PA Gst. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor: 13/Pdt.G/2012/PA Gst. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Gunungsitoli yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan Gugat Waris sebagai berikut antara: Penggugat I, Umur 50 tahun, agama Islam, Pekerjaan Ibu rumah tangga, Tempat kediaman

di

Kecamatan

Gunungsitoli,

Kota

Gunungsitoli,

Selanjutnya disebut Penggugat I; Penggugat II, Umur

53 tahun, agama Islam, Pekerjaan Ibu rumah tangga,

Tempat kediaman di Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Selanjutnya disebut Penggugat II; MELAWAN Tergugat I, Umur 28 tahun, agama Islam, pekerjaan Guru Honor di SD, tempat kediaman di Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Selanjutnya disebut Tergugat I; Tergugat II, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Selanjutnya disebut Tergugat II; Turut Tergugat I, umur 25 tahun, agama Islam, pekerjaan Guru Honor di SD Muhammadiyah Lahewa, tempat kediaman di Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Selanjutnya disebut Turut Tergugat I; Turut Tergugat II, umur 14 tahun, agama Islam, tempat kediaman di Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, dalam hal ini di wakili oleh ibunya, TERGUGAT II, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Selanjutnya disebut Turut Tergugat II; Halaman 1 dari 29 halaman

Turut Tergugat III, umur 12 tahun, agama Islam, tempat kediaman di Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, dalam hal ini di wakili oleh ibunya, TERGUGAT II, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara Selanjutnya disebut Turut Tergugat III; Turut Tergugat IV, umur 8 tahun, agama Islam, tempat kediaman di Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, dalam hal ini diwakili oleh ibunya TERGUGAT II, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Selanjutnya disebut Turut Tergugat IV; Pengadilan Agama tersebut; Setelah mempelajari berkas perkara yang bersangkutan; Setelah mendengar keterangan para Penggugat, para Tergugat, dan Turut Tergugat serta keterangan para saksi di depan persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa para Penggugat berdasarkan surat gugatannya tanggal 4 Mei 2012 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Agama Gunungsitoli dan dicatat dalam Buku Register Perkara Nomor: 13/Pdt.G/2012/PA Gst. tanggal 4 Mei 2012 setelah mengadakan perbaikan gugatan mengajukan hal-hal yang pada pokoknya sebagai berikut: 1.

Bahwa telah terjadi pernikahan / perkawinan antara Pewaris I dengan seorang perempuan bernama Pewaris II, dan dari perkawinan tersebut telah memperoleh anak/ keturunan 3 (tiga) orang anak, masing-masing bernama : 1. Almarhum Anak I Pewaris; 2. Penggugat II; 3. Penggugat I; Halaman 2 dari 29 halaman

2.

Bahwa Pewaris I telah meninggal dunia pada tahun 1994 di Lahewa karena sakit, dengan meninggalkan ahli waris yaitu ; 1. Pewaris II; 2. Almarhum Anak I Pewaris ; 3. Penggugat I; 4. Penggugat II;

3.

Bahwa Almarhum Anak I Pewaris , juga telah meninggal dunia pada tahun 2008 di Lahewa karena sakit, dan meninggalkan ahli waris antara lain : 1. Pewaris II; 2. Tergugat II; 3. Tergugat I; 4. Turut Tergugat I; 5. Turut Tergugat II; 6. Turut Tergugat III; 7. Turut Tergugat IV;

4

Bahwa Pewaris II juga telah meninggal dunia pada tahun 2010 di Lahewa karena sakit, dengan meninggalkan ahli waris 2 (dua) orang anak bernama : 1. Penggugat I; 2. Penggugat II;

5.

Bahwa selama hidup bersama selaku suami isteri, Pewaris I dan Pewaris II telah memperoleh harta bersama berupa sebidang tanah tapak perumahan yang terletak di Pasar Kelurahan Lahewa dengan ukuran 7 x 26 M dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah Utara

: berbatas dengan tanah milik alm. H. Syarifuddin Nazara;

- Sebelah Selatan : berbatas dengan Jalan Raya; - Sebelah Barat

: berbatas dengan tanah milik Kepastoran Katolik Lahewa;

- Sebelah Timur : berbatas dengan tanah milik Ina Latifu Gulo; Dan diatas tanah tapak perumahan tersebut telah berdiri 1 (satu) buah bangunan rumah dengan ukuran 6 x 8 m berlantai semen, berdinding papan dan beratap seng, yang Halaman 3 dari 29 halaman

dibangun oleh NGO pasca terjadinya gempa bumi pada tahun 2005, dan bangunan rumah tersebut dibangun diperuntukan untuk almarhum Anak I Pewaris

semasa

hidupnya, dan sebelum dibangun rumah tersebut, Almarhum Anak I Pewaris telah meminta persetujuan dari Penggugat I dan Penggugat II; 6.

Bahwa harta bersama tersebut di atas sejak meninggalnya almarhum Pewaris I sampai dengan meninggalnya almarhumah Pewaris II, bahkan sampai saat ini belum pernah dibagi kepada ahli waris yang berhak menerimanya;

7.

Bahwa sejak awal tahun 2012 Tergugat I secara sepihak telah menguasai tanah dan bangunan tersebut tanpa seizin dan sepengetahuan para Penggugat dengan cara menyewakan kepada pihak lain, bahkan sekarang sudah memulai menambah bangunan di atas tanah warisan tersebut, sehingga para Penggugat merasa khawatir bila tanah warisan tersebut tidak dibagikan kepada ahli waris yang berhak menerimanya, sudah barang tentu akan dimiliki atau diperjualbelikan oleh Tergugat I kepada pihak lain;

8.

Bahwa sudah beberapa kali para Penggugat berupaya untuk membagi harta warisan tersebut secara kekeluargaan bersama-sama dengan beberapa ahli waris akan tetapi Tergugat I tidak menghadiri pertemuan, dan terakhir pada tanggal 29 Januari 2012 para Penggugat telah mengadakan pembagian harta warisan tersebut dengan membuat surat pembagian harta warisan menurut hukum Islam, yang ditandatangani oleh tokoh masyarakat, Kepala Lingkungan, Ketua LPM Kelurahan Lahewa, akan tetapi Tergugat I tetap tidak mau dan mengklaim bahwa tanah warisan tersebut adalah peninggalan orang tuanya yang diperoleh dengan malalui surat wasiat;

9.

Bahwa oleh karena almarhumah Pewaris II telah meninggal dunia, maka dengan ini juga para Penggugat juga memohon kepada Bapak untuk menetapkan bagian Ahli Waris dari almarhumah kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari harta bersama tersebut di atas;

10. Bahwa oleh karena tidak terjadi kata mufakat antara Penggugat dengan Tergugat I untuk membagi harta warisan tersebut, maka telah cukup alasan bagi para Penggugat untuk mengajukan gugatan ini kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Gunungsitoli Halaman 4 dari 29 halaman

untuk membagi harta warisan tersebut di atas menurut Hukum Islam serta menurut perundang-undangan yang berlaku dengan cara memanggil para Penggugat dan para Tergugat serta para Turut Tergugat untuk hadir di persidangan Pengadilan guna didengar keterangannya dengan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Primair : 1. Mengabulkan gugatan para Penggugat seluruhnya; 2. Menetapkan Pewaris I telah meninggal dunia pada tahun 1994 di Lahewa; 3. Menetapkan ahli waris almarhum Pewaris I masing-masing bernama : 1. Pewaris II; 2. Almarhum Anak I Pewaris Bin Pewaris I; 3. Penggugat II; 4. Penggugat I; 4. Menetapkan harta peninggalan almarhum Pewaris I berupa harta bersama dengan isterinya Pewaris II yakni : sebidang tanah tapak perumahan yang terletak di Pasar Kelurahan, Kecamatan Lahewa dengan ukuran 7 x 26 m dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara : berbatas dengan tanah milik alm. H. Syarifuddin Nazara; Sebelah Selatan : berbatas dengan jalan raya; Sebelah barat

: berbatas dengan tanah milik Kepastoran Katolik Lahewa;

Sebelah Timur : berbatas dengan tanah milik Ina Latifu Gulo; 5. Menetapkan bagian masing-masing ahli waris dari almarhum Pewaris I dan almarhumah Pewaris II menurut ketentuan Hukum Islam dan perundang-undangan yang berlaku; 6. Menetapkan segala surat-surat ataupun akta-akta yang berkenaan dengan harta warisan tersebut dinyatakan batal demi hukum; 7. Menghukum para Penggugat dan para Tergugat serta para turut Tergugat untuk melaksanakan Putusan Pengadilan; Halaman 5 dari 29 halaman

8. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk menyerahkan hak dan bagian para Penggugat sesuai dengan bagian masing-masing ahli waris apabila tidak bisa dibagi secara natura maka dibagi secara In Natura (lelang) yang hasil penjualannya dibagi sesuai dengan bagian masing-masing ahli waris; 9. Menghukum para Tergugat dan para Turut Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul akibat perkara ini; Subsidair : -

Mohon Putusan yang seadil-adilnya Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan, Para

Penggugat, para Tergugat serta para Turut Tergugat telah datang menghadap ke persidangan dan kemudian Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak berperkara akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa karena upaya damai yang dilakukan Majelis Hakim tidak berhasil selanjutnya telah pula dilakukan mediasi dengan Mediator M. Andri Irawan, SHI hakim Pengadilan Agama Gunungsitoli, berdasarkan penetapan Ketua Majelis Nomor: 13/Pdt.G/2012/PA Gst. tanggal 7 Juni 2012 namun dari laporan Mediator tersebut tertanggal 25 Juni 2012 upaya mediasi juga tidak berhasil; Menimbang, bahwa selanjutnya pemeriksaan dilanjutkan ke pokok perkara dan setelah gugatan para Penggugat dibacakan para Penggugat kemudian menambahkan sebagai berikut: -

Poin 2, Pewaris I meninggal tertulis tahun 1998 yang benar adalah tahun 1994;

-

Poin 5 tertulis ukuran tanah 7 X 26 M2, diperbaiki menjadi 7 X 26 M;

-

Poin 5 tertulis rumah dengan ukuran 6 x 8 M2 berlantai semen, diubah menjadi dengan ukuran 6 X 8 M berlantai papan;

-

Nama ibu Penggugat tertulis Pewaris II yang benar adalah Pewaris II;

-

Petitum nomor 8 ditambah dengan: apabila tidak bisa dibagi secara natura maka dibagi secara In Natura (lelang) yang hasil penjualannya dibagi sesuai dengan bagian masingmasing ahli waris; Halaman 6 dari 29 halaman

Menimbang, bahwa terhadap gugatan para Penggugat tersebut para Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan di persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut: -

Bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat ada yang benar tapi ada juga yang tidak benar dan yang tidak benar itu adalah sebagai berikut;

-

Bahwa umur Tergugat II sebagai Tergugat I tertulis 50 tahun, itu tidak benar, yang benar adalah 52 tahun, kemudian nama isteri dari Pewaris I tertulis Pewaris II itu juga tidak benar, yang benar adalah Pewaris II;

-

Bahwa dalil-dalil gugatan para Penggugat dari poin 1 sampai dengan poin 4 Terguguat akui namun rumah yang ada di atas tanah tersebut adalah hasil jerih payah dari bapak Tergugat I (Almarhum Anak I Pewaris );

-

Poin 6 memang benar sampai sekarang harta tersebut belum penah dibagi dan Tergugat tidak setuju kalau harta itu dibagi secara hukum Islam sebab semuanya telah diwasiatkan oleh Pewaris I dan Pewaris II kepada Almarhum Anak I Pewaris dan Tergugat punya surat wasiatnya;

-

Bahwa poin 7 benar kalau tanah tersebut dikuasai oleh Tergugat sebab tanah itu sudah diamanahkan oleh bapak Tergugat I (Almarhum Anak I Pewaris ) kepada para Tergugat dengan demikian tentu semuanya sudah menjadi hak para Tergugat;

-

Bahwa terhadap poin 8 Tergugat bukan tidak mau menghadiri, Tergugat datang dan setelah menunggu kira-kira 25 menit tapi orang-orang belum datang, Tergugat pun kemudian pulang;

-

Bahwa Tergugat tidak setuju kalau harta itu dibagi sebab sudah diwasiatkan kepada bapak Tergugat I (Almarhum Anak I Pewaris ) dan dia telah mengamanahkan kepada kami untuk menjaga dan merawat tanah tersebut; Menimbang, bahwa terhadap jawaban para Tergugat tersebut para Penggugat telah

pula menyampaikan repliknya yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa tentang identitas, Penggugat memang tidak tahu persis berapa umur Tergugat I tapi setahu Penggugat 50 tahun;

Halaman 7 dari 29 halaman

- Bahwa tanah tersebut adalah benar harta warisan, harus dibagi secara hukum Islam dan rumah yang ada di atasnya harus dibongkar; - Bahwa tidak benar tanah tersebut telah diwasiatkan kepada Almarhum Anak I Pewaris , Penggugat tidak tahu dan tidak pernah diminta persetujuan tentang wasiat tersebut jadi kalaupun telah diwasiatkan maka wasiat tersebut tidak Penggugat akui dan tidak sah; - Bahwa Penggugat tetap meminta pengadilan supaya harta warisan

tersebut dibagi

kepada seluruh ahli waris yang berhak secara hukum Islam; Menimbang,

bahwa

terhadap

replik

Penggugat

tersebut

Tergugat

telah

menyampaikan dupliknya yang pada pokoknya Tergugat tetap tidak mau kalau harta warisan tersebut dibagi secara hukum Islam karena tanah tersebut sudah diwasiatkan kepada Almarhum Anak I Pewaris atau bapak Tergugat I; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, para Penggugat telah mengajukan alat bukti tertulis berupa: 1. Surat Keterangan Kematian Pewaris I Nomor: 474.3/846/KPL/2012, tanggal 25 April 2012 yang dikeluarkan oleh Lurah Pasar Lahewa (Bukti P1); 2. Surat Keterangan Kematian Almarhum Anak I Pewaris Nomor: 474.3/860/KPL/2012 tanggal 26 April 2012 yang dikeluarkan oleh Lurah Pasar Lahewa (Bukti P2); 3. Surat Keterangan Kematian Nur Pewaris II Nomor: 474.3/861/KPL/2012 tanggal 26 April 2012 yang dikeluarkan Lurah Pasar Lahewa (Bukti P3); 4. Bagan Silsilah Keluarga Dan Ahli Waris yang dikeluarkan Lurah Pasar Lahewa (Bukti P4); Menimbang, bahwa di samping alat bukti tertulis tersebut para Penggugat juga telah menghadirkan dua orang saksi yang di bawah sumpahnya masing-masing memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Saksi I para Penggugat, umur 58 tahun, agama Islam, pekerjaan jualan, bertempat tinggal di Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara; -

Bahwa saksi kenal dengan para Penggugat dan para Tergugat;


-

Bahwa saksi tidak punya hubungan dengan Para Penggugat dan saksi juga tidak punya hubungan dengan para Tergugat;

-

Bahwa hubungan para Penggugat dengan para Tergugat adalah ayah Tergugat I yang bernama Almarhum Anak I Pewaris

bersaudara kandung dengan para

Penggugat; -

Bahwa nama ayah para Penggugat adalah Pewaris I dan nama ibunya adalah Pewaris II;

-

Bahwa Pewaris I dan Pewaris II keduanya sudah meninggal dunia;

-

Bahwa ayah Tegugat I yang bernama Almarhum Anak I Pewaris

juga telah

meninggal dunia; -

Bahwa yang meninggal lebih duluan adalah Pewaris I setelah itu Almarhum Anak I Pewaris dan yang terakhir Pewaris II;

-

Bahwa Pewaris I dan Pewaris II keduanya ada meninggalkan harta bersama berupa sebidang tanah dan satu buah rumah yang sudah lapuk di atasnya, terletak di Kelurahan Pasar Lahewa, Kecamatan Lahewa;

-

Bahwa saksi tidak tahu berapa ukuran tanah tersebut;

-

Bahwa setahu saksi tanah peninggalan Pewaris I dan Pewaris II tersebut belum pernah dibagi kepada ahli waris;

-

Bahwa tanah tersebut sekarang dikuasai oleh anak Almarhum Anak I Pewaris ;

2. Saksi II para Penggugat, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di Lingkungan 5 Kelurahan Pasar Lahewa, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara; -


-

Bahwa saksi tidak punya hubungan dengan para Penggugat dan saksi juga tidak punya hubungan dengan para Tergugat;

-



Penggugat; Halaman 9 dari 29 halaman

-

Bahwa nama ayah para Penggugat dan Almarhum Anak I Pewaris adalah Pewaris I dan nama ibunya adalah Pewaris II;

-


-


juga telah

meninggal dunia; -

Bahwa yang meninggal lebih duluan adalah Pewaris I setelah itu Almarhum Anak I Pewaris dan yang terakhir Pewaris II;

-

Bahwa Pewaris I dan Pewaris II keduanya ada meninggalkan harta bersama berupa sebidang tanah yang terletak di Kelurahan Pasar Lahewa, Kecamatan Lahewa;

-

Bahwa saksi tidak tahu persis berapa luasnya;

-

Bahwa di atas tanah tersebut juga ada rumah kayu tapi sudah tua;

-

Bahwa setahu saksi tanah peninggalan Pewaris I dan Pewaris II tersebut belum pernah dibagi kepada ahli waris;

-

Bahwa tanah tersebut sekarang ditempati orang lain; Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut baik para Penggugat maupun

para Tergugat membenarkan akan keterangan keduanya; Menimbang, bahwa para Tergugat juga telah mengajukan

alat bukti tertulis di

persidangan berupa: 1.

Fotokopy Surat Wasiat tanggal 8 Oktober 1988 (Bukti T1);

2.

Fotokopy Surat Keterangan Nomor: 590/25/SK/1984 yang dikeluarkan oleh Lurah Pasar Lahewa tanggal 3 Agustus 1984, Tergugat tidak bisa memperlihatkan surat aslinya; (Bukti T2);

3.

Fotokopy Akta Jual Beli Nomor: 40/A-JB/1984, Tergugat tidak bisa memperlihatkan surat aslinya, (Bukti T3); Menimbang, bahwa di samping alat bukti tertulis tersebut Para Tergugat juga telah

menghadirkan dua orang saksi yang di bawah sumpahnya masing-masing memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:


1.

Saksi I para Tergugat, umur 53 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, tempat tinggal di Jl. Sukarno No. 107 Kelurahan Pasar Lahewa, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara -


-

Bahwa saksi tidak punya hubungan dengan para Penggugat dan saksi juga tidak punya hubungan dengan para Tergugat;

-



Penggugat; -

Bahwa nama ayah para Penggugat dan Almarhum Anak I Pewaris adalah Pewaris I dan nama ibunya adalah Pewaris II;

-


-


juga telah

meninggal dunia; -

Bahwa yang meninggal lebih duluan adalah Pewaris I, Almarhum Anak I Pewaris dan yang terakhir Pewaris II;

-

Bahwa Pewaris I dan Pewaris II keduanya ada mempunyai harta bersama berupa sebidang tanah yang terletak di Kelurahan Pasar Lahewa dan ketika keduanya meninggal sampai sekarang belum pernah dibagi;;

-

Bahwa tanah peninggalan Pewaris I dan Pewaris II tersebut sudah diwasiatkan kepada Almarhum Anak I Pewaris dan Saksi ikut menandatangani surat wasiat itu sebagai saksi;

-

Bahwa para Penggugat tidak ikut menandatangai surat wasiat tersebut;

-

Bahwa ketika menandatangani surat wasiat tersebut saksi hanya sendiri saja dan di dalam surat wasiat itu ternyata sudah ada tanda tangan saksi yang lain;

2.

Bahwa tanah tersebut sekarang dikuasai oleh anak Almarhum Anak I Pewaris ;

Saksi II para Tergugat, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan jualan, tempat tinggal di Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara Halaman 11 dari 29 halaman

-


-

Bahwa saksi punya hubungan keluarga kakek dengan para Penggugat dan para Tergugat;

-

Bahwa Tergugat I adalah anak kandung dari Almarhum Anak I Pewaris

dan

Almarhum Anak I Pewaris adalah saudara kandung dari para Penggugat; -

Bahwa ayah para Penggugat bernama Pewaris I dan ibunya bernama Pewaris II dan kedunya sudah meninggal dunia;

-


-

Bahwa anak Pewaris I dan Pewaris II ada tiga orang yaitu Almarhum Anak I Pewaris , Penggugat II dan Penggugat I;

-

Bahwa Almarhum Anak I Pewaris juga telah meninggal dunia sebelum meninggal ibunya Pewaris II;

-

Bahwa yang meninggal lebih duluan adalah Pewaris I, Almarhum Anak I Pewaris dan yang terakhir adalah Pewaris II;

-

Bahwa semasa hidupnya Pewaris I dan Pewaris II ada mempunyai harta bersama berupa tanah sebanyak 4 (empat) tempat yang satu terletak di Simpang Tiga Pasar Lahewa, yang satu lagi terletak di samping SPBU Pasar Lahewa, yang satu lagi terletak di dekat SPBU Pasar Lahewa dan satu lagi yang sekarang di tempati Tergugat hal tersebut Saksi ketahui melalui keterangan orang tua saksi;

-

Bahwa ketika Pewaris I serta Pewaris II masih hidup tanah-tanah tersebut di atas sudah dibagi kepada Almarhum Anak I Pewaris dan juga kepada para Penggugat dan bagian para Penggugat sudah dijualnya hal tersebut juga saksi ketahui melalui keterangan orang tua saksi;

-

Bahwa di saat Pewaris I dan Pewaris II meninggal dunia keduanya ada mininggalkan harta bersama berupa sebidang tanah yang sekarang dikuasai pihak Tergugat dan tanah tersebut sudah diwasiatkan kepada Almarhum Anak I Pewaris ;

-

Bahwa saksi tidak tahu apakah Para Penggugat menyetujui wasiat tanah tersebut kepada Almarhum Anak I Pewaris ; Halaman 12 dari 29 halaman

Menimbang,

bahwa

terhadap

keterangan

saksi

tersebut

para

Tergugat

membenarkannya sedangkan para Penggugat membantah bahwa tanah yang dimaksud Saksi II adalah tanah pembagian dari kakek para Penggugat, dari tanah tersebut Almarhum Anak I Pewaris pun juga telah mendapat bagian sedangkan yang menjadi objek sengketa sekarang adalah harta peninggalan dari orang tua para Penggugat; Menimbang, bahwa untuk memperoleh kejelasan dan kepastian tentang objek sengketa dalam perkara ini, maka Majelis Hakim memandang perlu untuk turun ke lapangan melakukan Pemeriksaan Setempat (descente) di mana objek sengketa tersebut berada, dan memerintahkan kepada para Penggugat dan para Tergugat untuk hadir dalam sidang pemeriksaan setempat tersebut; Menimbang, bahwa pada tanggal 24 September 2012 dengan dihadiri para pihak berperkara, Lurah Kelurahan Pasar Lahewa dan empat orang stafnya Majelis Hakim telah melakukan pemeriksaan setempat dan dari pemeriksaan tesebut lebar tanah bagian belakang terdapat sedikit perbedaan, di dalam surat gugatan tertulis 7 M dan dari hasil pengukuran terdapat kekurangan beberapa senti meter sedangkan rumah berlantai papan dengan ukuran 6 X 8 M rumah tersebut sudah tidak ada, di atas tanah tersebut memang ada rumah tapi bukan rumah peninggalan Pewaris I dan Pewaris II; Menimbang, bahwa selanjutnya para Penggugat telah menyampaikan kesimpulannya yang menyatakan bahwa para Penggugat tetap

dengan gugatannya dan mohon agar

perkaranya segera diputuskan dengan mengabulkan gugatan para Penggugat sedangkan para Tergugat juga telah menyampaikan kesimpulannya secara lisan di depan persidangan bahwa para Tergugat menyerahkan putusannya kepada Majelis Hakim; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka Majelis Hakim menunjuk kepada hal-hal yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini dan kesemuanya dianggap telah dimasukkan dan menjadi bagian dari putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA


Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan para Penggugat adalah seperti tersebut di atas; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan para Penggugat dan para Tergugat serta Turut Tergugat telah hadir di persidangan dan Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak berperkara akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan PERMA No. 1 Tahun 2008 telah pula dilakukan mediasi dengan Mediator M. Andri Irawan, SHI hakim Pengadilan Agama Gunungsitoli namun upaya tersebut juga tidak berhasil; Menimbang, bahwa yang menjadi dalil pokok dari gugatan para Penggugat adalah bahwa para Penggugat mengajukan gugatan waris terhadap harta peninggalan kedua orang tua mereka yang bernama Pewaris I dan Pewaris II berupa sebidang tanah dengan ukuran 7 X 26 M yang terletak di Kelurahan Pasar Lahewa, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, tanah peninggalan Pewaris I dan Pewaris II tersebut sampai sekarang belum pernah dibagi kepada ahli waris dan tanah itu sekarang dikuasai oleh pihak Tergugat; Menimbang, bahwa terhadap gugatan para Penggugat tersebut para Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan di muka persidangan yang pada dasarnya para Tergugat mengakui bahwa tanah yang digugat oleh para Penggugat adalah tanah peninggalan Pewaris I dan Pewaris II, tapi oleh Pewaris I dan Pewaris II tanah tersebut

telah

diwasiatkan semuanya kepada Almarhum Anak I Pewaris (ayah Tergugat I), oleh karena itu para Tergugat tidak bersedia membaginya; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya para Penggugat telah mengajukan bukti tertulis berupa P1, P2, P3 dan P4 dan bukti-bukti tersebut akan dipertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa bukti P1 berupa Surat Keterangan Kematian atas nama Pewaris I Nomor: 474.3/846/KPL/2012, tanggal 25 April 2012 yang dikeluarkan oleh Lurah Pasar Lahewa, membuktikan bahwa Pewaris I telah meninggal dunia pada tanggal 16 Oktober 1994 karena sakit;


Menimbang, bahwa bukti P2 berupa Surat Keterangan Kematian atas nama Almarhum Anak I Pewaris Nomor: 474.3/860/KPL/2012, tanggal 26 April 2012 yang dikeluarkan Lurah Pasar Lahewa, membuktikan bahwa Almarhum Anak I Pewaris telah meninggal dunia pada tanggal 9 Nopember 2008 karena sakit; Menimbang, bahwa bukti P3 berupa Surat Keterangan Kematian atas nama Nur Pewaris II Nomor: 474.3/861/KPL/2012 tanggal 26 April 2012 yang dikeluarkan Lurah Pasar Lahewa, setelah dikonfirmasi kepada pihak Penggugat bahwa yang dimaksud Nur Pewaris II tersebut adalah Pewaris II dan itu membuktikan bahwa Pewaris II telah meninggal dunia pada tanggal 16 Oktober 2010; Menimbang, bahwa bukti P4 berupa Bagan Silsilah Keluarga Dan Ahli Waris atas nama Pewaris I dan Pewaris II tertanggal 13 Juli 2012 yang diketahui oleh Lurah Lahewa, merupakan bukti sah silsilah keluarga almarhum Pewaris I dan Pewaris II; Menimbang, bahwa para Penggugat juga telah menghadirkan dua orang saksi di persidangan dan saksi yang diajukan Penggugat bukan orang yang dilarang untuk menjadi saksi, oleh karena itu saksi tersebut telah memenuhi syarat formil sebagaimana diatur dalam pasal 172 RBg; Menimbang, bahwa dari keterangan kedua orang saksi tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut; - Saksi I dan Saksi II kenal dengan para Penggugat dan para Tergugat; - Saksi I dan Saksi II juga kenal dengan Pewaris I dan Pewaris II; - Saksi I dan Saksi II menerangkan bahwa Pewaris I dan Pewaris II punya anak tiga orang yaitu Almarhum Anak I Pewaris , Penggugat I dan Penggugat II; - Saksi I dan Saksi II menerangkan bahwa Pewaris I dan Pewaris II ada meninggalkan harta bersama berupa sebidang tanah yang terletak di Kelurahan Pasar Lahewa, Kecamatan Lahewa dan sampai sekarang belum pernah dibagi; - Saksi I dan Saksi II menerangkan bahwa tanah peninggalan Pewaris I dan Pewaris II tersebut dikuasai oleh para Tergugat;


Menimbang, bahwa pihak Tergugat juga telah mengajukan bukti tertulis berupa T1,T2, dan T3 dan bukti-bukti tersebut akan dipertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa bukti T1 berupa fotokopy Surat Wasiat dari Pewaris I dan Pewaris II kepada Almarhum Anak I Pewaris terhadap tanah peninggalan Pewaris I dan Pewaris II Majelis Hakim mempertimbangkannya sebagai berikut; Menimbang, bahwa wasiat yang dilakukan Pewaris I dan Pewaris II

dapat

disimpulkan: 1. Mewasiatkan seluruh harta peninggalannya; 2. Penerima wasiat adalah ahli waris (anak kandung), dan 3. Tidak disetujui oleh ahli waris, untuk itu Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 195 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam wasiat hanya diperbolehkan sebanyak-banyaknya seperiga dari harta warisan kecuali apabila semua ahli waris menyetujuinya; Menimbang, bahwa dalam sebuah hadits diceritakan, pada suatu hari Rasulullah pergi melihat Sa’ad bin Abi Waqas yang sedang menderita sakit, Sa’ad bin Abi Waqas minta petunjuk

apakah ia boleh mewasiatkan seluruh hartanya atau paling kurang

separohnya, Rasulullah lalu menjawab: “Tidak boleh” selanjutnya sahabat itu bertanya lagi: “Bagaimana jika saya mewasiatkan sepertiganya” ? Rasulullah menjawab: “sepertiga (boleh) dan itu sudah banyak. Sesungguhnya lanjut Rasulullah engkau tinggalkan ahli warismu dalam keadaan berkelapangan banyak harta akan lebih baik dari pada engkau tinggalkan mereka dalam keadaan miskin, meminta-minta. Sesungguhnya dengan jalan bagaimanapun engkau nafkahkan hartamu itu sampai pada sesuap makanan buat isterimu adalah termasuk sedekah juga. (H.R. Bukhari Muslim); Menimbang, bahwa ketentuan pasal 195 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam serta hadits tersebut di atas sangat jelas bahwa harta yang bisa diwasiatkan tidak boleh melebihi sepertiga dari jumlah harta kecuali kalau semua ahli waris menyetujuinya artinya selama ada ahli waris yang tidak setuju maka wasiat tidak diperbolehkan melebihi dari sepertiga harta peninggalan;


Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 195 ayat (3) wasiat kepada ahli waris berlaku bila disetujui oleh semua ahli waris; Menimbang, bahwa dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Tirmizi dan Ahmad Rasulullah bersabda yang berbunyi sebagai berikut:

Artinya: Tidak ada wasiat bagi ahli waris. Menimbang, bahwa ketentuan pasal 195 ayat (3) Kompilasi Hukum Islam tersebut di atas juga sangat jelas bahwa wasiat kepada ahli waris diperbolehkan apabila semua ahli waris menyetujuinya tapi selama ada ahli waris yang tidak menyetujui maka wasiat kepada ahli waris tidak diperbolehkan sedangkan menurut hadits yang diriwayatkan Tirmizi dan Ahmad di atas nyata-nyata disampaikan bahwa tidak ada wasiat kepada ahli waris; Menimbang, bahwa dalam kasus ini Pewaris I dan Pewaris II mewasiatkan seluruh harta peninggalannya dan wasiat tersebut dilakukan kepada ahli waris sedangkan perbuatan itu tidak disetujui oleh ahli waris yang lain, maka berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat wasiat yang dilakukan oleh Pewaris I dan Pewaris II kepada Almarhum Anak I Pewaris adalah bertentangan dengan hukum Islam, oleh karena itu bukti T1 yang diajukan Tergugat harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa karena bukti T1 tidak telah dikesampingkan maka Majelis Hakim berpendapat bahwa harta yang terdapat dalam surat wasiat tersebut yang merupakan objek sengketa harus dibagikan kepada semua ahli waris sesuai dengan bagian mereka masing-masing; Menimbang, bahwa bukti T2 berupa Surat Keterangan, di mana pihak Tergugat tidak bisa memperlihatkan surat aslinya dan Majelis Hakim berpendapat bukti tersebut tidak ada hubungannya dengan objek perkara, oleh karena itu bukti tersebut harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa bukti T3 berupa Fotokopy Akta Jual Beli, pihak Tergugat juga tidak dapat memperlihatkan surat aslinya dan Majelis Hakim juga berpendapat bukti Halaman 17 dari 29 halaman

tersebut tidak ada hubungannya dengan objek perkara, oleh karena itu bukti tersebut harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa para Tergugat juga telah menghadirkan dua orang saksi di persidangan dan dari keterangan kedua orang saksi tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: -

Saksi I dan Saksi II kenal dengan para Penggugat dan para Tergugat;

-

Saksi I dan Saksi II juga kenal dengan Pewaris I dan Pewaris II;

-

Saksi I dan Saksi II menerangkan bahwa Pewaris I dan Pewaris II punya anak tiga orang yaitu Almarhum Anak I Pewaris , Penggugat I dan Penggugat II;

-

Saksi I dan saksi II menerangkan bahwa Pewaris I dan Pewaris II ada meninggalkan harta bersama berupa sebidang tanah yang terletak di Kelurahan Pasar Lahewa, Kecamatan Lahewa;

-

Saksi I menerangkan bahwa harta peninggalan Pewaris I dan Pewaris II tersebut sampai sekarang belum pernah dibagi kepada ahli warisnya;

-

Saksi I menerangkan bahwa tanah peninggalan Pewaris I dan Pewaris II diwasiatkan seluruhnya kepada Pewaris I dan Saksi I ikut menandatangani surat wasiat tersebut;

-

Saksi I menerangkan bahwa dalam surat wasiat tersebut para Penggugat tidak ada yang ikut menandatangani;

-

Saksi II menerangkan bahwa Pewaris I dan Pewaris II mempunyai empat petak tanah dan semasa hidupnya telah dibagikan untuk Penggugat I satu petak, untuk Penggugat II satu petak dan untuk Almarhum Anak I Pewaris satu petak dan yang satu petak lagi diwasiatkan untuk Almarhum Anak I Pewaris yang sekarang menjadi objek sengketa dan bagian para Penggugat sudah dijualnya, hal tersebut saksi ketahui dari cerita orang tua saksi;

-

Saksi II menerangkan ketika Pewaris I dan Pewaris II meninggal dunia keduanya ada meninggalkan sebidang tanah yang terletak di Kelurahan Pasar Lahewa, Kecamatan Lahewa;


-

Keterangan Saksi II tidak semuanya berdasarkan pengetahuan sendiri tapi ada yang berdasarkan informasi dari orang tua saksi; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua orang saksi para Penggugat serta

keterangan saksi I para Tergugat terdapat kesesuaian antara satu sama lain di mana ketiga saksi tersebut sama-sama menerangkan bahwa Pewaris I dan Pewaris II punya harta peninggalan berupa sebidang tanah yang terletak di Kelurahan Pasar Lahewa, Kecamatan Lahewa dan harta tersebut belum pernah dibagi kepada ahli waris, sekarang dikuasai oleh Para Tergugat; Menimbang, bahwa kesaksian saksi II Para Tergugat yang menerangkan bahwa Para Penggugat telah mendapat warisan semasa Pewaris I dan Pewaris II masih hidup, keterangan saksi I tersebut bukanlah berdasarkan pengetahuan sendiri tetapi informasi dari orang tua saksi oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat kesaksian saksi II tersebut tidak dapat diterima; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi para Penggugat serta keterangan saksi I Para Tergugat

ditambah dengan pengakuan para Tergugat Majelis

Hakim telah dapat menemukan fakta di persidangan bahwa Pewaris I ada meninggalkan harta bersama berupa sebidang tanah yang terletak di Kelurahan Pasar Lahewa, Kecamatan Lahewa dan harta tersebut belum pernah dibagi kepada ahli waris; Menimbang, bahwa berdasarkan kepada fakta tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa apa yang diajukan para Penggugat dalam gugatannya dapat dinyatakan terbukti bahwa tanah yang merupakan objek sengketa adalah harta bersama peningglan Pewaris I dan Pewaris II yang merupakan kedua orang para Penggugat dan Almarhum Anak I Pewaris , oleh karena itu harta tersebut harus dibagi kepada semua ahli waris sesuai bagian masing-masing; Menimbang, bahwa dalam perkara ini si pewaris ternyata ada tiga orang maka sesuai dengan bukti-bukti yang telah diajukan para Penggugat sebelum masuk ke tahap menentukan siapa-siapa ahli waris serta bagian masing-masing terlebih dahulu Majelis


Hakim menetapkan urutan pewarisnya sebagai berikut : Pewaris Pertama adalah Pewaris I, Pewaris Kedua adalah Almarhum Anak I Pewaris dan Pewaris Ketiga adalah Pewaris II; Menimbang, bahwa setelah menentukan urutan masing-masing pewaris maka selanjutnya Majelis Hakim kemudian akan menentukan ahli waris dari masing-masing pewaris sebagai berikut; Menimbang, bahwa pada saat pewaris pertama meninggal dunia dia meningalkan seorang isteri dan tiga orang anak dengan demikian ahli waris dari

pewaris pertama

(Pewaris I) adalah sebagai berikut: 1.

Pewaris II (isteri);

2.

Almarhum Anak I Pewaris (anak laki);

3.

Penggugat I (anak perempuan);

4.

Penggugat II (anak perempuan); Menimbang, bahwa pada saat Almarhum Anak I Pewaris meninggal dunia dia

meninggalkan Pewaris II, seorang isteri dan lima orang anak dengan demikian ahli waris dari pewaris kedua (Almarhum Anak I Pewaris ) adalah bebagai berikut; 1.

Pewaris II (ibu kandung);

2.

Tergugat II (isteri);

3.

Tergugat I (anak laki-laki);

4.

Turut Tergugat I (anak perempuan);

5.

Turut Tergugat II (anak perempuan);

6.

Turut Tergugat III (anak perempuan);

7.

Turut Tergugat IV (anak laki-laki); Menimbang, bahwa pada saat pewaris ketiga (Pewaris II) meninggal dunia anak

laki-laki dari pewaris yang bernama Almarhum Anak I Pewaris telah meninggal lebih duluan sementara yang bersangkutan meninggalkan beberapa orang anak maka berdasasrkan pasal 185 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam anak-anak dari almarhum Almarhum Anak I Pewaris menjadi ahli waris pengganti dari Almarhum Anak I Pewaris , dengan demikian ahli waris dari Pewaris Ketiga adalah sebagai berikut: Halaman 20 dari 29 halaman

1.


2.

Penggugat II (anak perempuan);

3.

Tergugat I (ahli waris penggati dari Almarhum Anak I Pewaris );

4.

Turut Tergugat I (ahli waris pengganti dari Almarhum Anak I Pewaris );

5.

Turut Tergugat II (ahli waris pengganti dari Almarhum Anak I Pewaris );

6.

Turut Tergugat III (ahli waris pengganti dari Almarhum Anak I Pewaris );

7.

Turut Tergugat IV (ahli waris pengganti dari Almarhum Anak I Pewaris ); Menimbang, bahwa karena yang mejadi objek sengketa adalah harta bersama dari

pasangan Pewaris I dan Pewaris II maka yang dibagi kepada ahli waris hanyalah separoh dari harta tersebut karena separohnya lagi adalah menjadi hak dari pasangan yang tinggal yaitu Pewaris II sebagai janda hal ini sesuai dengan pasal 96 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa setelah ahli waris dari masing-masing pewaris telah ditetapkan maka Majelis Hakim selanjutnya telah dapat menetapkan bagian masing-masing ahli waris sebagai berikut; Bagian masing-masing ahli waris dari Pewaris Pertama (Pewaris I) adalah sebagai berikut: 1.

Pewaris II (isteri) mendapat 1/8 bagian karena punya anak hal ini sesuai dengan Al Qur’an surat An-Nisa’ ayat 11 dan sisanya sebanyak 7/8 dibagikan kepada Almarhum Anak I Pewaris , Penggugat I dan Penggugat II yang menjadi ashobah dengan ketentuan bagian Almarhum Anak I Pewaris sebagai anak laki-laki mendapat dua kali lipat bagian yang lain hal ini sesuai dengan Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 11, sehingga dengan demikian pembagiannya sebagai berikut;

2.

Almarhum Anak I Pewaris mendapat 2/4 dari 7/8 = 2/4 X 7/8 = 14/32 atau 14/64 dari objek sengketa;

3.

Penggugat I mendapat 1/4 = 1/4 X 7/8 = 7/32 atau 7/64 dari objek sengketa;

4.

Penggugat II mendapat 1/4 = 1/4 X 7/8 = 7/32 atau 7/64 dari objek sengketa;


Bagian masing-masing ahli waris dari Pewaris Kedua (Almarhum Anak I Pewaris ) adalah sebagai berikut: 1.

Pewaris II (ibu kandung) mendapat 1/6 bagian (dari 14/64 harta peninggalan Almarhum Anak I Pewaris ) karena ada anak hal ini sesuai dengan pasal 178 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam dan Al-Qur’an ayat 11 = 1/6 X 14/64 = 8/48 X 14/64 = 112/3072 bagian

2.

Tergugat II (isteri) mendapat 1/8 bagian dari 14/64 karena ada anak hal ini sesuai dengan Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 11 = 6/48 X 14/64 = 84/3072 Dan sisanya sebanyak 476/3072 dibagi untuk Tergugat I (anak laki-laki) dengan saudarasaudaranya yang lain sebagai ashobah dengan ketentuan bagian laki-laki dua kali lipat bagian perempuan sehingga pembagiannya menjadi sebagai berikut:

3.

Tergugat I (anak laki-laki) mendapat 2/7 X 476/3072 = 952/21504 bagian

4.

Turut Tergugat I (anak perempuan) mendapat 1/7 X 476/3072 = 476/3072 bagian

5.

Turut Tergugat II (anak perempuan) mendapat 1/7 X 476/3072 = 476/3072 bagian

6.

Turut Tergugat III (anak perempuan) mendapat 1/7 X 476/3072 = 476/3072 bagian

7.

Turut Tergugat IV (anak laki-laki) mendapat 2/7 X 476/3072 = 952/21504 bagian Menimbang, bahwa ketika Pewaris Ketiga (Pewaris II) meninggal dunia anaknya

yang bernama Almarhum Anak I Pewaris telah meninggal dunia lebih duluan sementara dia meninggalkan anak maka berdasarkan pasal 185 Kompilasi Hukum Islam ayat (1) kedudukan Almarhum Anak I Pewaris bisa digantikan oleh anak-anaknya sebagai ahli waris pengganti; Menimbang, bahwa jumlah harta peninggalan Pewaris Ketiga yang akan dibagikan kepada ahli waris adalah 1/2 dari harta bersama yang merupakan haknya sebagai isteri ditambah 1/8 bagian sebagai ahli waris dari Pewaris Pertama (1/16 dari objek sengketa) ditambah 1/6 bagian sebagai ahli waris dari Pewaris Kedua (112/3072 dari objek sengketa) dengan rincian: 1/2 + 1/16 + 112/3072 = 1536/3072 + 192/3072 + 112/3072 = 7360/12288 hal ini bisa disederhanakan menjadi 51520/86016


Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 185 KHI ayat (2) bagian ahli waris pengganti tidak boleh melebihi bagian yang sederajat dengan yang diganti dengan demikian bagian untuk semua anak-anak dari Almarhum Anak I Pewaris yang berstatus sebagai ahli waris pengganti disamakan dengan bagian ahli waris yang lain sehingga bagian ahli waris dari Pewaris Ketiga adalah sebagai berikut: 1.

Penggugat I (anak perempuan) mendapat 1/3 X 51520/86016 = 51520/258048 bagian;

2.

Penggugat II (anak perempuan) mendapat 1/3 X 51520/86016 = 51520/258048 bagian; Untuk anak-anak Almarhum Anak I Pewaris sebagai ahli waris pengganti adalah 1/3 X 51520/86016 = 51520258048 bagian dengan ketentuan bagian laki-laki dua kali lipat bagian perempuan sehingga bagian masing-masing mereka sebagai berikut:

3.

Tergugat I = 2/7 X 51520/258048 = 103040/1806336 bagian;

4.

Turut Tergugat I = 1/7 X 51520/254048 = 51520/1806336 bagian;

5.

Turut Tergugat II = 1/7 X 51520/254048 = 51520/1806336 bagian;

6.

Turut Tergugat III = 1/7 X 51520/254048 = 51520/1806336 bagian;

7.

Turut Tergugat IV = 2/7 X 51520/258048 = 103040/1806336 bagian; Menimbang, bahwa dengan telah ditetapkannya bagian masing-masing ahli waris dari

ketiga pewaris maka jumlah bagian ahli waris adalah sebagai berikut: 1. Penggugat I = 7/64 + 51520/258048 = 28224/258048 + 51520/258048 = 79744/258048 = 558208/1806336 disederhanakan menjadi 4984/16128 bagian; 2. Penggugat II = 7/64 + 51520/258048 = 28224/258048 +51520/258048 = 79744/258048 = 558208/1806336 disederhanakan menjadi 4984/16128 bagian; 3. Tergugat II = 84/3072 = 2352/86016

= 49392/1806336 disederhanakan menjadi

441/16128 bagian; 4. Tergugat I = 952/21504 + 103040/1806336 =79968/1806336 + 103040/1806336 = 183008/1806336 disederhanakan menjadi 1634/16128 bagian; 5. Turut Tergugat I = 476/21504 + 51520/1806336 = 39984/1806336 + 51520/1806336 = 91504/1806336 disederhanakan menjadi 817/16128 bagian;


6. Turut Tergugat II = 476/21504 + 51520/1806336 = 39984/1806336 + 51520/1806336 = 91504/1806336 disederhanakan menjadi 817/16128 bagian; 7. Turut Tergugat III = 476/21504 + 51520/1806336 =39984/1806336 + 51520/1806336 = 91504/1806336 disederhanakan menjadi 817/16128 bagian; 8. Turut Tergugat IV = 952/21504 + 103040/1806336 =79968/1806336 + 103040/1806336 = 183008/1806336 disederhanakan menjadi 1634/16128 bagian; Menimbang, bahwa petitum para Penggugat nomor 6 yang meminta agar segala surat-surat ataupun akta-akta yang berkenaan dengan harta warisan tersebut dinyatakan batal demi hukum, Majelis Hakim mempertimbangkannya sebagai berikut; Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat tidaklah semua surat atau akta yang berkenaan dengan harta warisan tersebut bisa dibatalkan begitu saja seperti jika ada surat kepemilikan atas nama Pewaris I dengan Pewaris II atau ada sertifikat atas nama Pewaris I dan Pewaris II tentu tidak ada alasan untuk bisa membatalkannya, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat petitum Penggugat poin 6 dinyatakan ditolak; Menimbang, bahwa karena tidak semua gugatan Penggugat dikabulkan maka berdasarkan ketentuan pasal 19 ayat (1) RBg segala biaya yang ditimbulkan akibat perkara ini dibebankan kepada Para Penggugat dan Para Tergugat; Memperhatikan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku serta hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI

1.

Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk sebagian;

2.

Menetapkan harta berupa sebidang tanah dengan ukuran 7 X 26 M yang terletak di Kelurahan Pasar Lahewa dengan batas-batas sebagai berikut: -

Sebelah utara berbatas dengan tanah milik alm. H. Syarifuddin Nazara;

-

Sebelah selatan berbatas dengan jalan raya;

-

Sebelah barat berbatas dengan tanah milik Kepastoran Katolik Lahewa;

-

Sebelah timur berbatas dengan tanah milik Ina Latifu Gulo; Halaman 24 dari 29 halaman

adalah harta bersama Pewaris I dengan Pewaris II; 3.

Menetapkan seperdua dari tanah pada poin 2 di atas adalah milik Pewaris I dan seperdua lagi milik Pewaris II;

4.

Menetapkan Pewaris I telah meninggal dunia pada tanggal 16 Oktober 1994;

5.

Menetapkan Almarhum Anak I Pewaris

telah meninggal dunia pada tanggal 9

Nopember 2008; 6.

Menetapkan Pewaris II telah meninggal dunia pada tanggal 16 Oktober 2010; .

7.

Menetapkan ahli waris dari Pewaris I sebagai Pewaris Pertama adalah sebagai berikut:

8.

-

Pewaris II (isteri);

-

Almarhum Anak I Pewaris (anak laki);

-


-


Menetapkan ahli waris dari Almarhum Anak I Pewaris sebagai Pewaris Kedua adalah sebagai berikut:

9.

-

Pewaris II (ibu kandung);

-

Tergugat II (isteri);

-

Tergugat I (anak laki-laki);

-

Turut Tergugat I (anak perempuan);

-

Turut Tergugat II (anak perempuan);

-

Turut Tergugat III (anak perempuan);

-

Turut Tergugat IV (anak perempuan);

Menetapkan ahli waris dari Pewaris II sebagai Pewaris Ketiga adalah sebagai berikut: -


-


-

Tergugat I (ahli waris pengganti);

-

Turut Tergugat I (ahli waris pengganti);

-

Turut Tergugat II (ahli waris pengganti);

-

Turut Tergugat III (ahli waris pengganti); Halaman 25 dari 29 halaman

-

Turut Tergugat IV (ahli waris pengganti);

10. Menetapkan bagian masing-masing ahli waris dari Pewaris Pertama (Pewaris I) adalah sebagai berikut: -

Pewaris II (isteri) 1/8 bagian = 4/32 atau 4/64;

-

Almarhum Anak I Pewaris (anak laki) 14/32 atau 14/64;

-

Penggugat I (anak perempuan) 7/32 atau 7/64;

-

Penggugat II (anak perempuan) 7/32 atau 7/64;

11. Menetapkan bagian masing-masing ahli waris dari Pewaris Kedua (Almarhum Anak I Pewaris ) adalah sebagai berikut: -

Pewaris II (ibu kandung) 1/6 bagian;= 112/3072;

-

Nur Tergugat II (isteri) 1/8 bagian = 84/3072 ;

-

Tergugat I (anak laki-laki) 2/7 dari sisa 476/3072 = 952/21504;

-

Turut Tergugat I (anak perempuan) 1/7 dari sisa 476/3072 = 476/21504;

-

Turut Tergugat II (anak perempuan) 1/7 dari sisa 476/3072 = 476/21504;

-

Turut Tergugat III (anak perempuan) 1/7 dari sisa 476/3072 = 476/21504;

-

Turut Tergugat IV (anak perempuan) 2/7 dari sisa 476/3072 = 952/21504;

12. Menetapkan bagian masing-masing ahli waris dari Pewaris Ketiga (Pewaris II) adalah sebagai berikut: -

Penggugat I (anak perempuan) 1/3 X 51520/86016 = 51520/258048

-

Penggugat II (anak perempan) 1/3 X 51520/86016 = 51520/258048

-

Tergugat I (ahli waris pengganti) 2/7 dari 51520/258048 = 103040/1806336

-

Turut Tergugat I (ahli waris pengganti) 1/7 dari 51520/258048 = 51520/1806336

-

Turut Tergugat II (ahli waris pengganti) 1/7 dari 51520/258048 = 51520/1806336

-

Turut Tergugat III (ahli waris pengganti) 1/7 dari 51520/258048 = 51520/1806336

-

Turut Tergugat IV (ahli waris pengganti) 2/7 dari 51520/258048 = 103040/1806336

13. Menetapkan jumlah bagian masing-masing ahli waris adalah sebagai berikut: -

Penggugat I = 7/64 + 51520/258048 = 28224/258048 + 51520/258048 = 79744/258048 = 558208/1806336 disederhanakan menjadi 4984/16128 bagian; Halaman 26 dari 29 halaman

-

Penggugat II = 7/64 + 51520/258048 = 28224/258048 +51520/258048 = 79744/258048 = 558208/1806336 disederhanakan menjadi 4984/16128 bagian;

-

Nur Tergugat II = 84/3072 = 2352/86016

= 49392/1806336 disederhanakan

menjadi 441/16128 bagian; -

Tergugat I = 952/21504 + 103040/1806336 =79968/1806336 + 103040/1806336 = 183008/1806336 disederhanakan menjadi 1634/16128 bagian;

-

Turut Tergugat I = 476/21504 + 51520/1806336 = 39984/1806336+ 51520/1806336 = 91504/1806336 disederhanakan menjadi 817/16128 bagian;

-

Turut

Tergugat

II

=

476/21504

+

51520/1806336

=

39984/1806336+

51520/1806336 = 91504/1806336 disederhanakan menjadi 817/16128 bagian; -

Turut Tergugat III = 476/21504 + 51520/1806336 = 39984/1806336 + 51520/1806336 = 91504/1806336 disederhanakan menjadi 817/16128 bagian;

-

Turut Tergugat IV = 952/21504 + 103040/1806336 = 79968/1806336 + 103040/1806336 = 183008/1806336 disederhanakan menjadi 1634/16128 bagian;

14. Menghukum kepada kedua belah pihak berperkara atau siapa saja yang menguasai tanah yang disebut dalam amar nomor 2 (dua) untuk membagi dan menyerahkan bagian masing-masing ahli waris sesuai amar nomor 10, 11, 12 dan 13 pada putusan ini apabila tidak bisa dibagi secara natura maka dibagi secara in natura (lelang) yang hasil penjualannya dibagi sesuai dengan bagian masing-masing ahli waris; 15. Menolak gugatan para Penggugat untuk selebihnya; 16. Menghukum Para Penggugat dan Para Tergugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp 3.116.000,- (tiga juta seratus enam belas ribu rupiah;

Demikianlah diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Gunungsitoli pada hari Kamis tanggal 4 Oktober 2012 M bertepatan dengan tanggal 18 Dzulkaidah 1433 H., oleh Drs. Indrawisol sebagai Hakim Ketua, Syamsul Hadi, S Ag dan Pahruddin Ritonga, SHI, sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Gunungsitoli dengan Penetapan Nomor: 13/Pdt.G/2012/PA.Gst. tanggal Halaman 27 dari 29 halaman

7 Mei 2012 untuk memeriksa perkara ini, yang dibacakan oleh Hakim Ketua tersebut dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2012 M bertepatan dengan tanggal 2 Zulhijjah 1433 H, dengan dihadiri oleh Syamsul Hadi, S Ag dan Pahruddin Ritonga, SHI, Hakim-Hakim Anggota, serta dibantu Rosman Zega, SAg sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh para Penggugat dan para Tergugat serta Turut Tergugat;

Hakim Anggota,

Ketua Majelis,

SYAMSUL HADI, S Ag

Drs. INDRAWISOL

Hakim Anggota,

Panitera Pengganti,

Ttd.

PAHRUDDIN RITONGA, SHI

ROSMAN ZEGA, SAg

Perincian Biaya: 1. Pencatatan ..............................................

Rp.

30.000,-

2. ADM / ATK ..........................................

Rp.

50.000,-

3. Panggilan ................................................

Rp. 1.675.000,-

4. Biaya Pemeriksaan setempat …………..

Rp. 1.350.000,-

5. Redaksi ..................................................

Rp.

5.000,-

6. Meterai....................................................

Rp.

6.000,-

Jumlah

Rp. 3.116.000,-


PA Gst. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Recommend Documents