1
Senin, 11 April 2016
DAILY RESEARCH Statistics
Highlight
Opening Today
Nikkei
AORD
Change
Index DJIA S&P 500 FTSE 100 CAC 40 DAX NIKKEI 225 HANGSENG STI SHENZHEN SHANGHAI
Last 17576.96 2047.60 6204.41 4303.12 9622.26 15538.80 20364.02 2802.29 1931.60 3006.91
Commodities Oil (US$/barrel) CPO (RM/M.T) Gold (USD/T.oz) Nikel (USD/M.T Timah (USD/M.T) Coal (USD/M.T) Exchange IDR/USD USD/EUR JPY/USD IDR/SGD IDR/AUD TLKM TLK.NYSE
Chg 35.00 5.69 67.52 57.21 91.64 (20.15) 97.51 (11.30) 1.34 (1.51)
Price 40.15 2680.00 1252.00 8440.00 16700.00 48.35 Rates 13125.00 1.141 107.70 9730.51 9886.74
USD 52.10
Chg 2.49 (30.00) 12.80 (60.00) 350.00 0.25 Chg (55.00) 0.00 (1.14) (11.88) (37.15)
IDR 3419
Chg 0.83
% 0.20 0.28 1.10 1.35 0.96 (0.13) 0.48 (0.40) 0.07 (0.05) % 6.61 (1.11) 1.03 (0.71) 2.14 0.52 % (0.42) 0.35 (1.05) (0.12) (0.37) % 1.62
Top Gainers BACA‐W2 SMMT CKRA PSDN NIRO
IDR 170 222 77 167 123
% 75.26 34.54 28.33 27.48 24.24
Chg 73 57 17 36 24
Top Losers MAGPW TKIMW BABPW INRU TGKA
IDR 2 55 12 279 3,810
% (33.33) (23.61) (14.29) (10.00) (9.93)
Chg (1) (17) (2) (31) (420)
Top Value TLKM BBRI ASII HMSP BMRI
IDR 3,420 11,175 7,450 97,500 10,300
% (1.44) 0.22 0.00 (4.18) 1.48
(miliar) 420.693 307.579 281.857 229.874 224.852
Top Volume BWPT TAXI TLKM INDY NIRO
IDR 296 235 3,420 345 123
% 6.47 0.86 (1.44) 4.23 24.24
(juta) 268.392 212.759 123.089 120.862 116.691
Disokong penjualan tanah, laba TARA naik 135%. RALS bidik penjualan tumbuh 6,7%. Pemegang obligasi TRIO tolak proposal perdamaian. Soechi Lines tak terimbas efek krisis.
Market Preview
I
HSG akhir pekan kemarin ber‐ gerak di teritori negatif sepan‐ jang perdagangan. Koreksi teru‐ tama melanda saham perbankan dan aneka industri. Sedangkan aksi beli selektif mewarnai saham pertambangan dan jasa kon‐ struksi. IHSG ditutup koreksi 20,581 poin (0,42%) di 4846,704. Koreksi IHSG akhir pekan lalu terimbas faktor eksternal setelah pasar saham global mengkha‐ 4,846.70 watirkan perlambatan ekonomi IHSG (20.58) global menyusul isyarat IMF yang Change (0.42) akan menurunkan kembali Change (%) Change (%/ytd) (7.27) proyeksi pertumbuhan ekonomi Total Value (IDR triliun) 5.691 global tahun ini. Namun selama Total Volume (miliar saham) 5.120 sepekan IHSG berhasil menguat Net Foreign Buy (IDR miliar) (47.000) Down: 333 Unchange: 101 tipis 0,07%, bertahan dari koreksi Up: 131 pasar saham global dan emerging market. Pada saat yang sama Indeks The MSCI Emerging Market koreksi 1,1%. Saham sektoral yang bullish pekan lalu adalah pertambangan dan in‐ frastruktur. Sentimen pasar sepekan kemarin digerakkan oleh rally harga minyak mentah dan komoditas tambang lainnya dan sentimen individual emiten terkait antisipasi pasar terhadap kinerja 1Q15 dan pembagian divi‐ den. Harga minyak mentah akhir pekan kemarin di AS naik 6,44% di USD39,72/barel dan selama sepekan naik 8% menyusul spekulasi pasar menjelang pertemuan Doha 17 April mendatang dimana negara produsen minyak OPEC dan Rusia berpeluang mencapai kesepakatan untuk menahan produksi minyaknya. Sementara itu bursa global akhir pekan lalu berhasil rebound setelah hari sebelumnya koreksi. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing‐masing menguat 0,2% dan 0,3% tutup di 17576,96 dan 2047,60. Penguatan di Wall Street terutama ditopang kenaikan saham sektor energi merespon kenaikan harga minyak mentah. Melanjutkan perdagangan awal pekan ini, pelaku pasar berpeluang mengakumulasi kembali saham sektoral setelah resiko pasar saham global redah akhir pekan lalu. Penguatan harga minyak mentah akan berpeluang mengangkat kembali saham sektoral berbasiskan komoditas tambang dan energi. Sejumlah saham unggulan yang terkoreksi pekan lalu berpeluang rebound pada perdagangan awal pekan ini. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran support 4820 hingga resisten di 4900 berpeluang rebound.
S1 4820 S2 4785 R1 4870 R2 4900
Senin, 11 April 2016
News Update
Disokong penjualan tanah, laba TARA naik 135%. Emiten properti, PT Sitar Propertindo Tbk (TARA) berhasil mencatatkan penjualan tanah sebesar Rp 87,7 miliar sepanjang tahun 2015. Jumlah tersebut naik tajam dari tahun sebelumnya yang hanya tercatat Rp 10,7 miliar. Ini meyebabkan perseroan bisa menorehkan pertumbuhan pendapatan. Mengutip laporan keuangan TARA yang dirilis Minggu (9/4), perseroan membukukan penjualan dan pendapatan usaha tahun 2015 sebesar Rp 111,8 miliar. Angka tersebut naik 96% dari tahun sebelumnya senilai Rp 56,8 miliar. Selain dari tanah, pendapatan TARA tahun lalu berasal dari penjualan apartemen sejumlah Rp 12 miliar. Tahun sebelumnya penjualan apartemen masih nihil. Lalu, penjualan ruko dan kios turun dari Rp 39 miliar menjadi Rp 11,7 miliar, dan pendapatan jasa managemen tercatat sebesar Rp 98 juta. Pertumbuhan pendapatan tersebut membuat TARA berhasil mengantongi pertumbuhan laba bersih sebesar 135% menjadi Rp 4,7 miliar pada tahun lalu. Sedangkan, pada 2014, laba bersih perusahaan hanya Rp 2 miliar. Peningkatan laba bersih juga ditopang pertumbuhan pendapatan keuangan dari Rp 3 miliar menjadi Rp 7,5 miliar. Sedangkan, total aset perseroan per akhir 2015 tercatat sebesar Rp 1,2 triliun, turun tipis dari Rp 1,3 triliun pada tahun sebelumnya, Jumlah liabilitasnya turun dari Rp 277 miliar menjadi Rp 248 miliar dan ekuitasnya tercatat sebesar Rp 1,04 triliun. Adapun jumlah kas dan setara kasnya per akhir tahun lalu tercatat sebesar Rp 122 miliar. (Kontan)
RALS bidik penjualan tumbuh 6,7%. Daya beli masyarakat yang menurun tahun lalu tidak membuat emiten sektor ritel gentar tahun ini. Mereka sudah menyiapkan ekspansi untuk terus menggenjot penjualan, sebab mereka melihat peluang lebih cerah tahun ini. Salah satunya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) yang menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 6,7% pada tahun ini. Direktur RALS Setiadi Surya mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 300 miliar. Sumbernya dari kas internal, dan belum ada pemikiran untuk peminjaman. "Alokasinya untuk pembukaan outlet baru, ada 20 supermarket yang kita ubah jadi SPAR," kata Setiadi. Roy Nicolas Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia mencatat, penjualan sektor ritel pada kuartal pertama ini tumbuh sebesar 6%. Meski pencapaian masih terbilang rendah, namun Roy menilai daya beli masyarakat bisa membaik karena ada penurunan harga bahan bakar minyak (BBM). Dengan penurunan harga BBM, ada peluang harga barang turun pada kuartal II-2016. Ini bisa mengerek pembelian masyarakat. Itu sebabnya, Roy optimistis, target penjualan tahun ini masih double digit. Rencana ekspansi juga masih dilakukan dengan fokus ke kota besar di Indonesia bagian timur. Ditargetkan ada penambahan secara total 700 sampai 800 toko di sektor ritel pada tahun ini. (Kontan)
Pemegang obligasi TRIO tolak proposal perdamaian. Meski telah melakukan revisi terhadap proposal perdamaian, para kreditur PT Trikomsel Oke Tbk masih menganggap proposal tersebut kurang tepat. Salah satunya yakni dari Komite Kreditor Pemegang Obligasi perusahaan. Wincen Santoso, Kuasa hukum Komite Kreditor Pemegang Obligasi TRIO mengatakan, konversi saham yang diajukan debitur dalam revisi rencana perdamaian kurang tepat. "Kami menolak usulan tersebut," katanya dalam keterangan. Pasalnya, ia masih mempertanyakan apakah rencana konversi seluruh utang menjadi saham pada harga konversi yang sangat tinggi dapat dibenarkan, atau lebih pantas untuk mengkonversi seluruh maupun sebagian obligasi dalam suatu tranche yang terpisah. Wincen berpendapat, obligasi senilai US$ 215 juta atau setara dengan Rp 2,1 triliun yang dibantah oleh tim pengurus dan hakim pengawas seharusnya diakui dalam proses PKPU ini. Menurutnya, sebagai pemegang tunggal tagihan terbesar perusahaan, para pemegang obligasi dolar Singapura seharusnya memiliki bagian penting dalam komposisi kepemilikan saham sehubungan dengan restrukturisasi perusahaan dalam bentuk pengendalian, perwakilan Direksi dan perlindungan lain yang sepatutnya untuk melindungi nilai saham atau obligasi baru yang diterima. Lebih lajut ia juga menyampaikan, tagihan dari perusahaan afiliasi Trikomsel yaitu Polaris dan Brighstar diusulkan untuk menerima perlakuan konversi yang mirip dengan yang diterima pemegang obligasi dolar Singapura, yakni konversi saham secara penuh. Tagihan utang dagang kecil tanpa jaminan itu, lanjutnya, akan menerima pembayaran secara tunai sehubungan dengan tagihan yang dimiliki. Pemegang tagihan lainnya yang akan menerima pembayaran secara tunai berdasarkan revisi rencana perdamaian hanyalah kreditur separatis. Wincen menilai, berdasarkan prinsip hukum, tidak ada pemegang tagihan yang tidak dijamin, dapat menerima perlakuan yang lebih istimewa daripada pemegang obligasi dollar Singapura yang dijamin oleh debitur. "Kami secara tegas menolak diperlakukan setara dengan pemegang tagihan afiliasi perusahaan, yang apabila dikonversi ke dalam saham, harus dikonversi di bawah harga tagihan kreditor yang tidak terafilasi," tegasnya. Salah satu tim pengurus TRIO Andi Simangunsong membantah seluruh utang obligasi senilai Rp 2,1 triliun dengan alasan tidak adanya dokumen jelas dan meragukan keabsahan wali amanat. Sehingga, utang obligasi tersebut tidak masuk dalam daftar tagihan dalam proses PKPU ini. Meski begitu, ia menyampaikan, utang obligasi debitur tidak hilang walaupun telah dibantah dalam proses PKPU. "Utang tersebut bisa ditagih dengan cara lain seperti mengajukan gugatan di pengadilan atau lainnya," terangnya. (Kontan)
Soechi Lines tak terimbas efek krisis. Bisnis jasa angkutan minyak dan gas bumi (migas) milik PT Soechi Lines Tbk sepertinya tak pernah lesu. Sampai akhir kuartal I kemarin, perusahaan yang tercatat dengan kode emiten SOCI ini sudah mengantongi kontrak sewa kapal sekitar US$ 239 juta. Alhasil, seluruh angkutan migas Soechi Lines sebanyak 35 kapal tengah beroperasi. "Kargo yang kami bawa untuk keperluan konsumsi, jadi sifatnya terus-menerus," jelas Paula Marlina, Direktur PT Soechi Lines Tbk. Menurutnya, harga minyak dunia yang melesu tak mempengaruhi bisnis Soechi Lines secara signifikan. Sebab, mayoritas pekerjaan angkutan minyak SOCI berasal dari PT Pertamina. Paula memerinci, secara garis besar sekitar 50% pekerjaan angkutan migas perusahaan pelayaran ini berasal dari Pertamina. Baru sisanya dari perusahaan migas multinasional lainnya. Meski semua kapal sudah penuh beroperasi, Soechi Lines untuk saat ini masih belum punya rencana menambah jumlah armada kapal pengangkut. Namun, manajemen perusahaan ini tidak menampik bila ada peluang untuk membeli kapal angkutan anyar. Asalkan SOCI melihat perkembangan bisnis migas di lapangan semakin membaik. Yang jelas, beberapa kapal baru yang dibeli Soechi Lines tahun lalu sudah beroperasi. Catatan saja, tahun lalu, SOCI menambah lima armada kapal barang. Proyek Kemhub Sementara untuk bisnis galangan kapal, menurut Paula, Soechi Lines tengah menggarap pesanan tiga kapal dari Kementerian Perhubungan (Kemhub), yang diperoleh akhir tahun lalu. Ketiga kapal tersebut terdiri dari dua unit kapal navigasi dan satu unit kapal perintis. Nilai kontrak pengerjaan untuk ketiga kapal tersebut mencapai Rp 279 miliar. Paula menghitung, untuk mengerjakan konstruksi perakitan ketiga kapal pesanan tersebut bakal memakan waktu sampai dua tahun. Sebanyak 80% berasal dari bisnis penyewaan kapal yang menjadi andalan perusahaan ini. Sisanya, 20%, berasal dari bisnis galangan kapal. Sementara untuk kinerja sepanjang 2015, pendapatan SOCI tercatat tumbuh 11,3% menjadi US$ 141,83 juta, dari US$ 121,47 juta pada 2014. Perinciannya, sebesar US$ 113 juta berasal dari bisnis pelayaran dan sisanya US$ 29 juta dari usaha galangan kapal. Alhasil, laba perusahaan ini tahun lalu juga naik 23% menjadi US$ 40,95 juta. Menurut Paula, hasil tersebut tidak terlepas dari tingkat utilitas kapal milik perusahaan yang tinggi atau banyak tersewa tahun lalu. Tambahan berikutnya, SOCI juga mendapat proyek pengerjaan delapan kapal yang tengah dikerjakan. (Kontan)
2
Senin, 11 April 2016
Stock Picks BBTN 1630‐1770. Tekanan harga saham emiten bank akhir pekan lalu ikut terimbas pada pergerakan harga saham Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Harga sahamnya sempat koreksi ke support di Rp1630 sebelum rebound dan tutup di Rp1695. Koreksi ini dimanfaatkan pemodal untuk mengakumulasi sahamnya dengan pertimbangan kinerja tahun ini akan melanjutkan pertumbuhan positif tahun lalu. Perseroan juga berpeluang membagikan dividen tunai tahun buku 2015 sebesar 25% laba bersih atau sebesar Rp43,75 per saham atau naik 107% dari nilai dividen tunai tahun buku 2014 sebesar Rp21,113/saham. Kinerja perseroan tahun lalu tumbuh signifikan di atas rata‐rata industri dengan topangan meningkatnya KPR. Laba bersih perseroan tahun lalu tumbuh hingga 61,6% mencapai Rp1,85 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,14 triliun. Pertumbuhan laba tersebut jauh di atas rata‐rata industri yang mengalami penurunan laba 6,7% sepanjang 2015 lalu. Pada harga saat ini di Rp1680, pemodal berpeluang meraih dividen yield sebesar 2,6%. Secara valuasi harga sahamnya saat ini hanya ditransaksikan dengan PBV 1,1x relatif murah dibandingkan rata‐rata emiten bank saat ini ditransaksikan dengan PBV 1,4x. Tahun ini perseroan menargetkan laba bersih tumbuh 29,6% mencapai Rp2,4 triliun. Target pertumbuhan DPK perseroan tahun ini 21% dengan meningkatkan komposisi CASA di atas 2015 yang sebesar 47,56%. Sedangkan pertumbuhan kredit tahun ini ditargetkan 18‐19%. Tahun ini pertumbuhan KPR akan jauh lebih baik ketimbang tahun lalu menyusul rencana pemerintah menurunkan bunga KPR hingga 7%. Harga sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan PBV 1,3x atau mencapai Rp1960. Secara technical pergerakan harga sahamnya akhir pekan lalu membentu pola hammer setelah penurunan mengindikasikan sinyal bullish reversal. Maintain Buy, SL 1590
3
Senin, 11 April 2016
Stock Picks 4
PTPP 3750‐3900. Tekanan jual harga saham emiten jasa konstruksi PT PP Tbk (PTPP) akhir pekan lau redah tertahan di support Rp3750 tutup di Rp3805. Harga saham PTPP bergerak bearish sejak perdagangan 24 Maret lalu, membuat posisi harga sahamnya saat ini berada di area oversold. Harga sahamnya akhir pekan lalu berhasil break resisten sederhana di Rp3800, mengindikasikan terjadinya bullish reversal. Sektor jasa konstruksi merupakan salah satu sektor yang bullish tahun ini ditopang percepatan belanja infrastruktur oleh pemerintah. Sentimen individual dalam waktu dekat adalah rencana pembagian dividen tunai tahun buku 2015 yang diperkirakan sebesar 20% laba bersih atau sekitar Rp30/saham. Pendapatan usaha perseroan tahun lalu tumbuh 14,4% mencapai Rp14,22 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp12,43 triliun. Pertumbuhan pendapatan usaha ini lebih tinggi ketimbang tahun 2014 yang tumbuh 6,62%. Laba bersih perseroan yang dapat diatribusikan ke entitas induk 2015 lalu tumbuh 38,79% mencapai Rp740,32 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp533,41 miliar. Pada tahun 2014 laba bersih tumbuh 26,44%. Selain ditopang pertumbuhan pendapatan, laba bersih perseroan turut ditopang pendapatan lainnya 216,5% mencapai Rp121,4 miliar dari Rp38,37 miliar. Pendapatan lainnya terutama dikontribusikan dari pendapatan laba selisih kurs hingga Rp71,08 miliar dari 2014 sebesar Rp1,84 miliar. Akibatnya marjin bersih perseroan terdongkrak hingga mencapai 5,21% dibandingkan 2014 sebesar 4,29%. Marjin bersih perseroan tersebut di atas rata‐rata marjin bersih selama lima tahun terakhir sebesar 3,99%. Tahun ini perseroan menargetkan kontrak baru Rp31 triliun tumbuh 14,81% dari tahun lalu di Rp27 triliun. Kontrak carry over sebesar Rp25 triliun. Sehingga total kontrak tahun ini mencapai Rp56 triliun. Sebanyak 40% dari target kontrak berasal dari proyek pemerintah. Hingga kuartal pertama tahun ini perseroan memperoleh kontrak baru Rp4,17 triliun atau 13,4% dari total target kontrak baru tahun ini. Realisasi kontrak baru tersebut melonjak 56% dari target yang ditetapkan manajemen sebesar Rp2,6 triliun. Belanja modal perseroan tahun ini sebesar Rp2,85 triliun. Pendapatan usaha tahun ini diperkirakan mencapai Rp19,5 triliun tumbuh 37,14%. Kami memperkirakan laba bersih tahun ini berpotensi mencapai Rp877 miliar. EPS tahun ini diperkirakan Rp181. Pada harga saat ini di Rp3805, harga saham PTPP ditransaksikan dengan PE 21x (E/16). Harga sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan PE 27x dalam kondisi pasar bullish merujuk pada PE tertinggi tahun lalu. Ini mencerminkan peluang harga ke Rp4887 atau memiliki ruang penguatan 28,4% dari harga saat ini. Secara technical harga sahamnya akhir pekan lalu membentuk pola bullish engulfing setelah downtrend channel mengindikasikan sinyal bullish reversal. Level support saat ini di Rp3750 dan resisten di Rp3900. Maintain Buy, SL 3640
Senin, 11 April 2016
Stock Picks TINS 800‐900. Setelah bergerak konsolidasi dalam dalam dua pekan terakhir, harga saham emiten tambang logam PT Timah Tbk (TINS) akhir pekan lalu berhasil melanjutkan tren bullish tutup di Rp850 atau menguat 8%. Ini merupakan harga tertingginya sejak perdagangan 4 Juni 2015 lalu. Sepanjang tahun ini (YTD) hingga akhir pekan lalu harga sahamTINS telah menguat 68% dari posisi Rp505 akhir 2015 lalu. Pada saat bersamaan harga timah dunia sepanjang tahun ini rata‐rata menguat 14,4%. Hal ini akan mendorong perbaikan pencapaian laba perseroan tahun ini. Harga timah dunia tahun ini berpeluang mencapai USD21000/MT apabila berhasil bertahan di kisaran harga USD17000/MT saat ini. Kenaikan harga timah dunia ini akan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan pendapatan dan laba perseroan tahun ini. Tahun lalu kinerja perseroan merosot drastis karena harga timah yang menurun tajam. Perseroan menargetkan tahun ini bisa kembali mencetak laba bersih di atas laba tahun 2014 lalu yang sebesar Rp 672,99 miliar. Pada tahun 2015, TINS hanya mencetak laba bersih sebesar Rp 101,56 miliar, turun 85% (yoy). Harga rata‐rata timah tahun 2014 yang berada dikisaran US$ 21.686 per metrik ton merosot ke level US$ 16.186 per metrik ton di tahun 2015. Dengan potensi kenaikan harga timah dan efisiensi yang dilakukan perseroan, laba bersih TINS bisa kembali di atas laba tahun 2014 tahun ini. TINS juga menargetkan produksi bijih timah sebesar 30.000 ton dan logam timah sebesar 31.200 metrik ton. Sementara penjualan logam timah ditargetkan sebesar 31.000 ton. TINS juga akan melakukan diversifikasi bisnis, salah satunya di sektor kelistrikan. Perseroan bakal membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x150 megawatt (MW). Nilai investasinya ditaksir Rp 1 triliun. Tahun ini TINS menyiapkan belanja modal sekitar Rp 1,2 triliun untuk mendorong produksi dan diversifikasi. Di harga Rp850 saham TINS saat ini ditransaksikan dengan PE 9,4x (E/16) dan PBV 1,17x. Harga saham perseroan diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PE 10x atau mencapai Rp900. Secara technical pergerakan harga sahamnya pekan lalu membentuk pola three white soldiers mengindikasikan bullish continuation. Target harga terdekat di Rp900 dan support di Rp800. Trading Buy, SL 730
Saham Pilihan ASII 7100-7400 Buy, SL 7000 UNTR 15400-15900 Buy, SL 14900 ADHI 2730-2840 Buy, SL 2650 WIKA 2640-2720 Buy, SL 2600 PTBA 6450-6900 Buy, SL 6100 ELSA 356-384 TB, SL 340 ADRO 690-750 TB, SL 650
5
Senin, 11 April 2016
Stock View EMITEN IHSG
LAST
R1
R2
S1
S2
4846.70 4863.19 4879.68 4829.83 4812.96
AALI BWPT LSIP SGRO SIMP UNSP
16850 287 1735 1990 452 50
17,066.67 292.00 1,746.67 1,995.00 455.33 50.00
ADRO BORN BRAU BUMI DEWA HRUM ITMG PTBA PTRO
705 50 82 50 50 860 6875 6550 447
713.33 50.00 82.00 50.00 50.00 873.33 6,966.67 6,658.33 450.67
BIPI ELSA ENRG ESSA MEDC
50 366 50 1500 1620
50.00 375.00 50.00 1,546.67 1,700.00
ANTM INCO TINS
645 1835 850
698.33 1,880.00 896.67
INTP SMCB SMGR
20200 1090 10425
20,366.67 1,116.67 10,500.00
GDST JPRS KRAS
59 124 515
59.33 124.67 523.33
CPIN JPFA
3620 825
3,643.33 833.33
ASII GJTL
7200 745
7,250.00 765.00
ICBP INDF MYOR ROTI GGRM INAF KAEF KLBF
15125 7225 32225 1245 66000 545 1310 1440
15,250.00 7,250.00 32,333.33 1,256.67 67,158.33 575.33 1,346.67 1,448.33
UNVR
43000
43,400.00
REV 2015
G (%)
EPS 2015
PERKEBUNAN 17,283.33 16,666.67 16,483.33 13,059,216.00 ‐19.91 297.00 281.00 275.00 1,758.33 1,721.67 1,708.33 4,189,615.00 ‐11.36 2,000.00 1,980.00 1,970.00 458.67 449.33 446.67 13,835,444.00 ‐7.53 50.00 50.00 50.00 PERTAMBANGAN BATU BARA 721.67 688.33 671.67 37,032,346.42 ‐10.48 50.00 50.00 50.00 82.00 82.00 82.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 3,312,510.21 13.47 886.67 848.33 836.67 7,058.33 6,791.67 6,708.33 21,925,897.16 ‐9.27 6,766.67 6,433.33 6,316.67 13,733,627.00 5.01 454.33 441.67 436.33 PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI 50.00 50.00 50.00 384.00 354.00 342.00 3,775,323.00 ‐10.56 50.00 50.00 50.00 1,593.33 1,476.67 1,453.33 1,780.00 1,565.00 1,510.00 PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA 751.67 603.33 561.67 10,531,504.80 11.79 1,925.00 1,800.00 1,765.00 10,894,532.28 ‐15.64 943.33 791.67 733.33 6,874,192.00 ‐6.74 SEMEN 20,533.33 19,866.67 19,533.33 17,798,055.00 ‐10.99 1,143.33 1,056.67 1,023.33 9,239,022.00 ‐12.25 10,575.00 10,275.00 10,125.00 26,948,004.47 ‐0.14 LOGAM DAN SEJENISNYA 59.67 58.33 57.67 125.33 122.67 121.33 531.67 503.33 491.67 PAKAN TERNAK 3,666.67 3,573.33 3,526.67 841.67 813.33 801.67 25,022,913.00 2.31 OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA 7,300.00 7,175.00 7,150.00 184,196,000.00 ‐8.68 785.00 735.00 725.00 INDUSTRI BARANG KONSUMSI 15,375.00 15,000.00 14,875.00 7,275.00 7,175.00 7,125.00 32,441.67 32,158.33 32,091.67 1,268.33 1,231.67 1,218.33 68,316.66 65,033.33 64,066.66 605.67 504.33 463.67 1,621,898.67 17.41 1,383.33 1,271.67 1,233.33 4,860,371.48 7.51 1,456.67 1,423.33 1,406.67 KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA 43,800.00 42,575.00 42,150.00
G (%)
PE 6
393.15
‐75.27
91.36
45.02
‐32.01
16.72
18.72
‐68.60
65.74
25.18
‐5.12
0.30
10.50
48.03
770.46 883.59
166.35
‐65.05 0.98
51.43
8.53 7.64
‐8.99
7.17
‐151.06 70.11 13.64
85.85 ‐67.49 ‐84.08
‐3.10 26.24 56.09
1,183.48 22.85 762.28
‐17.34 ‐73.80 ‐18.76
17.00 47.91 14.07
43.92
40.87
357.28
18.44
‐24.59
20.71
2.12 44.81
463.17 6.06
184.06 28.68
Senin, 11 April 2016 EMITEN
LAST
R1
APLN ASRI BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS ELTY KIJA MDLN
263 386 80 1850 605 1300 409 1975 50 256 400
266.00 389.00 81.33 1,866.67 608.33 1,315.00 411.67 2,005.00 50.00 256.67 409.33
ADHI DGIK PTPP SSIA TOTL WIKA
2760 69 3805 695 680 2650
2,801.67 70.33 3,846.67 705.00 686.67 2,676.67
PGAS
2690
2,758.33
CMNP JSMR
1785 5350
1,806.67 5,416.67
BTEL EXCL ISAT TLKM
50 3900 6225 3445
50.00 3,933.33 6,325.00 3,476.67
GIAA MBSS WINS
485 279 175
504.67 284.33 177.00
INDY
281
287.00
BBCA BBKP BBNI BBRI BBTN BDMN BJBR BMRI BNGA
13075 590 5200 10800 1695 3750 900 9850 570
13,158.33 596.67 5,266.67 10,991.67 1,743.33 3,768.33 911.67 10,041.67 571.67
AKRA INTA UNTR
6750 247 15650
6,816.67 247.00 15,758.33
MAPI RALS
4400 700
4,596.67 711.67
MNCN
2045
2,100.00
BRMS BNBR
61 50
64.00 50.00
R2
S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE PROPERTI DAN REAL ESTAT 269.00 261.00 259.00 392.00 383.00 380.00 82.67 78.33 76.67 1,883.33 1,826.67 1,803.33 6,209,574.07 11.45 1,164.55 460.00 1.60 611.67 603.33 601.67 1,330.00 1,275.00 1,250.00 414.33 405.67 402.33 2,035.00 1,950.00 1,925.00 50.00 50.00 50.00 257.33 254.67 253.33 418.67 391.33 382.67 2,962,460.90 4.32 69.69 22.80 5.94 KONSTRUKSI BANGUNAN 2,843.33 2,686.67 2,613.33 9,389,570.10 8.51 130.22 43.08 20.93 71.67 67.33 65.67 3,888.33 3,756.67 3,708.33 14,217,372.87 14.40 152.88 39.17 25.74 715.00 685.00 675.00 693.33 671.67 663.33 2,703.33 2,616.67 2,583.33 13,908,504.01 11.60 101.65 1.60 26.02 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI 2,826.67 2,643.33 2,596.67 42,333,969.71 ‐0.16 228.31 ‐38.44 11.61 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA 1,828.33 1,756.67 1,728.33 5,483.33 5,291.67 5,233.33 9,848,242.05 7.33 213.14 3.23 26.27 TELEKOMUNIKASI 50.00 50.00 50.00 3,966.67 3,833.33 3,766.67 22,876,182.00 ‐2.49 ‐2.97 ‐97.16 ‐1,348.39 6,425.00 6,100.00 5,975.00 3,508.33 3,381.67 3,318.33 102,470,000.00 14.24 153.66 5.81 21.51 TRANSPORTASI 524.33 457.67 430.33 52,627,783.53 7.55 40.78 ‐122.73 10.94 289.67 274.33 269.67 179.00 173.00 171.00 1,378,353.91 ‐37.37 ‐19.45 ‐129.08 ‐10.95 KONSTRUKSI NON BANGUNAN 293.00 276.00 271.00 BANK 13,241.67 13,033.33 12,991.67 47,081,728.00 7.56 730.83 9.30 18.47 603.33 581.67 573.33 8,303,973.00 17.07 105.70 32.57 5.58 5,333.33 5,141.67 5,083.33 36,895,081.00 10.58 486.18 ‐15.91 10.90 11,183.33 10,691.67 10,583.33 85,434,037.00 13.73 1,029.53 4.77 10.95 1,791.67 1,638.33 1,581.67 14,966,209.00 16.86 174.91 65.91 10.43 3,786.67 3,718.33 3,686.67 22,420,658.00 ‐2.48 249.70 ‐8.09 16.40 923.33 891.67 883.33 10,084,451.00 14.70 142.02 23.39 6.79 10,233.33 9,716.67 9,583.33 71,570,127.00 14.26 871.50 2.33 11.76 573.33 566.67 563.33 22,318,759.00 7.24 17.02 ‐81.74 34.36 PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI 6,883.33 6,691.67 6,633.33 19,764,821.14 ‐12.03 261.74 27.59 27.03 247.00 247.00 247.00 15,866.67 15,433.33 15,216.67 49,347,479.00 ‐7.14 1,033.07 ‐28.24 14.86 PERDAGANGAN ECERAN 4,793.33 4,251.67 4,103.33 723.33 691.67 683.33 ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA 2,155.00 1,995.00 1,945.00 PERUSAHAAN INVESTASI 67.00 58.00 55.00 50.00 50.00 50.00
7
Senin, 11 April 2016
Corporate Action Code
Name
Type
Date
Time
BABP Bank MNC Internasional Tbk. AGM 28/04/2015 0:14:00 BABP Bank MNC Internasional Tbk. EGM 28/04/2015 0:14:00 ASII Astra International Tbk. AGM 28/04/2015 0:08:30
NRCA RAJA
Nusa Raya Cipta Tbk Rukun Raharja Tbk.
AGM 28/04/2015 0:10:00 AGM 29/04/2015 0:10:00
BPFI
Batavia Prosperindo Finance Tbk
AGM 30/04/2015 0:01:00
BPII BRAU ASBI ASBI
Batavia Prosperindo Finance Tbk Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk Berau Coal Energy Tbk Asuransi Bintang Tbk. Asuransi Bintang Tbk.
TOTL
Total Bangun Persada Tbk.
AGM 30/04/2015 0:09:30
TOTL
Total Bangun Persada Tbk.
EGM 30/04/2015 0:09:30
BPFI BPII
EGM 30/04/2015 0:10:00 AGM 30/04/2015 0:14:00 EGM EGM AGM EGM
30/04/2015 30/04/2015 30/04/2015 30/04/2015
0:14:00 0:10:00 0:14:00 0:14:00
TAXI Express Transindo Utama Tbk AGM 30/04/2015 0:09:30
TAXI Express Transindo Utama Tbk EGM 30/04/2015 0:09:30 NAGA
Bank Mitraniaga Tbk
AGM
5‐Apr‐15
0:10:00
NAGA
Bank Mitraniaga Tbk
EGM
5‐Apr‐15
0:10:00
SIMP
Salim Ivomas Pratama Tbk
AGM 5‐May‐15
0:14:00
SIMP
Salim Ivomas Pratama Tbk
EGM 5‐May‐15
0:14:00
Venue MNC Tower, Auditorium Lt B2, Jl. Kebon Sirih No.17‐19, Jakarta Pusat MNC Tower, Auditorium Lt. B2, Jl. Kebon Sirih No.17‐19, Jakarta Pusat The Ritz‐Carlton Jakarta, Pacific Place Hotel Gran Melia, Ruang Legian 2, Jl. HR. Ra‐ suna Said Blok X‐0 Kav.4, Kuningan, Jakarta 12950 Intercontonental mid plaza hotel Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐ karta 11440 PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐ karta 11440 Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190 Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190 Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl, LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410 Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl, LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410 Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH, Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta Selatan 12910 Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH, Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta Selatan 12910
8
Senin, 11 April 2016
Corporate Action EMITEN
JUMLAH DIVIDEN
CUM DIVIDEN RECORDING DATE
PEMBAYARAN DIVIDEN
KETERANGAN
PLIN
70
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
7‐May‐15
ITMG
645
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
24‐Apr‐15
SMBR
8.34385
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
30‐Apr‐15
WTON
11,82
9‐Apr‐15
14‐Apr‐15
5‐May‐15
BJBR
71.6
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
30‐Apr‐15
MERK
6500
10‐Apr‐15
15‐Apr‐15
5‐May‐15
PGAS
144,84
13‐Apr‐15
16‐Apr‐15
8‐May‐15
BDMN
81,50
14‐Apr‐15
17‐Apr‐15
8‐May‐15
GEMS
3,36
13‐Apr‐15
16‐Apr‐15
20‐Apr‐15
Dividen Interim
KAEF
8.4488
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
8‐May‐15
BBCA
98
16‐Apr‐15
21‐Apr‐15
13‐May‐15
Dividen Final
BJTM
41,86
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
8‐May‐15
ACST
42
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
4‐May‐15
LEAD
40
7‐Apr‐15
10‐Apr‐15
30‐Apr‐15
JASS
159
‐
16‐Apr‐15
23‐Apr‐15
AALI
472
21‐Apr‐15
24‐Apr‐15
15‐May‐15
TURI
10
22‐Apr‐15
27‐Apr‐15
15‐May‐15
BFIN
54
22‐Apr‐15
27‐Apr‐15
15‐May‐15
ASGR
52
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
SMGR
375,34
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
TOBA
‐
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
JASS
100
‐
28‐Apr‐15
7‐May‐15
Dividen Interim
MDIA
10
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
SSMS
22,65
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
TLKM
89,46
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
9
Panin Bank Centre 4th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270, Indonesia Phone : +62 21 727 99888 Fax : +62 21 571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] First Asia Research Team : Ivan Kurniawan (
[email protected]) David Nathanael (
[email protected])
Branch Office Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Phone : +62 21 3193 1811 Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165 Phone : 0274-543944 Solo: Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah 57162 (0271) 717417 Makassar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makassar 90157 Phone : +62 411 361 3122 Sampit : Universitas Darwan Ali Jl. Batu Berlian No. 10 Kalimantan Tengah 74322 Phone : +62 531 31992
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
10