No. 60/11/82/Th.XIV, 02 November 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI MALUKU UTARA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 102,07 ATAU NAIK 1,06 PERSEN
Pada Oktober 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku Utara sebesar 102,07 atau mengalami peningkatan 1,06 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya (September 2015) yang sebesar 101,00.
Menurut subsektornya, Nilai Tukar Petani Pangan (NTPP) tercatat sebesar 105,96 (naik 0,57 persen); Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 107,41 (naik 1,33 persen); Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 93,86 (naik 1,75 persen); Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 111,22 (turun 0,20 persen); dan untuk Nilai Tukar Perikanan (Nelayan dan Pembudidaya Ikan/NTNP) sebesar 103,08 (naik 0,99 persen) dimana untuk Nilai Tukar Nelayan (NTN) sebesar 102,37 (naik 1,19 persen) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) sebesar 110,51 (turun 0,93 persen).
Dari 10 Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, NTP Oktober 2015 terhadap September 2015 terjadi peningkatan NTP di 7 (tujuh) provinsi dan peningkatan tertinggi terjadi di Maluku Utara yaitu sebesar 1,06 persen, sementara 3 provinsi yang mengalami penurunan adalah Sulawesi Selatan sebesar 0,57 persen, Sulawesi Tenggara sebesar 0,10 persen, dan Papua Barat sebesar 1,03 persen.
Secara nasional NTP mengalami peningkatan dari September 2015 ke Oktober 2015 yaitu dari 102,33 menjadi 102,46 atau naik 0,13 persen.
Pada Oktober 2015, Provinsi Maluku Utara mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,63 persen. Inflasi perdesaan di Maluku Utara ini disebabkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku Utara Oktober 2015 sebesar 107,68 atau naik 1,47 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya (September 2015) yang sebesar 106,13.
Inflasi perdesaan Nasional pada bulan Oktober 2015 sebesar -0,04 persen atau mengalami deflasi, yang disebabkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan.
1
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.60/11/82/Th.XIV, 02 November 2015
1.
Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap
indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di tujuh kabupaten se-Provinsi Maluku Utara pada Oktober 2015, NTP Provinsi Maluku Utara naik 1,06 persen dibandingkan NTP September 2015, yaitu dari 101,00 menjadi 102,07. Peningkatan NTP pada Oktober 2015 disebabkan karena indeks harga hasil produksi pertanian mengalami kenaikan sebesar 1,57 persen, lebih besar dibandingkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian yang hanya naik sebesar 0,51 persen. Peningkatan NTP Provinsi Maluku Utara Oktober 2015 disebabkan oleh naiknya NTP pada empat subsektor yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,57 persen, NTP Subsektor Hortikultura naik 1,33 persen, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 1,75 persen, dan NTP Subsektor Perikanan naik sebesar 0,99 persen. Sementara itu, NTP Subsektor Peternakan mengalami penurunan sebesar 0,20 persen,. 2.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam
komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Oktober 2015, di Maluku Utara indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 1,57 persen jika dibandingkan dengan It pada September 2015, yaitu dari 117,87 naik menjadi 119,72. 3.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Oktober 2015, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) di Provinsi Maluku Utara naik sebesar 0,51 persen bila dibanding Ib September 2015, yaitu dari 116,70 menjadi 117,29. Adapun Peningkatan Ib terjadi pada semua subsektor.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.60/11/82/Th.XIV, 02 November 2015
Tabel 1. Nilai Tukar Petani Maluku Utara Per Subsektor, September 2015 – Oktober 2015 (2012=100) Subsektor (1)
Bulan September Oktober 2015 2015 (2) (3)
Perubahan (%) (4)
1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It)
123,96
125,20
1,00
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
117,66
118,15
0,42
c. Nilai Tukar Petani (NTPP)
105,36
105,96
0,57
a. Indeks yang Diterima (It)
124,16
126,39
1,80
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
117,13
117,67
0,46
c. Nilai Tukar Petani (NTPH)
106,00
107,41
1,33
a. Indeks yang Diterima (It)
107,78
110,33
2,37
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
116,84
117,55
0,61
c. Nilai Tukar Petani (NTPR)
92,24
93,86
1,75
a. Indeks yang Diterima (It)
127,10
127,37
0,22
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
114,05
114,52
0,41
c. Nilai Tukar Petani (NTPT)
111,44
111,22
-0,20
a. Indeks yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It)
119,39
121,22
1,53
b. Indeks yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib)
116,97
117,61
0,54
c. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP)
102,07
103,08
0,99
a. Indeks yang Diterima Nelayan (It)
118,35
120,40
1,73
b. Indeks yang Dibayar Nelayan (Ib)
116,98
117,62
0,54
c. Nilai Tukar Nelayan (NTN)
101,17
102,37
1,19
a. Indeks yang Diterima Pembudidaya Ikan (It)
130,34
129,86
-0,37
b. Indeks yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib)
116,85
117,51
0,57
c. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
111,55
110,51
-0,93
a. Indeks yang Diterima (It)
117,87
119,72
1,57
b. Indeks yang Dibayar (Ib)
116,70
117,29
0,51
c. Nilai Tukar Petani (NTP)
101,00
102,07
1,06
2. Hortikultura
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
4. Peternakan
5. Perikanan
5.1 Perikanan Tangkap
5.2 Perikanan Budidaya
Gabungan/Maluku Utara
3
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.60/11/82/Th.XIV, 02 November 2015
4.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada Oktober 2015, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) mengalami peningkatan
sebesar 0,57 persen dibandingkan dengan NTPP bulan September 2015. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 1,00 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,42 persen. Peningkatan indeks harga yang diterima petani (It) pada Subsektor Tanaman Pangan ini disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok padi sebesar 1,70, dan naiknya indeks harga pada kelompok palawija sebesar 2,52 persen (khususnya komoditas ketela pohon/ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dan jagung). Peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) pada Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,42 persen disebabkan oleh naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,49 persen dan Indeks BPPBM naik 0,05 persen.
b.
Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada Oktober 2015, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Holtikultura (NTPH) mengalami
peningkatan sebesar 1,33 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 1,80 persen, lebih besar dibandingkan peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang hanya sebesar 0,46 persen. Peningkatan indeks harga yang diterima petani Subsektor Holtikultura disebabkan naiknya indeks harga kelompok sayur-sayuran sebesar 1,37 persen (khususnya cabai rawit, cabai merah, buncis, terung panjang, dan tomat) dan kelompok buah-buahan sebesar 2,09 persen (khususnya jeruk, durian, mangga, duku/langsat, dan semangka). Indeks harga yang dibayar petani Subsektor Holtikultura mengalami peningkatan 0,46 persen yang disebabkan oleh naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,53 persen, sementara indeks BPPBM mengalami naik sebesar 0,05 persen. c.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Oktober 2015, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) mengalami
peningkatan sebesar 1,75 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 2,37 persen, dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,61 persen. Peningkatan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks harga kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,37 persen (khususnya komoditi kelapa, cengkeh, dan pala biji). Sementara itu, peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,61 persen dikarenakan naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,71 persen, dan indeks BPPBM sebesar 0,13 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.60/11/82/Th.XIV, 02 November 2015
d.
Subsektor Peternakan (NTPT) Pada Oktober 2015, Nilai Tukar Petani Subsektor Peternakan (NTPT) mengalami penurunan sebesar
0,20 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (September 2015). Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,22 persen lebih kecil dari indeks harga yang dibayar petani (Ib) yaitu sebesar 0,41 persen. Penurunan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok ternak besar sebesar 0,36 persen dan kelompok unggas sebesar 0,38 persen (khususnya sapi potong dan ayam buras). Sementara itu indeks harga pada kelompok ternak kecil naik sebesar 1,84 persen, dan kelompok hasil ternak naik sebesar 0,09 persen (khususnya kambing, babi, dan telur ayam ras). Peningkatan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,41 persen disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,68 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,15 persen. e.
Subsektor Perikanan (NTNP) Pada Oktober 2015, NTNP mengalami peningkatan sebesar 0,99 persen. Hal ini disebabkan oleh
naiknya indeks harga yang diterima petani (It) yakni sebesar 1,53 persen, lebih besar dari indeks harga yang dibayar petani (Ib) yakni sebesar 0,54 persen. Peningkatan It pada Oktober 2015 disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima pada kelompok perikanan tangkap sebesar 1,73 persen. Sementara itu, peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) Subsektor Perikanan Oktober 2015 disebabkan oleh naiknya IKRT sebesar 0,76 persen dan Indeks BPPBM sebesar 0,18 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (Nilai Tukar Nelayan/NTN) Pada Oktober 2015, NTN mengalami peningkatan sebesar 1,19 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 1,73 persen, lebih besar dari indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,54 persen. Peningkatan It disebabkan oleh naiknya indeks harga beberapa komoditi pada kelompok penangkapan laut (khususnya cakalang, tongkol, dan cumi-cumi). Peningkatan yang terjadi pada Ib dikarenakan naiknya IKRT sebesar 0,76 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,19 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (Nilai Tukar Pembudidaya Ikan/NTPi) Pada Oktober 2015, NTPi turun sebesar 0,93 persen. Hal ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,37 persen, sementara itu indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami peningkatan sebesar 0,57 persen. Penurunan It disebabkan oleh turunnya indeks harga kelompok budidaya air laut sebesar 0,43 persen (khususnya ikan kerapu). Peningkatan Ib disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) sebesar 0,77 persen dan indeks BPPBM naik 0,11 persen.
5
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.60/11/82/Th.XIV, 02 November 2015
Tabel 2. Indeks Diterima dan Dibayar Petani Per Subsektor dan Perubahannya, September 2015 – Oktober 2015 (2012=100) Bulan Kelompok dan Sub kelompok
Perubahan (%)
September 2015 (2)
Oktober 2015 (3)
123,96
125,20
1,00
- Padi
120,85
118,80
-1,70
- Palawija
125,79
128,97
2,52
117,66
118,15
0,42
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
119,41
120,00
0,49
- Indeks BPPBM
109,35
109,41
0,05
124,16
126,39
1,80
- Sayur-sayuran
130,02
131,80
1,37
- Buah-buahan
121,11
123,65
2,09
- Tanaman Obat
128,31
129,36
0,82
117,13
117,67
0,46
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
118,48
119,12
0,53
- Indeks BPPBM
109,93
109,99
0,05
107,78
110,33
2,37
107,78
110,33
2,37
116,84
117,55
0,61
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
117,77
118,61
0,71
- Indeks BPPBM
112,58
112,73
0,13
127,10
127,37
0,22
- Ternak Besar
130,31
129,84
-0,36
- Ternak Kecil
122,28
124,54
1,84
- Unggas
128,08
127,60
-0,38
- Hasil Ternak
116,55
116,66
0,09
114,05
114,52
0,41
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
118,77
119,58
0,68
- Indeks BPPBM
109,70
109,86
0,15
(1)
(4)
1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani - Tanaman Perkebunan Rakyat b. Indeks Dibayar Petani
4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani
b. Indeks Dibayar Petani
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.60/11/82/Th.XIV, 02 November 2015
Bulan
Perubahan (%)
Kelompok dan Sub kelompok
September 2015
Oktober 2015
(1)
(2)
(3)
(4)
a. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It)
119,39
121,22
1,53
b. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib)
116,97
117,61
0,54
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
118,94
119,84
0,76
- Indeks BPPBM
113,76
113,96
0,18
118,35
120,40
1,73
118,35
120,40
1,73
116,98
117,62
0,54
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
118,93
119,82
0,76
- Indeks BPPBM
113,93
114,14
0,19
130,34
129,86
-0,37
- Budidaya Air Tawar
121,88
121,88
0,00
- Budidaya Air Laut
132,55
131,97
-0,43
116,85
117,51
0,57
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
119,09
120,00
0,77
- Indeks BPPBM
111,97
112,09
0,11
5. Perikanan
5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) - Penangkapan Laut b. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib)
5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It)
b. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib)
7
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.60/11/82/Th.XIV, 02 November 2015
5.
Perbandingan NTP Antar Provinsi di Kawasan Timur Indonesia Dari 10 Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, NTP Oktober 2015 terhadap September 2015 terjadi
peningkatan NTP di tujuh provinsi. Sementara itu tiga provinsi lainnya mengalami mengalami penurunan yaitu Sulawesi Selatan sebesar 0,57 persen, Sulawesi Tenggara sebesar 0,10 persen, dan Papua Barat sebesar 1,03 persen. Dari 7 provinsi yang mengalami peningkatan NTP, Maluku Utara mengalami peningkatan terbesar yaitu 1,06 persen. Secara nasional NTP mengalami peningkatan dari September 2015 ke Oktober 2015 yaitu dari 102,33 menjadi 102,46 atau naik 0,13 persen. Tabel 3. Nilai Tukar Petani (NTP) dan Persentase Perubahannya di Kawasan Timur Indonesia, Oktober 2015 (2012=100) It No.
Provinsi
(1)
(2)
Ib
(3)
% Perubahan (4)
Indeks
NTP
(5)
% Perubahan (6)
Indeks
(7)
% Perubahan (8)
Indeks
1
Sulawesi Utara
117,66
1,14
122,01
0,57
96,43
0,57
2
Sulawesi Tengah
117,45
0,62
119,04
0,46
98,66
0,17
3
Sulawesi Selatan
127,90
-0,34
120,86
0,23
105,83
-0,57
4
Sulawesi Tenggara
119,89
0,22
119,14
0,32
100,63
-0,10
5
Gorontalo
126,60
-0,07
121,61
-0,36
104,11
0,29
6
Sulawesi Barat
123,16
0,57
115,85
0,10
106,31
0,47
7
Maluku
122,60
1,08
121,26
0,54
101,10
0,54
8
Maluku Utara
119,72
1,57
117,29
0,51
102,07
1,06
9
Papua Barat
119,81
-0,85
119,79
0,18
100,02
-1,03
10
Papua
113,10
0,57
116,76
0,37
96,87
0,20
122,86
0,13
119,92
0,01
102,46
0,13
Nasional
6.
Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi perdesaan.
Provinsi Maluku Utara, pada Oktober 2015 terjadi inflasi perdesaan sebesar 0,63 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran, yaitu Kelompok Bahan Makanan (1,08 persen), Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau (0,22 persen), Kelompok Perumahan (0,45 persen), Kelompok Kesehatan (0,11 persen), Kelompok Pendidikan, rekreasi dan olah raga (0,12 persen), dan Kelompok Transportasi & Komunikasi (0,02 persen). Sementara itu hanya satu kelompok yang mengalami penurunan yaitu Kelompok Sandang (-0,12 persen).
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.60/11/82/Th.XIV, 02 November 2015
Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Provinsi Maluku Utara dan Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran, Oktober 2015 (2012=100) Maluku Utara Kelompok Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga
IKRT Septem Oktober ber 2015 2015
Nasional
% Perubahan (Inflasi Perdesaan)
IKRT Septem Oktober ber 2015 2015
% Perubahan (Inflasi Perdesaan)
118,47
119,22
0,63
123,47
123,42
-0,04
Bahan Makanan
121,67
122,99
1,08
130,75
130,18
-0,43
Makan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
115,55
115,81
0,22
118,47
118,99
0,44
Perumahan
114,61
115,12
0,45
118,09
118,27
0,14
Sandang
115,48
115,34
-0,12
118,30
118,48
0,15
Kesehatan
115,02
115,14
0,11
114,45
114,72
0,23
Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
107,51
107,63
0,12
112,29
112,51
0,20
Transportasi & Komunikasi
122,11
122,14
0,02
123,85
123,96
0,09
Dari 10 provinsi di Kawasan Timur Indonesia yang dihitung IKRT-nya pada Oktober 2015, sembilan provinsi mengalami inflasi perdesaan dan hanya satu provinsi yang mengalami deflasi. Inflasi perdesaan tertinggi sebesar 0,68 persen terjadi di Sulawesi Utara, sedangkan deflasi perdesaan terjadi di Gorontalo sebesar 0,53 persen. Secara nasional terjadi deflasi sebesar 0,04 persen yang disebabkan oleh turunnya indeks pada Kelompok Bahan Makanan. Tabel 5. Persentase Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) dan Inflasi Perdesaan Menurut Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, Oktober 2015 (2012=100) IKRT Provinsi (1) Sulawesi Utara
9
September 2015 (2) 125,31
Oktober 2015
Inflasi Perdesaan
(3) 126,17
(4) 0,68
Sulawesi Tengah
121,77
122,50
0,59
Sulawesi Selatan
124,90
125,25
0,28
Sulawesi Tenggara
121,28
121,71
0,35
Gorontalo
127,26
126,59
-0,53
Sulawesi Barat
117,79
117,90
0,09
Maluku
123,90
124,71
0,65
Maluku Utara
118,47
119,22
0,63
Papua Barat
122,68
122,91
0,19
Papua
119,98
120,50
0,44
Nasional
123,47
123,42
-0,04
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.60/11/82/Th.XIV, 02 November 2015
7.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Subsektor Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang
diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena merupakan hasil perbandingan antara hasil produksi pertanian dengan ongkos/biaya produksinya. Pada Oktober 2015 terjadi peningkatan NTUP secara umum sebesar 1,47 persen di Provinsi Maluku Utara. Peningkatan NTUP disebabkan oleh naiknya NTUP pada lima subsektor, yaitu Subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,94 persen, Subsektor Hortikultura naik sebesar 1,74 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 2,23 persen, Subsektor Peternakan naik 0,07 persen, dan Subsektor Perikanan naik 1,35 persen.
Tabel 6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) per Subsektor, dan Persentase Perubahannya di Provinsi Maluku Utara, September 2015 – Oktober 2015 (2012=100) September 2015 (2)
Oktober 2015 (3)
1. Tanaman Pangan
113,36
114,43
0,94
2. Holtikultura
112,94
114,91
1,74
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
95,74
97,88
2,23
4. Peternakan
115,86
115,94
0,07
5. Perikanan
104,96
106,37
1,35
a. Perikanan Tangkap
103,89
105,49
1,54
b. Perikanan Budidaya
116,41
115,85
-0,48
106,13
107,68
1,47
Subsektor (1)
NTUP Gabungan/Maluku Utara
10
Berita Resmi Statistik Provinsi Maluku Utara No.60/11/82/Th.XIV, 02 November 2015
% Perubahan (4)