MARKET BRIEF Peluang Ekspor Madu Di Pasar Taiwan
Oleh : Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taiwan http://www.kdei-taipei.org/
Kata Pengantar
Kebutuhan madu di Taiwan semakin bertambah seiring dengan meningkatnya prinsip kembali ke alam (back to nature) dan konsumsi makanan sehat. Berkembangnya industri pengolahan minuman, seperti industri minuman botol, permen, dan juga kosmetik merupakan salah satu faktor tingginya permintaan terhadap madu Market brief ini mencoba untuk mengupas tentang situasi dan kondisi produk madu di pasar Taiwan serta peluang, hambatan perdagangan trend yang sedang berkembang dan strategi dari negara-negara pesaing dalam peningkatan nilai ekspornya. Ditambah lagi, beberapa strategi penetrasi pasar dan rekomendasi pengembangan nilai ekspor madu Indonesia ke Taiwan juga disajikan dalam tulisan ini. Kami menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran untuk perbaikan kedepan sangat kami harapkan. Semoga market brief kali ini dapat menambah informasi bagi dunia usaha di Indonesia.
Terima Kasih
Arief Fadillah Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei
i
Daftar Isi Kata Pengantar ................................................................................................. i Daftar Isi .......................................................................................................... ii Peta Taiwan......................................................................................................iii I. Pendahuluan................................................................................................ 1 II. Potensi madu di pasar Taiwan..................................................................... 5 2.1. Data Perdagangan dan Potensi Pasar .................................................. 5 2.2. Analisis Persaingan madu di Pasar Taiwan........................................... 8 2.3. Standard dan Regulasi ........................................................................ 15 2.3.1. Dokumentasi.................................................................................. 15 2.3.2. Bea masuk, tarif dan pajak ............................................................ 19 2.4. Saluran distribusi madu di Taiwan ....................................................... 19 III. Peluang dan Strategi ............................................................................... 22 3.1. Analisis SWOT .................................................................................... 22 3.2. Strategi Pengembangan Industri dan Ekspor madu ............................ 27 3.2.1. Strategi industri madu Indonesia ................................................... 27 3.2.2. Strategi pengembangan ekspor madu Indonesia ke Taiwan ......... 28 IV. Informasi-informasi penting ..................................................................... 29 4.1. Perwakilan Taiwan di Indonesia .......................................................... 29 4.2. Kamar dagang Taiwan di Indonesia .................................................... 30 4.3. Perwakilan Indonesia di Taiwan .......................................................... 30 4.4. Asosiasi madu di Taiwan ..................................................................... 31 4.5. Daftar Pameran ................................................................................... 31 4.6. Daftar Importir madu di Taiwan ........................................................... 31 REFERENSI ................................................................................................... 31
ii
Sekilas Taiwan Ibukota
Taipei
Mata uang
Taiwanese Dollar (NTD or TWD)
Luas area
36.000 km2
Populasi
23 juta
Temperatur
summer 30OC & winter 13OC
Kode negara
886
Waktu
GMT + 8.00
Bahasa resmi Bahasa lainnnya Agama
Chinese Mandarin
Partai politik
Kuo mintang (KMP)
Listrik
110 volts, 60 Hz Administratif : Senin-Jumat (9.00-17.00) Toko : Senin-Minggu (11.00-21.30) Toko convenience : 24/7
Jam kerja
Taiwanese , Hakka Buddhism, Taoism, Christianity
iii
I. Pendahuluan Taiwan, dengan populasi 23 juta dan sumber daya alam yang terbatas, telah menjadi kekuatan baru perekonomian dunia dengan Purchasing Power Parity (PPP) per kapita (USD 38,500 akhir tahun 2012), salah satu yang tertinggi di Asia mengalahkan Jepang dan korea Selatan. Taiwan merupakan sebuah pasar produk konsumen yang menarik meskipun memiliki penduduk relatif kecil. Pertumbuhan GDP Taiwan terus mengalami kenaikan mulai dari tahun 2010 (sebesar USD 36,900) hingga pada tahun 2011 (sebesar USD 38.300) dikarenakan terus berkembangnya pertumbuhan ekonomi Taiwan secara global. Taiwan merupakan salah satu negara importir terbesar di dunia, dengan nilai impor sebesar USD 261.6 milyar pada tahun 2012. Sedangkan nilai ekspor Taiwan mencapai USD 288.2 milyar, mengalami penurunan sebesar US$ 19 milyar dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu pula dengan kegiatan perdagangan luar negeri terhadap produk olahan seperti madu yang semakin tinggi tingkat permintaaannya. Di Taiwan, hampir sebagian besar madu digunakan untuk industri obat herbal atau sebagai bahan penunjang untuk produ-produk olahan seperti (a) minuman botol dan kaleng, (b) permen, (c) supplemen kesehatan dan produk kecantikan. Berdasarkan data yang diperoleh, lebah penghasil madu di Taiwan sangatlah berpotensi besar karena didukung oleh kondisi iklim yang sempurna karena terdiri dari cuaca hangat dan lembab. Namun karena proses produksi, tingkat polusi yang cukup tinggi pada beberapa daerah peternakan lebah maka Taiwan harus mengimpor madu beberapa negara. Di Miaoli, lembaga penelitian dan penyuluhan pertanian juga mengatakan bahwa madu domestik yang diproduksi Taiwan tidak cukup untuk memenuhi permintaan pasar 1
sehingga impor madu ke Taiwan sangat tinggi. Dari Tabel 1 dapat dilihat nilai ekspor dan impor madu di Taiwan periode 2011-2012 Tabel 1. Statistik ekspor dan impor madu di pasar Taiwan
Impor
4,214,062
Total berat (KGM) 3,919,309
Ekspor
6,730,000
2,997,096
Nilai (USD)
Harga Rata-rata 1.075 2.246
Di Indonesia sendiri, madu merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan sangat prospektif dibudidayakan sebagai sumber pendapatan, penyelia lapangan kerja dan penggerak ekonomi di daerah. Usaha budidaya madu tersebar di lima pulau besar di Indonesia yaitu Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Sumbawa dan Jawa. Upaya pengembangan usaha madu dapat diwujudkan mengingat letak geografis, iklim, tanah dan sumber daya manusia yang kondusif. Banyak madu yang dibudidayakan dari lebah di Indonesia dipergunakan untuk ekspor ke negara lain sebagai penghasil devisa negara. Setiap
negara
produsen
madu
berusaha
untuk
internasional. Di Indonesia, madu digunakan
mendapatkan
pasar
untuk berbagai macam
dikarenakan khasiat madu sebagai sumber energi pengganti glukosa, untuk penyembuh luka dan sebagai antibiotik serta masih banyak kegunaan dan khasiat lain dari madu. Madu yang beredar di indonesia umumnya dihasilkan dari tiga jenis lebah: 1. Apis dorsata (lebah hutan) dikenal sebagai lebah madu raksaksa yang membuat sarang yang menggantung di dahan atau ranting
2
pohon. Spesies ini dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Nusa Tenggara.
Gambar 1. Apis dorsata beserta sarang yang menggantung
2. Apis mellifera (lebah unggul) merupakan lebah madu yang berasal dari Afrika, Eropa dan Timur Tengah. Lebah ini merupakan lebah yang memiliki produktivitas tinggi dalam menghasilkan madu secara komersial. Lebah ini mengambil kandungan gula dari bunga dan tanaman lain lalu menyimpannya di dalam sarang lebah.
Gambar 2. Apis mellifera beserta sarang
3. Apis cerana (lebah lokal) membuat sarang di daerah yang terbuka seperti di atas atap rumah dan di ranting. Madu yang dihasilkan dari lebah ini tidak terlalu banyak. 3
Gambar3. Penangkaran Apis cerana
harga beberapa jenis madu dipicu oleh penurunan hasil, hal ini terjadi dikarenakan iklim yang tidak menentu akan mengganggu produktivitas lebah penghasil madu, tingginya tingkat polusi dan keterbatasan tempat penangkaran lebah. Sebagai salah satu negara pengekspor madu, Indonesia memiliki beberapa daerah penghasil utama madu di Indonesia. Beberapa balai penelitian dan penangkaran lebah juga menjadi salah satu faktor utama yang membuat
Indonesia
sebagai
negara
pengekspor
madu
yang
patut
diperhitungkan. Terdapat banyak lembaga penelitian yang akan mendukung pengadaan lebah unggulan penghasil madu seperti balai penelititan teknologi perbenihan Bogor dan lembaga sertifikasi untuk madu sehingga mutu dan keaslian dari madu Indonesia dapat bersaing di pasar luar negeri. Dalam market brief kali ini produk yang akan dikaji ialah madu alami [HS Code 0409]. Madu memiliki peluang memasuki pasar taiwan karena tingginya permintaan dari taiwan untuk madu alami tersebut. untuk kode HS dan spesifikasi produk dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini.
4
Tabel 2. Madu berdasarkan kode HS HS Code
Product Specification Natural Honey
0409 Madu Alami
II. Potensi madu di pasar Taiwan 2.1. Data Perdagangan dan Potensi Pasar Di Taiwan, madu merupakan salah satu bahan untuk membuat minuman dan kosmetik namun karena tingginya permintaan terhadap madu dan keterbatasan lahan dan cuaca yang tidak mendukung, Taiwan tidak dapat menghasilkan madu secara maksimum untuk itu langkah import beberapa jenis madu dilakukan oleh Taiwan. Masyarakat Taiwan juga percaya bahwa konsumsi madu akan berpengaruh pada kesehatan dan stamina. Berdasarkan penelitian biologis kandungan enzim yang terpenting dalam madu diantaranya diastase yang merupakan enzim pengubah karbohidrat komplek menjadi karbohidrat sederhana serta peroksidase
yang melakukan proses oksidasi
metabolism. Semua zat ini berguna untuk proses metabolisme tubuh. Seperti telah dijelaskan pada bagian pendahuluan, madu di Taiwan banyak digunakan sebagai (a) minuman suplemen hingga (b) kosmetik seperti pada Gambar 4 berikut.
(a)
5
(b) Gambar 4. Madu sebagai (a) suplemen dan (b) bahan kosmetik
Indonesia memiliki peluang untuk mengekspor madu ke Taiwan akibat tuntutan dan permintaan dari Taiwan untuk menunjang permintaan pasar tersebut. Menurut biro perdagangan Taiwan, untuk produk madu yang masuk dalam HS 0409 pada periode 2000-2012 negara pemasok utama madu ke Taiwan ialah Thailand dengan pangsa pasar sebesar 64.189% dengan nilai ekspor sebesar 15,008,437 USD, diikuti dengan Amerika Serikat sebesar 10.281 % senilai 2,403,769 USD, dan Selandia Baru 7.579% senilai 1,771,984 USD. Indonesia sendiri berada pada posisi ke 8 dengan pangsa pasar sebesar 0.991% senilai 231,670 USD (Tabel 3). Tabel 3. Negara Eksportir madu (HS 0409) ke Taiwan, periode 2001-2012 Rank
Country
Amount (US$)
Share (%)
Weight (mix)
Avg Price (US$/mix)
Global Country
23,381,602
100.00
26,029,339
0.898
1
Thailand
15,008,437
64.189
22,249,935
0.675
2
United States
2,403,769
10.281
982,478
2.447
3
New Zealand
1,771,984
7.579
153,995
11.507
4
Vietnam
1,182,274
5.056
1,712,379
0.690
5
Malaysia
688,226
2.943
115,006
5.984
6
Perancis
271,365
1.161
41,204
6.586
7
Jerman
236,484
1.011
50,385
4.694
8
Indonesia
231,670
0.991
176,672
1.311
9
Australia
227,625
0.974
31,440
7.240
10
Brazil
219,149
0.937
5,227
41.926
6
Pada Gambar 5 dapat dilihat fluktuasi jumlah import Taiwan untuk madu, fluktuasi total impor Taiwan yang terus mengalami naik turun atau berfluktuasi dari tahun 2006 hingga tahun 2011. Kisaran harga dan ketersediaan madu di Taiwan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat curah hujan dan kondisi alam. Sedangkan ketersediaan tenaga kerja dan lahan serta isu kesehatan juga dapat mempengaruhi harga dan jumlah ekspor madu.
Gambar 5. Fluktuasi nilai impor madu Taiwan (HS 0409)
Gambar 6. Fluktuasi nilai impor HS 0409 Taiwan dari Indonesia
7
Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa mulai tahun 2008 nilai impor Madu Taiwan dari Indonesia mengalami peningkatan lalu pada tahun 2011 mengalami penurunan kembali, hal ini diakibatkan banyaknya persaingan dari negara lain dan kurangnya perhatian pemerintah akan potensi madu sebagai salah satu komodit ekspor Indonesia sendiri sehingga mengakibatkan indonesia kurang bisa memenuhi target untuk mengekspor madu.
Dari Tabel 3 juga dapat
terlihat bahwa harga beli pasar Taiwan relatif rendah terhadap madu Indonesia. Salah satu sebabnya adalah sebagian besar madu yang di ekspor memiliki kualitas yang rendah (kadar air yang tinggi atau tidak jernih). Permasalahan ini merupakan poin penting dalam pengembangan system ekspor madu Indonesia ke Taiwan
2.2. Analisis Persaingan madu di Pasar Taiwan Pada bagian ini dilakukan perbandingan dan analisis persaingan terhadap 4 negara pengekspor madu HS 0409 yaitu:
Thailand
Amerika Serikat
Selandia Baru
Vietnam
Malaysia
yang berperan cukup besar terhadap pasar madu di Dunia pada umumnya dan Taiwan khususnya. Thailand Thailand merupakan salah satu negara eksportir madu terbesar di dunia, pada periode 2005-2011, Thailand telah mengekspor Madu (segala jenis 8
madu yang dapat dihasilkan di Thailand) senilai 17,742,614 USD dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tabel 4. Nilai ekspor madu asal Thailand periode 2005-2011 Periode
Jumlah nilai ekspor (USD)
2005
3,344,027
2006
3,798,317
2007
8,704,036
2008
3,977,208
2009
6,570,791
2010
11,865,023
2011
17,742,614
Tipe madu yang dihasilkan di Thailand sangat bergantung dari musim dan asal tanaman nya seperti berikut:
Eupatorium odortum
Dimcarpus fumatus
Hilianthus annus,
samum orientale
Croton roxburghii Peternakan lebah merupakan komponen penting dalam industri ini,
Thailand menggunakan lebah madu Eropa A. mellifera dan A. cerana Asiatic yang dibudidayakan dalam peternakan lebah di Thailand. Industri madu ini sendiri telah memberikan keuntungan bagi penduduk Thailand karena dapat memberikan mereka keuntungan dari segi ekonomi dan kesehatan serta menjaga keseimbangan ekologi. Rakyat Thailand telah belajar bagaimana
9
mereka harus berburu madu dari koloni lebah liar, namun metode yang mereka pakai cenderung menghancurkan koloni sehingga mengancam kestabilan ekosistem lebah itu sendiri. Untuk mencegah hal ini pemerintah Thailand bersama
dengan
departemen
kehutanan
melakukan
pelatihan
untuk
mengajarkan teknik dasar dalam budidaya lebah sehingga menghasilkan madu berkualitas unggulan. Menteri kehutanan beserta lembaga penelitian juga mengembangkan peternakan lebah yang terdapat di beberapa daerah di Thailand meliputi daerah Chiang Mai, Phitsanulok, Khon Kaen, Chanthaburi, dan Chumphon. Amerika Serikat Amerika telah menikmati madu sejak tahun 1622 yang bermula ketika pengungsi dari Eropa membawa lebah madu ke Amerika. Di Amerika Serikat, madu yang tersediai hampir mencapai lebih dari 300 jenis dengan rasa dan warna yang beraneka ragam seperti terlihat pada Gambar 7 berikut
Gambar 7. Madu Eucalyptus dan Sage
10
Dapat dilihat pada Gambar 8 terdapat dua jenis warna pada madu, madu berwarna gelap memiliki rasa yang lebih kuat dibanding dengan madu berwarna terang.
Gambar 8. Madu yang dihasilkan di Amerika Serikat berdasarkan warna, karakteristik dan jenis bunga
Tabel 5. Nilai ekspor madu asal Amerika Serikat periode 2005-2011 Periode
Jumlah nilai ekspor (USD)
2005
7,297,344
2006
8,224,426
2007
12,095,281
2008
17,633,832
2009
15,537,154
2010
25,344,544
2011
21,480,082
Dari Tabel 5 diatas dapat terlihat peningkatan ekspor madu asal amerika serikat dan pada puncaknya tahun 2010 nilai ekspor mencapai 25 juta USD. Setiap rumah di Amerika mengkonsumsi madu untuk keperluan makanan dan 11
minuman sehingga beberapa produsen berusaha menambahkan rasa yang berbeda seperti kayu manis, beri, atau lemon. Walaupun terdapat hampir 300 jenis madu di Amerika, distribusi dan produksi madu ini diawasi ketat oleh Food and Drug Administration untuk mencegah beredarnya madu palsu di pasaran Selandia Baru Madu asal selandia baru berkembang secara significant sekitar 30% sejak beberapa dekade terakhir dan mencapai 87,089,004 USD, angka ini mengalahkan
Amerika
Serikat
dan
Thailand.
Tabel
6
menunjukkan
pertumbuhan ekspor madu asal Selandia Baru, untuk negara tujuan ekspor meliputi Inggris, Jerman dan beberapa negara di Asia.
Tabel 6. Nilai ekspor madu asal Selandia Baru periode 2005-2011 Periode
Jumlah nilai ekspor (USD)
2005
25,391,260
2006
26,898,823
2007
40,096,695
2008
50,550,729
2009
59,312,344
2010
69,970,200
2011
87,089,004
Pertumbuhan ekspor yang pesat diakibatkan oleh transformasi industri madu di Selandia Baru dalam segi teknologi dan inovasi. Sebagai contohnya dalam periode 5 tahun Madu Manuka asal Selandia baru telah berkembang menjadi perusahaan senilai 20 Juta USD dan diperkirakan akan terus berkembang.
12
Madu manuka ini menjadi simbol madu di Selandia karena pohon manuka ini hanya tumbuh di Selandia Baru. Berdasarkan penelitian, madu ini merupakan madu anti bakteri yang diperoleh dari bunga pohon manuka (Leptospermum scoparium)
Gambar 9. Madu manuka asal Selandia Baru
Vietnam Peternakan lebah di Vietnam memiliki sejarah yang panjang, namun jumlah koloni lebah untuk memproduksi madu diperkirakan meningkat mulai tahun 1985 hingga tahun 1998. Pada awalnya konsumsi madu memiliki banyak halangan karena kadar air yang tinggi dibandingkan kadar madu itu sendiri namun berkat pemasaran dan peningkatan kualitas madu itu sendiri, Vietnam menjadi negara yang patut diperhitungkan sebagai penghasil madu.
Jenis
madu yang dipanen berasal dari spesies Apis cerana, A. dorsata, A. Florea dan A. andreniformis. Tabel 7 menunjukkan bahwa ekspor madu Vietnam terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sebagai negara tropis dengan beragam system ekologi, peternakan lebah telah dipraktekkan sejak lama dan telah dikembangkan dalam 20 provinsi di Utara, Tengah, dan Selatan Vietnam. Dari provinsi Selatan mencakup Dong
13
Nai, Ba Ria, Song Be, Tien Giang dan Vinh Long. Untuk dataran tinggi meliputi daerah Dak Lak, Gia Lai, Kon Tum dan Lam Dong. Tabel 7. Nilai ekspor madu asal Vietnam periode 2005-2010 Periode
Jumlah nilai ekspor (USD)
2005
14,415,254
2006
18,322,706
2007
25,189,750
2008
34,577,841
2009
32,161,969
2010
50,942,097
Malaysia Sama seperti Selandia Baru dengan madu manuka yang membuat madu asal Selandia Baru memiliki pangsa pasar yang besar di dunia, Malaysia juga memiliki madu Tualang. Madu ini menjadi sangat spesial karena kandungan polifenol yang berfungsi sebagai anti oksidan.
Gambar 10. Madu Tualang dan kelulut sebagai ekspor utama Malaysia
14
Disamping madu Tualang, kelulut hitam, kelulut putih, Gelang dan madu Hutan juga merupakan madu unggulan yang dihasilkan di sekitar Gua Musang, Kelantan dan Kota Bharu. Untuk nilai ekspor madu asal Malaysia dapat dilihat pada Tabel 8 berikut Tabel 8. Nilai ekspor madu asal Malaysia periode 2005-2011 Periode
Jumlah nilai ekspor (USD)
2005
213,228
2006
486,032
2007
3,387,172
2008
7,223,923
2009
10,826,249
2010
14,445,935
2011
6,934,714
2.3. Standard dan Regulasi 2.3.1. Dokumentasi Dokumen yang diperlukan untuk pengiriman ke / dari Taiwan termasuk faktur komersial (commercial invoice), bill pendaratan (airway bill), daftar packing (packing list), dan sertifikat asal (certificate of origin). Tagihan komersial harus menunjukkan nilai F.O.B, C & F, atau C.I.F.; asuransi; faktur pengangkutan. Selain informasi yang umumnya termasuk dalam standar bill of lading / airway bill, semua kode barang dan tanda pengiriman pada paket harus ditunjukkan. Bea Cukai di Taiwan tidak memungkinkan kode barang atau kelompok tanda pada pengiriman komoditi campuran. Kuota akan dieliminasi pada hampir semua bahan kimia pada aksesi sejak 1 Januari 2004, yang 15
mencakup produk-produk seperti otomotif, produk elektromekanik, produk hasil pertanian dan kehutanan, material sensitif, dll. Secara ringkas produk yang diimport ke Taiwan harus memiliki summary declaration yang ditujukan kepada petugas kepabeaan di tempat produk diturunkan. Produk kemudian berada dalam temporary storage procedure (tidak lebih dari 20 hari atau 45 hari jika dikirim lewat laut). Produk tersebut berada dalam custom supervision sampai dikeluarkannya customs approved treatment or use. Customs approved tersebut terdiri dari: 1) release for free circulation, 2) transits procedure, 3) customs warehousing, 4) inward processing, 5) temporary admission, 6). Entry into a free zone or warehouse. Di Taiwan tidak terdapat zona bebas. Pengemasan perlu diberi perhatian khusus karena harus memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan terutama untuk produk pertanian dan kehutanan lainnya. Hal yang harus diperhatikan antara lain jenis kemasan dan ukuran kemasan. Informasi pada label produk harus menggunakan bahasa setempat dalam hal ini bahasa Mandarin / Chinese disamping bahasa internasional lainnya. Dual labeling dalam satuan metrik atau non-metrik juga diperkenankan. Taiwan memperketat peraturan tentang Chinese labeling untuk semua barang dari negara pengekspor, yang harus ditempelkan sebelum bea cukai. Label yang diperlukan untuk produk madu diantaranya informasi yang diperlukan termasuk nama dan alamat produsen atau importir, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa dan daftar bahan. UU Perlindungan Konsumen Taiwan mensyaratkan bahwa semua barang impor harus memiliki label bahasa Cina dan instruksi yang setidaknya sama komprehensif seperti label bahasa-asal (Indonesia atau English) dan petunjuk yang menyertainya. 16
Berikut adalah bebereapa item yang harus ditampilkan secara pada kemasan: 1. Nama produk; 2. Nama dan berat / volumedari kandungan; 3. Nama dari aditif makanan; 4. Masa kadaluarsa dan Metode penyimpanan; 5. Nama dan alamat produsen / importer yang bertanggung jawab. 6. Efek konsumsi terhadap kesehatan; 7. Nomer referensi dari permit, pencantuman "health food" and dan logo produk yang standar; 8. Rekomendasi jumlah konsumsi dan pesan penting lainnya untuk konsumsi makanan kbersama dengan peringatan lain yang diperlukan; 9. Nutrisi dan kandungan; 10. Fakta dari material lainnya yang ditentukan oleh DOH (Deparment of Health); dan, 11. Negara asal produk. Semua barang masuk Taiwan juga harus menyertakan label kandungan nutrisi yang spesifik. Berikut adalah 2 contoh label yang sudah disetujui: This package contains xx servings Per serving Energy Kcal Protein gm Fat gm Saturated fat gm Trans fat gm Carbohydrate gm Sodium mg Content of other nutrient claimed Content of other nutrients -------------------------------------------atau--------------------------------------------
17
Nutrition Labeling Serving size gm (ml) This package contains servings Energy Protein Fat Saturated fat Trans fat Carbohydrate Sodium Content of other nutrient claimed Content of other nutrients
Per serving Kcal gm
Per 100 gm (100ml) Kcal gm
gm gm gm mg
gm gm gm mg
Semua barang impor harus tertera tanda desain yang khas, satu set dari minimal tiga huruf, atau kombinasi dari desain dan hruf tak terhapuskan dengan dicap atau dibakar pada kemasan atau pada kargo itu sendiri. Untuk kargo harus dikemas dalam kotak, box, krat, tahang, drum, atau silinder. Setiap kontainer harus tertera nomor yang terpisah, yang tidak dapat diulang selama dua
tahun.
Selain
itu,
setiap
paket
kiriman
harus
memiliki
nomor
urut. Penomoran tidak penting bagi kargo besar kecuali bila dikemas dalam kotak atau box, dengan ketentuan bahwa setiap paket kiriman berisi berat kargo identik. Untuk bahan tambahan makanan yang dilarang masuk Taiwan dapat ditemukan pada website DOH, di dalam website ini terdapat 17 bahan tambahan makanan yang dilarang diantaranya (1) Preservatives (2) Sanitizing Agents (3) Antioxidants (4) Bleaching Agents (5) Color Fasting Agents (6) Leavening Agents (7) Food Quality Improvement, Fermentation, and Food Processing Agents (8) Nutritional Additives (9) Colors (10) Flavoring Agents (11) Seasoning Agents (12) Pasting Agents (13) Coagulating Agents (14) Chemicals for Food Industry (15) Solvents (16) Emulsifiers (17) Others. 18
2.3.2. Bea masuk, tarif dan pajak Tarif nominal rata-rata di Taiwan saat adalah 8,2% ; the trade-weighted adalah 2,5%, keduanya turun sedikit mulai 1998. Banyak negara-negara pengekspor telah menyatakan keprihatinan tentang bea masuk yang dikenakan pada pengiriman ekspres tertentu memasuki Taiwan meskipun mereka akan merupakan jasa yang gratis jika dikirim melalui jasa pos. Pajak impor bervariasi, saat ini bea masuk untuk madu berkisar antara 0% - 35%. Untuk info lebih lengkap mengenai tarif dan bea masuk madu, dapat dilihat di website Directorate General of Costum Taiwan, dengan memasukan 0409 (yang merupakan HS CODE untuk madu yang diulas dalam market brief kali
ini)
pada
Tariff
database
search
system,
(http://eweb.customs.gov.tw/RateWebEn/Search1.aspx ). Untuk sementara ini dalam madu asal Indonesia dapat menikmati kemudahan dari GSP (Generalised Scheme Preferences) sehingga tidak dikenakan tariff. Selain bea masuk, importir dari semua negara-negara pengekspor juga harus membayar biaya 0,3% biaya pelabuhan dan pajak nilai tambah 5%. Barang yang masuk Taiwan oleh pengiriman barang atau paket pos dibebaskan dari biaya pelabuhan. Informasi biaya di atas adalah untuk referensi saja. Untuk informasi rinci tentang bea masuk, tarif, pajak, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan proses bea cukai, kami sarankan agar berkomunikasi dengan importir anda atau freight forwarders di Indonesia.
2.4. Saluran distribusi madu di Taiwan Taiwan adalah pusat bisnis kecil-menengah dan mengimpor banyak produk dari seluruh dunia. Kekuatan pulau ini bukan pada sedikit perusahaan 19
besar, tetapi dalam keberaneka ragaman yang usaha berukuran kecil dan menengah. Ada lebih dari satu setengah juta pabrik usaha yang terdaftar. Untuk menjual ke perusahaan-perusahaan ini, perusahaan Indonesia harus mencari mitra local. Meskipun dimungkinkan untuk mensuplai beberapa jenis produk yang sangat khusus langsung dari Indonesia, sebagian besar perusahaan
Indonesia
akan
merasa
perlu
untuk
memiliki
semacam
keberadaan lokal untuk pasar dan untuk meningkatkan pelayanan produk mereka. Penggunaan mata rantai saluran distribusi madu sering dikaitkan dengan golongan produk yang ada, dalam hal ini terdapat dua macam saluran distribusi madu di Taiwan yaitu: 1. Saluran distribusi madu untuk barang konsumsi Madu yang diterima agen perantara dari para petani madu biasanya di jual ke konsumen melalui dua jalur, jalur pertama, madu-madu ini dipasarkan ke kantor cabang agen penjual madu. Jalur kedua ialah melalui pedagang besar lalu ke pengecer hinga akhirnya sampai ke konsumen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 11 berikut Kantor cabang agen Petani madu di Taiwan
Konsumen
Agen Perantara
Pedagang besar
Pengecer
Konsumen
Gambar 11. Saluran distribusi madu untuk barang konsumsi
20
2. Saluran distribusi madu untuk barang industri Untuk saluran barang industri, madu yang dihasilkan dari para petani madu di Taiwan akan langsung dibeli oleh para agen pemasaran yang nantinya dijual ke Industri-industri yang membutuhkan bahan baku madu seperti terlihat pada Gambar 12 Petani madu di Taiwan
Agen Pemasaran
Industri
Gambar 12. Saluran distribusi madu untuk barang industri Taiwan pada umumnya target pasar untuk produk berkualitas tinggi daripada barang komoditas. Pada saat yang sama, adalah pasar yang sangat sensitif terhadap harga. Produk impor harus sesuai dengan standar tertentu dan peraturan pelabelan yang diperlukan untuk semua produk di pasar ini. Umumnya, agen lokal akan membantu untuk masalah ini. Perhatian khusus dari adalah masalah perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI - intellectual property rights (IPR)). Berikut adalah jalur distribusi yang biasa dilakukan para eksportir Madu ke Taiwan: 1. Importir – Penyalur – Konsumen 2. Manufaktur – Agen Penyalur – Konsumen 3. Importer – Konsumen Sebagai contoh, Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) dan Selandia Baru banyak berkonsentrasi pada membangun hubungan bisnis dengan importir yang handal dan efisien, dan juga distributor yang akan menjual ke toko ritel. Perusahaan-perusahaan AS lainnya lebih meningkatkan volume impor langsung untuk menghindari biaya importir dan pembeli grosir. Metode terbaik untuk menghubungi para pembeli di Taiwan pada awalnya adalah 21
dengan menghubungi mereka langsung melalui e-mail atau faks. Katalog produk dan daftar harga sangatlah penting, dan sampel produk juga akan sangat membantu. Pada
umumnya
para
eksportir
dari
Indonesia
dapat
langsung
berhubungan dengan para importir dari Taiwan melalui kegiatan pameran atau melakukan kontak pendahuluan dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei. Daftar para importir untuk setiap produk impor telah tersusun rapi di KDEI Taipei termasuk untuk madu jenis tertentu. Para eksportir dari Indonesia dapat pula melakukan kontak dengan agen yang merupakan general trading company. Agen ini bertindak sebagai perantara yang akan menghubungkan dengan para importir. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah perlunya informasi yang akurat terhadap profil dari importir yang akan kita hubungi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penipuan, KDEI Taipei dalam hal ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi awal.
III. Peluang dan Strategi 3.1. Analisis SWOT Strenght / Kekuatan
Sering terjadi berbagai kondisi alam yang tidak mendukung seperti angin typhoon, banjir dan longsor menyebabkan Taiwan perlu menjaga pasokan madu dari alam untuk memenuhi permintaan dalam negeri sehingga penyediaan / impor madu ke taiwan sangat diperlukan
Teknologi pengolahan madu yang cukup memadai dan modern
Potensi beberapa jenis madu unggulan yang sangat besar dan berperan penting dalam meningkatkan devisa negara 22
Di indonesia tersedianya lahan yang luas dan tenaga kerja yang terampil dapat berperan sebagai petani madu
Iklim tropis dan tanah yang bisa melestarikan lebah sepanjang tahun
Taiwan merupakan jembatan awal untuk masuk ke dalam pasar RRT
Masyarakat Taiwan sudah terbiasa mengkonsumsi madu dalam bentuk suplemen, atau dicampur dengan teh untuk alasan kesehatan serta penggunaan kosmetik berbahan baku madu
Biaya bahan dasar pekerja, proses pengolahan yang cukup rendah dibandingkan dengan negara lain.
Terdapat banyak investor asing yang tertarik untuk terlibat dalam industri pengolahan madu
Weakness / Kelemahan
Ketidakpastian panen madu yang dihasilkan karena beberapa jenis lebah bersifat musiman dan tergantung dari kondisi alam
Ketersediaan lebah yang sangat dipengaruhi oleh iklim, sumber daya manusia dan keteresediaan lahan akan mempengaruhi rantai produksi madu
Belum adanya pembudidayaan madu dalam skala besar dan komersial
Rendahnya minat investasi karena ketidakpastian pasokan bahan baku
Ketatnya isu akan hama yang menjangkit lebah sehingga dapat mengakibatkan turunnya kualitas madu
23
Beberapa peraturan pemerintah untuk ekspor dan impor madu dan hasil hutan lainnya khususnya untuk jenis tanaman tertentu yang dilindungi
Faktor
bahasa
yang
akan
menjadi
masalah
berarti
dalam
berkomunikasi dengan importir di Taiwan.
Lemahnya hubungan dengan para importir di Taiwan. Campur tangan pemerintah yang belum maksimal dalam membangun hubungan berkepanjangan.
Harga minyak dunia yang rapuh dan tidak stabil dan dipengaruhi oleh resiko tingkat suku bunga, fluktuasi harga, kredit serta kas masuk suatu negara.
Belum berkembangnya kerjasama antar pelaku bisnis industri dalam penerapan kemitraan. Serta kurangnya motivasi dari pengusaha yang salah
satunya
diakibatkan
kurangnya
modal. Termasuk biaya
marketing dan biaya penetrasi pasar luar negeri.
Kurangnya informasi terhadap kondisi pasar dan permintaan pasar luar negeri.
Lemahnya kemampuan ekspor secara langsung
Rendahnya inovasi produk
Banyak beredarnya madu palsu sehingga mengakibatkan Taiwan perlu mengkaji ulang seluruh proses impor madu dari Indonesia
Tingginya kadar air dalam madu sehingga kualitas madu Indonesia sangat turun di pasar Taiwan
24
Opportunities / Peluang
Reputasi Indonesia sebagai negara tropis yang kaya akan beraneka jenis tanaman memudahkan peternakan lebah di Indonesia
Semakin
maraknya
pengembangan
lebah
organik
di
Taiwan
menunjukkan potensi yang signifikan
Jumlah permintaan yang lebih cepat dari pada ketersediaan bahan baku di semua sektor akan mempermudah akses masuk madu Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar
Penggunaan kultur jaringan dan bioteknologi pada lebah akan menghasilkan lebah yang dapat bertahan di lingkungan yang ekstrim
Meningkatkan
keanekaragaman
jenis madu
seperti
pada
bab
sebelumnya ditunjukkan bahwa Selandia baru terkenal dengan madu manukanya dan Malaysia terkenal dengan madu tualang. Sudah saatnya Indonesia memperkenalkan madu khusus buatan Indonesia sendiri seperti madu hutan asal kalimantan yang sudah cukup terkenal di mata dunia internasional
Gambar 13. Madu hutan Kalimantan Barat
Meningkatkan penangkaran atau perkembang biakan lebah organik sehingga dapat menstimulasi image Indonesia di dunia international dan Taiwan pada khususnya 25
Threat / Ancaman
Struktur dari pasar madu di Indonesia terutama dari level produsen dapat menjadi penghambat dalah hal kontrol mutu dan kualitas madu
Penyakit hama atau parasit yang menyerang lebah seperti Varroa mite yang menyerang larva lebah madu dan dapat mempengaruhi kualitas madu yang dihasilkan.
Ketatnya
persyaratan
menyangkut
mutu
penerapan
dan
GMP,
negara HACCP,
pengimpor ISO
terutama
Sanitary
dan
Phytosanitary
Melemahnya daya saing industri dalam negeri karena kekurangan biaya dasar input
Kurangnya ketersediaan lahan tanam
Keterbatasan kapasitas produksi dan seleksi madu karena beberapa pabrik tidak dapat bertahan di level nasional atau internasional
Kurangnya standar kualitas madu, jika ingin masuk ke pasar industri, perlu ada peningkatan mutu madu hutan agar sesuai standar yang diinginkan industri atau persyaratan nasional (SNI 01-3545-1994). Perlu diketahui bahwa kadar air madu tidak diperkenankan melebihi 24% serta madu yang dihasilkan harus bersih dan tidak boleh tercampur kotoran sarang lebah.
3.2. Strategi Pengembangan Industri dan Ekspor Madu 3.2.1. Strategi industri madu Indonesia
Untuk pemasaran madu Indonesia perlu diperluas dan berkonsentrasi pada pasar domestik dan internasional. Untuk pasar lokal, mampu 26
menyerap total produksi yang dihasilkan petani madu itu sendiri sehingga perlu dilakukan kerjasama antara petani dengan eksportir untuk mendistribusikan hasil madu secara berkeseimbangan.
Mendorong agar masyarakat Indonesia itu sendiri menyukai madu dan perlu dilakukan pendidikan konsumen tentang manfaat madu.
Kerjasama dengan Dinas pertanian setempat, sehingga daerah penangkaran lebah tersebut akan menjadi pusat informasi bagi petani mady khususnya dalam pengembangan teknologi serta pemasaran madu
Menetapkan Standard Nasional Indonesia untuk mempertahankan konsistensi produk sehingga dapat meningkatkan nilai jual ekspor.
Melakukan pelatihan dan sertifikasi untuk pengolahan madu sehingga dapat meningkatkan nilai jual madu teresebut
Memperbaiki sarana dan prasarana penunjang industri pengolahan madu . Restrukturisasi dan optimasi lahan tanam
Adanya dukungan lembaga penelitian, lembaga keuangan dalam peningkatan investasi industri pengolahan madu.
Mengembangkan efektifitas jaringan logistik atau memperpendek rantai pemasaran
Mengembangkan pasar dalam negeri dan meningkatkan kemitraan antara petani madu dengan eksportir.
3.2.2. Strategi pengembangan ekspor madu Indonesia ke Taiwan
Melakukan market intelligence. Melakukan evaluasi dan analisis terhadap perubahan persaingan, trend pasar, tuntutan konsumen dan 27
perubahan regulasi internasional sehingga mengurangi tarif dan non tarif yang dihadapi dan dapat meningkatkan kemampuan berkompetisi di pasar global, regional dan spesifik. Strategi market intelligence dapat diterapkan untuk mengatasi ancaman negara pesaing ekspor madu
Untuk dapat memasarkan madu Indonesia di Taiwan perlu dikemas secara apik dan menarik sehingga dapat menambah nilai jual madu tersebut di pasar Taiwan, seperti pada Gambar 14, contoh botol madu yang menarik menambah nilai jual produk di Taiwan
Gambar 14. Madu botol yang dapat menarik perhatian konsumen
Memperkuat jaringan antara asosiasi pengolahan madu dan gabungan pengusaha madu antara lain: o Asosiasi Pengusaha Madu Indonesia o API, Asosiasi Perlebahan Indonesia
Manajemen kelompok dengan tujuan meningkatkan efisiensi usaha, mempermudah akses pembinaan, akses memperoleh informasi bagi petani madu serta memperkuat posisi tawar madu dengan mitra usahanya
Pembangunan sistem informasi. Pemasaran Informasi pasar berguna untuk membuka peluang pasar dan menghindari distorsi pasar. 28
Penguatan kerjasama dengan penjaringan pemasaran baik yang berada di pusat-pusat perdagangan komoditi maupun di negara tujuan, termasuk Taiwan
Menetapkan standard nasional dan dokumentasi yang baik sehingga untuk memudahkan proses pengiriman madu ke Taiwan. Mutu madu di Taiwan juga dikontrol oleh Chinese National Standards (CNS).
Membangun dan mempromosikan merk lokal dipasar Internasional. Serta Perluasan ekspor ke pasar potensial baru. Menggencarkan promosi produk Indonesia ke Taiwan. Aktif mengikuti berbagai pameran dagang yang secara berkala diadakan di Taiwan. Detail pameran yang berlangsung di Taiwan dapat dilihat pada Bagian 4
Peningkatan efisiensi pelayanan ekspor-impor, pelabuhan, kepabean dan administrasi (verifikasi dan retribusi) perpajakan. Untuk mencegah maraknya impor ilegal maka pemerintah perlu menetapkan pengenaan verifikasi terhadap impor madu dari negara asal barang.
Meningkatkan ketersediaan pelayanan jasa termasuk jasa profesional (keuangan,
akuntasi, konsultasi, pemasaran, notariat, pengujian,
sertifikasi, konsultan hukum, dll) dan jasa publik (perizinan, dll).
IV. Informasi – Informasi Penting 4.1. Perwakilan Taiwan di Indonesia Taipei Economic and Trade Office Jakarta, Indonesia (TETO) Address: Gedung Artha Graha, Lt. 17. Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Telephone:
29
General/Economic/Information/Overseas Compatriot Enquiries: (021) 5153939 Email: Public Affairs Division/General Enquiries:
[email protected] Economic Division:
[email protected]
Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) Taiwan Trade Centre, Jakarta Address: Wisma G.K.B.I., 17th floor, Suite 1717, Jl. Jend. Sudirman No. 28, Jakarta 10210, Indonesia Tel. : +62 (21) 5741102 Fax : +62 (21) 5741082 E-mail :
[email protected]
http://jakarta.taiwantrade.com.tw/
4.2. Kamar Dagang Taiwan di Indonesia Chinese International Economic Cooperation Association (CIECA) Address: 7F, 85 Ba De Road, Sec. 4, Taipei 105, Taiwan, R.O.C. Tel: 886-2-2528-8833 Fax: 886-2-2742-5342 / 2747-0611 / 2747-0626 E-mail:
[email protected]
4.3. Perwakilan Indonesia di Taiwan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei (KDEI) Address: 6F, No. 550, Rui Guang Road, Neihu District, Taipei, Taiwan 114 email :
[email protected] Tel : (886-2) 8752-6170 Fax : (886-2) 8752-3706
4.4. Asosiasi madu di Taiwan Taiwan Beekeepers Association 30
Address:403 No.40, Section 2, LiuChuan West Rd. Taichung, Taiwan Tel: +886-4-23713681 Fax: +886-4-2375-8606
4.5. Daftar Pameran Taipei International Food show Organizer: TAITRA Website: http://www.foodtaipei.com.tw/
Taiwan International Tea, Coffee & Wine Expo Organizer : Chanchao Address: neihu , Taipei Website : http://www.chanchao.com.tw/nov/contact.asp
4.6. Daftar Importir madu di Taiwan Yih Leu Honey Co. Ltd Yunlin +886-5-662-4060 1F 84 SHINSHING TUKU YUNLIN TAIWAN, YUNLIN
Tai-Shee Town Bee Products +886-3-3883838 120,Shatanshingi,Dasi Chen,Taoyuan Hsien,Taiwan. http://www.honey-baby.com.tw
[email protected]
Shan Shoei Honey Co. Ltd Yunlin +886-5-662-6626 21-9 HSINCHIEN RD TUKU YUNLIN TAIWAN, YUNLIN http://www.sshoney.com.tw
[email protected]
Liao Chia Honey Bee Industrial Co. Ltd Taipei +886-2-2726-5978 31
27 LANE 222 HULIN ST TAIPEI TAIWAN, TAIPEI
Chi Hua Mi Honey Taoyuan +886-3-4335597 No.459, Rongmin Rd., Zhongli City, Taoyuan County 320, Taiwan (R.O.C.) http://www.chm459.com
[email protected] TS beehoney Ltd Kaohsiung +886-7-3222127 67 Chung Ching St., San Ming Dist., Kaohsiung City, Taiwan http://www.tsbeehoney.com.tw
[email protected]
Hung Gee Bees Farm Nantou +886-49-2980851 NO. 52-1, Pipa Rd., Puli Township, Nantou County 545, Taiwan
http://www.hgbees.com.tw
[email protected]
Wuhu Deli Foods Co. Ltd. +886-553-4815511 D5-1-501,Yijiang Jiayuan http://www.foodssell.com
[email protected]
Yan Ching Co. Ltd +886-3-3211580 1F., NO.505, JHONGJHENG RD., JHONGHE CITY, TAIPEI COUNTY 235, TAIWAN (R.O.C.)
[email protected]
REFERENSI Bureau of Foreign Trade (BOFT), www.trade.gov.tw 32
Taiwan Beekeepers Association, http://www.bee.org.tw/ Department of Health (DOH), www.doh.gov.tw The Government Information Office (GIO) www.gio.gov.tw
33