PT BANK NATIONALNOBU TBK Laporan Keuangan Interim Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit)
draft/October 29, 2014
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Manajemen Laporan Keuangan Interim Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) Laporan Posisi Keuangan Interim
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Interim
3
Laporan Perubahan Ekuitas Interim
4
Laporan Arus Kas Interim
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Interim
8
r@rlrPn^*t .
SUMT PERNYATMN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM PT BANK NATIONALNOBU TBK PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DtAUDtT) DAN 31 DESEMBER 2013 (D|AUD|T) SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 (T|DAK D|AUD|T) Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1.
Nama
: Suhaimin Djohan
Alamat Kantor
: The Plaza Semanggi
Kawasan Bisnis Granadha Lt. UG Jl. Jendral Sudirman Kav,50, Jakarta Selatan
2.
Alamat Rumah Nomor Telepon Jabatan
:Jakarta
Nama Alamat Kantor
: Hendra Kurniawan
"021-2553-5128 : Direktur Utama
: The Plaza Semanggi
Kawasan Bisnis Granadha Lt. UG Jl. Jendral Sudirman Kav, 50, Jakarta Selatan Alamat Rumah Nomor Telepon Jabatan
:Tangerang '.021-2553-5128
: Direktur Keuangan dan Treasury
menyatakan bahwa:
1.
Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT Bank Nationalnobu Tbk ("Perseroan");
2,
Laporan keuangan Perseroan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia;
3.
a, b,
4.
Semua informasi dalam laporan keuangan Perseroan telah dimuat secara lengkapdan benarj Laporan keuangan Bank tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; dan
Bertanggung jawab atas sistem pengendalian interen dalam Perseroan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta. 30 Oklober 2014 PT Bank Nationalnobu Tbk 'Atas nama dan mewakili Direksi
4
Hendra Kurniawan Direktur Keuangan & Treasury
Nobu Center, P aza Semanggi, Jl. Jend. Sudirman Kav. 50, Jakarta 12930 1 : +62 21 2553 5128 F | +62 21 2553 5130 www.nobLrtrank com
PT BANK NATIONALNOBU TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
ASET
Catatan
30 Sep 2014 Rp
31 Des 2013 Rp
Kas
2.c, 2.d, 2.g, 4
33.178
23.584
Giro pada Bank Indonesia
2.c, 2.d, 2.h, 5
335.710
265.191
Giro pada Bank Lain
2.c, 2.d, 2.h, 6
13.215
10.738
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
2.c, 2.d, 2.i, 7
1.017.094
753.000
Efek-efek
2.c, 2.d, 2.j, 8
947.489
648.665
Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
2.c, 2.d, 2.k, 9
296.720
879.504
Kredit yang Diberikan Pihak Ketiga Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
2.c, 2.d, 2.l, 10
2.055.468 (9.967) 2.045.501
1.240.058 (6.039) 1.234.019
2.l, 2.m, 11
20.128 (4.700) 15.428
16.290 (1.953) 14.337
2.n, 12
52.712
26.018
2.c, 2.d, 13
134.203
22.214
4.891.250
3.877.270
Aset Tetap Dikurangi: Akumulasi Penyusutan Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Aset Lain-lain JUMLAH ASET
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Draft reissued/October 29, 2014
1
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan
30 Sep 2014 Rp
31 Des 2013 Rp
LIABILITAS Liabilitas Segera
2.c, 2.d, 2.p, 14
Simpanan Nasabah Pihak-pihak Berelasi Pihak Ketiga
2.c, 2.d, 2.q, 15 2.w, 30
Simpanan dari Bank Lain
247
133
1,060,913 2,569,555
861,575 1,850,609
2.c, 2.d, 2.q, 16
74,112
136,379
Utang Pajak
2.u, 17.a
6,145
5,789
Liabilitas Pajak Tangguhan
2.u, 17.c
1,421
1,421
2.c, 2.d, 18
30,219
12,951
3,742,612
2,868,857
Liabilitas Lain-lain Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal Saham Nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) Modal Dasar - 7.950.000.000 saham (dalam satuan penuh) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 4.311.330.000 saham (dalam satuan penuh) per 30 September 2014 dan 4.145.830.000 saham (dalam satuan penuh) per 31 Desember 2013
19
431,133
414,583
Agio Saham
20
764,675
651,838
Cadangan Umum
21
500
200
(62,788)
(65,402)
15,118
7,194
Jumlah Ekuitas
1,148,638
1,008,413
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
4,891,250
3,877,270
Kerugian yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual Saldo Laba (Rugi)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Draft reissued/October 29, 2014
2
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
PENDAPATAN (BEBAN) BUNGA Pendapatan Bunga Beban Bunga
2.r, 2.s, 22 2.q, 2.w, 23, 30
Pendapatan Bunga - Bersih PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan Komisi Selain dari Pemberian Kredit Keuntungan Penjualan dari Instrumen Keuangan Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
2.s, 2.t 2.t
PEMULIHAN (PEMBENTUKAN) CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
24
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Umum dan Administrasi Tenaga Kerja Jumlah Beban Operasional Lainnya
2.t, 25 2.t, 26
LABA OPERASIONAL PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH
27
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2.u, 17.b, 17.c
LABA BERSIH PERIODE BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Keuntungan (Kerugian) atas Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
8
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF SETELAH PAJAK PERIODE BERJALAN LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh)
2.x, 28
2014 (9 bulan) Rp
2013 (9 bulan) Rp
272.409 (156.569)
93.806 (47.331)
115.840
46.475
7.684 -224 7.908
382 1.392 3.381 5.155
(3.928)
(2.329)
(64.082) (44.962) (109.044)
(17.169) (23.653) (40.822)
10.776
8.479
(56)
1
10.720
8.480
(2.496)
(1.570)
8.224
6.910
2.614
(64.504)
10.838
(57.594)
1,97
2,26
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Draft reissued/October 29, 2014
3
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual Rp
Tambahan Modal Disetor Rp
Saldo Laba (Rugi) Telah Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya Rp Rp
Jumlah Ekuitas Rp
SALDO PER 31 DESEMBER 2012
199.000
63.425
910
--
(7.249)
256.086
Modal Disetor
215.583
--
--
--
--
215.583
Agio Saham
--
588.413
--
--
--
588.413
Keuntungan yang Belum Direalisasi
--
--
(64.504)
--
--
(64.504)
Cadangan Umum
--
--
--
200
(200)
--
Laba Komprehensif Periode Berjalan Setelah Pajak
--
--
--
--
6.910
6.910
414.583
651.838
(63.594)
200
(539)
1.002.488
SALDO PER 30 SEPTEMBER 2013 (Tidak Diaudit)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Draft reissued/October 29, 2014
4
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp SALDO PER 31 DESEMBER 2013
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual Rp
Tambahan Modal Disetor Rp
Saldo Laba (Rugi) Telah Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya Rp Rp
Jumlah Ekuitas Rp
414.583
651.838
(65.402)
200
7.194
1.008.413
Modal Disetor
20
16.550
112.837
--
--
--
129.387
Agio Saham
21
--
--
--
--
--
--
--
--
2.614
--
--
2.614
--
300
(300)
--
Kerugian yang Belum Direalisasi Cadangan Umum
22
Laba Komprehensif Periode Berjalan Setelah Pajak SALDO PER 30 SEPTEMBER 2014 (Tidak Diaudit)
--
--
--
--
8.224
8.224
431.133
764.675
(62.788)
500
15.118
1.148.638
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Draft reissued/October 29, 2014
5
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK LAPORAN ARUS KAS INTERIM Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Bunga, Provisi dan Komisi Pembayaran Bunga Provisi dan Komisi selain Kredit Pembayaran Kepada Karyawan Penerimaan Lainnya Pengeluaran Lainnya Pembayaran Pajak Penghasilan Arus Kas Sebelum Perubahan dalam Aset dan Liabilitas Operasi
22 23
2014 (9 bulan) Rp
2013 (9 bulan) Rp
252.201 (151.738) 7.684 (43.425) 224 (59.143) (640)
80.077 (43.360) 382 (23.478) 6.669 (16.645) (238)
5.163
3.407
(319.816) 582.784 (815.410) (117.705) 114 918.284 (62.267) (2.780) 9.292
(412.844) (468.429) (459.592) (27.499) (19) 1.005.593 42.638 921 27
197.659
(315.797)
(3.838) -(3.838)
(3.069) 1.392 (1.677)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Tambahan Modal Disetor Pembayaran Emisi Saham Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
130.745 (1.358) 129.387
808.436 (4.440) 803.996
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
323.208
486.522
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
1.075.989
671.946
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
1.399.197
1.158.468
Perubahan Aset dan Liabilitas yang Digunakan untuk Operasi: Efek-efek Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Aset Lain-lain Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Utang Pajak Liabilitas Lain-lain Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap Hasil Penjualan Efek-efek Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
11
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Draft reissued/October 29, 2014
6
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK LAPORAN ARUS KAS INTERIM (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lainjangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Sertifikat Bank Indonesia jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah
2014 (9 bulan) Rp
2013 (9 bulan) Rp
4 5 6
33.178 335.710 13.215
16.758 177.861 6.329
7
1.017.094
708.500
8
-1.399.197
249.020 1.158.468
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Draft reissued/October 29, 2014
7
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
Umum 1.a. Pendirian Bank PT Nobu National Bank Tbk (dahulu PT Bank Nationalnobu Tbk) (“Bank”) didirikan di Jakarta pada tanggal 13 Februari 1990 berdasarkan Akta Notaris No. 86 dari Notaris Drs. Entjoen Mansoer Wiriatmadja, SH, notaris di Jakarta. Anggaran dasar Bank telah diubah melalui notaris yang sama dengan akta No. 129 tanggal 10 April 1990 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2610.HT.01.01.TH.90 tanggal 7 Mei 1990 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 Tambahan No. 3865 tanggal 5 Oktober 1990. Setelah pendiriannya, Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya perubahan yang penting adalah sebagai berikut:
Perubahan status Bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 10 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Unita Christina Winata, SH, notaris di Jakarta, dimana perubahaan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU64129.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 14 Desember 2012.
Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dinyatakan dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 35 tanggal 26 Agustus 2014 yang dibuat di hadapan Notaris Unita Christina Winata, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan nama dari sebelumnya PT Nobu National Bank Tbk menjadi PT Bank Nationalnobu Tbk, dimana perubahan nama tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No. AHU-07032.40.20.2014 tanggal 26 Agustus 2014. Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 949/KMK.013/1990 tanggal 16 Agustus 1990, Bank memulai kegiatan operasionalnya sebagai bank umum. Bank merupakan entitas anak dari PT Kharisma Buana Nusantara, dimana pemegang saham mayoritas adalah Bapak Mochtar Riady. Kantor pusat Bank berlokasi di The Plaza Semanggi Kawasan Bisnis Granadha Lt. UG dan 9, Jalan Jendral Sudirman Kav. 50, Jakarta Selatan 12930. Bank mempunyai kantor pusat non operasional, kantor cabang, kantor kas dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Indonesia dengan rincian sebagai berikut: Kantor Pusat Non Operasional Kantor Cabang Kantor Kas ATM
30 Sep 2014
31 Des 2013
1 35 37 67
1 27 34 48
1.b. Penawaran Umum Saham Pada tanggal 8 Mei 2013, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK berdasarkan Surat Keputusannya No. S-109/D.04/2013 untuk melakukan penawaran umum 2.155.830.000 saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp100 (nilai penuh) dan harga penawaran sebesar Rp375 (nilai penuh) per saham. Pada tanggal 20 Mei 2013, saham Bank tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Draft reissued/October 29, 2014
8
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 31 tanggal 13 Juni 2014, yang dibuat di hadapan Notaris Unita Christina Winata, SH, notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 30 September 2014 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen Komisaris Independen Komisaris
: : :
Prof. Dr. Adrianus Mooy Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Markus Permadi
Direksi Direktur Utama Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Personalia Direktur Keuangan dan Tresuri Direktur Teknologi Informasi dan Operasional
: : : :
Suhaimin Djohan Januar Angkawidjaja Hendra Kurniawan Lim Migi Trisnadi Elias
Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 203 tanggal 28 Juni 2013 dan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 35 tanggal 30 April 2012 yang dibuat di hadapan Unita Christina Winata, SH, notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen Komisaris Independen Komisaris
: : :
Prof. Dr. Adrianus Mooy Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Markus Permadi
Direksi Direktur Utama Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Direktur Bisnis Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Personalia Direktur Keuangan dan Tresuri
: : : : :
Suhaimin Djohan Telijani Tjandra Tan **) Efen Lingga Utama *) Januar Angkawidjaja Hendra Kurniawan
*) **)
Mengundurkan diri efektif tanggal 19 Desember 2013 Mengundurkan diri efektif tanggal 1 Januari 2014
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Bank memiliki karyawan masing-masing sebanyak 642 dan 506 karyawan (tidak diaudit). 1.d.
Komite-komite Bank, Satuan Kerja Audit Internal, Sekretaris Perusahaan Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 yang telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dan Peraturan No. IX.1.5 merupakan lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep 643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012, Bank telah membentuk beberapa Komite.
Draft reissued/October 29, 2014
9
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Susunan Komite Bank per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota Anggota
: : : :
Prof. Dr. Adrianus Mooy Sukarwan I Nyoman Tjager Markus Permadi
Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota Anggota
: : : :
Prof. Dr. Adrianus Mooy I Nyoman Tjager Ny. E.Y. Ruru Markus Permadi
Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota Anggota
: : : :
Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Prof. Dr. Adrianus Mooy Markus Permadi Chandra Kusdianto
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Kepala Satuan Kerja Audit Internal Bank adalah Deden Subagja. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Sekretaris Perusahaan adalah Mario Satrio Wibowo. 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting 2.a.
Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan Bank telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008 serta peraturan pasar modal yang berlaku antara lain Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Bank.
Draft reissued/October 29, 2014
10
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Bank adalah penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Bank telah rnengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan. Sementara itu, revisi atas PSAK 38 “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali” dan pencabutan atas PSAK 51 “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Bank dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya. 2.c. Aset dan Liabilitas Keuangan (i) Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (A) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (B) pinjaman yang diberikan dan piutang, (C) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (D) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (A) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi Kategori ini terdiri dari dua sub kategori yaitu aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini. Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal, biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Bank tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasi pada nilai wajar melalui laba rugi. (B) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: a) yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau c) dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, kredit yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Draft reissued/October 29, 2014
11
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”. (C) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a) aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b) aset keuangan yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) aset keuangan yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi komperensif dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai” sebagai komponen pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan keuangan sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”. (D) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada pendapatan komprehensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di pendapatan komprehensif lain, diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Pengakuan Bank menggunakan akuntansi tanggal transaksi untuk mencatat transaksi aset keuangan. (ii) Liabilitas Keuangan Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (A) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (B) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (A) Liablilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi Kategori ini terdiri dari dua sub kategori, yaitu liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Draft reissued/October 29, 2014
12
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkam jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat pada laba/rugi sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”. Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Bank tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. (B) Liablilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi (jika ada). Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iii) Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktuwaktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Berkaitan dengan kredit yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka nilai tercatat pada saat pengakuan awal dapat berbeda dengan nilai yang akan diperoleh pada saat jatuh tempo, jika Bank menerima pendapatan atau mengeluarkan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian/pembelian kredit tersebut, memberikan kredit dengan suku bunga di bawah suku bunga pasar, memberikan/membeli kredit secara diskonto atau premium. Dalam menentukan suku bunga pasar, Bank menggunakan suku bunga acuan yang berlaku di Bank. Pada prinsipnya suku bunga pasar tidak dapat disamaratakan untuk seluruh jenis kredit, dimana setiap jenis kredit memiliki risk premium yang berbeda dan target profit margin, dengan demikian Bank Draft reissued/October 29, 2014
13
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
mengklasifikasikan jenis kredit tersebut menjadi kredit komersial (termasuk dengan jaminan deposito/cash collateral), dan kredit konsumsi dengan agunan. Dengan demikian suku bunga acuan adalah biaya dana secara menyeluruh, ditambahkan dengan risk premium dan profit margin untuk kredit sesuai dengan jenis kreditnya. Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya termasuk hanya data dari pasar yang dapat diobservasi. (iv) Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. 2.d. Klasifikasi dan Reklasifikasi Aset Keuangan Klasifikasi Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut: Jenis Instrumen Keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek Aset Keuangan
Pinjaman Diberikan dan Piutang Pinjaman Diberikan dan Piutang Pinjaman Diberikan dan Piutang Salah satu dari - Dimiliki hingga jatuh tempo - Tersedia untuk dijual Pinjaman Diberikan dan Piutang
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih Harus Diterima Tagihan Lainnya Liabilitas Segera Simpanan Nasabah
Liabilitas Keuangan
Simpanan dari Bank Lain Akrual Bunga
Draft reissued/October 29, 2014
Klasifikasi Standar Pengukuran Awal
14
Pinjaman Diberikan dan Piutang Pinjaman Diberikan dan Piutang Pinjaman Diberikan dan Piutang Liabilitas Keuangan yang diukur perolehan diamortisasi Liabilitas Keuangan yang diukur perolehan diamortisasi Liabilitas Keuangan yang diukur perolehan diamortisasi Liabilitas Keuangan yang diukur perolehan diamortisasi
dengan biaya dengan biaya dengan biaya dengan biaya
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Jenis Instrumen Keuangan
Klasifikasi Standar Pengukuran Awal
Beban Akrual Rekening Administratif
Liabilitas Keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Fasilitas Kredit yang Diberikan yang Belum Digunakan Bank Garansi
Reklasifikasi Aset Keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo. Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: a) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b) terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau c) terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank . Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut. 2.e. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (i) Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai diantaranya adalah sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; atau b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok bunga; Draft reissued/October 29, 2014
15
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
c. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan; d. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan. Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara kolektif. Aset keuangan yang signifikan dan telah terdapat bukti objektif terjadi penurunan nilai, tidak dimasukkan dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan Penurunan Nilai secara Individual Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi sebesar cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan di dalam kontrak. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Perhitungan Penurunan Nilai secara Kolektif Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-efek (di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang) diklasifikasikan di dalam beban penurunan nilai. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dapat dipulihkan, baik secara langsung, atau Draft reissued/October 29, 2014
16
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
dengan menyesuaikan pos cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. (ii) Aset yang Tersedia Untuk Dijual Pada setiap tanggal posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui sebagai bagian dari ekuitas, dikeluarkan dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut dapat dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. (iii) Kontrak Jaminan Keuangan dan Komitmen Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen hutang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank-bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit, fasilitas-fasilitas perbankan lainnya, dan penyediaan dana yang belum ditarik. Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan sebesar nilai wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikan dengan syarat dan kondisi normal. Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar amortisasi dengan present value atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi probable) dan selisihnya dibebankan sebagai biaya operasional lain-lain. Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan komitmen yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis. 2.f. Saling Hapus antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. 2.g. Kas Kas meliputi kas kecil, kas besar, dan kas di dalam ATM.
Draft reissued/October 29, 2014
17
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.h. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c untuk kebjakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan. Pada tanggal 9 Februari 2011, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 13/10/PBI/2011, dimana ditetapkan bahwa GWM Utama dan Sekunder dalam Rupiah ditetapkan masing-masing sebesar 8% dan 2,50% dari dana pihak ketiga dalam rupiah, sedangkan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing. GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. Pada tanggal 24 Desember 2013, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 15/15/PBI/2013, dimana ditetapkan bahwa GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah sebesar 4% dari dana pihak ketiga dalam rupiah. GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan Bank Indonesia sebesar persentase tertentu. GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari dana pihak ketiga yang dihitung berdasarkan selisih antara LDR yang dimiliki oleh Bank dengan LDR Target. 2.i. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), term deposits, dan call money. Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam call money, deposito on call, dan sertifikat deposito. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. 2.j. Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara yang dibeli di pasar, dan obligasi korporasi. Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Efek-efek disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Draft reissued/October 29, 2014
18
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.k. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang dimiliki terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN). Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntasi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada pengukuran awal, tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek itu dibeli hingga saat dijual kembali. 2.l. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengukuran Awal Pada saat pengukuran awal, kredit diukur pada nilai wajar atau nilai wajar ditambah/dikurangi biaya dan pendapatan transaksi. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Nilai wajar kredit setelah pengukuran awal dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Restrukturisasi Kredit Bermasalah Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. Penghapusbukuan Kredit Macet Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Adapun kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi: a. Fasilitas kredit telah mengalami penurunan nilai; b. Fasilitas kredit telah memiliki cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 100% dari pokok kredit; c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil; d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar; e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh liabilitas kreditnya, termasuk yang berasal dari non cash loan, sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write off); dan f. Diumumkan secara terbuka. Draft reissued/October 29, 2014
19
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.m. Aset Tetap Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap diakui sebesar biaya perolehan dan selanjutnya dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya (cost model) dan dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) dengan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Masa Manfaat (Tahun) Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Kendaraan
20 5 5
Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya, sedangkan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi apabila kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” dan ISAK No. 25 “Hak atas Tanah”. Biayabiaya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah diakui sebagai biaya perolehan hak atas tanah. Biaya-biaya sehubungan dengan pengurusan perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah. Estimasi masa manfaat ekonomis, metode penyusutan, dan nilai residu dikaji ulang pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan secara prospektif. 2.n. Biaya Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai biaya pada periode terjadinya. Biaya dibayar dimuka akan digunakan untuk aktivitas Bank di masa mendatang. Beban dibayar dimuka akan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya. Termasuk dalam biaya dibayar dimuka adalah biaya sewa dan biaya asuransi. Biaya sewa merupakan pembayaran dimuka terkait sewa gedung kantor yang diamortisasi selama masa sewa dan dimulai sejak gedung digunakan. Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method). Termasuk di dalam aset lain-lain antara lain adalah pendapatan yang masih akan diterima, estimasi pajak penghasilan yang dapat diklaim, perlengkapan kantor dan uang jaminan. 2.o. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada tanggal laporan posisi keuangan, Bank menelaah nilai tercatat aset non keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset. Draft reissued/October 29, 2014
20
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non keuangan kurang dari nilai tercatatnya, maka nilai tercatat aset non keuangan dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laporan laba rugi komprehensif. 2.p. Liabilitas Segera Liabilitas segera adalah liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. 2.q. Simpanan Nasabah dan Simpanan dari Bank Lain Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, dalam bentuk giro, deposito berjangka, dan call money. Simpanan dari nasabah dan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada pengukuran awal, simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. 2.r. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam pendapatan bunga dan beban bunga di dalam laporan laba rugi komprehensif menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup komisi, provisi yang material, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Pada saat aset keuangan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. Draft reissued/October 29, 2014
21
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.s. Pendapatan Provisi dan Komisi Provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit atau suatu jangka waktu diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi sebagai pendapatan operasional lainnya. 2.t. Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya (i) Penghasilan Jasa Perbankan Lainnya Pendapatan jasa perbankan lainnya terdiri dari komisi transfer, komisi inkaso, biaya administrasi tabungan, giro dan jasa pengelolaan keuangan. (ii) Beban Tenaga Kerja Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji karyawan, bonus, lembur, tunjangan dan pelatihan. (iii) Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi merupakan beban yang timbul sehubungan dengan aktivitas kantor dan operasional Bank. 2.u. Perpajakan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan. Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Bank melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Bank: a) Memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan b) Bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. 2.v. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Bank dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas program pasca kerja imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, yang disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa yang akan Draft reissued/October 29, 2014
22
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
datang dengan menggunakan tingkat bunga surat utang negara dalam mata uang yang sama dengan mata uang pensiun yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan. Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Bank berkomitmen untuk: a. memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau b. menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. 2.w. Transaksi dengan Pihak Berelasi Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor yang meliputi: a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b) Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lainnya); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); dan vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). 2.x. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. 2.y. Informasi Segmen Operasi Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh kepala operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Draft reissued/October 29, 2014
23
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Karena pada saat ini manajemen Bank hanya menelaah alokasi aset keuangan tertentu di antara nasabah ritel, nasabah usaha kecil dan menengah (UKM) serta nasabah middle rate, tetapi tidak untuk hasil operasi lainnya serta informasi keuangan yang dapat dipisahkan juga tidak tersedia di Bank, maka manajemen berkeyakinan Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal. 3.
Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan membutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas. Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang. Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula. 3.a.
Ketidakpastian Estimasi 1. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dievaluasi penurunan nilainya sesuai dengan Catatan 2.e. Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Manajemen Risiko. Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif. 2. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2.c. untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.
Draft reissued/October 29, 2014
24
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan diperlukan dalam menentukan provisi perpajakan. Bank menentukan provisi perpajakan berdasarkan estimasi atas kemungkinan adanya tambahan beban pajak. Jika hasil akhir dari hal ini berbeda dengan jumlah yang dicatat semula, maka perbedaan tersebut akan berdampak terhadap laba/rugi. 4.
Kas 30 Sep 2014 Rp Rupiah Jumlah
33.178 33.178
31 Des 2013 Rp 23.584 23.584
Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, saldo kas termasuk kas pada ATM masing-masing sebesar Rp 4.118 dan Rp 3.010. 5.
Giro pada Bank Indonesia 30 Sep 2014 Rp Rupiah Jumlah
335.710 335.710
31 Des 2013 Rp 265.191 265.191
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun mata uang asing. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, GWM Bank ditentukan berdasarkan PBI No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah sebesar: 30 Sep 2014 (%) Rupiah Utama Sekunder
8,00 4,00
31 Des 2013 (%) 8,00 4,00
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, GWM Bank telah sesuai dengan ketentuan tersebut diatas, dimana rasio GWM untuk rekening Rupiah pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar: 30 Sep 2014 (%) Rupiah Utama Sekunder
10,06 13,82
31 Des 2013 (%) 11,27 6,07
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Bank diwajibkan membentuk GWM LDR masingmasing sebesar mininal 2,05% dan 3,23%. GWM LDR yang telah dibentuk Bank per tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar 470,56% dan 349,19%. Draft reissued/October 29, 2014
25
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
Giro pada Bank Lain 30 Sep 2014 Rp Pihak Ketiga - Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah
9.242 3.413 555 5 13.215
31 Des 2013 Rp 2.551 8.078 101 8 10.738
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun giro pada bank lain masing-masing sebesar 1,58% pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, seluruh giro pada bank lain digolongkan sebagai Lancar. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, giro pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dijadikan sebagai deposit atas kerjasama ATM Bersama. 7.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 Rp Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) Bank Indonesia Call Money PT Bank BNP Paribas Indonesia PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank KEB Hana Deposito on Call PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Sertifikat Deposito PT Bank Commonwealth Jumlah
Draft reissued/October 29, 2014
26
31 Des 2013 Rp
363.600 363.600
753.000 753.000
100.000 100.000 100.000 75.000 50.000 425.000
-------
95.000 75.000 170.000
----
58.494 58.494 1.017.094
--753.000
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 Rp Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan Jumlah
958.600 -58.494 -1.017.094
31 Des 2013 Rp 753.000 ---753.000
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 Rp Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan Jumlah
363.600 619.789 33.705 -1.017.094
31 Des 2013 Rp 753.000 ---753.000
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain untuk periode Sembilan bulan yang berakhir 30 September 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Deposito on Call Call Money Sertifikat Deposito
30 Sep 2014 (%)
31 Des 2013 (%)
5,75 7,72 5,99 9,10
5,63 ----
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, seluruh penempatan pada bank lain digolongkan sebagai Lancar. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijaminkan. 8.
Efek-efek Berdasarkan tujuan investasi, jenis, dan mata uang adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 Rp Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Sertifikat Deposito Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
Draft reissued/October 29, 2014
50.000 -(980) 49.020
27
31 Des 2013 Rp 23.692 50.000 (712) 72.980
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
30 Sep 2014 Rp Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Obligasi Korporasi Premium (Diskonto) yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
31 Des 2013 Rp
398,000 184 398,184
142,700 (733) 141,967
159,600 708 160,308
164,600 1,408 166,008
Medium Term Notes Nilai Bersih Sub Jumlah
125,000 125,000 732,512
50,000 50,000 430,955
Tersedia untuk Dijual - Rupiah Obligasi Pemerintah Kerugian yang Belum Direalisasi atas Penurunan Nilai Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
271,460 (62,788) 6,305 214,977
271,460 (65,402) 6,571 212,629
Obligasi Korporasi Kerugian yang Belum Direalisasi atas Penurunan Nilai Premium yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Sub Jumlah Jumlah
----214,977 947,489
5,000 (14) 95 5,081 217,710 648,665
Obligasi Pemerintah Premium yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
Berdasarkan tujuan investasi, mata uang, dan penerbit adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 Rp Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Pemerintah Republik Indonesia PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Bank Permata Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Bank Indonesia PT Pupuk Kalimantan Timur PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Salim Ivomas Pratama Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Indomobil Sukses International Tbk PT Pegadaian (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT Summit Oto Finance PT Indonesia Eximbank PT Surya Artha Nusantara Finance PT Bank OCBC NISP Tbk PT Mandiri Tunas Finance PT Federal International Finance PT Mitra Adiperkasa Tbk PT BCA Finance Sub Jumlah Draft reissued/October 29, 2014
160.308 75.000 60.022 50.000 49.873 49.020 48.156 44.043 36.133 30.007 29.967 20.000 16.000 15.003 10.019 9.973 9.961 9.085 7.927 2.015 -732.512 28
31 Des 2013 Rp 166.008 50.000 50.000 -14.674 72.980 ---14.921 -----1.699 32.860 -8.043 -19.770 430.955 paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
30 Sep 2014 Rp Tersedia untuk Dijual - Rupiah Pemerintah Republik Indonesia PT Pegadaian (Persero) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Sub Jumlah Jumlah
214.977 --214.977 947.489
31 Des 2013 Rp 212.629 3.049 2.032 217.710 648.665
Berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 Rp Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
5.018 421.167 306.327 214.977 947.489
31 Des 2013 Rp 23.476 192.755 219.805 212.629 648.665
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 Rp Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
201.224 175.256 309.445 46.587 214.977 947.489
31 Des 2013 Rp 1.699 125.726 308.611 -212.629 648.665
Nilai wajar efek tersedia untuk dijual didasarkan pada harga pasar efek yang tercatat pada tanggal pelaporan. Akumulasi kerugian yang belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar efek-efek pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 sebesar (Rp62.788) dan (Rp65.402) yang dicatat sebagai bagian komponen ekuitas, sehingga Bank mengakui (kerugian)/keuntungan atas perubahan nilai wajar efek-efek masing-masing sebesar Rp2.614 dan (Rp66.312) yang dicatat sebagai bagian dari laporan laba rugi komprehensif. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun efek-efek adalah sebagai berikut:
Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi Medium Term Notes
30 Sep 2014 (%)
31 Des 2013 (%)
-6,83 6,59 9,26 9,50
5,74 6,82 6,00 7,87 9,50
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, seluruh efek-efek digolongkan sebagai Lancar. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas efek-efek sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat efek-efek dari pihak berelasi.
Draft reissued/October 29, 2014
29
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) yang dimiliki oleh Bank adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014
31 Des 2013
idAA+ idAA+ idAAA idAAA idAAA idAA -idAA+ idA idAAA idAA idAAidAA+ idAA+ idAA idAA+ -idAA idAA-
idAA+ idAA+ -idAAA idAA+ -idAA+ idAA+ --------idAA -idAA-
---
idAA+ idAA
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Bank ICBC Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BCA Finance PT Federal International Finance PT Indomobil Sukses International Tbk PT Indonesia Eximbank PT Mandiri Tunas Finance PT Mitra Adi Perkasa Tbk PT Pegadaian (Persero) PT Pupuk Kalimantan Timur PT Salim Ivomas Pratama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Summit Oto Finance PT Surya Artha Nusantara Finance Tersedia untuk Dijual - Rupiah PT Pegadaian (Persero) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, peringkat surat utang jangka menengah (MTN) PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dari PT Fiitch Ratings Indonesia yang dimiliki oleh Bank adalah F1+(idn). 9.
Tagihan Atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Pihak Penjual BI BI BI BI BI BI BI Jumlah
Pihak Penjual BI BI BI BI BI Jumlah
Jenis Efek FR0040 FR0053 FR0043 FR0058 FR0065 FR0058 FR0058
Jenis Efek FR0069 FR0042 FR0063 FR0026 SPN12140604
Draft reissued/October 29, 2014
Nlai Nominal Rp 36.471 68.556 82.372 23.180 39.801 23.170 23.170 296.720
Nlai Nominal Rp 300.000 273.609 126.391 120.178 79.822 900.000
30 Sep 2014 Tanggal Dimulai
Tingkat Suku Bunga
Tingkat Kupon
6,160% 6,150% 6,150% 6,150% 6,150% 6,050% 6,060%
11,000% 8,250% 10,250% 8,250% 6,625% 8,250% 8,250%
Tingkat Suku Bunga
Tingkat Kupon
5,900% 6,060% 6,060% 5,900% 5,900%
7,875% 10,250% 5,625% 11,000% 0,000%
30
3 Sept 2014 8 Sept 2014 9 Sept 2014 9 Sept 2014 10 Sept 2014 29 Sept 2014 29 Sept 2014
31 Des 2013 Tanggal Dimulai 27 Des 2013 27 Des 2013 24 Des 2013 31 Des 2013 31 Des 2013
Tanggal Jatuh Tempo 1 Okt 2014 6 Okt 2014 7 Okt 2014 7 Okt 2014 8 Okt 2014 27 Okt 2014 27 Okt 2014
Tanggal Jatuh Tempo 3 Jan 2014 10 Jan 2014 7 Jan 2014 7 Jan 2014 7 Jan 2014
Nilai Tercatat Rp 36.471 68.556 82.372 23.180 39.801 23.170 23.170 296.720
Nilai Tercatat Rp 287.792 299.575 98.198 120.260 73.679 879.504
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Jangka waktu efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sejak tanggal pembelian hingga tanggal dijual kembali adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014
31 Des 2013
< 30 hari --
< 30 hari < 30 hari
Surat Utang Negara Surat Perbendaharaan Negara
Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, rincian tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 ≤ 1 bulan Rp
Jenis Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Surat Utang Negara Jumlah
> 1 - 3 bulan Rp
296.720 296.720
31 Des 2013 ≤ 1 bulan Rp
Jenis Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Surat Utang Negara Surat Perbendaharaan Negara Jumlah
> 3 - 12 bulan Rp
---
> 1 - 3 bulan Rp
805.825 73.679 879.504
Jumlah Rp
---
296.720 296.720
> 3 - 12 bulan Rp
----
Jumlah Rp
----
805.825 73.679 879.504
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat saldo efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dengan pihak yang berelasi. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, seluruh efek yang dibeli dengan janji dijual kembali digolongkan sebagai Lancar. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. 10.
Kredit yang Diberikan Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, kredit yang diberikan dinilai secara kolektif dan tidak terdapat kredit yang mengalami penurunan nilai. a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kualitas Kredit Lancar Rp
Dalam Perhatian Khusus Rp
30 Sep 2014 Kurang Diragukan Lancar Rp Rp
Macet
Jumlah
Rp
Rp
Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah
1.532.477 448.502 72.095 2.053.074
--2.394 2.394
-----
-----
-----
1.532.477 448.502 74.489 2.055.468
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
(9.955) 2.043.119
(12) 2.382
---
---
---
(9.967) 2.045.501
Draft reissued/October 29, 2014
31
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Lancar
31 Des 2013 Kurang Diragukan Lancar Rp Rp
Dalam Perhatian Khusus Rp
Rp
Macet
Jumlah
Rp
Rp
Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah
792.620 362.598 84.840 1.240.058
-----
-----
-----
-----
792.620 362.598 84.840 1.240.058
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
(6.039) 1.234.019
---
---
---
---
(6.039) 1.234.019
b. Berdasarkan Sektor Ekonomi Lancar Rp
Dalam Perhatian Khusus Rp
30 Sep 2014 Kurang Diragukan Lancar Rp Rp
Macet
Jumlah
Rp
Rp
Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Konstruksi Pertambangan Jasa Lain-lain Jumlah
602.052 590.937 89.784 2.960 580.311 187.030 2.053.074
-----2.394 2.394
--------
--------
--------
602.052 590.937 89.784 2.960 580.311 189.424 2.055.468
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
(9.955) 2.043.119
(12) 2.382
---
---
---
(9.967) 2.045.501
Lancar Rp
Dalam Perhatian Khusus Rp
31 Des 2013 Kurang Diragukan Lancar Rp Rp
Macet
Jumlah
Rp
Rp
Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Konstruksi Pertambangan Jasa Lain-lain Jumlah
410.957 381.731 57.739 3.957 282.291 103.383 1.240.058
--------
--------
--------
--------
410.957 381.731 57.739 3.957 282.291 103.383 1.240.058
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
(6.039) 1.234.019
---
---
---
---
(6.039) 1.234.019
Rasio kredit bermasalah dihitung sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan SE-BI No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang kemudian diubah melalui SE-BI No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 dan SE-BI No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Bank tidak memiliki kredit bermasalah. Draft reissued/October 29, 2014
32
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
c. Berdasarkan Jangka Waktu Kredit Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 Rp
31 Des 2013 Rp
Rupiah ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Jumlah
907.953 430.620 412.620 304.275 2.055.468
668.750 128.644 311.984 130.680 1.240.058
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
(9.967) 2.045.501
(6.039) 1.234.019
d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa waktu dari tanggal posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 Rp
31 Des 2013 Rp
Rupiah ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Jumlah
1.079.302 278.507 404.328 293.331 2.055.468
691.004 122.815 314.996 111.243 1.240.058
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
(9.967) 2.045.501
(6.039) 1.234.019
e. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan dinilai secara kolektif dan tidak terdapat kredit yang mengalami penurunan nilai. Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 Rp 6.039 3.928 9.967
Saldo Awal Pembentukan selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
31 Des 2013 Rp 1.915 4.124 6.039
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia masing-masing sebesar Rp20.555 dan Rp12.401, sehingga pemenuhan cadangan adalah masing-masing sebesar 48,49% dan 48,70%. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Draft reissued/October 29, 2014
33
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
f.
Informasi Pokok Lainnya Sehubungan dengan Kredit yang Diberikan 1.
Umum Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh perbankan. Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya.
2.
Tingkat Bunga Tingkat bunga rata rata per tahun kredit yang diberikan masing-masing sebesar 11,48% dan 10,62% untuk periode Sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2014 dan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013.
3.
Deposito Berjangka yang Dijaminkan Sebagai Agunan Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat hak tanggungan, deposito berjangka dan jaminan lainnya. Jumlah kredit yang dijamin dengan deposito berjangka per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp110.132 dan Rp45.881. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp121.966 dan Rp66.937 atau sebesar 6,40% dan 5,61% dari jumlah deposito berjangka (Catatan 15).
11.
4.
Batas Maksimum Pemberian kredit Pada tahun-tahun yang berakhir pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
5.
Kelonggaran Tarik Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (kelonggaran tarik) per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp485.993 dan Rp292.396 (Catatan 31).
6.
Kredit Hapus Buku Kredit hapus buku per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp1.459.
Aset Tetap Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Pemilikan Langsung: Bangunan Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor
Draft reissued/October 29, 2014
270 9.125 6.895 16.290
34
30 Sep 2014 Pengurangan Penambahan Rp Rp
--3.838 3.838
-(254) 254 --
Saldo Akhir Rp
270 8.871 10.987 20.128
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Saldo Awal Rp Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung: Bangunan Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor
270 466 1.217 1.953 14.337
Nilai Buku
Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Pemilikan Langsung: Bangunan Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung: Bangunan Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Nilai Buku
30 Sep 2014 Pengurangan Penambahan Rp Rp
-1.331 1.416 2.747
Saldo Akhir Rp
-(13) 13 --
31 Des 2013 Pengurangan Penambahan Rp Rp
270 1.784 2.646 4.700 15.428
Saldo Akhir Rp
270 -2.385 2.655
-9.125 4.510 13.635
-----
270 9.125 6.895 16.290
270 -351 621 2.034
-466 866 1.332
--
270 466 1.217 1.953 14.337
---
Beban penyusutan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp2.747 dan Rp523 dicatat sebagai beban umum dan administrasi (Catatan 25). Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, bangunan, dan peralatan dan perlengkapan kantor dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp15.429 dan Rp14.337 telah diasuransikan pada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi, masing-masing sebesar Rp61.551. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi risiko kerugian. Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank. 12.
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 30 Sep 2014 Rp Biaya Dibayar Dimuka Uang Muka Jumlah
29.616 23.096 52.712
31 Des 2013 Rp 12.029 13.989 26.018
Uang muka terdiri dari uang muka renovasi dan uang muka lain-lain. Uang muka renovasi merupakan uang muka yang dikeluarkan untuk biaya renovasi gedung kantor pusat dan kantor-kantor cabang. Uang muka lainlain merupakan uang muka pembelian perlengkapan dan peralatan kantor serta pembelian hadiah untuk nasabah produk Bank. Draft reissued/October 29, 2014
35
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Biaya dibayar di muka terdiri dari sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, dan biaya-biaya kepada pihak ketiga. 13.
Aset Lain-lain 30 Sep 2014 Rp
31 Des 2013 Rp
Penempatan pada Lembaga Keuangan Bukan Bank Pendapatan yang Masih Akan Diterima Uang Jaminan Perlengkapan Kantor Tagihan Lain-lain Lain-lain
90.000 32.149 3.879 2.677 1.219 4.279
-11.811 3.661 2.691 4.051 --
Jumlah
134.203
22.214
Penempatan pada lembaga keuangan bukan bank merupakan penempatan dana dalam bentuk call money di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan tingkat bunga sebesar 8,00% dan jatuh tempo pada tanggal 9 Oktober 2014. Pendapatan yang masih akan diterima merupakan bunga yang masih akan diterima atas kredit dan efek-efek. Tagihan lain-lain terdiri dari tagihan ATM Bersama dan ATM Prima. 14.
Liabilitas Segera 30 Sep 2014 Rp Retur Kliring Jumlah
15.
31 Des 2013 Rp
247 247
133 133
Simpanan Nasabah Pihak Berelasi Rp Rupiah Giro Tabungan Deposito Berjangka Jumlah
700.875 1.549 358.489 1.060.913
Pihak Berelasi Rp Rupiah Giro Tabungan Deposito Berjangka Jumlah
Draft reissued/October 29, 2014
761.707 1.727 98.141 861.575
36
30 Sep 2014 Pihak Ketiga Rp 741.682 281.461 1.546.412 2.569.555 31 Des 2013 Pihak Ketiga Rp 465.638 290.956 1.094.015 1.850.609
Jumlah Rp 1.442.557 283.010 1.904.901 3.630.468
Jumlah Rp 1.227.345 292.683 1.192.156 2.712.184
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 7 tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin LPS, pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000 untuk per nasabah per bank. Pada tanggal 12 September 2014, berdasarkan Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2014, simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7,75% (31 Desember 2013: 7,25%) untuk simpanan dalam Rupiah. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut. a.
Giro 30 Sep 2014 Rp Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 30) Pihak Ketiga Jumlah Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah
31 Des 2013 Rp
700,875 741,682 1,442,557
761,707 465,638 1,227,345
2.98%
2.51%
Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak ada saldo giro yang dijadikan jaminan kredit. b.
Tabungan 30 Sep 2014 Rp Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 30) Pihak Ketiga Jumlah Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah
31 Des 2013 Rp
1,549 281,461 283,010
1,727 290,956 292,683
2.40%
2.32%
Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak ada saldo tabungan yang dijadikan jaminan kredit. c.
Deposito Berjangka
Draft reissued/October 29, 2014
37
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 30 Sep 2014 Rp Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 30) Pihak Ketiga Jumlah Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah
31 Des 2013 Rp
358,489 1,546,412 1,904,901
98,141 1,094,015 1,192,156
6.99%
6.90%
Saldo deposito berjangka berdasarkan jangka waktu kontrak: 30 Sep 2014 Rp 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah
1.071.616 690.899 71.397 70.989 1.904.901
31 Des 2013 Rp 563.605 494.311 74.420 59.820 1.192.156
Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 30 Sep 2014 Rp ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 12 bulan Jumlah
1.258.615 573.649 55.492 17.145 1.904.901
31 Des 2013 Rp 750.090 370.774 60.972 10.320 1.192.156
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit yang diberikan adalah sebesar Rp121.966 dan Rp66.937 (Catatan 10). 16.
Simpanan dari Bank Lain Akun ini merupakan penempatan dari bank lain dalam bentuk giro, deposito berjangka dan call money dalam mata uang Rupiah. 30 Sep 2014 Rp Rupiah Giro Deposito Berjangka Call Money Jumlah
13.415 50.697 10.000 74.112
31 Des 2013 Rp 66.870 69.509 -136.379
Saldo deposito berjangka dan call money berdasarkan jangka waktu kontrak:
Draft reissued/October 29, 2014
38
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
30 Sep 2014 Rp 1 bulan 3 bulan Jumlah
31 Des 2013 Rp
52.252 8.445 60.697
23.791 45.718 69.509
Saldo deposito berjangka dan call money berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 30 Sep 2014 Rp ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan Jumlah
31 Des 2013 Rp
54.252 6.445 60.697
26.791 42.718 69.509
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
Giro Deposito Berjangka Call Money
17.
30 Sep 2014 (%)
31 Des 2013 (%)
2,11 7,72 8,00
2,10 7,73 --
Perpajakan a.
Utang Pajak 30 Sep 2014 Rp Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 4 (2) Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Lainnya Jumlah
b.
276 3,238 30 640 1,856 105 6,145
251 1,643 18 49 3,723 105 5,789
Beban Pajak Penghasilan 2014 (9 bulan) Rp Pajak Kini Jumlah
c.
31 Des 2013 Rp
2.496 2.496
2014 (9 bulan) Rp 1.570 1.570
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan taksiran laba fiskal Bank adalah sebagai berikut:
Draft reissued/October 29, 2014
39
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2014 (9 bulan) Rp Laba sebelum Pajak Menurut Laporan Laba (Rugi) Komprehensif
10.720
8.480
--
--
(4.315) 1.850 -1.815 (650) 10.070
(2.267) 984 (745) (10) (2.038) 6.442
Perbedaan Waktu Perbedaan Tetap: Penyisihan Penurunan Nilai Kredit Tenaga Kerja Keuntungan Penjualan Efek-efek Lain-lain Jumlah Taksiran Laba Fiskal Tahun Berjalan
2013 (9 bulan) Rp
2014 (9 bulan) Rp
2013 (9 bulan) Rp
Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari Peredaran Bruto yang Memperoleh Fasilitas (a)
173
324
Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari Peredaran Bruto yang Tidak Memperoleh Fasilitas (b)
9.898
6.118
Dikurangi: Kredit Pajak - PPh Pasal 25
2.496 2.496 640
1.570 1.570 238
Taksiran Utang Pajak Penghasilan
1.856
1.332
Taksiran Pajak Penghasilan (50%*25%*a)+(25%*b)
d. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan perbedaan waktu antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Per 31 Des 2012 Rp Penyisihan Kerugian Aset Keuangan dan AAset Non Keuangan s Cadangan Imbalan kerja Cadangan Training Penyusutan Aset Tetap Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih S
(498) -113 (39) (424)
Per 31 Des 2012 Rp Penyisihan Kerugian Aset Keuangan dan AAset Non Keuangan Cadangan Imbalan kerja Cadangan Training Penyusutan Aset Tetap Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih
Draft reissued/October 29, 2014
(498) -113 (39) (424)
40
Dikreditkan (Dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif Rp (1.034) -100 (63) (770)
Dikreditkan (Dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif Rp ------
Per 31 Des 2013 Rp (1.532) -213 (102) (1.421)
Dikreditkan (Dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif Rp ------
Per 30 Sep 2014 Rp (1.532) -213 (102) (1.421)
Per 30 Sep 2013 Rp (498) -113 (39) (424)
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Manajemen berpendapat bahwa liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan waktu kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang. e. Administrasi Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan prinsip self assessment. Fiskus dapat menetapkan/mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
Draft reissued/October 29, 2014
41
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18.
Liabilitas Lain-lain 30 Sep 2014 Rp Akrual Bunga Beban Akrual Pendapatan Diterima Dimuka Lain-lain Jumlah
13.927 6.647 3.942 6.343 30.859
31 Des 2013 Rp 9.096 2.862 -993
12.951
Beban akrual terdiri dari beban kantor dan umum kepada pihak ketiga. Pendapatan diterima dimuka merupakan bunga diterima dimuka atas kredit yang diberikan. Akrual bunga merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan nasabah. Lain-lain terdiri dari liabilitas nominal ATM Bersama, liabilitas ATM Prima dan rupa-rupa liabilitas lainnya. 19.
Modal Saham Rincian pemegang saham dan kepemilikannya per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 Jumlah Saham Ditempatkan Persentase dan Disetor Penuh Pemilikan (dalam satuan penuh) (%) 1.000.000.000 985.500.000 868.750.000 400.000.000 210.750.000 168.500.000 677.830.000 4.311.330.000
PT Kharisma Buana Nusantara OCBC Securities Pte-Ltd A/C PT Prima Cakrawala Sentosa Nio Yantony PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia Masyarakat (dibawah 5%) Jumlah
23,19 22,86 20,15 9,28 4,89 3,91 15,72 100,00
31 Des 2013 Jumlah Saham Ditempatkan Persentase dan Disetor Penuh Pemilikan (dalam satuan penuh) (%) 1.000.000.000 868.750.000 820.000.000 400.000.000 210.750.000 168.500.000 677.830.000 4.145.830.000
PT Kharisma Buana Nusantara PT Prima Cakrawala Sentosa OCBC Securities Pte-Ltd A/C Nio Yantony PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia Masyarakat (dibawah 5%) Jumlah
Draft reissued/October 29, 2014
42
24,12 20,95 19,78 9,65 5,08 4,06 16,36 100,00
Jumlah Rp 100.000 98.550 86.875 40.000 21.075 16.850 67.783 431.133
Jumlah Rp 100.000 86.875 82.000 40.000 21.075 16.850 67.783 414.583
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 7 tanggal 10 Desember 2012 dari Notaris Unita Christina Winata, SH, notaris di Jakarta, telah diambil keputusan-keputusan sebagai berikut: 1. Menyetujui rencana Bank untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham Bank kepada masyarakat (Penawaran Umum) dan mencatatkan saham-saham Bank tersebut pada bursa efek di Indonesia serta mengubah status Bank dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka. 2. Menyetujui untuk meningkatkan modal dasar Bank dari semula sebesar Rp520.000 menjadi Rp795.000, serta mengubah nilai nominal masing-masing saham Bank dari semula sebesar Rp1.000 (dalam rupiah penuh) menjadi Rp100 (dalam rupiah penuh). 3. Menyetujui untuk mengeluarkan saham dalam simpanan/portepel dalam jumlah sebanyak-banyaknya 2.500.000.000 (dalam satuan penuh) saham dan menawarkan/ menjual saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel tersebut melalui Penawaran Umum kepada masyarakat dalam jumlah sebanyak-banyaknya 2.500.000.000 (dalam satuan penuh) saham baru dengan nilai nominal masingmasing saham sebesar Rp100 (dalam rupiah penuh). 4. Menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham Bank setelah dilaksanakannya Penawaran Umum atas saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui pasar modal dan termasuk saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham lama pada Bursa Efek Indonesia (Company Listing). Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 14 Desember 2012. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 19 tanggal 20 Mei 2013 dari Notaris Unita Christina Winata, SH, notaris di Jakarta, disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp199.000 menjadi Rp414.583. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp215.583 berasal dari penawaran umum perdana sebanyak 2.155.830.000 (dalam satuan penuh) saham biasa atas nama masing-masing dengan nilai nominal Rp100 (dalam satuan penuh), yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp375 per saham. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-21373 tanggal 31 Mei 2013. PCS juga mengambil bagian dalam penawaran umum dengan membeli saham sebanyak 658.000.000 (dalam satuan penuh) saham atau 30,52% dari jumlah saham biasa atas nama yang ditawarkan, sehingga jumlah kepemilikan PCS atas saham Bank mengalami peningkatan dari 210.750.000 (dalam satuan penuh) saham setara dengan Rp 21.075 menjadi 868.750.000 (dalam satuan penuh) saham setara dengan Rp 86.875. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 34 tanggal 26 Agustus 2014 dari Notaris Unita Christina Winata, SH, notaris di Jakarta, disetujui penerbitan saham baru Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah sebanyak-banyaknya 414.583.000 saham. Sampai dengan tanggal 30 September 2014, saham baru yang diterbitkan sebanyak 165.500.000 (salam satuan penuh) saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp100 (nilai penuh) dan harga penawaran sebesar Rp790 (nilai penuh) per saham, yang diambil semua oleh OCBC Securities Pte – Ltd A/C. 20.
Agio Saham 30 Sep 2014 Rp Agio Saham Beban Emisi Saham Jumlah
Draft reissued/October 29, 2014
770.473 (5.798) 764.675
43
31 Des 2013 Rp 656.278 (4.440) 651.838
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Agio saham merupakan kelebihan harga pelaksanaan di atas nominal dari penerbitan saham (Catatan 19). Rincian agio saham adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp PT Prima Cakrawala Sentosa PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C Masyarakat Jumlah
86.875 21.075 16.850 98.550 67.783 291.133
Nilai Nominal Rp PT Prima Cakrawala Sentosa PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C Masyarakat Jumlah
21.
86.875 21.075 16.850 82.000 67.783 274.583
30 Sep 2014 Harga Beli Rp 290.481 43.731 34.963 438.245 254.186 1.061.606
31 Des 2013 Harga Beli Rp 290.481 43.731 34.963 307.500 254.186 930.861
Agio Saham Rp 203.606 22.656 18.113 339.695 186.403 770.473
Agio Saham Rp 203.606 22.656 18.113 225.500 186.403 656.278
Penggunaan Laba Bersih Penggunaan Laba Bersih Tahun 2013 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 11 April 2014, disetujui seluruh laba bersih untuk tahun buku 2013 sebesar Rp14.643, disisihkan sebesar Rp300 sebagai dana cadangan dan sisanya dicatat sebagai laba ditahan. Penggunaan Laba Bersih Tahun 2012 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 28 Juni 2013, disetujui seluruh laba bersih untuk tahun buku 2012 sebesar Rp2.796, disisihkan sebesar Rp200 sebagai dana cadangan dan sisanya dicatat sebagai laba ditahan. Cadangan Umum dan Wajib Pada tanggal 31 Desember 2013, cadangan umum dan wajib sebesar Rp200. Cadangan umum dan wajib ini dibentuk sehubungan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 1/1995 yang telah digantikan dengan Undang-undang No. 40/2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar sekurangkurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan tersebut.
22.
Pendapatan Bunga 2014 (9 bulan) Rp Kredit yang Diberikan Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek Lainnya Jumlah
Draft reissued/October 29, 2014
150.887 47.125 72.742 1.655 272.409
44
2013 (9 bulan) Rp 46.218 31.826 15.054 708 93.806
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pendapatan bunga lainnya merupakan pendapatan bunga yang berasal dari pendapatan bunga dari giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. 23.
Beban Bunga 2014 (9 bulan) Rp Simpanan Nasabah Deposito Berjangka Giro Tabungan Simpanan dari Bank Lain Deposito Berjangka Giro Call Money Jumlah
2013 (9 bulan) Rp
108.276 36.446 4.669
34.962 10.792 1.577
5.786 1.390 2 156.569
---47.331
Beban bunga yang dibayarkan kepada pihak-pihak berelasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp28.932 dan Rp12.936 atau sebesar 18,48% dan 27,33% dari seluruh beban bunga (Catatan 30). 24.
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 2014 (9 bulan) Rp Kredit yang Diberikan Jumlah
25.
3.928 3.928
2013 (9 bulan) Rp 2.329 2.329
Beban Umum dan Administrasi 2014 (9 bulan) Rp Iklan dan Promosi Barang dan Jasa Jasa Pihak Ketiga Asuransi Sewa Perjalanan Dinas Penyusutan (Catatan 11) Keanggotaan Pemeliharaan dan Perbaikan Pajak Kerugian Risiko Operasional Lain-lain Jumlah
Draft reissued/October 29, 2014
23,669 10,819 9,585 5,771 5,267 2,759 2,747 938 746 204 52 1,525 64,082
45
2013 (9 bulan) Rp 4,499 2,289 4,279 1,973 1,159 1,459 523 224 430 165 1 168 17,169
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
26.
Beban Tenaga Kerja 2014 (9 bulan) Rp Gaji Pokok THR dan Bonus Pendidikan dan Pelatihan Iuran Jamsostek Honorarium Komisaris Honorarium Komite Tunjangan Karyawan Imbalan Kerja (Catatan 29) Lain-lain Jumlah
27.
34.329 3.851 2.139 1.432 360 138 140 1.000 1.572 44.961
18.591 1.934 1.009 774 360 138 60 -787 23.653
Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih 2014 (9 bulan) Rp Sumbangan Lain-lain - Bersih Jumlah - Bersih
28.
2013 (9 bulan) Rp
2013 (9 bulan) Rp
(57) 1 (56)
-1 1
Laba per Saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. Laba Bersih: 2014 (9 bulan) Rp Laba Bersih untuk Perhitungan Laba Bersih per Saham Dasar:
8.224
2013 (9 bulan) Rp 6.910
Jumlah Saham (dalam satuan penuh): 2014 (9 bulan) Rp Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar Laba Bersih per Saham yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Draft reissued/October 29, 2014
46
2013 (9 bulan) Rp
4.182.607.778
3.064.051.505
1,97
2,26
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
29.
Imbalan Kerja Pada tahun 2014 dan 2013, Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Pada tanggal 20 Desember 2012, Bank mengubah program imbalan pasca kerja dari imbalan pasti menjadi iuran pasti melalui PT AIA Financial. Sampai dengan tanggal 30 September 2014, Bank telah menempatkan dana sebesar Rp4.388 (31 Desember 2013: Rp4.352). Liabilitas imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2013 dihitung oleh Aktuaris Independen, PT Sienco Aktuarindo Utama sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010). Jumlah liabilitas imbalan kerja berdasarkan perhitungan Aktuaria Independen PT Sienco Aktuariando Utama per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 31 Mar 2014 Rp Nilai Kini Liabilitas Vested Nilai Kini Liabilitas Non Vested Keuntungan (Kerugian) Aktuaria yang Belum Diakui Liabilitas yang Diakui di Laporan Posisi Keuangan
31 Des 2013 Rp 4.381 (4.352) (29) --
--
Perubahan pada liabilitas yang diakui sesuai perhitungan Aktuaria Independen adalah sebagai berikut: 31 Des 2014 Rp Saldo Awal Beban Imbalan Kerja pada Periode/Tahun Berjalan Pembayaran Iuran pada Periode/Tahun Berjalan Saldo Akhir
31 Des 2013 Rp
--
-2.418 (2.418) --
Beban imbalan kerja untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp100 dan Nihil (Catatan 26). Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh Aktuaria Independen untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Usia Pensiun Normal : 55 Tahun Tingkat Diskonto : 9,10% Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji : 7,00% Tingkat Mortalita : Tabel Mortalita – TMI 2011 Tingkat Cacat Tetap : 1% dari tingkat mortalita Tingkat Pengunduran Diri : 10% di usia 20 tahun dan menurun sampai usia 54 tahun Mutasi nilai kini liabilitas, nilai wajar aset program dan defisit pada program, serta keuntungan (kerugian) aktuaria atas penyesuaian historis untuk 4 (empat) tahun terakhir yaitu: 31 Des 2013 Rp Nilai Kini Liabilitas Nilai Wajar Aset Program Defisit Program Penyesuaian Pengalaman pada Liabilitas Program
Draft reissued/October 29, 2014
31 Des 2012 Rp
31 Des 2011 Rp
31 Des 2010 Rp
4.381 -4.381
2.452 -2.452
1.084 -1.084
108 -108
--
--
--
--
47
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
30.
Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Sifat Hubungan Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. Pihak Berelasi
Sifat Hubungan Berelasi
Transaksi
Mochtar Riady
Pemilik Pemegang Saham Mayoritas
Giro
PT Almaron Perkasa
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Aryaduta International Management
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Aryaduta Karawaci Management
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Banten Sinar Dunia Televisi
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Bank Garansi, Deposito Berjangka
PT Golden Pradamas
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Kharisma Buana Nusantara
Pemegang Saham Mayoritas
Giro
PT Lippo General Insurance Tbk
Pemegang Saham
Giro, Deposito Berjangka
PT Lippo Life Assurance
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro, Deposito Berjangka
PT Lippo Securities Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro, Deposito Berjangka
PT Lippo Karawaci Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Link Net
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro, Deposito Berjangka
PT Matahari Departement Store Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Matahari Putra Prima Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Mandiri Cipta Gemilang
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Mulia Bangun Semesta
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Mulia Sentosa Dinamika
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Multipolar Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Prima Cakrawala Sentosa
Pemegang Saham
Giro
PT Putera Mulia Indonesia
Pemegang Saham
Giro
PT Siloam Dinamika Perkasa
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Siloam International Hospitals
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Star Pacific Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro, Deposito Berjangka
PT Tata Mandiri Daerah Lippo Karawaci
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
Yayasan Pendidikan Pelita Harapan
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Villa Permata Cibodas
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank
Manajemen Bank
Tabungan, Giro, Deposito Berjangka
Transaksi dengan Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang normal dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksitransaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Draft reissued/October 29, 2014
48
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 30 Sep 2014 Rp LIABILITAS Simpanan Nasabah (Catatan 15) Giro Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Pemegang Saham Keluarga Pemegang Saham Tabungan Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Keluarga Pemegang Saham Keluarga Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Deposito Berjangka Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Keluarga Pemegang Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Pemegang Saham Keluarga Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Jumlah Persentase dari Jumlah Liabilitas
31 Des 2013 Rp
683,242 15,583 2,050 700,875
758,651 1,556 1,500 761,707
1,508 41 -1,549
1,591 40 96 1,727
338,709 8,084 6,696 5,000 -358,489 1,060,913
93,558 1,057 3,126 -400 98,141 861,575
28.35%
30.03%
2014 (9 bulan) Rp
2013 (9 bulan) Rp
Beban Bunga (Catatan 23) Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Pemegang Saham Keluarga Pemegang Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Keluarga Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Jumlah
28,278 189 126 333 6 28,932
12,018 313 455 143 7 12,936
Persentase dari Jumlah Beban Bunga
18.48%
27.33%
Rincian gaji dan tunjangan untuk Direksi dan Komisaris adalah sebagai berikut: 2014 (9 bulan) Rp Direksi Dewan Komisaris
Draft reissued/October 29, 2014
1.378 571 1.949
49
2013 (9 bulan) Rp 1.666 571 2.237
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31.
Komitmen dan Kontinjensi Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan. Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 Rp Komitmen Liabilitas Komitmen - Pihak Ketiga Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang Belum Digunakan Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih Kontinjensi Liabilitas Kontinjensi - Pihak Ketiga Bank Garansi yang Diterbitkan Jumlah Kontinjensi - Bersih Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi - Bersih
31 Des 2013 Rp
(485.992) (485.992)
(292.396) (292.396)
(30.920) (30.920)
(21.900) (21.900)
(516.912)
(314.296)
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan penghapusan aset untuk aset non produktif, namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. 32.
Informasi Segmen Usaha Seperti yang telah dijelaskan pada Catatan 2.y, Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal. Pada saat ini, Bank menganalisa segmen secara geografis dimana manajemen menelaah laporan internal mananjemen secara bulanan untuk masing-masing area. Informasi wilayah geografis dikelompokkan menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. DKI Jakarta Rp Pendapatan (Beban) Bunga Neto Pendapatan Operasional Lainnya Pemulihan (Pembentukan) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Beban Umum dan Administrasi Beban Tenaga Kerja Laba (Rugi) Operasional Pendapatan Non Operasional Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Bersih
30 Sep 2014 Luar DKI Jakarta Rp
Jumlah Rp
165.316 5.381
(49.479) 2.529
115.837 7.910
(2.335) (64.020) (42.512) 61.830 (55) 61.775 (2.496) 59.279
(1.593) (62) (2.449) (51.054) (1) (51.055) -(51.055)
(3.928) (64.082) (44.961) 10.776 (56) 10.720 (2.496) 8.224
Jumlah Aset
3.014.903
1.876.347
4.891.250
Jumlah Liabilitas
1.571.093
2.171.519
3.742.612
Draft reissued/October 29, 2014
50
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
DKI Jakarta Rp Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Beban Umum dan Administrasi Beban Tenaga Kerja Laba (Rugi) Operasional Pendapatan Non Operasional Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Bersih
Jumlah Rp
96.939 13.060
(22.881) 1.492
74.058 14.552
(2.707) (35.099) (25.149) 47.044 2 47.046 (5.135) 41.911
(1.417) (31) (4.431) (27.268) -(27.268) -(27.268)
(4.124) (35.130) (29.580) 19.776 2 19.778 (5.135) 14.643
Jumlah Aset
2.715.358
1.161.912
3.877.270
Jumlah Liabilitas
1.479.018
1.389.839
2.868.857
DKI Jakarta Rp Pendapatan (Beban) Bunga Neto Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Beban Umum dan Administrasi Beban Tenaga Kerja Laba (Rugi) Operasional Pendapatan Non Operasional Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Bersih
33.
31 Des 2013 Luar DKI Jakarta Rp
58.378 4.602 (1.666) (14.162) (23.633) 23.519 1 23.520 (1.570) 21.950
30 Sep 2013 Luar DKI Jakarta Rp (11.903) 553 -(663) (3.007) (20) (15.040) -(15.040) -(15.040)
Jumlah Rp 46.475 5.155 (2.329) (17.169) (23.653) 8.479 1 8.480 (1.570) 6.910
Manajemen Risiko Dalam menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan penghimpunan dana, pemberian pinjaman maupun penyediaan jasa perbankan lainnya, Bank tidak terlepas dari berbagai risiko. Pelaksanaan kegiatan usaha tersebut dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan usaha Bank bila tidak dikelola dengan baik. Manajemen risiko mendapat perhatian khusus dari Bank sebagai upaya mengimbangi semakin kompleksnya produk dan aktivitas yang dihadapi. Dalam mencapai tujuan tersebut maka Bank telah memiliki Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertugas menetapkan kebijakan termasuk strategi manajemen risiko dan perencanaan dalam keadaan darurat (contingency plan) untuk menghadapi risiko yang timbul serta memperbaiki dan menyempurnakan penerapan manajemen risiko. Penerapan manajeman risiko dilaksanakan melalui pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta penerapan sistem informasi manajemen risiko dan sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Draft reissued/October 29, 2014
51
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya yang timbul dari aktivitas fungsional Bank seperti perkreditan, treasury, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance). Risiko kredit diukur melalui probabilitas terjadinya default pada masa mendatang. Bank telah menyusun ketentuan mengenai Credit Risk Rating (CRR) serta telah dilakukan evaluasi dan roll out. Perhitungan probability default tersebut selanjutnya akan dijadikan dasar untuk perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai modal (capital at risk), pricing, alokasi modal dan manajemen portofolio. Manajemen risiko kredit terdiri dari: yang bersifat spekulatif dan pemberian kredit kepada debitur yang bermasalah, kemudian melakukan pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berskala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan, memberikan saran-saran perbaikan, sehingga kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan; four eyes principles sebagai salah satu pengendalian risiko kredit pada proses pemberian kredit telah dilaksanakan unit-unit kerja; dan Early Warning System (EWS) sebagai salah satu alat pemantauan (monitoring) dengan cara mendeteksi secara dini debitur yang berpotensi default. Sistem tersebut dapat mendukung proses pemantauan pinjaman secara menyeluruh, mengidentifikasi tindakan perbaikan, dan menyempurnakan tindak lanjut secara efektif. Pemberian kredit juga tidak mengabaikan konsep Hubungan Total Debitur (one obligor concept), pemantauan terhadap Konsentrasi Kredit, pemenuhan terhadap Ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (“BMPK”) serta penentuan Limit Kewenangan dalam proses pemutusan kredit yang dilakukan secara berjenjang. Analisa eksposur maksimum terhadap risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau peningkatan kualitas kredit lain adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 Rp
31 Des 2013 Rp
Laporan Posisi Keuangan: Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih Akan Diterima Sub Jumlah
335.710 13.215 1.017.094 947.489 296.720 2.055.468 32.149 4.697.845
265.191 10.738 753.000 648.665 879.504 1.240.058 11.811 3.808.967
Komitmen dan Kontinjensi Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang belum Digunakan Bank Garansi yang Diterbitkan Sub Jumlah Jumlah
485.992 30.920 516.912 5.214.757
292.396 21.900 314.296 4.123.263
Konsentrasi kredit (bruto) yang diberikan berdasarkan jenis kredit adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 Rp Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah
Draft reissued/October 29, 2014
1.532.477 448.502 74.489 2.055.468
52
(%) 74,56 21,82 3,62 100,00
31 Des 2013 Rp (%) 792.620 362.598 84.840 1.240.058
63,92 29,24 6,84 100,00
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Konsentrasi kredit Bank berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 Rp Perdagangan, Restoran, dan Hotel Industri Konstruksi Pertambangan Jasa Lain-lain Jumlah
602,052 590,937 89,784 2,960 580,311 189,424 2,055,468
31 Des 2013 (%) 29.29 28.75 4.37 0.14 28.23 9.22 100.00
Rp 410,957 381,731 57,739 3,957 282,291 103,383 1,240,058
(%) 33.14 30.78 4.66 0.32 22.76 8.34 100.00
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada nasabah maupun counterparty sesuai waktu yang dijanjikan. Pengukuran risiko likuiditas dilakukan dengan meneliti seluruh arus kas masuk dan arus kas keluar dari Bank, kemudian mengidentifikasi segala kemungkinan kekurangan dana di masa depan termasuk kebutuhan komitmen dan kontinjensi. Pengelolaan likuiditas aset dan liabilitas meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang optimal untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo di setiap saat, serta pengelolaan risiko tingkat suku bunga yang timbul dari setiap transaksi yang tercantum pada laporan posisi keuangan maupun rekening administrasi. Ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana dari pihak ketiga yang pada umumnya lebih pendek dari jangka waktu penyaluran kredit yang diberikan, akan menyebabkan masalah likuiditas yang mempengaruhi kemampuan Bank dalam memenuhi kewajibannya kepada para nasabah. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank. Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi melalui pemeliharaan aset produktif yang likuid dan memadai sejalan dengan perkiraan arus kas serta struktur kewajiban yang ada. Pemeliharaan aset produktif yang likuid terdiri dari pemeliharaan cadangan wajib (reserve requirement) seperti yang ditetapkan oleh Bank Indonesia serta pemeliharaan efekefek berjangka pendek yang sangat likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia. Bank juga memelihara cadangan aset produktif yang likuid lainnya, terdiri dari penempatan dana jangka pendek di bank lain serta efek-efek berjangka panjang yang likuid seperti obligasi Pemerintah. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan menerapkan batasan-batasan konsentrasi deposan dan berusaha mengurangi ketergantungannya pada dana mahal seperti deposito dan menggantinya dengan sumber dana murah seperti giro dan tabungan. Selain itu, Bank senantiasa memelihara kemampuan melakukan akses ke pasar uang, dengan selalu memelihara hubungan dengan bank-bank koresponden. Bank secara berkala meninjau seluruh keadaan di atas sekaligus mengambil tindakan guna menganeka-ragamkan cara pendanaan. Analisa likuiditas/maturity GAP adalah untuk mengukur beda kumulatif antara aset produktif (earning assets) dengan kewajiban berbunga (interest bearing liabilities) dan dampaknya terhadap likuiditas Bank serta exposure terhadap perubahan tingkat bunga. Risiko tingkat bunga atau sensitivitas timbul apabila jatuh tempo aset produktif berbeda secara signifikan dengan jatuh tempo kewajiban berbunga. Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aset dan liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas masuk atau keluar.
Draft reissued/October 29, 2014
53
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Jumlah
Rp ASET Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Penempatan pada Lembaga Keuangan Bukan Bank Pendapatan yang Masih Akan Diterima Sub Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
6 s/d 12 Bulan
> 12 Bulan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
---619.789
---33.705
-----
-----
947.489
--
201.224
175.256
138.492
170.953
261.564
296.720 2.055.468
---
296.720 20.714
-173.874
-231.945
-652.769
-976.166
90.000
--
90.000
--
--
--
--
32.149 4.821.023
-382.103
32.149 1.004.407
-968.919
-404.142
-823.722
-1.237.730
-1.725.567 13.415
247 1.258.615 54.252 3.544 5.703 1.322.361 (317.954)
-573.649 6.445 -13.927 594.021 374.898
-55.492 ---55.492 348.650
-17.145 -2.496 -19.641 804.081
---105 -105 1.237.625
s/d 1 Bulan
31 Des 2013 1 s/d 3 Bulan
3 s/d 6 Bulan
6 s/d 12 Bulan
> 12 Bulan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(9.967) 4.811.056
1.080.454
Jumlah
Rp
*
3 s/d 6 Bulan
---363.600
Posisi Neto Setelah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Posisi Neto Setelah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
30 Sep 2014 1 s/d 3 Bulan
33.178 335.710 13.215 --
247 3.630.468 74.112 6.145 19.630 3.730.602 1.090.421
LIABILITAS Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Utang Pajak Liabilitas Lain-lain * Jumlah Perbedaan Jatuh Tempo
s/d 1 Bulan
33.178 335.710 13.215 1.017.094
LIABILITAS Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Utang Pajak Liabilitas Lain-lain * Jumlah Perbedaan Jatuh Tempo
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih Akan Diterima Sub Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
Tidak Mempunyai Kontrak Jatuh Tempo Rp
-1.738.982 (1.356.879)
Tidak Mempunyai Kontrak Jatuh Tempo Rp
23.584 265.191 10.738 753.000 648.665
23.584 265.191 10.738 ---
---753.000 1.699
----125.726
----308.611
------
----212.629
879.504 1.240.058
---
879.504 35.208
-110.929
-176.899
-367.968
-549.054
11.811 3.832.551
-299.513
11.811 1.681.222
-236.655
-485.510
-367.968
-761.683
-1.520.028 -105 -1.520.133 (1.220.620)
133 750.090 93.661 1.961 993 846.837 834.385
-370.774 42.718 -9.096 422.588 (185.933)
-60.972 -3.723 -64.695 420.815
-10.320 ---10.320 357.648
------761.683
(6.039) 3.826.512
133 2.712.184 136.379 5.789 10.089 2.864.573 967.978 2.864.573 961.939
Liabilitas lain-lain terdiri dari akrual bunga dan lain-lain
Draft reissued/October 29, 2014
54
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Risiko Suku Bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko kemungkinan turunnya pendapatan bunga bersih dan nilai pasar portofolio aset akibat perubahan tingkat bunga di pasar uang. Oleh karena aset dan liabilitas seperti giro pada bank lain, investasi dalam bentuk efek-efek, pinjaman, giro, tabungan, deposito dan sertifikat deposito, pinjaman yang diterima dan liabilitas-liabilitas pasar uang lainnya memiliki berbagai tingkat bunga dan jangka waktu, perubahan-perubahan pada tingkat bunga dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan bunga bersih. Sepanjang periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2014 dan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, Bank telah menyediakan alat likuid yang cukup untuk mengantisipasi liabilitas jangka pendek, arus kas bersih dapat diatur dengan baik, cukup baik dan cukup mudah untuk memperoleh akses sumber dana pasar uang. Dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakseimbangan aset dan liabilitas, manajemen Bank, melalui mekanisne rapat ALCO bulanan, selalu melakukan review beberapa hal yang sifatnya sangat strategis, antara lain: a. Pengelolaan pendanaan (funding) yang memiliki jatuh tempo tidak seimbang b. Ketepatan pengelolaan aset dan liabilitas yang memiliki sensitivitas terhadap perubahan suku bunga c. Analisis dana pihak ketiga yang menggambarkan trend berbagai produk dana pihak ketiga yang berada pada wilayah diseluruh Indonesia d. Penempatan dana pada portofolio efek-efek e. Laporan perkembangan kredit yang ada dan yang baru f. Strategi penetapan harga seusai dengan kondisi pasar saat ini g. Perbandingan target dengan realisasi dana pihak ketiga Eksposur Bank terhadap Risiko Tingkat Suku Bunga Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga 30 Sep 2014 Bunga Mengambang 1 - 3 bulan 3 - 12 bulan
< 1 bulan Rp ASET Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Penempatan pada Lembaga Keuangan Bukan Bank Jumlah Aset Keuangan LIABILITAS Simpanan Nasabah Giro Tabungan Deposito Simpanan dari Bank Lain Jumlah Liabilitas Keuangan Jumlah Gap Repricing Suku Bunga
Draft reissued/October 29, 2014
Rp
> 1 tahun
< 1 bulan
Rp
Rp
Rp
Bunga Tetap 1 - 3 bulan 3 - 12 bulan Rp
Rp
> 1 tahun
Jumlah
Rp
Rp
335.710 13.215
---
---
---
---
---
---
---
335.710 13.215
---
---
---
---
958.600 --
-5.018
58.494 421.167
-521.304
1.017.094 947.489
---
---
-157.704
-304.059
--
296.720 1.992
-748.257
-843.456
296.720 2.055.468
-348.925
---
-157.704
-304.059
90.000 1.048.600
-303.730
-1.227.918
-1.364.760
90.000 4.755.696
1.442.557 283.010 -13.415 1.738.982
------
------
------
--1.071.616 52.252 1.123.868
--690.899 8.445 699.344
--142.386 -142.386
------
1.442.557 283.010 1.904.901 74.112 3.704.580
(1.390.057)
--
157.704
304.059
(75.268)
(395.614)
1.085.532
1.364.760
1.051.116
55
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31 Des 2013 Bunga Mengambang 1 - 3 bulan 3 - 12 bulan Rp Rp
< 1 bulan Rp ASET Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Jumlah Aset Keuangan LIABILITAS Simpanan Nasabah Giro Tabungan Deposito Simpanan dari Bank Lain Jumlah Liabilitas Keuangan Jumlah Gap Repricing Suku Bunga
> 1 tahun Rp
Bunga Tetap 1 - 3 bulan 3 - 12 bulan Rp Rp
< 1 bulan Rp
> 1 tahun Rp
Jumlah Rp
265.191 10.738
---
---
---
---
---
---
---
265.191 10.738
---
---
---
---
753.000 --
-23.476
-192.755
-432.434
753.000 648.665
--275.929
----
-569.182 569.182
-479.434 479.434
--753.000
879.504 -902.980
-99.568 292.323
-91.874 524.308
879.504 1.240.058 3.797.156
1.227.345 292.683 -66.870 1.586.898
------
------
------
--563.605 23.791 587.396
--494.311 45.718 540.029
--134.240 -134.240
------
1.227.345 292.683 1.192.156 136.379 2.848.563
(1.310.969)
--
569.182
479.434
165.604
362.951
158.083
524.308
948.593
Sensitivitas Suku Bunga Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Bank pada tanggal 30 September 2014 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu: Peningkatan 100bps Rp Pengaruh terhadap laba bersih
1.228
Penurunan 100bps Rp (1.228)
Proyeksi di atas menunjukkan bahwa jika tingkat suku bunga bergerak pada jumlah yang sama akan berpotensi mempengaruhi laba bersih Bank dengan asumsi seluruh variabel lainnya, tanggal pelaporan, dan posisi hingga jatuh tempo adalah konstan. Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank yang dapat merugikan Bank (Adverse movement). Pengukuran risiko pasar dilakukan melalui pendekatan analisis sensitivitas tingkat bunga untuk risiko suku bunga dan risiko Surat Berharga (Bonds). Risiko pasar dikendalikan dengan penerapan limit, khususnya transaksi trading limit. Limit-limit tersebut antara lain adalah counterparty limit, dan position limit. Pengelolaan risiko likuiditas menjadi bagian dari proses manajemen risiko pasar. Pemantauan risiko likuiditas dilakukan melalui pengelolaan maksimum cash out. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional senantiasa dibuat, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur. Bank secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun risk awareness dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional.
Draft reissued/October 29, 2014
56
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Penyusun Laporan profil Risiko Operasional dan risiko lainnya dilaksanakan secara triwulanan berdasarkan parameter dan indikator risiko yang baru, sesuai ketentuan Bank Indonesia sehingga diperoleh gambaran mengenai tingkat potensi risiko bagi Bank secara keseluruhan. Bank juga telah menghitung kecukupan modal untuk risiko operasional sesuai dengan PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan SE-BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”) untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (“PID”). Perhitungan beban modal risiko operasional Bank adalah menggunakan metode Basic Indicator Approach. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan. Berkaitan dengan risiko hukum, Bank telah memiliki Divisi Legal yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai. Pengelolaan risiko hukum juga ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi melalui penerapan kode etik kepada seluruh karyawan. Bank juga selalu memperhatikan kelengkapan dan keabsahan dokumentasi yang berkaitan dengan hukum serta memperhatikan peraturan/ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan perbankan. Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Risiko stratejik yang dikelola oleh Bank antara lain dengan cara membuat Rencana Bisnis Bank (RBB) dengan jangka waktu tiga tahun dan selalu direview setiap tahun maupun direvisi pada petengahan tahun. RBB ini disesuaikan dengan visi dan misi serta strategi Bank. Selanjutnya RBB yang telah ditetapkan Bank dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai pada setiap jenjang Organisasi. Pada periode tertentu (triwulanan) Bank memantau kemajuan yang dicapai sehingga hasilnya dapat dipergunakan sebagai evaluasi kinerja Bank. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan atau persepsi negatif terhadap Bank. Untuk mengendalikan risiko reputasi ini, Bank secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan Nasabah sejalan dengan ketentuan yang berlaku, yaitu mengenai perlindungan nasabah, termasuk menerapkan strategi penggunaan media yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya berita negatif. Selain itu guna memastikan bahwa setiap keluhan nasabah dapat disampaikan dengan mudah serta ditangani dengan baik dan tepat maka Bank telah membentuk Call Center yang didukung oleh petugas yang berpengalaman. Bank juga melaksanakan mystery shopper yang dilakukan secara berkala untuk memastikan pelayanan kepada Nasabah tetap prima dari waktu ke waktu. Pemantauan dan pengelolaan risiko reputasi diupayakan dengan mengoptimalkan fungsi Sekretaris Perusahaan. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usahanya dapat berdampak negatif terhadap kelangsungan usaha Bank. Draft reissued/October 29, 2014
57
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Dalam mengelola Manajemen Risiko Kepatuhan, upaya peningkatan Budaya Kepatuhan yang terus menerus senantiasa dilakukan melalui program-program antara lain: a. Melakukan kaji ulang (review) atas rancangan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur internal baru b. Sosialisasi/pelatihan melalui regulation update dan in-class training terkait penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT) serta ketentuan baru lainnya. c. Melakukan kaji ulang (review) terhadap produk/aktivitas baru. d. Memonitor pelaksanaan kepatuhan atas penyampaian laporan-laporan yang harus disampaikan kepada Bank Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku. e. Pengkinian dan penatausahaan database Peraturan/ketentuan yang berlaku. f. Pembuatan Laporan Kepatuhan kepada Bank Indonesia serta untuk pihak internal. g. Pemantauan terhadap denda atau sanksi yang diterima dari regulator/pihak eksternal 34.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), perhitungannya didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 dimana jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Selain itu bank dengan kriteria tertentu harus memasukkan risiko pasar dan risiko operasional dalam perhitungan KPMM dengan memasukan komponen modal pelengkap tambahan. Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 mengatur ketentuan pelaksanaan perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit. Ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2012. Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 Sep 2014 Rp Modal: Modal Inti Modal Pelengkap Jumlah Modal
1.183.990 27.375 1.211.365
1.056.882 14.943 1.071.825
Jumlah ATMR Risiko Kredit Jumlah ATMR Risiko Operasional Jumlah ATMR Risiko Pasar
2.190.037 80.698 --
1.195.449 29.670 --
53,35%
87,49%
53,35% 8%
87,49% 8%
Rasio KPMM (Risiko Kredit dan Operasional) Rasio KPMM (Setelah Risiko Kredit, Risiko Operasional, dan Risiko Pasar) Rasio KPMM yang Diwajibkan
35.
31 Des 2013 Rp
Perjanjian dan Perikatan Penting a. Jaminan Pemerintah terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 27 September 2005, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertfikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang
Draft reissued/October 29, 2014
58
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijaminkan untuk setiap nasabah pada satu bank adalah sebesar maksimum Rp2.000. b. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Sewa dan Layanan Pengelolaan Branch IT Infrastructure Pada tanggal 31 Oktober 2012, Bank menandatangani addendum II perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk penyediaan sewa dan layanan pengelolaan Branch IT Infrastructure. Perjanjian ini mengubah tata cara pembayaran atas pekerjaan layanan outsourcing dalam perjanjian sebelumnya. c. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Sewa dan Layanan Pengelolaan Sistem Aplikasi Perbankan Bank Vision dan Core IT Infrastructure Pada tanggal 31 Oktober 2012, Bank menandatangani addendum II perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk penyediaan sewa dan layanan pengelolaan Branch IT Infrastructure. Perjanjian ini mengubah tata cara pembayaran atas pekerjaan layanan outsourching dalam perjanjian sebelumnya. d. Perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang Pemanfaatan ATM Bersama Pada tanggal 1 April 2011, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang pemanfaatan ATM Bersama untuk principle member. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 1 April 2014 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan berikutnya. e. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Layanan Fasilitas Disaster Recovery Hot Backup Pada tanggal 2 Mei 2011, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan Visionet tentang layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 20 April 2016 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak. Pada tanggal 1 November 2011, Bank menandatangani Addendum I perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini mengubah perjanjian sebelumnya. Addendum perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 April 2018. Pada tanggal 18 Juni 2012, Bank menandatangani Addendum II perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini mengubah daftar perangkat dalam perjanjian sebelumnya. f.
Perjanjian dengan PT Visionet Internasional tentang Sewa dan Layanan ATM Pada tanggal 1 November 2011, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan Visionet tentang penyediaan sewa dan layanan pengelolaan ATM. Ruang lingkup pekerjaan Visionet adalah (1) penyediaan unit ATM yang dapat digunakan dengan baik oleh Bank dan (2) layanan pemeliharaan ATM oleh Visionet kepada Bank. Jangka waktu pekerjaan untuk setiap purchase order adalah 84 bulan dimulai sejak ATM terpasang dan dapat dipergunakan dengan baik dan benar. Jangka waktu perjanjian kerjasama ini berlaku sejak 1 November 2011 sampai dengan berakhirnya jangka waktu purchase order paling akhir.
g. Perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera tentang Pemanfaatan ATM dan EDC Prima Pada tanggal 1 Juli 2013, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Rintis Sejahtera tentang pemanfaatan ATM dan EDC Prima. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 September 2023 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun berikutnya.
Draft reissued/October 29, 2014
59
paraf:
PT BANK NATIONALNOBU TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36.
Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun Buku 2014 Beberapa intepretasi baru standar baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan Bank: - ISAK No. 27: Pengalihan Aset dari pelanggan - ISAK No. 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan. Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK 66 “Pengaturan bersama” - PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” - PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK 24 (Revisi 2013) “Imbalan kerja” Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan ini, Bank masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.
37.
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diotorisasi oleh Direksi untuk terbit pada tanggal 30 Oktober 2014.
Draft reissued/October 29, 2014
60
paraf: