2006
Laporan Tahunan Annual Report
Laporan Tahunan Annual Report
2006
PT Bumi Resources Tbk Wisma Bakrie 2, 7th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2 Jakarta 12920, Indonesia Tel. 62-21-57942080 Fax.62-21-57942070 www.bumiresources.com
Laporan Tahunan Annual Report
2006
Growing Business for Today, Planting Sustainability for Tomorrow
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
DAFTAR ISI CONTENT Tema Theme Sejarah Singkat Brief History Visi, Misi dan Strategi Perusahaan Vision, Mission and Corporate Strategy Peristiwa Penting 2006 2006 Significant Events Penghargaan Awards & Recognitions Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Ikhtisar Saham Stock Highlights Laporan Presiden Komisaris Report from the President Commissioner Laporan Direksi kepada Para Pemegang Saham Board of Directors Report to Shareholders Laporan Kegiatan Komite Audit Audit Committee’s Activities Report
1 2 3 4 5 6 8 10 14 20
Laporan Operasional Operations Report
25
• • • •
26 28 35 42
Wilayah Operasional Operations Area Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Company Structure and Subsidiaries Laporan Operasi Bidang Pertambangan Mining Operations Report Laporan Operasi Bidang Minyak Oil Operations Report
Laporan Manajemen Management Report
45
• • •
46 48 52
Sumber Daya Manusia Human Resources Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Health, Safety and Environment Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tinjauan Ke Depan Future Outlook Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management
56 59 73
Tinjauan Keuangan Financial Review
76
• • •
78 82 83
Diskusi dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2006 Responsible for 2006 Annual Report Laporan Keuangan Financial Report
Informasi Perusahaan Corporate Data • • • • •
203 204 206 208 210 211
Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Komite Audit Audit Committee Struktur Organisasi Organization Structure Informasi Perseroan Corporate Information
II
Kami memiliki kebijakan untuk menjalankan bisnis yang mendukung tetap terjaganya keseimbangan antara kepentingan bisnis dan keselamatan lingkungan. Kami tidak hanya mematuhi peraturan lingkungan namun juga mendorong seluruh karyawan untuk turut bertanggungjawab dalam memelihara lingkungan di setiap tindakannya. It is our policy to conduct business in a way that will keep the business and environmental needs in right balance. We not only comply with all environmental laws and regulations but also encourage every employee to accept responsibility for their actions.
PT BUMI RESOURCES TBK.
GROWING BUSINESS FOR TODAY, PLANTING SUSTAINABILITY FOR TOMORROW
SEJARAH SINGKAT
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Brief History
• Perseroan menjadi perusahaan terbuka melalui Penawaran Umum Perdana saham pada tahun 1990, yang seluruh sahamnya telah tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
• The Company went public through an Initial Public Offering in 1990, fully listing its shares on the Jakarta and Surabaya Stock Exchange.
• Pada tahun 1997, PT Bakrie Capital Indonesia mengambil alih saham-saham yang dimiliki Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (“AJB Bumiputera”) sejumlah 26.328.600 saham, atau sama dengan 58,51% dari total saham yang dikeluarkan Perseroan.
• In 1997, PT Bakrie Capital Indonesia acquired all of the Company’s shares held by Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (“AJB Bumiputera”) amounting to 26,328,600 shares, or equal to 58.51% of the total shares issued by the Company.
• Pada tanggal 13 Agustus 1998, RUPS Luar Biasa memutuskan merubah usaha inti Perseroan dari perhotelan dan pariwisata menjadi perusahaan investasi di bidang minyak, gas alam, dan pertambangan, perdagangan umum, industri hotel dan pariwisata bersama jasa-jasa lainnya yang terkait.
• On August 13, 1998, the Extraordinary General Meeting of Shareholders reached a resolution to shift the Company’s core business from hotel and tourism into oil, natural gas and mining investments.
• Pada tahun 2000, Perseroan mengakuisisi saham Gallo Oil (Jersey), Ltd. sebesar 97,5%. Gallo oil didirikan di Jersey, Chanel Island pada tanggal 17 Desember 1997.
• The Company acquired 97.5% shares of Gallo Oil (Jersey) Ltd. in 2000. Gallo Oil was established in Jersey, Chanel Island on 17 December 1997.
• Berdasarkan SK Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C-21041 HT.01.04.-TH.2000 tertanggal 20 September 2000, nama Perseroan berubah dari PT Bumi Modern Tbk menjadi PT BUMI Resources Tbk.
• The Company’s name was changed by virtue of the Decree of the Minister of Justice and Legislation of the Republic Indonesia No. C-21041 HT.01.04.-TH.2000 dated September 20, 2000, whereby the name of PT Bumi Modern Tbk became PT BUMI Resources Tbk.
• Pada bulan November 2001, Perseroan mengakuisisi 80% saham PT Arutmin Indonesia dari BHP Minerals Exploration Inc. PT Arutmin Indonesia adalah produsen batubara terbesar ke empat di Indonesia dengan empat tambang batubara terbuka yaitu Senakin, Satui, Asamasam, dan Batulicin di Kalimantan Selatan.
• In November 2001, the Company acquired 80% of PT Arutmin Indonesia (Arutmin) from BHP Minerals Exploration Inc. At the time of acquisition, Arutmin was the fourth largest coal producer in Indonesia with four open-cut coal mines, Senakin, Satui, Asam-asam and Batulicin both located in South Kalimantan.
• Pada bulan Oktober 2003, Perseroan membeli 100% kepemilikan PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) melalui Sangatta Holdings Limited (“SHL”) dan Kalimantan Coal Limited (“KCL”) sebagai langkah lebih lanjut dalam melakukan ekspansi usaha. Dengan mengakuisisi KPC, Perseroan menjadi produsen batubara terbesar di Indonesia. Selain itu Perseroan juga merupakan salah satu eksportir batubara thermal terbesar di dunia yang memasok sekitar 8% batubara thermal di pasar internasional pada tahun 2004.
• In October 2003, the Company acquired a 100% stake in PT Kaltim Prima Coal(“KPC”) through its holding companies Sangatta Holdings Limited (“SHL”) and Kalimantan Coal Limited (“KCL”), in a bid to further its business expansion. The acquisition of KPC turned the Company into the country’s largest coal producer. Globally, the Company is one of the largest thermal coal exporters in the world, accounting for approximately 8% of internationally traded thermal coals in 2005.
• Pada bulan April 2004, Perseroan telah membeli 19,99% saham PT Arutmin Indonesia dari PT Ekakarsa Yasakarya Indonesia. Dengan Pembelian tersebut kepemilikan saham Perseroan pada PT Arutmin Indonesia menjadi 99,99%.
• In April 2004, the Company acquired 19.99% shares of Arutmin from PT Ekakarsa Yasakarya Indonesia. As a result, the Company’s ownership in Arutmin became 99.99%.
• Pada bulan Desember 2005, Perseroan telah pula berhasil menyelesaikan seluruh proses divestasi saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebagaimana disyaratkan dalam pasal 26 Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Setelah selesainya proses Divestasi tersebut maka kepemilikan KPC menjadi sebagai berikut; SHL dan KCL yang merupakan unit usaha Perseroan memiliki masing-masing 24,5% dan PT Kutai Timur Energi, Perusahaan Daerah memiliki 5% saham, serta 32,4% dimiliki oleh PT Sitrade Coal, yang merupakan unit usaha Perseroan.
• In December 2005, the Company has also completed the divestment of the shares of PT Kaltim Prima Coal (KPC) pursuant to Article 26 of the Coal Contract of Work (CCOW). With the completion of the divestment process, shareholdings of KPC become as follow: SHL and KCL, business units of the Company, each with 24.5%, PT Kutai Timur Energi, a regional government company, with 5%, and PT Sitrade Coal, a business unit of the Company, with 32.4%.
• Perseroan dan unit-unit usahanya memasuki tahap implementasi dan sosialisasi program Mr. SPIRIT dalam rangka mendukung terciptanya praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Pedoman Perilaku di lingkungan Perseroan.
• The Company and its business units have entered the implementation and socialization phase of the Mr. SPIRIT program its mascot for the creation of Good Corporate Governance and Code of Conduct practices within the Company.
VISI
Vision
Menjadi perusahaan operator bertaraf internasional dalam sektor energi dan pertambangan. To be a world-class operator within the energy and mining sectors, with global operations.
MISI
Mission Securing sustainable business and higher competitiveness in anticipating global competition to: - Increase return on investment to shareholders - Improve the welfare of its employees - Enhance public prosperity around our mine sites - Preserve the environment surrounding our operations in a sustainable manner
STRATEGI PERUSAHAAN Corporate Strategy
- Membangun kerjasama strategis dengan perusahaan bertaraf internasional guna meningkatkan kinerja Perseroan
- Building strategic collaboration with internationally reputable companies to improve the Company’s performance.
- Mendapatkan cadangan baru melalui eksplorasi dan mengidentifikasi sumber daya yang berprospek cerah
- Secure new reserves through exploration around existing mine sites and identify highly prospective resource targets.
- Memanfaatkan keunggulan pengalaman dan kompetensi semaksimal mungkin untuk kegiatan eksplorasi, pengembangan, produksi dan pemasaran komoditas minyak dan batubara.
- Optimise experience, competence and competitive advantages in the fields of exploration, development, production and marketing of oil and coal based commodities.
- Meningkatkan kegiatan ekplorasi, khususnya untuk komoditas batubara, serta memelihara kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah setempat dalam melaksanakan setiap kegiatan usaha pertambangan.
- Expand mine exploration, especially in coal, as well as maintaining rapport with local stakeholdersin all aspects of our mining operations.
- Mencanangkan program farm in dan farm out atas portfolio asset migas Perseroan.
- Pursue farm-in and farm-out opportunities for the Company’s portfolio of oil and gas assets.
- Meningkatkan kualitas produk dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, keselamatan kerja, pengembangan masyarakat dan berusaha memuaskan pelanggan denganpengiriman tepat waktu, serta memenuhi tuntutan pasa yang dinamis.
- Attaining higher quality products by preserving environmental sustainability, work safety and community development. Improve customer satisfaction through timely delivery as well as keeping up with dynamic market demand.
- Mengembangkan kemampuan dan kompetensi karyawan guna menghasilkan produk berkualitas tinggi dan meningkatkan produktivitas.
- Maximising employees’ capacity and competence to produce superior quality products and higher level of productivity.
- Secara konsisten melaksanakan prinsip-prinsip corporate governance yang baik
- Consistently implementing good corporate governance.
PT BUMI RESOURCES TBK.
Menjaga kesinambungan usaha dan daya saing Perseroan dalam menghadapi persaingan terbuka di masa mendatang dengan tujuan untuk: - Meningkatkan hasil yang optimal bagi Pemegang Saham - Meningkatkan kesejahteraan para karyawan - Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah operasi pertambangan - Menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi pertambangan
PERISTIWA PENTING 2006 2006 Significant Events Jan 18
Jan 30
Mar 16
Mar 23
Perseroan menginformasikan perubahan susunan anggota Komite Audit yang berlaku efektif sejak bulan Januari 2006.
Perseroan mengumumkan rencana penggabungan usaha dengan PT Energi Mega Persada Tbk (EMP), kemudian pada 13 November 2005 Perseroan dan EMP sepakat untuk tidak melanjutkan rencana tersebut.
Perseroan menandatangani Perjanjian Penjualan dan Pembelian Bersyarat dengan PT Borneo Lumbung Energi (BLE) sehubungan dengan penjualan unit usaha batubara Perseroan, khususnya 100% saham di PT Arutmin Indonesia, 95% saham di PT Kaltim Prima Coal, dan 100% saham di IndoCoal Resources Ltd. Pada 25 Agustus 2006, Perseroan mengumumkan kesepakatan dengan BLE untuk tidak melanjutkan perjanjian tersebut.
Perseroan menandatangani Perjanjian Kredit dengan Credit Suisse First Boston (“CSFB”) Singapura dalam rangka pinjaman baru yang diterima oleh Perseroan sejumlah AS$ 200 juta dengan jangka waktu pinjaman sampai dengan 1 Juli 2006. Pinjaman tersebut digunakan untuk menambah modal kerja Perseroan dan pembiayaan kembali sebagian hutang Perseroan.
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
The Company announced the change in the composition of the Audit Committee effective as of January 2006.
The Company announced initial preliminary plan to merge with PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) and on November 13, 2006 the Company and EMP agreed to discontinue the plan.
The Company signed Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) with PT Borneo Lumbung Energi (BLE) in relation with the sale of shares in the Company’s coal assets, in particular 100% of shares of PT Arutmin Indonesia, 95% of shares in Kaltim Prima Coal and 100% of shares in IndoCoal Resources Ltd. and on August 25, 2006 the Company announced that it has agreed with BLE that the parties will not proceed with the agreement.
The Company signed a Loan Agreement with Credit Suisse First Boston (“CSFB”) Singapore, for a new loan facility in the amount of US$ 200 million with a loan tenor up to July 1, 2006. The loan was used for the Company’s working capital and the repayment of part of the Company’s debts.
Mar 29
May 01
May 03
May 17
Perseroan mengeluarkan pemberitahuan kepada IndoCoal Exports untuk membeli kembali seluruh pokok kewajiban yang masih terhutang atas surat hutang SEN Seri 2005-01 yang diterbitkan pada 6 Juli 2005.
Perseroan mengumumkan bahwa IndoCoal Exports telah membeli kembali seluruh kewajiban pokok SEN Seri 2005-01 dengan pembiayaan dari Credit Suisse cabang Singapura.
Perseroan menutup transaksi penerbitan surat hutang Indocoal senilai AS$ 800 juta sebagai pembiayaan talangan bagi rencana transaksi divestasi KPC, Arutmin dan asset batubara lainnya yang diumumkan tanggal 16 Maret 2006.
Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan RUPS Luar Biasa.
The Company issued notice to Indocoal to redeem all outstanding principal of Structured Export Notes series (SEN) 2005-01 issued on July 6, 2005.
The Company announced Indocoal Export has redeemed SEN series 2005-01 with the proceeds of financing arranged by Credit Suisse, Singapore Branch
The Company has conducted the Extraordinary and Annual General Meetings of Shareholders.
The Company closed US$ 800 million Indocoal notes issue structured as a financing bridge to the closing of the Company’s divestment of KPC, Arutmin and other related coal assets announced in March 16, 2006.
Jun 19
Oct 03
Oct 12
Oct 13
Perseroan membagikan deviden final sebesar Rp 10 (sepuluh Rupiah) per saham. Pada tanggal 17 Mei 2006, RUPS Tahunan Perseroan telah menyetujui pembagian deviden kepada Pemegang Saham atas laba bersih tahun buku yang berakhir 31 Desember 2005, sebagai deviden final sebesar Rp 15,- (lima belas Rupiah) per saham, dimana sebesar Rp 5,- (lima Rupiah) per saham telah dibagikan sebagai deviden interim pada tanggal 18 Agustus 2005 kepada pemegang 19.404.000.000 saham Perseroan.
Perseroan melakukan sindikasi pembiayaan senilai AS$ 1,2 miliar, berupa transaksi surat saham Indocoal senilai AS$ 900 juta dengan suku bunga mengambang yang diselesaikan hari ini, serta penutupan fasilitas pinjaman Perseroan senilai AS$ 300 juta dengan kelebihan penawaran pada transaksi sindikasi.
Berdasarkan Credit Agreement tanggal 10 Oktober 2006, anak perusahaan Perseroan, Enercoal Resources Pte Ltd (“Enercoal”), telah mendapatkan fasilitas kredit sebesar AS$ 200.000.000 (“Fasilitas”). Fasilitas ini dapat bertambah namun penambahan tersebut tidak lebih dari AS$ 100.000.000. Fasilitas kredit tersebut diperoleh dari Credit Suisse, Singapore Branch. Perseroan di dalam perjanjian kredit ini bertindak sebagai penjamin.
Perseroan melakukan program pembelian-kembali saham yang telah disetujui dalam RUPSLB tanggal 17 Mei 2006, sebanyakbanyaknya sampai dengan 10% dari jumlah saham yang dikeluarkan Perseroan pada harga beli tertinngi sebesar Rp 1.200 per saham, dengan mengacu pada ketentuan Peraturan Bapepam Nomor XI.B.2 mengenai Pembelian Kembali Saham oleh Emiten atau Perusahaan Publik dan ketentuan UU Perseroan No 1 Tahun 1995.
The Company distributed the Final Dividend of Rp 10,- (ten rupiah) per share. On May 17, 2006 the Company’s AGMS has resolved to distribute to the Shareholders the Company’s profits in the fiscal year ended December 31, 2005 as Final Dividend of Rp15,- (fifteen Rupiah) per share with Rp 5,- (five Rupiah) per share having been distributed as interim dividend on August 18, 2005 to the holders of 19,404,000,000 issued shares in the Company.
The Company syndicated US$ 1.2 billion financing with the US$ 900 million Indocoal floating rate notes transaction settled on this date and the closing of US$ 300 million the Company loan facility with an over subscribed syndication
Based on a Credit Agreement dated October 10, 2006, Enercoal Resources Pte Ltd (“Enercoal”), a subsidiary of the Company, have secured a credit facility (“Facility”) in the amount of US$ 200,000,000. The Facility can be expanded, maximum in the amount of US$ 100,000,000. The Facility is given by Credit Suisse, Singapore Branch, with the Company as Guarantor.
The Company proceed with the share buyback program which was approved in the EGMS dated 17 May 2006 up to 10% of the Company’s issued shares at the maximum price of Rp 1,200 per share, subject to the provisions of Bapepam Regulation Number XI.B.2 on Buyback of Shares issued by Issuers or Public Companies and Company Law No. 1 of 1995.
PENGHARGAAN
Awards & Recognitions
1. Sertifikasi ISO 14001:2004 Tahun 2006 dari SGS United Kingdom Ltd. Systems & Services Certification untuk terpenuhinya persyaratan ISO 14001:2004.
1. Certificate ISO 14001:2004 year 2006 from SGS United Kingdom Ltd. Systems & Services Certification for meeting the requirements of ISO 14001:2004.
2. Sertifikat Emas untuk program Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) Batubara dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2006 di lokasi tambang Sangatta, KPC dari Gubernur Kalimantan Timur.
2. Gold Certificate for Sangatta site, KPC in 2006, Provincial Coal Proper, a government environmental audit program, presented by the Governor of East Kalimantan.
3. Sertifikat Biru untuk program Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) Batubara dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2006 di lokasi tambang Bengalon, KPC dari Gubernur Kalimantan Timur.
3. Blue Certificate for Bengalon site, KPC in 2006, Provincial Coal Proper, a government environmental audit program, presented by the Governor of East Kalimantan.
4. Sertifikat Aditama Emas untuk KPC dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi dalam bidang Pengendalian Erosi dan Sedimentasi Kegiatan Pertambangan Batubara.
4. Gold Aditama Certificate from the Department of Energy and Mineral Resources for KPC in Sedimentation and Erosion Control in Coal Mining Operation.
5. Sertifikat Utama Perak di bidang Pengelolaan Keselamatan Pertambangan untuk KPC dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi.
5. Silver Utama Mining Safety Certificate from the Department of Energy and Mineral Resources, for KPC.
6. Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk KPC dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
6. Zero Accident Award from the Ministry of Labor and Transmigration, for KPC.
7. Sertifikat Aditama Emas untuk lokasi tambang Senakin, Arutmin dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi dalam bidang Pengendalian Erosi dan Sedimentasi Kegiatan Pertambangan Batubara
7. Gold Aditama Certificate from the Department of Energy and Mineral Resources for Senakin site, Arutmin in Sedimentation and Erosion Control in Coal Mining Operation.
8. Sertifikat Pratama untuk lokasi tambang Satui, Arutmin dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi dalam bidang Pengendalian Erosi dan Sedimentasi Kegiatan Pertambangan Batubara.
8. Pratama Certificate from the Department of Energy and Mineral Resources for Satui site, Arutmin in Sedimentation and Erosion Control in Coal Mining Operation.
9. Sertifikat Aditama Emas dalam bidang Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Tahun 2006 untuk lokasi terminal batubara North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi.
9. Gold Aditama Certificate for Mining Safety in North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT), Arutmin from the Department of Energy and Mineral Resources in the year 2006.
10. Sertifikat Utama dalam bidang Pengelolaan Keselamatan Pertambangan untuk lokasi tambang Senakin, Arutmin dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi.
10. Utama Mining Safety Certificate from the Department of Energy and Mineral Resources, for Senakin site, Arutmin.
11. Sertifikat Pratama dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi untuk lokasi tambang Satui, Arutmin dalam bidang Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Tahun 2006.
11. Pratama Mining Safety Certificate for Satui site, Arutmin in the year 2006 from the Department of Energy and Mineral Resources.
PT BUMI RESOURCES TBK.
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights
(Dalam Dolar AS)
2006
2005
2004
2003
2002
(In US Dollar)
1,851,550,950
1,751,248,015
1,047,506,069
408,231,640
242,096,845
Revenue
Laba Kotor
484,413,436
441,892,799
390,753,209
66,191,799
40,817,245
Gross Profit
Laba Usaha
323,014,885
263,418,315
263,658,882
10,504,987
20,517,161
Operating Income
EBITDA
430,102,740
334,713,876
347,619,056
68,066,821
52,393,061
EBITDA
Beban Lain-lain
(98,069,336)
(83,704,585)
(74,679,183)
(14,858,972)
(34,534,487)
Other Expenses
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
224,945,549
179,713,730
188,979,699
(4,353,985)
(14,017,326)
Income (Loss) Before Tax
(2,521,907)
(56,300,452)
(69,247,370)
4,533,546
(3,241,591)
Tax Benefit (Expense)
222,304,589
123,263,070
119,448,504
(4,520,955)
(15,842,319)
Net Income (Loss)
19,404,000
19,404,000
19,404,000
19,404,000
19,404,000
No. of Shares (in thousand shares)
Penjualan
Manfaat (Beban) Pajak Laba (Rugi) Bersih
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Jumlah Saham (dalam ribuan saham) Laba (Rugi) per Saham (AS$ per 1.000 saham)
11.46
6.35
6.16
(0.23)
Aktiva Lancar
1,071,423,599
577,373,270
443,838,768
276,885,537
67,311,433
Current Assets
Jumlah Aktiva
2,513,535,949
1,721,819,268
1,525,617,654
1,335,688,244
384,476,980
Total Assets
802,689,345
659,128,912
660,491,621
507,967,713
167,595,796
Current Liabilities
2,143,355,680
1,475,067,922
1,407,195,630
1,300,884,715
343,917,311
Total Liabilities
359,946,091
235,345,560
117,022,040
11,120,306
25,285,853
Stockholder’s Equity
18.55
12.13
6.03
0.57
1.30
Book Value per Share
268,734,254
(81,755,642)
(216,652,853)
(231,082,176)
(100,284,363)
Net Working Capital
Kewajiban Lancar Jumlah Kewajiban Ekuitas Nilai Buku per Saham Modal Kerja Bersih
(0.82) Earning (Loss) per Share (US$ per 1,000 shares)
Rasio (%)
Ratios (%)
Laba Terhadap Aktiva
8.84%
7.16%
7.83%
-0.34%
-4.12%
Return on Assets
Laba Terhadap Ekuitas
61.76%
52.38%
102.07%
-40.65%
-62.65%
Return on Equity
133.48%
87.60%
67.20%
54.51%
40.16%
Current Ratio
Rasio Lancar Hutang Terhadap Total Aktiva
40.37%
31.69%
44.92%
48.24%
38.31%
Debts to Total Assets
Hutang Terhadap Ekuitas
281.91%
231.86%
585.58%
5793.88%
582.55%
Debts to Equity
Hutang Netto Terhadap Ekuitas
229.27%
195.95%
475.64%
5419.62%
570.97%
Net Debts to Equity
Marjin Laba Kotor
26.16%
25.23%
37.30%
16.21%
16.86%
Gross Margin
Marjin Laba Usaha
17.45%
15.04%
25.17%
2.57%
8.47%
Operating Margin
Marjin Laba Bersih
12.01%
7.04%
11.40%
-1.11%
-6.54%
Net Margin
Nilai Tukar Penutup Pada Akhir Tahun (Rp/AS$)
9,020
9,830
9,290
8,465
8,940
Year End Closing Exchange Rate (Rp/US$)
Nilai Tukar Rata-Rata Dalam Setahun (Rp/AS$)
9,167
9,751
8,958
8,571
9,261
Average Annual Exchange Rate (Rp/US$)
Laba Usaha
Marjin Laba Usaha
(Dalam jutaan dolar AS/in million US Dollar)
(%)
Operating Income
Operating Margin 323.0
263.7
25.17%
263.4 17.45% 15.04%
8.47%
2002
2.57% 10.5
2003
2004
2005
2006
2002
2003
2004
Laba (Rugi) Bersih
Laba (Rugi) per Saham
(Dalam jutaan dolar AS/in million US Dollar)
(AS$ per 1,000 saham/ US$ per 1,000 shares)
Net Income (Loss)
2005
Earning (Loss) per Share 222.3
119.4
2002 (15.8)
11.46
123.3
6.16
2003 (4.5)
2002 2004
2005
2006
(0.82)
(0.23)
2004
EBITDA
(Dalam jutaan dolar AS/in million US Dollar)
(Dalam jutaan dolar AS/in million US Dollar)
Income (Loss) Before Tax
6.35
2003
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
2005
430.1 347.6
179.7
52.4
2002
2003
(14.0)
(4.4)
2004
2006
EBITDA 224.9
189.0
2006
2005
2006
2002
334.7
68.0
2003
2004
2005
2006
PT BUMI RESOURCES TBK.
20.5
IKHTISAR SAHAM Stock Highlights
Kinerja Saham di Tahun 2006 Share Performance in 2006 Price (Rp)
Volume (000,000 units)
1,000 850
900
4,000
910
900
840
830
830
770
750
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
750
770
810
740
2,250
500
1,500
250
750
0
Jan
Feb Harga / Price
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
0
Volume / Volume
Perkembangan Harga Saham per Kuartal 2004 - 2006 Quarterly Share Price Performance 2004 - 2006 Periode
Tertinggi / Highest
Harga Saham / Share Price Terendah / Lowest
Penutupan / Closing
Period
Triwulan I, 2004
650
500
575
1st Quarter, 2004
Triwulan II, 2004
600
400
575
2nd Quarter, 2004
Triwulan III, 2004
775
575
750
3rd Quarter, 2004
Triwulan IV, 2004
825
725
800
4th Quarter, 2004
Triwulan I, 2005
960
750
780
1st Quarter, 2005
Triwulan II, 2005
890
730
830
2nd Quarter, 2005
Triwulan III, 2005
900
670
900
3rd Quarter, 2005
Triwulan IV, 2005
900
670
760
4th Quarter, 2005
Triwulan I, 2006
1.070
750
900
1st Quarter, 2005
Triwulan II, 2006
990
770
770
2nd Quarter, 2005
Triwulan III, 2006
880
700
740
3rd Quarter, 2005
Triwulan IV, 2006
900
720
900
4th Quarter, 2005
Kepemilikan Saham
5.67%
Share Ownership
JIMBA FINANCE, LTD.
22.14%
9.40%
BANK OF NEW YORK QQ WILLOW FINANCE, LTD.
LONG HAUL HOLDINGS, LTD.
10.52%
52.27% PUBLIC
Pembagian Deviden Tunai oleh Perseroan Distribution of Cash Dividends by the Company Tahun Buku Fiscal Year
Jumlah Saham Total Share
Deviden per Saham (Rp) Dividends per Share (Rp)
Tanggal Pembayaran Payment Date
1991 - Tunai / Cash
35,000,000
50.0
1992 - Tunai / Cash
35,000,000
50.0
1993 - Tunai / Cash
45,000,000
50.0
1998 - Tunai / Cash
792,000,000
5.0
2000 - Interim
19,404,000,000
1.0
17 July 2000
2002 - Final
19,404,000,000
2.5
2 September 2003
2005 - Interim
19,404,000,000
5.0
18 August 2005
2005 - Final
19,404,000,000
10.0
19 June 2006
Rincian Saham Perseroan yang dicatatkan Details of Share Listing by the Company Tindakan Perseroan Corporate Action Initial Public Offering (Rp 4,500)
Bursa Stock Exchange
Tanggal Pencatatan Listing Date
Saham Ditawarkan Issued Shares
Jumlah Saham Listed Shares
Nominal per saham Nominal per share
Jumlah Saham Total Share
Bursa Efek Indonesia
30 July 1990
35,000,000
35,000,000
1,000
35,000,000
1st Rights Issue ( 7 : 2 )
BEJ dan BES
30 June 1993
10,000,000
45,000,000
1,000
45,000,000
Stock Split (1 : 2)
BEJ dan BES
22 September 1997
45,000,000
90,000,000
500
90,000,000
Bonus Share (10 : 12)
BEJ dan BES
22 September 1997
108,000,000
198,000,000
500
198,000,000
2nd Rights Issue (1 : 3)
BEJ dan BES
24 November 1997
594,000,000
792,000,000
500
792,000,000
3rd Rights Issue (2 : 47)
BEJ dan BES
23 February 2000
18,612,000,000
19,404,000,000
500
19,404,000,000
PT BUMI RESOURCES TBK.
CREDIT SUISSE SINGAPORE BRANCH
LAPORAN PRESIDEN KOMISARIS
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Report from the President Commissioner
Tahun 2006 adalah tahun yang kontras, diawali dengan melemahnya pasar namun ditutup dengan pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari yang diduga, terlihat dari rendahnya tingkat inflasi dan pertumbuhan bisnis yang lebih solid. Pada mulanya, Perseroan berharap akan peningkatan kinerja bisnis 2006 di awal tahun. The year 2006 was a year of contrasts beginning with an apparent market downturn but ending with an earlier-than-expected economic recovery with low inflation rate, and much more solid business growth. The Company initially held out few hopes for improvement in business performance for 2006 at the beginning of the year.
10
Akan tetapi, seiring dengan memburuknya kondisi pasar, Perseroan mampu meningkatkan produksinya hingga menembus angka 50,7 juta ton atau meningkat sekitar 13%. Dari sisi keuangan, pendapatan Perseroan meningkat lebih dari 10% dari AS$ 1.751 juta pada akhir 2005 menjadi AS$ 1.852 juta pada tahun fiskal yang berakhir 31 Desember 2006. Perseroan telah menunjukkan kinerja yang baik dilihat dari berbagai standar yang ada. Kami percaya bahwa kami memiliki banyak keunggulan. Kami memiliki portofolio batubara berkualitas prima yang berlokasi tidak jauh dari pasarnya, catatan yang tak tertandingi dalam hal ketepatan waktu pengiriman, serta basis pelanggan langsung yang terdiversifikasi dan terus berkembang. Landasan bagi peningkatan pendapatan Perseroan tersebut akan memungkinkan penciptaan nilai bagi pemegang saham Perseroan, dan sebuah pertanda baik bagi masa depan Perseroan. Akan tetapi, tingkat permintaan batubara yang tinggi, terutama dari wilayah utara Asia, memberikan tantangan tersendiri bagi Perseroan dalam mengambil langkah ke depan. Dewan Komisaris mendukung keputusan Manajemen untuk melakukan restruksturisasi organisasi pada tahun 2006, yang diarahkan untuk mempertajam fokus pemasaran dan menarik investor. Kami percaya bahwa hal itu akan meningkatkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat dan mempertahankan posisi dominan dalam pangsa pasar batubara dunia yang terus berkembang. Dewan Komisaris juga mendorong Perseroan untuk menggunakan proses produksi yang lebih efisien, berinvestasi di teknologi dan infrastruktur dalam rangka meraih posisi kompetitif yang lebih kuat di pasar modal. Di akhir tahun 2006, rata-rata harga jual tertimbang (FOB) tetap tinggi, yakni AS$ 40,80/ton selama tahun 2006 dibandingkan dengan AS$ 40,10/ton selama tahun 2005. Kami yakin bahwa hal tersebut ditempuh Perseroan sudah ke arah yang benar.
Nevertheless, against all of these anticipated adverse market conditions, the Company production level crossed 50.7 million tonnes an increase of nearly 13%. On the financial front, revenue increased by over 10% from US$ 1,751 million at the end of 2005 to US$ 1,852 million at the fiscal year, ended on December 31, 2006. Our performance was acceptable by any external standard. We believe we have many advantages. We possess an excellent coal portfolio located within close market proximity, an impeccable record of on-time shipments delivery and a diversified first tier customer base experiencing rapid growth. This earnings growth base shall enable delivery of value creation by the Company for its shareholders and this bodes well for our future. Nevertheless, the emergence of sustained high coal demand, particularly from North Asia presented a different set of challenges going forward. The Board supports Bumi’s Management decision to restructure its organization in 2006, which is aimed at sharper marketing focus and investor attention. We trust that it would improve the Company’s ability to meet a continuing increase in demand and maintain our market share of the rapidly growing global thermal coal market. The Board also charges the Company to commit it self to achieving more efficient production processes, investing in technology and infrastructure and hence securing a greater competitive position in the capital market. By the end of 2006, the weighted average selling price (FOB) remained high at US$ 40.80/tonne over 2006, compared with US$ 40.1/tonne over 2005. We believe that this result demonstrated market recognition of our efforts and vindicates the strategic direction being undertaken by the Company.
11
PT BUMI RESOURCES TBK.
di atas adalah bukti pengakuan pasar atas usaha-usaha kami dan membuktikan bahwa strategi yang
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Dewasa ini, sangat sulit bagi sebuah perusahaan
Today, it is extremely difficult for any one
untuk menjalankan bisnis dengan sukses, dan
company to create a business that is hugely
sekaligus memberi dampak positif yang berarti
successful and also has a widely recognized
bagi masyarakat. Hal tersebut hanya mungkin
positive impact on society at the same time. A
diwujudkan dengan menanamkan tata kelola
prerequisite to this is embedding governance
perusahaan dan integritas dalam budaya
and integrity in our operating culture. As
usaha kami. Sebagai salah satu perusahaan
one of the country’s most prominent mining
pertambangan yang terkemuka di Indonesia,
companies, we recognize that industry
kami menyadari bahwa kepemimpinan harus
leadership comes with certain responsibilities.
selalu disertai dengan sejumlah tanggung
Mining is necessarily an intrusive activity
jawab. Pertambangan adalah sebuah aktivitas
with the potential to damage the environment
yang mempunyai potensi merusak lingkungan
and disrupt local communities. The Company
dan mengganggu komunitas sekitar. Perseroan
is committed to excellence in safety and
memiliki komitmen untuk menjalankan
environmental practices. We introduced
operasinya dengan memperhatikan keamanan
measures that require operations to prepare
dan lingkungan sebaik mungkin. Kami
community plans with disengagement
menerapkan peraturan yang mengharuskan
strategies on closure of operations, the so-
agar setiap operasi yang dilakukan terlebih
called sustainable development philosophy.
dahulu menyiapkan community plans serta
In addition, we keep pace with increasingly
strategi penutupan operasi, atau yang disebut
high standards of transparency in our activity
prinsip pengembangan yang berkelanjutan.
monitoring efforts. The Company has been
Selain itu, kami juga terus berupaya
building a powerful Audit Committee, functional
menyesuaikan diri dengan meningkatnya
Risk Management Committee, independent
standar transparansi dalam upaya aktivitas
Internal Audit and Compliance Committee
monitoring kami. Perseroan memiliki Komite
as well as an established Remuneration and
Audit, Komite Manajemen Risiko, unit Internal
Nomination Committee.
Audit independen dan Komite Kepatuhan, disamping Komite Remunerasi dan Nominasi. Saat ini kami tengah mempersiapkan diri untuk
We are gearing up for more exciting
peluang-peluang yang lebih baik di tahun
opportunities in 2007 and beyond. We will
2007 dan tahun-tahun selanjutnya. Kami akan
develop our business model to have a large,
mengembangkan sebuah model bisnis dengan
geographically diverse portfolio of world-class
portofolio aset penambangan kelas dunia
assets based on: coal, copper, gold and iron-
untuk batubara, tembaga, emas dan bijih besi
ore. Aiming at reducing heavy reliance on a
di beragam area geografis. Untuk mengurangi
single commodity as well as mitigating risk, the
ketergantungan kami pada satu komoditas,
Company focuses to balance revenues from
serta mengurangi risiko, Perseroan fokus untuk mencapai keseimbangan pendapatan melalui portofolio yang lebih beragam pada tahun 2010. Tahun 2006 adalah saat penting dalam
12
its broader-based portfolio by 2010. 2006 was
kami. Proses ini telah membuat kami siap untuk
important for building a stronger footing for our
mempercepat pertumbuhan kami di tahun-tahun
business. This process has put us in a position
mendatang.
to accelerate our growth in the coming years.
Di atas segalanya, karyawan adalah aset
Our employees, above anything else are our
terbesar yang kami miliki. Merekalah yang akan
greatest asset. It is our people who will continue
membangun bisnis di masa depan; dan kami
to build our business well into the future; and
telah bertekad menciptakan sebuah lingkungan
we are determined to foster an environment
kerja yang memungkinkan para karyawan untuk
that provides our employees room to grow.
mengembangkan diri. Kami juga menyampaikan
We would also like to recognize the Board of
penghargaan atas kemampuan, wawasan
Directors’ talent, intelligence and judgment
dan keputusan Direksi, juga pemahamannya
and their understanding of risk, entrepreneurial
akan risiko, kiat bisnis serta, integritas yang
acumen and appreciation of integrity. Their
ditunjukkannya. Kemampuan dan keahlian
capability and expertise have enlivened our
mereka mewarnai seluruh organisasi kami
entire changing organization. We are sure
yang tengah berubah ini. Kami yakin bahwa
that they will continue to create value for our
mereka akan terus menciptakan nilai bagi para
shareholders with a unity of purpose.
pemegang saham dalam satu kesatuan tujuan.
Suryo B. Sulisto Presiden Komisaris President Commissioner
13
PT BUMI RESOURCES TBK.
membangun landasan yang kokoh untuk bisnis
LAPORAN DIREKSI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Board of Directors Report to Shareholders
Tahun 2006 merupakan titik balik bagi Perseroan, dengan tercapainya kinerja yang baik di seluruh bidang, mengatasi berbagai tantangan bisnis dan strategis, serta mampu mewujudkan strategi Perseroan dalam waktu dekat untuk menjadi sebuah perusahaan pertambangan kelas dunia dengan beragam aset, selain batubara. 2006 was a turning point for the Company heralding in an all round record high business performance, overcoming major business and strategy challenges and reaching full clarity on the Company’s strategic intent to become a diversified world class mining resource company, in addition to coal, in the medium term.
14
Perseroan secara intensif mengkaji kembali model bisnisnya sepanjang tahun dan sampai pada sebuah kesimpulan bahwa selain perlu mempertahankan posisi dominannya di pasar batubara, Perseroan juga harus mampu mengembangkan portofolio usaha dan keragaman sumber pendapatannya dari sebuah perusahaan pertambangan dengan komoditas tunggal batubara menjadi sebuah perusahaan pertambangan kelas dunia dalam jangka waktu menengah, guna menyeimbangkan tingkat risiko dan menciptakan kesejahteraan dalam jangka panjang. Sebagai contoh, Perseroan telah memiliki potensi untuk mengembangkan aset pertambangan tembaga dan emas di Sulawesi, konsesi minyak di Yaman and bijih besi di Mauritania. Perseroan mencatat kenaikan tajam sebesar 80% dalam laba bersih menjadi AS$ 222 juta pada tahun 2006 dari AS$ 123 juta di tahun 2005, rasio laba terhadap ekuitas meningkat menjadi 61% dari 52% tahun sebelumnya, dan mencatat kenaikan laba bersih per saham sebesar 69% dari hanya Rp 62 menjadi Rp 105 tahun ini. Kinerja di tahun 2006 secara keseluruhan menunjukkan komitmen Perseroan untuk terus meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Kenaikan harga bahan bakar minyak domestik, yakni lebih dari 50% dalam tahun itu, setelah Pemerintah melepas subsidinya, membawa pengaruh pada biaya produksi kami. Selain itu, curah hujan yang tinggi telah menghambat produksi pada semester pertama tahun 2006, namun Perseroan berhasil mengejar kekurangan produksi pada semester kedua 2006 dan bahkan mengakhiri tahun 2006 dengan tingkat produksi tertinggi yang pernah dicapai, yakni 50,7 juta ton tahun 2006, meningkat 12,8% dibandingkan tingkat produksi 2005 sebanyak 44,9 juta ton. Rata-rata harga batubara (FOB)
The Company introspected its business model intensively over the year and reached a conclusion that, whilst it needs to maintain its dominant position in coal, it should move away from being primarily a single commodity coal producer and diversify its portfolio and revenue mix to become a world class mining company over the medium term to balance risk and achieve long term prosperity. The company already possesses the tenement areas to create copper and gold assets in Sulawesi, oil in Yemen and iron ore in Mauritania to name a few. The Company recorded a sharp 80% rise in net income of US$ 222 million in 2006 from US$ 123 million in 2005, Return on Equity rose to 61% from 52% last year and recorded a 69% increase in EPS from Rp 62 last year to Rp 105 this year. The overall performance in 2006 demonstrated the Company’s commitment to continually enhance shareholder value. Sharply rising domestic fuel prices, which rose by over 50% during the year, following the withdrawal of government subsidies adversely impacted our production cash costs during the year. Additionally, unduly heavy rainfall hampered production in the first half of 2006, but the Company successfully made up production shortfalls in the second half of 2006 and ended the year with its highest ever production of 50.7 million tonnes in 2006, an increase of 12.8% over the 2005 production level of 44.9
15
PT BUMI RESOURCES TBK.
adalah AS$ 40,80 per ton dengan volume penjualan sebesar 50 juta ton tahun 2006 menunjukkan
kenaikan 1,7% pada rata-rata harga FOB sebesar
tonnes. The average fob coal price of
AS$ 40,10 per ton dan volume penjualan
US$ 40.80 per tonne on a sales volume of 50
sebesar 44,4 juta ton yang dicapai tahun 2005
million tonnes in 2006 reflects an increase of
– hal ini menunjukkan adanya kecenderungan
1.7% over the average fob price of US$ 40.10 per
penguatan harga yang disebabkan oleh
tonne and sales of 44.4 million tonnes achieved
semakin besarnya perbedaan tingkat pasokan
in 2005 – this indicates the stronger price trend
dan permintaan di pasar thermal-coal global.
arising from the widening gap between supply
Perseroan juga meningkatkan produksi pada
and demand in the global traded thermal
kuartal terakhir 2006 dan menambah cadangan
coal market. The Company also stepped up
batubara menjadi 6 juta ton pada 31 Desember
production in the last quarter of 2006 and
2006 untuk mengoptimalkan pengapalan pada
strategically stockpiled a total quantity of
semester pertama 2007.
6 million tonnes by 31 December 2006 to
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
optimize shipments in the first semester of 2007. Meningkatnya harga bahan bakar membuat
Increasing fuel costs raised the Company’s
biaya tunai produksi juga meningkat menjadi
production cash costs to as much as US$ 27 per
AS$ 27 per ton selama tahun tersebut, akan
tonne during the year but in view of the higher
tetapi karena tingginya tingkat produksi pada
production in the second semester of 2006, the
semester kedua 2006 hingga akhir tahun,
Company was able to end the year at a level
Perseroan dapat menekannya menjadi sedikit
just above US$ 26 per tonne. Fuel consumption
di atas AS$ 26 per ton. Konsumsi bahan bakar
accounts for 20% of production cash costs,
menyumbang 20% dari biaya tunai produksi,
hence, the Company has embarked on a major
oleh sebab itu Perseroan telah melakukan
cost reduction initiative to reduce fuel costs
upaya penurunan biaya bahan bakar dalam
in the short term by optimizing procurement
jangka pendek dengan mengoptimalkan proses
practices, strict controls over consumption,
pengadaan, mengendalikan komsumsi bahan
fleet optimization and in the medium term by
bakar secara ketat, mengoptimalkan armada
investing in additional conveyor belt systems
dan dalam jangka menengah menambah
and commissioning captive power projects to
conveyor belt dan merencanakan pembangunan
eliminate use of diesel generating sets. The
pembangkit listrik sendiri berbahan bakar
Company is targeting a cost reduction of
batubara untuk mengurangi penggunaan
US$ 1 per tonne in 2007 from the actions
generator listrik tenaga diesel. Perseroan
already undertaken during the year.
mentargetkan penurunan biaya sebesar AS$ 1 per ton pada tahun 2007 dari langkah-langkah yang diambil pada tahun 2006 tersebut. Perseroan juga sukses melakukan sindikasi
The Company also successfully syndicated
sebesar AS$ 1,2 miliar untuk aset batubaranya
US$ 1.2 billion financing for its coal assets
pada tahun ini.
during the year.
Perseroan telah meningkatkan kapasitas
The Company has raised its annual production
produksi per tahunnya di KPC dan Arutmin
capacity at KPC and Arutmin to 60 million
menjadi 60 juta ton. Dinamika pasokan dan
tonnes. The global supply demand dynamics
permintaan batubara dunia berubah secara
are sharply changing and the supply gap is
tajam, dan kekurangan pasokan diprediksi
expected to widen with China expected to
semakin terasa karena Cina diperkirakan
progressively withdraw from the thermal coal
akan mengurangi ekspor thermal coal untuk
export market because of its rising domestic
16
memenuhi kebutuhan dalam negeri, sementara
needs and Indonesia and India emerging as
Indonesia dan India tumbuh sebagai negara
large scale users to fuel their coal fired mega
pengguna batubara berskala besar untuk
power projects. Indonesia and indeed, the
keperluan mega proyek pembangkit listrik.
Company (with proven reserves around
Indonesia dan juga Perseroan (dengan
1.1 billion tonnes and resources exceeding
cadangan terbukti sebesar lebih dari 1,1 miliar
6 billion tonnes) are well positioned to
ton dan cadangan lebih dari 6 miliar ton) siap
participate in this growing market. The
mengantisipasi pasar yang sedang tumbuh ini.
Company is solidifying relationships with its
Perseroan terus menjalin hubungan dengan
existing clientele, including, PLN and potential
pelanggan tetapnya, termasuk PLN dan calon
ultra mega power producers from India.
Perseroan telah mengubah struktur
The Company has, consequently, revamped
organisasinya pada bulan Desember 2006
its organization structure in December 2006
untuk meningkatkan efektivitas dan sinergi di
for greater future effectiveness and synergy,
masa depan, menambah SDM yang kompeten
added quality human resources in the areas of
dalam bidang operasi pemasaran, hubungan
centralized/consolidated marketing operations,
dan komunikasi investor, keuangan, hukum,
investor relations and communications, finance,
manajemen proyek baru, pengembangan bisnis
legal, new project management, business
dan manajemen SDM. Membangun konsep
development and HRM. Conceptualizing and
dan mensosialisasikan tata kelola perusahaan,
socializing corporate governance, transparency,
transparansi, dan manajemen investor yang
and proactive investor management are key
proaktif yang merupakan bidang-bidang kunci.
thrust areas.
Sebuah unit Tata Kelola Perusahaan yang
An independent Corporate Governance
independen telah dibentuk untuk menerapkan
unit was set up to implement Good
praktik GCG di lingkungan Perseroan. Pedoman
Corporate Governance practices in the
GCG telah disusun dan disosialisasikan pada
Company. Guidelines for Good Corporate
karyawan. Komite Remunerasi dan Nominasi,
Governance conduct were issued and
dan Komite Manejemen Risiko, dan Komite
socialized to employees during the year. The
Audit dengan anggota-anggota yang baru juga
Remuneration and Nomination Committee,
telah dibentuk. Hal ini menunjukkan komitmen
the Risk Management Committee and an
Perseroan dalam membangun budaya
Audit Committee with new members were
kepatuhan yang kuat dan menerapkan standar
established. This presents the commitment of
GCG yang terbaik dalam industri pertambangan.
the Company to develop a stronger culture of compliance and achieve best industry standards in Good Corporate Governance.
Tujuan dari Perseroan adalah untuk berkembang
The objective of the Company is to grow by
dengan berinvestasi pada SDM dan teknologi
investing in the best people and technology
terbaik dalam industrinya. Perseroan
in the industry. The Company encourages a
mendorong terciptanya suasana kerja dimana
working environment in which employees
karyawan dapat menjalani kehidupan yang
can achieve a balance in their working and
seimbang antara kerja dan kehidupan pribadi,
personal lives with an equal opportunity
serta mempunyai peluang berkembang yang
employer. Objective performance appraisal
setara. Perseroan menerapkan sistem penilaian
systems are employed to minimize nepotism
kinerja yang obyektif untuk mengurangi
amongst employees and supervisors. Attractive
17
PT BUMI RESOURCES TBK.
perusahaan pembangkit listrik India.
nepotisme di antara karyawan dan penyelia.
remuneration packages, incentive schemes
Paket remunerasi yang menarik, skema
linked to performance have been designed. The
insentif yang terkait dengan kinerja juga telah
Company is proactive and lays high priority in
dibuat. Perseroan selalu bersikap proaktif dan
maintaining a harmonious industrial relations
memberikan prioritas tinggi dalam menjaga
environment in all subsidiaries.
hubungan industrial yang harmonis di setiap
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
anak perusahaan. Perseroan memiliki sejarah yang panjang dan
The Company has a long and proud history of
membanggakan dalam membina hubungan
maintaining strong community relationships.
dengan masyarakat. Perseroan percaya bahwa
The Company believes that to make meaningful
memberikan kontribusi pada masyarakat sama
contributions to society is a compatible adjust
pentingnya dengan mendapatkan keuntungan.
to pursuing profits. The Company advocates
Perseroan mendukung pengembangan bidang-
the creation of businesses that are accepted as
bidang usaha yang relevan dan praktis, serta
practical and relevant and encourage symbiotic
mendorong hubungan saling menguntungkan
relationships with the local community and
dengan masyarakat dan lingkungan alam.
the natural environment. The Company is
Perseroan secara khusus aktif dalam berbagai
particularly active in enhancing community
upaya peningkatan kesehatan masyarakat,
health, education and uplifting standards of
pendidikan, dan standar hidup. Perseroan
living. The Company applies principles of
menerapkan prinsip-prinsip pembangunan yang
sustainable development by protecting bio
berkelanjutan dengan menjaga keragaman
diversity and managing mine closures, paying
hayati dan mengelola penutupan tambang
close attention to re-greening. The Company
dengan memperhatikan upaya penghijauan
maintains sound health and safety practices.
kembali. Perseroan mempertahankan standar
Our coal subsidiaries, KPC and Arutmin, can
kesehatan dan keselamatan kerja yang baik. Unit
rightfully claim to be two of the world’s safest
usaha kami, KPC dan Arutmin, dikenal sebagai
coal mines.
tambang batubara teraman di dunia. Kinerja ditahun 2006 mencerminkan komitmen
Our performance in 2006 reflects our
kami untuk selalu meningkatkan kualitas
commitment to quality and continuous
dan produktivitas secara berkelanjutan,
productivity improvements and demonstrates
serta menggarisbawahi semakin pentingnya
increasing emphasis on cost reduction
upaya-upaya efisiensi biaya. Seperti telah
initiatives. As earlier mentioned, the Company
disebutkan sebelumnya, Perseroan berencana
plans to balance its portfolio and revenue mix
menyeimbangkan portofolio dan keragaman
from coal to other resources such as copper,
sumber pendapatannya dari batubara ke
gold and iron ore over the second decade.
berbagai bahan tambang lain seperti tembaga, emas dan bijih besi di dasawarsa kedua. Rencana kami untuk menjual 30% saham di
The planned 30% sale of our stake in coal assets
aset batubara, telah memasuki tahap final dan
has entered its final stage and the Company
Perseroan berharap dapat menyelesaikannya
expects to finalize this in early 2007. Even after
di awal tahun 2007. Walaupun dengan adanya
this proposed sale, coal revenue is expected to
penjualan aset batubara ini, penjualan batubara
continue to be the dominant revenue source for
tetap akan menjadi sumber pendapatan yang
the Company over the short to medium term
dominan bagi Perseroan dalam jangka pendek
because of unprecedented strong coal demand
dan menengah ke depan, karena adanya
forecasts for power projects in China, Indonesia
prediksi yang kuat terhadap permintaan
and India.
batubara untuk proyek pembangkit listrik di Cina, Indonesia dan India.
18
Direksi ingin menyampaikan penghargaan atas
The Board of Directors of the Company wish
sumbangan yang tak ternilai yang diberikan
to acknowledge the invaluable contribution
para karyawan dengan penuh dedikasi, atas
of our dedicated staff for their diligence and
kerja keras dan kesetiaan mereka, bahkan
loyalty often putting in long hours behind the
sering harus mengorbankan banyak waktu
scenes. They play a key role in maintaining our
bekerja di balik layar. Mereka memainkan
high work standards, improving operations and
peran kunci dalam menjaga standar yang
raising company competitiveness through their
tinggi, memperbaiki kinerja operasi, dan
determination and commitment to excellence.
meningkatkan daya saing Perseroan melalui
We also place on record our gratitude to our
tekad dan komitmen untuk melakukan yang
Board of Commissioners for their valuable
terbaik. Kami juga berterimakasih kepada
guidance, the broad industry perspective
Dewan Komisaris atas bimbingannya yang
they bring and the solid direction given in the
begitu berharga, wawasan mereka yang begitu
Company’s effort to maximize shareholder
luas tentang industri, serta petunjuk yang jelas
value.
yang mereka berikan, dalam upaya Perseroan
PT BUMI RESOURCES TBK.
memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
Ari S. Hudaya Presiden Direktur President Director
19
LAPORAN KEGIATAN KOMITE AUDIT Audit Committee’s Activities Report
Menurut ketentuan yang berlaku, fungsi Komite
Based on the prevailing regulations, the roles
Audit adalah membantu Dewan Komisaris
of Audit Committee are to assist the Board
dalam melaksanakan fungsi pengawasannya
of Commissioners (BOC) in discharging its
dan sesuai dengan fungsi tersebut, peran utama
oversight responsibilities. The Audit Committee
dari Komite Audit adalah untuk meyakini bahwa:
main roles are to ensure that :
•
•
Laporan keuangan perusahaan yang
statements have been presented in
ketentuan yang berlaku termasuk
accordance with the prevailing regulations
diterapkannya Standar Akuntansi yang
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
sesuai, •
including the accounting standards. •
Resiko usaha telah dikelola dengan baik dan dengan memadai serta,
Business risk have been adequately managed and related internal control is
sistim pengendalian internal dilaksanakan •
The Company’s published financial
dipublikasikan telah memenuhi ketentuan-
adequate and •
Business activities have been conducted
Aktivitas usaha telah dilaksanakan dengan
ethically and in compliance with the
beretika dan sesuai dengan peraturan yang
prevailing laws and regulations.
berlaku. Dalam melaksanakan peranan ini, Komite Audit
In implementing its roles the Audit Committee
PT Bumi Resources Tbk (”BUMI”), melakukan
of PT Bumi Resources Tbk (BUMI) conducts
komunikasi yang intensip dengan Direksi,
intensive communications with Directors,
Manajemen dan Auditor Internal serta Auditor
Management and Internal Auditors as well
External BUMI. Namun demikian Komite
as the External Auditors of BUMI. The Audit
Audit tidak menduplikasi pekerjaan-pekerjaan
Committee, however, does not duplicate the
mereka tetapi mengandalkan sepenuhnya pada
activities of these parties and relies on the
informasi-informasi yang disampaikan oleh
information presented by them.
mereka. Sesuai dengan peran ini, tanggung jawab
In relation to the abovementioned roles, the
Komite Audit adalah mendorong terciptanya
main responsibility of the Audit Committee is to
praktek pelaporan keuangan, pengelolaan
enhance good practices in financial reporting,
risiko dan etika bisnis yang baik. Direksi
risks management and ethical conducts. The
bertanggung-jawab sepenuhnya atas penyajian
Company’s Directors and management bear
laporan keuangan yang sesuai dengan standar
the primarily responsibility for presenting
dan ketentuan yang berlaku, kecukupan
the financial statements in accordance with
pengelolaan resiko dan sistim pengendalian
the prevailing standards and regulations, the
internal serta kepatuhan terhadap peraturan
adequacy of risks management and establishing
yang berlaku. Sedangkan Auditor Internal dan
adequate internal control and compliance with
Auditor Eksternal bertanggung jawab terhadap
laws and regulations. The Internal Auditors and
pelaksanaan audit mereka.
External Auditors bear responsibilities for their audit functions.
Komite Audit membahas dan mengkaji
The Audit Committee discusses and reviews
perencanaan audit Auditor Internal dan Auditor
the audit plan of both Internal Auditors and
20
External Auditors and regularly discusses their
temuan mereka terutama yang menyangkut
audit findings primarily those relating to the
ketiga hal di atas.
abovementioned Audit Committee roles.
Pada saat finalisasi laporan keuangan yang
At the finalization of the audit of BUMI’s
diaudit, Auditor Eksternal menyampaikan isu-isu
financial statements, the External Auditors
signifikan yang ditemui dalam audit mereka dan
presented significant issues found during their
membahasnya dengan Komite Audit.
audit to the Audit Committee.
Dalam usaha untuk meningkatkan fungsi
In order to improve the performance of the
Komite Audit, berdasarkan hasil seleksi kandidat
Audit Committee, and based on the selection
anggota Komite Audit yang dilangsungkan
process for the candidates of the Committee
pada tahun 2005, sejak bulan Januari 2006 telah
member undertaken in 2005, Kanaka
ditunjuk Kanaka Puradiredja, Mawar Napitupulu
Puradiredja, Mawar Napitupulu and Indra Safitri
dan Indra Safitri sebagai anggota Komite Audit
have been appointed in January 2006 as new
menggantikan Djoko Soedibyo dan Sofyan
members of the Audit Committee replacing
Safri Harahap. Dengan demikian, mulai Januari
Djoko Soedibyo and Sofyan Safri Harahap.
2006, keanggotaan Komite Audit adalah sebagai
Consequently, as of January 2006, members of
berikut:
the Committee Audit is as follows :
Zuhdi Pane
Ketua yang juga adalah Komisaris Independen
Chairman and Independent Commissioner
Kanaka Puradiredja
Anggota merangkap Kuasa Ketua
Committee Member and Acting Chairman
Mawar Napitupulu
Anggota / Committee Member
Anggota / Committee Member
Indra Safitri
Sepanjang tahun 2006, Zuhdi Pane berhalangan
Throughout 2006, Zuhdi Pane had been
hadir dan memberikan kuasa kepada Kanaka
indisposed and therefore had assigned Kanaka
Puradiredja untuk menjabat sebagai Kuasa
Puradiredja to serve as Acting Chairman of the
Ketua Komite Audit.
Committee.
Pada tahun 2006, Komite Audit telah
In 2006, the Audit Committee conducted
melangsungkan 20 (dua puluh) kali rapat
20 (twenty) meetings, including 3 (three)
termasuk 3 (tiga) kali dengan Dewan Komisaris.
meetings with the Board of Commissioners.
Tingkat kehadiran masing-masing anggota
The attendance of the respective Committee
dalam rapat Komite Audit adalah sebagai
members were as follows : Kanaka Puradiredja
berikut: Kanaka Puradiredja 100%, Mawar
100%, Mawar Napitupulu 100% and Indra Safitri
Napitupulu 100% dan Indra Safitri 100%.
100%.
21
PT BUMI RESOURCES TBK.
External dan secara teratur membahas temuan-
Dalam tahun 2006, aktivitas utama Komite Audit
In 2006, the main activities of the Audit
meliputi :
Committee were as follows :
•
•
Mengkaji dan merevisi Piagam Komite Audit
Reviewed and revised the Audit Committee
agar sesuai dengan praktik terbaik Komite
Charter to conform with the best practices,
Audit yaitu dengan memasukkan antara lain
amongst others :
hal-hal berikut ini: - Tugas dan tanggung jawab Komite Audit
- The duties and responsibilities of Audit
berkaitan dengan pengendalian internal.
Committee with regard to internal
- Syarat-syarat keanggotaan Komite Audit
control.
yang dibuat lebih rinci terutama dalam
- More detailed prerequisites for
hal independensi anggota.
committee membership, especially in the
- Anggota Komite Audit harus menjaga
aspect of independency.
dan meningkatkan pengetahuan dan
- A requirement for members of the Audit
keahlian mereka secara berkala.
Committee to maintain and regularly
- Secara berkala, Komite Audit harus
improve their knowledge and skills.
melakukan evaluasi kinerjanya, termasuk
- Periodic evaluation of performance of the
kinerja individu maupun efektifitas dari
Audit Committee, including performance
Komite Audit secara keseluruhan.
of individual members as well as overall
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
effectiveness of the Audit Committee. •
•
Sosialisasi fungsi dan tugas Komite Audit
•
The function and duties of the Audit
dilakukan melalui presentasi kepada anggota
Committee had been socialized through
Dewan Komisaris dan Direksi, pertemuan
presentations to members of the Board of
berkala dengan Direksi, manajemen, Auditor
Commissioners and Directors, Management,
Internal dan Auditor Eksternal BUMI. Selain
Internal Auditors and External Auditors. In
itu, setiap 3 bulan Komite Audit memberikan
addition, the Audit Committee submitted
laporan tertulis kepada Dewan Komisaris
its quarterly reports to the Board of
mengenai kegiatan dan tugas-tugas yang
Commissioners with respect to the
telah dilaksanakan selama periode terkait
activities conducted during the respective
dan memberikan rekomendasi yang
period, along with its recommendations as
dianggap perlu.
necessary.
Mendorong ditunjuknya penanggung jawab
•
Urging the appointment of person in charge
untuk fungsi Audit Internal di BUMI serta
for Internal Audit function within BUMI and
memberikan masukan yang diperlukan
providing input in the structure of Internal
mengenai struktur organisasi Divisi Audit
Audit Division to be established at BUMI.
Internal yang akan diterapkan sesuai dengan kebutuhan BUMI. •
Mendapatkan penjelasan secara menyeluruh
•
Understanding the progress of ongoing
dari manajemen mengenai proyek-proyek
projects to enhance internal control system
yang sedang dikembangkan serta status
and administrative processes at BUMI,
dari masing-masing proyek. Proyek tersebut
which include the project for centralization
dikembangkan guna meningkatkan sistem
of financial, information technology and
pengendalian internal dan administrasi
internal audit activities, and the project
BUMI antara lain proyek sentralisasi di
for the implementation of Good Corporate
bidang keuangan, teknologi informasi, dan
Governance (GCG).
aktivitas internal audit, serta implementasi Good Corporate Governance (GCG).
22
•
Pembahasan GCG Policies, Code of Conduct,
•
Conducted discussion on GCG Policies, Code
dan Speak Up System BUMI yang dirancang
of Conduct, and Speak Up System, which
oleh Konsultan GCG yang merupakan salah
have been developed by a GCG consultant
satu perwujudan komitmen Direksi dan
as part of the commitment of Board of
Dewan Komisaris dalam meningkatkan
Commissioners and Directors in enhancing
praktik GCG di BUMI.
GCG practices in BUMI.
Membahas temuan Divisi Internal Audit
•
Discuss the findings of Internal Audit
yang dilaksanakan oleh konsultan
Division which was carried out by
independen di unit usaha PT Kaltim Prima
independent consultants particularly at the
Coal dan PT Arutmin Indonesia di bidang
Company’s business units, ie PT Kaltim
pengadaan dan manajemen kontrak.
Prima Coal and PT Arutmin Indonesia, with regards to procurement and contract management activities.
Komite Audit PT Bumi Resources Tbk The Audit Committee of PT Bumi Resources Tbk PT BUMI RESOURCES TBK.
•
Sulaiman Zuhdi Pane
Kanaka Puradiredja
Mawar Napitupulu
Indra Safitri
23
24
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
PT BUMI RESOURCES TBK.
LAPORAN OPERASIONAL Operations Report
25
WILAYAH OPERASIONAL
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Operations Area
Saudi Arabia
Oman
Yemen
Gulf of Aden
GALLO
Somalia
26
PT BUMI RESOURCES TBK. Gorontalo
Central Sulawesi Palu
South Sulawesi
GORONTALO & CITRA PALU
Sangatta Arutmin
Arutmin (Satui)
Bontang
Arutmin Indonesia
Samarinda
ARUTMIN
KPC
27
Kaltim Prima Coal
STRUKTUR PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN Company Structure and Subsidiaries
PT BUMI RESOURCES TBK (BUMI)
ENERCORP LTD 50%
PT CITRA PALU MINERALS LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
99.99%
FORERUNNER INTERNATIONAL PTE LTD
100%
100%
INTERNATIONAL MINERALS COMPANY LLC
80%
INDOCOAL RESOURCES (CAYMAN) LTD
PT GORONTALO MINERALS
100% 13.6%
PT INDOCOAL KALTIM RESOURCES 99.98%
PT SITRADE COAL
32.4%
99.99%
PT INDOCOAL KALSEL RESOURCES 99.98%
SANGATTA HOLDINGS LTD
24.5%
100%
PT KALTIM PRIMA COAL
BUMI RESOURCES JAPAN COMPANY LTD. 100%
KALIMANTAN COAL LTD
24.5%
100%
ENERCOAL RESOURCES PTE LTD 100%
GALLO OIL (JERSEY) LTD 99.99%
PT ARUTMIN INDONESIA 99.99%
7.9% 7.9%
7.9%
28
PT COALINDO ENERGI
PT ARUTMIN INDONESIA
Perseroan memiliki 99,99% saham PT Arutmin
The Company owns 99.99% of shares in PT Arutmin
Indonesia (Arutmin), dimana 80% diambil-alih dari
Indonesia (Arutmin), after acquiring 80% stake from
BHP Minerals Exploration Inc. di bulan Oktober
BHP Minerals Exploration Inc. in October 2001 and
2001 dan sisanya sebesar 19,99% dari PT Ekakarsa
the remaining 19.99% from PT Eka Karsa Yasakarya
Yasakarsa Indonesia di bulan April 2004.
Indonesia in April 2004.
Sejak tahun 1981, Arutmin telah memiliki ijin
Since 1981, Arutmin was licensed to explore
eksplorasi dan penambangan batubara di Blok 6,
and exploit coal in an area known as Block 6 in
Kalimantan Selatan, berdasarkan Perjanjian Karya
the south-east part Kalimantan, based on a first
Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”)
generation Coal Contract of Work (“CCOW”).
generasi pertama, dimana Arutmin memiliki hak
Arutmin holds right under the CCOW to mine coal
penambangan batubara di areal konsesi seluas
in a concession of approximately 70,153 ha for
sekitar 70.153 hektar untuk periode 30 tahun sejak
30-year operating period since it’s commenced on
tanggal 1 Oktober 1989.
October 1, 1989.
Arutmin saat ini merupakan salah satu perusahaan
Arutmin is currently one of Indonesia’s most
pertambangan batubara utama di Indonesia yang
prominent coal mining companies, which exports a
mengekspor sebagian besar produknya ke pasar
substantial portion of its mined coal to international
internasional. Arutmin memproduksi batubara
markets. It produces high quality bituminous coal
bitumen berkualitas tinggi dengan nilai kalori
in the Satui, Senakin, and Batulicin mines with high
tinggi dan kandungan abu rendah sampai sedang
calorific value and low to medium ash content. It
dari tambang Satui, Senakin dan Batulicin, yang
is mostly used by industries and power plants. In
terutama dipergunakan untuk kebutuhan industri
addition, it also produces the more economical
dan pembangkit listrik. Selain itu, Arutmin juga
but lower grade Ecocoal product from its Mulia-
memproduksi batubara Ecocoal yang lebih rendah
Asam-asam mines. Ecocoal is a cleaner burning
kualitasnya namun lebih ekonomis dari tambang
sub-bituminous coal characterized by low calorific
Mulia Asam-Asam. Ecocoal adalah batubara
value and high moisture, but very low ash and
sub-bitumen kalori rendah dan kelembaban tinggi
sulfur contents which is marketed as a more
dengan kandungan abu dan sulfur yang sangat
environmentally friendly coal. The total annual
rendah, yang dipasarkan sebagai produk batubara
gross production at those four coal mines reached
ramah lingkungan. Total produksi kotor dari ke
15 million tonnes in 2006. As of December 31,
empat tambang batubara tersebut mencapai 15
2005, Arutmin estimated coal resource was 2,399
juta ton pada tahun 2006. Per 31 Desember 2005,
million tonnes. In addition, proven recoverable
perkiraan cadangan batubara Arutmin adalah
reserves were calculated at 226 million tonnes and
sebesar 2.399 juta ton. Sementara itu, cadangan
probable reserves at 86 million tonnes, to give a
terbukti adalah sebesar 226 juta ton dan cadangan
total of proven and probable reserves of 312 million
terkira sebesar 86 juta ton, memberikan total
tonnes.
cadangan terbukti dan terkira sebesar 312 juta ton. Penambangan batubara Arutmin menggunakan
The coal mining operations of Arutmin are
metoda tambang terbuka dengan alat dozer,
conducted by conventional open cut mine methods
excavator, loader dan truk. Produk batubara dari
employing bulldozer, excavator, loaders and trucks.
tambang Satui dan Senakin diangkut dengan truk
The coal products from Satui and Senakin mines
dan ditimbun di salah satu dari ke empat dermaga
are transported by truck and stockpiled at one
tongkang Arutmin. Selanjutnya batubara tersebut
of Arutmin’s four barge ports. The final products
29
PT BUMI RESOURCES TBK.
PT ARUTMIN INDONESIA
diangkut dari dermaga tongkang ke NPLCT (North
are conveyed from the barge ports to the North
Pulau Laut Coal Terminal) di Tanjung Pemancingan
Pulau Laut Coal Terminal (“NPLCT”) at Tanjung
dengan tongkang bongkar otomatis atau dimuat
Pemancingan by custom built, self-discharging
langsung ke dalam kapal-kapal laut yang berlabuh
barges or loaded directly onto ocean vessels at
di lepas pantai.
offshore barge transshipment anchorage.
Untuk menjamin konsistensi produksi batubara
In order to ensure consistent production of high
berkualitas tinggi guna memenuhi permintaan
quality coal to meet customer demands, Arutmin
pelanggan, Arutmin secara konsisten melakukan
consistently performs tight quality control on its
kendali mutu yang ketat atas produk batubaranya
coal products during the entire mining process.
di seluruh proses penambangan, yang mencakup
This intense monitoring of coal product quality
empat titik pemeriksaan mutu di antara tambang
includes four quality checks as the coal moves from
batubara dan tempat penampungan di dermaga
the coal face to the barge port stockpiles.
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
tongkang batubara. Di tahun 2006, Arutmin mengekspor sekitar 89%
In 2006, Arutmin exported around 89% of its sales
dari penjualan batubara termal berkualitas tinggi
of 15.1 million tonnes of high quality thermal coals
sebanyak 15,1 juta ton ke pasar internasional.
to international markets. Arutmin predominantly
Negara tujuan ekspor utama adalah Jepang
exports its coal products to Japan and other Asian
dan negara-negara Asia lainnya. Arutmin juga
countries. To a lesser extent, it also exports its
mengekspor batubara dalam jumlah lebih kecil ke
coal products to European and South American
negara-negara Eropa dan Amerika Selatan.
countries.
Keunggulan utama Arutmin adalah posisi yang kuat
Arutmin’s main advantages are its competitive
di pasar dunia, daya saing ekonomis yang tinggi
position in the global market, competitive cost
dengan lokasi tambang yang strategis di dekat
structure due to the strategic location of its mines,
pantai, serta terkenal dengan batubaranya yang
which are near to the coast, and its brand name
bermutu tinggi.
established due to its high coal quality.
PT KALTIM PRIMA COAL
PT KALTIM PRIMA COAL
Perseroan juga mengoperasikan tambang batubara
The Company also owns coal-mining operations
melalui PT Kaltim Prima Coal (“KPC”), setelah
through PT Kaltim Prima Coal (“KPC”), after it
diakuisisi 100% pada bulan Oktober 2003 dari
acquired a 100% stake in KPC in October 2003 from
British Petroleum (Inggris) dan Rio Tinto (Inggris
British Petroleum (U.K.) and Rio Tinto (U.K. and
dan Australia).
Australia).
Akuisisi KPC oleh Perseroan mencerminkan visi
The Company’s acquisition of KPC reflects its
Perseroan untuk menjadi salah satu produsen
vision to become one of the world’s largest coal
batubara terbesar di dunia. Produksi kotor KPC di
producers. KPC produced a gross of 35.3 million
tahun 2006 mencapai 35,3 juta ton, dimana sekitar
tonnes of coal in 2006, of which 96% was exported.
96% diekspor. Per tanggal 31 Desember 2005, KPC
As at 31 December 2005 KPC’s estimated coal
memiliki perkiraan cadangan batubara sebesar
resource was 3,726 million tonnes. In addition,
3.726 juta ton. Perkiraan cadangan batubara
proven recoverable reserves were calculated at 614
terbukti adalah 614 juta ton dan cadangan terkira
million tonnes and probable reserves at 201 million
sebesar 201 juta ton, sehingga total cadangan
tonnes, to give a total of proven and probable
terbukti dan terkira adalah sebesar 815 juta ton.
reserves of 815 million tonnes.
Pada tahun 1982, KPC yang berlokasi di Sangatta,
In 1982, KPC, located at Sangatta, on the east coast
pantai timur Kalimantan, menandatangani
of Kalimantan, entered into a Coal Contract of
Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Work (“CCOW”), which is up for renewal in 2021,
Batubara (“PKP2B”), yang akan berakhir di tahun
to explore, produce and market coals from its
2021, untuk kegiatan ekplorasi, penambangan
agreement area of 90,960 hectares.
dan pemasaran batubara dari areal konsesi seluas 90.950 hektar.
30
KPC memproduksi tiga jenis produk batubara,
KPC produces three brands of coal, namely Prima,
yaitu Prima, Pinang dan Melawan. Prima adalah
Pinang, and Melawan. Prima is KPC’s leading
produk andalan KPC, karena memiliki kualitas
brand, a high quality bituminous coal with high
bagus dengan kalori tinggi, abu sangat rendah,
calorific value, very low ash, moderate sulphur and
serta sulfur dan kelembaban sedang. Produk ini
moisture. It is bright and lustrous with high vitrinate
berwarna cerah dan mengkilap. Pinang memiliki
content. Pinang exhibits similar characteristics
karakteristik serupa dengan Prima namun dengan
to Prima but with higher total moisture content.
kandungan kelembaban yang lebih tinggi.
Melawan is a sub-bituminous coal exhibiting low
Sementara Melawan adalah produk batubara
ash and sulphur characteristics, but with a higher
sub-bitumen dengan kandungan abu dan sulfur
moisture content. In 2005 KPC began to expand the
yang rendah serta kelembaban lebih tinggi.
Bengalon area (approximately 35 km north of the
Pada tahun 2005, KPC mulai mengembangkan
Sangatta field). Development is now complete, with
tambang Bengalon (sekitar 35 kilometer sebelah
a dedicated coal chain and port facility. In 2006,
utara lapangan Sangatta). Lokasi tersebut saat
the Bengalon mine achieved 5.5 million tonnes of
ini telah dilengkapi dengan fasilitas transportasi
production which is branded Pinang B. It is similar
batubara dan pelabuhan. Di tahun 2006, tambang
to Pinang product but slightly lower calorific value.
Bengalon memproduksi 5,5 juta ton batubara
Going forward, this mine area is expected to reach
yang dipasarkan dengan nama Pinang-B, karena
production of above 8.5 million tonnes per annum.
karakteristik yang mirip dengan Pinang namun dengan kalori sedikit lebih rendah. Ke depan, tambang ini diharapkan dapat memproduksi lebih
Di Sangatta, KPC telah mengembangkan tambang
At Sangatta, KPC has developed a fully integrated
mandiri dan terpadu dengan sejumlah tambang
and self-supporting mine with a series of open cut
terbuka dan fasilitas pemrosesan batubara.
pits and coal preparation facilities. The Sangatta
Tambang Sangatta memiliki pembangkit listrik
mine is supported by a 10 MW coal-fired power
berbahan bakar batubara dengan daya 10 MW yang
station which is supplemented by five generator
ditunjang oleh lima generator diesel berkapasitas
sets of 9.4 MW of diesel capacity. The coal at the
9,4 MW. Batubara dari tambang diangkut ke
Sangatta mine is delivered to the coal crushing
mesin penghancur dan, apabila perlu, dicuci dan
plant where it is crushed and, if necessary screened
diayak di pabrik pencucian, sebelum diangkut
and washed at the coal washing plant and placed
dengan ban berjalan ke terminal pengapalan.
onto the conveyor belt for transportation to the
Fasilitas penghancur batubara terdiri dari lima alat
shipping terminal. The coal crusher consists of
pengancur jenis double roll single pass masing-
five identical double-roll single-pass roll crushers
masing berkapasitas 1.200 ton per jam. Dari tempat
each with 1,200 tph capacity. Afterwards, the coal
penampungan di areal pemrosesan, batubara
is transported from stockpiles adjacent to the
kemudian diangkut melalui ban berjalan sepanjang
coal preparation area to the shipping terminal on
13,2 kilometer berkapasitas nominal 4.000 ton per
the Kalimantan coast by a 13.2 km overland belt
jam langsung ke terminal pengapalan di pesisir
conveyor, which has a nominal handling capacity
Kalimantan. Pengangkutan batubara dari tempat
of 4,000 tph. The coal journey from the coal
pemrosesan ke terminal pengapalan memakan
preparation to the shipping terminal takes less than
waktu kurang dari 30 menit.
30 minutes.
Di Terminal Batubara Tanjung Bara (“TBTB”) di
At the coal shipping terminal in Sangatta, Tanjung
Sangatta, batubara ditampung atau langsung
Bara Coal Terminal (“TBCT”), coal is either stacked
dimuat ke kapal. Tempat penampungan batubara
or directly routed through the stockyard into the
di TBTB memiliki kapasitas 1.000.000 ton dan dapat
shiploaders. The TBCT’s stockpile has a total
melayani kapal berukuran sampai dengan 220.000
capacity of 1,000,000 tonnes and is capable of
DWT dengan kecepatan muat 4.700 ton per jam.
handling vessels up to 220,000 DWT at a rate of 4,700 tph.
31
PT BUMI RESOURCES TBK.
dari 8,5 juta ton batubara per tahun.
Di tambang Bengalon, hasil produksi diangkut
At Bengalon, the run-of-mine produced is hauled
dengan armada truk milik kontraktor penambangan
by the contractors’ trucks over a distance of
sejauh sekitar 20 km ke dermaga tongkang, untuk
approximately 20 km to a barge loading facility,
kemudian dipindahkan memakai tongkang ke kapal
here shuttle barges transport the coal to a
pengangkut yang berlabuh di lepas pantai.
transloader located offshore.
BUMI RESOURCES JAPAN CO. LTD.
BUMI RESOURCES JAPAN CO. LTD.
Pada bulan Juli 2004, Perseroan mendirikan anak
In July 2004, the Company established a 100%
perusahaan yang sahamnya 100% dimiliki oleh
subsidiary company Bumi Resources Japan
Perseroan di Jepang, yaitu Bumi Resources Japan
Company Limited (“Bumi Resources Japan”) in
Company Limited (“Bumi Resources Japan”)
Japan as a marketing service company to enhance
sebagai agen pemasaran untuk memasarkan
marketing efforts in Japan particularly in the area of
produk-produk Perseroan di Jepang dan terutama
customer relations.
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
membina hubungan dengan para pelanggan. Bumi Resources Japan membangun strategi kerja
Bumi Resources Japan builds strategic
sama dengan perusahaan-perusahaan terkemuka
collaboration with reputable companies in Japan
di Jepang guna meningkatkan kinerja usaha dan
to increase business performance and customer
kepuasan pelanggan, serta memiliki komitmen
satisfaction and is committed to supporting supply
dalam mendukung stabilitas dan fleksibilitas
stability and supply flexibility of energy products
pasokan produk energi dan membina komunikasi
and maintaining close communications with
yang lebih dekat dengan para pelanggan.
customers.
GALLO OIL (JERSEY) LTD.
GALLO OIL (JERSEY) LTD.
Melalui Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo Oil”),
Through Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo Oil”), the
Perseroan saat ini mengoperasikan dua konsesi
Company currently operates two oil concessions
minyak dan gas di Republik Yaman, yaitu di Blok
in the Republic of Yemen, namely Block R2 (East Al
R2 (Al Maber Timur) dan Blok 13 (Al Armah). Gallo
Maber) and Block 13 (Al Armah). Gallo holds a 50%
memiliki 50% saham pengoperasian di Blok R2 dan
working interest in Block R2 and controls a 50%
50% di Blok 13.
working interest in Block 13.
Konsesi Al Maber Timur (Blok R2) meliputi daerah
The East Al Maber (Block R2) contract area which
seluas 2.850 km persegi berlokasi di kawasan
covers 2,850 square km block is located on the
Mukala High, sebelah barat lembah Sir Sayun-
Mukala High, on the western of the Sir Sayun-
Masila. Hasil pengujian seismik mengindikasikan
Masila basin. The result of seismic interpretations
setidaknya delapan prospek yang siap untuk
has indicated at least eight prospects are ready to
program pemboran.
be drilled.
Konsesi Al Armah (Blok 13) meliputi daerah seluas
The Al Armah (Block 13) contract area has 7,417
7.417 km persegi di sebelah timur Hadramaut.
square km is located in the East of Hadramaut.
Berdasarkan perkiraan, terdapat sepuluh prospek
Based on the assessment, there are ten leads and
di Blok 13.
prospects at Block 13.
PT GORONTALO MINERALS
PT GORONTALO MINERALS
Perseroan memiliki 80% saham di PT Gorontalo
The Company own 80% interest in PT Gorontalo
Minerals (“Gorontalo Minerals”) setelah
Minerals (“Gorontalo Minerals”), through the
mengakuisisi 100% saham di perusahaan induknya,
purchase of 100% shares of its shareholding,
International Mineral Company, dari BHP Minerals.
International Minerals Company, from BHP
Gorontalo Minerals memiliki konsesi penambangan
Minerals. Gorontalo Minerals has rights to 51,570
seluas 51.570 hektar di Kabupaten Bone Bolanggo,
ha mining concession is located in the Bone
32
Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara. Eksplorasi yang
Bolanggo Regency in the province of Gorontalo,
dilakukan sejauh ini telah mengidentifikasi adanya
North Sulawesi. Based on the exploration to date,
empat kandungan tembaga dan emas serta lima
four copper and gold system and five gold, silver
kandungan emas, perak dan tembaga di daerah
and copper systems have been identified in the
tersebut. Saat ini, Perseroan tengah mengupayakan
concession. Currently, the Company is working
program eksplorasi lanjutan dan studi kelayakan
on advanced exploration and feasibility studies for
untuk pembangunan tambang.
development mines.
PT CITRA PALU MINERALS
PT CITRA PALU MINERALS
Perseroan membeli 99,99% saham di PT Citra Palu
The Company purchased 99.99% shares of PT
Minerals (“Citra Palu Minerals”) dari Newcrest
Citra Palu Minerals (“Citra Palu Minerals”) from
Mining Ltd. Citra Palu minerals memiliki konsesi
Newcrest Mining Ltd. Citra Palu Minerals has rights
penambangan seluas 561.050 hektar di Palu,
to a 561,050 ha mining concession in Palu, Central
Sulawesi Tengah. Konsesi tersebut terdiri dari enam
Sulawesi. The contracted area currently consists
blok terpisah, dimana blok Poboya Gold Prospect
of six separate blocks, of which the Poboya Gold
memiliki potensi terbesar. Estimasi awal sumber
Prospect is the most promising. Initial geological
daya geologis menunjukkan potensi kandungan
resources estimates place the potential deposits
emas sebanyak sekitar dua juta ons. Perseroan
at around two million oz. of gold. The Company
bermaksud meneruskan dengan program
intends to continue the drilling and exploration
pemboran dan eksplorasi, melakukan studi
program, conduct feasibility study, and develop a
kelayakan tambang, dan mengembangkan rencana
mine development plan.
BUMI MAURITANIA
BUMI MAURITANIA
Pada tahun 2006 Perseroan menandatangani kerja
In 2006 the Company signed a Joint Venture
sama perusahaan patungan dengan mitra dari
agreement with its Mauritanian partner. With the
Mauritania, dengan kepemilikan 60% Perseroan dan
Company holding 60% and the Mauritanian partner
40% mitra Mauritania. Aktivitas eksplorasi bijih besi
holding 40%. Exploration for iron ore will be
direncanakan dimulai tahun 2007.
undertaken during 2007.
33
PT BUMI RESOURCES TBK.
pembangunan tambang.
LAPORAN BISNIS
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Business Report
Bumi Resources (Perseroan) adalah salah satu perusahaan terdepan di bidang pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia, yang bergerak di bidang minyak, gas bumi, pertambangan batubara dan mineral. Perseroan menjadi perusahaan terbuka melalui Penawaran Saham Perdana di tahun 1990, dan telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Bumi Resources (the Company) is a leading Indonesian-based resource company, engaged in oil, natural gas, coal mining and mineral industries. The Company went public through an Initial Public Offering (IPO) in 1990, fully listing its shares on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.
34
LAPORAN OPERASI BIDANG PERTAMBANGAN Mining Operations Report Operasional pertambangan batubara Perseroan dilakukan melalui dua anak perusahaan utamanya, yaitu KPC dan Arutmin, berlokasi masing-masing di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Bersama-sama, keduanya merupakan produsen batubara terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 33% dan salah satu dari tiga besar perusahaan pengekspor batubara di pasar internasional dengan produksi kotor di tahun 2006 mencapai 50,7 juta ton. Melalui KPC dan Arutmin, Perseroan memiliki konsesi pertambangan yang telah diberikan oleh Pemerintah Indonesia di dalam Kontrak Karya Pertambangan Batubara generasi pertama dan telah berjalan selama 15 tahun. Selama tahun 2006, Perseroan melaporkan pertumbuhan produksi sebesar 12,9% dari 44,9 juta ton di tahun 2005 menjadi 50,7 juta ton di tahun 2006. Sekitar 30% produksi merupakan hasil dari armada penambangan aktivitas pertambangan kepada pihak ketiga Perseroan mampu memperoleh efisiensi dari biaya-biaya serta mampu menurunkan biaya modal dari operasionalnya. Volume penjualan kotor Perseroan meningkat sebesar 12,6% dari 44,4 juta ton di tahun 2005 menjadi 50 juta ton di tahun 2006. Total penjualan Perseroan di tahun 2006 merupakan hasil kontribusi KPC sebesar 69,8% atau sebesar 34,9 juta ton dan kontribusi Arutmin 30,2% atau sebesar 15,1 juta ton. Harga penjualan rata-rata tertimbang (FOB) Perseroan tetap berada pada level yang tinggi, yaitu AS$ 40,8/ton di tahun 2006 dibandingkan dengan tahun 2005 sebesar AS$ 40,1/ton. Peningkatan harga ratarata ini terutama disebabkan oleh tingginya permintaan batubara yang sejalan dengan tingkat pertumbuhan konsumsi energi dunia.
The Company’s coal mining operations are conducted through its two main subsidiaries, KPC and Arutmin, located in East Kalimantan and South Kalimantan, respectively. Together they command a dominant 33% market share of Indonesia’s coal production, and one of the top 3 largest thermal coal exporters globally with gross production of 50.7 million tonnes in 2006. The Company holds concessions in KPC and Arutmin that have been granted under First Generation CCOWs (Coal Contracts of Work) by the Government of Indonesia and have operated successfully throughout the past 15 years. During 2006, the Company had an annual production growth of 12.9% from 44.9 million tonnes in 2005 to 50.7 million tones in 2006. Approximately 30% of the production is conducted by the Company’s mining fleet whilst 70% is conducted by independent mining contractors. By outsourcing some mining activities, the Company is able to gain cost efficiencies whilst lowering capital expenditure for operations. The Company increased the gross sales volume 12.6% from 44.4 million tonnes in 2005 to 50 million tonnes in 2006. The Company’s total sales in 2006 was 34.9 million tonnes by KPC (69.8%) and 15.1 million tonnes by Arutmin (30.2%). The Company’s weighted average selling price (FOB) remained high at US$ 40.8/tonne in 2006, compared with US$ 40.1/tonne in 2005. The average selling price growth was mainly driven by increased demand for thermal coal in line with growing global consumption of energy resources.
35
PT BUMI RESOURCES TBK.
Perseroan serta sisanya sebesar 70% dilakukan oleh kontraktor independen. Dengan mengalihkan beberapa
Perseroan menjaga hubungan jangka panjang
The Company maintained it’s long term
dengan konsumennya di seluruh dunia. Strategi
relationships with well established coal customers
Perseroan lebih ditekankan pada kontrak jangka
around the world. The Company’s strategy is to rely
panjang dalam upaya menghindari risiko fluktuasi
more on long term contracts in order to mitigate
harga jual dan menjamin pendapatan yang stabil
selling price volatility as well as ensure stable
dalam jangka panjang.
revenues over the long-term.
Jumlah Produksi Kotor Batubara Total Gross Coal Production (dalam jutaan ton) (in million tonnes)
2002
2003
2004
2005
2006
Arutmin
10.5
13.7
15.0
16.8
15.3
KPC
17.7
16.2
21.4
28.2
35.3
Total Annual Growth
28.2
29.9
36.4
44.9
50.7
11.5%
6.0%
21.7%
23.4%
12.8%
Total Penjualan Kotor Batubara Total Gross Coal Sales
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
(dalam jutaan ton) (in million tonnes)
2002
2003
2004
2005
2006
Arutmin
10.2
14.6
14.6
16.9
15.1
KPC
17.2
21.3
21.4
27.5
34.9
Total
27.4
35.9
36.0
44.4
50.0
2004
2005
2006
Harga Penjualan Kotor Tahunan Tertimbang (FOB) Weighted Annual Gross Sales Price (FOB) (dalam AS$/ton) (in US$/tonne)
2002
2003
Arutmin
26.1
23.4
28.0
33.2
39.2
KPC
29.1
25.9
33.1
42.9
41.4
ARUTMIN (PRODUSEN BATUBARA)
ARUTMIN (COAL PRODUCER)
Arutmin adalah salah satu produsen batubara
Arutmin is one of the largest Indonesian coal
terbesar di Indonesia dengan produksi sebanyak
producers, with 15.3 million tonnes of coal
15,3 juta ton, menyumbangkan sekitar 15% dari
production, accounting for more than 15% of
total produksi batubara Indonesia di tahun 2006.
Indonesia’s coal production, in 2006. Arutmin
Tambang utama Arutmin adalah Senakin, Satui,
coal-mines are Senakin, Satui, Batulicin and Mulia
Batulicin, dan Mulia Asam-asam di Kalimantan
Asam-asam in South Kalimantan. Arutmin’s mines
Selatan. Lokasi tambang Arutmin strategis karena
are strategically located in close proximity to the
dekat dengan fasilitas pelabuhan milik Perseroan di
company’s port facility of NPLCT on the North
NPLCT di pantai utara Pulau Laut.
Coast of Pulau Laut Island.
Aktivitas eksplorasi PT Arutmin Indonesia di tahun
Exploration activity at Arutmin in 2006 was focused
2006 difokuskan pada pemboran infill di wilayah
on infill drilling at the Senakin, Satui and Mulia
tambang Senakin, Satui, dan Mulia Asam-asam.
Asam-asam areas. Hydrology and geo-technical
Sedangkan, aktivitas pemboran hidrologi dan
drilling activities were performed at Satui to
geo-teknikal dilakukan di Satui untuk menjaga
assist with maintaining stability of mining slopes.
kestabilan dari lereng tambang. Aktivitas pada
At Senakin drilling activities were conducted to
tambang Senakin dilakukan untuk membangun
facilitate the production of an under-ground Mining
rencana pertambangan bawah tanah.
plan.
36
Usaha pemerintah untuk mengatasi aktivitas
Government efforts to reduce illegal mining
penambangan liar di tahun 2005 telah memberikan
activities in 2005 have been successful with a
hasil penurunan penambangan liar yang signifikan
significant decrease in the year 2006.
Formasi Batubara
Coal Deposits
Tambang Arutmin merupakan tambang
Arutmin mines are open pit mines with gentle land
terbuka dengan gradien tanah yang halus yang
gradients that allow coal seams to be accessed
memungkinkan akses dengan rasio pengupasan
with a low- to medium-strip ratio. Arutmin has
rendah hingga menengah. Arutmin memiliki
significant reserves of bituminous and sub-
cadangan batubara jenis bitumen dan sub-bitumen
bituminous coal. Arutmin coal seams range from
yang sangat besar. Ketebalan lapisan batubara
3.0 to 6.3 meter in thickness.
Arutmin berkisar antara 3,0 – 6,3 meter. Cadangan dan Sumber Daya Batubara
Coal Reserves and Resources
Berdasarkan Laporan Cadangan Tambang Terbuka
Based on the MineConsult report, the Statement
oleh MineConsult pada Desember 2005, Arutmin
of Open-Cut Coal Reserve as of December 2005,
diperkirakan memiliki total cadangan batubara terbukti
Arutmin estimates a total recoverable reserve of
sekitar 303 juta ton, yang berasal dari tambang Senakin
approximately 303 million tonnes, Senakin 26
26 juta ton, Satui 54 juta ton, Batulicin 17 juta ton, dan
million tonnes, Satui 54 million tonnes, Batulicin 17
Mulia Asam-asam 204 juta ton. Selain itu, cadangan
million tonnes and Mulia Asam-asam 204 million
batubara terukur dan terindikasi diperkirakan mencapai
tonnes. In addition to reserves, measured and
2.399 juta ton. Batubara Arutmin yang berasal dari
indicated coal resources, Arutmin has 2,399 million
Senakin, Satui dan Batulicin memiliki kandungan kalori
tonnes. Arutmin coals from Senakin, Satui, and
tinggi antara 6.700 kkal/kg and 6.800 kkal/kg ADB,
Batulicin have high calorific value, ranging between
sedangkan batubara yang berasal dari Mulia Asam-
6,700 kcal/kg and 6,800 kcal/kg ADB, while coals
asam memiliki kandungan kalori yang lebih rendah
from Mulia Asam-asam have lower calorific value
berkisar pada 5.000 kkal/kg ADB.
at approximately 5,000 kcal/kg ADB.
Produksi Batubara
Coal Production
Pemrosesan batubara terdiri atas penghancuran
Coal processing consists of coal crushing to 50 mm,
batubara sesuai dengan ukuran yang dapat
a size that can be accepted by the market, and coal
diterima oleh pasar, yaitu sekitar 50 mm,
washing. Coal washing increases the quality of
serta proses pencucian. Pencucian batubara
coal by reducing ash content from approx 25% to
akan meningkatkan kualitas batubara dengan
approx 15%.
mengurangi kandungan abu dari 25% menjadi 15%. Pemasaran
Sales and Marketing
Arutmin menjual15,1 juta ton batubara di tahun
Arutmin sold 15.1 million tonnes in 2006, 45% was
2006, 45% nya dari tambang Satui, diikuti oleh
from Satui mine, followed by Senakin mine with
tambang Senakin 30%, dan sisanya merupakan
30% with the remainder contributed by the Mulia-
kontribusi tambang Asam-asam dan Batulicin.
Asam-asam and Batulicin mines.
37
PT BUMI RESOURCES TBK.
di tahun 2006.
Penjualan batubara Arutmin tahun 2006 masih
Arutmin’s sales in 2006 were predominantly to
didominasi oleh Jepang dan Hong Kong, sebagian
Japan and Hong Kong. Most of Arutmin coal sales
besar digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik.
have been used for production of electric-power.
0.9%
12.6%
PHILIPPINES
1.4% MALAYSIA
OTHER
2.0% CHILE
25.9% JAPAN
9.6% TAIWAN
14.3% HONG KONG
10.6%
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
INDONESIA
10.6% INDIA
12.0% EUROPE
Tambang batubara Arutmin
Arutmin coal mines
Tambang Senakin
Senakin mine
Tambang Senakin merupakan tambang batubara
The Senakin mine is an open cut mine of
bitumen terbuka yang telah beroperasi sejak 1989.
bituminous coal that has been in operation
Di tahun 2006, produksi tambang ini mencapai
since 1989. In the year 2006, the production at
4,8 juta ton, atau 30% dari total produksi batubara
the mining site of Senakin was about 4.8 million
Arutmin. Produksi tambang Senakin di tahun
tonnes, contributing 30% of total coals produced
2006 terfokus pada Liang Tambang 2 – 4 di
by Arutmin. Senakin production in 2006 was
Senakin Timur. Aktivitas reklamasi selama tahun
focused at Liang Tambang 2 – 4 in East Senakin.
2006 dilakukan di Liang Tambang 6 – 8. Batubara
The reclamation activities in the year 2006 have
Senakin memerlukan proses pencucian tetapi
been along Liang Tambang 6 – 8. Senakin coals
memiliki kandungan kalori tinggi, kadar abu yang
require washing but have high calorific value, mild
sedang (setelah pencucian), kadar air rendah, serta
ash content (after washing), low moisture and
kandungan sulfur yang rendah.
minimum sulfur content.
Aktivitas pemboran di Senakin di tahun 2006
The mine drilling activity in the Senakin mine
ditargetkan pada tahap pembukaan tambang bawah
is targeted at the planning stage of opening
tanah. Pemboran ini bertujuan untuk menentukan
underground mines. This drilling is aimed at
kemiringan dan ketebalan lapisan batubara,
determining the slope and thickness of the coal
terutama di arah lapisan dalam batubara (down dip).
layers, especially in the direction of the inner layer
Contoh batubara maupun non-batubara dianalisis
of coals (down dip). Samples, both coal and non
untuk mengidentifikasi kualitas batubara dan
coal are analyzed to determine the coal quality
karakteristik kekuatan lapisan penutup. Pemboran
and the strength characteristics of the interburden.
juga dilakukan di Liang Tambang 1 (Gunung
Drilling was also undertaken at Liang Tambang 1
Batubesar) untuk memperkaya data yang dimiliki.
(Gunung Batubesar) to enhance the data density.
Tambang Satui
Satui mine
Tambang Satui merupakan tambang batubara
The Satui mine is an open cut mine of bituminous
bitumen terbuka yang beroperasi sejak 1991.
coal that has been in production since 1991. During
Selama tahun 2006, tambang Satui memproduksi
the year 2006, Satui mine produced approximately
6,8 juta ton batubara atau sekitar 45% dari total
6.8 million tonnes, contributing 45% of Arutmin’s
produksi Arutmin. Produksi ini terutama dari area
total production. The production is mainly in the
Bukitbaru di bagian Timur, Kintap di bagian Barat,
area of Bukitbaru in the east , Kintap in the west
dan Karuh di bagian utara Kintap. Karakteristik dari
and Karuh in the north of Kintap. Satui coals are
batubara Satui adalah memiliki nilai kalori yang
characterized by high calorific value, average ash
38
tinggi, berkadar abu sedang, dengan kandungan
content as well as low moisture and sulfur content,
sulfur dan kadar air yang rendah dan tidak
and do not require washing.
Selama tahun 2006, aktivitas pemboran infill
During the year 2006, the infill drilling activity at
di Satui dilakukan di Liang Tambang Karuh,
Satui was undertaked in Liang Tambang Karuh,
Bima, Hanoman dan Rama. Sedangkan aktivitas
Bima, Hanoman and Rama. While the drilling
pemboran di Liang Tambang Kresna dan Yudistira
activity in Liang Tambang Kresna and Yudistira
dilakukan untuk mengetahui keberlangsungan
was performed to determine the continuity of the
lapisan SR. Pemboran untuk mengetahui struktur
Seam SR, drilling to determine the structure of
lapisan batubara dilakukan di Liang Tambang
the coal layer was carried out in Liang Tambang
Hanoman dan Antareja. Pemboran horisontal juga
Hanoman and Antareja. Horizontal drilling was also
dilakukan di atas pemukaan Liang Abimanyu untuk
performed at the front surface of the Abimanyu Pit,
mengurangi tekanan pori di lubang.
to reduce pore pressure.
Tambang Mulia Asam-asam
Mulia Asam-asam mine
Tambang Mulia Asam-asam merupakan tambang
The Mulia Asam-asam mine is an open cut mine
terbuka jenis sub-bitumen yang mulai berproduksi
of sub-bituminous coal that commenced in
tahun 2004. Produksi tahun 2006 sebesar 1,4 juta ton
2004. In 2006 production of 1.4 million tonnes
dari tambang Mulia Asam-asam berkontribusi sebesar
from the Mulia Asam-asam mine, contributed
9% dari total produksi Arutmin. Batubara Mulia Asam-
9% of Arutmin’s total production. Mulia Asam-
asam ini dikenal sebagai “Ecocoal” karena sifatnya
asam coals are known as “Ecocoal” as they are
yang ramah lingkungan, memiliki kandungan kalori
environmentally friendly coals, which have low
rendah, kadar abu yang rendah, kadar air yang tinggi
calorific value, below average ash content, high
namun kandungan sulfur rendah.
moisture content but low sulfur content.
Selama tahun 2006, pemboran di Mulia dilakukan di
In the year 2006, drilling in Mulia was undertaken in
Liang Tambang Perintis, Liang Tambang 1 – 4, 5 – 8,
Liang Tambang Perintis, Liang Tambang 1 – 4, 5 – 8,
9 – 15 dan Liang Tambang Asam-Asam. Aktivitas
9 – 15 and Liang Tambang Asam-Asam. The drilling
ini bertujuan untuk memperoleh data geologis dan
activity is undertaken to provide geological data
informasi mengenai kualitas batubara tersebut.
and coal quality information.
Tambang Batulicin
Batulicin mine
Tambang Batulicin mulai berproduksi tahun
The Batulicin mine commenced coal production in
2003 dan menyumbang 14,4% dari total produksi
2003 and accounted for 14.4% of Arutmin’s total
Arutmin di tahun 2006. Batubara dari Batulicin
coal production in 2006. Coals from Batulicin are
memiliki karakteristik kalori tinggi, kadar abu
characterized by high calorific value, average ash
sedang, kadar air tinggi namun berkadar belerang
content, high moisture content with low sulfur
rendah dan tidak memerlukan proses pencucian.
content and do not require washing.
KALTIM PRIMA COAL (PRODUSEN BATUBARA)
KALTIM PRIMA COAL (COAL PRODUCER)
PT Kaltim Prima Coal (KPC) merupakan salah satu
PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) is one of the largest
perusahaan tambang terbesar di dunia dengan
mining operations in the world and operates
mengoperasikan lebih dari 500 alat berat. KPC pada
more than 500 pieces of heavy equipment. KPC
awalnya adalah perusahaan patungan antara Rio Tinto
originally a joint venture between Rio Tinto and BP,
dan BP, kemudian pada Oktober 2003 dijual kepada
was sold to the Company in October 2003. It has a
Perseroan. Wilayah konsesi KPC mencapai 90.960
concession area of approximately 90,960 hectares
hektar dengan 60% diantaranya belum tereksplorasi.
with 60% of the lease still unexplored.
KPC berada di cekungan Kutai yang berasal dari era
KPC is located in the Kutai basin which is of
geologi Mioscene. Wilayah konsesi KPC meliputi
Miocene geological age. The concession area of
Lembak sinklin. Selama tahun 2006, penjualan
KPC covers the Lembak syncline. In 2006, sales of
batubara KPC mencapai 35,4 juta ton, meningkat
KPC coal reached 35.4 million tonnes, compared to
dibandingkan 28,2 juta ton di tahun 2005.
28.2 million tonnes in 2005.
39
PT BUMI RESOURCES TBK.
memerlukan proses pencucian.
Formasi Batubara
Coal Deposits
Formasi batubara KPC tersebar di sembilan lapisan
The coal deposits at KPC occur in nine main
utama yang terletak di wilayah barat Pinang Dome
levels to the west of the Pinang Dome and in the
dan di empat lapisan utama di sebelah selatan.
four main levels to the south. Over 10 million
Lebih dari 10 juta tahun yang lalu, batubara
years ago, the coals were formed under perfect
disini terbentuk dengan kondisi geologis yang
geological conditions, which produced virtually
sempurna, sehingga menghasilkan formasi tidak
uncontaminated deposits with thick, clean coal
terkontaminasi yang tebal, bersih dengan kadar abu
seams that contain extraordinary low levels of ash.
yang sangat rendah. Cadangan dan Sumber Daya Batubara
Coal Reserves and Resources
Berdasarkan Laporan Cadangan Batubara Tambang
Based on the MineConsult report, in the Statement
Terbuka dari MineConsult pada Desember 2005,
of Open-Cut Coal Reserve as of December 2005,
KPC memiliki cadangan batubara terbukti dan
KPC’s proven and probable coal reserves are
terkira sekitar 815 juta ton, yaitu terdiri dari
approximately 815 million tones, coming from two
Sangatta 650 juta ton dan Bengalon 265 juta ton.
areas, Sangatta 650 million tonnes, and Bengalon
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
165 million tonnes. Produksi Batubara
Coal Production
Pada tahun 2006, produksi batubara KPC sebesar
In 2006, KPC coal mined 38.2 million tonnes up 35%
38,2 juta ton, meningkat 35% dari 28,3 juta ton di
compare to 28.3 million tonnes in 2005. Product
tahun 2005. Batubara yang diangkut ke pelabuhan
coal conveyed to the ports increased to 35.3 million
meningkat menjadi 35,3 juta ton di tahun 2006
tonnes in 2006 from 28.2 million tonnes in 2005, or
dari 28,2 ton di tahun 2005, atau meningkat 25%.
an increase of 25%. This production comes from
Produksi ini diperoleh dari sepuluh tambang
ten open pits/mines, of which nine are in Sangatta
terbuka, sembilan di Sangatta dan satu di Bengalon.
and one is in Bengalon.
Pemasaran
Marketing
Volume penjualan KPC di tahun 2006 sebesar 34,9
Volume of KPC sales in 2006 was 34.9 million
juta ton, rekor tertinggi yang pernah dicapai, dan
tonnes, (the highest on record) compared to 2005
meningkat 27% dibandingkan tahun 2005 sebesar
of 27.5 million tonnes or an increase of 27%. The
27,5 juta ton. Rekor penjualan bulanan tertinggi di
highest monthly sales record in 2006 was
tahun 2006 adalah 3,5 juta ton yang dicapai pada
3.5 million tonnes achieved in December 2006.
bulan Desember 2006. Jumlah batubara siap jual yang diangkut ke
The saleable coal delivered to the port through
pelabuhan dengan ban berjalan maupun truk
via conveyor belt or truck was 35.3 million tonnes
pengangkut mencapai 35,3 juta ton di tahun 2006,
in year 2006. This is an increase of 25% compared
meningkat sebesar 25% dibandingkan tahun 2005.
with 2005.
Sebagian besar batubara KPC diekspor ke berbagai
Coals from KPC are mostly exported to power plant
perusahaan pembangkit tenaga listrik di Asia dan
projects across Asia and Europe. Some are used
Eropa. Sebagian digunakan untuk pasar domestik.
domestically. KPC coal sales volume during 2006
Volume penjualan batubara KPC pada tahun 2006
was 34.9 million tonnes, 4% of which was sold in
sebesar 34,9 juta ton, 4% dijual di pasar domestik
the domestic market while 96% was exported to
sedangkan 96% di ekspor ke negara Asia dan Eropa.
Asia and Europe. The main export markets for KPC
Pasar ekspor utama KPC di Asia adalah Taiwan
in Asia are Taiwan (24%), Japan (22%), Korea (6%)
(24%), Jepang (22%), Korea (6%) dan China (4%).
and China (4%).
BUMI MAURITANIA (EKSPLORASI BIJIH BESI)
BUMI MAURITANIA (IRON ORE EXPLORATION)
Di tahun 2005, Perseroan memperoleh dua ijin oleh
In 2005 the Company was granted two permits
Pemerintah Mauritania untuk melakukan survey
by the Government of Mauritania to survey
bijih besi di Sfariat-Zednes dan Tamagot. Survey
for iron ore in the areas of Sfariat-Zednes and
awal di kedua tempat tersebut telah dilakukan di
Tamagot. Initial survey work was conducted on
40
tahun 2005. Hasil dari kedua survey tersebut pada
both premises in 2005. The results from both these
area Sfariat-Zednes memiliki prospek yang lebih
surveys indicated the Sfariat-Zednes area has the
baik. Di akhir tahun 2006, pekerjaan lanjutan untuk
better potential. At the end of 2006, follow-up work
memastikan hasil survey yang dilakukan sebelumnya
to confirm preliminary survey results was carried
dilakukan kembali di Sfariat-Zednes. Direncanakan
out in Sfariat-Zednes. It is planned to focus the next
pada fase berikutnya untuk lebih memfokuskan
phase on a more detailed survey an exploration
program survey yang lebih mendalam termasuk
program including drilling. A similar approach will
aktivitas pemboran. Pendekatan yang serupa juga
be conducted at Tamagot.
Tahun 2006 Perseroan menandatangani perjanjian
In 2006 the Company signed a Joint Venture
kerja sama dengan mitra dari Mauritania, dengan
agreement with its Mauritanian partner. With the
komposisi Perseroan memiliki 60% dan mitra
Company holding 60% and the Mauritanian partner
Mauritania memiliki 40%. Perusahaan patungan ini
holding 40%. It is expected that the J.V will be
diharapkan akan selesai dibentuk pada tahun 2007.
finalized in 2007.
PT CITRA PALU MINERALS (EKSPLORASI EMAS)
PT CITRA PALU MINERALS (GOLD EXPLORATION)
Di tahun 2005 Perseroan membeli 99,99% saham
In 2005 the Company acquired a 99,99%
PT Citra Palu Minerals dari Newcrest Mining Group.
shareholding in PT Citra Palu Minerals from the
PT Citra Palu Minerals adalah perusahaan kontrak
Newcrest Mining group. PT Citra Palu Minerals is a
pertambangan generasi ke enam yang berlokasi
sixth generation contract of work mining company
di propinsi Palu, Sulawesi Tengah. Setelah di
located in the province of Palu, Central Sulawesi.
relinguish, kontrak kerja ini terdiri atas enam blok.
After relinquishments, the Contract of Work now
Prospek Poboya, blok 1, merupakan tahap eksplorasi
consists of six blocks. The Poboya Prospect, Block
yang paling maju dengan menyelesaikan program
One, is at the most advanced stage of exploration
pemboran tahap pertama. Hasil dari program ini
where a first stage drilling program has already
mengidentifikasikan adanya kandungan emas
been completed. The results from this program
sebesar dua juta ons.
indicate a resource of two million oz. of gold.
Survey awal telah dilakukan pada blok 2 dan 6,
Initial survey work has been conducted on blocks 2
dengan pekerjaan tahap lanjutan direncanakan
to 6, with further follow up work planned on these
dilakukan pada tahun 2007.
for 2007.
PT GORONTALO MINERALS (EKSPLORASI
PT GORONTALO MINERALS (COPPER/GOLD
TEMBAGA/EMAS)
EXPLORATION)
Tahun 2005 Perseroan membeli 80% saham PT
In 2005 the Company acquired an 80% shareholding
Gorontalo Minerals dari BHP Minerals. Sisa 20%
in PT Gorontalo Minerals from BHP Minerals. The
saham dimiliki oleh BUMN PT Aneka Tambang.
remaining 20% being held by the state owned
PT Gorontalo Minerals adalah perusahaan
mining company PT Aneka Tambang. PT Gorontalo
pertambangan generasi ke tujuh yang berlokasi di
is a seventh generation contract of work mining
Sulawesi bagian utara sebelah timur kota Gorontalo.
company, located on the northern arm of Sulawesi, east of the city of Gorontalo.
Program pemboran yang ekstensif telah dilakukan
An extensive drilling program has already been
dan mengidentifikasi adanya tembaga ataupun
conducted indicating a porphyry/copper gold
emas. Aktivitas di tahun 2006 difokuskan pada
resource. Activities in 2006 were focused on survey
pekerjaan survey di wilayah yang belum dieksplorasi
work on the under researched areas of the property
dengan hasil yang menjanjikan, memperkuat opini
which produced promising results. Reinforcing
bahwa PT Gorontalo Minerals merupakan investasi
the opinion that PT Gorontalo Minerals is a very
yang sangat menarik untuk Perseroan.
attractive investment for the Company.
41
PT BUMI RESOURCES TBK.
akan dilakukan di Tamagot.
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
LAPORAN OPERASI BIDANG MINYAK Oil Operations Report
Perseroan juga mempunyai aktivitas usaha
The Company also has activity in the oil and gas
di sektor gas dan minyak melalui anak
sector through its subsidiary, Gallo Oil (Jersey)
perusahaannya, Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo”).
Ltd. (“Gallo”). Currently, Gallo operates in two oil
Saat ini, Gallo beroperasi di dua blok konsesi
concessions in the Republic of Yemen, namely
sumur minyak di Republik Yaman, yakni Blok R2
Block R2 (East Al Maber) and Block 13 (Al Armah).
(East Al Maber) dan Blok 13 (Al Armah). Gallo
Gallo owns 50% working interest in Block R2 and
memegang 50% working interest di Blok R2 dan
50% working interest in Block 13.
50% di Blok 13. Blok R2
Block R2
Blok R2 (East Al Maber) memiliki luas area 2.139
Block R2 (East Al Maber) covers 2,139 km2 areas.
km2. Gallo telah melakukan survei magnetik
Gallo has carried out magnetic and gravity survey
dan survei gravitasi di blok tersebut. Dari survei
in the block. Following that, more than 1,000 km of
tersebut dihasilkan lebih dari 1.000 km data akuisi
new seismic acquisition data was acquired at Block
seismik baru pada Blok R2. Dari interpretasi seismik
R2. Seismic interpretation indicated the presence of
diperkirakan terdapat paling tidak delapan prospek
at least eight drillable prospects. Two exploration
yang dapat digali. Dua sumur eksplorasi telah
wells have been drilled at Dawan prospect and
digali di Dawan dan test produksi menunjukkan
production test at the prospect showed that there
adanya akumulasi minyak di lokasi ini. Akan tetapi,
was oil accumulation in this location. However,
sumur-sumur tersebut tidak memiliki kandungan
these wells have not contained sufficient amount of
hidrokarbon yang cukup untuk kepentingan
hydrocarbon for commercial purpose.
komersial.
42
Pada tahun 2006, Perseroan terus menjalankan
In 2006, the Company has continued its activity in
aktivitasnya di blok tersebut dengan melakukan
the block by drilling two exploration wells at F and
pemboran sumur eksplorasi pada prospek F dan
E prospects. Tasilah # 1 well at F prospects has
E. Sumur Tasilah # 1 pada prospek F telah dibor
been drilled and completed on May 2006. Upon
dan selesai pada bulan Mei 2006. Dari pemboran
drilling, there was indication that oil was present
tersebut, ditemukan indikasi adanya minyak,
but production tests demonstrated that the oil
namun test produksi menunjukkan bahwa aliran
flow was not sufficient for commercial purposes.
minyak tersebut tidak memenuhi syarat untuk
Exploration continued at E prospect and completed
diolah secara komersial. Kemudian pemboran
on December 2006. Reservoir evaluation needs
dilanjutkan pada sumur eksplorasi pada titik
to be carried out before production testing to
prospek E dan selesai pada bulan Desember 2006.
obtain maximal results. Gallo plans to continue a
Agar hasilnya maksimal, sebelum melakukan test
production test on E prospect in May 2007.
produksi terlebih dahulu perlu dilakukan evaluasi cadangan minyak. Gallo berencana melanjutkan tes
Untuk tahun 2007, Perseroan akan menggali satu
In 2007, the Company will also drill one more
sumur eksplorasi lagi pada prospek yang lain.
exploration well at a different prospect. The
Perseroan yakin akan potensi komersial kandungan
Company still believes that Block R2 has promising
minyak Blok R2.
potential for discovering commercial oil.
Blok 13
Block 13
Blok 13 (Al Armah) meliputi daerah seluas
Block 13 (Al Armah) covers 7,417 km2 in area on
7.417 km2 pada bagian utara Hadramaut yang
the eastern part of Hadramaut area which formerly
sebelumnya adalah bagian dari konsesi Petrobas
was part of the Petrobas concession that had been
yang dikembalikan ke Pemerintah Yaman pada
returned to Government of Yemen on 1987. Gallo
tahun 1987. Gallo telah melakukan survei magnetic
has conducted magnetic and gravity survey in the
dan survei gravitasi di blok tersebut. Penelitan awal
block. Preliminary result indicated the existence of
menunjukkan adanya 10 prospek di blok ini. Namun
10 prospects. However, further detailed evaluation
demikian masih diperlukan penelitian lebih lanjut
is required.
untuk memastikan. Pada tahun 2005, Perseroan telah mempunyai
In 2005, the Company has acquired seismic
data seismik sepanjang 300 km untuk memastikan
data of 300 km to confirm the existence of 10
keberadaan ke sepuluh prospek tersebut. Hasil
prospects. The completed seismic interpretation
interpretasi seismik pada tahun 2006 menunjukkan
in 2006 indicates that additional seismic data
masih dibutuhkannya data seismik tambahan untuk
is required to confirm the feasibility of drillable
memastikan kelayakan dari prospek-prospek yang
prospects. Therefore, Gallo will undertake new
bisa dibor. Oleh karena itu Gallo kan melakukan
seismic surveys totaling around 580 km in 2007.
survei seismik baru sepanjang kurang lebih 580 km
To undertake new seismic data acquisition, Gallo
pada tahun 2007. Untuk pelaksanaan pengambilan
has tendered the project and CGG, a French-based
data seismik baru ini, Gallo telah melakukan tender
company has won the tender. The seismic data
proyek yang dimenangkan oleh CGG, perusahaan
acquisition project is expected to start on May 2007
yang berpusat di Perancis. Proyek pengambilan
and will be completed at the end of August 2007.
data seismik ini dijadwalkan mulai pada bulan Mei
At the same time, the Company has also prepared
2007 dan akan diselesaikan pada bulan Agustus
to drill one exploration well which will commence
2007. Pada saat yang sama, Perseroan juga bersiap
on October 2007. The drilling location will be
untuk melakukan pemboran satu sumur eksplorasi
determined from the results of newly acquired
yang akan dimulai pada bulan Oktober 2007. Lokasi
seismic data interpretation and existing data. It is
pemboran akan ditentukan dari hasil intepretasi
expected that at the end of 2007, the Company has
data seismik yang baru dan yang sudah ada saat
obtained optimum result from Block 13.
ini. Pada akhir tahun 2007 diharapkan Perseroan telah mendapatkan hasil optimal dari Blok 13.
43
PT BUMI RESOURCES TBK.
produksi prospek E di bulan Mei 2007.
44
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
PT BUMI RESOURCES TBK.
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
45
SUMBER DAYA MANUSIA
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Human Resources
Dalam bidang sumber daya manusia, Perseroan menyadari bahwa daya saing sebuah organisasi juga tergantung pada kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Perseroan berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang mampu mendorong peningkatan keterampilan dan pengetahuan para karyawannya. Program-program yang telah dilaksanakan Perseroan dalam bidang sumber daya manusia yang bertujuan untuk membangun sumber daya manusia yang unggul di antaranya adalah: 1. Mendorong karyawan untuk terus mengembangkan ketrampilan dan kompetensinya, baik kecakapan teknis maupun kemampuan manajerial. Perseroan telah menyediakan dana pelatihan tahunan yang memadai untuk memperlancar pelaksanaan program pelatihan karyawan. 2. Mendesain sistem penilaian kinerja yang lebih obyektif untuk semua karyawan demi menciptakan keselarasan antara tujuan Perseroan, kinerja tim maupun individu. Disamping itu, sistem penilaian tersebut juga dikaitkan dengan program pengembangan dan pelatihan karyawan sebagai bagian dari usaha Perseroan untuk mengisi kesenjangan antara keterampilan dan kecakapan yang ada saat ini dengan kebutuhan Perseroan. 3. Memberikan kepada karyawan berbagai macam tunjangan/imbal jasa untuk memberikan jaminan finansial yang lebih baik. Perseroan memiliki paket kompensasi yang dirancang untuk mampu memberikan insentif kepada para karyawan dalam mencapai tujuan jangka pendek maupun jangka panjang Perseroan. 4. Mempertahankan kondisi kerja yang sehat dan aman sesuai dengan peraturan kebijakan Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Hidup (Health, Safety and Environment policy) di semua aspek operasional Perseroan maupun kontraktor dan mendorong keterlibatan aktif para stakeholder untuk mempertahankan kinerja yang tinggi.
In the area of human resource, the Company recognizes that the organization’s competitiveness also depend on the quality of its human resources. The Company continues to create an environment which further develops the skills and knowledge of our employees. Some of programs have been carried out in the area of human resource to build first-class human resource such as: 1. Encouraging employees to further develop skills and competencies, both, hard and soft competencies. The Company has provided sufficient annual training fund to facilitate employees’ training programs. 2. Designing more objective appraisal system for all staffs to create clearer “line of sight” between company objective, team and individual performance. In addition to that, the appraisal system is also able to be linked to employees’ training and development program as part of Company’s effort to fill the gap on current skills and competency with the business need. 3. Providing employees about the effect of a wide range of benefits on their financial security. The Company’s reward package for staff is designed to offer incentives for delivery of both shortterm goals and the achievement of long-term objectives. 4. Maintaining healthy and safe working conditions through the strict compliance to HSE Policy in all aspect of operations, including contractors and encourage achieve involvement of all stakeholders to maintain high performance.
KPC
KPC
Dalam mendukung operasional tahun 2006, KPC memperkerjakan karyawan tetap maupun kontrak. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah karyawan Indonesia di KPC telah meningkat 6,2% dari sebelumnya 3.409 orang menjadi 3.620 orang. Peningkatan jumlah karyawan di KPC ini didorong oleh peningkatan kegiatan operasi penambangan dengan peningkatan target produksi.
In order to support its operations in 2006, KPC has employed both fixed term and permanent employees. Compared to last year, there was an increase of 6.2% of Indonesian employees in KPC from 3,409 to 3,620 Indonesian employees. The increase of employees at KPC was mainly driven from escalating mining operations in order to increase production.
46
KPC has consistently prioritized local people in the recruitment of employees at operator and non staff level. KPC has worked with local labor office in the recruitment process.
Dalam pengembangan karyawan, KPC menyelenggarakan pelatihan ketrampilan ataupun pelatihan umum lainnya secara internal maupun eksternal kepada para karyawan. Jumlah peserta pelatihan internal tercatat mengalami peningkatan dari sebanyak 18.226 orang menjadi 25.100 orang pada tahun 2006. KPC menyadari bahwa pengembangan pengetahuan dan keterampilan karyawan secara terus menerus merupakan salah satu faktor penting bagi kinerja Perseroan.
In line with the Company’s policy to develop employees’ skills and competencies, KPC has conducted both skill-based and general training program for its employees. KPC facilitates several in-house trainings as well as funded employees to participate in public training. In terms of internal training participants, there has been an increase from 18,266 employees in 2005 to 25,100 employees in 2006. KPC recognizes that continuous development of employees’ skills and knowledge is one of key success factor to the Company’s performance.
Arutmin
Arutmin
Pada tahun 2006, Arutmin melakukan restrukturisasi organisasi. Namun, tidak terdapat perubahan besar dalam komposisi pekerja. Satusatunya peningkatan cukup siginifikan adalah adanya penambahan karyawan profesional sebesar 18% (semua pekerja Indonesia). Tidak terjadi perubahan posisi strategis di antara pekerja asing selama tahun 2006. Arutmin mengharapkan jumlah pekerja asing terus berkurang di tahuntahun mendatang terkait dengan proses transfer pengetahuan dan teknologi yang sudah terjadi beberapa waktu.
In 2006, Arutmin has restructured its organization. However, there was no major change in employees’ composition. The only substantial increase occurred in the number of professional staff which was increased by 18% (all national staff). There was no strategic repositioning among expatriate staff in 2006. Arutmin expected that this number would decline in the coming years as knowledge and technology transfer process has been carried out for some time.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, Arutmin telah mengadakan berbagai program pelatihan untuk para pegawainya.
To increase the quality of its human resource, Arutmin has conducted various training program for its employees.
47
PT BUMI RESOURCES TBK.
Dalam perekrutan karyawan, khususnya pada level operator atau nonstaff, KPC tetap memberikan prioritas pada masyarakat sekitar wilayah tambang. Pelaksanaan proses perekrutan dilakukan melalui kerjasama dengan Disnaker setempat.
KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Health, Safety and Environment Tinjauan Umum Kebijakan
Policy Overview
Perseroan berkomitmen untuk berhasil menciptakan
The Company is committed to achieving health,
lingkungan kerja yang sehat dan aman. Perseroan
safety and environment (HSE) excellence. The
percaya bahwa kinerja HSE yang baik merupakan
Company believes HSE excellent performance is
hal penting yang terintegrasi dalam menentukan
integral to an efficient and successful business.
keberhasilan usaha yang efisien. Karenanya,
Therefore, it is a responsibility for management
kebijakan ini merupakan tanggung jawab
and employees accross all functions. The Company
manajemen dan seluruh karyawan. Perseroan
will strive to provide a safe and healthy working
memprioritaskan penyediaan lingkungan kerja
environment and to avoid adverse impact and
yang aman dan sehat untuk menghindari terjadinya
injury to the environment and the communities
dampak buruk dan kerusakan lingkungan serta
in which we do business. The ultimate goal of the
komunitas di lokasi usaha Perseroan. Tujuan utama
company is that no one be harmed in any way
Perseroan adalah mencegah setiap dampak buruk
at any from the Company mining operations. A
dalam tahapan operasional usaha Perseroan.
comprehensive and systematic improvement
Program perbaikan yang menyeluruh dan sistematik
program is ongoing, encompassing education and
terus berlangsung, melalui pendidikan dan
training, risk management and development of
pelatihan, manajemen risiko dan pembangunan
technical facilities, organization and work practices.
fasilitas teknik, organisasi dan praktek kerja. Perseroan berdedikasi melaksanakan kegiatan
The Company is dedicated to the belief that our
operasional berdasarkan pemahaman atas konsep
operations must be carried out with the concept
pembangunan berkelanjutan. Selama tahun 2006,
of sustainable development in mind. During 2006,
KPC dan Arutmin telah mengembangkan standar
both at KPC and Arutmin, standards for health,
manajemen lingkungan yang sehat dan aman,
safety and environment management have
sejalan dengan penegakan aspek audit internal
been developed, along with routines for regular
terhadap standard tersebut secara rutin. Perseroan
internal auditing of these aspects. The Company
memiliki komitment untuk menggunakan teknologi
is committed to using modern technology, well-
yang modern, telah teruji dan para prakteknya,
established and well-communicated work practices.
mudah dikomunikasikan. Penutupan operasi
Closure of operations and reclamation of mining
penambangan dan reklamasi area pertambangan
areas are conducted in a manner that minimizes
dilakukan untuk memperkecil dampak negatif dan
the risk of any negative impact and enables these
memungkinkan agar daerah tersebut tetap menjadi
areas to be recognized as future assets. The
aset di masa mendatang. Kebijakan prosedur
Company’s HSE policy includes procedures for the
pelaksanaan HSE Perseroan juga mencakup
safe handling of toxic material and environmentally
prosedur pengelolaan material beracun dan
disposing hazardous wastes. Both Arutmin and
pengolahan limbah yang berbahaya. Arutmin dan
KPC conduct and monitor their waste management
KPC melaksanakan dan mengawasi manajemen
carefully on regular basis.
pembuangan limbah secara berhati-hati dan reguler. KPC
KPC
Pada 1 September 2006, KPC mengeluarkan
On September 1, 2006, KPC issued its Health,
kebijakan Kesehatan, Keamanan dan Pembangunan
Safety, Environment and Sustainable Development
Berkelanjutan sebagai bukti komitmennya untuk
Policy to pledge its commitment in achieving
mencapai kinerja yang baik dalam industri
excellent performance in these areas. Within this
pertambangan. Dengan adanya kebijakan ini, KPC
policy framework, KPC will develop and apply work
akan mengembangkan dan melaksanakan praktek
practices that meet the highest requirements for all
kerja yang memenuhi persyaratan di semua aspek
aspects related to health, safety and environmental
yang terkait dengan kesehatan dan keamanan
protection as well as aspects of sustainable
lingkungan kerja serta aspek pembangunan
development.
berkelanjutan.
48
Main indicators of KPC’s HSE performance showed
perbaikan signifikan dan dijabarkan sebagai berikut:
major improvements and will be highlighted below:
•
Tidak terjadinya kecelakaan kerja selama tahun
•
2006
•
•
Angka indikator LTIFR (hilangnya frekuensi
every 200,000 working hours. •
jam kerja. •
hours •
setiap 200,000 jam kerja. •
•
Kecelakaan tangan (dan jari) yang berakibat LTI,
Severity Rate indicator declined from 10.99 in 2005 to 6.96 in 2006 for every 200,000 working
Angka indikator Severity Rate turun dari 10.99 di tahun 2005 menjadi 6.96 di tahun 2006 untuk
Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) dropped from 0.16 in 2005 to 0.10 in 2006 for
waktu kerja) turun dari 0.16 di tahun 2005 menjadi 0.10 di tahun 2006 untuk setiap 200,000
There were no work fatalities during 2006
Hand Injury incidents resulted in LTIs decline from 22% in 2005 to 16% in 2006
•
As many as 130 audits have been conducted
turun dari 22% di tahun 2005 menjadi 16% di
for KPC and its contractors against the Fatality
tahun 2006.
Prevention Element (FPE) requirements.
Sebanyak 130 audit telah dilakukan oleh KPC dan para kontraktornya dalam pemenuhan Fatality Prevention Element (FPE).
Total area yang direhabilitasi di tahun 2006
Rehabilitation of KPC’s mined area in 2006 was 248
mencapai 248 hektar lebih rendah dari rencana
ha, against the targeted 301 ha planned. The mine
seluas 301 hektar dengan area footprint seluas
footprint area of 7,505 ha expanded from 6,218 ha
7.505 hektar atau lebih luas dari 6,218 hektar di
in 2005. The increase of mine footprint area is due
tahun 2005. Peningkatan area footprint disebabkan
to increase mining production.
terutama oleh dilaksanakannya pembersihan area
KPC has been certified to obtain ISO 14001 for its
penambangan dengan sempurna.
environmental quality management. In addition,
Tahun 2006, KPC berhasil mempertahankan
KPC has been awarded Proper Gold Certificate
sertifikat ISO 14001 dalam menjalankan sistem
for Sangatta operation from Provincial Governor,
manajemen lingkungannya. Prestasi lainnya
Aditama Emas Certificate for KPC’s erosion
adalah KPC kembali mendapatkan anugerah
and sedimentation control, and Aditama Emas
sertifikat Emas Proper untuk operasi Sangatta dari Gubernur, sertifikat Aditama Emas dalam bidang pengendalian erosi dan sedimentasi dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi, serta
49
PT BUMI RESOURCES TBK.
Indikator utama kinerja KPC menunjukkan
Sertifikat Aditama Emas di bidang Keselamatan dan
Certificate for KPC’s Occupational Health and Safety
Kesehatan Kerja dari lembaga yang sama.
both from Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal Energy.
Arutmin
Arutmin
Manajemen Arutmin memiliki komitmen yang
Arutmin management is highly committed to
tinggi dalam melaksanakan pembangunan
pursue sustainable development by conducting
berkelanjutan dengan melakukan berbagai
rehabilitation in its mining areas. Although the
rehabilitasi di wilayah pertambangan. Meskipun
efforts were sometimes hindered by illegal mining
usaha ini seringkali terhambat akibat penambangan
operations, Arutmin continued to do reclamation
tanpa ijin, Arutmin terus melakukan reklamasi
by the back filling method and monitors its
dengan metode back filling dan melakukan
mining activities on a regular basis. An extensive
pengawasan aktivitas pertambangan secara
monitoring program measures a range of indicators
reguler. Program pengawasan sering dilakukan
such as acid water and hydrocarbon quality control.
untuk menghitung berbagai indikator penting seperti tingkat keasaman air dan kontrol kualitas
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
hidrokarbon. Kerja keras dan komitmen Arutmin mendapatkan
Arutmin’s hard work and commitment have been
pengakuan dari Direktorat Jendral Mineral,
recognized by Directorate General of Mineral, Coal
Batubara dan Panas Bumi dengan diperolehnya
and Geothermal Energy with the achievement of
Penghargaan Aditama (untuk tambang
Aditama (for Senakin mine) and Utama (for Satui
Senakin) dan Utama (untuk tambang Satui) atas
mine) Award in erosion and sedimentation control
keberhasilannya menjaga areal pertambangan di
in coal mining in Indonesia.
Indonesia dari erosi dan sedimentasi. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan
Occupational health and safety are paramount at
hal yang prinsip bagi Arutmin. Pada tahun 2006,
Arutmin. In 2006, Arutmin has attained Aditama
Arutmin memperoleh Penghargaan Aditama untuk
Award for Occupational Safety for its NPLCT
Keselataman Kerja untuk lokasi terminal batubara
coal terminal location, Utama Award for Senakin
NPLCT, Penghargaan Utama untuk tambang
mine location and Pratama Award for Satui
Senakin, dan Penghargaan Pratama untuk tambang
mine. Dedicated to continued improvement
Satui Arutmin, senantiasa berdedikasi dalam
in occupational health and safety at Arutmin,
meningkatkan lingkungan kerja yang sehat dan
management prioritized on increasing awareness
aman. Manajemen memprioritaskan pada program
programs to all employees, conducting regular
peningkatan kesadaran akan hal tersebut untuk
inspection and audit programs as well as
seluruh karyawannya, dengan melakukan inspeksi
developing training programs for all supervisors
reguler dan program audit dengan program
and managers with regards to occupational health
pelatihan untuk semua pengawas dan manajer
and safety. A significant effort also recorded in
yang bertujuan untuk menciptakan kesehatan dan
safety incident statistic during 2006. Arutmin
keselematan lingkungan kerja. Usaha signifikan
achieved an LTIFR of 0.12, which dropped
yang dilakukan ini tercatat di dalam data statistik
significantly from 0.61 in 2005.
kecelakan yang terjadi selama tahun 2006. Arutmin memperoleh LTIFR 0,12 turun signifikan dari 0,61 di tahun 2005. Rehabilitasi area pertambangan Arutmin di tahun
Rehabilitation of Arutmin mined area in 2006
2006 mencapai 234,60 hektar dari rencana target
was 234.60 hectares against the targeted 322.84
seluas 322,84 hektar dengan footprint tambang
hectare plan with mine footprint of 6,213.36 hectare
mencapai 6.213,36 hektar meluas dari 5.850,91
expanded from 5,850.91 hectares in 2005.
hektar di tahun 2005.
50
51 PT BUMI RESOURCES TBK.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Prinsip Tanggung Jawab Sosial Perusahaan telah beranjak jauh dari prinsip filantropis lama yakni menyumbangkan dana untuk tujuan yang baik. Perseroan menyadari bahwa praktek tanggung jawab sosial perusahaan mencerminkan pemahaman mengenai bagaimana kegiatan operasional Perseroan akan berdampak terhadap aspek-aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Perseroan menentukan sikap bahwa praktek tanggung jawab sosial perusahaan harus diintegrasikan ke dalam praktek manajemen Perseroan dengan tujuan untuk memaksimalkan kontribusi baik terhadap keberhasilan usaha maupun terhadap kemajuan masyarakat secara keseluruhan. Perseroan memiliki reputasi yang tinggi di dalam menjalankan berbagai inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan dan bertekad untuk terus mendorong kegiatan usaha yang dapat menghasilkan manfaat ekonomis, sosial maupun terhadap lingkungan hidup secara simultan. Pada tahun 2006, Perseroan melalui unit usaha dan bersama-sama dengan Pemerintah Daerah, LSM maupun dengan para stakeholder lainnya melakukan berbagai kegiatan dalam konteks tanggung jawab sosial perusahaan seperti misalnya melakukan praktek-praktek kepatuhan terhadap lingkungan hidup, serta memberikan kontribusi sosial baik di tingkat lokal maupun regional. Perseroan juga terlibat dalam memberikan bantuan kepada sektor-sektor ekonomi lokal kepada masyarakat di sekitar Perseroan baik di sektor pertambangan maupun di luar sektor pertambangan. Misalnya dengan mengadakan pelatihan ketrampilan dan mengembangkan kemitraan dalam agribisnis serta melestarikan kebudayaan lokal dan lingkungan alam sekitar. Perseroan juga menyediakan dana tahunan yang cukup untuk membantu komunitas lokal untuk membangun infrastruktur publik: sekolah, tempat ibadah dan pusat kesehatan masyarakat serta juga menawarkan beasiswa, pengobatan gratis dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang tertimpa bencana alam. Selama tahun 2006, Perseroan telah menyediakan dana sejumlah lebih dari AS$ 7 juta untuk kepentingan tanggung jawab sosial perusahaan melalui unit-unit usahanya.
Corporate Social Responsibility has gone far beyond the old philanthropy principles in the past of just donating money to good causes. The Company believes that corporate social responsibility practices is about how the Company takes account of its economic, social and environmental impact in the way it operates. The Company thinks CSR should be mainstreamed into the Company’s management practices in order to maximize contributions to business success as well as the surrounding society at large. The Company has earned a reputation for its past CSR initiatives and is determined to continuously promote business activities that bring simultaneous economic, social and environmental benefits. In 2006, the Company through its subsidiaries and in cooperation with local governments, domestic NGOs and other stakeholders has carried out many activities within the CSR context such as environmental compliance, regional and societal contributions. The Company has also engaged in conducting local economic assistance to its surrounding community, both in mining and nonmining sectors such as providing skill training and developing partnership in agribusiness, preserving the local culture and nature. The Company also provides sufficient funds each year to assist local community in the provision of public infrastructure, public schools, religious worship places and public health as well as in providing free medication, scholarships and general donation in case of natural disasters. Overall, in 2006, the Company provided more than US$ 7 million for CSR purposes through its subsidiaries.
KPC
KPC
KPC telah mengimplementasikan visi tanggung jawab sosial perusahaan dengan terlibat secara aktif dalam berbagai program pengembangan komunitas. KPC memiliki komitmen untuk secara konsisten melakukan tanggung jawab sosial perusahaan dengan pendekatan program yang inovatif dan terus menerus terhadap masyarakat sekitarnya. Tanggung jawab sosial perusahaan di KPC bertujuan untuk
KPC has advanced in the Company’ CSR vision by engaging itself in many community development programs. KPC consistently committed its corporate social responsibility policy by encouraging innovative approaches and continuing development in the surrounding community. Corporate social responsibility at KPC aims at securing better quality of life for all now and in the
52
future and ensuring that the local communities will be able to be economically sustainable after the mine closes.
Praktek tanggung jawab sosial perusahaan di KPC terdiri dari tujuh program utama yakni: pengembangan agribisnis, perbaikan pelayanan kesehatan dan sanitasi, bantuan pendidikan, bantuan penyediaan infrastruktur publik, pengembangan usaha lokal berskala kecil-menengah, pelestarian alam dan budaya serta peningkatan kapasitas di tingkat masyarakat maupun pada Pemerintah Daerah. Pada tahun 2006, KPC mengalokasikan dana senilai AS$ 5 juta untuk keperluan ini.
There are seven major programs in CSR practices within KPC: agribusiness development, health service and sanitation improvement, education assistance, and public infrastructure provision, local business and small-medium enterprises (SMEs) development, natural and cultural preservations, and capacity building for the communities and local government. In 2006, KPC allocated US$ 5 million for this purpose.
Di sektor agribisnis, KPC membentuk kemitraan dengan Dinas Pemerintah Daerah setempat misalnya dengan Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan untuk mengembangkan perkebunan tanaman pangan dan buah-buahan (jeruk, nanas, durian dan sebagainya) untuk meningkatkan kemampuan sektor non pertambangan yang ada di masyarakat lokal. Sebagai tambahan, KPC juga telah membantu sejumlah usaha kecil dan menengah setempat dengan program-program pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk meningkatkan produktivitas mereka. Secara keseluruhan, tujuan yang ingin dicapai adalah memberdayakan kapasitas ekonomi masyarakat lokal. Di sektor kesehatan masyarakat, KPC telah sering menyediakan fasilitas pengobatan dan perawatan gratis, meningkatkan kapasitas staf medis, membantu masyarakat setempat dengan menyediakan sanitasi dan air bersih serta membantu
In agribusiness, KPC has established a partnership with local government’s agencies such as agriculture and plantation agencies to develop foodstuff plantation and fruit plantations (oranges, pineapples, durian, etc.) in order to enhance non-mining endowment of local community. In addition, KPC has also assisted many SMEs in the region with related training and capacity building programs in order to improve their productivity. The overall objective has been set to empower economic capacity of local community. In public health area, KPC has frequently provided free medication and treatment, capacity building for medical staff, assisted local community in providing sanitation, clean water and power generation facilities. Through a partnership program, KPC has also made cash contribution to build public health centers in the region. Recognizing the importance
53
PT BUMI RESOURCES TBK.
mencapai peningkatan kualitas hidup yang lebih baik untuk sekarang maupun di masa depan serta menyakinkan masyarakat sekitar akan kemampuan ekonomi mereka di masa yang akan datang sesudah kegiatan penambangan berakhir.
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
penyediaan fasilitas pembangkit listrik. Dengan program kemitraan, KPC juga telah menyumbangkan dana tunai untuk membangun pusat kesehatan masyarakat di daerah-daerah tertentu. Menyadari arti penting pendidikan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, KPC juga menyediakan bantuan pembangunan sekolah (mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah kejuruan), perpustakaan, dan juga mendirikan kelompok belajar. Selain itu, KPC juga menawarkan beasiswa kepada pelajarpelajar di lingkungan setempat. Sejalan dengan komitmen untuk memberdayakan kapasitas ekonomi lokal, KPC menyediakan bantuan untuk pembangunan akses jalan dan jembatan dari daerah yang terisolasi. Bantuan pembangunan infrastruktur publik merupakan jenis bantuan terbesar yang berasal dari dana tanggung jawab sosial KPC. Bersama-sama dengan tujuh perusahaan lain, KPC juga ikut berperan besar dalam melestarikan Taman Nasional Kutai seluas 200,000 hektar di daerah setempat.
of education in improving quality of life, KPC has also provided assistance in building schools (including elementary school and vocational high school), and libraries, and also establishing an educational interest group. In addition, KPC also offered scholarships to students from surrounding neighborhoods. In line with its commitment to empower local community’s economic capacity, KPC provided assistance in building access roads and bridges to isolated areas. In fact, public infrastructure provision took up majority of fund provided by KPC. Together with seven other companies, KPC also plays a major role in preserving the Kutai National Park of 200,000 hectares in the region.
Arutmin
Arutmin
Pada tahun 2006, Arutmin telah melakukan berbagai program pengembangan komunitas termasuk di antaranya di sektor ekonomi, infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan sosial budaya. Program-program ini dilakukan baik di tingkat propinsi maupun di daerah. Jumlah dana yang telah digunakan untuk keperluan pengembangan komunitas telah mencapai lebih dari AS$ 2 juta di mana 84% dana tersebut dialokasikan di tingkat lokal, melebihi target 80% yang direncanakan dalam anggaran Arutmin di tahun 2006.
In 2006, Arutmin has conducted various community development programs including economic, infrastructure, education, health and socio culture. These programs have been completed both at provincial and local level. Total disbursed fund for Arutmin’s community development projects has reached more than US$ 2 million with 84% of the funds allocated to local/regional levels exceeding the targeted 80% in Arutmin’s 2006 budget plan.
Proyek-proyek Arutmin dalam membantu pembangunan ekonomi setempat mencakup proyek percobaan (pilot project) di Senakin untuk membuat pupuk kompos, proyek pembibitan di Satui (untuk sayur-sayuran, jahe, coklat dan karet) dengan teknologi enzim serta program dana bergulir bersama-sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Corporate Forum for Community Development (CFCD). Arutmin juga ikut terlibat dalam pembangunan fasilitas infrastruktur publik seperti akses jalan dan klinik kesehatan. Pada tahun 2006, Arutmin memberikan bantuan beasiswa kepada lima puluh mahasiswa dari seluruh Kalimantan Selatan. Selain itu, Arutmin juga memberikan bantuan medis untuk operasi katarak dan bibir sumbing. Arutmin berpartisipasi mengirimkan rescue team untuk membantu korban gempa di Yogjakarta serta membangun kembali daerah korban banjir di Kalimantan Selatan.
Arutmin’s projects to assist local economic development included pilot projects at Senakin to make compost/fertilizer, seed garden development in Satui (for vegetables, ginger, cacao and rubber), using enzyme technology and rolling fund programs in cooperation with PNM and Corporate Forum for Community Development (CFCD). Arutmin is also involved in building public infrastructure facilities such as access roads and health clinics. In 2006, Arutmin offered scholarships to fifty university students from all areas of South Kalimantan and medical assistance for cataract and cleft mouth operations. Arutmin also dispatched its rescue team to participate in helping Yogyakarta’s earthquake disaster recovery and assisting flood victims in South Kalimantan.
54
55 PT BUMI RESOURCES TBK.
TINJAUAN KE DEPAN
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Future Outlook
Dalam beberapa tahun terakhir, karakter pasar thermal coal menunjukkan adanya perbedaan yang besar antara permintaan dan penawaran. Permintaan thermal coal terus mengalami peningkatan, utamanya akibat pertumbuhan ekonomi dan pertambahan jumlah penduduk di Cina dan India. Sementara kedua negara tersebut masingmasing memiliki 13% dan 10% dari seluruh cadangan batubara di dunia, sektor infrastruktur dan konstruksi di keduanya juga sedang tumbuh. Kedua negara tersebut terus menambah pesanan batubara dari pasar internasional untuk memenuhi permintaan kebutuhan domestiknya. Hal ini menambah tekanan terhadap pasar batubara internasional yang memiliki persedian terbatas, sebagai akibat dari masalah infrastruktur yang terjadi di dua negara produsen batubara terbesar yaitu Afrika Selatan dan Australia. Di tengah kondisi pasar seperti ini, harga batubara akan bertahan tinggi untuk beberapa tahun mendatang.
In the last few years, thermal coal market has been characterized by widening demand-supply gap. Thermal coal demand continues to rise, mostly due to economic expansion and population growths in major developing economies such as China and India. While these two countries have respectively, 13% and 10% of world recoverable coal reserves, their infrastructure and construction sectors have been flourishing. Both have been ordering additional coal from international market to supplement their domestic supplies. This has added pressures to the already limited supply in international coal market which has experienced constraint due to infrastructure issues such in South Africa and Australia—two major coal producers. Market condition of this kind will certainly command sustained high prices for the coming years.
Seperti halnya pasar batubara dunia, pasar batubara di Indonesia diharapkan akan terus membaik seiring dengan meningkatnya permintaan baik dari dalam maupun luar negeri. Saat ini, PLN telah melakukan program ‘fast-track’ untuk pembangunan pembangkit listrik yang memerlukan tambahan 20 MTA sampai tahun 2010. Importir utama batubara dari Indonesia adalah Jepang, Taiwan, Korea Selatan, India, dan Hong Kong, dimana Jepang telah menguasai 23% dari seluruh pasar ekspor batubara Indonesia. Hal ini lambat laun akan berkurang mengingat Indonesia mulai mengekspor batubara ke beberapa negara lain, seperti India. Sesuai ulasan di atas, proyek-proyek pembangkit listrik di India akan terus membutuhkan pasokan batubara hingga 100 MTA sampai tahun 2010. Sebagai gambaran, 67% dari produksi batubara dunia digunakan untuk pembangkit listrik, 30% untuk industri konsumen, serta sisanya 3% untuk sektor perumahan dan komersial.
Parallel to what happened in the world coal market, Indonesia’s coal market is expected to be robust since strong demand from both domestic and foreign countries continues to be dominant. Indonesia’s PLN (the national electricity company) has been conducting “fast-track program” in its power plant construction and requires additional 20 MTA by 2010. Major importers of Indonesian coal are Japan, Taiwan, South Korea, India and Hong Kong. Japan has been accounted for 23% of Indonesia’s coal exports. However, this will slowly be reduced as Indonesia expands sales to other countries such as India. As mentioned before, India’s power plant projects will continue to demand additional 100 MTA by 2010. Note that, of the coal produced worldwide, around 67% was shipped to electricity producers, 30% to industrial customers and most of the remaining 3% to coal consumers in the residential and commercial sectors.
Perseroan, adalah produsen dan eksportir terbesar batubara di Indonesia. Untuk skala global, Perseroan termasuk eksportir ketiga terbesar untuk thermal coal. Melalui anak perusahaannya, Kaltim Prima Coal (KPC) dan Arutmin, Perseroan memiliki kemampuan untuk menciptakan skala ekonomi yang signifikan bagi pertambangan dan biaya transportasi, dan ketentuan harga. Cadangan yang besar mampu mempercepat tingkat produksi, dan juga memberikan potensi peningkatan lebih lanjut dari penemuanpenemuan baru. Jumlah cadangan batubara terbukti dan terkira dari unit usaha batubara Perseroan diperkirakan sebesar 1.087 juta ton yang, dengan kapasitas produksi seperti saat ini, diperkirakan dapat dikerjakan selama 28 tahun di KPC dan 27 tahun di Arutmin. Sekitar 60% dari area konsesi KPC belum dieksplorasi. Perkiraan terbaru total cadangan dan
The Company, by far is the largest producer and exporter of coal in Indonesia. Globally, the Company is among the top three largest thermal coal exporters. Through its main subsidiaries, Kaltim Prima Coal (KPC) and Arutmin, the Company has the ability to capitalize on their size and scale to realize significant economies of scale in mining and transportation costs, and pricing terms. Substantial reserve base allows for consistently robust production levels while providing significant upside potential attributable to new discoveries. Total recoverable reserves (proven and probable) of the Company’s coal assets are estimated at 1,087 million tonnes while resources enough to last approximately 28 years at KPC and 27 years at Arutmin with current production levels. Around 60% of KPC concession areas are yet to be explored. The most recent assessment of total coal
56
reserves and resources by MineConsult gives an estimate of 7,211 MT.
Untuk mengantisipasi penjualan batubara di masa depan, Perseroan telah berinvestasi di pertambangan, fasilitas pelabuhan, dan infrastruktur transportasi batubara. Proyek KPC di Bendili dan Bengalon telah selesai pada tahun 2006. KPC dan Arutmin memiliki rangkaian proses dan fasilitas persediaan batubara. Keduanya juga memiliki fasilitas pelabuhan tersendiri yang mampu mengerjakan lebih dari 30 MTpa di KPC dan 14 MTpa di Arutmin. Secara umum, tambang yang produktif, lokasi strategis yang menjamin dekatnya dengan pasar yang sedang tumbuh dan fasilitas perusahaan yang dimiliki sendiri adalah hal penting dalam mendukung kredibilitas yang baik bagi Perseroan.
In anticipation of future coal sales, BUMI has invested in coal mining, port facilities and coal transportation infrastructures. The development of Bendili and Bengalon at KPC was completed in 2006. Both KPC and Arutmin have dedicated coal chains, processing and stockpiling facilities. Both also have dedicated port facilities, capable of handling up to 30MTpa in KPC and 14Mtpa in Arutmin. Overall, highly productive mines, strategic location which ensures closer proximity to growing market and own dedicated facilities have supported the highly regarded credibility of the Company.
Tantangan Ke Depan
The Challenges Ahead
Selama bertahun-tahun, Perseroan akan terus beradaptasi dan memperbaiki model bisnisnya untuk menghadapi kondisi pasar yang terus berubah. Untuk meredam ketergantungan Perseroan terhadap basis komoditi tertentu, dalam jangka menengah, Perseroan terus mencari keseimbangan portofolio bisnisnya dan komposisi pendapatannya melalui diversifikasi sumber daya lain seperti tembaga, emas, dan bijih besi. Batubara akan tetap memiliki porsi yang signifikan bagi kontribusi pendapatan Perseroan hingga tahun 2010, namun secara berlahan akan dikurangi. Perseroan secara aktif akan mencari tambang-tambang baru, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Adapun tantangan dari pembangunan dan operasional tambang di luar negeri cukup menantang, namun peluangnya juga terbuka lebar.
Over the next years, the Company will continue to adapt and adjust our business model to navigate the ever-changing market condition. In order to reduce the Company’s heavy reliance on single commodity basis, the Company seeks to balance its business portfolio and revenue mix by diversifying into other resources such as copper, gold and iron ore in the medium term. Coal will continue to occupy significant portion in the Company’s revenue contribution up to 2010, then slowly starts to recede. The Company actively acquires new mines, both in Indonesia and foreign countries. The challenges of building and operating mines in foreign countries are significant but the opportunities are tremendous.
Setelah kinerja Perseroan hampir terabaikan oleh isu peningkatan harga BBM di tahun 2006, Perseroan menerapkan beberapa inisiatif untuk mereduksi biaya. Sementara Perseroan telah diuntungkan dari rendahnya biaya tenaga kerja dan biaya handling, biaya BBM memberikan kontribusi 22% dari total biaya produksi di tahun 2006. Maka, Perseroan memutuskan untuk menurunkan konsumsi BBM dengan memperpanjang utilisasi belt conveyor dan mulai membangun stasiun pembangkit listrik tenaga batubara. Disamping itu, pengembangan Coal Bead Methane juga sangat menarik dan bisa digunakan untuk bahan bakar perluasan stasiun pembangkit listrik.
As the Company’s performance was dampened by increased fuel prices in 2006, the Company introduced several cost reduction initiatives. While the Company has benefited from low labour cost and coal handling cost, fuel cost contributed 22% of total production cost in 2006. Therefore, the Company decided to reduce fuel consumption by extending conveyor belt utilization and initiating the construction of a Coal Power Station. Additionally Coal Bead Methane Developments look very exciting and may be used to fuel the expansion of the power station.
Dengan potensi penggunaan sampai dengan 90 juta ton per tahun hingga tahun 2010, sehubungan dengan pengembangan PLN dan proyek Mega Power India, prospek masa depan Perseroan terlihat sangat menjanjikan.
With potential expansion to 90 million tonnes pa by 2010 leveraging off the PLN expansion and the Indian Mega Power Projects. The future prospects for the Company look very encouraging.
57
PT BUMI RESOURCES TBK.
sumber batubara menurut MineConsult adalah sebesar 7.211 MT.
58
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Mr. SPIRIT Maskot pilihan Perseroan, Mr. Spirit, merupakan perwujudan dari komitmen seluruh pihak berkepentingan dari PT Bumi Resources Tbk (“BUMI”) dan anak perusahaannya, Dewan Komisaris, Direksi, manajemen, staf, dan para pekerja dalam menerapkan praktik Good Corporate Governance dan Pedoman Perilaku yang telah disahkan. Komitmen ini telah disosialisasikan secara intensip ke seluruh komunitas BUMI di semua tingkatan dan anak perusahaan dengan menggunakan maskot yang mudah diingat, Mr Spirit untuk menggambarkan Good Corporate Governance dan Pedoman Perilaku. SPIRIT singkatan dari Semangat, Profesional, Independen, Rajin, Integritas, Tanggung jawab Dengan mensosialisasikan Mr Spirit, sebagai maskot untuk Good Corporate Governance dan Pedoman Perilaku, Perseroan bermaksud untuk mendorong partisipasi aktif, dukungan dan keterlibatan dari seluruh komunitas BUMI di semua tingkatan untuk menerapkan prinsipprinsip tersebut untuk menjaga kesinambungan usaha di masa depan, meningkatkan persaingan di era globalisasi, meningkatkan kesejahteraan karyawan, memelihara lingkungan dan pada akhirnya melakukan yang terbaik bagi masyarakat dan negara. Tujuan kami adalah untuk membangun komunitas yang menganut nilai dan prinsip yang benar sebagai alat untuk menghadapi tantangan di masa depan, meningkatkan citra Perseroan dan karyawan, mencapai kesejahteraan yang lebih tinggi, dan yang terpenting meningkatkan nilai pemegang saham.
This commitment is being intensively socialized amongst the entire BUMI community at all levels across all its establishments using an attractive easily identifiable mascot, Mr Spirit, to signify Good Corporate Governance and Code of Conduct. SPIRIT stands for “Semangat” (Resolve), “Profesional” (Professional), “Independen” (Independent), “Rajin” (Diligent), “Integritas” (Integrity), “Tanggung jawab” (Responsibility) By propagating Mr Spirit, as our mascot for Good Corporate Governance and Code of Conduct, the Company seeks to promote the active participation, support and the involvement of the entire BUMI community across all levels to apply these principles to maintain business sustainability going forward, enhance competitiveness in the face of increasing globalization, improve employees welfare, preserve the environment and ultimately do our best for society and our country. Our objective is to build a community replete with the right values and principles equipped to meet the challenges of tomorrow, raise company and employee standing, achieve higher prosperity, and thereby, importantly, enhance shareholder value.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
59
PT BUMI RESOURCES TBK.
The Company’s chosen mascot, Mr Spirit, symbolizes the commitment of all the stakeholders of PT Bumi Resources Tbk (“BUMI”) and its subsidiaries, the Boards of Commisioners and Directors, management, staff and the work force in implementing Good Corporate Governance practices and following the Company’s approved Code of Conduct.
We Do It!
The SPIRIT Way
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Budayakan praktik Good Corporate Governance melalui TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility, Independance, Fairness).
Utamakan kesehatan dan keselamatan kerja!
BAGUS SEKALI! Hargai prestasi kerja dan sukses.
Health and Safety First!
WELL DONE! Appreciate acchievement and success.
Let’s work toward strenghtening Good Corporate Governance through TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility, Independance, Fairness).
Junjung tinggi citra Perusahaan melalui penerapan Pedoman Perilaku (Code of Conduct). Uphold the name of the Company through the implementation of Code of Conduct
Jaga lingkungan kerja yang harmonis.
BAGUS SEKALI! Hargai prestasi kerja dan sukses.
Hindari terjadinya benturan kepentingan!
Ciptakan tempat kerja yang bebas dari kecelakaan.
Maintain a harmonious work environment.
WELL DONE! Appreciate achievement and success.
Avoid conflict of interest!
Pursue an incident free work place.
Laporkan setiap pelanggaran Pedoman Perilaku (Code of Conduct). Speak Up! Report breaches/ violations of the Code of Conduct.
S P I R I T
Bertekad melakukan bisnis secara jujur dan wajar. Commited to doing business in a fair and honest manner.
Selamatkan lingkungan dan hidup harmonis dengan masyarakat. Save our environment and live in harmony with our community.
S e m a n g a t P r o f e s i o n a l I n d e p e n d e n R a j i n I n t e g r i t a s Ta n g g u n g j a w a b
60
BUMI recognizes that Corporate Governance serves as a cornerstone for the Company’s day-to-day operations and to shape company’s culture. The process is ongoing in line with Company’s vision and mission adjusting to business need and changes in society. Since 2000 BUMI has taken a number of proactive steps to strengthen and improve corporate governance practices within the Company.
BUMI percaya bahwa Perseroan harus memberikan prioritas pada upaya mengembangkan budaya kepatuhan yang dapat mencegah terjadinya pelanggaran dan menjamin terciptanya integritas Perseroan. BUMI telah menerbitkan kebijakan good corporate governance yakni “Cara Kerja Yang Diharapkan Dari Kita” dan Pedoman Perilaku “Cara Kita Melakukan Usaha” pada bulan September 2006. Suatu sistem untuk melaporkan penyalahgunaan/ pelanggaran Pedoman Perilaku yang harus diikuti oleh seluruh karyawan termasuk Manajemen, Direksi, dan Komisaris BUMI dan anak perusahaannya sedang diterapkan. Keseluruhan proses telah disosialisasikan kepada anggota-anggota Dewan Komisaris dan Direksi, pimpinan seluruh anak perusahaan juga ke general manajer, manajer, dan karyawan tingkat penyelia. Sosialisasi akan terus berlanjut ke tingkat staf di tahun 2007.
BUMI believes that importance should be placed on developing a culture of compliance that builds greater defenses against violations and ensures the integrity of our Company. BUMI has issued a corporate governance policy referred as “The Way We Are Expected to Work” and a Code of Conduct referred as “The Way We Conduct Business” on September 2006. A speak up system, followed by all employees of BUMI and its subsidiaries including management, Directors, and Commissioners to report breaches / violations of the Code of Conduct is being implemented. The entire process has already been socialized to the BoC and BoD members, CEOs of all subsidiary companies as well as to the general managers, managers and superintendent levels. This socialization will be continue through to all staff levels in 2007.
Ikhtisar tahap penerapan dan sosialisasi dari kegiatan Good Corporate Governance (GCG) di BUMI dijelaskan pada halaman berikut.
The summary of the implementation and socialization phases and activities of Good Corporate Governance (GCG) of BUMI is described in the next page.
Manual Kerja Direksi/Komisaris berisi pedoman yang menyeluruh atas sistem dan prosedur yang mengatur bagaimana Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite Perseroan, dan Sekretaris Perusahaan melakukan tugas dan tanggungjawab mereka dalam kerangka good corporate governance. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi akan mengikuti pedoman ini dan menjamin bahwa harapan yang tertulis dalam Manual Kerja Direksi/ Komisaris dipatuhi dan diterapkan secara benar.
Board Manuals constitute comprehensive guidelines on the systems and procedures underlining how the Board of Commissioners, Board of Directors, and Boards’ Committees, as well as the Corporate Secretary, conduct their duties and responsibilities within the framework of good corporate governance. All members of the Board of Commissioners and Board of Directors will follow this guideline and ensure that the expectations set down in the Boards Manual are appropriately applied and adhered to.
Melalui penerapan yang berkelanjutan dan konsisten oleh seluruh karyawan Perseroan, termasuk anggota Direksi/Komisaris, BUMI bertujuan untuk membangun suatu budaya good corporate governance yang kuat.
Through consistent and continuous implementation by all employees, including members of the Boards, BUMI aims at establishing a strong culture of Good Corporate Governance.
Perseroan juga berusaha membangun struktur kepemimpinan yang efektif. Adanya pemisahan tugas antara Direksi dan Dewan Komisaris memperjelas pemisahan tugas dan tanggungjawab Komisaris dan Direksi. Secara umum, Dewan Komisaris bertugas membuat kebijakan yang luas dan bertanggungjawab untuk mengarahkan pelaksanaan nilai-nilai, visi, misi, tujuan, sasaran dasar, kebijakan, rencana-rencana, anggaran Perseroan, serta menjamin bahwa semua hal tersebut dilaksanakan
We are also working to build an effective governing structure within the Company. The adoption of executive officers’ system clarified the separation of the roles and responsibilities of Commissioners and Directors. In general, The Board of Commissioners reserves for themselves. The broad policy decisionmaking are responsible for guiding the establishment of BUMI’ values, vision, mission, purpose, basic objectives, policies, plans, budgets and ensure that they are implemented by the Board of Directors. In
61
PT BUMI RESOURCES TBK.
BUMI menyadari sepenuhnya bahwa good corporate governance merupakan hal penting yang menjadi landasan dalam mengelola operasi Perseroan seharihari serta dalam membentuk budaya Perseroan. Proses ini sedang dilaksanakan secara berkelanjutan dan dilakukan selaras dengan Visi dan Misi Perseroan serta disesuaikan dengan kebutuhan usaha dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Sejak tahun 2000, BUMI telah melakukan langkah-langkah proaktif untuk memperkuat dan meningkatkan praktek good corporate governance dalam Perseroan.
Ikhtisar Penerapan dan Sosialisasi GCG Summary of the Implementation and Socialization of GCG Perbaikan Berkesinambungan • Artikel mengenai GCG di buletin internal • Aktif berpartisipasi dalam seminar dan forum GCG • Keikutsertaan dalam Annual Report Award • Presentasi implementasi GCG di BUMI pada konferensi Marcus Evans di Jakarta bulan Februari 2007.
Continual Improvement
2007 dan Seterusnya 2007 Onward
• Inclusion of GCG articles in the internal newsletters • Actively participate in GCG seminars/forums • Participation in the Annual Report Awards • Presented BUMI GCG implementation at Marcus Evans conference in Jakarta on February 2007
Tahap Implementasi dan Sosialisasi Implementation and Socialization Phase
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
2006 – 2007 • Mengangkat Kepala Investor Relations dan Sekretaris Perusahaan yang baru • Mengangkat anggota baru Komite Audit • Menyusun kebijakan GCG dan Pedoman Perilaku • Mengembangkan Speak Up System • Menyusun Manual Kerja Dewan Komisaris dan Direksi • Membentuk Tim Inti GCG • Menyelenggarakan pelatihan outbound untuk General Manager, Manager dan staf • Membentuk Komite Manajemen Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi • Meluncurkan perangkat GCG: maskot, artikel dan marketing kit • Mensponsori acara-acara GCG • Mempresentasikan implementasi GCG di BUMI pada acara Workshop Balikpapan Update pada bulan Agustus 2006.
• Appointed new Head, Investor Relations and Corporate Secretary • Appointed new members of the Audit Committee • Developed complete GCG policies and a Code of Conduct • Developed Speak Up Systems • Developed Board Manuals • Established Focal Point GCG Team • Conducted outbound workshops for General Managers, Managers and staff • Established Risk Management Committee, Nomination and Remuneration Committees • Launched GCG initiatives: Mascot, articles, marketing kit • Sponsored GCG events • Presented and promoted GCG implementation at BUMI at Workshop Balikpapan Update on August 2006.
Tahap Awal dan Evaluasi Initiation and Assessment Phase
2005 • Mengevaluasi praktik, kebijakan dan prosedur GCG yang berlaku • Menyelenggarakan lokakarya Train-the –Trainer untuk GCG Champions.
• Assessed existing GCG practices, policies, and procedures. • Conducted ‘Train the Trainer Workshop’ for GCG champions.
62
addition, Board of Commissioners has also reserved the right to nominate the Chairman of the Board of Commissioners, Chief Executive Officer/President Director and the other members of the Board of Commissioners and the Board of Directors as well as providing advice, counsel, guidance. Most importantly, the Board of Commissioners can conduct independent oversight over Board of Directors.
Saat ini, Dewan Komisaris terdiri dari 8 anggota. Tiga di antaranya adalah komisaris independen. Mereka adalah Bapak Suryo B. Sulisto, Bapak Fuad Hasan Masyhur, dan Bapak Sulaiman Zuhdi Pane. Penunjukan komisaris independen disyaratkan oleh Pasar Modal Indonesia dan Peraturan Bursa Efek Jakarta. Pemilihan Dewan Komisaris berdasarkan pada pengetahuan dan kemampuan yang mendalam di samping juga memiliki pengalaman yang luas di berbagai area seperti pemerintahan dan peraturan, keuangan, kebendaharaan (treasury), akuntansi, industri pertambangan, teknis operasional, teknis mesin, komunikasi, manajemen bisnis dan pemasaran. Dengan demikian, Dewan Komisaris mampu menjadi mitra penyeimbang terhadap Direksi dalam mencapai visi dan misi Perseroan. Dengan kepemimpinan Dewan Komisaris dan Direksi saat ini, BUMI menjamin bahwa tugas-tugas pembuatan kebijakan, supervisi dan pengelolaan pekerjaan rutin dilakukan secara terpisah.
Currently, The Board of Commissioners (BoC) consists of eight members. Three are independent commissioners, including the Chairman of the Board. They are Mr. Suryo B. Sulisto, Fuad Hasan Masyhur, Sulaiman Zuhdi Pane. The appointment of independent commissioners is required by the Indonesian Capital Market and Jakarta Stock Exchange Regulations. The selection of Board of Commissioners was based on the depth of knowledge and competency as well as having extensive experience in various areas such as government and regulation, finance, treasury, accounting, mining industry expertise, operational technical, engineering, communication, business management and marketing. Therefore, the BoC serves as a balancing partner with the BoD in achieving BUMI’s vision and mission. With the leadership of the current BoC and BoD, BUMI can assure that the duties of policy making, supervision and management of routine work are exclusively allocated.
Direksi saat ini terdiri dari 5 orang, yaitu Chief Executive Officer/Presiden Direktur yang juga menjabat sebagai Chief Operating Officer, Direktur Pengembangan Usaha (Business Development); Direktur Internal Audit; Senior Vice President (SVP), Chief Financial Officer (CFO), SVP, Investor Relations, Corporate Secretary and Corporate Communications. Secara umum, tugas dan tanggung jawab Direksi meliputi memimpin dan mengelola Perseroan dalam rangka mencapai sasaran/tujuannya. Di samping itu Direksi juga bertugas meningkatkan entitas ekonomi Perseroan melalui pengembangan bisnis baru dan persiapan infrastrukturnya. Direksi juga harus menjamin bahwa semua aset Perseroan digunakan secara benar guna kepentingan Perseroan dan pemegang saham.
The current Board of Directors consists of five persons, namely the Chief Executive Officer (CEO)/President Director also holds positions of Chief Operating Officer; Director, Business Development; Director, Internal Audit; Senior Vice President (SVP), Chief Financial Officer: SVP, Investor Relations, Corporate Secretary and Corporate Communications. In general, the Board of Directors roles and responsibilities include leading and managing the Company in achieving its objectives. Besides that, the BoD also involves in establishment of the economic entity through new business development and establishing the infrastructure. Board of Directors must also ensure that all Company’s assets are properly used in the best interests of the Company and shareholders.
CEO/Presiden Direktur harus menerapkan nilai-nilai, visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, rencana, dan anggaran Perusahaan. CEO/Presiden Direktur harus juga memberikan arahan ke anggota Direksi yang lain dan manajemen eksekutif dalam segala hal yang mencakup kepentingan dan kepengurusan Perseroan untuk menjamin pertumbuhan yang berkesinambungan dan pencapaian sasaran/tujuan Perseroan. Selain itu, CEO/Presiden Direktur harus mewakili dan mempromosikan Perseroan untuk mempengaruhi publik dan komunitas investor, serta berpartisipasi aktif dalam masyarakat dan lingkungan.
The CEO should implement the Company’s values, vision, mission, purpose, objectives, policies, plans and budgets. The CEO should also provide advice to the other members of the Board of Directors and executive management in all matters concerning the interests and management of the Company to assure sustainable growth and the achievement of corporate objectives. Furthermore, the CEO should represent and promote the Company to influence the public and the investment community, and participate actively in civic and community affairs.
63
PT BUMI RESOURCES TBK.
oleh Direksi. Selain itu, Dewan Komisaris juga berhak untuk menominasikan Ketua Dewan Komisaris, CEO/ Presiden Direktur, dan anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang lain serta juga memberikan nasihat, arahan, dan petunjuk. Hal yang terpenting adalah Dewan Komisaris dapat melakukan pengawasan yang independen terhadap Direksi.
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
CFO bertanggungjawab untuk membantu CEO/ Presiden Direktur dalam memformulasikan strategi keuangan Perseroan dan kebijakan terkait untuk mencapai tujuan Perseroan dan mengevaluasi kinerja Perseroan terhadap tujuan yang telah ditetapkan. CFO harus mengarahkan dan mengendalikan kegiatan keuangan, akuntansi, dan perpajakan, termasuk kebendaharaan (treasury) , nvestasi, pengembangan bisnis dan sistem informasi Perseroan sehingga dapat melindungi asset para pemegang kepentingan dan menjamin kesinambungan Perseroan.
Chief Financial Officer (CFO) is responsible for assisting the CEO in formulating a corporate financial strategy and relevant policies to achieve corporate objectives and evaluating the corporate performance against those objectives. The CFO should also guide, direct, and control finance, accounting, and taxation activities, including treasury, investment, business development and information systems of the Company in a manner that protects the stakeholders’ assets and ensures corporate sustainability.
Chief Operational Officer (COO) bertanggung jawab membantu CEO/Presdir dalam memformulasikan strategi operasional dan kebijakan usaha penambangan dan batubara untuk mencapai tujuan Perseroan dan mengevaluasi kinerja Perseroan terhadap tujuan yang telah ditetapkan. COO harus memaparkan rencana strategis, rencana bisnis dan kepemimpinan secara keseluruhan, serta juga mengarahkan dan mengendalikan seluruh kegiatan anak perusahaan penambangan dan batubara. Selain itu, COO harus menjamin bahwa tujuan dan rencana perusahaan telah dikembangkan untuk setiap anak perusahaan dan semua kebijakan perusahaan diterapkan secara konsisten.
Chief Operating Officer (COO) is responsible in formulating the Coal and Mining business operational strategies and policies to accomplish corporate objectives and evaluating the corporate performance against those objectives. The COO should provide strategic plans, business plans, and overall leadership, as well as guide and control all Coal and Mining business unit activities, and ensure that determined corporate objectives and plans are developed for each operating company and all corporate policies are implemented consistently.
Senior Vice President, Investor Relations bertanggung jawab kepada CEO dalam mengelola fungsi manajemen investor, aktivitas Sekretaris Perseroan dan Komunikasi Perseroan (eksternal & internal) dalam rangka mendorong terwujudnya nilai-nilai Perseroan, menyebarluaskan informasi keuangan Perseroan dan informasi penting lainnya yang terkait dengan BUMI kepada komunitas keuangan dan investor institusi. Selain itu, juga untuk menjamin komunikasi yang efektif dan tepat waktu dalam hal pelaporan informasi keuangan Perseroan dan masalah-masalah penting lainnya kepada pemegang kepentingan dan investor.
Senior Vice President, Investor Relations reports to CEO and manages the function of investor management, Corporate Secretary and Corporate Communications (external & internal) in order to enhance corporate value, disseminate corporate financial and all important issues related to BUMI to the financial community and institutional investors and to ensure effective and timely communications of pertinent financial information and all other important issues to stakeholders and the investment community.
Direktur Pengembangan Usaha bertanggung jawab memastikan semua bisnis unit yang masih berada pada tahap pra-operasi dikelola dengan secara efektif dan efisien. Direktur Pengembangan Usaha harus memastikan setiap individu yang ditunjuk untuk mengawasi, mengeksplorasi, dan melakukan tuga lainnya benar-benar dapat diandalkan dan mendapatkan bantuan, jika diperlukan.
Business Development Director is responsible for ensuring that all business units which are in their pre-operating stages are managed in an effective and efficient manner. He is required to ensure that individual assigned to over see, exploration and other services are capable and are provided with assistance, if and when the need arises.
Internal Audit melapor langsung kepada CEO dan bekerja erat secara independen dengan kantor akuntan publik dan Komite Audit. Internal Audit bertanggun jawab untuk membuat rencana, melaksanakan, melakukan koordinasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan audit dalam upaya untuk memberikan pendapat yang independen dan obyektif serta memberikan jasa konsultasi guna menambah nilai dan meningkatkan operasi Perseroan dan membantu Perseroan dalam mencapai tujuannya dengan pendekatan yang sistematis dan disiplin dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan praktik good corporate governance.
Internal Audit reports directly to the Chief Executive Officer and works closely with the BUMI’s public accounting firm and Audit Committee in a highly independent fashion. He is accountable to plan, conduct, co-ordinate, and control audit engagement activities in order to provide independent, objective assurance and consulting services designed to add value and improve the organization’s operations and to help the organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluating and improving the effectiveness of risk management, control, and governance processes.
64
Rapat Direksi dan Dewan Komisaris
Meetings of the BoD and BoC
Direksi melakukan rapat bersama secara berkala dengan Dewan Komisaris sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Rapat Direksi dan Dewan Komisaris serta kehadiran anggota Dewan selama tahun 2006 adalah sebagai berikut:
The Board of Directors meet regularly with the Board of Commissioners, in accordance with the Company’s need. BoC-BoD meetings and their attendance in 2006 were as follows:
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi 2006 BoD and BoC meetings in 2006 Tanggal Date
8/6/06
4/9/06
Materi Pembahasan Agenda Rencana merger; proyek pengeboran Gallo Oil (JerseY) Ltd; tinjauan kinerja utama Merger plan; drilling project of Gallo Oil (Jersey) Ltd; performance highlight
Pembatalan divestasi anak perusahaan; rencana merger, kinerja utama, operasional tambang Cancellation of divestment of subsidiaries; merger plan; performance highlight; mining operations
Kehadiran anggota Dewan dalam rapat adalah sebagai berikut:
Attendance of the members of the Boards are as follows:
Kehadiran Anggota Dewan dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Attendance of the members of the Board in the BoC and BoD meetings Kehadiran Attendance
Dewan Komisaris Board of Commissioners Suryo Bambang Sulisto Sulaiman Zuhdi Pane Iman Taufik Kusumo A. Martoredjo Nalinkant A. Rathod Jay Abdullah Alatas Fuad Hasan Masyhur Samel Rumende
2/2 2/2 2/2 1/2 2/2 1/2 2/2 2/2
Direksi Board of Directors Ari Saptari Hudaja Eddie Junianto Soebari Kenneth Patrick Farrell
2/2 2/2 2/2
Sebagai tambahan dari rapat di atas, anggota Direksi melaksanakan rapat secara rutin dengan sesama anggota Direksi serta rapat antara anggota Direksi dengan manajemen eksekutif BUMI dan anak-anak perusahaannya.
In addition to the above meetings, the members of the BoD conducted regular meetings amongst the members of the BoD as well as meeting between the members of the BoD with the executive management of BUMI and its subsidiaries.
Renumerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration of BoC and BoD
Selama tahun 2005 dan 2006, total gaji dan honor yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi BUMI dan anak perusahannya Rp 26.958 juta dan Rp 24.650 juta. Tunjangan dan fasilitas yang diperoleh oleh Direksi termasuk tunjangan kesehatan, fasilitas komunikasi, dan cuti tahunan sesuai dengan kebijakan Perseroan.
In 2005 and 2006, total honorariums and salaries of the Board of Commissioners and the Board of Directors BUMI and its subsidiaries were Rp 26.958 million and Rp 24.650 million respectively. The allowances and facilities for a Director include medical expenses, communication facilities and annual leave as per policy.
Komite Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Committee
Untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Perseroan telah membentuk tiga komite yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Manajemen Risiko.
To assist the Board of Commissioners in the execution of its monitoring function, BUMI has set up three committees: Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee and Risk Management Committee.
65
PT BUMI RESOURCES TBK.
Nama Name
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit dibentuk pada tanggal 12 Desember 2001 untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan. Fungsi utama Komite Audit adalah memastikan bahwa:
Audit Committe was established since 12 December 2001 to assist the BoC in executing its oversight function. The primary function of the Audit Committee is to ensure that:
1. Laporan Keuangan Perusahaan yang dipublikasikan telah memenuhi ketentuanketentuan yang berlaku termasuk diterapkannya Standar Akuntansi yang sesuai,
1. The Company’s published financial statements have been presented in accordance with the prevailing regulations including the accounting standards,
2. Risiko Usaha telah dikelola dengan baik dan sistem pengendalian internal dilaksanakan dengan memadai serta,
2. Business risk have been adequately managed and related internal control is adequate and,
3. Aktivitas usaha telah dilaksanakan dengan beretika dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Business activities have been conducted ethically and in compliance with the prevailing laws and regulations.
Pada bulan Januari 2006, telah ditunjuk anggota baru Komite Audit, yaitu: Kanaka Puradiredja, Mawar Napitupulu dan Indra Safitri. Komite Audit diketuai oleh Sulaiman Zuhdi Pane.
In January 2006, there are new members of the Audit Committee: Kanaka Puradiredja, Mawar Napitupulu and Indra Safitri. The Audit Committee is presided by Sulaiman Zuhdi Pane.
Rincian laporan kegiatan yang dilakukan oleh Komite Audit di tahun 2006 dan riwayat hidup masing-masing anggota Komite Audit disajikan pada halaman 20.
A detailed report of Audit Committee’s activities and the curriculum vitae of each member of the Audit Committee in 2006 is presented on pages 20.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi adalah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk memberikan pendapat profesional kepada Dewan Komisaris guna meyakini bahwa proses remunerasi dan pencalonan anggota Dewan Komisaris, Direksi serta para eksekutif Perseroan sesuai dengan praktik good corporate governance. Komite dibentuk pada 15 Maret 2007. Sebelum dibentuk, fungsi komite ini telah dilaksanakan sejak tahun 2006 oleh Presiden Direktur dan Presiden Komisaris.
Remuneration and Nomination Committee is the Committee established by the Board of Commissioners to provide independent opinion to the Board of Commissioners in order to ensure that remuneration and nomination processes of the members of the Board of Commissioners, Board of Directors and the Company’s executives are in accordance with good corporate governance practices. The Committee has been established on 15 March 2007. Prior to its establishment, the function of committee were already conducted during 2006 by the President Director and the President Commissioner.
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Members of Remuneration and Nomination Committee: 1. 2. 3. 4.
Mr Suryo B. Sulisto Mr Fuad Hasan Masyhur Mr Ari S. Hudaja Ahli Sumber Daya Manusia (akan ditunjuk kemudian) Human Resources Specialist (yet to be appointed)
Ketua/Chairman Anggota/Member Anggota/Member Anggota/Member
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Komite Manajemen Risiko adalah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk meyakini adanya penerapan dan efektifitas dari pelaksanaan sistem manajemen risiko yang menyeluruh di dalam Perseroan. Komite dibentuk
Risk Management Committee is the Committee established by the Board of Commissioners to provide recommendations to the Board of Commissioners in order to ensure the existence and effectiveness of the integrated risk management systems in the Company. The
66
pada 15 Maret 2007 dan sebelumnya fungsi dari Komite Manajemen Risiko dijalankan oleh anggota Dewan Komisaris, Bapak Nalinkant A. Rathod dan Chief Executive Officer/Presiden Direktur.
Committee has been established on March 15, 2007 and previously, the function of Risk Management Committee has been delivered by the member of Board of Commissioners, Mr. Nalinkant A. Rathod and the Chief Executive Officer/President Director.
Anggota Komite Manajemen Risiko Members of Risk Management Committee: Mr Nalinkant A. Rathod Mr Kanaka Puradiredja Ahli Manajemen Risiko (akan ditunjuk kemudian) Risk Management Specialist (to be appointed)
Ketua/Chairman Anggota/Member Anggota/Member
Komite Eksekutif
Executive Committee
Direksi telah membentuk Komite Proyek Khusus untuk membantu Presiden Direktur dalam melaksanakan fungsi koordinasi, analisa dan menangani proyek khusus dalam pengembangan usaha dan teknologi baru yang terkait dengan industri pertambangan dan enegi seperti Bio Diesel, Coal Bed Methane.
The BoD has established Special Project Committee to assist the President Director to coordinate, analyze, and handle special project in the new development of business and technology related to the energy and mining industry such as Bio Diesel and Coal Bed Methane.
Audit Internal dan Sistem Pengendalian Internal
Internal Audit and Internal Control System
Dalam rangka menerapkan praktik terbaik Internal Audit dan meningkatkan sistim pengendalian internal, BUMI secara berkesinambungan melakukan evaluasi dan peningkatan kinerja organisasi termasuk di dalamnya fungsi audit internal, antara lain dalam hal:
To implement internal audit best practices and to improve internal control system, BUMI has been continuously evaluated and improved organization’s performance, including enhancing its internal audit function such as:
•
•
•
•
•
•
•
Fungsi audit internal ditempatkan di tingkat Direksi dengan menunjuk Eddie J. Soebari sebagai penanggung jawab di bidang ini. Melakukan kajian atas sistim pengendalian internal di bidang pengadaan dan manajemen kontrak di PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. Secara berkala melakukan pertemuan dengan Komite Audit untuk membahas temuan audit internal yang dilaksanakan oleh konsultan independen di unit usaha PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia di bidang pengadaan dan manajemen kontrak. Melakukan kajian atas sistim pengendalian internal di bidang community development di PT Kaltim Prima Coal. Memberikan laporan hasil kajian kepada Direksi dan Dewan Komisaris (melalui Komite Audit) atas hasil kajian konsultan independen dalam bidang pengadaan, manajemen kontrak, dan community development. Memberikan masukan dalam pengembangan prosedur operasional dengan fokus pada sistim pengendalian internal.
•
•
•
•
•
The internal audit function has been created in the Board of Directors level and appointing Eddie J. Soebari to be responsible in this area. Conducting review of the internal control system in the areas of procurement and contract management at PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia. Conducting regular meetings with Audit Committee to discuss internal audit findings from independent consultants at PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia, particularly in the areas of procurement and contract management. Conducting assessment on internal control systems in the area of in community development at PT Kaltim Prima Coal. Reporting to the BoD and BoC (through Audit Committe) the assessment results of independent consultants’ review in the areas of Company’s procurement, contract management and community development. Providing inputs to develop operational procedures focusing on internal control systems.
67
PT BUMI RESOURCES TBK.
1. 2. 3.
Upaya pembentukan dan peningkatan kinerja Divisi Audit Internal akan terus berkelanjutan di tahun 2007. Rencana kerja Divisi Internal Audit akan difokuskan antara lain pada hal-hal berikut:
In 2007, Internal Audit Division will continue to improve its performance. Internal Audit Division plans to focus on thefollowing areas:
•
•
• •
•
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
•
Mengembangkan sentral organisasi Divisi Internal Audit sesuai dengan kebutuhan BUMI. Melakukan seleksi kandidat untuk menunjuk pejabat senior di Divisi Audit Internal. Meningkatkan pengetahuan dan keahlian auditor internal dengan menyelenggarakan pelatihanpelatihan audit internal yang diperlukan seperti pendekatan audit berdasarkan risiko. Mengembangkan rencana kerja Divisi Audit Internal yang dibuat sejalan dengan manajemen risiko BUMI serta juga berfokus pada bidangbidang yang dapat dilakukan penghematan biaya. Mengkaji bidang-bidang yang berpotensi adanya inefisiendi dan kecurangan/fraud di seluruh BUMI, termasuk anak perusahaan.
• •
•
•
Developing central organization of Internal Audit Division in accordance with BUMI’s needs. Selecting candidates to be assigned as a senior officer at Internal Audit Division. Improving knowledge and skills of internal auditor by organizing necessary internal audit trainings such as risk-based audit approach. Developing Internal Audit division’s work plan in line with BUMI’s risk management and focuses on cost reduction initiatives. Assessing potential areas in which fraud or inefficiency may exist at BUMI and its subsidiaries.
Manajemen Risiko
Risk Management
Informasi mengenai manajemen risiko BUMI secara terinci dijabarkan pada bagian Manajemen Risiko dalam laporan tahunan ini yakni pada halaman 73 sampai 75
Information on BUMI’s risk management is detailed in the Risk Management section on this Annual Report on pages 73 to 75
Tanggung jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Informasi mengenai kegiatan terkait tanggung jawab sosial Perseroan secara terinci dijabarkan pada bagian Tanggung jawab Sosial Perusahaan dalam laporan tahunan ini yakni pada halaman 52 sampai 55
Information on the corporate social responsibility activities of the organization are detailed in section Corporate Social Responsibility of this Annual Report on pages 52 to 55
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Perusahaan telah menunjuk Sekretaris Perusahaan sejak 13 Januari 2000 sebagai jendela informasi Perusahaan untuk menyebarkan informasi perusahaan yang bersifat material ke publik (termasuk Pasar Modal dan Bursa Efek Jakarta), serta juga memberikan informasi mengenai peraturan yang berlaku ke Direksi. Secara rinci, tugas dan tanggungjawab Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut : memonitor perkembangan Pasar Modal dan Bursa Efek Jakarta, khususnya dalam hal perundangan dan peraturan, memberikan masukan kepada Direksi mengenai masalah kepatuhan terhadap peraturan Pasar Modal dan Bursa Efek Jakarta.
BUMI has appointed a Corporate Secretary since 13 January 2000 as information window of the Company by disseminating material company information to the public (including the Capital Market and the Jakarta Stock Exchange), as well as by providing any information pertaining to the prevailing regulations to the Board of Directors. In more detailed way, the roles and responsibilities of the corporate secretary are as follows: monitor the Capital Market and Jakarta Stock Exchange developments, in particular prevailing laws and regulations; advise the Board of Directors on compliance issues with the Capital Market and Jakarta Stock Exchange regulations.
Selama tahun ini, Sekretaris Perusahaan menyiapkan dan memelihara rigister khusus mengenai sahamsaham yang dimiliki Dewan Komisaris, Direksi dan keluarganya; mengorganisir dan menghadiri rapat Dewan Komisaris dan Direksi serta menyimpan risalah rapat-rapat tersebut. Sekretaris Perusahaa juga menyimpan dan memutakhirkan data pemegang saham serta memfasilitasi Rapar Umum Pemegang Saham (RUPS) dan mengkoordinasikan penerbitan Laporan Tahunan Perusahaan.
During the year, Corporate Secretary prepares and maintains a special registers of shares owned by the members of the Board of Commissioners, Directors and their families; organizes and attends meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors, maintains minutes of those meetings. BUMI’s corporate secretary also maintains and has updated list of shareholders as well as facilitates General Meeting of Shareholders and coordinates the issuance of the Annual Reports.
68
Compliance with Capital Market Rules and Regulations As a public company, BUMI consistently refers to and complies with all prevailing rules, laws and regulations, as well as its own code of conduct. By complying with the prevailing laws and regulations, BUMI believes that this will enable BUMI to continuously improve the quality of Good Corporate Governance practices throughout its entire aspects of operations.
Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dengan Pedoman Perilaku, Perseroan berharap untuk menghindari adanya benturan kepentingan yang mungkin terjadi ketika kepentingan individu tertentu mempengaruhi (atau bahkan nampaknya akan mempengaruhi) kepentingan Perusahaan secara keseluruhan. Seluruh Komisaris, Direksi, manajemen, dan karyawan harus dapat menghindari setiap benturan antara kepentingan pribadi, profesi, dan bisnis terhadap kepentingan Perseroan, di dalam setiap dan semua tindakan yang diambil mereka atas nama Perusahaan di dalam kapasitasnya masing-masing. Dalam hal karyawan yang memiliki kepentingan langsung dan tidak langsung, atau memiliki hubungan dengan, individu atau organisasi yang akan mengajukan transaksi dengan BUMI, karyawan tersebut harus menginformasikaan adanya kepentingan atau hubungan tersebut, dan oleh karenanya yang bersangkutan akan dikeluarkan dari diskusi atau pemilihan transaksi tersebut. Karyawan tersebut harus menginformasikan managernya atau penyelianya mengenai situasi yang dapat melibatkan benturan kepentingan secara nyata (atau nampaknya), dan mencoret mereka dari pembicaraan atau kegiatan yang terkait dengan benturan kepentingan tersebut.
Conflict of Interest Transactions With BUMI’s Code of Conduct, BUMI expects to avoid any conflict of interest that may occur when an individual’s private interest interferes (or even appears to interfere) with the interests of BUMI as a whole. All Commissioners, Directors, management and employees shall scrupulously avoid any conflict between their own respective personal, professional or business interests and the interests of the Company, in any and all actions taken by them on behalf of BUMI in their respective capacities. In the event that any employees shall have any direct or indirect interest in, or relationship with, any individual or organization which proposes to enter into any transaction with BUMI, such person shall give notice of such interest or relationship and shall thereafter refrain from discussing or voting on the particular transaction. The employee must advise their manager or supervisor of situations that could involve an actual or perceived conflict of interest and remove themselves from any discussion or activity involving the conflict.
Pedoman Perilaku Perusahaan, mengatur kebijakan dalam hal benturan kepentingan sesuai dengan peraturan Bapepam (Capital Market Supervisory Agency) Aturan No. IX.E.1, dan Anggaran Dasar Perusahaan.
BUMI’s code of conduct governs policy on conflicts of interest pursuant to both Bapepam (Capital Market Supervisory Agency) Regulation No. IX.E.1 and the Articles of Association of the Company.
Transaksi Material Peraturan Perseroan berdasarkan Peraturan Bapepam No. IX.E.2 dan Anggaran Dasar Perseroan menyatakan bahwa transaksi material adalah pembelian dan penjualan saham, dan/atau pembelian, penjualan, transfer atau pertukaran aset atau porsi dari usaha yang sama dengan atau lebih dari 10% dari pendapatan atau 20% ekuitas yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham atau mereka yang telah memiliki lebih dari 50% dari total saham sesuai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan. Perseroan telah mentaati peraturan, hukum dan regulasi yang terkait dengan transaksi material tersebut. Setiap transaksi material harus disetujui oleh Rapat Umum Tahunan. Perseroan juga menunjuk pihak independen untuk memeriksa dan memberikan opini nya yang tepat mengenai jumlah transaksi yang cukup serta mempublikasi setiap transaksi material di tiga Koran (Jakarta Post, Investor Daily, dan Bisnis Indonesia).
Material Transactions BUMI rules that, pursuant to Bapepam Regulation No. IX.E.2 and the Articles of Association, material transactions are the purchase or sale of or participation in shares, and/or the purchase, sale, transfer or exchange of assets or portions of the business equal to or greater than 10% of revenue or 20% of equity that are approved at a General Meeting of Shareholders that is attended by shareholders or their proxies representing more than 50% of the total shares with lawful voting rights issued by the Company. BUMI has complied with the rules, laws and regulations regarding the material transactions. Every material transaction should be approved by the Annual General Meeting. BUMI also appointed independent party to review and provide opinion of the adequacy of the transaction amount and announce every material transaction in 3 newspapers (Jakarta Post, Investor Daily, and Business Indonesia).
69
PT BUMI RESOURCES TBK.
Kepatuhan terhadap Perundangan dan Peraturan Pasar Modal Sebagai sebuah perusahaan publik, Perseroan secara konsisten merujuk dan taat pada semua perundangan, hukum, peraturan serta Pedoman Perilaku Perseroan. Dengan mentaati perundangan dan peraturan yang berlaku, Perseroan percaya bahwa hal ini akan meningkatkan kualitas praktek Good corporate governance di seluruh aspek operasi Perseroan.
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Kepatuhan Terhadap Perjanjian Surat Utang Sejalan dengan dikeluarkanya surat utang Perseroan, BUMI harus menjamin ketaatan perjanjian surat utang pada setiap peraturan bursa efek di mana surat tersebut terdaftar. Selama tahun 2006, Perseroan telah melakukan pembayaran kupon dan pembayaran tersebut telah dilaporkan tepat waktu kepada bursa efek yang bersangkutan. Setiap pembelian kembali surat utang dan tujuannya dilaporkan secara baik. Dalam menjaga rasio keuangan, BUMI juga menjamin rasio tersebut berada pada kisaran yang sesuai dalam perjanjian tersebut.
Compliance with Bond Covenants As a company that issues corporate bonds, BUMI shall ensure compliance with the bonds covenants and any stock exchange regulations where the bonds are listed. During the year, the Company has paid the coupons payments and the payments have been reported to the stock exchanges in due date. Any buy back bonds and its purposes also has been reported properly. In terms of maintaining financial ratios, BUMI also ensures that the ratios fall within that required in the covenants.
Komunikasi Dengan Pemegang Saham Komunikasi oleh induk perusahaan dilakukan oleh investor relations dan sekretaris perusahaan. Komunikasi perusahaan untuk setiap anak perusahaan dilakukan masing-masing, pada departemen hubungan eksternal.
Communication with Shareholders Communication for corporate holding is handled by the investor relations and corporate secretary. Corporate communication for each subsidiary company is handled by each subsidiary’s, the external relation departments.
Untuk tetap dapat memenuhi keiginan para pemegang saham, BUMI selalu menjamin terlaksananya Rapat Umum Pemegang Saham yang dilakukan setiap tahun yang dilaksanakan sesuai jadwal dan dipersiapkan sesuai dengan Peraturan no. IX. I. 1 dari Pasar Modal Indonesia mengenai Peraturan Agen Pengawasan Pasar. Tahun 2006, Rapat Umum Pemegang Saham dilaksanakan pada 17 Mei 2006. Agenda dari rapat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
To protect the interests of its shareholders, BUMI always ensure that the Annual General meeting of Shareholders is conducted in due time and prepared in compliance with Rule no. IX. I. 1 of Indonesian Capital Market Supervisory Agency Regulations. In 2006, Annual Shareholders’ General Meeting was held on 17 May 2006. The agenda of the meeting included:
1. Persetujuan Atas Laporan Pertanggungjawaban Direksi atas jalannya Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005. 2. Pengesahan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005. 3. Persetujuan untuk rencana penggunaan laba Perseroan untuk Tahun Buku 2005. 4. Penunjukan Akuntan Publik untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.
1. 2. 3. 4.
Rapat Luar Biasa Pemegang Saham dilakukan pada tanggal 17 Mei 2006. Dengan agenda rapat sebagai berikut:
Extraordinary shareholders’ general meeting took place on 17 May 2006. The agenda of the meeting included:
1. Persetujuan atas rencana transaksi penjualan aset Perseroan berupa saham-saham yang dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung pada anak-anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, Indocoal Resources (Cayman) Limited, PT Indocoal Kalsel Resources dan PT Indocoal Kaltim Resources, (“Aset”), yang merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. 2. Persetujuan berkaitan dengan penjualan Aset Perseroan yang merupakan sebagian besar Aset Perseroan dan untuk menjaminkan atau mengagunkan harta kekayaan Perseroan kepada
1. 2.
70
Approval of the Board of Directors’ Accountability Report on the Company’s performance for the Fiscal Year ended 31 December 2005; Approval of the Balance Sheet and Income Statement for the Fiscal Year ending on 31 December 2005; Approval of the expenditure plan of the Company’s profits for the Fiscal Year ended December 31, 2005; Appointment of a Public Accountant to conduct an audit of the Company’s Financial Statement for the Fiscal Year ended December 31, 2006.
Approval of BUMI’s proposed sales transaction of the Company’s assets in the subsidiary companies, namely PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, PT Indocoal Resources (Cayman) Limited, PT Indocoal Kalsel Resources, and PT Indocoal Kaltim Resources (“Assets”), of which are material transactions as stipulated by the BAPEPAM regulation No. IX.E.2 regarding Material Transaction and Core Business Shifting; Approval related on the sale of Company’s Assets which comprise a majority of the Company’s Assets and to guarantee or pledge Company’s Possessions to its creditors
3. 4. 5.
including but not limited to (i) pledge of part or entire shares of subsidiary companies; (ii) fiduciary of receivables, bank accounts, insurance claims and inventory of the Company and/or subsidiary companies; (iii) pledge or mortgage of other possessions of the Company and the subsidiary companies for funding or to secure loan from third parties as stipulated by Article 88 of Law No. 1 of 1995 regarding Limited Liability Company; Approval related to the Proposed Buyback of the Company’s Shares as stipulated by the BAPEPAM regulation No. XI.B.2; Re-appointment of the members of Company’s Board of Directors and Board of Commissioners. Explanation from the Company’s Board of Directors on the Company’s plan for interim dividends.
Sebagai tambahan dalam rapat pemegang saham, Perseroan mengeluarkan informasi yang terkait dengan Perseroan dan anak perusahannya melalui berbagai cara seperti paparan publik, siaran press, pertemuan analis dan road show. Tabel berikut menunjukkan usaha Perseroan dalam menjaga transparansi dan pengungkapan informasi kepada para pemegang saham:
In addition to shareholders’ meeting, BUMI publishes information related to the Company and its subsidiaries through a number of public exposes, press release, analyst meeting, and road shows. The following table demonstrated BUMI’s effort to maintain transparency and information disclosures to its shareholders:
Daftar informasi dari paparan publik dan siaran pers, analyst meetings, road shows yang diselenggarakan BUMI selama 2006: Below are the information of the public exposes and press releases, analyst meetings, road shows conducted by BUMI during 2006: Jenis Publikasi Tanggal Descriptions Date
Perihal Subject
Public Expose
21/3/06
Penjualan Asset & Rencana Usaha Perseroan Asset sale & Company’s Business Plan
Public Expose
30/08/06
Transaksi Divestasi/Jual Beli dan Rencana Merger dengan EMP Divestment Transaction dan Merger Plan with EMP
Analyst Meeting
6/09/06
Informasi mengenai kinerja dan bisnis Perseroan Corporate update regarding company’s business and performance
Analyst Meeting
30/08/06
Informasi mengenai kinerja dan bisnis Perseroan Corporate update regarding company’s business and performance
Analyst Meeting
19/12/06
Informasi mengenai kinerja dan bisnis Perseroan Corporate update regarding company’s business and performance
Press Release
30/01/06
Laporan Rencana Merger dengan EMP Report the Plan to Merge with EMP
Press Release
16/3/06
BUMI mengumumkan Jual Beli dengan PT Borneo Lumbung Energi mengenai divestasi aset batubara BUMI BUMI announces SPA with PT Borneo Lumbung Energy to divest BUMI’s shares in its coal assets
Press Release
29/03/06
BUMI mengumumkan pemberitahuan kepada Indocoal mengenai pembelian kembali SEN seri 2005-01 BUMI announces the notice to Indocoal Redemption Structured Export Notes series (SEN) 2005-01
Press Release
1/05/06
Pembelian kembali SEN seri 2005-01 oleh Indocoal Indocoal redemption SEN series 2005-01
Press Release
3/05/06
BUMI menyelesaikan penerbitan surat hutang Indocoal senilai AS$ 800 juta BUMI closes US$ 800 million Indocoal notes issue
Press Release
25/08/06
BUMI mengumumkan kesepakatan bersama mengenai pembatalan rencana divestasi aset batubara di Kalimantan BUMI announces mutual agreement not to proceed with sales of Kalimantan Coal Assets
Press Release
3/10/06
BUMI melakukan sindikasi pendanaan AS$ 1.200 juta melalui transaksi surat hutang Indocoal dengan suku bunga mengambang senilai AS$ 900 juta hari ini serta fasilitas hutang Bumi Resources senilai AS$ 300 juta BUMI syndicates US$ 1,200 million with the US$ 900 million Indocoal floating rate notes transaction funded today and the closing of US$ 300 million Bumi Resources loan facility
Road Show
6-15/9/06
Road show Credit Suisse di Singapura, Hong Kong, London dan New York Credit Suisse Road Show was held in Singapore, Hong Kong, London and New York
Road Show
6-8/12/06
Road show CLSA Corporate di Hong Kong dan Singapura CLSA Corporate Road Show was held in Hong Kong and Singapore
Selain itu Perseroan juga telah membuat rencana pertemuan investor untuk tahun 2007 ke Amerika Serikat, Inggris, Hong Kong, Singapura, Jepang dan Timur Tengah.
In addition to the above, we have already prepared an annual investor meeting schedule for 2007 to USA, UK, Hong Kong, Singapore, Japan and the Middle East.
71
PT BUMI RESOURCES TBK.
para krediturnya termasuk namun tidak terbatas pada (i) gadai atas sebagian atau seluruh sahamsaham pada anak perusahaan; (ii) fidusia atas tagihan-tagihan rekening bank klaim asuransi, persediaan (inventory) Perseroan dan atau anak perusahaan; (iii) jaminan atau agunan atas harta kekayaan lain milik Perseroan dan anak perusahaan, yang dilakukan dalam rangka pembiayaan atau perolehan kredit dari pihak ketiga baik sekarang maupun yang akan datang; sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 88 Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. 3. Persetujuan sehubungan dengan Rencana Pembelian Kembali Saham Perseroan sesuai dengan Peraturan Bapepam XI.B.2. 4. Penetapan kembali Direksi dan Komisaris Perseroan. 5. Penjelasan Direksi Perseroan sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan pembagian deviden interim.
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Disamping itu, juga diungkapkan informasi (dan transaksi material) ke komunitas Pasar Modal BEJ dan BES, sebagai berikut:
Furthermore, disclosure of information (and material transactions) submitted to the Capital Market, JSX and SSX are as follows:
Tanggal Date
Perihal Subject
18/01/06
Perubahan anggota Komite Audit BUMI Appointment of new Audit Committee Members of BUMI
23/03/06
Perjanjian kredit dengan CSFB Singapore untuk pinjaman sebesar AS$ 200 juta. Credit Loan Agreement with CSFB Singapore in the amount of US$ 200 million.
27/03/06
Penjualan saham perseroan dalam PT KPC & AI Sale of Company’s shares in PT KPC & AI
29/03/06
Pemberitahuan kepada Indocoal Exports untuk menginstruksikan kepada penerbit SEN serial 2005-1 dalam melakukan pembelian kembali atas seluruh jumlah pokok yang tersisa dari SEN 2005-01 Announcement to Indocoal Exports, issuer of SEN 2005-1 series in redeeming all outstanding principals of the series
3/10/06
Penutupan dan penyelesaian penjualan surat berharga Indocial Exports sebesar AS$ 900 juta Closing and settlement of the sale of Indocoal Export’s Commercial Papers in the amount of US$ 900 million
12/10/06
Enercoal Resources Pte Ltd, anak perusahaan BUMI mendapatkan fasilitas kredit sebesar AS$ 200 juta Enercoal Resources Pte Ltd, BUMI’s subsidiary obtain credit facility in the amount of US$ 200 million
13/11/06
Pembatalan penggabungan usaha BUMI dengan PT Energi Mega Persada Cancellation of Merger Plan between BUMI and PT Energi Mega Persada
Untuk pihak-pihak yang memiliki akses internet, Perseroan telah meningkatkan jaringan situsnya: www.bumiresources.com. Situs ini dikelola agar para pemegang saham secara berkala dapat melakukan pengawasan dan memperoleh informasi terkini mengenai BUMI.
For those having internet access, BUMI has enhanced its website: www.bumiresources.com. The website is managed to enable shareholders to regularly monitoring and updating BUMI’s information.
Para pemegang saham juga dapat menghubungi:
They are also invited to contact:
Mr. Dileep Srivastava Senior Vice President, Investor Relations PT Bumi Resources Tbk Wisma Bakrie 2, Lantai 7 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2 Jakarta 12920 Indonesia e-mail:
[email protected] Tel: 62 21 57942080 Fax: 62 21 57942070
Mr. Dileep Srivastava Senior Vice President, Investor Relations PT Bumi Resources Tbk Wisma Bakrie 2, 7th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2 Jakarta 12920 Indonesia e-mail:
[email protected] Tel: 62 21 57942080 Fax: 62 21 57942070
untuk memperoleh informasi lebih lanjut dalam kaitan dengan Perseroan.
for additional information, as required, in this regard.
Laporan Tahunan Perseroan diterbitkan setiap tahun dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Laporan ini menyediakan informasi mengenai kinerja Perseroan, baik keuangan maupun operasionalnya. Laporan Tahunan juga meyediakan informasi usaha Perseroan secara berkesinambungan dalam upaya nya membangun kapasitas sumber daya manusia, praktek good corporate governance y dan tanggung jawab sosial Perseroan
Annual Report of the Company is published every year in dual language, Bahasa Indonesia and English. The Report provides information on BUMI’s performance results, both in financial and operational terms. Annual Report also provides information on Company’s continuous efforts in developing its human resources capacity, good corporate governance practice and corporate social responsibility.
Penyampaian Laporan Periodik
Submission of Periodical Reports
BUMI selalu memperhatikan ketepatan penerbitan dan akurasi dari laporan sebagai bentuk ketaatan terhadap perundangan, hukum, dan peraturan Pasar Modal, BEJ, dan BES. Laporan periodik tersebut termasuk; Laporan pengembangan kegiatan eksplorasi, Laporan kegiatan pembelian kembali saham BUMI sejak 13 Oktober 2006, laporan keuangan kuartal, semester maupun tahunan.
BUMI always attempts to publish timely and accurate reports in compliance to the rules, regulations and laws of Capital Market, JSX and SSX regulations. These regular reports include: Report on the development of exploration activities, Report on BUMI’ shares buyback activities since 13 October 2006, quarterly financial report, half-year report and annual report.
72
MANAJEMEN RISIKO
Risiko Operasional
Operational Risk
Kegiatan penambangan batubara mengandung beberapa risiko seperti ledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan, memburuknya cuaca dan bencana alam, termasuk hujan deras, banjir, gempa bumi dan kebakaran hutan, permasalahan pada peralatan yang tidak diharapkan dan perawatannya, kegagalan untuk memperoleh bahan-bahan utama, seperti bahan peledak, bahan bakar dan suku cadang, keterlambatan atau gangguan dalam hal impor peralatan dan suku cadang; pemogokan karyawan; dimana semua itu dapat berdampak buruk terhadap kegiatan operasional Perseroan.
Coal mining activities carry on-site risks such as explosion, fire, environmental contamination; adverse weather and natural disasters, including heavy rains, floods, earthquakes and forest fires; unexpected equipment failures and maintenance problems; failure to obtain key materials and supplies, such explosives, fuel and spare parts; delays or disruptions in the importation of equipment and spare parts; labour strikes; all of which could adversely affect the Company’s operational activities.
Risiko-risiko di atas berpotensi menurunkan pendapatan dan laba Perseroan. Untuk mengantisipasi, Perseroan telah mengasuransikan seluruh fasilitas produksinya. Sehingga manajemen berkeyakinan bahwa semua fasilitas produksinya selalu terlindungi dari segala risiko-risiko yang mungkin terjadi.
The aforementioned risks could reduce the Company’s income and profitability. In anticipation, the Company has insured all of its production facilities. Hence, the management is confidence that those production facilities are and have been adequately insured against any possible material risks.
Risiko Pasar dan Fluktuasi Harga Batubara
Market Risk and Coal Price Volatility
Kegiatan pemasaran batubara Perseroan dipengaruhi oleh kondisi industri batubara baik lokal maupun internasional. Harga batubara sangatlah ditentukan oleh ketersediaan batubara serta besarnya permintaan pasar, yang berada di luar kendali Perseroan. Sehingga jatuhnya harga batubara akan berimbas langsung pada penurunan pendapatan Perseroan. Guna meredam dampak fluktuasi harga batubara, Perseroan senantiasa mengusahakan kontrak penjualan dan kesepakatan pembelian jangka panjang dengan sebagian besar pelanggannya.
The Marketing activities of coal by the Company are integral to conditions of the coal industry either local or global. Coal price is significantly determined by its market supply and demand, which is beyond the Company’s control. Hence, should coal price plummet significantly, the income of the Company could be adversely affected. The Company mitigates coal price volatility risk by pursing long-term contractual sales and purchase agreements with most of its main customers.
Risiko Pemutusan atau Tidak Diperpanjangnya Kontrak oleh Konsumen
Risk of Termination or Non-renewal of Contracts by Customers
Kontrak jual beli batubara umumnya dibuat berdasarkan kesepakatan bersama atas spesifikasi, kuantitas, dan kualitas batubara serta harga jual. Pelanggan dapat memutuskan kontrak berdasarkan klausul tertentu sebagaimana tercantum dalam kontrak yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Pemasukan terancam menurun drastis bila Perseroan kehilangan pelanggan utama dan tidak mampu mendapatkan penggantinya. Untuk mengantisipasinya, Perseroan senantiasa berusaha
The sales and purchase agreement for coal is generally based on mutual arrangement for factors such as specification, quantity and quality of coals available and the selling price. Customers could end the contract on the basis of certain exit clauses within the contract that have been approved by both parties. Should the Company lose its main customers and is unable to replace them; the Company’s income could decline significantly. In order to mitigate such risks, the Company has
73
PT BUMI RESOURCES TBK.
Risk Management
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pengiriman batubara yang tepat waktu dan tepat mutu.
consistently enhanced its services to customer, among order things through timely deliveries and ensuring that the expected standards of its coal are met and maintained.
Risiko Lingkungan
Environmental Risk
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sejumlah kebijakan yang terkait dengan pengelolaan lingkungan, seperti pengolahan limbah dan pemulihan lahan bekas tambang serta kewajiban untuk turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan bahu membahu bersama pemerintah setempat. Bila tidak dilakukan menurut undang-undang serta peraturan yang berlaku, langkah penanganan limbah ataupun pemulihan lahan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang nantinya akan memberatkan Perseroan karena harus membayar ganti rugi atas kerusakan yang terjadi. Untuk menghindari kemungkinan tersebut, melalui anak-anak perusahaanya, Perseroan menerapkan program pemulihan lahan bekas tambang berdasarkan tingkat pemanfaatan serta eksploitasi, sebagaimana digariskan oleh peraturan dan perundangan. Selain itu, kegiatan pengawasan dan pengelolaan lingkungan Perseroan juga dilaksanakan di sejumlah divisi pendukung, diantaranya transportasi, bengkel perbaikan, laboratorium dan gudang. Sedangkan untuk pengembangan masyarakat dan kerjasama dengan pemerintah setempat, Perseroan menjalan berbagai program kesejahteraan masyarakat, seperti program kesehatan dan pendidikan. Kegiatan pengelolaan lingkungan lainnya mencakup pembangunan prasarana umum seperti jalan dan jembatan serta pengadaan air bersih bagi masyarakat di sekitar lokasi tambang dan pelabuhan milik Perseroan.
The Indonesian government has issued numerous policies with regards to environmental management, such as waste treatment and mining site restoration after its production period, as well as social development for the surrounding communities and the local government. Waste disposal and mine restoration which are not in accordance with the prevailing government rules and regulations could contaminate the environment and create a liability to the Company, requiring compensation for damages. To avoid such a possibility, the Company, through its operating subsidiaries, has implemented postproduction mine restoration programs on the basis of the use and exploitation of the mines as required by law and regulations. Moreover, the Company’ environmental management and observation are also performed for supporting divisions such as transportation, services workshop, laboratories and warehousing, among others. As for community development and cooperation with the local government, the Company undertakes community welfare programs such as health and educational programs. Other environmental management activities include the construction of public infrastructure such as roads and bridges as well as clean water supply for communities surrounding the Company’s mining and port sites.
Risiko Pajak Pertambahan Nilai
Value Added Tax Risks
Sejak 1 Januari 2001, batubara mentah bukan merupakan obyek pajak pertambahan nilai (PPN) di Indonesia. Maka dari itu, sejak tahun 2001, Perseroan tidak menerima PPN masukan atas penjualannya yang dapat dikreditkan terhadap PPN keluaran yang dibayarkan Perseroan atas pembelian barang-barang impor maupun lokal. Dalam perjanjian PKP2B pemerintah telah menyetujui untuk membebaskan Perseroan dari segala jenis perpajakan, kecuali yang ditentukan secara khusus. Namun demikian, permohonan Perseroan untuk restitusi PPN yang telah dibayarkan sejak 1 Januari 2001 telah ditolak Kantor Pajak. Hingga tanggal 31 Maret 2005, KPC dan Arutmin telah mengkompensasikan pembayaran PPN sebesar masing-masing AS$ 67,3 juta dan AS$ 50,9 juta terhadap kewajiban bagi hasil batubara (entitlement payment) kepada Pemerintah.
Since 1 January 2001, unprocessed coal has not been subjected to value added tax (VAT) in Indonesia. Thus, since 2001 the Company has not received input VAT on its sales against which it could offset the output VAT that it pays on imports, local purchase of materials, supplies and other goods. Under the terms of CCOW the government has agreed to indemnify the Company’s claim for VAT reimbursement that it has paid since 1 January 2001 have been rejected by the tax authorities. As of 31 March 2005, KPC and Arutmin had offset a total of US$ 67,3 million and US$ 50,9 million, respectively, in value added taxes against its entitlement payment.
74
If the government ultimately rejects these VAT reimbursement claims, the Company would be obligated to pay the total amount of VAT it has deducted from the government’s coal entitlement payments, without corresponding refund of value –added taxes paid.
Risiko Lainnya yang Signifikan
Other Significant Risks
Perseroan menghadapi beberapa faktor risiko lainnya yang signifikan terhadap kegiatan penambangan, antara lain:
The Company faces several other significant risk factors to its mining operations, namely:
•
• Illegal Mining Operations – illegal mining in Indonesia has increased due to difficult economic conditions, weakened control over regional activities under the Regional Autonomy Law, and increased black-market demand for coal products. • Coal Mining Agreements – Mining operations in Indonesia are dependent on the ability to obtain, maintain and renew licenses and approvals from both central and regional governments. • Regional Autonomy – Regional governments and others have questioned the validity of mining contracts entered into by the government prior to October 1999. This may affect the coal mining contracts of KPC and Arutmin which expire in 2021 and 2019, respectively.
•
•
Penambangan liar – Penambangan liar di Indonesia telah meningkat akibat tekanan ekonomi, melemahnya kendali atas kegiatan di daerah sehubungan dengan Undang-Undang Otonomi Daerah, serta permintaan pasar gelap yang meningkat atas produk batubara. PKP2B – Kegiatan pertambangan di Indonesia bergantung pada kemampuan memperoleh, mempertahankan serta memperbaharui berbagai ijin dan persetujuan dari pemerintah pusat maupun daerah. Otonomi Daerah – Pemerintah daerah dan pihak lainnya telah mempertanyakan keabsahan kontrak kerja pertambangan yang diberikan Pemerintah sebelum Oktober 1999. Hal ini dapat berpengaruh terhadap PKP2B KPC dan Arutmin yang masing-masing berakhir pada tahun 2021 dan 2019.
75
PT BUMI RESOURCES TBK.
Jika pemerintah pada akhirnya menolak permohonan restitusi PPN tersebut, Perseroan akan memiliki kewajiban pembayaran seluruh jumlah PPN yang telah dikurangi dari kewajiban bagi hasil batubara, tanpa adanya restitusi dari jumlah PPN yang telah dibayarkan tersebut.
76
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
PT BUMI RESOURCES TBK.
TINJAUAN KEUANGAN Financial Review
77
DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMEN
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Umum
Overview
Laporan keuangan konsolidasi PT BUMI Resources
PT BUMI Resources Tbk consolidated (“the
Tbk (“Perseroan”) merupakan laporan keuangan
Company”) financial statements are accounts of
atas seluruh kegiatan Perseroan dan anak
the Company and subsidiaries where the Company
perusahaan dimana Perseroan memiliki kendali
holds, directly or indirectly, more than 50% of
melalui kepemilikan saham baik langsung maupun
equity with the ability to control. While, minority
tidak langsung dengan kepemilikan lebih dari
interest holdings and investments in affiliate
50%. Sementara itu, kepemilikan saham minoritas
companies of less than 50% or which operate under
dan penyertaan pada perusahaan afiliasi yang
long-term restrictions wherein the company can
kurang dari 50%, ataupun anak perusahaan yang
not transfer any funds are accounted for using the
dibatasi oleh restriksi jangka panjang sehingga
equity method.
mempengaruhi secara signifikan kemampuannya dalam mentransfer dana kepada perusahaan induk disajikan dengan menggunakan metode ekuitas. Sebagian besar pendapatan usaha Perseroan
Most of the Company operating revenue is derived
berasal dari hasil penjualan batubara. Sebaliknya,
from the sales of its coal products. On the other
beban usaha Perseroan terutama berasal dari
hand, the Company incurs operating expenses
beban produksi yaitu beban pengupasan dan
mainly from the mining and stripping costs (cost
penambangan, pengolahan batubara serta beban
of production), coal processing and others costs.
lainnya. Selain itu, Perseroan juga memiliki beban
In addition, the Company incurs selling expenses
penjualan dan pemasaran, serta beban umum
and general and administrative expenses which are
dan administrasi yang umum terdapat pada setiap
common to any commercial businesses.
perusahaan.
Hasil Usaha
Result of Operations
Laba Bersih
Net Income
Perseroan membukukan laba bersih sebesar
The Company posted a net income of US$ 222
AS$ 222 juta pada tahun 2006, meningkat signifikan
million in 2006, a significant increase, up to
sebesar 80,3% dari AS$ 123 juta tahun 2005. Seiring
80.3% from US$ 123 million in 2005. In line with
dengan peningkatan laba bersih Perseroan, laba
the increase of Company’s net income, earning
per saham meningkat dari AS$ 6,35 per 1.000
per share (EPS) increased from US$ 6.35 per
saham menjadi AS$ 11,46 per 1.000 saham. Rasio
1,000 shares to US$ 11.46 per 1,000 shares.
laba terhadap aktiva (ROA) dan rasio laba terhadap
The Company’s return on assets and return on
ekuitas (ROE) Perseroan mencapai masing-masing
equities stood at a high of 8.8% and 61.8% in 2006,
8,8% dan 61,8% untuk tahun 2006.
respectively.
Penjualan Bersih
Net sales
Penjualan bersih meningkat sebesar 5,7% menjadi
Net sales increased by 5.7% to US$ 1.85 billion
AS$ 1,85 miliar pada tahun 2006 dari AS$ 1,75
in 2006 from US$ 1.75 billion in 2005, mainly as
miliar tahun 2005, terutama karena peningkatan
a result of an increase in average coal sales price
harga jual rata-rata batubara (FOB) dari AS$ 40,1/
(FOB) from US$ 40.1/tonne in 2005 to US$ 40.8 in
ton di tahun 2005 menjadi AS$ 40,8/ton di tahun
2006, as well as an increase of sales volume by
2006, serta kenaikan volume penjualan batubara
12.6% from 44.4 million tonnes in 2005 to 50 million
sebesar 12,6% dari 44,4 juta ton di tahun 2005
tonnes in 2006.
menjadi 50 juta ton di tahun 2006.
78
Harga jual batubara Perseroan didasarkan pada
The Company’s coal price is based on global
harga batubara dunia yang cenderung mengikuti
coal prices, which tend to be cyclical and highly
siklus dan sangat fluktuatif pada dinamika
fluctuating depending on the supply and demand
permintaan dan penawaran di pasar batubara.
dynamics of the coal market. The Company’s
Harga jual rata-rata tertimbang per ton batubara
weighted average sales price per tonne of coal
Perseroan meningkat di tahun 2006 dibandingkan
increased in 2006 compared to 2005 is primarily
tahun 2005, terutama karena harga penjualan
due to higher contracted prices and a greater
melalui kontrak jangka panjang yang lebih tinggi
amount of sales tonnage sold at more favorable
dan peningkatan volume penjualan di pasar spot
spot prices in 2006.
Volume penjualan batubara mencapai 98,6% dari
Sales volume amounted to 98.6% of total gross
jumlah produksi kotor batubara KPC dan Arutmin.
production by both KPC and Arutmin during the
Perseroan mencatatkan lebih dari 94% penjualan
year. The Company’s coal sales volume accounted
ke pasar ekspor, dan selebihnya ke pasar domestik.
for more than 94% sold in the international market,
Volume penjualan batubara Perseroan meningkat
and the domestic sales for the remaining volume.
sebesar 12,6%, karena peningkatan volume
The Company’s total sales volume increased by
penjualan KPC sebesar 26,8% dari 27,5 ton di
12.6% due to an increase in KPC’s sales volume
tahun 2005 menjadi 34,9 ton di tahun 2006. Volume
which made up an increase by 26.8% from only
penjualan tertinggi pada tahun 2006 adalah pada
27.5 million tonnes in 2005 to 34.9 million tonnes
bulan Desember 2006 yaitu sebesar 3,5 juta ton,
in 2006. The highest monthly sales record in 2006
yang juga merupakan rekor penjualan bulanan
was 3.5 million tonnes achieved in December
tertinggi KPC sejak beroperasi. Sementara itu,
2006, which is the highest record in KPC operation.
volume penjualan Arutmin tercatat mengalami
Meanwhile, total Arutmin’s sales volume was lower
penurunan sebesar 10,6% menjadi 15,1 juta ton,
by 10.6% to 15.1 million tonnes compared 16.8
dibandingkan 16,8 juta ton di tahun 2005, terutama
million tonnes in 2005 due to lower demand of
disebabkan oleh menurunnya permintaan batubara
low calorific value coal in the domestic and global
kalori rendah di pasar domestik dan internasional.
markets.
Di tahun 2006 peningkatan penjualan terutama
The increase in sales was mainly due to the
karena meningkatnya produksi batubara KPC,
increase of KPC production in 2006. Production
seiring dengan peningkatan permintaan produk
increased in line with the higher demand for
batubara, selama tahun tersebut. Perseroan
KPC coal. During the year, the Company had
mencatatkan pertumbuhan produksi tahunan
reported an annual growth production of 12.9%
sebesar 12,9% dari 44,9 juta ton di tahun 2005
from 44.9 million tonnes in 2005 to 50.7 million
menjadi 50,7 juta ton di tahun 2006, dimana sekitar
tones in 2006, with approximately 30% of the
30% dari produksi dilakukan oleh Perseroan dan
production conducted by the Company’s mining
70% oleh kontraktor.
fleet whilst 70% was conducted by the independent contractors.
Harga Pokok Penjualan
Cost of Sales
Pada tahun 2006, harga pokok penjualan Perseroan
In 2006, the Company’s cost of sales were
dipengaruhi oleh peningkatan biaya tunai produksi
hampered by the increase in production cash
akibat kenaikan harga bahan bakar dan tingkat
costs due to increased fuel prices and unusually
curah hujan yang sangat tinggi selama semester
heavy rain fall during the first half of 2006. The
pertama tahun 2006. Harga pokok penjualan
Company’s cost of sales increased by 4.4% from
meningkat sebesar 4,4% dari AS$ 1,31 miliar di
US$ 1.31 billion in 2005 to US$ 1.37 billion in 2006.
79
PT BUMI RESOURCES TBK.
dengan harga yang lebih baik selama tahun 2006.
tahun 2005 menjadi AS$ 1,37 miliar di tahun 2006.
Conversely, the Company’s unit cost of production
Sebaliknya, beban produksi per unit turun sebesar
decreased by 7.2% to US$ 27.4/tonne in 2006,
7,2% menjadi AS$ 27,4/ton di tahun 2006 dari
compared to US$ 29.5/tonne in 2005 which was
AS$ 29,5/ton di tahun 2005, yang merupakan
due to coal production expansion, especially in the
dampak dari peningkatan produksi batubara,
second half of 2006 when the climate was drier.
terutama di semester kedua tahun 2006 saat cuaca lebih kering. Biaya Tunai Produksi
Production Cash Cost
Biaya tunai produksi (beban langsung di luar
The production cash costs (direct costs excluding
depresiasi dan amortisasi) meningkat menjadi
depreciation and amortization) increased to
sebesar AS$ 1,40 miliar di tahun 2006 dari
US$ 1.40 billion in 2006 from US$ 1.27 billion in
AS$ 1,27 miliar di tahun 2005, terutama akibat
2005 primarily due to increases in the fuel price and
kenaikan harga bahan bakar dan biaya material
other material costs (i.e. explosives, spare parts and
lainnya (seperti bahan peledak, suku cadang dan
tires). KPC’s average strip ratio decreased to 9.1 in
ban). Rasio pengupasan rata-rata KPC turun dari 9,7
2006 from 9.7 in 2005, while Arutmin’s average strip
di tahun 2005 menjadi 9,1 di tahun 2006, sementara
ratio increased to 7.7 in 2006 from 6.8 in 2005.
rasio pengupasan rata-rata Arutmin naik menjadi
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
7,7 di tahun 2006 dari 6,8 di tahun 2005. Persediaan Batubara
Coal Inventories
Persediaan batubara dipertahankan pada
Inventory management has the objective to
tingkat minimum untuk menjaga kualitas dan
maintain a minimum stock level for quality and
fluktuasi produksi batubara, setelah mengalami
production fluctuations and given the reduction
pengurangan persediaan batubara pada periode
of inventories in the earlier period due to the wet
sebelumnya akibat tingkat curah hujan yang tinggi.
weather. Attributable to the increased of coal
Peningkatan pada persediaan batubara tersebut
inventory, this has reduced the cost of sales in 2006
mengurangi harga pokok penjualan Perseroan
by US$ 95 million.
sebesar AS$ 95 juta pada tahun 2006. Laba Kotor
Gross Profit
Laba kotor Perseroan meningkat sebesar 9,6% dari
The Company’s gross profit increased by 9.6%
AS$ 441 juta di tahun 2005 menjadi AS$ 484 juta di
from US$ 441 million in 2005 to US$ 484 million in
tahun 2006. Marjin laba kotor meningkat menjadi
2006, while gross profit margins increased to 26.2%
26,2% di tahun 2006 dibandingkan 25,2% di tahun
in 2006 compared to 25.2% in 2005 mainly due to
2005, terutama karena peningkatan pendapatan
increased sales revenue, contributed by higher
penjualan akibat harga rata-rata penjualan batubara
average coal sales price and increase in coal sales
yang lebih tinggi dan kenaikan volume penjualan,
volume as well as manageable cost of sales which
serta harga pokok penjualan yang lebih terkendali
is attributed to favorable inventory movement.
akibat peningkatan persediaan batubara. Beban Usaha
Operating Expenses
Perseroan berhasil menurunkan beban usaha
The Company has successfully lowered its
sebesar 9,6% dari AS$ 178 juta di tahun 2005
operating expenses by 9.6% from US$ 178
menajdi AS$ 161 juta di tahun 2006, terutama
million in 2005 to US$ 161 million in 2006. Lower
disebabkan oleh penurunan biaya pemasaran,
operating expenses were due mainly to a reduction
biaya pengangkutan, serta biaya dispatch dan
in marketing expenses, freight, dispatch and
demurrage.
demurrage costs.
Laba Usaha
Operating Profit
Laba usaha Perseroan meningkat sebesar 22,6%
The Company’s operating profit increase by 22.6%
menjadi AS$ 323 juta di tahun 2006 dari
to US$ 323 million in 2006 from US$ 263 million in
AS$ 263 juta di tahun 2005, dan marjin laba usaha
2005 and the Company’s operating profit margin
Perseroan membaik menjadi 17,4% di tahun 2006,
increased to 17.4% in 2006 compared to 15% in
dibandingkan 15% di tahun 2005.
2005.
80
Biaya Lainnya
Other Expenses
Biaya lainnya di tahun 2006 meningkat sebesar
The Company’s other expenses for 2006 increase
17,2% dari AS$ 84 juta di tahun 2005 menjadi
by 17.2% from US$ 84 million in 2005 to US$ 98
AS$ 98 juta, terutama akibat peningkatan biaya
million. The increase was primarily due to the
bunga serta biaya lain-lain pada tahun tersebut.
increase in interest and others expenses during the period.
Laba Sebelum Pajak
Income Before Tax
Perseroan membukukan peningkatan laba sebelum
The Company’s reported an increase of income
pajak sebesar 25,2% dari AS$ 180 juta di tahun
before tax of 25.2% from US$ 180 million in 2005
2005 menjadi AS$ 225 juta di tahun 2006, sehingga
to US$ 225 million in 2006, which resulted on the
marjin laba sebelum pajak membaik menjadi
Company’s pre-tax margin increasing to 12.1%
12,1%, dibandingkan 10,3% di tahun 2005.
compared to 10.3% in 2005.
EBITDA (Earning before Interest Tax Depreciation
EBITDA (Earning before Interest Tax Depreciation
and Amortization)
and Amortization)
Pada tahun 2006, EBITDA (Laba sebelum Bunga,
During 2006, the Company’s EBITDA increased by
Pajak, Depresiasi dan Amortisasi) Perseroan
28.5% to US$ 430 million in 2006, from US$ 335
meningkat sebesar 28,5% menjadi AS$ 430 juta,
million in 2005. The EBITDA margin increased to
dari AS$ 335 juta di tahun 2005. Marjin EBITDA
23.2% from 19.1% in 2005 mainly due to increased
juga membaik menjadi 23,2% di tahun 2006 dari
sales revenue as a result of higher average coal
19,1% di tahun 2005, terutama karena peningkatan
sales price and increased coal sale volume.
pendapatan penjualan akibat harga rata-rata penjualan batubara yang lebih tinggi dan kenaikan PT BUMI RESOURCES TBK.
volume penjualan.
81
TANGGUNGJAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2006 Responsible for 2006 Annual Report
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
Suryo B. Sulisto Presiden Komisaris
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
President Commissioner
Nalinkant A. Rathod
Sulaiman Zuhdi Pane
Komisaris
Iman Taufik
Komisaris
Commissioner
Commissioner
Fuad Hasan Masyhur Komisaris
Commissioner
Kusumo A. Martoredjo
Komisaris
Komisaris
Commissioner
Jay Abdullah Alatas Komisaris
Commissioner
Commissioner
Samel Rumende Komisaris
Commissioner
DIREKSI Board of Directors
Ari S. Hudaya Presiden Director President Director
Eddie J. Soebari
Kenneth P. Farrell
Direktur
Direktur
Director
82
Director
Independent Auditor’s Report and The Consolidated Financial Statements for The Years Ended December 31, 2006 and 2005
PT BUMI RESOURCES TBK.
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
ASSETS
AKTIVA
Catatan/ Notes AKTIVA LANCAR Kas dan bank Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih AS$ 161.834 pada 2006 dan 2005 Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih AS$ 2.164.646 tahun 2006 dan 2005 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang AS$ 2.793.678 pada tahun 2006 dan AS$ 2.267.813 pada tahun 2005 Tagihan PPN Biaya dibayar dimuka dan jaminan Pajak dibayar dimuka Aktiva lancar lainnya
CURRENT ASSETS
2d,5
51.241.023
57.160.044
Cash on hand and in banks
2d,6
138.265.430
27.337.572
2e,7
162.652.004
125.614.347
2e,8
176.387.117
61.753.899
2g,9 33a,38b 2h,10 2h,33b
205.843.457 277.869.124 40.577.037 12.813.216 5.775.191
104.100.101 183.231.619 12.439.972 5.735.716
Restricted cash in banks Trade receivables Third parties - net of allowance for doubtful accounts of US$ 161,834 in 2006 and 2005 Other receivables - net of allowance for doubtful accounts of US$ 2,164,646 in 2006 and 2005 Inventories - net of provision for obsolescence of US$ 2,793,678 in 2006 and US$ 2,267,813 in 2005 VAT recoverable Prepaid expenses and deposit Prepaid tax Other curent assets
1.071.423.599
577.373.270
Total Current Assets
185.546 33.254.198
384.676 11.992.271
Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan istimewa Aktiva pajak tangguhan Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan AS$ 889.086.172 pada tahun 2006 dan AS$ 821.334.712 pada tahun 2005 Aktiva minyak dan gas bumi Biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan - bersih Biaya perolehan pinjaman ditangguhkan - bersih Investasi dalam modal saham Biaya pengupasan ditangguhkan Taksiran tagihan pajak Goodwill Aktiva tidak lancar lainnya
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
2f,34a 2t,33f
NON-CURRENT ASSETS
Due from related parties Deferred tax assets
Fixed assets - net of accumulated depreciation of US$ 889,086,172 in 2006 and US$ 821,334,712 451.757.988 in 2005 65.583.312 Oil and gas properties Deferred exploration and 78.462.513 development cost - net
2i, 2k,11 2j,12
702.034.257 83.357.752
2m,13
96.289.103
2n,14 2b,4l 2o,15 2t,33c 2c,16
3.317.219 54.733.133 22.156.578 443.673.183 3.111.381
24.173.058 7.992.440 501.834.325 2.265.415
Deferred financing cost - net Investment in shares of stock Deferred stripping cost Claim for tax refund Goodwill Other non-current assets
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
1.442.112.350
1.144.445.998
Total Non-Current Assets
JUMLAH AKTIVA
2.513.535.949
1.721.819.268
TOTAL ASSETS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
1
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan/ Notes KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha - pihak ketiga Hutang lain-lain - pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Uang muka pelanggan Pinjaman jangka panjang Hutang sewa guna usaha
17 18 19 2t,33d
20 21 2k,22
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban manfaat karyawan Taksiran kewajiban restorasi dan rehabilitasi Pendapatan ditangguhkan Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Hutang sewa guna usaha
155.888.104 296.570.912 194.582.899 68.298.609
119.128.604 302.368.499 116.382.469 85.654.517
CURRENT LIABILITIES
Trade payables - third parties Other payables - third parties Accrued expenses Taxes payable
58.847.623 28.501.198
3.750.916 25.941.792 5.902.115
Current maturities of long-term liabilities Advances from customer Long-term loans Obligation under capital leases
802.689.345
659.128.912
Total Current Liabilities
NON-CURRENT LIABILITIES
2f,34b 2t,33f 2w,35
5.048.886 151.736.691 16.314.654
91.265 156.763.434 11.075.453
2r,23 24
101.763.374 47.293.738
85.410.885 30.199.887
Due to related parties Deferred tax liabilities Employee benefits obligation Estimated liability for restoration and rehabilitation Deferred revenue
955.889.304 62.619.688
519.720.671 12.677.415
Long-term liabilities - net of current maturities Long-term loans Obligation under capital lease
1.340.666.335
815.939.010
Total Non-Current Liabilities
11.405.786
MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES
21 2k,22
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
2b
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
10.234.178
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
2
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes EKUITAS Modal saham - nominal Rp 500 (setara dengan AS$ 0,07) Modal dasar - 20.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 19.404.000.000 saham Saham beredar yang diperoleh kembali Biaya emisi saham Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Selisih penilaian kembali aktiva tetap Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
STOCKHOLDERS’ EQUITY
25 2p,26 2q 2u
1.400.714.922 (63.938.442 ) (1.830.367 ) 324.824 14.518
2c,27
Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1.400.714.922 (1.830.367 ) (3.857 ) 14.518
(1.233.700.656 ) 258.361.292
(1.235.521.547 ) 71.971.891
359.946.091
235.345.560
2.513.535.949
Capital stock - Rp 500 (equivalent to US$ 0.07) par value Authorized - 20,000,000,000 shares Issued and fully paid 19,404,000,000 shares Treasury stock Share issuance cost Translation adjustments Revaluation increment in fixed assets Differences in value from restructuring transactions of entities under common control Retained earnings Total Stockholders’ Equity
TOTAL LIABILITIES AND
1.721.819.268 STOCKHOLDERS’ EQUITY
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
3
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
2006
PENJUALAN
2s,29
1.851.550.950
1.751.248.015
SALES
HARGA POKOK PENJUALAN
2s,30
1.367.137.514
1.309.355.216
COSTS OF SALES
484.413.436
441.892.799
GROSS PROFIT
125.250.385 36.148.166
167.690.254 10.784.230
Jumlah Beban Usaha
161.398.551
178.474.484
Total Operating Expenses
LABA USAHA
323.014.885
263.418.315
OPERATING INCOME
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba atas pengalihan kontrak Amortisasi atas pendapatan yang ditangguhkan Laba (rugi) selisih kurs - bersih Penghasilan dari pelabuhan Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Penyisihan persediaan usang Beban amortisasi Beban bunga - bersih Laba atas penjualan investasi saham Anak perusahaan Lain-lain - bersih
2s,31
Selling General and administrative
OTHER INCOME (EXPENSES)
40e
32.000.000
24 2u
16.656.000 11.688.446 4.831.125
16.656.000 (2.146.855 ) 4.889.625
1.820.444 (1.436.625 ) (30.452.961 ) (97.825.118 )
(34.431.997 ) (79.240.230 )
(35.350.647 )
24.318.544 (13.749.672 )
Amortization of unearned revenue Gain (loss) on foreign exchange - net Port facility fee Equity interest in net income of associate Provision for obsolete stock Amortization expenses Interest expenses - net Gain on sale of investment in Subsidiary’s share Others - net
Jumlah Beban Lain-lain - Bersih
(98.069.336 )
(83.704.585 )
Total Other Expenses - Net
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
224.945.549
179.713.730
(26.975.791 ) 24.453.884
(66.402.174 ) 10.101.722
(2.521.907 )
(56.300.452 )
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan
2m,2n,16 21 2c,4
2t,33e
Jumlah Beban Pajak - Bersih LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
222.423.642
2b
LABA BERSIH LABA PER 1.000 LEMBAR SAHAM
-
OPERATING EXPENSES
2y,32
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
(119.053 )
123.413.278
Gain on sale of service agreements
INCOME BEFORE TAX EXPENSES TAX BENEFIT (EXPENSES)
Current Deferred
Total Tax Expenses - Net
NET INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF SUBSIDIARIES
MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF SUBSIDIARIES (150.208 )
222.304.589
123.263.070
NET INCOME
11,46
6,35
BASIC EARNINGS PER 1,000 SHARE
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
4
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2005 (Dilaporkan sebelumnya)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued Paid-in Capital
Saham beredar yang diperoleh Kembali/ Treasury Stock
Biaya Emisi Saham/ Share Issuance Cost
1.400.714.922
-
Selisih Penilaian Penjabaran Aktiva Tetap/ Revaluation Increment in Fixed Assets
Selisih Kurs Laporan Keuangan/ Translation Adjustment
(1.830.367)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit)
(1.235.521.547 )
4.123
14.518
-
-
-
4.988.675
-
-
-
Efek dari pengukuran kembali
2v,3
-
-
-
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
2v
-
-
-
Deviden diumumkan dan dibayar
-
-
-
-
-
-
Laba bersih (Disajikan kembali)
-
-
-
-
-
-
1.400.714.922
-
Saldo 31 Desember 2005 (Disajikan kembali) Saham beredar yang diperoleh kembali Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Deviden diumumkan dan dibayar Laba bersih Saldo 31 Desember 2006
2v
-
(63.938.442 ) -
(1.830.367)
Jumlah Ekuitas/ Total Stockholders’ Equity
(7.980 )
(3.857 )
14.518
(1.235.521.547 )
-
-
-
-
-
328.681
-
-
(46.359.609 )
(9.920.245 )
117.022.040
Balance as of January 1, 2005 (As prieviously reported)
4.988.675
Effect of remeasurement
(7.980)
Translation adjustment
(9.920.245)
Dividends declared and paid
123.263.070
123.263.070
Net income (As Restated)
71.971.891
235.345.560
Balance as of December 31, 2005 (As restated)
(13.667.487 )
(77.605.929)
-
328.681
Translation adjustment
1.820.891
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
2c,27
-
-
-
-
-
1.820.891
28
-
-
-
-
-
-
(22.247.701 )
(22.247.701)
-
-
-
-
-
-
222.304.589
222.304.589
Net income
324.824
14.518
258.361.292
359.946.091
Balance as of December 31, 2006
1.400.714.922
(63.938.442 )
(1.830.367)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
(1.233.700.656 )
-
Treasury Stock
Dividends declared and paid
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
5
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2006 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penghasilan bunga Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Pembayaran kepada pemerintah Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran bunga dan beban bank Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
1.569.623.962 2.873.597 (1.110.451.655 ) (170.717.076 ) (182.511.025 ) (69.228.599 )
77.120.628
(163.478.397 ) (17.774.440 ) (99.158 )
(92.856.775 ) (5.121.763 ) (3.110.033 )
(58.866.566 )
(3.917.509 )
(100.327.838 ) (187.605.610 )
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(528.152.009 )
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
1.606.790.446 21.776.909 (1.240.589.702 ) (105.038.821 ) (147.949.486 ) (57.868.718 )
39.589.204
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aktiva tetap Penambahan aktiva minyak dan gas bumi Pembelian saham Anak perusahaan Pembayaran biaya pengembangan dan eksplorasi Penempatan deposito berjangka dan kas dibank yang dibatasi penggunaanya Pembelian kembali saham
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank Pembayaran sewa guna usaha Penambahan piutang hubungan istimewa Pembayaran dividen
2005 (Disajikan kembalilihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
520.154.684 (25.506.881 )
(105.006.080 )
-
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipt from customers Receipt from interest income Payment to suppliers and employees Payment to government Payment of income taxes Payment of interests and bank charges
Net Cash Flows Provided from Operating Activities
CASH FLOWS FROM INVESTING
Net acquisitions of fixed assets Increase of oil and gas properties Acquisitions of subsidiaries’ shares Disbursement of development and exploration cost Placement of time deposit and restricted cash in bank Buy back of shares Net Cash Flows Used in Investing Activities
CASH FROM FINANCING ACTIVITIES
5.156.751 (17.160.770 )
165.521 (9.920.245 )
Net proceeds from bank loans Payment of capital lease Increase in receivables from related parties Payment of dividend
482.643.784
(9.754.724 )
Net Cash Provided from (Used in) Financing Activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK
(5.919.021 )
(37.640.176 )
NET DECREASE IN CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN
57.160.044
94.800.220
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
51.241.023
57.160.044
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR
Informasi tambahan atas aktivitas pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: Pembayaran hutang dan bunga melalui pemotongan piutang/penjualan Pembayaran royalti dengan PPN Pembayaran hutang dan bunga dengan jasa pemasaran (lihat Catatan 21) Pembayaran hutang dan bunga dengan jasa konsultan (lihat Catatan 21)
Additional information for non-cash financing activities:
123.754.874 94.886.658
152.716.422 70.115.674
41.337.378
27.328.019
12.302.111
6.079.681
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Offsetting of payment of loan and interest with receivable/sales Offsetting of royalty with VAT Offsetting of loan and interest with marketing advisory fee (see Note 21) Offsetting of loan and interest with consultancy fee (see Note 21)
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
6
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan
a. Establishment and General Information
PT Bumi Resources Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 26 Juni 1973 berdasarkan Akta No. 130 dan No. 103 tanggal 28 Nopember 1973, keduanya dibuat dihadapan Djoko Soepadmo, S.H., notaris di Surabaya dan mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 12 Desember 1973 melalui surat keputusan No. Y.A.5/433/12 dan didaftarkan di Buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya dibawah No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973 tanggal 27 Desember 1973, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1 tanggal 2 Januari 1974, Tambahan No. 7.
PT Bumi Resources Tbk (the “Company”) was established on June 26, 1973 based on the Notarial Deeds No. 130 and No. 103 dated November 28, 1973, both made by Djoko Soepadmo, S.H., and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. Y.A.5/433/12 on December 12, 1973, registered in the Registry Book of Court of Justice in Surabaya No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973 dated December 27, 1973, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 1, Supplement No. 7, dated January 2, 1974.
Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir pada tanggal 17 Mei 2006 sehubungan dengan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
The Company’s Articles of Association have been amended from time to time, the most recent change being made on May 17, 2006 regarding to the change of the Company's Boards of Commissioners and Directors composition.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak.
According to the Company’s Articles of Association, its scope of activities comprises of exploration and exploitation of coal deposits (including coal mining and selling) and oil explorations.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Wisma Bakrie 2 Lantai 7, Jalan H. R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.
The Company’s head office is located at Wisma Bakrie 2 Building, 7th Floor, Jalan H. R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.
Pada tanggal 30 September 2005, Direksi Perusahaan menyetujui untuk merubah mata uang pelaporan dari Rupiah (Rp) menjadi Dolar Amerika Serikat (AS$) untuk mencerminkan mata uang fungsional Perusahaan. Perubahan tersebut mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 9 Nopember 2005.
On September 30, 2005, the Company’s Board of Directors (BOD) approved the change of the Company’s reporting currency from Indonesia Rupiah (Rp) to United States Dollar (US$), to properly reflect the Company’s functional currency. The change was approved by the Minister of Finance on November 9, 2005.
7
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1. UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
b. Public Offering for the Company’s Stocks
Berdasarkan surat Ketua Bapepam No. SI-117/SHM/MK.10/1990 tanggal 18 Juni 1990, atas nama Menteri Keuangan, Bapepam telah memberikan surat pernyataan efektif atas penawaran saham perdana 10.000.000 saham Perusahaan atas nama dengan harga nominal Rp 1.000 per saham (setara dengan AS$ 0,54) kepada masyarakat pada tanggal 25 Juni sampai 30 Juni 1990 dengan harga perdana Rp 4.500 (setara dengan AS$ 2,44) per saham. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 30 Juli 1990.
Based on the letter Chairman of Capital Markets Supervisory Board (“BAPEPAM”) Letter dated June 18, 1990 No. SI-117/SHM/MK.10/1990, on behalf of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia, Bapepam approved the initial public offering of 10,000,000 of the Company’s shares to which of par value of Rp 1,000 (equivalent to US$ 0.54) per share, at the offering price of Rp 4,500 (equivalent to US$ 2.44) per share for the period from June 25 to June 30, 1990. The shares were listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges on July 30, 1990.
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Ketua Bapepam pada tanggal 1 Maret 1993, Perusahaan telah melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) 10.000.000 saham biasa atas nama dengan perbandingan setiap tujuh (7) pemegang saham lama berhak membeli dua (2) saham baru yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 2.900 (setara dengan AS$ 1,40) per saham.
Based on effective notice from the Chairman of Bapepam dated March 1, 1993, the Company effected the first right issue (RI I) of 10,000,000 shares, whereby a shareholder holding seven (7) shares was entitled to buy two (2) new shares at Rp 2,900 (equivalent to US$ 1.40) per share.
Berdasarkan pernyataan surat efektif dari Ketua Bapepam tanggal 4 Nopember 1997, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) sebanyak 594.000.000 saham biasa atas nama dengan perbandingan setiap satu (1) pemegang saham lama berhak membeli tiga (3) saham baru yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp 500 (setara dengan AS$ 0,15) per saham.
Based on effective notice from the Chairman of Bapepam dated November 4, 1997, the Company effected the second right issue (RI II) of 594,000,000 shares, whereby a shareholder holding one (1) share was entitled to buy three (3) new shares at Rp 500 (equivalent to US$ 0.15) per share.
Berdasarkan surat penyataan efektif dari Ketua Bapepam tanggal 18 Pebruari 2000, Perusahaan telah melakukan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) sebanyak 18.612.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 (setara dengan AS$ 0,07) per saham.
Based on effective notice from the Chairman of Bapepam dated February 18, 2000, the Company effected the third right issue (RI III) of 18,612,000,000 shares with par value of Rp 500 (equivalent to US$ 0.07).
Setelah PUT III, modal dasar Perusahaan menjadi 20.000.000.000 saham dan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 19.404.000.000 saham.
After the third Right Issue, the authorized capital of the Company became 20,000,000,000 shares, and the issued and fully paid capital became 19,404,000,000 shares.
8
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1. UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
c. Pembelian kembali (buy-back) Saham Perusahaan
c. Buy-Back of Company’s Shares of Stock Based on Extraordinary General Shareholders Meeting on May 17, 2006, the Company approved the buy back of the Company’s shares up to maximum number of 1,940,000,000 shares. The buy back will be undertaken during the period of October 11, 2006 to November 17, 2007 (see Note 26).
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perusahaan tanggal 17 Mei 2006, rapat menyetujui pembelian kembali saham Perusahaan yang beredar sampai jumlah sebanyak-banyaknya 1.940.000.000 lembar saham. Pembelian kembali dilaksanakan selama periode dari tanggal 11 Oktober 2006 sampai dengan 17 Nopember 2007 (lihat Catatan 26). d. Struktur Perusahaan dan Anak perusahaan
d. Structure of the Company’s Subsidiaries and Associates
Susunan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Nama Anak Perusahaan/ Name of Subsidiaries
Lokasi/ Located
Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity
The structure of the Company’s subsidiaries as of December 31, 2006 and 2005 were as follow:
Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2006 (%)
Jumlah Aktiva / Total Assets
2005 (%)
2006
2005
Kepemilikan secara langsung /
Direct Ownership
PT Kaltim Prima Coal (KPC)
Kalimantan, Indonesia
Pertambangan batubara / Coal Mining
Sangatta Holding Limited (SHL)
Cayman, UK
Kalimantan Coal Limited (KCL)
Forerunner International Pte Ltd. (Forerunner) PT Arutmin Indonesia (AI)
1992
13,60
13,60
1.558.825.628
1.206.946.445
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
100,00
100,00
472.669.478
457.278.816
Mauritius, Republik Mauritius
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
100,00
100,00
458.257.533
441.881.942
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
100,00
100,00
969.104.081
460.025.400
1982
99,99
99,99
599.211.620
467.944.646
Kalimantan, Indonesia
Pertambangan batubara / Coal Mining
PT Sitrade Coal (SC)
Jakarta, Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
99,99
99,99
73.525.419
72.825.021
Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo)
Jersey, UK
Pertambangan Minyak / Oil Mining
-
99,99
99,99
86.434.188
65.618.178
Enercorp Ltd. (Enercorp)
Jersey, UK
Jasa Pemasaran / Marketing Services
2003
50,00
60,00
157.295.290
3.858.202
Tokyo, Japan
Jasa Pemasaran / Marketing Services
2004
100,00
100,00
208.293
221.927
Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ) *) International Minerals Company, LLC (IMC) *)
Delaware, USA
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
100,00
100,00
423.710
153.796
PT Citra Palu Minerals (CPM)
Palu, Indonesia
Pertambangan Emas / Gold Mining
-
99,99
99,99
73.260
32.150
PT IndoCoal Kaltim Resources (IKTR)
Jakarta, Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
99,99
99,99
8.217
5.091
PT IndoCoal Kalsel Resources (IKSR)
Jakarta, Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
99,99
99,99
8.222
5.091
Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal)
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
100,00
-
306.419.417
-
PT Mitratama Perkasa (Mitratama)
Jakarta, Indonesia
Jasa pertambangan/ Mining Service
2006
99,99
-
50.183.513
-
PT Coalindo Energy (Coalindo)
Jakarta, Indonesia
Jasa / Service
-
7,97
-
417.295
-
9
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1. UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
Nama Anak Perusahaan/ Name of Subsidiaries
Lokasi/ Located
Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation
Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2006 (%)
Jumlah Aktiva / Total Assets
2005 (%)
2006
2005
Kepemilikan secara tidak langsung /
Indirect ownership
Melalui /Through SHL (24,5%), KCL (24,5%) dan SC (32,4%) PT Kaltim Prima Coal (KPC) Melalui /Through Forerunner IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICR) Melalui /Through IMC PT Gorontalo Minerals (GM) Melalui /Through AI (7,97%) dan KPC (7,97%) PT Coalindo Energy (Coalindo)
Kalimantan, Indonesia
Pertambangan Batubara/Coal Mining
1992
81,40
81,40
1.558.825.628
1.206.946.445
Cayman, Islands
Distributor Batubara/Coal Distributor
2005
100
100
889.483.441
460.025.400
Sulawesi, Indonesia
Pertambangan Emas/Gold Mining
-
80
80
423.710
153.796
Jakarta, Indonesia
Jasa /Service
-
15,94
-
417.295
-
*) Tidak diaudit/Unaudited
e. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi dan Karyawan
e. Boards of Commissioners and Directors and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2006 and 2005 were as follows:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
2006 dan/and 2005
Board of Commissioners
Suryo Bambang Sulisto Sulaiman Zuhdi Pane Iman Taufik Nalinkant Amratlal Rathod Kusumo A. Martoredjo Jay Abdullah Alatas Fuad Hasan Masyhur Samel Rumende 2006 dan/and 2005
President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Board of Directors
Ari Saptari Hudaya Eddie Junianto Soebari Kenneth Patrick Farrell
President Director Director Director
Jumlah remunerasi dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah sebesar AS$ 2.719.260 (setara dengan Rp 24.650 juta) dan AS$ 2.764.640 (setara dengan Rp 26.958 juta).
Total remuneration paid to Commissioners and Directors of the Company for the years ended December 31, 2006 and 2005 amounted to US$ 2,719,260 (equivalent to Rp 24.650 million) and US$ 2,764,640 (equivalent to Rp 26,958 million), respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki karyawan tetap masing-masing sebanyak 3.722 dan 3.909 orang.
As of December 31, 2006 and 2005, the Company and Subsidiaries had 3,722 and 3,909 permanent employees, respectively.
10
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Surat Edaran Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dan Surat Keputusan Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Perubahan Peraturan No. VIII.G. 7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan secara konsisten adalah sebagai berikut:
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with the accounting principles generally accepted in Indonesia (“Indonesian GAAP”) and the Capital Market Supervisory Board’s (Bapepam) circular letter No. SE-02/PM/2002 dated December 27, 2002 regarding Financial Statements Presentation Guidelines for listed or public Company and the Decision letter of Bapepam No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 in relation to the change in regulation No. VIII.G. 7 regarding Guidelines for Financial Report Presentation. The significant accounting policies applied consistently are as follows:
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
a. Basis of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasi, kecuali laporan arus kas konsolidasi, telah disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi di masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on an accrual basis of accounting using the historical cost concept, except for certain accounts that are measured on the basis described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), arus kas dikelompokan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method, being classified into operating, investing and financing activities.
Mulai 1 Januari 2006, mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Dolar Amerika Serikat yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan (lihat Catatan 3).
The reporting currency used in the preparation of consolidated financial statements is United States Dollar (“US$”), which is also the functional currency of the Company starting January 1, 2006 (see Note 3).
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan dimana:
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and its Subsidiaries wherein:
-
-
The Company has direct or indirect ownership of more than 50% with the ability to control; or
-
The Company has 50% or less ownership, but the Company has the ability to control.
-
Perusahaan memiliki penyertaan saham baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kepemilikan lebih dari 50%, dan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan, atau Perusahaan hanya memiliki kepemilikan sama dengan atau kurang dari 50%, tetapi Perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan.
11
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Laporan keuangan Anak Perusahaan mulai dikonsolidasi sejak tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian dan dihentikan sejak tanggal Perusahaan melepas pengendalian. Hasil operasi Anak perusahaan yang diakuisisi atau dilepas selama tahun berjalan dicatat pada laporan laba rugi konsolidasi dari tanggal efektif akuisisi atau pelepasan.
The financial statements of Subsidiaries are consolidated commencing from the date on which control is acquired and cease to be consolidated from the date on which control is relinquished. The results of Subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal.
Anak Perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila (a) pengendalian dimaksudkan untuk sementara karena saham Anak perusahaan dibeli dengan tujuan untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek (b) Anak Perusahaan dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga mempengaruhi secara signifikan kemampuannya dalam mentrasfer dana kepada induk perusahaan.
A Subsidiary should be excluded from consolidation when (a) control is intended to be temporary because the Subsidiary is acquired and held exclusively with a view to its subsequent disposal in the near future; (b) it operates under long-term restrictions so that it cannot transfer funds to the parent company.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aktiva bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas yang melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
The interest of the minority shareholders is stated as the minority’s proportion of the historical cost of the net assets. The minority interest is subsequently adjusted for the minority’s share of movements in equity. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent.
Jika diperlukan, penyesuaian dilakukan terhadap laporan keuangan Anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the Subsidiaries in order to bring the accounting policies used to be in line with those used by the Company.
Seluruh saldo dan transaksi, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
All balances and transactions, including gains or losses that are not realized, arising from inter-company transactions have been eliminated to present the financial position and operational income of the Company and its Subsidiaries as a single entity.
12
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Penggabungan Usaha
c. Business Combination
Akuisisi dicatat dengan metode pembelian sesuai dengan PSAK No. 22, “Penggabungan Usaha”. Pada saat akuisisi, aktiva dan kewajiban Anak perusahaan dinilai dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), nilai wajar aktiva non-moneter dikurangi secara proporsional sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa lebih setelah penurunan nilai wajar aktiva non-moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, diberlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan berdasarkan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun.
Acquisitions are accounted for using the purchase method in accordance with the requirements of Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 22, “Business Combination”. On acquisition, the assets and liabilities of a Subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straight-line basis over twenty (20) years. When the cost of acquisition is less than the interest in the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), fair values of the acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The remaining excess after reducing the fair values of nonmonetary assets acquired is recognized as negative goodwill, treated as deferred revenue and recognized as revenue on a straight-line basis over twenty (20) years.
Akuisisi Anak perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, akuisisi Anak perusahaan dicatat berdasarkan penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dimana aktiva dan kewajiban Anak perusahaan dicatat pada nilai buku. Selisih antara harga penyerahan dan bagian Perusahaan atas nilai buku Anak perusahaan, jika ada, dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Perusahaan. Selanjutnya, laporan keuangan konsolidasi sebelum akusisi disajikan kembali, dimana saldo awal ekuitas anak perusahaan disajikan secara terpisah sebagai “Proforma Ekuitas dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Saldo “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” direalisasi sebagai laba atau rugi sejak hilangnya sifat sepengendali antara entitas yang bertransaksi.
Acquisitions of Subsidiaries that represent a restructuring transaction of entities under common control are accounted for in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transactions of Entities Under Common Control”. Based on this standard, acquisition of a Subsidiary is accounted for based on the pooling of interest, wherein assets and liabilities of a Subsidiary are recorded at their book values. The difference between the transfer price and the Company’s interest in the Subsidiary’s book values, if any, is recorded as “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented as a separate component in the Company’s Stockholders’ equity. Accordingly, the consolidated financial statements prior to acquisition are restated, wherein the beginning balance of equity of the Subsidiary is presented separately as proforma equity arising from restructuring transactions of entities under common control. The balance of “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” can be realized to profit or loss from the time the common control no longer exists between the entities that entered into the transaction.
13
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. Setara Kas dan Rekening Bank yang Dibatasi Penggunaannya
d. Cash Equivalent and Restricted Cash in Banks
Deposito berjangka dan investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan atau dibatasi penggunaanya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
Time deposits and other short-term investments with maturity periods of three months or less at the time of placement and that are not used as collateral or restricted, are classified as “Cash Equivalents”.
Rekening giro dan deposito yang dibatasi penggunaannya yang akan digunakan untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun disajikan sebagai aktiva lancar.
Restricted cash in banks to be used to pay currently maturing obligations that are due in one year are presented under current assets.
e. Piutang Piutang diakui dan dicatat sebesar nilai sebenarnya dikurangi dengan penyisihan atas piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan pada tingkat yang dianggap memadai untuk mencadangkan kemungkinan terjadinya kerugian atas piutang. Besarnya penyisihan ini ditentukan berdasarkan pertimbangan manajemen dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kemungkinan tertagihnya piutang. f. Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
e. Receivables Receivables are recognized and carried at original amount less any allowance for doubtful accounts. Allowance for doubtful accounts is maintained at a level considered to be adequate to provide for potential losses on receivables. The level of this allowance is based on management’s evaluation of collection experience and other factors that may affect collectibility.
f. Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memenuhi sifat hubungan istimewa, sebagaimana didefinisikan oleh PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company and its Subsidiaries have transactions with certain parties, which have a related party relationship, as defined in PSAK No. 7 “Related Party Disclosures”.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties whether or not conducted under the same terms and conditions as those with unrelated parties, are disclosed in the notes to consolidated financial statements.
14
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Inventories
g. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan batubara ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang sedangkan biaya perolehan persediaan suku cadang ditentukan dengan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih adalah perkiraan harga jual dalam kegiatan usaha normal atau harga yang sesuai dengan harga yang ditentukan dalam Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang sebagaimana dijelaskan pada Catatan 37a. Penyisihan atas kerugian persediaan dan persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya, dan ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun persediaan pada akhir tahun.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value (NRV). Cost of coal inventories is determined by the weighted average method, while cost of spare-parts inventories is determined by the average method. NRV is the estimated selling price in the ordinary course of business or the price in accordance with the price determined under the Long-term Supply Agreement referred to in Note 37a. Provision for inventory obsolescence is provided to reduce the carrying value of inventories to its NRV based on the review of the status of the inventories at the end of the year.
h. Prepaid Expenses
h. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya dibayar dimuka jangka panjang disajikan sebagai “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” dalam neraca konsolidasi.
Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. The noncurrent portion of prepaid expenses is classified under “Other Non-Current Assets” in the consolidated balance sheets. i. Fixed Assets
i. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) selama taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap atau sisa masa kontrak, yang mana yang lebih pendek. Kisaran masa manfaat ekonomis sesuai klasifikasi aktiva tetap, sebagai berikut:
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment in value. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the assets or the remaining term of the Coal Agreement (CCOW), whichever period is shorter. The ranges of useful life by major asset classification are as follows:
Tahun/Years Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan
3 - 30 3-8 3-8
Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles
15
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang mencakup biaya pinjaman untuk membiayai aktiva dalam penyelesaian selama periode pembangunan aktiva tersebut. Akumulasi biaya dari aktiva tersebut akan direklasifikasi ke aktiva tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat aktiva dalam penyelesaian tersebut diselesaikan dan siap digunakan.
Construction-in-progress is stated at acquisition cost, which includes borrowing costs from loans incurred to finance the construction during the period of development. The accumulated costs of the assets will be reclassified to the appropriate fixed asset accounts and capitalization of these borrowing costs ceases when projects are completed and ready for their intended use.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Pada saat aktiva tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan yang bersangkutan dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap, dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam biaya operasi tahun berjalan.
The costs of maintenance and repairs are charged to income as incurred, while significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to current operations.
j. Aktiva Minyak dan Gas Bumi
j. Oil and Gas Properties
Gallo, Anak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak, menerapkan metode full cost dalam pencatatan aktiva minyak dan gas bumi. Semua biaya-biaya yang berkaitan dengan akuisisi, ekplorasi dan pengembangan cadangan minyak dan gas bumi termasuk biaya overhead langsung yang berkaitan, dikapitalisasi.
Gallo, the Subsidiary that engages in oil mining, adopted the full cost method of accounting in recognizing oil and gas properties. Accordingly, all costs associated with acquisition, exploration and development of oil and gas reserves, including directly related overhead costs, are capitalized.
Semua biaya yang dikapitalisasi atas minyak dan gas, termasuk estimasi biaya masa depan atas pengembangan cadangan terbukti akan diamortisasi sejak dimulainya produksi komersial dengan menggunakan metode unit produksi berdasarkan jumlah estimasi cadangan terbukti. Investasi dalam pengembangan proyek dan cadangan yang belum terbukti tidak diamortisasi sampai dengan cadangan yang terkait dengan proyek tersebut dapat dibuktikan atau sampai terjadinya penurunan nilai. Jika hasil dari penilaian tersebut mengindikasikan bahwa properti telah mengalami penurunan nilai, jumlah dari penurunan nilai tersebut akan ditambahkan pada biaya yang akan diamortisasikan.
All capitalized costs of oil and gas properties, including the estimated future costs of developing proven reserves, are amortized using the unit-of-production method based on the total estimated proven reserves. Investments in unproven properties and major development projects are not amortized until proven reserves associated with the projects can be determined or until impairment occurs. If the result of an assessment indicates that the properties are impaired, the amount of the impairment is added to the costs to be amortized.
16
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
k. Sewa Guna Usaha
k. Capital Leases
Transaksi sewa guna usaha dicatat dengan menggunakan metode capital lease jika seluruh kriteria dalam PSAK No. 30 “Akuntansi Untuk Transaksi Sewa Guna Usaha” dipenuhi. Apabila kriteria ini tidak terpenuhi maka transaksi sewa guna usaha tersebut dicatat dengan metode operating lease.
Lease transactions are accounted for under the capital lease method when all the required capitalization criteria under PSAK No. 30 “Accounting for lease Transactions” are met. Otherwise, lease transactions are accounted for under the operating lease method.
Dengan metode capital lease, aktiva dan kewajiban yang terkait disajikan berdasarkan nilai tunai dari pembayaran minimum sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) pada akhir masa sewa guna usaha.
Under the capital lease method, assets and the related obligations are presented based on the present value of minimum lease payment plus residual value (purchase option) at the end of the lease term.
Aktiva capital lease disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur ekonomis aktiva, yang sama dengan aktiva yang dibeli dengan kepemilikan langsung. Bagian pokok untuk setiap pembayaran dicatat sebagai pembayaran kembali kewajiban, sedangkan bagian untuk pembayaran bunga dicatat sebagai biaya bunga.
Assets under capital lease are presented as part of fixed assets. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful life of the asset, which is similar to the asset acquired under direct ownership. The principal portion of each lease payment is recorded as repayment of such obligations and the interest portion is recorded as interest expense.
l. Penurunan Nilai Aktiva Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, Perusahaan dan Anak perusahaan menelaah ada tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva. Penurunan nilai wajar bisa terjadi apabila terdapat kejadian atau perubahan kondisi sebagaimana yang dijelaskan dalam PSAK No. 48, yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Apabila nilai tercatat aktiva melebihi jumlah yang dapat dipulihkan, maka selisihnya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Nilai yang dapat dipulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto dan nilai pakai aktiva.
l. Impairment of Asset Value Based on PSAK No. 48, “Impairment of Asset Values,” the Company and Subsidiaries conduct a review of impairment of assets. Decrease in fair value may happen whenever events or changes in circumstances as stated in PSAK No. 48 occur, which indicate that the carrying amount of an asset may not be fully recoverable. Whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, an impairment loss is recognized in the current year consolidated statement of income. Recoverable amount is the higher of an asset’s net selling price and value in use.
17
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Ditangguhkan
m. Deferred Exploration and Development Costs
Biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan mencakup biaya-biaya survei, eksplorasi, keuangan, studi kelayakan, dan pengembangan tambang baru yang terjadi sebelum dimulainya operasi komersial. Biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sejak tanggal produksi komersial atas area penambangan sepanjang umur tambang atau sisa waktu Kontrak Karya, yang mana yang lebih pendek.
Deferred exploration and development expenditure incorporates costs related to general surveys, exploration, financing, refinancing, feasibility studies and development of the mine incurred prior to the commencement of operations. Deferred exploration and development expenditure is amortized on a straight-line basis from the date of commercial production of the respective area of interest, over the life of the mine or the remaining term of the CCOW whichever is shorter.
Nilai perolehan bersih dari daerah penambangan dievaluasi secara berkala untuk memastikan nilai tersebut tidak melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Jika terdapat kelebihan, maka akan dibentuk penyisihan atau dihapusbukukan.
The net carrying value of each area of interest is reviewed regularly and to the extent this value exceeds its recoverable value, the excess is provided for or written-off in the year in which it is determined.
n. Biaya Perolehan Pinjaman Ditangguhkan Merupakan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan pinjaman baru yang diamortisasi sesuai dengan jangka waktu pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman yang bersangkutan. o. Biaya Pengupasan Ditangguhkan
n. Deferred Financing Costs Deferred financing costs represent costs incurred in connection with new loans and are amortized over the loan period as stated in the loan agreement.
o. Deferred Stripping Cost
Biaya pengupasan tanah bagian atas (top soil) dibedakan menjadi (i) pengupasan tanah awal untuk membuka tambang yang dilakukan sebelum produksi dimulai dan (ii) pengupasan tanah lanjutan yang dilakukan selama masa produksi.
Stripping cost on top soil is divided into (i) initial stripping on the top soil to open the mining area before production commenced and (ii) additional stripping that is performed during the production activity.
Biaya pengupasan tanah merupakan bagian dari biaya pengembangan yang ditangguhkan, sedangkan biaya pengupasan tanah lanjutan dibebankan sebagai biaya produksi jika rasio biaya pengupasan tidak berbeda jauh dengan estimasi rasio rata-ratanya.
The initial stripping costs are part of deferred development costs, while the additional stripping costs are charged to production cost as long as the stripping ratio is close to or less than the average estimated stripping ratio.
Selanjutnya, jika rasio aktual jauh lebih besar dari estimasi rasio rata-ratanya, kelebihan biaya pengupasan ditangguhkan pembebanannya sebagai biaya pengupasan yang ditangguhkan. Biaya pengupasan yang ditangguhkan ini akan dibebankan sebagai biaya produksi pada saat dimana rasio aktual lebih rendah dari estimasi rasio rata-rata dengan jumlah yang signifikan.
Furthermore, when the actual ratio is significantly higher than the estimated average ratio, the excess stripping costs are to be deferred and recorded as deferred stripping costs. These deferred stripping costs are expensed as production costs in periods where the actual ratio is significantly lower than the estimated average ratio.
18
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p. Saham beredar yang diperoleh kembali Instrumen ekuitas milik Perusahaan yang diperoleh kembali (treasury stock) dicatat dengan nilai nominal dan selisih antara nilai nominal dengan nilai pembelian kembali diakui sebagai bagian dari saldo laba ditahan. Saldo saham beredar yang dibeli kembali yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas. q. Biaya Emisi Saham Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam tanggal 13 Maret 2000 No. KEP-06/PM/2000, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas kepada Pemegang Saham dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu disajikan sebagai bagian dari ekuitas. r. Taksiran Kewajiban Restorasi dan Rehabilitasi
p. Treasury Stock Own equity instruments that are reacquired (treasury stock) are recorded at the par value and the difference between the par value and the reacquisition cost is recognized as part of the retained earnings. Outstanding treasury stocks are presented under the stockholder’s equity. q. Share Issuance Cost Based on the Bapepam’s Chaiman Decision dated March 13, 2000 No. KEP-06/PM/2000, costs incurred in connection with the initial public offering and right issue of the Company’s shares are classified as part of stockholder’s equity.
r. Estimated Liability for Restoration and Rehabilitation
Anak perusahaan mempunyai kebijakan untuk memenuhi atau melampaui ketentuan Kontrak Karya dan Peraturan Pemerintah lainnya mengenai lingkungan hidup dengan melaksanakan tindakan-tindakan yang telah terbukti secara teknis dan layak diterapkan secara ekonomis. Manajemen pelestarian lingkungan hidup yang dilaksanakan Perusahaan mencakup, namun tidak terbatas pada, penggantian tanah bagian atas (top soil), pengerukan endapan pada kolam dan bendungan, pengawasan atas kualitas air, pengolahan limbah, penanaman kembali dan pembibitan hutan.
The Subsidiaries’ policy is to meet or surpass the requirements of the CCOW and all applicable environmental regulations issued by the Government of Indonesia (GOI), by application of technically proven and economically feasible measures. Environmental management at the Company includes, but is not limited to, top soil replacement, dredging of sediment ponds and dams, water quality control and waste handling, planting and seeding.
Taksiran kewajiban atas pengelolaan lingkungan hidup ditentukan berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Beban restorasi dan rehabilitasi tersebut diakui dan dibebankan sebagai biaya selama perkiraan umur ekonomis tambang. Taksiran kewajiban pengelolaan lingkungan hidup dinilai kembali secara rutin dan dampak perubahannya diakui secara prospektif.
Estimated liability for restoration and rehabilitation costs are based principally on legal and regulatory requirements. Such estimated costs as a result of production activities are expensed as production cost. Estimates are reassessed regularly and the effects of changes are recognized prospectively.
19
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban
s. Revenue and Expense Recognition
Batubara
Coal
Penjualan diakui sebagai pendapatan ketika hak kepemilikan atas batubara beralih kepada pembeli dan harga jual sudah ditentukan atau dapat diperkirakan secara wajar. Pendapatan dan penjualan dinyatakan secara bersih, sesudah dikurangi dengan retur dan biaya klaim.
Sales are recognized as revenue when the title for the Subsidiaries’ entitlement of coal passes to the customer and selling prices are known or can be reasonably estimated. Sales are presented net of quality claims and customer rejections.
Sesuai dengan Kontrak Karya, Anak perusahaan tidak mempunyai hak untuk memiliki atau membeli batubara yang menjadi Hak Pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia dapat menggunakan sendiri batubara tersebut dan mengangkutnya dari tempat penambangan, atau meminta Anak perusahaan untuk menjual semua atau sebagian batu bara yang dimilikinya kepada pihak lain.
Under the terms of the CCOW, at no time do the Subsidiaries take title to or purchase the GOI’s share of coal. The GOI is to transport from the mine process facilities its share of coal or may request the Subsidiaries to sell all or a part or its share of coal.
Penjualan bersih Anak perusahaan disajikan sebesar hasil penjualan yang menjadi hak Anak perusahaan yang bersangkutan dan tidak mencakup penjualan batu bara yang menjadi hak Pemerintah Republik Indonesia yang dijual oleh Anak perusahaan dalam kapasitasnya sebagai agen penjual untuk pemerintah.
The Subsidiaries’ net sales reflect only the sale of the Subsidiaries’ coal entitlement and do not include any amounts pertaining to the GOI’s coal entitlement that have been shipped and sold by the Subsidiaries as agent for the GOI.
Jasa
Service
Pendapatan jasa merupakan komisi atas jasa pemasaran batubara yang diakui pada saat transaksi penjualan telah dilakukan dan besarnya sudah bisa ditentukan.
Service revenue represents commission of coal marketing service and is recognized when the sales transaction has been made and measured.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya transaksi (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
t. Pajak Penghasilan
t. Income Tax
Perusahaan dan Anak perusahaan menghitung pajak penghasilannya sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
The Company and its Subsidiaries determine their income taxes in accordance with PSAK No. 46, “Accounting for Income Tax”.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period computed using the applicable tax rates.
20
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Aktiva dan kewajiban tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban yang bersangkutan. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa akan datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statements carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent it is probable that taxable income will be available in the future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Tarif pajak yang digunakan untuk menghitung pajak tangguhan adalah tarif pajak sebagaimana diatur dalam Kontrak Karya (lihat Catatan 37e). Tarip pajak tahunan adalah 35% untuk sepuluh tahun pertama sejak dimulainya periode komersial, dan 45% pada periode-periode selanjutnya. Perbedaan temporer atas penyusutan dan amortisasi yang dipercepat telah diakui berdasarkan tarif pajak atas dampak jika perbedaan temporer telah selesai. Pada tanggal 31 Desember, 2006 and 2005, semua pajak tangguhan telah dihitung dengan menggunakan tarif 45%.
Tax rates specified in the CCOW are used to determine deferred income tax. Under the CCOW (see Note 37e), the annual tax rates are 35% during the first full ten years from the commencement of the operating period, and 45% during the reminder of the operating period. Temporary differences from accelerated depreciation and amortization have been measured at the tax rate in effect when such temporary differences will be settled. As of December 31, 2006 and 2005, all temporary differences for future taxable amounts have been measured at 45%.
Estimasi atas kewajiban perpajakan Perusahaan dan Anak perusahaan akan disesuaikan ketika Perusahaan dan Anak perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak, atau, jika mengajukan banding, pada saat diperolehnya surat keputusan atas banding tersebut.
Charges to taxes payables on the Company and Subsidiaries’ consolidated balance sheets are updated when an assessment is received and, if appealed, upon resolution of the appeal.
u. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan sesuai dengan mata uang pelaporannya. Efektif sejak 1 Januari 2006, Perusahaan merubah mata uang pelaporannya dari Rp menjadi AS$. Pengukuran kembali dilakukan terhadap seluruh akun pada laporan keuangan secara retroaktif (lihat Catatan 2v dan 3).
u. Foreign Exchange Transactions and Translations The books of account are maintained in their reporting currencies. The Company changed its reporting currency from Rp to US$ starting January 1, 2006. Remeasurement was made to all accounts in the financial statements retroactively (see Notes 2v and 3).
21
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Transaksi-transaksi selama periode digunakannya mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing tersebut disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Transactions during the period involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Pembukuan Anak perusahaan tertentu diselenggarakan dalam mata uang selain AS$. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aktiva dan kewajiban Anak perusahaan pada tanggal neraca dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan”.
The books of accounts of certain Subsidiaries are maintained in currencies other than US$. For consolidation purposes, assets and liabilities of the Subsidiaries at balance sheet date are translated into US$ using the exchange rates at balance sheet date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the period. Resulting translation adjustments are shown as part of Stockholders’ equity as “Translation Adjustments”.
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, kurs yang digunakan adalah kurs tengah dari Bank Indonesia, sebagai berikut:
As of December 31, 2006 and 2005, the rates of exchange used were middle rates published by Bank Indonesia as follows:
2006 (AS$)/(US$) 10.000 Rupiah 1 Poundsterling 1 EURO 100 Yen Jepang
1,11 1,96 1,31 0,84
v. Mata Uang Pelaporan Sejak 1 Januari 2006, Perusahaan mengubah mata uang pelaporannya dari Rp menjadi AS$ dan menerapkan PSAK No. 52, “Akuntansi Mata Uang Pelaporan” yang menyatakan bahwa penentuan saldo awal dalam rangka perubahan mata uang pelaporan dilakukan dengan melakukan pengukuran ulang (remeasurement) pada setiap akun dalam laporan keuangan, seolah-olah mata uang fungsional sudah digunakan sejak tanggal terjadinya transaksi. Prosedur pengukuran ulang adalah sebagai berikut:
2005 (AS$)/(US$) 1,02 1,72 1,19 0,86
10,000 Indonesian Rupiah 1 UK Pound Sterling 1 EUR 100 Japanese Yen
v. Reporting Currency Starting January 1, 2006, the Company changed its reporting currency from Rp to US$. In changing the reporting currency, the Company adopted PSAK No. 52, “Accounting for Reporting Currency” which states that the determination of the beginning balance for recording purposes has to be made by remeasuring the respective accounts in the financial statements as if the functional currency had been used since the date of the transactions. The procedures of the remeasurement are as follows:
22
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
(i)
Aktiva dan kewajiban moneter diukur kembali dengan menggunakan kurs tanggal neraca;
(i)
Monetary assets and liabilities are remeasured using the rate of exchange at the balance sheet date;
(ii) Aktiva dan kewajiban non-moneter serta modal saham diukur kembali dengan menggunakan kurs historis atau kurs tanggal terjadinya transaksi perolehan aktiva tetap, terjadinya kewajiban atau penyetoran modal saham;
(ii) Non-monetary assets and liabilities, as well as capital stock are remeasured using the historical rate of exchange at the date when assets are acquired, liabilities are incurred, or capital stocks are paid-in;
(iii) Selisih antara aktiva, kewajiban dan modal saham dalam mata uang pelaporan baru, yang merupakan hasil perhitungan prosedur (i) dan (ii) di atas, diperhitungkan pada saldo laba atau akumulasi kerugian pada periode tersebut;
(iii) The difference between the assets, liabilities, and capital stock in the new reporting currency, which represent the results of the computation in (i) and (ii) above, is recorded as part of retained earnings or deficit in the current period;
(iv) Pendapatan dan beban diukur kembali dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang selama periode yang diperbandingkan, kecuali untuk beban penyusutan aktiva tetap atau amortisasi aktiva non-moneter yang diukur kembali dengan menggunakan kurs historis aktiva yang bersangkutan;
(iv) Revenue and expenses are remeasured using the weighted average during the periods being presented, except for the depreciation of fixed assets and amortization of non-monetary assets that are remeasured using the respective historical rates;
(v) Deviden diukur dengan menggunakan kurs tanggal pencatatan deviden tersebut;
(v) Dividend is remeasured using the rate at the date when the dividend was recorded;
(vi) Prosedur (iv) dan (v) di atas akan menghasilkan selisih pengukuran kembali yang diperhitungkan pada saldo laba atau akumulasi kerugian pada periode tersebut;
(vi) The steps in (iv) and (v) will result in difference in remeasurement that should be accounted for as part of retained earnings or deficit in the current period;
(vii) Selisih pengukuran kembali merupakan hasil dari perhitungan berikut: saldo laba (akumulasi kerugian) akhir tahun (hasil dari prosedur (iii)) ditambah dengan dividen (hasil dari prosedur (v)) dan dikurangi dengan hasil perhitungan laba (rugi) bersih selama periode yang diperbandingkan (hasil dari prosedur (iv)).
(vii) Difference in remeasurement is the result of the following computation: retained earnings (deficit) at end of year (result of step (iii) plus dividend (result of step (v)) and minus the result of computation of the profit and loss during the periods presented (result of step (iv)).
Pengukuran kembali dilakukan surut hingga tahun dimana mata uang fungsional tersebut mulai berlaku.
Remeasurement has to be made retroactively from the year when the functional currency is used.
23
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 December 2006 dan 2005, kurs rata-rata yang digunakan adalah sebagai berikut: 2006 AS$/US$ 10.000 Rupiah 100 Yen Jepang
For the year ended December 31, 2006 and 2005, the average rates used were as follows: 2005 AS$/US$
1,09 0,01
w. Manfaat Karyawan
1,03 0,01
10,000 Indonesian Rupiah 100 Japanese Yen
w. Employee Benefits
Kewajiban imbalan kerja yang mencakup imbalan pensiun, imbalan jangka pendek (cuti tahunan yang dibayar, cuti sakit yang dibayar) dan imbalan jangka panjang lainnya (imbalan jasa jangka panjang, imbalan kesehatan pasca kerja) dihitung sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”.
Liabilities relating to employee benefits covering retirement benefits, short-term (e.g., paid annual leave, paid sick leave) and other long-term benefits (e.g., longservice leave, post-employment medical benefits) are computed based on the provisions of PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”.
Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu dan nilai wajar aktiva program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja yang ikut dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan apabila belum menjadi vested maka akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. Under the Projected Unit Credit Method, the accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the Company and certain Subsidiaries’ defined benefit obligations and the fair value of plan assets are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
x. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen Perusahaan dan Anak perusahaan adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
x. Segment Information Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The Company and its Subsidiaries’ primary reporting segment information is based on business segment, while its secondary reporting segment information is based on geographical segment.
24
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services or a group of products or services, which are subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, their related revenues and expenses are also allocated to those segments and the relative autonomy of those segments.
y. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun berjalan. z. Kewajiban Kontinjensi Kewajiban kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, namun kewajiban harus diungkapkan kecuali jika kemungkinan terjadinya pengeluaran uang sangat kecil. Aktiva kontijensi tidak diakui dalam laporan keuangan tetapi, diungkapkan apabila kemungkinan diperolehnya arus kas masuk dari manfaat ekonomi cukup besar (probable). aa. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.
y. Earnings per Share Earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of issued and outstanding shares of stock during the year. z. Contingencies Contingent liabilities are not recognized in the financial statements, but they are disclosed unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are not recognized in the financial statements, but disclosed when an inflow of economic benefits is probable.
aa. Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian GAAP requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
25
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
bb. Cadangan Cadangan diakui jika dan pada saat Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum dan konstruktif) sebagai hasil dari peristiwa masa lalu, jika terdapat kemungkinan yang cukup besar untuk keluarnya arus kas dari sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi untuk mengatasi kewajiban Perusahaan dan jika estimasi yang layak atas kewajiban tersebut dapat dibuat. Apabila pengaruh nilai uang material, cadangan ditentukan oleh pendiskontoan arus kas yang diharapkan di masa yang akan datang dengan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai pasar saat ini atas nilai uang dan khususnya risiko atas kewajiban. Pendiskontoan digunakan, untuk meningkatkan cadangan karena berlalunya waktu diakui sebagai beban bunga. cc. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca Setiap peristiwa setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal persetujuan laporan keuangan, oleh dewan direksi, yang memberikan informasi tambahan yang berkaitan dengan posisi Perusahaan pada tanggal neraca perlu dilakukan penyesuaian terhadap laporan keuangan. Setiap peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak berkaitan dengan posisi Perusahaan pada tanggal neraca diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan apabila material. 3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Perusahaan telah menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 pada saat menerbitkan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 December 2006 untuk pengukuran ulang (remeasurement) setiap akun dalam laporan keuangan periode sebelumnya yang disajikan dalam laporan ini sehubungan dengan perubahan mata uang pelaporan Perusahaan dari Rp ke AS$, seolah-olah AS$ sudah digunakan sejak tanggal terjadinya transaksi (lihat Catatan 2u dan 2v).
bb. Provisions Provisions are recognized only and when the Company has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, and it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. If the effect of the time value of money is material, provisions are determined by discounting the expected future cash flows at a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and, where appropriate, the risks specific to the liability. Where discounting is used, the increase in the provision due to the passage of time is recognized as an interest expense.
cc. Subsequent Events Any post year-end event up to the date of approval of the Board of Directors (BOD) of the financial statements that provides additional information about the Company’s position at balance sheet date (adjusting event) is reflected in the financial statements. Any post year-end event that is not an adjusting event is disclosed in the notes to the financial statements when material.
3. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS The Company restated its consolidated financial statements for the year ended December 31, 2005 when issuing the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2006 to effect the remeasurement of all accounts in financial statements in connection with the changes of reporting currency from Rp to US$, which is to be applied retrospectively from the date when the functional currency is used (see Notes 2u and 2v).
26
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
3. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Perbandingan atas laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 yang telah disajikan kembali dengan yang telah dilaporkan sebelumnya, sesudah pengukuran ulang, adalah sebagai berikut: Dilaporkan Sebelumnya (dalam jutaan Rupiah)/ As previously reported (in Million of Rupiah) Aktiva lancar Aktiva tidak lancar Jumlah kewajiban lancar Kewajiban pajak tangguhan - bersih Jumlah kewajiban tidak lancar Laba ditahan Jumlah beban usaha Laba usaha Laba sebelum beban pajak Beban pajak tangguhan
4.
5.480.943 10.965.418 7.000.121 1.423.101 6.474.873 1.902.120 1.658.381 2.201.434 1.772.838 98.502
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN
The comparison of restated consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2005 with consolidated financial statements as previously reported, after remeasurement was as follows:
Disajikan Kembali (dalam Dolar AS)/ As restated (in US Dollar) 577.373.270 1.144.445.998 659.128.912 144.771.163 815.939.010 71.971.891 178.474.484 263.418.315 179.713.730 150.208
Current assets Non-current assets Total current liabilities Deferred tax liabilities - net Total non-current liabilities Retained earnings Total operating expenses Income from operation Income before income tax Deferred tax expenses
4. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES
Perusahaan telah mengakuisisi, mendirikan dan melepas Anak perusahaan sebagai berikut:
The Company had acquired, established and disposed of the following Subsidiaries:
a. Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner)
a. Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner)
Pada tanggal 18 Nopember 2005, Perusahaan mendirikan Forerunner di Singapura yang 100% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Perusahaan. Pada tanggal yang sama, Perusahaan mengalihkan 100% kepemilikan saham di IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICR) kepada Forerunner dengan nilai sebesar harga nominal saham (lihat Catatan 4d).
On November 18, 2005, the Company established Forerunner in Singapore, a wholly-owned subsidiary of the Company. On the same date, the Company transferred its 100% shareholding in IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICR) to Forerunner at the nominal value of the shares (see Note 4d).
27
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
4.
4. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) b. PT Sitrade Coal Pada tanggal 7 Oktober 2005, Perusahaan membeli 99,99% kepemilikan saham di PT Sitrade Coal (SC) dari PT Sitrade Nusaglobus dengan harga pembelian sebesar AS$ 696.171 (setara dengan Rp 7 milyar) (lihat Catatan 4i). Nilai wajar aktiva bersih PT Sitrade Coal saat diambil alih adalah sebesar AS$ 489.172 (setara dengan Rp 4,919 milyar) Selisih antara harga pembelian dengan nilai wajar aktiva bersih sebesar AS$ 207.000 (setara dengan Rp 2,081 milyar) dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 16). c. International Minerals Company, LLC (IMC) Pada tanggal 8 Agustus 2005, Perusahaan membeli dari BHP Holdings (Operation) Inc., 100% kepemilikan saham di International Minerals Company, LLC (IMC) suatu perusahaan yang didirikan di Delaware, Amerika Serikat dengan harga AS$ 2.000.000. Nilai wajar aktiva bersih IMC saat diambil alih adalah sebesar AS$ 462.774. Selisih antara harga pembelian dengan nilai wajar aktiva bersih sebesar AS$ 1.537.526 dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 16). IMC memiliki 80% kepemilikan saham di PT Gorontalo Minerals. d. IndoCoal Resources (Cayman) Limited Pada tanggal 13 Mei 2005, Perusahaan mendirikan IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICR), suatu perusahaan yang berdomisili di Cayman Island dan bergerak dalam bidang usaha penjualan batubara. Perusahaan memiliki 100% kepemilikan saham di ICR melalui Forerunner (lihat Catatan 4a).
b. PT Sitrade Coal On October 7, 2005, the Company acquired 99.00% shareholding in PT Sitrade Coal (SC), from PT Sitrade Nusaglobus (SNG) a third party at a purchase price of US$ 696,171 (equivalent to Rp 7 billion) (see Note 4i). The fair value of the net assets of PT Sitrade Coal as of the acquisition date amounted to US$ 489,172 (equivalent to Rp 4.919 billion). The difference between purchase price and net assets value amounting to US$ 207,000 (equivalent to Rp 2.081 billion) was recorded as goodwill (see Note 16).
c. International Minerals Company, LLC (IMC) On August 8, 2005, the Company entered into a Sale and Purchase Agreement with BHP Holdings (Operation), Inc., a third party, to acquire 100% ownership in International Minerals Company, LLC (IMC), a company established in Delaware, USA, at a purchase price of US$ 2,000,000. The fair value of the net assets of IMC as of the acquisition date was US$ 462,774. The difference between purchase price and net assets value of US$ 1,537,526 was recorded as goodwill (see Note 16). IMC owned a 80% shareholding in PT Gorontalo Minerals. d. IndoCoal Resources (Cayman) Limited On May 13, 2005, the Company established ICR, a company domiciled in the Cayman Islands and engaged in the business of selling coal. The ICR shares were 100% indirectly owned by the Company through Forerunner (see Note 4a).
28
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
4.
4. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) e. PT Citra Palu Minerals Pada tanggal 9 Mei 2005, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli saham dengan Newcrest Maluku Pty Limited, Newcrest International Pty Limited dan Enercorp Limited untuk mengakusisi 99,99% kepemilikan saham di PT Citra Palu Minerals (CPM), suatu perusahaan yang didirikan di Indonesia dengan harga pembelian sebesar AS$ 999.960. Nilai wajar kewajiban bersih CPM saat diambil alih sebesar AS$ 7.947.623. Selisih antara harga pembelian dengan nilai wajar kewajiban bersih sebesar AS$ 8.947.583 dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 16). f. PT IndoCoal Kaltim Resources PT IndoCoal Kaltim Resources (IKTR) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 44 tanggal 13 Mei 2005 dan akta pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia sesuai dengan surat keputusan No. C-13305.HT.01.01.TH.2005. IKTR berlokasi di Jakarta dan bergerak dalam usaha pertambangan batubara. Perusahaan memiliki 99,99% kepemilikan saham di IKTR. g. PT IndoCoal Kalsel Resources PT IndoCoal Kalsel Resources (IKSR) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 43 tanggal 13 Mei 2005 akta pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat keputusan No. C-13303.HT.01.01.TH.2005. IKSR berlokasi di Jakarta dan bergerak dalam usaha pertambangan batubara. Perusahaan memiliki 99,99% kepemilikan saham di IKSR. h. Bumi Resources Japan Company Ltd. Pada tanggal 29 Juli 2004, Perusahaan mendirikan Bumi Resources Japan Company Ltd. (Bumi Japan), sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis jasa pemasaran batubara. Bumi Japan berkedudukan di Tokyo, Jepang. Perusahaan memiliki 100% kepemilikan saham di Bumi Japan.
e. PT Citra Palu Minerals On May 9, 2005, the Company entered into a Sale and Purchase Agreement with Newcrest Maluku Pty Limited, Newcrest International Pty Limited and Enercorp Limited to acquire 99.99% ownership in PT Citra Palu Minerals (CPM), a company established in Indonesia, at a purchase price of US$ 999,960. The fair value of the net liabilities of CPM as of the acquisition date was US$ 7,947,623. The difference between the purchase price and the net liabilities value of US$ 8,947,583 was recorded as goodwill (see Note 16).
f. PT IndoCoal Kaltim Resources PT IndoCoal Kaltim Resources (IKTR) was established based on Notarial Deed No. 44 dated May 13, 2005, and this deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of his decision No. C-13305.HT.01.01.TH.2005. IKTR is located in Jakarta and engages in the business of coal mining. IKTR shares are 99.99% owned by the Company. g. PT IndoCoal Kalsel Resources PT IndoCoal Kalsel Resources (IKSR) was established based on Notarial Deed No. 43 dated May 13, 2005, and this deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia by virtue of his decision No. C-13303.HT.01.01.TH.2005. IKSR is located in Jakarta and engaging in the business of coal mining. IKSR shares are 99.99% owned by the Company. h. Bumi Resources Japan Company Ltd. On July 29, 2004, the Company established Bumi Resources Japan Company Ltd., a company engaged in marketing services of coal. Bumi Japan is located in Tokyo, Japan. The Bumi Japan shares are 100% directly owned by the Company.
29
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
4.
4. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) i. PT Kaltim Prima Coal (KPC)
i. PT Kaltim Prima Coal (KPC)
Berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B/Kontrak Karya), pemegang saham KPC mempunyai kewajiban untuk menjual 51% kepemilikan saham di KPC kepada Pemerintah Indonesia atau perusahaan swasta.
Under the CCOW, KPC’s shareholders have an obligation to divest 51% of their ownership in KPC to the Indonesian Government or an approved individual corporate entity.
Untuk memenuhi kewajiban divestasi sejumlah sahamnya berdasarkan PKP2B, Sangatta Holding Limited (SHL) dan Kalimantan Coal Limited (KCL), melakukan Perjanjian Jual Beli (PJB) pada tanggal 13 Oktober 2003 (diperbaharui pada tanggal 25 Pebruari 2004), dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk mengalihkan haknya atas 18,6% kepemilikan saham KPC.
To fulfill its obligation to divest its shares based on the Coal Contract of Work (CCOW/Coal Agreement), Sangatta Holding Limited (SHL) and Kalimantan Coal Limited (KCL) entered into a Share Purchase Agreement “SPA” on October 13, 2003 (amended on February 25, 2004) with the Government of East Kutai to transfer an 18.6% shareholding in KPC to the Government of East Kutai.
Selanjutnya berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral (DJGSM) (sekarang: Direktorat Jenderal Geologi Mineral, Batubara dan Panas Bumi) No. 553/87.03/DJG/2004 tanggal 12 Maret 2004 dan keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 279/III/PMA/2004, kedua instansi Pemerintah ini menyetujui pengalihan saham KPC sebanyak 18,6% tersebut kepada Pemerintah Kutai Timur.
Subsequently, based on the Letter of the Directorate General Geology and Mineral Resources (DGGMR, now known as Directorate General Mineral Geology, Coal and Geothermal) No. 553/87.03/DJG/2004 dated March 12, 2004 and the Investment Coordinating Board Decision No. 279/III/PMA/2004, the transfer of the 18.6% shares of KPC to the Government of East Kutai was approved.
Dalam tahun 2005, pada saat semua persyaratan PJB dipenuhi dan penjualan berlaku efektif, SHL dan KCL mencatat keuntungan dari penjualan tersebut sebesar AS$ 24.318.543.
In 2005, when all of the conditions precedent were met and the sale became effective, SHL and KCL recorded a gain amounting to US$ 24,318,543.
Pada tanggal 10 Juni 2004, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, mengalihkan haknya untuk membeli 18,6% kepemilikan saham KPC kepada PT Kutai Timur Energi (KTE), sebuah perusahaan yang 100% sahamnya secara tidak langsung dimiliki Pemerintah Kutai Timur.
On June 10, 2004, the Government of East Kutai transferred its right to purchase the referenced 18.6% shares of KPC to PT Kutai Timur Energi “KTE”, a company whose shares are 100% indirectly owned by the Government of East Kutai.
30
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
4.
4. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) Pada tanggal 21 Pebruari 2005 KTE menyampaikan surat yang menyatakan bahwa KTE tidak mempunyai dana dan/atau kemampuan untuk membayar atau melunasi harga pembelian 18,6% kepemilikan saham KPC, sehingga KTE menyetujui untuk mengalihkan 13,6% kepemilikan saham KPC kepada Perusahaan. Sebagai tindak lanjut dari surat KTE tersebut, pada tanggal 23 Pebruari 2005, SHL, KCL dan KTE melakukan supplemental terhadap Perjanjian Jual Beli Saham, dimana dinyatakan bahwa apabila karena sebab apapun KTE tidak dapat membayar harga pembelian sebesar AS$ 104.237.987 maka KTE berkewajiban untuk mengalihkan 13,6% kepemilikan saham KPC kepada Perusahaan.
On February 21, 2005, KTE declared that it did not have sufficient funds and/or the capacity to pay or settle the purchase price of the referenced 18.6% shareholding in KPC. Accordingly, KTE agreed to transfer a 13.6% shareholding in KPC to the Company. On February 23, 2005, SHL and KCL entered into a Supplement to the Shares Sales and Purchase Agreement, which provided that if for whatsoever reason KTE was not able to pay its obligation for the share purchase of US$ 104,237,987, KTE would have to transfer 13.6% shareholding in KPC’s.
Pada tanggal 25 Agustus 2005 Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan KTE guna mengambil alih 13,6% kepemilikan saham KPC seharga AS$ 104.237.987. Transaksi ini harus disetujui oleh pemegang saham melalui RUPS, Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral dan BKPM, sebagai prasyarat sesuai perjanjian. Persetujuan tersebut masing-masing diperoleh pada tanggal 29 Agustus 2005, 11 Oktober 2005 dan 17 Oktober 2005.
On August 25, 2005, the Company entered into a Conditional Shares Purchase Agreement with KTE to take over 13.6% shareholding in KPC at a purchase price of US$ 104,237,987. As required by the Agreement, the transaction needed to be approved by the KPC’s shareholders, the Minister of Energy and Mineral Resources, and the Investment Coordinating Board. These approvals were obtained on August 29, 2005, October 11, 2005, and October 17, 2005, respectively.
Akuisisi atas 13,6% kepemilikan saham KPC dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Nilai aset bersih KPC dicatat dengan nilai wajar, sedangkan perbedaan antara nilai wajar dan nilai beli dicatat sebagai goodwill. Perusahaan mengakui goodwill sebesar AS$ 37.339.742 (lihat Catatan 11 dan 16).
The acquisition of the 13.6% shareholding of KPC was accounted for using the purchase method. Net assets of KPC were stated at fair values, while the difference between the fair values and the purchase price were attributed to goodwill. The Company recorded goodwill amounting to US$ 37,339,742 (see Notes 11 and 16).
Selanjutnya, untuk memenuhi ketentuan dalam Kontrak Karya, dalam rangka pelaksanaan divestasi atas 32,4% kepemilikan saham KPC, Direksi KPC pada tanggal 9 Desember 2004 telah menawarkan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk membeli 32,4% saham KPC berdasarkan harga yang telah disepakati antara KPC dengan Pemerintah Republik Indonesia.
In addition, in order to comply with the PKP2B’s requirement to further divest 32.4% of its shares, on December 9, 2004, the Directors of KPC offered for purchase to the Government of Indonesia (GOI) 32.4% of KPC’s shares, based on the agreed price between KPC and GOI.
31
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
4.
4. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) Pada tanggal 13 Desember 2004 KPC juga menawarkan 32,4% sahamnya kepada para perusahaan swasta Indonesia lainnya. Salah satunya yaitu PT Sitrade Nusaglobus (SNG) setuju untuk membeli 32,4% saham tersebut dengan harga AS$ 399.980.000. Pemerintah Indonesia melalui DJGSM No. 02R/05/DJG/2005 tanggal 21 Pebruari 2005 menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia tidak dapat membeli 32,4% kepemilikan saham KPC. Pada tanggal 10 Maret 2005, telah ditandatangani perjanjian Jual Beli Saham antara SNG dengan SHL dan KCL dan telah disetujui oleh DJGSM melalui surat No. 1352/05/DJG/2005 tanggal 24 Juni 2005.
On December 13, 2004, KPC also offered the 32.4% shareholding to other private Indonesian companies. One of the companies, SNG, agreed to buy the 32.4% shareholding in KPC at a purchase price of US$ 399,980,000. DGGMR q.q. Minister of Mines and Energy on behalf of GOI in its letter No. 02R/05/DJG/2005 dated February 21, 2005 stated that GOI could not purchase 32.4% of KPC shareholding in KPC. On March 10, 2005, a Sale and Purchase Agreement was signed between SNG, SHL and KCL and agreed by DGGMR in its letter No. 1352/05/DJG/2005 dated June 24, 2005.
Untuk mendukung pembelian saham KPC, pada tanggal 22 Agustus 2005 SNG mendirikan PT Sitrade Coal (SC). Pada tanggal 26 Agustus 2005 SNG mengalihkan 32,4% kepemilikan saham KPC kepada SC. Selanjutnya, pada tanggal 7 Oktober 2005, Perusahaan membeli 99,99% kepemilikan saham SC dari SNG dengan nilai pembelian sebesar AS$ 707.501 (setara dengan Rp 7 milyar). Pengalihan ini telah disetujui oleh Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral melalui surat No. 1875/05/DJG/2005 tanggal 11 Oktober 2005.
To accommodate the purchase of 32.4% of KPC’s shareholdings, SNG established SC on August 22, 2005. On August 26, 2005, SNG transferred the 32.4% shareholdings in KPC to SC. Subsequently, on October 7, 2005, the Company purchased 99.99% of the shares of SC from SNG at a purchase price of US$ 707,501 (equivalent to Rp 7 billion). These transfers of shares were approved by DDGMR in its No. 1875/05/DJG/2005 dated October 11, 2005.
Pada tanggal 11 Oktober 2005 dengan suratnya No. 1875/05/DJG/2005. DJGSM memberikan persetujuan pengalihan 32,4% saham KPC kepada SC. Demikian pula, berdasarkan surat No. 1218/III/PMA/2005 tanggal 17 Oktober 2005, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah memberikan persetujuan perubahan komposisi kepemilikan saham di KPC menjadi sebagai berikut: SC 32,4%, KCL dan SHL, masing-masing 24,5%, Perusahaan 13,6% dan KTE 5%.
On October 11, 2005, the DGGMR in its letter No. 1875/05/DJG/2005 approved the sale of 32.4% of KPC’s shareholdings to SC. As a result of all of the above transactions, based on letter No. 1218/III/PMA/2005 dated October 17, 2005, the Capital Market Supervisory Board “BKPM” agreed to change of the composition of KPC’s shareholders to as follows: SC 32.4%, KCL 24.5% and SHL 24.5%, the Company 13.6% and KTE 5%.
Tidak ada keuntungan atau kerugian yang timbul atas transaksi pengalihan 32,4 % saham KPC tersebut
There was no gain or loss on the transaction relating to the transfer of the 32.4% shareholding in KPC.
32
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
4.
4. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) j. Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal) Pada tanggal 29 September 2006, Perusahaan mendirikan Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal), sebuah perusahaan yang memiliki kapasitas penuh untuk mengelola berbagai usaha atau aktivitas, dimana kegiatan atau transaksinya dilakukan oleh seorang Direktur. Enercoal berkedudukan di Singapura. Perusahaan memiliki 100% kepemilikan saham di Enercoal. k. PT Mitratama Perkasa
j. Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal) On September 29, 2006, the Company established Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal), a company that has full capacity to carry on or undertake any business or activity, do any act or enter into any transaction undertaken by its Directors. The registered office of the Company is in the Republic of Singapore. Enercoal shares are 100% directly owned by the Company. k. PT Mitratama Perkasa
Sehubungan dengan Perjanjian Jasa Teknis antara Perusahaan, PT Dian Bahari Sejati (“Dian”) dan PT Amerasia International (“Amerasia”), masing-masing Dian dan Amerasia memberikan kepada Perusahaan hak opsi untuk membeli dan memperoleh dari Dian dan Amerasia 100% saham Mitratama yang diterbitkan dengan harga beli sebesar US$ 1.
Based on the consideration stated in the Technical Services Agreement between the Company, PT Dian Bahari Sejati (“Dian”) and PT Amerasia International (“Amerasia”), each of Dian and Amerasia hereby grants to the Company the option to purchase and acquire from Dian and Amerasia 100% of all the issued and shares of Mitratama for a purchase price of US$ 1.
Pada tanggal 13 Desember 2006, Perusahaan mengeksekusi hak opsi tersebut dan telah mengambil alih saham Mitratama dengan harga beli sebesar US$ 1. Selisih antara harga beli dan nilai aktiva bersih sebesar AS$ 16.985.102 dicatat sebagai goodwill negatif (lihat Catatan 24).
On December 13, 2006, the Company exercised the option and acquired Mitratama at a purchase price of US$ 1. The difference between the purchase price and the net assets value of US$ 16,985,102 was recorded as negative goodwill (see Note 24).
l. Enercorp Limited
l. Enercorp Limited
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 29 Desember 2006, Perusahaan mengalihkan 10% kepemilikan saham di Enercorp kepada Prove Energy Investments Ltd. (Prove) dengan harga jual sebesar AS$ 371.240. Transaksi penjualan ini tidak menimbulkan laba atau rugi yang harus diakui Perusahaan.
Based on Share Sale and Purchase Agreement dated December 29, 2006, the Company sold 10% shares of its investments in Enercorp to Prove Energy Investments Ltd. (Prove) at sales price of US$ 371,240. No gain or loss on sale of investments was recognized in the statement of income as a result of the sale.
Pada tanggal yang sama, Perusahaan, Grandwise Ocean dan Prove, pemegang saham Enercorp, menandatangani Perjanjian Pemegang Saham (SHA) yang mengatur pembatasan bagi Enercorp untuk mengalirkan dana ke Perusahaan. Sehubungan dengan pembatasan tersebut mulai tanggal 31 Desember 2006 Perusahaan tidak mengkonsolidasikan lagi laporan keuangan Enercorp.
On the same date above, the Company, Grandwise Ocean and Prove, shareholders, entered into a Shareholders Agreement (SHA), wherein Enercorp is restricted from transferring funds to the Company. As a result, as of December 31, 2006, the Company deconsolidated Enercorp due to restrictions resulted from this SHA.
33
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
5. KAS DAN BANK
5. CASH ON HAND AND IN BANKS
Akun ini terdiri dari:
This account consist of:
2006 Kas
219,847
Bank Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ANZ Panin Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk Deutsche Bank Standard Chartered Bank PT Bank Artha Graha Sub-jumlah Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank Credit Suisse Limited, Cabang Singapura Bank of Tokyo Mitsubishi Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BNP Paribas Cabang Singapura PT Bank Danamon Indonesia Tbk ANZ Panin Bank PT Bank Mega Tbk Sub-jumlah
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3) 94.263
Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ANZ Panin Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk Deutsche Bank Standard Chartered Bank PT Bank Artha Graha
11.296.830
7.227.663
1.983.492 1.391.794 942.882
233.370 10.462 243.033
553.018 250.995
749 407
80.352 11.501 8.203 25
41.895 2.125.672 25
16.519.092
9.883.276
12.643.628
16.862.657
10.021.182 5.837.528
5.446 -
4.778.678 889.419
16.320.387 10.208.875
129.028
652.820
United States of America Dollar Standard Chartered Bank Credit Suisse Limited, Singapore Branch Bank of Tokyo Mitsubishi Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
60.078
18.508
BNP Paribas Singapore Branch
104.964 11.098 2.000
2.963.320 -
PT Bank Danamon Indonesia Tbk ANZ Panin Bank PT Bank Mega Tbk
34.477.603
47.032.013
Sub-total
Sub-total
34
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
5. KAS DAN BANK (Lanjutan)
5. CASH ON HAND AND IN BANKS (Continued) 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
2006 Yen Jepang Bank of Tokyo Mitsubishi
24.481
150.492
24.481
150.492
Jumlah Bank
51.021.176
57.065.781
Jumlah Kas dan Bank
51.241.023
57.160.044
Sub-jumlah
6. REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
Deposito berjangka Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ANZ Panin Bank Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
Total Cash in Banks Total Cash on Hand in Banks
This account consists of: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
2006
Jumlah rekening bank
Sub-total
6. RESTRICTED CASH IN BANKS
Akun ini terdiri dari:
Rekening bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank Cabang Singapura PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Japanese Yen Bank of Tokyo Mitsubishi
3.288
-
-
7.560
7.776.869
2.294.074
7.466.236
8.102.623
-
6.171.475 548
Bank account Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk United States of America Dollar PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank Singapore Branch PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
15.246.393
16.576.280
Total bank account
7.025.247 -
26.060 600.350
-
298.397
Time deposits Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ANZ Panin Bank Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
35
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
6. REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (Lanjutan)
6. RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued)
2006 Dolar Amerika Serikat Credit Suisse First Boston PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Singapura Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited ANZ Panin Bank
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
107,123,357
-
8.094.333
8.300.000
450.000 326.100
1.536.485 -
United States of America Dollar Credit Suisse First Boston PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Singapore Branch Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited ANZ Panin Bank
Jumlah deposito berjangka
123.019.037
10.761.292
Total time deposits
Jumlah
138.265.430
27.337.572
Total
Rekening di Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan rekening penampungan yang wajib dijaga oleh Perusahaan dan Anak perusahaan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh. Rekening penampungan harus dipertahankan sebesar saldo minimum yang besarnya sama dengan angsuran pokok ditambah bunga saat jatuh tempo (lihat Catatan 21).
Cash in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk represents escrow accounts required under the credit facility obtained by the Company and Subsidiaries. The escrow accounts should be maintained at the minimum balance, which represents the principal installment including interest for the current maturity (see Note 21).
Rekening deposito berjangka di PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk dijaminkan sehubungan dengan penerbitan bank garansi dalam kegiatan usaha normal. Bank garansi digunakan untuk pelaksanaan pengiriman batubara ke pelanggan.
Time deposits in PT Bank Danamon Indonesia Tbk and PT Bank Central Asia Tbk are pledged as collateral for the issuance of bank guarantees for normal operating activities. The bank guarantees were used for coal delivery to the customers.
Deposito di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Singapura merupakan setoran jaminan eksplorasi yang ditempatkan Perusahaan sehubungan dengan Irrevocable Standby Letter of Credit sebagai jaminan kepada Menteri Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman (MOMR) untuk eksplorasi yang dilakukan oleh Gallo.
Time deposit in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Singapore Branch represents exploration guarantee deposit that was placed in relation to the irrevocable standby letter of credit provided to Ministry of Oil and Mineral Resources, Republic of Yemen (MOMR) for exploration activity of Gallo.
36
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
6. REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (Lanjutan)
6. RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued)
Rekening Standard Chartered Bank sebelum tanggal 6 Juli 2005 adalah rekening escrow sehubungan dengan perjanjian fasilitas hutang yang diperoleh Anak perusahaan dari kontraktor-kontraktor: PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess), PT Pamapersada Nusantara (PAMA), Glencore Coal Mauritius Ltd. (Glencore) dan Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) terkait dengan perjanjian produksi pertambangan dengan kontraktorkontraktor tersebut. Sampai dengan perjanjian tersebut, Anak perusahaan diharuskan untuk mengalokasikan dana untuk pelunasan hutang tersebut (lihat Catatan 21).
Restricted cash in Standard Chartered Bank outstanding prior to July 6, 2005, represents escrow accounts in relation to the facility agreements entered into between the Subsidiaries and their contractors, PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess), PT Pamapersada Nusantara (PAMA), Glencore Coal Mauritius Ltd. (Glencore) and Mitsubishi, pursuant to their contract mining agreements, under which agreements the Subsidiaries were required to allocate funds to be used only for debt service and settlement of amounts owed by the Subsidiaries (see Notes 21).
Setelah penandatangan Securitization Transaction Documents pada tanggal 6 Juli 2005, sesuai dengan perjanjian manajemen kas dan rekening pada tanggal tersebut (lihat Catatan 37a), penerbit mengalokasikan, atas nama Anak perusahaan, dana yang diterima sebagai penagihan (seperti dijelaskan dalam Securitization Transaction Documents) dari rekening bank tertentu yang dibatasi penggunaannya untuk pembayaran hutang Anak perusahaan ke Glencore dan Mitsubishi atas jasa pemasaran dan hutang ke Thiess dan Pamapersada atas perjanjian kontrak penambangan dan untuk tujuan seperti yang diatur dalam Securitization Transaction Documents.
Upon entering into the Securitization Transaction Documents on July 6, 2005, under the Cash and Accounts Management Agreement of that date (see Note 37a), the Issuer allocates, on behalf of the Subsidiary, funds received as Collections (as defined in the Securitization Transaction Documents) in certain restricted bank accounts for the payment of amounts owed by the Subsidiary to Glencore and Mitsubishi for marketing services and to Thiess and PAMA for contract mining services and for the purposes stipulated in the Securitization Transaction Documents.
Kisaran suku bunga deposito berjangka adalah sebagai berikut:
The interest rates of time deposits were as follows:
2006 Tingkat bunga per tahun Dolar Amerika Serikat Rupiah
0.75% - 5% -
2005 0% - 2% 0.75% - 10%
Interest rate per year US Dollar Rupiah
37
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
7. PIUTANG USAHA
7. TRADE RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
Pihak Ketiga
Third parties
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Pelanggan luar negeri Pelanggan dalam negeri
156.280.331 6.533.507
115.794.117 9.982.064
Overseas customers Local customers
Jumlah Dikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih
162.813.838
125.776.181
Total Less: Allowance for doubtful accounts
Bersih
162.652.004
(161.834 )
Rincian umur piutang usaha dari pihak ketiga disajikan berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2006
(161.834 ) 125.614.347
Net
Details of aging schedule of trade receivables third parties based on invoices issued were as follows: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Lancar 1 - 30 hari 31 - 90 hari Lebih dari 90 hari
158.688.415 3.963.589 161.834
98.610.701 27.003.646 161.834
Current 1 to 30 days due 31 to 90 days due Over 90 days due
Jumlah Dikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih
162.813.838
125.776.181
Total Less: Allowance for doubtful accounts
Bersih
162.652.004
(161.834 )
(161.834 ) 125.614.347
Net
38
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
7. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
7. TRADE RECEIVABLES (Continued)
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
2006
Details of trade receivables based on currency were as follows: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Dolar AS Rupiah
135.473.268 27.340.570
125.776.181 -
US Dollar Rupiah
Jumlah Dikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih
162.813.838
125.776.181
Total Less: Allowance for doubtful accounts
Bersih
162.652.004
(161.834 )
(161.834 ) 125.614.347
Net
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih cukup untuk menutupi kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Based on review of the individual receivable accounts at the end of the period, the management believed that the allowance for doubtful accounts was adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, piutang usaha KPC dan Arutmin atas penjualan batu bara kepada pembeli selain ke IndoCoal Resources (Cayman) Limited telah dijual kepada IndoCoal Exports (Cayman) Limited berdasarkan Originator Receivables Sale Agreement dan the Issuer Receivables Sale Agreement, dan karena itu maka hal ini bukan lagi merupakan aktiva KPC dan Arutmin. Namun demikian, KPC dan Arutmin akan tetap bertanggung jawab untuk melaksanakan seluruh hak, kuasa dan discretion sesuai dengan perjanjian tersebut (lihat Catatan 37a).
As of December 31, 2006 and 2005, KPC and Arutmin’s trade receivables arising from the sale of coal to customers other than ICR have been sold to IndoCoal Exports (Cayman) Limited (the “Issuer”) under the Issuer Receivables Sale Agreement and accordingly, are not assets of KPC and Arutmin. KPC and Arutmin, however, will remain responsible for the exercise of all rights, powers and discretion hereunder (see Note 37a).
39
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
8. PIUTANG LAIN-LAIN
8. OTHER RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
PT Danatama Makmur (Danatama) Uang muka Tilgard International Ltd. (lihat Catatan 38c) PT Pamapersada Nusantara Piutang karyawan Mitsubishi Corporation Pendapatan yang masih harus diterima Lain-lain
111.197.212 23.151.649
42.075.936
20.698.364 6.739.159 5.481.299 4.452.983
1.366.584 4.056.724 4.313.107
PT Danatama Makmur (Danatama) Advances Tilgard International Ltd. (see Note 38c) PT Pamapersada Nusantara Employee receivable Mitsubishi Corporation
2.963.670 3.867.427
7.420.681 4.685.513
Accrued income Others
Jumlah Dikurangi:Penyisihan piutang tak tertagih
178.551.763
63.918.545
Total Less: Allowance for doubtful accounts
Bersih
176.387.117
(2.164.646 )
(2.164.646 ) 61.753.899
Net
Sehubungan dengan pembelian kembali saham, Perusahaan telah menunjuk Danatama untuk melaksanakan pembelian dan memberikan uang muka kepada Danatama sebesar AS$ 187.605.610. Pada tanggal 31 Desember 2006, saldo uang muka tersebut berjumlah AS$ 111.197.212.
In consideration of the buy-back of shares, the Company appointed Danatama to execute the buy-back and provided Danatama with an advance amounting to US$ 187,605,610. As of December 31, 2006, the outstanding balance of the advance payment was US$ 111,197,212.
Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut:
Changes in allowance for doubtful accounts were as follows:
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Saldo awal Penambahan (penghapusan)
2.164.646 -
1.524.008 640.638
Beginning balance Accounts written-off
Saldo akhir
2.164.646
2.164.646
Ending Balance
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih cukup untuk menutupi kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
The management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
40
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
9. PERSEDIAAN
9. INVENTORIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Batubara Suku cadang dan bahan bakar
144.880.979
49.630.905
63.756.156
56.737.009
Jumlah Dikurangi: Penyisihan atas kerugian persediaan usang
208.637.135
106.367.914
Bersih
205.843.457
(2.793.678 )
Mutasi penyisihan atas kerugian persediaan usang adalah sebagai berikut:
2006
(2.267.813 )
Coal Spare-parts and fuel supplies Total Less: Provision for obsolescence
104.100.101
Net
Changes in provision for obsolescence were as follows: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Saldo awal Penambahan
2.267.813 525.865
1.912.943 354.870
Beginning balance Additional provision
Saldo akhir
2.793.678
2.267.813
Ending balance
Sesuai dengan Kontrak Karya, persediaan suku cadang, dan bahan pembantu yang dicatat dalam laporan keuangan Anak perusahaan merupakan hak milik dari pemerintah Indonesia dengan hak penggunaan istimewa yang dimiliki oleh Anak perusahaan (lihat Catatan 37e).
In accordance with the CCOW, stores and consumable supplies recorded in the Subsidiaries financial statements remain the property of the GOI, with an exclusive right of use granted to the Subsidiaries (see Note 37e).
Persediaan KPC diasuransikan dalam satu paket dengan aktiva tetap (lihat Catatan 11).
Inventories of KPC are insured in a package with fixed assets (see Note 11).
Persediaan Arutmin diasuransikan terhadap semua resiko kerugian dengan nilai pertanggungan sebesar AS$ 10 juta pada tanggal 31 Desember 2006, untuk jangka waktu satu tahun sesuai dengan perjanjian polis tanggal 9 Oktober 2005. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian atas resiko tersebut (lihat Catatan 11).
Inventories of Arutmin were covered by insurance from all risks for a coverage amount of approximately US$ 10 million as of December 31, 2006 under a one-year policy agreement dated October 9, 2005. The management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks (see Note 11).
41
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
9. PERSEDIAAN (Lanjutan)
9. INVENTORIES (Continued)
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian persediaan dan persediaan usang.
Management believes that the provision is adequate to cover possible losses and obsolescence arising from inventories.
10. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN JAMINAN
10. PREPAID EXPENSES AND DEPOSIT
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
2006 Biaya dibayar dimuka: Sewa Asuransi Lain-lain
28.750.501 5.342.803 203.215
197.436 4.786.046 2.641.339
Prepayment Rent Insurance Others
Sub-jumlah
34.296.519
7.624.821
Sub-Total
Setoran jaminan
6.280.518
4.815.151
Security deposits
40.577.037
12.439.972
Total
Jumlah
Setoran jaminan merupakan dana untuk penjaminan kewajiban bea cukai/PIB (import taxes), Performance Bonds dan pembayaran sewa kantor untuk Jakarta dan Balikpapan.
Security deposits are amounts for customs duties/PIB (import taxes), performance bonds and office rental payments for office space in Jakarta and Balikpapan.
11. AKTIVA TETAP
11. FIXED ASSETS
Rincian dan mutasi dari aktiva tetap adalah sebagai berikut:
Details and movement of fixed assets were as follows: 2006
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Harga Perolehan Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan
1.225.091.494 8.537.170 7.304.085
162..939.199 92.739 -
Aktiva sewa guna usaha Aktiva dalam penyelesaian
1.240.932.749 23.713.412 8.446.539
163.031.938 98.064.777 64.621.588
Pengurangan/ Disposals 6.288.563 102.011 -
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance 1.387.932.186 8.583.459 7.304.085
Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles
6.390.574
6.245.617 (6.245.617)
1.403.819.730 121.778.189 65.522.510
Leased assets Construction-in-progress
7.690.574
-
1.591.120.429
1.300.000
1.273.092.700
325.718.303
Akumulasi Penyusutan Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan
804.062.112 8.099.900 6.671.817
57.414.818 204.223 93.157
1.614.170 34.468 -
-
859.862.760 8.269.655 6.764.974
Aktiva sewa guna usaha
818.833.829 2.500.883
57.712.198 11.687.900
1.648.638 -
-
874.897.389 14.188.783
821.334.712
69.400.098
1.648.638
-
889.086.172
Nilai Buku
451.757.988
Acquisition Cost
6.190.056 55.561 -
702.034.257
Accumulated Depreciation
Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Leased assets
Book Value
42
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
11. AKTIVA TETAP (Lanjutan)
11. FIXED ASSETS (Continued) 2005 (Disajikan kembali - lihat Catatan 3) (As restated - see Note 3)
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
Acquisition Cost
Harga Perolehan Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan
1.131.383.348 8.461.679 6.890.276
94.911.218 67.085 15.059
1.673.142 -
470.070 8.416 398.750
1.225.091.494 8.537.170 7.304.085
Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles
Aktiva sewa guna usaha Aktiva dalam penyelesaian
1.146.735.293 16.565.984 27.507
94.993.362 8.024.664 8.419.032
1.673.142 -
877.236 (877.236 ) -
1.240.932.749 23.713.412 8.446.539
Leased assets Construction-in-progress
1.163.328.784
111.437.059
1.673.142
-
1.273.092.700
Akumulasi Penyusutan Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan
756.883.697 7.828.704 6.470.380
48.850.804 271.196 201.437
1.672.389 -
-
804.062.112 8.099.900 6.671.817
Aktiva sewa guna usaha
771.182.781 917
49.323.437 2.499.966
1.672.389 -
-
818.833.829 2.500.883
771.183.698
51.823.403
1.672.389
-
821.334.712
Nilai Buku
392.145.087
451.757.988
Accumulated Depreciation
Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Leased assets
Book Value
Sesuai dengan Kontrak Karya, aktiva tetap yang dicatat dalam laporan keuangan Anak perusahaan merupakan hak milik dari Pemerintah Indonesia. Anak perusahaan mempunyai hak eksklusif untuk menggunakan aktiva tetap tersebut selama masa ekonomisnya atau sisa masa kontrak, yang mana yang lebih pendek (lihat Catatan 37e).
In accordance with the CCOW, fixed assets recorded in the Subsidiaries financial statements remain the property of the GOI, with the Subsidiaries having an exclusive right to use the assets over their useful lives or the remaining term of the CCOW, whichever is shorter (see Note 37e).
Penambahan aktiva tetap pada 2006 termasuk selisih lebih antara nilai wajar dengan nilai perolehan aktiva KPC sebesar AS$ 160.031.869 yang diakuisisi perusahaan dari PT Kutai Timur Energi (lihat Catatan 4i).
Additions to fixed assets in 2006 includes excess of fair values over the acqusition cost amounting to US$ 160,031,869 of assets belonging to KPC, whose shares have been aquired by the Company from PT Kutai Timur Energi (see Note 4i).
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, aktiva tetap serta persediaan KPC telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya kepada pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar AS$ 1,1 milyar dan AS$ 911 juta. Manajemen KPC berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi telah cukup untuk menutupi kerugian yang timbul atas risiko tersebut (lihat Catatan 9).
Fixed assets, as well as inventories of KPC, were insured for possible losses from fire and other risks with a third party, with total sums insured of US$ 1.1 billion and US$ 911 million as of December 31, 2006 and 2005, respectively, which KPC’s management believes are adequate to cover the possibilities of loss on insured assets and inventories (see Note 9).
Seluruh aktiva tetap Arutmin diasuransikan terhadap semua risiko kerugian untuk jangka waktu satu tahun sesuai dengan perjanjian polis tanggal 9 Oktober 2005 sebesar AS$ 335 juta. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut (lihat Catatan 9).
All fixed assets of Arutmin were covered by insurance from all risks under a one-year policy agreement dated October 9, 2005 amounting to US$ 335 million. The management believes that this insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks (see Note 9).
43
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
11. AKTIVA TETAP (Lanjutan)
11. FIXED ASSETS (Continued)
KPC telah mengadakan perjanjian sewa untuk beberapa alat berat yang digunakan untuk kegiatan operasional. Aktiva sewaguna usaha tersebut dikapitalisasi dan disusutkan selama masa manfaatnya selama delapan (8) tahun atau jangka waktu sewa, yang mana yang lebih pendek.
KPC has entered into finance lease agreements for various items of heavy equipment that are used for mining operations. The said leased assets are capitalized and are depreciated over their useful life of eight (8) years or the lease term, whichever period is shorter.
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi yang dapat mengakibatkan perlunya dilakukan penurunan nilai aktiva tetap.
As of December 31, 2006 and 2005, the Company and Subsidiaries did not recognize any asset impairments and believed that there are no indications, that would give rise to an asset impairment.
Alokasi beban penyusutan selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Allocation of depreciation expense during the years ended December 31, 2006 and 2005 was as follows: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
2006 Beban pokok penjualan (lihat Catatan 30) Beban operasi (lihat Catatan 31)
56.456.174 12.973.626
47.955.923 3.867.480
Costs of sales (see Note 30) Operating expenses (see Note 31)
Jumlah
69.400.098
51.823.403
Total
Aktiva dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya-biaya sehubungan dengan pengembangan area pertambangan di Satui Kalimantan Selatan milik Arutmin dan pembukaan area pertambangan di Bengalon, Kalimantan Timur milik KPC pada tahun 2005. Termasuk dalam aktiva dalam penyelesaian ini juga biaya atas proyek Mitratama di Pelabuhan Bengalon yang dimulai sejak tanggal 9 Desember 2004. 12. AKTIVA MINYAK DAN GAS BUMI
Construction-in-progress (CIP) represents cost capitalized in connection with the development of Arutmin’s mine site at Satui South Kalimantan and opening of KPC mine site at Bengalon, East Kalimantan in 2005. Included in CIP is also the project of Mitratama in Bengalon port which started on December 9, 2004.
12. OIL AND GAS PROPERTIES
Merupakan biaya-biaya eksplorasi yang dikeluarkan oleh Gallo Oil di Yaman yang terdiri dari:
This represents costs incurred in connection with exploration of Gallo Oil in Yemen that consist of: 2006
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Saldo Akhir/ Ending Balance
Blok R2 Blok 13
42.644.831 22.938.481
15.854.478 1.919.962
58.499.309 24.858.443
Block R2 Block 13
Jumlah
65.583.312
17.774.440
83.357.752
Total
44
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
12. AKTIVA MINYAK DAN GAS BUMI (Lanjutan)
12. OIL AND GAS PROPERTIES (Continued) 2005
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Saldo Akhir/ Ending Balance
Blok R2 Blok 13
40.265.585 19.595.964
2.379.246 3.342.517
42.644.831 22.938.481
Block R2 Block 13
Jumlah
59.861.549
5.721.763
65.583.312
Total
Pada tanggal 8 Pebruari 2006, Gallo and Alkor Petroo Limited (Alkor) (Para Pihak) menandatangani nota kesepahaman sehubungan dengan pengalihan 50% kuasa pertambangan atas Blok 13 di Republik Yaman (blok) (lihat Catatan 40b). Sesuai dengan perjanjian ini Nota kesepahaman ini diperbaharui pada tanggal 21 Pebruari 2006 sehubungan dengan perubahan periode yang akan dimasuki oleh para pihak.
On February 8, 2006, Gallo and Alkor Petroo Limited (Alkor) (the Parties) signed a Memorandum of Understanding (MOU), relating to the assignment of fifty percent (50%) participating interest in Block 13 in Yemen (the Block) (see Note 40b). This MOU was amended on February 21, 2006 for the change of period that the Parties should enter into the FIA and JOA.
Pada tanggal 3 Maret 2006, para pihak menandatangani Farm In Agreement (FIA), dan Perjanjian Kerjasama Operasi (JOA). Sesuai dengan perjanjian ini Alkor akan membayar 50% dari bonus tahunan yang terhutang oleh Gallo kepada Menteri Sumber Daya Mineral Republik Yaman (MOMR) yang dimulai dari tahun 2006. Selanjutnya, Alkor akan membayar 50% dari biaya produksi atas kontrak proyek yang berlaku efektif dari tanggal perjanjian. Gallo berhak untuk menerima 60% dan Alkor 40% dari semua biaya produksi sampai Gallo dapat memulihkan biaya-biaya tersebut melalui cost recovery.
On March 3, 2006, the Parties entered into Farm In Agreement (FIA), and Joint Operating Agreement (JOA). The consideration shall consist of the payment by Alkor to Gallo of fifty percent (50%) of the annual bonus payable by Gallo to Ministry of Mineral Resources of Yemen (MOMR) commencing from 2006 onwards. In addition, Alkor undertakes to pay 50% of all costs incurred under the project contracts with effect from the Execution Date. Gallo shall be entitled to receive 60% and Alkor 40% of all cost of oil until Gallo has recovered the previous cost allowed under the cost recovery.
Syarat dan kondisi sehubungan FIA adalah:
Conditions precedent with this FIA:
a. Alkor setuju untuk membayar sejumlah yang ditetapkan; b. MOMR akan memberikan persetujuan penyerahan hak pertambangan ke Alkor dan implementasi dari semua hal yang disebutkan dalam FIA; dan c. Pelaksanaan JOA.
a. Alkor agreed to pay the amounts stipulated;
Baik Gallo maupun Alkor tidak akan mengajukan tuntutan kepada satu sama lain dalam hal terjadinya pelanggaran terhadap kesepakatan selama periode garansi (warranties), kecuali jika klaim tersebut melebihi AS$ 25.000 namun tidak lebih dari AS$ 500.000.
Neither Gallo nor Alkor shall be liable to the other for breach of warranties unless the amount of the claim exceeds US$ 25,000, with the maximum liability of US$ 500,000.
b. MOMR giving its consent to the assignment of the participating interest to Alkor and the implementation of all matters provided for in this FIA; and c. JOA’s execution.
45
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
12. AKTIVA MINYAK DAN GAS BUMI (Lanjutan)
12. OIL AND GAS PROPERTIES (Continued)
Pada tanggal 23 Mei 2006, MOMR menyetujui pengalihan hak penambangan kepada Alkor dan pelaksanaan dari hal-hal yang disebutkan dalam FIA. 13. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN DITANGGUHKAN BERSIH Akun ini terdiri dari:
On May 23, 2006, MOMR approved the assignment of the participating interest to Alkor and the implementation of all matters provided for in this FIA.
13. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT COSTS - NET This account consists of:
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Saldo awal periode Penambahan tahun berjalan (lihat Catatan 14)
158.884.497
154.993.622
28.678.571
3.890.875
Beginning balance Addition during the year (see Note 14)
Jumlah kotor
187.563.068
158.884.497
Gross amount
80.421.984
71.254.619
10.851.981
9.167.365
Accumulated amortization: Beginning balance Amortization during the year
91.273.965
80.421.984
Ending balance
96.289.103
78.462.513
Net
Akumulasi amortisasi: Saldo awal Amortisasi tahun berjalan Saldo akhir Bersih
Akun ini merupakan biaya-biaya sehubungan pengembangan area produktif di Hatari dan Bintang yang terletak di Pinang Dome barat di areal penambangan milik KPC di Sangatta, proyek pengembangan penambangan batubara bawah tanah di Satui, serta proyek pengalihan aliran sungai Jelamu, milik Arutmin.
Deferred exploration and development expenditures pertain to commercially productive areas of the Hatari and Bintang pits located on the west side of the Pinang Dome at KPC’s Sangatta mine and cost related to the development of Arutmin’s Satui Underground project and the Jelamu River Diversion project.
Proyek penambangan bawah tanah Satui dilaksanakan berdasarkan Kontrak Kerja No. STI/02/C10/Rev tanggal 8 Nopember 2002 antara Arutmin dan Tunnel Mining Australia Pty Ltd. Proyek ini mencakup pembangunan 665 meter terowongan dari 1.150 meter yang direncanakan. Proyek yang untuk sementara ditunda pada bulan Januari 2004, tetapi telah dimulai lagi pada bulan Nopember 2004.
The Satui Underground mining project includes underground mining activities under the Contract of Work No. STI/02/C10/Rev dated November 8, 2002 between Arutmin and Tunnel Mining Australia Pty Ltd. The project consists of the completion of a 665 meter tunnel with a planned length of 1,150 meters. The project was temporarily suspended in January 2004, but resumed development in November 2004.
46
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
13. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN DITANGGUHKAN BERSIH (Lanjutan)
13. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT COSTS - NET (Continued)
Proyek Sungai Jelamu merupakan proyek penggalian 7 juta meter kubik tanah dan pekerjaan sipil lainnya untuk mengalihkan aliran Sungai Jelamu dengan tujuan untuk mencapai stripping ratio yang rendah dalam memproduksi batubara di Satui (5 meter dengan stripping ratio 5 :1). Proyek tersebut dimulai pada bulan September 2004. Operasi penambangan komersial dimulai bulan Pebruari 2005 dan diharapkan akan berproduksi selama dua (2) tahun. Biaya pengembangan yang ditangguhkan akan diamortisasi selama periode ini.
The Jelamu River diversion project comprises 7 million cubic meters of excavation and associated civil works to create a channel that allows the Jelamu River to be temporarily diverted, thereby providing access to a low strip ratio block of coal reserves at Satui (5 meters at a strip ratio of 5:1). The project was started in September 2004. Commercial mining operations began in February 2005 and are expected to have a life of 2 years. Deferred development expenditures will be amortized over this period.
14. BIAYA PEROLEHAN PINJAMAN DITANGGUHKAN - BERSIH
14. DEFERRED FINANCING COSTS - NET
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
2006 Biaya perolehan pinjaman ditangguhkan - kotor Akumulasi amortisasi
-
47.793.533 (23.620.475 )
Bersih
-
24.173.058
Pada tahun 2006, Perusahaan telah mereklasifikasi biaya perolehan pinjaman ditangguhkan sebesar AS$ 24.173.058 menjadi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan, untuk mencerminkan biaya yang berkaitan langsung dengan pengembangan aktiva KPC dan Arutmin.
Gross amount of deferred financing cost Accumulated amortization Net
In 2006, the Company reclassified deferred financing cost amounting to US$ 24,173,058 to deferred exploration and development cost, to properly reflect the nature of the cost attributed to the development of qualifying assets of KPC and Arutmin.
47
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
15. BIAYA PENGUPASAN TANAH DITANGGUHKAN
15. DEFERRED STRIPPING COSTS
Pada tahun 2006, rasio aktual atas pengupasan tanah (stripping ratio) lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan estimasi rasio rata-rata di wilayah penambangan KPC. KPC mengakui kelebihan estimasi biaya pengupasan sebagai biaya pengupasan ditangguhkan sebesar AS$ 54.733.133. Biaya pengupasan tersebut ditangguhkan ini akan dibebankan sebagai biaya produksi pada saat rasio aktual mendekati atau lebih rendah dari dibandingkan estimasi rasio rata-rata. 16. GOODWILL
16. GOODWILL
Akun ini merupakan kelebihan biaya perolehan atas aktiva bersih Anak perusahaan.
2006 PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia PT Citra Palu Minerals International Minerals Company, LLC PT Sitrade Coal Dikurangi: Akumulasi amortisasi Nilai Buku
In 2006, the actual stripping ratio was significantly higher than the estimated average ratio in KPC’s mining area. KPC recognized as deferred stripping, cost in excess of estimated stripping cost amounting to US$ 54,733,133. These deferred stripping costs will be expensed as production costs in periods where the actual ratio is significantly lower than the estimated average ratio.
This account represents the excess of acquisition cost over the net assets value of Subsidiaries. 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
401.582.946 116.683.929 8.947.583
438.064.815 116.683.929 967.850
PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia PT Citra Palu Minerals International Minerals Company, LLC PT Sitrade Coal
1.537.525 207.000
1.537.526 206.999
528.958.983
557.461.119
85.285.800
55.626.794
Less: Accumulated amortization
443.673.183
501.834.325
Book Value
Pada tahun 2006 goodwill KPC sebesar AS$ 36.481.869 direklasifikasi ke aktiva tetap suku bunga dengan penyesuaian atas nilai wajar aktiva tetap milik KPC (lihat Catatan 11).
In 2006, the decrease in KPC’s goodwill of US$ 36,481,869 was reclassified to fixed assets due to fair value adjustment of assets of KPC (see Note 11).
Pada tahun 2005, Perusahaan mereklasifikasi biaya perolehan pinjaman yang ditangguhkan sebesar AS$ 19.586.213 ke akun goodwill Arutmin.
In 2005, the Company reclassified US$ 19,586,213, as part of the acquisition price of Arutmin from deferred investment cost to goodwill.
48
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
17. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
17. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2006 PT Darma Henwa PT Mahakam Nusa Energi PT Tirta Massa Kencana Orica Singapore Pte. Ltd. PT Mitra Bahtera Segara Sejati PT Cipta Kridatama PT Mc Connel Dowell Indonesia Rig Tenders Indonesia PT Liebherr Indonesia Perkasa Sembawang Kimtrans Pte. Ltd. PT Trakindo Utama Trakindo Utama Services Pte. Ltd. PT Budhi Wiguna Prima PT Hexindo Adiperkasa PT Armindo Prima Chitra Tyres Pte. Ltd. PT Pamapersada Nusantara BUT Logconversion Transportes PT Cempaka Artha Buana PT United Tractors Glencore International Ag PT Boart Longyear Dyno Nobel Asia Pacific Ltd. PT Batuah Abadi Lines Lain-lain (masing-masing dibawah AS$ 1.000.000) Jumlah
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
26.501.884 20.951.781 8.789.508 7.568.110 6.340.880 5.466.234
35.597.559 3.120.340 -
PT Darma Henwa PT Mahakam Nusa Energi PT Tirta Massa Kencana Orica Singapore Pte. Ltd. PT Mitra Bahtera Segara Sejati PT Cipta Kridatama
4.707.087 3.991.699 3.931.652 2.874.572 2.851.282
2.525.684 -
PT Mc Connel Dowell Indonesia Rig Tenders Indonesia PT Liebherr Indonesia Perkasa Sembawang Kimtrans Pte. Ltd. PT Trakindo Utama
2.124.664 2.123.383 2.113.973 1.773.723 1.676.661 1.664.258 1.509.237 1.264.691 1.234.702 1.111.473 1.009.371 -
2.317.502 1.854.648 1.581.350 7.078.291 1.273.558 1.455.538 2.162.713 3.675.335
44.307.279
56.486.086
Trakindo Utama Services Pte. Ltd. PT Budhi Wiguna Prima PT Hexindo Adiperkasa PT Armindo Prima Chitra Tyres Pte. Ltd. PT Pamapersada Nusantara BUT Logconversion Transportes PT Cempaka Artha Buana PT United Tractors Glencore International Ag PT Boart Longyear Dyno Nobel Asia Pacific Ltd. PT Batuah Abadi Lines Other (each below US$ 1,000,000)
155.888.104
119.128.604
Total
Hutang ke PT Mahakam Nusa Energi dan PT Darma Henwa adalah hutang untuk pengembangan infrastruktur, kontraktor penambangan dan jasa pengangkutan di area Bengalon dimana Darma Henwa ditunjuk sebagai kontraktor utama dalam pengembangan area Bengalon pada bulan Juli 2004 (lihat Catatan 37h).
Payable to PT Mahakam Nusa Energi and PT Darma Henwa represent payable for fuel supply and payable for infrastructure development, contracted mining and haulage services in the Bengalon area. Darma Henwa was appointed as the main contractor in developing the Bengalon area in July 2004 (see Note 37h).
49
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
18. HUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA
18. OTHER PAYABLES - THIRD PARTIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Pemerintah Indonesia PT Hati Prima Perdasa Lain-lain (masing-masing dibawah AS$ 100.000)
295.618.098 455.544
300.590.854 455.544
497.270
1.322.101
Government of Indonesia (GOI) PT Hati Prima Perdasa Others (each below US$ 100,000)
Jumlah
296.570.912
302.368.499
Total
Hutang ke Pemerintah Indonesia merupakan hutang sehubungan dengan bagian Pemerintah Indonesia atas penjualan batubara (Dana Hasil Penjualan Batubara (DHPB)) oleh KPC dan Arutmin (lihat Catatan 29 dan 37e).
Due to the GOI represents payable to GOI relating to GOI entitlements on sales of coal (DHPB) of KPC and Arutmin (see Notes 29 and 37e).
Rincian hutang ke Pemerintah Indonesia pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, adalah sebagai berikut:
Details of payable to GOI as of December 31, 2006 and 2005 were as follows:
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Hutang DHPB KPC Arutmin
193.228.019 102.390.079
196.591.151 103.999.703
DHPB payable KPC Arutmin
Jumlah
295.618.098
300.590.854
Total
19. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
19. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2006 Pertambangan dan pemeliharaan (lihat Catatan 37h) Komisi
154.428.418 6.805.029
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3) 98.778.797 6.045.537
Mining and Maintenance (see Note 37h) Commission 50
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
19. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR (Lanjutan)
19. ACCRUED EXPENSES (Continued)
2006 Bonus kepada Pemerintah Yaman (lihat Catatan 37k) Biaya pengapalan Gaji dan upah Bunga Lain-lain Jumlah
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
4.900.000 2.446.914 1.991.933 6.974.582 17.036.023
3.000.000 3.330.450 1.175.450 984.489 3.067.746
Bonus for the Government of Yemen (see Note 37k) Shipping costs Salaries and wages Interest Others
194.582.899
116.382.469
Total
Biaya pertambangan dan pemeliharaan merupakan hutang kepada kontraktor yang terkait sehubungan dengan aktivitas eksplorasi, pengembangan dan penambangan untuk KPC dan Arutmin (lihat Catatan 37h).
Mining and maintenance cost pertains to payable to contractors related to exploration, development and mining activities in KPC and Arutmin (see Note 37h).
Bonus kepada Pemerintah Yaman merupakan hutang yang timbul dari Perjanjian Production Sharing (PSA) tahun 1997 antara Gallo Oil (Jersey) Ltd. dengan Pemerintah Yaman (lihat Catatan 37k).
Bonus given to the Government of Yemen is payable arising from Production Sharing Agreement (PSA) of 1997 between Gallo Oil (Jersey) Ltd. and the Government of Yemen (see Note 37k).
20. UANG MUKA PELANGGAN
20. ADVANCES FROM CUSTOMER
Uang muka pelanggan merupakan uang muka kepada BHP Billiton Marketing AG dan Flame SA masing-masing sebesar AS$ 372.197 dan AS$ 3.378.719 pada tahun 2005 sehubungan dengan pembelian batubara oleh pelanggan (lihat Catatan 37g). 21. PINJAMAN JANGKA PANJANG
21. LONG-TERM LOANS
Saldo pinjaman jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006 IndoCoal Export (Cayman) Ltd. Credit Suisse
Advances from customers represents advances to BHP Billiton Marketing AG and Flame SA amounting to US$ 372,197 and US$ 3,378,719, respectively, in connection with 2005 coal purchases by customers (see Note 37g).
647.909.571 302.890.920
The balance of long-term loans as of December 31, 2006 and 2005 was as follows: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3) 433.711.338 13.722.712
IndoCoal Export (Cayman) Ltd. Credit Suisse 51
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (Continued)
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
PT Pamapersada Nusantara Mitsubishi Corporation Rio Tinto Limited Glencore Coal Mauritius Ltd.
32.800.000 16.428.000 7.979.733 6.728.703
40.000.000 32.038.000 26.190.413
PT Pamapersada Nusantara Mitsubishi Corporation Rio Tinto Limited Glencore Coal Mauritius Ltd.
Jumlah Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
1.014.736.927
545.662.463
Total
58.847.623
25.941.792
Less: Current portion
955.889.304
519.720.671
Non-current Portion
Bagian Jangka Panjang a. IndoCoal Export (Cayman) Ltd.
Pada tanggal 6 Juli 2005, KPC, and Arutmin (“Pihak Penjual”), ICR (“Originator”), IndoCoal Exports (Cayman) Limited (“Issuer”), PT IndoCoal Kalsel Resources (“Indo Kalsel”) dan PT IndoCoal Kaltim Resources (Indo Kaltim dan bersama-sama dengan Indo Kalsel, the “Indo SPVs”), Bank of New York (“Trustee”), dan Foo Kon Tan Grant Thornton (“Administrator”) menandatangani fasilitas Indenture dan Series 2005-1 Indenture Supplement, dimana Issuer menerbitkan dan menjual Surat Hutang Seri 2005-1 dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar AS$ 600 juta. Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 7,134% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2012. Issuer menggunakan hasil dari penjualan Surat Hutang Seri 2005-1 ini untuk membeli piutang milik Originator dengan uang muka sebesar AS$ 600 juta berdasarkan Issuer Receivables Sale Agreement antara Issuer dengan Originator. Originator menggunakan dana sebesar AS$ 600 juta dari uang muka tersebut untuk memberikan uang muka kepada Pihak Penjual (Uang Muka) untuk pembelian piutang yang ada sekarang dan dimasa yang akan datang berdasarkan Originator Receivables Sale Agreement antara Originator dan Pihak Penjual dan untuk pengiriman batubara di masa yang akan datang oleh Pihak Penjual berdasarkan Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (Long-term Supply Agreements) yang disepakati Pihak Penjual dan Originator (lihat Catatan 37b).
a. IndoCoal Export (Cayman) Ltd. On July 6, 2005, KPC, and Arutmin (the “Seller Parties”), ICR (the “Originator”), IndoCoal Exports (Cayman) Limited (the “Issuer”), PT IndoCoal Kalsel Resources (“Indo Kalsel”) and PT IndoCoal Kaltim Resources (“Indo Kaltim” together with Indo Kalsel, the “Indo SPVs”), the Bank of New York (the “Trustee”), and Foo Kon Tan Grant Thornton (the “Transaction Administrator”) entered into an Indenture and a Series 2005-1 Indenture Supplement under which the Issuer issued and sold Series 2005-1 Notes in the aggregate principal amount of US$ 600 million. The Series 2005-1 Notes bear interest at the rate of 7.134% per annum and mature on July 6, 2012. The Issuer used the proceeds from the sale of the Series 2005-1 Notes to purchase receivable assets from the Originator by paying the Originator Prepayment Amount of US$ 600 million to the Originator under the Issuer Receivable Sale Agreement between the Issuer and the Originator. The Originator used US$ 600 million of the Originator Prepayment Amount from the Issuer to make an advance payment to the Seller Parties (the “Prepayment Amount”) for existing and future Receivable Assets under the Originator Receivables Sale Agreements between the Originator and the Seller Parties and for future coal deliveries by the Seller Parties under the Long-term Supply Agreements entered into between the Seller Parties and the Originator (see Note 37b).
52
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (Continued)
Pada tanggal 28 April 2006, Pihak Penjual, Originator, Indo SPVs, Issuer dan Trustee menandatangani Series 2006-1 Indenture Supplement dimana Issuer menerbitkan Surat Hutang Seri 2006-1 dengan jumlah total sebesar AS$ 800 juta. Hasil dari Surat Hutang Seri 20061 ini digunakan untuk melunasi Surat Hutang Seri 2005-1 dan pinjaman yang diberikan oleh Credit Suisse kepada Perusahaan. Surat Hutang Seri 2006-1 jatuh tempo pada 28 Juli 2006, yang kemudian diperpanjang hingga 28 September 2006 dan selanjutnya dilunasi melalui penerbitan Surat Hutang Seri 2006-2.
On April 28, 2006, the Seller Parties, the Originator, the Indo SPV’s , the Issuer and the Indenture Trustee executed the Series 2006-1 Indenture Supplement under which the Issuer issued Series 2006-1 Notes in the aggregate amount of US$ 800 million. The proceeds from the Series 2006-1 Notes were used to redeem the Series 2005-1 Notes and to repay a bridge loan granted by Credit Suisse to Bumi. The Series 2006-1 Notes mature on July 28, 2006, however, on July 28, 2006, it was extended until September 28, 2006 and subsequently redeemed by the issuance of Series 2006-2 Notes.
Pada tanggal 3 Oktober 2006, Pihak Penjual, Originator, Penerbit, Indo SPV, Trustee, dan Administrator, menandatangani Perjanjian Tambahan Surat Hutang Seri 2006-2 (Indenture Supplement), dimana Issuer menerbitkan Surat Hutang dengan tingkat bunga yang mengambang Seri 2006-2 Kelas A-1 sebesar AS$ 600 juta yang akan jatuh tempo pada tahun 2011; serta Surat Hutang dengan tingkat bunga mengambang Seri 2006-2 Kelas A2 sebesar AS$ 300 juta yang akan jatuh tempo pada tahun 2012.
On October 3, 2006, the Seller Parties, the Originator, the Issuer, the Indo SPV’s, the Trustee, and the Transaction Administrator, executed Indenture Supplement, the IndoCoal Series 2006-2 Notes under which the Issuer issued US$ 600 million aggregate principal amount of floating rate Series 2006-2 Class A-1 Notes due 2011; and US$ 300 million aggregate principal amount of floating rate Series 2006-2 Class A-2 Notes due 2012.
Saldo sisa Surat Hutang Seri 2006-2 dibebankan bunga tahunan yang setara dengan LIBOR ditambah pada marjin tertentu. Bunga atas Surat Hutang Seri 2006-2 di setiap periode bunga harus dibayar pada tanggal jatuh tempo bulanan, Early Amortization Payment Date, atau tanggal jatuh tempo akhir (Expected Final Payment Date). Tanggal pembayaran bulanan adalah hari ke-28 setiap bulan, dimana pembayaran pertama jatuh pada tanggal 28 Oktober 2006 (lihat Catatan 37b).
The outstanding balance of each class of the Series 2006-2 Notes bears interest at an annual rate equal to LIBOR plus relevant margin. Interest accruing on the Series 2006-2 Notes during each interest period will be payable on the related Monthly Payment Date, Early Amortization Payment Date or Expected Final Payment Date. The Monthly Payment Dates will be the 28th day of each calendar month, the first of which is on October 28, 2006 (see Note 37b).
b. Credit Suisse 1. Fasilitas 2006 Pada tanggal 10 Oktober 2006, Perusahaan (Guarantor), Enercoal (Borrower), Financial Institutions (Original Lenders) and Credit Suisse, cabang Singapura (Arranger, Facility agent, Security agent dan Account Bank) menandatangani perjanjian kredit, dimana Lenders menyediakan fasilitas kredit kepada Borrower dengan pagu kredit maksimum sebesar AS$ 300 juta (Jumlah Komitmen) yang akan jatuh tempo pada tanggal 10 Oktober 2008.
b. Credit Suisse 1. 2006 Facility On October 10, 2006, the Company (the “Guarantor”), Enercoal (the “Borrower”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Credit Suisse, Singapore branch (the “Arranger, Facility agent, Security agent and Account Bank) entered into a Credit Agreement, wherein the Lenders made available to the Borrower a term loan facility in a maximum principal amount of US$ 300 million (Total Commitments) which will mature on October 6, 2008. 53
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (Continued)
Tingkat bunga pinjaman per tahun sama dengan margin rata-rata ditambah LIBOR. Pinjaman tersebut dijamin oleh saham Perusahaan sesuai dengan Perjanjian Agunan Saham (lihat Catatan 37c). 2. Fasilitas 2004
The rate of interest on the loan is the percentage rate per annum equal to the aggregate of the margin and LIBOR. The loan is secured by a pledge of the Company’s shares as agreed in the Agreement to Pledge Shares (see Note 37c). 2. 2004 Facility
Pada tanggal 15 September 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Credit Suisse Limited, Cabang Singapura (CS), dimana CS memberikan pinjaman sebesar AS$ 22,88 juta yang pencairannya dilakukan secara bertahap. Tujuan pinjaman adalah untuk membiayai desain dan konstruksi fasilitas produksi di KPC.
On September 15, 2004, the Company entered into a loan agreement amounting to US$ 22.88 million with Credit Suisse Limited, Singapore Branch, which drawdown was agreed to be made on partial bases with partial drawdown. The purpose of this loan was to finance the design and construction of the production facility at the concession mining area located in KPC.
Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 13% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2007, serta dijamin dengan perjanjian sewa antara Perusahaan dan KPC untuk fasilitas produksi.
The loan bears interest at 13% per annum, will mature on April 30, 2007, and is guaranteed by the rental agreement between the Company and KPC for the production facility.
Pada tahun 2006 dan 2005, Perusahaan telah membayar angsuran pinjaman masingmasing sebesar AS$ 20.332.465 dan AS$ 9.500.672. Per 31 Desember 2006 dan 2005 saldo pinjaman masing-masing sebesar AS$2.890.920 dan AS$ 13.722.712.
In 2006 and 2005 the Company had paid loan installments amounting to US$ 20,332,465 and US$ 9,500,672, respectively. As of December 31, 2006 and 2005, the loan outstanding was US$ 2,890,920 and US$ 13,722,712, respectively.
c. PT Pamapersada Nusantara
c. PT Pamapersada Nusantara
Pada tanggal 8 April 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dimana PAMA memberikan pinjaman sebesar AS$ 40 juta. Pencairan pinjaman ini dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2004. Tujuan penggunaan dana adalah untuk penambahan modal kerja Perusahaan.
On April 8, 2004, the Company entered into facility agreement with PT Pamapersada Nusantara (PAMA) amounting to US$ 40 million. The loan’s drawdown was made on August 12, 2004. The purpose of this loan was for additional working capital of the Company.
Pinjaman ini dikenai tingkat bunga sebesar LIBOR + 8.5% per tahun dan akan jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun, serta dijamin dengan kontrak kerja antara KPC dan PAMA (lihat Catatan 37h).
The loan bears interest at equal to the aggregate of the applicable LIBOR and a margin of 8.5% per annum, will mature in five (5) years, and is guaranteed by the contract between the KPC and PAMA (see Note 37h).
Pada tahun 2006 dan 2005, Perusahaan telah membayar angsuran pinjaman masing-masing sebesar AS$ 7.200.000 dan nihil. Pada tanggal 29 Januari 2007, saldo pinjaman telah dibayar lunas seluruhnya.
In 2006 and 2005 the Company had paid interest installments amounting to US$ 7,200,000 and nil, respectively. As of January 29, 2007, the loan outstanding was fully paid.
54
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (Continued)
d. Mitsubishi Corporation
d. Mitsubishi Corporation
Pada tanggal 13 Nopember 2003, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) dimana Mitsubishi memberikan pinjaman senilai AS$ 40 juta. Pinjaman tersebut dicairkan pada tanggal 14 Januari 2004.
On November 13, 2003, the Company entered into a loan agreement with Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) amounting to US$ 40 million. The loan’s drawdown was made on January 14, 2004.
Pinjaman ini dikenai tingkat bunga sebesar LIBOR + 6,5% per tahun dan jatuh tempo dalam waktu enam (6) tahun, serta dijamin dengan kontrak kerja antara KPC dan Mitsubishi (lihat Catatan 37g).
The loan bears interest at equal to the aggregate of the applicable LIBOR and a margin of 6.5% per annum, will mature in six (6) years, and is guaranteed by the contract between KPC and Misubishi (see Note 37g).
Pada tahun 2006 dan 2005, Perusahaan telah membayar angsuran pinjaman masing-masing sebesar AS$ 23.572.000 dan AS$ 7.962.000.
In 2006 and 2005, the Company had paid loan installments amounting to US$ 23,572,000 and US$ 7,962,000, respectively.
e. Glencore Coal Mauritius Ltd., (dahulu Wolf Mountain Mining Investment Ltd.)
e. Glencore Coal Mauritius Ltd., (formerly Wolf Mountain Mining Investment Ltd.)
Pada tanggal 9 Oktober 2003, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Glencore dimana Glencore memberikan pinjaman senilai AS$ 41,24 juta. Pinjaman tersebut dicairkan pada saat perjanjian ditandatangani.
On October 9, 2003, the Company entered into a loan agreement with Glencore amounting to US$ 41.24 million. The loan’s drawdown was made on the date of the agreement.
Pinjaman ini dikenai tingkat bunga sebesar 18% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 10 Oktober 2015, serta dijamin dengan kontrak kerja antara Perusahaan dan Glencore (lihat Catatan 37g).
The loan bears interest at 18% per annum, will mature on October 10, 2015, and is guaranteed by the contract of works between the Company and Glencore (see Note 37g).
Pada tahun 2006 dan 2005, Perusahaan telah membayar angsuran masing-masing sebesar AS$ 34.511.529 dan AS$ 15.049.587. Pada tanggal 25 Januari 2007, saldo pinjaman telah dibayar lunas seluruhnya.
In 2006 and 2005, the Company had paid loan installments amounting to US$ 34,511,529 and US$ 15,049,587, respectively. As of January 25, 2007, the loan outstanding was fully paid.
22. HUTANG SEWA GUNA USAHA Anak perusahaan memperoleh fasilitas sewa guna usaha sehubungan dengan pembelian beberapa peralatan tertentu yang dicatat dengan metode capital lease (lihat Catatan 11).
22. OBLIGATIONS UNDER CAPITAL LEASE The Subsidiary has lease agreements for certain plant and equipment that have been accounted for as capital leases (see Note 11).
55
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
22. HUTANG SEWA GUNA USAHA (Lanjutan)
22. OBLIGATIONS UNDER CAPITAL LEASE (Continued)
Pembayaran minimum atas sewa guna usaha di masa datang, dan nilai sekarang atas pembayaran minimum sewa guna usaha pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006 Pembayaran minimal atas aktiva sewa guna usaha yang akan jatuh tempo pada tahun yang berakhir pada: 31 Desember 2006 31 Desember 2007 31 Desember 2008 31 Desember 2009 31 Desember 2010
Future minimum lease payments under capital leases, together with the present value of net minimum lease payments, as of December 31, 2006 and 2005 were as follows: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
34.423.074 36.147.355 29.134.477 9.911.247
7.109.870 6.880.670 4.960.426 2.444.387 -
Minimum lease payments due in the year ended: December 31, 2006 December 31, 2007 December 31, 2008 December 31, 2009 December 31, 2010
109.616.153
21.395.353
Total minimum lease payments
(18.495.267 )
(2.815.823 )
Nilai sekarang atas pembayaran minimum aktiva sewa guna usaha Bagian jangka pendek
91.120.886 28.501.198
18.579.530 5.902.115
Present value of minimum lease payments Current portion
Bagian jangka panjang
62.619.688
12.677.415
Non-current portion
Jumlah minimum aktiva sewa guna usaha Dikurangi: Biaya bunga akan datang
23. TAKSIRAN KEWAJIBAN RESTORASI DAN REHABILITASI
Less: Future finance charges
23. ESTIMATED LIABILITY FOR RESTORATION AND REHABILITATION This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
2006 85.410.886 31.949.560
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Beban restorasi yang terjadi pada tahun berjalan
58.595.992 36.014.417
(15.597.072)
(9.199.524 )
Saldo akhir tahun
101.763.374
85.410.885
Balance at the beginning of year Current year provision Restoration expense incurred during the year Balance at the end of year 56
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
24. PENDAPATAN DITANGGUHKAN
24. DEFERRED REVENUE
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
2006 Pendapatan ditangguhkan Goodwill negatif Jumlah Dikurangi: Akumulasi amortisasi Bersih
99,582,295 18.204.682
69.400.000 1.219.579
Deferred revenue Negative goodwill
117.786.977 70.493.239
70.619.579 40.419.692
Total Less: Accumulated amortization
47.293.738
30.199.887
Net
Pendapatan ditangguhkan merupakan pendapatan yang diperoleh KPC dari pihak AES Hawaii Inc. (AES), sebagai akibat penghentian perjanjian pengadaan batubara kepada perusahaan tersebut yang seharusnya berlaku sampai dengan tahun 2007. Selanjutnya, KPC dan AES menandatangani pembaharuan perjanjian pengadaan batubara sampai dengan 30 September 2007.
Deferred revenue represents revenue received by KPC from AES Hawaii Inc (AES), as a result of the termination of the original coal supply agreement, which was initially valid until 2007. Further to this, KPC and AES entered into a new supply agreement for a period up to September 30, 2007.
Goodwill merupakan selisih lebih nilai aktiva bersih dibandingkan dengan harga perolehan saham Enercorp dan Mitratama.
Goodwill represents difference in net assets value compared to the acquisition cost of Enercorp and Mitratama.
25. MODAL DISETOR
25. CAPITAL STOCK Composition of shareholders as of December 31, 2006 and 2005 based on registration by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) were as follows:
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) adalah sebagai berikut: 2006
Pemegang Saham Bank of New York QQ Willow Finance, Limited Credit Suisse Singapore Branch S/A Capital Managers Asia Ltd. Jimba Finance Limited MS+Co International Ltd. HSBC Bank Plc. S/A Prudential Assurance Lainnya Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%)
Jumlah/ Total
Shareholders
4.296.798.781
22,14
300.775.915
2.041.116.275 1.100.000.000 930.429.500
10,52 5,67 4,80
142.878.139 77.000.000 65.130.065
893.106.500 10.142.548.944
4,60 52,27
62.517.455 752.413.348
Bank of New York QQ Willow Finance, Limited Credit Suisse Singapore Branch S/A Capital Managers Asia Ltd. Jimba Finance Limited MS+Co International Ltd. HSBC Bank Plc. S/A Prudential Assurance Others
19.404.000.000
100,00
1.400.714.922
Total
57
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
25. MODAL DISETOR (Lanjutan)
25. CAPITAL STOCK (Continued) 2005 (Disajikan kembali - lihat Catatan 3) / (As restated - see Note 3)
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%)
Jumlah/ Total
Shareholders
Bank of New York QQ Willow Finance, Limited Jimba Finance Limited Long Haul Holdings Ltd. Credit Suisse First Boston C/O Hongkong and Shanghai Banking Coorporation Limited Lainnya
4.418.750.000 1.350.000.000 1.128.752.024 821.500.000
22,77 6,96 5,81 4,23
318.942.787 97.489.759 81.381.537 59.250.241
813.104.289 10.871.893.687
4,20 56,03
58.830.027 784.820.571
Bank of New York QQ Willow Finance, Limited Jimba Finance Limited Long Haul Holdings Ltd. Credit Suisse First Boston C/O Hongkong and Shanghai Banking Coorporation Limited Others
Jumlah
19.404.000.000
100,00
1.400.714.922
Total
Perubahan susunan pemegang saham tersebut timbul karena transaksi jual beli saham yang dilakukan di bursa saham.
26. SAHAM BEREDAR YANG DIPEROLEH KEMBALI Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perusahaan tanggal 17 Mei 2006, Perusahaan menyetujui pembelian kembali saham Perusahaan yang beredar sampai jumlah maksimum sebanyak 1.940.000.000 lembar saham. Pembelian kembali dilaksanakan selama periode dari tanggal 11 Oktober 2006 sampai dengan 17 Nopember 2007 (lihat Catatan 8). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006 jumlah saham yang telah dibeli kembali sebanyak AS$ 63.938.442 atau 860.234.500 lembar saham dan telah dicatat sebagai saham beredar yang diperoleh kembali.
The change in the composition of shareholders was due to the sale and purchase transaction of shares carried out on the stock exchange.
26. TREASURY STOCK Based on Extraordinary General Shareholders Meeting on May 17, 2006, the Company approved the buy back shares of the Company up to a maximum number of 1,940,000,000 shares. The buy back will be undertaken during the period of October 11, 2006 to November 17, 2007 (see Note 8). As of December 31, 2006, shares that have been bought back amounted to US$ 63,938,442 (860,234,500 shares) and were recorded as Treasury Stock.
58
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
27. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
27. DIFFERENCES IN VALUE FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2006
Nilai buku Bersih/ Net Book Value Gallo
Harga perolehan/ Acquisition Cost
1.270.925.504
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
37.224.848
1.233.700.656
Gallo
2005 (Disajikan kembali - lihat Catatan 3 (As restated - see Note 3)
Nilai buku Bersih/ Net Book Value
Harga perolehan/ Acquisition Cost
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
Gallo Bumi Tashkent Hotel
1.270.925.504 19.636.364
37.224.848 17.815.473
1.233.700.656 1.820.891
Gallo Bumi Tashkent Hotel
Jumlah
1.290.561.868
55.040.321
1.235.521.547
Total
28. DEVIDEN
28. DIVIDENDS
Berdasarkan Hasil Keputusan Rapat (Resolusi) dewan Direksi pada tanggal 18 Juli 2005, Perusahaan memutuskan untuk membagikan deviden interim untuk tahun 2005 sebesar AS$ 9.920.245 (setara dengan Rp 97.020.000.000) atau Rp 5 (setara dengan AS$ 0,05) per lembar saham untuk pemegang saham yang terdaftar pada tanggal 18 Juli 2005.
Based on Board of Directors Resolution dated July 18, 2005, the Company approved the distribution of interim dividends for the year 2005 amounting to US$ 9,920,245 (equivalent to Rp 97,020,000,000) or Rp 5 (equivalent to US$ 0.05) per share, in favor of all its stockholders of record as of July 18, 2005.
Kemudian, Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 17 Mei 2006, menyetujui pembagian deviden tahun 2005 sebesar Rp 15 per lembar saham. Perusahaan telah membayar deviden interim sebesar Rp 5 per lembar saham pada tanggal 18 Juli 2005 sejumlah AS$ 9.920.245 dan sisanya Rp 10 per lembar saham pada tanggal 15 Juni 2006 sejumlah AS$ 22.247.701.
Subsequently, the General Annual Meeting of Shareholders dated May 17, 2006 approved the distribution of dividends for the year 2005, amounting to Rp 15 per share. The Company paid the Rp 5 per share interim dividends on July 18, 2005 amounting to US$ 9,920,245 and the remaining Rp 10 per share on June 15, 2006 amounting to US$ 22,247,701.
59
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
29. PENJUALAN
29. SALES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Batubara (lihat Catatan 37e) Pendapatan operasional lainnya
1.851.404.541 146.409
1.751.107.495 140.520
Coal (see Note 37e) Other operational income
Jumlah
1.851.550.950
1.751.248.015
Total
Rincian penjualan yang di atas 10% kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
2006
The detail of sales above 10% to third parties were as follows: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Glencore International AG Mitsubishi Corporation Taiwan Power
464.439.475 261.673.424 198.448.102
84.647.018 243.690.613
Glencore International AG Mitsubishi Corporation Taiwan Power
Jumlah
924.561.001
328.337.631
Total
Jumlah penjualan bersih Anak perusahaan tidak termasuk jumlah yang menjadi hak Pemerintah Indonesia (Pemerintah) atas batubara sesuai dengan Kontrak Karya (lihat Catatan 37e). Jumlah yang menjadi hak Pemerintah atas penjualan batubara tersebut masing-masing sebesar AS$ 225 juta dan AS$ 215 juta pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.
The Subsidiaries’ net sales do not include any amounts pertaining to the GOI’s coal entitlements under the CCOW (see Note 37e). The GOI’s aggregate coal entitlements sold by the Subsidiaries on behalf of GOI were approximately US$ 225 million and US$ 215 million in December 31, 2006 and 2005, respectively.
Pada tanggal 6 Juli 2005, Anak Perusahaan (KPC dan Arutmin) mengadakan perjanjian suplai jangka panjang (lihat Catatan 37a) dengan Originator dimana mereka akan menjual seluruh produksi batu bara kepada Originator, kecuali jika diminta lain oleh Originator, dengan jumlah harga tetap yaitu AS$ 34.30 per ton batu bara berdasarkan nilai kalori 6,322 kal/kg (GAR), disesuaikan untuk beberapa variasi dalam nilai kalori batubara yang dibeli Originator dari Anak Perusahaan menurut Perjanjian Suplai Jangka Panjang. Pada tahun 2006 dan 2005, Anak Perusahaan telah melaksanakan penjualan bersih masing-masing sejumlah AS$ 961.950.282 dan AS$ 111.223.902, kepada Originator sesuai dengan Perjanjian Penjualan Jangka Panjang.
On July 6, 2005, the Subsidiaries (KPC and Arutmin) entered into the Long-term Supply Agreement (see Note 37a) with the Originator under which they will sell all of the coal produced to the Originator, except as otherwise required by the Originator, at a fixed forward price of US$ 34.30 per tonne of coal based on a calorific value of 6,322 kcal/kg (GAR), adjusted for variations in the calorific values of the coal the Originator purchases from the Subsidiaries under the Long-term Supply Agreement. In 2006 and 2005, the Subsidiaries made net sales of US$ 961,950,282 and US$ 111,223,902, respectively, to the Originator under the Long-term Supply Agreement.
60
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
30. HARGA POKOK PENJUALAN
30. COSTS OF SALES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2006 Beban pengupasan dan penambangan Beban proses penambangan Beban penyusutan dan amortisasi
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
1.197.181.863 202.620.057
994.336.540 276.865.261
62.585.668
51.969.584
Sub-jumlah Penambahan persediaan
1.462.387.588 (95.250.074 )
1.323.171.385 (13.816.169 )
Jumlah
1.367.137.514
1.309.355.216
31. BEBAN USAHA
Umum dan administrasi Jasa profesional Pajak Penyusutan (lihat Catatan 11) Gaji dan upah Transportasi Perjalanan dinas Asuransi Iklan Sumbangan dan sponsor Sewa gedung Beban komunikasi Perlengkapan dan persediaan kantor
Total
This account consists of:
2006
Sub-jumlah
Sub-total Increase of inventory
31. OPERATING EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
Penjualan Beban dan komisi pemasaran (lihat Catatan 37g) Beban pengangkutan, dispacth and demurrage Lain-lain
Stripping and mining costs Coal processing Depreciation and amortization expense
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
60.623.156
83.031.403
62.702.066 1.925.163
84.658.851 -
Selling Marketing commissions and expense (see Note 37g) Freight, dispatch and demurrage Others
125.250.385
167.690.254
Sub-total
8.930.468 4.469.356 12.973.626 4.023.364 2.632.446 460.284 388.660 257.686 161.579 113.869 92.049
2.240.372 173.309 3.867.480 2.568.773 11.116 407.608 168.834 60.467 133.186 70.623 115.695
General and Administrative Professional fees Tax expenses Depreciation (see Note 11) Salaries and wages Transportation Traveling Insurance Advertisement Donation and sponsorship Office rents Communication and public relations
58.718
25.595
Office supplies 61
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. BEBAN USAHA (Lanjutan)
31. OPERATING EXPENSES (Continued) 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
2006 Representasi dan jamuan Biaya administrasi saham Lain-lain (masing-masing dibawah AS$ 10.000) Sub-jumlah Jumlah
22.447 17.391
31.829 15.182
Entertainment Share administration fee
1.546.223
894.161
Others (each below US$ 10,000)
36.148.166
10.784.230
Sub-total
161.398.551
178.474.484
Total
Termasuk dalam beban dan komisi pemasaran pendapatan komisi dari Glencore dan Mitsubishi dalam rangka Marketing Advisory Agreement (MAA) sehubungan dengan persyaratan dan ketentuan Perjanjian Transaksi Sekuritisasi (lihat Catatan 37a dan 37g)
32. LABA PER SAHAM DASAR
32. BASIC EARNINGS PER SHARE
Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut :
Laba per 1.000 lembar saham
The computation of basic earnings per share was as follows: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
2006 Jumlah rata-rata tertimbang dasar (angka penuh) Laba Bersih untuk tahun berjalan
Included in the commissions and marketing expenses is the commission that the Company received from Glencore and Mitsubishi under the Marketing Advisory Agreement (MAA) in connection with terms and provisions stipulated in the Securitization Transaction Agreement (see Notes 37a and 37g).
19.404.000.000
19.404.000.000
Weighted average number of ordinary shares (full amount)
222.304.589
123.263.070
Net income for the year
11,46
6,35
Basic earnings per 1,000 shares
62
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
33. PERPAJAKAN
33. TAXATION
a. Tagihan PPN
a. VAT Recoverable
Tagihan Pajak Pertambahan Nilai merupakan tagihan kepada Pemerintah Indonesia (Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral) sehubungan dengan tidak dapat dikreditkan atau direstitusinya PPN Masukan berkaitan dengan Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyampaikan surat kepada Menteri Keuangan untuk melakukan peninjauan kembali terhadap Peraturan Pemerintah tersebut. Selanjutnya Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) juga telah menyampaikan permasalahan tersebut kepada Presiden Republik Indonesia melalui suratnya No. 79/APBI/VIII/2002 tanggal 14 Agustus 2002. Hingga saat ini Pemerintah belum memberikan keputusan atas tersebut diatas, namun demikian Perusahaan berpendapat bahwa PPN Masukan yang telah dibayarkan tersebut dapat ditagih, yaitu sebagaimana yang diatur dalam Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) (lihat Catatan 37b).
VAT receivable is a claim to the Government of Indonesia (Department of Energy and Mineral Resources) in connection with VAT- input that cannot be credited based on the Government Regulation No. 144/2000 dated December 22, 2000. The Minister of Energy and Mineral Resources had sent a letter to the Minister of Finance to re-evaluate the regulation. Furthermore, the Indonesian Coal Mining Association (APBI) had also conveyed the Dispute to the President of Republic Indonesia with letter No. 79/APBI/VIII/2002 dated August 14, 2002. Currently, the Government has not yet made a decision on this matter. Nevertheless, the management believes that all the claims are recoverable based on the stipulations of the Coal Operation Agreement (COA) (see Note 37b).
Nilai tagihan Pajak Pertambahan Nilai dalam neraca sebesar AS$ 277.869.124 dan AS$ 183.231.619, per 31 Desember 2006 dan 2005, berdasarkan nilai tukar Rupiah yang berlaku ketika PPN tersebut diklaim. Anak Perusahaan menggunakan nilai tukar historis karena Pemerintah belum menentukan nilai tukar yang akan digunakan untuk penyelesaian masalah ini. Apabila nilai tukar pada tanggal neraca yang digunakan untuk menerjemahkan tagihan PPN, nilainya akan menjadi AS$ 282.823.628 dan AS$ 169.873.437, per 31 Desember 2006 dan 2005.
The carrying value of the VAT recoverable in the balance sheets of US$ 277,869,124 and US$ 183,231,619, as of December 31, 2006 and 2005, respectively, is based on IDR exchange rates prevailing when the VAT was claimed. The Subsidiaries used the historical exchange rate as the GOI has not yet clarified the exchange rate that would be used in the settlement of this matter. Had the exchange rate at balance sheet date been used to translate the VAT recoverable, the value would have been US$ 282,823,628 and US$ 169,873,437, as of December 31, 2006 and 2005, respectively.
b. Pajak Dibayar Dimuka
b. Prepaid Tax
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai
10.565.556 2.247.660
-
Income Tax art 23 Value Added Tax
Jumlah
12.813.216
-
Total
63
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
33. PERPAJAKAN (Lanjutan)
33. TAXATION (Continued)
c. Taksiran Tagihan Pajak
c. Claim for Tax Refund
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 26 Pajak Penghasilan Badan
2.437 1.273.586 72.163 20.808.392
5.402.724 1.428.457 1.161.259
Income Tax Art 4(2) Income Tax Art 23 Income Tax Art 25/29 Income Tax Art 26 Corporate Income tax
Jumlah
22.156.578
7.992.440
Total
Tagihan pajak merupakan klaim pajak Arutmin berdasarkan Surat Ketetapan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak yang sebagian telah diselesaikan oleh Arutmin melalui proses penyelesaian keberatan maupun banding.
Claim for tax refund represents tax claim of Arutmin based on the tax assessments letters issued by the Director General of Tax, which have been partially settled by Arutmin through the process of objection and appeal. d. Tax Payable
d. Hutang Pajak
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Eksplorasi Blok R2
874.014
2.929.118
734.431 16.457.922 44.850.678 5.381.564 -
844.284 12.632.010 1.111.699 67.348.431 788.975
Value Added Tax Income Tax: Article 21 Article 23/26 Article 25 Article 29 Exploration Tax Block R2
Jumlah
68.298.609
85.654.517
Total
64
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
33. PERPAJAKAN (Lanjutan)
33. TAXATION (Continued)
e. Beban Pajak
e. Tax Expense
Taksiran beban pajak Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:
2006
Provision for income tax expense of the Company and Subsidiaries was as follows: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Pajak kini Perusahaan Anak perusahaan
26.975.791
66.402.174
Current tax Company Subsidiaries
Jumlah pajak kini
26.975.791
66.402.174
Total Current Tax
Pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan
(21.252.404 ) (3.201.480 )
4.100.579 (14.202.301 )
Deferred tax Company Subsidiaries
Jumlah pajak tangguhan
(24.453.884 )
(10.101.722 )
Total Deferred Tax
2.521.907
56.300.452
Jumlah beban pajak
Rekonsiliasi antara laba komersial dengan fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laba rugi konsolidasi Dikurangi laba sebelum pajak penghasilan Anak perusahaan Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan
Total income tax expense
Reconciliation between accounting profit and fiscal loss for the years ended December 31, 2006 and 2005 was as follows: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
224.945.549
179.713.730
Consolidated income before taxes according to consolidated statement of income
23.893.364
47.501.598
Less subsidiaries’ income before income taxes
201.052.185
132.212.132
The Company’s income before income taxes
65
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
33. PERPAJAKAN (Lanjutan)
33. TAXATION (Continued) 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
2006 Beda waktu: Sewa Manfaat karyawan Penyusutan aktiva tetap Penyusutan aktiva sewa guna usaha Penyisihan piutang tak tertagih Beda tetap: Amortisasi goodwill Bagian atas laba Anak Perusahaan Biaya denda pajak Perjalanan dan transportasi Selisih kurs Sumbangan, sponsor entertainmen Komunikasi Pendapatan bunga Lain-lain Laba (rugi) sebelum kompensasi kerugian Kompensasi kerugian tahun 2004 Kompensasi kerugian tahun 2003 Rugi fiskal Pajak penghasilan Perusahaan Pajak penghasilan Anak perusahaan
11.977.243 144.411 (1.779.066 )
101.465 (2.547.153 )
(6.829 )
(537 )
-
763.935
10.335.759
(1.682.290 )
27.022.813
12.004.363
(291.335.691 ) 4.469.313 5.000 -
(101.675.263 ) 173.309 1.599 (31.956.733 )
164.372 6.052 (564.622 ) 374.136
131.783 4.805 (34.225 ) -
(259.858.627 )
(121.350.362 )
Timing Differences: Rent Provision for employee benefit Depreciation Depreciation of assets under capital lease Allowance for doubtful accounts Permanent differences Amortization of goodwill Equity interest in net income of subsidiaries Tax penalty Travelling and transportation Foreign exchange Donation and entertainment Communication Interest income Other
(48.470.683 )
9.179.480
(50.046.182 )
(50.314.764 )
Loss carry forward for 2004
(8.910.898 )
Loss carry forward for 2003
(50.046.182 )
Tax loss
(98.516.865 )
Income (loss) before loss carry forward
-
-
Corporate income tax
26.975.791
66.402.174
Income tax from subsidiaries
66
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
33. PERPAJAKAN (Lanjutan)
33. TAXATION (Continued)
f. Pajak Tangguhan
f. Deferred Tax
Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006 Manfaat (beban) pajak tangguhan - Perusahaan Laba (rugi) fiskal Penyusutan Penyisihan imbalan jasa Sewa guna usaha Penyisihan piutang tak Tertagih Sewa Penyisihan penilaian atas aktiva pajak tangguhan Sub-jumlah Manfaat (beban) pajak tangguhan - Anak perusahaan Manfaat pajak tangguhan bersih
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3) Provision for deferred tax benefit (expense) - Company Fiscal profit (loss) Depreciation Provision for employee benefit Lease Allowance for doubtful account Rent Valuation allowance on deferred tax assets
(14.541.205 ) 533.720 (43.323 ) 2.049
2.751.367 764.146 (30.440 ) 161
(3.593.173 )
(229.181 ) -
(3.610.472 )
844.526
(21.252.404 )
4.100.579
(3.201.480 )
(14.202.301 )
Provision for deferred tax benefit (expenses) - Subsidiaries
(24.453.884 )
(10.101.722 )
Provision for deferred tax benefit - net
Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006 Aktiva pajak tangguhan Perusahaan Rugi fiskal Penyusutan Penyisihan piutang tak tertagih Manfaat karyawan
Calculation of provision for deferred tax benefit (expense) of the Company and Subsidiaries in December 31, 2006 and 2005 was as follows:
(29.555.060 ) (251.795 ) (123,467 )
Sub-total
Details of deferred tax assets and liabilities of the Subsidiaries as of December 31, 2006 and 2005 were as follows: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
(15.032.456 ) (251.795 ) (80.144 )
Deferred tax assets Company Fiscal loss Depreciation Provision for doubtful account Provision for employee benefit
67
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
33. PERPAJAKAN (Lanjutan)
33. TAXATION (Continued) 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
2006 Sewa guna usaha Pendapatan sewa Penyisihan penilaian atas aktiva pajak tangguhan Kewajiban pajak tangguhan Perusahaan Penyusutan
2.421 (3.593.173 )
372 -
(1.022.378 )
2.606.695
(34.543.452 )
(12.757.328 )
1.298.777
765.057
Lease Rent income Valuation allowance on deferred tax assets Deferred tax liabilities Company Depreciation
Aktiva pajak tangguhan Perusahaan bersih
(33.244.675 )
Aktiva pajak tangguhan Anak perusahaan
(9.523 )
Aktiva pajak tangguhan bersih
(33.254.198 )
(11.992.271 )
Deferred tax assets - net
(151.736.691 )
(156.763.434 )
Deferred tax liabilities - Subsidiaries
Kewajiban pajak tangguhan Anak perusahaan g. Surat Ketetapan Pajak
(11.992.271 ) -
Deferred tax assets Company - net Deferred tax assets - Subsidiaries
g. Tax Assessments
Perusahaan dan Anak perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) sebagai berikut:
The Company and Subsidiaries received Tax Assessments letter as follows:
• Pada tanggal 6 Mei 2005 Arutmin menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00005/206/02/091/05 atas pajak penghasilan badan untuk tahun 2002 sebesar AS$ 23.863.892. Pada tanggal 17 Mei 2005, Arutmin telah mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut. Selama tahun 2006 dan 2005, Arutmin telah membayar masingmasing sebesar AS$ 19.647.134 dan AS$ 1.161.259 untuk kekurangan tersebut.
• On May 6, 2005, Arutmin received Tax Assessment (SKPKB) No. 00005/206/02/091/05 for corporate income tax for the year 2002 of US$ 23,863,892. Subsequently, on May 17, 2005, Arutmin filed an objection letter on this Tax Assessment Letter. During 2006 and 2005, Arutmin has paid US$ 19,647,134 and US$ 1,161,259 for this underpaymanet, respectively.
68
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
33. PERPAJAKAN (Lanjutan)
33. TAXATION (Continued)
• Pada tanggal 15 Mei 2006, Arutmin menerima Surat Keputusan dari Direktur Jenderal Pajak No. KEP84/WPJ.19/BD.05/2006 sehubungan kekurangan bayar pajak penghasilan badan tahun 2002 sebesar AS$ 20.408.393. Pada tanggal 11 Agustus 2006, Arutmin telah mengirimkan surat keberatan No. 331/AI/VIII/06. Sampai dengan tanggal laporan ini, status klaim atas keberatan ini masih dalam proses.
• On May 15, 2006, Arutmin received Decision Letter from Director General of Tax No. KEP-84/WPJ.19/BD.05/2006, whereby the underpayment was only US$ 20,408,392. On August 11, 2006, Arutmin filed an objection letter No. 331/AI/VIII/06 against the Decision Letter. As of the date of this report, the status of this claim for tax refund is still in process.
• Pada tanggal 6 Mei 2005 Arutmin menerima SKPKB No. 00004/204/02/091/05 atas pajak penghasilan pasal 26 untuk tahun 2002 sebesar AS$ 2.392.361 (setara dengan Rp 23.516.905.481). Pada tanggal 10 Juni 2005, Arutmin mengajukan Surat Keberatan. Arutmin telah membayar atas kurang bayar tersebut sebesar AS$ 1.432.952 (setara dengan Rp 14.085.919.141) pada tahun 2005 dan sebesar AS$ 1.432.952 (setara dengan Rp 14.085.919.141) pada tahun 2006.
• On May 6, 2005, Arutmin received SKPKB No. 00004/204/02/091/05 amounting to US$ 2,392,361 (equivalent to Rp 23,516,905,481) for Arutmin’s income tax article 26 of 2002 tax period. On June 10, 2005, Arutmin has filed an objection letter. Arutmin paid US$ 1,432,952 (equivalent to Rp 14,085,919,141) in 2005 and the other half in 2006 amounting to US$ 1,432,952 (equivalent to Rp 14,085,919,141).
Pada tanggal 15 Mei 2006, Arutmin menerima Surat Keputusan dari Direktur Jenderal Pajak No. KEP085/WPJ.19/BD.05/2006 dimana surat keberatan diatas telah ditolak. Pada tahun 2006, Arutmin telah membebankan pembayaran tahun 2006 dan 2005 di periode berjalan.
On May 15, 2006, Arutmin received final Decision Letter from Director General of Tax No. KEP-085/WPJ.19/BD.05/2006 whereby the objection letter above was rejected. In 2006, Arutmin charged payments made in 2006 and 2005 under current operations.
• Pada tanggal 31 Desember 2006, KPC telah mengakui kewajiban atas denda pajak sebesar AS$ 1.487.345 atas keterlambatan pembayaran pajak penghasilan Pasal 21, 23 dan 26.
• As of December 31, 2006, KPC accrued tax penalties amounting to US$ 1,487,345 for late remittance of income tax Article 21, 23 and 26.
Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dan Anak perusahaan akan dapat memenangkan semua tuntutan keberatan tersebut diatas.
Management believes that the Company and Subsidiary will have favorable outcomes from all the objection proceedings.
69
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
34. SALDO DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
34. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties
Nature of Related Parties Sifat Hubungan Istimewa/ Nature of Relationship
Sifat Saldo Akun/Transaksi/ Nature of Account Balances/Transaction
PT Enercorp Indonesia
Afiliasi/Affiliate
Piutang sehubungan dengan jasa pemasaran/ Receivables in connection with marketing services
PT Energi Timur Jauh
Afiliasi/Affiliate
Hutang/Piutang sehubungan dengan perusahaan/ Receivables in connection with company’s operations.
Pertacal Oil Corporation
Afiliasi/Affiliate
Piutang sehubungan dengan operasional perusahaan/ Receivables in connection with company’s operations.
PT Petrocom
Afiliasi/Affiliate
Piutang sehubungan dengan operasional perusahaan/ Receivables in connection with company’s operations.
PT Bakrie Capital Indonesia
Pemegang Saham/Share Ownership
Hutang sehubungan dengan akuisisi saham/ Liability in connection with share acquisition.
operasional
Transaksi Hubungan Istimewa
Transactions With Related Parties
a. Piutang pihak hubungan istimewa (Aktiva Tidak Lancar)
a. Receivable from related parties (Non-current Assets)
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Pertacal Oil Corporation PT Enercorp Indonesia PT Petrocom Bumi France
123.825 49.708 6.116 5.897
368.887 9.673 6.116 -
Pertacal Oil Corporation PT Enercorp Indonesia PT Petrocom Bumi France
Jumlah
185.546
384.676
Total
70
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
34. SALDO DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
34. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) b. Due to Related Parties (Non-Current Liabilities)
b. Hutang Pihak Hubungan Istimewa (Kewajiban Tidak Lancar)
2006
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Enercorp Limited PT Energi Timur Jauh PT Bakrie Capital Indonesia
4.957.621 74.312 16.953
74.312 16.953
Enercorp Limited PT Energi Timur Jauh PT Bakrie Capital Indonesia
Jumlah
5.048.886
91.265
Total
Hutang kepada Enercorp merupakan tagihan Enercorp atas penggantian biaya yang dibayar Enercorp untuk kepentingan Perusahaan.
35. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN
Due to Enercorp pertains to cost reimbursement for various expenses that have been paid by Enercorp in advance.
35. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
Perusahaan dan Anak perusahaan telah menerapkan PSAK 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja” sebagai dasar dalam mengakui biaya manfaat karyawan dalam laporan keuangan tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.
The Company and Subsidiaries have applied PSAK 24 (Revision 2004) regarding “Employee Benefits” as the basis to recognize employee benefits in the consolidated financial statements as of December 31, 2006 and 2005.
Perhitungan manfaat karyawan Perusahaan dilaksanakan berdasarkan UU Ketenagakerjaan yang untuk posisi tanggal 31 Desember 2006 dilakukan oleh PT Rileos Pratama, aktuaris independen, yang dalam laporannya tanggal 5 Maret 2007 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Calculation of employee benefits in accordance with the Labor Law was made based on the position as of December 31, 2006, by PT Rileos Pratama, an independent actuarial firm, which in its report dated March 5, 2007 used the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions: 2006
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Tingkat pensiun dini Tingkat Kemungkinan cacat Tingkat mengundurkan diri
12% per tahun/12% per annum 11% per tahun/11% per annum 100% TMI/100% TMI 55 tahun (semua pekerja diasumsikan pensiun pada usia normal)/ 55 years old (all employee are assumed to retire at normal retirement age) 5% Commissioner Standard Ordinary (CSO) - 1980/ 5% Commissioner Standard Ordinary (CSO) - 1980 5% up to age 40, then linearly decrease down to 0% at age 55 years/ 5% up to age 40, then linearly decrease down to 0% at age 55 years
Discount rate Salary growth rate Mortality rate Early retirement rate Disability Resignation rate
71
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
35. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan)
35. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)
Perhitungan manfaat karyawan Perusahaan berdasarkan UU Ketenagakerjaan untuk posisi tanggal 31 Desember 2005 dilakukan oleh PT Rileos Pratama, aktuaris independen, yang dalam laporannya tanggal 16 Januari 2006 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Calculation of employee benefits in accordance with the Labor Law was made for the position as of December 31, 2005 by PT Rileos Pratama, an independent actuarial firm, which in its report dated January 16, 2006 used the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
2005 (Disajikan kembali - lihat Catatan 3) / (As restated - see Note 3) Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Tingkat pension dini Tingkat Kemungkinan cacat Tingkat mengundurkan diri
11% per tahun/11% per annum 9% per tahun/9% per annum Mortalitas Indonesia 55 tahun (semua pekerja diasumsikan pensiun pada usia normal)/ 55 years old (all employee are assumed to retire at normal retirement age) 5% - 10% Commissioner Standard Ordinary (CSO) – 1980/ 5% - 10% Commissioner Standard Ordinary (CSO) - 1980 5% up to age 40, then linearly decrease down to 0% at age 55 years/ 5% up to age 40, then linearly decrease down to 0% at age 55 years
Berikut ini adalah rekonsiliasi antara nilai kini kewajiban manfaat karyawan dengan biaya manfaat karyawan yang masih harus dibayar.
2006 Nilai kini kewajiban manfaat karyawan Nilai wajar aktiva program Manfaat karyawan
Discount rate Salary growth rate Mortality rate Early retirement rate Disability Resignation rate
Reconciliation between present value of employee benefits with accrued employee benefits was as follows: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3) Present value of employee benefits obligation
42.779.450
27.649.586
(15.109.947 )
(10.683.932 )
Fair value of employee benefits plan assets
Status pendanaan Kerugian aktuaria belum diakui Biaya jasa lalu - bukan manfaat Vested
27.669.503 (8.661.828 )
16.965.654 (2.958.467 )
Funding status Unrecognized actuarial loss
(2.693.021 )
(2.931.734 )
Past service cost - non-vested benefits
Kewajiban manfaat karyawan
16.314.654
11.075.453
Employee benefits obligation
72
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
35. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan)
35. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)
Jumlah biaya imbalan kerja karyawan yang dibebankan pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
2006
Amounts recognized in statement of income in respect of these employment benefits were as follows: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Biaya jasa masa kini Biaya bunga Amortisasi bersih periode berjalan Kerugian bersih akturia yang diakui
3.242.033 3.972.114 120.324
2.446.336 2.633.077 58.132
Current service cost Interest cost Net amortization for the period
208.565
235.336
Net actuarial loss recognized
Jumlah
7.543.036
5.372.881
Total
Perubahan kewajiban imbalan kerja pada neraca adalah sebagai berikut:
2006
The movements in the employee benefit obligation in the balance sheets were as follows: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Kewajiban pada awal tahun Biaya manfaat karyawan selama tahun berjalan Manfaat yang dibayar Selisih kurs
11.075.453
8.287.487
7.543.036 (2.597.358 ) 293.523
5.372.881 (2.403.923 ) (180.992 )
Kewajiban pada akhir tahun
16.314.654
11.075.453
Alokasi beban manfaat karyawan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006
Liability at the beginning of year Retirement cost during the year Employee benefits paid Effect of foreign exchange Liability at the end of year
Allocation of employee benefits as of December 31, 2006 and 2005 was as follows: 2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)/ (As restated see Note 3)
Harga pokok penjualan (lihat Catatan 30) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 31)
5.955.939
5.288.063
1.587.097
84.818
Costs of sales (see Note 30) General and administrative expenses (see Note 31)
Jumlah
7.543.036
5.372.881
Total 73
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
36. INFORMASI SEGMEN USAHA
36. SEGMENT INFORMATION
a. Segmen Usaha
a. Business segment
Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki usaha yang terbagi dalam tiga (3) segmen utama yaitu usaha penambangan batubara, jasa, dan minyak dan gas bumi.
The Company and its Subsidiaries classify their products and services into three (3) core business segments: coal mining, services, and oil and gas.
Informasi tentang Perusahaan dan Anak perusahaan menurut segmen adalah sebagai berikut:
Information concerning the Company and its Subsidiaries’ business segments is as follows:
Nama Divisi
Aktivitas/Activity
Penambangan batubara
Segment
Usaha penambangan batubara meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk penambangan, dan penjualan batubara)./
Coal mining
The coal mining activities comprise exploration and exploitation of coal deposits (includes mining, and selling coal). Jasa
Usaha jasa pertambangan meliputi jasa pemasaran./
Minyak dan gas bumi
Usaha dibidang perminyakan dan gas bumi (dalam tahap eksplorasi)./
Services
The activity of mining services represent marketing services.
Oil and gas
The activity of oil and gas (under exploration stage). b. Informasi menurut segmen usaha
b. Information by business segment 2005 (Disajikan kembali - lihat Catatan 3)/ (As restated - see Note 3)
2006 AS$/US$
%
AS$/US$
%
Jumlah Aktiva Batubara Perusahaan induk Minyak dan gas Emas Jasa Lain-lain
4.128.463.918 1.704.235.582 86.434.189 496.971 208.294 306.419.418
66,31% 27,37% 1,39% 0,01% 0,00% 4,92%
3.106.907.361 1.114.116.922 65.618.178 185.946 3.858.202 -
72,41 25,97 1,53 0,09 -
6.226.258.372 3.712.722.423
100,00
4.290.686.609 2.568.867.342
100,00
Eliminasi Jumlah
2.513.535.949
2006
Batubara/ Coal
Eliminasi/ Eliminations
Coal Holding company Oil and gas Gold Service Other Eliminations
1.721.819.267
Jasa/ Services
Total Assets
Total
Konsolidasi/ Consolidated
2006
SALES
PENJUALAN Pihak eksternal Antar segmen
1.851.404.541 1.122.940.304
146.409 56.120.132
(1.179.060.436 )
1.851.550.950 -
External Inter-segments
Jumlah Penjualan
2.974.344.845
56.266.541
(1.179.060.436 )
1.851.550.950
Total Sales
74
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
36. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
36. SEGMENT INFORMATION (Continued)
2006
Batubara/ Coal
LABA USAHA Beban keuangan 2.748.081.119 Beban yang tidak dialokasikan
Jasa/ Services
2006
INCOME FROM OPERATIONS
Financial expenses Unallocated operating expense
Laba usaha Laba atas pengalihan kontrak Laba selisih kurs Penghasilan dari pelabuhan Bagian atas laba bersih anak perusahaan Penyisihan persediaan usang Amortisasi - bersih Beban lain-lain Beban keuangan - bersih
323.014.885 32.000.000 11.688.446 4.831.125 1.820.444 (1.436.625 ) (13.796.961 ) (35.350.647 ) (97.825.118 )
Operating income Gain on sale of service agreement Forex gain Port facility fee Equity interest in net income subsidiaries Provisin for obsolete stock Amortization - net Others expense Financial expense - net
Laba sebelum pajak Beban pajak
224.945.549 (2.521.907 )
Income before tax Tax expenses
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas
222.423.642 (119.053 )
Income before minority interest Minority interest
Laba bersih
222.304.589
Batubara/ Coal
Jasa/ Services
(1.263.527.371 )
Konsolidasi/ Consolidated
1.484.953.364 43.582.701
2005 (Disajikan kembali lihat Catatan 3)
399.616
Eliminasi/ Eliminations
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasi/ Consolidated
PENJUALAN Pihak eksternal Antar segmen
1.751.107.495 6.866.838
140.520 112.609.545
(119.476.383 )
1.751.248.015 -
Jumlah Penjualan
1.757.974.333
112.750.065
(119.476.383 )
1.751.248.015
LABA USAHA Beban keuangan 1.576.559.201 Beban yang tidak dialokasikan
6.475.913
(114.627.898 )
1.468.407.216 19.422.484
Net income
2005 (As restated – see Note 3)
SALES
External Inter-segments Total Sales
INCOME FROM OPERATIONS
Financial expenses Unallocated operating expense
Laba usaha Laba atas penjualan investasi Penghasilan dari pelabuhan Rugi selisih kurs Amortisasi - bersih Beban keuangan - bersih Beban lain-lain
263.418.315 24.318.544 4.889.625 (2.146.855 ) (17.775.997 ) (79.240.230 ) (13.749.672 )
Operating income Gain on sale of investment Port facility fee Forex loss Amortization - net Financial expense - net Others expense
Laba sebelum pajak Beban pajak
179.713.730 (56.300.452 )
Income before tax Tax expense
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas
123.413.278 (150.208 )
Income before minority interest Minority interest
Laba bersih
123.263.070
Net income
75
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS
a. Transaksi Sekuritisasi Piutang Batubara (Coal Receivables Securitization Transaction)
a. Coal Receivables Securitization Transaction
Pada tanggal 6 Juli 2005, KPC dan Arutmin (Pihak Penjual) dan IndoCoal Resource (Cayman) Limited, Anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Perusahaan (Originator), melakukan transaksi dengan IndoCoal Exports (Cayman) Limited, sebuah Perusahaan yang didirikan dibawah Undangundang Cayman Islands (Penerbit), dimana (i) Pihak Penjual menjual seluruh piutang penjualan batubaranya yang ada sekarang dan yang akan diproduksi dimasa yang akan datang kepada Originator dan menjual seluruh produksi batubaranya dimasa yang akan datang kepada Originator sebanyak yang dibutuhkan oleh Originator, (ii) Originator setuju untuk menjual semua piutang penjualan yang ada sekarang dan yang akan datang, baik yang dihasilkannya sendiri maupun yang diperoleh dari Pihak Penjual kepada Penerbit, dan (iii) Penerbit menerbitkan Surat Hutang Seri 2005-1 yang bernilai AS$ 600 juta dengan bunga 7,134% berdasarkan fasilitas Indenture and Series 2005-1 Indenture Supplement dan menggunakan dana yang dihasilkannya untuk membeli piutang-piutang tersebut dari Originator (Transaksi Sekuritisasi). Transaksi Sekuritisasi dan dokumen yang terkait dengan transaksi tersebut (Dokumen Transaksi Sekuritisasi) dijelaskan lebih rinci dibawah ini.
On July 6, 2005, KPC and Arutmin (the Seller Parties), and ICR, a wholly-owned subsidiary of the Company (the Originator), entered into a series of transactions with IndoCoal Exports (Cayman) Limited, an exempted company with limited liability established under the laws of the Cayman Island (the Issuer), under which (i) the Seller Parties sold all of their then existing and future coal sale receivables to Originator and agreed to sell all of their future coal produced to the Originator to the extent required by the Originator, (ii) the Originator agreed to sell its existing and future coal sale receivables generated by itself and the Seller Parties to the Issuer and (iii) the Issuer issued US$ 600 million in 7.134% Series 2005-1 Notes (referred to below) under an Indenture and Series 2005-1 Indenture Supplement between the transaction parties and used the proceeds to purchase those receivables from the Originator (collectively, the Securitization Transaction). The Securitization Transaction and the material transaction documents related to the Securitization Transaction (the Securitization Transaction Documents) are explained below.
Pada tanggal 6 Juli 2005, Penerbit menerbitkan Surat Hutang Seri 2005-1 sebesar AS$ 600 juta yang akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2012 dengan tingkat bunga 7,134% per tahun. Penerbit adalah entitas bertujuan khusus yang tidak berafiliasi dengan Anak perusahaan yang dibentuk untuk: (i) melaksanakan penerbitan surat hutang (termasuk Surat Hutang Seri 2005-1) dalam rangka fasilitas Indenture dan Series 2005-1 Indenture Supplement (ii) mengelola penggunaan dana yang diperoleh dari penerbitan surat hutang dan dana yang lain yang diperoleh di penerbit dari waktu ke waktu (seperti penagihan piutang dari Originator dan pihak penjual), (iii) mengelola pembayaran kembali surat hutang yang masih beredar, dan (iv) sesuai dengan Issuer Receivables Sale Agreement, memperoleh piutang dari Originator, pihak penjual dan, dalam keadaan tertentu, Indo SPV, melalui penjualan batubara.
On July 6, 2005, the Issuer issued the US$ 600 million Series 2005-1 that mature on July 6, 2012 and bear interest at 7.134% per annum. The Issuer is a special purpose company unaffiliated with the Subsidiaries whose principal activities are limited to (i) the issuance of Notes (including the Series 2005-1 Notes) under the Indenture and Series 2005-1 Indenture Supplement, (ii) the application of the proceeds of those Notes, together with other funds available to the Issuer from time to time (such as collections on Receivables purchased from the Originator and the Seller Parties), (iii) to service its outstanding debt under the Notes and, (iv) pursuant to the Issuer Receivables Sale Agreement, to acquire the Receivables generated by the Originator, the Seller Parties and, under certain circumstances, the Indo SPVs through sales of coal.
76
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Suhubungan dengan penerbitan surat hutang Seri 2005-1, Pihak Penjual, Originator dan Bank of NewYork, masing-masing dalam kapasitas sebagai Indenture Trustee dan Security Trustee menandatangani perjanjian sebagai berikut:
In connection with the issuance of the Series 2005-1 Notes, the Seller Parties, the Originator and the Bank of New York (the Indenture Trustee and Security Trustee) entered into the following agreements:
1. Perjanjian Penjualan Piutang Milik Penerbit (Issuer Receivables Sale Agreement/IRSA)
1. Issuer Receivables Sale Agreement (IRSA)
Penerbit dan Originator menandatangani IRSA dimana Penerbit akan membeli aktiva dalam bentuk piutang usaha milik Originator yang diperoleh Originator dari Pihak Penjual. Sesuai dengan perjanjian ini, Penerbit akan memberikan sejumlah AS$ 600 juta kepada Originator sebagai uang muka pembelian tersebut (selanjutnya disebut Uang Muka Originator). Originator akan menggunakan uang muka tersebut untuk memberikan uang muka kepada Pihak Penjual sehubungan dengan Perjanjian Penjualan Piutang Milik Originator (Originator Receivable Sale Agreement) dan Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (Long Term supply Agreement) 2. Perjanjian Penjualan Piutang Milik (Originator Receivable Sale Agreements/ORSA) Pihak Penjual dan Originator menandatangani ORSA dimana Originator akan membeli dari Pihak Penjual, piutang yang ada dan yang akan timbul dimasa yang akan datang, serta yang akan dihasilkan dari penjualan batubara oleh pihak Penjual.
The Issuer and the Originator entered into the IRSA that provides for the Issuer to purchase from the Seller Parties the receivable assets purchased by the Originator from the Seller Parties. Under the Issuer Receivables Sale Agreement, the Issuer agreed to advance US$ 600 million to the Originator as a prepayment amount for those receivables (the Originator Prepayment Amount) on the closing date. The Originator used the proceeds of the Originator Prepayment amount from the Issuer to advance amounts to the Seller Parties under the Originator Receivables Sale Agreements referred to below and the Long-term Supply Agreements referred to below. 2. Originator Receivables Sale Agreements (ORSA) The Originator and each of the Seller Parties entered into an Originator Receivables Sale Agreement that provides for the Originator to purchase from that Seller Party its existing and future receivables and related assets generated from sales of coal by that Seller Party.
77
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perjanjian ini melarang Pihak Penjual untuk mengubah atau memodifikasi persyaratanpersyaratan kontrak yang berkaitan dengan aset piutang, kecuali diperbolehkan oleh kebijakan kredit dan piutang Pihak Penjual, melakukan penawaran untuk menjual piutang yang dapat ditransfer atau kekayaan yang berkaitan atau kepentingan yang terkait kepada pihak lain, menciptakan atau melakukan tindakan penerimaan piutang, melakukan merger dengan atau bergabung ke pihak manapun, mengambil segala tindakan yang akan mengurangi hak dan kepentingan para Pihak, membuka rekening untuk menampung hasil penerimaan piutang selain rekening penerimaan, membayar atau mengumumkan pembayaran yang dibatasi lebih dari sekali dalam setiap tiga bulan, merubah kebijakan pemberian pinjaman dan metode penagihannya, menjalankan usaha apapun selain penjualan hasil tambang, dan selama Surat Hutang Seri 2005-1 masih berlaku, menciptakan, melakukan tindakan atau segala hal yang menyebabkan kerugian selain yang dinyatakan dalam Perjanjian ini. 3. Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (Long Term Supply Agreement/LTSA)
The agreements preclude the Seller Parties from amending or modifying the terms and/or conditions of any contract pertaining to the Receivables Assets, except as permitted by the Seller Parties’ credit and collection policies, making an offer to sell any of the Transferred Receivables or Related Property to any other party, creating or assuming any lien upon any of the Receivable Assets, merging with or into any party, taking any action that would impair in any respect the rights and interests of the parties to the Originator Receivables Sale Agreements, opening any account into which collections in respect of receivables are deposited other than the Collection Accounts, paying or declaring any Restricted Payments more than once each quarter, changing their credit and collection policies, engaging in any business other than the mining, selling and shipping of coal, and as long as any Series 2005-1 Notes are outstanding, creating, assuming or otherwise incurring indebtedness, other than as permitted under the Originator Receivables Sale Agreements.
3. Long-term Supply Agreements (LTSA)
Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang tanggal 6 Juli 2006, antara lain, menyatakan bahwa, Pihak Penjual akan menjual batubara kepada Originator dengan harga AS$ 34,30 per ton berdasarkan nilai kalori sebesar 6.322 kcal/kg (sesudah di sesuaikan dengan perbedaan nilai kalori milik Originator yang dibeli dari KPC/ Arutmin sesuai dengan perjanjian) (fixed forward price).
The Long-term Supply Agreements were entered into by the Seller Parties with the Originator on July 6, 2005, which among other things, provide that the Seller Parties will sell coal to the Originator at the purchase price of US$ 34.30 per tonne based on a calorific value of 6,322 kcal/kg (as adjusted for variations in the calorific values of the coal the Originator purchases from the KCP/Arutmin under the Long-term Supply Agreement) (the Fixed Forward Price).
Perjanjian ini juga menyatakan bahwa Originator akan membayar uang muka kepada Pihak Penjual sebesar AS$ 600 juta pada tanggal penutupan.
The Long-term Supply Agreements entered into by the Seller Parties also provided that the Originator would advance to the Subsidiaries the Prepayment Amount of US$ 600 million on the closing date.
78
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Uang muka yang diterima akan berkurang setiap bulan dengan jumlah nilai pembelian piutang secara keseluruhan (sebagaimana didefinisikan dalam Dokumen Transaksi Sekuritisasi), yang terhutang oleh Originator untuk aktiva piutang yang dibeli berdasarkan ORSA dan akan bertambah dengan pembayaran yang dilakukan oleh Originator kepada Pihak Penjual sesuai dengan LTSA dan ORSA dengan cara yang disediakan dari cash waterfall yang ditetapkan dalam Indenture dan interest amounts payable oleh Pihak Penjual kepada Originator pada tanggal pembayaran bulanan yang berkaitan.
The Prepayment Amount is required to be decreased each month by the aggregate Receivables Purchase Price (as defined in the Securitization Transaction Documents) payable by the Originator for Receivables Assets purchased under the ORSA to which the Seller Parties are parties and increased by payments made by the Originator to the Seller Parties under the Long-term Supply Agreement and ORSA in the manner provided under the cash waterfall set out in the Indenture and interest amounts payable by the Seller Parties to the Originator on the relevant Monthly Payment Date.
Pihak Penjual diharuskan untuk membayar kepada Originator bunga atas uang muka yang diterima dalam rangka ORSA secara bulanan yang jumlahnya sama dengan bunga yang akan dibayar Penerbit kepada pemegang Surat Hutang Seri 2005-1 berdasarkan Indenture dan Indenture Supplement atas Surat Hutang Seri 2005-1 pada tanggal pembayaran bulanan.
The Seller Parties are required to pay to the Originator an amount of interest on the Prepayment Amount that is equal to the amount of interest the Issuer is required to pay to holders of the Series 2005-1 Notes under the Indenture and the Series 2005-1 Indenture Supplement on the relevant Monthly Payment Date.
Selama masa berlakunya perjanjian ini, kewajiban Pihak Penjual bersifat mutlak, tidak bersyarat dan tidak dapat dikurangi, dirubah atau dipengaruhi dalam bentuk apapun juga oleh ketidakmampuan baik Pihak Penjual maupun Originator untuk melaksanakan persyaratan dan kondisi dari transaksi antar kedua pihak, percepatan hutang, atau pengenaan sanksi sebagaimana tercantum dalam dokumen transaksi yang bersangkutan.
During the term of these agreements, the obligations of the Seller Parties are absolute and unconditional and may not be impaired, modified or otherwise affected in any manner by the failure of either the Seller Parties or the Originator to perform under and pursuant to the term and conditions of any other transaction entered into between them or the acceleration of indebtedness or commencement of enforcement proceedings under the documents affecting any transaction.
79
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
4. Perjanjian Manajemen Kas dan Rekening (Cash and Accounts Management Agreement/CAMA) Pada tanggal 6 Juli 2005, penerbit, Originator dan Pihak Penjual, Administrator Transaksi, Indo SPVs, Penjamin, dan Standard Chartered Bank menandatangani CAMA dimana para pihak setuju untuk melakukan serangkaian pembayaran, termasuk pembayaran tertentu yang berhubungan dengan Kontraktor Produksi Utama dan Agen Pemasaran Utama. Pembayaran kepada kontraktor produksi harus berdasarkan rincian faktur pembayaran dan prioritas pembayaran berdasarkan pembatasan yang tertera dalam kontrak. 5. Akte Pengalihan Kontrak Karya (PKP2B) Sehubungan dengan perjanjian LTSA di atas, KPC dan Arutmin masing-masing menandatangani perjanjian untuk mengalihkan PKP2B kepada IndoCoal Kaltim dan IndoCoal Kalsel. Perjanjian ini berlaku efektif secara otomatis jika dan sejak saat pailitnya KPC, Arutmin atau Perusahaan. Jika kepailitan tersebut terjadi atau jika KPC, Arutmin dan Perusahaan menyatakan tidak dapat memenuhi kewajibannya (seperti dijelaskan dalam Securitization Transaction Documents) sehubungan dengan Surat Hutang Seri 2005-1, maka IndoCoal Kaltim dan IndoCoal Kalsel diberi kuasa untuk melanjutkan pemasokan batubara ke Originator untuk selanjutnya di jual ke Pelanggan. Perjanjian dengan kontraktor oleh pihak Penjual dan agen pemasaran dialihkan ke Security Trustee untuk memberikan ijin kepada Indo Kalsel dan Indo Kaltim pada saat pengalihan PKP2B diselesaikan.
4. Cash and Accounts Management Agreement (CAMA) On July 6, 2005, the Issuer, the Originator, the Seller Parties, the Transaction Administrator, the Indo SPVs, the Trustee and Standard Chartered Bank entered into the CAMA. Under this agreement, the parties agreed to implement certain payment arrangements, including certain payment arrangements in relation to the amounts owing to certain principal production contractors and marketing agents. Payments made to production contractors are based on detailed invoices and priority payments are subject to limitations specified in the contract. 5. Deed of Transfer of CCOW/Coal Agreement In connection with the LTSA, KPC and Arutmin entered into a Deed of Transfer with Indo Kaltim and Arutmin entered into a Deed of Transfer with Indo Kalsel pursuant to which the transfer of the KPC’s CCOW and Arutmin’s Coal Contracts of Work will be completed automatically upon the occurrence of certain bankruptcy events (including a bankruptcy of either KPC, Arutmin or the Company) or the declaration (or deemed declaration) of a Default Payment (as defined in the Securitization Transaction Documents) of the notes issued under the Indenture (including the Series 2005-1 Notes), to allow Indo Kalsel and Indo Kaltim to continue to supply coal to the Originator for sale to coal customers. Contracts with the principal production contractors and marketing agents were assigned by the Seller Parties to the Security Trustee to permit assignment of those contracts to Indo Kalsel and Indo Kaltim in the event the transfer of the CCOW/Coal Agreement is completed
80
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37 KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Berdasarkan perjanjian, diwajibkan untuk:
Arutmin/KPC
Under the Deed of Transfer, Arutmin/KPC are required to:
a. Memelihara, memperbaharui dan menjaga keberadaannya secara hukum dan hak, waralaba, perijinan, konsesi dari pihak ketiga dan hak khusus lainnya sesuai dengan hukum yang berlaku.
a. Maintain, renew and keep in full force and effect their legal existence and right, franchises, licenses, concessions, third-party permits and other privileges in the jurisdiction as necessary or reasonably desirable;
b. Menjaga kontrak kerja dan semua kontrak lainnya dengan agen pemasaran dan kontraktor produksi dengan persyaratan yang secara substansi sama pada tanggal penutupan;
b. Maintain in full force and effect the Seller Parties’ CCOW and all other contracts with marketing agents and production contractors on substantially the same terms as are in effect on the Closing Date;
c. Menyelenggarakan pembukuan, akun, dan catatan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku (seperti dijelaskan dalam Securitization Transaction Documents), dan
c. Maintain their books, account and records in accordance with Applicable Accounting Principles (as defined in the Securitization Transaction Documents); and
d. Memelihara semua aset yang material dan perijinan yang diperlukan untuk melakukan usaha.
d. Keep all material property and third party permits necessary for the conduct of their business in good working order and condition.
Sehubungan dengan perjanjian pengalihan PKP2B dari Pihak Penjual ke Indo Kaltim dan Indo Kalsel, Indo Kaltim dan Indo Kalsel menandatangani Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang Bersyarat dengan Originator dimana Indo Kaltim dan Indo Kalsel menyetujui untuk memasok batu bara kepada Originator dengan harga yang disepakati dalam perjanjian.
In connection with the Deed of Transfer of the CCOW/Coal Agreement from Seller Parties to Indo Coal Kalsel, Indo Coal Kaltim and Indo Coal Kalsel and Originator entered into CCOW under which Indo Kaltim and Indo Kalsel agreed to supply coal to Originator at the price as stated in the agreement.
Dengan diterbitkannya Surat Hutang Seri 20061 dan Seri 2006-2, Penerbit, Originator dan Bank of New York (Indenture Trustee dan Security Trustee) telah melakukan perubahan perjanjian dengan menerbitkan “Perjanjian Perubahan dan Penyajian Kembali” sesuai dengan perjanjian Surat Hutang Seri 2006-1 dan “Perubahan Pertama atas Perjanjian Perubahan dan Penyajian Kembali” sesuai dengan Perjanjian Surat Hutang Seri 2006-2 Notes (lihat Catatan 20a).
In connection with the issuance of the Series 2006-1 and Series 2006-2 Notes, the Issuer, the Originator and the Bank of New York (the Indenture Trustee and Security Trustee) has modified the above agreements by issuing the “Amended and Restated” agreements to conform with Series 2006-1 Notes and the “First Amendment to the Amended and Restated” agreements to conform with Series 2006-2 Notes (see Note 20a).
Sehubungan dengan Perjanjian Perubahan dan Penyajian Kembali tersebut, Perubahan dan kualifikasi hanya akan menjadi efektif jika para pihak menyetujui Perubahan dan modifikasi tersebut.
Pursuant to the amended and restated agreements, no modification or amendment shall be effective with respect to these Agreements unless each of the parties hereto consented or agreed to such amendment or modification.
81
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
b. IndoCoal Exports (Cayman) Ltd. 1. Seri 2006-2 Note
b. IndoCoal Exports (Cayman) Ltd. 1. Series 2006-2 Notes
Pada tanggal 3 Oktober 2006, KPC dan Arutmin (Pihak Penjual), Indocoal Resources (Cayman) Limited (Originator), IndoCoal Exports (Cayman) Limited (Penerbit), PT Indocoal Kalsel Resources (Indo Kalsel) dan PT Indocoal Kaltim Resources (Indo Kaltim dan, bersama dengan Indo Kalsel, Indo SPVs), Bank New York (Penjamin), dan Foo Kon Tan Grant Thornton (Administrator Transaksi), menandatangani Perjanjian Tambahan (Indenture Supplement), atas Surat Hutang Seri 2006-2, dimana dengan perjanjian ini Penerbit akan mengeluarkan:
On October 3, 2006, KPC and Arutmin (the Seller Parties), ICR (the Originator), IndoCoal Exports (Cayman) Limited (the Issuer), PT Indocoal Kalsel Resources (Indo Kalsel) and PT Indocoal Kaltim Resources (Indo Kaltim and, together with Indo Kalsel, the Indo SPVs), the Bank of New York (the Trustee), and Foo Kon Tan Grant Thornton (the Transaction Administrator), executed Indenture Supplement, the IndoCoal Series 2006-2 Notes under which the Issuer issued:
(i) Surat Hutang Seri 2006-2 Kelas A-1 dengan tingkat bunga mengambang dan akan jatuh tempo pada 2011 sebesar AS$ 600 juta.
(i) US$ 600 million aggregate principal amount of floating rate Series 2006-2 Class A-1 Notes due 2011; and
(ii) Surat Hutang Seri 2006-2 kelas A-2 dengan tingkat bunga mengambang dan akan jatuh tempo pada 2012 sebesar AS$ 300 juta.
(ii) US$ 300 million aggregate principal amount of floating rate Series 2006-2 Class A-2 Notes due 2012.
Dana hasil Surat Hutang Seri 2006- 2 digunakan untuk:
The proceeds raised upon the issue of the Series 2006-2 Notes were applied as follows:
(a) Pelunasan Surat Hutang Seri 2006-1 sebesar AS$ 800 juta; (b) Pendanaan sebagian dari cadangan Surat Hutang Seri 2006, sebesar AS$ 25,5 juta; (c) Modal kerja untuk KPC dan Arutmin sebesar AS$ 30 juta; dan (d) Pembayaran fee dan biaya yang terjadi sehubungan dengan pijaman.
(a) Redemption of the Series 2006-1 Notes amounting to US$ 800 million; (b) Partial funding of Series 2006 Reserve Account in the amount of US$ 25.5 million; (c) To provide for KPC and Arutmin’s working capital amounting to US$ 30 million; and (d) The remaining amounts to pay all fees and reasonable costs and expenses incurred in connection with this loan.
82
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Saldo Surat Hutang seri 2006-2 dibebankan bunga tahunan yang setara dengan LIBOR plus margin tertentu. Bunga yang masih harus dibayar pada Surat Hutang Seri 2006-2 di setiap periode bunga akan dibayar pada tanggal jatuh tempo bulanan (Monthly Payment Date), tanggal jatuh tempo yang dipercepat (Early Amortization Payment Date) atau tanggal pelunasan akhir (Expected Final Payment Date). Tanggal pembayaran bulanan adalah hari ke 28 setiap bulan, dimana pembayaran pertama jatuh pada tanggal 28 Oktober 2006.
The outstanding balance of each class of the Series 2006-2 Notes bears interest at an annual rate equal to LIBOR plus relevant margin. Interest accruing on the Series 2006-2 Notes during each interest period will be payable on the related Monthly Payment Date, Early Amortization Payment Date or Expected Final Payment Date. The Monthly Payment Dates will be the 28th day of each calendar month, the first of which is on October 28, 2006.
Persyaratan atas Pengikatan, perwakilan dan penjaminan, yang akan disepakati yang berkaitan dengan Surat Hutang Seri 2006-2 (Seri 2006-2 Supplemen Perjanjian) sama dengan Persyaratan Dokumen Transaksi Sekuritisasi, termasuk percepatan pelunasan (early amortization events) dan peristiwaperistiwa pemicu (trigger events), sepanjang perubahan tersebut disetujui oleh semua pihak, antara Perusahaan, Pihak Penjual, Indo SPVs, Originator dan Pelaksana (lihat Catatan 21a)
The covenants, representations and warranties, conditions subsequent agreed to under the transaction documents entered into in connection with the issuance of the Series 2006-2 Notes (the Series 2006-2 Indenture Supplement) are similar to the representations and warranties, conditions subsequent and covenants under the Securitization Transaction Documents, including the early amortization events and trigger events with such changes as may be mutually agreed between the Company, the Seller Parties, the Indo SPVs, the Originator and the Arranger (see Note 21a).
Jaminan yang diberikan berkaitan dengan Surat Hutang Seri 2006-2 sama dengan jaminan yang diberikan berkaitan dengan Surat Hutang Seri 2005-1. Perusahaan memberikan jaminan berupa 99.99% saham Arutmin dan 99.98% saham Indo SPVs, Forrerunner memberikan jaminan berupa 100% dari saham Originator. Berkaitan dengan Surat Hutang Seri 2006-2, pemegang saham KPC memberikan jaminan berupa 92% saham KPC.
The security granted in connection with the Series 2006-2 Notes is similar to the security that was granted in connection with the Series 2005-1 Notes with the Company granting a pledge over 99.99% of Arutmin’s shares and 99.98% of the Indo SPV’s shares and Forerunner granting a charge over 100% of the Originator’s shares. In connection with the Series 2006-2 Notes, KPC’s shareholders granted pledges over 92% of KPC’s shares as security.
83
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
2. Seri 2006-1 Note
2. Series 2006-1 Notes
Pada tanggal 28 April 2006, KPC dan Arutmin (Pihak Penjual), IndoCoal Resources (Cayman) Limited (the Originator), IndoCoal Export (Cayman) Limited (Penerbit), Indo Kalsel dan Indo Kaltim (Indo SPVs), dan Bank of New York (Indenture Trustee) menandatangani Perjanjian Tambahan Surat Hutang Seri 2006-1, dimana penerbit mengeluarkan Surat Hutang Seri 2006-1 dengan jumlah total AS$ 800 juta. Dana dari Surat hutang Seri 2006-1 ini digunakan untuk melunasi Surat Hutang Seri 2005-1 (lihat Catatan 38c) dan dana talangan yang diperoleh Perusahaan dari Credit Suisse. Surat hutang Seri 2006-1 akan jatuh tempo pada tanggal 28 Juli 2006 (Expected Final Payment Date) dan dibebani tingkat bunga 7% per tahun yang terhutang pada tanggal tertentu setiap bulan.
On April 28, 2006, the Seller Parties, the Originator, the Issuer, the Indo SPV’s, and the Indenture Trustee executed the Series 2006-1 Indenture Supplement under which the Issuer issued Series 2006-1 Notes in the aggregate principal amount of US$ 800 million. The proceeds from the Series 2006-1 Notes were used to redeem the Series 2005-1 Notes and to repay a bridging loan granted by Credit Suisse to the Company. The Series 2006-1 Notes mature on July 28, 2006 (the Expected Final Payment Date) and bear interest at a rate of 7% per annum, payable on each Monthly Payment Date.
Pada tanggal 28 Juli 2006, sehubungan dengan Surat Hutang Seri 2006-1 tanggal 28 April 2006, semua pihak menyetujui perubahan ketentuan dalam Surat Hutang Tambahan Seri 2006-1. Perubahan yang signifikan adalah sebagai berikut:
On July 28, 2006, in reference to Series 2006-1 dated April 28, 2006, all parties agreed to amend some provisions in the Series 2006-1 Indenture Supplement, major amendments being as follows:
1. Pembayaran akhir diharapkan diperpanjang dari tanggal 28 Juli 2006 menjadi tanggal 28 September 2006.
1. The expected final payment date was extended to September 28, 2006, instead of July 28, 2006.
2. Tingkat bunga diubah dari 7.0% per tahun menjadi 7.0% per tahun untuk periode sebelum tanggal 28 Juli 2006, dan sesudahnya menggunakan tingkat bunga 7.5% per tahun.
2. The interest rate was amended by replacing the words, “a rate per annum equal to 7.0%: with the words “ending on or prior to July 28, 2006, a rate per annum equal to 7.0%, and for each interest period thereafter, a rate per annum equal to 7.5%.”
3. Tambahan fee atas perpanjangan (extention fee) adalah sebesar AS$ 2 juta.
3. The additional US$ 2 million.
Pada tanggal 3 Oktober 2006, bagian dari pinjaman Surat Hutang Seri 2006-2 digunakan untuk membayar pelunasan Surat Hutang 2006-1 dan biaya yang berkaitan dengan pelunasan tersebut (lihat Catatan 21a).
On October 3, 2006, part of the proceeds from Series 2006-2 Notes was used to pay the redemption price of Series 2006-1 Notes and the related costs attached to it (see Note 21a).
extension
fee
was
84
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
3. Seri 2005-1 Note
3. Series 2005-1 Notes
Pada tanggal 6 juli 2005, Pihak Penjual, Indo SPVs, Penjamin, dan Administrator Transaksi mengadakan Perjanjian Surat Hutang Seri 2005-1 dimana Penerbit mengeluarkan dan menjual Surat Hutang Seri 2005-1 dengan total pokok sebesar AS$ 600 juta dengan tingkat bunga sebesar 7,134% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2012. Penerbit menggunakan dana yang dihasilkan dari penjualan Surat Hutang 2005-1 tersebut untuk membeli piutang-piutang tersebut dari Orginator dengan membayar uang muka sebesar AS$ 600 juta kepada Orginator sesuai dengan Issuer Receivables Sale Agreement antara Penerbit dan Orginator. Orginator menggunakan AS$ 173,3 juta dari Orginator Prepayment Amount yang diterima dari Penerbit untuk membayar uang muka kepada Pihak Penjual (Prepayment Amount) atas pembelian piutang yang ada sekarang dan yang akan datang milik Penjual sesuai dengan Orginator Receivables Sale Agreement antara Penerbit dan Pihak Penjual dan pembelian batu bara dimasa yang akan datang sehubungan dengan Long-term Supply Agreeement antara Pihak Penjual dan Orginator.
On July 6, 2005, the Seller Parties, the Originator, the Issuer, the Indo SPVs, the Trustee, and the Transaction Administrator entered into an Indenture and a Series 2005-1 Indenture Supplement under which the Issuer issued and sold Series 2005-1 Notes in the aggregate principal amount of US$ 600 million. The Series 2005-1 Notes bear interest at the rate of 7.134% per annum and mature on July 6, 2012. The Issuer used the proceeds from the sale of the Series 2005-1 Notes to purchase receivable assets from the Originator by paying the Originator Prepayment Amount of US$ 600 million to the Originator under the Issuer Receivables Sale Agreement between the Issuer and the Originator. The Originator used US$ 173.3 million of the Originator Prepayment Amount from the Issuer to make an advance payment to the Seller Parties (the “Prepayment Amount”) for existing and future Receivables Assets under the Originator Receivables Sale Agreement between it and the Seller Parties and for future coal deliveries by the Seller Parties under the Long-term Supply Agreement entered into between the Seller Parties and the Originator.
Pihak Penjual diharuskan membayar ke Originator biaya bunga atas Prepayment Amount yang jumlahnya sama dengan biaya bunga yang dibayar Penerbit kepada pemegang Surat Hutang Seri 2005-1 sehubungan dengan Tambahan Perjanjian Surat Hutang Seri 2005-1 pada setiap tanggal pembayaran bulanan.
The Seller Parties are required to pay to the Originator an amount of interest on the Prepayment Amount that is equal to the amount of interest the Issuer is required to pay to holders of the Series 2005-1 Notes under the Indenture and the Series 2005-1 Indentures Supplement on the relevant monthly payment date.
Pihak Penjual menggunakan dana hasil Prepayment Amount untuk hal-hal sebagai berikut:
The Seller Parties used the proceeds of the Prepayment Amount as follows:
a. Sejumlah AS$ 438.7 juta untuk membayar kembali pinjaman sehubungan Fasilitas KPC 2004, Pinjaman Mandiri Arutmin 2001, Arutmin 2004 Pinjaman Mandiri dan Perjanjian Fasilitas Arutmin 2004;
a. approximately US$ 438.7 million to repay all outstanding amounts under the KPC 2004 Facility Agreement, Arutmin 2001 Mandiri Loan, Arutmin 2004 Mandiri Loan and Arutmin 2004 Facility Agreement;
85
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
b. AS$ 69.5 juta untuk pembayaran uang muka kepada Perusahaan
b. US$ 69.5 million to provide advances to the Company;
c. AS$ 36.6 juta untuk reserve dalam rangka Perjanjian Tambahan Surat Hutang Seri 2005-1 Suplemen Perjanjian; dan
c. approximately US$ 36.6 million to fund required reserve amounts under the Series 2005-1Indenture Supplement; and
d. Jumlah yang tersisa untuk membayar tunggakan pasti yang berkaitan dengan Transaksi Sekuritas dan untuk modal kerja Pihak Penjual.
d. the remaining amounts to pay certain expenses incurred in connection with the Securitization Transaction and to provide for the Seller Parties’ working capital.
Pada tanggal 28 April 2006, sebagian dana hasil pinjaman Surat Hutang Seri 2006-1 digunakan untuk membayar pelunasan Surat Hutang 2005-1 dan biaya yang berkaitan dengan pelunasan tersebut (lihat Catatan 21a).
On April 28, 2006, part of the proceeds from Series 2006-1 Notes was used to pay the early redemption price of Series 2005-1 Notes and the related costs attached to it (see Note 21a).
c. Enercoal Resources Pte. Ltd.
c. Enercoal Resources Pte. Ltd.
Pada tanggal 10 Oktober 2006, Perusahaan, Enercoal, Financial Institutions (Original Lenders) dan Credit Suisse, cabang Singapura (Arranger, Facility agent, Security agent dan Account Bank) menandatangani perjanjian kredit, dimana Lenders menyediakan fasilitas kredit kepada Enercoal dengan pagu kredit maksimum sebesar AS$ 300 juta (jumlah yang disetujui) yang akan jatuh tempo tanggal 10 Oktober 2008.
On October 10, 2006, the Company (the Guarantor), Enercoal (the Borrower), Financial Institutions (the Original Lenders) and Credit Suisse, Singapore branch (the “Arranger, Facility agent, Security agent and Account Bank) entered into a Credit Agreement, wherein the Lenders made available to the Borrower a term loan facility in a maximum principal amount of US$ 300 million (total commitments) which will mature on October 6, 2008.
Dana dari pinjaman ini akan digunakan Enercoal untuk memberikan pinjaman antar kelompok penjamin, digunakan untuk modal kerja dan membayar jasa dan beban yang berhubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut.
The loan proceeds may only be used by the Borrower for making intra-group loans to the Guarantor for working capital purposes and for payment of any fees and expenses in connection with this loan facility.
Tingkat bunga pinjaman per tahun sama dengan margin rata-rata ditambah LIBOR. Pinjaman tersebut dijamin oleh saham Perusahaan sesuai dengan Perjanjian Agunan Saham (lihat Catatan 21b).
The rate of interest on the loan is the percentage rate per annum equal to the aggregate of the margin and LIBOR. The loan is secured by a pledge of the Company’s shares as agreed in the Agreement to Pledge Shares (see note 21b).
86
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
d. Credit Suise First Boston II
d. Credit Suise First Boston II
Perusahaan dengan Institusi Keuangan (Original Lender) PT Sitrade Coal (Pledgor), dan Credit Suisse, cabang Singapura (Arranger, Facility Agent and Security Agent) pada tanggal 14 Maret 2006 menandatangani fasilitas pinjaman sejumlah AS$ 200 juta. Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 28 April 2006.
The Company, Financial Institutions (the Original Lender) PT Sitrade Coal (the Pledgor), Credit Suisse, Singapore Branch (the Arranger, Facility Agent and Security Agent) entered into a Credit Agreement for a US$ 200 million term loan facility on March 14, 2006. The loan was fully repaid on April 28, 2006.
Pinjaman hanya boleh digunakan oleh Perusahaan, untuk membayar kembali pinjaman dan hutang lainnya dari Perusahaan, KPC dan Arutmin dan untuk kebutuhan umum modal kerja Perusahaan, KPC dan Arutmin, serta membayar jasa dan biaya yang terjadi atas nama Perusahaan sehubungan dengan dokumen keuangan sebagaimana tercantum dalam surat permohonan dana.
The loan may only be used by the Company for refinancing certain financial indebtedness and other payables of the Company, KPC and Arutmin and for general working capital requirements of the Company, KPC and Arutmin and to pay fees and expenses incurred by the Company in connection with the finance documents in each case as set out in the application of funds letter.
e. Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (Kontrak Karya/PKP2B)
e. Coal Agreement/Coal Contract of Work (CCOW)
Pada tanggal 2 Nopember 1981 dan 8 April 1982, KPC dan Arutmin (Anak perusahaan) mengadakan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dengan PT Bukit Asam (PT BA) dimana Anak perusahaan ditunjuk sebagai kontraktor tunggal untuk melaksanakan operasi penambangan batubara selama tiga puluh (30) tahun dalam area pertambangan tertentu di bagian tenggara Kalimantan dan di daerah Propinsi Kalimantan Timur yang pada awalnya masing-masing meliputi luas 1.260.000 hektar dan 790.900 hektar. PKP2B memberikan hak kepada Anak perusahaan sebesar 86,5% dari jumlah batubara yang diproduksi dari proses produksi akhir, dan sisanya sebesar 13,5% merupakan milik PT BA.
On November 2, 1981 and April 8, 1982, KPC and Arutmin (Subsidiaries) entered into CCOW with PT Bukit Asam (PT BA) whereby Subsidiaries have been appointed as the sole contractor for coal operations for thirty (30) years with respect to specific mining areas in the eastern and southeastern part of Kalimantan, initially covering 1,260,000 hectares and 790,900 hectares, respectively. The CCOW gives right to Subsidiaries to take 86.5% of the coal produced from the final production process and the balance of 13.5% shall be retained by PT BA.
Sebagai kompensasi perjanjian tersebut, Anak perusahaan, antara lain, membiayai pembelian material, suku cadang dan aktiva tetap yang diperlukan dalam kontrak karya antara kedua belah pihak. Semua aktiva tetap dan persediaan suku cadang akan menjadi milik PT BA sejak barang-barang yang diimpor tersebut tiba di pelabuhan Indonesia termasuk barang-barang yang dibeli lokal.
As consideration for such CCOW, Subsidiaries, among other conditions, finance the acquisition costs of materials, spare-parts, fixed assets required in the contract of work. All fixed assets and spare-parts inventories, as further provided in the CCOW, shall become the property of PT BA upon arrival at the Indonesian port of import or when purchased locally.
87
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Berdasarkan PKP2B, Anak perusahaan tetap berhak untuk menggunakan aktiva tetap dan persediaan tersebut untuk operasi penambangan sepanjang diperlukan tetapi juga harus bertanggung jawab atas pemeliharaannya. Biaya perolehan tersebut dicatat sebagai aktiva dalam laporan keuangan Anak perusahaan.
Under the CCOW, Subsidiaries continue to have the right to use such fixed assets and inventories for coal operations as long as the Subsidiaries require, but they are responsible for the maintenance thereof. Accordingly, these costs are reflected as assets in Subsidiaries financial statements.
Anak perusahaan bertanggung jawab penuh atas pembiayaan kegiatan eksplorasi dan kegiatan operasi selanjutnya di wilayah pertambangan, yang tergantung pada perolehan cadangan batubara yang memadai. Anak perusahaan juga berkewajiban membayar sewa atas wilayah pertambangan kepada Pemerintah Indonesia melalui PT BA.
Subsidiaries are fully responsible for financing the exploration and subsequent operation of the mining area, the latter being dependent on the discovery of adequate coal deposits. Subsidiaries are also obligated to pay the rent on the mining area to the Indonesian Government through PT BA.
Selanjutnya disebutkan dalam PKP2B apabila pada suatu wilayah yang dieksplorasi tidak ditemukan cadangan batubara yang secara komersial dapat ditambang, Anak perusahaan diizinkan untuk menyerahkan wilayah pertambangan tersebut kepada PT BA. Sejak tahun 1999, luas wilayah pertambangan Anak perusahaan telah berkurang sebesar 1.889.787 hektar atau 92% dari wilayah pertambangannya dan pada tanggal 31 Desember 2006 luas wilayah pertambangan Anak perusahaan adalah sebesar 161.113 hektar.
As further stipulated in the CCOW, in the event that any part of the area to be explored does not contain any commercially viable coal deposits, Subsidiaries may relinquish such area to PT BA. Accordingly, since 1999, Subsidiaries have relinquished 1,889,787 hectares or 92% of the mining area and as of December 31, 2006 the mining area is 161,113 hectares.
Efektif tanggal 1 Juli 1997, semua hak dan kewajiban PT BA berdasarkan PKP2B dialihkan kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi, sesuai dengan perubahan kontrak tanggal 27 Juni 1997, antara Anak perusahaan dan PT BA yang disetujui oleh Menteri Pertambangan dan Energi pada tanggal 7 Oktober 1997.
Effective July 1, 1997, all rights and obligations of PT BA under the CCOW were transferred to the Government of Indonesia represented by the Ministry of Mines and Energy, based on contract amendment dated June 27, 1997 executed by Subsidiaries and PT BA and approved by the Ministry of Mines and Energy on October 7, 1997.
88
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
f. Perjanjian Penjualan Batubara Bersama
f. Joint Coal Sales Agreement
Pada tanggal 30 September 1991 dan 1 Nopember 1999, Arutmin dan KPC, menandatangani Perjanjian Penjualan Batubara Bersama (PPBB) dengan PT BA dimana kedua pihak setuju untuk bekerjasama dalam penyediaan batubara sesuai dengan PKP2B tersebut diatas, untuk periode lima (5) tahun, sampai dengan tanggal 1 Januari 1997 dan 31 Desember 2004, yang kemudian diperpanjang lagi oleh kedua pihak dengan persetujuan tertulis. Seperti yang ditentukan dalam PPBB, jumlah setiap pengapalan dari masing-masing pihak ditentukan berdasarkan formula tertentu seperti yang tercantum dalam PPBB. PPBB memberikan hak kepada Anak perusahaan atas 86,5% dari penjualan batubara yang dihasilkan, sementara sisanya sebesar 13,5% akan menjadi hak PT BA.
On September 30, 1991 and November 1, 1999 Arutmin and KPC, entered into a Joint Coal Sales Agreement (JCSA) with PT BA whereby both parties agreed to participate jointly in supplying coal produced, based on the CCOW discussed above, for a five (5) year period until January 1, 1997 and December 31, 2004, which were subsequently extended by both parties as agreed to in writing. As stipulated in the JCSA, the amount of each shipment deemed to be from each party shall be determined based on a certain formula set forth in the JCSA. The JCSA gives right to Subsidiaries to take 86.5% of coal sales proceeds, while the balance of 13.5% will be for the account of and owned by PT BA.
Pemerintah Indonesia menunjuk Anak perusahaan sebagai agen tunggal untuk menjual hasil produksi batu bara yang menjadi bagian Pemerintah sehubungan dengan PPBB dan untuk itu Pemerintah diharuskan untuk membayar biaya jasa administrasi penjualan sebesar 1.5% dari nilai FOB.
The GOI appointed the Subsidiaries as its sole agent to sell its coal entitlement pursuant to the JCSA and the GOI is required pay to a sales administration fee of 1.5% from F.O.B price for the portion of each shipment to which the GOI’s entitled.
Seperti yang diatur lebih lanjut dalam PPBB, Anak perusahaan bertanggung jawab untuk menatausahakan dan melaksanakan seluruh kontrak baik yang dilakukan oleh PT BA maupun Anak perusahaan dalam penjualan batubara. Seluruh hasil penjualan sehubungan dengan pengiriman ditagih dan semua biaya pengirimannya dibayarkan terlebih dahulu oleh Anak perusahaan. Akan tetapi PT BA juga menanggung biaya yang terjadi secara proporsional untuk setiap pengiriman, seperti yang diatur dalam PPBB.
As provided in the JCSA, Subsidiaries are responsible for administering and performing all contracts entered into by either PT BA or Subsidiaries for the sale of coal. All sales revenue with respect to shipments must be collected and all costs with respect to shipments must be paid by Subsidiaries. However, PT BA shall bear its share of the apportionable expenses, as defined in the JCSA, of each shipment in the ratio applicable to such shipments.
Sesuai dengan perubahan atas kontrak seperti yang disebutkan diatas, semua hak dan kewajiban PT BA yang telah diatur dalam PPBB dialihkan kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi efektif sejak tanggal 1 Juli 1997. Selanjutnya, PT BA tidak lagi terikat dan tidak menjadi pihak yang terkait dengan PPBB tersebut.
In accordance with the contract amendment mentioned above, all rights and obligations of PT BA under the JCSA were transferred to GOI represented by the Ministry of Mines and Energy effective July 1, 1997. Henceforth, PT BA shall no longer be bound nor considered to be a party to the JCSA.
89
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 30 Nopember 2001, PPBB telah diperbaharui kembali untuk periode lima tahun sampai dengan tanggal 1 Oktober 2006. g. Perjanjian Pemasaran
On November 30, 2001 JCSA, was amended for a five year period until October 1, 2006. g. Marketing Agreement
1. Pada tanggal 22 Oktober 2001, Arutmin mengadakan perjanjian dengan BHP Biliton Marketing AG (BHPB) dimana BHPB bertindak sebagai agen pemasaran Anak perusahaan untuk penjualan batubara di Indonesia sesuai PPBB. Sebagai kompensasi, Arutmin harus membayar komisi sebesar 4% dari harga F.O.B batubara yang dijual di Indonesia, setelah dikurangi penjualan dan komisi bagian Pemerintah Indonesia yang dihitung sesuai dengan PPBB antara Arutmin dengan BA, tetapi hanya sebatas penjualan yang pembayarannya diterima Anak perusahaan tersebut. Jangka waktu perjanjian adalah lima (5) tahun yang dimulai dari tanggal setelah penandatanganan kontrak, dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama tiga (3) bulan sebelum berakhirnya perjanjian ini.
1. On October 22, 2001, Arutmin entered into a marketing agreement with BHP Billiton Marketing AG (BHPB) under which BHBP agreed to act as marketing agent for the sale of coal outside Indonesia pursuant to the JCSA. Arutmin paid a commission of 4 % of the F.O.B. barge price of such coal sold outside Indonesia after deducting PT BA's share of the sales and commission as calculated in accordance with the JCSA between Arutmin and PT BA, but only to the extent that Arutmin has actually received payment for such sales. The marketing services agreement was valid for a period of five (5) years and could be renewed three (3) months before the end of the agreement.
Pada tanggal 4 Oktober 2003, perjanjian tersebut telah diperbaharui, dimana dalam amandemen perjanjian tersebut ditetapkan bahwa BHPB berhak atas komisi sebesar 4% dari setiap pengapalan ekspor dari seluruh batubara di lokasi penambangan Satui, Senakin, Ata-Mereh Batulicin, dan dari lokasi penambangan baru yang akan dibuka dimasa depan yang ditujukan untuk memenuhi pasar ekspor, selain itu disebutkan juga bahwa pihak BHPB berkewajiban untuk membayar service fee sebesar 0,75% kepada pihak Enercorp, dari setiap komisi yang diterima oleh pihak BHPB. Jangka waktu perjanjian berlaku sampai dengan tanggal 29 November 2011.
On October 4, 2003, Arutmin and BHPB entered into an amendment to the marketing services agreement under which BHPB was entitled to a commission of 4% of the sales proceeds received for each shipment of export coal. Under the amended marketing services agreement, BHPB was obligated to pay a service fee of 0.75% from each commission payment received by BHPB to Enercorp Ltd (“Enercorp”). The term of the amended marketing services agreement was to expire on November 29, 2011.
90
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 6 Juli 2005, Arutmin dan BPHB memutuskan perjanjian kontrak jasa pemasaran tanggal 22 Oktober 2001 dan 4 Oktober 2003, lalu Arutmin, BHPB, Originator, dan Indo Kalsel menandatangani perjanjian jasa pemasaran yang baru. Dalam perjanjian baru ini BHPB setuju untuk menyediakan jasa pemasaran bagi Arutmin, Originator, dan (sesuai dengan pengalihan kontrak kerja Arutmin ke Indo Kalsel) Indo Kalsel. BHPB berhak untuk menerima komisi sebesar 4% dari penjualan ekspor diluar penjualan Arutmin ke Originator dalam rangka Perjanjian Penyediaan Jangka Panjang dan yang dijual Indo Kalsel ke Originator, dalam rangka Perjanjian Penyediaan Jangka Panjang. Perjanjian akan berakhir pada tanggal 29 Nopember 2011.
On July 6, 2005, Arutmin and BHPB terminated the October 22, 2001 and October 4, 2003 marketing services agreement and Arutmin, BHPB, the Originator, and Indo Kalsel entered into a new marketing services agreement. Under the new marketing services agreement, BHPB agreed to provide marketing services for Arutmin, the Originator, and (following a transfer of Arutmin’s CCOW to Indo Kalsel) Indo Kalsel. BHPB is entitled to receive a commission of 4% of the sale proceeds of all export coal sold, other than coal sold by Arutmin to the Originator under the Long-term Supply Agreement or coal sold by Indo Kalsel to the Originator under the Conditional Long-term Supply Agreement. The term of the new marketing services agreement expires on November 29, 2011.
2. Pada tanggal 6 Oktober 2003, Arutmin mengadakan perjanjian dengan Enercorp Limited (Enercorp), dimana Enercorp akan bertindak sebagai agen pemasaran batubara untuk seluruh wilayah Republik Indonesia. Sebagai imbal jasa Arutmin akan membayar komisi sebesar 4% dari FOB, CIF, CFR atau dasar lainnya. Jangka waktu perjanjian adalah lima (5) tahun sejak berlakunya perjanjian.
2. On October 6, 2003, Arutmin entered into marketing services agreement with Enercorp Limited (Enercorp) under which Enercorp has agreed to act as the exclusive marketing agent of Arutmin for coal sales within Indonesia. As compensation, Arutmin is required to pay Enercorp a commission of 4% of the sales on a F.O.B, CIF, CFR or other basis. The marketing services agreement is effective for a period of five (5) years from the date of the agreement.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian dengan Enercorp diperbaharui dan disajikan kembali untuk melibatkan Originator dan Indo Kalsel dalam perjanjian pemasaran. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui dan disajikan kembali tersebut, Enercorp setuju untuk memberikan jasa pemasaran kepada Arutmin dan Originator dan (sesuai dengan pengalihan Perjanjian Batubara Arutmin kepada Indo Kalsel) Indo Kalsel.
On July 6, 2005, the Enercorp marketing service agreement was amended and restated in order to make the Originator and Indo Kalsel parties to the marketing services. Under the amended and restated Enercorp marketing service agreement, Enercorp agreed to provide marketing services for Arutmin, the Originator and (following a transfer of the Arutmin’s CCOW to Indo Kalsel) Indo Kalsel.
3. Pada tanggal 10 Oktober 2003, KPC mengadakan perjanjian dengan Glencore Coal (Mauritius) Limited (Glencore),dimana Glencore akan bertindak sebagai agen pemasaran batubara untuk seluruh negara kecuali Jepang. Sebagai imbal jasa KPC akan membayar komisi sebesar 5% dari FOB, CIF, CFR atau dasar lainnya. Jangka waktu perjanjian adalah selama dua belas (12) tahun sejak berlakunya perjanjian.
3. On October 10, 2003, KPC entered into an agreement with Glencore Coal Mauritius Ltd., (“Glencore”) under which Glencore agreed to act as the exclusive marketing agent for sales of KPC’s coal outside Japan. As compensation, KPC is required to pay a commission of 5% of sales on a F.O.B. CIF, CFR or other basis. The marketing agreement is effective for a period of twelve (12) years from the date of the agreement.
91
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian pemasaran dengan Glencore di perbaharui dan disajikan kembali untuk melibatkan Originator dan Indo Kaltim terlibat dalam perjanjian pemasaran. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui dan disajikan kembali tersebut, Glencore setuju untuk memberikan jasa pemasaran untuk KPC, Originator, dan (sesuai dengan Perjanjian Pengalihan PKP2B KPC ke Indo Kaltim) Indo Kaltim.
On July 6, 2005, the Glencore marketing agreement was amended and restated in order to make the Originator and Indo Kaltim parties to the marketing agreement. Under the amended and restated Glencore marketing services agreement, Glencore agreed to provide marketing services for KPC, the Originator, and (following a transfer of KPC’s CCOW to Indo Kaltim) Indo Kaltim.
4. Pada tanggal 9 Januari 2004, KPC mengadakan perjanjian dengan Mitsubishi Corporation (Mitsubishi), dimana Mitsubishi akan bertindak sebagai agen pemasaran batubara untuk negara Jepang. Sebagai imbal jasa KPC akan membayar komisi sebesar 5% dari FOB, CIF, CFR atau dasar lainnya. Jangka waktu perjanjian adalah selama dua belas (12) tahun sejak tanggal berlakunya perjanjian.
4. On January 9, 2004, KPC entered into an agreement with Mitsubishi Corporation “Mitsubishi”, under which Mitsubishi agreed to act as the exclusive marketing agent of KPC for coal sales in Japan. As compensation, KPC is required to pay a commission of 5% of sales on a FOB. CIF, CFR or other basis. The marketing agreement is valid for a period of twelve (12) years, and may be renewed based on a new joint agreement.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian pemasaran dengan Mitsubishi di perbaharui dan disajikan kembali untuk melibatkan Originator dan Indo Kaltim terlibat dalam perjanjian pemasaran. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui dan disajikan kembali tersebut, Mitsubishi setuju untuk memberikan jasa pemasaran untuk KPC, Originator, dan (sesuai dengan Perjanjian Pengalihan PKP2B KPC ke Indo Kaltim) Indo Kaltim.
On July 6, 2005, the Mitsubishi marketing services agreement was amended and restated in order to make the Originator and Indo Kaltim parties to the Mitsubishi marketing services agreement. Under the amended and restated Mitsubishi marketing services agreement, Mistubishi agreed to provide marketing services for KPC, the Originator, and (following a transfer of the KPC’s CCOW to Indo Kaltim) Indo Kaltim.
5. Pada tanggal 9 Januari 2004 dan 20 April 2004, Perusahaan dan Mitsubishi Corporation (Mitsubishi), serta Perusahaan dan Glencore Coal (Mauritius) Ltd. (Glencore) menandatangani Perjanjian Jasa Konsultasi Pemasaran (MAA) sehubungan dengan penjualan batubara. Sebagai kompensasi atas jasa tersebut, Mitsubishi dan Glencore akan membayar Perusahaan komisi atas penjualan batubara yang dilakukan oleh KPC (lihat Catatan 40d).
5. On January 9, 2004 and April 20, 2004, the Company and Mitsubishi Corporation (Mitsubishi); the Company and Glencore Coal (Mauritius) Ltd. (Glencore), entered into a Marketing Advisory Agreement (MAA) in respect of the sale of Coal product. Accordingly, Mitsubishi and Glencore will pay a commission on sales of Coal by KPC to the Company (see Note 40d).
92
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
h. Perjanjian Operasi
h. Operating Agreement
1. Pada tanggal 19 Oktober 2000, Arutmin menandatangani perjanjian operasi jasa penambangan dengan PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) untuk pengoperasian dan perawatan tambang Satui dan Senakin. Dalam perjanjian disebutkan bahwa Thiess akan menyediakan aktiva tetap, perlengkapan, peralatan fasilitas, pelayanan, material, persediaan suku cadang dan bahan pembantu (selain dari barang yang akan disediakan oleh Arutmin, yang disebutkan dalam perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, Arutmin akan membayar kepada Thiess biaya dan pelayanan yang jumlahnya akan dihitung sesuai dengan tarif dan formula seperti yang disebutkan dalam perjanjian.
1. On October 19, 2000, Arutmin signed an operating agreement for mining services with PT Thiess Contractors Indonesia (“Thiess”) for the operation and maintenance of the Satui and Senakin mines. Under this agreement, Thiess provides plant, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by Arutmin as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, Arutmin pays Thiess service fees, the amount of which are calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian operasi diperbaharui untuk melibatkan Indo Kalsel dalam perjanjian tersebut. Dalam perjanjian operasi disebutkan bahwa Thiess akan menyediakan jasa penambangan kepada Indo Kalsel jika pada suatu saat PKP2B dialihkan kepada Indo Kalsel. Sesuai dengan perjanjian operasi yang diperbaharui, Perusahaan diijinkan untuk mengalihkan haknya atas perjanjian operasi kepada Bank of New York, sebagai security trustee under the indenture dan memodifikasi syarat pembayaran dan penghentian perjanjian.
On July 6, 2005, the operating agreement was amended to make Indo Kalsel a party to the operating agreement. Under the amended operating agreement, Thiess has agreed to provide mining services for Indo Kalsel in the event that the Company’s CCOW is transferred to Indo Kalsel. In addition, the operating agreement was amended to permit the Company to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee under the Indenture, and to modify the termination and payment provision.
2. Pada tanggal 1 Maret 2006 Arutmin menandatangi perjanjian operasi jasa penambangan dengan PT Bokormas Wahana Makmur (“Bokor”) untuk melakukan penambangan secara ekonomis dari cadangan batubara yang ada serta memaksimalkan usia operasi tambang serta sekaligus secara aktif bekerjasama bersama perusahaan dalam menghentikan aktivitas penambangan tanpa izin di Batulicin. Dalam perjanjian ini, Bokor menyediakan tenaga kerja, dana, material, peralatan, transportasi dan akomodasi, penyeliaan, serta administrasi untuk melaksanakan pekerjaan menurut perjanjian ini sesuai dengan lingkup kerja, spesifikasi, peta, gambar (bila ada) dan segala persyaratan dari perjanjian ini.
2. On March 1, 2006, Arutmin signed and operating agreement for mining services with PT Bokormas Wahana Makmur (‘Bokor”) for mining of the existing coal deposits economically, to maximize the mine operation age, and actively with Arutmin to stop illegal mining activities in Batulicin mine. Under this agreement, Bokor provides labor, funds, materials, equipment transportation and accommodation, supervision and administration to carry out the work under the agreement in accordance with the scope of work, specifications, maps, drawings (if any) and term of condition of this agreement.
93
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 1 Maret 2006 dan berakhir tanggal 1 Maret 2008.
This agreement takes effect on March 1, 2006 and will ended on March 1, 2008.
3. Pada tanggal 10 Oktober 2003, KPC menandatangani perpanjangan perjanjian operasi jasa penambangan dengan PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) untuk operasi dan perawatan tambang Melawan dan Sangatta. Dalam perjanjian disebutkan bahwa Thiess akan menyediakan aktiva tetap, peralatan, fasilitas, pelayanan, material, persediaan suku cadang dan bahan pembantu (selain dari barang-barang yang akan disediakan oleh KPC seperti yang disebutkan dalam perjanjian), tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada Thiess biaya dan pelayanan yang jumlahnya akan dihitung sesuai dengan tarif dan formula seperti yang disebutkan dalam perjanjian.
3. On October 10, 2003, KPC signed an amendment to the operating agreement for mining services with PT Thiess Contractors Indonesia (“Thiess”) for the operation and maintenance of the Melawan and Sangatta mines. Under this agreement, Thiess provides plant, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC pays Thiess service fees, the amount of which are calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian operasi jasa penambangan diperbaharui untuk melibatkan Indo Kaltim dalam perjanjian operasi tersebut. Dalam perjanjian disebutkan bahwa Thiess akan menyediakan jasa penambangan untuk Indo Kaltim jika pada satu saat PKP2B KPC dialihkan ke Indo Kaltim. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui, KPC diijinkan untuk mengalihkan haknya atas perjanjian operasi kepada Bank of New York, sebagai Security trustee under the indenture, dan memodifikasi syarat pembayaran dan penghentian perjanjian.
On July 6, 2005, the operating agreement for mining services was amended to make Indo Kaltim a party to the operating agreement. Under the amended operating agreement, Thiess has agreed to provide mining services for Indo Kaltim in the event that KPC’s CCOW is transferred to Indo Kaltim. In addition, the operating agreement was amended to permit KPC to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee under the Indenture, and to modify the termination and payment provisions.
94
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
4. Pada tanggal 1 Nopember 2002, Arutmin menandatangani Perjanjian kontrak jasa penambangan dengan PT Cipta Kridatama Mining (CKM) untuk membuka lokasi penambangan di konsesi Ata-Mereh, Batulicin Kalimantan Selatan. Sesuai dengan kontrak No. BTL/02/RC02-D disebutkan bahwa pihak CKM akan menangani seluruh aktivitas penambangan, yang meliputi aktivitas penyediaan tenaga kerja, peralatan, supervisi, penambangan, transportasi, pengolahan dan pengapalan batubara. CKM juga akan mendesain, membangun dan mengoperasikan fasilitas pabrik pengolahan batubara baik dilokasi Ata maupun di Mereh, serta jalan akses masuk ke tambang dan jalur pengangkutan batubara dari lokasi tambang ke pelabuhan.
4. On November 1, 2002, Arutmin signed a mining services agreement with PT Cipta Kridatama Mining (CKM) for the opening of Arutmin mining concession at Ata-Mereh, Batulicin, South Kalimantan. As stipulated on the Contract No. BTL/02/RC02-D of this agreement, CKM will maintain all mining activities, including the provision of labor required, equipment, supervision, mining, transportation, and barge loading. CKM shall also design, fabricate, construct and operate coal-washing plant facilities both in Ata and Mereh and construct new access roads from the mines to the port facility.
Perjanjian ini berlaku untuk periode lima (5) tahun sejak tanggal 1 Nopember 2002.
The mining service agreement is valid for a period of five (5) years, commencing on November 1, 2002.
5. Pada tanggal 8 April 2004, KPC menandatangani perjanjian operasi jasa penambangan dengan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) untuk pengoperasian dan perawatan tambang KPC. Dalam perjanjian ini disebutkan bahwa PAMA akan menyediakan aktiva tetap, peralatan, fasilitas, pelayanan, material, persediaan suku cadang dan bahan pembantu (selain barang yang akan disediakan oleh KPC, yang disebutkan dalam Perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada PAMA suatu biaya dan pelayanan yang jumlahnya akan dihitung sesuai dengan tarif dan formula seperti yang disebutkan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku untuk periode sebelas (11) tahun sejak tanggal 1 Juli 2004 (lihat Catatan 37r).
5. On April 8, 2004, KPC entered into an operating agreement with PT Pamapersada Nusantara (“PAMA”), under which PAMA agreed to provide contract mining services to KPC. Under this operating agreement, PAMA shall provide plant, equipment facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC is required to pay PAMA service fees, the amount of which shall be calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement. The mining service agreement is valid for a period of eleven (11) years, commencing on July 1, 2004 (see Note 37r).
95
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
6. Pada tanggal 27 Mei 2004, KPC menandatangani perjanjian operasi jasa penambangan dengan PT Darma Henwa (DH) dimana DH setuju untuk menyediakan jasa penambangan untuk KPC. Dalam perjanjian disebutkan bahwa DH akan menyediakan aktiva tetap, peralatan, fasilitas, pelayanan, material, persediaan suku cadang dan bahan pembantu (selain barang yang akan disediakan sendiri oleh KPC, yang disebutkan dalam perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada DH suatu biaya yang jumlahnya akan dihitung sesuai dengan tarif dan formula seperti yang disebutkan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama sepuluh (10) tahun sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian.
6. On May 27, 2004, KPC entered into an operating agreement with PT Darma Henwa (“Darma Henwa”) under which Darma Henwa agreed to provide mining services for KPC. Under the operating agreement Darma Henwa will provide coal mining services in the Bengalon area. Darma Henwa shall provide plant equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC is required to pay Darma Henwa service fees, the amount of which are to be calculated in accordance with the rates and formula set forth in the operating agreement. The term of the operating agreement will expire in ten (10) years from the commencement date.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian operasi jasa penambangan dengan DH diperbaharui untuk melibatkan Indo Kaltim dalam perjanjian operasi tersebut. Dalam perjanjian disebutkan bahwa DH akan menyediakan jasa penambangan untuk Indo Kaltim jika pada satu saat kontrak batubara KPC dialihkan ke Indo Kaltim. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui, KPC diijinkan untuk mengalihkan haknya atas perjanjian operasi kepada Bank of New York, sebagai Security trustee under the indenture, dan memodifikasi syarat pembayaran dan penghentian perjanjian.
On July 6, 2005, the operating agreement with Darma Henwa was amended to make Indo Kaltim party to the operating agreement. Under the amended operating agreement, Darma Henwa has agreed to provide mining services to Indo Kaltim in the even that KPC CCOW is transferred to Indo Kaltim. In addition, the operating agreement was amended to permit KPC to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee under Indenture, and to modify the termination and payment provisions.
i. Perjanjian Penambangan Bawah Tanah Satui Pada tanggal 8 Nopember 2002, Arutmin menandatangani perjanjian penambangan bawah tanah dengan Tunnel Mining Australia Pty. Ltd. diareal konsesi Satui, Kalimantan Selatan. Sebagaimana tercantum dalam kontrak No. STI/02/C10 Rev 1, kontraktor bertanggung jawab untuk membangun bangunan kantor, fasilitas penambangan bawah tanah, sarana jalan dan jaringan komunikasi yang terkait dengan pekerjaan penambangan bawah tanah. Sampai dengan tanggal laporan ini proyek ini masih terus berlangsung.
i. Underground-Mining, Satui Agreement On November 8, 2002, Arutmin signed an Underground Mining Agreement with Tunnel Mining Australia Pty. Ltd., for its Satui Mine Concession, South Kalimantan. As stipulated in Contract No. STI/02/C10 Rev1, the Contractor is responsible for the provision of office buildings, construction, underground mining facilities, road facilities and communication network for underground mining work. As of the date of this report the project is still ongoing.
96
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
j. Perjanjian Kerjasama
j. Cooperation Agreement
Pada tanggal 12 Desember 2001, Arutmin mengadakan perjanjian kerjasama dengan Puskopad B Kodam VI Tanjung Pura No. SNK/01/C02/R untuk mengurangi aktivitas penambangan liar di area penambangan Satui dan Senakin. Perjanjian dimulai pada tanggal 1 Desember 2002 dan berakhir pada tanggal 1 Desember 2003. Melalui Perjanjian Kerjasama No. SNK/04B/C01/R, masa berlaku diperpanjang dari 1 Desember 2003 ke 12 Desember 2004. Pada tanggal 31 Desember 2004, melalui perjanjian kerjasama No. SNK/05/C01/R masa berlaku perjanjian diperpanjang dari 1 Pebruari 2005 ke 31 Maret 2006. Pada tanggal 22 September 2006, melalui perjanjian kerjasama No. SNK/05/C01/R masa berlaku perjanjian diperpanjang lagi dari 22 September 2006 sampai dengan tanggal 23 September 2007.
On December 12, 2001, Arutmin entered into a Cooperation Agreement with Puskopad B Kodam VI Tanjung Pura No. SNK/01/C02/R to reduce illegal mining activities in the Satui and Senakin mines area. The agreement commenced on December 1, 2002 and expired on December 1, 2003. Accordingly, the Cooperation Agreement No. SNK/04B/C01/R, the term of the agreement was extended from December 1, 2003 to December 12, 2004. On December 31, 2004, Cooperation Agreement No. SNK/05/C01/R extended the term of the agreement from February 1, 2005 to March 31, 2006. Again on September 22, 2006, Cooperation Agreement No. SNK/05/C01/R extended the term of the agreement from September 22, 2006 to September 22, 2007.
k. Perjanjian Bagi Hasil Produksi (PBH) antara Gallo dan Menteri Sumber Daya Minyak dan Mineral (Ministry of Oil and Mineral Resources)
k. Production Sharing Agreement (PSA) between Gallo and Ministry of Oil and Mineral Resources (MOMR)
Pada tanggal 25 Februari 1999, Gallo menandatangani perjanjian dengan Minarak Labuan Company Ltd. dari Malaysia, dimana Gallo mengambil alih kuasa penambangan (participating interest) atas Production Sharing Agreement (PSA) dengan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintahan Yaman.
On February 25, 1999, Gallo entered into an assignment agreement with Minarak Labuan Company Ltd of Malaysia under which Gallo took over the participating interest in the Production Sharing Agreement (PSA) with the Ministry of Oil and Mineral Resources (MOMR) of the Republic of Yemen.
Hal-hal utama yang diatur dalam PBH tersebut adalah sebagai berikut:
The major provisions under the PSA are as follows:
1. Ruang Lingkup
1. Scope
Kontraktor bersedia mengerjakan kewajibannya di dalam PBH ini dimana kontraktor berkewajiban untuk melakukan, eksplorasi, pengembangan, produksi, penyimpanan dan pengangkutan minyak mentah dalam wilayah PBH, dan mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan, teknikal dan kemampuan professional untuk melakukan usaha perminyakan sesuai dengan PBH ini.
Contractors are willing to undertake the obligations provided under this PSA as a Contractor with respect to the Exploration, Development, Production, Storing and Transporting of Crude Oil in the PSA Area, and possesses all the necessary financial resources and the technical and professional competence to carry out the Petroleum Operations according to PSA.
97
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
2. Royalti Pemerintah Yaman berhak mendapatkan Royalti dari jumlah minyak mentah yang diproduksi dan disimpan dari wilayah PBH dan tidak digunakan dalam operasi sebelumnya dari pengurangan biaya operasi, jumlah yang tidak dapat diperoleh kembali dari minyak mentah setara dengan sepuluh persen (10%) dari dimulainya produksi satu barel pertama dari minyak mentah dan disimpan dari wilayah PBH dan tidak digunakan dalam operasi perminyakan. 3. Jangka Waktu
2. Royalties The Government of Yemen shall own and be entitled to take royalty from the total Crude Oil produced and saved from PSA Area and not used in Petroleum Operation prior to the deduction of Cost Oil, a non-recoverable amount of Crude Oil equal to ten percent (10%) of such Crude Oil commencing with the first Barrel produced and saved from PSA Area (s) and not used in Petroleum Operations.
3. Term
Jangka waktu dari PBH meliputi periode pertama dan kedua dari periode eksplorasi dan periode pengembangan. Periode eksplorasi akan dimulai pada tanggal efektif PBH untuk periode empat puluh dua (42) bulan, dibagi dalam dua (2) tahap: Tahap I untuk dua puluh satu (21) bulan dari tanggal efektif. Tahap II untuk dua puluh satu (21) bulan dimulai dari berakhirnya tahap I dari periode pertama eksplorasi. Periode eksplorasi ke dua dari empat puluh dua (42) bulan.
The term of PSA shall include first and second Exploration Periods and a development period. Exploration periods shall be a First Exploration Period of forty-two (42) months commencing from the Effective Date, divided in two (2) phases: Phase I of twenty-one (21) Months, commencing from the Effective Date; Phase II of twenty-one (21) Months, commencing from the end of Phase I of the First Exploration Period. Second Exploration shall be of forty-two (42) Months.
Periode pengembangan akan dimulai pada tanggal ditemukannya minyak pertama kali secara komersial dan berlanjut untuk periode dua puluh (20) tahun dan dapat diperpanjang sampai dengan lima (5) tahun.
The Development Period shall commence on the date of the first Commercial Discovery of Oil and shall continue for the period of twenty (20) years and can be extended up to a further five (5) years.
Periode Penemuan minyak secara komersial, terdiri dari satu tempat penampungan produksi atau dalam suatu kelompok penampungan produksi dimana dapat dikembangkan secara komersial.
Commercial Discovery of Oil period may consist of one producing reservoir or a group of producing reservoirs that are worthy of being developed commercially.
4. Penyerahan Wilayah Pada saat terakhir dalam masa eksplorasi pertama kontraktor dapat melepaskan dua puluh lima persen (25%) dari wilayah PBHnya jika tidak memilih untuk masuk ke dalam masa eksplorasi kedua kontraktor akan menyerahkan seluruh wilayah PBH yang tidak termasuk wilayah yang akan di kembangkan.
4. Relinquishments of Areas The contractor at the end of the First Exploration Period shall relinquish a total of twenty-five percent (25%) of the original Development Area if it does not elect to enter into Second Exploration Period. The Contractor shall relinquish the whole of the Development Area not then converted to a Development Area.
98
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
5. Penggantian Biaya Operasi
5. Recovery of Operating Cost
Kontraktor dapat memperoleh kembali semua biaya-biaya, ongkos dan pengeluaranpengeluaran yang timbul dari semua kegiatan operasi dengan maksimum empat puluh persen (40%) per kuartal dari semua minyak mentah yang diproduksi dan disimpan di wilayah PBH dan tidak digunakan dalam kegiatan operasi dan setelah pembayaran royalti kepada Pemerintah Yaman. Biaya operasi yang timbul dan dibayar setelah tanggal produksi komersial dapat diperoleh kembali dalam tahun pajak dimana biaya dan pengeluaran tersebut telah terjadi dan dibayarkan.
The Contractor shall recover all costs, expenses and expenditures incurred for all Petroleum Operation out of and to the extent of a maximum of forty percent (40%) per quarter of all the Crude Oil produced and saved from the Development Area and not used in Petroleum Operations and after Royalty payments to the state. Operating expenses incurred and paid after the date of initial Commercial Production shall be recoverable in the Tax Year in which such costs and expenses are incurred and paid.
6. Signature Bonus
6. Signature Bonus Kontraktor harus membayar sebesar AS$ 4,5 juta kepada Menteri Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman sebagai Signature Bonus.
The Contractor shall pay to the Ministry of Oil and Mineral Resources of Government of Yaman amounting to US$ 4.5 million as Signature Bonus. 7. Production Bonuses
7. Bonus Produksi Persyaratan
Jumlah (AS$)/ Amounts (US$)
Conditions
Dalam tiga puluh hari setelah tanggal pertama produksi secara komersial dari Blok R2 dan Blok 13.
1.000.000
Within 30 days after the date of first commercial production from the Block R2 and Block 13.
Dalam tiga puluh hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 50,000 barel per hari. Dalam tiga puluh hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 100,000 barel per hari.
2.000.000
Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of 50,000 barrels per day.
3.000.000
Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of 100,000 barrels per day.
3.000.000
Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of 150,000 barrels per day.
Dalam tiga puluh hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 150,000 barel per hari.
Pada tanggal 31 Desember 2006 bonus produksi belum dapat diberlakukan karena Gallo belum berproduksi.
As of December 31, 2006, such production bonus is not yet applicable as production has not yet commenced.
99
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
8. Sumbangan Pelatihan, Kelembagaan dan Sosial
8. Training, Institutional and Social Contributions
Kontraktor harus membayar secara tahunan kepada MMOR untuk biaya pelatihan, kelembagaan dan sosial masing-masing sebesar AS$ 150.000, AS$ 150.000, AS$ 300.000, dalam (30) hari setiap tahun setelah dimulainya tanggal efektif dan pada awal tahun kalender selama jangka waktu PBH serta perpanjangannya.
The Contractor shall pay annually to MMOR for Training, Institutional and social Bonuses amounting to US$ 150,000, US$ 150,000 and US$ 300,000, respectively, within thirty (30) days from the start of each year, starting on the effective date and at the beginning of each calendar year thereafter during the term of this PSA and any extension.
Pada tahun 2006 dan 2005, Gallo Oil (Jersey) telah melakukan beberapa pembayaran atas sumbangan sosial tersebut.
In 2006 and 2005, several social donations were paid by Gallo Oil (Jersey).
9. Bagi Hasil Produksi Minyak Berdasarkan PBH, bagian MOMR dan kontraktor ditentukan berdasarkan kuantitas minyak mentah yang tersisa setelah dikurangi dengan royalti dan biaya perolehan atas minyak yang diproduksi dan yang disimpan didalam wilayah kerjasama, dan tidak digunakan dalam operasional perminyakan. PBH mengatur jumlah persentase berdasarkan bagian atau mutasi kuantitas produksi. l. Perjanjian Jual Beli Bersyarat
9. Production Sharing Oil Based on PSA, MOMR and contractors’ shares are computed based on remaining quantity after deducting Royalty and Cost Oil from the total Crude Oil produced and saved from the Development Area, and not used in Petroleum Operations. The PSA also provides specific percentages of each party’s shares based on the portion on movement of production quantity.
l. Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA)
Perusahaan dan PT Borneo Lumbung Energi (Borneo), afiliasi dari PT Renaisance Capital menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB) tanggal 16 Maret 2006 tentang pengalihan saham Anak Perusahaan KPC, Arutmin, BRJ, ICR, IKTR dan IKSR dengan harga penjualan sebesar AS$ 3,25 milyar.
The Company and PT Borneo Lumbung Energi (Borneo), an affiliate of PT Renaisance Capital entered into a CSPA dated March 16, 2006, regarding the sale of the shares ownership of the Company in KPC, Arutmin, ICR, IKTR and IKSR at a purchase price of US$ 3.25 billion.
Sesuai dengan PJBB penyelesaian atas penjualan terjadi apabila persyaratan-persyaratan tersebut di bawah ini dipenuhi dalam kurun waktu 3,5 bulan:
In accordance with CSPA, completion of the sale will only occur, if the following conditions (among others), have been fulfilled within 3.5 months:
1. Transaksi disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan;
1. The transaction is approved by the Company’s general shareholders meeting;
100
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
2. Transaksi tidak melanggar peraturan dalam Kontrak Karya dengan Pemerintah Indonesia;
2. The transaction is not in violation of the Coal Mining Agreement with the GOI;
3. Transaksi disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham KPC/Arutmin;
3. The transaction is approved by KPC/Arutmin’s general shareholders meeting;
4. Tidak ada peraturan dari Pemerintah Indonesia yang membatasi atau melarang transaksi tersebut;
4. There are no acts of the GOI, that restrict or prohibit the transaction;
5. Tidak terdapat pelanggaran yang berarti dari perusahaan-perusahaan yang dijual terhadap persyaratan perjanjian keuangan yang ada; dan
5. No material breach by any of the companies being sold of the terms of existing financing agreements; and
6. Pembentukan “Completion Escrow Account”.
6. The establishment of a Completion Escrow Account.
Pada tanggal 25 Agustus 2006, Perusahan mengumumkan kepada masyarakat bahwa Perusahaan dan PT Borneo Lumbung Energi memutuskan untuk tidak melanjutkan proses PJBB yang ditanda tangani pada tanggal 16 Maret 2006. kesepakatan untuk tidak meneruskan PJBB membuka kesempatan kepada kedua pihak untuk bebas memanfaatkan peluang lain masing-masing, dan lagi syarat dan kondisi PJBB tidak akan berlaku kembali (lihat Catatan 41d).
On August 25, 2006, the Company announced to the public that it had agreed with Borneo that both parties will not proceed with the CSPA signed on March 16, 2006. The agreement not to proceed leaves both parties open to pursue their own opportunities, and the terms and conditions of the CSPA will no longer have effect (see Note 41d).
m. Perjanjian Proyek Penambangan
m. Mining Project Agreement
1. Pada tanggal 1 Maret 2006, Perusahaan menandatangani kerja sama operasi penambangan kandungan batubara yang masih mempunyai nilai ekonomis dengan PT Bokormas Wahana Makmur (Bokormas); untuk mengoperasikan dan pemeliharaan tambang Batulicin. Sesuai dengan perjanjian, Bokormas menyediakan tenaga kerja, modal kerja, material, peralatan, transportasi dan akomodasi, pengawasan dan administrasi untuk mengoperasikan tambang sesuai dengan ruang lingkup kerja, spesifikasi, peta, gambar (jika ada), dan persyaratanpersyaratan yang berlaku dalam perjanjian.
1. On March 1, 2006, Arutmin signed an operating agreement for mining of the existing coal deposits economically with PT Bokormas Wahana Makmur (Bokormas) for the operation and maintenance of the Batulicin mine. Under this agreement, Bokormas provides labor, funds, materials, equipment, transportation and accommodation, supervision and administration to carry out the work under the agreement in accordance with the scope of work, specifications, maps, drawings (if any) and term of conditions of this agreement.
Perjanjian berlaku mulai tanggal 1 Maret 2006 dan berakhir tanggal 1 Maret 2008..
This agreement shall take effect on March 1, 2006 and will end on March 1, 2008.
101
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
2. Pada tanggal 1 Juli 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Cipta Kridatama Mining (CKM) mengenai penambangan di area terbuka di Batulicin. Hal-hal yang diatur dalam kontrak No. BTL/05/C06 adalah CKM bertanggung jawab atas pengadaan tenaga kerja, material, peralatan, pengawasan dan administrasi untuk mengoperasikan tambang sesuai dengan perjanjian. CKM juga bertanggung jawab atas peralatan, hasil tambang, material, dan material lainnya yang diperoleh dari pembukaan lahan termasuk batubara dari tanggal dimulainya operasi sampai dengan pengiriman ke lokasi yang ditentukan atau dibawah pengawasan Perusahaan. Kontrak akan berlanjut selama umur penambangan di Batulicin (ATA and Mangkalapi) kecuali berakhir karena tidak dipenuhinya persyaratan kontraknya. n. Perjanjian Jasa antara KPC dan Enercorp Pada 1 April 2006, KPC mengadakan perjanjian jasa dengan Enercorp Limited. Dalam perjanjian tersebut KPC menunjukkan Enercorp Limited untuk melakukan lingkup pekerjaan (a) mengawasi bongkar muat batubara di tempat tujuan, (b) menyiapkan dokumentasi untuk penyerahan batubara ke Perusahaan Listrik Negara (PLN), (c) menyimpan faktur penjualan batubara yang dilakukan KPC kepada PLN, (d) memfasilitasi pembayaran yang lancar dari PLN atas faktur KPC, dan (e) mendukung usaha KPC dalam menjaga hubungan baik dengan PLN. o. Perjanjian Kerjasama Pada tanggal 19 Mei 2006, Perusahaan dan Kobe Steel, Ltd. (KSL), mengadakan Perjanjian Kerjasama, dimana KSL akan menyelesaikan pembangunan Pabrik dengan UBC Process dengan memanfaatkan pabrik uji coba. Perusahaan akan berpartisipasi terhadap UBC Process, dan selanjutnya akan memanfaatkan UBC Process untuk membuat dan menjual produk UBC dibawah izin dari KSL.
2. On July 1, 2006, Arutmin entered an agreement with PT Cipta Kridatama Mining (CKM) regarding open cut mining project at Batulicin area. As stipulated in the contract No. BTL/05/C06 of this agreement, CKM will be responsible in supplying all labor, plant, materials, equipment, supervision and administration necessary to carry out the work under the contract. CKM is also responsible for the care of property and all produce, materials, and other items taken or extracted from the site (including coal) from the commencement date until delivered into possession or control of Arutmin. This contract will continue until the life of mine in Batulicin (ATA and Mangkalapi) unless otherwise terminated in accordance with the terms and conditions of this contract.
n. Service Agreement between KPC and Enercorp On April 1, 2006, KPC entered into service agreement with Enercorp Limited. In the agreement KPC appoints Enercorp for the scope of work (a) to supervise the unloading of coal at the destination points, (b) to prepare documentation necessary for delivery of coal to PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), (c) to file invoice of coal sold by KPC to PLN, (d) to take actions necessary to facilitate smooth payments of KPC’s invoices by PLN, and (e) to support KPC’s efforts in maintaining good relations between KPC and PLN.
o. Collaboration Agreement On May 19, 2006, the Company and Kobe Steel, Ltd. (KSL), entered into a Collaboration Agreement, whereby KSL will complete the development of the UBC Process by utilizing a demonstration plant. The Company will be participating in the development of the UBC Process, and further utilizing the established UBC Process to produce and sell the UBC Products, under the license from KSL.
102
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
KSL akan membangun pabrik percobaan di pabrik tambang Satui milik Arutmin dan mengadakan Perjanjian Kerjasama dan Penyewaan Tanah dan Perjanjian Pengadaan Material dengan Arutmin.
KSL will build the demonstration plant in Satui mines of Arutmin and enter into the Collaboration Agreement and Land Lease and Supply Agreement with Arutmin.
Untuk meningkatkan kinerja dalam tahap pembangunan, Perusahaan akan membayar KSL material yang digunakan dalam konstruksi senilai JPY 1,100,000,000 yang akan dibayar dengan cara angsuran sampai dengan bulan Maret 2009.
In order to facilitate the performance of the Development, the Company shall pay KSL monetary construction whose amount shall be equal to one billion and one hundred million Japanese Yen (JPY 1,100,000,000) which will be paid in an installment until March 2009.
p. Perjanjian Beban Administrasi Pada tanggal 11 Oktober 2006, KPC dan Forerunner; dan Arutmin dan Forerunner, mengadakan Perjanjian Beban Administrasi dimana Forerunner telah menyetujui melakukan tugas administrasi KPC dan Perusahaan untuk tersedianya batubara sesuai dengan LTSA dengan beban sama dengan AS$ 1 dan AS$ 2 masing-masing untuk setiap ton batubara dikirim dan dikapalkan oleh KPC and Arutmin.
q. Perjanjian Jasa Konsultasi Pada tanggal 3 Agustus 2004, Perusahaan dan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) menandatangani Perjanjian Jasa Konsultasi dimana didalam perjanjian tersebut Perusahaan menyetujui untuk memberikan jasa tertentu untuk membantu PAMA melaksanakan kewajibannya sehubungan dengan Perjanjian Operasi (lihat Catatan 37h dan 40e). Sebagai kompensasi atas jasa tersebut PAMA akan membayar biaya sebesar jumlah overburden aktual atau yang telah ditentukan yang dipindahkan dalam bulan tertentu dikalikan dengan AS$ 0.26.
p. Administration Cost Agreement On October 11, 2006, KPC and Forerunner; Arutmin and Forerunner enters into an Administration Cost Agreement, whereby Forerunner hereby agrees and undertakes to bear KPC and Arutmin’s administration cost for making available coal in accordance with LTSA in the amount equal to US$ 1 and US$ 2, respectively, for each tones of coal shipped and delivered by KPC and Arutmin. This agreement shall become effective starting on January 1, 2006 and shall continue until the sale termination date and transfer trigger date. q. Consulting Service Deed On August 3, 2004, the Company and PT Pamapersada Nusantara (PAMA) entered into a Consulting Service Deed (CSD) under which the Company agreed to provide certain services to assist PAMA of its obligations under the Operating Agreement (see Notes 37h and 40e). Accordingly, PAMA will pay an amount equal to actual or stipulated overburden moved in such month multiplied by US$ 0.26.
103
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI
38. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES
Anak perusahaan mempunyai aktiva kontinjensi pada tanggal 31 Desember 2006, sebagai berikut:
A Subsidiary has contingent assets as of December 31, 2006 as follows:
a. Penambangan Tanpa Ijin (PETI) di Arutmin
a. Arutmin Illegal Mining (PETI)
Arutmin tengah dipengaruhi oleh penambangan tanpa ijin (PETI). PETI telah menaikkan biaya produksi Arutmin di wilayah pertambangan batubara karena tiga (3); Pertama, para pelaku PETI telah melakukan penambangan tanpa memperhatikan jumlah yang dibutuhkan untuk memperoleh kembali dan merehabilitasi wilayah dengan sepatutnya setelah penambangan selesai dilakukan. Kedua, para pelaku PETI menggali batubara yang lebih mudah diperoleh di permukaan tanah dengan striping ratio yang lebih rendah, meninggalkan batubara yang terletak lebih dalam di area yang mana hanya dapat di gali dengan lebih besar, dan oleh karena itu lebih tinggi biaya striping ratio-nya.
Arutmin has been affected by illegal mining (PETI). Illegal mining increases Arutmin’s production costs of mining coal in the area affected in three (3) ways. Firstly, the illegal miners disturb areas without regard to the measures necessary to reclaim and rehabilitate the area properly after mining is completed. Secondly, illegal miners extract the coal that is most accessible to the land surface with the lowest strip ratio, leaving the deeper coal in the area that can only be extracted at a higher, and therefore more costly, strip ratio.
Terakhir, kegiatan PETI mengharuskan Arutmin untuk merubah rencana pertambangannya untuk area yang digunakan dan akan menimbulkan biaya-biaya tambahan yang berhubungan dengan kerusakan yang disebabkan oleh PETI, seperti perbaikan jalan dan biaya rehabilitasi.
Finally, illegal mining requires Arutmin to alter its mine plans for the area affected and incur additional incidental costs related to damage caused by illegal miners, such as road maintenance and rehabilitation costs.
Pada tahun 2004, Arutmin memperoleh laporan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara di Indonesia, sebuah lembaga penelitian independen yang berkecimpung di dalam industri penambangan batubara, untuk memeriksa perhitungan atas penambahan biaya pertambangan di area PETI. Arutmin telah menyampaikan laporan tersebut kepada Pemerintah sebagai bukti dari penambahan biaya sebagai akibat dari PETI tersebut.
In 2004, Arutmin commissioned a report from the Center of Research and Development of Mineral and Coal Technology in Indonesia, an independent research institute involved in the coal mining industry, to verify its calculation of the incremental cost of mining in illegally mined areas. Arutmin has provided a copy of this report to the GOI as evidence of the incremental costs it faces due to illegal mining (PETI).
104
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Karena Arutmin mempunyai hak untuk melakukan penambangan di area yang tercantum dalam perjanjian penambangan batubara, Arutmin berkeyakinan bahwa biaya yang timbul akibat adanya PETI seharusnya ditanggung oleh Pemerintah. Pada tanggal 30 Juni 2004, Arutmin mengajukan permohonan kepada Pemerintah untuk mengkompensasikan kenaikan biaya tersebut dengan hak pembayaran yang merupakan hak Pemerintah. Permohonan ini ditolak melalui surat dari Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Alam, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melalui suratnya tanggal 23 Juli 2004.
Because Arutmin has the right to mine the entire area covered by its Coal Mining Agreement, Arutmin believes that the incremental costs it will face in mining areas illegally mined should be borne by the GOI. On June 30, 2004 Arutmin requested the GOI to compensate Arutmin for the incremental cost from the entitlement payments due to the GOI. This request was rejected in a letter from the Directorate General of Geology and Mineral Resources, Ministry of Energy and Mineral Resources dated July 23, 2004.
Sejak itu Arutmin telah melakukan sejumlah pertemuan dengan perwakilan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan instansiinstansi Pemerintah lainnya untuk menyelesaikan permasalahan ini. Sampai dengan saat ini, pembahasan ini masih terus berlangsung.
Since then, Arutmin has had numerous meetings with representatives of the Ministry of Energy and Mineral Resources and other Government agencies to resolve this matter. Until the date of this report, the discussions are still ongoing.
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai kewajiban kontinjensi yang timbul dalam melakukan bisnis dan pemeriksaan pajak dimana pihak pengadilan belum memberikan keputusan dan hasilnya belum dapat ditentukan.
The Company and Subsidiaries are contigently liable for various claims arising in the ordinary conduct of business and certain tax assessments, which are either pending decision by the courts or are being contested, the outcome of which are not presently determinable.
b. Pemotongan Royalti dengan PPN Masukan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000 yang efektif berlaku pada tanggal 1 Januari 2001, Pemerintah menyatakan bahwa batubara yang belum diproses adalah barang tidak kena pajak. Sebagai akibat dari perubahan ini sejak saat itu muncul ketidakpastian mengenai apakah PPN masukan yang dibayar KPC dan Arutmin (Anak perusahaan) dalam rangka pembelian impor dan lokal dapat dikreditkan atau direstitusi. Sampai tahun 2000, semua restitusi atas PPN masukan dikabulkan oleh Kantor Pajak. Namun sejak tanggal 1 Januari 2001 permohonan restitusi tidak dikabulkan oleh Kantor Pajak.
b. Offset of Royalty with VAT Input Based on regulation No. 144/2000 dated December 22, 2000, the GOI adopted the VAT Regulation, which provides that, effective January 1, 2001 unprocessed coal is not subject to value added taxes (VAT). As a result of the VAT Regulation, uncertainty has arisen as to whether VAT paid by the Company’s Subsidiaries (KPC and Arutmin) in relation to imports and local purchases of materials, supplies and other items necessary to produce coal are refundable or creditable against their other taxes. Until 2000, all VAT for production inputs claimed by the Subsidiaries had been refunded by the GOI. Since January 1, 2001, the Subsidiaries request for VAT refunds have not been granted by the GOI’s tax authorities.
105
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Berdasarkan ketentuan dalam Kontrak Karya, kecuali untuk pajak yang secara jelas disebutkan dalam perjanjian, Pemerintah setuju untuk mengganti semua pajak, cukai, sewa dan royalti Anak perusahaan yang dipungut Pemerintah, termasuk pajak pertambahan nilai. Menurut ketentuan dalam Kontrak Karya, apabila Anak perusahaan atau pihak lain yang bertindak atas nama Anak perusahaan membayar pajak yang tidak diatur dalam Kontrak Karya, Pemerintah akan membayar kembali pajak tersebut dalam waktu enam puluh (60) hari setelah penerimaan tagihan.
Under the terms of the CCOW, except for taxes expressly imposed under the terms of the CCOW, the GOI has agreed to indemnify the Subsidiaries against all Indonesian taxes, duties, rentals and royalties levied by the Government, including VAT. Under the terms of the Subsidiaries CCOW, in the event that the Subsidiaries or any other party on their behalf pays any amount on account of those taxes from which they are entitled to be indemnified, the GOI has agreed to reimburse them or the party paying the tax within sixty (60) days after receipt of the invoice.
Anak perusahaan telah menyampaikan tagihan kepada Direktorat Jenderal Energi dan Sumber Daya Mineral untuk semua PPN yang telah berumur lebih dari enam puluh (60) hari. Tagihan tersebut belum diselesaikan oleh pihak Direktorat Jenderal. Mahkamah Agung, sesuai dengan permintaan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, organisasi penghasil batubara di Indonesia telah mengeluarkan pendapat pada bulan April 2004 yang menyatakan bahwa peraturan Pemerintah tentang PPN tidak tepat menurut undangundang di Indonesia. Meskipun pendapat tersebut tidak secara pasti dikeluarkan Pemerintah sesuai Peraturan Pemerintah, Anak perusahaan berpendapat pendapat tersebut dapat mendukung tagihan yang diajukan ke Pemerintah atas PPN yang telah dibayar.
The Subsidiaries have submitted claims to the Directorate General of Energy and Mineral Resources for all VAT amounts that have been outstanding for more than 60 days. Those claims have not been settled by the Directorate General. The Indonesian Supreme Court, at the request of the Indonesian Coal Mining Association, a federation of coal producers in Indonesia, has issued an advisory opinion in April 2004 that the VAT Regulation is invalid under Indonesian law. Although this advisory opinion is not legally binding on the GOI under Indonesian law, the Subsidiaries believed it will provide support to their claim submitted to the GOI to be reimbursed for VAT paid.
Anak perusahaan berharap untuk dapat merestitusi semua PPN yang telah dicatat berdasarkan aturan dalam Kontrak Karya dan pendapat Mahkamah Agung diatas. Selanjutnya, Anak perusahaan menyatakan bahwa perusahaan batubara lain di Indonesia yang termasuk dalam “generasi pertama” Kontrak Karya melaksanakan tindakan yang sama dengan Anak perusahaan.
The Subsidiaries expect to recover all VAT amounts reflected in their financial statements based on the provisions of their CCOW and the above April 2004 Indonesia Supreme Court advisory opinion. In addition, the Subsidiaries’ management believe that other coal companies in Indonesia that have entered into “first generation” contracts of work for coal mining in Indonesia are following similar procedures.
106
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Pada saat ini Anak perusahaan telah meng-offset PPN masukan dengan royalti yang merupakan bagian pemerintah atas produksi batubara. Apabila pemerintah memaksakan pemberlakuan ketentuan mengenai PPN tersebut Anak perusahaan harus membayar royalti yang belum dibayar tersebut. Namun, pada tanggal 9 Pebruari 2006 Anak perusahaan bersama-sama dengan Perusahaan generasi pertama menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi yang di alamatkan ke semua Perusahaan penambang batubara generasi pertama sehubungan dengan peringatan atas pembayaran royalti yang diyakini oleh Pemerintah Indonesia masih belum dibayar oleh perusahaan. Surat tersebut juga menyebutkan bahwa perusahaan generasi pertama harus membayar royalti terlebih dahulu baru kemudian menyampaikan permohonan restitusi Pajak Pertambahan Nilai masukan yang telah dibayar, dan tidak boleh di offset.
In the meantime, the Subsidiaries have set off their VAT payments against the coal entitlement payments to the GOI (royalty). Should the GOI impose the VAT Regulation the Subsidiaries should pay the upaid royalty. However, on February 9, 2006, the Subsidiaries, together with the other first generation companies, received a letter from General Director of Mineral, Coal and Geothermal addressed to all first generation coal mining corporations regarding the warnings of submitting the outstanding royalty that the GOI believes that the first generation withheld. It also specified that the first generation should remit the royalty first and subsequently apply for a refund on the VAT-input that they had paid, instead of off-setting them.
Pada tanggal 10 Mei 2006, seluruh Perusahaan penambangan batubara generasi pertama menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi sehubungan dengan pembayaran royalti. Perusahaan generasi pertama diwajibkan untuk membayar royalti yang terhutang ke Pemerintah Indonesia sebesar Pajak Pertambahan Nilai masukan yang telah di offset terhadap hutang royalti pada tahun-tahun sebelumnya seperti yang disebutkan dalam Kontrak Karya pasal 11. Selanjutnya jika perusahaan tidak mentaati, Pemerintah akan menerbitkan surat gagal bayar (sesuai dengan Kontrak Karya pasal 22).
On May 10, 2006, the first generation coal producing companies received another letter from the Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal concerning the payment of its royalties. The first generation coal producing companies are obligated to pay royalties due to the GOI equivalent to VAT payments that were off-set against royalty payables in the previous years as required under Article 11 of the Subsidiaries’ CCOW. Furthermore, non-compliance of this would result in the issuance of a default letter (in accordance with Article 22 of the Subsidiaries’ CCOW).
Konsultan hukum Anak perusahaan Aji W., Sunarto Y., dan Partner mengeluarkan pendapat hukum pada tanggal 23 Mei 2006 yang menyatakan Anak perusahaan berhak untuk mengkompensasikan DHPB dengan Pajak Pertambahan Nilai masukan dan bahwa tindakan Pemerintah untuk menyatakan Perusahaan gagal bayar hanya dapat dilakukan jika setiap perselisihan telah diselesaikan oleh arbitrase seperti yang disebutkan dalam Kontrak Karya pasal 23. Selanjutnya semua konsultan hukum dari Perusahaan generasi pertama mempunyai pendapat hukum yang sama.
The Subsidiaries’ legal consultants, Aji W., Sunarto Y., and Co. issued his legal opinions dated May 23, 2006, stating that the Subsidiaries have the legal right to offset VAT payment against royalty payables and that action by the GOI in respect of a default can only be taken after the dispute has been settled by arbitration, as stated in Article 23 of the Subsidiaries CCOW. Furthermore all of the legal consultants to the first generation coal producing companies share that opinion.
107
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Selanjutnya, pada tanggal 7 September 2006, sebagai tanggapan terhadap surat yang dikirimkan Perusahaan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), BKPM menyatakan bahwa menurut Undang-Undang No. 11/1994 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penjualan Barang dan Jasa Kena Pajak, Pasal 11 (b), PPN untuk usaha pertambangan minyak dan gas bumi, pertambangan umum dan pertambangan lain yang berdasarkan pada kontrak bagi hasil, Kontrak Karya, dan perjanian pertambangan lainnya yang masih berlaku pada saat tanggal peraturan ini berlaku, masih tetap ditentukan berdasarkan kontrak bagi hasil, Kontrak Karya dan perjanjian pertambangan lainnya tersebut sampai dengan tanggal berakhirnya perjanjian. Kemudian, berdasarkan PKP2B No. J2/Ji Dn/16/82 antara KPC dengan Pemerintah RI; PKP2B No. J2/Ji DU/45/81 antara Arutmin dan Pemerintah RI, Pasal 11.3 menyebutkan bahwa Pemerintah RI akan membayar dan membebaskan kontraktor dari segala pajak, bea, sewa, dan royalti untuk saat ini dan di masa yang akan datang, kecuali untuk pajak-pajak yang disebutkan dalam Pasal 11.2. Dengan demikian, Pembebanan PPN kepada KPC dan Arutmin tidak sesuai dengan UU No. 11/1994 dan PKP2B, sehingga pembayaran PPN dapat direstitusi atau di-offset dengan royalti terutang kepada Pemerintah RI.
Subsequently, on September 7, 2006, in response to the letter sent by the Company to Investing Coordinating Board [Badan Koordinasi Penanaman Modal (“BKPM”)], BKPM stated that based on Law No. 11/1994, “VAT on Sale of Taxable Goods and Services”, Article 11 (b), VAT for mining of oil and gas business, general mining and other mining based on profit-sharing contract, CCOW and other outstanding mining agreements as of the date of this law, are still determined based on profit sharing contract, CCOW and other outstanding agreements until the due date of the Agreements. Furthermore, based on PKP2B No. J2/Ji Dn/16/82 between KPC and GOI; PKP2B No. J2/Ji DU/45/81 between Arutmin and GOI, Article 11.3 stipulated that GOI will pay and free the contractors from all taxes, duties, rent and royalties at present and in the future, except to those taxes stipulated in Article 11.2. Therefore, charges of VAT to KPC and Arutmin are inconsistent with Law No. 11/1994 and PKP2B, thus, payment of VAT can be restituted or off-set with outstanding royalty payable due to GOI.
c. Pada tanggal 22 Juli 2003, KPC menghadapi tuntutan hukum dari Sultan Kutai Kartanegara yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Tenggarong. Nilai tuntutan adalah sebesar AS$ 452.530 (setara dengan Rp 3.383.500.000) atas tanah seluas 447.000 hektar, yang meliputi daerah Bengalon dan Sanggatta termasuk 33.385 hektar tanah yang dikuasai oleh KPC sebagai daerah pertambangan, pemukiman, dan kantor. Tuntutan tersebut didukung dengan surat dari Pemerintahan Provinsi tahun 1913, dan surat dari Sekretaris Pemerintah Belanda pada tahun 1914.
c. On July 22, 2003, a claim of US$ 452,530 (equivalent to Rp 3,383,500,000) was lodged in the Tenggarong Court by the Sultan of Kutai Kertanegara against KPC. The claim is for 447,000 hectares covering the Bengalon and Sangatta area including 33,385 hectares controlled by KPC for mining, housing and offices. The claim is supported by provincial government correspondence dating from 1913 and from the Dutch Government Secretary in 1914.
108
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Pengadilan Negeri Tenggarong melalui putusannya menolak gugatan Penggugat. Terhadap Putusan Pengadilan Negeri tersebut, Penggugat mengajukan pemeriksaan banding ke Pengadilan Tinggi Kaltim, namun Putusan Pengadilan Tinggi Kaltim kembali memenangkan Tergugat (KPC).
The decision of Court Tenggarong pronounced in favor of KPC with a dictum to reject the accusation of the litigant. Based on the decision of The Court of first instance, the litigant has proposed to appeal the investigation to Appellate Court - East Kalimantan and the decision of the court in favor of KPC.
Sultan Kutai Kertanegara berencana untuk mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Sultan telah melakukan pendekatan kepada Perusahaan untuk menyelesaikan perkara dengan menuntut pembayaran sejumlah Rp 1,3 miliar kepada KPC, yang kemudian ditolak oleh KPC. KPC berkeyakinan bahwa KPC akan memenangkan kasus ini.
The Sultan of Kutai Kertanegara was planning to appeal to the Supreme Court. The Sultan has approached the Company to settle the case by asking KPC to pay IDR 1.3 billion, which was refused by KPC. KPC believed, KPC will win the case.
d. Pada tahun 2004, tuntutan ganti rugi sebesar AS$ 213.632 (atau Rp 2,1 milyar) diajukan oleh Kelompok Tani Bersatu (KTB) yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Sangatta kepada KPC, dimana KTB mengklaim kepemilikan atas tanah seluas 3.000.000 m2 di area tambang Pit-J. KTB telah mengajukan tuntutan tersebut kepada Mahkamah Agung, tapi karena masa tenggang waktu sudah berakhir, tuntutan ditolak.
d. During 2004, a claim of US$ 213,632 (equivalent to Rp 2.1 billion) was also lodged in the Sangatta State Court by the Group of Local Farmers (Kelompok Tani Bersatu) against KPC claiming 3,000,000 m2 of Pit-J area. KPC won the case in the High Court of East Kalimantan. The Group of local farmers has lodged an appeal to the Supreme Court, but it was passed the deadline and thus was denied.
e. Utuh Garau, P. Saniah dan Salamah mengajukan tuntutan ganti rugi kepada KPC sehubungan dengan pembelian tanah sebesar AS$ 434.417 (setara dengan Rp 4,236 milyar). Pengadilan Negeri Sangatta menyatakan menolak gugatan penggugat, namun, kasus ini dilanjutkan karena protes dari penggugat dan KPC diminta untuk mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi walaupun tenggang waktu banding sudah berakhir. Secara Hukum, KPC mempunyai landasan data yang cukup mengenai penguasaan lahan yang dituntut oleh Para Penggugat. Biaya operasional pengacara di tingkat banding ditaksir sebesar AS$ 5.128 (setara dengan Rp 50 juta).
e. Utuh Garau, P. Saniah and Salamah filed a complaint against KPC for a claim relating to land acquisition amounting to US$ 434,417 (equivalent to Rp 4.236 billion). The Sangatta State Court has declared a denial of this claim. This case has continued to be processed due to a protest by the plaintiffs, and KPC has been asked to propose an appeal of this case to a higher court, even though the appeal due date has expired. Legally, KPC has strong data on the acquisition process of the land subject to complaint by those plaintiffs. Fees for lawyers with regards to this appeal process are approximately US$ 5,128 (equivalent to Rp 50 million).
Kepala pengadilan Sangatta menginformasikan bahwa gugatan bandin telah dikirim ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur walaupun diketahui telah melewati satu hari dari batas tenggat waktu.
The Head of Sangatta Court informed that KPC appeal was sent to the High Court of East Kalimantan.
109
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
f. KPC menjadi tergugat dalam kasus persidangan di Pengadilan Negeri Sangatta, No. 60/Pdt.G/2005/PN.Sgr, dari Adji Sapri Bin Adji Bambang Amir mengenai lokasi tambang dan infrastruktur KPC. Kasus perkara ini tidak berbeda dengan kasus yang diajukan Sultan Kutai (H. Adji Mohammad Salehoeddin II). Persidangan diselenggarakan pada tanggal 30 Januari 2006 dengan acara penjelasan KPC atas tuntutan tersebut. Perkiraan biaya pengacara adalah sebesar AS$ 10.225 (setara dengan Rp 100 juta).
f. KPC as defendant, is currently facing a litigation case No. 60/Pdt.G/2005/PN.Sgr at Sangatta State Court, with Adji Sapri Bin Adji Bambang Amir, the plaintiff against the mining area and its infrastructure. This complaint is the same as previously filed by Sultan Kutai (H. Adji Mohammad Salehoeddin II). The trial commenced on January 30, 2006, with the agenda of the KPC rebuttal explanation over the complaint. The lawyer fee with regard to this trial is approximately US$ 10,255 (equivalent to Rp 100 million).
g. Pada tanggal 5 April 2006, Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mengajukan gugatan kepada Perusahaan, Rio Tinto Plc, BP Plc, BP International Limited, SHL dan KCL pada forum arbitrase Intenational Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID) (Gugatan Arbitrase). Gugatan Arbitrase ini diajukan sehubungan dengan klaim Pemprov Kaltim bahwa Perusahaan dan tergugat lainnya tidak menyelesaikan kewajiban Pasal 26 di CCOW No J2/JiDu/16/82 (“PKP2B KPC”) dengan tidak menyelesaikan atau menghapus tindakan pelepasan kewajiban 51% saham Perusahaan (“Legal Issue”).
g. On April 5, 2006, the Government of East Kalimantan Province (“Pemprov Kaltim”) filed a suit against KPC, Rio Tinto Plc., BP Plc., BP International Limited, SHL and KCL in an arbitration forum called International Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID) (“Arbitration Suit”). This Arbitration Suit is filed in association with the Pemprov Kaltim’s assumption that KPC and other defendants did not fulfill their obligations in accordance with Article 26 in the CCOW No J2/JiDu/16/82 (“PKP2B KPC”) by not carrying out or eliminating the obligatory divestment action of 51% of KPC’s shares (“Legal Issue”).
Dari sudut pandang Perusahaan, berdasarkan Pasal 25 (1) dan Pasal 25(3) dari konvensi ICSID, Pemprov Kaltim tidak memiliki dasar hukum untuk mengajukan Gugatan Arbitrase di forum ICSID karena Pemprov Katim bukanlah Contracting State yang menandatangani PKP2B KPC, dan juga bukan sub-divisi atau agen dari Contracting State yang ditunjuk Pemerintah untuk mengajukan gugatan ke Perusahaan pada forum arbitrase ICSID. Pada kasus ini, sangat jelas bahwa pihak-pihak yang menandatangani PKP2B KPC adalah Pemerintah RI yang diwakili oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dan bekerja sama dengan PKP2B KPC, yang tidak pernah memberikan kuasa dan wewenang dalam bentuk apapun kepada Pemprov Kaltim, termasuk untuk mengajukan tuntutan dalam forum arbitrase ICSID.
From KPC’s perspective as based on Article 25 (1) and Article 25 (3) of the ICSID Conventions, Pemprov Kaltim does not have any legal standing to file Arbitration Suit in the ICSID forum since Pemprov Kaltim is neither a Contracting State who signed the PKP2B KPC, nor a sub-division or agency of a Contracting State appointed by the GOI to file a suit against KPC in the ICSID arbitration forum. In this case, it is very clear that the party who signed PKP2B KPC is the GOI represented by the Minister of Energy and Mineral Resources, who has never given any power or authority in any nature or form whatsoever to the Pemprov Kaltim, including to file a suit in ICSID arbitration forum.
110
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Saat ini arbitrase sedang dalam proses penunjukkan arbitrator ketiga untuk menjadi ketua persidangan. Penunjukkan arbitrator ketiga dilakukan oleh arbitrator yang mewakili Perusahaan dan arbitrator yang mewakili Pemprov Kaltim.
The arbitration progress is now in process of appointing the third arbitrator to be the president of tribunal. The appointment of the third arbitrator is carried out by the arbitrator representing the KPC and the arbitrator representing Pemprov Kaltim.
39. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
39. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 Perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing, sebagai berikut:
At December 31, 2006 and 2005 the Company and its Subsidiaries had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows: 2006
Dalam Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aktiva Kas dan bank
Setara Dengan AS$/ Equivalent in US$
Assets
Yen IDR MYN SGD Other
17.427.713 5.164.192 19.375 3.723 2.798
Cash on hand and in banks
Piutang Dagang
IDR
20.807.064
Trade receivables
Piutang lain-lain
IDR AUD SGD Yen EUR Other
659.393 234.295 86.638 18.523 7.294 849
Other receivables
Biaya dibayar dimuka
Yen IDR AUD
6.958 5.830 1.118
Prepaid expense
Aktiva lancar lainnya
Yen IDR
46.235.103 7.025.247
Other current assets
Piutang hubungan istimewa
JPY
159.657
Due from related parties
97.865.771
111
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
39. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
39. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued) 2006
Dalam Mata Uang Asing/ Foreign Currency Kewajiban Hutang usaha
Setara Dengan AS$/ Equivalent in US$
Liabilities
IDR AUD GBP Euro Yen SGD
66.541.205 665.183 274.770 255.567 33.712 4.821
Trade payable
Hutang lain-lain
IDR
992
Other payable
Hutang pajak
IDR Yen
2.409.660 24.918
Taxes payable
70.210.828 Kewajiban Bersih
27.659.179
Net Liabilities
2005 Dalam Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aktiva Kas dan bank Piutang lain-lain Tagihan PPN Biaya dibayar dimuka Aktiva lancar lainnya
Yen Yen Yen Yen Yen
Setara Dengan AS$/ Equivalent in US$ 150.492 6.736 6.178 6.449 5.177
Assets
Cash on hand and in banks Other receivables Other current assets
175.032 Kewajiban Hutang usaha Hutang pajak
Yen Yen
17.140 32.691
Liabilities
Trade payable Tax payable
49.831 Kewajiban Bersih
125.201
Net Liabilities
112
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
40. INFORMASI PENTING LAINNYA
40 OTHER SIGNIFICANT INFORMATION
Berikut informasi penting lainnya sehubungan dengan kegiatan operasi Perusahaan dan Anak perusahaan:
The following were other significant information related to Company and Subsidiaries activities:
a. Pada tanggal 26 Juli 2006 KPC menerima Surat Ketetapan Pajak Badan No. No. 00005/206/04/091/06 untuk tahun pajak 2004 sebesar AS$ 21.398.329 (atau Rp 200.416.751.045) dan penalti bunga sebesar AS$ 7.703.398 (atau Rp 72.150.030.376)
a. On July 26, 2006, KPC received Tax Assessment Letter No. 00005/206/04/091/06 related to KPC’s 2004 corporate income tax underpayment amounting to US$21,398,329 (equivalent to IDR 200,416,751,045) and interest of US$ 7,703,398 (equivalent to IDR 72,150,030,376).
Pada bulan December 2006 KPC telah melunasi kewajiban ini.
In December 2006, KPC paid and settled this assessed tax underpayment to the Tax Authorities.
b. Pada tanggal 15 September 2006, Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo) telah menyelesaikan pengeboran pada Tasilah-1 dengan total kedalaman 1.352 m, hanya memompa 3.000 barel air.
b. September 15, 2006, Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo) has finished drilling on the Tasilah-1 well with the total depth is 1,352 m, pumping 3,000 barrel of water only.
Gallo akan melakukan pengeboran di sumur AlMurat-1 dan pemerintah Yaman meminta Gallo untuk melakukan pengeboran sampai dasar dengan kedalaman 500 m.
Gallo will drill Al-Murat-1 well and Government of Yemen ask Gallo to drill up to 500 m within the basement.
Gallo telah membentuk usaha bersama (Joint Operating) dengan Alkor Petroo Limited untuk Block 13 (lihat Catatan 12).
Gallo has already established Joint Operating with Alkor Petroo Limited for Block 13 (see Note 12).
c. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan (PMK) No. 93/PMK.02/2005 tanggal 10 Oktober 2005 tentang pedoman pajak ekspor, No. 95/PMK.02/2005 tanggal 11 Oktober 2005 tentang penentuan tarif pajak ekspor batubara dan PMK No. 131/PMK.010/2005 tanggal 23 Desember 2005 tentang perubahan Keputusan Menteri Keuangan No. 93/PMK.02/2005, ekspor Anak perusahaan dikenakan 5% pajak ekspor dihitung dari nilai FOB sebagaimana tercantum di dalam Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
c. According to Minister of Finance regulation (PMK) No. 93/PMK.02/2005 dated October 10, 2005 regarding guidelines for payment of export duty, No. 95/PMK.02/2005 dated October 11, 2005 regarding determination for the tariff of export duty on coal, and in accordance with PMK No. 131/PMK.010/2005 dated December 23, 2005 regarding changes on the PMK No. 93/PMK.02/2005, the Subsidiaries’ sales export are subjected to export duty of 5% of applied monthly export price or price of Free on Board (FOB) as stated in each Export Goods Notice (Pemberitahuan Ekspor Barang/PEB).
Pada tanggal 22 Pebruari 2006 dan 24 Pebruari 2006, Arutmin dan KPC menerima Surat dari Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) berkaitan dengan kewajiban cukai ekspor. Arutmin dan KPC berkewajiban untuk membayar bea cukai ekspor kepada Pemerintah yang berasal dari aktivitas ekspor periode 11 Oktober 2005 sampai dengan 11 Pebruari 2006 sebagaimana yang disyaratkan dalam Peraturan Menteri Keuangan.
On February 22, 2006 and February 24, 2006, Arutmin and KPC received a letter from Directorate General of Custom Duty (DGCD) concerning the obligation of export duty. Arutmin and KPC is obligated to pay export duty due to the Government resulting from export activities for the period October 11, 2005 up to February 11, 2006 as required under the regulation from Ministry of Finance.
113
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
40. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan)
40. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION (Continued)
Pada tanggal 22 Agustus 2006, Mahkamah Agung Republik Indonesia mengeluarkan surat keputusan yang menyatakan bahwa Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 95/PMK/02/2005 tanggal 11 Oktober 2005 dan PMK No. 131/PMK.010/2005 tanggal 23 Desember 2005 tentang pengenaan pajak ekspor tidak berlaku lagi. Selanjutnya, Menteri Keuangan mengeluarkan Surat Edaran No. S-396/MK.10/2006 yang memerintahkan Departemen Bea dan Cukai untuk tidak memungut pajak ekspor sejak dikeluarkannya surat keputusan Mahkamah Agung tersebut (lihat Catatan 41b).
On August 22, 2006, the Indonesian Supreme Court issued a decision letter stating that Ministry of Finance Regulation No. 95/PMK/02/2005 dated October 11, 2005 and PMK No. 131/PMK.010/2005 dated December 23, 2005 regarding the imposement of export duty were no longer in effect. Circular letter No. S-396/MK.10/2006 from the Ministry of Finance also instructed the Department of Customs not to collect export duty starting from the issuance of the Supreme Court letter (see Note 41b).
d. Pada tanggal 22 Desember 2006, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Balveder International S.A. (Balveder) dan Tilgard International Ltd. (Tilgard), dimana dalam perjanjian tersebut Perusahaan menyerahkan dan mengalihkan secara langsung dan keseluruhan (tetapi dengan kondisi berlaku efektif sebagaimana ditentukan dalam perjanjian), semua hak, kepemilikan, dan kepentingan Perusahaan di Glencore dan Mitsubishi MAA, beserta dengan kewajiban yang terkait, dan BI dan TI menyetujui penyerahan tersebut (lihat Catatan 37g).
d. On December 22, 2006, the Company signed Sale and Purchase Agreement with Balveder International S.A. (Balveder) and Tilgard International Ltd. (Tilgard), respectively, wherein the Company assigns and transfers outright and absolutely (but conditionally so as to take effect only as provided in this Agreement), all of its rights, title and interest in/to Glencore and Mitsubishi MAA and all of its obligations, and Balveder and Tilgard hereby accepts such assignment (see Note 37g).
e. Pada tanggal 22 Desember 2006, Perusahaan dan Rockell Enterprises Ltd. (Rockell) menandatangani Perjanjian Jual Beli (PJB) dimana Rockell membeli PAMA CSD dari Perusahaan dengan harga AS$ 32 juta. Perusahaan mengakui hasil penjualan ini didalam laporan laba rugi sebagai “Pendapatan Lain-lain” (lihat Catatan 37q).
e. On December 22, 2006, the Company and Rockell Enterprises Ltd. (Rockell), entered into a Sale and Purchase Agreement to purchase the PAMA CSD from the Company in the amount of US$ 32 million. The Company recognized the proceed of this purchase in the income statement under “Other income” (see Note 37q).
Peristiwa penting setelah tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
neraca
The following were the significant events subsequent to the December 31, 2006 balance sheet date:
a. Pada tanggal 1 Januari 2007, KPC, Arutmin, Enercorp Ltd (Pembeli) dan ICR (Penjual), membuat Perjanjian Jual Beli Batubara, dimana Penjual telah menyetujui menjual dan mengirimkan dan Pembeli menyetujui membeli dan menerima kiriman batubara sesuai dengan persyaratan yang disetujui dan KPC dan Arutmin setuju untuk menjamin kewajiban Penjual ke Pembeli. Kecuali perjanjian diakhiri secara lebih awal, Perjanjian akan berlaku sampai dengan 31 Desember 2016. Persyaratan terdiri dari:
a. On January 1, 2007, KPC and Arutmin, Enercorp Ltd (the Buyer) and ICR (the Seller), entered into a Coal Sale and Purchase Agreement, wherein the Seller agrees to sell and deliver and Buyer agrees to purchase and take delivery of coal upon the terms and conditions set out and KPC and Arutmin agrees to guarantee the obligations of the Seller to the Buyer. Unless this Agreement is earlier terminated in accordance with the provisions herein, this Agreement shall continue to be in effect until December 31, 2016. The term shall be divided into two terms under:
114
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
40. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan)
40. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION (Continued)
1. “Persyarat Pertama” akan berlaku sejak tanggal 1 Januari 2007 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 atau sampai kewajiban kedua belah pihak telah dipenuhi dan disetujui bersama, mana yang lebih dahulu.
1. “Initial term” that shall take effect as of January 1, 2007 and shall terminate on December 31, 2013 or until the obligations of both parties have been completed as mutually agreed, whichever occurs first; and
2. “Perpanjangan waktu” berlaku sejak persyaratan awal berakhir sampai dengan selesainya batas waktu. Persyaratan dari perpanjangan waktu ini akan dibahas kemudian atas persetujuan bersama.
2. “Extended term” that shall commence upon expiry of the Initial term until the completion of the term. Conditions for this extended term are to be discussed and mutually agreed.
b. Pada tanggal 2 Januari 2007, KPC telah menerima pengembalian bea masuk yang tersisa sebesar AS$ 2.543.561 (sesuai dengan Rp 23.137.243.714) dari DGCM sesuai dengan nilai tukar Rupiah pada tanggal 31 Desember 2006 (lihat catatan 40c ).
b. On January 2, 2007, refund of the export amounting to US$ IDR 23,137,243,714) IDR exchange rate as Note 40c).
KPC has already received a duty’s outstanding balance 2,543,561 (equivalent to from DGCM based on the of December 31, 2006 (see
c. Pada tanggal 19 Januari 2007, KPC menerima Surat No. S-516/WPJ.19/KPC.01/2007 dari Menteri Keuangan yang menyatakan bahwa sehubungan dengan penyelesaian kekurangan pembayaran pajak Penghasilan Badan sebesar AS$ 22.765.795 yang dilakukan KPC pada tanggal 29 Desember 2006. Surat KPC masih terdapat kekurangan bayar sebesar AS$ 367.855 (sesuadi dengan Rp 3.332.912.412).
c. On January 19, 2007, KPC received Letter No. S-516/WPJ.19/KPC.01/2007 from Ministry of Finance related to the subsequent settlement of KPC's 2004 corporate income tax underpayment amounting to US$ 22,765,795 on December 29, 2006. Based on the letter, KPC still has an underpayment of US$ 367,855 (equivalent to IDR 3,332,912,412).
Pada tanggal 29 Januari 2007 KPC mengirimkan surat klarifikasi yang isinya mempertanyakan kurs yang digunakan dalam menghitung kekurangan bayar tersebut. KPC menegaskan bahwa perhitungan konversi dari Dolar AS yang digunakan sudah sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
KPC sent a clarification letter on January 29, 2007, asking for an explanation on what exchange rates were used in the computation of underpayment. KPC confrmed that the calculation of the conversion of tax payment with United State Dollar has complied with the applicable tax regulations.
d. Setelah penundaan rencana divestasi pada tanggal 25 Agustus 2006, Perusahaan mempunyai rencana baru untuk melepas 30% kepemilikan saham KPC, Arutmin, dan IndoCoal Resources (Perusahaan Batubara). Berdasarkan surat Perusahaan kepada PT Bursa Efek Jakarta pada tanggal 21 Maret 2007, Perusahaan telah mengundang beberapa perusahaan untuk mengikuti proses tender dari enam (6) Perusahaan telah menyelesaikan proses uji tuntas mereka pada tanggal 28 Pebruai 2007. Keputusan tentang siapa yang akan menjadi pemilik saham baru atas 30% saham Perusahaan Batubara akan diumumkan pada tanggal 30 Maret 2007.
d. After the cancellation of the divestment plan on August 25, 2006, the Company has a new plan to divest 30% of KPC, Arutmin and IndoCoal Resources’ (Coal Companies) shares. Based on the Company’s letter to PT Bursa Efek Jakarta on March 21, 2007, the Company has invited several companies to participate in the bidding process and six (6) Companies have completed their due diligence process on February 2007. The decision who will be the new shareholder of the Coal Companies’ 30% shares will be announced by the Company on March 30, 2007.
115
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2006 AND 2005
(Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
41. REKLASIFIKASI AKUN
41. RECLASIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006. 42. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2007 Direksi telah menyetujui laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006.
Certain accounts in the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2005 have been reclassified to conform to the presentation of accounts in the Company’s consolidated financial statements for year ended December 31, 2006. 42. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS On March 30, 2007 the BOD approved the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2006.
116
Corporate Data
203
PT BUMI RESOURCES TBK.
INFORMASI PERUSAHAAN
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Suryo B. Sulisto
Iman Taufik
Suryo B. Sulisto Presiden Komisaris/Komisaris Independen President Commissioner/Independent Commissioner Lulusan Washington International University (MBA), Pennsylvania, Amerika Serikat dan University of Wisconsin (BSc), Wisconsin, Amerika Serikat. Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Pendiri Kelompok Usaha Satmarindo, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (“HIPPI”). Anggota Dewan Pertimbangan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Utusan khusus Presiden Republik Indonesia untuk wilayah Amerika Utara, Tengah dan Selatan. Lahir di Solo, 11 Februari 1947.
Iman Taufik Komisaris Commissioner Lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Mesin. Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Pendiri PT Guna Nusa Usaha Fabricators. Penerima Satya Lencana Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia untuk pengembangan teknologi lepas pantai. Lahir 24 April 1942.
Jay Abdullah Alatas
Samel Rumende
Graduated from Washington International University (MBA), Pennsylvania, USA and University of Wisconsin (BSc), Wisconsin, USA. President Commissioner since 2001. Founder of PT Satmarindo Group. President of the Indonesian Indigenous Businessman’s Association (“HIPPI”), Member of Council of Governors, Indonesian Chamber of Commerce. Special representative of the President of the Republic of Indonesia for the North, Central and South American Regions. Born in Solo on 11 February 1947.
Graduated from Institute Teknologi Bandung in Mechanical Engineering. Commissioner since 2001. Founder of PT Guna Nusa Usaha Fabricators. Received the Satya Lencana Pembangunan Award from the President of the Republic of Indonesia for the development of offshore technology. Born on 24 April 1942.
Jay Abdullah Alatas Komisaris Commissioner Lulus dari University of Virginia. Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Komisaris Utama PT Hikmah Albros. Lahir di Surabaya, 26 Mei 1956.
Graduated from University of Virginia, USA. Commissioner since 2001. Chairman of PT Hikmah Albros. Born in Surabaya, 26 May 1956.
Samel Rumende Komisaris Commissioner Komisaris Perseroan sejak tahun 2004. Direktur Eksekutif PT Thiess Contractors Indonesia sejak tahun 1989. Lahir di Manado, 28 Juni 1945.
Commissioner since 2004. Executive Director PT Thiess Contractors Indonesia since 1989. Born in Manado, 28 June 1945.
204
Nalinkant A. Rathod
Kusumo A. Martoredjo Komisaris Commissioner Kuliah di Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi, 1963. Pada tahun 1969 belajar di Gutbrod Moteren Werke Gmbh, Jerman Barat. Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Pendiri PT Catur Yasa. Anggota Dewan Pertimbangan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia dalam bidang ekonomi untuk Jepang dan Korea. Lahir di Bandung, 7 April 1943. Nalinkant A. Rathod Komisaris Commissioner Nalin Rathod menjabat sebagai Komisaris di Perseroan sejak tahun 2001, dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di KPC dan di Arutmin. Lulus dari Andhra University, India dan menjadi Associate Member pada Institute of Chartered Accountants of India (CPA) pada tahun 1976. Pernah menjabat sebagai Managing Director di PT Bakrie & Brothers, saat ini juga menjabat Managing Director di Great Asian Holdings Pte. Ltd. dan Capital Managers Asia Ltd. Menetap di Indonesia sejak tahun 1980. Lahir di bulan November 1950. Warga negara India. Sulaiman Zuhdi Pane Komisaris Indpenden Independent Commissioner Lulusan Institute Teknologi Bandung jurusan Geologi, 1962. Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Pejabat Pertamina sejak tahun 1962. Lahir di Pematang Siantar, 23 Februari 1938. Fuad Hasan Masyhur Komisaris Indpenden Independent Commissioner Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Direktur Utama PT Maktour sejak tahun 1986. Komisaris Utama PT Kayu Meridian. Lahir di Ujung Pandang, 29 Juni 1959.
Sulaiman Zuhdi Pane
Fuad Hasan Masyhur
Attended the School of Economic, Universitas Indonesia in 1963, studied at the Gutbrod Moteren Werke Gmbh, West Germany. Commissioner since 2001. Founder PT Catur Yasa. Member of Council of Governors, Indonesian Chamber of Commerce, Special envoy of the President of the Republic of Indonesia for economic affairs to Japan and the Republic of Korea. Born in Bandung, 7 April 1943.
Nalin Rathod has been appointed as Commissioner of the Company since 2001 and concurrently holds the positions of President Commissioner of KPC and Arutmin. Educated in Andhra University, India, and he became an associate member of the Institute of Chartered Accountants of India (CPA) in 1976. Mr Rathod was earlier Managing Director of PT Bakrie & Brothers and is currently also a Managing Director of Great Asian Holdings Pte. Ltd. and Capital Managers Asia Ltd. Born in November 1950 of Indian nationality, Mr Rathod moved to Indonesia in 1980. Born in November 1950. Indian Nationality.
Graduated from the School of Geology, Institut Teknologi Bandung in 1962. Commissioner since 2001. Pertamina official since 1962. Born in Pematang Siantar, 23 February 1938.
Commissioner of the Company since 2001. President Director of PT Maktour since 1986. President Commissioner of PT Kayu Meridian. Born in Ujung Pandang, 29 June 1959.
205
PT BUMI RESOURCES TBK.
Kusumo A. Martoredjo
DIREKSI
Board of Directors
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Ari S.Hudaya
Eddie J. Soebari
Ari S.Hudaya Presiden Direktur President Director Lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Mesin, 1983. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2001. Presiden Direktur PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal dan Enercorp, Ltd. Lahir di Jakarta, 30 Mei 1959. Eddie J. Soebari Direktur Director Lulus dari Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, 1986. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2000. Direktur PT Arutmin Indonesia, PT kaltim Prima Coal dan Gallo Oil (Jersey), Ltd. Lahir di Surabaya, 21 Juni 1956. Kenneth P. Farrell Direktur Director Ken Farrell telah menjabat sebagai Direktur di Perseroan sejak tahun 2004, Direktur di KPC sejak 2003, dan Direktur di Arutmin sejak 2001. Sebelum bergabung dengan Perseroan, telah berkarir selama 21 tahun di BHP Billiton pada berbagai posisi eksekutif dan manajemen di bidang Pertambangan dan Energi. Memiliki gelar sarjana di bidang Teknik dan Perdagangan, serta merupakan anggota (Fellow) di Australian Institute of Company Directors. Lahir di Australia, 22 Juli 1955. Warga negara Australia.
206
Kenneth P. Farrell
Graduated from Institut Teknologi Bandung in Mechanical Engineering in 1983. President Director of the Company since 2001. President Director of PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal and Enercorp, Ltd. Born in Jakarta, 30 May 1959.
Graduated from University of Indonesia in the School of Economics, majoring in Accounting in 1986. Director of the Company since 2000. Director of PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal and Gallo Oil (Jersey), Ltd. Born in Surabaya, 21 June 1956.
Ken Farrell has served as a Director of the Company from 2004, Director of KPC from 2003, and Director of PT Arutmin from 2001. Prior to joining the Company he had 21 years in BHP Billiton in various executive and management roles in Mining and Energy. Mr Farrell has Degrees in Engineering and Commerce and is a Fellow of the Australian Institute of Company Directors. Born in Australia, 22 July 1955. Australian nationality.
Andrew C. Beckham
Dileep Srivastava Senior Vice President – Investor Relations Senior Vice President – Investor Relations Dileep Srivastava menjabat sebagai Senior Vice PresidentInvestor Relations Perseroan sejak Desember 2006, yang bertanggung jawab atas fungsi investor relation, termasuk Sekretaris Perusahaan dan humas. Sebelumnya bergabung dengan kelompok usaha PT Bakrie & Brothers Group pada tahun 1997 dan telah menjabat di berbagai posisi senior di perusahaan-perusahaan dalam Group, terakhir sebagai Group Investors Relations di PT Bakrie & Brothers Holding (termasuk Bakrie Telecom). Pernah menjabat sebagai CEO kantor cabang Bennett & Coleman (pemilik Times of India Group) di Delhi yang membangun Menara Kadin Indonesia dan beberapa proyek real estate lainnya di Indonesia, dan pernah bekerja di ICI Limited, India. Memiliki gelar Master’s of Business Administration dari Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad, India. Lahir di Kanpur, India, 27 October 1952, warga negara India. Andrew C. Beckham Chief Financial Officer Chief Financial Officer Andrew Beckham bergabung dengan Perseroan sejak Desember 2001. Lulus dari Portsmouth University jurusan ekonomi (Honours degree). Setelah bekerja di Inggris selama 10 tahun kemudian pindah ke Australia untuk bekerja di Allianz dan Exxon Mobil. Pada bulan Pebruari 2000, pindah ke Indonesia dan bekerja untuk BHP Billiton sebagai konsultan di PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”). Pada bulan Desember 2001 bergabung dengan Arutmin yang sekarang merupakan salah satu unit usaha Perseroan sebagai Finance Manager. Ditunjuk sebagai Manager of Business Development di PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) tidak lama setelah Perseroan mengambil alih KPC dan menjadi bagian dari penerbitan obligasi Perseroan yang merupakan instrumen keuangan berperingkat Investment Grade pertama yang diterbitkan oleh perusahaan Indonesia di luar negeri sejak krisis keuangan. Pada bulan Januari 2005, Andrew Beckham pindah ke Perseroan sebagai Vice President sebelum kemudian pada bulan Desember 2006 menjabat sebagai Chief Financial Officer. Lahir di Clacton on Sea – Inggris, pada bulan December 1967. Warga negara Inggris.
Dileep Srivastava joined PT Bakrie & Brothers Group of Companies in 1997 and has served at a number of senior positions in the group companies. most recently as Group Investor Relations for PT Bakrie & Brothers Holding (including Bakrie Telecom), before joining the Company in Dec ‘06 as Senior Vice President responsible for the Investor Relations function, including corporate secretarial and communications. Prior to joining the Bakrie Group, he was CEO, of Menara Kadin Indonesia and other real estate projects in Indonesia, headed the Delhi establishment of Bennett & Coleman ( owners of the Times of India Group) and ICI Limited in India. Mr Srivastava holds a Master’s of Business Administration from the Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad, India. Born in Kanpur, India on 27 October 1952, Indian nationality.
Andrew Beckham joined the Company in December 2001. He graduated from Portsmouth University with an Honours degree in Economics. After working in the UK for 10 years, he moved to Australia and worked for Allianz and Exxon Mobil. In February 2000 he moved to Indonesia and worked for BHP Billiton as a consultant in PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”). In December 2001 he became Finance Manager for Arutmin now owned by the Company. With the acquisition of PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) he was appointed Manager of Business Development in KPC and was part of the first Investment Grade rated financial bonds out of Indonesia since the financial crisis. In January 2005 he moved in to the Company as Vice President before becoming Chief Financial Officer in December 2006. He was born in Clacton on Sea - UK, in December 1967.
207
PT BUMI RESOURCES TBK.
Dileep Srivastava
Komite Audit
Audit Committee
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Sulaiman Zuhdi Pane
Kanaka Puradiredja
Sulaiman Zuhdi Pane Ketua/Komisaris Independen Chairman/Independent Commissioner Lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Geologi, 1962. Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Pejabat Pertamina sejak tahun 1962. Lahir di Pematang Siantar, 23 Februari 1938.
Kanaka Puradiredja Anggota/Kuasa Ketua Member/Acting Chairman Lulusan jurusan Akuntansi, Universitas Padjadjaran, Bandung. Berpengalaman lebih dari 30 tahun sebagai akuntan publik di berbagai perusahaan: 1975 – 1977, Peat Marwick Mitchell Public Accountant, Melbourne, Australia (sekarang adalah KPMG – Klynveld Peat Marwick Goerdeler) 1978 – 1999, KPMG Indonesia sebagai partner, Managing Partner dan Chairman 1994 – 1998, Anggota di KPMG Asia Pacific Board 1995, Anggota Marketing and Communication Committee, KPMG International Saat ini menjabat Senior Partner di KAP Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono. Menjabat juga sebagai Ketua Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia, Ketua Dewan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia, pernah menjadi Dewan Pengurus Transparansi Internasional Indonesia, Ketua Dewan Q-Network (jaringan kantor akuntan publik domestik) dan anggota atau pernah menjadi anggota Komite Audit di beberapa perusahaan.
208
Graduated from the School of Geology, Institut Teknologi Bandung in 1962. Commissioner since 2001. Pertamina official since 1962. Born in Pematang Siantar, 23 February 1938.
Graduated from University of Padjadjaran, Bandung, majoring in accounting. He has more than 30 years experience working in public accounting practices as follows: 1975 – 1977, Peat Marwick Mitchell Public Accountant, Melbourne, Australia (now known as KPMG, Klynveld Peat Marwick Goerdeler) 1978 – 1999, KPMG Indonesia as a Partner, Managing Partner, and Chairman. 1994 – 1998, Member of KPMG Asia Pacific Board 1995, Member of the Marketing and Communication Committee, KPMG International Currently, he is the Senior Partner at Kanaka Puradiredja, Rober Yogi, Suhartono Public Accountant. He is also the Chairman of the Honorary Board of Indonesian Institute of Accountant (Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia), the Chairman the Board of Indonesian Institute of the Audit Committee (Dewan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia), former member of the Board of Indonesian International Transparency (Dewan Pengurus Transparansi Internasional Indonesia), and the Chairman of the Board of Q-Network, a network for domestic public accountant offices, and a member or former member of the Audit Committees in several companies.
Indra Safitri
Mawar I. R. Napitupulu Anggota Member Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, jurusan Akuntansi, dan memperoleh gelar Master of Business Administration di bidang Keuangan dari Katholieke Universiteit, Leuven, Belgia. Saat ini menjabat Managing Partner di KAP RSM AAJ Associates - Aryanto Amir Jusuf & Mawar. Selain itu, menjabat Wakil Ketua Dewan Standar Profesional Akuntan Publik, anggota Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia, anggota Komite Audit PT Bank Niaga Tbk dan pengajar di Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Indra Safitri Anggota Member Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, jurusan Hukum Internasional. Pernah mengikuti pendidikan di Wisconsin Law School. Saat ini juga menjabat Senior Partner di KAP Safitri, Motik & Partner. Aktivitas lainnya adalah sebagai anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, anggota Perhimpunan Advokat Indonesia, arbiter di Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, pendiri dan anggota Ikatan Komite Audit Indonesia, anggota Dewan Eksekutif Asosiasi Profesi Manajemen Risiko Indonesia, dan Charter Member di Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI). Berpengalaman sebagai anggota Komite Audit di beberapa perusahaan publik dan sebagai konsultan GCG di Kompartemen Perindustrian dan Perdagangan, Kamar Dagang Indonesia (Kadin).
Graduated from Faculty of Economy University of Indonesia, Jakarta, majoring in accounting, and Master of Business Administration, Katholieke Universiteit Leuven, Belgium, majoring in finance. Currently, she is the managing partner at RSM AAJ Associate - Aryanto Amir Jusuf & Mawar Public Accounting Firm. She is also the vice chairman of the Board of Public Accountant Professional Standards (Dewan SPAP), a member of Indonesian Receivers and Administrators (Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia), member of the Audit Committee of PT Bank Niaga Tbk, and a lecturer at the Accounting Department Faculty of Economy, University of Indonesia.
Graduated from Faculty of Law University of Indonesia, Jakarta, majoring in International Public Law. He was also a participant at Wisconsin Law School. Currently, he is a senior partner at Safitri, Motik & Partner. He is also a Member of Board the Indonesian Capital Market Lawyer Association (Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal) and member of Indonesian Bar Association (Perhimpunan Advokat Indonesia), Arbiter of the Indonesian Capital Market Arbitration Board (Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia), Founder and member of the Indonesian Institute of Audit Committee (Ikatan Komite Audit Indonesia), Executive Board of Indonesia Professionals in Risk Management Association-Indonesia PRIMA (Asosiasi Profesi Manajemen Resiko Indonesia) and Charter Member of the Indonesian Institute of Commissioners and Directors (Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia-LKDI). He has experience in others listed company as audit committee member and a GCG consultant to the Indonesian Chamber of Commerce for Industry and Trade.
209
PT BUMI RESOURCES TBK.
Mawar I. R. Napitupulu
STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure
Risk Management Committee
Remuneration Nomination Committee
Board of Commissioners
Audit Committee
Board of Directors
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
Chief Executive Officer Special Project Team
Internal Audit
Investors Relation
Chief Operating Officer
Business Development
Chief Financial Officer
Legal, Human Resource and General Affairs
Marketing
Corporate Governance Officer
General Audit
Corporate Secretary
PT Kaltim Prima Coal
PT Gorontalo Minerals
Finance Accounting & Tax
Legal
Domestic Sales and BUMI Reporting
Governance
Quality Assurance and Audit Development
Corporate Communication
PT Arutmin Indonesia
PT Citra Palu Minerals
Treasury & Corporate Finance
Human Resources
Export Sales
Risk Management
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Financial Analyst
General Affairs
Sales Operations (KPC)
Information Technology Audit and Information Systems
BUMI Mauritania
Coal Technology
210
INFORMASI PERSEROAN
Nama Perseroan Name of Corporation
PT BUMI Resources Tbk
Berkedudukan di Incorporated in
Jakarta - Indonesia
Alamat Address
Wisma Bakrie 2, 7th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2 Jakarta 12920, Indonesia Tel. 62-21-57942080 Fax.62-21-57942070 www.bumiresources.com e-mail:
[email protected]
Modal Dasar Authorized Capital
Rp 10.000.000.000.000
PT BUMI RESOURCES TBK.
Corporate Information
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp 9.702.000.000.000 Issued and Fully Paid Capital Kepemilikan Saham (per 31 Desember 2006) Composition of Shareholders (December 31, 2006)
Bank of New York qq Willow Finance Limited Credit Suisse Singapore Branch Long Haul Holdings, Ltd Jimba Finance Limited Public
Bidang Usaha Lines of Businesses Minyak, Gas Bumi, Pertambangan Batubara dan Mineral Oil, Natural Gas, Coal Mining and Mineral Industries Konsultan Hukum Legal Consultant Aji Wijaya, Sunarto Yudo & Co.
Akuntan Publik Auditor Jimmy Budhi & Rekan member firm of Moores Rowland International
211
22.14% 10.52% 9.40% 5.67% 52.27%
212
LAPORAN TAHUNAN 2006 ANNUAL REPORT
213 PT BUMI RESOURCES TBK.
2006
Laporan Tahunan Annual Report
Laporan Tahunan Annual Report
2006
PT Bumi Resources Tbk Wisma Bakrie 2, 7th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2 Jakarta 12920, Indonesia Tel. 62-21-57942080 Fax.62-21-57942070 www.bumiresources.com
Laporan Tahunan Annual Report
2006
Growing Business for Today, Planting Sustainability for Tomorrow