PT. BANK SWADESI Tbk. LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT. BANK SWADESI Tbk. DAFTAR ISI
P.T. BANK SWADESI Tbk. TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER 1
LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS – As of December 31, 2010 and 2009 and for the years then ended
Neraca
3
Balance Sheets
Laporan Laba Rugi
5
Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas
6
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
7
Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan
8
Notes to Financial Statements
PT. BANK SWADESI Tbk. NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT. BANK SWADESI Tbk. BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 Catatan/ Notes
2010 Rp
2009 Rp
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar nihil tahun 2010 dan Rp 7.862.406 tahun 2009 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 511.340.597 tahun 2010 dan Rp 911.671.489 tahun 2009 Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai dan pendapatan bunga diterima dimuka sebesar Rp 399.094.290 tahun 2010 dan Rp 120.986.009 tahun 2009 Efek-efek - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai dan pendapatan bunga diterima dimuka sebesar Rp 2.710.053.048 tahun 2010 dan Rp 1.432.522.020 tahun 2009 Tagihan derivatif - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar nihil tahun 2010 dan Rp 3.216.000 tahun 2009 Kredit Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 297.408.235 tahun 2010 dan Rp 512.368.515 tahun 2009 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 20.539.295.188 tahun 2010 dan Rp 13.161.338.829 tahun 2009 Jumlah
ASSETS 14.790.932.333 103.875.409.526
3d,4
14.415.393.200
3d,3h,5
148.346.392.295
Demand deposits with Bank Indonesia
778.378.238
Demand deposits with other banks Related parties - net of allowance for impairment losses of nil in 2010 and Rp 7,862,406 in 2009
3d,3h,3m,6 589.293.353
3c,30
7.276.862.076
7.499.651.152
Third parties - net of allowance impairment losses of Rp 511,340,597 in 2010 and Rp 911,671,489 in 2009
7.866.155.429
8.278.029.390
Total
114.600.905.710
3d,3i,3m,7
238.134.205.766
172.130.000 3d,3k,3m,9
29.443.415.253
3c,30
1.021.363.347.867 1.050.806.763.120
318.384.000
50.724.482.940
916.959.369.078 967.683.852.018
1.384.661.488
JUMLAH ASET
Securities - net of allowance for impairment losses and unamortized interest of Rp 2,710,053,048 in 2010 and Rp 1,432,522,020 in 2009
3d,3l,3m,10
Biaya dibayar dimuka
Aset lain-lain - bersih
Placements with Bank Indonesia and other banks - net of allowance for impairment losses and unamortized interest of Rp 399,094,290 in 2010 and Rp 120,986,009 in 2009
322.611.316.098
2.655.641.408 3d,3o,3m,11
Aset pajak tangguhan - bersih
51.879.013.991
3d,3j,3m,8
Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 128.724.000 tahun 2010 dan Rp 5.418.162 tahun 2009
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 26.090.811.544 tahun 2010 dan Rp 24.371.265.252 tahun 2009
Cash
3n
536.398.064 1.370.443.692
Derivative receivables - net of allowance for impairment losses of nil in 2010 and Rp 3,216,000 in 2009 Loans Related parties - net of allowance for impairment losses of Rp 297,408,235 in 2010 and Rp 512,368,515 in 2009 Third parties - net of allowance for impairment losses of Rp 20,539,295,188 in 2010 and Rp 13,161,338,829 in 2009 Total Acceptances Receivable - net of allowance for impairment losses of Rp 128,724,000 in 2010 and Rp 5,418,162 in 2009 Prepaid expenses Premises and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 26,090,811,544 in 2010 and Rp 24,371,265,252 in 2009
16.204.045.639
3p,12
13.485.769.061
2.330.446.002
3x,28
1.979.335.297
Deferred tax assets - net
17.510.473.068
3q,3m,13
6.473.436.553
Other assets - net
1.570.331.769.489
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1.537.377.763.659
TOTAL ASSETS
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
PT. BANK SWADESI Tbk. NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Continued) Catatan/ Notes
2010 Rp
2009 Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN
LIABILITIES
Kewajiban segera Simpanan Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Simpanan dari bank lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Kewajiban derivatif
1.185.334.007
2.142.261.152 3d,14 3c,30
31.026.071.913 1.195.449.233.113 1.226.475.305.026
1.210.110.595.931 3d,15 3c,30
4.332.167 796.325.975 800.658.142 158.145.000
28.313.005.896 1.181.797.590.035
23.675.845 1.107.540.552 1.131.216.397
Liabilities payable immediately Deposits Related parties Third parties Total Deposits from other banks Related parties Third parties Total
3d,3k,9
270.050.000
Derivative payables Acceptances payable
Kewajiban akseptasi
2.784.365.408
3d,3o,11
541.816.226
Hutang pajak
2.219.973.891
3x,16,28
4.344.727.253
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
1.542.447.200
3m,17
Pendapatan diterima dimuka
2.336.415.885
3v
3.524.494.443
Unearned income
Kewajiban imbalan pasca kerja
9.321.667.378
3r,18
7.917.347.435
Post-employment benefits obligation
Kewajiban lain-lain
4.792.220.401
19
4.659.253.185
Other liabilities
Jumlah Kewajiban
1.251.616.532.338
1.234.899.142.899
Total Liabilities
257.380.877
Taxes payable Estimated losses on commitments and contingencies
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 200 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 868.000.000 saham Tambahan modal disetor
Capital stock - Rp 200 par value per share Authorized - 1,000,000,000 shares Subscribed and paid-in 868,000,000 shares Additional paid-in capital
Laba belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
173.600.000.000 28.902.005.054
2.411.315.254
20 3u,21
3j,8
173.600.000.000 28.902.005.054
215.500.000
14.000.000.000 99.801.916.843
10.000.000.000 89.761.115.706
318.715.237.151
302.478.620.760
1.570.331.769.489
1.537.377.763.659
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Unrealized gain on available-for-sale securities Retained earnings Appropriated Unappropriated Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4-
PT. BANK SWADESI Tbk. LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
2010 Rp PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan komisi
167.105.702.949 250.608.345
Jumlah Pendapatan Bunga
167.356.311.294
Beban Bunga Bunga Premi program penjaminan simpanan
PT. BANK SWADESI Tbk. STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 Catatan/ Notes
3v,23,30 3w
2009 Rp
154.320.388.602 4.896.759.540
OPERATING REVENUES AND EXPENSES Interest Revenues Interest earned Fees and commissions
159.217.148.142
Total Interest Revenues
79.423.964.503
3v,24,30
82.499.531.534
2.569.796.667
34
2.220.420.833
Interest Expense Interest incurred Premium on deposit guarantee program
Jumlah Beban Bunga
81.993.761.170
84.719.952.367
Total Interest Expense
Pendapatan Bunga - Bersih
85.362.550.124
74.497.195.775
Interest Revenues - Net
Pendapatan Operasional Lainnya Provisi selain dari kredit - bersih Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Keuntungan penjualan surat berharga Lain-lain
Other Operating Revenues Fees and commissions not related to loans - net
6.430.728.774
3w
3.945.290.615
2.121.639.280 34.967.850 519.576.395
3b 3j
3.163.725.074 73.243.244 1.324.930.370
Gain on foreign exchange - net Gain from sale of securities Others
8.507.189.303
Total Other Operating Revenues
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
9.106.912.299
Beban Kerugian Penurunan Nilai/ Penyisihan Penghapusan Aset Produktif - bersih
8.630.322.275
3m,25
1.848.624.344
Provision for Losses on Earning Assets - Net
90.776.925
3m,3q
77.214.391
Reversal of Provision for Losses on Non-earning Assets
1.268.236.619
3m,17
4.857.387
Beban Operasional Lainnya Tenaga kerja dan tunjangan Umum dan administrasi
21.129.852.357 15.290.101.431
3v 26 27
Jumlah Beban Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya - Bersih
Pemulihan Penyisihan Aset Non Produktif Beban Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
LABA OPERASIONAL
18.429.536.189 12.322.586.622
Other Operating Expenses Personnel expenses General and administrative expenses
36.419.953.788
30.752.122.811
Total Other Operating Expenses
(37.120.823.458)
(24.021.200.848)
Other Operating Expenses - Net
48.241.726.666
50.475.994.927
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Laba penjualan aset tetap - bersih Lainnya - bersih
162.999.996 (337.624.744)
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH
(174.624.748)
LABA SEBELUM PAJAK
48.067.101.918
BEBAN PAJAK
12.974.986.045
LABA BERSIH
35.092.115.873
LABA PER SAHAM DASAR
Provision for Estimated Losses on Commitments and Contingencies
40
3p,12
94.479.794 70.243.901 164.723.695
3x,28
3y,29
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
INCOME FROM OPERATIONS NON-OPERATING REVENUES AND EXPENSES Gain on sale of premises and equipment - net Others - net NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES) - NET
50.640.718.622
INCOME BEFORE TAX
13.690.471.899
TAX EXPENSE
36.950.246.723
NET INCOME
43
BASIC EARNINGS PER SHARE
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-5-
PT. BANK SWADESI Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2009 Dividen tunai Laba belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual
22
3j
Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2009 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK No. 55 (revisi 2006)
2a
Saldo per 1 Januari 2010 setelah penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK No. 55 (revisi 2006)
PT. BANK SWADESI Tbk. STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 Laba belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual/ Unrealized gain on available-forsale securities
Modal disetor/ Paid-in capital Rp
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital Rp
173.600.000.000
28.902.005.054
-
10.000.000.000
70.170.868.983
282.672.874.037
Balance as of January 1, 2009
-
-
-
-
(17.360.000.000)
(17.360.000.000)
Cash dividends
Rp
Saldo laba/Retained earnings Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Rp
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp
-
-
215.500.000
-
-
-
-
-
-
36.950.246.723
36.950.246.723
173.600.000.000
28.902.005.054
215.500.000
10.000.000.000
89.761.115.706
302.478.620.760
Balance as of December 31, 2009
-
-
-
-
-
Adjustment due to initial adoption PSAK No. 55 (Revised 2006)
302.259.306.024
Balance as of January 1, 2010 after adjustment due to initial adoption PSAK No. 55 (Revised 2006)
173.600.000.000
28.902.005.054
215.500.000
10.000.000.000
(219.314.736)
89.541.800.970
215.500.000
Unrealized gain on available-for-sale securities Net income for the year
Cadangan Umum
22
-
-
-
4.000.000.000
(4.000.000.000)
-
General reserve
Dividen tunai
22
-
-
-
-
(20.832.000.000)
(20.832.000.000)
Cash dividends
Laba belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2010
3j
-
-
2.195.815.254
-
-
2.195.815.254
-
-
-
-
35.092.115.873
35.092.115.873
173.600.000.000
28.902.005.054
2.411.315.254
14.000.000.000
99.801.916.843
318.715.237.151
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan .
Unrealized gain on available-for-sale securities Net income for the year Balance as of December 31, 2010
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-6-
PT. BANK SWADESI Tbk. LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT. BANK SWADESI Tbk. STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
2010 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pendapatan operasional lainnya Pembayaran bunga, provisi dan komisi Pembayaran beban tenaga kerja dan tunjangan Pembayaran beban umum, administrasi, pemeliharaan dan perbaikan Pendapatan (beban) non-operasional Pembayaran beban pajak
2009*) Rp CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest, fee and commission received Other operating revenues Interest, fee and commission paid Personnel expenses paid General, administrative, repairs and maintenance expenses paid Non-operating income (expenses) Income tax paid
175.211.546.786 3.791.176.581 (86.501.674.136) (19.681.455.970)
158.366.308.871 6.363.355.325 (84.913.880.307) (17.327.343.337)
(13.450.866.489) (337.624.744) (15.270.936.973)
(9.374.290.132) 70.243.901 (13.633.219.960)
43.760.165.055
39.551.174.361
(91.449.618.715) (15.885.110.023)
(112.124.481.847) (720.797.492)
(956.927.145) 16.034.150.839 4.416.699.232
(654.062.239) 157.091.848.590 7.462.315
Decrease in operating assets: Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities: Liabilities payable immediately Deposits Other liabilities
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
(44.080.640.757)
83.151.143.688
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Kenaikan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
(19.604.605.442) 163.000.000 (4.571.537.970)
(61.302.310.657) 168.930.000 (1.331.845.480)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Increase in held-to-maturity securities Proceeds from sale of premises and equipment Acquisitions of premises and equipment
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(24.013.143.412)
(62.465.226.137)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen
(20.832.000.000)
(17.360.000.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Dividends paid
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(20.832.000.000)
(17.360.000.000)
Net Cash Used in Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(88.925.784.169)
3.325.917.551
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
458.223.073.377
Laba operasi sebelum perubahan aktivitas operasi Penurunan aset operasi: Kredit Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi: Kewajiban segera Simpanan Kewajiban lain-lain
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Sertifikat Bank Indonesia Jumlah Kas dan Setara Kas
(148.611.161) 369.148.678.047
453.176.728.360 1.720.427.466 458.223.073.377
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Effect of foreign exchange rate changes CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
14.790.932.333 103.875.409.526 8.377.496.026
14.415.393.200 148.346.392.295 9.197.563.285
114.600.905.710 127.503.934.452
51.979.013.991 234.284.710.606
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE Cash and cash equivalents consist of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placement in Bank Indonesia and other banks Certificate of Bank Indonesia
369.148.678.047
458.223.073.377
Total Cash and Cash Equivalents
Transaksi yang tidak mempengaruhi kas: Kenaikan tagihan dan kewajiban akseptasi Kenaikan efek tersedia untuk dijual yang berasal dari perubahan nilai wajar
Operating income before changes in operating activities
146.254.000
541.816.226
2.195.815.254
215.500.000
*) Disajikan kembali sesuai dengan PSAK No. 2 (Catatan 2b dan 3a)
Non-cash activities: Increase in acceptances receivable and payable Increase in available-for-sale securities arising from changes in fair value *) Restated in accordance with PSAK No. 2 (Notes 2b and 3a)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-7-
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT. Bank Swadesi Tbk. (Bank) didirikan pada tahun 1968 berdasarkan akta No. 20 tanggal 28 September 1968 dari Njoo Sioe Liep, SH, notaris di Surabaya, dengan nama PT. Bank Pasar Swadesi. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/35/8 tanggal 3 Pebruari 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976, Tambahan No. 162. Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir dengan akta No. 7 tanggal 2 Desember 2008 dari Aulia Taufani, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar Bank untuk disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Keputusan No. AHU-98328.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 19 Desember 2008.
P.T. Bank Swadesi Tbk. (the “Bank”) was established based on notarial deed No. 20 dated September 28, 1968 of Njoo Sioe Liep, SH, notary in Surabaya, under the name of PT. Bank Pasar Swadesi. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. Y.A.5/35/8 dated February 3, 1975 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 19, Supplement No. 162 dated March 5, 1976. The Bank’s articles of association has been amended several times, the latest by notarial deed No. 7 dated December 2, 2008 of Aulia Taufani, SH, notary in Jakarta, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies. The amendment deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia through Decision Letter No. AHU-98328.AH.01.02.Tahun 2008 dated December 19, 2008.
Kantor pusat Bank di Jalan H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Bank mempunyai 5 kantor cabang, 5 kantor cabang pembantu dan 6 kantor kas. Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing 314 dan 324 karyawan.
The Bank’s head office is located at Jalan H. Samanhudi No. 37, Central Jakarta. The Bank has 5 branch offices, 5 sub-branch offices and 6 cash offices. The Bank has 314 and 324 employees as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan/menyelenggarakan dan mengusahakan kegiatan yang berhubungan dengan perbankan.
In accordance with article 3 of the Bank’s articles of association, the scope of its activities is to engage in activities related to banking.
Bank mendapat ijin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR tanggal 12 Oktober 1994, Bank memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Devisa.
The Bank obtained its license to operate as a private bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. 906/KMK.013/1989 dated August 16, 1989. Based on the Decision Letter of Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR dated October 12, 1994, the Bank obtained approval to conduct foreign exchange banking activities.
-8-
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Susunan pengurus dan komite audit dan pemantau risiko Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The Bank’s management and audit and risk monitoring committee as of December 31, 2010 are as follows:
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Tn./Mr. Banavar Ananthramaih Prabhakar Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani Tn./Mr. Leland Geritts Rompas Ny./Ms. Olga Istandya Tn./Mr. Krishan Kumar Aggarwal
President Commissioner Commissioners Independent Commissioners
Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
Ny./Ms. Ningsih Suciati Tn./Mr. Anil Kumar Bhalla Tn./Mr. Rakesh Sinha Tn./Mr. Iim Wardiman Tn./Mr. Iwan Yuda Pramudhi
President Director Vice President Director Directors
Direktur Kepatuhan Komite Audit dan Pemantau Risiko Ketua Pemantau Risiko Ketua Komite Audit Anggota
Compliance Director
Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas Tn./Mr. Krishan Kumar Aggarwal Tn./Mr. Teddy Reinier Sondakh Tn./Mr. Sugiarto Tn./Mr. Haryono Adi Prasetyo
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada komisaris, direksi, komite audit dan pemantau risiko Bank pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 2.735.278.410 dan Rp 2.141.849.990 (Catatan 26). b.
Audit and Risk Monitoring Committee Chairman Risk Monitoring Chairman Audit Committee Members
Total salaries and benefits given to commisioners, directors, audit and risk monitoring committee of the Bank amounted to Rp 2,735,278,410 and Rp 2,141,849,990, in 2010 and 2009, respectively (Note 26).
Penawaran Umum Saham Bank
b.
Public Offering of the Bank’s Shares
Pada tanggal 12 April 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-75/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham biasa atas nama kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 200 dengan harga penawaran Rp 250. Pada tanggal 1 Mei 2002 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.
On April 12, 2002, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (“Bapepam”) through letter No. S-75/PM/2002 for its public offering of 60,000,000 common shares. The nominal value per share is Rp 200 with an offering price Rp 250 per share. On May 1, 2002, these shares were listed on the Jakarta Stock Exchange.
Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-4071/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 558.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Juli 2008.
On June 24, 2008, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of Bapepam-LK through letter No. S-4071/BL/2008 for its limited public offering I of 558,000,000 shares through rights issue to stockholders. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchanges on July 2, 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 859.320.000 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).
As of December 31, 2010, the Bank’s outstanding shares totaling 859,320,000 shares are listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly the Jakarta Stock Exchange).
-9-
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”) a.
Pada tahun berjalan, Bank dan anak perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
Standards effective in the current period
In the current year, the Bank and its subsidiaries adopted the following revised PSAKs which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:
PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures
PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurements
Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan.
The application of PSAK 50 (revised 2006) resulted in expanded disclosure on financial instruments, including some qualitative disclosures relating to financial risks and management objectives.
PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Bank dan anak perusahaan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan.
PSAK 55 (revised 2006) provides guidance on the recognition and measurement of financial instruments and some contracts to buy non-financial items. Among other things, the application of this standard requires the use of effective interest rate method when an asset or liability is measured at amortized cost. Additionally, this PSAK also changes the way the Bank and its subsidiaries measure the impairment loss on financial assets depending on the classification of the financial instrument.
Pada penerapan awal PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006), perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (amortised cost) yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada saat penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut.
On initial adoption of PSAK 50 (revised 2006) and 55 (revised 2006), effective interest rate calculation for financial instruments measured at amortized cost which were obtained previously and still have outstanding upon the initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) is determined based on the future cash flow obtained from initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) until the maturity date of such financial instruments.
- 10 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sebagaimana diijinkan dalam surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006), Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
As allowed under Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, for the initial adoption of PSAK 50 (revised 2006) and 55 (revised 2006), the Bank will apply the transitional rule on impairment of loans assessed collectively, using estimates based on the provisions of the prevailing Bank Indonesia regulation on Asset Quality Ratings for Commercial Banks.
Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009, kecuali Rp 219.314.736 juta dari kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dibebankan ke saldo laba sesuai dengan Buletin Teknis No. 4, Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006), dengan perincian sebagai berikut:
Because this PSAK is applied prospectively, the initial adoption has had no impact on amounts reported for 2009, except for Rp 219,314,736 million of impairment losses on financial assets which is charged to retained earnings in accordance with Technical Bulletin No. 4, Transition Guidance on the Initial Adoption of PSAK 50 (revised 2006) and PSAK 55 (revised 2006),with details as follows: 2009
b.
Penyisihan awal/ Beginning impairment
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006)/Adjustment in impairment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006)
Penyisihan awal setelah penyesuaian/ Beginning Impairment after adjustment
Rp
Rp
Rp
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank lain Efek-efek Tagihan derivatif kredit yang diberikan Tagihan akseptasi
919.533.895 100.000.000 717.232.626 3.216.000 13.673.707.344 5.418.162
(69.159.619) (100.000.000) (717.232.626) (3.216.000) 1.114.341.143 (5.418.162)
850.374.276 14.788.048.487 -
Demand deposits in other banks Placement in other banks Securities Derivative receivables Loans Acceptance receivable
Jumlah
15.419.108.027
219.314.736
15.638.422.763
Cash and Cash Equivalent
Penyajian kembali laporan arus kas
b. Restatement of Consolidated Statements of Cash Flow
Sejak 1 Januari 2010, Bank menerapkan PSAK 2 (reformat 2007) tentang “Laporan Arus Kas”. Berdasarkan PSAK 2 (reformat 2007) tersebut, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Oleh karena itu, untuk perbandingan penyajian, laporan arus kas yang berakhir 31 Desember 2009 disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian tahun 2010.
Since January 1, 2010, the Bank adopted PSAK 2 (reformat 2007) on "Statements of Cash Flow". Under PSAK 2 (reformat 2007), the cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and is not pledged or restricted. Prior to January 1, 2010, cash and cash equivalents consists of cash, demand deposits with Bank Indonesia and demand deposits with other banks. Accordingly, for comparative purpose, the consolidated statements of cash flows for the year ended December 31, 2009 have been restated to conform with the presentation of 2010.
- 11 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perbandingan penyajian kembali laporan arus kas untuk tahun 2009 adalah sebagai berikut:
The comparison restatement of cash flows for the year 2009, is as follows:
2009 Sebelum Penyesuaian/ Before Adjustment Rp Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas Awal Tahun Pengaruh perubahan kurs mata asing Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
c.
Adjustment Rp
237.593.525.820
(154.442.382.132)
(138.823.204.219)
76.357.978.082
(17.360.000.000) 81.410.321.601
(78.084.404.050)
3.325.917.551
88.828.599.714
364.348.128.646
453.176.728.360
1.720.427.466
171.959.348.781
-
1.720.427.466
286.263.724.596
458.223.073.377
Increasing Net Cash and Cash Equivalent Cash and Cash Equivalent at Beginning of Year Effect of foreign exchange rate changes Cash and Cash Equivalent at End of Year
c. Standards and Interpretations issued but not yet effective
i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
Net cash provided by Operation Activities Net cash used by (62.465.226.137) Investing activities Net cash Used in Financing (17.360.000.000) Activities 83.151.143.688
-
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum berlaku efektif
Setelah Penyesuaian/ After Adjustment Rp
Penyesuaian/
i.
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan pihak-pihak berelasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset
Effective for periods beginning on or after January 1, 2011
- 12 -
PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Reporting PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period PSAK 12 (revised 2009), Interest in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations PSAK 23 (revised 2010), Revenue PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) ii.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
ii. Effective for periods beginning on or after January 1, 2012
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa
ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations ISAK 7 (revised 2009), Consolidation – Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distribution of Non-cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities Non-monetary Contributions by Venturers ISAK 14, Intangible Assets – Web Site Cost ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment
- 13 -
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 18 (revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (Revised 2010), Finanical Instruments: Presentation PSAK 53 (revised 2010), Sharebased Payments PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 16, Service Concession Arrangements ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
3.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards).
These new/revised standards and interpretations resulted from convergence to International Financial Reporting Standards.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasi, dan dapat diketahui bahwa di antara PSAK-PSAK yang akan berlaku pada tahun 2011, PSAK 1, Penyajian Laporan Keuangan, akan memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan. PSAK 1 mensyaratkan entitas, antara lain:
As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the consolidated financial statements, and foresees that among those PSAKs that will take effect in 2011, PSAK 1, Presentation of Financial Statements, will bring some significant changes in the financial statement presentation. PSAK 1 requires an entity, among other things:
Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) diminta untuk disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif).
To present, in a statement of changes in equity, all owner changes in equity. All non-owner changes in equity (i.e. comprehensive income) are required to be presented in one statement of comprehensive income or in two statements (a separate income statement and a statement of comprehensive income).
Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25.
To present a statement of financial position as at the beginning of the earliest comparative period in a complete set of financial statements when an entity applies an accounting policy retrospectively or makes a retrospective restatement in accordance with PSAK 25.
Untuk menyajikan kepentingan non pengendali sebagai bagian dari ekuitas (sebelumnya disebut hak minoritas)
To present as part of equity the non-controlling interest (previously called minority interest)
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
3.
Penyajian Laporan Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan telah sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, dan perubahannya Salinan Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 dan SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan”.
Financial Statement Presentation The Bank’s financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia and in conformity with Regulation No. VIII.G.7 “Guidelines for the Preparation of Financial Statements” as stated in the Attachment of Decision of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) No. KEP 06/PM/2000 dated March 13, 2000, which was amended by the Copy of Decision of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions No. KEP-554/BL/2010 dated December 30, 2010 and SE02/BL/2008 dated January 31, 2008 regarding “Guidelines for Financial Statement Presentation and Disclosures for Issuers or Publicly Owned Companies in the Banking Industry”.
- 14 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perlakuan akuntansi untuk laporan keuangan tahun 2010 disesuaikan dengan PSAK 50 dan 55 (revisi 2006) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008. PAPI 2008 berlaku untuk bank umum konvensional.
The accounting treatment for the 2010 financial statement is adjusted for PSAK 50 and 55 (revised 2006) and Guidance for Indonesian Bank Accounting (PAPI) 2008. PAPI 2008 is applicable for conventional banks.
Perlakuan akuntansi untuk laporan keuangan tahun 2009 disusun sesuai dengan PSAK 31 (revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” dan PAPI 2000.
The accounting treatment for the 2009 financial statement has been prepared using PSAK 31 (revised 2000) regarding “Accounting for Banking Industry” and PAPI 2000.
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah. The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunannya (Catatan 2b).
The statements of cash flows are prepared using the modified direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash and demand deposits at Bank Indonesia, other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged nor restricted (Note 2b).
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
b.
Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
The books of accounts of the Bank are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah based on Reuters spot rate as of 4:00 pm West Indonesia Time. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
- 15 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa
c.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan kriteria Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa adalah:
Related parties based on the criteria of Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 7 consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1)
companies that directly, or indirectly, through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Bank (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Bank that gives them significant influence over the Bank, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Bank);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4)
key management personnel, who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Bank’s activities, including commissioners, directors and managers of the Bank and close members of their families; and
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.
5)
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Bank and companies which have a common key member of management as the Bank.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar interest rates, terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
- 16 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) d.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset Keuangan
d.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan sebagai berikut:
The Bank’s financial assets are classified as follows:
Bank
diklasifikasikan
Nilai wajar melalui laporan laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
Fair value through profit or loss (FVTPL) Held to maturity Available-for-sale Loans and receivable
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either classified as held for trading or designated upon initial recognition as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasikan kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
sebagai
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai
it is a derivative that is not designated nor effective as a hedging instrument
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
the financial asset forms part of a group of financial assets, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Bank documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or
- 17 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau kewajiban) ditetapkan sebagai FVTPL.
it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (revised 2006) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3f.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in statements of income. The net gain or loss recognized in statements of income incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 3f.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held to maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank have the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-to-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale financial assets
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar.
Financial assets that are not classified as held-to-maturity, measured at fair value through profit or loss; or loans and receivables, are classified as available-forsale. Available-for-sale financial assets are initially measured at fair value plus any directly attributable transaction costs. Subsequently, available-for-sale financial assets are measured at fair value.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in equity with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in statements of income. When the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in equity is reclassified to statements of income.
- 18 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loan and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau kewajiban keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which are an integral part of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
- 19 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
The objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation; or
penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya
significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant and collectively for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment. In determining collective impairment, financial assets are grouped into groups of financial assets based on similar credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experience.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank dan anak perusahaan harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank and its subsidiaries must calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
- 20 -
Probability of default (“PD”) – these models assess the probability of customers failing to repay fully and on time.
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value of those cash flows (discounted cash flow).
Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah hutang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss given default (“LGD”) – the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there are arrears in loan/financing. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.
Loss identification period (”LIP”) periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas kredit secara individual.
Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit items individually.
Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (“EAD”) – The Bank estimates the expected utilization level of credit facilities/financing in the event of arrears.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observation of credit/financing receivable data for at least three years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet kredit/pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).
Allowance for impairment losses collectively assessed is computed by multiplying the outstanding loans/financing at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan dengan menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in earnings and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets less allowance for impairment losses reserved. If in the next period the amount of any impairment loss decreases and the decrease can be linked objectively to events occurring after impairment loss is recognized, then the impairment loss previously recognized must be reversed, either directly or by adjusting the amount of allowance for impairment loss. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment.
- 21 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to statements of income in the period concerned.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in statements of income are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in equity.
Aset keuangan yang tidak dinilai secara individual, dievaluasi secara kolektif.
Financial assets that are not assessed individually are evaluated collectively.
Sebagaimana diijinkan dalam surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55 (revisi 2006), Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
As allowed in Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, for initial adoption of PSAK 50 and 55 (revised 2006), the Bank will apply the transition rule for credit impairment collectively by using estimates based on Bank Indonesia Regulation No.7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 and amendments thereto, Bank Indonesia Regulations No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, No. 9/6/PBI/2007dated March 30, 2007 and No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009 regarding Asset Quality Rating for Commercial Banks.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank dan anak perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Bank derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
- 22 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) e.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kewajiban Keuangan dan Instrumen Ekuitas
e.
Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai kewajiban atau ekuitas
Classification as debt or equity
Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank dan anak perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Bank and its subsidiaries after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Kewajiban keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:
The Bank’s financial liabilities are classified as follows:
Nilai wajar melalui laporan laba rugi Diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
Nilai wajar (FVTPL)
melalui
laporan
laba rugi
Fair value through profit or loss Measured at amortized cost
Fair value through profit or loss (FVTPL) Financial liabilities are classified as at FVTPL where the financial liability is either held for trading or designated upon initial recognition as at FVTPL.
Kewajiban keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika kewajiban keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial liability is classified as held for trading if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of repurchase in the near future; or
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
it is part of an identified portfolio of financial instruments that the Bank manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated nor effective as a hedging instrument.
- 23 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kewajiban keuangan selain kewajiban keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kewajiban keuangan merupakan bagian dari kelompok kewajiban keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
the financial liability forms part of a group of financial liabilities, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Bank documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau kewajiban) ditetapkan sebagai FVTPL
it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (revised 2006) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL
Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diakui pada nilai wajarnya dikurangi dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi. Pengukuran berikutnya dinilai pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi.
At initial recognition, financial liabilities measured at fair value through profit and loss, are recognized at fair value less transaction costs recognized in the statements of income. Subsequently, these financial liabilities are measured at fair value. Gains or losses arising from changes in fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are recognized in earnings.
Kewajiban keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
Financial liabilities measured at amortized costs
Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan kewajiban keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk kewajiban jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
- 24 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Penghentian keuangan
pengakuan
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
kewajiban
Derecognition of financial liabilities The Bank derecognise financial liabilities when and only when, the Bank’s obligations are discharged or cancelled or they expire.
Bank menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. f.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
f.
Fair Value of Financial Instruments
Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimilikinya berdasarkan hirarki berikut:
The Bank measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy:
1.
Harga kuotasi dalam pasar aktif untuk instrumen yang serupa. Untuk aset keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah bid price (harga penawaran). Sedangkan untuk kewajiban keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah ask price (harga permintaan). Jika instrumen keuangan tersebut tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif, maka digunakan teknik penilaian dalam menentukan nilai wajarnya.
1.
Quoted market price in an active market for similar instruments. For financial assets owned, the fair value used is the bid price. For financial liabilities held, the fair value used is the ask price. If the financial instrument has no quoted price in an active market, then valuation techniques are used in determining the fair value.
2.
Teknik penilaian yang berdasarkan pada input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai menggunakan: harga kuotasi pada pasar aktif untuk instrumen yang serupa; harga kuotasi untuk instrumen serupa pada pasar yang dianggap kurang aktif; atau teknik penilaian dimana semua input yang signifikan didapatkan secara langsung atau tidak langsung dari data pasar yang diobservasi.
2.
Valuation techniques based on observable inputs. Include in this category are instrument assessed using: the quoted market prices in an active market for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets considered to be less active; or valuation techniques in which all significant inputs are obtained directly or indirectly from observed market data.
3.
Teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen dimana input untuk teknik penilaian yang digunakan tidak berdasarkan pada data yang dapat diobservasi dan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi memiliki dampak yang signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen serupa dimana penyesuaian atau asumsi yang tidak dapat diobservasi secara signifikan diperlukan untuk menggambarkan perbedaan antara instrumen-instrumen yang ada.
3.
Valuation techniques using unobservable inputs. Include in this category are all instruments in which the inputs to valuation techniques used are not based on observable data and the use of unobservable inputs has a significant impact on the assessment of the instrument. Include in this category are instruments which are valued at quoted price for similar instruments where adjustments or significant unobservable assumptions are necessary to describe the differences between existing instruments.
- 25 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) g.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Reklasifikasi Aset Keuangan
g.
The Bank are not allowed to perform reclassification of financial assets from or to a group of financial assets measured at fair value through profit or loss or loans and receivables. The Bank are only permitted to reclassify financial assets from availablefor-sale to held-to-maturity (or vice versa). For financial assets held-to-maturity, if the reclassification is in a greater than insignificant amount, then the remaining held-to-maturity investments must be reclassified as available-for-sale (tainting rule). If there is reclassification from held-tomaturity to available-for sale, the financial assets will be measured at fair value and the difference between fair value and carrying amount should be recorded in equity. Upon initial adoption of PSAK 50 (revised 2006) and 55 (revised 2006) on January 1, 2010, the Bank may reclassify held-to-maturity financial assets without being affected by the tainting rule.
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas. Pada saat penerapan awal PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006) tanggal 1 Januari 2010, Bank dapat mereklasifikasi aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo tanpa terkena dampak tainting rule. h.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
h.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan jika, dan hanya jika, Bank:
i.
Reclassifications of Financial Assets
Off setting Financial instrument Financial assets and liabilities are off setting and the net amount reported in the financial statement if and only if, Bank:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Penggunaan Estimasi
i.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
has a legally enforceable right to offset the recognized amount.
has an intention to settle on a net basis or realize the asset and settle the liability simultaneously.
Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from these estimates.
- 26 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) j.
k.
l.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
j.
Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks
Sejak 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Giro pada Bank Lain disajikan sebesar biaya perolahan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3d).
Since January 1, 2010, demand deposits with Bank Indonesia are stated at amortized costs using effective interest rate and demand deposits with other banks stated at amortized costs using effective interest rate net of impairment losses (Note 3d).
Sebelum 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo giro dan giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi penyisihan penghapusan.
Prior to January 1, 2010, Demand deposits with Bank Indonesia are stated at outstanding balance and demand deposits with other banks are stated at outstanding balance net of allowance for losses.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
k.
Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Sejak 1 Januari 2010, penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efekti. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3d).
Since January 1, 2010, placements with Bank Indonesia are stated at amortized costs using effective interest rate and placements with other banks are stated at amortized costs using effective interest rate net of impairment losses (Note 3d).
Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima di muka yang belum diamortisasi dan penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi penyisihan penghapusan.
Prior to January 1, 2010, Placements with Bank Indonesia are stated at outstanding balance net of unamortized interest. Placements with other banks are stated at outstanding balance net of allowance for losses.
Efek-efek
l.
Securities
Sejak 1 Januari 2010
Since January 1, 2010
Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek ke dalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3d).
At initial recognition, securities are measured at fair value plus transaction costs which are directly attributable to the acquisition of securities and subsequent measurement is done based on classification of securities into groups of certain financial assets net of impairment losses (Note 3d).
Sebelum 1 Januari 2010
Prior to January 1, 2010
Efek-efek diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan, sebagai berikut:
Securities are classified based on management’s intentions at acquisition, as follows:
(1). Investasi efek yang diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
(1). Investments in trading securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value are reflected in the current operations.
- 27 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
(2). Investasi efek yang tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi.
(2). Investments in available-for-sale securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value are recorded as part of equity and recognized as income or expenses of the period when realized.
(3). Investasi dalam efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi.
(3). Investment in debt securities held-tomaturity are presented at cost, adjusted for the unamortized premium and/or discount.
Efek-efek disajikan di neraca setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
Securities are presented in the balance sheet net of allowance for losses.
Untuk efek individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo, bila terjadi penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehan (termasuk premi dan diskonto yang belum diamortisasi) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
For securities held-to-maturity, cost (including unamortized premium and discount) is written down to recognize a permanent decline in value which is charged directly to current operations.
Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan investasi efek ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus.
To calculate realized profit or loss, the cost of securities is determined using the specific identification method.
m. Tagihan dan Kewajiban Derivatif
m. Derivative Receivables and Payables
Sejak 1 Januari 2010
Since January 1, 2010
Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan bukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui sebagai laba rugi tahun berjalan (Catatan 3d).
Derivative receivables and payables are stated at the amount of unrealized gains or losses arising from derivative contracts with purposes not to hedge. The unrealized gains or losses are calculated from the difference between the contract value and fair value of derivative instruments at the reporting date. The fair value is determined based on market price, pricing models or quoted prices for instruments with similar characteristics. Gains or losses from derivative instruments that do not qualify to be classified as hedges are recognized as profit or loss for the year (Note 3d).
Sebelum 1 Januari 2010
Prior to January 1, 2010
Perlakuan akuntansi untuk tagihan dan kewajiban derivatif mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 55 (revisi 1999) tentang Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai.
Accounting treatment for derivatives receivable and payables refer to the Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) 55 (revised 1999) on Accounting for Derivative Instruments and Hedging activities.
- 28 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
n.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan bukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa.
Derivative receivables and payables are stated at the amount of unrealized gains or losses from derivative instruments which the Bank did not designate as a hedging instrument. The unrealized gains or losses are calculated from the difference between the contract value and fair value of derivative instruments at reporting date. The fair value is determined based on market value, using pricing method or other market pricing instruments with similar characteristics.
Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui sebagai laba rugi tahun berjalan.
The resulting gains or losses from derivative instruments which do not qualify as a hedging instrument are charged to current operations.
Kredit
n.
Loans
Sejak 1 Januari 2010
Since January 1, 2010
Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3d).
Loans are recognized at amortized costs using effective interest rate net of impairment losses (Note 3d).
Untuk kredit yag direstrukturisasi, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
For restructured loans, loss which occur from loan restructuring relating to the modification of terms is recognized if the present value of future cash receipts specified in terms of new loans, including receipts designated as interest or principal, is less than the value of loans recorded prior to restructuring.
Sebelum 1 Januari 2010
Prior to January 1, 2010 pencairannya
Loans are recognized at the principal amount at the time of drawdown.
Kredit disajikan berdasarkan jumlah bruto tagihan Bank yang belum dilunasi oleh nasabah setelah dikurangi penyisihan penghapusan kredit. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lainnya yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan.
Loans are presented at the gross amount of outstanding balance less allowance for credit losses. For restructured loans, the gross amount of loans consists of loan principal, interest and other charges, which are capitalized to loan principal balance. The capitalized interest is recognized as unearned interest income.
Kredit diakui pada sebesar pokok kredit.
saat
- 29 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) o.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penyisihan Penghapusan serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
o.
Allowance for losses and Estimated Losses on Commitments and Contingencies
Sejak 1 Januari 2010
Since January 1, 2010
Pada setiap tanggal neraca Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual atau pinjaman yang diberikan dan piutang mengalami penurunan nilai, seperti yang dijelaskan pada Catatan 3d.
The Bank assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence on a financial asset or group of financial assets classified as held-to-maturity, available-for-sale or loans and receivables is impaired, as describe in Note 3d.
Sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55 (revisi 2006), Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum (Catatan 2a).
As allowed under the Bank Indonesia Circular letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated 8 December 2009, for intial adoption of PSAK 50 and 55 (revised), the Bank will apply the transition rule for collective impairment calculation on loans based on the prevailing Bank Indonesia regulation on Asset Quality Ratings for Commercial Banks (Note 2a).
Sebelum 1 Januari 2010
Prior to January 1, 2010
Penilaian kualitas aset dan penyisihan penghapusan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Penilaian kualitas dan penyisihan penghapusan dilakukan terhadap aset produktif dan aset non produktif.
The evaluation of asset quality and allowance for losses is based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 and its amendment, PBI No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 and No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009. The evaluation of asset quality and allowance for losses is carried out on earning and non-earning assets.
Aset Produktif
Earning Assets
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, kredit, tagihan derivatif, efek yang dibeli untuk dijual kembali, tagihan akseptasi termasuk estimasi komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif. Sejak tahun 2006 estimasi komitmen dan kontinjensi termasuk fasilitas kredit yang belum digunakan.
Earning assets consist of demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, loans, derivative receivables, reverse repo, acceptances receivable and commitments and contingencies with credit risk included under administrative accounts. Starting 2006, commitments and contingencies liabilities include unused loan facilities granted to customers.
Bank melakukan penyisihan penghapusan aset produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi tertentu berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas status dan kualitas masing-masing aset produktif serta estimasi komitmen dan kontinjensi pada akhir tahun, berdasarkan peraturan-peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
The Bank establishes the allowance for losses on its earning assets and estimated losses on its commitment and contingent liabilities based on the results of the review and evaluation of status and quality of each earning asset and commitment and contingent liability at the end of each year, in accordance with prevailing Bank Indonesia regulations.
- 30 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset produktif dan estimasi komitmen dan kontinjensi diklasifikasikan dalam lima kategori yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet.
Based on the Bank Indonesia regulations as mentioned above, earning assets and commitment and contingent liabilities with credit risk are classified into one of five categories current, special mention, substandard, doubtful and loss.
Aset Non-produktif
Non-earning Assets
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku sejak tahun 2006, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aset non produktif (meliputi agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account).
Based on prevailing Bank Indonesia regulations, starting 2006, banks are required to establish allowance for losses on its non-earning assets (including foreclosed collateral, abandoned property, interoffice accounts and suspense accounts).
Penyisihan penghapusan aset non produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian masing-masing aset non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset non produktif diklasifikasikan dalam satu dari empat kategori yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet.
The allowance for losses on non-earning assets is established based on the review and evaluation of actions taken on each non-earning asset at the end of each year. Based on the Bank Indonesia regulations mentioned above non-earning assets are classified into one of four categories current, substandard, doubtful and loss.
Penyisihan Penghapusan
Allowance for losses
Bank wajib membentuk penyisihan penghapusan terhadap aset produktif dan aset non produktif berupa:
The Bank is required to establish allowance for losses on its non-earning and earning assets as follows:
Cadangan umum untuk aset produktif minimum sebesar 1% dari aset produktif yang memiliki kualitas lancar.
Minimum general reserve of 1% for earning assets classified as current.
Prosentase penyisihan penghapusan untuk cadangan khusus pada aset produktif dan non produktif, kecuali untuk kualitas dalam perhatian khusus yang hanya diterapkan untuk aset produktif, dengan besarnya persentase penyisihan penghapusan sebagai berikut:
The percentage of specific reserves for allowance for losses on earning and non-earning assets, except for special mention classification which is applicable only to earning assets, are as follows:
Klasifikasi Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Persentase Penyisihan Penghapusan/ Percentage of Allowance for Losses Minimum/Minimum of Minimum/Minimum of Minimum/Minimum of
Untuk aset produktif, persentase penyisihan penghapusan di atas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan yang sesuai dengan ketentuan, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar.
5% 15% 50% 100%
Classification Special mention Substandard Doubtful Loss
For earning assets, the above percentages are applied to the outstanding balances of the earning assets less the value of eligible collaterals, except for those classified as current.
- 31 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
p.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan penempatan pada Bank Indonesia (BI Intervensi) tidak dibentuk penyisihan penghapusan.
Bank Indonesia Certificates (SBI) and placements with Bank Indonesia (BI Intervention) do not have allowance for losses.
Aset produktif yang dihapusbukukan dibebankan pada penyisihan penghapusan pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif tersebut telah dipastikan tidak dapat diterima kembali. Penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan yang bersangkutan selama tahun berjalan. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit yang dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan bunga.
Earning assets written off are charged to the allowance for losses when management believes that they are definitely uncollectible. Recovery of earning assets previously written off is recorded as an addition to the allowance for losses during the year of credit recovery. If credit recovery exceeds the amount written off, the excess is recognized as interest income.
Penyisihan kewajiban komitmen dan kontinjensi disajikan dalam akun Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi pada neraca.
The provision for estimated losses commitments and contingencies presented as “Estimated Losses Commitments and Contingencies” in balance sheet.
Biaya Dibayar Dimuka
p.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. q.
r.
on are on the
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi
q.
Acceptances Receivable and Payable
Sejak 1 Januari 2010, tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3d).
Since January 1, 2010, acceptance receivables are stated at amortized costs using the effective interest rate net of allowance for impairment losses, whereas acceptance payables are stated at amortized costs using the effective interest rate method (Note 3d).
Sebelum 1 Januari 2010, Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letters of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan penghapusan.
Prior to January 1, 2010, Acceptances receivable and payable are stated at the value of the letters of credit (L/C) or realized value of the L/C accepted by the accepting banks. The acceptances receivables are presented net of allowance for losses.
Aset tetap
r.
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Premises and Equipment Premises and equipment held for use in the supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
- 32 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (doubledeclining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the doubledeclining-balance method, except for buildings, whose depreciation is computed using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the premises and equipment as follows:
Tahun/Year Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Leashold improvement
s.
20 4–8 4–8 4
Building Office furniture and equipment Vehicles Leashold improvement
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated depreciated.
biaya
at
cost
and
is
not
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Agunan yang Diambil Alih
s.
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain” dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
Foreclosed Assets Foreclosed assets represent credit collateral acquired by the Bank and presented as “Other Assets” less allowance for losses.
- 33 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
t.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan kredit. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank.
Foreclosed assets are recognized at net realizable value. The difference of loan balance over the net realizable value of foreclosed assets when the loan was taken over, is charged to allowance for possible losses on loans. However, if net realizable value exceeds the loan balance, foreclosed assets are recognized at the amount of loan balance and the difference is recorded in the Bank’s administrative accounts.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
Gains or losses on the sale of foreclosed assets are credited or charged to current operations.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
The carrying amount of the properties is written down to recognize a permanent decline in the value of properties, which is charged to current operations.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya.
The cost of maintenance of foreclosed assets is charged to operations as incurred.
Imbalan Pasca Kerja
t.
Post-Employment Benefits
Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
The Bank calculates defined post employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Bank’s defined benefit obligation is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The post-employment benefits obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
- 34 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) u.
Simpanan
u.
Since January 1, 2010, at initial recognition deposits are measured at fair value net of transaction costs directly attributable to the deposits, and are measured subsequently at amortized costs using the effective interest rate method (Note 3d).
Sebelum 1 Januari 2010, dinyatakan sebagai berikut:
Prior to January 1, 2010, deposits are stated as followed:
simpanan
Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.
Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank.
Simpanan dari Bank Lain
v.
Demand deposits are stated at the amount due to the demand deposit account holders Saving deposits are stated at the amount due to the savings account holders. Time deposits are stated at nominal in accordance set forth in the agreement between the Bank and holders of time deposits.
Deposits from Other Banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka.
Deposits from other banks consists of payable to other banks, both local and overseas, in demand deposits, interbank call money with maturity date based on agreement less than or 90 days and time deposits.
Sejak 1 Januari 2010, pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3d).
Since January 1, 2010, at initial recognition, deposits from other banks measured at fair value net of transaction costs which directly attributable to deposits, and measured subsequently at amortised costs using effective interest rate (Note 3d).
Sebelum 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain disajikan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank lain.
Prior to January 1, 2010, deposits from other banks are stated at the payable amount to other banks.
w. Biaya Emisi Saham
w. Share Issuance Costs
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. x.
Deposits
Sejak 1 Januari 2010, pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3d).
v.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pengakuan Bunga
Pendapatan
dan
Share issuance costs are deducted from additional paid-in capital and are not amortized.
Beban
x.
Recognition of Interest Revenues and Expenses
Sejak 1 Januari 2010
Since January 1, 2010
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3d).
Interest income and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest rate method (Note 3d).
- 35 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Selama tahun 2010, penerimaan yang berhubungan dengan kredit yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat kredit. Pendapatan bunga atas penurunan nilai aset keuangan dalam periode berjalan diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk diskon arus kas di masa yang akan datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.
During the year 2010, revenue related to loan that is impaired directly reduces the carrying amount of the loan. Interest income on impaired financial assets in the current period is recognized on the basis of the interest rate rates used for discounting future cash flows in the measurement of impairment losses.
Bunga dari kewajiban keuangan, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.
Interest from financial liabilities is recognized as an expense in the income statement.
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasi termasuk:
Interest income and expense recognized in the consolidated financial statement includes:
Bunga pada aset dan kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method.
Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Interest on available-for-sale investment securities is computed using the effective interest method.
Porsi efektif dari nilai wajar berubah pada derivatif lindung nilai arus kas dari berbagai arus kas bunga, pada periode yang sama dimana lindung nilai arus kas mempengaruhi pendapatan/beban bunga.
The effective portion of fair value changes on derivatives as cash flow hedges of various cash flow of interest, in the same period in which cash flow hedges affect interest income/ expenses.
Nilai wajar berubah pada derivatif yang memenuhi kualifikasi (termasuk ketidakefisienan lindung nilai) dan berkaitan dengan item lindung nilai pada lindung nilai wajar dari risiko suku bunga.
The fair value changes on derivatives which meet the qualifications (including hedge inefficiency) related to items on the fair value hedge of interest rate risk.
Perubahan nilai wajar pada derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan kewajiban keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, akan terlihat pada pendapatan bersih dari instrumen keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar pada laporan laba rugi.
Changes in fair value of other derivatives used for risk management purposes, and other financial assets and liabilities measured at fair value through profit and loss will be seen on the net income from other financial instruments that are measured at fair value through profit or loss.
Sebelum 1 Januari 2010
Prior to January 1, 2010
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (nonperforming). Pada saat aset produktif diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai (pada periode berjalan) atau “nonperforming”, tagihan bunga dari aset tersebut yang sudah diakui sebagai pendapatan tetapi belum diterima, dibatalkan dan selanjutnya diakui sebagai tagihan kontinjensi (disajikan di luar neraca).
Interest revenues and expenses are recognized on accrual basis, except for interest revenues on loans and other earning assets that are classified as substandard, doubtful and loss (“nonperforming”). Interest revenues on nonperforming assets not yet received are reported as contingent receivables. Interest revenues on loans and other earning assets classified as substandard are recognized only when such revenues have been received. Interest revenues accrued but not yet received are reversed when the related loans are classified as nonperforming.
- 36 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
y.
z.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit nonperforming, kecuali untuk kredit yang diklasifikasikan kurang lancar diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit dan piutang. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit dan piutang diakui sebagai pendapatan bunga pada tahun berjalan.
All cash receipts related to nonperforming loans, except for loans classified as substandard are applied as reduction of loans and receivables. The excess of cash receipts over the outstanding principal loans and receivables is recognized as interest income in the current operations.
Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.
Deferred interest revenues on restructured loans are recognized as income in proportion to the loan principal installments.
Pengakuan Pendapatan Provisi dan Komisi
dan
Beban
y.
Recognition of Revenues and Expenses on Fees and Commissions
Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif pada tahun 2010 dan metode garis lurus (straight-line method) pada tahun 2009.
Significant fees and commissions which are directly related to credit activities or period of time are treated as deferred revenues and systematically amortized over the period of the related loan commitments using effective interest rate method in 2010 and straight-line method in 2009.
Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi.
For loan settled before maturity date, deffered fees or commissions recognized at settlement date.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, ataupun tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions which are not related to lending activities and period of time, or not material according to the bank are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made.
Pajak Penghasilan
z.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted as of the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the statement of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
- 37 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheet in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
aa. Laba per Saham Dasar
aa. Basic Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing the residual net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
bb. Informasi Segmen
4.
bb. Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements. The primary segment information is based on geographical segment, while secondary segment information is based on business segment.
Segmen geografis adalah komponen Bank yang secara jelas operasionalnya dapat dibedakan mengenai aset, kinerja dan aktivitas suatu wilayah dengan wilayah lain dalam Bank.
A geographical segment is a distinguishable component of the Bank that is distinguishable from one area to another with regards to its assets, performances and activities.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities, that are used in one segment or more, are allocated to each segment if, and if only, revenues and expenses, that are related to those assets, are also allocated to those segments.
KAS
4.
CASH
2010 Rp
2009 Rp
Rupiah Mata uang asing
13.018.161.250 1.772.771.083
12.623.396.300 1.791.996.900
Rupiah Foreign currencies
Jumlah
14.790.932.333
14.415.393.200
Total
Kas diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Nilai wajar dari kas adalah nilai tercatatnya.
Cash is classified as loan and receivable. The fair value of cash is its carrying amount.
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sejumlah Rp 73.500.000 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 86.650.000 pada tanggal 31 Desember 2009.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding cash included cash in Automated Teller Machines amounting to Rp 73,500,000 and Rp 86,650,000, respectively.
- 38 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 5.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
GIRO PADA BANK INDONESIA
Jumlah/ Total Rp Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
5.
2010 Persentase GWM/ MMD Percentage %
83.467.759.526 20.407.650.000
8,24 9,38
103.875.409.526
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
Jumlah/ Total Rp
2009 Persentase GWM/ MMD Percentage %
52.094.617.295 96.251.775.000 148.346.392.295
5,08 46,04
Rupiah U.S. Dollar Total
Giro pada Bank Indonesia diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Demand deposits with Bank Indonesia is classified as loan and receivable, measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Nilai wajar dari giro pada Bank Indonesia adalah nilai tercatatnya.
The fair value of demand deposits with Bank Indonesia is its carrying value.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, dan kemudian diubah kembali dengan peraturan Bank Indonesia No. 12/19/2010 tanggal 4 Oktober 2010, setiap Bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) utama Rupiah sebesar 5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan kemudian diubah menjadi 8% yang mulai berlaku 1 Nopember 2010. GWM sekunder sebesar 2,5% mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2009 dan GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 1% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008. Giro wajib minimum Bank untuk mata uang Rupiah sebesar Rp 81.006 juta (8%) dan Rp 51.262 juta (5%) dan untuk mata uang asing sebesar USD 242 ribu (1%) dan USD 223 ribu (1%) masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 10/19/PBI/2008 dated October 14, 2008 which were amended by Bank Indonesia Regulation No. 10/25/PBI/2008 dated October 23, 2008 regarding Mandatory Minimum Deposit (MMD) Balances with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency, were amended by Bank Indonesia Regulation No. 12/19/2010 dated October 4, 2010, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve. The minimum primary statutory reserve for Rupiah is 5% which was effective as of October 24, 2008 and were amended become 8% which was effective as of November 1, 2010. Secondary statutory reserves of 2.5% which was effective as of October 24, 2009 and the minimum statutory reserves of 1% for United States Dollar which was effective as of October 24, 2008. Required minimum balance of demand deposits with Bank Indonesia amounted to Rp 81,006 million (8%) and Rp 51,262 million (5%) for Rupiah deposits and USD 242 thousand (1%) and USD 223 thousand (1%) for foreign currency deposits as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, giro wajib minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Obligasi Pemerintah Indonesia adalah sebesar 14,56% dan 24,61%.
As of December 31, 2010 and 2009, the Bank’s secondary minimum statutory reserve which consist of Bank Indonesia Certificates and Indonesian Government bonds were 14.56% and 24.61%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank telah memenuhi giro wajib minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2010 and 2009, the Bank has complied with the minimum deposit balances required under the Bank Indonesia regulations.
- 39 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 6.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
GIRO PADA BANK LAIN
6. 2010 Rp
Pihak hubungan istimewa Bank of India Mata uang asing Penyisihan penghapusan
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS 2009 Rp
589.293.353 -
786.240.644 (7.862.406)
589.293.353
778.378.238
242.092.120 7.546.110.553
263.046.387 8.148.276.254
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai/Penyisihan penghapusan
7.788.202.673
8.411.322.641
(511.340.597)
(911.671.489)
Bersih
7.276.862.076
7.499.651.152
7.866.155.429
8.278.029.390
Bersih Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
Jumlah giro pada bank lainbersih Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah
1,00%
Net Third parties Rupiah Foreign currencies Total Allowance for impairment losses/ Allowance for losses Net Total demand deposits with other banks - net Average effective interest rate per annum Rupiah
0,75%
Kualitas giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 adalah lancar sebesar Rp 7.866.155.429 dan mengalami penurunan nilai sebesar Rp 511.340.597, sedangkan 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Related parties Bank of India Foreign currencies Allowance for losses
The demand deposits with other banks as of December 31, 2010 is current amounted Rp 7,866,155,429 and loss amounted Rp 511,340,597 as of December 31, 2009 are classified as follows: 2009 Rp
Rupiah Lancar Mata uang asing Lancar Macet Jumlah Jumlah
263.046.387
6.652.915.512 2.281.601.386 8.934.516.898 9.197.563.285
Rupiah Current Foreign currencies Current Loss Total Total
Giro pada bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari giro pada bank lain adalah nilai tercatatnya.
Demand deposits with other banks is classified as loan and receivable measured at amortized cost using the effective interest rate method. The fair value of demand deposits with other banks is its carrying amount.
Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.
On December 31, 2010, there were no demand deposits from other banks that serve as collateral by the Bank.
- 40 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Giro pada bank lain dengan klasifikasi mengalami penurunan nilai pada tahun 2010 dan macet pada tahun 2009 merupakan giro pada Bank Indover. Pada tanggal 11 Maret 2010, Bank telah menerima pembayaran sebagian giro pada Bank Indover, yaitu sejumlah Euro 105.685 atau Rp 1.431.227.110, karena itu pada tanggal 31 Desember 2009, atas jumlah yang telah diterima tersebut tidak dibentuk penyisihan penghapusan.
Demand deposits with other banks which are classified as impaired in 2010 and as loss in 2009 represents the demand deposits with Bank Indover. On March 11, 2010, the Bank received Euro 105,685 or equivalent to Rp 1,431,227,110, as partial payment of the demand deposits with Bank Indover, therefore as of December 31, 2009, there was no allowance for losses on the amount received.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain untuk tahun 2010 dan penyisihan penghapusan giro pada bank lain untuk tahun 2009 adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on demand deposits with other banks in 2010 and allowance for losses on demand deposits with other banks in 2009 are as follows:
Rupiah Rp Saldo awal tahun Selisih penurunan nilai sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) Pemulihan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
2.630.464
2010 Mata uang asing/Foreign currencies Rp
919.533.895
Balance at beginning of year
(66.529.155)
(69.159.619)
Differences in impairment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006)
-
(480.195.223) 141.161.544
(480.195.223) 141.161.544
Reversal during the year Exchange rate differences
-
511.340.597
511.340.597
Balance at end of year
(2.630.464)
916.903.431
Jumlah/ Total Rp
Rupiah Rp
2009 Mata uang asing/Foreign currencies Rp
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) selama tahun berjalan Selisih kurs
1.581.460
5.082.970.777
5.084.552.237
1.049.004 -
(3.825.905.668) (340.161.678)
(3.824.856.664) (340.161.678)
Saldo akhir tahun
2.630.464
916.903.431
919.533.895
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai/penyisihan penghapusan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
Jumlah/ Total Rp Balance at beginning of year Provision (reversal) during the year Exchange rate differences Balance at end of year
Management believes that the allowance for impairment losses/allowance for losses is adequate to cover the losses, which might arise from uncollectible demand deposits with other banks.
- 41 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 7.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
7.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan dengan pihak ketiga.
All placements with other banks are made with third parties.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Placements with Bank Indonesia and other banks is classified as loan and receivable measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Nilai wajar dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebesar nilai tercatatnya.
The fair value of placements with Bank Indonesia and with other bank is its carrying amount.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks by types of placements are as follows:
Jenis penempatan Rupiah Call money Bank Indonesia Intervensi setelah dikurangi pendapatan diterima dimuka Rp 10.689.545 Deposito Berjangka Bank Indonesia setelah dikurangi pendapatan diterima dimuka Rp 388.404.745
Jangka waktu (hari)/ Term (days)
2010 Tingkat bunga rata-rata efektif per tahun/ Average annual effective interest rate
33
6,05%
10.000.000.000
3
5,50%
34.989.310.455
56 - 91
6,32%
69.611.595.255
Jumlah/ Total Rp
Type of placement Rupiah Call money Bank Indonesia Intervention net of unamortized interest of Rp 10,689,545 Term Deposit Bank Indonesia net of unamortized interest of Rp 388,404,745
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
114.600.905.710 -
Total Allowance for impairment losses
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih
114.600.905.710
Placements with Bank Indonesia and other banks - net
Jangka waktu (hari)/ Term (days)
2009 Tingkat bunga rata-rata per tahun/ Average annual interest rate
31
6,47%
10.000.000.000
4
6,00%
41.979.013.991
Rupiah Call money Bank Indonesia Intervention net of unamortized interest of Rp 20,986,009
Jumlah Penyisihan penghapusan
51.979.013.991 (100.000.000)
Total Allowance for losses
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih
51.879.013.991
Placements with Bank Indonesia and other banks - net
Jenis penempatan Rupiah Call money Bank Indonesia Intervensi setelah dikurangi pendapatan diterima dimuka Rp 20.986.009
- 42 -
Jumlah/ Total Rp
Type of placement
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kualitas dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 tidak mengalami penurunan nilai dan berkualitas lancar pada tanggal 31 Desember 2009.
The placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2010 are not impaired and classified as current as of December 31, 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak ada penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan jaminan oleh Bank.
As of December 31, 2010, there were no placements with Bank Indonesia and other banks pledged as collateral by the Bank.
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2010 and 2009 classified according to remaining period to maturity are as follows: 2010 Lebih dari 1 s.d 12 bulan/ More than 1 to 12 months Rp
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Rp Rupiah Call money Bank Indonesia Intervensi Deposito Berjangka Bank Indonesia
10.000.000.000 34.989.310.455
Jumlah
-
Jumlah/ Total Rp 10.000.000.000 34.989.310.455
19.958.799.916
49.652.795.339
69.611.595.255
64.948.110.371
49.652.795.339
114.600.905.710
2009 Lebih dari 1 s.d 12 bulan/ More than 1 to 12 months Rp
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Rp
Rupiah Call money Bank Indonesia Intervention Term Deposit Bank Indonesia Total
Jumlah/ Total Rp
Rupiah Call money Bank Indonesia Intervensi
10.000.000.000 41.979.013.991
-
10.000.000.000 41.979.013.991
Rupiah Call money Bank Indonesia Intervention
Jumlah
51.979.013.991
-
51.979.013.991
Total
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain untuk tahun 2010 dan penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain untuk tahun 2009 adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on placements with other banks in 2010 and allowance for losses on placements with other banks in 2009 are as follows:
2010
Rupiah Rp Saldo awal tahun Selisih penurunan nilai sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) Pemulihan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
100.000.000
(100.000.000)
-
2009 Mata uang asing/Foreign currencies Rp
Rupiah Rp 108.000.000
-
218.000.000
-
(8.000.000) 100.000.000
- 43 -
(142.641.707) (75.358.293) -
Jumlah/ Total Rp 326.000.000
-
Balance at beginning of year Differences in impairment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006)
(150.641.707) (75.358.293)
Reversal during the year Exchange rate differences
100.000.000
Balance at end of year
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai/penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain. 8.
Management believes that the allowance for impairment losses/allowance for losses on placements with other banks is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible placements with other banks.
EFEK-EFEK
8.
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek dapat dikelompokkan sebagai berikut:
SECURITIES Details of securities by type and purpose of investment are as follows:
2010 Rp Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia - setelah dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka sebesar Rp 2.496.065.548 tahun 2010 dan Rp 715.289.394 tahun 2009 Obligasi Jasa Marga JORR I tahun 2003 Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005: Tranche A Tranche B Tranche C SUKUK RITEL - 001 Obligasi Bank DKI V Tahun 2008 Seri A Obligasi BNI I Tahun 2003 Obligasi Bank Jabar V Tahun 2006 Obligasi BTN XIII Tahun 2009 Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I Tahun 2009 Obligasi Subordinasi II Bank Bank Rakyat Indonesia - Tahun 2009 Obligasi Republik Indonesia IV Tahun 2008 Obligasi Republik Indonesia V Tahun 2008 Dollar Amerika Serikat Diskonto wesel ekspor Tersedia untuk dijual Rupiah Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I Tahun 2009 Obligasi Subordinasi II Bank Bank Rakyat Indonesia - Tahun 2009 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Penyisihan penghapusan Jumlah pihak ketiga Efek-efek - bersih
2009 Peringkat/ Rating
Rp
Peringkat/ Rating Third parties Held-to-maturity Rupiah
127.503.934.452
-
234.284.710.606
-
453.473.992
idAA
453.473.992
129.464.555 129.464.555 172.619.407 10.000.000.000 5.000.000.000 10.050.066.861 19.834.740.330 10.261.949.343
idAA idAA idAA idA idAAidAAid
129.464.555 129.464.555 172.619.407 10.000.000.000 5.000.000.000 10.123.148.152 19.700.000.000 -
19.187.488.304
idAA+
-
-
10.223.826.949
AA (idn)
-
-
4.399.739.714
-
4.320.575.582
-
3.000.000.000
-
3.000.000.000
-
18.001.424.804
-
8.799.591.875
-
-
-
17.212.500.000
idAA+
-
-
10.003.000.000
AA+(idn)
(213.987.500)
(717.232.626)
238.134.205.766
322.611.316.098
238.134.205.766
322.611.316.098
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo, PT Kasnic Credit Rating Indonesia, PT Fitch Rating Indonesia dan PT Moody’s Indonesia.
idAA-
idAAidAAidAAidAAA(idn) idA+ -
Certificates of Bank Indonesia net of unamortized interest of Rp 2,496,065,548 in 2010 and Rp 715,289,394 in 2009 Jasa Marga JORR I - 2003 bonds Jasa Marga JORR II - 2005 bonds: Tranche A Tranche B Tranche C SUKUK RITEL - 001 Bank DKI Bonds V - 2008 Series A BNI Bonds I - 2003 Bank Jabar Bonds V - 2006 BTN Bonds XIII - 2009 Subordinated Bank Mandiri I Bonds 2009 Subordinated Bank Rakyat Indonesia II Bonds - 2009 Government of Republic of Indonesian Bonds IV - 2008 Government of Republic of Indonesian Bonds V - 2008 U.S. Dollar Discounted export drafts Available for sale Rupiah Subordinated Bank Mandiri I Bonds 2009 Subordinated Bank Rakyat Indonesia II Bonds - 2009 Allowances for impairment losses/ Allowances for losses Total third parties Securities - net
Securities as mentioned above were rated by Pefindo, PT Kasnic Credit Rating Indonesia, PT Fitch Rating Indonesia and PT Moody’s Indonesia.
- 44 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Berdasarkan pemerintah:
efek
pemerintah
dan
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
bukan
Based on government and non government securities:
2010 Rp
2009 Rp
Efek Pemerintah - bersih Efek bukan pemerintah
144.903.674.166 93.444.519.100
251.605.286.188 71.723.262.536
Government securities - net Non government securities
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai/ Penyisihan penghapusan
238.348.193.266
323.328.548.724
Total Allowance for impairment losses/ Allowance for losses
Efek-efek - bersih
238.134.205.766
(213.987.500)
Menurut jangka waktunya, efek-efek dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
(717.232.626) 322.611.316.098
Classification of securities according to maturity dates are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
200.274.257.649 20.072.510.813
234.284.710.606 49.143.723.734 31.100.522.509
220.346.768.462
314.528.956.849
1.933.544.018 16.067.880.786
1.316.944.125 7.482.647.750
18.001.424.804
8.799.591.875
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai/ Penyisihan penghapusan
238.348.193.266
323.328.548.724
(213.987.500)
(717.232.626)
Efek-efek - bersih
238.134.205.766
322.611.316.098
Rupiah Kurang dari 1 bulan Lebih dari 3 bulan s.d. 60 bulan Lebih dari 60 bulan Jumlah Dollar Amerika Serikat Lebih dari 1 bulan s.d. 3 bulan Lebih dari 3 bulan s.d. 60 bulan Jumlah
Klasifikasi efek-efek berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2009 Rp
19.956.851.096 69.293.031.962 111.477.848.583 19.619.036.821
234.284.710.606 52.597.197.726 27.647.048.517
220.346.768.462
314.528.956.849
5.348.660.360 9.057.783.454 3.594.980.990
3.310.563.125 4.536.610.625 952.418.125
18.001.424.804
8.799.591.875
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai/ Penyisihan penghapusan
238.348.193.266
323.328.548.724
Efek-efek - Bersih
238.134.205.766
Jumlah Dollar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan s.d. 3 bulan Lebih dari 3 bulan s.d. 60 bulan Jumlah
Rupiah Less than 1 month More than 3 months to 60 months More than 60 months Total U.S. Dollar More than 1 month to 3 months More than 3 months to 60 months Total Total Allowance for impairment losses/ Allowance for losses Securities - net
Classification of securities according to remaining periods from balance sheet date until maturity dates are as follows:
2010 Rp Rupiah Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan s.d. 3 bulan Lebih dari 3 s.d. 60 bulan Lebih dari 60 bulan
Securities - net
(213.987.500)
- 45 -
(717.232.626) 322.611.316.098
Rupiah Less than 1 month More than 1 month to 3 months More than 3 to 60 months More than 60 months Total U.S. Dollar Less than 1 month More than 1 month to 3 months More than 3 months to 60 months Total Total Allowance for impairment losses/ Allowance for losses Securities - net
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Nilai wajar dari aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi dari pedagang perantara/penjual. Apabila informasi ini tidak tersedia, maka nilai wajar diestimasi menggunakan harga kuotasi pasar untuk efek dengan karakteristik kredit, jatuh tempo, dan pengembalian yang serupa. Nilai wajar dari efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut (Catatan 35):
The fair value of assets classified as held to maturity is based on market price or price quotation from a broker/seller. If this information is not available, the fair values are estimated using the quoted market price for securities with credit characteristics, maturity, and a similar return. The fair value of securities held to maturity on December 31, 2010 and 2009 are as follows (Note 35):
2010 Rp
2009 Rp
Rupiah Sertifikat Bank Indonesia 127.503.934.452 Obligasi Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 453.473.992 Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005 431.548.517 Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I Tahun 2009 18.700.000.000 Obligasi Subordinasi II Bank Rakyat Indonesia - Tahun 2009 10.750.000.000 SUKUK RITEL - 001 10.500.000.000 Obligasi Bank DKI V Tahun 2008 Serie A 5.125.000.000 10.385.000.000 Obligasi BNI I Tahun 2003 20.360.000.000 Obligasi Bank Jabar V Tahun 2006 10.448.000.000 Obligasi BTN XIII - Tahun 2009 Obligasi Republik Indonesia IV Tahun 2008 4.623.750.000 Obligasi Republik Indonesia V Tahun 2008 3.315.000.000 Jumlah Dollar Amerika Serikat Wesel tagih Jumlah
234.284.710.606
453.473.992 431.548.517 4.277.463.750 3.142.500.000 10.000.000.000 4.365.000.000 10.400.000.000 19.498.000.000 4.320.575.582 3.000.000.000
222.595.706.961
294.173.272.447
18.001.424.804
8.799.591.875
240.597.131.765
302.972.864.322
Rupiah BI Certificate Bonds Jasa Marga JORR I 2003 bonds Jasa Marga JORR II 2005 bonds Subordinated Bank Mandiri I Bonds - 2009 Subordinated Bank Rakyat Indonesia Bonds - 2009 SUKUK RITEL - 001 Bank DKI Bonds V - 2008 Series A BNI Bonds I - 2003 Bank Jabar Bonds V - 2006 BTN Bonds XIII - 2009 Government of Republic of Indonesian Bonds IV - 2008 Government of Republic of Indonesian Bonds V - 2008 Subtotal United States Dollar Export drafts Total
Obligasi Jasa Marga JORR I tahun 2003 jatuh tempo pada tanggal 19 Nopember 2013 dengan tingkat bunga yang dihitung berdasarkan ratarata tingkat bunga SBI 3 bulanan selama 6 bulan. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.
Jasa Marga JORR I – 2003 bonds will mature on November 19, 2013 and bears interest rates per annum computed using the 6 months average interest of 3-months SBI. The interest is paid semi-annually.
Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Jasa Marga JORR II – 2005 are as follows:
Tranche A jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2016 dengan tingkat bunga per tahun untuk 5 tahun pertama sebesar 11,50% dan 5 tahun berikutnya sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.
Tranche A bonds will mature on January 5, 2016 and earns interest rate per annum at 11.50% for the first five years and 15.25% for the next five years. The interest is paid semiannually.
- 46 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tranche B jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2018 dengan tingkat bunga per tahun untuk 5 tahun pertama sebesar 12,50% dan tahun keenam sampai jatuh tempo sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.
Tranche B bonds will mature on January 5, 2018 and earns interest per annum at 12.50% for the first five years and 15.25% on the sixth year up to maturity. The interest is paid semi-annually.
Tranche C jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2021 dengan tingkat bunga per tahun untuk 5 tahun pertama sebesar 13,50% dan tahun keenam sampai jatuh tempo sebesar 15,50%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.
Tranche C bonds will mature on January 5, 2021 and earns interest per annum at 13.50% for the first five years and 15.50% on the sixth year up to maturity. The interest is paid semi-annually.
Obligasi JORR I dan II ini diperoleh dari penyelesaian sebagian kredit milik PT Marga Nurindo Bakti yang merupakan anak perusahaan dari Jasa Marga (Persero) yang telah dihapusbukukan.
The Bank received the JORR I and II bonds as partial settlement of the loan of PT Marga Nurindo Bakti, subsidiary of Jasa Marga (Persero), which have been previously writtenoff.
Obligasi Pemerintah Republik Indonesia IV jatuh tempo pada tanggal 12 Maret 2012 dengan tingkat bunga sebesar 9,50% per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 12 setiap bulannya.
The Government of Republic of Indonesia IV Bonds will mature on March 12, 2012 and earns interest at 9.50% per annum. The interest is paid on the 12th day of every month.
Obligasi Pemerintah Republik Indonesia V jatuh tempo pada tanggal 15 September 2013 dengan tingkat bunga sebesar 11,45% per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 15 setiap bulannya.
The Government of Republic of Indonesia V Bonds will mature on September 15, 2013 and earns interest at 11.45% per annum. The interest is paid on the 15th day of every month.
Obligasi Bank DKI V tahun 2008 Seri A jatuh tempo pada tanggal 4 Maret 2013 dengan tingkat bunga 11,25% per tahun yang dibayarkan setiap tanggal 4 setiap bulan.
The Bank DKI V – 2008 Series A Bonds will mature on March 4, 2013 and earns interest at 11.25% per annum which is paid on the 4th day of every month.
Obligasi Pemerintah Republik Indonesia SUKUK RITEL 001 jatuh tempo pada tanggal 25 Pebruari 2012 dengan tingkat bunga sebesar 12,00% per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 25 setiap bulannya.
The Government of Republic of Indonesia SUKUK RITEL 001 will mature on February 25, 2012 and earns interest at 12.00% per annum. th The interest rate is paid on the 25 day of every month.
Obligasi Bank BNI I tahun 2003 jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2011 dengan tingkat bunga 13,125% per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 10 setiap 3 bulanan.
The Bank BNI Bonds I – 2003 will mature on July 10, 2011 and earns interest at 13.125% per annum. The interest is paid on the 10th day of every quarter.
Obligasi Bank Jabar V tahun 2006 jatuh tempo pada tanggal 8 Desember 2011 dengan tingkat bunga 11,25% per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 8 setiap 3 bulanan.
The Bank Jabar Bonds V – 2006 will mature on December 8, 2011 and earns interest at 11.25% per annum. The interest is paid on the 8th day of every quarter.
Obligasi Bank Tabungan Negara XIII tahun 2009 jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2012 dengan tingkat bunga 11,75% per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 30 setiap 3 bulanan.
The Bank Tabungan Negara Bonds XIII – 2009 will mature on May 29, 2012 and earns interest at 11.75% per annum. The interest is paid on the 30th day of every quarter.
- 47 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I tahun 2009 jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016 dengan tingkat bunga 11,8% per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 11 setiap 3 bulanan.
The Subordinated Bank Mandiri I Bonds – 2009 will mature on December 11, 2016 and earns interest at 11.85% per annum. The interest is paid on the 11th day of every quarter.
Obligasi Subordinasi Bank Rakyat Indonesia I tahun 2009 jatuh tempo pada tanggal 22 Desember 2014 dengan tingkat bunga 10,95% per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 22 setiap 3 bulanan.
The Subordinated Bank Rakyat Indonesia I Bonds – 2009 will mature on December 22, 2014 and earns interest at 11.85% per annum. The interest is paid on the 22nd day of every quarter.
Pada tanggal 15 Desember 2010, Bank melakukan perubahan tujuan investasi terhadap obligasi Subordinasi dengan nilai nominal sebesar Rp 29.405.032.149 juta dari klasifikasi “tersedia untuk dijual” ke klasifikasi “dimiliki hingga jatuh tempo”. Manajemen berkeyakinan memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk memiliki obligasi subordinasi tersebut hingga jatuh tempo. Nilai obligasi subordinasi pada tanggal perpindahan menjadi nilai buku awal obligasi subordinasi dalam klasifikasi “dimiliki hingga jatuh tempo”. Keuntungan yang belum direalisasi atas obligasi yang dipindahkan sebesar Rp 2.425.580.370 dicatat sebagai bagian dari keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual di ekuitas dan diamortisasi ke laporan laba rugi sampai dengan tanggal jatuh tempo dari obligasi tersebut dengan metode suku bunga efektif.
On December 15, 2010, the Bank changed its investment objective on the Subordinated bonds with a total nominal value of Rp 29,405,032,149 and transferred such bonds from “available-forsale” into the “held-to maturity” classification. Management believes that the Bank has the ability and intention to hold the subordinated Bonds until maturity. The fair values of the Subordinated bonds on the date of the transfer are deemed as the cost of the Subordinated bonds under “held-to-maturity” classification. The unrealized gain resulting from the transfer of such bonds amounted to Rp 2,425,580,370 is reported in the equity section of the balance sheets as part of the unrealized gain on available for- sale securities, which are amortized using the effective interest rate method over the term of the bonds.
Kualitas dari efek-efek pada tanggal 31 Desember 2010 tidak mengalami penurunan nilai dan berkualitas lancar pada tanggal 31 Desember 2009.
The securities as of December 31, 2010 are not impaired and classified as current as of December 31, 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2010 tidak ada surat berharga yang dijadikan sebagai jaminan oleh Bank.
As of December 31, 2010, there were no securities pledged as collateral by the Bank.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek untuk tahun 2010 dan penyisihan penghapusan efek-efek untuk tahun 2009 adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on securities in 2010 and allowance for losses on securities in 2009 are as follows:
Rupiah Rp Saldo awal tahun Selisih penurunan nilai sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006)
629.236.707
(629.236.707)
2010 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp 87.995.919
Jumlah/ Total Rp 717.232.626
Balance at beginning of year
(87.995.919)
(717.232.626)
Differences in impairment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006)
Penyisihan selama tahun berjalan Selisih kurs
-
202.032.787 11.954.713
202.032.787 11.954.713
Provision during the year Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
-
213.987.500
213.987.500
Balance at end of year
- 48 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2009 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp
Rupiah Rp Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) selama tahun berjalan Selisih kurs
58.850.225
144.001.736
202.851.961
570.386.482 -
(46.808.974) (9.196.843)
523.577.508 (9.196.843)
Balance at beginning of year Provision (reversal) during the year Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
629.236.707
87.995.919
717.232.626
Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai/penyisihan penghapusan efek-efek adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek. 9.
Jumlah/ Total Rp
Management believes that the allowance for impairment losses/allowance for losses is adequate to cover the losses, which might arise from uncollectible securities.
TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF
9.
DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES
Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (swap). Kontrak berjangka valuta asing merupakan komitmen kepada penjual atau pembeli kontrak untuk menjual dan membeli sejumlah mata uang tertentu pada tanggal di masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu.
The Bank’s derivative financial instruments principally consists of swap and forward foreign exchange contracts. Swap and forward foreign exchange contracts are agreements to buy and sell a currency for another currency at a future date and at a specified price.
Transaksi perangkat moneter derivatif di atas menimbulkan risiko pasar dan risiko kredit. Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat bunga dan kurs mata uang. Sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. Jangka waktu dari transaksi perangkat moneter derivatif Bank berjangka valuta asing berkisar antara 9 sampai 77 hari.
The Bank’s derivative financial instruments give rise to market and credit risks. The market risk of derivative financial instruments arises from the potential changes in value due to fluctuations in interest and foreign exchange rates. Credit risk is the possibility that a loss may occur due to the failure of the counter party to fulfill its obligations according to the terms of the contract. The Bank’s derivative financial instruments have terms ranging from 9 days to 77 days.
Tagihan dan kewajiban derivatif diklasifikasikan dalam kategori wajar melalui laba rugi. Nilai wajar dari tagihan dan kewajiban derivatif adalah sebesar nilai wajarnya.
The derivative receivables and payables classified as fair value through profit loss. Fair value from derivative receivables and payables is its carrying amount.
Rincian tagihan dan kewajiban derivatif pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The details of derivative receivables and payables as of December 31, 2010 and 2009 are as follows: 2010
Transaksi Pihak ketiga Kontrak Forward - Dollar Amerika Serikat
Jumlah nosional/ Notional amount Beli/ Jual/ Buy Sell Rp Rp
27.075.050.000
27.075.050.000
- 49 -
Tagihan dan kewajiban derivatif/ Derivative receivables and payables Tagihan/ Kewajiban/ Receivables Payables Rp Rp
172.130.000
158.145.000
Transactions Third parties Forward contracts U.S. Dollar
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2009
Transaksi Pihak ketiga Kontrak Forward - Dollar Amerika Serikat Swap Penyisihan penghapusan Jumlah
Tagihan dan kewajiban derivatif/ Derivative receivables and payables Tagihan/ Kewajiban/ Receivables Payables Rp Rp
Jumlah nosional/ Notional amount Beli/ Jual/ Buy Sell Rp Rp
15.783.600.000 -
15.313.850.000 5.637.000.000 -
285.900.000 35.700.000 (3.216.000)
270.050.000 -
15.783.600.000
20.950.850.000
318.384.000
270.050.000
Transactions Third parties Forward contracts U.S. Dollar Swap Allowance for losses Total
Kualitas tagihan derivatif pada tanggal 31 Desember 2010 tidak mengalami penurunan nilai dan berkualitas lancar pada tanggal 31 Desember 2009.
The derivative receivables as of December 31, 2010 are not impaired and classified as current as of December 2009.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan derivatif untuk tahun 2010 dan penyisihan penghapusan tagihan derivatif untuk tahun 2009 adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses of derivative receivables in 2010 and allowance for losses on derivative receivables in 2009 are as follows:
2010 Rp Saldo awal tahun Selisih penurunan nilai sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) Pemulihan tahun berjalan Saldo akhir tahun
2009 Rp
3.216.000
8.388.000
(3.216.000) -
(5.172.000)
-
3.216.000
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan derivatif pada tanggal 31 Desember 2009 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan derivatif.
Balance at beginning of year Differences in impairment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) Reversal during the year Balance at end of year
Management believes that the allowance for losses on derivative receivables as of December 31, 2009 is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible derivative receivables.
10. KREDIT
10. LOANS
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans is classified as loan and receivable, measured at amortised costs using effective interest rate method.
Estimasi nilai wajar kredit ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga saat ini. Nilai wajar dari kredit pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.050.806.723.120 (Catatan 35).
Estimation of fair value loan determined by discounted the estimate future cash flow using current interest rate method. Fair value of loan as of December 31, 2010 is Rp 1,050,806,723,120 (Note 35).
Kredit yang diberikan memiliki suku bunga mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Loans are arranged at floating interest rates, thus exposing the Bank to cash flow interest rate risk.
- 50 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) a.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jenis Kredit
a.
By type of Loan
2010 Lancar/ Current Rp Pihak hubungan istimewa Rupiah Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Karyawan
Dalam perhatian khusus/ Special mention Rp
Kurang lancar/ Substandard Rp
Diragukan/ Doubtful Rp
Macet/ Loss Rp
Jumlah/ Total Rp
26.337.811.761 3.000.000.000 309.249.665 85.783.707
-
-
-
-
26.337.811.761 3.000.000.000 309.249.665 85.783.707
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
29.732.845.133
-
-
-
-
29.732.845.133
(297.328.451)
-
-
-
-
(297.328.451)
Bersih
29.435.516.682
-
-
-
-
29.435.516.682
7.978.355
-
-
-
-
7.978.355
(79.784)
-
-
-
-
(79.784)
7.898.571
-
-
-
-
7.898.571
29.443.415.253
-
-
-
-
29.443.415.253
Dollar Amerika Serikat Karyawan Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih Jumlah pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Rupiah Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Karyawan
Related parties Rupiah Working capital Investment Consumer Employee Total Allowance for impairment losses
U.S. Dollar Employee Allowance for impairment losses Net
Total related parties Third parties Rupiah Working capital Investment Consumer Employee
634.120.691.817 103.892.738.243 63.196.596.097 448.624.928
38.759.764.562 2.610.458.179 2.128.847.658 -
9.520.919.657 416.192.995 708.192.722 -
376.351.338 727.316.629 -
24.558.524.213 1.421.932.649 361.793.101 -
707.336.251.587 109.068.638.695 66.395.429.578 448.624.928
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
801.658.651.085
43.499.070.399
10.645.305.374
1.103.667.967
26.342.249.963
883.248.944.788
(8.016.586.513)
(984.719.505)
(3.314.693.811)
(247.083.983)
(6.412.518.830)
(18.975.602.642)
Total Allowance for impairment losses
Bersih
793.642.064.572
42.514.350.894
7.330.611.563
856.583.984
19.929.731.133
864.273.342.146
Net
112.625.054.150 26.980.644.202 132.317.797 139.738.016.149
18.915.682.118 18.915.682.118
-
-
-
131.540.736.268 26.980.644.202 132.317.797 158.653.698.267
(1.397.380.163)
(166.312.383)
-
-
-
(1.563.692.546)
138.340.635.986
18.749.369.735
-
-
-
157.090.005.721
Jumlah pihak ketiga
931.982.700.558
61.263.720.629
7.330.611.563
856.583.984
19.929.731.133
1.021.363.347.867
Jumlah Kredit - Bersih
961.426.115.811
61.263.720.629
7.330.611.563
856.583.984
19.929.731.133
1.050.806.763.120
Dollar Amerika Serikat Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
Tingkat bunga rata-rata efektif per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
U.S. Dollar Working capital Investment Consumer Total Allowance for impairment losses Net Total third parties Net Loans
Average effective interest rates per annum 13,02% Rupiah 8,14% U.S. Dollar
- 51 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2009
Lancar/ Current Rp Pihak hubungan istimewa Rupiah Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi
Dalam perhatian khusus/ Special mention Rp
Kurang lancar/ Substandard Rp
Diragukan/ Doubtful Rp
Macet/ Loss Rp
Jumlah/ Total Rp
46.875.150.684 4.000.000.000 361.700.771
-
-
-
-
46.875.150.684 4.000.000.000 361.700.771
Jumlah Penyisihan penghapusan
51.236.851.455 (512.368.515)
-
-
-
-
51.236.851.455 (512.368.515)
Total Allowance for losses
Bersih
50.724.482.940
-
-
-
-
50.724.482.940
Net
50.724.482.940
-
-
-
-
50.724.482.940
Jumlah pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Rupiah Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Karyawan
Total related parties Third parties Rupiah Working capital Investment Consumer Employee
567.589.158.927 86.536.696.604 68.356.195.616 358.716.445
51.408.250.239 12.371.639.501 1.036.051.002 -
2.962.467.827 311.027.392 210.014.965 -
536.572.688 -
9.952.772.760 1.356.789.119 2.530.780.506 2.235.650
631.912.649.753 101.112.725.304 72.133.042.089 360.952.095
Jumlah Penyisihan penghapusan
722.840.767.592 (7.228.407.676)
64.815.940.742 (762.994.529)
3.483.510.184 (240.161.476)
536.572.688 (194.486.344)
13.842.578.035 (3.475.912.917)
805.519.369.241 (11.901.962.942)
Total Allowance for losses
Bersih
715.612.359.916
64.052.946.213
3.243.348.708
342.086.344
10.366.665.118
793.617.406.299
Net
97.260.613.482 18.648.884.188 236.340.996 116.145.838.666 (1.161.458.387)
8.455.500.000 8.455.500.000 (97.917.500)
-
-
-
-
-
-
105.716.113.482 18.648.884.188 236.340.996 124.601.338.666 (1.259.375.887)
114.984.380.279
8.357.582.500
-
-
-
123.341.962.779
Jumlah pihak ketiga
830.596.740.195
72.410.528.713
3.243.348.708
342.086.344
10.366.665.118
916.959.369.078
Jumlah Kredit - Bersih
881.321.223.135
72.410.528.713
3.243.348.708
342.086.344
10.366.665.118
967.683.852.018
Dollar Amerika Serikat Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Jumlah Penyisihan penghapusan Bersih
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
b.
Related parties Rupiah Working capital Investment Consumer
13,89% 8,13%
Sektor Ekonomi
b.
U.S. Dollar Working capital Investment Consumer Total Allowance for losses Net Total third parties Net Loans Average interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar
By Economic Sector
2010 Lancar/ Current Rp Rupiah Perdagangan Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Industri Transportasi Konstruksi Pertanian Pertambangan Lain-lain
Dalam perhatian khusus/ Special mention Rp
Kurang lancar/ Substandar Rp
Diragukan/ Doubtful Rp
Macet/ Loss Rp
Jumlah/ Total Rp Rupiah Trade Business services Public services Manufacturing Transportation Construction Agriculture Mining Others
411.409.562.430 87.423.596.298 72.988.292.316 91.536.577.634 34.794.510.248 27.770.763.528 3.029.377.869 38.398.561.499 64.040.254.396
10.199.165.342 13.577.305.200 2.432.799.874 305.175.703 14.855.776.622 2.128.847.658
1.976.778.294 236.004.733 7.724.329.625 708.192.722
1.103.667.967 -
20.420.956.492 166.077.798 4.461.226.226 932.196.346 361.793.101
445.110.130.525 101.402.984.029 75.421.092.190 104.027.309.188 34.794.510.248 43.558.736.496 3.029.377.869 38.398.561.499 67.239.087.877
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
831.391.496.218
43.499.070.399
10.645.305.374
1.103.667.967
26.342.249.963
912.981.789.921
(8.313.914.964)
(984.719.505)
(3.314.693.811)
(247.083.983)
(6.412.518.830)
(19.272.931.093)
Total Allowance for impairment losses
Bersih
823.077.581.254
42.514.350.894
7.330.611.563
856.583.984
19.929.731.133
893.708.858.828
Net
80.242.239.240 17.943.042.737 29.718.921.875 175.845.197 728.548.600 10.797.100.704 140.296.151
18.915.682.118 -
-
-
-
99.157.921.358 17.943.042.737 29.718.921.875 175.845.197 728.548.600 10.797.100.704 140.296.151
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
139.745.994.504
18.915.682.118
-
-
-
158.661.676.622
(1.397.459.947)
(166.312.383)
-
-
-
(1.563.772.330)
Bersih
138.348.534.557
18.749.369.735
961.426.115.811
61.263.720.629
Dollar Amerika Serikat Perdagangan Industri Pertambangan Transportasi Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Lain-lain
Jumlah Kredit - Bersih
7.330.611.563
- 52 -
856.583.984
19.929.731.133
157.097.904.292 1.050.806.763.120
U.S. Dollar Trade Manufacturing Mining Transportation Business services Public services Others Total Allowance for impairment losses Net Net - Loans
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2009
Dalam perhatian khusus/ Special mention Rp
Lancar/ Current Rp Rupiah Perdagangan Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Industri Transportasi Konstruksi Pertanian Pertambangan Lain-lain
Diragukan/ Doubtful Rp
Macet/ Loss Rp
Jumlah/ Total Rp
342.702.169.941 101.995.591.738 72.675.908.189 115.172.047.580 14.684.677.178 34.034.250.318 118.834.464 23.617.526.807 69.076.612.832
3.802.807.276 42.045.285.668 3.108.892.445 14.322.105.072 199.911.206 300.888.073 1.036.051.002
450.961.070 261.962.627 2.560.571.522 210.014.965
233.892.283 302.680.405 -
10.506.844.262 72.000.000 730.717.617 2.533.016.156
357.696.674.832 144.677.520.438 75.784.800.634 132.785.441.791 14.884.588.384 34.335.138.391 118.834.464 23.617.526.807 72.855.694.955
Jumlah Penyisihan penghapusan
774.077.619.047 (7.740.776.191)
64.815.940.742 (762.994.529)
3.483.510.184 (240.161.476)
536.572.688 (194.486.344)
13.842.578.035 (3.475.912.917)
856.756.220.696 (12.414.331.457)
Bersih
766.336.842.856
64.052.946.213
3.243.348.708
342.086.344
10.366.665.118
844.341.889.239
Dollar Amerika Serikat Perdagangan Industri Pertambangan Listrik, gas, dan air Lain-lain
Rupiah Trade Business services Public services Manufacturing Transportation Construction Agriculture Mining Others Total Allowance for losses Net
72.599.650.267 21.475.604.531 21.608.500.000 225.742.872 236.340.996
8.455.500.000 -
-
-
-
72.599.650.267 29.931.104.531 21.608.500.000 225.742.872 236.340.996
U.S. Dollar Trade Manufacturing Mining Electricity, gas and water Others
Jumlah Penyisihan penghapusan
116.145.838.666 (1.161.458.387)
8.455.500.000 (97.917.500)
-
-
-
124.601.338.666 (1.259.375.887)
Total Allowance for losses
Bersih
114.984.380.279
8.357.582.500
-
-
-
123.341.962.779
Net
881.321.223.135
72.410.528.713
967.683.852.018
Net - Loans
Jumlah Kredit - Bersih
c.
Kurang lancar/ Substandar Rp
3.243.348.708
Jangka Waktu
342.086.344
c.
10.366.665.118
By Term of Loans
Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:
The classification of loans according to term of credit agreements and remaining periods from balance sheet date to maturity dates are as follows:
Berdasarkan periode perjanjian kredit:
Based on term of credit agreements:
Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp
2010 Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp
Jumlah/Total Rp
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun
12.057.811.762 7.980.000.000 9.387.786.892 307.246.479
7.978.355,00 -
575.826.723.035 48.681.711.355 182.967.292.786 75.773.217.612
83.175.118.977 10.108.180.066 28.744.782.831 36.625.616.393
671.067.632.129 66.769.891.421 221.099.862.509 112.706.080.484
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
29.732.845.133
7.978.355
883.248.944.788
158.653.698.267
1.071.643.466.543
(297.328.451)
(79.784)
(18.975.602.642)
(1.563.692.546)
(20.836.703.423)
Bersih
29.435.516.682
7.898.571
864.273.342.146
157.090.005.721
1.050.806.763.120
Pihak hubungan istimewa/ Related parties
Rupiah Rp
2009 Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp
Up to 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years Total Allowance for impairment
losses Net
Jumlah/Total Rp
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun
27.975.150.683 1.900.000.000 21.007.834.641 353.866.131
498.927.341.159 46.624.939.178 208.384.197.310 51.582.891.594
65.778.914.559 206.946.859 21.035.477.248 37.580.000.000
592.681.406.401 48.731.886.037 250.427.509.199 89.516.757.725
Up to 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years
Jumlah Penyisihan penghapusan
51.236.851.455 (512.368.515)
805.519.369.241 (11.901.962.942)
124.601.338.666 (1.259.375.887)
981.357.559.362 (13.673.707.344)
Total Allowance for losses
Bersih
50.724.482.940
793.617.406.299
123.341.962.779
967.683.852.018
Net
- 53 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
Based on remaining periods from balance sheet date to maturity dates: 2010
Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp
Jumlah/Total Rp
29.339.814.946,00 393.030.187,00 -
7.978.355,00 -
674.915.985.224 28.170.375.905 122.442.715.999 57.719.867.660
130.044.099.043 12.742.052.904 15.281.929.927 585.616.393
834.307.877.568 40.912.428.809 138.117.676.113 58.305.484.053
Jumlah Cadangan kergian penurunan nilai
29.732.845.133
7.978.355
883.248.944.788
158.653.698.267
1.071.643.466.543
(297.328.451)
(79.784)
(18.975.602.642)
(1.563.692.546)
Bersih
29.435.516.682
7.898.571
864.273.342.146
157.090.005.721
2009 Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp
Pihak hubungan istimewa/ Related parties
Rupiah Rp
Up to 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years
Total Allowance for impairment (20.836.703.423) losses
1.050.806.763.120
Net
Jumlah/Total Rp
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun
46.877.336.210 4.005.649.115 353.866.130
591.039.123.004 89.971.034.013 80.219.293.243 44.289.918.981
104.165.702.856 151.758.562 20.283.877.248 -
742.082.162.070 94.128.441.690 100.503.170.491 44.643.785.111
Up to 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years
Jumlah Penyisihan penghapusan
51.236.851.455 (512.368.515)
805.519.369.241 (11.901.962.942)
124.601.338.666 (1.259.375.887)
981.357.559.362 (13.673.707.344)
Total Allowance for losses
Bersih
50.724.482.940
793.617.406.299
123.341.962.779
967.683.852.018
Net
d.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk pengurus dibebani bunga 12% dan 13% per tahun masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009 dengan jangka waktu pelunasan berkisar antara 1 tahun sampai dengan 5 tahun dan diterima kembali melalui pemotongan gaji bulanan.
d.
Loans to the Bank’s employees and officers bears interest at 12% and 13% per annum in 2010 and 2009, respectively, matures between1 year to 5 years and are collected through monthly salary deductions.
e.
Kredit yang diberikan dijamin dengan benda bergerak dan/atau tidak bergerak dengan pengikatan secara hak tanggungan dan hipotik atau akta pemberian hak tanggungan dan surat kuasa memasang hipotik atau surat kuasa untuk menjual, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank.
e.
Loans are collateralized by movable and/or immovable assets with fiduciary transfer of proprietary rights or mortgages and authorization letters to hypothecate or to sell and other collaterals such as time deposits which are generally acceptable to the Bank.
f.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, rincian kredit bermasalah (klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
f.
The details of nonperforming loans (classified as substandard, doubtful and loss) as of December 31, 2010 and 2009, based on economic sector are as follows:
Kredit bermasalah/ Nonperforming loans Rp
2010 Minimum cadangan kerugian penurunan nilai/ Minimum allowance for impairment losses Rp
2009 Minimum penyisihan Kredit bermasalah/ penghapusan/ Nonperforming Minimum allowance loans for losses Rp Rp
Rupiah Perdagangan Konstruksi Jasa bisnis Industri Lain-lain
23.501.402.753 932.196.346 402.082.531 12.185.555.851 1.069.985.823
(6.846.924.445) (217.696.347) (201.478.508) (1.695.436.939) (1.012.760.387)
11.191.697.615 636.643.032 3.291.289.139 2.743.031.121
(2.906.497.013) (86.834.596) (169.135.728) (748.093.400)
Rupiah Trade Construction Business services Manufacturing Others
Jumlah
38.091.223.304
(9.974.296.626)
17.862.660.907
(3.910.560.737)
Total
- 54 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Dari jumlah kredit bermasalah tersebut, kredit dalam proses penyelamatan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing Rp 1.603.242.106 dan nihil. g.
In the above nonperforming loans, the loans in the process of recovery as of December 31, 2010 and 2009 are Rp 1,603,242,106 and nil, respectively.
Rasio Non Performing Loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
NPL Gross NPL Neto
g.
Non-performing loans (NPL) ratio as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010
2009
3,55% 2,62%
1,82% 1,42%
Gross NPL Net NPL
h.
Pada tanggal 31 Desember 2009, kredit yang telah dihentikan pembebanan bunganya dan diakui secara cash basis sebesar Rp 17.862.660.907 . Pada tahun 2010 sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006), Bank masih dapat mengakui pendapatan bunga dari kredit yang bermasalah.
h.
As of December 31, 2009 the loans which have stopped accruing interest and recognized at cash basis amounted to Rp 17,862,660,907. In 2010, as required by PSAK 55 (revised 2006), Bank still can recognized interest income from non performing loan.
i.
Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Bank.
i.
As of December 31, 2010, there were no loans pledged as collateral by the Bank.
j.
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kedit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
j.
As of December 31, 2010 and 2009, there are no loans which exceeds the legal lending limit (BMPK) as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia.
k.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tahun 2010 dan penyisihan penghapusan kredit tahun 2009 adalah sebagai berikut:
k.
The changes in the allowance for impairment losses in 2010 and allowance for losses on loans in 2009 are as follows:
Rupiah Rp
2010 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp
Jumlah/Total Rp
Saldo awal tahun Selisih penurunan nilai sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) Penyisihan selama tahun berjalan Akrual bunga pada kedit yang mengalami penurunan nilai Selisih kurs Penghapusan selama tahun berjalan
12.414.331.457
1.259.375.887
13.673.707.344
(1.163.711.534)
Saldo akhir tahun
19.272.931.093
Balance at beginning of year Differences in impairment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) Provision during the year
1.114.341.143 8.538.786.784
244.858.002
1.114.341.143 8.783.644.786
(1.630.816.757) -
59.538.441
(1.630.816.757) 59.538.441
Interest accrual on impaired loan Exchange rate differences
-
(1.163.711.534)
Written off during the year
1.563.772.330
20.836.703.423
Balance at end of year
- 55 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2009 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp
Rupiah Rp Saldo awal tahun Penyisihan (Pemulihan) selama tahun berjalan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbuku Selisih kurs Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir tahun
12.470.736.958
2.450.058.885
14.920.795.843
6.540.925.174
(1.241.382.005)
5.299.543.169
4.274.566.117 (10.871.896.792) 12.414.331.457
50.699.007 1.259.375.887
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai/penyisihan penghapusan kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit. d.
d.
2010 Rp
Saldo akhir tahun
Changes in loans written off are as follows:
814.617.440
1.163.711.534
10.871.896.792
Written off during the year
(87.864.035)
(4.274.566.117)
Recovery during the year
(1.163.711.534)
(1.299.421.868)
Discharge of claim
6.024.662.212
6.112.526.247
Balance at beginning of year
Balance at end of year
In 2010, recovery during the year are recognized in other operational income.
11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
Tagihan Akseptasi
a. Acceptances Receivable
2010 Rp
Jumlah Tagihan Akseptasi - Bersih
Balance at end of year
6.112.526.247
11. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI
Bukan bank Dollar Amerika Serikat Cadangan kerugian penurunan nilai/Penyisihan penghapusan
13.673.707.344
Recovery during the year Exchange rate differences Written off during the year
2009 Rp
Pada tahun 2010, penerimaan kembali kredit yang telah dihapus buku diakui dalam pendapatan operasional lainnya.
a.
4.274.566.117 50.699.007 (10.871.896.792)
Balance at beginning of year Provision (reversal) during the year
Management believes that the allowance for impairment losses/allowance for losses on loans is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible loans.
Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Penghapusbukuan kredit dalam tahun berjalan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbuku Kredit yang telah dilakukan hapus tagih
Jumlah/Total Rp
2009 Rp
2.784.365.408
541.816.226
(128.724.000)
(5.418.162)
2.655.641.408
536.398.064
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Nonbanks U.S. Dollar Allowance for impairment losses/Allowance for losses Total Acceptances Receivable - Net
Acceptance receivables is classified as loan and receivable and measured at amortized costs using the effective interest rate method.
- 56 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kewajiban akseptasi dikategorikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Acceptance payables is classified as financial liabilities measured at cost amortized using effective interest rate method.
Estimasi nilai wajar dari tagihan akseptasi yang merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang akan dibayarkan debitur kepada Bank. Sedangkan estimasi nilai wajar dari kewajiban akseptasi yang juga merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari tagihan akseptasi dan kewajiban akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya.
The estimated fair value of acceptance receivables which is a non interest bearing instrument is the amount to be paid by the debtors to the Bank. Whereas the estimated fair value of acceptance payables which is a non interest bearing is the amount repayable on demand. The fair value of acceptance receivables and payables is its carrying amount.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tahun 2010 dan penyisihan penghapusan tagihan akseptasi tahun 2009 adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses in 2010 and allowance for losses on acceptances receivable in 2009 are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Saldo awal tahun Selisih penurunan nilai sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs
5.418.162
-
(5.418.162) 124.839.925 3.884.075
6.174.038 (755.876)
Balance at beginning of year Differences in impairment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) Provision during the year Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
128.724.000
5.418.162
Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2010 dan penyisihan penghapusan tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2009 adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
Management believes that the allowance for impairment losses as of December 31,2010 and the allowance for losses on acceptance receivables as of December 31, 2009 is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible acceptance receivables.
b. Kewajiban Akseptasi
b.
Acceptances Payable
Kewajiban akseptasi berdasarkan counterparty sebesar Rp 2.784.365.408 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 541.816.226 pada tanggal 31 Desember 2009.
Aceptances payable based on counterparty amounted to Rp 2,784,365,408 as of December 31, 2010 and Rp 541,816,226 as of December 31, 2009.
Kewajiban akseptasi dikategorikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Acceptance payable is categorized as financial liabilities measured at amortised costs using effective interest rate.
Estimasi nilai wajar dari kewajiban akseptasi yang juga merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari tagihan akseptasi dan kewajiban akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya
The estimated fair value of acceptance payables which is the instrument without interest rate is the amount that should be payable on demand. The fair value of acceptance receivables and payables is at its carrying amount
- 57 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Seluruh tagihan dan kewajiban akseptasi 31 Desember 2010 dan 2009 berjangka waktu masing-masing kurang dari 1 bulan dan 1 bulan sampai dengan 3 bulan dan memiliki sisa umur jatuh tempo masing-masing kurang dari 1 bulan.
The acceptances receivable and payable as of December 31, 2010 dan 2009 have terms of less than 1 month and 1 month to 3 months and have remaining terms of less than 1 month from balance sheet date until maturity dates.
12. ASET TETAP
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah
12. PREMISES AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2010 Rp
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
4.943.763.250 13.446.788.565
3.433.703.245
-
4.943.763.250 16.880.491.810
13.665.960.323 5.800.522.175
823.284.725 314.550.000
884.700 132.830.400
14.488.360.348 5.982.241.775
At cost: Land Building Office furniture and equipment Vehicles
37.857.034.313
4.571.537.970
133.715.100
42.294.857.183
Total
Akumulasi penyusutan: Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
7.876.312.133
638.755.143
-
8.515.067.276
12.272.430.021 4.222.523.098
728.620.642 485.885.603
884.696 132.830.400
13.000.165.967 4.575.578.301
Accumulated depreciation: Building Office furniture and equipment Vehicles
Jumlah
24.371.265.252
1.853.261.388
133.715.096
26.090.811.544
Total
Jumlah Tercatat
13.485.769.061
16.204.045.639
Net Carrying Value
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah
1 Januari/ January 1, 2009 Rp
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
31 Desember/ December 31, 2009 Rp
4.943.763.250 13.446.788.565
-
-
4.943.763.250 13.446.788.565
12.576.294.843 6.018.747.175
1.103.145.480 228.700.000
13.480.000 446.925.000
13.665.960.323 5.800.522.175
At cost: Land Building Office furniture and equipment Vehicles
36.985.593.833
1.331.845.480
460.405.000
37.857.034.313
Total
Akumulasi penyusutan: Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
7.221.504.195
654.807.938
11.465.344.530 4.097.398.407
820.565.490 497.599.486
13.479.999 372.474.795
12.272.430.021 4.222.523.098
Accumulated depreciation: Building Office furniture and equipment Vehicles
Jumlah
22.784.247.132
1.972.972.914
385.954.794
24.371.265.252
Total
Jumlah Tercatat
14.201.346.701
13.485.769.061
Net Carrying Value
- 58 -
-
7.876.312.133
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tahun 2010 dan 2009, pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
In 2010 and 2009, deduction in premises and equipment represents sales of premises and equipment as follows:
2010 Rp Jumlah tercatat Harga jual
4 163.000.000
2009 Rp 74.450.206 168.930.000
Laba penjualan aset tetap
162.999.996
94.479.794
Net carrying value Selling price Gain on sale of premises and equipment
Beban penyusutan adalah sebesar Rp 1.853.261.388 tahun 2010 dan Rp 1.972.972.914 tahun 2009 yang disajikan sebagai beban umum dan administrasi (Catatan 27).
Depreciation expense amounting to Rp 1,853,261,388 in 2010 and Rp 1,972,972,914 in 2009 are presented in general and administrative expenses (Note 27).
Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor pusat dan cabang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun akan jatuh tempo antara tahun 2011 sampai dengan 2029. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Bank owns several pieces of land with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for a period of 20 years until 2011 to 2029 where its head office and branch offices are located. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all of these properties were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Aset tetap, kecuali tanah, tahun 2010 seluruhnya diasuransikan kepada Asuransi Jasa Indonesia dan Munich Llyod International Brokers dan tahun 2009 telah diasuransikan kepada Asuransi Jasa Indonesia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 32.811.695.250 dan USD 700.000 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 29.647.500.000 dan USD 700.000 pada tanggal 31 Desember 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Premises and equipment, except land, are insured with Asuransi Jasa Indonesia and Munich Llyod International Brokers in 2010 and with Asuransi Jasa Indonesia in 2009 against fire and other risks for Rp 32,811,695,250 and USD 700,000 as of December 31, 2010 and Rp 29,647,500,000 and USD 700,000 as of December 31, 2009. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the premises and equipment insured.
13. ASET LAIN-LAIN
13. OTHER ASSETS
2010 Rp
2009 Rp
Agunan yang diambil alih Pendapatan yang masih harus diterima Beban yang ditangguhkan Tagihan transaksi spot Lainnya
12.444.836.384 4.385.060.521 83.412.671 18.500.000 683.086.567
891.353.832 4.938.850.435 88.417.227 23.900.000 726.115.059
Foreclosed properties Unearned revenue Deferred expense Spot transaction receivable Others
Sub jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan aset non produktif
17.614.896.143
6.668.636.553
Sub total Less: Allowance for losses on non earning assets
Bersih
17.510.473.068
(104.423.075)
- 59 -
(195.200.000) 6.473.436.553
Net
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Agunan yang Diambil Alih
Foreclosed properties
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa tanah dan bangunan yang telah diambil alih oleh Bank.
Foreclosed properties represent loan collaterals such as land and buildings that have been foreclosed by the Bank.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
The Bank has taken actions for the resolution of foreclosed properties as required by Bank Indonesia under its regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005.
Saldo aset non-produktif, yang terdiri dari agunan yang diambil alih berdasarkan kualitas sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut.
As of December 31, 2010 and 2009, the balances of non-earning assets, which consist of foreclosed properties classified by quality in accordance with prevailing Bank Indonesia Regulation, are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Lancar Kurang lancar Macet
11.748.682.552 696.153.832 -
696.153.832 195.200.000
Curent Substandard Loss
Jumlah
12.444.836.384
891.353.832
Total
Mutasi penyisihan penghapusan aset produktif adalah sebagai berikut:
non-
The changes in the allowance for losses on nonearning assets are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan
195.200.000 90.776.925
272.414.391 77.214.391
Balance at beginning of year Provision during the year
Saldo akhir tahun
104.423.075
195.200.000
Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan aset non produktif adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.
Management believes that the allowance for losses on non-earning assets is adequate to cover potential losses.
14. SIMPANAN
14. DEPOSITS
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori kewajiban keuangan, diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Deposits is classified as financial liabilities measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu, termasuk juga simpanan tanpa suku bunga, adalah jumlah yang harus dikembalikan pada saat ada permintaan. Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari hutang baru dengan jangka waktu yang sama. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar dari kewajiban keuangan ini adalah sebesar Rp 1.226.475.305.026 (Catatan 35).
The estimated fair value of deposits without any stated repayment term, including non interest bearing deposits, is the amount repayable on demand. The estimated fair value of fixed interest bearing deposits without quoted market price is based on discounted cash flows using interest rates of new debt with similar term. As of December 31, 2010, fair value of these financial liabilities is Rp 1,226,475,305,026 (Note 35).
- 60 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Deposits are arranged at both fixed and floating interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
Simpanan terdiri dari:
Deposits consist of: 2010 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp
Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Sub Jumlah Dollar Amerika Serikat Giro Deposito berjangka Sub Jumlah Jumlah
Pihak ketiga/ Third parties Rp
Jumlah/Total Rp
3.643.113.487 725.018.695 19.566.628.872
77.623.928.475 96.953.647.817 826.144.278.265
81.267.041.962 97.678.666.512 845.710.907.137
23.934.761.054
1.000.721.854.557
1.024.656.615.611
567.158.056 6.524.152.803
77.927.615.689 116.799.762.867
78.494.773.745 123.323.915.670
7.091.310.859
194.727.378.556
201.818.689.415
31.026.071.913
1.195.449.233.113
1.226.475.305.026
Rupiah Demand deposits Savings deposits Time deposits Sub Total U.S. Dollar Demand deposits Time deposits Sub Total Total
2009 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Sub Jumlah Dollar Amerika Serikat Giro Deposito berjangka Sub Jumlah Jumlah
a.
Pihak ketiga/ Third parties Rp
Jumlah/Total Rp
2.234.031.402 900.964.457 4.845.591.549
54.623.057.659 95.618.771.200 831.524.551.325
56.857.089.061 96.519.735.657 836.370.142.874
7.980.587.408
981.766.380.184
989.746.967.592
1.053.616.837 19.278.801.651
50.430.407.531 149.600.802.320
51.484.024.368 168.879.603.971
20.332.418.488
200.031.209.851
220.363.628.339
28.313.005.896
1.181.797.590.035
1.210.110.595.931
Giro terdiri atas:
a.
Rupiah Demand deposits Savings deposits Time deposits Sub Total U.S. Dollar Demand deposits Time deposits Sub Total Total
Demand deposits consist of:
2010 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp
Pihak ketiga/ Third parties Rp
Jumlah/Total Rp
Rupiah Dollar Amerika Serikat
3.643.113.487 567.158.056
77.623.928.475 77.927.615.689
81.267.041.962 78.494.773.745
Jumlah
4.210.271.543
155.551.544.164
159.761.815.707
- 61 -
Rupiah U.S. Dollar Total
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2009
Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp
Pihak ketiga/ Third parties Rp
Jumlah/Total Rp
Rupiah Dollar Amerika Serikat
2.234.031.402 1.053.616.837
54.623.057.659 50.430.407.531
56.857.089.061 51.484.024.368
Jumlah
3.287.648.239
105.053.465.190
108.341.113.429
2010
Total
2009
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah 1,07% Dollar Amerika Serikat 0,43%
b.
Rupiah U.S. Dollar
1,11% 0,47%
Average annual effective interest rates Rupiah U.S. Dollar
Giro dari pihak hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat bunga, persyaratan dan kondisi normal seperti dari pihak ketiga (Catatan 30).
Demand deposits of related parties have similar interest rates, terms and conditions with those of third parties (Note 30).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 tidak terdapat giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit.
As of December 31, 2010 and 2009, there is no demand deposits which were blocked nor pledged as loan.
Tabungan terdiri atas:
b.
Savings deposits consist of:
2010 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp
Pihak ketiga/ Third parties Rp
Jumlah/Total Rp
Rupiah Tabungan Swadesi Tabungan Si Boss Tabungan lainnya
221.623.769 492.523.803 10.871.123
24.133.639.716 63.093.126.508 9.726.881.593
24.355.263.485 63.585.650.311 9.737.752.716
Rupiah Tabungan Swadesi Tabungan Si Boss Tabungan lainnya
Jumlah
725.018.695
96.953.647.817
97.678.666.512
Total
2009 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp
Pihak ketiga/ Third parties Rp
Jumlah/T otal Rp
Rupiah Tabungan Swadesi Tabungan Si Boss Tabungan lainnya
400.012.607 500.951.850 -
40.111.873.625 52.771.656.483 2.735.241.092
40.511.886.232 53.272.608.333 2.735.241.092
Rupiah Tabungan Swades i Tabungan Si Boss Tabungan lainnya
Jumlah
900.964.457
95.618.771.200
96.519.735.657
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
2010
2009
4.49%
4.49%
Tabungan dari pihak hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat bunga, persyaratan dan kondisi normal seperti dari pihak ketiga (Catatan 30).
Average annual effective interest rates
Savings deposits of related parties have similar interest rates, terms and conditions with those of third parties (Note 30).
- 62 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Deposito berjangka terdiri atas:
c.
Time deposits consist of:
2010 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp
Pihak ketiga/ Third parties Rp
Jumlah/Total Rp
Rupiah Dollar Amerika Serikat
19.566.628.872 6.524.152.803
826.144.278.265 116.799.762.867
845.710.907.137 123.323.915.670
Rupiah U.S. Dollar
Jumlah
26.090.781.675
942.944.041.132
969.034.822.807
Total
2009 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp
Pihak ketiga/ Third parties Rp
Jumlah/T otal Rp
Rupiah Dollar Amerika Serikat
4.845.591.549 19.278.801.651
831.524.551.325 149.600.802.320
836.370.142.874 168.879.603.971
Jumlah
24.124.393.200
981.125.353.645
1.005.249.746.845
2010
Rupiah U.S. Dollar Total
2009
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah 7.37% Dollar Amerika Serikat 2.50%
8.26% 3.03%
Average annual effective interest rates Rupiah U.S. Dollar
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The details of time deposits based on maturity dates and remaining periods from balance sheet date to maturity dates are as follows:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
By maturity dates:
Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp
2010 Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp
Jumlah/Total Rp
Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
18.755.407.171 811.221.701 -
6.524.152.803 -
438.104.679.632 202.133.678.252 150.756.367.360 35.149.553.021
79.532.623.212 9.471.617.709 18.563.560.686 9.231.961.260
542.916.862.818 212.416.517.662 169.319.928.046 44.381.514.281
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months
Jumlah
19.566.628.872
6.524.152.803
826.144.278.265
116.799.762.867
969.034.822.807
Total
Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp
2009 Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp
Jumlah/Total Rp
Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
4.338.433.617 507.157.932 -
17.364.028.873 1.914.772.778 -
452.384.700.103 264.466.449.299 69.246.806.662 45.426.595.261
101.972.662.673 14.045.255.363 20.860.451.310 12.722.432.974
576.059.825.266 280.933.635.372 90.107.257.972 58.149.028.235
Jumlah
4.845.591.549
19.278.801.651
831.524.551.325
149.600.802.320
1.005.249.746.845
- 63 -
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months Total
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp
By remaining periods from balance sheet date to maturity dates: 2010 Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp
Jumlah/Total Rp
Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
18.981.628.872 585.000.000 -
6.524.152.803 -
509.323.960.431 190.121.428.522 102.594.829.681 24.104.059.631
84.194.230.887 9.440.728.456 19.891.316.994 3.273.486.530
619.023.972.993 200.147.156.978 122.486.146.675 27.377.546.161
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months
Jumlah
19.566.628.872
6.524.152.803
826.144.278.265
116.799.762.867
969.034.822.807
Total
Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp
2009 Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp
Jumlah/Total Rp
Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
4.420.591.549 425.000.000 -
17.364.028.873 1.914.772.778 -
526.992.954.739 233.742.245.064 37.526.575.348 33.262.776.174
106.351.338.556 16.338.964.380 18.024.560.695 8.885.938.689
655.128.913.717 252.420.982.222 55.551.136.043 42.148.714.863
Jumlah
4.845.591.549
19.278.801.651
831.524.551.325
149.600.802.320
1.005.249.746.845
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months Total
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit sebesar Rp 254.846.698.591 dan USD 5.341.718 pada tahun 2010 dan Rp 226.784.523.097 dan USD 6.069.674 pada tahun 2009.
Time deposits used as collateral for loans amounted to Rp 254,846,698,591 and USD 5,341,718 in 2010 and Rp 226,784,523,097 and USD 6,069,674 in 2009.
Deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat bunga, persyaratan dan kondisi normal seperti dari pihak ketiga (Catatan 30).
Time deposits of related parties have similar interest rates, terms and conditions with those of third parties (Note 30).
15. SIMPANAN DARI BANK LAIN
15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Deposits from other banks is classified as financial liabilities measured at amortised costs using effective interest rate method.
Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu, termasuk juga simpanan tanpa suku bunga, adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari hutang baru dengan jangka waktu yang sama. Pada periode yang berakhir 31 Desember 2010, nilai wajar dari kewajiban keuangan ini adalah sebesar Rp 800.658.142 (Catatan 35).
The estimated fair value of deposits without a period of time, including the deposit without interest, is the amount to be refunded upon request. The estimated fair value of deposits with fixed interest rate without market price quotation are based on discounted cash flows using interest rates of new debt with the same period. In the period ended December 31, 2010, the fair value of financial liabilities amounted to Rp 800,658,142 (Note 35).
- 64 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Deposits from other banks are arranged at both fixed and floating interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
2010 Rp Pihak hubungan istimewa Giro - Rupiah Pihak ketiga Giro Rupiah Deposito berjangka Rupiah
2009 Rp
4.332.167
23.675.845
196.325.975
107.540.552
600.000.000
1.000.000.000
796.325.975
1.107.540.552
Jumlah
800.658.142
1.131.216.397
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Giro - Rupiah Deposito berjangka - Rupiah
1% 6,25%
Sub Jumlah
1% 8,50%
Jangka waktu deposito berjangka untuk tahun 2010 dan 2009 adalah 32 dan 31 hari dan memiliki sisa umur sampai dengan jatuh tempo kurang dari 31 dan 23 hari.
Related parties Demand deposits - Rupiah Third parties Demand deposits Rupiah Time deposits Rupiah Sub Total Total Average annual effective interest rates Demand deposits - Rupiah Time deposits - Rupiah
The time deposits have a term of 32 and 31 days in 2010 and 2009 and the remaining period to maturity of the time deposit is less than 31 and 23 days.
16. HUTANG PAJAK
16. TAXES PAYABLE
2010 Rp
2009 Rp
Pajak kini (Catatan 28) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak pertambahan nilai - bersih
15.763.497
1.609.500.898
195.738.404 1.330.808.084 674.406.418 3.257.488
151.661.960 1.554.989.005 1.025.509.240 3.066.150
Current tax (Note 28) Income taxes Article 21 Article 23 Article 25 Value added tax - net
Jumlah
2.219.973.891
4.344.727.253
Total
- 65 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 17. ESTIMASI KERUGIAN KONTINJENSI
KOMITMEN
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
DAN
17. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha Bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut:
The estimated losses on commitments and contingencies which have credit risk and are usually related to the Bank’s business are as follows:
2010 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi / Estimated losses on commitments Saldo/Amount contingencies Rp Rp Rupiah Bank garansi
1.137.365.422
Dollar Amerika Serikat L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor 30.009.123.434 Bank garansi 30.140.819.630 Sub Jumlah Jumlah
2009 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi / Estimated losses on commitments Saldo/Amount contingencies Rp Rp
11.373.654
3.101.944.218
31.019.442
Rupiah Bank guarantees U.S. Dollar
1.229.665.350 301.408.196
924.110.593 21.712.032.900
9.241.106 217.120.329
Export and import irrevocable letters of credit Bank guarantees
60.149.943.064
1.531.073.546
22.636.143.493
226.361.435
Sub Total
61.287.308.486
1.542.447.200
25.738.087.711
257.380.877
Total
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha bank yang memiliki risiko kredit seluruhnya memiliki kualitas lancar.
The commitments and contingencies as of December 31, 2010 and 2009 are classified as current.
Mutasi estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut:
The changes in the estimated losses on commitments and contingencies are as follows:
Rupiah Rp Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
31.019.442
2010 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp
Jumlah/Total Rp
226.361.435
257.380.877
(19.645.788) -
1.287.882.407 16.829.704
1.268.236.619 16.829.704
Balance at beginning of year Provision (reversal) during the year Exchange rate differences
11.373.654
1.531.073.546
1.542.447.200
Balance at end of year
Rupiah Rp Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Selisih kurs
25.784.730
Saldo akhir t ahun
31.019.442
5.234.712 -
2009 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp 253.571.594
J umlah/Total Rp
(377.325) (26.832.834)
Balance at beginning of year Provis ion (revers al) during 4.857.387 the year (26.832.834) Exchange rate differenc es
226.361.435
257.380.877
- 66 -
279.356.324
Balance at end of year
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Manajemen berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya transaksi komitmen dan kontinjensi.
Management believes that the estimated losses on commitments and contingencies is adequate to cover possible losses which might arise from the outstanding commitments and contingencies.
18. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
18. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 285 karyawan tahun 2010 dan 294 karyawan tahun 2009. Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah:
The Bank calculates post-employment benefits for its qualified employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 285 in 2010 and 294 in 2009. Amounts recognized in income and recorded under personnel expenses in respect of these post-employment benefits are as follows:
2010 Rp Biaya jasa kini Biaya bunga Jumlah
2009 Rp
733.537.536 810.816.757
653.845.230 812.997.450
1.544.354.293
1.466.842.680
Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut:
Jumlah kewajiban
Total
The amounts included in the balance sheets arising from the Bank’s obligation in respect of these post-employment benefits are as follows:
2010 Rp Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Keuntungan aktuarial yang belum diakui
Current service cost Interest cost
2009 Rp
11.573.484.310
8.130.808.264
(2.251.816.932)
(213.460.829)
9.321.667.378
7.917.347.435
Mutasi kewajiban di neraca adalah sebagai berikut:
Present value of unfunded obligations Unrecognized actuarial gains Total liability
Movements in the liability recognized in the balance sheets are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan (Catatan 26) Pembayaran manfaat
7.917.347.435
6.565.036.170
1.544.354.293 (140.034.350)
1.466.842.680 (114.531.415)
Beginning of the year Amount charged to expense (Note 26) Benefits payment
Saldo akhir tahun
9.321.667.378
7.917.347.435
End of the year
- 67 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. Padma Radya Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto/Discount rate Tingkat kenaikan gaji/Salary increment rate Tingkat kematian/Mortality rate Tingkat pengunduran diri/Resignation rate
Tingkat pensiun normal/Normal retirement rate Tingkat pemutusan yang lain/Other termination rate
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary PT. Padma Radya Aktuaria. The actuarial valuation in 2010 and 2009 was carried out using the following key assumptions:
: 8% tahun 2010/in 2010 10% tahun 2009/in 2009 : 10% : 100% TMI2 : 7% sampai dengan umur 40, kemudian menurun hingga 0% di umur 55, kemudian tetap/ 7% until age 40 then decreasing linearly into 0% at 55 then fixed : 100% : Nihil/Nil
19. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
19. OTHER LIABILITIES
2010 Rp
2009 Rp
Bunga yang masih harus dibayar Setoran jaminan Kewajiban transaksi spot Lainnya
4.034.070.317 379.000.000 12.350.000 366.800.084
4.283.732.045 375.500.000 21.140 -
Accrued interest Marginal deposits Spot transaction payable Others
Jumlah
4.792.220.401
4.659.253.185
Total
Bunga yang Masih Harus Dibayar
Accrued Interest
Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan dan simpanan dari bank lain.
Represents interest payable on deposits and deposits from other banks.
Setoran Jaminan
Margin Deposits
Merupakan setoran jaminan safe deposit.
Represents margin deposits safe deposit rentals.
Setoran jaminan diklasifikasikan dalam kategori kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Marginal deposits is classified as other financial liabilities measured at cost, amortized using the effective interest rate method.
Bank harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar dari kewajiban keuangannya. Estimasi nilai wajar dari kewajiban lain-lain yang merupakan kewajiban tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar dari kewajiban ini adalah sebesar nilai tercatatnya.
The Bank should disclose the fair value of financial liabilities The estimated fair value of other liabilities which are non interest bearing liabilities and with indefinite term, is the amount that should be payable on demand. As of December 31, 2010, fair value of these financial liabilities is its carrying value.
- 68 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
20. MODAL SAHAM
20. CAPITAL STOCK
Jumlah Saham/ Number of Shares
Pemegang Saham/Shareholders
2010 dan/and 2009 Persentase Jumlah Modal Pemilikan/ Disetor/ Percentage Total Paid-in of Ownership Capital % Rp
Bank of India PT Panca Mantra Jaya Tn. Prakash Rupchand Chugani Masyarakat/public (masing-masing di bawah 5%/ below 5% each)
659.680.000 148.609.500 14.000.000
76,00% 17,12% 1,61%
131.936.000.000 29.721.900.000 2.800.000.000
45.710.500
5,27%
9.142.100.000
Jumlah
868.000.000
100,00%
173.600.000.000
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR
21. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan penawaran umum pada tahun 2002 dan penawaran umum terbatas I dengan hak untuk memesan efek terlebih dahulu pada tahun 2008 setelah dikurangi biaya emisi saham, dengan perincian sebagai berikut: Agio saham/ Paid in capital in exc ess of par Rp
This account represents additional paid-in capital after deducting share issuance costs in connection with the Bank’s initial public offering in 2002 and limited public offering I in 2008 with details as follows:
Biaya emisi saham/ Share issuance cost Rp
Jumlah/ Total Rp
Pengeluaran 60.000.000 saham melalui penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum tahun 2002 Pengeluaran 558.000.000 saham melalui penawaran umum terbatas I kepada pemegang saham tahun 2008
3.000.000.000
(1.296.051.046)
1.703.948.954
27.900.000.000
(701.943.900)
27.198.056.100
Sale of 60,000,000 Company shares through public offering in 2002 Issuance of 558,000,000 shares through limited public offering I to stockholders in 2008
Saldo per 31 Desember 2009 dan 2010
30.900.000.000
(1.997.994.946)
28.902.005.054
Balance as of December 31, 2008 and 2010
22. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN TUNAI
22. GENERAL RESERVE AND CASH DIVIDENDS
Berdasarkan akta berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Swadesi Tbk No. 213 tanggal 28 Juni 2010 dari Aulia Taufani, SH pengganti dari Soetjipto, SH, telah disetujui sebagai berikut:
Based on the Deed Stockholders’ Resoluation PT Bank Swadesi Tbk No. 213 dated June 28, 2010 of Aulia Taufani, SH, replacement of Soetjipto, SH, the stockholders approved to:
a. Pembagian dividen tunai untuk tahun 2010 sebesar Rp 20.832.000.000 atau Rp 24 per saham.
a.
Distribute cash dividends for the year 2010 amounting to Rp 20,832,000,000 or equivalent to Rp 24 per share.
b. Sejumlah Rp 4.000.000.000 dari laba tahun 2009 digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
b.
The amount of Rp 4,000,000,000 from 2009 net income will be appropriated as general reserve to be in compliance with the Company’s Articles of Association
- 69 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Swadesi Tbk No. 47 tanggal 14 April 2009 dari Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 2009 sebesar Rp 17.360.000.000 atau Rp 20 per saham.
Based on the Deed Stockholders’ Resolution PT Bank Swadesi Tbk No. 47 dated April 14, 2009 of Aulia Taufani, S.H., replacement of Sutjipto, S.H., notary public in Jakarta, the stockholders approved to distribute cash dividends for the year 2009 amounting to Rp 17,360,000,000 or equivalent to Rp 20 per share.
23. PENDAPATAN BUNGA
23. INTEREST REVENUES 2010
Rupiah Rp Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada bank lain Jumlah
Mata uang asing/Foreign currencies Rp
Jumlah/ Total Rp
119.946.890.870 29.116.095.351
10.917.170.098 -
130.864.060.968 29.116.095.351
6.989.080.240 328.094
136.138.296 -
7.125.218.536 328.094
156.052.394.555
11.053.308.394
167.105.702.949
Rupiah Rp
2009 Mata uang asing/Foreign currencies Rp
Loans Securities Placements with Bank Indonesia and other banks Demand deposits with other banks Total
Jumlah/ Total Rp
Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada bank lain
112.559.399.485 22.789.398.935
9.981.657.810 675.064.494
122.541.057.295 23.464.463.429
7.214.596.479 331.294
1.005.856.337 94.083.768
8.220.452.816 94.415.062
Jumlah
142.563.726.193
11.756.662.409
154.320.388.602
Loans Securities Placements with Bank Indonesia and other banks Demand deposits with other banks Total
Jumlah bunga yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 5.677.247.326 dan Rp 5.235.929.247 (Catatan 30).
Interest income from related parties amounted to Rp 5,677,247,326 and Rp 5,235,929,247 in 2010 and 2009, respectively (Note 30).
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit adalah pendapatan bunga yang masih akan diterima dari kredit yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.630.816.757.
Included in interest income from loans is accrued interest income on impairment loans for the year ended December 31, 2010 amounting to Rp 1,630,816,757.
24. BEBAN BUNGA
24. INTEREST EXPENSE
Rupiah Rp
2010 Mata uang asing/Foreign currencies Rp
Jumlah/ Total Rp
Simpanan Deposito berjangka Tabungan Jasa giro
70.547.870.274 4.147.486.943 739.930.749
3.690.611.705 298.064.832
74.238.481.979 4.147.486.943 1.037.995.581
Deposits Time deposits Savings deposits Demand deposits
Jumlah
75.435.287.966
3.988.676.537
79.423.964.503
Total
- 70 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2009 Mata uang asing/Foreign currencies Rp
Rupiah Rp
Jumlah/ Total Rp
Simpanan Deposito berjangka Tabungan Jasa giro Simpanan dari bank lain
74.083.864.290 3.559.788.233 693.585.137 17.257.893
3.856.039.509 259.728.023 29.268.449
77.939.903.799 3.559.788.233 953.313.160 46.526.342
Deposits Time deposits Savings deposits Demand deposits Deposits from other banks
Jumlah
78.354.495.553
4.145.035.981
82.499.531.534
Total
Jumlah beban bunga kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 1.717.506.765 dan Rp 1.314.144.856 (Catatan 30).
Total interest expense to related parties amounted to Rp 1,717,506,765 and Rp 1,314,144,856 in 2010 and 2009, respectively (Note 30).
25. PENYISIHAN (PEMULIHAN) KERUGIAN 25. PROVISION (REVERSAL) OF IMPAIRMENT PENURUNAN NILAI DAN PENGHAPUSAN LOSSES AND LOSSES OF EARNING ASSETS ASET PRODUKTIF 2010 2009 Rp Rp Kredit (Catatan 10) 8.783.644.786 5.299.543.169 Loans (Note 10) Efek-efek (Catatan 8) 202.032.787 523.577.508 Securities (Note 8) Tagihan akseptasi (Catatan 11) 124.839.925 6.174.038 Acceptances receivable (Note 11) Tagihan derivatif (Catatan 9) (5.172.000) Derivative receivables (Note 9) Penempatan pada bank lain Placements with other banks (Catatan 7) (150.641.707) (Note 7) Demand deposits with other Giro pada bank lain (Catatan 6) (480.195.223) (3.824.856.664) banks (Note 6) Jumlah
8.630.322.275
1.848.624.344
Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi berdasarkan klasifikasi aset keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loan and receivables Rp
Total
Provision (Reversal) of impairment losses recognized in the income statement based on classification of financial assets for the year ended December 31, 2010 are as follow:
Dimiliki hingga jatuh tempo/Held to maturity Rp
Jumlah/ Total Rp
Giro pada bank lain (Catatan 6) Penempatan pada bank lain (Catatan 7) Kredit (Catatan 10) Efek-efek (Catatan 8) Tagihan akseptasi (Catatan 11)
8.783.644.786 124.839.925
202.032.787 -
Demand deposits from other banks (Note 6) Placement from other banks (Note 7) 8.783.644.786 Loans (Note 10) 202.032.787 Securities (Note 8) 124.839.925 Acceptance receivables (Note11)
Total
8.428.289.488
202.032.787
8.630.322.275
(480.195.223)
-
- 71 -
(480.195.223)
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
26. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN
26. PERSONNEL EXPENSES 2010 Rp
2009 Rp
Gaji Tunjangan Imbalan pasca kerja (Catatan 18) Lainnya
12.449.081.745 6.951.696.594 1.544.354.293 184.719.725
9.687.216.658 7.221.320.351 1.466.842.680 54.156.500
Jumlah
21.129.852.357
18.429.536.189
Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan komite pemantau risiko Bank adalah sebagai berikut:
Salary Benefits Post-employment benefits (Note 18) Others Total
Details of salary and benefits given to commissioners, directors, audit committee and risk monitoring committee of the Bank are as follows: 2010
Jumlah pejabat/ Number of officers
Gaji/ Salary Rp
Tunjangan/ Benefits Rp
Komisaris Direksi Komite audit dan Komite pemantau risiko
4 6
506.268.000 1.226.773.408
142.843.382 409.557.320
4
131.000.000
14.986.300
Jumlah
14
1.864.041.408
567.387.002
Bonus/ Bonuses Rp 106.900.000 196.950.000 303.850.000
Jumlah/ Total Rp 756.011.382 1.833.280.728 145.986.300 2.735.278.410
Commissioners Directors Audit committee and risk monitoring committee Total
2009 Jumlah pejabat/ Number of officers
Gaji/ Salary Rp
Tunjangan/ Benefits Rp
Bonus/ Bonuses Rp
Komisaris Direksi Komite audit dan Komite pemantau risiko
4 5
474.864.645 985.358.304
135.648.881 344.265.610
3
98.000.000
7.945.800
Jumlah
12
1.558.222.949
487.860.291
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Jumlah
95.766.750
644.209.526 1.391.694.664 105.945.800 2.141.849.990
Commissioners Directors Audit committee and risk monitoring committee Total
27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2010 Rp Komunikasi Barang cetak dan keperluan kantor Penyusutan (Catatan 12) Pendidikan dan pelatihan Perbaikan dan pemeliharaan Transportasi Sewa Honorarium tenaga ahli Iklan dan promosi Asuransi Pajak dan perizinan Lain-lain
33.696.000 62.070.750
Jumlah/ Total Rp
2009 Rp
3.926.597.432
3.519.212.350
Communication
1.857.285.419 1.853.261.388 1.352.820.836 882.585.123 871.769.159 577.796.086 557.916.430 385.412.181 212.143.574 192.267.106 2.620.246.697
1.841.301.061 1.972.972.914 285.366.920 844.914.013 695.627.433 445.202.154 478.780.610 329.818.348 239.754.545 211.516.891 1.458.119.383
Printing and office supplies Depreciation (Note 12) Education and training Repairs and maintenance Transportation Rental Professional fees Advertisement and promotion Insurance Taxes and licenses Others
15.290.101.431
12.322.586.622
- 72 -
Total
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
28. PAJAK PENGHASILAN
28. INCOME TAX
Beban pajak Bank terdiri dari:
Tax expense of the Bank consists of the following:
2010 Rp
2009 Rp
Pajak kini Pajak tangguhan
13.326.096.750 (351.110.705)
13.626.729.760 63.742.139
Current tax Deferred tax
Jumlah
12.974.986.045
13.690.471.899
Total
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of income and taxable income is as follows:
2010 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Perbedaan temporer: Pemulihan penghapusan kredit Imbalan pasca kerja Penyusutan Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Penyisihan (pemulihan) penghapusan: Kredit yang dihapus buku Penempatan pada bank lain
2009 Rp 50.640.718.622
Income before tax per statements of income
1.404.319.943 122.878
(1.613.252.370) 1.352.311.265 5.972.547
Temporary differences: Reversal of provision for losses on loans Post-employment benefits Depreciation
1.404.442.821
(254.968.558)
48.067.101.918
1.163.711.534 -
1.299.421.868 (150.641.707)
Giro pada bank lain Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Efek-efek Bank garansi, L/C dan fasilitas kredit yang belum digunakan Agunan yang diambil alih Selisih kurs penyisihan penghapusan aset produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Penyusutan Lain-lain
(480.195.223) 124.839.925 202.032.787
(3.824.856.664) (5.172.000) 6.174.038 523.577.508
1.268.236.619 (90.776.925)
4.857.387 (77.214.391)
173.830.036 180.408.895 1.290.754.612
(452.305.524) 157.849.536 799.452.129
Jumlah
3.832.842.260
(1.718.857.820)
53.304.386.999
48.666.892.244
Laba Kena Pajak
- 73 -
Total Non deductible expenses (non taxable income) Provision (reversal of provision) for losses on: Write off loan Placements with other banks Demand deposits with other banks Derivative receivables Acceptances receivable Securities Bank guarantees, L/C and unused facilities Foreclosed properties Exchange rate differences on earning assets and estimated losses on commitments and contingencies Depreciation Others Total Taxable Income
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perhitungan pajak penghasilan dan hutang pajak badan adalah sebagai berikut:
Income tax and income tax payable are computed as follows:
2010 Rp
2009 Rp
25 % x Rp 53.304.387.000 tahun 2010 28 % x Rp 48.666.892.000 tahun 2009
13.326.096.750 -
13.626.729.760
25 % x Rp 53,304,387,000 tahun 2010 28 % x Rp 48,666,892,000 tahun 2009
Jumlah beban pajak Dikurangi pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 25
13.326.096.750
13.626.729.760
Total tax expense Less prepayments of income taxes
(13.310.333.253)
(12.017.228.862)
15.763.497
1.609.500.898
Hutang pajak (Catatan 16)
Article 25 Tax Payable (Note 16)
Laba kena pajak dan hutang pajak kini Bank tahun 2009, sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
The taxable income and current tax payable for 2009 are in accordance with the corporate tax returns filed with the Tax Service Office.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset pajak tangguhan - bersih Bank adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s - net deferred tax assets are as follows:
1 Januari/ January 1, 2009 Rp
Dibebankan (dikreditkan) ke laporan laba rugi/ Charged (credited) to income for the year Rp
31 Desember/ December 31, 2009 Rp
Dibebankan (dikreditkan) ke laporan laba rugi/ Charged (credited) to income for the year Rp
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
-
-
-
Penyisihan penghapusan kredit Kewajiban imbalan pasca kerja Aset tetap
403.313.092
(403.313.092)
1.641.259.043 (1.494.699)
338.077.817 1.493.136
1.979.336.860 (1.563)
351.079.986 30.719
2.330.416.846 29.156
Allowance for losses on loans Post-employment benefits obligation Premises and equipment
Jumlah Aset Pajak Tangguhan - Bersih
2.043.077.436
(63.742.139)
1.979.335.297
351.110.705
2.330.446.002
Deferred tax assets - Net
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Based on Law No. 36/2008 the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
- 74 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi
48.067.101.918
50.640.718.622
Income before tax per statements of income
Tarif pajak yang berlaku
12.016.775.480
14.171.752.088
Tax expense at effective tax rates:
Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal
958.210.565
Beban Pajak
12.974.986.045
29. LABA PER SAHAM DASAR
(481.280.189) 13.690.471.899
Tax effect of non taxable income (non deductible expense) Tax Expense
29. BASIC EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
Below are the data used to calculate the basic earnings per share:
2010 Rp
2009 Rp
Laba bersih
Net income
Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar
35.092.115.873
36.950.246.723
Lembar/share
Lembar/share
Net income for computation of basic earnings per share
Jumlah saham
Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar
Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share
30. SIFAT DAN ISTIMEWA
TRANSAKSI
868.000.000
HUBUNGAN
868.000.000
30. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.
Based on Bank Indonesia Regulation No. 7/3/PBI/2005 dated January 20, 2005 as amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/13/PBI/2006 dated October 5, 2006 regarding “Legal Lending Limit” related parties are companies that are directly or indirectly related in ownership and management with the Bank.
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa karena keterkaitan kepemilikan dan pengurus adalah sebagai berikut:
Related parties which are related in ownership and management are as follows:
PT Classic Prima Carpet Industries PT Kotobukiya Indo Classic Deepak Rupo Chugani PT GTL Indonesia
Bank of India dan PT Panca Mantra Jaya merupakan pemegang saham Bank di tahun 2010 dan 2009.
Bank of India and PT Panca Mantra Jaya are the shareholders of the Bank in 2010 and 2009.
- 75 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Menurut manajemen Bank, transaksitransaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya. Transaksitransaksi tersebut meliputi:
In the conduct of its business, the Bank entered into certain transactions with its related parties. According to management, transactions with related parties were made at similar conditions and terms as those done with third parties. These transactions included the following:
a.
a.
Giro pada bank lain (Catatan 6) Merupakan penempatan pada Bank of India.
b.
Demand deposits with related party were placed with Bank of India.
Kredit (Catatan 10)
b.
Pada tanggal neraca, persentase kredit yang diberikan kepada pihak hubungan istimewa terhadap jumlah keseluruhan kredit yang diberikan adalah sebesar kurang lebih 2,77% dan 5,22% masingmasing untuk tahun 2010 dan 2009. Tingkat bunga per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak hubungan istimewa adalah antara 9% -15% untuk mata uang Rupiah dan 0% untuk mata uang asing pada tahun 2010 dan 9,25% - 15% untuk mata uang Rupiah dan 3,25% untuk mata uang asing pada tahun 2009. c.
Loans (Note 10) At balance sheet date, loans from related parties accounted for 2,77% and 5.22%, respectively, of the total loans in 2010 and 2009. Interest rates per annum on loans from related parties ranged from 9% to 15% for Rupiah currency and 0% for foreign currency and 9.25% to 15% for Rupiah currency and 3.25% for foreign currency in 2009.
Penempatan dana dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam bentuk simpanan (Catatan 14): -
Demand deposits (Notes 6)
c.
Giro
Placements of funds from related parties in the form of deposits (Note 14): -
Pada tanggal neraca, persentase rekening giro pihak yang mempunyai hubungan istimewa dari jumlah rekening giro adalah sebesar 2,64% tahun 2010 dan 3,03% tahun 2009. Untuk rekening giro Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 1,14% tahun 2010 dan 1,11% tahun 2009. Sedangkan untuk Dollar Amerika Serikat adalah 0,45% tahun 2010 dan 0,47% tahun 2009.
At balance sheet date, percentage of demand deposits from related parties accounted for 2.64% in 2010 and 3.03% in 2009 of the total demand deposits. Interest rates on Rupiah demand deposits is 1.14% in 2010 and 1.11% in 2009. Interest rates on U.S. Dollar demand deposits is 0.45% in 2010 and 0.47% in 2009.
- Tabungan
-
Pada tanggal neraca, persentase tabungan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dari jumlah tabungan adalah sebesar 0,74% tahun 2010 dan 0,93% tahun 2009. Tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 4,44% tahun 2010 dan 4,49% tahun 2009. -
Demand deposits
Savings deposits At balance sheet date, savings deposits from related parties accounted for 0.74% in 2010 and 0.93% in 2009 of the total savings deposits. Interest rates on savings deposits from related parties 4.44% in 2010 and 4.49% in 2009.
Deposito Berjangka
-
Pada tanggal neraca, persentase deposito berjangka pihak yang mempunyai hubungan istimewa dari jumlah deposito berjangka adalah sebesar 2,69% tahun 2010 dan 2,40% tahun 2009. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 7,61% tahun 2010 dan 8,26% tahun 2009. Untuk Dollar Amerika Serikat adalah 2,63% tahun 2010 dan 3,03% tahun 2009.
Time deposits At balance sheet date, time deposits from related parties accounted for 2.69% in 2010 and 2.40% in 2009 of the total time deposits. Average interest rate on Rupiah time deposits was 7.61% in 2010 and 8.26% in 2009. Average interest rate on U.S. Dollar deposits was 2.63% in 2010 and 3.03% in 2009.
- 76 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Saldo giro pada bank lain, kredit, simpanan dan simpanan dari bank lain dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
The balance of demand deposits with other bank, loans, deposits and deposits from other bank with related parties can be summarized as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Giro pada bank lain Bank of India
589.293.353
786.240.644
Demand deposits with other bank Bank of India
Persentase giro pada bank lain dari jumlah aset
0,04%
0,05%
Percentage of demand deposits with other bank from total assets
Kredit PT Classic Prima Carpet Depak Rupo Chugani PT Kotobukiya Indo Classic Industri PT GTL Indonesia Lainnya Jumlah Persentase kredit dari jumlah aset Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase simpanan dari jumlah kewajiban Simpanan dari bank lain Giro Persentase simpanan dari bank lain dari jumlah kewajiban Pendapatan bunga - Kredit Persentase pendapatan bunga kredit dari jumlah pendapatan bunga Pendapatan bunga - Call money Persentase pendapatan bunga call money dari jumlah pendapatan bunga Beban bunga Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase beban bunga simpanan dan simpanan dari bank lain dari jumlah beban bunga
198.732.882 17.530.941.515
17.000.000.000 18.377.098.495
3.000.000.000 8.608.137.364 403.011.727
4.000.000.000 11.498.052.188 361.700.772
Loans PT Classic Prima Carpet Depak Rupo Chugani PT Kotobukiya Indo Classic Industri PT GTL Indonesia Others
29.740.823.488
51.236.851.455
Total
1,89%
3,34%
4.210.271.543 725.018.695 26.090.781.675
3.287.648.239 900.964.457 24.124.393.200
31.026.071.913
28.313.005.896
2,48% 4.332.167 0,0004% 5.677.247.326
2,29% 23.675.845 0,002% 4.963.386.071
Percentage of loans from total assets Deposits Demand deposits Saving deposits Time deposits Total Percentage of deposits from total liabilities Deposits from other bank Demand deposits Percentage of other bank deposits from total liabilities Interest income - Loans
3,12%
Percentage of loans interest income from total interest income
272.543.176
Interest income - Call money
0,18%
Percentage of call money interest income from total interest income
154.831.853 286.274.201 1.276.400.711
145.994.196 222.980.590 945.170.070
Interest expenses Demand deposits Saving deposits Time deposits
1.717.506.765
1.314.144.856
3,40% -
-
2,16%
- 77 -
1,55%
Total Percentage of deposit and deposit from other banks interest expense from total interest expenses
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
31. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Bank memiliki tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:
The Bank has commitment and contingent receivables and payables as follows:
2010 Rp KOMITMEN Tagihan komitmen Dollar Amerika Serikat Pembelian valuta asing tunai yang belum selesai Pembelian berjangka valuta asing yang belum selesai
2009 Rp COMMITMENTS Commitment Receivables U.S. Dollar Unsettled purchase of spot foreign currencies Unsettled purchase of foreign currencies forward
6.307.000.000
37.580.000
27.075.050.000
15.783.600.000
33.382.050.000
15.821.180.000
286.576.027.987
244.181.967.133
3.000.000.000
3.000.000.000
38.840.294.665
28.837.460.578
30.009.123.434
924.110.593
6.307.000.000
5.674.590.570
27.075.050.000
20.950.850.000
Jumlah Kewajiban komitmen
391.807.496.086
303.568.978.874
Total Commitment Liabilities
Jumlah Kewajiban Komitmen - Bersih
358.425.446.086
287.747.798.874
Total Commitment Liabilities - Net
Jumlah Tagihan Komitmen Kewajiban Komitmen Rupiah Fasilitasi kredit kepada nasabah yang belum digunakan Fasilitasi kredit kepada Bank lain yang belum digunakan Dollar Amerika Serikat Fasilitasi kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor Penjualan valuta asing tunai yang belum selesai Penjualan berjangka valuta asing yang belum selesai
Total Commitment Receivables Commitment liabilities Rupiah Unused loan commitments granted to customers Unused loan commitments granted to other Bank U.S. Dollar Unused loan commitments granted to customers Outstanding irrevocable letters of credit Unsettled sales of spot foreign currencies Unsettled sales of foreign currencies forward and swap
KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Rupiah Pendapatan bunga dalam penyelesaian Garansi yang diterima Dollar Amerika Serikat Garansi yang diterima
CONTINGENCIES Contingent Receivables Rupiah 3.637.355.111 1.137.365.422
1.375.697.891 2.390.639.506
30.140.819.630
21.712.032.900
Past due interest receivable Guarantee received U.S. Dollar Guarantee received
Jumlah
34.915.540.163
25.478.370.297
Total
Kewajiban Kontinjensi Rupiah Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi Dollar Amerika Serikat Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi
Contingent Liability Rupiah 1.137.365.422
3.101.944.218
Bank guarantees issued U.S. Dollar
30.140.819.630
21.712.032.900
Bank guarantees issued
Jumlah
31.278.185.052
24.813.977.118
Kewajiban (Tagihan) Kontinjensi Bersih
(3.637.355.111)
Jumlah Kewajiban Komitmen dan Kontinjensi
354.788.090.975
(664.393.179) 287.083.405.695
Total Contingent Liability (Receivable) Net Total Commitment and Contingent Liabilities
LAIN-LAIN Titipan kliring Titipan cek & BG Titipan inkaso
16.659.461.617 92.966.500
32.177.974.232 158.205.100
OTHERS Funds for clearing Cheques for clearing Inkaso clearing
Jumlah
16.752.428.117
32.336.179.332
Total
Saldo transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah Rp 2.710.004.000 dan Rp 3.020.829.769 dalam bentuk bank garansi.
The balance of commitments and contingencies with related parties as of December 31, 2010 and 2009 is Rp 2,710,004,000 and Rp 3,020,829,769, respectively, in the form of bank guarantees issued.
- 78 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
32. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING a.
32. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Posisi aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
a.
The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at balance sheet dates are as follows: 2010
Mata Uang Asing/ Foreign currencies
2009
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
Mata Uang Asing/ Foreign currencies
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
Aset/Assets Kas/Cash
Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks
Efek-efek/Securities Kredit/Loans Pihak hubungan istimewa/Related parties Pihak ketiga/Third parties Tagihan Akseptasi/ Acceptances Receivable Cadangan kerugian penurunan nilai/ penyisihan penghapusan Allowance for impairment losses/ allowance for losses
Aset lain-lain/Other assets
USD EUR AUD SGD JPY
196.561 250 -
1.771.014.610 1.756.473 -
184.424,00 735,00 40,00 6.324,00 65.000,00
1.732.663.480 9.953.686 338.126 42.399.258 6.642.350
USD
2.265.000
20.407.650.000
10.245.000,00
96.251.775.000
USD SGD HKD JPY EUR INR GBP USD
780.774 17.858 17.447 53.953 49.270 1.521.340 3.657 1.997.938
7.034.769.956 125.466.447 20.222.434 5.975.295 592.125.886 305.865.315 50.978.573 18.001.424.804
624.446,50 19.184,63 31.328,63 515.501,00 178.979,04 636.980,84 19.548,69 936.625,00
5.866.674.868 128.623.352 37.954.009 52.679.047 2.423.811.121 128.319.790 296.454.711 8.799.591.875
USD USD
885 17.608.624
7.978.355 158.653.698.267
13.262.516,09
124.601.338.666
USD
309.031
2.784.365.436
57.670,70
541.816.227
USD EUR INR HKD JPY SGD GBP USD
(231.542) (42.548) 34.642
(2.086.190.865) (511.340.597) 312.127.664
(150.234,88) (62.898,34) (6.369,81) (313,29) (5.155,01) (191,85) (195,49) 28.059,70
Jumlah Aset/Total Assets
207.477.888.054
(1.411.456.698) (851.796.367) (1.283.198) (379.545) (526.790) (1.286.258) (2.964.594) 263.620.882 238.914.962.998
Kewajiban/Liabilities Kewajiban segera/Liabilities payable immediately Simpanan/Deposits Giro/Demand deposits Pihak hubungan istimewa/ Related parties Pihak ketiga/Third parties Deposito berjangka/Time deposits Pihak hubungan istimewa/ Related parties Pihak ketiga/Third parties Kewajiban Akseptasi/ Acceptance Payables Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi/Estimated losses on commitments and contingencies Kewajiban lain-lain/Other liabilities
USD INR
110.019 285.946
991.272.181 57.489.443
188.780,49 46.476,00
1.773.592.704 9.362.590
USD USD
62.948 8.649.014
567.158.056 77.927.615.689
112.146,55 5.367.792,18
1.053.616.837 50.430.407.531
USD USD
724.101 12.963.348
6.524.152.803 116.799.762.867
2.052.027,85 15.923.448,89
19.278.801.651 149.600.802.320
USD
309.031
2.784.365.436
57.670,70
541.816.227
USD EUR USD
132.552
1.194.292.889
23.630,21 321,63 65.779,51
222.005.822 4.355.652 617.998.496
Jumlah Kewajiban/Total Liabilities Aset - bersih/Asset - net
- 79 -
206.846.109.364
223.532.759.830
631.778.690
15.382.203.168
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
The foreign exchange rates used for assets and liabilities denominated in foreign currencies were Reuters’ spot rates at 4:00 P.M. Western Indonesian Time as follows:
2010 Rp 1 GBP 1 USD 1 EUR 1 SGD 1 AUD 1 MYR 1 HKD 1 INR 1 JPY
2009 Rp
13.941,18 9.010,00 12.017,99 7.025,89 9.169,48 2.922,01 1.159,08 201,05 110,75
15.164,94 9.395,00 13.542,43 6.704,50 8.453,16 2.741,87 1.211,48 201,45 102,19
GBP 1 USD 1 EUR 1 SGD 1 AUD 1 MYR 1 HKD 1 INR 1 JPY 1
33. INFORMASI SEGMEN
33. SEGMENT INFORMATION
Segmen Geografis
Geographical Segment
Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta.
The Bank is operating in two main geographic areas as follows: Special District of Jakarta (DKI Jakarta) and outside DKI Jakarta.
Berikut ini adalah informasi berdasarkan segmen geografis:
The geographical segment information is as follows:
segmen 2010
DKI Jakarta/ Special District of Jakarta Rp PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya
HASIL Hasil segmen Laba sebelum pajak Laba bersih
Luar DKI Jakarta/ Outside DKI Jakarta Rp
Eliminasi/ Elimination Rp
125.052.698.786 7.754.247.568 132.806.946.354
42.053.004.163 1.178.039.982 43.231.044.145
38.902.115.234 38.737.872.130
9.339.611.433 9.329.229.789
-
Jumlah/ Total Rp
167.105.702.949 8.932.287.550 176.037.990.499
48.241.726.667 48.067.101.919 35.092.115.873
REVENUES Interest revenues Other revenues
INCOME Segment income Income before tax Net income
INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aset tetap - bersih Aset lain-lain - bersih Jumlah Aset
114.600.905.710 238.134.205.766 755.370.359.662 13.878.534.108 191.846.912.513 1.313.830.917.759
295.436.403.458 2.325.511.531 72.685.133.202 370.447.048.191
(113.946.196.461) (113.946.196.461)
114.600.905.710 238.134.205.766 1.050.806.763.120 16.204.045.639 150.585.849.254 1.570.331.769.489
Placements with Bank Indonesia and other banks - net Securities - net Loans - net Premises and equipment - net Other assets - net Total Assets
KEW AJIBAN Simpanan Kewajiban lain-lain Jumlah Kewajiban
905.605.160.229 94.705.140.022 1.000.310.300.251
320.870.144.797 44.382.283.749 365.252.428.546
(113.946.196.461) (113.946.196.461)
1.226.475.305.026 25.141.227.310 1.251.616.532.336
LIABILITIES Deposits Other liabilities Total Liabilities
4.571.537.970 1.236.873.960
616.387.428
Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
OTHER INFORMATION ASSETS
- 80 -
-
4.571.537.970 1.853.261.388
Capital expenditures Depreciation and amortization
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2009
DKI Jakarta/ Special District of Jakarta Rp PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya
HASIL Hasil segmen Laba sebelum pajak Laba bersih
Luar DKI Jakarta/ Outside DKI Jakarta Rp
Eliminasi/ Elimination Rp
Jumlah/ Total Rp
119.386.225.948 7.131.777.835 126.518.003.783
39.830.922.194 1.204.761.811 41.035.684.005
-
159.217.148.142 8.336.539.646 167.553.687.788
37.305.989.350 37.470.713.045
13.170.005.577 13.170.005.577
-
50.475.994.927 50.640.718.622 36.950.246.723
REVENUES Interest revenues Other revenues
INCOME Segment income Income before tax Net income
INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aset tetap - bersih Aset lain-lain - bersih Jumlah Aset
51.879.013.991 322.611.316.098 717.604.069.160 11.852.897.623 195.881.192.106 1.299.828.488.978
250.079.782.858 1.632.871.438 51.609.016.944 303.321.671.240
(65.772.396.559) (65.772.396.559)
51.879.013.991 322.611.316.098 967.683.852.018 13.485.769.061 181.717.812.491 1.537.377.763.659
Placements with Bank Indonesia and other banks - net Securities - net Loans - net Premises and equipment - net Other assets - net Total Assets
KEW AJIBAN Simpanan Kewajiban lain-lain Jumlah Kewajiban
939.999.786.943 66.290.585.580 1.006.290.372.523
270.110.808.988 24.270.357.947 294.381.166.935
(65.772.396.559) (65.772.396.559)
1.210.110.595.931 24.788.546.968 1.234.899.142.899
LIABILITIES Deposits Other liabilities Total Liabilities
(388.504.775) (1.239.180.809)
(943.340.705) (733.792.105)
Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
OTHER INFORMATION ASSETS
-
(1.331.845.480) (1.972.972.914)
Capital expenditures Depreciation and amortization
Segmen Sekunder
Secondary Segment
Kegiatan Bank sepenuhnya adalah bank konvensional sehinggal informasi segmen usaha tidak signifikan.
The Bank operations are all under conventional banking therefore the business segment is not significant.
34. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
34. GOVERNMENT’S GUARANTEE ON PRIVATE BANKS’ OBLIGATIONS
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.
Based on “Lembaga Penjamin Simpanan” Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005, the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and other forms of deposits, including deposits from other banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2.000 juta.
In accordance with Government Regulation No. 66 tahun 2008 dated October 13, 2008, starting October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits of each customers in one bank for maximum of Rp 100 million, previously, then was changed to maximum of Rp 2,000 million.
Beban premi penjaminan selama tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 2.569.796.667 dan Rp 2.220.420.833.
Deposit guarantee premium in 2010 and 2009 amounting to Rp 2,569,796,667 and Rp 2,220,420,833, respectively.
- 81 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
35. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
35. CLASSIFIED AND FAIR VALUE ASSETS
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan, per 31 Desember 2010. Nilai wajar melalui laba rugi/fair value Catatan/ through profit or Note loss Rp Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan Derivatif Kredit Tagihan akseptasi
The following table summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities, as of December 31,2010.
Pinjaman yang diterima dan piutang/ Loan and receivables Rp
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Others amortised costs Rp
Jumlah nilai tercatat/ Carrying amount Rp
Nilai wajar/ Fair value Rp
4
-
-
14.790.932.333
-
14.790.932.333
14.790.932.333
5 6
-
-
103.875.409.526 7.866.155.429
-
103.875.409.526 7.866.155.429
103.875.409.526 7.866.155.429
7 8 9 10 11
172.130.000 -
220.346.768.462 -
114.600.905.710 17.787.437.304 1.050.806.763.120 2.655.641.408
-
114.600.905.710 238.134.205.766 172.130.000 1.050.806.763.120 2.655.641.408
114.600.905.710 240.597.131.765 172.130.000 1.050.806.763.120 2.655.641.408
Financial assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other Banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Derivative Receivables Loan Acceptance receivables
172.130.000
220.346.768.462
1.312.383.244.830
-
1.532.902.143.292
1.535.365.069.291
Total
1.226.475.305.026 800.658.142 158.145.000 2.784.365.408
Financial liabilities Deposits Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Total
Jumlah Kewajiban keuangan Simpanan pihak ketiga Simpanan dari Bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturitis Rp
158.145.000 -
-
-
1.226.475.305.026 800.658.142 2.784.365.408
1.226.475.305.026 800.658.142 158.145.000 2.784.365.408
Jumlah
158.145.000
-
-
1.230.060.328.576
1.230.218.473.576
1.230.218.473.576
Selisih
13.985.000
(1.230.060.328.576)
302.683.669.716
305.146.595.715
14 15 9 11
220.346.768.462
1.312.383.244.830
36. INFORMASI LAINNYA a.
FINANCIAL
36. OTHER INFORMATION
Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar 26,91% dan 32,90% dengan rincian sebagai berikut:
a.
2010 Rp juta/ Rp million Modal Modal Inti Modal pelengkap Jumlah Modal Aset tertimbang menurut risiko : untuk risiko kredit
Differences
The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) as of December 31, 2010 and 2009 are 26.91% and 32.90%, respectively, computed as follows: 2009 Rp juta/ Rp million
296.283 10.092 306.375
281.778 10.055 291.833
Capital Core capital Supplementary capital Total capital
1.060.584
886.938
Risk weighted assets : for credit risk
untuk risiko operasional
79.837
-
for operational risk
untuk risiko pasar
-
-
for market risk
26,91%
32,90%
26,91%
32,90%
Rasio Kewajiban Modal Minimum dengan memperhitungkan : risiko kredit dan operasional risiko kredit, operasional dan pasar
Untuk tujuan perbandingan, perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank per 31 Desember 2009 telah disesuaikan agar sesuai dengan penyajian perhitungan KPMM per 31 Desember 2010.
Capital Adequacy Ratio with : credit and operational risk credit, operational and market risk
For comparative purposes, the calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR) as of December 31, 2009 have been adjusted with the presentation of the calculation of CAR as of December 31, 2010.
- 82 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
b.
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Desember 2010 and 2009 masingmasing sebesar 2,61% dan 2,63%.
b.
The ratio of classified earning assets to total earning assets as of December 31, 2010 and 2009 are 2.61% and 2.63%, respectively.
c.
Jumlah penyediaan dana kepada pihak hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 menurut surat keputusan Bank Indonesia No. 31/177/KEP/DIR tanggal 31 Desember 1998 tentang batas maksimum pemberian kredit adalah sama dengan jumlah penyediaan dana kepada pihak hubungan istimewa.
c.
The amount of funds provided to related parties as of December 31, 2010 and 2009 according to Director of Bank Indonesia’s Decision Letter No. 31/177/KEP/DIR dated December 31, 1998, concerning legal lending limit, is the same with the funds granted to related parties as stated in this report.
d.
Rasio kredit terhadap total simpanan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 87,38% dan 81,10%.
d.
The ratio of loans to total deposits as of December 31, 2010 and 2009 were 87.38% and 81.10%, respectively.
37. MANAJEMEN RISIKO
37. RISK MANAGEMENT
Kebijakan , prosedur dan penetapan limit
Policies, procedure and limits
Dalam rangka pelaksanaan penerapan manajemen risiko serta untuk memberikan arahan tertulis dalam menjalankan operasional Bank, Bank membuat kebijakan dan prosedur serta menentukan limit dan penetapan toleransi risko yang merupakan batasan potensi kerugian yang mampu diserap oleh kemampuan permodalan Bank dan sarana pemantauan terhadap perkembangan eksposur risiko Bank.
In the framework of the implementation of risk management and to provide written guidance in running the Bank's operations the Bank makes policy and procedures and etermine the limits and risks of which is the determination of tolerance limits the potential losses that can be absorbed by the ability of Bank capital and a means of monitoring the development of the Bank's risk exposure.
Profil Risiko
Risk Profile
Profil risiko triwulanan atau laporan bulanan manajemen risiko dilaporkan dan dibahas dalam rapat BOD dan setiap bulan dipresentasikan dihadapan komite pemantau risiko dan dilaporkan ke Bank Indonesia.
The risk profile of quarterly or monthly reports of risk management are reported and discussed in the meeting of BOD and each month is presented before the oversight committee and reported to the bank Indonesia.
Penilaian jenis risiko merupakan kombinasi dari risiko-risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional (inherent risk) dan sistem pengendalian risiko.
Assessment of risk types is a combination of the risks inherent in any functional activity (inherent risk) and risk control systems.
Penilaian profil risiko dilakukan oleh Bank terhadap 8 (delapan) risiko, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan yang terdapat pada aktivitas fungsional bank yang memiliki potensi kerugian bagi bank
The assessment made by the Bank's risk profile against 8 (eight) risk, namely credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk ,legal risk, reputation risk, strategic and compliance risks found in the functional activity of banks that have the potential losses for the bank.
Penilaian profil risiko berdasarkan self assessment per 31 Desember 2010 adalah Low To Moderate, dengan trend Stabil.
Based on the self-assessment, the Bank’s Risk Profile as of December 31, 2010, is low to moderate with trend Stable.
- 83 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 1.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Risiko Kredit
1. Credit Risk
Risiko kredit timbul dari kemungkinan kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank. Dalam pengelolaan risiko kredit ini, kebijakan perkreditan Bank dirumuskan sejalan dengan fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi. Dalam menyalurkan kredit, Bank berlandaskan pada prinsip kehatihatian sebagaimana digariskan oleh Bank Indonesia maupun kebijakan yang dirumuskan Manajemen Bank. Selain itu, pengelolaan risiko kredit juga dilakukan antara lain melalui diversifikasi risiko kredit dan portfolio (segmen usaha/sektor industri/debitur), pemantauan terhadap kualitas aset produktif dan peningkatan aktivitas remedial serta kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan.
Credit risk represents the inability of counterparties to meet their obligations to the Bank. In managing credit risk, the Bank’s credit policies are prepared in line with the Bank’s function as an intermediary institution. In providing credits, the Bank implements prudential banking as required by Bank Indonesia and management. Also credit risk is managed, among others by the diversification of portfolio and credit risk (business segment/industry sector/debtor), monitoring of the quality of earning assets and increase in remedial activity and adequacy of allowance for losses.
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap profil risiko Bank posisi 31 Desember 2010, Risiko Kredit secara Komposit masuk dalam kisaran Low to Moderate dengan hasil perhitungan Risiko Inheren dari aktivitas fungsional perkreditan, treasury dan investasi serta pembiayaan perdagangan tergolong Low to Moderate dan Sistem Pengendalian Risiko dinilai Acceptable.
Based on the self-assessment of the Bank’s risk profile as of December 31, 2010, the Composite Credit Risk is categorized as Low to Moderate, with Inherent Risk from operating activities in credit, treasury, investment and trade finance categorized as Low to Moderate and Risk control system is categorized as Acceptable.
Berikut ini adalah tabel dari eksposur maksimum terhadap resiko kredit, analisis resiko konsentrasi kredit dan konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur:
Below the table of maximum exposure to credit risk, concentration of credit risk analysis and credit concentration by the type of debtors:
i.
i. Maximum exposure to Credit Risk
Eksposur Maksimum Resiko Kredit
Uraian
terhadap
2010 Rp
2009 Rp
Neraca Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Efek-efek Tagihan Akseptasi
103.875.409.526 7.866.155.429
148.346.392.295 8.278.029.390
114.600.905.710 172.130.000 1.050.806.763.120 238.341.910.162 2.784.365.436
51.879.013.991 318.384.000 967.683.852.018 322.611.316.098 536.398.064
Sub Jumlah
1.518.447.639.383
1.499.653.385.856
- 84 -
Balance Sheet Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other bank Placements with Bank Indonesia and other bank Derivative receivables Loans Securities Acceptances receivable Sub total
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Uraian
2010 Rp
Komitmen dan Kontijensi Fasilitas kredit yang kepada nasabah belum digunakan Bank Garansi yang diterbitkan L/C Irrevocable yang masih berjalan Sub Jumlah Jumlah ii.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2009 Rp
328.416.322.652
276.019.427.711
31.278.185.052
24.813.977.118
30.009.123.434
924.110.593
389.703.631.138
301.757.515.422
1.908.151.270.521
1.801.410.901.278
Analisis risiko konsentrasi kredit
Commitment and Contingenties Unused loan commitments granted to customers Bank guarantees issued Outstanding irrevocable letters of credit Sub total Total
ii. Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit, sector ekonomi dan wilayah geografis.
Concentration of credit risk of loans by type of loans, economic sector and geographic region.
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan jenis kredit yang diberikan:
The following table presents the credit concentration by type of loans:
2010 Jumlah/ Amount Investasi Modal kerja Konsumsi Jumlah
%
%
139.049.282.893 865.214.799.620 67.379.384.030
12,98% 80,74% 6,29%
123.761.609.492 784.503.913.919 73.092.035.951
12,61% 79,94% 7,45%
1.071.643.466.543
100,00%
981.357.559.362
100,00%
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan sector ekonomi:
Perdagangan Industri Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Pertambangan Konstruksi Transportasi Pertanian Lain-lain
Investment W orking Capital Consumption Total
The following table presents the credit concentration by economic sector:
2010 Jumlah/ Amount
Jumlah
2009 Jumlah/ Amount
%
544.268.051.883 121.970.531.925 102.131.532.639 86.218.192.894 68.117.483.374 43.558.736.456 34.970.355.445 3.029.377.869 67.379.204.058
50,78% 11,38% 9,54% 8,04% 6,35% 4,06% 3,26% 0,28% 6,30%
1.071.643.466.543
100,00%
- 85 -
Trade Manufacturing Business services Public services Mining Construction Transportation Agriculture Others Total
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2009 Jumlah/ Amount
i.
%
Perdagangan Industri Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Pertambangan Konstruksi Transportasi Listrik, gas, dan air Pertanian Lain-lain
430.296.325.099 162.716.546.322 144.677.520.438 75.784.800.634 45.226.026.807 34.335.138.391 14.884.588.384 225.742.872 118.834.464 73.092.035.951
43,85% 16,58% 14,74% 7,72% 4,61% 3,50% 1,52% 0,02% 0,01% 7,45%
Jumlah
908.265.523.411
93%
Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur
Trade Manufacturing Business services Public services Mining Construction Transportation Electricity, gas and water Agriculture Others Total
iii. Credit concentration by type of debtors
2010 Penempatan pada Komitmen dan Giro pada Bank Lain bank lain dan BI/ Tagihan Derivatif/ Tagihan Akseptasi/ kontinjensi/ dan BI/ Current account Placement with other Efek-efek/ Marketable Derivative Pinjaman yang diberikan/ Acceptance Obligasi Pemerintah/ Commitments and with other banks and BI banks and BI Securities Receivables Loan Receivables Government Bonds contingencies
Jumlah/ Total
%
Bank Indonesia Pemerintah Bank-bank Entitas Sektor Publik Korporasi Retail Lainnya
103.875.409.526 8.377.496.026 -
114.600.905.710 -
127.503.934.452 92.553.213.487 885.022.509 18.001.424.804 -
138.725.000 33.405.000 -
121.210.125.908 336.058.349.723 546.943.963.586 67.431.027.325
2.784.365.408 -
17.399.739.714 -
61.287.308.486 -
345.980.249.688 17.399.739.714 101.069.434.513 122.095.148.418 400.163.428.617 564.945.388.390 67.431.027.325
Jumlah
112.252.905.552
114.600.905.710
238.943.595.252
172.130.000
1.071.643.466.543
2.784.365.408
17.399.739.714
61.287.308.486
1.619.084.416.665
100,00% Total
Jumlah/ Total
%
2009 Penempatan pada Komitmen dan Giro pada Bank Lain bank lain dan BI/ Tagihan Derivatif/ Tagihan Akseptasi/ kontinjensi/ dan BI/ Current account Placement with other Efek-efek/ Marketable Derivative Pinjaman yang diberikan/ Acceptance Obligasi Pemerintah/ Commitments and with other banks and BI banks and BI Securities Receivables Loan Receivables Government Bonds contingencies Bank Indonesia Pemerintah Bank-bank Entitas Sektor Publik Korporasi Retail Lainnya
148.346.392.295 9.197.563.285 -
51.979.013.991 -
234.284.710.606 70.838.240.027 885.022.509 -
314.750.000 6.850.000 -
90.669.389.018 386.955.231.958 430.415.159.563 73.317.778.823
541.816.226 -
17.320.575.582 -
25.738.087.711 -
434.610.116.892 17.320.575.582 80.350.553.312 91.554.411.527 413.241.985.895 430.415.159.563 73.317.778.823
Jumlah
157.543.955.580
51.979.013.991
306.007.973.142
321.600.000
981.357.559.362
541.816.226
17.320.575.582
25.738.087.711
1.540.810.581.594
- 86 -
21,37% 1,07% 6,24% 7,54% 24,72% 34,89% 4,16%
28,21% 1,12% 5,21% 5,94% 26,82% 27,93% 4,76%
Bank Indonesia Government Banks Public Sector Entities Corporate Retail Others
Bank Indonesia Government Banks Public Sector Entities Corporate Retail Others
100,00% Total
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Risiko Likuiditas
2. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas merupakan suatu ketidakmampuan untuk mengakomodasikan jatuh tempo kewajiban dan penarikan serta pembiayaan pertumbuhan aset dan untuk memenuhi kewajiban pada tingkat harga pasar yang layak. Pengelolaan likuiditas selain meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi kewajiban kewajiban yang jatuh tempo disuatu waktu tetapi juga melalui Asset and Liability Committee (ALCO) yang mengawasi posisi dan kondisi neraca Bank sehubungan dengan kondisi pasar yang dalam rapatrapat bulanannya menentukan strategi optimal untuk mengelola risiko ini.
Liquidity risk represents the inability to accommodate maturing liabilities, withdrawals as well as finance asset growth and inability to comply with its obligations at fair market prices. Beside managing the ability of the Bank to meet maturing obligations, liquidity management is also performed through its Asset and Liability Committee (ALCO) which monitors the Bank’s balance sheets in line with market condition through monthly meetings and decides the optimum strategy to manage liquidity risk.
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap profil risiko Bank posisi 31 Desember 2010, Risiko Likuiditas secara Komposit masuk dalam kisaran Low karena hasil perhitungan Risiko Inheren tergolong Low dan Sistem Pengendalian Risiko yang tergolong Acceptable.
Based on the self-assessment of the Bank’s Risk Profile as of December 31, 2010, the Composite Liquidity Risk is categorized as Low, because Inherent Risk is Low and the Risk Control System is Acceptable.
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap kewajiban lancar. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, rasio dari aset likuid terhadap kewajiban lancar adalah sebagai berikut:
The Bank measures and monitors liquidity risk through analysis of liquidity gap and liquidity ratios. One of the liquidity ratios is liquid assets to liquid liabilities. As at 31 December 2010 and 2009, the ratios were as shown below:
2010 Rp Kas Giro, SBI & penempatan BI lainnya Obligasi Pemerintah Penempatan pada bank lain dikurangi dengan simpanan dari bank lain Jumlah aset likuid bersih Simpanan Rasio
2009 Rp
14.790.932.333
14.415.393.200
345.980.249.688 17.399.739.714
382.682.981.915 17.320.575.582
(800.658.142)
(1.131.216.397)
377.370.263.593
413.287.734.300
1.226.475.305.026
1.210.110.595.931
30,77%
- 87 -
34,15%
Cash Demand deposits, BI Certificate and other BI placements Government bonds Placement with other banks less Deposits from other banks Total net liquid assets Deposits Ratio
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan
Maturity Mismatch Analysis
Tabel dibawah ini menyajikan analisa jatuh tempo aset dan kewajiban bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behaviour assumptions):
The table below shows the maturity mismatch analysis as at 31 December 2010 and 2009, based on maturity and behavior assumptions:
Lainnya/ Others Rp
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Rp
31 Desember/December 31, 2010 > 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/ > 1 month to > 3 months to > 1 year 3 months 12 months to 5 years Rp Rp Rp
> 5 tahun/ > 5 years Rp
Jumlah/ Total Rp
Aset/Asset Tanpa suku bunga/Without interest Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Tagihan derivatif/Derivative receivable Tagihan Akseptasi/Acceptances receivable Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Pendapatan bunga yang masih akan diterima/ Accrued interest receivable Biaya dibayar dimuka/ Prepaid expenses Aset pajak tangguhan - bersih/Deferred tax assets - net Aset tetap - bersih/ Premises and equipment - net Aset lain-lain/Other assets Suku bunga variabel/Variable interest Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Kredit/Loans Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Suku bunga tetap/Fixed interest Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/Securities Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Jumlah Aset/Total assets
-
14.790.932.333
-
103.875.409.526 71.870.000 2.784.365.408
(128.724.000) 1.384.661.488
4.385.060.521 -
-
-
-
-
14.790.932.333
-
-
-
-
-
-
-
103.875.409.526 172.130.000 2.784.365.408 (128.724.000)
-
-
-
-
4.385.060.521 1.384.661.488
100.260.000 -
2.330.446.001
-
-
-
-
-
2.330.446.001
16.204.045.639 13.125.412.548
-
-
-
-
-
16.204.045.639 13.125.412.548
-
-
-
-
8.377.496.026
179.096.978.847
58.356.007.792
-
-
(20.836.703.423)
19.619.036.821
114.600.905.710 238.348.193.266
-
8.377.496.026
(511.340.597)
-
-
(20.836.703.423)
-
-
(213.987.500) 11.353.810.156
64.948.110.371 25.305.511.456 -
49.652.795.339 78.350.815.416 -
224.538.755.641
128.103.870.755
1.185.334.007 63.475.000 2.784.365.408 2.219.973.891
94.670.000 -
834.250.479.904 -
71.733.839.575 -
43.338.989.998
(511.340.597) 1.071.703.466.543
-
-
222.435.968.845
77.975.044.613
-
-
-
1.185.334.007 158.145.000 2.784.365.408 2.219.973.891
905.984.319.479
(213.987.500) 1.570.391.769.489
Kewajiban/Liabilities Tanpa suku bunga/Without interest Kewajiban segera/Liabilities payable immediately Kewajiban derivatif/Derivative payable Kewajiban akseptasi/Acceptance liabilities Hutang pajak/Taxes payable Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi/Estimated losses on commitments and contingencies Pendapatan diterima dimuka/ Unearned interest income Kewajiban manfaat karyawan/ Post-employment benefits obligation Kewajiban lain-lain/Other liabilities
-
1.542.447.200
-
-
-
-
-
1.542.447.200
2.336.415.885
-
-
-
-
-
2.336.415.885
9.321.667.378 4.792.220.401
-
-
-
-
-
9.321.667.378 4.792.220.401
Suku bunga variabel/Variable interest Simpanan (Giro dan Tabungan)/ Deposits (Demand and Saving deposits) Simpanan dari bank lain (Giro)/ Deposits from other banks (Demand deposits)
-
257.440.482.219
-
-
-
-
257.440.482.219
-
200.658.142
-
-
-
-
200.658.142
Suku bunga tetap/Fixed interest Simpanan (Deposito berjangka)/ Deposits (Time deposits) Simpanan dari bank lain (Deposito berjangka)/ Deposits from other banks (Time deposits)
-
619.023.972.993
-
-
969.034.822.807
-
600.000.000
200.147.156.978 -
149.863.692.836 -
-
-
600.000.000
Jumlah Kewajiban/Total liabilities
17.992.750.864
883.518.261.660
200.241.826.978
149.863.692.836
-
-
1.251.616.532.338
Selisih/Net
(6.638.940.708)
(658.979.506.019)
(72.137.956.223)
756.120.626.643
222.435.968.845
77.975.044.613
318.775.237.151
- 88 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 3.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Risiko Pasar
3. Market Risk
Risiko pasar adalah potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh gejolak pasar,seperti perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar valuta asing. Risiko pasar dikelola dalam batas risiko secara menyeluruh. Seluruh aktivitas perdagangan sehubungan dengan pertukaran mata uang asing, derivatif, pasar uang dipantau tiap hari dan dikaji dengan basis mark to market sesuai limit yang telah ditetapkan.
Market risk represents potential loss due to market fluctuations, such as changes in interest and exchange rates. Market risk is managed within established limits. The entire trading activity related to foreign exchange transactions, derivative and money market are monitored on a daily basis and revalued using mark to market methods within established limits.
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap profil risiko Bank posisi 31 Desember 2010, Risiko Pasar secara Komposit masuk dalam kisaran Low to Moderate karena hasil perhitungan Risiko Inheren tergolong Low dan Sistem Pengendalian Risiko yang tergolong Acceptable.
Based on the self-assessment of the Bank’s risk profile as of December 31, 2010, the Composite Market Risk is categorized as Low, because Inherent Risk is Low to Moderate and the Risk Control System is Acceptable.
Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian:
Market risk is divided into two parts:
i.
i.
Risiko Nilai Tukar
Forex Risk
Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi forex baik dari posisi neraca maupun dari sisi off balance sheet.
Forex risk is risk that arises from forex transactions, both on and off the balance sheet.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Based on Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003 and its amendment, Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004, No. 7/37/PBI/2005 dated September 30, 2005 and No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010 the banks are required to maintain their net foreign exchange position/net open position at a maximum of 20% of its capital. Under Bank Indonesia guidelines, “net open position” means the sum of the absolute value of the net differences between asset and liability balances for each foreign currency, and the net differences between claims and liabilities, in the form of both commitments and contingencies in administrative accounts, for each foreign currency, which are stated in Rupiah.
- 89 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto Bank:
Mata uang asing
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables Rp '000
Following is the Bank’s Net Open Position: 2010 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjensi/Liabilities, commitment and contingent liabilities Rp '000
Bersih - absolut/ Net - absolute Rp '000
Foreign currency
Dolar Amerika Serikat Euro Eropa India Rupee Dolar Singapura Dolar Hongkong Yen Jepang Poundsetrling Inggris
270.409.708 80.785 305.865 127.223 20.222 5.975 50.979
277.611.297 57.489 -
7.201.589 80.785 248.376 127.223 20.222 5.975 50.979
United States Dollar Euro Indian Rupee Singapore Dollar HongKong Dollar Japanese Yen British Poundsterling
Jumlah
271.000.757
277.668.786
7.735.149
Total
Modal *)
307.607.000
Persentase PDN terhadap modal
Mata uang asing
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables Rp '000
2,51% 2009 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjensi/Liabilities, commitment and contingent liabilities Rp '000
Total Capital *) Percentage of Net Open Position to Capital
Bersih - absolut/ Net - absolute Rp '000
Foreign currency
Dolar Amerika Serikat Euro Eropa India Rupee Dolar Singapura Dolar Hongkong Yen Jepang Poundsetrling Inggris Dolar Australia
274.179.237 1.581.968 127.037 169.736 37.574 58.795 293.490 338
272.307.464 439.926 46.953 -
1.871.773 1.142.042 80.084 169.736 37.574 58.795 293.490 338
United States Dollar Euro Indian Rupee Singapore Dollar HongKong Dollar Japanese Yen British Poundsterling Australia Dollar
Jumlah
276.448.175
272.794.343
3.653.832
Total
Modal *)
290.051.000
Persentase PDN terhadap modal
1,26%
Total Capital *) Percentage of Net Open Position to Capital
*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
*) According to BI regulation, the previous month’s capital should be used in the calculation of the percentage of Net Open Position to Capital.
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp 61.521 juta dan Rp 58.010 juta. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
Maximum limit of the Net Open Position (absolute) as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 61,521 million and Rp 58,010 million, respectively. The Bank’s Net Open Position as of December 31, 2010 and 2009 did not exceed the maximum limit required by Bank Indonesia.
- 90 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) ii.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sensitifitas Nilai Tukar
ii.
Analisa sensitifitas nilai tukar diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potential loss dari nilai tukar yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masingmasing posisi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 14% atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun kebelakang. Pada tahun 2010 dan 2009 ekses modal Bank mampu menutup risiko nilai tukar masingmasing sebesar 104,02 kali dan 131,56 kali. Hal ini disebabkan karena posisi devisa neto Bank yang rendah sedangkan ekses modal Bank yang tinggi, sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar.
Forex sensitivity Forex sensitivity analysis is measured by the ability of the Bank’s excess capital to absorb potential forex losses by assuming that forex fluctuation will go adversely to each forex position. The forex fluctuation chosen is the higher of assumed forex fluctuation for each exchange rate of 14% or historical data for one year. In 2010 and 2009, the Bank’s excess capital was able to cover potential loss from forex risk 104.02 times and 131.56 times, respectively. This was because the Bank held a very low net open position, while its excess capital was very high; thus, the Bank is considered very unsusceptible to forex movements.
Risiko Suku Bunga
Interest rate risk
Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank mencoba mengurangi gap antara aset dan pasiva yang sensitif terhadap suku bunga. Perbandingan atau rasio RSA (rate sensitivity asset) terhadap RSL (rate sensitivity liabilities) mulai mengecil, dapat terlihat dari sebesar 109,81% pada Desember 2009 menjadi 97,93% pada Desember 2010, sehingga apabila terjadi perubahan suku bunga secara paralel pada aset dan kewajiban Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar.
To minimize the impact of changes in interest rates on the Bank’s earnings, the Bank seeks to reduce the gap between rate sensitive assets (RSA) and rate sensitive liabilities (RSL). The RSA/RSL ratio, 109.81% in December 2009, declined to 97.93% in December 2010. If interest rates move in parallel in both assets and liabilities, the Bank is not exposed to much interest rate risk.
Sensitifitas Suku Bunga
Interest Rate Sensitivity
Analisa sensitifitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potential loss dari perubahan suku bunga, yaitu membuat asumsi perubahan/ fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih mana lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masingmasing suku bunga neraca rupiah sebesar 1% dan neraca valas sebesar 0.5% atau fluktuasi bedasarkan historical data selama setahun kebelakang. Pada tahun 2010 dan 2009 ekses modal Bank mampu mengcover risiko suku bunga masing-masing sebesar 5,7 kali dan 5,8 kali. Hal ini disebabkan karena ekses modal bank yang tinggi untuk mencover perubahan suku bunga pada neraca sehingga bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan suku bunga.
Interest rate sensitivity analysis is measured by the ability of the Bank’s excess capital to absorb potential loss from interest rate movements by making assumptions about interest rate movement. The interest rate fluctuation chosen is the higher of the interest rate assumption for rupiah balance sheet at 1% and forex balance sheet of 0.5% or historical data for the preceding one year. In 2010 and 2009, the Bank’s excess capital was able to cover potential loss from interest rate risk 5,7 times and 5,8 times, respectively. This was because the Bank had strong excess capital to cover interest rate changes in the balance sheet; thus, the Bank is considered very unsusceptible to interest rate movement risk.
- 91 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 4.
5.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Risiko Operasional
4. Operational Risk
Risiko operasional merupakan peluang kerugian yang disebabkan adanya kegagalan proses, kelemahan sistem atau personel, kelalaian, kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun karena faktor yang tidak selalu berada dibawah kendali Bank. Dalam pengelolaan risiko operasional, masing-masing unit usaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin. Selain itu, pengelolaan risiko operasional juga meliputi hal-hal yang terkait dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia dan prinsip “know your customer” sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
Operational risk is the potential loss arising from failures in processes, personnel, error, fraud, and combination of other uncontrolled factors. In managing operational risk, each unit is responsible for the risks in its daily operations by referring to policies and procedures, control and routine supervision. Managing operational risks also include areas related to product development, system, human resources and “know your customer” principles to prevent unavoidable circumstances.
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap profil risiko Bank posisi 31 Desember 2010, Risiko Operasional secara Komposit masuk dalam kisaran Low to Moderate karena hasil perhitungan Risiko Inheren tergolong Low Sistem Pengendalian Risiko yang tergolong Acceptable.
Based on the self-assessment of the Bank’s Risk Profile as of December 31, 2010, the Composite Operational Risk is categorized as Low to Moderate, because the Inherent Risk is Low and Risk Control System is Acceptable.
Risiko Hukum
5. Legal Risk
Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas dan mendukung atau adanya kelemahan dalam kontrak, klaim atau agunan. Risiko hukum di Bank dikelola dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan semua pihak telah sesuai dan didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum. Bank terus menerus meningkatkan kompetensi karyawan dalam bidang hukum dan meningkatkan sosialisasi nilai-nilai perusahaan sebagai upaya menurunkan risiko.
Legal risk is the risk caused by the weakness of judicial system or by the legal challenge, the absence of clear legal support or a weakness ini the contract, claims or collaterals. Legal risk in Bank is managed by ensuring all activities and business of the bank with all parties have appropriate and based on rules and requirements that can protect the interests of the Bank from a legal perspective Bank continuously improve the competence of its employees in the field of law and enhance socialization company values as an effort to reduce risk.
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap profil risiko Bank posisi 31 Desember 2010, Risiko Hukum secara Komposit masuk dalam kisaran Low to Moderate karena hasil perhitungan Risiko Inheren tergolong Low dan Sistem Pengendalian Risiko yang tergolong Acceptable.
Based on the self-assessment of the Bank’s Risk Profile as of December 31, 2010, the Composite Legal Risk is categorized as Low to Moderate, because the Inherent Risk is Low and Risk Control System is Acceptable.
- 92 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 6.
7.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Risiko Strategis
6. Strategic Risk
Risiko Strategis merupakan Risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan dan/atau penerapan strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan bank dalam merespon perubahan-perubahan dari kondisi eksternal. Risiko strategis dikelola oleh Bank setiap akhir tahun untuk penetapan strategi pada awal tahun berikutnya, dengan melibatkan berbagai pihak internal Bank sehingga diharapkan pencapaian strategi bank dapat lebih terfokus dan dipahami oleh setiap keyperson.
Strategic risk is the risk caused by the decision making and or implementation on strategy that is not appropriate to the bank, or bank failures in responding to the changes of external conditions. Strategic risk is managed by Bank in each end of the year to decide some strategies for the next year, with the involvement of related parties so that all key persons are able to provide their support and the strategies can be more focused.
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap profil risiko Bank posisi 31 Desember 2010, Risiko Strategis secara Komposit masuk dalam kisaran Low to Moderate karena hasil perhitungan Risiko Inheren tergolong Low to Moderate dan Sistem Pengendalian Risiko yang tergolong Acceptable.
Based on the self-assessment of the Bank’s Risk Profile as of December 31, 2010, the Composite Strategic Risk is categorized as Low to Moderate, because the Inherent Risk is Low and Risk Control System is Acceptable.
Risiko Reputasi
7. Reputational Risk
Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif mengenai Bank. Risiko Reputasi Bank dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan cepat merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi Bank. Pemberian pelayanan terbaik kepada nasabah, pembentukan unit pengaduan nasabah merupakan upaya yang dilakukan Bank Swadesi untuk meningkatkan citra di masyarakat. Pendidikan yang terus menerus khususnya bidang Service Excellence bagi front-liners maupun corporate secretary sampai dengan akhir tahun 2010 dapat mengoptimalkan upaya tersebut.
Reputational risk arising from negative publicity related to the business of banks or negative perceptions on Bank. Reputation Risk in Bank is managed with due regard customer complaints as well as quickly respond to any news that may cause negative impacts for the Bank. Providing the best service to the customers, customer complaints unit formation was an attempt by the Bank to improve the image in the community. Continuing education in particular areas of Service Excellence for the front-liners and Corporate Secretary as well until the end of 2010 to optimize these efforts.
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap profil risiko Bank posisi 31 Desember 2010, Risiko Reputasi secara Komposit masuk dalam kisaran Low to Moderate karena hasil perhitungan Risiko Inheren tergolong Low Sistem Pengendalian Risiko yang tergolong Acceptable.
Based on the self-assessment of the Bank’s Risk Profile as of December 31, 2010, the Composite Reputational Risk is categorized as Low to Moderate, because the Inherent Risk is Low and Risk Control System is Acceptable.
- 93 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 8.
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Risiko Kepatuhan
8. Compliance Risk
Risiko kepatuhan adalah Risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, antara lain pemenuhan rasio Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), penerapan tata kelola perusahaan (GCG) dan lain-lain, termasuk juga pemenuhan target-target laporan yang harus disampaikan baik ke Bank Indonesia maupun ke institusi pasar modal terkait status Bank sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan tersebut membawa risiko bagi Bank antara lain pengenaan sanksi denda dan juga sanksi lainnya terhadap Manajemen Bank. Dalam pelaksanaannya, Direktur Kepatuhan dibantu sepenuhnya oleh Divisi Kepatuhan dalam hal memantau terlaksananya pemenuhan atas peraturan-peraturan yang ada, baik internal maupun eksternal.
Compliance risk is the risk that caused the Bank does not comply or not comply with or implement legislation and other applicable provisions, among others, the fulfillment of Capital Adequacy Ratio (CAR), Legal Lending Limit (LLL), Net Open Position (NOP), implementation of corporate governance (GCG) and others, including the fulfillment of targets that must be submitted both reports to Bank Indonesia and the capital market institutions regarding the status of Bank as a public company and listed on the Indonesia Stock Exchange. Non-fulfillment of these requirements carry risks for the Bank, among others, the imposition of sanctions of fines and other sanctions are also against the management of the Bank. In practice, the Director of Compliance is fully supported by the Compliance Division in terms of monitoring the implementation of compliance with existing regulations, both internal and external.
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap profil risiko Bank posisi 31 Desember 2010, Risiko Kepatuhan secara Komposit masuk dalam kisaran Low to Moderate karena hasil perhitungan Risiko Inheren tergolong Low to Moderate dan Sistem Pengendalian Risiko tergolong Acceptable.
Based on the self-assessment of the Bank’s Risk Profile as of December 31, 2010, the Composite Compliance Risk is categorized as Low to Moderate, because the Inherent Risk is Low and Risk Control System is Acceptable.
38. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP BANK
38. THE IMPACT GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE BANK
Manajemen menyadari bahwa krisis keuangan global memiliki dampak terhadap volume bisnis Bank dan akan meningkatkan risiko kredit yang dimiliki Bank. Operasi industri perbankan telah terpengaruh dan diperkirakan akan terus terpengaruh oleh ketidakpastian dimasa mendatang yang disebabkan karena kondisi ekonomi global, dimana hal ini merupakan situasi yang berada di luar kendali Bank.
The management is aware that the global financial crisis has an impact to the Bank’s business volume and will increase the Bank’s credit risk. The banking industry has been affected, and is expected to be affected for the foreseeable future, by the global economic condition, which is beyond the Bank’s control.
Dampak potensial terhadap Bank atas kondisi ini antara lain adalah menurunnya kemampuan membayar debitur yang dapat berakibat pada meningkatnya rasio pinjaman bermasalah Bank. Namun demikian, Manajemen telah mengambil langkah-langkah yang memadai untuk memelihara likuiditas, menjaga kecukupan modal dan melakukan pendekatan secara hatihati untuk meningkatkan aset, termasuk dalam menyalurkan kredit baru.
The potential impact of these conditions for the Bank among others is the decrease in debtor’s ability to pay their obligations which could increase the Bank’s nonperforming loan ratio. However, Management has taken and is continuously taking adequate measures to conserve liquidity, maintain capital adequacy and a cautious approach in increasing their assets, including on granting a new loan.
- 94 -
PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang, oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
The Management believes that the Bank has the adequate resources to continue their operations in the future. As such the financial statements have been prepared on a going concern basis.
39. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
39. APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan pada halaman 2 sampai dengan 95 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 29 Maret 2011.
The financial statements on pages 2 to 95 were approved for issue by the Bank’s Directors on March 29, 2011.
- 95 -