PT BANK AGRONIAGA Tbk
Laporan Keuangan Interim 30 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Daftar Isi
Halaman Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi...........................................................................................................
1 -
2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi............................................................................................... 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi........................................................................................................ 4 -
5
Laporan Arus Kas Konsolidasi........................................................................................................................ 6 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ................................................................................................. 7 - 75
***************************
PT BANK AGRONIAGA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Keterangan
Catatan
31 Maret 2012 (Unaudited)
31 Desember 2011 (Audited)
ASET KAS GIRO PADA BANK INDONESIA
GIRO PADA BANK LAIN Penyisihan kerugian penurunan nilai
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penyisihan kerugian penurunan nilai
2a,2b,3
24,498,423
20,906,438
2a,2b,2e,4
200,823,248
193,385,982
2a,2b,2c,5,35
19,921,122 19,921,122
27,690,141 27,690,141
1,064,902,635 1,064,902,635
1,170,853,680 1,170,853,680
183,645,452 183,645,452
206,769,820 206,769,820
2a,2b,2f,6
EFEK-EFEK Penyisihan kerugian penurunan nilai
2a,2b,2c,2g,7,35
TAGIHAN WESEL EKSPOR Penyisihan kerugian penurunan nilai
2b,2h,8
KREDIT YANG DIBERIKAN Penyisihan kerugian penurunan nilai
2b,2c,2d,2i,9, 35
-
31,038,850 31,038,850
1,699,960,212
1,823,057,271
(94,269,771) 1,605,690,441
(82,994,756) 1,740,062,515
TAGIHAN AKSEPTASI Penyisihan kerugian penurunan nilai
2b,2j,10
20,595,800 20,595,800
34,815,573 34,815,573
PENYERTAAN SAHAM Penyisihan kerugian penurunan nilai
2b,2k,11
297,658
297,658
297,658
297,658
51,945,789 (41,364,980) 10,580,809
51,805,103 (40,395,265) 11,409,838
2v
2,447,549
-
2b,2m,13
34,787,469
43,924,845
3,168,190,606
3,481,155,340
Bersih ASET TETAP Biaya perolehan
2l,12
Akumulasi penyusutan Nilai buku - neto UANG MUKA PAJAK ASET LAIN-LAIN - BERSIH JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan
1
PT BANK AGRONIAGA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Keterangan
Catatan
31 Maret 2012 (Unaudited)
31 Desember 2011 (Audited)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS SEGERA
2b,2c,2n,14
SIMPANAN NASABAH
2b,2c,2o,35 15 16 17
13,776,372
7,291,848
335,284,260 164,246,106 1,821,886,834 2,321,417,200
685,188,951 169,340,115 1,911,796,850 2,766,325,916
2b,2c,2o,18,35
200,065,089
35,713,048
LIABILITAS AKSEPTASI
2b,2j,10
20,595,800
34,815,573
UTANG PAJAK
2v,30a
11,632,221
9,593,789
2b,2c,2p,19,35
214,094,737
241,458,205
Giro Tabungan Deposito Berjangka Total Simpanan Nasabah SIMPANAN DARI BANK LAIN
PINJAMAN YANG DITERIMA ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN
2aj, 25, 43 30c
-
-
612,100
612,100
35,731,720
37,728,698
2,817,925,239
3,133,539,177 -
361,809,558
361,809,558
Tambahan modal disetor/agio saham
13,389,364
13,389,364
Laba (rugi) yang belum direalisasikan atas perubahan nilai wajar efek-efek dalam kelompok yang tersedia untuk dijual – neto Cadangan khusus Cadangan umum Total Saldo Laba
15,643,818
20,658,387
116,559 1,049,074 (41,743,006)
116,559 1,049,074 (49,406,779)
JUMLAH EKUITAS
350,265,367
347,616,163
3,168,190,606
3,481,155,340
LIABILITAS PAJAK TANGGUHAN
2b,21
LIABILITAS LAIN-LAIN TOTAL LIABILITAS
EKUITAS Modal saham – nilai nominal Rp 100 per lembar saham (Rupiah penuh) Modal dasar – 10.000.000.000 lembar saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.618.095.578 lembar saham pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011
22
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan
2
PT BANK AGRONIAGA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Keterangan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN BUNGA BEBAN BUNGA
Catatan
2012
2011
2q,23
75,387,471
96,838,785
2q,24
(37,749,259) 37,638,212
(55,142,741) 41,696,044
2,321,194 366 8,059,081
3,212,589 176 2,405,500
PENDAPATAN BUNGA - NETO PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi lainnya Keuntungan (kerugian) transaksi mata uang asing - neto Keuntungan dari penjualan efek-efek – neto Keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek - neto Lain-lain
2r
1,850,000
-
615,952 12,846,593
61,890 5,680,155
25
(10,691,250)
(12,413,260)
2s,26 27
(15,179,634) (13,208,051) (1,014,981) (1,104,910) (30,507,576)
(12,341,790) (13,355,093) (978,650) (1,373,163) (28,048,696)
9,285,979
6,914,243
932,385
721,005
10,218,364
7,635,248
(2,554,591) (2,554,591)
(2,138,379) (2,138,379)
7,663,773
5,496,869
(5,014,569)
(3,290,000)
(5,014,569) 2,649,204
(3,290,000) 2,206,869
2.17 2.15
1.60 1.60
TOTAL PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
PEMBALIKAN (PENYISIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Tenaga kerja dan tunjangan Umum dan administrasi Premi program penjaminan pemerintah Lain-lain Jumlah beban operasional lainnya LABA OPERASIONAL 28
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
2v 30b 30c
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan Beban pajak - neto LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK Perubahan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual-neto PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUNBERJALAN LABA TAHUH BERJALAN PER SAHAM
2t,29
Dasar (dalam rupiah penuh) Dilusian (dalam rupiah penuh)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan
3
361,809,558
-
17,936,547 -
343,873,011
-
809,610
13,389,364
-
5,380,964 (181,227)
8,189,627
-
242,883
20,658,387
15,574,948
-
5,083,439
(3,290,000)
4
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan
Saldo per 31 Desember 2011
Laba/(Rugi) komprehensif periode berjalan Laba/(Rugi) bersih
Waran Biaya emisi penerbitan saham
Saldo per 31 Maret 2011
Laba/(Rugi) komprehensif periode berjalan Laba/(Rugi) periode berjalan
Waran
Saldo per 31 Desember 2010
Modal Disetor 343,063,401
116,559
-
-
116,559
-
-
Laba yang belum direalisasi atas Efekefek kelompok Tersedia untuk Tambahan Modal Dijual Cadangan Tujuan Disetor 7,946,744 8,373,439 116,559
1,049,074
-
-
1,049,074
-
-
Cadangan Umum 1,049,074
PT BANK AGRONIAGA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010
(49,406,779)
27,359,512
-
(76,766,291)
5,496,869
-
Saldo Laba/(Rugi) (82,263,160)
347,616,163
15,574,948 27,359,512
23,317,511 (181,227)
281,545,419
(3,290,000) 5,496,869
1,052,493
Jumlah Ekuitas 278,286,057
(Dalam Ribuan Rupiah)
361,809,558
13,389,364
Tambahan Modal Disetor
15,643,818
(5,014,569)
5
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan
Saldo per 31 Maret 2012
Laba/(Rugi) bersih
Laba/(Rugi) komprehensif periode berjalan
Modal Disetor
116,559
Laba yang belum direalisasi atas Efekefek kelompok Tersedia untuk Dijual Cadangan Tujuan
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010
(Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1,049,074
Cadangan Umum
Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
PT BANK AGRONIAGA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
(41,743,006)
7,663,773
Saldo Laba/(Rugi)
350,265,367
7,663,773
(5,014,569)
Jumlah Ekuitas
(Dalam Ribuan Rupiah)
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
PT BANK AGRONIAGA Tbk LAPORAN ARUS KAS Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dinyatakan Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Keterangan ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Pendapatan (beban) non operasional - bersih Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi (Kenaikan) penurunan aset operasi: Tagihan wesel ekspor Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Efek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan: Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain Kas Neto yang Diperoleh dari Kegiatan Operasi ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pengurangan (kenaikan) efek-efek yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Kas Neto yang Diperoleh dari Kegiatan Investasi ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN Tambahan modal disetor Penambahan (Pengurangan) agio saham (Pembayaran) penerimaan pinjaman yang diterima Kas Neto yang Diperoleh dari Kegiatan Pendanaan KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS PENGARUH PERUBAHAN KURS MATA UANG ASING KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE Kas dan Setara Kas akhir periode terdiri dari : Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Total Kas dan Setara Kas
2012
2011
78,010,115 (2,644,404) 10,525,399 (31,636,403) (6,053) 54,248,655
115,230,291 (71,694,821) 17,543,001 (28,348,068) 317,859 33,048,262
31,038,850 123,097,059 (8,606,558) 24,034,286 169,563,638
(106,629,786) 19,969,376 (86,660,410)
(31,825,264)
(13,181,647)
(349,904,691) (5,094,009) (89,910,016) 164,352,041 (14,271,808) (326,653,747) (102,841,455)
203,405,307 (9,789,401) 288,680,657 28,000,812 5,991,170 503,106,898 449,494,750
(140,686)
9,852 (6,805,476)
26,716,356 26,575,670
522,339,469 515,543,845
(0) (27,363,468) (27,363,468)
2,052,478 16,198,957 18,251,435
(103,629,253) 938,439 1,412,836,241 1,310,145,428
983,290,030 (393,294) 167,241,254 1,150,137,990
24,498,423 200,823,248 19,921,122
25,316,761 271,021,979 43,212,812
1,064,902,635 1,310,145,428
810,586,438 1,150,137,990
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan
6
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
1. UMUM
a. Pendirian PT Bank Agroniaga, Tbk (“Bank Agro” atau "Bank") didirikan dengan Akta No. 27 Notaris Raden Soekarsono, S.H., tanggal 27 September 1989. Anggaran Dasar Bank telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C.2-10019.HT.01.01-TH.89 tanggal 28 Oktober 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96, Tambahan No. 3303 tanggal 1 Desember 1989. Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1347/KMK.013/1989 tanggal 11 Desember 1989 dan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No. 22/1037/UPPS/ PSbD tanggal 26 Desember 1989. Perubahan status Bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 2 Desember 2002 di hadapan Notaris Siti Rayhana, S.H., dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 24 Desember 2002, dengan Surat Keputusan No. C-24779.HT.01.04.TH.2002, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9, Tambahan No. 881 tanggal 31 Januari 2003. Untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Bank telah dilakukan penyesuaian. Penyesuaian tersebut dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 16 Juli 2008 yang dibuat di hadapan Rusnaldy, S.H., notaris di Jakarta. Perubahaan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor: AHU-46794.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 1 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69, Tambahan No. 15961 tanggal 26 Agustus 2008. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 73 tanggal 30 Mei 2011 yang dibuat dihadapan Rusnaldy, S.H., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-AH.01.10-16751 tanggal 1 Juni 2011. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum di bidang perbankan. Pada tanggal 8 Mei 2006, Bank mendapatkan izin sebagai bank devisa berdasarkan surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 8/41/KEP.GBI/2006. Kantor pusat Bank berlokasi di Plaza Great River, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X2 No.1, Jakarta. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Bank memiliki kantor-kantor dan unit Automated Teller Machine (ATM) sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
1 9 7 32
1 8 8 32
Kantor Pusat Non Operasional Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu ATM
b. Penawaran Umum Saham Bank Pada tanggal 26 Juni 2003, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ("Bapepam-LK") di Jakarta. Berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-1565/PM/2003 tanggal 30 Juni 2003, Bank dinyatakan efektif menjadi perusahaan publik.
7
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Selanjutnya Bank mencatatkan saham-di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 8 Agustus 2003, berdasarkan Surat Persetujuan Pencatatan Awal Saham Bank Tbk No. JKT007/LIST/BES/VIII/ 2003 tanggal 7 Agustus 2003. c. Penawaran Umum Terbatas Saham Bank Pada tanggal 9 Oktober 2003, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas I kepada Ketua Bapepam-LK dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 305.867.338 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) setiap lembar saham. Pada tanggal 7 November 2003, Ketua Bapepam-LK melalui surat No. S-2718/PM/2003 menyetujui pernyataan pendaftaran tersebut. Dari Penawaran Umum Terbatas I, Bank dapat meningkatkan jumlah modal saham sebesar Rp30.586.734. Pada tanggal 14 Maret 2005, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas II kepada Ketua Bapepam-LK dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 513.857.128 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) setiap lembar saham. Pada tanggal 12 April 2005, Ketua Bapepam-LK melalui surat No. S-757/PM/2005 menyetujui pernyataan pendaftaran tersebut. Dari penawaran umum terbatas II, Bank dapat meningkatkan jumlah modal saham sebesar Rp51.385.713. Pada tanggal 24 Maret 2009, Bank meningkatkan modal disetornya sebanyak 64.000.000 saham melalui penambahan modal tanpa penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Peningkatan modal tersebut dilakukan oleh Dana Pensiun Perkebunan, pemegang saham pengendali Bank. Pada tanggal 28 September 2009, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas III kepada Ketua Bapepam-LK dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 1.040.632.622 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) setiap lembar saham. Pada tanggal 9 November 2009, Ketua Bapepam-LK melalui suratnya No. S-9827/BL/2009 menyetujui Pernyataan Penawaran Umum Terbatas III tersebut. Dari penawaran umum terbatas ini Bank telah meningkatkan jumlah modal sahamnya sebanyak 1.005.144.170 lembar saham. Pada Penawaran Umum Terbatas III tersebut, Bank juga menerbitkan waran sejumlah 502.572.084 lembar yang dapat dikonversi menjadi saham Bank dengan nilai nominal Rp100 per lembar (Rupiah penuh). Sampai dengan tanggal 25 Mei 2011 (akhir dari konversi waran), jumlah waran yang telah dikonversi menjadi saham sejumlah 199.890.250 lembar, sehingga meningkatkan modal saham Bank sebesar Rp19.989.025. d. Akuisisi Bank Pada tanggal 19 Agustus 2010, Dana Pensiun Perkebunan selaku pemegang 95,96% saham Bank dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) Saham untuk mengakuisisi saham Bank dengan total nominal sebesar Rp330.296.054 untuk 3.030.239.023 lembar saham dengan harga Rp109 (Rupiah penuh) per lembar. Komposisi kepemilikan saham Bank setelah akuisisi dan setelah dilakukan penjualan saham kembali kepada publik oleh BRI adalah 76% dimiliki oleh BRI, 14% Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) dan 10% publik. Berdasarkan RUPS Luar Biasa BRI yang diaktakan dengan akta No. 37 tanggal 24 November 2010 oleh Notaris Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham telah menyetujui akuisisi terhadap Bank. Selain itu, Bank Indonesia juga telah memberikan persetujuannya melalui surat No. 13/19/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 16 Februari 2011. Akuisisi ini diselesaikan pada tanggal 3 Maret 2011 berdasarkan Akta Akuisisi No. 14 Notaris Fathiah Helmi, S.H., dimana BRI memiliki 88,65% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Bank, sebagaimana dimuat dalam akta No. 68 tanggal 29 Desember 2009, Notaris Rusnaldy, S.H. Hal tersebut di atas telah mempertimbangkan efek dari Waran Seri I yang dapat dieksekusi sampai dengan tanggal 25 Mei 2011. Untuk memenuhi Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep259/BL/2008, tanggal 30 Juni 2008, tentang “Pengambilalihan Perusahaan Terbuka”, BRI sebagai pengendali 8
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
baru Bank diwajibkan untuk melaksanakan Penawaran Tender terhadap saham Bank yang dimiliki pemegang saham publik. Pernyataan Penawaran Tender telah dinyatakan efektif pada tanggal 4 Mei 2011 berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-4985/BL/2011 dan telah diumumkan pada 2 (dua) surat kabar harian nasional pada tanggal 5 Mei 2011. Masa penawaran Tender dimulai pada tanggal 5 Mei 2011 dan berakhir pada tanggal 24 Mei 2011. Pada tanggal penutupan masa Penawaran Tender, terdapat 113.326.500 lembar saham (3,15% dari seluruh saham Bank) yang dibeli oleh BRI dari publik. Harga Penawaran Tender yang digunakan adalah sebesar Rp182 (Rupiah penuh) per lembar. Pada tanggal 1 Juli 2011, BRI melakukan penjualan saham kepada Dapenbun sejumlah 256.375.502 lembar atas eksekusi opsi beli Dapenbun dengan harga Rp109 (Rupiah penuh) per lembar. Selanjutnya sesuai peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1, jangka waktu pengembalian penawaran tender adalah selama 2 (dua) tahun, namun khusus untuk Bank, BRI wajib memenuhi minimal kepemilikan saham publik sebesar 10%, paling lambat pada tanggal 24 Mei 2013. Hal ini untuk memenuhi Surat Bursa Efek Indonesia No. S06472/BEI.PPJ/09-2011 tanggal 23 September 2011 perihal perpanjangan batas waktu peningkatan kepemilikan saham publik. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, saham Bank yang berhasil dijual ke publik sebesar 500.000 lembar saham, sehingga kepemilikan saham BRI di Bank per 31 Desember 2011 menjadi 79,78% dan Dapenbun 14%. e. Struktur dan Manajemen Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 ditetapkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank tanggal 2 Mei 2011 sesuai Akta Notaris No. 03, Notaris Rusnaldy, S.H., dan RUPS Bank tanggal 24 November 2010 sesuai Akta Notaris No.15, Notaris Rusnaldy, S.H., adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Dewan Komisaris Komisaris Utama/Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Bisnis Direktur Operasional Direktur Kepatuhan
Indra Kesuma Moch. Sjafaat Ismail Roswita Nilakurnia Susy Liestiowaty
Marshal Zuhri Anwar Mustari Damopolii Lisa Andani Wardhana
Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Maret 2012 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rapat Dewan Komisaris No. Sekr-17/V-23/2011 tanggal 23 Mei 2011, dan pada tanggal 31 Desember 2010 ditetapkan berdasarkan Surat Dewan Komisaris No. BB-17/V-19/2010 tanggal 19 Mei 2010 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Ketua Anggota Anggota
Indra Kesuma Vita Silvira Setiawan Kriswanto
Pada tanggal - tanggal 31 Maret 2012, Bank memiliki karyawan tetap dan karyawan tidak tetap sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Desember2011
Tetap Tidak tetap
401 34
417 34
Total
435
451
9
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar penyajian laporan keuangan Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Laporan keuangan juga disusun sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang ”Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terlampir dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP.06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-554/132/2010 tanggal 30 Desember 2010 serta Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi dan Perbankan”. Laporan keuangan telah disajikan berdasarkan nilai historis. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Angkaangka yang disajikan dalam laporan keuangan, kecuali bila dinyatakan secara khusus, adalah dibulatkan dalam ribuan Rupiah. b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan Aset keuangan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, efek-efek, tagihan wesel ekspor, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham dengan metode biaya dan aset lain-lain. Liabilitas keuangan terdiri dari liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, pinjaman yang diterima, pinjaman subordinasi dan liabilitas lain-lain. Bank menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, efektif sejak 1 Januari 2010, yang masing-masing menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK No. 50 (Revisi 1999), “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Dampak penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dijelaskan pada Catatan 35. (i) Klasifikasi Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan; • Kredit yang diberikan dan piutang; • Investasi dimiliki hingga jatuh tempo; • Investasi tersedia untuk dijual.
10
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: • Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; • Liabilitas keuangan lain. Kelompok aset dan liabilitas diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset dan liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking. Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: • yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; • yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau • dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi ini. Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non derivatif yang ditentukan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba atau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai dengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari nilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia dijual dan dilaporkan pada laporan laba rugi komprehensif. Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi saat pengakuan liabilitas. (ii) Pengakuan awal a. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal penyelesaian. b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Bank, pada pengakuan awal, dapat menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar). Selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut: • •
penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau mengeliminasi ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul; atau aset keuangan dan liabilitas keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang risikonya dikelola dan dilaporkan kepada manajemen kunci berdasarkan nilai wajar; atau aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. 11
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Opsi nilai wajar digunakan untuk kredit yang diberikan dan piutang tertentu yang dilindung nilai menggunakan credit derivatives atau swap suku bunga, namun tidak memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai. Jika kredit yang diberikan dan piutang tidak dilindung nilai, kredit yang diberikan akan dicatat menggunakan biaya diamortisasi dan derivatif akan diukur menggunakan nilai wajar melalui laporan laba rugi. Opsi nilai wajar juga digunakan untuk dana investasi yang merupakan bagian dari portofolio yang dikelola dengan basis nilai wajar. Opsi nilai wajar juga digunakan untuk structured investment yang termasuk didalamnya adalah derivatif melekat. (iii) Pengukuran setelah pengakuan awal Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajarnya. Kredit yang diberikan serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iv) Penghentian pengakuan a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika: •
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
•
Bank telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan, dan antara (a) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, tetapi telah mentransfer kendali atas aset.
Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah memasuki pass-through arrangement dan tidak mentransfer serta tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidak mentransfer kendali atas aset, aset tersebut diakui sebesar keterlibatan Bank yang berkelanjutan atas aset tersebut. b. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian pinjaman atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Pinjaman yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian penurunan nilai. (v) Pengakuan pendapatan dan beban a. Pendapatan dan beban bunga atas aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. b. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali keuntungan atau 12
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
kerugian akibat perubahan nilai tukar sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau adanya penurunan nilai. Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya atau dilakukan penurunan nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif. (vi) Reklasifikasi aset keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dimana: a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan pada ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. (vii) Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan dilakukan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. (viii) Pengukuran biaya diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok pinjaman, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai. (ix) Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan, diantara para pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar pada tanggal pengukuran. Nilai wajar dapat diperoleh dari Interdealer Market Association (IDMA) atau harga pasar atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) dari Bloomberg atau Reuters pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar dari suatu instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen terkait. Suatu pasar dianggap aktif bila harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency) dan merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.
13
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak aktif, Bank menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Bank menggunakan credit risk spread sendiri untuk menentukan nilai wajar dari liabilitas derivatif dan liabilitas lainnya yang telah ditetapkan menggunakan opsi nilai wajar. Ketika terjadi kenaikan di dalam credit spread, Bank mengakui keuntungan atas liabilitas tersebut sebagai akibat penurunan nilai tercatat liabilitas. Ketika terjadi penurunan di dalam credit spread, Bank mengakui kerugian atas liabilitas tersebut sebagai akibat kenaikan nilai tercatat liabilitas. Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti opsi nilai tukar dan swap mata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang diobservasi. Untuk instrumen yang lebih kompleks, Bank menggunakan model penilaian internal, yang pada umumnya berdasarkan teknik dan metode penilaian yang umumnya diakui sebagai standar industri. Model penilaian terutama digunakan untuk menilai kontrak derivatif yang ditransaksikan melalui pasar over-the-counter, unlisted debt securities (termasuk surat utang dengan derivatif melekat) dan instrumen utang lainnya yang pasarnya tidak aktif. Beberapa input dari model ini tidak berasal dari data yang dapat diobservasi di pasar dan dengan demikian merupakan hasil estimasi berdasarkan asumsi tertentu. Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset neto efek-efek tersebut. Hasil dari suatu teknik penilaian merupakan sebuah estimasi atau perkiraan dari suatu nilai yang tidak dapat ditentukan dengan pasti, dan teknik penilaian yang digunakan mungkin tidak dapat menggambarkan seluruh faktor yang relevan atas posisi yang dimiliki Bank. Dengan demikian, penilaian disesuaikan dengan faktor tambahan seperti model risk, risiko likuiditas dan risiko kredit counterparty. Berdasarkan kebijakan teknik penilaian nilai wajar, pengendalian dan prosedur yang diterapkan, manajemen berkeyakinan bahwa penyesuaian atas penilaian tersebut di atas diperlukan dan dianggap tepat untuk menyajikan secara wajar nilai dari instrumen keuangan yang diukur berdasarkan nilai wajar dalam laporan posisi keuangan. Data harga dan parameter yang digunakan didalam prosedur pengukuran pada umumnya telah di-review dan disesuaikan jika diperlukan, khususnya untuk perkembangan atas pasar terkini. Pada saat nilai wajar dari unlisted equity instruments tidak dapat ditentukan dengan handal, instrumen tersebut dinilai sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai. Nilai wajar atas kredit yang diberikan dan piutang, serta liabilitas kepada bank dan nasabah ditentukan menggunakan nilai berdasarkan arus kas kontraktual, dengan mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas dan biaya. Nilai wajar dari liabilitas kontinjensi dan fasilitas kredit yang tidak dapat dibatalkan dibukukan sesuai dengan nilai tercatatnya. Aset keuangan dan aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan diukur dengan menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan liabilitas yang dimiliki atau liabilitas yang akan diperoleh diukur menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian tersebut terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka atau neto (net open position), mana yang lebih sesuai. c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Dalam menjalankan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan perubahan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihakpihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
14
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan Bank.
pengungkapan terkait dalam
Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan Bank jika: (1)
(2) (3) (4) (5) (6)
(7)
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank; (ii) memiliki kepentingan dalam Bank yang memberikan pengaruh signifikan atas Bank; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Bank; suatu pihak yang berelasi dengan Bank; suatu pihak adalah ventura bersama di mana Bank sebagai venturer; suatu pihak adalah anggota dari personil dari manajemen kunci Bank; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk pihak yang memiliki hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, yaitu individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas yang terkait dengan Bank.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 35 atas laporan keuangan. d. Penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: (1) (2) (3)
(4) (5) (6)
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: a. memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan b. kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh 15
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan, untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama. Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: (1) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai; (2) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan. Berdasarkan kriteria diatas, Bank melakukan penilaian secara individual untuk: (a) Pinjaman dalam segmen pasar komersial dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet; atau (b) Pinjaman dalam segmen pasar komersial yang direstrukturisasi. Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: (1) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai; (2) Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; (3) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan. Berdasarkan kriteria di atas, penilaian secara kolektif dilakukan untuk: (a) Pinjaman dalam segmen pasar komersial dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus serta tidak direstrukturisasi; atau (b) Pinjaman dalam segmen pasar usaha kecil dan konsumen. Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, “Perubahan atas Surat Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)”. Surat Edaran Bank Indonesia tersebut memuat penyesuaian atas PAPI (Tahun 2008) tentang ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit yang diberikan secara kolektif bagi bank yang memenuhi syarat. Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 (SE-BI), Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif dengan mengacu pada pembentukan penyisihan umum dan penyisihan khusus sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Penyisihan kolektif untuk kredit yang dikelompokkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan nilai tercatat (biaya perolehan diamortisasi). Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut: (1)
Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan; 16
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
(2)
Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan dicatat pada akun penyisihan kerugian penurunan nilai sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi dengan nilai pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui pembalikan atas penurunan nilai sebelumnya pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan diakui pada tahun terjadinya. Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. Jika pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif pada tahun berjalan. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada tahun 17
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga. e. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. f. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari penanaman dana pada Bank Indonesia berupa Deposit Facility dan Term Deposit. Penempatan pada bank lain terdiri dari penanaman dana pada lain berupa Call Money. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada Bank Indonesia diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. g. Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi Pemerintah dan obligasi lain yang diperoleh melalui pasar perdana dan sekunder. Efek-efek pada awalnya disajikan sebesar nilai wajarnya. Setelah pengakuan awal, efek-efek dicatat sesuai dengan kategorinya yaitu tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo atau nilai wajar melalui laporan laba rugi. Penilaian efek-efek didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut: (1) Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Bank tidak mengklasifikasikan efek-efek sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, Bank telah menjual atau mereklasifikasi efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan (more than insignificant) sebelum jatuh tempo selain dari pada penjualan atau reklasifikasi yang telah dijelaskan dalam PSAK No. 55 (revisi 2006). (2) Efek-efek yang dimiliki untuk diperdagangkan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. (3) Efek-efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajar. Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam ekuitas sampai dengan efek-efek tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif. h. Tagihan wesel ekspor Tagihan wesel ekspor adalah wesel ekspor yang dinegosiasikan secara diskonto dan dijaminkan oleh bank lainnya. Tagihan wesel ekspor dicatat pada biaya perolehan amortisasi setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Tagihan wesel ekspor diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. 18
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
i. Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang setelah jangka waktu tertentu dan membayar imbalan bunga. Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. j. Tagihan dan liabilitas akseptasi Tagihan dan liabilitas akseptasi merupakan transaksi letters of credit (L/C) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Tagihan dan liabilitas akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. k. Penyertaan saham Penyertaan saham terutama merupakan penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal untuk tujuan investasi jangka panjang. Penyertaan saham pada entitas dimana Bank tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Investasi dimana Bank mempunyai persentase kepemilikan 20% sampai dengan 50% dicatat dengan metode ekuitas, kecuali untuk penyertaan saham sementara. Dengan metode ekuitas, investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan disesuaikan dengan bagian Bank atas laba atau rugi neto perusahaan asosiasi sesuai dengan jumlah persentase kepemilikan dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan. Investasi dengan persentase kepemilikan dibawah 20% dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat dengan metode biaya dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. l. Aset tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat aset tersebut sebagai berikut:
Prasarana bangunan
Tahun 5 19
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Kendaraan Perlengkapan kantor
5 5
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau pada saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan untuk menelaah nilai aset untuk setiap penurunan atau penghapusan ke nilai wajar jika keadaan menunjukkan nilai tercatat tidak bisa diperoleh kembali. m. Agunan yang diambil alih Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit diakui sebesar nilai neto yang dapat direalisasi atau sebesar nilai tercatat dari kredit, mana yang lebih rendah. Nilai neto yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Kelebihan saldo kredit yang diberikan, yang belum dilunasi oleh peminjam diatas nilai dari agunan yang diambil alih, dibebankan sebagai penyisihan penghapusan aset pada tahun berjalan. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. n. Liabilitas segera Liabilitas segera dicatat pada saat liabilitas kepada masyarakat maupun kepada bank lain timbul. Akun ini diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain dan dihitung berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. o. Simpanan nasabah dan bank lain Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat menggunakan cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemegang giro. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai perjanjian antara penyimpan dengan Bank. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal yang tercantum dalam bilyet deposito atau yang diperjanjikan. Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka dan inter-bank call money dengan promes yang berjangka waktu sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari serta dinyatakan sesuai dengan jumlah liabilitas terhadap bank tersebut. Simpanan nasabah dan bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan nasabah dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. p. Pinjaman yang diterima Pinjaman diterima merupakan dana yang diterima dari Bank Indonesia atau pihak lain dengan liabilitas pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. 20
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Pinjaman diterima diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. q. Pendapatan dan beban bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan yang dikenakan suku bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat neto dari instrumen keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi dan bentuk lain diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan seluruh premi atau diskon lainnya. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 (sembilan puluh) hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai (impairment) dan pendapatan bunga yang sudah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. r. Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pinjaman, atau pendapatan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak menggunakan metode suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagian dari pendapatan bunga pada laporan laba rugi komprehensif. s. Imbalan kerja dan dana pensiun Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti dan memberikan cuti panjang untuk seluruh karyawan tetapnya. Untuk program pensiun iuran pasti, kontribusi oleh karyawan sebesar 12,2%, sedangkan sisanya ditanggung oleh Bank dan dibebankan pada tahun berjalan. Bank telah menghitung liabilitas atas diberlakukannya Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU No. 13/2003). Program pesangon Bank dihitung berdasarkan UU No. 13/2003 tersebut. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”, beban imbalan kerja yang harus disediakan berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku, dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris berdasarkan metode projected unit credit. Keuntungan dan kerugian koreksi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban ketika akumulasi keuntungan atau kerugian koreksi aktuarial yang belum diakui untuk masing-masing karyawan pada akhir tahun sebelumnya melebihi di antara 10% dari nilai kini kewajiban manfaat pasti (defined benefit obligation) dan 10% dari nilai wajar aktiva program (fair value of plan assets) pada tanggal tersebut.
21
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Keuntungan dan kerugian ini diakui menggunakan metode garis lurus atas rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, beban jasa lalu (past service costs) atas kewajiban manfaat pasti atau perubahan dari kewajiban imbalan dari program yang telah ada harus diamortisasi berdasarkan sisa periode sampai imbalan tersebut menjadi hak. Biaya imbalan pasca-kerja yang diakui selama tahun berjalan terdiri dari biaya jasa kini, bunga atas kewajiban, keuntungan atau kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu dan dikurangi dengan iuran pegawai dan hasil yang diharapkan dari aset program. t. Laba per saham Laba per lembar saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. Laba per lembar saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar. u. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Bank menyelenggarakan catatan akuntansi-nya dalam Rupiah. Transaksi yang melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs Reuters pada pukul 16:00 WIB (Waktu Indonesia Bagian Barat). Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kurs mata uang asing yang digunakan untuk penjabaran mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut (Rupiah penuh): 31 Maret 2012 1 Dolar Amerika Serikat 1 Yen Jepang
31 Desember 2011
9.144,00 111,32
9.067,50 116,82
v. Pajak penghasilan Bank telah menerapkan PSAK No. 46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan” yang mensyaratkan pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan atas konsekuensi pajak di masa datang dari beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak. PSAK No. 46 juga mengatur pengakuan aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak di masa datang, termasuk akumulasi rugi pajak yang dapat dikompensasi ke tahun-tahun berikutnya, apabila besar kemungkinan bahwa laba kena pajak di masa mendatang memadai untuk dikompensasi. Aset dan utang pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan diterapkan pada tahun aset atau liabilitas tersebut direalisasi atau diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan-peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan atau banding maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan atau banding tersebut diterima. w. Pelaporan segmen Segmen operasi adalah komponen Bank yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh 22
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan laporan internal Bank yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009). Pengambil keputusan operasional Bank adalah Direksi. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Pelaporan segmen operasi terbagi dalam kelompok kemitraan, ritel, komersial dan lain-lain (Catatan 33). x. Penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi yang signifikan Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan, mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi aset, liabilitas, komitmen dan kontinjensi yang dilaporkan. Karena adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi sehingga dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan. Pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut: Usaha yang berkelanjutan Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memilki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen Bank tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan Manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. Penurunan nilai kredit yang diberikan Bank me-review kredit yang diberikan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan peminjam dan nilai realisasi neto agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, seperti yang tercermin dalam perubahan penyisihan penurunan nilai tersebut di masa mendatang. y. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset non keuangan dan komitmen dan kontinjensi Sesuai dengan Surat Bank Indonesia (BI) No. 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011, 23
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset non produktif dan transaksi rekening administratif (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Sebelum surat BI tersebut dikeluarkan, Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai aset non produktif dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP tanggal 21 September 2010. Perubahan metode penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai di atas merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang seharusnya diterapkan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya. Namun, karena dampak dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laba rugi tahun-tahun sebelumnya, maka tidak dilakukan penyajian kembali dan dampak perubahan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2011. Atas aset non produktif, Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Atas komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit, Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan selisih antara nilai tercatat dan nilai kini atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi probable). z. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut sejak tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan dengan Bank: (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii)
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”. PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. (ix) PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. (x) PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. (xi) PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. (xii) ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”. Penerapan standar akuntansi tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan, kecuali untuk: 1.
Penyajian Laporan Keuangan PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, estimasi dan pertimbangan utama, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan. Perubahan signifikan yang ditimbulkan standar akuntansi tersebut terhadap Bank adalah sebagai berikut: a. Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif, saat ini digunakan 24
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
untuk menggantikan neraca dan laporan laba rugi. Laporan posisi keuangan yang menunjukkan saldo awal pada awal periode komparatif perlu disajikan dalam hal terjadi reklasifikasi atau penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif. b. Tambahan pengungkapan yang diperlukan, contohnya pengelolaan permodalan dan kepatuhan terhadap standar akuntansi. Informasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar tersebut. Perubahan ini tidak berdampak pada laba per saham Bank karena hanya merupakan perubahan pada pengungkapan dan penyajian laporan keuangan. 2.
Penyajian Segmen Operasi PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Segmen adalah bagian khusus dari perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada ketua pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Sesuai dengan standar tersebut, Bank menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal diberikan kepada ketua pengambil keputusan operasional. Informasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar tersebut. Perubahan ini tidak berdampak pada posisi ekuitas dan laba per saham Bank.
3.
KAS Kas terdiri atas: Keterangan
31 Maret 2012
Rupiah Kas Kantor Kas ATM Dolar Amerika Serikat Kas Kantor
4.
GIRO PADA BANK INDONESIA Giro pada Bank Indonesia terdiri atas:
25
31 Desember 2011
19,749,102 4,661,200 24,410,302
16,098,542 4,742,700 20,841,242
88,121 88,121 24,498,423
65,196 65,196 20,906,438
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Keterangan
31 Maret 2012 199,908,848 914,400 200,823,248
Rupiah Dolar Amerika Serikat
31 Desember 2011 191,753,832 1,632,150 193,385,982
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia. Rasio GWM Bank Agro pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Keterangan GWM Utama - Rupiah GWM Sekunder - Rupiah GWM Utama - valuta asing
31 Maret 2012 8.20% 7.29% 8.04%
31 Desember 2011 8.39% 8.93% 22.18%
Rasio GWM pada tanggal 31 Maret 2012 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang “Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang GWM Bank Umum Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing”. Sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing dan mulai tanggal 1 Juni 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing. Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tersebut di atas, Bank harus memenuhi persyaratan GWM Utama dalam Rupiah masing-masing sebesar 8% dan untuk valuta asing masing-masing sebesar 8% dan 1%. Untuk GWM Sekunder masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011 sebesar 2,5% dalam Rupiah. Bank Agro telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang GWM pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
5.
GIRO PADA BANK LAIN a. Berdasarkan Mata Uang: Keterangan
31 Maret 2012
Pihak ketiga Rupiah
31 Desember 2011
1,222,584
2,338,500
13,028,326 228,745 14,479,655
20,006,271 240,280 22,585,051
Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
Keterangan Pihak berelasi (Catatan 35) Rupiah Mata Uang Asing
31 Maret 2012
Dolar Amerika Serikat Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
b. Berdasarkan Bank: 26
31 Desember 2011
4,298,860
3,881,046
1,142,607 5,441,467 19,921,122 19,921,122
1,224,044 5,105,090 27,690,141 27,690,141
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Keterangan
31 Maret 2012
31 Desember 2011
Pihak ketiga Rupiah 334,407 337,280 550,898
1,747,465 583,796 7,239
1,222,585
2,338,500
12,209,306 819,019 228,745 13,257,070
18,754,951 1,251,320 240,280 20,246,551
4,279,239 10,168 9,453
3,861,408 10,185 9,453
4,298,860
3,881,046
1,142,607 1,142,607 19,921,122 19,921,122
1,224,044 1,224,044 27,690,141 27,690,141
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk
Mata Uang Asing Citibank,N.A. PT Bank Central Asia Tbk Sumitomo Mitsui Banking Corporation
Pihak berelasi (Catatan 35) Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Mata Uang Asing PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
c. Kolektibilitas: Bank Agro melakukan penilaian giro pada bank lain secara individual dengan menggunakan bukti obyektif penurunan nilai. Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 semua giro pada bank lain diklasifikasikan “Lancar”.
d. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk giro pada bank lain:
Keterangan
31 Maret 2012
Rupiah
31 Desember 2011
1.87%
1.51%
0.01%
0.03%
Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat
e. Perubahan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Giro Pada Bank Lain:
27
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain tidak diperlukan Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 31.
6.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a. Berdasarkan Mata Uang dan Jenis: Keterangan Pihak ketiga Rupiah Bank Indonesia - Deposit Facility
31 Maret 2012
Inter-b ank call m oney Bank DBS Bank Victoria Bank Mega Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
31 Desember 2011
934,902,635 934,902,635
1,170,853,680 1,170,853,680
45,000,000 40,000,000 45,000,000 130,000,000 1,064,902,635 1,064,902,635
1,170,853,680 1,170,853,680
b. Berdasarkan Jangka Waktu: Klasifikasi jangka waktu penempatan berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
Keterangan
31 Desember 2011
Pihak ketiga Rupiah ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun Total Dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
c. Kolektibilitas:
28
1,064,902,635 -
1,170,853,680 -
1,064,902,635
1,170,853,680
-
-
1,064,902,635
1,170,853,680
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Bank Agro melakukan penilaian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain secara individual dengan adanya bukti obyektif penurunan nilai.. Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 semua penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan “Lancar”. d. Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
Keterangan
31 Desember 2011
Rupiah Deposit Facility dan Term Deposit Inter-b ank call money
3.82% 3.78%
6.18% 0.00%
Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 31.
7.
EFEK-EFEK a. Berdasarkan Tujuan, Mata Uang dan Jenis: Keterangan Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Pihak berelasi (Catatan 35)
31 Maret 2012
Rupiah Obligasi Pemerintah
31 Desember 2011
51,856,557 51,856,557
43,250,000 43,250,000
2,621,250 2,621,250
2,587,500 2,587,500
129,167,645 129,167,645
160,932,320 160,932,320
183,645,452
206,769,820
Tersedia untuk dijual Pihak ketiga Rupiah Obligasi Pihak berelasi (Catatan 36) Rupiah Obligasi Pemerintah Total Dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
183,645,452
206,769,820
b. Berdasarkan Kolektibilitas: Bank Agro melakukan penilaian atas penurunan nilai efek-efek secara individual dengan adanya bukti obyektif penurunan nilai. Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, semua efek-efek diklasifikasikan “Lancar”. c. Berdasarkan Sisa Umur Hingga Jatuh Tempo: Klasifikasi jangka waktu efek-efek berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo, adalah sebagai berikut:
29
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
d. Berdasarkan Jenis dan Penerbit: 1.
Obligasi Pemerintah: Obligasi Pemerintah merupakan obligasi yang diterbitkan oleh Neraca Republik Indonesia dalam rangka pengelolaan portofolio surat utang Negara. Rincian obligasi Pemerintah adalah sebagai berikut:
Nilai pasar Obligasi Pemerintah yang diklasifikasikan “Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi” dan “Tersedia untuk Dijual” berkisar antara 99,00% sampai dengan 137,25% dan antara 104,75% sampai dengan 135,00% masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Seri
Tingkat Bunga Per Tahun (%)
Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Wajar/Nilai Tercatat 31 Desember 31 Maret 2012 2011
Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Rupiah FR0058 FR0059 FR0062 Tersedia untuk Dijual Rupiah FR0027 FR0045 FR0046 FR0047 FR0052 FR0054 FR0056 FR0058 FR0059
8.25% 7.00% 6.38%
15 Juni 2032 15 Mei 2027 15 April 2042
11,577,193 10,578,341 29,701,023 51,856,557
22,300,000 20,950,000 43,250,000
9.50% 9.75% 9.50% 10.00% 10.50% 9.50% 8.38% 8.25% 7.00%
15 Juni 2015 15 Mei 2037 15 Juli 2023 15 Februari 2028 15 Agustus 2030 15 Juli 2031 15 September 2026 15 Juni 2032 15 Mei 2027
1,328,376 26,882,536 26,447,406 27,508,205 12,815,178 23,617,505 10,568,439 129,167,645
1,357,320 25,200,000 12,300,000 25,200,000 27,000,000 25,050,000 23,200,000 11,150,000 10,475,000 160,932,320
2. Obligasi
30
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Penerbit
Tingkat Bunga Per Tahun (%)
Peringkat *) Tanggal Jatuh Tem po
Nilai Wajar/Nilai Tercatat
31 Maret 2012
31 Desem ber 2011
idA-
idA-
31 Maret 2012
31 Desem ber 2011
Tersedia untuk Dijual Pihak ketiga Rupiah PT Thames PAM Jaya
*)
12.50%
13 Maret 2013
2,621,250 2,621,250
2,587,500 2,587,500
Berdasarkan peringkat yang diterbitkan oleh PT Pemeriksa Efek Indonesia (Perfindo)
e. Perubahan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Efek-efek: Keterangan Rupiah Saldo Awal Pembentukan (pembalikan) penyisihan selama periode/tahun berjalan (Catatan 25) Saldo akhir
31 Desember 2011 25,250 (25,250) -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek tidak diperlukan.
f. Tingkat Suku Bunga Rata-rata Per Tahun Keterangan
31 Maret 2012 9.36%
Rupiah
31 Desember 2011 8.96%
g. Bank Agro mengakui keuntungan yang belum direalisasi-neto dari nilai efek-efek yang diklasifikasikan “Tersedia Untuk Dijual” sebesar Rp 15.643.818 dan Rp 20.658.387 untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, yang dilaporkan dalam akun “Laba (Rugi) yang belum direalisasi atas efek-efek” di laporan posisi keuangan. h. Bank Agro mengakui keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar-neto dari nilai efek-efek yang diklasifikasikan “Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi” sebesar Rp 1.850.000 dan nihil untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, yang dilaporkan dalam akun “Keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek” di laporan laba rugi komprehensif. i. Bank Agro mengakui keuntungan neto atas penjualan efek-efek adalah sebesar Rp 8.059.081 dan Rp 2.405.500 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, yang dilaporkan dalam akun “Keuntungan dari penjualan efek-efek Pemerintah -neto” di laporan laba rugi komprehensif. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 31. 8.
TAGIHAN WESEL EKSPOR a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang:
31
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Keterangan Pihak Ketiga Rupiah Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Wesel Ekspor Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
31 Maret 2012
31 Desember 2011
-
31,038,850 31,038,850 31,038,850
b. Berdasarkan Kolektibilitas: Pada tanggal 31 Desember 2011, semua tagihan wesel ekspor diklasifikasikan “Lancar”. c. Berdasarkan Jangka Waktu: Klasifikasi jangka waktu tagihan wesel ekspor berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: Keterangan
31 Maret 2012
31 Desember 2011
Pihak ketiga ≤ 1bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun - 5 tahun > 5 tahun Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
-
17,420,850 13,618,000 31,038,850 31,038,850
d. Perubahan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Tagihan Wesel Ekspor adalah sebagai berikut:
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan wesel ekspor tidak diperlukan. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 31. 9.
KREDIT YANG DIBERIKAN a. Berdasarkan Mata Uang dan Jenis:
32
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Keterangan
31 Maret 2012
Pihak ketiga Rupiah Modal kerja Konsumsi Program Investasi Sindikasi Pihak berelasi (Catatan 35) Rupiah Modal kerja Konsumsi Program Investasi Sindikasi Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
b. Berdasarkan Sektor Ekonomi:
33
31 Desember 2011
401,708,164 519,611,759 337,549,254 188,393,526 20,921,532 1,468,184,235
565,487,394 544,170,326 332,623,420 204,829,260 1,647,110,400
210,854,445 20,921,532 231,775,977 1,699,960,212 (94,269,771) 1,605,690,441
154,457,441 21,489,430 175,946,871 1,823,057,271 (82,994,756) 1,740,062,515
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Keterangan Pihak ketiga Rupiah Pertanian Pertambangan Perindustrian Listrik, gas dan air Konstruksi Perdagangan, perhotelan dan restoran Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa dunia usaha Jasa pelayanan sosial Lain-lain
31 Maret 2012
Pihak berelasi (Catatan 35) Rupiah Pertanian Pertambangan Perindustrian Listrik, gas dan air Konstruksi Perdagangan, perhotelan dan restoran Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa dunia usaha Jasa pelayanan sosial Lain-lain Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
31 Desember 2011
447,253,628 30,895,476 130,260 23,641,518 90,723,632 11,230,524 163,474,266 171,499,029 529,335,902 1,468,184,235
433,549,877 38,296,404 132,634 24,839,678 190,629,917 16,623,766 215,232,053 178,273,190 549,532,881 1,647,110,400
154,514,008 50,000,000 27,261,969 231,775,977 1,699,960,212 (94,269,771) 1,605,690,441
140,346,647 4,785,329 30,814,895 175,946,871 1,823,057,271 (82,994,756) 1,740,062,515
c. Berdasarkan Jangka Waktu: Klasifikasi jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo, adalah sebagai berikut:
Keterangan Pihak ketiga Rupiah ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun - 2 tahun
31 Maret 2012
34
160,122,540 7,617,437 187,102,718 223,676,693
31 Desember 2011
46,237,323 28,407,039 356,120,611 263,475,017
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
d. Berdasarkan Kolektibilitas: Keterangan Individual Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
31 Maret 2012
31 Desember 2011
28,675,374 49,165,200 77,840,574
Kolektif Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
29,592,892 48,863,835 78,456,727
1,576,039,078 33,891,521 389,606 471,502 11,327,931 1,622,119,638 1,699,960,212 (94,269,771) 1,605,690,441
Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
1,676,383,636 52,542,314 280,374 586,304 14,807,916 1,744,600,544 1,823,057,271 (82,994,756) 1,740,062,515
e. Informasi Penting Lainnya: 1.
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: Keterangan
31 Maret 2012
Bunga Kontrak Rupiah Bunga Efektif Rupiah
31 Desember 2011
16.43%
17.32%
14.86%
15.23%
2.
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan, surat kuasa untuk menjual, giro, deposito atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan.
3.
Kredit modal kerja dan investasi diberikan kepada debitur untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan barang-barang modalnya. 35
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
4.
Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya.
5.
Kredit program merupakan kredit yang disalurkan Bank berdasarkan petunjuk dari Pemerintah dalam rangka mendukung pembangunan di Indonesia khususnya pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi.
6.
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur dibawah perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi adalah sebesar 100% dan 46,77% masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
7.
Kredit yang diberikan Bank kepada pihak berelasi diluar kredit diberikan kepada karyawan kunci (Catatan 35) adalah sebagai berikut: Keterangan PT Perkebunan Nusantara II (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) PT Permodalan Nasional Madani PT Perkebunan Nusantara VII (Persero PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Sarana Patra Jateng
8.
31 Maret 2012 45,283,635 30,555,000 27,261,968 50,000,000 28,675,374 181,775,977
31 Desember 2011 49,448,756 31,305,000 30,814,895 30,000,000 29,592,891 4,785,329 175,946,871
Jumlah kredit yang diberikan yang telah direstrukturisasi Bank sampai dengan tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebagai berikut (tidak diaudit): Keterangan Telah direstrukturisasi selama tahun berjalan Dalam proses restrukturisasi
31 Maret 2012 94,829,990 -
31 Desember 2011 99,406,918 -
Skema restrukturisasi tersebut dilakukan dengan perpanjangan jangka waktu dan penurunan suku bunga kredit. 9.
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) per tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 kepada Bank Indonesia, Bank tidak memiliki debitur baik pihak terkait maupun pihak tidak terkait yang tidak memenuhi atau melampaui ketentuan BMPK.
10. Rincian kredit bermasalah (termasuk kredit individual) dan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut: Keterangan Kredit bermasalah kolektif Pertanian Pertambangan Perindustrian Listrik, gas dan air Konstruksi Perdagangan, perhotelan dan restoran Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi
31 Maret 2012 42,165,204 11,637,771 719,443 447,293
36
31 Desember 2011 42,869,367 11,657,771 719,443 4,748,696
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Keterangan Kredit bermasalah kolektif Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa dunia usaha Jasa pelayanan sosial Lain-lain
31 Maret 2012
Kredit Individual yang direstrukturisasi: Pertanian Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
31 Desember 2011
447,293 1,356,437 5,028,091 61,354,239
4,748,696 178,892 50,000 4,313,261 64,537,430
28,675,374 90,029,613 (60,627,090) 29,402,523
29,592,891 94,130,321 (65,631,557) 28,498,764
11. Rasio kredit bermasalah bruto (NPL) berdasarkan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: Keterangan Total kredit bermaslah Total kredit yang diberikan *) % kredit bermasalah (Gross NPL)
31 Maret 2012 61,354,239 1,696,547,960 3.62%
31 Desember 2011 64,538,429 1,819,930,273 3.55%
*) Diluar Kredit Yang Diberikan kepada Bank Lain
12. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan: Keterangan Saldo awal Penyajian kembali (catatan 2ab) Pembentukan penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 25) Penghapusbukuan selama tahun berjalan Saldo Akhir
31 Maret 2012 82,994,756 11,275,015 94,269,771
31 Desember 2011 191,062,441 18,583,108 (14,220,103) (112,430,690) 82,994,756
Jumlah minimum penyisihan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan, yang wajib dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (Catatan 2f) adalah sebesar Rp 80.488.050 dan Rp 92.872.927 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. 13. Penyisihan kerugian nilai kredit yang diberikan menurut segmen:
Kemitraan 6,409,128 6,409,128
Saldo awal 1 Januari 2012 Biaya CKPN untuk tahun 2012 Recoveries Penghapusbukuan Kredit Interest accrued pada penurunan nilai kredit Saldo akhir 31 Maret 2012 Penurunan Kredit Individual Penurunan Kredit Kolektif
6,409,128 6,409,128
37
31 Maret 2012 Retail Komersial 84,213,741 3,646,902 3,646,902 84,213,741
84,213,741 10,056,030 94,269,771
490,604 3,156,298 3,646,902
54,581,183 39,688,589 94,269,771
54,090,579 30,123,163 84,213,741
Total
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Saldo awal 1 Januari 2011 Biaya CKPN untuk tahun 2011 Recoveries Penghapusbukuan Kredit Interest accrued pada penurunan nilai kredit Saldo akhir 31 Desember 2011
Kemitraan 8,286,230 2,992,321 (3,352,142) 7,926,409
Penurunan Kredit Individual Penurunan Kredit Kolektif
7,926,409 7,926,409
31 Desember 2011 Retail Komersial 49,943,423 132,832,789 2,605,530 (16,832,150) (19,293,521) (89,785,027) 15,597,304 13,817,752 61,250,596 5,367,696 8,450,056 13,817,752
49,213,486 12,037,110 61,250,596
Total 191,062,441 5,597,851 (16,832,150) (112,430,690) 15,597,304 82,994,756 54,581,183 28,413,574 82,994,756
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan, yang dibentuk telah memadai. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 31.
10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI Rincian tagihan akseptasi kepada nasabah adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang Keterangan Pihak Ketiga Rupiah L/C Impor dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
31 Maret 2012
20,595,800 20,595,800 20,595,800
31 Desember 2011
34,815,573 34,815,573 34,815,573
Jumlah liabilitas akseptasi adalah sebesar jumlah tagihan akseptasi kepada nasabah (sebelum dikurangi penyisihan kerugian). b. Berdasarkan Kolektibilitas: Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, semua tagihan dan liabilitas akseptasi diklasifikasikan ”Lancar”. c. Berdasarkan Jangka Waktu: Klasifikasi jangka waktu tagihan akseptasi berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
38
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Keterangan Pihak Ketiga < 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 3 bulan - 1 tahun Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
31 Maret 2012
31 Desember 2011
20,595,800 20,595,800 20,595,800
8,180,773 26,634,800 34,815,573 34,815,573
d. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: Keterangan Saldo Awal Pembentukan (pembalikan) penyisihan berjalan (Catatan 25) Saldo Akhir
31 Desember 2011 571,009 selama
periode/tahun (571,009) -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian tagihan akseptasi tidak diperlukan. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 31.
11. PENYERTAAN SAHAM Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut:
39
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Nama Perusahaan
Jenis Usaha
31 Maret 2012 Persentase Pemilikan
Nilai Tercatat
Metode Biaya PT BPR Toelongredjo Dasa Nusantara PT PT PT PT
BPR BPR BPR BPR
Tjoekir Dasa Nusantara Cintamanis Agroloka Bungamayang Agroloka Toelangan Dasa Nusantara
PT Aplikanusa Lintasarta
Bank Bank Bank Bank Bank Non-Bank
3.00% 3.00% 3.50% 2.25% 3.00%
76,830 76,818 35,010 22,500 66,500
0.03%
20,000 297,658
Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
Nama Perusahaan
297,658 31 Desember 2011 Persentase Jenis Usaha Nilai Tercatat Pemilikan
Metode Biaya PT BPR Toelongredjo Dasa Nusantara PT PT PT PT PT
BPR Tjoekir Dasa Nusantara BPR Cintamanis Agroloka BPR Bungamayang Agroloka BPR Toelangan Dasa Nusantara Aplikanusa Lintasarta
Bank Bank Bank Bank Bank Non-Bank
3.00% 3.00% 3.50% 2.25% 3.00% 0.03%
76,830 76,818 35,010 22,500 66,500 20,000 297,658
Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
297,658
Seluruh penyertaan diklasifikasikan ”Lancar” masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai penyertaan saham:
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai penyertaan tidak diperlukan. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 31.
12. ASET TETAP 40
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Aset tetap terdiri atas: Keterangan Biaya Perolehan Prasarana bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor
Akumulasi Penyusutan Prasarana bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Nilai Buku neto
Saldo Awal
31 Maret 2012 Penambahan Pengurangan*)
Saldo Akhir
6,559,085 3,329,386 41,916,632 51,805,103
155,642 155,642
14,956 14,956
6,559,085 3,314,430 42,072,274 51,945,789
3,722,875 3,144,851 33,527,539 40,395,265 11,409,838
286,539 13,794 684,338 984,671
14,956 14,956
4,009,414 3,143,689 34,211,877 41,364,980 10,580,809
*) Pengurangan tersebut karena reklas
Keterangan Biaya Perolehan Prasarana bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor
Akumulasi Penyusutan Prasarana bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Nilai Buku neto
Saldo Awal
31 Desember 2011 Penambahan Pengurangan
Saldo Akhir
6,046,933 3,302,342 39,286,200 48,635,475
512,152 42,000 2,630,432 3,184,584
14,956 14,956
6,559,085 3,329,386 41,916,632 51,805,103
2,670,243 3,075,393 30,873,101 36,618,737 12,016,738
1,052,632 84,414 2,654,438 3,791,484
14,956 14,956
3,722,875 3,144,851 33,527,539 40,395,265 11,409,838
Jumlah penyusutan aset tetap yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif adalah masing-masing sebesar Rp 986.092 dan Rp 3.791.484 untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Catatan 27). Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
13. ASET LAIN-LAIN Aset lain-lain terdiri atas:
41
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Keterangan Rupiah Biaya dibayar di muka Piutang bunga Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Agunan yang diambil alih - net Tagihan lainnya kepada nasabah Lain-lain
31 Maret 2012
Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Tagihan lainnya kepada nasabah Total
31 Desember 2011
15,309,554
12,999,858
3,352,415 54,744 5,177,609 7,579,000 3,314,147 34,787,469
4,069,690 6,627,609 4,335,852 28,033,009
34,787,469
15,891,836 15,891,836 43,924,845
Tagihan lainnya kepada nasabah merupakan tagihan akseptasi atas letters of credit nasabah yang telah jatuh tempo dan ibayar terlebih dahulu oleh Bank Agro.
14. LIABILITAS SEGERA Liabilitas segera terdiri atas: Keterangan
31 Maret 2012
Rupiah Umum dan administrasi Titipan transfer dan ATM Personalia Titipan dana pihak ketiga Lain-lain
2,848,899 6,567,801 1,699,237 1,746,153 914,282 13,776,372
31 Desember 2011 4,598,079 1,644,779 444,810 179,318 424,862 7,291,848
15. GIRO Giro terdiri atas: Keterangan
31 Maret 2012
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika serikat Pihak berelasi (Catatan 35) Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika serikat Jumlah
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk giro adalah sebagai berikut: 42
31 Desember 2011
136,277,045
140,439,884
3,176,542 139,453,587
11,555,054 151,994,938
194,491,999
532,410,197
1,338,674 195,830,673 335,284,260
783,816 533,194,013 685,188,951
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Keterangan Rupiah Mata Uang Asing
31 Maret 2012 2.40% 0.16%
31 Desember 2011 3.54% 0.56%
31 Maret 2012
31 Desember 2011
16. TABUNGAN Tabungan terdiri atas: Keterangan Pihak ketiga Rupiah Tabungan Bank Agro Tabunganku Tabungan Pintar - Bank Agro Pihak berelasi (Catatan 35) Rupiah Tabungan Bank Agro Tabunganku Tabungan Pintar - Bank Agro
158,790,504 2,745,101 1,612,069 163,147,674
164,333,584 2,203,665 1,783,510 168,320,759
1,076,014 14,743 7,675 1,098,432 164,246,106
765,964 149,254 104,138 1,019,356 169,340,115
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk tabungan adalah masing-masing sebesar 2.06% dan 3.74% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2011.
17. DEPOSITO BERJANGKA Deposito berjangka terdiri atas: Keterangan
31 Maret 2012
Pihak ketiga Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Pihak berelasi (Catatan 35) Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat
31 Desember 2011
1,065,442,680
1,212,311,670
388,143 1,065,830,823
105,446 1,212,417,116
756,028,407
699,259,251
27,604 756,056,011 1,821,886,834
120,483 699,379,734 1,911,796,850
Deposito berjangka berdasarkan periode kontrak sampai dengan tanggal pelunasan, adalah sebagai berikut: 43
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
31 Maret 2012
Keterangan Pihak ketiga Rupiah Deposits on call Deposito 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Mata Uang Asing Deposito 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Pihak berelasi (Catatan 35) Rupiah Deposits on call Deposito 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Mata Uang Asing Deposito 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Total
31 Desember 2011
187,646,748
169,301,023
723,503,158 103,972,759 18,504,213 31,909,934 1,065,536,812
806,422,720 146,996,900 53,390,838 36,200,189 1,212,311,670
294,011 294,011 1,065,830,823
105,446 105,446 1,212,417,116
291,986,495
268,768,374
367,297,780 35,775,000 58,860,000 2,015,000 755,934,275
365,839,725 48,776,152 13,860,000 2,015,000 699,259,251
94,132 27,604 121,736 756,056,011 1,821,886,834
93,110 27,373 120,483 699,379,734 1,911,796,850
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut: Keterangan
31 Maret 2012 7.70% 1.11%
Rupiah Mata Uang Asing
31 Desember 2011 8.76% 1.84%
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan atas fasilitas perbankan yang diberikan oleh Bank adalah sebesar Rp 88.841.186 dan Rp 140.255.258 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN Simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya terdiri atas:
44
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Keterangan
31 Maret 2012
Pihak ketiga Rupiah Giro Deposito berjangka Pihak yang berelasi Rupiah Giro Deposito berjangka Inter-bank call money
31 Desember 2011
65,089 65,089
63,048 650,000 713,048
200,000,000 200,000,000 200,065,089
10,000,000 25,000,000 35,000,000 35,713,048
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya adalah sebagai berikut: Keterangan Giro Deposito berjangka Inter-bank Call money
Rupiah 31 Maret 2012 31 Desember 2011 1.76% 4.96% 4.81% 7.80% 3.78% 0.28%
Klasifikasi jangka waktu simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo, adalah sebagai berikut:
45
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
19. PINJAMAN YANG DITERIMA Pinjaman yang diterima terdiri atas: 31 Maret 2012
Keterangan Rupiah Pihak ketiga Pinjaman Likuiditas dari Bank Indonesia Pihak berelasi (Catatan 35) Pinjaman dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
31 Desember 2011
5,847,930 5,847,930
9,032,930 9,032,930
58,477,383 149,769,424 208,246,807 214,094,737
82,633,730 149,791,545 232,425,275 241,458,205
Klasifikasi jangka waktu pinjaman yang diterima berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: Keterangan
31 Maret 2012
Pihak Ketiga Rupiah ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun - 5 tahun > 5 tahun
Pihak Berelasi Rupiah ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun - 5 tahun > 5 tahun
31 Desember 2011
5,847,930 5,847,930
9,032,930 9,032,930
100,089,853 49,679,571 58,477,383 208,246,807 214,094,737
158,824,474 73,600,801 232,425,275 241,458,205
Berikut ini adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan pinjaman yang diterima: a. Pinjaman Likuiditas Bank Indonesia Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Indonesia untuk dipinjamkan kembali kepada debitur-debitur Bank untuk keperluan kredit likuiditas untuk Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya (KKPA). Tingkat bunga rata-rata per tahun atas pinjaman ini adalah sebesar 7,02% dan 6,92% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
b. Pinjaman dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia untuk dipinjamkan kembali kepada debitur-debitur Bank untuk keperluan refinancing atas kredit investasi dengan pola kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA).
46
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Tingkat bunga rata-rata per tahun atas pinjaman ini adalah sebesar 7,82% dan 7,75% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
20. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Perubahan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi: Keterangan Rupiah Saldo awal tahun (Pembalikan) pembentukan penyisihan selama tahun berjalan Saldo akhir
31 Maret 2012
31 Desember 2011 -
352,327 (352,327) -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 tidak perlu dibentuk.
21. LIABILITAS LAIN-LAIN Liabilitas lain-lain terdiri atas: Keterangan Pihak Ketiga Rupiah Bonus dan Insentif Cadangan liabilitas litigasi Imbalan kerja karyawan Bunga yang masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Setoran Jaminan Lain-lain
31 Maret 2012
Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Bunga yang masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Setoran Jaminan Lain-lain
31 Desember 2011
11,666,152 1,018,920 16,241,110 5,329,460 883,313 50,950 540,419 35,730,324
11,801,111 1,018,920 15,938,798 7,429,492 1,244,393 198,837 75,336 37,706,887
1,396 1,396 35,731,720
1,387 20,424 21,811 37,728,698
22. EKUITAS a. Modal Saham Rincian pemegang saham dan kepemilikannya pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
47
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
31 Maret 2012 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dana Pensiun Perkebunan Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Total Modal Ditempatkan dan
31 Desember 2011 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dana Pensiun Perkebunan Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Total Modal Ditempatkan dan
Total Lembar Saham
Total Nilai Saham (Rupiah Penuh)
Persentase Kepemilikan Saham
2,886,690,021 506,533,381
288,669,002,100 50,653,338,810
79.78% 14.00%
224,872,176 3,618,095,578
22,487,217,600 361,809,558,510
6.22% 100.00%
Total Lembar Saham
Total Nilai Saham (Rupiah Penuh)
Persentase Kepemilikan Saham
2,886,690,021 506,533,381
288,669,002,100 50,653,338,810
79.78% 14.00%
224,872,176 3,618,095,578
22,487,217,600 361,809,558,510
6.22% 100.00%
Pada tanggal 31 Maret 2011, berdasarkan Akta Akuisisi No. 14 Notaris Fathiah Helmi, S.H., BRI melakukan akuisisi atas sebagian besar saham Bank (Catatan 1d). Bank menerbitkan 502.572.084 efek konversi waran yang dapat dikonversi menjadi saham selama periode 25 Mei 2010-25 Mei 2011 dengan harga pelaksanaan waran masing-masing sebesar Rp 130 per saham (nilai nominal Rp100) (Catatan 1c). Sampai dengan akhir periode konversi waran, jumlah yang dikonversi adalah 199.890.250 lembar saham yang terdiri dari 12.428.684 lembar saham pada tahun 2010 dan 187.461.566 lembar saham pada tahun 2011. Konversi waran ini meningkatkan jumlah modal saham. a. Tambahan modal disetor Perubahan tambahan modal disetor untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 sebagai akibat dari konversi waran adalah sebagai berikut:
Saldo awal Konversi waran Biaya emisi saham Saldo akhir
2011 7,946,744 5,623,847 (181,227) 13,389,364
Cadangan 1)
Cadangan Khusus Merupakan cadangan yang bertujuan untuk jaminan sosial pegawai yang dibentuk sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham tanggal 19 Mei 1992.
2)
Cadangan Umum dan Wajib
48
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Cadangan umum dan wajib pada awalnya dibentuk dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 61 ayat (1) Undang-undang No. 1/1995 mengenai Perseroan Terbatas (kemudian diganti dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40/2007), yang mengharuskan perusahaan Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan umum dan wajib sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut.
23.
PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga dan investasi diperoleh dari: Keterangan Rupiah Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Lain-lain
31 Maret 2012
63,333,908
31 Maret 2011
11,057,625 371,397 21,391 602,359 75,386,680
78,509,238 17,530,300 445,476 351,970 96,836,984
268 523 791 75,387,471
1,801 1,801 96,838,785
Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Wesel ekspor Lain-lain
24. BEBAN BUNGA Akun ini merupakan beban bunga dari: Keterangan
31 Maret 2012
Rupiah Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Mata Uang Asing Deposito berjangka Giro
31 Maret 2011
29,028,283.00 863,234.00 3,016,751.00 93,524.00 4,744,260.00 37,746,052.01
42,261,302 1,398,640 6,004,781 943,214 4,500,669 55,108,606
646.00 2,561.00 3,207.00 37,749,259.00
5,399 28,736 34,135 55,142,741
25. (PEMBALIKAN) PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DAN NON KEUANGAN NETO Akun ini merupakan beban (pembalikan) penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan sebagai berikut:
49
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Keterangan Kredit yang diberikan (Catatan 9e) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 21) Efek-efek (Catatan 7e) Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Lain-lain Pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
31 Maret 2012 (15,649,175) 4,957,925 (10,691,250)
31 Maret 2011 (24,741,686) (406,633) (128,009) (256,598) (633,143) 13,752,809 (12,413,260)
26. BEBAN TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Keterangan
31 Maret 2012 6,630,558 2,354,434 2,878,335 511,044 1,059,631 284,319 372,318 604,096 173,355 301,569 9,975 15,179,634
Gaji Bonus dan insentif Tunjangan Imbalan kerja karyawan Makanan dan minuman Asuransi pegawai Pendidikan dan pelatihan Pengobatan Dana pensiun Lembur Pakaian seragam Lain-lain
31 Maret 2011 5,515,881 2,326,981 914,898 1,102,263 692,954 505,823 495,527 177,468 232,800 111,287 265,908 12,341,790
Jumlah gaji dan tunjangan untuk Direksi adalah sebesar Rp 692.250 dan Rp 480.975 dan Dewan Komisaris adalah sebesar Rp 466.125 dan Rp 292.425 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Catatan 35).
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
50
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
28. PENDAPATAN NON OPERASIONAL – NETO Keterangan
31 Maret 2012 932,385 932,385
Laba penjualan AYDA Laba penjualan aktiva tetap Lain-lain - neto
31 Maret 2011 1,339,946 9,852 (628,793) 721,005
29. LABA PER SAHAM DASAR Perhitungan laba per saham pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Laba tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham dasar Ditambah : Dampak dilutif eksekusi waran Dilusian Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh)
31 Maret 2012 7,663,773
31 Desember 2011 32,856,381
3,539,374,377 23,723,440 3,563,097,817
3,539,374,377 23,723,440 3,563,097,817
2.17 2.15
9.28 9.22
30. PERPAJAKAN a. Utang Pajak: Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, rincian utang pajak adalah sebagai berikut: Keterangan
31 Maret 2012
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4 ayat 2 Pajak pertambahan nilai
398,359 24,239 1,463,340 8,096,123 1,649,880 280 11,632,221
31 Desember 2011 937,906 44,025 1,463,340 5,541,532 1,606,836 150 9,593,789
b. Beban Pajak Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: Keterangan Laba sebelum manfaat (beban) pajak sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif Perbedaan Temporer : Pembentukan penyisihan imbalan kerja karyawan Pembentukan penyisihan litigasi (Keuntungan) atas kenaikan nilai efek Kenaikan/(penurunan) cadangan insentif karyawan Penyusutan aktiva tetap Penyisihan penghapusan aktiva
51
31 Maret 2012
31 Maret 2011
10,218,364
7,635,248
(7,614,081) (7,158,574) 13,781,721 (990,934)
455,763 786,124 (2,291,630) (1,049,743)
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Keterangan Perbedaan Permanen Tetap : Entertainment Representasi dan sumbangan Pembinaan jasmani dan rohani Pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan tarif final Bagian laba Entitas Anak (metode ekuitas) Lain-lain Taksiran penghasilan kena pajak
31 Maret 2012 75,338 49,797 868,500 993,635 10,220,701
31 Maret 2011 77,253 18,164 7,464 102,881 6,690,138
Perhitungan beban dan utang pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut: Keterangan Taksiran penghasilan kena pajak Beban pajak-kini
31 Maret 2012 10,220,702
31 Maret 2011 6,690,139
2,555,175
2,138,379
c. Aset Pajak Tangguhan Pengaruh pajak atas perbedaan temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak (dicatat pada akun “Liabilitas Pajak Tangguhan”) adalah sebagai berikut: Keterangan Penyisihan kerugian aktiva produktif Penyisihan beban pegawai Penyusutan aset tetap Penyisihan cadangan litigasi Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari nilai efek-efek yang diperdagangkan Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari nilai efek-efek yang tersedia untuk dijual
31 Maret 2012 (415,766) 6,079,913 466,402 254,730
31 Desember 2011 (415,766) 6,079,913 466,402 254,730
(111,250)
(111,250)
(6,886,129) (612,100)
(6,886,129) (612,100)
Berdasarkan pasal 17 ayat 2 Undang-undang No. 7 tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” yang telah diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 tahun 2008, tarif Pajak Penghasilan Badan adalah sebesar 25%.
31. MANAJEMEN RISIKO Meningkatnya kebutuhan pengelolaan Bank yang sehat dan terpadu (Good Corporate Governance) memerlukan penerapan manajemen risiko yang terpadu dan komprehensif. Dalam rangka mencapai manajemen risiko yang mendukung pencapaian target kinerja dan mampu menjaga kelangsungan usaha, diperlukan strategi manajemen risiko yang proaktif yang dapat meningkatkan efektivitas penggunaan modal dan tingkat pengembangan modal (return on equity/ROE) sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, mengantisipasi ketentuan baru yang mengarah pada best practice, meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan stakeholders lainnya serta meningkatkan bisnis pada tingkat optimal. Untuk mencapai tujuan di atas dan sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 mengenai Perubahan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, perlu dibangun kesadaran dan budaya manajemen risiko terpadu (integrated risk culture) dan difokuskan pada efektivitas penerapan tata kelola dan kerangka kerja manajemen risiko meliputi pengawasan aktif manajemen bank, kecukupan kebijakan dan 52
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
prosedur serta penetapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko bank serta integrasinya sistem informasi di Bank. Penerapan manajemen risiko di Bank telah dituangkan dalam beberapa kebijakan dan prosedur, antara lain Kebijakan Umum Manajemen Risiko (KUMR). KUMR berperan sebagai aturan tertinggi dalam implementasi manajemen risiko pada seluruh kegiatan bisnis Bank, dimulai dari kebijakan, strategi, organisasi, sistem informasi manajemen risiko, pengawasan risiko, pengelolaan produk dan aktivitas baru dan Business Continuity Plan (BCP). Proses penerapan manajemen risiko yang meliputi identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengelolaan dan pengendalian terhadap 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko strategi, risiko hukum dan risiko reputasi. Penilaian Profil Risiko sesuai dengan PBI No.13/1/PBI/2011 tanggal 05 Januari 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan SE BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dilakukan terhadap risiko yang melekat (inherent risk) dan kualitas penerapan manajemen risiko melalui proses self asessment pada seluruh aktivitas bisnis bank yang mencakup 8 (delapan) risiko. Manajemen Risiko Kredit Penerapan manajemen risiko kredit dilakukan dengan upaya: • Pemisahan pejabat kredit Relationship Management (RM) dan Credit Risk Management (CRM) serta pemisahan pengelolaan kredit lancar (performing) dengan pengelolaan kredit bermasalah sebagai penerapan four eyes principles dan dimaksudkan agar pengelolaan risiko dalam aktivitas perkreditan dapat dilaksanakan secara lebih baik tanpa menganggu proses bisnis yang berorientasi pertumbuhan bisnis yang sehat. Pejabat kredit lini diberikan batas kewenangan memutus kredit yang dituangkan dalam surat keputusan dimana kewenangannya ditetapkan berdasarkan integritas, kemampuan dan kompetensi serta pengalaman di bidang perkreditan dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sehingga proses pemberian kredit akan dilaksanakan lebih obyektif dan komprehensif dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. • Penerapan Credit Risk Rating (CRR) dan Credit Risk Scoring (CRS) sebagai alat untuk mengukur tingkat risiko dalam proses pemberian kredit dan mitigasi risiko kredit. • Penetapan prosedur perkreditan yang sehat melalui penetapan Pasar Sasaran (PS), Kriteria Risiko yang Dapat Diterima (KRD). • Pengendalian risiko, yaitu dengan cara melakukan pembatasan eksposur dan tindakan perbaikan sehingga kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan. • Menerapkan Early Warning System (EWS) sebagai salah satu alat pemantauan (credit monitoring) dengan cara mendeteksi secara lebih awal debitur yang berpotensi cidera janji (default). (i) Eksposur risiko kredit terhadap aset keuangan pada laporan posisi keuangan pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
53
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Eksposur Maksimum Keterangan
31 Maret 2012
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia
31 Desember 2011
200,823,248
193,385,982
19,921,122
27,690,141
1,064,902,635
1,170,853,680
51,856,557
43,250,000
131,788,895
163,519,820
Efek-efek Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo
-
Tagihan wesel ekspor
-
-
Kredit yang diberikan
31,038,850
1,605,690,441
1,740,062,515
Tagihan akseptasi
20,595,800
34,815,573
Penyertaan saham
297,658
297,658
13,996,301
22,100,373
3,109,872,657
3,427,014,592
Aset lain-lain *) Total *)
Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Eksposur Maksimum Keterangan
31 Maret 2012
31 Desember 2011
L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan rangka impor
13,085,458
12,795,427
5,184,283
6,089,315
Kelonggaran tarik
26,159,078
18,820,133
Total
44,428,819
37,704,875
Garansi yang diterbitkan
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Untuk aset keuangan laporan posisi keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat neto seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan.
(ii) Kualitas kredit berdasarkan golongan aset keuangan Tabel berikut menunjukkan kualitas kredit berdasarkan golongan aset untuk semua aset keuangan yang terekspos risiko kredit, nilai yang disajikan adalah gross.
54
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai
200.823.248 19.921.122
31 Maret 2012 Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Impairmen Penurunan Nilai -
Total 200.823.248 19.921.122
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspor Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyertaan saham Aset lain-lain *)
51.856.557 131.788.895 1.604.714.452 20.595.800 297.658 13.996.301
33.891.521 -
61.354.239 -
51.856.557 131.788.895 1.699.960.212 20.595.800 297.658 13.996.301
Total
3.108.896.668
33.891.521
61.354.239
3.204.142.428
1.064.902.635
-
-
1.064.902.635
31 Desember 2011 Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
193.385.982
Tersedia untuk dijual
Impairmen
Total -
193.385.982
-
-
27.690.141
-
-
1.170.853.680
-
-
43.250.000
-
-
43.250.000
163.519.820
-
-
163.519.820
-
-
-
-
31.038.850
Tagihan akseptasi
1.705.976.601 34.815.573
Penyertaan saham
297.658
Kredit yang diberikan
Mengalami Penurunan Nilai -
27.690.141
Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspor
tetapi Tidak
1.170.853.680
Efek-efek Nilai wajar melalui laporan laba rugi
Telah Jatuh Tempo
52.568.571
31.038.850 1.823.057.345
-
-
34.815.573
-
-
297.658
22.100.373 Total
64.512.173
-
52.568.571
3.510.009.422
‘) Penyertaan saham merupakan penyertaan saham dengan metode biaya **) Aset lain-lain terdiri atas piutang bunga dan piutang lain-lain
Tabel berikut menunjukkan aging analysis terhadap kredit yang diberikan, piutang dan pembiayaan syariah yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
55
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 31 Maret 2012 31 s.d. 60 hari 61 s.d. 90 hari
Kurang dari 30 hari Kredit yang diberikan Total
31.253.631
1.791.861
846.242
33.891.734
31.253.630,51
1.791.861,49
846.242
33.891.734
31 Desember 2011 31 s.d. 60 hari 61 s.d. 90 hari
Kurang dari 30 hari Kredit yang diberikan Total
Total
Total
42.603.213
9.306.970
658.389
52.568.572
42.603.213,00
9.306.970,00
658.389
52.568.572
(iii)Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit. (a)
Sektor geografis
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit yang dikategorikan berdasarkan wilayah geografis pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Pengelompokan wilayah geografis berdasarkan tempat beroperasinya bisnis Bank yang sekaligus menggambarkan potensial bisnis wilayah masing-masing: 31 Maret 2012 Jabodetabek Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspor Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyertaan saham Aset lain-lain *) Total
Jawa Barat
Jawa Tengah
200,823,248 14,487,376 1,064,902,635
550,898 -
1,019,739 -
51,856,557 131,788,895 496,514,484 20,595,800 297,658 12,254,039
98,840,262 -
31,468,460 12,684
1,993,520,692
99,391,160
32,500,883
Jawa Timur 500,472 -
Sumatera
Indonesia Tengah 983,685 -
200,823,248 19,921,122 1,064,902,635
133,190,656 500
913,311,057 1,726,263
26,635,294 2,815
51,856,557 131,788,895 1,699,960,212 20,595,800 297,658 13,996,301
133,691,629
917,416,271
27,621,794
3,204,142,428
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(94,269,771)
Neto
3,109,872,657
Rekening Administratif L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor Garansi yang diterbitkan Kelonggaran tarik
*)
Total
2,378,952 -
13,085,458 1,100,000 15,335,067 29,520,525
9,977 310,242 320,219
Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.
56
450,000 450,000
250,000 4,788,724 5,038,724
3,824,306 4,766,530 8,590,837
508,515 508,515
13,085,458 5,184,283 26,159,078 44,428,819
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 31 Desember 2011 Jabodetabek Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspor Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyertaan saham Aset lain-lain *) Total
Jawa Barat
193,385,982 21,558,717 1,170,853,680
7,239 -
43,250,000 163,519,820 31,038,850 621,445,723 34,815,573 297,658 20,362,192
94,788,551 -
2,300,528,195
94,795,790
Jawa Tengah
1,568,671
Jawa Timur
Indonesia Tengah
Sumatera
253,020
Total
3,607,066 -
695,427 -
193,385,982 27,690,141 1,170,853,680
28,585,548 2,815
43,250,000 163,519,820 31,038,850 1,823,057,271 34,815,573 297,658 22,100,373
29,283,790
3,510,009,348
37,879,490
149,143,794
12,493
500
891,214,165 1,722,373
39,460,654
149,397,314
896,543,604
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(82,994,756)
Neto
3,427,014,592
Rekening Administratif L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor Garansi yang diterbitkan Kelonggaran tarik
4,545,427 1,100,000 6,954,164 12,599,591
9,977 429,154 439,131
700,000 700,000
255,000 4,921,842 5,176,842
8,250,000 4,724,338 4,751,417 17,725,755
1,063,555 1,063,555
12,795,427 6,089,315 18,820,133 37,704,875
Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.
*)
(b)
Sektor industri
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit pada nilai tercatat yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011:
31 Maret 2012 Pemerintah (termasuk Bank Indonesia
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Perusahaan lainnya
Perseorangan
Total
Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek
200,823,248 934,902,635
19,921,122 130,000,000
Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspor Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyertaan saham Aset lain-lain *)
51,856,557 129,167,645 3,336,790
3,412,252 277,659 54,744
2,621,250 1,033,209,552 20,595,800 20,000 9,909,934
663,338,408 694,833
51,856,557 131,788,895 1,699,960,212 20,595,800 297,659 13,996,301
1,320,086,874
153,665,777
1,066,356,536
664,033,241
3,204,142,428
Total Penyisihan kerugian penurunan nilai
-
-
200,823,248 19,921,122 1,064,902,635
(94,269,771) 3,109,872,657
Neto
*)
Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.
57
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 31 Desember 2011 Pemerintah (termasuk Bank Indonesia Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspor Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyertaan saham Aset lain-lain *) Total
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Perusahaan lainnya
Perseorangan
-
-
Total
193,385,982 1,170,853,680
27,690,141 -
43,250,000 160,932,320 4,054,065
3,126,998 277,658 147,500
2,587,500 31,038,850 1,103,449,728 6,769,433 20,000 17,294,320
716,480,545 28,046,140 604,488
43,250,000 163,519,820 31,038,850 1,823,057,271 34,815,573 297,658 22,100,373
1,572,476,047
31,242,297
1,161,159,831
745,131,173
3,510,009,348
Penyisihan kerugian penurunan nilai
193,385,982 27,690,141 1,170,853,680 -
(82,994,756)
Neto
3,427,014,592
*)
Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Pemerintah (termasuk Bank Indonesia Rekening Administratif L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam Garansi yang diterbitkan Kelonggaran tarik
Bank dan lembaga keuangan lainnya
-
Perusahaan lainnya
-
13,085,458 5,184,283 15,967,627 34,237,368
Perseorangan
10,191,451 10,191,451
Total
13,085,458 5,184,283 26,159,078 44,428,819
31 Desember 2011 Pemerintah (termasuk Bank Indonesia Rekening Administratif L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor Garansi yang diterbitkan Kelonggaran tarik
Bank dan lembaga keuangan lainnya
-
Perusahaan lainnya
-
12,795,427 4,449,295 9,921,939 27,166,661
Perseorangan
1,640,020 8,898,194 10,538,214
Total
12,795,427 6,089,315 18,820,133 37,704,874
(iv) Agunan dan peningkatan kredit lainnya Bank Agro menetapkan jumlah dan tipe agunan yang dijaminkan berdasarkan pada perkiraan tingkat risiko kredit dari counterparty. Pedoman tersebut diterapkan berdasarkan tingkat aksesibilitas dari tipe agunan dan valuasi paramater. Tipe utama dari agunan terdiri dari : 1. Untuk sekuritas lending dan transaksi repo, kas dan sekuritas 2. Untuk pinjaman komersial, biaya pada property real astate, persediaan dan piutang dagang 3. Untuk pinjaman ritel, kredit beragun rumah tinggal dan properti.
58
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Manajemen melakukan monitoring nilai pasar dari agunan, meminta tambahan agunan berdasarkan perjanjian dan memonitor dalam rangka mereview kecukupan cadangan penurunan nilai. Bank Agro memiliki prosedur untuk mengambil alih agunan yang dikuasai sesuai ketentuan. (v) Pengukuran Penurunan Nilai Untuk tujuan akuntansi, bank menggunakan model kerugian yang timbul untuk pengakuan kerugian atas penurunan nilai aset keuangan . Ini berarti bahwa kerugian hanya dapat diakui jika bukti obyektif atas kejadian kerugian tertentu telah dipantau. Pemicu kejadian tersebut meliputi sebagai berikut: 1. Kesulitan keuangan nasabah yang signifikan 2. pelanggaran kontrak seperti default pembayaran bank dapat membantu nasabah dengan jatuh tempo yang disepakati untuk nasabah yang mengalami kesulitan keuangan 3. Kemungkinan bahwa nasabah dapat dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya 4. Data yang menunjukkan bahwa ada penurunan dalam arus kas berikutnya yang diperkirakan dari pinjaman Pendekatan ini berbeda dengan model expected loss yang dipergunakan sesuai tujuan peraturan permodalan sesuai Basel II. (a)
Cadangan Penilaian Individual Bank Agro menetapkan penyisihan cadangan untuk masing-masing pinjaman individual yang signifikan atau dasar persekot internal, termasuk tunggakan pembayaran bunga, downgrade rating pinjaman, atau pelanggaran atas jangka waktu sesuai perjanjian awal. Butir-butir perjanjian yang dianggap saat penetapan jumlah cadangan meliputi kelangsungan atas rencana bisnis counterparty, kemampuan untuk perbaikan kinerja saat terjadi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan pembayaran yang dapat diharapkan ketika terjadi kebangkrutan, ketersediaan penunjang keuangan lainnya, nilai collateral yang dapat direalisasi dan jangka waktu arus kas yang diharapkan. Cadangan penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan, kecuali keadaan tak terduga menuntut perhatian lebih.
(a) Cadangan Penilaian Kolektif Penilaian cadangan kolektif untuk kerugian pinjaman dan persekot dan hutang investasi yang dimiliki hingga saat jatuh tempo yang bukan pinjaman individu (termasuk kredit konsumer yang unsecured) dan untuk kredit perorangan dan persekot yang telah dilakukan penilaian individu dan tidak dapat dilakukan penurunan nilai. Penilaian kolektif dibuat untuk kelompok aset yang memiliki risiko dengan karakteristik yang sama, untuk menentukan apakah pengukuran harus dilakukan karena dampak kerugian yang timbul dengan adanya bukti obyektif, tetapi dampak tersebut tidak dapat dibuktikan dalam penilaian pinjaman perorangan. Penilaian kolektif memperhitungkan data dari portofolio pinjaman (seperti portofolio kerugian historis, tingkat tunggakan, penggunaan kredit, rasio jaminan agunan pinjaman dan pemasukan yang diharapkan dan pelunasan atas penurunan nilai) atau data ekonomi (seperti kondisi perekonomian saat ini, tingkat pengangguran dan industri lokal atau industri dengan masalah yang spesifik). Pendekatan penundaan jangka waktu kerugian yang telah terjadi dan pertimbangan waktu tersebut juga diambil sebagai persyaratan identifikasi penyisihan penurunan nilai aktiva yang dinilai secara individual. Manajemen bank bertanggung jawab untuk menentukan jangka waktu tersebut yang dapat memperpanjang selama satu tahun. Penyisihan penurunan nilai ini kemudian dikonsultasikan dengan manajemen kredit demi memastikan prioritas terhadap kebijakan bank secara menyeluruh. Penyusunan ketentuan dan pengukuran garansi keuangan dan letter of credit dibuat serupa dengan pinjaman.
59
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
(vi)Penurunan nilai aset keuangan pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011: (a) Giro pada bank lain Per tanggal 31 Maret 2012, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d). (b) Penempatan pada Bank Indonesia Per tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif sesuai ketentuan Bank Indones ia. (c) Efek-efek Per tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d). (d) Tagihan wesel ekspor Per tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d). (e) Kredit yang diberikan Per tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, rincian kredit yang tidak mengalami penurunan nilai dan yang mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Mengalami penurunan nilai Tidak mengalami penurunan nilai
Pertanian Pertambangan Industri Pengolahan Listrik,gas dan air Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain Total
Individual
Kolektif
Total
530,927,058 69,257,705 130,260 23,641,518 90,004,190 10,783,231 189,379,798 171,499,029 524,307,810
66,899,574 10,941,000
3,941,004 696,771 719,443 447,293 1,356,437 5,028,091
601,767,636 80,895,476 130,260 23,641,518 90,723,632 11,230,524 190,736,235 171,499,029 529,335,901
1,609,930,599
77,840,574
12,189,039
1,699,960,212
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(94,269,771) 1,605,690,441
Neto
60
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 31 Desember 2011 Mengalami penurunan nilai
Pertanian Perindustrian Listrik, gas dan air Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Jasa dunia usaha Jasa pelayanan sosial Lain-lain Total
Tidak mengalami penurunan nilai 501,433,266 26,638,633 4,917,963 24,839,678 189,910,474 11,875,070 245,868,056 178,223,190 545,219,620
Individual 68,495,727 9,961,000 -
Kolektif 3,967,531 1,696,771 719,443 4,748,696 178,892 50,000 4,313,261
Total 573,896,524 38,296,404 4,917,963 24,839,678 190,629,917 16,623,766 246,046,948 178,273,190 549,532,881
1,728,925,950
78,456,727
15,674,594
1,823,057,271
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(82,994,756)
Neto
1,740,062,515
(f) Tagihan Akseptasi Per tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d). (g) Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Per tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d). (vii)Kredit yang telah dinegosiasi ulang Tabel berikut menunjukkan nilai tercatat kredit yang telah dilakukan negosiasi ulang. 2012 Kredit yang diberikan dan piutang dan pembiayan syariah
2011 -
-
Mikro
-
-
Retail
20.870.982.077
-
Korporasi
73.959.008.302
90.252.915.574
Lainnya Total
-
20.364.267.159
94.829.992.391
110.617.184.744
Manajemen Risiko Likuiditas Pengelolaan likuiditas Bank telah ditetapkan dalam kebijakan penerapan manajemen risiko likuiditas. Kebijakan manajemen risiko likuiditas mencakup manajemen likuiditas, penetapan strategi pendanaan, sistem peringatan dini, pengukuran dan penetapan limit risiko likuiditas termasuk pengelolaan aset likuid berkualitas tinggi dan rencana pendanaan darurat (contingency plan). Kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan kecukupan dana harian dalam memenuhi kewajiban pada kondisi normal maupun kondisi krisis secara tepat waktu dari berbagai sumber dana tersedia, termasuk memastikan ketersediaan aset likuid berkualitas tinggi. Pengendalian eksposur dan konsentrasi likuiditas, disampaikan melalui rapat Asset and Liability Committee (ALCO) dan rapat Risk Management Committee (RMC) dengan limit risiko konsentrasi 25 deposan inti, konsentrasi deposan besar, Primary Reserve, Secondary Reserve, LDR dan PDN. Potensi risiko likuiditas yang akan dihadapi Bank dimasa mendatang diukur melalui analisa Liquidity Gap Analysis dan Repricing Gap, yang merupakan proyeksi kelebihan/kekurangan likuiditas atas dasar jatuh tempo aset/liabilitas, setelah memperhitungkan kebutuhan untuk ekspansi bisnis. Informasi ini menjadi pertimbangan Bank dalam perencanaan dan pengelolaan likuiditas Bank, termasuk juga kebutuhan ekspansi bisnis Bank yang diharapkan dapat meminimalkan risiko likuiditas di Bank.
61
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Berikut adalah tabel mengenai pemetaan aset dan kewajiban keuangan dalam skala waktu tertentu (maturity bucket) berdasarkan sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo (remaining maturity) pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011:
Total
Sampai dengan 1 bulan
31 Maret 2012 Lebih dari 1 bulan Lebih dari 3 bulan sampai dengan 3 sampai dengan 1 bulan tahun
Lebih dari 1 tahun sampai dengan 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Tagihan wesel ekspor Kredit yang diberikan Penyisihan kerugian Tagihan akseptasi Penyertaan saham Aset lain-lain *)
24,498,423 200,823,248 19,921,122 1,064,902,635 183,645,452 1,699,960,212 (94,269,771) 20,595,800 297,658 13,892,188
24,498,423 200,823,248 19,921,122 1,064,902,635 210,122,540 (94,269,771) 4,101,992
9,013,079 20,595,800 7,579,000
237,102,718 2,211,196
3,949,626 878,589,396 -
179,695,826 365,132,480 297,658 -
Total
3,134,266,967
1,430,100,189
37,187,879
239,313,914
882,539,022
545,125,964
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain **)
13,776,372 2,321,417,200 200,065,089 20,595,800 214,094,737 5,381,806
13,776,372 2,135,702,469 200,065,089 100,089,853 5,330,856
133,421,817 20,595,800 49,679,571 -
52,292,914 64,325,312 50,950
-
-
Total
2,775,331,005
2,454,964,639
203,697,189
116,669,176
-
-
358,935,962
(1,024,864,451)
(166,509,310)
122,644,737
882,539,022
545,125,964
Perbedaan jatuh tempo
62
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Total
Sampai dengan 1 bulan
31 Desember 2011 Lebih dari 1 bulan Lebih dari 3 bulan sampai dengan 3 sampai dengan 1 bulan tahun
Lebih dari 1 tahun sampai dengan 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Tagihan wesel ekspor Kredit yang diberikan Penyisihan kerugian Tagihan akseptasi Penyertaan saham Aset lain-lain *)
20,906,438 193,385,982 27,690,141 1,170,853,680 206,769,820 31,038,850 1,823,057,271 (82,994,756) 34,815,573 297,658 22,100,373
20,906,438 193,385,982 27,690,141 1,170,853,680 32,775,000 17,420,850 46,237,323 (82,994,756) 8,180,773 147,500
10,475,000 13,618,000 33,192,368 26,634,800 4,069,690
389,535,620 17,883,183
3,944,820 1,037,092,074 -
159,575,000 316,999,886 297,658 -
Total
3,447,921,030
1,434,602,931
87,989,858
407,418,803
1,041,036,894
476,872,544
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain **)
7,291,848 2,766,325,916 35,713,048 34,815,573 241,458,205 7,629,716
7,291,848 2,464,966,354 35,713,048 8,180,773 7,430,879
195,866,162 26,634,800 -
105,493,400 167,857,404 -
73,600,801 198,837
-
Total
3,093,234,306
2,523,582,902
222,500,962
273,350,804
73,799,638
-
*) **)
Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain. Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar dan setoran jaminan.
Manajemen Risiko Pasar Pengelolaan manajemen risiko pasar dilakukan melalui rapat Asset and Liability Committee (ALCO) yang membahas manajemen risiko pasar, strategi Asset and Liability Management (ALMA) dan pengukuran risiko pasar melalui analisis terhadap pemicu munculnya risiko (risk driver), yaitu suku bunga dan nilai tukar. Risiko suku bunga dan risiko nilai tukar dapat berasal dari posisi trading book maupun posisi banking book. Cakupan posisi banking book dan posisi trading book mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai kewajiban penyediaan modal minimum (CAR). Dalam pengelolaan risiko pasar trading book, Bank menetapkan prinsip segregation of duties. Terdapat pemisahan fungsi antara pihak yang melakukan transaksi, yang melakukan pencatatan transaksi, verifikasi, unit pembuat kebijakan, prosedur dan penetapan limit serta pengukuran risiko pasarnya termasuk perhitungan CAR. Bank melakukan perhitungan CAR risiko pasar dengan menggunakan model standar sebagai komponen perhitungan CAR. Risiko pasar banking book, terdiri dari risiko suku bunga yang diakibatkan oleh aktivitas perbankan (aset dan liabilitas) dan risiko nilai tukar. Risiko pasar banking book dikelola dengan tujuan agar laporan posisi keuangan Bank dapat bertahan pada perubahan suku bunga dan nilai tukar, sehingga dapat mencapai NII (Net Interest Income) yang dapat dikendalikan sesuai dengan toleransi risiko Bank. (a)
Risiko Tingkat Suku Bunga Instrumen keuangan yang berbasis suku bunga memiliki risiko karena terdapat potensi perubahan suku bunga yang akan membawa dampak kepada arus kas dimasa depan. Risiko suku bunga terutama terjadi karena terjadi gap suku bunga (repricing gap). Repricing GAP terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan dalam schedule maturity atau waktu repricing antar aset, kewajiban dan komponen rekening administratif yang dimiliki oleh Bank.
63
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Tabel di bawah ini merupakan tingkat suku bunga rata-rata tertimbang per tahun untuk posisi aset dan liabilitas keuangan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Rupiah Aset Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Tagihan wesel ekspor Kredit yang diberikan Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima
Valas
Rupiah
Valas
3.82% 9.36% 16.43%
7.5% -
6.18% 8.96% 10.99% 17.32%
7.11% -
5.97% 2.38% 7.79%
0.19% -
7.01% 7.41% 7.70%
0.59% -
Tabel berikut ini mengikhtisarkan eksposur aset dan liabilitas terhadap risiko tingkat suku bunga (Gross). 31 Maret 2012
Tidak lebih dari 3 bulan Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspor Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyertaan saham Aset lain-lain *) Total Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Giro Tabungan Deposito Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain **) Total Perbedaan (gap) repricing suku bunga antara aset dan liabilitas keuangan
Suku bunga mengambang Lebih dari 3 bulan tetapi tidak lebih dari 1 tahun
200,823,248 19,921,122 -
-
Suku bunga tetap
Tidak dikenakan bunga
1,064,902,635
24,498,423 -
Total
219,135,618 20,595,800 -
237,102,718 -
1,243,721,875 -
51,856,557 131,788,895 -
297,658 13,996,301
24,498,423 200,823,248 19,921,122 1,064,902,635 51,856,557 131,788,895 1,699,960,212 20,595,800 297,658 13,996,301
460,475,788
237,102,718
1,243,721,875
1,248,548,087
38,792,382
3,228,640,850
13,776,372 335,284,260 164,246,106 1,769,593,920 65,089 20,595,800 149,769,425
-
Lebih dari 1 tahun
5,381,806
13,776,372 335,284,260 164,246,106 1,821,886,834 200,065,089 20,595,800 214,094,737 5,381,806
200,000,000
19,158,178
2,775,331,005
1,048,548,087
19,634,204
453,309,845
52,292,914 200,000,000 64,325,312
2,439,554,600
116,618,226
(1,979,078,812)
120,484,492
64
-
1,243,721,875
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
31 Desember 2011 Suku bunga mengambang
Tidak lebih dari 3 bulan Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspor Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyertaan saham Aset lain-lain *) Total
193,385,982 27,690,141 -
Lebih dari 3 bulan tetapi tidak lebih dari 1 tahun
Lebih dari 1 tahun
-
-
Tidak dikenakan bunga
Suku bunga tetap
Total
1,170,853,680
20,906,438 -
31,038,850 79,429,691 34,815,573 -
389,535,620 -
1,354,091,960 -
43,250,000 163,519,820 -
297,658 22,100,373
20,906,438 193,385,982 27,690,141 1,170,853,680 43,250,000 163,519,820 31,038,850 1,823,057,271 34,815,573 297,658 22,100,373
366,360,237
389,535,620
1,354,091,960
1,377,623,500
43,304,469
3,530,915,786
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Giro Tabungan Deposito Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain **)
685,188,951 169,340,115 1,806,303,450 34,815,573 -
105,493,400 167,857,404 -
73,600,801 -
35,713,048 -
7,629,716
685,188,951 169,340,115 1,911,796,850 35,713,048 34,815,573 241,458,205 7,629,716
Total
2,702,939,937
273,350,804
73,600,801
35,713,048
7,629,716
3,093,234,306
(2,336,579,700)
116,184,816
1,280,491,159
1,341,910,452
35,674,753
437,681,480
Perbedaan (gap) repricing suku bunga antara aset dan liabilitas keuangan
7,291,848
-
-
-
-
7,291,848
*) Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain. **) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar dan setoran jaminan.
(b) Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul karena adanya gap posisi valuta asing yang dimiliki Bank yang tercermin dalam Posisi Devisa Netto (PDN) baik secara individual maupun secara keseluruhan. Termasuk dalam posisi valuta asing tersebut yaitu posisi trading book yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan transaksi valuta asing dalam jangka pendek maupun posisi banking book dalam rangka pengendalian PDN. Menurut ketentuan Bank Indonesia, PDN ditetapkan maksimum sebesar 20 % dari modal, sedangkan Bank secara internal menetapkan limit posisi devisa neto per valuta asing maksimum sebesar 10% dari modal. Berikut adalah PDN Bank masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Maret dan 31 Desember 2011 sebagai berikut: Mata Uang Laporan Posisi Keuangan Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
31 Maret 2012 Aset
Liabilitas
15,173,454 228,745
Posisi Devisa Neto
4,931,616 -
Total
10,241,838 228,745 10,470,583
Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
-
Total
-
-
65
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Mata Uang
31 Maret 2012 Aset
Liabilitas
Modal Rasio PDN (Laporan Posisi Keuangan) Rasio PDN (Keseluruhan)
Mata Uang Laporan Posisi Keuangan Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
Posisi Devisa Neto 326,576,000 3.21% 3.21%
31 Desember 2011 Aset 38,819,497 240,280
Liabilitas 12,586,610 -
Total
Posisi Devisa Neto 26,232,887 240,280 26,473,167
Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
47,069,924 240,280
20,934,377 -
26,135,547 240,280
Total
26,375,827
Modal
305,446,315
Rasio PDN (Laporan Posisi Keuangan) Rasio PDN (Keseluruhan)
8.67% 8.64%
Manajemen Risiko Operasional Penerapan manajemen risiko operasional dilakukan dengan pengukuran metodologi Risk Control Self Asessment (RCSA) ke masing-masing satuan kerja yang bertujuan untuk membantu mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan aktivitas fungsionalnya dan melakukan langkah-langkah perbaikan atau tindak lanjut ke depan. Risiko operasional yang telah teridentifikasi disebabkan dari beberapa faktor antara lain organisasi, kegagalan sistem/teknologi informasi, informasi, kesalahan manusia dan force majeure seperti bencana alam. RCSA dilaksanakan di 17 satuan kerja dan dilaporkan secara triwulanan ke Bagian Manajemen Risiko Divisi Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Hukum sebagai dasar dalam penyusunan profil risiko operasional. Pengendalian risiko operasional menggunakan metodologi RCSA juga bertujuan untuk membangun kesadaran dan budaya risiko (risk awareness and risk culture) sehingga dapat meningkatkan kualitas pengendalian risiko operasional dan meminimalisasi potensi kerugian operasional. Upaya peningkatan pemahaman atas manajemen risiko difokuskan pada peningkatan budaya sadar risiko (risk awareness) dilakukan antara lain melalui pengukuran rutin setiap 3 (tiga) bulanan Manajemen Risiko Operasional (MRO) melalui Self Assessment, diadakan pelatihan-pelatihan terkait manajemen risiko terhadap seluruh pekerja Bank seperti pelatihan dalam rangka Sertifikasi Manajemen Risiko (Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan/LSPP atau Badan Sertifikasi Manajemen Risiko/BSMR) dan dilakukannya rapat RMC setiap bulan dengan Direksi. Sosialisasi dan pelatihan dimaksud untuk mengefektifkan peran satuan kerja/risk owner sebagai first line of defense, dimana dalam tata kelola manajemen risiko memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko di satuan kerjanya. Satuan Kerja Manajemen Risiko sebagai second line of defense bertanggung jawab dalam melakukan pengembangan dan pengimplementasian kebijakan/prosedur dan metodologi, pengawasan, pengkajian dan melakukan pemantauan proses manajemen risiko sebagai pedoman dalam penerapan manajemen risiko. SKMR juga melakukan pemantauan dan penilaian profil risiko Bank, mengkaji dampak risiko suatu produk dan aktivitas baru, serta mendukung satuan kerja operasional dalam mengembangkan kepedulian dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip manajemen risiko dimaksud. Diantaranya dengan memanfaatkan hasil penilaian
66
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
terhadap konsistensi pelaksanaan proses dan kecukupan pengendalian internal dalam penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). Penerapan Risk and Control Self Assessment (RCSA) di seluruh satuan kerja di Bank ditujukan untuk membantu satuan kerja sebagai first line of defense, dimana satuan kerja mengidentifikasi dan mengukur secara independen risiko operasional pada aktivitas fungsionalnya, melakukan pemantauan dan penentuan langkah-langkah perbaikan/rencana tindak lanjut ke depan. Seluruh satuan kerja operasional (risk owner) aktif terlibat dalam melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko dalam aktivitas fungsional satuan kerja. Manajemen Risiko Kepatuhan Pengelolaan dan pengendalian risiko kepatuhan berguna untuk memitigasi risiko tidak dipatuhinya atau tidak dilaksanakannya peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, dengan cara memastikan kepatuhan terhadap peraturan regulator, peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Manajemen Risiko Strategis Pengelolaan dan pengendalian risiko strategis dilakukan dengan cara melaksanakan proses pengendalian terhadap rencana strategis dan rencana bisnis. Hal ini bertujuan untuk memantau realisasi dibandingkan dengan target yang akan dicapai dan memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi. Manajemen Risiko Hukum Pengelolaan dan pengendalian risiko hukum dilakukan melalui: (a) (b)
Peninjauan secara berkala terhadap kontak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain. Pengembangan budaya kepatuhan dan kepedulian terhadap risiko hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi secara berkelanjutan.
Manajemen Risiko Reputasi Risiko reputasi yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif dan informasi yang tidak tepat terkait persepsi terhadap nasabah dan keterbukaan informasi yang memadai.
32. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari semua aset dan liabilitas keuangan. Nilai wajar yang diungkapkan adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggaltanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal ini.
67
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 31 Maret 2012 Nilai tercatat Nilai wajar Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Tagihan wesel ekspor Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyertaan saham Aset lain-lain *) Total
31 Desember 2011 Nilai tercatat Nilai wajar
24,498,423 200,823,248 19,921,122 1,064,902,635
24,498,423 200,823,248 19,921,122 1,064,902,635
20,906,438 193,385,982 27,690,141 1,170,853,680
20,906,438 193,385,982 27,690,141 1,170,853,680
51,856,558 131,788,895 1,699,960,212 20,595,800 297,658 13,996,301
51,856,558 131,788,895 1,699,960,212 20,595,800 297,658 13,996,301
43,250,000 163,519,820 31,038,850 1,740,062,515 34,815,573 297,658 22,100,373
43,250,000 163,519,820 31,038,850 1,740,062,515 34,815,573 297,658 22,100,373
3,228,640,851
3,228,640,851
3,447,921,030
3,447,921,030
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Giro Tabungan Deposito Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain **)
13,776,372
13,776,372
7,291,848
7,291,848
335,284,260 164,246,106 1,821,886,834 200,065,089 20,595,800 214,094,737 5,381,806
335,284,260 164,246,106 1,821,886,834 200,065,089 20,595,800 214,094,737 5,381,806
685,188,951 169,340,115 1,911,796,850 35,713,048 34,815,573 241,458,205 7,629,716
685,188,951 169,340,115 1,911,796,850 35,713,048 34,815,573 241,458,205 7,629,716
Total
2,775,331,004
2,775,331,004
3,093,234,306
3,093,234,306
*)
Aset lain-lain - neto terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain
**)
Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar dan setoran jaminan.
Metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar adalah sebagai berikut: a) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tertentu, kecuali efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo, kredit yang diberikan dan pinjaman yang diterima, mendekati nilai tercatatnya karena mempunyai jangka waktu jatuh tempo yang singkat. Estimasi nilai wajar terhadap aset keuangan tertentu ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Estimasi nilai wajar terhadap liabilitas keuangan tertentu yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. b) Efek-efek Nilai wajar untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker)/pedagang efek (dealer). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa. c) Kredit yang diberikan Portofolio kredit Bank secara umum terdiri dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang dan suku bunga tetap. Kredit yang diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat. Nilai wajar dari kredit yang diberikan menunjukkan nilai diskon dari perkiraan arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima 68
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
oleh Bank. Perkiraan arus kas ini didiskontokan dengan menggunakan suku bunga pasar untuk menentukan nilai wajar. Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang dan suku bunga tetap adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
d) Pinjaman yang diterima Nilai wajar dihitung berdasarkan model diskonto arus kas dengan menggunakan tingkat suku bunga pasar untuk sisa periode jatuh tempo. e) Liabilitas segera, simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi dan liabilitas lainlain. Estimasi nilai wajar liabilitas segera, simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga adalah sebesar jumlah yang harus dibayarkan kembali sewaktu-waktu. Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengan tingkat suku bunga tetap dan liabilitas akseptasi ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo dibawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari simpanan dengan suku bunga tetap, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. 33. INFORMASI SEGMEN Berikut ini adalah informasi segmen Bank berdasarkan segmen operasi:
Keterangan Pendapatan bunga - neto Pendapatan operasi lainnya Total pendapatan Beban operasi lainnya Pembalikan (beban) kerugian penurunan nilai Total beban Pendapatan (beban) non operasional - neto Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan -neto Laba tahun berjalan Aset Segmen Kredit Non Kredit
Liabilitas Segmen Pendanaan Non pendanaan
Kemitraan 15,540,094 810,805 16,350,899
Ritel 7,943,766 333,449 8,277,215
(8,979,118) (3,058,130) (12,037,248) 274,423 4,588,074 (864,759)
(10,681,289) (1,257,675) (11,938,964) 326,446 (3,335,303) -
3,723,315
(3,335,303)
31 Maret 2012 Komersial 14,386,934 1,690,329 16,077,263 (8,780,715) (6,375,445) (15,156,160) 268,360 1,189,463 (224,190)
Lainnya (129,653) 9,909,081 9,779,428
Total 37,741,141 12,743,664 50,484,805
(2,066,454) (2,066,454) 63,156 7,776,130 (1,465,642)
(30,507,576) (10,691,250) (41,198,826) 932,385 10,218,364 (2,554,591)
965,273
6,310,488
7,663,773
474,286,356 78,867,078 553,153,434
234,595,614 93,817,914 328,413,528
896,808,471 82,302,038 979,110,509
1,307,513,135 1,307,513,135
1,605,690,441 1,562,500,165 3,168,190,606
502,987,562 18,175,229 521,162,791
771,664,259 21,620,708 793,284,967
1,046,765,379 231,868,366 1,278,633,745
224,843,736 224,843,736
2,321,417,200 496,508,039 2,817,925,239
69
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 Keterangan Pendapatan bunga - neto Pendapatan operasi lainnya Total pendapatan Beban operasi lainnya Pembalikan (beban) kerugian penurunan nilai Total beban Pendapatan (beban) non operasional - neto Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan -neto Laba tahun berjalan Aset Segmen Kredit Non Kredit
Liabilitas Segmen Pendanaan Non pendanaan
Kemitraan 13,764,739 936,684 14,701,423
Ritel 6,931,101 385,217 7,316,318
31 Maret 2011 Komersial 17,395,271 1,952,754 19,348,025
Lainnya 3,604,933 2,405,500 6,010,433
(8,255,410) (3,550,694) (11,806,104) 212,209 3,107,528 (585,617)
(9,820,388) (1,460,245) (11,280,633) 252,438 (3,711,877) -
(8,072,998) (7,402,321) (15,475,319) 207,520 4,080,226 (768,924)
(1,899,900) (1,899,900) 48,838 4,159,371 (783,838)
(28,048,696) (12,413,260) (40,461,956) 721,005 7,635,248 (2,138,379)
2,521,911
(3,711,877)
3,311,302
3,375,533
5,496,869
480,240,655 110,845,630 591,086,285
211,527,468 131,481,646 343,009,114
1,195,890,438 108,738,690 1,304,629,128
1,174,545,220 1,174,545,220
1,887,658,561 1,525,611,186 3,413,269,747
785,857,495 12,155,552 798,013,047
863,360,814 14,459,880 877,820,694
1,100,212,757 243,716,092 1,343,928,849
111,961,743 111,961,743
2,749,431,066 382,293,267 3,131,724,333
34. INFORMASI MENGENAI KOMITMEN DAN KONTINJENSI 31 Maret 2012
31 Desember 2011
Komitmen Tagihan Komitmen Lainnya
13,085,458
-
Liabilitas komitmen Fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur yang belum digunakan
(223,913,714)
(217,516,046)
L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor: a. L/C luar negeri b. L/C dalam negeri Komitmen - neto
-
(8,250,427)
(13,085,458)
(4,545,000)
(223,913,714)
(230,311,473)
75,926,755
74,158,600
Kontijensi Tagihan kontijensi Tagihan bunga dalam penyelesaian a. Bunga kredit yang diberikan b. Bunga lainnya
-
-
Liabilitas kontijensi Garansi bank yang diberikan Kontijensi - neto
Total 41,696,044 5,680,155 47,376,199
(5,184,283)
(6,089,315)
70,742,472
68,069,285
70
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
35. TRANSAKSI PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan normal usaha, Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama. Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak-pihak berelasi
Jenis hubungan
Unsur transaksi pihak berelasi
Pemerintah Republik Indonesia (RI)
Kepemilikan saham mayoritas melalui Kementrian Keuangan RI
Efek-efek
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Entitas Induk
Giro pada bank lain, simpanan dari bank lain
PT Mega Eltra (Persero)
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
L/C yang tidak dapat dibatalkan dalam rangka impor
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Kredit yang diberikan, Pinjaman yang diterima
PT Perkebunan Nusantara I (Persero)
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Kredit yang diberikan
PT Perkebunan Nusantara II (Persero)
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Kredit yang diberikan
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Kredit yang diberikan
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Kredit yang diberikan
Kayawan kunci
Hubungan pengendalian kegiatan
Tabungan, Deposito
PT Sarana Patra Jateng
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Kredit yang diberikan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Giro pada bank lain, pinjaman yang diterima
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Simpanan dari bank lain, pinjaman yang diterima
PT Bank Bukopin Tbk
Hubungan Pengendalian melalui Pemerintah Pusat RI
Giro pada bank lain
PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
71
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
Dalam kegiatan perbankan, Bank melakukan transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut: 31 Maret 2012 Aset Giro pada bank lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Efek-efek Pemerintah RI Kredit yang diberikan PT Perkebunan Nusantara II PT Perkebunan Nusantara XIV PT Permodalan Nasional Madani PT Perkebunan Nusantara VII PT Perkebunan Nusantara I PT Sarana Patra Jateng PT Perkebunan Nusantara XI Total aset dari pihak-pihak berelasi Total aset
5,421,846 10,168 9,453 5,441,467
5,085,452 10,185 9,453 5,105,090
181,024,202
204,182,320
45,283,635 30,555,000 27,261,968 50,000,000 28,675,374 50,000,000 231,775,977 418,241,646
49,448,756 31,305,000 30,814,895 30,000,000 29,592,891 4,785,329 175,946,871 385,234,281
3,168,190,606
3,481,155,340
Persentase total aset dari pihak-pihak berelasi terhadap total aset Liabilitas Giro Entitas dan lembaga pemerintah Lain-lain
31 Desember 2011
13.20%
11.07%
191,954,986 3,875,687 195,830,673
523,316,897 9,877,116 533,194,013
1,098,432 31 Maret 2012
1,019,356 31 Desember 2011
653,224,483 1,155,033 101,676,495 756,056,011
426,874,252 2,224,108 270,281,374 699,379,734
200,000,000 200,000,000
10,000,000 25,000,000 35,000,000
Pinjaman yang diterima Entitas dan lembaga pemerintah
208,246,807
232,425,275
Kompensasi kepada karyawan kunci
3,794,032
3,794,032
Total liabilitas dari pihak-pihak berelasi
1,365,025,955
1,504,812,410
Total liabilitas
2,817,925,239
3,133,539,177
Tabungan Karyawan kunci Deposito berjangka Entitas dan lembaga pemerintah Karyawan kunci Lain-lain Simpanan dari bank lain Entitas dan lembaga pemerintah Lain-lain
Persentase total liabilitas dari pihak-pihak berelasi terhadap total liabilitas
48.44%
72
48.03%
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 31 Maret 2012 Komitmen dan kontijensi pada rekening adminstratif L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor PT Mega Eltra (Persero)
31 Desember 2011
13,085,458
4,545,000
1,158,375
4,664,506
182,845
650,362
Gaji dan tunjangan Direksi dan Dewan Komisaris
Tantiem Direksi dan Dewan Komisarisdan insentif karyawan kunci
Persentase transaksi dengan pihak-pihak berelasi terhadap total aset dan total liabilitas Bank adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Aset Giro pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan
Liabilitas Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Kompensasi kepada karyawan kunci
31 Desember 2011
0.17% 5.71% 7.32% 13.20%
0.15% 5.87% 5.05% 11.07%
6.95% 0.04% 26.83% 7.10% 7.39% 0.13% 48.44%
17.02% 0.03% 22.32% 1.12% 7.42% 0.12% 48.03%
36. INFORMASI TAMBAHAN a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) CAR adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Berdasarkan PBI No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003, yang diperbaharui dengan PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008, bank dengan kriteria tertentu harus memasukan risiko pasar dan risiko operasional dalam perhitungan CAR dengan memasukan komponen modal pelengkap tambahan. Bank telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun. CAR Bank pada tanggal 31 Maret 2012 adalah sebesar 18,80% untuk CAR risiko kredit dan risiko operasional dan 18,30% untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 16,68% untuk CAR risiko kredit dan risiko operasional dan 16,39% untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional yang dihitung sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):
73
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 31 Maret 2012
31 Desember 2011
Modal Modal Inti Modal Pelengkap Total Modal untuk Risiko Kredit, Risiko pasar dan Risiko Operasional
ATMR untuk Risiko Kredit setelah memperhitungkan Risiko Spesifik ATMR untuk Risiko Operasional
Total ATMR untuk Risiko Kredit dan Risiko Operasional ATMR untuk Risiko Pasar Total ATMR untuk Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Pasar
CAR untuk Risiko Kredit dan Risiko Operasional
CAR untuk Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional CAR Minimum
313,860
285,830
18,409
19,617
332,269
305,446
1,472,465
1,569,331
295,166
261,983
1,767,631
1,831,314
48,367
32,038
1,815,998
1,863,352
18.80%
16.68%
18.30%
16.39%
8.00%
8.00%
b. Rasio Kredit Non-Performing (NPL) Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, rasio NPL Bank adalah sebagai berikut: Rasio NPL – bruto Rasio NPL - neto
31 Maret 2012 3,62% 0,92%
31 Desember 2011 3,55% 0,77%
37. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 18 April 2012 telah terjadi peristiwa penting atas Perseroan terkait hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Agro dimana RUPST telah memutuskan antara lain : § §
Perubahan Anggaran Dasar Pasal 1 Ayat 1 yaitu nama Perseroan yang semula PT Bank Agroniaga Tbk atau disingkat PT BANK AGRO Tbk menjadi PT BRI Agroniaga Tbk atau disingkat PT BRI AGRO Tbk, termasuk logo baru Perseroan. Memberhentikan dengan hormat Marshal selaku Direktur Utama Perseroan dan Lisa Andani Wardhana selaku Direktur Kepatuhan. 74
PT BANK AGRONIAGA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2012 dan Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
§
Mengangkat Heru Sukanto sebagai Direktur Utama, Sahala Manalu sebagai Direktur dan Sudarmin Syamsoe sebagai Direktur.
Dengan demikian susunan Direksi menjadi sebagai berikut : Direktur Utama DIrektur Direktur Direktur DIrektur
: Heru Sukanto : Zuhri Anwar : Mustari Damopolii : Sahala Manalu : Sudarmin Syamsoe
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 1 Ayat 1 dan pengangkatan Direksi baru tersebut diatas berlaku efektif setelah mendapatkan Persetujuan Bank Indonesia.
75