2014 MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK FURNITUR KURSI HS 9401 DI ITALIA
INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER ITPC MILAN Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191 http://www.itpcmilan.com
Page 0
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR
2
I.
II.
III.
PENDAHULUAN . I. 1 Pemilihan Produk
3
I. 2 Profil Geografi Italia
5
POTENSI PASAR PRODUK FURNITUR KURSI DI ITALIA II. 1 Ekspor Produk Furnitur Kursi ke Dunia
7
II. 2 Potensi Pasar Produk Furnitur Kursi di Italia
9
II. 3 Regulasi Impor Produk Furnitur Kursi di Italia
12
II. 4 Saluran Distribusi Produk Furnitur Kursi di Italia
14
II. 5 Hambatan dan tantangan Lainnya
15
PELUANG & STRATEGI III. 1 Peluang
16
III. 2 Strategi
16
IV. INFORMASI PENTING
18
Page 1
KATA PENGANTAR Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus dilakukan selama 1 tahun untuk memenuhi target yaitu menyiapkan 10 Market Brief. Pada topik ini dipilih produk furniture kursi (HS 9401) sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk furniture kursi di Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia. Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk furniture kursi (HS 9401). Milan, Oktober 2014 Kepala ITPC Milan
Agung Pramudya FR.
Page 2
I.
Pendahuluan
Dalam perkembangannya, furnitur tidak terlepas dari perkembangan kemajuan teknologi salah satunya adalah produk mebel. Furnitur merupakan salah satu bentuk desain produk yang muncul pertama kali di Italia. Dalam kehidupan peradaban kuno sampai sekarang sebagian besar masyarakat membutuhkan apa yang dinamakan furnitur. Bahan-bahan baku furnitur dikelompokkan menjadi beberapa jenis, seperti furnitur dari kayu solid, kayu pabrik, furnitur berbahan palstik, furnitur berbahan rotan dimana masing-masing dari bahan tersebut mempunyai keunggulan tersendiri.
I.1 Pemilihan produk Potensi Indonesia dalam melakukan usaha di bidang furnitur khusunya kursi sangat tinggi karena pada dasarnya Indonesia memiliki sumber daya alam kayu, rotan, bambu dan lain-lain yang menjadi bahan dasar dari pembuatan furnitur kursi. Kursi rotan, bambu dan bahan-bahan sejenis (Seat of cane, osier, bamboo or similar materials) termasuk dalam kode Combined Nomenclature (CN code) 9401 50 00 atau dalam Standard International Trade Classification (SITC) 82113. Dalam pemakaian seharihari, kursi tersebut dapat diproduksi seluruhnya dari rotan, bambu atau bahan-bahan sejenis, atau dikombinasikan dengan kayu, plastik atau besi. Barang dagang tersebut dapat pula dilengkapi dengan bantalan busa (foam) dan dibungkus dengan bahan tekstil. Berdasarkan data dari Eurostat Impor Uni Eropa atas kursi rotan, bambu dan bahan-bahan sejenis dari Dunia, nilai impor Uni Eropa dari tahun ke tahun selalu meningkat. Selama periode tahun 1996 - 2000 impor tersebut memperlihatkan peningkatan rata-rata 6,61% pertahun, yaitu dari 163,9 juta Euro dalam tahun 1996 menjadi 215,5 juta Euro pada tahun 2000. Peningkatan terbesar dialami pada tahun 2000 dibandingkan 1999, yakni sebesar 11,24%. Indonesia merupakan pemasok utama ke pasar Uni Eropa Page 3
untuk kursi rotan, bambu atau bahan sejenisnya. Selama periode 19962001, pangsa produk Indonesia tersebut berkisar sekitar 57 - 61 %. Tren yang positif di atas merupakan salah satu modal yang baik sebagai peluang ekspor produk furnitur kursi oleh Indonesia ke Italia. Walaupun tren impor Italia dari dunia atas produk furnitur tempat duduk sempat menurun pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011. Berdasarkan data pada tabel 1, penurunan senilai 1052 juta dolar pada tahun 2011 menjadi 919 juta dolar pada tahun 2012. Namun sinyal positif kembali muncul pada tahun 2013 dimana terjadi kenaikan nilai impor sebesar 2,8% dibanding tahun 2012. Diharapkan dengan tren yang meningkat pada tahun lalu, maka nila impor pada tahun 2014 akan terus meningkat. Tabel 1. Kinerja impor produk furnitur kursi dari dunia
Sumber: Istat Mengingat rotan dan bambu hanya ditemukan di negara-negara tropis di Asia maka peranan negara-negara Asia sangat dominan, yakni Indonesia 59,77 %, Filipina 7,10 %, Vietnam 6,06 % dan Malaysia 3,16 %, sementara China 3,90 % (data tahun 2000). Pesaing Indonesia untuk produk ini adalah Thailand, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Amerika, Jerman, Swiss dan China. Saat ini beberapa negara anggota Uni Eropa telah merakit atau memproduksi kursi rotan dan bambu serta kemudian mengekspornya, baik dalam kelompok Uni Eropa sendiri (intra-EUR) maupun ke negara ketiga (extra-EUR). Indonesia menduduki peringkat pertama ekspor untuk produk seats convertible into beds of rattan (HS 940140020) diantara negara ASEAN. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa Indonesia telah lama Page 4
berkecimpung didalam kegiatan ekspor furnitur kursi, hal ini menunjukan bahwa Indonesia memiliki potensi ekspor sangat besar untuk mencukupi kebutuhan produk ini di Italia.
I.2 Profil Geografi Italia Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan
empat
negara
Eropa
yaitu
Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengah-tengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negara-negara Eropa Utara, negaranegara Mediterania dan negara-negara Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino.
Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada awal tahun 2014 mencapai € 35.137. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik.
Milan merupakan kota dengan jumlah tenaga kerja produktif terbesar yaitu 50.7% dari total jumlah penduduk di kota Milan. Milan juga dikenal sebagai pusat mode dunia. Nilai ekspor Milan sebesar 37.47 miliar Euro sedangkan nilai impor sebesar 58.27 miliar Euro pada tahun 2013. Angka ini menunjukkan potensi dan peluang yang cukup besar bagi pelaku usaha Indonesia untuk mencoba meningkatkan nilai ekspornya ke Italia.
Page 5
Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi.
Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat.
Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang
juga
terus
bertambah.
Sementara
komoditas
minyak
menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan.
Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif
Page 6
kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya.
Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.
II.
Potensi pasar produk furnitur kursi di Italia
II. 1 Ekspor produk furnitur kursi ke dunia Secara umum, Italia mengalami kenaikan volume ekspor untuk produk jenis HS 94 ini sebesar 6.49% (lihat tabel 2). Bisa dilihat pada produk dengan kode HS 9403- Other Furnit, Not Seat menempati posisi pertama berdasarkan volume ekspornya. Jenis ini menyumbang sebesar kurang lebih 55% dari seluruh volume ekspor produk HS 94. Kemudian disusul oleh produk HS 9401- Seat (Not Dental,etc) pada peringkat kedua yang akan dibahas di dalam market brief ini. Tabel 2. Kinerja eskpor produk furnitur dan tempat tidur Italia ke dunia
Sumber: Istat Kinerja ekspor furnitur kursi ke dunia berdasarkan negara tujuan dapat dilihat pada tabel 3. Negara Perancis menjadi negara tujuan ekspor pada urutan pertama untuk produk furnitur kursi, yaitu dengan persentase Page 7
sebesar 15.1% dari total nilai ekspor keseluruhan dan diikuti oleh Jerman dengan presentase sebesar 11.46%, Rusia dengan presentase sebesar 8.08%, Inggris dengan persentase sebesar 7.71%, Amerika dengan persentase sebesar 6.4% serta Indonesia berada pada posisi ke 69 yaitu dengan presentase 0.14% sementara Malaysia berada di bawah posisi Indonesia yaitu posisi ke 79 dengan presentase sebesar 0.09%. Pada tahun 2013 Perancis berada pada rangking pertama. Nilai ekspor Italia ke Perancis sebesar 2111 juta dolar dimana angka ini mengalami kenaikan 0.09% dari tahun 2012. Pada rangking kedua yaitu Jerman, nilai eksport Italia ke Jerman sebesar 1603 juta dolar pada tahun 2013 dimana angka ini mengalami kenaikan 1.82% dari tahun 2012. Pada rangking ketiga adalah Rusia, nilai ekspor Italia ke Rusia sebesar 1,13 miliar dolar pada tahun 2013 dimana mengalaim kenaikan 14,35% dari tahun 2012. Pada rangking keempat yaitu Inggris, nilai ekspor Italia ke Inggris sebesar 1,07 miliar dolar pada tahun 2013 dimana angka ini mengalami kenaikan sebesar 4.93% dari tahun 2012. Pada rangking kelima yaitu Amerika Serikat, nilai ekspor Italia ke Amerika Serikat sebesar 895 juta dolar pada tahun 2013 dimana angka ini mengalami kenaikan cukup besar sejumlah 14,11% dari tahun sebelumnya. Kelima negara tersebut merupakan negara tujuan utama ekspor Italia atas produk furnitur kursi. Sedangkan Indonesia berada pada urutan ke 69, dengan nilai ekspor Italia ke Indonesia pada tahun 2013 sebesar 19 juta dolar dimana angka ini mengalami kenaikan sebesar 57.89% dari tahun sebelumnya. Secara keseluruhan tren ekspor Italia ke beberapa negara mengalami peningkatan pada tahun 2013 dibanding tahun 2012.
Page 8
Tabel 3. Kinerja ekspor furnitur kursi Italia ke dunia berdasarkan negara tujuan
Sumber: Istat
II. 2 Potensi Pasar Produk Furnitur Kursi di Italia Berdasarkan kinerja impor Italia terhadap produk furnitur dan tempat tidur (HS 94) secara keseluruhan, produk furnitur kursi (HS 9401) berada pada urutan kedua setelah produk furnitur selain kursi (HS 9403). Pada tabel 4 ditunjukkan nilai impor Italia atas produk furnitur kursi menyumbang sebesar 28% dari total HS 94 pada tahun 2013. Dapat dilihat juga kenaikan nilai impor sebesar 2.8% pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012. Nilai impor Italia dari dunia tersebut senilai 919 juta dolar pada tahun 2012 kemudian meningkat senilai 944 juta dolar pada tahun 2013. Tren yang positif ini menjadi salah satu potensi pasar untuk produk furnitur kursi di Italia. Tabel 4. Kinerja Impor Produk Furnitur dan Tempat Tidur Italia dari Dunia
Page 9
Sumber: Istat Berdasarkan produk turunan HS 9401 (Tabel 5), produk HS 940190 paling banyak diimpor Italia dari dunia dengan persentase 26.9% dari total impor produk HS 9401 pada tahun 2013. Pada peringkat kedua yaitu produk HS 940161 dengan persentase 21.8% dari total impor produk HS 9401. Jika dilihat dari peningkatan volume tahun 2012-2013, maka produk HS 940190 lebih besar peningkatannya dibandingkan HS 940161. Selama periode 2012-2013 produk HS 940190 mengalami kenaikan 5.31% sedangkan produk HS 940161 mengalami penurunan sebesar nilai 1.35%. demikian juga pada urutan ketiga, produk HS 940179 pun mengalami penurunan nilai impor sebesar 0.78%. Dilihat dari data tersebut dapat diperkirakan produk HS 940190 akan menjadi prioritas produk yang akan diimpor oleh Italia dari dunia. Tabel 5. Kinerja impor produk furnitur kursi dan produk turunannya dari dunia
Page 10
Sumber: Istat Negara importir utama produk furnitur kursi ke Italia adalah Cina, Romania, Jerman, Polandia, dan Hungaria (Tabel 6). Cina pada rangking pertama menyumbang 28.84% dari total nilai impor pada tahun 2013. Pada tahun 2012-2013 nilai impor Cina mengalami kenaikan sebesar 0.79% dengan nilai sebesar 270 juta dolar pada tahun 2012 menjadi 272 juta dolar pada tahun 2013. Romania pada rangking kedua menyumbang 19.28% dari total nilai impor pada tahun 2013. Pada tahun 2012-2013 nilai impor mengalami kenaikan sebesar 12.45% dengan nilai sebesar 161 juta dolar pada tahun 2012 menjadi 182 juta dolar pada tahun 2013. Jerman pada rangking ketiga menyumbang 13.62%% dari total nilai impor pada tahun 2013. Pada tahun 2012-2013 nilai impor mengalami penurunan sebesar 6.81% dengan nilai sebesar 138 juta dolar pada tahun 2012 menjadi 128 juta dolar pada tahun 2013.
Page 11
Polandia pada rangking keempat menyumbang 4.27% dari total nilai impor pada tahun 2013. Pada tahun 2012-2013 nilai impor mengalami penurunan sebesar 14.65% dengan nilai sebesar 47 juta dolar pada tahun 2012 menjadi 40 juta dolar pada tahun 2013. Hungaria pada rangking kelima menyumbang 3.68% dari total nilai impor pada tahun 2013. Pada tahun 2012-2013 nilai impor mengalami kenaikan sebesar 27.29% dengan nilai sebesar 27 juta dolar pada tahun 2012 menjadi 34 juta dolar pada tahun 2013. Indonesia sendiri berada pada rangking ke 13 yang menyumbang 1.35% dari total nilai impor pada tahun 2013. Pada tahun 2012-2013 nilai impor mengalami penurunan sebesar 14.14% dengan nilai sebesar 14 juta dolar pada tahun 2012 menjadi 12 juta dolar pada tahun 2013. Negara pesaing Asia lainnya adalah Vietnam yang berada pada rangking ke 10 menyumbang 1.74% dari total nilai impor pada tahun 2013. Pada tahun 2012-2013 nilai impor mengalami penurunan sebesar 11.03% dengan nilai sebesar 18 juta dolar pada tahun 2012 menjadi 16 juta dolar pada tahun 2013. Tabel 6. Kinerja Impor Italia terhadap Produk Furnitur Kursi Berdasarkan Asal Negara
Sumber: Istat
Page 12
II. 3 Regulasi Untuk Produk Furnitur Kursi di Italia Italia menerapkan kebijakan yang secara umum mengacu pada garis besar ketentuan impor yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa. Kebijakan impor serta regulasi ekspor yang perlu dipenuhi terkait syarat ketentuan secara detail
dapat
disimak
pada
portal
EU
Help
Desk
(http://www.exporthelp.europa.eu) dengan memasukkan kode HS pada kolom yang telah ditentukan. Ketentuan impor produk yang ditetapkan oleh EU termasuk di Italia terdiri atas beberapa persyaratan mutu yang terdiri menjadi 2 bagian yaitu kebijakan (peraturan resmi) beserta additional requirement-nya dan persyaratan yang sifatnya tidak resmi. Persyaratan-persyaratan yang diatur dalam kebijakan resmi nasional dan additional requirement-nya dapat di akses di website http: //cbi.eu/marketinfo. Salah satu peraturan yang diwajibkan sebagai persyaratan mutu pada produk furnitur kursi adalah tentang product safety atau ketentuan yang menjamin bahwa produk yang dihasilkan oleh produsen itu aman dipakai, misalkan dalam hal ini adalah bahan baku yang digunakan bebas dari bahan kimia yang berbahaya seperti nikel atau PFOS. Sedangkan yang dimaksud persyaratan yang sifatnya tidak resmi adalah persyaratan yang mendukung persyaratan mutu resmi yang telah dikeluarkan
pemerintah, misalkan
tentang persyaratan
lingkungan,
contohnya berupa eco text label (dapat dilihat di website http://www.ecolabel.com). Selain persyaratan lingkungan juga ada persyaratan sosial, contohnya berupa produsen yang harus terstandardisasi sistem TQM seperti ISO standards, OHSAS, ILO, Ethical Trading, dll. Di beberapa negara anggota Uni Eropa peraturan mengenai mebel pada umumnya banyak dikaitkan dengan masalah ketahanan barang-barang tersebut terhadap api. Peraturan tersebut tidak hanya mengikat mebelnya, melainkan juga barang-barang yang melengkapi mebel tersebut, misalnya upholstery dan furnishing serta bantal-bantal yang terkadang diletakkan di atas kursi. Page 13
Mebel dan barang atau bahan tersebut diuji tingkat ketahanannya terhadap api, dan bahan penutup yang dipergunakan wajib mencantumkan keterangan mengenai hal tersebut. Bahan pengemas yang dipakai terikat pula pada aturan mengenai limbah. Dalam mengolah rotan dan bambu atau bahan-bahan sejenis yang dipakai dalam pembuatan kursi, termasuk kain penutup/ pembungkusnya, perlu diperhatikan ketentuan mengenai larangan pemasaran dan pemakaian bahan kimia tertentu yang berbahaya sesuai persyaratan Council Directive 76/769/EEC. Untuk proses pengolahan kayu, Directive tersebut antara lain melarang
pemasaran
bahan
yang
mengandung
:
konsentrasi
Pentachlorophenol (PCP) maupun garam dan esternya sebanyak 0,1 % atau lebih; Creosote Einecs, Creosote oil Einecs, Distilates (coal tar), naphthalene oils Einecs, dan berbagai bahan yang mengandung creosote.
II. 4 Saluran Distribusi Produk Furnitur Kursi di Italia Beberapa saluran distribusi yang dapat diterapkan pada produk furnitur kursi adalah: Barang dagangan kursi rotan dan bambu dapat didistribusikan dari salah satu negara anggota Uni Eropa ke negara anggota lainnya tanpa melewati pabean lagi. Pengiriman barang di wilayah UE dapat seluruhnya dilakukan dengan sarana mobil angkutan atau kereta api (transportasi darat). Imporir atau distributor menyalurkan barangnya ke konsumen langsung atau melalui toko-toko serba ada yang berukuran besar ataupun toko-toko khusus yang menjual mebel. Tidak jarang impor dilakukan sendiri oleh tokotoko tersebut baik yang besar maupun menengah/kecil. Saat ini jaringan distribusi mebel dan peralatan rumah tangga IKEA merupakan jaringan pemasaran terbesar eropa. Hal-hal yang perlu diperhatikan jika pertama kali masuk ke pasar bersangkutan antara lain konsumen berpendapat bahwa kondisi/keadaan pada saat diterima dan kualitas barang sangat perlu diperhatikan. Hal ini
Page 14
penting bagi produsen agar barangnya dapat tetap bersaing, baik yang merupakan produksi setempat atau yang berasal dari negara pemasok lain. Perlu juga diperhatikan ketentuan mengenai penggunaan bahan kimia yang dipakai untuk mengolah bahan mentah (rotan, bambu atau bahan sejenis dan kayu) yang dipergunakan dalam pembuatan kursi. Pasar Uni Eropa merupakan pasar tunggal sehingga pada saat barang dagangan yang berasal dari negara ketiga sudah dapat masuk ke salah satu negara UE, maka barang tersebut dapat dengan bebas beredar di wilayah UE lainnya tanpa melampaui prosedur pabean lagi. Dalam hal ekspotir memiliki agen/ distributor di salah satu negara anggota Uni Eropa, maka kondisi pasar tunggal dapat mempermudah proses pengiriman barang ke negara anggota UE lainnya.
Gambar 1. Bagan saluran perdagangan
Page 15
Pada gambar di atas, menunjukan struktur perdagangan untuk produk furnitur kursi. Sebagai produsen dari produk furnitur kursi yang mencoba untuk masuk ke anggota pasar eropa, diharapkan produsen untuk lebih akrab dengan struktur perdagangan diatas. Pemeran utama dalam pasar ini biasanya diklasifikasikan baik sebagai spesialis maupun bukan spesialis. II.5. Hambatan Dan Tantangan Kegagalan dalam membangun sebuah brand cukup menjadi hambatan yang serius dimana kondisi ini telah menghambat upaya produsen untuk bergerak di sepanjang rantai nilai dan dengan demikian mereka tidak dapat mempertahankan industri lebih kompetitif dalam jangka panjang. Dalam hal ini persaingan biaya bukanlah satu-satunya prasyarat untuk mengamankan keunggulan kompetitif terutama ketika menghadapi peningkatan biaya pada tingkat dunia. Hal itu juga penting untuk mengembangkan desain asli anda dan kemampuan inovatif. Negara pesaing yaitu China menawarkan produk dengan harga yang jauh lebih murah meskipun kualitasnya masih di bawah produk furniture Indonesia namun memiliki desain yang menarik yang diminati oleh konsumen dari kelas ekonomi menengah. Hal ini diperburuk dengan kondisi perekonomian Italia yang belum pulih dari krisis. III.
Peluang Dan Strategi
III.1. Peluang Dengan munculnya tren ramah lingkungan, kursi non-kain atau nonupholstered menjadi semakin penting di Eropa dimana produk ini harus memenuhi ketentuan label ramah lingkungan. Di beberapa kasus mengatakan bahwa pengecer furnitur akan mengidentifikasi apakah produk impor memenuhi kriteria ramah lingkungan atau tidak. Oleh karena itu bambu sebagai material menjadi populer. Indonesia memiliki kekayaan bambu yang berlimpah, sehingga kondisi ini menjadi peluang yang baik. III.2. Strategi Page 16
Italia adalah salah satu negara yang menjadi trend setter dalam bidang furniture dengan salah satu pameran furniture terpenting yaitu Salone del Mobile. Indonesia sebaiknya mengikuti pameran untuk mengangkat image produk Indonesia sebab dalam produk furniture, desain dan image merupakan dua hal yang sangat penting dan untuk meningkatkan tingkat kepercayaan buyer. Dalam mengikuti pameran ini, produsen harus dapat menunjukkan portofolio produk yang baik pada penyelenggara sehingga dapat memenuhi kriteria sesuai standar penyelenggara. Karakteristik pengunjung pameran Salone del Mobile adalah buyer, retailer yang berpotensi membeli produk dalam jumlah besar dan juga desainer interior yang menyarankan pembelian produk pada klien seperti hotel, restoran, spa, kantor atau hunian. Selain Salone del Mobile, terdapat juga pameran alternatif yang berlangsung bersamaan yaitu Fuori Salone yang secara harfiah berarti Salone Luar dinamai demikian sebab pameran ini diselenggarakan di luar arena Salone del Mobile yaitu di beberapa titik yang tersebar di kota Milan yaitu Via Tortona dan Via Savona. Pameran ini menjadi alternatif promosi bagi produsen pendatang baru yang belum memiliki portofolio panjang, namun memiliki desain dan kreatifitas yang kuat. Negara pesaing seperti Singapura dan Jepang tampak memanfaatkan arena ini untuk mempromosikan produk produk mereka. Strategi promosi yang dapat diterapkan pada era globalisasi saat ini adalah promosi produk melalui jejaring sosial. Metode ini menjadi sangat penting bagi produsen, konsumen bisa memesan produk yang mereka inginkan
Page 17
melalui jejaring sosial dan ini membuat pemesanan produk menjadi lebih mudah dengan adanya promosi produk yang hemat waktu.
Strategi produksi sebaiknya disesuaikan dengan tren kursi yang biasanya di-update melalui pameran. Pada tahun 2010 di pameran furnitur Milan beberapa pengamat mode mempersembahkan warna lime green, merah cerah, oranye, pink dan biru sebagai tren warna terhadap furnitur di masa depan. Oleh karena itu, ini bisa menjadi salah satu strategi bagi produsen untuk terus memperhatikan tren warna dari furnitur yang setiap tahunnya berubah.
Konsumen Italia cenderung menyukai desain yang simple minimalis sebab mengikuti kondisi perumahan dan apartemen yang berukuran terbatas. Selain itu, kebanyakan dari mereka merupakan kaum single atau pasangan tanpa anak. IV.
Alamat dan Website Penting 1. Major Player: -
Contro Corrente- http://www.contro-corrente.com - berlokasi di Tarquinia, mengimpor furnitur langsung dari India, Nepal, Thailand, Indonesia, Maroko dan Vietnam.
-
Nuovarredo-
http://www.nuovarredo.it
–
berlokasi
di
Francavilla Fontana, di bidang furnitur etnik dan bambu dari Cina, Romania dan negara Asia lainnya. -
Etnostore- http://www.etnostore.com – berlokasi di Bergamo, di bidang furnituk etnik antik dan furnitur Cina.
-
Mogno Giovanni_ http://www.mogno.it – berlokasi di Medole, mengimpor furnitur dari Indonesia atau Thailand sejak 1962, di bidang furnitur modern.
-
La Rosa dei Venti- http://www.rosadeiventi.it – berlokasi di Turin, di bidang furnitur etnik antik.
-
Ruby Star SRL- http://www.rubystar.it – berlokasi di Gualdo Tadino, di bidang furnitur etnik. Page 18
2. The
Italian
Furniture
Portals-
http://www.webmobili.it,
http://www.mobilidItalia.it, http://www.mobili.it and http://Italianfurniture.promotion.it. 3. Informasi terbaru tentang tren gaya interior rumah dan furnitur dapat ditemukan di situs pameran furnitur internasional di Italia http://www.cosmit.it 4. Aliansi
Internasional
Publikasi
Furnishing
(IAFP)-
http://www.iafpalliance.com terdiri dari 16 anggota menunjukan kemimpinan produsi furnitur di dunia. 5. Eropa konfederasi industri mebel (EFIC)- http://www.efic.eu 6. Federasi
Italia
dari
Industri
Kayu
dan
Mebel
http://www.federlegno.it 7. FEDERMOBILI, Federasi Nasional dari Pengecer Furnitur http://www.federmobili.com 8. Institusi Industri Furnitur – http://csilmilano.com berbasis di Milan 9. Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia. 10. Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend. Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 5713540 ; Fax: +62 (21) 571-9013. Email:
[email protected]. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President) 11. Promosi Perdagangan Indonesia di Italia. ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia. 12. Perwakilan Indonesia di Italia. Ambasciata della Repubblica di Indonesia,
Via
Campania
53-55,00187
Roma,
Italia.Tel:
+39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910 13. Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio)
Estero
http://www.ice.gov.it/.
Kementrian
Page 19
perdagangan
Italia
http://www.mincomes.it/.
atau
http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm 14. Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset) E-mail: mailto:
[email protected]://www.euromonitor.com 15. International
Chamber
of
Commerce.
E-mail:
mailto:
[email protected]. http://www.iccwbo.org 16. International Trade Centre UNCTAD/ WTO E-mail: mailto:
[email protected]. http://www.intracen.org 17. Pameran Perdagangan. Macef (http://www.fmi.it/macef) dan pameran furniture terpenting di dunia Salone del Mobile http://www.salonemilano.it/it/Website. 18. Tentang Informasi terbaru mengenai pameran perdagangan Internasional Miller Freeman at: http://www.dotfood.com/schedule/index.htm 19. Organisasi Promosi Perdagangan Italia ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 6-59921 Telefax: (39) 659926900
Page 20