2017 MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK UDANG (HS 030617) DI ITALIA
ITPC MILAN Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191
[email protected]
Page 0
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR
2
I.
II.
III.
PENDAHULUAN . I. 1 Pemilihan Produk
6
I. 2 Profil Geografi Italia
11
POTENSI PASAR PRODUK UDANG DI ITALIA II. 1 Ekspor Produk Udang Italia ke Dunia
14
II. 2 Potensi Pasar Udang di Italia
16
II. 3 Regulasi Impor Udang di Italia
19
II. 4 Saluran Distribusi Produk Udang di Italia
22
II. 5 Hambatan dan tantangan Lainnya
23
PELUANG & STRATEGI III. 1 Peluang
25
III. 2 Strategi
27
IV. INFORMASI PENTING
29
Page 1
KATA PENGANTAR Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus dilakukan selama 1 tahun untuk memenuhi target yaitu menyiapkan 10 Market Brief. Pada
topik
ini
dipilih
produk
udang(HS
030617)
sesuai
data
yang
mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk udangdi Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia. Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia. Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk udang. Milan, Februari 2017
Kepala ITPC Milan Agung Pramudya FR.
Page 2
ABSTRAKSI Udang menjadi komoditas perikanan Indonesia yang banyak masuk ke pasar Uni Eropa. Berdasarkan data WITS (2014), Indonesia menduduki peringkat ke-4 dalam daftar 10 besar pemasok produk udang ke pasar Uni Eropa dimana Italia termasuk di dalamnya.Potensi pasar produk udang di Italia cukup besar. Kinerja ekspor produk udang (HS 030617) Italia terus mencatat pertumbuhan positif selama periode tahun 2011-2015 dimana nilai ekspor produk udang Italia mencapai 28.31 juta dolar pada tahun 2015.
Sama dengan kinerja ekspor, kinerja impor Italia terhadap produk udang Indonesia sebesar 8.29 juta dolar mengalami kenaikan yang sangat signifikan pada tahun 2015 sebesar 87.19% dibandingkan data tahun 2014. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan mengumumkan nilai ekspor perikanan Indonesia sebesar US$ 2.68 miliar pada periode Januari-Agustus 2016, naik 3.69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 2.58 miliar1.
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk dapat meningkatkan ekspor produk udang terutama untuk produk udang vaname dan produk makanan berbasis udang, terutama ke negara-negara di kawasan Uni Eropa, termasuk ke Italia.
Peluang yang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor udang vaname ke Italia semakin terbuka lebar karena negara penghasil udang vaname tertinggi seperti Vietnam, Thailand, dan Tiongkok mengalami penurunan produksi yang signifikan karena udang di negara-negara tersebut
terkena
virus
Early
Mortality
Syndrome
(EMS)
yang
mengakibatkan turunnya kualitas udang di negara-negara tersebut.
1
Naik Signifikan, Ekspor Udang Indonesia ke AS Kalahkan India, Thailand, dan Vietnam, diakses pada 3 Februari 2017, http://news.kkp.go.id/index.php/naik-signifikan-ekspor-udang-indonesia-ke-as-kalahkan-india-thailand-dan-vietnam/
Page 3
Untuk produk makanan berbasis udang, beberapa negara Uni Eropa juga telah melakukan permintaan ekspor produk makanan tersebut dari Indonesia karena kualitas produk dan gizinya sangat baik. Untuk dapat mengambil peluang tersebut, maka Indonesia perlu melakukan beberapa langkah strategis sebagai berikut:
Strategi produksi
Strategi ini meliputi sosialisasi kepada nelayan udang budidaya dan tangkap mengenai persyaratan regulasi pangan yang harus dipenuhi untuk
ekspor,
persyaratan
AMDAL
yang
harus
dipenuhi
dalam
pengembangan tambak, serta peningkatan konversi budidaya dari udang windu ke udang vaname.
Strategi produk
Strategi ini meliputi penelitian di bidang bio-proses untuk menghasilkan produk makanan berbasis udang yang bermutu tinggi.
Strategi promosi
Strategi ini meliputi partisipasi dalam pameran berskala internasional seperti Seafood Expo Exhibition dan penggunaan teknologi informasi seperti Google Adwords dan Analytics untuk menjangkau target pembeli yang lebih besar.
Strategi regulasi
Penegasan dan penguatan rezim limited entry; penegasan entitas perikanan legal, reported and regulated fisheries; penguatan instrumen pengendalian perikanan; penguatan kelembagaan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP)
Indonesia,
dan
penguatan diplomasi perikanan
internasional. Page 4
I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi yang sangat besar di bidang perikanan, terutama karena memiliki luas perairan mencakup 5,8 juta km2 atau sama dengan 2/3 dari luas wilayah Indonesia, potensi tersebut juga tercermin dari panjangnya garis pantai sepanjang 54.716 km. Berdasarkan luas perairan yang meliputi 2/3 bagian dari total luas wilayahnya, Indonesia memiliki potensi hasil perikanan yang melimpah baik perikanan tangkap maupun perikanan budaya.
Dengan demikian, Indonesia seharusnya menjadi salah satu negara yang dapat merajai bisnis perikanan dunia. Adanya keunggulan tersebut membuat Indonesia memiliki peluang yang besar untuk terus melakukan ekspansi perdagangan produk hasil perikanan di pasar dunia. Hal ini tercermin juga dalam Nawacita pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Salah satu komoditas unggulan sektor perikanan Indonesia adalah udang (HS 030617). Seiring
dengan perkembangan dan kemajuan ilmu dan
teknologi khususnya di bidang pangan dan perubahan pola makan masyarakat dunia dari red meat menjadi white meat, udang semakin diminati oleh para konsumen di negara maju khususnya negara Eropa sebagai bahan pangan yang bergizi. Organisasi Pangan Dunia (FAO) memprediksi pasar dunia seafood akan meningkat dari 160 juta ton menjadi 190 juta ton per tahun. Indonesia semestinya dapat menghasilkan devisa sebesar US$240 miliar per tahun dari peningkatan pasar tersebut. Indonesia yang dianugerahi iklim tropis yang stabil dan bebas taifun dan lokasi budi daya ikan paling ideal di
Page 5
dunia berpeluang memasok 25% konsumsi dunia atau sebanyak 48 juta ton per tahun dengan 100 jenis spesies2. I.1 Pemilihan Produk
Udang menjadi komoditas perikanan Indonesia yang banyak masuk ke pasar Uni Eropa dimana Uni Eropa yang beranggotakan 28 negara merupakan pasar terbesar dunia untuk komoditas perikanan. Diperkirakan dalam beberapa tahun kedepan, prospek ekspor produk udang terutama jenis Vannamei ini ke negara-negara di kawasan Uni Eropa akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan di kawasan tersebut akan produk Udang dengan harga yang lebih terjangkau.
Berdasarkan data dari CBI, negara-negara pengekpor utama produk Udang jenis Vannamei adalah Thailand, Ekuador, Indonesia, India, and Vietnam, dengan negara-negara di Eropa Barat seperti Belanda, Jerman, Belgia, Spanyol, Italia dan Perancis sebagai importir utamanya.
Pada tahun 2014 lalu, total nilai impor negara-negara Uni Eropa untuk produk udang HS 030617 ini mencapai € 3.7 milyar dengan volume impor sebesar 513 ribu ton. Nilai ini mewakili 29% dari nilai impor global. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, nilai impor ini meningkat sebanyak 23%, sedangkan secara kuantitas volume nilai impor, kenaikannya adalah sebesar 7%. Kenaikan nilai impor yang tidak sebanding dengan kenaikan kuantitas volume produk disebabkan oleh adaya kenaikan harga yang signifikan untuk produk udang ini karena adanya kelangkaan pasokan global akibat banyaknya produk yang terjangkit Early Mortality Syndrome (EMS).
Negara-negara pengimpor utama produk udang di kawasan Uni Eropa membukukan total nilai impor produk udang di kawasan tersebut senilai 2
RI Mestinya Bisa Keruk US$240 M dari Pasar Seafood Dunia, Nyatanya..., 7 Oktober 2016. Diakses pada 3 Februari 2017. http://industri.bisnis.com/read/20161007/99/590606/ri-mestinya-bisa-keruk-us240-m-dari-pasar-seafood-dunianyatanya
Page 6
hampir 90% atau setara dengan € 3.3 milyar. Berdasarkan skema 1, Spanyol menduduki peringkat pertama sebagai negara pengimpor terbesar untuk produk udang di kawasan Uni Eropa dengan nilai impor sebesar € 900 juta. Posisi kedua ditempati Perancis dengan nilai impor sebesar sekitar € 600 juta dan Italia berada di posisi ketiga dengan nilai impor sebesar € 400 juta. Posisi berikutnya ditempati oleh Inggris, Belgia, Jerman dan Belanda dengan nilai ekspor masing-masing negara berada di kisaran € 300 juta
Skema 1 : Nilai Impor Negara-Negara Uni Eropa Untuk Produk Udang (HS030617)
Prospek ekspor produk udang HS 030617 ke negara-negara Uni Eropa termasuk Italia masih terbuka lebar, mengingat permintaan akan produk tersebut masih tinggi. Berdasarkan skema 2 mengenai volume permintaan produk-produk seafood di kawasan Uni Eropa, produk Udang dalam bentuk beku menempati posisi ketiga.
Permintaan terbesar untuk produk hasil laut adalah permintaan untuk produk ikan yang sudah dibersihkan atau diawetkan. Permintaan terbesar Page 7
kedua adalah produk ikan beku. Permintaan negara-negara di kawasan Uni Eropa akan produk-produk hasil laut cenderung stabil dari tahun ke tahun, dimana permintaan untuk produk Udang sendiri berada di kisaran 3.500 ton per tahun3.
Skema 2 : Volume Permintaan Uni Eropa Atas Produk Hasil Laut
Akan tetapi sampai saat ini, impor terbesar negara-negara Uni Eropa adalah dari sesama negara-negara di kawasan Uni Eropa itu sendiri. Seperti yang dapat dilihat pada skema 3 dibawah ini mengenai nilai impor produk udang HS 030617 negara-negara Uni Eropa, terlihat bahwa nilai impor dari sesama negara Uni Eropa lain membukukan nilai terbesar dibandingkan dengan nilai impor dari negara-negara berkembang seperti Indonesia. Nilainya bahkan terus meningkat dari tahun ke tahun
3
https://www.cbi.eu/market-information/fish-seafood/trade-statistics/, diakses pada 3 Februari 2017
Page 8
sementara nilai impor dari negara-negara berkembang cenderung stagnan.
Skema 3 : Impor Negara-negara Uni Eropa Untuk Produk Udang
Oleh karena itu, Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan dengan produk hasil laut terbesar didunia diharapkan dapat terus berupaya meningkatkan nilai ekspornya ke Uni Eropa, dengan menggenjot produksi dan peningkatan daya saing produksi perikanan nasional, salah satunya dengan menjaga produktifitas dan kualitas. Campur tangan dan sinergi peran pengusaha, industri perikanan, para stakeholder dan pemerintah juga dibutuhkan untuk dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia untuk produk udang HS 030617 ini ke kawasan Uni Eropa khususnya Italia. Berdasarkan Tabel 1, maka dapat dilihat bahwa nilai impor produk udang HS 030617 Italia terhadap produk udang Indonesia mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar US$ 4.79 juta di tahun 2015 atau turun sebesar 40.01% dibandingkan dengan nilai impor di tahun sebelumnya, meskipun secara keseluruhan, nilai impor udang HS 030617 Italia terhadap produk udang Indonesia masih mencatatkan tren positif sebesar 7.27% dari tahun 2011 – 2015. Oleh karena itu, penurunan yang Page 9
sangat signifikan ini harus dapat dicarikan solusi yang optimal dan tepat sasaran sehingga nilai ekspor produk udang Indonesia ke Italia dapat kembali meningkat. Tabel 1. Kinerja Ekspor – Impor Italia terhadap Produk Udang HS 030617 Indonesia Italy-Indonesia Balance of Trade - HS 030617 Shrimps And Prawns, Frozen, Ne 2012 - 2015 Value: Million USD
Export Import Balance of Trade
2012
2013
2014
2015
0 4.68
0 4.26
0 7.98
0 4.79
-4.68
-4.26
-7.98
-4.79
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
#NUM!
#DIV/0!
7.27
-40.01
Source: WTA/Istat
Page 10
I.2Profil Geografi Italia
Italia sebelah utara berbatasan langsung
dengan
empat
negara
Eropa yaitu Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengahtengah antara Eropa dan Afrika, Italia memiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negaranegara Eropa Utara, negara-negara Mediterania dan negara-negara Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorialyang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino.
Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada awal tahun 2015 mencapai € 44.700. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik.
Diantara kota-kota di Italia, Milan merupakan kota dengan jumlah tenaga kerja produktif terbesar yaitu 50.7% dari total jumlah penduduk di kota Milan.
Milan
juga
dikenal
sebagai
pusat
mode
dunia.
Kondisi
perekonomian Milan yang juga merupakan kekuatan dan potensinya adalah banyaknya jumlah perusahaan asing yang beroperasi yaitu sekitar 19.500 perusahaan. Milan juga merupakan kota no-2 di dunia setelah New York dalam hal jumlah konsultan asing. Hal ini menunjukkan potensi dan peluang yang cukup besar bagi pelaku usaha Indonesia untuk mencoba meningkatkan ekspornya ke Italia Page 11
Milan terletak di Propinsi Lombardia, yang memiliki area perdagangan seluas 550,000 meter persegi yang dikelola oleh “La Fiera Milano” . Setiap tahun lebih dari 30,000 pameran perdagangan diselenggarakan. Nilai perdagangan asing mencapai angka € 250 juta. Setiap tahun nilai ekspor Lombardia mencapai angka € 75 miliar sementara nilai impor mencapai €95 miliar. Tingginya nilai impor dibanding nilai ekspor tetap merupakan peluang yang baik bagi para pelaku usaha Indonesia untuk menggenjot nilai ekspornya dan mengembangkan sayapnya ke pasar Italia melalui Lombardia. Pendapatan produk domestik brutto per orang di Lombardia rata-rata sebesar € 25,000
Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi.
Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat.
Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah.
Sementara komoditas
minyak
menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Page 12
Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan.
Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya.
Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.
Page 13
II.POTENSI PASAR PRODUK UDANG DI ITALIA II.1 Ekspor Produk UdangItalia ke Dunia Secara umum, Italia mengalami penurunan ekspor untuk produk udang HS 030617 berdasarkan Tabel 2. Kinerja ekspor produk udang Italia cenderung berfluktuasi, akan tetapi fluktuasi nilai ekspor produk udang Italia tidak terlalu signifikan, cenderung masih stabil di kisaran nilai US$ 20-28 juta. Pertumbuhannya selama periode tahun 2011 – 2015 juga masih mencatatkan pertumbuhan positif dengan rata – rata tren ekspor dari tahun 2011 – 2015 yang mengalami kenaikan sebesar 6.59%. Meski demikian, nilai ekspor produk udang pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 11.81% dibanding nilai ekspor produk udang pada tahun 2014. Indonesia sendiri, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat bahwa
ekspor migas dan non migas
2015 hanya US$161.2 miliar
dengan pengapalan ikan dan udang hanya US$2.2 miliar. Hal ini patut untuk
mendapatkan
perhatian
dalam
melakukan
langkah-langkah
perbaikan, mengingat budi daya ikan bisa menjadi ekonomi andalan Indonesia yang menyediakan lapangan pekerjaan langsung untuk 20 juta orang. Adapun penghilirannya yang mencakup pengolahan, pemasaran, dan kuliner, dapat menyerap 15 juta orang4. Tabel 2. Kinerja Ekspor – Impor Italia ke Dunia terhadap Produk Udang HS 030617 Italy-World Balance of Trade - HS 030617 Shrimps And Prawns, Frozen, Ne 2012 – 2015 (Value million USD)
Export Import Balance of Trade
2012
2013
2014
2015
20.86 385.76
26.09 445.93
28.44 561.96
25.08 443.22
-364.90
-419.84
-533.53
-418.14
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
6.59
-11.81
6.69
-21.13
4
Emiten Perikanan Terpadu Incar Ekspor Udang ke Eropa, diakses pada 3 Februari 2017, https://m.tempo.co/read/news/2016/04/26/092766088/emiten-perikanan-terpadu-incar-ekspor-udang-ke-eropa
Page 14
Source: WTA/Istat
Kinerja ekspor produk udang Italia ke negara lain di dunia dapat dilihat pada Tabel 3. Secara keseluruhan, Italia mengalami penurunan kinerja ekspor produk udang ke dunia sebesar 11.81% pada tahun 2015 apabila dibandingkan dengan data pada tahun 2014.
Berdasarkan data tahun 2015 yang terdapat di Tabel 3 dapat dilihat bahwa Spanyol menjadi negara tujuan ekspor di peringkat ke-1 dengan total nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ 16.9 juta. Jerman berada di peringkat ke-2 dengan total nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ 1.2 juta, diikuti oleh Austria di peringkat ke-3 dengan total nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ 1juta, Perancis di peringkat ke-4 dengan total nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ 774 ribu, dan Swiss di peringkat ke-5 dengan total nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ 656 ribu. Sementara itu, Indonesia sendiri tidak berada di dalam daftar tersebut mengingat Italia tidak mengekspor produk udangnya ke Indonesia.
Tabel 3. Kinerja Ekspor Produk Udang Italia ke Dunia berdasarkan Negara Tujuan Italy's Export Partners of HS 030617 Shrimps And Prawns, Frozen, Ne 2012 – 2015 Value: Million USD
Rank
Country
2012
2013
2014
2015
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
6.59
-11.81
-- World --
20.864794
26.092078
28.4361
25.077468
1
Spain
14.497124
17.861516
19.230639
16.975954
5.63
-11.72
2
Germany
0.23211
0.428571
1.176543
1.205869
81.36
2.49
3
Austria
0.709791
0.849999
1.135212
1.004174
14.23
-11.54
4
France
0.314789
0.7286
0.990517
0.774067
35.07
-21.85
5
Switzerland
0.155761
0.440092
0.635383
0.656701
59.74
3.36
6
Malta
0.521886
0.790607
0.899713
0.634009
7.39
-29.53
7
United Kingdom
0.253617
0.345531
0.604473
0.548564
33.29
-9.25
8
Slovenia
0.45072
0.564232
0.647534
0.513023
5.40
-20.77
9
Croatia
0.429008
0.46873
0.548345
0.445766
2.76
-18.71
10
Hungary
0.098311
0.239021
0.189194
0.430826
52.18
127.72
Page 15
II.2 Potensi Pasar Produk Udang di Italia
Kinerja impor Italia terhadap produk udang HS 030617 dunia dapat dilihat pada Tabel 2 diatas dimana total nilai impor produk udang adalah sebesar US$ 443 juta pada tahun 2015. Secara keseluruhan, kinerja selama periode 2011 – 2015 mengalami kenaikan sebesar 6.69%. Nilai impor produk udang sejak tahun 2012 cenderung mengalami kenaikan. Nilai terbesar adalah di tahun 2014. Di tahun 2012, nilai impor Italia untuk produk udang adalah US$ 385 juta, kemudian meningkat menjadi US$ 445 juta di tahun 2013 dan mencapai puncaknya pada tahun 2014 dengan nilai impor sebesar US$ 51 juta sebelum akhirnya mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi sebesar US$ 443 juta. Penurunan nilai impor produk udang pada tahun 2015 sebesar 21.13% apabila dibandingkan dengan data pada 2014. Italia banyak mengimpor produk udang dari negara – negara di kawasan Amerika Selatan dan Asia (data dapat dilihat pada Tabel 4). Ekuador berada di peringkat ke-1 dengan menyumbang nilai impor sebesar US$ 135 juta dari total nilai impor pada tahun 2015. Argentina berada di peringkat ke-2 yang menyumbang sebesar US$ 104 juta dari total nilai impor pada tahun 2015, Spanyol berada di peringkat ke-3 yang menyumbang sebesar US$ 67 juta dari total nilai impor pada tahun 2015.
Dua negara Asia yaitu India dan Vietnam berada di peringkat ke-4 dan ke5 dengan nilai sebesar US$ 41 juta dan US$ 16 juta dari total nilai impor pada tahun 2015. Indonesia sendiri berada di peringkat ke-11dengan nilai sebesar US$ 4.7 juta, berada dibawah Thailand dan China yang berada di peringkat ke 9 dan 10 dengan total nilai sebesar US$ 5.1 juta dan US$ 5 juta. Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dan memiliki kekayaan hasil laut yang melimpah, nilai ini seharusnya masih bisa ditingkatkan lagi.
Page 16
Oleh karena itu, berbagai upaya untuk meningkatkan nilai ekspor produk udang HS030617 Indonesia ke Italia perlu dilaksanakan dengan maksimal. Salah satunya dengan menerapkan aturan yang tertuang dalam Inpres No.7 tahun 2016 mengenai perikanan. Adapun langkah strategis dari Inpres No 7 tahun 2016 adalah peningkatan produksi, perbaikan distribusi dan logistik dan penguatan daya saing, percepatan penataan pengelolaan ruang laut dan pemetaan Wilayah Penangkapan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) sesuai dengan daya dukung dan sumber daya ikan dan pengawasan sumber daya perikanan, penyediaan sarana dan prasarana dasar dan pendukung, percepatan peningkatan jumlah dan kompetensi SDM dan inovasi IPTEK ramah lingkungan, percepatan pelayanan perizinan, penyusunan rencana aksi percepatan pembangunan industri perikanan nasional5. Secara keseluruhan, kinerja impor Italia terhadap produk udang dari Indonesia menunjukkan penurunan yang signifikan sebesar 40% selama periode 2014-2015. Sebelumnya, sepanjang periode tahun 2011-2015 nilai impor Italia terhadap produk udang dari Indonesia cenderung stabil di kisaran nilai US$ 4 juta, sebelum mengalami kenaikan yang signifikan, yaitu hampir sebanyak 2 kali lipatnya pada tahun 2014 menjadi US$ 7.98 juta Meskipun saat ini kinerja ekspor Indonesia ke Italia untuk produk udang HS 030617 ini masih membukukan tren yang positif yaitu sebesar 7.27%, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup berat untuk meningkatkan ekspor produk udang ke negara Italia, setidaknya untuk tetap konsisten bisa membukukan nilai ekspor yang menyamai nilai ekspor pada tahun 2014 lalu.
5
Naik Signifikan, Ekspor Udang Indonesia ke AS Kalahkan India, Thailand, dan Vietnam, diakses pada 3 Februari 2017, http://news.kkp.go.id/index.php/naik-signifikan-ekspor-udang-indonesia-ke-as-kalahkan-india-thailand-dan-vietnam/
Page 17
Tabel 4. Kinerja Impor Italia terhadap Produk Udang Dunia (2011 – 2015) Italy's Import Partners of HS 030617 Shrimps And Prawns, Frozen, Ne 2012 - 2015 Value: Million USD
Rank
Country -- World --
2012
2013
2014
385.760988
445.929868
561.961329
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
443.2206
6.69
-21.13
2015
1
Ecuador
138.96102
145.71824
203.096859
135.373314
2.57
-33.35
2
Argentina
82.047101
108.269594
121.07811
104.039233
8.59
-14.07
3
Spain
48.671774
64.00738
70.365514
67.045206
11.13
-4.72
4
India
29.076964
29.347897
51.258553
41.92558
18.00
-18.21
5
Vietnam
9.575322
15.342782
21.401841
16.03104
20.67
-25.10
6
Denmark
9.035313
18.968947
22.743428
15.335385
19.35
-32.57
7
Tunisia
10.208284
13.919295
15.590585
14.019313
11.24
-10.08
8
Netherlands
12.444194
6.004076
8.832471
7.967267
-9.08
-9.80
9
Thailand
10.406029
4.149529
3.818154
5.144749
-19.72
34.74
10
China
5.439308
6.25417
4.820973
5.071405
-4.59
5.19
11
Indonesia
4.675404
4.255299
7.983532
4.789485
7.27
-40.01
12
Panama
4.954211
3.596557
4.124307
4.12964
-4.01
0.13
13
Belgium
3.793949
7.886635
6.293836
3.276339
-6.44
-47.94
14
Cuba
0
0.516759
1.742061
2.231129
#NUM!
28.07
15
France
2.595013
2.241383
2.570575
2.139889
-4.32
-16.75
Dalam hal kinerja ekspor produk udang (HS 030617) ke Italia, Indonesia masih sangat tertinggal dari negara-negara lainnya. Berdasarkan tabel 5, negara-negara yang berada dalam peringkat 5 besar seluruhnya adalah negara-negara Amerika Selatan dan Asia, dan hanya satu yang dari kawasan Uni Eropa. Ekuador
berada di peringkat pertama dengan market share sebesar
30.54%, peringkat kedua oleh Argentina dengan market share 23.47%. Peringkat ketiga ditempati oleh Spanyol dengan nilai market share 15.12%, dan India serta Vietnam di peringkat keempat dan kelima dengan nilai market share masing-masing sebesar 9.46% dan 3.61%. Indonesia sendiri yang berada di peringkat ke-11 hanya memiliki market share sebesar 1.08%. Page 18
Tabel 5. Nilai Market Share Partner Impor Italia Untuk Produk HS 4810 Italy's TOP 10 Import Partners of HS 030617 Shrimps And Prawns, Frozen, Ne
Rank 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Share (%) 2015
Country Ecuador Argentina Spain India Vietnam Denmark Tunisia Netherlands Thailand China Indonesia
30.54
Others
6.03
23.47 15.12 9.45 3.61 3.45 3.16 1.79 1.16 1.14
93.97
1.08
Source: WTA/Istat
II.3Regulasi Produk Udang di Italia
Italia menerapkan kebijakan yang secara umum mengacu pada garis besar ketentuan impor yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa. Kebijakan impor serta regulasi ekspor yang perlu dipenuhi terkait syarat ketentuan secara
detail
dapat
disimak
pada
portal
EU
Help
Desk
(http://www.exporthelp.europa.eu) dengan memasukkan kode HS pada kolom yang telah ditentukan.
Export Helpdesk EU sebagai layanan online yang disediakan oleh Komisi Uni Eropa untuk mempermudah akses pasar bagi negara-negara berkembang, mengelompokkan ketentuan legal requirements yang harus dipenuhi untuk melakukan ekspor ke Uni Eropa menjadi 9 bagian yakni:
Page 19
Tabel7. Kebijakan dan Regulasi Ekspor Produk Udang untuk Negara Berkembang yang diterapkan oleh Uni Eropa
Legislasi Kontaminasi (untuk udang tangkapan)
Residu obatobatan (untuk udang budidaya)
Ilegal fishing (untuk udang tangkap)
Dasar Hukum EEC 315/1993 Regulation (EC) 1881/2006
Council Directive 96/23/EC Commission Decision 2011/163/EU Regulation (EC) 470/2009 Council Regulation (EC) 1005/2008 Commission Regulation (EC) 1010/2009
Kontrol kesehatan untuk produk yang dikonsumsi manusia
Regulation (EC) No852/2004 Regulation (EC) No853/2004 Council Directive 2002/99/EC Regulation (EC) No1829/2003 Regulation (EC) No258/97 Regulation (EC) No1935/2004 Council Directive 2000/13/EC Council Regulation (EC) No 104/2000
Deskripsi Singkat Dalam rangka perlindungan terhadap konsumen, impor bahan makanan ke Uni Eropa (UE) harus sesuai dengan undang-undang Uni Eropa yang dirancang untuk memastikan bahwa makanan yang beredar di pasar aman dikonsumsi dan tidak mengandung kontaminan pada batas yang dapat mengancam kesehatan manusia. Undang-undang Uni Eropa ini dirancang untuk mengontrol keberadaan zat kimia dan residu dari hewan hidup dan produk hewan. Produk yang dipersyaratkan dalam peraturan ini adalah: sapi, yang berhubung dengan domba, caprine, babi dan hewan kuda, unggas, hewan-hewan budidaya (aquaculture), susu, telur, daging kelinci,daging buruan liar dan ternak, dan madu. Peraturan ini menetapkan bahwa produk perikanan yang diperoleh dari IUU fishing dilarang diperdagangkan di Uni Eropa. Dalam rangka memastikan efektivitas larangan ini, EU menetapkan skema sertifikasi hasil tangkapan yang bertujuan untuk menyatakan (lebih jauh: untuk menjamin) bahwa hasil tangkapan yang bersangkutan telah dilakukan sesuai dengan aturan konservasi dan manajemen internasional dan diupayakan untuk memastikan penelusuran atau pelacakan produk perikanan laut. Impor produk perikanan dan akuakultur dimaksudkan untuk konsumsi manusia harus mematuhi persyaratan kesehatan umum yang berkaitan dengan: kebijakan kesehatan negara, establishment disetujui,sertifikat kesehatan, dan kontrol kesehatan. Oleh karena itu, produk hanya dapat diimpor ke Uni Eropa (EU) jika datang dari negara termasuk dalam daftar negara-negara yang memenuhi syarat untuk produk yang relevan, yang disertai dengan sertifikat kesehatan yang layak,dan telah lulus kontrol wajib di pos perbatasan pemeriksaan.
Produk perikanan yang dipasarkan di EU harus tunduk pada aturan pelabelan untuk bahan makanan, aturan pelabelan untuk produk perikanan, dan aturan pelabelan khusus untuk produk perikanan tertentu,dan tunduk pada standar harmonisasi.
Page 20
Legislasi
Dasar Hukum
Deskripsi Singkat
Commission Regulation (EC) No 2065/2001 CouncilRegulation (EC) No 2406/96 Regulation (EC) No2406/1996
Penelusuran, pemenuhan syarat, dan bertanggung jawab
Voluntir (standar sukarela) - produk dengan produksi organik
Regulation (EC) No1224/2009 Regulation (EC) No178/2002
Council Regulation (EC) No 834/2007 CommissionRegul ation (EC) No889/2008 Commission Regulation (EC) No1235/2008
Private Standar
Regulation (EEC) No2092/91 MSC dan Global GAP
Produk dapat dipasarkan jika memenuh istandar pemasaran Uni Eropa meliputi klasifikasi kesegaran, ukuran atau kategori berat, kemasan, presentasi, dan pelabelan. Menurut undang-undang keamanan pangan Uni Eropa, pangan dan pakan tidak dapat dipasarkan di Uni Eropa jika tidak aman. UU Pangan Uni Eropa tidak hanya menjunjung tinggi perlindungan kehidupan dan kesehatan konsumen (manusia), tetapi juga perlindungan terhadap kesehatan dan kesejahteraan hewan, tanaman, dan lingkungan. Produk pertanian yang hidup dan/atau belum diproses, produk olahan pertanian untuk digunakan sebagai makanan, pakan ternak, benih dan bahan propagasi vegetatif, dan produk dengan metode produksi organik, harus sesuai dengan ketetapan meliputi terutama aspek berikut: -Produksi, pengolahan, pengemasan,transportasi dan penyimpanan produk -Penggunaan produk dan zat-zat tertentu dalam pengolahan makanan.
Untuk perikanan tangkap dibutuhkan sertifikat MSC (Marine Stewardship Council). Untuk perikanan udang budidaya dibutuhkan sertifikasi Good Aqua Culture Practices (GAP)
Page 21
II.4 Saluran Distribusi Produk Udang di Italia Dua segmen utama dalam pasar Uni Eropa khususnya Italia adalah segmen ritel (retail) dan layanan makanan (food service). Berdasarkan Skema 3, eksportir produk udang dari negara berkembang dapat memasok produknya ke agen, importir, industri makanan, dan pedagang grosir. Segmen ritel (retail) umumnya disuplai oleh importir (importing wholesalers) dan industri makanan (processing industry) sedangkan segmen layanan makanan (food service) umumnya disuplai oleh importir (importing wholesalers) dan pedagang grosir(traders).
Segmen ritel merupakan segmen yang menjual produk udang secara langsung kepada konsumen rumah tangga. Contoh dari segmen ritel meliputi supermarket, toko ikan, dan pasar. Segmen layanan makanan merupakan segmen yang menjual produk udang selain konsumen rumah tangga.Contoh dari segmen layanan makanan meliputi hotel, restoran, jaringan makanan cepat saji, dan institusi lainnya (universitas, rumah sakit, dan sebagainya). Untuk lebih jelasnya mengenai skema distribusi dapat dilihat pada Skema 3 di bawah.
Skema 3. Skema Distribusi Produk Udang di Italia
Page 22
II.5 Hambatan dan Tantangan Hambatan dan tantangan yang akan dihadapi oleh eksportir produk udang dari negara berkembang untuk masuk ke pasar Uni Eropa tak terkecuali Italia adalah sebagai berikut:
Ketatnya persyaratan dalam hal aturan keamanan pangan
Aturan yang ketat ini juga diberlakukan di antara sesama anggota artinya tidak ada perbedaan dalam penerapannya. Setelah kasus “sapi gila” merebak, Uni Eropa menerbitkan apa yang disebut dengan White Paper on Food Safety yang pada intinya adalah memberikan pendekatan legislasi baru dalam kebijakan pangan. Bagi suatu negara yang akan mengekspor ikan dan produknya ke Uni Eropa, kesetaraan sistem mutu dengan Uni Eropa merupakan suatu keharusan. Beberapa pihak menyebutkan
bahwa
persyaratan
keamanan
pangan
yang
ketat
merupakan salah satu bentuk hambatan non-tarif.
Kampanye anti udang tambak
Dengan
semakin
meningkatnya
kepedulian
masyarakat
terhadap
kelestarian lingkungan, negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan lain-lain yang tergabung dalam Global Aquaculture Alliance (GAA) telah mulai mengadakan kampanye anti-udang tambak. Hal ini disebabkan pembuatan tambak udang dianggap merusak hutan bakau dan mengganggu kelestarian lingkungan.
Industri perikanan yang berkelanjutan
Untuk dapat meningkatkan nilai ekspor, industri perikanan Indonesia juga perlu
melakukan
langkah-langkah
perbaikan
menuju
perikanan
Page 23
berkelanjutan demi menjaga keberlangsungan industri perikanan dan melestarikan kekayaan alam laut Indonesia. Masih maraknya illegal fishing dan praktek-praktek penangkapan ikan yang merusak lingkungan seperti pemboman
yang
menghancurkan
terumbu
karang
membuat
kita
menderita kerugian secara ekonomi dan ekologi. Hal ini juga membuat generasi mendatang turut terancam mengingat meningkatnya jumlah penduduk akan berimbas langsung terhadap peningkatan kebutuhan protein. Oleh karena itu penangkapan ikan harus diatur agar perikanan yang berkelanjutan dapat tercapai. III.PELUANG DAN STRATEGI
III.1 Peluang Udang merupakan komoditas utama dari sektor kelautan dan perikanan di Indonesia yang diekspor ke berbagai negara. Selain ke AS, pasar potensial untuk komoditas udang Indonesia juga ke negara-negara Uni Eropa dan Republik Rakyat Cina. Berdasarkan data Kementrian Kelautan dan Perikanan, ekspor komoditas udang menunjukkan kecenderungan yang meningkat pada 2015-2016, yaitu peningkatan 6,84% dilihat dari volume, dan naik 3,75% bila dilihat dari nilai komoditas. Selain itu, ekspor ke AS pada periode yang sama juga meningkat hingga 13,4 persen, atau lebih tinggi dari sasaran ekspor tradisional lainnya seperti Cina (naik 6,4%), Uni Eropa (4%), Jepang (2,4%), dan negaranegara kawasan ASEAN (0,2 %)6. Meningkatnya nilai ekspor produk udang Indonesia ke Uni Eropa tentu saja merupakan peluang yang sangat besar bagi Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspor produk udangnya ke Italia terutama untuk produk udang vaname dan produk makanan berbasis udang.
6
Udang Indonesia Kuasai Pasar Ekspor, 28 November 2016. Diakses pada 3 Februari 2017 https://journalreportase.com/2016/11/28/udang-indonesia-kuasai-pasar-ekspor/
Page 24
Peluang yang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor udang vaname ke Italia semakin terbuka lebar karena negara penghasil udang vaname tertinggi seperti Vietnam, Thailand, dan Tiongkok mengalami penurunan produksi yang signifikan karena udang di negara-negara tersebut
terkena
virus
Early
Mortality
Syndrome
(EMS)
yang
mengakibatkan turunnya kualitas udang di negara-negara tersebut. Oleh karena perairan laut Indonesia masih terbebas dari virus-virus berbahaya seperti EMS, maka Indonesia diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk udang vaname ke Italia dalam rangka mengambil peluang ini.
Di samping produk udang vaname, Indonesia merupakan negara yang paling diminati untuk produk makanan berbasis udang dengan nilai proyeksi ekspor produk makanan berbasis udang ini diperkirakan sekitar US$ 110 dolar pada tahun 2014.Saat ini, beberapa negara Uni Eropa telah melakukan permintaan ekspor produk makanan tersebut karena kualitas produk dan gizinya sangat baik. Kualitas produk yang terjaga dengan baik salah satunya berkat dioptimalkannya Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan (SHTI) pada 2016 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. SHTI sebagai salah satu syarat ekspor produk perikanan ke Uni Eropa. Diantaranya adalah tuna, octopus, udang, swordfish dan jenis kakap merah. Adapun negara ekspor produk perikanan Indonesia yang disertai SHTI didominasi oleh Jerman, Inggris, Italia dan Spanyol. Tak hanya negara Uni Eropa, importir Thailand juga menjadikan SHTI sebagai salah satu syarat produk perikanan Indonesia yang diekspor masuk ke negara tersebut. Pasalnya, perikanan di Indonesia menjadi bahan baku bagi industri pengolahan di Thailand yang selanjutnya akan dipasarkan ke Uni Eropa. SHTI ini merupakan salah satu komitmen
Page 25
nasional
dalam
mengimplementasikan
ketentuan
pengelolaan
sumberdaya perikanan yang berkelanjutan7. III.2 Strategi
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa strategi sebagai berikut: Tabel 8. Strategi PeningkatanEkspor Produk Udang ke Italia
No
Strategi
Deskripsi
Outcome
1
Strategi Produksi
Memberikan sosialisasi atau workshop kepada nelayan udang budidaya dan tangkap mengenai persyaratan ekspor yang harus dipenuhi ke Italia. Meningkatkan konversi budidaya dari udang windu ke udang vaname. Menerbitkan regulasi yang berfokus pada aspek kelestarian lingkungan (AMDAL) dalam pengembangan tambak.
2
Strategi Produk
Meningkatkan penelitian di bidang bioproses untuk menghasilkan produk makanan berbasis udang yang bermutu tinggi.
3
Strategi Promosi
Berpartisipasi dalam pameran ikan dan seafood seperti “Seafood Expo Southern Europe” di Barcelona, “European Seafood Exhibition” di Brussels, dan “Mediterranean Seafood Exhibition” di Rimini yang diadakan setiap tahun.
Italia akan semakin tertarik dengan produk udang Indonesia dan akan meningkatkan impor terhadap produk tersebut. Produksi udang vaname Indonesia dapat menguasai pasar Italia. Produk udang Indonesia akan semakin disukai oleh negara maju karena produk udang Indonesia merupakan produk yang ramah lingkungan. Produk udang Indonesia yang bermutu tinggi akan mampu bersaing dengan produk sejenis yang dihasilkan oleh negara-negara lain Minat pembeli dari negara-negara Uni Eropa khususnya Italia akan meningkat dan akan memperbesar impor untuk produk udang dari Indonesia.
7
Ikan-ikan Indonesia Ditingkatkan Ekspor ke Uni Eropa, 20 Januari 2016. Diakses pada 3 Februari 2017. http://www.jawapos.com/read/2016/01/20/16119/ikan-ikan-indonesia-ditingkatkan-ekspor-ke-uni-eropa
Page 26
No
Strategi
Strategi Regulasi
IV.
Deskripsi
Outcome
Meningkatkan promosi produk menggunakan Google Adwords dan Google Analytics untuk menjangkau target konsumen Italia yang lebih banyak. Penegasan dan1.penguatan rezim limited entry; penegasan entitas perikanan legal, reported and regulated fisheries; penguatan instrumen pengendalian perikanan; penguatan kelembagaan WPP Indonesia, dan penguatan diplomasi perikanan internasional.
Meningkatnya pembeli dari Italia terhadap produk udang Indonesia sehingga pangsa pasar produk udang Indonesia akan semakin besar di Italia. Terciptanya tata kelola produk perikanan yang baik sehingga industri perikanan yang berkelanjutan dapat terwujud. Indonesia dapat terus memenuhi kebutuhan perikanan domestik dan meningkatkan nilai ekspornya dengan tetap melestarikan kekayaan alam lautnya.
Adanya penyelarasan aturan pengujian keamanan pangan (produk perikanan) antar pemerintah Indonesia dan otoritas di Uni Eropa
Tidak perlu dilakukan dua kali pengujian produk (keberterimaan sertifikat hasil pengujian)
INFORMASI PENTING
4. 1 Major playerdi Italia 1. Antonio Verrini & Figli S.P.A. - http://www.verrini.com–berlokasi di Genova 2. Natalino Pesca SNC – http://www.natalinopescasantateresa.com – berlokasi di Sardinia 3. Polo Sud S.r.l - http://www.polosudsrl.net – berlokasi di Puglia 4. Società del Mare Adriatico s.r.l. http://www.societamareadriatico.com – berlokasi di Fano 5. Twin Trade - http://www.twintrade.it – berlokasi di Fano 6. Mita BC S.r.l - http://www.mitabc.com – berlokasi di Roma 4. 2 Asosiasi Perdagangan Produk Fish and Seafood di Italia
Page 27
1. Istituto di servizi per il mercato agricolo alimentare. http://www.ismea.it–berlokasi di Roma 2. Society for the management of funds for the agricultural and food sector (SGFA) – http://www.sgfa.it – berlokasi di Roma 4. 3 Alamat dan Website Penting 1. Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia. 2. Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend. Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 5713540 ; Fax: +62 (21) 571-9013. Email:
[email protected]. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President) 3. Promosi Perdagangan Indonesia di Italia. ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia. 4. Perwakilan Indonesia di Italia. Ambasciata della Repubblica di Indonesia,
Via
Campania
53-55,00187
Roma,
Italia.Tel:
+39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910 5. Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio) perdagangan
Estero
http://www.ice.gov.it/.
Kementrian
Italiahttp://www.mincomes.it/.
atau
http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm 6. Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset) Email: mailto:
[email protected]://www.euromonitor.com 7. International
Chamber
of
Commerce.
E-mail:
mailto:
[email protected]. http://www.iccwbo.org 8. International Trade Centre UNCTAD/ WTO E-mail: mailto:
[email protected]. http://www.intracen.org 9. Pameran Perdagangan. Macef (http://www.fmi.it/macef) Page 28
10. Website
tentang
Informasi
terbaru
mengenai
pameran
perdagangan Internasional Miller Freeman at: http://www.dotfood.com/schedule/index.htm 11. Organisasi Promosi Perdagangan Italia ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 6-59921 Telefax: (39) 659926900 12. Informasi produk dapat dilihat di Eurostat danItalian National Statistics (http://www.istat.it). 13. Informasi mengenai Seafood Expo di Barcelona dapat dilihat di: http://10times.com/seafood-barcelona-expo 14. Informasi mengenai European Seafood Exhibition di Brussels dapat dilihat di:http://www.seafoodexpo.com/global/ 15. Informasi mengenai Mediterranean Seafood Exhibition di Rimini dapat dilihat di:http://10times.com/med-seafood
V.
REFERENSI 1. Naik Signifikan, Ekspor Udang Indonesia ke AS Kalahkan India, Thailand, dan Vietnam, diakses pada 3 Februari 2017,http://news.kkp.go.id/index.php/naik-signifikan-ekspor-udangindonesia-ke-as-kalahkan-india-thailand-dan-vietnam/ 2. RI Mestinya Bisa Keruk US$240 M dari Pasar Seafood Dunia, Nyatanya, 7 Oktober 2016. Diakses pada 3 Februari 2017. http://industri.bisnis.com/read/20161007/99/590606/ri-mestinyabisa-keruk-us240-m-dari-pasar-seafood-dunia-nyatanya 3. https://www.cbi.eu/market-information/fish-seafood/trade-statistics/, diakses pada 3 Februari 2017 4. Emiten Perikanan Terpadu Incar Ekspor Udang ke Eropa, diakses pada 3 Februari 2017, https://m.tempo.co/read/news/2016/04/26/092766088/emitenperikanan-terpadu-incar-ekspor-udang-ke-eropa
Page 29
5. Naik Signifikan, Ekspor Udang Indonesia ke AS Kalahkan India, Thailand, dan Vietnam, diakses pada 3 Februari 2017,http://news.kkp.go.id/index.php/naik-signifikan-ekspor-udangindonesia-ke-as-kalahkan-india-thailand-dan-vietnam/ 6. Udang Indonesia Kuasai Pasar Ekspor, 28 November 2016. Diakses pada 3 Februari 2017https://journalreportase.com/2016/11/28/udang-indonesiakuasai-pasar-ekspor/ 7. Ikan-ikan Indonesia Ditingkatkan Ekspor ke Uni Eropa, 20 Januari 2016. Diakses pada 3 Februari 2017. http://www.jawapos.com/read/2016/01/20/16119/ikan-ikanindonesia-ditingkatkan-ekspor-ke-uni-eropa
Page 30