kepolisian yang mulai menyelidiki dan menyidik kasus ini pada tahun 2009 dapat dibenarkan dan tidak dapat dikenakan azas daluwarsa. Karenanya pula proses penuntutan yang dilakukan oleh Penuntut Umum kepada Terdakwa tidak berlaku dan tidak terkena daluwarsa, oleh karena berlakunya daluwarsa adalah pada tahun 2020 ; ---------------------------Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka putusan Pengadilan Negeri Bekasi tanggal 12 Juni 2014 Nomor 98/Pid.B/2014/PN.Bks., yang dimohonkan banding tersebut tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan, dan untuk selanjutnya Pengadilan
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 23 dari 29 Halaman.
Tinggi akan mengadili sendiri perkara ini dengan pertimbangan sebagai berikut ; ------------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan sebagaimana telah dipertimbangkan oleh Pengadilan Negeri, telah terbukti bahwa almarhum
H. Banin semasa hidupnya mempunyai
beberapa orang istri serta meninggalkan anak-anak sebagai ahliwarisnya yang masih hidup masing-masing adalah : Dasih, Leo, Carih, Buang dan Terdakwa Saran ; -----------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa ternyata tanah warisan almarhum H. Banin tersebut, oleh Terdakwa telah dialihkan dan dibaliknamakan dari atas nama H. Banin menjadi atas nama Siti cs Fitriah untuk tanah yang seluas kurang lebih 1.600 m2 dan atas nama Supriatin cs Ajat untuk tanah yang seluas kurang lebih 2.570 m2, masing-masing adalah anak-anak dari Terdakwa, perubahan nama dan peralihan hak tersebut didasarkan pada adanya dua lembar surat pernyataan hibah tanah waris dengan mutlak tanggal 24 Agustus 1993 ; ---------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa ternyata saksi Leo Bin H. Banin, Buang Bin H. Banin, Carih Bin H. Banin dibawah sumpah menerangkan dipersidangan bahwa mereka selaku ahliwaris dari almarhum H. Banin, tidak pernah memberikan persetujuan dan tidak pernah menghibahkan tanah-tanah yang menjadi bagian warisannya kepada anak-anak Terdakwa yaitu Siti cs Fitriah dan Supriatin cs Ajat pada tahun 1993 ; ------------------------------------------------Menimbang, bahwa selain Terdakwa, para ahli waris almarhum H. Banin tersebut diatas merasa tidak pernah menandatangani ataupun membubuhkan cap jempolnya pada surat pernyataan hibah tanah waris tanggal 24 Agustus 1993, melainkan hanya pernah menandatangani kertas kosong yang disodorkan oleh Terdakwa yang dikatakan sebagai tanda terima
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 24 dari 29 Halaman.
uang sisa penjualan tanah H. Banin yang terletak di Kampung Pondok Soga Desa Pantai Hurip, Kecamatan Babelan ; ----------------------------------------------Menimbang, bahwa saksi H. Encep Kaerudin (Kepala Desa Lambang Jaya) dibawah sumpah menerangkan bahwa benar pada tahun 1993 Terdakwa Saran pernah minta dibuatkan dua buah surat hibah atas tanah di Kampung Pekopen, Desa Lambang Jaya dari ahli waris H. Banin (Dasih, Saran, Carih, Leo dan Buang) kepada anak-anak Terdakwa, yang untuk selanjutnya saksi menyuruh Sekretaris Desa (saksi Imlan Sanjaya) untuk membuat/mengetik surat hibah tersebut sesuai format yang ada ; --------------------------------------------Bahwa saksi juga membenarkan bahwa selain Terdakwa yaitu Dasih, Carih, Leo dan Buang tidak pernah datang menghadap saksi untuk memberikan persetujuannya atas hibah tersebut, dan Dasih dkk tersebut tidak pernah membubuhkan tanda tangan atau cap jempolnya dihadapan saksi selaku Kepala Desa, sehingga saksi tidak tahu persis apakah benar Dasih, Carih, Leo dan Buang telah menghibahkan tanah warisannya kepada anak-anak Terdakwa; ------------------------------------------------------------------------------------------Bahwa keterangan saksi H. Encep Khaerudin tersebut ternyata bersesuaian dan didukung kesaksian Imlan Sanjaya ; ---------------------------------------------------------Menimbang, bahwa ternyata benar sesuai dengan hasil pemeriksaan Labkrim seperti tersebut dalam Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik No.Lab : 542/DTF/2010, tanggal 20 Mei 2010 dari Puslabfor Bareskrim Polri, terbukti bahwa tanda tangan dan cempol yang tertera dalam Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris Dengan Mutlak tanggal 24 Agustus 1993 adalah bukan tanda tangan dan cap jempol saksi Leo, saksi Carih, saksi Buang dan Dasih, sehingga dengan demikian dari fakta-fakta tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa dua buah surat pernyataan hibah tanah waris dengan mutlak tanggal 24 Agustus 1993 adalah tidak benar atau palsu ; ---------------------
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 25 dari 29 Halaman.
Menimbang, bahwa dengan digunakannya surat pernyataan hibah tanah waris oleh Terdakwa dan menjadikan tanah warisan almarhum H. Banin itu beralih keatas nama anak-anak Terdakwa, maka akan dapat merugikan hak para ahli waris almarhum H. Banin, yaitu Leo, Buang, Carih dan Dasih, padahal semestinya mereka bersama-sama dengan Terdakwa mendapat/memperoleh bagian atas harta warisan peninggalan almarhum H. Banin tersebut ; ------------Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Pengadilan Tinggi sampai pada kesimpulan dan keyakinan bahwa perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur pasal 263 ayat (2) KUHP, dan karenanya Terdakwa harus dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja “Menggunakan surat palsu” sebagaimana diatur dalam pasal 263 ayat (2) KUHP, dan karenanya pula Terdakwa harus dijatuhi pidana;-----------------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa sebelum Pengadilan Tinggi menentukan pidana apa dan berapa lama yang pantas dijatuhkan kepada Terdakwa, perlu dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan maupun yang meringankan, yaitu sebagai berikut : ----------------------------------------------------------------------------------Hal-hal yang memberatkan : -------------------------------------------------------------------1. Bahwa sebagai ahli waris yang menguasai harta warisan peninggalan almarhum ayahnya, seharusnya Terdakwa bersikap adil dan amanah, yaitu membagi warisan tersebut kepada saudara-saudaranya (sekalipun saudara tiri) agar ayahnya almarhum diakhirat tenang ; ----------------------------------------2. Bahwa nyatanya Terdakwa telah berbuat culas dengan berbagai upaya hendak menutup ataupun mengurangi hak waris para ahli waris yang lainnya; Hal-hal yang meringankan : ---------------------------------------------------------------------
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 26 dari 29 Halaman.
- Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum serta mempunyai tanggungan keluarga ; ---------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa karena Terdakwa dinyatakan terbukti bersalah dan dihukum maka ia harus dihukum pula untuk membayar biaya perkara untuk kedua tingkat peradilan ; ------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa karena dalam perkara ini Terdakwa pernah ditahan maka pada waktu menjalankan putusan ini lamanya Terdakwa berada dalam tahanan harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepadanya ; ----------------------------------------------------------------------------------------Mengingat akan pasal 6 ayat (2) Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman jo pasal 183 KUHAP, 193 KUHAP jo pasal 67 jo pasal 233 sampai dengan pasal 245 KUHAP maupun ketentuan-ketentuan hukum lain yang bersangkutan ; --------------------------------------------------------------------------------------------------------- MENGADILI --------------------------------------------- Menerima permohonan banding dari Pembanding ; PENUNTUT UMUM pada KEJAKSAAN NEGERI CIKARANG ; ---------------------------------------------------- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Bekasi tanggal 12 Juni 2014 Nomor 98/Pid.B/2014/PN.Bks., yang dimohonkan banding tersebut ; ------------------------------------------ MENGADILI SENDIRI : ------------------------------------
Menyatakan Terdakwa : SARAN bin H. BANIN tersebut diatas secara sah dan meyakinkan telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana “DENGAN SENGAJA MENGGUNAKAN SURAT PALSU” ; -----------------
-
Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun ; ------------------------------------------------------------------------------
-
Menetapkan bahwa pada waktu menjalankan putusan ini lamanya Terdakwa berada dalam tahanan sebelum putusan ini mempunyai
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 27 dari 29 Halaman.
kekuatan hukum tetap akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan tersebut ; ---------------------------------------------------------------------
Memerintahkan barang bukti berupa : ---------------------------------------------1. Satu lembar Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris Dengan Mutlak tanggal 24 Agustus 1993 atas nama penerima hibah Siti cs Pitriah ; 2. Satu lembar Surat Pernyataan Hibah Tanah Waris Dengan Mutlak tanggal 24 Agustus 1993 atas nama penerima hibah Supriatin cs Ajat 3. Kwitansi tanda terima uang tanggal 14 Agustus 1993 sebesar Rp. 1.200.000,- atas nama Leo ; ------------------------------------------------4. Kwitansi tanda terima uang tanggal 14 Agustus 1993 sebesar Rp. 800.000,- atas nama Carih ; ------------------------------------------------5. Kwitansi tanda terima uang tanggal 14 Agustus 1993 sebesar Rp. 700.000,- atas nama Buang ; -----------------------------------------------6. Kwitansi tanda terima uang tanggal 14 Agustus 1993 sebesar Rp. 2.000.000,- atas nama Dasih ; ---------------------------------------------Semuanya tetap dilampirkan dalam berkas perkara ini ; -------------------
-
Menghukum Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yaitu dalam tingkat pertama sebanyak Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) dan dalam tingkat banding sebanyak Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ; ------------------------------------------------------------------------
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung pada hari ini : RABU tanggal 24 September 2014 dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh : Moerino, SH., Wakil Ketua/Hakim Tinggi yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi sebagai Ketua Majelis, Syamsul Ali, SH.
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 28 dari 29 Halaman.
MH., dan F. Willem Saija, SH. MH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, dihadiri oleh H. Nanang Priatna, SH., Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh Terdakwa/Penasihat Hukumnya maupun Penuntut Umum ; ------------------------------------------------------------------------
Hakim Anggota,
Hakim Ketua,
ttd
ttd
SYAMSUL ALI, SH. MH.
M O E R I N O, SH.
ttd
F. WILLEM SAIJA, SH. MH.
Panitera Pengganti,
ttd H. NANANG PRIATNA, SH.
Putusan Nomor 261/Pid/2014/PT.BDG. Hal 29 dari 29 Halaman.