MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor yang dilaksanakan selama lima bulan dari bulan September 2011 sampai dengan Februari 2012. Materi Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga pasang anak domba kembar dua hasil persilangan domba lokal ekor tipis dan domba Garut yang berasal dari tiga induk berbeda. Ternak tersebut dikandangkan secara individu, dengan anak yang diberi perlakuan dipisah dari induknya, sedangkan anak sebagai kontrol dikandangkan bersama dengan induknya. Milk Replacer Milk replacer yang digunakan selama penelitian terdiri dari satu jenis milk replacer yang dibuat dari susu sapi murni, kuning telur, minyak ikan dan premix. Kandungan milk replacer dan susu domba dicantumkan dalam Tabel 6. Tabel 6. Kandungan Nutrien Milk Replacer dan Susu Domba Zat Makanan BK (%) PK (%) LK (%) GE (kal/g)
Milk replacer 15,31 26,27 31,76 3.684
Susu Domba* 16,9 27,8 33,13 -
Keterangan: Hasil analisis Laboratorium Ilmu Hayati, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, IPB (2012) *) Susu domba yang berasal dari induk yang digunakan pada saat penelitian
Pakan Pakan
yang digunakan selama penelitian berupa rumput lapang dan
konsentrat dengan perbandingan 50 : 50 serta air minum diberikan secara ad libitum. Ransum yang diberikan terdiri dari rumput lapang dan konsentrat komersil. Kandungan nutrient rumput lapang dan konsentrat komersil dicantumkan pada Tabel 7.
Tabel 7. Kandungan NutrienHijauan dan Konsentratyang Digunakan Zat Makanan* Bahan Kering Protein Kasar Abu Lemak Kasar Serat Kasar GE (kal/g)
Hijauan Konsentrat -------------------------%BK-----------------------23,31 86,76 8,7 19,2 6,46 9,19 1,50 7,49 27,78 17,87 4.294 4.693
Keterangan: *) Hasil Analisa Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, IPB (2012)
Kandang dan Peralatan Domba dipelihara selama 46 hari. Domba tersebut dipelihara di kandang individu yang terbuat dari bambu dan beralaskan papan yang dilengkapi dengan tempat pakan dan air minum. Alat lain yang digunakan adalah termometer untuk mengukur suhu dalam kandang, timbangan gantung kapasitas 50 kg untuk menimbang bobot domba, timbangan duduk dengan kapasitas 2 kg untuk menimbang bahan-bahan pembuat milk replacer dan hijauan dan konsentrat yang akan diberikan, timbangan digital untuk menimbang sisa konsumsi pakan, botol susu dengan kapasitas 250 ml yang digunakan untuk memberi milk replacer pada anak domba. Prosedur Pembuatan Milk Replacer Pembuatan milk replacer dilakukan dengan cara menimbang seluruh bahan satu persatu sesuai kebutuhan. Kemudian premix, minyak ikan, dan kuning telur dicampurkan dan diaduk hingga tercampur sempurna. Susu sapi murni kemudian dipasteurisasi dan setelah itu dicampurkan sedikit demi sedikit ke dalam campuran premix, minyak ikan dan kuning telur. Hal tersebut bertujuan agar seluruh bahan tercampur rata. Milk replacer kemudian diberikan sesuai kebutuhan. Milk replacer yang akan diberikan dihangatkan sampai 35-40oC terlebih dahulu sebelum diberikan. Pemeliharaan Pemeliharaan domba dilakukan selama 46 hari pada anak domba yang telah dipisahkan dari induknya dan pada anak dan induk domba yang tidak dipisah. Ulangan pertama dilakukan pada bulan September, kemudian ulangan kedua dilakukan pada bulan November, dan ulangan ketiga dilakukan pada bulan 15
November pada tanggal yang berbeda. Perbedaan waktu pelaksanaan tersebut dikarenakan setiap ulangan memiliki perbedaan waktu lahir. Sebelum digunakan anak domba ditimbang bobot badannya terlebih dahulu. Penimbangan anak domba selanjutnya dilakukan setiap satu minggu sekali untuk mengetahui pertambahan bobot badannya. Domba yang diberikan milk replacer adalah anak domba yang memiliki bobot badan lebih besar. Milk replacer diberikan sebanyak tiga kali sehari. Milk replacer
yang
diberikan sebanyak 3% BK dari bobot badan per hari, sedangkan pemberian pakan lain (hijauan dan konsentrat) diberikan sebanyak 2% BK dari bobot badan anak yang dipisah dari induknya. Untuk pemberian pakan (hijauan dan konsentrat) induk diberikan sebanyak 5% BK dari bobot badan induk. Setelah lepas sapih seluruh anak domba akan diberikan konsentrat dan hijauan sebanyak 3% BK dari bobot badan anak domba.Sisa konsumsi susu dihitung setiap hari selama pemeliharaan dari susu yang tersisa dalam tempat susu, sedangkan konsumsi pakan dihitung berdasarkan selisih pemberian pakan dan sisa pakan yang tersisa pada tempat pakan yang dilakukan pada keesokan harinya.
(a)
(b)
Gambar 1. Contoh pemeliharaan: (a) pra sapih, (b) pasca sapih
16
Perlakuan Penelitian ini terdiri dari dua macam perlakuan, dimana P1 (Perlakuan 1) merupakan susu domba yang berasal dari induk domba yang dikonsumsi oleh anak domba yang tidak dipisahkan pada masing-masing ulangan. P2 (Perlakuan 2) merupakan milk replacer yang telah diformulasikan yang dicobakan pada anak domba yang dipisahkan dari induknya pada masing-masing ulangan. Seluruh perlakuan memperoleh pakan tambahan berupa konsentrat komersil dan rumput. Rancangan percobaan Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan mengelompokkan berdasarkan waktu lahir yang terdiri dari dua perlakuan dan tiga ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (Analyses of Variance, ANOVA) (Steel dan Torrie, 1993). Dengan model matematik : Yij = + i + ij Keterangan : Yij = Respon yang diteliti dari pemberian perlakuan ke-i dan ulangan ke-j = Rataan umum pengamatan i = Pengaruh pemberian milk replacer (i = 1, 2) ij = Pengaruh galat milk replacer ke-i dan ulangan ke-j (j = 1, 2, 3) Peubah yang diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Konsumsi Susu Milk replacer yang akan diberikan ke ternak ditimbang terlebih dahulu
berdasarkan persentase bobot badan yaitu 3% BK dari bobot badan untuk setiap hari. Jumlah tersebut kemudian dibagi menjadi tiga, yaitu untuk pagi, siang, dan sore hari. Kemudian sisa susu diukur dengan menggunakan takaran yang terdapat di dalam botol susu setiap kali pemberian. Penimbangan susu dan sisa dilakukan setiap hari untuk mengetahui rataan konsumsi setiap ternak.
17
2.
Konsumsi Konsentrat dan Hijauan Pakan selain susu berupa konsentrat dan hijauan diberikan sebanyak 2% BK
dari bobot badan anak yang dipisah dari induknya, dan 5% BK dari bobot badan induk dengan perbandingan 50 : 50. Untuk anak yang telah disapih, pakan diberikan sebanyak 3% BK dari bobot badan anak dengan perbandingan 50 : 50. Pakan ditimbang sesuai persentase bobot badan kemudian dibagi tiga untuk diberikan pagi, siang, dan sore hari. Pemberian konsentrat diberikan terlebih dahulu kemudian rumput. Penimbangan pakan dan sisa dilakukan setiap hari untuk mengetahui rataan konsumsi setiap ternak. 3.
Pertambahan Bobot Badan Harian Pra Sapih Sapih Pengukuran pertambahan bobot badan harian pra sapih didapat dengan cara
melakukan penimbangan ketika anak awal diberikan milk replacer hingga akhir pemberian milk replacer. Penimbangan ini dilakukan setiap1 minggu. 4.
Pertambahan Bobot Badan Harian Pasca Sapih Pengukuran pertambahan bobot badan harian pasca sapih didapat dengan cara
melakukan penimbangan ketika anak awal disapih hingga akhir pemeliharaan (usia 90 hari). Penimbangan ini dilakukan setiap1 minggu. 5.
Bobot Sapih Pengukuran bobot badan anak saat disapih didapat dengan cara melakukan
penimbangan setelah 2 bulan pemeliharaan. 6.
Bobot Satu Bulan Pasca Sapih Pengukuran bobot badan anak saat satu bulan pasca sapih didapat dengan
cara melakukan penimbangan setelah 3 bulan (90 hari) pemeliharaan. 7.
Konversi Pakan Konversi pakan merupakan jumlah pakan yang dikonsumsi untuk
mendapatkan bobot badan tertentu dalam waktu tertentu. Konsumsi Pakan (g/ekor/hari) Konversi = PBB (g/ekor/hari)
18
8.
Mortalitas dan Kesehatan Ternak Mortalitas dan kesehatan ternak diperoleh berdasarkan pengamatan yang
terjadi selama penelitian Analisis Data Data konsumsi dan konversi pakan pra sapih pada P2 serta mortalitas dan kesehatan ternak yang diperoleh dari penelitian dianalisis dengan mengunakan statistika deskriptif, sedangkan peubah lainnya dianalisis menggunakan Sidik Ragam (Analyses of Variance, ANOVA) (Steel dan Torrie, 1993).
19