MARKET BRIEF Peluang Ekspor Pestisida Di Pasar Taiwan
Oleh : Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taiwan http://www.kdei-taipei.org/
Kata Pengantar
Penggunaan pestisida di Taiwan telah meningkatkan produksi pertanian secara signifikan. Penggunaan dengan cara yang tepat dan aman telah berdampak positif terhadap industri pertanian. Berkembangnya industri pencampuran pestisida dan pengemasan ulang pestisida di Taiwan juga merupakan salah satu faktor tingginya permintaan terhadap pestisida untuk memenuhi kebutuhan domestik. Market brief ini mencoba untuk mengupas tentang situasi dan kondisi produk pestisida di pasar Taiwan serta peluang, hambatan perdagangan tren yang sedang berkembang dan strategi dari negara-negara pesaing dalam peningkatan nilai ekspornya. Ditambah lagi, beberapa strategi penetrasi pasar dan rekomendasi pengembangan nilai ekspor pestisida dan turunannya dari Indonesia ke Taiwan juga disajikan dalam tulisan ini. Kami menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran untuk perbaikan kedepan sangat kami harapkan. Semoga market brief kali ini dapat menambah informasi bagi dunia usaha di Indonesia.
Terima Kasih
Arief Fadillah Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei
i
Daftar Isi Kata Pengantar ................................................................................................. i Daftar Isi .......................................................................................................... ii Peta Taiwan......................................................................................................iii I. Pendahuluan................................................................................................ 1 II. Potensi Pestisida di Pasar Taiwan............................................................... 4 2.1. Data Perdagangan dan potensi pasar ................................................... 4 2.2. Analisis Persaingan Pestisida di Pasar Taiwan ................................... 10 2.3. Standard dan Regulasi ........................................................................ 16 2.3.1. Lembaga eksekutif dan pengawasan ............................................ 16 2.3.2. Dokumentasi.................................................................................. 17 2.3.3. Bea masuk, tariff, dan Pajak .......................................................... 19 2.4. Saluran distribusi Pestisida di Taiwan ................................................. 21 2.4.1. Produsen ....................................................................................... 20 2.4.2. Custom blender / Pencampur ........................................................ 21 2.4.3. Distributor ...................................................................................... 21 2.4.4. Penggudangan.............................................................................. 21 2.4.5. Pengecer....................................................................................... 21 III. Peluang dan Strategi ............................................................................... 22 3.1. Analisis SWOT .................................................................................... 22 3.2. Strategi Pengembangan Industri dan Ekspor pestisida ....................... 26 3.2.1. Strategi industri pestisida di Indonesia .......................................... 26 3.2.2. Strategi pengembangan ekspor pestisida Indonesia ke Taiwan .... 27 IV. Informasi-informasi penting ..................................................................... 28 4.1. Perwakilan Taiwan di Indonesia .......................................................... 28 4.2. Kamar dagang Taiwan di Indonesia .................................................... 29 4.3. Perwakilan Indonesia di Taiwan .......................................................... 29 4.4. Asosiasi pestisida di Taiwan ................................................................ 29 4.5. Daftar Pameran ................................................................................... 30 4.6. Daftar Importir pestisida di Taiwan ...................................................... 30 REFERENSI ................................................................................................... 31
ii
Sekilas Taiwan Ibukota
Taipei
Mata uang
Taiwanese Dollar (NTD or TWD)
Luas area
36.000 km2
Populasi
23 juta
Temperatur
summer 30OC & winter 13OC
Kode negara
886
Waktu
GMT + 8.00
Bahasa resmi Bahasa lainnnya Agama
Chinese Mandarin
Partai politik
Kuo mintang (KMP)
Listrik
110 volts, 60 Hz Administratif : Senin-Jumat (9.00-17.00) Toko : Senin-Minggu (11.00-21.30) Toko convenience : 24/7
Jam kerja
Taiwanese , Hakka Buddhism, Taoism, Christianity
iii
I. Pendahuluan Taiwan, dengan populasi 23 juta dan sumber daya alam yang terbatas, telah menjadi kekuatan baru perekonomian dunia dengan Purchasing Power Parity (PPP) per kapita (USD 38,500 akhir tahun 2012), salah satu yang tertinggi di Asia. Taiwan merupakan sebuah pasar produk konsumen yang menarik meskipun memiliki penduduk relatif kecil. Pertumbuhan GDP Taiwan terus mengalami kenaikan mulai dari tahun 2010 (sebesar USD 36,900) hingga pada tahun 2011 (sebesar USD 38,300) dikarenakan terus berkembangnya pertumbuhan ekonomi Taiwan secara global. Taiwan merupakan salah satu negara importir terbesar di dunia, dengan nilai impor sebesar USD 261.6 milyar pada tahun 2012. Sedangkan nilai ekspor Taiwan mencapai USD 288.2 milyar, mengalami
penurunan
sebesar
US$
19
milyar
dibandingkan
tahun
sebelumnya. Pertanian di Taiwan telah dimulai sejak tahun 1947-1950 silam, pada tahun-tahun tersebut petani Taiwan masih sangat miskin. Pada tahun berikutnya, pemerintah Taiwan mulai mengorganisir petani-petani tersebut hingga kemudian petani tersebut mampu berproduksi dan menjual produk hasil pertaniannya ke pasar dan merambah hingga ke toko-toko retail. Investasi industri pangan dimulai sekitar tahun 1950-1960, pada tahun ini para petani mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan menjamin keamanan pangan. Akan tetapi seiring dengan semakin tumbuh dan berkembangnya pertanian di Taiwan, permintaan akan pestisida juga meningkat untuk mengatasi masalah hama tanaman. Secara singkat pestisida atau pembasmi hama merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan atau membasmi organism pengganggu. Pestisida ini terbagi menjadi beberapa jenis 1
tergantung target sasarannya seperti insektisida (serangga), fungisida (jamur), rodensida (hewan pengerat), herbisida (gulma), akarisida (tungau), bakterisida (bakteri), atau larvasida (larva). Intensifikasi
pertanian
merupakan
kebijakan
yang
diambil
oleh
pemerintah Taiwan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan di Taiwan sejalan dengan laju pertambahan penduduk yang semakin meningkat. Komoditi pertanian di Taiwan memiliki peran strategis dalam mewujudkan kebijaksanaan pemerintah untuk meningkatkan perolehan devisa. Dalam progam intensifikasi ini, untuk mengatasi masalah hama digunakan beberapa jenis formulasi pestisida dengan aneka bahan aktifnya. Pestisida yang dipakai diharapkan
untuk
memberantas
bukan
untuk
mengendalikan.
Melalui
penggunaan pestisida, hama-hama yang merusak tanaman pertanian dapat dimusnahkan sehingga petani Taiwan terus menggunakan senyawa kimia ini untuk menuntaskan hama-hama pertanian. Di Indonesia sendiri pemberantasan hama penyakit tanaman yang efektif untuk meningkatkan produksi pertanian dan swasembada pangan, faktor penggunaan pestisida merupakan salah satu faktor penunjang yang cukup penting. Berdasarkan prioritas pemerintah Indonesia tersebut maka industri bahan kimia perlindungan tanaman atau pestisida menjadi industri yang strategis di Indonesia. Industri pestisida itu sendiri ialah industri yang menunjang terlaksananya tujuan swasembada pangan. Dari data yang diperoleh, produk pestisida yang terdaftar di komisi pestisida (Departement Pertanian RI) sebelum tahun 1998 hanya sebanyak 500 merek pestisida. Jumlah tersebut meningkat tajam menjadi 1140 merek pestisida dan pada tahun 2006 mencapai 1600 produk dengan berbagai macam merek. Faktor 2
tersebut makin membuka kesempatan pengusaha lokal Indonesia untuk masuk kedalam bisnis pestisida dan berpeluang juga untuk mengekspor hasil produksi. Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa untuk ekspor pestisida asal Indonesia sendiri terus meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2011, nilai ekspor pestisida memberikan pemasukan sebesar 247,434,474 USD. Ini juga menunjukkan betapa besar potensi Indonesia sebagai salah satu negara penghasil pestisida beserta turunannya.
Komoditas
2006
Insektisida $48,090,684
2007
2008
2009
2010
2011
$47,218,898
$66,822,331
$86,455,061
$61,732,901
$75,097,520
$3,002,129
$2,626,299
$5,220,107
$7,747,252
$7,371,335
$5,055,658
Herbisida $32,101,444
$54,907,422
$58,943,757
$64,182,234
$74,026,263
$99,745,824
Fungisida.
Desinfektan
$3,874,217
$2,775,536
$3,148,429
$3,659,469
$17,907
$69,489
Rodensida
$2,820,499
$2,630,476
$1,279,702
$1,392,816
$57,902,513
$67,465,983
Total $89,888,973 $110,158,631 $135,414,326 $163,436,832 $201,050,919 $247,434,474
Gambar 1. Total ekspor Pestisida dan turunannya asal Indonesia (2006-2011) Jenis Pestisida akan dikaji dalam market brief kali ini meliputi Insektisida [HS Code 380810], Fungisida [HS Code 380820], dan Herbisida [HS Code 380830]. Turunan pestisida jenis ini memiliki peluang memasuki pasar taiwan
3
karena tingginya permintaan dari taiwan untuk bahan tersebut, dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Jenis Pestisida berdasarkan kode HS HS Code
Spesifikasi produk Insecticides
380810
Insektisida Fungicides
380820
Fungisida Herbicides, anti-sprouting products and plantgrowthregulators
380830
Herbisida
II. Potensi Pestisida di pasar Taiwan 2.1. Data Perdagangan dan Potensi Pasar Sebagian besar pestisida dasar / bahan baku pestisida Taiwan di impor dari luar negeri kemudian di formulasikan kembali menjadi produk komersial. Bahan aktif tersebut diimpor dari beberapa negara , sekitar 41.842 ton produk jadi memiliki ratio sebesar 10.436 ton bahan aktif. Penggunaan pestisida dan turunannya telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, pada tahun 2012, di Taiwan nilai impor insektisida menyumbang 45% dari total impor diikuti oleh insektisida dan fungisida.
Gambar 2. Total Persentase impor pestisida di Taiwan 4
Indonesia merupakan negara agraris yang penduduknya hidup dari usaha pertanian, salah satu peluang usaha di sektor pertanian yang berkembang pesat saat ini adalah industri produk-produk pestisida. Saat ini di Indonesia terdapat kurang lebih 20 perusahaan pestisida yang terdaftar, jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat. Indonesia memiliki peluang untuk mengekspor pestisida dan turunannya ke Taiwan akibat tuntutan dan permintaan dari Taiwan untuk menunjang permintaan pasar tersebut. Menurut biro perdagangan Taiwan, untuk produk Insektisida yang masuk dalam HS 380810 pada periode 2001-2012 negara pemasok utama insektisida ke Taiwan ialah Amerika Serikat dengan pangsa pasar sebesar 27.015% dengan nilai ekspor sebesar 130,735,874 USD, diikuti dengan Jepang sebesar 10.501% senilai 50,816,921 USD, dan India 10.501% senilai 50,031,004 USD. Indonesia sendiri berada pada posisi ke 9 dengan pangsa pasar sebesar 3.504% senilai 16,958,079 USD (Tabel 2). Tabel 2. Negara Eksportir insektisida (HS 380810) ke Taiwan (2001-2012) Rank
Country Global Country
Amount (US$)
Share (%)
Weight (mix)
Avg Price (US$/mix)
483,936,077
100.00
78,998,970
6.126
130,735,874
27.015
10,622,351
12.308
1
Amerika Serikat
2
Jepang
50,816,921
10.501
3,074,188
16.530
3
India
50,031,004
10.338
10,252,834
4.880
4
Republik Korea
38,244,660
7.903
6,905,553
5.538
5
Swiss
27,448,581
5.672
1,507,822
18.204
6
RRT
27,054,429
5.590
6,971,581
3.881
7
Perancis
22,037,896
4.554
691,381
31.875
8
Jerman
21,319,904
4.406
1,045,011
20.402
9
Indonesia
16,958,079
3.504
10,910,587
1.554
10
Thailand
16,692,431
3.449
4,370,712
3.819
5
Pada Gambar 2 dapat dilihat fluktuasi jumlah impor insektisida Taiwan terus mengalami kenaikan dari tahun 2005 hingga tahun 2008 dikarenakan tingginya permintaan pasar. Kisaran harga dan jumlah insektisida di Taiwan dipengaruhi langsung oleh panen yang dihasilkan petani pada musim tersebut. Sedangkan ketersediaan tenaga kerja dan kualitas dan tingkat keamanan insektisida juga dapat mempengaruhi harga dan jumlah ekspor insektisida di Taiwan. Pada market brief kali ini data yang diperoleh hanya sampai tahun 2008.
Gambar 2. Fluktuasi nilai impor Insektisida Taiwan (HS 380810)
Gambar 3. Fluktuasi nilai impor Insektisida (HS 380810) Taiwan dari Indonesia
6
Dari Gambar 3 dapat dilihat bahwa mulai tahun 2005 - 2007 nilai impor Insektisida Taiwan dari indonesia terus mengalami penurunan, hal ini diakibatkan banyaknya persaingan dari negara lain seperti RRT, Jepang, dan Malaysia serta maraknya peraturan akan pelarangan bahan-bahan tertentu yang dianggap dapat memiliki efek negative bagi kesehatan. Peringkat Indonesia itu sendiri pun terus menurun hingga berada pada peringkat ke 14 di akhir tahun 2008. Pada Tabel 3, berdasarkan data departemen perdagangan Taiwan, untuk produk fungisida yang termasuk dalam HS 380820 pada periode tahun 2001-2012 Jepang menjadi negara pemasok fungisida utama ke Taiwan dengan pangsa pasar sebesar 18.093 % senilai USD 76,660,322 diikuti oleh Jerman (13.975 %) sedangkan Amerika Serikat berada di posisi tiga, dengan pangsa 13.273 % sebesar USD 56,238,347. Untuk Indonesia berada pada peringkat 13 dengan pangsa pasar sebesar USD 6,942,875 (1.639%) (Tabel 3) Tabel 3 . Negara eksportir Fungisida (HS 380820), ke Taiwan periode 2001-2012 Rank
423,709,693
Share (%) 100.000
Quantity (mix) 65,049,855
Avg Price (US$/mix) 6.514
Country
Amount (US$)
Global Country 1
Jepang
76,660,322
18.093
5,311,120
14.434
2
Jerman
59,213,284
13.975
8,171,140
7.247
3
Amerika Serikat
56,238,347
13.273
4,034,153
13.941
4
Perancis
31,169,176
7.356
5,326,053
5.852
5
Inggris
29,899,207
7.057
3,451,080
8.664
6
Republik Korea
20,772,780
4.903
2,712,530
7.658
7
India
19,094,833
4.507
4,184,664
4.563
8
Singapore
18,629,574
4.397
7,322,744
2.544
9
RRT
17,706,796
4.179
4,721,478
3.750
13
Indonesia
6,942,875
1.639
2,410,562
2.880
7
Ekspor fungisida Indonesia mengalami kenaikan pada periode 2007-2008 dikarenakan
Indonesia
terus
memproduksi
fungisida
untuk
keperluan
intensifikasi lahan pertanian sedangkan kelebihan produksi bisa diekspor. Tahun 2009, peringkat Indonesia meningkat tajam namun nilai ekspor cukup rendah dikarenakan rendahnya permintaan fungisida di Taiwan (Gambar 5)
Gambar 4. Fluktuasi nilai impor fungisida (HS 380820) Taiwan
Gambar 5. Fluktuasi nilai impor fungisida (HS 380820) Indonesia ke Taiwan
8
Pada Tabel 4, berdasarkan data departemen perdagangan Taiwan, untuk produk Herbisida yang termasuk dalam HS 380830 pada periode tahun 20012012 RRT menjadi negara pemasok Herbisida utama ke Taiwan dengan pangsa pasar sebesar 35.203 % senilai USD 104,621,723 diikuti oleh Inggris (14.757 %) sedangkan Malaysia berada di posisi tiga, dengan pangsa pasar 13.531 % sebesar USD 7,227,973. Untuk Indonesia berada pada peringkat 14 dengan pangsa pasar sebesar USD 1,240,930 (0.418%) Tabel 4 . Negara eksportir Herbisida (HS 380830), ke Taiwan periode 2001-2012 Rank
297,194,542
Share (%) 100.000
Quantity (mix) 63,540,504
Avg Price (US$/mix) 4.677
104,621,723
35.203
19,320,736
5.415
Country
Amount (US$)
Global Country 1
RRT
2
Inggris
43,857,209
14.757
12,161,931
3.606
3
Malaysia
40,212,166
13.531
7,277,973
5.525
4
Amerika Serikat
37,298,471
12.550
14,226,156
2.622
5
Jepang
16,686,147
5.615
862,549
19.345
6
Jerman
14,252,130
4.796
1,233,581
11.553
7
India
11,334,236
3.814
2,424,239
4.675
8
Perancis
6,684,120
2.249
415,791
16.076
9
Vietnam
3,872,345
1.303
1,231,677
3.144
14
Indonesia
1,240,930
0.418
263,864
4.703
9
Gambar 6. Fluktuasi nilai impor Herbisida (HS 380830) Taiwan
Gambar 7. Fluktuasi nilai impor Herbisida (HS 380830) Taiwan
2.2. Analisis Persaingan Pestisida dan turunannya di Pasar Taiwan Pada bagian ini dilakukan perbandingan dan analisis persaingan terhadap 4 negara pengekspor pestisida, termasuk didalamnya Insektisida (HS 380810), Fungisida (HS 380820) dan Herbisida (HS 380830) yaitu (RRT, India,
10
Jepang dan Jerman) yang berperan cukup besar terhadap pasar pestisida di Dunia pada umumnya dan Taiwan khususnya.
RRT Pada tahun 2011, Perusahaan Kimia terbesar RRT (ag-chem) melakukan akuisisi perusahaan Israel yang bergerak dalam bidang pupuk dan pestisida. Akuisisi ini senilai 2.4 miliar USD dan dilakukan untuk memenuhi permintaan dunia akan pestisida. Pada tahun 2012, produksi pestisida kima dari RRT meningkat 34 % setiap tahunnya. Menurut laporan industri pestisida RRT meingkat sebesar 21% dari tahun ke tahun dengan total profit sebesar 2.9 miliar USD Tabel 5. Nilai ekspor Pestisida dari RRT
Komoditas
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Insektisida
$349,728,362
$408,126,197
$506,506,860
$437,729,930
$538,545,293
$686,813,340
Fungisida
$136,395,912
$172,607,525
$238,223,080
$202,729,656
$277,062,145
$370,950,704
Herbisida
$546,105,096
$730,294,749 $1,247,736,896
$757,713,474
$932,888,413 $1,335,312,877
11
Disinfektan
$5,655,166
$10,420,761
$10,166,293
$10,562,332
$10,389,280
$16,122,791
Rodensida
$1,735,136
$28,222,236
$12,987,642
$6,820,638
$10,798,458
$9,552,146
Total $1,039,619,672 $1,349,671,468 $2,015,620,771 $1,415,556,030 $1,769,683,589 $2,418,751,858
Dari Tabel 5 tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 total pestisida yang di ekspor RRT sebesar $2,418,751,858. Hal ini memberi keuntungan devisa bagi RRT. Seiring dengan semakin ketatnya peraturan dan bahan baku pestisida, RRT sudah mulai mengubah haluan dari pemilihan bahan baku bermutu
rendah
yang
tidak
ramah
kesehatan
dengan
menggantinya
menggunakan bahan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan dan tidak membahayakan bagi kesehatan. Peraturan pemerintah tentang produksi pestisida serta standar kesehatan yang diterapkan juga akan membawa RRT menjadi salah satu negara penghasil pestisida dan produk turunannya.
India Produksi pestisida dimulai di India pada pembangunan
pabrik
pertama
untuk
tahun 1952
memproduksi
BHC
dengan
(Benzene-
hexachloride) yang berada di Kalkuta. Sekarang India merupakan produsen pestisida terbesar kedua setelah RRT. Tabel 6. Nilai ekspor pestisida dan produk turunannya dari India
12
Komoditas
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Insektisida $456,648,738 $495,649,864
$616,528,859
$500,238,273
$481,039,524
$718,466,782
Fungisida.
$61,494,103
$66,399,261
$106,238,721
$129,439,407
$148,886,044
$187,987,751
Herbisida
$56,648,563
$62,927,329
$101,426,119
$78,627,305
$112,405,787
$190,602,026
Disinfektan
$1,311,270
$3,033,733
$6,034,108
$6,402,965
$2,751,218
$12,087,727
Rodensida
$54,364,869
$81,691,657
$187,726,968
$323,220,865
$395,151,479
$271,283,160
Total $630,467,543 $709,701,844 $1,017,954,775 $1,037,928,815 $1,140,234,052 $1,380,427,446
Telah ada pertumbuhan yang stabil didalam produksi pestisida sejak tahun 1998 sekitar 102,240 metrik ton pada tahun 1998 dan terus mengalami peningkatan yang signifikan. Pola konsumsi pestisida di india meliputi 76% sebagai insektisida, 13% fungisida, 10 % herbisida, dan sisanya sebesar 1%. Penggunaan pestisida itu sendiri banyak dipakai untuk perkebunan kapas (45%) diikuti oleh pertanian padi dan gandum.
Jepang Pestisida di Jepang sudah dimulai sejak tahun 1600, sebuah dokumen yang berjudul Family tradition on the killing insect. Dari dokumen ini dapat
13
ditemukan bahwa serangga berbahaya dapat dibasmi dengan menggunakan campuran lima jenis bahan, Para peneliti juga menemukan bahwa pada tahun 1670, minyak ikan paus dapat dituangkan ke permukaan daun sebagai metode untuk membasmi hama wereng. Contoh-contoh tersebut menunjukkan awal dari proses pengendalian hama di Jepang. Pada akhir abad ke 19, sebuah Industri mulai dikembangkan sejak beberapa produk dari luar negeri seperti belerang kapur, campuran Bordeaux dan agen tembaga lainnya serta obat serangga pyrethrum, nikotin dan produk alami lainnya. Senyawa arsenic dan chlorpicrin menjadi salah satu bahan dasar pembuatan pestisida di awal abad ke-20.Pada tahun 1950, industri pestisida mulai dikembangkan dengan memproduksi pestisida sintetis oleh perusahaan kimia khusus. Produksi pertanian meningkat pesat sebagai akibat dari kinerja superior yang dihasilkan oleh pestisida sintetis. Tahun 1970 merupakan tahun yang paling produktif karena pertumbuhan ekonomi jepang sedang stabil dan industri pestisida juga terus tumbuh. Namun sekitar tahun 1971, muncul peraturan undang undang keamanan pangan sehingga bahan baku pestisida perlu diseleksi secara ketat. Pada tahun 1990 ekonomi jepang masuk kedalam resesi panjang yang berkelanjutan hingga hari ini dan mengalami penurunan dalam penjualan pestisida hingga pada tahun 2005 Jepang menemukan ultra high performance pesticide dan senyawa mirip dengan herbisida sulfonylurea yang dirpoduksi oleh Du Pont. Ini merupakan titik kebangkitan Jepang sebagai negara penghasil pestisida. Harapan pemerintah jepang agar perusahaan jepang terus memproduksi pestisida jenis baru yang ramah lingkungan dan tidak membawa dampak negative bagi kesehatan. Biopestisida juga sudah mulai digalakkan sehingga dapat menjadi devisa negara pengganti pestisida sintetis. 14
Tabel 7. Nilai ekspor pestisida dan produk turunannya dari Jepang
Komoditas
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Insektisida $136,632,150 $176,067,943 $173,935,989 $146,622,475 $182,115,530 $195,011,806 Fungisida
$72,569,568
$80,408,799
$72,636,869
$72,589,201
$86,653,623 $102,598,978
Herbisida
$91,853,200 $101,903,079 $104,464,483 $117,514,720 $110,998,210 $125,222,528
Disinfektan
$2,228,208
$1,714,739
$1,988,636
$1,983,791
$2,470,165
$5,470,730
Rodensida
$11,457,345
$12,836,815
$29,538,791
$32,837,262
$47,287,240
$46,697,538
Total $314,740,471 $372,931,375 $382,564,768 $371,547,449 $429,524,768 $475,001,580
Jerman Pada tahun 2011, sekitar lebih dari 80% dari penjualan pestisida di seluruh dunia jatuh kepada 6 perusahaan terbesar di dunia. Dua perusahaan multinasional ini memiliki kantor pusat di Jerman : Bayer dan BASF, dengan mengontrol hampir seluruh produksi pestisida di Jerman. Di jerman pemakaian pestisida dibagi menjadi dua yaitu untuk produk agrikultur dan produk non agrikultur. Sejak kematian lebah secara masal pada tahun 2007-2008, penggunaan neonicotinoids seperti imidacloprid dan clothianidin mulai diawasi secara
ketat.
Bayer
sendiri
menegaskan
mereka
akan
memperketat
penggunaan senyawa berbahaya yang dapat menghancurkan ekosistem. Tabel 8. Nilai ekspor pestisida dan produk turunannya dari Vietnam
15
Komoditas
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Insektisida
$302,142,000
$331,527,000
$405,953,000
$422,949,000
$450,587,802
$671,474,524
Fungisida
$726,912,000
$662,397,000 $1,087,746,000
$951,165,000
$921,412,582 $1,121,437,720
Herbisida
$799,872,000
$607,362,000 $1,248,457,000 $1,092,059,000 $1,012,524,700 $1,279,534,653
Disinfektan
$179,235,000
$217,448,000
$241,159,000
$262,297,000
$239,975,085
$296,455,486
Rodensida
$273,389,000
$334,249,000
$371,353,000
$319,677,000
$358,491,197
$392,044,641
Total $2,281,550,000 $2,152,983,000 $3,354,668,000 $3,048,147,000 $2,982,991,366 $3,760,947,024
2.3. Standard dan Regulasi 2.3.1. Lembaga Eksekutif dan Pengawasan Di Taiwan terdapat beberapa lembaga yang khusus bertanggung jawab akan standard dan regulasi pestisida, lembaga tersebut ialah:
Council of Agriculture (COA) :Dewan pertanian yang memiliki otoritas utama untuk mengatur pestisida yang beredar di Taiwan berdasarkan Undang Undang peraturan pestisida
Pesticide Advisory Committee (PAC): Merupakan komite yang dibentuk oleh COA, terdiri dari patologi tanaman, ahli entomologi, kimia pestisida, ahli toksikologi, badan perlindungan lingkungan, dan 16
Biro Inspeksi dan Karantina Komoditi. Lembaga ini bertanggung jawab untuk meninjau kedua data toksikologi and bioeffisiensi pestisida dan memberikan nasihat kepada pihak-pihak terkait
Bureau of Food and Sanitation, Department of Health: Biro makanan dan sanitasi, Departemen kesehatan, lembaga ini adalah otoritas administrative yang meneliti tingkat toleransi pestisida dalam bahan makanan
Bureau of Commodity Inspection and Quarantine: Biro inspeksi komoditi dan karantina yang bertanggung jawab untuk menganalisis sampel, memeriksa sifat kima dan fisik pestisida.
Provincial department of Agriculture and Forestry: Department Provinsi pertanian dan kehutanan yang memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan regulasi pestisida dan juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memonitor residu pestisida dan memberikan bimbingan penggunaan yang aman kepada petani. Lembaga ini diberi kewenangan oleh COA untuk melakukan test
Taiwan Agriculture Chemical and Toxic Substance Research Institute merupakan lembaga penelitian pestisida yang ditugaskan untuk melakukan analsisi residu pestisida pada tanaman pangan, analisis pestisida dan pemantauan residu dalam produk pertanian merupakan tugas pokok lembaga ini
2.3.2. Dokumentasi Dokumen yang diperlukan untuk pengiriman ke / dari Taiwan termasuk faktur komersial (commercial invoice), bill pendaratan (airway bill), daftar packing (packing list), dan sertifikat asal (certificate of origin). Tagihan 17
komersial harus menunjukkan nilai F.O.B, C & F, atau C.I.F.; asuransi; faktur pengangkutan. Selain informasi yang umumnya termasuk dalam standar bill of lading / airway bill, semua kode barang dan tanda pengiriman pada paket harus ditunjukkan. Bea Cukai di Taiwan tidak memungkinkan kode barang atau kelompok tanda pada pengiriman komoditi campuran. Secara ringkas produk yang diimpor ke Taiwan harus memiliki summary declaration yang ditujukan kepada petugas kepabeaan di tempat produk diturunkan. Produk kemudian berada dalam temporary storage procedure (tidak lebih dari 20 hari atau 45 hari jika dikirim lewat laut). Produk tersebut berada dalam custom supervision sampai dikeluarkannya customs approved treatment or use. Customs approved tersebut terdiri dari: 1) release for free circulation, 2) transits procedure, 3) customs warehousing, 4) inward processing, 5) temporary admission, 6). Entry into a free zone or warehouse. Di Taiwan tidak terdapat zona bebas. Pengemasan perlu diberi perhatian khusus karena harus memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan terutama untuk produk pertanian dan kehutanan lainnya. Hal yang harus diperhatikan antara lain jenis kemasan dan ukuran kemasan. Informasi pada label produk harus menggunakan bahasa setempat dalam hal ini bahasa Mandarin / Chinese disamping bahasa internasional lainnya. Dalam label juga perlu dicantumkan laporan peringatan, pernyataan bahan, dan pencantuman kata racun atau TOXIC serta pernyataan pengobatan untuk pertolongan pertama keracunan. Dual labeling dalam satuan metrik atau non-metrik juga diperkenankan. Taiwan memperketat peraturan tentang Chinese labeling untuk semua barang dari negara pengekspor, yang harus ditempelkan sebelum bea cukai. Label 18
yang diperlukan untuk produk Pestisida diantaranya 1) Nama umum produk pestisida; 2) Nama dagang pestisida; 3) Jarak penggunaan pestisida pada tanaman; 4) peringatan pemakaian; 5) Dosis penggunaan 6) tanggal kadaluarsa; 7) Kontak informasi. Setiap jenis pestisida memiliki warna karakter yang berbeda dibawah label atau berada dibagian bawah kemasan. Hal yang perlu diperhatikan terdapat beberapa warna untuk setiap kelas pestisida : Warna strip Hijau menunjukkan Herbisida Warna merah menunjukkan Insektisida Warna hitam menunjukkan germisida Warna kuning menunjukkan pengontrol tanaman Warna biru menunjukkan rodensida
Penggunaan icon2 dalam bahasa mandarin / RRT juga diperlukan dengan alasan keamanan seperti contohnya:
Gambar 8. Beberapa contoh ikon yang terdapat dalam kemasan pestisida.
19
2.3.3. Bea masuk, tarif dan pajak Tarif nominal rata-rata di Taiwan saat adalah 8,2% ; the trade-weighted adalah 2,5%, keduanya turun sedikit mulai 1998. Banyak negara-negara pengekspor telah menyatakan keprihatinan tentang bea masuk yang dikenakan pada pengiriman ekspres tertentu memasuki Taiwan meskipun mereka akan merupakan jasa yang gratis jika dikirim melalui jasa pos. Pajak impor bervariasi, saat ini bea masuk untuk produk pestisida berkisar antara 5% 7.5%. Untuk info lebih lengkap mengenai tarif dan bea masuk produk pestisida dan turunannya, dapat dilihat di website Directorate General of Costum Taiwan, dengan memasukan 3808 (yang merupakan HS CODE untuk pestisida yang diulas dalam market brief kali ini) pada Tariff database search system, (http://eweb.customs.gov.tw/RateWebEn/Search1.aspx). Selain bea masuk, importir dari semua negara-negara pengekspor juga harus membayar biaya 0,3% biaya pelabuhan dan pajak nilai tambah 5%. Barang yang masuk Taiwan oleh pengiriman barang atau paket pos dibebaskan dari biaya pelabuhan. Informasi biaya di atas adalah untuk referensi saja. Untuk informasi rinci tentang bea masuk, tarif, pajak, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan proses bea cukai, kami sarankan agar berkomunikasi dengan importir anda atau freight forwarders di Indonesia.
2.4. Saluran distribusi pestisida di Taiwan Jalur distribusi pestisida di Taiwan menjadi hal yang sangat penting dalam kelancaran pasokan, mulai dari pabrik hingga diterima oleh pengguna di 20
tingkat eceran atau besar. Secara umum jalur distribusi yang ada pada produsen pestisida adalah seperti Gambar 9, pada gambar tersebut bermulai dari pabrik atau produsen diikuti oleh importir hingga pengguna akhir (dapat dilihat pada Gambar 9) 2.4.1. Produsen Produsen berperan untuk memproduksi atau mengimpor pestisida atau perangkat bahan aktif yang digunakan untuk memproduksi pestisida. Proses yang dilakukan produsen meliputi: memproduksi, menyiapkan, menyebarkan senyawa
atau
bahan
aktif.
Secara
umum,
perusahaan
manufaktur
menghasilkan bahan aktif pestisida dari bahan baku kimia. Banyak perusahaan yang menghasilkan beberapa bahan aktif, setelah sintesis bahan baku ke bahan aktif selanjutnya ialah untuk melakukan pengilahan dan pengemasan a. Importir Importir merupakan, bentuk umum dari produsen yang mengimpor produk dari luar negeri dan dijual atau digunakan di dalam negeri. Produk ini bisa menjadi produk siap guna, produk yang memerlukan pengemasan ulang atau relabelling. 2.4.2 Custom Blender / Pencampur Layanan yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan pembelian pestisida untuk memenuhi kebutuhan spesifik. Pencampuran dua atau lebih pestisida dan pupuk atau jenis lain dari pestisida dalam jumlah yang beragam sehingga produk yang dikustomisasi dapat dipakai oleh petani untuk aplikasi tertentu 2.4.3 Distributor
21
Distributor
merupakan
perantara
yang
mendistribusikan,
menjual,
menawarkan produk pestisida dan turunannya. Distributor ini juga sering membeli pestisida dalam jumlah besar dan mendistribusikannya ke dealer atau pengecer 2.4.4 Penggudangan / penyimpanan Orang atau lembaga yang menyimpan produk pestisida untuk produsen atau distributor. Beberapa distributor (seperti rantai –toko) memiliki gudang sendiri untuk menyimpan produk pestisida beserta produk lainnya 2.4.5. Pengecer Dealer atau pengecer yang menjual produk pestisida kepada pengguna akhir. Dealer atau pengecer ini memiliki pengguna akhir berupa petani, dan lembaga-lembaga yang bergerak dalam bidang kehutanan, tidak juga tertutup kemungkinan untuk rumah tangga.
Gambar 9. Jalur distribusi pestisida di Taiwan Pada
umumnya
para
eksportir
dari
Indonesia
dapat
langsung
berhubungan dengan para importir dari Taiwan melalui kegiatan pameran atau melakukan kontak pendahuluan dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei. Daftar para importir untuk setiap produk impor telah tersusun rapi di KDEI Taipei termasuk untuk pestisida dan produk turunannya. Para eksportir dari Indonesia dapat pula melakukan kontak dengan agen yang
22
merupakan general trading company. Agen ini bertindak sebagai perantara yang akan menghubungkan dengan para importir. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah perlunya informasi yang akurat terhadap profil dari importir yang akan kita hubungi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penipuan, KDEI Taipei dalam hal ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi awal.
III. Peluang dan Strategi 3.1. Analisis SWOT Strenght / Kekuatan
Kondisi internal Sumberdaya yang dimiliki Indonesia yang bisa digunakan untuk mengembangkan klaster industri pestisida dan produk olahannya seperti contohnya: tenaga kerja yang terampil, lembaga penelitian dan pengembangan, atau asosiasi petani (Aliansi Petani Indonesia) atau (Asosiasi Pertanian Perkebunan Indonesia)
Teknologi produksi pestisida yang memadai dan modern serta sesuai standar kesehatan
Pasar domestik yang berkembang pesat meningkatkan daya produksi pestisida di Indonesia
Tersedianya lahan yang luas untuk keperluan pabrik dan tenaga kerja yang terampil
Taiwan merupakan jembatan awal untuk masuk ke dalam pasar RRT
Masyarakat Taiwan sudah terbiasa menggunakan pestisida untuk meningkatkan produksi pertanian
23
Biaya bahan dasar (biaya bahan baku kimia penyusun pestisida, pekerja, proses pengolahan) yang cukup rendah dibandingkan dengan negara lain.
Terdapat banyak investor asing yang tertarik untuk terlibat dalam produksi pestisida lokal
Adanya kemampuan memproduksi / mengkustomisasi berbagai jenis pestisida yang sesuai dengan kualitas permintaan dunia dan Taiwan pada khususnya
Weakness / Kelemahan
Ketidakpastian pasokan bahan baku pestisida karena beberapa faktor industri pestisida hanya dianggap sebagai hasil samping dari industri kimia
Struktur industri yang terfragmentasi sehingga terjadi kompetisi yang mempengaruhi kualitas akhir produk dan biaya produksi
Kualitas dan ketersediaan bahan kimia pendukung dalam proses pembuatan pestisida
Ketatnya isu akan bahan baku kimia yang digunakan dalam produksi pestisida dan limbah buangan yang dihasilkan dari proses produksi
Rendahnya tingkat standarisasi produk pestisida
Kurangnya sarana infrastruktur dan transportasi
Faktor
bahasa
yang
akan
menjadi
berkomunikasi dengan importir di Taiwan.
24
masalah
berarti
dalam
Lemahnya hubungan dengan para importir di Taiwan. Campur tangan pemerintah yang belum maksimal dalam membangun hubungan berkepanjangan.
Belum berkembangnya kerjasama antar pelaku bisnis industri dalam penerapan kemitraan. Serta kurangnya motivasi dari pengusaha yang salah
satunya
diakibatkan
kurangnya
modal. Termasuk biaya
marketing dan biaya penetrasi pasar luar negeri.
Kurangnya informasi terhadap kondisi pasar dan permintaan pasar luar negeri.
Lemahnya kemampuan ekspor secara langsung
Rendahnya inovasi produk
Opportunities / Peluang
Untuk beberapa negara tertentu penggunaan pestisida dilarang karena alasan kesehatan sehingga produsen pestisida semakin berkurang sedangkan permintaan tetap tinggi, kondisi ini dapat dijadikan peluang usaha. Akan tetapi, proses penanganan limbah buangan pestisida harus diawasi dengan ketat sehingga tidak menimbulkan masalah kesehatan bagi para pekerja pabrik.
Jumlah permintaan yang lebih cepat dari pada ketersediaan bahan baku di semua sektor akan mempermudah akses masuk pestisida untuk memenuhi permintaan pasar
Potensi permintaan negara asia seperti Taiwan / RRT yang besar karena pestisida merupakan salah satu bahan utama dalam industri pertanian
Partisipasi asing akan mempercepat proses restrukturisasi 25
Threat / Ancaman
Banyaknya pestisida dan produk turunannya yang impor dari RRT, Thailand, dan Vietnam serta negara - negara di Eropa dan Amerika yang terkenal dengan teknologi modernnya
Ketatnya pengawasan dari WHO mengenai pemakaian dan produksi pestisida di dunia dengan alasan kesehatan, beberapa pihak telah meyakinkan badan kesehatan dunia tersebut dengan control produksi dan pengawasan sesuai dengan standard yang ditetapkan tidak akan membahayakan
Defisit bahan baku walaupun beberapa daerah sangat memiliki potensi untuk menghasilkan bahan baku pestisida dan mineral penyusun lainnya
Melemahnya daya saing industri dalam negeri karena kekurangan biaya dasar input
Rendahnya tingkat kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk Indonesia karena kurangnya standardisasi mutu
3.2. Strategi Pengembangan Industri dan Ekspor pestisida 3.2.1. Strategi industri pestisida di Indonesia
Menyusun program dan menetapkan prioritas penelitian dalam menentukan bahan baku pestisida dengan alasan kesehatan
Pemanfaatan informasi pasar pestisida di Indonesia yang tersedia semaksimal mungkin agar dapat meningkatkan jumlah produksi
26
Melaksanakan kerjasama dan koordinasi yang tersediaantara petani dan produsen pestisida. Informasi dari petani juga sangat penting untuk dapat mengetahui tingkat resistensi hama tanaman terhadap pestisida jenis tertentu
Mengusahakan peningkatan sumber daya manusia yang terampil dan tepat guna
Melaksanakan evaluasi penelitian dan pengembangan secara periodik
Memperbaiki sarana dan prasarana penunjang industri pestisida, khususnya untuk sirkulasi udara dan penanganan limbah hasil buangan produksi pestisida.
Pemerintah bersama dengan LITBANG harus berupaya menjaga kualitas dan keamanan pestisida sehingga dapat bersaing di pasar internasional
Adanya dukungan lembaga penelitian, lembaga keuangan dalam peningkatan investasi industri pestisida dan produksi pestisida
Mengembangkan efektifitas jaringan logistik
Mengembangkan pasar dalam negeri dan meningkatkan kemitraan antara pemasok bahan atau komponen utama dengan produsen penghasil pestisida
3.2.2. Strategi pengembangan ekspor pestisida Indonesia ke Taiwan
Melakukan market intelligence. Melakukan evaluasi dan analisis terhadap perubahan persaingan, trend pasar, tuntutan konsumen dan perubahan regulasi internasional sehingga mengurangi tarif dan non tarif yang dihadapi dan dapat meningkatkan kemampuan berkompetisi di pasar global, regional dan spesifik. Strategi market intelligence dapat 27
diterapkan untuk mengatasi ancaman negara pesaing ekspor pestisida dan produk turunan. Regulasi di tiap negara juga harus dipelajari agar dapat mengikuti perkembangan terbaru dibidang keamanan dan penggunaan pestisida
Manajemen kelompok dengan tujuan meningkatkan efisiensi usaha, mempermudah akses pembinaan, akses memperoleh informasi bagi produsen bahan kimia serta memperkuat posisi tawar pestisida dengan mitra usahanya
Pembangunan sistem informasi. Pemasaran Informasi pasar berguna untuk membuka peluang pasar dan menghindari distorsi pasar. Penguatan kerjasama dengan penjaringan pemasaran baik yang berada di pusat-pusat perdagangan komoditi maupun di negara tujuan, termasuk Taiwan
Menetapkan standard nasional dan Uji laboratorium serta uji lapangan untuk mendapatkan kualitas pestisida yang terbaik namun ramah lingkungan sehingga dapat bersaing di pasar internasional
Membangun dan mempromosikan merk lokal dipasar Internasional. Serta Perluasan ekspor ke pasar potensial baru. Menggencarkan promosi produk Indonesia ke Taiwan. Aktif mengikuti berbagai pameran dagang yang secara berkala diadakan di Taiwan. Detail pameran yang berlangsung di Taiwan dapat dilihat pada Bagian 4
Peningkatan efisiensi pelayanan ekspor-impor, pelabuhan, kepabean dan administrasi (verifikasi dan retribusi) perpajakan. Untuk mencegah maraknya impor ilegal maka pemerintah perlu menetapkan pengenaan verifikasi terhadap impor pestisida dari negara asal barang. 28
Meningkatkan ketersediaan pelayanan jasa termasuk jasa profesional (keuangan, akuntasi, konsultasi, pemasaran, notariat, pengujian, sertifikasi, konsultan hukum, dll) dan jasa publik (perizinan, dll).
IV. Informasi – Informasi Penting 4.1. Perwakilan Taiwan di Indonesia Taipei Economic and Trade Office Jakarta, Indonesia (TETO) Address: Gedung Artha Graha, Lt. 17. Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Telephone: General/Economic/Information/Overseas Compatriot Enquiries: (021) 5153939 Email: Public Affairs Division/General Enquiries:
[email protected] Economic Division:
[email protected]
Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) Taiwan Trade Centre, Jakarta Address: Wisma G.K.B.I., 17th floor, Suite 1717, Jl. Jend. Sudirman No. 28, Jakarta 10210, Indonesia Tel. : +62 (21) 5741102
Fax : +62 (21) 5741082
E-mail :
[email protected] http://jakarta.taiwantrade.com.tw/
4.2. Kamar Dagang Taiwan di Indonesia Chinese International Economic Cooperation Association (CIECA) Address: 7F, 85 Ba De Road, Sec. 4, Taipei 105, Taiwan, R.O.C. Tel: 886-2-2528-8833
29
Fax: 886-2-2742-5342 / 2747-0611 / 2747-0626 E-mail:
[email protected]
4.3. Perwakilan Indonesia di Taiwan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei (KDEI) Address: 6F, No. 550, Rui Guang Road, Neihu District, Taipei, Taiwan 114 email :
[email protected] Tel : (886-2) 8752-6170 Fax : (886-2) 8752-3706
4.4. Asosiasi produk kimia untuk pertanian di Taiwan Taipei Agricultural Chemicals Association (TACA) Address: 4F ,20,Lane 38,Sung Chiang Road , Taipei (104), Taiwan Tel: 886-2-2564-2872 Fax : 886-2-2537-3589 http://www.taca.com.tw
[email protected]
4.5. Daftar Pameran Organic & LOHAS expo 2012 Organizer: Taitra Address: No. 5, Hsin-Yi Rd., Sec. 5, Taipei, Taiwan Website : http://www.manufacturers.com.tw/tradeshow.php?id=174
4.6. Daftar Importir Pesticide di Taiwan Growing-Leader Trading Co. Ltd. No.166, Tai Ping Rd. Sec 2, Tsao Tuen, Nantou +886-49-2330395 www.growing8.com
30
Green Mountain Co. Ltd. 9F, NO 85, Sec. 1, Jhongshan, N. Rd.,Jhongshan District, Taipei City 10446, Taipei + 886-2-2523-9899 http://www.greenmountain.com.tw/ All Packing Enterprise Co., Ltd. No.200, sec.2 Nan-Kan Rd, Lu-chu Township, Taoyuan 33855, Taiwan R.O.C., Taiwan Taipei + 886-3-3215688 http://www.manufacturers.com.tw/showroom-9214-2-5-0-1545.php Tar Lin Hardware Co. Ltd No. 246-2, Jhangma Rd., Changhua City, Taiwan, Taiwan. Zip Code: 500 Taipei + 886-4-7523306 http://ag045.598.com.tw
Taiwan Y.F.D. Co.Ltd. No. 76,San-Ho Rd Feng-Yuan Citu. +886-4-5334825 E-mail:
[email protected]
REFERENSI Bureau of Foreign Trade (BOFT), www.trade.gov.tw The Agriculture Department, (COA) Council of Agriculture, www.coa.gov.tw Department of Health (DOH), www.doh.gov.tw The Government Information Office (GIO) www.gio.gov.tw
31