MARKET BRIEF Peluang Ekspor Lada Di Pasar Taiwan
Oleh : Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taiwan http://www.kdei-taipei.org/ 1
Kata Pengantar
Kebutuhan Lada sebagai bumbu masak dan rempah-rempah di Taiwan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Taiwan terhadap penggunaan rempah-rempah alami. Berkembangnya industri rumah makan dan pengolahan makanan juga merupakan salah satu faktor peningkatan permintaan terhadap produk lada, baik lada putih maupun lada hitam. Market brief ini mencoba untuk mengupas tentang situasi dan kondisi produk lada di pasar Taiwan serta peluang, hambatan perdagangan trend yang sedang berkembang dan strategi dari negara-negara pesaing dalam peningkatan nilai ekspornya.
Ditambah
lagi,
beberapa
strategi penetrasi pasar dan
rekomendasi pengembangan nilai ekspor lada Indonesia ke Taiwan juga disajikan dalam tulisan ini. Kami menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran untuk perbaikan kedepan sangat kami harapkan. Semoga market brief kali ini dapat menambah informasi bagi dunia usaha di Indonesia.
Terima Kasih
Arief Fadillah Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei
2
Daftar Isi Kata Pengantar ................................................................................................. i Daftar Isi .......................................................................................................... ii Peta Taiwan......................................................................................................iii I. Pendahuluan................................................................................................ 1 II. Pasar Lada di Taiwan .................................................................................. 3 2.1. Potensi lada di pasar Taiwan................................................................. 3 2.2. Analisis Persaingan Lada di Pasar Taiwan.......................................... 10 2.3. Standard dan Peraturan ...................................................................... 17 2.3.1. Peraturan dan standar pemberian label......................................... 17 2.3.2. Bea masuk, tarif dan pajak ............................................................ 18 2.3.3. Peraturan Pengiriman.................................................................... 19 2.4. Saluran distribusi Lada di Taiwan ........................................................ 21 2.4.1. Produsen ....................................................................................... 22 2.4.2. Perantara ....................................................................................... 22 2.4.3. Pedagang eceran .......................................................................... 22 III. Peluang dan Strategi ............................................................................... 23 3.1. Analisis SWOT .................................................................................... 23 3.2. Strategi Pengembangan Industri dan Ekspor Lada ............................. 26 3.2.1. Strategi industri Lada Indonesia .................................................... 26 3.2.2. Strategi pengembangan ekspor Lada Indonesia ke Taiwan .......... 28 IV. Informasi-informasi penting ..................................................................... 30 4.1. Perwakilan Taiwan di Indonesia .......................................................... 30 4.2. Kamar dagang Taiwan di Indonesia .................................................... 30 4.3. Perwakilan Indonesia di Taiwan .......................................................... 31 4.4. Asosiasi Lada di Taiwan ...................................................................... 31 4.5. Daftar Pameran ................................................................................... 31 4.6. Daftar Importir Lada di Taiwan ............................................................ 33 REFERENSI ................................................................................................... 34 3
Sekilas Taiwan Ibukota
Taipei
Mata uang
Taiwanese Dollar (NTD or TWD)
Luas area
36.000 km2
Populasi
23 . 3 juta (2012)
Temperatur
summer 30OC & winter 13OC
Kode negara
886
Waktu
GMT + 8.00
Bahasa resmi Bahasa lainnnya Agama
Chinese Mandarin
Partai politik
Kuo mintang (KMP)
Listrik
110 volts, 60 Hz Administratif : Senin-Jumat (9.00-17.00) Toko : Senin-Minggu (11.00-21.30) Toko convenience : 24/7
Jam kerja
Taiwanese , Hakka Buddhism, Taoism, Christianity
4
I. Pendahuluan Taiwan, dengan populasi 23.3 juta dan sumber daya alam yang terbatas, telah menjadi kekuatan baru perekonomian dunia dengan Purchasing Power Parity (PPP) per kapita (USD 38,500 akhir tahun 2012), salah satu yang tertinggi di Asia mengalahkan Jepang dan korea Selatan. Taiwan merupakan sebuah pasar produk konsumen yang menarik meskipun memiliki penduduk relatif kecil. Pertumbuhan GDP Taiwan terus mengalami kenaikan mulai dari tahun 2010 (sebesar USD 36,900) hingga pada tahun 2011 (sebesar USD 38,300) dikarenakan terus berkembangnya pertumbuhan ekonomi Taiwan secara global. Taiwan merupakan salah satu negara importir terbesar di dunia, dengan nilai impor sebesar USD 261.6 milyar pada tahun 2012. Sedangkan nilai ekspor Taiwan mencapai USD 288.2 milyar, mengalami penurunan sebesar US$ 19 milyar dibandingkan tahun sebelumnya. Lada, merupakan salah satu dari beberapa jenis rempah-rempah yang di hasilkan di Asia tepatnya berasal dari pantai barat Ghats, India. Sejarah dan perkembangan
agrikultur
yang
berkembang
pesat
di
kawasan
RRT
mengakibatkan Lada mulai dibawa masuk ke RRT hingga dikembangkan sampai ke Taiwan. Para pelaut Portugis yang melakukan migrasi besar-besaran dari daratan Cina. Para pelaut Portugis ini membawa beberapa jenis rempah-rempah untuk dikembangkan termasuk lada. Lada merupakan tanaman yang tumbuh dan merambat pada sebuah tiang rambat baik tanaman lain atau pun buatan. Tanaman lada dapat tumbuh baik didaerah beriklim tropis dengan temperatur optimum 23 - 30 derajat celcius dan curah hujan merata disepanjang tahun. Bagi 5
masyarakat Taiwan, tanaman lada tidak hanya dipakai sebagai bumbu / rempahrempah namun juga dianggap sebagai obat untuk mengobati artritis, demam, pencernaan karena di dalam lada terdapat kandungan zat seperti analgesik, antiseptik, ataupun antitoksik Bagi Indonesia, lada memiliki latar belakang sejarah yang sangat penting karena lada merupakan salah satu jenis rempah yang paling di perebutkan oleh penjajah. Indonesia juga dikenal sebagai salah satu negara penghasil utama lada dan memiliki peranan penting dalam perdagangan lada dunia. Pasokan lada Indonesia diperoleh dari provinsi Bangka Belitung yaitu Lada Putih atau dikenal dengan sebutan Muntok white pepper dan provinsi Lampung yang terkenal dengan lada hitamnya atau terkenal dengan sebutan Lampung Black Pepper (dari Gambar 1 diperoleh data beberapa provinsi di Indonesia yang menghasilkan lada untuk keperluan ekspor)
Gambar 1. Beberapa provinsi di Indonesia yang menghasilkan lada
6
Produktivitas lada di tiap provinsi akan terus bertambah seiring dengan visi pembangunan perkebunan 2010-2014 yaitu “ mewujudkan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkebunan”. Jenis produk lada yang akan dikaji dalam market brief kali ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini (Tabel 1). Tabel 1. Jenis produk lada dan turunannya berdasarkan kode HS HS Code
Product Specification White pepper, neither crushed nor ground
09041120 Lada putih, tidak dihancurkan atau tidak digiling Black pepper, neither crushed nor ground 09041110 Lada hitam, tidak dihancurkan atau tidak digiling Pepper, crushed or ground 09041200 Lada, dihancurkan atau digiling
II. Pasar Lada di Taiwan 2.1. Potensi Lada di pasar Taiwan Semakin populer dan berkembangnya industri rempah-rempah di Taiwan. Pada 2012, pasar Lada di Taiwan bernilai sekitar 20,631,037 USD dan diproyeksikan bahwa nilai pasar global lada akan terus meningkat. Pemerintah Taiwan mendukung tren ini dengan meningkatkan rencana strategis jangka panjang, dan dengan melakukan investasi sebesar terhadap industri perkebunan
7
selama 5 tahun ke depan. Di Taiwan, untuk beberapa jenis lada tertentu merupakan bahan pokok utama dan menjadi rempah-rempah unggulan karena hampir setiap masakan dan rumah tangga di Taiwan menggunakan lada untuk keperluan memasak. Namun karena keterbatasan lahan dan cuaca yang tidak mendukung, Taiwan tidak dapat menghasilkan lada tersebut secara optimum untuk itu langkah import beberapa jenis lada dilakukan oleh Taiwan seperti halnya jenis lada dari tanaman piperaceae: 1. Lada Hitam, merupakan lada yang diolah dan berasal dari biji buah yang belum masak
2. Lada putih, merupakan lada yang berasal dari biji buah yang belum matang, tanpa diolah
Gambar 2. Lada hitam dan lada putih yang banyak dipakai di pasar Taiwan
8
Dari Tabel 2, berdasarkan data Departemen Perdagangan Taiwan, untuk lada putih (HS 09041120) dapat dilihat bahwa dari tahun 2001-2012 negara pemasok lada putih utama ke Taiwan adalah Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 42.273% dari total impor Taiwan. Diikuti oleh RRT sebesar 29.736% dan Malaysia pada peringkat ke 3 sebesar 24.748%. Dari data ini dapat terlihat bahwa ada perbedaan yang mencolok antara Indonesia dan RRT. Untuk lada putih asal Indonesia banyak dihasilkan di bangka (Muntok White Pepper) akan tetapi RRT juga terkenal sebagai Negara penghasil lada putih, hal ini juga menunjukkan bahwa RRT merupakan negara pengekspor lada terbesar ke Taiwan. RRT juga memiliki persamaan kebudayaan dengan Taiwan, hal inilah yang menyebabkan sebagian produk lada di Taiwan di impor langsung dari RRT. Tabel 2. Negara Eksportir lada bubuk putih (HS 09041120),ke Taiwan tahun 2001-2012 Rank
Country
Global Country
Share (%)
Amount (US$)
Weight (mix)
Avg Price (US$/mix)
33,143,545
100.00
11,864,232
2.794
14,010,813
42.273
5,684,871
2.465
1
Indonesia
2
RRT
9,855,399
29.736
3,278,857
3.006
3
Malaysia
8,202,445
24.748
2,573,054
3.188
4
Vietnam
740,692
2.235
230,287
3.216
5
Singapore
170,382
0.514
78,945
2.15
6
Amerika Serikat
71,874
0.217
6,115
11.754
7
Brazil
36,165
0.109
2,815
12.847
8
Thailand
25,313
0.076
4,544
5.571
9
India
13,301
0.040
3,082
4.316
10
Jerman
6,641
0.020
933
7.118
9
Untuk memonitor ranking negara importir lada putih, maka kami juga telah melakukan pemantauan mulai dari tahun 2005-2010 (Gambar 3). Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa RRT dan Malaysia terus bersaing di bawah Indonesia. Tentu saja hal ini dapat menjadi lampu kuning bagi kita agar dapat bertahan di posisi tiga besar sebagai negara importir lada putih ke Taiwan. Pada tahun 2008-2009 juga tercatat bahwa RRT menduduki peringkat 1 dengan pangsa pasar sebesar 38.274 % berhasil menggeser Indonesia di posisi dua dengan pasar sebesar 34.120 %.
Gambar 3. Fluktuasi total impor lada putih HS 09041120 Taiwan
10
Gambar 4. Fluktuasi nilai ekspor lada putih Indonesia ke Taiwan (HS 09041120) Untuk Indonesia sendiri, berdasarkan data dari tahun 2011-2012 jumlah total ekspor ke Taiwan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2011 total ekspor sebesar (2,436,009 USD) sedangkan pada tahun 2012 mengalami kenaikan
71.59% menjadi 4,179,847 US$ dan Indonesia kembali
menduduki peringkat pertama sebagai negara eksportir lada putih ke Taiwan (Gambar 4). Lain halnya dengan lada bubuk hitam, pada tabel 3 dapat dilihat bahwa Malaysia menduduki peringkat pertama dengan pangsa pasar 81.578% sebesar 46,210,366 USD diikuti dengan Vietnam sebesar 7.669% sebesar 4,343,868 USD. Untuk Indonesia sendiri berada diperingkat ke 3 dengan pangsa pasar sebesar 4.548% senilai 2,576,096 USD. .
11
Tabel 3. Negara Eksportir lada bubuk hitam (HS 09041110), total tahun 2001-2012 Rank
Country
Amount (US$)
Share (%)
Weight (mix)
Avg Price (US$/mix)
Global Country
56,645,338
100.00
24,636,600
2.299
1
Malaysia
46,210,366
81.578
21,018,797
2.199
2
Vietnam
4,343,868
7.669
1,318,197
3.295
3
Indonesia
2,576,096
4.548
1,338,743
1.924
4
India
1,877,860
3.315
692,945
2.710
5
Amerika Serikat
909,483
1.606
48,334
18.817
6
Brazil
253,581
0.448
54,652
4.640
7
Perancis
135,198
0.239
3,345
40.418
8
RRT
109,634
0.194
37,594
2.916
9
Kamboja
78,203
0.138
73,781
1.060
10
Singapore
55,252
0.098
43,849
1.260
Untuk ekspor lada bubuk hitam masih di dominasi oleh Malaysia dan perbedaan yang signifikan dalam segi pangsa pasar terhadap Vietnam dan Indonesia.
Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa permintaan terhadap lada bubuk hitam terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri lada hitam banyak dihasilkan di propinsi lampung dan terkenal dengan jenis Lampung black pepper, produksi lada hitam asal lampung hanya mencapai 15% produksi dunia.
12
Gambar 5. Fluktuasi total impor lada hitam HS 09041110 Taiwan
Gambar 6. Fluktuasi nilai ekspor lada hitam Indonesia ke Taiwan (HS 09041110) Untuk HS 09041200, Negara eksportir lada dikuasai oleh Amerika serikat dengan pangsa pasar 25.404 % sebesar 1,387,788 USD diikuti dengan India sebesar 23.669%. Untuk Indonesia sendiri berada di peringkat 3 dengan pangsa pasar sebesar 14% dengan nilai 767,803 USD. 13
Tabel 4. Negara Eksportir lada (HS 09041200), ke Taiwan tahun 2001-2012 Rank
Country
Global Country
Amount (US$)
Share (%)
Weight (mix)
Avg Price (US$/mix)
5,462,786
100.00
870,335
6.277
1
Amerika Serikat
1,387,788
25.404
126,367
10.982
2
India
1,292,983
23.669
268,381
4.818
3
Indonesia
767,803
14.055
96,974
7.918
4
Vietnam
357,626
6.547
45,686
7.828
5
Malaysia
350,567
6.417
130,707
2.682
6
Singapore
302,214
5.532
25,565
11.821
7
Brazil
246,785
4.518
17,286
14.277
8
Jepang
164,455
3.010
10,517
15.637
9
RRT
112,334
2.056
23,714
4.737
10
Perancis
111,940
2.049
5,292
21.153
Gambar 7. Fluktuasi total impor lada hitam HS 09041200 Taiwan
14
Gambar 8. Fluktuasi nilai ekspor lada hitam Indonesia ke Taiwan (HS 09041200) Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa Indonesia memiliki potensi untuk mengekspor lada ke Taiwan karena pada tahun 2009-2010 Indonesia menggeser india dan Amerika Serikat. Kondisi internal komoditas lada Indonesia memiliki keunggulan pada faktor sumber daya alam dan sumber daya manusia. Komoditas lada juga memiliki keunggulan kompetitif antara lain peranan pemerintah yang telah mengeluarkan kebijakan mengenai penyediaan input faktor produksi, pemasaran dan perdagangan lada serta mutu lada.
2.2. Analisis Persaingan Lada di Pasar Taiwan Untuk analisa persaingan di pasar Taiwan, kami akan melakukan perbandingan terhadap 4 negara lain pengekspor lada ke Taiwan, yaitu (Malaysia, India, Vietnam, dan RRT)
15
Malaysia Produk lada menempati posisi sentral dan unik yang merupakan penghasil devisa penting beberapa negara di dunia termasuk Malaysia. Sampai dengan tahun 2011, Malaysia merupakan produsen lada terbesar kelima di dunia diikuti Vietnam, India, dan Indonesia. Hampir sekitar 90% lada Malaysia diproduksi di Sarawak dan sisanya berasal dari Johor, Malaka, dan Sabah. Malaysia menggunakan lada untuk keperluan masak, produk medis dan beberapa industri kosmetik. Di Malaysia sendiri terdapat Malaysian Pepper Board yangmerupakan lembaga dibawah Kementrian Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia yang bertanggung jawab untuk pengolahan dan penetapan kualitas lada, informasi pasar lada, promosi dan penyuluhan, kualitas dan perbaikan, perdangangan, peraturan pasar melalui lisensi agen / eksportir lada. Tabel 5. Komoditas ekspor Lada Malaysia periode 2006-2011 Commodity
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Pepper (genus Piper), $33,496,920 $44,577,523 $41,811,163 $36,136,019 $53,425,002 $80,605,764 neither crushed/ground Pepper (genus Piper), crushed/ground Fruits of the genera Capsicum/Pimenta, dried/crushed/ground
$5,990,153 $10,154,889
$7,256,338
$8,714,281
$12,848,209
$6,816,138
$7,027,126 $10,188,206 $10,273,701
$7,793,292
$8,522,929
$8,354,997
Total $46,303,211 $63,255,341 $56,094,627 $54,679,222 $72,412,984 $101,247,265
Tanaman lada Malaysia banyak dibudidayakan di perkebunan berukuran 0.2 ha di Sarak. Lada merupakan salah satu tanaman penting bagi perekonomian Sarawak dan juga merupakan salah satu sumber pendapatan penting bagi sekitar 67.000 keluarga di daerah pedalaman Sarawak. Pada tahun 2012, rata-rata
16
pendapatan laba bersih perbulan sekitar 4239 RM per hektar. Dari Gambar 9 dapat terlihat bahwa nilai ekspor lada asal Malaysia terus mengalami peningkatan dan ini juga menunjukkan bahwa petani lada memperoleh keuntungan yang tinggi.
Gambar 9. Fluktuasi nilai ekspor lada Malaysia Management sumberdaya dalam seluruh proses operasi yang tepat dan effektif serta campur tangan langsung dari pemerintah untuk melakukan pengawasan, investasi dan pengarahan membuat Malaysia menjadi salah satu negara eksportir terbesar lada.
India Lada merupakan tanaman tropis basah yang membutuhkan curah hujan yang cukup dan kelembaban yang tinggi. Saluran pegunungan Ghats Barat di India sangat ideal untuk budidaya tanaman lada. India adalah produsen lada terbesar kedua di dunia. Kerala dan Karnataka adalah lada daerah tempat budidaya lada terbesar diikuti oleh Tamil Nadu. Di kerala, lada dibudidayakan di
17
Idukki, Kottayam, Cannanore, Calicut dan Wayanad. Dalam beberapa tahun terakhir, negara bagian lain seperti Andhra Pradesh, Orissa, West Bengal, Assam, Tripura, Meghalaya juga mulai fokus dalam mengembangkan tanaman lada. Selama 1-2 tahun terakhir, Karnataka, Kerala dan tamil nandu menyumbang lebih dari 25,000 ton, 18,000 ton dan , 6000 ton. Tabel 6 menunjukkan komoditas ekspor lada periode 2006-2011 yang sempat menyentuh 147,168,998 USD pada tahun 2011 Tabel 6. Komoditas ekspor Lada India periode 2006-2011 Commodity
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Pepper (genus Piper), neither crushed/ground
$47,285,465
$94,989,139
$85,100,137
$49,621,864
$55,551,477 $147,168,998
Pepper (genus Piper), crushed/ground
$14,119,671
$25,895,471
$26,835,347
$29,344,932
$23,185,662
$33,643,587
Fruits of the genera Capsicum/ $132,833,590 $276,521,914 $237,978,404 $250,397,396 $347,901,927 $496,068,770 Pimenta, dried/crushed/g round Total $194,238,726 $397,406,524 $349,913,888 $329,364,192 $426,639,066 $676,881,355
Kerala merupakan pusat perdagangan utama lada di India, Thodupuzha, Madikeri, Idukki, Wayanad, Chickmagalur dan sakaleshpur adalah pusat perdagangan besar lainnya di India. Dalam beberapa tahun terakhir pasokan lada dari pusat-pusat perdagangan utama seperti Idukki dan wayanad mengalami penurunan hal ini disebabkan karena: 1. Hama tanaman dan kekeringan yang sering melanda daerah tersebut
18
2. Keberadaan tanaman merambat yang merupakan parasit bagi tanaman lada 3. Kurangnya praktek perkebunan yang baik dan juga terkait masalah penggelapan pajak dan lainnya
Gambar 10. Fluktuasi nilai ekspor lada India
Vietnam Sejak tahun 1975, produktivitas lada Vietnam mengalami peningkatan drastis. Pada tahun 1975, Vietnam memiliki daerah perkebunan lada seluas 500 ha dengan produksi sebesar 460 ton sedangkan pada tahun 1996, Vietnam memproduksi 7.000 ton lada dan puncaknya pada tahun 2001 vietnam memproduksi dan mengekspor 60.000 ton. Tahun selanjutnya Vietnam berhasil memproduksi 80.000 ton dan meninggalkan India dalam hal ekspor lada. Daerah vegetasi tanaman lada banyak terdapat di daerah Utara Vietnam, dataran tinggi, Tenggara dan delta sungai Mekong. Untuk daerah yang terkenal sebagai
19
penghasil lada berada di daerah Tan Lam (provinsi Quang Tri), Loc Ninh ( provinsi Binh Phuoc), Ba Ria (Provinsi Vung Tau), Chu Se (Provinsi Gia Lai). Tabel 7. Komoditas ekspor Lada Vietnam periode 2005-2010 Commodity
2005
Pepper (genus Piper), neither crushed/ground Pepper (genus Piper), crushed/ground
2006
2007
2008
2009
2010
$513,785 $4,229,647 $12,350,883 $28,146,601 $23,179,392 $68,195,520
$2,522
$4,547
$109,452
$1,129,566
$939,226
$210,630
$67,037
$250,598
$395,117
$214,149
$455,929
$857,600
Fruits of the genera Capsicum/Pimenta, dried/crushed/ground Total $583,344 $4,484,792 $12,855,452 $29,490,316 $24,574,547 $69,263,750
Bagi masyarakat Vietnam, Lada tidak hanya dikonsumsi melainkan untuk diekspor, untuk ekspor unggulan Vietnam berupa lada hitam namun sejak tahun 2003 Vietnam juga mulai mengekspor lada putih. Peningkatan ekspor lada putih juga berkontribusi terhadap keseluruhan total ekspor lada Vietnam (Gambar 11)
Gambar 11. Fluktuasi nilai ekspor lada Vietnam 20
RRT Lada, merupakan rempah penting bagi masyarakat RRT, berdasarkan farmakopia RRT, terdapat tiga monograph atau tiga jenis utama lada yaitu Piper nigrum (HuJiao), Piper longum (Bibo),dan Piper Kadsura (HaiFengTeng). Selain dari ketiga jenis tersebut, terdapat beberapa spesies seperti Piper hancei, Piper futokadsura, Piper puberulum, Piper retrofractum, atau Piper wallichi Tabel 8. Komoditas ekspor Lada RRT periode 2005-2010 Commodity
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Pepper (genus Piper), neither crushed/ground
$21,177,993
$11,799,114
$24,361,539
$7,444,747
$18,879,444
$19,207,419
Pepper (genus Piper), crushed/ground
$2,922,834
$6,697,690
$6,650,118
$1,621,383
$4,842,589
$15,893,195
Fruits of the genera Capsicum/ $140,386,744 $167,366,115 $242,792,593 $212,983,411 $191,370,976 $282,628,060 Pimenta, dried/crushed/ ground Total $164,487,571 $185,862,919 $273,804,250 $222,049,541 $215,093,009 $317,728,674
Gambar 12. Fluktuasi nilai ekspor lada RRT 21
Dari Gambar 12 diatas dapat dilihat bahwa RRT memiliki nilai ekspor yang berfluktuasi, selain dari lada hitam atau lada putih, lada asal pegunungan di RRT juga memiliki nilai ekspor yang cukup besar contohnya jenis Piper laetispicium atau yang lebih dikenal dengan nama Xiao Chang- Feng, Shan Hu-Jiao, atau Ye Hu-Jiao yang banyak terdapat di daerah Selatan RRT.
2.3. Standar dan Peraturan 2.3.1. Peraturan dan standar pemberian label Departemen kesehatan Taiwan adalah badan hukum yang bertanggung jawab untuk manajemen keamanan pangan di Taiwan. Produk makanan yang di impor masuk ke Taiwan harus mematuhi komisi Bureau of Standards, metrology and inspection (BSMI) dari Ministry of Economic Affairs (MOEA) untuk melakukan pemeriksaan kualitas makanan impor di pelabuhan. Kata “makanan” disini merujuk pada bahan baku dan bahan mentah yang akan dikonsumsi oleh konsumen dengan cara dikunyah, diminum, dan dimakan. Pada tanggal 1 Januari
2010,
pengawas
obat
dan
makanan
Taiwan
(TFDA)
akan
menggabungkan empat lembaga antara lain: Biro keamanan makanan, biro analisis untuk makanan dan obat, biro farmasi dan control obat-obatan. Sanitari dan standar fitosanitasi yang ditetapkan Taiwan mengacu pada standar Amerika Serikat, untuk tanaman herbal / lada di atur oleh konvensi perlindungan tanaman internasional (IPPC), dan Codex Alimentarus yang disahkan oleh WTO. Undang-undang pengawasan makanan kesehatan seperti halnya lada dan rempah-rempah lainnya baik bahan mentah ataupun olahan diatur oleh “Health 22
Food Control Act”. Salah satu bagian penting dalam peraturan ini ialah; pihak pengekspor harus membuktikan bahwa bahan mentah ataupun bahan jadi yang akan masuk ke Taiwan harus berkhasiat untuk menyehatkan dan harus lulus uji oleh TFDA. Pencantuman label harus dimuat dalam bahasa Cina dan dalam bahasa negara pengekspor, label yang tercantum harus dimuat dalam kemasan, wadah, atau dokumen. Harus terdiri dari (1) Nama produk, (2) Nama, dan berat atau volume isi (jika campuran dari dua atau lebih komponen, harus didaftarkan secara terpisah), (3) Nama tambahan pangan, (4) Tanggal kadaluarsa, metode, dan kondisi pengawetan, (5) Nama dan alamat operator bisnis yang bertanggung jawab, nama dan alamat importir, (6) Nomor referensi izin dari TFDA dan disahkan oleh department kesehatan Taiwan, (7) negara asal. Bureau of Food Safety, Department of Health 36 Tacheng Street Taipei, Taiwan 10341 Tel: (886-2) 8590-6666 ext 6867 Fax: (886-2) 2523-0056 Dr. Jocelyn Shih, Specialist (
[email protected])
2.3.2. Bea masuk, tarif dan pajak Tarif nominal rata-rata di Taiwan saat adalah 8,2%; the trade-weighted adalah 2,5%, keduanya turun sedikit mulai 1998. Banyak negara-negara pengekspor telah menyatakan keprihatinan tentang bea masuk yang dikenakan pada pengiriman ekspres tertentu memasuki Taiwan meskipun mereka akan merupakan jasa yang gratis jika dikirim melalui jasa pos. Pajak impor bervariasi, saat ini bea masuk untuk Lada berkisar antara 10%. 23
Untuk info lebih lengkap mengenai tarif dan bea masuk lada, dapat dilihat di website Directorate General of Costum Taiwan, dengan memasukan 0904 (yang merupakan HS CODE untuk lada yang diulas dalam market brief kali ini) pada Tariff database search system, (http://eweb.customs.gov.tw/RateWebEn/Search1.aspx ). Untuk sementara ini lada asal Indonesia dapat menikmati kemudahan dari GSP (Generalised Scheme Preferences) sehingga tidak dikenakan tariff. Selain bea masuk, importir dari semua negara-negara pengekspor juga harus membayar biaya 0,3% biaya pelabuhan dan pajak nilai tambah 5%. Barang yang masuk Taiwan oleh pengiriman barang atau paket pos dibebaskan dari biaya pelabuhan. Informasi biaya di atas adalah untuk referensi saja. Untuk informasi rinci tentang bea masuk, tarif, pajak, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan proses bea cukai, kami sarankan agar berkomunikasi dengan importir anda atau freight forwarders di Indonesia.
2.3.3. Peraturan pengiriman Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam proses impor produk rempah-rempah seperti lada ke Taiwan ialah sertifikasi untuk fitosanitasi dan pembatasan karantina. Untuk import produk olahan atau produk jadi yang berbahan baku tanaman, fitosanitasi sertifikat dari BSMI (Bureau of Standards Metrology and Inspection) dan Departemen kesehatan Taiwan sangat diperlukan untuk menjamin kebersihan dan tingkat sanitasi yang tinggi mulai dari bahan baku yang digunakan sampai dengan produk jadi. Tidak ada pembatasan 24
karantina jika importir sudah memenuhi semua fitosanitasi sertifikasi. Jika pengiriman dilakukan lewat Jepang, Hongkong, atau Singapura dan negara Asia lainnya, kemasan harus di segel dan ditutup rapat untuk mencegah kontaminasi dari serangga dan mikrobakteri. Untuk pengiriman lada perlu diperhatikan halhal berikut: 1. Suhu, lada memerlukan suhu tertentu, kelembaban, dan ventilasi (kondisi iklim penyimpanan). Untuk suhu optimum lada berada pada kisaran 5-25oC. Untuk proses peniriman lada melalu container (jalan darat) harus diperhatikan pada lapisan atas container harus dilapisi dengan terpal untuk menghindari pengeringan terhadap produk. Sinar matahari yang terpapar langsung pada produk dapat meyebabkan pengeringan sebesar 2%. 2. Lada melepaskan sejumlah uap air dalam jumlah besar, lada hitam melepaskan uap air yang lebih besar dibandingkan dengan lada putih. Kada air produk harus selalu berkisar antara 15% untuk mencegah kerusakan lada dan dapat mengontrol pertumbuhan bakter / hama tanaman. 3. Kontaminasi tidak terdapat pada produk lada itu sendiri, akan tetapi lada sangat sensitif terhadap debu, kotoran, atau minyak. Lada hitam dapat terkontaminasi oleh lada putih begitupun sebaliknya sehingga pengemasan produk lada perlu diperhatikan. 4. Secara umum, lada sangat jarang terkena kontaminasi akan tetapi kontaminasi dapat berasal dari kumbang, ngengat atau tungau
25
2.4. Saluran distribusi lada di Taiwan RRT, Malaysia, Vietnam, dan India adalah produsen besar lada, namun untuk negara seperti Amerika serikat, mereka mengimpor lada seperti lada hitam dari India lalu mengekspor ke negara yang memerlukan, tentu saja dengan harga yang lebih tinggi. Untuk mendapatkan gambaran mengenai jalur distribusi lada mulai dari produsen hingga konsumen dapat dilihat dari Gambar 13 Berikut adalah jalur distribusi yang biasa dilakukan para eksportir lada di pasar Taiwan: Produsen / Petani lada Importir Perantara Pengecer Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 13. Jalur distribusi lada di Taiwan
26
2.4.1 Produsen Pada umumnya, produsen menjual lada melalui Perusahaan trading atau pengecer internasional. Dari mereka lebih memilih dengan menjual langsung ke distributor atau perantara (pengolahan makanan).
2.4.2 Perantara Di negara seperti Taiwan, lada dan rempah-rempah lainnya dijual dari produsen ke pedagang grosir dan eceran. Pedagang grosir / distributor berperan sebagai pengumpul dan penyalur barang dari produsen. Untuk pengumpulan, pedagang grosir membeli berbagai macam jenis lada yang memiliki trend cukup besar sedangkan fungsi distribusi ialah menyalurkan lada kepada konsumen yang membutuhkan seperti (tempat makan, toko herbal, supermarket). Pedagang grosir dapat dibagi menjadi: a. Petani / grosir yang dapat membeli dan menjual atau melelang lada dari produsen lainnya untuk memperluas jangkauan produknya sendiri b. Grosir domestik hanya mensuplai ke dalam negri dan eceran pasar c. Cash and carry adalah kondisi dimana pedagang grosir dan eceran dapat membeli lada dengan jumlah yang sama
2.4.3 Pedagang eceran Ini merupakan jalur penghubung antara grosir dan konsumen, sebagai contoh jenis pengecer:
27
a. Toko obat tradisional RRT/ Herbal, di toko ini Obat tradisional RRT banyak di perjual belikan begitu juga lada jenis lainnya. b. Supermarket menjadi sumber penting bagi pedagang eceran. Mereka menjual dengan harga yang kompetitif. Pentingnya supermarket yang menjual lada bubuk telah terus tumbuh di Taiwan, RRT, India dan Amerika.
III. Peluang dan Strategi 3.1. Analisis SWOT Strenght / Kekuatan
Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas yang sangat tinggi dan kaya akan keanekaragaman hayati. Lahan di Indonesia sangat luas untuk ditanami lada.
Tersedianya teknologi mulai dari teknologi pembibitan, budidaya sampai dengan teknologi pasca panen. Berbagai teknologi tersebut telah disosialisasikan kepada petani
Biaya produksi atau biaya usaha tani lada Indonesia lebih rendah dibanding dengan negara lain seperti India, Malaysia, atau Vietnam
Swasembada dengan menggunakan bahan lokal dan suatu bentuk teknologi tepat guna.
Tersedianya peluang untuk melakukan diversifikasi produk (lada putih, lada hitam, lada hijau, lada bubuk ataupun minyak lada) apabila produk unggulan mengalami penurunan harga.
28
Weakness / Kelemahan
Tidak ada standarisasi prosedur untuk mengolah lada, produksi hanya dilakukan berdasarkan tradisi atau pengalaman setiap petani lada.
Terbatasnya produk-produk yang memiliki pengesahan dari FDA dan telah diuji secara klinis, hanya beberapa pemain besar yang sudah terkenal di mancanegara dan mendapatkan pengesahan.
Produktivitas rata-rata nasional masih rendah karena belum semua petani menggunakan bibit dan teknologi yang dianjurkan
Proses pengolahan produk yang kurang higienis
Peran kelembagaan tani (APLI, KUD, kelompok tani) masih lemah serta peran kelembagaan pemasaran yang belum berpihak pada petani
Lemahnya hubungan dengan para importir lada di Taiwan, baik kendala bahasa dan budaya. Campur tangan pemerintah yang belum maksimal dalam membangun hubungan berkepanjangan.
Opportunities / Peluang
Tren terhadap produk-produk berbahan baku alam dan tidak memiliki efek samping bagi kesehatan. Permintaan terhadap produk ini diperkirakan akan terus meningkat.
Produksi lada Indonesia menempati urutan 3
besar dunia sehingga
mempunyai posisi tawar (Bargaining position) yang cukup kuat
Pangsa ekspor lada Indonesia terhadap dunia masih rendah (hanya berkisar 19.8% sehingga masih terbuka peluang untuk meningkatkan pangsa ekspor 29
Luas areal dan produksi lada Indonesia terus mengalami peningkatan
Peran lada sebagai penghasil devisa negara dari subsector perkebunan menduduki peringkat keempat setelah minyak sawit, karet, dan kopi
Threat / Ancaman
Ancaman dari Vietnam, India dan Malaysia sebagai negara pengekspor lada dibawah Indonesia dikarenakan ketiga negara pesaing tersebut memiliki sistem pengolahan yang canggih.
Masalah musim di Indonesia dan Penebangan hutan yang dapat mengakibatkan kelangkaan beberapa jenis tanaman tertentu.
Kenaikan biaya-biaya yang berhubungan dengan sistim pengemasan dan pengiriman
Melemahnya daya saing industri dalam negeri karena kekurangan biaya dasar input
Kurangnya ketersediaan lahan tanam
Keterbatasan kapasitas produksi dan seleksi lada karena beberapa pabrik tidak dapat bertahan di level nasional atau internasional
Munculnya hama tanaman lada yang dapat mengurangi produksi lada Indonesia seperti; serangga penggerek batang (Lophobaris piperis), penghisap buah (Dasynus piperis), penghisap bunga (Diconocoris hewetti)
Ketatnya persyaratan mutu dan negara pengimpor terutama menyangkut penerapan GMP, HACCP, ISO Sanitary dan Phytosanitary
30
3.2. Strategi Pengembangan Industri dan Ekspor Lada 3.2.1. Strategi industri lada Indonesia
Mengembangkan areal tanam lada ke daerah-daerah yang sesuai dengan menggunakan teknologi rekomendasi dengan pertimbangan tiap daerah memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif sebagai daerah penghasil lada
Meningkatnya jaringan kerjasama antar kelompok usaha kecil, menengah dan besar industri lada serta terbentuknya kelembagaan usaha
Industri pengemasan dan pengolahan lada di setiap daerah, di Indonesia sendiri terdapat beberapa kebun lada sentral di beberapa daerah contohnya Lampung dan Bangka yang merupakan daerah penghasil lada terbesar di Indonesia
Memfungsikan dan menumbuhkembangkan kelembagaan-kelembagaan yang berpihak pada petani, mulai dari tingkat petani sampai tingkat eksportir. Kerjasama dengan Dinas pertanian setempat, sehingga daerah sentral lada tersebut akan menjadi pusat informasi bagi petani khususnya dalam pengembangan teknologi perkebunan lada
Melaksanakan sosialisasi system manajemen mutu lada agar lada Indonesia lebih diminati oleh pembeli di luar negeri
Meningkatkan peran kelembagaan mulai dari kelembagaan di tingkat petani sampai kelembagaan pemasaran hasil agar dapat berpihak pada petani
31
Memperbaiki sarana dan prasarana penunjang industri pengolahan bibit . Restrukturisasi dan optimasi lahan tanam
Adanya
dukungan
lembaga
penelitian,
lembaga
keuangan
dalam
peningkatan investasi industri pengolahan bibit tanaman lada.
Penetapan standar mutu hasil telah disesuaikan dengan standar mutu nasional yaitu SNI. Dengan meningkatnya peranan jamiman mutu atau standarisasi mutu maka penerapan standard tersebut harus mengikuti ISO 9000, ISO 14000, HACCP dan SPS sehingga mampu bersaing di pasar Internasional. Untuk standar mutu lada internasional berdasarkan International Pepper Community (IPC) syarat mutu lada putih dan hitam dapat dilihat pada Tabel 9 berikut. Tabel 9. Syarat mutu lada putih dan hitam dalam bentuk utuh (IPC) Parameter Kualitas
Lada Hitam
Lada Putih
IPC BP-1
IPC P-2
IPC WP-1
IPC WP-2
Kerapatan massa (gr / l,min.)
550
500
600
600
Kadar air (% v /b, max)
12
14
13
15
Lada enteng (%b/b, max)
2
10
1
2
Bahan asing (% b/b, max)
1
2
1
2
Tidak dipakai
Tidak dipakai
1
2
Lada berjamur (% b/b, max)
1
3
1
3
Lada terserang serangga (% /b,max)
1
2
1
2
Lada hitam (% b/b, max)
Serangga utuh,mati atau hidup (buah, max)
Tidak lebih dari 2 buah dalam tiap sub sampel dan tidak lebih dari 5 buah pada total sub sampel
Tidak lebih dari 2 buah dalam tiap sub sampel dan tidak lebih dari 5 dalam total sub sampel
Kotoran mamalia dan lainnya (buah, max)
Bebas dari kotoran mamalia dan lainnya yang dapat dilihat
Bebas dari kotoran mamalia dan lainnya yang dapat dilihat
Mikrobiologi 1 Salmonella (detection / 25 g)
Negatif
32
Negatif
Negatif
Negatif
3.2.2. Strategi pengembangan ekspor lada Indonesia ke Taiwan
Sarana produksi yang dibutuhkan hendaknya tersedia sedekat mungkin dengan petani dengan harga yang terjangkau. Dibutuhkan kemudahan, koordinasi dan kontrol yang baik agar semua lembaga terkait dapat memiliki peran nyata khususnya untuk segala kebutuhan pasar lada baik lokal maupun internasional
Memperkuat jaringan antara asosiasi petani lada dan gabungan kelompok tani seperti KUD dan lainnya: o AELI, Asosiasi Ekspor Lada Indonesia o IPC, International Pepper Asccociation o APLI, Asosiasi Petani Lada Indonesia
Menggunakan teknologi budidaya anjuran (tegakan hidup) yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, transfer ilmu juga perlu dilakukan secara modern dengan menggunakan buku petunjuk praktis untuk mempercepat transfer teknologi
Teknologi pengolahan hasil yang dianjurkan perlu segera diterapkan serta diversifikasi produk setengah jadi dan produk siap pakai untuk meraih nilai tambah. Pengolahan lada hitam dan lada putih harus higienis agar dapat bersaing dipasar bebas.
Pelatihan
untuk
meningkatkan
keterampilan
dan
informasi
pasar
dibutuhkan agar produk yang dihasilkan tidak mengalami masalah dalam pemasaran
33
Bergabung kedalam IPC (International Pepper Community) juga sangat dianjurkan karena IPC berperan dalam mengendalikan atau menetapkan harga ekspor terendah.
Pembangunan sistem informasi. Pemasaran Informasi pasar berguna untuk membuka peluang pasar dan menghindari distorsi pasar. Penguatan kerjasama dengan penjaringan pemasaran baik yang berada di pusat-pusat perdagangan komoditi maupun di negara tujuan, termasuk Taiwan
Menetapkan standard nasional dan dokumentasi yang baik sehingga untuk memudahkan proses pengiriman lada ke Taiwan
Membangun dan mempromosikan merk lokal dipasar Internasional. Serta Perluasan ekspor ke pasar potensial baru. Menggencarkan promosi produk Indonesia ke Taiwan. Aktif mengikuti berbagai pameran dagang yang secara berkala diadakan di Taiwan. Detail pameran yang berlangsung di Taiwan dapat dilihat pada Bagian 4
Peningkatan efisiensi pelayanan ekspor-impor, pelabuhan, kepabean dan administrasi (verifikasi dan retribusi) perpajakan.
Untuk mencegah
maraknya impor ilegal maka pemerintah perlu menetapkan pengenaan verifikasi terhadap impor lada dari negara asal barang.
Meningkatkan ketersediaan pelayanan jasa termasuk jasa profesional (keuangan, akuntasi, konsultasi, pemasaran, notariat, pengujian, sertifikasi, konsultan hukum, dll) dan jasa publik (perizinan, dll).
34
IV. Informasi – Informasi Penting 4.1. Perwakilan Taiwan di Indonesia Taipei Economic and Trade Office Jakarta, Indonesia (TETO) Address: Gedung Artha Graha, Lt. 17. Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Telephone: General/Economic/Information/Overseas Compatriot Enquiries: (021) 515-3939 Email: Public Affairs Division/General Enquiries:
[email protected] Economic Division:
[email protected]
Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) Taiwan Trade Centre, Jakarta Address: Wisma G.K.B.I., 17th floor, Suite 1717, Jl. Jend. Sudirman No. 28, Jakarta 10210, Indonesia Tel. : +62 (21) 5741102 Fax : +62 (21) 5741082 E-mail :
[email protected] http://jakarta.taiwantrade.com.tw/
4.2. Kamar Dagang Taiwan di Indonesia Chinese International Economic Cooperation Association (CIECA) Address: 7F, 85 Ba De Road, Sec. 4, Taipei 105, Taiwan, R.O.C. Tel: 886-2-2528-8833 Fax: 886-2-2742-5342 / 2747-0611 / 2747-0626 E-mail:
[email protected]
35
4.3. Perwakilan Indonesia di Taiwan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei (KDEI) Address: 6F, No. 550, Rui Guang Road, Neihu District, Taipei, Taiwan 114 email :
[email protected] Tel : (886-2) 8752-6170 Fax : (886-2) 8752-3706
4.4. Daftar Pameran Food Taipei Expo Periode : Annualy Coming Exhibition : June 22-25, 2011 Kaohsiung Food Show Periode : Annualy Coming Exhibition : November 10-13, 2011 Organizer :Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) Address: 5-7 Fl., 333 Keelung Rd., Section 1, Taipei 11012, TAIWAN Tel: +886-2-725-5200 www.taiwantrade.com.tw Taipei Tea, Coffee and Wine Expo Periode : Annualy Organizer :CHAN CHAO INTERNATIOANL CO., LTD. 3F, No. 185, Kangchien Rd., Neihu Dist. Taipei, Taiwan Tel: 886-2-26596000 Fax: 886-2-26597000 James Yau ext.326
[email protected] Claire Chen ext.189
[email protected] International Food and Equipment Expo Periode : Annualy Organizer :CHAN CHAO INTERNATIOANL CO., LTD. 3F, No. 185, Kangchien Rd., Neihu Dist. Taipei, Taiwan Tel: 886-2-26596000 Fax: 886-2-26597000 James Yau ext.326
[email protected] Taipei International Food Show Periode : Annualy Organizer :China External Trade Development Council (CETRA) 36
CETRA Exhibition Department Add : No. 5, Hsin-Yi Rd., Sec. 5, Taipei, Taiwan 10548 Tel : 886-2-2725-1111 ext. 619 Fax : 886-2-27586203 Contact : Mr. Chen LiTien/ Specialist Email :
[email protected] Taipei International Food Machinery & Technology Show (FOODEX) Periode : Annualy Organizer:China External Trade Development Council (CETRA) CETRA Exhibition Department Add : No. 5, Hsin-Yi Rd., Sec. 5, T5aipei, Taiwan 10548 Tel : 886-2-2725-1111 ext. 619 Fax : 886-2-27251959 Contact : Mr. Chen LiTien/ Specialist Email :
[email protected] Taipei Chinese Food Festival Periode : Annualy Organizer:Taipei Visitors Association Chinese Culinary Exhibition Organizing Committee Add : 6F-2, No. 2, Lane 77, Chung Shan N. Rd, Sec. 2, Taipei, Tel : 886-2-2581-9804 Fax : 886-2-2567-2291 Contact : Ms. April Sue Email :
[email protected] Website : www.tva.org.tw The Taiwan Best Food Products & Equipment Fair Periode : Annualy Organizer:Taipei Visitors Association Chinese Culinary Exhibition Organizing Committee Add : 3F, No. 185, Kang Chian Rd., Neihu Dist., Taipei, Taiwan Tel : 886-2-2659-6000 ext. 132 Fax : 886-2-2659-7000 Contact : Mr. Kuo-Hsiung Yu Email :
[email protected] Website : www.chanchao.com.tw
37
4.5. Daftar Importir lada di Taiwan
Formosan Herb Co. Ltd Taichung +886-4-2330-0883 179 TSAOHU RD WUFENG TAICHUNG TAIWAN, TAICHUNG http://www.formosan-herb.com.tw/ContactEn.asp
Wen lan + 886-2-27914367 10FL-1, NO.358 CHENG KUNG RD. SEC.4 TAIWAN http://www.taiwantrade.com.tw/wenlan
Herb Sheen Trading Corp Taipei +886-2-2701-5163 7F 16 ANHO RD SEC 2 TAIPEI TAIWAN, TAIPEI Soon Yong Herb Co. Kaohsiung +886-7-806-6067 662 HUNGPING RD HSIAOKUANG KAOHSIUNG TAIWAN, KOAHSING
Chiseng Co. Ltd Taipei +886-2-2553-3107 116 ANHSI ST TAIPEI TAIWAN, TAIPEI Join Me Trading Co. Ltd Taipei +886-2-2712-5273 38 LANE 106 MINCHUAN E RD SEC 3 TAIPEI TAIWAN, TAIPEI Rico Foodstuff Corp Taipei +886-2-2728-3872 14F 510 CHUNGHSIAO E RD SEC 5 TAIPEI TAIWAN, TAIPEI Chia Shin Food Industry 38
Taichung +886-4-2630-3622 69 TZULIH 3RD ST WUCHI TAICHUNG TAIWAN, TAICHUNG http://chiashin.com/ Jofont Industrial Co. Ltd Tainan +886-6-632-8479 68 TINGWO SHENGHSIEN VILLAGE TUNGSHAN TAINAN TAIWAN, TAINAN
[email protected]
REFERENSI Bureau of Foreign Trade (BOFT), www.trade.gov.tw The Agriculture Department, (COA) Council of Agriculture, www.coa.gov.tw Department of Health (DOH), www.doh.gov.tw The Government Information Office (GIO) www.gio.gov.tw www.fas.usda.gov/ Market News Service http://www.mnsonline.org/
39