2017 MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK BUAH JAMBU BIJI, MANGGA DAN MANGGIS (HS 080450) DI ITALIA
INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER ITPC MILAN Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191 http://www.itpcmilan.com
Halaman 0
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................1 DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................................2 DAFTAR TABEL ...................................................................................................................2 KATA PENGANTAR..............................................................................................................3 ABSTRAKSI..........................................................................................................................4 BAB I...................................................................................................................................5 PENDAHULUAN ..................................................................................................................5 1.1 Pemilihan produk .....................................................................................................5 1.2 Profil Geografi Italia .................................................................................................6 BAB II..................................................................................................................................8 Potensi Pasar JAMBU BIJI, MANGGA DAN MANGGIS di Italia ............................................8 2.1 Kinerja Impor Produk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Italia ...................10 2.2 Kinerja EksporJambu Biji, Mangga dan Manggis di Italia ........................................12 2.3 Regulasi Produk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Italia ...........................14 2.4 Saluran Distribusi Produk Buah Segar di Italia ........................................................18 2.5. Hambatan dan Tantangan Lainnya ........................................................................20 2.5.1 Hambatan untuk memasukki pangsa pasar .....................................................20 2.5.2 Kompetisi Produk ............................................................................................21 BAB III...............................................................................................................................22 Peluang Dan Strategi ........................................................................................................22 BAB IV ..............................................................................................................................26 INFORMASI PENTING .......................................................................................................26 4. 1 Alamat dan Website Penting .................................................................................26 4.2 Informasi dan Situs untuk Produk, Harga dan Major Player ...................................27
Halaman 1
DAFTAR GAMBAR Gambar 2. Jumlah Impor Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Uni Eropa 2011-2015 (dalam 1,000 ton) ...............................................................................................................8 Gambar 3. Nilai Impor Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Uni Eropa 2011-2015 (dalam juta EUR) ............................................................................................................................8 Gambar 4. Neraca Dagang Produk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Italia ..........9 Gambar 5. Market Share Importir produk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis ke Italia 2015(sumber: Istat) ..........................................................................................................11 Gambar 6. Profil ImporProduk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis Italia dari Indonesia (2011- 2015 .....................................................................................................12 Gambar 9. Bagan saluran perdagangan ...........................................................................19 Gambar 10. Segmentasi Industri dan Saluran Distribusi Berdasarkan Skala Industri .......19 Gambar 11. Importir Utama Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis ke Eropa 2011-2015 .........................................................................................................................................22 Gambar 12. Peluang Jadwal Indonesia memasok buah mangga ke Eropa .......................23 Gambar 13. Skema penetapan harga buah Mangga di Eropa ..........................................25
DAFTAR TABEL Tabel 1. Trend dan change Ekspor dan Impor Produk Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Italia di dunia (2011-2015) .................................................................................................9 Tabel 2. Negara Importir Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis ke Pasaran Italia 20112015 (juta USD) ................................................................................................................10 Tabel 3. Nilai ekspor Jambu Biji, Mangga dan Manggis dari Italia ke 10 negara tujuan utama dan Indonesia (2011-2015) ...................................................................................13 Tabel 4. Regulasi Impor Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Italia .........................15
Halaman 2
KATA PENGANTAR Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus dilakukan selama 1 tahun untuk memenuhi target yaitu menyiapkan 10 Market Brief. Pada topik ini dipilih produk buah-buahan tropis, khususnya Jambu Biji, Mangga, dan Manggis (HS 080450)sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi dan peluang yang besar untuk memasarkan produk buah-buahan tropis secara global juga khususnyadi Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia. Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia. Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk Jambu Biji, Mangga, Manggis (HS 080450). Milan, Februari 2017 Kepala ITPC Milan Agung Pramudya FR.
Halaman 3
ABSTRAKSI Indonesia memiliki banyak potensi pada sektor pertanian yang berkontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia serta bagi peningkatan devisa dalam kegiatan ekspor di pasar internasional. Komoditas buah-buahan memiliki kontribusi terbesar bagi PDB hortikultura selama lima tahun terakhir. Banyaknya buah unggulan Indonesia dan besarnya potensi ekspor diharapkan dapat meningkatkan posisi Indonesia yang saat ini menempati peringkat 20 terbesar di dunia sebagai eksportir buah berdasarkan FAO Salah satu peluang untuk memasarkan produk buah Indonesia adalah dengan memasuki pasar Uni Eropa. Italia merupakan negara pengimpor buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis, dengan nilai impor terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa Italia memiliki ketertarikan terhadap produk buah-buahan tropis. Saat ini, Italia tidak mengimpor secara langsung Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis dari negara produsen, dalam hal ini negara-negara tropis seperti Indonesia, akan tetapi melalui perantara yang berada di negara eropa lainnya seperti Belanda, Jerman, dan Perancis. Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk memasuki pasar Itali. Aktivitas ekspor Italia untuk produk ini sangat rendah karena tidak memproduksi buah jambu, mangga, dan manggis secara lokal. Produk ini di ekspor ke eropa timur sebagai kelanjutan proses dari rantai suplai. Ekspor juga terus menurun dikarenakan negaranegara yang sebelumnya mengimpor buah ini dari Italia memilih untuk mengimpor langsung dari produsen, atau dari Belanda sehingga mengurangi keseluruhan jumlah ekspor Italia. Indonesia memiliki kemampuan bersaing di pasar global dan memasuki pasar Italia, namun diperlukan startegi untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi daya saing ekspor buah-buahan Indonesia. Oleh karena itu analisis mengenai pangsa pasar yang menjadi potensi ekspor buah Indonesia, perkembangan posisi daya saing, dan faktorfaktor yang dapat memengaruhi peningkatan atau penurunan aliran ekspor buah Indonesia sangat diperlukan. Strategi yang perlu dilakukan oleh Indonesia dalam meningkatkan nilai ekspor ini antara lain dengan mempromosikan berbagai varietas buah unggulan pada musim tertentu, menutup kesenjangan jadwal panen dari berbagai negara, mempromosikan produk organik, memasok buah-buahan siap santap seperti buah matang pohon, memperoleh sertifikasi untuk proses dan manjemen berkelanjutan. Diharapkan dengan strategi ini dapat mendongkrak daya saing produk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis dari Indonesia di pasar Italia dan Uni Eropa.
Halaman 4
BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara dengan iklim Tropis oleh karenanya Indonesia juga dikenal sebagai salah satu penghasil buah tropis yang memiliki keanekaragaman dan cita rasa yang cukup baik bila dibandingkan dengan buah-buahan dari negaranegara penghasil buah tropis lainnya karena letaknya yang berada tepat di tengah garis khatulistiwa yang menyebabkan negara ini mendapat pancaran matahari yang optimal untuk kebutuhan tanaman dalam berfotosintesis dan juga didukung dengan tanah Indonesia yang subur karena memang rata-rata terbentuk dari tanah gunung berapi yang kaya akan mineral.
1.1 Pemilihan produk Sebagai negara agraris, Indonesia tentu memiliki banyak potensi pada sektor pertanian yang berkontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia serta bagi peningkatan devisa dalam kegiatan ekspor di pasar internasional. Pada tahun 2015, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB sebesar 14,15 %. 1 Salah satu subsektor pertanian adalah hortikultura yang terdiri dari tanaman hias, tanaman obat, sayuran, dan buah-buahan. Komoditas buah-buahan memiliki kontribusi terbesar bagi PDB hortikultura selama lima tahun terakhir dengan rata-rata kontribusi sebesar 54,7%. Banyaknya buah unggulan Indonesia dan besarnya potensi ekspor diharapkan dapat meningkatkan posisi Indonesia yang saat ini menempati peringkat 20 terbesar di dunia sebagai eksportir buah berdasarkan FAO2. Tingkat produksi, produktivitas, dan luas panen buah Indonesia kerap kali menentukan potensi seberapa besar kemampuan bersaing dengan eksportir buah lain dalam menguasai pangsa pasar ekspor buah di negara tujuan maupun dunia. Semakin tingginya produksi dan produktivitas buah maka potensi ekspornya akan semakin tinggi. Saat ini, tercatat ada sekitar 12 varietas buah lokal dan sudah diakui sebagai buah asli Indonesia. Buah-buahan tersebut yaitu jeruk bali keprok, durian, mangga, manggis, alpukat, nanas, rambutan, salak, pisang, pepaya, melon, dan semangka. 3 Indonesia memiliki kemampuan bersaing di pasar global, namun diperlukan startegi untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi daya saing ekspor buah-buahan Indonesia. Oleh karena itu analisis mengenai pangsa pasar yang menjadi potensi ekspor buah Indonesia, perkembangan posisi daya saing, dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi peningkatan atau penurunan aliran ekspor buah Indonesia sangat diperlukan. 1
http://www.suara.com/bisnis/2015/11/25/111449/sektor-pertanian-sumbang-1415-persenpdb-indonesia 2 http://www.republika.co.id/berita/koran/financial/16/11/18/ogu1472-jokowi-ingin-indonesiajadi-eksportir-buah-terbesar-dunia 3 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/05/09/140000526/Masuk.20.Besar.Produsen.Bu ah.Dunia.Indonesia.Siap.Bersaing.di.Pasar.Internasional
Halaman 5
Peningkatan daya saing ekspor buah-buahan Indonesia perlu dilakukan karena negara importir buah menghendaki buah-buahan yang memiliki mutu yang baik meskipun harganya mahal. Kondisi ini menunjukkan bahwa perlu dilakukannya analisis mengenai posisi daya saing ekspor buah Indonesia dan menganalisis mengenai faktor apa saja yang dapat memengaruhi volume ekspor buah-buahan unggulan Indonesia di perdagangan internasional sehingga nantinya dapat ditentukan strategi kebijakan dalam meningkatkan posisi daya saing dan ekspor buah Indonesia di perdagangan internasional.
1.2 Profil Geografi Italia Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan empat negara Eropa yaitu Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengahtengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negara-negara Eropa Utara, negara-negara Mediterania dan negara-negara Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorialyang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino. Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada akhir tahun 2015 mencapai € 44.700,Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik. Diantara kota-kota di Italia, Milan merupakan kota dengan jumlah tenaga kerja produktif terbesar yaitu 50.7% dari total jumlah penduduk di kota Milan. Milan juga dikenal sebagai pusat mode dunia. Kondisi perekonomian Milan yang juga merupakan kekuatan dan potensinya adalah banyaknya jumlah perusahaan asing yang beroperasi yaitu sekitar 19.500 perusahaan. Milan juga merupakan kota no-2 di dunia setelah New York dalam hal jumlah konsultan asing. Hal ini menunjukkan potensi dan peluang yang cukup besar bagi pelaku usaha Indonesia untuk mencoba meningkatkan ekspornya ke Italia Milan terletak di Propinsi Lombardia, yang memiliki area perdagangan seluas 550,000 meter persegi yang dikelola oleh “La Fiera Milano” . Setiap tahun lebih dari 30,000 pameran perdagangan diselenggarakan. Nilai perdagangan asing mencapai angka € 250 juta. Setiap tahun nilai ekspor Lombardia mencapai angka € 75 miliar sementara nilai Halaman 6
impor mencapai €95 miliar. Tingginya nilai impor dibanding nilai ekspor tetap merupakan peluang yang baik bagi para pelaku usaha Indonesia untuk menggenjot nilai ekspornya dan mengembangkan sayapnya ke pasar Italia melalui Lombardia. Pendapatan produk domestik brutto per orang di Lombardia rata-rata sebesar € 25,000 Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2015, populasi di Italia mencapai 60.674.003 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi. Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang ratarata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat. Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan. Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantorkantor administrasi lokalnya. Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri. Halaman 7
BAB II POTENSI PASAR JAMBU BIJI, MANGGA DAN MANGGIS DI ITALIA Salah satu peluang untuk memasarkan produk buah Indonesia adalah dengan memasuki pasar Uni Eropa. Gambar 2 menunjukkan trend jumlah impor produk Jambu Biji, Mangga dan Mangis di Eropa berdasarkan volume (ton), dan Gambar 3 berdasarkan nilai ekonomi. Dari kedua figur tersebut terlihat jelas peningkatan impor komoditas Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Eropa. Impor Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Eropa 2011-2015 (dalam 1,000 ton)
Gambar 1. Jumlah Impor Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Uni Eropa 2011-2015 (dalam 1,000 ton)
Impor Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Eropa 2011-2015 (dalam juta Euro)
Gambar 2. Nilai Impor Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Uni Eropa 2011-2015 (dalam juta EUR)
Halaman 8
Gambar 4 menunjukkan Neraca Dagang produk buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Italia. Sementara itu Tabel 1 menyajikan persentase pergerakkan nilai impor dan ekspor berupa trend dan change. Neraca Dagang Produk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis Italia 2011-2015 (juta USD) Impor
Ekspor
30
24.389463
25
Nilai (M USD)
20.462623 20
16.837376 13.48907
15 10
11.963768
5 0
1.982136
2.243917
1.845406
1.601306
2012
2013
2014
2015
2.543828
2011
Tahun Gambar 3. Neraca Dagang Produk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Italia (sumber: Istat)
Berdasarkan Gambar 4 di atas, dapat dilihat bahwa Italia merupakan negara pengimpor buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis, dan sangat sedikit mengekspor produk yang bersangkutan. Italia memiliki neraca dagang negatif di mana Nilai impor lebih besar dari pada nilai ekspor. Jumlah impor terus meningkat dalam lima tahun terakhir bahkan lebih dari 100% pada tahun 2015 dibandingkan dengan 2011. Sementara itu, nilai impor terus menurun dalam lima tahun terakhir.Hal ini menunjukkan bahwa Italia memiliki ketertarikan terhadap produk buah-buahan tropis, dan merupakan peluang bagi Indonesia untuk memasuki pasar Italia. Tabel 1. Trend dan change Ekspor dan Impor Produk Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Italia di dunia (2011-2015) Change (%) Deskripsi Trend (%) (2014-2015) Ekspor -9.49 -13.23
Impor
20.22
19.19
Sumber: Istat
Halaman 9
2.1 Kinerja Impor Produk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggisdi Italia Kinerja impor Italia untuk produk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis dapat dilihat pada Gambar 4. Dalam 5 tahun terakhir, konsumsi Italia terhadap buah-buahan ini terus meningkat. Pada tahun 2015 nilai impor Italia sebesar 24.4 juta USD, sementara pada 2011 sebesar 12 juta USD. Meningkatnya nilai impor ini disebabkan oleh dua hal, meningkatnya harga per satuan berat produk dan juga meningkatnya jumlah konsumsi. Untuk memenuhi kebutuhannya, Italia mengimpor produk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis dari beberapa negara yang dapat dilihat pada Tabel 2, sementara untuk persentase market share dapat dilihat pada Gambar 5. Tabel 2. Negara Importir Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis ke Pasaran Italia 2011-2015 (juta USD)
Peringkat
Nama Negara
Trend (%) 2011-2015
Change (%) 2014/15
1
Netherlands
4.00
4.96
6.05
7.40
8.57
21.22
15.69
2
Spain
0.70
1.43
2.02
2.91
3.34
46.68
14.73
3
France
1.10
0.94
1.35
1.85
2.28
23.82
23.51
4
Germany
1.97
1.91
2.02
1.34
1.79
-5.25
33.78
5
South Africa
0.51
0.72
0.22
0.45
1.63
20.30
258.02
17
Thailand
0.16
0.23
0.12
0.12
0.14
-9.30
16.11
18
Austria
0.04
0.03
0.09
0.08
0.09
27.90
12.77
19
Costa Rica
0.30
0.08
0.12
0.21
0.09
-13.61
-58.92
20
Senegal
0.01
0.02
0.01
0.04
0.07
43.79
85.76
21
Indonesia
0.02
0.02
0.06
0.08
0.07
41.17
-21.58
22
Egypt
0.04
0.06
0.08
0.10
0.06
17.38
-38.64
23
Philippines
0.11
0.05
0.01
0.05
0.06
-10.43
26.98
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: Istat
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa lima besar partner impor Italia adalah dari negaranegara eropa yang bukan merupakan produsen Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis. Terkecuali di peringkat ke dua, Spanyol, yang merupakan produsen dan importir untuk buah Mangga, serta pada peringkat ke lima yaitu Afrika Selatan. Indonesia sendiri menduduki peringkat ke-21.
Halaman 10
Market Share Importir produk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis ke Italia 2015 Netherlands, 35%
Spain, 14% Others, 28% France, 9% South Germany, 7% Africa, 7% Gambar 4. Market Share Importir produk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis ke Italia 2015(sumber: Istat)
Berdasarkan market share pada Gambar 5, dapat dilihat bahwa pada 2015, 72% impor Italia berasal hanya dari lima partner impor utamanya. Impor dari Belanda sendiri sudah memenuhi 35% atau sepertiga kebutuhan pasar Italia dan dalam 5 tahun terakhir Belanda selalu menjadi importir utama Italia. Hal ini menyatakan bahwa pasar Italia untuk produk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis tidak terdiversifikasi. Jika pasokan impor dari Belanda terhenti, maka akan sangat berpengaruh terhadap keberadaan Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Italia. Dapat disimpulkan bahwa Italia tidak mengimpor secara langsung Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis dari negara produsen, dalam hal ini negara-negara tropis seperti Indonesia, akan tetapi melalui perantara yang berada di negara eropa lainnya seperti Belanda, Jerman, dan Perancis. Ketiga negara tersebut mengimpor Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis dalam jumlah besar dan kemudian didistribusikan ke negaranegara eropa lainnya. Hal ini memudahkan importir di Italia karena inspeksi kualitas produk sudah dilakukan oleh Belanda, Jerman atau Perancis, dengan demikian memenuhi standar Uni Eropa untuk memasuki pasaran Italia. Selain memberikan kemudahan, biaya transportasi dan biaya impor lainnya yang bersangkutan juga lebih murah, serta memberikan kemudahan dalam hal administrasi. Eksportir di negaranegara tropis juga mendapatkan kemudahan karena hanya perlu berhubungan dengan beberapa importir di eropa. Faktor lainnya yang menyebabkan Italia tidak mengimpor langsung Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis juga dikarenakan permintaan yang relatif rendah dibandingkan dengan Belanda, Jerman atau Perancis.
Halaman 11
Kinerja Impor Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis Italia dari Indonesia 2011-2015 (M USD) 0.084676
0.09 0.08
0.0664
Nilai (M USD)
0.07
0.060101
0.06 0.05 0.04
0.03 0.02
0.022123 0.023168
0.01 0
2011
2012
2013
2014
2015
Tahun Gambar 5. Profil ImporProduk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis Italia dari Indonesia (20112015 (sumber: Istat)
Profil dengan trend positif dapat dicermati dari Gambar 6 di mana nilai impor terus meningkat terutama dari tahun 2011 sampai 2015. Meskipun total impor Italia dari negara lain meningkat dari 2014-2015, namun impor dari Indonesia menurun. Diperlukan inisiatif dari pemerintah Indonesia untuk dapat kembali mendongkrak ekspor Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis ke Italia.
2.2 Kinerja EksporJambu Biji, Mangga dan Manggis di Italia Aktivitas ekspor Italia untuk produk ini sangat rendah, seperti dapat dilihat pada Gambar 4. Sebagian besar nilai ekspor adalah untuk buah mangga, yang juga merupakan hasil impor dari negara lain. Italia tidak memproduksi buah ini secara lokal. Italia sama sekali tidak mengekspor buah ini ke Indonesia. Produk ini di ekspor ke eropa timur sebagai kelanjutan proses dari rantai suplai. Ekspor juga terus menurun dikarenakan negaranegara yang sebelumnya mengimpor buah ini dari Italia memilih untuk mengimpor langsung dari produsen, atau dari Belanda sehingga mengurangi jangka waktu rantai suplai dan menjamin kualitas yang lebih baik. Dengan demikian memiliki harga yang lebih murah. Ada juga peluang ekspor Italia ke Eropa Timur untuk buah-buahan yang sudah rendah kualitasnya dan di ekspor dengan harga murah. Tabel 3 berikut menyajikan negara utama tujuan ekspor Jambu Biji, Mangga dan Manggis dari Italia.
Halaman 12
Tabel 3. Nilai ekspor Jambu Biji, Mangga dan Manggis dari Italia ke 10 negara tujuan utama dan Indonesia (2011-2015)
Peringkat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 35
Negara Slovenia Greece Austria Croatia Switzerland Hungary Spain Malta Romania Czech Republic Indonesia
2011
2012
2013
2014
2015
0.343306 0.072506 0.102257 0.032444 0.068744 0.043343 0.00912 0.019954 0.006755 0.000268
0.373552 0.082747 0.128931 0.039189 0.081273 0.055803 0.120147 0.023665 0.010374 0.002304
0.489729 0.100875 0.127898 0.127678 0.06111 0.087623 0.098604 0.033216 0.01991 0.045244
0.549285 0.164249 0.153148 0.148355 0.093026 0.104271 0.037968 0.047731 0.060509 0.053314
0.450549 0.185477 0.169804 0.151217 0.096421 0.08943 0.068801 0.058741 0.055829 0.046226
0
0
0
0
0
Trend (%) 2011-2015 9.74 29.23 12.60 55.42 8.46 23.04 33.50 33.12 81.98 283.52
Change (%) 2014-2015 -17.98 12.92 10.88 1.93 3.65 -14.23 81.21 23.07 -7.73 -13.29
0
0
(sumber: Istat)
Halaman 13
2.3 Regulasi Produk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Italia Regulasi Uni Eropa untuk produk-produk yang beredar di pasaran dapat diakses di http://eur-lex.europa.eu/browse/summaries.html. Berkaitan dengan kegiatan impor, sebagai anggota dari Uni Eropa, Italia menerapkan kebijakan yang secara umum mengacu pada garis besar ketentuan impor yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa. Kebijakan impor, regulasi ekspor, syarat dan ketentuan yang perlu dipenuhi dapat ditemukan pada portal “EU Help Desk”4. Regulasi untuk spesifik produk tertentu, dapat diperoleh dengan memasukkan kode HS pada kolom yang telah ditentukan. Untuk produk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis, kode HS adalah 080450. Di Italia, Keamanan Pangan (food safety) adalah tanggung jawab utama dari Kementerian Kesehatan Italia, sementara produksi pangan adalah tanggung jawab utama dari Departemen Pertanian Italia. Dalam beberapa kasus, kementrian lain mungkin memiliki tanggung jawab lainnya seperti untuk pelabelan, ekonomi, perdagangan dan promosi dan lain sebagainya. Ketentuan impor produk yang ditetapkan oleh UE, termasuk di Italia, terdiri atas beberapa persyaratan mutu yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu kebijakan (peraturan resmi) beserta additional requirement-nya dan persyaratan yang sifatnya tidak resmi. Persyaratan-persyaratan yang diatur dalam kebijakan resmi nasional dan additional requirement-nya dapat di akses di website http: //cbi.eu/marketinfo. Salah satu peraturan yang diwajibkan sebagai persyaratan mutu pada produk Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis adalah tentang Keamanan Pangan (food safety), phytosanitary requirement, Genetically Modified Seeds dan persyaratan kesehatan untuk produkproduk agrikultur5. Sedangkan yang dimaksud persyaratan yang sifatnya tidak resmi adalah persyaratan yang mendukung persyaratan mutu resmi yang telah dikeluarkan pemerintah, misalkan tentang persyaratan lingkungan, contohnya berupa eco text label (dapat dilihat di website http://www.eco-label.com). Selain persyaratan lingkungan juga ada persyaratan sosial, contohnya berupa produsen yang harus terstandardisasi sistem TQM seperti ISO standards, OHSAS, ILO, Ethical Trading, dll. Terdapat persayaratan minimum untuk kualitas impor buah tropis: - Utuh - Bersih, bebas dari benda asing terlihat - Segar dan tidak lembek - Bebas dari hama - Bebas dari kerusakan yang disebabkan oleh hama atau suhu rendah 4
http://exporthelp.europa.eu/thdapp/display.htm?page=form/form_MyExport.html&docTyp e=main&languageId=EN 5 GAIN Report, Food and Agricultural Import Regulations and Standards for Italy, USDA Foreign Agricultural Services
Halaman 14
-
Bebas dari memar dan bintik-bintik Bebas dari kelembaban eksternal yang abnormal Bebas dari noda-noda hitam Bebas dari bau atau rasa asing Perkembangan dan kondisi harus sedemikian rupa sehingga mangga mampu menahan transportasi dan penanganan, dipastikan dapat melanjutkan proses pematangan, tiba dalam kondisi memuaskan di tempat tujuan.
Beberapa regulasi penting yang wajib menjadi perhatian dan menjadi persyaratan untuk bisa melakukan ekspor Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis ke Eropa khususnya Italia terdiri dari: - Keamanan makanan dan kontrol kesehatan - Kontaminasi - Ketentuan penggunaan pestisida - Persyaratan phytosanitary - Sertifikasi GLOBAL GAP - Keamanan dan keterlacakan sistem manajemen bahan makanan (Ketentuan tambahan) - Corporate Social Responsibility - Sertifikasi produk berkelanjutan - Pelabelan dan pengemasan - Seritfikasi lainnya Tabel 4. Regulasi Impor Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis di Italia
Legislasi
Dasar Deskripsi Singkat Hukum Keamanan Regulation Merupakan peraturan yang berisi prinsip umum, Makanan dan (EC) No persyaratan dan prosedur pembuatan keputusan dalam Kontrol 178/2002 produksi makanan yang mencakup seluruh tahapan Kesehatan dalam proses produksi dan distribusi makanan. http://ec.europa.eu/food/safety/general_f ood_law/index_en.htm Regulation Ketentuan umum dan ketentuan khusus yang didesain (EC) untuk mencegah risiko terhadap kesehatan konsumen 1881/2006 dan melindungi kepentingan konsumen. Kontaminasi Regulation Peraturan yang dirancang untuk memastikan bahwa (EC) makanan yang masuk ke pasar Uni Eropa aman 1881/2006 dikonsumsi dan tidak mengandung kontaminan pada tingkat yang dapat mengancam kesehatan manusia. Ketentuan Regulation Merupakan peraturan kadar residu pestisida yang boleh peggunaan EU terkandung dalam makanan. http://eurpestisida 396/2005 lex.europa.eu/legalcontent/EN/TXT/PDF/?uri=CELEX:320 1 4R1146&from=EN Keamanan BRC Global Standar keamanan dan kualitas untuk pembuatan, dan Standar pengemasan, penyimpanan dan distribusi. keterlacakan Food http://search.standardsmap.org/assets/ Halaman 15
sistem manajemen bahan makanan (Ketentuan tambahan)
media/BRCGlobalStandardsFood/Englis h/AtAGlance_EN.pdf
Food Safety System Certificatio n 22000FSSC22000 Safe Quality Food Program SQF
Corporate Social Responsibility
ISO 26000
Sertifikasi produk berkelanjutan
Fairtrade Trade Standard
Pelabelan
Pengemasan
Rainforest Chain of Custody Standard Directive 2000/13/E C Directive 90/496/EC Regulation 1924/2006 /EC Directive 2005/26/E C Directive 2007/68/E C Internation al code of practice for
Sertifikasi produk sesuai standar ISO 22000, ISO 22003 dan spesifikasi teknis rantai produksi bahan makanan. http://search.standardsmap.org/assets/ media/FoodSafetySystemCertification22 000/English/AtAGlance_EN.pdf Merupakan sertifikasi independen untuk memastikan sistem keamanan makanan dan jaminan mutu pemasok (supplier) sudah sesuai dengan peraturan di skala internasional dan domestik. http://search.standardsmap.org/assets/ media/SafeQualityFoodProgramSQF/En glish/AtAGlance_EN.pdf Pembeli Uni Eropa menaruh perhatian pada proses operasi perusahaan produsen untuk memenuhi tanggung jawab terhadap dampak sosial dan lingkungan. http://www.iso.org/iso/home/standards/is o26000.htm Sertifikasi tentang sistem perdagangan yang berdasarkan pada hubungan yang adil antara produsen dan konsumen. Sistem ini terutama menguntungkan pedagang kecil di negara berkembang. http://www.fairtrade.net/aboutfairtrade/what-isfairtrade.html Sertifikasi skema pembangunan berkelanjutan yang berpihak pada masyarakat dan lingkungan. http://www.rainforestalliance.org/agriculture/certificatio n/coc Semua bahan makanan yang dipasarkan di Uni Eropa harus mematuhi aturan pelabelan Uni Eropa, yang bertujuan untuk memastikan bahwa konsumen mendapatkan semua informasi penting dalam memilih saat membeli bahan makanan tersebut.
Mangga sensitif terhadap tekanan, sehingga untuk mencegah kehilangan kualitas, mangga sebaiknya dikemas dalam lapisan tunggal dan empuk atau dibungkus. Halaman 16
Persyaratan Phytosanitary
packaging and transport of tropical fresh fruits and vegetables CAC/RCP 44-1995 EU’s Plant Health Directive 2002/89/E C
Sertifikasi GLOBAL G.A.P
Sertifikasi
AGRIM Certificates Health Certificates for Plant Products
Buah-buahan segar, sayuran dan kacang-kacangan harus mematuhi kontrol phytosanitary dan diperiksa sesuai dengan standar pemasaran Uni Eropa untuk kualitas dan pelabelan. Sebuah sertifikat kesesuaian atau sertifikat untuk keperluan industri, akan diperoleh oleh importir untuk semua pengiriman produk segar. Standar pemasaran untuk buah-buahan dan sayuran tersedia di situs USEU. Sertifikasi yang paling sering diminta untuk mangga segar adalah GLOBALG.A.P., standar pre-farm-gate yang mencakup proses produksi pertanian secara keseluruhan, dari sebelum tanaman di tanam untuk produk non-olahan (pengolahan tidak tercakup). http://www.globalgap.org/uk_en/ lisensi impor (AGRIM sertifikat) untuk sebagian besar produk pertanian http://useu.usmission.gov/agri/Certification_Guide.html Berkaitan dengan phytosanitary
Beberapa peraturan untuk impor produk ke Italia antara lain 6: 1. VAT: Value Added Tax Merupakan pajak tidak langsung yang dikenakan pada barang atau jasa yang ditanggung oleh konsumen terakhir dan diaplikasikan pada proses produksi dan distribusi. Di Italia, pajak ini disebut IVA atau Imposta sul valore aggiunto. Transaksi yang dikenakan pajak antara lain: Penyediaan barang atau jasa Akuisisi barang intra-community Uni Eropa Importasi barang Dalam hal importasi, VAT dikenakan pada proses kliring pajak sebelum dapat digunakan di pasar Italia
6
http://exporthelp.europa.eu/thdapp/taxes/show2Files.htm?dir=/taxes/notes&reporterId2=IT&file2=ehit_it15_01v002/it /main/ovr_vat_it_0612.htm&reporterLabel2=Italy&languageId=en&status=PROD
Halaman 17
2. Pemberian Label Label harus menggunakan Bahasa Italia. Sehubungan dengan peraturan Uni Eropa, terdapat hal-hal khusus yang perlu dimasukkan dalam label untuk berbagai jenis barang yang berebeda (makanan, tekstil, kosmetik, barang-barang kesehatan, dan lain sebagainya). 3. Administrasi pabean Badan administrasi yang bertanggung jawab untuk produk-produk impor dari negara dunia ketiga, termasuk Indonesia, di Italia adalah Agenzia delle Dogane e dei Monopoli (Customs and Monopolies Agency) yang memiliki otoritas terpusat dalam kementrian ekonomi dan keuangan (Ministero dell'Economia e delle Finance) 4. Prosedur Impor Prosedur impor di Italia terdapat dalam The Single Administrative Document (SAD) atau DAU (Documento amministrativo unico) dalam bahasa Italia. Dokumen ini perlu dipersiapkan dalam Bahasa Italia dan harus disajikan baik secara elektronik maupun fisik melalui sistem kliring pajak terkomputerisasi bernama Servizio Telematico Doganale. SAD diberikan ke otoritas kepabeanan baik oleh importir maupun representatifnya. Area bebas pajak di Italia: Porto franco di Trieste (Free Port of Trieste) Via L. Von Bruck,3 I-34144 Trieste Tel: (+39) 040 6731 Fax: (+39) 040 673 2406 E-mail:
[email protected] /
[email protected] http://www.porto.trieste.it/
2.4 Saluran Distribusi Produk Buah Segar di Italia Pasar Uni Eropa merupakan pasar tunggal yang terdiri dari 28 negara dengan 500 juta konsumen. Keuntungan dari mengekspor ke wilayah Uni Eropa adalah target pasar yang besar serta berlakunya prinsip kebebasan pergerakan barang (the principle of free movement of goods) memberikan kesempatan bagi produk tersebut untuk didistribusikan dan dijual dimanapun di negara-negara anggota Uni Eropa. Suatu barang yang sudah dapat masuk ke salah satu negara Uni Eropa dapat dengan bebas beredar di wilayah Uni Eropa lainnya tanpa melampaui prosedur pabean lagi. Pengiriman barang di wilayah UE dapat seluruhnya dilakukan dengan sarana mobil angkutan atau kereta api (transportasi darat). Keuntungan lainnya adalah beragamnya peraturan dari tiap negara digantikan dengan satu set peraturan dari Uni Eropa sehingga memberikan kemudahan bagi para pelaku bisnis yang berujung pada penghematan biaya. Pasar ritel Eropa untuk buah dan sayuran segar didominasi oleh supermarket. Sekitar 60-90% dari produk yang dijual melalui supermarket, tergantung pada produk dan negara. Beberapa supermarket besar memiliki penyedia layanan khusus yang - bersamasama dengan importir dan produsen lokal - hadir untuk kelancaran pengiriman dan Halaman 18
sumber produk berkualitas baik. Produk niche sering diperdagangkan oleh pedagang khusus.
Gambar 6. Bagan saluran perdagangan7
Pasar Eropa dibagi dalam saluran penjualan yang berbeda, dengan supermarket menjadi saluran penjualan yang paling penting bagi konsumen dan konsep online sebagai perkembangan baru dalam produk segar.
Gambar 7. Segmentasi Industri dan Saluran Distribusi Berdasarkan Skala Industri 8
7 ,9
CBI Market Channels and Segments: Fresh Fruit and Vegetables in Europe (https://www.cbi.eu/sites/default/files/market_information/researches/market-channelssegments-europe-fresh-fruit-vegetables-2016.pdf)
Halaman 19
Pangsa pasar supermarket cenderung lebih tinggi di Eropa Barat Laut daripada di Eropa Selatan. Buah dan sayuran segar di pasar tradisional, toko dan pasar jalanan mengalami penurunan signigikan menjadi hanya sekitar 10% di sebagian besar negara. Dominasi supermarket besar dan pembelian terpusat telah meningkatkan daya saing supermarket dalam memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini membuat perdagangan lebih sulit bagi eksportir dari negara-negara berkembang karena meningkatnya persyaratan produk.
2.5.Hambatan dan Tantangan Lainnya9 2.5.1 Hambatan untuk memasukki pangsa pasar 1. Persyaratan dan Regulasi Dengan tujuan melindungi konsumen, peraturan yang diterapkan di Uni Eropa semakin ketat dan standar permintaan pasar semakin tinggi. Untuk mematuhi peraturan ini mengkonsumsi biaya yang tidak murah serta waktu yang tidak singkat, sehingga menyebabkan akses yang cukup sulit bagi eksportir negara berkembang, termasuk Indonesia. 2. Pasar sangat memperhatikan kualitas dan sertifikasi Skema sertifikasi sangat penting di pasar Eropa untuk buah-buahan segar dan sayuran. Agar tetap kompetitif, penting bagi para importir untuk bekerjasama dengan pemasok terpercaya. Pembeli umumnya tidak tertarik untuk membina relasi bisnis baru menggantikan hubungan bisnis yang sudah terbukti dapat memenuhi seluruh persyaratan dan yang memenuhi semua kebutuhan mereka. Namun demikian, harga lebih rendah dan produk yang berbeda dapat menjadi peluang yang menarik. 3. Perjanjian Perdagangan Bebas(EU Free Trade Agreement) Uni Eropa memprioritaskan peluang bisnis bagi eksportir Uni Eropa dengan adanya Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA). Sebagai imbalannya, negara-negara mitra dapat bernegosiasi dalam hal tarif impor produk-produk segar ke Uni Eropa. Perjanjian tersebut dapat memberikan keuntungan dalam perdagangan produk-produk segar. 4. Embargo Rusia menyebabkan jatuhnya harga Pada bulan Agustus 2014, Rusia mengumumkan larangan impor buah dan sayuran dari Uni Eropa. Rusia adalah tujuan penting bagi ekspor Eropa. Namun, karena embargo, produk-produk segar dimaksudkan untuk pasar Rusia sekarang perlu untuk menemukan tujuan lain. Panjang larangan ini saat ini tidak diketahui. Hal ini telah menyebabkan harga turun untuk buah dan sayuran segar yang diproduksi di Eropa dan yang, pada gilirannya, menciptakan persaingan tambahan untuk produk impor (harga lebih tinggi).
9
CBI Competition: Fresh Fruits and Vegetables in Europe https://www.cbi.eu/sites/default/files/market_information/researches/competition-europefresh-fruit-vegetables-2016.pdf
Halaman 20
5. Lisensi Penanam Memiliki lisensi atau kemitraan eksklusif dengan perusahaan benih (seeds company) dapat menurunkan ancaman pendatang baru sementara. Akses ke bahan tanaman yang tepat untuk memenuhi persyaratan kualitas dan rasa sangatlah penting; terutama untuk produk komoditas yang lebih besar. 2.5.2 Kompetisi Produk 1. Substitusi Produk oleh variasi harga Substitusi produk dikarenakan harga produk sejenis yang lebih murah perlu diperhatikan (mangga segar diganti dengan apel, misalnya). Dalam hal ini, harga merupakan faktor utama yang menentukan buah segar yang dipilih. Namun demikian, konsumen sebagian besar membeli produk yang sama lagi dan lagi atau mencari produk tertentu untuk digunakan dalam masakan tertentu. Dalam kondisi harga normal ancaman substitusi rendah. 2. Alternatif cemilan berupa buah-buahan kemasan Buah segar potong dan 'camilan sayuran' adalah pasar yang berkembang. Eksportir dapat menanggapi tren ini dengan menyediakan buah yang matang dan lezat serta produk-ukuran kecil yang ideal untuk konsumen individu.
Halaman 21
BAB III PELUANG DAN STRATEGI Produksi Jambu Biji, Mangga dan Manggis di seluruh dunia meningkat, dan persaingan umumnya sangat kuat. Kekurangan pasokan sementara (misalnya akibat kekeringan) dapat memiliki dampak yang cukup besar pada harga. Sangat penting untuk mengetahui kondisi pasar Uni Eropa dan peluang yang dapat dimaksimalkan untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen utama Italia. 1. Peluang dalam kompetisi antar produsen Produsen utama yaitu India dan China bukan pesaing utama. Negara-negara mangga penghasil utama di dunia adalah India dan China, yang mewakili setengah dari produksi di seluruh dunia. India dan China terutama memproduksi untuk pasar domestik mereka. India mengekspor 2.500 ton mangga ke Eropa pada tahun 2015, namun pangsa terbesar dari permintaan Eropa untuk mangga dipasok oleh negara produsen lainnya. Brazil dan Peru adalah mitra dagang utama Eropa untuk mangga. Pada 2015, Brasil dan Peru bersama-sama diberikan 64% dari total permintaan Eropa, sedangkan impor sisanya berasal dari berbagai negara produsen. • Amerika Latin: Republik Dominika, Costa Rico, Meksiko dan Ekuador • Afrika Barat: Pantai Gading, Senegal, Mali, Burkina Faso, Ghana dan Gambia • Asia: Israel, Pakistan, India dan Thailand Importir Utama Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis ke Eropa 2011-2015 (dalam ribu ton)
Gambar 8. Importir Utama Buah Jambu Biji, Mangga dan Manggis ke Eropa 2011-2015
2. Varietas buah dan musim yang berbeda Antara Mei dan November, pasar Eropa terutama dipasok oleh Brazil, Pantai Gading dan Israel. Brasil menghasilkan varietas mangga Keitt, Kent dan Tommy Atkins, dan produksi mangga Palmer meningkat. Peru merupakan supplier utama selama musim dingin Eropa, terutama memasok mangga Kent, di samping varietas yang lebih kecil lainnya seperti Haden dan Ataulfo. Ada juga ceruk pasar untuk varietas khusus, seperti Nan Dok Mai Halaman 22
dari Thailand/Vietnam dan Alphonso dari India. Indonesia dengan jenis mangga, jambu biji dan manggis yang berbeda perlu mempromosikan produknya di pasar eropa. • Bereksperimen untuk menemukan varietas mangga yang sesuai permintaan Eropa. Juga mendiskusikan dengan pembeli tentang berbagai jenis dan kualitas yang mereka butuhkan. • Pastikan bahwa rantai pasokan logistik dan transportasi tidak mempengaruhi rasa produk dengan signifikan. 3. Menutup kesenjangan jadwal panen berbagai negara Pedagang Eropa mencoba untuk mengatur pasokan sepanjang tahun. Titik lemah biasanya awal atau akhir musim ketika kualitas buah tidak optimal untuk pematangan atau berisiko menjadi masak. Para importir di eropa ini mencari pemasok alternatif, menciptakan peluang bagi eksportir yang mampu memasok mangga berkualitas baik ketika negara-negara lain tidak bisa. Gambar berikut menyajikan peluang untuk jadwal bagi Indonesia memasok buah mangga.
Gambar 9. Peluang Jadwal Indonesia memasok buah mangga ke Eropa
4. Meningkatnya kepedulian terhadap produk Organik Ketertarikan terhadap buah-buahan dan sayuran organik terus meningkat. Indonesia dapat memanfaatkan peluang ini untuk memasukki pasar Eropa. Pasar untuk mangga organik jauh lebih kecil dari pasar konvensional, tapi permintaan tumbuh dan pasokan terbatas. Selalu ingat bahwa keamanan pangan merupakan masalah utama. Bekerja secara proaktif dengan pembeli untuk meningkatkan keamanan pangan sangat penting. Beberapa strategi: 1. Menggunakan metode produksi organik sesuai dengan undang-undang Eropa. Selain itu, harus menggunakan metode produksi ini untuk setidaknya dua tahun sebelum dapat memasarkan mangga segar sebagai produk organik. Halaman 23
2. Mengajukan permohonan izin impor dari badan kontrol organik. 3. Menerapkan produksi organik dan sertifikasi menyebabkan harga yang mahal, sehingga perlu untuk menilai potensi pasar sebelum melakukan investasi apapun. 4. Untuk ekspor mangga organik ke pasar Eropa, perlu importir khusus, yang mengerti pasar dan memiliki akses ke pasar niche dengan kebutuhan khusus mereka. 5. Buah-buahan siap santap Buah matang telah menjadi bagian utama dari permintaan ritel dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini memberikan jaminan kepada konsumen dan mengurangi jumlah buah yang dibuang oleh supermarket. Selain itu, pelanggan tidak perlu menekan buah merasa apakah itu sudah matang. • Bekerja hanya dengan importir yang memiliki kemampuan tertentu seperti manajemen pasca panen, perencanaan logistik, fasilitas pematangan dan berbagai varietas yang beragam dan bermutu. • Pastikan bahwa panen dan rantai dingin dikelola demgam sempurna. Hal ini penting untuk mencapai tingkat kualitas kematangan yang diharapkan oleh perusahaan dan pengecer di Eropa. 6. Buah matang pohon Buah yang matang di pohon menjadi populer karena rasa yang superior. Buah ini biasanya dikirim melalui udara dan hanya untuk pangsa pasar yang memilih rasa dan kualitas tinggi. Rasa manis menjadi nilai jual penting untuk mangga. Di negara-negara berpenghasilan tinggi, misalnya negara-negara Skandinavia, konsumen sering siap untuk membayar lebih untuk kualitas tinggi dan buah yang matang pohon. 7. Belanda sebagai hub utama Eropa Belanda (dan pada tingkat lebih rendah Spanyol dan Belgia) merupakan pusat perdagangan penting bagi jambu biji, mangga dan manggis segar. Sekitar 43% dari mangga diekspor kembali oleh Belanda untuk Jerman. Sisanya didistribusikan di seluruh Eropa dan di luar Eropa. 8. Meningkatnya ketertarikan pada buah-buahan dengan proses dan manjemen berkelanjutan Di Eropa, tren berkembang menuju pendekatan berkelanjutan dalam hal produksi dan pengolahan buah segar. Isu lingkungan dan sosial menjadi semakin penting. Skema sertifikasi sosial dan lingkungan merupakan aksi yang penting untuk mengurangi penggunaan pestisida, memastikan keselamatan karyawan dan / atau bahkan termasuk jaminan harga bagi produsen. Perlu untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai skema sustainibilitas di Eropa dan tahapan untuk memperoleh sertifikasinya. (http://gscpnet.com)
Halaman 24
9. Strategi Harga
Gambar 10. Skema penetapan harga buah Mangga di Eropa
Harga konsumen untuk mangga (juga Jambu Biji dan Manggis) berfluktuasi menurut musim dan ketersediaannya. Supermarket menjual mangga biasa untuk harga berkisar antara € 1,50 dan € 2,00 per buah. Untuk ukuran yang lebih kecil, mangga berkualitas tinggi dijual dengan harga yang sama, membuat mereka relatif lebih mahal. Buah yang ditransportasikan melalui udara, buah potong, dan organik dapat mencapai harga € 3,00 per buah.
Halaman 25
BAB IV INFORMASI PENTING 4. 1 Alamat dan Website Penting -
-
-
-
-
-
-
Website untuk mengetahui tariff pajak (impor duty): http://www.dutycalculator.com Badan hukum di Italia yang mengatur kegiatan Impor khususnya VAT: Agenzia delle Entrate (Revenue Agency) Centro Operativo di Pescara (Pescara´s Operative Centre) Sezione Rimborsi IVA ai non residenti (VAT refunds to non-residents Section) Via Rio Sparto 21 I-65100 Pescara Tel: (+39) 085 577 2204Fax: (+39) 085 577 2325 Email:
[email protected] Website:http://www.agenziaentrate.gov.it/wps/content/Nsilib/Nsi/Documentazi one/Fiscalita+internazionale/ Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia. Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend. Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 571-3540 ; Fax: +62 (21) 571-9013. Email:
[email protected]. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President) Promosi Perdagangan Indonesia di Italia. ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia. Perwakilan Indonesia di Italia. Ambasciata della Repubblica di Indonesia, Via Campania 53-55,00187 Roma, Italia.Tel: +39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910 Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio) Estero http://www.ice.gov.it/. Kementrian perdagangan Italiahttp://www.mincomes.it/. atau http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Eurodengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset) E-mail: mailto:
[email protected]://www.euromonitor.com International Chamber of Commerce. E-mail: mailto:
[email protected]. http://www.iccwbo.org International Trade Centre UNCTAD/ WTO E-mail: mailto:
[email protected]. http://www.intracen.org Organisasi Promosi Perdagangan Italia ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 6-59921 Telefax: (39) 6-59926900 Prosedur Impor EU Halaman 26
-
-
http://www.exporthelp.europa.eu/thdapp/display.htm?page=rt/rt_EUImportProc edures.html&docType=main&languageId=EN EU Expanding Exports Helpdesk - http://exporthelp.europa.eu - go to ‘trade statistics’. Eurostat - http://epp.eurostat.ec.europa.eu/newxtweb - statistical database of the EU. Register for the International Trade Statistics site – http://www.trademap.org
4.2 Informasi dan Situs untuk Produk, Harga dan Major Player -
-
Harga Mangga: http://www.freshfruitportal.com/precios-frutas/europeanprices/?country=netherlands Informasi mengenai pasar mangga global: http://www.freshplaza.com/article/155602/OVERVIEW-GLOBAL-MANGO-MARKET Importir Traid Fare: Fruit Logitica http://www.fruitlogistica.de/en/ Fruit and Vegetable Trade Association: FrugiVenta http://www.frugiventa.nl/pages/19/English.html Importir Buah dan Sayuran Tropis di Italia: Alma Frutta (
[email protected]) http://www.almafrutta.it/en/contact.html Importir Buah dan Sayuran Tropis di Belanda: Albert Heijn B.V. (http://www.ah.nl)
Halaman 27