PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)
PT. BANK SINARMAS Tbk. Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan PT. Bank Sinarmas Tbk. yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit). Laporan Keuangan – Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta untuk periode-periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 dan 30 Juni 2014
Laporan Posisi Keuangan
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Laporan Arus Kas
5
Catatan atas Laporan Keuangan
6
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Posisi Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
30 Juni 2015
31 Desember 2014
447.598
370.991
ASET Kas
2,34,35,39
Giro pada Bank Indonesia
2,4,34,35
1.727.739
1.534.185
Giro pada bank lain - pihak ketiga
2,5,34,35,39
1.043.254
379.910
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
2,6,34,35,39
1.639.943
1.693.348
2.204.079 (123) 2.203.956
1.457.454 (124) 1.457.330
Efek-efek Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Efek yang dibeli dengan janji jual kembali Pihak ketiga Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi Jumlah bersih Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Tagihan akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2,7,34,35,39
2,8,37
2,9,34,35,39 32
32 2,10,34,35,39
Jumlah - bersih
Biaya dibayar dimuka Aset tetap Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
2
Aset lain-lain - bersih
(646) 131.355
-
528.242 14.779.884 15.308.126 (100.788) 15.207.338
29.777 291.499 321.276 (13.711)
-
818.780 13.479.655 14.298.435 (75.078) 14.223.357
29.838 37.998 67.836 67.836 173.800
2,11,32,34,35,39
109.451
83.429
2,12,32
419.434
355.139
936.556 (297.774)
844.300 (260.242)
638.782
584.058
165.649 (93.037) (20.661) 51.951
173.733 (78.765) (10.788) 84.180
271.901
251.986
24.200.267
21.259.549
2,13
Jumlah - bersih Aset Ijarah - bersih Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
-
307.565
Penyertaan modal sementara Pendapatan bunga akrual
132.001
2,14,41
2,15, 32,34,35
JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Posisi Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
30 Juni 2015
31 Desember 2014
161.269
137.857
3.915.606 15.469.600
3.063.863 13.882.368
19.385.206
16.946.231
18.419 1.048.662
17.336 748.861
1.067.081
766.197
2,19
22.042
28.224
2,20,34,35,39
147.476
67.836
355
355
2,21,32,34,35
28.565
31.930
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
2
84.048
84.048
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
2
20.664
20.109
2,22,34,35
39.342
16.280
20.956.048
18.099.067
1.408.464
1.404.016
923.736
920.494
2,7
(26.878)
(28.310)
36
5.500 933.397
5.000 859.282
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Liabilitas segera
2,16,32,34,35
Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga
2,17,34,35,39 32
Jumlah Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga
2,18,34,35,39 32
Jumlah Utang pajak Liabilitas akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain
2,35
Jumlah Liabilitas Ekuitas Modal saham - nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 20.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 14.084.644.756 saham pada tanggal 30 Juni 2015 dan 14.040.168.349 saham pada tanggal 31 Desember 2014 Tambahan modal disetor - bersih Rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Saldo laba Ditentukan penggunannya Tidak ditentukan penggunaannya
22 2,23,24
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3.244.219
3.160.482
24.200.267
21.259.549
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga dan bagi hasil Beban bunga dan bagi hasil
2,25,32 26,32
823.501 349.947
599.739
473.554
2 2
149.698 -
101.738 2.058
2 29
194 11.124
1.618 6.360
760.755
585.328
370.451 215.930 37.578 42.112 257
288.559 153.137 31.195 8.112
Jumlah Pendapatan Operasional Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Penyusutan aset tetap Kerugian penurunan nilai aset keuangan Kerugian kurs mata uang asing - bersih Kerugian dari penjualan efek yang diperdagangkan - bersih Lain-lain
27,32 28 13 2,5,6,7,9,14,41 2 2 30
Jumlah Beban Operasional LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK Kini Tangguhan
-
254 902
1.300 670
667.484
482.973
93.271
102.355
2 18.654 18.654
LABA BERSIH Penghasilan Komprehensif Lain Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi : Jumlah yang ditransfer ke laba rugi sehubungan dengan perubahan nilai wajar dari efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - bersih JUMLAH LABA KOMPREHENSIF Laba yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk kepentingan non pengendali Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk kepentingan non pengendali LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh)
30 Juni 2014
1.079.331 479.592
Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi selain dari kredit Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Keuntungan dari penjualan efek yang diperdagangkan - bersih Lain-lain
30 Juni 2015
20.471 20.471
74.617
81.884
1.432
411
76.049
82.295
74.617 74.617
-
81.884
76.049 76.049
-
81.884
82.295 82.295
2,31
Dasar Dilusian
5,31 5,22
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
3
6,31 6,18
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan Saldo pada tanggal 1 Januari 2014
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor - Bersih
1.311.688
766.224
Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Peningkatan (Penurunan) Nilai Wajar Efek Tersedia untuk Dijual
Saldo Laba Ditentukan Tidak Ditentukan Penggunaanya Penggunaanya
(33.002)
4.500
704.850
Jumlah Ekuitas 2.754.260
Penambahan modal saham dari konversi Waran Seri I
23,24
1.232
604
-
-
-
1.836
Penambahan modal saham dari konversi Waran Seri II
23,24
698
1.046
-
-
-
1.744
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
-
-
411
-
81.884
82.295
Saldo pada tanggal 30 Juni 2014
1.313.618
767.874
(32.591)
4.500
786.734
2.840.135
Saldo pada tanggal 1 Januari 2015
1.404.016
920.494
(28.310)
5.000
859.280
3.160.480
Kenaikan cadangan umum
36
-
-
-
500
(500)
-
Penambahan modal saham dari konversi Waran Seri I
23,24
3.396
1.664
-
-
-
5.060
Penambahan modal saham dari konversi Waran Seri II
23,24
1.052
1.578
-
-
-
2.630
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 30 Juni 2015
1.408.464
-
1.432 923.736
(26.878)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
4
5.500
74.617
76.049
933.397
3.244.219
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Arus Kas Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
30 Juni 2015
30 Juni 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pendapatan bunga dan bagi hasil serta provisi dan komisi selain dari kredit Pendapatan operasional lainnya Beban bunga dan bagi hasil Keuntungan selisih kurs mata uang asing - bersih Pembayaran pajak penghasilan badan Beban umum dan administrasi Beban tenaga kerja Beban operasional lainnya
11,25 29 21,26
27 28 30
Arus kas operasional sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi
1.260.661 11.318 (482.957) (190.629) (27.179) (370.451) (215.375) (1.153)
915.217 7.979 (347.311) (56.917) (38.495) (288.559) (155.198) (669)
(15.765)
36.047
Penurunan (kenaikan) aset operasi: Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Biaya dibayar dimuka Obyek ijarah Aset lain-lain
6 7 8 9 10 12 14 15
(86.829) (615.090) (131.355) (1.009.691) (173.800) (64.295) (35.285) (19.919)
30 (17.141) (134.112) (812.756) (44.203) (48.348) (133.286)
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas lain-lain
16 17 18 19 22
23.412 2.438.975 300.884 2.343 23.061
(16.525) 2.337.376 (49.994) 4.714 18.888
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
636.646
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penyertaan modal sementara Hasil penjualan aset tetap Penghapusan aset tetap Perolehan aset tetap
13 13 13
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
1.140.690
173.800 26 (92.331)
13 (37.219)
81.495
(37.206)
7.690
3.580
7.690
3.580
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil konversi Waran
23,24
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
725.831
1.107.064
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
4.170.254 197.556
3.694.992 55.660
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
5.093.641
4.857.716
447.598 1.727.739 1.043.254
407.054 1.390.491 1.601.604
1.553.127
1.327.667
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Efek-efek - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah Kas dan Setara Kas
321.923
130.900
5.093.641
4.857.716
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
5
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 1.
Umum a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Bank Sinarmas Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT Bank Shinta Indonesia, berdasarkan Akta No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 dari Buniarti Tjandra, S.H., notaris di Jakarta, dan telah diubah dengan Akta No. 91 tanggal 15 September 1989 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9142.HT.01.01-TH.89 tanggal 27 September 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 21 Juni 2005, Tambahan No. 6448. Pada tanggal 26 Januari 2007, Perusahaan berganti nama menjadi PT Bank Sinarmas. Perubahan nama tersebut telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 21 November 2006 dari Triphosa Lily Ekadewi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. W7-03960 HT.01.04-TH.2006 tanggal 20 Desember 2006. Perubahan nama tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Sinarmas. Selanjutnya, berdasarkan Akta No. 1 tanggal 8 Oktober 2009 dari Endang Saritomo Utari, S.H., notaris di Jakarta, terdapat perubahan Anggaran Dasar dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip perbankan syariah dan perpanjangan masa jabatan direksi dan komisaris. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-22484. Tahun 2009 tanggal 11 Desember 2009. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 6 April 2010 yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H., Mkn, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan perubahan status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) dengan nama PT Bank Sinarmas Tbk. Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-22745.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 4 Mei 2010 serta telah dilaporkan kepada Bank Indonesia melalui surat No. SKL.121/2010/PRESDIR-CorpSec tanggal 7 Mei 2010. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Sinarmas Land Plaza, Menara I, Jln. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta. Perusahaan memiliki 1 kantor cabang utama, 72 kantor cabang, 1 kantor fungsional, 130 kantor cabang pembantu, 27 kantor cabang syariah, 141 kantor kas, 10 kantor kas syariah, 1 kantor pelayanan kas dan 2 mobil kas keliling yang semuanya berlokasi di Indonesia. PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) Tbk, merupakan entitas induk dari Perusahaan yang didirikan di Indonesia. Pemegang saham akhir (ultimate shareholder) Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Indra Widjaja. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan adalah untuk menjalankan usaha di bidang perbankan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Februari 1990, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 156/KMK.013/1990 tanggal 16 Februari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 27/156/KEP/DIR tanggal 22 Maret 1995, Perusahaan memperoleh peningkatan status menjadi Bank Devisa. Perusahaan memperoleh izin usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah berdasarkan surat keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 11/13/KEP.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009.
-6-
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 30 Januari 2012, Perusahaan memperoleh Surat Keputusan No. KEP21/BL/2012 dari Ketua badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mengenai persetujuan Perusahaan sebagai kustodian di pasar modal. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, kegiatan kustodian belum dimulai. b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 29 November 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) atau sekarang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-10683/BL/2010 untuk penawaran umum perdana atas 1.600 lembar saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham pada harga penawaran Rp 150 (dalam Rupiah penuh) per saham dimana melekat 1.920.000.000 waran Seri I (Catatan 24). Setiap pemegang 5 (lima) saham baru Perusahaan berhak memperoleh 6 (enam) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh), yang dapat dilakukan mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 13 Desember 2015. Penawaran umum perdana saham Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 12/52/DPB3/TPB 3 - 1 tanggal 5 Agustus 2010. Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010. Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam dan LK (sekarang OJK) melalui surat No. S-7561/BL/2012 untuk Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas 1.203.186.138 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 250 (dalam Rp penuh) per saham dimana melekat 2.996.614.532 waran Seri II (Catatan 24). Setiap pemegang 400 saham lama berhak atas 53 HMETD untuk membeli 53 saham, dimana pada setiap 53 saham baru melekat 132 Waran Seri II yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma. Waran Seri II diberikan sebagai insentif kepada pemegang saham untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) per saham yang dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri II berhak membeli 1 (satu) saham baru pada harga pelaksanaannya. Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham pada harga yang akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal 31 Oktober 2014 dan 24 November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap 1 dan 2 masing-masing sebanyak 888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga pelaksanaan masing-masing sebesar Rp 270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang diperoleh dari pemegang saham dalam pelaksanaan PMTHMETD adalah sebesar Rp 242.064. Sebanyak 98,97% saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia atau sebanyak 13.940.080.831 saham dan 13.894.890.224 saham pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014.
-7-
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 24 Maret 2015 yang didokumentasikan dalam Akta No. 81 tanggal 24 Maret 2015 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, S.H.,M.Kn.,, notaris di Jakarta dan disahkan pada struktur organisasi Perseroan pada tanggal 1 April 2015, adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Unit Usaha Syariah Direktur Kepatuhan Direktur Enterprise Banking Direktur Liabilities dan Business Direktur Manajemen Risiko dan Human Capital Direktur Retail Banking Direktur Operasional dan Teknologi Informasi
31 Desember 2014
Tjendrawati Widjaja Sammy Kristamuljana Rusmin
Tjendrawati Widjaja Sammy Kristamuljana Rusmin
Freenyan Liwang Heru Agus Wuryanto Salis Teguh Hartono Loa Johnny Mailoa Halim
Freenyan Liwang Heru Agus Wuryanto Salis Teguh Hartono Loa Johnny Mailoa Halim
Hanafi Himawan Soejanto Soetjijo*
Hanafi Himawan
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Unit Usaha Syariah Direktur Kepatuhan Direktur Enterprise Banking Direktur Operasional Direktur Manajemen Risiko dan Human Capital
Frenky Tirtowijoyo Susilo*
*Diangkat menjadi Direktur pada RUPSLB 24 Maret 2015
Susunan keanggotaan komite-komite yang dimiliki 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015 Kom ite Audit Ketua Anggota
Kom ite Rem unerasi dan Nom inasi Ketua Anggota
Kom ite Pem antau Risiko Ketua Anggota
Dew an Pengaw as Syariah Ketua Anggota
Perusahaan
pada
tanggal
31 Desember 2014
Rusmin Edw in Hidayat Abdullah Agustinus Antonius Ketut Sanjaya
Rusmin Edw in Hidayat Abdullah Agustinus Antonius Ketut Sanjaya
Rusmin Tjendraw ati Widjaja Wahyu Zaeni
Rusmin Tjendraw ati Widjaja Wahyu Zaeni
Sammy Kristamuljana Tjendraw ati Widjaja Agustinus Antonius Edw in Hidayat Abdullah
Sammy Kristamuljana Tjendraw ati Widjaja Agustinus Antonius Edw in Hidayat Abdullah
Ali Mustafa Yaqub Ahmadi bin Sukarno
Ali Mustafa Yaqub Ahmadi bin Sukarno
Kepala Audit Internal Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Darwanti Juliastuti. Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Dodo Suyanto.
-8-
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Personel manajemen kunci Perusahaan terdiri dari Komisaris, Direksi, Group Head, Kepala Kantor Wilayah, Wakil Kepala Kantor Wilayah, Kepala Divisi, Pimpinan Cabang dan Koordinator Pimpinan Cabang Pembantu. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 5.215 pada tanggal 30 Juni 2015 dan 4.262 pada tanggal 31 Desember 2014. Laporan keuangan PT Bank Sinarmas Tbk untuk periode yang berakhir 30 Juni 2015 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Juli 2015. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut. 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dan efek-efek dengan jatuh tempo tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijaminkan serta yang tidak dibatasi pencairannya. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2015 konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014. Laporan keuangan Bank untuk unit usaha syariah juga disusun berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) 101 (Revisi 2011), “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK 59, “Akuntansi Perbankan Syariah”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (“PAPSI”) dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.
b.
Penjabaran Mata Uang Asing Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan.
-9-
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Transaksi dan Saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset non-moneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam komponen laba rugi. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, kurs konversi yakni kurs Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (WIB), yang digunakan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015 Poundsterling Inggris Euro Dolar Australia Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yuan China Dolar Hong Kong Yen Jepang
c.
31 Desember 2014
20.959,36 14.855,07 10.240,03 13.332,50 9.905,65 2.150,06 1.719,88 109,26
19.288,40 15.053,35 10.148,27 12.385,00 9.376,19 1.995,62 1.596,98 103,56
Transaksi Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan: 1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut: a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau c. personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan. 2. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: a. Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama. b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan. f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (1). g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
d.
Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
- 10 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) e.
Instrumen Keuangan Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.
- 11 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan mengklasifikasi pengukuran nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Hirarki nilai wajar memiliki tingkat sebagai berikut: 1. 2. 3.
Harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau secara tidak langsung (Tingkat 2); Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data yang dapat diobservasi (Tingkat 3).
Tingkat pada hirarki nilai wajar dimana pengukuran nilai wajar dikategorikan secara keseluruhan ditentukan berdasarkan input tingkat terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan. Penilaian signifikansi suatu input tertentu dalam pengukuran nilai wajar secara keseluruhan memerlukan pertimbangan dengan memperhatikan faktor-faktor spesifik atas aset atau liabilitas tersebut. Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. Aset Keuangan 1.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau c. instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, efek-efek berupa obligasi korporasi dan obligasi Pemerintah diklasifikasikan dalam kategori ini.
- 12 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, kategori ini mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek berupa tagihan atas wesel ekspor, efek yang dibeli dengan janji jual kembali, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, pendapatan bunga akrual, serta aset lain-lain berupa setoran jaminan, tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover, tagihan komisi asuransi, tagihan sehubungan dengan ATM bersama dan tagihan komisi reksadana.
3.
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, kategori ini mencakup penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit , penempatan pada bank lain dalam bentuk Negotiable Certificate of Deposits, efek-efek dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi Pemerintah, obligasi korporasi, reksadana dan Republik Indonesia - ROI Loans.
4.
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dan dikeluarkan dari ekuitas. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, kategori ini mencakup investasi efek-efek dalam bentuk obligasi korporasi dan obligasi Pemerintah.
- 13 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Perusahaan diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sejumlah hasil yang diterima, setelah dikurangkan dengan biaya penerbitan langsung. Liabilitas Keuangan 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori ini. 2. Liabilitas Keuangan yang Diukur Pada Biaya Perolehan Diamortisasi Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang dimiliki tidak untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, kategori ini mencakup liabilitas segera, simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, surat berharga yang diterbitkan, beban bunga akrual, serta liabilitas lain-lain dalam bentuk liabilitas premi penjaminan Pemerintah serta setoran jaminan L/C dan bank garansi. Instrumen Keuangan Derivatif Dalam usaha normalnya, Perusahaan melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif berupa kontrak tunai dan berjangka mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif dinilai dan dibukukan di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari perubahan nilai wajar diakui sebagai laba/rugi. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
- 14 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
1.
Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari suatu aset keuangan, atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b.
Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Perusahaan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.
2.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
f.
Penurunan Nilai Dari Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. 1.
Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, kesulitan keuangan, restrukturisasi kredit dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan Perusahaan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi debitur atau penerbit dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yag dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut.
- 15 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. 2.
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.
3.
Aset keuangan tersedia untuk dijual Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui komponen laba rugi.
- 16 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) g.
Giro Wajib Minimum (GWM) Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan peraturan No.12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 dan terakhir diubah dengan PBI No. 15/15/PBI/2013 yang berlaku efektif sejak tanggal 24 Desember 2013. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM terdiri dari GWM Rupiah dan GWM mata uang asing. GWM Rupiah terdiri dari GWM Utama, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu. GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih LDR yang dimiliki oleh bank dan target LDR yang wajib dipenuhi oleh bank. GWM yang wajib dibentuk adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015 %
31 Desember 2014 %
8,00 5,00
8,00 5,00
4,00 0,88
4,00 0,64
8,00 1,00
8,00 1,00
Rupiah GWM Primer Konvensional Syariah GWM Sekunder Konvensional GWM LDR Mata uang asing Konvensional Syariah
h.
Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk deposito berjangka syariah, call money, deposit on call, deposit facility, term deposit, negotiable certificate of deposit dan lain-lain. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, kecuali negotiable certificate of deposit dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, sedangkan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman diberikan dan piutang dan dimiliki hingga jatuh tempo.
i.
Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari SBI, obligasi, surat utang jangka menengah, reksadana, tagihan wesel ekspor, dan efek-efek pasar uang dan pasar modal lainnya. Obligasi terdiri dari Obligasi Pemerintah dan Obligasi Korporasi yang dibeli dari pasar. Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
- 17 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada pengukuran awal, efek-efek disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Untuk efek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi diakui secara langsung sebagai laba/rugi. Investasi Sukuk 1.
Investasi sukuk diukur pada biaya perolehan Investasi pada sukuk pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk. Jika terdapat indikasi penurunan nilai maka jumlah kerugian penurunan nilai tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah terpulihkan sukuk dengan nilai tercatatnya.
2.
Investasi sukuk diukur pada nilai wajar Investasi pada sukuk pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, tidak termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
j.
Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan syariah yang terdiri dari piutang murabahah dan pembiayaan mudharabah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (marjin) yang disepakati dan penjual harus mengungkapan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah selaku pengelola dana (mudharib), menjalankan usaha dengan penentuan awal keuntungan dan kerugian (nisbah). Pembiayaan syariah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai dengan jumlah minimum berdasarkan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan peraturan BI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan peraturan BI No. 9/2/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta peraturan BI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 terakhir melalui peraturan BI No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012. Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba/rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.
- 18 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) k.
Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
l.
Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali Efek yang dibeli dengan janji jual kembali diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman diberikan dan piutang.
m. Kontrak Jaminan Keuangan Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran kepada pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitas-fasilitas perbankan lainnya. Pengakuan awal jaminan keuangan dalam laporan keuangan adalah sebesar nilai wajar pada saat jaminan diberikan. Nilai wajar jaminan keuangan pada saat berlakunya transaksi pada umumnya sama dengan premi yang diterima karena diberikan dengan syarat dan kondisi normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan. Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kini pembayaran yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi besar kemungkinan terjadinya), dan selisihnya dibebankan sebagai beban operasional lainnya pada laporan laba rugi komprehensif. n.
Aset Tetap Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap. Perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya untuk pengukuran aset tetap. Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
- 19 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor
20 10 4
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. o.
Aset Ijarah Aset ijarah diakui sebesar biaya perolehan (mengacu pada PSAK No. 16: Aset Tetap dan PSAK No. 19: Aset tidak berwujud). Aset ijarah, yakni kendaraan bermotor, mesin, alat berat dan piranti lunak, disusutkan atau diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek, dimana pada akhir masa akad, aset tersebut akan dihibahkan ke nasabah. Untuk akad ijarah muntahiyah bitamlik (sewa pembiayaan), apabila pada saat perpindahan kepemilikan aset ijarah dari pemilik kepada penyewa dilakukan dengan cara hibah, maka jumlah tercatat aset ijarah diakui sebagai beban. Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan kepada penyewa. Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait yakni penyusutan dan pemeliharaan serta perbaikan. Pendapatan ijarah neto disajikan sebagai bagian dari “pendapatan bunga dan bagi hasil” dalam laporan laba rugi komprehensif.
p.
Agunan yang Diambil Alih Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset lainnya, yang telah diambil alih oleh Perusahaan disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain”. Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
- 20 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. q.
Transaksi Sewa Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: 1.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbaharui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
2.
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
3.
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
4.
Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario 1, 3 atau 4 dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario 2 . Sewa Operasi – sebagai Lessor Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa. Sewa Operasi – sebagai Lessee Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif dengan dasar garis lurus (straight-line) selama masa sewa. r.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
s.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
- 21 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia. Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. t.
Liabilitas Segera Liabilitas segera adalah liabilitas Perusahaan kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
u.
Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain Simpanan dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan dan simpanan dari bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
- 22 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya. Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari:
Tabungan Wadiah merupakan titipan dana dalam bentuk tabungan dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus.
Investasi tidak terikat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pelanggan yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan unit syariah atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro, call money kurang dari atau 90 hari, dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian masing-masing. v.
Surat Berharga yang Diterbitkan Surat berharga yang diterbitkan adalah surat berharga dalam bentuk cek perjalanan (travellers’ cheques). Surat berharga yang diterbitkan disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
w. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor yang timbul dari penerbitan saham dan tidak diamortisasi. x.
Pengakuan Pendapatan Bunga, Beban Bunga, Pendapatan Syariah dan Bagi Hasil Syariah Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif secara akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan. Jika penurunan nilai diakui untuk aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang atau tersedia untuk dijual, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dan Beban/Bagi Hasil Syariah Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik (sewa), dan bagi hasil pembiayaan mudharabah. Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama periode akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah diakui pada saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati. Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah, beban bonus wadiah dan beban bagi hasil Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syariah.
- 23 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) y.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Provisi dan Komisi Terkait Instrumen Keuangan Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Provisi dan Komisi Lainnya Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit, seperti jasa banca assurance, pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, dan pendapatan yang diakui pada saat jasa diberikan.
z.
Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat terjadinya. Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual.
aa. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Perubahan terhadap liabilitas pajak dicatat ketika surat tagihan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat hasil banding telah ditetapkan. bb. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa dilutif.
- 24 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) cc. Imbalan Kerja Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan tunjangan lainnya. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar daripada 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested). dd. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: 1.
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
2.
Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
3.
Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu. ee. Provisi Provisi diakui jika Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut. Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal.
- 25 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Pertimbangan Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: a.
Mata Uang Fungsional Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional entitas anak luar negeri. Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.
b.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.
c.
Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.
d.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
- 26 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. Nilai tercatat aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman diberikan dan piutang Perusahaan (tidak termasuk akun Syariah) tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 diungkapkan sebagai berikut: Nilai Tercatat 30 Juni 2015 31 Desember 2014
e.
Aset Keuangan Dimiliki hingga jatuh tempo Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Pinjaman diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah
1.531.321 1.565.657
1.425.679 1.121.957
447.598 1.641.466 1.043.254
370.991 1.486.750 379.910
55.623 320.557
265.669 170.212
131.355 12.843.332 307.565 109.451 65.819
12.519.290 67.836 83.429 40.417
20.062.998
17.932.140
Komitmen Sewa Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessee Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan, kendaraan dan mesin ATM. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessor Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
f.
Cadangan kerugian penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual Perusahaan berpedoman pada PSAK No. 55 (Revisi 2014) untuk menentukan apakah terjadi penurunan nilai atas investasi tersedia untuk dijual. Penentuan tersebut mensyaratkan pertimbangan yang signifikan. Dalam membuat pertimbangan tersebut, Perusahaan mengevaluasi, antara lain, lamanya dan sejauh mana nilai wajar investasi tersebut berada di bawah biaya perolehannya; tingkat kesehatan keuangan serta gambaran bisnis jangka pendek dari investee, termasuk faktor-faktor seperti kinerja industri dan sektor industri, perubahan teknologi serta arus kas operasi serta pendanaan.
- 27 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) g.
Pajak Penghasilan Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.
Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: a.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 35.
b.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap. Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2. Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 diungkapkan pada Catatan 13.
c.
Imbalan Pasca-Kerja Penentuan liabilitas dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang.
- 28 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan. Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap dan aset lain-lain (agunan yang diambil alih dan aset tetap yang tidak digunakan) diungkapkan pada Catatan 13 dan 15.
e.
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
4. Giro pada Bank Indonesia 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Rupiah Mata uang asing (Catatan 34)
1.366.248 361.491
1.174.543 359.642
Jumlah
1.727.739
1.534.185
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, termasuk dalam giro pada Bank Indonesia adalah giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 86.273 dan Rp 47.435. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan dalam mata uang Rupiah untuk GWM Utama masing-masing adalah sebesar Rp 1.197.008 dan Rp 1.078.761 serta untuk GWM sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 556.831 dan 517.237, sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalah sebesar Rp 357.506 dan Rp 358.449. Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah:
Rupiah
30 Juni 2015 % GWM yang telah dibentuk Rupiah GWM Primer Konvensional Syariah GWM Sekunder Konvensional GWM LDR Mata uang asing Konvensional Syariah
- 29 -
dan
mata
uang
31 Desember 2014 %
8,97 5,01
8,64 5,08
8,46 0,97
5,63 0,64
8,03 1,03
8,02 1,04
asing
pada
tanggal
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 5.
Giro pada Bank Lain
Pihak ketiga Rupiah Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain (di bawah Rp 1.000) Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Bank of Amerika, Merrill Lynch, Amerika Serikat Standard Chartered Bank, Amerika Serikat Wells Fargo Bank, N.A, Amerika Serikat Deutsche Bank Trust Company Americas, Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk UBS AG, Singapura Bank of China, Australia PT Bank ICBC, Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk United Overseas Bank, Singapura Deutsche Bank AG, Jerman Bank of China, Indonesia Wells Fargo Bank, N.A, Inggris Bank International Ningbo, China Bank of China, China United Overseas Bank, Amerika Serikat Standard Chartered Bank, Hong Kong Barclays Bank PLC, Inggris Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Jepang Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Amerika Serikat OCBC, Singapura Lain-lain (di bawah Rp 1.000) Jumlah mata uang asing Jumlah
30 Juni 2015
31 Desember 2014
110.412 34.843 150
97.133 41.246 141
145.405
138.520
266.625
15.009
121.715
1.112
104.383
3.242
83.556 58.514 58.053 52.798 32.695 29.748 29.288 15.841 12.320 9.307 7.015 6.939 3.011 1.333 1.208
26.858 38.655 130 39.577 20.069 14.077 15.035 10.647 12.151 8.582 8.973 6.367 2.796 1.238 96
1.065
395
581 1.854
6.564 7.721 2.096
897.849
241.390
1.043.254
379.910
-
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, giro pada bank lain dikelompokkan sebagai Lancar. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir. Giro pada bank lain dalam Rupiah tidak mendapatkan bunga, sedangkan giro pada bank lain dalam mata uang asing, mempunyai suku bunga rata-rata per tahun sebesar 0,30% dan 0,33% masing-masing pada 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
- 30 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 6. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Jenis Penempatan
Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Deposit facility Penempatan pada bank lain Negotiable Certificate of Deposit Deposito berjangka Call money
Jangka Waktu
30 Juni 2015 Suku Bunga Rata-rata %
1 hari
5,50
40.000
91-276 hari 31 hari 14 hari
9,00-9,50 7,25 6,15
161.071 50.000 27.000
Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Penempatan pada Bank Indonesia Term deposit Penempatan pada bank lain Call money Deposit on call
Pihak Ketiga
278.071
1 hari
0,09
1.333.250
1-7 hari 1-14 hari
0,30 0,03
26.665 1.957
Jumlah
1.361.872
Jumlah
1.639.943
Jenis Penempatan
Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Deposit facility Penempatan pada bank lain Call money Negotiable Certificate of Deposit
Jangka Waktu
31 Desember 2014 Suku Bunga Rata-rata %
2 hari
5,75
31 hari 14 - 31 hari
7,00 9,00-9,50
Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Penempatan pada bank lain Deposit on call Call money
Pihak Ketiga
1.384.779 20.000 42.900 1.447.679
1-14 hari 1-34 hari
Jumlah
0,03 1,00
1.818 243.851 245.669
Jumlah
1.693.348
Penempatan pada bank lain dalam bentuk call money, deposit on call dan deposito berjangka dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada bank lain dalam bentuk negotiable certificate of deposits dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
- 31 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penempatan pada bank lain dalam mata uang Rupiah pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 merupakan penempatan pada: Nama Bank Call money PT Bank Ekspor Indonesia
30 Juni 2015
31 Desember 2014
27.000
Negotiable certificate of deposits PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Commonwealth Jumlah
20.000
59.174 57.540
-
24.665 19.692 161.071
Deposito berjangka PT Bank Muamalat
24.079 18.821 42.900
50.000
Jumlah
-
238.071
62.900
Penempatan bank lain dalam mata uang asing merupakan penempatan pada: Nama Bank Call Money PT Bank Index Selindo Standard Charterd Bank, Amerika Serikat Wells Fargo Bank, N.A., Amerika Serikat PT Bank Capital Indonesia Tbk Jumlah Deposito on Call UBS AG, Singapura Jumlah
30 Juni 2015 US$
31 Desember 2014 US$
2.000.000 -
9.689.237 7.000.000 3.000.000
2.000.000
19.689.237
146.829
146.822
2.146.829
19.836.059
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat saldo penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang dijaminkan. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, penempatan pada bank lain dikelompokkan sebagai Lancar. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, seluruh penempatan pada bank lain adalah penempatan pada pihak ketiga. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
- 32 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 7.
Efek-Efek a.
Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015 Rupiah Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Obligasi korporasi Obligasi berkelanjutan III Adira Finance I 2015 Seri A Sukuk Ijarah PLN I 2013 Nilai wajar
20.000 10.302 30.302
-
9.913 9.913
-
Obligasi Pemerintah FR069 Nilai wajar Jumlah diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Obligasi korporasi PT Pembangunan Perumahan I 2013 Bank Victoria IV 2013 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk II 2012 Obligasi berkelanjutan Indonesia Exim Bank I tahap I Obligasi berkelanjutan II FIF 2013 Seri B PT Surya Artha Nusantara Finance II 2012 Seri C Astra Sedaya Finance III 2013 Seri B Astra Sedaya Finance XII 2011 Seri D Nilai wajar Obligasi Pemerintah ORI011 FR069 Nilai wajar Jumlah tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi Nilai bersih
31 Desember 2014
10.483 10.483
40.215
10.483
19.000 9.430 9.862
17.562 10.000 9.980
19.870
-
9.263
-
-
10.001
-
7.814
-
2.009
67.425 20.211 59.476
57.366 20.284 -
79.687
20.284
147.112
77.650
225.000 450.000
200.000 175.000
(12.990)
(10.392)
662.010
364.608
- 33 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 30 Juni 2015 Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Pemerintah FR0028 FR0038 FR0069 FR0031 FR0043 FR0034 IFR006 FR0036 ORI-10 SR006 FR0070 FR0045 PBS003 SR004 FR0040 SR005 FR0071 FR0059 FR0062 PBS004 FR0027 Jumlah Reksadana Reksadana Terproteksi Cipta Proteksi III Obligasi korporasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk I 2014 Obligasi OCBC NISP II 2015 Seri C Ciputra Residence 2014 Seri A Obligasi I Pupuk Indonesia 2014 Seri A PT Indofood VII 2014 PT Adira Finance 2014 Seri B PT Indosat I 2014 Seri A Obligasi Berkelanjutan I ROTI tahap II 2015 MTN Bank Simitomo M Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Seri C PT Global Mediacom Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap I 2015 Seri A Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap I 2015 Seri B PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Seri A 2014 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahap II Seri A MTN BFI Finance II 2015 Sukuk Ijarah PLN V 2010 Seri A MTN BFI Finance II 2014 PT Federal International Finance 2014 Seri A Bank ICBC Indonesia MTN Seri A Jumlah Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang Tagihan atas wesel ekspor Jumlah Jumlah Rupiah
31 Desember 2014
79.528 51.132 49.754 29.760 28.589 21.198 20.595 20.449 20.252 20.225 19.247 17.362 9.904 9.941 9.785 9.858 9.618 8.866 7.232 3.645 -
79.425 51.282 49.726 29.744 28.524 21.268 20.717 20.491 20.347 20.292 19.219 17.348 9.900 9.853 9.779 9.772 9.612 8.841 7.219 3.614 39.900
446.940
486.873
158.400
-
30.000
30.000
21.980 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000
-
20.000 20.000
-
20.000 19.999
-
10.000
-
10.000
-
8.000 8.000 4.997 2.001
-
20.000 20.000 20.000 20.000 20.000
19.999
8.000
2.004 30.000 10.000 5.000
274.977
205.003
1.542.327
1.056.484
34.860 34.860 1.764.514
- 34 -
1.144.617
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 30 Juni 2015 Mata uang asing (Catatan 34) Dimiliki hingga jatuh tempo Republik Indonesia - ROI Loan
31 Desember 2014
153.868
142.625
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
153.868
142.625
Pinjaman yang diberikan dan piutang Tagihan atas wesel ekspor
285.697
170.212
439.565
312.837
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2.204.079 (123)
1.457.454 (124)
Jumlah - Bersih
2.203.956
1.457.330
Jumlah mata uang asing
Seluruh efek-efek yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 merupakan efek-efek yang diterbitkan oleh pihak ketiga.
b.
Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015 Sampai dengan 1 tahun Berdasarkan jangka waktu Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Reksadana
439.100 222.910
-
662.010
439.100 222.910 19.799 16.997
384.557
698.806
-
495.760
1.542.327
153.868
153.868
649.628
1.696.195
185.801
-
158.400
439.100 222.910 446.940 274.977 158.400
499.320
344.201
1.542.327
13.508
140.360
153.868
512.828
484.561
1.696.195
241.340 257.980 -
-
158.400
337.360
384.557
Jumlah
439.100 222.910 446.940 274.977 158.400
-
-
-
Jumlah - Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Republik Indonesia - ROI Loan
-
662.010
Jumlah Berdasarkan jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Reksadana
Lebih dari 5 tahun
109.580 274.977
-
Jumlah - Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Republik Indonesia - ROI Loan
Lebih dari 1-5 tahun
-
Jumlah 698.806
- 35 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Sampai dengan 1 tahun Berdasarkan jangka waktu Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi
191.821 172.787
109.991 205.003 364.608
364.608
Berdasarkan jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi
191.821 172.787 49.752 47.004
Jumlah - Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Republik Indonesia - ROI Loan
191.821 172.787 486.873 205.003
376.882 -
314.994
-
Jumlah
Jumlah
-
-
-
Jumlah - Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Republik Indonesia - ROI Loan
31 Desember 2014 Lebih dari Lebih dari 1-5 tahun 5 tahun
314.994
376.882
1.056.484
142.625
142.625
519.507
1.199.109
-
251.337 157.999
191.821 172.787 486.873 205.003
185.784 -
461.364
409.336
185.784
1.056.484
49.192
12.593
80.840
142.625
510.556
421.929
266.624
1.199.109
Jumlah
c.
Suku bunga per tahun efek-efek adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015 %
31 Desember 2014 %
Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Tagihan atas wesel ekspor
6,85 - 6,95 6,00 - 12,80 8,50 - 11,40 9,00 - 11,00
6,85 - 6,92 6,00 - 12,80 7,75 - 11,40 -
Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan Tagihan atas wesel ekspor
3,30 - 6,875 0,04 - 3,00
3,30 - 7,25 1,21 - 2,75
d.
Nilai wajar dari obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) dan reksadana yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 1.079.705 dan Rp 889.312.
e.
Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo), Moody’s dan Fitch Rating seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut: Syariah Ijarah PT Perusahaan Listrik Negara PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Indofood Tbk PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT Japfa Comfeed Tbk PT Global Mediacom Tbk PT Bank Victoria Tbk PT Pembangunan Perumahan Tbk PT Indosat Tbk PT Pupuk Indonesia PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT Ciputra Residence Tbk PT Federal International Finance PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui PT Bank OCBC NISP Tbk PT Nippon Indosari Copindo Tbk (ROTI) PT Exim Bank Indonesia PT Astra Sedaya Finance PT Bank ICBC Indonesia PT Surya Artha Nusantara Finance
- 36 -
30 Juni 2015
31 Desember 2014
idAAA(sy) idAAA idAA+ idAA+ idA idA+ idAidA id AAA AAA (idn) AA- (idn) A (idn) idAAA A+ (idn) idAAA idAAA idAAidAAA -
idAAA(sy) idAAA idAA+ idAA+ idA+ idA+ idAidA id AAA AAA (idn) AA- (idn) A (idn) idAAA A (idn) idAAA F1+ (idn) idAA-
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) f.
Pada tanggal 30 Juni 2015 efek-efek diklasifikasikan Lancar sebesar Rp 2.203.297 dan Dalam Perhatian Khusus sebesar Rp 782, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2014 seluruh efek-efek diklasifikasikan sebagai Lancar.
g.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015 Mata Uang Asing
Rupiah
Saldo awal tahun
124
Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan Saldo akhir tahun
(1) 123
-
-
Jumlah
Rupiah
124
(1) 123
31 Desember 2014 Mata Uang Asing
Jumlah
248
-
248
(124)
-
(124)
124
-
124
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.
8. Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali Pada tanggal 30 Juni 2015 efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali terdiri dari:
Jenis
Jangka waktu
Tanggal jatuh tempo
91 hari 91 hari 91 hari 91 hari
02 September 2015 08 Juli 2015 08 Juli 2015 15 Juli 2015
Nilai nominal
30 Juni 2015 Pendapatan bunga yang belum direalisasi
Nilai bersih
Rupiah Obligasi Pemerintah SPN12151001 FR071 FR071 FR047 Jumlah
47.304 27.514 27.510 29.673
509 33 33 71
46.795 27.481 27.477 29.602
132.001
646
131.355
Pada tanggal 30 Juni 2015, tidak terdapat efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dengan pihak berelasi. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai untuk efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang perlu diakui pada tanggal 30 Juni 2015.
- 37 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 9. Kredit yang Diberikan a.
Jenis Kredit 30 Juni 2015 Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Pinjaman tetap Pinjaman rekening koran Pinjaman cicilan Pinjaman konsumsi Pinjaman karyawan Piutang syariah - murabahah
-
31 Desember 2014
1.111 723 1.400 2.727 2.313
100.000 1.096 504 1.032 1.513 2.498
8.274
106.643
519.968
712.137
528.242
818.780
Pihak ketiga Rupiah Pinjaman konsumsi Pinjaman cicilan Pinjaman tetap Pinjaman anjak piutang Pembiayaan mudharabah Piutang syariah - murabahah Pinjaman rekening koran Pinjaman karyawan Pinjaman investasi Jumlah
3.106.159 3.476.422 2.847.397 884.754 1.322.884 775.361 161.099 1.534 429.717 13.005.327
3.071.647 3.135.231 2.528.943 796.872 780.549 682.894 164.115 41.431 428.988 11.630.670
Mata uang asing (Catatan 34) Pinjaman tetap Pinjaman cicilan Pembiayaan mudharabah Piutang syariah - murabahah Pinjaman Anjak Piutang
1.166.729 317.482 287.329 1.121 1.896
1.239.118 346.380 260.085 1.705 1.697
1.774.557
1.848.985
Jumlah - pihak ketiga
14.779.884
13.479.655
Jumlah
15.308.126
14.298.435
Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Pinjaman tetap Jumlah - pihak berelasi
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
(100.788)
Jumlah - bersih
15.207.338
- 38 -
(75.078) 14.223.357
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Sektor Ekonomi 30 Juni 2015 Rupiah Rumah tangga Perdagangan besar dan eceran Perantara keuangan Real estat, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Pertanian, perburuan dan kehutanan Transportasi, pergudangan, dan komunikasi Industri pengolahan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Pertambangan dan penggalian Konstruksi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Perikanan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Jasa pendidikan Listrik, gas dan air Lain-lain Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Real estat, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Industri pengolahan Pertambangan dan penggalian Konstruksi Transportasi, pergudangan, dan komunikasi Perdagangan besar dan eceran Jasa pendidikan Perantara keuangan Pertanian, perburuan dan kehutanan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
31 Desember 2014
3.389.031 3.263.664 1.713.777
3.301.612 3.077.807 1.535.804
1.562.994 639.674 595.988 399.795
720.787 602.949 381.876 691.258
580.392 234.370 469.654
552.437 260.579 485.484
100.904 15.471 2.347 3.305 670 344 41.221
77.469 15.264 813 229 43 3 32.899
13.013.601
11.737.313
874.434 883.487 286.469 100.699 61.852 69.978 13.932 3.674 -
729.719 1.156.056 159.036 350.301 13.623 62.495 18.330 13.846 528
-
57.188
Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2.294.525 15.308.126 (100.788)
2.561.122 14.298.435 (75.078)
Jumlah - bersih
15.207.338
14.223.357
- 39 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
Jangka Waktu Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya: Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit: 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
1.947.158 3.715.970 4.892.183 2.458.290 13.013.601
1.462.841 3.458.616 4.776.541 2.039.315 11.737.313
Mata uang asing (Catatan 34) Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
255.753 1.180.485 709.141 149.146 2.294.525 15.308.126 (100.788)
304.928 1.276.461 819.796 159.937 2.561.122 14.298.435 (75.078)
Jumlah - bersih
15.207.338
14.223.357
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: 30 Juni 2015
d.
31 Desember 2014
Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
6.080.191 2.003.483 3.688.249 1.241.678 13.013.601
5.090.720 1.933.103 3.661.089 1.052.401 11.737.313
Mata uang asing (Catatan 34) Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2.080.886 706 91.139 121.794 2.294.525 15.308.126 (100.788)
1.508.152 820.693 125.758 106.519 2.561.122 14.298.435 (75.078)
Jumlah - bersih
15.207.338
14.223.357
Suku bunga per tahun kredit diberikan adalah sebagai berikut:
Rupiah Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat
30 Juni 2015 %
31 Desember 2014 %
5,00 - 57,76 6,00 2,00 - 12,00
6,00 - 57,76 6,00 1,65 - 12,00
e.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, saldo kredit yang diberikan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 519.983 dan Rp 812.173 dijamin oleh deposito berjangka (Catatan 17).
f.
Jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 1.488.296 dan Rp 1.183.582 (Catatan 17).
- 40 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) g.
Saldo kredit channeling pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 3.183.442 dan Rp 3.021.082, dimana sebesar Rp 2.231.916 dan Rp 2.210.212 dari saldo kredit channelling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 32).
h.
Kredit yang diberikan kepada karyawan merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya yang dibebani bunga 0% untuk kredit dibawah 1 tahun dan 6% untuk kredit antara 1 sampai dengan 10 tahun.
i.
Selama periode 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, jumlah kredit yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 6.353 dan Rp 22.962.
j.
Saldo kredit pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut: 30 Juni 2015
Jenis
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Rupiah Pihak berelasi (Catatan 32) Pihak ketiga Jumlah
8.274 10.845.512 10.853.786
1.924.050 1.924.050
Mata uang asing (Catatan 34) Pihak berelasi (Catatan 32) Pihak ketiga Jumlah
519.968 1.058.548 1.578.516
627.435 -
12.432.302
2.551.485
Jumlah
Kurang Lancar
24.728 24.728
Diragukan
53.410 53.410
24.728
53.410
Macet
Jumlah
157.627 157.627
8.274 13.005.327 13.013.601
88.574 88.574
519.968 1.774.557 2.294.525
246.201
15.308.126
31 Desember 2014
Jenis
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Rupiah Pihak berelasi (Catatan 32) Pihak ketiga Jumlah
106.636 10.178.318 10.284.954
1.130.168 1.130.168
Mata uang asing (Catatan 34) Pihak berelasi (Catatan 32) Pihak ketiga Jumlah
712.137 1.468.877 2.181.014
299.233 299.233
12.465.968
1.429.401
Jumlah
- 41 -
Kurang Lancar
187.613 187.613
187.613
Diragukan
18.780 18.780
18.780
Macet
Jumlah
7 115.791 115.798
106.643 11.630.670 11.737.313
80.875 80.875
712.137 1.848.985 2.561.122
196.673
14.298.435
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) k.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015 Rupiah Rumah tangga Industri pengolahan Perdagangan besar dan eceran Pertambangan dan penggalian Perantara keuangan Penyedia akomodasi dan penyedia makan minum Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Konstruksi Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya Perikanan Transportasi, pergudangan dan komunikasi Jasa kesehatan dan kegiatan sosial lain-lain Jumlah
70.980 46.653 42.308 40.723 22.475
63.148 46.540 32.746 40.541 23.768
3.246 2.235
-
322 205
-
74 72
-
668
90
4
110.194 813 3.683 322.191
6.468 235.765
Mata uang asing Pertambangan dan penggalian Jumlah
l.
31 Desember 2014
88.574
80.875
324.339
403.066
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
m. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, kredit non-performing yang telah dihentikan pembebanan bunganya masing-masing adalah sebesar Rp 324.339 dan Rp 403.066. n.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
Rupiah Saldo awal Individual Kolektif Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan Individual Kolektif Penerimaan kembali kredit hapus buku Individual Kolektif Penghapusan Saldo akhir
30 Juni 2015 Mata Uang Asing
Jumlah
31 Desember 2014 Mata Uang Rupiah Asing Jumlah
18.712 47.297
6.450 2.619
25.162 49.916
19.724 36.608
1
19.724 36.609
(963) 29.437
493 (2.531)
(470) 26.906
(1.012) 20.516
6.450 2.618
5.438 23.134
570 (1.296)
-
570 (1.296)
7.507 (17.334)
93.757
7.031
-
100.788
66.009
9.069
7.507 (17.334) 75.078
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.
- 42 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) o.
Mutasi kredit yang dihapus buku selama periode 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015 Mata Uang Rupiah Asing Jumlah
10.
Saldo awal tahun Mutasi selama tahun berjalan Penghapusan Penerimaan kembali Hapus tagih Selisih kurs penjabaran
35.398
Saldo akhir
36.095
1.296 (570) (29) -
69.414 5.185 74.599
31 Desember 2014 Mata Uang Rupiah Asing Jumlah
104.812 1.296 (570) (29) 5.185 110.694
25.590
66.396
91.986
17.334 (7.507) (19) -
3.018
17.334 (7.507) (19) 3.018
35.398
69.414
104.812
p.
Jaminan pemberian kredit umumnya berupa tanah, bangunan, mesin, persediaan dan deposito berjangka.
q.
Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar 3,49% dan 3,56%.
r.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 2,37% dan 3,00%, sedangkan secara neto adalah masingmasing sebesar 1,80% dan 2,56%.
s.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, rasio kredit bermasalah terhadap jumlah aset keuangan adalah masing–masing sebesar 1,60% dan 2,25%.
t.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, rasio cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang telah dibentuk terhadap kredit yang diberikan adalah masing–masing sebesar 0,66% dan 0,53%.
Tagihan Akseptasi a.
Berdasarkan jangka waktu perjanjian:
Rupiah 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah
30 Juni 2015
31 Desember 2014
-
3.240 21.685 12.090 37.015
32.316 181.245 213.561
Mata Uang Asing (Catatan 34) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah
13.821 60.604 33.290 107.715
Jumlah
321.276
-
- 43 -
11.167 19.654 30.821 67.836
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Rupiah 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah
182.846 17.568 13.147 213.561
13.071 20.893 3.051 37.015
Mata Uang Asing (Catatan 34) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah
29.152 78.563 107.715
11.880 15.076 3.865 30.821
Jumlah
321.276
67.836
c. Berdasarkan berdasarkan klasifikasi kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut : 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Rupiah Lancar Macet Jumlah
39.761 173.800 213.561
-
Mata Uang Asing (Catatan 34) Lancar Dalam perhatian khusus Jumlah
94.555 13.160 107.715
-
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
321.276 (13.711)
Jumlah - bersih
307.565
37.015 37.015
30.821 30.821 67.836 67.836
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, terdapat tagihan akseptasi yang disalurkan kepada pihak berelasi masing-masing Rp 29.777 dan Rp 29.838 (Catatan 32). Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk tagihan akseptasi adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi tersebut. 11. Pendapatan Bunga Akrual 30 Juni 2015 Bunga atas: Kredit Efek-efek Penempatan pada bank lain Jumlah
31 Desember 2014
89.446 19.858 147
65.249 18.046 134
109.451
83.429
Pendapatan bunga akrual dari pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar Rp 180 dan Rp 404 (Catatan 32).
- 44 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 12. Biaya Dibayar Dimuka 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Promosi dan pengembangan usaha Renovasi cabang baru Pemeliharaan perangkat lunak & keras Sewa Asuransi Jasa produksi Lain-lain
193.111 83.989 56.170 48.196 7.397 24.209 6.362
184.090 84.872 44.929 27.959 11.417 1.872
Jumlah
419.434
355.139
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, biaya dibayar dimuka yang dibayarkan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 30.279 dan Rp 21.956 (Catatan 32).
13. Aset Tetap 1 Januari 2014
Perubahan selama tahun berjalan Penambahan Pengurangan
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor
80.399 136.546 598.494 28.861
-
Jumlah
844.300
92.331
Akumulasi penyusutan: Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor
30.427 209.419 20.396
3.417 32.033 2.128
Jumlah
260.242
37.578
Nilai Tercatat
584.058
1 Januari 2014
287 90.999 1.045
(75) -
30 Juni 2015 80.399 136.833 689.418 29.906
(75)
936.556
(46)
33.844 241.406 22.524
(46)
297.774
-
638.782
Perubahan selama tahun berjalan Penambahan Pengurangan
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor
80.290 135.736 500.065 23.417
109 810 98.494 5.655
Jumlah
739.508
105.068
Akumulasi penyusutan: Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor
23.632 154.745 16.691
6.795 54.716 3.841
Jumlah
195.068
65.352
Nilai Tercatat
544.440
-
31 Desember 2014
(65) (211)
80.399 136.546 598.494 28.861
(276)
844.300
(42) (136)
30.427 209.419 20.396
(178)
260.242
-
584.058
Jumlah beban penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada tanggal 30 Juni 2015 dan 30 Juni 2014 masing-masing sebesar Rp 37.578 dan Rp 31.195. Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu antara 9 (sembilan) sampai dengan 41 (empat puluh satu) tahun yang jatuh tempo antara tahun 2014 dan 2042. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan menjual aset tetapnya dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 4 dan Rp 20 pada harga jual masing-masing sebesar Rp nihil dan Rp 4.
- 45 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Keuntungan (kerugian) bersih penjualan aset tetap tersebut dibukukan pada akun Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya (Catatan 29 dan 30). Pada periode 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, terdapat penghapusan aset tetap dengan nilai tercatat Rp 26 dan Rp 78. Perusahaan mendapatkan penggantian dari asuransi pada periode 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar Rp nihil dan Rp 113. Aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, dengan nilai perolehan sebesar Rp 856.157 dan Rp 763.901 pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, huruhara, pencurian dan risiko lainnya pada PT Asuransi Sinar Mas, pihak berelasi, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 769.949 dan Rp 685.838 (Catatan 32). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, tidak ada aset tetap Perusahaan yang ditempatkan sebagai jaminan. Nilai wajar tanah dan bangunan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 258.119 dan Rp 257.832. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014.
14. Aset Ijarah Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi Ijarah Muntahiyah Bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dengan hibah.
1 Januari 2015 Biaya perolehan: Kendaraan bermotor Alat-alat berat Mesin Aset Multijasa SHM Lain-lain
13.564 3.000 6.250 5.738 5.597 139.584
Jumlah
Perubahan selama tahun berjalan Pengalihan pada Penambahan akhir masa akad -
(220)
30 Juni 2015
144 1.368 1.477 32.296
(1.607) (1.864) (410) (39.268)
13.344 3.000 4.787 5.242 6.664 132.612
(43.369)
165.649
(220)
-
173.733
35.285
Akumulasi penyusutan: Kendaraan bermotor Alat-alat berat Mesin Aset Multijasa SHM Lain-lain
3.936 1.852 4.360 1.547 433 66.637
692 553
Jumlah
2.734 684 52.978
(1.607) (1.864) (410) (39.268)
4.408 2.405 2.753 2.417 707 80.347
78.765
57.641
(43.369)
93.037
Cadangan kerugian penurunan nilai
10.788
9.873
Nilai Tercatat
84.180
-
-
-
20.661 51.951
- 46 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
1 Januari 2014 Biaya perolehan: Kendaraan bermotor Alat-alat berat Mesin Aset Multijasa SHM Rumah Rumah kantor Lain-lain
Perubahan selama tahun berjalan Pengalihan pada Penambahan akhir masa akad
30.400 4.227 2.354 14.565 16.895 57.574
4.174 109 4.000 900 200 117.026
(20.472) (1.227) (278) (8.936) (15.298) (900) (200) (35.016)
126.015
130.045
(82.327)
173.733
7.729 4.503 1.660 1.242 2.794 3.531
2.219 463 2.978 2.944 1.759 129.270
(6.012) (3.114) (278) (2.639) (4.120) (66.164)
3.936 1.852 4.360 1.547 433 66.637
Jumlah
21.459
139.633
(82.327)
78.765
Cadangan kerugian penurunan nilai
-
Jumlah Akumulasi penyusutan: Kendaraan bermotor Alat-alat berat Mesin Aset Multijasa SHM Lain-lain
Nilai Tercatat
3.636
31 Desember 2014
-
10.788
13.564 3.000 6.250 5.738 5.597 139.584
-
10.788
104.556
84.180
15. Aset Lain-lain – Bersih 30 Juni 2015 Uang muka pembelian aset Barang cetakan dan materai Uang muka renovasi gedung kantor Setoran jaminan Tagihan sehubungan dengan jaringan principal Transaksi antar kantor Agunan yang diambil-alih Kiriman uang Tagihan sehubungan dengan ATM bersama Tagihan komisi asuransi Tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover Uang muka dinas karyawan Tagihan derivatif Lain-lain Jumlah
74.354 39.214 31.182 23.658 18.734 18.460 16.991 13.051
744 198 2 25.737
(801)
Jumlah - bersih
66.444 34.052 33.326 20.561 8.688 51.777 -
6.877 3.500
272.702
Cadangan kerugian penurunan nilai aset lain-lain
31 Desember 2014
271.901
9.168 2.000 754 26.023 252.793
(807) 251.986
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, nilai tercatat agunan yang diambil-alih adalah sebesar Rp 16.855 dan Rp 51.724 setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 56 dan Rp 53. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, tagihan sehubungan dengan Bank Indover adalah masingmasing sebesar ekuivalen Rp 744 dan Rp 754 yang telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai oleh Perusahaan.
- 47 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berikut adalah rincian agunan yang diambil-alih berdasarkan kolektibilitasnya sesuai ketentuan Bank Indonesia: 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Lancar Kurang lancar Macet
4.323 12.505 163
39.143 12.585 49
Jumlah
16.991
51.777
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset lain – lain adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Saldo awal Penambahan (Pemulihan) Selisih kurs penjabaran
807 4 (10)
1.151 (231) (113)
Saldo akhir
801
807
Aset lain-lain kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 19.169 dan Rp 18.416 (Catatan 32). Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset lain-lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya aset tersebut. 16. Liabilitas Segera
Kiriman uang Liabilitas sehubungan dengan ATM bersama Liabilitas jasa produksi dan THR Beban akrual Liabilitas administrasi kredit Liabilitas pada perusahaan asuransi Liabilitas setoran Jamsostek Liabilitas sehubungan dengan Visa dan Union pay Lain-lain Jumlah
30 Juni 2015
31 Desember 2014
55.368
80.648
44.413 30.515 9.047 9.591 3.120 2.736 1.803 4.676 161.269
27.448 9.082 9.009 5.004 1.147 5.519 137.857
Liabilitas segera lainnya kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 3.848 dan Rp 7.632 (Catatan 32).
- 48 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 17. Simpanan Simpanan terdiri dari: 30 Juni 2015 Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
a.
31 Desember 2014
5.027.568 5.386.140 8.971.498
3.189.731 5.247.615 8.508.885
19.385.206
16.946.231
Giro terdiri atas: 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Konvensional Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Jumlah
799.746 1.282.128 2.081.874
359.392 297.051 656.443
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Jumlah
1.583.475 1.301.831 2.885.306
1.512.171 969.176 2.481.347
4.967.180
3.137.790
33.282 7
24.413 465
33.289
24.878
1.180
1.457
1.180
1.457
Jumlah
34.469
26.335
Pihak ketiga Rupiah Giro Mudharabah Giro Wadiah Jumlah
14.646 8.681 23.327
19.783 4.907 24.690
2.592
916
2.592
916
25.919
25.606
Jumlah Syariah Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Giro Mudharabah Giro Wadiah Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Giro Wadiah Jumlah
Mata uang asing (Catatan 34) Giro Wadiah Jumlah Jumlah Jumlah
60.388
51.941
Jumlah
5.027.568
3.189.731
Suku bunga giro per tahun Rupiah Mata uang asing
30 Juni 2015 %
31 Desember 2014 %
0,00 - 6,75 0,00 - 1,50
0,00 - 7,00 0,00 - 2,50
Saldo giro yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 26.203 dan Rp 91.898 (Catatan 9 dan 33).
- 49 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Tabungan terdiri atas: 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Konvensional Rupiah Pihak berelasi (Catatan 32) Tabungan Sinarmas Tabungan Sinarmas Gold Tabungan Sinarmas Diamond Tabunganku Jumlah
12.048 8.508 292 115 20.963
Pihak ketiga Tabungan Sinarmas Tabungan Sinarmas Gold Tabunganku Tabungan Sinarmas Diamond Jumlah
2.313.284 1.876.676 366.914 267.301 4.824.175
2.389.491 2.352.089 354.381 5.095.961
4.845.138
5.110.700
Syariah Rupiah Pihak berelasi (Catatan 32) Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Jumlah
26 727 753
22 714 736
Pihak ketiga Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Jumlah
27.072 513.177 540.249
56.602 79.577 136.179
Jumlah
541.002
136.915
Jumlah
5.386.140
5.247.615
Jumlah
Suku bunga tabungan per tahun Rupiah
8.229 6.406 104 14.739
30 Juni 2015 %
31 Desember 2014 %
0,00 - 7,50
0,00 - 6,00
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat saldo tabungan yang diblokir dalam rangka jaminan kredit.
- 50 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
Deposito berjangka terdiri atas: 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Konvensional Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Jumlah
956.073 805.191 1.761.264
1.042.873 1.082.885 2.125.758
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Jumlah
4.490.018 1.586.541 6.076.559
4.094.695 1.045.451 5.140.146
7.837.823
7.265.904
Jumlah Syariah Deposito Mudharabah Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Jumlah
16.283
239.852
837.409 279.983 1.133.675
743.044 260.085 1.242.981
Jumlah
8.971.498
8.508.885
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: Berdasarkan periode deposito berjangka: Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Jumlah
30 Juni 2015 Pihak ketiga
Jumlah
Pihak berelasi (Catatan 32)
31 Desember 2014 Pihak ketiga
Jumlah
565.417 305.957 8.646 27.076 65.260
113.795 3.204.448 1.153.463 500.070 355.651
679.212 3.510.405 1.162.109 527.146 420.911
665.362 412.203 16.185 20.215 168.760
125.780 2.171.663 1.583.925 618.886 337.485
791.142 2.583.866 1.600.110 639.101 506.245
972.356
5.327.427
6.299.783
1.282.725
4.837.739
6.120.464
127.112 133.192 12.878 540 531.469
346.778 1.343.698 115.741 9.953 50.354
473.890 1.476.890 128.619 10.493 581.823
282.019 67.432 11.934 500 721.000
40.809 1.091.539 91.669 8.227 73.292
322.828 1.158.971 103.603 8.727 794.292
805.191
1.866.524
2.671.715
1.082.885
1.305.536
2.388.421
1.777.547
7.193.951
8.971.498
2.365.610
6.143.275
8.508.885
- 51 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: Pihak berelasi (Catatan 32)
30 Juni 2015 Pihak ketiga
31 Desember 2014 Pihak berelasi Pihak (Catatan 32) ketiga
Jumlah
Jumlah
Rupiah 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Jumlah
881.110 18.301 66.945 6.000 972.356
3.829.690 814.786 465.036 217.915 5.327.427
4.710.800 833.087 531.981 223.915 6.299.783
1.084.918 18.114 20.433 159.260 1.282.725
3.024.885 1.095.994 551.821 165.039 4.837.739
4.109.803 1.114.108 572.254 324.299 6.120.464
Mata uang asing (Catatan 34) 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Jumlah
260.304 12.944 474 531.469 805.191
1.420.736 355.763 46.020 44.005 1.866.524
1.681.040 368.707 46.494 575.474 2.671.715
349.451 160.684 467.478 105.272 1.082.885
882.393 364.838 10.005 48.300 1.305.536
1.231.844 525.522 477.483 153.572 2.388.421
1.777.547
7.193.951
8.971.498
2.365.610
6.143.275
8.508.885
Jumlah
Suku bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Mata uang asing
30 Juni 2015 %
31 Desember 2014 %
3,50 - 11,00 0,10 - 3,75
5,00 - 12,50 0,15 - 3,50
Saldo deposito berjangka yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 1.622.229 dan Rp 1.045.451 (Catatan 9 dan 33). 18. Simpanan dari Bank Lain 30 Juni 2015 Giro Deposito berjangka Call money Sertifikat investasi mudharabah antar bank syariah
65.781 569.300 427.000
Jumlah
- 52 -
31 Desember 2014 85.772 378.500 206.925
5.000
95.000
1.067.081
766.197
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) a.
Giro terdiri dari: 30 Juni 2015 Konvensional Pihak berelasi (Catatan 32) Mata uang asing (Catatan 34)
18.419
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Jumlah
20.742 11.759 32.501
17.336 61.526 61.526
Jumlah
50.920
78.862
Syariah Pihak ketiga Rupiah
14.861
6.910
Jumlah
65.781
85.772
Suku bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura
b.
31 Desember 2014
30 Juni 2015 %
31 Desember 2014 %
0,00 - 3,00 0,10 0,00 0,00
0,00 - 3,00 0,15 0,00 0,00
Deposito berjangka merupakan deposito berjangka yang ditempatkan oleh pihak ketiga dalam Rupiah. Termasuk dalam deposito berjangka pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah deposito berjangka yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah masing-masing sebesar Rp 122.000 dan Rp 55.000. Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: Berdasarkan periode deposito berjangka
30 Juni 2015
31 Desember 2014
1 bulan atau kurang 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
17.000 551.000 1.000 300
75.000 257.000 10.500 36.000 -
Jumlah
569.300
378.500
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo 30 Juni 2015
31 Desember 2014
1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan
518.000 51.000 300
333.500 9.500 35.500 -
Jumlah
569.300
378.500
- 53 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Suku bunga per tahun:
1 bulan atau kurang 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
c.
30 Juni 2015 %
31 Desember 2014 %
6,00 6,50 - 7,50 7,75
7,50 7,50 - 8,00 10,75 10,75 -
Call Money terdiri dari :
30 Juni 2015 Konvensional Pihak ketiga (kurang dari 1 bulan) Rupiah Mata uang asing (Catatan 34)
427.000 -
145.000 61.925
Jumlah
427.000
206.925
Suku bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
d.
31 Desember 2014
30 Juni 2015 %
31 Desember 2014 %
5,60 - 6,10 -
5,90 - 6,80 0,30
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, sertifikat investasi mudharabah antar bank syariah ditempatkan oleh pihak ketiga dalam Rupiah dengan jangka waktu kurang dari 1 bulan dan bagi hasil per tahun sebesar 6,125% dan 7,00 – 7,90%.
19. Utang Pajak Utang pajak terdiri dari: 30 Juni 2015 Pajak kini Pajak penghasilan Pasal 4 Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pasal 25 Jumlah pajak penghasilan
-
Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
31 Desember 2014 7.093
15.373 4.962 881 21.216
12.909 3.180 3.094 1.432 27.708
826
516
22.042
28.224
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut.
- 54 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 20. Liabilitas Akseptasi
a.
Berdasarkan jangka waktu perjanjian: 30 Juni 2015 Rupiah 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah
b.
31 Desember 2014
32.316 7.445 39.761
-
Mata Uang Asing (Catatan 34) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah
13.821 60.604 33.290 107.715
-
Jumlah
147.476
3.240 21.685 12.090 37.015
11.167 19.654 30.821 67.836
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 30 Juni 2015
31 Desember 2014
9.046 17.568 13.147 39.761
13.071 20.893 3.051 37.015
Mata Uang Asing (Catatan 34) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah
29.152 78.563 107.715
11.880 15.076 3.865 30.821
Jumlah
147.476
67.836
Rupiah 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah
Seluruh liabilitas akseptasi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 merupakan liabilitas akseptasi kepada pihak ketiga.
- 55 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 21. Beban Bunga Akrual 30 Juni 2015
31 Desember 2014
1.552 253 8
1.518 285 9
1.813
1.812
214 88
1.500 14
302
1.514
2.115
3.326
22.583 2.631 495
24.188 2.960 693
25.709
27.841
679 62
679 84
741
763
26.450
28.604
28.565
31.930
Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Deposito Giro Tabungan Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Deposito Giro Jumlah Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah Deposito Tabungan Giro Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Deposito Giro Jumlah Jumlah pihak ketiga Jumlah
22. Liabilitas Lain-lain 30 Juni 2015 Transaksi antar kantor Taksiran pajak penghasilan Pendapatan diterima dimuka Setoran jaminan Premi Penjaminan Pemerintah (Catatan 40g) Liabilitas derivatif Lain-lain
12.328 11.318 4.810 7.383 -
Jumlah
31 Desember 2014 9.924 3.056
221 3.282
1.800 63 1.437
39.342
16.280
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan dari provisi lainnya yang diamortisasi selama jangka waktu transaksi serta pendapatan provisi atas kredit yang belum dicairkan.
- 56 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 23. Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 sebagai berikut:
Pemegang Saham
PT Sinar Mas Multiartha Tbk PT Shinta Utama Credit Suisse AG Singapore Trust A/C Clients Freenyan Liwang, Direktur Utama Halim, Direktur Masyarakat Jumlah
Pemegang Saham
PT Sinar Mas Multiartha Tbk PT Shinta Utama Freenyan Liwang, Direktur Utama Halim, Direktur Masyarakat Jumlah
Jumlah Lembar Saham
30 Juni 2015 Persentase Kepemilikan %
Jumlah Modal Disetor Rp
7.498.835.150 363.136.372 708.182.700 3.714.375 440.000 5.510.336.159
53,24 2,58 5,03 0,03 0,00 39,12
749.883 36.314 70.818 371 44 551.034
14.084.644.756
100,00
1.408.464
Jumlah Lembar Saham
31 Desember 2014 Persentase Kepemilikan %
Jumlah Modal Disetor Rp
7.498.835.150 363.136.372 3.714.375 440.000 6.174.042.452
53,41 2,59 0,03 0,00 43,97
749.883 36.314 371 44 617.404
14.040.168.349
100,00
1.404.016
Pada tanggal 15 Juni 2012, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 21 tanggal 15 Juni 2012 dari Andalia Farida, SH., MH, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui penerbitan saham sebanyak 1.203.186.138 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan penerbitan waran secara cuma-cuma sebanyak-banyaknya 2.996.614.532 lembar (Catatan 1b dan 24) untuk ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I. Jumlah penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas I Rp 300.797 dengan biaya emisi saham Rp 3.776. PT Shinta Utama dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah menandatangani dan menyampaikan surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keikutsertaan Perusahaan dalam program penjaminan Pemerintah. Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham pada harga yang akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal 31 Oktober 2014 dan 24 November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap 1 dan 2 masing-masing sebanyak 888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga pelaksanaan masing-masing sebesar Rp 270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang diperoleh dari pemegang saham dalam pelaksanaan PMTHMETD adalah sebesar Rp 242.064 dengan biaya emisi saham Rp 227 (Catatan 1b).
- 57 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perubahan lembar saham untuk tahun-tahun yang berakhir 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham Jumlah Saham pada tanggal 1 Januari 2014
13.116.881.498
Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri I (Catatan 24)
19.075.400
Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri II (Catatan 24)
7.676.037
Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2014
896.535.414 14.040.168.349
Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri I (Catatan 24)
33.959.230
Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri II (Catatan 24)
10.517.177
Jumlah Saham pada tanggal 30 Juni 2015
14.084.644.756
Perubahan tambahan modal disetor sampai dengan tanggal 30 Juni 2015: Jumlah Rp Penawaran Umum Perdana tahun 2010 (Catatan 1b) Biaya emisi saham tahun 2010 Konversi Waran Seri I tahun 2011 (Catatan 24) Konversi Waran Seri I tahun 2012 (Catatan 24) Penawaran Umum Terbatas I tahun 2012 (Catatan 1b) Biaya emisi saham tahun 2012
80.000 (4.678) 89.918 90 180.478 (3.776)
Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2012 Konversi Waran Seri I tahun 2013 (Catatan 24) Konversi Waran Seri II tahun 2013 (Catatan 24)
342.032 371 423.821
Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2013
766.224
Konversi Waran Seri I tahun 2014 (Catatan 24) Konversi Waran Seri II tahun 2014 (Catatan 24) Peningkatan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Biaya emisi saham tahun 2014
935 1.151 152.411 (227)
Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2014
920.494
Konversi Waran Seri I tahun 2015 (Catatan 24) Konversi Waran Seri II tahun 2015 (Catatan 24)
1.664 1.578
Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 30 Juni 2015
923.736
- 58 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Manajemen Permodalan Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan wajib untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia. Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan kepada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8% pada periode 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia. Perusahan telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun. Perusahaan wajib memperhitungkan Risiko Pasar karena telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur oleh Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu jumlah aset sebesar Rp 10.000.000 atau lebih. Perhitungan dilakukan menggunakan metode standar sesuai dengan PBI dimaksud. Sejak Januari 2015, komponen modal untuk Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dihitung berdasarkan PBI No.15/12/PBI/2013 tangal 12 Desember 2013 perihal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, sebelumnya dihitung berdasarkan PBI No.14/18/PBI/2012 tanggal 28 November 2012. Perhitungan rasio KPMM pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015
31 Desember 2014
I. Komponen Modal A. Modal Inti B. Modal Pelengkap
2.729.341 140.916
2.884.582 129.158
II. Jumlah modal
2.870.257
3.013.740
III. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko kredit setelah memperhitungkan risiko spesifik Risko pasar Risiko operasional
16.393.569 455.153 2.212.763
14.318.855 73.526 1.832.145
Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar dan operasional
19.061.485
16.224.526
IV. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang tersedia KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional dan pasar
17,51%
20,83%
17,04%
20,72%
15,43%
18,46%
15,06%
18,38%
8%
8%
V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan Catatan: Perhitungan rasio KPMM tidak termasuk pajak tangguhan
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang KPMM dan perhitungan ATMR.
- 59 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 24. Waran Pada tanggal 13 Desember 2010, Perusahaan menerbitkan waran Seri I secara cuma-cuma sejumlah 1.920.000.000 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana. Setiap pemegang lima (5) saham baru Perusahaan berhak memperoleh enam (6) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga Pelaksanaannya sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan 11 Desember 2015. Sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I pada tanggal 15 Juni 2012 (Catatan 1 dan 24), jumlah dan harga pelaksanaan Waran Seri I yang belum dikonversi disesuaikan menjadi 120.646.622 waran dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 149 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham. Selama periode 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, sebanyak 33.959.230 dan 19.075.400 Waran Seri I telah dikonversi menjadi 33.959.230 dan 19.075.400 saham dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 5.060 dan Rp 2.842. Jumlah Waran Seri I yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 60.042.593 dan 94.001.823 pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014. Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan menerbitkan Waran Seri II secara cuma-cuma sejumlah 2.996.614.532 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I. Setiap pemegang lima puluh tiga (53) saham baru Perusahaan berhak memperoleh seratus tiga puluh dua (132) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017. Selama periode 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, sebanyak 10.517.177 dan 7.676.037 Waran Seri II telah dikonversi menjadi 10.517.177 dan 7.676.037 saham dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 2.630 dan Rp 1.918. Jumlah Waran Seri II yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 152.945.457 dan 163.462.634 pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014. 25. Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil 30 Juni 2015 Rupiah Kredit yang diberikan Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Giro pada bank lain Efek yang dibeli dengan janji jual kembali Jumlah Mata uang asing Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Giro pada bank lain Jumlah Jumlah
30 Juni 2014
855.236
698.606
57.481 49.102 3.237
32.272 38.105 2.550
1.704
2.640
966.760
774.173
103.679 7.846
37.582 10.093
335 711
1.653 -
112.571
49.328
1.079.331
823.501
Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi selama periode 30 Juni 2015 dan 30 Juni 2014 masing-masing sebesar Rp 8.762 dan Rp 14.921 atau masing-masing 0,81% dan 1,81% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 32).
- 60 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Termasuk dalam pendapatan bunga dan bagi hasil selama periode 30 Juni 2015 dan 30 Juni 2014 adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar Rp 120.397 dan Rp 98.415. 26. Beban Bunga dan Bagi Hasil 30 Juni 2015 Rupiah Deposito berjangka Tabungan Giro Premi penjaminan Pemerintah (Catatan 40g) Simpanan dari bank lain Efek-efek Jumlah Mata uang asing Deposito berjangka Giro Simpanan dari bank lain Jumlah Jumlah
30 Juni 2014
275.571 125.863 35.355
160.959 121.146 26.421
17.347 6.116 -
14.478 10.389 3
460.252
333.396
15.931 3.397 12
13.780 2.766 5
19.340
16.551
479.592
349.947
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 30 Juni 2014, bunga yang dibayar kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 53.437 dan Rp 64.237 atau masing-masing 11,14% dan 18,36% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 32). Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 30 Juni 2014, termasuk dalam beban bunga dan bagi hasil adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar Rp 69.012 dan Rp 33.089. 27. Beban Umum dan Administrasi 30 Juni 2015
30 Juni 2014
Umum Perbaikan dan pemeliharaan Komunikasi Sewa gedung Cetakan dan alat tulis Transportasi Promosi Riset dan pengembangan Listrik dan air Pendidikan dan pengembangan Perjalanan dinas Imbalan kerja jangka panjang Asuransi Jasa profesional
118.116 52.547 45.866 40.247 27.956 25.694 15.205 12.763 11.100 9.899 4.662 2.500 2.005 1.891
79.995 33.657 30.245 21.048 30.330 24.944 9.515 35.933 8.643 8.663 4.053 1.137 396
Jumlah
370.451
288.559
Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi pada 30 Juni 2015 dan 30 Juni 2014 masing-masing sebesar Rp 46.556 dan Rp 38.281 atau masing-masing 12,56% dan 13,27% dari beban umum dan administrasi (Catatan 32).
- 61 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 28. Beban Tenaga Kerja 30 Juni 2015
30 Juni 2014
Gaji Tunjangan Hari Raya Tunjangan lainnya
128.961 11.256 75.713
93.376 7.380 52.381
Jumlah
215.930
153.137
29. Pendapatan Operasional Lainnya – Lain-lain 30 Juni 2015
30 Juni 2014
Keuntungan penjualan aset yang diambil-alih Pendapatan Safe Deposit Box Lain-lain
10.063 965 96
5.335 874 151
Jumlah
11.124
6.360
30. Beban Operasional Lainnya – Lain-lain 30 Juni 2015
30 Juni 2014
Beban tanggung jawab sosial Kerugian penjualan aset tetap (Catatan 13) Lain-lain
221 4 677
211 11 448
Jumlah
902
670
31. Laba per Saham Dasar 30 Juni 2015 Laba bersih
30 Juni 2014
74.617
81.884
Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dasar
14.065.257.219
12.977.694.348
Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dilusian
14.297.632.806
13.401.097.392
5,31 5,22
6,31 6,18
Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar untuk perhitungan laba per saham dilusian periode 30 Juni 2015 dan 30 Juni 2014 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yang dilutif yakni Waran Seri I dan Waran Seri II (Catatan 24).
- 62 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 32. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi Sifat Pihak Berelasi Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang berada dalam Grup Sinar Mas: a.
Pemegang saham (termasuk pemegang saham akhir) Perusahaan. PT Sinarmas Multiartha Tbk dan PT Shinta Utama.
b.
Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh pemegang saham Perusahaan.
c.
Perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh anggota keluarga dekat pemegang saham dan manajemen kunci Perusahaan.
Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan juga melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi antara lain: a.
Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015 Persentase terhadap jumlah Jumlah aset/liabilitas %
31 Desember 2014 Persentase terhadap jumlah Jumlah aset/liabilitas %
Aset Kredit PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Salis Teguh Hartono Hermawan Hosein Heru Agus Wuryanto Lain - lain (dibawah Rp 1.000)
Pendapatan bunga akrual Tagihan Akseptasi Biaya dibayar dimuka Aset lain - lain Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Beban bunga akrual
519.967 2.315 1.111 1.178
2,15 0,01 0,00 0,00
812.137 1.336 1.096 1.260
3,82 0,01 0,01 0,01
3.671
0,02
2.951
0,01
528.242
2,18
818.780
3,85
180 29.777 30.279 19.169
0,00 0,12 0,13 0,08
404 29.838 21.956 18.416
0,00 0,14 0,10 0,09
3.848 3.915.606 18.419 2.115
0,02 18,68 0,09 0,01
7.632 3.063.863 17.336 3.326
0,04 16,93 0,10 0,02
b.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, sebesar Rp 2.231.916 dan Rp 2.210.212 dari saldo kredit channeling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 9).
c.
Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi untuk periode 30 Juni 2015 dan 30 Juni 2014 masing masing sebesar Rp 8.762 dan Rp 14.921, atau masing-masing 0,81% dan 1,81% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 25).
d.
Beban bunga dan bagi hasil yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode 30 Juni 2015 dan 30 Juni 2014 masing-masing sebesar Rp 53.437 dan Rp 64.237, atau masing-masing 11,14% dan 18,36% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 26).
- 63 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) e.
Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode 30 Juni 2015 dan 30 Juni 2014 masing-masing sebesar Rp 46.556 dan Rp 38.281 atau masing-masing 12,56% dan 13,27% dari jumlah beban umum dan administrasi (Catatan 27).
f.
Perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada direksi dan anggota manajemen kunci lainnya adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015
%
Direksi Rp
Dewan Komisaris % Rp
Personil manajemen kunci lainnya % Rp
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Imbalan pesangon
100 -
7.288 -
100 -
1.195 -
97,95 2,05
20.560 431
Jumlah
100
7.288
100
1.195
100
20.991
30 Juni 2014
%
Direksi Rp
Dewan Komisaris % Rp
Personil manajemen kunci lainnya % Rp
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Imbalan pesangon
100 -
4.500 -
100 -
1.373 -
92,13 7,87
13.528 1.156
Jumlah
100
4.500
100
1.373
100
14.684
g.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi (berupa L/C dan bank garansi) dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 135.492 dan Rp 196.655 (Catatan 32). Saldo jaminan tunai dari pihak berelasi sehubungan dengan transaksi L/C dan bank garansi pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 14.500 dan Rp 14.500.
h.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, aset tetap Perusahaan, kecuali tanah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan seluruhnya masing-masing sebesar Rp 769.949 dan Rp 685.838 (Catatan 13).
33. Komitmen dan Kontinjensi a. Komitmen pembelian dan penjualan tunai mata uang asing 30 Juni 2015
31 Desember 2014
Pembelian tunai mata uang asing (spot dan forward) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Australia Yen Jepang Dolar Singapura Yuan China
380.618 26.739 13.824 6.698 1.332 401
Jumlah
92.888 -
429.612
92.888
Penjualan tunai mata uang asing
(spot dan forward) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Australia Yen Jepang Dolar Singapura
570.133 40.109 12.800 6.697 -
Jumlah
629.739
92.888 304 609 93.801
Transaksi spot dan forward di atas akan selesai masing-masing dalam 1 hari sampai 2 hari, dan 17 hari. - 64 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka ekspor-impor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada nasabah dengan rincian sebagai berikut:
30 Juni 2015
31 Desember 2014
306.990 172.806
486.114 17.824
479.796
503.938
31.861
76.770
1.265.303
1.049.744
Komitmen Liabilitas Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letters of credit Jumlah Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Liabilitas Kontinjensi Bank garansi Jumlah - bersih
(1.233.442)
(972.974)
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi berupa L/C dan bank garansi dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 135.492 dan Rp 196.655 (Catatan 32). Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, jangka waktu untuk L/C masing-masing berkisar antara 20 hari – 10 bulan dan 1 – 5 bulan, sedangkan untuk bank garansi masing-masing berkisar antara 29 hari – 38 bulan dan 14 hari – 38 bulan. Saldo L/C yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar Rp 16.875 dan Rp 16.344 (Catatan 17). Saldo bank garansi yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 722.643 dan Rp 218.766 (Catatan 17).
- 65 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 34. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: Ekuivalen Rp 30 Juni 2015 31 Desember 2014 Aset Kas
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek
Kredit Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain
USD SGD CNY EUR AUD HKD GBP JPY
78.856 6.417 2.365 1.548 718 367 66 50
39.179 6.987 1.762 470 242 88 5 63
USD USD AUD CNY SGD EUR GBP JPY HKD
361.491 744.058 52.935 43.966 29.288 25.148 1.340 1.065 49
359.642 119.746 39.713 38.931 22.759 19.229 222 395 395
USD USD EUR
1.361.872 438.153 1.412
245.669 311.458 1.379
USD SGD USD USD USD EUR
2.292.629 1.896 107.715 8.183 3.531 744
2.559.425 1.697 30.821 6.895 2.450 754
5.565.862
3.810.376
Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain
USD GBP SGD JPY AUD EUR
USD CNY SGD AUD EUR JPY USD EUR SGD USD USD SGD AUD CNY USD SGD
Jumlah Liabilitas Aset - Bersih
- 66 -
927 339 296 205 25 -
607 280 6
5.104.381 46.732 25.871 54.833 26.914 715 15.645 2.774 11.759 107.715 897 1 81 64 4.115 11
3.527.605 40.569 30.334 39.861 18.179 473 76.450 2.811 30.821 2.150 2 66 59 72 10
5.404.300
3.770.355
161.562
40.021
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Posisi Devisa Neto (PDN) Berikut ini disajikan rincian posisi devisa neto Perusahaan sebagaimana disampaikan Perusahaan kepada Bank Indonesia:
Mata Uang
30 Juni 2015 Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif Aset Liabilitas
Bersih Absolut
Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Euro Dolar Singapura Dolar Australia Yuan China
5.792.515 1.406 7.857 416 54.847 27.174 67.478 46.732
5.741.245 340 7.617 70.197 26.266 67.766 46.802
51.270 1.066 240 416 15.350 908 288 70
Jumlah
5.998.425
5.960.233
69.608
Mata Uang
31 Desember 2014 Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif Aset Liabilitas
Bersih Absolut
Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Euro Dolar Singapura Dolar Australia Yuan China
3.697.721 338 486 484 21.080 31.132 40.259 40.692
3.693.529 54 473 20.997 31.481 40.246 40.632
4.192 284 13 484 83 349 13 60
Jumlah
3.832.192
3.827.412
5.478
Posisi devisa neto pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia. Rasio PDN Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing adalah sebesar 2,27% dan 0,18%.
- 67 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 35. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Nilai wajar adalah harga yang diterima untuk menjual suatu asset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Berikut adalah nilai tercatat aset keuangan dan estimasi nilai wajar Perusahaan dari aset keuangan dan liabilitas keuangan (tidak termasuk akun Syariah) pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015 Estimasi Nilai Nilai Tercatat Wajar Aset Keuangan Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Efek-efek Tagihan derivatif Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Tersedia untuk dijual Efek-efek Pinjaman diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji jual kembali Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah Aset Keuangan
31 Desember 2014 Estimasi Nilai Nilai Tercatat Wajar
29.913 2
29.913 2
-
-
1.565.657
1.616.985
1.121.957
1.169.207
1.531.321
1.531.321
1.425.679
1.425.679
147.112
147.112
77.650
77.650
447.598 1.641.466 1.043.254
447.598 1.641.466 1.043.254
370.991 1.486.750 379.910
370.991 1.486.750 379.910
55.623 320.557
55.623 320.557
265.669 170.212
265.669 170.212
131.355 12.843.332 307.565 109.451 65.819
131.355 12.994.688 307.565 109.451 65.819
12.519.290 67.836 83.429 40.417
12.840.948 67.836 83.429 40.417
20.240.025
20.442.709
18.009.790
18.378.698
Liabilitas Keuangan Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Liabilitas derivatif Liabilitas Keuangan Lain-lain Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain
221
221
63
63
158.100 17.650.141 925.220 147.476 355 28.565 7.383
158.100 17.650.141 925.220 147.476 355 28.565 7.383
137.605 15.514.394 609.287 67.836 355 31.930 4.856
137.605 15.514.394 609.287 67.836 355 31.930 4.856
Jumlah Liabilitas Keuangan
18.917.461
18.917.461
16.366.326
16.366.326
- 68 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Hirarki Nilai Wajar Tabel berikut mengungkapkan hirarki nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan (tidak termasuk akun Syariah) pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014: Tingkat 1 Aset Keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Efek-efek Jumlah Aset Keuangan
29.913
30 Juni 2015 Tingkat 2
-
147.112 177.025
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Liabilitas derivatif Jumlah Aset Keuangan
Jumlah
2
29.913 2
2
147.112 177.027
221 221
221 221
-
-
31 Desember 2014 Tingkat 1
Tingkat 2
Jumlah
-
-
-
Aset Keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek Tersedia untuk dijual Efek-efek Jumlah Aset Keuangan
77.650
-
77.650
77.650
-
77.650
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Liabilitas derivatif
-
63
63
Jumlah Aset Keuangan
-
63
63
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah berdasarkan kuotasi harga pasar pada tanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi harga tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau badan pengatur, dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Kuotasi harga pasar yang digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan adalah harga penawaran (bid price) terkini. Instrumen keuangan seperti ini termasuk dalam hirarki Tingkat 1. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 1 terdiri dari investasi dalam obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) dan ROI Loan dan diklasifikasikan sebagai surat berharga tersedia untuk dijual atau diperdagangkan. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik yang dibuat oleh entitas. Jika seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Tingkat 2. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 2 adalah tagihan dan liabilitas derivatif. Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan adalah kuotasi harga pasar atau kuotasi harga penjual untuk instrumen sejenis.
- 69 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
Nilai wajar efek-efek, kecuali Sertifikat Bank Indonesia dan wesel ekspor pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah berdasarkan harga pasar. Nilai wajar Sertifikat Bank Indonesia dan wesel ekspor, adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
Nilai wajar kredit yang diberikan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah berdasarkan metode arus kas diskonto menggunakan suku bunga efektif yang berlaku.
Nilai wajar aset keuangan selain efek-efek dan kredit yang diberikan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
Nilai wajar liabilitas keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, dengan fitur dapat ditarik sewaktu-waktu, atau jatuh tempo dalam jangka pendek adalah sama dengan yang terutang pada saat penarikan yakni sebesar nilai tercatatnya.
36. Saldo Laba yang Ditentukan Penggunaannya Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 37 tanggal 12 Juni 2015 dari Aryanti Artisari, S.H, M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp 500 untuk cadangan umum. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 44 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H, M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp 500 untuk cadangan umum. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, saldo laba yang ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum adalah masing-masing sebesar Rp 5.500 dan Rp 5.000.
37. Kontinjensi Perusahaan menghadapi perkara hukum atau gugatan yang timbul dari kegiatan normal usahanya. Manajemen Perusahaan bersama dengan penasehat hukum berpendapat bahwa liabilitas akhir atas perkara hukum atau gugatan tersebut, jika ada, tidak memiliki pengaruh yang material terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dibentuk atas liabilitas kontinjensi tersebut.
- 70 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 38. Informasi Segmen a.
Segmen Usaha Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran dan kredit, treasuri, dan ekspor-impor. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut: 30 Juni 2015 Bank Umum Pemasaran dan Kredit
Treasuri
Ekspor-impor
Unit Usaha Syariah Pemasaran dan Kredit Treasuri
Jumlah
Pendapatan Pendapatan bunga dan bagi hasil Pendapatan operasional lainnya Jumlah Pendapatan
843.048 46.884
115.886 3.248
2.614
115.868 3.821
4.529 2
1.079.331 56.569
889.932
119.134
2.614
119.689
4.531
1.135.900
406.771 31.060
3.810 511
-
67.942 11.285
1.069
479.592 42.856
437.831
4.321
-
79.227
1.069
522.448
Beban Beban bunga dan bagi hasil Beban operasional lainnya Jumlah Beban
-
Pendapatan segmen - bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban yang tidak dapat dialokasikan
613.452 105.436 625.617
Laba sebelum pajak Beban pajak
93.271 18.654
Laba bersih
74.617
30 Juni 2014 Bank Umum Pemasaran dan Kredit
Treasuri
Ekspor-impor
Unit Usaha Syariah Pemasaran dan Kredit Treasuri
Jumlah
Pendapatan Pendapatan bunga dan bagi hasil Pendapatan operasional lainnya Jumlah Pendapatan
641.211 24.676
83.875 7.203
665.887
91.078
315.702 250
1.156 1.300
315.952
2.456
707
94.977 9.503
3.438 166
823.501 42.255
707
104.480
3.604
865.756
-
27.396 9.596
5.693 15
349.947 11.161
-
36.992
5.708
361.108
Beban Beban bunga dan bagi hasil Beban operasional lainnya Jumlah Beban Pendapatan segmen - bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban yang tidak dapat dialokasikan
504.648
Laba sebelum pajak Beban pajak
102.355 20.471
71.018 473.311
Laba bersih
81.884
30 Juni 2015 Bank Umum Pemasaran dan Kredit Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
13.320.115
Treasuri
6.261.556
Ekspor-impor
308.310
Unit Usaha Syariah Pemasaran dan Kredit Treasuri
2.453.262
195.538
22.538.781 1.661.486
Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
Jumlah
24.200.267 18.687.872
8.121
147.525
1.735.065
141.861
20.720.444 235.604
Jumlah Liabilitas
20.956.048
- 71 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Desember 2014 Bank Umum Pemasaran dan Kredit Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
12.849.226
Treasuri
Ekspor-impor
4.985.870
68.591
Unit Usaha Syariah Pemasaran dan Kredit Treasuri
1.799.904
105.882
19.809.473 1.450.076
Jumlah Aset
21.259.549
Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
16.216.346
1.081
67.837
1.431.836
156.910
17.874.010 225.057
Jumlah Liabilitas
b.
Jumlah
18.099.067
Segmen Geografis Pendapatan bunga berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015
30 Juni 2014
773.843 130.680 79.896 40.343 32.552 12.090 9.927
534.446 138.765 70.741 44.518 19.556 5.167 10.308
1.079.331
823.501
DKI Jakarta Pulau Jawa (diluar Jakarta) Pulau Sumatera Pulau Sulawesi dan Maluku Pulau Bali dan Lombok Pulau Papua Pulau Kalimantan Jumlah
Nilai tercatat aset segmen dan tambahan atas aset tetap berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut adalah sebagai berikut: Nilai Tercatat Aset Segmen 30 Juni 2015 31 Desember 2014
Penambahan Aset Tetap 30 Juni 2015 31 Desember 2014
DKI Jakarta Pulau Jawa (diluar Jakarta) Pulau Sumatera Pulau Sulawesi dan Maluku Pulau Bali dan Lombok Pulau Papua Pulau Kalimantan
17.680.598
15.582.063
83.798
79.284
1.882.312 1.444.324 615.445 502.013 251.197 162.892
1.796.428 1.218.209 606.359 330.611 122.437 153.366
4.275 2.343 298 580 96 941
13.457 5.563 1.152 1.504 2.195 1.913
Jumlah
22.538.781
19.809.473
92.331
105.068
39. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat (Good Corporate Governance). Sebagai tanggapan Perusahaan terhadap kondisi tersebut, Perusahaan telah mengimplementasikan kerangka menajemen risiko secara terpadu yang dituangkan dalam Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko. Kerangka tersebut digunakan sebagai dasar dalam menetapkan strategi, struktur organisasi, kebijakan dan pedoman serta memperkuat infrastruktur manajemen risiko guna memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Perusahaan dapat dikenali, diukur, dikendalikan, dimitigasi dan dilaporkan dengan baik. Perusahaan terus berupaya mengembangkan fungsi manajemen risiko secara berkelanjutan, serta terus mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif. Dengan didukung dengan sistem informasi manajemen yang terintegrasi, maka pengelolaan risiko di internal perusahaan dapat dioptimalkan. Namun, selain itu perusahaan tetap harus mereview keandalan system pengendalian internal dan sistem informasi manajemen supaya sistem pengelolaan risiko tidak ketinggalan jaman.
- 72 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang bekerja secara independen dari unit bisnis dan audit internal. SKMR bertugas untuk menunjang pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. Tugas dan tanggung jawab SKMR mencakup: a.
Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko secara triwulan kepada Bank Indonesia.
b.
Melakukan telaah risiko dan memberikan pendapat terhadap seluruh jenis risiko yang melekat sebelum suatu transaksi diputuskan atau dilaksanakan yang meliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategis, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi.
c.
Mempersiapkan konsep dan metode pengukuran terhadap risiko komposit dari seluruh jenis risiko sesuai dengan pedoman standar Bank Indonesia dan Kebijakan Manajemen Risiko yang telah dibuat.
Dalam pelaksanaannya, penerapan manajemen risiko Perusahaan meliputi pengawasan aktif manajemen, penerapan kebijakan dan prosedur, penetapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko serta sistem pengendalian internal. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi liabilitasnya, yang timbul dari aktivitas fungsional Perusahaan seperti perkreditan (penyediaan dana), tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance). Risiko kredit dikelola melalui penetapan kebijakan - kebijakan dan proses-proses yang meliputi kriteria pemberian kredit dan persetujuan kredit, penetapan harga, pemantauan, pengelolaan kredit bermasalah dan manajemen portofolio. Perusahaan juga dengan ketat memantau perkembangan portofolio kredit Perusahaan yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan tindakan pencegahan secara tepat waktu (Early Warning) apabila terjadi penurunan kualitas kredit. Proses pemantauan kualitas kredit sampai dengan penanganan kredit bermasalah terus ditingkatkan dengan berbagai strategi yang dimonitor secara periodik untuk memastikan agar kualitas portofolio kredit tetap terjaga. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. Perusahaan telah membentuk beberapa unit kerja dan komite yang bertanggung jawab untuk mengendalikan dan memitigasi risiko yang secara potensial dihadapi oleh Perusahaan. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) telah dibentuk untuk membantu Direksi dalam memastikan bahwa kerangka manajemen risiko yang ada telah memadai dalam mengidentifikasi dan memiliki mekanisme kontrol untuk meminimalisasi berbagai risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan. SKMR bekerja secara independen terhadap unit-unit operasional dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Manajemen Risiko. Perusahaan menerapkan Risk Governance sebagai bagian dalam pengendalian internal perkreditan sebagai berikut: Lini pertama (pilar bisnis dan pendukung) terutama bertanggung jawab mengelola risiko kredit yang merupakan bagian dari aktivitasnya sehari-hari. Lini kedua menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan kerangka kerja risiko kredit, kebijakan, metodologi dan perangkat risiko kredit dalam pengelolaan risiko kredit yang bersifat material secara bankwide. Lini ketiga merupakan audit internal dan kontrol internal, yang secara independen bertugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap kepatuhan, kecukupan dan efektifitas proses manajemen risiko kredit. Perusahaan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Perusahaan. Perusahaan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten. Perusahaan juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil.
- 73 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Dalam rangka memenuhi ketentuan regulator/otoritas dan mendukung program Pemerintah terkait penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), maka sepanjang tahun 2014, Perusahaan mulai fokus menyalurkan kredit pada segmen UMKM. Ke depannya, Perusahaan akan lebih menggiatkan penyaluran kredit retail tersebut. Untuk mendukung rencana pertumbuhan kredit retail, Perusahaan telah menyediakan sarana dan infrastruktur pendukung seperti mengembangkan produk mikro, mengembangkan sistem Loan Origination System (LOS) yang digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan komite untuk memutuskan kredit, mempersiapkan sumber daya manusia secara kuantitas dan kualitas, serta mempersiapkan kebijakan dan prosedur kerja. Berikut adalah eksposur maksimum instrumen keuangan dalam laporan posisi keuangan dan rekening administratif yang terkait risiko kredit pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014: 30 Juni 2015 Jumlah Bruto Jumlah Neto
31 Desember 2014 Jumlah Bruto Jumlah Neto
Laporan Posisi Keuangan Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Efek-efek Obligasi korporasi Aset lain-lain Tagihan derivatif Dimiliki hingga jatuh tempo Penempatan pada bank lain Negotiable Certificate of Deposit Efek-efek Obligasi korporasi Reksadana Tersedia untuk dijual Efek-efek Obligasi korporasi Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Call money Deposit on call Deposito berjangka Efek-efek Tagihan atas wesel ekspor Kredit yang diberikan (termasuk kredit yang diberikan berdasarkan prinsip syariah) Efek yang dibeli dengan janji jual kembali Tagihan akseptasi Penyertaan modal sementara Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah
30.302
30.199
2
2
10.483
161.071
161.071
42.900
42.900
274.977 158.400
274.957 158.400
205.003 -
204.983 -
-
10.378 -
67.425
67.425
57.366
57.366
1.043.254
1.043.254
379.910
379.910
53.665 1.957 50.000
53.665 1.957 50.000
263.851 1.818 -
263.851 1.818 -
320.557
320.557
170.213
170.213
15.308.126
15.207.338
14.298.435
14.223.357
131.355 321.276 109.451 66.564
131.355 307.565 109.451 65.819
67.836 173.800 83.429 41.171
67.836 173.800 83.429 40.417
18.098.382
17.983.015
15.796.215
15.720.258
-
Komitmen dan kontinjensi Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi Irrevocable letters of credit
306.990 1.265.303 172.806
Jumlah
1.745.099
306.990 1.265.303 172.806 1.745.099
486.114 1.049.744 17.824 1.553.682
486.114 1.049.744 17.824 1.553.682
Eksposur maksimum risiko kredit tercermin dari persentase setiap kategori kredit yang diberikan terhadap jumlah kredit. Portofolio kredit yang diberikan terdiversifikasi ke dalam 20 jenis sektor ekonomi, dimana untuk posisi 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, kelompok sektor ekonomi yang memperoleh penyaluran kredit terbesar dari Perusahaan adalah sektor ekonomi Rumah Tangga dan Perdagangan Besar dan Eceran. Sebagai bagian dari manajemen portofolio, Perusahaan juga melakukan pemantauan perkembangan risiko portofolio kredit melalui perhitungan Credit Risk Profile yang menggambarkan potensi risiko inheren dan efektifitas kualitas penerapan manajemen risiko. Perusahaan juga melakukan monitoring perkembangan dan kualitas portofolio berdasarkan konsentrasi per kategori portofolio, 25 debitur besar, sektor industri, sektor wilayah, jenis produk, tujuan penggunaan, dan jenis valuta. Dengan demikian, Perusahaan dapat mengambil langkah-langkah antisipasi dan mitigasi risiko secara portofolio maupun secara individu dan juga melalui penyempurnaan proses penerapan manajemen risiko kredit, baik melalui penyempurnaan kebijakan perkreditan maupun pengembangan sistem infomasi kredit yang memadai.
- 74 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset Perusahaan (termasuk kredit yang diberikan berdasarkan prinsip syariah) pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014: 30 Juni 2015 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
Mengalami penurunan nilai
1.043.254
-
-
1.043.254
161.071
-
-
161.071
-
105.622
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang Efek-efek Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain
105.622
-
30.302 274.977 67.425 320.557 14.983.774 147.476 109.451 65.819
-
Jumlah
17.309.728
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang Efek-efek Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyertaan modal sementara Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah
13 13
324.339 173.800 744 498.883
31 Desember 2014 Telah jatuh tempo tetapi tidak Mengalami mengalami penurunan penurunan nilai nilai
Jumlah
30.302 274.977 67.425 320.557 15.308.126 321.276 109.451 66.563 17.808.624
Jumlah
379.910
-
-
379.910
42.900
-
-
42.900
265.669
-
-
265.669
10.483 205.003 57.366 170.212 13.895.369 67.836 173.800 83.429 40.417
-
15.392.394
-
403.066 754 403.820
10.483 205.003 57.366 170.212 14.298.435 67.836 173.800 83.429 41.171 15.796.214
Risiko Pasar Dalam melaksanakan aktivitasnya, Perusahaan terekspos pada risiko pasar yang terdiri atas risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perusahaan seperti kegiatan treasuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang, kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance). Perusahaan senantiasa melakukan pengelolaan terhadap risiko pasar tersebut secara rutin dan/atau berkala. Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secara harian yang memuat informasi mengenai posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan, Posisi Devisa Neto (PDN) baik PDN 30 menit maupun PDN akhir hari, serta pemantauan limit-limit risiko pasar lainnya, seperti Value at Risk (VaR) nilai tukar, maksimum posisi surat berharga per issuer, seri, kategori dan maksimum durasi per kategori surat berharga.
- 75 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) a.
Risiko Suku Bunga Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan baik dalam trading book maupun banking book. Risiko suku bunga dalam trading book dihitung dengan metode standar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu meliputi risiko spesifik (menggunakan Metode Jatuh Tempo) dan risiko umum. Sedangkan risiko suku bunga dalam banking book dikelola dengan melakukan analisa repricing gap antara Risk Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analisa repricing gap dilakukan untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga (naik/turun) pada banking book tersebut terhadap pendapatan bunga bersih (NII). Pengelolaan risiko suku bunga dilengkapi dengan analisa sensitivitas secara periodik untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga yang signifikan. Berdasarkan simulasi, dampak kenaikan suku bunga sebesar 0,50% terhadap posisi RSA dan RSL Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 berpotensi menurunkan NII sebesar + Rp 2,58 Milyar akibat dari tingginya/rendahnya beban bunga dari RSL dan tingginya/rendahnya pendapatan bunga RSL dengan suku bunga mengambang. Risiko suku bunga dipantau secara harian antara lain terhadap posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan khususnya yang terekspos risiko pasar, yaitu surat berharga dalam kategori Available for Sale dan Trading Book. Perusahaan memiliki limit/Management Action Trigger yang menjadi acuan bagi Perusahaan dalam mengambil tindakan apabila terdapat potensi kerugian (potential loss) yang timbul dari proses marked to market. Tabel berikut merupakan rata-rata suku bunga efektif per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan (tidak termasuk akun Syariah): 30 Juni 2015 Mata Uang Asing %
Rupiah % Aset Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia (termasuk giro pada bank lain) Kredit yang diberikan
4,45 14,53
0,11 9,76
Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain
5,60 6,26
0,77 0,09
31 Desember 2014 Rupiah Mata Uang Asing % % Aset Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia (termasuk giro pada bank lain) Kredit yang diberikan
3,71 13,73
0,14 6,81
Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain
5,74 4,28
0,83 0,04
Tabel berikut ini menyajikan portofolio Perusahaan (tidak termasuk portofolio yang diperdagangkan) pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual: 30 Juni 2015 Sampai dengan 1 bulan
Aset Bunga Mengambang Giro pada bank lain Kredit yang diberikan
1.043.254 906.509
Liabilitas Bunga Mengambang Simpanan Simpanan dari bank lain
9.812.318 50.920
> 1 bulan s.d. 3 bulan
947.233
-
- 76 -
> 3 bulan s.d. 1 tahun
4.312.416
-
> 1 tahun s.d. 2 tahun
584.325
-
> 2 tahun
2.992.023
-
Jumlah
1.043.254 9.742.507
9.812.318 50.920
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Desember 2014
Aset Bunga Mengambang Giro pada bank lain Kredit yang diberikan Liabilitas Bunga Mengambang Simpanan Simpanan dari bank lain
b.
Sampai
> 1 bulan
> 3 bulan
dengan
s.d.
s.d.
s.d.
1 bulan
3 bulan
1 tahun
2 tahun
3.943.974
1.495.991
379.910 415.943
8.248.490 78.862
892.367
-
-
> 1 tahun
-
> 2 tahun
2.669.039
-
Jumlah
379.910 9.417.314
8.248.490 78.862
Risiko Nilai Tukar Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman pada batas Posisi Devisa Neto (PDN) sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu Perusahaan wajib mengelola dan memelihara PDN paling tinggi 20% dari Modal. Untuk memudahkan Treasury Dealer dalam melakukan pemantauan terhadap PDN, maka Perusahaan telah mengembangkan program bantu yang secara otomatis dapat menunjukkan PDN. Selain itu, pengelolaan risiko nilai tukar secara harian juga dilakukan Perusahaan dengan cara menghitung potensi kerugian yang mungkin timbul sebagai dampak dari adanya perubahan nilai tukar terhadap posisi Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2015, jika mata uang Rupiah melemah/menguat sebesar 0,30% terhadap Dolar Amerika Serikat dengan asumsi variabel lain konstan, maka laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih tinggi (rendah) masing-masing sebesar Rp 115, terutama diakibatkan keuntungan (kerugian) dari penjabaran aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, efek utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, serta keuntungan (kerugian) penjabaran pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Perusahaan telah menetapkan berbagai limit untuk mengantisipasi risiko pasar atas mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga. Limit yang telah ditetapkan Perusahaan antara lain limit maksimum posisi terbuka kumulatif dan per major currency yang bertujuan untuk membatasi eksposur risiko nilai tukar serta memastikan kepatuhan terhadap ketentuan PDN.
c.
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Perusahaan dalam memenuhi liabilitas yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara berkesinambungan. Pemantauan terhadap likuiditas Perusahaan dilakukan secara harian dan sebagai bagian dari sistem informasi manajemen hasil pemantauan tersebut dilaporkan kepada Manajemen. Pemantauan antara lain dilakukan terhadap komposisi posisi keuangan Perusahaan, aktivitas dana keluar dan dana masuk yang tercermin dari transaksi RTGS dan SKN, aktivitas money market, posisi aset likuid baik primer maupun sekunder, serta rasio-rasio likuiditas seperti rasio kecukupan aset likuid dan Loan to Deposit Ratio. Pemantauan terhadap pemenuhan Giro Wajib Minimum baik primer maupun sekunder dilakukan untuk memastikan bahwa Perusahaan selalu menjaga GWM sesuai yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Pengelolaan likuiditas Perusahaan juga dilakukan dengan mempelajari pola pergerakan dana dan atau perilaku nasabah Dana Pihak Ketiga, khususnya dana nasabah inti dan nasabah yang memiliki tingkat volatilitas cukup tinggi. Dengan mempelajari perilaku nasabah, maka Perusahaan dapat menjaga kecukupan likuiditas yang diperlukan secara tepat untuk menutup kebutuhan tersebut. Perusahaan menjaga kecukupan secondary reserves pada level yang aman dengan besaran kecukupan disesuaikan dengan kondisi likuiditas Perusahaan secara spesifik maupun kondisi likuiditas di pasar. Core fund atau dana yang tidak ditarik oleh nasabah dan dinilai stabil berada dalam besaran yang cukup baik. Perusahaan senantiasa melakukan pemantauan terhadap posisi core fund dan berupaya untuk secara berkesinambungan meningkatkan persentase terhadap jumlah dana yang dimiliki. Core fund menjadi bagian yang sangat penting bagi Perusahaan dalam menjalankan fungsi intermediasi berupa penyediaan dana jangka panjang. Hal ini mengingat portofolio dana pihak ketiga yang dimiliki Perusahaan sebagian besar berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dana mengendap antara lain diciptakan program-program yang mengharuskan dana nasabah ditahan dan tidak dapat ditarik sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan program.
- 77 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Asset and Liability Committee (ALCO) berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk memonitor situasi likuiditas Perusahaan. ALCO bertanggung jawab untuk menentukan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan aset dan liabilitas Perusahaan sejalan dengan prinsip kehati-hatian manajemen risiko dan peraturan yang berlaku. ALCO menyetujui kerangka limit transaksi, mempertimbangkan struktur laporan posisi keuangan jangka panjang dari Perusahaan. Pada dasarnya, risiko likuiditas dikelola sesuai dengan kerangka kebijakan, pengawasan, dan batasan yang memastikan bahwa konsentrasi pendanaan bersifat minimal, sumber dan jangka waktu pendanaan telah terdiversifikasi. Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan (termasuk simpanan dan simpanan dari bank lain berdasarkan prinsip syariah) berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014: Sampai dengan 1 bulan
> 1 bulan s.d. 3 bulan
> 3 bulan s.d. 6 bulan
30 Juni 2015 > 6 bulan s.d. 12 bulan
Jumlah
Biaya transaksi
Nilai Tercatat
Liabilitas
Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain
161.269 16.805.548 1.015.781 38.198
Jumlah Liabilitas
18.057.099
355 28.565 7.383
Sampai dengan 1 bulan
1.201.794 51.000 96.130 1.348.924
> 1 bulan s.d. 3 bulan
578.475 13.147
799.389 300 -
-
-
591.622
799.689
> 3 bulan s.d. 6 bulan
31 Desember 2014 > 6 bulan s.d. 12 bulan
161.269 19.385.206 1.067.081 147.475
-
161.269 19.385.206 1.067.081 147.475
355 28.565 7.383
-
355 28.565 7.383
20.797.334
-
20.797.334
Jumlah
Biay a transaksi
Nilai Tercatat
Liabilitas
Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Surat berharga y ang diterbitkan Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain
137.857 13.778.993 721.197 24.951
Jumlah Liabilitas
14.700.139
355 31.930 4.856
1.639.630 9.500 35.969 1.685.099
1.049.737 35.500 6.916 1.092.153
477.871 477.871
137.857 16.946.231 766.197 67.836
-
137.857 16.946.231 766.197 67.836
355 31.930 4.856
-
355 31.930 4.856
17.955.262
-
17.955.262
Sebagian besar liabilitas yang dimiliki oleh Perusahaan akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 bulan, namun berdasarkan pengalaman Perusahaan sebagian besar dari liabilitas tersebut pada saat jatuh tempo akan diperpanjang (roll over). Upaya yang dilakukan Perusahaan agar nasabah tetap mempertahankan dananya pada Perusahaan yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan penawaran suku bunga yang wajar dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, Perusahaan juga mengharapkan dapat menarik nasabah baru untuk menempatkan dananya pada Perusahaan. Perusahaan juga melakukan upaya lain untuk memitigasi adanya penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah dimana Perusahaan juga memantau deposan inti, khususnya 50 deposan inti terbesar, dengan cara mengevaluasi profil dan perilaku dari deposan-deposan tersebut sehingga Perusahaan dapat melakukan antisipasi terhadap penarikan dana besar yang akan dilakukan deposan. Sampai dengan saat ini, Perusahaan tidak pernah mengalami kesulitan likuiditas maupun kondisi yang berpotensi menimbulkan risiko bagi Perusahaan. Apabila terdapat potensi risiko, Perusahaan memiliki sejumlah upaya antisipasi seperti ketersediaan Giro Wajib Minimum, Cadangan Sekunder, serta penetrasi yang baik terhadap pasar antar Perusahaan. d.
Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan. Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan. Risiko operasional juga dapat melekat pada setiap aktivitas fungsional Perusahaan, seperti kegiatan perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, Teknologi Sistem Informasi dan Sistem Informasi Manajemen, serta pengelolaan SDM.
- 78 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional di Perusahaan senantiasa disusun, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur telah memadai. Perusahaan juga secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun budaya sadar risiko dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional. Perusahaan mulai mengembangkan dan menerapkan beberapa sistem dan perangkat risiko operasional. Perangkat risiko operasional tersebut digunakan untuk mengukur potensi risiko pada kondisi sekarang, lampau (historis) dan untuk mengukur besarnya potensi kejadian risiko di masa depan. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan Perusahaan dapat lebih komprehensif dalam mengelola risiko operasional. Untuk mengelola risiko operasional, Perusahaan mengembangkan beberapa perangkat sebagai berikut:
Risk Control Self Assessment (RCSA) Pelaksanaan RCSA dilakukan secara self - assessment oleh karyawan Perusahaan dalam rangka mengukur besarnya pengendalian risiko yang telah dilakukan oleh masing-masing karyawan. Melalui pelaksanaan RCSA tersebut, diharapkan seluruh karyawan Perusahaan dapat semakin meningkatkan pengendalian internal serta budaya sadar risiko pada setiap lini bisnis.
Loss Event Database (LED) Perusahaan membangun dan mengembangkan perangkat risiko operasional lainnya seperti Loss Event Database (LED) yang tujuannya untuk menyusun database atas kejadian-kejadian yang terjadi sebagai akibat risiko operasional serta mengukur besarnya kerugian yang diakibatkan oleh kejadian operasional tersebut. Melalui LED tersebut, Perusahaan diharapkan dapat mulai menghitung besarnya modal yang diperlukan untuk menutup kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh kejadian-kejadian dalam aktivitas operasional Perusahaan.
e.
Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang timbul dari kelemahan aspek hukum, antara lain akibat dari tindakan hukum, tidak adanya peraturan yang mendukung atau kelemahan dari ketentuan-ketentuan yang mengikat secara hukum, seperti kegagalan untuk mematuhi persyaratan hukum suatu perjanjian dan celah-celah dalam pengikatan jaminan. Pelaksanaan identifikasi, pengukuran, dan pemantauan terhadap potensi risiko hukum dilaksanakan terhadap seluruh aktivitas Perusahaan, terutama kegiatan operasional Perusahaan dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki potensi benturan kepentingan atau gugatan hukum. Untuk meminimalkan risiko hukum Perusahaan, peran dan fungsi legal yang sebelumnya berada di kantor cabang tertentu dirubah menjadi Legal dan Duta Compliance di Kantor Wilayah dengan memberikan peranan yang lebih luas agar selain berperan sebagai Legal Counselor juga bertindak sebagai Duta Compliance yang memberikan sosialisasi legal dan compliance awareness kepada karyawan Kantor Cabang yang berada di wilayahnya. Terkait dengan penerapan manajemen risiko hukum, satuan kerja manajemen risiko juga melakukan kajian-kajian terkait dengan aktivitas Perusahaan yang dapat meningkatkan eksposur risiko hukum serta memberikan rekomendasi dalam rangka memitigasi risiko tersebut.
f.
Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Perusahaan telah menyusun strategi dan rencana bisnis yang sebelumnya telah didiskusikan dengan Dewan Komisaris, Direksi serta seluruh management Perusahaan. Perusahaan juga melakukan kajian dan evaluasi stratejik bisnis serta realisasi yang telah dicapai oleh Perusahaan sesuai dengan yang terangkum dalam Rencana Bisnis Perusahaan.
- 79 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) g.
Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP), Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Produktif, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya.
Dalam rangka menerapkan manajemen risiko kepatuhan yang efektif, Perusahaan telah melakukan identifikasi dan pengelolaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya eksposur risiko kepatuhan, yaitu :
h.
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara efektif untuk memastikan dan memantau kepatuhan terhadap setiap peraturan dan persyaratan eksternal maupun internal.
Melakukan pemantauan terhadap setiap perubahan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta memastikan penerapannya pada Perusahaan.
Melakukan penilaian secara aktif dan berkala terhadap kecukupan kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan kesesuaiannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Melakukan identifikasi dan analisa kepatuhan (compliance analysis) atas rencana dan pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Melakukan pemantauan terhadap terlaksananya prinsip kehati-hatian perbankan (prudential banking), antara lain dalam hal permodalan (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Giro Wajib Minimum (GWM), Posisi Devisa Neto (PDN) dan Non Performing Loan (NPL).
Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan. Salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi antara lain melalui Contact Center untuk memberikan layanan informasi perbankan serta menerima keluhan/pengaduan nasabah, Corporate Secretary yang memberikan informasi yang perlu disampaikan kepada publik/stakeholders terkait aktivitas Perusahaan, serta petugas di kantor-kantor cabang yang setiap saat dapat memberikan informasi kepada nasabah. Selain itu pengendalian risiko reputasi juga dilakukan antara lain dengan melalui pemantauan yang dilakukan oleh Unit Kerja Corporate Secretary terhadap berita yang berkaitan dengan Perusahaan di media massa, Perusahaan juga secara aktif melakukan Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan di bidang pendidikan dan kesehatan. Transparansi produk yang ditawarkan kepada nasabah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai Transparansi produk melalui website Perusahaan, serta upaya peningkatkan standar layanan nasabah dengan melakukan training service excellence kepada para petugas.
i.
Penilaian Profil Risiko Secara berkala Perusahaan melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas sebagaimana telah diatur oleh Perusahaan Indonesia. Penilaian risiko dilakukan melalui proses penilaian sendiri (selfassessment) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas Perusahaan dan kualitas penerapan manajemen risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren.
- 80 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Hasil penilaian profil Perusahaan telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko kemudian disampaikan kepada Bank Indonesia secara triwulanan. Untuk profil risiko Perusahaan posisi 30 Juni 2015 secara keseluruhan dinilai pada peringkat 2 atau “Low To Moderate” dan stabil bila dibandingkan dengan posisi Triwulan IV posisi 31 Desember 2014. Hasil penilaian profil tersebut disampaikan pula kepada Komite Pemantau Risiko. 40. Informasi Lainnya a.
Rasio aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar 2,52% dan 2,33%.
b.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 2,37% dan 3,00%, sedangkan secara neto adalah masingmasing sebesar 1,80% dan 2,56%.
c.
Rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan (LDR) pada tanggal 31 Desember 2014 masing-masing sebesar 78,92% dan 83,88%.
d.
Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA) untuk 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar 0,81% dan 1,02%.
e.
Return of Equity (ROE) 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar 5,14% dan 5,72%.
f.
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).
30 Juni 2015 dan
Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip APU dan PPT dalam pelaksanaan aktivitas pengenalan nasabah dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur APU dan PPT yang telah disempurnakan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum. Kewajiban untuk menerapkan prinsip APU dan PPT tidak hanya terdapat dalam Peraturan Bank Indonesia saja, tetapi juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Pasal 19), yang pada intinya menjelaskan bahwa setiap orang yang melakukan usaha dengan penyedia jasa keuangan harus menyerahkan identitas diri secara lengkap, disamping itu penyedia jasa keuangan juga harus memastikan orang yang melakukan hubungan usaha bertindak untuk diri sendiri atau orang lain. Jika bertindak untuk orang lain, maka penyedia jasa keuangan harus meminta informasi mengenai identitas pihak lain tersebut. Perusahaan akan terus memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai program APU dan PPT sejalan dengan perkembangan modus pencucian uang atau pendanaan terorisme. Pengkinian terhadap seluruh data nasabah dilakukan Perusahaan secara terus-menerus dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko yang melekat pada nasabah yang bersangkutan dan perkembangan pengkinian data nasabah dikirimkan oleh Perusahaan kepada Bank Indonesia melalui Laporan Direktur Kepatuhan. Pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan Perusahaan mengenai APU dan PPT dan peraturan prudential banking dilakukan oleh Unit Kepatuhan guna mewujudkan budaya kepatuhan pada seluruh lini bisnis Perusahaan. Pelatihan dilakukan melalui e-learning yang dapat diakses oleh karyawan Perusahaan serta melalui metode tatap muka secara periodik. g.
Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum Sejak tahun 2005, program penjaminan Pemerintah dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layak dibayar setelah melalui prosedur rekonsiliasi dan/atau verifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (PLPS) yang berlaku.
- 81 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 41. Informasi Keuangan Unit Syariah Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.11/13/Kep.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Sesuai dengan Surat dari BI No.10/57/DpG/ DPbS tanggal 27 Mei 2008 perihal ”Penyeragaman Nama Produk dan Jasa Perbankan Syariah”, mulai bulan September 2008, semua produk syariah/jasa perbankan syariah diseragamkan menjadi Islamic Banking (iB). Informasi keuangan unit syariah pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, adalah sebagai berikut:
30 Juni 2015
31 Desember 2014
18.554
14.358
86.273
47.435
53.000 56.265 2.364.006 1.146 20.014 47.668 51.949 14.831
2.000 56.446 1.704.066 1.146 11.372 37.198 84.179 14.894
Jumlah
2.713.706
1.973.094
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan iB Simpanan dari bank lain Utang pajak Pendapatan diterima di muka Liabilitas lain-lain Saldo laba
3.168 1.735.065 141.861 2.393 68 833.689 (2.538)
20 1.431.836 156.910 4.281 68 348.502 31.477
Jumlah
2.713.706
1.973.094
Laporan Posisi Keuangan Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Penempatan pada bank syariah lain dan Bank Indonesia Efek-efek - bersih Piutang iB - bersih Pendapatan yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset tetap - bersih Aset ijarah - bersih Aset lain-lain
Informasi keuangan unit syariah pada tahun - tahun yang berakhir 30 Juni 2015 dan 30 Juni 2014, adalah sebagai berikut: 30 Juni 2015
30 Juni 2014
120.397 69.012
98.415 33.089
51.385
65.326
Pendapatan lainnya Beban lainnya
5.695 (59.618)
11.826 (54.328)
Beban lainnya - Bersih
(53.923)
(42.502)
(2.538)
22.824
Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Pendapatan bagi hasil Beban bagi hasil Penghasilan setelah bagi hasil
Laba bersih
- 82 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Termasuk dalam pendapatan bagi hasil adalah komisi dari transaksi penyaluran dana terikat dari Nasabah Pemilik Dana (Shahibul Maal) yang akan disalurkan kepada nasabah pembiayaan dengan syarat-syarat sesuai yang ditentukan oleh pemilik dana, dimana Perusahaan berperan sebagai agen atau manajer investasi dalam system chanelling agent dan tidak menanggung risiko apapun atas penyaluran dana tersebut. 42. Pengungkapan Tambahan Transaksi Bukan Kas Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan laporan arus kas Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah penghapusbukuan kredit yang diberikan sebesar Rp 1.296 dan Rp 17.334.
********
- 83 -