SALINAN
P U T U S A N Nomor 476/Pdt.G/2014/PA Spg.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Sampang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah menjatuhkan putusan perkara cerai gugat antara :
PENGGUGAT ASLI, umur 24 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat kediaman di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang; sebagai Penggugat; melawan TERGUGAT ASLI, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat kediaman di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang ; sebagai Tergugat;
Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Penggugat dan para saksi di muka persidangan;
DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tanggal 02 Juli 2014 telah mengajukan gugatan cerai gugat yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Sampang dengan Nomor: 476/Pdt.G/2014 /PA.Spg, tanggal 02 Juli 2014 dengan dalil-dalil sebagai berikut :
1. Bahwa, Penggugat adalah istri sah Tergugat yang menikah pada tanggal 27 April 2009, di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang dengan status perawan dan
1
jejaka
sebagaimana
ternyata
dalam
Kutipan
Akta
Nikah
Nomor :
148/62/IV/2009 tanggal 27 April 2009 ; 2. Bahwa, setelah perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri (Ba'da Dukhul) namun belum dikaruniai keturunan ; 3. Bahwa, setelah melangsungkan perkawinan Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama kurang lebih 2 tahun 1 bulan ; 4. Bahwa, kurang lebih sejak bulan Juni tahun 2011 keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulai goyah dan sering terjadi pertengkaran yang disebabkan karena : a. Tergugat
menikah
WILTERGUGAT
lagi
dengan
perempuan
lain
yang
bernama
asal Nusa Tenggara Barat, yang mana Penggugat
mengetahuinya dari pengakuan Tergugat sendiri namun Penggugat tidak mau di madu ; b. puncaknya Tergugat pamit kepada Penggugat untuk pulang ke rumah orang tua Tergugat ; 5. Bahwa, akibat pertengkaran tersebut, antara Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal selama kurang lebih 3 tahun 1 bulan terhitung sejak bulan Juni 2011 hingga diajukannya perkara ini ke Pengadilan Agama Sampang ; 6. Bahwa, kini Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk berkumpul serumah dengan Tergugat karena rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak mungkin harmonis lagi serta sulit diharapkan kelangsungannya ; 7. Bahwa, Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini ;
Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Sampang memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : PRIMAIR : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ;
2
2. Menjatuhkan Talak Satu Ba’in Sughra dari Tergugat (TERGUGAT ASLI) terhadap Penggugat (PENGGUGAT ASLI) ; 3. Membebankan Biaya Perkara sesuai dengan hukum yang berlaku ; SUBSIDAIR. -
Atau apabila Pengadilan berpendapat lain, maka saya mohon putusan lain yang seadil-adilnya. Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan
Penggugat telah datang menghadap ke muka sidang, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap ke muka sidang dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil/kuasa hukumnya meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut yang relas panggilannya dibacakan di dalam sidang, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datannya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasehati Penggugat agar berpikir untuk tidak bercerai dengan Tergugat, tetapi Penggugat tetap pada dalil-dalil gugatannya untuk bercarai dengan Tergugat; Menimbang, bahwa perkara ini tidak dapat dimediasi karena Tergugat tidak pernah datang menghadap meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, selanjutnya dimulai pemeriksaan dengan membacakan surat gugatan Penggugat yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang,
bahwa
untuk
menguatkan
dalil-dalil
gugatannya
tersebut, Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti berupa; A. Surat; -
Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 148/62/IV/2009, tanggal 27 April 2013 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang. Bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, bukti P.;
B. Saksi; 1. SAKSI I PENGGUGAT ASLI, umur 65 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, dibawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : 3
-
Bahwa, saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena Penggugat adalah anak kandung saksi ;
- Bahwa saksi tahu Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri, yang pernah hidup rukun namun belum dikaruniai keturunan ; -
Bahwa sepengetahuan saksi setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul di rumah orang tua Penggugat selama kurang lebih 2 (dua) tahun 1 (satu) bulan kemudian Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal ;
- Bahwa semula rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun, akan tetapi sejak tahun 2011 rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; -
Bahwa
sepengetahuan
saksi
penyebab
terjadinya
perselisihan
dan
pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat kawin lagi dengan perempuan lain bernama WILTERGUGAT asal Nusa Tenggara Barat tanpa ijin dan tanpa sepengetahuan Penggugat sedangkan Penggugat tidak mau dimadu ; - Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal selama kurang lebih 3 (tiga) tahun 1 (satu) bulan dan selama pisah tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah ada komunikasi lagi. - Bahwa saksi sudah pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat, namun usaha tersebut tidak berhasil, karena Penggugat sudah tidak mau lagi kepada Tergugat.
2. SAKSI II PENGGUGAT ASLI, umur 35 tahun, agama Islam, pekrjaan Swasta, tempat kediaman di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang dibawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut;
-
Bahwa, saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena Penggugat adalah saudara kandung saksi ;
- Bahwa saksi tahu Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri, yang pernah hidup rukun namun belum dikaruniai keturunan ;
4
-
Bahwa sepengetahuan saksi setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul di rumah orang tua Penggugat selama kurang lebih 2 (dua) tahun 1 (satu) bulan kemudian Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal ;
- Bahwa semula rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun, akan tetapi sejak tahun 2011 rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; -
Bahwa
sepengetahuan
saksi
penyebab
terjadinya
perselisihan
dan
pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat kawin lagi dengan perempuan lain bernama WILTERGUGAT asal Nusa Tenggara Barat tanpa ijin dan tanpa sepengetahuan Penggugat sedangkan Penggugat tidak mau dimadu ; - Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal selama kurang lebih 3 (tiga) tahun 1 (satu) bulan dan selama pisah tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah ada komunikasi lagi. - Bahwa saksi sudah pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat, namun usaha tersebut tidak berhasil, karena Penggugat sudah tidak mau lagi kepada Tergugat.
Menimbang, bahwa untuk meringkas uraian putusan ini, maka semua hal yang termuat dalam berita acara sidang ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana terurai di atas. Menimbang, bahwa ternyata Tergugat meskipun dipanggil secara resmi dan patut, tidak datang menghadap di muka sidang dan pula tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa Tergugat yang dipanggil secara resmi dan patut akan tetapi tidak datang menghadap harus dinyatakan tidak hadir dan gugatan tersebut harus diperiksa secara verstek; Menimbang, oleh karena itu, maka putusan atas perkara ini dapat dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat ( verstek );
5
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 125 ayat ( 1 ) HIR yaitu putusan yang dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat dapat dikabulkan sepanjang berdasarkan hukum dan beralasan, oleh karena itu majelis membebani Penggugat untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil angka 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat P.1 serta dua orang saksi; Menimbang, bahwa bukti P. ( Fotokopi Kutipan Akta Nikah ) merupakan akta otentik, bermaterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan mengenai perkawinan antara Penggugat dan Tergugat, sehingga bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, oleh karena itu bukti tersebut mempunyai kekuatan yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa saksi 1 Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formil sebagaimana diatur dalam pasal 145 ayat 1 angka 3e HIR; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 Penggugat mengenai angka 2, 3, 4, 5 dan 6 adalah fakta yang dilihat sendiri/ didengar sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam pasal 171 HIR, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa saksi 2 Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formil sebagaimana diatur dalam pasal 145 ayat 1 angka 3e HIR; Menimbang, bahwa keterangan saksi 2 Penggugat mengenai angka 2, 3, 4, 5 dan 6 adalah fakta yang dilihat sendiri/ didengar sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam pasal 171 HIR, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 Penggugat bersesuaian dan cocok antara satu dengan yang lain oleh karena itu keterangan dua orang saksi tersebut memenuhi pasal 171 dan pasal 172 HIR;
6
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P., saksi 1 dan saksi 2 terbukti fakta kejadian sebagai berikut; 1. Pada tanggal 27 April 2009 antara Penggugat dan Tergugat telah menikah namun belum dikaruniai keturunan ; 2. Setelah menikah mengambil tempat kediaman bersama dirumah di rumah orang tua Penggugat selama kurang lebih 2 (dua) tahun 1 (satu) bulan kemudian Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal; 3. Sejak tahun 2009 antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran; 4. Bahwa Penyebab terjadinya pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat bermula dari
Tergugat kawin lagi tanpa ijin dan tanpa sepengetahuan
Penggugat ; 5. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal selama kurang lebih 3 (tiga) tahun 1 (satu) bulan dan sejak terjadinya pisah tempat tinggal sampai dengan tahap akhir persidangan, ternyata antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah kumpul kembali dan juga tidak ada komunikasi lagi;
Menimbang, bahwa fakta-fakta tersebut diatas dapat disimpulkan fakta hukum sebagai berikut; 1.
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah namun belum dikaruniai keturunan ;
2.
Bahwa sejak bulan Juni tahun 2011 rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah tidak harmonis karena telah terjadi pertengkaran dan perselisihan yang mengakibatkan antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal;
3.
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran, sehingga rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan sudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi sebagai suami istri;
7
Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah juga memenuhi norma hukum Islam yang terkandung dalam kaidah fikih yaitu dalam kitab Fiqih Sunnah Juz II halaman 248 yang Artinya : ةجوزلا ةنيبب يضاقلا ىدل ااوعد تتبث اذإ، جوزلا فارتعا وأ، عم قاطي ال امم ءاذيالا ناكو ةنئاب ةقلط اقلط امنيب حالصالا نع يضاقلا زجعو املاثمأ نيب ةرشعلا ماود. “ Jika dalil gugatan terbukti di depan persidangan baik dengan bukti yang diajukan oleh istri atau pengakuan suami, dan konflik rumah tangga telah parah sedemikian rupa sehingga tidak ada harapan untuk rukun kembali dan hakim juga tidak mampu mendamaikan kedua belah pihak, maka hakim harus menjatuhkan talak bain suami terhadap istrinya “ ;
Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah juga memenuhi pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (b) dan (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (b) dan (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas dan antara Penggugat dan Tergugat belum pernah bercerai dan masih dalam ikatan hubungan suami isteri, maka petitum gugatan Penggugat angka 2 mengenai menjatuhkan talak satu ba’in sughro dari Tergugat kepada Penggugat tersebut memenuhi pasal 119 Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama,
Panitera
Pengadilan
Agama
Sampang
diperintahkan
untuk
mengirimkan salinan Putusan yang sudah berkekuatan hukum tersebut kepada Pegawai Pencatat Nikah dimana Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan; Menimbang bahwa oleh karena perkara a quo termasuk bidang perkawinan, maka berdasarkan pasal 89 (1) Undang-undang No. 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 3 tahun 2006 dan perubahan
8
kedua Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, biaya perkara harus dibebankan kepada Penggugat. Mengingat, semua pasal dalam peraturan Perundang-undangan dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap kepersidangan, tidak hadir. 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek. 3. Menjatuhkan talak satu Ba'in Sughro Tergugat (TERGUGAT ASLI) terhadap Penggugat (PENGGUGAT ASLI) 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Sampang untuk mengirimkan salinan putusan perkara ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat serta tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat tersebut dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp.361.000,- (tiga ratus enam puluh satu ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan majelis yang dilangsungkan pada hari Kamis tanggal 14 Agustus 2014 Masehi, bertepatan dengan tanggal 18 Syawal 1435
Hijriyah, oleh kami
H. Supriyadi, S.Ag,
sebagai Ketua Majelis, dengan Drs. H. Warnita Anwar dan Drs. Ainurrofiq, ZA, masing-masing sebagai hakim anggota, putusan tersebut
diucapkan dalam
sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim-hakim anggota dan dibantu oleh Dra. HJ. Hafiyah Sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat ;
Hakim Anggota, ttd Drs. H. WARNITA ANWAR
Ketua Majelis, ttd H. Supriyadi, S.Ag
9
Hakim Anggota,
Panitera Pengganti,
ttd
ttd
Drs. AINURROFIQ, ZA
Dra. HJ.Hafiyah
Perincian biaya perkara : A. Biaya kepaniteraan 1. Pendaftaran
: Rp. 30.000,-
2. Redaksi
: Rp.
5.000,-
B. Biaya Proses 1. Panggilan
: Rp. 270.000,-
2. ATK
: Rp. 50.000,-
C. Materai
: Rp.
6.000,-
---------------------------------------------------Jumlah
: Rp. 361.00,- (tiga ratus tiga puluh enam ribu rupiah)
Untuk salinan yang sama bunyinya, Oleh, Panitera
Drs. Abdullah Faqih.
10
11