Laporan Tahunan / Annual Report
transforming for
sustainability
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tahunan 2015
transforming for
sustainability
Nobu Center Plaza Semanggi Lt. 9 Kawasan Bisnis Granadha Jl. Jend. Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930 T. 021-2553-5128, F. 021-2553-5130 www.nobubank.com E.
[email protected]
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 1
transforming for
sustainability
Sustainability atau the ability to sustain adalah sebuah kemampuan yang dibangun oleh sebuah perusahaan untuk mampu tetap berdiri tegak di tengah gelombang kompetisi dalam industri dalam jangka panjang. Sustainability memiliki beberapa dimensi makna yang diantaranya adalah: visi yang kuat, integritas, persistensi, kerjasama, dan pertumbuhan (growth). Dengan visi yang kuat dan integritas yang tinggi maka sebuah organisasi dapat membangun kerjasama tim secara persisten dan menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Tahun 2015 menjadi momentum penting bagi Perseroan karena menjadi tahun penutup bagi tahapan 5 tahun pertama bagi Perseroan sejak melakukan reorganisasi dan redefinisi visi dan misi Perseroan di Tahun 2011. Selama 5 tahun terakhir Perseroan berusaha membangun fondasi yang kokoh sebagai pijakan untuk lompatan pertumbuhan 5 tahun berikutnya, menuju pencapaian visi Perseroan. Momentum penting ini menjadi refleksi bagi Perseroan untuk meneliti kembali langkah-langkah yang telah ditempuh dan menyusun langkah-langkah baru untuk tahapan berikutnya. Sepanjang tahun 2015, Perseroan mencatatkan beberapa pencapaian penting yang menjadi bagian dari milestone Perseroan. Implementasi aktivitas Bank Devisa pada Februari 2015 merupakan salah satu langkah penting Perseroan dalam rangka melengkapi produk dan layanan yang dapat diberikan Perseroan dengan berbasis valuta asing. Implementasi Nobu Link (corporate internet banking), Nobu Mobile dan NobuPay juga menunjukkan komitmen Perseroan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana transaksi berbasis kanal elektronik dan digital yang tidak hanya aman dan akurat, namun juga nyaman digunakan. Sementara itu, Pertumbuhan Aset, Penghimpunan Dana Pihak Ketiga, Penyaluran Kredit dan Pengembangan jaringan distribusi dicapai dengan mengutamakan aspek produktivitas dan berusaha untuk meningkatkan rentabilitas Perseroan secara berkelanjutan. Kesemuanya ini diraih Perseroan dalam kerangka pembangunan fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
2 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Daftar Isi Profil Perseroan
4
Analisis & Pembahasan Manajemen
29
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
71
Laporan Tata Kelola
77
Informasi Pemegang Saham
105
Data Perseroan
113
Pernyataan Manajemen
139
Referensi Peraturan
141
Laporan Keuangan
151
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 3
Profil Perseroan Kinerja Keuangan Penting Aset (Dalam juta Rp.)
Ekuitas (Dalam juta Rp.) 6.703.377
1.182.469 1.189.658
5.777.122 1.024.741 3.892.207
1.217.521
256.086 129.955
333.832
2011
2012
2013
2014
2015
Kredit yang Diberikan (Dalam juta Rp.)
2011
2012
2013
2014
2015
Penghimpunan Dana (Dalam juta Rp.) 4.801.247
3.482.580
4.452.759
2.403.881
2.712.184 1.240.058
413.521
951.504
162.769
2011
200.137
2012
2013
2014
2015
4 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
2011
2012
2013
2014
2015
Profil Perseroan Kinerja Keuangan Penting
Laba Bersih (Dalam juta Rp.)
NIM (Dalam %) 18.206
15.825
5,44
14.643
3,83
1.915
2011
3,89
3,22
2.796
2012
2013
2014
2015
2011
BOPO (Dalam %)
2012
2013
2014
2015
Jaringan Kantor (Dalam unit) 95,94
94,39
3,74
95,53
89
95,59
77
88,30
64
38
13
2011
2012
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
2015
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 5
Profil Perseroan Visi, Misi, dan Nilai-nilai Perseroan
Terus Berkembang Mencapai Kesempurnaan Berkat Kepercayaan Dunia Usaha
Visi - Misi dan Nilai-nilai Perseroan Visi Menjadi bank dengan standar global yang dapat memberikan kontribusi positif pada perekonomian dan perbankan Indonesia serta menjunjung tinggi kepercayaan dan kepuasan Nasabah.
Misi 1. Menjalankan fungsinya sebagai Bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana dengan memprioritaskan pelayanan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional dan membantu meningkatkan daya saing dan kompetensi dunia UKM dalam era globalisasi. 2. Memberikan pelayanan prima kepada Nasabah serta didukung tenaga kerja profesional dengan melakukan praktek tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Nilai-nilai Perseroan • Trust & Integrity • Stewardship • Transformasi
6 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Profil Perseroan Profil Singkat Perseroan
Profil Singkat Perseroan Sekilas Nobu Bank Perseroan didirikan pada tahun 1990 sebagai Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Non Devisa dan pada tahun 2010, PT Kharisma Buana Nusantara, perusahaan yang 99% sahamnya dimiliki oleh Bapak Mochtar Riady, mengakuisisi 60% saham Perseroan yang kala itu memiliki 4 kantor cabang. Pasca akuisisi, Perseroan meredefinisi visi dan misi Perseroan dan melakukan berbagai langkah strategis untuk membangun kompetensi dan pengembangan jangkauan pemasaran yang lebih luas. Perseroan menyusun strategi pengembangan usaha yang bertumpu pengembangan segmen Usaha Kecil dan Menengah (Small Medium Enterprises) untuk mampu berkontribusi aktif pada pembangunan nasional. Tahun 2011, merupakan tahun dimana Perseroan memulai membangun fondasi yang kokoh untuk dapat melanjutkan pengembangan pada tahap berikutnya. Pada tahun tersebut, dari 4 kantor cabang, Perseroan berhasil membuka 9 kantor sehingga total 13 kantor. Dengan tujuan untuk semakin mampu menjangkau masyarakat luas, maka Perseroan kembali membuka 25 kantor dengan jumlah karyawan lebih dari 200 orang di tahun 2012. Di tahun tersebut Perseroan juga melakukan pengembangan e-channel melalui kerjasama dengan jaringan ATM Bersama guna memudahkan nasabah Perseroan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan dimanapun berada. Perseroan juga mengawali pengembangan internet banking untuk nasabah individu seiring tantangan kebutuhan masyarakat akan kemudahan transaksi melalui media digital. Tahun 2013 menjadi momentum penting bagi Perseroan karena di tahun tersebut, dalam rangka memperkuat struktur permodalan, khususnya untuk dapat masuk ke dalam kategori bank BUKU 2 (Bank Umum Kegiatan Usaha), maka Perseroan secara resmi melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dengan melepas 52% saham Perseroan kepada publik. Tepat pada 20 Mei 2013, Perseroan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten ke 9 tahun tersebut dengan kode saham “NOBU”. Di tahun 2014 Perseroan kembali memperkuat struktur permodalan dengan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank dengan kategori BUKU 2. Hal ini menjadi langkah esensial dalam mempersiapkan aktivitas perbankan yang lebih kompleks, termasuk aktivitas sebagai Bank Devisa. Di Tahun 2015 Perseroan memperkuat kelengkapan produk dan layanannya dengan produk berbasis valas dengan menjalankan aktivitas Bank Devisa. Selain itu, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan e-channel, Perseroan kembali menambah layanannya dengan diluncurkannya Corporate Internet Banking, server based e-money, Mobile Banking, dan peningkatan kualitas “chip” card based e-money. Pada 31 Desember 2015, Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat Non Operasional dan 88 kantor operasional yang tersebar di 45 kota besar di 27 propinsi di Indonesia.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 7
Profil Perseroan Profil Singkat Perseroan
Profil Nobu Bank Nama PT Bank Nationalnobu Tbk Kantor Pusat Plaza Semanggi Lt. 9, Kawasan Bisnis Granadha Jl. Jend. Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930, Telp. 021-25535128; Fax. 021-25535130 Bidang Usaha Bank Umum Tanggal Pendirian 13 Februari 1990 Kepemilikan 31 Desember 2015 Pemegang Saham
Kepemilikan
PT Kharisma Buana Nusantara
23,19%
OCBC Securities Pte Ltd Client A/C
22,86%
PT Prima Cakrawala Sentosa
20,15%
Nio Yantony
9,28%
Masyarakat (Di bawah 5%)
24,52%
Total
100,00% Sumber : PT Sharestar Indonesia selaku BAE
Dasar Hukum Pendirian Akta Pendirian Perusahaan Nomor 86 , Tanggal 13 Februari 1990 Notaris di Jakarta Drs. Entjoen Mandoer Wiriatmadja Bursa Efek Bursa Efek Indonesia Kode Saham NOBU Tanggal Pencatatan Saham 20 Mei 2013 Swift Code NOBUIDJA Contact Center
[email protected] Website Perseroan www.nobubank.com Call Center 021 5573 0999
8 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Profil Perseroan Milestone Perusahaan
Milestone Perseroan 1990 Perseroan didirikan pada tanggal 13 Februari 1990 sebagai Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Non Devisa.
2010 PT Kharisma Buana Nusantara yang 99% sahamnya dimiliki oleh Bapak Mochtar Riady mengakuisisi 60% saham Perseroan. Perseroan pada saat itu memiliki 1 kantor pusat operasional dan 4 kantor cabang.
2012 Perseroan melalui RUPS yang tertuang dalam Akta No. 7 Tanggal 10 Desember 2012 menyatakan secara resmi akan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) untuk menjadi perusahaan publik. Pada tanggal 31 Desember 2012 Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat Non Operasional dan 37 Kantor Cabang dan Kantor Kas.
2013 Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) dan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tanggal 20 Mei 2013 sebagai emiten ke 9 pada tahun tersebut dengan kode saham ‘NOBU’. Perseroan memiliki 64 jaringan kantor yang tersebar di 31 kota di 19 propinsi di Indonesia.
2014 Perseroan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada 3 September 2014 guna memperkuat struktur permodalan. Memperoleh ijin untuk melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing (Bank Devisa) pada November 2014. Perseroan memiliki 74 kantor yang tersebar di 38 kota di 26 propinsi di seluruh Indonesia.
2015 Perseroan memulai aktivitas Bank Devisa di Februari 2015 dan berhasil diimplementasikan di seluruh kantor Cabang. Perseroan meluncurkan Corporate Internet Banking (cashflow management), server based e-money, Mobile Banking dan peningkatan kualitas chip card based e-money. Perseroan memiliki 89 kantor yang tersebar di 45 kota di 27 propinsi di seluruh Indonesia.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 9
Profil Perseroan Peristiwa Penting 2015
Peristiwa Penting 2015
Untuk melengkapi produk dan jasa layanan yang dapat diberikan. Perseroan mengimplementasikan produk dana layanan Bank Devisa pada 9 Februari 2015.
Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Mei 2015.
Perseroan menyelenggarakan Public Expose pada 27 Mei 2015 untuk menyampaikan paparan kinerja Perseroan hingga Kwartal I Tahun 2015.
Sebagai bagian dari langkah peningkatan kualitas tenaga pemasaran, maka Perseroan meyelenggarakan Sales Motivation Workshop pada 3 Juli 2015.
Dalam Bulan Suci Ramadhan Perseroan menyelenggarakan acara Buka Puasa Bersama Karyawan Perseroan pada 3 Juli 2015 dan juga memberikan apresiasi kepada karyawan.
10 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Sebagai langkah Corporate Social Responsibility, Perseroan bekerjasama dengan Yayasan Titian Kasih menyelenggarakan bhakti sosial pengobatan gratis pada 2 Agustus 2015 di Desa Tanjung Anom, Tangerang.
Profil Perseroan Peristiwa Penting 2015
Atas prestasi Perseroan dalam bidang Marketing, Keuangan dan Manajemen Risiko, Perseroan menerima anugerah Economic Review Award pada 5 November 2015 yang diterima Direktur Perseroan.
Secara reguler Perseroan mengadakan Outing Karyawan Perseroan untuk mempererat persaudaraan dan kekeluargaan. Pada 14 November 2015, Outing Perseroan berlangsung di Cisarua Bogor.
Perseroan menaruh perhatian besar pada pendidikan dan lewat kegiatan Corporate Social Responsibility, Perseroan menyalurkan donasi berupa prasarana belajar di Sekolah Lentera Harapan Kupang pada 17 November 2015.
Masih dalam kerangka kegiatan Corporate Social Responsibility, Perseroan juga menyampaikan donasi prasarana pendidikan kepada Sekolah Lentera Harapan Ambon yang diterima perwakilan sekolah pada 11 Desember 2015.
Perseroan kembali menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 Desember 2015 dengan agenda tunggal pengangkatan Bp. Winardi Darmansa sebagai Direktur Perseroan.
Perayaan Natal Bersama Karyawan Perseroan diselenggarakan pada 30 Desember 2015 tidak hanya sebagai perayaan hari besar keagamaan namun juga untuk mempererat persaudaraan dan kekeluargaan antar karyawan.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 11
Profil Perseroan Penghargaan
Penghargaan
2011
2012
2012
Infobank Awards 2011, Bank yang Berpredikat “SANGAT BAGUS” Atas kinerja Keuangan Tahun 2010
Infobank Awards 2012, Bank yang Berpredikat “SANGAT BAGUS” Atas kinerja Keuangan Tahun 2011
Peringkat 1 The Best Bank 2012 in Corporate Communication Perbanas
2012 Peringkat 3 The Best Bank 2012 in Good Corporate Governance Perbanas
2013 Anugerah Perbankan IndonesiaPeringkat 3, Untuk Kategori Marketing Economic Review
2014 Bisnis Indonesia Award 2014, Best Bank, Kategori Bank Umum Non Devisa
2015
2015
2015
Anugerah Perbankan IndonesiaPeringkat 1, Untuk Kategori Finance Economic Review
Anugerah Perbankan IndonesiaPeringkat 1, Untuk Kategori Marketing Economic Review
Anugerah Perbankan IndonesiaPeringkat 1, Untuk Kategori Risk Management, Economic Review
12 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Profil Perseroan Ikhtisar Bisnis
Ikhtisar Bisnis Aset
16%
Pertumbuhan usaha Perseroan selama tahun 2015 tercermin pada pertumbuhan Aset Perseroan yang tumbuh seiring kemampuan Perseroan menghadirkan produk dan layanan perbankan yang makin berkualitas dan sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat.
Kredit yang Diberikan Aktivitas intermediasi perbankan yang menjadi peran utama Perseroan senantiasa ditingkatkan agar mampu berkontribusi pada kegiatan usaha masyarakat luas dengan tetap mengedepankan aspek kehati-hatian sehingga Non Performing Loan (NPL) dapat tetap terjaga nihil.
44,9%
Penghimpunan Dana
7,8%
Selama tahun 2015, penghimpunan Dana Pihak Ketiga mengedepankan upaya untuk mencapai komposisi yang optimal dengan memberikan kelengkapan layanan yang makin komprehensif dengan dukungan e-channel yang handal.
Laba Bersih Pertumbuhan laba Perseroan diraih dengan peningkatan produktivitas jaringan distribusi dalam aktivitas intermediasi, pengelolaan biaya bunga yang konsisten dan optimalisasi excess likuiditas untuk meningkatkan kualitas rentabilitas dari waktu ke waktu.
15%
Aktivitas Bank Devisa
Produk & Layanan Valuta Asing
Aktivitas sebagai Bank Devisa telah diimplementasikan sejak awal Februari 2015 di seluruh Kantor Cabang. Hadirnya beragam produk dan layanan dalam valuta asing melengkapi kemampuan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas akan produk dan jasa layanan perbankan yang berkualitas.
Jaringan Kantor Pengembangan jaringan kantor Perseroan dilakukan dengan tujuan untuk semakin mampu menjangkau daerah pemasaran yang makin luas dan meningkatkan citra Perseroan (brand awareness) Perseroan. Dengan penambahan selama tahun 2015, kini Perseroan telah hadir di 45 kota di 27 propinsi di seluruh Indonesia.
12
kantor baru
E-Channel
Nobu Link Nobu Mobile NobuPay
Perkembangan kebutuhan masyarakat di era digital mendorong Perseroan terus mengembangkan layanan electronic channel. Di tahun 2015, Perseroan melengkapi layanan e-channel yang dapat digunakan nasabah dengan Nobu Link (corporate internet banking dan cashflow management), Nobu Mobile dan NobuPay (pembayaran ecommerce), yang dapat memperkuat layanan terpadu “Payment Banking”.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 13
Profil Perseroan Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar Keuangan Aset (Dalam miliar Rp.)
Dana Masyarakat (Dalam miliar Rp.) 5.777
6.703 4.453
4.801
3.892
2.712 1.218
952 334 200
2011
2012
2013
2014
2015
2011
Penyaluran Kredit (Dalam miliar Rp.)
3.483
2.404
1.240
414
163
2011
2012
14 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
2013
2014
2015
2012
2013
2014
2015
Profil Perseroan Ikhtisar Keuangan
Neraca (dalam juta rupiah) Total Aset Penempatan pada Bank Indonesia Efek-Efek & Reverse Repo Kredit yang Diberikan Dana Masyarakat • Giro • Tabungan • Deposito Ekuitas-Bersih
2015 6.703.377 1.139.131 1.032.554 3.482.580 4.801.247 1.609.989 606.599 2.584.659 1.189.658
2014 5.777.122 1.436.128 1.356.317 2.403.881 4.452.759 1.331.152 389.371 2.732.236 1.182.469
2013 3.892.207 753.000 1.528.169 1.240.058 2.712.184 1.227.345 292.683 1.192.156 1.024.741
2012 1.217.521 571.200 116.874 413.521 951.504 422.893 77.780 450.831 256.086
2011 333.832 106.818 39.553 162.769 200.137 65.491 9.718 124.928 129.955
207.132 (184.645)
157.905 (141.897)
74.058 (54.282)
23.545 (21.353)
12.811 (11.641)
22.487 228 22.715 (4.509) 18.206
16.008 4.203 20.211 (4.386) 15.825
19.776 2 19.778 (5.135) 14.643
2.192 1.778 3.970 (1.174) 2.796
1.170 1.441 2.611 (696) 1.915
27,48%
48,38%
87,49%
68,60%
87,34%
Laporan Laba Rugi (dalam juta rupiah) Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih Laba Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional-Bersih Laba Tahun Berjalan Sebelum Pajak Beban Pajak Penghasilan Laba Bersih Rasio Keuangan I. Permodalan
Rasio Kecukupan Modal (CAR)
II. Aset Produktif
Aset Produktif Bermasalah
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
Kredit Bermasalah
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
Kredit Bermasalah-Bersih
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan terhadap Aset Produktif
0,27%
0,21%
0,17%
0,17%
0,48%
III. Rentabilitas
Tingkat Pengembalian Aset (ROA)
0,38%
0,43%
0,78%
0,59%
1,16%
Tingkat Pengembalian Ekuitas (ROE)
1,59%
1,42%
1,85%
1,33%
1,60%
3,89%
3,74%
3,22%
3,83%
5,44%
95,59%
95,94%
88,30%
95,53%
94,39%
72,53%
53,99%
45,72%
43,46%
81,33%
Margin Bunga Bersih (NIM)
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
IV. Likuiditas
Kredit yang DiberikanTerhadap Dana Masyarakat (LDR)
V. Kepatuhan
Persentase Pelanggaran BMPK
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
Persentase Pelampauan BMPK
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
Giro Wajib Minimum Rupiah
8,29%
10,37%
11,38%
11,55%
9,55%
Giro Wajib Minimum Valas
9,51% 672 74 72
506 64 48
236
116
38
13
10
8
Lain-lain Jumlah Karyawan Jumlah Jaringan Kantor Jumlah Jaringan ATM*
884 89 102
*)Tidak termasuk lebih dari 90.000 unit jaringan ATM Bersama dana ATM Prima yang terkoneksi dengan ATM Perseroan.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 15
Profil Perseroan Ikhtisar Saham
Ikhtisar Saham Harga & Volume Saham (Dalam Rp & Lembar) 140.000.000
1000
120.000.000
800
100.000.000
600
80.000.000 60.000.000
400
40.000.000 200
20.000.000 -
0 20-May-2013
20-Sep-2013 20-Jan-2014
20-May-2014
20-Sep-2014 20-Jan-2015 20-May-2015
Volume (RHS)
20-Sep-2015 31-Dec-2015
Harga (LHS)
Tanggal
Open (Rp)
High (Rp)
Low (Rp)
Last (Rp)
Volume (Lembar)
Triwulan I /2015
754
755
759
748
1.224.524
Triwulan 2/2015
772
771
775
761
971.930
Triwulan 3/2015
742
742
744
735
1.011.570
Triwulan 4/2015
631
622
637
611
973.120
Merupakan angka rata-rata dalam periode
16 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Profil Perseroan Ikhtisar Saham
Komposisi Pemegang Saham (31 Desember 2015)
24,52%
23,19%
PT Kharisma Buana Nusantara OCBC Securities Pte Ltd Client A/C PT Prima Cakrawala Sentosa Nio Yantony
9,28% 22,86%
Masyarakat (Di bawah 5%)
20,15%
Kronologis Pencatatan Saham No Keterangan
Jumlah Saham dikeluarkan (Lembar)
Tanggal Bursa Pencatatan
Nilai Nominal Rp. 100,1
Penawaran Umum Perdana
2.155.830.000
13-14 Mei 2013
Bursa Efek Indonesia
2
Company Listing
4.145.830.000
20 Mei 2013
Bursa Efek Indonesia
3
PMTHMETD / Private Placement
165.500.000
4 September 2014
Bursa Efek Indonesia
Jumlah Modal Ditempatkan/ Disetor
4.311.330.000
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 17
Profil Perseroan Laporan Dewan Komisaria
Laporan Dewan Komisaris
Prof. Dr. Adrianus Mooy , Hadiah Herawatie, SH, LLM,dan Markus Permadi Dewan Komisaris Perseroan
“Dewan Komisaris Perseroan menyampaikan bahwa di tengah perkembangan ekonomi Nasional yang diliputi oleh ketidakpastian global, Perseroan tetap dapat mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 16%. Aktivitas intermediasi perbankan yang menjadi core business Perseroan dapat tumbuh optimal dengan kualitas yang makin baik. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Perseroan tumbuh sebesar 7,8% dan pertumbuhan aktivitas penyaluran dana (loan growth) tumbuh sebesar 44,9%. Laba Bersih Perseroan tercatat tumbuh 15% sebagai hasil dari pertumbuhan volume usaha dan pengelolaan biaya yang optimal. Jaringan kantor Perseroan mencapai 89 kantor yang tersebar di 45 kota di 27 propinsi di Indonesia”.
18 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Profil Perseroan Laporan Dewan Komisaria
Pemegang Saham yang kami hormati, Tahun 2015 merupakan tahun yang menggembirakan sekaligus tahun yang penuh tantangan bagi Perseroan. Sebelum kami membahas tentang kinerja Perseroan, dapat bersama kita lihat perkembangan kondisi ekonomi Nasional sepanjang tahun 2015 yang tentunya tidak lepas dari pengaruh ekonomi global dan regional. Kita bersama mencatat bahwa masih kuatnya ketidak pastian global pada perekonomian negara-negara di berbagai zona, baik Asia, Amerika maupun Eropa. Beberapa hal yang mengemuka sepanjang tahun 2015 antara lain adalah pemulihan ekonomi dunia yang masih cenderung lemah, berlanjutnya penurunan harga komoditas dunia, dan berkurangnya aliran modal ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Kondisi global tersebut kemudian menjadi makin challenging ketika kita juga mencatat adanya ketidakpastian rencana normalisasi suku bunga AS baik waktu maupun besarannya, selain langkah pemulihan ekonomi melalui pelonggaran moneter di Eropa, Jepang dan Tiongkok. Negaranegara berkembang termasuk Indonesia sempat pula dikagetkan dengan langkah devaluasi mata uang Yuan yang sempat membuat Rupiah tergerus hingga level Rp. 14.657,- di akhir September 2015 (sumber: www.bi.go.id). Kondisi Ekonomi Nasional Tahun 2015 Dari dalam negeri, angka inflasi Nasional sepanjang tahun 2015 menunjukkan trend yang menggembirakan dimana dari level 8,36% (YoY) di akhir tahun 2014 terus mengalami penurunan hingga level 3,35% (YoY) di Desember 2015. Hal ini tentunya memberi ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan tingkat Suku Bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang sejak Februari 2015 berada di level 7,5%. Dalam kondisi ketidakpastian global, Bank Indonesia sebagai otoritas makroprudensial, mengambil kebijakan-kebijakan guna mendorong stabilitas makroekonomi dengan tetap memberi ruang pada potensi pertumbuhan dengan tingkat risiko yang relatif terkendali. Kebijakan ini antara lain kebijakan Loan to Value Ratio untuk kredit properti dan penurunan uang muka kredit kendaraan bermotor, juga penyempurnaan ketentuan Giro Wajib Minimum-Loan to Funding Ratio, selain pemantauan bank-bank yang memiliki eksposur risiko valuta asing terbesar guna memitigasi munculnya risiko yang bersifat sistemik. Di sisi Pemerintah, dorongan pelaksanaan proyek infrastruktur dan rangkaian paket kebijakan ekonomi yang telah diterbitkan menjadi stimulus bagi perekonomian dan kepercayaan pasar. Dalam kondisi yang demikian tersebut, pertumbuhan ekonomi Nasional dapat terjaga dan bahkan sedikit meningkat di Kwartal III dan IV. Dapat disimpulkan secara umum, bahwa sejauh ini kondisi perekonomian Nasional masih cukup resilient terhadap berbagai gejolak global. Namun demikian, Pemerintah bersama Bank Indonesia masih terus berusaha untuk menjaga kondisi tersebut dan bahkan meningkatkan kualitasnya agar tetap kondusif bagi pertumbuhan usaha domestik.
Inflasi dan BI Rate
Pertumbuhan Ekonomi
10.00%
6,03 5,81 5,62 5,72
8.00%
Kurs Rupiah - USD
5,04 5,14 4,96 4,97 5,04 4,73 4,66 4,74
15,000 14,000 13,000
6.00%
12,000
4.00%
11,000
2.00%
10,000 Q1
0.00% Des 12
Jun 13
Dec 13
Inflasi YoY
Jun 14
Dec 14
Jun 14 Dec 15
Q2
2013 2013
Q3
Q4
2013 2013
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
2014 2014 2014 2014 2015 2015
Q3
Q4
9,000
2015 2015
31-Jan-13
31-Oct-13
25-Jul-13
30-Apr-13
BI Rate
Indikator Ekonomi Nasional : Inflasi, Suku Bunga Acuan Bank Indonesia, Pertumbuhan Ekonomi & Nilai Tukar Rupiah
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 19
Profil Perseroan Laporan Dewan Komisaria
Dewan Komisaris Perseroan menyampaikan bahwa di tengah perkembangan ekonomi Nasional yang diliputi oleh ketidakpastian global, Perseroan tetap dapat mencatatkan pertumbuhan volume usaha sebesar 16%. Aktivitas intermediasi perbankan yang menjadi core business Perseroan dapat tumbuh optimal dengan kualitas yang makin baik. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Perseroan tumbuh sebesar 7,8% dan pertumbuhan aktivitas penyaluran dana (loan growth) tumbuh sebesar 44,9%. Laba Bersih Perseroan tercatat tumbuh 15% sebagai hasil dari pertumbuhan volume usaha dan pengelolaan biaya yang optimal. Jaringan kantor Perseroan mencapai 89 kantor yang tersebar di 45 kota di 27 propinsi di Indonesia. Satu hal penting patut dicatat adalah bahwa di Tahun 2015, Perseroan telah memulai langkah aktivitas Bank Devisa dengan menyediakan produk dan layanan berbasis valuta asing. Hal ini tentunya sangat menggembirakan, karena dengan langkah strategis tersebut, Perseroan telah satu langkah lebih maju dalam memperkuat positioning Perseroan di industri perbankan Nasional. Selain berbagai kemajuan tersebut, Dewan Komisaris juga ingin menyampaikan bahwa kualitas tata kelola dan pengendalian risiko sepanjang Tahun 2015 juga meningkat seiring pertumbuhan usaha yang telah dicapai Perseroan. Hal ini menjadi bukti komitmen Manajemen Perseroan dalam mewujudkan tidak hanya pertumbuhan dalam kuantitas, namun juga dalam dimensi kualitas. Dewan Komisaris mengapresiasi kinerja Manajemen dan seluruh karyawan Perseroan yang senantiasa mengupayakan yang terbaik dalam berusaha memenuhi target pertumbuhan yang hendak dicapai. Aktivitas Dewan Komisaris dan Pelaksanaan Tata Kelola Dewan Komisaris secara aktif mensupervisi aktivitas usaha yang dilakukan Perseroan dan secara aktif pula memberikan arahan dan masukan agar kualitas pengelolaan Perseroan dapat terus ditingkatkan. Dengan dukungan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi, Dewan Komisaris memantau dan menganalisis capaian keuangan dan non keuangan secara berkala di dalam konteks peningkatan kualitas pengelolaan struktur, proses serta outcome Tata Kelola, pengendalian risiko, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia sehingga Perseroan mampu menapaki perjalanan pertumbuhan secara berkelanjutan (sustainable growth). Manajemen Perseroan juga secara aktif berdiskusi dan berkonsultasi dengan Dewan Komisaris terutama dalam strategi pengembangan usaha untuk memperoleh pandangan yang lebih luas sehingga keputusan dapat diambil secara lebih tepat dan tetap berlandaskan pada prinsip kehati-hatian. RUPS Tahunan Dewan Komisaris melaporkan bahwa Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan pada 27 Mei 2015 yang memutuskan antara lain: (1) Pengesahan Laporan Tahunan 2014 termasuk Laporan Keuangan 2014, (2) Menetapkan penggunaan laba tahun 2014 dimana Perseroan tidak membagikan dividen dan seluruh laba Perseroan, setelah penyisihan Rp 500 juta untuk dana cadangan, sisanya dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat modal Perseroan, (3) Penunjukan Akuntan Publik untuk Tahun Buku 2015 dan (4) penetapan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Pada hari yang sama juga dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa (RUPSLB) Perseroan yang memutuskan perubahan beberapa pasal dalam anggaran Dasar Perseroan dalam rangka menyesuaikan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan baru yang telah berlaku. Di penghujung tahun 2015, Perseroan juga melaksanakan Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa untuk mengangkat Sdr. Winardi Darmansa sebagai anggota baru Direksi Perseroan. Tanggung Jawab Sosial Perseroan Dalam kerangka keberlanjutan (sustainability), Perseroan sebagai bagian dari lingkungan masyarakat melaksanakan beberapa aktivitas yang menjadi tanggung jawab sosial Perseroan. Kegiatan ini merupakan wujud kesadaran Perseroan untuk turut serta di dalam upaya membangun masyarakat Indonesia yang sehat dan berpendidikan. Perseroan secara rutin berpartisipasi dalam kegiatan bhakti
20 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Profil Perseroan Laporan Dewan Komisaria
sosial pengobatan masyarakat mengingat masih begitu banyak anggota masyarakat yang membutuhkan akses pada pemeriksaan dan pengobatan yang terjangkau. Selain itu Perseroan memberi perhatian pada pengembangan pendidikan anak-anak dengan memberikan donasi sarana dan prasarana pendidikan bagi anak-anak di Kupang, Ambon dan Papua. Dengan donasi ini diharapkan kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak tersebut dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan mendorong anak-anak untuk senantiasa belajar lebih giat. Pandangan atas Rencana Bisnis Perseroan 2016 Pencapaian selama kurun watu Tahun 2015 merupakan fondasi bagi pijakan pertumbuhan di tahuntahun berikutnya. Untuk itu Manajemen Perseroan telah menyusun Rencana Bisnis Bank 2016 sebagai kelanjutan dari upaya untuk membangun keberlanjutan pertumbuhan di masa yang akan datang. Dewan Komisaris memandang bahwa Rencana Bisnis Bank 2016 yang telah disusun merupakan hasil kajian yang memadai yang akan membawa Perseroan pada tahapan pertumbuhan yang diharapkan baik dari sisi keuangan maupun non keuangan. Dewan Komisaris mengharapkan bahwa Rencana Bisnis Bank 2016 tersebut dapat dilaksanakan dengan senantiasa mengedepankan aspek kehati-hatian terutama menyadari kondisi ketidakpastian global dan regional yang masih membayangi. Di atas seluruh rencana dan strategi yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank 2016 tersebut adalah bagaimana Perseroan mampu memberi manfaat dan berkontribusi makin besar bagi perekonomian, terutama Usaha Kecil dan Menengah (UKM), meningkatkan daya saingnya dan membantu memperluas jaringan pemasaran sehingga dapat tumbuh dan makin berkembang. Apresiasi Atas nama Pemegang Saham, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi kepada Direksi dan seluruh karyawan Perseroan atas etos kerja yang telah ditunjukkan selama ini. Organisasi Perseroan makin tumbuh besar dan membutuhkan kemauan untuk bekerjasama semakin solid guna mencapai tujuan bersama. Untuk itu Dewan Komisaris berharap bahwa soliditas ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan sesuai dengan nilai-nilai Perseroan yang selama ini telah kita jaga. Dewan Komisaris juga menyampaikan apresiasi kepada Otoritas Perbankan dan Pasar Modal yang telah bekerjasama dengan Perseroan dan dengan aktif memberikan masukan-masukan yang diperlukan bagi kemajuan Perseroan. Mengakhiri sambutan ini, perkenankan kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh Nasabah yang telah mempercayakan kebutuhan dan aktivitas perbankan melalui Perseroan di manapun berada. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada produk dan layanan yang kami sediakan, namun demikian kami senantiasa berusaha memperbaikinya dari waktu ke waktu. Kami pun membuka diri bagi setiap masukan yang disampaikan kepada kami untuk kebaikan layanan perbankan kami agar apa yang kami siapkan betul-betul sesuai dengan perkembangan kebutuhan Nasabah kami. Semoga Tuhan senantiasa melindungi langkah kita. Hormat kami,
Prof. Dr. Adrianus Mooy Komisaris Utama/Independen
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 21
Profil Perseroan Laporan Direksi
Laporan Direksi
“Di tahun 2015 Perseroan mencatatkan pertumbuhan Aset sebesar 16%, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,8% dengan mengutamakan kenaikan proporsi Current Account Saving Account (CASA) yang mencapai 46,17%, sedangkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 44,9%”.
Direksi Perseroan Hendra Kurniawan, Januar Angkawidjaja, Suhaimin Djohan, Winardi Darmansa, dan Migi Trisnadi
22 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Profil Perseroan Laporan Direksi
Pemegang Saham yang kami hormati, Dalam kesempatan ini Direksi Perseroan ingin menyampaikan sekilas pertumbuhan Perseroan sepanjang tahun 2015 yang telah kita lalui dengan penuh semangat dan tentunya tidak lepas pula dari tantangan. Dari sisi volume usaha, Perseroan mencatatkan pertumbuhan Aset sebesar 16% dibandingkan akhir tahun 2014. Pada aktivitas penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), dalam kurun waktu 2015, Perseroan membukukan pertumbuhan 7,8% atau sejalan dengan pertumbuhan DPK perbankan Nasional (7,26%). Perseroan fokus pada peningkatan kualitas penghimpunan DPK dengan mengutamakan kenaikan proporsi Current Account Saving Account (CASA) yang mencapai 46,17% dan tentunya diikuti biaya bunga (cost of fund) yang secara gradual menurun selaras dengan terkendalinya pertumbuhan DPK secara keseluruhan. Dalam hal aktivitas intermediasi, Perseroan mencetak pertumbuhan penyaluran kredit (loan growth) sebesar 44,9%. Pertumbuhan kredit yang relatif cukup tinggi ini jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan kredit perbankan Nasional (10,45%), merupakan langkah Perseroan untuk mendorong tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) agar menjadi semakin optimal. Pada bottom line, Perseroan menghasilkan Laba Bersih Rp. 18,2 miliar atau tumbuh sebesar 15% dibandingkan periode sebelumnya. Perseroan juga melanjutkan pengembangan jaringan distribusi sehingga di akhir tahun 2015 Perseroan telah memiliki 89 kantor yang tersebar di 45 kota di 27 propinsi di seluruh Indonesia. Dalam upaya untuk melengkapi keseluruhan produk dan layanannya, Perseroan juga telah mengimplementasikan layanan berbasis valuta asing dan memperkuat layanan e-channel untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan perbankan berbasis payment banking, antara lain dengan peluncuran Nobu Link (corporate internet banking dan cash management), Nobu Mobile dan NobuPay. Industri Perbankan 2015 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 31-Dec-11 Kredit Yang Diberikan
31-Dec-12 Dana Pihak Ketiga (DPK)
31-Dec-13
31-Dec-14
31-Dec-15
Aset Bank Umum
Bagi industri perbankan nasional, tahun 2015 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan. Beberapa sentimen dan ketidakpastian perbaikan ekonomi global secara langsung dan tidak langsung mendera perekonomian nasional yang tentunya berpengaruh pula pada kegiatan usaha secara umum, termasuk dunia perbankan. Selama kurun waktu tahun 2015, Aset Perbankan nasional tumbuh 9,22% atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan di tahun sebelumnya yang sebesar 13,34%. Aktivitas intermediasi perbankan dari sisi penghimpunan dana tumbuh 7,26%, sedangkan penyaluran kredit tumbuh 10,45%. Dari sisi permodalan, CAR perbankan mengalami peningkatan dari 19,57% menjadi 21,59%. Dari sisi profitabilitas, perbankan nasional cukup menghadapi tantangan di tahun 2015. Meskipun NIM mengalami kenaikan dari 4,23% menjadi 5,39%, namun laba perbankan nasional turun 7,22%. Return on Asset (ROA) mengalami penurunan dari 2,85% menjadi 2,32%, dan BOPO meningkat dari 76,29% menjadi 81,50%. Dari sisi kredit bermasalah bersih (Net Non Performing Loan), tahun 2015 meningkat menjadi 1,14%
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 23
Profil Perseroan Laporan Direksi
dibandingkan tahun sebelumnya di 0,98%. Dengan gambaran indikator kinerja keuangan perbankan tersebut dapat kita lihat bahwa tahun 2015 bukanlah tahun yang mudah bagi industri perbankan Nasional. Namun demikian dengan perkembangan indikator perekonomian di kwartal ke IV 2015 yang makin membaik, ditambah dengan berbagai paket kebijakan ekonomi pemerintah yang makin komprehensif, optimisme mulai nampak untuk pertumbuhan di tahun 2016 dengan kualitas yang makin baik. Kinerja Perseroan Pencapaian kinerja Perseroan sepanjang tahun 2015 adalah hasil komitmen, kerja keras dan persistensi seluruh jajaran karyawan dan manajemen Perseroan yang berusaha untuk tidak hanya mencetak angka pertumbuhan, namun memberi makna lebih pada ‘kualitas’ pertumbuhan melalui berbagai langkah perbaikan di berbagai aspek. •
Aset Perseroan Di akhir tahun 2015, aset Perseroan mencapai Rp. 6,7 triliun atau tumbuh 16%. Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit sehingga di akhir tahun komposisi utama asset Perseroan adalah 51% di Kredit dan 44% pada pengelolaan portofolio berupa penempatan Bank Indonesia, bank lain dan surat berharga. Perseroan mengedepankan pertumbuhan asset yang berkualitas yang merupakan hasil dari kontribusi produktivitas jaringan distribusi yang semakin baik dari tahun ke tahun.
•
Penyaluran Kredit & NPL Pertumbuhan penyaluran kredit (loan growth) di tahun 2015 mencapai 44,9% dengan posisi di akhir tahun sebesar Rp. 3,48 triliun. Dalam mendorong aktivitas intermediasi ini Perseroan senantiasa melakukan monitoring secara konsisten dalam pengelolaan risiko sektor usaha debitur khususnya dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan. Perdagangan besar dan eceran serta industri pengolahan menjadi sektor dipilih Perseroan yang terbukti cukup tangguh di berbagai kondisi ekonomi. Dengan pengelolaan risiko yang terstruktur dan prudent tersebut, Perseroan dapat menjaga tingkat Non Performing Loan (NPL) nihil bahkan selama lima tahun terakhir. Perseroan tetap konsisten pula untuk mengutamakan segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sesuai dengan misi Perseroan selain tetap memanfaatkan peluang potensi pasar pada segmen consumer, medium and large commercial yang turut menopang pertumbuhan penyaluran kredit yang dilakukan.
•
Penghimpunan Dana Strategi Perseroan pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berkualitas nampak pada fokus Perseroan untuk menjaga dan menumbuhkan perimbangan komposisi DPK dan tidak hanya mementingkan pertumbuhan kuantitasnya. Pertumbuhan DPK Perseroan di Tahun 2015 sebesar 7,8% atau mencapai Rp. 4,8 triliun di akhir tahun 2015. Komposisi Current Account Saving Account (CASA) dapat ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai 46% di akhir tahun. Dengan komposisi yang optimal ini, dibarengi dengan pengelolaan suku bunga yang konsisten, Perseroan dapat memperbaiki Net Interest Margin (NIM) yang diperoleh. Dalam rangka memberikan layanan yang makin komprehensif bagi nasabah dan juga meningkatkan layanan “payment banking”, di tahun 2015 Perseroan memperkenalkan kehadiran corporate internet banking untuk mengelola cashflow (cash management) yang disebut Nobu Link, sebagai solusi pengelolaan keuangan nasabah
24 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Profil Perseroan Laporan Direksi
korporasi. Sedangkan untuk kebutuhan nasabah retail terhadap layanan perbankan berbasis smartphone, kami juga telah memperkenalkan hadirnya Nobu Mobile yang memberikan kemudahan akses bagi nasabah untuk melakukan transaksi perbankan dalam genggaman. Perseroan juga memperkenalkan NobuPay, sebuah sarana pembayaran bagi nasabah yang melakukan transaksi belanja secara online.
•
Pendapatan & Laba Laba Perseroan tumbuh 15% atau mencapai Rp. 18,2 miliar. Perseroan berupaya untuk menjaga pertumbuhan laba dari tahun ke tahun tetap meningkat meskipun Perseroan juga berusaha untuk meningkatkan kualitas layanan melalui pembukaan jaringan kantor yang makin luas, peningkatan kualitas tampilan di setiap kantor yang beroperasi, peningkatan kualitas jaringan dan sistem informasi, serta penambahan jenis dan fitur layanan berbasis elektronik. Pengelolaan biaya bunga dan overhead dilakukan dengan tetap menjaga competitiveness dalam industri dan cost management yang lebih baik.
•
Rasio keuangan Kinerja keuangan Perseroan nampak pula pada pencapaian rasio-rasio keuangan yang beberapa di antaranya menunjukkan arah perbaikan dari periode sebelumnya. Perseroan masih berada dalam kategori BUKU II dengan rasio kecukupan modal (CAR) pada akhir Tahun 2015 berada di 27,12%. Perbandingan penyaluran kredit dengan penghimpunan DPK (LDR) Perseroan meningkat dari 53,99% menjadi 72,53% seiring pertumbuhan penyaluran kredit yang makin optimal. Tingkat pengembalian ekuitas (ROE) Perseroan berada pada level 1,63% dan tingkat pengembalian aset (ROA) sebesar 0,38%. Net Interest Margin (NIM) membaik dari 3,74% menjadi 3,89%. Trend perbaikan sudah mulai nampak dan diharapkan makin meningkat pada periode berikutnya.
•
Aktivitas Bank Devisa Implementasi aktivitas Bank Devisa telah dimulai sejak awal Februari 2015 yang berhasil berjalan dengan baik di semua jaringan Kantor Cabang. Penyediaan produk dan jasa layanan berbasis valas menambah kemampuan Perseroan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas yang juga secara bertahap dapat mensetarakan Perseroan dengan pelaku utama industri perbankan lainnya. Ke depan, Perseroan akan melanjutkan pengembangan produk dan jasa layanan berbasis valuta asing ini agar makin lengkap dan nasabah makin merasakan manfaat dalam berelasi dengan Perseroan.
•
Pengembangan Jaringan Distribusi Kehadiran jaringan kantor secara fisik diperlukan dalam memperkenalkan dan membangun citra Perseroan di kalangan masyarakat luas selain melalui jaringan berbasis digital. Perseroan melanjutkan pengembangan jaringan distribusi fisik dengan menambah kehadiran kantor-kantor Perseroan di berbagai daerah guna memperluas penetrasi pasar. Hingga akhir Tahun 2015, jaringan kantor Perseroan mencapai 89 kantor yang tersebar di 45 kota di 27 propinsi di Indonesia. Selain itu, Perseroan juga memperbaiki layout dan tampilan fisik kantor guna memberikan kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan aktivitas perbankan dan memperkuat branding Perseroan di benak nasabah.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 25
Profil Perseroan Laporan Direksi
•
Tanggung Jawab Sosial Perseroan Perseroan memberi perhatian pada pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang sehat dan berpendidikan karena dengan kesehatan dan pendidikan yang memadai maka akan terbentuk manusia Indonesia yang tangguh dan berdaya saing. Kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan dilakukan dengan mendukung kegiatan bhakti sosial pemeriksaan kesehatan gratis bekerjasama dengan Yayasan Titian Kasih. Perseroan juga mendukung kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak dengan membantu penyediaan sarana dan prasarana belajar di Kupang, Ambon dan Papua. Indonesia Timur dipilih mengingat talenta anak-anak cerdas yang memiliki potensi besar untuk berkembang namun masih terkendala sarana dan prasarana belajar.
•
Sistem Pengendalian Internal Sistem Pengendalian Internal yang merupakan kerjasama Satuan Kerja Kepatuhan, Audit Internal dan Manajemen Risiko merupakan unsur dalam organisasi Perseroan yang bertindak sebagai penyeimbang atas aktivitas usaha yang makin berkembang dan kompleks. Kajian dan monitoring atas paparan risiko yang dihadapi Perseroan dalam berbagai aktivitas dilakukan dalam kerangka meminimalkan dan memitigasi kemungkinan timbulnya risiko. Audit berkala dilakukan guna memastikan bahwa setiap aktivitas dilakukan melalui mekanisme kontrol yang memadai dan sesuai dengan prosedur operasi standar yang berlaku. Setiap peraturan baru dikaji dan disosialisasikan agar seluruh aktivitas usaha dapat memenuhi (comply) berbagai ketentuan yang berlaku, termasuk di dalamnya strategi Anti Fraud, mekanisme Whistle Blower, serta ketentuan terkait Undang-Undang Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT).
Penghargaan Perseroan mengucapkan terimakasih atas apresiasi yang telah diterima Perseroan lewat Penghargaan Peringat I Finance, Peringkat I Marketing dan Peringkat I Manajemen Risiko, Anugerah Perbankan Indonesia untuk kategori Bank BUKU II dengan aset di bawah Rp. 10 triliun. Penghargaan ini kami terima sebagai pemicu untuk berprestasi lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang. Tema Laporan Tahunan 2015 Perusahaan yang tangguh yang mampu menjaga keberlanjutannya adalah tujuan semua perusahaan. Untuk itu tema “tranforming for sustainability” menjadi relevan bagi Perseroan yang menyadari bahwa tahun 2015 adalah pijakan penting bagi Perseroan untuk membangun keberlanjutan di tahun-tahun mendatang. Tahun 2015 adalah tahun di mana Perseroan hadir dengan berbagai produk dan layanan yang relatif komprehensif, dari jumlah dan cakupan jaringan kantor, produk dan layanan berbasis Rupiah dan valas dan kelengkapan kanal elektronik yang dimiliki. Tahun 2015 merupakan tahapan penting bagi Perseroan untuk memperkuat daya saing di industri perbankan nasional. Direksi Perseroan Dalam rangka memperkuat jajaran Manajemen Perseroan, maka pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 29 Desember 2015, Sdr. Winardi Darmansa disetujui dan diangkat menjadi anggota Direksi Perseroan. Kami mengucapkan selamat bekerja dan semoga penambahan jajaran Manajemen ini dapat mengakselerasi laju pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang.
26 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Profil Perseroan Laporan Direksi
Prospek Tahun 2016 Perseroan melihat bahwa prospek pertumbuhan kinerja Perseroan di Tahun 2016 akan semakin membaik. Kondisi perekonomian yang makin kondusif dengan projeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1% - 5,3% (asumsi dari OJK) dan tingkat inflasi serta suku bunga yang relatif terkendali akan mendorong aktivitas kegiatan usaha di berbagai sektor. Perseroan berencana untuk makin memperkuat kompetensinya dalam menyediakan layanan transaksi perbankan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain pengembangan jaringan fisik, Perseroan akan membangun kerjasama strategis dengan berbagai mitra usaha yang mempermudah akses nasabah dalam melakukan berbagai transaksi keuangan untuk berbagai kebutuhan melalui kanal perbankan elektronik yang dimiliki Perseroan (integrated payment banking). Selain pengembangan produk simpanan, Perseroan juga akan melengkapi produk-produknya dengan alternatif produk wealth management yang sesuai dengan profil risiko nasabah. Perseroan juga berencana menambah produk dan layanan berbasis digital sesuai dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan perbankan digital yang handal. Rencana pengembangan usaha di 2016 menjadi wujud komitmen Perseroan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan bagi nasabah dari waktu ke waktu.
Apresiasi Menutup laporan ini perkenankan kami mengucapkan terimakasih kepada Pemegang Saham dan Dewan Komisaris Perseroan yang secara konsisten memberikan dukungan bagi pengembangan usaha Perseroan. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan Pengawas Perbankan dan Pengawas Pasar Modal, dan PT Bursa Efek Indonesia yang telah menjadi mitra kami dan telah memberikan bimbingan dan pengawasan atas aktivitas usaha yang berujung pada pencapaian kinerja Perseroan yang makin baik. Kami berterimakasih pula kepada seluruh mitra usaha kami yang bersama kami tumbuh dan berkembang serta membangun kerjasama saling menguntungkan hingga saat ini. Dengan rendah hati ijinkan kami pula menyampaikan rasa terimakasih kami kepada seluruh nasabah yang dengan setia memberikan saran dan masukan bagi kami agar produk dan layanan kami semakin berkualitas. Semoga kami mampu senantiasa menjaga kepercayaan yang telah diberikan dengan sikap dan integritas yang bermartabat. Terimakasih.
Hormat kami,
Suhaimin Djohan Direktur Utama
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 27
Profil Perseroan Pemnahasan Rencana dan Strategi
Pembahasan Rencana dan Strategi Rencana Strategis Jangka Pendek Perseroan dalam jangka pendek akan melanjutkan pengembangan usaha yang bertumpu pada peningkatan produktivitas dan berujung pada profitabilitas Perseroan. Pengembangan jaringan distribusi dilakukan guna menambah jangkauan pangsa pasar Perseroan disamping mengoptimalkan kinerja jaringan distribusi yang telah beroperasi sehingga meningkatkan kontribusinya bagi volume usaha secara bankwide. Perseroan mendorong pula peningkatan CASA melalui berbagai program yang kontinyu dengan meningkatkan kualitas layanan melalui langkah memperkuat fitur dan kapabilitas kanal elektronik yang telah dimiliki dan memperluas kerjasama pembayaran dengan berbagai pihak guna memberikan kemudahan lebih bagi nasabah. Pengembangan produk-produk baru akan menunjang kemampuan Perseroan memberi alternatif produk yang makin beragam kepada nasabah seperti produk-produk berbasis investasi dan asuransi sesuai dengan profil risiko nasabah. Kesemuanya ini dilakukan melalui pengelolaan risiko yang memadai dan mengedepankan praktek tata kelola usaha yang baik.
Rencana Strategis Jangka Menengah Perseroan telah menyusun strategi jangka menengah yang memiliki kerangka utama yaitu memperkuat posisi Perseroan dalam industri perbankan. Reputasi yang dibangun sebagai supermarket banking yang salah satunya menutamakan kemampuan menyediakan layanan payment banking yang komprehensif menjadi tujuan yang hendak diraih dalam jangka menengah. Dengan layanan yang menyeluruh tersebut, baik melalui interaksi fisik di kantor-kantor Perseroan, maupun interaksi digital melalui seluruh pintu e-channel Perseroan akan dicapai ‘attachment’ yang kuat dengan nasabah sehingga Perseroan akan dapat memenuhi berbagai kebutuhan akan produk dan layanan perbankan yang berkualitas.
Fokus Strategi 2016 Dalam menyusun strategi, Perseroan mengacu pada visi dan misi yang telah ditetapkan. Tahun 2016 adalah tahun yang penuh tantangan sekaligus kesampatan bagi Perseroan. Dalam tahun tersebut Perseroan akan berfokus pada : • Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (“DPK”) dengan komposisi Current Account Saving Account (“CASA”) yang optimal dengan biaya bunga (Cost of Fund) yang tetap terkelola dengan baik; • Pertumbuhan penyaluran kredit dengan kualitas yang terjaga dan tingkat suku bunga yang kompetitif; • Meningkatkan rentabilitas Bank melalui peningkatan kualitas pendapatan Bank dan melakukan pengelolaan biaya secara efisien; • Peningkatan potensi pendapatan non bunga (fee based income) dari diversifikasi produk dan layanan Bank; • Meningkatkan kualitas pengelolaan portofolio Treasury dalam rangka meningkatkan pendapatan Bank dengan tetap menjaga tingkat risiko yang dapat dikelola; • Pengembangan jaringan bank dalam rangka meningkatkan cakupan daerah pemasaran secara nasional; • Pengembangan produk yang makin beragam dan berkualitas serta pengembangan layanan berbasis digital sesuai dengan perkembangan era digitalisasi perbankan yang mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT); • Meningkatkan kualitas dan kapasitas pengelolaan sumber daya manusia; • Meningkatkan kualitas sistem pengendalian intern Bank melalui optimalisasi fungsi Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan; • Meningkatkan kualitas tata kelola usaha yang baik melalui optimalisasi fungsi Dewan Komisaris dan Komite-komite, dan peningkatan kualitas proses serta infrastruktur tata kelola.
28 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis & Pembahasan Manajemen Makro Ekonomi Inflasi & BI Rate
Indeks Harga Saham Gabungan
10,00% 9,00% 8,00%
6.000.00
7,00%
5.000.00
6,00% 4,00%
3.000.00
3,00%
2.000.00
2,00%
6.000 5.000 4.000 3.000 2.000
1.000.00
1,00%
1.000 -
0.00 Dec 12
Jun 13
Dec 13
Jun 14
Dec 14
Inflasi YoY
Jun 14
Dec 15
5,81
5,62
Jan-15
Apr-15
Jul-15
Volume (Juta lembar)
BI Rate
Pertumbuhan Ekonomi Nasional 6,03
7.000
4.000.00
5,00%
0,00%
8.000
Oct-15
Dec-15
IHSG
Nilai Tukar Rupiah terhadap USD 15.000.00
5,72 5,14
4,97
4,97
5,04
4,71
4,67
4,73
5,04
14.000.00 13.000.00 12.000.00 11.000.00 10.000.00
Q1
Q2
Q3
2013 2013 2013
Q4
Q1
2013 2014
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
2014 2014 2014 2015 2015 2015 2015
9.000.00 31-Jan-13 31-Jul-13 30-Jan-14 25-Jul-14 30-Jan-15 31-Jul-15
Sumber : www.bi.go.id, www.tradingeconomics.com, dan www.bps.go.id
Jika kita melihat perekonomian nasional pada tahun 2015 dari triwulan ke triwulan, maka kita dapat melihat bahwa pertumbuhan masing-masing triwulan tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2014. Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional secara umum mengalami tantangan yang cukup berat, terutama di kwartal kedua meskipun kemudian kembali rebound di kwartal keempat. Perkembangan perekonomian global sedikit banyak telah memberikan pengaruh pada kegiatan usaha di dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi global yang belum menampakkan tanda-tanda perbaikan, masih menurunnya harga-harga komoditas telah membuat para pelaku usaha cenderung wait and see. Pemerintah pun mengatakan bahwa terjadi penurunan investasi, belanja pemerintah dan belanja masyarakat sehingga di kwartal kedua perekonomian tercatat turun. Ketidakpastian besaran dan waktu kenaikan suku bunga The Fed dan langkah pelonggaran moneter di Eropa, Jepang dan Tiongkok yang berusaha memulihkan perekonomiannya memperberat kondisi ekonomi global dan regional. Ketika Pemerintah Tiongkok melakukan devaluasi mata uangnya, pasar keuangan regional dan global pun mengalami guncangan dan negara-negara berkembang mengalami tekanan. Pasca kenaikan harga BBM di November 2014 angka inflasi masih menunjukkan kenaikan di kwartal pertama tahun 2015. Isu harga pangan memberi kontribusi besar pada pergerakan angka inflasi di kwartal pertama dan kedua. Dengan berbagai kebijakan pengendalian pangan dan harga barang, maka angka
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 29
Analisis dan Pembahasan Manajemen Makro Ekonomi
inflasi berangsur-angsur dapat diturunkan dan mencapai titik terendah di Desember 2015 yaitu di angka 3,35%. Bank Indonesia sebagai pengelola kebijakan moneter, sejak Februari hingga akhir tahun 2015 mempertahankan kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) di level 7,5%. Hal ini tentunya tidak lepas dari situasi global dan regional yang berpengaruh pula pada pergerakan nilai tukar Rupiah yang sempat melemah hingga level Rp. 14.657,- di akhir September 2015. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tidak lepas dari tekanan. Hengkangnya modal asing sempat menekan Jakarta Composit Index yang sebelumnya pernah bertengger di level 5.478 di bulan April, turun hingga level 4.033 di September 2015. Di tengah ketidakpastian global tersebut, Pemerintah meluncurkan rangkaian Paket Kebijakan Ekonomi sejak 9 September 2015 yang kemudian nampak mulai dapat diterima pasar sehingga IHSG kembali rebound ke level 4.571 di akhir tahun. Komitmen Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Nampak pada berbagai aspek yang telah disentuh melalui Paket Kebijakan Ekonomi dari Paket I hingga IX. Paket kebijakan tersebut diluncurkan untuk menangkal perlambatan ekonomi global dan domestik dengan memperbaiki struktur ekonomi sehingga lebih kondusif bagi perkembangan industri, kepastian usaha di bidang perburuhan, kemudahan investasi, dan memperluas akses masyarakat terhadap kredit perbankan. Dengan paket kebijakan itu pula, Pemerintah ingin mendorong percepatan penyerahan anggaran mampu memberi kontribusi lebih pada perekonomian. Paket kebijakan tersebut terdiri dari deregulasi atas berbagai aturan yang menghambat investasi, dan debirokratisasi atas berbagai perizinan dan data, seperti diberlakukannya Indonesia National Single Window (INSW) yang memangkas berbagai birokasi ekspor impor. Membaiknya nilai tukar Rupiah, kembalinya kepercayaan pelaku pasar saham, dan membaiknya pertumbuhan ekonomi di kwartal keempat diharapkan menjadi sinyal awal yang baik atas efektifnya berbagai paket kebijakan ekonomi yang telah diterbitkan yang akan berlanjut di tahun-tahun mendatang.
30 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Perkembangan Industri Perbankan Indonesia | Aktivitas Bisnis
Perkembangan Industri Perbankan Indonesia Industri perbankan nasional sepanjang tahun 2015 mencatatkan pertumbuhan aset 9,22%. Pertumbuhan ini tentunya lebih mild dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di level 13,3%. Pertumbuhan aset perbankan nasional tentunya dipengaruhi oleh kondisi ekonomi nasional yang memang menghadapi berbagai tantangan. Di tengah ketidakpastian global dan regional, penyaluran kredit perbankan masih dapat mencatatkan pertumbuhan 10,45% di mana angka ini hanya sedikit turun dibanding pertumbuhan di tahun sebelumya. Namun dari sisi penghimpunan DPK, tercatat hanya tumbuh 7,26%, jauh dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang berada di level 12,29%. Rasio Kredit terhadap DPK (LDR) mengalami peningkatan sehingga mencapai 92,12%. Tingkat permodalan perbankan cukup terjaga di level yang tinggi yaitu di level 21,59%, jauh di atas ketentuan minimum. Surprisingly, Net Interest Margin (NIM) perbankan nasional mengalami peningkatan, meskipun rasio pengembalian aset (ROA) mengalami penurunan dan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) mengalami degradasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sepanjang tahun 2015, perbankan nasional memiliki ketahanan yang cukup tangguh di tengah pergerakan perekonomian yang cukup fluktuatif.
Indikator
2014
2015
Pertumbuhan/Perbedaan
Aset Bank Umum
5.615.150
6.132.828
9,22%
Kredit Yang Diberikan
3.674.308
4.058.126
10,45%
Dana Pihak Ketiga (DPK)
4.114.420
4.413.244
7,26%
CAR
19,57%
21,59%
2,02%
LDR
89,42%
92,12%
2,70%
ROA
2,85%
2,32%
-0,53%
76,29%
81,50%
5,21%
4,23%
5,39%
1,16%
BOPO NIM Data Perkembangan Perbankan Umum Nasional
Aktivitas Bisnis Penghimpunan Dana Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan salah satu sisi dari kegiatan intermediasi perbankan yang menjadi kompetensi Perseroan. Perseroan menempatkan aktivitas penghimpunan dana simpanan menjadi garda terdepan dalam membangun basis nasabah yang kuat, perluasan penetrasi pasar dan membangun reputasi di benak masyarakat. Produk-produk simpanan seperti tabungan, giro dan deposito adalah produk yang paling dekat dengan nasabah karena bersinggungan dengan aktivitas sehari-hari. Untuk itu dalam strategi penghimpunan dana, Perseroan berpijak dari kebutuhan masyarakat yang menjadi segmen pasar Perseroan. Perseroan secara kontinyu melakukan promotional campaign yang beragam sehingga nasabah dapat memperoleh manfaat dari berbagai produk yang ditawarkan. Dalam ‘membangun’ kebutuhan nasabah akan produk simpanan, maka Perseroan melengkapinya dengan kemudahan sarana pembayaran bagi
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 31
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
kebutuhan yang bersifat reguler. Layanan pembayaran ini tidak hanya dilakukan melalui sarana fisik di kantor-kantor layanan, namun juga melalui e-channel yang telah dikembangkan Perseroan. Dengan diimplementasikannya aktivitas Bank Devisa, maka Perseroan telah melengkapi produk simpanannya dengan produk berbasis valuta asing. Dengan kelengkapan ini Perseroan membangun ‘kelekatan’ hubungan (deepening) dengan nasabah karena nasabah dapat memenuhi segala kebutuhan perbankannya di cukup satu bank (one supermarket banking). a. Segmen Pasar, Jangkauan Penetrasi Pasar dan Tenaga Pemasar Pemahaman Perilaku Segmen Pasar Dalam menerapkan strategi pengembangan Dana Pihak Ketiga, tentunya tidak lepas dari positioning Perseroan untuk segmen pasar yang telah dipilih. Pemahaman Perseroan akan kebutuhan perbankan segmen pasar tersebut menjadi dasar dalam menentukan produk apa yang paling sesuai untuk dipasarkan kepada segmen tersebut. Untuk itu Perseroan melakukan kajian yang memadai sebagai riset untuk mengetahui aktivitas dan perilaku berbagai segmen pasar atas kebutuhan transaksi perbankan pada berbagai area cakupan. Mengingat Indonesia terdiri dari berbagai daerah pemasaran yang memiliki karakteristik geografis dan struktur demografi yang berbeda, maka perilaku ini dapat berbeda di area yang berbeda. Di area perkotaan, berkembangnya segmen kelas menengah
32 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
yang sangat signifikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir menjadikan kelas ini sebagai segmen pasar perbankan yang paling potensial. Kebutuhan dan perilaku kelas menengah dalam melakukan transaksi perbankan pun berevolusi seiring perkembangan teknologi digital yang sangat pesat. Untuk itu Perseroan juga harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan ini dengan menyediakan produk dan layanan yang sesuai. Untuk produk tabungan, cenderung memiliki segmen pasar yang cukup lebar, berbeda dengan giro yang cenderung tersegmentasi untuk aktivitas usaha dan pembayaran mitra bisnis, baik usaha perorangan maupun korporasi. Untuk produk deposito, produk ini memiliki rentang segmen tertentu yang tidak lepas dari profil risiko dan perencanaan keuangan. Dengan pemahaman yang komprehensif akan segmen pasar ini maka Perseroan dapat menyusun strategi pemasaran yang tepat sasaran dan efektif.
Jaringan Pemasaran Sebagai point of sales Kemampuan Perseroan menjangkau calon nasabah adalah poin utama dalam membangun basis nasabah produk simpanan. Dalam membangun kemampuan memperluas jangkauan pemasaran ini maka Perseroan telah membangun jaringan distribusi fisik berupa kantor layanan (Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, dan Payment Point) secara bertahap untuk dapat menembus pasar di berbagai daerah di Indonesia. Kehadiran kantor-kantor tersebut sangat penting dalam membangun citra Perseroan di benak nasabah dan menjadi pintu pembuka (door opener) bagi hubungan Perseroan dengan nasabah. Hingga akhir tahun 2015, Perseroan telah hadir di 89 lokasi di 45 kota besar Indonesia yang tersebar di 27 propinsi. Melalui jaringan distribusi ini, maka kegiatan penghimpunan DPK dapat dilakukan dengan koordinasi dan program yang telah disusun oleh kantor pusat. Dengan kehadiran jaringan distribusi kantor secara fisik ini, maka secara bertahap brand awareness masyarakat dapat dibangun dan kepercayaan dapat diperoleh. Dengan demikian, jaringan distribusi kantor masih menjadi point of sales yang utama bagi Perseroan sehingga perannya dalam penghimpunan DPK sangatlah esensial.
Dalam memanfaatkan potensi pasar di lokasi kantor tertentu, Perseroan telah membuka layanan late banking dan weekend banking, terutama di lokasi kantor yang berada di pusat perbelanjaan, yang terbukti sangat membantu nasabah, khususnya tenant atau pemilik toko yang dengan mudah dapat menyimpan dana tunai di akhir hari.
Indonesia Timur 4,58%
Indonesia Barat & Tengah 28,28% Jabodetabek 67,14%
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 33
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
Tenaga Pemasar Volume penghimpunan DPK melalui produk-produk simpanan bergantung pada kemampuan tenaga pemasar di jaringan distribusi. Produk baru dan berbagai program dilakukan sebagai strategi ‘marketing pull’ agar dapat menarik minat calon nasabah, namun demikian diperlukan juga ‘sales push’ yang dilakukan oleh tenaga penjual dalam melakukan kontak langsung dan menjelaskan manfaat atas produk. Perseroan menyadari pentingnya tenaga pemasar ini dalam keberhasilan peningkatan volume penghimpunan dana dari waktu ke waktu. Untuk itu Perseroan senantiasa memberi perhatian besar pada tenaga pemasar di setiap jaringan distribusi kantor, baik kuantitas maupun kualitasnya. Pemenuhan akan kebutuhan tenaga pemasar dipenuhi dengan merekrut tenagatenaga penjual yang berpotensi dan menjalani pendidikan bidang pemasaran secara intensif. Tenaga front liner ini dibekali dengan pengetahuan dan skill yang cukup untuk memahami karakteristik pasar yang menjadi target pemasarannya, produk-produk yang akan ditawarkan dan keterampilan pemasaran yang memadai. Kompetisi internal seperti Kontes CASA, Best Sales, dan berbagai seasonal program lainnya diselenggarakan untuk memacu semangat kompetisi para tenaga pemasar ini.
Pertumbuhan DPK (Dalam juta Rp.)
CAGR: 219,6% (Compound Annual Growth Rate)
Komposisi DPK 2015 4.801.247 4.452.759
Simpanan Berjangka 58,83%
2.712.184
Giro 33,53% Tabungan 12,63%
951.504 200.137
2011
2012
2013
2014
2015
b. Pengembangan Produk & Promosi Pengembangan Produk Produk-produk DPK ‘diramu’ dan diluncurkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, baik kebutuhan segmen nasabah itu sendiri, namun juga ‘kemasan’ yang sesuai dengan gaya hidup, trend, dan reputasi yang hendak dibangun. Untuk itu pengembangan produk baru diawali dengan penyusunan Product Development Plan (PDP) yang kemudian dikaji oleh Komite Produk untuk menentukan product feasibility dari proyeksi volume dan fiturnya serta kesesuaian produk tersebut dengan segmen yang dipilih Perseroan. Selanjutnya Divisi Kepatuhan bersama-sama dengan Divisi Manajemen Risiko juga turut mengkaji sejauh mana produk tersebut memenuhi
34 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
berbagai ketentuan yang berlaku dan seberapa besar ekposur risiko yang melekat pada produk tersebut. Dengan proses yang cukup komprehensif ini maka lahir produk-produk tabungan seperti Nobu Payroll untuk tabungan khusus rekening gaji, Nobu Savings Junior untuk anak-anak, Nobu Saving Plan untuk nasabah yang melakukan perencanaan keuangan dan Nobu Saving Plus untuk nasabah dengan saldo mengendap dalam jumlah tertentu.
Pengembangan CASA & Pricing Penghimpunan Dana Pihak ketiga sepanjang tahun 2015 menitikberatkan pada peningkatan kualitasnya, dalam hal ini adalah bagaimana perimbangan komposisi Current Account Saving Account (CASA) yang optimal dapat terpenuhi dengan meningkatnya volume Giro dan Saving dari rekening-rekening yang berkualitas. Rekening yang berkualitas memiliki makna bahwa nasabah pemilik rekening tersebut adalah nasabah yang berpotensi untuk berkembang baik secara volume maupun aktivitas transaksinya. Upaya untuk meningkatkan CASA dilakukan dengan berbagai program yang secara kontinyu ditawarkan melalui jaringan distribusi Perseroan dan menambah berbagai fitur layanan seperti internet banking (Nobu Link untuk nasabah korporasi), dan Nobu Mobile sehingga nasabah dapat merasakan berbagai keuntungan dan kemudahan. Melalui langkah-langkah yang telah ditempuh tersebut, CASA Perseroan dapat ditingkatkan dari 38,64% di akhir tahun 2014 menjadi 46,17% di akhir tahun 2015.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 35
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
Kebijakan suku bunga (pricing) ditentukan melalui mekanisme pengajuan proposal yang disertai kajian yang cukup pada Asset & Liabilities Committee Meeting yang diselenggarakan secara bulanan. Kebijakan suku bunga yang ditetapkan Perseroan dengan mempertimbangkan aspek product competitiveness dan perhitungan kemampuan Perseroan serta ketentuan perbankan yang berlaku. Sesuai dengan perkembangan suku bunga di pasar dan arahan otoritas dalam memberikan suku bunga simpanan, maka Perseroan telah melakukan monitoring dan upaya yang konsisten untuk melakukan repricing secara bertahap sehingga biaya bunga dapat lebih terarah dan berkontribusi pada peningkatan Net Interest Margin (NIM) Perseroan. NIM Perseroan meningkat dari 3,74% di akhir tahun 2014 menjadi 3,97% di akhir tahun 2015.
Produk Valas Sejak Februari 2015, Perseroan telah mengimplementasikan aktivitas Bank Devisa dan sejak itu pula Perseroan telah menawarkan produk dan layanan berbasis valuta asing termasuk produk simpanan yaitu Nobu Savings Dollar, Nobu Giro Dollar dan Nobu Deposits Dollar. Kehadiran produk berbasis valuta asing ini melengkapi keberagaman produk yang dimiliki Perseroan sehingga kebutuhan nasabah dapat terpenuhi. Aktivitas Bank Devisa ini juga merupakan langkah maju Perseroan sehingga dapat semakin setara dengan sesama pelaku industri perbankan. Meskipun volume produk simpanan berbasis valuta asing hingga akhir tahun 2015 masih relatif kecil yaitu sekitar 6,38% dari
36 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Nobu Bank menawarkan produk dan layanan berbasis valuta asing yaitu Nobu Savings Dollar, Nobu Giro Dollar dan Nobu Deposits Dollar.
total DPK, namun pertumbuhan produk simpanan valas di tahun 2015 menjadi awal yang baik bagi pertumbuhan produk valas Perseroan seiring dengan makin aware-nya masyarakat luas akan produk dan layanan valas yang dimiliki Perseroan. Potensi pasar produk valas masih sangat besar seiring pula dengan aktivitas usaha ekspor/ impor yang meningkat dan kebutuhan gaya hidup masyarakat terutama di perkotaan untuk keperluan rekreasi, pendidikan serta kesehatan.
Promotional Campaign Dalam menyebarluaskan informasi produk dan program, Perseroan terutama secara efisien menggunakan media promosi below the line seperti brosur dan flyer, standing banner di lokasilokasi kantor berada, dan sms serta email blast yang sangat efektif dalam menjangkau langsung ke nasabah. Penggunaan smartphone secara luas saat ini sangat membantu penyebaran informasi produk karena nasabah atau calon nasabah rata-rata telah cukup familiar dengan penggunaan email dan komunikasi digital lainnya. Hal ini semakin mempermudah penyebaran informasi karena dengan mudah informasi dapat diteruskan sehingga menciptakan viral marketing dalam waktu singkat. Laman Perseroan, www.nobubank.com merupakan sarana penyebaran informasi produk dan program yang secara reguler dikinikan setiap kali program baru diluncurkan. Pengunjung laman Perseroan dengan mudah menemukan berbagai informasi produk dan program terbaru secara
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 37
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
lengkap. Selain itu, informasi produk juga dilakukan melalui word of mouth marketing dengan pendekatan komunitas dan orang per orang oleh tenaga penjual. Sementara itu aktivitas marketing melalui sarana above the line dengan TVC dan media cetak dilakukan secara selektif dan efisien dengan bekerjasama dengan mitra strategis Perseroan. Perseroan juga melakukan kampanye program bekerjasama dengan mitra sinergis Perseroan seperti Siloam Hospitals, Aryaduta Hotel, Hypermart dan pengembang melalui Lippo Homes yang telah dilakukan sepanjang tahun dalam berbagai event kampanye pemasaran sehingga memberi manfaat yang lebih besar kepada nasabah.
Layanan Pembayaran Menyadari bahwa produk simpanan sangat dekat dengan aktivitas perbankan sehari-hari baik nasabah individu maupun institusi, maka fitur pembayaran menjadi salah satu fitur penting yang diperlukan oleh nasabah. Semakin besar akses nasabah pada beragamnya biller (penerima pembayaran), maka nasabah akan semakin loyal karena terpenuhinya kebutuhan pembayaran melalui satu pintu. Dalam rangka memenuhi kebutuhan ini, sekaligus sesuai dengan strategi Perseroan untuk dapat menjadi ‘payment banking’, maka Perseroan memperluas kerjasama dengan berbagai institusi (biller) dalam menyediakan layanan pembayaran bagi nasabah termasuk melalui fasilitas
38 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
virtual account. Layanan pembayaran tersedia melalui layanan di teller di kantor-kantor Perseroan atau melalui opsi pembayaran/ pembelian yang tersedia di mesin ATM. Dalam perkembangannya ke depan, layanan ini juga akan tersedia di internet banking dan mobile banking. Perseroan telah bekerjasama dengan biller-biller terkemuka seperti: Iuran Lingkungan Lippo Village, Lippo Mall, XL, Telkomsel, Telkom Indonesia, Axis, Smartfren, TelkomVision, First Media, BigTV dan Bolt 4GLTE.
c. Layanan E-Channel Layanan kanal elektronik (e-channel) merupakan layanan yang tidak dapat dipisahkan dan menyatu dengan strategi penghimpunan DPK Perseroan khususnya produk tabungan dan giro. Bagi nasabah retail, e-channel seperti ATM, internet banking dan mobile banking, menjadi sarana yang paling mudah diakses dimanapun berada di saat membutuhkan layanan perbankan. Bagi nasabah institusi, layanan corporate internet banking mempermudah perusahaan untuk melakukan pembayaran, penerima pembayaran dan melakukan rekonsiliasi atas data pembayaran tersebut. Untuk itulah, Perseroan menyadari betapa pentingnya pengembangan e-channel dalam melengkapi strategi
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 39
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
penghimpunan DPK Perseroan untuk membangun basis nasabah yang kuat terlebih lagi di era digital saat ini, yang menuntut tidak hanya kehandalan layanan, namun juga kemudahan bagi pengguna. Dengan kerangka strategi menghadirkan layanan perbankan elektronik yang komprehensif bagi nasabah, maka di tahun 2015, Perseroan secara bertahap telah meluncurkan layanan baru dari otoritas seperti Nobu Link (corporate internet banking), Nobu Mobile (mobile banking), NobuPay (server based e-money) dan peningkatan kualitas chip card based e-money.
Nobu Debit Prima Nobu Debit merupakan layanan debit dari kartu ATM Perseroan (Nobu Card) yang dapat dilakukan di merchant-merchant yang menggunakan jaringan mesin EDC Prima jaringan BCA. Dengan menggunakan Nobu Card, nasabah dapat berbelanja di berbagai toko secara non-tunai dengan lebih mudah dan aman. Seiring meningkatnya volume produk tabungan, maka transaksi debit menggunakan Nobu Card juga makin meningkat signifikan dari bulan ke bulan.
40 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
Nobu ATM Mesin ATM Perseroan merupakan mesin layanan tunai dan non tunai yang tersedia bagi nasabah di berbagai lokasi strategis yang telah terhubung dengan dua jaringan sekaligus yaitu jaringan ATM Bersama dan ATM Prima sehingga memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi penarikan tunai dan transfer. Fitur-fitur dalam ATM telah dikembangkan sehingga nasabah dapat melakukan pembayaran beberapa biller/ tagihan dan pembelian pulsa prabayar, selain fitur utama seperti penarikan tunai, pengecekan saldo dan transfer. Fitur-fitur dalam ATM tersebut akan terus dikembangkan Perseroan melalui kerjasama dengan mitra strategis Perseroan agar nasabah dapat menikmati lebih banyak manfaat ketika menggunakan ATM Perseroan.
Internet Banking • Nobu Internet Banking Layanan internet banking Perseroan telah diperkenalkan Perseroan kepada nasabah dan volume penggunaannya makin meningkat. Layanan internet banking ini memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan di manapun berada. Perkembangan kebutuhan masyarakat mendorong Perseroan untuk senantiasa meningkatkan kualitas layanan internet banking ini agar semakin memberikan manfaat bagi nasabah.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 41
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
•
Nobu Link Merupakan layanan baru bagi nasabah institusi yaitu layanan internet banking yang telah diperkenalkan Perseroan sejak Juni 2015. Fitur-fitur dalam layanan corporate internet banking Perseroan ini membantu nasabah dalam pengelolaan keuangan (cash management) seperti multi payment, payment workflow & privilege yang dilengkapi pula dengan sistem keamanan dynamic PIN yang dihasilkan oleh token. Selain itu tersedia pula fitur non transaksional seperti filtering, account grouping dan sharing document. Perkembangan penggunaan (jumlah pengguna dan frekuensi transaksi) selama 6 bulan terakhir menunjukkan kemajuan yang signifikan. Dengan kehandalan dan manfaat Nobu Link ini diharapkan Perseroan dapat terus meningkatkan kepercayaan nasabah pada produk dan layanan Perseroan. Transaksi rupiah sudah mencapai lebih dari 10.000 item per bulan.
42 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
Nobu Mobile Merupakan layanan perbankan yang diakses melalui sebuah aplikasi di smartphone nasabah sehingga nasabah dapat melakukan transaksi perbankan dengan mudah di manapun berada. Aplikasi yang saat ini dapat diunduh dari Google Playstore tersebut dipersiapkan bagi nasabah yang sering melakukan transaksi perbankan secara harian, namun cenderung mobile/ commuting sehingga membutuhkan akses perbankan yang mudah dan handal. Perseroan terus mensosialisasikan penggunaan Nobu Mobile kepada nasabah dan calon nasabah yang potensial.
Nobu E-money Nobu E-Money adalah e-money berbasis kartu yang telah dipasarkan Perseroan sebagai alat pembayaran. E-money menjadi kebutuhan nasabah yang melakukan transaksi secara harian dalam nilai transaksi yang kecil seperti pembelian makanan dan minuman. Dengan e-money nasabah tidak perlu repot menyiapkan uang tunai sehingga lebih praktis dan relatif aman. Dengan kemudahan penambahan ulang (top up) dan ketersediaan reader di berbagai lokasi, maka Nobu E-money sangat sesuai untuk anak sekolah dan mahasiswa. Besaran saldo dan batasan nilai top up Nobu E-money mengikuti ketentuan yang berlaku tentang batasan saldo uang elektronik.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 43
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
NobuPay Merupakan server based e-money yang diaplikasikan sebagai sebuah sarana pembayaran untuk transaksi nasabah di online shop, seperti MatahariMall.com yang saat ini telah bekerjasama. Dengan registrasi yang cepat dan langkah top up yang mudah, maka nasabah dapat menggunakan NobuPay dengan aman untuk pembayaran. Melalui aplikasi NobuPay (berbasis android), pemilik NobuPay juga dapat melihat saldo dan history transaksi. Agar pemilik NobuPay makin leluasa melakukan transaksi, maka Perseroan akan terus memperluas kerjasama dengan berbagai toko-toko online yang makin marak bermunculan dewasa ini.
Seluruh kanal elektronik yang telah dibangun Perseroan merupakan layanan yang melengkapi produk-produk simpanan Perseroan sehingga nasabah menikmati akses transaksi perbankan melalui berbagai cara dan kemudahan. Layanan e-channel Perseroan yang makin komprehensif ini menjadi kekuatan yang mampu mengangkat Perseroan bersanding dengan pelaku industri perbankan lainnya.
44 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
Penyaluran Kredit a. Strategi Penyaluran Kredit Sesuai dengan misi Perseroan, strategi penyaluran kredit yang dilakukan Perseroan adalah dengan memprioritaskan pelayanan pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang telah terbukti memiliki ketahanan yang tinggi di berbagai kondisi perekonomian. Kerjasama fasilitas kredit dengan UKM bertujuan untuk meningkatkan daya saing UKM sehingga secara kuantitas dan kualitas dapat meningkatkan usahanya. Selain segmen UKM, tentunya Perseroan juga memanfaatkan peluang potensi pada segmen yang lain yaitu segmen medium and large commercial. Peluang pada segmen ini cukup besar sehingga dapat berkontribusi signifikan pada percepatan pertumbuhan aktivitas intermediasi yang dilakukan Perseroan.
Pengembangan potensi pasar dilakukan dengan menggunakan referensi debitur-debitur yang telah bekerjasama dengan Perseroan sehingga informasi yang diperoleh tentang prospek usaha calon debitur lebih komprehensif. Hubungan interpersonal yang terjalin baik dengan para debitur dan
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 45
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
calon debitur memungkinkan tenaga pemasar Perseroan untuk melakukan penilaian dan analisis yang mencukupi dalam pengajuan proposal kredit. Kerjasama dengan mitra Perseroan seperti Matahari Dept. Store dan Hypermart, dilakukan dalam rangka menyediakan fasilitas perkreditan bagi mitra usaha mereka yang terdiri dari para supplier yang telah terseleksi yang memiliki kondisi keuangan dan kondite yang cukup baik yang pada periode tertentu, seperti menjelang Hari Raya, memerlukan tambahan fasilitas pendanaan jangka pendek. Kerjasama saling menguntungkan ini menjadi salah satu business model yang dijalankan Perseroan dalam rangka memperbesar pangsa pasar perkreditan.
b. Eksposur Sektor Ekonomi Dalam menyalurkan kredit, Perseroan memperhatikan eksposur Perseroan pada berbagai sektor ekonomi dalam rangka mengelola risiko yang mungkin timbul pada setiap sektor. Besaran batas alokasi penyaluran kredit pada sektor tertentu ditetapkan melalui Risk Management Committee yang kemudian disampaikan kepada Risk Monitoring Committee untuk dimintakan persetujuan kepada Dewan Komisaris. Pengelolaan risiko dari sisi eksposur sektor ekonomi ini penting untuk
46 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
menghindarkan Perseroan terpapar terlalu besar pada satu jenis sektor. Apabila terdapat sektor yang melebihi batas yang telah ditetapkan, maka Divisi Risk Management akan berkoordinasi dengan business unit untuk segera mencari solusi penyelesaiannya. Pada tahun 2015, secara umum penyaluran kredit yang dilakukan Perseroan didominasi oleh sektor Perdagangan Besar & Eceran, Industri Pengolahan dan Perantara Keuangan.
Konstruksi 5%
Lainnya 10% Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan 11% Perantara keuangan 15%
Perdagangan besar dan eceran 30%
Industri Pengolahan 29%
c. Pengembangan Produk Perseroan mengembangkan fasilitas kredit sesuai dengan kebutuhan nasabah. Untuk itu Perseroan memiliki beberapa pilihan fasilitas antara lain: fasilitas kredit langsung, seperti kredit modal kerja dan kredit investasi, fasilitas tidak langsung yaitu Bank Garansi, serta kredit konsumsi seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM). Penyaluran Kredit (Dalam miliar Rp.)
CAGR: 196,7% (Compound Annual Growth Rate)
3.482.580
2.403.881
Komposisi Kredit
Kredit Investasi 15,71%
Konsumsi 3,31%
1.240.058 Kredit Modal Kerja 80,98% 162.769
2011
413.521
2012
2013
2014
2015
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 47
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
•
Kredit Modal Kerja Fasilitas kredit jenis ini diberikan dalam bentuk rekening koran maupun demand loan yang ditujukan untuk menunjang kebutuhan modal kerja atau likuiditas jangka pendek dalam rangka mendukung kegiatan usaha nasabah. Batas maksimum untuk setiap pinjaman yang dapat diberikan ditentukan dengan memperhatikan kebutuhan nasabah, kecukupan agunan, dan ketentuan yang berlaku mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
•
Kredit Investasi Kredit jenis ini adalah kredit komersial yang pengembalian kreditnya ini dilakukan dengan angsuran sesuai jangka waktu yang telah disepakati. Ditujukan untuk menunjang kebutuhan investasi nasabah dalam rangka mendukung kegiatan usaha nasabah seperti pembelian barang tidak bergerak, tempat usaha, mesin, atau ekspansi usaha. Batas maksimum untuk setiap pinjaman yang dapat diberikan ditentukan dengan memperhatikan kebutuhan nasabah, kecukupan agunan, dan ketentuan yang berlaku mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
48 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
• Kredit Konsumsi 1. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Perseroan menyediakan fasilitas KPR yang sesuai untuk karyawan, pengusaha dan profesional yang ingin memiliki, membangun atau merenovasi rumah/ruko atau apartemen atau pembelian kavling. Fasilitas ini tersedia melengkapi berbagai fasilitas kredit yang dimiliki Perseroan sehingga nasabah dapat merasakan berbagai manfaat dengan menjadi nasabah Perseroan. 2. •
Kredit Pemilikan Mobil (KPM) Fasilitas kepemilikan kendaraan bermotor (roda empat) juga tersedia bagi karyawan, pengusaha dan profesional yang membutuhkan kemudahan untuk memiliki kendaraan bermotor dengan pembayaran yang bertahap sesuai dengan rencana pengelolaan keuangannya.
Rangkaian Proses Persetujuan Kredit Setiap pengajuan proposal kredit wajib memenuhi kriteria dan ketentuan kelengkapan dokumen sesuai dengan prosedur operasi standar Perseroan. Dari proses pendekatan kepada nasabah, pengajuan proposal, analisis dan evaluasi kredit hingga keputusan penyaluran kredit senantiasa memperhatikan aspek fairness dan akuntabilitasnya.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 49
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
a.
Proses Analisis dan Evaluasi Kredit Proses ini diawali dari pengajuan proposal kredit yang berisi analisis kredit yang dievaluasi oleh Credit Unit yang berpedoman pada Kebijakan dan Prosedur Perkreditan Perseroan, Peraturan dan Ketentuan Bank Indonesia, serta tetap memperhatikan dan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan azas perkreditan yang sehat.
b.
Kewenangan Kredit dan Persetujuan Kredit Setiap pengajuan kredit baru, penambahan, perubahan maupun perpanjangan diputuskan oleh Komite Kredit Kantor Pusat atau Pejabat Pemutus Kredit yang mendapatkan kewenangan kredit dari Direksi atau Komite Kredit.
c.
Pengawasan Kredit Pengawasan kredit wajib dilakukan oleh Business Unit atau Kantor Cabang dan Credit Control Kantor Pusat. Pengawasan kredit dilakukan dengan melakukan monitoring atas kualitas pinjaman yang telah dibukukan dan early alert apabila terdapat debitur yang mengalami penurunan kualitas atas pinjaman yang diberikan.
Komite Kredit atau Pejabat Pemutus Kredit Perseroan telah membentuk Komite Kredit atau Pejabat Pemutus Kredit yang bertanggung jawab dalam memberikan persetujuan pengajuan kredit sebagai usaha menjamin kelancaran aktivitas dalam proses pemberian kredit. Selain itu Perseroan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis yang lengkap terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisis kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit.
Tresuri Divisi Tresuri melaksanakan kebijakan Perseroan dalam mengelola dana excess likuiditas yang bersumber dari DPK dan dana modal untuk memperoleh imbal hasil yang optimal bagi pendapatan Perseroan. Penetapan kebijakan pengelolaan portofolio Tresuri dilakukan oleh Komite Aset dan Liabilitas (ALCO) dengan didahului paparan dan analisis atas potensi yield dan risiko yang mungkin timbul. Setiap proposal Divisi Tresuri untuk berbagai alokasi penempatan wajib dikaji oleh Divisi Manajemen Risiko sehingga Perseroan memperoleh gambaran yang lebih komprehensif terutama sejauh mana potensi yield yang akan diperoleh dan eksposur risiko yang dihadapi sesuai dengan risk appetite Perseroan. Dukungan teknologi informasi telah diimplementasikan Perseroan dalam pengelolaan portofolio Tresuri terutama untuk menjaga eksposur risiko likuiditas, suku bunga, dan valas secara efektif dan efisien. Perseroan telah menerapkan aplikasi sistem Treasury-OSTS, secara paperless aktivitas Tresuri, pengelolaan dan pengendalian risikonya, dan setelmen dananya dilakasanakan oleh masing-masing divisi yang independen yaitu: Treasury Front Office (Divisi Tresuri), Treasury Middle Office (TMO- Divisi Manajemen Risiko), dan Treasury Back Office (TBO- Divisi Operation) sesuai fungsi dan tanggung jawabnya. Terkait aktivitas Bank Devisa yang telah diimplementasikan sejak Februari 2015, Divisi Tresuri bertugas menentukan nilai kurs valuta asing yang digunakan oleh seluruh Kantor Cabang sebagai acuan
50 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Aktivitas Bisnis
Penetapan kebijakan pengelolaan portofolio Tresuri oleh Komite Aset dan Liabilitas didahului paparan dan analisis atas potensi yield dan risiko yang mungkin timbul. Setiap proposal untuk berbagai alokasi penempatan wajib dikaji oleh Divisi Manajemen Risiko
dalam melayani transaksi nasabah. Kemampuan Divisi Tresuri dalam membangun kerjasama dengan mitra Perseroan menjadi kunci dalam memberikan dukungan penuh kepada Kantor-kantor Cabang berupa penentuan kurs yang kompetitif bagi para Nasabah. Dalam pengelolaannya, Divisi Tresuri membagi portofolionya ke dalam dua bagian besar yaitu: a. Pengelolaan Likuiditas dan Portofolio (Liquidity and Portfolio Management). Merupakan penggolaan dana yang bersumber dari kelebihan Dana Pihak Ketiga atas penyaluran kredit yang telah dikurangi pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) primer dan GWM sekunder serta GWM LDR sesuai ketentuan. Alokasi atas dana ini ditempatkan pada instrumen keuangan Deposit Facility BI (FASBI), Term Deposit Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Reverse Repo Bank Indonesia, penempatan antar bank (interbank call money), dan Surat Berharga (Pemerintah, BUMN dan Korporasi) dan reksa dana pasar uang dan terproteksi. b. Pengelolaan Modal (Capital Management). Adalah pengelolaan dana yang bersumber dari ekuitas pemegang saham dan hanya ditempatkan pada instrumen keuangan yang tidak memiliki risiko kredit (zero credit risk) yaitu surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah. Di dalam kerangka pengelolaan likuiditas, Perseroan melalui Divisi Tresuri senantiasa menjaga komposisi portofolio Tresuri dapat memenuhi kebutuhan likuiditas harian atas pergerakan dana, baik penarikan simpanan maupun penyaluran kredit. Sebagai langkah memitigasi adanya risiko likuiditas yang mungkin timbul, maka Perseroan memperluas relasi dan kerjasama dengan berbagai lembaga keuangan seperti: Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara, Bank BNP Paribas Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Central Asia, Bank KEB Hana, Bank Commonwealth Indonesia, OCBC NISP, Bank Mizuho, Bank Resona Perdania, Bangkok Bank Indonesia, Bank CIMB Niaga, Industrial & Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia, Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Bank Mega, Bank Rabobank Indonesia, Deutche Bank Indonesia, Citibank Indonesia, Bank Jabar & Banten, Bank Muamalat Indonesia, Bank China Trust Indonesia, Bank QNB Indonesia, Bank of Tokyo-Mitsubishi Jakarta, Bank Ekonomi, Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Bank Bukopin, Bank CTB Indonesia dan lainnya.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 51
Analisis dan Pembahasan Manajemen Pendukung Bisnis
Pendukung Bisnis
Pengembangan Jaringan Kantor Pengembangan jaringan kantor yang dilakukan Perseroan mengemban dua tujuan utama. Yang pertama sebagai langkah Perseroan untuk melakukan penetrasi pasar sehingga daerah pemasaran produk dan layanan Perseroan menjadi makin luas, dan yang kedua membangun kepercayaan dan citra Perseroan sebagai bank di benak masyarakat. Kehadiran dan keberadaan fisik sebuah kantor sebagai perpanjangan tangan Perseroan di suatu daerah masih sangat diperlukan dalam memperkenalkan dan membangun brand awareness tentang Perseroan di tengah ketatnya persaingan industri perbankan saat ini. Sebaran lokasi jaringan kantor didasarkan pada potensi pasar dari setiap daerah di Indonesia, tidak hanya pada lokasi yang memang dikenal luas menjadi pusat kegiatan ekonomi, namun juga daerah-daerah baru yang memiliki potensi pengembangan di masa depan seperti Wilayah Indonesia Timur. Sebelum melakukan pembukaan jaringan, Perseroan melakukan kajian ekonomi dan demografi yang memadai untuk memperoleh gambaran yang cukup komprehensif tentang potensi daerah tersebut baik pada saat ini maupun di masa datang. Kajian ini digunakan sebagai dokumen pendukung dalam pengajuan ijin kepada pihak otoritas. Kantor Wilayah Indonesia Timur di Manado telah beroperasi menjadi koordinator untuk seluruh Kantor Cabang di Indonesia Timur. Untuk fungsi serupa, Perseroan berencana untuk membuka Kantor Wilayah di beberapa lokasi seperti Medan untuk Indonesia Barat dan Semarang untuk Indonesia Tengah. Pemilihan lokasi, kesiapan fisik dan sistem pendukung dilakukan secara simultan dengan pemenuhan sumber daya manusia. Hal ini sangat penting karena sebagai perusahaan jasa, kehadiran Perseroan terwakili oleh sumber daya manusia yang ada pada setiap kantor yang dibuka. Kemampuan tenaga pemasar pada setiap kantor penting dalam memperkenalkan dan memasarkan produk dan layanan Perseroan, untuk itu sumber daya manusia ini memperoleh pelatihan-pelatihan khusus yang diperlukan untuk dapat mengemban tugas tersebut di setiap kantor. Perseroan secara berkala melakukan pemantauan kinerja dan produktivitas jaringan distribusi agar mampu berkontribusi lebih bagi pertumbuhan Perseroan.
52 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Pendukung Bisnis
Perseroan menyadari bahwa jaringan kantor sebagai tempat berinteraksi dengan nasabah tidak cukup hanya memenuhi aspek fungsional semata. Selain keamanan dalam bertransaksi, nasabah membutuhkan kemudahan akses dan kenyamanan setiap kali datang ke sebuah bank. Untuk itu dalam dua tahun terakhir Perseroan secara bertahap meng-upgrade jaringan fisik kantor agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan nasabah. Beberapa kantor mengalami renovasi dan relokasi ke tempat yang lebih luas dengan fasilitas yang lebih baik sehingga diharapkan dapat menghadirkan ‘banking experience’ yang baik bagi nasabah dan membuat nasabah hadir kembali. Kualitas tampilan jaringan kantor turut membantu meningkatkan citra Perseroan di benak nasabah. Sampai akhir tahun 2015, Perseroan telah hadir di 89 (delapan puluh sembilan) lokasi di 45 kota yang tersebar di 27 propinsi di Indonesia. Beberapa kantor yang baru dibuka di tahun 2015 antara lain Kantor Cabang Cikarang, Ternate, Jember, Kantor Kas Pontianak, Semarang, Malang, Lampung, Manado, Bandung, Tangerang, dan Payment Point Cikarang Pasar Central. Sementara itu beberapa kantor yang direlokasi antara lain Kantor Cabang Mangga Dua Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Bandung, Gajah Mada Jakarta, Malang, Lampung dan Pontianak. Perseroan juga menambah 34 (tiga puluh empat) mesin ATM di beberapa lokasi strategis sehingga total jumlah ATM saat ini 102 (seratus dua) mesin ATM, belum termasuk lebih dari 90.000 unit jaringan ATM Bersama dan ATM Prima yang terkoneksi dengan ATM Perseroan.
Operasi & Teknologi Informasi Aktivitas operasi merupakan jantung dari kegiatan layanan perbankan, dimana jasa layanan yang tersedia dapat dinikmati oleh nasabah. Untuk itu peran Direktorat Operasi dan Teknologi Informasi (OTI) sebagai penyedia pelayanan yang berkesinambungan berupa performa teknologi dan operasional yang baik serta solusi teknologi informasi yang inovatif sangatlah esensial. OTI sangat mementingkan adanya proses yang efisien dalam Perseroan, juga adanya pengelolaan risiko dan pengendalian yang seksama. Di samping itu, Perseroan berkomitmen untuk terus mempraktekkan pendekatan Customer Centric Culture yang dapat diandalkan dan konsisten dalam hal layanan pelanggan. Dalam usaha untuk menyediakan layanan terbaik untuk Pelanggan, Perseroan menetapkan beberapa tujuan yaitu sebagai berikut: • Sumber Daya Manusia Fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia dengan konsep ‘the right man on the right place’ dan membangun standar yang kuat dan dapat dipertahankan melalui pelatihan. •
Strategi Teknologi Informasi Menerapkan Strategi Teknologi Informasi yang berkesinambungan yang bertujuan meningkatkan performa teknologi informasi dan mendukung pertumbuhan bisnis serta meningkatkan keamanan teknologi informasi.
•
Proses untuk Layanan Berkualitas Melakukan pengkinian proses melalui digitalisasi agar tercapai efisiensi. Fokus pada kebutuhan nasabah di mana kecepatan dan ketepatan layanan menjadi kunci dari keberhasilan dan secara bersamaan meningkatkan produktivitas karyawan.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 53
Analisis dan Pembahasan Manajemen Pendukung Bisnis
• Manajemen Risiko Meningkatkan kesadaran atas risiko untuk setiap aktivitas di setiap unit kerja termasuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko keamanan informasi.
OTI juga melaksanakan proses yang sangat penting dalam mempersiapkan Perseroan sebagai Bank Devisa yang diimplementasikan pada kwartal pertama tahun 2015. Sesuai dengan rencana kerja tahunan yang telah ditetapkan, Perseroan telah melakukan sejumlah pengembangan yang berfokus pada 4 (empat) area utama.
a. Strategis Memperkenalkan sistem baru dan/ atau memperluas kemampuan sistem yang ada untuk mendapatkan keuntungan kompetitif. • Persiapan Bank Devisa, merupakan sarana bagi Perseroan untuk mempersiapkan dan melengkapi seluruh rangkaian produk dan layanan bagi kebutuhan nasabah berbasis valuta asing. • Persiapan Sistem Tresuri untuk aktivitas Forex, Money Market, Fixed Income dan Repo dengan sistem yang terintegrasi dari Front Office, Middle Office dan Back Office. • Pengembangan Corporate Internet Banking yang merupakan fasilitas internet banking Perseroan yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam hal pengelolaan keuangan atau Cash Management. • Pengembangan E-Money (Enhancement) untuk meningkatkan tingkat kualitas chip dari e-money dalam hal enkripsi data yang lebih baru untuk melindungi pemilik e-money apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada kartu tersebut. • Mengimplementasikan NobuPay yang merupakan layanan Bank berbasis internet yang menyediakan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi bagi nasabah yang melakukan pembelian atau pembelanjaan secara online pada portal-portal belanja yang telah bekerjasama dengan bank. • Mengimplementasikan Nobu Mobile yang menjadi salah satu sarana nasabah melakukan transaksi perbankan melalui aplikasi dalam smartphone. • Implementasi Tabungan Berjangka (Installment) yang dibuat khusus untuk penyetoran secara rutin setiap bulan dengan jangka waktu tertentu. b.
Sistem Informasi Manajemen Perseroan melanjutkan pengembangan infrastruktur teknologi informasi yang memadai di tahun 2015 agar semakin mampu mendukung aktivitas Perseroan. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen bertujuan untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai kinerja Bank yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan manajemen termasuk untuk pelaporan kepada regulator dan pengembangan produk dan layanan yang mendukung aktivitas bisnis Perseroan.
54 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Pendukung Bisnis
c.
Peningkatan Proses Pengembangan Perseroan meningkatkan proses manajemen teknologi informasi untuk mengelola Sumber Daya IT (Aplikasi, Fasilitas, Infrastruktur dan Data) dengan mentargetkan pengukuran yang dapat diterima dalam hal ketersediaan, integritas kehandalan, efektivitas, efisiensi, kepatuhan kerahasiaan, dalam mendukung bisnis.
Perseroan juga meningkatkan sistem yang ada untuk mengakomodasi sistem baru yang akan diterapkan oleh Bank Indonesia yang meliputi: • Pengembangan sistem untuk Implementasi NSICCS yang akan meningkatkan keamanan dalam bertransaksi menggunakan kartu Debet/ Kredit khususnya dalam mengantisipasi pengembangan usaha. • Pengembangan sistem untuk Implementasi SKN Generasi 2 dan RTGS Generasi 2 untuk meningkatkan Pelayanan dan juga Sistem Pelaporan. • Pengembangan Sistem dan Implementasi Pelaporan XBRL, Pengembangan Sistem Pelaporan BI terpadu yang mengintegrasikan setiap pelaporan yang ada saat ini seperti LBU, LHBU, LKPBU dan lain sebagainya. Perseroan senantiasa mengoptimalkan perusahaan rekanan teknologi informasi melalui pengelolaan service level yang handal yang meliputi: • Optimalisasi Penggunaan Jasa Pihak Ketiga Teknologi Informasi: a) Perusahaan rekanan untuk core IT Infrastructure Management b) Perusahaan rekanan untuk IT Application Development c) Perusahaan Rekanan untuk IT Desktop Management • Pengelolaan Service Level rekanan IT yaitu memastikan pengelolaan kerjasama perusahaan rekanan IT telah sesuai dengan SLA dan PBI 9/ 15 tahun 2007, dimana risiko operasional telah dikelola dengan baik. d. Infrastruktur Perseroan melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan infrastruktur teknologi untuk menjamin ketersediaan, integritas, kehandalan, efektivitas, efisiensi, kepatuhan, dan kerahasiaan data dan sistem aplikasi yang ditunjuk dalam mendukung bisnis, meliputi: • Peningkatan Infrastruktur Telekomunikasi untuk mendukung kehandalan operasi cabang dan Central Back Office (CBO). • Penyempurnaan Disaster Recovery a) Meningkatkan kualitas jaringan komunikasi b) Meningkatkan kapasitas DRC Site dengan kelengkapan infrastruktur sesuai perkembangan produk dan layanan. c) Melakukan simulasi Business Continuity Plan dan Disaster Recovery Plan secara berkala untuk memastikan seluruh back up sistem dan infrastrukturnya dapat beroperasi dengan baik. • Memastikan ketersedian infrastruktur Teknologi yang prima atas Pembukaan Kantor dan Jaringan ATM.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 55
Analisis dan Pembahasan Manajemen Pendukung Bisnis
Tata Kelola Operasi dan Teknologi Informasi Perseroan menetapkan komite yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi pengaturan tata kelola dan manajemen Operasi Teknologi Informasi yaitu Information Tecnology Steering Committee (ITSC) yang bertanggung jawab untuk memastikan terimplementasinya Tata Kelola yang baik melalui rapat bulanan yang dipimpin oleh Direktur Operasi dan Teknologi Informasi bersama Direktur Keuangan, Direktur Bisnis, Direktur Manajemen Risiko, dan beberapa Kepala Divisi terkait sebagai anggota ITSC. Rapat tersebut membahas mengenai rencana kerja, pencapaian dari setiap kegiatan dalam rencana kerja, dan membahas pengawasan dan penyelesaian masalah yang mungkin timbul. Dengan melakukan komunikasi, diskusi dan menyusun rekomendasi bagi pengambilan keputusan Manajemen atas langkah dan kebijakan yang penting, maka komite ini dapat memonitor setiap tahapan proses yang dilakukan sehingga setiap tahapan pemilihan, uji coba, implementasi dan mitigasi risiko secara komprehensif dapat dipersiapkan dan dilaksanakan sesuai prosedur.
Sumber Daya Manusia Secara berkesinambungan Perseroan terus melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan strategi pengelolaan Sumber Daya Manusia guna peningkatan kapasitas dan produktifitas seluruh karyawannya. Beberapa aspek yang menjadi fokus utama adalah pengembangan kompetensi, penilaian kinerja, kesejahteraan karyawan maupun HR System. Pengembangan Karir dan Kompetensi Terkait pengembangan kompetensi, berbagai pelatihan yang sudah berjalan terus disempurnakan guna memenuhi kebutuhan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan karyawan. Program-program pendidikan dan pelatihan yang sudah dijalankan tersebut (baik dilakukan secara mandiri ataupun bekerjasama dengan pihak eksternal) berupa program peningkatan kemampuan pengetahuan dasar perbankan beserta produkproduknya, termasuk diantaranya terkait produk Bank Devisa, pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan prima (Service Excellence), Risk Awareness termasuk APU-PPT (Anti Pencucian Uang – Pencegahan Pendanaan Terorisme), ketrampilan manajemen (manajemen umum, fungsional, keuangan, dsb), pengetahuan audit (operasional, keuangan, teknologi informasi, SDM) dan programprogram perluasan wawasan maupun pelatihan-pelatihan lainnya yang disesuaikan dengan tuntutan jabatan. Karyawan baru juga diberikan orientasi dan pelatihan (New Comers Orientation) agar mereka dapat memahami karakteristik organisasi tempat mereka bekerja, antara lain tentang visi dan misi perusahaan, peraturan perusahaan, maupun wawasan industri perbankan. Materi pelatihan dan tenaga pengajar terus dievaluasi dan ditingkatkan kualitasnya agar selalu update dan relevan dalam memberikan training. Selain In House Training, Perseroan juga mengirimkan karyawan untuk berbagai pelatihan atau seminar yang diselenggarakan oleh pihak eksternal, diantaranya mengenai Sertifikasi Manajemen Risiko yang juga merupakan bagian dari kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
56 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Pendukung Bisnis
Salah satu kebijakan Perseroan adalah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi para karyawan yang potensial untuk dapat meningkatkan kapasitas diri sekaligus karirnya. Kesempatan tersebut dilakukan melalui berbagai program pengembangan karir (Career Development Program) yang rutin dijalankan yaitu Officer Development Program (ODP) dan Relationship Officer Development Program (RODP). ODP adalah program pelatihan bagi karyawan yang berminat dalam bidang operasional perbankan. Tujuan dari program ini adalah menghasilkan tenaga-tenaga operasional yang handal untuk mengisi posisi Operation Supervisor atau Head Teller. Sampai akhir 2015, Perseroan berhasil menyelenggarakan 6 batch ODP dan menghasilkan lulusan sebanyak 114 karyawan, yang saat ini sudah ditugaskan di berbagai Cabang di seluruh Indonesia. Sedangkan RODP adalah program pelatihan bagi mereka yang tertarik mendalami bagian pemasaran dan kredit perbankan. Jadi lulusan dari program ini diharapkan siap untuk mengembangkan bisnis perusahaan sebagai tenaga-tenaga Relationship Officer yang berkualitas. Sampai akhir 2015, RODP sudah berlangsung 3 batch dan lulusannya saat ini sebanyak 26 karyawan. Program-program di atas akan terus dilanjutkan sejalan dengan kebutuhan Perseroan yang terus meningkat. Sistem Penilaian Kinerja & Kesejahteraan Karyawan Di samping strategi pengembangan kompetensi, aspek penting lainnya yang perlu dimiliki oleh suatu organisasi adalah sistem/metode pengukuran kinerja dari para karyawannya. Perusahaan maupun karyawan sama-sama membutuhkan informasi tentang hasil kerja yang telah dilakukan dalam suatu periode tertentu ataupun realisasi terhadap target yang diberikan. Perseroan terus berupaya agar alat ukur yang dipergunakan semakin valid dan tingkat obyektifitas dari para penilai juga semakin tinggi. Dengan tercapainya hal tersebut diharapkan Perseroan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat bagi perkembangan bisnis dan organisasinya. Karyawan pun kemungkinan besar akan semakin termotivasi karena apa yang dikerjakannya semakin jelas penilaiannya. Tentunya hal ini perlu dibarengi dengan kebijakan kompensasi yang tepat pula. Karyawan yang berprestasi dan memberikan kontribusi bagi perusahaan perlu dihargai sesuai dengan capaian prestasinya, sedangkan sebaliknya karyawan yang tidak produktif tentu perlu dievaluasi kembali keberadaannya – apakah memang masih dapat dikembangkan atau tidak – sehingga tidak menjadi beban bagi organisasi itu sendiri. Terkait kebijakan remunerasi dan kompensasi guna menunjang kesejahteraan karyawan dan menjaga ketenangan karyawan dalam bekerja, Perseroan juga terus mengupayakan perbaikan-perbaikan. Di samping pemberian upah bulanan yang terdiri dari gaji dan tunjangan operasional; pemberian jasa produksi maupun Tunjangan Hari Raya; Perseroan juga mengupayakan agar kondisi kesehatan karyawan tetap terjaga. Perseroan bekerjasama dengan pihak eksternal dalam program Asuransi Kesehatan, dan tentu saja juga dengan BPJS Kesehatan untuk mendukung biaya perawatan kesehatan karyawan baik dalam kondisi rawat jalan, rawat inap beserta rawat gigi. Selain itu, melalui program BPJS Ketenagakerjaan, karyawan ataupun ahli warisnya juga telah terlindungi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama yang bersangkutan bekerja. Beberapa program dari BPJS Ketenagakerjaan tersebut antara lain Jaminan Kematian, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Di luar itu, ada beberapa program lain yang diberikan kepada karyawan yaitu Bantuan biaya kedukaan bagi karyawan dan keluarga inti karyawan yang meninggal dunia; Bantuan biaya melahirkan; Bantuan biaya pembelian kacamata/ contact lens; termasuk Pinjaman Lunak dalam kondisi darurat; dan sebagainya.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 57
Analisis dan Pembahasan Manajemen Pendukung Bisnis
HR System Guna menunjang seluruh proses administrasi kepersonaliaan dan tercapainya tingkat efisiensi dalam proses tersebut, baik internal Divisi HR maupun bagi seluruh karyawan, Perseroan juga akan mengimplementasikan HR Sistem. Dengan penggunaan HR Sistem ini diharapkan karyawan dapat semakin fokus terhadap pekerjaan yang memiliki dampak yang signifikan terhadap bisnis perusahaan dengan semakin minimnya waktu yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan yang bersifat administratif. Tingkat kesalahan juga diharapkan dapat semakin minimal dan banyak laporan-laporan penting yang dibutuhkan manajemen dapat dihasilkan dengan usaha yang lebih mudah dan waktu yang lebih singkat. Implementasi HR Sistem ini sedang dilakukan dan ditargetkan dapat mulai berfungsi paling lambat pada akhir 2016. Aktifitas Karyawan Dalam menunjang potensi dan kreatifitas para karyawan, Perseroan juga membentuk suatu wadah untuk menunjang aktifitas karyawan di luar pekerjaan yang disebut Nobu Bankers Club (NBC) yang dikelola oleh para pekerja dan untuk para pekerja. Tujuannya untuk mengatur dan melaksanakan kegiatankegiatan yang bertujuan untuk pengembangan diri karyawan, mempererat keakraban diantara para pekerja, meningkatkan work-life balance dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain di bidang olahraga, kerohanian, sosial, koperasi karyawan dan sebagainya. Dengan semakin lengkap dan seimbangnya aktifitas yang dapat dilakukan karyawan di dalam perusahaan, diharapkan karyawan juga semakin merasa nyaman dan memiliki engagement dengan perusahaan, yang pada akhirnya membuat karyawan semakin termotivasi untuk menunjukkan kinerja terbaiknya.
Komposisi Pengurus dan Karyawan Pada akhir tahun 2015, Perseroan memiliki 884 orang karyawan termasuk Direksi, karyawan tetap, karyawan kontrak kerja waktu tertentu dan karyawan outsourcing dari penyedia jasa tenaga kerja. Perseroan tidak memiliki karyawan asing dan seluruh karyawan Perseroan merupakan tenaga kerja lokal. Tabel berikut ini menunjukkan komposisi sumber daya manusia Perseroan, termasuk Direksi, menurut status kerja, jabatan, jenjang pendidikan, dan kelompok usia.
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Status Kerja Keterangan Karyawan Tetap Karyawan Percobaan & Kontrak Karyawan Outsourcing Jumlah
58 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
31 Des’13 31 Des’14
31 Des’15
31 Des’11
31 Des’12
68
125
237
378
512
1
108
264
289
336
47
3
5
5
36
116
236
506
672
884
Analisis dan Pembahasan Manajemen Pendukung Bisnis
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jabatan Keterangan
31 Des’11
31 Des’12
31 Des’13
31 Des’14
31 Des’15
Direktur
3
4
4
4
5
Manager
35
57
119
143
182
Supervisor
22
43
104
202
295
Staf lainnya
56
132
279
323
402
116
236
506
672
884
31 Des’14
31 Des’15
Jumlah
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan Keterangan
31 Des’11
31 Des’12
31 Des’13
7
10
17
25
34
Sarjana
86
167
344
454
599
Sarjana Muda / Diploma
17
47
86
115
142
SLTA, SLTP dan lainnya
6
12
59
78
109
116
236
506
672
884
Pasca Sarjana
Jumlah
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Kelompok Usia Keterangan
31 Des’11
31 Des’12
31 Des’13 31 Des’14
31 Des’15
s/d 30 tahun
66
160
342
467
623
31 s/d 45 tahun
35
54
113
149
193
46 s/d 55 tahun
14
20
41
39
45
1
2
10
17
23
116
236
506
672
884
> 55 tahun Jumlah
Perseroan saat ini memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disahkan berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor KEP. 621/PHIJSK-PKKAD/PP/V/2015 tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan atas nama PT Bank Nationalnobu Tbk tertanggal 27 Mei 2015. Peraturan Perusahaan ini bersama dengan Kebijakan-kebijakan Perusahaan lainnya menjadi landasan dalam menjamin hak dan kewajiban Perseroan maupun Karyawan agar tercipta suatu kondisi dan hubungan kerja yang harmonis antara Perseroan dan Karyawan, yang pada akhirnya dapat mendukung kelancaran dan kemajuan usaha demi tercapainya tujuan bersama.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 59
Analisis dan Pembahasan Manajemen Pendukung Bisnis
Manajemen Risiko & Kepatuhan 1. Manajemen Risiko Pengelolaan Manajemen Risiko dilaksanakan dengan peningkatan kesadaran akan budaya risiko serta prinsip-prinsip kehati-hatian pada semua aktivitas bisnis Bank. Aktivitas Manajemen Risiko senantiasa mendapat perhatian dari Perseroan dalam upaya mengimbangi semakin kompleks dan beragamnya produk maupun aktivitas yang dihadapi Perseroan. Penerapan Manajemen Risiko yang konsisten, dalam jangka panjang diharapkan akan berperan penting dalam meningkatkan daya saing serta memberikan nilai tambah bagi Perseroan. Penilaian profil risiko perseroan didasarkan pada faktor penilaian Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko, risiko yang masih tersisa (risiko residual) dari kedua aspek penilaian tersebut dimitigasi secara memadai dengan tujuan untuk meminimalisasi risiko dan mencegah risiko terjadi kembali di masa yang akan datang. Penilaian self assessment Profil Risiko Perseroan tahun 2015 secara komposit berada pada peringkat 2 (dua), dengan Risiko Inheren bernilai Low to Moderate sedangkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko bernilai Satisfactory.
Penerapan Manajemen Risiko Perusahaan dilaksanakan melalui pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko, kecukupan proses manajemen risiko yang meliputi identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta penerapan sistem informasi Manajemen Risiko berikut sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Beberapa langkah yang dilakukan oleh Perseroan dalam penerapan Manajemen risiko pada tahun 2015, antara lain penetapan risk appetite dan risk tolerance, pemantauan Risiko Kredit melalui limit sektor ekonomi, penyusunan kerangka baru Risiko Operasional serta sinergi pengendalian internal oleh SKAI, Risk Management, dan Compliance. Pelaksanaan Rapat Komite Manajemen Risiko dilakukan secara berkala (tiap bulan). Adapun Rapat Komite Pemantau Risiko selama tahun 2015 telah diadakan sebanyak 6 (enam) kali dan kuorum.
Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko Dalam rangka menyesuaikan pelaksanaan Manajemen Risiko dengan perkembangan tingkat usaha perbankan secara berkelanjutan maka Perseroan telah mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan Risiko dan struktur pengendalian internal yang terintegrasi dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi mengenai adanya potensi risiko secara lebih dini. Selanjutnya dapat diambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko yang kemungkinan akan timbul. Kerangka Manajemen Risiko tercermin dalam kebijakan, prosedur, limit transaksi maupun kewenangan serta berbagai perangkat lainnya dalam ruang lingkup bisnis dan operasional Perseroan.
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko maka pengelolaan risiko Perseroan selama tahun 2015 dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yang meliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Strategik dan Risiko Kepatuhan, dengan penjelasan sebagai berikut:
60 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Pendukung Bisnis
Pengembangan dan peningkatan kerangka sistem pengelolaan Risiko dan struktur pengendalian internal, terintegrasi dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi mengenai adanya potensi risiko secara lebih dini.
Risiko Kredit Risiko kredit merupakan risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counter party) atau debitur dalam memenuhi kewajiban jatuh tempo, yang timbul dari aktivitas bisnis Perseroan, antara lain mencakup aktivitas: perkreditan, tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance). Pengelolaan Risiko Kredit senantiasa diusahakan agar dalam melakukan ekspansi kredit Perseroan mampu mengelola kualitas kredit sejak saat diberikan sampai dengan pelunasannya. Pengelolaan kredit yang berjalan dengan baik serta efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan. Dalam rangka menjamin kelancaran aktivitas proses perkreditan, Perseroan membentuk Komite Kredit dan pejabat yang bertanggung jawab dalam memberikan persetujuan pengajuan kredit. Pengelolaan risiko kredit didukung dengan kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Selain itu sebagai salah satu bentuk pengelolaan risiko konsentrasi, Perseroan telah menetapkan limit sektor ekonomi dalam pemberian kredit. Perseroan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit, peringkat debitur atau pihak lawan dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten.
Beberapa indikator penting terkait dengan pelaksanaan aktivitas perkreditan, antara lain sebagai berikut:
• • • •
Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK selama tahun 2015. Komposisi portofolio kredit pada sektor UKM dengan persentase rata-rata sekitar 22%. Sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan dalam mengembangkan sektor UKM di Indonesia. Kualitas aktiva yang baik, dimana NPL (gross) sampai dengan akhir Desember 2015 tetap dijaga pada angka 0%, sejalan dengan prinsip kehati-hatian dalam aktivitas penyaluran dana. Risiko konsentrasi dijaga agar tidak terjadi konsentrasi yang berlebihan pada sektor ekonomi tertentu.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 61
Analisis dan Pembahasan Manajemen Pendukung Bisnis
Risiko Pasar Risiko Pasar merupakan risiko kerugian dari portofolio yang dimiliki oleh Perseroan karena terjadinya pergerakan variabel pasar seperti tingkat suku bunga, nilai tukar, termasuk juga turunan dari kedua risiko tersebut. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perseroan seperti kegiatan tresuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang. Pada bagian lain, dalam usaha untuk memperoleh imbal hasil yang lebih baik maka Surat berharga yang dimiliki Perseroan tidak semuanya berupa surat berharga milik Pemerintah yang relatif bebas risiko namun juga surat berharga korporasi baik BUMN maupun swasta. Pembelian Obligasi Korporasi senantiasa dipertimbangkan secara matang dengan melihat kondisi perusahaan serta memperhatikan peringkat perusahaan minimal sama dengan investment grade. Penempatan surat berharga utamanya dialokasikan dalam buku Available for Sale (AFS) dan Held to Maturity (HTM), Bank belum memiliki investasi surat berharga dalam buku Trading. Portofolio surat berharga dialokasikan berdasarkan sumbernya, yaitu yang bersumber dari dana pihak ketiga maupun yang bersumber dari modal perusahaan, sebagai bagian dari pengelolaan neraca (balance sheet) secara keseluruhan. Posisi terbuka atas transaksi valuta asing juga senantiasa dikelola melalui pemantauan limit Posisi Devisa Netto (PDN) secara internal dengan tetap memperhatikan maksimum PDN sesuai ketentuan dari regulator. Mitigasi yang dilakukan atas posisi terbuka adalah dengan melakukan square position sehingga eksposure risiko nilai tukar tetap dalam batasan limit internal yang diperkenankan. Dalam memantau kondisi perekonomian global maupun dalam negeri maka pelaksanaan rapat Komite Manajemen Risiko (KMR) dan ALCO selama tahun 2015 telah diadakan secara rutin (bulanan).
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko kerugian yang diakibatkan karena Perseroan tidak memiliki likuiditas yang memadai untuk memenuhi kewajibannya. Risiko likuiditas ini dapat dibedakan atas risiko likuiditas pasar di mana Perseroan tidak mampu melakukan off setting posisi tertentu yang dimilikinya dengan harga wajar pasar karena kondisi pasar yang tidak memadai, dan risiko likuiditas pendanaan di mana Perseroan tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain. Perseroan menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah, dan menjaga agar kelebihan jumlah liabilitas yang jatuh tempo pada setiap periode berada dalam tingkat yang terkendali. Sepanjang tahun 2015, fungsi pengelolaan risiko likuiditas dilakukan melalui Assets and Liabilities Committee (ALCO) yang mengadakan pertemuan secara rutin (bulanan).
Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perseroan. Dalam usaha untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul selama tahun 2015, Perseroan telah mengelola data nasabah melalui penyempurnaan sistem informasi teknologi, peningkatan kuantitas dan kualitas SDM secara berkelanjutan, menerbitkan kerangka baru (new framework) pengelolaan risiko operasional, melakukan penyempurnaan dan pengkinian kebijakan dan prosedur, meningkatkan fungsi kontrol dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan antara lain dengan menerapkan sistem dan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, pembatasan akses sesuai tugas dan tanggung jawab melalui mekanisme user level.
62 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Pendukung Bisnis
Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan. Berkaitan dengan risiko hukum, Perseroan telah memiliki Divisi Legal yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai. Pemahaman Risiko Hukum juga ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi melalui penerapan kode etik kepada seluruh karyawan. Perseroan akan selalu memperhatikan kelengkapan dan keabsahan dokumentasi yang berkaitan dengan hukum serta memperhatikan peraturan/ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan perbankan. Selama tahun 2015 tidak terdapat permasalahan hukum yang dapat mengganggu bisnis Bank.
Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang diakibatkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan yang tidak tepat maupun pengambilan keputusan bisnis Perseroan yang kurang responsif terhadap perubahan eksternal. Sepanjang tahun 2015, Risiko Strategis dikelola oleh Perseroan antara lain melalui pemantauan Corporate Plan yang merupakan rencana jangka panjang Bank secara tertulis. Selanjutnya setiap tahun Bank juga membuat Rencana Bisnis Bank (RBB) serta melakukan penyesuaian RBB pada pertengahan tahun bilamana diperlukan. RBB yang telah ditetapkan Perseroan dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Perseroan pada setiap jenjang Organisasi. Perseroan juga memantau kemajuan yang dicapai secara berkala sehingga hasilnya sesuai dengan harapan. Kinerja perusahaan sepanjang tahun 2015 masih berada dalam kisaran proyeksi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah risiko yang disebabkan karena Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku seperti Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), RBB, Ketentuan Penerapan Program APU & PPT maupun ketentuan-ketentuan lainnya. Satuan Kerja Kepatuhan antara lain memantau dan memastikan bahwa Perseroan tidak melanggar ketentuan yang ada, memastikan pemenuhan seluruh pelaporan rutin kepada pihak otoritas, mengkomunikasikan peraturan eksternal kepada unit-unit kerja, melakukan analisa terhadap produk/aktivitas baru, melaksanakan training APU & PPT, memantau penerapan SIM program APU & PPT serta memastikan bahwa pemeriksaan dari pihak otoritas telah diselesaikan dengan baik.
Risiko Reputasi Risiko reputasi merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan atau persepsi negatif terhadap Perseroan. Dalam rangka mengendalikan risiko reputasi ini, Perseroan secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan nasabah sejalan dengan ketentuan yang berlaku, yaitu mengenai perlindungan nasabah, termasuk menerapkan strategi penggunaan media yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya berita negatif. Selain itu guna memastikan bahwa setiap keluhan nasabah dapat disampaikan dengan mudah serta ditangani dengan baik dan tepat maka Perseroan menggunakan mekanisme call center sehingga memudahkan nasabah dalam berinteraksi dengan Perseroan. Pada bagian lain pengelolaan risiko reputasi juga diupayakan melalui optimalisasi tugas dan wewenang Corporate Secretary.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 63
Analisis dan Pembahasan Manajemen Pendukung Bisnis
2. Kepatuhan Dalam mendukung terciptanya budaya kepatuhan maka pengelolaan Kepatuhan oleh Direktur Yang Membawahi Fungsi Kepatuhan maupun Satuan Kerja Kepatuhan telah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: • • • • •
Memantau ketentuan-ketentuan baru yang dikeluarkan oleh pihak Otoritas, dan selanjutnya mensosialisasikan serta mendiskusikan dengan Unit-Unit terkait Melaksanakan kaji ulang mengenai kebijakan maupun produk dan aktivitas baru agar tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku Memonitor pelaksanaan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT), terutama yang berkaitan dengan Sistem Informasi Manajemen APU & PPT, sosialisasi/training penerapan APU & PPT serta pengkinian data nasabah secara berkala. Melakukan Compliance Check List atas rencana pembukaan jaringan kantor untuk memastikan bahwa pembukaan jaringan kantor telah sesuai dengan ketentuan. Memastikan temuan pemeriksaan dari pihak Otoritas telah ditindaklanjuti oleh Divisi/Unit terkait sesuai komitmen yang ada.
Monitoring kegiatan usaha Bank dari penyimpangan ketentuan yang berlaku antara lain, dilakukan melalui pemantauan atas rasio kecukupan modal, BMPK, Giro Wajib Minimum (GWM), rasio NPL serta denda keterlambatan. Adapun untuk memastikan dan menjaga agar Bank memenuhi kewajiban dalam hal pelaporan ke Bank Indonesia maupun OJK maka Satuan Kerja Kepatuhan telah menerapkan sistem reminder kepada unit-unit terkait sebagai sarana peringatan agar tidak terjadi keterlambatan pelaporan. Pada bagian lain, pelaksanaan program APU & PPT dijalankan melalui pelaporan kepada Pusat Penelitian & Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang terdiri dari Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) dan Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM).
64 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Kinerja Keuangan Perseroan
Kinerja Keuangan Perseroan Aset
Aset Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase) Aset
2015
2014
Δ%
Kas
97.493
49.797
95,78
Giro pada Bank Indonesia
386.383
424.897
(9,06)
Giro pada Bank Lain
423.899
12.348
3.332,94
Penempatan Pada Bank Indonesia & Bank Lain
1.139.131
1.436.128
(20,68)
Efek-Efek
1.032.554
974.703
5,94
-
381.614
(100,00)
3.466.264
2.392.687
44,87
52.844
29.358
80,00
4.738
-
-
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
47.815
34.006
40,61
Aset Lain-lain
52.256
41.584
25,66
Jumlah Aset
6.703.377
5.777.122
16,03
Tagihan atas Efek yang Dibeli
dengan Janji Dijual Kembali
Kredit yang Diberikan
- Pihak Ketiga (net)
Aset Tetap (net) Aset Tak Berwujud (net)
Perbandingan Aset pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2014 Total aset meningkat 16,03% menjadi Rp. 6.703.377 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 5.777.122 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan penyaluran kredit sebesar 44,87% sehingga mencapai Rp. 3.466.264 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 2.392.687 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Selain itu Giro pada Bank Lain naik 3332% menjadi Rp. 423.899 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 12.348 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Aset Tetap mengalami peningkatan sebesar 96,13% menjadi Rp. 52.844 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 29.358 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Pertumbuhan aset Perseroan lebih moderat dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya namun demikian masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan total aset bank umum. Hal ini terkait perkembangan kondisi perekonomian yang membuat pelaku usaha cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan ekspansi di tengah ketidakpastian global dan regional.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 65
Analisis dan Pembahasan Manajemen Kinerja Keuangan Perseroan
Liabilitas Liabilitas Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase) Liabilitas Liabilitas Segera
2015
2014
Δ%
264
-
-
930.088
1.274.730
(27,04)
3.871.159
3.178.029
21,81
674.980
107.277
529,19
4.833
6.409
(24,59)
-
459
(100,00)
Liabilitas Lain-lain
32.395
27.749
16,73
Jumlah Liabilitis
5.513.719
4.594.653
20,00
Simpanan Nasabah - Pihak-pihak Berelasi - Pihak Ketiga Simpanan dari Bank Lain Utang Pajak Liabilitas Pajak Tangguhan
Perbandingan Liabilitas pada 31 Desember 2015 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2014 Total Liabilitas Perseroan meningkat 20% menjadi Rp. 5.513.719 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 4.594.653 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Kenaikan ini dikarenakan kenaikan total Simpanan Nasabah yang meningkat 7,82% menjadi Rp. 4.801.247 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 4.452.759 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Selain itu juga dikarenakan kenaikan Simpanan dari Bank Lain yang meningkat 529,19% menjadi Rp. 674.980 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 107.277 juta pada tanggal 31 Desember 2014 terkait meningkatnya aktivitas interbank untuk memperluas hubungan kerjasama antar bank sekaligus untuk uji MCO (Maximum Cummulative Outflow) sebagai bagian dari pengelolaan likuiditas Perseroan.
Ekuitas Ekuitas Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase) Ekuitas
2015
2014
Modal Saham
431.133
431.133
-
Agio Saham
764.675
764.675
-
800
500
-
(48.459)
(37.005)
30,95
41.509
23.166
79,18
1.189.658
1.182.469
0,61
Cadangan Umum Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi atas Efek-efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual Saldo Laba/Rugi Tahun Lalu Jumlah Ekuitas
66 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Δ%
Analisis dan Pembahasan Manajemen Kinerja Keuangan Perseroan
Perbandingan Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2014 Ekuitas Perseroan meningkat 0,61% menjadi Rp. 1.189.658 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 1.182.469 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Posisi ekuitas ini dipengaruhi oleh peningkatan Saldo Laba sebesar 79,18% menjadi Rp. 41.509 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 23.166 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Kerugian yang Belum Direalisasi atas Efek-efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual meningkat 30,95% menjadi Rp. 48.459 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 37.005 juta pada tanggal 31 Desember 2014.
Analisis Laporan Laba Rugi Tabel berikut ini menunjukkan rincian pendapatan bunga per penempatan Perseroan dan beban bunga untuk setiap produk Perseroan serta jumlah Pendapatan Bunga Bersih Perseroan. Pendapatan Bunga Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase) Pendapatan & Beban Bunga
2015
2014
Δ%
340.380
215.654
57,84
Pendapatan Bunga
Kredit Yang Diberikan
Efek-efek
92.697
98.636
(6,02)
Penempatan pada Bank Indonesia & Bank Lain
60.960
65.598
(7,07)
Giro Pada Bank Indonesia & Bank Lain
2.204
1.697
29,88
496.241
381.585
30,05
(228.401)
(161.874)
41,10
Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga
Deposito Berjangka
Giro
(39.224)
(46.666)
(15,95)
Tabungan
(15.949)
(6.722)
137,27
Beban bunga kepada bank lain
(5.535)
(8.418)
(34,25)
(289.109)
(223.680)
29,25
207.132
157.905
31,18
Jumlah Beban Bunga Jumlah Pendapatan Bunga – Bersih
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Perseroan yang diperoleh terutama dari kegiatan penempatan dalam bentuk penyaluran kredit, serta provisi dan komisi dari pemberian kredit, sedangkan excess dari likuiditas Perseroan ditempatkan pada berbagai instrumen seperti pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi negara dan korporasi, serta penempatan pada bank lain. Sebagai bank, maka kebijakan Perseroan akan mengoptimalkan pendapatan bunga dari perkreditan yang diberikan sesuai dengan target LDR yang telah ditetapkan. Pengelolaan excess likuiditas bertujuan untuk pengelolaan likuiditas Perseroan dan optimalisasi imbal hasil untuk meningkatkan pendapatan Perseroan.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 67
Analisis dan Pembahasan Manajemen Kinerja Keuangan Perseroan
Perbandingan Pendapatan Bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Total Pendapatan Bunga Perseroan mengalami peningkatan sebesar 30,05% menjadi Rp. 496.241 juta untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 381.585 juta untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014. Kenaikan ini dikarenakan kenaikan pendapatan bunga dari Kredit yang Diberikan sebesar 57,84% menjadi Rp. 340.380 juta untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 215.654 juta untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014. Selain itu pendapatan bunga dari Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain juga meningkat sebesar 29,88% menjadi Rp. 2.204 juta untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 1.697 juta untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014. Beban Bunga Beban bunga terdiri dari beban bunga giro, tabungan, deposito, dan simpanan dari bank lain. Perseroan tetap akan mempertahankan komposisi sumber dananya antara deposito dengan giro dan tabungan secara berimbang untuk menjaga biaya dana yang sehat, sehingga kebijakan dan strategi tersebut akan difokuskan pada pengembangan nasabah baru dari giro dan tabungan dengan dukungan perkembangan cabang-cabang dan layanan electronic channel. Perbandingan Beban Bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Beban bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 mengalami peningkatan sebesar 29,25% menjadi Rp. 289.109 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 223.680 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya beban bunga Deposito Berjangka sebesar 41,10% menjadi Rp. 228.401 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari sebesar Rp. 161.874 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Produk Tabungan juga mengalami peningkatan biaya bunga sebesar 137,28% menjadi Rp. 15.949 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari sebesar Rp. 6.722 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Terjadi peningkatan beban bunga Deposito Berjangka karena secara rata-rata volume produk Deposito Berjangka lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sedangkan produk Tabungan terjadi pertumbuhan yang cukup signifikan seiring meningkatnya kepercayaan nasabah pada produk Perseroan tersebut, terutama peningkatan Tabungan Payroll. Pendapatan Bunga – Bersih Perbandingan Pendapatan Bunga – Bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Pendapatan bunga – bersih meningkat 31,18% menjadi Rp. 207.132 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 157.905 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, terutama karena peningkatan pendapatan yang signifikan dari penyaluran kredit.
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Operasional Lainnya Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing merupakan 2,37% dan 3,08% dari jumlah pendapatan bunga dan pendapatan operasional lainnya.
68 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Kinerja Keuangan Perseroan
Pendapatan Operasional Lainnya (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase) Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan Komisi Selain dari Pemberian Kredit Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
2015
2014
Δ%
10.365
11.817
(12,29)
424
-
-
1.280
291
339,86
12.069
12.108
(0,32)
Perbandingan Pendapatan Operasional Lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Pendapatan Operasional Lainnya turun 0,32% menjadi Rp. 12,069 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 12.108 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Pendapatan Operasional Lainnya ini terutama diperoleh dari provisi dan komisi selain dari pemberian kredit yang meningkat menjadi Rp. 10,365 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp 11.817 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, serta keuntungan transaksi mata uang asing dan lain-lain juga mengalami kenaikan. Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Atas Aset Perseroan Perseroan menetapkan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas aset Perseroan mengacu pada PSAK no. 55 (revisi 2011). Dalam hal ini, Perseroan membentuk CKPN dalam jumlah yang memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya aset produktif.
Beban Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing merupakan 39,86% dan 39,96% dari jumlah Beban Bunga dan Beban Operasional Lainnya. Beban Operasional Lainnya (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase) Beban Operasional Lainnya Umum dan Administrasi Tenaga Kerja Jumlah Beban Operasional Lainnya
2015
2014
Δ%
(102.654)
(85.336)
20,29
(88.938)
(63.515)
40,03
(191.592)
(148.851)
28,71
Perbandingan Beban Operasional lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Beban Operasional Lainnya Perseroan meningkat 28,71% menjadi Rp. 191.592 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 148.851 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang disebabkan oleh peningkatan peningkatan Beban Umum dan Administrasi
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 69
Analisis dan Pembahasan Manajemen Kinerja Keuangan Perseroan | Prospek Usaha Perusahaan
sebesar 20,29% menjadi Rp. 102.654 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 85.336 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan beban tenaga kerja yang meningkat sebesar 40,03% menjadi Rp. 88.938 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 63.515 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan ini terutama karena peningkatan jaringan kantor yang dibuka dan kebutuhan tenaga kerja selama tahun 2015.
Laba Bersih Tahun Berjalan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase) Laba
2015
2014
22.487
16.008
40,47
228
4.203
(94,58)
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
22.715
20.211
12,39
Beban Pajak Penghasilan
(4.509)
(4.386)
2,80
Laba Bersih Tahun Berjalan
18.206
15.825
15,05
Laba Operasional Pendapatan Non-Operasional Bersih
Δ%
Perbandingan Laba Bersih Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Laba Bersih tahun Berjalan Perseroan meningkat 15,05% menjadi Rp. 18.206 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 15.825 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, terutama karena peningkatan Laba Operasional sebagai hasil dari meningkatnya Pendapatan Bunga Kredit.
Prospek Usaha Perseroan Tahun 2016 bagi Perseroan adalah tahun yang penuh optimisme di tengah berbagai tantangan. Tantangan tahun 2016 adalah bagaimana dalam tahun tersebut Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha yang berujung pada pertumbuhan yang berkelanjutan. Bagaimana transformasi yang telah dijalankan Perseroan mampu membawa Perseroan pada tahapan penting pertumbuhan sebagai bank berskala nasional yang bersanding setara dengan pelaku industri perbankan lainnya. Pengembangan jaringan distribusi yang menitikberatkan pada peningkatan produktivitas akan menjadi perhatian Perseroan selain penambahan jumlah jaringan guna memperluas penetrasi pasar. Regionalisasi melalui penambahan kantor wilayah dilanjutkan untuk meningkatkan koordinasi dalam meningkatkan kemampuan setiap wilayah memberikan kontribusi pada pertumbuhan. Peningkatan kualitas produk dan layanan perbankan dilakukan dengan mengutamakan penambahan akses nasabah untuk melakukan berbagai pembayaran sesuai dengan kebutuhan terutama melalui layanan perbankan elektronik. Pertumbuhan kredit dan penyaluran DPK diharapkan dapat berjalan beriringan dengan target LDR 70-80% dan dengan kualitas yang makin baik. Mengoptimalkan kegiatan Bank Devisa dengan penambahan berbagai produk dan layanan sehingga volume aset dalam valuta asing dapat meningkat. Terakhir, seluruh aktivitas pengembangan usaha ini dijalankan dengan tetap mengoptimalkan peran sistem pengendalian intern dan berjalan dalam koridor tata kelola usaha yang baik.
70 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan dilaksanakan dalam sebuah kerangka nilai-nilai sosial kemanusiaan yang mengedepankan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang sehat dan berpendidikan demi kemajuan bangsa.
Kerangka Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perseroan 1. Bahwa Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility) adalah kegiatan Perseroan yang berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan dan kesetiakawanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang sehat, berpendidikan dan bermartabat. 2. Bahwa sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT) dan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan yang saat ini mempunyai peranan yang cukup penting dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan 3. Bahwa Tanggung Jawab Sosial adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. 4. Bahwa Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.04/2015 menerangkan aspek yang terkait dalam kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perseroan yaitu: a. Lingkungan hidup; b. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja; c. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan; dan d. Tanggung jawab produk dan/atau layanan. 5. Bahwa rangkaian kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perseroan dilaksanakan sesuai aspek-aspek yang telah diterangkan pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.04/2015 sehingga rangkaian kegiatan tersebut secara menyeluruh memberikan kontribusi positif bagi lingkungan Perseroan dan masyarakat luas.
Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perseroan Tahun 2015 1. Nobu Bank Berbagi Kasih Kategori kegiatan : Kesehatan Masyarakat Kegiatan : Donasi kepada Bhakti Sosial Komunitas Sosial Titian Kasih Lokasi : Vihara/Klenteng Tjo Soe Kong, Kampung Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang Banten. Tanggal pelaksanaan : 2 Agustus 2015 Biaya kegiatan : Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah).
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 71
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Deskripsi kegiatan Perseroan memberikan dukungan berwujud donasi dana atas kegiatan bhakti sosial Yayasan Titian Kasih yang dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2015 di Kampung Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Kegiatan bhakti sosial yang dilaksanakan berupa pengobatan gratis bagi masyarakat desa tersebut dan sekitarnya sekitar 400 orang. Kegiatan pengobatan gratis yang melibatkan dokter-dokter dan sukarelawan anggota Yayasan Titian Kasih ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan Yayasan Titian Kasih 6 kali dalam setahun. Perseroan mengapresiasi Yayasan Titian Kasih yang beranggotakan para profesional yang bersedia meluangkan tenaga dan waktu untuk melaksanakan kegiatan sosial.
Komunitas Sosial Titian Kasih adalah kumpulan anggota masyarakat dari berbagai kalangan yang secara rutin melakukan kegiatan pengobatan gratis (2 bulan sekali) ke daerah-daerah yang membutuhkan di sekitar Jabodetabek tanpa batasan golongan, agama, atau kelompok tertentu. Anggotanya sebagian besar adalah para dokter dan masyarakat umum (relawan) yang memiliki keinginan yang sama yaitu berkontribusi pada masyarakat secara luas lewat bidang kesehatan. Melalui kegiatan pengobatan gratis ini diharapkan masyarakat yang kurang mampu memperoleh akses terhadap kesehatan secara murah (gratis) sehingga selain tidak terbebani biaya kesehatan, mereka juga dapat lebih fokus pada aktivitas bekerja untuk mencari nafkah.
72 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
2. Nobu Bank Peduli Pendidikan a. Nobu Bank Peduli Pendidikan Kupang Kategori kegiatan : Pendidikan Masyarakat Kegiatan : Donasi prasarana belajar mengajar Lokasi : Sekolah Lentera Harapan Kupang Tanggal pelaksanaan : 17 November 2015 Biaya kegiatan : Rp. 36.500.000,- (tiga puluh enam juta lima ratus ribu rupiah).
Deskripsi kegiatan Kegiatan CSR Perseroan berupa donasi prasarana belajar mengajar seperti laptop, screen, dan amplifier yang diperlukan oleh Sekolah Lentera Harapan Kupang untuk memperlancar dan menunjang aktivitas belajar sehari-hari. Perwakilan Perseroan menyerahkan secara simbolis donasi tersebut dan diterima oleh Kepala Sekolah perwakilan Komite Sekolah.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 73
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
b. Nobu Bank Peduli Pendidikan Ambon Kategori kegiatan : Pendidikan Masyarakat Kegiatan : Donasi prasarana belajar mengajar Lokasi : Sekolah Lentera Harapan Ambon Tanggal pelaksanaan : 11 Desember 2015 Biaya kegiatan : Rp. 6.998.000,- (enam juta sembilan ratus Sembilan puluh delapan ribu rupiah).
Deskripsi kegiatan Kegiatan CSR Perseroan di Ambon dilakukan dengan memberikan donasi berupa prasarana belajar berupa kipas angin yang diperlukan di beberapa ruang kelas di Sekolah Lentera Harapan Ambon. Perwakilan Perseroan menyerahkan bantuan tersebut secara simbolis dan diterima oleh Kepala Sekolah dan perwakilan guru.
Sekolah Lentera Harapan adalah sekolah yang dirancang untuk memberikan pendidikan berkualitas tinggi bagi masyarakat kurang mampu dengan menerapkan pendidikan terpadu melalui visi: True Knowledge, Faith in Christ, and Godly Character. Saat ini terdapat 16 Sekolah Lentera Harapan dengan total 7.516 siswa. Sekolah Lentera Harapan berkomitmen untuk dapat terus berkembang dan tersebar di seluruh Indonesia, sehingga dapat membantu untuk meningkatkan pendidikan bagi masyarakat Indonesia yang kurang mampu.
74 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
c.
Nobu Bank Peduli Pendidikan Papua Kategori kegiatan : Pendidikan Masyarakat Kegiatan : Donasi untuk Program Education for Papua Lokasi : Program Education for Papua Yayasan Pendidikan Pelita Harapan Tanggal pelaksanaan : 30 Desember 2015 Biaya kegiatan : Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Deskripsi kegiatan Dalam kegiatan yang bertema ‘Education for Papua’ ini Perseroan memberikan donasi kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan dana pembangunan sarana pendidikan. Penyaluran donasi tersebut bekerjasama dengan sebuah yayasan yang memiliki komitmen yang tinggi dalam bidang pendidikan dan memiliki pengalaman dalam pengembangan pendidikan di daerah terpencil yaitu Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH). Direksi Perseroan secara simbolis menyerahkan donasi tersebut kepada Ketua YPPH Ibu Hannah Achmadi.
Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH) adalah Yayasan yang memberikan kontribusi tinggi dalam pelaksanaan pembangunan pendidikan di Indonesia dengan mendidik siswa-siswi melalui integritas spiritual, intelektual, emosional, sosial dan estetika kepribadian manusia. YPPH memiliki Visi untuk memberkati bangsa melalui pendidikan yang berlandaskan pada ilmu yang benar, iman di dalam Tuhan, dan memiliki Misi untuk menyatakan keunggulan Tuhan dan terlibat dalam pemulihan penebusan melalui pendidikan agama. Dalam rangka meningkatkan pendidikan di Indonesia, YPPH telah mengembangkan jaringan kemitraan dengan banyak lembaga-lembaga Internasional.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 75
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kegiatan Edukasi Literasi Keuangan Kegiatan Edukasi Literasi keuangan merupakan tanggung jawab Perseroan sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor 1/SEOJK.07/2014, perihal Program Edukasi Peningkatkan Literasi Keuangan Kepada Konsumen Dan Masyarakat. 1. Edukasi Literasi Keuangan Kupang Tujuan : Memperkenalkan uang, menabung dan Bank Model Edukasi : Tatap muka presentasi Durasi : 90 menit Peserta : Murid Sekolah Lentera Harapan Kupang Jumlah Peserta : 69 anak Kelas V Tempat : Ruang Aula Sekolah Lentera Harapan Kupang Materi : Pengenalan uang, manfaat menabung dan pengenalan bank Pihak terkait : Komite Sekolah, Sekolah Lentera Harapan Kupang
2. Edukasi Literasi Keuangan Ambon Tujuan : Memperkenalkan uang, menabung dan Bank Model Edukasi : Tatap muka presentasi dengan gambar peraga Durasi : 25 menit Peserta : Murid Sekolah Lentera Harapan Ambon Jumlah Peserta : 40 siswa kelas VI Tempat : Ruang Kelas VI Sekolah Lentera Harapan Ambon Materi : Pengenalan uang, manfaat menabung dan pengenalan bank
76 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) Pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) merupakan prasyarat bagi keberhasilan dan keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Selama ini Penerapan prinsip-prinsip ini telah dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten oleh Perseroan. Tujuannya tidak sekedar untuk memenuhi ketentuan yang berlaku namun juga untuk mendukung kemajuan Perseroan dalam mencapai sasaran serta target usaha secara berkelanjutan. Hal ini selaras dengan usaha Perseroan dalam memperluas pelayanannya kepada Stakeholder, sehingga dapat melayani kebutuhan produk dan jasa perbankan serta wilayah operasi di seluruh Indonesia, menjalin kerjasama dengan mitra sinergis serta peningkatan manfaat bagi masyarakat. Selama tahun 2015, Perseroan telah menerapkan aktivitas yang positif dalam implementasi GCG selaras dengan visi dan misinya. Terutama yang terkait dengan komitmen Dewan Komisaris dan Direksi yang merupakan kunci keberhasilan dalam penerapan GCG. Diikuti dengan implementasi kode etik, peraturan operasional, kepegawaian maupun aktivitas pengawasan internal. Penerapan GCG juga tercermin dalam aktivitas Perseroan seperti mekanisme rekrutmen Pengurus Perseroan, training/sosialisasi, penilaian kinerja, mekanisme penunjukkan KAP dan lain-lain. Perseroan telah menerapkan pembentukan perangkat organisasi yang memadai agar penerapan GCG dapat berjalan dengan baik, yaitu melalui pembentukan komite-komite di bawah ruang lingkup Dewan Komisaris maupun Direksi sehingga dapat mendukung setiap pengambilan keputusan, baik dalam koridor pengawasan maupun eksekusi operasional. Pemantauan pelaksanaannya selain dengan pola self assessment juga dilakukan secara sinergis melalui unit-unit pengawasan internal yang independen seperti SKAI, SKMR, Kepatuhan. Selain itu Perseroan juga membuka saluran apabila terjadi Whistle Blowing yang bertujuan untuk menyediakan sistem pengelolaan pelaporan pelanggaran melalui berbagai media yang disediakan bagi pihak-pihak yang membutuhkan, sehingga sistem ini dapat berfungsi sebagai media yang mendukung penyelesaian pelanggaran secara efektif, tanpa merugikan reputasi Perseroan ke pihak eksternal, dari sisi lainnya juga akan mampu membangun budaya keterbukaan dalam organisasi. Sesuai pemaparan tersebut diatas, kedepan diharapkan agar seluruh jajaran Pengurus dan pegawai serta Pemangku Kepentingan Perseroan, dalam melakukan aktivitasnya senantiasa berpegang pada prinsip – prinsip GCG yang meliputi: keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan keadilan. Pelaksanaan dan penerapan prinsip-prinsip GCG selama tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG) Pelaksanaan Tugas & Tanggung Jawab Dewan Komisaris & Direksi a. Jumlah, Komposisi, Kriteria, dan Independensi Dewan Komisaris
Dewan Komisaris mempunyai kewajiban untuk menjalankan pengawasan serta memberikan saran atas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Direksi. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya maka Dewan Komisaris harus bersikap dan bertindak independen.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 Desember 2015 maka Pemegang Saham telah menyetujui pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi sebagaimana dijelaskan di bawah ini. Hal ini sesuai dengan Akta No. 22, tertanggal 29 Desember 2015, tentang: Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Nationalnobu Tbk.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 77
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Perseroan telah menerapkan ketentuan mengenai GCG yang menyatakan bahwa jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang terdiri dari tiga orang dan paling banyak sama dengan jumlah Direksi. Paling kurang satu orang anggota Dewan Komisaris harus berdomisili di Indonesia dan paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
Dewan Komisaris Perseroan tidak memiliki hubungan keluarga, hubungan keuangan, hubungan kepungurusan, maupun hubungan kepemilikan saham dengan anggota Dewan Komisaris lain termasuk dengan Direksi, sebagaimana penjelasan di bawah ini: Hubungan keluarga, keuangan, kepengurusan, kepemilikan Dewan Komisaris Nama
Ya
Tidak
Direksi Ya
Tidak
PS Pengendali Ya
Tidak
Prof. Dr. Adrianus Mooy Hadiah Herawatie, SH, LLM Markus Permadi
Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama Independen. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 34 tanggal 19 Desember 2012, yang dibuat dihadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Jakarta, Susunan Dewan Komisaris terdiri dari: Komisaris Utama : Prof. Dr. Adrianus Mooy (Independen) Komisaris : Hadiah Herawatie, SH, LLM (Independen) Komisaris : Markus Permadi
Direksi
Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan menjadi Direksi sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI), Undang-Undang Perseroan Terbatas, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Peraturan Bank Indonesia No. 13/27/PBI/2011, tentang perubahan atas PBI No. 11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum, menyatakan bahwa anggota Direksi wajib memenuhi persyaratan Integritas, Kompetensi, dan mempunyai reputasi keuangan yang baik.
Persyaratan untuk menjadi Direktur juga diatur di dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Pasal 93 dan Peraturan OJK (d/h Bapepam-LK) No. IX.I.6 lampiran keputusan ketua (d/h) Bapepam-LK No. Kep-45/PM/2004 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik yang meliputi:
• • • •
Mempunyai akhlak dan moral yang baik; Tidak pernah dinyatakan pailit; Bukan anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan; dan Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/ atau yang berkaitan dengan sektor keuangan dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.
78 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Direksi Perseroan semuanya bertempat tinggal di Indonesia dan berasal dari pihak yang independen terhadap Pemegang Saham Pengendali. Pengangkatan Anggota Direksi telah memenuhi persyaratan karena telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test), sesuai Persetujuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan. Susunan Anggota Direksi Perseroan terdiri dari: No.
Nama
Jabatan
Persetujuan BI
1
Suhaimin Djohan
Direktur Utama
26 Februari 2013
2
Januar Angkawidjaja
Direktur
8 April 2011
3
Hendra Kurniawan
Direktur
1 Desember 2011
4
Lim Migi Trisnadi Elias
Direktur
11 November 2013
5
Winardi Darmansa
Direktur
22 Oktober 2015
Semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham pada Perseroan. Seluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain. Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi maupun dengan anggota Dewan Komisaris, yaitu sebagai berikut: Hubungan keluarga, keuangan, kepengurusan & kepemilikan Dewan Komisaris Nama
Ya
Tidak
Direksi Ya
Tidak
PS Pengendali Ya
Tidak
Suhaimin Djohan Januar Angkawidjaja Hendra Kurniawan Lim Migi Trisnadi Winardi Darmansa
b. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam pelaksanaan dan penerapan GCG, meliputi: • Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. • Memastikan berjalannya pelaksanaan GCG pada seluruh kegiatan bisnis pada setiap jenjang organisasi seiring dengan skala serta kompleksitasnya. • Menjalankan pengawasan terhadap tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat maupun pengarahan kepada Direksi. Termasuk juga memantau serta mengevaluasi kebijakan strategis Perseroan. • Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan dan rekomendasi audit dari SKAI, auditor eksternal (KAP), Otoritas Jasa Keuangan maupun otoritas lainnya. • Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 79
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
• • • • • •
Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan aktivitas operasional Perseroan, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan/atau peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada pihak Otoritas (BI/OJK) paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya: - Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan. - Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. Sampai dengan akhir Desember 2015, tidak terdapat pelanggaran atas peraturan perundangundangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Perseroan. Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk: - Komite Audit - Komite Pemantau Risiko - Komite Remunerasi dan Nominasi Pengangkatan Anggota Komite diatas telah dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Komite yang telah dibentuk diatas, menjalankan tugasnya secara efektif Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan jadwal rapat.
Direksi Dalam pelaksanaan GCG, Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: • Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. • Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Perseroan. • Mengelola Perseroan sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya seperti diatur dalam Anggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Menjalankan prinsip-prinsip GCG dalam setiap aktivitas bisnis dan operasional Perseroan pada seluruh jenjang organisasi, sesuai dengan volume dan kompleksitas usahanya. • Menyediakan data dan informasi secara lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Komisaris. • Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal (KAP), dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lain. • Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada pemegang saham melalui RUPS. • Menjelaskan kebijakan-kebijakan Perseroan yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses pegawai. • Membentuk dan memberdayakan SKAI, SKMR, dan Satuan Kerja Kepatuhan yang berfungsi dalam pengendalian internal • Tidak menggunakan penasehat perorangan dan atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali untuk proyek yang bersifat khusus. • Memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang telah mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan pengaturan rapat.
80 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Tugas utama dan tanggung jawab dari masing-masing Direktur adalah sebagai berikut: Suhaimin Djohan – Direktur Utama Bersama dengan Direktur lainnya bertanggung jawab pada pengelolaan perusahaan demi kepentingan Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam memberikan nilai tambah kepada pemegang saham, nasabah, pekerja, serta memberikan petunjuk dan menentukan strategi pada seluruh aktivitas perbankan yang menjamin profitabilitas dan perkembangan perusahaan baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Januar Angkawidjaja – Direktur Bertanggung jawab dalam mengarahkan dan menetapkan strategi pengembangan Kepatuhan terhadap segala Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku dan pelaksanaan semua aspek Manajemen Risiko guna memitigasi risiko yang dihadapi Bank. Selain itu juga bertanggung jawab memantau dan mengarahkan strategi pengembangan Sumber Daya Manusia serta penanganan dan pengelolaan hukum. Hendra Kurniawan – Direktur Bertanggung jawab memastikan penyampaian Laporan Keuangan Bank, perpajakan, proses pembayaran kepada Pihak Ketiga, pemantauan saldo buku besar dan memastikan Kebijakan Akuntansi, Perpajakan, dan kebijakan lainnya yang terkait dijalankan dengan baik dan benar guna mendukung perkembangan perusahaan, serta bertanggung jawab dalam kegiatan tresuri, antara lain memastikan GWM terpenuhi sesuai PBI dan pengelolaan excess likuiditas dengan melalui penempatan pada interbank, instrumen keuangan (Obligasi) untuk menghasilkan imbal hasil (yield) yang optimal dengan tetap mempertahankan aspek kehati-hatian. Lim Migi Trisnadi Elias – Direktur Memastikan seluruh kegiatan operasional Bank terkait Sistem, Prosedur, dan Teknologi Informasi berjalan dengan efektif dan efisien serta sesuai dengan prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank guna menunjang perkembangan perusahaan. Memastikan seluruh aktivitas Group/ Divisi/ Cabang yang terkait dengan pembelian, transportasi, keamanan, pengadaan barang, pemeliharaan, dan renovasi gedung kantor berjalan dengan baik. Winardi Darmansa - Direktur Bertanggung jawab dalam pengelolaan Bank dalam menghasilkan pendapatan secara optimal dengan menetapkan strategi pengembangan bisnis dari segi lending, produk, fitur, e-channel, card business serta kerjasama antar Bank. Disamping itu juga memastikan bahwa pencapaian bisnis Bank sejalan dengan tujuan Bank.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 81
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
c. Pengawasan Dewan Komisaris Selama tahun 2015 kegiatan pengawasan Dewan Komisaris telah berlangsung sesuai ketentuan, antara lain sebagai berikut: • Dalam setiap rapat, Dewan Komisaris telah menerima laporan dari masing-masing komite, yaitu: Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. • Memberikan pengarahan dan menyetujui Rencana Bisnis Bank (RBB) yang disampaikan ke OJK pada bulan November 2015. • Melakukan pengawasan atas realisasi pencapaian RBB tiap semester. • Dewan Komisaris melakukan kaji ulang (review) atas kinerja keuangan Perseroan dalam Rapat Dewan Komisaris secara berkala. • Dewan Komisaris senantiasa memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit, baik yang berasal dari SKAI maupun dari pihak eksternal (OJK dan KAP). • Melalui usulan Komite Audit, Dewan Komisaris telah menyetujui penunjukkan Kantor Akuntan Publik AAJM untuk pemeriksaan tahun buku 2015. Penunjukan ini sesuai dengan reputasi KAP tersebut dan merujuk pada daftar KAP yang diijinkan menjadi Auditor Bank oleh OJK. • Melalui Komite Pemantau Risiko, Dewan Komisaris senantiasa memantau Tingkat Kesehatan Bank yang mencakup juga pemantauan terhadap Manajemen Risiko yang meliputi: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, dan Risiko Kepatuhan serta kecukupan permodalan perseroan dan penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance. • Terkait dengan bidang SDM, Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi memantau mengenai strategi pengembangan SDM Perseroan serta kebijakan kepegawaian lainnya. • Membahas dan menganalisis mengenai kondisi makro ekonomi dan kaitannya dengan industri perbankan serta peraturan dan ketentuan-ketentuan baru yang dikeluarkan oleh BI dan OJK serta dampaknya bagi Perseroan.
d. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006, tentang: Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, pasal 15: Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun. Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun. Selama tahun 2015 telah diselenggarakan 6 (enam) kali Rapat Dewan Komisaris, dengan jumlah kehadiran sebagai berikut:
Nama
Jabatan
Prof. Dr. Adrianus Mooy
Komisaris Utama/Independen
6/6
100%
Hadiah Herawatie, SH, LLM
Komisaris Independen
6/6
100%
Markus Permadi
Komisaris
5/6
83%
82 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Jml Kehadiran % Kehadiran
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Kelengkapan Dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite a. Struktur, Keanggotaan, Keahlian, dan Independensi Anggota Komite Berdasarkan ketentuan Pelaksanaan GCG, Perseroan telah membentuk 3 (tiga) Komite yang bertugas untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, terdiri dari: Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Komite Audit Komite Audit, dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan tugas dan tanggung jawab pengawasan secara efektif dan independen dalam ruang lingkup pengawasan secara umum. Pembentukan Komite Audit oleh Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011.
Susunan keanggotaan Komite Audit tahun 2015 adalah sebagai berikut: Ketua : Prof. Dr. Adrianus Mooy Anggota : Sukarwan Anggota : I Nyoman Tjager Anggota : Markus Permadi
Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko dibentuk untuk mendukung Dewan Komisaris dalam melakukan tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan Penerapan dan pelaksanaan Manajemen Risiko di Perseroan. Pembentukan Komite Pemantau Risiko oleh Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011.
Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko tahun 2015 adalah sebagai berikut: Ketua : Prof. Dr. Adrianus Mooy Anggota : Emmy Yuhassarie Ruru Anggota : I Nyoman Tjager Anggota : Markus Permadi
Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Renumerasi dan Nominasi adalah komite yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris melakukan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang berkaitan dengan pengawasan maupun implementasi kebijakan Renumerasi dan Nominasi Direksi dan kepegawaian sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi oleh Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011.
Adapun susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2015 adalah sebagai berikut: Ketua : Hadiah Herawatie, SH, LLM Anggota : Prof. Dr. Adrianus Mooy Anggota : Markus Permadi Anggota : Chandra Kusdianto
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 83
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia mengenai Pelaksanaan GCG, maka tugas dan tanggung jawab Komite adalah sebagai berikut: Komite Audit • Menjalankan monitoring serta evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan Audit serta pemantauan tindak lanjut hasil audit untuk menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. • Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: − Pelaksanaan tugas SKAI; − Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan standar yang berlaku; − Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku; dan − Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil pengawasan Bank Indonesia guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. • Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan KAP kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. • Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah melakukan evaluasi atas aktivitas-aktivitas yang meliputi: - Kecukupan atas pengendalian internal dan sistem informasi manajemen, - Perencanaan dan pelaksanaan fungsi Audit Internal pada Perseroan, - Proses audit eksternal yang berjalan secara independen dan obyektif selaras dengan standar dan ketentuan yang berlaku, - Pelaporan keuangan yang berkualitas, - Peningkatan disiplin dan kesadaran akan pentingnya pengendalian internal. Selain hal tersebut diatas maka sesuai ketentuan OJK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012, tugas Komite Audit adalah: • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Emiten atau Perusahaan Publik • Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik • Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan KAP atas jasa yang diberikannya • Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal. • Melakukan penelaahan pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik • Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik • Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik Komite Pemantau Risiko • Melaksanakan evaluasi atas kesesuaian antara Kebijakan Manajemen Risiko dengan pelaksanaannya. • Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
84 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
• Menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang evaluasi dan pemantauan aktivitas manajemen risiko. • Dalam periode selama tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah menjalankan tugasnya yang berkaitan dengan monitoring, antara lain: - Pemantauan Tingkat Kesehatan Bank, termasuk Profil Risiko, serta rentabilitas dan kecukupan permodalan Perseroan, - Mitigasi Risiko Kredit, pemantauan Risiko Pasar yang berkaitan dengan Surat Berharga yang dimiliki Perseroan serta pemantauan Risiko Likuiditas secara berkala, - Penetapan Risk Tolerance dan Risk Appetite, terutama terkait dengan Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional.
c. Frekuensi Rapat Komite Berdasarkan Pedoman dan Tata Tertib Kerja maka pelaksanaan rapat maka rapat hanya dapat diselenggarakan apabila dihadiri paling kurang 51% dari total anggota, termasuk Komisaris Independen dan Pihak Independen. Sepanjang tahun 2015, Komite-Komite telah menyelenggarakan Rapat sebanyak 6 (enam) kali dan selalu kuorum. Di bawah ini adalah frekuensi kehadiran dalam rapat Komite: Rapat Komite Audit Nama
Jabatan
Jml Kehadiran % Kehadiran
Prof. Dr. Adrianus Mooy
Ketua Komite
6/6
100%
Markus Permadi
Anggota Komite
5/6
83%
Sukarwan
Anggota Komite
5/6
83%
I Nyoman Tjager
Anggota Komite
5/6
83%
Rapat Komite Pemantau Risiko Nama
Jabatan
Jml Kehadiran % Kehadiran
Prof. Dr. Adrianus Mooy
Ketua Komite
6/6
100%
Markus Permadi
Anggota Komite
5/6
83%
Emmy Yuhassarie Ruru
Anggota Komite
5/6
83%
I Nyoman Tjager
Anggota Komite
4/6
67%
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Nama
Jabatan
Jml Kehadiran % Kehadiran
Hadiah Herawatie, SH, LLM
Ketua Komite
6/6
100%
Prof. Dr. Adrianus Mooy
Anggota Komite
6/6
100%
Markus Permadi
Anggota Komite
5/6
83%
Chandra Kusdianto
Anggota Komite
6/6
100%
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 85
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Internal, dan Audit Eksternal a. Fungsi Kepatuhan Salah satu faktor penting dalam organisasi Perseroan diwujudkan melalui penerapan Budaya Kepatuhan yang diimplementasikan melalui Kebijakan Kepatuhan yang dimiliki Perseroan. Budaya Kepatuhan telah dikembangkan pada seluruh jenjang organisasi dan aktivitas usaha Perseroan serta memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan, termasuk melakukan penegakan ketentuan dengan konsisten.
Perseroan telah memiliki Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan yang bertugas dalam pengelolaan Risiko Kepatuhan, yaitu risiko yang muncul apabila Perseroan melanggar atau tidak melaksanakan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Pengelolaan Kepatuhan juga bertujuan untuk mengembangkan Budaya Kepatuhan di semua Unit Kerja sehingga pengelolaan kepatuhan menjadi salah satu bentuk disiplin pada setiap aktivitas Perseroan.
Fungsi Kepatuhan bersifat pencegahan dan memastikan bahwa semua kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta aktivitas bisnis Perseroan telah sesuai dengan ketentuan dari Otoritas. Di Perseroan aktivitas pelaksanaan program APU dan PPT, pengelolaan sistem whistle blowing serta pemantauan implementasi GCG dikelola oleh Satuan Kerja Kepatuhan.
Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan berperan dalam hal-hal sebagai berikut: • Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan Bank Indonesia, OJK dan peraturan serta ketentuan yang berlaku lainnya, yang dijalankan dengan melalui: − Penetapan langkah-langkah yang diperlukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian; − Memonitor dan menjaga agar kegiatan usaha Perseroan tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; − Memantau dan menjaga kepatuhan Perseroan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat kepada Bank Indonesia, OJK, LPS dan lembaga otoritas lainnya yang berwenang. • Mencegah Direksi agar tidak menjalankan kebijakan maupun membuat keputusan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan secara berkala melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris. • Penunjukan Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berkaitan dengan penerapan fungsi kepatuhan, Perseroan telah menjalankan hal-hal sebagai berikut: • Menyediakan dan menambah sumber daya yang memadai untuk menyelesaikan tugas secara efektif. • Menyampaikan laporan pokok pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan dan laporan khusus kepada OJK dan pihak terkait. • Menjalankan training Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme kepada seluruh pegawai Perseroan. • Memantau pelaksanaan proses pengkinian data nasabah. • Menerapkan dan mengkinikan sistem informasi untuk mendukung pelaksanaan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. • Melakukan kaji ulang terhadap Produk dan Aktivitas Baru sebelum disampaikan kepada OJK serta melakukan Compliance checklist untuk memastikan kesiapan beroperasinya kantor baru. • Memonitor pemenuhan komitmen kepada OJK dan pihak Otoritas lainnya.
86 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
b. Fungsi Audit Internal Direksi telah menjalankan hal-hal sebagai berikut: • Optimalisasi Sistem Pengendalian Intern dan berjalannya fungsi Audit Internal dalam setiap jenjang organisasi. • Melaksanakan penyelesaian tindak lanjut temuan audit internal Perseroan sesuai dengan kebijakan dan arahan Dewan Komisaris. • Tersedianya laporan kegiatan pelaksanaan fungsi audit internal Perseroan. Dalam kaitannya dengan Fungsi Audit Internal, Perseroan telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut: • Memiliki Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB), serta: − Menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter); − Membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI); − Menyusun panduan audit internal. • Kelembagaan SKAI yang independen terhadap satuan kerja operasional. • Melakukan review secara berkala atas efektifitas pelaksanaan kerja SKAI dan kepatuhannya terhadap SPFAIB oleh pihak eksternal setiap tiga tahun. • Menyediakan dan menambah sumber daya manusia di bidang Audit dan pengawasan secara memadai seiring dengan peningkatan bisnis Perseroan.
Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Perseroan telah menyusun Internal Audit Charter sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Perseroan telah menunjuk Deden Subagja selaku Ketua Satuan Kerja Audit Internal berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 28 April 2011.
Perseroan telah mengangkat Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dan membentuk Internal Audit Charter sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan Kantor Pusat Perseroan No. 002/SK-DIR/HR/III/2011 tanggal 9 Maret 2011.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari Divisi Audit Internal meliputi: 1. Bertanggung jawab dalam merencanakan, melaksanakan, mengatur dan mengarahkan audit intern serta mengevaluasi prosedur yang ada untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran dari Bank akan dapat dicapai secara optimal. 2. Berkewajiban untuk : a. Memberikan laporan audit kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. b. Mempersiapkan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit yang akan disampaikan kepada OJK setiap semester yang ditandatangani oleh Direktur Utama dan Dewan komisaris. c. Mempersiapkan segera laporan hasil audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha bank. Laporan tersebut harus disampaikan kepada OJK oleh Direktur Utama dan Dewan komisaris.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 87
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Whistle Blowing System Whistle Blowing adalah pengungkapan tindakan pelanggaran atau pengungkapan perbuatan melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan Perseroan, maupun pihak yang mempunyai kepentingan terhadap Perseroan (Pemangku Kepentingan), yang dilakukan oleh karyawan, atau pimpinan organisasi; sehingga perlu diambil tindakan yang tegas atas pelanggaran tersebut.
Jenis Pelanggaran Aktivitas pelanggaran dapat terdiri, namun tidak terbatas pada beberapa kategori: 1. Fraud Berkaitan dengan tindakan yang dilakukan secara sengaja yang bertujuan untuk mengambil keuntungan pribadi dengan cara yang melanggar peraturan internal maupun eksternal, sehingga mengakibatkan kerugian bagi Perseroan baik secara finansial maupun non-finansial. 2. Kesalahan operasional yang signifikan Berkaitan dengan tindakan yang dilakukan secara tidak sengaja atau tidak disadari sehingga mengakibatkan kerugian finansial ataupun non finansial bagi Perseroan. 3. Pelanggaran ketentuan Meliputi semua bentuk pelanggaran terhadap ketentuan internal maupun ketentuan yang berlaku bagi bidang usaha perbankan. 4. Terjadinya benturan kepentingan (conflict of interest) terkait dengan tindakan penyalahgunakan nama, fasilitas atau hubungan baik Perseroan untuk kepentingan pribadi dalam bentuk apapun termasuk penerimaan uang, barang dan fasilitas dari pihak-pihak tertentu tanpa seizin dari Manajemen. 5. Tindakan melanggar etika moral Terkait dengan tindakan yang tidak terpuji yang dapat merugikan nama baik Perseroan, seperti konflik kepentingan, penggunaan data Perseroan, penyalahgunaan aset/inventaris dan lain-lain. 6. Tindakan melanggar hukum pidana maupun hukum perdata ataupun peraturan perundang undangan lainnya, misalnya pemalsuan tanda tangan pejabat berwenang, penggunaan narkoba, pelecehan, perusakan barang dan lain-lain. 7. Tindakan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja, membahayakan keamanan Perseroan, termasuk membahayakan aset pihak ketiga/nasabah. Kategori Whistle Blower/Pelapor Whistle Blower (“Pelapor”), dapat dikategorikan menjadi: 1. Pihak internal, meliputi karyawan pimpinan, karyawan baik karyawan tetap, kontrak maupun outsourcing. 2. Pihak eksternal, meliputi mantan karyawan, vendor, nasabah, konsultan, pihak eksternal lain.
Setiap Pelapor diharapkan dapat memberikan bukti berupa data, informasi atau indikasi awal atas terjadinya pelanggaran, sehingga kasus yang dilaporkan dapat ditelusuri dan ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang. Laporan yang masih kurang lengkap akan dimintakan informasi tambahan kepada Pelapor melalui jalur yang aman.
Penyelesaian kasus Whistle Blowing Laporan Whistle Blower akan diteruskan oleh Whistle Blowing Officer ke Internal Audit Bank, secara rahasia tanpa menyebutkan identitas Pelapor sama sekali.
88 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Kode Etik & Tanggung Jawab Profesional Sebagai pelaksanaan terhadap ketentuan yang berlaku sekaligus sebagai tanggung jawab kepada masyarakat, nasabah dan pemegang saham untuk memberikan kualitas layanan dengan standar etik dan profesionalisme yang baik, maka Perseroan telah menyusun Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 011/SK/DIR/VII/11 perihal Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional. Hal-hal yang diatur dalam Surat Keputusan tersebut antara lain: 1. Ketentuan Umum 2. Hubungan Kerja 3. Kepatuhan kepada Regulator 4. Perlindungan terhadap Aset Bank dan Nasabah 5. Kerahasiaan Informasi 6. Benturan Kepentingan 7. Pencegahan Suap, Korupsi, Penerimaan Hadiah dan Pemberian Lainnya 8. Komunikasi dengan Publik
c. Fungsi Audit Eksternal Pada saat pemeriksaan oleh Auditor Eksternal telah dilakukan komunikasi dan kerja sama yang baik antara Auditor Eksternal dan pihak Manajemen yang dilakukan secara intensif. Direksi mendukung adanya temuan-temuan yang terkait dengan kebijakan akuntansi, interpretasi standar akuntansi yang berlaku, perkembangan peraturan OJK/BI dan lain-lain. Direksi juga memantau secara aktif tindak lanjut temuan pemeriksaan Auditor Eksternal tersebut sehingga diharapkan temuan serupa tidak terulang dimasa mendatang. Penerapan Fungsi Audit Eksternal telah berjalan dengan baik, yang dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut: • Perseroan selalu menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di OJK. • Penunjukan Akuntan Publik dan KAP yang sama oleh Perseroan tidak lebih dari 5 (lima) tahun buku berturut-turut. Selama beberapa tahun terakhir, KAP yang ditunjuk untuk mengaudit Perseroan adalah : − Junarto, Tjahjadi BAP (Tahun 2004, 2005 dan 2006). − Kanto, Tony Frans & Darmawan (Tahun 2007). − Tjahjadi, Pradhono & Teramiharja (Tahun 2008 dan 2009). − Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (AAJ Associates) (Tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014). − Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan – RSM Indonesia (Tahun 2015) • Penunjukan Akuntan Publik dan KAP telah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris dan rekomendasi dari Komite Audit. • Penugasan pemeriksaan kepada Akuntan Publik telah memenuhi aspek-aspek: − Kapasitas Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk; − Legalitas perjanjian kerja; − Ruang lingkup audit; − Standar profesional akuntan publik; dan − Komunikasi antara OJK dengan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 89
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Akuntan Publik yang ditunjuk telah: • Menyampaikan hasil audit dan management letter kepada Perseroan tepat waktu. • Mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.
Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern Pelaksanaan fungsi Manajemen Risiko dijalankan dengan menjalankan pengelolaan Manajemen Risiko yang sehat, antara lain dengan membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang independen, merumuskan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko yang sesuai, guna menjaga tingkat risiko berada pada batas-batas yang ditetapkan. Risiko yang dikelola Perseroan mencakup 8 jenis risiko, yaitu: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Reputasi dan Risiko Stratejik. Perseroan melakukan kaji ulang atas efektivitas sistem Manajemen Risiko secara berkala yang dilakukan oleh Komite Manajemen Risiko pada tingkatan Direksi serta Komite Pemantau Risiko pada level Dewan Komisaris. Selanjutnya hasil evaluasinya ditindaklanjuti oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Unit terkait lainnya. Dewan Komisaris menjalankan tugas dan tanggung jawab Manajemen Risiko sebagai berikut: • Melakukan evaluasi atas tanggung jawab Direksi dalam pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko. • Melakukan evaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Direksi menjalankan penerapan Manajemen Risiko sebagai berikut: • Memastikan kecukupan implementasi SIM, kebijakan, prosedur, dan penetapan limit telah dilakukan dengan baik sesuai dengan skala dan kompleksitas usaha Perseroan. • Penyediaan dan penambahan Sumber Daya Manusia secara memadai untuk menyelesaikan tugas pengelolaan risiko. • Peningkatan kwalitas serta keterampilan Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan risiko secara berkelanjutan. Komite Manajemen Risiko Perseroan mempunyai tugas dan tanggung jawab meliputi: • Menyampaikan rekomendasi atas penyusunan strategi Manajemen Risiko, misalnya risk appetite dan risk tolerance • Melakukan kaji ulang dan analisa atas laporan profil risiko perseroan • Memberikan rekomendasi kerangka kebijakan manajemen risiko kepada Direksi • Melakukan kaji ulang dan analisa atas kecukupan modal dan alokasi modal berdasarkan risiko • Memantau mitigasi risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas • Melakukan kaji ulang atas hal-hal penting lainnya yang perlu dibahas pada Komite Manajemen Risiko
90 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Internal Perseroan dilaksanakan melalui aktivitas sebagai berikut: • Penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance (untuk Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional) • Penetapan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko, termasuk kebijakan dan penetapan limit untuk transaksi Devisa. • Melakukan stress test. • Melakukan kaji ulang dan analisa profil risiko Perseroan secara berkala • Melaksanakan kaji ulang dan analisa atas kecukupan modal dan alokasi modal berdasarkan risiko • Melakukan kaji ulang dan evaluasi atas portofolio kredit (mitigasi risiko kredit) • Kaji ulang (review) dan analisa atas produk dan aktivitas baru • Untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko telah dilaksanakan melalui metode yang disesuaikan dengan kompleksitas transaksi Perseroan termasuk sistem informasi manajemen risiko yang memadai. • Menerapkan sistem pengendalian intern secara melekat pada setiap unit kerja serta tingkat organisasi. • Melaksanakan rapat koordinasi secara berkala (bulanan) diantara 3 satuan kerja (SKAI, SKMR dan SKK).
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, mencakup hal-hal sebagai berikut: • Menyusun kebijakan dan prosedur untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar • Laporan berkala perihal penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar telah disampaikan kepada Bank Indonesia secara tepat waktu. • Per 31 Desember 2015, tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar. Adapun penyediaan dana kepada 15 debitur inti adalah sebagai berikut:
Penyediaan Dana
Debitur
A.
Kepada Pihak Terkait
0
B.
Kepada Debitur Inti
Nominal (Juta Rp) 0
• Individu
5
529.860
• Group
10
847.330
Rencana Strategis Perusahaan Rencana strategis disusun dalam bentuk Rencana Korporasi (Corporate Plan) yang merupakan rencana jangka panjang Perseroan dan selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) dalam jangka pendek (tahunan). Kedua hal tersebut telah disusun secara komprehensif, realistis, memperhatikan prinsip kehati-hatian serta responsif terhadap perubahan internal dan eksternal yang terjadi. Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank tersebut disusun secara tertulis oleh Direksi dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 91
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Sejalan dengan semakin dinamisnya persaingan bisnis perbankan maka pada tahun 2015 Perseroan telah mempersiapkan sejumlah strategi pengembangan bisnis yang meliputi: • Mendorong pertumbuhan kegiatan intermediasi perbankan baik penghimpunan dan penyaluran dana sesuai dengan kompetensi utama Perseroan. • Memperkuat struktur dan infrastruktur yang berkaitan dengan aktivitas Bank Devisa sehingga dapat memberikan produk dan layanan kepada Nasabah. • Membangun kerjasama dengan partner strategis dalam pengembangan jaringan distribusi • Penerapan strategi pemasaran yang efisien dan efektif terutama terkait dengan mendorong pertumbuhan nasabah baru • Pengembangan inovasi produk dan layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. • Memperkuat infrastruktur sistem Teknologi Informasi yang mendukung aktivitas operasional Bank seperti e-channel, ATM, internet banking, mobile banking dan lain-lain. • Menyempurnakan kualitas dari aktivitas operasional melalui penyempurnaan/pengadaan prosedur operasi standar yang seiring dengan kompleksitas usahanya • Meningkatkan pengelolaan portofolio Treasury guna mengelola excess likuiditas • Mempercepat pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia untuk pembukaan jaringan distribusi dan meningkatkan kualitas SDM yang ada melalui sertifikasi standar yang diperlukan • Pemantauan Tingkat Kesehatan Bank (TKB) melalui penilaian seperti, Profil Risiko, GCG, Rentabilitas dan Permodalan Dewan Komisaris senantiasa menjalankan pengawasan terhadap pelaksanaan Realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) secara periodik (semesteran). Hal ini juga terkait dengan masukan dari Dewan Komisaris kepada Direksi mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pencapaian target dan kinerja Perseroan.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Perseroan Perseroan telah menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis, dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai Transparansi Kondisi Keuangan Bank dengan rincian sebagai berikut: Laporan Triwulanan Laporan Keuangan Publikasi triwulanan telah dimuat melalui surat kabar berperedaran nasional, yang berkedudukan sesuai dengan Kantor Pusat Perseroan di Jakarta. Laporan Tahunan 1) Laporan Keuangan Tahunan Laporan keuangan tahunan telah disampaikan secara tepat waktu kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan serta pihak-pihak yang berkepentingan lain. 2) Laporan lain Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Pelaksanaan GCG telah disampaikan kepada a. Bank Indonesia b. Otoritas Jasa Keuangan c. YLKI d. Lembaga Pemeringkat di Indonesia e. Asosiasi Bank-Bank di Indonesia (Perbanas)
92 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
f. LPPI g. 2 (dua) Lembaga Penelitian bidang Ekonomi dan Keuangan h. 2 (dua) Majalah Ekonomi dan Keuangan.
Sekretaris Perusahaan Menindaklanjuti ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI) serta dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada para pemodal, Perseroan yang telah listing di bursa, berkewajiban untuk membentuk Sekretaris Perusahaan, yang berperan sebagai penghubung Perseroan dengan pihak investor, pelaku pasar modal, regulator dan para pengamat. Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung komunikasi agar berjalan efektif dan memastikan tersedianya informasi untuk berbagai pihak dan berperan sebagai penghubung utama Bank dengan OJK dan publik. Bank telah melaporkan penunjukkan Sekretaris Perusahaan kepada OJK. Saat ini, Perseroan telah memiliki homepage yang memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi keuangan serta non keuangan Perseroan melalui www.nobubank.com. Selain itu, Perusahaan juga telah menyampaikan laporan dan surat pemberitahuan kepada regulator (BI dan OJK) berkaitan dengan setiap rencana tindakan korporasi maupun aktivitas lainnya yang harus diketahui publik. Berdasarkan Surat Perseroan No. 012/SK/DIR/IV/13 tanggal 10 April 2013 perihal Surat Penunjukkan Sekretaris Perusahaan, Perseroan menunjuk sdr. Mario Satrio Wibowo sebagai Sekretaris Perusahaan. Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35 /POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten Atau Perusahaan Publik, antara lain mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UUPM dan sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat. Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan meliputi : • Kepatuhan Bertanggung jawab atas pemenuhan kewajiban Perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi perusahaan terbuka, khususnya peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK-Pengawas Pasar Modal), dan Peraturan Bursa Efek Indonesia. • Komunikasi Bertindak sebagai wakil Manajemen Perseroan dalam komunikasi dengan pihak internal (karyawan) dan pihak eksternal yang terdiri dari regulator, investor, dan media. • Kegiatan Perseroan Bertanggung jawab pada perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Perseroan khususnya yang terkait dengan posisi Perseroan sebagai perusahaan terbuka termasuk tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility). • Identitas Perseroan Menyusun, mendokumentasikan dan mensosialisasikan hal-hal yang terkait dengan identitas Perseroan dalam sebuah standard yang baku baik kepada internal Perseroan maupun kepada pihak eksternal serta mengelola website Perseroan.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 93
Laporan Tata Kelola Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG) | Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi | Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga | Kebijakan Renumerasi dan Fasilitas Lain
•
Pengelolaan Dokumen Melakukan pengelolaan dokumen Perseroan yang mencakup hal-hal seperti menyimpan dan menjaga kerahasiaannya, terutama yang berhubungan dengan Anggaran Dasar Perseroan dan perubahannya, identitas Perseroan sebagai perusahaan publik, kegiatan Perseroan dan aktivitas Manajemen Perseroan.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi Penjelasan atas Kepemilikan saham dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencapai 5% atau lebih dari modal disetor di Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank, serta Perusahaan lain adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Semua Anggota Komisaris tidak memiliki saham baik pada Perseroan, atau Lembaga Keuangan Bukan Bank lain maupun di perusahaan lainnya yang mencapai 5% atau lebih. Direksi Seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham baik di Perseroan, atau Lembaga Keuangan Bukan Bank lain maupun perusahaan lainnya yang mencapai 5% atau lebih.
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Semua anggota Dewan Komisaris maupun anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga, baik antar anggota, antar anggota Dewan Komisaris dengan Direksi serta Pemegang Saham Pengendali Perseroan.
Kebijakan Renumerasi dan Fasilitas Lain Yang dimaksud dengan paket/kebijakan remunerasi dan jenis fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, antara lain meliputi: a) Remunerasi dalam bentuk non natura, termasuk gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain tunjangan (benefit), kompensasi berbasis saham, tantiem dan bentuk remunerasi lainnya; dan b) Fasilitas lain dalam bentuk natura/non-natura yakni penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk tunjangan untuk perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki. Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut:
94 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Laporan Tata Kelola Kebijakan Renumerasi dan Fasilitas Lain | Shares Option
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun yang diterima secara tunai
Jumlah Komisaris
Jumlah Direksi
Di atas Rp. 2 miliar
Di atas Rp. 1 miliar s/d Rp. 2 miliar
Di atas Rp. 500 juta s/d Rp. 2 miliar
4
Rp. 500 juta ke bawah
3
1
Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: No. Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun (Juta Rp) Dewan Komisaris
1
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, termasuk fasilitas lain dalam bentuk non natura).
2
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dsb.)
Direksi
3
742,9
5
2.971,6
a. Dapat memiliki
-
-
-
-
b. Tidak dapat memiliki
-
-
-
-
Total
3
742,9
5
2.971,6
Shares Option Anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi, serta Pejabat Eksekutif Perseroan tidak memiliki shares option atau opsi untuk membeli saham yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Perseroan, dan yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau Anggaran Dasar Perseroan. Keterangan / Jumlah saham yang Nama dimiliki (lembar saham)
Harga Jangka Opsi Waktu
Jumlah Opsi Yang diberikan Yang telah dieksekusi (lembar saham) (lembar saham)
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 95
Laporan Tata Kelola Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah |Jumlah Penyimpangan Internal (Fraud)
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Kriteria yang digunakan dalam perhitungan rasio yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1) Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perseroan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya. 2) Pegawai adalah pegawai tetap Perseroan sampai batas pelaksana. 3) Yang dihitung dalam perhitungan rasio adalah gaji atau jumlah yang diterima per bulan. Dengan mempertimbangkan kriteria tersebut diatas, rasio gaji tertinggi dan terendah dalam skala perbandingan persentase adalah sebagai berikut: a) Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah adalah 2.333% b) Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalah 196%. c) Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah adalah 200%. d) Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah 153%.
Jumlah Penyimpangan Internal (Fraud) Pada setiap aktivitas bisnis selalu terdapat potensi tindakan kecurangan atau penyimpangan (fraud). Tindakan dimaksud akan menyebabkan terjadinya kerugian dan pada sisi yang lain serta berdampak pada reputasi Perseroan, lebih-lebih apabila dikaitkan bahwa Perseroan merupakan perusahaan publik. Berkaitan dengan hal ini maka Bank senantiasa melaksanakan sosialisasi/ training mengenai: • Kesadaran akan Risiko Operasional • Penerapan Strategi Anti Fraud • Kebijakan Pelaporan Pelanggaran (whistle blowing) • Tindakan Pelanggaran Dalam Pelaksanaan Kerja Pada bagian lain, Perseroan juga telah membuat mekanisme penanganan whistle blowing. Dengan adanya pedoman dan mekanisme ini diharapkan mampu menjadi alat mitigasi awal untuk mencegah terjadinya fraud. Selama tahun 2015, tidak terdapat penyimpangan internal yang dilakukan baik oleh pengurus, pegawai tetap, maupun oleh pegawai tidak tetap terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional yang mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan secara signifikan (dengan dampak penyimpangan serta kerugiannya lebih dari Rp 100.000.000). Jumlah kasus yang dilakukan oleh
Internal Fraud
Pengurus Tahun Sebelumnya
Nihil
-
Pegawai Tetap
Tahun Berjalan -
96 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Tahun Sebelumnya -
Pegawai Tidak Tetap
Tahun Berjalan -
Tahun Sebelumnya
Tahun Berjalan
-
-
Laporan Tata Kelola Permasalahan Hukum |Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan | Buy Back Shares dan Oblgasi Pemeintah | Pemberian Dana untuk Kegiatan Politik dan Sosial | Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance
Permasalahan Hukum Sepanjang tahun 2015, tidak terdapat permasalahan hukum perdata dan pidana yang sedang dihadapi maupun yang telah diajukan melalui proses hukum. Permasalahan Hukum
Jumlah Perdata -
Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
Pidana -
Dalam Proses Penyelesaian Nihil
Total
Nihil
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Selama periode tahun 2015, tidak terdapat suatu transaksi yang mengandung benturan kepentingan di Perseroan. No.
Nama dan Jabatan yang Memiliki Benturan Kepentingan Nihil
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan -
Jenis Transaksi
Nilai Transaksi (Juta Rp)
Keterangan
-
-
-
Buy Back Shares dan Obligasi Perseroan Selama periode tahun 2015, tidak terdapat transaksi buy back shares maupun buy back obligasi yaitu upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Perseroan dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut.
Pemberian Dana Untuk Kegiatan Politik dan Sosial Selama periode tahun 2015, Perseroan tidak pernah memberikan dana untuk kegiatan politik. Adapun pemberian dana untuk kegiatan sosial dalam rangka program CSR jumlahnya relatif tidak material.
Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Pelaksanaan Good Corporate Governance dijalankan dengan melakukan penilaian sendiri (self assessment) dengan mempertimbangkan 3 (tiga) aspek yang terdiri dari: governance structure, berupa penilaian kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank, governance process bertujuan untuk menilai efektifitas pelaksanaan GCG serta governance outcome yang bertujuan menilai kualitas hasil pelaksanaan.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 97
Laporan Tata Kelola Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance
Penilaian atas Governance Structure, seperti: Komposisi, jumlah, kompetensi Pengurus (Dewan Komisaris dan Direksi) serta Komite-Komite maupun Satuan Kerja pengendalian intern telah tertata dengan baik. Demikian juga infrastruktur seperti: kebijakan dan prosedur, sistem informasi manajemen maupun fungsi masing-masing struktur organisasi telah berjalan sesuai dengan ketentuan. Penilaian atas Governance Process, seperti: pengawasan Dewan Komisaris, kewenangan dan tanggung jawab Direksi, tindak lanjut pemeriksaan, mekanisme pelaksanaan rapat Pengurus, rekomendasi yang diberikan oleh Komite, pelaksanaan budaya kepatuhan, sistem pengendalian intern, peningkatan kwalitas SDM, mekanisme penunjukan KAP, evaluasi kebijakan dan strategi Manajemen Risiko, transparansi kondisi keuangan dan non keuangan serta penyusunan Rencana Bisnis, telah dijalankan dengan efektif. Penilaian atas Governance Outcome, seperti: pertanggungjawaban kepada Pemegang Saham melalui RUPS, aktivitas bisnis yang tidak melampaui kemampuan permodalan, tidak terdapat pelanggaran BMPK, kepatuhan terhadap ketentuan, perlindungan konsumen serta kinerja Bank, telah dijalankan dengan baik. Berdasarkan hasil self assessment yang telah dijalankan maka pelaksanaan GCG yang mencakup ketiga aspek di atas, secara umum telah dilaksanakan Bank dengan Baik.
98 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Laporan Komite Audit PT BANK NATIONALNOBU TBK LAPORAN KOMITE AUDIT TAHUN 2015
I.
Pendahuluan Sesuai PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, susunan anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan tersebut adalah anggota Komite Audit paling kurang terdiri atas seorang Komisaris Independen dan bertindak sebagai Ketua Komite, seorang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang hukum atau perbankan.
Komisaris independen dan pihak independen yang menjadi anggota Komite Audit tersebut paling kurang 51% (Lima puluh satu per seratus) dari jumlah anggota Komite Audit.
Berdasarkan SK Pengangkatan Komite Audit No. 197/DIR/NNB/III/2011 tanggal 29 Maret 2011, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut: Jabatan
Nama
Status
Keahlian
Ketua
Adrianus Mooy
Komisaris Independen
Keuangan & Perbankan
Anggota
Sukarwan
Anggota Independen
Keuangan & Perbankan
Anggota
I Nyoman Tjager
Anggota Independen
Hukum & Perbankan
Anggota
Markus Permadi
Komisaris non Independen
Keuangan & Perbankan
II. Kerangka Acuan Tugas Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit berpedoman pada Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank dan Keputusan Ketua BAPEPAM dan Lembaga Keuangan No. KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 . Dalam menjalankan fungsinya Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain: • Melakukan penelaahan dan pengawasan atas informasi keuangan yang disajikan manajemen • Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit. • Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: - Ketaatan atas peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Bank; - Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku ; - Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku; - Adanya potensi benturan kepentingan oleh Bank; dan • Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 99
Laporan Komite Audit
III. Pokok-pokok Persoalan yang ditangani pada tahun 2015. Pada piagam komite audit dicantumkan bahwa Rapat Komite diselenggarakan minimal 4 (empat) kali dalam setahun, atau lebih jika dianggap perlu oleh Komite sesuai dengan kebutuhan Bank. Selama tahun 2015 Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 6 (enam) kali yang dihadiri secara fisik dan memenuhi qorum. Pokok-pokok persoalan yang ditangani Komite Audit: 1. Melakukan penelaahan dan persetujuan terhadap Rencana kerja Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) tahun 2015, termasuk revisi rencana kerja SKAI yang disesuaikan dengan Revisi Rencana Bisnis Bank. 2. Menyusun laporan tahunan Komite Audit tahun 2014. 3. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 4. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas SKAI, termasuk menelaah independensi dan kecukupan jumlah auditor. 5. Menelaah usulan Direksi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk meminta persetujuan atas penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku yang berakhir per 31 Desember 2015. 6. Melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan Triwulan publikasi dan Laporan Keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2015. IV. Kesimpulan Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam rapat-rapat yang telah dilakukan, Komite Audit berpendapat bahwa: • Laporan keuangan tahun buku 2015 (Audited) yang dipublikasikan telah memenuhi azas keterbukaan. • Perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan tindak lanjut hasil audit baik internal maupun eksternal telah memadai. • Bank telah memiliki sistem pengendalian internal yang memadai.
Jakarta, 16 Maret 2016 PT Bank Nationalnobu Tbk Komite Audit
Prof. Dr. Adrianus Mooy Ketua
Sukarwan Anggota
I Nyoman Tjager Anggota
Markus Permadi Anggota
100 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Komite Eksekutif 1. Komite Kredit Sebagai usaha menjamin kelancaran aktivitas dalam proses pemberian kredit, maka Perseroan telah membentuk Komite Kredit yang bertanggung jawab dalam memberikan persetujuan pengajuan kredit. Selain itu Perseroan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, serta restrukturisasi kredit. Pembentukan Komite Kredit saat ini berdasarkan Surat Keputusan Direksi yang antara lain mengatur tugas dan wewenang Komite Kredit sebagai berikut: a. Tugas Utama Komite Kredit adalah: • Memberikan Persetujuan atau penolakan atas permohonan kredit sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur Perkreditan yang berlaku. • Melakukan koordinasi dengan Assets and Liabilities Committee (ALCO) dalam aspek pendanaan kredit. b. Setiap Anggota dapat menyetujui dan menolak permohonan kredit. c. Setiap Anggota dalam menggunakan wewenangnya masing-masing bertanggung jawab penuh atas keputusannya. d. Setiap Anggota diharapkan menggunakan common sense dan dapat mengambil keputusan yang baik dan rasional, terutama dalam menilai kelayakan proposal serta risiko yang mungkin ditimbulkan. e. Setiap Anggota wajib memastikan agar setiap permohonan kredit yang disetujui memenuhi persyaratan dalam peraturan perbankan.
Susunan Anggota Komite Kredit per 31 Desember 2015 adalah : Ketua : Suhaimin Djohan Anggota : Winardi Darmansa Anggota : Boyke Zulkifli
2. Komite Manajemen Risiko Dalam rangka membangun infrastruktur pengelolaan risiko yang memadai untuk mampu mengelola setiap aktivitas fungsional Perseroan dan mengintegrasikannya ke dalam suatu sistem dan proses pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif, maka Perseroan melalui Surat Keputusan Direksi Perseroan telah membentuk Komite Manajemen Risiko.
Komite Manajemen Risiko berfungsi membantu Direksi agar penerapan proses Manajemen Risiko berjalan efektif sehingga aktivitas usaha yang dilakukan tidak mengganggu kelangsungan usaha Perseroan atau menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan Perseroan.
Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: Ketua : Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko & Personalia Wakil Ketua : Direktur Keuangan & Treasury Anggota : Direktur Bisnis, Direktur IT & Operasi, Kepala Divisi Manajemen Risiko, dan Kepala Divisi Kepatuhan Anggota lain : Kepala Divisi terkait yang diundang yang tidak memilki hak suara Sekretaris : Kepala Divisi Manajemen Risiko (merangkap anggota)
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 101
Laporan Komite Eksekutif
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko memilki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: • Menyusun kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko, tingkat Risiko yang diambil dan toleransi Risiko, kerangka Manajemen Risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal; • Menyempurnakan proses Manajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil Risiko Bank dan tidak efektifnya penerapan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi; • Menetapkan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur Risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan. 3. Komite Aset & Liabiilitas (ALCO) Fungsi pengelolaan risiko likuiditas dilakukan melalui Assets & Liabilities Management (ALMA).Untuk mendukung keefektifan pelaksanaan ALMA, maka perlu dibentuk Assets and Liabilities Committee (ALCO) yang merupakan wadah utama untuk mencapai tujuan utama dari ALMA serta bertanggung jawab untuk pengembangan dan implementasi dari strategi ALMA. Perseroan telah membentuk Asset and Liabilities Committee (ALCO) yang merupakan komite di bawah Direksi yang bertugas mengevaluasi posisi aset dan liabilitas Perseroan serta menjaga keselarasan posisi pasiva & dana pihak ketiga dengan posisi kredit & aset produktif lainnya. Komite ini beranggotakan Direksi dan Kepala Divisi yang terkait, yang bertanggung jawab terhadap posisi aset dan liabilitas sebagai antisipasi terhadap perubahan kondisi moneter maupun perekonomian. Komite ini secara rutin setiap bulannya menyelenggarakan rapat ALCO (budget meeting) untuk mengevaluasi kinerja Perseroan sekaligus mengantisipasi perkembangan yang akan terjadi dalam jangka pendek dan jangka menengah. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Tentang Ketentuan-Ketentuan tentang Assets & Liabilities Committee (ALCO), maka tugas dan wewenang ALCO antara lain adalah : 1. Mengembangkan dan mengkaji strategi Pengelolaan Aset & Liabilitas (Assets and Liabilities Management). 2. Mengkaji posisi risiko suku bunga Bank dan strategi Pengelolaan Aset & Liabilitas untuk memastikan pengambilan keputusan risiko suku bunga konsisten dengan tujuan manajemen risiko. 3. Mengkaji suku bunga Aset & Liabilitas untuk memastikan penetapan suku bunga dapat mengoptimalkan pinjaman, pendanaan dan memelihara struktur Neraca Bank yang sejalan dengan strategi Pengelolaan Aset & Liabilitas. 4. Memastikan risiko pasar dan risiko likuiditas telah diidentifikasi, diukur, dipantau, dan dikendalikan / dimitigasi.
102 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Laporan Komite Eksekutif
Keanggotan ALCO Anggota Tetap (yang memiliki hak suara): Ketua : Direktur Keuangan & Tresuri Wakil Ketua : Direktur Utama Anggota : Direktur Bisnis Anggota : Lending Business Group Head, Anggota : Sales & Distribution Group Head, Anggota : Product Development Division Head, Anggota : Treasury Division Head, Anggota : Risk Management Division Head
Anggota Tetap (yang tidak memiliki hak suara): Anggota : Direktur Risk Management & Compliance Anggota : Direktur Operation & IT Anggota : SME Division Head* Anggota : FI & Large Commercial Division Head* Anggota : Management Reporting Division Head
*Pengganti apabila Lending Business Group Head tidak hadir.
4. Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Pengarah Teknologi Informasi (Information Technology Steering Committee – ITSC) merupakan komite di bawah Direksi yang bertugas membahas pengembangan teknologi yang dilakukan Perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan infrastruktur jaringan, pemenuhan peraturan terkait pelaporan dan menyesuaikan pengembangan teknologi informasi yang dilakukan regulator.
Komite Pengarah Teknologi Informasi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi tentang Komite Pengarah Teknologi Informasi PT Bank Nationalnobu. Susunan keanggotaan komite ini adalah sebagai berikut :
Anggota Tetap 1. Direktur IT & Operation, sebagai Ketua Komite 2. Direktur Manajemen Risiko
Penyelenggara Teknologi Informasi 3. Kepala Divisi IT Operation, Policy & Quality Assurance, sebagai Sekretaris Komite 4. Kepala Divisi IT Relationship & Information Management
Pengguna Utama Teknologi Informasi 5. Direktur Keuangan & Treasury 6. Kepala Divisi E-Channel Development 7. Kepala Divisi Operation
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 103
Laporan Komite Eksekutif
Anggota Tidak Tetap 1. Kepala Divisi Manajemen Risiko (Kepala SKMR) 2. Kepala Divisi Internal Audit (Kepala SKAI) 3. Kepala Divisi Accounting and Tax 4. Kepala Divisi Treasury 5. Kepala Divisi Product Development 6. Kepala Divisi Card Business 7. Kepala Divisi lain bila diperlukan
Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab komite ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan Rencana Strategis Teknologi lnlormasi (lnformation Technology Strategic Plan) yang searah dengan rencana strategis Kegiatan usaha Perseroan; 2. Melakukan review dan memberikan rekomendasi atas perumusan kebijakan dan prosedur Tl yang utama seperti kebijakan pengamanan Tl dan manajemen risiko terkait penggunaan Tl; 3. Melakukan review dan Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan kesesuaian proyek-proyek Teknologi lnformasi yang disetujui dengan Rencana Strategis Teknologi lnformasi yang telah dibuat oleh Perseroan serta menetapkan status prioritas proyek Tl yang bersifat kritikal (berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional Perseroan); 4. Melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan kesesuaian antara pelaksanaan proyek-proyek Teknologi lnformasi dengan rencana proyek yang disepakati; 5. Melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan kesesuaian Teknologi lnformasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Perseroan; 6. Melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi Perseroan pada sektor Teknologi lnformasi dan bahwa investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis Perseroan; 7. Melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan aktifitas pengawasan dan pemantauan atas kinerja Teknologi lnformasi dan upaya peningkatannya; 8. Membantu Direksi dalam me-review dan menetapkan serta memonitor penerapan prinsip-prinsip sistem pengawasan dan pengamanan terhadap penggunaan sistem dan aplikasi yang mengandung risiko tinggi, khususnya yang menyangkut teknologi database, komputer mikro, dan komunikasi data; 9. Melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan upaya penyelesaian berbagai masalah terkait Teknologi lnformasi yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan penyelenggara secara efektif, efisien dan tepat waktu; 10. Membantu Direksi dalam me-review dan menetapkan kebijakan dalam penggunaan Teknologi lnformasi agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan Perseroan; 11. Membantu Direksi dalam menetapkan pengendalian manajemen yang meliputi perencanaan, penetapan kebijaksanaan, standar dan prosedur, serta organisasi yang berkaitan dengan penggunaan Teknologi lnformasi Perseroan; 12. Membantu Direksi dalam me-review menetapkan sistem kontrol terhadap sistem aplikasi Teknologi lnformasi yang akan digunakan yang mencakup pengadaan, pengembangan, pengoperasian dan pemeliharaannya; 13. Melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam menetapkan vendor aplikasi Teknologi lnformasi apabila penyelenggaraan TSI diserahkan kepada pihak ketiga, apabila diperlukan.
104 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Informasi Pemegang Saham Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) 1. Jumlah Saham
: Sebanyak 2.155.830.000 (dua miliar seratus lima puluh lima juta delapan ratus tiga puluh ribu) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, atau sekitar 52,0% (lima puluh dua persen) dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum
2. Nilai Nominal
: Rp. 100,- (seratus Rupiah) setiap saham
3. Harga Penawaran
: Rp. 375,- (tiga ratus tujuh puluh lima Rupiah) setiap saham
4. Jumlah Penawaran Umum
: Rp. 808.436.250.000 (delapan ratus delapan miliar empat ratus tiga puluh enam juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah)
5. Jumlah Saham yang Dicatatkan : Sebanyak 4.104.371.700 (empat miliar seratus empat juta tiga ratus tujuh puluh satu ribu tujuh ratus) atau 99,0% (sembilan puluh sembilan persen) dari seluruh jumlah saham yang telah Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan sesudah Penawaran Umum. 6. Lembaga & Profesi Penunjang : Penjamin Pelaksanan Emisi : PT Ciptadana Securities Biro Administrasi Efek : PT Sharestar Indonesia Konsultan Hukum : Nindyo & Associates Notaris : Unita Christina, SH. Akuntan Publik : Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto, RSM AAJ Associates 7. Bursa Efek
: Bursa Efek Indonesia
8. Masa Penawaran
: 13-14 Mei 2013
9. Tanggal Pencatatan
: 20 Mei 2013
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 105
Informasi Pemegang Saham Penggunaan Dana IPO | Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu | Informasi Harga Saham
Penggunaan Dana IPO Pengunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana (IPO), sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. X. K. 4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran umum, dilaporkan secara berkala setiap 3 bulan sekali. Pengunaan
Sisa Dana
Jumlah Hasil Penawaran Umum
808.436
Biaya
4.440
803.996
Laporan Posisi 30-Jun-13
168.514
635.482
Laporan Posisi 30-Sep-13
182.994
452.488
Laporan Posisi 31-Dec-13
366.945
85.543
Laporan Posisi 31-Mar-14
85.543
0
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Perseroan telah melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak memesan Efek Terlebih Dahulu dengan keterangan sebagai berikut: Aktivitas
Keterangan
RUPSLB Perseroan dalam rangka PMTHMETD
19 Agustus 2014
Keterbukaan Informasi
17 Juli 2014 & 15 Agustus 2014
Tanggal Distribusi Saham Tahap I
3 September 2014
Pencatatan
4 September 2014
Harga Pelaksanaan
Rp 790,-
Jumlah Saham yang didistribusikan/ dicatatkan
165.500.000 lembar
Informasi Harga Saham Harga saham Perseroan selama tahun 2015 secara kwartalan adalah sebagai berikut : Tanggal
Open (Rp.)
High (Rp.)
Low (Rp.) Last (Rp.)
Triwulan I /2015
754
755
759
748
1.224.524
Triwulan 2/2015
772
771
775
761
971.930
Triwulan 3/2015
742
742
744
735
1.011.570
Triwulan 4/2015
631
622
637
611
973.120
Harga dan volume merupakan rata-rata harian dalam kwartal yang bersangkutan.
106 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Volume (Lembar)
Informasi Pemegang Saham Perkembangan Struktur Modal | Komposisi Pemegang Saham
Perkembangan Struktur Modal Perkembangan struktur modal Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan
2011
2012
2013
2014
2015
Modal Dasar
520.000.000.000
520.000.000.000
795.000.000.000
795.000.000.000
795.000.000.000
Modal Disetor
140.000.000.000
199.000.000.000
414.583.000.000
431.133.000.000
431.133.000.000
Saham belum disetor
380.000.000.000
321.000.000.000
380.417.000.000
363.867.000.000
363.867.000.000
Komposisi Pemegang saham 31 Desember 2014
24,52%
31 Desember 2015
23,19%
9,28%
24,52%
23,19%
9,28% 22,86% 20,15%
22,86% 20,15%
PT Kharisma Buana Nusantara
PT Kharisma Buana Nusantara
OCBC Securities Pte Ltd Client A/C
OCBC Securities Pte Ltd Client A/C
PT Prima Cakrawala Sentosa
PT Prima Cakrawala Sentosa
Nio Yantony
Nio Yantony
Masyarakat (Di bawah 5%)
Masyarakat (Di bawah 5%)
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 107
Informasi Pemegang Saham Struktur Kelompok Usaha Perseroan sampai Ultimate Shareholder
Struktur Kelompok Usaha Perseroan sampai Ultimate Shareholder
Mochtar Riady 99,99%
PT KBN
23,19%
PT Multipolar Tbk 0,01%
99,99%
Nio Yantony
9,28%
Keterangan PT KBN : PT Kharisma Buana Nusantara PT PCS : PT Prima Cakrawala Sentosa
108 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
PT PCS
20,15%
PT Sinar Cemerlang Sejati 0,01%
OCBC Sec. Client A/C
22,86%
Masyarakat (Di bawah 5%)
24,52%
Informasi Pemegang Saham Struktur Kelompok Usaha Perseroan sampai Ultimate Shareholder
Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum PT Kharisma Buana Nusantara (“KBN”) Riwayat Singkat PT Kharisma Buana Nusantara berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta No. 2 tanggal 4 Januari 2005, yang dibuat di hadapan Robert Purba, S.H., Notaris di Jakarta yang telah: a. memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan KeputusanNo. C-04382.HT.01.01.TH. 2005 tanggal 21 Februari 2005; b. didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090215131252 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat No. 1415/BH.09-02/VI/2006; dan c. diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 8 Juni 2007, Tambahan No. 5662 Tahun 2007; (“Akta Pendirian“) Anggaran Dasar KBN sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pendirian. Anggaran Dasar KBN telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 28 tanggal 28 November 2011 yang dibuat dihadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Kabupaten Tangerang yang telah menerima persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-62700.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Desember 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU-0104063.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 19 Desember 2011. Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan didirikannya KBN sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 3 Anggaran Dasar yang dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham KBN No. 04 tanggal 05 Mei 2009, yang dibuat dihadapan Unik Setyawati, S.H., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah: i. memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan KeputusanNo. AHU-31704.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 10 Juli 2009; ii. didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No. AHU-0041327.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 10 Juli 2009; dan iii. diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68 tanggal 25 Agustus 2009, Tambahan No. 23006 Tahun 2009 Maksud dan tujuan KBN ialah berusaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, pertambangan, percetakan, pertanian, pengangkutan darat, jasa dan perbengkelan.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 109
Informasi Pemegang Saham Struktur Kelompok Usaha Perseroan sampai Ultimate Shareholder
PT Prima Cakrawala Sentosa (“PCS”) Riwayat Singkat PT Prima Cakrawala Sentosa merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. PCS didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 19 tertanggal 9 Mei 2011, dibuat oleh Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan badan hukum perseroan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-25011.AH.01.01.Tahun 2011 tertanggal 19 Mei 2011 (“Anggaran Dasar PCS”). Anggaran Dasar PCS telah mengalami perubahan, yaitu dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PCS No. 7 tertanggal 3 Mei 2012, dibuat oleh Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta, perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat Keputusannya Nomor: AHU-24710.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 8 Mei 2012 dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor : AHU-AH.01.10-18681 tanggal 24 Mei 2012 (“Akta No. 7/2012”). Maksud dan Tujuan Adapun berdasarkan Anggaran Dasar PCS, maksud dan tujuan didirikannya PCS adalah untuk melakukan usaha dalam bidang perdangangan, perindustrian, pembangunan, pertanian, pengangkutan darat, jasa dan percetakan.
110 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Informasi Pemegang Saham Kepemilikan Saham Perseroan oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan | Kronologis Pencatatan Saham | Bursa Efek | Biro Administrasi Efek | Kantor Akuntan Publik
Kepemilikan Saham Perseroan oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan No
Nama Pemegang Saham
Jumlah Efek 0
-
% Kepemilikan 0%
Total
Kronologis Pencatatan Saham No Keterangan
Jumlah Saham dikeluarkan
Tanggal Pencatatan
Bursa
Nilai Nominal Rp. 100,1 Penawaran Umum Perdana
2.155.830.000
13-14 Mei 2013
Bursa Efek Indonesia
2 Company Listing
4.145.830.000
20 Mei 2013
Bursa Efek Indonesia
3 PMTHMETD (Private Placement)
165.500.000
4 September 2014 Bursa Efek Indonesia
Jumlah Modal Ditempatkan/ Disetor 4.311.330.000
Bursa Efek Bursa Efek Indonesia Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Biro Administrasi Efek PT Sharestar Indonesia BertaSatu Plaza 7th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950
Kantor Akuntan Publik KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan RSM Indonesia Audit Assurance, Governance, Risk & Control, Corporate Finance & Transaction Support, Tax, Outsourcing Plaza ASIA Level 10, Jl. Jend. Sudirman Kav 59, Jakarta 12190
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 111
Informasi Pemegang Saham Notaris | Konsultan Hukum | Daftar Pemegang saham Berdasarkan Jenis Pemilik per 31 Desember 2015 | Kapitalisasi Pasar
Notaris Unita Christina Winata, SH Jl. Deplu Raya No. 16 A, Jakarta Selatan 12330
Konsultan Hukum Nindyo & Associates Attorney at Law and Capital Market Consultant The H Tower 16th Floor Unit B-2 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 20-21Jakarta 12940
Daftar Pemegang saham Berdasarkan Jenis Pemilik per 31 Desember 2015 No Status Pemilik
Jumlah Pemegang Efek
Jumlah Efek
773
4412.065.100
9,55%
Pemodal Nasional 1 Perorangan
% Kepemilikan
2 3
Yayasan
0
0
0,00%
Dana Pensiun
0
0
0,00%
4 5
Asuransi
0
0
0,00%
Perseroan
7
2.658.233.900
61,65%
6
Lain-lain
0
0
0,00%
Subtotal
780
3.070.299.000
71,21%
2
17.400
0,00%
Pemodal Asing 1 Perorangan 2 3
Badan Usaha
9
1.241.013.600
28,78%
Lain-lain
0
0
0,00%
Subtotal
11
1.241.031.000
28,79%
Total
791
4.311.330.000
100,00%
876
Kapitalisasi Pasar Per 31 Desember 2015, kapitalisasi pasar saham PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) adalah sebesar Rp. 1.948.721.160.000,00.
112 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Data Perseroan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 22 tanggal 29 Desember 2015, yang dibuat dihadapan Lily Harjati Soedewo, SH, MKn., Notaris di Jakarta, maka Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama/Independen : Prof. Dr. Adrianus Mooy Komisaris Independen
: Hadiah Herawatie, SH, LLM
Komisaris
: Markus Permadi
Direksi Direktur Utama
: Suhaimin Djohan
Direktur
: Januar Angkawidjaja
Direktur
: Hendra Kurniawan
Direktur
: Lim Migi Trisnadi Elias
Direktur
: Winardi Darmansa
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 113
Data Perseroan Profil Dewan Komisaris
Profil Dewan Komisaris
Warga Negara Indonesia, 79 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Science dari Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada pada tahun 1958, gelar Master of Science dari University of Wisconsin Department of Economics di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat pada tahun 1960 dan gelar PhD dari University of Wisconsin Department of Economics di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat pada tahun 1966. Menjabat sebagai Komisaris Utama/ Independen Perseroan sejak tahun 2011. Memulai karir di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada sebagai Asisten Dosen (1958-1959), pada LEKNAS (Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional – LIPI sebagai Peneliti (1965-1966), Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada sebagai Dosen (1965-1969), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai Dosen (1966-1969), Perguruan Tinggi Ilmu Statistik sebagai Dosen (1967), Kantor Menteri Utama Ekonomi dan Keuangan sebagai Pd Kepala Bagian Statistik (1967-1968), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai Kepala Biro Keuangan Dalam Negeri (1968-1969), United Nations Economic Commission for Asia and the Far East (UN-ECAFE) sebagai Associate Economic Affairs Officer (19691973), Bappenas sebagai Deputi Ketua Bidang Fiskal dan Moneter (1973-1988), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai Dosen (1973-1993),
Prof. Dr. Adrianus Mooy Komisaris Utama/Independen
114 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Data Perseroan Profil Dewan Komisaris
Sekolah Staf Komando (SESKO) ABRI sebagai Dosen (1976-1977), Kementerian Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Industri (MENKO-EKUIN) Republik Indonesia sebagai Asisten Menko Bidang Moneter (1978-1983), Lembaga Pertahanan Nasional (LEMHANAS) sebagai Dosen (19801981), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Badan Pekerja MPR-RI sebagai Anggota (19821992), Panitia 11 GBHN sebagai Anggota (1982), Dewan Moneter sebagai Sekretaris (1983-1988), Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai Asisten Menteri bidang Pembiayaan Pembangunan (1985-1988), Panitia 9 GBHN sebagai Anggota (1987), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai Profesor/Guru Besar Luar Biasa (1987), Bank Indonesia (BI) sebagai Gubernur (1988-1993), Dewan Moneter sebagai Anggota (1988-1993), International Monetary Fund (IMF) sebagai Gubernur untuk Indonesia (1988-1993), Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) sebagai Gubernur Pengganti untuk Indonesia (1988-1993), Asian Development Bank (ADB) sebagai Gubernur Pengganti untuk Indonesia (1988-1993), Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Uni Eropa (1993-1995), United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN-ESCAP) sebagai UnderSecretary General/Executive Secretary (1995-
2000), South East Asian Central Banks (SEACEN) Center sebagai Chief Consultant (2001), United Nations Support Facility for Indonesian Recovery (UNSFIR) sebagai Senior Advisor (2004-2005), ADB sebagai Institutional Advisor (2006-2007), BI sebagai Pewancara Fit and Proper Test (20062008), Forum Masyarakat Statistik sebagai Anggota (2007-2014), ABFI Institute Perbanas sebagai Chair Professor (2007-2009), PT Strategic Asia sebagai Partner/Direktur (2007-2010), Universitas Pelita Harapan sebagai Senior Advisor/Mentor (2007-sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk sebagai Komisaris Independen (2007-2011), PT Matahari Putra Prima Tbk sebagai Komisaris Independen (2007-2013). Fakultas Bisnis Universitas Pelita Harapan Karawaci sebagai Pj. Dekan (2010),PT Strategic Asia sebagai Member of Advisory Council (2010-sekarang) dan Universitas Pelita Harapan Surabaya sebagai Rektor (2010-sekarang).
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 115
Data Perseroan Profil Dewan Komisaris
Warga Negara Indonesia, 67 tahun, menempuh pendidikan di Fakultas Teknik (1964-1969) dan Ekonomi (1969-1971) dari Universitas Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2012.
Markus Permadi Komisaris
116 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Memulai karir di SMP Desaputra – Lenteng Agung (Sekolah Menengah/Panti Asuhan di Jawa Barat) sebagai Guru (1969), Harian Berita Yudha (Harian Berita Nasional sebagai Tenaga Honorer (1970), berbagai posisi di Citibank, N.A terakhir sebagai Vice President User Coord. Automation Project (1971-1983), PT Systematic Banu Prakarsa sebagai President Director (1983-1987), berbagai posisi di PT Bank Central Asia terakhir sebagai Executive Director (1983-1990), berbagai posisi di PT Bank Lippo Tbk terakhir sebagai Direktur Utama (19891998), berbagai posisi di PT Lippo Securities terakhir sebagai Presiden Komisaris (1990-1998), Kantor Meneg P-BUMN/Badan Pengelola BUMN sebagai Asisten Menteri/ Deputi Bidang Usaha Pelayanan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya (1998), PT Indosat (Persero) sebagai Komisaris (1998-2000), PT Jamsostek (Persero) sebagai Komisaris Utama (1998-1999), Kantor Meneg P-BUMN / Badan Pembina BUMN sebagai Asisten Menteri/Deputi Bidang Keuangan dan Jasa Lainnya (1998-2000), berbagai posisi di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terakhir sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen (19982005), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai Komisaris (1999-2000), PT Pacific Utama Tbk sebagai Komisaris (2000-2001), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai Komisaris Independen (2005-2007), Lembaga Penjamin Simpanan sebagai Komisioner (2005-2008), Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) sebagai Ketua Bidang Organisasi Litbang & Disiplin (2002-2006), PT Multi Media Interaktif sebagai Komisaris (2005-2008), PT First Media Tbk sebagai Komisaris (2006-2007), PT Ciptadana Multifinance sebagai Presiden Komisaris (2006-2007), PT Media Interaksi Utama sebagai Komisaris (2007-2011), dan Bowsprit Capital Corporation, Singapore sebagai Non-Executive Director (2007-2012). Terakhir menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Star Pacific sejak tahun 2009 hingga 2013.
Data Perseroan Profil Dewan Komisaris
Warga Negara Indonesia, 58 tahun, memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1982 dan gelar LLM dari The London School of Economics and Political Science pada tahun 1990. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2011. Memulai karir sebagai Perancang Peraturan PerUndang-Undangan di Sekretariat Kabinet RI bidang Financial Services, Korporasi dan HAKI. Turut membangun sistem pembinaan BUMN ketika menjabat sebagai Kepala Biro Hukum (Esl. 2) di Kementerian BUMN (ketika pertama kali dibentuk tahun 1998). Saat ini purna tugas sebagai PNS setelah mencapai karir jabatan setara Eselon I di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Sekretariat Negara RI. Pernah duduk di Expert Group on Commodity Exchange (UNCTAD) sebagai Anggota (1993), PT (Persero) Angkasa Pura I sebagai Komisaris (1999-2007), PT (Persero) Permodalan Nasional Madani sebagai Komisaris (1999-2010), PT (Persero) Perusahaan Pengelola Aset sebagai Komisaris (2004-2008), dan PT Bank Lippo Tbk sebagai Komisaris (2002-2003).
Hadiah Herawatie, SH, LLM Komisaris Independen
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 117
Data Perseroan Profil Direksi
Profil Direksi
Warga Negara Indonesia, 49 tahun, memperoleh gelar insinyur dari Insitut Pertanian Bogor pada tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2013. Memulai karir di Astra Credit Companies sebagai Branch Manager (1990-1993), kemudian Bank Danamon sebagai Team Leader (1993), Multipro Adiguna Semesta sebagai GM/Marketing Manager (1994-1996), Bank Sewu sebagai Consumer Bank Division Head (1996-1999), Citibank N.A – Indonesia sebagai Vice President, Consumer Finance Head (1999-2005), di LippoBank (2005 - 2008) dengan posisi terakhir sebagai Head of Consumer Banking, selanjutnya merger dengan CIMB Niaga (20082010), dengan posisi terakhirnya sebagai Retail Banking Director. Juga menjadi Komisaris Utama dari PT Kencana Internusa Artha Finance (yang merupakan perusahaan subsidiary, 2009-2010) dan Komisaris dari CIMB Niaga Auto Finance (2009-2010). UOB Indonesia sebagai Personal Financial Services Director (2010-2012).
Suhaimin Djohan Direktur Utama
118 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Data Perseroan Profil Direksi
Warga Negara Indonesia, 48 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Science dalam Ekonomi dari University of Kansas, Amerika Serikat pada tahun 1991. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011, bertanggung jawab atas bidang Risk Management, Compliance, Legal dan Human Resources. Memulai karir di Lippobank Los Angeles California sebagai Analyst of Credit Division & Staff of Finance Division (1991-1992), Swiss Bank Corporation Hong Kong sebagai Trainee of Equity Research Analyst (1992), Hongkong Chinese Bank sebagai Trainee of Treasury Department (1993), dan berbagai posisi di Lippobank antara lain Risk Management Group Head, Commercial Banking Group Head, Credit Restructuring Group Head dan terakhir sebagai Head of Risk Management & Compliance (1993-2008).
Januar Angkawidjaja Direktur
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 119
Data Perseroan Profil Direksi
Warga Negara Indonesia, 50 tahun, memperoleh gelar Sarjana Muda dalam Ekonomi/ Jurusan Akuntansi dari STIE Perbanas – Jakarta pada tahun 1990, Master of Business Administration dari Institut Management Newport Indoneisa (IMNI) – Jakarta Afiliasi Newport University Los Angeles – California pada tahun 1995, Sarjana Ekonomi dari Universitas Persada Indonesia YAI – Jakarta pada 1998, Sarjana Hukum dari Universitas Mpu Tantular pada tahun 2004 dan Magister Kenotariatan dari Universitas Indonesia pada tahun 2008. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2012, bertanggung jawab atas bidang Treasury, Finance dan Financial Reporting. Memulai karir di PT Bank Lippo Tbk sebagai Staff Bagian Akunting (1984-1990), selanjutnya PT Bank Dana Asia sebagai Kepala Bagian Administrasi Keuangan (1991-1999), kemudian berbagai posisi di PT Bank Lippo Tbk dan terakhir sebagai Finance Group Head (1999-2008), PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai Financial Support Head (2008-2009) dan PT Bank Nationalnobu sebagai Kepala Divisi Akunting dan Keuangan dan merangkap sebagai Kepala Divisi Tresuri (2011-2012).
Hendra Kurniawan Direktur
120 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Data Perseroan Profil Direksi
Warga Negara Indonesia, 50 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atma Jaya Jakarta tahun 1989 dan Magister Manajemen dari Universitas Pelita Harapan di tahun 2005. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014, bertanggung jawab atas bidang Operation, Teknologi Informasi, Network Development, dan General Affairs. Memulai karir di Lippobank sebagai staf operasi kantor pusat pada tahun 1989, dan menapaki berbagai jenjang dan posisi seperti Kepala Bagian Operasional, Wakil Kepala Cabang, Pemimpin Cabang Cilegon dan Tangerang hingga menjabat sebagai Operation Group Head Kantor Pusat, dan terakhir, pasca merger menjadi bank CIMB Niaga, menjabat sebagai Head of Operations sampai tahun 2012. Bergabung dengan Perseroan pada Maret 2012 sebagai Kepala Divisi Operasi.
Lim Migi Trisnadi Elias Direktur
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 121
Data Perseroan Profil Direksi
Warga Negara Indonesia, 55 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2015, bertanggung jawab atas bidang Bisnis. Memulai karir di PT Bank Perniagaan Indonesia pada tahun 1984, kemudian bergabung dengan PT Bank Lippo Tbk sejak tahun 1989 dan menjabat berbagai posisi seperti Pemimpin Cabang di Jakarta, Regional Office Head Wilayah Barat di Jakarta, Central Credit Group Head hingga Head of Credit, dan setelah merger menjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk menjabat sebagai Head of Commercial Credit hingga tahun 2009. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2013 dan menjabat sebagai Lending Business Group Head.
Winardi Darmansa Direktur
122 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Data Perseroan Komite-Komite
Komite-Komite Komite Audit Perseroan telah membentuk Komite Audit melalui Keputusan Dewan Komisaris Perseroan SK No. 001/ SK/KOM/III/11, tanggal 28 Maret 2011 tentang pembentukan Komite Audit. Susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua
: Prof. Dr. Adrianus Mooy
Anggota
: Sukarwan
Anggota
: I Nyoman Tjager
Anggota
: Markus Permadi
Komite Pemantau Risiko Perseroan telah membentuk Komite Pemantau Risiko sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 002/SK/KOM/III/11 tanggal 28 Maret 2011, susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut: Komite Pemantau Risiko Ketua
: Prof. Dr. Adrianus Mooy
Anggota
: Emmy Yuhassarie Ruru
Anggota
: I Nyoman Tjager
Anggota
: Markus Permadi
Komite Remunerasi & Nominasi Perseroan telah membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004/SK/KOM/XI/11 tanggal 7 November 2011, susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut: Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua
: Hadiah Herawatie, SH, LLM
Anggota
: Prof. Dr. Adrianus Mooy
Anggota
: Markus Permadi
Anggota
: Chandra Kusdianto
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 123
Data Perseroan Profil Anggota Komite
Profil Anggota Komite
Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada tahun 1947. Memperoleh gelar master bidang manajemen bisnis dari Asian Institute of Management, Manila, Filipina. Mengawali karirnya di Bank Indonesia sebagai Staf Bagian Moneter di tahun 1977 hingga menjabat sebagai Direktur Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia di tahun 1999 sebelum akhirnya menjadi Staf Ahli Dewan Gubernur di tahun 2000 hingga pensiun di tahun 2003. Anggota Tim Penulis Sejarah Bank Indonesia, Anggota Tim Kerja Pewawancara Fit and Proper Test New Entry Bank Indonesia tahun 2003-2008 dan menjabat sebagai Komisaris Bank Danamon sejak 1998 hingga akhir 1999 dan Komisaris Bank ICBC Indonesia sejak 2008 hingga 2013. Menjadi Anggota Komite sejak tahun 2008.
Sukarwan Anggota Komite Audit
124 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Data Perseroan Profil Anggota Komite
Warga Negara Indonesia, lahir di Tabanan Bali pada tahun 1950. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta; Master di bidang Ekonomi dari Fordham University, New York, AS; Doktor dari Program Doktor Hukum, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. Berkarir di Biro Hukum Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), 19791999, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Biro Hukum, Bapepam. Tahun 1999-2005 menduduki di berbagai posisi penting di Kantor Menteri Negara PM-BUMN, terakhir sebagai staff ahli Menteri Negara BUMN bidang Kemitraan Usaha KecilKementrian BUMN. Menjadi Anggota Komite sejak tahun 2011. Tahun 1993-2014 pernah menjabat sebagai Komisaris PT. Pelayaran Samudera Djakarta Lloyd, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, PT (Persero) Pupuk Kalimantan Timur Tbk., PT Bhakti Capital Investment Indonesia Tbk., PT Bank Lippo Tbk,. PT Bursa Efek Indonesia, PT Ancora Indonesia Resources Tbk. Tahun 2001 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Wakil Komisaris PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan Ketua Komite Audit, Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk., Komisaris Utama PT Hanson International Tbk., Komisaris Utama PT Maybank Kim Eng Securities, Komisaris Utama dan Ketua Komite Audit PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk., Komisaris Independen AJB Bumiputera 1912, Komisaris Independen PT Home Credit Indonesia. Peranan dalam beberapa asosiasi sampai dengan sekarang yaitu Dewan Penasehat Asosiasi Bank Kustodian Indonesia (ABKI), Wakil Ketua Bidang Pengembangan dan Standarisasi Layanan Alternative Dispute Resolution (ADR) Badan Arbritase Pasar Modal Indonesia (BAPMI), Dewan Pembina Yayasan Indonesian Quality Award (IQA), Anggota Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI), Ketua Umum BUMN Executive Club (BEC). Pernah berperan juga sebagai Dewan Penasehat Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) tahun 2009-2015.
I Nyoman Tjager Anggota Komite Audit & Komite Pemantau Risiko
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 125
Data Perseroan Profil Anggota Komite
Warga Negara Indonesia, lahir di Kediri pada tahun 1950. Memperoleh gelar LLM dari University of California Berkeley, USA. Mantan Staf Khusus Menteri BUMN, di Kabinet Indonesia Bersatu. saat ini menjadi konsultan hukum, pengajar di S-1 dan S-2 Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Selain itu Anggota Komite Etik Level Governance OJK, serta Komisaris di BUMN dan beberapa perusahaan lainnya. Menjadi Anggota Komite sejak tahun 2011.
Emmy Yuhassarie Ruru Anggota Komite Pemantau Risiko
126 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Data Perseroan Profil Anggota Komite
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 6 Desember 1976, memperoleh gelar Sarjana Psikologi dari Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Memiliki passion dalam dunia pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resource Development) dan selama kurang lebih 13 tahun bekerja dan mendalami berbagai fungsi di bidang HR pada beberapa jenis industri, mulai dari Media, Fast Moving Consumer Good (Manufacturing), Multi Finance, hingga Banking. Bergabung dengan Perseroan sebagai Kepala Divisi Personalia sejak April 2011 sampai sekarang.
Chandra Kusdianto Anggota Komite Remunerasi & Nominasi
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 127
Data Perseroan Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dewan Komisaris • Komite Audit • Komite Pemantau Risiko • Komite Remunerasi dan Nominasi Direktur Utama • Komite Manajemen Risiko • Komite Kredit • Komite Pengarah TI • Komite Aset dan Liabilitas • Komite Produk dan Bisnis SKAI
Corp Secretary
Direktur Bisnis
SME & Retail Business Division
Large Commercial & Financial Institution Division
Consumer Lending Division
S&D Jabodetabek Group
S&D Non Jabodetabek Group
Regional Business - East Indonesia
Direktur Keuangan & Treasury
Direktur TI & Operasi
Accounting & Tax Division
IT Operation Policy & Quality Assurance Division
Regulatory Reporting Division Branch Manager
Branch Manager
Sales Management Division
Wealth Management Division
E-Channel Development Division
Product Development Division
Card Business Division
128 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Branch Manager
Management Reporting Division
Treasury Division
IT Relationship & Information Mgt. Division Operations Division Network Development Division
Direktur Kepatuhan Mnj. Risiko & Personalia
Central Credit Group
Credit Administration Division Credit Control Division Credit Review Division
Legal Division General Services Division
Compliance & Special Unit Division
Risk Management Division Human Resources Division
Data Perseroan Pejabat Eksekutif Perseroan
Pejabat Eksekutif Perseroan Pejabat Eksekutif Perseroan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Sales & Distribution Group Head – Jabodetabek
: Susiyanti
Sales & Distribution– Non Jabodetabek & Special Project Group Head : Johana Haroen Central Credit Group Head
: Boyke Zulkifli
Large Commercial Business & Financial Institution Division Head
: Alvin Karnadi Tedjo
SME & Retail Lending Division Head
: Deny Ismantara
Credit Administration Division Head
: Wang Gi
Credit Control Division Head
: Andre Mulia Wiratama
Product Development Division Head
: Puti Palupi
Wealth Management Division Head
: Sandy Nugroho
Compliance & Special Unit Division Head
: Suparjono Udjianto
Risk Management Division Head
: Sjahruddin Dewang
Human Resources Division Head
: Chandra Kusdianto
E-Channel Development Division Head
: Suherman Lesmana
Network Development Division Head
: Kusmanto Kuswandi
General Service Division Head
: Christopher Hartono
Internal Audit Division Head (SKAI)
: Deden Subagja
Operation Division Head
: Retno Isworo
IT Operation, Policy & Quality Assurance Division Head
: Suparyono
IT Relationship & Information Management Division Head
: Riza Mustofa Afifi
Card Business Division Head
: Njoto Sutikno
Accounting & Tax Division Head
: Rani Anwar
Treasury Division Head
: Manadi Suntawijaya
Regulatory Reporting Division Head
: Fery Santoso
Corporate Secretary & Investor Relation
: Mario Satrio
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 129
Data Perseroan Struktur Kepemilikan | Produk dan Layanan
Struktur Kepemilikan
24,52%
23,19%
PT Kharisma Buana Nusantara OCBC Securities Pte Ltd Client A/C PT Prima Cakrawala Sentosa
9,28% 22,86%
Nio Yantony Masyarakat (Di bawah 5%)
20,15%
Produk dan layanan Produk Simpanan
• • •
Rupiah • • • • • • • Valuta Asing • • • Layanan Valuta Asing • •
Nobu Giro Nobu Junior Nobu Savings Nobu Payroll Nobu Savings Plus Nobu Savings Plan Nobu Deposito Nobu Giro Dollar (USD / SGD) Nobu Savings Dollar (USD / SGD) Nobu Deposits Dollar (USD / SGD) Remittance Penjualan valuta asing
Produk Pinjaman • Kredit Modal Kerja • Kredit Investasi • AR Financing • Very Short Term Facility • Kredit Konsumsi • Kredit Kepemilikan Mobil (KPM) • Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) • Kredit Kepemilikan Apartemen • Kredit Kepemilikan Office Nobu Card • Berbagai transaksi di Nobu ATM dan jaringan ATM Bersama & Prima • Dapat digunakan untuk pembayaran belanja sebagai kartu debit pada merchant-merchant yang tergabung dalam jaringan Prima Debit. Nobu ATM • Informasi Saldo • Pemindahbukuan antar rekening Nobu Bank • Penarikan Tunai • Transfer : Jaringan ATM Bersama & ATM Prima secara Real Time Online • Pembayaran : Telkomsel Pasca Bayar, Internet dan TV Berlangganan First Media, Telkomvision, BIGTV, Iuran Lingkungan, PSTN Telkom • Pembelian : Pulsa Pra Bayar Aixs, XL, Smartfren, BoltSuper4G LTE • Pembayaran Lainnya : Pembayaran Virtual Account 130 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Data Perseroan Produk dan Layanan
Nobu Internet Banking • Informasi Saldo, Cek Mutasi rekening • Transfer antar Rekening Nobu • Transfer Online antar Bank • Transfer SKN/LLG, RTGS dan Real Time Online • Pemindahbukuan terjadwal • Pembayaran ke Virtual Account Nobu Virtual Account Nobu VA adalah fasilitas pembayaran dengan menggunakan sebuah kode referensi yang berfungsi sebagai rekening tujuan dan identitas Pelanggan ketika melakukan pembayaran baik secara tunai melalui teller maupun non tunai melalui transfer in house, LLG/RTGS, dan Real Time Online melalui ATM/ Internet Banking. Nobu Direct Layanan formulir elektronik untuk pembukaan deposito secara online & paperless. Nobu E-Money Nobu E-Money adalah uang elektronik yang diterbitkan oleh Nobu Bank dalam bentuk kartu prabayar dengan nilai uang di dalamnya yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran belanja di merchant. Nobu Link Nobu Link adalah layanan perbankan berbasis web dengan akses jaringan internet untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan operasional transaksi finansial perusahaan Anda. • Informasi saldo dan histori transaksi. • Single dan Multi Payment. • Payment Workflow dan User Privilege. • Laporan Transaksi. • Secure Token. • Fitur Tambahan non Transaksi. NobuPay NobuPay adalah layanan uang elektronik untuk transaksi pembayaran belanja online yang diterbitkan oleh Nobu Bank. NobuPay terhubung dengan situs belanja online milik mitra Nobu Bank sehingga transaksi dapat langsung divalidasi dengan cepat, praktis, dan aman. • Informasi Saldo NobuPay. • History transaksi NobuPay. • Pembayaran merchant. • Transfer dana antar pengguna NobuPay. Nobu Mobile Aplikasi Perbankan dengan kemudahan akses melalui media smartphone dilengkapi dengan keamanan dan kenyamanan bertransaksi bagi Nasabah Nobu Bank dalam mengakses rekening dimana pun dan kapan pun. • Informasi Kurs, Suku Bunga, Berita dan Promo Terkini. • Informasi lokasi ATM dan Kantor Cabang. • Informasi saldo. • Informasi 5 transaksi terakhir pada masing-masing Rekening Nobu Bank. • Transaksi pemindahbukuan Antar Rekening Nobu Bank. • Transaksi transfer real time online ke rekening bank lain. • Pemeliharaan data nasabah pada (Ganti Password, Ganti PIN). • Penyimpanan bukti transaksi dan fitur sharing bukti transaksi melalui aplikasi lainnya. • Penyimpanan data beneficiary sebagai favorite.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 131
Data Perseroan Cakupan dan Alamat Kantor
Cakupan dan Alamat Kantor Jabodetabek Plaza Semanggi Kawasan Bisnis Granadha The Plaza Semanggi Lantai. UG Jl. Jend. Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930 Telp. 021 – 25535128 Fax. 021 – 25535130 Pejaten Village Pejaten Village Mall Lantai GF Jl. Warung Jati Barat No.39 Jakarta Selatan 12510 Telp : 021 – 78833801 Fax : 021 – 78838274
MRCCC Rumah Sakit Siloam MRCCC Jl. Garnisun Kavling 2-3 Karet Semanggi Jakarta 12930 Telp : 021 – 57974066 Fax : 021 – 57952044 Kemang Village Jl. Pangeran Antasari No. 36 Jakarta Selatan 12150 Telp : 021 – 7203359 Fax : 021 – 7203349
Lippo Mall Kemang Kemang Village Lower Ground LG-05 Pangeran Antasari No. 36 Jakarta 12150 Telp. 021 – 29056832 Fax. 021 – 29056835
Kelapa Gading Boulevard Jalan Kelapa Gading Boulevard Blok LB 3 Nomor 24 Kelapa Gading Timur 14240 Telp : 021 – 29578492 Fax : 021 – 29578494
Siloam Simatupang Gedung R.S. Siloam Tb. Simatupang Jl. RA Kartini No. 8 (Samping Garda Otto) Jakarta Selatan Telp. 021 – 75916990 Fax : 021 – 75916989
Kelapa Gading Jl. Boulevard Barat Blok Lc 7 No.54, Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 Telp : 021 – 45878965 Fax : 021 – 45878652
Gajah Mada Gajah Mada Tower Lt. GF unit G02 Jl. Gajah Mada No.19-26, Petojo Utara Gambir Jakarta Pusat 10130 Telp : 021 – 6343856 Fax : 021 – 6345835
Pluit Village Pluit Village Mall Jl. Pluit Indah Raya Jakarta Utara 14450 Telp : 021 – 6684118 Fax : 021 – 6683978
132 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Kuningan Jl. HR Rasuna Said Kav. B-12 Jakarta Selatan 12940 Telp : 021 – 29110093 Fax : 021 – 29110096
Lippo Mall St Moritz Jl. Puri Indah Boulevard Blok U1 Jakarta Barat 11610 Telp : 021 – 29111363 Fax : 021 – 29111367
Data Perseroan Cakupan dan Alamat Kantor
Tamini Square Mall Tamini Square Jl. Taman Mini Raya, Garuda, Pinang Ranti, Jakarta Timur 13560 Telp : 021 – 87787792 Fax : 021 – 87787890
Bogor Ekalokasari Ekalokasari Plaza Jl. Siliwangi No. 123 Bogor 16142 Telp : 0251 – 8375550 Fax : 0251 – 8362941
Metropolis Mall Metropolis Town Square Jl. Hartono Raya Modern Kelapa Indah Tangerang 15117 Telp : 021 – 55781552 Fax : 021 – 55781554
Siloam Kebon Jeruk R.S. Siloam Kebon Jeruk Lobby Floor Jl. Raya Pejuangan Kav. 8 Kebon Jeruk Jakarta 11530 Telp : 021 – 536653016 Fax : 021 – 53663019
Depok Town Square Jl. Margonda Raya No. 1 Depok 16424 Telp : 021 – 78870133 Fax : 021 – 78870135
Menara Matahari Gedung Menara Matahari Lantai Dasar Jl. Boulevard Palem Raya No. 7 Lippo Karawaci Tangerang 15811 Telp : 021 – 5469328 Fax : 021 – 5469329
Kramat Jati Indah Plaza Jl. Raya Bogor Km. 19 Kramat Jati Jakarta Timur 13510 Telp : 021 – 80879320 Fax : 021 – 80879310
Cibubur Junction Jl. Jambore No. 1, Cibubur Jakarta Timur 13720 Telp : 021 – 87755149 Fax : 021 – 87755129
Cimanggis Square Jl Raya Bogor Km. 29 Depok 16452 Telp : 021 – 29378351 Fax : 021 – 29378352
Siloam Karawaci RS Siloam Jl. Siloam No. 6 Lippo Karawaci Tangerang 15811 Telp : 021 – 54220146 Fax : 021 – 54220147
WTC Serpong Mall WTC Matahari Serpong Jl. Raya Serpong No.5833 Tangerang 15326 Telp : 021 – 53158624 Fax : 021 – 53158539
Gading Serpong Hypermart Jl. Bulevard Gading Golf M5/2 Pakulonan Barat, Kelapa Dua Tangerang Telp : 021 – 29207964 Fax : 0251 – 29207965
Ruko Pinangsia Blok M 27-29 Karawaci Office Park Lippo Karawaci, Tangerang 15811 Telp : 021 – 5521215 Fax : 021 – 55735582
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 133
Data Perseroan Cakupan dan Alamat Kantor
Cyber Park Ruko Cyber Park Jl. Boulevard Gajah Mada No. 2121, Lippo Karawaci Tangerang 15811 Telp : 021 – 5513488 Fax : 021 – 5513323 Grand Mall Bekasi Jl. Jend Sudirman Medan Satria, Bekasi 17143 Telp : 021 – 8852664 Fax : 021 – 8892931
Bogor - Bellanova Sentul Bellanova Country Mall Jl. MH. Thamrin No. 8 Sentul 16810 Telp : 021 – 87923849
Sekolah Pelita Harapan Karawaci No. 2500 Jl. Boulevard Palem Raya Karawaci, Tangerang 15811
Cikarang Pasar Sentral Jl. Utama BIIE No. 1 Siloam Lippo Cikarang RS. Siloam Lippo Cikarang Jl. M.H. Thamrin Kav.105 Lippo Cikarang, Bekasi 17550 Telp : 021 – 89902715 Fax : 021 – 89902717
Kawasan Industri Hyundai Lippo Cikarang, Bekasi 17550
Mall Lippo Cikarang Mall Lippo Cikarang Jl MH Thamrin Lippo Cikarang Bekasi 17550 Telp : 021 – 8972602
Hypermart LKU Hypermart Cyber Park Karawaci Jl. Sultan Falatehan Karawaci Utara 15811 Telp. 021 – 5532759 Fax. 021 – 5531576
Lippo Cikarang Mgt. Office Gedung PT Lippo Cikarang Tbk Easton Commercial Center Jl. Gn.Panderman Kav.05, Lippo Cikarang - Bekasi 17550 Telp. 021 – 8972801 Fax. 021 – 8972170
Pasar Baru Jl. Pasar Baru Raya Ruko No. 110 Jakarta Pusat 10710 Telp : 021 – 3514020 Fax. 021 – 3514025
134 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Tamini Square Tamini Square Jl. Taman Mini Raya, Jakarta Timur 13560 Telp : 021 – 87787792 Fax. 021 – 87787809
Cikarang Orange County MaxxBoxx Orange County Cikarang CBD Jl. OC Boulevard Utara Orange County Business District Bekasi 17550 Telp. 021 – 89911045 Fax. 021 – 89911049
Data Perseroan Cakupan dan Alamat Kantor
Non Jabodetabek Bandung Naripan Jl. Naripan No. 101, Bandung 40112 Telp : 022 – 4240351 Fax : 022 – 4240354
Kediri Town Square Kediri Town Square Lt. Dasar Blok GF-42 Jl. Hasanudin No. 2 Kediri 64121 Telp. 0354 – 673908 Fax. 0354 – 673912
Semarang Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 23 Semarang 50133 Telp : 024 – 86400301 Fax : 024 – 3542648
Surabaya CITO Mall Mall City of Tomorrow Jl. A. Yani No. 288 Unit No. GS06 No. 011 dan GE No. 025 Surabaya 60234 Telp : 031- 58251260 Fax : 031-58251265 Bandung Indah Plaza Jl. Merdeka No. 56 Bandung 40115 Telp : 022 – 4219744 Fax : 022 – 4219747
Malang Basuki Rahmat Jl. Jend. Basuki Rahma No. 63A, Malang 65119 Telp : 0341 – 369925 Fax : 0341 – 327856
Semarang Siliwangi Jl.Siliwangi/ Jl. Sudirman No 322 Kav 7 Semarang 50143 Telp : 024 – 7621299 Fax : 024 – 7627585
Kudus Extention Mall Jl Lukmonohadi No 1 Kelurahan Ploso, Kec. Jati Kudus 59311 Telp. 0291 – 4254683 Fax. 0291 – 4254682
Sidoarjo - Lippo Plaza Lippo Plaza Sidoarjo Jl Jati Raya No 1 Sidoarjo Telp : 031 – 99010050 Fax : 031 - 99010052
Gresik Veteran Hypermart Gresik Jl. Veteran No.1 Kelurahan Sidomoro, Kec. Kebomas Kab. Gresik, Jawa Timur Telp : 031 – 3991519 Fax : 031 – 3991525
Jember Sultan Agung Jl. Sultan Agung No. 18 Jember 68137 Telp : 0331 – 412808 Fax : 0331 – 412858
Malang Town Square Jl. Veteran No 2 Malang 65113 Telp : 0341 – 571092 Fax : 0341 – 571091
Bandung Istana Plaza Mall Istana Plaza Lt. GF Unit A5 Jl. Pasirkaliki No. 121-123 Bandung 40173 Telp : 022 – 6074580 Fax : 022 – 6003317
Malang - Batu Square Hypermart Batu Town Square Jl Diponegoro No.1 Batu - Malang 65314 Telp : 0341 – 2991232 Fax : 0341 – 2991233
Solo Urip Sumoharjo Jl. Urip Sumoharjo Ruko Mesen Square No.5 Purwodiningratan, Jebres Surakarta 57129 Telp : 0271 – 656698 Fax : 0271 – 661391
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 135
Data Perseroan Cakupan dan Alamat Kantor
Yogya Adisucipto Lippo Plaza Yogya Jl. Laksda Adisucipto No. 32-34 Demangan Yogyakarta 55001 Telp : 0274 – 2921106 Fax : 0274 – 2920596
Bali Kuta Icon Lippo Mall Kuta LG 03A & LG 03C Jl. Kartika Plaza, Kuta – Badung Bali 80361 Telp : 0361 – 8978020 Fax : 0361 – 9878019 Bali Sun Set Lippo Plaza Sunset Building Siloam Hospital Jl. Sunset Road, Kuta Badung , Bali 80361 Telp : 0361 – 768605 Fax : 0361 – 768609
Kupang Jendral Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 154 B Kupang Nusa Tenggara Timur Telp : 0380 – 828441 Fax : 0380 – 821924
Kupang El Tari (Hypermart) Jalan El Tari II Bundaran PU, Kupang Nusa Tenggara Timur Telp : 0380 – 8585055 Fax : 0380 - 8585069
Bengkulu Jend. Sudirman Jl. Jenderal Sudirman No. 26 Tengah Padang, Teluk Segara Bengkulu Telp : 0736 – 345258 Fax : 0736 – 343639
Mataram Pejanggik Jl. Pejanggik No. 30 Kec. Cakranegara, Kel. Cakranegara Barat Mataram, Nusa Tenggara Barat Telp : 0370 – 649195 Fax : 0370 – 648009
Jambi Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk No 168 A/B Jelutung, Cempaka Putih Jambi 36134 Telp : 0741 – 7555824 Fax : 0741 – 7555946
Batam Penuin Komplek PT Penuin Blok F No. 7, Kec. Lubuk Baja Kel. Batu Selicin Kepulauan Riau 29441 Telp : 0778 – 457590 Fax : 0778 – 459382 Batam Mega Mall Mega Mall Batam Center Lower Ground Jl. Engku Putri Depan Pelabuhan Ferry International Batam Centre - Batam 29466 Telp : 0778 – 470187 Fax : 0778 – 470188
136 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Medan Palladium Mall Grand Palladium Unit GE2 No. 7 & 8 Jl. Kapten Maulana Lubis No. 8 , Medan Sumatera Utara 20112 Telp : 061 – 4520045 Fax : 061 – 4520023 Jambi WTC Batanghari Wiltop Trade Centre Batanghari Jl. Sultan Tahaha No 17 Jambi 36111 Telp : 0741 – 7837416 Fax : 0741 - 7837415
Data Perseroan Cakupan dan Alamat Kantor
Medan Plaza Medan Fair Plaza Medan Fair Jl. Jendral Gatot Subroto No.30 Medan 20113 Telp : 061 – 4140948 Fax : 061 - 4140949 Lampung Laksamana Malayati Jl. Laksamana Malayati No. 32 Lampung 35224 Telp : 0721 – 476231 Fax : 0721 – 476235 Medan Sun Plaza Sun Plaza Medan Jl. H. Zainul Arifin No. 7 Medan 20152 Telp : 061 – 4501672 Fax : 061 – 4501670
Lampung Central Plaza Central Plaza Lampung Jl. Kartini No. 21 Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung 35216 Telp : 0721 – 250216 Fax : 0721 - 240598
Medan Lippo Plaza Lippo Plaza Medan Jl. Imam Bonjol No 6, Medan 20112 Telp : 061 – 80511103 Fax : 061 – 80511104
Binjai Super Mall Jl Soekarno Hatta No. 14, Binjai Sumatera Utara 20731 Telp : 061 – 8824017 Fax : 061 – 8820582
Pangkal Pinang Jend Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 19-20 Kel. Gedung Nasional, Kec. Taman Sari Pangkal Pinang 33127 Telp : 0717 – 432602 Fax : 0717 – 432110
Pontianak Tanjung Pura Jl. Tanjung Pura No. 357 Kel. Benua Melayu Darat Kec. Pontianak Selatan Pontianak 78122 Telp : 0561 – 574070 Fax : 0561 – 736487
Padang Pondok Jl. Pondok No. 114B/ No. 99, Padang 25119 Telp : 0751 – 810260 Fax : 0751 – 810300
Pekanbaru Riau Bisnis Center Riau Bisnis Center Blok A-3 (Komplek Pertokoan Riau Plaza) Pekanbaru 28292 Telp : 0761 – 44195 Fax : 0761 – 43822
Pontianak Ahmad Yani Ahmad Yani Megamall Jl Ahmad Yani Pontianak 78122 Telp : 0561 – 761630 Fax : 0561 – 6580355
Palembang Square Palembang Square Mall R. 118 dan R. 119 Jl. Angkatan 45/ POM IX, Palembang 30137 Telp : 0711 – 380012 Fax : 0711 – 5630315
Balikpapan Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani No 16 A Kel. Karang Rejo Kec. Balikapapan Tengah Balikpapan 76124 Telp : 0542 – 8800962 Fax : 0542 – 791912
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 137
Data Perseroan Cakupan dan Alamat Kantor
Samarinda Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani I No. 21 Samarinda Telp : 0541 – 7273992 Fax : 0541 – 748675 Palembang Jakabaring Mall Lippo Plaza Jakabaring Jl Gubernur H.A Bastari Palembang 30252 Telp : 0711 – 5649554 Fax : 0711 – 5649556
Banjarmasin Ahmad Yani Jl. Jendral Ahmad Yani Km. 1, No 16 Banjarmasin 70233 Telp : 0511 – 3269318 Fax : 0511 – 3269330
Gorontalo Business Park Jl. Hos Cokroaminoto Ruko Blok C No 22 Business Park Gorontalo Kel. Heledulaa Selatan Kec. Kota Timur, Gorontalo Telp : 0435 – 8592480 Fax : 0435 – 8592484
Kendari Lippo Plaza Lippo Plaza Kendari Jl. MT Haryono No. 61 – 63 Kendari Telp : 0401 – 3196382 Fax : 0401 – 3196366
Makassar Tanjung Bunga Jl. Metro Tanjung Bunga (Daeng Patompo), Kav.9, Makassar Sulawesi Selatan 90125 Telp : 0411 – 8111622 Fax : 0411 – 8111859
Manado Siloam Sam Ratulangi Rumah Sakit Siloam Jl. Boulevard Sam Ratulangi 22 Manado, Sulawesi Utara 95111 Telp : 0431 – 8883196 Fax : 0431 – 8883199
Manado Lippo Plaza Kairagi Lippo Plaza Kairagi Jl. A A Maramis – Kairagi Manado 95254 Telp : 0431 – 7210157 Fax : 0431 – 7210159
138 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Manado Calaca Jl. Sisingamangaraja No. 81 Manado 95121 Telp : 0431 – 859151 Fax : 0431 – 865399
Ambon AJ Paty Jl. AJ Patty Kel. Honipopu, Kec. Sirimau Ambon 97116 Telp : 0911-349873 Fax : 0911-349856
Ternate Jatiland Kawasan Bisnis Jatiland Ruko No.10 Ternate 97721 Telp : 0921 – 3127240 Fax : 0921 – 3127680
Pernyataan Manajemen
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Bank Nationalnobu Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Nationalnobu Tbk Tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 16 Maret 2016 Dewan Komisaris Perseroan
Prof. Dr. Adrianus Mooy Komisaris Utama/ Independen
Hadiah Herawatie, SH, LLM Komisaris Independen
Markus Permadi Komisaris
Direksi Perseroan
Januar Angkawidjaja Direktur
Hendra Kurniawan Direktur
Suhaimin Djohan Direktur Utama
Winardi Darmansa Direktur
Migi Trisnadi Direktur
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 139
Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally left blank.
140 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Referensi Peraturan Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 A. Ketentuan Umum 1. Laporan tahunan wajib memuat: a. ikhtisar data keuangan penting; b. laporan Dewan Komisaris; c. laporan Direksi; d. profil perusahaan; e. analisis dan pembahasan manajemen; f. tata kelola perusahaan; g. tanggung jawab sosial perusahaan; h. laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan i. surat pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi atas kebenaran isi laporan tahunan. 2. Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal laporan tahunan juga dibuat selain dalam bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka laporan tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah laporan tahunan dalam bahasa Indonesia. 3. Laporan tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel, dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas. 4. Laporan tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi. B. Ikhtisar Data Keuangan Penting 1. Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang: a. pendapatan b. laba bruto; c. laba (rugi); d. jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali; e. total laba (rugi) komprehensif; f. jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali; g. laba (rugi) per saham; h. jumlah aset; i. jumlah liabilitas; j. jumlah ekuitas; k. rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset; l. rasio laba (rugi) terhadap ekuitas; m. rasio laba (rugi) terhadap pendapatan; n. rasio lancar;
Dipenuhi pada halaman
14 18 22 7 29 77 71 151 139 terpenuhi
terpenuhi
terpenuhi
14
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 141
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 o. rasio liabilitas terhadap ekuitas; p. rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan q. informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya. 2. Laporan tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi: a. jumlah saham yang beredar; b. kapitalisasi pasar; c. harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan d. volume perdagangan. 3. Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka 2), wajib ditambahkan penjelasan antara lain mengenai: a. tanggal pelaksanaan aksi korporasi; b. rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham; c. jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; dan d. harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi. 4. Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka laporan tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut. 5. Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka 4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dipenuhi pada halaman
16/112
105
-
-
C. Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan; 2. pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi; dan 3. perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada).
18
D. Laporan Direksi Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala kendala yang dihadapi perusahaan; 2. gambaran tentang prospek usaha; 3. penerapan tata kelola perusahaan; dan 4. perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada).
22
142 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 E. Profil Perusahaan Profil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat eletronik (e-mail), dan laman (website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan; 2. riwayat singkat perusahaan; 3. kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan; 4. struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan; 5. visi dan misi perusahaan; 6. profil Dewan Komisaris, meliputi: a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS; c. riwayat pendidikan; d. penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan e. pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada); 7. profil Direksi, meliputi: a. nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS; c. riwayat pendidikan; d. penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan e. pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada); 8. dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam laporan tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya; 9. jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan; 10. uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari: a. pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik; b. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik; dan
Dipenuhi pada halaman
7 8
7 8 128 6 114
118
-
58 107
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 143
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 c. kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% (lima perseratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik; 11. informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram; 12. nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama di mana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai alamat; 13. kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada); 14. kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada); 15. nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada); 16. nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan; dan 17. penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada). F. Analisis dan Pembahasan Manajemen Laporan tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis laporan keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling kurang mencakup: 1. tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai: a. produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya; b. pendapatan; dan c. profitabilitas; 2. analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai: a. aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; b. liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; c. ekuitas; d. pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; serta e. arus kas; 3. kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan; 4. tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;
144 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Dipenuhi pada halaman
108
-
111
111 112
12
29
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
Dipenuhi pada halaman
5. struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas struktur permodalan tersebut; 6. bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait; 7. informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan; 8. prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya; 9. perbandingan antara target/ proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan; 10. target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan; 11. aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar; 12. kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir; 13. realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum: a. dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan b. dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut; 14. informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/ modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat: a. tanggal, nilai, dan obyek transaksi; b. nama pihak yang bertransaksi; c. sifat hubungan afiliasi (jika ada); d. penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan e. pemenuhan ketentuan terkait; 15. perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); dan 16. perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada).
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 145
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 G. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang paling kurang meliputi hal hal sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris, mencakup antara lain: a. uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; b. pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris; dan c. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut; 2. Direksi, mencakup antara lain: a. ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; b. pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja perusahaan; c. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut; d. keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan; dan e. pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada); 3. Komite Audit, mencakup antara lain: a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hokum penunjukkan; c. riwayat pendidikan; d. periode jabatan anggota Komite Audit; e. pengungkapan independensi Komite Audit; f. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut; g. uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit; 4. komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti komite nominasi dan remunerasi, yang mencakup antara lain: a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; c. riwayat pendidikan; d. periode jabatan anggota komite e. pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi komite; f. uraian tugas dan tanggung jawab; g. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut; dan h. uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku;
146 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Dipenuhi pada halaman 77
77
78
83
83
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 5. uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan; a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; c. riwayat pendidikan; d. periode jabatan sekretaris perusahaan; e. uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku; 6. uraian mengenai unit audit internal meliputi: a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; c. kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada); d. struktur dan kedudukan unit audit internal; e. tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantum kan dalam piagam (charter) unit audit internal; dan f. uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku; 7. uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: a. pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya; dan b. reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen; 8. sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: a. gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan; b. jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan c. reviu atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan; 9. perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, antara lain meliputi: a. pokok perkara/gugatan; b. status penyelesaian perkara/gugatan; dan c. pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan. 10. informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada); 11. informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi: a. pokok-pokok kode etik; b. pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture); c. bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dan d. pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan; 12. uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada); dan
Dipenuhi pada halaman 93
87
90
90
-
-
89
-
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 147
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
Dipenuhi pada halaman
13. uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi: a. cara penyampaian laporan pelanggaran; b. perlindungan bagi pelapor; c. penanganan pengaduan; d. pihak yang mengelola pengaduan; dan e. hasil dari penanganan pengaduan.
88
H. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) 1. Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek: a. lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energy yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain; b. praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain; c. pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain; dan d. tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain. 2. Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) pada laporan tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan (sustainability report) atau laporan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility report).
71
I.
Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam laporan tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1.
151
J. Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi 1. Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat. 2. Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam laporan tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini.
139
148 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 3. 4.
Dipenuhi pada halaman
Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani laporan tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
Peraturan Bank Indonesia Nomor: 14/ 14 /PBI/2012 Tentang Transparansi Dan Publikasi Laporan Bank. Surat Edaran BI No. 14/35 /DPNP Tanggal 10 Desember 2012 tentang Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia Laporan Keuangan Tahunan paling kurang mencakup: 1. Informasi Umum a. Kepengurusan b. Rincian kepemilikan c. Perkembangan usaha Bank dan kelompok usaha Bank d. Strategi dan kebijakan manajemen dalam pengembangan usaha Bank e. Laporan manajemen yang memuat informasi mengenai pengelolaan Bank oleh pengurus dalam rangka good corporate governance, 2. Laporan Keuangan Tahunan a. Laporan Keuangan Bank yang telah diaudit oleh Akuntan Publik b. Laporan Keuangan Tahunan juga mencakup Laporan Keuangan Konsolidasi c. Bagi Bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, Bank juga wajib menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan 3. Opini dari Akuntan Publik 4. Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank 5. Aspek Transparansi sesuai Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan 6. Aspek Pengungkapan yang terkait dengan Kelompok Usaha Bank wajib memuat informasi yang terkait dengan kegiatan di dalam kelompok usaha 7. Aspek Pengungkapan sesuai Standar Akuntansi Keuangan Aspek pengungkapan (disclosure) lain sebagaimana diwajibkan dalam Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku
Dipenuhi pada halaman
113 17 28 77 151
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 149
Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally left blank.
150 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, serta Laporan Posisi Keuangan Pada Tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
Financial Statements For the Years Ended December 31, 2015 and 2014, and Statement of Financial Position As of January 1, 2014/ December 31, 2013
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 151
Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally left blank.
152 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
PT BANK NATIONALNOBU Tbk
Daftar Isi
PT BANK NATIONALNOBU Tbk
Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi
Table of Contents
Director’s Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditor’s Report
Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, serta Laporan Posisi Keuangan Pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013
Financial Statements For the Years Ended December 31, December 31, 2015 and 2014, and Statement of Financial Position As of January 1, 2014/December 31, 2013
Laporan Posisi Keuangan
1
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
3
Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
6
Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan
7
Notes to Financial Statements
NOBU NATIONAL BANK
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN.TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014, SERTA LAPORAU POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 1 JANUAR'2O14I31DESEMBER 2013
DIRECTOR'S SIATEMETVT REGARDING THE RESPO'VS'BILITY FOR T H E FINAN CIAL STAT EMENT S FORTHE YE4RS ENDED DECEMBER 31,2015 AND 2014, AND STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS OF JANUARY 1,2||44DECEMBER 31, 2013
PT BANK NATIONALNOBU TBK
PT BANK NATIONALNOBU TBK
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1.
Nama Alamat
Kantor
: :
: : Jabatan : 2. Nama : Alamat Kantor : Alamat Nomor
Domisili Telepon
: : Jabatan :
Alamat Nomor
Domisili Telepon
We, the undersigned:
1.
Suhaimin Djohan The Plaza Semanggi Kawasan Bisnis Granadha Lt. 9 Jl, Jendral Sudirman Kav.50, Jakarta Selatan Jakarta 021-25535128 Direktur Utama
Name
ResidentialAddress Telephone Title
2. Name
Hendra Kurniawan The Plaza Semanggi Kawasan Bisnis Granadha Lt. 9 Jl, Jendral Sudirman Kav. 50, Jakarta Selatan Tangerang
:
Address :
Office
Office Address
: : : : :
ResidehtiatAddress : Telephone : Title :
021-25535128 Direktur
Menyatakan bahwa:
Declared that:
1.
1.
Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT Bank Nationalnobu Tbk ("Bank");
Suhaimin Djohan The Plaza Semanggi Kawasan Brsnrs Granadha Lt.9 Jl. Jendral Sudirman Kav. 50, Jakafta Selatan Jakarta 021-25535128 President Director Hendra Kurniawan The Plaza Semanggi Kawasan Bisns Granadha Lt. 9 Jl. JendralSudirman Kav. 50, Jakarta Selatan Tangerang 021-25535128
Director
We are responsrb/e for the preparation and the presentation of the financial statements of PT Bank Nationalnobu Tbk (the Bank");
2.
Laporan keuangan Bank telah disusun dan disajikan
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
2.
lndonesia;
Accounting Standards;
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan Bank telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan keuangan Bank tidak mengandung
3.
informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;
'dan
4.
The financial statements of the Bank has been prepared
and presented in accordance with lndonesian Financial
dl
Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern Bank.
4.
a. b.
All information has been fully and
The Bank's financial statements do not contain false mateial information or facts, nor do they omit material information or facts; and
We are responsible for the Bank's internal control sysfem.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya,
This statement letter is made truthfully.
Jakarta, 16 Maret I Jakarta, March 16,2016
Di rektu
Suhaimin Djohan P re si de nt
r Ulamal
Nobu Center, PlazaSemanggi, Jl. Jend. Sudirman Kav. 50, Jakarta 12930 T : +62 21 2553 5128 F +6221 2553 5130 www.nobubank.com =
conectly
drsc/osed in the Bank's financial statements;
PT BANK NATIONALNOBU Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2015 dan 2014, serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET
Catatan/ Notes
PT BANK NATIONALNOBU Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 and 2014, and January 1, 2014/December 31, 2013 (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 Rp
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013*) Rp
2014 *) Rp
ASSETS
Kas
4
97,493
49,797
23,584
Cash
Giro pada Bank Indonesia
5
386,383
424,897
265,191
Current Accounts with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
6
423,899
12,348
10,738
Current Accounts with Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
7
1,139,131
1,436,128
753,000
Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Efek-efek
8
1,032,554
974,703
648,665
Marketable Securities Securties Purchased under Resale Agreement
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Pihak Ketiga Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
9
--
381,614
879,504
10
3,482,580
2,403,881
1,240,058
(16,316) 3,466,264
(11,194) 2,392,687
(6,039) 1,234,019
Loans Third Parties Less: Allowance for Impairment Losses
Aset Tetap Dikurangi: Akumulasi Penyusutan
11
70,733 (17,889) 52,844
36,070 (6,712) 29,358
16,290 (1,953) 14,337
Fixed Assets Less: Accumulated Depreciation
Aset Takberwujud Dikurangi: Akumulasi Amortisasi
12
5,006 (268) 4,738
----
----
Intangible Asset Less: Accumulated Amortization
19.d
12,989
9,533
14,938
Deferred Tax Assets
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
13
47,815
34,006
26,018
Advance and Prepaid Expenses
Aset Lain-lain
14
39,267
32,051
22,213
Other Assets
6,703,377
5,777,122
3,892,207
TOTAL ASSETS
Aset Pajak Tangguhan
JUMLAH ASET
*) Disajikan kembali dalam Catatan 42
*) As restated in Note 42
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan
Draft/July 26, 2016
financial statements
1
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) Per 31 Desember 2015 dan 2014, serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan/ Notes
LIABILITAS Liabilitas Segera
15, 36
Simpanan Nasabah Pihak-pihak Berelasi Pihak Ketiga
16, 36 33
Simpanan dari Bank Lain
17, 36
Liabilitas Derivatif
18, 35
Utang Pajak
19.a
Liabilitas Imbalan Kerja Liabilitas Lain-lain
32 20, 36
JUMLAH LIABILITAS
PT BANK NATIONALNOBU Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2015 and 2014, and January 1, 2014/December 31, 2013 (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 Rp
2014 *) Rp
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013*) Rp
LIABILITIES AND EQUITY
264
--
133
LIABILITIES Obligations Due Immediately
930,088 3,871,159
1,274,730 3,178,029
861,575 1,850,609
Deposits from Customers Related Parties Third Parties
674,980
107,277
136,379
Deposits from Other Banks
3
--
--
Derivative Liabilities
4,833
6,409
5,789
Taxes Payable
--
459
30
Employee Benefits Liabilities
32,392
27,749
12,951
Other Liabilities
5,513,719
4,594,653
2,867,466
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS Modal Saham Nilai nominal Rp 100 (dalam rupiah penuh) Modal Dasar - 7.950.000.000 (dalam satuan penuh) saham Per 31 Desember 2015 dan 2014, serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 4.311.330.000 (dalam satuan penuh) saham per 31 Desember 2015 dan 2014, serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 4.145.830.000 (dalam satuan penuh) saham 1 Januari 2014/ 21 31 Desember 2013
431,133
431,133
EQUITY Share Capital Par Value Rp 100 (in full rupiah) Authorized - 7,950,000,000 (in full amount) shares As of December 31, 2015 and 2014, and January 1, 2014/December 31, 2013 Issued and Fully Paid 4,311,330,000 (in full amount) shares on December 31,2015 and January 1, 2014/December 31, 2013 4,145,830,000 (in full amount) shares on January 1, 2014/ December 31, 2013 414,583
Agio Saham
22
764,675
764,675
651,838
Premium on Stock
Cadangan Umum
23
800
500
200
General Reserves
(49,052)
Unrealized Loss on Marketable Securities Available for Sale
Kerugian yang Belum Direalisasi atas Efek-efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual
8
(48,459)
(37,005)
41,509
23,166
7,172
Retained Earning
JUMLAH EKUITAS
1,189,658
1,182,469
1,024,741
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
6,703,377
5,777,122
3,892,207
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Saldo Laba
*) Disajikan kembali dalam Catatan 42
*) As restated in Note 42
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan
Draft/July 26, 2016
financial statements
2
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes PENDAPATAN (BEBAN) BUNGA Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga - Bersih PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan Komisi Selain dari Pemberian Kredit Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya PEMBENTUKAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Umum dan Administrasi Tenaga Kerja Jumlah Beban Operasional Lainnya
24 25, 33
PT BANK NATIONALNOBU Tbk STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 Rp 496.241 (289.109) 207.132
11.817
26
424 1.280 12.069
-291 12.108
27
(5.122)
(5.154)
PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES
28 29
(102.654) (88.938) (191.592)
(85.336) (63.515) (148.851)
OTHER OPERATING EXPENSES General and Administrative Personnel Total Other Operating Expenses
22.487
16.008
OPERATING INCOME
228
4.203
NON OPERATING INCOME - NET
22.715
20.211
INCOME BEFORE INCOME TAX
(4.509)
(4.386)
INCOME TAX EXPENSES
18.206
15.825
NET INCOME FOR THE CURRENT YEAR
30
19.b, 19.d
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas program imbalan pasti Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi
32
Pos yang akan Direklasifikasi ke Laba Rugi Keuntungan/(Kerugian) atas Perubahan Nilai Wajar Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Dikurangi: Penyesuaian reklasifikasi atas keuntungan yang termasuk dalam laba rugi Pajak Penghasilan Terkait dengan Penghasilan Komprehensif Lain Penghasilan Komprehensif Lain Periode Berjalan Setelah Pajak JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (dalam rupiah penuh)
583
625
(146) 437
(156) 469
(15.272)
16.049
--
14
3.818 (11.454)
(4.016) 12.047
(11.017)
12.516
7.189 -4,22 3.029
31
*) Disajikan kembali dalam Catatan 42
28.341 -3,77 3.029
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Item that will not be reclassified to profit or loss Remeasurement on Defined Benefit Plans Income Tax Relating to Items that will not be Reclassified to Profit or Loss Item that may not be Reclassified Subsequently to Profit or Loss Gain/(losses) from changes in Fair Value of Available for Sale Financial Asset Less: Reclasification adjustment on gain which already included in Profit or Loss Income Tax Relating to Component of Other Comprehensive Income Other Comprehensive Income For The Year TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE CURRENT YEAR EARNINGS PER SHARE (in full rupiah) *) As restated in Note 42
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan
Draft/July 26, 2016
INTEREST INCOME (EXPENSES) Interest Income Interest Expense Interest Income - Net
10.365
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
381.585 (223.680) 157.905
OTHER OPERATING INCOME Fees and Commissions Other than Loans Gain on Sale of Financial Instrument Others Total Other Operating Income
LABA OPERASIONAL PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH
2014 *) Rp
financial statements
3
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital
Agio Saham/ Premium on Stock
Rp
Rp
Catatan/ Notes
SALDO PER 31 DESEMBER 2013 Dampak Penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) Penyesuaian Pajak Tangguhan atas Efek-efek Tersedia untuk Dijual SALDO PER 1 JANUARI 2014 *)
Keuntungan Saldo Laba (Rugi)/ Retained Earning (Deficits) (Kerugian) yang Belum Direalisasi Telah Belum atas Efek-efek Ditentukan Ditentukan Tersedia untuk Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Dijual/ Unrealized Gains (Loss) on Marketable Securities Available for Sale Rp Rp Rp
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
Rp
414,583
651,838
(65,402)
200
7,194
1,008,413
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013
--
--
--
--
(22)
(22)
Effect of Implementation of PSAK 24 (Revised 2013)
--
--
16,350
--
--
16,350
Deferred Taxes Adjustment on Marketable Securities Available for Sale
414,583
651,838
(49,052)
200
7,172
1,024,741
BALANCE AS OF JANUARY 1, 2014 *)
Modal Disetor
21
16,550
--
--
--
--
16,550
Paid up Capital
Agio Saham
22
--
112,837
--
--
--
112,837
Premium on Stock
Cadangan Umum
23
--
--
--
300
(300)
--
General Reserves
--
--
12,047
--
16,294
28,341
Comprehensive Income for the Current Year
431,133
764,675
(37,005)
500
23,166
1,182,469
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014 *)
Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PER 31 DESEMBER 2014 *)
*) Disajikan kembali dalam Catatan 42
*) As restated in Note 42
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan
Draft/July 26, 2016
financial statements
4
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital
Agio Saham/ Premium on Stock
Rp
Rp
Catatan/ Notes
SALDO PER 31 DESEMBER 2014 *) Cadangan Umum Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PER 31 DESEMBER 2015
23
Keuntungan Saldo Laba (Rugi)/ Retained Earning (Deficits) (Kerugian) yang Belum Direalisasi Telah Belum atas Efek-efek Ditentukan Ditentukan Tersedia untuk Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Dijual/ Unrealized Gains (Loss) on Marketable Securities Available for Sale Rp Rp Rp
Rp
431,133
764,675
(37,005)
500
23,166
1,182,469
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014 *)
--
--
--
300
(300)
--
General Reserves
--
--
(11,454)
--
18,643
7,189
Comprehensive Income for the Current Year
431,133
764,675
(48,459)
800
41,509
1,189,658
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2015
*) Restatement in Note 42
*) Disajikan kembali dalam Catatan 42
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan
Draft/July 26, 2016
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
financial statements
5
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Bunga, Provisi dan Komisi Pembayaran Bunga Provisi dan Komisi selain Kredit Pembayaran Kepada Karyawan Pengeluaran Lainnya Pembayaran Pajak Penghasilan Arus Kas Sebelum Perubahan dalam Aset dan Liabilitas Operasi
24 25
Perubahan Aset dan Liabilitas yang Digunakan untuk Operasi: Penempatan pada Bank Lain Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Aset Lain-lain Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Utang Pajak Liabilitas Lain-lain Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
2015 Rp
2014 Rp
493,463 (289,687) 10,790 (88,814) (108,317) (3,306)
370,809 (216,825) 11,816 (62,460) (90,692) (1,250)
14,129
11,398
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Proceeds from Interest, Fees and Commissions Interest Payment Fees and Commissions Other than Loan Payment to Employees Other Expenses Income Tax Payment Cash Flows Before Changes in Operating Assets and Liabilities Changes in Assets and Liabilities Used for Operating: Placement with Other Banks Marketable Securities Securties Purchased under Resale Agreement Loans Other Assets Obligations Due Immediately Customer Deposits Deposits from Other Banks Taxes Payable Other Liabilities Net Cash Flows Provided by (Used in) Operating Activities
126,123 (199,454)
(242,428) (209,246)
381,614 (1,078,699) (817) 264 348,487 567,704 (2,563) 6,476
497,890 (1,163,823) 7,083 (133) 1,740,576 (29,102) (1,283) 6,205
163,264
617,137
(34,767) -(5,006)
(20,050) 4,233 --
(39,773)
(15,817)
---
130,745 (1,358)
--
129,387
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from Issuance of Share Capital Transactions Cost Issuance of Share Net Cash Flows Provided by Financing Activities
414
--
The Effect of Exchange Rate on Cash and Cash Equivalent
123,905
730,707
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1,806,696
1,075,989
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1,930,601
1,806,696
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
4 5 6
97,493 386,383 423,899
49,797 424,897 12,348
7
1,022,826
1,193,700
8
-1,930,601
125,954 1,806,696
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian Aset Tetap Hasil Penjualan Aset Tetap Pembelian Aset Takberwujud Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
11 11 12
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil dari Penerbitan Modal Saham Biaya Transaksi Penerbitan Saham Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Pengaruh perubahan kurs mata uang pada kas dan setara kas KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Sertifikat Deposito Bank Indonesia - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Cash and Cash Equivalents consist of: Cash Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks Placement with Bank Indonesia and Other Banks - mature within three months since acquisition date Deposit Certificates of Bank Indonesia mature within three months since acquisition date Total
The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan
Draft/July 26, 2016
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of Fixed Assets Proceeds from Sale of Fixed Assets Acquisitions of Intangible Assets Net Cash Flows Used in Investing Activities
financial statements
6
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
1. Umum
1. General
1.a. Pendirian Bank PT Bank Nationalnobu Tbk (dahulu PT Bank Alfindo) (“Bank”) didirikan di Jakarta pada tanggal 13 Februari 1990 sesuai dengan Akta Notaris No. 86 dari Notaris Drs. Entjoen Mansoer Wiriatmadja, S.H., notaris di Jakarta. Anggaran dasar Bank telah diubah melalui notaris yang sama dengan akta No. 129 tanggal 10 April 1990 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2610.HT.01.01.TH.90 tanggal 7 Mei 1990 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 Tambahan No. 3865 tanggal 5 Oktober 1990.
1.a. Establishment of the Bank PT Bank Nationalnobu Tbk (formerly PT Bank Alfindo) (“the Bank”) was established in Jakarta on February 13, 1990 in accordance the Notarial Deed No. 86 from Drs. Entjoen Mansoer Wiriatmadja, S.H., a notary in Jakarta. The Bank’s Articles of Association was amended through the same notary by deed No. 129 dated April 10, 1990 and was approved by the Minister of Justice of Republic of Indonesia in his Decree No. C22610.HT.01.01.TH.90 dated May 7, 1990 and was published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 80 Supplement No. 3865 dated October 5, 1990.
Perubahan status Bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 10 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, dimana perubahaan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 14 Desember 2012.
The Bank changed the status from private company to become a public listed company pursuant to Notarial Deed No. 7 dated December 10, 2012, made in the presence of Unita Christina Winata, S.H., notary in Jakarta, which amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 dated December 14, 2012.
Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dinyatakan dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 21 tanggal 29 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Lily Harjati Soedewo, SH., Mkn., notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan pengurus perseroan.
Articles of association of the Bank have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 21 dated December 29, 2015 made in the presence Lily Harjati Soedewo, S.H., Mkn., notary in Jakarta, regarding the changes of the company management structure.
Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan.
According to article 3 of its articles of association, the Bank scope of activities is to conduct general banking services.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 949/ KMK.013/1990 tanggal 16 Agustus 1990, Bank memulai kegiatan operasionalnya sebagai bank umum.
Based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 949/KMK.013/1990 dated August 16, 1990, the Bank started it’s operation as a commercial bank.
Bank memperoleh izin usaha sebagai bank devisa berdasarkan surat keputusan Otoritas Jasa Keuangan No KEP-112/D.03/2014 tanggal 21 November 2014.
The Bank had obtained the license to operate as a foreign exchange bank based on the decision letter of Financial Services Authority No. KEP-112/D.03/2014 dated November 21, 2014.
Draft/July 26, 2016
7
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Bank merupakan entitas anak dari PT Kharisma Buana Nusantara, dimana pemegang saham mayoritas adalah Bapak Mochtar Riady.
The Bank is a subsidiary of PT Kharisma Buana Nusantara, in which the majority shareholder is Mr. Mochtar Riady.
Kantor pusat Bank berlokasi di The Plaza Semanggi Kawasan Bisnis Granadha Lt. UG dan 9, Jalan Jendral Sudirman Kav. 50, Jakarta Selatan 12930. Bank mempunyai kantor pusat non operasional, kantor cabang, kantor kas dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Indonesia dengan rincian sebagai berikut:
The Bank’s head office is located at The Plaza Semanggi Granadha Business District, UG and th 9 Floor, Jalan Jendral Sudirman Kav. 50, South Jakarta 12930. The Bank has non operational head office, branch offices, cash offices and Automatic Teller Machines (ATM) in Indonesia, as follows:
Kantor Pusat Non Operasional Kantor Cabang Kantor Kas ATM
2015
2014
1 39 44 102
1 36 36 80
Non Operational Head Office Branch Offices Cash Offices ATMs
1.b. Penawaran Umum Saham Pada tanggal 8 Mei 2013, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keungan (OJK) berdasarkan Surat Keputusannya No. S-109/D.04/2013 untuk melakukan penawaran umum 2.155.830.000 saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp100 (nilai penuh) dan harga penawaran sebesar Rp375 (nilai penuh) per saham. Pada tanggal 20 Mei 2013, saham Bank tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
1.b Initial Public Offering On May 8, 2013, the Bank obtained an effective statement from Capital Market Supervisory Chief Executive of the Finance Services Authority (FSA) by Decree No. S-109/D.04/2013 to conduct a public offering of 2,155,830,000 ordinary shares with par value per share of Rp100 (full amount) and the offering price of Rp375 (full amount) per share. On May 20, 2013, the Bank's shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 34 tanggal 26 Agustus 2014 dari Notaris Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, disetujui penerbitan saham baru Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah sebanyak-banyaknya 414.583.000 saham. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, saham baru yang diterbitkan sebanyak 165.500.000 (dalam satuan penuh) saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp100 (nilai penuh) dan harga penawaran sebesar Rp790 (nilai penuh) per saham. Penambahan saham Bank tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 September 2014.
Based on the Deed of Extraordinary General Shareholders Meeting No. 34 dated August 26, 2014 made by said Unita Christina Winata, S.H., notary in Jakarta, granted the issuance of pre-emptive rights of with the maximum of 414,583,000 shares. As of December 31, 2014, the new shares issued was 165,500,000 (full amount) ordinary shares with par value per share of Rp100 (full amount) and offering price of Rp790 (full amount) per share. The additional of the Bank’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on September 4, 2014.
1.c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
1.c. Board of Commissioners, Directors and Employees Based on the Deed of Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 21 dated December 29, 2015 made in the presence of
Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 21 tanggal 29 Desember 2015, yang dibuat di hadapan
Draft/July 26, 2016
8
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Notaris Lily Harjati Soedewo, S.H., Mkn., notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
said Lily Harjati Soedewo, S.H., Mkn., notary in Jakarta, the Board of Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2015 are as follows: 2015
Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen Komisaris Independen Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Keuangan dan Tresuri Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Personalia Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Direktur Bisnis
Prof. Dr. Adrianus Mooy Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Markus Permadi
Board of Commissioners Independent President Commissioner Independent Commissioner Commissioner
Board of Directors President Director Director of Finance and Treasury Director of Compliance, Risk Management Januar Angkawidjaja and Human Resource Director of Information Technology and Lim Migi Trisnadi Elias Operational Doktorandus Winardi Darmansa L*) Business Director Suhaimin Djohan Hendra Kurniawan
*) Telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan No. SR-200/D.03/2015 tanggal 22 Oktober 2015.
*) Approval from Financial Services Authority No. SR-200/D.03/2015 dated October 22, 2015.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 31 tanggal 13 Juni 2014, yang dibuat di hadapan Notaris Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Based on the Deed of Annual General Meeting of Shareholders No. 31 dated June 13, 2014 made in the presence of said Unita Christina Winata, S.H., notary in Jakarta, the Board of Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2014 are as follows:
2014 Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen Komisaris Independen Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Keuangan dan Tresuri Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Personalia Direktur Teknologi Informasi dan Operasional
Prof. Dr. Adrianus Mooy Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Markus Permadi
Suhaimin Djohan Hendra Kurniawan Januar Angkawidjaja Lim Migi Trisnadi Elias
Board of Commissioners Independent President Commissioner Independent Commissioner Commissioner Board of Directors President Director Director of Finance and Treasury Director of Compliance, Risk Management and Human Resource Director of Information Technology and Operational
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki karyawan masing-masing sebanyak 855 dan 705 karyawan (tidak diaudit).
As at December 31, 2015 and 2014, the Bank has 855 and 705 employees, respectively (unaudited).
1.d. Komite-komite Bank, Satuan Kerja Audit Internal, Sekretaris Perusahaan Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 yang telah diubah dengan PBI
1.d. Bank’s Committees, Internal Audit Unit, Corporate Secretary To comply with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 which has been amended with PBI
Draft/July 26, 2016
9
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dan Peraturan No. IX.1.5 merupakan lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep 643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012, Bank telah membentuk beberapa Komite.
No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 regarding the implementation of Good Corporate Governance for Commercial Bank and Regulation No.IX.1.5 which is an attachment in the Decree of Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 dated December 7, 2012 the Bank has established several committees.
Susunan Komite Bank per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The members of Bank’s Committees as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Komite Audit Ketua Anggota Anggota Anggota
Prof. Dr. Adrianus Mooy Sukarwan I Nyoman Tjager Markus Permadi
Audit Committee Chairman Member Member Member
Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota Anggota
Prof. Dr. Adrianus Mooy I Nyoman Tjager Ny. E.Y. Ruru Markus Permadi
Risk Monitoring Committee Chairman Member Member Member
Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota Anggota
2.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Nomination and Remuneration Committee Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Chairman Prof. Dr. Adrianus Mooy Member Markus Permadi Member Chandra Kusdianto Member
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Kepala Satuan Kerja Audit Internal Bank adalah Deden Subagja.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank’s Head of Internal Audit Unit is Deden Subagja.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Sekretaris Perusahaan adalah Mario Satrio Wibowo.
As of December 31, 2015 and 2014, the Corporate Secretary is Mario Satrio Wibowo.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan Bank telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP347/BL/2012 tentang penyajian dan
2.a.Compliance with the Financial Accounting Standards (SAK) The consolidated financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standard Board – Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI), and regulations in the Capital Market include Regulations of Financial Sevices Authority/Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding guidelines for the presentation of financial statements, decree of Chairman of Bapepam-
Draft/July 26, 2016
10
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
LK No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements of the issuer or public company.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan Bank disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas Bank. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset.
2.b. Basis of Measurement and Preparation of Financial Statements The Bank's financial statements have been prepared and presented based on going concern assumption and accrual basis of accounting, except for the Bank's statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for assets.
Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Bank.
The presentation currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Bank.
2.c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Dalam menyiapkan laporan keuangan, Bank mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana Bank beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Bank adalah Rupiah.
2.c Foreign Currency Transactions and Balances In preparing financial statements, the Bank record by using the currency of the primary economic environment in which the Bank operates (“the functional currency”). The functional currency of the Bank is Rupiah.
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB pada 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut:
Transactions during the year in foreign currencies are recorded in Rupiah by applying to the foreign currency amount the spot exchange rate between Rupiah and the foreign currency at the date of transactions. At the end of reporting period, foreign currency monetary items are translated to Rupiah using the closing rate, ie middle rate of Bank of Indonesia at December 31, 2015 and 2014 as follows: 2015 *) Rp
1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Dolar Singapura (SGD) *) dalam angka penuh
Draft/July 26, 2016
1 United States Dollar 1 Singapore Dollar
13,785 9,759 *) in full amount
11
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Aset dan liabilitas non-moneter yang diukur berdasarkan nilai wajar dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan.
Non-monetary assets and liabilities in a foreign currency that are measured at fair value are translated into Rupiah using the exchange rates at the date when the fair value was determined.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui sebagai laba/rugi.
Exchange gains or losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised as profit or loss.
2.d. Pernyataan dan Akuntansi Baru
Interpretasi
Standar
2.d. New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year The following are new standards, amendments of standards and interpretation of standard issued by DSAK - IAI and effectively applied for the period starting on or after January 1, 2015, as follows: • PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements” • PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements” • PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures” • PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits” • PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income Taxes” • PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets” • PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instruments: Presentation” • PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” • PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instruments: Disclosures” • PSAK No. 65 “Bank’s Financial Statements” • PSAK No. 66 “Joint Arrangements” • PSAK No. 67 “Disclosure of Interests in Other Entities” • PSAK No.68 “Fair Value Measurement” • ISAK No. 26 “Reassessment of Embedded Derivatives”
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh DSAK-IAI dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, yaitu: • PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan” • PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” • PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” • PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” • • • • • • • • • •
PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan” PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset” PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Bank” PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama” PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” ISAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Bank:
The following is the impact of the amendments in accounting standards that are relevant and significant to the financial statements of the Bank: PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements” PSAK No. 1 (Revised 2013) has introduced changes in the format and revision of the title of the report. The significant impact of
PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK No.1 (Revisi 2013) mengatur perubahan dalam format serta revisi judul laporan. Dampak signifikan dari perubahan
Draft/July 26, 2016
12
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
dalam standar akuntansi ini terhadap Bank antara lain: - Perubahan nama laporan yang sebelumnya adalah “Laporan Laba Rugi Komprehensif” menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain” - Adanya persyaratan penyajian penghasilan komprehensif lain yang dikelompokkan menjadi (a) pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi; dan (b) pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
changes of this accounting standard to the Bank, among others, are: - Change of report title which previously named “Statement of Comprehensive Income” become “Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income”
Standar ini berlaku retrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan kembali.
This standard is applied retrospectively and certain comparative information have been restated, accordingly.
-
PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”
Requirement for the presentation of other comprehensive income are grouped into (a) items that will not be reclassified to profit or loss; and (b) items that will be reclassified to profit or loss
PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits” This PSAK amending some accounting provisions related to defined benefit plans. The key amendments include elimination of the “corridor approach”, modification of accounting for termination benefits and improvement of the recognition, presentation and disclosure requirements for defined benefit plans.
PSAK ini mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti. Perubahan utama mencakup penghapusan “pendekatan koridor”, modifikasi akuntansi untuk pesangon dan penyempurnaan ketentuan mengenai pengakuan, penyajian dan pengakuan untuk program imbalan kerja imbalan pasti. Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan Bank antara lain sebagai berikut: a. Pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain; b. Semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika amandemen/kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait restrukturisasi atau pesangon. Sehingga biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode vesting; dan c. Beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK No. 24 terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan pasti yang ditentukan pada awal setiap periode pelaporan tahunan.
Amended provisions that impacting the Bank’s financial statements are as follows:
Perubahan ini diterapkan secara retrospektif (kecuali perubahan nilai tercatat aset yang
d. These amendments have been applied retrospectively (except for changes to the
Draft/July 26, 2016
a. The recognition of actuarial gains (losses) through other comprehensive income; b. All past service cost is recognized as an expense at the earlier of the date when the amendment/curtailment occurs or the date when the entity recognizes related restructuring costs or termination benefits. Therefore the unvested past service cost is no longer be deferred and recognized over the vesting period; and c. Interest expense and returns on plan assets used in the previous PSAK No. 24 is replaced by the concept of net interest, which is calculated using a discount rate liabilities net defined benefit assets as determined at the beginning of each annual reporting period.
13
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
mencakup biaya imbalan kerja dalam nilai tercatatnya) dan dampak perubahan dari standar ini dijelaskan pada Catatan 42.
carrying value of assets that include employee benefit costs in the carrying amount) and the effect of the revised standard is presented in Note 42.
PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan” PSAK No. 46 (Revisi 2013) ini memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. Selain itu, standar ini juga menghilangkan pengaturan tentang pajak final.
PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income Taxes” This PSAK No. 46 (Revised 2013) emphasize on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. In addition, this standard also removes provision on final tax.
PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset” Perubahan dalam PSAK No. 48 (Revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar sebagaimana diatur dalam PSAK No. 68.
PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets” Changes in PSAK No. 48 (Revised 2014), mainly to incorporate the changes in definition and requirements of fair value as governed in PSAK No. 68.
Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan.
The adoption of the revised standard had no material effect to the financial statements.
PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instrument: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instrument: Disclosures” The amendment of these PSAKs mainly related to the changes as an impact the issuance of PSAK No. 68 concerning fair value.
Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian akibat diterbitkannya PSAK No. 68 mengenai nilai wajar. PSAK No. 50 (Revisi 2014) menghapus pengaturan pajak penghasilan yang terkait dengan dividen dan akan mengacu pada PSAK No. 46. Selain itu, PSAK No. 50 (Revisi 2014) memberikan pengaturan (pedoman aplikasi) yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus dan penyelesaian neto aset dan liabilitas keuangan.
PSAK No. 50 (Revised 2014) removing arrangement of income tax related to dividend and will refer to PSAK No. 46. Furthermore, PSAK No. 50 (Revised 2014) provides more specific arrangement (application guidelines) related to the criteria for offsetting and net settlement of financial asset and financial liability.
Perubahan PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat, pengaturan kriteria dan penghentian instrumen lindung nilai, serta pengaturan tanggal pencatatan instrumen keuangan.
The changes in PSAK No. 55 (Revised 2014) deals with measurement and reclassification of embedded derivative, arrangement of criteria and derecognition of hedging instrument, and arrangement of date of recording financial instrument.
Draft/July 26, 2016
14
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
PSAK No. 60 (Revisi 2014) mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar, saling hapus aset dan liabilitas keuangan, serta pengalihan aset keuangan.
PSAK No. 60 (Revised 2014) deals with additional disclosures relates to the fair value, offetting financial asset and liability, and transfers of financial assets.
Bank telah menerapkan PSAK-PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta.
The Bank had adopting these PSAKs and had completed the required disclosures requirements.
PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan satu kerangka tunggal untuk mengukur nilai wajar dan menetapkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. PSAK No. 68 berlaku saat SAK lain mengharuskan dan mengizinkan pengukuran nilai wajar.
PSAK No. 68 “Fair Value Measurement” PSAK No. 68 defines fair value, sets out a single framework for measuring fair value and requires disclosures about fair value measurements. PSAK No.68 applies when other SAKs require or permit fair value measurements.
Bank telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta sesuai standar ini.
The Bank has completed the disclosures requirement as required under this standard.
2.e. Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Bank mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan Bank, jika dan hanya jika, Bank menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Bank mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.
2.e.Financial Instruments Initial Recognition and Measurement The Bank recognize a financial assets or a financial liabilities in the Bank’s statement of financial position when, and only when, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Bank measure all financial assets and financial liabilites at its fair value. In the case of a financial asset or financial liability not at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a financial asset and issue of a financial liability classified at fair value through profit or loss are expensed immediately.
Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan
Subsequent Measurement of Financial Assets Subsequent measurement of financial assets depends on their classification on initial recognition. The Bank classifies financial assets in one of the following four categories:
Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Bank mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut: (i)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat
Draft/July 26, 2016
(i)
15
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets at FVTPL are financial assets held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
through profit or loss. Financial asset classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi.
After initial recognition, financial assets at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value of financial assets are recognized in profit or loss.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (a) Pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; (b) Pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau (c) Pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.
(ii) Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: (a) Those that intends to sell immediately or in the near term and upon initial recognition designated as at fair value through profit or loss;
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, loans and receivable are measured at amortized cost using the effective interest method.
(b) Those that upon initial recognition designated as available for sale; or
(c) Those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
(iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Draft/July 26, 2016
(iii) Held-to-Maturity (HTM) Investments HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intention and ability to hold to maturity.
16
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method.
(iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing, atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
(iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates, or that are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-tomaturity investment, or (c) financial assets at fair value through profit or loss.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
After initial recognition, AFS financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value is recognized on other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets is derecognized. At that time, the cumulative gains or losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.
Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost.
Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut: (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki
Subsequent Measurement of Financial Liabilities Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification on initial recognition. The Bank classifies financial liabilities into one of the following categories:
Draft/July 26, 2016
(i)
17
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial liabilities at FVTPL are financial liabilities held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(ii)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
After initial recognition, financial liabilities at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value are recognized in profit or loss.
Liabilitas Keuangan Lainnya Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikelompokan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(ii)
Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Aset Keuangan/ Financial Assets
The Bank classifies the financial instruments into classificiation that reflects the nature of information and takes into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
Jenis Instrumen Keuangan/ Type of Financial Instrument Giro pada Bank Indonesia/ Current Account with Bank Indonesia Giro pada Bank Lain/ Current Account with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain/ Placements with Bank Indonesia and Other Banks Efek-efek/ Marketable Securities Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali/ Securities Purchased under Resale agreements Kredit yang Diberikan/ Loans Aset Lainnya - Piutang Bunga/ Other Assets – Interest Receivables
Draft/July 26, 2016
Other Financial Liabilities Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are Banked in this category and are measured at amortized cost using the effective interest method.
18
Klasifikasi saat Pengukuran Awal/ Classification of Initial Measurement Pinjaman diberikan dan piutang/ Loan and receivables Pinjaman diberikan dan piutang/ Loan and receivables Pinjaman diberikan dan piutang/ Loan and receivables
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to Maturity Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loan and Receivable
Pinjaman diberikan dan piutang/ Loan and receivables Pinjaman diberikan dan piutang/ Loan and receivables
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Jenis Instrumen Keuangan/ Type of Financial Instrument Liabilitas Segera/ Current Liabilities Simpanan Nasabah/ from Customers Liabilitas Keuangan/ Financial Liabilities
Deposits
Simpanan dari Bank Lain/ Deposits from Other Banks Pinjaman Borrowings
yang
Diterima/
Liabilitas Lainnya/ Other Liabilities – Accrued Interest Expenses Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Financial Instruments
Fasilitas Kredit yang Diberikan yang Belum Digunakan/ Unused Loan Facilities Granted Garansi yang Diberikan/ Guarantees Issued
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Bank menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Bank mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika Bank secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Bank menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Bank secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Bank mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Bank secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Bank tetap mengakui aset keuangan tersebut.
Draft/July 26, 2016
Klasifikasi saat Pengukuran Awal/ Classification of Initial Measurement Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost
Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Bank derecognize a financial asset when, and only when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or the Bank transfer the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset or retains the contractual rights to receive the cash flows but assumes a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement. If the Bank transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Bank derecognize the financial asset and recognize separately as asset or liabilities any rights and obligation created or retained in the transfer. If the Bank neither transfer nor retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset and has retained control, the Bank continue to recognize the financial asset to the extent of its continuing involvement in the financial asset. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Bank continue to recognize the financial asset.
19
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.
The Bank remove a financial liability from its statement of financial position when, and only when, it is extinguished, ie when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Impairment of Financial Assets At the end of each reporting period, the Bank assess whether there is any objective evidence that a financial asset or Bank of financial assets is impaired. A financial asset or Bank of financial assets is impared and impairment lossess are incurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or Bank of financial assets that can be reliably estimated.
Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai: (a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; (b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; (c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; (d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar.
The following are objective evidence that a financial asset or Bank of financial assets is impaired: (a) Significant financial difficulty of the issuer or obligor; (b) A breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments; (c) It becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization; (d) Observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a Bank of financial assets since the initial recognition, such as adverse changes in the payment status of borrowers or economic condition that correlate with defaults.
Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.
For investment in equity instrument, a significant and prolonged decline in the fair value of the equity instrument below its cost is an objective evidence of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on loans and receivable or held-to-maturity investments carried at amortized cost, the amount of impairment loss is measured as the difference between the
Draft/July 26, 2016
20
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi.
carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate and recognized in profit or loss.
Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.
When a decline in the fair value of an availablefor-sale financial asset has been recognized in other comprehensive income and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial assets has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified are the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain.
The Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or Bank of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discount estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimate cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, for example, prepayment, call and similar option, but shall not consider future credit losses. The calculation includes all fees and points paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.
Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi.
The estimated period between a loss occurring and its identification is determined by management for each identified portfolio.
Draft/July 26, 2016
21
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Initially the Bank assesses whether objective evidence of impairment for financial asset exists as described above. The individual assessment is performed on the significant impaired financial asset. The insignificant impaired financial asset included in a group of financial asset with similar credit risk characteristics and collectively assessed.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara kolektif. Aset keuangan yang signifikan dan telah terdapat bukti objektif terjadi penurunan nilai, tidak dimasukkan dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank determined that there is no objective evidence of impairment in value of financial assets which are assessed on an individual basis, whether significant or not, then the financial assets are included into the group of financial assets that collectively assessed for impairment. Significant financial assets that have objective evidence to be impaired are not included in the collective assessment of impairment.
Perhitungan Penurunan Nilai secara Individual Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi sebesar cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan di dalam kontrak.
Individual Impairment Calculations The total impairment loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets with the present value of estimated future cash flows discounted using the original effective interest rate of the financial asset. The carrying amount of the asset is reduced by allowance for impairment and the amount of impairment losses is recognized as impairment losses in profit or loss. If a loan or held to maturity investment has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of estimated future cash flows of collateralized financial assets reflects the cash flows that may result from the foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, regardless of whether the foreclosure is likely to occur or not.
Perhitungan Penurunan Nilai secara Kolektif Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang
Collective Impairment Calculations For the purposes of a collective evaluation of impairment, financial asset are grouped on the basis of similar credit risk characteristics such by considering loan segmentation and past due status. Those characteristics are relevant to the
Draft/July 26, 2016
22
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
estimation of future cash flows for groups of such assets by being indicative of the debtor or counterpart ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of the contractual cash flows and historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the group. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.
Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-efek (di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang) diklasifikasikan di dalam beban penurunan nilai.
Impairment loss relating to loans and marketable securities (held to maturity and loans and receivables categories) are classified in impairment expenses.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dapat dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laba rugi.
If in the subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognized impairment loss is reversed either directly, or by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognized in profit or loss.
Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures are completed and the amount of the loss is determined.
Reklasifikasi Bank tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Bank sebagai diukur pada nilai
Reclassification The Bank shall not reclassify a derivative out of the fair value through profit or loss category while it is held or issued and not reclassify any financial instrument out of the fair value through profit or loss category if upon initial recognition it was designated by the Bank as at fair value through profit or loss. The Bank may reclassify
Draft/July 26, 2016
23
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
wajar melalui laba rugi. Bank dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Bank tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.
that financial asset out of the fair value through profit or loss category if a financial asset is no longer held for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. The Bank shall not reclassify any financial instrument into the fair value through profit or loss category after initial recognition.
Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Bank, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar.
If, as a result of a change in Bank’s intention or ability, it is no longer appropriate to classify an investment as held to maturity, it shall be reclassified as available for sale and remeasured at fair value. Whenever sales or reclassification of more than an insignificant amount of held-to-maturity investments, any remaining held-to-maturity investments shall be reclassified as available for sale, other than sales or reclassification that are so close to maturity or the financial asset’s call date, occur after all the financial asset’s original principal has been collected substantially through scheduled payments or prepayments, or are attributable to an isolated event that is beyond control, non-recurring, and could not have been reasonably anticipated.
Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Bank saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Offsetting a Financial Asset and a Financial Liability A financial asset and financial liability shall be offset when and only when, the Bank currently has a legally enforceable right to set off the recognized amount; and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.
Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
Fair Value Measurement Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
Draft/July 26, 2016
24
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar: (i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1) (ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2) (iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3)
Fair values are categorised into different levels in a fair value hierarchy based on the degree to which the inputs to the measurement are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety:
Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Bank sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Bank menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
When measuring the fair value of an asset or a liability, the Bank uses market observable data to the extent possible. If the fair value of an asset or a liability is not directly observable, the Bank uses valuation techniques that appropriate in the circumstances and maximizes the use of relevant observable inputs and minimizes the use of unobservable inputs.
Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Bank pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi.
Transfers between levels of the fair value hierarchy are recognised by the Bank at the end of the reporting period during which the change occurred.
2.f. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor: a. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain);
2.f. Related Parties Transactions and Balances A related party is a person or an entity that is related to the reporting entity: a. A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the reporting entity;
Draft/July 26, 2016
(i) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that can be accessed at the measurement date (Level 1) (ii) Inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly or indirectly (Level 2) (iii) Unobservable inputs for the assets or liabilities (Level 3)
ii. has significant influence over the reporting entity; or iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies: i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others;
25
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 33.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes 33.
2.g. Kas Kas meliputi kas kecil, kas besar, dan kas di dalam Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
2.g. Cash Cash includes petty cash, cash and cash in Automatic Teller Machines (ATM).
2.h. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
2.h. Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks Current Accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at amortized cost using the effective interest method less allowance for impairment losses. Current Accounts with Bank Indonesia and other banks are classified under loans and receivables.
iii. Both entities are joint ventures of the same third party; iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. 2.i. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana pada Bank Indonesia berupa deposit facility, sedangkan penempatan dana pada bank lain berupa deposito on call, call money, dan sertifikat deposito.
Draft/July 26, 2016
2.i. Placements with Bank Indonesia and Other Banks Placements with Bank Indonesia and other banks represent of funds in Bank Indonesia in the form of deposit facility, whereas placement with other bank is in the form of deposit, call money, and certificates of deposits.
26
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut dan setelah pengakuan awal dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Placements with Bank Indonesia and other banks initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable and an additional cost to acquire the financial asset and after initial recognition are stated at amortized cost using the effective interest method less allowance for impairment losses.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indoensia and other banks are classified as loans and receivables.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Placements with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs.
2.j. Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara yang dibeli di pasar, obligasi korporasi, reksadana, dan medium term notes.
2.j. Marketable Securities Marketable securities consist of Certificate of Bank Indonesia (SBI), government securities were purchased in the market, corporate bonds, mutual funds, and medium term notes.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2.e untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Marketable securities classified as financial assets as available for sale and held to maturity. See Note 2.e for the accounting policy for financial assets as available for sale and held to maturity.
Efek-efek disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Marketable securities are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs.
2.k. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang dimiliki terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat perbendaharaan Negara (SPN).
2.k. Securties Purchased under Resale Agreement Securties Purchased under Resale Agreement consists of Government Securities and Treasury Bills.
Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat catatan 2.e untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Securties Purchased under Resale Agreement was classified as loans and receivables. Refer to Note 2.e for the accounting policy of loans and receivables.
Pada pengukuran awal, tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Securties Purchased under Resale Agreement are initially presented at fair value plus directly attributable transaction costs.
Draft/July 26, 2016
27
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek itu dibeli hingga saat dijual kembali.
Securties Purchased under Resale Agreement are presented as receivables at the agreed resale price net of difference between the purchase price ang agreed resale price (unearned interest income) and allowance for impairment losses. The difference between the purchase price and the agreed resale price are amortised using effective interest rate as interest income over the period, commencing from acquisition date to the resale date.
2.l. Tagihan Derivatif dan Liabilitas Derivatif
2.l. Derivative Receivables and Derivative Liabilities All derivative instruments (including foreign currency transactions for funding and trading) are recorded in the statement of financial position at fair value. Fair value is determined based on market value using Reuters rate at reporting date or discounted cash flow method.
Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam laporan posisi keuangan berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada tanggal laporan atau metode diskonto arus kas. Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif, setelah dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai. Liabilitas derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi dari kontrak derivatif.
Derivative receivables are presented for unrealized gains from derivative contracts, net of Allowance for Impairment Losses. Derivative liabilities are presented for unrealized losses from derivative contracts.
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung nilai atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dan (4) instrumen perdagangan, sebagai berikut: a. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai atas nilai wajar dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar asset dan liabilitas yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling hapus dalam periode akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
Gains or losses on derivative contracts are presented in the financial statements based on its purpose on the transaction, as (1) a hedge of the fair value, (2) a cash flow hedge, (3) a hedge of a net investment in foreign operations and (4) trading instruments, as follows: a. Gains or losses on derivative contracts that are designated and qualify as hedging instruments in the fair value and the gains or losses on changes in fair value of assets and liabilities that are protected, recognized as a gain or loss may be offset in the same accounting period. Any difference representing hedge ineffectiveness is recognized as profit or loss in current year.
b. The effective portions of gains or losses on derivative contracts designated as cash flow hedge are reported as other comprehensive income. The ineffective portions of the hedge are reported as profit or loss in current year.
b. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi tahun berjalan. Draft/July 26, 2016
28
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya, sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung nilai.
c. Gains or losses on derivative contracts designated as hedges of a net investment in a foreign operation are reported as other comprehensive income to the extent it is effective as a hedge.
d. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai) diakui sebagai laba atau rugi pada tahun berjalan.
d. Gains or losses on derivative contracts not designated as a hedging instrument (or derivative contract that does not qualify as a hedging instrument) is recognized as profit or loss in current year.
Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, sedangkan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Derivative receivables are classified as financial assets at fair value through profit or loss, whereas the derivative liabilities classified as financial liabilities in measured at fair value through profit or loss.
2.m. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
2.m.Loans Loans are the provision of cash or cash equivalent, based on agreements with borrowers, where borrowers required to pay off debts with interest after a certain period of time.
Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Loans are initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable and an additional cost to acquire the financial assets after initial recognition and are measured at amortized cost using the effective interest method less any allowance for impairment losses.
Restrukturisasi Kredit Restrukturisasi kredit meliputi adanya perpanjangan jangka waktu pembayaran dan ketentuan kredit yang baru.
Loans Restructuring Loan restructuring includes the extension of repayment periods and provision of new credit.
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba/rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan
Restructured loans are stated at the lower of carrying value of the loan at the time of restructuring or net present value of the total future cash receipts after restructuring. Losses arising from any excess of the carrying value of the loan at the time of restructuring over the net present value of the total future cash receipts after restructuring are recognised as profit/loss. Thereafter, all cash receipts under the new terms shall be accounted for as the
c.
Draft/July 26, 2016
29
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syaratsyarat restrukturisasi.
recovery of principal and interest revenue, in accordance with the restructuring scheme.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan, ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah diupayakan untuk direalisasi atau sudah diambil alih. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit cadangan kerugian penurunan nilai. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan tersebut, dikreditkan ke cadangan kerugian penurunan nilai di laporan posisi keuangan.
Loans that written off, when there is no realistic prospect of the returns in the future and all collateral been attempted to be realized or been taken over. Loans that can not be repaid written off by debiting the allowance for impairment losses. Then repayments of loans written off are credited to the allowance for impairment losses in the statement of financial position.
2.n. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen.
2.n. Fixed Assets Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable in bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut.
When applicable, the cost may also comprises the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, the obligation for which an entity incurs either when the item is acquired or as a consequence of having used the item during a particular period for purposes other than to produce inventories during that period.
Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
After initial recognition, fixed assets, except land, are carried at its cost less any accumulated depreciation, and any accumulated impairment losses.
Tanah diakui sebesar harga perolehannya dan tidak disusutkan.
Lands are recognised at its cost and are not depreciated.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets starts when its available for use and its computed by using straight-line method based on the estimated useful lives of assets as follows:
Tahun/Year
Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Renovasi Bangunan
Draft/July 26, 2016
20 5 5
30
Buildings Office Equipment Building Renovation
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arrising from derecognition (that determined as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in profit or loss when item is derecognized.
Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
At the end of each reporting period, the Company made regular review of the useful lives, residual values, depreciation method and residual life based on the technical conditions.
2.o. Aset TakBerwujud Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas.
2.o. Intangible Assets Intangible asset is measured on initial recognition at cost. After initial recognition, intangible asset is carried at cost less any accumulated amortization and any accumulated impairment loss. The useful life of intangible asset is assessed to be eiter finite or indefinite.
Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dengan metode garis lurus. (atau metode lainya sepanjang mencerminkan pola manfaat ekonomik masa depan yang diperkirakan dikonsumsi oleh entitas)
Intangible asset with finite useful life
Amortisasi dihitung sebagai penghapusan biaya perolehan aset, dikurangi nilai residunya, atas umur ekonomisnya sebagai berikut:
Amortisation is calculated so as to write off the cost of the asset, less its estimated residual value, over its useful economic life as follows:
Intangible asset with finite life is amortized over the economic useful life by using a straight-line method. (or other method as it reflecst the pattern in which the asset’s future economic benefits are expected to be consumed by the entity)
Tahun/Year Perangkat Lunak
8
Software
Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun buku.
The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each financial year-end.
Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas tidak diamortisasi. Masa manfaat aset takberwujud dengan umur tak terbatas ditelaah setiap tahun untuk menentukan apakah peristiwa dan kedaan dapat terus
Intangible asset with indefinite useful life
Draft/July 26, 2016
Intangible asset with indefinite life is not amotized. The useful life of an intangible asset with an indefinite that is not being amortized is reviewed annually to determine whether events and circumstances continue to support an
31
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
mendukung penilaian bahwa umur manfaat tetap tidak terbatas. Jika tidak, perubahan masa manfaat dari tidak terbatas menjadi terbatas diterapkan secara prospektif
indefinite useful life assessment for that asset. If they do not, the change in the useful life assessment from indefinite to finite is accounted for on a prospective basis.
Aset takberwujud dengan umur tidak terbatas diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan kapanpun terdapat suatu indikasi bahwa aset takberwujud mungkin mengalami penurunan nilai.
Intangible asset with indefinite life is tested for impairment annually and whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired.
2.p. Biaya Dibayar di Muka dan Aset Lain-lain Biaya dibayar di muka adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai biaya pada periode terjadinya. Biaya dibayar di muka akan digunakan untuk aktivitas Bank di masa mendatang. Biaya dibayar di muka akan diakui sebagai beban pada laba rugi pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya.
2.p. Prepaid Expenses and Other Assets Prepaid expenses are expenses which have been incurred but have not been recognised as expense in the period incurred. Prepaid expenses will be benefitted for the future Bank’s activities. Prepaid expenses are recognised as expenses in profit or loss as they are amortised in accordance with the expected period of benefit.
Termasuk dalam biaya dibayar di muka adalah biaya sewa dan biaya asuransi. Biaya sewa merupakan pembayaran dimuka terkait sewa gedung kantor yang diamortisasi selama masa sewa dan dimulai sejak gedung digunakan. Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method).
Included in prepaid expenses are rental expenses and insurance expense. Deferred rental cost is advance payment for office building rental which will be amortised over the rental period when building is in use. Prepaid expenses are amortized over the useful life of each prepayment by using straight line method.
Termasuk di dalam aset lain-lain antara lain adalah pendapatan yang masih akan diterima, perlengkapan kantor, dan uang jaminan, dan tagihan kepada pihak ketiga.
Included in other assets are accrued income, office supplies and security deposits, and third parties bills.
2.q. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Bank mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Bank menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut.
2.q. Impairment of Non Financial Assets At the end of each reporting period, the Bank assess whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, the Bank shall estimate the recoverable amount of the asset. Recoverable amount is determined for an individual asset, if its is not possible, the Bank determines the recoverable amount of the asset’s cash-generating unit.
Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur.
The recoverable amount is the higher of fair value less costs to sell and its value in use. Value in use is the present value of the estimated future cash flows of the asset or cash generating unit. Present values are computed using pre-tax discount rates that reflect the time value of money and the risks specific to the asset or unit whose impairment is being measured.
Draft/July 26, 2016
32
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi.
If, and only if, the recoverable amount of an asset is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset shall be reduced to its recoverable amount. The reduction is an impairment loss and is recognized immediately in profit or loss.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.
An impairment loss recognized in prior period for an asset other than goodwill is reversed if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If this is the case, the carrying amount of the asset shall be increased to its recoverable amount. That increase is a reversal of an impairment loss.
2.r. Liabilitas Segera Liabilitas segera merupakan liabilitas kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
2.r. Obligation Due Immediately Obligation due immediately represent liabilities to ther parties that immediately paid in accordance with term of the relevant agreements.
Liabilitas segera diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Obligation due Immediately is classified as financial liabilities measured at amortized cost.
2.s. Simpanan dari Nasabah Simpanan dari nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat (tidak termasuk bank) berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk simpanan lain yang dipersamakan dengan itu.
2.s. Deposits from Customers Deposits from customers are funds placed by the public (excluding banks) based deposit agreement funds. Included in this account are current accounts, savings deposits, time deposits and other deposits.
Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Current accounts are customer deposits which may be withdrawn at any time by cheque or by transfer using bank draft or other facilities of payment orders.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan nasabah sesuai dengan persyaratan tertentu yang disepakati.
Savings deposits are customer deposits which can be withdrawn only by customers in accordance with certain conditions.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dan Bank.
Time deposits represent customer deposits which can be withdrawn only at a certain time in accordance with an agreement between the deposits holders and the Bank.
Simpanan dari nasabah pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan
Deposits from customers are initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable and after initial recognition
Draft/July 26, 2016
33
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
are measured at amortized cost using the effective interest rate method.
2.t. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, deposito, dan inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang lebih dari atau 90 hari. Simpanan dari bank lain dicatat sebagai liabilitas terhadap bank lain.
2.t. Deposits from Other Banks Deposits from other banks represent liabilities to other banks, whether local or overseas, in the form of current accounts, savings deposits, time deposit, and inter-bank call money with original maturities less than 90 days or more. Deposits from other banks are recorded as a liability to other banks.
Simpanan dari bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Deposits from other banks are initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable and after initial recognition are measured at amortized cost using the effective interest rate method.
2.u. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan yang dikenakan suku bunga diakui sebagai “pendapatan bunga” dan “beban bunga” di dalam laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.
2.u. Interest Income and Expense Interest income and expense for all interest bearing financial instruments are recognized as “interest income” and “interest expense” in profit or loss using the effective interest method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup komisi, provisi yang material, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but does not consider future credit losses. The calculation includes significant fees, commissions and other fees paid or received between parties to the contract that are integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.
Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui
Interest income on loans or other earning assets that classified as non performing is recognised only to the extent that the interest is
Draft/July 26, 2016
34
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
pada saat pendapatan tersebut diterima. Pada saat aset keuangan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.
received in cash. When a financial asset is classified as non-performing, any interest income previously recognised but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognised as a contingent receivable.
2.v. Pendapatan Provisi dan Komisi Pendapatan dan beban provisi dan komisi merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif atas aset keuangan atau liabilitas keuangan dimasukkan dalam suku bunga efektif.
2.v. Fees and Commissions Income Fees and commissions income and expenses that are integral to the effective interest of a financial assets or financial liability are included in the calculation of effective interest rate.
Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagian dari pendapatan bunga pada laba rugi.
Fees and commissions income directly related to significant lending activities, are recognized as a part/(deduction) of lending cost and will be recognized as interest income by amortizing the carrying value of loan with effective interest rate method and classified as a part of interest income in profit or loss.
Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit atau suatu jangka waktu diakui dan/atau terkait dengan pemberian suatu jasa,sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi dan dicatat pada akun pendapatan operasional lainnya.
Fees and commissions income which are not related to lending activities or a specific period are recognized as revenues on the transaction date as other operating income.
Beban provisi dan komisi lainnya sehubungan dengan transaksi antar bank diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.
The expenses of the fees and commissions relating to inter-bank transactions are recognized as an expense when the services are received.
Apabila pinjaman diselesaikan sebelum jatuh tempo, maka saldo pendapatan provisi dan komisi yang belum diamortisasi diakui pada saat pinjaman diselesaikan.
If the loan is settled before maturity, the unamortised fees and commissions income is recognized when the loan settled.
2.w. Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya i. Penghasilan Jasa Perbankan Lainnya Pendapatan jasa perbankan lainnya terdiri dari komisi transfer, komisi inkaso, biaya administrasi tabungan, giro dan jasa pengelolaan keuangan.
2.w.Other Operating Income (Expenses) i. Other Banking Services Income Other banking services income includes transfer fees, collection fees, and commissions from deposits, saving deposits, demand deposits, and financial management services.
ii. Beban Tenaga Kerja Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji karyawan, bonus, lembur, tunjangan dan pelatihan.
ii. Personnel Expenses Personnel expense includes expenses related with salaries for employees, bonuses, overtime, allowances, and training.
Draft/July 26, 2016
35
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
iii. Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi merupakan beban yang timbul sehubungan dengan aktivitas kantor dan operasional Bank.
iii. General and Administrative Expenses General and administrative expenses represent expenses which relate to office activities and the Bank’ operational activities.
2.x. Pajak Penghasilan Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.
2.x. Income Tax Tax expense is the aggregate amount included in the determinination of profit or loss for the period in respect of current tax and deferred tax. Current tax and deferred tax is recognized in profit or loss, except for income tax arising from transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is recognized in other comprehensive income or equity, respectively.
Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Current tax for current and prior periods shall, to the extent unpaid, be recognised as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess shall be recognised as an asset. Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods shall be measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period.
Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.
Tax benefits relating to tax loss that can be carried back to recover current tax of a previous periods is recognized as an asset. Deferred tax asset is recognized for the carryforward of unused tax losses and unused tax credit to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and unused tax credits can be utilized.
Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: a) Pengakuan awal goodwill; atau b) Pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
A deferred tax liability shall be recognised for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax liability arises from:
Draft/July 26, 2016
a) b)
36
The initial recognition of goodwill; or The initial recognition of an asset or liability in a transaction which is not a business combination and at the time of the transaction, affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
A deferred tax asset shall be recognised for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilised, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and at the time of the transaction affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Bank memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The measurement of deferred tax liabilities and deferred tax assets shall reflect the tax consequences that would follow from the manner in which the Bank expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Bank mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.
The carrying amount of a deferred tax asset reviewed at the end of each reporting period. The Bank shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilised. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available.
Bank melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: a) Bank memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan b) Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas: i. Entitas kena pajak yang sama; atau ii. Entitas kena pajak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas
The Bank offset deferred tax assets and deferred tax liabilities if, and only if:
Draft/July 26, 2016
a) The Bank has a legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities; and b) The deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either: i. The same taxable entity; or ii. Different taxable entities which intend either to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred 37
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.
tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.
Bank melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Bank: a) Memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan b) Bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
The Bank offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the Bank:
2.y. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.
2.y. Employee Benefits Short-term Employee Benefits Shor-term employee benefits are recognized when an employee has rendered service during accounting period, at the undiscounted amount of short-term employee benefits expected to be paid in exchange for that service.
Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, dan bonus.
Short term employee benefits include such as wages, salaries, dan bonus.
Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).
Post-employment Benefits Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Bank mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.
The Bank recognizes the amount of the net defined benefit liability at the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets which calculated by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. Present value benefit obligation determine by discounting the benefit.
Bank mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik informal entitas.
The Bank account not only for its legal obligation under the formal terms of a defined benefit plan, but also for any constructive obligation that arises from the entity’s informal practices.
Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.
Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit and loss.
Draft/July 26, 2016
a) Has legally enforceable right to set off the recognized amounts, and b) Intends either to settle on a net basis, or to realize the assets and settle liabilities simultaneously.
38
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses, the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income.
Pesangon Bank mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: (a) Ketika Bank tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan (b) Ketika Bank mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon.
Termination Benefits The Bank recognizes a liability and expense for termination benefits at the earlier of the following dates: (a) When the Bank can no longer withdraw the offer of those benefits; and (b) When the Bank recognizes costs for a restructuring that is within the scope of PSAK No. 57 and involves payment of termination benefits.
Bank mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.
The Bank measures termination benefits on initial recognition, and measures and recognizes subsequent changes, in accordance with the nature of the employee benefits.
2.z. Segmen Operasi Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam menilai kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmetasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal didalam Bank.
2.z. Segment Information Bank presented operating segments based on the financial information used by the chief operating decision maker in assessing the performance of segments and in the allocation of resources. The segments are based on the activities of each of the operating legal entities within the Bank.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: Yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); Hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
An operating segment is a component of the entity: That engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to the transactions with other components of the same entity); Whose operating results are regularly reviewed by chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assesses its performance; and For which separate financial information is available.
Pada saat ini manajemen Bank hanya menelaah alokasi aset keuangan tertentu di antara nasabah ritel, nasabah middle rate, dan nasabah korporasi, tetapi tidak untuk hasil operasi lainnya serta informasi keuangan yang dapat dipisahkan juga tidak tersedia di Bank, maka manajemen berkeyakinan Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal.
Since the current management of the Bank only examine certain financial asset allocation among retail customers, middle rate customers, and corporate customers, but not for other operating results, and financial information that can be separated is also not available in the Bank, the management believes that currently the Bank is managed as a single operating segment.
Draft/July 26, 2016
39
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2.aa.Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode.
2.aa.Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing the profit or loss attributable to ordinary equity holders by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.
Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Bank menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, atas dampak dari seluruh instrument berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.
For the purpose of calculationg diluted earnings per share, the Bank shall adjust profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity, and the weighted average number of shares outstanding, for the effect of all dilutive potential ordinary shares.
3. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi
3.
Source of Estimation Uncertainty and Accounting Judgment
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan membutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in the presentation of the financial statements requires management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with PSAK are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regards to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumptions.
a. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2.e. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk
a. Fair Value of Financial Instruments Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statement of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models as described in Note 2.e. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgment include
Draft/July 26, 2016
40
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.
considerations of liquidity and model inputs such as volatility and discount rates, prepayment rates, and default rate assumptions.
b. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Bank mereviu kredit yang diberikan dan piutang secara individu pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2.e. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan peminjam.
b. Allowance for Impairment Losses of Financial Assets The Bank reviews its loans and receivables individually at each statement of financial position date to assess whether an impairment loss should be recorded in the statement of comprehensive income as described in Note 2.e. In particular, judgment by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss. In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the borrower’s financial situation and the net realizable value of collateral.
c. Imbalan Pasca Kerja Perhitungan aktuaria menggunakan asumsiasumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain (lihat Catatan 2.y dan 32). Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi nilai liabilitas pensiun.
c. Post Employment Benefits Actuarial calculations using assumptions such as discount rates, investment returns, salary increase rate, death rate, rate of resignation and others (see Notes 2.y and 32). Changes in these assumptions will affect the value of the pension liabilities.
Bank menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas pensiun yang terkait. Asumsi kunci liabilitas pensiun lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.
Bank determines the appropriate discount rate at the end of the reporting period, the interest rate that should be used to determine the present value of future cash flows expected estimasian to resolve pension liabilities. In determining the appropriate level of interest rates, the Bank considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency of the consideration will be paid and that have terms to maturity similar to the period of the related pension liability. Other key assumptions pension liabilities are determined based in part on current market conditions.
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 32.
Further details are disclosed in Note 32.
Draft/July 26, 2016
41
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
4. Kas
4. Cash 2015 Rp
2014 Rp
Rupiah
90,582
49,797
Rupiah
Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Jumlah
5,214 1,697 97,493
--49,797
Foreign Currency United States Dollar Singapore Dollar Total
Per 31 Desember 2015 dan 2014, saldo kas termasuk kas pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) masing-masing sebesar Rp7.389 dan Rp5.547.
As of December 31, 2015 and 2014, cash balance includes cash in Automatic Teller Machines (ATM) amounting to Rp7,389 and Rp5,547, respectively.
5. Giro pada Bank Indonesia
5. Current Accounts with Bank Indonesia 2015 Rp
Rupiah Dolar Amerika Serikat (2015: USD2.800.000; 2014: Nihil) Jumlah
2014 Rp
347,785
424,897
38,598 386,383
-424,897
Rupiah United States Dollar (2015: USD2,800,000; 2014: Nil) Total
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun mata uang asing.
According to the regulation of Bank Indonesia, each bank in Indonesia is required to maintain a minimum liquidity reserve in certain percentage of third party funds both in Rupiah and foreign currencies.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Giro Wajib Minimum (GWM) Bank telah sesuai dengan PBI No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 jo PBI No. 17/11/PBI/2015 tanggal 25 Juni 2015 jo PBI No. 17/12/PBI/2015 tanggal 1 Desember 2015 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia (BI) dalam Rupiah dan valuta asing bagi Bank Umum Konvensional yang masingmasing sebesar:
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank’s Minimum Statutory Reserve complies with Bank Indonesia (BI) Regulation No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 jo with BI Regulation No. 17/11/PBI/2015 dated June 25, 2015 jo with Bi Regulation No. 17/12/PBI/2015 dated December 1, 2015 regarding concerning Minimum Statutory Reserve of Commercial Banks with BI in Rupiah and foreign currency which are as follows:
2015 (%)
2014 (%)
Rupiah GWM Utama GWM Sekunder
7.50 4.00
8.00 4.00
Rupiah Primary Statutory Reserves Secondary Statutory Reserves
Mata Uang Asing GWM Utama GWM Sekunder
8.00 4.00
8.00 4.00
Foreign Currency Primary Statutory Reserves Secondary Statutory Reserves
Draft/July 26, 2016
42
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipeilhara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN), dan/atau kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Utama yang dipelihara di Bank Indonesia.
Primary Statutory Reserve is a minimum reserve that should be maintained by the Bank in the current accounts with Bank Indonesia, while Secondary Statutory Reserve is a minimum reserve that should be maintained by the Bank which comprises of Bank Indonesia Certificates, Government Debenture Debt (SUN), and/or excess reserve of the Bank’s current accounts from the Primary Statutory Reserve that should be maintained in Bank Indonesia.
Giro Wajib Minimum Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, jika LDR Bank di bawah minimum LDR target Bank Indonesia (78%) atau jika di atas maksimum LDR target Bank Indonesia (92%) dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank lebih kecil dari KPMM Insentif Bank Indonesia sebesar 14%.
The Minimum Statutory Reserve on Loan to Deposit Ratio (LDR) is the additional reserve that shall be maintained by the Bank in the form of Current Accounts with Bank Indonesia, if the Bank’s LDR is below the minimum of LDR targeted by Bank Indonesia (78%) or if the Bank’s LDR above the maximum of LDR targeted by Bank Indonesia (92%) and the Capital Adequacy Ratio (CAR) is below Bank Indonesia requirement of 14%.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 17/11/PBI/2015 tentang perubahan atas PBI No. 15/15/PBI/2013 tentang GWM Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional, Giro wajib minimum LFR adalah tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, jika LFR Bank dibawah minimum LFR target Bank Indonesia (78%) atau jika diatas maksimum LFR target Bank Indonesia (92%) dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank lebih kecil dari KPMM Insentif Bank Indonesia sebesar 14%. Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 3 Agustus 2015.
Based on Bank Indonesia Regulation No. 17/11/PBI/2015 regarding the amendment of Regulation No. 15/15/PBI/2013 regarding GWM of Commercial Banks in Rupiah and Foreign Currency for Conventional Commercial Bank, The Minimum Statutory Reserve on LFR is the additional reserve that should be maintained by the Bank in the form of Current Accounts with Bank Indonesia, if the Bank’s LFR is below the minimum of LFR targeted by Bank Indonesia (78%) or if the Bank’s LFR above the maximum of LFR targeted by Bank Indonesia (92%) and the Capital Adequacy Ratio (CAR) is below Bank Indonesia requirement of 14%. This regulation effective since August 3, 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, GWM Bank telah sesuai dengan ketentuan tersebut di atas, dimana rasio GWM untuk rekening Rupiah dan valas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar:
As at December 31, 2015 and 2014, the reserve bank in accordance with the above provisions, where the GWM ratio for Rupiah and foreign currency accounts as at December 31, 2015 and 2014 respectively are as follows:
2015 (%) Rupiah GWM Utama GWM Sekunder GWM Loan to Deposit Ratio Valuta Asing
Draft/July 26, 2016
2014 (%)
8.29 8.38 72.53
10.37 11.26 53.99
Rupiah Primary Statutory Reserves Secondary Statutory Reserves Loan to Deposit Ratio Reserve
9.51
--
Foreign Currency
43
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
6. Giro pada Bank Lain
6. Current Account with Other Banks 2015 Rp
Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
2014 Rp
19,421
8,371
11,592 667 5
3,419 553 5
Third Parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk CIMB Bank Berhad Singapore OCBC Bank Singapore
162,197 143,327 48,385 3,094 8,961
------
United States Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk CIMB Bank Berhad Singapore OCBC Bank Singapore
Dolar Singapura OCBC Bank Singapore CIMB Bank Berhad Singapore Jumlah
24,060 2,190 423,899
--12,348
Singapore Dollar OCBC Bank Singapore CIMB Bank Berhad Singapore Total
Tingkat suku bunga rata-rata Rupiah per tahun giro pada bank lain masing-masing sebesar 1,25% dan 2,50% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Sedangkan tingkat suku bunga rata-rata valuta asing sebesar Nihil kecuali PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 0,1% pada tanggal 31 Desember 2015.
The average interest rate of Rupiah on current account with other bank for the years ended December 31, 2015 and 2014 is 1.25% and 2,50%, respectively. While the interest rates on average foreign currency amounted to Nil unless PT Bank Mandiri (Persero) Tbk is 0.1% on December 31, 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh giro pada bank lain digolongkan sebagai Lancar.
As of December 31 2015 and 2014, all current accounts with other banks were classified as Current.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no impaired current account with other banks therefore no allowance for impairment losses is provided.
7. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
7. Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut:
The details of placements with Bank Indonesia and other banks are as follows:
2015 Rp Rupiah FFasilitas Simpanan pada a Bank Bank Indonesia Indonesia ("FASBI") (FASBI)
Draft/July 26, 2016
2014 Rp
242,189 242,189 44
599,700 599,700
Rupiah Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI)
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 Rp
Call Money PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Resona Perdania PT Bank BNP Paribas Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Sahabat Sampoerna PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Indonesia Eximbank PT Bank CTBC Indonesia PT Bank KEB Hana Bangkok Bank Public Company Limited
120,000 100,000 100,000 100,000
-----
75,000 75,000 50,000 50,000 10,000
50,000 -100,000 ---
-----
100,000 90,000 50,000 50,000
-680,000
50,000 490,000
---
104,000 104,000
92,710 48,414 --
73,353 -48,527
--
48,158
-141,124
72,390 242,428
Deposito on Call PT Bank CIMB Niaga Tbk Sertifikat Deposito PT Bank Commonwealth PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank KEB Hana PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat Call Money PT Bank KEB Hana Jumlah
2014 Rp
75,818 75,818 1,139,131
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jangka waktu pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Draft/July 26, 2016
Deposit on Call PT Bank CIMB Niaga Tbk Certificates of Deposits PT Bank Commonwealth PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank KEB Hana PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk United States Dollar Call Money PT Bank KEB Hana Total
Placements with Bank Indonesia and other banks based on the periods of time as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015 Rp Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan Jumlah
--1,436,128
Call Money PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Resona Perdania PT Bank BNP Paribas Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Sahabat Sampoerna PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Indonesia Eximbank PT Bank CTBC Indonesia PT Bank KEB Hana Bangkok Bank Public Company Limited
2014 Rp
998,007 24,819 9,738 106,567 1,139,131
45
1,193,700 -242,428 -1,436,128
Less than or up to 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 6 months More than 6 - 12 months Total
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks based on the remaining periods of maturity are as follows:
2015 Rp Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan Jumlah
2014 Rp
1,022,910 9,884 82,548 23,789 1,139,131
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun penempatan pada Bank Indonesia untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Call Money Rupiah Call Money USD Deposito on Call Sertifikat Deposito
1,193,700 34,484 207,944 -1,436,128
Less than or up to 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 6 months More than 6 - 12 months Total
The average interest rates on placements with Bank Indonesia for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015 (%)
2014 (%)
5.53 6.78 0.50 -8.79
5.75 6.55 -7.50 6.68
Bank Indonesia Deposit Facility Call Money Rupiah Call Money USD Deposit on Call Certificates of Deposit Facility
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no indication of impairment of placement with Bank Indonesia and other banks therefore no allowance for impairment losses is provided.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijaminkan.
As of December 31, 2015 and 2014, there are no placements with Bank Indonesia used as collateral.
8. Efek-efek
8. Marketable Securities
a. Berdasarkan tujuan investasi, jenis, dan mata uang adalah sebagai berikut:
a. Based on the investment objectives, types, and currency are as follows:
2015 Rp Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Sertifikat Deposito Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Obligasi Korporasi Premium (Diskonto) yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
Draft/July 26, 2016
2014 Rp
50,000 (1,249) 48,751
180,000 (1,580) 178,420
263,000
327,500
23 263,023
(83) 327,417
46
Held to Maturity - Rupiah Deposit Certificates of Bank Indonesia Unamortized Discount Net Corporate Bonds Unamortized Premium (Discount) Net
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 Rp Obligasi Pemerintah Premium yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Reksadana Terproteksi Nilai Bersih Medium Term Notes Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Sub Jumlah Tersedia untuk Dijual - Rupiah Obligasi Pemerintah Kerugian yang Belum Direalisasi atas Penurunan Nilai Premium yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Reksadana Keuntungan yang Belum Direalisasi atas Peningkatan Nilai Nilai Bersih Sub Jumlah Jumlah
2014 Rp
30,000 285 30,285
30,000 526 30,526
Government Bonds Unamortized Premium Net
160,000 160,000
60,000 60,000
Protected Funds Net
118,000 (234) 117,766 619,825
150,000 -150,000 746,363
271,460
271,460
(64,808) 5,881 212,533
(49,340) 6,220 228,340
200,000
--
196 200,196
---
412,729
228,340
Sub Total
1,032,554
974,703
Total
b. Berdasarkan tujuan investasi, mata uang, dan penerbit adalah sebagai berikut:
Draft/July 26, 2016
Available for Sale - Rupiah Government Bonds Unrealized Losses in Decrease in Value Unamortized Premium Net
Unrealized Gain in Increase in Value Net
b. Based on the investment objectives, currency, and issuer are as follows:
2015 Rp Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah PT Sinarmas Asset Management PT Bank OCBC NISP Tbk PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen Bank Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pemerintah Republik Indonesia PT Pegadaian (Persero) PT Toyota Astra Financial Services Indonesia Eximbank PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Federal International Finance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd PT Mandala Multifinace Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Bank Permata Tbk
Medium Term Notes Unamortized Discount Net Sub Total
2014 Rp
100,000 74,766 66,000
-9,987 16,000
60,000 48,751
60,000 178,420
40,000
75,000
30,285 30,008 30,000 29,988 25,000
30,526 20,000 -10,012 9,970
25,000 18,000
50,000 7,960
17,000 15,000 10,027 ---
40,961 --61,507 60,000
47
Held to Maturity - Rupiah PT Sinarmas Asset Management PT Bank OCBC NISP Tbk PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen Bank Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Government of the Republic of Indonesia PT Pegadaian (Persero) PT Toyota Astra Financial Services Indonesia Eximbank PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Federal International Finance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd PT Mandala Multifinace Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Bank Permata Tbk
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 Rp PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Indomobil Finance Indonesia PT Mandiri Tunas Finance PT Surya Artha Nusantara Finance Sub Jumlah Tersedia untuk Dijual - Rupiah Pemerintah Republik Indonesia PT Mega Capital Investama PT Sinarmas Asset Management Sub Jumlah Jumlah
c. Berdasarkan berikut:
jangka
waktu
adalah
2014 Rp --
50.000
----619.825
26.997 21.977 9.051 7.995 746.363
PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Indomobil Finance Indonesia PT Mandiri Tunas Finance PT Surya Artha Nusantara Finance Sub Total
212.533 150.078 50.118 412.729
228.340 --228.340
Available for Sale - Rupiah Government of the Republic of Indonesia PT Mega Capital Investama PT Sinarmas Asset Management Sub Total
1.032.554
974.703
Total
sebagai
c. Based on period of time are as follows:
2015 Rp Lebih dari Lebih dari Lebih dari Lebih dari Jumlah
1 - 3 bulan 3 - 12 bulan 1 - 5 tahun 5 tahun
2014 Rp
126,988 286,552 406,481 212,533 1,032,554
d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
e. Tingkat bunga rata-rata sebagai berikut:
2014 Rp
-50,000 363,540 406,481 212,533 1,032,554
per
Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi Medium Term Notes Reksadana
tahun
adalah
157,753 80,895 361,960 146,423 227,672 974,703
Less than or up to 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 12 months More than 1 - 5 years More than 5 years Total
e. The average interest rate per year is as follows:
2015 (%)
2014 (%)
6.38 6.78 9.14 8.81 8.38
6.89 6.48 8.73 9.24 --
Tingkat bunga berdasarkan penerbit untuk efekefek yang dimiliki hingga jatuh tempo sebagai berikut: Draft/July 26, 2016
More than 1 - 3 months More than 3 - 12 months More than 1 - 5 years More than 5 years Total
d. Based on remaining period of maturity are as follows:
2015 Rp Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
125,954 379,883 241,194 227,672 974,703
Deposit Certificates of Bank Indonesia Government Securities Coprporation Bonds Medium Term Notes Funds
The average interest rate based on issuer for held to maturity on marketable securitities are as follow: 48
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Date Bank Indonesia PT Sarana Multigriya Financial (Persero) PT Federal International Finance Indonesia Eximbank PT Toyota Astra Financial Services PT Sarana Multi Infrasruktur (Persero) PT Pegadaian (Persero) PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Mandala Multifinance Tbk PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Pemerintah Republik Indonesia PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen PT Sinarmas Asset Management The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
20-May-16 28-Nov-16 21-Sep-16 23-Mar-16 21-Jun-16 11-Jun-17 17-May-16 29-Mar-16 18-May-16 14-Jul-16 7-Jul-16 20-Feb-16 5-Mar-17 15-Oct-17 15-Oct-18 29-Nov-16
Tingkat bunga berdasarkan penerbit untuk efekefek yang tersedia untuk dijual sebagai berikut:
PT Sinarmas Asset Management PT Mega Capital Investama
6.75% 8.90% 8.50% 8.25% 8.50% 9.55% 8.50% 10.19% 10.50% 8.75% 8.40% 8.00% 8.75% 8.20% 8.90% 9.25%
Bank Indonesia PT Sarana Multigriya Financial (Persero) PT Federal International Finance Indonesia Eximbank PT Toyota Astra Financial Services PT Sarana Multi Infrasruktur (Persero) PT Pegadaian (Persero) PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Mandala Multifinance Tbk PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Government of the Republic of Indonesia PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen PT Sinarmas Asset Management The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
The average interest rate based on issuer for available for sale on marketable securitities are as follow:
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Date
Pemerintah Republik Indonesia FR 062 FR 064 FR 065
Bunga/ Rate
Bunga/ Rate
15-Apr-42 15-May-28 15-May-33 Tgl Penempatan / Placement Date 8-Sep-15 8-Sep-15
6,38% 6,13% 6,63%
Government of the Republic of Indonesia FR 062 FR 064 FR 065
9,25% 9,22%
PT Sinarmas Asset Management PT Mega Capital Investama
f. Nilai wajar efek tersedia untuk dijual didasarkan pada harga pasar efek yang tercatat pada tanggal pelaporan.
f. Fair values of available for sale securities are based on market prices of listed securities at the reporting date.
Mutasi keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan/(penurunan) nilai wajar efek efek dicatat sebagai bagian komponen ekuitas, sehingga Bank mengakui keuntungan/(kerugian) tahun berjalan atas perubahan nilai wajar efek-efek, sedangkan penyesuaian reklasifikasi atas keuntungan/ (kerugian) sudah termasuk dalam laporan laba rugi.
Mutation of unrealized gains/(loss) resulting from the increase/(decrease) in fair value of marketable securities is recorded as part of the equity component, and the Bank recognized current year gain/ (losses) from changes in fair value of marketable securities, whereas reclassification adjustment on gains/(losses) which already included in profit or loss.
Perubahan keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The changes of unrealized gains/(losses) in fair value of securities available for sale are:
Draft/July 26, 2016
49
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 Rp Saldo Awal Tahun Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi yang Diakui di Ekuitas Jumlah yang Direklasifikasi Ke Laba Rugi Jumlah Sebelum Efek Pajak Efek Pajak Saldo Akhir Tahun
2014 Rp
(49,340)
(65,403)
(15,272)
16,049
-(64,612) 16,153 (48,459)
14 (49,340) 12,335 (37,005)
g. Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) yang dimiliki oleh Bank adalah sebagai berikut:
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Indonesia Eximbank PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Toyota Astra Financial Services PT Astra Sedaya Finance PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Federal International Finance PT Indomobil Finance Indonesia PT Mandiri Tunas Finance PT Pegadaian (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Mandala Multifinace Tbk PT Surya Artha Nusantara Finance
g. Rating of corporate bonds by PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) for the Bank are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
idAAA idAAA idAAA -idAAA --
idAAA idAA+ -idAA+ idAAA idAA+
idAAA
--
-idA+ idAAA --idAA+ idAA+ idAAA idA+ --
idAA idA+ idAA+ idA idAA idAA+ idAA+ idAA+ -idAA-
Rincian peringkat surat utang jangka menengah (MTN) dari PT Fitch Ratings Indonesia dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) yang dimiliki oleh Bank adalah sebagai berikut:
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT BFI Finance Indonesia Tbk The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
Draft/July 26, 2016
Beginning Balance of Year Unrealized Gain (Loss) Recognized in Equity Amount Realized in Profit or Loss Total Before Tax Efect Tax Effect Balance at End of Year
Held to Maturity - Rupiah Indonesia Eximbank PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Toyota Astra Financial Services PT Astra Sedaya Finance PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Federal International Finance PT Indomobil Finance Indonesia PT Mandiri Tunas Finance PT Pegadaian (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Mandala Multifinace Tbk PT Surya Artha Nusantara Finance
Rating of medium term notes by PT Fitch Ratings Indonesia and PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) owned by the Bank are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
AAA AAA AAA AA+ AAA
-AAA -AA+ AAA
A+ A+ AAA
----
50
Held to Maturity - Rupiah PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT BFI Finance Indonesia Tbk The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
h. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh efek-efek digolongkan sebagai Lancar.
h. As of December 31 2014 and 2013, all marketable securities were classified as Current.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas efek-efek sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no impaired marketable securities therefore no allowance for impairment losses is needed.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat efek-efek dari pihak berelasi.
As of December 31, 2015 and 2014, there were no marketable securities from related party.
9. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
9. Securties Purchased under Resale Agreement
Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 December 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Nihil dan Rp381,614.
Pihak Penjual/ Counterparty
Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Jumlah/Total
Jenis Efek/ Type of Securitiy
Nilai Nominal/ Tingkat Tingkat Nominal Suku Bunga/ Kupon/ Account Interest Rate Coupon Rate Rp
SPN12150611 FR0027 FR0027 FR0071 FR0064 SPN12150206 FR0071 FR0059
15,277 50,000 34,723 100,000 25,000 25,000 50,000 100,000 400,000
6.010% 6.020% 6.010% 6.020% 6.010% 6.000% 6.000% 6.010%
6.298% 6.300% 6.300% 7.340% 7.350% 6.180% 7.340% 7.300%
Pada tanggal 31 Desember 2014, rincian tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali berdasarkan jangka waktu dan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Jenis Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
Surat Utang Negara Surat Perbendaharaan Negara Jumlah
≤ 1 bulan/ month Rp 344,072 37,542 381,614
Securities purchased under resale agreement in December 31, 2015 and 2014 are Nil and Rp381,614, respectively. 2014 Tanggal Dimulai/ Commencement Date
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Date
4 Desember/December 2014 4 Desember/December 2014 4 Desember/December 2014 5 Desember/December 2014 8 Desember/December 2014 8 Desember/December 2014 10 Desember/December 2014 30 Desember/December 2014
5 Januari/January 2015 5 Januari/January 2015 5 Januari/January 2015 6 Januari/January 2015 6 Januari/January 2015 6 Januari/January 2015 7 Januari/January 2015 27 Januari/January 2015
14,038 48,094 33,400 104,196 19,809 23,504 51,961 86,612 381,614
As of December 31, 2014, the details of Securties Purchased under Resale Agreement based on period of time and remaining period to maturity are as follows:
2014 > 1 - 3 bulan/ > 3 - 12 bulan/ months months Rp Rp ----
Nilai Tercatat/ Carrying Amount Rp
----
Jumlah/ Total Rp 344,072 37,542 381,614
Reverse Repo Type
Government Securities Treasury Bills Total
Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak terdapat saldo efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dengan pihak yang berelasi.
As of December 31, 2014, there was no securties purchased under resale agreement with related party.
Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh efek yang dibeli dengan janji dijual kembali digolongkan sebagai lancar.
As of December 31, 2014, all Securties Purchased under Resale Agreement were classified as current.
Draft/July 26, 2016
51
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no impaired Securties Purchased under Resale Agreement therefore any allowance for impairment losses is needed.
10. Kredit yang Diberikan
10. Loans
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kredit yang diberikan dinilai secara kolektif dan tidak terdapat kredit yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2015 and 2014, loans assessed collectively and there is no credit impaired.
a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kualitas Kredit
a. By Type of Loans, Currency, and Loan Quality
Lancar/ Current Rp Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
2,820,132 547,256 115,192 3,482,580
(16,316) 3,466,264
Lancar/ Current Rp Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Draft/July 26, 2016
2015 Dalam Perhatian Kurang Diragukan/ Lancar/ Doubtful Khusus/ Special Mention Sub Standard Rp Rp Rp
-----
---
-----
---
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Rp
Rp
-----
-----
---
2014 Dalam Perhatian Kurang Diragukan/ Lancar/ Doubtful Khusus/ Special Mention Sub Standard Rp Rp Rp
---
2,820,132 547,256 115,192 3,482,580
Third Parties Rupiah Working Capital Investment Consumer Total
(16,316) 3,466,264
Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Rp
Rp
1,854,994 479,783 69,104 2,403,881
-----
-----
-----
-----
1,854,994 479,783 69,104 2,403,881
(11,194) 2,392,687
---
---
---
---
(11,194) 2,392,687
52
Third Parties Rupiah Working Capital Investment Consumer Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
b. Berdasarkan Sektor Ekonomi Lancar/ Current Rp
b.
By Economic Sectors
2015 Dalam Perhatian Kurang Diragukan/ Khusus/ Doubtful Lancar/ Special Mention Sub Standard Rp Rp Rp
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Konstruksi Pertambangan Jasa Lain-lain Jumlah
1,027,120 986,830 181,349 2,014 1,067,239 218,028 3,482,580
--------
--------
--------
--------
1,027,120 986,830 181,349 2,014 1,067,239 218,028 3,482,580
Third Parties Rupiah Trading, Restaurant and Hotels Manufacturing Construction Mining Services Others Total
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
(16,316) 3,466,264
---
---
---
---
(16,316) 3,466,264
Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Lancar/ Current Rp
2014 Dalam Perhatian Kurang Diragukan/ Lancar/ Doubtful Khusus/ Special Mention Sub Standard Rp Rp Rp
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Konstruksi Pertambangan Jasa Lain-lain Jumlah
710,901 758,438 112,584 2,782 384,417 434,759 2,403,881
--------
--------
--------
--------
710,901 758,438 112,584 2,782 384,417 434,759 2,403,881
Third Parties Rupiah Trading, Restaurant and Hotels Manufacturing Construction Mining Services Others Total
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
(11,194) 2,392,687
---
---
---
---
(11,194) 2,392,687
Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki kredit bermasalah. c. Berdasarkan Jangka Waktu Kredit Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
Rupiah ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Draft/July 26, 2016
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has no non performing loans. c.
By Loan Periods Loan periods based on the loan agreements are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
2,011,427 546,238 519,221 405,694 3,482,580
1,126,139 495,851 457,662 324,229 2,403,881
(16,316) 3,466,264
(11,194) 2,392,687
53
Rupiah ≤ 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa waktu dari tanggal posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Rupiah ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
e.
d.
By Remaining Periods Loans based on the remaining periods from statement of financial position date to maturity date are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
2,401,908 357,125 391,985 331,562 3,482,580
1,465,270 216,325 431,533 290,753 2,403,881
(16,316) 3,466,264
(11,194) 2,392,687
Rupiah ≤ 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan dinilai secara kolektif dan tidak terdapat kredit yang mengalami penurunan nilai.
e. Allowance for Impairment Losses As of December 31, 2015 and 2014, the allowance for possible of loans is assessed collectively and there were no impaired loans.
Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses are as follows:
2015 Rp Saldo Awal Pembentukan selama Tahun Berjalan Pemulihan selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
2014 Rp
11,194 5,135 (13) 16,316
6,040 5,317 (163) 11,194
Beginning Balance Allowance during the Year Recovery during the Year Ending Balance
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pembentukan penyisihan aset produktif yang dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia masing-masing sebesar Rp34.826 dan Rp24.039 dan, sehingga pemenuhan cadangan adalah masing-masing sebesar 46,85% dan 46,57%.
As of December 31, 2015 and 2014, the minimum allowance for impairment losses computed under the Bank Indonesia regulation amounted to Rp34,826 and Rp24,039, respectively, and thus fulfilling the allowance of 46.85% and 46.57%, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Management believes that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible loans.
Draft/July 26, 2016
54
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) f.
Informasi Pokok Lainnya dengan Kredit yang Diberikan
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Sehubungan
f. Other Significant Information in Connection with The Loans
1. Umum Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh perbankan.
1. General Loans are generally secured by collateral tied to the mortgage or power of attorney to sell, time deposits or other collateral acceptable to banks.
Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya.
Consumer loans consist of home mortgage loans, automobile loans, and other personal loans.
2. Tingkat Bunga Tingkat bunga rata-rata per tahun kredit yang diberikan masing-masing sebesar 11,73% dan 11,55% untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
2.
Interest Rates The average annual interest rates of loans were 11.73% and 11.55% for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively.
3. Deposito Berjangka yang Dijaminkan Sebagai Agunan Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat hak tanggungan, deposito berjangka dan jaminan lainnya.
3. Time Deposits Pledged as Collateral Loans are secured by mortgages, deposits and other guarantees.
Jumlah kredit yang dijamin dengan deposito berjangka per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp214.119 dan Rp166.133.
Total loans secured by time deposits as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp214,119 and Rp166,133, respectively
Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp236.546 dan Rp183.428 atau sebesar 9,15% dan 6,71% dari jumlah deposito berjangka (Catatan 16).
Time deposits pledged as collateral of loans as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp236,546 and Rp183,428 or 9.15% and 6.71% of total time deposits, respectively (Note 16).
4. Batas Maksimum Pemberian Kredit Pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
4. Legal Lending Limit For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Bank did not violate or exceed the Legal Lending Limit (LLL) requirement.
5. Kelonggaran Tarik Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (kelonggaran tarik) per 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp677.408 dan Rp457.389 (Catatan 34).
5. Unused Loan Facilities Unused loan facilities as of December 31, 2015 and 2014, amounted to Rp677,408 and Rp457,389, respectively (Note 34).
Draft/July 26, 2016
55
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
6. Kredit Hapus Buku Kredit hapus buku per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp1.430 dan Rp1.459 (Catatan 34).
6. Written Off Loans Writen off Loans as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp1,430 and Rp1,459, respectively (Note 34).
11. Aset Tetap
11. Fixed Assets 2015 Saldo Awal/ Beginning Balance Rp
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Nilai Buku
Penambahan/ Additions Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
22,922
23,294
104
46,112
13,148 36,070
11,473 34,767
-104
24,621 70,733
3,463
7,993
39
11,417
3,249 6,712 29,358
3,223 11,216
-39
6,472 17,889 52,844
Acqusition Cost Direct Ownership Building Renovation Office Equipment and Supplies
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building Renovation Office Equipment and Supplies Book Value
2014 Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Bangunan Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Nilai Buku
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
270 9,125
-13,797
270 --
-22,922
6,895 16,290
6,253 20,050
-270
13,148 36,070
270 466
-2,997
270 --
-3,463
1,217 1,953
2,032 5,029
-270
3,249 6,712
14,337
Acqusition Cost Direct Ownership Building Building Renovation Office Equipment and Supplies Accumulated Depreciation Direct Ownership Building Building Renovation Office Equipment and Supplies
29,358
Book Value
Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp11.227 dan Rp5.028 dicatat sebagai beban umum dan administrasi (Catatan 28).
Depreciation expense for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp11,227 and Rp5,028, respectively, are recorded as general and administrative expenses (Note 28).
Pada tahun 2015, Bank melakukan penghapusan aset tetap yang sudah tidak dapat dipergunakan, dengan nilai buku sebesar Rp65, sehingga kerugian atas penghapusan aset tetap yang diakui oleh Bank sebesar Rp65 (Catatan 30).
In 2015, the Bank has been writen off fixed assets which can not be used, with a net book value amounted Rp65, so that the loss on writen off fixed assets that are recognized by the Bank amounted to Rp65 (Note 30).
Draft/July 26, 2016
56
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pengurangan aset tetap pada tahun 2014 merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Deduction of fixed assets in 2014 is the sale of fixed assets with the details as follows:
2015
2014
Rp
Rp
Hasil Penjualan Aset Tetap
--
4,233
Nilai Buku - Bersih
--
--
Selling Price of Fixed Assets Book Value - Net
Laba Penjualan Aset Tetap (Catatan 30)
--
4,233
Gain from Sale of Fixed Assets (Notes 30)
Per 31 Desember 2015 dan 2014, bangunan, dan peralatan dan perlengkapan kantor dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp52.844 dan Rp29.359 telah diasuransikan pada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi, masingmasing sebesar Rp101.072 dan Rp78.406. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan risiko kerugian.
As of December 31, 2015 and 2014, buildings, and office equipment and supplies with book value amounting to Rp52,844 and Rp29,359, respectively, were insured with PT Lippo General Insurance Tbk, related party, amounting to Rp101,072 and Rp78,406, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank.
Management believes there is no indication of impairment of fixed assets owned by the Bank.
Tidak terdapat aset tetap yang dijadikan jaminan pada tahun 2015 dan 2014.
In 2015 and 2014 there are no fixed assets were pledged as collateral In 2015 and 2014.
12. Aset Takberwujud
12. Intangible Assets 2015 Saldo Awal/ Beginning Balance Rp
Perangkat Lunak Harga Perolehan Akumulasi Amortisasi Nilai Buku
Penambahan/ Additions Rp
----
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
5,006 (268) 4,738
----
Software Acqusition Cost Accumulated Amortization Book Value
5,006 (268) 4,738
Aset takberwujud pada tahun 2014 adalah Nihil.
Intangible assets in 2014 are Nil.
Beban amortisasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp268 dan Nihil (Catatan 28).
Amortization expense of intangible assets for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp268 and Nil respectively (Note 28).
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset takberwujud yang dimiliki Bank.
Management believes there is no indication of impairment of intangible assets held by the Bank.
Draft/July 26, 2016
57
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
13. Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
13. Advance and Prepaid Expenses 2015 Rp
Biaya Dibayar di Muka Uang Muka Jumlah
2014 Rp
43,424 4,391 47,815
26,372 7,634 34,006
Prepaid Expenses Advance Payment Total
Uang muka terdiri dari uang muka renovasi dan uang muka lain-lain. Uang muka renovasi merupakan uang muka yang dikeluarkan untuk biaya renovasi gedung kantor pusat dan kantorkantor cabang. Uang muka lain-lain merupakan uang muka pembelian perlengkapan dan peralatan kantor serta pembelian hadiah untuk nasabah produk Bank.
Advance payments consist of advance for renovations and other advances. Advance for renovations represent advances for the head office and branch offices building renovation. Other advances represent advances for the purchase office equipment and office supplies, and also gift on reward for the Bank’s customer.
Biaya dibayar di muka terdiri dari sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, dan biaya-biaya kepada pihak ketiga.
Prepaid expenses consist of prepaid rent, prepaid insurance, and the costs to third parties.
14. Aset Lain-lain
14. Other Assets 2015 Rp
Pendapatan yang Masih akan Diterima Uang Jaminan Perlengkapan Kantor Tagihan Lain-lain Jumlah
2014 Rp
27,492 8,778 2,887 110 39,267
Pendapatan yang masih akan diterima merupakan bunga yang masih akan diterima atas penempatan pada bank lain, efek-efek, tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, dan kredit yang diberikan.
24,336 3,898 3,031 786 32,051
Accrued Income is interest on placements with other banks, marketable securities, securties purchased under resale agreement, and loans that will be received.
15. Liabilitas Segera
15. Obligations Due Immediately 2015 Rp
Titipan Bunga Deposito Jatuh Tempo Jumlah
Draft/July 26, 2016
Accrued Income Security Deposits Office Supplies Others Total
2014 Rp 264 264
58
---
Maturity Deposit Interest Total
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
16. Simpanan Nasabah
16. Deposits from Customers Pihak Berelasi/ Related Parties Rp
Rupiah Giro Tabungan Deposito Berjangka Mata Uang Asing Giro Tabungan Deposito Berjangka Jumlah
Rupiah Giro Tabungan Deposito Berjangka Jumlah
2015 Pihak Ketiga/ Third Parties Rp
Jumlah/ Total Rp
772,968 3,122 111,157 887,247
802,455 580,490 2,224,923 3,607,868
1,575,423 583,612 2,336,080 4,495,115
3,465 424 38,952 42,841 930,088
31,101 22,563 209,627 263,291 3,871,159
34,566 22,987 248,579 306,132 4,801,247
Pihak Berelasi/ Related Parties
2014 Pihak Ketiga/ Third Parties
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
629,145 387,947 2,160,937 3,178,029
1,331,152 389,371 2,732,236 4,452,759
702,007 1,424 571,299 1,274,730
Rupiah Current Accounts Saving Accounts Time Deposits Foreign Currency Current Accounts Saving Accounts Time Deposits Total
Rupiah Current Accounts Saving Accounts Time Deposits Total
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 7 tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Under the Law No. 24 of the Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS) dated September 22, 2004, effective dated September 22, 2005, as amended by Act No. 7 year 2009 dated January 13, 2009 on Stipulation of Substituting of Government Regulation No. 3 year 2008, LPS was formed to guarantee certain liabilities with commercial banks under the guarantee program, the amount of collateral values can change if they meet certain criteria applied.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin LPS, pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000 untuk per nasabah per bank. Pada tanggal 31 Desember 2015, berdasarkan Surat Edaran LPS Nomor 19 Tahun 2015 tanggal 6 Oktober 2015, simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7,50% untuk simpanan dalam Rupiah dan 1,25% untuk simpanan dalam mata uang asing (2014: 7,75% untuk simpanan dalam Rupiah).
Based on Government Regulation No. 66/2008 dated October 13, 2008, regarding the amount of deposit guaranteed by LPS, as of December 31, 2015 and 2014, the amount of deposits covered by LPS is customer deposits up to Rp2,000 per customer per bank. As of December 31, 2015, based on Circular Letter Number 19 Year 2015 dated October 6, 2015, covered deposits from customers are only required if the rate of interest is equal to or below 7.50% for deposits denominated in Rupiah and 1.25% for deposits denominated in foreign currency (2014: 7.75% for deposits denominated in Rupiah).
Draft/July 26, 2016
59
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
On December 31, 2015 and 2014, the Bank is a participant of the guarantee program.
a. Giro
a. Current Accounts 2015 Rp
2014 Rp
Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 33) Pihak Ketiga
772,968 802,455
702,007 629,145
Rupiah Related Parties (Note 33) Third Parties
Mata Uang Asing Pihak Berelasi (Catatan 33) Pihak Ketiga Jumlah
3,465 31,101 1,609,989
--1,331,152
Foreign Currency Related Parties (Note 33) Third Parties Total
3.13% 0.68% 0.27%
3.60% ---
The Average Annual Interest Rate Rupiah United States Dollar Singapore Dollar
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
Per 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada saldo giro yang dijadikan jaminan kredit.
As of December 31, 2015 and 2014, there is no current accounts used as loan collateral.
b. Tabungan
b. Saving Accounts 2015 Rp
2014 Rp
Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 33) Pihak Ketiga
3,122 580,490
1,424 387,947
Rupiah Related Parties (Note 33) Third Parties
Mata Uang Asing Pihak Berelasi (Catatan 33) Pihak Ketiga Jumlah
424 22,563 606,599
--389,371
Foreign Currency Related Parties (Note 33) Third Parties Total
2.73% 0.43% 0.25%
2.53% ---
The Average Annual Interest Rate Rupiah United States Dollar Singapore Dollar
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
Per 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada saldo tabungan yang dijadikan jaminan kredit.
Draft/July 26, 2016
As of December 31, 2015 and 2014, there is no saving accounts used as loan collateral.
60
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
c. Deposito Berjangka
c. Time Deposits 2015 Rp
2014 Rp
Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 33) Pihak Ketiga
111,157 2,224,923
571,299 2,160,937
Rupiah Related Parties (Note 33) Third Parties
Mata Uang Asing Pihak Berelasi (Catatan 33) Pihak Ketiga Jumlah
38,952 209,627 2,584,659
--2,732,236
Foreign Currency Related Parties (Note 33) Third Parties Total
8.93% 1.79% 0.41%
8.80% ---
The Average Annual Interest Rate Rupiah United States Dollar Singapore Dollar
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
Saldo deposito berjangka berdasarkan jangka waktu kontrak:
The amount of time deposits based on term of the contract:
2015 Rp 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan Jumlah
2014 Rp
1,726,860 728,140 54,116 75,543 2,584,659
Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
2014 Rp
1,789,848 724,286 23,221 47,304 2,584,659
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit yang diberikan adalah sebesar Rp236.546 dan Rp183.428 (Catatan 10).
Draft/July 26, 2016
1 Month 3 Months 6 Months 12 Months Total
The amount of time deposits based on their remaining period of maturity:
2015 Rp ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 12 bulan Jumlah
1,697,371 895,339 72,267 67,259 2,732,236
2,036,710 608,025 37,538 49,963 2,732,236
≤ 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months > 6 months - 12 months Total
As of December 31, 2015 and 2014, time deposits freezed and pledged as loan collateral amounted to Rp236,546 and Rp183,428, respectively (Note 10).
61
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
17. Simpanan dari Bank Lain
17. Deposits from Other Banks 2015 Rp
Rupiah Giro Deposito Berjangka Call Money PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Kesejahteraan Ekonomi PT Bank Agris Tbk Indonesia Eximbank PT Bank Capital Indonesia Tbk
Dolar Amerika Serikat Call Money Indonesia Eximbank PT Bank J Trust Indonesia Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Jumlah
\
2014 Rp
28,152 28,161
18,339 38,938
140,000 130,000 60,000 50,000 25,000 --461,313
-----40,000 10,000 107,277
96,495 48,247 68,925 213,667 674,980 \
Saldo simpanan dari bank lain berdasarkan jangka waktu kontrak:
643,636 31,344 674,980
82,135 25,142 107,277
2014 Rp
641,050 33,930 674,980
86,735 20,542 107,277
Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
Draft/July 26, 2016
Less than or up to 1 month More than 1 - 3 months Total
The amount of deposits from other banks based on their remaining period of maturity:
2015 Rp
Deposito Berjangka Giro Call Money IDR Call Money USD
Total
2014 Rp
Saldo simpanan dari bank lain berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan > 1 Bulan - 3 Bulan Jumlah
United States Dollar Call Money Indonesia Eximbank PT Bank J Trust Indonesia Tbk PT Bank Sinarmas Tbk
The amount of deposits from other banks based on term of the contract:
2015 Rp Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Jumlah
----107,277
Rupiah Current Accounts Time Deposits Call Money PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Kesejahteraan Ekonomi PT Bank Agris Tbk Indonesia Eximbank PT Bank Capital Indonesia Tbk
Less than or up to 1 month > 1 Month - 3 Months Total
The average interest rate per year is as follows:
2015 %
2014 %
7.73 4.58 5.50 0.47
9.53 2.11 6.17 --
62
Time Deposits Current Accounts Call Money IDR Call Money USD
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
18. Liabilitas Derivatif
Instrumen
18. Derivative Liabilities
Jumlah Nasional/ National Amount Rp
Tidak Terkait Lindung Nilai Kontrak tunai mata uang asing
2015 Nilai Wajar Liabilitas /Fair Values Derivatif/ Tagihan Derivatif/ Derivative Derivative Liabilities Receivables Rp Rp
3,532
--
Instruments
3
19. Perpajakan a.
19. Taxation
Utang Pajak
a. Taxes Payable 2015 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 25 Pasal 23 Lainnya Pasal 29 Jumlah
b.
2014 Rp
3,503 303 460 40 1 526 4,833
Beban Pajak Penghasilan
c.
4,293 216 4,509
Draft/July 26, 2016
3,153 1,233 4,386
Current Tax Deferred Tax Total
c. Current Tax A reconciliation between profit before income tax as presented in statements of profit or loss and estimated taxable income of the Bank is as follows:
2015 Rp
Perbedaan Waktu: Penyisihan Kerugian Aset Keuangan: Kredit yang Diberikan Lain-lain Penyusutan Aset Tetap
Income Tax Expense 2014 Rp
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran laba fiskal Bank adalah sebagai berikut:
Laba sebelum Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi
Income Taxes Article 4 (2) Article 21 Article 25 Article 23 Others Article 29 Total
4,046 282 150 28 -1,903 6,409
b. 2015 Rp
Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah
Non-hedging Related Foreign currency spots
2014 Rp
22,715
(5,649) 1,001 3,591
63
20,211
Profit before Current Income Tax per Statement of Profit or Loss
(6,500) -733
Timing Differences: Allowance for Impairment Losses of Financial Assets Loans Others Fixed Assets Depreciation
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 Rp (554) 124 554 (933)
--(228) (5,995)
Accumulated Amrtization of Intangible Assets Employee Benefits Expense Training and Seminar Total
Perbedaan Tetap: Promosi Tenaga Kerja Sewa Pajak Penghasilan dan Denda Pajak Bunga Keuntungan Penjualan Aset Tetap Sumbangan Lain-lain Jumlah
2,083 136 9 -(7,599) -116 644 (4,611)
1,418 61 20 24 (572) (4,233) -1,679 (1,603)
Permanent Differences: Promotion Personnel Rent Income Taxes and Tax Penalty Interest Gain on Sale of Fixed Asset Donation Others Total
Taksiran Laba Fiskal Tahun Berjalan
17,171
12,613
Estimated Taxable Income Current Year
4,293 -4,293
-3,153 3,153
-3,767 526
50 1,200 1,903
Penyusutan Amortisasi Aset Takberwujud Beban Imbalan Kerja Pendidikan dan Seminar Jumlah
Taksiran Pajak Penghasilan 2015: 25% x Rp17.171 2014: 25% x Rp12.613 Dikurangi Kredit Pajak: PPh Pasal 23 PPh Pasal 25 Taksiran Utang Pajak Penghasilan
d.
2014 Rp
Estimated Income Taxes 2015: 25% x Rp17,171 2014: 25% x Rp12,613 Less Tax Credit: Income Tax Article 23 Income Tax Article 25 Estimated Income Tax Payable
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tanggal 31 Desember 2015 tersebut di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan menjadi dasar pada saat Bank menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
The calculation of corporate income tax for the year ended December 31, 2015 represents temporary calculation for accounting purpose and will be a basis when the Bank submits its Annual Tax Return.
Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan perbedaan waktu antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
d. Deferred Tax Deferred tax is computed based on the temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities as per financial statements and tax bases of assets and liabilities with details as follows:
2014 Rp Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Cadangan Imbalan kerja Yang Tersedia Untuk Dijual Cadangan Training Penyusutan Aset Tetap Amortisasi Aset Takberwujud Lainnya Aset Pajak Tangguhan - Bersih
Draft/July 26, 2016
(3,157) 115 12,335 158 82 --9,533
Dikreditkan (Dibebankan) ke laba rugi/ Credited (Charges) to Profit or Loss Rp
Penghasilan Komprehensif Lain/ Other Comprehensive Income Rp
(1,409) 31 -138 911 (138) 251 (216)
64
-(146) 3,818 ----3,672
2015 Rp
(4,566) -16,153 296 993 (138) 251 12,989
Allowance for Impairment Losses Provision for Employee Benefits Available for Sale Allowance for Trainning Fixed Assets Depreciation Amortization of Intangible Assets Others Deferred Tax Assets Liabilities - Net
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013 Rp Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Cadangan Imbalan kerja Yang Tersedia Untuk Dijual Cadangan Training Penyusutan Aset Tetap Aset Pajak Tangguhan - Bersih
(1,532) 7 16,351 213 (101) 14,938
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Dikreditkan (Dibebankan) ke laba rugi/ Credited (Charges) to Profit or Loss Rp
Penghasilan Komprehensif Lain/ Other Comprehensive Income Rp
(1,625) 264 -(55) 183 (1,233)
(3,157) 115 12,335 158 82 9,533
Allowance for Impairment Losses Provision for Employee Benefits Available for Sale Allowance for Trainning Fixed Assets Depreciation Deferred Tax Assets Liabilities - Net
Manajemen berpendapat bahwa aset dan liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan waktu kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang.
The management believes that total deferred tax assets and liabilities arising from temporary differences are probable to be realized in the future years.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per statements of profit or loss is as follows:
2015 Rp
2014 Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi
22,715
20,211
Profit Before Current Income Tax per Statement of Profit or Loss
Laba Sebelum Pajak Perusahaan
5,679
5,053
Income Before Tax of the Company
521 34 (1,900) --2 29 161 (1,153) 4,526
355 15 (143) (1,058) 6 5 -420 (755) 4,298
(17) 4,509
88 4,386
Perbedaan Tetap: Promosi Tenaga Kerja Bunga Keuntungan Penjualan Aset Tetap Pajak Penghasilan dan Denda Pajak Sewa Sumbangan Lain-lain Jumlah Taksiran Laba Fiskal Tahun Berjalan Pengaruh Pajak atas Perbedaan Temporer yang Sebelumnya Diakui Jumlah Beban Pajak
e.
-(156) (4,016) --(4,172)
2014 Rp
Administrasi Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan prinsip self assessment. Fiskus dapat menetapkan/mengubah pajakpajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
Draft/July 26, 2016
Permanent Differences: Promotion Personnel Interest Gain on Sale of Fixed Asset Income Taxes and Tax Penalty Entertainment Donation Others Total Estimated Taxable Income Current Year The Tax Effects of Temporary Differences Previously Recognized Total Tax Expense
e. Administration Under the taxation laws in Indonesia, the Bank submit/pay tax returns on the basis of self assessments. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.
65
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
20. Liabilitas Lain-lain
20. Other Liabilities 2015 Rp
Akrual Bunga Beban Akrual Pendapatan yang Ditangguhkan Lain-lain Jumlah
2014 Rp
15,374 3,345 4,795 8,878 32,392
Accrued Interest Accrued Expenses Deferred Income Others Total
15,951 4,598 5,768 1,432 27,749
Beban akrual terdiri dari beban kantor dan umum kepada pihak ketiga.
Accrued expenses consist of office administrative expense to third parties.
Akrual bunga merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain.
Accrued interest is accrued interest on deposits from customers and deposits from other banks.
Pendapatan yang ditangguhkan merupakan pendapatan administrasi kredit yang diterima di muka dan belum dapat diamortisasi.
Deferred income is earned income credit administration in advance and not yet amortized.
Lain-lain terdiri dari liabilitas nominal ATM bersama dan ATM Prima, dan rupa-rupa liabilitas lainnya.
Others consist of ATM Bersama and ATM Prima nominal obligations, and other miscellaneous obligations.
21. Modal Saham
21. Capital Stock
Rincian pemegang saham dan kepemilikannya per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The details of the shareholders and their ownerships as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid PT Kharisma Buana Nusantara OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C PT Prima Cakrawala Sentosa Nio Yantony PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership (%)
1,000,000,000 985,500,000 868,750,000 400,000,000 210,750,000 168,500,000 677,830,000 4,311,330,000
23.19 22.86 20.15 9.28 4.89 3.91 15.72 100.00
Berikut rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir tahun:
Jumlah Saham Beredar pada Awal Tahun Penerbitan Saham Baru Jumlah Saham Beredar pada Akhir Tahun
Draft/July 26, 2016
and
Jumlah/ Total
Rp 100,000 98,550 86,875 40,000 21,075 16,850 67,783 431,133
PT Kharisma Buana Nusantara OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C PT Prima Cakrawala Sentosa Nio Yantony PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia Public (each below 5%) Total
The following is the reconciliation of the number of outstanding shares at the beginning and ending of the year:
2015
2014
(Lembar/Shares)
(Lembar/Shares)
4,311,330,000
4,145,830,000
--
165,500,000
Issuance of New Shares
4,311,330,000
4,311,330,000
Total Outstanding Shares at End of the Year
66
Total Outstanding Shares at Beginning of the Year
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 7 tanggal 10 Desember 2012 dari Notaris Unita Christina Winata, SH, notaris di Jakarta, telah diambil keputusan-keputusan sebagai berikut: 1. Menyetujui rencana Bank untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham Bank kepada masyarakat (Penawaran Umum) dan mencatatkan saham-saham Bank tersebut pada bursa efek di Indonesia serta mengubah status Bank dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka. 2. Menyetujui untuk meningkatkan modal dasar Bank dari semula sebesar Rp520.000 menjadi Rp795.000, serta mengubah nilai nominal masing-masing saham Bank dari semula sebesar Rp1.000 (dalam rupiah penuh) menjadi Rp100 (dalam rupiah penuh). 3. Menyetujui untuk mengeluarkan saham dalam simpanan/portepel dalam jumlah sebanyakbanyaknya 2.500.000.000 (dalam satuan penuh) saham dan menawarkan/ menjual saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel tersebut melalui Penawaran Umum kepada masyarakat dalam jumlah sebanyakbanyaknya 2.500.000.000 (dalam satuan penuh) saham baru dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp100 (dalam rupiah penuh). 4. Menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham Bank setelah dilaksanakannya Penawaran Umum atas saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui pasar modal dan termasuk saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham lama pada Bursa Efek Indonesia (Company Listing).
Based on Deed Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 7 dated December 10, 2012 of Notary Unita Christina Winata, SH, notary in Jakarta, has made the following decisions:
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 14 Desember 2012.
Amendment to the Articles of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 dated December 14, 2012.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 19 tanggal 20 Mei 2013 dari Notaris Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp199.000 menjadi Rp414.583. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp215.583 berasal dari penawaran umum perdana sebanyak 2.155.830.000 (dalam satuan penuh) saham biasa atas nama masing-masing dengan nilai nominal Rp100 (dalam satuan penuh), yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp375 per saham.
Based on Deed General Extraordinary Shareholders No. 19 dated May 20, 2013 of Notary Unita Christina Winata, S.H, notary in Jakarta, approved an increase in the issued and paid up capital of to Rp414,583 from Rp199,000. The increase in the issued and paid up capital amounting to Rp215,583 is derived from initial public offering of as much as 2,155,830,000 (in full) ordinary shares each with a par value of Rp100 (in full), which is offered to the public at a price of Rp375 per share.
Draft/July 26, 2016
67
1.
Plans for initial public offering by issuing shares to the public (Public Offering) and listed bank shares on the Indonesia Stock Exchange and change the status of the Bank from Private Bank to be Publicly Listed, have been approved.
2.
Agree to increase the Bank's authorized capital from Rp520,000 to Rp795,000, as well as change the par value of each share of the Bank from original amount of Rp1,000 (in full rupiah) to Rp100 (in full rupiah).
3.
Agree to issue shares in the portfolio amounting to as much as 2,500,000,000 (in full amount) shares and offer/sell new shares through a public offering with amount as much as 2,500,000,000 (in full amount) shares with a par value of Rp100 per share (in full rupiah).
4.
Agree to register all shares of the Bank after the implementation of the Public Offering of the shares and sold to the public through the capital markets and includes shares held by existing shareholders on the Indonesia Stock Exchange (Company Listing).
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHUAH.01.10-21373 tanggal 31 Mei 2013.
Amendment to the Articles of Association was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHUAH.01.10-21373 dated May 31, 2013.
PCS juga mengambil bagian dalam penawaran umum dengan membeli saham sebanyak 658.000.000 (dalam satuan penuh) saham atau 30,52% dari jumlah saham biasa atas nama yang ditawarkan, sehingga jumlah kepemilikan PCS atas saham Bank mengalami peningkatan dari 210.750.000 (dalam satuan penuh) saham setara dengan Rp21.075 menjadi 868.750.000 (dalam satuan penuh) saham setara dengan Rp86.875.
PCS also take part in a public offering to buy 658,000,000 shares (in full amount) or 30.52 % of the ordinary shares, as a result, the number of PCS ownership over the shares of the Bank was increased from 210,750,000 shares (in full units) which is equivalent to Rp21,075 into 868,750,000 shares (in full units) which is equivalent to Rp86,875.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 34 tanggal 26 Agustus 2014 dari Notaris Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, disetujui penerbitan saham baru Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah sebanyak-banyaknya 414.583.000 saham. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, saham baru yang diterbitkan sebanyak 165.500.000 (salam satuan penuh) saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp100 (nilai penuh) dan harga penawaran sebesar Rp790 (nilai penuh) per saham, yang diambil seluruhnya oleh OCBC Securities Pte – Ltd A/C.
Based on the Deed of Extraordinary General Shareholders Meeting No. 34 dated August 26, 2014 made in the presence of Unita Christina Winata, S.H., notary in Jakarta, granted the issuance of pre-emptive rights with the maximum of 414,583,000 shares. As of the date of December 31, 2015, the new shares issued were 165,500,000 (full amount) ordinary shares with a par value per share of Rp100 (full amount) and offering price of Rp790 (full amount) per share which is taken entirely by OCBC Securities Pte - Ltd A/C.
22. Agio Saham
22. Premium on Stock 2015 Rp
Agio Saham Beban Emisi Saham Jumlah
2014 Rp
770,473 (5,798) 764,675
770,473 (5,798) 764,675
Agio saham merupakan kelebihan harga pelaksanaan di atas nominal dari penerbitan saham. Per 31 Desember 2015 dan 2014, saldo agio saham sebesar Rp770.473, dengan rincian sebagai berikut: Harga Nominal/ Nominal Price Rp PT Prima Cakrawala Sentosa PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C Masyarakat Jumlah
Draft/July 26, 2016
86,875 21,075 16,850 98,550 67,783 291,133
Premium on Stock Share Issuance Costs Total
Premium on stock represents the excess of exercise price over par value of the issuance of shares. As of December 31, 2015 and 2014, the balance of additional paid in capital amounted to Rp770,473, with the following details:
Harga Beli/ Buying Price Rp 290,481 43,731 34,963 438,245 254,186 1,061,606
68
Agio Saham/ Premium on Stock Rp 203,606 22,656 18,113 339,695 186,403 770,473
PT Prima Cakrawala Sentosa PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C Public Total
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
23. Penggunaan Laba Bersih
23. Use of Net Income
Penggunaan Laba Bersih Tahun 2014 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 27 Mei 2015, disetujui seluruh laba bersih untuk tahun buku 2013 sebesar Rp15.562, disisihkan sebesar Rp300 sebagai dana cadangan dan sisanya dicatat sebagai laba ditahan.
Use of Net Income for 2014 Annual General Meeting of Shareholders dated May 27, 2015, approved the entire net income for the fiscal year 2014 amounting to Rp15.562, has allocated amounting to Rp300 as reserve fund, and the remaining was recorded as retained earnings.
Penggunaan Laba Bersih Tahun 2013 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 11 April 2014, disetujui seluruh laba bersih untuk tahun buku 2013 sebesar Rp14.643, disisihkan sebesar Rp300 sebagai dana cadangan dan sisanya dicatat sebagai saldo laba.
Use of Net Income for 2013 Annual General Meeting of Shareholders dated April 11, 2014, approved the entire net income for the fiscal year 2013 amounting to Rp14,643, has allocated amounting to Rp300 as reserve fund, and the remaining was recorded as retained earnings.
Cadangan Umum dan Wajib Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, cadangan umum dan wajib masing-masing sebesar Rp 800 dan Rp500. Cadangan umum dan wajib ini dibentuk sehubungan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 1/1995 yang telah digantikan dengan Undang-undang No. 40/2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar sekurangkurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan tersebut.
General and Reserval As of December 31, 2015 and 2014, general and compulsory reserve amounted to Rp 800 and Rp500, respectively. General and compulsory reserve is formed in relation to the Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995 which has been replaced by Law No. 40/2007 effective date of August 16, 2007 regarding Limited Liability Company, which requires companies to make provision for general reserve at least 20% of the total issued and fully paid. The law does not regulate time limit for the allowance.
24. Pendapatan Bunga
24. Interest Income 2015 Rp
Kredit yang Diberikan Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Jumlah
2014 Rp
340,380 92,697
215,654 98,636
60,960
65,598
2,204 496,241
1,697 381,585
Pendapatan bunga lainnya merupakan pendapatan bunga yang berasal dari pendapatan bunga dari giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
Draft/July 26, 2016
Loans Marketable Securities Placements with Bank Indonesia and Other Banks Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks Total
Other interest income represents interest on current accounts with Bank Indonesia and current accounts with other banks.
69
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
25. Beban Bunga
25. Interest Expenses 2015 Rp
Simpanan Nasabah Deposito Berjangka Giro Tabungan Simpanan dari Bank Lain Deposito Berjangka Giro Call Money Jumlah
2014 Rp
228,401 39,224 15,949
161,874 46,666 6,722
4,091 621 823 289,109
6,781 1,549 88 223,680
Beban bunga yang dibayarkan kepada pihak-pihak berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp51.330 dan Rp41.073 atau sebesar 17,65% dan 18,36% dari seluruh beban bunga (Catatan 33).
Interest expenses paid to the related parties for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp51,330 and Rp41,073 or reflect 17.65% and 18.36% of the total interest expense, respectively (Note 33).
26. Pendapatan Operasional Lainnya-Lain-lain
26. Others Operating- Others
2015 Rp Lain-lain Pendapatan Selisih Kurs Jumlah
2014 Rp
1,090 190 1,280
291 -291
27. Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 2014 Rp
5,122 5,122
5,154 5,154
28. Beban Umum dan Administrasi
Draft/July 26, 2016
Financial Assets Loans (Note 10) Total
28. General and Administrative Expenses 2015 Rp
Barang dan Jasa Jasa Pihak Ketiga Sewa Kantor Penyusutan (Catatan 11) Asuransi Perjalanan Dinas
Others Foreign Exchange Income Total
27. Provision For Impairment Losses
2015 Rp Aset Keuangan Kredit yang Diberikan (Catatan 10) Jumlah
Deposits from Customers Time Deposits Current Accounts Savings Accounts Deposits from Other Banks Time Deposits Current Accounts Call Money Total
2014 Rp
31,931 16,273 11,528 11,228 10,000 5,475
15,962 12,951 7,899 5,028 8,021 3,811
70
Goods and Services Third Parties Service Offices Rental Depreciations (Note 11) Insurances Business Travel
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 Rp Pemeliharaan dan Perbaikan Iklan dan Promosi Keanggotaan Pajak Seragam Kantor Amortisasi Aset Takberwujud (Catatan 12) Kerugian Risiko Operasional Lain-lain Jumlah
2014 Rp
3,695 3,391 1,640 1,209 425
2,047 26,282 1,213 288 495
268 41 5,550 102,654
-59 1,280 85,336
29. Beban Tenaga Kerja
29. Personnel Expenses 2015 Rp
Gaji Pokok Imbalan Kerja (Catatan 32) Pendidikan dan Pelatihan Iuran Jamsostek Tunjangan Hari Raya dan Bonus Honorarium Komisaris Honorarium Komite Lembur Lain-lain Jumlah
2014 Rp
64,792 4,006 4,191 3,078 8,880 480 185 302 3,024 88,938
30. Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih 2015 Rp Laba Selisih Kurs Kerugian Penghapusan Aset (Catatan 11) Sumbangan Kerugian Revaluasi Spot dan Swap Valas Laba Penjualan Aset Tetap (Catatan 11) Lain-lain-Bersih Jumlah
47,480 3,437 2,907 1,978 4,219 480 185 6 2,823 63,515
Basic Salaries Employee Benefit (Note 32) Education and Training Jamsostek Contributions Holiday Allowances and Bonus Commissioners Honorarium Committee Honorarium Overtime Others Total
30. Non Operating (Expenses) Income - Net 2014 Rp
1,953 (65) (116) (1,539) -(5) 228
--(133) -4,233 103 4,203
31. Laba per Saham
Gain on Foreign Exchange Loss of Assets Elimination (Notes 11) Donation Loss on Revaluation of Spot and Swap Gain on Sale of Fixed Assets (Note 11) Others-Net Total
31. Earning per Share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Draft/July 26, 2016
Maintenance and Repairment Advertising and Promotion Membership Taxes Uniform Office Amortization of Intangible Assets (Notes 12) Operational Risk Losses Others Total
Basic earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the period.
71
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Laba Bersih:
Net Income : 2015 Rp
Laba untuk perhitungan laba bersih per saham dasar: Jumlah
2014 Rp
18,206 18,206
Jumlah Saham (dalam satuan penuh) :
Income for the calculation basic perearnings share Total
Total Shares (in full amount) : 2015 Rp
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar
15,825 15,825
2014 Rp
4,311,330,000
Laba Bersih per Saham yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
4,200,996,667
Total weighted average common shares for the calculation basic earnings per share
3.77
Earnings per share Attributable to Owners the Parent Entity
4.22
32. Imbalan Kerja
32. Employee Benefits
Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
The Bank calculates and records the employee benefits expense in accordance with the Labor Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003.
Bank melakukan pendanaan terhadap program imbalan kerja yang dikelola oleh PT AIA Financial. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Bank telah menempatkan dana sebesar Rp10.876 (2014: Rp6.962).
The Bank conduct its funding employee benefit program managed by PT AIA Financial. As of December 31, 2015, the Bank placed the funding of Rp10,876 (2014: Rp6,962).
Liabilitas atas imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dicatat berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen, masing-masing dengan nomor laporan No. 107/LAIK/SAU/02-2016 tertanggal 10 Februari 2016 dan No. 081/LA-IK/SAU/03-2015 tertanggal 16 Maret 2015.
Liabilities for employment benefits as of December 31, 2015 and 2014 are recorded based on actuarial conducted by PT Sienco Aktuarindo Utama, an independent actuary, with the report number No. No. 107/LA-IK/SAU/02-2016 dated Febuary 10, 2016 and No. 081/LA-IK/SAU/03-2015 dated March 16, 2015, respectively.
Jumlah liabilitas imbalan kerja berdasarkan perhitungan Aktuaria Independen PT Sienco Aktuarindo Utama per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Total employee benefits liability balance based on the Independent Actuary’s PT Sienco Aktuarindo Utama calculation as of December 31, 2015 and 2014 is as follows:
2015
2014 Disajikan Kembali/ As Restated Rp
Rp Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja Nilai Wajar Aset Program Defisit (Surplus) Batasan Aset Liabilitas yang Diakui di Laporan Posisi Keuangan
Draft/July 26, 2016
10,855 (10,876) (21) 21
7,421 (6,962) 459 --
--
459
72
Present Value of Employee Benefit Obligation Fair Value of Plan Asset Defisit (Surplus) Aset Limit Liability Recognized in the Statement of Financial Position
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Nilai kini liabilitas atas imbalan pasca kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, adalah sebagai berikut:
Present value in liability for post employement benefits for the years ended December 31, 2015 and 2014 is as follows:
2015 Rp Nilai Kini Kewajiban Awal Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Biaya Jasa Lalu Vested Pembayaran Manfaat Laba (Rugi) Aktuaria pada Kewajiban Saldo Akhir Tahun
2014 Rp
7,421 3,728 795 239 (47) (1,281) 10,855
Nilai wajar liabilitas atas imbalan pasca kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, adalah sebagai berikut:
2014 Rp
6,962 755 3,882 (47) (676) 10,876
Pembayaran Manfaat
Laba (Rugi) Aktuaria pada Aset Aset pada Akhir
Perubahan pada liabilitas yang diakui sesuai perhitungan Aktuaria Independen: 2015
459 4,006 (3,882) (583) --
2015
29 3,437 (2,382) (625) 459
Beginning Balance Expense Recognized during the Year Contribution Payments during the Year Amount Recognized Trough OCI Ending Balance
The employee benefits expense for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows: 2014 Disajikan Kembali/ As Restated Rp
Rp
Draft/July 26, 2016
Fair Value of Plan Asset Beginning Return on Asset Plan Contribution From Employer Benefits Paid Gains (Losses) Actuarial on Assets Ending of Assets
The changes of liability that is recognized in accordance with the Independent Actuary’s calculation:
Beban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Imbal Hasil Aset Program Beban Jasa Masa Lalu (Non Vested) Jumlah Beban Imbalan Kerja
4,352 495 2,382 (197) (70) 6,962
2014 Disajikan Kembali/ As Restated Rp
Rp Saldo Awal Beban Imbalan Kerja pada Tahun Berjalan Pembayaran Iuran pada Tahun Berjalan Jumlah yang Diakui Melalui OCI Saldo Akhir
Present Value of Beginning Balance Obligation Current Service Cost Interest Cost Past Service Cost Vested Benefits Paid Gains (Losses) Actuarial on Liabilities Balance at End of Year
Fair value in liability for post employement benefits for the years ended December 31, 2015 and 2014 is as follows:
2015 Rp
Nilai Wajar Aset Program Awal Imbal Hasil Aset Program Iuran Pemberi Kerja
4,381 3,435 497 -(197) (695) 7,421
3,728 681 (642) 239 4,006
3,435 497 (495) -3,437
73
Current Service Cost Interest Cost Return on Asset Plan Past Service Cost (Non Vested) Total Employee Benefits Expense
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh Aktuaria Independen untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Usia Pensiun Normal Tingkat Diskonto Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Tingkat Mortalita Tingkat Cacat Tetap Tingkat Pengunduran Diri
Metode
The key assumptions used by the Independent Actuary for the year ended December 31, 2015 and 2014 for the calculation of employee benefits expense is as follows:
2015
2014
55 Tahun/ Years 9.10%
55 Tahun/ Years 8.50%
Normal Pension Age
3.00%
5.00%
Salary Increase Rate
Tabel Mortalita - TMI 2011/
Tabel Mortalita - TMI 2011/
Table of Mortality - TMI 2011
Table of Mortality - TMI 2011
1% dari Tingkat Mortalita/
1% dari Tingkat Mortalita/
1% of the Mortality Rate
1% of the Mortality Rate
10% di Usia 20 Tahun dan
10% di Usia 20 Tahun dan
Menurun Sampai Usia 54 Tahun/
Menurun Sampai Usia 54 Tahun/
10% at Age 20 Years and
10% at Age 20 Years and
Declined Until the Age of 54 Years
Declined Until the Age of 54 Years
Projected Unit Credit
Projected Unit Credit
Discount Rate Mortality Rate Disability Rate Resignation Rate
Method
Program imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko aktuarial seperti risiko investasi, tingkat suku bunga dan risiko gaji.
The defined benefit pension plan typically providesexposure for the Group to actuarial risks such as investment risk, interest rate risk and salary risk.
Risiko Investasi Nilai kini liabilitas imbalan pasti pension kesehatan dihitung menggunakan tingat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi; jika pengembalian aset program di bawah tingkat tersebut, hal itu akan mengakibatkan defisit program. Saat ini program tersebut memiliki investasi yang relatif seimbang pada efek reksadana dan saham, instrumen utang dan lainnya. Karena sifat jangka panjang dari liabilitas program, dewan dana pensiun perlu menetapkan bahwa bagian wajar dari aset program harus diinvestasikan pada efek reksadana dan saham dan obligasi untuk meningkatkan imbal hasil yang dihasilkan oleh dana.
Investment Risk The present value of the defined benefit health care plan liability is calculated using a discount rate determined by reference to high quality corporate bond yields; if the return on plan asset is below this rate, it will create a plan deficit. Currently, the plan has relatively balanced investment in mutual fund and equity securities, and debt instruments and others. Due to the long-term nature of the plan liablities, the board of the pension fund considers it appropriate that a reasonable portion of the plan assets should be invested portion of the plan and equity securities and in debt instruments to leverage the return generated by the fund.
Risiko Tingkat Bunga Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program; namun, sebagian akan di offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang.
Interest Risk A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability; however, this will be partially offset by an increase in the return on the plan’s debt investments.
Risiko Gaji Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.
Salary Risk The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability.
Draft/July 26, 2016
74
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Sensitivitas dari liabilitas manfaat pasti terhadap perubahan asumsi aktuaria di tahun 2015 adalah sebagai berikut:
The sensitivity of defined benefit obligation to changes in the weighted assumptions in 2015 is as follow:
Dampak Tehadap Liabilitas Manfaat Pasti/ Impact on Defined Benefit Obligation Perubahan Asumsi/ Nilai Kini Biaya Jasa Kini/ Change in Assumption Liabilitas Current Manfaat Pasti/ Service Present value of Cost Benefit obligation Rp Rp Tingkat Diskonto
Kenaikan/Increasi 1% Penurunan/Decrease 1%
10,254 11,769
3,469 4,032
Discount Rate
Tingkat Kenaikan Gaji
Kenaikan/Increasi 1% Penurunan/Decrease 1%
11,844 10,184
4,060 3,443
Salary Increase Rate
Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat pensiun adalah sebagai berikut: Kurang dari atau sampai dengan 1 Tahun/ Less than or up to 1 Year Rp
Expected maturity analysis pension benefit is as follows:
of
undiscounted
Lebih dari 1 - 2 Tahun/ More than 1 - 2 Years
Lebih dari 2 - 5 Tahun/ More than 2 - 5 Years
Lebih dari 5 - 10 Tahun/ More than 5 - 10 Years
Lebih dari 10 tahun/ More than 10 years
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Diskonto Arus Kas Masa Depan/ Discounted Future Cash Flows
3,590
--
1,264
2,471
3,627
10,952
Tanpa Diskonto Arus Kas Masa Depan/ Undiscounted Future Cash Flows
3,590
--
1,712
4,362
18,003
27,667
33. Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
33. Nature and Transactions of Related Parties
Sifat Hubungan Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.
Nature of Relationship Related parties are companies and individuals who directly or indirectly have relationships with the Bank through ownership or management.
Pihak Berelasi/ Related Parties
Sifat Hubungan Berelasi/ Nature of Related Parties
Transaksi/ Transactions
PT Almaron Perkasa
Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Affiliated under Common Control
Giro/ Current Account
Mochtar Riady
Keluarga Pemegang Saham Mayoritas/ Family of Majority Shareholder
Giro, Deposito Berjangka/ Current Account, Time Deposit
Tjahaya Riady
Keluarga Pemegang Saham Mayoritas/ Family of Majority Shareholder
Tabungan, Giro, Deposito Berjangka/ Savings, Current Account, Time Deposit
Soebroto Djojonegoro
Keluarga Pemegang Saham Mayoritas/ Family of Majority Shareholder
Giro/ Current Account
PT Aryaduta International Management
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Aryaduta Karawaci Management
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Banten Sinar Dunia Televisi
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Deposito Berjangka/ Time Deposit
PT Ciptadana Asset Management
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Kharisma Buana Nusantara
Pemegang Saham Mayoritas/ Majority Shareholder
Giro/ Current Account
Draft/July 26, 2016
75
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pihak Berelasi/ Related Parties
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Sifat Hubungan Berelasi/ Nature of Related Parties
Transaksi/ Transactions
PT First Media Tbk
Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Affiliated under Common Control
Giro/ Current Account
PT Lippo Cikarang Tbk
Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Affiliated under Common Control
Giro/ Current Account
PT Lippo General Insurance Tbk
Pemegang Saham/ Shareholder
Giro, Deposito Berjangka/ Current Account, Time Deposit
PT Lippo Karawaci Tbk
Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Affiliated under Common Control
Giro/ Current Account
PT Lippo Life Assurance
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro, Deposito Berjangka/ Current Account, Time Deposit
PT Lippo Securities Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro, Deposito Berjangka/ Current Account, Time Deposit
PT Lippo Karawaci Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Link Net
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro, Deposito Berjangka/ Current Account, Time Deposit
PT Matahari Departement Store Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Mandiri Cipta Gemilang
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Matahari Putra Prima Tbk
Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Affiliated under Common Control
Giro/ Current Account
PT Mulia Bangun Semesta
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Mulia Sentosa Dinamika
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Multipolar Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Prima Cakrawala Sentosa
Pemegang Saham/ Shareholder
Giro/ Current Account
PT Putera Mulia Indonesia
Pemegang Saham/ Shareholder
Giro/ Current Account
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank/ Board of Commisioners, Directors and Executive Bank Officers
Manajemen Bank/ Bank's Management
Tabungan, Giro, Deposito Berjangka/ Savings, Current Account, Time Deposit
Transaksi dan Saldo dengan Pihak-pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksitransaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang normal dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Related Parties Transactions and Balances In course of business, the Bank has transactions with related parties. These transactions are conducted in a normal terms and conditions as well as transactions with the third parties. Those transactions are as follows:
2015 Rp Liabilitas Simpanan Nasabah (Catatan 16) Giro Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Pemegang Saham Keluarga Pemegang Saham
Draft/July 26, 2016
764,775 6,507 1,686 772,968
2014 Valas
Rp
3,183 282 -3,465
76
699,496 394 2,117 702,007
Valas Liability Deposits from Customers (Note 16) Current Accounts Parties under Common Control -Shareholders -Shareholder's Family ---
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 Rp
Tabungan Keluarga Pemegang Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Deposito Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Pemegang Saham Keluarga Pemegang Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank
2014 Valas
Rp
Valas
42
--
41
3,080 3,122
424 424
1,383 1,424
Saving Deposits Shareholder's Family Board of Commissioners, Directors and -- Executive Employee of the Banks ---
61,784 25,200 19,413
-36,668
527,750 30,000 7,185
----
Jumlah
4,760 111,157 887,247
2,284 38,952 42,841
6,364 571,299 1,274,730
----
Persentase dari Jumlah Liabilitas
16.09%
0.78%
27.74%
0.00%
Beban Bunga (Catatan 25) Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Pemegang Saham Keluarga Pemegang Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Keluarga Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Jumlah Persentase dari Beban Bunga Pendapatan Operasional Lainnya Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Jumlah Persentase dari Pendapatan Operasional Lainnya
Total Percentage from Total Liabilities
47,131 2,238 1,155
18 278 --
40,002 343 294
----
495
15
428
--
-51,019
-311
6 41,073
---
Interest Expenses (Note 25) Parties under Common Control Shareholders Shareholder's Family Board of Commissioners, Directors and Executive Employee of Banks Family of the Bank's Director and Executive Employee Total
17.65%
0.11%
18.36%
0.00%
Percentage from Interest Expenses Other Operational Income Parties under Common Control Total
---
---
4,000 4,000
---
0.00%
0.00%
33.04%
0.00%
Rincian gaji dan tunjangan untuk Direksi dan Komisaris adalah sebagai berikut:
Percentage from Other Operational Income
Details of salary and remuneration Board of Directors and Board of Commissioners are as follows:
2015 Rp Direksi Dewan Komisaris
Time Deposits Parties under Common Control Shareholders Shareholders's Family Board of Commissioners, Directors and Executive Employee of Banks
2014 Rp 2,972 743 3,715
34. Komitmen dan Kontinjensi
1,820 743 2,563
Board of Directors Board of Commissioners
34. Commitments and Contingencies
Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan.
As part of normal banking business, the Bank has commitments and contingencies that are not presented in the financial statements.
Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak adalah sebagai berikut:
The following is a summary of the Bank’s commitments and contingencies at contractual amounts:
Draft/July 26, 2016
77
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 Rp Komitmen Tagihan Komitmen Spot Exchange Bought (SXB) USD Spot Exchange Bought (SXB) SGD Jumlah Tagihan Komitmen - Bersih
2014 Rp
2,068 1,464 3,532
Commitment Commitment Charges Spot Exchange Bought (SXB) USD Spot Exchange Bought (SXB) SGD Total Commitment Charges - Net
----
Commitment Liabilities
Liabilitas Komitmen Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang Belum Digunakan Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih
(457,389) (457,389)
Unused Loans Facilities Total Commitment Liabilities - Net
(55,244) (398) (55,642)
(27,605) -(27,605)
Contingencies Contingencies Liabilities Bank Guarantee Others Total Contingencies - Net
19,602 1,430 21,032
6,498 1,459 7,957
(708,486)
(477,037)
(677,408) (677,408)
Kontinjensi Liabilitas Kontinjensi Bank Garansi Lainnya Jumlah Kontinjensi - Bersih Lainnya Titipan Setoran Kliring Kredit Hapus Buku Jumlah Lainnya Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi - Bersih
35. Informasi Segmen Usaha
Others Deposit Clearing Written Off Loans Total Others Total Commitment Liabilities and Contingencies - Net
35. Operating Segment Information
Seperti yang telah dijelaskan pada Catatan 2.z, Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal. Pada saat ini, Bank menganalisa segmen secara geografis dimana manajemen menelaah laporan internal mananjemen secara bulanan untuk masing-masing area.
As described in Note 2.z, the Bank is currently managed as a single operating segment. At this time, the Bank analyze the geographical segments in which the internal management reports mananjemen examined monthly for each area.
Informasi wilayah geografis dikelompokkan menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta.
Information grouped into geographic regions Special Capital Region (DKI) Jakarta and outside Jakarta.
DKI Jakarta Rp Pendapatan (Beban) Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan Transaksi Spot dan Derivatif Beban Tenaga Kerja Beban Umum dan Administrasi Laba (Rugi) Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Bersih
2015 Luar DKI Jakarta Rp
Jumlah Rp
250,302 7,340
(43,170) 4,732
207,132 12,072
(2,529)
(2,593)
(5,122)
(3) (63,617) (73,481) 118,012 233
-(25,321) (29,173) (95,525) (5)
(3) (88,938) (102,654) 22,487 228
118,245 (4,509) 113,736
(95,530) -(95,530)
22,715 (4,509) 18,206
Net Interest Income (Expenses) Other Operating Income Provision for Impairment Losses Impairment Fair Value of Financial Assets of Transactions Spot and Derivative Personnel Expenses General and Administrative Expenses Operational Income (Loss) Non Operating Incomes (Expenses) Income (Loss) before Income Tax Income Tax Expenses Net (Loss) Income
Jumlah Aset
4,866,750
1,836,627
6,703,377
Total Assets
Jumlah Liabilitas
2,411,650
3,102,069
5,513,719
Total Liabilities
Draft/July 26, 2016
78
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
DKI Jakarta Rp
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2014 Luar DKI Jakarta Rp
Jumlah Rp
223,905 8,617
(66,000) 3,491
157,905 12,108
(2,745) (63,420) (81,829) 84,528 4,205
(2,409) (95) (3,507) (68,520) (2)
(5,154) (63,515) (85,336) 16,008 4,203
88,733 (4,386) 84,347
(68,522) -(68,522)
20,211 (4,386) 15,825
Net Interest Income (Expenses) Other Operating Income Provision for Impairment Losses Personnel Expenses General and Administrative Expenses Operational Income (Loss) Non Operating Incomes (Expenses) Income (Loss) before Income Tax Income Tax Expenses Net (Loss) Income
Jumlah Aset
4,040,775
1,736,347
5,777,122
Total Assets
Jumlah Liabilitas
1,947,276
2,647,377
4,594,653
Total Liabilities
Pendapatan (Beban) Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Beban Tenaga Kerja Beban Umum dan Administrasi Laba (Rugi) Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Bersih
36. Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan
36. Fair Value of Financial Assets and Liabilities
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan Bank adalah:
A s at 31 December 2015 and 2014, the fair values of financial assets and liabilities Bank are as follows:
2015 Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Value Fair Value Rp Rp Aset *) Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan-Neto Aset Lain-lain-Netto Jumlah Liabilitas Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Giro Tabungan Deposito Berjangka Simpanan dari Bank Lain Call Money Giro Deposito Berjangka Liabilitas Lain-lain
2014 Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Value Fair Value Rp Rp
97,493
97,493
49,797
49,797
386,383
386,383
424,897
424,897
423,899
423,899
12,348
12,348
1,139,131 1,032,554
1,139,131 1,032,554
1,436,128 974,703
1,436,128 974,703
-3,466,264 39,267 6,584,991
-3,466,264 39,267 6,584,991
381,614 2,392,687 32,051 5,704,225
381,614 2,392,687 32,051 5,704,225
264
264
--
--
1,609,989 606,599 2,584,659
1,609,989 606,599 2,584,659
1,331,152 389,371 2,732,236
1,331,152 389,371 2,732,236
618,667 28,152 28,161 32,392 5,508,883
618,667 28,152 28,161 32,392 5,508,883
50,000 18,339 38,938 27,749 4,587,785
50,000 18,339 38,938 27,749 4,587,785
*) Setelah Dikurangi dengan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
i)
Liabilities Obligations Due Immediately Deposits from Customers Current Accounts Savings Account Time Deposits Deposits from Other Banks Call Money Current Accounts Time Deposits Other Liabilities
*) Net of Allowance for Impairment Losses
Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, pendapatan yang masih akan diterima
i)
Nilai tercatat dari giro pada Bank Indonesia dan bank lain dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. Draft/July 26, 2016
Assets *) Cash Current Account with Bank Indonesia Current Account with Other Banks Placements with Other Banks and Bank Indonesia Marketable Securities Securities Purchase Under Resale Agreement Loans-Net Other Assets-Net Total
Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, accrued income The carrying amount of floating rate current accounts with Bank Indonesia and other banks is a reasonable approximation of fair value.
79
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Estimasi nilai wajar terhadap pendapatan yang masih akan diterima berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk hutang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 (satu) tahun sehingga nilai tercatat dari pendapatan yang masih akan diterima perkiraan yang layak atas nilai wajar. ii)
The estimated fair value of accrued income is based on discounted cash flows using prevailing money market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity. Since the maturity is below 1 (one) year, the carrying amount of accrued income is a reasonable approximation of fair value.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
ii)
Placements with Bank Indonesia dand other banks
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money, penempatan “fixed-term”, deposito berjangka
Placements with other banks and Bank Indonesia represent placements in the form of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), call money, “fixed-term” placements, time deposits.
Nilai tercatat dari penempatan dan simpanan overnight dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The carrying amount of floating rate placements and overnight deposits is a reasonable approximation of fair value.
Estimasi nilai wajar terhadap penempatan dengan suku bunga tetap ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk hutang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa.
The estimated fair value of fixed interest bearing deposits is based on discounted cash flows using prevailing money market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity.
iii)
Efek-efek Nilai wajar untuk efek-efek dan Obligasi Pemerintah ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker)/pedagang efek (dealer). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo, dan yield yang serupa.
iii)
Marketable securities The fair value for marketable securities and Government Bonds is based on market prices or broker/dealer price quotations. If this information is not available, fair value is estimated using quoted market prices for securities with similar credit, maturity, and yield characteristics.
iv)
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Estimasi nilai wajar terhadap efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk hutang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 (satu) tahun sehingga nilai tercatat dari efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
iv)
Securities purchased under resale agreements
Draft/July 26, 2016
The estimated fair value of securities purchased under resale agreements is based on discounted cash flows using prevailing money market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity. Since the maturity is below 1 (one) year, the carrying amount of securities purchased under resale agreements is a reasonable approximation of fair value.
80
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
v)
Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat setelah dikurangi oleh beban penurunan nilai. Estimasi nilai wajar mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi kini dari arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima. Arus kas yang diharapkan didiskontokan pada tingkat suku bunga pasar terkini untuk menentukan nilai wajar.
v)
Loans Loans are recorded at carrying amount net of charges for impairment. The estimated fair value represents the discounted amount of estimated future cash flows expected to be received. Expected cash flows are discounted at current market rates to determine fair value.
vi)
Liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, dan akrual bunga
vi)
Obligation due immediately, deposits from customers, deposits from other banks, and accrued interest expense
Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga, adalah sebesar jumlah terhutang ketika utang tersebut dibayarkan.
The estimated fair value of deposits with no stated maturity, which includes non-interest bearing deposits, is the amount repayable on demand.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar adalah:
As at 31 December 2015 and 2014, financial assets and liabilities measured at fair value based on following fair value hierarchy:
Nilai tercatat/ Carrying Value Rp Aset Keuangan Efek-efek Obligasi Pemerintah Jumlah
789,736 242,818 1,032,554
Nilai tercatat/ Carrying Value Rp Aset Keuangan Efek-efek Obligasi Pemerintah Jumlah
715,837 258,866 974,703
2015 Nilai Wajar/Fair value Tingkat 1/ Tingkat 2/ Level 1 Level 2 Rp Rp 789,736 242,818 1,032,554
Tingkat 3/ Level 3 Rp ----
2014 Nilai Wajar/Fair value Tingkat 1/ Tingkat 2/ Level 1 Level 2 Rp Rp
715,837 258,866 974,703
----
Financial Assets Marketable Securities Government Bonds Total
----
Financial Assets Marketable Securities Government Bonds Total
Tingkat 3/ Level 3 Rp
----
Tidak terdapat perpindahan antara tingkat 1 dan tingkat 2 hirarki nilai wajar.
There is no transfer between level 1 and level 2 of the fair value hierarchy.
Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk melakukan penilaian pada instrumen keuangan, antara lain: a. Harga yang dikutip dari pasar atau pedagang efek instrumen serupa; b. Nilai wajar dari swap tingkat suku bunga yang diperhitungkan sebagai nilai kini dari estimasi arus kas masa datang berdasarkan kurva imbal hasil yang dapat diobservasi; c. Nilai wajar dari kontrak berjangka valuta asing yang ditentukan berdasarkan kurs berjangka pada tanggal pelaporan keuangan; dan
Specific valuation technique used to value financial instruments include:
Draft/July 26, 2016
a. b.
c.
81
Quoted market prices or dealer quotes for similar instruments; Fair value of interest rate swap is calculated as the present value of estimated future cashflow based on observable yield curves; Fair value of foreign exchange contracts is determined using forward exchange rates at reporting date; and paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) d.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Teknik-teknik lainnya, seperti analisis arus kas diskontoan yang digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan lainnya.
d.
37. Manajemen Risiko
Other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for other financial instrument.
37. Risks Management
Dalam menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan penghimpunan dana, pemberian pinjaman maupun penyediaan jasa perbankan lainnya, Bank tidak terlepas dari berbagai risiko. Pelaksanaan kegiatan usaha tersebut dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan usaha Bank bila tidak dikelola dengan baik.
In carrying out its business activities related to fund raising, lending and providing other banking services, the Bank is in expose to the risks. Implementation of these activities could result in a negative impact on the Bank's business continuity if not managed properly.
Manajemen risiko mendapat perhatian khusus dari Bank sebagai upaya mengimbangi semakin kompleksnya produk dan aktivitas yang dihadapi. Dalam mencapai tujuan tersebut maka Bank telah memiliki Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertugas menetapkan kebijakan termasuk strategi manajemen risiko dan perencanaan dalam keadaan darurat (contingency plan) untuk menghadapi risiko yang timbul serta memperbaiki dan menyempurnakan penerapan manajemen risiko. Satuan Kerja Manajemen Risiko independen terhadap satuan kerja yang melakukan aktivitas Bank (Risk Taking Unit).
The risk management main objective is for the Bank to counterbalance the effect of the complexity of products. In achieving these objectives, the Bank has the Risk Management Committee and the Risk Management Unit in charge of setting policy including risk management strategies and planning in an emergency (contingency plan) to deal with the resulting risks and improve and refine the application of risk management. Risk Management Unit independent of the working unit activities Bank (Risk Taking Unit).
Penerapan manajemen risiko dilaksanakan melalui pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta penerapan sistem informasi manajemen risiko dan sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
Application of risk management is carried out through active oversight board of commissioners and directors, the adequacy of policies, procedures and limits of risk management, adequacy the processes of risk identification, measurement, monitoring and control, and the implementation of risk management information systems and a comprehensive internal control system.
a.
a.
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) atau debitur untuk memenuhi kewajibannya yang timbul dari aktivitas fungsional Bank seperti perkreditan, treasury, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance). Risiko kredit diukur melalui probabilitas terjadinya default pada masa mendatang. Perhitungan probability default tersebut selanjutnya akan dijadikan dasar untuk perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai modal (capital at risk), pricing, alokasi modal dan manajemen portofolio.
Draft/July 26, 2016
Credit Risk Credit risk is the risk of loss due to failure of the counterparty or debtor to fulfill its obligations arising from the functional activities such as bank lending, treasury, investment and trade finance (trade finance).
Credit risk is measured by the probability of default in the future. Calculation of default probability will then be used as the basis for the calculation of impairment losses of capital (capital at risk), pricing, capital allocation and portfolio management.
82
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Manajemen risiko kredit menitikberatkan pada pengelolaan kualitas aset yang baik, seleksi debitur dengan mengacu pada ketentuan Risk Acceptance Criteria (RAC), kemudian melakukan pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berskala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan, memberikan saran-saran perbaikan, sehingga kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan; four eyes principles sebagai salah satu pengendalian risiko kredit pada proses pemberian kredit telah dilaksanakan unit-unit kerja; dan Early Warning System (EWS) sebagai salah satu alat pemantauan (monitoring) dengan cara mendeteksi secara dini debitur yang berpotensi default. Sistem tersebut dapat mendukung proses pemantauan pinjaman secara menyeluruh, mengidentifikasi tindakan perbaikan, dan menyempurnakan tindak lanjut secara efektif.
Credit risk management focuses on managing asset quality, selecting the borrowers in accordance to Risk Acceptance Criteria (RAC), then monitoring and routinely examining disbursed loans, giving suggestions for improvement so that the losses that may occur can be minimized; implementing four eyes principles as one of controlling credit risk in the loan process; and Early Warning System (EWS) as one means of early detection of potential borrowers default. The system can help the whole process of monitoring overall loans, identify corrective actions, and effectively improve the follow-up actions.
Pemberian kredit juga tidak mengabaikan konsep hubungan total debitur (one obligor concept), pemantauan terhadap konsentrasi kredit pada sektor ekonomi tertentu, pemenuhan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta penentuan limit kewenangan dalam proses pemutusan kredit yang dilakukan secara berjenjang.
The credit disbursement were made without ignoring the concept of total debtor relations (one obligor concept), concentration of credit monitoring in certain economic sectors, compliance with the provisions of Legal Lending Limit (LLL) as well as the determination of the authority limit the loan approval process done in stages.
Analisa eksposur maksimum terhadap risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau peningkatan kualitas kredit lain adalah sebagai berikut:
Analysis of the maximum exposure to credit risk without taking into account any collateral held or other credit quality improvement are as follows:
Eksposur Maksimum Risiko Kredit
Maximum Exposure of Credit Risk
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk fasilitas kredit yang belum digunakan dan bank garansi yang diterbitkan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai yang harus dibayarkan oleh Bank jika kewajiban atas fasilitas kredit yang belum digunakan dan bank garansi yang diterbitkan terjadi.
For financial assets that are recognized in the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk equal to its carrying value. For unused credit facilities and bank guarantees issued, the maximum exposure to credit risk is a value that must be paid by the Bank if liabilities for unused credit facilities and bank guarantees issued to happen.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya:
The following table presents the Bank's maximum exposure to credit risk for financial instruments in the statement of financial position and balance sheet, regardless of the collateral held or other credit protection:
Draft/July 26, 2016
83
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 Rp Laporan Posisi Keuangan: Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih Akan Diterima Sub Jumlah Komitmen dan Kontinjensi Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang belum Digunakan Spot Exchange Bought (SXB) USD Spot Exchange Bought (SXB) SGD Bank Garansi yang Diterbitkan Sub Jumlah Jumlah
2014 Rp
386,383 423,899
424,897 12,348
1,139,131 1,032,554
1,436,128 974,703
-3,482,580 27,492 6,492,039
381,614 2,403,881 24,336 5,657,907
Statement of Financial Position: Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks Placements with Bank Indonesia and Other Banks Marketable Securities Securties Purchased under Resale Agreement Loans Accrued Income Sub Total Commitments and Contingencies
(677,408) 2,068 1,464 (55,244) (729,120) 5,762,919
(457,389) --(27,605) (484,994) 5,172,913
Unused Loans Facilities Spot Exchange Bought (SXB) USD Spot Exchange Bought (SXB) SGD Bank Guarantees Issued Sub Total Total
Bank menetapkan jenis dan nilai agunan yang dijaminkan sesuai skema kredit. Jenis dari agunan terdiri dari: a. Agunan Utama yaitu terdiri dari: (1) Agunan Tunai antara lain terdiri dari deposito, tabungan, giro, setoran agunan tunai (margin deposit) dan sejenisnya yang diterbitkan dan disimpan oleh Bank. (2) Agunan utama non tunai adalah sebagai berikut: a. Tanah dan bangunan (termasuk apartemen) yang terletak di daerah yang marketable dan berkembang. b. Tanah Kosong yang marketable dan berkembang. c. Kendaraan bermotor dengan umur kendaraan maksimum 3 (tiga) tahun pada saat pengajuan kredit. d. Mesin-mesin produksi, Alat berat (heavy equipment) yang dapat didaftarkan secara fidusia. e. Kapal laut (min 20 M3) yang dapat dipasang Hipotik.
The Bank set the type and value of the collateral pledged appropriate credit schemes. Types of collateral consisting of: a. Main Collateral, consists of: (1) Cash collateral is comprised of deposits, savings, checking, deposit cash collateral (margin deposit) and the like issued and retained by the Bank. (2) The main non cash collateral is as follows:
Di samping agunan utama yang dapat diterima Bank, terdapat juga agunan tambahan (secondary collateral) di dalam proses pemberian kredit, namun tidak diperhitungkan di dalam menghitung coverage ratio.
In addition to the main collateral acceptable to the Bank, there are also additional collateral (secondary collateral) in the credit granting process, but not taken into account in calculating the coverage ratio.
Draft/July 26, 2016
a.
b. c.
d.
e.
84
Lands and buildings (including apartments) located in areas that are marketable and growing. Vacant Lands that are marketable and growing. Motor vehicles with a maximum vehicle age of 3 (three) years at the time of loan application. The machines, heavy equipment (heavy equipment) that can be registered as a fiduciary. Ships (min 20 M3) which can be mounted Mortgages.
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
b. Jenis agunan tambahan dapat berupa agunan fisik maupun agunan non fisik, antara lain sebagai berikut: - Barang dagangan dan/atau bahan baku. - Piutang dagang. - Aktiva tetap lainnya.
b. Additional collateral types of collateral can be physical or non-physical collateral, as follows:
Proses penentuan peringkat kredit Bank membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Peringkat kredit setiap debitur ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secepatnya. Peringkat kredit yang diterapkan atas setiap debitur juga mempertimbangkan kualitas kredit dari debitur tersebut yang telah ditentukan oleh bank-bank lain.
The process of determining credit ratings of Bank distinguish exposures to determine which ones have the exposure factor greater risk and potential loss rate is higher. The credit rating of each debtor are reviewed regularly and changes are implemented as soon as possible. Credit ratings applied to each debtor also considers the credit quality of the borrowers who have been determined by other banks.
Pembagian aset keuangan berdasarkan kualitas kreditnya disajikan di bawah ini:
Distribution of financial assets by credit quality is presented below:
-
Merchandise and / or raw materials. Account receivable. Other fixed assets.
2015 Belum Jatuh Tempo dan Mengalami Penurunan Nilai/ Not Yet Due and Impaired Rp
Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Allowance for Impaiment Losses Rp
Rp
Jumlah/ Total
Rp
Aset pada Biaya Perolehan Diamortisasi Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih Akan Diterima
386,383 423,899
---
---
386,383 423,899
1,139,131 619,825 3,482,580 27,492
-----
--(16,316) --
1,139,131 619,825 3,466,264 27,492
Assets at Amortized Cost Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks Placements with Bank Indonesia and Other Banks Marketable Securities Loans Accrued Income
Aset Tersedia untuk Dijual Efek-efek Jumlah
412,729 6,492,039
---
-(16,316)
412,729 6,475,723
Available For Sale Marketable Securities Total
2014 Belum Jatuh Tempo dan Mengalami Penurunan Nilai/ Not Yet Due and Impaired Rp Aset pada Biaya Perolehan Diamortisasi Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih Akan Diterima Aset Tersedia untuk Dijual Efek-efek Jumlah
Draft/July 26, 2016
Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Allowance for Impaiment Losses Rp
Rp
Jumlah/ Total
Rp
424,897 12,348
---
---
424,897 12,348
1,436,128 746,363
---
---
1,436,128 746,363
381,614 2,403,881 24,336
----
-(11,194) --
381,614 2,392,687 24,336
Assets at Amortized Cost Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks Placements with Bank Indonesia and Other Banks Marketable Securities Securties Purchased under Resale Agreement Loans Accrued Income
228,340 5,657,907
---
-(11,194)
228,340 5,646,713
Available For Sale Marketable Securities Total
85
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Bank mengevaluasi penurunan nilai aset keuangan secara individual dan kolektif. Penurunan nilai secara individual terkait dengan eksposur yang secara individual signifikan, sedangkan penurunan nilai kolektif terkait kelompok aset keuangan yang sejenis dimana kerugian telah terjadi namun belum dapat diidentifikasi atas aset yang secara individual tidak signifikan dan eksposur yang secara individual signifikan yang telah dievaluasi penurunan nilainya secara individual namun tidak ditemukan adanya penurunan nilai secara individual.
The Bank assesses impairment of financial assets individually and collectively. Individually impaired associated with exposures that are individually significant, while decreasing collective values associated group of financial assets that kind where losses have been incurred but not yet identified for assets that are individually insignificant and exposures that are individually significant are evaluated for impairment on an individual basis however, there are no individually impaired.
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Eksposur menunjukkan laba yang tinggi atau stabil, modal dan likuiditas yang memadai, secara umum tercermin dengan pembayaran komitmen terhadap Bank secara tepat waktu. Sumber pembayaran dapat diidentifikasikan secara jelas.
Not Yet Due and Not Impaired
Mengalami penurunan nilai Eksposur dengan peringkat kurang lancar, diragukan dan macet dimana Bank telah menentukan bahwa terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan Bank tidak mengharapkan untuk menerima kembali seluruh nilai pokok dan bunga tertunggak sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian.
Impaired Exposures rated as substandard, doubtful and loss which the Bank has determined that there is objective evidence of impairment and the Bank does not expect to receive back the full value of unpaid principal and interest according to the contractual terms of the agreement.
Analisa Konsentrasi Kredit Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah nasabah menjalankan kegiatan usaha yang sejenis atau menjalankan kegiatan usaha dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika nasabah memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan mereka untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya secara serupa dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau kondisi lainnya.
Credit Concentration Analysis Concentration of credit risk arise when a number of customers running a similar business activities or carry out business activities in the same geographical area, or when the customer has similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations similarly affected by changes in economic conditions or other conditions.
Konsentrasi risiko kredit pada posisi keuangan berdasarkan jenis debitur:
Concentration of credit risk on the financial position based on the type of debtor:
Draft/July 26, 2016
Exposure indicate a high or stable earnings, capital and liquidity are adequate, it is generally reflected in the Bank's commitment to the payment in a timely manner. Source of payment can be clearly identified.
86
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2015
Pemerintah dan
Bank/
Lembaga
Perusahaan
Perseorangan/
Jumlah/
Bank Indonesia/
Banks
Keuangan
Lainnya/
Individuals
Total
Bukan Bank/
Other
Non Bank
Companies Rp
Rp
Government and Bank of Indonesia
Financial Institutions Rp
Rp
Rp
Rp
Giro pada Bank Indonesia/ Current Accounts with Bank Indonesia
386,383
--
--
--
--
386,383
--
423,899
--
--
--
423,899
242,189
896,942
--
--
--
1,139,131
291,569
359,950
315,035
66,000
--
1,032,554
--
--
517,601
1,791,265
1,173,714
3,482,580
Giro pada Bank Lain/ Current Accounts with Other Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain/ Placements with Bank Indonesia and Other Banks Efek-efek/Marketable Securities Kredit yang Diberikan/ Loans Pendapatan yang Masih Akan Diterima/ Accrued Income
7,031
2,347
2,650
8,977
6,487
27,492
927,172
1,683,138
835,286
1,866,242
1,180,201
6,492,039
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Allowance for Impairment Losses Jumlah/Total
(16,316) 6,475,723
2014 Pemerintah dan
Bank/
Lembaga
Perusahaan
Perseorangan/
Jumlah/
Bank Indonesia/
Banks
Keuangan
Lainnya/
Individuals
Total
Bukan Bank/
Other
Non Bank
Companies Rp
Rp
Government and Bank Indonesia
Financial Institutions Rp
Rp
Rp
Rp
Giro pada Bank Indonesia/ Current Accounts with Bank Indonesia
424,897
--
--
--
--
424,897
--
12,348
--
--
--
12,348
599,700
746,428
90,000
--
--
1,436,128
437,286
221,984
279,433
36,000
--
974,703
Giro pada Bank Lain/ Current Accounts with Other Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain/ Placements with Bank Indonesia and Other Banks Efek-efek/Marketable Securities Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali/ Securities Purchase Under Resale Agreement Kredit yang Diberikan/ Loans Pendapatan yang Masih Akan Diterima/ Accrued Income
381,614
--
--
--
--
381,614
--
78
325,500
1,117,455
960,848
2,403,881
3,921
3,415
2,461
7,817
6,722
24,336
1,847,418
984,253
697,394
1,161,272
967,570
5,657,907
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Allowance for Impairment Losses Jumlah/Total
(11,194) 5,646,713
Konsentrasi risiko kredit pada rekening administratif berdasarkan jenis debitur:
Draft/July 26, 2016
Concentration of credit risk on the balance sheet based on the type of debtor:
87
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia
Bank/ Banks
Rp
Rp
Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang Belum Ditarik/ Unused Loans Facilities Tagihan Spot Exchange Bought / Spot Exchange Bought (SXB) Charges Bank Garansi yang Dterbitkan/ Bank Guarantees Issued Jumlah/Total
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2015 Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Non Bank Financial Institutions Rp
Perusahaan Lainnya/ Other Companies
Perseorangan/ Individuals
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
--
2,000
--
363,061
312,347
677,408
--
--
(3,532)
--
--
(3,532)
--
--
--
50,894
4,350
55,244
--
2,000
(3,532)
413,955
316,697
729,120
2014 Pemerintah dan
Bank/
Lembaga
Perusahaan
Perseorangan/
Jumlah/
Bank Indonesia/
Banks
Keuangan
Lainnya/
Individuals
Total
Bukan Bank/
Other
Non Bank
Companies Rp
Rp
Government and Bank of Indonesia
Financial Institutions Rp
Rp
Rp
Rp
Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang Belum Ditarik/ Unused Loans Facilities
--
1,923
--
184,950
270,516
457,389
--
--
--
16,247
11,358
27,605
--
1,923
--
201,197
281,874
484,994
Bank Garansi yang Dterbitkan/ Bank Guarantees Issued Jumlah/Total
Konsentrasi risiko kredit dari kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit, valuta dan sektor ekonomi diungkapkan pada Catatan 10. b.
Concentration of credit risk of loans by type of loan, currency and economic sector disclosed in Note 10.
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada nasabah maupun counterparty sesuai waktu yang dijanjikan. Pengukuran risiko likuiditas dilakukan dengan meneliti seluruh arus kas masuk dan arus kas keluar dari Bank, kemudian mengidentifikasi segala kemungkinan kekurangan dana di masa depan termasuk kebutuhan komitmen dan kontinjensi.
b.
Liquidity Risk Liquidity risk is the risk which the Bank is unable to comply its obligations to customers and counterparties according to the time appointed in due course. The liquidity risk measurement is done by examining all cash inflows and outflows from the Bank, then identify all the possible shortage of funds in the future including the need for commitments and contingencies.
Pengelolaan likuiditas aset dan liabilitas meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang optimal untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo di setiap saat, serta pengelolaan risiko tingkat suku bunga yang timbul dari setiap transaksi yang tercantum pada laporan posisi keuangan maupun rekening administrasi.
The management of liquidity asset and liabilities include maintaining liquidity at a level sufficient to comply the obligations that mature at any time, and managing interest rate risk arising from each transaction listed on the statement of financial position or off balance sheet.
Ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana dari pihak ketiga yang pada umumnya lebih pendek dari jangka waktu penyaluran kredit yang diberikan, akan menyebabkan masalah likuiditas yang mempengaruhi kemampuan Bank dalam
The gap between the period of funding from third parties which are generally shorter than the period of disbursement of loans, would cause liquidity problems affecting the ability of the Bank in fulfilling its obligations to its customers. This can affect the level of public
Draft/July 26, 2016
88
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
memenuhi kewajibannya kepada para nasabah. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank.
confidence which in turn can affect the survival of the Bank.
Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi melalui pemeliharaan aset produktif yang likuid dan memadai sejalan dengan perkiraan arus kas serta struktur kewajiban yang ada. Pemeliharaan aset produktif yang likuid terdiri dari pemeliharaan cadangan wajib (reserve requirement) seperti yang ditetapkan oleh Bank Indonesia serta pemeliharaan efek-efek berjangka pendek yang sangat likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia. Bank juga memelihara cadangan aset produktif yang likuid lainnya, terdiri dari penempatan dana jangka pendek di bank lain serta efek-efek berjangka panjang yang likuid seperti surat utang negara. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan menerapkan batasan-batasan konsentrasi deposan dan berusaha mengurangi ketergantungannya pada dana mahal seperti deposito dan menggantinya dengan sumber dana murah seperti giro dan tabungan. Selain itu, Bank senantiasa memelihara kemampuan melakukan akses ke pasar uang, dengan selalu memelihara hubungan dengan bank-bank koresponden. Bank secara berkala meninjau seluruh keadaan di atas sekaligus mengambil tindakan guna menganeka-ragamkan cara pendanaan.
The Bank liquidity management emphasized on the adjustment of the inflow and outflow of funds. The gap in cash flows has been anticipated by maintenance of liquid and adequate productive asset in line with the forecast of cash flow and existing structure of liabilities. Liquid productive asset maintenance consists of maintenance of reserve requirement set by Bank Indonesia and maintenance of short term marketable securities such as Certificates of Bank Indonesia. The Bank also maintains allowance of others liquid productive assets consisting of short term current accounts with other banks and long term liquid marketable securities such as government bonds. Liquidity management is also carried out through management of the structure of funding sources by applying the limits depositor and trying to reduce its dependence on costly funds such as deposits and replace them with cheaper funding such as demand deposits and saving deposits. In addition, the Bank continues to maintain the ability to access the money market, by always maintaining relationships with correspondent banks. The Bank periodically reviews the entire situation above and also take action to diversify ways of funding.
Analisa likuiditas/maturity gap adalah untuk mengukur beda kumulatif antara aset produktif (earning assets) dengan kewajiban berbunga (interest bearing liabilities) dan dampaknya terhadap likuiditas Bank serta exposure terhadap perubahan tingkat bunga. Risiko tingkat bunga atau sensitivitas timbul apabila jatuh tempo aset produktif berbeda secara signifikan dengan jatuh tempo kewajiban berbunga.
Analysis of liquidity/maturity gap is to measure the cumulative difference between earning assets and interest bearing liabilities and their impact on the liquidity of the Bank and its exposure to changes in interest rates. Interest rate risk arises when the maturity of assets earning significantly different or its sensivity with the maturity of interest-bearing obligations.
Seiring dengan ketatnya persaingan dalam penghimpunan dana pihak ketiga, maka akan mempengaruhi tingkat suku bunga simpanan yang diberikan khususnya deposito, maka Bank telah melakukan kajian yang memadai atas pemberian tingkat suku bunga pada beberapa nasabah yang melebihi tingkat suku
Along with the intense competition in third-party funds, it will affect the interest rates on deposits are given in particular deposits, the Bank has conducted a study that is adequate for the granting of interest rates on some customers that exceeds the level of guaranteed interest rates Deposit Insurance Corporation (LPS).
Draft/July 26, 2016
89
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Langkah mitigasi risiko atas kemampuan likuiditas Bank dalam memenuhi kewajiban atas simpanan yang tidak termasuk dalam skema penjaminan LPS tersebut dilakukan dengan cara mengelola cadangan sekunder (secondary reserve) yang memadai di samping struktur permodalan Bank yang masih cukup kuat. Mekanisme pengaturan kebijakan pengelolaan tersebut dilakukan secara berkala dalam rapat Komite Aset dan Liabilitas untuk memonitor dan menentukan langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan dalam meminimalisir risiko yang mungkin timbul.
Risk mitigation measures on the ability of the Bank's liquidity to meet obligations on deposits which are not included in the scheme of LPS is done by managing the secondary backup (secondary reserve) are inadequate in addition to the Bank's capital structure is still quite strong. The management policy setting mechanisms are conducted regularly in the Asset and Liability Committee meeting to monitor and determine the anticipatory measures that need to be done in minimizing the risks that may arise.
Sepanjang tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah menyediakan alat likuid yang cukup untuk mengantisipasi liabilitas jangka pendek, arus kas bersih dapat diatur dengan baik, cukup baik dan cukup mudah untuk memperoleh akses sumber dana pasar uang.
Throughout the years ended December 31, 2015 and 2014, the Bank has provided sufficient liquid assets to anticipate short-term liabilities , net cash flow can be regulated, is good enough and easy enough to gain access to sources of money market funds .
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aset dan liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas masuk atau keluar.
The following table presents maturity information on estimated maturities of assets and liabilities under the contract to be cash inflows or outflows.
Jumlah/ Total
Rp ASET Kas/Cash Giro Pada Bank Indonesia/ Current Accounts with Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain/ Current Accounts with Other Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain/Placements with Bank Indonesia and Other Banks Efek-efek/Marketable Securities Kredit yang Diberikan/Loans Pendapatan yang Masih Akan Diterima/Accrued Income Sub Jumlah/Sub Total Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/Allowance for Impairment Losses Jumlah/Total
Draft/July 26, 2016
Tidak Mempunyai s/d 1 Bulan/ Until 1 Month Kontrak Jatuh Tempo/ No Contractual Maturity Rp Rp
2015 1 s/d 3 Bulan/ 1 until 3 Months
3 s/d 6 Bulan/ 3 Until 6 Months
6 s/d 12 Bulan/ 6 Until 12 Months
> 12 Bulan/ > 12 Months
Rp
Rp
Rp
Rp
97,493
97,493
--
--
--
--
--
386,383
386,383
--
--
--
--
--
423,899
423,899
--
--
--
--
--
1,139,131 1,032,554 3,482,580
----
998,007 -315,669
24,819 50,000 359,434
9,738 286,552 603,825
106,567 76,988 1,122,980
-619,014 1,080,672
27,492 6,589,532
-907,775
27,492 1,341,168
-434,253
-900,115
-1,306,535
-1,699,686
(16,316) 6,573,216
90
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jumlah/ Total
Rp LIABILITAS Simpanan Nasabah/ Deposits from Customers Simpanan dari Bank Lain/ Deposits from Other Banks Utang Pajak/Taxes Payable Liabilitas Lain-lain/ Other Liabilities Jumlah/Total Perbedaan Jatuh Tempo/ Differences In Maturity Posisi Neto Setelah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/Net Posisitions After Allowance for Impairment Losses
Posisi Neto Setelah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/Net Posisitions After Allowance for Impairment Losses
Draft/July 26, 2016
2015 1 s/d 3 Bulan/ 1 until 3 Months
3 s/d 6 Bulan/ 3 Until 6 Months
6 s/d 12 Bulan/ 6 Until 12 Months
> 12 Bulan/ > 12 Months
Rp
Rp
Rp
Rp
2,216,588
1,789,848
724,286
23,221
47,304
--
674,980 4,833
---
641,050 4,117
33,930
-716
--
---
32,392 5,513,452
3,391 2,219,979
9,739 2,444,754
14,554 772,770
4,224 28,161
484 47,788
---
1,076,080
(1,312,204)
(1,103,586)
(338,517)
871,954
1,258,747
1,699,686
2014 1 s/d 3 Bulan/ 1 until 3 Months
3 s/d 6 Bulan/ 3 Until 6 Months
6 s/d 12 Bulan/ 6 Until 12 Months
> 12 Bulan/ > 12 Months
Rp
Rp
Rp
Rp
1,059,764
Rp
LIABILITAS Simpanan Nasabah/ Deposits from Customers Simpanan dari Bank Lain/ Deposits from Other Banks Utang Pajak/Taxes Payable Liabilitas Lain-lain/ Other Liabilities Jumlah/Total Perbedaan Jatuh Tempo/ Differences In Maturity
Tidak Mempunyai s/d 1 Bulan/ Until 1 Month Kontrak Jatuh Tempo/ No Contractual Maturity Rp Rp
4,801,247
Jumlah/ Total
ASET Kas/Cash Giro Pada Bank Indonesia/ Current Accounts with Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain/ Current Accounts with Other Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain/Placements with Bank Indonesia and Other Banks Efek-efek/Marketable Securities Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali/ Securities Purchase Under Resale Agreement Kredit yang Diberikan/Loans Pendapatan yang Masih Akan Diterima/Accrued Income Sub Jumlah/Sub Total Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/Allowance for Impairment Losses Jumlah/Total
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Tidak Mempunyai s/d 1 Bulan/ Kontrak Until 1 Month Jatuh Tempo/ No Contractual Maturity Rp Rp
49,797
49,797
--
--
--
--
--
424,897
424,897
--
--
--
--
--
12,348
12,348
--
--
--
--
--
1,436,128 974,703
---
1,193,700 157,753
34,484 80,895
207,944 271,470
-90,490
-374,095
381,614 2,403,881
---
381,614 32,668
-202,897
-336,537
-893,168
-938,611
24,336 5,707,704
-487,042
24,336 1,790,071
-318,276
-815,951
-983,658
-1,312,706
4,452,759
1,720,523
2,036,710
608,025
37,538
49,963
--
107,277 6,409
18,338 --
68,397 4,506
20,542 --
-1,903
---
---
27,749 4,594,194
4,598 1,743,459
1,431 2,111,044
15,952 644,519
-39,441
5,768 55,731
---
1,113,510 4,594,194
(1,256,417)
(320,973)
(326,243)
776,510
927,927
1,312,706
(11,194) 5,696,510
1,102,316
91
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) c.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank yang dapat merugikan Bank (Adverse movement).
c.
Pengukuran risiko pasar dilakukan melalui pendekatan analisis sensitivitas tingkat bunga untuk risiko suku bunga dan risiko Surat Berharga (Bonds). Risiko pasar dikendalikan dengan penerapan limit, khususnya transaksi trading limit. Limit-limit tersebut antara lain adalah sensitivity limit, trigger loss limit, dan position limit. d.
Market risk measurement is done through interest rate sensitivity analysis approach to interest rate risk and the risk of Securities (Bonds). Market risk is controlled by the application of the limit, especially trading limit transactions. The limits include sensitivity limit, trigger loss limit, and position limit.
Risiko Suku Bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko kemungkinan turunnya pendapatan bunga bersih dan nilai pasar portofolio aset akibat perubahan tingkat bunga di pasar uang. Oleh karena aset dan liabilitas seperti giro pada bank lain, investasi dalam bentuk efek-efek, pinjaman, giro, tabungan, deposito dan sertifikat deposito, pinjaman yang diterima dan liabilitas pasar uang lainnya memiliki berbagai tingkat bunga dan jangka waktu, perubahanperubahan pada tingkat bunga dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan bunga bersih.
d.
Dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakseimbangan aset dan liabilitas, manajemen Bank, melalui mekanisne rapat ALCO bulanan, selalu melakukan reviu beberapa hal yang sifatnya sangat strategis, antara lain: a. Pengelolaan pendanaan (funding) yang memiliki jatuh tempo tidak seimbang, b. Ketepatan pengelolaan aset dan liabilitas yang memiliki sensitivitas terhadap perubahan suku bunga, c. Analisis dana pihak ketiga yang menggambarkan trend berbagai produk dana pihak ketiga yang berada pada wilayah diseluruh Indonesia, d. Penempatan dana pada portofolio efekefek, e. Laporan perkembangan kredit yang ada dan yang baru, f. Strategi penetapan harga seusai dengan kondisi pasar saat ini, dan g. Perbandingan target dengan realisasi dana pihak ketiga.
Draft/July 26, 2016
Market Risk Market risk is the risk arising from movements in market variables of the portfolio held by the Bank that can harm Bank (Adverse movement).
Interest Risk Interest rate risk is the risk of possible decline in net interest income and market value of the portfolio of assets due to changes in interest rates in the money market. Because assets and liabilities as current accounts with other banks, investments in marketable securities, loans, current accounts, savings deposits, time deposits and certificates of deposits, borrowings and liabilities other financial markets have different interest rate and term, the changes on the interest rate may result in an increase or decrease in net interest income.
In circumstances of a possible imbalance of asset and liability management, the Bank, through mechanism of monthly ALCO meetings, always do a review of some of the things that is very strategic, among others: a. Management of funding which has a maturity of not balanced, b. Accuracy management of assets and liabilities that have a sensitivity to interest rate changes, c. Analysis of third party funds that illustrate trends of various products of third party funds that are in the area around Indonesia, d. Placement of funds in a portfolio of securities, e. The report credits the development of existing and new, f. After pricing strategy with current market conditions, and g. Comparison with the realization of the target of third party funds.
92
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Tabel di bawah ini menyajikan aset berbunga dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) Bank pada nilai tercatat, berdasarkan jangka waktu kontraktual, adalah sebagai berikut:
The table below presents the assets and liabilities flowering bloom (not for trading purposes) Bank at carrying value, based on the contractual time period, are as follows:
2015 Bunga Mengambang/Floating Interest ≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan > 1 tahun/ > 1 year 1 tahun/ ≤ 1 months 1 - 3 months 3 months 1 year Rp Rp Rp Rp ASET/ ASSETS Giro pada Bank Indonesia/ Current Accounts with Bank Indonesia Giro pada Bank Lain/ Current Accounts with Other Banks Penempatan pada Bank Indonesia & Bank Lain/ Placements with Bank Indonesia & Other Banks Efek-efek/ Marketable Securities Kredit yang Diberikan/ Loans Jumlah Aset Keuangan/ Total Financial Assets LIABILITAS/ LIABILITIES Simpanan Nasabah/Deposit from Customers Giro/Current Accounts Tabungan/Saving Accounts Deposito/ Time Deposits Simpanan dari Bank Lain/ Deposits from Other Banks Jumlah Liabilitas Keuangan/ Total Financial Liabilities Jumlah Gap Repricing Suku Bunga/ Total Gap Repricing Interest Rate
Draft/July 26, 2016
≤ 1 bulan/ ≤ 1 months
Rp
Bunga Tetap/ Fixed Interest 1 - 3 bulan/ 3 bulan > 1 tahun/ >1 year 1 tahun/ 1 - 3 month 3 months 1 year Rp Rp Rp
Jumlah/ Total
Rp
386,383
--
--
--
--
--
--
--
386,383
423,899
--
--
--
--
--
--
--
423,899
--
--
--
--
998,007
24,819
116,305
--
1,139,131
-85,669
-356,934
-1,522,611
-810,458
-230,000
50,000 2,500
363,540 204,194
619,014 270,214
1,032,554 3,482,580
895,951
356,934
1,522,611
810,458
1,228,007
77,319
684,039
889,228
6,464,547
1,609,989
--
--
--
--
--
--
--
1,609,989
606,599 --
---
---
---
-1,726,860
-728,140
-129,659
---
606,599 2,584,659
--
--
--
--
669,201
5,779
--
--
674,980
2,216,588
--
--
--
2,396,061
733,919
129,659
--
5,476,227
(1,320,637)
356,934
1,522,611
810,458
(1,168,054)
(656,600)
554,380
889,228
988,320
93
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2014
Bunga Mengambang/Floating Interest ≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan > 1 tahun/ > 1 year 1 tahun/ ≤ 1 months 1 - 3 months 3 months 1 year Rp Rp Rp Rp ASET/ ASSETS Giro pada Bank Indonesia/ Current Accounts with Bank Indonesia Giro pada Bank Lain/ Current Accounts with Other Banks Penempatan pada Bank Indonesia & Bank Lain/ Placements with Bank Indonesia & Other Banks Efek-efek/ Marketable Securities Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali/ Securities Purchase Under Resale Agreement Kredit yang Diberikan/ Loans Jumlah Aset Keuangan/ Total Financial Assets LIABILITAS/ LIABILITIES Simpanan Nasabah/Deposit from Customers Giro/Current Accounts Tabungan/Saving Accounts Deposito/ Time Deposits Simpanan dari Bank Lain/ Deposits from Other Banks Jumlah Liabilitas Keuangan/ Total Financial Liabilities Jumlah Gap Repricing Suku Bunga/ Total Gap Repricing Interest Rate
≤ 1 bulan/ ≤ 1 months
Rp
Bunga Tetap/ Fixed Interest 1 - 3 bulan/ 3 bulan > 1 tahun/ >1 year 1 tahun/ 1 - 3 month 3 months 1 year Rp Rp Rp
Jumlah/ Total
Rp
424,897
--
--
--
--
--
--
--
424,897
12,348
--
--
--
--
--
--
--
12,348
--
--
--
--
--
1,193,700
242,428
--
1,436,128
--
--
--
--
157,753
80,895
361,960
374,095
974,703
-29,006
-196,271
-973,125
-752,942
381,614 2,083
-1,314
-256,581
-192,559
381,614 2,403,881
466,251
196,271
973,125
752,942
541,450
1,275,909
860,969
566,654
5,633,571
1,331,152
--
--
--
--
--
--
--
1,331,152
389,371 --
---
---
---
-1,697,371
-895,339
-139,526
---
389,371 2,732,236
18,339
--
--
--
88,938
--
--
--
107,277
1,738,862
--
--
--
1,786,309
895,339
139,526
--
4,560,036
(1,272,611)
196,271
973,125
752,942
(1,244,859)
380,570
721,443
566,654
1,073,535
Eksposur Bank terhadap Risiko Tingkat Suku Bunga Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga.
The Bank’s Exposure to Interest Rate Risk
Sensitivitas Suku Bunga Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu:
Interest Rate Sensitivity The table below summarizes the sensitivity of net income Bank on December 31, 2015 and 2014 on interest rate changes are:
The table below summarizes the Bank's exposure to interest rate risk.
2015 Peningkatan 100bps/ Penurunan 100bps/ Increased 100bps Decreased 100bps Rp Rp Pengaruh terhadap Laba Bersih
(439)
439
Effect on Net Income
2014 Peningkatan 100bps/ Penurunan 100bps/ Increased 100bps Decreased 100bps Rp Rp Pengaruh terhadap Laba Bersih
Draft/July 26, 2016
(1,992)
94
(1,992)
Effect on Net Income
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Proyeksi di atas menunjukkan bahwa jika tingkat suku bunga bergerak pada jumlah yang sama akan berpotensi mempengaruhi laba bersih Bank dengan asumsi seluruh variabel lainnya, tanggal pelaporan, dan posisi hingga jatuh tempo adalah konstan. e.
The above projections show that if the interest rate moves in the same amount will potentially effected the Bank's net profit assuming all other variables, the reporting date, and the position to maturity is constant.
Risiko Mata Uang Bank memiliki eksposur risiko mata uang akibat adanya transaksi dalam valuta asing. Pengelolaan posisi valuta asing Bank dapat dikelompokkan dalam dua aktivitas yaitu trading book, yang dikelola untuk menghasilkan laba selisih kurs, dan banking book, yang dikelola untuk mengendalikan Posisi Devisa Neto (“PDN”) Bank secara keseluruhan.
Mata Uang Asing/ Foreign Currency
e.
Currency Risk Bank exposure to currency risk as a result of transactions in foreign currencies. Management of foreign exchange position of the Bank can be grouped into two activities, namely trading book, which managed to generate foreign exchange earnings, and the banking book, which managed to control the Net Open Position ("NOP") in its entirety.
Aset dan Liabilitas/ Assets and Liabilities
Rp Dolar Amerika Serikat/United Stated Dollars Dolar Singapura/Singaporean Dollars Jumlah/Total
f.
71,197,579 5,855,903
2015 Komitmen dan Kontinjensi/ Commitments and Contigents Rp
Jumlah Absolut/ Absolute Amount
Rp
150,000 150,000
71,347,579 6,005,903 77,353,482
Pengelolaan risiko likuiditas menjadi bagian dari proses manajemen risiko pasar. Pemantauan risiko likuiditas dilakukan melalui pengelolaan maksimum cash out.
Liquidity risk management becomes part of market risk management process. Monitoring of liquidity risk is through cash out maximum management.
Sesuai dengan PBI No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 17/5/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015, keseluruhan Posisi Devisa Neto Bank dan Posisi Devisa Neto on balance sheet terhadap modal di akhir hari kerja pada tanggal 31 Desember 2015 masing-masing adalah 0,02% dan 0,27%
In accordance with PBI No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003 and the latest amendment with No. 17/5/PBI/2015 dated May 29, 2015, the overall Net Open Position of the Bank and on balance sheet Net Open Position as at the closing of business day against capital as at 31 December 2015 were 0.02% and 0.27%, respectively.
Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
f.
Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional senantiasa dibuat, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur. Bank Draft/July 26, 2016
Operational Risk Operational risk is the risk that due to insufficient and / or failed internal processes, human error, system failure, or the external problems that affect the operations of the Bank.
The related policy and procedures for the management of operational risk are issued, reviewed and improved continuously including the Minimum Controls Standard Policy to ensure the adequacy of control mechanisms in 95
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
g.
h.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun risk awareness dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional.
all of the Bank’s policy and Bank actively conducts program to develop risk enhance quality control operational risk.
Penyusunan Laporan Profil Risiko Operasional dan Risiko Lainnya dilaksanakan secara triwulanan berdasarkan parameter dan indikator risiko yang baru, sesuai ketentuan Bank Indonesia sehingga diperoleh gambaran mengenai tingkat potensi risiko bagi Bank secara keseluruhan.
Preparation of Operational Risk Profile and Other Risks Reports are undertaken on a quarterly basis based on the parameters and new risk indicators, according to Bank Indonesia in order to obtain an idea of the level of potential risk to the Bank as a whole.
Bank juga telah menghitung kecukupan modal untuk risiko operasional sesuai dengan PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan SE-BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID). Perhitungan beban modal risiko operasional Bank adalah menggunakan metode Basic Indicator Approach.
The Banks also have to calculate capital adequacy for operational risk in accordance with BI Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 on the Capital Adequacy of Commercial Banks and SE-BI No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009 about the calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for Operational Risk Using the Basic Indicator Approach (PID). The calculation of the Bank's operational risk capital charge used the Basic Indicator Approach.
Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan.
g.
procedures. The the socialization awareness and to mitigate the
Legal Risk Legal risk is the risk caused by the weakness of the juridical aspects, among others, due to a lawsuit, the absence of laws and regulations that support, or weakness engagement.
Berkaitan dengan risiko hukum, Bank telah memiliki Divisi Legal yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai. Pengelolaan risiko hukum juga ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi melalui penerapan kode etik kepada seluruh karyawan.
With regard to legal risk, the Bank has the Legal Division tasked with monitoring or reducing legal risks that may arise through the orderly administration of the legal documentation and adequate. Legal risk management is also embedded in all levels of the organization through the implementation of the code of ethics to all employees.
Bank juga selalu memperhatikan kelengkapan dan keabsahan dokumentasi yang berkaitan dengan hukum serta memperhatikan peraturan/ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan perbankan.
The Banks also always take the completeness and validity of the documentation relating to the law and considering rules/ regulations that apply specifically banking regulations.
Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.
Draft/July 26, 2016
h.
96
Strategic Risk Strategic risk is the risk caused by the adoption and implementation of the Bank's strategy is not right, making the right business decisions or lack of responsiveness of the Bank to external changes.
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Risiko stratejik yang dikelola oleh Bank antara lain dengan cara membuat Rencana Bisnis Bank (RBB) dengan jangka waktu tiga tahun dan selalu direviu setiap tahun maupun direvisi pada petengahan tahun. RBB ini disesuaikan dengan visi dan misi serta strategi Bank. Selanjutnya RBB yang telah ditetapkan Bank dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai pada setiap jenjang organisasi. Pada periode tertentu (triwulanan) Bank memantau kemajuan yang dicapai sehingga hasilnya dapat dipergunakan sebagai evaluasi kinerja Bank. i.
j.
Strategic risks are managed by the Bank, among others by making Bank Business Plan (RBB) with a period of three years and always be reviewed every year and revised in petengahan year. RBB is tailored to the vision, mission, and strategy of the Bank. Furthermore, the Bank, established RBB which is communicated to officers and employees at every level of organization. At a certain period (quarterly) Bank monitors progress so that it can be used as an evaluation of the Bank's performance.
Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha atau persepsi negatif terhadap Bank.
i.
Reputation risk Reputation risk is the risk caused by the negative publicity associated with the business or negative perceptions of the Bank.
Untuk mengendalikan risiko reputasi ini, Bank secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan Nasabah sejalan dengan ketentuan yang berlaku, yaitu mengenai perlindungan nasabah, termasuk menerapkan strategi penggunaan media yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya berita negatif.
To control the reputational risk, the Bank is continuously improving the quality of customer service in line with the applicable regulations, namely the protection of clients, including implementing an effective strategy of using the media to anticipate the possibility of negative news.
Selain itu guna memastikan bahwa setiap keluhan nasabah dapat disampaikan dengan mudah serta ditangani dengan baik dan tepat maka Bank telah membentuk call center yang didukung oleh petugas yang berpengalaman. Bank juga melaksanakan mystery shopper yang dilakukan secara berkala untuk memastikan pelayanan kepada Nasabah tetap prima dari waktu ke waktu. Pemantauan dan pengelolaan risiko reputasi diupayakan dengan mengoptimalkan fungsi Sekretaris Perusahaan.
In addition, to ensuring that each customer complaints can be delivered easily and handled properly and appropriately, the Bank has established a call center that is supported by an experienced officer. The Bank is also implementing a mystery shopper conducted periodically to ensure excellent service to the customer remains over time. Monitoring and reputation risk management sought to optimize its Corporate Secretary.
Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usahanya dapat berdampak negatif terhadap kelangsungan usaha Bank.
j.
Dalam mengelola Manajemen Risiko Kepatuhan, upaya peningkatan Budaya Kepatuhan yang terus menerus senantiasa dilakukan melalui program-program antara lain:
Draft/July 26, 2016
Compliance Risk Compliance risk is the risk that caused the Bank does not comply with or implement legislation and other applicable provisions. Inability of the Bank to follow and comply with all laws and regulations relating to its business activities could adversely affect the Bank's business continuity.
In managing Compliance Risk Management, effort to increase Compliance Cultures continously is always performed through programs such as:
97
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) a.
b.
c. d.
e. f.
g.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Melakukan kaji ulang (review) atas rancangan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur internal baru Sosialisasi/pelatihan melalui regulations update dan in-class training terkait penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT) serta ketentuan baru lainnya. Melakukan kaji ulang (review) terhadap produk/aktivitas baru. Memonitor pelaksanaan kepatuhan atas penyampaian laporan-laporan yang harus disampaikan kepada Bank Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku. Pengkinian dan penatausahaan database Peraturan/ ketentuan yang berlaku. Pembuatan Laporan Kepatuhan kepada Otoritas Jasa Keuangan serta untuk pihak internal. Pemantauan terhadap denda atau sanksi yang diterima dari regulator/pihak eksternal.
a. Conducting the review of the design of policies, rules, new internal systems and procedures b. Socialization/training through regulation updates and in-class training related to the implementation of Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (APU/PPT) and other new provisions. c. Conducting the review of products/activities. d. Monitoring the implementation of on submission of compliance reports must be submitted to Bank Indonesia in accordance with the regulations. e. Updating and database administration rules/regulations. f. Preparing Compliance Reports to Financial Services Authority as well as to internal parties. g. Monitoring of fines or penalties received from regulators/ external parties.
38. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
38. Capital Adequacy Ratio
Kebijakan manajemen modal Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggan, dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktor-faktor seperti: pengembalian modal yang optimal kepada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio dan keuntungan, serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.
The Bank capital management objective is to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain investors, depositor, customer, and market confidence. In managing its capital, the Bank considers factors such as: providing optimal capital rate of return to shareholders, maintaining a balance between high return with gearing ratio and the advantages, and safety provided by a sound capital position.
Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum telah sesuai dengan PBI Nomor 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 sebagaimana telah diubah dengan PBI Nomor 14/18/PBI/2012 dan terakhir diubah dengan PBI Nomor 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang "Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional" yang berlaku sejak 1 Januari 2015.
Calculation of Capital Adequacy Ratio in compliance with PBI No.10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 which amanded by PBI No. 14/18/PBI/2012 and the latest amandment is PBI No. 15/12/PBI/2013 dated December 12, 2013 concerning "Minimum Capital Adequacy of Commercial Banks in Rupiah and Foreign Exchange for Conventional Bank” which effective since January 1, 2015.
Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Bank's capital adequacy ratios by considering the credit risk, operational risk and market risk as at December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Draft/July 26, 2016
98
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 Rp
2014 Rp
Aset Tertimbang Menurut Risiko Operasional Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit Modal Modal Inti Modal Pelengkap Jumlah Modal
1,131,389 51,580 1,182,970
1,174,625 30,120 1,204,745
Risk Weighted Assets With Operational Risk Risk Weighted Assets With Credit Risk Capital Core Capital Secondary Capital Total Capital
Jumlah ATMR Risiko Kredit Jumlah ATMR Risiko Operasional Jumlah ATMR Risiko Pasar
4,126,420 178,448 280
2,409,591 80,698 --
Total WRA Credit Risk Total WRA Operational Risk Total WRA Market Risk
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum: Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Operasional
27.48%
48.38%
Including Credit and Operational Risk
Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, Operasional, dan Pasar
27.48%
48.38%
Including Credit, Operational, and Market Risk
Rasio Modal Inti Terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit
26.28%
47.17%
Ratio of Core Capital to Risk Weighted Assets
8%
8%
Rasio Penyediaan Modal yang Diwajibkan
Capital Adequacy Ratio:
39. Perjanjian dan Perikatan Penting
Required Capital Adequacy Ratio
39. Significant Agreements
a. Jaminan Pemerintah terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 27 September 2005, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertfikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijaminkan untuk setiap nasabah pada satu bank adalah sebesar maksimum Rp2.000.
a. Government’s Security on Payment Obligations of a Private Bank Based on the copy of Deposit Insurance Corporation Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding the Deposit Guarantee Program which states that since September 27, 2005, the Deposit Insurance Corporation (DIC) guarantees deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposit, savings and other forms equivalent which is deposits from the community including those from other banks. On October 13, 2008, the President of the Republic of Indonesia issued Government Regulation No. 66 Year 2008 about the magnitude of the Deposit Value covered by DIC. Under the regulation, the value of insured deposits for each customer in one bank is at a maximum amount of Rp2,000.
b. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Penyediaan Sewa dan Layanan Pengelolaan Branch IT Infrastructure Pada tanggal 2 Januari 2014, Bank menandatangani addendum III perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk penyediaan sewa dan layanan pengelolaan Branch IT Infrastructure. Perjanjian ini mengubah antara lain waktu, biaya atas pekerjaan layanan outsourcing dalam perjanjian sebelumnya.
b. Agreement with PT Visionet International about Rental and Management Service of Branch IT Infrastructure On January 2, 2014, the Bank signed an addendum III of cooperation agreement with Visionet to provide rental and management services IT Infrastructure Branch. This agreement changed the time period, cost of job for outsourcing service in the previous agreement.
Draft/July 26, 2016
99
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
c. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Penyediaan Sewa dan Layanan Pengelolaan Sistem Aplikasi Perbankan Bank Vision dan Core IT Infrastructure Pada tanggal 2 Januari 2014, Bank menandatangani addendum III perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk penyediaan sewa dan layanan pengelolaan Branch IT Infrastructure. Perjanjian ini antara lain mengubah jangka waktu, biaya atas pekerjaan layanan outsourcing dalam perjanjian sebelumnya.
c. Agreement with PT Visionet International about Rental and Management Service for Bank Vision Banking Application System and Core IT Infrastructure On January 2, 2014, the Bank signed an addendum III of cooperation agreement with Visionet for the provision of rental and management services IT Infrastructure Branch. This agreement changed the time period, cost of job for outsourcing service in the previous agreement.
d. Perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang Pemanfaatan ATM Bersama Pada tanggal 1 April 2011, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang pemanfaatan ATM Bersama untuk principle member. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 1 April 2014 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan berikutnya.
d. Agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis about the utilization of ATM Bersama On April 1, 2011, the Bank signed a cooperation agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis regarding the utilization of ATM Bersama for principle member. This agreement is valid until April 1, 2014 and can be automatically extended for a period 12 (twelve) months.
e. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Layanan Fasilitas Disaster Recovery Hot Backup Pada tanggal 2 Mei 2011, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan Visionet tentang layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 20 April 2016 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.
e. Agreement with PT Visionet International about Services Disaster Recovery Hot Backup On May 2, 2011, the Bank signed a cooperation agreement with Visionet about service for hot backup disaster recovery facility.This agreement is valid until 20 April 2016 and may be extended upon the agreement of both parties.
Pada tanggal 1 November 2011, Bank menandatangani Addendum I perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini mengubah perjanjian sebelumnya. Addendum perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 April 2018.
On November 1, 2011, the Bank signed an Addendum I of cooperation agreement with Visionet to service hot backup disaster recovery facility. This agreement modifies the previous agreement. Amended agreement is valid until April 30, 2018.
Pada tanggal 18 Juni 2012, Bank menandatangani Addendum II perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini mengubah daftar perangkat dalam perjanjian sebelumnya.
On June 18, 2012, the Bank signed an Addendum II of cooperation agreement with Visionet to service hot backup disaster recovery facility. This agreement changed the device list in the previous agreement.
Draft/July 26, 2016
100
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) f.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Perjanjian dengan PT Visionet Internasional tentang Sewa dan Layanan ATM Pada tanggal 1 November 2011, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan Visionet tentang penyediaan sewa dan layanan pengelolaan ATM. Ruang lingkup pekerjaan Visionet adalah (1) penyediaan unit ATM yang dapat digunakan dengan baik oleh Bank dan (2) layanan pemeliharaan ATM oleh Visionet kepada Bank. Jangka waktu pekerjaan untuk setiap purchase order adalah 84 bulan dimulai sejak ATM terpasang dan dapat dipergunakan dengan baik dan benar. Jangka waktu perjanjian kerjasama ini berlaku sejak 1 November 2011 sampai dengan berakhirnya jangka waktu purchase order paling akhir.
f. Agreement with PT Visionet International about Lease and ATM Services On November 1, 2011, the Bank signed a cooperation agreement with Visionet concerning the provision of lease and service management of ATM. Visionet scope of work are (1) the provision of ATMs that can be used by both the Bank and (2) by Visionet ATM maintenance services to the Bank. Long time jobs for each purchase order are 84 months starting from the ATM is installed and used properly. This agreement is effective from November 1, 2011 until the expiry of the final purchase order.
g. Perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera tentang Pemanfaatan ATM dan EDC Prima Pada tanggal 1 Juli 2013, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Rintis Sejahtera tentang pemanfaatan ATM dan EDC Prima. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2023 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun berikutnya.
g. Agreement with PT Rintis Sejahtera about the utilization of ATM and EDC Prima On July 1, 2013, the Bank signed a cooperation agreement with PT Rintis Sejahtera regarding the utilization of ATM and EDC Prima. This agreement is valid until June 30, 2023 and can be automatically extended for a period 10 (ten) years.
40. Standar dan Interpretasi yang Telah Diterbitkan Namun Belum Diterapkan
40. Standards and Interpretation Issued But Not Yet Adopted
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows:
Standar PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk
Standard PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk
Penyesuaian PSAK 5: Segmen Operasi PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK 13: Properti Investasi PSAK 16: Aset Tetap PSAK 19: Aset Tak berwujud PSAK 22: Kombinasi Bisnis PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan, PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar
Draft/July 26, 2016
Adjustment PSAK 5: Operating Segments PSAK 7: Related Party Disclosures
101
PSAK 13: Investments Property PSAK 16: Property, Plant and Equipment PSAK 19: Intangible Assets PSAK 22: Business Combination PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 53: Share-based Payments PSAK 68: Fair Value Measureme
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu: PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, dan ISAK 30: Pungutan.
Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows: PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements, PSAK 15: Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara prospektif yaitu: PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi dan PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with prospective application are as follows: PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment Property.
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69: Agrikultur dan amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.
Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants.
Draft/July 26, 2016
102
PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions, PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and ISAK 30: Levies
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
41. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
41. Events After the Reporting Period
Berdasarkan Laporan Hasil Pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) No.104/DIR/II/2016 yang ditujukan kepada Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada tanggal 1 Februari 2016, Bank telah melaksanakan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 126.582.300 saham dengan PT Lippo General Insurance Tbk sebagai pembeli pada harga pelaksanaan sebesar Rp790 per saham. Total modal disetor dan ditempatkan Bank setelah transaksi adalah 4.437.912.300 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan susunan pemegang saham pada tanggal 1 Feb 2016 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham/ Shareholders
Based on Reports of the Implementation Result of Capital Addition without Preemptive Rights No.104/DIR/II/2016 which was directed to the Head of Commission Board of Indonesian Financial Service Authority (OJK), as of February 1, 2016,the Bank had exercised a capital addition without preemptive rights amounted to 126,586,300 share with PT Lippo General Insurance Tbk as the buyer at the exercise price of Rp790 per share.The total of issued and paid-up capital are 4,437,912,300 stocks with a par price of Rp100 per share with the composition of shareholders on Febuary 1, 2016 are as follows:
Jumlah Saham/Total Shares Sebelum/ Sesudah/ Before After Rp Rp
OCBC Securities
Kepemilikan Sebelum/ Sesudah/ Before After % %
985,500,000
985,500,000
22.86
22.21
1,000,000,000
1,000,000,000
23.19
22.53
Nio Yantony
400,000,000
400,000,000
9.28
9.01
PT Prima Cakrawala Sentosa
868,750,000
868,750,000
20.15
19.58
PT Lippo General Insurance Tbk
210,750,000
337,332,300
4.89
7.60
PT Putera Mulia Indonesia
168,500,000
168,500,000
3.91
3.80
677,830,000
677,830,000
15.72
15.27
4,311,330,000
4,437,912,300
100.00
100.00
PT Kharisma Buana Nusantara
Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Public (Each Under 5%) Jumlah/Total
42. Penyajian Kembali Laporan Keuangan
42. Restatement of Financial Statements
a. Penyajian Kembali Laporan Keuangan karena Penerapan Awal PSAK No. 24 (Revisi 2013)
a. Restatement of Financial Statements Due to Initial Implementation of PSAK No. 24 (Revised 2013)
Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” yang berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal tersebut dan diterapkan secara retrospektif, seperti yang dijelaskan pada Catatan 2.y.
On January 1, 2015, the Bank adopted PSAK No.24 (Revised 2013, “Employee Benefits” which applicable effectively for financial statements with period begins on or after that date and applied retrospectively, as described in Note 2.y.
Draft/July 26, 2016
103
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2014/December 31, 2014 Sebelum Setelah Penyesuaian/ Penyesuaian/ Penyesuaian/ Before Adjustment Adjustment After Adjustment Rp Rp Rp Laporan Posisi Keuangan: Aset Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Liabilitas Pajak Tangguhan Ekuitas Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya: Beban Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi Pengukuran kembali atas program imbalan pasti
--
9,533
9,533
Statement of Financial Position: Assets Deffered Tax Assets
1,055 2,917
(596) (2,917)
459 --
Liabilities Employee Benefits Liabilities Deffered Tax Liabilities
23,166
Equity Unappropriated Retained Earnings
22,456
710
(4,649)
263
(4,386)
--
(156)
(156)
--
625
625
Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income: Income Tax Expenses Income Tax Relating to Items that will not be Reclassified to Profit or Loss Remeasurement on Defined Benefit Plans
1 Januari 2014/31 Desember 2013/ January 1, 2014/December 31, 2013 Sebelum Setelah Penyesuaian/ Penyesuaian/ Penyesuaian/ Before Adjustment Adjustment After Adjustment Rp Rp Rp Laporan Posisi Keuangan: Aset Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Liabilitas Pajak Tangguhan Ekuitas Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya Kerugian yang Belum Direalisasi atas Efek-efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual
--
14,938
14,938
Statement of Financial Position Asset Deffered Tax Asset
-1421
30 (1,421)
30 --
Liabilities Employee Benefits Liabilities Deferred Tax Liabilities
7,194
(22)
7,172
(65,402)
16,350
(49,052)
Equity Unappropriated Retained Earnings Unrealized Loss on Marketable Securities Available for Sale
b. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Akun kerugian yang belum direalisasi atas efekefek dalam kelompok tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 serta akun pajak penghasilan terkait dengan penghasilan komprehensif lain pada tanggal 31 Desember 2014 dalam laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2014 telah disajikan kembali sesuai dengan penyajian laporan keuangan per 31 Desember 2015 untuk tujuan perbandingan.
b. Restatement of Financial Statements Unrealized loss on marketable securities available for sale account as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 and income tax relating to component of other comprehensive income in the financial statements ended December 31, 2014 have been restated on the financial statement presentation as of December 31, 2015 for comparative purposes.
Akun-akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan posisi keuangan per 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 yang telah disajikan kembali adalah sebagai berikut:
The accounts in the financial statements for the year ended December 31, 2014 and Financial Position of January 1, 2014/December 31, 2013 which have been restated are as follows:
Draft/July 26, 2016
104
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2014/December 31, 2014 Sebelum Setelah Penyesuaian/ Penyesuaian/ Penyesuaian/ Before Adjustment Adjustment After Adjustment Rp Rp Rp Ekuitas Kerugian yang Belum Direalisasi atas Efek-efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual
(49,340)
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya: Pajak Penghasilan Terkait dengan Penghasilan Komprehensif Lain
12,335
--
(4,016)
(37,005)
Equity Unrealized Loss on Marketable Securities Available for Sale
(4,016)
Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income: Income Tax Relating to Component of Other Comprehensive Income
1 Januari 2014/31 Desember 2013/ January 1, 2014/December 31, 2013 Sebelum Setelah Penyesuaian/ Penyesuaian/ Penyesuaian/ Before Adjustment Adjustment After Adjustment Rp Rp Rp Ekuitas Kerugian yang Belum Direalisasi atas Efek-efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual
(65,402)
16,350
43. Management’s Responsibility on The Financial Statements
43. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diotorisasi oleh Direksi untuk terbit pada tanggal 16 Maret 2016.
Draft/July 26, 2016
(49,052)
Equity Unrealized Loss on Marketable Securities Available for Sale
Management of the Bank is responsible for the preparation and presentation of the financial statements were authorized by Director for issuance on March 16, 2016.
105
paraf/sign:
Nobu Center Plaza Semanggi Lt. 9 Kawasan Bisnis Granadha Jl. Jend. Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930 T. 021-2553-5128 F. 021-2553-5130 www.nobubank.com