2013 MARKET BRIEF: Peluang Ekspor Petroleum Oils (HS 2710) di Taiwan
KANTOR DAGANG & EKONOMI INDONESIA DI TAIPEI 1/1/2013
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, “Market Brief: Peluang Ekspor Petroleum Oils (HS 2710) di Pasar Taiwan” telah selesai disusun. Pengerjaan laporan ini merupakan salah satu tugas dan fungsi Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei (KDEI Taipei) dalam rangka memberikan informasi mengenai potensi pasar Petroleum Oils kepada para pengusaha dan instansi terkait lainnya di Indonesia. Laporan ini menyajikan berbagai informasi mengenai pasar Taiwan terkait dengan produk Petroleum Oils (HS 2710) dilihat dari sisi potensi pasar, hambatan yang muncul dalam perdagangan HS 2710, maupun informasi mengenai negara pesaing Indonesia dalam mendapatkan market share Taiwan. Selain itu laporan ini turut menyajikan trend pasar terkini, analisa SWOT bagi Indonesia beserta rekomendasi untuk mengembangkan nilai ekspor produk HS 2710 Indonesia ke Taiwan. Tim penyusun, yakni KDEI bekerjasama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Taiwan periode 2012/2013, menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran dari berbaga pihak untuk perbaikan ke depan sangat dinantikan. Namun demikian, besar harapan kami agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pemangku kepentingan serta seluruh instansi terkait sehingga dapat menjadi acuan dalam merumuskan kebijakan yang tepat sehingga hubungan perdagangan dengan Taiwan terutama ekspor HS 2710 dari Indonesia ke Taiwan dapat terus meningkat. Terima Kasih Kepala KDEI Taipei
Arief Fadillah
HALAMAN | 2
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI DAFTAR ISI
Kata Pengantar
2
Daftar Isi
3
Daftar Tabel, Gambar, Grafik dan Diagram
4
I.
PENDAHULUAN.
5
I.A.
Dasar Pemilihan Produk
5
I.B.
Sekilas Tentang Taiwan
9
II.
III.
IV.
POTENSI PASAR HS 2710 TAIWAN
15
II.A.
Perdagangan HS 2710 Taiwan dengan Dunia
15
II.B.
Potensi Pasar HS 2710 di Taiwan
23
II.C.
Regulasi HS 2710 di Taiwan
27
II.D.
Saluran Distribusi HS 2710 di Taiwan
28
ANALISA DAN STRATEGI
29
III.A.
Analisa SWOT
30
III.B.
Strategi
32
INFORMASI PENTING
REFERENSI
35 39
HALAMAN | 3
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel I.1.
5 Besar Produk Ekspor Indonesia ke Taiwan tahun 2011-2012
5
Tabel I.2.
Peringkat Total Nilai Ekspor Indonesia ke Taiwan tahun 2011
6
Tabel I.3.
Produk Turunan HS 2709
8
Tabel I.4.
Produk Turunan HS 2710
8
Tabel I.5.
Produk Turunan HS 2711 berdasarkan Biro Perdagangan Luar Negeri Taiwan
10
Tabel I.6.
Indonesia dan 10 Negara Kompetitor Exporter HS 2710 ke Taiwan
11
Tabel I.7.
Informasi Umum Taiwan
14
Tabel II.1.
Negara pengimpor minyak bumi (HS 2710)
21
Gambar I.1.
Konsumsi Energi Domestik Taiwan di tahun 1992 dan 2012
11
Gambar I.2.
Struktur Pemerintahan Taiwan
15
Gambar I.3
Peta Taiwan
16
Gambar II.1.
Produksi minyak bumi dan Negara penghasil minyak bumi
18
Gambar II.2
Konsumsi minyak bumi dunia
19
Gambar II.3
Profil ekspor minyak bumi
20
Gambar II.4
Impor minyak bumi Taiwan
21
Gambar II.5
Jumlah produksi produk turunan HS 2710
22
Gambar II.6
Supply energi di Taiwan
23
Gambar II.7
Saluran distribusi produk HS 2710 di Taiwan
30
Gambar II.8
Bussiness flow produk HS 2710 di Taiwan
31
Gambar III.1
Diagram SWOT Analysis
32
HALAMAN | 4
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pertama dari market brief ini merupakan pendahuluan yang akan melakukan pemaparan mengenai dasar pemilihan produk yang dibahas serta profil singkat tentang Taiwan. Pada bagian ini akan dijelaskan dasar pemilihan produk yang akan dibahas dalam market brief ini dan signifikansi pembahasan produk ini. Sementara itu profil singkat tentang Taiwan dipaparkan untuk memberikan gambaran secara umum tentang Taiwan.
I.A. Dasar Pemilihan Produk Berdasarkan data statistik yang tim peneliti peroleh melalui sumber yang dapat terpercaya, produk HS 2710 merupakan salah satu komoditi andalan dari Indonesia yang diekspor ke Taiwan. Tabel I.1. menunjukkan keperkasaan dari produk HS 2710 yakni petroleum oil ini. Sepanjang tahun 2012 total ekspor dari Indonesia ke Taiwan untuk HS 2710 ini mencapai US$ 340.283.244 dan berada di peringkat ketiga dari seluruh total nilai ekspor Indonesia ke Taiwan.
Tabel I.1. 5 Besar Produk Ekspor Indonesia ke Taiwan tahun 2011-2012 (HS 4 digit) Peringkat 1
HS
Deskripsi
2011
2701 Batu bara, briket, ovoid 2.754.319.570
Pertumbuhan
2012
(dalam %)
2.853.445.850
3,599
1.796.365.887
-4,113
340.283.244
122,185
dan bahan bakar padat semacam itu dibuat dari batu bara 2
2711 Gas petroleum dan gas 1.873.411.641 hidrokarbon lainnya.
3
2710 Minyak
petroleum
dan 153.153.106
minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen, selain mentah;
HALAMAN | 5
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
preparat
tidak
dirinci
atau termasuk dalam pos manapun,
mengandung
minyak petroleum atau minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen 70% atau lebih menurut beratnya, minyak ini
merupakan
dasar
dari
unsur
preparat
tersebut; minyak sisa. 4
7501 Mate nikel, sinter oksida 245.891.818
220.318.591
-10,400
159.789.209
-5,576
nikel dan produk-antara lainnya
dari
metalurgi
nikel. 5
8001 Timah tidak ditempa.
169.224.359
Sumber: Bureau of Foreign Trade, Taiwan
Point penting dari perbadingan tabel I.1 di atas adalah terjadinya trend peningkatan yang sangat signifikan dari nilai ekspor petroleum oil HS 2710 dari Indonesia ke Taiwan sepanjang tahun 2012 bila dibandingkan nilai ekspor tahun 2011. Kenaikan dari ekspor HS 2710 ini di tahun 2012 juga diiringi kenaikan peringkat ekspor HS 2710 ini ke peringkat 3 pada tahun 2012, naik 3 peringkat dibandingkan posisi ekspor HS 2710 di tahun 2011.Table I.2 akan menunjukan bahwa sebelum tahun 2012, Pihak Taiwan lebih suka mengekspor Petroleum Oil dengan HS 2709 dibandingkan Petroleum Oil dengan HS 2710.
Tabel I.2. Peringkat Total Nilai Ekspor Indonesia ke Taiwan tahun 2011(HS 4 digit) CCC_CODE TOTAL 2701
CODE_NAME
2011/01-2011/12
RANK
GROWTH (%)
Total
7,428,180,610
---
23.389
Coal; briquettes, ovoids and similar solid fuelsmanufactured from
2,754,319,570
1
36.123
HALAMAN | 6
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
coal 2711 7501
2709
8001 4001
2710
Petroleum gases and other gaseous hydrocarbons Nickel mattes, nickel oxide sinters and other intermediateproducts of nickel metallurgy Petroleum oils and oils obtained from bituminous minerals, crude Unwrought tin Natural rubber, balata, gutta-percha, guayule, chicle andsimilar natural gums, in primary forms or in plates, sheetsor strip Petroleum oils and oils obtained from bituminous minerals,other than crude; preparations not elsewhere specified orincluded, containing by weight 70% or more of petroleum oils or of oils obtained
1,873,411,641
2
39.237
245,891,818
3
-21.611
205,046,169
4
-39.836
169,224,359 159,543,086
5 6
-0.018 49.956
153,153,106
7
11.525
Sumber: Bureau of Foreign Trade, Taiwan
Hal ini menjadi poin yang menarik karena di table I.2 menunjukan bahwa di tahun 2011 Taiwan lebih suka mengekspor Petroleum Oil dengan HS 2709 dibandingkan Petroleum Oil dengan HS 2710. Perbedaan antara Petroleum HS 2709 dengan Petroleum HS 2710 terletak di manfaat penggunaanya. Berdasarkan table I.3 dan I.4 yang disadur dari Buku Tarif Kepabean Indonesia 2012 maka kita dapat melihat dengan jelas perbedaan HS 2709 dengan HS 2710.
HALAMAN | 7
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Tabel I.3. Produk Turunan HS 2709 (Sumber: Buku Tarif Kepabean Indonesia 2012 27.09
Minyak petroleum dan minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen, mentah.
2709.00.10.00
- Minyak petroleum mentah
2709.00.20.00
- Kondensat
2709.00.90.00
- Lain-lain
Tabel I.4 Produk Turunan HS 2710 27.10
2710.12 2710.12.11.00 2710.12.12.00 2710.12.13.00 2710.12.14.00 2710.12.15.00 2710.12.16.00 2710.12.20.00 2710.12.30.00 2710.12.40.00 2710.12.50.00 2710.12.60.00 2710.12.70.00 2710.12.80.00 2710.12.90.00 2710.19 2710.19.20.00 2710.19.30.00 2710.19.41.00 2710.19.42.00 2710.19.43.00 2710.19.44.00
Minyak petroleum dan minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen, selain mentah; preparat tidak dirinci atau termasuk dalam pos manapun, mengandung minyak petroleum atau minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen 70% atau lebih menurut beratnya, minyak ini merupakan unsur dasar dari preparat tersebut; minyak sisa. - - Minyak ringan dan preparatnya: - - - Bahan bakar motor: - - - - Dari RON 97 dan lebih, bertimbal - - - - Dari RON 97 dan lebih, tanpa timbal - - - - Dari RON 90 dan lebih, tapi di bawah RON 97, bertimbal - - - - Dari RON 90 dan lebih, tapi di bawah RON 97, tanpa timbal - - - - Lain-lain, bertimbal - - - - Lain-lain, tanpa timbal - - - Bahan bakar pesawat terbang, selain dari jenis yang digunakan sebagai bahan bakar jet - - - Tetrapropilena - - - White spirit - - - Pelarut aromatik rendah mengandung aromatik kurang dari 1% menurut beratnya - - - Bahan bakar pelarut lainnya - - - Nafta, reformate atau olahan lain dari jenis yang dipakai untuk pencampuran menjadi bahan bakar motor - - - Alfa olefins lainnya - - - Lain-lain - - Lain-lain: - - - Topped crude - - - Feedstock jelaga karbon - - - Gemuk dan minyak pelumas: - - - - Minyak pelumas feedstock - - - - Minyak pelumas untuk mesin kendaraan udara - - - - Minyak pelumas lainnya - - - - Gemuk pelumas HALAMAN | 8
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
2710.19.50.00 2710.19.60.00 2710.19.71.00 2710.19.72.00 2710.19.79.00 2710.19.81.00 2710.19.82.00 2710.19.83.00 2710.19.89 2710.19.90.00 2710.20.00.00
2710.91.00.00 2710.99.00.00
- - - Cairan rem hidrolik - - - Minyak untuk transformator dan pemutus sirkuit - - - Bahan bakar diesel; minyak bahan bakar: - - - - Bahan bakar kendaraan bermesin diesel - - - - Bahan bakar diesel lainnya - - - - Minyak bahan bakar - - - Bahan bakar turbin pesawat terbang (bahan bakar jet) yang mempunyai titik nyala 23ºC atau lebih - - - Bahan bakar turbin pesawat terbang (bahan bakar jet) yang mempunyai titik nyala kurang dari 23ºC - - - Kerosin lainnya - - - Minyak medium lainnya dan olahannya: - - - Lain-lain - Minyak petroleum dan minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen (selain mentah) dan preparat tidak dirinci atau termasuk dalam pos manapun, mengandung minyak petroleum atau minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen 70% atau lebih menurut beratnya, minyak ini merupakan unsur dasar dari preparat tersebut, mengandung biodiesel, selain minyak sisa - Minyak sisa: - - Mengandung poliklorinasi bifenil (PCB), poliklorinasi terfenil (PCT) atau polibrominasi bifenil (PBB) - - Lain-lain Sumber: Buku Tarif Kepabean Indonesia 2012
Berdasarkan buku Tarif Kepabean Indonesia tahun 2012, produk HS 2710, adalah Minyak petroleum dan minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen, selain mentah; preparat tidak dirinci atau termasuk dalam pos manapun, mengandung minyak petroleum atau minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen 70% atau lebih menurut beratnya, minyak ini merupakan unsur dasar dari preparat tersebut; minyak sisa. Produk HS 2710 ini juga memiliki turunan produk sebanyak 28 jenis (8 digit) sebagaimana dapat dilihat pada Tabel I.4. Perbedaan antara jenis produk turunan dari HS 2710 terletak pada kandungan yang terdapat di dalamnya dan manfaat setelah produk tersebut digunakan. Sementara itu klasifikasi dari produk turunan HS 2711 menurut Biro Perdagangan Luar Negeri Taiwan dibagi dalam 7 jenis (6 digit), sebagaimana dapat dilihat pada Tabel I.5.
HALAMAN | 9
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Tabel I.5. Produk Turunan HS 2711 berdasarkan Biro Perdagangan Luar Negeri Taiwan 2012 HS Code
Commodity Description
2710.10.11
Light Oils and Preparations
2710.10.12
Light Oils and Preparations
2710.10.19
Other
2710.10.20
Petroleum Oils and Oils obtained from bituminous mineras
2710.20.30
Diesel fuel, containing biodiesel
2710.20.40
Fuel oil, containing biodiesel
2710.2090
Other articles of heading 27.10, containing biodiesel Sumber: Custom Administration, Ministry of Finance
Adanya peningkatan konsumsi energi oleh negara Taiwan dalam 2 dekade terakhir juga membawa angin segar untuk ekspor HS2710 ke bumi Formosa dimana statistik Bureau of Energy, MOEA Taiwan menyebutkan bahwa konsumsi petroleum oil dalam negeri mencapai 42.820.206 kilo liter dari 111.54 juta kilo liter total keseluruhan konsumsi energi domestik Taiwan atau bisa dibilang mencapai angka 38.39% dari keseluruhan konsumsi energi domestik Taiwan. Angka ini meningkat berkali-kali lipat apabila dibandingkan di tahun 1992 Taiwan “hanya” mengkonsumsi total 55,85 juta kiloliter energi dimana dengan rata- rata kenaikan konsumsi mencapai 3.52% per tahunnya seperti yang digambarkan grafik I.1 di bawah ini. Trend ini mungkin terus berlanjut melihat persebaran pembangunan provinsi di Taiwan yang semakin banyak. Menurut hasil diskusi tim peneliti dengan beberapa professor dan pengusaha, kota Taichung dan kota Tainan akan dipersiapkan menjadi kota ketiga dan keempat terbesar setalah Taipei di utara dan Kaohsiung di selatan. Masa pembangunan inilah yang disinyalir menjadi angin surgawi bagi negara-negara pengekspor energi dimana Indonesia termasuk salah satunya.
HALAMAN | 10
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Gambar I.1 Konsumsi Energi Domestik Taiwan di tahun 1992 dan 2012 Sumber: Bureau of Energy, MOEA Taiwan
Tantangan pun datang karena ekspor Petroleum Oil dari Indonesia ke Taiwan masih sangat kalah bersaing dengan para kompetitor. Menurut data yang kami peroleh (Lihat table I.6). Disini terlihat jelas bahwa ekspor HS 2710 dari Indonesia ke Taiwan masih kalah jauh bahkan dari negara-negara tetangga yang notabene luas wilayahnya jauh di bawah Indonesia seperti Malaysia bahkan Singapura.
Table 1.6 Indonesia dan 10 Negara Kompetitor Exporter HS 2710 ke Taiwan CODE NO
COUNTRY NAME
2012/01-2012/12
RANK
GROWTH RATE(%)
TOTAL
Global-Country
14,484,431,354
---
11.338
AE
UNITED
1
-10.693
2
149.585
ARAB 1,707,645,075
EMIRATES KR
KOREA,REPUBLIC OF
1,652,404,362
HALAMAN | 11
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
SA
SAUDI ARABIA
1,520,703,692
3
-10.973
QA
QATAR
1,350,441,703
4
-11.648
IN
INDIA
1,317,907,268
5
-24.832
RU
RUSSIA
1,245,709,537
6
215.614
AU
AUSTRALIA
1,153,036,024
7
23.756
KW
KUWAIT
585,649,045
8
34.312
SG
SINGAPORE
457,461,833
9
-44.951
US
UNITED STATES
355,903,571
10
938.262
MY
MALAYSIA
351,153,612
11
-32.209
ID
INDONESIA
340,283,244
12
122.185
Sumber: Bureau of Foreign Trade, Taiwan
I.B. Sekilas Tentang Taiwan Republic of China (ROC) atau yang lebih dikenal sebagai Taiwan, merupakan negara yang kepulauan yang terletak di Asia Timur Laut (antara Jepang dan Filipina) dengan total luas area sebesar 36.000 kilometer persegi (ROC Year Book, 2012). Wilayah ROC meliputi pulau Taiwan sebagai pulau utama sekaligus terbesar, juga Kepulauan Kinmen, Kepulauan Lienchiang (Matsu), Kepulauan Penghu, Pulau Lanyu (Orchid Island), dan Pulau Lutao (Green Island). Total garis pantai di Pulau Taiwan mencapai 1.566 kilometer, dengan panjang wilayah sekitar 400 km dari utara ke selatan dan sekitar 145 km dari timur ke barat di garis terlebarnya (ROC Year Book, 2012). Bencana alam yang paling sering melanda Taiwan adalah gempa bumi dan taifun. Taiwan pada awalnya adalah koloni Belanda dengan nama Formosa hingga akhirnya direbut kembali oleh Kekaisaran China pada 1683 di bawah Dinasti Qing. Kemudian pada 1895 Jepang mengkolonisasi Taiwan hingga tahun 1945 (total 50 tahun). Pada awalnya, Taiwan berada di bawah kedaulatan Republik China yang berkuasa di China Daratan setelah Partai Nasionalis China (Kuomintang) melakukan revolusi di China daratan dengan mengakhiri kekuasaan Dinasti Qing dan mendirikan Republik China pada 1912. Namun demikian, pemberontakan Partai Komunis China (CPC) pada 1945 memaksa Partai Nasionalis China mundur hingga ke Taiwan dan mendirikan pemerintahan dengan nama yang tetap sama yaitu Republik China, sementara Partai Komunis China mendeklarasikan berdirinya negara Republik Rakyat China di China Daratan. HALAMAN | 12
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Sejarah berdirinya negara Taiwan membuat pihak China dan Taiwan berseteru mengenai kedaulatan hingga akhirnya disepakati mengenai prinsip One China pada tahun 1992 melalui 92 Consensus dimana secara garis besar mengatakan bahwa Taiwan dan China menyepakati bahwa hanya ada satu China di dunia ini dengan intepretasi masing-masing mengenai satu China. “92 Consensus” inilah yang menyebabkan kerap terjadi kesalahpahaman dari negara-negara lain ketika menjalin hubungan dengan China dan Taiwan. Taiwan memiliki total populasi sebanyak 23.299.716 jiwa (estimasi Juli 2013), dengan komposisi lebih dari 95% penduduk adalah keturunan Han China, dan sisanya adalah orang Austronesia asli (indigenous), serta imigran. Berdasarkan data dari The National Immigration Agency, antara tahun 1991 dan 2011 jumlah warga negara asing (tidak termasuk dari China Daratan) yang hidup di Taiwan jumlahnya meningkat dari sebelumnya 30.000, kini menjadi 466.206, dimana sebagian besar imigran merupakan pekerja blue-collar yang datang di awal tahun 1990-an, dan juga ada peningkatan angka pernikahan antara warga Taiwan dengan warga asing. Pada Januari 2012, pekerja asing di Taiwan mencapai 80% dari total jumlah populasi orang asing di Taiwan (ROC Year Book, 2012). Saat ini Taiwan termasuk aging society (masyarakat menua) dimana proporsi jumlah orang yang berumur di atas 65 tahun terus meningkat. The Council for Economic Planning and Development memperkirakan bahwa antara tahun 2011 sampai 2060, proporsi orang tua tersebut akan meningkat dari 10.9% menjadi 41.6% dan jumlah kelompok umur 15-64 tahun akan menurun dari sebelumnya 74% menjadi 48.9% (ROC Year Book, 2012). Taiwan memiliki GDP sebesar US$ 918,300,000,000 (estimasi 2012). Besaran angka populasi total dan GDP tersebut membuat Taiwan berada di posisi 20 besar perekonomian dunia dengan kondisi masyarakat yang cukup makmur dengan pendapatan per kapita sebesar US$ 39.400 (estimasi 2012 menurut CIA World Factbook, 2013). Komoditas ekspor Taiwan antara lain barang elektronik, panel, mesin, logam metal, tekstil, dll dengan partner ekspor utama berasal dari China (27,7%), Hong Kong (13,2%), Amerika Serikat (10.3%) dan Jepang (6,4%). Sedangkan komoditas impor antara lain elektronik, mesin, minyak mentah, logam, kimia organik, dll. Adapun partner utama impor Taiwan adalah Jepang (17,6%), China (16,1%) dan Amerika Serikat (9,5%) (estimasi 2012 dari CIA World Factbook, 2013).
HALAMAN | 13
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Tabel I.7. Informasi Umum Taiwan Nama Resmi
Republic of China (Taiwan)
Koordinat Geografis
23 30 Utara, 121 00 Timur
Perbatasan Perairan
Laut China Timur, Laut Filipina, Laut China Selatan, Selat Taiwan
Ibukota
Taipei City
Wilayah Administratif
Wilayah setingkat Propinsi: Changhua, Chiayi, Hsinchu, Hualien,
Kinmen,
Lienchiang,
Miaoli,
Nantou,
Penghu,
Pingtung, Taitung, Taoyuan, Yilan, Yunlin Kotamadya: Chiayi (city), Hsinchu (city), Keelung (city) Kotamadya Khusus: Kaohsiung (city), New Taipei (city), Taichung (city), Tainan (city), Taipei (city) Bentuk Pemerintahan
Demokrasi Multi-partai
Kepala Pemerintahan
Presiden
Luas Area
35.980 km2 (Luas Total) Daratan: 32.260 km2 Perairan: 3.720 km2 Garis pantai: 1.566,3
Kemerdekaan
10 Oktober 1911
Pendidikan
Wajib belajar 12 tahun
Iklim
Bagian Selatan: Iklim lembab tropis Bagian Utara: Iklim Subtropis
Kondisi Geografis
Dua pertiga wilayah Timur adalah pegunungan, wilayah Barat sebagian besar dataran
Sumber Daya Alam
Gas alam, batu kapur, marmer, asbes
Perbedaan Waktu
UTC +8 Sumber: World Fact Book, CIA 2013
Secara tata kelola pemerintahan, Taiwan adalah negara demokrasi dengan struktur pemerintahan terdiri dari tiga tingkatan sebagaimana disajikan pada Gambar I.1.
HALAMAN | 14
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Gambar I.1. Struktur Pemerintahan Taiwan
Pada tingkatan pemerintah pusat, mekanisme check and balance dijalankan oleh Presiden bersama dengan lima lembaga (yuan) yakni Executive Yuan, Legislative Yuan, Judicial Yuan, Examnination Yuan dan Control Yuan. Pemerintah provinsi dan daerah khusus kotamadya terdiri pemerintah dan dewan. Lima kotamadya khusus yakni Kaohsiung, New Taipei City, Taichung, Tainan dan Taipei. Kotamadya khusus adalah daerah yang memiliki populasi di atas 1,25 juta penduduk dan memiliki fungsi khusus seperti politik, ekonomi, kebudayaan serta kriteria perkotaan. Di tingkat, pemerintah kabupaten dan kotamadya terdiri dari tiga kotamadya dan 14 Kabupaten. Kotamadya adalah daerah dengan populasi di atas 500.000 penduduk serta dianggap penting secara politik, ekonomi dan kebudayaan. Sedangkan kabupaten adalah daerah dengan populasi di atas 150.000 penduduk serta telah membangun wilayah industri dan perdagangan didukung oleh pendanaan, jalur transportasi serta fasilitas publik yang memadai. Taiwan memiliki sistem ekonomi kapitalis dinamis dimana arahan (guidance) dari pemerintah dalam investasi dan perdagangan asing. Mata uang Taiwan bernama New Taiwan Dollar (NTD). Berdasarkan data statistic, cadangan devisa Taiwan menduduki peringkat empat di dunia (setelah China, Jepang, dan Rusia), dan memiliki kekuatan ekonomi terbesar ke-17 dunia, serta termasuk empat macan Asia bersama Korea Selatan, Singapura, dan Hongkong. Kurangnya sumber daya alam dan pasar domestik yang relatif kecil telah membuat Taiwan tergantung pada perdagangan Luar Negeri, yang merupakan lebih dari 80% dari GNP. Perjanjian perdagangan bebas dengan China yaitu Economic Cooperation Framework Agreement (ECFA) menempatkan Taiwan sebagai pengecualian dari integrasi ekonomi
HALAMAN | 15
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
dikarenakan status diplomatiknya. ECFA merupakan batu loncatan untuk kerjasama dengan partner dagang lain yang kemudian melahirkan berbagai perjanjian dagang seperti:
“Economic Cooperation Agreement” (ECA) ; Taiwan-Uni Eropa
“Agreement between Singapore and the Separate Customs Territory of Taiwan, Penghu, Kinmen and Matsu on Economic Partnership” (ASTEP) ; Taiwan - Singapura
“Joint Feasibility study on a Taiwan-India Economic Cooperation Agreement” (ECA) ; Taiwan India
Gambar I.3. Peta Taiwan HALAMAN | 16
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
BAB II POTENSI PASAR HS 2710 DI TAIWAN
Pembahasan pada bab dua akan difokuskan pada empat hal yakni perdagangan komoditi Petroleum Oils (HS 2710), potensi pasar produk di Taiwan, regulasi impor produk di Taiwan dan penggambaran saluran distribusi produk dari produsen ke konsumen di Taiwan. Dalam melakukan pemaparan, bab ini akan menggunakan data statistik dari sumber resmi maupun badan riset yang terpercaya.
2.1.
Perdagangan produk Petroleum Oils (HS 2710) Taiwan dengan Dunia Minyak dan gas bumi adalah sumber energi paling dominan untuk negara-negara Asia
Pasifik. Karena mengonsumsi minyak dan gas bumi lebih dari produksinya, negara Asia Pasifik lebih bergantung pada minyak yang diimpor dari Timur Tengah. Negara-negara Asia mengonsumsi 75 persen minyak impor. Kecepatan pertumbuhan perdagangan energi lewat laut mengakibatkan pertumbuhan jumlah tanker LNG/ LPG yang melayari rute pelayaran regional. Di Asia Utara, lintas kapal tanker yang sangat padat, yang mempunyai tujuan utama menuju Jepang, China, Korea Selatan dan Taiwan. Sekitar 4 miliar barel minyak mentah diimpor oleh China, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan setiap hari, yaitu sekitar 23 persen kebutuhan dunia. Pengapalan LNG melalui Laut China Selatan merupakan dua pertiga perdagangan LNG dunia secara keseluruhan. Pemenuhan kebutuhan energi dan transportasinya yang bebas, aman dan lancar menjadi kebutuhan keamanan utama di kawasan.
HALAMAN | 17
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Gambar II.1 Produksi minyak bumi dan Negara penghasil minyak bumi Berdasarkan Gambar II.1, nampak bahwa 4 negara yang paling banyak memproduksi minyak bumi ke kawasan yang mengonsumsi minyak bumi di dunia pada tahun 1960-2006 adalah Amerika Serikat, Arab Saudi, Rusia, dan Iran. Hasil grafik menunjukkan bahwa Negara Rusia yang memproduksi hasil minyak bumi terbesar yaitu sebesar 12 million barrels per hari. Amerika Serikat menduduki posisi kedua yang memproduksi minyak bumi sebesar 10 million barrels per hari, tetapi sempat mengalami penurunan sampai 4 million barrels per hari. Arab Saudi menunjukkan fluktuasi produksi minyak bumi dari angka di bawah 2 million barrels per hari sampai mencapai 10 million barrels per hari. Sedangkan, Iran telah mengalami fluktuasi dalam memproduksi minyak bumi antara di bawah 2 million barrels per hari sampai mencapai 6 million barrels per hari. Berdasarkan profil beberapa kawasan yang mengkonsumsi minyak bumi seperti diberikan pada Gambar II.2, Nampak bahwa kawasan Asia dan Oceania memiliki konsumsi yang paling tinggi yaitu sekitar 6,000-8,000 barrels per hari. Kawasan lainnya seperti Eurasia yang mengonsumsi minyak bumi sekitar 5,000-6,000 barrels per hari. Kemudian untuk kawasan yang mengkonsumsi minyak bumi paling rendah adalah kawasan Amerika Serikat daripada kawasan lainnya yang mencapai sekitar di bawah 2,000 barrels per hari.
HALAMAN | 18
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Gambar II.2. Konsumsi minyak bumi dunia Berdasarkan Gambar II.3, dari tahun 2006-2010 menunjukkan bahwa Negara Singapura menduduki posisi tertinggi dalam total yang mengekspor minyak bumi di dunia yaitu mencapai 1,600 barrels per hari. Kemudian Negara India yang memiliki urutan kedua yang mengeskpor minyak bumi sebesar 1,200 barrels per hari , Korea Selatan menduduki urutan ketiga yang mencapai angka hamper 1,000 barrels per hari. China dan Taiwan menduduki angka ke empat dan kelima yang mengekspor minyak bumi sebesar 600-400 barrels per hari. Jepang memiliki total mengekspor minyak bumi sekitar 400 barrels per hari. Malaysia dan Thailand hampir sama memiliki total sebesar 200 barrels per hari. Sedangkan, Indonesia hanya memiliki total di bawah 200 barrels per hari. Harga rata-rata minyak mentah Indonesia selama Januari 2013 naik US$ 4,17 dibandingkan dengan Desember 2012. Pada Januari 2013, harga ICP mencapai US$ 111,07 per barel, naik 3,9 persen dari harga akhir tahun lalu sebesar US$ 106,90 per barel. Keterangan dari situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengatakan bahwa kenaikan harga minyak ini disebabkan oleh peningkatan permintaan minyak bumi di Amerika Serikat dan Eropa akibat musim dingin yang ekstrem. Kenaikan harga minyak dunia ini juga didorong oleh gejala perbaikan ekonomi global. Harga minyak bumi bisa bergerak turun jika pengembangan gas konvensional di Amerika Utara berkembang pesat dan bisa memenuhi kebutuhan energi di Amerika. Kenaikan harga minyak bumi juga disebabkan oleh penurunan produksi minyak dari negara-negara Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). Berdasarkan publikasi dari website IEA, CGES dan HALAMAN | 19
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Reuters, produksi minyak OPEC pada Desember 2012 mengalami penurunan sebesar 0,26-0,55 juta barel per hari dibandingkan dengan produksi pada bulan November 2012. Penurunan ini terutama disebabkan adanya penurunan produksi dari Arab Saudi yang merupakan titik terendah dalam 19 bulan terakhir. Sehingga, kenaikan harga minyak ini harus lebih diwaspadai oleh pemerintah Indonesia melalui kebijakan-kebijakan stimulus terhadap minyak dunia. Karena kenaikan minyak bumi ini akan berpengaruh terhadap beban subsidi bahan bakar minyak yang meningkat. Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013, subsidi BBM dan LPG ditetapkan Rp 193,81 triliun.
Total Eksports of Refined Petroleum Products (HS 2710) 1600 1400 1200
Thousand Barels Per Day
1000 2006
800
2007
600
2008
400
2009
200
2010
0
Negara Pengekspor
Gambar II.3. Profil ekspor minyak bumi Selain negara-negara pengekspor di atas, Iran merupakan salah satu negara pengekspor terbesar minyak bumi ke kawasan China, Jepang, Taiwan. Iran mengirimkan minyak mentah ke pulau-pulau di Asia melalui VLCCs dan menjualnya ke Cina. Aliran dana ini sangat penting bagi pendapatan Negara, sehingga sumber dari dana tersebut dapat meningkat dari hasil penjualan minyak bumi. Iran telah banyak mengirim minyak melalui pulau-pulau lain di Asia seperti Indonesia untuk membantu menjaga ekspor minyak mereka. HALAMAN | 20
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Sementara itu, impor minyak bumi di Taiwan dari negara2 lain di dunia dapat dilihat pada Gambar II.4, sedangkan jumlah impor tiap Negara dapat dilihat pada Tabel 1.1. Berdasarkan dari Tabel II.1 tersebut, Taiwan menjadi Negara pengimpor minyak bumi (HS 2710) urutan ke 12 dari 15 negara di dunia.
Gambar II.4. Impor minyak bumi Taiwan (Sumber: Bureau of Energy, Taiwan) Table II.1 Negara pengimpor minyak bumi (HS 2710) Negara
103 bbl/hari
103 m3/hari
103 bbl/hari
103 m3/hari
Pengimpor
(2009)
(2009)
(2006)
(2006)
Amerika Serikat
9.63
1.53
12.22
1.94
Cina
4.32
688
3.43
547
Jepang
4.23
673
5.09
810
Jerman
2.32
369
2.48
395
India
2.23
355
1.68
268
Korea Selatan
2.13
340
2.15
342
Perancis
1.74
278
1.89
301
Britania Raya
1.58
252
-
-
Spanyol
1.43
229
1.55
247
Italia
1.38
220
1.55
248
Belanda
973
155
936
149
Taiwan
944
150
942
150 HALAMAN | 21
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Singapura
916
146
787
125
Turki
650
103
576
92
Belgia
597
95
546
87
Sumber: US Energy Information Administration
Gambar II.5. Jumlah produksi produk turunan HS 2710 (Sumber: US Energy Information Administration) Berdasarkan Gambar II.5 tersebut menunjukkan bahwa produk turunan untuk minyak bumi (HS 2710) yang paling besar adalah dari liquids yang hampir mencapai 250 / quadrillion btu. Kemudian perkembangan produk turunan lainnya adalah coal yang mencapai angka 200 / quadrillion btu. Natural gas mencapai pertumbuhan sebesar 150 / quadrillion btu, renewable juga mengalami kenaikan sebesar 50 / quadrillion btu dari angka 100 / quadrillion btu. Perkembangan selanjutnya adalah nuclear yang memiliki pertumbuhan paling rendah yaitu sebesar 50 / quadrillion btu. Ketergantungan pada impor minyak dikarenakan adanya subsidi yang mahal, emisi gas rumah kaca dengan volume tinggi, kurangnya teknologi yang canggih, dan kurangnya kerjasama di kawasan internasional untuk menghadapi krisis energi yang akan datang untuk Taiwan.
HALAMAN | 22
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Gambar II.6. Supply energi di Taiwan (Sumber : Energy Statistics Handbook, BOE, MOEA, 2012) Berikut ini adalah beberapa produk hasil olahan hidrokarbon dapat dicampur dengan senyawa non-hidrokarbon untuk membentuk senyawa lainnya:
Alkena (olefin), dapat diproduksi menjadi plastik atau senyawa lain.
Pelumas (oli mesin dan gemuk).
Wax, digunakan dalam pengepakan makanan beku.
Sulfur atau Asan sulfat. Merupakan senyawa penting dalam industri.
Tar.
Aspal.
Kokas minyak Bumi, digunakan sebagai bahan bakar padat.
Parafin wax.
Petrokimia aromatik, digunakan sebagai campuran pada produksi bahan-bahan kimia lainnya.
HALAMAN | 23
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
2.2.
Potensi Pasar Produk Petroleum Oils (HS 2710) di Taiwan Disaat perekonomian dunia mengalami kelesuan dan resesi, seperti di Amerika dan Eropa
yang mengalami krisis ekonomi. Dunia mulai melirik pada negara-negara yang memiliki potensi pasar komoditas barang-barang seperti minyak bumi (HS 2710), daya jual-beli yang kuat dan menunjukan perkembangan ekonomi yang pesat. Negara-negara ini memiliki potensi ekonomi yang besar di masa depan, mereka memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia sebagai kekuatan daya beli dan tenaga kerja yang murah dan terampil. Negara-negara tersebut adalah negara-negara dengan perekonomiannya tumbuh pesat. Salah satu negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat adalah Taiwan. Taiwan atau Republik Cina adalah negara yang berdaulat di Asia Timur. Taiwan berbeda dengan RRC (Republik Rakyat Cina). Taiwan menempati pulau Formosa dan beberapa pulau-pulau kecil di sekitarnya. Taiwan merupakan salah satu negara dengan perekonomian yang melesat maju, dengan angka pertumbuhan PDB riil sebesar 10.8 % di tahun 2010 menurut IMF. Taiwan bisa mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat karena Taiwan memiliki industri yang maju, teknologi industri yang canggih yang dapat membawa dampak positif bagi kebebasan pers, kesehatan, pendidikan, dan sumberdaya manusia. Taiwan menjadi Macan Asia, hal ini ditunjukkan dengan PDB Taiwan yang cukup tinggi yaitu sebesar $ 21.832 dengan indeks sumberdaya manusia yang menunjukkan kategori yang sangat tinggi yaitu sebesar 0,868. Industri menjadi sektor tumpuan Taiwan, dan mulai meninggalkan industri padat tenaga kerja dengan terus berinovasi, berinvestasi dan mengembangkan teknologi informasi. Dampak hiperinflasi dan perang Korea, mengharuskan Taiwan lebih independen dan mandiri dalam perekonomiannya, keadaan ini sering disebut “keajaiban Taiwan”. China Petroleum & Chemical Corporation adalah perusahaan minyak dan gas milik pemerintah Taiwan, yang memberikan regulasi untuk menaikkan harga BBM jenis bensin dan solar sebesar 0,3 dolar Taiwan per liter atau sekitar Rp 98,5 per liter. Kondisi ini disebabkan karena meningkatnya biaya impor minyak mentah (crude). Menurut Eksekutif CPC Corp, harga bensin eceran tanpa timbal beroktan 92 naik manjadi 32,1 dolar Taiwan per liter atau setara Rp 10.545 per liter. Sementara, harga bensin eceran beroktan naik menjadi 34,1 dolar Taiwan per liter atau sekitar Rp 11.202 per liter. Eksekutif dari CPC Corp dan Formosa Petrochemical Corp memberikan stimulus untuk biaya impor minyak mentah naik di pasar internasional. Kenaikan itu dipengaruhi oleh perbaikan data HALAMAN | 24
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
ketenagakerjaan di AS, lonjakan ekspor di Cina, ketegangan yang disebabkan oleh bom Israel ke Suriah, serta penguatan mata uang Taiwan terhadap dolar AS. Di Asia bagian tenggara, Indonesia mempunyai sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya minyak dan gas yang diperkirakan mencapai 87,22 milliar barel dan 594,43 TSCF tersebar di Indonesia, menjadikan Indonesia tujuan Investasi yang menarik pada sektor minyak dan gas bumi. Sehingga, hal ini akan menjadikan Indonesia lebih percaya diri dalam mengembangkan kontrak dengan Negara-negara maju di dunia yang lebih membutuhkan banyak cadangan minyak bumi dan kebijakan yang ada untuk mendukung investasi. Secara geologi, Indonesia masih mempunyai potensi ketersediaan hidrokarbon yang cukup besar. Rencana pemerintah dalam mempertahankan produksi minyak bumi pada tingkat 1 juta barel per hari, tentu akan memberikan peluang investasi yang besar di sektor hulu migas sehingga akan berdampak terhadap ekspor minyak bumi ke mancanegara terutama Taiwan.
Kondisi Pasar Minyak Bumi Dalam 10 tahun terakhir, konsumsi BBM domestik menunjukkan kenaikan rata-rata sebesar 4,8% per tahun. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan membaiknya pertumbuhan ekonomi domestik, pertumbuhan konsumsi BBM akan terus mengalami kenaikan. Sektor transportasi masih merupakan pengguna terbanyak BBM domestik yaitu lebih dari 46%, disusul oleh sektor rumah tangga, pembangkit listrik dan sektor industri. Penyebaran permintaan akan BBM domestic mengikuti pola penyebaran penduduk dan kegiatan ekonominya, wilayah Jawa-Bali masih mendominasi yaitu sekitar 62%, Sumatera (20%) dan sisanya diserap oleh pasar Indonesia Tengah dan Timur. Penyediaan BBM dalam negeri sebagian besar masih diperoleh dari kilang dalam negeri yaitu sekitar 67 %, sedangkan 33 % sisanya diperoleh dari pasar impor. Kapasitas kilang dalam negeri saat ini 1,157 juta barel per hari dengan produksi BBM mencapai 40,42 juta kiloliter atau meningkat sebesar 1,07% dari 39,99 juta kiloliter pada tahun sebelumnya. Dari sisi pasokan, cadangan gas Indonesia diperkirakan masih cukup untuk 50 tahun ke depan apabila dilihat dari rasio cadangan terhadap produksi (Reserve to Production ). Sebagian cadangan gas Indonesia terletak di luar Pulau Jawa, yaitu di Natuna (51,46 TCF), Kalimantan Timur (18,33 TCF), Sumatera Selatan (17,90 TCF), dan Papua (24,32 TCF).
HALAMAN | 25
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Di tengah ancaman melambatnya perekonomian AS, pasar Taiwan dan Cina menjadi salah satu alternatif tujuan ekspor Indonesia yang harus diperhitungkan. Oleh karena itu, identifikasi sektor ekspor minyak bumi di pasar Taiwan sangat diperlukan. Sumbangan ekspor Indonesia terhadap produk domestik bruto cukup besar, dengan laju pertumbuhan yang cukup baik dari tahun ke tahun. Tahun 2005, ekspor Indonesia tumbuh 16,6 persen. Namun, pada 2007, pertumbuhan ekspor melambat menjadi hanya 8 persen. Memasuki pertengahan tahun 2008, ekspor nasional mulai menunjukkan pertumbuhan yang meningkat. Dalam hal ini, keberhasilan ekspor nasional di pasar luar negeri tidak hanya diukur melalui nilai dan pertumbuhan ekspor, tetapi dari kemampuan untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar ekspor. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pangsa pasar ekspor di negara tersebut, pengetahuan akan potensi dan sektor ekspor minyak bumi sangat diperlukan. Hal ini berkaitan dengan tujuan penetapan dan implementasi strategi perdagangan yang tepat dan terukur. Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan potensi pasar Taiwan bagi Indonesia, yaitu: 1.
Rata-rata pertumbuhan impor Taiwan untuk suatu komoditas minyak bumi saja. Kriteria ini dipakai karena dapat menggambarkan pertumbuhan pangsa pasar suatu komoditas minyak bumi di Taiwan.
2.
Pangsa pasar impor suatu komoditas minyak bumi terhadap total impor Taiwan. Kriteria ini ditujukan untuk melihat seberapa pentingnya komoditas minyak bumi berpengaruh bagi Taiwan dengan melihat daya saing komoditas minyak bumi dalam pasar domestik Taiwan. Semakin tinggi pangsa pasar suatu komoditas minyak bumi terhadap total impornya, maka akan berpengaruh terhadap peran Taiwan untuk lebih banyak memproduksi komoditas minyak bumi.
3.
Pangsa ekspor suatu produk terhadap total ekspor Indonesia. Kriteria ini digunakan untuk melihat adanya faktor daya saing Indonesia di pasar global. Diamna suatu produk yang memiliki daya saing tinggi maka akan memiliki kecenderungan untuk memiliki nilai ekspor minyak bumi yang relatif tinggi terhadap total nilai ekspor minyak bumi Indonesia.
4.
Pangsa pasar komoditas minyak bumi yang diimpor dari Indonesia terhadap total impor Taiwan dari seluruh dunia akan komoditas minyak bumi tersebut. Kriteria ini digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan Indonesia berhasil menembus pasar Taiwan. Hal ini dapat digunakan untuk melihat komoditas minyak bumi Indonesia yang dapat bersaing HALAMAN | 26
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
dengan baik di pasar Taiwan. Semakin besar pangsa pasar suatu komoditas minyak bumi Indonesia di pasar Taiwan, maka akan semakin besar kesempatan Indonesia untuk dapat meningkatkan pangsa pasar komoditas minyak bumi ke tingkat yang lebih tinggi.
2. 3.
Regulasi HS 2710 di Taiwan Trade Promotion Service Fee Peraturan perdagangan Taiwan yang cukup rumit, hal ini menjadi lebih mudah dan lebih
nyaman bagi pengusaha asing dan produsen untuk melakukan bisnis dengan Taiwan. Berkat dedikasi dan melanjutkan kerja keras dari pemerintah, perusahaan swasta, dan organisasi yang berhubungan dengan perdagangan. Dengan adanya peraturan yang telah disederhanakan, infrastruktur ditingkatkan, dan jasa perdagangan yang ditingkatkan. Sistem tarif saat ini untuk Taiwan, yang didasarkan pada Harmonized System, fitur daftar dari 10.936 item, yang 10.873 atau lebih dari 99 persen dapat diimpor. Dari jumlah ini, beberapa 9.801, atau lebih dari 90 persen, dapat diimpor tanpa izin. Sehingga, perlu untuk impor dari 87 item, dengan beberapa aplikasi yang membutuhkan 24 kepada Dewan Perdagangan Luar Negeri (BOFT). Sisanya 63 item membutuhkan aplikasi sebelumnya dengan unit lisensi seperti bank yang telah disahkan oleh BOFT. www.trade.gov.tw Value Added Tax Pajak
bisnis
umumnya
berlaku
atas
penjualan
barang
dan
jasa Taiwan serta impor barang ke Taiwan. Pajak bisnis terdiri dari nilai tambah pajak (PPN) dan non-PPN. PPN lebih berlaku untuk industri umum. Tingkat penjualan (output pajak), memotong 5 % dari jumlah PPN setiap barang yang dibayar atas pembelian (pajak masukan) dan menyetor keseimbangan untuk pemerintah. Dengan demikian, PPN dalam banyak kasus tidak merupakan biaya tambahan bagi perusahaan, tetapi untuk biaya kepada konsumen akhir. Non-VAT
(juga
dikenal
sebagai
pajak
penerimaan
bisnis
kotor
atau
GBRT). Pajak ini berlaku untuk lembaga finansial, khususnya pada vendor minuman dan makanan, dan usaha kecil perusahaan. Penjualan tersebut berdasarkan penerimaan kotor, yang dikenai berbagai tarif pajak bisnis. www.pwc.com/tw HALAMAN | 27
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Excise Tax Pajak komoditas harus dibayar jika produk impor termasuk dalam salah satu dari dua puluh kategori komoditas. Pajak ini berkisar antara 1% sampai 30% yang sesuai dengan harga komoditas barang, dan 2% sampai 50% yang sesuai dengan harga komoditas untuk negaranegara dengan tidak ada timbal balik. Sebuah pajak tembakau dan alkohol akan dikenakan pada minuman keras dan tembakau. Selain itu, biaya tambahan kesejahteraan kesehatan juga dikenakan pada tembakau dan diproduksi oelh pengganti tembakau. Dikenakan juga biaya promosi untuk impor dalam perdagangan yang tidak lebih dari 0,04% dari nilai CIF. Semua item akan dikenakan 5% dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Sedangkan, biaya konstruksi akan dikenakan pada semua barang per setiap pengiriman. www.trade.gov.tw
Soil and Groundwater Pollution Remediation Fee 1. Biaya wajib, berarti produsen substansi dan importir resmi diumumkan oleh otoritas yang berwenang sebagai pusat dikenakan biaya polusi remediasi tanah dan air tanah. 2. Bahan kimia, berarti zat yang diproduksi melalui reaksi kimia yang telah resmi diumumkan sebagai dikenakan biaya polusi remediasi tanah dan air tanah . 3. Pembuatan bahan baku secara langsung, berarti bahan baku yang dapat digunakan secara langsung untuk memproduksi zat yang telah resmi diumumkan oleh pejabat yang berwenang pusat di Taiwan seperti dikenakan biaya polusi remediasi tanah dan air tanah. 4. Rasio Pembebasan, berarti persentase rasio antara biaya tanah dan air tanah polusi remediasi sudah dibayar pada bahan baku pembuatan langsung dan biaya polusi remediasi tanah dan air tanah dinilai pada zat kimia yang memiliki biaya polusi remediasi tanah dan air tanah . http://law.epa.gov.tw/en/laws/593848312.html
Air Pollution Control Fee Besarnya biaya pengendalian pencemaran udara yaitu berdasarkan volume penjualan
substansi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 , Ayat 1 , Huruf 1 UU ini, dan biaya pengendalian pencemaran udara berdasarkan jenis, komposisi, dan kuantitas bahan bakar HALAMAN | 28
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 16, Ayat 1, Huruf 2. Undang-undang ini harus dihitung sesuai dengan jenis bahan bakar, komposisi dan properti standar, dan volume penjualan untuk setiap jenis bahan bakar individu. Sebelum hari kelima belas dari masing-masing vendor bahan bakar bulan atau importir harus membayar biaya pengendalian pencemaran udara sebelumnya ke rekening penerima dari lembaga keuangan yang ditunjuk dan mengisi pengendalian pencemaran udara berupa laporan biaya dan penerimaan pembayaran berdasarkan format yang ditentukan oleh pemerintah pusat berwenang. Kontrol polusi udara berupa laporan biaya dan penerimaan pembayaran disampaikan kepada otoritas pusat yang berwenang Pasal 3 Besarnya biaya pengendalian pencemaran udara harus didasarkan pada jenis dan jumlah polutan udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 , Ayat 1 , Huruf 1 Undang-undang ini dan harus dihitung , dilaporkan dan dibayar oleh pembayar biaya atas inisiatifnya sendiri sesuai dengan jenis polutan yang dikeluarkan, jumlah emisi dan catatan operasi untuk setiap kuartal bisnis dan berdasarkan tarif fee diumumkan dalam Pasal 17, ayat 2 dari Undang-Undang ini. Pemilik, pengelola atau pengguna sebenarnya dari sumber polusi stasioner harus membayar biaya pengendalian pencemaran udara kuartal sebelumnya ke rekening penerima dari lembaga keuangan yang ditunjuk sebelum hari terakhir di bulan April, Juli, dan Oktober setiap tahun dan Januari. Pemilik, manajer atau pengguna yang sebenarnya juga akan mengisi pengendalian pencemaran udara berupa laporan biaya dan penerimaan pembayaran berdasarkan format yang ditentukan oleh otoritas pusat kompeten dan mengirimkan formulir ini kepada otoritas kompeten pusat dalam bentuk tertulis atau online melalui internet . http://law.epa.gov.tw/en/laws/344974852.html Value Added Tax Bea Masuk dan pajak impor (seperti PPN dan Pasal 22 Pajak Penghasilan) jatuh tempo pada impor barang yang berkaitan dengan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi adalah regulasi untuk dibebaskan. Ini merupakan perkembangan yang positif karena harus mengurangi beberapa regulasi pajak baru-baru ini yang berhubungan dengan impor komoditi produkproduk.
HALAMAN | 29
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
2.4.
Saluran Distribusi HS 2710 di Taiwan
Faktor Penentu Saluran Distribusi Yang Optimal. 1. Kemudahan Transportasi: Semakin mudah produk ditransportasikan, maka akan semakin mudah melibatkan hubungan dengan distributornya. 2. Tingkat Standarisasi : Produk yang terstandarisasi memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk melibatkan distributor dengan produk yang akan diekspor. 3. Tingkat Teknologi: Perusahaan yang memenuhi pesanan melalui sistem Internet akan lebih cenderung untuk menggunakan saluran langsung, karena adanya situs Website yang berfungsi untuk menggantikan sistem toko Ritel.
Memilih Cakupan Pasar Perusahaan yang menggunakan perantara distribusi harus memiliki strategi untuk merencanakan cakupan pasar (market coverage), yaitu tingkat distribusi produk yang terdapat disetiap gerai (venue) untuk lebih memberikan kemudahan dalam akses bagi setiap produk komiditi minyak bumi (HS 2710) kepada pengimpor dengan memastikan setiap gerai mampu menjual produk-produknya.
Gambar II.7. Saluran distribusi produk HS 2710 di Taiwan
HALAMAN | 30
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Gambar II.8. Bussiness flow produk HS 2710 di Taiwan
HALAMAN | 31
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI BAB III ANALISA DAN REKOMENDASI STRATEGI
Bab ini akan melakukan analisis dan perumusan rekomendasi strategi terkait dengan produk petroleum oils (HS 2710) berdasarkan elaborasi dan pemaparan yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya. Analisis akan dilakukan dengan menggunakan Analisis SWOT yakni mengkaji faktor internal (Indonesia) dan eksternal (Taiwan dan dunia) dengan segala aspek positif dan negatifnya.
Weakness
Strenght
Threat
Opportunities
Negatif
Positif
Internal
Eksternal
Gambar III.1. Diagram SWOT Analysis
Berdasarkan diagram SWOT analisis, faktor internal digambarkan dengan Strenght dan Weakness, sementara faktor eksternal digambarkan dengan Opportunities dan Threat. Sementara itu jika dilihat dari positif dan negative maka Strenght dan Opportunities akan menganalisa hal yang bersifat positif sedangkan Weakness dan Threat akan menggambarkan hal yang bersifat negatif.
HALAMAN | 32
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
3.1. ANALISIS SWOT Berikut ini analisis SWOT dibuat berdasarkan data yang telah berhasil dikumpulkan.
STRENGTH / KEKUATAN Kekuatan masa depan untuk Ekspor komoditi minyak bumi (petroleum oils) adalah sebagai berikut:
Meningkatkan akses masyarakat terhadap energy
Meningkatkan keamanan pasokan terhadap energy
Menyesuaikan harga energi dengan perekonomian dunia
Tersedianya infrastruktur yang memadai
Meningkatkan efisiensi penggunaan energy
WEAKNESS / KELEMAHAN Kelemahan untuk Ekspor komoditi minyak bumi (petroleum oils) adalah sebagai berikut:
Struktur harga energi (petroleum oils) belum sepenuhnya mendukung diversifikasi dan konvervasi energy
Adanya disparitas perkembangan ekonomi antar wilayah dan Negara-negara tujuan ekspor komoditi minyak bumi (petroleum oils)
Ketidaksesuaian antara persebaran sumber energi dan konsumen
Subsidi energi masih menjadi beban & tanggungjawab Negara akibat adanya kemampuan / daya beli masyarakat yang masih rendah
Industry energi khususnya minyak (petroleum oils) dan gas bumi belum kompetitif
Ketidakstabilan terhadap pasar dan harga energi fosil
Sistem plough back tidak diterapkan secara maksimal
Mekanisme iklim terhadap investasi minyak (petroleum oils) belum kondusif
Sistem perencanaan energi belum diterapkan pada sisi permintaan atau para pengguna yang mendukung efisiensi penggunaan energy
Energi (petroleum oils) masih dianggap sebagai infrastruktur dan belum sebagai komoditi yang besar
Adannya ketidakstabilan dalam regulasi antar sector dan otonomi daerah
HALAMAN | 33
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
OPPORTUNITIES / KESEMPATAN Peluang untuk Ekspor komoditi minyak bumi (petroleum oils) adalah sebagai berikut:
Keanekaragaman sumber daya energi seperti, minyak bumi, batubara, panas bumi yang dapat memasuki pasar komoditi Internasional dengan tujuan untuk menambah kas negara
Pertumbuhan ekonomi yang semakin baik maka akan meningkatkan kebutuhan energi dalam negeri dan luar negeri, serta adanya kemampuan / daya beli masyarakat, dan akan menjadi daya tarik investasi swasta yang diperlukan dalam pembangunan sector energy
Potensi meningkatnya energi cukup besar & terstruktur sehingga bisa dilakukan ekspor komoditi minyak bumi ke Negara-negara terutama Taiwan yang menjadi importer terbesar setelah Cina dan Jepang
Adanya potensi pasar energi nasional, regional, dan international
Meningkatkan kemampuan untuk strategi dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi termasuk promosi pemasaran dan lobby
Memperluas akses pasar komoditi minyak bumi (petroleum oils) ke kawasan International
Indonesia harus dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi minyak bumi (petroleum oils) sehingga dapat bersaing dengan produk-produk pengekspor lainnya ke Taiwan
Menciptakan iklim usaha yang kondusif dalam rangka meningkatkan daya saing terhadap komoditi ekspor ke Negara-negara pengekspor
THREAT / ANCAMAN Ancaman untuk Ekspor komoditi minyak bumi (petroleum oils) adalah sebagai berikut:
Biaya dan risiko transportasi yang tidak memadai seperti, kecepatan pengiriman komoditi minyak bumi (petroleum oils) dan tidak terstrukturnya sistem pengiriman, sehingga hal ini akan berdampak terhadap kepercayaan serta kebutuhan yang diinginkan oleh Negara tujuan ekspor seperti Taiwan
Harga ekspor komoditi minyak bumi (petroleum oils) yang terlalu mahal dibandingkan dengan Negara pengekspor lainnya sehingga akan mengurangi permintaan terhadap komoditi HS 2710 dari Indonesia ke Taiwan
Jaminan pasokan dan keistimewaan produk komoditi minyak bumi (petroleum oils) kurang sesuai dengan yang diinginkan oleh Negara tujuan pengimpor, dimana Negara pesaing lebih memiliki keunggulan tersebut HALAMAN | 34
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Kurangnya fasilitas yang diberikan kepada distributor produk komoditi HS 2710, sehingga akan berpengaruh terhadap waktu penyerahan produk komoditi tersebut
3.2. STRATEGI HS 2710 DI TAIWAN Strategi untuk Ekspor komoditi minyak bumi (petroleum oils) adalah sebagai berikut:
Mengembangkan mekanisme harga energi dalam perekonomian dunia dengan tujuan penerapan mekanisme insentif ekonomi dan pajak energy
Memprioritaskan kebutuhan energi dalam negeri dengan tujuan untuk peningkatan kegiatan eksplorasi
Melakukan diversifikasi energi dengan memaksimalkan sumber daya energi yang ada di dalam negeri dengan tujuan untuk pengembangan energi alternative untuk industri, transportasi, dan rumah tangga.
Meningkatkan keamanan pasokan energi dengan memperhatikan aspek lingkungan
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan energy
Meningkatkan efisiensi penyediaan dan pemanfaatan energi dengan tujuan untuk peningkatan efisiensi pada industry penyedia & pengguna energy
Menerapkan prinsip-prinsip good governance dan transparansi dengan tujuan penerapan mekanisme open access pada infrastruktur energy
Mendorong investasi swasta bagi pengembangan energi dengan penerapan insentif ekonomi baik dalam bentuk fiscal maupun non fiskal
Melakukan konservasi sumber daya energy
Menjamin penyediaan energi untuk seluruh lapisan masyarakat
Memaksimalkan pemanfaatan energi dengan tujuan untuk pengembangan wirausaha energi daerah setempat serta untuk pengembangan pemanfaatan energi untuk kegiatan ekonomi seperti, penyusunan mekanisme ekspor-impor tenaga listrik & sewa jaringan
Meningkatkan kapasitias SDM dan penguasaan teknologi dengan tujuan untuk perbaikan sistem
remunerasi
serta
pengembangan
mekanisme
pendanaan
bagi
peneliti
&
pengembangan
Memaksimalkan dana penerimaan sector ESDM dengan tujuan untuk pemanfaatn premium minyak & gas, serta untuk penyusunan regulasi penerimaan Negara bukan pajak sector SDM
HALAMAN | 35
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
KEBIJAKAN HS 2710
Penyediaan energi melalui penjaminan ketersediaan pasokan energi dalam negeri, pengoptimalan produksi energy, dan pelaksanaan konservasi energy
Pemanfaatan energi melalui efisiensi pemanfaatan energi dan diversifikasi energy
Penetapan kebijakan harga energi kea rah harga perekonomian dengan tetap mempertimbangkan kemampuan usaha kecil dan bantuan bagi masyarakat tidak mampu dalam jangka waktu tertentu
Pelestarian lingkungan dengan menerapkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan
KEBIJAKAN PENDUKUNG
Kemitraan pemerintah dan dunia usaha (bisnis) di pasar International
Pengembangan infrastruktur energi termasuk peningkatan akses konsumen terhadap energi
Pemberdayaan masyarakat, penelitian dan pengembangan serta pendidikan dan pelatihan secara terstruktur
HALAMAN | 36
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI BAB IV INFORMASI PENTING
1. Perwakilan Taiwan di Jakarta Taipei Economic and Trade Office Jakarta, Indonesia (TETO Jakarta) Gedung Arth Graha Lt.7, Jl Jenderal Sudirmn Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia. Tel: +62 21 5153939 Email:
[email protected] http://www.roc-taiwan.org/ID Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) Wisma G.K.B.I., Lt.7, suite 1717, Jl. Jenderal Sudirman No. 28 Jakarta 10210 Tel: +61 21 5741102 Fax: +62 21 5741082 Email:
[email protected] http://jakarta.taiwantrade.com.tw
2. Kamar Dagang Taiwan Chinese International Economic Cooperation Association (CIECA) 7F, 85 Bd De Road, Section 4, Taipei 105, Taiwan, R.O.C. Tel: +886 2 25288833 Fax: +886 2 27425342 / 27470611/27470626 Email:
[email protected] 3. Pameran Terkait Produk HS 2710 di Taiwan TIGIS - Taiwan Int'l Green Industry Show - Energy, Environment & Water Technology. Taipei World Trade Center, Nangang Exhibition Hall No.1, Jingmao 2nd Rd., Nangang District, Taipei City 11568, Taiwan (R.O.C.) Tel: +886 2 27255200 4. Daftar Importir HS 2710 di Taiwan CHIA HSUN ENTERPRISE PTY LTD. HALAMAN | 37
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
7F No. 65 Ta Chang 2nd Road, San Min District, Kaohsiung, Taiwan, R.O.C. Tel: +886-7-3845790 Fax: +886-7-3843069 FULL WINNER CO., LTD. No. 118, Szu Wei St., Taoyuan City Taiwan, R.O.C. Tel: +886-3-3352258, 3395621 Fax: +886-3-3349383 GLOBAL ATLAS INTERNATIONAL INC. 12F, No. 102, Civil Boulevard, Sec. 4, Taipei, Taiwan Tel: +886-2-27407718, 27407731 Fax: +886-2-27217900
HOME ARM MOME INDUSTRIAL CO., LTD. No 5, Alley 126, Shui Chin Street, Peitun Chui, Taichung, Taiwan Tel: +886-4-24374611 Fax: +886-4-24360549 MATERIAUX OVERSEAS RESOURCES ENTERPRISES CORP. 13Fl-8, No. 205, Sec. 1, Tung Hwa S. Rd., Taipei Taiwan R.O.C. Tel: +886-2-27219616¡ã8 Fax: +886-2-27314954 MAYKY.SEIKI CO.,LTD 2F., No.64, Sec. 2, Minquan E. Rd., Zhongshan Dist., Taipei City 104, Taiwan (R.O.C.) Tel: +886-2-86014734 Fax: +886-2-86014575 SIGNOR INTERNATIONAL INC. 7F, 8 Alley 27, Lane 216, Chung Hsiao E. Rd., Sec. 4, Taipei, Taiwan Tel: +886-2-27412146 HALAMAN | 38
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI
Fax: +886-2-27412149 TAI FUNG TRADING CO., LTD. 8F, 320 Chung Hsiao E. Rd., Sec. 4, Taipei, Taiwan Tel: +886-2-27812106 Fax: +886-2-27710322 UNION CEMENT TRADERS, INC. 10F, No. 113, Sec. 2, Chung-Shan N. Rd., Taipei, Taiwan, R.O.C. Tel: +886-2-25112739 Fax: +886-2-25112747 YI THAI INTERNATIONAL CO., LTD. No. 263, Sec. 3, Changxing Rd., Luzhu Shiang,Taoyuan County, Taiwan Tel: +886-3-3241880 Fax: +886-3-3241980, 3-3244645 5. Perwakilan Indonesia di Taiwan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei (KDEI Taipei) 6F, No. 550, Rui Guang Road, Neihu District, Taipei, Taiwan Tel: +886 2 8752 6170 Fax: +886 2 8752 3706 Email:
[email protected] www.kdei-taipei.org
HALAMAN | 39
MARKET BRIEF 2710 - KDEI TAIPEI REFERENSI
Buku Tarif Kepabean Indonesia 2012 Sastrawinata, Taufik (2012). Coal Upgrading Implementation in Indonesia, paper on The 2012 Apec Symposium of Energy Efficiency of Low Rank Coal, July 5-6, Beijing, China. Bureau of Foreign Trade, Taiwan, Diakses dari: www.trade.gov.tw Energy Information Administration (EIA), U.S., Diakses dari: http://www.eia.gov International Energy Agency (IEA ), Diakses dari: www.iea.org Taiwan Power Company, Taiwan, Diakses dari: http://www.taipower.com.tw The Republic of China Yearbook 2012, Office of Information Services, Executive Yuan. Diakses dari: http://www.ey.gov.tw/2012yearbook/index.html World Fact Book: Taiwan, Central Intelligence Agency, U.S., Diakses dari: www.cia.gov Buku Tarif Kepabean Indonesia 2012 Bureau of Foreign Trade, Taiwan, www.trade.gov.tw www.djpen.kemendag.go.id www.eia.org http://www.eia.gov http://en.cpc.com.tw/ www.iea.org http://www.taipower.com.tw/e_content/index.aspx
HALAMAN | 40