PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)
PT. BANK SINARMAS Tbk. Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan PT. Bank Sinarmas Tbk. yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) Laporan Keuangan – Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 serta untuk periode-periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012 Laporan Posisi Keuangan
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Laporan Arus Kas
5
Catatan atas Laporan Keuangan
6
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Posisi Keuangan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
30 Juni 2013
31 Desember 2012
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Cadangan kerugian penurunan nilai
2c,2e,2f,31,32 2c,2e,2f,2g,2h,4,31,32 2c,2e,2f,2g,5,31,32 2d,29
2c,2e,2f,2g,2i,6,31,32 2g
Efek-efek Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2c,2f,2j,7,31,32
Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2c,2f,2k,8,31,32 2d,29
Pendapatan bunga akrual Biaya dibayar dimuka Aset tetap Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
2g
2g
Aset lain-lain - bersih
283.214
1.038.807
1.441.593
-
478.131
448.234
478.131
448.234
1.421.869 (1.750) 1.420.119
-
553.334
1.142.220 (142) 1.142.078
1.233.039 (127) 1.232.912
1.378.815 8.955.516 10.334.331 (85.990) 10.248.341
1.427.069 8.959.015 10.386.084 (92.248) 10.293.836
553.334
2c,2d,2f,2t,9,29,31, 32
65.295
63.622
2d,2r,10,29
255.409
130.561
689.600 (166.269)
634.371 (140.261)
523.331
494.110
59.567 (21.946) 37.621
75.191 (28.678) 46.513
182.699
163.963
15.623.674
15.151.892
2n,2s,11,26,27
Jumlah - bersih Aset Ijarah - bersih Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Jumlah - bersih
231.843
2o,12
2b,2c,2d,2f,2g,2p,2s,13, 29,31,32
JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Posisi Keuangan 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
30 Juni 2013
31 Desember 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Liabilitas segera
2c,2d,2f,2t,14,29,31,32
Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga
2c,2f,2u,15,31,32 2d,29
Jumlah Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga
2c,2f,2u,16,31,32 2d,29
Jumlah
114.904
204.852
3.563.006 9.041.589
3.717.006 9.143.708
12.604.595
12.860.714
30.519 82.102
31.343 120.992
112.621
152.335
Utang pajak
2aa,17
16.037
18.844
Surat berharga yang diterbitkan
2f,2v,30
356
431
2c,2d,2f,18,29,31,32
14.090
21.584
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
2aa
39.563
39.563
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
2cc
15.530
17.419
2c,2d,2f,19,30,31,32
60.861
10.542
12.978.557
13.326.284
1.311.035
1.028.384
2w,20,21
765.864
342.032
2f,2j,7
(34.717)
(33.058)
33
4.500 598.435
4.000 484.250
2.645.117
1.825.608
15.623.674
15.151.892
Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas Ekuitas Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 20.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 13.110.346.668 saham pada tanggal 30 Juni 2013 10.283.836.238 saham pada tanggal 31 Desember 2012 dan Tambahan modal disetor - bersih Rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Saldo laba Ditentukan penggunannya Tidak ditentukan penggunaannya
20,21
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Laba Rugi Komprehensif Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga dan bagi hasil Beban bunga dan bagi hasil
30 Juni 2013
2d,2x,2y,9,22,29 2d,2x,2y,23,29
Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi selain dari kredit Pemulihan cadangan kerugian penurunan aset keuangan Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Keuntungan dari penjualan efek yang diperdagangkan - bersih Keuntungan dari kenaikan nilai wajar efek yang diperdagangkan - bersih Lain-lain
2y
666.990 260.454
720.441 350.367
406.536
370.074
100.291
35.352
39
2f 2c
-
33.486 8.177
2f
-
9.087
2f 2z,26
-
Jumlah Pendapatan Operasional Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Penyisihan penghapusan aset non-produktif Kerugian kurs mata uang asing - bersih Kerugian dari penurunan nilai wajar efek yang diperdagangkan - bersih Kerugian dari penjualan efek yang diperdagangkan - bersih Penyusutan aset tetap Lain-lain
30 Juni 2012
2d,2z,2cc,24,29 2z,25 2u, 14 2c
2n,11 2z,27
876
574 672
507.742
457.422
198.322 135.387 321 369
185.643 103.603 -
2.771
-
774 26.086 356
20.607 809
Jumlah Beban Operasional
364.386
310.662
LABA SEBELUM PAJAK
143.356
146.760
28.671
29.352 -
28.671
29.352
114.685
117.408
BEBAN PAJAK Kini Tangguhan
2aa -
LABA BERSIH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Laba (rugi) yang belum di realisasi atas kenaikan (penurunan) nilai wajar dari efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - bersih
(1.659)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
1.685
113.026
119.093
Dasar
9,87
12,93
Dilusian
8,56
12,76
LABA BERSIH PER SAHAM (Dalam Rupiah Penuh)
2bb,28
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
3
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan Saldo pada tanggal 1 Januari 2012 Kenaikan cadangan umum Penambahan modal saham dari konversi Waran Seri I
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor - Bersih
907.887 35
-
20,21
Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Peningkatan (Penurunan) Nilai Wajar Efek Tersedia untuk Dijual
165.240
(38.503)
-
178
90
-
-
Saldo pada tanggal 30 Juni 2012
908.065
165.330
(36.818)
1.028.384
342.032
(33.058)
35
-
-
1.685
-
256.844
500
-
Kenaikan cadangan umum
3.500
-
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
Saldo pada tanggal 1 Januari 2013
Saldo Laba Ditentukan Tidak Ditentukan Penggunaanya Penggunaanya
(500)
1.294.968 -
-
-
-
Jumlah Ekuitas
268
117.408
119.093
4.000
373.752
1.414.329
4.000
484.250
1.825.608
500
(500)
-
Penambahan modal saham dari konversi Waran Seri I
20,21
143
71
-
-
-
214
Penambahan modal saham dari konversi Waran Seri II
20,21
282.508
423.761
-
-
-
706.269
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 30 Juni 2013
1.311.035
-
(1.659) 765.864
(34.717)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
4
4.500
114.685
113.026
598.435
2.645.117
PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Arus Kas Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 30 Juni 2013
Catatan
30 Juni 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pendapatan bunga dan bagi hasil serta provisi dan komisi selain kredit Pendapatan operasional lainnya Beban bunga dan bagi hasil Keuntungan selisih kurs mata uang asing - bersih Pembayaran pajak penghasilan badan Beban umum dan administrasi Beban tenaga kerja Beban operasional lainnya
765.236 876 (267.952) (18.222) (31.280) (198.322) (137.276) (357)
Arus kas operasional sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi
8,9,22 13,26 18,23
24 25 27
112.703
Penurunan (kenaikan) aset operasi: Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Biaya dibayar dimuka Obyek ijarah Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Utang pajak Surat berharga yang diterbitkan Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas lain-lain
(298) 86.284 51.753 (124.848) 8.892 (18.736) (89.948) (256.119) (39.714) (198) (75) 50.321
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
(219.983)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
1 (57.224)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas investasi
(57.223)
799.566 672 (367.907) 9.212 (36.470) (185.643) (103.979) (809) 114.642
6 7 8 10 12 13 14 15 16 17
19
196.459 595.771 283 (1.511.870) (40.116) (26.685) 20.438 25.060 (726.403) 162.136 1.409 (250) 26.254 (1.162.872)
11 11
5 (130.908) (130.903)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil Konversi Waran Seri I Hasil Konversi Waran Seri II
214 706.269
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
706.483
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
429.277
20,21 20,21
267 267 (1.293.508)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
2.726.378 14.994
3.664.469 4.798
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3.170.649
2.375.759
231.843 1.038.806 478.131
280.672 1.125.222 896.829
1.421.869
73.036
3.170.649
2.375.759
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah Kas dan Setara Kas
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
5
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 1. Umum a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Bank Sinarmas Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT. Bank Shinta Indonesia, berdasarkan Akta No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 dari Buniarti Tjandra, S.H., notaris di Jakarta, dan telah diubah dengan Akta No. 91 tanggal 15 September 1989 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9142.HT.01.01-TH.89 tanggal 27 September 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 21 Juni 2005, Tambahan No. 6448. Pada tanggal 26 Januari 2007, Perusahaan berganti nama menjadi PT. Bank Sinarmas. Perubahan nama tersebut telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 21 November 2006 dari Triphosa Lily Ekadewi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. W7-03960 HT.01.04-TH.2006 tanggal 20 Desember 2006. Perubahan nama tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT. Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama PT. Bank Sinarmas. Selanjutnya, berdasarkan Akta No. 1 tanggal 8 Oktober 2009 dari Endang Saritomo Utari, S.H., notaris di Jakarta, terdapat perubahan Anggaran Dasar dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip perbankan syariah dan perpanjangan masa jabatan direksi dan komisaris. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-22483.Tahun 2009 tanggal 11 Desember 2009. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 6 April 2010 yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H., Mkn, notaris di Jakarta, disetujui sebagai berikut: a. Pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500.000 per saham menjadi Rp 100 per saham. b. Penggunaan saldo laba pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 500 menjadi Cadangan Umum dan sebesar Rp 43.050 menjadi saham untuk dibagikan secara proporsional kepada pemegang saham mulai efektif pada bulan April 2010. c.
Perubahan status perusahaan dari Perseroan Terbatas Tertutup menjadi Perseroan Terbatas Terbuka (Tbk).
d. Mengubah seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Bapepam – LK No. IX.J.I, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam – LK No. Kep 179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. e. Mengubah seluruh Anggaran Dasar Perusahaan, antara lain nama Perusahaan berubah menjadi PT. Bank Sinarmas Tbk.
6
c.
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-22745.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 4 Mei 2010 serta telah dilaporkan kepada Bank Indonesia melalui surat No. SKL.121/2010/PRESDIR-CorpSec tanggal 7 Mei 2010. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Sinar Mas Land Plaza Menara I, Jln. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta. Perusahaan memiliki 1 kantor cabang utama, 66 kantor cabang, 120 kantor cabang pembantu, 18 kantor cabang syariah, 134 kantor kas, dan 7 kantor kas syariah di Indonesia. PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) Tbk, merupakan induk perusahaan dari Perusahaan yang didirikan di Indonesia. Sedangkan, JBC International Finance Limited merupakan induk perusahaan SMMA yang didirikan di Mauritius. Pemegang saham akhir (ultimate shareholder) Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah Indra Widjaja. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan adalah untuk menjalankan usaha di bidang perbankan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Februari 1990, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 156/KMK.013/1990 tanggal 16 Februari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 27/156/KEP/DIR tanggal 22 Maret 1995, Perusahaan memperoleh peningkatan status menjadi Bank Devisa. Perusahaan memperoleh izin usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah berdasarkan surat keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 11/13/KEP.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Pada tanggal 30 Januari 2012, Perusahaan memperoleh Surat Keputusan No. KEP21/BL/2012 dari Ketua badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mengenai persetujuan Perusahaan sebagai kustodian di pasar modal. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 29 November 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) melalui surat No. S-10683/BL/2010 untuk penawaran umum perdana atas 1.600 lembar saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 (angka penuh) per saham pada harga penawaran Rp 150 (angka penuh) per saham dimana melekat 1.920.000.000 waran Seri I (Catatan 21). Setiap pemegang 5 (lima) saham baru Perusahaan berhak memperoleh 6 (enam) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 150 (angka penuh), yang dapat dilakukan mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 11 Desember 2015. Sahamsaham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010. Penawaran umum perdana saham Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 12/52/DPB3/TPB 3 – 1 tanggal 5 Agustus 2010.
7
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam dan LK melalui surat No. S-7561/BL/2012 untuk Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas 1.203.186.138 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (angka penuh) per saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham dimana melekat 2.996.614.532 waran Seri II. Setiap pemegang 400 saham lama berhak atas 53 HMETD untuk membeli 53 saham, dimana pada setiap 53 saham baru melekat 132 Waran Seri II yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma. Waran Seri II diberikan sebagai insentif kepada pemegang saham untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 100 (angka penuh) per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 (angka penuh) per saham yang dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri II berhak membeli 1 (satu) saham baru pada harga pelaksanaannya. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, sebesar 98,97% atau sebanyak 12.975.346.668 saham dan 98,69% atau 10.148.836.238 saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. c. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 10 Juni 2013 yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 10 Juni 2013 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, S.H., M.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Direktur Utama Direktur Unit Usaha Syariah & Retail Banking Direktur Kepatuhan Direktur Enterprise Banking Direktur Operasional Direktur Manajemen Risiko & Human Resources
: : : :
Tjendrawati Widjaja Wimpie Rianto Sammy Kristamuljana Freenyan Liwang
: : : :
Heru Agus Wuryanto Salis Teguh Hartono Loa Johnny Mailoa Halim
:
Hanafi Himawan
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 15 Juni 2012 yang didokumentasikan dalam Akta No. 66 tanggal 10 Juli 2012 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, S.H., M.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Operasional Direktur Kredit, Treasuri dan Human Capital Management Direktur Unit Usaha Syariah Direktur Kepatuhan Direktur Manajemen Risiko 8
: : : : : :
Tjendrawati Widjaja Wimpie Rianto Sammy Kristamuljana Freenyan Liwang Dani Lihardja *) Halim
: : : :
Loa Johnny Mailoa Heru Agus Wuryanto Salis Teguh Hartono Hadi Christianto Wijaya **)
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) *) Pengunduran diri yang bersangkutan telah disetujui pada RUPS 10 Juni 2013 **) Telah diberhentikan dengan hormat pada RUPS 10 Juni 2013 Susunan keanggotaan komite-komite yang dimiliki Perusahaan yaitu Komite Audit, Komite Renumerasi dan Nominasi, Komite Pemantau Risiko dan Dewan Pengawas Syariah pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota
Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota
Dewan Pengawas Syariah Ketua Anggota
Wimpie Rianto Tjendrawati Widjaja Edwin Hidayat Abdullah Agustinus Antonius Ketut Sanjaya
Sammy Kristamuljana Tjendrawati Widjaja Wahyu Zaeni Wimpie Rianto Sammy Kristamuljana Agustinus Antonius Edwin Hidayat Abdullah Ali Mustafa Yaqub Ahmadi bin Sukarno
Pembentukan Komite Manajemen Risiko adalah Sesuai dengan Lampiran 1 Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang “Pedoman Standar Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum”. Kepala Audit Internal Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah Darwanti Juliastuti. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Sekretaris Perusahaan adalah Purwanto. Personel manajemen kunci Perusahaan terdiri dari Komisaris, Direksi, Group Head, Kepala Kantor Wilayah, Wakil Kepala Kantor Wilayah, Kepala Divisi dan Pimpinan Cabang. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 3.577 selama periode 30 Juni 2013 dan 3.208 selama periode 31 Desember 2012. Laporan keuangan PT. Bank Sinarmas Tbk. yang berakhir 30 Juni 2013 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 31 Juli 2013. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut.
9
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan menggunakan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2008 (PAPI) dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan Bank Indonesia, dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012. Perusahaan telah mematuhi seluruh ketentuan dan persyaratan dalam Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dan efek-efek dengan jatuh tempo tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijaminkan serta yang tidak dibatasi pencairannya. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012. Pencatatan transaksi Unit Usaha Syariah adalah berdasarkan PSAK No. 101, “Penyajian Laporan keuangan Syariah”, PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106, “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107 (Revisi 2009), “Akuntansi Ijarah” (efektif sejak 1 Januari 2010), Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI), dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia serta Bapepam dan LK. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.
10
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012 Pada tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) baru dan revisi yang wajib diterapkan pada tanggal tersebut. Kebijakan akuntansi tertentu Perusahaan telah diubah seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing- masing standar dan interpretasi. 1. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan yang
lebih luas atas manajemen risiko keuangan entitas dibandingkan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut: a. Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas. Pengungkapan ini mencakup banyak persyaratan yang sebelumnya terdapat dalam PSAK No. 50 (Revisi 2006). b. Informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai eksposur terhadap risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum yang spesifik mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses dalam mengelola risiko - risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menyediakan informasi mengenai tingkatan eksposur risiko dari entitas, berdasarkan informasi yang disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas. 2.
PSAK No. 110, “Akuntansi Sukuk”, mengatur tentang definisi dan karakteristik, pengakuan dan pengukuran Sukuk Ijarah dan Sukuk Mudharabah, serta penyajian dan pengungkapan di dalam laporan keuangan.
Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan: PSAK 1.
PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
2.
PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi
3.
PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap
4.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
5.
PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa
6.
PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan
7.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
8.
PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
9.
PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham
11
3.
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) ISAK
c.
1.
ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
2.
ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
3.
ISAK No. 25, Hak atas Tanah
4.
ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
Penjabaran Mata Uang Asing Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan. Transaksi dan Saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam komponen laba rugi. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, kurs konversi yakni kurs Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (WIB), yang digunakan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Poundsterling Inggris Euro Dolar Australia Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yuan China Dolar Hong Kong Yen Jepang
15.133,14 12.949,14 9.181,12 9.925,00 7.860,14 1.617,08 1.279,51 100,31
12
31 Desember 2012 15.514,93 12.731,62 10.007,10 9.637,50 7.878,61 1.546,52 1.243,27 111,77
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d.
Transaksi Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan: 1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut: a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau c. personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.
2. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: a. Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama. b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan. f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (1). g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan. e.
Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
f.
Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
13
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
14
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Perusahaan mengklasifikasi pengukuran nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Hirarki nilai wajar memiliki tingkat sebagai berikut: 1. Harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); 2. Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau secara tidak langsung (Tingkat 2); 3. Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data yang dapat diobservasi (Tingkat 3). Tingkat pada hirarki nilai wajar dimana pengukuran nilai wajar dikategorikan secara keseluruhan ditentukan berdasarkan input tingkat terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan. Penilaian signifikansi suatu input tertentu dalam pengukuran nilai wajar secara keseluruhan memerlukan pertimbangan dengan memperhatikan faktor-faktor spesifik atas aset atau liabilitas tersebut. Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
15
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Aset Keuangan 1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau c.
Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Perusahaan mengklasifikasikan efekefek berupa obligasi korporasi dan aset lain-lain berupa piutang derivatif diklasifikasikan dalam kategori ini. 2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
16
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 30 Juni 2013 kategori ini mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek berupa tagihan atas wesel ekspor, kredit yang diberikan, pendapatan bunga akrual serta aset lain-lain berupa setoran jaminan, tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover, tagihan komisi asuransi, tagihan sehubungan dengan ATM bersama, dan kiriman uang. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, kategori ini mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek berupa tagihan atas wesel ekspor, kredit yang diberikan, pendapatan bunga akrual serta aset lain-lain berupa setoran jaminan, tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover, tagihan komisi asuransi dan tagihan sehubungan dengan ATM bersama. 3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal 30 Juni 2013 kategori ini mencakup penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit, efek-efek dalam bentuk obligasi Pemerintah, obligasi korporasi dan Republik Indonesia - ROI Loans. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, kategori ini mencakup penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility, efek-efek dalam bentuk obligasi Pemerintah, obligasi korporasi dan Republik Indonesia - ROI Loans. 4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain – “Laba (rugi) belum direalisasi dari kenaikan (penurunan) nilai aset keuangan tersedia untuk dijual”, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dan dikeluarkan dari akun “Laba (rugi) belum direalisasi dari kenaikan (penurunan) nilai aset keuangan tersedia untuk dijual”.
17
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, kategori ini mencakup investasi efekefek dalam bentuk obligasi korporasi dan obligasi Pemerintah. Liabilitas Keuangan 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan tidak mempunyai liabilitas keuangan dalam kategori ini. 2. Liabilitas Keuangan yang Diukur Pada Biaya Perolehan Diamortisasi Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang dimiliki tidak untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, kategori ini mencakup liabilitas segera, simpanan, simpanan dari bank lain, surat berharga yang diterbitkan, beban bunga akrual, serta liabilitas lain-lain dalam bentuk setoran jaminan L/C dan bank garansi. Instrumen Keuangan Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai Derivatif pada pengakuan awal diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif dan selanjutnya diukur kembali pada nilai wajar. Metode pengakuan laba atau rugi yang timbul dari pengukuran kembali tergantung apakah derivatif tersebut ditujukan untuk instrumen lindung nilai, dengan demikian tergantung pada, sifat item yang dilindung nilai. Perusahaan mengkategorikan derivatif sebagai salah satu dari: 1. Lindung nilai atas nilai wajar dari aset atau liabilitas yang diakui, atau komitmen pasti yang belum diakui (lindung nilai atas nilai wajar); atau 2. Lindung nilai atas risiko tertentu yang menyertai aset atau liabilitas yang diakui atau prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi (lindung nilai atas arus kas).
18
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada saat dimulainya transaksi, Perusahaan mendokumentasikan hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, termasuk tujuan manajemen risiko dan strategi untuk melakukan berbagai transaksi lindung nilai. Perusahaan juga mendokumentasikan penelaahannya, baik pada tahap awal maupun selama proses transaksi, mengenai apakah derivatif yang digunakan dalam transaksi lindung nilai efektif untuk saling hapus atas perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai. Dalam melakukan usaha bisnisnya, Perusahaan melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti kontrak tunai dan berjangka mata uang asing, dan swap mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif dinilai dan dibukukan di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari perubahan nilai wajar diakui sebagai laba/rugi. 1. Lindung nilai atas nilai wajar Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai lindung nilai atas nilai wajar diakui dalam komponen laba rugi, bersama dengan perubahan nilai wajar aset atau liabilitas yang dilindung nilai yang diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai. Perusahaan menerapkan akuntansi lindung nilai atas nilai wajar hanya untuk lindung nilai risiko suku bunga tetap atas pinjaman. Laba atau rugi terkait dengan porsi efektif dari lindung nilai swap suku bunga atas pinjaman berbunga tetap diakui dalam komponen laba rugi pada akun “Bunga dan beban keuangan lainnya”, bersama dengan perubahan nilai wajar dari pinjaman berbunga tetap yang dilindung nilai dan teratribusi pada risiko suku bunga. Laba atau rugi terkait dengan porsi yang tidak efektif diakui dalam komponen laba rugi pada akun “Penghasilan (beban) lain-lain – Bersih”. Jika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, maka penyesuaian atas nilai tercatat item yang dilindung nilai diamortisasi ke komponen laba rugi sepanjang sisa periode hingga jatuh tempo menggunakan metode suku bunga efektif. 2. Lindung nilai atas arus kas Porsi efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan untuk dan memenuhi syarat sebagai lindung nilai atas arus kas diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Laba atau rugi terkait dengan porsi yang tidak efektif langsung diakui dalam komponen laba rugi pada akun “Penghasilan (beban) lain-lain – Bersih”. Jumlah yang terakumulasi dalam ekuitas dipindahkan ke komponen laba rugi dalam periode dimana item yang dilindung nilai mempengaruhi komponen laba rugi. Laba atau rugi terkait dengan porsi efektif dari lindung nilai swap suku bunga atas pinjaman berbunga mengambang diakui dalam komponen laba rugi pada akun “Bunga dan beban keuangan lainnya”. Namun, jika prakiraan transaksi yang dilindung nilai mengakibatkan pengakuan aset non-keuangan, maka laba atau rugi yang sebelumnya ditangguhkan di ekuitas harus ditransfer dari ekuitas dan dimasukkan dalam pengukuran awal nilai perolehan aset tersebut.
19
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan 1. Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari suatu aset keuangan, atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; b. Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelann Perusahaan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelann dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan. 2. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
20
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) g.
Penurunan Nilai Dari Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. 1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, kesulitan keuangan, restrukturisasi kredit dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan Perusahaan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi debitur atau penerbit dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yag dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok asset tersebut, termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut. Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
21
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. Ketika aset keuangan tidak tertagih, aset keuangan tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Unit Syariah Khusus untuk kegiatan unit syariah, Perusahaan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif serta estimasi kerugian rekening administratif berdasarkan hasil penelaah terhadap kolektibilitas dari masing-masing aset produktif dan transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia. Aset perbankan syariah terdiri dari giro pada Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia, efek-efek, piutang iB, piutang iB lainnya, dan aset ijarah. Penelaahan manajemen atas kolektibilitas masing-masing aset produktif dan transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit untuk perbankan syariah dilakukan berdasarkan sejumlah faktor, termasuk ketepatan pembayaran angsuran, keadaan ekonomi atau prospek usaha saat ini maupun yang diantisipasi untuk masa yang akan datang, kondisi keuangan/kinerja debitur, kemampuan membayar, dan faktor-faktor lain yang relevan. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, aset produktif diklasifikasikan dalam lima (5) kategori dengan besarnya persentase cadangan kerugian penurunan nilai sebagai berikut: Klasifikasi Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Persentase Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Minimum Minimum Minimum Minimum 100%
22
1% 5% 15% 50%
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Persentase cadangan kerugian penurunan nilai diatas diterapkan terhadap saldo aset produktif dan rekening administratif yang mempunyai risiko kredit setelah dikurangi nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan sebagai lancar yang diterapkan terhadap saldo aset produktif dan rekening administratif. Pencadangan tidak dibentuk untuk porsi fasilitas yang dijamin dengan agunan tunai. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), penempatan pada Bank Indonesia (deposit facility dan term deposit) dan Obligasi Pemerintah tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai. 2. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. 3. Aset keuangan tersedia untuk dijual Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelann. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui komponen laba rugi. h.
Giro Wajib Minimum (GWM) Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan peraturan No.12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM terdiri dari GWM Rupiah dan GWM mata uang asing. GWM Rupiah terdiri dari GWM Utama, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu. 23
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih LDR yang dimiliki oleh bank dan target LDR yang wajib dipenuhi oleh bank. GWM yang wajib dibentuk adalah sebagai berikut:
Rupiah GWM Primer Konvensional Syariah GWM Sekunder Konvensional GWM LDR Mata uang asing Konvensional Syariah
i.
30 Juni 2013 %
31 Desember 2012 %
8,00 5,00
8,00 5,00
2,50 0,03
2,50 1,44
8,00 1,00
8,00 1,00
Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk deposito berjangka syariah, call money, deposit on call, deposit facility, term deposit dan lain-lain. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman diberikan dan piutang dan dimiliki hingga jatuh tempo.
j.
Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari SBI, obligasi korporasi, wesel jangka menengah, unit penyertaan reksadana, tagihan wesel ekspor, dan efek-efek pasar uang dan pasar modal lainnya. Obligasi Pemerintah terdiri dari Obligasi Pemerintah dalam rangka program rekapitalisasi dan Obligasi Pemerintah yang dibeli dari pasar. Efek-efek dan Obligasi Pemerintah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, pinjaman yang diberikan dan piutang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Pada pengukuran awal, efek-efek dan Obligasi Pemerintah disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Untuk efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi diakui secara langsung sebagai laba/rugi.
24
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Investasi Sukuk 1. Investasi sukuk diukur pada biaya perolehan Investasi pada sukuk pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk. Jika terdapat indikasi penurunan nilai maka jumlah kerugian penurunan nilai tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah terpulihkan sukuk dengan nilai tercatatnya. 2. Investasi sukuk diukur pada nilai wajar Investasi pada sukuk pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, tidak termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. k.
Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi adalah pinjaman yang diberikan dan piutang. Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan syariah yaitu piutang murabahah. Murabahah adalah akad jual-beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (margin) yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba/rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.
25
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) l.
Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali Efek yang dijual dengan janji beli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dengan nasabah dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai bunga dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai dengan jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset dalam laporan posisi keuangan karena kepemilikan efek tetap berada pada pihak Perusahaan sebagai penjual. Bunga dibayar dimuka diamortisasi sesuai dengan jangka waktu efek dijual menggunakan metode garis lurus.
m. Kontrak Jaminan Keuangan
Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran kepada pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitas-fasilitas perbankan lainnya. Pengakuan awal jaminan keuangan dalam laporan keuangan adalah sebesar nilai wajar pada saat jaminan diberikan. Nilai wajar jaminan keuangan pada saat berlakunya transaksi pada umumnya sama dengan premi yang diterima karena diberikan dengan syarat dan kondisi normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan. Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kini pembayaran yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi besar kemungkinan terjadinya), dan selisihnya dibebankan sebagai beban operasional lainnya pada laporan laba rugi komprehensif. n.
Aset Tetap Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (2008) tentang Aset Tetap. Perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya untuk pengukuran aset tetap. Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
26
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor
20 10 4
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. o.
Aset Ijarah Aset ijarah diakui sebesar biaya perolehan (mengacu pada PSAK No. 16: Aset Tetap dan PSAK No. 19: Aset tidak berwujud). Aset ijarah, yakni kendaraan bermotor, mesin, alat berat dan piranti lunak disusutkan atau diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek, dimana pada akhir masa akad, aset tersebut akan dihibahkan ke nasabah. Untuk akad ijarah muntahiyah bitamlik (sewa pembiayaan), apabila pada saat perpindahan kepemilikan aset ijarah dari pemilik kepada penyewa dilakukan dengan cara hibah, maka jumlah tercatat aset ijarah diakui sebagai beban. Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan kepada penyewa.
27
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait yakni penyusutan dan pemeliharaan serta perbaikan. Pendapatan ijarah neto disajikan sebagai bagian dari “pendapatan bunga dan bagi hasil” dalam laporan laba rugi komprehensif. p.
Agunan yang Diambil Alih Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset lainnya, yang telah diambil alih oleh Perusahaan disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain”. Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
q.
Transaksi Sewa Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: 1. Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbaharui atau memperpanjang perjanjian yang ada; 2. Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa; 3. Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau 4. Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa. Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario 1, 3 atau 4 dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario 2.
28
a. b. c. d. e.
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Sewa Operasi Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif dengan dasar garis lurus (straight-line) selama masa sewa. r.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
s.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelann diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia. Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
29
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. t.
Liabilitas Segera Liabilitas segera adalah liabilitas Perusahaan kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
u.
Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain Simpanan dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan dan simpanan dari bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya.
30
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari: Tabungan Wadiah merupakan titipan dana dalam bentuk tabungan dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus. Investasi tidak terikat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pelanggan yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan unit syariah atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro, call money kurang dari atau 90 hari, dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian masing-masing. v.
Surat berharga yang Diterbitkan Surat berharga yang diterbitkan adalah surat berharga dalam bentuk cek perjalanan (travellers’ cheques). Surat berharga yang diterbitkan disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
w. Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor yang timbul dari penerbitan saham dan tidak diamortisasi. x.
Pengakuan Pendapatan Bunga, Beban Bunga, Pendapatan Syariah dan Bagi Hasil Syariah Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif secara akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan. Jika penurunan nilai diakui untuk aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang atau tersedia untuk dijual, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dan Beban/Bagi Hasil Syariah Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik (sewa), dan bagi hasil pembiayaan mudharabah.
31
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama periode akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah diakui pada saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati. y.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Provisi dan Komisi Terkait Instrumen Keuangan Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Provisi dan Komisi Lainnya Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit, seperti jasa banca assurance, pendapatan sebagai pemimpin, sindikasi, pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, dan pendapatan yang diakui pada saat jasa diberikan.
z.
Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat terjadinya. Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual.
aa. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
32
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perubahan terhadap liabilitas pajak dicatat ketika surat tagihan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat hasil banding telah ditetapkan. bb. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa dilutif. cc. Imbalan Kerja
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar daripada 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested). dd. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan. Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Perusahaan untuk mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.
33
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: 1. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); 2. Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan 3. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu. ee. Provisi
Provisi diakui jika Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
ff.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut. Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal. ff.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
a.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan. 3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
34
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pertimbangan Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: a. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2f. b. Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar. c.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
35
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Nilai tercatat aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman diberikan dan piutang Perusahaan tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 diungkapkan sebagai berikut: Nilai Tercatat 30 Juni 2013 31 Desember 2012 Aset Keuangan Dimiliki hingga jatuh tempo Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Pinjaman diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Kredit yang diberikan - bersih Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah
596.869 614.211
165.482 629.537
231.843 1.038.807 478.131 823.250 308.543 9.738.924 65.295 34.149
283.214 1.441.593 448.234 387.853 426.912 9.543.807 63.622 36.062
13.930.022
13.426.316
d. Komitmen Sewa Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessee Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan, kendaraan dan mesin ATM. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessor Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. e. Cadangan kerugian penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual Perusahaan berpedoman pada PSAK No. 55 (Revisi 2011) untuk menentukan apakah terjadi penurunan nilai atas investasi tersedia untuk dijual. Penentuan tersebut mensyaratkan pertimbangan yang signifikan. Dalam membuat pertimbangan tersebut, Perusahaan mengevaluasi, antara lain, lamanya dan sejauh mana nilai wajar investasi tersebut berada di bawah biaya perolehannya; tingkat kesehatan keuangan serta gambaran bisnis jangka pendek dari investee, termasuk faktor-faktor seperti kinerja industri dan sektor industri, perubahan teknologi serta arus kas operasi serta pendanaan.
36
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 32. b. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap. Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2n. Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 diungkapkan pada Catatan 11. c.
Imbalan Pasca-Kerja Penentuan liabilitas dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang.
37
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelann dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan. Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap dan aset lain-lain (agunan yang diambil alih dan aset tetap yang tidak digunakan) diungkapkan pada Catatan 11 dan 13. e. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
38
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 4. Giro pada Bank Indonesia 30 Juni 2013 Rupiah Mata uang asing (Catatan 31) Jumlah
31 Desember 2012
788.911 249.896
1.107.794 333.799
1.038.807
1.441.593
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, akun ini termasuk dalam giro pada Bank Indonesia adalah giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 18.197 dan Rp 33.020. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan dalam mata uang Rupiah untuk GWM Utama masing-masing adalah sebesar Rp 786.211 dan Rp 1.105.935 serta untuk GWM sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 239.202 dan Rp 284.274, sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalah sebesar Rp 249.318 dan Rp 333.708. Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, adalah:
GWM yang telah dibentuk Rupiah GWM Primer Konvensional Syariah GWM Sekunder Konvensional GWM LDR Mata uang asing Konvensional Syariah
30 Juni 2013 %
31 Desember 2012 %
8,00 5,06
8,00 5,04
4,42 0,06
4,41 1,45
8,02 1,10
8,00 83,33
39
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 5. Giro pada Bank Lain
30 Juni 2013 Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Lain-lain Jumlah Mata uang asing (Catatan 31) Bank Of China, Indonesia PT Bank Central Asia Tbk Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Jepang United Overseas Bank, Singapura Deutsche Bank AG, Jerman Bank Of China, Australia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deutsche Bank Trust Company Americas, Amerika Serikat Bank Of China, China Bank International Ningbo, China United Overseas Bank, Amerika Serikat DBS Bank, Hong Kong Standard Chartered Bank, Amerika Serikat Wells Fargo Bank, N.A, Amerika Serikat Barclays Bank PLC, Inggris Wells Fargo Bank, N.A, Inggris OCBC, Singapura Bank of Communication, China PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Inggris UBS AG, Singapura Standard Chartered Bank, Inggris PT Bank Negara Indonesia Tbk, Hong Kong PT Bank ICBC Indonesia UBS AG, Swis Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Amerika Serikat Bank of America, Merrill Lynch Standard Chartered Bank, Hong Kong Jumlah mata uang asing Jumlah Jumlah - bersih
40
31 Desember 2012
49.377 479 59 92 13
43.437 1.686 1.062 100 8
50.020
46.293
21.239 17.396 16.096 39.519 10.661 13.233 14.579
259.446 46.999 20.715 17.547 11.175 9.163 7.470
2.819 5.148 591 1.821 13 238.521 29.119 1.699 2.128 1.074 325
5.633 4.907 4.330 3.821 2.245 1.927 1.765 1.569 1.515 490 311 279 238 172 96 48 46
198 187 99 50 3.984 6.619 993
34 -
428.111
401.941
478.131
448.234
478.131
448.234
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Kolektibilitas dari giro pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dikelompokkan Lancar. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. 6. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Jenis Penempatan
30 Juni 2013 Suku Bunga Jangka Waktu Rata-rata %
Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Deposit facility 3 hari Term Deposit 181 hari Penempatan pada bank lain Deposito berjangka 30 - 33 hari Call money 7 - 30 hari
Pihak Ketiga
4,25 4,72
586.900 9.969
5,72 4,55 - 5,00
250.000 575.000
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.421.869 (1.750)
Jumlah - Bersih
1.420.119
Jenis Penempatan
31 Desember 2012 Suku Bunga Jangka Waktu Rata-rata %
Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Deposit facility Penempatan pada bank lain Deposito berjangka
5 hari
4,00
165.482
31 hari
5,25
90.000
Jumlah Mata uang asing (Catatan 31) Penempatan pada bank lain Deposito berjangka Call money
Pihak Ketiga
255.482
31 hari 1 hari
Jumlah
1,50 0,90
48.187 249.665 297.852
Jumlah - Bersih
553.334
Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
41
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penempatan berupa call money dan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 merupakan penempatan pada: Nama Bank
30 Juni 2013
31 Desember 2012
Deposit facility Term deposit
586.900 9.969
165.482 -
Call money PT Bank Victoria International Tbk PT Bank PAN Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk PT BNI Syariah PT Bank Himpunan Saudara Tbk PT Bank Ekspor Indonesia PT Bank Kesejahteraan Ekonomi PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk Bank SBI
100.000 100.000 100.000 75.000 65.000 50.000 30.000 30.000 25.000
-
575.000
-
Jumlah Deposito berjangka PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - Syariah
200.000 50.000
Jumlah Jumlah
90.000 -
250.000
90.000
1.421.869
255.482
Penempatan berupa call money dan deposito berjangka dalam mata uang asing merupakan penempatan pada:
Nama Bank
31 Desember 2012 US$
Call Money Standard Charterd Bank, Amerika Serikat
25.905.610
Deposito on call PT Bank Capital Indonesia Tbk
5.000.000
Jumlah
30.905.610
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat saldo penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang dijaminkan. Kolektibilitas penempatan pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah Lancar. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, seluruh penempatan pada bank lain adalah penempatan pada pihak ketiga.
42
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2013 adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. Jumlah tercatat penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia berdasarkan tanggal jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Lebih dari Lebih dari 3 s.d. 6 6 s.d. 12 bulan bulan
Kurang dari atau s.d. 1 bulan
Lebih dari 1 s.d. 3 bulan
586.900 9.969 575.000 250.000
-
-
1.421.869
-
-
Kurang dari atau s.d. 1 bulan
Lebih dari 1 s.d. 3 bulan
165.482 90.000
-
-
255.482
-
Mata uang asing (Catatan 31) Deposito berjangka Call money
48.187 249.665
Jumlah Jumlah
Jenis penempatan Rupiah Deposit facility Term Deposit Call money Deposito berjangka Jumlah
Jenis penempatan Rupiah Deposit facility Deposito berjangka Jumlah
Lebih dari 12 bulan
Jumlah
-
-
586.900 9.969 575.000 250.000
-
-
1.421.869
Lebih dari 12 bulan
Jumlah
-
-
165.482 90.000
-
-
-
255.482
-
-
-
-
48.187 249.665
297.852
-
-
-
-
297.852
553.334
-
-
-
-
553.334
31 Desember 2012 Lebih dari Lebih dari 3 s.d. 6 6 s.d. 12 bulan bulan
43
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 7. Efek-Efek a.
Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Rupiah Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Obligasi korporasi EXIM Bank I Seri III Keuntungan belum terealisasi atas kenaikan nilai wajar - bersih
20.000 (80)
Nilai wajar Tersedia untuk dijual Obligasi korporasi EXIM Bank I Seri III PT. Pembangunan Perumahan (PP) PT Japfa II, 2012 San Finance II C ADMF I Th 2011 Seri B Sukuk Mudharabah ADMF Seri C Bank Victoria IV ASDF I Tahap III 2013 Seri A Sukuk Ijarah II Indosat Tahun 2007 Pegadaian Seri 2 C Pegadaian Seri 2 D Sukuk Ijarah III Indosat Tahun 2008 Sukuk Ijarah PLN V 2010 Seri B Nilai wajar Obligasi Pemerintah IFR006 SR005 SR004 PBS003 FR059 FR062 PBS004 Nilai wajar Jumlah tersedia untuk dijual
44
31 Desember 2012
-
19.920
-
29.880 20.180 10.300 10.200 10.120 10.086 10.000 5.010
10.355 10.005 -
-
7.212 5.065 5.053 3.530 2.100
-
107.876
41.220
21.026 19.533 9.840 9.522 9.405 8.235 4.462
16.686 9.655 11.050 38.928 4.780
82.023
81.099
189.899
122.319
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 30 Juni 2013 Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Pemerintah FR0028 FR0026 FR0038 FR0027 FR0020 FR0031 FR0043 FR0042 FR0034 FR0036 FR0033 FR0045 FR0040
31 Desember 2012
79.141 70.769 51.696 39.583 30.543 29.697 28.346 27.677 21.457 20.605 17.309 9.764
79.055 71.045 51.820 39.488 31.115 29.683 28.293 27.643 21.513 20.640 20.101 17.298 9.760
426.587
447.454
2.000
2.000
428.587
449.454
638.406
571.773
9.627
54.271
185.644
180.083
308.543
426.912
503.814
661.266
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.142.220 (142)
1.233.039 (127)
Jumlah - Bersih
1.142.078
1.232.912
-
Jumlah Obligasi korporasi Sukuk Ijarah Indosat IV 2009 Seri A Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah Rupiah Mata uang asing (Catatan 32) Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Obligasi korporasi PT PLN Dimiliki hingga jatuh tempo Republik Indonesia - ROI Loan Pinjaman yang diberikan dan piutang Tagihan atas wesel ekspor Jumlah mata uang asing
Seluruh efek-efek yang dimiliki Perusahaan pada 31 Desember 2012 merupakan efek-efek dari pihak ketiga.
45
tanggal
30
Juni
2013
dan
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: Sampai dengan 1 tahun Berdasarkan jangka waktu Rupiah Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Jumlah - Rupiah
-
30 Juni 2013 Lebih dari Lebih dari 1-5 tahun 5 tahun
2.000
Jumlah
426.587
426.587 2.000
-
-
2.000
426.587
428.587
Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan
-
49.958
135.686
185.644
Jumlah
-
51.958
562.273
614.231
Berdasarkan jatuh tempo Rupiah Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi
206.551
-
426.587 2.000
30.543
Jumlah - Rupiah Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan Jumlah
-
30.543
191.493
206.551
428.587
81.710
48.374
55.560
185.644
112.253
239.867
262.111
614.231
Sampai dengan 1 tahun Berdasarkan jangka waktu Rupiah Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi
189.493 2.000
31 Desember 2012 Lebih dari Lebih dari 1-5 tahun 5 tahun
-
20.101 2.000
-
Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan
Jumlah
427.353
447.454 2.000
22.101
427.353
449.454
-
48.695
131.388
180.083
Jumlah
-
70.796
558.741
629.537
Berdasarkan jatuh tempo Rupiah Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi
206.648
-
447.454 2.000
191.589
206.648
449.454
126.162
53.921
180.083
317.751
260.569
629.537
Jumlah - Rupiah
51.217
Jumlah - Rupiah Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan Jumlah
51.217
51.217
46
189.589 2.000
-
-
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
d.
Suku bunga per tahun efek-efek adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 %
31 Desember 2012 %
Rupiah Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi
9,50 - 14,27 6,15 - 9,90
9,50 - 14,27 7,50 - 9,90
Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan Tagihan atas wesel ekspor Obligasi korporasi
6,75 - 10,37 1,21 - 3,00 5,50
6,75 - 10,37 1,21 - 3,00 5,50
Nilai wajar dari obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 701.228 dan Rp 785.418. Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) atau Moody’s seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:
30 Juni 2013 31 Desember 2012 PT Indosat Tbk - Sukuk Ijarah PT PLN - Sukuk Ijarah EXIM Bank Bank Victoria Pegadaian SAN Finance PT Japfa ADMF ADMF - Sukuk Mudharabah ASDF PT Pembangunan Perumahan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) e.
idAA+(sy) idAAA(sy) idAAA idAidAAidA+ idAA+ idAA+(sy) idAA+ idABaa3
idAA+(sy) idAA+ idAAidA Baa3
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dan 2011 kolektibilitas efek-efek adalah Lancar.
47
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) f.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut:
Rupiah Saldo awal tahun Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan Saldo akhir tahun
30 Juni 2013 Mata Uang Asing
Jumlah
31 Desember 2012 Mata Uang Rupiah Asing Jumlah
127
-
127
135
-
135
15
-
15
(8)
-
(8)
142
-
142
127
-
127
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek. g.
Tidak terdapat penghapusan efek-efek selama periode-periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
48
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 8. Kredit yang Diberikan a. Jenis Kredit 30 Juni 2013 Pihak berelasi (Catatan 29) Rupiah Pinjaman tetap Pinjaman rekening koran Pinjaman cicilan Pinjaman karyawan Pinjaman konsumsi Piutang syariah - murabahah
31 Desember 2012
101.487 2.503 6.456 1.916 887 128
191.190 2.712 2.234 1.817 185 150
113.377
198.288
1.265.438
1.228.781
Jumlah - pihak berelasi
1.378.815
1.427.069
Pihak ketiga Rupiah Pinjaman konsumsi Pinjaman cicilan Pinjaman tetap Pinjaman anjak piutang Piutang syariah - murabahah Pinjaman rekening koran Pinjaman investasi Pembiayaan mudharabah Pinjaman karyawan Piutang syariah - Qardh Jumlah
2.844.306 2.274.348 1.695.307 731.994 471.496 173.851 104.927 42.104 34.999 8.373.332
3.060.709 1.924.306 1.732.440 713.430 711.932 154.646 104.727 44.381 24.041 1 8.470.613
Mata uang asing (Catatan 31) Pinjaman cicilan Pinjaman tetap Piutang syariah - murabahah Pembiayaan mudharabah
433.796 145.389 2.850 149
319.630 165.558 3.214 -
582.184
488.402
8.955.516
8.959.015
10.334.331
10.386.084
Jumlah Mata uang asing (Catatan 31) Pinjaman tetap
Jumlah Jumlah - pihak ketiga Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
(85.990)
Jumlah - bersih
10.248.341
49
(92.248) 10.293.836
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Sektor Ekonomi 30 Juni 2013 Rupiah Rumah tangga Perdagangan besar dan eceran Perantara keuangan Real estat, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Industri pengolahan Pertambangan dan penggalian Transportasi, pergudangan, dan komunikasi Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Konstruksi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Pertanian, perburuan dan kehutanan Listrik, gas dan air Jasa pendidikan Perikanan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Lain-lain Jumlah
31 Desember 2012
2.662.093 1.578.530 800.250
2.792.192 1.801.421 715.349
554.301 540.245 326.515 288.471
553.992 486.797 325.322 281.263
490.201 206.055
253.794 163.892
41.910 248.074 45.699 186 13.435 156 690.588 8.486.709
141.996 50.293 37.328 32.166 11.005 2.605 1.019.486 8.668.901
Mata uang asing (Catatan 31) Industri pengolahan Pertambangan dan penggalian Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Perantara keuangan Jasa pendidikan Pertanian, perburuan dan kehutanan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.307.269 288.369 91.118 45.429 80.739 29.582 4.967
1.267.003 181.912 98.697 77.485 55.079 30.903 6.104
149 1.847.622 10.334.331 (85.990)
1.717.183 10.386.084 (92.248)
Jumlah - bersih
10.248.341
10.293.836
50
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
Jangka Waktu Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya. Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
650.184 3.186.208 3.679.913 970.404 8.486.709
592.790 3.452.151 3.801.203 822.757 8.668.901
Mata uang asing (Catatan 31) Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
110.165 1.307.934 341.255 88.268 1.847.622 10.334.331 (85.990)
131.151 1.377.451 113.098 95.483 1.717.183 10.386.084 (92.248)
Jumlah - bersih
10.248.341
10.293.836
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
3.803.011 1.890.997 2.562.063 230.638 8.486.709
3.631.094 1.944.221 2.834.685 258.901 8.668.901
Mata uang asing (Catatan 31) Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.161.637 314.420 371.565 1.847.622 10.334.331 (85.990)
1.500.011 64.998 152.174 1.717.183 10.386.084 (92.248)
Jumlah - bersih
10.248.341
10.293.836
51
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d. Suku bunga per tahun kredit diberikan adalah sebagai berikut:
Rupiah Dolar Amerika Serikat
30 Juni 2013 %
31 Desember 2012 %
6,00 - 35,07 2,00 - 12,00
6,00 - 35,07 2,45 - 11,00
e. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo kredit yang diberikan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 1.365.619 dan Rp 1.419.971 dijamin oleh deposito berjangka. f.
Jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 1.543.701 dan Rp 1.584.645 (Catatan 15).
g. Saldo kredit channeling pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 3.212.387 dan Rp 3.676.254, dimana sebesar Rp 2.318.118 dan Rp 2.417.937 dari saldo kredit channelling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 29). h. Kredit yang diberikan kepada karyawan merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya yang dibebani bunga 0% untuk kredit dibawah 1 tahun dan 6% untuk kredit antara 1 sampai dengan 10 tahun. i.
Selama periode 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 jumlah kredit yang direstrukturisasi sebesar Rp 23.825 dan Rp 10.918.
j.
Saldo kredit pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut: 30 Juni 2013 Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Rupiah Pihak berelasi (Catatan 29) Pihak ketiga Jumlah
113.377 7.278.890 7.392.267
692.072 692.072
Mata uang asing (Catatan 31) Pihak berelasi (Catatan 29) Pihak ketiga Jumlah
1.265.438 582.184 1.847.622
-
Jumlah
9.239.889
692.072
Jenis
52
Kurang Lancar 294.521 294.521 294.521
Diragukan
Macet
Jumlah
15.708 15.708
92.141 92.141
113.377 8.373.332 8.486.709
-
1.265.438 582.184 1.847.622
92.141
10.334.331
15.708
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Desember 2012 Dalam Perhatian Kurang Jenis Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
k.
Rupiah Pihak berelasi (Catatan 29) Pihak ketiga Jumlah
198.288 7.279.657 7.477.945
877.179 877.179
218.688 218.688
Mata uang asing (Catatan 31) Pihak berelasi (Catatan 29) Pihak ketiga Jumlah
1.228.781 470.091 1.698.872
-
18.311 18.311
Jumlah
9.176.817
877.179
236.999
23.779
71.310 71.310
198.288 8.470.613 8.668.901
-
1.228.781 488.402 1.717.183
71.310
10.386.084
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Rupiah Perdagangan besar dan eceran Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Rumah tangga Transportasi, pergudangan dan komunikasi Konstruksi Industri pengolahan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya lain-lain Jumlah
l.
23.779 23.779
31 Desember 2012
288.393
223.894
30.078 36.151
30.133 21.059
12.460 7.159 683
12.460 6.577 683
6.018 21.428 402.370
Mata uang asing Perdagangan besar dan eceran
-
Jumlah
402.370
18.971 313.777 18.311 332.088
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
m. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, kredit non-performing yang telah dihentikan pembebanan bunganya masing-masing adalah sebesar Rp 402.370 dan Rp 332.088.
53
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) n. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
Rupiah
Saldo awal Individual Kolektif Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan Individual Kolektif Penerimaan kembali kredit hapus buku Individual Kolektif Penghapusan Selisih kurs penjabaran Individual Kolektif Saldo akhir
30 Juni 2013 Mata Uang Asing
31 Desember 2012 Mata Uang Rupiah Asing Jumlah
Jumlah
25.556 53.126
18.311 (4.745)
43.867 48.381
100.164
4.568
104.732
1.176 10.693
(18.311) 4.638
(17.135) 15.331
21.056 (45.044)
18.311 (10.881)
39.367 (55.925)
459 (5.050)
4.500 450 (2.444)
-
-
459 (5.050) -
-
85.960
137
137
30
85.990
-
78.682
4.500 450 (2.444)
1.568
1.568
13.566
92.248
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut. o. Mutasi kredit yang dihapus buku selama periode 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Mata Uang Rupiah Asing Jumlah Saldo awal tahun 15.813 Mutasi selama tahun berjalan Penghapusan 5.050 Penerimaan kembali (459) Hapus tagih (9) Selisih kurs penjabaran -
52.679
Saldo akhir
54.248
20.395
1.569
68.492 5.050 (459) (9) 1.569 74.643
31 Desember 2012 Mata Uang Rupiah Asing Jumlah 19.364
49.561
68.925
2.444 (4.950) (1.045) -
3.118
2.444 (4.950) (1.045) 3.118
15.813
52.679
68.492
p. Jaminan pemberian kredit umumnya berupa tanah, bangunan, mesin, persediaan dan deposito berjangka. q. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar 1,05% dan 1,06%. r.
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, rasio Non-Performing Loan (NPL) terhadap jumlah kredit Perusahaan (secara bruto) adalah masing–masing sebesar 3,88% dan 3,18%, sedangkan secara neto adalah masing–masing sebesar 3,21% dan 2,57%.
s.
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, rasio kredit bermasalah terhadap jumlah aset keuangan adalah masing–masing sebesar 2,80% dan 2,44%. 54
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) t.
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, rasio cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah dibentuk terhadap aset keuangan produktif adalah masing–masing sebesar 0,66% dan 0,73%.
9. Pendapatan Bunga Akrual
30 Juni 2013
31 Desember 2012
Bunga atas: Kredit Efek-efek Penempatan pada bank lain
46.617 17.676 1.002
44.572 18.345 705
Jumlah
65.295
63.622
Pendapatan bunga akrual dari pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 569 dan Rp 808 (Catatan 29). 10. Biaya Dibayar Dimuka
30 Juni 2013 Renovasi cabang baru Sewa Pemeliharaan perangkat lunak Promosi dan pengembangan usaha Asuransi Premi penjaminan LPS Lain-lain Jumlah
31 Desember 2012
84.895 29.964 19.229 96.047 604 933 23.737
82.976 22.875 8.918 6.866 4.015 740 4.171
255.409
130.561
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, biaya dibayar dimuka yang dibayarkan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 17.903 dan Rp 15.718 (Catatan 29).
55
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 11. Aset Tetap 1 Januari 2013
Perubahan selama tahun berjalan Penambahan Pengurangan
30 Juni 2013
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor
71.815 130.677 411.047 20.832
5.728 4.784 46.162 550
(1.992) (3) -
77.543 133.469 457.206 21.382
Jumlah
634.371
57.224
(1.995)
689.600
Akumulasi penyusutan: Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor
17.098 108.979 14.184
3.252 21.636 1.198
(78)
20.272 130.615 15.382
Jumlah
140.261
26.086
(78)
166.269
Nilai Tercatat
494.110
523.331
1 Januari 2012
Perubahan selama tahun berjalan Penambahan Pengurangan 31 Desember 2012
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor
54.087 88.096 288.210 18.645
18.475 43.334 122.837 2.212
Jumlah
449.038
186.858
Akumulasi penyusutan: Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor
11.686 71.294 11.708
5.827 37.685 2.501
Jumlah
94.688
46.013
Nilai Tercatat
354.350
-
(747) (753) (25)
71.815 130.677 411.047 20.832
(1.525)
634.371
(415) (25)
17.098 108.979 14.184
(440)
140.261
-
-
494.110
Jumlah beban penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012 masing-masing sebesar Rp 26.086 dan Rp 20.607. Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu antara 9 (sembilan) sampai dengan 41 (empat puluh satu) tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2014 dan 2042. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan menjual aset tetapnya dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 3 dan Rp 1.085 pada harga jual masing-masing sebesar Rp 1 dan Rp 2.032. Keuntungan bersih penjualan aset tetap tersebut dibukukan pada akun Pendapatan Operasional Lainnya, sedangkan kerugian bersih penjualan aset tetap pada tanggal 30 Juni 2013 tersebut dibukukan pada akun Beban Operasional Lainnya (Catatan 27).
56
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Aset tetap Perusahaan berupa bangunan dan kendaraan bermotor dengan nilai perolehan sebesar Rp 1.203.929 dan Rp 900.994 pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, huru-hara, pencurian dan risiko lainnya pada PT Asuransi Sinar Mas, pihak berelasi, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.203.929 dan Rp 900.994 (catatan 29). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, tidak ada aset tetap Perusahaan yang ditempatkan sebagai jaminan. 12. Aset Ijarah Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi Ijarah Muntahiyah Bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dengan hibah.
1 Januari 2013 Biaya perolehan: Kendaraan bermotor Alat-alat berat Mesin Aset Multijasa Elektronik SHM Sepeda Rumah Dokumen Tanpa agunan
19.227 18.000 6.552 14.565 11 16.830 3 3 -
Jumlah
Perubahan selama tahun berjalan Pengalihan pada Penambahan akhir masa akad 260
30 Juni 2013
64 530
(13.371) (21) (3.140) (11) (3) -
6.116 18.000 6.531 11.425 16.898 3 64 530
75.191
922
(16.546)
59.567
Akumulasi penyusutan: Kendaraan bermotor Alat-alat berat Mesin Aset Multijasa Elektronik SHM Sepeda Rumah Dokumen Tanpa agunan
14.370 9.654 1.917 1.242 6 1.487 1 1 -
1.720 1.317 413 5.621 5 724 2 1 4 7
(13.371) (21) (3.140) (11) (3) -
2.719 10.971 2.309 3.723 2.211 2 4 7
Jumlah
28.678
9.814
(16.546)
21.946
Nilai Tercatat
46.513
68 -
37.621
57
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
1 Januari 2012 Biaya perolehan: Kendaraan bermotor Alat-alat berat Mesin Piranti lunak Aset Multijasa Elektronik SHM Sepeda Rumah
104.139 38.300 4.360 861 3.415 -
Jumlah
Perubahan selama tahun berjalan Pengalihan pada Penambahan 31 Desember 2012 akhir masa akad 1.037 3.000 2.996 12.210 11 16.830 3 3
(85.949) (23.300) (804) (861) (1.060) -
19.227 18.000 6.552 14.565 11 16.830 3 3
151.075
36.090
(111.974)
75.191
Akumulasi penyusutan: Kendaraan bermotor Alat-alat berat Mesin Piranti lunak Aset Multijasa Elektronik SHM Sepeda Rumah
60.148 6.831 767 258 359 -
40.171 26.123 1.954 603 1.943 6 1.487 1 1
(85.949) (23.300) (804) (861) (1.060) -
14.370 9.654 1.917 1.242 6 1.487 1 1
Jumlah
68.363
72.289
(111.974)
28.678
Nilai Tercatat
82.712
46.513
58
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 13. Aset Lain-lain – Bersih
30 Juni 2013 Uang muka pembelian aset Barang cetakan dan materai Uang muka renovasi gedung kantor Tagihan sehubungan dengan ATM bersama Setoran jaminan Agunan yang diambil-alih Uang muka dinas karyawan Tagihan komisi asuransi Tagihan derivatif Tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover Kiriman uang Aset tetap yang tidak digunakan Lain-lain Jumlah
31 Desember 2012
30.188 35.002 37.333 8.796 14.062 9.503 14.522 8.500 812 851 2.791 130 21.241
51.411 35.191 20.870 18.889 15.086 11.380 5.663 2.087 1.311 837 130 2.125
183.731
Cadangan kerugian penurunan nilai atas tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover Cadangan kerugian penurunan nilai aset non - keuangan Jumlah - bersih
164.980
(851)
(837)
(181)
(180)
182.699
163.963
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, agunan yang diambil-alih disajikan sebesar Rp 9.452 dan Rp 11.330 setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai masingmasing sebesar Rp 51 dan Rp 50. Berikut adalah rincian agunan yang diambil-alih berdasarkan kolektibilitasnya: 30 Juni 2013 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
31 Desember 2012
9.424 22 7 50
9.791 1.388 34 45 122
9.503
11.380
-
Jumlah
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, aset tetap yang tidak digunakan disajikan sebesar nihil setelah dikurangi cadangan penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 130.
59
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset non – keuangan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2013
31 Desember 2012
Saldo awal Penambahan (pemulihan)
180 1
572 (392)
Saldo akhir
181
180
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, tagihan sehubungan dengan Bank Indover adalah masing-masing sebesar ekuivalen Rp 851 dan Rp 837 yang telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai oleh Perusahaan. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset lain – lain terkait dengan tagihan Bank Indover adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Saldo awal Pemulihan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir
31 Desember 2012
837
1.105 (268)
14
-
851
837
Aset lain-lain kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 17.469 dan Rp 9.638 (Catatan 29). Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset lain-lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya aset tersebut. 14. Liabilitas Segera
30 Juni 2013 Kiriman uang Liabilitas sehubungan dengan ATM bersama Liabilitas administrasi kredit Liabilitas pada perusahaan asuransi Beban akrual Liabilitas setoran Jamsostek Lain-lain Jumlah
31 Desember 2012
43.027 43.141 8.360 1.681 2.240 839 15.616
120.934 69.462 4.532 1.538 1.413 821 6.152
114.904
204.852
Liabilitas segera lainnya kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 102 dan Rp 803 (Catatan 29).
60
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 15. Simpanan Simpanan terdiri dari:
30 Juni 2013 Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
2.831.036 4.155.083 5.618.476 12.604.595
31 Desember 2012 3.151.996 4.148.957 5.559.761 12.860.714
a. Giro terdiri atas: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Konvensional Pihak berelasi (Catatan 29) Rupiah Mata uang asing (Catatan 31) Jumlah
557.408 372.270 929.678
452.941 356.666 809.607
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 31) Jumlah
1.150.044 706.169 1.856.213
1.294.072 1.006.449 2.300.521
2.785.891
3.110.128
Jumlah Syariah Pihak berelasi (Catatan 29) Rupiah Giro Mudharabah Giro Wadiah
29.002 84
Jumlah
33.754 -
29.086
33.754
9.294
7.373
4.581 2.184
681 60
6.765
741
16.059
8.114
Jumlah
45.145
41.868
Jumlah
2.831.036
3.151.996
Pihak ketiga Giro Mudharabah Rupiah Giro Wadiah Rupiah Mata uang asing (Catatan 31) Jumlah Jumlah
61
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Suku bunga giro per tahun Rupiah Mata uang asing
30 Juni 2013 %
31 Desember 2012 %
1,00 - 6,00 0,10 - 2,50
1,00 - 6,00 0,10 - 2,50
Saldo giro yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 67.643 dan Rp 38.345 (Catatan 8 dan 30). b. Tabungan terdiri atas:
30 Juni 2013
31 Desember 2012
Konvensional Rupiah Pihak berelasi (Catatan 29) Tabungan Sinarmas Tabungan Sinarmas Gold Tabunganku Jumlah
4.990 10.149 174 15.313
6.681 6.790 191 13.662
Pihak ketiga Tabungan Sinarmas Tabungan Sinarmas Gold Tabunganku Jumlah
2.003.802 1.894.751 223.617 4.122.170
1.971.969 1.957.155 191.887 4.121.011
4.137.483
4.134.673
Syariah Rupiah Pihak berelasi (Catatan 29) Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Jumlah
19 452 471
13 137 150
Pihak ketiga Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Jumlah
3.579 13.550 17.129
3.225 10.909 14.134
Jumlah
17.600
14.284
Jumlah
4.155.083
4.148.957
Jumlah
62
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Suku bunga tabungan per tahun Rupiah
30 Juni 2013 %
31 Desember 2012 %
0,25 - 5,25
0,25 - 5,25
Saldo tabungan yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebesar nihil dan Rp 403 (Catatan 8 dan 30). c.
Deposito berjangka terdiri atas:
30 Juni 2013
31 Desember 2012
Konvensional Pihak berelasi (Catatan 29) Rupiah Mata uang asing (Catatan 31) Jumlah
802.777 1.586.903 2.389.680
922.944 1.503.099 2.426.043
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 31) Jumlah
2.541.558 383.184 2.924.742
2.295.244 299.789 2.595.033
5.314.422
5.021.076
198.778
433.790
105.276
104.895
Jumlah
304.054
538.685
Jumlah
5.618.476
5.559.761
Jumlah Syariah Deposito Mudharabah Pihak berelasi (Catatan 29) Rupiah Pihak ketiga Rupiah
63
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: Berdasarkan periode deposito berjangka: Pihak berelasi (Catatan 29)
30 Juni 2013 Pihak ketiga
Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah
133.478 618.400 37.802 106.612 105.263 1.001.555
186.700 1.598.274 379.179 118.289 364.392 2.646.834
320.178 2.216.674 416.981 224.901 469.655 3.648.389
4.501 1.127.020 28.212 991 196.010 1.356.734
1.358.345 566.891 95.447 379.456 2.400.139
4.501 2.485.365 595.103 96.438 575.466 3.756.873
Mata uang asing (Catatan 31) Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah
140.935 158.412 9.563 357 1.277.636 1.586.903
36.573 288.217 20.391 12.532 25.471 383.184
177.508 446.629 29.954 12.889 1.303.107 1.970.087
259.122 9.286 343 1.234.348 1.503.099
191.170 72.904 12.387 23.328 299.789
450.292 82.190 12.730 1.257.676 1.802.888
Jumlah
2.588.458
3.030.018
5.618.476
2.859.833
2.699.928
5.559.761
Jumlah
31 Desember 2012 Pihak berelasi Pihak (Catatan 29) ketiga
Jumlah
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: Pihak berelasi (Catatan 29)
30 Juni 2013 Pihak ketiga
Rupiah 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Jumlah
871.070 43.732 86.500 253 1.001.555
1.953.468 294.359 158.182 240.825 2.646.834
2.824.538 338.091 244.682 241.078 3.648.389
1.133.268 27.221 235 196.010 1.356.734
1.610.154 462.341 196.123 131.521 2.400.139
2.743.422 489.562 196.358 327.531 3.756.873
Mata uang asing (Catatan 31) 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Jumlah
299.347 292.782 994.774 1.586.903
332.581 19.104 13.268 18.231 383.184
631.928 311.886 13.268 1.013.005 1.970.087
283.901 245.062 699.467 274.669 1.503.099
196.341 78.054 14.241 11.153 299.789
480.242 323.116 713.708 285.822 1.802.888
Jumlah
2.588.458
3.030.018
5.618.476
2.859.833
2.699.928
5.559.761
64
Jumlah
31 Desember 2012 Pihak berelasi Pihak Jumlah (Catatan 29) ketiga
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Suku bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Mata uang asing
30 Juni 2013 %
31 Desember 2012 %
3,00 - 8,75 0,15 - 3,50
2,00 - 10,00 0,38 - 3,50
Saldo deposito berjangka yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 1.721.849 dan Rp 1.717.151 (Catatan 8 dan 30). 16. Simpanan dari Bank Lain
30 Juni 2013 Giro Deposito berjangka Jumlah
86.788 25.833 112.621
31 Desember 2012 95.335 57.000 152.335
a. Giro terdiri dari:
30 Juni 2013
31 Desember 2012
Konvensional Pihak berelasi (Catatan 29) Mata uang asing (Catatan 31) Pihak ketiga Rupiah
30.519
31.343
56.216
63.544
Jumlah
86.735
94.887
53
448
86.788
95.335
Syariah Pihak ketiga Rupiah Jumlah
Suku bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika
30 Juni 2013 %
31 Desember 2012 %
1,00 - 5,00 0,15
1,00 - 5,00 0.25
b. Deposito berjangka merupakan deposito berjangka yang ditempatkan oleh pihak ketiga dalam Rupiah. Termasuk dalam deposito berjangka pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah deposito berjangka yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah masing-masing sebesar Rp 25.833 dan Rp 49.500.
65
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: Berdasarkan periode Deposito Berjangka: 30 Juni 2013 1 bulan 6 bulan 12 bulan
25.500 333
Jumlah
25.833
31 Desember 2012 56.500 500 57.000
Berdasarkan Sisa Umur sampai dengan saat Jatuh Tempo: 30 Juni 2013 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan
3.000 22.660 173
Jumlah
25.833
31 Desember 2012 56.500 340 160 57.000
Suku bunga per tahun: 31 Desember 2012 % 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
5,50 5,50 - 7,00 5,50 - 7,00 7,25
17. Utang Pajak Utang pajak terdiri dari: 30 Juni 2013 Pajak kini Pajak penghasilan Pasal 4 Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pasal 25 Jumlah pajak penghasilan
-
9 9.348 5.064 851 15.263
8.558 3.736 455 2.600 15.349
774
3.486
16.037
18.844
-
Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
31 Desember 2012
66
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terhutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013. 18. Beban Bunga Akrual
30 Juni 2013 Pihak berelasi (Catatan 29) Rupiah Deposito Giro Tabungan Jumlah Mata uang asing (Catatan 31) Deposito Giro Jumlah Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah Deposito Tabungan Giro Jumlah Mata uang asing (Catatan 31) Deposito Giro Jumlah Jumlah pihak ketiga Jumlah
67
31 Desember 2012
1.249 166 14
1.560 262 14
1.429
1.836
827 10
5.160 22
837
5.182
2.266
7.018
8.213 2.989 370
9.687 3.807 578
11.572
14.072
205 47
436 58
252
494
11.824
14.566
14.090
21.584
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 19. Liabilitas Lain–Lain
30 Juni 2013
31 Desember 2012
Pendapatan diterima dimuka Setoran jaminan Lain-lain
12.525 2.074 46.262
8.493 1.797 252
Jumlah
60.861
10.542
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan dari provisi lainnya yang diamortisasi selama jangka waktu transaksi serta pendapatan provisi atas kredit yang belum dicairkan. 20. Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 sebagai berikut:
Pemegang Saham
PT Sinar Mas Multiartha Tbk PT Shinta Utama Freenyan Liwang, Direktur Utama Halim, Direktur Masyarakat Jumlah
Pemegang Saham
PT Sinar Mas Multiartha Tbk Credit Suisse AG Singapore trust A/C CLI PT Shinta Utama Freenyan Liwang, Direktur Utama Halim, Direktur Masyarakat Jumlah
Jumlah Lembar Saham
30 Juni 2013 Persentase Kepemilikan %
Jumlah Modal Disetor Rp
7.498.835.150 363.136.372 3.114.375 440.000 5.244.820.771
57,20% 2,77% 0,02% 0,00% 40,01%
749.884 36.314 311 44 524.482
13.110.346.668
100,00%
1.311.035
Jumlah Lembar Saham
31 Desember 2012 Persentase Kepemilikan %
5.806.790.296 673.825.000 363.136.372 3.114.375 440.000 3.436.530.195 10.283.836.238
68
56,47 6,55 3,53 0,03 0,00 33,42 100,00
Jumlah Modal Disetor Rp 580.679 67.383 36.314 311 44 343.653 1.028.384
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 15 Juni 2012, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 21 tanggal 15 Juni 2012 dari Andalia Farida, SH., MH, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui penerbitan saham sebanyak 1.203.186.138 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan penerbitan waran secara cuma-cuma sebanyak-banyaknya 2.996.614.532 lembar (Catatan 1b dan 21) untuk ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I. Jumlah penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas I Rp 300.797 dengan biaya emisi saham Rp 3.776. PT Shinta Utama dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah menandatangani dan menyampaikan surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keikutsertaan Perusahaan dalam program penjaminan Pemerintah (Catatan 37g). Perubahan lembar saham untuk periode-periode 31 Desember 2012, adalah sebagai berikut:
yang
berakhir
30
Jumlah Saham Jumlah saham pada tanggal 1 Januari 2012
9.078.869.400
Penambahan jumlah saham melalui konversi Waran Seri I (Catatan 21)
1.780.700
Penambahan jumlah saham melalui Penawaran Umum Terbatas I (Catatan 21)
1.203.186.138
Jumlah saham pada tanggal 31 Desember 2012 Penambahan jumlah saham melalui konversi Waran Seri I (Catatan 21)
10.283.836.238
1.434.899
Penambahan jumlah saham melalui konversi Waran Seri II (Catatan 21)
2.825.075.531
Jumlah saham pada tanggal 30 Juni 2013
13.110.346.668
69
Juni
2013
dan
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perubahan tambahan modal disetor sampai dengan tanggal 30 Juni 2013: Jumlah Rp Penawaran Umum Perdana tahun 2010 (Catatan 1b) Biaya emisi saham tahun 2010 Konversi Waran Seri I tahun 2011 (Catatan 21) Konversi Waran Seri I tahun 2012 (Catatan 21) Penawaran Umum Terbatas I tahun 2012 (Catatan 1b) Biaya emisi saham tahun 2012 Konversi Waran Seri I selama periode 2013 (Catatan 21) Konversi Waran Seri II selama periode 2013 (Catatan 21)
80.000 (4.678) 89.918 90 180.478 (3.776) 71 423.761
Jumlah
765.864
Manajemen Permodalan Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan wajib untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia. Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan kepada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8% dan 8% pada tahun 2013 dan 2012 dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia. Perusahan telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun. Perusahaan wajib memperhitungkan Risiko Pasar karena telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur oleh Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu jumlah aset sebesar Rp 10.000.000 atau lebih. Perhitungan dilakukan menggunakan metode standar sesuai dengan PBI dimaksud. Rasio kecukupan modal pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar 24,03% dan 18,09%. Rasio kecukupan modal pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.
70
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perhitungan rasio kecukupan modal pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2013
31 Desember 2012
I. Komponen Modal A. Modal Inti B. Modal Pelengkap
2.548.592 98.734
1.692.498 97.637
II. Jumlah modal
2.647.326
1.790.135
III. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko kredit setelah memperhitungkan risiko spesifik Risko pasar Risiko operasional
9.260.843 263.721 1.490.878
8.615.340 184.023 1.097.724
Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar dan operasional
11.015.442
9.897.087
IV.Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang tersedia KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional dan pasar V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
28,59%
20,78%
27,79%
20,34%
24,62%
18,43%
24,03%
18,09%
8%
8%
* Tidak termasuk pengaruh pajak tangguhan
21. Waran Pada tanggal 13 Desember 2010, Perusahaan menerbitkan waran Seri I secara cuma-cuma sejumlah 1.920.000.000 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana. Setiap pemegang lima (5) saham baru Perusahaan berhak memperoleh enam (6) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga Pelaksanaannya sebesar Rp 150 (angka penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan 11 Desember 2015. Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010. Sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I pada tanggal 15 Juni 2012 (Catatan 1 dan 20), harga pelaksanaan dan jumlah Waran Seri I menjadi 120.646.622 waran dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 149 (angka penuh) per lembar saham. 71
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan menerbitkan Waran Seri II secara cuma-cuma sejumlah 2.996.614.532 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I. Setiap pemegang lima puluh tiga (53) saham baru Perusahaan berhak memperoleh seratus tiga puluh dua (132) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga Pelaksanaannya sebesar Rp 250 (angka penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017. Selama periode 30 Juni 2013 sebanyak 1.434.899 Waran Seri I dan 2.825.075.531 Waran Seri II telah dikonversi menjadi 2.826.510.430 saham dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 706.483. Sedangkan selama tahun 2012 sebanyak 1.780.700 Waran Seri I telah dikonversi menjadi 1.780.700 saham dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 268. Sehingga jumlah Waran seri I yang belum di konversi menjadi saham pada periode 30 Juni 2013 119.211.723 dan sebanyak 120.646.622 pada tanggal 31 Desember 2012. Dan jumlah Waran Seri II yang belum dikonversi pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebanyak 171.539.001. 22. Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil
30 Juni 2013 Rupiah Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Giro pada bank lain dan Bank Indonesia Efek yang dibeli dengan janji jual kembali Jumlah Mata uang asing Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Jumlah Jumlah
30 Juni 2012
548.890 26.521 32.506 2.410
583.756 36.318 31.923 2.783
195
688
610.522
655.468
42.409 12.967 1.092
49.426 15.207 340
56.468
64.973
666.990
720.441
Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi selama periode 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012 masing-masing sebesar Rp 31.566 dan Rp 39.531 atau masing-masing 4,73% dan 5,49% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 29). Termasuk dalam pendapatan bunga dan bagi hasil selama periode 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012 adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar Rp 50.538 dan Rp 62.507.
72
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 23. Beban Bunga dan Bagi Hasil
30 Juni 2013 Rupiah Deposito berjangka Tabungan Giro Premi penjaminan Pemerintah (Catatan 37g) Simpanan dari bank lain Jumlah Mata uang asing Deposito berjangka Giro Simpanan dari bank lain Jumlah Jumlah
30 Juni 2012
109.848 91.059 27.218
221.455 56.009 27.692
13.252 703
14.923 1.033
242.080
321.112
16.144 2.222 8
25.824 3.327 104
18.374
29.255
260.454
350.367
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012, bunga yang dibayar kepada pihak berelasi masingmasing sebesar Rp 57.759 dan Rp 136.182 atau masing-masing 22,18% dan 39,71% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 29). Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012, termasuk dalam beban bunga dan bagi hasil adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar Rp 19.142 dan Rp 25.290. 24. Beban Umum dan Administrasi
30 Juni 2013 Umum Komunikasi Cetakan dan alat tulis Sewa gedung Perbaikan dan pemeliharaan Transportasi Pendidikan dan pengembangan Promosi Listrik dan air Perjalanan dinas Asuransi Jasa profesional Jumlah
73
30 Juni 2012
61.665 27.422 24.481 22.229 20.458 12.778 8.312 7.510 6.418 4.948 1.856 245
55.179 30.223 18.889 13.768 16.487 13.721 11.194 14.469 4.527 5.144 1.921 121
198.322
185.643
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi selama periode 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012 masing-masing sebesar Rp 43.302 dan Rp 31.723 (Catatan 29). 25. Beban Tenaga Kerja
30 Juni 2013 Gaji Tunjangan Hari Raya Tunjangan lainnya Jumlah
30 Juni 2012
81.548 7.637 46.202
62.694 5.144 35.765
135.387
103.603
26. Pendapatan Operasional Lainnya – Lain-lain
30 Juni 2013 30 Juli 2012 Keuntungan penjualan aset tetap - bersih Keuntungan penjualan aktiva yang diambil alih Lain-lain Jumlah
-
5 246 630
667
876
672
27. Beban Operasional Lainnya – Lain-lain
30 Juni 2013 Kerugian penjualan agunan yang diambil alih Kerugian penjualan aset tetap (Catatan 11) Beban tanggung jawab sosial Lain-lain Jumlah
-
19 2 253 101 356
74
30 Juni 2012 211 579 809
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 28. Laba per Saham Dasar
30 Juni 2013 Laba bersih
30 Juni 2012
114.685
117.408
11.625.143.688
9.079.148.908
Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dilusian 13.401.097.392
9.200.500.000
Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dasar
Laba bersih per saham (angka penuh) Dasar Dilusian
9,87 8,56
12,93 12,76
Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar untuk perhitungan laba per saham dilusian periode 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yang dilutif yakni Waran Seri I dan Waran Seri II (Catatan 21).
29. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi Sifat Pihak Berelasi Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang berada dibawah Perusahaan Sinar Mas, karena Perusahaan Sinar Mas merupakan pemegang saham utama dari Perusahaan: a. Pemegang saham (termasuk pemegang saham akhir) Perusahaan. PT Sinarmas Multiartha Tbk, PT Shinta Utama dan Indra Widjaja. b. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh pemegang saham Perusahaan. c.
Perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh anggota keluarga dekat pemegang saham dan manajemen kunci Perusahaan.
75
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan juga melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi antara lain: a. Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Persentase terhadap jumlah Jumlah aset/liabilitas %
31 Desember 2012 Persentase terhadap jumlah Jumlah aset/liabilitas %
Aset Kredit PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Kenny Santoso PT Sinar Wisata Lestari PT Sinar Wisata Permai PT Maritim Sinar Utama Hendra Jaya Kosasih Salis Teguh Hartono PT Tjiwi Kimia Lain - lain (dibawah Rp 1.000) Pendapatan bunga akrual Biaya dibayar dimuka Aset lain - lain Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Beban bunga akrual
1.365.438 9.129 1.675 968 1.605 1.378.815
8,74% 0,06% 0,01% 0,01% 0,01% 8,83%
1.328.781 2.051 54.000 37.000 1.567 921 1.143 1.606 1.427.069
8,77 0,01 0,36 0,24 0,01 0,01 0,01 0,01 9,42
569 17.903 17.469
0,01% 0,11% 0,11%
808 15.718 9.638
0,01 0,10 0,06
102 3.563.006 30.519 2.266
0,01% 27,45% 0,24% 0,02%
803 3.717.006 31.343 7.018
0,01 27,89 0,24 0,05
b. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, sebesar Rp 2.318.118 dan Rp 2.417.937 dari saldo kredit channeling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 8). c.
Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi untuk periode 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012 masing-masing sebesar Rp 31.566 dan Rp 39.531 atau masing-masing 4,73% dan 5,49% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 22).
d. Beban bunga dan bagi hasil yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012 masing-masing sebesar Rp 57.759 dan Rp 136.182, atau masing-masing 22,18% dan 32,16% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 23). e. Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012 masing-masing sebesar Rp 43.302 dan Rp 31.723 (Catatan 24).
76
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) f.
Perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada direksi dan anggota manajemen kunci lainnya adalah sebagai berikut:
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Dewan direksi Dewan komisaris Personil manajemen kunci lainnya Imbalan pesangon Jumlah
30 Juni 2013
30 Juni 2012
3.277 1.104 12.403 16.784
3.353 748 10.383 82 14.566
g. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi (berupa L/C dan bank garansi) dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 144.390 dan Rp 21.386 (Catatan 30). Saldo jaminan tunai dari pihak berelasi sehubungan dengan transaksi L/C dan bank garansi pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 42.900 dan Rp 5.000. h. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, aset tetap Perusahaan, berupa bangunan dan kendaraan bermotor diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan seluruhnya masing-masing sebesar Rp 1.203.929 dan Rp 900.994 (Catatan 11). 30. Komitmen dan Kontinjensi a.
Komitmen pembelian dan penjualan tunai mata uang asing 30 Juni 2013 Pembelian tunai mata uang asing (tom, spot dan forward) Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Euro Yen Jepang Dolar Hongkong Dolar Australia Dolar Singapura Jumlah
106.168 757 2.006 1.985 918 111.834
Penjualan tunai mata uang asing (tom, spot dan forward) Dolar Amerika Serikat Euro Yen Jepang Dolar Singapura Jumlah
2.746 64.746 5.714 73.206
31 Desember 2012
38.261 38.195 964 77.420
39.244 38.195 36.624 394 114.457
Transaksi tom, spot dan forward di atas akan selesai masing-masing dalam 1 hari, 2 hari dan 2 hari sampai 12 hari.
77
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka eksporimpor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada nasabah dengan rincian sebagai berikut:
30 Juni 2013
31 Desember 2012
Komitmen Liabilitas Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letters of credit Jumlah
215.237 110.630
219.849 47.542
325.867
267.391
34.177
27.721
589.614
572.274
(555.437)
(544.553)
Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Liabilitas Kontinjensi Bank garansi Jumlah - bersih
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi berupa L/C dan bank garansi dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 144.390 dan Rp 21.386 (Catatan 29). Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, jangka waktu untuk L/C masing-masing berkisar antara 9 hari – 7 bulan dan 1 – 12 bulan, sedangkan untuk bank garansi masingmasing berkisar antara 8 hari – 39 bulan bulan dan 18 hari - 38 bulan. Saldo L/C yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 105.424 dan Rp 43.690 (Catatan 15). Saldo bank garansi yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar dan Rp 184.944 dan Rp 158.272 (Catatan 15).
78
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31. Aset Dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: Ekuivalen Rp 30 Juni 2013 31 Desember 2012 Aset Kas
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia USD Efek-efek USD JPY HKD Kredit USD Pendapatan bunga akrual USD Aset lain-lain USD EUR
13.522 1.492 948 153 26 324 104 249.896 317.203 40.593 12.789 26.176 16.096 13 1.886 13.355
14.593 1.035 1.137 172 278 26 62 333.799 313.115 18.037 12.736 23.777 20.715 2.245 2.021 9.295
455.437 48.377 1.847.622 5.948 153 851
297.852 643.715 17.075 476 1.717.183 5.784 181 837
Jumlah Aset
3.052.964
3.436.146
1.476 235 960 2.965.697 34.768 8.517 825 14.218 26.685 27.374 3.145 1.040 2 30 17 52 9
87.551 396
3.107.063 17.931 7.453 60 8.469 25.087 27.642 3.701 5.641 1 20 14 53 9
3.085.050
3.291.091
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan
Simpanan dari bank lain Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain
USD SGD CNY EUR HKD AUD JPY USD USD SGD EUR CNY JPY HKD GBP AUD
USD SGD HKD USD SGD EUR JPY AUD CNY USD EUR USD SGD AUD CNY USD SGD
Jumlah Liabilitas Aset - Bersih
(32.086)
79
145.055
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Posisi Devisa Neto (PDN) Berikut ini disajikan rincian posisi devisa neto Perusahaan sebagaimana disampaikan Perusahaan kepada Bank Indonesia: 30 Juni 2013 Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif Bersih Mata Uang Aset Liabilitas Absolut Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Euro Dolar Singapura Dolar Australia Yuan China
3.024.928 2.643 66.584 2.024 12.942 42.328 14.598 27.124
3.010.172 65.573 960 11.662 40.731 14.254 26.704
14.756 2.643 1.011 1.064 1.280 1.597 344 420
Jumlah
3.193.171
3.170.056
23.115
Mata Uang
31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif Aset Liabilitas
Bersih Absolut
Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Euro Dolar Singapura Dolar Australia Yuan China
3.280.849 2.020 37.853 2.999 51.940 20.036 9.321 24.914
3.182.874 36.684 49.868 18.734 8.494 25.102
97.975 2.020 1.169 2.999 2.072 1.302 827 188
Jumlah
3.429.932
3.321.756
108.552
Posisi devisa neto pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia. Rasio PDN Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar 0,89% dan 6,58%. 32. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.
80
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berikut adalah nilai tercatat aset keuangan dan estimasi nilai wajar Perusahaan dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Estimasi Nilai Nilai Tercatat Wajar Aset Keuangan Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Efek-efek Piutang derivatif Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Tersedia untuk dijual Efek-efek Pinjaman diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Kredit yang diberikan - bersih Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain
31 Desember 2012 Estimasi Nilai Nilai Tercatat Wajar
29.547 812
29.547 812
54.271 1.311
54.271 1.311
614.211
701.228
629.537
785.418
596.869
596.869
165.482
165.482
189.777
189.777
122.319
122.319
231.843 1.038.807 478.131
231.843 1.038.807 478.131
283.214 1.441.593 448.234
283.214 1.441.593 448.234
823.250 308.543 9.738.924 65.295 34.149
823.250 308.543 9.866.908 65.295 34.149
387.852 426.912 9.543.807 63.622 36.062
387.852 426.912 9.543.807 63.622 36.062
Jumlah Aset Keuangan
14.150.158
14.365.159
13.604.216
13.760.097
Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan Lain-lain Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Surat berharga yang diterbitkan Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain
114.904 12.237.796 112.621 356 14.090 2.074
114.904 12.237.796 112.621 356 14.090 2.074
204.852 12.265.877 152.335 431 21.584 1.797
204.852 12.265.877 152.335 431 21.584 1.797
Jumlah Liabilitas Keuangan
12.481.841
12.481.841
12.646.876
12.646.876
81
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Hirarki Nilai Wajar Tabel berikut mengungkapkan hirarki nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 30 Juni 2013: Tingkat 1 Aset Keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Efek-efek Piutang derivatif Tersedia untuk dijual Efek-efek Jumlah Aset Keuangan
30 Juni 2013 Tingkat 2
29.547
-
189.777 219.324
-
-
Jumlah
812
29.547 812
812
189.777 220.136
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah berdasarkan kuotasi harga pasar pada tanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi harga tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau badan pengatur, dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Kuotasi harga pasar yang digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan adalah harga penawaran (bid price) terkini. Instrumen keuangan seperti ini termasuk dalam hirarki Tingkat 1. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 1 terdiri dari investasi dalam obligasi (termasuk obligasi Pemerintah), reksadana dan ROI Loan dan diklasifikasikan sebagai surat berharga tersedia untuk dijual atau diperdagangkan. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik yang dibuat oleh entitas. Jika seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Tingkat 2. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 2 adalah piutang derivatif. Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan adalah kuotasi harga pasar atau kuotasi harga penjual untuk instrumen sejenis. Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
Nilai wajar efek-efek, kecuali Sertifikat Bank Indonesia dan wesel ekspor pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah berdasarkan harga pasar. Nilai wajar Sertifikat Bank Indonesia dan wesel ekspor, adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
Nilai wajar kredit yang diberikan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah berdasarkan metode arus kas diskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.
Nilai wajar aset keuangan selain efek-efek dan kredit yang diberikan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
82
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Nilai wajar liabilitas keuangan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, dengan fitur dapat ditarik sewaktu-waktu, atau jatuh tempo dalam jangka pendek adalah sama dengan yang terutang pada saat penarikan yakni sebesar nilai tercatatnya.
33. Saldo Laba yang Ditentukan Penggunaannya Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 10 Juni 2013 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, S.H, M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan laba ditahan sebesar Rp 500 untuk cadangan umum. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, saldo laba yang ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum adalah sebesar Rp 4.500 dan Rp 4.000. 34. Kontinjensi Perusahaan menghadapi perkara hukum atau gugatan yang timbul dari kegiatan normal usahanya. Manajemen Perusahaan bersama dengan penasehat hukum berpendapat bahwa liabilitas akhir atas perkara hukum atau gugatan tersebut, jika ada, tidak memiliki pengaruh yang material terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dibentuk atas liabilitas kontinjensi tersebut. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat perkara hukum yang berdampak material terhadap laporan keuangan Perusahaan. 35. Informasi Segmen a. Segmen Usaha Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran dan kredit, treasuri, dan ekspor-impor. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut: Bank Umum Pemasaran dan Kredit
Treasuri
30 Juni 2013 Unit Usaha Syariah Pemasaran Ekspor-impor dan Kredit Treasuri
Jumlah
Pendapatan Pendapatan bunga dan bagi hasil Pendapatan operasional lainnya Jumlah Pendapatan
545.147 5.032
71.305 4.052
550.179
75.357
241.253 540
59 4.130
241.793
4.189
452
46.152 4.442
4.386 216
666.990 14.194
452
50.594
4.602
681.184
-
19.128 -
14 1.765
260.454 6.435
-
19.128
1.779
266.889
Beban Beban bunga dan bagi hasil Beban operasional lainnya Jumlah Beban Pendapatan segmen - bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban yang tidak dapat dialokasikan
414.295
Laba sebelum pajak Beban pajak
143.356 28.671
Laba bersih
114.685
89.524 360.463
83
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Bank Umum Pemasaran dan Kredit
Treasuri
30 Juni 2012 Unit Usaha Syariah Pemasaran Ekspor-impor dan Kredit Treasuri
Jumlah
Pendapatan Pendapatan bunga dan bagi hasil Pendapatan operasional lainnya Jumlah Pendapatan
575.350 38.463
82.584 16.212
613.813
98.796
324.638 29
-
76
57.831 -
4.676 5.511
720.441 60.262
76
57.831
10.187
780.703
Beban Beban bunga dan bagi hasil Beban operasional lainnya Jumlah Beban
324.667
439 439
-
25.290 1.757 -
27.047
95
350.367 1.881
95
352.248
Pendapatan segmen - bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban yang tidak dapat dialokasikan
428.455
Laba sebelum pajak Beban pajak
146.760 29.352
Laba bersih
117.408
28.938 310.633
Bank Umum
Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
Pemasaran dan Kredit
Treasuri
10.107.367
3.562.747
30 Juni 2013 Unit Usaha Syariah Pemasaran Ekspor-impor dan Kredit Treasuri 851
549.569
265.043
14.485.577 1.138.098
Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
Jumlah
15.623.675 12.415.552
2.835
1
366.799
25.886
12.811.073 167.485
Jumlah Liabilitas
12.978.558
84
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Bank Umum
Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
Pemasaran dan Kredit
Treasuri
10.170.678
3.097.947
31 Desember 2012 Unit Usaha Syariah Ekspor-impor
Pemasaran dan Kredit
Treasuri
Jumlah
318
799.266
77.756
14.145.965 1.005.927
Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
15.151.892 12.586.622
1.372
1
594.837
49.948
13.232.780 93.504
Jumlah Liabilitas
13.326.284
b. Segmen Geografis Pendapatan bunga berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
30 Juni 2012
DKI Jakarta Pulau Jawa (diluar Jakarta) Pulau Sumatera Pulau Sulawesi dan Maluku Pulau Bali dan Lombok Pulau Kalimantan Pulau Jayapura
415.500 113.078 76.673 34.623 15.926 8.036 3.154
464.880 103.905 75.441 51.910 10.127 8.160 6.018
Jumlah
666.990
720.441
Nilai tercatat aset segmen dan tambahan atas aset tetap berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut adalah sebagai berikut: Nilai Tercatat Aset Segmen 30 Juni 2013 31 Desember 2012
Penambahan Aset Tetap 30 Juni 2013 31 Desember 2012
DKI Jakarta Pulau Jawa (diluar Jakarta) Pulau Sumatera Pulau Sulawesi dan Maluku Pulau Bali dan Lombok Pulau Jayapura Pulau Kalimantan
10.534.524 1.747.588 1.230.740 560.838 225.098 66.076 120.713
10.228.343 1.735.981 1.227.129 560.624 236.027 35.455 122.407
49.133 3.124 2.294 1.378 204 97 994
143.773 22.812 9.466 3.196 3.770 226 3.615
Jumlah
14.485.577
14.145.966
57.224
186.858
85
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 36. Penerapan Manajemen Risiko Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat (Good Corporate Governance). Sebagai tanggapan Perusahaan terhadap kondisi tersebut, Perusahaan telah menerapkan suatu kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dilaporkan, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat berupa peningkatan kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja di masa mendatang termasuk kemungkinan kerugian yang akan terjadi, dan meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan serta penilaian risiko dengan adanya ketersediaan informasi yang terkini, yang dengan sendirinya meningkatkan kinerja dan daya saing Perusahaan. Untuk menyesuaikan dengan manajemen risiko di perbankan internasional, secara terus- menerus Perusahaan mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi bagi Perusahaan adanya potensi risiko secara lebih dini dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi dan kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas usaha. Perusahaan memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang bekerja secara independen dari unit bisnis dan audit internal. SKMR bertugas untuk menunjang pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. Tugas dan tanggung jawab SKMR mencakup: a. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko secara triwulan kepada Bank Indonesia. b. Melakukan telaah risiko dan memberikan pendapat terhadap seluruh jenis risiko yang melekat sebelum suatu transaksi diputuskan atau dilaksanakan yang meliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategis, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi. c.
Mempersiapkan konsep dan metode pengukuran terhadap risiko komposit dari seluruh jenis risiko sesuai dengan pedoman standar Bank Indonesia dan Kebijakan Manajemen Risiko yang telah dibuat.
Dalam pelaksanaannya, penerapan manajemen risiko Perusahaan meliputi pengawasan aktif manajemen, penerapan kebijakan dan prosedur, penetapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko serta sistem pengendalian internal. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi liabilitasnya, yang timbul dari aktivitas fungsional Perusahaan seperti perkreditan (penyediaan dana), tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance). Risiko kredit dikelola melalui penetapan kebijakan - kebijakan dan proses-proses yang meliputi kriteria pemberian kredit dan persetujuan kredit, penetapan harga, pemantauan, pengelolaan kredit bermasalah dan manajemen portofolio. Perusahaan juga dengan ketat memantau perkembangan portofolio kredit Perusahaan yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan tindakan pencegahan secara tepat waktu (Early Warning) apabila terjadi penurunan kualitas kredit.
86
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Perusahaan. Perusahaan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten. Perusahaan juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil. Selama Triwulan II/2013, Perusahaan telah melakukan revisi terhadap beberapa kebijakan perkreditan serta beberapa kajian terhadap kegiatan dan aktivitas perkreditan Bank dalam rangka kegiatan monitoring agar bisnis tetap berkembang sesuai appetite Bank dengan risiko yang terkontrol. Proses Independensi Administrasi Kredit dilaksanakan melalui pemisahan fungsi, tugas dan tanggung jawab (segregation of duties) yang terbagi dalam 5 pilar utama (verifikasi, processing, custody, reporting, dan monitoring) dan 1 pilar fungsi development. Dengan adanya implementasi Credit Admin and Control (CAC) diharapkan proses administrasi kredit bisa lebih cepat dan comply terhadap standar dokumentasi administrasi kredit dan kontrol. Guna menciptakan efektifitas dan efisiensi dalam pengajuan kredit dan mempercepat pelaksanaan proses kredit, maka perusahaan juga meningkatkan fungsi program bantu C- LOS yang telah ada.
87
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi keuangan dan rekening administratif yang terkait risiko kredit pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012: 30 Juni 2013 Jumlah Bruto Jumlah Neto
31 Desember 2012 Jumlah Bruto Jumlah Neto
Laporan Posisi Keuangan Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Efek-efek Obligasi korporasi Aset lain-lain Tagihan derivatif Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Obligasi korporasi Tersedia untuk dijual Efek-efek Obligasi korporasi Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Call money Deposito berjangka Efek-efek Tagihan atas wesel ekspor Kredit yang diberikan (termasuk kredit yang diberikan berdasarkan prinsip syariah) Pendapatan bunga akrual Aset lancar lain-lain Jumlah
29.547
29.547
54.271
54.271
812
812
1.311
1.311
2.000
1.980
2.000
2.000
107.876
107.754
41.220
41.220
478.131
478.131
448.234
448.234
575.000 250.000
574.250 249.000
249.665 138.187
249.665 90.000
308.543
308.543
426.912
426.912
10.334.331 65.295 35.000
10.248.341 65.295 34.149
10.386.084 63.622 39.899
10.293.836 63.622 39.062
12.186.535
12.097.802
11.851.405
11.710.133
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi Irrevocable letters of credit
215.237 589.614 110.630
215.237 589.614 110.630
219.849 572.274 47.542
219.849 572.274 47.542
Jumlah
915.481
915.481
839.665
839.665
Komitmen dan kontinjensi
Eksposur maksimum risiko kredit tercermin dari persentase setiap kategori kredit yang diberikan terhadap jumlah kredit. Portofolio kredit yang diberikan terdiversifikasi ke dalam 20 jenis sektor ekonomi, dimana untuk posisi 30 Juni 2013, kelompok sektor ekonomi yang memperoleh penyaluran kredit terbesar dari Perusahaan adalah sektor ekonomi Rumah Tangga dan Industri Pengolahan. Sedangkan untuk posisi 31 Desember 2012 kelompok sektor ekonomi yang memperoleh penyaluran kredit terbesar dari Perusahaan adalah sektor ekonomi Rumah Tangga dan Perdagangan Besar dan Eceran.
88
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan mengkategorikan debitur yang menerima kredit berdasarkan segmen pasar, yaitu korporasi, komersial dan ritel. Tabel dibawah ini menunjukan komposisi kredit yang diberikan Perusahaan berdasarkan segmen pasar beserta tingkat NPL pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012: 30 Juni 2013 Baki Debet Kredit bermasalah % % Korporasi Komersial Ritel Jumlah
31 Desember 2012 Baki Debet Kredit bermasalah % %
32,78 34,77 32,45
60,64 25,05 14,31
42,39 20,66 36,95
68,87 18,61 12,52
100,00
100,00
100,00
100,00
Sebagai bagian dari manajemen portofolio, Perusahaan juga melakukan pemantauan terhadap perkembangan risiko portofolio kredit melalui perhitungan Credit Risk Profile yang menggambarkan potensi risiko inheren dan efektifitas kualitas penerapan manajemen risiko. Perusahaan juga melakukan monitoring perkembangan dan kualitas portofolio berdasarkan konsentrasi per kategori portofolio, 25 debitur inti, sektor industri, sektor wilayah, jenis produk, tujuan penggunaan, dan jenis valuta. Dengan demikian, Perusahaan dapat mengambil langkahlangkah antisipasi dan mitigasi risiko secara portofolio maupun secara individu dan juga melalui penyempurnaan proses penerapan manajemen risiko kredit, baik melalui penyempurnaan kebijakan perkreditan maupun pengembangan sistem infomasi kredit yang memadai. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset keuangan (termasuk kredit yang diberikan berdasarkan prinsip syariah) pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012: 30 Juni 2013 Telah jatuh tempotetapi tidak mengalami penurunan nilai
Mengalami penurunan nilai
1.038.807 478.131
-
-
1.038.807 478.131
1.421.869
-
-
1.421.869
29.547 614.231 189.899 308.543 9.931.567 65.295 34.149 14.112.038
-
402.381 851 403.232
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit yang diberikan Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah
89
383 383
Jumlah
29.547 614.231 189.899 308.543 10.334.331 65.295 35.000 14.515.653
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Desember 2012 Belum jatuh tempo dan tidak Telah jatuh tempotetapi tidak mengalami penurunan nilai mengalami penurunan nilai Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit yang diberikan Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah
Mengalami penurunan nilai
Jumlah
1.441.594 448.234
-
-
1.441.594 448.234
553.334
-
-
553.334
54.271 629.537 122.319 426.912 10.058.066 63.622 37.373 13.835.262
-
327.930 837 328.767
88 88
54.271 629.537 122.319 426.912 10.386.084 63.622 38.210 14.164.117
Risiko Pasar Dalam melaksanakan aktivitasnya, Perusahaan terekspos pada risiko pasar yang terdiri atas risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perusahaan seperti kegiatan treasuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang, kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance). Perusahaan senantiasa melakukan pengelolaan terhadap risiko pasar tersebut secara rutin dan/atau berkala. Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secara harian. Pemantauan tersebut antara lain dilakukan terhadap posisi surat berharga kategori available for sale (AFS) dan trading book (TB), Posisi Devisa Neto (PDN) serta transaksi forex. a. Risiko Suku Bunga Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan baik dalam trading book maupun banking book. Risiko suku bunga dalam trading book dihitung dengan metode standar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu meliputi risiko spesifik (menggunakan Metode Jatuh Tempo) dan risiko umum. Sedangkan risiko suku bunga dalam banking book dikelola dengan melakukan analisa repricing gap antara Risk Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analisa repricing gap dilakukan untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga (naik/turun) pada banking book tersebut terhadap pendapatan bunga bersih (NII). Hasil analisa per posisi 30 Juni 2013, secara keseluruhan gap antara Risk Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL) menunjukkan positive gap, namun Gap antara RSA dan RSL jangka pendek (time bucket sampai dengan 1 tahun) menunjukkan negative gap. Negative gap tersebut menunjukkan bahwa sisi kewajiban lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga dibandingkan dengan aset sehingga apabila terdapat perubahan suku bunga, sisi kewajiban dapat segera disesuaikan (reprice). Dalam kondisi negative gap, Perusahaan berisiko apabila suku bunga bergerak naik dimana kondisi tersebut berpotensi menurunkan Net Interest Income, demikian pula sebaliknya. Besarnya potensi kerugian yang muncul dari gap akan diperhitungkan dampaknya terhadap modal Perusahaan.
90
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Risiko suku bunga dipantau secara harian antara lain terhadap posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan khususnya yang terekspos risiko pasar, yaitu surat berharga dalam kategori Available for Sale dan Trading Book. Dalam aktivitas surat berharga, Perusahaan mengacu pada Anggaran Surat Berharga yang telah ditetapkan. Dalam Anggaran Surat Berharga tersebut diatur antara lain mengenai eksposur portofolio maupun limit loss. Tabel berikut merupakan rata-rata suku bunga efektif per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan:
Rupiah %
30 Juni 2013 Mata Uang Asing %
Aset Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia (termasuk giro pada Bank Lain dan Bank Indonesia) Kredit yang diberikan
3,17 13,00
1,69 4,76
Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain
4,46 2,26
1,12 0,07
31 Desember 2012 Rupiah Mata Uang Asing % % Aset Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia (termasuk giro pada Bank Lain dan Bank Indonesia) Kredit yang diberikan
2,88 13,24
0,24 4,34
Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain
5,26 1,78
1,60 0,11
Tabel berikut ini menyajikan portofolio Perusahaan (tidak termasuk portofolio yang diperdagangkan) pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual: Sampai dengan 1 bulan Aset Bunga Mengambang Giro pada bank lain Kredit yang diberikan Liabilitas Bunga Mengambang Simpanan Simpanan dari bank lain
478.131 527.619
6.923.374 86.735
> 1 bulan s.d. 3 bulan
469.225
-
91
30 Juni 2013 > 3 bulan > 1 tahun s.d. s.d. 1 tahun 2 tahun
> 2 tahun
Jumlah
2.943.052
1.794.548
478.131 6.516.101
-
6.923.374 86.735
-
781.657
-
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Sampai dengan 1 bulan Aset Bunga Mengambang Giro pada bank lain Kredit yang diberikan Liabilitas Bunga Mengambang Simpanan Simpanan dari bank lain
448.234 291.242
7.244.801 94.887
> 1 bulan s.d. 3 bulan
627.089
-
31 Desember 2012 > 3 bulan > 1 tahun s.d. s.d. 1 tahun 2 tahun
> 2 tahun
Jumlah
3.208.586
1.256.345
448.234 5.965.566
-
7.244.801 94.887
-
582.304
-
b. Risiko Nilai Tukar Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman pada batas Posisi Devisa Neto sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu Bank wajib mengelola dan memelihara Posisi Devisa Neto paling tinggi 20% dari Modal. Untuk memudahkan Treasury Dealer dalam melakukan pemantauan terhadap Posisi Devisa Neto, maka Perusahaan telah mengembangkan program bantu yang secara otomatis dapat menunjukkan Posisi Devisa Neto sesuai posisi Perusahan. Selain itu, secara harian pengelolaan risiko nilai tukar juga dilakukan Perusahan dengan cara menghitung potensi kerugian yang mungkin timbul sebagai dampak dari adanya perubahan nilai tukar terhadap posisi Perusahaan. Perusahaan telah menetapkan berbagai limit untuk mengantisipasi risiko pasar atas mata uang asing karena perubahan kurs. Limit yang telah ditetapkan Perusahan antara lain limit maksimum posisi terbuka kumulatif dan per major currency yang bertujuan untuk membatasi eksposur risiko nilai tukar serta memastikan kepatuhan terhadap ketentuan PDN. Pada transaksi forex line, penentuan besaran cash margin dan limit transaksi mengacu pada forex risk factor yang mencerminkan besarnya perkiraan potensi risiko yang timbul sebagai akibat dari pergerakan nilai tukar. Limit-limit risiko pasar masih terus dikembangkan dan dikaji ulang seiring dengan berkembangnya produk-produk serta aktivitas fungsional Perusahaan yang berpotensi menimbulkan risiko pasar. Perusahaan senantiasa memantau dan mengukur kecukupan modal yang dialokasikan untuk meng-cover potensi kerugian yang timbul dari risiko pasar baik risiko nlai tukar maupun risiko suku bunga. Perusahaan menerapkan metode sensitivity analysis dalam pengukuran tersebut, dimana simulasi dilakukan dengan beberapa skenario pergerakan nilai tukar pada kondisi normal sampai dengan kondisi stress untuk melihat besarnya potensi kerugian dan kecukupan modal untuk meng-cover risiko tersebut c. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Perusahaan dalam memenuhi liabilitas yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara berkesinambungan.
92
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pemantauan terhadap likuiditas Perusahaan dilakukan secara harian. Pemantauan antara lain dilakukan terhadap komposisi posisi keuangan Perusahaan, aktivitas dana keluar dan dana masuk yang tercermin dari transaksi RTGS dan SKN, aktivitas money market, posisi aset likuid baik primer maupun sekunder, serta rasio-rasio likuiditas seperti rasio kecukupan aset likuid dan Loan to Deposit Ratio. Pemantauan terhadap pemenuhan Giro Wajib Minimum baik primer maupun sekunder dilakukan untuk memastikan bahwa Perusahaan selalu menjaga GWM sesuai yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Pengelolaan likuiditas Perusahaan juga dilakukan dengan mempelajari pola pergerakan dana dan atau perilaku nasabah Dana Pihak Ketiga, khususnya dana nasabah inti dan nasabah yang memiliki tingkat volatilitas cukup tinggi. Dengan mempelajari perilaku nasabah, maka Perusahaan dapat menjaga kecukupan likuiditas yang diperlukan secara tepat untuk menutup kebutuhan tersebut. Perusahaan menjaga kecukupan secondary reserves minimal sebesar 5% dari Dana Pihak Ketiga, dimana berdasarkan hasil analisa, minimum secondary reserve tersebut telah berada pada level yang cukup aman. Perusahaan telah menyusun kebijakan Contigency Funding Plan sebagai acuan dalam mengambil tindakan bagi manajemen pada situasi krisis pendanaan. Perusahaan juga melakukan stress test untuk mengukur seberapa rentan posisi likuiditas Bank dalam berbagai skenario krisis, dan seberapa besar kemampuan Bank untuk memenuhi kebutuhan pendanaan pada situasi krisis. Salah satu skenario yang digunakan adalah dengan asumsi terdapat penarikan dana sebesar penarikan terbesar yang pernah tejadi dalam 3 tahun terakhir. Core fund atau dana yang tidak ditarik oleh nasabah dan dinilai stabil berada dalam besaran yang cukup baik dan cenderung mengalami peningkatan. Perusahaan senantiasa melakukan pemantauan terhadap posisi core fund dan berupaya untuk secara berkesinambungan meningkatkan persentase terhadap jumlah dana yang dimiliki. Core fund menjadi bagian yang sangat penting bagi Perusahaan dalam menjalankan fungsi intermediasi berupa penyediaan dana jangka panjang. Hal ini mengingat portofolio dana pihak ketiga yang dimiliki Perusahaan sebagian besar berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dana mengendap antara lain dengan meningkatkan kualitas pelayanan, memberikan penawaran suku bunga yang wajar dan kompetitif, serta membuat programprogram yang mengharuskan dana nasabah ditahan dan tidak dapat ditarik sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan program serta. Sampai dengan saat ini, Perusahaan tidak pernah mengalami kesulitan likuiditas maupun kondisi yang berpotensi menimbulkan risiko bagi Perusahaan. Apabila terdapat potensi risiko, Perusahaan memiliki sejumlah upaya antisipasi seperti ketersediaan Giro Wajib Minimum, Cadangan Sekunder, serta penetrasi yang baik terhadap pasar antar Perusahaan. Asset and Liability Committee (ALCO) berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk memonitor situasi likuiditas Perusahaan. ALCO bertanggung jawab untuk menentukan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan aset dan liabilitas Perusahaan sejalan dengan prinsip kehati-hatian manajemen risiko dan peraturan yang berlaku. ALCO menyetujui kerangka limit, mempertimbangkan struktur laporan posisi keuangan jangka panjang dari Perusahaan.
93
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan (termasuk simpanan dan simpanan dari bank lain berdasarkan prinsip syariah) berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. Sampai dengan 1 bulan
30 Juni 2013 > 6 bulan s.d. 12 bulan
Jumlah
257.950 22.660
1.254.083 173
114.904 12.604.595 112.621
-
114.904 12.604.595 112.621
280.610
1.254.256
356 14.090 2.074 12.848.640
-
356 14.090 2.074 12.848.640
> 1 bulan s.d. 3 bulan
> 3 bulan s.d. 6 bulan
114.904 10.442.585 86.788
649.977 3.000
356 14.090 2.074 10.660.797
652.977
Biaya transaksi Nilai Tercatat
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Surat berharga yang diterbitkan Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas
Sampai dengan 1 bulan
31 Desember 2012 > 6 bulan s.d. 12 bulan Jumlah
> 1 bulan s.d. 3 bulan
> 3 bulan s.d. 6 bulan
204.852 10.479.530 151.835
857.765 340
910.066 -
613.353 160
204.852 12.860.714 152.335
-
204.852 12.860.714 152.335
431 21.584 1.797 10.860.029
858.105
910.066
613.513
431 21.584 1.797 13.241.713
-
431 21.584 1.797 13.241.713
Biaya transaksi Nilai Tercatat
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Surat berharga yang diterbitkan Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas
d. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan. Risiko Operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan. Risiko Operasional juga dapat melekat pada setiap aktivitas fungsional Perusahaan, seperti kegiatan perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, Teknologi Sistem Informasi dan Sistem Informasi Manajemen, serta pengelolaan SDM. Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional di Perusahaan senantiasa disusun, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur telah memadai. Perusahaan juga secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun budaya sadar risiko dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional.
94
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan mulai mengembangkan dan menerapkan beberapa sistem dan perangkat Risiko Operasional. Perangkat risiko operasional tersebut digunakan untuk mengukur potensi risiko pada kondisi sekarang, lampau (historis) dan untuk mengukur besarnya potensi kejadian risiko di masa depan. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan Perusahaan dapat lebih komprehensif dalam mengelola risiko operasional. Untuk mengelola risiko operasional, Perusahaan mengembangkan beberapa perangkat sebagai berikut :
Risk Control Self Assessment (RCSA) Pelaksanaan RCSA dilakukan secara self - assessment oleh karyawan Perusahaan dalam rangka mengukur besarnya pengendalian risiko yang telah dilakukan oleh masing-masing karyawan. Melalui pelaksanaan RCSA tersebut, diharapkan seluruh karyawan Perusahaan dapat semakin meningkatkan pengendalian internal serta budaya sadar risiko pada setiap lini bisnis.
Loss Event Database (LED) Perusahaan membangun dan mengembangkan perangkat risiko operasional lainnya seperti Loss Event Database (LED) yang tujuannya untuk menyusun database atas kejadian-kejadian yang terjadi sebagai akibat risiko operasional serta mengukur besarnya kerugian yang diakibatkan oleh kejadian operasional tersebut. Melalui LED tersebut, Perusahaan diharapkan dapat mulai menghitung besarnya modal yang diperlukan untuk menutup kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh kejadian-kejadian dalam aktivitas operasional Perusahaan.
Perusahaan saat ini juga telah mulai mengembangkan alat ukur lainnya seperti Key Risk Indicator (KRI). KRI merupakan perangkat risiko operasional yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko sejak dini dalam rangka pengendalian risiko terhadap setiap aktivitas bisnis dan operasional Perusahaan. Melalui pengembangan terhadap KRI, kedepannya Perusahaan akan memilki dashboard risiko operasional, dimana dashboard tersebut digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui besarnya potensi risiko operasional Bank. Selain itu, Perusahaan saat ini juga mulai merancang sistem untuk mendeteksi fraud atau disebut Fraud Detection System (FDS). FDS merupakan suatu alat atau sistem yang berfungsi untuk melakukan pemantauan terhadap transaksi fraud. Untuk saat ini, FDS digunakan untuk pemantauan transaksi fraud yang terjadi melalui transaksi dengan kartu kredit dan melalui Merchant. Didalam FDS terdapat parameter-parameter transaksi, sehingga jika terdapat transaksi yang abnormal maka akan menjadi alert (sinyal) untuk transaksi yang mencurigakan atau transaksi yang terindikasi fraud. e. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang timbul dari kelemahan aspek hukum, antara lain akibat dari tindakan hukum, tidak adanya peraturan yang mendukung atau kelemahan dari ketentuanketentuan yang mengikat secara hukum, seperti kegagalan untuk mematuhi persyaratan hukum suatu perjanjian dan celah-celah dalam pengikatan jaminan. Pelaksanaan identifikasi, pengukuran, dan pemantauan terhadap potensi risiko hukum dilaksanakan terhadap seluruh aktivitas Perusahaan, terutama kegiatan operasional Bank dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki potensi benturan kepentingan atau gugatan hukum.
95
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Untuk meminimalkan risiko hukum, Perusahaan antara lain melalui Unit Kerja Corporate Legal pada kantor pusat serta Legal Officer pada Kantor Cabang, selalu melakukan pemantauan terhadap potensi munculnya litigasi/tuntutan hukum kepada Perusahaan. Dalam setiap aktivitas, baik perkreditan, operasional maupun tresuri, Perusahaan juga selalu memperhatikan kelengkapan aspek hukum terutama yang berkaitan dengan aktivitas perikatan perjanjian dengan nasabah/debitur dan kelengkapan dokumen legalitas. Terkait dengan penerapan manajemen risiko hukum, satuan kerja manajemen risiko juga melakukan kajian-kajian terkait dengan aktivitas Perusahaan yang dapat meningkatkan eksposur risiko hukum serta memberikan rekomendasi dalam rangka memitigasi risiko tersebut. f.
Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Rencana Kerja dan Rencana Strategik yang telah ditetapkan Perusahaan dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Perusahaan pada setiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yang dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan.
g. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP), Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Produktif, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya. Dalam rangka menerapkan manajemen risiko kepatuhan yang efektif, Perusahaan telah melakukan identifikasi dan pengelolaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya eksposur risiko kepatuhan, yaitu :
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara efektif untuk memastikan dan memantau kepatuhan terhadap setiap peraturan dan persyaratan eksternal maupun internal.
Melakukan pemantauan terhadap setiap perubahan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta memastikan penerapannya pada Perusahaan.
Melakukan penilaian secara aktif dan berkala terhadap kecukupan kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan kesesuaiannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Melakukan identifikasi dan analisa kepatuhan (compliance analysis) atas rencana dan pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Melakukan pemantauan terhadap terlaksananya prinsip kehati-hatian perbankan (prudential banking), antara lain dalam hal permodalan (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Giro Wajib Minimum (GWM), Posisi Devisa Neto (PDN) dan Non Performing Loan (NPL).
96
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) h. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan. Salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi adalah dengan meningkatkan pelayanan (Service Level Agreement) pada seluruh unit bisnis, terutama unit bisnis yang berhadapan langsung dengan nasabah, seperti Front Liner dan Unit Kerja Pengaduan Nasabah (Contact Center). Selain itu, pengendalian risiko reputasi juga dilakukan melalui pengelolaan brand image yang dilakukan oleh Corporate Secretary, seperti pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) pada beberapa institusi dan masyarakat. Perusahaan juga senantiasa memantau berita dan/atau suara konsumen di media cetak maupun elektronik yang dapat berdampak bagi reputasi Perusahaan. Sebagai salah-satu langkah konkrit Perusahaan dalam mengelola risiko reputasi melalui pemantauan tersebut. Pemberian transparansi informasi kepada nasabah juga merupakan bentuk mitigasi Perusahaan terhadap potensi adanya risiko reputasi. Transparansi informasi antara lain dilakukan melalui pemberian informasi yang jelas kepada nasabah mengenai produk dan layanan Perusahaan serta pengungkapan informasi keuangan Bank melalui laporan publikasi dan laporan tahunan Perusahaan. i.
Penilaian Profil Risiko Secara berkala Perusahaan melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas sebagaimana telah diatur oleh Bank Indonesia. Penilaian risiko dilakukan melalui proses penilaian sendiri (self-assessment) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas Perusahaan dan kualitas penerapan manajemen risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren yang dilakukan terhadap 8 (delapan) jenis risiko Bank. Hasil penilaian profil Perusahaan telah disampaikan kepada Direktur Utama, Komite Manajemen Risiko, dan Komite Pemantau Risiko kemudian disampaikan kepada Bank Indonesia secara triwulanan. Untuk self-assessment profil risiko Perusahaan posisi 30 Juni 2013, secara keseluruhan dinilai pada peringkat 2 atau “Low To Moderate” dan stabil bila dibandingkan dengan periode sebelumnnya.
97
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 37. Informasi Lainnya a. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar 3,01% dan 2,63%. b. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan (secara bruto) adalah sebesar 3,88% dan 3,18%, sedangkan secara neto adalah sebesar 3,21% dan 2,57%. c.
Rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan (LDR) pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar 80,21% dan 80,78%.
d. Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA) untuk periode 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar 1,83% dan 1,74%. e. Return of Equity (ROE) periode 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012masing-masing adalah sebesar 10,16% dan 15,42%. f.
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip APU dan PPT dalam pelaksanaan aktivitas pengenalan nasabah dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur APU dan PPT yang telah disempurnakan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum. Kewajiban untuk menerapkan prinsip APU dan PPT tidak hanya terdapat dalam Peraturan Bank Indonesia saja, tetapi juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Pasal 19), yang pada intinya menjelaskan bahwa setiap orang yang melakukan usaha dengan penyedia jasa keuangan harus menyerahkan identitas diri secara lengkap, disamping itu penyedia jasa keuangan juga harus memastikan orang yang melakukan hubungan usaha bertindak untuk diri sendiri atau orang lain. Jika bertindak untuk orang lain, maka penyedia jasa keuangan harus meminta informasi mengenai identitas pihak lain tersebut. Perusahaan akan terus memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai program APU dan PPT sejalan dengan perkembangan modus pencucian uang atau pendanaan terorisme. Pengkinian terhadap seluruh data nasabah dilakukan Perusahaan secara terus-menerus dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko yang melekat pada nasabah yang bersangkutan dan perkembangan pengkinian data nasabah dikirimkan oleh Perusahaan kepada Bank Indonesia melalui Laporan Direktur Kepatuhan. Pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan Perusahaan mengenai APU dan PPT dan peraturan prudential banking dilakukan oleh Unit Kepatuhan guna mewujudkan budaya kepatuhan pada seluruh lini bisnis Perusahaan. Pelatihan dilakukan melalui e-learning yang dapat diakses oleh karyawan Perusahaan serta melalui metode tatap muka secara periodik.
98
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) g. Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum Sejak tahun 2005, program penjaminan Pemerintah dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layak dibayar setelah melalui prosedur rekonsiliasi dan/atau verifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (PLPS) yang berlaku. 38. Informasi Keuangan Unit Syariah Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.11/13/Kep.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Sesuai dengan Surat dari BI No.10/57/DpG/ DPbS tanggal 27 Mei 2008 perihal ”Penyeragaman Nama Produk dan Jasa Perbankan Syariah”, mulai bulan September 2008, semua produk syariah/jasa perbankan syariah diseragamkan menjadi Islamic Banking (iB). Informasi keuangan unit syariah pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Laporan Posisi Keuangan Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Penempatan pada bank syariah lain dan Bank Indonesia - bersih Efek-efek - bersih Piutang iB - bersih Pendapatan yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset tetap - bersih Aset ijarah - bersih Aset lain-lain
3.690 18.197
1.291 33.020
178.150 68.727 509.416 407 1.465 24.777 37.621 38.820
1.000 43.736 750.635 580 146 1.310 46.513 82
Jumlah
881.270
878.313
228 366.799 25.886 1.211 469.093
11 594.837 49.948 755 116.855
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan iB Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas lain-lain Rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar efek Saldo laba
(1.673) 19.726
Jumlah
881.270
99
(508) 116.415 878.313
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Informasi keuangan unit syariah pada periode-periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012, adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
30 Juni 2012
50.538 19.142
62.507 25.290
Penghasilan setelah bagi hasil
31.396
37.217
Pendapatan lainnya Beban lainnya
3.017 (9.756)
5.564 (7.474)
Beban lainnya - Bersih
(6.739)
(1.910)
Laba bersih
24.657
35.307
Laba Rugi Komprehensif Pendapatan bagi hasil Beban bagi hasil
39. Pengungkapan Tambahan Transaksi Bukan Kas Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan laporan arus kas Perusahaan:
30 Juni 2013 Penghapusbukuan kredit yang diberikan
5.050
100
31 Desember 2012 2.444
PT. BANK SINARMAS Tbk. Catatan atas Laporan Keuangan Pada 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 40. Informasi Peraturan Baru Peraturan Bapepam dan LK Baru Bapepam dan LK menerbitkan Peraturan No. IX.L.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-718/BL/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang “Kuasi Reorganisasi”, yang mengatur tata cara pelaksanaan kuasi reorganisasi entitas. Peraturan baru ini berlaku efektif tanggal 1 Januari 2013. Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Keputusan Ketua Bapepam No. KEP16/PM/2004 tanggal 13 April 2004 tentang “Tata Cara Pelaksanaan Kuasi Reorganisasi” dinyatakan tidak berlaku. Penerapan Peraturan ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan Perusahaan. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan diterapkan untuk laporan keuangan efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2013 sebagai berikut: PSAK PSAK No. 38 (Revisi 2011), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali PPSAK PPSAK No. 10, Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi-Reorganisasi Perusahaan berpendapat bahwa penerapan PSAK dan ISAK di atas tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan. 41. Peralihan Fungsi Pengaturan dan Pengawasan Jasa Keuangan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sejak tanggal 31 Desember 2013, fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan beralih dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
********
101