PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)
PT. BANK SINARMAS Tbk. Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan PT. Bank Sinarmas Tbk. yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit). Laporan Keuangan – Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk periode-periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013
Laporan Posisi Keuangan
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Laporan Arus Kas
5
Catatan atas Laporan Keuangan
6
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Posisi Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 30 Juni 2014
Catatan
31 Desember 2013
ASET Kas
407.054
2,34,35,39
375.908
Giro pada Bank Indonesia
1.390.491
2,4,34,35
1.461.477
Giro pada bank lain Pihak ketiga
1.601.604
2,5,34,35
247.772
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
1.327.667
2,6,34,35
1.510.764
Efek-efek Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
1.403.421 (243) 1.403.178
Efek yang dibeli dengan janji jual kembali - pihak ketiga Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi Jumlah bersih Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Tagihan akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
2,7,34,35
2,8,35 273.830 (506) 273.324
921.956 10.856.871 11.778.827 (60.845) 11.717.982
29.199 240.762 269.961
Pendapatan bunga akrual Biaya dibayar dimuka Aset tetap Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Jumlah - bersih
139.348 (136) 139.212 2,9,34,35 32
2,10,34,35 32
944.678 10.021.393 10.966.071 (56.333) 10.909.738
238.324 238.324
83.252
2,11,32,34,35
73.261
309.425
2,12,32
265.222
2,13 776.691 (226.240)
739.508 (195.068)
550.451
544.440
Aset Ijarah - bersih Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Jumlah - bersih
219.912 (67.008) 152.904
Aset lain-lain - bersih
354.687
JUMLAH ASET
1.355.340 (248) 1.355.092
2,14
19.841.980
126.015 (21.459) 104.556
2,15,32,34,35
221.689 17.447.455
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Posisi Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 30 Juni 2014
Catatan
31 Desember 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Liabilitas akseptasi Utang pajak
219.547
3.701.909 12.454.528
2,16,32,34,35 2,17,32,34,35 32
16.156.437
16.924 189.763
236.072
3.299.063 10.519.998 13.819.061
2,18,34,35 32
36.199 220.482
206.687
256.681
269.961
2,19,34,35
31.878
18.569
2,20
238.324
355
2,35
355
Surat berharga yang diterbitkan Beban bunga akrual
19.561
2,21,32,34,35
16.925
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
62.343
2
62.341
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
17.468
2
19.529
Liabilitas lain-lain
30.917
2,22,34,35
12.029
Jumlah Liabilitas
17.001.845
14.693.195
Ekuitas Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 20.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 13.136.180.935 saham pada tanggal 30 Juni 2014 dan 13.116.881.498 saham pada tanggal 31 Desember 2013
1.313.618
23
1.311.688
Tambahan modal disetor - bersih
767.874
Rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
(32.591)
2,7
(33.002)
Saldo laba Ditentukan penggunannya Tidak ditentukan penggunaannya
5.000 786.234
36
4.500 704.850
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2,23,24
766.224
2.840.135
2.754.260
19.841.980
17.447.455
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Laba Rugi Komprehensif Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 30 Juni 2014 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga dan bagi hasil Beban bunga dan bagi hasil
823.501 349.947
Pendapatan Bunga - Bersih
473.554
Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi selain dari kredit Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Keuntungan dari penjualan efek yang diperdagangkan - bersih Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Penyusutan aset tetap Kerugian penurunan nilai aset keuangan Kerugian dari penurunan nilai wajar efek yang diperdagangkan - bersih Penyisihan penghapusan aset non-produktif Kerugian dari penjualan efek yang diperdagangkan - bersih Kerugian kurs mata uang asing - bersih Lain-lain
Catatan
30 Juni 2013
2,25,32 26
666.990 260.454 406.536
101.738 2.058
2 2
-
1.618
2
-
6.360
2 29
-
100.291
39 876
585.328
288.559 153.137 31.195 8.112 1.300 1 669
507.742
27,32 28 13 2
198.322 135.387 26.086 -
2 2
2.771 321
2 2 30
774 369 356
Jumlah Beban Operasional
482.973
364.386
LABA SEBELUM PAJAK
102.355
143.356
BEBAN PAJAK Kini Tangguhan
LABA BERSIH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Laba (rugi) yang belum di realisasi atas kenaikan (penurunan) nilai wajar dari efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - bersih JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
2,20 20.471
28.671
-
-
20.471
28.671
81.884
114.685
411
(1.659)
82.295
LABA BERSIH PER SAHAM (Dalam Rupiah Penuh)
113.026 2,31
Dasar
6,31
9,87
Dilusian
6,18
8,56
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
3
dan
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan Saldo pada tanggal 1 Januari 2013 Kenaikan cadangan umum
33
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor - Bersih
1.028.384
342.032
-
Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Peningkatan (Penurunan) Nilai Wajar Efek Tersedia untuk Dijual
Saldo Laba Ditentukan Tidak Ditentukan Penggunaanya Penggunaanya
(33.058)
-
4.000
-
484.250
500
(500)
Jumlah Ekuitas 1.825.608 -
Penambahan modal saham dari konversi Waran Seri I
23,24
143
71
-
-
-
214
Penambahan modal saham dari konversi Waran Seri II
23,24
282.508
423.761
-
-
-
706.269
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
-
-
(1.659)
-
114.685
113.026
Saldo pada tanggal 30 Juni 2013
1.311.035
765.864
(34.717)
4.500
598.435
2.645.117
Saldo pada tanggal 1 Januari 2014
1.311.688
766.224
(33.002)
4.500
704.850
2.754.260
Kenaikan cadangan umum
36
-
-
-
500
(500)
-
Penambahan modal saham dari konversi Waran Seri I
23,24
1.232
604
-
-
-
1.836
Penambahan modal saham dari konversi Waran Seri II
23,24
698
1.046
-
-
-
1.744
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 30 Juni 2014
1.313.618
-
411 767.874
(32.591)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
4
5.000
81.884
82.295
786.234
2.840.135
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Arus Kas Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 30 Juni 2014
Catatan
30 Juni 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pendapatan bunga dan bagi hasil serta provisi dan komisi selain dari kredit Pendapatan operasional lainnya Beban bunga dan bagi hasil Keuntungan selisih kurs mata uang asing - bersih Pembayaran pajak penghasilan badan Beban umum dan administrasi Beban tenaga kerja Beban operasional lainnya
915.217 7.979 (347.311) (56.917) (38.495) (288.559) (155.198) (669)
Arus kas operasional sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi
11,25 29 21,26
27 28 30
36.047
112.703
Penurunan (kenaikan) aset operasi: Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Biaya dibayar dimuka Obyek ijarah Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Utang pajak Surat berharga yang diterbitkan Liabilitas lain-lain
30 (17.141) (134.112) (812.756) (44.203) (48.348) (133.286)
6 7 8 9 12 14 15
(16.525) 2.337.376 (49.994) 4.714 18.888
16 17 18 20
Kas Bersih Diperoleh (Dipergunakan) dari Aktivitas Operasi
1.140.690
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
13 (37.219)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(37.206)
765.236 876 (267.952) (18.222) (31.280) (198.322) (137.276) (357)
22
(298) 86.284 51.753 (124.848) 8.892 (18.736) (89.948) (256.119) (39.714) (198) (75) 50.321 (219.983)
13 1'3
1 (57.224) (57.223)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil konversi Waran
3.580
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
3.580
706.483
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
1.107.064
429.277
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
3.694.992 55.660
2.726.378 14.994
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
4.857.716
3.170.649
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Efek-efek - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah Kas dan Setara Kas
23,24
706.483
407.054 1.390.491 1.601.604
4 5
231.843 1.038.806 478.131
1.327.667
6
1.421.869
130.900
7
4.857.716
3.170.649
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
5
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 1.
Umum a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Bank Sinarmas Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT Bank Shinta Indonesia, berdasarkan Akta No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 dari Buniarti Tjandra, S.H., notaris di Jakarta, dan telah diubah dengan Akta No. 91 tanggal 15 September 1989 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9142.HT.01.01-TH.89 tanggal 27 September 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 21 Juni 2005, Tambahan No. 6448. Pada tanggal 26 Januari 2007, Perusahaan berganti nama menjadi PT Bank Sinarmas. Perubahan nama tersebut telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 21 November 2006 dari Triphosa Lily Ekadewi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. W7-03960 HT.01.04-TH.2006 tanggal 20 Desember 2006. Perubahan nama tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Sinarmas. Selanjutnya, berdasarkan Akta No. 1 tanggal 8 Oktober 2009 dari Endang Saritomo Utari, S.H., notaris di Jakarta, terdapat perubahan Anggaran Dasar dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip perbankan syariah dan perpanjangan masa jabatan direksi dan komisaris. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-22483. Tahun 2009 tanggal 11 Desember 2009. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 6 April 2010 yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H., Mkn, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan perubahan status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) dengan nama PT Bank Sinarmas Tbk. Perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-22745.AH.01.02 tahun 2010 tanggal 4 Mei 2010 serta dilaporkan kepada Bank Indonesia melalui surat No. SKL.121/2010/PRESDIR-CorpSec tanggal 7 Mei 2010. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Sinar Mas Land Plaza, Menara I, Jln. M.H. Thamrin No.51, Jakarta. Perusahaan memiliki 1 kantor cabang utama, 72 kantor cabang, 1 kantor cabang fungsional, 130 kantor cabang pembantu, 26 kantor cabang syariah, 141 kantor kas, 10 kantor kas syariah dan 2 mobil kas keliling di Indonesia. PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) Tbk, merupakan entitas induk dari Perusahaan yang didirikan di Indonesia. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan adalah untuk menjalankan usaha di bidang perbankan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Februari 1990, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 56/KMK.013/1990 tanggal 16 Februari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 27/156/KEP/DIR tanggal 22 Maret 1995, Perusahaan memperoleh peningkatan status menjadi Bank Devisa. Perusahaan memperoleh izin usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah berdasarkan surat keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 11/13/KEP.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Pada tanggal 30 Januari 2012, Perusahaan memperoleh Surat Keputusan No. KEP21/BL/2012 dari Ketua badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mengenai persetujuan Perusahaan sebagai kustodian di pasar modal. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, kegiatan kustodian belum dimulai.
-6-
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 29 November 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) *) melalui surat No. S10683/BL/2010 untuk penawaran umum perdana atas 1.600 lembar saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham pada harga penawaran Rp 150 (dalam Rupiah penuh) per saham dimana melekat 1.920.000.000 waran Seri I (Catatan 23). Setiap pemegang 5 (lima) saham baru Perusahaan berhak memperoleh 6 (enam) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh), yang dapat dilakukan mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 11 Desember 2015. Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010. *) Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Penawaran umum perdana saham Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 12/52/DPB3/TPB 3 - 1 tanggal 5 Agustus 2010. Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam dan LK melalui surat No. S-7561/BL/2012 untuk Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas 1.203.186.138 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 250 (dalam Rp penuh) per saham dimana melekat 2.996.614.532 waran Seri II (Catatan 23). Setiap pemegang 400 saham lama berhak atas 53 HMETD untuk membeli 53 saham, dimana pada setiap 53 saham baru melekat 132 Waran Seri II yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma. Waran Seri II diberikan sebagai insentif kepada pemegang saham untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) per saham yang dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri II berhak membeli 1 (satu) saham baru pada harga pelaksanaannya . Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, sebesar 98,97% atau 13.001.180.935 dan 98,97% atau sebanyak 12.981.631.498 saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. c.
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 13 Juni 2014 yang didokumentasikan dalam akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, S.H., M.H., notaris di Jakarta dan susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 10 Juni 2013 yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 10 Juni 2013 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, S.H., M.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Tjendrawati Widjaja Rusmin *) Sammy Kristamuljana
Tjendrawati Widjaja Wimpie Rianto ***) Sammy Kristamuljana
Freenyan Liwang Heru Agus Wuryanto Halim Loa Johnny Mailoa Salis Teguh Hartono **)
Freenyan Liwang Heru Agus Wuryanto Halim Loa Johnny Mailoa Salis Teguh Hartono
Hanafi Himawan **)
Hanafi Himawan
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Unit Usaha Syariah Direktur Operasional Direktur Enterpise Banking Direktur Kepatuhan Direktur Manajemen Risiko dan Human Capital
*) Diangkat menjadi Komisaris Independen pada RUPSLB 13 Juni 2014 **) Diangkat menjadi Direktur Independen pada RUPSLB 13 Juni 2014 ***) Telah diberhentikan dengan hormat pada RUPSLB 13 Juni 2014
-7-
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Susunan keanggotaan komite-komite yang dimiliki Perusahaan yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Pemantau Risiko, dan Dewan Pengawas Syariah pada tanggal 30 Juni 2014 mengalami penyesuaian akibat hasil keputusan RUPSLB Perusahaan pada tanggal 13 Juni 2014 yang mengangkat Komisaris Independen baru dan susunan komite-komite pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014 Komite Audit Ketua Anggota
31 Desember 2013
Wimpie Rianto Tjendrawati Widjaja Edwin Hidayat Abdullah Agustinus Antonius Ketut Sanjaya *) Pengangkatan Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan No. SK.015/2014/PRESDIRCorSec&CorComm tanggal 3 Juli 2014
Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota
Rusmin Edwin Hidayat Abdullah Agustinus Antonius Ketut Sanjaya
Rusmin Tjendrawati Widjaja Wahyu Zaeni
Sammy Kristamuljana Tjendrawati Widjaja Wahyu Zaeni
*) Pengangkatan Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan No. SK.017/2014/PRESDIRCorSec&CorComm tanggal 3 Juli 2014 Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota
Sammy Kristamuljana Tjendrawati Widjaja Agustinus Antonius Edwin Hidayat Abdullah
Wimpie Rianto Sammy Kristamuljana Agustinus Antonius Edwin Hidayat Abdullah
*) Pengangkatan Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan No. SK.016/2014/PRESDIRCorSec&CorComm tanggal 3 Juli 2014 Dewan Pengawas Syariah Ketua Anggota
Ali Mustafa Yaqub Ahmadi bin Sukarno
Ali Mustafa Yaqub Ahmadi bin Sukarno
Kepala Audit Internal Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah Darwanti Juliastuti. Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah Yuliani Winarsih. Personel manajemen kunci Perusahaan terdiri dari Komisaris, Direksi, Group Head, Kepala Kantor Wilayah, Wakil Kepala Kantor Wilayah, Kepala Divisi dan Pimpinan Cabang. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 4.057 untuk tanggal 30 Juni 2014 dan 3.551 untuk tanggal 31 Desember 2013. Laporan keuangan PT Bank Sinarmas Tbk untuk periode yang berakhir 30 Juni 2014 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 25 Juli 2014. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut.
-8-
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan keuangan juga disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dan efek-efek dengan jatuh tempo tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijaminkan serta yang tidak dibatasi pencairannya. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2014 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013. Laporan keuangan Bank untuk unit usaha syariah juga disusun berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) 101 (Revisi 2011), “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK 59, “Akuntansi Perbankan Syariah”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (“PAPSI”) dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Bapepam-LK (sekarang, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)). Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.
b.
Penjabaran Mata Uang Asing Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan.
-9-
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Transaksi dan Saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset non-moneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam komponen laba rugi. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, kurs konversi yakni kurs Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (WIB), yang digunakan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Poundsterling Inggris Euro Dolar Australia Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yuan China Dolar Hong Kong Yen Jepang
c.
31 Desember 2013
20.218,38 16.214,72 11.158,94 11.855,00 9.515,04 1.914,96 1.532,11 117,15
20.110,93 16.759,31 10.855,65 12.170,00 9.622,08 2.010,28 1.569,54 115,75
Transaksi Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan: 1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut: a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau c. personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.
2. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: a. Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama. b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan. f.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (1).
g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
- 10 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d.
Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
e.
Instrumen Keuangan Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.
- 11 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan mengklasifikasi pengukuran nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Hirarki nilai wajar memiliki tingkat sebagai berikut: 1. Harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); 2. Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau secara tidak langsung (Tingkat 2); 3. Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data yang dapat diobservasi (Tingkat 3). Tingkat pada hirarki nilai wajar dimana pengukuran nilai wajar dikategorikan secara keseluruhan ditentukan berdasarkan input tingkat terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan. Penilaian signifikansi suatu input tertentu dalam pengukuran nilai wajar secara keseluruhan memerlukan pertimbangan dengan memperhatikan faktor-faktor spesifik atas aset atau liabilitas tersebut. Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. Aset Keuangan 1.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a.
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
b.
Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
c.
Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
- 12 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, efek-efek berupa obligasi korporasi, obligasi Pemerintah, dan aset lain-lain berupa tagihan derivatif diklasifikasikan dalam kategori ini. 2.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, kategori ini mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek berupa tagihan atas wesel ekspor, efek yang dibeli dengan janji jual kembali, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, pendapatan bunga akrual serta aset lain-lain berupa setoran jaminan, tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover, tagihan komisi asuransi, tagihan sehubungan dengan ATM bersama dan tagihan komisi reksadana.
3.
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, kategori ini mencakup penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit, efek-efek dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi Pemerintah, obligasi korporasi, dan Republik Indonesia - ROI Loans.
- 13 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 4.
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dan dikeluarkan dari ekuitas. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, kategori ini mencakup investasi efek-efek dalam bentuk obligasi korporasi dan obligasi Pemerintah.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Perusahaan diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sejumlah hasil yang diterima, setelah dikurangkan dengan biaya penerbitan langsung. Liabilitas Keuangan 1.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pada tanggal 30 Juni 2014, kategori ini mencakup liabilitas derivatif dan 31 Desember 2013, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori ini.
2.
Liabilitas Keuangan yang Diukur Pada Biaya Perolehan Diamortisasi Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang dimiliki tidak untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, kategori ini mencakup liabilitas segera, simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, surat berharga yang diterbitkan, beban bunga akrual, serta liabilitas lain-lain dalam bentuk liabilitas premi penjaminan Pemerintah serta setoran jaminan L/C dan bank garansi.
- 14 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Instrumen Keuangan Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai Derivatif pada pengakuan awal diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif dan selanjutnya diukur kembali pada nilai wajar. Metode pengakuan laba atau rugi yang timbul dari pengukuran kembali tergantung apakah derivatif tersebut ditujukan untuk instrumen lindung nilai, dengan demikian tergantung pada, sifat item yang dilindung nilai. Perusahaan mengkategorikan derivatif sebagai salah satu dari: 1. Lindung nilai atas nilai wajar dari aset atau liabilitas yang diakui, atau komitmen pasti yang belum diakui (lindung nilai atas nilai wajar); atau 2. Lindung nilai atas risiko tertentu yang menyertai aset atau liabilitas yang diakui atau prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi (lindung nilai atas arus kas). Pada saat dimulainya transaksi, Perusahaan mendokumentasikan hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, termasuk tujuan manajemen risiko dan strategi untuk melakukan berbagai transaksi lindung nilai. Perusahaan juga mendokumentasikan penelaahannya, baik pada tahap awal maupun selama proses transaksi, mengenai apakah derivatif yang digunakan dalam transaksi lindung nilai efektif untuk saling hapus atas perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai. 1. Lindung nilai atas nilai wajar Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai lindung nilai atas nilai wajar diakui dalam komponen laba rugi, bersama dengan perubahan nilai wajar aset atau liabilitas yang dilindung nilai yang diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai. Perusahaan menerapkan akuntansi lindung nilai atas nilai wajar hanya untuk lindung nilai risiko suku bunga tetap atas pinjaman. Laba atau rugi terkait dengan porsi efektif dari lindung nilai swap suku bunga atas pinjaman berbunga tetap diakui dalam komponen laba rugi pada akun “Bunga dan beban keuangan lainnya”, bersama dengan perubahan nilai wajar dari pinjaman berbunga tetap yang dilindung nilai dan teratribusi pada risiko suku bunga. Laba atau rugi terkait dengan porsi yang tidak efektif diakui dalam komponen laba rugi pada akun “Penghasilan (beban) lain-lain – Bersih”. Jika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, maka penyesuaian atas nilai tercatat item yang dilindung nilai diamortisasi ke komponen laba rugi sepanjang sisa periode hingga jatuh tempo menggunakan metode suku bunga efektif. 2. Lindung nilai atas arus kas Porsi efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan untuk dan memenuhi syarat sebagai lindung nilai atas arus kas diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Laba atau rugi terkait dengan porsi yang tidak efektif langsung diakui dalam komponen laba rugi pada akun “Penghasilan (beban) lain-lain – Bersih”. Jumlah yang terakumulasi dalam ekuitas dipindahkan ke komponen laba rugi dalam periode dimana item yang dilindung nilai mempengaruhi komponen laba rugi. Laba atau rugi terkait dengan porsi efektif dari lindung nilai swap suku bunga atas pinjaman berbunga mengambang diakui dalam komponen laba rugi pada akun “Bunga dan beban keuangan lainnya”. Namun, jika prakiraan transaksi yang dilindung nilai mengakibatkan pengakuan aset non-keuangan, maka laba atau rugi yang sebelumnya ditangguhkan di ekuitas harus ditransfer dari ekuitas dan dimasukkan dalam pengukuran awal nilai perolehan aset tersebut. Dalam melakukan usaha bisnisnya, Perusahaan melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti kontrak tunai dan berjangka mata uang asing, dan swap mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif dinilai dan dibukukan di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari perubahan nilai wajar diakui sebagai laba/rugi. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
- 15 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan 1.
Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari suatu aset keuangan, atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b.
Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Perusahaan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan. 2.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
f.
Penurunan Nilai Dari Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. 1.
Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, kesulitan keuangan, restrukturisasi kredit dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan Perusahaan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi debitur atau penerbit dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yag dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut.
- 16 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. Ketika aset keuangan tidak tertagih, aset keuangan tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. 2.
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.
- 17 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Aset keuangan tersedia untuk dijual Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui komponen laba rugi.
g.
Giro Wajib Minimum (GWM) Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan peraturan No.12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 dan terakhir diubah dengan PBI No. 15/15/PBI/2013 yang berlaku efektif sejak tanggal 24 Desember 2013. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM terdiri dari GWM Rupiah dan GWM mata uang asing. GWM Rupiah terdiri dari GWM Utama, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu. GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih LDR yang dimiliki oleh bank dan target LDR yang wajib dipenuhi oleh bank. GWM yang wajib dibentuk adalah sebagai berikut:
Rupiah GWM Primer Konvensional Syariah GWM Sekunder Konvensional GWM LDR Mata uang asing Konvensional Syariah
h.
30 Juni 2014 %
31 Desember 2013 %
8,00 5,00
8,00 5,00
4,00 1,13
4,00 1,34
8,00 1,00
8,00 1,00
Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk deposito berjangka syariah, call money, deposit on call, deposit facility, term deposit dan lain-lain.
- 18 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman diberikan dan piutang dan dimiliki hingga jatuh tempo. i.
Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari SBI, obligasi korporasi, wesel jangka menengah, tagihan wesel ekspor, dan efek-efek pasar uang dan pasar modal lainnya. Obligasi Pemerintah terdiri dari Obligasi Pemerintah dalam rangka program rekapitalisasi dan Obligasi Pemerintah yang dibeli dari pasar. Efek-efek dan Obligasi Pemerintah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Pada pengukuran awal, efek-efek dan Obligasi Pemerintah disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Untuk efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi diakui secara langsung sebagai laba/rugi. Investasi Sukuk 1. Investasi sukuk diukur pada biaya perolehan Investasi pada sukuk pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk. Jika terdapat indikasi penurunan nilai maka jumlah kerugian penurunan nilai tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah terpulihkan sukuk dengan nilai tercatatnya. 2. Investasi sukuk diukur pada nilai wajar Investasi pada sukuk pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, tidak termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
j.
Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan syariah yang terdiri dari piutang murabahah dan pembiayaan mudharabah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (marjin) yang disepakati dan penjual harus mengungkapan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah selaku pengelola dana (mudharib), menjalankan usaha dengan penentuan awal keuntungan dan kerugian (nisbah).
- 19 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pembiayaan syariah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai dengan jumlah minimum berdasarkan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan peraturan BI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan peraturan BI No. 9/2/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta peraturan BI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 terakhir melalui peraturan BI No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012. Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba/rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi. k.
Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2 untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
l.
Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek itu dibeli hingga saat dijual kembali. Efek yang dibeli dengan janji jual kembali diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman diberikan dan piutang.
m. Kontrak Jaminan Keuangan Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran kepada pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitas-fasilitas perbankan lainnya. Pengakuan awal jaminan keuangan dalam laporan keuangan adalah sebesar nilai wajar pada saat jaminan diberikan. Nilai wajar jaminan keuangan pada saat berlakunya transaksi pada umumnya sama dengan premi yang diterima karena diberikan dengan syarat dan kondisi normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan. Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kini pembayaran yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi besar kemungkinan terjadinya), dan selisihnya dibebankan sebagai beban operasional lainnya pada laporan laba rugi komprehensif. n.
Aset Tetap Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (2008) tentang Aset Tetap. Perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya untuk pengukuran aset tetap.
- 20 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Tahun/Years Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor
20 10 4
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. o.
Aset Ijarah Aset ijarah diakui sebesar biaya perolehan (mengacu pada PSAK No. 16: Aset Tetap dan PSAK No. 19: Aset tidak berwujud). Aset ijarah, yakni kendaraan bermotor, mesin, alat berat dan piranti lunak, disusutkan atau diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek, dimana pada akhir masa akad, aset tersebut akan dihibahkan ke nasabah. Untuk akad ijarah muntahiyah bitamlik (sewa pembiayaan), apabila pada saat perpindahan kepemilikan aset ijarah dari pemilik kepada penyewa dilakukan dengan cara hibah, maka jumlah tercatat aset ijarah diakui sebagai beban. Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan kepada penyewa.
- 21 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait yakni penyusutan dan pemeliharaan serta perbaikan. Pendapatan ijarah neto disajikan sebagai bagian dari “pendapatan bunga dan bagi hasil” dalam laporan laba rugi komprehensif. p.
Agunan yang Diambil Alih Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset lainnya, yang telah diambil alih oleh Perusahaan disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain”. Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
q.
Transaksi Sewa Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: 1.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbaharui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
2.
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa; a. Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
3.
4.
Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa. b. Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario 1, 3 atau 4 dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario 2. Sewa Operasi – sebagai Lessor Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.
- 22 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Sewa Operasi – sebagai Lessee Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif dengan dasar garis lurus (straight-line) selama masa sewa. r.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
s.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia. Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
t.
Liabilitas Segera Liabilitas segera adalah liabilitas Perusahaan kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
u.
Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain Simpanan dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan dan simpanan dari bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
- 23 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya. Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari:
Tabungan Wadiah merupakan titipan dana dalam bentuk tabungan dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus.
Investasi tidak terikat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pelanggan yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan unit syariah atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro, call money kurang dari atau 90 hari, dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian masing-masing.
v.
Surat Berharga yang Diterbitkan Surat berharga yang diterbitkan adalah surat berharga dalam bentuk cek perjalanan (travellers’ cheques). Surat berharga yang diterbitkan disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
w. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor yang timbul dari penerbitan saham dan tidak diamortisasi. x.
Pengakuan Pendapatan Bunga, Beban Bunga, Pendapatan Syariah dan Bagi Hasil Syariah Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif secara akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan. Jika penurunan nilai diakui untuk aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang atau tersedia untuk dijual, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan kerugian penurunan nilai.
- 24 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pendapatan dan Beban/Bagi Hasil Syariah Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik (sewa), dan bagi hasil pembiayaan mudharabah. Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama periode akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah diakui pada saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati. y.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Provisi dan Komisi Terkait Instrumen Keuangan Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Provisi dan Komisi Lainnya Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit, seperti jasa banca assurance, pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, dan pendapatan yang diakui pada saat jasa diberikan.
z.
Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat terjadinya. Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual.
aa. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Perubahan terhadap liabilitas pajak dicatat ketika surat tagihan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat hasil banding telah ditetapkan.
- 25 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) bb. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa dilutif. cc. Imbalan Kerja Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (BPJS). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar daripada 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested). dd. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: 1.
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
2.
Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
3.
Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu.
ee. Provisi Provisi diakui jika Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
- 26 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut. Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal. 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Pertimbangan Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: a.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.
b.
Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.
c.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akunakun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
- 27 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Nilai tercatat aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman diberikan dan piutang Perusahaan (tidak termasuk akun Syariah) tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 diungkapkan sebagai berikut: Nilai Tercatat 30 Juni 2014 31 Desember 2013
d.
Aset Keuangan Dimiliki hingga jatuh tempo Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Pinjaman diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah
1.181.950 963.220
915.451 833.217
407.054 1.352.679 1.601.604
375.908 1.441.677 247.772
139.317 242.172
593.813 207.001
273.324 10.456.636 269.961 83.252 106.654
139.212 9.924.090 238.324 73.261 65.007
17.077.823
15.054.733
Komitmen Sewa Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessee Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan, kendaraan dan mesin ATM. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessor Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
e.
Cadangan kerugian penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual Perusahaan berpedoman pada PSAK No. 55 (Revisi 2011) untuk menentukan apakah terjadi penurunan nilai atas investasi tersedia untuk dijual. Penentuan tersebut mensyaratkan pertimbangan yang signifikan. Dalam membuat pertimbangan tersebut, Perusahaan mengevaluasi, antara lain, lamanya dan sejauh mana nilai wajar investasi tersebut berada di bawah biaya perolehannya; tingkat kesehatan keuangan serta gambaran bisnis jangka pendek dari investee, termasuk faktor-faktor seperti kinerja industri dan sektor industri, perubahan teknologi serta arus kas operasi serta pendanaan.
f.
Pajak Penghasilan Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak serta jumlah transaksi dan perhitungan mengakibatkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.
- 28 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: a.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
b.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap. Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2n. Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 diungkapkan pada Catatan 13.
c.
Imbalan Pasca-Kerja Penentuan liabilitas dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang.
d.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan. Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap dan aset lain-lain (agunan yang diambil alih dan aset tetap yang tidak digunakan) diungkapkan pada Catatan 13 dan 15.
- 29 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) e.
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
4.
Giro pada Bank Indonesia 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Rupiah Mata uang asing (Catatan 34)
1.084.353 306.138
1.043.323 418.154
Jumlah
1.390.491
1.461.477
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, akun ini termasuk dalam giro pada Bank Indonesia adalah giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 38.812 dan Rp 19.800. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan dalam mata uang Rupiah untuk GWM Utama masing-masing adalah sebesar Rp 1.082.005 dan Rp 793.580 serta untuk GWM sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 457.758 dan Rp 387.219, sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalah sebesar Rp 305.403 dan Rp 417.270.
Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, adalah:
GWM yang telah dibentuk Rupiah GWM Primer Konvensional Syariah GWM Sekunder Konvensional GWM LDR Mata uang asing Konvensional Syariah
Rupiah
dan
30 Juni 2014 %
31 Desember 2013 %
9,14 5,03
9,37 5,08
7,96 1,14
6,26 1,37
8,02 1,10
8,01 8,56
- 30 -
mata
uang
asing
pada
tanggal
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 5.
Giro pada Bank Lain 30 Juni 2014 Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain (di bawah Rp 1.000) Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Wells Fargo Bank, N.A, Amerika Serikat Standard Chartered Bank, Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank of China, Indonesia Bank of China, Australia Bank of Amerika, Merrill Lynch, Amerika Serikat OCBC, Singapura Deutsche Bank Trust Company America, Amerika Serikat Deutsche Bank AG, Jerman Bank International Ningbo, China United Overseas Bank, Singapura Bank of China, China Wells Fargo Bank, N.A, Inggris Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Amerika Serikat United Overseas Bank, Amerika Serikat Barclays Bank PLC, Inggris Standard Chartered Bank, Hong Kong Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Jepang DBS Bank, Hong Kong Lain-lain (di bawah Rp 1.000) Jumlah mata uang asing Jumlah Jumlah
31 Desember 2013
54.440 1.006 56 88
34.007 723 4.118 95
55.590
38.943
1.125.991
2.816
168.628 100.112 25.474 17.455 16.804
1.820 21.519 37.825 12.274 16.801
14.741 13.768
13.172 6.811
13.202 10.714 10.627 7.007 6.100 4.461
21.556 17.787 6.198 26.302 6.411 8.863
3.910 2.677 1.563 1.186
2.748 1.287 1.217
67 1.527
1.477 657 1.288
1.546.014
208.829
1.601.604
247.772
1.601.604
247.772
-
Kolektibilitas dari giro pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 dikelompokkan sebagai Lancar. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
- 31 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 6.
Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Jenis Penempatan
Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Deposit facility Penempatan pada bank lain Call money
Jangka Waktu
30 Juni 2014 Suku Bunga Rata-rata %
Pihak Ketiga
1 hari
5,75
121.400
30 Hari
8,20
100.000
Jumlah
221.400
Mata uang asing (Catatan 34) Penempatan pada Bank Indonesia Term deposit Penempatan pada bank lain On Call Deposit
1 hari
0,09
31 - 32 hari
2,00 - 2,50
Jumlah
1.066.950 39.317 1.106.267
Jumlah
1.327.667
Jenis Penempatan
Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Deposit facility Penempatan pada bank lain Deposito berjangka
Jangka Waktu
31 Desember 2013 Suku Bunga Rata-rata %
2 hari
5,75
14 - 31 hari
7,10 - 8,50
Jumlah
Pihak Ketiga
308.451 40.000 348.451
Mata uang asing (Catatan 34) Penempatan pada Bank Indonesia Term deposit Penempatan pada bank lain Deposito berjangka Call money
2 hari
0,09
608.500
31 - 32 hari 1 - 32 hari
2,00 - 2,50 0,12 - 2,50
121.700 432.113
Jumlah
1.162.313
Jumlah
1.510.764
Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Penempatan pada bank lain dalam mata uang Rupiah pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 merupakan penempatan pada: Nama Bank
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Deposito berjangka PT Bank Ekspor Indonesia PT Bank Pundi
100.000 -
20.000 20.000
Jumlah
100.000
40.000
- 32 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penempatan bank lain dalam mata uang asing merupakan penempatan pada: Nama Bank Call Money Wells Fargo Bank, N.A., Amerika Serikat Standard Charterd Bank, Amerika Serikat PT Bank Capital Indonesia Tbk Jumlah On Call Deposit UBS AG, Singapura Deposito Berjangka PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Jumlah
30 Juni 2014 US$
31 Desember 2013 US$
-
24.500.000 7.006.413 4.000.000
-
35.506.413
3.316.509
10.000.000
3.316.509
45.506.413
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat saldo penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang dijaminkan. Kolektibilitas penempatan pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah Lancar. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, seluruh penempatan pada bank lain adalah penempatan pada pihak ketiga. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, seluruh penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 bulan.
- 33 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 7.
Efek-Efek a.
Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014 Rupiah Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Obligasi korporasi Sukuk Ijarah PLN I 2013 Sukuk Mudharabah Adira Finance 2013 Seri C Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 2013 Seri A
Nilai wajar
9.846 20.000
20.248
40.846
34.752 5.730 5.682
20.248
46.164
40.496
87.010
18.698 10.054 10.000 9.975
20.000 10.200 10.000 10.182
9.940
15.150
8.159
8.000
2.014
2.000
-
30.000
-
8.936 8.002 3.030 1.002 952
Nilai wajar
Jumlah tersedia untuk dijual
9.765
-
Nilai wajar
Obligasi Pemerintah FR059 FR062 ORI009
11.000
20.248
Jumlah diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Obligasi korporasi PT Pembangunan Perumahan I 2013 Japfa II 2012 Bank Victoria IV 2013 SAN Finance II 2012 Seri C Adira Dinamika Multi Finance I 2011 Seri B Astra Sedaya Finance III 2013 Seri B Astra Sedaya Finance XII 2011 Seri D Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 2013 Seri A Astra Sedaya Finance III 2013 Seri A FIF I 2012 Seri B Bank BII I Tahun Seri A Perum Pegadaian II 2012 Seri B FIF I 2012 Seri C
10.483
-
Nilai wajar Obligasi Pemerintah FR070 SR005 SR004 PBS004
31 Desember 2013
68.840
-
127.454
8.485 7.065 485
-
16.035 68.840
- 34 -
143.489
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 30 Juni 2014 Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi Nilai bersih Obligasi Pemerintah FR0028 FR0026 FR0038 FR0027 FR0031 FR0043 FR0042 FR0034 IFR006 FR0036 ORI-10 SR006 FR0070 FR0045 PBS003 FR0040 SR004 SR005 FR0071 FR0059 FR0062 PBS004 Jumlah Obligasi korporasi PT BFI Finance MTN II 2014 PT Alfaria Trijaya PT Indofood Sukses Makmur PT Adira Finance 2014 Seri B PT Ciputra Residence 2014 Seri A PT Global Mediacom PT FIF 2014 Seri A PT Adira Finance II Seri A PT Sarana Multi Infrastruktur ICBC Bank Indonesia MTN Seri A Sukuk Ijarah PLN V 2010 Seri A Sukuk Ijarah Indosat IV 2009 Seri A Jumlah Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
31 Desember 2013
131.667 75.000
131.667 100.000
(2.769)
(6.179)
203.898
225.488
79.324 70.180 51.428 39.789 29.725 28.461 27.751 21.335 20.839 20.532 20.443 20.360 19.192 17.333 9.896 9.774 9.764 9.687 9.606 8.816 7.207 3.582
79.232 70.476 51.565 39.685 29.711 28.402 27.713 21.397 20.961 20.569 20.538 17.320 9.892 9.769 9.676 3.551
535.024
30.000 30.000 20.000 20.000 20.000 19.998 10.000 9.972 8.000 5.000 2.008 2.000
460.457
2.012 2.000
176.978
4.012
915.900
689.957
1.025.236
920.456
Mata uang asing (Catatan 34) Dimiliki hingga jatuh tempo Republik Indonesia - ROI Loan
136.013
227.883
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
136.013
227.883
Pinjaman yang diberikan dan piutang Tagihan atas wesel ekspor
242.172
207.001
Jumlah Rupiah
Jumlah mata uang asing
378.185
434.884
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.403.421 (243)
1.355.340 (248)
Jumlah - Bersih
1.403.178
1.355.092
Seluruh efek-efek yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 merupakan efek-efek yang diterbitkan oleh pihak ketiga.
- 35 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Sampai dengan 1 tahun Berdasarkan jangka waktu Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi
203.898 9.971
203.898 535.025 176.977
213.869
225.260
476.771
915.900
136.013
136.013
612.784
1.051.913
234.049
203.898 535.025 176.977
-
-
Berdasarkan jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi
203.898 109.969 56.971
Jumlah - Rupiah Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan Jumlah
191.007 120.006
234.049
915.900
46.610
12.097
77.306
136.013
417.448
203.104
311.355
1.051.913
31 Desember 2013 Lebih dari Lebih dari 1-5 tahun 5 tahun
-
80.152 4.012
225.488
-
Jumlah
225.488
Berdasarkan jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi
126.416 99.072 70.476 2.000
Jumlah
-
191.007
126.416 99.072
Jumlah - Rupiah
Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan
225.260
370.838
Sampai dengan 1 tahun
Jumlah - Rupiah
474.771 2.000
213.869
Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan
-
Jumlah
60.254 165.006
Jumlah
Berdasarkan jangka waktu Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi
Lebih dari 5 tahun
-
Jumlah - Rupiah Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan
Lebih dari 1-5 tahun
380.305 -
Jumlah
126.416 99.072 460.457 4.012
84.164
380.305
689.957
36.531
191.352
227.883
120.695
571.657
917.840
-
200.696 2.012
189.285 -
126.416 99.072 460.457 4.012
297.964
200.696
189.285
689.957
99.954
59.762
68.167
227.883
397.918
260.458
257.452
917.840
- 36 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
Suku bunga per tahun efek-efek adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 %
31 Desember 2013 %
Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi
7,00 - 7,25 6,25 - 12,80 7,75 - 11,40
6,8 - 7,25 6,25 - 12,8 9,15 - 10,00
Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan Tagihan atas wesel ekspor
3,30 - 7,25 1,21 - 2,75
6,75 - 10,37 1,21 - 2,75
d.
Nilai wajar dari obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 908.000 dan Rp 753.856.
e.
Nilai tercatat dari obligasi sukuk yang direklasifikasi dari kategori tersedia untuk dijual ke kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kategori dimiliki hingga jatuh tempo selama tahun 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 57.459 dan Rp 36.437.
f.
Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo), Fitch dan Moody’s seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:
PT Indosat Tbk - Sukuk Ijarah *) Pegadaian *) SAN Finance *) PT Japfa *) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) **) PT Adira Multi Finance *) PT Astra Sedaya Finance *) PT Adira Multi Finance - Sukuk Mudharabah *) Bank Ekspor Indonesia *) PT Pembangunan Perumahan *) PT Bank Victoria *) PT Bank Internasional Indonesia Seri A *) PT Federal International Finance *) PT Global Mediacom *) Syariah Ijarah PT Perusahaan Listrik Negara *) PT Sarana Multi Infrastruktur *) PT Indofood Sukses Makmur Tbk *) PT Ciputra Residance ***) PT Bank ICBC ***) PT BFI Finance ***) PT Alfaria Trijaya ***)
30 Juni 2014
31 Desember 2013
idAA+(sy) idAAidA+ idAA+ idAA+ idAA+ (sy) idAidAidAA+ idA+ idAAA(sy) idAA+ idAA+ A(idn) F1+(idn) A(idn) AA-(idn)
idAA+(sy) idAA+ idAAidA+ Baa3 idAA+ idAA+ idAA+ (sy) idAAA idA idAidAAA idAA+ idAAA(sy) -
*) Lembaga pemeringkat Pefindo **) Lembaga pemeringkat Moody's ***) Lembaga pemeringkat Fitch
g.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 kolektibilitas efek-efek adalah Lancar.
h.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Mata Uang Asing
Rupiah
Saldo awal tahun Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan Saldo akhir tahun
31 Desember 2013 Jumlah
Rupiah
Mata Uang Asing
Jumlah
248
-
248
127
-
127
(5)
-
(5)
121
-
121
243
-
243
248
-
248
- 37 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek. i. 8.
Tidak terdapat penghapusan 31 Desember 2013.
efek-efek selama periode
yang berakhir 30 Juni
2014 dan
Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, efek-efek yang dibeli dengan janji jual kembali terdiri dari:
30 Juni 2014 Pendapatan bunga Nilai yang belum nominal direalisasi Jenis
Jangka waktu
Tanggal jatuh tempo
Rupiah Obligasi Pemerintah SPN12150305 FR053 FR053
14 hari 28 hari 29 hari
03 Juli 2014 04 Juli 2014 18 Juli 2014
Jumlah
22.731 96.825 154.274
8 50 448
22.723 96.775 153.826
273.830
506
273.324
Nilai nominal Jenis
Jangka waktu
Tanggal jatuh tempo
7 hari
7 Januari 2014
Nilai bersih
31 Desember 2013 Pendapatan bunga yang belum direalisasi
Nilai bersih
Rupiah Obligasi Pemerintah SPN12140507
139.348
136
139.212
Efek yang dibeli dengan janji jual kembali pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 telah diselesaikan pada tanggal jatuh tempo.
- 38 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 9.
Kredit yang Diberikan a.
Jenis Kredit 30 Juni 2014 Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Pinjaman tetap Pinjaman rekening koran Pinjaman cicilan Pinjaman konsumsi Pinjaman karyawan Piutang syariah - murabahah Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Pinjaman tetap Jumlah - pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah Pinjaman konsumsi Pinjaman cicilan Pinjaman tetap Pinjaman anjak piutang Piutang syariah - murabahah Pembiayaan mudharabah Pinjaman rekening koran Pinjaman karyawan Pinjaman investasi Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Pinjaman cicilan Pinjaman tetap Piutang syariah - murabahah Piutang syariah - mudharabah Pinjaman Anjak Piutang Jumlah
31 Desember 2013
100.000 17.751 761 1.528 1.623 80
101.490 11.428 5.957 2.490 1.734 104
121.743
123.203
800.213
821.475
921.956
944.678
2.668.919 1.881.734 4.305.362 642.457 543.383 134.178 37.142 105.254 10.318.429
3.075.899 2.363.118 2.015.169 739.818 543.669 451.003 176.268 36.762 33.000 9.434.706
332.679 108.679 2.244 94.840 -
345.240 237.062 2.910 1.475
538.442
586.687
Jumlah - pihak ketiga
10.856.871
10.021.393
Jumlah
11.778.827
10.966.071
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
(60.845) 11.717.982
- 39 -
(56.333) 10.909.738
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Sektor Ekonomi 30 Juni 2014 Rupiah Rumah tangga Perdagangan besar dan eceran Real estat, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Perantara keuangan Industri pengolahan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Pertambangan dan penggalian Transportasi, pergudangan, dan komunikasi Pertanian, perburuan dan kehutanan Konstruksi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Listrik, gas dan air Perikanan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa pendidikan Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Lain-lain Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Industri pengolahan Pertambangan dan penggalian Real estat, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Perdagangan besar dan eceran Perantara keuangan Jasa pendidikan Pertanian, perburuan dan kehutanan Transportasi, pergudangan, dan komunikasi Konstruksi Lain-lain
31 Desember 2013
3.336.463 2.635.719
2.775.058 2.119.995
503.109 1.309.368 702.372
1.014.499 843.114 428.361
536.002 273.971 308.967 349.000 253.965
419.045 322.717 316.166 264.077 253.483
49.047 10.424 15.480 833 197 282 154.973
51.816 19.813 16.023 881 234 120 712.507
10.440.172
9.557.909
851.821 278.696
872.755 375.921
97.084 42.707 43.783 22.702 1.862 -
73.254 42.371 28.052 3.315 9.078 2.910 506
Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.338.655 11.778.827 (60.845)
1.408.162 10.966.071 (56.333)
Jumlah - bersih
11.717.982
10.909.738
- 40 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
Jangka Waktu Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya: Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
1.066.016 3.597.210 4.085.511 1.691.435 10.440.172
2.828.461 1.839.279 2.493.712 2.396.457 9.557.909
Mata uang asing (Catatan 34) Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
73.361 229.165 1.036.129 1.338.655 11.778.827 (60.845)
977.120 81.581 349.461 1.408.162 10.966.071 (56.333)
Jumlah - bersih
11.717.982
10.909.738
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: 30 Juni 2014
d.
31 Desember 2013
Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
3.943.227 2.517.714 3.316.206 663.025 10.440.172
3.812.123 1.851.242 3.426.823 467.721 9.557.909
Mata uang asing (Catatan 34) Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
235.354 682.063 421.238 1.338.655 11.778.827 (60.845)
1.072.911 17.863 317.388 1.408.162 10.966.071 (56.333)
Jumlah - bersih
11.717.982
10.909.738
Suku bunga per tahun kredit diberikan adalah sebagai berikut:
Rupiah Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat
30 Juni 2014 %
31 Desember 2013 %
6,00 - 21,00 6,00 1,65 - 12,00
6,00 - 24,31 6,00 2,50 - 12,00
e.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo kredit yang diberikan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 916.669 dan Rp 929.492 dijamin oleh deposito berjangka (Catatan 17).
f.
Jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 1.120.074 dan Rp 1.112.574 (Catatan 17).
- 41 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) g.
Saldo kredit channeling pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 3.319.879 dan Rp 3.323.881, dimana sebesar Rp 2.386.947 dan Rp 2.424.810 dari saldo kredit channelling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 32).
h.
Kredit yang diberikan kepada karyawan merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya yang dibebani bunga 0% untuk kredit dibawah 1 tahun dan 6% untuk kredit antara 1 sampai dengan 10 tahun.
i.
Selama periode 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah kredit yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 20.211 dan Rp 20.642.
j.
Saldo kredit pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:
30 Juni 2014
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Rupiah Pihak berelasi (Catatan 32) Pihak ketiga Jumlah
121.724 8.824.238 8.945.962
2 1.309.360 1.309.362
Mata uang asing (Catatan 34) Pihak berelasi (Catatan 32) Pihak ketiga Jumlah
800.213 295.962 1.096.175
242.480 242.480
10.042.137
1.551.842
Jenis
Jumlah
Kurang Lancar
Diragukan
43.173 43.173
48.452 48.452
-
Macet
17 93.206 93.223
121.743 10.318.429 10.440.172
-
800.213 538.442 1.338.655
93.223
11.778.827
-
43.173
48.452
Jumlah
31 Desember 2013
Jenis
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Rupiah Pihak berelasi (Catatan 32) Pihak ketiga Jumlah
123.203 7.943.628 8.066.831
1.214.516 1.214.516
Mata uang asing (Catatan 34) Pihak berelasi (Catatan 32) Pihak ketiga Jumlah
821.475 586.687 1.408.162
-
Jumlah
9.474.993
1.214.516
Kurang Lancar
186.398 186.398
186.398
- 42 -
Diragukan
16.873 16.873
16.873
Macet
Jumlah
73.291 73.291
123.203 9.434.706 9.557.909
-
821.475 586.687 1.408.162
73.291
10.966.071
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) k.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rupiah Transportasi, pergudangan dan komunikasi Pertambangan dan penggalian Rumah tangga Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Perantara keuangan Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Industri pengolahan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya Jasa kesehatan dan kegiatan sosial lain-lain Jumlah
l.
31 Desember 2013
234 44.959 62.538
89.723 56.316 43.694
238 24.649
30.078 16.503 7.920 7.261 5.922
24.651 10.487 7 833 16.252 184.848
1.833 17.312 276.562
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
m. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, kredit non-performing yang telah dihentikan pembebanan bunganya masing-masing adalah sebesar Rp 184.848 dan Rp 276.562. n.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014 Rupiah
Saldo awal Individual Kolektif Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan Individual Kolektif Penerimaan kembali kredit hapus buku Individual Kolektif Penghapusan Selisih kurs penjabaran Individual Kolektif Saldo akhir
Mata Uang Asing
19.724 36.608
-
(10.524) 15.926
-
346 (1.236) 60.844
31 Desember 2013 Jumlah
Rupiah
Mata Uang Asing
Jumlah
1
19.724 36.609
25.556 48.380
18.311 1
43.867 48.381
1
(10.524) 15.927
(5.832) (1.987)
(18.311) -
(24.143) (1.987)
-
346 (1.236)
(1)
(1)
1
60.845
448 (10.233) 56.332
-
448 (10.233)
-
1
56.333
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.
- 43 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) o.
Mutasi kredit yang dihapus buku selama periode 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Rupiah
Saldo awal tahun Mutasi selama tahun berjalan Penghapusan Penerimaan kembali Hapus tagih Selisih kurs penjabaran
25.590
Saldo akhir
26.480
1.236 (346) -
30 Juni 2014 Mata Uang Asing
Jumlah
31 Desember 2013 Mata Uang Rupiah Asing Jumlah
66.396
91.986
15.813
52.679
68.492
(1.723)
1.236 (346) (1.723)
10.233 (448) (8) -
13.717
10.233 (448) (8) 13.717
64.673
91.153
25.590
66.396
91.986
p.
Jaminan pemberian kredit umumnya berupa tanah, bangunan, mesin, persediaan dan deposito berjangka.
q.
Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar 3,28% dan 2,50%.
r.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 1,57% dan 2,50%, sedangkan secara neto adalah masing-masing sebesar 1,19% dan 2,12%.
s.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, rasio kredit bermasalah terhadap jumlah aset keuangan adalah masing–masing sebesar 1,08% dan 1,81%.
t.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, rasio cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang telah dibentuk terhadap kredit yang diberikan adalah masing–masing sebesar 0,52% dan 0,51%.
10. Tagihan Akseptasi a.
Berdasarkan jangka waktu perjanjian: 30 Juni 2014 Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah
31 Desember 2013
13.286 15.913 29.199
-
1.732 1.732
-
Pihak ketiga Rupiah 1-3 bulan Jumlah Mata Uang Asing (Catatan 34) 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah
9.959 32.428 196.643 239.030
16.223 25.322 196.779 238.324
Jumlah
269.961
238.324
- 44 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 30 Juni 2014 Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah Pihak ketiga Rupiah 1 bulan atau kurang Jumlah Mata Uang Asing (Catatan 34) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan Jumlah Jumlah
31 Desember 2013
11.776 14.350 3.073 29.199
-
1.732 1.732
-
218.053 18.229 2.748 239.030 269.961
17.801 23.744 2.059 194.720 238.324 238.324
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, seluruh tagihan akseptasi digolongkan sebagai lancar. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas tagihan akseptasi sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. 11. Pendapatan Bunga Akrual 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Bunga atas: Kredit Efek-efek Penempatan pada bank lain
62.416 20.296 540
53.378 19.313 570
Jumlah
83.252
73.261
Pendapatan bunga akrual dari pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masingmasing adalah sebesar Rp 8 dan Rp 482 (Catatan 32). 12. Biaya Dibayar Dimuka 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Promosi dan pengembangan usaha Renovasi cabang baru Sewa Pemeliharaan perangkat lunak Jasa produksi Asuransi Premi penjaminan LPS Lain-lain
120.230 90.804 34.465 44.968 13.973 861 155 3.969
107.195 90.903 30.374 19.975 7.795 8.980
Jumlah
309.425
265.222
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, biaya dibayar dimuka yang dibayarkan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 19.162 dan Rp 33.997 (Catatan 32).
- 45 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 13. Aset Tetap 1 Januari 2014
Perubahan selama tahun berjalan Penambahan Pengurangan
30 Juni 2014
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor
80.290 135.736 500.065 23.417
-
Jumlah
739.508
37.219
Akumulasi penyusutan: Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor
23.632 154.745 16.691
3.395 26.048 1.752
Jumlah
195.068
31.195
Nilai Tercatat
544.440
550.451
1 Januari 2013
Perubahan selama tahun berjalan Penambahan Pengurangan 31 Desember 2013
221 31.928 5.070
(36) -
80.290 135.957 531.957 28.487
(36)
776.691
(23)
27.027 180.770 18.443
(23)
226.240
-
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor
71.815 130.677 411.047 20.832
10.332 5.059 89.031 2.585
(1.857) (13) -
80.290 135.736 500.065 23.417
Jumlah
634.371
107.007
(1.870)
739.508
Akumulasi penyusutan: Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor
17.098 108.979 14.184
6.534 45.773 2.507
(7)
23.632 154.745 16.691
Jumlah
140.261
54.814
(7)
195.068
Nilai Tercatat
494.110
-
544.440
Jumlah beban penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013 masing-masing sebesar Rp 31.195 dan Rp 12.761. Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu antara 9 (sembilan) sampai dengan 41 (empat puluh satu) tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2014 dan 2042. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan menjual aset tetapnya dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 13 dan Rp 1.863 pada harga jual masing-masing sebesar Rp 2 dan Rp 1.965. Keuntungan (kerugian) bersih penjualan aset tetap tersebut dibukukan pada akun Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya (Catatan 29 (Catatan 30)). Aset tetap Perusahaan kecuali tanah dengan nilai perolehan sebesar Rp 685.549 dan Rp 659.218 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, huruhara, pencurian dan risiko lainnya pada PT Asuransi Sinar Mas, pihak berelasi, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 685.549 dan Rp 657.697 (Catatan 32). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, tidak ada aset tetap Perusahaan yang ditempatkan sebagai jaminan. Nilai wajar tanah dan bangunan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 228.896 dan Rp 228.675. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
- 46 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 14. Aset Ijarah Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi Ijarah Muntahiyah Bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dengan hibah.
1 Januari 2014 Biaya perolehan: Kendaraan bermotor Alat-alat berat Mesin Aset Multijasa SHM Lain-lain Jumlah Akumulasi penyusutan: Kendaraan bermotor Alat-alat berat Mesin Aset Multijasa SHM Lain-lain Jumlah Nilai Tercatat
Perubahan selama tahun berjalan Penambahan Pengalihan pada akhir masa akad
30.400 4.227 2.354 14.565 16.895 57.574
20 4.000 113.657
(278) (931) (3) (26.112)
33.944 4.227 2.076 13.654 20.892 145.119
126.015
121.231
(27.334)
219.912
(10)
7.729 4.503 1.660 1.242 2.794 3.531 21.459
3.554 -
(10)
30 Juni 2014
-
1.026 354 27 351 71.125
(278) (931) (3) (26.112)
8.745 4.503 1.736 338 3.142 48.544
72.883
(27.334)
67.008
-
-
104.556
1 Januari 2013 Biaya perolehan: Kendaraan bermotor Alat-alat berat Mesin Aset Multijasa Elektronik SHM Sepeda Dokumen Rumah Lain-lain
19.227 18.000 6.552 14.565 11 16.830 3 3 -
Jumlah
75.191
Akumulasi penyusutan: Kendaraan bermotor Alat-alat berat Mesin Aset Multijasa Elektronik SHM Sepeda Dokumen Rumah Lain-lain
14.370 9.654 1.917 1.242 6 1.487 1 1 -
Jumlah
28.678
Nilai Tercatat
46.513
152.904
Perubahan selama tahun berjalan Penambahan Pengalihan pada akhir masa akad 18.838 1.227
61.734
(11) (112) (3) (64) (3) (4.160)
30.400 4.227 2.354 14.565 16.895 57.574
82.040
(31.216)
126.015
1.024 9.849 3.941 5 1.419 2 64 2 7.691
(7.665) (15.000) (4.198) (11) (112) (3) (64) (3) (4.160)
7.729 4.503 1.660 1.242 2.794 3.531
23.997
(31.216)
-
(7.665) (15.000) (4.198)
31 Desember 2013
177
64 -
-
21.459 104.556
- 47 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 15. Aset Lain-lain – Bersih 30 Juni 2014 Kiriman uang Agunan yang diambil-alih Uang muka pembelian aset Barang cetakan dan materai Uang muka renovasi gedung kantor Setoran jaminan Transaksi antar kantor Tagihan sehubungan dengan ATM bersama Biaya promosi yang ditangguhkan Uang muka jasa produksi Uang muka pengembangan sumber daya manusia Tagihan komisi asuransi Tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover Tagihan derivatif Uang muka dinas karyawan Tagihan komisi reksadana Lain-lain
31 Desember 2013
63.721 62.808 48.915 34.146 29.400 20.552 19.191
21.846 41.846 31.697 32.471 18.409 -
18.634 17.965 15.227
7.098 10.371 -
5.859 4.000
5.170 29.500
813 210 59 14.303
1.101 28 28 10.000 13.275
355.803
222.840
-
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai aset lain-lain
(1.116)
Jumlah - bersih
(1.151)
354.687
221.689
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, nilai tercatat agunan yang diambil-alih adalah sebesar Rp 62.758 dan Rp 21.796 setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 50 dan Rp 50. Pada tahun 2013, Perusahaan menjual aset tetap yang tidak digunakan dengan nilai tercatat sebesar nihil pada harga jual sebesar Rp 66. Keuntungan bersih penjualan aset tetap yang tidak digunakan tersebut dibukukan pada akun Pendapatan Operasional Lainnya (Catatan 29). Berikut adalah rincian agunan yang diambil-alih berdasarkan kolektibilitasnya sesuai ketentuan Bank Indonesia: 30 Juni 2014 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah
31 Desember 2013
61.636 301 11 -
12.911 8.885 -
860
50
62.808
21.846
- 48 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset lain – lain adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Saldo awal Pemulihan Selisih kurs penjabaran
31 Desember 2013
1.151
1.017 (130) 264
(35)
Saldo akhir
1.116
1.151
Aset lain-lain kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 16.667 dan Rp 52.352 (Catatan 32). Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset lain-lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya aset tersebut. 16. Liabilitas Segera 30 Juni 2014
Kiriman uang Liabilitas sehubungan dengan ATM bersama Liabilitas jasa produksi dan THR Liabilitas administrasi kredit Beban akrual Liabilitas sehubungan dengan Visa Liabilitas pada perusahaan asuransi Liabilitas setoran Jamsostek Lain-lain Jumlah
31 Desember 2013
93.048
191.864
69.163 20.349 11.570 9.214 4.056 3.687 1.005 7.455
21.461 7.209 5.482 3.510 897 5.649
219.547
236.072
Liabilitas segera lainnya kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 4.129 dan Rp 619 (Catatan 32). 17. Simpanan Simpanan terdiri dari: 30 Juni 2014 Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
31 Desember 2013
4.480.350 5.211.140 6.464.947
3.772.352 5.236.420 4.810.289
16.156.437
13.819.061
- 49 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) a.
Giro terdiri atas: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Konvensional Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Jumlah
548.329 493.105 1.041.434
546.685 855.353 1.402.038
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Jumlah
1.469.525 1.898.917 3.368.442
1.311.234 1.014.893 2.326.127
4.409.876
3.728.165
43.466 104
15.217 139
43.570
15.356
1.553
4.036
1.553
4.036
Jumlah
45.123
19.392
Pihak ketiga Rupiah Giro Mudharabah Giro Wadiah Jumlah
22.818 2.340 25.158
18.689 6.026 24.715
193
80
193
80
25.351
24.795
Jumlah Syariah Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Giro Mudharabah Giro Wadiah Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Giro Wadiah Jumlah
Mata uang asing (Catatan 34) Giro Wadiah Jumlah Jumlah Jumlah
70.474
44.187
Jumlah
4.480.350
3.772.352
Suku bunga giro per tahun Rupiah Mata uang asing
30 Juni 2014 %
31 Desember 2013 %
0,00 - 7,00 0,00 - 2,50
0,00 - 6,50 0,00 - 2,50
Saldo giro yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 10.515 dan Rp 19.683 (Catatan 9 dan 33).
- 50 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Tabungan terdiri atas: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Konvensional Rupiah Pihak berelasi (Catatan 32) Tabungan Sinarmas Tabungan Sinarmas Gold Tabunganku Jumlah
5.161 11.759 206 17.126
14.137 9.250 181 23.568
Pihak ketiga Tabungan Sinarmas Tabungan Sinarmas Gold Tabunganku Jumlah
2.161.802 2.668.938 261.130 5.091.870
3.313.800 1.600.950 248.651 5.163.401
5.108.996
5.186.969
Syariah Rupiah Pihak berelasi (Catatan 32) Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Jumlah
17 1.086 1.103
20 780 800
Pihak ketiga Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Jumlah
40.750 60.291 101.041
9.665 38.986 48.651
Jumlah
102.144
49.451
Jumlah
5.211.140
5.236.420
Jumlah
Suku bunga tabungan per tahun Rupiah
30 Juni 2014 %
31 Desember 2013 %
0,00 - 6,00
0,00 - 5,52
Saldo tabungan yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar nihil (Catatan 9 dan 33).
- 51 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
Deposito berjangka terdiri atas: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Konvensional Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Jumlah
1.170.410 1.248.931 2.419.341
468.535 1.133.806 1.602.341
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Jumlah
2.465.791 916.200 3.381.991
2.201.473 472.530 2.674.003
5.801.332
4.276.344
177.782
250.924
Jumlah Syariah Deposito Mudharabah Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 34)
390.993 94.840
Jumlah Jumlah
283.021 -
663.615
533.945
6.464.947
4.810.289
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: Berdasarkan periode deposito berjangka: 30 Juni 2014 Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Jumlah
Pihak ketiga
31 Desember 2013 Jumlah
Pihak berelasi (Catatan 32)
Pihak ketiga
Jumlah
140.345 1.071.500 3.508 2.079 130.760
92.515 1.633.004 655.093 170.158 306.014
232.860 2.704.504 658.601 172.237 436.774
169.696 423.564 5.717 2.022 118.460
26.199 1.576.376 349.909 164.700 367.310
195.895 1.999.940 355.626 166.722 485.770
1.348.192
2.856.784
4.204.976
719.459
2.484.494
3.203.953
311.075 117.325 11.423 477 808.631
91.401 622.612 29.071 237.935 30.021
402.476 739.937 40.494 238.412 838.652
27.018 145.791 133.426 487 827.084
17.134 141.275 42.926 246.008 25.187
44.152 287.066 176.352 246.495 852.271
1.248.931
1.011.040
2.259.971
1.133.806
472.530
1.606.336
2.597.123
3.867.824
6.464.947
1.853.265
2.957.024
4.810.289
- 52 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat j atuh tempo: Pihak berelasi (Catatan 32)
30 Juni 2014 Pihak ketiga
Jumlah
Pihak berelasi (Catatan 32)
31 Desember 2013 Pihak ketiga
Jumlah
Rupiah 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Jumlah
1.321.024 12.183 2.485 12.500 1.348.192
1.999.408 399.435 264.953 192.988 2.856.784
3.320.432 411.618 267.438 205.488 4.204.976
595.486 4.282 1.431 118.260 719.459
1.684.314 401.658 253.338 145.184 2.484.494
2.279.800 405.940 254.769 263.444 3.203.953
Mata uang asing (Catatan 34) 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Jumlah
428.400 112.250 417 707.864 1.248.931
729.988 251.288 4.840 24.924 1.011.040
1.158.388 363.538 5.257 732.788 2.259.971
294.509 218.677 517.175 103.445 1.133.806
176.470 43.115 244.711 8.234 472.530
470.979 261.792 761.886 111.679 1.606.336
Jumlah
2.597.123
3.867.824
6.464.947
1.853.265
2.957.024
4.810.289
Suku bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Mata uang asing
30 Juni 2014 %
31 Desember 2013 %
5,00 - 11,00 0,15 - 3,50
5,00 - 10,50 0,15 - 3,50
Saldo deposito berjangka yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 1.097.242 dan Rp 1.208.490 (Catatan 9 dan 33). 18. Simpanan dari Bank Lain 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Giro Deposito berjangka Call money
52.487 154.200 -
201.481 35.200 20.000
Jumlah
206.687
256.681
a.
Giro terdiri dari: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Konvensional Pihak berelasi (Catatan 32) Mata uang asing (Catatan 34) Pihak ketiga Rupiah
16.924
36.199
33.512
165.275
Jumlah
50.436
201.474
Syariah Pihak ketiga Rupiah Jumlah
2.051
7
52.487
201.481
- 53 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 30 Juni 2014 %
31 Desember 2013 %
0,00 - 5,00 0,15 0,00
0,00 - 5,00 0,15 0,00
Suku bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro
b.
Deposito berjangka merupakan deposito berjangka yang ditempatkan oleh pihak ketiga dalam Rupiah. Termasuk dalam deposito berjangka pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah deposito berjangka yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah masing-masing sebesar Rp 134.200 dan nihil. Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: Berdasarkan periode deposito berjangka 30 Juni 2014 1 bulan 3 Bulan 6 bulan 12 bulan
153.700 500 -
Jumlah
154.200
31 Desember 2013 35.200 35.200
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo 30 Juni 2014 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan
153.700 500 -
Jumlah
154.200
31 Desember 2013 35.200 35.200
Suku bunga per tahun:
1 bulan
c.
30 Juni 2014 %
31 Desember 2013 %
6,35 - 8,05
7,60 - 7,75
Pada tanggal 31 Desember 2013, Call Money ditempatkan oleh pihak ketiga dalam Rupiah dengan jangka waktu kurang dari 1 bulan dan suku bunga per tahun sebesar 7,05%.
- 54 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 19. Liabilitas Akseptasi a.
Berdasarkan jangka waktu perjanjian: 30 Juni 2014 Pihak ketiga Rupiah 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah
1.732 13.286 15.913 30.931
Mata Uang Asing (Catatan 34) 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah Jumlah
b.
31 Desember 2013
-
9.959 32.428 196.643 239.030
16.223 25.322 196.779 238.324
269.961
238.324
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 30 Juni 2014 Pihak ketiga Rupiah 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah Mata Uang Asing (Catatan 34) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan Jumlah Jumlah
13.508 14.350 3.073 30.931
218.053 18.229 2.748 239.030 269.961
31 Desember 2013
-
17.801 23.744 2.059 194.720 238.324 238.324
20. Utang Pajak Utang pajak terdiri dari: 30 Juni 2014 Pajak kini Pajak penghasilan Pasal 4 Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pasal 25 Jumlah pajak penghasilan Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
31 Desember 2013 15.705
11.424 5.141 1.490 18.055
9.231 3.252 1.242 2.319 16.044
514
129
18.569
31.878
-
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
- 55 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 21. Beban Bunga Akrual
30 Juni 2014
31 Desember 2013
3.605 146 15
690 280 18
3.766
988
417 13
2.392 24
Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Deposito Giro Tabungan Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Deposito Giro Jumlah Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah Deposito Tabungan Giro Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Deposito Giro Jumlah Jumlah pihak ketiga Jumlah
430
2.416
4.196
3.404
10.262 3.843 515
9.265 3.224 601
14.620
13.090
685 60
357 73
745
430
15.365
13.520
19.561
16.925
22. Liabilitas Lain–Lain 30 Juni 2014 Taksiran pajak penghasilan Pendapatan yang di tangguhkan Pendapatan diterima dimuka Transaksi antar kantor Setoran jaminan Kewajiban derivatif Premi Penjaminan Pemerintah (Catatan 40g) Lain-lain Jumlah
31 Desember 2013
11.325 7.922 4.566 3.104 2.676 147 -
6.552 2.330 -
1.177
1.321 1.826
30.917
12.029
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan dari provisi lainnya yang diamortisasi selama jangka waktu transaksi serta pendapatan provisi atas kredit yang belum dicairkan.
- 56 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 23. Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Lembar Saham
PT Sinar Mas Multiartha Tbk PT Shinta Utama Freenyan Liwang, Direktur Utama Halim, Direktur Masyarakat Jumlah
Pemegang Saham
Jumlah
Jumlah Modal Disetor Rp
7.498.835.150 363.136.372 3.514.375 440.000 5.270.255.038
57,09 2,76 0,03 0,00 40,12
749.883 36.314 351 44 527.026
13.136.180.935
100,00
1.313.618
Jumlah Lembar Saham
PT Sinar Mas Multiartha Tbk PT Shinta Utama Freenyan Liwang, Direktur Utama Halim, Direktur Masyarakat
30 Juni 2014 Persentase Kepemilikan %
31 Desember 2013 Persentase Kepemilikan %
Jumlah Modal Disetor Rp
7.498.835.150 363.136.372 3.514.375 440.000 5.250.955.601
57,17 2,77 0,03 0,00 40,03
749.883 36.314 351 44 525.096
13.116.881.498
100,00
1.311.688
Pada tanggal 15 Juni 2012, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 21 tanggal 15 Juni 2012 dari Andalia Farida, SH., MH, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui penerbitan saham sebanyak 1.203.186.138 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan penerbitan waran secara cuma-cuma sebanyak-banyaknya 2.996.614.532 lembar (Catatan 1b dan 24) untuk ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I. Jumlah penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas I Rp 300.797 dengan biaya emisi saham Rp 3.776. PT Shinta Utama dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah menandatangani dan menyampaikan surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keikutsertaan Perusahaan dalam program penjaminan Pemerintah (Catatan 40g). Perubahan lembar saham untuk periode-periode yang berakhir 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Jumlah Saham pada tanggal 1 Januari 2013 Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri I (Catatan 24) Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri II (Catatan 24) Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2013 Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri I (Catatan 24) Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri II (Catatan 24) Jumlah Saham pada tanggal 30 Juni 2014
10.283.836.238 7.569.399 2.825.475.861 13.116.881.498 12.323.400 6.976.037 13.136.180.935
- 57 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perubahan tambahan modal disetor sampai dengan tanggal 30 Juni 2014: Jumlah Rp Penawaran Umum Perdana tahun 2010 (Catatan 1b) Biaya emisi saham tahun 2010 Konversi Waran Seri I tahun 2011 (Catatan 24) Konversi Waran Seri I tahun 2012 (Catatan 24) Penawaran Umum Terbatas I tahun 2012 (Catatan 1b) Biaya emisi saham tahun 2012
80.000 (4.678) 89.918 90 180.478 (3.776)
Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2012 Konversi Waran Seri I tahun 2013 (Catatan 24) Konversi Waran Seri II tahun 2013 (Catatan 24)
342.032 371 423.821
Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2013
766.224
Konversi Waran Seri I tahun 2014 (Catatan 24) Konversi Waran Seri II tahun 2014 (Catatan 24) Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 30 Juni 2014
604 1.046 767.874
Manajemen Permodalan Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan wajib untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia. Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan kepada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8% pada periode 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia. Perusahan telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun. Perusahaan wajib memperhitungkan Risiko Pasar karena telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur oleh Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu jumlah aset sebesar Rp 10.000.000 atau lebih. Perhitungan dilakukan menggunakan metode standar sesuai dengan PBI dimaksud. Rasio kecukupan modal pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar 20,48% dan 21,82%. Rasio kecukupan modal pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.
- 58 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perhitungan rasio kecukupan modal pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
I. Komponen Modal A. Modal Inti B. Modal Pelengkap
2.677.810 118.416
2.528.077 109.420
II. Jumlah modal
2.796.226
2.637.497
III. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko kredit setelah memperhitungkan risiko spesifik Risko pasar Risiko operasional
11.727.082 95.438 1.832.145
10.384.365 213.655 1.490.878
Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar dan operasional
13.654.665
12.088.898
23,84%
25,40%
23,65%
24,89%
20,62%
22,21%
20,48%
21,82%
8%
8%
IV. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang tersedia KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional dan pasar V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan * Tidak termasuk pengaruh pajak tangguhan
24. Waran Pada tanggal 13 Desember 2010, Perusahaan menerbitkan waran Seri I secara cuma-cuma sejumlah 1.920.000.000 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana. Setiap pemegang lima (5) saham baru Perusahaan berhak memperoleh enam (6) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga Pelaksanaannya sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan 11 Desember 2015. Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010. Sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I pada tanggal 15 Juni 2012 (Catatan 1 dan 23), jumlah dan harga pelaksanaan Waran Seri I yang belum dikonversi disesuaikan menjadi 120.646.622 waran dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 149 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham. Selama Periode 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, sebanyak 12.323.400 Waran Seri I dan 7.569.399 Waran Seri I telah dikonversi menjadi 12.323.400 saham dan 7.569.399 saham dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 1.836 dan Rp 1.128. Jumlah Waran Seri I yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 100.753.823 dan 113.077.223 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
- 59 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan menerbitkan Waran Seri II secara cuma-cuma sejumlah 2.996.614.532 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I. Setiap pemegang lima puluh tiga (53) saham baru Perusahaan berhak memperoleh seratus tiga puluh dua (132) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017. Selama periode 30 Juni 2014, sebanyak 6.976.037 Waran Seri II telah dikonversi menjadi 6.976.037 saham dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 1.744 Jumlah Waran Seri II yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 164.162.634 dan 171.138.671 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. 25. Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil 30 Juni 2014 Rupiah Kredit yang diberikan Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Giro pada bank lain Efek yang dibeli dengan janji jual kembali Jumlah Mata uang asing Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Jumlah Jumlah
30 Juni 2013
698.606
548.890
32.272 38.105 2.550
32.506 26.521 2.410
2.640
195
774.173
610.522
37.582 10.093
42.409 12.967
1.653
1.092
49.328
56.468
823.501
666.990
Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi selama periode 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013 masing-masing sebesar Rp 14.921 dan Rp 31.566 atau masing-masing 1,81% dan 4,73% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 32). Termasuk dalam pendapatan bunga dan bagi hasil selama periode 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013 adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar Rp 98.415 dan Rp 50.538.
- 60 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 26. Beban Bunga dan Bagi Hasil 30 Juni 2014 Rupiah Deposito berjangka Tabungan Giro Premi penjaminan Pemerintah (Catatan 40g) Simpanan dari bank lain Efek-efek Jumlah Mata uang asing Deposito berjangka Giro Simpanan dari bank lain Jumlah Jumlah
30 Juni 2013
160.959 121.146 26.421
109.848 91.059 27.218
14.478 10.389 3
13.252 703 -
333.396
242.080
13.780 2.766 5
16.144 2.222 8
16.551
18.374
349.947
260.454
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013, bunga yang dibayar kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 64.237 dan Rp 57.759 atau masing-masing 18,36% dan 22,18% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 32). Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013, termasuk dalam beban bunga dan bagi hasil adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar Rp 33.089 dan Rp 19.142. 27. Beban Umum dan Administrasi 30 Juni 2014 Umum Riset dan pengembangan Perbaikan dan pemeliharaan Komunikasi Cetakan dan alat tulis Transportasi Sewa gedung Promosi Pendidikan dan pengembangan Listrik dan air Perjalanan dinas Asuransi Jasa profesional Jumlah
77.468 35.933 33.657 32.772 30.330 24.944 21.048 9.515 8.663 8.643 4.053 1.137 396 288.559
30 Juni 2013 61.665 20.458 27.422 24.481 12.778 22.229 7.510 8.312 6.418 4.948 1.856 245 198.322
Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi pada 30 Juni 2014 dan 31 Juni 2013 masing-masing sebesar Rp 38.281 dan Rp 43.302 (Catatan 32).
- 61 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 28. Beban Tenaga Kerja 30 Juni 2014
Gaji Tunjangan Hari Raya Tunjangan lainnya Jumlah
30 Juni 2013
93.376 7.380 52.381
81.548 7.637 46.202
153.137
135.387
29. Pendapatan Operasional Lainnya – Lain-lain 30 Juni 2014
30 Juni 2013
Keuntungan penjualan aset yang diambil-alih Lain-lain
5.335 1.025
246 630
Jumlah
6.360
876
30. Beban Operasional Lainnya – Lain-lain 30 Juni 2014 Beban tanggung jawab sosial Kerugian penjualan aktiva yang diambil-alih Kerugian penjualan aset tetap (catatan 13) Lain-lain
30 Juni 2013
211
253
-
Jumlah
11 447
2 101
669
356
31. Laba per Saham Dasar 30 Juni 2014 Laba bersih
30 Juni 2013
81.884
114.685
12.977.694.348
11.625.143.688
Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dilusian 13.253.018.968
13.401.097.392
Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dasar
Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
6,31 6,18
9,87 8,56
Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar untuk perhitungan laba per saham dilusian periode 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yang dilutif yakni Waran Seri I dan Waran Seri II (Catatan 24).
- 62 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 32. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi Sifat Pihak Berelasi Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang berada dibawah Perusahaan Sinar Mas, karena Perusahaan Sinar Mas merupakan pemegang saham utama dari Perusahaan: a.
Pemegang saham Perusahaan. PT Sinarmas Multiartha Tbk dan PT Shinta Utama
b.
Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh pemegang saham Perusahaan.
c.
Perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh anggota keluarga dekat pemegang saham dan manajemen kunci Perusahaan.
Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan juga melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi antara lain: a.
Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014 Persentase terhadap jumlah Jumlah aset/liabilitas %
31 Desember 2013 Persentase terhadap jumlah Jumlah aset/liabilitas %
Aset Kredit PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry PT Maritim Sinar Utama Hermawan Hosein PT Tjiwi Kimia Kenny Santoso Hendra Jaya Kosasih Lain - lain (dibawah Rp 1.000)
Tagihan Akseptasi Pendapatan bunga akrual Biaya dibayar dimuka Aset lain - lain Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Beban bunga akrual
900.213 16.421 1.330 594 -
4,54 0,08 0,01 0,00 0,00 0,00
921.475 7.903 786 9.899 270
5,22 0,04 0,00 0,06 0,00
3.398
0,02
4.345
0,02
921.956
4,65
944.678
5,34
29.199 8 19.162 16.667
0,15 0,00 0,10 0,08
482 33.997 52.352
0,00 0,19 0,30
4.129 3.701.909 16.924 4.196
0,02 21,77 0,10 0,02
619 3.299.063 36.199 3.404
0,00 22,22 0,24 0,02
-
-
b.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, sebesar Rp 2.386.947 dan Rp 2.424.810 dari saldo kredit channeling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 9).
c.
Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi untuk periode 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013 masing-masing sebesar Rp 14.921 dan Rp 31.566, atau masing-masing 1,81% dan 4,73% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 25).
d.
Beban bunga dan bagi hasil yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013 masing-masing sebesar Rp 64.237 dan Rp 57.759, atau masing-masing 18,36% dan 22,18% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 26). - 63 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) e.
Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013 masing-masing sebesar Rp 38.281 dan Rp 43.302 (Catatan 27).
f.
Perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada direksi dan anggota manajemen kunci lainnya adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
%
Personil manajemen kunci lainnya % Rp
Dewan Komisaris % Rp
Direksi Rp
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Imbalan pesangon
100 -
4.500 -
100 -
1.373 -
92,13 7,87
13.528 1.156
Jumlah
100
4.500
100
1.373
100
14.684
30 Juni 2013
%
Dewan Komisaris % Rp
Direksi Rp
Personil manajemen kunci lainnya % Rp
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Imbalan pesangon
100 -
3.277 -
100 -
1.104 -
93,76 6,24
12.403 825
Jumlah
100
3.277
100
1.104
100
13.228
g.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi (berupa L/C dan bank garansi) dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 142.217 dan Rp 138.818 (Catatan 33). Saldo jaminan tunai dari pihak berelasi sehubungan dengan transaksi L/C dan bank garansi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 14.556 dan Rp 14.500.
h.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, aset tetap Perusahaan, kecuali tanah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan seluruhnya masing-masing sebesar Rp 685.549 dan Rp 657.697 (Catatan 13).
33. Komitmen dan Kontinjensi a.
Komitmen pembelian dan penjualan tunai mata uang asing 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Pembelian tunai mata uang asing (spot dan forward) Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Dolar Australia Euro Yen Jepang Jumlah
247.298 30.328 16.738 18.809 1.230
121.700 36.423
314.403
158.123
297.738 30.328 11.940 16.215 -
109.530 5.028 36.347
356.221
150.905
Penjualan tunai mata uang asing
(tom, spot dan forward) Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Dolar Australia Euro Yen Jepang Jumlah
Transaksi tom, spot, forward di atas akan selesai masing-masing dalam 1 hari, 2 hari dan 14 hari. - 64 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka ekspor-impor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada nasabah dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Komitmen Liabilitas Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letters of credit Jumlah
470.176 31.823
265.516 67.942
501.999
333.458
10.649
27.934
1.011.635
921.253
(1.000.986)
(893.319)
Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Liabilitas Kontinjensi Bank garansi Jumlah - bersih
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi berupa L/C dan bank garansi dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 142.217 dan Rp 138.818 (Catatan 32). Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, jangka waktu untuk L/C masing-masing berkisar antara 1 - 11 bulan dan 1 - 12 bulan, sedangkan untuk bank garansi masing-masing berkisar antara 3 hari - 47 bulan dan 18 hari - 38 bulan. Saldo L/C yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 18.976 dan Rp 48.399 (Catatan 17). Saldo bank garansi yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 324.775 dan Rp 225.136 (Catatan 17).
- 65 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 34. Aset Dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing a.
Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: Ekuivalen Rp 31 Desember 2013 30 Juni 2014 Aset Kas
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Kredit Tagihan Akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain
USD SGD CNY AUD HKD EUR JPY GBP USD USD SGD EUR CNY AUD JPY GBP HKD
22.176 4.197 2.077 232 162 134 69 29 306.138 1.467.592 20.774 15.175 23.074 16.953 67 1.702 677
23.833 2.819 1.944 671 129 460 372 21 418.154 109.955 33.114 26.649 18.397 16.946 1.477 1.634 657
USD USD CNY USD SGD USD USD EUR USD EUR
1.106.267 359.036 19.150 1.336.901 1.754 239.030 8.742 102 1.412 813
1.162.313 414.144 20.740 1.406.687 1.475 238.324 7.254
4.954.435
3.922.794
Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain Liabilitas Akseptasi Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain
Jumlah Liabilitas Aset/Liabilitas - Bersih
USD SGD EUR GBP JPY USD CNY SGD AUD EUR JPY USD EUR USD USD SGD AUD CNY USD SGD
13.523 1.102
2.653
10.710 595 504 406 17 4.557.804 43.262 23.122 15.423 13.584 544 13.895 3.028 239.030 1.090 1 32 52 40 11
3.377.598 39.935 34.510 16.133 11.983 539 33.069 3.130 238.324 2.767 1 37 41 61 16
4.923.150
3.760.797
31.285
161.997
- 66 -
-
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Posisi Devisa Neto (PDN) Berikut ini disajikan rincian posisi devisa neto Perusahaan sebagaimana disampaikan Perusahaan kepada Bank Indonesia:
Mata Uang
30 Juni 2014 Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif Aset Liabilitas
Bersih Absolut
Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Euro Dolar Singapura Dolar Australia Yuan China
5.092.445 32.059 1.367 838 34.932 26.725 33.924 44.404
5.099.226 30.644 561 34.397 23.891 27.405 43.338
6.781 1.415 806 838 535 2.834 6.519 1.066
Jumlah
5.266.694
5.259.462
20.794
Mata Uang
31 Desember 2013 Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif Aset Liabilitas Bersih Absolut
Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Euro Dolar Singapura Dolar Australia Yuan China
3.759.938 1.656 38.274 787 23.757 37.929 17.616 41.082
3.752.359 51 36.886 21.146 34.822 16.177 40.028
7.579 1.605 1.388 787 2.611 3.107 1.439 1.054
Jumlah
3.921.039
3.901.469
19.570
Posisi devisa neto pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia. Rasio PDN Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masingmasing adalah sebesar 0,75% dan 0,75%.
- 67 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 35. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Berikut adalah nilai tercatat aset keuangan dan estimasi nilai wajar Perusahaan dari aset keuangan dan liabilitas keuangan (tidak termasuk akun Syariah) pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Nilai Estimasi Nilai Tercatat Wajar Aset Keuangan Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Efek-efek Tagihan derivatif Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Tersedia untuk dijual Efek-efek Pinjaman diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji jual kembali Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah Aset Keuangan
31 Desember 2013 Nilai Estimasi Nilai Tercatat Wajar
20.248 210
20.248 210
20.000 28
20.000 28
963.220
1.022.791
833.217
884.020
1.181.950
1.181.950
915.451
915.451
68.840
68.840
143.489
143.489
407.054 1.351.679 1.601.604
407.054 1.351.679 1.601.604
375.908 1.441.677 247.772
375.908 1.441.677 247.772
139.317 242.172
139.317 242.172
593.813 207.001
593.813 207.001
273.324 10.456.636 269.961 83.252 106.654
273.324 10.521.786 269.961 83.252 106.654
139.212 9.924.090 238.324 73.261 65.007
139.212 10.179.778 238.324 73.261 65.007
17.166.121
17.290.842
15.218.250
15.524.741
Liabilitas Keuangan Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas derivatif Liabilitas Keuangan Lain-lain Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain
147
147
216.308 15.320.206 70.436 269.961 355 19.561 30.917
216.308 15.320.206 70.436 269.961 355 19.561 30.917
235.999 13.191.478 256.674 238.324 355 16.925 3.651
235.999 13.191.478 256.674 238.324 355 16.925 3.651
Jumlah Liabilitas Keuangan
15.927.891
15.927.891
13.943.406
13.943.406
- 68 -
-
-
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Hirarki Nilai Wajar Tabel berikut mengungkapkan hirarki nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan (tidak termasuk akun Syariah) pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013:
Tingkat 1 Aset Keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Efek-efek Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Efek-efek Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas derivatif Jumlah liabilitas keuangan
20.248
-
68.840 89.088
20.248 210
210
68.840 89.298
147 147
147 147
31 Desember 2013 Tingkat 2
20.000
-
143.489 163.489
Jumlah
210 -
-
Tingkat 1 Aset Keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Efek-efek Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Efek-efek Jumlah Aset Keuangan
30 Juni 2014 Tingkat 2
Jumlah
28
20.000 28
28
143.489 163.517
-
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah berdasarkan kuotasi harga pasar pada tanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi harga tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau badan pengatur, dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Kuotasi harga pasar yang digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan adalah harga penawaran (bid price) terkini. Instrumen keuangan seperti ini termasuk dalam hirarki Tingkat 1. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 1 terdiri dari investasi dalam obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) dan ROI Loan dan diklasifikasikan sebagai surat berharga tersedia untuk dijual atau diperdagangkan. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik yang dibuat oleh entitas. Jika seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Tingkat 2. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 2 adalah tagihan derivatif. Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan adalah kuotasi harga pasar atau kuotasi harga penjual untuk instrumen sejenis. Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
Nilai wajar efek-efek, kecuali Sertifikat Bank Indonesia dan wesel ekspor pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah berdasarkan harga pasar. Nilai wajar Sertifikat Bank Indonesia dan wesel ekspor, adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
- 69 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Nilai wajar kredit yang diberikan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah berdasarkan metode arus kas diskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.
Nilai wajar aset keuangan selain efek-efek dan kredit yang diberikan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Nilai wajar liabilitas keuangan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, dengan fitur dapat ditarik sewaktu-waktu, atau jatuh tempo dalam jangka pendek adalah sama dengan yang terutang pada saat penarikan yakni sebesar nilai tercatatnya.
36. Saldo Laba yang Ditentukan Penggunaannya Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 44 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H, M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp 500 untuk cadangan umum. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo laba yang ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum adalah masing-masing sebesar Rp 5.000 dan Rp 4.500. 37. Kontinjensi Perusahaan menghadapi perkara hukum atau gugatan yang timbul dari kegiatan normal usahanya. Manajemen Perusahaan bersama dengan penasehat hukum berpendapat bahwa liabilitas akhir atas perkara hukum atau gugatan tersebut, jika ada, tidak memiliki pengaruh yang material terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dibentuk atas liabilitas kontinjensi tersebut. 38. Informasi Segmen a.
Segmen Usaha Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran dan kredit, treasuri, dan ekspor-impor. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut:
30 Juni 2014 Bank Umum Pemasaran dan Kredit
Treasuri
Unit Usaha Syariah
Ekspor-impor
Pemasaran dan Kredit
Treasuri
Jumlah
Pendapatan Pendapatan bunga dan bagi hasil Pendapatan operasional lainnya Jumlah Pendapatan
641.211 24.676
83.875 7.203
707
94.977 9.503
3.438 166
823.501 42.255
665.887
91.078
707
104.480
3.604
865.756
315.702 250
1.156 1.300
-
27.396 9.596
5.693 15
349.947 11.161
315.952
2.456
-
36.992
5.708
361.108
Beban Beban bunga dan bagi hasil Beban operasional lainnya Jumlah Beban Pendapatan segmen - bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban yang tidak dapat dialokasikan
504.648
Laba sebelum pajak Beban pajak
102.355 20.471
71.018 473.311
Laba bersih
81.884
- 70 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 30 Juni 2013 Bank Umum Pemasaran dan Kredit
Unit Usaha Syariah
Treasuri
Ekspor-impor
Pemasaran dan Kredit
Treasuri
Jumlah
Pendapatan Pendapatan bunga dan bagi hasil Pendapatan operasional lainnya Jumlah Pendapatan
545.147 5.032
71.305 4.052
550.179
75.357
241.253 540
59 4.130
241.793
4.189
452
46.152 4.442
4.386 216
666.990 14.194
452
50.594
4.602
681.184
-
19.128 -
14 1.765
260.454 6.435
-
19.128
1.779
266.889
Beban Beban bunga dan bagi hasil Beban operasional lainnya Jumlah Beban Pendapatan segmen - bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban yang tidak dapat dialokasikan
414.295
Laba sebelum pajak Beban pajak
143.356 28.671
Laba bersih
114.685
89.524 360.463
30 Juni 2014 Bank Umum Pemasaran dan Kredit Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
10.866.628
Unit Usaha Syariah
Treasuri
Ekspor-impor
5.668.893
270.774
Pemasaran dan Kredit
1.425.632
Treasuri
Jumlah
113.307
1.496.746
Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
18.345.234
19.841.980 15.547.315
1.877
269.963
836.232
136.251
16.791.638 210.207
Jumlah Liabilitas
17.001.845
31 Desember 2013 Bank Umum Pemasaran dan Kredit Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
10.253.770
Unit Usaha Syariah
Treasuri
Ekspor-impor
4.561.257
239.425
Pemasaran dan Kredit
1.092.656
Treasuri
Jumlah
61.462
1.238.885
Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
16.208.570
17.447.455
13.499.032
883
238.324
627.583
7
14.365.829 327.366
Jumlah Liabilitas
14.693.195
- 71 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Segmen Geografis Pendapatan bunga berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
30 Juni 2013
DKI Jakarta Pulau Jawa (diluar Jakarta) Pulau Sumatera Pulau Sulawesi dan Maluku Pulau Bali dan Lombok Pulau Kalimantan Pulau Jayapura
543.446 138.765 70.741 44.518 19.556 10.308 5.167
415.500 113.078 76.673 34.623 15.926 8.036 3.154
Jumlah
832.501
666.990
Nilai tercatat aset segmen dan tambahan atas aset tetap berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut adalah sebagai berikut: Nilai Tercatat Aset Segmen 30 Juni 2014 31 Desember 2013
Penambahan Aset Tetap 30 Juni 2014 31 Desember 2013
DKI Jakarta Pulau Jawa (diluar Jakarta) Pulau Sumatera Pulau Sulawesi dan Maluku Pulau Bali dan Lombok Pulau Kalimantan Pulau Jayapura
14.159.429
11.675.457
17.077
72.252
1.948.137 1.117.658 674.988 245.235 126.515 73.272
1.960.963 1.457.200 653.394 241.278 101.392 118.886
10.391 4.245 891 2.532 1.715 368
14.045 8.142 5.112 3.033 1.547 2.876
Jumlah
18.345.234
16.208.570
37.219
107.007
39. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan senantiasa mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin meningkatnya eksposur dan kompleksitas risiko kegiatan usaha perbankan, serta meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat (Good Corporate Governance). Sebagai tanggapan Perusahaan terhadap kondisi tersebut, Perusahaan menerapkan suatu kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dilaporkan, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat berupa peningkatan nilai perusahaan yang disertai peningkatan kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja di masa mendatang termasuk kemungkinan kerugian yang akan terjadi, dan meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan serta penilaian risiko dengan adanya ketersediaan informasi yang terkini, yang dengan sendirinya meningkatkan kinerja dan daya saing Perusahaan. Untuk menyesuaikan dengan standar manajemen risiko pada perbankan internasional, Perusahaan secara terus-menerus mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi bagi Perusahaan adanya potensi risiko secara lebih dini dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi dan kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas usaha.
- 72 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang bekerja secara independen dari unit bisnis dan audit internal. SKMR bertugas untuk menunjang pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. Tugas dan tanggung jawab SKMR mencakup:
a. b. c. d. e. f.
g.
h. i.
j.
Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi serta kerangka manajemen risiko; Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko; Pemantauan terhadap pelaksanaan strategi manajemen risiko yang direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi; Pemantauan posisi/eksposur risiko secara keseluruhan (composite), per jenis risiko maupun per aktvitas fungsional sesuai limit risiko yang ditetapkan; Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko terhadap kinerja masing-masing satuan kerja operasional; Pengkajian terhadap usulan aktivitas dan/atau produk baru yang diajukan atau dikembangkan oleh suatu unit tertentu yang ada pada Bank. Pengkajian difokuskan terutama pada aspek kemampuan Bank untuk melakukan aktivitas dan atau produk baru termasuk system dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko Bank secara keseluruhan; Memberikan rekomendasi mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang wajib dipelihara Bank kepada satuan kerja operasional dan kepada Komite Manajemen Risiko, sesuai dengan kewenangan yang dimiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko; Evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data yang digunakan oleh Bank untuk mengukur risiko, bagi Bank yang menggunakan model untuk keperluan intern; Penyusunan dan penyampaian laporan profil risiko kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko secara berkala atau sekurangkurangnya secara triwulanan. Apabila kondisi pasar berubah dengan cepat maka frekuensi laporan harus ditingkatkan. Sedangkan untuk eksposur risiko yang relatif lambat, frekuensi laporan disampaikan sekurang-kurangnya secara triwulanan. Apabila kondisi pasar berubah dengan cepat maka frekuensi laporan harus ditingkatkan. Pelaksanaan kaji ulang secara berkala untuk memastikan : Kecukupan kerangka manajemen risiko Keakuratan metodologi penilaian risiko Kecukupan sistem informasi manajemen risiko.
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi liabilitasnya, yang timbul dari aktivitas fungsional Perusahaan seperti perkreditan (penyediaan dana), tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance). Risiko kredit dikelola melalui penetapan kebijakan - kebijakan dan proses-proses yang meliputi kriteria pemberian kredit dan persetujuan kredit, penetapan harga, pemantauan, pengelolaan kredit bermasalah dan manajemen portofolio. Perusahaan juga dengan ketat memantau perkembangan portofolio kredit Perusahaan yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan tindakan pencegahan secara tepat waktu (Early Warning) apabila terjadi penurunan kualitas kredit. Proses pemantauan kualitas kredit sampai dengan penanganan kredit bermasalah terus ditingkatkan dengan berbagai strategi yang dimonitor secara periodik untuk memastikan agar kualitas portofolio kredit tetap terjaga. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. Perusahaan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Perusahaan. Perusahaan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten. Perusahaan juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil.
- 73 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Untuk mendukung pertumbuhan kredit konsumen yang sehat maka dikembangkan Loan Origination System (LOS) untuk penerapan parameter-parameter risiko secara terintegrasi dan menyeluruh dalam proses pengajuan kredit konsumen. Dilakukan juga penyempurnaan kebijakan dan prosedur untuk pengelolaan portofolio kredit konsumen yang lebih baik. Sebagai bagian dari manajemen portofolio, Perusahaan juga melakukan pemantauan perkembangan risiko portofolio kredit melalui perhitungan Credit Risk Profile yang menggambarkan potensi risiko inheren dan efektifitas kualitas penerapan manajemen risiko. Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi keuangan dan rekening administratif yang terkait risiko kredit pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013: 30 Juni 2014 Jumlah Bruto Jumlah Neto Laporan Posisi Keuangan Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Efek-efek Obligasi korporasi Aset lain-lain Tagihan derivatif Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Obligasi korporasi Tersedia untuk dijual Efek-efek Obligasi korporasi Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Call money On Call Deposit Deposito berjangka Efek-efek Tagihan atas wesel ekspor Kredit yang diberikan (termasuk kredit yang diberikan berdasarkan prinsip syariah) Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lancar lain-lain Jumlah
31 Desember 2013 Jumlah Bruto Jumlah Neto
20.248
20.045
40.846
40.638
210
210
28
28
176.978
176.938
4.012
3.972
68.840
68.840
127.454
127.454
1.601.604
1.601.604
247.772
247.772
100.000 39.317 -
100.000 39.317 -
432.113 161.700
432.113 161.700
242.172
242.172
207.001
207.001
11.778.827 269.961 83.252 107.720
11.717.982 269.961 83.252 106.654
10.966.071 238.324 73.261 66.108
10.909.738 238.324 73.261 65.077
14.489.129
14.426.975
12.564.690
12.507.078
Komitmen dan kontinjensi Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi Irrevocable letters of credit
470.176 1.011.635 31.823
Jumlah
1.513.634
470.176 1.011.635 31.823 1.513.634
265.516 921.253 67.942 1.254.711
265.516 921.253 67.942 1.254.711
Eksposur maksimum risiko kredit tercermin dari persentase setiap kategori kredit yang diberikan terhadap jumlah kredit. Portofolio kredit yang diberikan terdiversifikasi ke dalam 20 jenis sektor ekonomi, dimana untuk posisi 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, kelompok sektor ekonomi yang memperoleh penyaluran kredit terbesar dari Perusahaan adalah sektor ekonomi Rumah Tangga dan Perdagangan Besar dan Eceran (Catatan 9).
- 74 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan mengkategorikan debitur yang menerima kredit berdasarkan segmen pasar, yaitu korporasi, komersial dan ritel. Tabel dibawah ini menunjukan komposisi kredit yang diberikan Perusahaan berdasarkan segmen pasar beserta tingkat NPL pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013: Baki Debet % Korporasi Komersial Ritel Jumlah
30 Juni 2014 Kredit bermasalah %
31 Desember 2013 Baki Debet Kredit bermasalah % %
35,08 21,94 42,98
5,78 38,01 56,21
29,32 21,13 49,55
71,84 2,84 25,32
100,00
100,00
100,00
100,00
Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset keuangan (termasuk kredit yang diberikan berdasarkan prinsip syariah) pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013: 30 Juni 2014 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
Mengalami penurunan
1.601.604
-
-
1.601.604
139.317
-
-
139.317
20.248 176.978 68.840
-
-
20.248 176.978 68.840
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain
242.172 11.593.688 269.961 83.252 106.907
Jumlah
14.302.967
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah
12.286.827
291 291
184.848 813 185.661
31 Desember 2013 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami Mengalami penurunan nilai penurunan
Jumlah
242.172 11.778.827 269.961 83.252 107.720 14.488.919
Jumlah
247.772
-
-
247.772
593.813
-
-
593.813
40.846 4.012 127.454
-
-
40.846 4.012 127.454
207.001 10.689.337 238.324 73.261 65.007
172 172
276.562 1.101 277.663
207.001 10.966.071 238.324 73.261 66.108 12.564.662
Risiko Pasar Dalam melaksanakan aktivitasnya, Perusahaan terekspos pada risiko pasar yang terdiri atas risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perusahaan seperti kegiatan treasuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang, kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance). Perusahaan senantiasa melakukan pengelolaan terhadap risiko pasar tersebut secara rutin dan/atau berkala.
- 75 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secara harian. Pemantauan tersebut antara lain dilakukan terhadap posisi surat berharga kategori available for sale (AFS) dan trading book (TB), Posisi Devisa Neto (PDN) serta transaksi forex. a.
Risiko Suku Bunga Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan baik dalam trading book maupun banking book. Risiko suku bunga dalam trading book dihitung dengan metode standar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu meliputi risiko spesifik (menggunakan Metode Jatuh Tempo) dan risiko umum. Sedangkan risiko suku bunga dalam banking book dikelola dengan melakukan analisa repricing gap antara Risk Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analisa repricing gap dilakukan untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga (naik/turun) pada banking book tersebut terhadap pendapatan bunga bersih (NII). Pengelolaan risiko suku bunga dilengkapi dengan analisa sensitivitas secara periodik untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga yang signifikan. Berdasarkan simulasi, dampak kenaikan suku bunga sebesar 0.50% (kenaikan BI Rate terbesar selama satu tahun terakhir) terhadap posisi RSA dan RSL Bank per 30 Juni 2014 berpotensi menurunkan NII sebesar + Rp 13 Milyar. Risiko suku bunga dipantau secara harian antara lain terhadap posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan khususnya yang terekspos risiko pasar, yaitu surat berharga dalam kategori Available for Sale dan Trading Book. Perusahaan memiliki limit/Management Action Trigger yang menjadi acuan bagi Perusahaan dalam mengambil tindakan apabila terdapat potensi kerugian (potential loss) yang timbul dari proses marked to market. Tabel berikut merupakan rata-rata suku bunga efektif per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan (tidak termasuk akun Syariah): 30 Juni 2014
Aset Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia (termasuk giro pada bank lain) Kredit yang diberikan Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain
Rupiah
Mata Uang Asing
%
%
3,84 13,76
0,17 4,86
5,33 2,03
0,66 0,03
31 Desember 2013 Rupiah
Mata Uang Asing/
%
%
Aset Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia (termasuk giro pada bank lain) Kredit yang diberikan
3,39 13,19
1,13 5,16
Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain
4,80 2,03
1,10 0,04
- 76 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Tabel berikut ini menyajikan portofolio Perusahaan (tidak termasuk portofolio yang diperdagangkan) pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual: 30 Juni 2014 Sampai dengan 1 bulan
Aset Bunga Mengambang Giro pada bank lain Kredit yang diberikan
1.601.604 682.210
Liabilitas Bunga Mengambang Simpanan Simpanan dari bank lain
9.518.872 50.436
> 1 bulan s.d. 3 bulan
1.283.406
> 3 bulan s.d. 1 tahun
1.052.255
> 1 tahun s.d. 2 tahun
1.998.350
-
-
-
Sampai
> 1bulan
> 3 bulan
dengan
s.d.
s.d.
s.d.
1bulan
3 bulan
1tahun
2 tahun
> 2 tahun
2.237.116
-
Jumlah
1.601.604 7.253.337
9.518.872 50.436
31 Desember 2013
Aset Bunga Mengambang Giro pada bank lain Kredit yang diberikan Liabilitas Bunga Mengambang Simpanan Simpanan dari bank lain
b.
247.772 52.058
8.915.134 201.474
638.524
-
3.216.406
-
> 1tahun
543.849
-
> 2 tahun
1.985.335
-
Jumlah
247.772 6.436.172
8.915.134 201.474
Risiko Nilai Tukar Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman pada batas Posisi Devisa Neto (PDN) sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu Perusahaan wajib mengelola dan memelihara PDN paling tinggi 20% dari Modal. Untuk memudahkan Treasury Dealer dalam melakukan pemantauan terhadap PDN, maka Perusahaan telah mengembangkan program bantu yang secara otomatis dapat menunjukkan PDN. Selain itu, pengelolaan risiko nilai tukar secara harian juga dilakukan Perusahaan dengan cara menghitung potensi kerugian yang mungkin timbul sebagai dampak dari adanya perubahan nilai tukar terhadap posisi Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2014, jika mata uang Rupiah melemah/menguat sebesar 0,3% terhadap Dolar Amerika Serikat dengan asumsi variabel lain konstan, maka laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih tinggi (rendah) sebesar Rp 22 juta, terutama diakibatkan keuntungan (kerugian) dari penjabaran aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, efek utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, serta keuntungan (kerugian) penjabaran pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Perusahaan telah menetapkan berbagai limit untuk mengantisipasi risiko pasar atas mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga. Limit yang telah ditetapkan Perusahaan antara lain limit maksimum posisi terbuka kumulatif dan per major currency yang bertujuan untuk membatasi eksposur risiko nilai tukar serta memastikan kepatuhan terhadap ketentuan PDN.
c.
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Perusahaan dalam memenuhi liabilitas yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara berkesinambungan. Pemantauan terhadap likuiditas Perusahaan dilakukan secara harian dan sebagai bagian dari sistem informasi manajemen hasil pemantauan tersebut dilaporkan kepada Manajemen. Pemantauan antara lain dilakukan terhadap komposisi posisi keuangan Perusahaan, aktivitas dana keluar dan dana masuk yang tercermin dari transaksi RTGS dan SKN, aktivitas money market, posisi aset likuid baik primer maupun sekunder, serta rasio-rasio likuiditas seperti rasio kecukupan aset likuid dan Loan to Deposit Ratio. Pemantauan terhadap pemenuhan Giro Wajib Minimum baik primer maupun sekunder dilakukan untuk memastikan bahwa Perusahaan selalu menjaga GWM sesuai yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia.
- 77 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pengelolaan likuiditas Perusahaan juga dilakukan dengan mempelajari pola pergerakan dana dan atau perilaku nasabah Dana Pihak Ketiga, khususnya dana nasabah inti dan nasabah yang memiliki tingkat volatilitas cukup tinggi. Dengan mempelajari perilaku nasabah, maka Perusahaan dapat menjaga kecukupan likuiditas yang diperlukan secara tepat untuk menutup kebutuhan tersebut. Perusahaan menjaga kecukupan secondary reserves pada level yang aman dengan besaran kecukupan disesuaikan dengan kondisi likuiditas Perusahaan secara spesifik maupun kondisi likuiditas di pasar. Core fund atau dana yang tidak ditarik oleh nasabah dan dinilai stabil berada dalam besaran yang cukup baik. Perusahaan senantiasa melakukan pemantauan terhadap posisi core fund dan berupaya untuk secara berkesinambungan meningkatkan persentase terhadap jumlah dana yang dimiliki. Core fund menjadi bagian yang sangat penting bagi Perusahaan dalam menjalankan fungsi intermediasi berupa penyediaan dana jangka panjang. Hal ini mengingat portofolio dana pihak ketiga yang dimiliki Perusahaan sebagian besar berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dana mengendap antara lain diciptakan program-program yang mengharuskan dana nasabah ditahan dan tidak dapat ditarik sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan program. Asset and Liability Committee (ALCO) berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk memonitor situasi likuiditas Perusahaan. ALCO bertanggung jawab untuk menentukan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan aset dan liabilitas Perusahaan sejalan dengan prinsip kehati-hatian manajemen risiko dan peraturan yang berlaku. ALCO menyetujui kerangka limit transaksi, mempertimbangkan struktur laporan posisi keuangan jangka panjang dari Perusahaan. Pada dasarnya, risiko likuiditas dikelola sesuai dengan kerangka kebijakan, pengawasan, dan batasan yang memastikan bahwa konsentrasi pendanaan bersifat minimal, sumber dan jangka waktu pendanaan telah terdiversifikasi. Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan (termasuk simpanan dan simpanan dari bank lain berdasarkan prinsip syariah) berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013: Sampai dengan 1 bulan
> 1 bulan s.d. 3 bulan
30 Juni 2014 > 6 bulan s.d. 12 bulan
> 3 bulan s.d. 6 bulan
Jumlah
Biaya transaksi
Nilai Tercatat
Liabilitas
Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Surat berharga yang diterbitkan Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain
219.548 14.170.310 206.187
Jumlah Liabilitas
14.646.878
355 19.561 30.917
Sampai dengan 1 bulan
775.156 500
272.695 -
938.276 -
-
-
-
775.656
272.695
938.276
> 1 bulan s.d. 3 bulan
31 Desember 2013 > 6 bulan s.d. 12 bulan
> 3 bulan s.d. 6 bulan
219.548 16.156.437 206.687
-
219.548 16.156.437 206.687
355 19.561 30.917
-
355 19.561 30.917
16.633.505
-
16.633.505
Jumlah
Biaya transaksi
Nilai Tercatat
Liabilitas
Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Surat berharga yang diterbitkan Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain
236.072 11.759.551 256.681
Jumlah Liabilitas
12.273.235
355 16.925 3.651
667.732 667.732
1.016.655 -
375.123 -
1.016.655
- 78 -
375.123
236.072 13.819.061 256.681
-
236.072 13.819.061 256.681
355 16.925 3.651
-
355 16.925 3.651
14.332.745
-
14.332.745
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Sebagian besar liabilitas yang dimiliki oleh Perusahaan akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 bulan, namun berdasarkan pengalaman Perusahaan sebagian besar dari liabilitas tersebut pada saat jatuh tempo akan diperpanjang (roll over). Upaya yang dilakukan Perusahaan agar nasabah tetap mempertahankan dananya pada Perusahaan yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan penawaran suku bunga yang wajar dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, Perusahaan juga mengharapkan dapat menarik nasabah baru untuk menempatkan dananya pada Perusahaan. Perusahaan juga melakukan upaya lain untuk memitigasi adanya penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah dimana Perusahaan juga memantau 100 deposan inti, khususnya 25 deposan inti terbesar, dengan cara mengevaluasi profil dan perilaku dari deposan-deposan tersebut sehingga Perusahaan dapat melakukan antisipasi terhadap penarikan dana besar yang akan dilakukan deposan. Sampai dengan saat ini, Perusahaan tidak pernah mengalami kesulitan likuiditas maupun kondisi yang berpotensi menimbulkan risiko bagi Perusahaan. Apabila terdapat potensi risiko, Perusahaan memiliki sejumlah upaya antisipasi seperti ketersediaan Giro Wajib Minimum, Cadangan Sekunder, serta penetrasi yang baik terhadap pasar antar Perusahaan. d.
Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan. Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan. Risiko operasional juga dapat melekat pada setiap aktivitas fungsional Perusahaan, seperti kegiatan perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, Teknologi Sistem Informasi dan Sistem Informasi Manajemen, serta pengelolaan SDM. Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional di Perusahaan senantiasa disusun, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur telah memadai. Perusahaan juga secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun budaya sadar risiko dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional. Perusahaan mulai mengembangkan dan menerapkan beberapa sistem dan perangkat risiko operasional. Perangkat risiko operasional tersebut digunakan untuk mengukur potensi risiko pada kondisi sekarang, lampau (historis) dan untuk mengukur besarnya potensi kejadian risiko di masa depan. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan Perusahaan dapat lebih komprehensif dalam mengelola risiko operasional. Untuk mengelola risiko operasional, Perusahaan mengembangkan beberapa perangkat sebagai berikut:
Risk Control Self Assessment (RCSA) Pelaksanaan RCSA dilakukan secara self - assessment oleh karyawan Perusahaan dalam rangka mengukur besarnya pengendalian risiko yang telah dilakukan oleh masing-masing karyawan. Melalui pelaksanaan RCSA tersebut, diharapkan seluruh karyawan Perusahaan dapat semakin meningkatkan pengendalian internal serta budaya sadar risiko pada setiap lini bisnis.
Loss Event Database (LED) Perusahaan membangun dan mengembangkan perangkat risiko operasional lainnya seperti Loss Event Database (LED) yang tujuannya untuk menyusun database atas kejadian-kejadian yang terjadi sebagai akibat risiko operasional serta mengukur besarnya kerugian yang diakibatkan oleh kejadian operasional tersebut. Melalui LED tersebut, Perusahaan diharapkan dapat mulai menghitung besarnya modal yang diperlukan untuk menutup kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh kejadian-kejadian dalam aktivitas operasional Perusahaan.
Untuk kedepannya, Perusahaan juga akan mengembangkan alat ukur lainnya seperti Key Risk Indicator (KRI). KRI merupakan perangkat risiko operasional yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko sejak dini dalam rangka pengendalian risiko terhadap setiap aktivitas bisnis dan operasional Perusahaan. Melalui pengembangan terhadap KRI, kedepannya Perusahaan akan memilki dashboard risiko operasional, dimana dashboard tersebut digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui besarnya potensi risiko operasional Bank.
- 79 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan membentuk Tim Task Force “Tingkat Kesehatan Bank” yang memiliki tugas dan tanggung jawab, antara lain melakukan pemantauan dan penyelesaian masalah manajemen risiko secara tepat guna dan tepat sasaran, menyampaikan laporan kegiatan kepada pengawas dan penanggung jawab secara triwulan, yang selanjutnya akan di presentasikan dalam Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris. e.
Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang timbul dari kelemahan aspek hukum, antara lain akibat dari tindakan hukum, tidak adanya peraturan yang mendukung atau kelemahan dari ketentuan-ketentuan yang mengikat secara hukum, seperti kegagalan untuk mematuhi persyaratan hukum suatu perjanjian dan celah-celah dalam pengikatan jaminan. Pelaksanaan identifikasi, pengukuran, dan pemantauan terhadap potensi risiko hukum dilaksanakan terhadap seluruh aktivitas Perusahaan, terutama kegiatan operasional Perusahaan dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki potensi benturan kepentingan atau gugatan hukum. Untuk meminimalkan risiko hukum, Perusahaan antara lain melalui Unit Kerja Corporate Legal pada kantor pusat serta Legal Officer pada Kantor Cabang, selalu melakukan pemantauan terhadap potensi munculnya litigasi/tuntutan hukum kepada Perusahaan. Dalam setiap aktivitas, baik perkreditan, operasional maupun tresuri, Perusahaan juga selalu memperhatikan kelengkapan aspek hukum terutama yang berkaitan dengan aktivitas perikatan perjanjian dengan nasabah/debitur dan kelengkapan dokumen legalitas. Terkait dengan penerapan manajemen risiko hukum, satuan kerja manajemen risiko juga melakukan kajian-kajian terkait dengan aktivitas Perusahaan yang dapat meningkatkan eksposur risiko hukum serta memberikan rekomendasi dalam rangka memitigasi risiko tersebut.
f.
Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Rencana Kerja dan Rencana Strategik yang telah ditetapkan Perusahaan dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Perusahaan pada setiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yang dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan.
g.
Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP), Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Produktif, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya. Dalam rangka menerapkan manajemen risiko kepatuhan yang efektif, Perusahaan telah melakukan identifikasi dan pengelolaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya eksposur risiko kepatuhan, yaitu :
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara efektif untuk memastikan dan memantau kepatuhan terhadap setiap peraturan dan persyaratan eksternal maupun internal.
Melakukan pemantauan terhadap setiap perubahan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta memastikan penerapannya pada Perusahaan.
Melakukan penilaian secara aktif dan berkala terhadap kecukupan kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan kesesuaiannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Melakukan identifikasi dan analisa kepatuhan (compliance analysis) atas rencana dan pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
- 80 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Melakukan pemantauan terhadap terlaksananya prinsip kehati-hatian perbankan (prudential banking), antara lain dalam hal permodalan (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Giro Wajib Minimum (GWM), Posisi Devisa Neto (PDN) dan Non Performing Loan (NPL). h.
Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan. Salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi adalah dengan meningkatkan pelayanan (Service Level Agreement) pada seluruh unit bisnis, terutama unit bisnis yang berhadapan langsung dengan nasabah, seperti Front Liner dan Unit Kerja Pengaduan Nasabah (Contact Center). Selain itu, pengendalian risiko reputasi juga dilakukan melalui pengelolaan brand image yang dilakukan oleh Corporate Secretary, seperti pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) pada beberapa institusi dan masyarakat.
i.
Penilaian Profil Risiko Secara berkala Perusahaan melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas sebagaimana telah diatur oleh Perusahaan Indonesia. Penilaian risiko dilakukan melalui proses penilaian sendiri (selfassessment) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas Perusahaan dan kualitas penerapan manajemen risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren. Hasil penilaian profil Perusahaan telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko kemudian disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara triwulanan. Untuk profil risiko Perusahaan posisi triwulan II/2014 secara keseluruhan dinilai pada peringkat 2 atau “Low To Moderate” dan stabil bila dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya. Hasil penilaian profil tersebut disampaikan pula kepada Komite Pemantau Risiko.
40. Informasi Lainnya a.
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar 1,10% dan 1,88%.
b.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 1,57% dan 2,50%, sedangkan secara neto adalah masing-masing sebesar 1,19% dan 2,12%.
c.
Rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan (LDR) pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar 72,51% dan 78,72%.
d.
Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA) untuk 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar 1,11% dan 1,71%.
e.
Return of Equity (ROE) 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar 6,16% dan 9,23%.
f.
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT). Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip APU dan PPT dalam pelaksanaan aktivitas pengenalan nasabah dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur APU dan PPT yang telah disempurnakan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum.
- 81 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Kewajiban untuk menerapkan prinsip APU dan PPT tidak hanya terdapat dalam Peraturan Bank Indonesia saja, tetapi juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Pasal 19), yang pada intinya menjelaskan bahwa setiap orang yang melakukan usaha dengan penyedia jasa keuangan harus menyerahkan identitas diri secara lengkap, disamping itu penyedia jasa keuangan juga harus memastikan orang yang melakukan hubungan usaha bertindak untuk diri sendiri atau orang lain. Jika bertindak untuk orang lain, maka penyedia jasa keuangan harus meminta informasi mengenai identitas pihak lain tersebut. Perusahaan akan terus memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai program APU dan PPT sejalan dengan perkembangan modus pencucian uang atau pendanaan terorisme. Pengkinian terhadap seluruh data nasabah dilakukan Perusahaan secara terus-menerus dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko yang melekat pada nasabah yang bersangkutan dan perkembangan pengkinian data nasabah dikirimkan oleh Perusahaan kepada Bank Indonesia melalui Laporan Direktur Kepatuhan. Pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan Perusahaan mengenai APU dan PPT dan peraturan prudential banking dilakukan oleh Unit Kepatuhan guna mewujudkan budaya kepatuhan pada seluruh lini bisnis Perusahaan. Pelatihan dilakukan melalui e-learning yang dapat diakses oleh karyawan Perusahaan serta melalui metode tatap muka secara periodik. g.
Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum. Sejak tahun 2005, program penjaminan Pemerintah dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layak dibayar setelah melalui prosedur rekonsiliasi dan/atau verifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (PLPS) yang berlaku.
- 82 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 41. Informasi Keuangan Unit Syariah Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.11/13/Kep.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Sesuai dengan Surat dari BI No.10/57/DpG/ DPbS tanggal 27 Mei 2008 perihal ”Penyeragaman Nama Produk dan Jasa Perbankan Syariah”, mulai bulan September 2008, semua produk syariah/jasa perbankan syariah diseragamkan menjadi Islamic Banking (iB). Informasi keuangan unit syariah pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Laporan Posisi Keuangan Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Penempatan pada bank syariah lain dan Bank Indonesia Efek-efek - bersih Piutang iB - bersih Pendapatan yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset tetap - bersih Aset ijarah - bersih Aset lain-lain
14.294 38.812
12.245 19.800
6.400 68.095 1.261.345 1.089 5.100 32.753 152.904 16.705
1.500 105.303 985.647 1.243 1.097 27.167 104.556 12.651
Jumlah
1.597.497
1.271.209
3.239 836.232 136.251 1.696 68 601.752 18.259
73 627.583 7 1.261 68 472.780 169.437
1.597.497
1.271.209
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan iB Simpanan dari bank lain Utang pajak Pendapatan diterima di muka Liabilitas lain-lain Saldo laba Jumlah
Informasi keuangan unit syariah pada tahun - tahun yang berakhir 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013, adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Laba Rugi Komprehensif Pendapatan bagi hasil Beban bagi hasil
30 Juni 2013
98.415 33.089
50.538 19.142
65.326
31.396
Pendapatan lainnya Beban lainnya
11.826 (54.328)
3.017 (9.756)
Beban lainnya - Bersih
(42.502)
(6.739)
22.824
24.657
Penghasilan setelah bagi hasil
Laba
- 83 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 42. Pengungkapan Tambahan Transaksi Bukan Kas Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan laporan arus kas Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah penghapusbukuan kredit yang diberikan sebesar Rp 1.236 dan Rp10.233. 43. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang Dikeluarkan dan Direvisi Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) serta Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2014 atau setelah tanggal 1 Januari 2015 sebagai berikut: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014 : a.
PSAK No.102 (Revisi 2013), “Akuntansi Murabahah”, yang merupakan penyempurnaan dari PSAK No. 102 yang diterbitkan pada tahun 2008, mengatur perlakuan atas transaksi sehubungan dengan pengakuan, pengukuran, penyejian, dan pengungkapan murabahah.
b.
ISAK No.27, Pengalihan Aset dari Pelanggan
c.
ISAK No.28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
d.
ISAK No.29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka
e.
PPSAK No. 12, Pencabutan PSAK No.33 : Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 : a.
PSAK No.1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari IAS 1, mengatur perubahan penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak direklasifikasi ke laba rugi.
b.
PSAK No.4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”, yang diadopsi dari IAS 4, mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk meyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No.65.
c.
PSAK No.15, (Revisi 2013), “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”, yang diadopsi dari IAS 28, mengatur penerapan meode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi.
d.
PSAK No.24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari IAS 19, yang menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontijensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
e.
PSAK No 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”, yang diadopsi dari IFRS 10, menggantikan porsi dari PSAK No.4 (Revisi 2009) mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip peyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
f.
PSAK No.66, “Pengaturan Bersama”, yang diadopsi dari IFRS 11, menggantukan PSAK No.2012 (Revisi 2009) dan ISAK No.12, yang menghapus opsi metode konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.
g.
PSAK No.67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”, yang diadopsi dari IFRS 12, mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumya dalam PSAK No.4 (Revisi 2009), Psak No.12 (Revisi 2009) dan PSAK No.15 (Revisi 2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.
- 84 -
PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang berakhir 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) h.
PSAK No.68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang diadopsi dari IFRS 13, mengatur tentang definisi nilai wajar, kerangka pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajaryang disyaratkan atau di ijinkan.
Pada saat ini Perusahaan sedang mengevaluasi penerapan dan mengkaji dampak dari PSAK dan ISAK yang dikeluarkan tersebut terhadap laporan keuangan.
********
- 85 -