PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi Tbk.) LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. (d/h. PT BANK SWADESI Tbk. LAPORAN KEUANGAN
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN Laporan Posisi Keuangan 30 Juni 2012 (dengan angka pembanding 31 Desember 2011)
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3-4
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Laporan Arus Kas
6
Catatan Atas Laporan Keuangan
7 – 59
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 Catatan
30 Juni 2012 Rp
31 Des 2011 Rp
ASET Kas
3e,
Giro pada Bank Indonesia
3e,3j 5
Giro pada bank lain Pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar nihil pada 30 Juni 2012, 31 Desember 2011. Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 502.616.570 pada 30 Juni 2012 dan Rp 498.438.788 pada 30 Desember 2011
4
3d,
3e,3j 6
17,394,034,458
20,340,893,383
213,054,964,986
250,194,185,152
780,161,016
2,244,107,936
76,545,916,869 77,326,077,885
31,867,788,444 34,111,896,380
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai dan pendapatan bunga diterima dimuka sebesar Rp 40.195.772 pada 30 Juni 2012 dan Rp 24.240.910 pada 31 Desember 2011
3e, 3k, 7
405,959,804,228
193,975,759,090
Efek-efek - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai dan pendapatan diterima dimuka sebesar Rp 2.368.115.527 pada 30 Juni 2012 dan Rp 1.832.375.090 pada 31 Desember 2011
3e, 3l, 8
86,015,925,342
102,116,355,632
Tagihan transaksi derivatif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar nihil pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
3e, 3m, 9
1,448,581,092
1,871,994,620
Kredit yang diberikan Pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 870.708 pada 30 Juni 2012 dan Rp 1.056.027.030 pada 31 Desember 2011
3e, 3n, 10
3d,
(538,618,672) 0
140,776,972,144
104,546,675,932
1,358,949,859,268
1,309,140,062,939
1,499,726,831,412
1,413,686,738,871
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 15.514.400.297 pada 30 Juni 2012 dan Rp 21.550.317.024 pada 31 Desember 2011 Jumlah Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar nihil pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
3e, 11
24,389,578,293
23,439,611,582
14
3,463,208,791
1,982,946,013
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 27.915.134.030 pada 30 Juni 2012 dan Rp 26.842.162.838 pada 31 Desember 2011
3e, 3r, 12
17,420,242,381
18,328,345,667
Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 1.319.601.245 pada 30 Juni 2012 dan Rp 1.315.215.828 pada 31 Desember 2011
3e, 3s,13
13,156,265
17,541,682
2,722,849,339
2,722,849,339
15
9,982,162,804
17,638,621,804
2,358,917,417,276
2,080,427,739,215
Biaya dibayar dimuka
Aset pajak tangguhan Aset lain-lain JUMLAH ASET Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-1-
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Catatn
30 Juni 2012 Rp
31 Des 2011 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga
16 3d
Jumlah Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga
17 3d
7,608,416,263
5,277,511,446
136,452,597,337 1,786,224,906,854
98,981,087,412 1,576,863,540,122
1,922,677,504,191
1,675,844,627,534
25,525,933 3,100,984,601 3,126,510,534
59,351,753 1,945,245,572 2,004,597,325
Liabilitas Derivatif
3d,3m,9
1,357,867,828
1,812,572,540
Utang Akseptasi
3d, 3o, 11
24,389,578,293
23,439,611,582
18
2,891,126,207
5,217,011,220
Utang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
-
Pendapatan diterima dimuka
-
2,851,763,394
2,464,993,664
Liabilitas Imbalan pasca kerja
19
11,413,578,352
10,891,397,352
Liabilitas lain-lain
20
37,067,220,053
6,987,092,837
2,013,383,565,115
1,733,939,415,500
173,600,000,000
173,600,000,000
Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 200 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham pada 30 Juni 2012 2.000.000.000 saham pada 31 Des 2011 1.000.000.000 saham pada 31 Des 2010 Modal ditempatkan dan disetor - 868.000.000 saham pada 30 September 2009 dan 868.000.000 saham pada 30 September 2008.
21
Tambahan Modal Disetor Agio Saham Biaya Emisi Saham Laba belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual
22 3x, 22
30,900,000,000 (1,997,994,946)
30,900,000,000 (1,997,994,946)
1,896,618,228
2,076,132,139
Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
16,000,000,000 125,135,228,879
15,000,000,000 126,910,186,522
Jumlah Ekuitas
345,533,852,161
346,488,323,715
2,358,917,417,276
2,080,427,739,215
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-2-
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PER 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 Catatan
30 Juni 2012 Rp
30 Juni 2011 Rp
95,940,987,581
85,215,117,541
104,798,450
173,706,439
96,045,786,031
85,388,823,980
Beban Bunga Bunga
(49,405,762,943)
(35,843,075,517)
Premi program penjaminan simpanan Jumlah Beban Bunga
(1,498,081,974) (50,903,844,917)
(1,256,771,234) (37,099,846,751)
45,141,941,114
48,288,977,229
Pendapatan Operasional Lainnya Provisi selain dari kredit - bersih Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Lain - lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
3,764,108,745 3,419,081,400 281,411,617 7,464,601,762
3,740,094,546 1,449,694,610 268,723,770 5,458,512,926
Pembalikan (Pembentukan ) cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
6,593,157,176
(3,247,511,919)
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan Komisi Jumlah Pendapatan Bunga
3x 24
3x 25
Pendapatan Bunga - Bersih
Beban Operasional Lainnya Tenaga kerja dan tunjangan Umum dan Administrasi
(14,862,463,179) (9,152,432,827)
(11,891,474,833) (7,365,056,003)
(24,014,896,006)
(19,256,530,836)
Beban Operasional Lainnya - bersih
(9,957,137,068)
(17,045,529,829)
LABA OPERASIONAL
35,184,804,046
26 27
Jumlah beban operasional lainnya
PENDAPATAN DAN BEBAN BUKAN OPERASIONAL Laba penjualan - aset tetap bersih Lainnya - bersih PENDAPATAN BUKAN OPERASIONAL - BERSIH LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK (Taksiran pajak)
28
LABA BERSIH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK : Laba (rugi) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi keuangan yang tersedia untuk dijual - bersih
29
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-3-
66,346,168
192,919,097
(201,064,054)
245,919,096
(134,717,886)
35,430,723,142
31,108,729,514
(8,857,680,785)
(7,777,182,378)
26,573,042,357
23,331,547,136
(179,513,911)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR
52,999,999
31,243,447,400
(163,738,587)
26,393,528,446
23,167,808,549
30.61
26.88
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PER 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011
Saldo per 31 Desember 2011
Modal
Tambahan
disetor
Modal disetor Rp
173,600,000,000
Pend /beban Komprehensif lainnya
28,902,005,054
2,076,132,139
Cadangan Umum
Saldo laba Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya Rp
15,000,000,000
1,000,000,000
Laba bersih 1Jan - 30 Juni 2012 Dividen
Jumlah
penggunaannya Rp
ekuitas Rp
126,910,186,522
346,488,323,715
(1,000,000,000)
-
26,573,042,357
26,573,042,357
(27,348,000,000)
(27,348,000,000)
Laba belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi keuangan yang tersedia untuk dijual-bersih
Saldo per 30 Juni 2012
(179,513,911)
173,600,000,000
28,902,005,054
-4-
1,896,618,228
(179,513,911)
16,000,000,000
125,135,228,879
345,533,852,161
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) LAPORAN ARUS KAS PER 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011
30 JUNI 2012 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pendapatan operasional lainnya Pembayaran bunga, provisi dan komisi Tenaga kerja dan tunjangan Umum, administrasi, pemeliharaan dan perbaikan Pendapatan non-operasional / biaya non operasional Pembayaran beban pajak Laba operasi sebelum perubahan aktivitas operasi
30 JUNI 2011 Rp
95,791,129,364 11,923,458,796 (48,664,396,352) (14,862,463,179) (17,217,629,986) 245,919,096 (7,573,330,389)
85,286,545,675 8,683,207,139 (36,493,258,772) (11,891,474,833) (8,307,443,717) (1,363,224,893) (5,100,697,076)
19,642,687,350
30,813,653,523
Penurunan (kenaikan) aset operasi: Penempatan pada bank lain Kredit Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi : Liabilitas segera Simpanan Liabilitas lain-lain
(66,629,427,075) (1,977,427,707)
(150,793,163,189) (2,571,976,694)
2,330,904,817 246,832,876,656 (1,412,285,841)
1,295,552,905 122,992,473,837 6,789,767,568
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
198,787,328,200
8,526,307,950
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (kenaikan) efek yang dimiliki hingga JT Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
13,552,800,852 53,000,000 (226,324,056)
(43,624,349,291) (976,596,299)
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
13,379,476,796
(44,600,945,590)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penawaran Umum Saham Tambahan Modal Disetor Pembayaran dividen
-
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
212,166,804,996
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
498,622,734,005
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
3,447,959,125
(36,074,637,640) 369,148,678,047 (1,228,507,008)
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
714,237,498,126
331,845,533,399
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Sertifikat Bank Indonesia Jumlah Kas dan Setara Kas
17,394,034,457 213,054,964,986 77,828,694,455 405,959,804,228 714,237,498,126
20,110,974,197 112,747,193,748 106,469,247,269 53,000,000,000 39,518,118,185.00 331,845,533,399
Transaksi yang tidak mempengaruhi kas : Kenaikan tagihan dan utang Akseptasi Kenaikan(penurunan) efek tersedia untuk dijual yang berasal dari peubahan nilai wajar Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-5-
949,966,711 (179,513,911)
(19,087,619,939) (163,738,587)
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) 1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum PT. Bank of India Indonesia (dahulu PT. Bank Swadesi Tbk). (Bank) didirikan pada tahun 1968 berdasarkan akta No. 20 tanggal 28 September 1968 dari Njoo Sioe Liep, SH, notaris di Surabaya, dengan nama PT. Bank Pasar Swadesi. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/35/8 tanggal 3 Pebruari 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976, Tambahan No. 162. Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir dengan akta No. 69 tanggal 14 Juni 2011 dari Aulia Taufani, SH, notaris di Jakarta sehubungan dengan perubahan modal dasar dan perubahan nama bank. Akta perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Keputusan No. AHU38360.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 29 Juli 2011. Kantor pusat Bank di Jalan H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Bank mempunyai 8 kantor cabang, 5 kantor cabang pembantu dan 5 kantor kas. Jumlah karyawan Bank pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing 319 dan 321 karyawan. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan/menyelenggarakan dan mengusahakan kegiatan yang berhubungan dengan perbankan. Bank mendapat ijin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR tanggal 12 Oktober 1994, Bank memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Devisa. Berdasarkan keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 13/91A/KEP.GBI/2011 tanggal 17 November 2011. Bank Indonesia telah menyetujui : 1. Perubahan nama PT Bank Swadesi Tbk menj adi PT Bank of India Indonesia Tbk. 2. Izin usaha Bank sebagai bank umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989 tetap berlaku bagi PT. Bank of India Indonesia Tbk. Susunan pengurus dan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Bank pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : : :
Tn. N. Seshadri *) Tn. Prakash Rupchand Chugani Tn. Leland Gerrits Rompas Ny. Olga Istandya Tn. Krishan Kumar Aggarwal
Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
: : :
Ketua Komite Audit Anggota
: : : : :
Ketua Pemantau Risiko Anggota
: :
Ny. Ningsih Suciati Tn. Anil Kumar Bhalla Tn. Rakesh Sinha Tn. P.L.R Iyer Tn. Iim Wardiman Tn. Ferry Koswara *) Tn. Tn. Tn. Tn. Tn. Tn.
Krishan Kumar Aggarwal Haryono Adi Prasetyo Teddy Reinier Sondakh Leland Gerrits Rompas Haryono Adi Prasetyo Ian Febrian
*) Telah disetujui RUPST, dan saat ini menunggu hasil Fit & Proper Test di Bank Indonesia
-6-
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Bank pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 2.239.920.116 dan Rp 1.480.286.041. b.
Penawaran Umum Saham Bank Pada tanggal 12 April 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-75/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham biasa atas nama kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 200 dengan harga penawaran Rp 250. Pada tanggal 1 Mei 2002 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta. Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ( Bapepam.LK) dengan suratnya No. S-4071/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham sejumlah 558.000.000 ( lima ratus lima puluh delapan juta ). Saham–saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Juli 2008. Pada tanggal 31 Desember 2009, 859.320.000 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta ).
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan telah sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, dan perubahannya Salinan Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 dan SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan”. Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing- masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunannya.
b. Perubahan Kebijakan Akuntansi Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi dan interpretasi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, • • • •
PSAK PSAK PSAK PSAK
•
PSAK
1 (revisi 2009), 2 (revisi 2009), 3 (revisi 2010), 4 (revisi 2010),
Penyajian Laporan Keuangan Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Interim Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri 5 (revisi 2009), Segmen Operasi -7-
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
• • • • • • • • • • •
PSAK 7 (revisi 2010), PSAK 8 (revisi 2010), PSAK 19 (revisi 2010), PSAK 23 (revisi 2010), PSAK 25 (revisi 2009),
Pengungkapan pihak-pihak berelasi Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Aset Tak Berwujud Pendapatan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
Berikut adalah bagian signifikan yang dipengaruhi dari perubahan untuk menerapkan standar akuntansi baru di atas, yaitu: b.i. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, pertimbangan, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Perubahan signifikan yang ditimbulkan standar akuntansi tersebut terhadap Bank adalah sebagai berikut: -
-
Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan dan penam bahan laporan posisi keuangan yang menunjukkan (dalam hal terjadi reklasif ikasi atau penyajian kembali). Sedangkan sebelumnya, laporan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Tambahan pengungkapan yang diperlukan, contohnya adalah pengelolaan permodalan dan pengungkapan kepatuhan terhadap standar akuntansi. Inf ormasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar tersebut. Perubahan ini tidak berdampak pada laba per saham Bank karena hanya merupakan perubahan pada penyajian laporan keuangan saja.
b.ii. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” PSAK 5 (Revisi 2009), “Segm en Operasi” mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Segmen adalah bagian khusus dar i perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segm en usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
-8-
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Terkait dengan standar tersebut, Bank menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal diberikan kepada pengambil keputusan operasional.
c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dipinjaman yang diberikankan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
d. Transaksi dengan Pihak Berelasi Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak- pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan kriteria Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi adalah : 1) perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 2) perusahaan asosiasi; 3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank); 4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank. Semua transaksi dengan pihak yang berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan. -9-
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
e. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Bank dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut: • • • •
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasikan dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika: •
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
•
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
•
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika : •
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
•
aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank dan anak perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
•
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 2g. Dimiliki hingga jatuh tempo
- 10 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank dan anak perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi. Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan. Penghentian pengakuan aset keuangan Bank dan anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank dan anak perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank dan anak perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank dan anak perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank dan anak perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, - 11 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
Bank dan anak perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
f.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dan anak perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank dan anak perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan Bank dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut : • •
Nilai wajar melalui laporan laba rugi Diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika liabilitas keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika : • • •
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika : •
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
•
liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok liabilitas keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank dan anak perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
•
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diakui pada nilai wajarnya dikurangi dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi. Pengukuran berikutnya dinilai pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul - 12 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) pada liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi.
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biiaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Bank dan anak perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank dan anak perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen berdasarkan hirarki berikut :
keuangan
yang dimilikinya
1. Harga kuotasi dalam pasar aktif untuk instrumen yang serupa. Untuk aset keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah bid price (harga penawaran). Sedangkan untuk liabilitas keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah ask price (harga permintaan). Jika instrumen keuangan tersebut tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif, maka digunakan teknik penilaian dalam menentukan nilai wajarnya. 2. Teknik penilaian yang berdasarkan pada input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai menggunakan: harga kuotasi pada pasar aktif untuk instrumen yang serupa; harga kuotasi untuk instrumen serupa pada pasar yang dianggap kurang aktif; atau teknik penilaian dimana semua input yang signifikan didapatkan secara langsung atau tidak langsung dari data pasar yang diobservasi. 3. Teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen dimana input untuk teknik penilaian yang digunakan tidak berdasarkan pada data yang dapat diobservasi dan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi memiliki dampak yang signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen serupa dimana penyesuaian atau asumsi yang tidak dapat diobservasi secara signifikan diperlukan untuk menggambarkan perbedaan antara instrumen-instrumen yang ada.
h. Reklasifikasi Aset Keuangan Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas. Pada saat penerapan awal PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006) tanggal 1 Januari 2010, Bank dapat mereklasifikasi aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo tanpa terkena dampak tainting rule. - 13 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
i.
Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan jika, dan hanya jika, Bank : - saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan - berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
j.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Giro pada Bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
k. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman modal dalam bentuk call money, penempatan fixed term, deposito berjangka dan lain-lain. Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
l.
Efek-efek Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek ke dalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai
m. Tagihan dan Liabilitas Derivatif Tagihan dan liabilitas derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan bukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui sebagai laba rugi tahun berjalan.
n. Kredit Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Untuk kredit yag direstrukturisasi, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang tercatat sebelum restrukturisasi. - 14 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
o. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan liabilitas akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
p. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut : • kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau • terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau • penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 1 (satu ) dan 12 (dua belas) bulan, dan untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko pinjaman yang diberikan yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko pinjaman yang diberikan yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis. Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank dan anak perusahaan harus menghitung: •
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
•
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow). - 15 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
•
Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas pinjaman yang diberikan/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah hutang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
•
Loss identification period (”LIP”) – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas pinjaman yang diberikan secara individual.
•
Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas pinjaman yang diberikan/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data pinjaman yang diberikan/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun. Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet pinjaman yang diberikan/pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD). Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan dengan menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Aset keuangan yang tidak dinilai secara individual, dievaluasi secara kolektif. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual atau pinj aman yang diberikan dan piutang mengalami penurunan nilai. Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP (SE-BI) tanggal 8 Desember 2009, “Perubahan atas Surat - 16 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”)”. Surat Edaran Bank Indonesia tersebut mem uat penyesuaian atas PAPI 2008 tentang ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit secara kolektif bagi bank yang memenuhi syarat. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP, tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian atas aset nonproduktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi. Namun, Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Bank telah melakukan beberapa penyesuaian dengan menjurnal balik penyisihan kerugian untuk aset non-produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dan telah dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dengan pertimbangan materialitas.
q. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
r. Aset tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang dan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo-menurun ganda (double-declining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus ( straight-line method ), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Leashold Improvement
20 4–8 4–8 4
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
- 17 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
s. Aset Tak Berwujud Aset non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif
t.
Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo pinjaman yang diberikan di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat pinjaman yang diberikan diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan pinjaman yang diberikan. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo pinjaman yang diberikan, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo pinjaman yang diberikan dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif bank. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya.
u. Imbalan Pasca Kerja Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
v. Simpanan Nasabah Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengn biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
w. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dangn periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka.
- 18 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
x. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
y. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Penerimaan yang berhubungan dengan pinjaman yang diberikan yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat pinjaman yang diberikan. Pendapatan bunga atas penurunan nilai aset keuangan dalam periode berjalan diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk diskon arus kas di masa yang akan dating dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Bunga dari liabilitas keuangan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasi termasuk :
• • • •
Bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif. Porsi efektif dari nilai wajar berubah pada derivatif lindung nilai arus kas dari berbagai arus kas bunga, pada periode yang sama dimana lindung nilai arus kas mempengaruhi pendapatan / beban bunga. Nilai wajar berubah pada derivatif yang memenuhi kualifikasi (termasuk ketidakefisienan lindung nilai) dan berkaitan dengan item lindung nilai pada lindung nilai wajar dari risiko suku bunga.
Perubahan nilai wajar pada derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, akan terlihat pada pendapatan bersih dari instrumen keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar pada laporan laba rugi.
z. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Provisi Dan Komisi Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perpinjaman yang diberikanan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai denagn jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.. Untuk pinjaman yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan / atau komisi yang ditangguhkan diakui pada saat pinjaman yang diberikan dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dangan kegiatan perpinjaman yang diberikanan dan jangka waktu, ataupun tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
aa. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. - 19 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dipinjaman yang diberikankan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dipinjaman yang diberikankan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
bb. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
cc. Informasi Segmen Informasi segmen disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan. Segmen geografis adalah komponen Bank yang secara jelas operasionlanya dapat dibedakan mengenai aset, kinerja dan aktivitas suatu wilayah dengan wilayah lain dalam Bank. Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Esttimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang. Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang tim bul mungkin berbeda dengan estimasi dan asum si semula. Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada manajemen risiko keuangan. a.
Sumber Utama Ketidakpastian Estimasi a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Kondisi spesifik komponen counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan - 20 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan.
Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang m elekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi m odel dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif. a.2.
Menentukan nilai wajar instrumen keuangan Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan kewajiban yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2g untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai waj ar yang kurang obyektif dan m embutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.
a.3.
b.
Imbalan kerja karyawan Present value atas imbalan kerja karyawan tergantung dari banyaknya factor yang dipertimbangkan oleh aktuari berdasarkan beberapa asum si. Perubahan atau asumsiasumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan present value atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga atas surat berharga pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Pe rti mbangan Aku ntans i Yang Penting Da l am Pene rapan Kebi j ak an Akun tansi Bank Pertimbangan akuntansi penting yang dibuat dalam menerapkan kebij akan akuntansi Bank meliputi b.1. Penilaian atas instrumen keuangan: Kebijakan akuntansi Bank atas pengukuran nilai wajar dibahas dalam Catatan 2g. b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Kebijakan akuntansi Bank memberikan ruang atas aset dan liabilitas keuangan, pada saat awal pengakuan, untuk diklasifikasikan ditentukan kedalam kategori berbeda dalam kondisi tertentu: Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan
- 21 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
4.
KAS
Rupiah Mata uang asing
30 Juni 2012 Rp 14,698,302,425 2,695,732,033
31 Des 2011 Rp 17,768,565,650 2,572,327,733
Jumlah
17,394,034,458
20,340,893,383
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sejumlah Rp 89.350.000 pada tanggal 30 Juni 2012 dan Rp 94.550.000. pada tanggal 31 Desember 2011. 5.
GIRO PADA BANK INDONESIA 30 Juni 2012 Persentase Jumlah GWM Rp % Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
31 Desember 2011 Persentase Jumlah GWM Rp %
168,205,777,486
11.57
140,114,735,152
11.48
44,849,187,500
9.65
110,079,450,000
25.87
213,054,964,986
250,194,185,152
Giro pada Bank Indonesia diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari giro Bank Indonesia adalah nilai tercatatnya. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, Setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM utama sebesar 8% dan GWM LDR dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011 dan Giro Wajib Minimum dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% yang mulai berlaku tanggal 1 Juni 2011. Giro wajib minimum Bank untuk mata uang Rupiah sebesar Rp 120.565 juta ( 8.29%) dan Rp 97.681 juta ( 8.%) dan untuk mata uang asing sebesar USD 4.604 ribu (8%) dan USD 3.754 ribu (8%) masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Pada tanggal 30 Juni 2012, giro wajib minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Obligasi Pemerintah Indonesia adalah sebesar 26.75% dan 17.32%. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Bank telah memenuhi giro wajib minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
- 22 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
6.
GIRO PADA BANK LAIN
30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Pihak berelasi Bank Of India Mata uang asing
780,161,016
Cadangan kerugian penurunan nilai
-
Bersih
2,244,107,936 -
780,161,016
2,244,107,936
6,165,410,705
2,999,488,680
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
70,883,122,734
29,366,738,552
Jumlah
77,048,533,439
32,366,227,232
Cadangan kerugian penurunan nilai
(502,616,570)
Bersih Jumlah Giro Pada Bank Lain - Bersih
(498,438,788)
76,545,916,869
31,867,788,444
77,326,077,885
34,111,896,380
Kualitas giro pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dikelompokkan lancar, kecuali Indover dikelompokkkan macet sebesar Euro 42.547.93 atau Rp. 502.616.570 pada 30 Juni 2012. Giro pada bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari giro pada bank lain adalah nilai tercatatnya. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. 7.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebesar nilai tercatatnya. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut :
- 23 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) 30 Juni 2012 Tingkat bunga Jangka waktu rata-rata (hari) per tahun
Jenis penempatan Rupiah Call money Bank Indonesia Intervensi - setelah dikurangi pendapatan diterima dimuka Rp 40.195.772 Call Money
Jumlah Rp
1 hari
3.75%
385,959,804,228
14 hari
4.20%
20,000,000,000
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
20,000,000,000 -
Penempatan pada Bank Indonesia Intervensi dan bank lain- bersih
405,959,804,228
31 Desember 2011 Tingkat bunga Jangka waktu rata-rata (hari) per tahun Jumlah Rp
Jenis penempatan Rupiah Call money Bank Indonesia Intervensi - setelah dikurangi pendapatan diterima dimuka R p 24.240.910 Cadangan kerugian penurunan nilai
3 hari
4.50%
Penempatan pada Bank Indonesia Intervensi - bersih
193,975,759,090 193,975,759,090
Kualitas dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 tidak mengalami penurunan nilai. Pada tanggal 30 Juni 2012, tidak ada penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan jaminan oleh Bank. Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
Jenis penempatan
Kurang dari 1 bulan Rp
30 Juni 2012 Lebih dari 1 bulan s.d 12 bulan Rp
Jumlah Rp
Rupiah Call money Bank Indonesia Intervensi Bank Indonesia Deposito Jumlah
20,000,000,000 385,959,804,228 405,959,804,228
-
20,000,000,000 385,959,804,228 405,959,804,228
Mata uang asing Call money Jumlah
405,959,804,228
-
405,959,804,228
- 24 -
-
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
Jenis penempatan Rupiah Call money Bank Indonesia Intervensi Jumlah
31 Desember 2011 Lebih dari 1 bulan s.d 12 bulan
Kurang dari 1 bulan
193,975,759,090 193,975,759,090
-
Jumlah Rp 193,975,759,090 193,975,759,090
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai pada penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.
8.
EFEK-EFEK Transaksi efek-efek berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek dapat dikelompokkan sebagai berikut : 30 Juni 2012 Rp Peringkat Dimiliki hingga jatuh tempo : Rupiah Sertifikat Bank Indonesia - setelah dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka sebesar nihil pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 Obligasi Jasa Marga JORR I tahun 2003 Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005: Tranche A Tranche B Tranche C ORI seri 004 tahun 2008 ORI seri 005 tahun 2008 Obligasi Sukuk RITEL 001 Obligasi Bank DKI tahun 2008 Obligasi Bank BTN tahun 2009 Obligasi Suboirdinasi Bank Mandiri I tahun 2009 Obligasi Suboirdinasi II Bank Rakyat Indonesia tahun 2009 Dollar Amerika Serikat Diskonto wesel ekspor Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Efek-efek - bersih
-
-
31 Desember 2011 Rp Peringkat
-
-
453,473,992
idAA
453,473,992
129,464,555 129,464,555 172,619,407
idAA idAA idAA
129,464,555 129,464,555 172,619,407 4,478,797,561 3,000,000,000 10,000,000,000 5,000,000,000 10,080,823,627
idA+ idA+ idA+ id BBB AA(idn)
3,000,000,000
-
idA+
5,000,000,000.00 -
idA+
18,746,218,611
idAA+
18,899,995,721
BBB-
10,150,399,616
idAA+
10,176,136,417
AA(idn)
50,602,400,133 (2,368,115,527) 86,015,925,342
-
41,427,954,887 (1,832,375,090) 102,116,355,632
-
- 25 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo, PT Kasnic Credit Rating Indonesia, PT Fitch Rating Indonesian dan PT Moody’s Indonesia. Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah : 30 Juni 2012 Rp
31 Des 2011 Rp
Efek Pemerintah Efek bukan pemerintah
3,000,000,000 85,384,040,869
17,478,797,561 86,469,933,161
Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
88,384,040,869 (2,368,115,527)
103,948,730,722 (1,832,375,090)
Efek-efek - bersih
86,015,925,342
102,116,355,632
Menurut jangka waktunya, efek-efek dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 30 Juni 2012 Rp
31 Des 2011 Rp
Rupiah Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 s.d. 3 bulan Lebih dari 3 s.d. 60 bulan Lebih dari 60 bulan Jumlah
37,781,640,736 37,781,640,736
14,478,797,561 28,839,898,591 19,202,079,683 62,520,775,835
Dollar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 s.d. 3 bulan Lebih dari 3 s.d. 60 bulan Jumlah Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Efek-efek - Bersih
14,267,049,706 36,335,350,427 50,602,400,133 88,384,040,869 (2,368,115,527) 86,015,925,342
15,912,755,235 25,515,199,652 41,427,954,887 103,948,730,722 (1,832,375,090) 102,116,355,632
-
Klasifikasi efek-efek berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut :
- 26 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) 30 Juni 2012 Rp
31 Des 2011 Rp
Rupiah Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 s.d. 3 bulan Lebih dari 3 s.d. 60 bulan Lebih dari 60 bulan Jumlah
37,479,556,774 302,083,962 37,781,640,736
14,478,797,561 28,839,898,591 19,202,079,683 62,520,775,835
Dollar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 s.d. 3 bulan Lebih dari 3 s.d. 60 bulan Jumlah
26,789,556,750 19,488,733,438 4,324,109,945 50,602,400,133
15,912,755,235 25,515,199,652 41,427,954,887
Jumlah
88,384,040,869
103,948,730,722
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(2,368,115,527)
Efek-efek - Bersih
86,015,925,342
(1,832,375,090) 102,116,355,632
Obligasi Jasa Marga JORR I tahun 2003 jatuh tempo pada tanggal 19 Nopember 2013 dengan tingkat bunga yang dihitung berdasarkan rata-rata tingkat bunga SBI 3 bulanan selama 6 bulan. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan. Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005 dapat dijelaskan sebagai berikut :
− Tranche A jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2016 dengan tingkat bunga untuk 5 tahun pertama sebesar 11,50% dan 5 tahun berikutnya sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.
− Tranche B jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2018 dengan tingkat bunga untuk 5 tahun
pertama sebesar 12,50% dan tahun keenam sampai jatuh tempo sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.
− Tranche C jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2021 dengan tingkat bunga untuk 5 tahun pertama sebesar 13,50% dan tahun keenam sampai jatuh tempo sebesar 15,50%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.
-
Obligasi JORR I dan II ini diperoleh dari penyelesaian sebagian pinjaman yang diberikan milik PT Marga Nurindo Bakti yang merupakan anak perusahaan dari Jasa Marga (Persero) yang telah dihapusbukukan.
Obligasi Bank DKI V Tahun 2008 Seri A jatuh tempo pada tanggal 4 Maret 2013 dengan tingkat bunga sebesar 11,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 3 bulanan Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I Tahun 2009 jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016 dengan tingkat bunga sebesar 11,85%. Bunga obligasi dibayar setiap 3 bulanan Obligasi Subordinasi II Bank BRI Tahun 2009 jatuh tempo pada tanggal 22 Desember 2014 dengan tingkat bunga sebesar 10,95%. Bunga obligasi dibayar setiap 3 bulanan Obligasi Retail Indonesia seri 005 (ORI005) jatuh tempo pada tanggal 15 September 2013 dengan tingkat bunga sebesar 11.45%. Bunga obligasi dibayar setiap bulan 9.
TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing. Kontrak berjangka valuta asing merupakan komitmen kepada penjual atau pembeli kontrak untuk
- 27 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) menjual dan membeli sejumlah mata uang tertentu pada tanggal di masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu. Transaksi perangkat moneter derivatif di atas menimbulkan risiko pasar dan risiko pinjaman yang diberikan. Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat bunga dan kurs mata uang. Sedangkan risiko pinjaman yang diberikan timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori nilai wajar melalui laba rugi. Nilai wajar dari tagihan dan liabilitas derivatif adalah sebesar nilai wajarnya. Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012 Nilai pasar dari kontrak Transaksi
Beli Rp
Tagihan dan liabilitas derivatif Tagihan Kewajiban Rp Rp
Jual Rp
Pihak ketiga Kontrak - mata uang asing Forward Swap Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
102,378,250,000 -
102,378,250,000 -
1,448,581,092 -
1,357,867,828 -
Jumlah
102,378,250,000
102,378,250,000
1,448,581,092
1,357,867,828
31 Desember 2011 Nilai pasar dari kontrak Transaksi
Beli Rp
Tagihan dan liabilitas derivatif Tagihan Kewajiban Rp Rp
Jual Rp
Pihak ketiga Kontrak - mata uang asing Forward Swap
85,877,433,450 -
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
80,433,034,425 5,440,500,000
-
1,784,507,991 87,486,629
-
85,877,433,450
85,873,534,425
1,812,572,540 -
1,871,994,620
1,812,572,540
Kontrak instumen derivatif diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan jenis kontrak derivatif sebagai berikut : 30 Juni 2012 Nilai pasar dari kontrak Transaksi Kontrak Forward : Dollar Amerika Serikat Bank Standard Chartered Bank HSBC PT. Essar PT. Sunrise PT. Oorja PT. Nasco PT. Matrix PT. Shakuntala PT. Laksmirani PT. Van Aroma PT. Global V Jumlah
Beli Rp
Jual Rp
37,570,000,000 27,238,250,000 16,436,875,000 11,740,625,000 4,696,250,000 1,878,500,000 1,408,875,000 704,437,500 704,437,500
61,990,500,000 2,817,750,000 37,570,000,000 -
102,378,250,000
102,378,250,000
- 28 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
Transaksi Kontrak Forward : Dollar Amerika Serikat Bank Standard Chartered Bank HSBC PT. Oorja PT. Global V PT.Sunrise PT. Nasco PT. Matrix PT. Bima Gema P PT. Nuansa Sakti PT. Laksmirani PT. Shakuntala Euro Bank Standard Chartered PT. Liberty Jumlah
31 Desember 2011 Nilai pasar dari kontrak Beli Jual Rp Rp 63,165,202,425 9,067,500,000 906,750,000 18,135,000,000 17,001,562,500 10,795,221,450 9,747,562,500 8,396,505,000 4,533,750,000 2,266,875,000 2,266,875,000 1,813,500,000 1,813,500,000
8,200,332,000
Kontrak SWAP Dollar Amerika Serikat Bank Standard Chartered Jumlah Jumlah
8,200,332,000 80,433,034,425
85,877,433,450
-
5,440,500,000 5,440,500,000
85,877,433,450
85,873,534,425
Klasifikasi kontrak derivatif berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012 Nilai pasar dari kontrak Transaksi Kontrak Forward : Dollar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan s.d 3 bulan Lebih dari 3 bulan s.d 60 bulan Jumlah
Beli Rp
Jual Rp
61,755,687,500 37,335,187,500 3,287,375,000
61,755,687,500 37,335,187,500 3,287,375,000
102,378,250,000
102,378,250,000
- 29 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
Transaksi Kontrak Forward : Dollar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan s.d 3 bulan Lebih dari 3 bulan s.d 60 bulan Jumlah Euro Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan s.d 3 bulan Lebih dari 3 bulan s.d 60 bulan Jumlah Kontrak SWAP : Dollar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan s.d 3 bulan Lebih dari 3 bulan s.d 60 bulan Jumlah Jumlah
31 Desember 2011 Nilai pasar dari kontrak Beli Jual Rp Rp
1,813,500,000 34,692,255,000 41,171,346,450 77,677,101,450
1,813,500,000 29,705,130,000 40,714,072,425 72,232,702,425
8,200,332,000 8,200,332,000
8,200,332,000 8,200,332,000
85,877,433,450
4,987,125,000 453,375,000 5,440,500,000 85,873,534,425
Kualitas tagihan derivatif pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 tidak mengalami penurunan.
10. KREDIT
a.
Jenis Kredit
- 30 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) 30 Juni 2012 Dalam perhatian khusus Rp
Kurang lancar Rp
136,981,815,988 13,869,822 2,594,834,055 151,330,237 139,741,850,102
-
-
-
-
136,981,815,988 13,869,822 2,594,834,055 151,330,237 139,741,850,102
(864,300) 139,740,985,802
-
-
-
-
(864,300) 139,740,985,802
1,035,992,750
-
-
-
-
1,035,992,750
(6,408) 1,035,986,342
-
-
-
-
(6,408) 1,035,986,342
Jumlah pihak berelasi
140,776,972,144
-
-
-
-
140,776,972,144
Pihak ketiga Rupiah Modal kerja Investasi Konsumsi Karyawan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
776,846,887,830 126,874,854,475 64,551,015,838 610,080,187 968,882,838,330
19,802,954,008 10,111,505,190 4,798,292,397 34,712,751,595
1,390,097,842 1,539,223,551 732,593,650 3,661,915,043
1,388,988,784 1,388,988,784
12,275,514,167 2,585,071,135 56,602,320 19,022,824 14,936,210,446
810,315,453,847 142,499,643,135 70,138,504,205 629,103,011 1,023,582,704,198
(5,991,402)
(1,731,385,875)
(1,127,458,669)
(138,395,539)
(10,474,866,004)
(13,478,097,489)
968,876,846,928
32,981,365,720
2,534,456,374
1,250,593,245
4,461,344,442
1,010,104,606,709
260,052,630,500 42,080,981,895 52,240,996 302,185,853,391
40,743,678,787 184,759,968 261,991,765 41,190,430,520
7,505,271,456 7,505,271,456
(1,870,099)
(2,034,432,709)
302,183,983,292
39,155,997,811
7,505,271,456
Jumlah pihak ketiga
1,271,060,830,220
72,137,363,531
10,039,727,830
1,250,593,245
4,461,344,442
1,358,949,859,268
Jumlah Pinjaman - Bersih
1,411,837,802,364
72,137,363,531
10,039,727,830
1,250,593,245
4,461,344,442
1,499,726,831,412
Lancar Rp Pihak berelasi Rupiah Modal kerja Investasi Konsumsi Karyawan Jumlah Cadangan Kerugian penurunan nilai Bersih Dollar Amerika Serikat Konsumsi Cadangan Kerugian penurunan nilai Bersih
Bersih Dollar Amerika Serikat Modal kerja Investasi Konsumsi Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
-
Diragukan Rp
Macet Rp
Jumlah Rp
-
-
308,301,580,743 42,265,741,863 314,232,761 350,881,555,367
-
-
(2,036,302,808)
-
-
348,845,252,559
13.08% 8.06%
- 31 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) 31 Desember 2011
Pihak berelasi Rupiah Modal kerja Investasi Konsumsi Karyawan Jumlah Cadangan Kerugian penurunan nilai Bersih
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
59,070,149,921 42,580,000,000 2,691,489,768 127,625,773 104,469,265,462
-
-
-
-
59,070,149,921 42,580,000,000 2,691,489,768 127,625,773 104,469,265,462
(1,044,692,655) 103,424,572,807
-
-
-
-
(1,044,692,655) 103,424,572,807
1,133,437,500
-
-
-
-
1,133,437,500
(11,334,375) 1,122,103,125
-
-
-
-
(11,334,375) 1,122,103,125
Jumlah pihak berelasi
104,546,675,932
-
-
-
-
104,546,675,932
Pihak ketiga Rupiah Modal kerja Investasi Konsumsi Karyawan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
787,593,372,761 122,208,567,280 76,044,134,659 643,316,817 986,489,391,517
17,426,470,185 3,373,715,317 3,181,002,660 23,981,188,162
1,707,618,811 2,190,730,624 551,218,274 4,449,567,709
-
15,291,164,010 1,470,187,694 1,160,000 19,022,824 16,781,534,528
822,018,625,767 129,243,200,915 79,777,515,593 662,339,641 1,031,701,681,916
(9,869,103,554)
(470,808,422)
(309,853,410)
-
(7,933,561,469)
(18,583,326,855)
976,620,287,963
23,510,379,740
4,139,714,299
-
8,847,973,059
1,013,118,355,061
221,363,536,282 64,548,047,450 290,193,640 286,201,777,372
5,577,630,976 5,577,630,976
7,209,289,699 7,209,289,699
-
-
234,150,456,957 64,548,047,450 290,193,640 298,988,698,047
(2,862,017,769)
(104,972,400)
-
-
(2,966,990,169)
283,339,759,603
5,472,658,576
7,209,289,699.00
-
-
296,021,707,878
Jumlah pihak ketiga
1,259,960,047,566
28,983,038,316
11,349,003,998
-
8,847,973,059
1,309,140,062,939
Jumlah Pinjaman - Bersih
1,364,506,723,498
28,983,038,316
11,349,003,998
-
8,847,973,059
1,413,686,738,871
Dollar Amerika Serikat Konsumsi Cadangan Kerugian penurunan nilai Bersih
Bersih Dollar Amerika Serikat Modal kerja Investasi Konsumsi Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
-
13.08% 8.07%
- 32 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
b.
Sektor Ekonomi 30 Juni 2012 Lancar Current Rp
Rupiah Perdagangan Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Industri Transportasi Konstruksi Pertanian Pertambangan Lain-lain
Dalam perhatian khusus Special mention Rp
Kurang lancar Substandar Rp
Diragukan Doubtful Rp
Macet Loss Rp
Jumlah Total Rp
531,140,915,825 22,706,866,191 114,083,309,078 187,101,518,157 98,169,558,432 60,484,134,077 5,543,989,813 11,688,429,423 77,705,967,436
15,312,030,110 1,798,400,799 4,207,486,417 3,976,954,786 450,969,095 3,926,752,263 241,865,728 4,798,292,397
772,233,300 60,375,975 1,539,223,551 557,488,567 732,593,650
1,388,988,784 -
2,621,544,193 287,500,000 231,996,765 5,279,185,373 422,088,814 1,473,132,432 4,533,539,913 87,222,956
551,235,712,212 24,792,766,990 118,583,168,235 197,896,881,867 99,600,104,908 65,884,018,772 5,785,855,541 16,221,969,336 83,324,076,439
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1,108,624,688,432
34,712,751,595
3,661,915,043
1,388,988,784
14,936,210,446
1,163,324,554,300
(6,855,702)
(1,731,385,875)
(1,127,458,669)
(138,395,539)
(10,474,866,004)
(13,478,961,789)
Bersih
1,108,617,832,730
32,981,365,720
2,534,456,374
1,250,593,245
4,461,344,442
1,149,845,592,511
121,269,296,214 47,759,556,293 83,576,948,135 41,239,208,504 1,037,615,040 7,250,988,209 1,088,233,746
33,946,528,382 6,981,910,373 261,991,765
7,505,271,456 -
-
-
155,215,824,596 47,759,556,293 98,064,129,964 41,239,208,504 1,037,615,040 7,250,988,209 1,350,225,511
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
303,221,846,141
41,190,430,520
7,505,271,456
-
-
351,917,548,117
(1,876,507)
(2,034,432,709)
-
-
(2,036,309,216)
Bersih
303,219,969,634
39,155,997,811
7,505,271,456
-
-
349,881,238,901
Jumlah Pinjaman - Bersih 1,411,837,802,364
72,137,363,531
10,039,727,830
Dollar Amerika Serikat Perdagangan Jasa bisnis Industri Pertambangan Transportasi Jasa pelayanan sosial Lain-lain
-
- 33 -
1,250,593,245
4,461,344,442
1,499,726,831,412
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) 31 Desember 2011 Dalam perhatian khusus Rp
Lancar Rp Rupiah Perdagangan Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Industri Transportasi Konstruksi Pertanian Pertambangan Lain-lain
Diragukan Rp
Macet Rp
Jumlah Rp
509,949,678,966 120,009,239,050 130,674,850,084 121,307,810,596 68,387,937,347 49,770,226,231 4,323,473,850 13,364,299,627 73,171,141,228
13,123,855,883 3,141,007,834 353,578,137 3,005,375,368 427,405,481 748,962,799 3,181,002,660
1,371,180,578 1,493,293,119 933,875,738 100,000,000 551,218,274
-
3,174,308,699 198,627,798 12,078,382,774 1,310,032,433 20,182,824
527,619,024,126 124,842,167,801 131,028,428,221 137,325,444,476 68,815,342,828 51,180,258,664 5,072,436,649 13,364,299,627 76,923,544,986
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1,090,958,656,979
23,981,188,162
4,449,567,709
-
16,781,534,528
1,136,170,947,378
(309,853,410)
-
(7,933,561,469)
(19,628,019,510)
Bersih
1,080,044,860,770
23,510,379,740
4,139,714,299
-
8,847,973,059
1,116,542,927,868
167,173,546,609 23,254,417,921 36,982,560,148 90,973,230 51,550,070,423 6,860,015,401 1,423,631,140
5,577,630,976 -
7,209,289,699 -
-
-
179,960,467,284 23,254,417,921 36,982,560,148 90,973,230 51,550,070,423 6,860,015,401 1,423,631,140
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
287,335,214,872
5,577,630,976
7,209,289,699
-
-
300,122,135,547
-
-
(2,978,324,544)
Bersih
284,461,862,728
5,472,658,576
7,209,289,699
-
-
297,143,811,003
1,364,506,723,498
28,983,038,316
11,349,003,998
-
(10,913,796,209)
Dollar Amerika Serikat Perdagangan Industri Pertambangan Transportasi Jasa Bisnis Jasa pelayanan sosial Lain-lain
Jumlah Pinjaman - Bersih
c.
Kurang lancar Rp
(470,808,422)
(2,873,352,144)
(104,972,400)
-
8,847,973,059
1,413,686,738,871
Jangka Waktu Jangka waktu kredit yang diberikan diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit yang diberikan dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya. Berdasarkan Periode Perjanjian Pinjaman yang diberikan : Pihak berelasi Dollar Amerika Rupiah Serikat Rp Rp Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
103,323,274,174 33,732,437,528 24,277,922 2,661,860,478 139,741,850,102
Bersih
139,740,985,802
(864,300)
1,035,992,750 1,035,992,750
89,250,149,921 12,539,877,667 2,679,237,874 104,469,265,462
Bersih
103,424,572,807
(1,044,692,655)
410,615,753,549 324,148,559,951 80,489,834,187 208,328,556,511 1,023,582,704,198
(6,408)
(13,478,097,489)
1,035,986,342
1,010,104,606,709
Pihak berelasi Dollar Amerika Rupiah Serikat Rp Rp Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
30 Juni 2012 Pihak ketiga Dollar Amerika Rupiah Serikat Rp Rp
1,133,437,500 1,133,437,500
117,957,368,931 108,661,549,221 61,884,980,579 62,377,656,636 350,881,555,367 (2,036,302,808) 348,845,252,559
31 Desember 2011 Pihak ketiga Dollar Amerika Rupiah Serikat Rp Rp 655,901,817,036 41,305,286,111 200,934,220,646 133,560,358,123 1,031,701,681,916
139,166,243,236 60,730,948,720 39,636,680,235 59,454,825,856 298,988,698,047
Jumlah Rp 632,932,389,404 466,542,546,700 142,399,092,688 273,368,073,625 1,515,242,102,417 (15,515,271,005) 1,499,726,831,412
Jumlah Rp 885,451,647,693 102,036,234,831 253,110,778,548 195,694,421,853 1,436,293,082,925
(11,334,375)
(18,583,326,855)
(2,966,990,169)
(22,606,344,054)
1,122,103,125
1,013,118,355,061
296,021,707,878
1,413,686,738,871
- 34 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: Pihak berelasi Dollar Amerika Rupiah Serikat Rp Rp 1,035,992,750 1,035,992,750
30 Juni 2012 Pihak ketiga Dollar Amerika Rupiah Serikat Rp Rp
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
136,981,815,988 73,895,714 322,372,832 2,363,765,568 139,741,850,102 (864,300)
(6,408)
(13,478,097,489)
(2,036,302,808)
(15,515,271,005)
Bersih
139,740,985,802
1,035,986,342
1,010,104,606,709
348,845,252,559
1,499,726,831,412
Pihak berelasi Dollar Amerika Rupiah Serikat Rp Rp 1,133,437,500 1,133,437,500
740,753,746,868 29,045,193,814 144,634,381,104 109,149,382,412 1,023,582,704,198
229,805,898,148 528,196,568 95,070,741,622 25,476,719,029 350,881,555,367
Jumlah Rp
31 Desember 2011 Pihak ketiga Dollar Amerika Rupiah Serikat Rp Rp 745,980,230,825 34,606,896,269 130,894,750,441 120,219,804,381 1,031,701,681,916
245,784,737,287 70,007,719 29,949,127,185 23,184,825,856 298,988,698,047
1,108,577,453,754 29,647,286,096 240,027,495,558 136,989,867,009 1,515,242,102,417
Jumlah Rp
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
101,650,149,921 391,351,728 2,427,763,813 104,469,265,462
1,094,548,555,533 34,676,903,988 161,235,229,354 145,832,394,050 1,436,293,082,925
(1,044,692,655)
(11,334,375)
(18,583,326,855)
(2,966,990,169)
(22,606,344,054)
Bersih
103,424,572,807
1,122,103,125
1,013,118,355,061
296,021,707,878
1,413,686,738,871
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk pengurus dibebani bunga 12,00% per tahun untuk tahun 2012 dan 2011 dengan jangka waktu pelunasan berkisar antara 1 tahun sampai dengan 5 tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji bulanan. Kredit yang diberikan yang diberikan dijamin dengan benda bergerak dan/atau tidak bergerak dengan pengikatan secara hak tanggungan dan hipotik atau akta pemberian hak tanggungan dan surat kuasa memasang hipotik atau surat kuasa untuk menjual, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, rincian kredit yang diberikan bermasalah (klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut :
- 35 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) 30 Juni 2012 31 Desember 2011 Kredit bermasalah Minimum penyisihanKredit bermasalah Minimum penyisihan Rp Rp Rp Rp Rupiah Perdagangan Jasa bisnis Industri Konstruksi Lain-lain Bersih Dollar Amerika Perdagangan
4,782,766,277 287,500,000 6,818,408,924 1,473,132,432 6,625,306,640
(2,460,590,721) (249,805,102) (6,026,173,226) (1,279,986,078) (1,724,165,085)
4,545,489,278 1,691,920,916 13,012,258,512 1,410,032,433 571,401,098
(2,923,001,398) (197,606,668) (4,431,027,163) (597,332,433) (94,447,217)
19,987,114,273
(11,740,720,212)
21,231,102,237
(8,243,414,879)
7,505,271,456
-
7,209,289,699
-
Bersih
7,505,271,456
-
7,209,289,699
-
Jumlah
27,492,385,729
(11,740,720,212)
28,440,391,936
(8,243,414,879)
Dari jumlah kredit yang diberikan bermasalah tersebut, pinjaman yang diberikan dalam proses penyelamatan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing Rp 2.201.916.825,- dan Rp 986.822.647,d.
Rasio Non Performing Loan (NPL) pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : 2012 NPL Gross NPL Neto
2011
1.81% 1.04%
1.98% 1.41%
e.
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kedit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, tidak terdapat pinjaman yang diberikan yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
f.
Mutasi penyisihan penghapusan pinjaman yang diberikan adalah sebagai berikut :
Rupiah Rp Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) selama tahun berjalan Penerimaan kembali pinjaman yang telah dihapusbukukan Selisih kurs penjabaran Penghapusan selama tahun berjalan
19,628,019,509
Saldo akhir tahun
13,478,961,789
(6,149,695,857) 638,137 -
Rupiah Rp Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) selama tahun berjalan Penerimaan kembali pinjaman yang telah dihapusbukukan Selisih kurs penjabaran Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir tahun
30 Juni 2012 Mata uang asing Rp 2,978,324,545
Jumlah/Total Rp 22,606,344,054
(940,481,928)
(7,090,177,785)
(1,533,401) -
638,137 (1,533,401) -
2,036,309,216
31 Desember 2011 Mata uang asing Rp
15,515,271,005
Jumlah/Total Rp
19,272,931,093
1,563,772,330
20,836,703,423
4,776,055,410
1,459,438,551
6,235,493,961
20,810,419 (4,441,777,413) 19,628,019,509
(44,886,336) 2,978,324,545
20,810,419 (44,886,336) (4,441,777,413) 22,606,344,054
- 36 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa kredit yang diberikan yang diberikan telah dijamin dengan cukup dan jumlah penyisihan kerugian pinjaman yang diberikan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya pinjaman yang diberikan. h.
Mutasi pinjaman yang diberikan yang dihapusbuku adalah sebagai berikut : 2012 Rp
2011 Rp
Saldo awal tahun Penghapusbukuan pinjaman dalam tahun berjalan Penerimaan kembali pinjaman yang telah dihapusbukukan Pinjaman yang telah dilakukan hapus tagih
10,445,629,206
Saldo akhir periode 30-06-2012
10,444,991,069
(638,137) -
6,024,662,212 4,441,777,413 (20,810,419) 10,445,629,206
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI a. Tagihan Akseptasi 30 Juni 2012 Rp
31 Des 2011 Rp
Dollar Amerika Serikat Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
24,389,578,293 -
23,439,611,582 -
Tagihan Akseptasi
24,389,578,293
23,439,611,582
Bukan bank
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari tagihan akseptasi yang merupakan instrument tanpa suku bunga adalah jumlah yang akan dibayarkan debitur kepada Bank. Sedangkan estimasi nilai wajar dari liabilitas akseptasi yang juga merupakan instrument tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari tagihan akseptasi dan liabilitas akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
b.
Utang Akseptasi Utang akseptasi berdasarkan counterparty Rp 24.389.578.293 dan Rp 23.439.611.582 masingmasing pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Utang akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari utang akseptasi yang juga merupakan instrument tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan.
- 37 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) 12. ASET TETAP 1 Januari 2012 Rp Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Aset dalam Penyelesaian Jumlah
Penambahan Rp
30 Juni 2012 Rp
Pengurangan Rp
5,161,363,250 18,866,249,117
-
-
5,161,363,250 18,866,249,117
14,213,272,429 6,929,623,709 45,170,508,505
212,074,056 14,250,000 226,324,056
15,000,750 46,455,400 61,456,150
14,410,345,735 6,897,418,309 45,335,376,411
9,288,367,055
419,495,429
-
9,707,862,484
12,374,248,868 5,179,546,915
428,434,822 272,407,913
911,573 46,455,399
12,801,772,117 5,405,499,429
Jumlah
26,842,162,838
1,120,338,164
47,366,972
27,915,134,030
Jumlah Tercatat
18,328,345,667
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
1 Januari 2011 Rp Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Aset dalam Penyelesaian Jumlah
17,420,242,381
Penambahan Rp
31 Desember 2011 Rp
Pengurangan Rp
4,943,763,250 16,880,491,810
217,600,000 1,985,757,307
-
5,161,363,250 18,866,249,117
13,155,602,838 5,982,241,775 40,962,099,673
1,057,669,591 947,381,934 4,208,408,832
-
14,213,272,429 6,929,623,709 45,170,508,505
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
8,515,067,276
773,299,779
-
9,288,367,055
11,715,000,297 4,575,578,301
659,248,571 603,968,614
-
12,374,248,868 5,179,546,915
Jumlah
24,805,645,874
2,036,516,964
-
26,842,162,838
Jumlah Tercatat
16,156,453,799
18,328,345,667
Beban penyusutan adalah sebesar Rp 1.120.338.164 periode 1 Januari s/d 30 Juni 2012 dan Rp 2.036.516.964 periode 1 Januari s/d 31 Desember 2011, yang disajikan sebagai beban operasional lainnya. Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor pusat dan cabang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2011 sampai dengan 2029. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aset tetap, kecuali tanah diasuransikan seluruhnya kepada Asuransi Jasa Indonesia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya.
- 38 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
13. ASET TIDAK BERWUJUD 1 Januari 2012 Rp
Penambahan Rp
30 Juni 2012 Rp
Pengurangan Rp
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Software
1,310,757,510
-
-
1,310,757,510
Website Jumlah
22,000,000 1,332,757,510
-
-
22,000,000 1,332,757,510
Akumulasi amortisasi : Pemilikan langsung Software
1,298,257,495
3,125,000
-
1,301,382,495
16,958,333
1,260,417
-
18,218,750
1,315,215,828
4,385,417
-
1,319,601,245
Website Jumlah Jumlah Tercatat
17,541,682
1 Januari 2011 Rp
13,156,265
Penambahan Rp
31 Desember 2011 Rp
Pengurangan Rp
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Software
1,310,757,510
-
-
1,310,757,510
Website Jumlah
22,000,000 1,332,757,510
-
-
22,000,000 1,332,757,510
Akumulasi amortisasi : Pemilikan langsung Software
1,273,249,004
25,008,491
-
1,298,257,495
11,916,666
5,041,667
-
16,958,333
1,285,165,670
30,050,158
-
1,315,215,828
Website Jumlah Jumlah Tercatat
47,591,840
17,541,682
Beban amortisasi adalah sebesar Rp 4.385.417 periode 1 Januari s/d 30 Juni 2012 dan Rp 30.050.158 periode 1 Januari s/d 31 Desember 2011, yang disajikan sebagai beban operasional lainnya. 14. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Asuransi Sewa gedung Administrasi saham Maintenance feature ATM Komunikasi & informasi Pemeliharaan gedung Pembelian barang lainnya Jumlah
- 39 -
30 Juni 2012 Rp 27,888,909 1,271,912,027 65,729,498 1,796,620 905,788,371 529,164,125 342,896,500 318,032,741
31 Desember 2011 Rp 107,702,806 1,331,269,806 3,851,503 7,186,648 46,200,000 316,346,500 170,388,750
3,463,208,791
1,982,946,013
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
15. ASET LAIN-LAIN 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Agunan yang diambil alih Pendapatan yang masih harus diterima Beban ditangguhkan Tagihan transaksi Spot lainnya
1,160,922,083 4,977,360,142 857,308,587 11,632,613 2,974,939,379
11,149,700,622 4,827,501,924 1,006,912,863 33,888,508 620,617,887
Jumlah
9,982,162,804
17,638,621,804
16. SIMPANAN Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan, diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu, termasuk simpanantanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikanpada saat ada permintaan. Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari hutang baru dengan jangka waktu yang sama. Simpanan terdiri dari : 30 Juni 2012 Pihak ketiga Rp
Jumlah Rp
4,921,432,660 1,022,888,888 1,803,508,019 7,747,829,567
89,996,424,744 106,196,855,223 1,205,514,871,358 1,401,708,151,325
94,917,857,404 107,219,744,111 1,207,318,379,377 1,409,455,980,892
439,372,978 128,265,394,792
88,326,529,086 296,190,226,443
88,765,902,064 424,455,621,235
128,704,767,770
384,516,755,529
513,221,523,299
136,452,597,337
1,786,224,906,854
1,922,677,504,191
Pihak berelasi Rp Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Sub Jumlah Dollar Amerika Serikat Giro Deposito berjangka Sub Jumlah Jumlah
Pihak berelasi Rp Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Sub Jumlah
31 Des 2011 Pihak ketiga Rp
Jumlah Rp
3,632,690,368 247,496,399 16,485,920,467 20,366,107,234
76,459,717,180 91,915,836,938 1,011,659,078,820 1,180,034,632,938
80,092,407,548 92,163,333,337 1,028,144,999,287 1,200,400,740,172
Dollar Amerika Serikat Giro 572,886,826 Deposito berjangka 78,042,093,352
113,698,303,396 283,130,603,788
114,271,190,222 361,172,697,140
78,614,980,178
396,828,907,184
475,443,887,362
98,981,087,412
1,576,863,540,122
1,675,844,627,534
Sub Jumlah Jumlah
- 40 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
a. Giro terdiri atas :
Rp
30 Junit 2012 Pihak ketiga Rp
Rupiah Dollar Amerika Serikat
4,921,432,660 439,372,978
89,996,424,744 88,326,529,086
94,917,857,404 88,765,902,064
Jumlah
5,360,805,638
178,322,953,830
183,683,759,468
Pihak berelasi
Jumlah Rp
Rp
31 Desember 2011 Pihak ketiga Rp
Rupiah Dollar Amerika Serikat
3,632,690,368 572,886,826
76,459,717,180 113,698,303,396
80,092,407,548 114,271,190,222
Jumlah
4,205,577,194
190,158,020,576
194,363,597,770
Pihak berelasi
Tingkat bunga Giro rata-rata per tahun Rupiah US Dollar
2012
2011
1.17% 0.42%
1.13% 0.46%
Jumlah Rp
b. Tabungan terdiri atas:
Rp
30 Juni 2012 Pihak ketiga Rp
Jumlah Rp
140,454,496 752,441,123 129,959,344 33,925 1,022,888,888
34,724,248,470 64,329,486,960 7,101,270,853 41,848,940 106,196,855,223
34,864,702,966 65,081,928,083 7,231,230,197 41,882,865 0 107,219,744,111
Pihak berelasi
Rupiah Tabungan Swadesi Tabungan Si Boss Tabungan Suka-suka Tabunganku Jumlah
R u pia h T abu n ga n Sw ad es i T abu n ga n Si Bos s T abu n ga n Lai nnya Ju m lah
P ih ak ber el as i
31 D e s e m ber 2 0 1 1 P iha k k etig a
J u m la h
Rp
Rp
Rp
3 1,410 ,1 70 , 4 82 5 4,642 ,8 73 , 7 47 5,862 ,7 92 , 7 09 9 1,915 ,8 36 , 9 38
3 1,5 3 9,2 3 3 ,28 4 5 4,6 4 3,9 0 3 ,14 9 5,9 80 ,1 9 6 ,90 4 - 0 9 2,1 6 3,3 3 3 ,33 7
1 2 9,0 62 ,80 2 1,0 29 ,40 2 1 1 7,4 04 ,19 5 2 4 7,4 96 ,39 9
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah
2012
2011
4.09%
4.43%
- 41 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
c.
Deposito berjangka terdiri atas:
Rupiah Dollar Amerika Serikat
Rp 1,803,508,019 128,265,394,792
30 Juni 2012 Pihak ketiga Rp 1,205,514,871,358 296,190,226,443
Jumlah Rp 1,207,318,379,377 424,455,621,235
Jumlah
130,068,902,811
1,501,705,097,801
1,631,774,000,612
Pihak berelasi
31 Desember 2011 Pihak ketiga Rp
Pihak hubungan istimewa Rp
Jumlah Rp
Rupiah
16,485,920,467
1,011,659,078,820
Dollar Amerika Serikat
78,042,093,352
283,130,603,788
361,172,697,140
Jumlah
94,528,013,819
1,294,789,682,608
1,389,317,696,427
Tingkat bunga Deposito rata-rata per tahun Rupiah Mata uang asing Dollar Amerika Serikat
2012
2011
7.40%
7.39%
2.52%
2.55%
1,028,144,999,287
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu dan sisa umur jatuh tempo : Berdasarkan periode deposito berjangka : 30 Juni 2012 Pihak berelasi
Sampai dengan 1 bulan 1 s.d 3 bulan
Dalam
Dalam
Dalam
Rupiah
Mata uang asing
Rupiah
Mata uang asing
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
128,265,394,792
443,954,156,288
162,107,394,606
734,891,562,995
564,617,309 1,238,890,710
3 s.d 6 bulan 6 s.d 12 bulan Jumlah
Pihak ketiga
Dalam
1,803,508,019
Jumlah
-
356,297,502,440
74,649,201,299
432,185,594,449
-
328,968,053,294
46,216,444,896
375,184,498,190
76,295,159,336 1,205,514,871,358
13,217,185,642 296,190,226,443
89,512,344,978 1,631,774,000,612
128,265,394,792
31 Desember 2011 Pihak berelasi Dalam
Dalam
Dalam
Rupiah
Mata uang asing
Rupiah
Mata uang asing
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
78,042,093,352
555,913,145,643
159,476,816,219
808,692,085,928
Sampai dengan 1 bulan 15,260,030,714 1 s.d 3 bulan 3 s.d 6 bulan 6 s.d 12 bulan Jumlah
Pihak ketiga
Dalam
1,225,889,753 16,485,920,467
Jumlah
-
248,467,529,120
76,891,660,636
326,585,079,509
-
162,994,547,303
30,252,159,127
193,246,706,430
44,283,856,754 1,011,659,078,820
16,509,967,806 283,130,603,788
60,793,824,560 1,389,317,696,427
78,042,093,352
- 42 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo : 30 Juni 2012 Pihak berelasi Dalam
Dalam
Dalam
Rupiah
Mata uang asing
Rupiah
Mata uang asing
Rp Sampai dengan 1 bulan 1,105,889,128 1 s.d 3 bulan
Rp
Rp
Rp
Rp
540,618,089,031
178,017,162,318
848,006,535,269
1,803,508,019
Jumlah
128,265,394,792
697,618,891
3 s.d 6 bulan 6 s.d 12 bulan Jumlah
Pihak ketiga
Dalam
-
379,121,862,109
64,242,117,156
444,061,598,156
-
236,403,063,639
51,519,672,435
287,922,736,074
49,371,856,578 1,205,514,871,357
2,411,274,535 296,190,226,444
51,783,131,113 1,631,774,000,612
128,265,394,792
31 Desember 2011 Pihak berelasi Dalam
Dalam
Dalam
Rupiah
Mata uang asing
Rupiah
Mata uang asing
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
78,042,093,352
588,068,615,714
189,858,825,028
871,269,564,808
Sampai dengan 1 bulan 15,300,030,714 1 s.d 3 bulan
1,185,889,753
3 s.d 6 bulan 6 s.d 12 bulan Jumlah
Pihak ketiga
Dalam
16,485,920,467
Jumlah
-
286,198,951,937
61,298,828,111
348,683,669,801
-
106,620,377,144
21,540,946,500
128,161,323,644
30,771,134,025 1,011,659,078,820
10,432,004,149 283,130,603,788
41,203,138,174 1,389,317,696,427
78,042,093,352
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan pinjaman yang diberikan sebesar Rp 296.110.632.741 dan USD 20.116.156 pada 30 Juni 2012 dan Rp 298.338.436.017 dan USD 7.602.692 pada 31 Desember 2011. 17. SIMPANAN DARI BANK LAIN 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Pihak berelasi Giro Rupiah Valuta asing
25,525,933 25,525,933
59,351,753 59,351,753
2,397,423,782 453,560,819
1,695,245,572 -
Pihak bank lain Giro Rupiah Valuta asing
Deposito Berjangka 250,000,000
250,000,000
Jumlah
Rupiah
3,100,984,601
1,945,245,572
Total simpanan dari bank lain
3,126,510,534
2,004,597,325
- 43 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) 18. UTANG PAJAK
Taksiran pajak (net) Pajak penghasilan : Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak lainnya Jumlah
30 Juni 2012 Rp 1,284,350,397
31 Des 2011 Rp 1,789,856,121
88,196,389 1,516,899,420 1,680,001 2,891,126,207
415,637,860 1,548,734,148 1,459,253,091 3,530,000 5,217,011,220
19. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah sebanyak 275 karyawan sampai dengan tanggal 30 Juni 2012, liabilitas manfaat karyawan adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012 Rp Saldo awal Beban tahun berjalan
10,891,397,352 522,181,000
Saldo akhir
11,413,578,352
Usia Pensiun normal
: 55 tahun
Tingkat diskonto
:
Tingkat proyeksi kenaikan gaji Tingkat kematian
: 10,00% : 100% TMI2
6,25%
Tingkat Pengunduran diri
: 7 % sampai dengan umur 40, kemudian menurun hingga 0 % di umur 55, kemudian tetap.
Tingkat Pensiun normal Tingkat Pemutusan yang lain
: 100% : Nihil
20. LIABILITAS LAIN-LAIN 30 Juni 2012 Rp
31 Des 2011 Rp
Bunga yang masih harus dibayar Utang Dividen Setoran jaminan liabilitas transaksi spot lainnya
7,221,872,827 27,348,000,000 414,500,000 11,102,455 2,071,744,771
6,178,342,150 408,000,000 31,701,936 369,048,751
Jumlah
37,067,220,053
6,987,092,837
Bunga yang Masih Harus Dibayar Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan dan simpanan dari bank lain Setoran Jaminan Merupakan setoran jaminan safe deposit box.
- 44 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
Setoran jaminan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Bank harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar dari liabilitas keuangannya. Estimasi nilai wajar dari liabilitas lain-lain yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Pada tanggal 30 Juni 2011, nilai wajar dari liabilitas lain adalah sebesar nilai tercatatnya. 21. MODAL SAHAM
Pemegang Saham
Jumlah Saham lembar
Bank of India PT Panca Mantra Jaya Tn Prakash Rupchand Chugani Masyarakat (pada Simpanan KSEI) Jumlah
Pemegang Saham
659,680,000 148,609,500 14,000,000 45,710,500 868,000,000
Jumlah Saham lembar
Bank of India PT Panca Mantra Jaya Tn Prakash Rupchand Chugani Masyarakat (pada Simpanan KSEI) Jumlah
659,680,000 148,609,500 14,000,000 45,710,500 868,000,000
30 Juni 2012 Persentase Pemilikan % 76.00% 17.12% 1.61% 5.27% 100.00% 31 Desember 2011 Persentase Pemilikan % 76.00% 17.12% 1.61% 5.27% 100.00%
Jumlah Modal Saham Rp 131,936,000,000 29,721,900,000 2,800,000,000 9,142,100,000 173,600,000,000
Jumlah Modal Saham Rp 131,936,000,000 29,721,900,000 2,800,000,000 9,142,100,000 173,600,000,000
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan penawaran umum saham Bank pada tahun 2002 dan Right Issue tahun 2008 dengan perincian sebagai berikut : Rp Jumlah yang diterima dari pengeluaran 618.000.000 saham 154.500.000.000 Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor 123.600.000.000 Bersih
30.900.000.000
Biaya emisi saham atas penawaran umum
(1.997.994.946)
Tambahan modal disetor – Agio saham
28.902.005.054
- 45 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
23. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN TUNAI Berdasarkan akta berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Of India Tbk. No 91 tanggal 18 Juni 2012 dari Aryanti Artisari SH, MKn, telah disetujui sebagai berikut : a. Pembagian dividen tunai untuk tahun 2012 sebesar Rp 27.348.000.000 atau Rp 31,51 per saham. b. Sejumlah Rp 1.000.000.000 dari laba tahun 2011 digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. Berdasarkan akta berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Swadesi Tbk. No 6 tanggal 14 Juni 2011 dari Andalia Farida, SH, MH pengganti Aulia Taufani, SH, telah disetujui sebagai berikut : a. Pembagian dividen tunai untuk tahun 2011 sebesar Rp 19.964.000.000 atau Rp 23 per saham. b. Sejumlah Rp 1.000.000.000 dari laba tahun 2010 digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
24.
PENDAPATAN BUNGA Juni 2012
Juni 2011
Mata uang
Mata uang
Rupiah
asing
Jumlah
Rupiah
asing
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
72,108,051,269
12,545,250,446
84,653,301,715
61,739,599,259
7,749,293,558
69,488,892,817
Efek-efek
2,756,515,033
1,260,894,391
4,017,409,424
10,936,373,072
1,142,805,531
12,079,178,603
Penempatan pada BI
7,151,724,549
118,551,893
7,270,276,442
3,647,046,121
Kredit
Jumlah
-
3,647,046,121
-
-
dan bank lain Jasa Giro Jumlah
82,016,290,851
13,924,696,730
-
-
95,940,987,581
76,323,018,452
8,892,099,089
85,215,117,541
25. BEBAN BUNGA
Deposito Berjangka
Juni 2012
Juni 2011
Mata uang
Mata uang
Rupiah
asing
Jumlah
Rupiah
asing
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Jumlah Rp
41,678,093,123
4,775,257,155
46,453,350,278
30,925,182,451
2,134,331,429
33,059,513,880
Tabungan
2,160,146,609
-
2,160,146,609
1,992,347,543
-
1,992,347,543
Jasa Giro
565,862,266
212,857,749
778,720,015
607,371,983
182,685,099
790,057,082
Call Money
-
13,546,041
13,546,041.00
-
1,157,012.00
1,157,012.00
Lain-lain
-
-
-
-
-
-
5,001,660,945
49,405,762,943
2,318,173,540
35,843,075,517
Jumlah
44,404,101,998
- 46 -
33,524,901,977
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) 26. BEBAN TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN 2012 Rp Gaji Tunjangan Lainnya Jumlah
2011 Rp
8,069,975,989 3,709,544,190 3,082,943,000
6,732,891,386 3,507,532,738 1,651,050,709
14,862,463,179
11,891,474,833
Rincian gaji dan tunjangan atas kelompok direksi, dewan komisaris dan komite audit adalah sebagai berikut : 2012 Tunjangan
Jumlah Pejabat
Gaji
Komisaris Direksi Komite Audit
4 4 3
Rp 311,700,000 1,015,406,507 44,000,000
Rp 246,565,600 615,437,200 6,810,809
Rp 558,265,600 1,630,843,707 50,810,809
Jumlah
11
1,371,106,507
868,813,609
2,239,920,116
Jumlah Pejabat
Gaji
2011 Tunjangan
Rp
Rp
Jumlah
Jumlah Rp
Komisaris
4
304,134,000
106,807,100
410,941,100
Direksi
5
742,863,405
271,346,400
1,014,209,805
Komite Audit
4
Jumlah
13
49,000,000
6,135,136
55,135,136
1,095,997,405
384,288,636
1,480,286,041
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Juni 2012
Juni 2011
Rp
Rp
Komunikasi
2,049,894,148
2,087,027,692
Penyusutan & Amortisasi
1,124,723,581
1,004,896,432
Barang cetak dan keperluan kantor
1,067,312,116
924,335,118
Perbaikan dan pemeliharaan
610,463,132
591,758,532
Honorarium tenaga ahli
522,067,162
566,415,440
Transportasi
542,113,415
442,893,275
Iklan dan promosi
369,513,475
244,846,161
Sewa
351,509,363
205,912,737
Pendidikan dan pelatihan
761,050,878
180,858,450
Asuransi
109,705,209
117,423,718
Pajak dan perizinan
111,825,268
98,029,961
Lain-lain
1,532,255,080
900,658,487
Jumlah
9,152,432,827
7,365,056,003
- 47 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) 28. TAKSIRAN PAJAK 30 Juni 2012 Rp 35,430,723,142
LABA TAHUN BERJALAN Tarif Pajak Yang Berlaku x =25% Rp. 3.523.580.068,00 35,430,723,142 x 30% Rp.=1.057.074.021,00 Rp. 8,857,680,785 Taksiran Pajak Penghasilan Badan
8,857,680,785
LABA SETELAH PAJAK
26,573,042,357
30 Junit 2011 Rp 31,108,729,514
LABA TAHUN BERJALAN Tarif Pajak Yang Berlaku x =25% Rp. 3.523.580.068,00 31,108,729,514 x 30% Rp.=1.057.074.021,00 Rp. 7,777,182,378 Taksiran Pajak Penghasilan Badan
7,777,182,378
LABA SETELAH PAJAK
23,331,547,136
29. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar : 2012 2011 Rp Rp
Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar
26,573,042,357 Lembar
23,331,547,136 Lembar
Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk menghitung laba per saham dasar
868,000,000
- 48 -
868,000,000
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) 30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi Pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi adalah direksi dan komisaris Bank serta perusahaan-perusahaan yang memiliki pemegang saham dan pengurus yang sama dengan Bank. Transaksi Pihak Berelasi Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak berelasi. Menurut manajemen Bank, transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya. Transaksi-transaksi tersebut meliputi :
a.
Pemberian Pinjaman yang diberikan Pada tanggal laporan posisi keuangan persentase pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan pinjaman yang diberikan adalah kurang lebih 9,29% dan 7,35% masing-masing untuk Juni 2012 dan Desember 2011. Tingkat bunga per tahun untuk pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi adalah antara 8,00% - 14,00% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing masing-masing untuk Juni 2012 dan antara 8,00% - 14,00% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing masing-masing untuk Desember 2011.
b.
Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan -
Giro Pada tanggal laporan posisi keuangan persentase rekening giro pihak berelasi tahun 2012 dan 2011 masing-masing 2.92 % dan 2,16% dari jumlah rekening giro. Untuk rekening giro Rupiah, tingkat bunga yang diberikan adalah 1,17 % untuk tahun 2011 dan 1% untuk tahun 2011. Sedangkan untuk mata uang asing adalah 0,42 % untuk tahun 2012 dan 0,42% untuk tahun 2011.
-
Tabungan Pada tanggal laporan posisi keuangan persentase tabungan pihak berelasi tahun 2012 dan 2011 masing-masing 0,95 % dan 0,27 % dari jumlah tabungan. Tingkat bunga yang diberikan adalah 4,09 % dan 3,59% masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011.
-
Deposito Berjangka Pada tanggal laporan posisi keuangan persentase deposito berjangka pihak berelasi tahun 2012 dan 2011 masing-masing 7.97 % dan 2,69 % dari jumlah deposito berjangka. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 7,40 % dan 7,82 % masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011. Untuk mata uang asing adalah 2,52 % dan 2,25 % untuk tahun 2012 dan 2011.
- 49 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) Saldo giro pada bank lain, pinjaman yang diberikan dan simpanan dari pihak berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut : 30 Juni 2012 Rp Giro pada bank lain Bank of India
31 Des 2011 Rp
780,161,016
Persentase giro pada bank lain dari jumlah aset
0.03%
2,244,107,936 0.11%
Kredit
PT. Classic Prima Carpet
-
Deepak Rupo Chugani PT. Putra Mahkota Perkasa
-
95,830,000,000 30,000,000,000
57,681,559,308 30,000,000,000
PT. GTL Indonesia Ramesh Motiram
7,493,274,174 3,863,098,915
8,491,579,157 3,926,908,198
Ananthachari Sampathkumar
1,035,992,750
1,133,437,504
Ramesh Shamdas Khubani Lainnya
2,159,208,467 396,268,546
3,977,867,071 391,351,727
140,777,842,852
105,602,702,965
Jumlah Persentase kredit dari jumlah aset
9.29%
Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
5,360,805,638 1,022,888,888 130,068,902,811 136,452,597,337
Persentase simpanan dari jumlah liabilitas
6.78%
Pendapatan bunga Kredit
2,088,867,710.28
Persentase pendapatan bunga kredit dari jumlah pendapatan bunga
2.17%
Beban bunga Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase beban bunga simpanan dari jumlah beban bunga
4,205,577,194 247,496,399 94,528,013,818 98,981,087,411 5.71% 4,712,608,801
2.66%
94,235,895 34,761,437 366,773,591
437,562,769 209,338,266 2,022,611,782
495,770,923
2,669,512,817
0.97%
- 50 -
5.08%
3.41%
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp KOMITMEN Tagihan Komitmen Mata uang asing Pembelian valuta asing tunai yang belum diselesaikan Pembelian valuta asing berjangka yang belum diselesaikan Lainnya Jumlah Tagihan Komitmen Liabilitas Komitmen Rupiah Fasilitasi kredit kepada nasabah yang belum digunakan Fasilitasi kredit kepada bank lain yang belum digunakan L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor Mata uang asing Fasilitasi kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor Penjualan valuta asing tunai yang belum diselesaikan Penjualan valuta asing berjangka yang belum diselesaikan Jumlah Liabilitas Komitmen Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih
31 Des 2011 Rp
1,072,934,118
2,130,951,480
102,378,250,000 103,451,184,118
85,877,433,450 88,008,384,930
313,441,107,163
305,619,609,465
1,000,000,000
3,000,000,000
-
-
36,200,876,408
29,946,842,710
19,381,432,579
12,748,510,110
1,072,934,118
2,130,839,002
102,378,250,000 473,474,600,268
85,873,534,425 439,319,335,712
370,023,416,150
351,310,950,782
2,571,445,800 2,485,971,354 -
2,369,311,851 2,681,517,457 -
21,149,604,141 26,207,021,295
22,353,835,725 27,404,665,033
Liabilitas Kontinjensi Rupiah Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi
2,571,445,800
2,681,517,457
Mata uang asing Liabilitas Kontinjensi Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi Jumlah Liabilitas Kontinjensi
21,149,604,141 23,721,049,941
22,353,835,725 25,035,353,182
KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Rupiah Garansi yg diterima Pendapatan bunga dalam penyelesaian Lainnya Mata uang asing Garansi yg diterima Pendapatan bunga dalam penyelesaian Jumlah Tagihan Kontinjensi
Tagihan Kontinjensi - Bersih
2,485,971,354
2,369,311,851
367,537,444,796
348,941,638,931
LAIN-LAIN Titipan kliring Titipan Inkaso
36,406,809,698 16,957,000
28,231,488,294 111,430,000
Jumlah
36,423,766,698
28,342,918,294
Jumlah Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi
- 51 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
32. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 30 Juni 2012 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: Lain-lain
s/d 1 Bulan >1bl s/d 3 bl >3bl s/d 12 bl>1 th s/d 2 th>2 th s/d 5 th
Jutaan Rp Jumlah
>5 th
Aset
Kas
-
17,394
-
-
-
-
-
17,394
Giro pada Bank Indonesia
-
213,055
-
-
-
-
-
213,055
-
77,829
-
-
-
-
-
77,829
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Giro pada bank lain - CKPN Giro pada bank lain
(503)
406,000
Penempatan pada BI dan bank Lain - PPAP Penempatan bank lain
(40)
Efek-efek
-
-
-
-
-
-
26,790
19,489
9,324
3,453
29,026
-
(503) 406,000 (40)
302
88,384
(2,368)
-
-
-
-
-
-
(2,368)
Tagihan derivatif
-
1,448
-
-
-
-
-
1,448
- CKPN Tagihan derivatif
-
-
-
-
-
-
-
- CKPN Efek-efek
Kredit -CKPN Kredit
17,373 (15,515)
Beban dibayar dimuka Aktiva Tetap - bersih Aktiva Pajak Tangguhan Aktiva Lain-lain Jumlah Aset
181,947 -
770,821 -
29,647 -
240,027 -
136,990 -
24,390
Tagihan Akseptasi -CKPN Akseptasi
138,437
1,515,242 (15,515) 24,390
-
-
3,463
3,463
17,433
-
-
-
-
-
-
17,433
2,723
-
-
-
-
-
-
2,723
9,981 32,547
905,343
201,436
780,145
33,100
269,053
137,292
9,981 2,358,916
Liabilitas Liabilitas segera
7,608
-
-
-
-
-
7,608 183,684
Simpanan * Giro
-
183,684
-
-
-
-
-
* Tabungan
-
107,220
-
-
-
-
-
107,220
* Deposito
-
848,005
-
-
1,631,773
Simpanan dari bank lain
-
3,126
-
-
-
-
-
3,126
Liabilitas derivatif
-
1,358
-
-
-
-
-
339,706
24,390
Liabilitas Akseptasi Hutang pajak
444,062
-
2,891
-
-
-
-
-
2,891
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11,414
-
-
37,067 2,013,383 345,533
-
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Pendapatan diterina dinuka
2,852
Liabilitas Imbalan pasca kerja
11,414
Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas
37,067 51,333
Selisih
1,358 24,390
(18,786)
2,852 1,178,282 (272,939)
444,062
339,706
-
(242,626)
440,439
33,100
269,053
137,292
Secara umum, likuiditas Perseroan tetap terjaga dengan baik. Primary dan secondary reserve Perseroan relatif besar karena Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun dan belum sepenuhnya dapat disalurkan ke pinjaman yang diberikan, untuk sementara ditempatkan di SBI. Meskipun sumber pendanaan lebih banyak terfokus pada sumber dana jangka pendek sehingga secara administratif terlihat mismatch, namun dalam kenyataannya dana yang disimpan tersebut terus menerus diperpanjang oleh nasabah (evergreen). Dengan demikian kondisi pendanaan di Perseroan relatif stabil dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi likuiditas Bank. Komite Manajemen Dana (ALCO) melakukan pertemuan secara berkala untuk membahas dan menetapkan arah, kebijakan, strategi, manajemen struktur laporan posisi keuangan, likuiditas, suku bunga, profitabilitas dan pertumbuhan sesuai dengan prinsip kehati-hatian termasuk namun tidak terbatas pada analisa dan pembahasan gap analysis.
- 52 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
33. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada 30 Juni tahun 2012 dan 31 Desember 2011 akun adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012 Mata Uang Ekuivalen dalam Asing Rp
31 Des 2011 Mata Uang Ekuivalen dalam Asing Rp
Aset Kas
USD SGD
287,009.00 -
2,695,732,033 -
283,494.00 250.00
2,570,581,845 1,745,888
Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain
USD USD SGD HKD JPY EUR GBP INR USD USD USD USD
4,775,000.00 7,493,266.56 17,161.48 407,345.94 52,583.00 46,820.79 6,799.36 20,787.65 5,387,532.62 37,467,931.66
44,849,187,500 70,380,506,165 126,960,629 493,308,154 6,213,207 553,091,651 99,728,457 3,475,487.20 50,602,400,133 351,917,548,117
12,140,000.00 3,183,711.03 57,177.13 411,549.24 52,583.00 51,100.19 9,389.81 6,629,877.23
110,079,450,000 28,868,299,765 399,299,346 480,372,619 6,142,746 598,626,462 131,225,318 1,126,880,233
4,568,839.80 33,098,663.97
41,427,954,887 300,122,135,548
Penempatan pada Bank Lain Efek-efek Kredit Cadangan kerugian penurunan nilai
Tagihan akseptasi Aset lain-lain
USD EUR INR HKD JPY SGD GBP USD EUR USD
(468,929.97) (42,547.93) 2,596,707.83 88,220.24
Jumlah Aset Liabilitas Simpanan Giro Deposito berjangka Liabilitas pada bank lain Liabilitas pada bank lain Liabilitas akseptasi Estimasi Kerugian komitmen & kontinjensi Liabilitas lain-lain
(4,404,424,743) (502,616,570) 24,389,578,293 828,608,604
(530,543.11) (42,547.93) 2,431,271.59 119,000.00 55,523.62
542,039,297,117 0
(4,810,699,650) (498,438,788) 22,045,555,142 1,394,056,440 503,460,424 504,446,648,224
USD USD
9,450,721.54 45,190,909.90
88,765,902,064 424,455,621,236
12,602,281.80 39,831,562.96
114,271,190,222 361,172,697,140
USD SGD USD EUR
2,596,707.83 -
24,389,578,293 -
2,431,271.59 119,000.00
22,045,555,142 1,394,056,440
USD EUR USD INR HKD EUR
299,672.65 212,708.09 400,000.00 -
2,814,675,365 35,562,666 484,412,000 540,945,751,624 1,093,545,493
-
Jumlah Liabilitas Aset - bersih
- 53 -
189,842.28 26,542.45 400,000.00 -
1,721,394,874 4,511,420 466,892,000 501,076,297,238 3,370,350,986
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
Posisi Devisa Neto Berikut ini adalah posisi devisa neto Bank pada 30 Juni tahun 2012 dan 31 Des 2011 : 30 Juni 2012
Mata uang
Aktiva
Liabilitas
Mata uang original
Dollar Amerika Serikat
Bersih - absolut
Mata uang Ekuivalen (Rp)
Mata uang
original
Ekuivalen (Rp)
original
667,253,347,375
73,006,018.79
Dollar Singapura
17,161.48
126,960,629
-
Yen Jepang Dollar Hongkong
52,583.00
6,213,207
-
-
52,583.00
6,213,207
407,345.94
493,418,137
400,000
484,520,000
7,345.94
8,898,137
4,272.86
50,475,082
-
-
4,272.86
50,475,082
6,799.36
99,728,457
-
-
6,799.36
99,728,457
Euro Eropa Pound Inggris
685,709,031,485
Ekuivalen (Rp)
71,041,080.37
-
1,964,938.42
18,455,684,110
17,161.48
126,960,629
Dollar Australia
-
-
-
-
-
Ringgit Malaysia India Rupee Jumlah
-
-
-
-
-
618,662
103,434,115
420,277.65
70,266,220.30 668,100,409,107
198,384.44
686,296,985,600
33,167,895 18,781,127,516
Modal Persentase PDN terhadap modal
337,835,000,000 5.56%
Mata uang
31 Desember 2011 Liabilitas Mata uang original Ekuivalen (Rp)
Aktiva Mata uang original
Dollar Amerika Serikat
-
Ekuivalen (Rp)
Bersih - absolut Mata uang original Ekuivalen (Rp)
66,697,959.28
604,783,745,771
67,925,689.01
Dollar Singapura Yen Jepang
57,427.13
401,045,234
-
615,916,185,098
52,583.00
6,142,746
-
-
52,583.00
6,142,746
Dollar Hongkong
411,549.24
480,372,619
400,000
466,892,000
11,549.24
13,480,619
Euro Eropa Pound Inggris
827,552.26
9,694,576,113
819,000
9,594,388,440
8,552.26
100,187,673
9,389.81
131,225,318
-
-
9,389.81
131,225,318 0
-
1,227,729.73
11,132,439,327
57,427.13
401,045,234
Dollar Australia
-
-
-
-
0.00
Ringgit Malaysia India Rupee Jumlah
-
-
-
-
0.00
0
293,142
49,825,422 626,027,290,960
6,870,734.78
1,167,818,791 12,952,339,708
7,163,877.23
1,217,644,213 616,714,752,015
Modal Persentase PDN terhadap modal
331,312,000,000 3.91%
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aktiva dan liabilitas dalam mata uang asing untuk posisi 30 Juni tahun 2012 dan 31 Desember 2011 adalah kurs Closing rates Reuters jam 16.00 wib, sebagai berikut : USD AUD GBP SGD JPY HKD MYR INR EUR
30 Juni 2012 9,392.50 9,552.65 14,667.33 7,398.00 118.16 1,211.03 2,955.95 167.19 11,812.95
31 Des 2011 9,067.50 9,205.78 13,975.29 6,983.55 116.82 1,167.23 2,832.00 169.97 11,714.76
- 54 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
34. INFORMASI SEGMEN USAHA Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis : 30 Juni 2012
PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya
HASIL Hasil segmen Laba sebelum pajak Laba bersih
DKI Jakarta/
Luar DKI Jakarta/
Rp
Rp
Eliminasi Rp
Jumlah Rp
72,889,837,028 26,221,695,639 99,111,532,667
23,051,150,553 10,318,912,872 33,370,063,425
-
95,940,987,581 36,540,608,511 132,481,596,092
28,503,342,291 28,760,335,907
6,681,461,755 6,670,387,236
-
35,184,804,046 35,430,723,143 26,573,042,357
30 Juni 2011
PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya
HASIL Hasil segmen Laba sebelum pajak Laba bersih
DKI Jakarta/
Luar DKI Jakarta/
Rp
Rp
Eliminasi Rp
Jumlah Rp
64,232,483,729 10,343,689,061 74,576,172,790
20,982,633,812 734,112,786 21,716,746,598
-
85,215,117,541 11,077,801,847 96,292,919,388
27,241,163,105 27,176,902,933
4,002,284,293 3,931,826,581
-
31,243,447,398 31,108,729,514 23,331,547,136
30 Juni 2012 DKI Jakarta/
Luar DKI Jakarta/
Rp
Rp
Eliminasi Rp
Jumlah Rp
INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aset tetap - bersih Aset lainnya Jumlah Aset
692,246,710,836 86,015,925,342 1,172,901,204,527 12,828,661,677 88,401,528,187 2,052,394,030,569
4,094,136,264 326,825,626,884 4,604,736,969 121,660,085,096 457,184,585,213
(150,661,198,504) (150,661,198,504)
696,340,847,100 86,015,925,342 1,499,726,831,411 17,433,398,646 59,400,414,779 2,358,917,417,278
LIABILITAS Simpanan Liabilitas lainnya Jumlah Liabilitas
1,515,154,865,493 197,922,139,330 1,713,077,004,823
407,522,638,699 42,991,559,278 450,514,197,977
(150,661,198,504) (150,661,198,504)
1,922,677,504,192 90,252,500,104 2,012,930,004,296
87,806,300 623,850,697
138,517,775 500,872,884
Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
DKI Jakarta/ Rp
-
31 Desember 2011 Luar DKI Jakarta/ Eliminasi Rp Rp
226,324,075 1,124,723,581
Jumlah Rp
INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aset tetap - bersih Aset lainnya Jumlah Aset
193,703,068,851 102,116,355,632 1,077,855,800,130 13,364,706,075 389,202,629,244 1,776,242,559,932
272,690,239 335,830,938,741 4,981,181,274 65,850,618,659 406,935,428,913
(102,750,249,630) (102,750,249,630)
193,975,759,090 102,116,355,632 1,413,686,738,871 18,345,887,349 352,302,998,273 2,080,427,739,215
LIABILITAS Simpanan Liabilitas lainnya Jumlah Liabilitas
1,327,206,845,587 110,729,678,997 1,437,936,524,584
348,637,781,945 50,115,358,601 398,753,140,546
(102,750,249,630) (102,750,249,630)
1,675,844,627,532 58,094,787,968 1,733,939,415,500
988,720,879 1,440,359,978
3,219,687,955 626,207,144
Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
- 55 -
-
4,208,408,834 2,066,567,122
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
35. MANAJEMEN RISIKO Pengembangan manajemen risiko di Bank senantiasa berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta dokumen terkait lainnya dari Basel Committee on Banking Supervision, terutama ketentuan Basel Accord II. Sepanjang tahun 2012 Bank terus memperbaiki kemampuan manajemen risiko dengan memperluas tata kelola perusahaan, memperbaiki kebijakan, prosedur dan proses manajemen risiko, serta terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Pada tahun 2007, telah dibentuk Komite Pemantau Risiko untuk memperkuat organisasi tata kelola risiko yang sudah ada. Komite ini bertanggung jawab kepada Komisaris, dengan tugas utama memberikan masukan kepada Komisaris mengenai masalah-masalah manajemen risiko, mengevaluasi sistem pengawasan manajemen risiko dan pengawasan intern, serta menyediakan informasi kepada Komisaris dalam kaitan untuk mengantisipasi berbagai potensi risiko. Sebagai bagian dari proses yang terus berjalan untuk mencapai standar terbaik internasional di bidang pengelolaan risiko, Bank senantiasa mengembangkan dan menyempurnakan kerangka sistem pengelolaan risiko dan pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi secara dini dan mengambil langkah-langkah perbaikan untuk meminimalkan risiko. Kerangka pengelolaan risiko ini dituangkan dalam bentuk kebijakan, prosedur, limit transaksi dan kewenangan, serta berbagai perangkat pengelol aan risiko lain yang berlaku bagi segenap aktivitas bisnis. Untuk memastikan kebijakan dan prosedur tersebut sesuai dengan perkembangan yang ada, dilakukan evaluasi dan perubahan parameter secara berkala sesuai dengan perubahan bisnis. Dalam tahun 2012, Bank terus melakukan pengembangan pengelolaan risiko baik pedoman, kebijakan dan infrastrukturnya yang meliputi beberapa aspek antara lain : • Peningkatan kesadaran dan kompetensi sumber daya manusia • Peran dari Satuan Kerja Manajemen Risiko • Penyempurnaan alat bantu dan infrastruktur dalam pengelolaan risiko dalam mengantisipasi penerapan Basel 2. Sesuai dengan arahan dan kebijakan dari Bank Indonesia , dimana dalam pengukuran risiko terdiri dari dua aspek yaitu risiko inheren dan sistem pengendalian risiko, Dalam risiko inheren ini meliputi aktivitas fungsional yaitu : Perpinjaman yang diberikanan, Treasury dan Investasi, Operasional dan Jasa, Pembiayaan perdagangan, Pendanaan dan instrument uang, TSI dan SIM dan Pengelolan SDM, Dalam Sistem pengendalian Risiko meliputi Pengawasan aktif manajemen, Kebijakan dan prosedur serta penetapan limit, Proses manajemen risiko dan sistem informasi serta Pengendalian Internal yang dilakukan oleh bank. Secara keseluruhan, berdasarkan perhitungan mandiri (self assessment) Profil Risiko yang dimiliki Bank per 30 Juni 2012 (self asessment) adalah peringkat komposit “LOW TO MODERATE”. RISIKO PINJAMAN YANG DIBERIKAN Risiko pinjaman yang diberikan timbul dari kemungkinan kegagalan counterparty dalam memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Kebijakan perpinjaman yang diberikanan Bank Swadesi dirumuskan sejalan dengan fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi. Penerapan manajemen risiko pinjaman yang diberikan meliputi semua aspek proses pemberian pinjaman yang diberikan antara lain: • Implementasi prinsip “four eyes” dalam mengelola risiko pinjaman yang diberikan, dimana persetujuan pinjaman yang diberikan melibatkan masing-masing unit yang mewakili unit bisnis dan unit pengendalian risiko sesuai dengan limit yang ditetapkan. • Pengembagan model credit scoring dan pengembangannya untuk model internal rating. • Diversifikasi portofolio pinjaman yang diberikan. • Pengalokasian provisi yang memadai untuk menutup potensi kerugian. • Penetapan kebijakan dan prosedur pinjaman yang diberikan yang menyeluruh. • Mengembangkan analisa portofolio pinjaman yang diberikan dan mengembangkan database. • Penyesuaian parameter pengukur risiko pinjaman yang diberikan berdasarkan perkembangan pasar dan peraturan Bank Indonesia. - 56 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) •
Menggunakan Sistem Informasi Debitur sebagai sarana informasi kondisi debitur
RISIKO LIKUIDITAS Pengelolaan risiko likuiditas meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi liabilitas-liabilitas yang jatuh tempo disuatu waktu. Penerapan manajemen risiko likuiditas antara lain : • pengkajian pengukuran posisi Giro Wajib Minimum (GWM), Asset/Liability Maturity Profile, Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Secondary Reserve. • pengukuran risiko dengan menggunakan beberapa alat analisa seperti Asset/Liability Matury Gap dan Sensitivity Analysis. Dalam pengelolaan risiko likuiditas ini, Bank juga melibatkan unit-unit yang meliputi Unit Accounting & Financial Control, Unit Treasury dan ALCO. Unit Accounting & Financial Control bertanggungjawab memformulasikan strategi likuiditas dan tingkat suku bunga, sedangkan Unit Treasury menjalankan operasional pengelolaan likuiditas, dan ALCO melakukan pengawasan atas laporan posisi keuangan Bank ditinjau dari kondisi pasar. Secara keseluruhan, untuk Risiko Likuditas posisi 30 Juni 2012, berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assesment) secara komposit adalah Rendah (Low). RISIKO PASAR Risiko pasar adalah kemungkinan timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh gejolak pasar, seperti perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar. Penerapan manajemen risiko pasar antara lain: • Monitoring secara berkala terhadap batasan-batasan yang meliputi transaksi valuta asing, transaksi pasar uang dan pasar modal, posisi devisa netto, selisih aktiva dan pasiva, dan modal cadangan. • Menyusun sistem pengelolaan dan pengendalian risiko secara terintegrasi untuk mengendalikan risiko kurs, risiko suku bunga, dan risiko likuiditas, antara lain melalui penetapan nilai maksimum “Value at Risk” (VaR) sebagai limit dari risiko pasar dan kegiatan trading. • Pemantauan risiko pasar oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko untuk meningkatkan independensi. Untuk memperkecil dampak dari risiko pasar, Bank menerapkan kebijakan pengamanan menyeluruh yang didukung oleh mekanisme pengawasan ketat untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan. Risiko pasar yang paling utama bagi Bank adalah risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing, dimana bank sampai saat ini masih belum memperhitungkan risiko ini, namun bank tetap melakukan perhitungan risiko pasar ini khususnya untuk aktivitas fungsional treasury dan investasi saja. Meskipun Bank belum diwajibkan untuk menghitung risiko pasar, namun berdasarkan perhitungan mandiri (self assessment) selama tahun 2012, risiko pasar menunjukan kondisi yang stabil dan berada pada peringkat komposit Rendah ke Moderate (Low to Moderate). RISIKO OPERASIONAL Risiko operasional merupakan peluang kerugian yang disebabkan adanya kegagalan proses, kelemahan sistem atau personel, kelalaian, kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun karena faktor yang tidak selalu berada dibawah kendali Bank. Penerapan manajemen risiko operasional antara lain: • • • •
Penetapan limit transaksi berdasarkan tingkat kewenangan. Penyempurnaan program Pengawasan Internal dengan berbasis risiko. Maping data selama 3 tahun terakhir untuk penyusunan database Operational Risk Loss Event. Peningkatan internal control - 57 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) •
Penyempurnaan pedoman baku Business Continuity Plan.
Dalam pengelolaan risiko operasional, setiap unit usaha bertanggungjawab atas seluruh risiko yang terjadi pada aktivitas sehari-harinya dengan mengikuti seluruh kebijakan dan prosedur yang ada. Fokus penerapan manajemen risiko operasional adalah pelaksanaan pengawasan internal yang melekat dalam setiap proses operasional, peningkatan risk awareness dan pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru. Pengawasan internal yang dilakukan dalam pengelolan risko operasional seperi pencatatan penyimpangan yang terjadi termasuk didalamnya frekuensi dan kerugian financialnya (bila ada) baik untuk keperluan penyempurnaan dan pengembangan sistem operasi dan prosedur yang ada dan juga untuk keperluan persiapan perhitungan operasional risk dalam perhitungan capital charge yang digunakan di Basel 2. Berkaitan dengan ukuran dan kompleksitas usaha bank, maka untuk risiko hukum, risiko strategik, risiko reputasi dan risiko kepatuhan ditetapkan sebagai bagian dari pengelolan risiko operasional. RISIKO KEPATUHAN Dalam pengelolaan risiko kepatuhan, Bank akan senantiasa menyempurnakan fungsi pengendalian intern yang independen melalui SKAI dan pembentukan unit Operation Support dan melakukan evaluasi atas kepatuhan Bank terhadap perundangan dan peraturan yang berlaku. RISIKO HUKUM Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank secara berkala telah mengkaji dokumen hukum perusahaan, perjanjian dengan pihak ketiga, dan memperbaiki kelemahan hukum yang ditemukan. Selain itu, bank juga telah melakukan penilaian atas risiko hukum terhadap kasus pengadilan yang melibatkan Bank. RISIKO REPUTASI Dalam pengelolaan risiko reputasi ini, Bank telah menetapkan parameter risiko untuk mengukur risiko reputasi, sentralisasi komunikasi untuk memastikan penyampaian pesan yang konsisten dan liputan media serta komunikasi masa yang positif. RISIKO STRATEGIK Dalam pengelolaan risiko strategik, Bank telah melakukan pengukuran risiko strategik yaitu kemungkinan Bank gagal menghasilkan laba yang wajar atau bahkan mengalami kerugian akibat diambilnya keputusan bisnis yang salah dan melakukan evaluasi dan analisa secara berkala pencapaian Business Plan. 36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Keputusan Ketua Unit Pelaksana Penjaminan Nomor Kep-003/UP3/04/2005 tentang “Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Jaminan Pemerintah terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum”, dinyatakan bahwa Pemerintah menjamin liabilitas bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan pinjaman antar bank. Jaminan tersebut diatas berlaku sejak tanggal 5 April 2005, Pembayaran Bank atas jaminan ini untuk bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp. 1.498.081.974 dan Rp. 1.256.771.254.
- 58 -
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
37. INFORMASI LAINNYA Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar 25,20% dengan rincian sebagai berikut : 2012 Rp I.
II. III.
Komponen Modal A. Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal 2.1 Faktor Penambah a. Agio Saham b. Modal sumbangan c. Cadangan umum d. Cadangan tujuan e. Laba tahun lalu yang dapat diperhitungkan ( 100% ) f. Laba tahun berjalan yang dapat diperhitungkan ( 50% ) g. Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan h. Dana setoran modal i. Waran yang diterbitkan ( 50 % ) j. opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi kompensasi berbasis saham ( 50 % ) 2.2 Faktor Pengurang a. Disagio b. Rugi tahun lalu yang dapat diperhitungkan ( 100% ) c. Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan ( 50% ) d. Selisih kurang karena penjabaran laporan keuangan e. Pendapatan komprehensif lain : kerugian dari penurunan nilai wajar atas penyertaan dalam kategori tersedia untuk dijual f. Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif g. Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book . 3. Modal Inovatif 4. Faktor pengurang Modal Inti 5. Kepentingan Minoritas B. Modal Pelengkap 1 Level Atas (Uper Tier 2 ) 2 Level Bawah ( Lower Tier 2 ) Maksimum 50% Modal Inti 3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap B. Modal Pelengkap yang memenuhi persyaratan E. Modal Pelengkap tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar Total Modal Inti dan Modal Pelengkap ( A+B-C )
315,191 173,600 154,028 154,028 28,902 16,000 95,839 13,287 12,437 9 9 315,200
Total Modal Inti, Modal Pelengkap dan Modal Pelengkap tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar (A+B-C+E)
IV.
Aset tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko kredit
V.
Aset tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko operasional
VI.
Aset tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko pasar
VII.
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk risiko kredit dan risiko operasional [ II : ( IV+V )
315,200 1,073,323 186,501 25.02%
VIII. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk risiko kredit,risiko operasional dan risiko pasar [ III : ( IV+V+VI )
25.02%
Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 23,19%.
- 59 -