2017 MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK PERHIASAN LOGAM MULIA BUKAN PERAK HS 711319 DI ITALIA
INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER ITPC MILAN Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191 http://www.itpcmilan.com
Page 0
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR
2
I.
PENDAHULUAN I. 1 Pemilihan Produk
8
I. 2 Profil Geografi Italia
14
I. 3 POTENSI PASAR PRODUK PERHIASAN LOGAM MULIA BUKAN PERAK DI ITALIA II. 1 Ekspor Produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perak Italiake Dunia
17
II. 2 Potensi Pasar Produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perakdi Italia
19
II. 3 Regulasi Impor Produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perakdi Italia
23
II. 4 Saluran Distribusi Produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perakdi Italia II. 5 Hambatan dan tantangan Lainnya II.
28 29
PELUANG & STRATEGI III. 1 Peluang
32
III. 2 Strategi
34
IV. INFORMASI PENTING
37
Page 1
KATA PENGANTAR Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus dilakukan selama 1 tahun untuk memenuhi target yaitu menyiapkan 10 Market Brief. Pada topik ini dipilih produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perak(HS711319) sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perakdi Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia. Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di Italia. Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perak Milan, Februari 2017
Kepala ITPC Milan Agung Pramudya FR.
Page 2
ABSTRAKSI Indonesia mendulang surplus neraca perdagangan pada Februari 2016 sebesar Rp 1.15 miliar. Penopang utamanya peningkatan ekspor non migas dari komoditas perhiasan atau permata sebesar US$ 980 juta atau naik signifikan 153.8% dibanding Februari 2015. Berdasarkan data Kementerian
Perdagangan
(Kemendag),
ekspor
perhiasan
terus
mengalami peningkatan sejak 2010. Ekspor perhiasan atau permata Indonesia sepanjang tahun lalu menembus US$ 5.49 miliar. Realisasi ini naik 18.21% dibanding nilai ekspor 2014 sebesar US$ 4.65 miliar. Sedangkan 5 produk perhiasan asal Indonesia yang sangat digemari negara lain dengan nilai ekspor tertinggi pada tahun lalu, yaitu perhiasan dan bagiannya dari logam mulia selain perak US$ 2.78 miliar, emas tidak ditempa US$ 833.97 juta, limbah dan scrap dari logam mulia senilai US$ 656.75 juta, emas dan bubuk emas US$ 543.42 juta serta perhiasan dan bagiannya dari perak senilai US$ 487.55 juta Perhiasan Indonesia diminati di berbagai negara, ada beberapa negara tujuan ekspor terbesar perhiasan sepanjang 2015. Perhiasan Indonesia banyak diekspor ke Singapura dengan nilai US$ 1,74, disusul Swiss di urutan kedua sebesar US$ 941,41 juta. Selain Singapura dan Swiss, ada juga Hong Kong, Amerika Serikat, Jepang, Uni Emirat Arab, serta ke beberapa negara Eropa seperti Inggris, Belanda, Denmark, dan Swedia 1. Dalam percaturan pertambangan emas dunia, Indonesia menempati urutan ke 12 dari penyuplai tambang emas dunia. Urutan pertama adalah China yang menyuplai 22% total produksi dunia dan 15% supply di Asia. Amerika Tengah dan Amerika Selatan juga merupakan negara penyuplai emas terbesar dengan persentase 17% dari total produksi global. Hal ini memicu terjadinya peningkatan nilai ekspor non migas terutama produk HS711139.
“Perhiasan RI Makin Berkilau di Negara-negara Ini” 20Maret 2016, diakses pada 10 Februari 2017. http://bisnis.liputan6.com/read/2463228/ perhiasan-ri-makin-berkilau-di-negara-negara-ini 1
Page 3
Peningkatan ini disebabkan perhiasan emas Indonesia memiliki kekhasan dan keistimewaan tersendiri dibanding negara lainnya. Perpaduan antara teknologi modern dan ukiran tradisional khas budaya setiap daerah ditambah keahlian para pengrajin membuat perhiasan Indonesia terlihat artistik dan menarik. Selain itu karena modelnya yang selalu baru, harga bersaing, serta kualitasnya cukup bagus. Untuk pasar Uni Eropa itu sendiri, meskipun sempat dilanda krisis ekonomi beberapa tahun lalu, pasar perhiasan di kawasan ini secara konsisten menunjukkan peluang besar bagi para eksportir dari negaranegara berkembang. Contohnya negara-negara seperti Italia dan Perancis yang memiliki reputasi sebagai pembuat perhiasan berkualitas tinggi di kawasan
ini,
membutuhkan
banyak
produk
dari
negara-negara
berkembang untuk memasok komponen bagi pembuatan perhiasan mereka, serta perhiasan siap pakai dengan harga lebih terjangkau dan perhiasan dengan desain spesial untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri mereka. Di tahun 2014 lalu, nilai total impor negara-negara di kawasan Uni Eropa untuk produk perhiasan beserta aksesorinya mencapai € 17 milyar. Dari total nilai tersebut, 18%nya berasal dari negara-negara berkembang. Oleh karena itu, kita dapat mengambil kesimpulan awal bahwa peluang Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk perhiasan logam mulia bukan perak (HS 711319) ke Uni Eropa, tidak terkecuali ke Italia masih sangat besar. Untuk dapat mengambil peluang tersebut, maka Indonesia perlu melakukan beberapa langkah strategis sebagai berikut:
Strategi produksi
Memberikan berbagai macam insentif guna menumbuhkan industri batu mulia dan perhiasan, antara lain dengan memberikan bantuan mesin dan peralatan pada sentra-sentra batu mulia dan perhiasan, memberikan pelatihan peningkatan SDM, memberikan pendampingan tenaga ahli Page 4
perhiasan di bidang desain dan pemotongan, serta memberikan fasilitasi pameran, dalam dan luar negeri.
Strategi produk
Membuat desain yang tepat dan kualitas yang baik. Keunikan produk, keselarasan dengan mode yang berkembang serta keunggulan produk menjadi perhatian yang sangat penting. Selain itu masyarakat Eropa menggemari desain yang bercerita, konsumen Eropa menikmati produk yang memiliki makna dan sejarah didalamnya, seperti cerita tentang asal usul produk/desain, cerita tentang simbol-simbol pada desain, atau bisa juga dengan sentuhan-sentuhan etnik.
Strategi pemasaran
Mengoptimalkan jejaring sosial karena konsumen dapat memesan produk yang mereka inginkan dan hal ini membuat pemesanan produk menjadi lebih mudah dan efektif. Membuat user-friendly website dan menghadirkan produsen perhiasan pada homepage. Strategi tersebut sangat efektif untuk pasar end-user di Italia, Memberikan seminar kepada eksportir perhiasan mengenai tata cara pengisian dokumen ekspor yang akurat dan lengkap
Strategi promosi
Strategi ini meliputi partisipasi dalam pameran berskala internasional, menjalin kerjasama dengan peritel- peritel besar yang memiliki jaringan luas di negara-negara Uni Eropa, serta bekerja sama dengan ITPC setempat untuk membangun citra Indonesia yang positif.
Strategi jaminan mutu produk
Page 5
Sosialisasi berbagai hal yang terkait dengan standar dan implementasi pengolahan dan perdagangan perhiasan logam mulia bukan perak, terutama yang terkait dengan masalah sertifikasi legalitas dan originalitas produk, dan menerapkan prinsip-prinsip perdagangan bebas, sehingga konsistensi mutu produk selalu terjaga sehingga dapat meningkatkan daya saing produk perhiasan logam mulia bukan perak Indonesia, mengingat konsumen Eropa sangat memperhatikan masalah kesehatan, kelestarian lingkungan dan tanggung jawab sosial.
Page 6
I. PENDAHULUAN Penggunaan perhiasan oleh manusia sudah ada sejak sejak 90.000 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya perhiasan selalu mengalami perubahan bentuk mengikuti tren pada masanya, namun penggunaan emas yang merupakan produk tambang untuk perhiasan tidak pernah tergantikan. Standar kualitas di dunia untuk perhiasan emas diistilahkan dengan 24K, 24ct atau 1000 per 1000 bagian atau Emas Murni yang sangat halus untuk produksi perhiasan. Salah satu standar kualitas yang berlaku di Eropa adalah 8K, 8ct atau 333 per 1000 bagian : memiliki kadar kandungan emas 33% yang merupakan kualitas terendah dimana kulitas kadar emasnya lambat laun akan semakin turun. Untuk standar kualitas perhiasan emas di Italia dan biasanya ditemukan
toko-toko perhiasan
semi exclusive menggunakan istilah 18K, 18ct atau 750 per 1000 bagian : berisi kandung emas 75% merupakan kualitas standar. Produk emas yang sering menjadi incaran untuk investasi memang masih berkutat di perhiasan. Perhiasan emas memang menarik, terutama bagi mereka yang sangat memperhatikan prestise dan penampilan. Dengan demikian perhiasan emas memiliki fungsi ganda, aksesoris dan sarana investasi. Hal ini karena harga emas tidak pernah mengalami penurunan dan cenderung terus menanjak Perhiasan emas dibuat melalui proses pencampuran beberapa unsur seperti emas murni,tembaga dan perak. Bahan tersebut dibagi dalam 75% emas murni,17% tembaga dan 7% perak. Selanjutnya ketiga bahan itu dicampur dan dilebur jadi satu menjadi emas tua yang biasa disebut 75%. Kemudian dicetak dan dijadikan segala macam perhiasan selanjutnya direbus dengan air dicampur Apotas hingga kotoran hilang dan dikeringkan dengan piring tanah yang diletakkan di atas kompor hingga kering sampai kelihatan mengkilap. Untuk mendapatkan efek kuning perhiasan dicrom dengan air mas murni kuning, sementara untuk
Page 7
perhiasan emas putih perhiasan dicrom putih kemudian dipoles dengan tangan atau mesin poles. I.1 Pemilihan Produk Penjualan produk perhiasan saat ini terus mengalami kenaikan. Penjualan perhiasan global yang sejumlah €148 milyar di tahun 2013 diperkirakan akan terus mengalami kenaikan 4-6% setiap tahunnya, sehingga pada tahun 2020 nilai penjualan produk perhiasan secara global akan mencapai €250 milyar. Eropa sendiri merupakan pemimpin global dalam hal desain dan pengembangan produk perhiasan. Hal ini menunjukkan adanya standar yang tinggi dan kompetisi yang ketat di pasar Uni Eropa. Pembeli Uni Eropa yang akan melakukan pembelian produk perhiasan dari negaranegara berkembang atau memproduksi produknya di negara-negara berkembang umumnya akan menerapkan beberapa kriteria seperti tingkat upah minimal bagi para pekerja, tingkat kewajiban impor, informasi menyeluruh mengenai proses produksi, akses ke bahan baku mentah, serta stabilitas politik dan keamanan2. Pasar produk perhiasan di kawasan Uni Eropa mulai membaik pada tahun 2013 dan 2014 setelah sebelumnya terkena imbas dari krisis ekonomi yang melanda beberapa negara di kawasan tersebut, salah satunya Italia yang merupakan produsen terbesar dari produk perhiasan di Uni Eropa. Nilai total produksi untuk produk perhiasan ini sangat dipengaruhi oleh biaya dan intensitas tenaga kerja di Uni Eropa serta fluktuasi harga logam mulia. Meskipun begitu, negara-negara seperti Perancis dan Italia tetap berusaha mempertahankan mutu kualitas dan keunikan desain produknya untuk menjaga reputasi produk perhiasan “made in Italy /France” yang sudah mendunia. Pasar untuk produk negara-negara penghasil utama 2
https://www.cbi.eu/market-information/jewellery/what-competition-do-you-face/, diakses pada 10 Februari 2017
Page 8
produk perhiasan di kawasan Uni Eropa ini sangat ditentukan oleh permintaan global dan tren ekspor. Italia, Perancis, Inggris dan Jerman adalah negara-negara produsen dan pengekspor utama produk perhiasan di kawasan Uni Eropa. Berdasarkan skema 1, Italia merupakan negara penghasil terbesar produk perhiasan di kawasan Uni Eropa dengan menguasai kapasitas produksi sebesar 37% dari total produksi produk perhiasan di kawasan ini. Perancis berada di posisi kedua dengan nilai produksi sebesar 21%. Jerman dan Inggris berada di posisi ketiga dengan nilai produksi yang sama besar yaitu sebesar 13%. Posisi keempat diduduki oleh Spanyol dengan nilai produksi sebesar 8%. Posisi-posisi berikutnya ditempati oleh negaranegara di kawasan Uni Eropa lainnya dengan nilai produksi masingmasing negara sebesar sekitar 1%. Skema 1 : Produsen Produk Perhiasan di Negara-negara Uni Eropa
Impor negara-negara di kawasan Uni Eropa untuk produk perhiasan pada periode 2010-2014 menunjukkan pertumbuhan yang kuat, dengan nilai Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 4%. Sejauh ini impor di dalam negara-negara Uni Eropa itu sendiri masih menguasai 55% dari total nilai impor Uni Eropa produk ini di tahun 2014. Akan tetapi jumlah
Page 9
nilai impor dari pemasok negara-negara berkembang juga semakin meningkat. Saat ini negara-negara pengekspor terbesar untuk produk perhiasan ke kawasan Uni Eropa adalah Cina, Thailand, India dan Turki. Cina masih menduduki peringkat pertama sebagai negara pengekspor terbesar produk perhiasan HS 711319 ini ke negara-negara di kawasan Uni Eropa meskipun nilainya terus menurun selama 5 tahun terakhir (data dapat dilihat pada skema 2). Total nilai impor produk perhiasan dan aksesori memiliki kenaikan signifikan dalam 5 tahun terakhir, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 16.6% pada periode 2010-2014 dan CAGR sebanyak 4%. Pertumbuhan ini didukung oleh permintaan yang konsisten terhadap produk perhiasan dengan desain kreatif dan yang mengikuti tren, serta adanya kenaikan permintaan dari konsumen yang membeli perhiasan sebagai salah satu instrument investasi. Nilai impor perhiasan dari logam mulia mencapai 73% dari total nilai impor produk perhiasan dan aksesoris di tahun 2014 dan perhiasan perak memiliki total nilai impor sebesar 17%. Logam mulia dari negara-negara berkembang juga menempati porsi impor terbesar berdasarkan kategori yaitu sebesar 47% di tahun 2014, diikuti oleh perhiasan perak sebesar 31% dan perhiasan berdasarkan pesanan khusus (customejewellery) sebesar 15%. Akan tetapi pada periode 2010-2014, impor Uni Eropa untuk produk perhiasan HS 711319 ini dari negara-negara berkembang mengalami penurunan sebesar 8% sebagai akibat dari pasar eropa yang sangat kompetitif dan banyaknya merek-merek dagang dari Eropa itu sendiri yang memasuki pasar3.
3
https://www.cbi.eu/market-information/jewellery/trade-statistics/, diakses pada 10 Februari 2017
Page 10
Skema 2 : Impor Produk Perhiasan Uni Eropa Berdasarkan Wilayah
Untuk Italia sendiri, berdasarkan skema 3, total nilai impor Italia untuk produk perhiasan HS 711319 sendiri menunjukkan nilai CAGR sekitar 6% pada periode 2010-2014. Dari jumlah tersebut, 12.5%nya berasal dari sesama negara Uni Eropa lainnya, sementara itu nilai share dari negaranegara berkembang masih terbilang sangat kecil yaitu hanya sekitar 4%. Prospek pasar Italia untuk produk perhiasan ini masih terbilang cukup bagus. Peluang terutama terbuka untuk para eksportir produk perhiasan yang bersedia untuk melakukan perbaikan produknya dari segi desain, teknologi produksi dan kualitas produk. Peluang juga terbuka bagi produkproduk perhiasan yang memiliki kualitas bagus dengan harga terjangkau mengingat masih banyak konsumen Italia yang masih terkena imbas krisis ekonomi yang melanda negaranya beberapa tahun lalu, yang berimbas pada kekuatan daya beli mereka terhadap produk-produk premium seperti perhiasan. Pertumbuhan nilai permintaan akan produk perhiasan yang berkualitas bagus dengan harga terjangkau ini juga dipengaruhi oleh tingginya penjualan akan produk ini dari para turis yang berkunjung ke Italia.
Page 11
Skema 3 : Nilai Impor Italia Terhadap Produk Perhiasan dan Aksesoris
Meningkatnya konsumsi produk perhiasan dan aksesoris di kalangan masyarakat di negara-negara Uni Eropa membuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk perhiasannya ke kawasan ini, terutama ke Italia. Mengingat masih belum dominannya ekspor negara-negara berkembang untuk produk tersebut ke Italia, Indonesia berpeluang untuk menjadi salah satu negara berkembang yang memiliki tingkat ekspor besar untuk produk perhiasan, terutama untuk produk perhiasan logam mulia bukan perak HS 711319 ke Italia.
Berdasarkan Tabel 1, maka dapat dilihat bahwa nilai impor perhiasan logam mulia bukan perak HS 711319 Italia terhadap produk perhiasan logam mulia bukan perak Indonesia mengalami kenaikan yaitu menjadi sebesar US$ 1.54 juta di tahun 2015 atau naik sebesar 18.14% dibandingkan dengan nilai impor di tahun sebelumnya. Akan tetapi secara keseluruhan, nilai impor perhiasan logam mulia bukan perak Italia terhadap produk perhiasan logam mulia bukan perak Indonesia mencatat tren negatif sebesar 21.8% dari tahun 2011 – 2015. Oleh karena itu, penurunan yang sangat signifikan ini harus dapat dicarikan solusi yang optimal dan tepat sasaran sehingga nilai ekspor produk perhiasan logam mulia bukan perak Indonesia ke Italia dapat kembali meningkat.
Page 12
Tabel 1. Kinerja Ekspor – Impor Italia terhadap Produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perak HS 711319 Indonesia Italy-Indonesia Balance of Trade - HS 711319 Jewelry Other Precious Metal 2011 - 2015 Value: Million USD
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
0.0000
#NUM!
#DIV/0!
1.3086
1.5461
-21.80
18.14
-1.3086
-1.5461
2011
2012
2013
2014
2015
Export
0.0000
0.0000
0.1179
0.0000
Import
3.4644
3.0466
2.2482
-3.4644
-3.0466
-2.1303
Balance of Trade Source: WTA/Istat
Page 13
I.2 Profil Geografi Italia Italia sebelah utara berbatasan langsung
dengan
empat
negara
Eropa yaitu Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengahtengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negaranegara Eropa Utara, negara-negara Mediterania dan negara-negara Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorialyang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino.
Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada akhir tahun 2015 mencapai € 44.700,Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik.
Diantara kota-kota di Italia, Milan merupakan kota dengan jumlah tenaga kerja produktif terbesar yaitu 50.7% dari total jumlah penduduk di kota Milan.
Milan
juga
dikenal
sebagai
pusat
mode
dunia.
Kondisi
perekonomian Milan yang juga merupakan kekuatan dan potensinya adalah banyaknya jumlah perusahaan asing yang beroperasi yaitu sekitar 19.500 perusahaan. Milan juga merupakan kota no-2 di dunia setelah New York dalam hal jumlah konsultan asing. Hal ini menunjukkan potensi dan peluang yang cukup besar bagi pelaku usaha Indonesia untuk mencoba meningkatkan ekspornya ke Italia Page 14
Milan terletak di Propinsi Lombardia, yang memiliki area perdagangan seluas 550,000 meter persegi yang dikelola oleh “La Fiera Milano” . Setiap tahun lebih dari 30,000 pameran perdagangan diselenggarakan. Nilai perdagangan asing mencapai angka € 250 juta. Setiap tahun nilai ekspor Lombardia mencapai angka € 75 miliar sementara nilai impor mencapai €95 miliar. Tingginya nilai impor dibanding nilai ekspor tetap merupakan peluang yang baik bagi para pelaku usaha Indonesia untuk menggenjot nilai ekspornya dan mengembangkan sayapnya ke pasar Italia melalui Lombardia. Pendapatan produk domestik brutto per orang di Lombardia rata-rata sebesar € 25,000
Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2015, populasi di Italia mencapai 60.674.003 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi.
Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat.
Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah.
Sementara komoditas
minyak
menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Page 15
Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan.
Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya.
Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.
Page 16
II.POTENSI PASAR PRODUK PERHIASAN LOGAM MULIA BUKAN PERAKDI ITALIA II.1 Ekspor Produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perak Italia ke Dunia
Pada periode 2014-2015, Italia mengalami penurunan nilai ekspor untuk produk perhiasan logam mulia bukan perak HS 711319 berdasarkan Tabel 2. Kinerja ekspor produk perhiasan logam mulia bukan perak Italia cenderung stabil, bahkan mencatatkan pertumbuhan positif selama periode tahun 2011 – 2015 dengan rata – rata tren ekspor dari tahun 2011 – 2015 yang mengalami kenaikan sebesar 3.16%. Nilai ekspor produk perhiasan logam mulia bukan perak pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 9.05% dibanding nilai ekspor produk perhiasan logam mulia bukan perak pada tahun 2014. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data 2015, jumlah unit industri perhiasan dan aksesoris di dalam negeri mencapai 36.636 perusahaan dengan nilai produksi sebesar Rp.10.45 triliun yang menyerap tenaga kerja sebanyak 43.348 orang dan menghasilkan devisa melalui ekspor sebesar US$ 3,31 miliar.
Ekspor perhiasan Indonesia selama lima tahun terakhir naik 70.12%, dengan perhiasan logam mulia menyumbang 39.48% dari total ekspor perhiasan
Indonesia
yang
mencapai
US$
1,83
miliar.
Kondisi ekonomi dunia yang belum stabil tidak terlalu berpengaruh besar pada permintaan ekspor IKM perhiasan di Indonesia yang terlihat dari nilai ekspor perhiasan dan permata sebagai komoditi yang terus memberikan nilai positif pada nilai ekspor non migas setiap bulannya 4.
4
Peluang Industri Perhiasan Cemerlang Kamis, 03 November 2016, diakses pada 10 Februari 2017 https://m.tempo.co/read/ news/2016/11/03/090817424/peluang-industri-perhiasan-cemerlang
Page 17
Tabel 2. Kinerja Ekspor – Impor Italia ke Dunia terhadap Produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perak HS 711319 Italy-World Balance of Trade - HS 711319 Jewelry Other Precious Metal 2011 - 2015 Value: Million USD
Export
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
5631.81
3.16
-9.05
-2.10
23.35
2011
2012
2013
2014
2015
5142.68
5438.38
6194.91
6191.96
Import
1340.02
1150.44
997.16
1031.61
1272.47
Balance of Trade
3,802.67
4,287.94
5,197.75
5,160.35
4,359.34
Source: WTA/Istat
Kinerja ekspor produk perhiasan logam mulia bukan perak Italia ke negara lain di dunia dapat dilihat pada Tabel 3. Secara keseluruhan, Italia mengalami penurunan kinerja ekspor produk tersebut ke dunia sebesar 9.05% pada tahun 2015 apabila dibandingkan dengan data pada tahun 2014.
Berdasarkan data tahun 2015 yang terdapat di Tabel 3 dapat dilihat bahwa Saudi Arabia menjadi negara tujuan ekspor di peringkat ke-1 dengan total nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ 1.14 milyar. Swiss berada di peringkat ke-2 dengan total nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ 1.06 milyar, diikuti oleh Hongkong di peringkat ke-3 dengan total nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ 723 juta, Perancis di peringkat ke-4 dengan total nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ 494 juta, dan Amerika Serikat di peringkat ke-5 dengan total nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ 426 juta. Sementara itu, Indonesia berada di peringkat ke-64 dimana total nilai ekspor produk perhiasan logam mulia bukan perak HS 711319 Italia ke Indonesia hanya sebesar US$ 2.46 juta.
Page 18
Tabel 3. Kinerja Ekspor Produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perak Italia ke Dunia berdasarkan Negara Tujuan
Italy's Export Partners of HS 711319 Jewelry Other Precious Metal 2011 - 2015 Value: Million USD
Rank
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
5142.68402 5438.381267 6194.912209 6191.961904 5631.808543
3.16
-9.05
894.440324 1190.012429 1618.176644 1566.498949 1144.121887 1247.588995 1209.55879 1111.77714 1153.054647 1067.640436 260.820448 275.449047 315.894659 771.238591 723.318285 374.006113 302.923956 290.712541 341.393529 494.098316 371.923633 359.70331 369.811119 453.852172 426.130875 205.006723 194.065993 227.684479 232.550063 215.975161 114.643957 110.985363 117.433829 142.695258 140.683286 68.209842 77.034985 93.080704 106.66949 113.034701 116.394532 121.533617 110.656917 118.12908 109.861542 79.160107 70.976711 72.386376 74.162743 96.17434 0.821086 0.971396 0.888307 1.261201 2.467576
7.97
-26.96
-3.53
-7.41
35.93
-6.21
7.00
44.73
5.18
-6.11
2.89
-7.13
6.83
-1.41
14.29
5.97
-1.43
-7.00
4.43
29.68
27.91
95.65
Country
2011
0 -- World -United Arab 1 Emirates 2 Switzerland 3 Hong Kong 4 France 5 United States 6 Turkey 7 United Kingdom 8 Jordan 9 Germany 10 Mexico 64 Indonesia
2012
2013
2014
2015
II.2 Potensi Pasar Produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perak di Italia
Kinerja impor Italia terhadap produk perhiasan logam mulia bukan perak dunia dapat dilihat pada Tabel 2 diatas dimana total nilai impor produk tersebut adalah sebesar US$ 1.27 milyar pada tahun 2015. Secara keseluruhan, kinerja selama periode 2011 – 2015 mengalami penurunan sebesar 2.1%.
Nilai impor produk perhiasan logam mulia bukan perak sejak tahun 2011 cenderung berfluktuasi. Nilai terbesar adalah di tahun 2011, kemudian nilai tersebut mengalami penurunan di periode-periode berikutnya, sebelum akhirnya kembali mengalami kenaikan di periode 2013-2015 Page 19
dengan nilai berturut-turut sebanyak US$ 1 milyar dan 1.27 milyar selama periode 2014-2015, yaitu senilai US$ 913 juta. Kenaikan nilai impor produk perhiasan logam mulia bukan perak pada tahun 2015 sebesar 23.35 % apabila dibandingkan dengan data pada 2014. Italia banyak mengimpor produk perhiasan logam mulia bukan perak dari negara – negara di kawasan Uni Eropa lainnya seperti Swiss, Perancis dan Inggris (data dapat dilihat pada Tabel 4). Swiss berada di peringkat ke-1 dengan menyumbang nilai impor sebesar US$ 599 juta dari total nilai impor pada tahun 2015. Perancis berada di peringkat ke-2 yang menyumbang sebesar US$ 304 juta dari total nilai impor pada tahun 2015, Inggris berada di peringkat ke-3 yang menyumbang sebesar US$ 66 juta dari total nilai impor pada tahun 2015.
Dua negara di luar kawasan Uni Eropa yaitu Amerika Serikat dan Turki berada di peringkat ke-4 dan ke-5 dengan nilai sebesar US$ 49 juta dan US$ 42 juta dari total nilai impor pada tahun 2015.
Indonesia sendiri
berada di peringkat ke-15 dengan nilai sebesar US$ 8.8 juta. Mengingat bahwa kenaikan ekspor perhiasan Indonesia cukup pesat, misalnya pada Maret 2015 lalu, dimana nilai ekspor perhiasan dan permata mencapai US$ 538.4 juta atau meningkat sebesar 24.15% dibandingkan Februari 2015, maka nilai ini seharusnya masih bisa ditingkatkan lagi. Capaian positif di pasar ekspor untuk produk perhiasan harus tetap ditingkatkan, jangan sampai potensi yang cerah ini tak dimanfaatkan maksimal. Persoalan yang menghinggapi produk perhiasan harus segera ditangani
termasuk
soal
sertifikasi
produk.
Saat ini pemerintah telah melakukan berbagai program dan kebijakan strategis untuk mendorong produk perhiasan, di antaranya membentuk lembaga sertifikasi yang bertugas memberikan sertifikat terhadap perhiasan Indonesia yang diakui dunia internasional. Sertifikasi resmi ini penting untuk menjaga keaslian dari jenis perhiasan yang diekspornya.
Page 20
Mengingat konsumen di negara-negara maju sangat mengedepankan legalitas dan originalitas5. Secara keseluruhan, kinerja impor Italia terhadap produk perhiasan logam mulia bukan perak dari Indonesia menunjukkan kenaikan sebesar 5.5% selama periode 2014-2015. Akan tetapi, hal ini sebenarnya cukup memprihatinkan mengingat pada tahun 2011, nilai impor Italia terhadap produk perhiasan logam mulia bukan perak HS 711319 asal Indonesia mencapai US$ 13.5 juta. Nilai tersebut terus mengalami penurunan yang konsisten di periode tahun-tahun berikutnya sebelum akhirnya mencapai titik terendahnya di periode 2013-2014 dengan nilai impor sebesar US$ 8.3 juta serta membukukan tren negatif sepanjang periode 2011-2015 sebesar 10.23%. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup berat untuk meningkatkan ekspor produk perhiasan logam mulia bukan perak ke negara Italia.
Tabel 4. Kinerja Impor Italia terhadap Produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perak Dunia (2011 – 2015) Italy's Import Partners of HS 711319 Jewelry Other Precious Metal 2011 - 2015 Value: Million USD
2011
2012
2013
2014
2015
Trend (%) 11-15
Change (%) 15/14
-- World --
1340.018569
1150.437221
997.164723
1031.608118
1272.468025
-2.10
23.35
1
Switzerland
499.242273
419.212791
437.156194
478.129815
599.494193
5.10
25.38
2
France
202.552281
168.942832
138.07105
192.856659
304.229852
9.92
57.75
3
United Kingdom
74.339672
111.975927
110.654875
61.839394
66.151143
-7.94
6.97
4
United States
39.005109
63.172299
44.322565
36.141348
49.270922
-0.91
36.33
5
Turkey
42.435408
37.880533
37.585654
42.350188
42.612543
1.21
0.62
6
Hong Kong
54.553725
31.473794
26.130961
29.136651
33.48701
-10.00
14.93
Rank
Country
5
Perhiasan Indonesia yang Mengkilau di Dunia https://tirto.id/perhiasan-indonesia-yang-mengkilau-di-duniab489 , diakses pada 10 Februari 2017
Page 21
7
Thailand
8
Luxembourg
9
China
10
Denmark
11
Philippines
12
59.076932
42.941118
38.348736
34.884475
26.539457
-16.54
-23.92
0.159203
0.185813
4.226602
8.703787
16.977185
273.81
95.06
36.648348
37.299755
26.419888
23.630315
16.049942
-19.00
-32.08
0.069336
0.291455
12.739048
14.99706
14.209074
330.00
-5.25
15.080737
17.785146
24.581299
20.818609
14.050715
0.16
-32.51
Sweden
5.570086
5.791779
3.972323
6.510824
10.843792
15.60
66.55
13
Germany
11.831408
12.043687
11.02781
11.100856
10.372625
-3.39
-6.56
14
India
23.887634
15.940736
13.477715
12.973408
9.823711
-17.99
-24.28
15
Indonesia
13.530778
10.378945
11.267265
8.339187
8.801614
-10.23
5.55
Dalam hal kinerja ekspor produk perhiasan logam mulia bukan perak ke Italia, Indonesia masih sangat tertinggal dari negara-negara lainnya. Berdasarkan tabel 5, negara-negara yang berada dalam peringkat 3 besar seluruhnya merupakan negara-negara Uni Eropa yaitu Swiss di peringkat pertama dengan market share sebesar 47.11%, disusul oleh Perancis dengan market share 23.9%. Peringkat ketiga ditempati oleh Inggris dengan nilai market share 5.19%, dan Amerika Serikat serta Turki di peringkat keempat dan kelima dengan nilai market share masing-masing sebesar 3.87% dan 3.34%. Indonesia sendiri yang berada di peringkat ke15 hanya memiliki market share sebesar 0.69%. Tabel 5. Market Share Partner Impor Italia Untuk Produk HS 711319 Italy's TOP 10 Import Partners of HS 711319 Jewelry Other Precious Metal
Rank 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 15
Country
Share (%) 2015
Switzerland France United Kingdom United States Turkey Hong Kong Thailand Luxembourg China Denmark Indonesia
47.11
Others
7.49
23.90 5.19 3.87 3.34 2.63 2.08 1.33 1.26 1.11
92.51
0.69
Source: WTA/Istat
Page 22
II.3 Regulasi Produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perak di Italia Semua produk yang dipasarkan di Uni Eropa harus aman digunakan. Ini juga merancang kerangka kerja pembuatan semua legislasi untuk produk dan isu tertentu. Persyaratan legal yang berlaku untuk perhiasan tergantung pada bahan yang dikandungnya. Sebagai salah satu negara Uni Eropa, Italia menerapkan kebijakan yang secara umum
mengacu pada garis besar ketentuan impor yang telah
ditetapkan oleh Uni Eropa. Kebijakan impor serta regulasi ekspor yang perlu dipenuhi terkait syarat ketentuan secara detail dapat disimak pada portal
EU
Help
Desk
(http://www.exporthelp.europa.eu)
dengan
memasukkan kode HS pada kolom yang telah ditentukan. Ketentuan impor produk yang ditetapkan oleh EU termasuk di Italia terdiri atas beberapa persyaratan mutu yang terdiri menjadi 2 bagian yaitu kebijakan
(peraturan
resmi)
beserta
additional
requirement
dan
persyaratan yang sifatnya tidak resmi. Persyaratan-persyaratan yang diatur dalam kebijakan resmi nasional dan additional requirement dapat di akses di website http: //cbi.eu/marketinfo. Salah satu peraturan yang diwajibkan sebagai persyaratan mutu pada produk perhiasan logam mulia adalah tentang product safety atau ketentuan yang menjamin bahwa produk yang dihasilkan oleh produsen aman dipakai, misalkan dalam hal ini adalah produk tidak menimbulkan resiko kesehatan apabila digunakan dalam pemakaian normal dan tidak mengandung bahan-bahan atau zat berbahaya.
Keamanan produk
Keamanan produk diantaranya harus memiliki memenuhi persyaratan bebas dari kandungan kimia, meskipun ada batas toleransi sebagai berikut:
Page 23
1. Batasan besarnya kandungan timbal, kadmium dan nikel sebagai berikut
Bagian dan aksesories yang mengandung logam yang bersentuhan langsung dan lama dengan kulit tidak boleh mengeluarkan lebih dari 0,5 μg/cm2 nikel per minggu.
Bagian yang mengandung logam di perhiasan, perhiasan imitasi, aksesories rambut atau barang yang digunakan untuk membuat perhiasan tidak boleh mengandung lebih dari 0,01% (100 mg/kg) kadmium.
Konsentrasi timbal yang sama atau lebih tinggi dari 500 mg/kg dari berat tidak diperbolehkan di barang perhiasan apapun.
2. Zat Pewarna Adapun
penggunaan
Zat
pewarna
azo
pada
perhiasan
tidak
diperkenankan menggunakan bahan pewarna azo yang mengeluarkan satu dari 22 asam amino aromatik yang dilarang. Peraturan Uni Eropa melarang asam amino aromatik, bukan bahan pewarna azo yang mengeluarkan zat tersebut. Ini berarti kebanyakan bahan pewarna azo dapat diterima secara hukum. Terlebih lagi, produsen zat pewarna ternama hanya memproduksi pewarna legal. Namun, penolakan di bea cukai dan penarikan dari pasar menunjukkan bahwa bahan pewarna azo masih menjadi isu bermasalah di pasar Uni Eropa.
Pelabelan dan Kemasan
Selain keamanan produk, hal lain terkait produk yang mengiringinya juga tertuang dalam persyaratan umum,
yaitu tentang pelabelan dan
pengemasa. Klasifikasi pelabelan dan pengemasan (Classification, Labelling and Packaging /CLP) untuk menjamin bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia dikomunikasikan dengan jelas kepada pekerja dan konsumen,
Uni
Eropa
mengadopsi
Globally
Harmonised
System
(GHS)dari PBB yang menetapkan klasifikasi dari bahan kimia sesuai
Page 24
dengan sifat bahayanya dan mendefinisikan piktogram dan peringatan lainnya yang harus ada pada label. Informasi tentang karakteristik bahaya yang mungkin dari zat-zat kimia harus disediakan pada lembaran data keselamatan material atau Material Safety Data Sheets. Persyaratan untuk pengemasan produk yang dikirim ke Uni Eropa bertujuan untuk mencegah produksi limbah kemasan, mempromosikan penggunaan kembali kemasan (pendaurulangan menjadi bentuk lain atau perbaikan limbah kemasan) dan untuk mengurangi pembuangan akhir dari limbah seperti ini. Persyaratan ini utamanya berkaitan dengan tingkat konsentrasi maksimum dari logam berat dan pelabelan (penandaan dan identifikasi dari material yang digunakan). Cara untuk mematuhi adalah dengan melaksanakan standar CEN. Pembeli dari Uni Eropa meminta persyaratan lain tentang pengurangan kemasan seperti bahan yang dapat terurai secara alami (biodegradable). Mengenai kemasan yang berbahan kayu ada persyaratan lain dengan tujuan untuk mencegah masuknya dan menyebarnya hama, Uni Eropa menetapkan persyaratan untuk (produk yang dibungkus oleh atau ditahan oleh) bahan kemasan kayu atau Wood Packaging Material (WPM). Persyaratan yang paling penting terkait dengan metode yang disetujui dalam perawatan dan penandaan kayu. Semua persyaratan Uni Eropa untuk WPM didasarkan pada standar ISPM 15 internasional. Semua Bahan kemasan kayu (WPM) yang masuk Uni Eropa harus mempunyai tanda yang mengindikasikan bahwa WPM telah dirawat sesuai dengan metode yang disetujui.WPM harus melalui:
Perlakuan Panas atau Heat Treatment (HT) yang mencapai temperatur inti kayu minimum yaitu 56°C selama minimum 30 menit. Kiln-drying, proses pemanasan bertekanan (chemical pressure
impregnation)
atau
perlakuan
lainnya
dapat
dipertimbangkan sebagai pengganti HT, selama mereka memenuhi spesifikasi HT.
Page 25
Fumigasi dengan Methyl Bromide (MB) yang berselaras dengan ISPM 15. Temperatur minimum tidak boleh lebih kurang dari 10°C dan pendedahan harus 24 jam.
Dalam hal penentuan harga proses produksi dari produk ini harus mendapatkan perhatian lebih pada harga yang wajar dan kondisi sosial yang lebih baik bagi produsen dan masyarakat. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas kondisi kerja yang buruk dan pelanggaran hak asasi manusia. Beberapa persyaratan yang sifatnya tidak resmi adalah persyaratan yang mendukung persyaratan mutu resmi yang telah dikeluarkan pemerintah, misalkan tentang persyaratan lingkungan, contohnya berupa eco text label (dapat dilihat di website http://www.eco-label.com). Selain persyaratan lingkungan juga ada persyaratan sosial, contohnya berupa produsen yang harus terstandardisasi. Standar Pemasaran
Standar pemasaran adalah persyaratan yang ditujukan untuk menjamin konsumen Uni Eropa atas kualitas minimum dari suatu produk yang dijual kepada konsumen, diatur dalam regulasi (EC) 2406/1996 (http://eurlex.europa.eu/LexUriServ/LexUriServ.do?uri=CONSLEG:1996R2406:2005 0602:EN:PDF Konsumen Uni Eropa sangat peduli terhadap kelestarian lingkungan dan aspek sosial dari produk-produk yang mereka gunakan. Oleh karena itu eksportir harus dapat membuktikan bahwa produknya juga turut membantu
kelestarian
lingkungan
dengan
proses
produksi
yang
sustainable (berkelanjutan). Salah satunya dengan mempraktekkan Fair Trade atau Perdagangan Bebas. Berdasarkan informasi dari World Trade Organization (WTO), produkproduk bisa dikategorikan telah melakukan Fair Trade apabila telah menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut : menciptakan kesempatan Page 26
bagi para petani/produsen kecil, memiliki transparansi dan akuntabilitas, menerapkan praktek-praktek perdagangan yang adil bagi semua pihak yang terlibat, melakukan pembayaran/pembelian dengan harga yang wajar, memastikan tidak ada pekerja ilegal atau pekerja anak dalam proses produksi, memiliki komitmen untuk tidak melakukan diskriminasi dalam bentuk apapun, melakukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan serta kebasan berasosiasi. Selain itu, prinsip-prinsip lain yang harus diterapkan adalah memastikan kondisi kerja yang memadai, mempromosikan praktek perdagangan Fair Trade dan proses produksi serta praktek bisnisnya secara keseluruhan harus memiliki respek terhadap lingkungan hidup.
Page 27
II.4 Saluran Distribusi Produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perakdi Italia Saluran distribusi yang paling efektif untuk memasarkan barang-barang konsumen di Italia adalah melalui Agen dan distributor, begitu pula penjualan langsung ke pengecer pakaian dan aksesoris. Tren fast fashion menuntut kebutuhan pasar seperti pengiriman produk yang cepat, rantai pasokan yang lebih efisien, pendekatan yang lebih fleksibel untuk proses pemesanan, dan harga yang terjangkau. Tren ini mendorong kerjasama langsung antara pengecer dan pemasok. Hal-hal yang perlu diperhatikan jika pertama kali masuk ke pasar Italia, konsumen berpendapat bahwa kualitas barang pada saat pengiriman sampai dengan penerimaan harus diperhatikan. Hal ini sangat penting untuk menjadi perhatian produsen agar barangnya memiliki daya saing yang tinggi, baik dibandingkan dengan produk produksi setempat atau yang berasal dari negara pemasok lain. Pasar Uni Eropa merupakan pasar tunggal sehingga pada saat barang dagangan yang berasal dari negara ketiga sudah dapat masuk ke salah satu negara UE, maka barang tersebut dapat dengan bebas beredar di wilayah UE lainnya tanpa melampaui prosedur pabean lagi. Dalam hal ini biasanya ekspotir memiliki agen/ distributor di salah satu negara anggota Uni Eropa, maka kondisi pasar tunggal dapat mempermudah proses pengiriman barang ke negara anggota UE lainnya
Page 28
Skema4. Jalur Distribusi Produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perak ke Italia
Sumber : CBI
II.5 Hambatan dan Tantangan
Hambatan dan tantangan yang akan dihadapi oleh eksportir produk perhiasan logam mulia bukan perak dari negara berkembang untuk masuk ke pasar Uni Eropa tak terkecuali Italia adalah sebagai berikut: Tabel 7. Hambatan dan Tantangan yang Kemungkinan Dihadapi oleh Eksportir Produk Perhiasan Logam Mulia Bukan PerakIndonesia No
Kategori
1
Produksi
Deskripsi Hambatan dan Tantangan
Dibutuhkan
berbagai
macam
insentif
guna
menumbuhkan industri batu mulia dan perhiasan, antara lain dengan memberikan bantuan mesin dan peralatan pada
sentra-sentra
batu
mulia
dan
perhiasan,
memberikan pelatihan peningkatan SDM, memberikan pendampingan tenaga ahli perhiasan di bidang desain dan pemotongan, serta memberikan fasilitasi pameran, dalam dan luar negeri.
Page 29
No
Kategori
2
Produk
Deskripsi Hambatan dan Tantangan
1. Negara Eksportir yang sudah memiliki sertifikat internasional (seperti Global GAP, ASC atau ACC) yang menjamin kualitas mutu produknya akan lebih mudah diterima di pasar Italia 2. Produk yang ramah lingkungan, dapat menjadi investasi yang baik untuk jangka panjang. Hal ini disebabkan
karena
konsumen
di
Eropa
cenderung memilih barang yang tidak hanya berkualitas tinggi tetapi juga ramah lingkungan. 3
Pasar
Faktor yang menghambat kegiatan ekspor-impor antara Indonesia-Italia adalah jarak yang cukup jauh antara kedua
negara
tersebut.
Faktor
jarak
inilah
yang
merupakan keunggulan Switzerland, sebagai negara eksportir
utama
perhiasan
ke
Italia,
sehingga
perdagangan perhiasan logam mulia Italia dengan negara tersebut tercatat lebih signifikan secara nilai, volume dan tentunya harga.
4
Regulasi
Setiap negara memiliki standar keamanan produk masing-masing. Meningkatnya jumlah standar keamanan produk dan peraturan negara Uni Eropa dapat menjadi hambatan untuk melakukan ekspor. Eksportir tidak dapat mengabaikan tuntutan dan kebutuhan dari importir Eropa. Disisi lain, importir Eropa juga harus mematuhi peraturan-peraturan yang ditetapkan Uni Eropa. Pada umumnya importir hanya akan bekerjasama dengan pemasok yang bersedia dan mampu untuk memahami posisi mereka dan memenuhi tantangan sesuai standarstandar yang telah ditetapkan.
5
Komunikasi
Italia merupakan salah satu negara yang erat dengan budaya. Kebanyakan orang Italia ingin melakukan bisnis dan berinteraksi dengan orang-orang yang mengetahui budaya Italia. Italia juga merupakan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehariPage 30
No
Kategori
Deskripsi Hambatan dan Tantangan
hari. Maka sebagai langkah awal, pemahaman bahasa dan kebudayaan lokal akan sangat penting serta membantu kelancaran komunikasi dalam hubungan bisnis,
terutama
di
saat
importir
memilih
untuk
melakukan komunikasi bisnis secara langsung dengan para pemasoknya. Strategi
Tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini antara lain
Jaminan Mutu
konsistensi para pengrajin perhiasan logam mulia dalam
Produk
hal kuantitas, kreatifitas bentuk dan ragam motif serta harga perhiasan logam mulia secara berkesinambungan. Kegagalan dalam menjaga konsistensi mutu, harga dan kualitas menjadi masalah terpenting dalam perdagangan perhiasan logam mulia.
Page 31
III. PELUANG DAN STRATEGI III.1 Peluang Indonesia yang menjadi salah satu negara penghasil emas terbesar di dunia serta banyaknya para pengrajin perhiasan yang memiliki latar belakang budaya dan keunikan motif khas nusantara, membuat Indonesia memiliki kemampuan untuk menguasai perdagangan perhiasan logam mulia di dunia. Tersebarnya para pengrajin yang memiliki keterampilan dan kekhasan motif dan corak perhiasan yang tidak dimiliki oleh negara lain, dengan kombinasi bahan baku yang unik dan langka juga menjadi salah satu daya tarik dunia untuk membeli perhiasan dari Indonesia, khususnya konsumen Eropa yang menganggap bahwa identitas dan keotentikan barang yang mereka miliki sangat penting. Hal ini tercermin dalam perilaku konsumsi mereka terhadap barangbarang fashion, perhiasan, aksesoris, dekorasi rumah dan sebagainya, dimana konsumen Eropa lebih menyukai produk-produk yang sesuai dengan kepribadian, nilai-nilai dan gaya hidup mereka. Oleh karena itu, perhiasan dengan desain unik atau yang dibuat sesuai pesanan memiliki peluang yang besar untuk memasuki pasar Eropa Dilihat dari profil demografi negara Eropa, tren populasi masyarakat Uni Eropa yaitu mencintai keanggunan dan keunikan menjadi salah satu icon elegance yang disebarkan oleh pada designer dan model terkemuka dari Eropa seperti, Coco Chanel, Cristian Dior dan Audrey Hepburn menjadikan perhiasan logam mulia sebagai perhiasan yang sangat digemari di Eropa. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada kalangan atas, melainkan kalangan menengah pun berusaha mengikuti tren tersebut. Dengan demikian, Indonesia dapat menyusun strategi untuk perbaikan mutu dan kreatifitas desain perhiasan logam mulia untuk dapat lebih meningkatkan nilai ekspor produk perhiasan logam mulia bukan perak ini ke Italia. Page 32
Faktor lain yang turut mendorong perkembangan industri perhiasan di Eropa adalah pesatnya pertumbuhan e-commerce. Hampir semua merek dagang untuk produk perhiasan memiliki toko online, e-butik, toko temporer yang dibuka untuk jangka waktu tertentu di lokasi special untuk menawarkan produk-produk eksklusif dan sebagainya. Selain itu, resesi dan pasar saham yang berfluktuasi membuat banyak orang beralih ke perhiasan emas sebagai salah satu bentuk investasi. Selain itu, saat ini di kawasan Uni Eropa permintaan akan produk perhiasan
yang
berkelanjutan
terus
meningkat
seiring
dengan
meningkatnya kesadaran konsumen Eropa akan masalah-masalah sosial, lingkungan dan ekonomi. Untuk jangka waktu lama, tanggung jawab sosial perusahaan bukan merupakan isu besar di industri perhiasan. Akan tetapi saat ini perubahan telah terjadi di sektor ini, dimana mulai makin banyaknya standard dan peraturan baru yang ditetapkan. Oleh karena itu untuk dapat bersaing secara global, industri perhiasan Indonesia perlu memperhatikan proses produksi yang berkelanjutan jika ingin sukses memasuki pasar Eropa. Selain tren baru seperti tren perhiasan yang dihasilkan dari industri yang berkelanjutan, untuk produk yang lebih tradisional seperti produk perhiasan eksklusif dengan kualitas tinggi juga masih memiliki peluang besar, selama masih terus memiliki inovasi dalam hal desain dan konsistensi dalam mutu kualitas bahan baku produk, pengerjaan serta kuantitas volume hasil produksinya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa negara-negara berkembang masih merupakan pemasok yang penting ke kawasan Uni Eropa untuk produk perhiasan ini. Nilai upah buruh yang masih rendah, peningkatan permintaan akan perhiasan dengan desain etnik yang dikarenakan adanya peningkatan jumlah imigran ke Eropa juga menjadi faktor-faktor lain yang mendorong tumbuhnya nilai ekspor industri perhiasan negaranegara berkembang ke Eropa. Page 33
III.2 Strategi
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa strategi sebagai berikut: Tabel 8. Strategi Peningkatan Ekspor Produk Perhiasan Logam Mulia Bukan Perak ke Italia No
1
Strategi
Strategi Produksi
Deskripsi
Memberikan
Outcome
berbagai macam
insentif
guna
industri
batu
Produktivitas
menumbuhkan meningkat sehingga mulia
dan eksportir dapat
perhiasan, antara lain dengan memasok produk memberikan bantuan mesin dan perhiasan logam mulia peralatan
pada
sentra-sentra bukan perak dalam
batu mulia dan perhiasan,
kuantitas yang lebih
memberikan
besar lagi ke Uni
pelatihan
peningkatan SDM, memberikan Eropa. pendampingan
tenaga
ahli
perhiasan di bidang desain dan pemotongan, serta memberikan fasilitasi pameran, dalam dan luar negeri.
2
Strategi Produk
Membuat desain yang tepat dan Produk perhiasan kualitas yang baik. Keunikan logam mulia bukan produk,
keselarasan
dengan perak, terutama jenis-
mode yang berkembang serta jenis yang memiliki keunggulan
produk
menjadi tingkat permintaan
perhatian yang sangat penting. yang tinggi dapat terus Selain
itu
menggemari bercerita,
masyarakat desain konsumen
Eropa di ekspor ke pasar Uni yang
Eropa khususnya Italia
Eropa karena sudah
menikmati produk yang memiliki memenuhi tren dan makna dan sejarah didalamnya, permintaan pasar akan
Page 34
No
Strategi
Deskripsi
Outcome
seperti cerita tentang asal usul kualitas produk dan produk/desain,
cerita
tentang jenis desainnya
simbol-simbol pada desain, atau bisa
juga
dengan
sentuhan-
sentuhan etnik.
3
Strategi Pemasaran
Mengoptimalkan jejaring sosial. Dapat menjangkau Metode
ini
menjadi
sangat pasar yang lebih luas
penting bagi produsen karena sehingga eksportir bisa konsumen
dapat
memesan mendapatkan
produk yang mereka inginkan konsumen yang lebih dan hal ini membuat pemesanan banyak lagi, serta produk menjadi lebih mudah dan membuka peluang bagi efektif. Adapun kriteria website
terciptanya kerjasama
yang baik adalah user-friendly dengan para pelaku terhadap
konsumen
menghadirkan perhiasan
pada
dan bisnis lainnya di industri
produsen tersebut. homepage.
Strategi tersebut sangat efektif untuk pasar end-user di Italia.
Memberikan seminar kepada
Pembeli Uni Eropa
eksportir perhiasan mengenai
akan semakin percaya
tata cara pengisian dokumen
dengan eksportir
ekspor yang akurat dan lengkap.
Indonesia yang dapat berdampak pada meningkatnya kuantitas pembelian perhiasan logam mulia bukan perak.
4
Strategi Promosi
Melakukan promosi yang lebih
Meningkatnya impor
gencar ke negara-negara Uni
produk perhiasan
Eropa dengan cara
logam mulia bukan
berpartisipasi dalam pameran
perak, dari Indonesia Page 35
No
Strategi
Deskripsi
Outcome
perdagangan internasional
ke Italia dan negara-
seperti pameran perhiasan
negara Eropa lain yang
terbesar di dunia yang
memiliki konsumsi
diselenggarakan Italia yaitu
besar terhadap produk
Vicenzaoro sebagai salah satu
tersebut beserta jenis-
trend setter dibidang
jenis lainnya yang juga
perhiasan,dan menjalin
dihasilkan dalam
kerjasama dengan peritel-peritel
industri perhiasan ini.
besar yang memiliki jaringan luas di Eropa sehingga produk kertas Indonesia bisa dipasarkan di jaringan ritel mereka dan dapat dikenal di kalangan yang lebih luas
5
Bekerjasama dengan Indonesia
Meningkatnya impor
Trade Promotion Center (ITPC)
produk perhiasan
setempat untuk membangun
logam mulia bukan
citra Indonesia yang positif bagi
perak dari Indonesia
negara Uni Eropa khususnya
akibat citra positif yang
Italia.
dimiliki oleh Indonesia.
Strategi Jaminan Sosialisasi berbagai hal yang Mutu Produk terkait dengan standar dan
Meningkatnya daya saing produk perhiasan
implementasi pengolahan,
logam mulia bukan
produksi dan perdagangan
perak Indonesia.
perhiasan logam mulia bukan
Pembeli Uni Eropa
perak, terutama yang terkait
akan semakin puas
dengan masalah sertifikasi
dengan kualitas kertas
legalitas dan originalitas produk
Indonesia yang
perhiasan, dan menerapkan
konsisten dan terjaga
prinsip-prinsip perdagangan
mutunya, serta
bebas sehingga konsistensi
diproduksi dengan
mutu produk selalu terjaga,
mengikuti semua syarat
mengingat konsumen Eropa
dan ketentuan yang
sangat memperhatikan masalah
berlaku dalam menjaga
Page 36
No
Strategi
Deskripsi
Outcome
kesehatan, kelestarian
kelestarian lingkungan ,
lingkungan dan tanggung jawab
serta memiliki
sosial. Selain sosialisasi,
sertifikasi- sertifikasi
pemerintah perlu memfasilitasi
yang dibutuhkan
produsen dan pengekspor
sehingga permintaan
perhiasan logam mulia bukan
akan produk perhiasan
perak dengan penyediaan
logam mulia bukan
informasi pasar dan fasilitas
perak Indonesia
pendukung lainnya
meningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan volume ekspor produk produk perhiasan logam mulia bukan perakIndonesia ke Uni Eropa
INFORMASI PENTING
Daftar Importir Italia :
1. DIAMONDJEWELRY Via Della Mercede 42, Lazio- Italy Tel: (39-06) 692 0066 Fax: (39-06) 920 0892
[email protected]
2. GM Silverado &co. S.r.l
[email protected] Via Nettunesnse 32, 00040 Roma, Italy Telp. +39 06 93490901 Fax. +39 06 9341530 Augusto Vinciguerra Page 37
3. Del Corto Pietre Preziose
[email protected] Località Battifolle 91/A -52040 Arezzo Telp. + 39 0575 363806Fax. +39 0575 363849
4. Airoldi
[email protected] Via Aldo Moro10 25124 Brescia Telp. +39 030 2421842Fax. +39 030 226321
5. Nicol Preziosi
[email protected] Via M Libbia 25 – 52031 Anghiari Arezzo Telp. +39 0575 788494Fax. 0575 788138
6. Real Time Group
[email protected] Via Appia Nuova 281 00183 Roma Telp. + 39 06 7011826Fax. +39 06 7011802
7. Chrysos s.p.a
[email protected] Via Vallina Orticella 8-16. 31030 Bosco del Grappa (TV) Telp. +39 0432 910233Fax. +39 0423 910323 HP. +39 348 8079065Christina Tedesc
IV. 1 Importir Utamadi Italia
1.3.1 8853 SPA-
[email protected], berlokasi di Via Aurelio Saffi 15, 20123. Milano. Telp. +39 288531.
Page 38
1.3.2 NEW YORK COLLECTION SRL, berlokasi di Via Torino 47, 20123
Milano
MI.
Tel.
+39
0286450069.
Email:
[email protected] 1.3.3 MAYUMI
berlokasi
di
1
vicolo
Gidino
37066.
Sommacampagna VR. Tel +39 045 8960544. Fax +39 045 8978084.
[email protected]. www.mayumi.it 1.3.4 FIRENZE SHANKARA berlokasi di Via San Donato 7/A, 50127 Firenze Italy. Telp. +39055 337977. Fax+39 055 3245442.
[email protected]
.
www.firenzeshankara.com 1.3.5 DEL CORTO PIETRE PREZIOSE berlokasi di Località Battifolle 91/A -52040 Arezzo. Telp. + 39 0575 36380. Fax. +39
0575
36384.
[email protected].
www.delcortopietre.com 1.3.6 DEL GATTO SRL berlokasi di Via de Nicola 25, Torre del Grecco 80059 Napoli, Italy. Telp. +39 0818814191. Fax. +39 0818824431.
[email protected]. www.delgattogioielli.it 1.3.7 LUISA DELLA SALDA berlokasi di Viale Madonna 122063 Cantù , Italy. Telp.+39 031 783878. Fax. +39 031 713493.
[email protected]. www.luisadellasalda.com 1.3.8 ARANDO SRL berlokasi di Via Campofiori 12, 24011 Almè (BG) Italy. Telp.+39 033 542258. Fax. +39 033 542258.
[email protected]. www.arando.com 1.3.9 MABINA SRL berlokasi di Via Paolo Da Cannobio 11, 20122 Milano MI. Tel. +39 0272080581. Fax. +39 0286450855. Email:
[email protected]. www.mabina.it 1.3.10 LEMBO ALBERTO berlokasi di Via Circumvallazione, 73. 80059 Torre del Greco NAPOLI. Tel. +39 081 8828027. Fax. +39
081
8816580.
[email protected].
www.lemboalberto.it 1.3.11 F.COZZOLINO PEARLING S.N.C. 81025 Marcianise (CE) – ITALY.
Tel.
+3908231645015.
Fax.
+3908231645029.
[email protected]. www.francescocozzolinopearling.com Page 39
1.3.12 CONDIS PEARLS berlokasi di Via Duca Lecco De Guevara. 80059 - Torre del Greco(NA) – Italy. Tel.: +39 081.882.44.74. Fax:
+39
081.881.62.87.
[email protected].
www.condispearls.it 1.3.13 PERLARGENTO berlokasi di Via Brescia, 49 – 36040. Torri di Quartesolo. (Vicenza) Italy. Tel. +39 0444 267.317. Fax +39
0444
269.924.
[email protected].
www.perlargento.com
IV. 2 Alamat dan Website Penting 1. Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia. 2. Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend. Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 5713540 ; Fax: +62 (21) 571-9013. Email:
[email protected]. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President) 3. Promosi Perdagangan Indonesia di Italia. ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia. 4. Perwakilan Indonesia di Italia. Ambasciata della Repubblica di Indonesia,
Via
Campania
53-55,00187
Roma,
Italia.Tel:
+39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910 5. Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio) perdagangan
Estero
http://www.ice.gov.it/.
Italiahttp://www.mincomes.it/.
Kementrian atau
http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm 6. Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset) Email: mailto:
[email protected]://www.euromonitor.com Page 40
7. International
Chamber
of
Commerce.
E-mail:
mailto:
[email protected]. http://www.iccwbo.org 8. International Trade Centre UNCTAD/ WTO E-mail: mailto:
[email protected]. http://www.intracen.org 9. Pameran Perdagangan. Macef (http://www.fmi.it/macef) 10. Website
tentang
Informasi
terbaru
mengenai
pameran
perdagangan Internasional Miller Freeman at: http://www.dotfood.com/schedule/index.htm 11. Organisasi Promosi Perdagangan Italia ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 6-59921 Telefax: (39) 659926900 12. Informasi produk dapat dilihat di Eurostat danItalian National Statistics (http://www.istat.it).
Page 41
V.
REFERENSI
1. “Perhiasan RI Makin Berkilau di Negara-negara Ini” 20Maret 2016, diakses pada 10 Februari 2017. http://bisnis.liputan6.com/read/2463228/perhiasan-ri-makinberkilau-di-negara-negara-ini 2. https://www.cbi.eu/market-information/jewellery/what-competitiondo-you-face/, diakses pada 10 Februari 2017. 3. https://www.cbi.eu/market-information/jewellery/trade-statistics/, diakses pada 10 Februari 2017 4. “Peluang Industri Perhiasan Cemerlang” Kamis, 03 November 2016, diakses pada 10 Februari 2017 https://m.tempo.co/read/news/2016/11/03/090817424/peluangindustri-perhiasan-cemerlang 5. Perhiasan Indonesia yang Mengkilau di Dunia https://tirto.id/perhiasan-indonesia-yang-mengkilau-di-dunia-b489 , diakses pada 10 Februari 2017
Page 42