2015 MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK KULIT (HS 42) DI ITALIA
ITPC MILAN Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191
[email protected]
0
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR
2
ABSTRAKSI
3
I.
PENDAHULUAN .
4
1.1 Pemilihan Produk
5
1.2 Profil Geografi Italia
7
II. POTENSI PASAR PRODUK KULIT DI ITALIA 2.1 Impor Produk Kulit Italia dari Dunia
9
2.2 Ekspor Produk Kulit Italia ke Dunia
11
2.3 Produksi dan Potensi Pasar Kulit di Italia
12
2.4 Regulasi Impor Produk Kulit di Italia
15
2.5 Hambatan dan Tantangan
17
III. STRATEGI PENINGKATAN EKSPOR PRODUK KULIT KE ITALIA 3.1 Peluang dan Strategi
19
3.2 Strategi Lain Dalam Produksi Kulit
20
IV. INFORMASI PENTING
22
1
KATA PENGANTAR Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus dilakukan selama 1 tahun untuk memenuhi target yaitu menyiapkan 10 Market Brief. Pada topik ini dipilih produk kulit (HS 42) sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk kulit di Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia. Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia. Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk kulit. Milan, April 2015 Kepala ITPC Milan Agung Pramudya FR.
2
ABSTRAKSI Kulit merupakan hasil produksi dari Indonesia yang memiliki potensi besar di pasar Uni Eropa. Berdasarkan data 5 tahun terakhir, Italia memiliki ketertarikan terhadap pasar kulit Indonesia sebagai tujuan outsourcing demi mendapatkan produsen yang berkualitas dan murah. Kinerja ekspor produk kulit (HS 42) Italia terus mencatat pertumbuhan positif selama periode 5 tahun terakhir, sehingga menjadikan Italia sebagai negara produsen dan eksportir kulit nomor satu di dunia dengan hasil produksinya yang memiliki standar, Made in Italy. Italia sendiri walau telah mengalami krisis ekonomi selama beberapa tahun terakhir telah menunjukkan peningkatan GDP di awal 2015 sebanyak 0,3% dan akan terus meningkat hingga 1,4% hingga 2016 berdasarkan data dari ISTAT (Institut Statistik Nasional Italia) dan Uni Eropa. Peluang Indonesia untuk meningkatkan ekspor kulit ke Italia cukup besar dan semakin terbuka lebar mengingat tingginya permintaan produk kulit di Italia yang merupakan negara fashion yang terkemuka di dunia. Di samping itu, Italia sendiri banyak mengimpor produk kulit dari negaranegara lain seperti China, Bangladesh, Perancis, dsb. Namun, data lain menunjukkan adanya ketertarikan Italia untuk melakukan kerjasama dengan Indonesia sebagai pemasok kulit. Menyikapi peluang tersebut, Indonesia perlu melakukan beberapa langkah strategis sebagai berikut:
Strategi produksi: Strategi ini meliputi sosialisasi dan penelitian mengenai produksi barang-barang berbahan kulit di Italia agar Indonesia bisa mengikuti cara produksi yang bisa diizinkan di Italia sebagai salah satu negara Uni Eropa.
Strategi Inovasi: Strategi ini meliputi penelitian dan pengembangan di bagian inovasi demi menghasilkan produk kulit yang sustainable dan kreatif demi pelestarian lingkungan.
Strategi promosi: Strategi ini meliputi partisipasi dalam event berskala internasional seperti MIPEL dan penggunaan teknologi informasi seperti website, SEO (Search Engine Optimization) serta social media yang akan lebih mudah untuk menjangkau publik dengan semakin marak dan berkembangnya teknologi online.
3
I. PENDAHULUAN Kulit merupakan salah satu bahan terpenting dalam pembuatan berbagai jenis produk di dunia. Bahan baku kulit diproduksi dengan berbagai variasi dan teknik produksi untuk menghasilkan produksi yang terbaik. Kulit merupakan salah satu bahan baku utama dalam produksi fashion, interior kendaraan, furnitur, sampul buku, bedug, dan sebagainya. Indonesia merupakan salah satu negara yang mulai berkembang menjadi salah satu supplier bahan baku kulit selama 20 tahun terakhir. Negara Asia lain yang juga merupakan supplier bahan baku kulit adalah China, India, Vietnam, Bangladesh dan Thailand. Negara eksportir terbesar bahan baku kulit selain negara di Asia adalah Italia dan Brazil. Dalam hal impor, negara yang paling banyak mengimpor bahan baku kulit adalah Amerika Serikat serta negara-negara di Uni Eropa. Diantara negaranegara Uni Eropa tersebut, termasuk diantaranya adalah Italia, Belanda, Belgia, Perancis dan Sweden. Italia sendiri walaupun salah satu produsen terbesar bahan baku kulit tetap termasuk salah satu negara importir bahan kulit. Hal ini dimungkinkan karena tingginya permintaan pasar bahan kulit dan gelar Italia sebagai negara fashion terkemuka di dunia dimana industri fashion berbahan kulit sangatlah diminati dari kalangan menengah keatas. Minat terhadap barang-barang yang terbuat dari bahan baku kulit selalu meningkat dari tahun ke tahun di Italia. Tidak hanya kesan produk berbahan kulit terlihat berkualitas dan mewah, namun juga dipercaya memiliki daya tahan yang lebih kuat bila dirawat dengan baik. Selain itu, tingginya minat terhadap produk fashion ataupun alas kaki berbahan kulit seperti jaket, sepatu dan boots juga dipengaruhi oleh kebutuhan untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin. Produk-produk berbahan kulit yang diminati di Italia sangatlah beragam, mulai dari jaket, dompet, tas, sepatu, boots hingga produk-produk lainnya seperti koper, sofa, interior mobil hingga sampul buku serta sampul alat elektronik seperti telepon selular, laptop ataupun tablet.
4
1.1 Pemilihan Produk Berdasarkan data pasar produk berbahan kulit di Italia beberapa tahun terakhir, nilai impor produk berbahan kulit dari dunia ke Italia meningkat dari tahun ke tahun berdasarkan data ISTAT dalam 5 tahun terakhir (2010-2014). Italy's Import of Leather Articles From World 2010 - 2014 Value: Million USD HS 42 4202 4203 4205 4201 4200 4206 4204
Description
2010
2011
2012
2013
2014
Leather Articles 2.751,00 3.239,93 3.008,74 3.077,08 3.355,10 Suitcse,Bag,Wallet,Et 2243,78 2639,97 2485,17 2474,41 2705,32 Apparl+Access,Lth+Com 380,30 444,59 359,73 391,92 405,88 Ot Article Of Leather 49,70 72,95 91,87 136,11 171,08 Saddlery,Harness,Etc 35,78 37,73 33,71 35,82 38,37 Unknown Classification 36,24 35,33 30,56 32,99 28,58 O Of Gut,Gldbt Skn,Et 5,20 9,36 7,71 5,83 5,88 Art F Mach/Mech Appli 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Trend (%) Change (%) 10-14 14/13 3,51 9,04 3,14 9,33 0,04 3,56 36,29 25,69 0,88 7,10 -5,29 -13,36 -2,27 0,88 Source: WTA/Istat
Dari tabel diatas, dapat dilihat peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun untuk produk kulit yang diimpor Italia. Trend impor produk berbahan kulit Italia diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dengan profil Italia sebagai negara 4 musim yang membutuhkan fashion dan alas kaki yang berbahan hangat, seperti halnya jaket ataupun boots berbahan kulit asli, maka impor produk fashion berbahan kulit Italia selama tahun 2014 tercatat mengalami peningkatan. Dari tabel di bawah, berdasarkan laporan ISTAT, terdapat peningkatan impor produk berbahan kulit sekitar 8% pada tahun 2014. Hal ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga tahun 2018 seiring dengan adanya perbaikan pada situasi ekonomi negara Italia.
5
Sementara itu, dalam hal produksi, Indonesia mampu menghasilkan variasi produk yang beragam seperti tas tangan, ransel, tas selempang, tas tenteng, dompet, sarung tangan, kantong, garmen/pakaian, sepatu, sandal, sepatu boots, jaket, celana, ikat pinggang, dan gelang. Produk-produk kulit yang dibuat di Indonesia telah memiliki kualitas yang cukup baik untuk pasar ekspor, meski citra “Made in Indonesia” untuk produk kulit masih kurang dikenal di pasar internasional. Pemilihan produk ke negara Italia didasarkan pada trend di pasar Italia dimana konsumen memiliki kecenderungan untuk memakai barang mewah. Jelas bahwa produk berbahan kulit dikategorikan sebagai barangbarang mewah yang biasa dipakai kalangan menengah ke atas. Di Italia sendiri ada pepatah “mantenere la bella figura” yang artinya menunjukkan kesan yang baik dan bagus, salah satunya dengan memiliki dan menggunakan barang-barang mewah dan berkualitas.
6
1.2 Profil Geografi Italia
Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan
empat
negara
Eropa
yaitu
Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengah-tengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negara-negara Eropa Utara, negaranegara Mediterania dan negara-negara Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino. Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia Utara sebanyak 27% dari jumlah populasi dan wilayah Italia Selatan sebanyak 23% dari jumlah populasi Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 museum, galeri seni dan situs arkeologi. Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik dalam hal transportasi publik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat. Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia.
7
Untuk jalur penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan. Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya. Dalam hal perbankan, Italia berada di bawah otoritas Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri. GDP Italia untuk
kuartal
pertama
tahun
2015
menunjukkan
peningkatan
bila
dibandingkan pada kuartal ke-4 tahun 2014 lalu sebanyak 0,3%. Peningkatan ini diprediksikan akan terus meningkat hingga tahun 2016 mencapai 1,4%. Ekonomi Italia didorong sebagian besar oleh pembuatan barang-barang berkualitas tinggi (3F- Food, Fashion, Furniture dengan standar "Made in Italy") yang diproduksi oleh usaha kecil dan menengah yang banyak diantaranya merupakan usaha milik keluarga. Italia memiliki ekonomi terbesar ketiga di zona Eropa, tapi hutang publik yang cukup tinggi cukup menghambat pertumbuhan ekonomi walau sekarang keadaan mulai membaik sedikit demi sedikit dengan banyaknya kebijakan pemerintahan yang baru. Kota penting di Italia mencakup Roma sebagai ibukota dan Milan sebagai pusat ekonomi Italia. Kota Milan mencatat nilai GDP per kapita pada awal tahun 2014 sebesar € 35.137 sehingga merupakan salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik.
8
II. POTENSI PASAR PRODUK KULIT DI ITALIA
2.1 Impor Produk Kulit Italia dari Dunia Rank
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Country
2010
2011
2012
2013
2014
-- World -2.751,00 3.239,93 3.008,74 3.077,08 3.355,10 China 1.296,28 1.377,14 1.226,39 1.125,73 1.213,03 France 425,27 545,50 561,10 572,89 604,78 Switzerland 106,18 140,24 138,16 156,70 169,78 India 135,29 166,94 137,61 158,26 168,79 Romania 100,85 123,30 111,81 136,43 148,96 Germany 78,44 102,40 97,54 108,27 129,69 Netherlands 46,75 57,59 58,91 99,75 105,64 Belgium 79,27 98,44 81,99 82,35 89,67 Turkey 81,80 110,38 94,37 91,91 87,93 Spain 40,93 52,52 56,44 73,51 85,98
Trend (%) 10-14 3,51 -3,29 7,82 11,07 3,97 9,21 11,20 24,35 0,68 -0,39 19,97
Change (%) 14/13 9,04 7,75 5,57 8,35 6,65 9,19 19,79 5,91 8,88 -4,33 16,97
Sumber: WTA/Istat
Dari tabel di atas, dapat dilihat data impor produk kulit Italia mengalami peningkatan selama 5 tahun terakhir. Secara umum, impor italia dari berbagai negara di dunia mengalami trend kenaikan 3,51%. Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2013, tercatat kenaikan yang cukup signifikan di tahun 2014 sebesar 9,04% dari US$ 3.077,08 juta menjadi US$ 3.335,10 juta. Dalam hal impor, negara-negara yang merupakan pemasok terbesar untuk produk berbahan kulit ke pasar Italia termasuk Perancis (dimana impor Italia dari negara ini menguasai share sebesar 75%), Swiss, Romania dan Jerman dari negara Uni-Eropa, sedangkan China dan India dari negara non-Uni Eropa. Selain China yang merupakan pemasok utama non-Uni Eropa ke Italia, supplier lain berasal dari negara dengan labor cost lebih rendah seperti India, Bangladesh, Tunisia dan Maroko. Sedangkan dari negara-negara Uni-Eropa lainnya adalah Belanda, Belgia dan Spanyol. Di samping itu, dapat disimpulkan bahwa secara garis, impor produk kulit dari China mengalami penurunan sebanyak -3,29% dalam 5 tahun terakhir meski tercatat peningkatan year-on-year di tahun 2014 sebesar 7,75%. Trend 3 tahun terakhir menunjukkan adanya ketertarikan impor Italia dari Indonesia untuk produk kulit dikarenakan lebih rendahnya labor cost untuk produk kulit yang dipasok dari Indonesia.
9
Penurunan yang paling terlihat adalah impor produk kulit dari Turki yang mengalami penurunan sebanyak -0,39% selama 5 tahun terakhir. Walaupun demikian, penurunan drastis tercatat selama satu tahun terakhir (2013-2014) sebesar -4,33%. Italy's Import of Leather Articles From Indonesia 2010 - 2014 Value: Million USD
HS 42
Description Leather Articles
2010
2011
2012 2013 2014
Trend (%) 10-14
Change (%) 14/13
14,18
21,18
37,32
37,82
33,70
26,01
-10,91
13,19
19,76
36,33
36,04
31,35
26,28
-13,00
4203 Apparl+Access,Lth+Com
0,93
1,22
0,89
1,61
2,26
22,81
39,92
4205 Ot Article Of Leather
0,06
0,20
0,11
0,17
0,08
5,40
-50,27
4201 Saddlery,Harness,Etc
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
-
-100,00
4204 Art F Mach/Mech Appli
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
-
-
4206 O Of Gut,Gldbt Skn,Et
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
-
-
4202 Suitcse,Bag,Wallet,Et
Sumber: WTA/Istat
Impor Italia dari Indonesia sebagai salah satu negara pemasok kulit secara garis besar mengalami peningkatan sebesar 26,01% dalam 5 tahun terakhir. Walaupun mencatat nilai impor yang cukup besar, terlihat adanya penurunan selama satu tahun terakhir (2013-2014) sebesar -10,91%. Berdasarkan tabel di atas, hampir semua produk kulit yang diimpor Italia dari Indonesia selama satu tahun terakhir (2013-2014) menunjukkan penurunan yang signifikan, khususnya produk artikel kulit jenis lainnya sebesar -50,27% dan produk tas, koper dan dompet berbahan dasar kulit sebesar 13%. Sementara, tercatat perubahan positif untuk produk garmen, pakaian serta aksesoris dengan peningkatan sebesar 26,28% selama 5 tahun terakhir dan sebesar 39,92% selama satu tahun terakhir (2013-2014). Peningkatan ini sebagian besar dikontribusikan oleh fakta bahwa Italia merupakan salah satu negara fashion terbaik di dunia sehingga menyebabkan besarnya permintaan Italia terhadap produk-produk fashion dan aksesoris berbahan dasar kulit.
10
2.2 Ekspor Produk Kulit Italia ke Dunia Rank
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Country -- World -Switzerland France United States Hong Kong United Kingdom Germany Japan Korea, South China Spain
2010
2011
2012
2013
2014
5041,50 6834,69 7384,95 8470,02 9125,82 932,56 1357,83 1296,58 1406,51 1572,41 701,92 950,88 1062,65 1104,22 1142,33 407,84 562,85 631,26 775,41 865,05 287,20 471,87 545,45 674,31 728,54 303,51 329,62 407,12 224,26 91,13 173,23
375,91 408,16 489,64 328,70 175,53 209,38
433,01 442,10 533,29 368,34 218,40 211,11
534,43 526,79 579,92 428,79 286,32 197,29
Trend (%) 10-14 15,04 11,41 11,89 20,01 24,84
Change (%) 14/13 7,74 11,80 3,45 11,56 8,04
18,45 15,05 8,14 19,84 36,10 4,25
11,06 11,03 -4,59 13,18 16,36 11,40
593,53 584,89 553,28 485,30 333,17 219,79
Sumber: WTA/Istat
Apabila melihat kinerja ekspor produk kulit Italia ke sepuluh negara utama, mitra dagang terbesar Italia dari negara Uni Eropa adalah Swiss dan Perancis, sedangkan Amerika Serikat dan Hongkong merupaka mitra dagang terbesar di negara non-Uni Eropa. Sedangkan untuk wilayah Asia adalah Hong Kong, Jepang, Korsel dan China. Secara garis besar, ekspor produk kulit Italia selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup baik sebanyak 15,04%. Bila melihat peningkatan pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2014, terdapat peningkatan yang cukup baik sebesar 7,74%. Ekspor produk kulit Italia ke dua negara partner utama tidak pernah mengalami penurunan selama 5 tahun terakhir. Ekspor Italia ke Swiss mengalami peningkatan 11,41% dalam 5 tahun terakhir dan 11,80% selama satu tahun terakhir. Ekspor produk kulit Italia ke Perancis mencatat peningkatan sebesar 11,89% dalam 5 tahun terakhir dan 3,45% selama satu tahun terakhir. Pada tabel di atas menunjukkan penurunan ekspor produk kulit Italia ke Jepang sebesar -4,59%, meskipun dalam 5 tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 8,14%. Dalam hal ekspor produk kulit Italia ke Indonesia secara umum mengalami peningkatan sebesar 15,18% dalam 5 tahun terakhir. Namun, jika dibandingkan dengan tahun 2013, terdapat penurunan ekspor yang cukup besar -24,41% di tahun 2014. Secara garis besar, terjadi penurunan ekspor Italia ke Indonesia pada semua jenis produk kulit selama satu tahun terakhir. Meskipun demikian, produk koper, tas, dompet dan sejenisnya mengalami peningkatan ekspor sebeesar 15,01%. Data dapat dilihat berdasarkan tabel terlampir dibawah ini. 11
Italy's Export of Leather Articles to Indonesia 2010 - 2014 Value: Million USD
HS 42
Description Leather Articles
Trend 2010 2011 2012 2013 2014 (%) Change (%) 10-14 14/13 1,65
2,73
2,94
3,76
2,85
15,18
-24,41
4202 Suitcse,Bag,Wallet,Et
0,52
0,32
0,66
0,88
1,02
26,37
15,01
4205 Ot Article Of Leather
0,91
2,04
1,84
1,79
0,98
0,14
-45,46
4203 Apparl+Access,Lth+Com
0,22
0,35
0,23
0,66
0,46
23,45
-29,94
4206 O Of Gut,Gldbt Skn,Et
0,00
0,01
0,20
0,42
0,39 #NUM!
-8,08
4201 Saddlery,Harness,Etc
0,00
0,00
0,01
0,01
0,00 #NUM!
-100,00
4204 Art F Mach/Mech Appli
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
-
-
Sumber: WTA/Istat
Terdapatnya perbedaan jenis produk kulit yang diekspor Italia ke Indonesia dengan produk kulit yang diimpor oleh Italia dari Indonesia jelas dikarenakan fakta bahwa Indonesia bukanlah negara 4 musim yang membutuhkan pakaian berbahan kulit sebagai penghangat badan. Produk kulit Made in Italy berbentuk tas, dompet, koper, alas kaki dan sejenisnya dikenal memiliki standard kualitas terbaik sehingga permintaan dunia terhadap produk-produk tersebut cukup tinggi, khususnya di kalangan menengah ke atas. Berdasarkan laporan Euler Hermes, perusahaan asuransi kredit Eropa, produk kulit Italia telah diekspor ke 116 negara dan bahkan mengalami peningkatan ekspor sebesar 5% selama semester pertama tahun 2014 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kerjasama dagang Indonesia dan Italia untuk produk kulit diprediksikan akan tetap stabil. Sebagiamana yang diberitakan il Sole 24 Ore (majalah ekonomi Italia),
Kementerian
Perindustrian
Republik
Indonesia
dan
Kementerian
Pengembangan Ekonomi Italia (Ministero dello Sviluppo Economico) pada akhir tahun 2014 telah melakukan penandatanganan MoU terkait kerjasama ekonomi di bidang industri alas kaki dan produk kulit.
2.3 Produksi dan Potensi Pasar Produk Kulit di Italia Italia adalah produsen dan eksportir produk kulit terkemuka di dunia, baik dari segi kuantitas dan kualitas untuk produk fashion. Produksi produk kulit Italia menyumbang hampir setengah dari total produksi produk kulit Uni Eropa. Industri kulit dan alas kaki di Italia sebagian besar merupakan usaha kecil dan menengah (UKM). Produksi kulit di Italia terpusat di empat daerah utama (Lombardia, Toscana, Venezia dan Campania), dengan bidang-bidang produksi yang berbeda seperti contoh dibawah: 12
1. Penyamakan kulit -> penyamakan kulit merupakan salah satu industri bersejarah di Italia yang merupakan industry proses pembuatan kulit mentah hingga ke kulit jadi. Contoh salah satu Industri tertua penyamakan kulit Italia dan bahkan di dunia adalah Tari SpA yang berasal dari Naples. Walaupun begitu, industri ini memiliki perwakilan di daerah Italia yang lain termasuk Campania, Tuscany, Lombardia hingga di luar Italia seperti Perancis dan RRC. Penyamakan kulit ini telah didirikan sejak tahun 1800-an. (www.conceria-tari.com/en/ ) 2. Alas kaki -> Produk ini merupakan salah satu jenis produk yang dapat dihasilkan dari bahan kulit jadi. Berdasarkan info dari leather supplier yang berada di Florence, Toscana, produksi kulit jadi di Italia sebanyak 50%
dijadikan
untuk
produk
alas
kaki.
(http://www.leatherfor.us/en/leather/38-0-About-leather.html) 3. Kerajinan kulit -> Selain penyamakan kulit dari mentah hingga jadi serta produksi alas kaki, bahan kulit (jadi) juga digunakan untuk membuat kerajinan produk kulit seperti jaket, tas, dompet serta koper dan kerajinan kulit lainnya. Industri produk kulit ini mencakup sekitar 20% dari penggunaan kulit jadi di Italia. Salah satu industri kerajinan kulit ternama adalah Pierotucci yang berada di Florence, Tuscany dimana ada guided tour dalam berbagai bahasa termasuk Inggris, Mandarin, Jepang, Rusia. Hal yang unik adalah salah satu bahasa lainnya yang didaftar namun sepertinya belum
terealisasi
adalah
bahasa
Indonesia
http://www.pierotucci.com/en/leather-factory/47-0-our-story.html Dalam rivalitas industri kulit, sistem produksi kulit Italia banyak ditentukan oleh industri kulit yang kompetitif, mekanisme hubungan antara UKM lokal dan kebijakan pemerintah di tingkat nasional dan Uni Eropa. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi pertumbuhan yang pesat untuk industri kulit di Italia.
13
Berdasarkan data Eurostat di atas, pasar produk kulit di Italia merupakan nomor satu di antara negara di Eropa. Produksi dan pasar industri kulit di Italia terus berkembang dari tahun ke tahun disebabkan adanya inisiatif untuk memperluas promosi produk-produk Made in Italy di dunia internasional. Masyarakat internasional memiliki kepercayaan yang tinggi akan produkproduk kulit Made in Italy. Hal ini disebabkan kualitas dan standar tinggi yang diterapkan oleh industri produk kulit di Italia.
Berdasarkan data di atas, industri kulit Italia mengalami peningkatan secara kuantitas selama 5 tahun terakhir (2010-2014), baik dalam hal produksi, ekspor maupun impor. 14
Selain peningkatan kuantitas dimaksud di atas, inovasi dan peningkatan kualitas juga masih terus dilakukan oleh industri kulit Italia. Inovasi tersebut difokuskan pada usaha pelestarian lingkungan yang mencakup:
Penyamakan dengan konsumsi air yang rendah dan bebas logam.
Penyamakan ulang dan pencelupan yang bebas air.
Optimalisasi sistem logistik dan produksi untuk pemasokan dan pengolahan kulit mentah yang terjaga kesegarannya.
Aplikasi bioteknologi dalam produksi kulit dan optimalisasi proses produksi.
Komunikasi yang transparan dan konsisten secara ilmiah mengenai dampak lingkungan dan upaya dilakukan untuk menghindari atau menguranginya.
Komitmen industri kulit di Italia terkait dengan pelestarian lingkukan juga dilengkapi dengan beberapa sertifikasi internasional seperti:
Carbon Footprint of Product (CFP), sesuai dengan ISO / TS 14067: identifikasi kuantitas emisi gas rumah kaca yang dilepaskan selama seluruh proses produksi kulit, dari pertanian ke pengiriman produk akhir ke konsumen.
Environmental Product Declaration (EPD), berdasarkan ISO 14025 Standar: sertifikasi sukarela internasional yang bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan dan terverifikasi mengenai dampak lingkungan dari seluruh kegiatan dan rantai produksi penyamakan dan produksi kulit.
Der Blaue Engel: salah satu label paling terkenal di dunia yang didirikan di Jerman sejak tahun 1978 yang berhubungan dengan lingkungan; label ini hanya diberikan kepada produk dan layanan yang memberikan manfaat bagi lingkungan, kesehatan dan perlindungan konsumen.
Untuk penyamakan kulit Italia, terdapat sertifikasi “Leather from Italy – full cycle,” dengan standar UNI nasional 11239 yang menjamin bahwa kulit sepenuhnya dibuat di Italia, dari tahap awal hingga pengolahan ke produk akhir selesai.
2.4 Regulasi Impor Produk Kulit di Italia Italia telah menjadi bagian dari Uni Eropa sejak 1958. Selain itu, Italia juga menjadi bagian dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
15
Karenanya, dalam hal regulasi impor, Italia telah menerapkan perjanjian internasional yang ditandatangani oleh badan-badan ini. Secara umum, di bawah pendekatan Uni Eropa model baru, produk-produk yang diimpor diperlukan untuk memenuhi standar kualitas tertentu. Produk-produk berkualitas harus menunjukkan kompatibilitas yang harus dipenuhi produsen dan importir sebagai deklarasi kepatuhan, khususnya untuk produk berbahan binatang yang tidak untuk dikonsumsi oleh manusia (ABPs – Animal By Products) yang diantaranya termasuk leather goods. Apabila tidak diawasi dengan baik, ABPs dapat menyebar penyakit hewan atau kontaminan kimia (misalnya dioxin) dan membahayakan kesehatan hewan dan manusia jika tidak diproses dan dibuang dengan benar. Karena pertimbangan ini, ABPs dikategorikan menurut risiko mereka menggunakan prinsip-prinsip dasar dalam Peraturan European Commission 1069/2009 yang termasuk diantaranya secara garis besar langkah-langkah yang
berlaku
untuk
penanganan
mereka
pada
produksi,
koleksi,
pengangkutan, penyimpanan, penggunaan serta pembuangan. Selain itu, ada beberapa penjelasan tambahan dan aturan lain dalam Uni Eropa yang harus dipenuhi oleh baik produsen dan importir: a. Peraturan C.I.T.E.S dan (EC) 338/97 – Larangan untuk produk-produk yang berasal dari hewan dan tumbuhan yang terancam kepunahan atau flora dan fauna langka. Ada ketentuan untuk impor dan ekspor serta perdagangan Uni Eropa mengenai spesimen spesies yang terdaftar dalam empat lampiran. Peraturan ini juga menyediakan prosedur dan dokumen yang diperlukan. Negara anggota harus patuh dengan peraturan dan menjatuhkan sanksi yang sesuai untuk pelanggaran. b. Peraturan Komisi (UE) No 142/2011 - Peraturan (EC) No 1069/2009 dari Parlemen Eropa dan Dewan menetapkan aturan kesehatan dari produk dan produk turunan berbahan hewan yang tidak dimaksudkan untuk konsumsi manusia seperti leather goods dan menerapkan Council Directive 97/78 / EC sehubungan dengan barang-barang dan sampel yang termasuk dalam kategori tersebut. c. Peraturan (EC) No 1069/2009 juga menetapkan aturan-aturan tertentu untuk metode pengolahan yang harus diterapkan untuk produk berasal dari hewan, sehingga tidak ada risiko yang dapat mengancam kesehatan masyarakat dan hewan ketika produk tersebut digunakan atau dibuang.
16
* Lampiran IV Peraturan (UE) No 142/2011 mengatur tentang metode pengolahan standar untuk pabrik milik produsen yang menghasilkan produk yang bersangkutan. Catatan:
Peraturan
(EC)
No
1069/2009
memungkinkan
untuk
pembuangan atau penggunaan produk hewan atau produk turunan dengan cara metode alternatif, asalkan metode tersebut resmi atas dasar metodemetode yang dapat melindungi kesehatan manusia dan binatang. d. Peraturan REACH (EC 1907/2006) bertujuan untuk meningkatkan perlindungan kesehatan manusia dan lingkungan melalui identifikasi sifat intrinsik dari zat kimia. Hal ini dilakukan oleh empat proses REACH, yaitu pendaftaran, evaluasi, otorisasi dan pembatasan bahan kimia. * REACH juga bertujuan untuk meningkatkan inovasi dan daya saing industri kimia Uni Eropa. Peraturan itu juga menyarankan substitusi progresif bahan kimia paling berbahaya (disebut sebagai "zat yang sangat tinggi") dengan bahan alternatif yang tepat sesuai dengan hasil identifikasi. e. Peraturan (EC) No 1523/2007 – Melarang penggunaan produk berbahan kulit dan bulu yang berasal dari anjing dan kucing. Hal ini dikarenakan anjing dan kucing termasuk kategori hewan peliharaan (pets) dan tidak boleh digunakan sebagai bahan pemasok kulit ataupun bulu. Hewan peliharaan di Eropa memiliki hak-hak asasi yang harus dipenuhi dan tidak boleh digunakan baik untuk makanan atau bahan produk kulit maupun bulu.
2.5 Hambatan dan Tantangan Dengan status Italia sebagai salah satu produsen produk kulit terbesar di dunia serta sebagai negara yang mementingkan standard, trend dan budaya cinta terhadap produk lokal mereka sendiri (Made in Italy), maka merupakan hal yang cukup menantang bagi negara eksportir, termasuk Indonesia untuk mampu menjadi pemasok produk kulit berkualitas dan bersaing di Italia. Selain itu, tantangan lainnya adalah memastikan produksi produk kulit yang sifatnya ramah lingkungan serta yang tidak melakukan praktek animal cruelty. Sebagai contoh, beberapa bisnis garmen Italia menarik dan bahkan memberhentikan pasokan dari China dikarenakan produk kulit berbahan wol Angora yang diekspor sama sekali tidak memperdulikan kesejahteraan dan hak-hak hewan.
17
Tingginya kesadaran di kalangan konsumen Eropa telah berhasil mendesak beberapa merek cukup ternama di Italia untuk memberhentikan impor dari negara tertentu disebabkan fakta bahwa proses produksi produk kulit sama sekali tidak memperdulikan hak-hak hewan. Dalam
beberapa
tahun
belakangan,
isu
sustainability
atau
keberlangsungan merupakan agenda utama dalam mengembangkan bisnis di Eropa, termasuk Italia. Seiring dengan meningkatnya perhatian kesadaran konsumen pada produksi yang lebih sustainable, industri kulit mengalami tantangan dan hambatan yang berbeda. Tantangan lain termasuk keamanan produk, kualitas, fungsi, serta lingkungan dan produksi yang berkelanjutan. Perlu ditekankan adanya unsurunsur sustainability atau keberlangsungan dalam produk kulit yang dihasilkan sehingga mampu menciptakan branding untuk Indonesia (standar merek) di kalangan konsumen dan stakeholders lainnya. Stakeholders yang dimaksud adalah media dan organisasi-organisasi (LSM) yang gencar mempromosikan dan berjuang demi keberlangsungan lingkungan dan mahluk hidup. Pemilihan bahan baku, penggunaan metode produksi, teknologi inovatif dan penerapan pembuangan produk akhir yang dapat melestarikan lingkungan harus diperhatikan dan dijaga. Selain itu, perlu diadakan manajemen mutu kulit, cara penyamakan yang tepat, penetapan grading kulit, serta langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi kulit. Potensi resiko bahan kimia dalam proses produksi dan pengolahan kulit juga sering menjadi bahan kekhawatiran konsumen sehingga penting bagi produsen untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan.
18
III. STRATEGI PENINGKATAN EKSPOR PRODUK KULIT KE ITALIA 3.1 Peluang dan Strategi Dalam upaya meningkatkan peluang untuk pasar Indonesia di Italia, dalam strategi marketing, diperlukan langkah-langkah yang efektif untuk bisa mempromosikan produk-produk berbahan kulit asal Indonesia. Oleh karena itu, dapat dilakukan beberapa pendekatan sebagai berikut: 1. Branding → Peningkatan branding “Made in Indonesia” yang sesuai dengan trend leather goods di pasar Italia agar bisa lebih dikenal. Pasar leather goods di Indonesia diketahui telah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Karena itu, penting untuk meningkatkan jumlah, kualitas dan kemampuan produsen Indonesia yang sudah cukup baik. Bila sudah ditingkatkan, branding perlu dilakukan untuk lebih memperkenalkan produk kulit Indonesia di pasar internasional. 2. Market Research → Penelitian secara rutin mengenai pasar leather goods di Italia setidaknya setiap pergantian musim dalam hal desain dan selera konsumen akan membantu produsen kita untuk tetap terupdate mengenai Italia. Italia adalah negara fashion terkemuka dimana trend, inovasi dan design selalu berganti, sehingga perlu dilakukan riset pasar secara berkelanjutan. 3. Survey → Melakukan survey kualitatif melalui interview calon importir potensial mengenai produk-produk yang diinginkan konsumen di italia, ini akan membantu mengetahui lebih lanjut apa yang diinginkan dari calon pengimpor. Bila memungkinkan, survey secara kuantitatif atau kualitatif terhadap konsumen untuk mengetahui selera konsumen Italia perlu dilakukan. 4. Pameran → Di Italia terdapat banyak pameran leather goods yang bisa diikuti dimana Indonesia dapat memperkenalkan dan mempromosikan langsung produk-produk berbahan kulit berkualitas di kalangan konsumen dan pelaku usaha Italia. Salah satu pameran produk kulit bertaraf internasional adalah Mipel yang diadakan dua kali dalam setahun di Milan. 5. Konferensi →
Selain melakukan kegiatan pameran,
menghadiri
konferensi-konferensi yang diadakan di Italia mengenai leather dapat membantu untuk memberikan informasi terkait peluang dan tantangan dari pakar-pakar industri kulit Italia.
19
6. Iklan → Pemasangan iklan di beberapa tempat / titik strategis di Milan seperti di daerah pusat kota dapat membantu mempromosikan produk Indonesia di Italia. 7. Web dan Social Media Communication → Dengan meningkatnya teknologi komunikasi di internet dan semakin majunya portable devices, maka aktifitas marketing dan komunikasi dapat diterapkan secara online, khususnya dalam hal penyediaan informasi tentang detail produk, sejarah, budaya dari brand produk kulit indonesia. Informasi tersebut mampu membangun ketertarikan calon importir. 8. Market Segmentation → Perlu dilakukan identifikasi segmen pasar produk kulit berdasarkan masing-masing kategori konsumen, seperti berdasarkan jenis kelamin, usia, status sosial dan sebagainya 9. Competitor Research → Perlu dilakukan riset mengenai kompetitor utama untuk mengetahui produk-produk kulit yang ditawarkan negara pesaing dalam upaya menghasilkan kualitas dan jenis produk kulit yang lebih baik. 10. Open house → Promosi melalui open house dan pameran independen juga merupakan opsi yang tepat dalam mempromosikan produk kulit asal Indonesia di Italia. Contohnya seperti membuka event di kantor ITPC atau di lokasi strategis dengan memamerkan produk-produk kulit Indonesia dan mengundang calon importir terkait di Italia. 11. Transparansi → Transparansi dari proses awal hingga akhir terkait dengan pengolahan dan proses pembuatan produk kulit asal Indonesia dapat membantu membangun dan meningkatkan kepercayaan konsumen Italia terhadap Indonesia sebagai produsen dan pemasok (baik secara offline atau online) produk kulit.
3.2 Strategi Lain Dalam Produksi Kulit Dengan tingginya kesadaran terhadap sustanaible development di Eropa, pendesainan produk yang ramah lingkungan merupakan hal yang sangat penting dalam proses produksi. Dalam proses pengolahan dan pembuangan produk kulit, sangat penting untuk bisa mengutamakan proses yang ramah terhadap lingkungan dan binatang. Bila yang diekspor adalah produk kulit jadi seperti garmen, alas kaki, aksesoris, dompet, tas dan koper, maka perlu dilakukan pendekatan unik dengan produksi Eco Design oleh desainer kreatif agar produk yang dihasilkan dapat tetap memperhatikan pelestarian lingkungan. Inilah alasan mengapa 20
produk Eco Design dianggap spesial. Produk ini dipercaya dapat membantu menjaga pelestarian lingkungan demi keberlangsungan bumi. Produk Eco Design dibuat sesuai dengan tujuan khusus untuk mencapai tema dan tujuan tertentu, yakni untuk keberlangsungan yang ramah lingkungan serta pelestarian ekosistem. Produk Eco Design sendiri memiliki tahap-tahap yang harus diperhatikan dalam prosesnya seperti dalam hal: akuisisi, pembuatan, penggunaan dan pembuangan. Dengan demikian, spesialisasi produksi Eco Design dapat membantu meningkatkan minat calon importir Italia untuk mengimpor produk berbahan kulit dari Indonesia. Selain itu, aspek-aspek yang penting untuk diperhatikan dalam menghasilkan produk kulit meliputi: Tahan lama: Produk kulit yang diproduksi perlu memperhatikan isu kelangsungan produk yang tahan lama, di samping penawaran harga yang terjangkau. Kenyamanan: Kualitas menunjukkan kenyamanan. Karena itu, penting untuk menghasilkan kualitas yang baik agar pada saat digunakan (contohnya produk kulit garmen atau alas kaki) tidak menimbulkan gatalgatal atau iritasi karena pengolahan yang buruk. Daur ulang: Produksi produk kulit perlu memperhatikan aspek after use; apakah produk kulit dapat didaur ulang secara baik dan mudah tanpa membahayakan lingkungan. Publisikasi: Dalam pemasangan iklan, promosi produk kulit Made in Indonesia lebih difokuskan pada keuntungan secara benefit dan bukan secara profit.
21
IV. INFORMASI PENTING 4. 1 Importir Produk Kulit di Italia
1. INTERNATIONAL LEATHER IMPORT-EXPORT - Mazzante Giuseppe & Mauro S.N.C. Via Purità 163 - 62015 Monte San Giusto - Macerata – Italy. Phone: +39.0733.53100 | Fax: +39.0733.530693. P. Iva: 00145870432. Email:
[email protected]
2. PELER ITALIA. Via Vigazzolo 4/3 Montebello Vicentino (VI). Phone: +39-04441806270. E-mail:
[email protected] – Website: http://www.peleritalia.com/
3. La Fenice S.r.l. Bergerak dibidang Sportswear - Galleria Martin Luther King, 18, 24050 Grassobbio (BG). Phone: +39 035 33 51 77 | Fax: +39 035 33 52 37. Mail:
[email protected] – Web: http://www.la-fenice.it/
4. New Digest Intertrade – Import and Export Leather, Textiles etc. Contact: Luigi Albanese / Ram - Tel: 0039/0643589333. Fax: 00390643589333.
5. AdamiCom. Contact: Lorenzo Vendramin (Importer for Leather Goods). Treviso Maser – 31010 (ITALY). Phone: +393331106829 Fax: +394233499934. E-mail:
[email protected]
4. 2 Daftar Event terkait Leather Goods di tahun 2015 dapat dilihat pada: Untuk mengecek daftar acara yang berhubungan dengan produk kulit, bisa mengecek halaman ini untuk acara yang diadakan di Italia: http://www.expodatabase.com/international-trade-shows/apparel-fashiontextiles-jewellery/leather-leather-industry/italy/2015/
4. 3 Pameran Internasional Produk Kulit di Italia
Pada tahun 2015, akan diadakan pada bulan September 2015 di Rho pameran produk kulit Italia. Untuk mendaftar, bisa ke halaman berikut: http://www.lineapelle-fair.it/en/espositori.php
Sedangkan untuk mengetahui Terms and Conditions, bisa mengacu kepada informasi di halaman berikut: http://www.lineapelle-fair.it/en/condizioni_generali.php
Untuk peraturan teknis tempat dimana acara berlangsung (Rho) bisa membaca arahan dalam pdf berikut: http://www.lineapellefair.it/contenuti/pdf/varie/en/fieramilano_Technical_Regulations.pdf
22
4. 4 Asosiasi Perdagangan Produk Kulit di Italia Untuk daftar asosiasi perdagangan produk kulit di Italia, terdapat dibawah ini:
AIMPES Associazione Italiana Manifatturieri Pelli e Succedanei
Address
:
V.le Beatrice D'Este, 43 Milan-20122 Italy
Tel. Fax
: :
+39 02 584 511 +39 02 584 51320
Email Web
: :
[email protected] http://www.aimpes.it
Associazione Calzaturieri di Parabiagio -Footware Association
Address
:
Piazza della vittoria Palazzo comunale Parabiagio-20015 Italy
Tel. Fax
: :
+39 0331 551 335 +39 0331 556 765
Email
:
[email protected]
Associazione Conciatori
Address
:
Via Buoni 2 Santa Croce sull'Arno. PI-56029 Italy
Tel. Fax
: :
+39 0571 366 310 +39 0571 366 231
Email Web
: :
[email protected] http://www.assoconciatori.com
Associazione Nazionale Calzaturieri Italiani (ANCI)
Address
:
Via Monte Rosa 21 Milan-20149 Italy
Tel. Fax
: :
+39 02 438 291 +39 02 4800 5833
Email Web
: :
[email protected] http://www.anci-calzature.com 23
Associazione Promotori Vendite Calzature
Address
:
Via Matteotti 38 Vigevano-27029 Italy
Tel. Fax
: :
+39 45 581 800 +39 45 584 996
UNIC - Unione Nazionale Industria Conciaria
Contact
: Sergio F. Conti
Address
: Via Brisa, 3 Milano-21023 Italy
Tel. Fax
: +39 02 880 77 11 : +39 02 720 000 72
Email Web
:
[email protected] : http://www.unic.it
Unione Nazionale Accesori e Componenti per la Calzatura
Address
:
Via Brisa 3 Milano-20123 Italy
Tel. Fax
: :
+39 02 8807711 +39 02 860032
Email Web
: :
[email protected] http://www.unac.it
National Association of Italian Manufacturers of Footwear, Leathergoods, Tannery Machines and Accessories ASSOMAC via Matteotti, 4/a – 27029 Vigevano - PV - ITALY Tel.: +39 038 178 883 Fax +39 03 81 88 602
[email protected] | www.assomac.it
24