PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 dan 2009 UNAUDITED
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Unaudited 31 Maret 2010 dan 2009 serta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut - Neraca Konsolidasi
1 -2
- Laporan Laba Rugi Konsolidasi
3
- Laporan Saldo Laba Konsolidasi
4
- Laporan Arus Kas Konsolidasi - Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
5-6 7 – 83
INFORMASI TAMBAHAN - Daftar I
: Informasi Neraca Tersendiri Induk Perusahaan
84 - 85
- Daftar II
: Informasi Laporan Laba Rugi Tersendiri Induk Perusahaan
86
- Daftar III
: Informasi Laporan Saldo Laba Tersendiri Induk Perusahaan
87
- Daftar IV
: Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Induk Perusahaan
88 – 89
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 UNAUDITED
Catatan
2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
ASET Kas
3a
Penempatan pada Bank Indonesia
932.957
778.816
14.947.729
10.115.300
3a, 3e, 3g, 3l 5, 40
353.515
1.004.377
3h, 3l, 6, 40
8.299.981
4.426.317
2.834.646 40.000 2.874.646
3.152.265 40.000 3.192.265
(95.737) 2.778.909
(237.223) 2.955.042
3a, 3h, 4
Giro pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing - masing sebesar Rp 5,730 juta dan Rp 13,655 juta pada triwulan I/ tahun 2010 dan 2009 Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 82,476 juta dan Rp 51,467 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Surat - surat berharga Pihak lain Afiliasi
3e, 3i, 3l, 7, 40
Dikurangi : Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai surat berharga dan cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali
3x
956.834
1.903.003
Obligasi pemerintah
8
3.345.092
7.205.516
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar nihil pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Tagihan derivatif - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 32 juta dan Rp 1,114 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
3l, 3w, 11
3e, 3j, 3l, 9, 40
Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 1,612,234 juta dan Rp 1,243,173 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Pihak lain Afiliasi Jumlah Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 3,826 juta dan Rp 4,634 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 12,181 juta dan Rp 10,299 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Goodwill Pendapatan yang masih akan diterima
-
2.807
8.000
42.112
3e, 3k, 3l, 3o 10, 40 44.805.437 21.593 44.827.030
36.313.714 12.719 36.326.433
3l, 3m, 13
375.602
431.970
3e, 3l, 3p, 14, 40
214.508
167.804
3c
15.869
23.803
1.419.208
1.427.353
130.017
99.746
3y, 12
Biaya dibayar dimuka Uang muka pajak
-
505
Aset pajak tangguhan
3cc, 36
128.615
147.202
Aset tetap kepemilikan langsung - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.280.852 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan sebesar Rp 1.017.796 juta pada triwulan I/tahun 2009
3q, 15
1.744.318
1.675.489
3n, 15
1.744
863
1.746.062
1.676.352
15
177.141
11.194
3s, 16
319.293
314.744
16
461.154
587.891
81.432.323
69.653.480
Aset Sewa Guna Usaha - setelah dikurangi akumulasi penyusutan aktiva sewa guna usaha sebesar Rp 735 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan sebesar Rp 397 juta pada triwulan I/tahun 2009 Jumlah Properti Terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non produktif masing-masing sebesar Rp 14,346 juta dan Rp 13,544 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non produktif masing-masing sebesar Rp 169,946 juta dan Rp 157,499 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Rupa-rupa aset JUMLAH ASET Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 UNAUDITED (Lanjutan) Catatan
2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Giro
3d, 3e, 17, 40, 3t
13.453.543
9.594.427
417.601
359.578
3e, 17, 40, 3t
11.568.939
9.008.751
3d, 3e, 17, 40, 3t
31.838.578 240.980 32.079.558
30.322.019 729.466 31.051.485
-
-
Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Pihak lain Afiliasi Jumlah Sertifikat deposito - bersih Simpanan dari bank lain
3u, 18
4.202.638
2.881.322
Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan syarat repo
3x, 19
860.944
1.507.457
Kewajiban derivatif
3j, 20
3.279
20.163
Kewajiban akseptasi
3m, 21
379.428
436.604
Surat berharga yang diterbitkan Dikurangi : Biaya penerbitan yang belum diamortisasi
3v, 22
2.397.297 (11.193) 2.386.104
1.474.809 (3.629) 1.471.180
23
1.561.582
2.138.756
99.438
83.649
-
-
Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
3l, 24
Kewajiban sewa guna usaha Beban yang masih harus dibayar
3y
212.432
231.932
Taksiran Pajak Penghasilan
3cc
265.788
72.333
Kewajiban Pajak Tangguhan
3cc, 36
-
-
Kewajiban lain-lain
25
486.297
417.173
Obligasi subordinasi Dikurangi : Biaya penerbitan yang belum diamortisasi
26
1.465.000 (7.626) 1.457.374
1.470.000 (10.024) 1.459.976
69.434.945
60.734.786
27
941.636
825.596
28
2.408.765
2.035.954
3v, 28
3.444.330
2.325.897
3d
-
-
Selisih penilaian kembali Aset tetap
3q, 15
-
-
Laba yang belum direalisasi atas surat berharga yang tersedia untuk dijual
3i, 7, 8
23.658
(243.004)
3p
(3.747)
(3.747)
5.182.736
3.977.998
Jumlah Ekuitas
11.055.742
8.093.098
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
81.432.323
69.653.480
Jumlah Kewajiban Hak minoritas atas Aset bersih anak perusahaan EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Modal dasar - 59.000.000.000 saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 20.359.536.451 saham pada triwulan I/tahun 2009 Agio saham Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo Laba
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009
UNAUDITED
Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Hasil bunga Provisi dan komisi kredit Jumlah pendapatan bunga Beban Bunga Beban bunga Beban lainnya selain beban bunga Jumlah beban bunga
1.948.774 1.948.774
1.811.841 83.359 1.895.200
3y, 31
869.002 869.002
1.160.515 1.160.515
1.079.772
734.685
3aa, 32 3d
60.764 6.424
46.050 46.431
3z, 33
250.243 104.215 421.646
5.061 70.019 167.561
443.628 8.194
304.459 (3.975)
34 35
220.510 120.522
193.593 97.929
3i
23.074 107.607 471.713
17.034 89.677 398.233
Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Beban operasional lainnya Beban administrasi dan umum Beban personalia Beban penurunan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga Beban transaksi valas Beban promosi Beban lainnya Jumlah beban operasional lainnya
2009 Rp Juta
3y ,30 3aa
Pendapatan Bunga - bersih Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi selain kredit Pendapatan valuta asing Pendapatan kenaikan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga Pendapatan lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya
2010 Rp Juta
3z
PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH
577.883
203.529
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional Beban non operasional
28.317 2.987
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Pajak kini Penghasilan (Beban) pajak tangguhan Beban pajak
19.108 2.001
25.330
17.107
-
-
603.213
220.636
(148.492) 1.417 (147.075)
(91.853) 32.660 (59.193)
456.138
161.443
(35.971)
(30.714)
420.167
130.729
3cc, 36
LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
3b, 27
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
3dd, 37 17,44 -
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
6,43 6,20
4
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-
-
a
e
r
a
r
p e
o
t
l
.
-
4
j
l
b
h
h
b
b
.
-
b
-
i
S
s
a
s
a
e
r
m
u
e
1
i
i
i
(
l
d
l
n
a
r
a
a
n
p e
n
r
s
u r
j
i
l
b
k
k
h
-
m
n
a
a
n
p e
s
e
s
s
a
e
i
i
i
i
R
k
l
b
k
l
h
l
l
-
a
e
n
a
r
w
a
n
a
na
a
s
P
l
k
.
-
a
o
3
S
2
9
0
0
2
D
1
-
-
-
-
-
-
-
-
2
4
7
5
5
0
1
1
6
3
7
2
8
0
5
.
.
1
7
5
0
6
6
0
2
-
1
0
2
4
7
6
1
0
2
(
)
-
-
-
-
-
-
.
.
.
.
0
8
7
1
4
7
0
1
9
6
5
2
6
6
4
0 -
0
0
0
-
.
3
6
8
0
-
-
-
0
-
-
-
0
-
-
0
0
-
)
9
2
1
-
5
0
2
.
0
-
-
6
0
1
8
5
6
3
2
1
7 -
4
-
7
-
3
7
.
4
)
-
7
3
-
0
0
-
3
3
-
3
-
4
.
3
4
4
4
4
4
3
5
5
.
6
3
7
8
6
.
r
e
m
e
s
e
r
p e
7
8
l
)
(
b
d
.
-
a
a
t
i
L
b
.
-
e
.
-
-
-
-
-
-
n
a
a
r
e
n
u
a
s
r
e
t
i
0
9
3
7
2
5
0
9
3
j
i
8
7
2
t
9
.
-
-
-
-
-
-
ua
u
5
l
n
u
a
e
s
r
e
e
2
5
1
9
8
9
2
5
1
9
j
b
h
h
b
f
l
d
k
d
k
n
a
m
p e
s
a
a
s
a
s
a
e
r
m
g
s
e
u
i
g
R
u
0
t
i
L
4
n
a
a
r
e
n
u
a
s
r
e
a
a
0
(
d
4
2
0
1
0
2
M
1
3
S
t
i
i
i
i
i
i
R
k
l
l
d
l
b
-
-
-
-
-
-
-
-
-
n
a
g
n
ua
e
n
a
r
p
o
a
k
l
n
a
r
a
a
n
p e
na
e
r
a
s
u r
s
e
j
i
i
S
b
k
k
h
l
-
-
-
-
-
-
-
-
-
n
p
a
a
r
e
n
p e
6
1
K
A
S
P
n
a
g
n
e
n
a
g
n
u
u
e
s
p
a
e
e
s
a
t
t
t
d
b
h
a
m
e
n
a
a
n
p e
s
e
s
s
a
s
a
e
i
i
i
i
i
i
i
i
R
l
b
k
l
h
l
k
f
l
k
.
.
.
.
.
-
-
-
-
-
-
n
a
r
w
a
n
a
na
a
s
a
e
l
9
3
9
0
0
5
1
4
0
7
5
2
1
1
5
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-
3
3
0
2
9
0
0
2
i
J
1
-
6
1
0
5
3
9
7
1
7
2
7
4
7
3
0
0
0
0
0
1
4
6
6
0
6
2
7
4
7
3
6
2
6
8
1
3
2
0
3
r
ua
n
a
r
p e
S
5
.
.
a
o
3
k
2
5
7
3
P
l
)
(
)
(
d
n
a
g
n
ua
e
ua
u
n
u
n
a
a
a
us
r
p e
t
i
j
k
l
d
k
h
s
a
n
a
r
p
o
a
a
e
s
r
e
e
e
na
a
s
a
u
e
p
a
e
e
t
t
t
t
t
i
i
l
d
k
f
k
k
e
y
a
n
n
a
n a
u
g
g
n
p e
y
a
n
n
a
n a
u
g
g
n
p e
n
a
r
a
a
n
p e
n
a
m
p e
s
a
a
n
a
a
u
r
p e
a
m
t
j
i
i
i
b
k
l
h
b
l
b
k
s
s
a
u
e
a
m
u
n
a
u
n
e
a
n
a
u
n
e
na
e
r
a
s
a
s
a
e
r
s
a
n s
a
r
n
a
a
n
p e
m
a
a
s
m
a
a
e
n
a
g
n
a
r
e
t
t
t
t
t
t
t
i
J
i
i
T
i
D
i
i
i
i
i
i
K
k
h
l
k
d
k
d
k
k
l
d
k
l
h
h
s
u r
s
e
m
u
e
g
u
r
a
a
s
e
s
e
o
g
a
o
a
a
a
o
i
i
S
i
L
i
i
S
i
i
S
i
A
M
S
k
h
l
l
b
)
(
b
h
l
h
l
l
d
l
b
l
d
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 UNAUDITED 2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan Pendapatan (Beban) non operasional-bersih Pembayaran beban pajak Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali Aktiva lain-lain Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi Giro Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban lain-lain
1,892,280 (887,588) 360,772 (484,937) (8,914) 50,834 26,470 (50,583)
2,740,204 (1,239,925) 93,776 (472,659) 183,713 38,768 49,690 (40,101)
898,334
1,353,466
(4,825,255) 2,333,521 (2,007,669) 8,000 (7,330)
(4,397,961) (2,168,606) (1,061,493) 119,606 280,775
1,369,050 186,132 (2,047,262) 1,545,755 1,942,837 357,057 19,047
840,998 67,007 940,303 1,829,034 1,546,744 1,507,457 (13,144)
Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi
(227,783)
844,186
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham Pembelian aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap Akuisisi Anak Perusahaan
(22,463) (121,617) 2,040 -
3,012 80,930 (42) -
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi
(142,040)
83,900
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Setoran modal dari pemegang saham minoritas Surat berharga yang diterbitkan Biaya Emisi efek hutang Pinjaman yang diterima Penambahan Modal disetor Penambahan Agio Saham Pembayaran dividen
2,419 46,669 47 (70,337) -
(183,464) 1,753 (1,052,847) 2,424 7,271 -
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan
(21,202)
(1,224,863)
(391,025)
(296,777)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
5
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 UNAUDITED (Lanjutan) 2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN Kas Penempatan pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA BULAN TRIWULAN I Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah
PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
6
900,900 2,480,938 865,790
928,109 1,921,074 1,378,633
4,247,628
4,227,816
932,957 2,564,401 359,245
778,816 2,134,191 1,018,032
3,856,603
3,931,039
32,057 83,463 (506,545)
(149,293) 213,117 (360,601)
(391,025)
(296,777)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
1.
UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal 17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 81 tanggal 25 Juli 2008 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU78480.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 27 Oktober 2008. Bank berkedudukan di Jakarta dengan 48 kantor cabang di Indonesia, 1 (satu) kantor perwakilan di Singapura, 1 (satu) cabang di Cayman Islands. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah karyawan Bank rata-rata 5.593 karyawan untuk triwulan I/tahun 2010 dan 5.062 karyawan untuk triwulan I/tahun 2009. Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan ijin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.KEP-205/DDK/II/8/1971 tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2-Kep.Dir.tanggal 21 April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa. Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris / Komisaris Independen Komisaris Komisaris Independen
: :
Drs. Johnny Drs. H. Bambang Winarno
: :
Suwirjo Josowidjojo Drs. Riyanto
Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Kepatuhan
: : : : : : : : : : :
Drs. H. Rostian Sjamsudin Chandra Gunawan Roosniati Salihin Ng Kean Yik Hendrawan Danusaputra Gunawan Santoso Edy Heryanto Lionto Gunawan Iswanto Tjitradi H. Ahmad Hidayat Antonius Ketut Dwirianto
Komite Audit Ketua Anggota
: :
Drs. Riyanto Syamsuar Halim Adriana Mulianto
Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang “Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004.
7
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
b. Anak Perusahaan Bank merupakan pemegang saham terbesar dibandingkan dengan kepemilikan pihak lain serta memiliki pengaruh signifikan atas manajemen anak perusahaan berikut: Anak Perusahaan
Domisili
Jenis Usaha
Persentase Pemilikan
Tahun Operasi Komersial
Jumlah Aktiva 31 Maret 2010 Rp juta
2010
2009
54,35%
54,35%
1982
1.836.568
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI)
Jakarta
Lembaga pembiayaan
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG)
Jakarta
Asuransi
15,92%
15,92%
1980
537.095
PT Bank Panin Syariah (d/h Bank Harfa) (BPS)
Jakarta
Bank Syariah
99,997%
99,995%
2009
180.031
PT Verena Oto Finance Tbk (VOF)
Jakarta
Lembaga pembiayaan
42,87%
42,87%
1994
646.025
Berdasarkan akta akuisisi No. 56 tanggal 31 Maret 2008 dari Benny Kristianto S.H., notaris di Jakarta, Bank mengakuisisi 100% saham Harfa melalui pembelian 10.000 lembar saham yang diperoleh Bank dengan harga perolehan sebesar Rp 58.063 juta dan dicatat dengan metode pembelian. Proses akuisisi ini telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat No. 10/28/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 10 Maret 2008. Pada tanggal 3 Agustus 2009, Bank menambah investasi modal pada Bank Harfa sebesar Rp 50 miliar dalam rangka konversi Bank Harfa menjadi Panin Syariah. Tambahan investasi ini telah disetujui melalui Akta No. 1 tanggal 3 Agustus 2009, Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta. Pada tanggal 30 Juni 2009, Bank Harfa melakukan kuasi-reorganisasi dengan mengeliminasi saldo defisit sebesar Rp 20.227 juta dengan selisih penilaian kembali aset dalam rangka kuasireorganisasi dan tambahan modal disetor yang berasal dari penurunan modal disetor dengan merubah nilai nominal saham. Bank tidak menyajikan neraca setelah dan sebelum kuasi-reorganisasi pada tanggal dilaksanakannya kuasi-reorganisasi karena pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasi tidak signifikan. Bank Harfa berubah menjadi PT Bank Panin Syariah (BPS) yang menjalankan usaha perbankan berbasis syariah pada tanggal 1 Desember 2009 setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat No. 11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009. c.
Penawaran Umum Efek Bank Penawaran Umum Saham Pada tanggal 28 Oktober 1982, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-014/PM/E/1982 untuk melakukan penawaran umum atas 1.637.500 saham Bank kepada masyarakat. Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Tahun
1982 1983 1989 1990 1995 1997 1998 1999 2006
Keterangan
Penawaran Umum Perdana Penawaran Umum Kedua Penawaran Umum Terbatas I Penawaran Umum Terbatas II Penawaran Umum Terbatas III Penawaran Umum Terbatas IV Penawaran Umum Terbatas V Penawaran Umum Terbatas VI Penawaran Umum Terbatas VII
Jumlah Saham
1.637.500 3.162.500 3.200.000 3.830.931 60.180.462 300.902.312 702.105.395 1.225.406.221 4.016.358.393
8
Nilai Nominal per saham Rp 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 500 500 250 100
Harga Penawaran per saham Rp 3.475 3.550 4.500 13.000 1.900 1.200 500 1.100 350
Nomor dan tanggak surat efektif dari Bapepam
SI-014/PM/E/1982 28 Oktober 1982 SI-017/PM/E/1983 18 Mei 1983 S-467/PM/1989 31 Oktober 1989 21 April 1990 S-725/PM/1995 8 Juni 1995 S-1212/PM/1997 10 Juni 1997 S-1268/PM/1998 19 Juni 1998 S-1180/PM/1999 29 Juni 1999 S-791/BL/2006 28 Juni 2006
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita Acara No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui pembagian saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346 saham. Jumlah saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena adanya pembulatan. Nilai nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 28 Juni 2004. Pada tanggal 31 Maret 2010, sejumlah 23.837.645.998 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa.
Penawaran Umum Obligasi Pada tanggal 29 September 2009, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-8699/BL/2009 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin III Tahun 2009 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 800 miliar. Pada tanggal 7 Oktober 2009, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 7 Juni 2007, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-2708/BL/2007 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin II Tahun 2007 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.650 miliar. Pada tanggal 20 Juni 2007, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya).
Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Pada tanggal 27 Maret 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1767/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1,5 triliun. Pada tanggal 10 April 2008, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) a.
Standar revisi ini telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2008), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
b. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut ini telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif ISAK berikut berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus 9
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
ISAK 9, Perubahan atasLiabilitas Aktiva Purna-operasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas : Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan konsolidasi.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 mengenai Akuntansi Perbankan dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “ Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan.” Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (revisi 2006) dan No. 55 (revisi 2006), Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Panin Tbk dan Anak Perusahaan telah disusun dan disesuaikan penyajiannya berdasarkan PSAK No. 50 (revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan”, PSAK No. 55 (revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” dan prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta praktik-praktik akuntansi dan pedoman pelaporan dan akuntansi perbankan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK). Laporan keuangan konsolidasian berdasarkan PSAK No. 50 (revisi 2006) dan PSAK No. 55 (revisi 2006) disajikan berdasarkan nilai historis dan basis akrual, kecuali untuk: 1. Aset dan kewajiban keuangan yang dikategorikan dalam Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi disajikan sebesar nilai wajarnya. 2. Aset keuangan yang dikategorikan dalam kategori Tersedia untuk Dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. 3. Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar nilai wajarnya. 4. Aset keuangan yang dikategorikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebesar nilai wajarnya (biaya perolehan diamortisasi). 5. Kewajiban keuangan yang dikategorikan dalam kelompok kewajiban lainnya disajikan sebesar nilai wajarnya (biaya perolehan diamortisasi). 6. Penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Laporan Keuangan anak perusahaan yang menjalankan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah disusun berdasarkan pedoman Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 tentang “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”. b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan oleh Bank (dan anak perusahaan). Pengendalian dianggap ada apabila Bank mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat 10
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 3c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Bank. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. c. Penggabungan Usaha Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat tahun. Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih. d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Bank, kecuali untuk cabang di luar negeri yaitu Cayman Islands diselenggarakan dalam satuan Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba rugi tahun berjalan. Kegiatan cabang Cayman Islands merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Bank. Dengan demikian pembukuan cabang tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Bank. e.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan kriteria Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa adalah : 1)
Perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2)
Perusahaan asosiasi;
3)
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan 11
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank); 4)
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5)
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
g. Giro Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. h. Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. i.
Surat-surat Berharga Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, Bank mengkategorikan surat - surat berharga yang dimiliki dalam salah satu kategori sebagai berikut: (1)
Surat - surat berharga dalam kategori Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi merupakan surat - surat berharga yang dimiliki/dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat dan atau untuk memperoleh keuntungan jangka pendek. Surat - surat berharga dalam kategori ini disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui pada laba rugi konsolidasian periode berjalan. Pada saat surat - surat berharga kategori ini dijual, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat pada akhir periode diakui sebagai keuntungan atau kerugian dari penjualan yang direalisasi.
(2) Surat - surat berharga dalam kategori Tersedia untuk Dijual merupakan surat - surat berharga yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kategori Tersedia untuk Dijual. Surat - surat berharga dalam kategori ini disajikan pada nilai wajar dengan memperhitungkan pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung pada pembelian surat - surat berharga. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi konsolidasian periode berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi pada saat dijual. 12
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
(3)
Surat - surat berharga dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo merupakan surat - surat berharga dimana Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki surat - surat berharga tersebut hingga jatuh tempo. Surat - surat berharga dalam kategori ini disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi, yaitu nilai wajar surat - surat berharga yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif dan dikurangi penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai disajikan sebagai off-setting account atas efek-efek yang dimiliki.
Penjualan dan reklasifikasi aset keuangan dilakukan sebagai berikut: 1)
Bank dapat melakukan penjualan atau mereklasifikasi aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo ke kategori Tersedia untuk Dijual tanpa menimbulkan pertanyaan mengenai intensi dan kemampuan Bank untuk memiliki sisa aset Keuangan jika dan hanya jika: i.
Jumlah aset keuangan yang dijual atau direklasifikasi tidak lebih dari jumlah yang tidak signifikan (not more than insignificant) dibandingkan dengan total seluruh portofolio aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo selama kurun waktu 2 tahun terakhir;
ii.
Aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, dimana diperkirakan dalam jangka waktu tersebut tidak terjadi perubahan suku bunga yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan;
iii.
Bank telah memperoleh kembali secara substansial seluruh jumlah pokok asset keuangan tersebut sesuai jadual pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat;
iv. Penjualan atau reklasifikasi tersebut terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank. 2)
Dalam hal terjadi perubahan intensi atau kemampuan Bank sehingga aset keuangan tidak tepat lagi diklasifikasikan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo, maka asset keuangan tersebut harus direklasifikasikan menjadi aset keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual.
3)
Bank dapat mereklasifikasi aset keuangan dari kategori Tersedia untuk Dijual ke kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo jika: i. Terdapat perubahan intensi atau kemampuan Bank; ii. Dilakukan dalam kondisi yang jarang terjadi yang timbul dari suatu kejadian yang tidak biasa dan sangat tidak mungkin terjadi secara berulang dalam jangka pendek, sehingga ukuran yang andal atas nilai wajar tidak lagi tersedia; atau iii. Pengenaan sanksi untuk tidak boleh mengklasifikasikan seluruh portofolio asset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo telah terlewati.
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif, Bank dapat menggunakan teknik penilaian yang meliputi: 1. Harga dari transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar; 2. Harga dari transaksi pasar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; atau 3. Penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi. Dalam kondisi tertentu dimana pada periode-periode selanjutnya terjadi pemulihan penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dengan menyesuaikan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai, yaitu maksimal sebesar cadangan kerugian penurunan nilai yang sudah dibentuk. Surat - surat berharga yang dimiliki diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan (trade date). Surat - surat berharga tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca konsolidasian ketika Bank telah mentransfer semua risiko signifikan dan imbalan dari surat - surat berharga tersebut. Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif selama sisa umur efek tersebut. 13
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian pada tanggal pemindahan. Surat - surat berharga disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. j.
Tagihan dan kewajiban derivatif Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada tanggal laporan atau metode diskonto arus kas. Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Kewajiban derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi dari kontrak derivatif.
k.
Kredit Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 50 & 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, kredit yang diberikan dikategorikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang yaitu merupakan kredit yang memiliki pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pencairannya, kredit diakui sebesar nilai wajar yang pada saat itu sama dengan harga transaksi, yaitu sebesar pokok kredit yang dicairkan, dikurangi atau ditambah pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian kredit tersebut. Kredit ini disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi yaitu nilai wajar kredit yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif. Dengan diberlakukannya PSAK No. 50 & 55 (Revisi 2006) tersebut, Bank telah melakukan penyesuaian yaitu atas pendapatan provisi/komisi kredit yang diterima diterima dimuka yang belum diamortisasi, diberlakukan sebagai pengurang nilai kredit yang diberikan. Pembiayaan murabahah adalah suatu pembiayaan oleh anak perusahaan, BPS, dalam bentuk transaksi jual beli sebesar harga pokok barang ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati. Piutang murabahah dinyatakan sebesar saldo piutang dikurangi dengan margin yang ditangguhkan dan penyisihan piutang ragu-ragu.
l.
Penyisihan Penghapusan Aset serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Penentuan kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Untuk Bank Syariah, penentuan kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu kepada Peraturan Bank IndonesiaNo.8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007. Penilaian kualitas dan penyisihan penghapusan dilakukan terhadap aset produktif dan aset non produktif. Aset Produktif Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit, tagihan akseptasi, penanaman neto sewa guna usaha, piutang pembiayaan konsumen, penyertaan termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif dan fasilitas kredit yang belum digunakan. 14
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, Bank telah melakukan evaluasi penurunan nilai terhadap aset keuangan (produktif) .Aset Keuangan atau kelompok aset Keuangan diturunkan nilainya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai antara lain sebagai berikut : a. b. c.
d. e.
Kesulitan Keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; Kelangsungan usaha sangat diragukan dan sulit untuk pulih kembali, yang ditandai dengan kondisi antara lain kehilangan pasar sejalan dengan kondisi perekonomian yang menurun dan -operasional yang tidak kontinyu Kemungkinan besar kegiatan usaha akan terhenti Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi Keuangan lainnya.
Evaluasi penurunan nilai dilakukan secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara kolektif atas aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Sehubungan dengan dikeluarkannya Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, apabila Bank belum dapat melakukan proses estimasi yang andal dan belum memiliki data kerugian historis yang memadai untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas kredit secara kolektif, maka Bank dapat menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank umum. Mengingat kondisi keterbatasan yang ada, Bank memutuskan untuk menerapkan ketentuan transisi tersebut.
Aset Non-Produktif Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aset non produktif (meliputi agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account). Penyisihan penghapusan aset non-produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian masing-masing aset non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset non-produktif diklasifikasikan dalam 4 (empat) kategori yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet.
m. Tagihan dan kewajiban akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
n.
Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan anak perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. 15
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Sebagai Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan bank dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat asset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dinilai sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. o. Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran dari pembiayaan konsumen dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai. Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), disajikan sebesar porsi jumlah angsuran piutang yang dibiaya (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank, dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dan pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan yang belum diakui diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen dengan menggunakan tingkat pengembalian bunga efektif. Pelunasan sebelum masa berakhirnya kontrak pembiayaan konsumen dianggap sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan. Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan. p. Penyertaan dalam Bentuk Saham Investasi pada perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
16
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Penghasilan dan aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Bank atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Bank atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Bank mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut. Penyertaan lainnya Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20%, yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Perubahan nilai investasi yang disebabkan karena terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan. q. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aset tertentu telah dinilai kembali pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Nilai aset tertentu yang direvaluasi pada periode sebelumnya sesuai dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun ekuitas direklasifikasi ke saldo laba. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double declining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut:
Bangunan Golongan I Golongan II
Persentase 5% 25% - 50 % 25% - 50 %
Aset tetap Golongan I dan II milik anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 2 – 5 tahun. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan asset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya 17
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
r.
Aset Tetap yang belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional Aset Tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penghapusan.
s. Agunan Yang Diambil Alih Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan Yang Diambil Alih dalam kelompok “Rupa-rupa aset”. Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aset produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aset agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
t. Simpanan Giro dan giro wadiah dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro. Tabungan dan tabungan mudharabah dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka dan deposito berjangka mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank dan anak perusahaan yang bergerak di bidang perbankan.
u. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain disajikan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank lain.
v.
Surat berharga yang diterbitkan dan Obligasi Subordinasi Surat berharga dan Obligasi Subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dan Anak Perusahaan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan Surat berharga dan Obligasi Subordinasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil penerbitan pinjaman subordinasi dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 diamortisasi menggunakan metode garis lurus sampai dengan tanggal jatuh tempo, dan sejak 1 Januari 2010 diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo. . 18
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
w. Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai tagihan sebesar harga penjualan yang disepakati dikurangi pendapatan bunga diterima di muka. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali surat berharga diakui sebagai pendapatan bunga diterima di muka dan diamortisasi selama jangka waktu sejak surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali.
x.
Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban sebesar harga pembelian yang disepakati dikurangi beban bunga yang dibayar di muka. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali surat berharga diakui sebagai beban bunga yang dibayar di muka dan diamortisasi selama jangka waktu sejak surat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali.
y.
Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (“non performing”) serta piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet. Pendapatan bunga atas aset non performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi. Pendapatan bunga dari kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non performing. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non performing, kecuali untuk kredit yang diklasifikasikan kurang lancar dan piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit dan piutang. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga pada tahun berjalan. Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok. Pendapatan bunga syariah diperoleh dari transaksi murabahah yang diakui secara akrual, sedangkan beban bunga syariah berasal dari bagi hasil mudharabah dan bonus wadiah.
z.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Underwriting Merupakan pendapatan premi dan beban klaim anak perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi: Pendapatan Premi Premi dari asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh anak perusahaan. Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya. Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregratif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto. 19
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Penurunan (kenaikan) premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu. Anak perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan dengan kontrak reasuransi tersebut. Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Pendapatan premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dapat proses penyelesaian (outstanding claims) termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claims incurred but not yet reported) dan beban penyelesaian klaim. Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrograsi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada tanggal neraca, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi tahun terjadinya perubahan. Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto. Beban klaim disajikan sebagai beban operasional lainnya. aa. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Provisi Dan Komisi Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kredit, yaitu pendapatan transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan kredit yang diberikan dan berkaitan dengan jangka waktu dan berjumlah sama atau lebih dari nilai materialitas yang ditetapkan diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu aset keuangan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Saldo yang belum diamortisasi diberlakukan sebagai pengurang (off-setting) dari aset keuangan. Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang belum diamortisasi, diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak teratribusi dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi. bb. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus 20
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
cc. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
dd. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan setelah memperhitungkan pengaruh retroaktif perubahan nilai nominal saham. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
ee. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. 21
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
4.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
2010 Rp Juta Rupiah Dollar Amerika Serikat
14.797.579 150.150 14.947.729
2009 Rp Juta
% 5,01 1,03
9.999.750 115.550 10.115.300
% 5,017 1,12
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap Bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah ditetapkan sebesar 7,5% yang terdiri dari GWM utama sebesar 5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku 24 Oktober 2008 dan GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 1% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
5.
GIRO PADA BANK LAIN 2010 Rp Juta Pihak hubungan istimewa Bank Dollar Australia Dollar Selandia Baru Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
12.249 8.397 20.646 (208) 20.438
Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Yen Jepang Euro Lainnya Anak Perusahaan Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih
2009 Rp Juta
8.933 6.850 15.783 (233) 15.550
36.822 116.309 73.775 37.038 17.962 54.010
10.119 842.469 64.516 20.433 32.688 28.143
2.683 338.599 (5.522) 333.077
3.854 27 1.002.249 (13.422) 988.827
353.515
1.004.377
Kolektibilitas giro pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar.
22
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain sampai dengan triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Rp Juta Saldo awal Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Saldo akhir Triwulan I
2009 Rp Juta
8.655 (2.925) 5.730
14.112 (457) 13.655
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
6.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN Penempatan pada bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: 2010 Tingkat bunga Jangka waktu
rata-rata
Jumlah Rp Juta
Rupiah Pihak ketiga Bank Call money
1 - 92 hr
6,63%
1.612.000
Anak Perusahaan Deposito berjangka
9,82%
Jumlah
266.464 1.878.464
Valuta Asing Pihak ketiga Bank Call money Dollar Amerika Serikat
1 - 33 hr
0,26%
3.913.000
Dollar Singapura
7 - 92 hr
0,46%
655.615
Dollar Australia
7 - 90 hr
3,98%
629.475
Euro
14 - 94 hr
0,35%
521.325
Yen Jepang
29 - 90 hr
0,14%
190.418
Poundsterling Inggris
30 - 62 hr
0,44%
93.755
92 hr
0,06%
17.563
14 - 30 hr
2,47%
16.151
31 hr
0,22%
8.956
Dollar Hongkong Dollar Selandia Baru Dollar Canada Deposito berjangka Dollar Amerika Serikat
455.000
Anak Perusahaan Deposito berjangka Dollar Amerika Serikat
92 hr
2,50%
Jumlah
2.735 6.503.993
Jumlah
8.382.457
Cadangan kerugian penurunan nilai
(82.476) 8.299.981
23
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2009 Tingkat bunga Jangka waktu
rata-rata
Jumlah Rp Juta
Rupiah Pihak ketiga Bank Call money
1 - 32 hr
9,25%
515.000
Anak Perusahaan Deposito berjangka
72.152
Jumlah
587.152
Valuta Asing Pihak ketiga Bank Call money Dollar Amerika Serikat
1 - 34 hr
0,68%
2.025.015
Dollar Australia
6 - 93 hr
3,17%
772.591
Dollar Singapura
7 - 93 hr
0,74%
524.359
Euro
6 - 63 hr
1,04%
283.696
Yen Jepang
7 - 63 hr
0,36%
164.599
Dollar Selandia Baru
35 hr
2,77%
26.309
Poundsterling Inggris
7 hr
0,60%
24.735
Dollar Canada
7 hr
0,30%
7.375
370 hr
5,80%
61.953
Deposito Berjangka Dollar Amerika Serikat Jumlah
3.890.632 Jumlah
4.477.784
Cadangan kerugian penurunan nilai
(51.467) 4.426.317
Deposito berjangka dalam valuta asing yang dimiliki oleh Bank merupakan penempatan dalam perjanjian pembelian obligasi (bond linked deposit) antara Bank dengan beberapa bank asing (deposit taker). Dalam perjanjian tersebut dinyatakan bila pada saat jatuh tempo nilai pasar lebih kecil atau sama dengan nilai put strike price obligasi maka deposit taker akan menjual obligasi tersebut kepada Bank namun apabila pada saat jatuh tempo nilai pasar lebih besar daripada nilai put strike price obligasi maka perjanjian penjualan tersebut akan dibatalkan dan deposit taker akan mengembalikan deposito berjangka tersebut kepada Bank. Kolektibilitas penempatan pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain selama triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2010 Rp Juta Saldo awal Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Saldo akhir Triwulan I
78.280 4.196 82.476
2009 Rp Juta 40.249 11.218 51.467
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain. 24
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
7.
SURAT – SURAT BERHARGA Berdasarkan tujuan investasi dan mata uang, surat-surat berharga adalah sebagai berikut: Pihak hubungan istimewa Dimiliki hingga jatuh tempo Bank - Rupiah
30.000
30.000
10.000 40.000
10.000 40.000
2.049.519 136.693
1.840.004 718.831
5.000
-
2.191.212
2.558.835
110.593 357.121
443.430
30.000
150.000
497.714
593.430
145.719 -
-
1
-
145.720
-
Jumlah pihak ketiga
2.834.646
3.152.265
Jumlah Surat-surat Berharga Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Keuntungan yg blm direalisasi dari kenaikan nilai efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai
2.874.646
3.192.265
Jumlah Surat-surat Berharga - Bersih
2.778.909
Tersedia untuk dijual Anak Perusahaan - Rupiah Jumlah pihak istimewa Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Anak perusahaan - Rupiah Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Anak perusahaan - Rupiah Jumlah tersedia untuk dijual Diperdagangkan Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Anak perusahaan - Rupiah Jumlah diperdagangkan
25
(81.432)
(121.894)
24.496 (38.801)
(74.598) (40.731) 2.955.042
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 2010
2009
Tingkat bunga rata-rata per Maret Rupiah Obligasi Obligasi subordinasi Valuta Asing Obligasi
10,84% 12,41%
9,43% 12,41%
7,49%
7,67%
Jangka waktu surat-surat berharga sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Rupiah Obligasi Obligasi Subordinasi SUN Dollar Amerika Serikat Obligasi
2010
2009
3 bulan - 30 tahun 8 tahun 6 - 12 bulan
3 bulan - 30 tahun 8 tahun 6 - 12 bulan
3 - 30 tahun
3 - 30 tahun
Kolektibilitas surat-surat berharga pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Klasifikasi
2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
2.807.151 10.568 2.817.719
2.985.205 10.568 2.995.773
Surat-surat Berharga Lancar Macet Jumlah Surat-surat Berharga
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai surat-surat berharga selama Triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
38.316 485
34.798 5.933
Saldo akhir Triwulan I
38.801
40.731
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai surat-surat berharga tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat-surat berharga tersebut.
26
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
8. OBLIGASI PEMERINTAH 2010 Rp Juta
Diperdagangkan Rupiah Nilai perolehan - bersih Dollar Amerika Serikat Nilai perolehan - bersih Jumlah Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan Tersedia untuk dijual Rupiah Nilai perolehan - bersih Dollar Amerika Serikat Nilai perolehan - bersih Jumlah Obligasi Pemerintah tersedia untuk dijual Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Rupiah Nilai nominal - bersih Dollar Amerika Serikat Nilai nominal - bersih Jumlah Obligasi Pemerintah dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah Obligasi Pemerintah
2009 Rp Juta
505.444
330.408
505.444
330.408
631.085
20.377
124.953 756.038
20.377
1.521.167
5.392.268
562.443 2.083.610
1.462.463 6.854.731
3.345.092
7.205.516
9. TAGIHAN DERIVATIF Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap untuk tujuan trading. Bank bertindak sebagai perantara transaksi swap. Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang. Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi kewajiban dalam mata uang asing dengan kurs yang ditentukan terlebih dahulu. Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 berkisar antara 1 sampai 83 hari dan 1 sampai 96 hari.
27
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Rincian transaksi derivatif pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2010 Nilai pasar dari kontrak
Transaksi
Beli Rp Juta
Jual Rp Juta
Tagihan derivatif Tagihan Rp Juta
Pihak hubungan istimewa Spot Jumlah Pihak ketiga Forward Swap Spot Jumlah
27.300
27.322
10.654 91.000 302.703
10.705 93.218 303.251
431.657
434.496
22 22 51 2.218 548 2.817 (32) 2.807
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2009 Nilai pasar dari kontrak
Transaksi Pihak ketiga Forward Swap Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Beli Rp Juta
Jual Rp Juta
40.775 1.197.595
41.930 1.239.666
1.238.370
1.281.596
Tagihan derivatif Tagihan Rp Juta
1.155 42.071 43.226 (1.114) 42.112
Kolektibilitas tagihan derivatif pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan derivatif adalah sebagai berikut: 2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan
32 -
1.114 -
Saldo akhir Triwulan I
32
1.114
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan derivatif tersebut.
28
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
10. KREDIT YANG DIBERIKAN a. Jenis Pinjaman
2010 L
DPK
KL
D
M
Total
Rupiah Kredit konsumsi
12.508.962
718.447
43.036
44.994
77.345
13.392.784
Pinjaman rekening koran
9.317.223
381.836
87.534
39.227
83.574
9.909.394
Kredit investasi
5.577.337
1.161.774
319.585
365.291
48.415
7.472.402
Kredit modal kerja
5.367.001
679.731
27.929
4.248
40.997
6.119.906
Pembiayaan bersama
429.646
-
-
-
-
429.646
Anjak piutang - bersih
351.944
-
-
-
-
351.944
Pinjaman karyawan
87.268
-
-
-
3
87.271
Kredit kepada bank
35.043
-
-
-
-
35.043
1.601.090
97.845
11.168
19.227
16.658
1.745.988
35.275.514
3.039.633
489.252
472.987
266.992
39.544.378
Kredit investasi
2.804.614
124.884
-
11.412
-
2.940.910
Kredit kepada bank
1.842.481
-
-
-
1.842.481
10.920
224
12.616
1.064.508 1.007.168
Kredit lainnya
Valuta Asing
Kredit modal kerja Pembiayaan bersama Kredit konsumsi Kredit lainnya Jumlah - Valuta asing Jumlah Cad Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Kredit - Bersih
749.872
290.876
1.007.168
-
-
-
-
1.156
-
-
-
-
1.156
38.469
194
-
-
38.663
6.443.760
415.954
10.920
11.636
12.616
6.894.886
41.719.274
3.455.587
500.172
484.623
279.608
46.439.264
-
-
-
-
-
41.719.274
3.455.587
500.172
484.623
279.608
29
-
(1.612.234) 44.827.030
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2009 L
DPK
KL
D
M
Total
Rupiah Kredit konsumsi
9.323.154
703.875
43.974
46.334
84.469
10.201.806
Pinjaman rekening koran
7.829.126
375.470
81.467
56.955
136.427
8.479.445
Kredit investasi
5.346.438
638.621
93.685
124.634
340.038
6.543.416
Kredit modal kerja
3.810.108
758.803
14.654
23.667
110.166
4.717.398
Anjak piutang - bersih
265.478
-
-
-
-
265.478
Pembiayaan bersama
232.298
-
-
-
-
232.298
Pinjaman karyawan
73.261
6
-
-
3
73.270
Kredit kepada bank
16.909
-
-
-
-
16.909
1.057.567
79.452
24.636
323.121
7.540
1.492.316
27.954.339
2.556.227
258.416
574.711
678.643
32.022.336
-
-
-
-
1.845
1.845
27.954.339
2.556.227
258.416
574.711
680.488
32.024.181
Kredit lainnya Kredit yang dibeli dari BPPN Jumlah - Rupiah Valuta Asing Kredit investasi
3.887.607
112.392
-
-
-
3.999.999
Kredit modal kerja
366.144
292.056
12.641
-
74.034
744.875
Pembiayaan bersama
333.254
7.640
-
-
-
340.894
Kredit kepada bank
338.826
-
-
-
-
338.826
1.000
535
-
-
-
1.535
Kredit konsumsi Kredit lainnya Jumlah - Valuta asing Jumlah Cad Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Kredit - Bersih
40.213
64.563
-
14.520
-
119.296
4.967.044
477.186
12.641
14.520
74.034
5.545.425
32.921.383
3.033.413
271.057
589.231
754.522
37.569.606
(10.603)
(103.154)
(753.863)
260.454
486.077
(330.771) 32.590.612
(44.782) 2.988.631
659
(1.243.173) 36.326.433
b. Sektor Ekonomi 2010 L
DPK
KL
D
M
Total
Rupiah Perdagangan
9.248.534
377.034
67.866
362.822
65.319
10.121.575
Jasa
5.263.174
933.977
346.510
13.966
52.923
6.610.550
Industri
4.545.117
787.573
13.578
8.166
22.980
5.377.414
Konstruksi
1.700.868
110.226
16.099
4.982
29.307
1.861.482
Lain-lain
14.517.821
830.823
45.199
83.051
96.463
15.573.357
Jumlah - Rupiah
35.275.514
3.039.633
489.252
472.987
266.992
39.544.378
Valuta asing Jasa
4.275.079
3.753
-
-
-
4.278.832
621.055
411.747
10.920
-
12.616
1.056.338
Perdagangan
58.501
454
-
11.636
-
70.591
Konstruksi
14.052
-
-
-
-
14.052
Lain-lain
1.475.073
-
-
-
-
1.475.073
Jumlah - Valuta asing
6.443.760
415.954
10.920
11.636
12.616
6.894.886
41.719.274
3.455.587
500.172
484.623
279.608
46.439.264
-
-
-
-
-
41.719.274
3.455.587
500.172
484.623
279.608
Industri
Jumlah Cad Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Kredit - Bersih
30
(1.612.234) 44.827.030
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2009 L
DPK
KL
D
M
Total
Rupiah Perdagangan
7.354.212
398.303
46.005
57.583
96.835
7.952.938
Jasa
5.227.192
234.435
30.794
31.134
75.187
5.598.742
Industri
3.190.677
748.745
21.543
331.970
243.682
4.536.617
Konstruksi
1.095.034
110.155
21.745
5.188
7.407
1.239.529
Lain-lain
11.087.224
1.064.589
138.329
148.836
257.377
12.696.355
Jumlah - Rupiah
27.954.339
2.556.227
258.416
574.711
680.488
32.024.181
Valuta asing Jasa
2.055.034
891
-
-
-
2.055.925
593.981
354.722
12.641
14.520
74.034
1.049.898
Perdagangan
61.546
6.454
-
-
-
68.000
Konstruksi
62.172
-
-
-
-
62.172
Lain-lain
2.194.311
115.119
-
-
-
2.309.430
Jumlah - Valuta asing
4.967.044
477.186
12.641
14.520
74.034
5.545.425
32.921.383
3.033.413
271.057
589.231
754.522
37.569.606
(10.603)
(103.154)
(753.863)
260.454
486.077
Industri
Jumlah Cad Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Kredit - Bersih
(330.771) 32.590.612
(44.782) 2.988.631
659
(1.243.173) 36.326.433
c. Jangka waktu Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut : Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit
≤ 1 tahun
2010
2009
Rp Juta
Rp Juta
6.017.460
12.119.608
> 1 - 2 tahun
12.224.736
6.812.921
> 2 - 5 tahun
10.270.810
6.143.064
> 5 tahun
17.926.258
12.494.013
46.439.264
37.569.606
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(1.612.234)
(1.243.173)
Jumlah Kredit
44.827.030
36.326.433
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit: 1. Tingkat bunga rata-rata untuk kredit dalam mata uang Rupiah pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah 13,25% dan 13,86%, sedangkan dalam valuta asing adalah 6,14% dan 8,81%. 2. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 17). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
31
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
3. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain. Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 bulan sampai 20 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing berjangka waktu antara 5 bulan sampai 10 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam Rupiah berjangka waktu 3 tahun sampai 8 tahun sedangkan dalam valuta asing berjangka waktu 3 tahun sampai 8 tahun. 4. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 3,64% sampai dengan 25% per triwulan I/tahun 2010 dan 3% sampai dengan 44,82% per triwulan I/tahun 2009. 5. Kredit kepada karyawan bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah, dan keperluan lainnya yang dibebani bunga sebesar 6% per tahun dengan jangka waktu 1 sampai dengan 10 tahun. Pembayaran kredit dibayar kembali dengan pemotongan gaji setiap bulan. 6. Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 21.593 juta dan Rp 12.719 juta, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 218 juta dan Rp 124 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009. 7. Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 6.02% dan 4,34% masing-masing pada triwulan I/tahun 2010 dan triwulan I/tahun 2009. 8. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis dan kualitas pinjaman adalah sebagai berikut: L Rp Juta
DPK Rp Juta
2010 KL Rp Juta
D Rp Juta
304.664 182 19.811 324.657
351.704 351.704
Rupiah Kredit investasi Kredit modal kerja Kredit konsumsi Pinjaman rekening koran Jumlah
551.437 92.437 11.627 655.501
989.333 156.741 531 9.606 1.156.211
Valuta asing Kredit investasi Kredit modal kerja Jumlah
630.712 630.712
120.875 90.672 211.547
1.286.213
1.367.758
Jumlah Kredit - bersih
324.657
M Rp Juta
3.531 174 3.705
11.411 228 11.639 363.343
-
Total Rp Juta
2.197.138 252.709 12.514 29.417 2.491.778
762.998 90.900 853.898
3.705
3.345.676
2009 L Rp Juta
DPK Rp Juta
KL Rp Juta
D Rp Juta
M Rp Juta
Total Rp Juta
Rupiah Kredit investasi Kredit modal kerja Kredit konsumsi Pinjaman rekening koran Jumlah
142.428 9.697 2.529 154.654
143.398 20 143.418
77.574 77.574
240 240
89.919 3.961 643 94.523
453.319 13.658 3.192 240 470.409
Valas Kredit investasi Pembiayaan bersama Jumlah
519.987 519.987
107.462 7.638 115.100
-
-
-
627.449 7.638 635.087
674.641
258.518
77.574
240
94.523
1.105.496
Jumlah Kredit - Bersih
32
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
9. Rasio non-performing loan (NPL) pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
NPL Bruto NPL Neto
2010 2,78% 0,57%
2009 4,43% 2,35%
10. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK . 11. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah: 2010
2009
Rp Juta
Rp Juta
Rupiah Industri
44.724
597.195
Perdagangan
496.007
200.423
Jasa
413.399
137.115
Konstruksi
50.388
-
Lain-Lain
224.713
578.882
1.229.231
1.513.615
23.536
101.195
-
-
11.636
-
-
-
35.172
101.195
1.264.403
1.614.810
Jumlah Valas Industri Jasa Perdagangan Lain-Lain Jumlah Jumlah Kredit Bermasalah
12. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kredit yang disalurkan dengan sistim penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan PT. Verena Oto Finance dan PT. Clipan Finance Indonesia Tbk, berupa kredit kendaraan motor dan mobil sebesar Rp 734.140 juta dan Rp 580.861 juta. 13. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit sampai dengan triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut 2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Pelunasan kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusan selama tahun berjalan
1.154.324 414.331 50.834 (7.255)
1.244.127 316.889 38.768 (356.611)
Saldo akhir triwulan I
1.612.234
1.243.173
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit tersebut di atas adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
33
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
11. TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE REPO) Akun ini merupakan efek obligasi yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dengan perincian sebagai berikut: 2009 Rp Juta
Rupiah Bank
Harga jual kembali Pendapatan bunga yang belum direalisasi Jumlah
-
Anak Perusahaan Harga jual kembali Pendapatan bunga yang belum direalisasi Jumlah
8.000 8.000
Cadangan kerugian penurunan nilai
-
Jumlah
8.000
Kolektibilitas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Maret 2009 dikelompokkan lancar. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah sebagai berikut: 2009 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan
596 (596)
Saldo akhir triwulan I
-
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali. 12. PENDAPATAN YANG MASIH AKAN DITERIMA Merupakan pendapatan yang masih akan diterima dengan perincian sebagai berikut: 2010 Rp Juta
Penanaman neto sewa guna usaha Tagihan bunga Lainnya Jumlah
34
2009 Rp Juta
924.131 495.077 -
816.200 611.153 -
1.419.208
1.427.353
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
13. TAGIHAN AKSEPTASI Tagihan Akseptasi merupakan tagihan kepada nasabah. 2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
Tagihan Akseptasi Rupiah Valuta asing Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.419 378.009 379.428 (3.826)
43.227 393.377 436.604 (4.634)
Tagihan Akseptasi - Bersih
375.602
431.970
Tagihan Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp Juta Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Lebih dari 6 s/d 12 bulan Jumlah
1.158 261 1.419
2010 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
14.690 137.667 216.639 9.013 378.009
14.690 138.825 216.900 9.013 379.428
Rupiah Rp Juta 43.227 43.227
2009 Valuta asing Rp Juta 107 39.491 307.887 45.892 393.377
Jumlah Rp Juta 107 82.718 307.887 45.892 436.604
Kolektibilitas tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: 2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
Lancar Kurang Lancar
379.428 -
433.001 3.603
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
379.428 (3.826)
436.604 (4.634)
Jumlah - Bersih
375.602
431.970
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: 2010 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Saldo akhir Triwulan I
2009 Rp Juta
5.169 (1.343)
39.200 (34.566)
3.826
4.634
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi tersebut di atas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
35
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
14. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM Persentase Kepemilikan (%) 2010 2009
2010 Rp Juta
Sekuritas Lembaga Pembiayaan
29,00 20,00
29,00 20,00
137.359 -
88.919 -
Properti
46,00
46,00
79.654
79.508
217.013
168.427
Jenis Usaha Metode Ekuitas Bank PT Panin Sekuritas Tbk PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi Kangyo Panin Finance) Anak Perusahaan PT Laksayudha Abadi Jumlah Metode Biaya Bank PT ANZ Panin Bank PT First Asia Capital (d/h PT Panin Capital) PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia PT Sarana Kalimantan Selatan Ventura Anak Perusahaan PT Asuransi Maipark Indonesia Jumlah
2009 Rp Juta
Perbankan Sekuritas
15,00 2,50
15,00 2,50
7.500 750
7.500 750
Lembaga Pembiayaan
9,33
9,33
625
625
Modal Ventura
1,04
1,04
40
40
Asuransi
1,69
1,69
761 9.676
761 9.676
Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham Cadangan kerugian penurunan nilai
226.689 (12.181)
178.103 (10.299)
Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham - Bersih
214.508
167.804
PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi Kangyo Panin Finance) Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-128/KM.10/2009 tanggal 27 Mei 2009 tentang pencabutan izin usaha PT Evergreen Finance, ditetapkan bahwa PT Evergreen Finance dilarang melakukan kegiatan Perusahaan Pembiayaan dan penyelesaian hak dan kewajiban PT Evergreen Finance dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. PT Epanin Dotcom Pada 24 Maret 2009, bank telah menjual kepemilikannya atas saham PT Epanin Dotcom sebanyak 4.000.000 lembar saham sehingga kepemilikan Bank menjadi nihil.
Saldo penyertaan dalam bentuk saham per 31 Maret 2010 dan 2009 berdasarkan kolektibilitas menurut Ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
Klasifikasi
2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
Lancar Macet
226.064 625
177.478 625
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
226.689 (12.181)
178.103 (10.299)
Jumlah - Bersih
214.508
167.804
36
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan sampai dengan triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan
11.796 385
10.064 235
Saldo akhir Triwulan I
12.181
10.299
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan tersebut diatas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penyertaan dalam bentuk saham.
15. ASET TETAP DAN ASET SEWA GUNA USAHA Rincian mutasi dan saldo aset tetap adalah sebagai berikut : 2010 1 Januari 2010 Rp Juta
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
31 Maret 2010 Rp Juta
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Golongan I dan II Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah
552.758 1.195.582 1.176.134 2.479 2.926.953
10.687 72.711 39.626 123.024
(4.620) (13.033) (2.358) (20.011)
(1.057) (1.255) (5) (2.317)
557.768 1.254.005 1.213.397 2.479 3.027.649
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Golongan I dan II Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah
429.562 793.943 621 1.224.126
16.665 45.229 114 62.008
(2.454) (1.372) (3.826)
(716) (5) (721)
443.057 837.795 735 1.281.587
Jumlah Bersih
1.702.827
1.746.062
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Tanah Bangunan - net ATYBD Jumlah
24.624 3.230 163.633 191.487
Cadangan kerugian penurunan nilai
(14.346)
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Net
177.141
37
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 2009 1 Januari 2009 Rp Juta
Penambahan Rp Juta
Pengurangan Rp Juta
Reklasifikasi Rp Juta
31 Maret 2009 Rp Juta
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Golongan I dan II Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah
541.232 1.124.295 954.137 1.260 2.620.924
3.111 4.085 41.843 49.039
(3.896) (3.896)
(4.668) 33.146 28.478
539.675 1.161.526 992.084 1.260 2.694.545
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Golongan I dan II Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah Jumlah Bersih
353.980 594.797 341 949.118 1.671.806
13.672 41.200 56 54.928
(2.048) (2.048)
16.195 16.195
383.847 633.949 397 1.018.193 1.676.352
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Tanah Bangunan - net Jumlah
23.036 1.702 24.738
Cadangan kerugian penurunan nilai
(13.544)
Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Net
Beban penyusutan adalah 31 Maret 2010 dan 2009.
Rp
11.194
62.024
juta
dan
Rp
57.124
juta
masing-masing
untuk
Pada tahun 2001 dan 1988, Bank menilai kembali aset tetap tertentu. Pada awal penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) nilai revaluasi aset tetap dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan saldo hasil penilaian kembali yang sebelumnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas direklas ke saldo laba. Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2038. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Manajemen Bank dan anak perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap. Aset tetap Bank kecuali tanah telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, kecurian dan resiko lainnya kepada PT Panin Indonesia Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, pihak hubungan istimewa, serta PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tri Prakarta, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara dan PT Asuransi Dinamika dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.881.380 juta dan USD 10 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan Rp 2.420.450 juta dan USD 6 juta pada triwulan I/tahun 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional direklasifikasi ke rupa-rupa aset agar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku (catatan 16).
38
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
16. RUPA-RUPA ASET 2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
Bank Agunan yang diambil alih Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional Uang muka pembelian aset tetap Uang muka pendirian cabang/capem Uang muka kepada pihak ketiga Tagihan kepada pihak ketiga Pajak dibayar di muka Uang jaminan kepada pihak ketiga
480.576 248.910 95.526 55.384 32.945 16.387 10.824 5.271
457.934 370.049 74.752 141.982 22.839 1.414 10.824 5.568
Rekening antar kantor Cadangan Aset Tetap yang belum digunakan Lainnya
1.346 (97.465) 57.593
(95.186) 37.572
8.663 11.149 8.701 7.022 199 7.362
14.309 13.156 4.805 116
950.393
1.060.134
Anak Perusahaan Agunan yang diambil alih Beban Ditangguhkan Piutang lain-lain Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional Piutang premi dan reasuransi - bersih Lainnya Jumlah Dikurangi : Penyisihan penghapusan agunan yang diambil alih Jumlah - Bersih
(169.946)
(157.499)
780.447
902.635
Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa surat berharga dalam bentuk saham, tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank dan Anak Perusahaan. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, dalam agunan yang diambil alih termasuk surat berharga dalam bentuk saham yang diperdagangkan di bursa dengan nilai tercatat masing-masing Rp 319.293 juta dan Rp 314.744 juta setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai pasar masing-masing sebesar Rp 169.946 juta dan Rp 157.499 juta. Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
Aset Tetap yang Belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional merupakan tanah dan bangunan yang direncanakan untuk pembukaan cabang dan tempat kegiatan pendukung operasional Bank dan anak perusahaan. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap yang belum digunakan.
39
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
17. SIMPANAN Simpanan terdiri dari :
Pihak Hubungan Istimewa Rp Juta Bank Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah Anak Perusahaan Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah Jumlah
2010 Pihak Ketiga
Jumlah
Rp Juta
Rp Juta
Pihak Hubungan Istimewa Rp Juta
2009 Pihak Ketiga
Jumlah
Rp Juta
Rp Juta
34.387 15.023 240.980
13.412.856 11.552.568 31.818.395
13.447.243 11.567.591 32.059.375
39.145 10.829 729.466
9.551.711 8.997.854 30.321.112
9.590.856 9.008.683 31.050.578
290.390
56.783.819
57.074.209
779.440
48.870.677
49.650.117
-
6.300 1.348 20.183
6.300 1.348 20.183
-
3.571 68 907
3.571 68 907
-
27.831
27.831
-
4.546
4.546
290.390
56.811.650
57.102.040
779.440
48.875.223
49.654.663
a. Giro Merupakan simpanan dalam Rupiah maupun Valuta asing yang dapat diambil setiap saat, dengan rincian sebagai berikut: 2010 Rp Juta Pihak hubungan istimewa Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub Jumlah Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Dollar Australia Euro Yen Jepang Poundsterling Inggris Dollar Canada Dollar Selandia Baru Lainnya Sub Jumlah Anak Perusahaan Rupiah Jumlah
40
2009 Rp Juta
25.703 8.684
34.301 4.844
34.387
39.145
3.449.193 7.916.821 725.010 469.614 446.037 228.385 103.202 13.963 14.571 46.060
2.787.182 5.245.213 555.752 501.081 224.522 160.732 31.990 11.221 19.827 14.191
13.412.856
9.551.711
6.300
3.571
13.453.543
9.594.427
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2010 Tingkat bunga rata-rata per triwulan I Rupiah Valuta asing
2009
3,70% 0,68%
4,44% 1,57%
Pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 giro yang diblokir masing-masing sebesar Rp 43.378 juta dan Rp 10.308 juta.
b. Tabungan Merupakan tabungan dari masyarakat dalam Rupiah dengan rincian sebagai berikut : 2010 Rp Juta Rupiah Bank Tabungan Magna Panin Tabungan Bisnis Panin Tabanas Tabungan Junior Panin Tabungan Rencana Panin Tabanas Online Tabunganku Sub Jumlah Anak Perusahaan Tabungan Bank Harfa Tabungan Wadiah Sub Jumlah Jumlah Tingkat bunga rata-rata Triwulan I
2009 Rp Juta
8.187.067 2.948.464 204.224 188.155 27.399 6.845 5.437
6.304.560 2.422.594 176.150 99.170 1.297 4.912 -
11.567.591
9.008.683
1.348
68 -
1.348
68
11.568.939
9.008.751
4,07%
4,73%
Pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 tabungan yang diblokir masing-masing sebesar Rp 823.339 juta dan Rp 42.425 juta.
41
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
c. Deposito berjangka Merupakan simpanan berjangka dari nasabah dalam Rupiah dan valuta asing. Rinciannya adalah sebagai berikut : 2010 Rp Juta Pihak hubungan istimewa Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub Jumlah Pihak ketiga Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Euro Dollar Singapura Dollar Selandia Baru Lainnya Sub Jumlah
153.565 87.415
509.909 219.557
240.980
729.466
28.464.006 3.051.754 156.952 72.110 60.630 9.454 3.489
27.091.822 2.796.332 270.859 80.884 69.831 8.559 2.825
31.818.395
30.321.112
20.183
907
32.079.558
31.051.485
Anak Perusahaan Rupiah Jumlah
2009 Rp Juta
2010
Tingkat bunga rata-rata triwulan I Rupiah Valuta asing
2009
7,15% 1,60%
10,64% 3,08%
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:
Rupiah Rp Juta
2010 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
Rupiah Rp Juta
2009 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rp Juta
1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan
24.357.163 3.038.523 1.219.938 22.130
2.875.541 294.990 271.273 -
27.232.704 3.333.513 1.491.211 22.130
23.518.694 2.110.736 1.940.121 33.087
3.028.089 238.529 182.229 -
26.546.783 2.349.265 2.122.350 33.087
Jumlah
28.637.754
3.441.804
32.079.558
27.602.638
3.448.847
31.051.485
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 2.159.191 juta dan Rp 1.412.412 juta.
42
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN Simpanan dari bank lain terdiri dari : 2010 Valuta asing Rp Juta
Rupiah Rp Juta Pihak hubungan istimewa Bank Giro Pihak ketiga Bank Tabungan Giro Deposito berjangka Call money Sub jumlah Anak Perusahaan Deposito berjangka Jumlah
a.
2009 Valuta asing Rp Juta
Jumlah Rupiah Rp Juta
Rp Juta
Jumlah Rp Juta
-
-
-
16.249
-
16.249
9.026 205.814 1.381.551 2.146.000
697 459.550
9.026 206.511 1.381.551 2.605.550
33.167 688.513 1.889.000
183 254.210
33.350 688.513 2.143.210
3.742.391
460.247
4.202.638
2.610.680
254.393
2.865.073
-
-
-
-
-
-
3.742.391
460.247
4.202.638
2.626.929
254.393
2.881.322
Tabungan Tingkat bunga rata-rata untuk tabungan untuk triwulan I/tahun 2010 adalah sebesar 5,56%
b. Giro Tingkat bunga rata-rata untuk giro Rupiah dan Valuta asing masing-masing sebesar 2,34% dan 0,25% untuk triwulan I/tahun 2010 serta 3.39% dan 0.81% untuk triwulan I/tahun 2009. c.
Deposito Berjangka Jangka waktu Deposito Rupiah adalah 7 hari sampai dengan 12 bulan, dengan tingkat suku bunga Rupiah sebesar 6,40% dan 9,03% pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009.
d. Call Money Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jangka waktu call money Rupiah masing-masing 1 sampai dengan 16 hari dan 1 sampai 35 hari dengan tingkat bunga rata-rata sebesar 6,25% dan 8,27% dan untuk jangka waktu call money valuta asing adalah 1 hari sampai 7 hari dan 1 hari dengan tingkat bunga rata-rata sebesar 0,13% dan 0,2% masing-masing untuk triwulan I/tahun 2010 dan 2009.
43
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
19. KEWAJIBAN PEMBELIAN KEMBALI SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN SYARAT REPO
2010
Jenis
Jangka Waktu
Beban bunga yang belum diamortisasi
Nilai Nominal
Tanggal jatuh tempo
Nilai Bersih
Bank Pihak ketiga SBI BPD Jabar BPD Jabar BPD Jabar FR 0040 FR 0031 Jumlah
45 Hari 20 Hari 14 Hari 21 Hari 21 Hari
05-Apr-10 01-Apr-10 12-Apr-10 07-Apr-10 07-Apr-10
134.873 134.765 89.941 392.398 109.780 861.757
97 174 424 118 813
134.776 134.765 89.767 391.974 109.662 860.944
2009
Jenis Bank Pihak ketiga SBI FR 0027 FR 0030 FR 0044 FR 0040
Jangka Waktu
14 Hari 21 Hari 21 Hari 21 Hari 21 Hari
Tanggal jatuh tempo
08-Apr-09 02-Apr-09 08-Apr-09 08-Apr-09 08-Apr-09
Jumlah
Beban bunga yang belum diamortisasi
Nilai Nominal
Nilai Bersih
498.288 505.339 188.368 207.411 109.810
821 117 306 337 178
497.467 505.222 188.062 207.074 109.632
1.509.216
1.759
1.507.457
20. KEWAJIBAN DERIVATIF Kewajiban derivatif untuk triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 3.279 juta dan Rp 20.163 juta. 2010
Nilai pasar dari kontrak Transaksi
Beli Rp Juta
Jual Rp Juta
Kewajiban derivatif Kewajiban Rp Juta
Pihak ketiga Swap Forward Spot
421.161 1.895 301.771
418.589 1.834 301.125
2.572 61 646
Jumlah
724.827
721.548
3.279
44
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 2009
Nilai pasar dari kontrak Transaksi
Beli Rp Juta
Kewajiban derivatif Kewajiban Rp Juta
Jual Rp Juta
Pihak ketiga Swap Forward
666.944 1.218
646.837 1.162
20.107 56
Jumlah
668.162
647.999
20.163
21. KEWAJIBAN AKSEPTASI Kewajiban Akseptasi merupakan kewajiban kepada bank lain. 2010 Rp Juta Rupiah Valuta asing Kewajiban Akseptasi - Bersih
2009 Rp Juta
1.419 378.009 379.428
43.227 393.377 436.604
Kewajiban Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp Juta Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 s/d 3 bulan Lebih dari 3 s/d 6 bulan Lebih dari 6 s/d 12 bulan Jumlah
1.158 261 1.419
2010 Valuta asing Rp Juta 14.943 137.414 216.639 9.013 378.009
Jumlah Rp Juta 14.943 138.572 216.900 9.013 379.428
Rupiah Rp Juta 43.227 43.227
2009 Valuta asing Rp Juta 107 39.491 307.887 45.892 393.377
Jumlah Rp Juta 107 82.718 307.887 45.892 436.604
22. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
Bank Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Obligasi Bank Panin III tahun 2009 Jumlah Obligasi yang ditarik kembali - Bank Obligasi yang dibeli kembali *) Biaya penerbitan yang belum diamortisasi
1.650.000 800.000 2.450.000 (52.703) (11.193)
1.650.000 1.650.000 (175.191) (3.629)
Bersih
2.386.104
1.471.180
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dengan tujuan untuk dijual kembali. 45
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Bank Obligasi yang diterbitkan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Nilai nominal Seri A Seri B Seri C
2010
2009
Rp Juta
Rp Juta
50.000 1.400.000 200.000 1.650.000
50.000 1.400.000 200.000 1.650.000
Obligasi Bank Panin III tahun 2009 Nilai nominal Obligasi yang beredar Obligasi yang dibeli kembali *) Biaya penerbitan yang belum diamortisasi
800.000 2.450.000 (52.703) (11.193)
1.650.000 (175.191) (3.629)
Bersih
2.386.104
1.471.180
Tingkat bunga rata-rata per tahun
10,75%
10,50%
*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dengan tujuan untuk dijual kembali.
Obligasi Bank Panin III tahun 2009 Merupakan obligasi nilai nominal sebesar Rp 800 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,5% yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 6 Januari 2010 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2014. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 634/PEF-Dir/VII/2009 tanggal 2 Juli 2009, Obligasi Bank Panin III tahun 2009 mendapat peringkat idAA- untuk periode 1 Juli 2009 sampai dengan 1 Agustus 2010. Setelah ulang tahun ke- 1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual.
Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Merupakan Obligasi Bank Panin II tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.650 milyar. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti hutang kepada Pemegang Obligasi.
46
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah Pokok Obligasi dan terdiri dari 3 seri : 1. Obligasi Seri A : Jumlah pokok sebesar Rp. 50.000.000.000,- dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun. 2. Obligasi Seri B : Jumlah pokok sebesar Rp. 1.400.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,75% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun. 3. Obligasi Seri C : Jumlah pokok sebesar Rp. 200.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11% per tahun dengan jangka waktu 7 tahun. 1. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok Obligasi. 2. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 bulan, sesuai dengan tanggal pembayaran pertama akan dilakukan pada tanggal 19 September 2007 sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi Seri A akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010. 3. Obligasi Seri B akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012. 4. Obligasi Seri C akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2014. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 19 September 2007 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010 untuk Seri A, tanggal 19 Juni 2012 untuk Seri B dan tanggal 19 Juni 2014 untuk Seri C. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 068/PEF-Dir/II/2008 tanggal 1 Pebruari 2008, Obligasi Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat idA+ untuk periode 31 Januari 2008 sampai dengan 1 Pebruari 2009. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 12 Pebruari 2009 No.142/PEF-Dir/II/2009, peringkat Obligasi Bank Panin II tahun 2007 adalah idA (Single A) untuk periode 11 Pebruari 2009 sampai dengan 1 Pebruari 2010. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 635/PEF-Dir/VII/2009 tanggal 2 Juli 2009, peringkat Obligasi Bank Panin II Tahun 2007, adalah idAA- untuk periode 1 Juli 2009 sampai dengan 1 Agustus 2010. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual.
47
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
23. PINJAMAN YANG DITERIMA Merupakan pinjaman yang diterima Bank dalam mata uang Rupiah dan Valuta asing dari Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan bank lain dengan rincian sebagai berikut:
Jangka Waktu Bank Rupiah Bank Indonesia Pinjaman dari Departemen Keuangan Valuta Asing Pinjaman dari bank lain Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank
2010 Tingkat bunga %
13 - 15 tahun
1,50
73 53
90 hari 5 tahun
1,15 3,49
455.000 453.144
Sub jumlah Clipan PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank
Jumlah Rp Juta
908.270 Central Asia Tbk - Rupiah Victoria Tbk - Rupiah Windu Kentjana Int Tbk - Rupiah Mandiri Tbk - Rupiah Sinarmas - Rupiah
Verena PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah PT Bank Resona Perdania Tbk - Rupiah PT Bank Victoria Tbk - Rupiah PT BCA Finance - Rupiah Sub Jumlah
3 3 3 1-3 3
tahun tahun tahun tahun tahun
13,5 12,00 13,00 15,00 - 16,00 10,5
58.639 54.556 44.160 17.544 11.932
1 tahun 1 - 2 tahun 1 bulan 1 tahun
13,00 - 14,00 11,75 - 12,00 13,50 11,16
374.294 60.091 29.115 2.981 653.312
Jumlah
1.561.582
Jangka Waktu Bank Rupiah Bank Indonesia Pinjaman dari Departemen Keuangan Valuta Asing Pinjaman dari bank lain Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank
2009 Tingkat bunga %
Jumlah Rp Juta
13 - 15 tahun
5,00 1,50
100 71
4 - 12 bulan 5 tahun
2,71 4,50
1.155.500 231.100
Sub Jumlah
1.386.771
Clipan PT Bank Central Asia Tbk - Rupiah PT Bank Mandiri Tbk - Rupiah PT Bank Victoria Tbk - Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk- Rupiah Verena PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah PT Bank Resona Perdania Tbk - Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk- Rupiah PT Bank Akita - Rupiah PT BCA Finance - Rupiah Sub Jumlah
3 tahun 1 - 3 tahun 3 tahun 3 tahun
10,50 - 13,50 10,75 - 15,00 11,00 - 15,00 10,50
154.056 133.651 22.778 21.810
1 tahun 3 tahun 11 bulan 10 bulan 3 tahun
16,00 - 17,00 11,75 11,00 18,00 11,75
340.177 31.616 40.000 4.266 3.631 751.985
Jumlah
2.138.756
48
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Bank a. Pinjaman dari Bank Indonesia merupakan kredit likuiditas dalam rangka kredit pemilikan rumah sederhana (KPRS), kredit Koperasi Kepada Para Anggota (KKPA) dan pinjaman dalam rangka Agricultural Financing Project (AFP). b. Pinjaman dari Departemen Keuangan Republik Indonesia merupakan pinjaman untuk KPRS. c. Rincian pinjaman dari bank lain dalam Dollar Amerika Serikat sebagai berikut: 2010 Jenis pinjaman
Jumlah fasilitas
Jatuh tempo
Tingkat Bunga
Jumlah Rp Juta
Barclays Bank, London - Caymand Island
USD
50.000.000
19-Apr-10
1,15%
Jumlah / Total
455.000 455.000
2009 Jenis pinjaman
Jumlah fasilitas
Jatuh tempo
Tingkat Bunga
Jumlah Rp Juta
Barclays Bank, London - Cayman Island
USD
50.000.000
17-Apr-09
2,04%
577.750
ANZ Bank, Singapore - Cayman Island
USD
50.000.000
09-Jun-09
3,38%
577.750
Jumlah / Total
1.155.500
Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, pokok pinjaman dan pelunasan pinjaman sesuai dengan perjanjian.
d Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non-bank Pada tanggal 22 April 2009 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEG Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW Bankenggrouppe sebesar US$ 30 juta, jatuh tempo 29 Desember 2014 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 3,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No.11/85/Dlnt tanggal 2 April 2009. Pada tanggal 14 Maret 2006 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEGDeutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW Bankenggrouppe sebesar US$ 20 juta, jatuh tempo 15 Maret 2011 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 2,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No.8/51/Dlnt tanggal 2 Maret 2006.
49
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Clipan a.
PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1259/GBK/2006 tanggal 20 Oktober 2006 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 2 dengan jumlah maksimum Rp 100.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga 13,5% per tahun. Jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1585/GBK/2007 tanggal 23 Oktober 2007 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 3 dengan jumlah maksimum Rp 200.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga 10,5% per tahun. Jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Clipan diwajibkan antara lain, menjaga, memelihara dan mempertahankan nilai/harga dari agunan tidak kurang dari 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali, perbandingan antara seluruh kewajiban terhadap total ekuitas ( debt to equity ratio) tidak lebih dari 8:1.
b.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tanggal 25 Januari 2006, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000 juta dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas KMK Revolving dengan aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau kendaraan bermotor merk Mitsubishi. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen kepada end user. Selama fasilitas kredit belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, Clipan tidak diperkenankan melakukan tindakan sebagai berikut : memindahtangankan barang jaminan, melunasi hutang Clipan kepada pemilik/pemegang saham, membagikan dividen lebih besar 50% dari laba 1 (satu) tahun sebelumnya, mengambil bagian dividen atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan pribadi serta tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham yang mewakili saham dan pengurus dari Bank. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No.CBC.OTO/105/2006 jangka waktu fasilitas kredit diperpanjang menjadi 4,5 tahun terhitung sejak 27 Januari 2006 sampai dengan 26 Juli 2010. Tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun masing-masing sebesar 15%, 15,25% dan 15,50%. Sedangkan tingkat bunga pertahun untuk alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,50%, 15,75% dan 16%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 22 Nopember 2006. Berdasarkan Surat No. CBC.OTO/042/2007 tanggal 9 Oktober 2007; tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dan alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,5%, 10,75% dan 11%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 10 Oktober 2007. Berdasarkan surat No. CBC.OTO/773/VI/2008 tertanggal 12 Juni 2008, tingkat suku bunga per dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 12,75% , 13% dan 13,25%. Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 16 Juni 2008. Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1508/IX/2008 tertanggal 19 September 2008, tingkat suku bunga per dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 13,25% , 13,75% dan 14,50%. Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2008.
50
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT c.
PT Bank Sinarmas Pada tanggal 21 Januari 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas term loan sebesar Rp 30.000 juta dengan batas waktu penarikan 6 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Tingkat suku bunga bersifat tetap sebesar 10,5% untuk tahun pertama sedangkan tahun kedua dan ketiga akan ditentukan kemudian. Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Clipan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, dan pelunasan pokok pinjaman sesuai dengan perjanjian.
d.
PT Bank Victoria International Tbk Pada tanggal 29 April 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (PTDA) revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun sebesar Rp 30.000 juta dengan tingkat suku bunga bersifat fixed sebesar 11% per tahun selama jangka waktu PTDA yang ditetapkan pada saat penarikan. Pemberian PTDA ini maksimal 95% dari piutang usaha yang dijaminkan. Berdasarkan surat No. 045/SKM-KSP/VIC/XII/09 tertanggal 8 Desember 2009, Clipan memperoleh penambahan fasilitas kredit pinjaman tetap dengan jumlah maksimum menjadi sebesar Rp 55.000 juta dengan tingkat suku bunga 12% per tahun untuk tenor 3 tahun dan fasilitas pinjaman koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000 juta dengan tingkat suku bunga 12% per tahun (floating), keduanya memiliki jangka waktu kredit 1 (satu) tahun sejak pengikatan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang. Sampai dengan 31 Desember 2009, Clipan belum menggunakan fasilitas pinjaman rekening koran. Berdasarkan surat No. 047/SKM-KSP/VIC/XII/09 tertanggal 23 Desember 2009, tingkat suku bunga per tahun sebesar 11,75% untuk penarikan fasilitas kredit fixed loan yang dilakukan dari tanggal 22 Desember 2009 sampai dengan 31 Desember 2009.
e.
PT Bank Windu Kentjana International Tbk Pada tanggal 6 Oktober 2009, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman tetap dengan jangka waktu 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 13% per tahun. Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 125% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.
Verena a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 22 Maret 2005 dan 12 Juni 2007, Verena memperoleh tambahan fasilitas kredit masingmasing sebesar Rp 50.000 juta dan Rp 500.000 juta diluar kredit konsumen kemitraan pola channeling sebesar Rp 100.000 juta. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 10,75% 17,00% dan 12.80% - 18,00% masing-masing untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Verena sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman. Berdasarkan perpanjangan fasilitas pinjaman, terakhir pada tanggal 16 Januari 2009, fasilitas kredit yang diperoleh menjadi Rp 530.000 juta dan jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak penandatanganan perubahan perjanjian kredit. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, VOF bertanggung jawab untuk, antar lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan 51
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait dengan pembiayaan yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut (with recourse) dan membukukan piutang pembiayaan konsumen tersebut pada laporan keuangan VOF. VOF juga diharuskan untuk membentuk penyisihan piutang raguragu sebesar 1,25% dari jumlah piutang yang dibiayai melalui BNI.
b.
PT Bank Resona Perdania Pada tanggal 4 Februari 2008, Verena mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Resona Perdania dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 milyar. Tingkat suku bunga fasilitas sebesar tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) + 3,75% dan dijamin dengan tagihan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% saldo fasilitas pinjaman dari Resona. Fasilitas ini digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Maret 2011. Pada tanggal 27 Oktober 2009, VOF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25.000 juta. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% diatas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan dan jatuh tempo pada tanggal 22 Oktober 2012.
c.
PT Bank Victoria International Tbk Cerukan VOF mengadakan beberapa kali perubahan perjanjian pinjaman untuk meningkatkan jumlah maksimum fasilitas pinjaman cerukan sampai menjadi Rp 7.500 juta. Berdasarkan perubahan perjanjian pinjaman tanggal 5 Oktober 2007, Victoria setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas cerukan sampai dengan tanggal 6 Oktober 2008. Pada tanggal 10 Maret 2009, jangka waktu kembali diperpanjang sampai dengan tanggal 9 Mei 2010 dan penurunan jumlah fasilitas pinjaman cerukan dari 7.500 juta menjadi Rp 5.000 juta. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Verena setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada Victoria. Suku bunga tahunan sebesar 15,00% - 17,00% dan 17% masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF sebesar 120% dari saldo fasilitas pinjaman.
Kredit Modal Kerja Pada tahun 2009, VOF menerima tambahan fasilitas kredit modal kerja non-revolving dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp 52.500 juta. Fasilitas tersebut dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,50% - 16,50% untuk tahun 2009 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman. Perjanjian pinjaman diatas mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, VOF telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjianperjanjian pinjaman diatas.
d. PT BCA Finance Pada tanggal 26 September 2008, VOF mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT BCA Finance. Fasilitas kredit tersebut akan digunakan oleh Perusahaan untuk keperluan pembelian atau penyediaan kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian kredit tersebut adalah selama 36 bulan, dimulai dari tanggal 26 September 2008 sampai dengan 26 Agustus 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar 52
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
11.76% per tahun. Total fasilitas yang diberikan adalah Rp 6.146 juta dengan pembayaran uang muka Rp 1.229 juta. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan. Pada tanggal 13 Agustus 2009, VOF kembali mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan BCA Finance. Fasilitas kredit tersebutakan digunakan oleh VOF untuk keperluan pembelian atau penyediaan kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian kredit 24 bulan, dimulai dari tanggal 13 Agustus 2009 sampai tanggal 13 Juli 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar 11,16% per tahun. Jumlah fasilitas yang diberikan sebesar Rp 1.954 juta dengan pembayaran uang muka Rp 391 juta. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan. Denda yang diberikan atas keterlambatan angsuran adalah sebesar 0,2% per hari dari angsuran yang tertunggak. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF.
24. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi terdiri dari transaksi L/C, bank garansi dan kontinjensi lainnya yang lazim dalam kegiatan usaha bank. Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi yang memiliki resiko kredit pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan sebagai berikut: 2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
9.714.550 30.983 1.110 2.317 3.457
7.668.833 83.072 4.425 337 760
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
9.752.417 (99.438)
7.757.427 (83.649)
Jumlah - Bersih
9.652.979
7.673.778
53
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
25. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
Bank Setoran jaminan Kewajiban manfaat pekerja Kewajiban kepada pihak ketiga Pendapatan yang diterima dimuka Selisih nilai pemb TR Bond Hadiah undian Magna Transaksi credit card Deviden yang belum dibayar Rekening antar kantor Setoran angsuran pinjaman dalam proses penyelesaian Lainnya Anak Perusahaan Premi yang belum merupakan pendapatan Deffered Premium Estimasi klaim retensi sendiri Kewajiban manfaat pekerja Lainnya Jumlah
86.437 59.242 11.874 7.205 3.416 1.725 1.010 180 -
80.618 48.775 5.437 44.524 9.760 218 570 195 514
9 16.975
277 867
96.112 73.757 40.381 22.565 65.409
85.720 58.331 28.963 14.409 37.995
486.297
417.173
Setoran Jaminan Merupakan setoran jaminan transaksi L/C, bank garansi dan sewa safe deposit.
Setoran Angsuran Pinjaman dalam Proses Penyelesaian Setoran Angsuran Pinjaman dalam Proses Penyelesaian merupakan titipan dari nasabah atas penyelesaian kredit yang diberikan yang sampai pada tanggal neraca secara legal masih dalam penyelesaian.
Premi yang belum merupakan pendapatan Merupakan premi yang belum merupakan pendapatan AMAG, yang dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari pemi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.
54
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
26. OBLIGASI SUBORDINASI - BERSIH Merupakan obligasi subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dengan perincian sebagai berikut: 2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
Nilai nominal Obligasi yang dibeli kembali *) Biaya penerbitan yang belum diamortisasi
1.500.000 (35.000) (7.626)
1.500.000 (30.000) (10.024)
Bersih
1.457.374
1.459.976
Tingkat bunga rata-rata per tahun
11,6%
11,6%
Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 Pada tanggal 9 April 2008 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 sebesar Rp 1,5 triliun. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Obligasi subordinasi berjangka waktu 10 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 April 2018 atau dalam jangka waktu lebih awal yaitu pada tanggal 9 April 2013 jika dilaksanakan opsi beli. Tingkat bunga obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 11,6% per tahun untuk tahun ke-1 sampai dengan ke-5, dan sebesar 20,6% per tahun untuk tahun ke-6 sampai ke-10. Bank mempunyai hak untuk melakukan pelunasan awal seluruh pokok obligasi subordinasi melalui wali amanat (opsi beli) pada ulang tahun ke-5 sejak tanggal emisi, setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia. Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap semesteran mulai 9 Juli 2008 dan terakhir pada tanggal 9 April 2018, atau tanggal yang lebih awal jika terjadi opsi beli pada ulang tahun tanggal emisi tahun ke-5. Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil Likuidasi untuk pembayaran jumlah terhutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada hutang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi tetapi menempati prioritas terhadap hak tagih para pemegang semua kelompok modal sendiri Bank termasuk para pemegang saham preferen Bank (jika ada). Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Februari 2008 No. 070/PEF-DIR/II/2008, peringkat obligasi subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 31 Januari 2008 sampai dengan 1 Februari 2009 sedangkan berdasarkan surat PT Fitch Rating Indonesia tanggal 10 Maret 2008 No. RC01/DIR/III/2008 peringkat obligasi subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah A+ (Single A). Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 12 Februari 2009 No. 143/PEF-Dir/II/2009, peringkat obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 11 Pebruari 2009 sampai dengan 1 Pebruari 2010. Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR), obligasi subordinasi diperhitungkan sebagai modal pelengkap. Pada tahun 2010 dan 2009, Bank sudah memenuhi semua pembatasan-pembatasan dalam perjanjian wali amanat dan telah membayar bunga sesuai dengan jadual.
55
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
27. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2010 Rp Juta a. Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan: PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk PT Verena Oto Finance Tbk PT Bank Panin Syariah PT Bank Harfa Jumlah
2009 Rp Juta
622.749 239.358 80.322 (793) -
559.779 196.120 69.692 5
941.636
825.596
2010 Rp Juta b. Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan: PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk PT Verena Oto Finance Tbk Jumlah
2009 Rp Juta
22.966 10.270 2.735
21.125 8.197 1.392
35.971
30.714
28. MODAL SAHAM Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Nama pemegang saham
2010 Persentase Pemilikan %
Jumlah Modal Rp Juta
PT Panin Financial Tbk. Votraint No. 1103 PTY Ltd Dewan Komisaris Bambang Winarno Lainnya (kurang dari 5%)
10.762.771.285 9.349.793.152
44,68 38,82
4.247 3.975.077.314
16,50
397.509
Jumlah
24.087.645.998
100,00
2.408.765
56
1.076.277 934.979 -
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Nama pemegang saham
PT Panin Life Tbk. Votraint No. 1103 PTY Ltd Dewan Komisaris Bambang Winarno Lainnya (kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham
2009 Persentase Pemilikan %
Jumlah Modal Rp Juta
9.114.030.544 7.771.180.793
44,77 38,17
911.403 777.118
4.247 3.474.320.867
17,06
347.433
20.359.536.451
100,00
2.035.954
-
PT Panin Life Tbk dimiliki oleh PT Panin Insurance Tbk dan Publik. PT Panin Insurance Tbk dimiliki oleh PT Panincorp, PT Famlee Invesco dan Publik. PT Panincorp dimiliki oleh PT Panin Investment. PT Panin Investment dimiliki oleh Muljadi Koesumo. PT Famlee Invesco dimiliki oleh Gunadi Gunawan dan Mu’min Ali Gunawan. Votraint No. 1103 Pty Ltd sepenuhnya dimiliki oleh ANZ Banking Group. Agio saham merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai berikut : Rp Juta Saldo 1 Januari 2004 Dividen saham tahun 2004
1.034.142 217.577
Saldo 31 Desember 2005 dan 2004 Penerimaan dari penawaran umum terbatas VII saham kepada masyarakat sebanyak 4.016.358.393 saham dengan harga penawaran Rp 350 per saham Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 4.016.358.393 saham Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penawaran terbatas VII kepada masyarakat
1.251.719
Saldo 31 Desember 2006
2.242.574
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV Saldo 31 Desember 2007
1.405.725 (401.636) (13.234)
38.820 2.281.394
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV
37.232
Saldo 31 Desember 2008
2.318.626
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV
1.125.704
Saldo 31 Desember 2009
3.444.330
Saldo 31 Maret 2010
3.444.330
29. DIVIDEN 2009 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 10 September 2009 dari Benny Kristianto, SH notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen.
57
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
30. PENDAPATAN BUNGA YANG DIPEROLEH Terdiri dari pendapatan bunga atas giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga dan kredit yang diberikan sebagai berikut : 2010 Rp Juta
Rupiah Jasa Giro Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain SBI Call Money Deposito Berjangka FTK Fasbi Surat-surat berharga Obligasi Pemerintah Obligasi SPN Wesel Reksadana Surat Berharga yang dibeli untuk dijual MTN Kredit yang diberikan Lainnya Sewa guna usaha Jumlah
Valuta Asing Jasa giro Penempatan pada bank lain Call money Deposito Bond Link Deposito Berjangka Surat-surat berharga Obligasi Pemerintah Obligasi SBPU Wesel Kredit yang diberikan Lainnya Sewa guna usaha Jumlah Jumlah Pendapatan Bunga
58
2009 Rp Juta 129
141
197.201 19.083 6.322 1.417 764
180.436 17.293 1.501 -
96.622 73.529 8.252 580 267 49 14 1.328.668
169.732 69.637 770 3.826 321 1.136.296
38.945 1.771.842
36.756 1.616.709
109
1.754
10.065 55
14.070 3.143 -
17.479 12.901 102 136.159
25.305 25.540 1.947 342 123.031
62 176.932
195.132
1.948.774
1.811.841
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
31. BEBAN BUNGA Terdiri dari beban bunga atas simpanan pihak ketiga serta pinjaman yang diterima dari bank atau pihak lain dengan rincian sebagai berikut: 2010 Rp Juta
Rupiah Simpanan Deposito berjangka Tabungan Jasa giro Simpanan dari bank lain Call money Deposito berjangka Jasa giro Tabungan Surat berharga yang diterbitkan Obligasi Obligasi Subordinasi Surat berharga dijual dengan janji dibeli kembali SBI Repo Pinjaman yang diterima Bank lain Bank Indonesia Lainnya Jumlah
Valuta Asing Simpanan Jasa giro Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Call Money Jasa giro Deposito berjangka Pinjaman yang diterima Lembaga Keuangan Bank Lain Lainnya Jumlah Jumlah Beban Bunga
59
2009 Rp Juta
492.090 129.017 33.102
783.535 98.311 34.426
26.434 15.612 1.706 83
32.697 17.342 1.361 -
64.216 43.043 3.420 1.854
41.400 43.500 3.990 821
21.193 1 3.142 834.913
25.450 2 1.292 1.084.127
15.078 12.969
24.493 29.802
62 2 -
1 3 -
4.349 1.317 312 34.089
3.213 18.095 781 76.388
869.002
1.160.515
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
32. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT – BERSIH
2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
Transaksi ekspor-impor Kiriman uang Asuransi Bank Garansi Perantara perdagangan efek Lainnya - bersih
5.224 4.776 4.401 1.957 2 44.404
5.306 4.940 2.080 1.391 5 32.328
Jumlah
60.764
46.050
33. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN – LAINNYA
2010 Rp Juta Pendapatan Underwriting Pendapatan jasa administrasi Hasil Denda bunga kredit Hasil transaksi valas lainnya Buku cheque/giro yang diperhitungkan Lainnya Jumlah
2009 Rp Juta
54.519 7.856 6.831 5.712 1.408 27.889
42.983 4.656 6.074 5.235 1.143 9.928
104.215
70.019
34. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
2010 Rp Juta Penyusutan dan amortisasi Peralatan dan kebutuhan kantor Telepon, telex dan benda pos Pemeliharaan dan perbaikan Sewa Pajak Honorarium, representasi dan sumbangan Premi asuransi Lainnya Jumlah
67.852 27.433 20.331 18.656 8.853 8.622 6.988 6.243 55.532 220.510
60
2009 Rp Juta 62.329 24.350 16.628 18.418 7.475 7.098 7.543 7.573 42.179 193.593
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
35. BEBAN PERSONALIA
2010
2009
Rp Juta
Rp Juta
Gaji, gratifikasi dan tunjangan Pendidikan Perawatan kesehatan Lainnya
111.192 4.951 1.351 3.028
92.803 2.800 1.049 1.277
Jumlah
120.522
97.929
Rincian gaji atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah sebagai berikut : 2010 Jumlah Pejabat
Dewan Komisaris Direksi Komite Audit
Gaji
Tunjangan
Jumlah
Rp juta
Rp juta
Rp juta
4
402
62
464
11
1.819
838
2.657
2
33
-
33
Pejabat Eksekutif
13
2.060
95
2.155
Jumlah
30
4.314
995
5.309
2009 Jumlah Pejabat
Dewan Komisaris Direksi Komite Audit
Gaji
Tunjangan
Jumlah
Rp juta
Rp juta
Rp juta
4
402
62
464
10
2.592
964
3.556
2
27
-
27
Pejabat Eksekutif
10
1.316
79
1.395
Jumlah
26
4.337
1.105
5.442
61
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
36. PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (beban) pajak Bank dan anak perusahaan terdiri dari: 2010 Rp Juta
Pajak kini Bank Anak perusahaan Clipan AMAG VOF PANIN SYARIAH HARFA Jumlah
Pajak Tangguhan Bank Anak Perusahaan AMAG Clipan VOF PANIN SYARIAH HARFA Jumlah Jumlah
62
2009 Rp Juta
(128.379)
(72.149)
(16.274) (1.839) (2.000) (148.492)
(14.586) (1.657) (2.801) (660) (91.853)
872
30.764
126 97 322 -
129 59 1.708 -
1.417
32.660
(147.075)
(59.193)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Perusahaan dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut : 2010 Rp Juta Laba sebelum pajak penghasilan menurut Laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak - anak perusahaan Laba sebelum pajak - Bank
2009 Rp Juta
603.213 (55.539) 547.674
220.636 (48.522) 172.114
2.342 628 518 3.488
107.037 1.927 278 624 109.866
Beban (penghasilan ) yang tidak dapat Dikurangkan menurut fiskal : Representasi, sumbangan dan denda Kenikmatan kepada karyawan Pajak final Hasil sewa Bagian laba perusahaan asosiasi Jumlah
3.818 1.712 792 (3.682) (40.286) (37.646)
3.662 1.537 475 (2.721) (27.258) (24.305)
LABA KENA PAJAK BANK (RUGI FISKAL)
513.516
257.675
Perbedaan temporer Penyisihan (pemulihan) penghapusan aktiva produktif selain kredit Beban manfaat pekerja Biaya emisi obligasi Biaya emisi obligasi subordinasi Jumlah
Perhitungan beban pajak kini adalah sebagai berikut:
2010 Rp Juta
Beban pajak kini : Tarif 25 % x Rp. 513,516 juta Tarif 28 % x Rp. 257.675 juta Jumlah
2009 Rp Juta
128.379 -
72.149
128.379
72.149
(39.788)
(24.650)
88.591
47.499
Dikurangi:
Pajak penghasilan pasal 25 Hutang Pajak Kini - Bank
63
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Pajak Tangguhan Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut: 2010 Rp Juta Saldo Awal Aktiva pajak tangguhan : Penyisihan penghapusan aktiva produktif selain kredit
2009 Rp Juta
117.873
100.047
-
29.970
Beban Manfaat karyawan Jumlah
586 586
541 30.511
Kewajiban pajak tangguhan : Biaya emisi obligasi Biaya emisi obligasi subordinasi
158 129
79 176
Jumlah
287
255
Saldo akhir Triwulan I
118.746
130.813
Anak perusahaan AMAG CFI VOF PANIN SYARIAH HARFA Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan
4.899 1.801 1.644 1.525 128.615
3.923 6.015 4.621 1.830 147.202
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No.7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan Kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan. Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut: 2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut Laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak - anak perusahaan Laba sebelum pajak - Bank
603.213 (55.539) 547.674
220.636 (48.522) 172.114
Tarif pajak yang berlaku Tarif 25 % x Rp 547,674 juta Tarif 28 % x Rp 172,114 juta Jumlah
136.918 136.918
48.192 48.192
64
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Ditambah beban (penghasilan) yang tidak dapat Dikurangkan menurut fiskal : Representasi, sumbangan dan denda Kenikmatan kepada karyawan Pajak Hasil sewa Bagian laba perusahaan asosiasi Jumlah Jumlah Beban (Penghasilan) Pajak Bank Beban pajak - anak perusahaan CFI AMAG VOF PANIN SYARIAH HARFA Jumlah
955 429 198 (921) (10.072) (9.411)
1.025 430 133 (763) (7.632) (6.807)
127.507
41.385
16.177 1.713 1.678 147.075
14.527 1.528 1.093 660 59.193
37. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
Laba bersih Laba untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian: Laba bersih
420.167
130.729
Jumlah saham (dalam angka penuh)
Lembar
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar
24.087.645.998
20.342.068.064
-
747.722.782
24.087.645.998
21.089.790.846
Pengaruh efek berpotensi saham biasa dilutif - waran Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dilusian
65
Lembar
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
38. PROGRAM PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA a. Program Pensiun Imbalan Pasti Dengan akta No. 25 tanggal 15 Agustus 1981 dari notaris Hendra Karyadi, S.H., yang disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat No. S-879/MK.11/1983 tanggal 15 Desember 1983, Bank mendirikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank (YDJHT PIB). Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 4 Januari 1994 telah menyetujui dan memutuskan untuk menyesuaikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank menjadi Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank (DPK PIB). Penyesuaian nama menjadi DPK PIB maupun peraturannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan No. Kep-069/KM.17/1994 tanggal 4 April 1994, dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 10 Juni 1994. DPK PIB mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh karyawan yang telah pensiun atau, bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda/dudaduda dan anak-anak mereka di bawah usia 21 tahun atau belum menikah. Pendanaan DPK PIB terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan sebesar 3% dari gaji pokok.
b. Imbalan Pasca Kerja Lainnya Bank Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmokonsilindo aktuaris independen dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Usia pensiun normal Tingkat diskonto per tahun Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun Tabel mortalitas Tingkat ketidakmampuan Tingkat pengunduran diri
: : : : : :
55 tahun 10,50% tahun 2009 dan 12% tahun 2008 12% tahun 2009 dan 15% tahun 2008 CSO 1980 10% dari tingkat pertumbuhan 5% sampai dengan usia 20 tahun dan menurun secara bertahap sampai dengan 1% pada usia 45 tahun; dan seterusnya : 100% dari usia pengunduran diri normal : 55 tahun
Porsi dari pengunduran diri dipercepat Usia dari pengunduran diri normal
39. JASA KUSTODIAN Bank memperoleh persetujuan sebagai bank kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) berdasarkan surat keputusan No. KEP-01/PM/kstd/2002 tanggal 28 Pebruari 2002. Penyimpanan efek nasabah pada kustodian per 31 Maret 2010 dan 2009 adalah masing – masing sebesar Rp 1.794.001 juta dan Rp 1.538.435 juta yang terdiri dari Obligasi tanpa warkat, dan sebesar 534.218.992 lembar saham tanpa warkat masing-masing untuk Maret tahun 2010 dan 2009. Jasa kustodian yang dilakukan kustodian Bank antara lain meliputi jasa penyelesaian transaksi efek, jasa penyimpanan dan pengadministrasian efek serta jasa-jasa kustodian lainnya misalnya mengurus/menagihkan hak-hak yang melekat pada efek antara lain pembayaran kupon, dividen, bonus, pembayaran efek saat jatuh waktu dan lain-lainnya.
66
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
40. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.
Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: PT ANZ Panin Bank merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Bank, PT Panin Insurance Tbk merupakan pemegang saham PT Panin Life, PT Panin Life Tbk merupakan pemegang saham Bank, PT Amana Jaya, PT Multi Amana Gemilang, PT Terminal Builders dan Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank. Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Bank dan anak perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain : a. b. c. d. e. f. g. h.
Giro pada bank lain dan penempatan dana bank lain dan penerimaan bunga (Catatan 5, 6 dan 30). Transaksi derivatif (Catatan 9 dan 20). Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 10 dan 30). Melakukan investasi dalam surat-surat berharga dan penyertaan dalam bentuk saham (Catatan 7 dan 14). Penempatan dana dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam bentuk simpanan dan pembayaran bunga (Catatan 17 dan 31). Sewa gedung dari Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank, PT Multi Amana Gemilang, PT Amana Jaya dan PT Terminal Builders. PT Panin Insurance Tbk dan PT Panin Life Tbk, menyewa ruang-ruang kantor. Asuransi atas aset tetap Perusahaan, “Cash-In-Transit” dan “Cash-In-Safe” pada PT Panin Insurance Tbk.
Persentase giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit, penyertaan dalam bentuk saham dan letter of credit dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut: 2010 %
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Surat berharga yang dimiliki Tagihan Derivatif Kredit Penyertaan Letter of Credit Jumlah
0,02535 0,04912 0,00003 0,02678 0,27571 0,37699
2009 %
0,02266 0,05743 0,01844 0,25257 0,35110
Persentase simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah 0,42% dan 1,28%
67
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
41. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 2010 Rp Juta Komitmen Kewajiban Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor Lainnya Jumlah Kewajiban Komitmen Jumlah Komitmen - Bersih Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Lainnya Jumlah Tagihan Kontinjensi Kewajiban Kontinjensi Garansi yang diberikan Bank garansi Lainnya Lainnya Jumlah Kewajiban Kontinjensi Jumlah Kontinjensi - Bersih
68
2009 Rp Juta
8.807.738
7.104.187
386.193 910 9.194.841
265.430 1.156 7.370.773
(9.194.841)
(7.370.773)
100.103 100.103
341.257 341.257
570.004 91.486 661.490
387.810 118.091 505.901
(561.387)
(164.644)
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
42. JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Maret 2010 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Maturity Profile Konsolidasi 31 Maret 2010 Sampai dengan
> 1 bulan
> 3 bulan
6 bulan
s/d
s/d
s/d
> 12 bulan
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
Rp Juta
Jumlah
Rp Juta
Rp Juta
Aktiva Kas
932.952
-
-
-
-
932.952
Bank Indonesia
6.379.343
5.462.605
3.505.180
-
-
15.347.128
a. Giro
2.564.401
-
-
-
-
2.564.401
b. SBI
3.814.942
5.462.605
3.505.180
-
-
12.782.727
Antarbank aktiva
11.394.757
7.269.118
1.572.217
1.838.972
32.571
681.879
Surat-surat berharga
58.588
164.730
46.802
101.762
5.641.482
6.013.364
Kredit yang diberikan
2.834.490
3.456.735
4.889.444
6.752.278
26.651.027
44.583.974
a. Belum Jatuh Tempo
2.770.278
3.376.848
4.868.924
6.701.615
26.594.914
44.312.579
b. Sudah Jatuh Tempo
64.212
79.887
20.520
50.663
56.113
271.394
783.741
334.020
83.062
663.957
134.391
1.999.171
18.258.232
10.990.307
10.363.460
7.550.568
33.108.779
80.271.346
Dana Pihak Ketiga
47.966.695
5.405.254
2.689.847
1.013.860
26.352
57.102.008
a. Giro
13.453.526
-
-
-
-
13.453.526
b. Tabungan
11.559.195
936
365
658
7.782
11.568.936
c. Deposito
22.953.974
5.404.318
2.689.482
1.013.202
18.570
32.079.546
359.308
12
17
-
43
359.380
4.825.055
221.717
35.577
11.082
1.522.000
6.615.431
-
48.823
-
-
2.727.656
2.776.479
41.995
66.476
51.755
638.717
309.424
1.108.367
933.180
81.775
19.506
319.732
86.612
1.440.805
54.126.233
5.824.057
2.796.702
1.983.391
4.672.087
69.402.470
(35.868.001)
5.166.250
7.566.758
5.567.177
28.436.692
10.868.876
Lain-lain Jumlah Aktiva
Pasiva
Bank Indonesia Antarbank Pasiva Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Lain-lain Jumlah Kewajiban
Selisih
69
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
43. POSISI DEVISA NETO (PDN) Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003, bank-bank yang telah memperhitungkan risiko pasar untuk perhitungan CAR diharuskan untuk mempertahankan posisi devisa netonya setinggi-tingginya 30% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontijensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang , yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto Bank:
Mata Uang
Aktiva dan tagihan komitmen dan kontinjensi Rp Juta
2010 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjensi Rp Juta
Bersih absolut Rp Juta
Dollar Amerika Serikat Pound Inggris Dollar Australia Euro Dollar Singapura Dollar Canada Franc Swiss Yen Jepang Dollar Selandia Baru Dollar Hongkong
13.340.283 112.428 659.966 577.720 817.766 13.406 18.997 253.086 24.551 36.788
13.658.276 116.288 656.915 579.506 816.158 14.709 18.288 253.242 24.630 36.843
317.993 3.860 3.051 1.786 1.608 1.303 709 156 79 55
Jumlah
15.854.991
16.174.855
330.600
Mata Uang
Aktiva dan tagihan komitmen dan kontinjensi Rp Juta
2009 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjensi Rp Juta
Bersih absolut Rp Juta
Dollar Amerika Serikat Dollar Australia Dollar Canada Dollar Singapura Euro Pound Inggris Dollar Hongkong Dollar Selandia Baru Franc Swiss Yen Jepang
12.204.130 823.349 12.910 691.125 386.768 68.000 10.781 33.199 8.447 245.928
12.105.196 818.332 15.045 689.678 387.925 68.939 10.409 33.268 8.489 245.905
98.934 5.017 2.135 1.447 1.157 939 372 69 42 23
Jumlah
14.484.637
14.383.186
110.135
*) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya. Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 3,09% dan 1,17%. 70
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret Valuta Asing
1 Dollar Amerika Serikat 1 Dollar Singapura 1 Yen Jepang 1 Euro 1 Dollar Hongkong 1 Dollar Australia 1 Poundsterling Inggris 1 Franc Swiss 1 Dollar Selandia Baru 1 Dollar Canada
2010 Rp
2009 Rp
9.100,00 6.491,24 97,65 12.237,68 1.170,84 8.337,42 13.787,41 8.555,83 6.460,55 8.956,26
11.555,00 7.599,49 117,57 15.335,23 1.490,96 7.964,87 16.483,22 10.110,66 6.577,11 9.218,56
44. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Segmen usaha disajikan menjadi kegiatan usaha perbankan, pembiayaan, asuransi dan sekuritas. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Bank Rp Juta PENDAPATAN Pendapatan bunga
Pembiayaan Rp Juta
2010 Asuransi Rp Juta
Eliminasi Rp Juta
Total Rp Juta
1.844.209
106.306
8.774
(10.515)
1.948.774
404.490
18.127
55.190
(30.831)
446.976
2.248.699
124.433
63.964
(41.346)
2.395.750
HASIL Hasil segmen dari operasi
531.959
60.766
13.958
(28.800)
577.883
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
29.525
Laba sebelum pajak
545.867
Pendapatan (beban) lainnya Jumlah
Laba bersih
72.944
13.927
(29.525) (29.525)
603.213 420.167
71
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
INFORMASI LAINNYA AKTIVA Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Aktiva tetap - bersih Sinking fund untuk pelunasan obligasi subordinasi Aktiva lainnya bersih Total Aktiva
KEWAJIBAN Simpanan Simpanan dari bank lain Surat-surat berharga yang diterbitkan bersih Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - bersih Pinjaman yang diterima Kewajiban lainnya Obligasi subordinasi - bersih Total Kewajiban
22.978.511 7.023.058 43.595.169
10.482 14.703 1.434.614
313.599 100.227 41
1.871.024
39.076
13.103
4.280.376 79.748.138
983.718 2.482.593
57.170.380 4.202.832
-
-
(68.340) 57.102.040 (194) 4.202.638
2.445.807
-
-
(59.703)
860.944 908.270 1.497.347 1.457.374 68.542.954
Bank Rp Juta PENDAPATAN Pendapatan bunga
653.312 124.498 777.810
Pembiayaan Rp Juta
(54.882) 23.247.710 (57.153) 7.080.835 (202.794) 44.827.030 -
1.923.203
110.125 (1.020.674) 4.353.545 537.095 (1.335.503) 81.432.323
255.581 255.581
2009 Asuransi Rp Juta
2.386.104
860.944 1.561.582 (13.163) 1.864.263 1.457.374 (141.400) 69.434.945
Eliminasi Rp Juta
Total Rp Juta
1.796.251
100.579
6.224
(7.854)
1.895.200
151.003
19.306
44.563
(30.204)
184.668
1.947.254
119.885
50.787
(38.058)
2.079.868
HASIL Hasil segmen dari operasi
165.583
55.699
11.015
(28.768)
203.529
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
29.342
Laba sebelum pajak
174.373
Pendapatan (beban) lainnya Jumlah
Laba bersih
64.328
11.277
(29.342) (29.342)
220.636 130.729
72
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
INFORMASI LAINNYA AKTIVA Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Aktiva tetap - bersih Sinking fund untuk pelunasan obligasi subordinasi Aktiva lainnya bersih Total Aktiva
KEWAJIBAN Simpanan Simpanan dari bank lain Surat-surat berharga yang diterbitkan bersih Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - bersih Pinjaman yang diterima Kewajiban lainnya Obligasi subordinasi - bersih Total Kewajiban
14.469.465 11.902.177 35.277.926
122.109 90.191 1.048.409
100.352 195.841 98
1.640.163
34.986
8.000 12.397
4.983.854 68.273.585
871.148 2.166.843
-
8.000 1.687.546
102.007 (930.686) 5.026.323 418.695 (1.205.643) 69.653.480
49.819.065 2.888.360
-
-
1.566.371
-
-
1.507.457 1.386.771 1.410.143 1.489.976 60.068.143
(150.309) 14.541.617 (124.648) 12.063.561 - 36.326.433
751.985 72.709 824.694
(164.402) 49.654.663 (7.038) 2.881.322 (95.191)
202.032 202.032
1.471.180
1.507.457 2.138.756 (63.452) 1.621.432 (30.000) 1.459.976 (360.083) 60.734.786
Segmen Geografis Operasional utama Bank dan anak perusahaan di wilayah Indonesia yang memiliki resiko dan imbalan relative sama. Bank hanya memiliki cabang di Cayman Island dan kantor perwakilan di Singapura, yang kegiatan operasionalnya tidak signifikan. Segmen geografis dikelompokkan menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis: 2010 DKI Jakarta PENDAPATAN Pendapatan bunga
Luar DKI Jakarta
Eliminasi
Jumlah
1.315.237
644.052
(10.515)
1.948.774
Kredit - bersih
27.209.329
17.820.495
(202.794)
44.827.030
Total Aktiva
62.231.779
20.536.047
(1.335.503)
81.432.323
Simpanan
29.015.252
28.155.128
(68.340)
57.102.040
Total Kewajiban
38.958.823
30.820.316
(344.194)
69.434.945
73
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
2009 DKI Jakarta PENDAPATAN Pendapatan bunga
Luar DKI Jakarta
Eliminasi
Jumlah
1.293.246
609.807
(7.853)
Kredit - bersih
22.054.966
14.271.467
Total Aktiva
53.245.095
17.614.028
(1.205.643)
69.653.480
Simpanan
25.424.920
24.394.145
(164.402)
49.654.663
Total Kewajiban
34.166.815
26.928.054
(360.083)
60.734.786
-
1.895.200 36.326.433
45. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Sejak tahun 1998 Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letter of credit, akseptasi, swap mata uang dan kewajiban kontinjensi lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds, dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank. Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 95 tahun 2004. Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan Peraturan LPS No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006, menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank adalah: a. seluruhnya, sejak tanggal 22 September 2005 sampai dengan 21 Maret 2006, b. maksimal sebesar Rp 5.000.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September 2006, c. maksimal sebesar Rp 1.000.000.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007, d. maksimal sebesar Rp 100.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2007. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2 milyar. Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar sampai dengan Triwulan I/tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 28.972 juta dan Rp 25.748 juta.
74
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
46. INFORMASI LAINNYA a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk tahun 2009 dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008. Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk tahun 2008 dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003. Peraturan Bank Indonesia No.3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia No.5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar. Surat Edaran Bank Indonesia No.8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang prinsip kehati-hatian dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan, bank wajib memperhitungkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) secara konsolidasi. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 21,35% dan 22,80% dengan perhitungan sebagai berikut: 2010 Rp Juta Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Modal Modal Inti Modal Pelengkap Penyertaan
49.663.851
2009 Rp Juta 41.033.275
10.032.293 1.577.558 (1.004.300) 10.605.551
8.231.634 2.005.322 (880.411) 9.356.545
Rasio Kecukupan Modal dengan memperhitungkan risiko pasar
21,35%
22,80%
Rasio modal inti terhadap aktiva tertimbang menurut risiko
20,20%
20,06%
b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 2,09% dan 2,97%. c. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak terkait per tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK): 2010
2009
Rp Juta
Rp Juta
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Surat Berharga Derivatif Kredit Penyertaan dalam bentuk saham
20.646 30.000 22 218.258 249.628
18.224 30.000 11.408 184.824
Jumlah
518.554
244.456
Batas maksimum pemberian kredit Bank kepada pihak terkait per tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 1.160.985 juta dan Rp 1.023.696 juta (10% dari modal Bank). 75
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
47. MANAJEMEN RISIKO Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan. Perkembangan bisnis yang pesat pada lingkungan eksternal dan internal perbankan juga menyebabkan risiko kegiatan usaha bank semakin kompleks. Bank dituntut untuk menerapkan manajemen risiko yang handal agar mampu beradaptasi dalam lingkungan bisnis perbankan. Dalam hal ini prinsip-prinsip manajemen risiko yang diterapkan akan sangat mendukung Bank untuk dapat beroperasi secara lebih berhati-hati dalam ruang lingkup perkembangan kegiatan usaha dan operasional perbankan yang sangat pesat. Prinsip-prinsip manajemen risiko tersebut pada dasarnya telah menjadi standar bagi dunia perbankan yang penerapannya diarahkan oleh regulator perbankan Indonesia yaitu Bank Indonesia, sehingga selaras dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Bank for International Settlements (BIS) melalui Basel Committee in Banking Supervision. Dengan memperhatikan hal di atas, Bank telah menyusun Pedoman Kebijakan Umum Manajemen Risiko (PKUMR) yang merupakan aturan tertinggi dalam implementasi manajemen risiko pada seluruh kegiatan Bank yang meliputi kebijakan umum, proses manajemen risiko, organisasi manajemen risiko, sistem informasi manajemen risiko, penerapan manajemen risiko, prosedur & penetapan limit risiko, sistem pengendalian intern, pedoman stress testing, pengelolaan risiko produk & aktivitas baru, laporan penerapan manajemen risiko, serta peran & tanggung jawab business unit dan supporting unit. Berdasarkan PKUMR diatas, Bank telah menetapkan berbagai kebijakan di bidang manajemen risiko, melalui Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kredit, Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional yang menjabarkan tahapantahapan dalam proses manajemen risiko, yaitu identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko dan pengendalian risiko. Hal ini sebagai arahan tahap demi tahap dalam penerapan manajemen risiko yang konsisten pada setiap karyawan Bank khususnya para senior dan para pemegang jabatan lainnya agar memiliki pemahaman yang sama akan arah dan strategi implementasi manajemen risiko di Bank. Manajemen Risiko Kredit Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai Bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan system pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan, sehingga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Bank. Selain itu, dalam proses pemberian kredit harus mengikuti prosedur perkreditan yang sehat. Bank telah menyusun Pedoman Kebijakan Perkreditan Bank dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kredit yang antara lain mengatur mengenai wewenang memutus kredit pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang, prinsip kehati-hatian risk taking unit dalam proses pemberian kredit, peran dan fungsi pengawasan oleh SKAI dan Biro Kepatuhan, independensi dan keterlibatan Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam memberikan opini untuk kredit di atas jumlah yang telah ditetapkan. Untuk mendukung implementasi pengukuran risiko kredit sesuai Basel II tersebut di atas, saat ini Bank menggunakan internal model yaitu Internal Credit Risk Rating (ICRR) untuk kredit / exposure debitur dengan plafond di atas Rp 35 miliar dan Credit Scoring untuk kredit konsumsi. Pemberian kredit didasarkan pada konsep Hubungan Total Debitur (one obligor concept), agar dapat dipantau semua eksposur risiko Bank atas fasilitas kredit yang diberikan kepada satu kelompok debitur. Konsep ini juga untuk memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Penetapan limit dilakukan secara berjenjang dari tingkat Komite Kredit Direksi, berdasarkan wewenang yang diberikan kepada Komite Kredit dan jumlah kredit yang diproses. Untuk pemberian kredit kepada debitur dengan jumlah plafond diatas Rp.35 miliar wajib mendapat Opini dari Biro Manajemen Risiko & Kepatuhan dengan selalu memperhatikan Legal Lending Limit atau Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Selain itu, Bank telah melakukan analisis Stress Testing risiko kredit dengan menggunakan indicator dan metode sesuai dengan kondisi internal dan kondisi makro ekonomi. Analisis Stress Testing dilakukan secara rutin minimal satu kali setahun atau bila terjadi keadaan memburuk (worst case).
76
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Profil Risiko Kredit Bank pada triwulan I tahun 2010 secara Komposit dinilai Low dan cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya yang masih tergolong Moderate dan penilaian Sistem Pengendalian Risiko masuk dalam kisaran Acceptable. Penurunan risiko kredit ini disebabkan oleh adanya penurunan rasio NPL yang memiliki bobot risiko terbesar dari beberapa parameter yang digunakan dalam perhitungan risiko kredit. Manajemen Risiko Likuiditas Bank senantiasa memantau ketahanan likuiditas melalui Buffer liquidity untuk memproyeksikan kemampuan bank apabila terjadi penarikan dana dalam satu minggu ke depan dengan menjaga kecukupan aset-aset yang likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Utang Negara. Selain itu Bank juga memantau ketergantungan dan konsentrasi dari 100 deposan inti untuk memitigasi penarikan dana dari deposan inti. Untuk mengantisipasi timbulnya krisis likuiditas dalam situasi darurat Direksi menetapkan kebijakan contingency funding plan sebagai pedoman bagi Divisi Treasury untuk mengelola likuiditas. Manajemen Risiko Pasar Dalam rangka indentifikasi dan pengukuran Risiko Pasar atas aset dan instrumen keuangan dalam Trading Book, Bank melakukan proses valuasi (mark to market) secara harian, seperti mark to market posisi devisa neto dan mark to market surat berharga. Untuk pemantauan Risiko Pasar, Bank melakukan pemantauan melalui limit-limit untuk operasional dealing room yang ditetapkan dan dikaji ulang secara berkala, seperti limit posisi valuta asing terbuka (net open position) baik limit intra day maupun limit over night, limit dealer, dan limit kerugian (cut loss). Limit-limit diteteapkan dengan menganut prinsip kehati-hatian serta dipantau secara cross checking antara Divisi Treasury yang melaksanakan trading dengan Bagian Settlement yang melaksanakan penyelesaian transaksi. Disamping itu Bank juga memantau limit VaR untuk Risiko Nilai Tukar dengan holding period harian. Untuk mendukung proses pemantauan Risiko Pasar, Bank sedang menyiapkan Integrated Treasury System dalam rangka penyediaan informasi terkini mengenai perkembangan pasar serta pemantauan limit-limit yang ada.
Manajemen Risiko Operasional Pengelolaan risiko operasional merupakan bagian integral dari manajemen risiko Bank. Risiko operasional berbeda sifatnya dengan risiko pasar dan risiko kredit, karena penilaiannya lebih banyak bersifat kualitatif. Secara umum pengelolaan risiko operasional ditujukan untuk mencegah dan memitigasi risiko guna meminimalkan dampak kerugian risiko operasional. Berdasarkan ukuran dan komplesitas usaha Bank, cakupan pengelolaan Manajemen Risiko Operasional di internal Bank meliputi Risiko Lainnya yaitu Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Reputasi, dan Risiko Kepatuhan. Pengelolaan Risiko Operasional yang dilakukan pada unit kerja Divisi/Biro/Group dan Cabang dengan berpedoman kepada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional sebagai arahan.
Direksi menetapkan Kepala Divisi/Biro/Group sebagai Koordinator Jenis Risiko dalam mengelola dan mengawasi setiap jenis risiko sesuai bidang yang menjadi tanggung jawabnya dan menunjuk Koordinator Risiko di setiap Divisi/Biro/Group dan cabang, yang tugasnya antara lain mengkoordinasikan risk owner dalam pelaksanaan manajemen risiko operasional melalui Operational Risk Tool yaitu: -
Tool Loss Event Management (LEM), yaitu tool yang digunakan untuk mengumpulkan data kerugian operasional pada masa lalu (loss event data base) dan selanjutnya digunakan untuk mengantisipasi risiko kerugian operasional agar tidak terulang kembali di masa mendatang. 77
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
-
Tool Risk & Control Self Assessment (RCSA), yaitu tool yang digunakan untuk mengidentifikasi kejadian risiko pada setiap unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Tool Key Risk Indicator (KRI), yaitu tool yang digunakan untuk memantau parameter risiko tertentu terhadap limit yang telah ditetapkan.
Dalam penerapannya, ketiga sub system dalam tools Risiko Operasional tersebut saling berhubungan satu sama lain. Potensi risiko yang tidak ter-capture oleh RCSA dapat diketahui dari kejadian LEM. Sedangkan KRI’s memberikan indikator atau peringatan dini terhadap kejadian yang memiliki potensi risiko utama pada Bank. Operational Risk Tools senantiasa dikinikan sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku. Untuk meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko operasional, Bank melakukan pengkinian terhadap Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional serta Operational Risk Tools yang digunakan sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang berperan sebagai unit yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi efektivitas pengendalian intern juga melakukan review dan validasi terhadap hasil penilaian risiko yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja melalui Tool Risk & Control Self Assessment (RCSA) dan kerugian risiko operasional (loss data) yang dicatat dalam Tool Loss Event Management (LEM). Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan risk awareness pada risk owner, berbagai sosialisasi dan komunikasi manajemen risiko operasional tetap dilakukan secara terus-menerus di setiap unit kerja yang terkait baik di Divisi/Biro/Group dan Cabang. Dengan demikian pengetahuan dan kemampuan risk owner baik pada aktivitas bisnis atau operasional akan meningkat dalam melakukan proses manajemen risiko di unit kerjanya masing-masing.
Manajemen Risiko Lainnya Risiko Hukum Pengelolaan Risiko Hukum dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Hukum. Bank melakukan pemantauan risiko hukum secara periodik baik melalui Laporan Profil Risiko Hukum, laporan Key Risk Indicator untuk risiko hukum dan melalui unit kerja yang menangani masalah hukum. Sepanjang 2009 tidak tercatat kasus hukum yang berpotensi menimbulkan Risiko Hukum yang signifikan. Risiko Strategik Pengelolaan risiko stratejik dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Stratejik. Strategi untuk mencapai visi dan misi Bank tercakup dalam Rencana Bisnis tahunan, sebagai arahan dalam menjalankan usaha jangka pendek dan menengah. Pemantauan risiko stratejik secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Stratejik, laporan Key Risk Indicator untuk risiko stratejik serta analisa dan evaluasi realisasi pencapaian target masing-masing unit kerja. Risiko Reputasi Pengelolaan risiko reputasi dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi. Sebagai lembaga kepercayaan publik, Bank wajib memberikan perhatian khusus terhadap potensi timbulnya Risiko Reputasi. Untuk itu, Bank telah menunjuk Koordinator Penyelesaian Pengaduan Nasabah di Kantor Cabang dan di Kantor Pusat dengan tugas melakukan pemantauan media untuk memonitor setiap pemberitaan yang berkenaan dengan Bank, terutama pemberitaan yang dapat menimbulkan citra negatif. Bank mengadministrasikan, memfasilitasi dan menyelesaikan setiap pengaduan nasabah yang diterima dengan sebaik mungkin. Bank secara berkala melakukan pertemuan dengan media, investor, dan komunitas perbankan lainnya untuk keterbukaan informasi. Pemantauan risiko reputasi juga secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Reputasi dan Laporan Key Risk Indicator untuk risiko reputasi.
Risiko Kepatuhan Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kepatuhan. Biro Kepatuhan bertanggung jawab dalam memantau kepatuhan Bank terhadap semua ketentuan yang berlaku, termasuk kewajiban pelaporan dan pemenuhan komitmen Bank terhadap regulator. Bank juga wajib memantau transaksi Suspicious Transaction Report (STR) dan 78
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Cash Transaction Report (CTR) dalam rangka penerapan program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT) yang sebelumnya dikenal dengan Prinsip Mengenal-Nasabah (Know Your Customer/KYC). Laporan tersebut dilaporkan sesuai ketentuan kepada Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai regulator. Pemantauan risiko kepatuhan juga secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Kepatuhan dan Laporan Key Risk Indicator untuk risiko kepatuhan.
Manajemen Risiko pada Produk dan Aktivitas Baru Bank melakukan pengelolaan 8 (delapan) jenis risiko pada setiap produk dan atau aktivitas baru yang akan diluncurkan oleh Sponsoring Unit dalam pengembangan bisnisnya. Terhadap setiap produk dan atau aktivitas baru dilakukan analisis dan identifikasi risiko, serta dilakukan pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko.
Manajemen Risiko pada Perusahaan Anak Sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, Bank melaksanakan penerapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Anak untuk triwulan I tahun 2010 yang terdiri dari: -
PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFI) yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor, anjak piutang, dan sewa guna usaha. Kepemilikan Bank per 31 Maret 2010 tercatat tetap sebesar 54.35%.
-
PT Verena Oto Finance Tbk. (VOF) yang bergerak pada pembiayaan kendaraan bermotor. Kepemilikan Bank Panin per 31 Maret 2010 tercatat tetap sebesar 42.87%.
-
PT Bank Panin Syariah (d/h PT Bank Harfa) (BPS). Kepemilikan Bank Panin per 31 Maret 2010 tercatat sebesar 99.997%.
-
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) yang bergerak di bidang asuransi. Kepemilikan Bank per 31 Maret 2010 tercatat sebesar 15.92%. Pada 31 Maret 2010 dan 2009, tingkat risiko komposit PT Asuransi Multi Artha Guna stabil berada pada kisaran Low dimana inheren risk Low disertai sistem pengendalian risiko yang Strong. Risk Base Capital (RBC) PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. sebesar 234% dan 230%, yang jauh di atas RBC yang diwajibkan sebesar 120%.
Profil Risiko Konsolidasi Sebagai tindak lanjut dari ketentuan Bank Indonesia mengenai ”Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank yang melakukan pengendalian pada Perusahaan Anak” maka Bank telah menyampaikan Laporan Perdana Profil Risiko Konsolidasi ke Bank Indonesia pada minggu ke-4 Januari 2009 yang selanjutnya disampaikan secara triwulanan. Untuk matriks Profil Risiko Konsolidasi posisi triwulan I tahun 2010 sebagai berikut: Agregat Risiko Inheren/Aggregate Inherent Risk Agregat Sistem Pengendalian Risiko/Aggregate Risk Control System Peringkat Risiko Komposit/Composite Risk Level
Low Strong Low
Khusus untuk penerapan Manajemen Risiko pada perusahaan anak yang bergerak di bidang asuransi yaitu AMAG tidak dilaporkan melalui Laporan Profil Risiko Konsolidasi Bank, tetapi dilaporkan tersendiri melalui Laporan Penilaian dan Penyampaian Penerapan Manajemen Risiko pada perusahaan anak yang bergerak di bidang asuransi hanya terbatas pada pemantauan dan penilaian tingkat risiko dan penerapan kehati-hatian dan risk awareness pada berbagai jenis risiko yang ada pada usaha asuransi, antara lain kecukupan RBC (Risk Based Capital) yang menjadi ukuran keamanan finansial atau kesehatan suatu perusahaan asuransi.
79
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
48. KONTINJENSI DAN IKATAN LAINNYA Kontinjensi
a. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1993. Pada tanggal 10 Juni 1999 Panitera Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta telah menyerahkan salinan resmi putusan perkara gugatan No. 167/G/1998/PT.TUN.JKT antara Bank dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP) mengenai Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan (SKP PPh Badan) tahun 1993 sebesar Rp 9.710 juta, yang isinya adalah:
Mencabut atau membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1993. Menyatakan bahwa SKP PPh Badan tahun 1993 adalah “nihil”. Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan atau merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana tercantum dalam Surat Setoran Pajak terkait.
BPSP telah mengajukan kasasi atas keputusan tersebut dan ditolak oleh Mahkamah Agung dalam Surat Keputusannya No. 82K/TUN/2000 tanggal 27 Pebruari 2001. Pada tanggal 10 Desember 2001 PTTUN Jakarta melalui Surat Keputusan No. W7.PT.TUN.Eks.3802.2001 telah menegur BPSP untuk segera melaksanakan Putusan PTTUN No.167/G/1998/PT.TUN.JKT tanggal 10 Juni 1999 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. PTTUN pada tanggal 30 September 2002 melalui suratnya No. W7.PT.TUN.Eks.319.2002 menyampaikan surat kepada Presiden Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi untuk memerintahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia dan BPSP melaksanakan keputusan PTTUN yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
b. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1994 Sehubungan dengan gugatan Bank mengenai SKP Kurang Bayar PPh Badan tahun 1994, pada tanggal 31 Mei 2000 PTTUN Jakarta melalui Keputusan No. 294/G/1999/PT.TUN.JKT telah menetapkan:
Mengabulkan gugatan Bank untuk seluruhnya. Menyatakan batal surat keputusan BPSP No. PUT-225/BPSP/M.IV/1999 tanggal 10 September 1999 yang hanya mengabulkan sebagian permohonan banding Bank atas SKP PPh Badan tahun 1994. Memerintah BPSP untuk menerbitkan Surat Keputusan Baru yang berisi: a. Membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1994. b.Menyatakan SKP Pajak Penghasilan Badan tahun 1994 adalah nihil. c.Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan/ merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana dalam Surat Setoran Pajak terkait.
Namun sampai dengan saat ini, BPSP belum melaksanakan Keputusan PTTUN tersebut atas bagian yang ditolak BPSP sebesar Rp 1.030 juta dan/atau kasasi. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, jumlah yang telah dibayar Bank atas SKP Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) tahun 1993 dan 1994 termasuk bunga denda keterlambatan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Tahun
SKP PPh Badan SKP PPh Badan Bunga denda keterlambatan Jumlah
1993 1994
80
Rp Juta 9.710 1.030 84 10.824
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Karena belum adanya pelaksanaan Keputusan PTTUN oleh BPSP sehubungan dengan gugatan perkara SKP PPh Badan tahun 1993 dan 1994, maka Bank mencatat pembayaran pajak tersebut sebagai pajak dibayar di muka (Catatan 17). c.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Panin Insurance Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 2 Januari 2003. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Panin Insurance Tbk.
d.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 1 Januari 2005. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. Ikatan Lainnya
a.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance dengan PT Panin Life Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.01/AGR-BNC/06/2006 tanggal 23 Juni 2006. Produk Bancaassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Life Tbk, yang terdiri atas Produk Panin Dana Pasti, Produk Panin Flexilinked dan Produk Panin Lifevestlink. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali.
b.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran Bahana Reksa Panin Terproteksi III dan IV dengan PT Bahana TCW Investment Management berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 014/BTIMBANKPANIN/0808 tanggal 22 Agustus 2008. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen penjual dengan memperoleh kompensasi berupa imbal jasa, dengan jangka waktu perjanjian selama 1 tahun dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 2 Desember 2009 Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah daftar reksadana yang ditawarkan menjadi Bahana Reksadana Panin Terproteksi III, IV, V, VI, VII, VIII, IX dan X.
c.
Pada tanggal 7 November 2003, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (Victoria), dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100.000 juta. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Victoria. Perjanjian kerjasama pembiayaaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 25 Agustus 2004, jumlah maksimum fasilitas meningkat sejumlah Rp 100.000 juta, dimana tambahan fasilitas tersebut harus digunakan seluruhnya dalam waktu 1 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Pada tanggal 9 November 2004, jumlah maksimum fasilitas meningkat dari Rp 200.000 juta menjadi Rp 300.000 juta. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai.
d.
Pada tanggal 10 Desember 2004, VOF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”.
81
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI. Perjanjian kerjasama ini telah dirubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, terakhir pada tanggal 29 Juni 2006. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 4 tahun sejak penandatanganan amandemen perjanjian kredit. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai. Apabila nasabah telah menunggak pembayaran lebih dari 90 hari atau apabila jumlah tunggakan (pokok ditambah bunga) lebih dari atau sama dengan 2% dari plafond kredit maka disposisi kredit untuk sementara dihentikan hingga VOF menyelesaikan tunggakan kepada Bank. e.
Pada tanggal 25 Maret 2009, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan denghan Centratama Nasional Bank (CNB) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 5.000 juta. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara klain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumrn. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada CNB. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse. Pada tanggal 21 Desember 2009, VOF telah melunasi fasilitas kredit tersebut. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai.
f.
Pada tanggal 21 Agustus 2009, VOF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp. 50.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan.
g.
Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumendokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BRI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse.
h.
VOF mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi kendaraan bermotor yang dibiayai oleh VOF, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.
i.
Berdasarkan surat dari Bank Permata No. 393/BP/CRC-WB/IX/2009 tanggal 15 September 2009, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jenis fasilitas Consumer Asset Purchase (CAPR) dengan jumlah maksimum Rp. 100.000 juta dengan tenor pembiayaan 36 bulan. Sampai dengan 31 Desember 2009, Clipan belum menggunakan fasilitas ini.
49. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERBEDA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Bank dan anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda atas penyusutan kendaraan dan inventaris kantor dan tidak melakukan penyesuaian atas kebijakan akuntansi yang berbeda tersebut, karena tidak praktis dilakukan dan jumlahnya tidak signifikan. Kendaraan dan inventaris kantor disusutkan dengan metode menurun ganda (double declining balance method), kecuali kendaraan dan inventaris kantor anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus.
82
PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
50. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP BANK DAN RENCANA MANAJEMEN Manajemen menyadari bahwa krisis keuangan global memiliki dampak terhadap volume bisnis Bank dan akan meningkatkan risiko kredit yang dimiliki Bank. Operasi industri perbankan telah terpengaruh dan diperkirakan akan terus terpengaruh oleh ketidakpastian dimasa mendatang yang disebabkan karena kondisi ekonomi global, dimana hal ini merupakan situasi yang berada di luar kendali Bank. Dampak potensial terhadap Bank atas kondisi ini antara lain adalah menurunnya kemampuan membayar debitur yang dapat berakibat pada meningkatnya rasio pinjaman bermasalah Bank. Namun demikian, manajemen telah mengambil langkah-langkah, yang memadai untuk memelihara likuiditas, menjaga kecukupan modal dan melakukan pendekatan secara hati-hati untuk meningkatkan aset, termasuk dalam menyalurkan kredit baru. Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang, oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Rencana dan strategi manajemen adalah sebagai berikut: a. Memperkuat struktur permodalan melalui kapitalisasi laba ditahan, menjaga rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Loan to Deposit Ratio dan rasio-rasio likuiditas lainnya secara efektif. b. Meningkatkan pendanaan melalui simpanan dalam bentuk tabungan dan giro, dengan tujuan untuk menurunkan cost of fund secara keseluruhan. c. Meningkatkan Fee Based Income dengan menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif dengan focus kepada sektor retail dan komersial. d. Memperluas jaringan distribusi dengan menambah jumlah kantor cabang dan ATM untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah. e. Mengimplementasikan Risk Management dan Good Corporate Governance. f. Memperkenalkan jasa perbakan syariah.
51. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 7 sampai dengan 83 dan informasi tambahan dari halaman 84 sampai dengan 89 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 30 April 2010.
83
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) 31 MARET 2010 DAN 2009 2010 Rp Juta ASET Kas Penempatan pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 5,195 juta dan Rp 13,604 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 82,476 juta dan Rp 51,467 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Surat- surat berharga Pihak lain Afiliasi Dikurangi : Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai surat berharga dan cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Obligasi pemerintah Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar nihil pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Tagihan derivatif - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 32 juta dan Rp 1,114 juta pada triwulanI/tahun 2010 dan 2009
2009 Rp Juta
930.264
776.719
14.897.041
10.016.618
351.367
1.002.988
8.030.782
4.354.165
2.799.646 30.000 2.829.646
3.002.268 30.000 3.032.268
(94.991) 2.734.655
(221.328) 2.810.940
956.834
1.903.003
3.271.865
7.153.234
-
-
2.807
42.112
43.344.299 216.073 43.560.372
35.265.642 12.284 35.277.926
375.602
431.970
1.143.821
957.441
Pendapatan yang masih akan diterima
493.387
607.987
Biaya dibayar dimuka
119.530
93.817
Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 1,572,627 juta dan Rp 1,212,297 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Pihak lain Afiliasi Jumlah Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 3,826 juta dan Rp 4,634 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 12,181 juta dan Rp 10,299 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
Uang muka pajak
-
Aset pajak tangguhan
481
118.746
130.813
1.664.466
1.605.875
Properti terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non produktif masing-masing sebesar Rp 14,346 juta dan Rp 13,544 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
177.141
11.194
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non produktif masing-masing sebesar Rp 167,870 juta dan Rp 153,695 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009
312.706
304.239
Rupa-rupa aset
426.721
626.672
JUMLAH ASET
79.568.107
68.108.194
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.217.884 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan sebesar Rp 961.936 juta pada triwulan I/tahun 2009
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
84
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) 31 MARET 2010 DAN 2009 2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
KEWAJIBAN DAN MODAL KEWAJIBAN Giro
13.460.701
9.604.949
404.306
357.721
Tabungan
11.567.591
9.008.683
Deposito berjangka Pihak lain Afiliasi Jumlah
31.818.395 295.862 32.114.257
30.321.112 879.775 31.200.887
Kewajiban segera lainnya
Sertifikat deposito - bersih
-
Simpanan dari bank lain Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan syarat repo Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban sewa guna usaha
-
4.202.832
2.885.919
860.944
1.507.457
3.279
20.163
379.428
436.604
2.410.807
1.596.371
908.270
1.386.771
99.438
83.649
-
-
Beban yang masih harus dibayar
191.181
210.498
Taksiran Pajak Penghasilan
227.750
47.499
Kewajiban lain-lain
188.510
192.051
1.492.374
1.459.976
68.511.668
59.999.198
Obligasi subordinasi Jumlah Kewajiban Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan
-
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Modal dasar - 59.000.000.000 saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 20.359.536.451 saham pada triwulan I/tahun 2009 Agio saham
-
2.408.765
2.035.954
3.444.330
2.325.897
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
-
Selisih penilaian kembali aset tetap
-
-
Laba yang belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual
24.355
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
(3.747)
(3.747)
5.182.736
3.977.998
Jumlah Ekuitas
11.056.439
8.108.996
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
79.568.107
68.108.194
Saldo Laba
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
85
(227.106)
P.T BANK PAN INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Hasil bunga Provisi dan komisi kredit Jumlah pendapatan bunga
2010
2009
Rp Juta
Rp Juta
1.841.286 1.841.286
1.708.644 83.477 1.792.121
Beban Bunga Beban bunga Beban lainnya selain beban bunga Jumlah beban bunga
849.491 849.491
1.139.247 1.139.247
Pendapatan Bunga - bersih
991.795
652.874
Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi selain kredit Pendapatan transaksi valuta asing Pendapatan kenaikan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga Pendapatan lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya
61.054 9.021
46.067 40.526
255.475 64.835 390.385
6.093 49.361 142.047
Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
442.903 8.194
295.388 (3.975)
Beban operasional lainnya Beban administrasi dan umum Beban personalia Beban penurunan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga Beban transaksi valas Beban promosi Beban lainnya Jumlah beban operasional lainnya
206.016 99.743
184.047 80.402
21.922 69.800 397.481
16.400 59.355 340.204
PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH
533.602
163.304
16.871 2.799
10.769 1.959
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional Beban non operasional PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH
14.072
PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA
-
LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Pajak kini Penghasilan (Beban) pajak tangguhan Beban pajak LABA/RUGI TAHUN BERJALAN BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
86
8.810 -
547.674
172.114
(128.379) 872 (127.507)
(72.149) 30.764 (41.385)
420.167
130.729
17,44 -
6,43 6,20
7
8
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-
-
a
e
r
a
r
p e
o
l
.
2
.
s
a
s
a
e
r
m
u
e
1
-
l
(
i
i
l
i
d
l
b
n
a
r
a
a
n
p e
n
r
s
u r
b
j
k
k
h
i
i
-
m
n
a
a
n
p e
s
e
s
s
a
e R
k
l
b
k
i
l
i
h
i
i
l
l
-
a
e
n
a
r
w
a
n
a
na
a
s
P
l
.
-
a
o
3
S
k
2
9
0
0
2
D
1
-
-
-
-
-
-
-
-
9
3
4
6
5
0
1
1
6
3
7
.
7
6
1
0
4
2
7
6
1
.
-
1
(
-
-
-
9
1
2 6
0
)
-
-
-
.
.
1
9
4
4
2
7
0
1
9
6
5
6
.
6
8
0
.
2
4
2
0
4
0
5
0
0
-
0
-
0
-
.
4
7
5
0
-
-
-
0
-
-
0
-
-
1
-
)
0
3
0
-
9
1
.
0
-
-
2 6
0
1
1
5
5
3
4
2
7 -
4
-
7
.
3
4
-
-
7
)
-
7
3
-
0
0
-
3
3
-
3
4
4
3
4
4
.
4
4
3
5
5
.
6
6
3
7
7
.
r
e
m
e
s
e
r
p e
8
-
S
l
)
(
b
d
.
-
a
a
t
L
b
.
-
e
.
-
-
-
-
-
-
n
a
a
r
e
n
u
a
s
r
e
8
9
5 2
1
9
8
9
5 2
1
9
l
j
b
h
h
i
b
.
-
-
-
-
-
-
ua
u
n
u
a
e
s
r
e
e
t
f
3
7
4
0
9
3
3
7
4
0
9
3
t
l
j
i
d
k
i
d
k
n
a
m
p e
s
a
a
s
a
s
a
e
r
m
g
s
e
u
i
g
R
u
8
l
j
b
h
h
i
b
b
0
-
t
L
0
n
a
a
r
e
n
u
a
s
r
e
a
a
4
(
d
4
2
0
1
0
t
2
M
1
3
S
t
R
k
i
l
i
i
i
l
i
d
l
b
i
-
-
-
-
-
-
-
-
-
n
a
g
n
u a
e
n
a
r
p
o
a
k
l
n
a
r
a
a
n
p e
na
e
r
a
s
u r
s
e
S
b
j
k
k
h
i
i
l
-
-
-
-
-
-
-
-
-
n
p
a
a
r
e
n
p e
6
1
K
A
S
P
n
a
g
n
e
n
a
g
n
u
u
e
s
p
a
e
e
s
a
t
t
t
d
b
h
a
m
e
n
a
a
n
p e
s
e
s
s
a
s
a
e R
i
l
b
k
i
l
i
h
i
i
l
i
k
i
f
i
l
k
.
.
.
.
.
-
-
-
-
-
-
n
a
r
w
a
n
a
na
a
s
a
e
9
3
9
0
0
5
1
4
0
7
5
1
2
1
5
3
5 2
7
3
P
k
l
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-
-
a
r
u a
n
a
r
p e
o
1
8
7
5
3
9
7
1
7
27
4
7
3
0
0
0
0
0
1
9
9
8
9
5
2
7
4
7
3
6
6
2
8
1
3
2
0
3
5
3
3
0
2
9
0
0
2
J
1
S
l
)
(
)
(
i
d
n
a
g
n
ua
e
ua
u
n
u
n
a
a
a
u s
r
p e
t
k
l
j
i
d
k
h
s
a
n
a
r
p
o
a
a
e
s
r
e
e
e
na
a
s
a
u
e
p
a
e
e
t
t
t
t
t
l
i
d
k
f
k
i
k
e
y
a
n
n
a
na
u
g
g
n
p e
y
a
n
n
a
na
u
g
g
n
p e
n
a
r
a
a
n
p e
n
a
m
p e
s
a
a
n
a
a
u
r
p e
a
m
t
b
j
k
i
l
i
h
b
i
l
b
k
s
s
a
u
e
a
m
u
n
a
u
n
e
a
n
a
u
n
e
n a
e
r
a
s
a
s
a
e
r
s
a
n s
a
r
n
a
a
n
p e
m
a
a
s
m
a
a
n
a
g
n
a
r
e
e
t
J
t
t
T
t
t
D
t
t
K
i
k
h
l
k
i
d
k
d
i
k
i
k
i
i
l
i
d
i
k
i
l
i
h
h
s
u r
s
e
m
u
e
g
u
r
a
a
s
e
s
e
o
g
a
o
a
a
a
o
S
L
S
S
A
M
S
k
h
i
i
l
l
b
)
i
(
b
h
i
i
l
h
i
i
l
i
l
d
l
b
l
d
PT. BANK PANIN Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 2010 Rp Juta
2009 Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan Pendapatan (Beban) non operasional-bersih Pembayaran beban pajak
1,826,220 (857,329) 326,914 (398,387) (6,604) 50,834 13,795 (40,364)
Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali Aktiva lain-lain Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi Giro Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban lain-lain Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham Pembelian aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi
915,079
1,762,529 (1,221,791) 94,037 (339,761) 146,542 38,768 39,574 (34,223) 485,675
(4,836,980) 2,333,517 (1,943,764) 0 (1,499)
(4,391,515) (2,036,369) 22,045 59,606 87,829
1,341,127 184,942 (2,048,296) 1,542,494 1,942,450 357,057 8,772
830,903 71,560 946,427 1,755,555 1,521,240 1,507,457 (9,029)
(205,101)
851,384
(78,588) (95,924) (1,211)
(23,269) (89,315) (42)
(175,723)
(112,626)
23,193 47 (31,356) -
(80,907) 1,813 (956,923) 2,424 7,271 -
(8,116)
(1,026,322)
(388,940)
(287,564)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Surat berharga yang diterbitkan Biaya Emisi efek hutang Pinjaman yang diterima Penambahan Modal disetor Penambahan Agio Saham Penerimaan (pembayaran) dividen Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS *) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
88
PT. BANK PANIN Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 2010 Rp Juta PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA BULAN TRIWULAN I Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah
PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
89
2009 Rp Juta
899,011 2,472,083 859,385
926,205 1,914,131 1,374,203
4,230,479
4,214,539
930,264 2,554,713 356,562
776,719 2,133,664 1,016,592
3,841,539
3,926,975
31,253 82,630 (502,823)
(149,486) 219,533 (357,611)
(388,940)
(287,564)