Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015 MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah
No 1 5
Tujuan 2 Meningkatnya daya saing daerah
Indikator Kinerja Tujuan 3 Meningkatnya aksesibilitas daerah dan berkembangnya fasilitas wilayah
Kebijakan Umum 4 Peningkatan aksesibilitas wilayah
Sasaran
Indikator Sasaran
5 Terpenuhinya kebutuhan jalanjembatan dan pelabuhan bagi angkutan dan perlintasan orang/barang
6 Persentase dusun/Lingkungan yang memiliki akses jalan dan jembatan baik. u/ Jalan dari 447,90 Km (45,23 %) Pada Tahun 2009 Menjadi 618,43 Km (62,45%) Pada Tahun 2015 Persentase jalan yang memiliki rambu-rambu 310.16 km (47,10%) tahun 2009 menjadi 502.16 km (76,26%) pada tahun 2015, marka jalan 26.45 km (12,68%) pada tahun 2009 menjadi 153.98 km (73,85%) pada tahun 2015 dan pagar pengaman jalan 2.400 km (24 %) pada tahun 2009 menjadi 8.400 km (84 %) pada tahun 2015
Program
Kegiatan
SKPD
7 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
8 Pembangunan Jalan dan Jembatan
9 DINAS PEKERJAAN UMUM
Program Rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan
Rehabilitasi/Pemeliha raan Jalan dan Jembatan
DINAS PEKERJAAN UMUM
Program Peningkatan dan Pengamanan lalu lintas
Pengadaan ramburambu lalu lintas
Meningkatnya fasilitas Program Pembangunan pendukung pelabuhan Sarana dan Fasilitas penyeberangan Perhubungan Garongkong dari 5 kegiatan (62,5 %) tahun 2009 menjadi 8 kegiatan (100% pada tahun 2015
1
Pengadaan marka jalan
Pengadaan pagar pengaman jalan
Perencanaan Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA
1
2 Meningkatnya daya saing daerah
3 Meningkatnya aksesibilitas daerah dan berkembangnya fasilitas wilayah
4
5 Terpenuhinya kebutuhan jalanjembatan dan pelabuhan bagi angkutan dan perlintasan orang/barang
6 Persentase dusun/Lingkungan yang memiliki akses jalan dan jembatan baik. u/ Jalan dari 447,90 Km (45,23 %) Pada Tahun 2009 Menjadi Terwujudnya pengelolaan 618,43 Km (62,45%) Pada operasional pelabuhan Tahun 2015 penyeberangan Garongkong dari 0% pada tahun 2009 menjadi 73,33 % (10 kegiatan) pada tahun 2015
Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur angkutan darat
7 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
8 Pembangunan Gedung Terminal
Program Pembangunan Peningkatan Prasarana dan Fasilitas pengelolaan terminal Perhubungan angkutan sungai, danau dan penyeberangan
9 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA
Meningkatnya Fasilitas Program Pembangunan Pendukung Pelabuhan Laut Prasarana dan Fasilitas Garongkong dari 4 kegiatan Perhubungan (80 %) tahun 2009 menjadi 5 kegiatan (100 %) pada tahun 2015
Penyusunan norma, kebijakan,standar dan prosedur bidang perhubungan
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA
Meningkatnya fasilitas Program Pembangunan Pendukung angkutan darat Sarana dan Prasarana dari 4 kegiatan (44,44 %) Perhubungan tahun 2009 menjadi 8 kegiatan (88,88 %) pada tahun 2015
Pembangunan Gedung Terminal
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA
Pembangunan Halte Bus
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA
Program Rehabilitasi dan Rehabilitasi/Pemeliha Pemeliharaan Prasarana raan dan Fasilitas LLAJ terminal/pelabuhan
2
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA
1
2 Meningkatnya daya saing daerah
3 Meningkatnya aksesibilitas daerah dan berkembangnya fasilitas wilayah
4
5 Terpenuhinya kebutuhan jalanjembatan dan pelabuhan bagi angkutan dan perlintasan orang/barang
6 Persentase moda angkutan dusun/Lingkungan yang memenuhi ijinyang memiliki akses jalan dan kelaikan jalan dari 1.712 jembatan Jalan dari (88,70 %) baik. tahunu/2009 447,90 Km (45,23 %) %) Pada menjadi 2.455 (93,63 Tahuntahun 20092015 Menjadi pada 618,43 Km (62,45%) Pada Tahun 2015
7
Program Rehabilitasi dan Rehabilitasi/Pemeliha Pemeliharaan Prasarana raan sarana alat dan Fasilitas LLAJ pengujian kendaraan bermotor Program Peningkatan Koordinasi dalam pelayanan angkutan pelayanan angkutan Program Peningkatan pelayanan angkutan
Terpenuhinya fasilitas yang dapat mengakselerasi pertumbuhan dan transformasi perekonomian serta kemajuan/ kemandirian wilayah
Persentase kawasan Program Pembangunan strategis, sarana Infrastruktur Pedesaan perekonomian dan desa yang terlayani air bersih dari 30 Desa/Kel (55,56 %) Pada Tahun 2009 menjadi 41 Desa/Kel (75,93 %) Pada Tahun 2015
Persentase desa yang memiliki jaringan irigasi teknis dari 25,93 % tahun 2009 menjadi 51,85% tahun 2015
8
Pemilihan dan pemberian penghargaan supir/juru mudik/awak kendaraan angkutan umum teladan
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA
Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Pedesaan
DINAS PEKERJAAN UMUM
Program Pengembangan Pembangunan/ dan Pengelolaan Peningkatan saluran Jaringan Irigasi, rawa dan bendung dan jaringan pengairan lainnya
DINAS PEKERJAAN UMUM
Rehabilitasi/Pemeliha raan Jaringan Irigasi yang telah dibangun
3
9
DINAS PEKERJAAN UMUM
1
2 Meningkatnya daya saing daerah
3 Meningkatnya aksesibilitas daerah dan berkembangnya fasilitas wilayah
4
5 Terpenuhinya kebutuhan jalanjembatan dan pelabuhan bagi angkutan dan perlintasan orang/barang
6
7
8
Persentase desa/kelurahan dusun/Lingkungan yang mendapatkanyang fasilitasi memiliki akses jalan dan pengembangan jembatan baik. u/ Jalan infrastruktur dasar dari dari 447,90 pada Km (45,23 Pada 60,4% tahun %) 2009 Tahun 2009 menjadi 100 Menjadi % tahun 2015 618,43 Km (62,45%) Pada Tahun 2015 Persentase kawasan strategis, sarana perekonomian dan KK yang terlayani listrik dari 83,26% pada tahun 2009 menjadi 83,77% pada tahun 2015
Program percepatan Pengembangan pembangunan pedesaan Infrastruktur pedesaan terintegrasi
Persentase kawasan strategis, sarana perekonomian dan desa yang terlayani telekomunikasi dari 40.74 % pada tahun 2009 menjadi 75.92 % pada tahun 2015
Program Pengembangan Pembinaan dan komunikasi, Informasi Pengembangan dan media massa Jaringan komunikasi dan informasi
Program Pembinaan dan Pemasangan Listrik Pengembangan Bidang desa / Genset Ketenagalistrikan
Penelitian dan pengembangan potensi kelistrikan
9 DINAS PEKERJAAN UMUM
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI & INFORMATIKA
Jumlah kecamatan yang Program Pengembangan memiliki BPR dari 0 unit lembaga ekonomi pada tahun 2009 menjadi 1 perdesaan unit pada tahun 2015
Fasilitasi permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah di perdesaan
BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN
Jumlah kecamatan yang memiliki pasar layak dari 5 pada tahun 2009 menjadi 7 pada tahun 2015
Pembangunan sarana dan prasarana pasar kecamatan / Perdesaan produksi hasil pertanian / Perkebunan
DPKD
4
Program Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian / Perkebunan
1
2 Meningkatnya daya saing daerah
3 Meningkatnya aksesibilitas daerah dan berkembangnya fasilitas wilayah
4
5 Terpenuhinya kebutuhan jalanjembatan dan pelabuhan bagi angkutan dan perlintasan orang/barang
6
7
Persentase dusun/Lingkungan yang memiliki akses jalan dan jembatan baik. u/ Jalan dari 447,90 Km (45,23 %) Pada Tahun 2009 Menjadi 618,43 Km (62,45%) Pada Jumlah desa yang memiliki Program Peningkatan Tahun 2015 pasar yang layak dari 13 Efisiensi Perdagangan Desa dan 6 Kecamatan Dalam Negeri pada tahun 2009 menjadi 27 Desa dan 7 Kecamatan pada tahun 2015
8
9
Pemeliharan rutin/berkala sarana dan prasarana pasar kecamatan/pedesaan produksi hasil pertanian/perkebunan
DPKD
Pengembangan pasar dan distribusi barang/ Produk
Pengembangan pasar lelang daerah
Pendataan, sosialisasi dan pelatihan ekspor
Jumlah kajian pengembangan ekonomi wilayah dari 0 pada tahun 2009 menjadi 1 pada tahun 2015
Rasio pemanfaatan ruang sesuai peruntukannya
Akselerasi penataan ruang
Terpeliharanya keseimbangan antara kawasan lindung dengan kawasan budidaya
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh
Penyusunan perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh
Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Pengembangan infrastruktur dan fasilitas umum perkotaan
Jumlah kawasan hutan Program Rehabilitasi yang direhabilitasi dari 845 Hutan dan Lahan Ha pada tahun 2009 menjadi 2.200 Ha pada tahun 2015.
5
Koordinasi penyelenggaraan reboisasi dan penghijauan hutan (Reboisasi)
DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL & MENENGAH PERINDUSTIAN & PERDAGANGAN DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL & MENENGAH PERINDUSTIAN & PERDAGANGAN DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL & MENENGAH PERINDUSTIAN & PERDAGANGAN BAPPPEDA
DINAS KEHUTANAN
1
2 Meningkatnya daya saing daerah
3 Meningkatnya aksesibilitas daerah dan berkembangnya fasilitas wilayah
4
5 Terpenuhinya kebutuhan jalanjembatan dan pelabuhan bagi angkutan dan perlintasan orang/barang
Berkembangnya wilayah perkotaan/agrop olitan, wilayah industri dan kawasan strategis
6
7
8
9
Persentase kasus ilegal Menurunnya dusun/Lingkungan yanghasil logging dan peredaran memiliki akses dan yang ilegal dari jalan 2 kasus jembatan baik. u/ menjadi Jalan dari pada tahun 2009 0 447,90pada Km (45,23 %) Pada kasus tahun 2015. Tahun 2009 Menjadi 618,43 Km (62,45%) Pada Jumlah pal batas hutan Tahun 2015 yang direkonstruksi dari 90 km pada tahun 2009 menjadi 270 km pada tahun 2015.
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Pengawasan dan Peredaran Hasil Hutan
DINAS KEHUTANAN
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Pemantapan kawasan hutan
DINAS KEHUTANAN
Persentase tersusunnya rencana pemanfaatan ruang dari 47,83% tahun 2009 menjadi 78,26% tahun 2015
Program Pengendalian pemanfaatan ruang
Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang
DINAS PEKERJAAN UMUM
Program Perencanaan Tata Ruang
Penyusunan rencana tata ruang wilayah
BAPPEDA
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang RTRW
BAPPEDA
Jumlah kawasan pemukiman perkotaan layak huni yang terbentuk dari 42,85 % pada tahun 2009 menjadi 71,43 % tahun 2015
6
Program Pembangunan saluran drainase perkotaan dan perdesaan
Pembangunan saluran Drainase / gorong-gorong
DINAS PEKERJAAN UMUM
Program Penyehatan lingkungan dan pemukiman
Penataan lingkungan pemukiman kawasan perkotaan dan perdesaan
DINAS PEKERJAAN UMUM
1
2 Meningkatnya daya saing daerah
3 Meningkatnya aksesibilitas daerah dan berkembangnya fasilitas wilayah
4
5 Terpenuhinya kebutuhan jalanjembatan dan pelabuhan bagi angkutan dan perlintasan orang/barang
6 Persentase Jumlah Kawasan dusun/Lingkungan yang agropolitan yang terbentuk memiliki akses jalan dan dari 4 pada tahun 2009 jembatan7 baik. Jalan2015 dari menjadi padau/ tahun 447,90 Km (45,23 %) Pada Tahun 2009 Menjadi 618,43 Km (62,45%) Pada Tahun 2015
7 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
8
9
Pengembangan Kawasan Agropolitan
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN
Program Pembinaan dan Pembinaan dan Produksi Pertanian Operasional Sentra Pembibitan Hortikultura
Jumlah kawasan sentra Program Peningkatan tanaman pangan Produksi hortikultura yang terbentuk Pertanian/Perkebunan dari 4 kawasan pada tahun 2009 menjadi 7 kawasan pada tahun 2015
Perluasan Areal Tanaman Pangan dan Holtikultura
Jumlah Kawasan Program pengembangan Pembinaan dan minapolitan yang terbentuk budidaya perikanan pengembangan dari 0 pada tahun 2009 perikanan menjadi 1 kawasan pada tahun 2005 Program pengembangan Kajian kawasan kawasan budidaya laut, budidaya laut, air air payau dan air tawar payau dan air tawar Jumlah kawasan usaha dan Program Peningkatan industri peternakan yang Hasil Produksi terbentuk dari 1 pada Peternakan tahun 2009 menjadi 2 kawasan pada tahun 2015 Program Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
7
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Pembangunan DINAS PETERNAKAN sarana dan prasarana pembibitan ternak
Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan
DINAS PETERNAKAN
1
2 Meningkatnya daya saing daerah
3 Meningkatnya aksesibilitas daerah dan berkembangnya fasilitas wilayah
4
5 Terpenuhinya kebutuhan jalanjembatan dan pelabuhan bagi angkutan dan perlintasan orang/barang
Tertanganinya wilayah banjir dan wilayah kekeringan
6 Persentase Jumlah kawasan pariwisata dusun/Lingkungan yang terbentuk dariyang 0 pada memiliki akses jalan 5dan tahun 2009 menjadi jembatan pada baik. tahun u/ Jalan dari kawasan 2015 447,90 Km (45,23 %) Pada Tahun 2009 Menjadi Jumlah sentra industri kecil 618,43 Km (62,45%) dan menengah yang Pada Tahun 2015 terbentuk dari 1 pada tahun 2009 menjadi 36 sentra pada tahun 2015 Meningkatnya penyerapan tenaga kerja sektor industri dari 5.656 orang pada tahun 2009 menjadi 5.906 orang pada tahun 2015
7
8
Program Pengembangan Pengembangan Destinasi Pariwisata Daerah Tujuan Wisata
9 DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA & OLAHRAGA
Program Pengembangan Pembinaan industri industri kecil dan kecil dan menengah menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri Program Pengembangan Penyelenggaraan sistem pendukung usaha pembinaan industri bagi UMKM rumah tangga, Industri kecil dan industri menengah
DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL & MENENGAH PERINDUSTIAN & PERDAGANGAN DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL & MENENGAH PERINDUSTIAN & PERDAGANGAN
Program Pengembangan Kewirausahawan dan keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah
DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL & MENENGAH PERINDUSTIAN & PERDAGANGAN
Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha bagi UMKM
Jumlah spot wilayah rawan Program Pengendalian banjir yang tertangani dari Banjir 583, 25 Ha (45,60%) tahun 2009 menjadi 705,62 Ha tahun 2015 dan kekeringan yang tertangani dari 19.538 Ha (48,2%) tahun 2009 menjadi 20.997,35 Ha (51,80%) tahun 2015
Peningkatan Pembangunan PusatPusat Pengendali Banjir
DINAS PEKERJAAN UMUM
Program Pengendalian Banjir
Rehabilitasi Pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai
DINAS PEKERJAAN UMUM
8
1
2 Meningkatnya daya saing daerah
3 Meningkatnya aksesibilitas daerah dan berkembangnya Meningkatnya fasilitas wilayah jumlah nilai investasi
4
5 Terpenuhinya kebutuhan jalanjembatan dan bagi Pengembang pelabuhan Berkembangnya angkutan dan an iklim keadaan perlintasan investasi kondusif bagi orang/barang penanaman
6
7
8
9 DINAS PEKERJAAN UMUM
Persentase dusun/Lingkungan yang memiliki akses jalan dan jembatan baik. infrastruktur u/ Jalan dari Terbangunnya 447,90 Km (45,23 %) Pada dan data base penanaman Tahun 2009 Menjadi modal daerah yang 618,43 Km (62,45%) Pada terintegrasi dari 0 paket Tahun 2015 tahun 2009 menjadi 3 paket
Program Pengendalian Banjir
Pembangunan Prasarana Pengaman Pantai
Program Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
Pembangunan sistem KANTOR PELAYANAN informasi PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL
Tersedianya regulasi investasi dari 8 regulasi tahun 2009 menjadi 12 tahun 2015
Program Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
Kajian kebijakan penanaman modal
KANTOR PELAYANAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL
Koordinasi perencanaan dan pengembangan penanaman modal
BAPPEDA
modal dalam negeri dan asing tahun 2015
Tersedianya data dan Program Peningkatan informasi investasi dari 1 promosi dan kerjasama pada tahun 2009 menjadi 4 investasi pada tahun 2015
Terpromosikannya peluang Program Peningkatan Penyelenggaraan investasi daerah dalam Promosi dan kerja sama Pameran Investasi skala nasional dan Investasi internasional dari 4 kali pada tahun 2009 menjadi 19 kali pada tahun 2015 Pengembang Berkembangnya Jumlah kerjasama antar Program Peningkatan an kerjasama jaringan daerah dari 0 pada tahun Kerjasama Antar daerah kerjasama antar 2009 menjadi 1 pada tahun Pemerintah Daerah daerah 2015
9
KANTOR PELAYANAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL
Fasilitasi/pembentuka n kerjasama antar daerah dalam penyediaan pelayanan publik
BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM
Fasilitasi/pembentuka n perkuatan kerjasama antar daerah pada bidang ekonomi
BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM
1
2 Meningkatnya daya saing daerah
3 Meningkatnya aksesibilitas daerah dan berkembangnya fasilitas wilayah
4
5 Terpenuhinya kebutuhan jalanjembatan dan pelabuhan bagi angkutan dan perlintasan orang/barang
6 Persentase dusun/Lingkungan yang memiliki akses jalan dan jembatan baik. u/ Jalan dari 447,90 Km (45,23 %) Pada Tahun 2009 Menjadi 618,43 Km (62,45%) Pada Tahun 2015
10
7
8
9
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20