BADAN PUSAT D.I. STATISTIK BPS PROVINSI YOGYAKARTA No. 63/11/34/Th.XVI, 3 November 2014
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN III TAHUN 2014
I.
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta triwulan III tahun 2014 terhadap triwulan II tahun 2014 (q-to-q) mengalami kenaikan, yaitu sebesar 2,49 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta triwulan III tahun 2014 terhadap triwulan III tahun 2013 (y-on-y) sebesar 3,22 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan III tahun 2014 terhadap triwulan II tahun 2014 (q-to-q) mengalami pertumbuhan negatif, yaitu sebesar -7,93 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan III tahun 2014 terhadap triwulan III tahun 2013 (y-on-y) mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 0,86 persen.
Pendahuluan
Pada bulan November 2014, Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) tentang angka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Mikro Kecil (IMK) untuk triwulan III (Juli – September), baik pertumbuhan triwulanan (q-to-q) maupun pertumbuhan tahunan (y-on-y). Penyampaian BRS Industri Manufaktur ini merupakan agenda rutin pada setiap triwulan. Diterbitkannya BRS pertumbuhan produksi industri manufaktur ini terkait dengan pentingnya peran sektor industri manufaktur dalam perekonomian D.I. Yogyakarta. Sektor industri tidak saja berpotensi memberikan kontribusi ekonomi yang besar melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu memberikan kontribusi menuju transformasi kultural masyarakat ke arah modernisasi yang menunjang daya saing suatu wilayah. Pembangunan sektor industri merupakan bagian integral dari pembangunan daerah yang harus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Angka pertumbuhan produksi industri mempunyai peran strategis dan dapat digunakan sebagai indikator dini terhadap perkembangan produksi dari industri khususnya manufaktur, baik skala besar, sedang, maupun mikro kecil. Angka indeks yang dihasilkan dapat menggambarkan perkembangan produksi sektor industri pengolahan yang disajikan secara periodik sebagai data triwulanan maupun tahunan.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVI, 3 November 2014
1
a. b. c. d.
II.
Sektor industri dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: Industri mikro : industri dengan tenaga kerja sebanyak 1-4 orang Industri kecil : industri dengan tenaga kerja sebanyak 5-19 orang Industri sedang : industri dengan tenaga kerja sebanyak 20-99 orang Industri besar : industri yang mempekerjakan 100 orang atau lebih.
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan III Tahun 2014
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Triwulanan (q-to-q) triwulan III tahun 2014 terhadap triwulan II tahun 2014 mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,49 persen. Sedangkan laju pertumbuhan produksi IBS triwulan III tahun 2013 dibandingkan triwulan III tahun 2014 (y-on-y) juga meningkat yang tumbuh positif sebesar 3,22 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri besar dan sedang Indonesia, kinerja produksi Industri Besar Sedang Daerah Istimewa Yogyakarta sedikit lebih baik, di mana pertumbuhan industri besar sedang Indonesia pada triwulan III tahun 2014 sebesar 2,45 persen. Selama dua triwulan terakhir yaitu triwulan II dan triwulan III kinerja produksi industri besar dan sedang D.I. Yogyakarta selalu lebih baik dibandingkan dengan angka nasional. Gambar 1 Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang D.I. Yogyakarta dan Nasional Triwulan II Tahun 2014 – Triwulan III Tahun 2014 (q to q)
7,67
8 6 4
2,8
2
1,03
10
1,27
1,12 0,41
-0,86
0 -2
2,49 2,45
2,3
12 -1,85
13
-0,16
14
22
0,49
23
1,24
28
-1,13
-1,93
31
IBS
-2,08
-4 DIY
1,59
Nasional
Meningkatnya indeks pertumbuhan IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan III Tahun 2014 didongkrak oleh pertumbuhan positif yang hampir merata pada sebagian jenis industri yang mempunyai kontribusi cukup besar terhadap total output IBS yaitu industri makanan, industri pakaian jadi, serta industri furnitur. Pada triwulan III Tahun 2014, industri makanan tumbuh positif sebesar 2,80 persen disusul dengan pertumbuhan positif industri pakaian jadi dan industri furnitur yang masing-masing tumbuh sebesar 2,30 persen dan 1,59 persen. Sementara itu jenis industri yang mengalami penurunan pertumbuhan negatif adalah industri karet, barang dari karet, dan plastik dengan laju pertumbuhan -1,93 persen dan industri pengolahan tembakau juga mengalami penurunan pertumbuhan produksi sebesar -1,85 persen sehingga mengerem laju pertumbuhan industri IBS di triwulan III tahun 2014.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVI, 3 November 2014
2
Gambar 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta, Triwulan III Tahun 2014 (y on y)
10
7,25
5
2,11
3,13
1,25
-1,11
0 10
12
13
14
22
-5
23
28
31
-3,4
-10
-9,76
-8,85
Pertumbuhan produksi IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan III tahun 2014 dibanding triwulan III tahun 2013 (y-on-y) juga mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 3,22 persen. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa kinerja produksi IBS triwulan III tahun 2014 lebih baik dibandingkan triwulan III tahun 2013. Angka pertumbuhan (y-on-y) IBS D.I. Yogyakarta triwulan III tahun 2014 ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan secara nasional triwulan III tahun 2014 (y-on-y) yaitu sebesar 4,96 persen. Pertumbuhan y-on-y industri IBS D.I. Yogyakarta tersebut didorong oleh pertumbuhan yang cukup tinggi dari jenis industri makanan yang tumbuh sebesar 7,25 persen, jenis industri furnitur tumbuh sebesar 3,13 persen, dan jenis industri tekstil yang tumbuh sebesar 2,11 persen. Laju pertumbuhan produksi industri besar dan sedang triwulan III (y on y) ditahan oleh pertumbuhan sektor industri pengolahan tembakau yang pertumbuhannya -9,76 persen, industri mesin dan perlengkapannya, serta industri karet, barang dari karet dan plastik pertumbuhannya melambat masing-masing sebesar persen -3,40 dan -8,85 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVI, 3 November 2014
3
Tabel 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan III Tahun 2013 dan Triwulan II Tahun 2014 Daerah Istimewa Yogyakarta (persen) KBLI (2 Digit)
Jenis Industri
(1)
(2)
(3)
1.
[10]
2.
No.
Pertumbuhan (%) q-to-q
y-on-y
Triw II (4)
Triw III (5)
Triw II (6)
Triw III (7)
Industri Makanan
2.48
2.80
2.40
7.25
[12]
Industri Pengolahan Tembakau
-0.19
-1.85
-5.13
-9.76
3.
[13]
Industri Tekstil
3.07
1.12
3.79
2.11
4.
[14]
Industri Pakaian Jadi
3.30
2.30
-6.21
1.25
5.
[22]
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
-6.22
-1.93
-5.48
-8.85
6.
[23]
Industri Barang Galian Bukan Logam
-6.11
1.27
4.62
-1.11
7.
[28]
Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl
-4.89
1.24
-5.62
-3.40
8.
[31]
Industri Furnitur
2.78
1.59
-2.93
3.13
3.10
2.49
-1.50
3,22
Industri Besar dan Sedang (IBS)
Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan SedangTriwulan II Tahun 2014 danTriwulan III Tahun 2014 (persen), Indonesia
(1) 1 2 3 4 5 6
KBLI (2 Digit) (2) [10] [11] [12] [13] [14] [15]
7
[16]
8 9 10
[17] [18] [20]
11
[21]
12 13 14
[22] [23] [24]
15
[25]
16 17 18
[26] [27] [28]
19
[29]
20 21 22
[30] [31] [32]
23
[33]
No.
q-to-q (3) Industri Makanan Industri Minuman Industri Pengolahan Tembakau Industri Tekstil Industri Pakaian Jadi Industri Kulit dan Barang dari Kulit & Alas Kaki Industri Kayu, Barang dari Kayu, dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya Industri Kertas dan Barang dari Kertas Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekam Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Industri Kimia Farmasi, Produk Obat Kimia dan Industri Obat Tradisional Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Industri Barang Galian Bukan Logam Industri Logam Dasar Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik Industri Peralatan Listrik Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer Industri Alat Angkutan Lainnya Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya Industri Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan Industri Besar dan Sedang (IBS)
y-on-y
Triw II (4) 7.36 6.48 1.28 -0.38 4.96 3.52
Triw III (5) 1.03 4.45 0.41 7.67 -0.86 -0.31
Triw II (6) 11.27 2.96 6.75 -5.72 5.65 8.34
Triw III (7) 5.10 2.65 4.35 2.68 3.33 3.56
1.69
1.98
8.07
8.70
4.49 3.74 2.11
-5.21 3.68 -5.85
6.7 -5.81 7.73
0.63 7.29 0.34
-6.65
-2.17
9.04
0.44
-3.98 0.93 3.3
-0.16 0.49 1.45
1.81 1 4.12
-0.76 -3.53 5.13
2.62
1.99
-1.79
-2.66
-0.22 8.86 0.83
3.30 4.15 -1.13
-4.18 4.81 12.05
-4.03 13.21 9.49
4.57
1.84
2.76
4.89
1.23 3.52 2.23
-2.28 -2.08 -4.81
-4.03 4.72 6.78
-5.08 -0.57 -1.43
-4.42
6.04
-9.3
-8.22
2.34
2.45
4.57
4.96
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVI, 3 November 2014
4
III.
Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil di D.I. Yogyakarta Pada Triwulan III Tahun 2014 (q to q)
Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan salah satu komponen sektor industri pengolahan yang mempunyai sumbangan cukup besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan di Indonesia. Usaha IMK umumnya merupakan usaha rumah tangga yang sebagian besar masih bercampur dengan tempat tinggalnya, dan masih memerlukan pembinaan yang terus menerus agar masalah rentan yang dihadapi seperti masalah pemasaran, permodalan, dan pengelolaan lainnya dapat segera diatasi. Tabel 3 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan III Tahun 2014 Daerah Istimewa Yogyakarta (persen) Triwulan II
Triwulan III
No.
KBLI (2 Digit)
Jenis Industri
(1)
(2)
(3)
1
10
Industri Makanan
12.05
11.13
-3.84
7.16
2
11
Industri Minuman
9.91
7.76
0.92
17.14
3
13
Industri Tekstil
8.13
4.69
-22.91
-19.23
4
14
Industri Pakaian Jadi
9.58
14.17
-0.27
13.94
5
15
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
10.26
10.97
-27.71
-17.94
6
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
8.84
-13.24
-19.96
-27.72
7
17
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
-7.16
-11.51
-46.11
-51.29
q-to-q
y-on-y
q-to-q
y-on-y
(4)
(5)
(6)
(7)
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisonal
7.7
31.57
-3.52
36.41
12.29
1.92
14.79
22.38
1.22
-6.2
-10.51
-10.69
-11.39
-9.02
-6.61
-10.65
8
18
9
20
10
21
11
22
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
12
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
6.71
-8.48
-6.03
-10.47
13
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
7.25
32.25
-5.42
13.81
14
28
Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL
-10.91
6.91
30.19
39.19
15
29
Industri Kendaraan Bermotor, Trailer, dan Semi Trailer
9.71
0.57
0
0.57
16
31
Industri Furnitur
9.04
20.04
-9.38
4.6
17
32
Industri Pengolahan Lainnya
-1.97
-7.44
-13.57
-17.24
33
Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
4.28
12.78
6.56
32.2
8.72
9.08
-7.93
0.86
18
IMK (Industri Mikro dan Kecil)
Pertumbuhan produksi triwulanan (q to q) industri mikro kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan III dibandingkan triwulan II tahun 2014 mengalami pertumbuhan -7,93 persen. Pertumbuhan industri mikro kecil pada triwulan III dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar -7,93 persen. Sebagian besar jenis industri mikro dan kecil mengalami penurunan nilai produksi yang cukup signifikan yang ditandai dengan pertumbuhan negatif.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVI, 3 November 2014
5
Gambar 3 Pertumbuhan Produksi Beberapa Sektor Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta Triwulan III Tahun 2014 (q to q)
-22,91
13
-27,71
15
-46,11
17 6,56
33
14,79
20
30,19
28
-50
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
Sektor industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri mesin dan perlengkapan ytdl yang mengalami pertumbuhan sebesar 30,19 persen. Disusul oleh pertumbuhan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 14,79 persen, dan jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan sebesar 6,56 persen. Sedangkan jenis industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri kertas dan barang dari kertas laju pertumbuhannya -46,11 persen; industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki laju pertumbuhannya minus -27.71 dan industri tekstil pertumbuhannya minus -22.91 persen. Angka pertumbuhan (q to q) industri mikro kecil D.I. Yogyakarta triwulan III tahun 2014 ini sejalan dengan pertumbuhan secara nasional triwulan III tahun 2014 (q to q) yang mengalami kontraksi -3,43 persen. Sementara itu pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan III tahun 2014 (y on y) hanya mengalami kenaikan sebesar 0,86 persen dibandingkan pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil pada triwulan III tahun 2013. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil Indonesia yang naik sebesar 5,18 persen, maka pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan III tahun 2014 lebih rendah 4,32 poin. Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil triwulan III tahun 2014 (y on y) tertahan karena sebagian besar jenis industri mengalami penurunan pertumbuhan produksi yang cukup signifikan. Sebanyak 8 jenis dari 18 jenis industri IMK mengalami pertumbuhan negatif di mana seluruhnya mengalami pertumbuhan produksi negatif di atas 10 persen. Beberapa sektor industri yang pertumbuhannya negatif adalah industri kertas dan barang dari kertas, industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur), industri tekstil masingmasing sebesar -51,29 persen, -27,72 persen dan -19,23 persen Sektor-sektor industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami kenaikan pertumbuhan cukup tinggi pada triwulan III Tahun 2013 dibandingkan triwulan III Tahun 2014 yaitu: Industri mesin dan perlengkapan ytdl sebesar 39,19 persen, Industri percetakan dan reproduksi media rekaman naik sebesar 36,41 persen, Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan tumbuh 32,20 persen, Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia mengalami kenaikan 22,38 persen, Industri minuman naik sebesar 17.14 persen, Industri pakaian jadi naik sebesar 13,94 persen Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya naik sebesar 13,81 persen Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVI, 3 November 2014
6
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi : BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55183 Telp. 0274-4342234 (Hunting) Fax. 0274-4342230 Email :
[email protected] Website : yogyakarta.bps.go.id
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVI, 3 November 2014
7