1
Senin, 17 Oktober 2016
DAILY RESEARCH Statistics
Highlight
Opening Today
Nikkei
AORD
Change
Index DJIA S&P 500 FTSE 100 CAC 40 DAX NIKKEI 225 HANGSENG STI SHENZHEN SHANGHAI
Last 18138.38 2132.98 7013.55 4470.92 10580.38 16856.37 23233.31 2815.24 2046.74 3063.81
Commodities Oil (US$/barrel) CPO (RM/M.T) Gold (USD/T.oz) Nikel (USD/M.T Timah (USD/M.T) Coal (USD/M.T) Exchange IDR/USD USD/EUR JPY/USD IDR/SGD IDR/AUD TLKM TLK.NYSE
Chg 39.44 0.43 35.81 65.75 166.31 84.97 202.01 8.16 (2.57) 2.46
Price 50.32 2618.00 1251.70 10460.00 19510.00 87.30 Rates 13042.00 1.097 104.15 9414.64 9974.30
USD 64.75
IDR 4222
Chg (0.17) 0.00 (5.40) (130.00) (390.00) 3.10 Chg 28.00 (0.01) 0.38 (4.26) 77.00 Chg 0.55
% 0.22 0.02 0.51 1.49 1.60 0.51 0.88 0.29 (0.13) 0.08 % (0.34) 0.00 (0.43) (1.23) (1.96) 3.68 % 0.22 (0.72) 0.36 (0.05) 0.78 % 0.86
Top Gainers KOIN DOID KKGI JKSW MSKY
IDR 288 480 1,670 70 740
% 23.10 18.80 16.80 14.80 13.80
Chg 54 76 240 9 90
Top Losers BABP‐W2 BABP‐W DPUM MGNA HDFA
IDR 29 8 810 72 256
% (25.60) (11.10) (10.00) (10.00) (9.90)
Chg (10) (1) (90) (8) (28)
Top Value TLKM ASII BBCA BMRI MYRX
IDR 4,210 8,325 15,800 11,350 138
% 0.70 1.50 2.30 2.70 0.00
(miliar) 1,077 B 708 B 675 B 531 B 492 B
Top Volume MYRX DOID SRIL LPKR BUMI
IDR 138 480 230 930 76
% 0.00 18.80 7.50 (1.60) 0.00
(juta) 3,538.993 1,023.722 914.956 309.075 269.625
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Q3 2016 4,9%. BI: Surplus neraca perdagangan lebihi US$ 1 miliar. STTP baru serap hasil obligasi Rp 133 miliar. Bank BJB bidik kredit infrastruktur.
Market Preview
I
HSG akhir pekan lalu berhasil re‐ bound setelah dua sesi perdagan‐ gan sebelumnya terkoreksi. IHSG berhasil mengetes resisten di 5410 sebelum tutup di5399,885 atau menguat 59,485 (1,1%). Penguatan IHSG terutama ditopang saham per‐ bankan dan konsumsi. Redahnya resiko pasar kawasan Asia terutama respon atas inflasi China September yang naik 1,9% (yoy) di atas perkiraan 1,6% (yoy) menjadi pen‐ dorong utama rebound IHSG, selain 5,399.89 sentimen rilis laba 3Q16 sejumlah IHSG Change 59.49 emiten bank yang mencatatkan per‐ Change (%) 1.11 tumbuhan laba di atas perkiraan. Change (%/ytd) 3.31 Selama sepekan IHSG berhasil men‐ Total Value (IDR triliun) 7.475 guat 0,42% melanjutkan penguatan Total Volume (miliar saham) 8.356 pekan sebelumnya 0,23%. Namun Net Foreign Buy (IDR miliar) (616.000) Down: 312 Unchange: 105 arus dana asing di pasar saham Up: 159 pekan lalu masih cenderung keluar dengan penjualan bersih mencapai Rp751 miliar setelah pekan sebelumnya mencatatkan penjualan bersih asing Rp557,84 miliar. Selama sepekan terakhir IHSG bergerak fluktuatif dalam rentang kon‐ solidasi. Sentimen pasar bervariasi namun lebih didominasi sentimen eksternal terkait menguatnya kemugkinan kenaikan bunga di AS akhir tahun ini, data eko‐ nomi China seperti ekspor impor September yang turun, dan rally sejumlah harga komoditas seperti minyak mentah dan batubara. Harga minyak mentah sepekan kemarin melanjutkan rally naik 1% di USD50,35/barel. Harga minyak mentah telah menguat selama empat pekan berturut‐turut. Sedangkan dari domestik sentimen lebih dipicu antisiasi dan respon pasar atas rilis laba 3Q16 sejumlah emiten sektoral yang mulai keluar menjelang akhir Oktober. Semen‐ tara bursa global akhir pekan lalu berhasil rebound. Indeks Eurostoxx di kawasan Uni Eropa rebound 1,7% di 3025,19. Di Wall Street, indeks DJIA dan S&P masing‐ masing rebound 0,22% dan 0,02% di 18138,38 dan 2132,98. Sejumlah faktor yang mengangkat bursa saham Wall Street akhir pekan lalu adalah rilis laba 3Q16 sejumlah emiten bank yang di atas ekspektasi seperti JP Morgan, Goldman Sachs, Well Fargo dan Citigroup, kemudian komentar The Fed dan data ekonomi AS yang keluar seperti penjualan ritel September yang naik 0,6% (mom) setelah bulan sebelumnya turun 0,2%. Melanjutkan perdagangan awal pekan ini, aksi beli diperkirakan akan berlanjut. Hal ini ditopang kondusifnya iklim pasar saham global dan kawasan dan sentimen rilis kinerja emiten kuartal tiga 2016. IHSG dperkirakan akan ber‐ gerak dengan support di 5380 dan resisten di 5450 di teritori positif. S1 5380 S2 5350 R1 5430 R2 5450
Senin, 17 Oktober 2016
News Update Proyeksi pertumbuhan ekonomi Q3 2016 4,9%. Kegiatan investasi yang masih stagnan membuat Bank Indonesia
(BI) memasang batas bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun ini menjadi 4,9%. Dengan demikian, otoritas moneter memproyeksi pertumbuhan ekonomi periode tersebut sekitar 4,9%-5,1%. Padahal sebelumnya BI meyakini proyeksi pertumbuhan tidak jauh dari kuartal kedua, yakni sekitar 5,1%. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Monter BI Juda Agung mengatakan, perkiraan tersebut sejalan dengan berkurangnya stimulus pertumbuhan yang berasal dari pemerintah. Pemerintah telah melakukan penghematan dengan memangkas belanja negara pada tahun ini dengan nominal Rp 50 triliun untuk pemangkasan pertama dan Rp 137,6 triliun untuk pemangkasan kedua. "Selain itu, investasi relatif tidak banyak berubah, masih lemah," kata Juda. Lemahnya investasi terindikasi dari hasil survei yang dilakukan BI, yakni kegiatan dunia usaha di kuartal ketiga mengalami pertumbuhan yang lambat dibanding kuartal sebelumnya. Survei juga menunjukkan, penurunan kegiatan usaha terindikasi hampir pada enam dari sembilan sektor. Penurunan terbesar terjadi pada sektor pengolahan, yang disusul dengan sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor listrik, gas dan air bersih. Untuk penurunan pada sektor pengolahan, penurunan kegiatan usaha terutama terjadi karena perlambatan pada subsektor industri makanan, minuman dan tembakau sejalan dengan pola historis sesudah ramadhan dan Idul Fitri. (Kontan) BI: Surplus neraca perdagangan lebihi US$ 1 miliar. Tren surplus neraca perdagangan Indonesia diperkirakan masih akan berlajut hingga September 2016. Bahkan, Bank Indonesia (BI) memproyeksi, necara perdagangan bulan lalu yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) Senin (17/10), akan mencatat surplus lebih dari US$ 1 miliar, jauh lebih tinggi dibanding surplus bulan sebelumnya yang sebesar US$ 293,6 juta. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, perkiraan surplus tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan ekspor yang didorong oleh peningkatan harga sejumlah komoditas. Terutama untuk harga komoditas batubara dan minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) yang mengalami peningkatan cukup tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Lebih lanjut menurutnya, peningkatan harga batubara didorong oleh cenderung rendahnya produksi batubara China pada tahun ini. Tak hanya itu, produksi batubara Indonesia juga relatif rendah yang dipengaruhi oleh musim hujan. Meski demikian, Juda mengakui bahwa dari sisi volume, ekspor Indonesia bulan lalu cenderung stagnan dibanding bulan-bulan sebelumnya. Begitu juga dengan kinerja impor bulan lalu, yang diakui Juda tidak banyak mengalami perubahan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. (Kontan) STTP baru serap hasil obligasi Rp 133 miliar. Ekspansi PT Siantar Top Tbk (STTP) masih terbilang minim. Terlihat dari sisa penggunaan hasil penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan I tahap II tahun 2016 periode September 2016 yang belum terpakai hingga setengahnya. Dari keterbukaan, emiten melakukan penawaran umum berkelanjutan tahap I dan II pada 12 April 2016 lalu. Produsen kerupuk dan sejenisnya ini berhasil menghimpun dana sebesar Rp 500 miliar yang baru terpakai Rp 153,9 miliar. Dana itu dipergunakan untuk pinjaman ke anak usaha PT Siantar Megah Jaya (SMJ) sebesar Rp 133 miliar dan pengembangan usaha sebesar Rp 20,9 miliar. Hingga dana PUB masih menyisa sebesar Rp 344,4 miliar. Sebelumnya manajemen STTP mengatakan, sekitar 90% atau Rp 450 miliar dana penawaran obligasi berkelanjutan I tahap II digunakan untuk investasi tanah dan bangunan di Jawa Timur, akuisisi, dan pinjaman ke anak perusahaan PT Siantar Megah Jaya. Adapun 10% atau Rp 50 miliar untuk modal kerja dan pengembangan usaha STTP di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara. STTP juga berencana membeli mesin baru dari Eropa dan China yang dananya berasal dari hasil penerbitan obligasi senilai Rp 225,68 miliar. Dengan penambahan mesin baru, perusahaan yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur tersebut berharap bisa meningkatkan kinerja produksi. (Kontan) Bank BJB bidik kredit infrastruktur. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank BJB) mengungkapkan pihaknya saat ini fokus kepada sektor infrastruktur sebagai sumber pemasukan dan pemacu pertumbuhan kredit. Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan menilai sektor infrastruktur saat ini menjadi pilihan paling aman karena sebagaian besar pembiayaan yang disalurkan adalah dinsikasi. Ahmad menambahkan saat ini resiko kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) infrastruktur saat ini masih sangat kecil. “Ini resikonya masih kecil, NPL di kredit sindikasi sangat rendah, hampir 0%,” katanya di sela-sela paparan kinerja kuartal III 2016 bank BJB, Jumat (14/10). Hal ini terbukti dari pencapaian di kuartal III 2016 penyaluran kredit infrastruktur bank bjb tumbuh sebanyak 33% dengan mayoritas proyek berasal dari APBN dan APBD Jawa Barat dan Banten. Sementara pertumbuhan kredit keseluruhan bank bjb juga mencatatkan kinerja positif atau tumbuh 15,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 63 triliun. Selain infrastruktur, segmen kredit yang menjadi pemicu pertumbuhan kredit bank bjb antara lain segmen konsumer yang naik 15% di kuartal III 2016 menjadi Rp 42,82 triliun. Adapun rasio kredit macet (NPL) bank bjb saat ini berada di posisi 1,7% atau turun dibanding kuartal II 2016 sebesar 2%. (Kontan)
2
Senin, 17 Oktober 2016
Stock Picks ASRI 438‐472. Harga saham emiten properti Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) sejak pekan terakhir September bergerak dalam tren bearish. Akhir pekan lalu tekanan harganya mulai redah ketika harga mendekati supportnya di kisaran Rp440. Harga sahamnya akhir pekan lalu tutup di Rp446. Dalam waktu dekat katalis pergerakan harganya akan dipicu rilis laba 3Q16. Secara technical harga sahamnya berpeluang rebound menyusul posisinya yang berada di area oversold. Saat ini support di Rp438 dan resisten akan menguji di Rp472. Katalis positif pergerakan harganya adalah penguatan rupiah terhadap dolar AS yang pekan lalu berada di Rp13000 dan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang melonggarkan likuiditas dengan menurunkan bunga acuannya menjadi 5% September lalu. Dari sektoral, insentif positif ditopang pelonggaran kebijakan LTV KPR perbankan yang berlaku mulai September lalu dan kebijakan pemerintah yang menurunkan pajak penghasilan penjualan tanah dan bangunan dari 5% menjadi 2,5%. Dengan dukungan sejumlah faktor positif tersebut, kinerja bisnis properti di Tanah Air untuk periode paruh kedua tahun ini dan masa mendatang akan tumbuh lebih kuat ketimbang periode paruh pertama tahun ini yang masih menghadapi tekanan permintaan. Penjualan dan pendapatan usaha perseroan sepanjang 1H16 turun 25,82% mencapai Rp1,28 triliun dibandingkan 1H15 sebesar Rp1,73 triliun. Sedangkan laba bersih perseroan sepanjang 1H16 mencapai Rp558,09 miliar atau naik 22,83% dibandingkan periode yang sama 2015 sebesar Rp454,35 miliar. Sebelumnya proyeksi penjualan dan pendapatan usaha perseroan tahun ini mencapai Rp3,37 triliun atau tumbuh 21%. Hingga 1H16 pencapaian penjualan dan pendapatan usaha baru mencapai 38% dari proyeksi tahun ini. Namun pencapaian laba bersih hingga 1H16 yang mencapai Rp558,09 miliar sudah mencerminkan 49% dari proyeksi kami tahun ini sebesar Rp1,14 triliun atau tumbuh 92% dari tahun sebelumnya Rp596,5 miliar. Tahun ini sejumlah proyek properti yang akan digarap adalah proyek apartemen Paddington Heights di Alam Sutera, proyek super cluster Suvarna Jati, Suvarna Padma, dan Suvarna Sari di Pasar Kemis Tangerang. Di Cikocol Tangerang perseroan tengah mengembangkan Kota Ayodhya. Sedangkan di pusat bisnis Jakarta perseroan tengah mengembangkan proyek Gedung Perkantoran The Tower serta Wisma Argo Manunggal. Perseroan saat ini tengah menjajakan obligasi global untuk refinancing obligasi lama. Nilai oblgasi global yang akan diterbitkan USD250 juta yang akan jatuh tempo 2021 dan akan digunakan untuk menebus obligasi global yang jatuh tempo 2019 dan membayar biaya penukarannya. Obligasi baru ini diberikan rating ‘B’ oleh S&P. Hingga saat ini perseroan masih memiliki dua utang obligasi global, yakni obligasi jatuh tempo 2019 senilai USD225 juta berbunga 9% per tahun dan yang jatuh tempo 2020 senilai USD235 juta berbunga 6,5% per tahun. Pada kuartal tiga tahun ini penjualan perseroan mencapai Rp1,3 triliun. EPS proyeksi tahun ini diperkirakan Rp58,2 naik dari 2015 lalu Rp30,36. Secara valuasi, sebelumnya diperkirakan harga sahamnya berpeluang mencapai target harga di Rp656 dengan PBV 1,7x. Maintain Buy, SL 436
3
Senin, 17 Oktober 2016
Stock Picks 4
ITMG 13000‐14400. Saham sektor batubara memasuki Oktober ini bergerak bullish seiring respon pasar atas rally harga komoditas batubara yang saat ini sudah berada di atas USD80/MT. Hal ini turut berimbas positif pada perdagangan saham ITMG. Setelah sempat dilanda aksi ambil untung, harga sahamnya akhir pekan lalu kembali menguat berhasil tutup di Rp13500. Secara technical saat ini level support di Rp13000 dan resisten di Rp14400. Sepanjang bertahan di atas Rp13000, peluang penguatan lanjutan akan terbuka. Penjualan bersih perseroan sepanjang 1H16 turun 26,08% mencapai USD609,48 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu (1H15) sebesar USD824,53 juta. Penurunan penjualan bersih ini disebabkan volume penjualan dan harga jual rata‐rata batubara turun. Volume penjualan batubara perseroan sepanjang 1H16 mencapai 13,1 juta ton turun 6,43% dibandingkan periode yang sama 2015 lalu sebanyak 14 juta ton. Se‐ dangkan harga jual rata‐rata (ASP) batubara perseroan di 1H16 di USD46,15/ton atau turun 21,65% diband‐ ingkan 1H15 sebesar USD58,9/ton. Disaat yang sama COGS turun 18% menjadi USD37,8/ton. Laba bersih perseroan sepanjang 1H16 turun 37,14% mencapai USD36,48 juta dibandingkan 1H15 sebesar USD58,03 juta. Marjin tertekan menjadi 6% dari 7%. Tahun ini diperkirakan harga jual rata‐rata batubara perseroan mencapai USD47‐USD49/ton. Sedangkan volume penjualan diperkirakan sebesar 27,7 juta ton. Tahun ini penjualan bersih perseroan diperkirakan mencapai USD1,27 miliar atau turun 20% dibandingkan tahun se‐ belumnya USD1,59 miliar. Hingga paruh pertama tahun ini pencapaian penjualan bersih mencapai 48% dari target tahun ini. Sedangkan proyeksi laba bersih tahun ini diperkirakan mencapai USD76,30 juta atau naik 21% dibandingkan tahun 2015 sebesar USD63,11 juta. Hingga paruh pertama tahun ini pencapaian laba bersih mencerminkan 48% dari proyeksi laba tahun ini. EPS tahun ini diperkirakan USD0,067 atau setara dengan Rp877,8 dengan kurs 1USD=Rp13000. Seiring dengan tren penguatan harga batubara dunia saat ini, maka diperkirakan kinerja perseroan tahun depan akan tumbuh lebih kuat dari tahun ini. Pada harga saat ini di Rp13500, sahamnya ditransaksikan dengan PE 15,4x (E/16). Sebelumnya harga sahamnya kami perkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PE 16x atau mencapai Rp14048. Harga sahamnya saat ini su‐ dah mendekati target harga kami sebelumnya. Trading Buy, SL 12500
Senin, 17 Oktober 2016
Stock Picks BBTN 1920‐2000. Harga saham emiten perbankan akhir pekan lalu berhasil rebound setelah beberapa sesi perdagangan cenderung melemah. Hal ini juga terimbas pada perdagangan saham Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Harga saham BBTN yang cenderung tertekan sejak perdagangan akhir September lalu, akhir pekan lalu berhasil rebound setelah menyentuh kisaran support kuatnya di Rp1900 hingga Rp1920. Harga sahamnya akhir pekan lalu tutup di Rp1950. Peluang rebound lanjutan akan kembali menguji kisaran resis‐ tennya di Rp2000 hingga Rp2030. Katalis pergerakan harga sahamnya dalam waktu dekat adalah rilis laba 3Q16 yang bakal tumbuh positif di atas rata‐rata industri apabila merujuk pada pencapaian hingga paruh pertama tahun ini (1H16). Pertumbuhan laba bersih perseroan sepanjang 1H16 sebesar 25,4% mencapai Rp1 triliun ditopang pertumbuhan kredit hingga 18,39% mencapai Rp149,31 triliun. Pertumbuhan kredit ini di atas rata‐rata industri yang diperiode yang sama tahun ini hanya tumbuh 8,9%. Mesin pertumbuhan kredit perseroan adalah kredit sektor perumahan yang meningkat 20,23% mencapai Rp135,74 triliun dari Rp112,90 triliun. Perseroan masih memimpin pangsa pasar pembiayaan perumahan di Indonesia dengan pangsa pasar mencapai 31%. Dari sisi rasio kedit bermasalah (NPL), perseroan berhasil menurunkan NPL gross menjadi 3,41% dari 4,70% di tengah tren kenaikan NPL yang dialami perbankan BUMN saat ini. Kecu‐ kupan modal perseroan (CAR) juga dinilai cukup aman dengan CAR 22,07%. DPK perseroan sepanjang 1H16 tumbuh 17,29% mencapai Rp134,55 triliun. Dengan pertumbuhan laba 25% dan ekuitas hingga 37% proyeksi nilai buku tahun ini diperkirakan mencapai Rp1800/saham. Dengan PBV 1,3x harga sahamnya ber‐ peluang mencapai Rp2340. Maintain Buy, SL 1860
Saham Pilihan TLKM 4130-4250 Buy, SL 4080 BBRI 11900-12400 TB, SL 11600 BMRI 11200-11600 TB, SL 10850 BBNI 5300-5650 Buy, SL 5100 PTPP 4100-4350 Buy, SL 3950 AKRA 6400-6750 Buy, SL 6300 ELSA 486-510 Buy, SL 468
5
Senin, 17 Oktober 2016
Stock View EMITEN IHSG
LAST
R1
R2
S1
S2
5399.88 5428.41 5456.93 5351.72 5303.55
AALI BWPT LSIP SGRO SIMP UNSP
15075 193 1485 1920 484 50
15,191.67 195.67 1,500.00 1,923.33 487.33 50.00
ADRO BORN BRAU BUMI DEWA HRUM ITMG PTBA PTRO
1425 50 82 76 50 1490 13500 11700 605
1,436.67 50.00 82.00 78.00 50.00 1,506.67 13,791.67 11,900.00 616.67
BIPI ELSA ENRG ESSA MEDC
50 496 50 1480 1395
50.00 509.33 50.00 1,488.33 1,420.00
ANTM INCO TINS
825 2740 795
836.67 2,780.00 801.67
INTP SMCB SMGR
17250 1015 10075
17,391.67 1,026.67 10,125.00
GDST JPRS KRAS
119 137 710
121.33 140.67 718.33
CPIN JPFA
3700 1705
3,730.00 1,735.00
ASII GJTL
8325 1305
8,425.00 1,328.33
ICBP INDF MYOR ROTI GGRM INAF KAEF KLBF
9800 8825 1515 1600 64800 2600 2490 1725
9,991.67 8,933.33 1,536.67 1,630.00 65,283.34 2,656.67 2,526.67 1,733.33
UNVR
45000
45,241.66
REV 2015
G (%)
EPS 2015
PERKEBUNAN 15,308.33 14,841.67 14,608.33 13,059,216.00 ‐19.91 198.33 191.67 190.33 1,515.00 1,460.00 1,435.00 4,189,615.00 ‐11.36 1,926.67 1,913.33 1,906.67 490.67 481.33 478.67 13,835,444.00 ‐7.53 50.00 50.00 50.00 PERTAMBANGAN BATU BARA 1,448.33 1,401.67 1,378.33 37,032,346.42 ‐10.48 50.00 50.00 50.00 82.00 82.00 82.00 80.00 73.00 70.00 50.00 50.00 50.00 3,312,510.21 13.47 1,523.33 1,471.67 1,453.33 14,083.33 13,316.67 13,133.33 21,925,897.16 ‐9.27 12,100.00 11,400.00 11,100.00 13,733,627.00 5.01 628.33 591.67 578.33 PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI 50.00 50.00 50.00 522.67 478.33 460.67 3,775,323.00 ‐10.56 50.00 50.00 50.00 1,496.67 1,473.33 1,466.67 1,445.00 1,375.00 1,355.00 PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA 848.33 816.67 808.33 10,531,504.80 11.79 2,820.00 2,700.00 2,660.00 10,894,532.28 ‐15.64 808.33 791.67 788.33 6,874,192.00 ‐6.74 SEMEN 17,533.33 17,091.67 16,933.33 17,798,055.00 ‐10.99 1,038.33 1,001.67 988.33 9,239,022.00 ‐12.25 10,175.00 9,975.00 9,875.00 26,948,004.47 ‐0.14 LOGAM DAN SEJENISNYA 123.67 117.33 115.67 144.33 134.67 132.33 726.67 703.33 696.67 PAKAN TERNAK 3,760.00 3,650.00 3,600.00 1,765.00 1,675.00 1,645.00 25,022,913.00 2.31 OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA 8,525.00 8,150.00 7,975.00 184,196,000.00 ‐8.68 1,351.67 1,283.33 1,261.67 INDUSTRI BARANG KONSUMSI 10,183.33 9,566.67 9,333.33 9,041.67 8,658.33 8,491.67 1,558.33 1,471.67 1,428.33 1,660.00 1,550.00 1,500.00 65,766.67 64,558.34 64,316.67 2,713.33 2,546.67 2,493.33 1,621,898.67 17.41 2,563.33 2,466.67 2,443.33 4,860,371.48 7.51 1,741.67 1,713.33 1,701.67 KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA 45,483.33 44,566.66 44,133.33
G (%)
PE 6
393.15
‐75.27
91.36
45.02
‐32.01
16.72
18.72
‐68.60
65.74
25.18
‐5.12
0.30
10.50
48.03
770.46 883.59
166.35
‐65.05 0.98
51.43
8.53 7.64
‐8.99
7.17
‐151.06 70.11 13.64
85.85 ‐67.49 ‐84.08
‐3.10 26.24 56.09
1,183.48 22.85 762.28
‐17.34 ‐73.80 ‐18.76
17.00 47.91 14.07
43.92
40.87
357.28
18.44
‐24.59
20.71
2.12 44.81
463.17 6.06
184.06 28.68
Senin, 17 Oktober 2016 EMITEN
LAST
R1
APLN ASRI BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS ELTY KIJA MDLN
282 446 91 2180 965 1575 650 2820 50 298 392
284.67 452.67 92.33 2,203.33 968.33 1,603.33 656.67 2,863.33 50.00 300.00 404.00
ADHI DGIK PTPP SSIA TOTL WIKA
2310 53 4200 570 820 2760
2,353.33 53.67 4,266.67 576.67 835.00 2,796.67
PGAS
2560
2,596.67
CMNP JSMR
1520 4640
1,526.67 4,663.33
BTEL EXCL ISAT TLKM
50 2530 6425 4210
50.00 2,573.33 6,458.33 4,246.67
GIAA MBSS WINS
396 316 232
400.67 324.67 233.33
INDY
680
696.67
BBCA BBKP BBNI BBRI BBTN BDMN BJBR BMRI BNGA
15800 615 5475 12225 1950 3980 1700 11350 900
16,108.33 623.33 5,533.33 12,416.67 1,971.67 4,036.67 1,740.00 11,475.00 908.33
AKRA INTA UNTR
6575 220 19200
6,633.33 220.00 19,616.67
MAPI RALS
4790 1175
4,910.00 1,211.67
MNCN
1975
2,016.67
BRMS BNBR
50 50
50.00 50.00
R2
S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE PROPERTI DAN REAL ESTAT 287.33 278.67 275.33 459.33 440.67 435.33 93.67 89.33 87.67 2,226.67 2,143.33 2,106.67 6,209,574.07 11.45 1,164.55 460.00 1.60 971.67 958.33 951.67 1,631.67 1,528.33 1,481.67 663.33 636.67 623.33 2,906.67 2,763.33 2,706.67 50.00 50.00 50.00 302.00 294.00 290.00 416.00 386.00 380.00 2,962,460.90 4.32 69.69 22.80 5.94 KONSTRUKSI BANGUNAN 2,396.67 2,263.33 2,216.67 9,389,570.10 8.51 130.22 43.08 20.93 54.33 52.67 52.33 4,333.33 4,076.67 3,953.33 14,217,372.87 14.40 152.88 39.17 25.74 583.33 561.67 553.33 850.00 810.00 800.00 2,833.33 2,696.67 2,633.33 13,908,504.01 11.60 101.65 1.60 26.02 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI 2,633.33 2,536.67 2,513.33 42,333,969.71 ‐0.16 228.31 ‐38.44 11.61 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA 1,533.33 1,506.67 1,493.33 4,686.67 4,613.33 4,586.67 9,848,242.05 7.33 213.14 3.23 26.27 TELEKOMUNIKASI 50.00 50.00 50.00 2,616.67 2,503.33 2,476.67 22,876,182.00 ‐2.49 ‐2.97 ‐97.16 ‐1,348.39 6,491.67 6,383.33 6,341.67 4,283.33 4,176.67 4,143.33 102,470,000.00 14.24 153.66 5.81 21.51 TRANSPORTASI 405.33 392.67 389.33 52,627,783.53 7.55 40.78 ‐122.73 10.94 333.33 310.67 305.33 234.67 231.33 230.67 1,378,353.91 ‐37.37 ‐19.45 ‐129.08 ‐10.95 KONSTRUKSI NON BANGUNAN 713.33 661.67 643.33 BANK 16,416.67 15,433.33 15,066.67 47,081,728.00 7.56 730.83 9.30 18.47 631.67 608.33 601.67 8,303,973.00 17.07 105.70 32.57 5.58 5,591.67 5,383.33 5,291.67 36,895,081.00 10.58 486.18 ‐15.91 10.90 12,608.33 11,941.67 11,658.33 85,434,037.00 13.73 1,029.53 4.77 10.95 1,993.33 1,916.67 1,883.33 14,966,209.00 16.86 174.91 65.91 10.43 4,093.33 3,936.67 3,893.33 22,420,658.00 ‐2.48 249.70 ‐8.09 16.40 1,780.00 1,670.00 1,640.00 10,084,451.00 14.70 142.02 23.39 6.79 11,600.00 11,125.00 10,900.00 71,570,127.00 14.26 871.50 2.33 11.76 916.67 888.33 876.67 22,318,759.00 7.24 17.02 ‐81.74 34.36 PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI 6,691.67 6,458.33 6,341.67 19,764,821.14 ‐12.03 261.74 27.59 27.03 220.00 220.00 220.00 20,033.33 18,666.67 18,133.33 49,347,479.00 ‐7.14 1,033.07 ‐28.24 14.86 PERDAGANGAN ECERAN 5,030.00 4,640.00 4,490.00 1,248.33 1,151.67 1,128.33 ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA 2,058.33 1,946.67 1,918.33 PERUSAHAAN INVESTASI 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00
7
Senin, 17 Oktober 2016
Corporate Action Code
Name
Type
Date
Time
Venue
ARTI
Ratu Prabu Energi Tbk
AGM
03/08/2016
00:10:00
GD. Ratu Prabu 1 Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 20, Jakarta Selatan
ARTI
Ratu Prabu Energi Tbk
EGM
03/08/2016
00:10:00
GD. Ratu Prabu 1 Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 20, Jakarta Selatan
SCPI
Merck Sharp Dohme Pharma Tbk.
AGM
03/08/2016
00:10:00
MYRX
Hanson International Tbk.
AGM
28/07/2016
00:14:00
Merchantile Athletic Club , World Trade Center
MYRX
Hanson International Tbk.
EGM
28/07/2016
00:14:00
Merchantile Athletic Club , World Trade Center
GMCW
Grahamas Citrawisata Tbk.
AGM
27/07/2016
00:09:00
Financial Club, Graha Niaga lt 28, Jl. Jend. Sudirman Kav 58 Jakarta
PTIS
Indo Straits Tbk
AGM
22/07/2016
00:09:00
Gedung Graha Kirana, Lantai 9, Ruang Rapat PT Indo Straits Tbk, Jl.Yos Sudarso Kav.88, Jakarta Utara 14350, Indonesia
BSSR
Baramulti Suksessarana Tbk
EGM
22/07/2016
00:10:00
Boardroom CEO Suite, Sahid Sudirman Center Lt.56, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86 ‐ Jakarta Pusat
ISSP
Steel Pipe Industry of Indo‐ nesia Tbk
AGM
21/07/2016
00:10:00
Gedung Baja Lt 9 Tower C , Pangeran Jayakarta no 55 , Jakarta
ISSP
Steel Pipe Industry of Indo‐ nesia Tbk
EGM
21/07/2016
00:10:00
Gedung Baja Lt 9 Tower C , Pangeran Jayakarta no 55 , Jakarta
SKYB
Skybee Tbk
AGM
21/07/2016
00:09:00
WTON
Wijaya Karya Beton Tbk
EGM
20/07/2016
00:14:00
Ruang Serbaguna Gedung WIKA Lt. 11 Jl. D. I. Panjai‐ tan Kav. 9, Jakarta Timur
CTBN
Citra Tubindo Tbk.
AGM
20/07/2016
00:10:30
Kantor Pusat Perseroan Jalan Hang Kesturi I No 2, Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam
TRIO
Trikomsel Oke Tbk
EGM
15/07/2016
00:10:00
LMAS
Limas Indonesia Makmur Tbk
AGM
14/07/2016
00:09:30
Auditorium Sequis Center, Gedung Sequis Center Lantai 11, Jalan Jenderal Sudirman No.71, Jakarta 12190
BEKS
Bank Pundi Indonesia Tbk.
EGM
11/07/2016
00:15:00
Kantor Pusat Perseroan, Jl. RS. Fatmawati No.12, Jakarta Selatan
JPFA
Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
EGM
01/07/2016
00:10:00
HARRIS Hotel, Unique Room, Jl. Dr. Saharjo No. 191, Jakarta 12960
INCO
Vale Indonesia Tbk
EGM
01/07/2016
00:09:00
Financial Club, Board Room I, Graha Niaga Lt. 27 Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta
MITI
Mitra Investindo Tbk.
EGM
30/06/2016
00:10:00
Ruang Seminar Tower II Lantai I, PT Bursa Efek Indo‐ nesia, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53 Jakarta Selatan ‐ 12950
NIRO
Nirvana Development Tbk
AGM
30/06/2016
00:10:00
Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 1, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta Selatan 12190
NIRO
Nirvana Development Tbk
EGM
30/06/2016
00:10:00
Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 1, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta Selatan 12190
PKPK
Perdana Karya Perkasa Tbk
AGM
30/06/2016
00:10:00
Hotel Nite & Day Jakarta ‐ Roxy Jl. Biak no.54 Jakarta Pusat 10150
GREN
Evergreen Invesco Tbk
AGM
30/06/2016
00:09:00
Mawar Room, Hotel Mulia, Jl. Asia Afrika Senayan, Jakarta
ECII
Electronic City Indonesia Tbk
AGM
30/06/2016
00:10:00
8
Senin, 17 Oktober 2016
Corporate Action EMITEN
JUMLAH DIVIDEN CUM DIVIDEN
RECORDING DATE
PEMBAYARAN DIVIDEN
TIFA
7
24‐Jun‐16
27‐Jun‐16
21‐Jul‐16
SQBB
16000
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
SQBI
16000
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
DPNS
5
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
GEMA
16
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
MREI
50
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
JTPE
14
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
PEGE
10
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
CPIN
29
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
TALF
3
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
12‐Jul‐16
KBLI
7
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
SRTG
32
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
KKGI
20
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
CTRP
4
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
13‐Jul‐16
CTRS
22
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
13‐Jul‐16
CTRA
6
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
IDPR
5
21‐Jun‐16
22‐Jun‐16
30‐Jun‐16
UNVR
424
21‐Jun‐16
22‐Jun‐16
15‐Jul‐16
INPP
1.5
21‐Jun‐16
22‐Jun‐16
14‐Jul‐16
9
Panin Bank Centre 4th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270, Indonesia Phone : +62 21 727 99888 Fax : +62 21 571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] First Asia Research Team : Ivan Kurniawan (
[email protected]) David Nathanael (
[email protected])
Branch Office Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Phone : +62 21 3193 1811 Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165 Phone : 0274-543944 Solo: Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah 57162 (0271) 717417 Makassar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makassar 90157 Phone : +62 411 361 3122 Sampit : Universitas Darwan Ali Jl. Batu Berlian No. 10 Kalimantan Tengah 74322 Phone : +62 531 31992
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
10