2017 MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK MUTIARA (HS 7101) DI ITALIA
ITPC MILAN Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), Italy Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191 www.itpcmilan.it
Page 0
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR
2
ABSTRAK
3
I.
II.
III.
IV.
PENDAHULUAN . 1.1.
Pemilihan Produk
6
1.2.
Profil Geografi Italia
8
POTENSI PASAR PRODUK MUTIARA DI ITALIA 2.1.
Potensi Pasar Produk Mutiara di Dunia
12
2.2.
Potensi Pasar Produk Mutiara di Eropa
14
2.3.
Potensi Pasar Produk Mutiara di Italia
15
2.4.
Regulasi Impor Produk Mutiara di Italia
17
2.5.
Saluran Distribusi Produk Mutiara di Italia
20
2.6.
Hambatan dan Tantangan
21
PELUANG & STRATEGI 3.1.
Peluang
23
3.2.
Strategi
23
INFORMASI PENTING 4.1. 4.2.
V.
Importir Italia Alamat dan Website Penting
REFERENSI
25 26 29
Page 1
KATA PENGANTAR Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus menerus dilakukan selama 12 bulan untuk memenuhi target yang dibebankan kepada ITPC Milan yaitu menyiapkan 10 market brief dengan produk yang berbeda. Disamping berbagai produk yang telah disampaikan pada Market brief sebelumnya, pada bulan ini akan dipilih produk mutiara (HS 7101). Penetapan produk mutiara sebagai topik kajian singkat dalam Market Brief kali ini tidak lepas dari fakta yang membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk ini di Italia. Di dalam market brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar produk mutiara di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar mutiara di Italia. Kami sangat menyadari bahwaMarket Brief ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihakpihak yang membutuhkan informasi tentang produk mutiara (HS 7101).
Milan, Februari 2017
Kepala ITPC Milan Agung Pramudya
Page 2
ABSTRAKSI
Mutiara merupakan jenis perhiasan yang diminati selama berabad-abad. Perhiasan yang terbentuk langsung dari mahkluk hidup bawah laut ini menjadikannya bagian dari aksesoris yang memiliki nilai tinggi. Menurut kategorinya mutiara terbagi menjadi tiga, yaitu mutiara asli (natural pearls), mutiara budidaya (cultured pearls) dan mutiara imitasi (imitation pearls). Mutiara laut asli terjadi karena proses adaptasi kekebalan moluska terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuhnya. Seiring kemajuan teknologi, batu mutiara laut asli dapat di hasilkan dengan budidaya melalui zat pengganggu secara sengaja dimasukkan ke dalam kerang-kerangan melalui proses pembedahan. Sebagai salah satu negara penghasil terbesar mutiara laut selatan, Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam melakukan usaha di bidang ini. Berdasarkan data dari BPS Ekspor mutiara Indonesia ke Dunia pada tahun 2014 sangat meningkat, hal tersebut dapat terlihat dari kenaikan hampir tiga kali lipat yaitu sebesar 5.213,7 juta dolar pada periode Januari-Desember 2014 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, sebesar 2.751,3 juta dolar. Kenaikan tersebut mempengaruhi nilai share ekspor mutiara Indonesia, yang mengalami peningkatan year-on-year sebesar 3,18% di tahun 2014. Perdagangan mutiara dari Indonesia ke Eropa terlihat stabil dalam jangka waktu lima tahun terakhir. Hal ini terlihat dari jumlah impor pada tahun 2011 sebesar 41 juta euro, meningkat pada tahun berikutnya menjadi sebesar 51 juta euro, namun pada tahun-tahun berikutnya jumlah impor mutiara dari Indonesia ke Eropa mengalami penurunan dalam jangka waktu 2 tahun berturut-turut, yaitu sebesar 47 juta euro pada tahun 2011 dan 43 juta euro pada tahun 2012. Sebaliknya pada tahun 2013 impor mutiara dari Indonesia ke Eropa naik sebesar 51 juta euro. Berdasarkan kinerja impor Italia dari Indonesia terhadap produk mutiara secara keseluruhan mengalami tren positif pada periode 2011-2015 sebesar 12,73% dari nilai impor sebesar 0,269 juta USD pada tahun 2011 menjadi 0,390 Page 3
juta USD pada tahun 2015. Untuk nilai impor mutiara Italia terbesar terjadi pada tahun 2014, sebesar 0,706 juta USD. Namun pada tahun berikutnya import mutiara dari Indonesia mengalami penurunan sebanyak -44,87% dengan nilai impor tahun 2015 senilai 0,390 juta USD. Hambatan utama dalam perdagangan mutiara adalah tidak adanya sertifikasi kelayakan mutu mutiara atau standardisasi ekspor mutiara. Pada dasarnya Mutiara dari Indonesia tidak dapat disamakan dengan mutiara yang berasal dari Tiongkok, karena kualitas dan jenis mutiaranya berbeda. Mutiara dari Tiongkok adalah
jenis mutiara air tawar dimana harga pasar mutiara
tersebut jauh lebih rendah dari mutiara Indonesia. Dalam hal tersebut pentingnya sertifikasi mutu mutiara sebagai penjamin kualitas penjualan mutiara dari Indonesia. Strategi yang dapat diterapkan dalam memasuki perdagangan mutiara adalah sertifikasi mutu mutiara. Sertifikasi tersebut sebaiknya dilakukan pada satu tempat yang hasilnya dapat tervalidasi untuk semua Negara atau one stop certification. Dalam hal ini, perlu diadakan mutual agreement antara kedua negara sehingga keberterimaan produk dapat diakui dengan satu pengujian. Dengan sertifikat tersebut standar mutu mutiara dapat diatur secara tepat sehingga akan terbentuk fair trade. Hal lain yang perlu diperhatikan dalan meningkatkan ekspor mutiara Indonesia adalah mengikuti pameran dagang. Dengan adanya pameran perhiasan terbesar di Dunia yang diselenggarakan Italia yaitu Vicenzaoro sebagai salah satu trend setter dibidang perhiasan, Indonesia diharapkan dapat mengikuti pameran ini sehingga citra produk mutiara Indonesia dapat lebih dikenal
Page 4
I.
PENDAHULUAN
Sejak dahulu, mutiara merupakan jenis perhiasan yang banyak diminati konsumen di seluruh dunia. Kelangkaan dan keunikan mutiara menjadikan jenis perhiasan tersebut memiliki nilai jual yang tinggi. Beberapa jenis mutiara yang ada di dunia meliputi, mutiara air tawar, mutiara hitam (Tahitian pearls), Akoya Pearl dan mutiara laut selatan (South sea pearls). Mutiara South Sea Pearl (SSP) berasal dari kerang Pinctada maxima baik dari alam maupun hasil budidaya. Jenis mutiara ini banyak dihasilkan di Indonesia, Filipina dan Australia. Mutiara laut asli terjadi karena proses adaptasi kekebalan moluska terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuhnya. Benda asing tersebut kemudian di “karantina” dalam zat Kalsium Karbonat dalam bentuk kristal. Butiran halus dimasukkan ke dalam mantel lipatan moluska hingga pada saat tertentu dibuka kembali untuk mengambil hasil mutiara laut asli tersebut. Kini seiring kemajuan teknologi, batu mutiara laut asli dapat dihasilkan dengan budidaya yang berarti ada campur tangan manusia. Untuk menghasilkan mutiara budidaya, zat pengganggu secara sengaja dimasukkan ke dalam kerang-kerangan melalui proses pembedahan. Mutiara dibudidayakan tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan komoditas yang lebih baik namun turut menjaga kelestarian ekosistem laut. Sementara mutiara imitasi terbuat dari kulit kerang, yang diproses sedemikian rupa sehingga menyerupai mutiara asli. Untuk membedakan mutiara asli dan mutiara imitasi dengan cara mengigit mutiara tersebut. Apabila mutiara imitasi digigit, maka akan tertinggal atau berpasir setelah digigit 1. Kelebihan Mutiara South Sea Pearl adalah memiliki keunikan, berupa warna maupun kilauan yang mempesona, sehingga sangat digemari di pasar internasional. Mutiara jenis ini biasanya diperdagangkan dalam bentuk loose dan artikel perhiasan.
1
The Glimmer of Indonesian Pearls (Kemendag) Page 5
1.1.
Pemilihan produk
Kinerja ekspor non migas Indonesia tahun 2014 sebesar 145,96 milyar USD meskipun mengalami penurunan sebanyak 2,64% dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 149,92 milyar USD. Namun untuk ekspor mutiara Indonesia ke Dunia pada tahun 2014 sangat meningkat, hal tersebut dapat terlihat dari kenaikan sebesar 4,65 milyar USD pada periode JanuariDesember 2014 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,75 milyar USD. Kenaikan tersebut mempengaruhi nilai share ekspor mutiara Indonesia, yang mengalami peningkatan year-on-year sebesar 3,18% di tahun 2014. Tabel 1. Data Ekspor Indonesia ke Dunia by product non-migas
Sumber: BPS Indonesia Indonesia merupakan produsen South Sea Pearl atau mutiara laut selatan terbesar
di
dunia
dengan
memasok
43%
kebutuhan
dunia.
Sentra
pengembangan Pinctada maxima di Indonesia tersebar di beberapa daerah yaitu Sumatera Barat, Lampung, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Page 6
Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. Gambar 1. Peta sebaran mutiara di Indonesia
Nilai perdagangan Indonesia tahun 2013 menempati urutan ke-9 dunia dengan nilai ekspor sebesar US$ 29,4 juta atau 2,07% dari total nilai ekspor mutiara di dunia yang mencapai US$ 1,4 miliar. Nilai perdagangan Indonesia masih di bawah Hongkong, China, Jepang, Australia, Tahiti, USA, Swiss dan Inggris. Negara tujuan ekspor mutiara Indonesia adalah Jepang, Hongkong, Australia, Korea Selatan, Thailand, Swiss, India, Selandia Baru dan Perancis. Mutiara termasuk dalam produk HS 7101 (Pearls) yang termasuk dalam kategori produk HS 71 (pearls, precious stone and therfore). Adapun jenis-jenis mutiara dari Indonesia berdasarkan produk meliputi: HS 7101100000 (mutiara alami/ natural pearls), HS 7101210000 (mutiara tanpa olahan/ unwork pearls); HS 7101220000 (mutiara olahan / cultured pearls, worked). Page 7
Sebagai salah satu negara penghasil terbesar mutiara laut selatan, Indonesia pada tahun 2016 dapat menghasilkan minimal 60%-80% mutiara laut selatan (south sea pearl) dengan nilai ekspor ke dunia diperkirakan sebesar 200 juta USD – 300 juta USD. Angka ini diluar dari ekspor yang tidak tercatat /banyaknya ekspor ilegal, sehingga Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang lebih besar dalam meningkatkan ekspor mutiara ke pasar internasional. Kinerja positif di atas merupakan salah satu modal yang baik sebagai peluang ekspor produk mutiara Indonesia ke Italia.
1.2.
Profil Geografi Italia
Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan empat negara Eropa yaitu
Perancis,
Swiss,
Austria
dan
Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengah-tengah antara Eropa
dan
keuntungan
Afrika, sebagai
Italia negara
meiliki yang
memberikan akses ke negara-negara Eropa Utara, negara-negara Mediterania dan negara-negara Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino. Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada akhir tahun 2015 mencapai € 44.700, Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik.
Page 8
Diantara kota-kota di Italia, Milan merupakan kota dengan jumlah tenaga kerja produktif terbesar yaitu 50.7% dari total jumlah penduduk di kota Milan. Milan juga dikenal sebagai pusat mode dunia. Kondisi perekonomian Milan yang juga merupakan kekuatan dan potensinya adalah banyaknya jumlah perusahaan asing yang beroperasi yaitu sekitar 19.500 perusahaan. Milan juga merupakan kota no-2 di dunia setelah New York dalam hal jumlah konsultan asing. Hal ini menunjukkan potensi dan peluang yang cukup besar bagi pelaku usaha Indonesia untuk mencoba meningkatkan ekspornya ke Italia Milan terletak di Propinsi Lombardia, yang memiliki area perdagangan seluas 550,000 meter persegi yang dikelola oleh “La Fiera Milano” . Setiap tahun lebih dari 30,000 pameran perdagangan diselenggarakan. Nilai perdagangan asing mencapai angka € 250 juta. Setiap tahun nilai ekspor Lombardia mencapai angka € 75 miliar sementara nilai impor mencapai €95 miliar. Tingginya nilai impor dibanding nilai ekspor tetap merupakan peluang yang baik bagi para pelaku usaha Indonesia untuk menggenjot nilai ekspornya dan mengembangkan sayapnya ke pasar Italia melalui Lombardia. Pendapatan produk domestik brutto per orang di Lombardia rata-rata sebesar € 25.000. Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2015, populasi di Italia mencapai 60.674.003 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi. Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat.
Page 9
Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan. Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya. Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.
Page 10
II.
2.1.
POTENSI PASAR PRODUK MUTIARA DI ITALIA
Potensi Pasar Produk Mutiara di Dunia
Pada tabel 2 dibawah ini dilihat dari data tahun per tahun, perdagangan mutiara negara Italia mengalami pasang surut. Tercatat pada tahun 2011 ekspor mutiara dari Italia ke Dunia sebesar 20,77 juta USD yang merupakan nilai ekspor tertinggi selama periode tahun 2011-2015. Selanjutnya ekspor mengalami penurunan pada tahun 2012menjadi 14,69 juta USD dan terus berlanjut hingga penurunan terendah yang terjadi pada tahun 2015 sebesar 9,09 juta USD. Dengan demikian terjadi trend penurunan sebanyak 15,65% dalam periode tahun 2011-2015. Demikian juga selama periode satu tahun terakhir tercatat penurunan ekspor sebesar 34,91% yaitu dari 13,97 juta USD di tahun 2014 menjadi 9,09 juta USD di tahun 2015. Adapun nilai impor Italia sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 juga memperlihatkan trend penurunan serupa, yaitu dari 40,23 juta USD di tahun 2011 menjadi 25,96 juta USD di tahun 2015 atau dengan trend penurunan sebesar 9,06%. Begitu juga halnya dalam perbandingan periode satu tahun terakhir, tercatat penurunan impor sebesar 14,18% yaitu dari 30,25 juta USD di tahun 2014 menjadi 25,96 juta USD di tahun 2015. Trend ini pun dapat membuktikan masih besarnya peluang peningkatan ekspor mutiara ke Italia dalam upaya memenuhi kebutuhan ekspor industri perhiasan mutiara Italia ke Dunia.
Page 11
Tabel. 2 Perdagangan Mutiara Italia ke Dunia Italy-World Balance of Trade - HS 7101 Pearls, Natural Or Cultured, Not Strung, Mounted O 2011 – 2015 Value: Million USD Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
9,09
-15,65
-34,91
30,25
25,96
-9,06
-14,18
-16,28
-16,87
2011
2012
2013
2014
Export
20,77
14,69
17,18
13,97
Import
40,23
32,54
32,11
-19,46
-17,84
-14,92
Balance of Trade
2015
Source: WTA/Istat Tabel 3 dibawah ini menunjukan data ekspor mutiara Italia ke Dunia. Pada tahun 2015 nilai ekspor mutiara dari Italia ke dunia mencapai 9,09 juta USD dimana mengalami trend penurunan sebesar 15,65% sejak tahun 2011. 10 negara tujuan ekspor ditunjukkan juga pada tabel tersebut, dimana Swiss menjadi negara tujuan ekspor utama bagi produk mutiara Indonesia, yaitu dengan nilai sebesar 3,15 juta USD, diikuti oleh Hongkong sebesar 2,76 juta USD, Jepang sebesar 0,70 juta USD, Inggris sebesar 0,58 juta USD dan Amerika Serikat sebesar 0,42 juta USD. Negara-negara tersebut merupakan negara tujuan utama ekspor Italia untuk produk mutiara. Sedangkan Indonesia tidak termasuk dalam daftar negara tujuan ekspor mutiara dari Italia, dikarenakan Indonesia sendiri merupakan salah satu penghasil utama mutiara dan penyuplai terbesar bagi pasar ASEAN dan internasional. Berdasarkan data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa Italia termasuk salah satu negara pengekspor mutiara terbesar di Dunia. Tabel 3. Data Ekspor Mutiara Negara Italia ke Dunia Italy's Export Partners of HS 7101 Pearls, Natural Or Cultured, Not Strung, Mounted O 2011 – 2015 Value: Million USD
Rank
Country
2011
2012
2013
2014
2015
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
0
-- World --
20,76799
14,6921
17,1836
13,9707
9,09303
-15,65
-34,91
1
Switzerland
8,158223
7,157564
6,23273
4,93787
3,15327
-20,33
-36,14
2
Hong Kong
5,407463
2,037603
4,81482
3,05332
2,7579
-8,99
-9,68
Page 12
3
Japan
0,494265
0,672516
0,2998
0,30877
0,70516
-0,67
128,38
4
United Kingdom
0,640703
0,261994
0,46523
1,95791
0,58068
19,90
-70,34
5
United States
2,798241
1,305863
2,05634
1,37261
0,41768
-31,30
-69,57
6
Germany
0,60801
0,737021
0,55532
0,53127
0,36996
-12,37
-30,36
7
Australia
0,598043
0,990318
0,41749
0,59435
0,24978
-20,20
-57,97
8
Greece
0,03217
0,039844
0,06425
0,07464
0,11614
37,65
55,61
9
France
0,73794
0,484938
1,06467
0,2383
0,10437
-37,01
-56,20
0,200721
0,126614
0,12652
0,14882
0,09881
-11,80
-33,60
10
Slovenia
Sumber: World Trade Atlas/ISTAT
2.2.
Potensi Pasar Produk Mutiara di Eropa
Perdagangan mutiara dari Indonesia ke Eropa terlihat stabil dalam jangka waktu lima tahun terakhir. Hal ini terlihat dari impor pada tahun 2009 sebesar 41 juta Euro dan meningkat pada tahun berikutnya menjadi sebesar 51 juta Euro, Namun pada tahun-tahun berikutnya, impor mutiara dari Indonesia ke Eropa mengalami penurunan dalam jangka waktu 2 tahun berturut-turut, yaitu sebesar 47 juta Euro pada tahun 2011 dan 43 juta Euro pada tahun 2012. Data pada tabel 4 dibawah menunjukkan trend positif untuk kenaikan nilai impor mutiara dari Indonesia ke Eropa pada tahun 2013, sebesar 51 juta Euro. Trend perdagangan yang positif ini memberikan indikasi mengenai besarnya potensi ekspor untuk produk mutiara ke Eropa, khususnya di Italia.
Page 13
Tabel 4. Data Perdagangan Produk Mutiara ke Eropa dari Indonesia
Sumber: Euromonitor
2.3.
Potensi Pasar Produk Mutiara di Italia
Kinerja impor Italia dari Indonesia untuk produk mutiara secara keseluruhan mengalami trend positif pada periode 2011-2015 sebesar 12,73% dari senilai 0,269 juta USD pada tahun 2011 menjadi 0,39 juta USD pada tahun 2015. Pada tabel 5 ditunjukkan bahwa nilai impor mutiara terbesar Italia dari Indonesia tercatat pada tahun 2014, sebesar 0,70 juta USD. Namun pada tahun berikutnya impor mutiara dari Indonesia mengalami penurunan sebanyak 44,87% dengan nilai impor tahun 2015 senilai 0,39 juta USD. Pada tabel tersebut terlihat bahwa Indonesia bukan salah satu dari negera tujuan ekspor mutiara Italia, hal ini sangat beralasan mengingat Indonesia adalah produsen dan pemasok mutiara dunia serta bahkan memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan potensi eksporproduk mutiara keItalia.
Page 14
Tabel 5. Data perdagangan Mutiara Indonesia-Italia periode 2011-2015 Italy-Indonesia Balance of Trade - HS 7101 Pearls, Natural Or Cultured, Not Strung, Mounted O 2011 – 2015 Value: Million USD
2011
2012
2013
2014
2015
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
Export
0
0
0
0
0
#NUM!
#DIV/0!
Import
0,2686 0,2686
0,4485 0,4485
0,4272 0,4272
0,7068 0,7068
0,3897 0,3897
12,73
-44,87
Balance of Trade
Sumber: World Trade Atlas/ISTAT
Tabel 6 berikut menunjukkan data impor mutiara Dunia ke Italia. Pada tahun 2015 kinerja impor mutiara dunia ke Italia mencapai 25,96 juta USD dimana mengalami trend penurunan sebanyak 9,06% dari tahun 2011. 10 negara asal impor mutiara Italia diantaranya China sebagai negara penyuplai mutiara terbesar bagi Italia dengan nilai impor sebesar 10,85 juta USD pada tahun 2015 atau dengan trend penurunan sebesar 1,37% dari tahun 2011 dengan nilai impor sebesar 10,93 juta USD. Pada urutan kedua sebagai negara penyuplai mutiara ke Italia adalah Jepang dengan nilai impor sebesar 5,09 juta USD pada tahun 2015 yang mengalami trend penurunan sebesar 10% sejak tahun 2011 senilai 8,24 juta USD. Adapun Indonesia menempati urutan ke-7 sebagai negara penyuplai mutiara ke Italia dengan nilai impor sebesar 0,27 juta pada tahun 2011 menjadi 0,39 juta USD pada tahun 2015 atau mengalami trend kenaikan sebesar 12,73%. Meskipun dalam periode satu tahun terakhir terjadi perubahan negatif sebanyak 44,87% dari nilai impor pada tahun 2014 sebesar 0,71 juta USD menjadi 0,39 juta USD pada tahun 2015. Data tersebut menunjukan bahwa Italia merupakan pasar potensial mutiara Indonesia.
Page 15
Tabel 6. Data Impor Mutiara Negara Dunia ke Italia Italy's Import Partners of HS 7101 Pearls, Natural Or Cultured, Not Strung, Mounted O 2011 – 2015 Value: Million USD
Rank
Country
2012
2013
2014
2015
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
0
-- World --
40,23261
32,536902
32,10756
30,24961
25,95959
-9,06
-14,18
1
China
10,92853
10,189401
10,24188
11,84618
10,85158
1,37
-8,40
2
Japan
8,237279
5,990704
5,846004
5,466751
5,092619
-10,00
-6,84
3
French Polynesia
4,861384
0,834979
0,88598
5,120319
3,249395
10,60
-36,54
4
Hong Kong
4,55337
2,994413
3,670879
2,226243
3,099185
-10,11
39,21
5
Australia
8,836522
10,193078
8,566522
2,604259
1,844271
-36,23
-29,18
6
United Kingdom
0,252129
0,433859
0,868631
1,435461
0,558992
32,17
-61,06
7
Indonesia
0,268648
0,448542
0,427222
0,706809
0,389685
12,73
-44,87
8
Switzerland
0,18937
0,091745
0,152158
0,013261
0,18621
-17,86
1304,19
9
France
0,177903
0,476035
0,385427
0,109073
0,121624
-20,02
11,51
Thailand
0,492785
0,032434
0,03465
0,152719
0,10196
-14,80
-33,24
10
-
2011
Sumber: World Trade Atlas/ISTAT
2.4.
Regulasi Untuk Produk Mutiara di Italia
Dalam hal kebijakan impor, Italia menerapkan kebijakan yang secara umum yang mengacu pada garis besar ketentuan impor yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa. Kebijakan impor serta regulasi ekspor yang perlu dipenuhi terkait syarat ketentuan secara detail dapat disimak pada portal EU Help Desk (http://www.exporthelp.europa.eu) dengan memasukkan kode HS pada kolom yang telah ditentukan. Ketentuan impor produk yang ditetapkan oleh EU termasuk di Italia terdiri atas beberapa persyaratan mutu yang terdiri menjadi 2 bagian yaitu : 1. Kebijakan (peraturan resmi) beserta additional requirement Yaitu persyaratan-persyaratan yang diatur dalam kebijakan resmi nasional dan
additional
requirement
dapat
di
akses
di
website
http:
//cbi.eu/marketinfo. Salah satu peraturan yang diwajibkan sebagai persyaratan mutu pada produk mutiara adalah tentang product safety atau ketentuan yang menjamin bahwa produk yang dihasilkan oleh produsen Page 16
aman dipakai, misalkan dalam hal ini adalah produk tidak menimbulkan resiko kesehatan apabila digunakan dalam pemakaian normal dan tidak mengandung bahan-bahan atau zat berbahaya. Dalam proses produksi dari produk ini harus mendapatkan perhatian lebih pada harga yang wajar dan kondisi sosial yang lebih baik bagi produsen dan masyarakat. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas kondisi kerja yang buruk dan pelanggaran hak asasi manusia. 2. Persyaratan yang sifatnya tidak resmi. Yaitu persyaratan yang mendukung persyaratan mutu resmi yang telah dikeluarkan
pemerintah,
misalkan
tentang
persyaratan
lingkungan,
contohnya berupa eco text label (dapat dilihat di website http://www.ecolabel.com). Selain persyaratan lingkungan juga ada persyaratan sosial, contohnya berupa produsen yang harus terstandardisasi.
Salah satu peraturan yang diwajibkan sebagai persyaratan mutu pada produk perhiasan logam mulia adalah tentang product safety atau ketentuan yang menjamin bahwa produk yang dihasilkan oleh produsen aman dipakai, misalkan dalam hal ini adalah produk tidak menimbulkan resiko kesehatan apabila digunakan dalam pemakaian normal dan tidak mengandung bahanbahan atau zat berbahaya. Selain keamanan produk, hal lain terkait produk yang mengiringinya juga tertuang
dalam
persyaratan
umum,
yaitu
tentang
pelabelan
dan
pengemasan.Klasifikasi pelabelan dan pengemasan (Classification, Labelling and Packaging /CLP) untuk menjamin bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia dikomunikasikan dengan jelas kepada pekerja dan konsumen, Uni Eropa mengadopsi Globally Harmonised System (GHS) dari PBB yang menetapkan klasifikasi dari bahan kimia sesuai dengan sifat bahayanya dan mendefinisikan piktogram dan peringatan lainnya yang harus ada pada label. Informasi tentang karakteristik bahaya yang mungkin dari zat-zat kimia harus disediakan pada lembaran data keselamatan material atau Material Safety Data Sheets.
Page 17
Persyaratan untuk pengemasan produk yang dikirim ke Uni Eropa bertujuan untuk mencegah produksi limbah kemasan, mempromosikan penggunaan kembali kemasan (pendaurulangan menjadi bentuk lain atau perbaikan limbah kemasan) dan untuk mengurangi pembuangan akhir dari limbah seperti ini. Persyaratan ini utamanya berkaitan dengan tingkat konsentrasi maksimum dari logam berat dan pelabelan (penandaan dan identifikasi dari material yang digunakan). Cara untuk mematuhi adalah dengan melaksanakan standar CEN. Pembeli dari Uni Eropa meminta persyaratan lain tentang pengurangan kemasan seperti bahan yang dapat terurai secara alami (biodegradable). Mengenai kemasan yang berbahan kayu ada persyaratan lain dengan tujuan untuk
mencegah masuknya dan menyebarnya hama, Uni Eropa
menetapkan persyaratan untuk (produk yang dibungkus oleh atau ditahan oleh) bahan kemasan kayu atau Wood Packaging Material /WPM). Persyaratan yang paling penting terkait dengan metode yang disetujui dalam perawatan dan penandaan kayu. Semua persyaratan Uni Eropa untuk WPM didasarkan pada standar ISPM 15 internasional. Semua Bahan kemasan kayu (WPM) yang masuk Uni Eropa harus mempunyai tanda yang mengindikasikan bahwa WPM telah dirawat sesuai dengan metode yang disetujui.WPM harus melalui:
Perlakuan Panas atau Heat Treatment (HT) yang mencapai temperatur inti kayu minimum yaitu 56°C selama minimum 30 menit. Kiln-drying, proses pemanasan bertekanan (chemical pressure impregnation) atau perlakuan lainnya dapat dipertimbangkan sebagai pengganti HT, selama mereka memenuhi spesifikasi HT.
Fumigasi dengan Methyl Bromide (MB) yang berselaras dengan ISPM 15. Temperatur minimum tidak boleh lebih kurang dari 10°C dan pendedahan harus 24 jam. ika pengemasan produk perhiasan logam mulia menggunakan unsur kayu maka fumigasi dari bahan yang digunakan sebaiknya memenuhi persyaratan tersebut diatas.
Page 18
Dalam menentukan harga jual dari sebuah produk,produsen harus memperhatikan beberapa hal seperti proses produksi, serta aspek peningkatan kesadaran masyarakat atas kondisi kerja yang buruk dan pelanggaran hak asasi manusia untuk membangun kondisi sosial masyarakat yang lebih baik. Atas dasar itu maka harga jual yang ditentukan adalah wajar. Beberapa persyaratan yang sifatnya tidak wajibdiantaranya persyaratan lingkungan, contohnya berupa eco text labelatau sering disebut dengan stiker hijau yang merupakan pelabelan yang diaplikasikan untuk makanan dan produk lainnya dimana dengan memiliki label tersebut menunjukan bahwa perusahaan sudah memperhatikan aspek lingkungan dalam daur hidupnya(dapat dilihat di website http://www.eco-label.com). Persyaratan lain yang sebaiknya dipenuhi adalah persyaratan sosial dimana perusahaan dapat memberikan
kontribusi terhadap pembangunan
masyarakat yang ada di lingkungan perusahaan tersebut, seperti memberikan pendidikan kepada masyarakat, pemberiaan kesehatan gratis dan lain-lain melalui dana CSR (Corporate Social Responsibility) Berkaitan dengan standar pemasaran adalah persyaratan yang ditujukan untuk menjamin konsumen Uni Eropa atas kualitas minimum dari suatu produk yang dijual kepada konsumen, diatur dalam regulasi (EC) 2406/1996 (http://eurlex.europa.eu/LexUriServ/LexUriServ.do?uri=CONSLEG:1996R2406:20050602:EN :PDF
2.5.
Saluran Distribusi Produk Mutiara di Italia
Importir atau distributor menyalurkan barangnya ke konsumen langsung atau melalui grosir dan agen,begitu pula penjualan langsung ke pengecer pakaian dan aksesoris. Trend fast fashion menuntut kebutuhan pasar seperti pengiriman produk yang cepat, rantai pasokan yang lebih efisien, pendekatan yang lebih fleksibel untuk proses pemesanan, dan harga yang terjangkau. Trend ini mendorong kerjasama langsung antara pengecer dan pemasok.
Page 19
Hal-hal yang perlu diperhatikan jika pertama kali masuk ke pasar Italia, konsumen berpendapat bahwa kualitas barang pada saat pengiriman sampai dengan penerimaan harus diperhatikan. Hal ini sangat penting untuk menjadi perhatian produsen agar memiliki daya saing yang tinggi, baik dibandingkan dengan produk produksi setempat maupun dengan yang berasal dari negara pemasok lain. Maraknya trend fast fashion memberikan dampak pada pada rantai pasokan produk mutiara di Italia, sehingga pengiriman produk harus fleksibel dan lebih cepat (informasi lebih lanjut dapat ditemukan pada CBI Trends tahun 2014). Pasar Uni Eropa merupakan pasar tunggal sehingga pada saat barang dagangan yang berasal dari negara ketiga sudah berhasil masuk ke salah satu negara UE, maka barang tersebut dapat dengan bebas beredar di wilayah UE lainnya tanpa harus melalui prosedur pabean lagi. Dalam hal ini biasanya eksportir memiliki agen/distributor di salah satu negara anggota Uni Eropa, maka kondisi pasar tunggal dapat mempermudah proses pengiriman barang ke negara anggota UE lainnya.
Page 20
Gambar 3. Bagan Saluran Perdagangan
Sumber: CBI EU
Pada gambar di atas, ditunjukkan saluran distribusi perdagangan untuk produk perhiasan, dalam hal ini mutiara dikategorikan sebagai produk perhiasan. Produsen produk mutiara yang akan masuk ke pasar Eropa harus memahami saluran distribusi perdagangan dimaksud. 2.6.
Hambatan dan Tantangan Indonesia menduduki peringkat ketujuh di dunia untuk ekspor produk
mutiara, peringkat pertama di ASEAN dan peringkat ketiga di Asia. Berdasarkan prestasi tersebut, Indonesia dinilai memiliki potensi ekspor yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan produk mutiara di Italia. Hambatan yang sering terjadi dalam perdagangan mutiara adalah ketidakstabilan mutu mutiara Indonesia untuk ekspor, kalahnya perdagangan dengan mutiara air tawar dari Tiongkok, akibat dari tidak adanya sertifikasi mutu mutiara. Pada dasarnya Mutiara dari Indonesia tidak dapat disamakan dengan mutiara yang berasal dari Tiongkok, karena kualitas dan jenis mutiaranya berbeda. Mutiara dari Tiongkok adalah jenis mutiara air tawar dimana harga jual pasar mutiara tersebut jauh lebih rendah dari mutiara Indonesia. Dalam hal
Page 21
tersebut pentingnya sertifikasi mutu mutiara sebagai penjamin kualitas penjualan mutiara dari Indonesia. Solusi yang bisa ditempuh untuk peningkatan ekspor mutiara antara lain: pemberian sertifikasi mutu mutiara, penetapan harga yang bersaing, serta pemberian kualitas mutiara yang berkesinambungan. Tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini antara lain konsistensi para pengrajin mutiara dalam hal kuantitas, harga dan pemberian mutu mutiara secara berkesinambungan. Kegagalan dalam menjaga konsistensi mutu, harga dan kuantitas menjadi masalah terpenting dalam perdagangan mutiara. Jadi dalam hal ini persaingan biaya bukanlah satu-satunya prasyarat untuk mengamankan keunggulan kompetitif terutama ketika menghadapi peningkatan biaya produksi pada tingkat dunia. Hal lain yang perlu dikembangkan adalah mengenai desain asli Indonesia dan kemampuan inovatif.
Page 22
III.
3.1.
PELUANG DAN STRATEGI
Peluang Menjadi salah satu negara penghasil mutiara laut selatan terbesar di
Dunia, Indonesia memiliki kemampuan untuk menguasai perdagangan mutiara di Dunia. Keunikan dan keanekaragaman jenis mutiara Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain juga menjadi salah satu daya tarik dunia untuk membeli mutiara dari Indonesia. Dilihat dari profil demografi negara Eropa, tren populasi masyarakat Uni Eropa yaitu mencintai keanggunan dan keunikan menjadi salah satu icon elegance yang disebarkan oleh pada designer dan model terkemuka dari Eropa seperti, Coco Chanel atau Cristian Dior menjadikan mutiara sebagai perhiasan yang sangat digemari di Eropa. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada kalangan atas, melainkan kalangan menengah pun berusaha mengikuti tren tersebut. Selain itu pembuatan mutiara yang unik dan beragam dapat menjadikan daya tarik tersendiri. Dengan demikian, Indonesia dapat menyusun strategi untuk perbaikan mutu dan kreatifitas desain mutiara.
3.2.
Strategi
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) optimis dapat meningkatkan nilai ekspor mutiara, mengingat Indonesia memiliki dan menguasai faktor-faktor pendukung, seperti areal budidaya, tenaga kerja, peralatan pendukung dan teknologi. Strategi yang dapat diterapkan dalam memasuki perdagangan mutiara adalah sertifikasi mutu mutiara. Sertifikasi tersebut sebaiknya dilakukan pada satu tempat yang hasilnya dapat tervalidasi untuk semua Negara atau one stop certification. Dalam hal ini, perlu diadakan mutual agreement antara kedua negara sehingga keberterimaan produk dapat diakui dengan satu pengujian.
Page 23
Dengan sertifikat tersebut standar mutu mutiara dapat diatur secara tepat sehingga akan terbentuk fair trade. Strategi lainnya adalah melakukan promosi yang dapat diterapkan pada era globalisasi saat ini adalah promosi produk melalui jejaring sosial. Metode ini menjadi sangat penting bagi produsen karena konsumen dapat memesan produk yang mereka inginkan dan hal ini membuat pemesanan produk menjadi lebih mudah dan efektif. Adapun kriteria website yang baik adalah user-friendly terhadap konsumen dan menghadirkan produsen mutiara pada homepage. Strategi tersebut sangat efektif untuk pasar end-user di Italia. Strategi produksi sebaiknya disesuaikan dengan desain yang tepat dan kualitas yang baik. Keunikan produk, keselarasan dengan mode yang berkembang serta keunggulan produk menjadi perhatian yang sangat penting. Selain itu masyarakat Eropa menggemari desain yang bercerita, konsumen Eropa menikmati produk yang memiliki makna dan sejarah didalamnya, seperti cerita tentang asal usul produk/desain, cerita tentang simbol-simbol pada desain, atau bisa juga dengan sentuhan-sentuhan etnik. Strategi lainnya adalah mengikuti ajang pameran perhiasan. Italia memiliki agenda pameran terbesar di Dunia yaitu Vicenzaoro sebagai salah satu trend setter dibidang perhiasan. Indonesia diharapkan dapat mengikuti pameran ini sehingga citra produk mutiara Indonesia dapat lebih dikenal. Untuk mendorong pasar perhiasan mutiara, desain dan image merupakan dua hal yang amat penting dan dapat mendorong buyer untuk membeli dalam jumlah besar. Sehingga untuk mengikuti pameran ini pengusaha mutiara Indonesia diwajibkan dapat menunjukkan portofolio produk yang baik agar dapat memenuhi kriteria sesuai standard yang ditetapkan pihak penyelenggara. Dukungan pemerintah dalam rangka Untuk melindungi produsen mutiara Indonesia, KKP telah mengeluarkan Peraturan Menteri KP No. 8 tahun 2013 tentang Pengendalian Mutu Mutiara yang Masuk ke Dalam Wilayah Negara RI. Peraturan ini diharapkan efektif untuk mendongkrak nilai ekspor mutiara Indonesia ke Dunia.
Page 24
IV.
INFORMASI PENTING
4.1.
Importir Italia Tabel dibawah ini menampilkan sebagian dari importir produk perhiasan
di Italia. Tabel 7. Daftar Importir Perhiasan Italia 1. DIAMOND JEWELRY Via Della Mercede 42, Lazio-Italy Tel: (39-06) 692 0066Fax: (39-06) 920 0892 Email:
[email protected]
Produk: Jewelry
2. GM Silverado &co. S.r.l
[email protected] Via Nettunesnse 32, 00040 Roma, Italy Telp. +39 06 93490901Fax. +39 06 9341530 Augusto Vinciguerra
Produk: Perhiasan Bijoux dan batu mulia
3. SICILTRADE CO. LTD Viale Campania, 46 - 90144 Palermo-Italy Tel: +39 - 348 – 3830282Fax: 0039-1-514980 Email:
[email protected] Website:
Produk: Food and Beverages, Gift and Craft, Herbal Products, Indoor Furniture, Jewelry, Leather Products, Outdoor Furniture Produk: Perhiasan Bijoux dan batu mulia
4. Del Corto Pietre Preziose www.delcortopietre.com
[email protected] Località Battifolle 91/A -52040 Arezzo Telp. + 39 0575 363806Fax. +39 0575 363849 5. Airoldi www.eiroldifashion.it
[email protected] Via Aldo Moro10 25124 Brescia Telp. +39 030 2421842Fax. +39 030 226321 6. Nicol Preziosi www.nicolpreziosi.it
[email protected] Via M Libbia 25 – 52031 Anghiari Arezzo Telp. +39 0575 788494Fax. 0575 788138 7. Real Time Group
[email protected] Via Appia Nuova 281 00183 Roma Telp. + 39 06 7011826Fax. +39 06 7011802 8. Chrysos s.p.a www.chrysos.com
[email protected] Via Vallina Orticella 8-16. 31030 Bosco del Grappa (TV) Telp. +39 0432 910233Fax. +39 0423 910323 HP. +39 348 8079065Christina Tedesco (ArealManager)
Produk: Perhiasan Bijoux dan batu mulia
Produk: Perhiasan Bijoux dan batu mulia
Produk: Perhiasan Bijoux dan batu mulia Produk: Perhiasan Bijoux dan batu mulia
Page 25
4.2.
1.
Alamat dan Website Penting
Major Player: 1. 8853 SPA-
[email protected], berlokasi di Via Aurelio Saffi 15, 20123. Milano. Telp. +39 288531. 2.
NEW YORK COLLECTION SRL, berlokasi di Via Torino 47, 20123 Milano MI. Tel. +39 0286450069. Email:
[email protected]
3.
MAYUMI berlokasi di 1 vicolo Gidino 37066. Sommacampagna VR. Tel +39
045
8960544.
Fax
+39
045
8978084.
[email protected].
www.mayumi.it 4.
FIRENZE SHANKARA berlokasi di Via San Donato 7/A, 50127 Firenze Italy.
Telp.
+39055
337977.
Fax+39
055
3245442.
[email protected] . www.firenzeshankara.com 5.
DEL CORTO PIETRE PREZIOSE berlokasi di Località Battifolle 91/A 52040 Arezzo. Telp. + 39 0575 36380. Fax.
+39 0575 36384.
[email protected]. www.delcortopietre.com 6.
DEL GATTO SRL berlokasi di Via de Nicola 25, Torre del Grecco 80059 Napoli, Italy. Telp. +39 0818814191. Fax. +39 0818824431.
[email protected]. www.delgattogioielli.it
7.
LUISA DELLA SALDA berlokasi di Viale Madonna 122063 Cantù , Italy. Telp.+39 031 783878. Fax. +39 031 713493.
[email protected]. www.luisadellasalda.com
8.
ARANDO SRL berlokasi di Via Campofiori 12, 24011 Almè (BG) Italy. Telp.+39 033 542258. Fax. +39 033 542258.
[email protected]. www.arando.com
9.
MABINA SRL berlokasi di Via Paolo Da Cannobio 11, 20122 Milano MI. Tel.
+39
0272080581.
Fax.
+39
0286450855.
Email:
[email protected]. www.mabina.it 10. LEMBO ALBERTO berlokasi di Via Circumvallazione, 73. 80059 Torre del Greco NAPOLI. Tel. +39 081 8828027. Fax. +39 081 8816580.
[email protected]. www.lemboalberto.it Page 26
11. F.COZZOLINO PEARLING S.N.C. 81025 Marcianise (CE) – ITALY. Tel. +3908231645015.
Fax.
+3908231645029.
[email protected].
www.francescocozzolinopearling.com 12. CONDIS PEARLS berlokasi di Via Duca Lecco De Guevara. 80059 - Torre del Greco(NA) – Italy. Tel.: +39 081.882.44.74. Fax: +39 081.881.62.87.
[email protected]. www.condispearls.it 13. PERLARGENTO berlokasi di Via Brescia, 49 – 36040. Torri di Quartesolo. (Vicenza) Italy. Tel. +39 0444 267.317. Fax +39 0444 269.924.
[email protected]. www.perlargento.com 2.
Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia.
3.
Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend. Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 571-3540 ; Fax: +62 (21) 571-9013. Email:
[email protected]. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President)
4.
Promosi Perdagangan Indonesia di Italia. ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia.
5.
Perwakilan Indonesia di Italia. Ambasciata della Repubblica di Indonesia, Via Campania 53-55,00187 Roma, Italia.Tel: +39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910
6.
Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio) Estero http://www.ice.gov.it/.
Kementrian
perdagangan
Italiahttp://www.mincomes.it/.
atau
http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm 7.
Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/. Atau dapat juga melalui
Euromonitor
International
(agensi
riset)
E-mail:
mailto:
[email protected]://www.euromonitor.com
Page 27
8.
International
Chamber
of
Commerce.
E-mail:
mailto:
[email protected]. http://www.iccwbo.org 9.
International Trade Centre UNCTAD/ WTO E-mail: mailto:
[email protected]. http://www.intracen.org
10.
Pameran
perhiasan
terpenting
di
dunia
VICENZAOROhttp://vicenzaoro.com. 11.
Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (ASBUMI). Jl. Duren Tiga No.35 Mampang Prapatan. Jakarta Selatan. Telp : (+6621) 7992680
12.
Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI). Jl. Gajah Mada Tower, room 2007.
13.
Asosiasi Produk Perhiasan Mutiara di Italia FEDERPREZIOSI. Address: Via Re Tancredi 8 00162 Rome, Italy. http://www.federpreziosi.it/
14.
Organisasi Promosi Perdagangan Italia ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 6-59921 Telefax: (39) 6-59926900
Page 28
V.
REFERENSI
1.
Euro Monitor
2.
World Trade Atlas/ISTAT
3.
Website: https://www.kkp.go.id/
4.
BPS Indonesia, Website: https://www.bsp.go.id/BPS
5.
Website: https://www.kemendag.go.id/kemendag
6.
Website: https://www.wikipedia.org/wikipedia
7.
The Glimmer of Indonesia Pearls - KEMENDAG
8.
Website: http://www.exporthelp.europa.eu
9.
Website:http: //cbi.eu/marketinfo
10.
Website:http://www.eco-label.com
11.
Website:http://eurlex.europa.eu/LexUriServ/LexUriServ.do?uri=CONSLE G:1996R2406:20050602:EN:PDF
Page 29