PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE 30 SEPTEMBER 2009 DAN PERIODE 30 SEPTEMBER 2008
Bapepam LK 0909
.
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008
Daftar Isi
Surat Pernyataan Direksi Ekshibit N e r a c a
A
Laporan Laba Rugi
B
Laporan Perubahan Ekuitas
C
Laporan Arus Kas
D
Catatan atas Laporan Keuangan
E
Ekshibit A PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. NERACA 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 SEPTEMBER 30 SEPTEMBER 2009 2008
ASET Kas
2c,p,3
5.136.559
2.277.168
Giro pada Bank Indonesia
2c,p,4
72.353.786
97.772.336
Giro pada bank lain (Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp 59.741 pada Sept 2009 dan Rp 38.306 pada 30 Sept 2008)
2c,i,p,5
5.914.361
3.792.262
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp. Nil pada 30 Sept 2009 dan Rp Nil pada 30 Sept 2008)
2d,i,6
345.500.000
178.770.624
Efek-efek (Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp 1.599.094 pada 30 Sept 2009 dan Rp 575.419 pada 30 Sept 2008)
2e,i,p,7
1.128.520.414
564.175.184
Kredit yang diberikan (Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp 9.678.660 pada 30 Sept 2009 dan Rp 5.020.501 pada 30 Sept 2008)
2g,i,p,8
649.168.085
1.017.723.902
Tagihan Lainnya (Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp.111.619 pada 30 Sept 2009 dan Rp Nil pada 30 Sept 2008)
2h,i,9
11.050.263
Aset tetap (Setelah dikurangi akumulasi depresiasi sebesar Rp 14.625.464 pada 30 Sept 2009 dan Rp 7.092.479 pada 30 Sept 2008)
2j,10
71.511.813
51.407.832
Aset lain-lain Aset pajak tangguhan
11 2q
34.870.320 248.653
23.652.908 -
2.324.274.254
1.939.572.216
-
Ekshibit A/2 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. NERACA 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 SEPTEMBER 30 SEPTEMBER 2009 2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Simpanan nasabah
2k,p,r,12 13,14,31
Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa
Simpanan dari bank lain Pihak ketiga Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pasca-kerja
1.375.534.505 48.300 1.375.582.805
2l,15 2f,16 2q,17,28 2i 18 2o,19
JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham masing masing pada tanggal 30 Sept 2009 dan 30 Sept 2008 Modal dasar – 6.000.000.000 saham pada tanggal 30 Sept 2009 dan 4.000.000.000 saham pada tanggal 30 Sept 2008 Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.532.646.624 saham pada tanggal 30 Sept 2009 dan 1.510.882.208 saham pada tanggal 30 Sept 2008. Tambahan modal disetor – Bersih Cadangan Modal Saldo laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
313.251.884 116.122.026 7.073.770 932.511
213.061.704 154.643.505 4.716.558 138.986
9.105.013 389.489
56.237.156 259.236
1.822.457.498
2b,20,42 21 20 42
1.316.298.570 87.031 1.316.385.601
1.745.442.746
453.264.662 11.942.210 4.250.000 32.359.884
151.088.221 20.660.277 22.380.972
501.816.756
194.129.470
2.324.274.254
1.939.572.216
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit B PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN LABA RUGI PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 SEPTEMBER 2009
30 SEPTEMBER 2008
153.250.126 10.595.680
115.541.989 7.748.566
163.845.806
123.290.555
109.877.558
77.526.459
53.968.248
45.764.096
Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi
2m,23 2n,24
Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Beban bunga dan pembiayaan lainnya
2m,n,25
Pendapatan Bunga – Bersih Pendapatan Operasional Lainnya (Kerugian) keuntungan penjualan efek-efek – Bersih (Kerugian) keuntungan yang belum terealisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek – Bersih (Kerugian) keuntungan transaksi mata uang asing – Bersih Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Penyisihan (pemulihan penyisihan) penghapusan asset produktif Penyisihan penghapusan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Jumlah Beban Operasional Lainnya
2e
2.920.004 (
2.550.056 )
2e
79.100 (
547.276 )
3.083.854 ) ( 477.160 392.410 (
276.193 ) 328.344 3.045.181 )
2p
(
26 27 2i,29 2i
Laba Operasional - Bersih
17.613.117 13.704.154
12.499.127 8.666.089
1.073.528
2.776.262
785.646 33.176.445
138.985 24.080.463
21.184.213
18.638.452
PENDAPATAN DAN BEBAN NONOPERASIONAL Pendapatan non-operasional Beban non-operasional
(
2.037 56.166 ) (
1.461 133.563 )
(Beban) Pendapatan Non-Operasional - Bersih
(
54.129) (
132.102 )
Ekshibit B/2
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN LABA RUGI PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 SEPTEMBER 2009
30 SEPTEMBER 2008
21.130.084
18.506.351
Catatan LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
2q,28
Beban Pajak Penghasilan – Bersih LABA BERSIH LABA PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)
2s,30
5.806.391 (
5.897.598 586.063)
5.806.391
5.311.535
15.323.693
13.194.815
8,30
8,73
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit C PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal ditempatkan dan disetor penuh Saldo 01 Januari 2009 Peningkatan modal disetor dalam rangka Right Issue pada tanggal 31 Juli 2009 Laba bersih Sembilan bulan yang berakhir 30 Sept 2009
Saldo 30 September 2009
Tambahan modal disetor
Cadangan umum
151,088,221
20,660,277
-
302,176,441
3,021,764
-
-
453,264,662 Catatan 20,42
(
11,739,831
11,942,210 Catatan 21
)
Saldo laba (defisit)
Jumlah ekuitas
21,286,191
(
4,250,000
193,034,689
)
300,948,205
4,250,000
15,323,693
7,833,862
4,250,000
32,359,884
501,816,756
Catatan 20
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit D PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN ARUS KAS PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 30 SEPTEMBER 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan operasional lainnya – Bersih Bunga dibayar Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Keuntungan (kerugian) selisih kurs – Bersih Beban non operasional – Bersih Laba sebelum perubahan dalam aset dan kewajiban Perubahan dalam aset dan kewajiban: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek (diperdagangkan) Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi
( ( ( (
224.143.773 10.594.364 3.476.262 1.819.371.611 ) 12.802.152 ) 1.627.247.365 3.083.854 ) 9.074.063 )
30 SEPTEMBER 2008
( ( ( ( ( (
21.130.084 ( (
( (
407.036.696 ) 193.311.881 ) 20.606.986 23.929.576 ) 375.322.524 142.335.995 503.906 ) 4.133.809 )
(
90.650.363 )
(
142.612.150 7.748.566 2.770.786 ) 104.596.620 ) 10.800.856 ) 6.552.519 ) 276.193 ) 6.857.392 ) 18.506.350
( ( ( (
(
79.460.231 ) 145.937.036 ) 450.953.982 ) 7.093.305 ) 539.105.330 138.981.728 7.712.082 ) 53.770.676 40.701.098
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap
2.376.051
(
2.249.936 )
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
2.376.051
(
2.249.936 )
207.975.085) ( 293.458.374
7.817.674 ) -
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (penurunan) efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Peningkatan modal disetor
(
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
85.483.289
KENAIKAN BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS
18.339.061
49.139.838
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
65.065.645
54.701.928
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
83.404.706
103.841.766
5.136.559 72.353.786 5.914.361
2.277.168 97.772.336 3.792.262
83.404.706
103.841.766
(
7.817.674 )
INFORMASI TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit E PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M a. Pendirian dan Informasi Umum PT Bank Capital Indonesia Tbk. (“Bank”) didirikan berdasarkan akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 139 tanggal 20 April 1989 dan akta Perubahan No. 58 tanggal 3 Mei 1989 dibuat dihadapan Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., Notaris di Jakarta dengan nama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-4773.HT.01.01.TH.89 tanggal 27 Mei 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 5 September 1990, Tambahan No. 1995. Nama Bank telah diubah menjadi PT Bank Capital Indonesia berdasarkan akta Notaris Sri Hasmiarti, S.H., No. 1 tanggal 1 September 2004. Perubahan nama tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-24209 HT.01.04.TH.2004 tanggal 29 September 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 17 Desember 2004, Tambahan No. 12246. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham Bank pada bulan Juli 2007, yang antara lain, mengubah status Bank menjadi Perusahaan Terbuka dan nama Bank menjadi PT Bank Capital Indonesia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 60 tanggal 17 Juli 2007, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-07975 HT.01.04-TH.2007 tanggal 17 Juli 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 25 Januari 2008, Tambahan No. 821. Dan perubahan sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perseroan dan penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.I. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 25 tanggal 6 September 2008, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-65110.AH.01.02.TH. 2008 tanggal 18 September 2008 dan sedang dalam proses pengumuman dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia. Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Bank, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. Bank telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1989. Bank adalah sebuah bank devisa swasta nasional. Kantor pusat Bank beralamat di Sona Topas Tower Lantai 12, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 26, Jakarta Selatan. Bank memiliki satu (1) kantor pusat operasional, satu (1) kantor cabang, duabelas (12) kantor cabang pembantu, dan satu (1) kantor kas. b. Penawaran Umum Saham Bank Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 13 Juli 2007, yang diaktakan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 60 tanggal 17 Juli 2007, para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham 13 Juli 2007, yang diaktakan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 62 tanggal 10 Oktober 2007 dan surat Ketua BAPEPAM No. S-4776/BL/2007 tanggal 20 September 2007, jumlah lembar saham yang ditawarkan kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per lembar saham dan harga penawaran Rp 150 (Rupiah penuh) per lembar saham. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No.76 tanggal 24 Juni 2009, para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Perseroan dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) disertai dengan Penerbitan Waran. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham 3 Agustus 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 1 tanggal 8 Juni 2009 dan surat Ketua BAPEPAM No. S-5535/BL/2009 tanggal 24 Juni 2009, Sebanyak-banyaknya 3.021.764.416 (tiga miliar dua puluh satu juta tujuh ratus enam puluh empat ribu empat ratus enam belas) Saham Biasa Atas Nama dengan Nilai Nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar-besarnya Rp 302.176.441.600 (tiga ratus dua miliar seratus tujuh puluh enam juta empat ratus empat puluh satu ribu enam ratus Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama yang namanya tercatat
Ekshibit E/2 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M b. Penawaran Umum Saham Bank (Lanjutan) dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 2 Juli 2009 pukul 16.00 mempunyai 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) Saham Biasa yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Dalam rangka PUT I ini, Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan sebanyak –banyaknya 503.627.403 lembar Waran Seri I yang menyertai seluruh saham hasil pelaksanaan HMETD yang bernilai nominal sebsar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap sahamnya. Untuk setiap 6 saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham PT Bank Capital Indonesia, Tbk., dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya dengan jumlah waran sebanyak-banyaknya 503.627.403 dengan Harga Pelaksanaan Rp 100 setiap Waran sehingga seluruhnya berjumlah Rp. 50.362.740.300. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham yang bernilai nominal Rp 100 yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan waran selama 3 tahun yaitu mulai tanggal 8 Januari 2010 sampai dengan tanggal 6 Juli 2012 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham PT Bank Capital Indonesia, Tbk. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Saham hasil pelaksanaan HMETD dan hasil pelaksanaan Waran Seri I yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel PT Bank Capital Indonesia, Tbk., dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. c. Komisaris, Direksi, dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008 adalah sebagai berikut:
30 Sept 2009
30 Sept 2008
Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen
Danny Nugroho 1) Hardisan Koman 4) Amrih Masjhuri 7)
Danny Nugroho 1) Hardisan Koman 4) Lioe Siana 4)
Direktur Utama dan Direktur Komersial Direktur Kepatuhan Direktur Direktur
Nico Mardiansyah 3) Isbandiono5) Wahyu Dwi Aji 2) Hengky Setiono 6)
Nico Mardiansyah 3) Isbandiono5) Wahyu Dwi Aji 2) Hengky Setiono 6)
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Berdasarkan persetujuan BI No. 6/69/DGS/DPIP/Rahasia Berdasarkan persetujuan BI No. 7/91/GBI/DPIP/Rahasia Berdasarkan persetujuan BI No. 8/143/GBI/DPIP/Rahasia Berdasarkan persetujuan BI No. 9/57/GBI/DPIP/Rahasia Berdasarkan persetujuan BI No. 1/9/DpG/DPIP/Rahasia Berdasarkan persetujuan BI No. 10/96/GBI/DPIP/Rahasia Berdasarkan persetujuan BI No. 11/59/GBI/DPIP/Rahasia
Ekshibit E/3 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M c. Komisaris, Direksi, dan Karyawan (Lanjutan) Susunan Komite Audit Bank berdasarkan Surat Keputusan Bank Capital No. SK/025A/DIR/VII/09 tanggal 13 Juli 2009 dan telah sesuai dengan peraturan Bapepam No. IX.I.5 adalah sebagai berikut: Ketua : Hardisan Koman Anggota : Doklas Sitio Anggota : Mulyadi Jumlah karyawan Bank adalah 286 dan 157 orang, masing-masing pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008. Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008 masing-masing sebesar Rp. 1.685.454 dan Rp 1.699.032. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan dibawah ini: a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan”, yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan IAPI, praktik-praktik industri perbankan yang berlaku dan pelaporan yang ditetapkan otoritas perbankan di Indonesia serta peraturan Bapepam No. VIII.G.7 lampiran keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun-akun tertentu yang diukur dengan dasar lain seperti yang dijelaskan pada kebijakan akuntansi yang bersangkutan.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung (direct method) dengan menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, kecuali untuk beberapa arus kas dalam aktivitas operasional dan pendanaan yang disusun dengan menggunakan metode tidak langsung (indirect method). Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Secara umum, mata uang fungsional dan pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Seluruh angka yang disajikan dalam laporan keuangan, kecuali jika dinyatakan secara khusus, adalah dalam ribuan Rupiah.
Ekshibit E/4 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Kuasi-Reorganisasi Berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”, kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghapus akumulasi defisit dan menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya dengan nilai wajar untuk mendapatkan awal yang baik (fresh start) dengan neraca yang menunjukan nilai sekarang tanpa dibebani defisit karena saldo akumulasi defisit telah dieliminasikan terhadap akun cadangan umum, selisih penilaian kembali aset tetap dan modal saham ditempatkan dan disetor. Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method). Aset dan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Nilai wajar aset dan kewajiban ditentukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal kuasi-reorganisasi. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia dengan mempertimbangkan harga aset sejenis, dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan kewajiban yang bersangkutan. Sedangkan untuk aset dan kewajiban tertentu, penilaian dilakukan sesuai dengan PSAK terkait. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, dan giro pada bank lain yang tidak ada pembatasan dalam pencairannya. Kas meliputi kas kecil, kas besar dan bank notes. Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro. Sedangkan giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset produktif. Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 10/25/PBI/2008 tentang perubahan atas PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif pada tanggal 24 Oktober 2008. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder, dan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam valuta asing. GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009. d. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk fasilitas Bank Indonesia, call money, dan lain-lain. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan diterima di muka. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset produktif yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masingmasing saldo penempatan pada bank lain.
Ekshibit E/5 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari obligasi pemerintah dan korporasi serta Sertifikat Bank Indonesia. Efek-efek diklasifikasikan, sesuai dengan tujuan manajemen pada saat perolehan, ke dalam kelompok untuk diperdagangkan (”trading”) dan dimiliki hingga jatuh tempo (”held to maturity”). Efek yang tujuan investasinya untuk diperdagangkan (”trading”) disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Atas penjualan portofolio efek untuk diperdagangkan, selisih antara harga jual dengan nilai wajar per buku diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang direalisasi. Efek yang tujuan investasinya untuk dimiliki hingga jatuh tempo (”held to maturity”) dinilai sebesar biaya perolehan ditambah amortisasi premi atau dikurangi amortisasi diskonto yang belum diamortisasi untuk efek-efek, kecuali Obligasi Pemerintah, jika ada, disajikan bersih setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif. Amortisasi premi atau diskonto dilakukan berdasarkan metode garis lurus sejak tanggal pembelian sampai dengan tanggal jatuh tempo. Nilai wajar umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang memiliki substansi yang sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Nilai wajar obligasi yang diperdagangkan ditentukan berdasarkan harga penawaran pada saat penutupan pasar per tanggal neraca. Untuk obligasi yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar dihitung dengan menggunakan pendekatan yield-to-maturity. Laba dan rugi yang direalisasi dari penjualan surat berharga dan Obligasi Pemerintah dihitung berdasarkan metode identifikasi khusus (special indentification method), dan dikreditkan/dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Obligasi yang dipindahkan klasifikasinya dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal pemindahan. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar pada tanggal pemindahan dicatat sebagai berikut: 1. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan namun sebelumnya telah dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan tidak dipulihkan kembali. 2. Untuk obligasi yang dipindahkan ke klasifikasi diperdagangkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan pada saat tersebut.
Ekshibit E/6
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Efek-efek (Lanjutan) 3. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke klasifikasi tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan disajikan sebagai komponen terpisah dari ekuitas. 4. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual ke klasifikasi hingga jatuh tempo, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan tetap dilaporkan terpisah dalam ekuitas namun diamortisasi dengan cara yang konsisten seperti amortisasi premi atau diskonto selama sisa umur obligasi sebagai penyesuaian atas pendapatan bunga. Keuntungan dan kerugian yang direalisasi dari penjualan obligasi diakui atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan berdasarkan selisih antara nilai jual dan nilai tercatat.
f. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai kewajiban sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi beban bunga yang belum direalisasi. Beban bunga yang belum direalisasi merupakan selisih antara harga jual dan harga beli kembali yang disepakati tersebut dan diakui sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset di dalam neraca karena kepemilikan efek tersebut tetap berada pada pihak Bank sebagai penjual. g. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit bruto dikurangi dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing kredit yang diberikan. Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat pinjaman pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok pinjaman yang diberikan dan penghasilan bunga secara proporsional. Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis atas pengembalian kredit atau hubungan yang normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan penghapusan. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke penyisihan penghapusan kredit di neraca.
h. Tagihan lainnya Tagihan lainnya adalah tagihan akseptasi yang timbul akibat dari transaksi ekspor dalam bentuk L/C . Tagihan Akseptasi dicatat sebesar nilai L/C atau nilai realisasi L/C yang diaksep.
Ekshibit E/7
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i. Penyisihan Penghapusan Aset Bank membentuk penyisihan penghapusan aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas masing-masing aset produktif dan aset non-produktif pada tiap akhir periode dan dengan memperhitungkan kondisi ekonomi secara umum. Dalam penentuan penyisihan penghapusan dan kualitas aset, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.7/2/PBI/2005, dan yang terakhir diperbaharui dengan PBI No. 9/6/PBI/2007. Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan, serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai resiko kredit. Komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit, dan fasilitas kredit yang belum ditarik (commited). Aset non-produktif adalah aset bank yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor, dan suspense account. Pengklasifikasian aset produktif antara lain didasarkan pada evaluasi manajemen atas prospek usaha, kinerja debitur (kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas debitur), dan kemampuan membayar. Penyisihan penghapusan atas aset produktif dan aset non-produktif mengacu kepada PBI No. 7/2/PBI/2005, yang mengelompokkan aset ke dalam 5 (lima) kategori dengan persentase penyisihan penghapusan aset, sebagai berikut:
Klasifikasi Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Tingkat penyisihan (%) 1 5 15 50 100
Persentase penyisihan penghapusan aset di atas, diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar, dimana persentase penyisihan penghapusan aset diterapkan terhadap saldo aset produktif yang bersangkutan. Penyisihan penghapusan aset untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban di neraca pada akun "Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi“. Aset produktif dengan klasifikasi macet dihapusbukukan terhadap penyisihan penghapusan aset pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif sulit untuk direalisasi atau ditagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aset produktif selama tahun berjalan. Jika penerimaan melebihi nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga.
Ekshibit E/8 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j. Aset Tetap Aset tetap, kecuali aset tetap yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Peningkatan nilai aset tetap sebagai hasil penilaian kembali dicatat di dalam akun “Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap” dalam kelompok Ekuitas di neraca. Pada tanggal 1 Januari 2008, sesuai dengan penerapan PSAK No. 16 (revisi 2007) mengenai “Aset Tetap”, Bank memilih model biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Dampak dari penerapan PSAK baru ini tidak material terhadap laporan keuangan periode komparatif. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:
Klasifikasi Bangunan dan prasarana Inventaris kantor Peralatan kantor Kendaraan
Taksiran masa manfaat (Tahun) 20 4–8 4–8 4–8
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Pada tanggal 30 Nopember 2006, Bank telah membukukan hasil penilaian kembali aset tetap sesuai yang dilakukan oleh penilai independen, PT Arga Nilai Mandiri, dengan menggunakan pendekatan nilai pasar untuk penggunaan yang ada, dan telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui Surat Keputusan No. KEP-19/WPJ.04/2007 tanggal 18 Januari 2007. Kenaikan nilai aset tetap akibat penilaian kembali untuk tujuan pelaporan pajak sebesar Rp 3.574.601 dan untuk tujuan pelaporan komersial sebesar Rp 3.841.498, yang diakui sebagai selisih penilaian kembali aset tetap. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Apabila nilai tercatat suatu aset pada tanggal neraca melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebesar nilai tertinggi antara harga jual bersih tersebut dan nilai pakai. k. Simpanan Nasabah Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (diluar bank) kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan nasabah terdiri dari giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal. Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjamin yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Ekshibit E/9
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Simpanan Nasabah (Lanjutan) Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, maka pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000.000 untuk per nasabah per bank (2007: sampai dengan Rp 100.000). Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7.00% pada tanggal 30 September 2009. Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008, Bank adalah peserta dari program penjamin tersebut. l. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money yang berdasarkan perjanjian jatuh tempo dalam waktu tidak lebih dari 90 hari dan deposito berjangka. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain tersebut. m. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai non-performing. Pendapatan bunga tersebut diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non-performing. Pendapatan bunga atas aset non-performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontijensi dalam rekening administratif dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima tunai. Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan, dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek tidak dapat memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat investasi. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. n. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya material serta berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman yang diterima diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis sesuai dengan jangka waktu kredit atau pinjaman yang bersangkutan. Jika kredit atau pinjaman dimaksud dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo penempatan atau beban provisi dan komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit atau pinjaman dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak material atau tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan pinjaman yang diterima atau jangka waktu perkreditan dan pinjaman yang diterima, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. o. Pencadangan Imbalan Pasca-Kerja Mulai 1 Januari 2006, Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” (selanjutnya disebut PSAK No. 24 Revisi), yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia pada bulan September 2004. PSAK No. 24 Revisi mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan untuk imbalan kerja. PSAK No. 24 Revisi ini menggantikan PSAK No. 24, “Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun”, yang diterbitkan pada tahun 1994. Penerapan pertama kali PSAK No. 24 Revisi dilakukan secara retrospektif dengan melaporkan jumlah penyesuaian yang berkaitan dengan periodeperiode sebelumnya sebagai penyesuaian terhadap saldo awal akun saldo laba dari periode komparatif paling dini yang disajikan.
Ekshibit E/10 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Pencadangan Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan) Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Bank membukukan pencadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUK). Berdasarkan UUK tersebut, perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam UUK tersebut terpenuhi. Pencadangan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuaria berdasarkan laporan yang disiapkan oleh aktuaris independen. Jumlah pencadangan sehubungan biaya jasa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama rata-rata perkiraan sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat. Sedangkan pencadangan untuk biaya jasa kini, dibebankan secara langsung pada kegiatan operasi tahun berjalan. p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB pada tanggal tersebut, dan laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada kegiatan operasi tahun berjalan. Selisih penjabaran mata uang asing atas efek hutang dan aset moneter keuangan lainnya yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs. Berikut ini adalah kurs mata uang asing yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008 (Rupiah penuh): 30 Sept 2009 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Dolar Singapura (SGD)
30 Sept 2008
9.665,00 6.844,85
9.430,00 6.606,42
q. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak pada tahun yang bersangkutan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui, dengan menggunakan metode kewajiban (liability method), atas semua perbedaan temporer yang timbul antara nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan dan nilai aset dan kewajiban atas dasar pajak pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal jika besar kemungkinan terdapat laba fiskal di masa yang akan datang untuk dikompensasikan dengan perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal tersebut. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diperkirakan akan digunakan pada saat aset tersebut akan dipulihkan atau kewajiban tersebut akan dilunasi berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang secara substantif telah diberlakukan pada tanggal neraca. Saldo aset dan kewajiban pajak tangguhan saling dikompensasikan dan nilai bersih yang timbul disajikan di neraca sebagai bagian dari aset atau kewajiban. Penyesuaian kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. r. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank memiliki transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.
Ekshibit E/11
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) s. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan (setelah dikurangi jumlah modal saham yang diperoleh kembali). Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan arus kas, aset lain atau kewajiban, perubahan tersebut harus dianggap seolah-olah telah terjadi pada awal periode penyajian. t. Penggunaan Estimasi
Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, serta pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan. Sesuai dengan sifatnya, estimasi yang dibuat mengandung adanya ketidakpastian, sehingga jumlah sebenarnya yang dilaporkan di tahun yang akan datang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut. u. Pelaporan Segmen Sebuah segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
3. K A S 30 Sept 2009
30 Sept 2008
Rupiah Mata uang asing
4.598.315 538.244
1.427.714 849.454
Jumlah
5.136.559
2.277.168
Saldo kas dalam mata uang asing terdiri dari Dolar Amerika Serikat
Ekshibit E/12
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. GIRO PADA BANK INDONESIA
30 Sept 2009
30 Sept 2008
Rupiah Mata uang asing
70.855.856 1.497.930 `
94.896.327 2.876.009
Jumlah
72.353.786
97.772.336
Giro pada Bank Indonesia sebagian besar adalah untuk memelihara rasio giro wajib minimum (GWM) Bank sesuai ketentuan Bank Indonesia. Saldo GWM utama sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebesar 5% dan 7% dari dana pihak ketiga dalam mata uang Rupiah masing-masing pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008 adalah 1% dan 3% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing masing-masing pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008. GWM Bank adalah sebagai berikut : 30 Sept 2009 Rupiah Mata uang asing
5,05% 2,80%
30 Sept 2008 7,29% 3,35%
5. GIRO PADA BANK LAIN a. Berdasarkan mata uang 30 Sept 2009 Pihak ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan Bersih
(
30 Sept 2008
1.629.677 4.313.116 31.309
1.950.219 1.850.130 30.219
5.974.102
3.830.568
59.741 ) ( 5.914.361
38.306 ) 3.792.262
Ekshibit E/13
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan) b. Berdasarkan bank c. 30-Sep-09
30-Sep-08
Pihak ketiga PT Bank Permata Tbk. Citibank NA PT Bank Central Asia Tbk. Deutche Bank Trust Company America PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mega Calyon SGP Panin Bank PT Bank Mandiri Escrow ATM Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
(
Bersih
2.178.075 1.248.002 1.053.661 892.358 470.615 55.418 31.309 9.665 35
2.091.584 29.848 535.697 9.39 1.133.830 30.219 -
5.974.102
3.830.568
59.741
)
(
5.914.361
38.306 3.792.262
Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut: 30 Sept 2009
30 Sept 2008
Awal Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 29)
(
152.434 ) 92.693
(
63.181) 24.875
Akhir
(
59.741 )
(
38.306)
Tingkat bunga rata-rata dalam USD adalah 0,10% pada 30 September 2009 dan 1.48% pada 30 September 2008 serta dalam Rupiah adalah 1% pada 30 September 2009 dan 1,18% pada 30 September 2008. Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008, kolektibilitas giro pada bank lain digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir atau digunakan sebagai agunan pada tanggal-tanggal tersebut di atas. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk giro pada bank lain cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain tersebut.
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a. Berdasarkan jenis dan mata uang 30 Sept 2009
30 Sept 2008
Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) – Bersih
345.500.000
178.770.624
Bersih
345.500.000
178.770.624
)
Ekshibit E/14
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan) b. Berdasarkan kolektibilitas 30 Sept 2009 Fasilitas Jumlah Simpanan Bank Indonesia Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 – 3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 12 bulan Lebih dari 12 bulan
345.500.000 -
345.500.000 -
Jumlah
345.500.000
345.500.000
30 Sept 2008 Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Jumlah Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 – 3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 12 bulan Lebih dari 12 bulan Dikurangi : Penyisihan penghapusan Bersih
178.770.624 178.770.624 178.770.624
178.770.624 178.770.624 178.770.624
Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008, kolektibilitas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang diblokir atau digunakan sebagai agunan pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008.
Ekshibit E/15
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan) b. Berdasarkan kolektibilitas (Lanjutan) Tingkat suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut: Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) - Bersih
30 Sept 2009
30 Sept 2008
6,00%
9,22%
Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: 30 Sept 2009 Awal Pemulihan penyisihan selama periode berjalan (Catatan 29)
-
Akhir
-
30 Sept 2008 (
981 )
-
981 -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk penempatan pada bank lain cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain tersebut 7. EFEK-EFEK a. Berdasarkan tujuan, jenis, dan mata uang 30 Sept 2009
30 Sept 2008
Dimiliki hingga Jatuh Tempo: Pihak Ketiga – Rupiah Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi Pihak Ketiga – Dolar Amerika Serikat Obligasi Korporasi
336.786.601 18.884.000
160.000.000 -
46.875.250
-
Ekshibit E/16
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (Lanjutan) a. Berdasarkan tujuan, jenis, dan mata uang (Lanjutan) 30 Sept 2009
30 Sept 2008
Diperdagangkan: Pihak Ketiga – Rupiah Sertifikat Bank Indonesia setelah dikurangi diskon yang belum diamortisasi sebesar Rp. 679.743 tanggal 30 Sept 2009 dan Rp 229.376 pada tanggal 30 Sept 2008
249.320.257
79.837.785
Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi
374.534.950 94.150.100
267.370.958 -
9.568.350 -
57.541.860
1.130.119.508
564.750.603
Pihak Ketiga – Dolar Amerika Serikat Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
(
Bersih
1.599.094 ) (
575.419 )
1.128.520.414
564.175.184
30 Sept 2009
30 Sept 2008
b. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 – 5 tahun 5 – 10 tahun Lebih dari 10 tahun
249.320.257 238.710.243 228.356.958 357.288.450
79.837.785 210.000.000 31.590.000 185.780.958
1.073.675.908
507.208.743
Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 tahun 1 – 5 tahun 5 – 10 tahun
9.181.750 47.261.850 -
30.194.860 27.347.000
Jumlah Dolar Amerika Serikat
56.443.600
57.541.860
1.130.119.508
564.750.603
Jumlah Rupiah
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan Bersih
(
1.599.094 ) ( 1.128.520.414
575.419) 564.175.184
Ekshibit E/17
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (Lanjutan) c. Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah 30 Sept 2009 Efek Pemerintah Efek Korporasi
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
970.210.158 159.909.350
507.208.743 57.541.860
1.130.119.508
564.750.603
(
Bersih
30 Sept 2008
1.599.094 ) ( 1.128.520.414
575.419) 564.175.184
Tingkat bunga obligasi Pemerintah dengan tingkat bunga tetap sesuai dengan tingkat bunga yang tercantum dalam masing-masing sertifikat Obligasi Pemerintah yang dimiliki oleh Bank. Obligasi ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal mulai dari 12 Maret 2012 sampai dengan 15 Februari 2028. Tingkat bunga obligasi rata-rata adalah 10,79% dalam Rupiah 10,00% dalam USD pada tanggal 30 September 2009 dan 11,64% dalam Rupiah 10,17% dalam USD pada tanggal 30 September 2008. Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30-Sep-09 Diperoleh dari pasar sekunder Zero Coupon 003 FR 28 FR 38 FR 39 FR 40 FR 43 FR 47 FR 48
Tingkat bunga tahunan
Jatuh tempo 20 Nopember 2012 15 Juli 2017 15 Agustus 2018 15 Agustus 2023 15 September 2025 15 Juli 2022 15 Pebruari 2028 15 September 2018
10,00% 11,60% 11,75% 11,00% 10,25% 10,00% 9,00%
Nilai wajar 124.528.143 31.590.000 22.958 11.550.000 69.600.000 35.787.500 54.108.000 9.600.000 336.786.601
Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30 Sept 2008 Diperoleh dari pasar sekunder Zero Coupon 003
Jatuh tempo
Tingkat bunga tahunan
20 Nopember 2012
-
Nilai wajar 160.000.000 160.000.000
Ekshibit E/18 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (Lanjutan)
Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut: 30-Sep-09 Diperoleh dari pasar sekunder FR 31 FR 32 FR 36 FR 40 FR 42 FR 44 FR 45 FR 46 FR 47 FR 48 ORI 004 ORI 006
Jatuh tempo
Tingkat bunga tahunan
15 November 2020 15 Juli 2018 15 September 2019 15 September 2025 15 Juli 2027 15 September 2024 15 Mei 2037 15 Juli 2023 15 Februari 2028 15 September 2018 12 Maret 2012 12 Augustus 2012
11,00% 15,00% 11,5% 11,00% 10,25% 10,00% 9,75% 9,50% 10,00% 9,00% 9,50% 9,35%
Nilai wajar 10.180.000 119.285.000 10.575.000 35.887.500 4.925.000 17.157.000 5.931.250 39.990.000 72.172.200 38.400.000 10.032.000 10.000.000 374.534.950
Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut: 30 Sept 2008 Diperoleh dari pasar sekunder FR 28 FR 38 FR 39 FR 40 FR 43 FR 47 FR 48 ORI
Jatuh tempo 15 Juli 2017 15 Agustus 2018 15 Agustus 2023 15 September 2025 15 Juli 2022 15 Februari 2028 15 September 2018 12 Maret 2012
Tingkat bunga tahunan
Nilai wajar
10,00% 11,60% 11,75% 11,00% 10,25% 10,00% 9,00% 9,50%
31.590.000 22.958 11.550.000 69.600.000 40.900.000 54.108.000 9.600.000 50.000.000 267.370.958
Perincian Obligasi Korporasi dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30 Sept 2009 Diperoleh dari pasar sekunder Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 Subordinasi Bank Victoria Tahun 2007
Jatuh tempo 15 Januari 2018 21 Maret 2017
Tingkat bunga tahunan
Nilai wajar
11.50% 12.50% (
3.000.000 15.884.000 18.884.000 188.840 ) 18.695.160
Ekshibit E/19 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (Lanjutan)
Perincian Obligasi Korporasi dengan tujuan untuk untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut:
30-Sep-09 Diperoleh dari pasar sekunder Bhakti Securitas Bakrie Telecom I th 2007 Ciliandra 2 Bank DKI V TH 2008 Bank Panin II B Bank Mayapada II B Bank Panin II Th 2007 Seri C
Jatuh tempo
Tingkat bunga tahunan
30 Mei 2011 04 September 2012 27 Nopember 2012 4 Maret 2013 19 Juni 2012 29 Mei 2012 19 Juni 2014
14.00% 11.90% 11.50% 11.25% 10.75% 12.00% 11.00%
Dikurangi : Penyisihan Penghapusan
Nilai wajar 1.000.200 10.000.000 10.000.000 30.876.000 2.971.500 3.002.400 36.300.000 94.150.100 941.501
(
)
93.208.599
Perincian Obligasi Korporasi dalam mata uang USD dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30-Sep-09 EURO BOND GITI TIRE EURO BOND PGN FIN 2003 EURO BOND BERLIAN LAJU TANGKER EURO BOND GT 2005
Tingkat bunga tahunan
Jatuh tempo 26 Januari 2012 24 Februari 2014 15 Mei 2014 21 Juli 2010
Nilai wajar
12.25% 7.50% 7.50% 10.25%
Dikurangi : Penyisihan Penghapusan
(
19.330.000 4.832.500 13.531.000 9.181.750 46.875.250 468.753
)
46.406.497
Perincian Obligasi Pemerintah dalam mata uang USD dengan tujuan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut : 30 Sept 2009
Jatuh tempo
Tingkat bunga tahunan
EURO BOND ROI 14
10 Maret 2014
6.75%
Nilai wajar 9.568.350 9.568.350
30 Sept 2008 Obligasi Korporasi Euro Bond GITI TIRE Euro Bond PGN Euro Fin 2003 Euro Bond Berlian Laju Tanker Euro Bond Giti 2005 Euro Bond Giti Tire Dikurangi : Penyisihan Penghapusan
Jatuh tempo
26 Januari 2012 24 Februari 2014 15 Mei 2014 21 Juli 2010 26 Januari 2012
Tingkat bunga tahunan
Nilai wajar
12.25% 7.50% 7.50% 10.25% 12.25% (
18.860.000 4.715.000 22.632.000 8.958.500 2.376.360 57.541.860 575.419) 56.966.441
Ekshibit E/20
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (Lanjutan) d. Penyisihan penghapusan Mutasi penyisihan penghapusan efek-efek adalah sebagai berikut :
Awal (Penyisihan) pemulihan selama periode berjalan (Catatan 29) Akhir
( (
30 Sept 2009 2.583.196 ) ( 984.102 ( 1.599.094 ) (
30 Sept 2008 160.160 ) 415.259) 575.419)
Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008. kolektibilitas efek-efek digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo efek-efek yang digunakan sebagai agunan pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk efek-efek cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek tersebut. Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008. Obligasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal masing-masing sebesar Rp 408.000.000 dan Rp 210.000.000 dijual dengan janji dibeli kembali (Catatan 15). e. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan efek-efek Obligasi korporasi diperingkat berdasarkan PT Moody’s Indonesia (dahulu PT Kasnic Credit Rating Indonesia) dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah sebagai berikut :
Sub Bank Victoria GITI Tire Berlian Laju Tanker Bakti Securities I TH 2008 Perusahaan Gas Negara Cilandra 2 Bakrie Telecom Bank Mayapada II B Bank Panin 2B Sub Bank Mega Bank DKI V 2008 Bank Panin 2C
30 Sept 2009
30 Sept 2008
A3.id BBB BBB BaaI.id BBB idA idA A2.id idA A(idn) idA idA
BBB BBB BBB -
Ekshibit E/21 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang 30 Sept 2009 Rupiah Akseptasi Angsuran berjangka Rekening Koran Kredit pemilikan rumah (KPR) Kredit pemilikan mobil (KPM) Pinjaman karyawan Cerukan Jumlah Rupiah Dolar Amerika Serikat Akseptasi Cerukan Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan .
(
Bersih Jaminan Kredit
30 Sept 2008
617.130.630 6.776.757 13.420.373 7.250.582 492.395 47.895 4.063.113 649.181.745
978.447.021 11.678.748 10.633.260 10.137.787 2.123.262 47.069 247.256 1.013.314.403
9.665.000 -
9.430.000 -
658.846.745
1.022.744.403
9.678.660 ) ( 649.168.085
5.020.501 ) 1.017.723.902
Jaminan pemberian kredit pada umumnya berupa harta berwujud (tanah. bangunan. mesin. kendaraan. saham dan deposito berjangka) (Catatan 12 dan 14). Manajemen berpendapat bahwa nilai agunan atas kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut. b. Berdasarkan Sektor Ekonomi Klasifikasi kredit menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: 30 Sept 2009
Lancar Rupiah Jasa-jasa dunia usaha Perindustrian Perdagangan dan restoran Kehutanan Pertambangan Konstruksi Transportasi Jasa sosial Lain-lain Dolar Amerika Serikat Perindustrian Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( Bersih
Dalam perhatian khusus
222.943.138 104.546.900 21.678.090 82.787.699 35.466.002 619.736 174.099.917
-
9.665.000
-
Kurang lancar 579.524 -
651.806.482 5.757.909 )
646.048.573
-
-
(
Diragukan -
-
-
579.524
-
36.135 )
543.389
Macet
-
-
6.460.739 6.460.739 (
3.884.616 ) (
2.576.123
Jumlah 222.943.138 104.546.900 28.718.353 82.787.699 35.466.002 619.736 174.099.917 9.665.000 658.846.745 9.678.660 ) 649.168.085
Ekshibit E/22
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) c. Berdasarkan Sektor Ekonomi (Lanjutan) 30 Sept 2008
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
-
-
420.828.066 99.599.290 317.825.307 80.501.744 327.569 16.133.670 78.098.757
-
-
9.430.000
Jumlah 1.013.820.800 2.500.000 6.423.603 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 4.042.380 ) ( 69.469 ) ( 908.652 )
-
-
1.022.744.403
-
-
Bersih
-
-
Rupiah Jasa-jasa dunia usaha Perindustrian Perdagangan dan restoran Kehutanan Pertambangan Konstruksi Transportasi Jasa sosial Lain-lain Dolar Amerika Serikat Perindustrian
420.828.066 97.099.290 311.401.704 80.501.744 327.569 16.133.670 78.098.757
2.500.000 -
9.430.000
1.009.778.420
6.423.603 -
2.430.531
5.514.951
Jumlah
(
5.020.501 ) 1.017.723.902
d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo Klasifikasi kredit yang diberikan berdasarkan tahun kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut : 30 Sept 2009
30 Sept 2008
Berdasarkan tahun perjanjian Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 tahun Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan Bersih
(
600.985.511 36.863.501 10.964.167 368.566
64.593.484 925.047.750 10.097.210 13.575.959
9.665.000
9.430.000
658.846.745
1.022.744.403
9.678.660 ) ( 649.168.085
5.020.501 ) 1.017.723.902
Ekshibit E/23 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 30 Sept 2009
30 Sept 2008
612.435.232 25.413.781 10.964.166 368.566
375.587.534 620.648.935 16.764.974 312.960
9.665.000
9.430.000
658.846.745
1.022.744.403
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 tahun Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
(
Bersih
9.678.660) ( 649.168.085
5.020.501 ) 1.017.723.902
e. Tingkat Bunga Tingkat bunga rata-rata dalam Rupiah yang dibebankan kepada debitur oleh Bank adalah 18.85% pada 30 September 2009 dan 18.26% pada 30 September 2008 serta dalam USD adalah 4.75% pada 30 September 2009 dan 4.71% pada 30 September 2008. f. Penyisihan Penghapusan Perubahan penyisihan penghapusan untuk kredit yang diberikan adalah sebagai berikut :
Saldo awal Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 29)
( (
30 Sept 2009 7.639.956 ) ( 2.038.704 ) (
Saldo akhir
(
9.678.660 ) (
30 Sept 2008 2.633.642 ) 2.386.859 ) 5.020.501 )
g. Berdasarkan Kolektibilitas Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut. Pada tanggal 20 Januari 2005. Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 7/3/PBI/2005 tentang “Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum” yang berlaku efektif sejak tanggal 20 Junuari 2005. Peraturan tersebut menetapkan batas maksimum penyediaan dana pada satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait tidak melebihi 25% dari modal Bank. Peraturan ini telah diganti dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008 kepada Bank Indonesia. Bank tidak memiliki debitur yang tidak memenuhi ketentuan BMPK. Kredit yang dihentikan pembebanan bunganya (non-performing loan/NPL) oleh Bank masing-masing sebesar Rp 6.460.739 dan Rp nil pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008. Dengan demikian. rasio NPL secara gross sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 masing-masing adalah sebesar 1.07% dan 0.87% pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008. Secara neto. rasio NPL pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008 masingmasing adalah sebesar 0.47% dan 0.78%.
Ekshibit E/24 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 9. TAGIHAN LAINNYA a. Berdasarkan pihak, mata uang dan hubungan istimewa :
30-Sep-09 Tagihan Akseptasi
30-Sep-08
Kewajiban Akseptasi
Tagihan Akseptasi
Kewajiban Akseptasi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kewajiban Akseptasi
Tagihan Akseptasi
Kewajiban Akseptasi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Dolar Amerika Serikat Debitur Pihak ketiga Pihak Hubungan Istimewa (Catatan 31)
Jumlah Dikurangi Penyisihan Penghapusan
11.161.882 11.161.882 (
Bersih
111.619
)
11.050.263
b. Berdasarkan jatuh tempo
30-Sep-09 Tagihan Akseptasi Dolar Amerika Serikat Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 – 3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah Dikurangi Penyisihan Penghapusan Bersih
11.161.882 -
30-Sep-08
11.161.882 (
111.619
)
11.050.263
b. Penyisihan penghapusan Mutasi penyisihan penghapusan tagihan lainnya adalah sebagai berikut :
Awal (Penyisihan) pemulihan selama periode berjalan (Catatan 29) Akhir
( (
30 Sept 2009 111.619) 111.619 )
30 Sept 2008 -
Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008. kolektibilitas tagihan lainnya digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo tagihan lainnya yang digunakan sebagai agunan pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk tagihan lainnya adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan lainnya tersebut.
Ekshibit E/25 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP 30-Sep-09
Saldo awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir
18.254.438 45.160.336 15.105.399 2.762.086 4.855.018
Nilai tercatat Pemilikan langsung Ta na h Bangunan dan prasarana Inventaris kantor Peralatan kantor Kendaraan
18.254.438 42.726.336 14.114.729 2.093.392 4.307.668
2.434.000 990.669 668.694 997.350
(450.000)
Jumlah
81.496.563
5.090.713
(450.000)
86.137.277
Akumulasi depresiasi Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Inventaris kantor Peralatan kantor Kendaraan
3.178.267 3.148.144 656.807 625.482
3.535.809 2.739.188 463.050 424.030
(145.313)
6.714.076 5.887.332 1.119.857 904.199
Jumlah
7.608.700
7.162.077
(145.313)
14.625.464
Nilai buku
73.887.863
30 Sept 2008
Saldo awal
71.511.813
P enambahan
Pengurangan
Saldo akhir
Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Inventaris kantor Peralatan kantor Kendaraan
13.739.458 28.641.935 6.439.490 1.542.439 2.159.553
4.392.910 293.940 115.471 1.175.115
-
13.739.458 33.034.845 6.733.430 1.657.910 3.334.668
Jumlah
52.522.875
5.977.436
-
58.500.311
Akumulasi depresiasi Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Inventaris kantor Peralatan kantor Kendaraan
1.631.370 1.214.169 258.195 261.244
2.053.072 1.239.451 283.112 236.206
(
Jumlah
3.364.978
3.811.841
(
Nilai buku
49.157.897
84.340)
3.600.102 2.453.620 541.307 497.450
84.340)
7.092.479
-
51.407.832
Ekshibit E/26
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (Lanjutan) Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008. Bank telah mengasuransikan aset tetap untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 125.096.100 dan Rp 75.143.198 Manajemen berpendapat bahwa masing-masing nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan. Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun masing-masing jenis aset tetap pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008. manajemen berpendapat bahwa tidak terjadi penurunan nilai atas aset tetap. 11. ASET LAIN-LAIN
12.
30 Sept 2009
30 Sept 2008
Piutang bunga Biaya dibayar di muka Uang muka Lain-lain
13.687.604 1.873.513 18.596.704 712.499
2.179.532 1.889.274 14.304.008 5.280.094
Jumlah
34.870.320
23.652.908
30 Sept 2009
30 Sept 2008
Rupiah Pihak Ketiga Pihak Hubungan Istimewa (Catatan 31)
60.835.507 1
46.133.021 -
Jumlah Rupiah
60.835.508
46.133.021
463.580
72.078.040
61.299.088
118.211.064
SIMPANAN NASABAH - GIRO Rincian akun ini berdasarkan mata uang dan nasabah adalah sebagai berikut:
Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga Jumlah Rincian akun ini berdasarkan suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut:
30 Sept 2009 Rupiah Dolar Amerika Serikat
5.58% 0.30%
30 Sept 2008 4.03% 0.97%
Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008, simpanan giro masing-masing sebesar Rp. nil dan Rp 25.583.344 merupakan simpanan yang diblokir dan dijadikan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan (Catatan 8).
Ekshibit E/27 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 13. SIMPANAN NASABAH - TABUNGAN Rincian akun ini berdasarkan mata uang dan nasabah adalah sebagai berikut : 30 Sept 2009
30 Sept 2008
Rupiah Pihak Ketiga Pihak Hubungan Istimewa (Catatan 31)
32.813.972 8.320
10.273.797 8.879
Jumlah
32.822.292
10.282.676
30 Sept 2009 4.61%
30 Sept 2008 4.80%
Rincian akun ini berdasarkan suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut :
Rupiah
Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008. tidak terdapat simpanan nasabah tabungan yang diblokir dan dijadikan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan. 14.
SIMPANAN NASABAH – DEPOSITO BERJANGKA Rincian akun ini berdasarkan mata uang dan nasabah adalah sebagai berikut: 30 Sept 2009
30 Sept 2008
1.232.553.035 39.979
1.173.725.363 78.152
Jumlah Rupiah Dolar Amerika Serikat Pihak Ketiga
1.232.593.014
1.173.803.515
48.868.411
14.088.346
Jumlah
1.281.461.425
1.187.891.861
Rupiah Pihak Ketiga Pihak Hubungan Istimewa (Catatan 31)
Rincian akun ini berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: 30 Sept 2009
30 Sept 2008
646.717.688 372.823.491 125.471.249 87.580.586
958.765.476 132.761.941 19.116.355 63.159.743
1.232.593.014
1.173.803.515
Dolar Amerika Serikat 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
7.587.788 6.951.156 220.312 34.109.155
3.473.442 290.998 120.646 10.203.260
Jumlah Dolar Amerika Serikat
48.868.411
14.088.346
1.281.461.425
1.187.891.861
Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Rupiah
Jumlah
Ekshibit E/28
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 14.
SIMPANAN NASABAH – DEPOSITO BERJANGKA (Lanjutan) Rincian akun ini berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30 Sept 2009
30 Sept 2008
803.140.648 286.530.248 93.309.925 49.612.193
991.078.513 137.761.672 5.206.087 39.757.243
1.232.593.014
1.173.803.515
Dolar Amerika Serikat 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
9.363.015 6.103.769 9.750.002 23.651.625
3.541.062 1.036.186 9.511.098 -
Jumlah Dolar Amerika Serikat
48.868.411
14.088.346
1.281.461.425
1.187.891.861
30 Sept 2009
30 Sept 2008
Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Rupiah
Jumlah
Rincian akun ini berdasarkan suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut:
Rupiah Dolar Amerika Serikat
8.06% 3.10%
11.65% 3.62%
Pada tanggal 30 September 2009 deposito berjangka masing-masing sebesar Rp 67.002.521 dan USD 1.000 dan pada tanggal 30 September 2008. deposito berjangka masing-masing sebesar Rp 576.309.521 dan USD 1.000 merupakan simpanan nasabah – deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan (Catatan 8).
Ekshibit E/29 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
15. SIMPANAN DARI BANK LAIN Rincian akun ini berdasarkan mata uang dan nasabah adalah sebagai berikut:
Rupiah Pihak ketiga Interbank Call Money Bank Victoria Bank Panin Bank Eksekutif Bank Swaguna Bank Royal Bank Ratu
30 Sept 2009
30 Sept 2008
275.000.000 23.000.000
140.000.000 50.000.000 5.000.000 10.000.000 5.000.000 -
Deposit On Call BPR Intidana Sukses Makmur
1.501.426
Deposito Berjangka BPR Bina Sejahtera Insani. Jawa Tengah BPR Olobaru Permai BPR Sahabat Bekasi BPR Grogol Joyo BPR Insan Madani BPR Nguter Surakarta BPR Ragam Peranmandi BPR Multi Artha Mas Sejahtera BPR Kapital M
1.100.000 1.375.000 1.500.000 200.000 2.550.000 1.000.000
1.800.000 300.000 500.000 -
Giro dari Bank lain BPR Bina Sejahtera Insani. Jawa Tengah BPR Mutiara Jaya Sukses BPR Nguter Surakarta BPR Bina Sejahtera Insani BPR Rejeki Insani BPR Insan Madani
1.839.346 1.783.663 2.157.828 244.621
458.890 2.814 -
313.251.884
213.061.704
Jumlah
-
Ekshibit E/30
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 15.
SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) Rincian akun ini berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: 31 Sept 2009
30 Sept 2008
Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
7.526.884 303.475.000 2.250.000 -
110.461.704 102.600.000 -
Jumlah dalam Rupiah
313.251.884
213.061.704
Rincian akun ini berdasarkan tingkat bunga rata-rata: 30 Sept 2009 Interbank Call Money Deposito Berjangka Bank Giro dari bank lain
8,10% 7,20% 6,55%
30 Sept 2008 12,29% 10,45% 8.77%
Ekshibit E/31 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 16. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI 30-Sep-09 Tanggal
Kewajiban
Nilai
Tanggal
Jatuh
Pembelian
Yang Belum
Nilai
Jenis
Nominal
Dimulai
Tempo
Kembali
Diamortisasi
Bersih
Non Bank
ZC 003
53.000.000
07 September 2009
07 Desember 2009
33.796.824
694.098
33.102.726
Non Bank
FR 32
50.000.000
15 June 2009
10 June 2009
41.978.300
45.500
41.932.800
Non Bank
FR 32
50.000.000
15 September 2009
15 October 2009
41.223.000
136.500
41.086.500
116.998.124
876.098
116.122.026
Nasabah
Jumlah
408.000.000
Beban Bunga
Ekshibit E/32
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 16. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (Lanjutan) 30 Sept 2008
Nasabah
Jenis
Nilai Nominal
Tanggal Dimulai
Tanggal Jatuh Tempo
Kewajiban Pembelian Kembali
Beban Bunga Yang Belum Diamortisasi
Nilai Bersih
Non Bank
FR 47
50.000.000
26 Sept 2008
17 Nop 2008
32.257.555 (
517.713 )
31.739.842
Non Bank
FR 40
20.000.000
26 Sept 2008
17 Nop 2008
14.371.250 (
230.649 )
14.140.601
Non Bank
FR 43
20.000.000
12 Sept 2008
15 Okt 2008
15.636.090 (
70.950 )
15.565.140
Non Bank
ORI 4
50.000.000
05 Sept 2008
09 Okt 2008
42.729.463 (
113.681 )
42.615.782
Non Bank
FR 28
10.000.000
26 Sept 2008
28 Okt 2008
7.387.973 (
68.227 )
7.319.746
Non Bank
FR 43
20.000.000
26 Sept 2008
28 Okt 2008
13.745.067 (
126.933 )
13.618.134
Non Bank
FR 39
10.000.000
23 Sept 2008
23 Okt 2008
8.241.600 (
62.560 )
8.179.040
Non Bank
FR 40
10.000.000
23 Sept 2008
23 Okt 2008
7.211.400 (
54.740 )
7.156.660
Non Bank
FR 40
20.000.000
24 Sept 2008
24 Okt 2008
14.422.800 (
114.240 )
14.308.560
156.003.198 (
1.359.693 )
154.643.505
210.000.000
Ekshibit E/33
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG PAJAK 30 Sept 2009
30 Sept 2008
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pph Ps. 21 Pph Ps. 23 Pph Ps. 25 Pph Ps. 29
2.037.020 231.766 3.810 125.942 4.675.232
1.501.638 213.270 5.615 2.996.035
Jumlah
7.073.770
4.716.558
18. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN 30 Sept 2009
30 Sept 2008
Hutang bunga Setoran jaminan Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan yang ditangguhkan Lain-lain
5.498.186. 1.155.571 734.154 522.000 1.195.102
7.618.106 1.144.587 46.100.011 1.374.452
Jumlah
9.105.013
56.237.156
19. PENCADANGAN IMBALAN PASCA-KERJA Bank membentuk pencadangan imbalan Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003.
pasca-kerja
sesuai
dengan
ketentuan
Undang-Undang
Pencadangan imbalan pasca-kerja tersebut diestimasi oleh manajemen berdasarkan perhitungan aktuaria yang disiapkan oleh PT Jasa Aktuaria Tiwikrama, aktuaris independen, dalam laporan tertanggal 14 Januari 2009 dan 29 Pebruari 2008 untuk menghitung kewajiban imbalan dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit". Nilai kewajiban yang diakui di neraca : 30 Sept 2009
30 Sept 2008
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai yang belum diakui: (Keuntungan) kerugian aktuaria-bersih
339.111
156.718
50.378
102.518
Kewajiban pada neraca
389.489
259.236
Ekshibit E/34
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PENCADANGAN IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan) Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut, antara lain :
Tabel mortalitas Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun
30 Sept 2009
30 Sept 2008
TMI2 10% 6% 55 tahun
TMI2 10% 6% 55 tahun
Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program imbalan kerja tersebut.
20. MODAL SAHAM Rincian pemilikan saham pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008 (berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Ficomindo Buana Registrar) adalah sebagai berikut : 30-Sep-09 Pemegang saham Danny Nugroho Inigo Investment Ltd Zen Gem Investments Limited TFI (X) -TRA Ordinary I 1st Financial Company Limited Credit Suisse Singapore Publik – masing-masing di bawah 5% Jumlah 30 Sept 2008 Pemegang saham Danny Nugroho Publik – masing-masing di bawah 5% Jumlah
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Persentase kepemilikan
Jumlah
983.634.709 700.000.000 650.000.000 537.531.000 519.800.000 374.580.813 767.100.102
21,70% 15,44% 14,34% 11,86% 11,47% 8,26% 16,93%
98.363.471 70.000.000 65.000.000 53.753.100 51.980.000 37.458.081 76.710.010
4.532.646.624
100,00%
453.264.662
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Persentase kepemilikan
Jumlah
942.634.709 568.247.499
62,39% 37,61%
94.263.471 56.824.750
1.510.882.208
100,00%
151.088.221
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 6 September 2008, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 25 tanggal 6 September 2008, para pemegang saham Bank telah menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari sebesar Rp 400.000.000 menjadi Rp 600.000.000 Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-65110.AH.01.02.TH.2008 tanggal18 September 2008.
Ekshibit E/35
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. MODAL SAHAM (Lanjutan)
Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No.75 tanggal 24 Juni 2009, diusulkan untuk tahun buku 2008 dipergunakan sebesar Rp. 4.250.000 sebagai dana cadangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 70 aya (1) UUPT. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No.76 tanggal 24 Juni 2009, para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Perseroan disertai dengan Penerbitan Waran Seri I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham 3 Agustus 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 1 tanggal 8 Juni 2009 dan surat Ketua BAPEPAM No. S-5535/BL/2009 tanggal 24 Juni 2009, saham baru Perseroan 3.021.764.416 (tiga miliar dua puluh satu juta tujuh ratus enam puluh empat ribu empat ratus enam belas) Saham Biasa Atas Nama dengan Nilai Nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran sebesar Rp 101 (seratus satu Rupiah) setiap saham, dengan demikian meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari 1.510.882.208 (Satu miliar lima ratus sepuluh juta delapan ratus delapan puluh dua ribu dua ratus delapan) saham atas seluruhnya sebesar Rp. 151.088.220.800,- (Seratus lima puluh satu miliar delapan puluh delapan juta dua ratus duapuluh ribu delapan ratus Rupiah) menjadi 4.532.646.624 (empat miliar lima ratus tiga puluh dua juta enam ratus empat puluh enam ribu enam ratus dua puluh empat) saham atau seluruhnya sebesar Rp. 453.264.662.400,- (empat ratus lima puluh tiga miliar dua ratus enam puluh empat juta enam ratus enam puluh dua ribu empat ratus Rupiah).
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi saham sebagai berikut : Saldo Agio Saham per 30 September 2008 Pelaksanaan Right Issue PUT I 3.021.764.416 saham Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (Catatan 20)
20,660,277
(
Bersih Biaya Emisi Saham Saldo Agio Saham Per 30 september 2009
305,198,206 302,176,442
)
3,021,764 (
11,739,831 11,942,210
Agio saham dan biaya emisi saham berasal dari penawaran umum saham perdana yang dilakukan pada tanggal 20 September 2007 dan dari Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang dilakukan pada tanggal 9 Juli 2009.
)
Ekshibit E/36
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. KOMITMEN DAN KONTINJENSI Bank memiliki tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi dalam rangka pemberian fasilitas garansi dan pemberian kredit kepada nasabah, sebagai berikut : 30 Sept 2009
30 Sept 2008
Kewajiban komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - Committed - Uncommitted
110.202.374
52.069.305
Jumlah
110.202.374
52.069.305
Kewajiban kontinjensi Bank garansi Titipan kliring L/C domestic Bunga kredit dalam penyelesaian
122.416.993 367.161 7.703.805 1.109.793
30.566.638 1.345.028 -
Jumlah
131.597.752
31.911.666
Tidak terdapat kewajiban komitmen dan kontinjensi dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008. Fasilitas bank garansi umumnya dijamin berupa deposito berjangka. Jangka waktu bank garansi adalah antara 3 (tiga) bulan sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan.
Ekshibit E/37
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga diperoleh dari : 30 Sept 2009 Kredit yang diberikan - Akseptasi - Angsuran berjangka - Rekening Koran rupiah - Kredit kepemilikan rumah - Akseptasi valas - Kredit kepemilikan mobil - Cerukan Efek-efek Penempatan pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Jumlah
79.156.622 1.730.858 2.094.145 1.235.749 382.883 128.231 924.038 61.657.345 1.299.844 4.640.411
30 Sept 2008 68.352.839 1.988.533 1.295.095 1.142.212 581.454 351.461 288.429 38.588.848 1.532.712 1.420.406
153.250.126 115.541.989
24. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI
Pendapatan provisi kredit - Provisi pinjaman aksep - Provisi pinjaman aksep - valas - Provisi pinjaman kepemilikan mobil - Provisi pinjaman angsuran berjangka - Provisi pinjaman kepemilikan rumah - Provisi pinjaman rekening koran Pendapatan provisi lainnya - Provisi bank garansi - Provisi bank garansi – valas - Provisi DLC Pendapatan komisi - Pendapatan komisi asuransi - Pendapatan komisi bank garansi - Pendapatan agen Sekuritas - Pendapatan komisi notaris - Pendapatan komisi sindikasi - Pendapatan komisi Outgoing Trf Valas Pendapatan lain-lain - Pendapatan lain-lain Jumlah
30 Sept 2009
30 Sept 2008
8.128.417 56.550 237.625
6.282.275 46.465 3.596 500 35.000 154.600
1.674.720 130.875
145.853 657 -
31.801 82.405 45.296 115.492 68.702
56.492 261.523 138.413 -
23.797
623.192
10.595.680
7.748.566
Ekshibit E/38
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA
Simpanan nasabah Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Simpanan dari bank lain Premi penjaminan Beban lainnya Jumlah
30 Sept 2009
30 Sept 2008
86.506.581 14.950.694 6.664.709 1.753.364 2.210
59.145.137 9.869.183 6.871.785 1.640.354 -
109.877.558
77.526.459
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Penyusutan Promosi Sewa Telepon, teleks, dan faks Pemeliharaan gedung Kendaraan Jasa profesional Penyisihan imbalan kerja karyawan Lain-lain Jumlah
30 Sept 2009
30 Sept 2008
7.162.077 2.369.366 2.532.852 540.337 817.234 512.745 219.550 3.458.956
3.811.841 2.398.931 1.381.975 825.859 1.012.225 394.722 588.255 2.085.319
17.613.117
12.499.127
30 Sept 2009
30 Sept 2008
8.202.622 3.672.449 1.829.083
5.005.094 1.966.754 1.694.241
13.704.154
8.666.089
27. GAJI DAN TUNJANGAN
Gaji dan upah Tunjangan karyawan Lain-lain Jumlah
Ekshibit E/39
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERPAJAKAN
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode 30 September 2009 dan 30 September 2008 adalah sebagai berikut :
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Beda tetap: Penyusutan aset tetap Pengurangan yang tidak diperkenankan Amortisasi atas biaya emisi saham
( (
30 Sept 2009
30 Sept 2008
21.130.084
18.506.351
190.177 210.191 813.698) ( 413.330)
106.316 1.860.241 813.698 ) 1.152.859
Taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan
20.716.754
19.659.210
Beban pajak penghasilan – tahun berjalan
5.806.391
5.897.598
1.131.159) (
2.901.563 )
4.675.232
2.996.035
Pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 25 Taksiran hutang pajak penghasilan
(
Ekshibit E/40
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERPAJAKAN (Lanjutan) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan, dan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk periode 30 September 2009 dan 30 September 2008 adalah sebagai berikut :
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Beban pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap : - Penyusutan aset tetap - Pengurangan yang tidak diperkenankan - Amortisasi atas biaya emisi saham - Penyesuaian atas perubahan tarif pajak Penggunaan akumulasi rugi fiskal yang tidak diakui sebagai aktiva pajak tangguhan
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
(
30 Sept 2009
30 Sept 2008
21.130.084
18.506.351
5.916.424
4.965.677
58.949 58.853 227.835) (
31.895 558.072 244.109 )
-
-
5.806.391
5.311.535
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan serta nilai aset dan kewajiban dengan dasar pajak pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008 adalah sebagai berikut :
30 Sept 2009
30 Sept 2008
Efek-efek Penyisihan imbalan pasca kerja
-
-
Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan – Bersih
-
-
Ekshibit E/41 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 28.
PERPAJAKAN (Lanjutan)
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Perseroan menghitung. menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jendral Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahuntahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. Pada tanggal 2 September 2008. Pemerintah telah mengumumkan adanya perubahan terhadap pajak penghasilan yang akan berlaku sejak 1 Januari 2009. yang menyatakan bahwa pajak penghasilan untuk perusahaan akan ditetapkan sebesar 28% sejak 2009 dan akan berkurang menjadi 25% sejak 2010. 29.
PENYISIHAN (PEMULIHAN PENYISIHAN) PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF
30 Sept 2009 Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan Lainnya
(Catatan 5) (Catatan 6) (Catatan 7) (Catatan 8) (Catatan 9)
Jumlah
30 Sept 2008
( (
92.693 984.102 ( 2.038.704) ( 111.619)
24.875 981 415.259 ) 2.386.859 ) -
(
1.073.528) (
2.776.262 )
Mutasi penyisihan penghapusan aset produktif :
30 Sept 2009
30.
30 Sept 2008
Saldo awal Pemulihan penyisihan (penyisihan) selama periode berjalan
(
10.375.586 ) (
2.857.964 )
(
1.073.528 ) (
2.776.262 )
Saldo akhir
(
11.449.114 ) (
5.634.227 )
LABA PER SAHAM DASAR 30 Sept 2009 (6 Bulan) Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba Laba per saham dasar (Rupiah penuh)
30 Sept 2008 (6 Bulan)
15.323.693
13.194.815
1.846.633.810
1.510.882.208
8,30
8,73
Ekshibit E/42
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
31. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut : Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan yang sama dengan yang diberlakukan bagi pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Saldo dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : 30 Sept 2009 Kewajiban Deposito Direksi dan karyawan Giro Direksi dan karyawan Tabungan Direksi dan karyawan
Persentase terhadap jumlah kewajiban
30 Sept 2008
39.979 1
-
8.320
8.879
48.300
87.031
0.003%
0.005%
30 Sept 2009 Beban Bunga Direksi dan karyawan
78.152
30 Sept 2008
285
3.414
285
3.414
Ekshibit E/43
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
32. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Posisi aset (sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset) dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal neraca adalah sebagai berikut : 30 Sept 2009 Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan TAgihan lainnya Aset lain-lain
SGD (Penuh)
USD (Penuh)
Rupiah
55.690,00 154.985,00 4.574,16 446.261,45 5.840.000,00 1.000.000,00 1.154.876,58 160.361,23
538.244 1.497.930 4.344.425 56.443.600 9.665.000 11.161.882 1.549.891 85.200.972
Kewajiban Simpanan nasabah Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain
-
5.104.189,51 2.356,00 206.559,41
49.331.991 22.771 1.996.397 51.351.159 33.849.813
Aset bersih
30 Sept 2008 Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Efek - efek Kredit yang diberikan Aset lain-lain
SGD (Penuh)
USD (Penuh)
Rupiah
90.080,00 304.985,00 4.574,16 196.196,18 6.102.000,00 1.000.000,00 163.000,05
849.454 2.876.009 1.880.349 57.541.860 9.430.000 1.537.090 74.114.762
Kewajiban Simpanan nasabah Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain
-
9.137.474,57 1.532,74 4.579,76
86.166.386 14.454 43.187 86.224.027
Kewajiban bersih
(
12.109.265)
Ekshibit E/44
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
32. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan) Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008 adalah kurs spot Reuters pukul 16:00 WIB pada tanggal-tanggal tersebut. 33. RISIKO KREDIT Kebijakan perkreditan Bank digunakan sebagai pedoman utama dalam pemberian kredit. Pemahaman dan kedisiplinan penerapan atas kebijakan tersebut juga menjadi faktor utama bagi seluruh jajaran pejabat Bank yang terkait dengan perkreditan. termasuk Komisaris dan Direksi dalam melakukan aktivitas perkreditan. Penetapan arah dan strategi perkreditan dirancang dan ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko dan Kebijakan Kredit. yang juga bertanggung jawab untuk mengelola portofolio dan risiko kredit. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu kepada kebijakan. termasuk. namun tidak terbatas pada. ketentuan mengenai kualitas kredit. Komite kredit melakukan evaluasi dan memberikan keputusan untuk transaksi-transaksi kredit dalam jumlah besar sesuai dengan batas wewenangnya. Faktor utama yang dapat berperan besar untuk mengendalikan dan mengurangi risiko kredit adalah kemampuan dan kematangan satuan kerja perkreditan dalam membuat analisa kredit. sehingga pada akhirnya tercapai suatu keseimbangan antara pengelolaan risiko dengan pengembangan bisnis.
Ekshibit E/45 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 34. RISIKO LIKUIDITAS Risiko likuiditas adalah potensi timbulnya kerugian akibat dari ketidakmampuan Bank dalam membayar penarikan oleh nasabah. mendanai pertumbuhan aset dan memenuhi kewajiban sesuai kontrak melalui akses tak terbatas untuk pendanaan pada tingkat suku bunga pasar yang layak pada umumnya. Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aset dan kewajiban menjadi arus kas masuk atau keluar. 30 Sep 09 Tidak mempunyai kontrak jatuh Tempo
Nilai tercatat
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 bulan
6 – 12 bulan
1–2 tahun
2–3 tahun
Lebih dari 3 tahun
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan lainnya Aset tetap Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
Penyisihan penghapusan
(
5.136.559 72.353.786 5.974.102
5.136.559 72.353.786 5.974.102
-
-
-
-
-
-
-
345.500.000 1.130.119.508 658.846.745 11.161.882 71.511.813 248.653 34.870.320
45.500.000 71.511.813 248.653 34.870.320
249.320.257 49.458.741 9.361.505 -
136.880.103 1.800.377 -
9.726.936 -
442.068.013 -
1.237.973 -
89.517.850 8.142.246 -
791.281.401 11.332.733
2.335.723.368
535.595.233
308.140.503
138.680.480
9.726.936
442.068.013
1.237.973
97.660.096
802.614.134
11.449.114 2.324.274.254
)
-
Ekshibit E/46
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 34. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan) 30 Sep 09 Nilai tercatat
Tidak Mempunyai Kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 bulan
1.375.582.805 313.251.884
94.121.380 281.025.458
770.037.612 32.226.426
335.100.068 -
103.059.927 -
116.122.026 7.073.770
41.086.500 -
75.035.526 7.073.770
-
932.511
932.511
-
9.105.013 389.489
7.949.442 389.489
748.325 -
407.246 -
1.822.457.498
425.504.780
885.121.659
335.507.314
513.265.870
110.090.453
6 – 12 Bulan
1–2 tahun
2–3 tahun
Lebih dari 3 tahun
73.263.818 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
103.059.927
73.263.818
-
-
-
368.804.195
1.237.973
97.660.096
802.614.134
KEWAJIBAN
Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pasca-Kerja
Perbedaan jatuh tempo Posisi neto setelah penyisihan penghapusan
501.816.756
-
(
576.981.156
)(
196.826.834
)(
103.059.927
)
Ekshibit E/47
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
34. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan) 30 Sept 2008
Nilai tercatat
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 bulan
6 – 12 bulan
1–2 tahun
2–3 tahun
Lebih dari 3 tahun
-
-
-
-
-
-
-
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Aset tetap Aset lain-lain
Penyisihan penghapusan
(
2.277.168 97.772.337 3.830.568
2.277.168 97.772.337 3.830.568
178.770.624 564.750.603 1.022.744.403 51.407.832 23.652.908
247.256 51.407.832 833.223
178.770.624 79.837.785 60.931.371 2.179.532
130.701.238 4.497.024
1.945.206.443
156.368.384
321.719.312
135.198.262
5.634.227) 1.939.572.216
183.578.376 183.578.376
324.912.818 608.519.432 1.410.284
15.155.028 -
160.000.000 3.458.426 20.153.276 49.942 14.682.903
934.842.534
15.155.028
3.508.368 194.836.179
Ekshibit E/48
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 34. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan) 30 Sept 2008
Nilai tercatat
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3-6 bulan
6 – 12 bulan
1–2 tahun
2–3 tahun
Lebih dari 3 tahun
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
46.100.011
-
-
-
-
-
-
46.100.011
KEWAJIBAN Simpanan nasabah 1.316.385.601 Simpanan dari bank lain 213.061.704 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 154.643.505 Hutang pajak 4.716.558 Estimasi Kerugian Komitmen Dan Kontijensi 138.986 Biaya yang masih harus Dibayar dan kewajiban Lain-lain 56.237.156 Pencadangan imbalan pascakerja 259.236 1.745.442.746
Perbedaan jatuh tempo
199.763.695 (
Posisi Netto Setelah Penyisihan penghapusan
194.129.470
128.493.739 110461704 -
994.619.576 102.600.000
138.797.857 -
4.716558
154.643.505 -
14.717.186 -
39.757.243 -
138.986
1.374.452 259.236
8.762.693 -
-
14.717.186
39.757.243
788.979.515 )( 158.243.100) 168.861.190
895.085.291
240.728.117 1.110.698.827 84.359.735)(
-
293.441.362
15.155.028
3.508.368 148.736.168
Ekshibit E/49
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
35. RISIKO TINGKAT BUNGA Risiko tingkat bunga terjadi dari bermacam-macam layanan perbankan kepada nasabah termasuk deposito dan kredit yang diberikan. fasilitas giro. dan instrumen rekening administratif. Manajemen Bank bertanggung jawab dalam menetapkan. melaksanakan. serta menjaga kebijakan pengelolaan risiko tingkat bunga sesuai dengan pedoman umum Bank. Tujuan utama manajemen Bank adalah memaksimalkan hasil usaha Bank dengan tetap memperhatikan batasan-batasan risiko kebijakan yang ditetapkan. Selain itu. risiko tingkat bunga dapat pula terjadi dari portofolio perdagangan surat berharga. Manajemen Bank secara berkala mengkaji ulang tingkat risiko pada portofolio surat berharga dan menetapkan kebijakan. batasan-batasan perdagangan yang dapat diterima. serta strategi manajemen risiko tingkat bunga pada trading book berdasarkan prinsip kehati-hatian. Batasan-batasan perdagangan ini dipantau berdasarkan kondisi pasar (mark-to-market). pengukuran potensi kerugian melalui pendekatan value-at-risk (VAR). serta ketaatan terhadap batasan-batasan yang telah ditetapkan. 36. RISIKO OPERASIONAL Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal. kesalahan manusia. kegagalan sistem. atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank. Proses pengkajian risiko dilakukan untuk menilai kecukupan pengawasan internal serta proses identifikasi dan pengukuran risiko untuk setiap proses dan produk masing-masing unit kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan. peraturan. dan batasan-batasan yang dibuat oleh manajemen Bank. Unit pengawasan intern melakukan pemantauan yang cermat atas proses di setiap level atau unit. yang berlangsung sebelum dan sesudah dilakukannya transaksi. Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan kehandalan operasi teknologi informasi sehingga kesalahan manusia dan fraud. kesalahan proses. dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat ditekan. 37. RISIKO MANAJEMEN PT Bank Capital Indonesia Tbk. telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum No. 5/8/PBI/2003 dan Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum. Menurut surat edaran tersebut. penerapan manajemen risiko harus dilakukan tidak hanya pada risiko kredit. risiko pasar maupun risiko operasional. namun juga untuk risiko likuiditas. risiko hukum. risiko reputasi. risiko strategis dan risiko kepatuhan. a. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. antara lain yang disebabkan adanya tuntutan hukum. ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung aktivitas atau produk Bank. atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Ekshibit E/50
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
37. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan) a. Risiko Hukum (Lanjutan) Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko hukum: karakter nasabah yang negatif. dokumen legal yang lemah. konflik dengan nasabah atau pihak lain yang tidak diselesaikan dengan baik. dan keluhan nasabah yang tidak diselesaikan dengan memuaskan. Guna menghindari kemungkinan litigasi atau gugatan hukum. group legal bertugas untuk menyelesaikan masalah-masalah hukum yang terjadi. menatausahakan setiap events yang terkait dengan hukum termasuk potensi kerugian. Bank melakukan manajemen risiko hukum dengan melakukan penanganan proses hukum secara profesional dan jika diperlukan membuat pencadangan biaya kerugian hukum. b. Risiko Strategik Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank dan pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis: visi Bank. rencana strategis. perubahan kepemilikan. dan peluncuran produk baru. Pelaksanaan strategi. visi. dan misi Bank yang tidak tepat serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak sejalan dengan perubahan eksternal dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis Bank. Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas. Bank telah membentuk. merumuskan. menyusun. dan memantau pelaksanaan strategi termasuk yang disajikan dalam business plan Bank. Selain itu Bank menetapkan sejumlah indikator penting yang disesuaikan dengan kecukupan aset. permodalan dan kondisi perubahan pasar agar bisnis Bank tetap tumbuh dan terus meningkatkan kepercayaan bagi para stakeholder dan shareholder. c. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko reputasi antara lain : citra (image). harga saham. dan konflik internal. Bank melakukan manajemen risiko reputasi dengan melakukan aktivitas public relation. CSR (Corporate Social Responsibility). respon yang cepat terhadap keluhan nasabah. dan penerapan Good Corporate Governance yang konsisten. Pengelolaan risiko dilakukan dengan memantau publikasi negatif dari media cetak baik surat pembaca maupun artikel termasuk didalamnya keluhan nasabah. d. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan ketentuan internal dan peraturan perundang-undangan. Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank yang terkait pada peraturan perundang-undangan. ketentuan kehati-hatian dan ketentuan lain yang berlaku seperti :
Ekshibit E/51
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
37. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan) d. Risiko Kepatuhan (Lanjutan) - Risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif, Pembentukan Penyisihan Aset Produktif (PPAP) dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). - Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN). - Risiko strategis terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank. - Risiko lain yang terkait dengan ketentuan eksternal dan internal. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kepatuhan adalah : perubahan peraturan eksternal. komunikasi internal. budaya disiplin karyawan. dan infrastruktur. Bank melakukan manajemen risiko kepatuhan dengan beberapa cara : - Sanksi terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran atas ketentuan kepatuhan. - Sosialisasi peraturan dan perundang-undangan. - Pelatihan semua karyawan yang terkait dengan risiko kepatuhan. - Memelihara hubungan baik dengan regulator. - E-Regulation (kemudahan akses oleh karyawan terhadap peraturan-peraturan eksternal).
Ekshibit E/52 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
38. INFORMASI SEGMEN Informasi segmen Bank disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya. yakni pemasaran. kredit. dan treasuri. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Bank. sebagai berikut: Informasi Segmen Pemasaran
Kredit
Treasuri
Jumlah
1.563.604.273
2.226.217.113 98.057.141
30-Sep-09 Aset Aktiva Segmen Aktiva yang tidak dpt dialokasikan
76.038.260
586.574.580
2.324.274.254 Kewajiban Kewajiban Segmen Kewajiban yg tidak dpt dialokasikan
1.421.921.197
522.000
391.345.534
1.813.788.731 8.668.767 1.822.457.498
30 Sept 2008 Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
Pemasaran
609.584.807
Kredit
410.320.626
Treasuri
848.957.164
Jumlah
1.868.862.597 70.709.619 1.939.572.216
Kewajiban Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
1.327.085.398
140.986
411.945.252
1.739.171.636 6.271.110 1.745.442.746
Ekshibit E/53
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
38. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 30 Sep 09 Pendapatan Pendapatan Bunga Pendapatan Provisi & Komisi Pendapatan Operasional Jumlah Pendapatan Beban Beban Bunga Beban Operasional Lainnya Jumlah Beban
Pemasaran
Kredit
Treasuri
Jumlah
78.648 70.017 290.740 439.405
85.652.526 10.525.663 146.557 96.324.746
70.518.056 70.518.056
156.249.230 10.595.680 437.297 167.282.207
90.159.622 24.156 90.183.778
3.010.970 3.010.970
(
19.717.936 933.446 18.784.490
109.877.558 2.101.680 111.979.238
)
Pendapatan Segmen Bersih Pendapatan Operasional Bersih Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional Laba sebelum Pajak Beban Pajak Laba bersih
55.302.969 21.184.213 ( (
2.037 56.166 21.130.084 5.806.391 15.323.693
) )
Ekshibit E/54 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
38. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 30 Sept 2008 Pendapatan Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan operasional Jumlah pendapatan Beban Beban bunga Beban operasional lainnya Jumlah beban Pendapatan segmen – Bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban operasional yang tidak dapat dialokasikan
Pemasaran
299.527 22.552 190.103 512.182
61.245.780 2.507.844 63.753.624
Kredit
73.998.228 7.726.013 109.950 ( 81.834.191
2.915.247 2.915.247
Treasuri
Jumlah
41.242.439 115.540.194 7.748.565 3.097.332 ) ( 2.797.279 ) 38.145.107 120.491.480
16.280.680 111.014 16.391.694
77.526.460 5.534.105 83.060.565
(
37.430.915 (247.279 ) 18.673.962 )
Pendapatan operasional – Bersih Pendapatan non operasional Beban non operasional
(
18.509.674 1.461 4.785 )
Laba sebelum pajak Beban pajak
(
18.506.350 5.311.535 )
Laba bersih
13.194.815
Ekshibit E/55 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 39.
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM Berikut ini disajikan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 tentang “Laporan Tahunan. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan dan Bulanan. serta laporan tertentu dari Bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia” dan juga berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Risiko Pasar” : (disajikan dalam jutaan Rupiah) 30 Sept 2009
30 Sept 2008
Komponen Modal A. Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal - Agio Saham - Tambahan modal disetor - Laba tahun lalu setelah diperhitungkan pajak - Cadangan umum dan tujuan - Laba tahun-tahun lalu - Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak - Laba bersih tahun berjalan
453.265 40.890 11.942 17.036 4.250 7.662
151.088 36.151 20.660 9.186 6.305
Jumlah Modal Inti
494.155
187.239
-
-
B. Modal Pelengkap Cadangan Revaluasi Aset Tetap Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aset Produktif Modal Pinjaman Jumlah Modal Pelengkap
8.461 -
4.795 -
8.461
4.795
502.616
192.034
898.391
580.349
- Dengan memperhitungkan risiko pasar
75.720
36.915
D. Rasio Kecukupan Modal - Tanpa memperhitungkan risiko kredit - Dengan memperhitungkan risiko pasar
55.95% 51.60%
33.09% 31.11%
8%
8%
Jumlah Modal C. Aset Tertimbang Menurut Risiko - Tanpa memperhitungkan risiko pasar
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
Ekshibit E/56 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
40. POSISI DEVISA NETO Posisi devisa neto (PDN) Bank pada tanggal 31 Desember 2008. 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya. PBI No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan PBI No.7/37/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan peraturan tersebut di atas. bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa neto secara keseluruhan dan untuk neraca setinggi-tingginya 20% dari modal. Posisi devisa neto secara keseluruhan merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban. berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif) untuk setiap mata uang asing. yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca. merupakan angka penjumlahan dari selisih bersih aset dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Posisi devisa neto Bank pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008 adalah sebagai berikut : (disajikan dalam jutaan Rupiah) 30 Sept 2009 Neraca Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
Aset 84.546 31
Kewajiban 51.351 -
Jumlah modal
33.195 31 33.226 502.616
Rasio PDN (Keseluruhan)
30 Sept 2008 Neraca Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
Posisi Devisa Neto
6.61%
Aset 73.509 30
Kewajiban 86.224 ( (
Jumlah modal
Posisi Devisa Neto 12.715 ) 30 12.685) 192.034
Rasio PDN (Keseluruhan)
6.61%
41. RASIO LAINNYA 30 Sept 2009 (%) (1 Tahun)
30 Sept 2008 (%) (1 Tahun)
Rentabilitas ROA ROE NIM BOPO
1.57 6.91 4.54 85.49
1.62 9.55 4.56 84.70
Likuiditas LDR
47.90
77.69
Ekshibit E/57
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 42. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI Kerugian berulang atau kerugian besar yang diderita suatu Perusahaan bisa menyebabkan timbulnya saldo laba negatif atau defisit. Perusahaan yang dalam kondisi defisit mungkin akan mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan operasional dan dalam pendanaan operasinya. Para kreditur dan investor mungkin memandang Perusahaan semacam ini memiliki risiko yang tinggi sehingga cenderung menghindarinya. Hal-hal semacam ini bisa mendorong Perusahaan ke arah kebangkrutan. meskipun mungkin dari segi prospek bisnis. Perusahaan masih memiliki peluang untuk hidup dan berkembang pada masa mendatang. Untuk memperoleh awal yang baik (fresh start) dengan neraca yang menunjukan nilai sekarang dan tanpa dibebani dengan defisit. pemegang saham setuju untuk melakukan kuasi-reorganisasi pada tanggal 18 Desember 2006 dan Bank telah melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 dengan berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang telah disetujui oleh Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (lihat Catatan 2b dan 19) yang didokumentasikan dalam akta Notaris Eliwaty Tjitra. S.H No. 68 tanggal 9 Mei 2007 yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-07583 HT.01.04-TH.2007 tanggal 9 Juli 2007. Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method). Dalam metode ini aset dan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Saldo laba negatif (defisit) dieleminasi ke akun-akun ekuitas dengan urutan prioritas sebagai berikut: a. Cadangan umum; b. Cadangan khusus; c. Selisih penilaian aset dan kewajiban (termasuk didalamnya selisih revaluasi aset tetap) dan selisih penilaian yang sejenisnya (misalnya selisih penilaian efek tersedia untuk dijual. selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi dan pendapatan komprehensif lain); d. Tambahan modal disetor dan yang sejenisnya (misalnya selisih kurs setoran modal); e. Modal saham. Posisi data keuangan (neraca) Bank sebelum dan sesudah kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 adalah seperti di bawah ini: Sebelum Setelah Kuasi Kuasi Reorganisasi Reorganisasi ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain – Bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek – Bersih Kredit yang diberikan – Bersih Aset tetap – Bersih Aset lain-lain
1.686.262 30.913.996 1.897.225 105.288.304 265.555.877 368.655.326 45.286.793 6.471.464
1.686.262 30.913.996 1.897.225 105.288.304 265.555.877 368.655.326 45.286.793 6.471.464
JUMLAH ASET
825.755.247
825.755.247
Ekshibit E/58
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
42. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI (Lanjutan) Sebelum Setelah Kuasi Kuasi Reorganisasi Reorganisasi KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban pajak tangguhan Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pasca-kerja
528.786.317 100.000.000 91.369.333 1.298.663 53.553 849.564 2.190.475 119.121
528.786.317 100.000.000 91.369.333 1.298.663 53.553 849.564 2.190.475 119.121
JUMLAH KEWAJIBAN
724.667.026
724.667.026
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham pada 31 Maret 2007 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.010.882.208 saham sesudah kuasi-reorganisasi dan 3.710.000.000 saham sebelum kuasi-reorganisasi Selisih penilaian kembali aset tetap Cadangan umum Defisit
43.
371.000.000 101.088.221 3.841.498 13.824.703 ( 287.577.980 ) -
JUMLAH EKUITAS
101.088.221
101.088.221
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
825.755.247
825.755.247
INFORMASI TAMBAHAN Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Lampiran SE Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003. manajemen Bank menyusun ringkasan penilaian profil risiko (tidak diaudit) sebagai berikut: 30 Sept 30 Sept Risiko 2009 2008 Kredit Pasar Likuiditas Operasional Hukum Reputasi Strategik Kepatuhan
Moderat Moderat Moderat Moderat Moderat Rendah Moderat Rendah
Rendah Moderat Moderat Moderat Rendah Rendah Moderat Rendah
Ekshibit E/59
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
44. PERJANJIAN PENTING Pada tanggal 30 Januari 2006. Bank mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Sistem Perbankan dengan PT Teradata Megah Corporation (“Teradata”). Teradata menyetujui untuk melakukan penyesuaian pengembangan dan penerapan program komputer aplikasi perbankan “Teradata Banking System” yang dibeli oleh Bank dengan memberikan imbalan jasa sebesar Rp 1.750.000 untuk 1 (satu) kantor pusat dan 3 (tiga) kantor cabang. Pengembangan dan penerapan serta dukungan purna jual sistem perbankan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2006. Bank dapat meminta perpanjangan dukungan purna jual kepada Teradata dengan jasa imbalan sesuai dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Pengembangan dan Penerapan Sistem Perbankan yang ditandatangani pada tanggal 28 Desember 2007 sebesar Rp 230.000 untuk masa 12 (dua belas) bulan sejak tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan 31 Desember 2008. Bank memperpanjang dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Pengembangan dan Penerapan Sistem Perbankan yang ditandatangani sebesar Rp 260.000 untuk masa 12 (dua belas) bulan sejak tanggal 31 Desember 2008 sampai dengan 31 Desember 20098. Selain itu pada tanggal 1 September 2007. Bank juga mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aplikasi penunjang ATM Bersama dan EDC dengan Teradata. Teradata menyetujui untuk melakukan penyesuaian. pengembangan dan penerapan program komputer aplikasi penunjang ATM Bersama dan EDC secara terintegrasi dan terpadu dengan core banking dari “Teradata Banking system”. Bank memberikan imbalan jasa sebesar Rp 456.000. Pelaksanaan pembuatan. pengembangan dan penerapan program komputer tersebut dilakukan selambat-lambatnya enam bulan sejak penandatanganan perjanjian kontrak kerja sama ini. Sedangkan dukungan purna jual akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Bank dapat meminta perpanjangan dukungan purna jual kepada Teradata dengan jasa imbalan. Sesuai dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aplikasi Penunjang ATM Bersama dan EDC yang ditandatangani pada tanggal 30 Mei 2008 sebesar Rp 65.000 untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan. terhitung mulai tanggal 1 September 2008 dan akan berakhir pada tanggal 1 September 2009 dan pada Pada hari Senin tanggal 1 September 2009 Perjanjian Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aplikasi Penunjang Aplikasi Pwnunjang ATM bersama dan EDC antara PT. Bank Capital Indonesia.Tbk dengan PT. Teradata Megah Coporation diperpanjang 12 (dua belas) bulan terhitung mulai tanggal 1 September 2009 dan akan berakhir tanggal 1 September 2010 atau jangka waktu lain sebagaimana disetujui oleh para PIHAK. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Asuransi Central Asia (“ACA”) sehubungan dengan penutupan asuransi kerugian terhadap kebakaran. gempa bumi. dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para Debitur Bank yang dijadikan jaminan kredit atau harta benda milik Bank. ACA akan memberikan imbalan jasa berupa komisi/diskon kepada Bank atas premi yang dibayarkan oleh Debitur. Perjanjian ini berlaku selama 1 tahun sejak 12 Nopember 2007 sampai dengan 11 Nopember 2008 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Lippo General Insurance Tbk (“Lippo”) sehubungan dengan penutupan asuransi kerugian terhadap kebakaran. gempa bumi. dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para Debitur Bank yang dijadikan jaminan kredit atau harta benda milik Bank. Lippo akan memberikan imbalan jasa berupa komisi/diskon kepada Bank atas premi yang dibayarkan oleh Debitur. Perjanjian ini berlaku selama 1 tahun sejak 2 September 2008 sampai dengan 1 September 2009. Pada tanggal 26 September 2007. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Kibar Pancasakti sehubungan dengan Jasa Pengadaan dan Pengelolaan Satuan Pengamanan. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 1 Pebruari 2009.
Ekshibit E/60
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
44. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Pada tanggal 5 Pebruari 2008. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Kelola Kejar Artha (“Kejar”) sehubungan dengan pengambilan. pengantaran termasuk penyortiran dan penyimpanan uang tunai beserta pengamanannya dari kantor Bank maupun tempat lainnya yang ditunjuk oleh Bank. Kejar akan mengasuransikan seluruh uang tunai milik Bank yang diambil. diantar. diproses serta disimpan. Bank akan dikenakan biaya untuk jasa tersebut berdasarkan jumlah uang tunai yang diambil. diantar termasuk disortir dan disimpan oleh Kejar. Perjanjian ini berlaku untuk masa 1 tahun dan akan berakhir pada tanggal 6 Pebruari 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“Arthajasa”) sehubungan dengan pemanfaatan jaringan “ATM BERSAMA” yang dikelola oleh Arthajasa. Bank menjadi Associate Member. salah satu klasifikasi keanggotaan pada jaringan “ATM BERSAMA”. yang merupakan klasifikasi untuk anggota jaringan “ATM BERSAMA” yang tidak memiliki terminal ATM. Bank akan dikenakan biaya keanggotaan dan biaya lainnya termasuk biaya untuk setiap transaksi yang dilakukan oleh nasabah Bank pada jaringan “ATM BERSAMA” yang besarnya telah ditentukan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal 4 April 2007 sampai dengan 3 April 2010. Bank mengadakan perjanjian dengan PD. Mitra Usaha mengenai “Perjanjian Kerja Sama Perawatan dan Perbaikan Mesin Penghitung Uang” No: 102/KNT-SRV/MU/V/2009. Perjanjian ini berlaku selama 1(satu) Tahun sejak tanggal 01 September 2009 sampai dengan 31 Mei 2010.
45. INFORMASI KOMPARATIF Manajemen melakukan penyesuaian terhadap penyajian laporan keuangan Bank untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008 Manajemen berkeyakinan bahwa penyesuaian dan reklasifikasi tersebut akan memberikan informasi keuangan dan aktivitas Bank secara lebih wajar dengan rincian sebagai berikut:
30 Sept 2009 Neraca Aset Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek
30 Sept 2008 Neraca Aset Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek
Sebelum reklasifikasi
667.174.043 ( 72.229.561 806.970.596 Sebelum reklasifikasi
174.963.095 ( 20.000.477 549.999.417
Reklasifikasi
Setelah reklasifikasi
594.820.257 ) 273.270.439 345.500.000 321.549.818 1.128.520.414
Reklasifikasi
174.963.095 ) 95.000.000 79.963.095
Setelah reklasifikasi
115.000.477 629.962.512
Ekshibit E/61
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
46. STANDAR AKUNTANSI BARU DAN PERATURAN BANK BARU Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi sebagai berikut: a. PSAK No. 50 (Revisi 2006) - Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009). b. PSAK No. 55 (Revisi 2006) - Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009). Pada tanggal 30 Desember 2008. DSAK-IAI telah mengumumkan penundaan berlakunya PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) selama setahun melalui surat No. 1705/DSAK/IAI/12/-2008 sehingga PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) akan berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Bank masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan. Pada tanggal 27 Januari 2009. Bank Indonesia menerbitkan Surat Edaran No. 11/4/DPNP mengenai Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan (PAPI). Secara teknis. PAPI ini mencakup penjabaran lebih lanjut dari PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. yang pemberlakuannya ditunda dari rencana 1 Januari 2009 menjadi 1 Januari 2010. Pada tanggal 29 Januari 2009. Bank Indonesia menerbitkan PBI No. 11/2/PBI/2009 perihal Perubahan Ketiga atas PBI No. 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Perubahan dalam PBI mencakup peningkatan plafon kredit dan penyediaan dana yang kualitasnya hanya dinilai berdasarkan ketepatan pembayaran pokok dan/atau bunga dan perpanjangan jangka waktu penilaian agunan untuk jenis agunan tertentu yang dapat dijadikan pengurang Penyisihan Penghapusan Aktiva.
47. KONDISI PEREKONOMIAN Dampak krisis keuangan global telah berimbas kepada perekonomian Indonesia dan mengakibatkan jatuhnya pasar modal dan keuangan di Indonesia. hal ini tercermin dengan jatuhnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat serta ketatnya likuiditas. Dampak dari memburuknya kondisi perekonomian ini diperkirakan akan mulai mempengaruhi berbagai industri dan sektor riil industri di Indonesia pada tahun 2009. Perbaikan dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan tergantung pada beberapa faktor. seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan pemerintah dan pihak lainnya. suatu tindakan yang berada di luar kendali Bank.
Ekshibit E/62
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
47. KONDISI PEREKONOMIAN (Lanjutan) Dalam mengantisipasi dampak dari krisis keuangan. Bank telah mengambil tindakan-tindakan sebagai berikut: - Memelihara likuiditas Bank dengan mempertahankan LDR Bank sesuai dengan kecukupan yang dibutuhkan; - Menjaga rasio kecukupan modal Bank pada posisi yang aman; - Meningkatkan kehati-hatian dalam penyaluran kredit kepada nasabah dan melakukan pengawasan yang intensif terhadap kualitas kredit yang disalurkan untuk mempertahankan Net NPL Bank dibawah 2%. Tidak terdapat kejadian setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan ini yang mengindikasikan timbulnya ketidakpastian terhadap kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya sebagai akibat dari memburuknya kondisi perekonomian Indonesia.
48. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 30 Oktober 2009.