PENGARUH SOFT SKILL DAN ETOS KERJA ISLAMI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BPRS ALWADI’AH KOTA TASIKMALAYA Lisna NK. Asep Suryanto e-mail :
[email protected] e-mail :
[email protected] PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRACT Lisna NK. 2016: Pengaruh Soft Skill Dan Etos Kerja Islami Terhadap Kinerja Karyawan Di PT BPRS Alwadi’ah Kota Tasikmalaya This study aims to determine how 1) the soft skills of employees at PT. SRB, 2) Islamic work ethic of employees at PT. SRB, 3) the performance of employees at PT. SRB, 4) the effect of soft skills to employees performance of employees at PT. SRB, 5) the influence of Islamic work ethic to employees performance in PT. SRB and 6) the effect of soft skills and work ethic Islami to employees performance in PT. SRB Alwadi'ah Tasikmalaya.The method used is the correlation method with quantitative approach to the type of primary data and a population of 32 respondents. Data collection techniques such as questionnaires and data analysis techniques are used for descriptive statistical analysis, correlations and regression analysis. The results of the study are as follows: 1) the value of the soft skills of employees at PT. SRB was 1303 (1056-1600). 2) the value of Islamic work ethic of employees at PT. SRB was 1866 (1344-2304). 3) the value of the performance of employees at PT. Alwadi'ah SRB is 832 (704-960). 4) soft skills positive effect on employee performance with regression coefficient of 0.196. 5) Islamic work ethic positive effect on employee performance with regression coefficient of 0.146. and 6) Soft skills and work ethic Islami jointly positive effect on employee performance which is equal to 15.2% with regression coefficient respectively 0,084 and 0,115. Keywords: soft skill, islami work ethic and employees performance.
ABSTRAK
Lisna NK. 2016: Pengaruh Soft Skill Dan Etos Kerja Islami Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. BPRS Alwadi’ah Kota Tasikmalaya
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana 1) soft skillkaryawan di PT. BPRS, 2) etos kerja Islamikaryawan di PT. BPRS, 3) kinerja karyawan di PT. BPRS, 4) pengaruh soft skill terhadap kinerja karyawankaryawan di PT. BPRS, 5) pengaruh etos kerja Islami terhadap kinerja karyawan di PT. BPRS dan 6) pengaruh soft skill dan etos kerja Islami terhadap kinerja karyawan di PT. BPRS Alwadi’ah kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional dengan pendekatan kualitatif dengan jenis data primer dan populasi sebanyak 32 responden. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner dan untuk teknik analisis data digunakan analisis statistika deskriptif, analisis koelasi dan regresi. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1) nilai soft skill karyawan di PT. BPRS adalah 1303 (1056-1600). 2) nilai etos kerja Islamikaryawan di PT. BPRS adalah 1866 (1344-2304). 3) nilai kinerja karyawan di PT. BPRS Alwadi’ah adalah 832 (704_960). 4) soft skill berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,196. 5) Etos kerja Islami berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,146. dan 6) Soft skill dan etos kerja Islami secara bersamasamaberpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yakni sebesar 15,2% dengan niali koefisien regresi masing-masing sebesar 0,084 dan 0,115.
Kata kunci : Soft skill, etos kerja Islami dan Kinerja Karyawan
PENDAHULUAN Kelangsungan hidup suatu organisasi ditentukan oleh keberhasilannya dalam mencapai tujuan organisasi. Keberhassilan suatu organisasi baik besar maupun kecil bukan semata-mata ditentukan oleh sumber daya alam yang tersedia, akan tetapi banyak ditentukan oleh sumber daya manusia yang berperan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan organisasi (Manulang). Sumber daya manusia merupakan asset yang paling penting bagi perusahaan sebagai subyek pelaksana kegiatan operasional perusahaan. Karenanya pengelolaan sumber daya manusia harus dilakukan secara baik agar perusahaan bisa mendapatkan apa yang diharapkan. Kualitas sumber daya yang ada menjadi ujung tombak perusahaan dalam menjalankan usahanya. Jika sumber daya manusianya lemah maka perkembangan perusahaan pun akan terhambat dan produktivitasnya menjad terbatas. Sebagaimana dikatakan oleh Lijan Poltak bahwa “tanpa sumber daya manusia yang memadai mustahil bagi suatu organisasi untuk mencapai tujuannya.”. Sebagai contoh sebuah perusahaan yang terus menerus mengalami kemunduran sehingga harus bekerja sama dengan perusahaan asing dan akhirnya dikuasai oleh perusahaan asing. Hal tersebut disebabkan tidak lain oleh kinerja karyawan kurang baik. Ada dua hal yang ingin diperbaiki dari perusahaan tersebut yakni prosedur/dokumen penunjang kerja dan kebiasaan/habit karyawan. Kebiasaan karyawan yang cenderung buruk yang dilakukan berulang-ulang dan sulit diubah membuat perusahaan mengalami kemunduran. Kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah diantaranya: Sering datang terlambat, absen tanpa pemberitahuan, malas, ogah-ogahan, demotivasi, asal-asalan dalam bekerja, sok tahu, dalam proses pengerjaan hanya berdasarkan pada pengalaman kerja, mengabaikan atau enggan mempelajari standar, spesifikasi dan prosedur kerja yang baru atau sedang dipakai, tak mau tahu, kurang teliti, pemalu,kurang rasa memiliki dan lain-lain. Kebiasaan-kebiasaan tersebut dilakukan karena rendahnya etos kerja yang dimiliki oleh karyawan-karyawan perusahaan tersebut. Pandangan terhadap pekerjaan hanya sekedar untuk mendapatkan gaji dan sebatas menyelesaikan pekerjaan, tidak peduli hasilnya baik atau tidak. Makanya tidak heran jika perusahaan akhirnya mengalami kemunduran. Etos ialah karakteristik dan sikap, kebiasaan serta kepercayaan, dan seterusnya yang bersifat khusus tentang seorang individu atau sekelompok manusia. Singkatnya etos adalah tentang psikologi seseorang. Mangkunegara mengemukakan dalam hubungannya dengan pencapaian kinerja individu dan organisasi diera globalisasi perlu dilandaskan pada pendekatan psikologi dan organisasi, pendekatan budaya serta agama. Menurut Ali dan Owaihan sejak awalmasa islam, khusunya umat muslim telah menawarkan pandangan pada pekerjaan dan telah merumuskan secara jelas konsep etos kerja. Dimana konsep etos kerja yang dimaksud adalah etos kerja Islami (Islamic work ethics) yang berlandaskan dari Al-Qur’an dan ucapan-ucapan serta contoh Nabi Muhammad SAW. Etos kerja Islami pada hakekatnya tidak terlepas dari tujuan hidup manusia yakni beribadah. Etos kerja Islami yang tinggi akan menghasilkan pekerjaan yang
terbaikdengan mengerahkan segala kemampuannya dan juga memberikan hasil yang bermanfaat tidak hanya untuk pribadinya tetapi untuk orang lain. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang sesuai dengan yang dibutuhkan, perusahaan biasanya sangat selektif dalam perekrutan karyawan. Aspek yang dinilai tidak cukup dengan kecerdasan intelektual saja, nyatanya banyak orang dengan IPK tinggi dan nilai tes tulis bagus tapi tetap tidak dipilih. Kemampuan non teknis (soft skill) biasanya lebih diperhatikan dalam pemilihan karyawan, seperti cara berkomunikasi, bekerjasama dan lain sebagainya. Seperti halnya Astra yang salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, mencari pekerja dengan mempertimbangkan karakter dan sikap kerja pada seleksi awalnya. Soft skill merupakan kemampuan non teknis yang dimiliki seseorang yang dapat mendorong pada kesuksesan, dikatakan demikian karena dalam menjalankan pekerjaan tidak cukup dengan kemampuan teknis saja, setiap pekerjaan pasti membutuhkan atau paling tidak melibatkan orang lain. Inter personal skill (keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain)berperan cukup besar disini, salah satunya agar orang lain merasa nyaman bekerjasama dengan kita. Intra- personal skill (kemampuan untuk mengatur diri sendiri) dan kecerdasan emosioanal berperan penting dalam pekerjaan terutama dalam pekerjaan yang memiliki beban kerja tinggi. Beban kerja yang berat dan situasi di tempat kerja yang kurang mendukung dapat mengakibatkan karyawan menjadi lelah dan stres. Bila kelelahan sudah menyerang karyawan maka komitmen untuk menjalankan pekerjaan dengan produktif dapat terganggu dan kontribusi yang diberikan untuk perusahaan pun akan sangat minimal. Bank adalah satu tempat kerja dengan beban kerja yang cukup tinggi. Dikatakan demikian karena tingginya tingkat stres karyawan bank. Seperti dikatakan oleh Bapak Zumrotin K. Soesilo ketua Pembina Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyimpulkan bahwa tingkat stres karyawan jasa keuangan perbankan cukup tinggi. Bank Pembiayaan Rakyat Syariahih (BPRS) Alwadi’ah adalah lembaga keuangan yang segala kegitan operasionalnya berlandaskan syariat Islam. BPRS Alwadi’ah memiliki peraturan yang cukup ketat terutama terhadap karyawannya. Kelancaran kegiatam operasional di PT. BPRS Alwadi’ah tidak terlepas dari adanya peraturan perusahaan yang harus dilaksanakan demi kedisiplinan setiap karyawan, karena kedisiplinan erat hubungannya dalam meningkatkan etos kerja karyawan. Pemberian SP (Surat Peringatan) juga kerap dilakukan untuk karyawan yang melanggar peraturan dengan alasan yang tidak jelas. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan efek jera agar karyawan tidak melakukan hal yang sama. Namun kabag setiap bidang selalu mengadakan internship sebagai pendekatan tidak langsung dan sebagai media untuk karyawan menyampaikan keluhan, ataupun membutuhkan masukan mengenai pekerjaan, mengarahkan karyawan secara baik agar dapat merubah kebiasaan buruk yang ada, guna mencegah pihak manajemen mengeluarkan SP. Dengan melakukan hal tersebut kabag akan lebih mengetahui karakter masing-masing karyawannya, sehingga akan lebih mudah dalam
mengarahkannya. Dan akhirnya hasil yang didapat adalah kinerja karyawan yang meningkat setiap tahunnya, hal tersebut dapat dilihat dari berkurangnya SP yang dibrikan kepada karyawan. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang kinerja karyawan dengn judul “Pengaruh Soft Skill dan Etos Kerja Islami terhadap Kinerja Karyawan di BPRS Alwadi’ah Kota Tasikmalaya”. TINJAUAN PUSTAKA Soft Skill Menurut O’Brien dalam buku Making College Count 2nd Edition tahun 2010 mendeskripsikan soft skill sebagai (1) kemampuan non teknis yang dimiliki seseorang yang sudah ada di dalam dirinya sejak lahir; (2) kemampuan non teknis yang tidak terlihat wujudnya (intangible) namun sangat diperlukan untuk sukses. dan (3) kemampuan non teknis yang bisa berupa talenta dan bisa pula ditingkatkan dengan pelatihan (Widarto,2011). Dalam dunia kerja, soft skill menjadi salah satu hal yang menguntungkan, karena dalam memilih karyawan atau sumber daya manusia, hampir semua perusahaan biasanya lebih mengutamakan aspek soft skill seperti cara bekomunikasi, mampu bekerja sama atau pekerja keras, keujujuran, tanggung jawab, toleran mampu beradptasi, mampu mengambil keputusan, mampu memecahkan masalah hormat pada sesama dan lain sebagainya. Soft skill yang umum di butuhkan dalam duni kerja untuk berbagai profesi adalah kejujuran, tanggung jawab, mampu bekerjasama, mampu beradaptasi, mampu mengambil keputusan, mampu memecahkan masalah, hormat pada sesame dan lain sebagainya. Etos Kerja Islami Etos kerja merupakan seperangkat sikap atau pandangan mendasar yang dipegang sekelompok manusia untuk menilai bekerja sebagai suatu hal yang positif bagi peningkatan kualitas kehidupan, sehingga mempengaruhi perilaku kerjanya (Ahmad Tubagus,). Toto Tasmara mendefinisikan etos kerja muslim sebagai sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan yang sangat mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan diri, menampakan kemanusiannya, melainkan juga sebagai suatu manifesatsi amal shaleh dan oleh karenanya mempunyai nilai ibadah yang sangat luhur. Agama islam memandang bekerja bukan hanya semata kebutuhan tetapi juga kewajiban dan ibadah yang mana berpahala apabila dilakukan dan berdosa apabila ditinggalkan. Rasululllah SAW. hal tersebut sejalan dengan tujuan hidup manusia di muka bumi ini yakni untuk beribadah sebagaiman Allah SWT berfirman dalam surah Adz-Dzariyat ayat 56. Ciri-ciri orang yang beretos kerja salami (Syariah) Nampak pada sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari yang dilandasi oleh keyakinan yang sangat mendalam bahwa “bekerja itu ibadah dan prestasi itu indah (Ma’ruf Abdullah, 2014) Sikap dan perilaku tersebut adalah sebagai berikut: (1) Menghargai waktu, (2)Ikhlas, (3) Jujur, (4) Komitmen, (5) Istiqomah, (6) Kreatif, (7) Disiplin, (8) Percaya Diri, (9) Bertanggung jawab, (10) Leadership, dan (11) Entrepreneur.
Kinerja Karyawan Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja, atau prestasi kerja sesungguhnya yang dicapai seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas ataupun kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (Anwar Mangkunegara,) Kinerja menurut Islam tidak berbeda dengan jauh berbeda, yakni kinerja/prestasi kerja artinya sesuatu yang didapat setelah melakukan suatu pekerjaan. Dalam arti sempitnya yaitu imbalan atau balasan dari suatu pekerjaan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Hal ini seperti firman Allah dalam Surah An-Najm ayat 39-41. Kinerja karyawan merupakan tolak ukur yang digunakan perusahaan dalam menilai pencapaian seorang karyawan yang nantinya menjadi acuan apakah karyawn tersebut layak bertahan diperusahaan atau tidak. Tidak hanya itu, penilaian kinerja juga digunakan untuk melihat kemampuan pekerja, peringkat pekerja, penggajian, kompensasi, promosi dan penentuan jabatan. Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada pihak manajemen perusahaan baik para karyawan maupun manajer yang selama ini telah melakukan pekerjaan (Fahmi Irham). Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mngukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran. Pada dasarnya penilaian kinerja dilakukan sebagai bentuk evaluasai atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh semua karyawan. Hal tersebut sejalan dengan firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 13 dan 14. Menurut Byar dan Rue Ada dua faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yakni faktor individu dan lingkungan (Edy Sutrisno, 2011). Faktor individu tersiri dari 1) Usaha (Effort) yang menunjukan sejumlah sinergi fisik dan mental yang digunakan dalam menyelenggarakan gerakan tugas. 2) Abilities¸ yaitu sifat-sifat personal yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas. 3) Role/Task Perception, yaitu segala sesuatu dan aktifitas uang dirasa perlu oleh individu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Sedangkan faktor lingkungan terdiri dari 1) Kondisi fisik; 2) Peralatan; 3) Waktu dan 4) Material. Anwar Prabu Mangkunegara mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah kemampuan (Ability) dan faktor motivasi (Motivation). Hal ini sesuai dengan pendapat Keith Davis (1964:484) yang merumuskan bahwa: Human Performance =Ability + Motivation (Motivation = Attitude + Situatio dan Ability = Knowledge + Skill). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kolerasional dengan pendekatan kuantitatif. Untuk menjawab rumusan masalah 1,2, dan 3 digunakan analisi statistika deskriptif. Dan analisis regresi untuk menjawab rumusan masalah 4, 5 dan 6. Penelitian ini memiliki populasi sebnyak 32 orang. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan instrument penelitian berupa kuesioner dengan skala pengukuran berupa skala likert. Sedangkan untuk uji persyaratan analisis menggunakan uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokolerasi. HASIL PENELITIAN Uji Persyaratan Analisis Uji Normalitas Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan dengan bantuan SPSS makan di dapat nilai Sig Asymptwo-twiled untuk variabel X1, X2dan Y adalah, 0,937, 0.772 dan 0,421 (>0,05) artinya semua variabel berdistribusi normal Uji Linieritas Tabel 1 Linieritas variabel independen Variabel Sig. Soft Skill 0,489 Etos kerja Islami 0,162 Sumber: Hasil output SPSS Nilai sig. pada tabel ANOVA untuk X1 → Y adalah 0,489 (>0.05) artinya terdapat hubungan yang linier antara X1 dan Y. Nilai sig. untuk X2→Y adalah 0,162 (>0,05) artinya terdapat hubungan yang linier antara X2 dan Y. Uji Multikolinieritas Patokan untuk uji multikolinieritas adalah apabila VIF (Variance inflation Factor) <10 maka tidak terdapat maslah multikolinieritas Tabel 2 Nilai Tolerancedan VIF Variabel Tolerance VIF Soft skill 0.646 1,547 Etos Kerja Islami 0,646 1,547 Sumber: Hasil output SPSS Dari tabel di atas dapat dilihat Nilai VIF untuk variabel X1 dan X2 adalah 1,547 (<10) artinya tidak terjadi masalah multikolinieritas antar variabel independent tersebut.
Uji Heteroskedastisitas
titik-titik yang menyebar dibawah dan diatas 0 pada sumbu Y dengan pola yang tidak beraturanmenunjukan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas pada model regresi ini. Uji Autokolerasi Pengujian autokolerasi dilakukan dengan uji statistik Durbin-Waston. Kriteria pengujian (du < d < 4- du) maka tidak terjadi autokorelasi Nilai DW yang didiapat dari pengujian adalah 2,334, nilai du untuk df 34 adalah 1,309 dan 4-du adalah 2,691. Maka dapat disimpulakan bahwa tidak terjadi masalah autokorelasi karena DW berada diantara du dan 4-du (1,309 < 2,334 < 2,691). Analisis Data Analisis Statistika Deskriftif. 1) Varaiabel Soft Skill Karyawan di PT. BPRS Alwadi’ah rata-rata memiliki soft skill yang tinggi, dengan total skor 1303(1056-1600) dan skor rata-rata 40,77. 53% karyawan memiliki soft skill yang sedang dan tinggi, dan 47% karyawan lainnya memiliki soft skill yang tinggi dan sangat tinggi (berdasarkan tabelinterpretasi soft skill karyawan). Distribusi frekuensi untuk variabel ini dapat dilihat pada Grafik Histogram berikut ini:
2) Variabel Etos Kerja Islami Karyawan di PT. BPRS Alwadi’ah rata-rata memiliki etos kerja Islami yang sedang, dengan total skor 1866 (1344-2304) dan skor rata-rata 58,31.44% karyawan memiliki etos kerja islami yang sedang, 35% karyawan memiliki etos kerja Islami yang tinggi dan 21% sisanya memiliki etos kerja Islami yang sedang atau tinggi. Distribusi frekuensi untuk variabel ini dapat dilihat pada Grafik Histogram berikut ini
3) Variabel Kinerja karyawan Karyawan di PT. BPRS Alwadi’ah rata-rata memiliki kinerja yang tinggi, dengan total skor 832 (704-960) dan skor rata-rata 26,00. 44% karyawan memiliki kinerja yang tinggi dan 56% sisanya memiliki kinerja yang sangat tinggi. Distribusi frekuensi untuk variabel ini dapat dilihat pada Grafik Histogram berikut ini.
Analisis regresi sederhana 1) Pengaruh Soft Skill terhadap Kinerja Karyawan Nilai R yang menunjukan pengaruh soft skill terhadap kinerja karyawanadalah 0,361 artinya terdapat hubungan yang cukup kuat antaraSoft skill (X1) dan kinerja karyawan (Y) di PT. BPRS Alwadi’ah kota Tasikmalaya.
Tabel 3 Hasil Uji Regresi Soft Skill terhadap Kinerja karyawan
Sumber: Hasil output SPSS Dari tabel diatas dapat diartikan bahwa persamaan regresi untuk pengaruh etos kerja Islami terhadap kinerja karyawan adalah: Y = 18,042+ 0,196X Nilai konstanta untuk variabel kinerja karyawan adalah sebesar 18,042; artinya jika soft skillI nilainya 0, maka kinerja karyawan nilainya 18,042. Nilai koefisien regresi yang positif menunjukan bahwa setiap terjadi peningkatan soft skill sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,196, dengan asumsi faktor lain dianggap tetap. 2) Pengaruh Etos Kerja Islami terhadap kinerja karyawan Nilai R yang menunjukan pengaruh etos kerja Islami terhadap kinerja karyawan adalah 0,438 artinya terdapat hubungan yang cukup kuat antra etos kerja Islami (X2) dan kinerja karyawan (Y) di PT. BPRS Alwadi’ah kota Tasikmalaya. Tabel 4 Hasil Analisis Regresi Etos Kerja Islamiterhadap Kinerja karyawan
Sumber: Hasil output SPSS Dari tabel diatas dapat diartikan bahwa persamaan regresi untuk pengaruh etos kerja Islami terhadap kinerja karyawan adalah: Y = 17,513 + 0,146X Persamaan tersebut menunjukan nilai konstanta untuk kinerja karyawan adalah sebesar 17,513; artinya jika soft skillI nilainya 0, maka kinerja karyawan nilainya 17,513. Nilai koefisien regresi variabel etos kerja Islami memiliki nilai positif artinya menunjukan pengaruh yang positif sehingga apabila etos kerja Islami karyawan meningkat sebesar 1 satuan maka kinerja
karyawan akan meningkat sebesar 0,146 dengan asumsi faktor lain dianggap tetap. 3) Pengaruh Soft Skill dan Etos Kerja Islami terhadap Kinerja Karyawan. Nilai R yang menunjukan pengaruh soft skill dan etos kerja Islami terhadap kinerja karyawan adalah 0,455 artinya terdapat hubungan yang cukup kuat antra soft skill (X1) dan etos kerja Islami (X2) terhadapkinerja karyawan (Y) di PT. BPRS Alwadi’ah kota Tasikmalaya. Hasil analisis regresi berganda yang diperoleh dari pengujian dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut: Tabel 5 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Std. Error
Standardized Coefficients
Model
B
Beta
1 (Constant)
15.877
3.893
Soft_Skill
.084
.112
.155
Etos_kerja_Islami
.115
.068
.345
a. Dependent Variabel: kinerja_karyawan
Sumber: Hasil Output SPSS Dilihat dari hasil analisis regresi di atas maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Y = 15,877 + 0,084X1 + 0,115X2 (1) Konstanta sebesar 15,877; artinya jika soft skill (X1) dan etos kerja Islami (X2) nilainya 0, maka Kinerja Karyawan (Y) nilai besarannya adalah 15,877. (2) Koefisien regresi variabel soft skill (X1) sebesar 0,084; artinya setiap ada peningkatan soft skill sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,080/satuan dengan amumsi variabel yang lain tetap. (3) Koefisien regresi variabel etos kerja Islami (X2) sebesar 0,174; artinya setiap peningkatan etos kerja Islami sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,174/satuan. Dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. SIMPULAN Berdasarkan hasilpenelitian dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa: 1. Karyawan di PT. BPRS Alwadi’ah rata-rata memiliki soft skill yang tinggi, dengan total skor 1303(1056-1600) dan skor rata-rata 40,77. 2. Karyawan di PT. BPRS Alwadi’ah rata-rata memiliki etos kerja Islami yang sedang, dengan total skor 1866 (1344-2304) dan skor rata-rata 58,31.
3. Karyawan di PT. BPRS Alwadi’ah rata-rata memiliki kinerja yang tinggi, dengan total skor 832 (704-960) dan skor rata-rata 26,00 4. Soft skill (X1) secara pasial berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y) di PT. BPRS Alwadi’ah kota Tasikmalaya, dengan pertambahan koefisien regresi X1 sebanyak 0,196. 5. Etos kerja Islami (X2) secara pasial berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y) di PT. BPRS Alwadi’ah kota Tasikmalaya dengan pertambahan koefisien regresi X2 sebanyak 0,146. 6. Soft skill (X1)dan etos kerja Islami (X2) secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y) di PT. BPRS Alwadi’ah kota Tasikmalaya dengan pertambahan koefisien masing-masing sebanyak 0,084 dan 0,115.
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Ma’ruf. 2014. Manajemen Bisnis Syariah. Banjarmasin: Aswaja Prindo. Asy’ari, Musa. 1997. Islam, Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi Umat. Yogyakarta: Lesfi dan IL. Dalinur. 2013. Etos Kerja Islami. [Online] Tersedia: http://jurnal.radentfatah.ac.id/index.php/warda/article/viewFile/242/19 9 (01 April 2016) Depag RI. 2010. Al-Qur’an dan terjemahnya. Bandung: CV Penerbit Diponogoro. Direktorat Akademik, Dikjen Dikti, Depdiknas. 2008. Pengembangan Soft Skill dalam Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi. [Online] Tersedia: http://www.undana.ac.id/jsmallfib_top/LPMPTBUKUDIKTI/BUKU %20SOFTSKILL.pdf (01 April 2016) Fahmi, Irham. 2014. Perilaku Organisasi. Teori, Aplikasi, dan Kasus. Bandung: Penerbit Alfabeta. Hamidi. 2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Lporan Penelitian. Malang: UMM Press. Kamus Besar Bahasa Inonesia. [Online] Tersedia: http://kbbi.web.id/kreatif ( 20 Mei 2016) Kurniawan, Albert. 2010. Belajar Mudah SPSS untuk Pemula. Yogyakarta: MediaKom Kompasiana, 2015. Kebiasaan Buruk Karyawan Indonesia. [Online] Tersedia: http://www.kompasiana.com/ws-thok/kebiasaan-buruk-karyawanindonesia_5528c464f17e614b058b45ba pda tanggal 13 Agustus 2016 Muhammad. 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakart: YKPN Nazir, Moch. 2005. Metode Penelitian. Bogor selatan: Ghalia Indonesia. Prabu, Anwar Mangkunegara. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rostakarya
Poltak, Lijan Sinambela. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Membangun Tim Kerja yang Solid untuk meningkatkan kinerja. Jakarta: PT Bumi Aksara. Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi Rahmat, Budi Hakim. 2014. Manajemen Bisnis Syariah. Banjarmasin: Aswaja Presindo. Rahmat, Miftahur Aliyansyah. 2014. Kualitas Soft Skill Mahasiswa dalam Kesiapannya Menghadapi Dunia Kerja. [Online] Tersedia: http://digilib.uinsby.ac.id/1093/3/Bab%202.pdf (24 Maret 2016) Rasmun. 2004. Stress, Koping dan Adaptasi, Teori dan Pohon Masalah Keperawatan. Jakarta: CV Sagung Seto. Rivai, Veitzhal. 2011. Islamic Human capital. Bandung: Rajagrafindo Persada. Sanusi, Anwar. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Malang: Salemba Empat Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka Cipta. Sumanto. 2013. Statistika Terapan. Yogyakarta: Buku Seru. Sunyoto, Danang. 2013. Manajemen Sumber Daya manusia (Praktik Penelitian). Jakarta: PT. Buku Seru Sunyoto, Danang. 2015. Praktik Riset Perilaku Konsumen (Teori, Kuesioner, Alat dan Analisis Data). Yogyakarta: (CAPS) Center of Academic Publishing Service. Sunyoto, Danang. dan Burhanudin. 2015. Teori Perilaku Keorganisasian. Jakarta: PT Buku Seru. Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Suwanto dan Doni Joni Priansa. 2013. Manajemen SDM dalam Organisasi Public dan Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta. Tasmara, Toto. 2002. MEngembangkan Etos Kerja Islami. [online] Tersedia: http://books.google.co.id/books?id=gTAqmk5hvSYC&pg=PA73&dq =etos+kerja+Islami&hl=id&sa=X&redir_ecs=y#v=onepage&q&f=fal se (01 April 2016) Tubagus, Ahmad Darodjat. 2015. Pentingnya Budaya Kerja Tinngi dan Kuat. Bandung: PT Rafika Aditama. Wayan, I Marsalia. Indice. 2009. Pengaruh Etos Kerja Islami dan Gaya Kepemimpinan terhadap Komitmen Ogranisasional dan Kinerja Karyawan (studi pada waroeng stike and shake di kota Malang). [Online] Tersedia: http://jimfeb.ui.ac.id/index.php/jimfeb/article/viewFile/279/227 (01 April 2016) Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta: raja grafindo. Widrto. 2011. Pengembangan Soft Skill Mahasiswa Pendidikan Vokasi melalui Clop-Work. Yogyakarta: Paramita Publishing. Umer, Husein. 2008. Metode Penelitian Skripsi dan tesis Bisnis. Jakarta: Rajagrafindo Persada.