CORPORATE ANNUAL REPORT 2014
SUSTAINABILITY
GROWTH
TERM OF CONTENTS
DAFTAR ISI
1
PERUSAHAAN Company
11 Kata Pengantar Foreword 12 Profil Perusahaan Company profile 12 Bidang Usaha Dan Kegiatan Perusahaan Company Business Line and Activities 24 Visi Dan Misi Perusahaan Company vision and mission 25 Tata Nilai Perusahaan Corporate Values 26 Tata Nilai Operasi Operational Values 27 Struktur Organisasi Organizational Structure
2
LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSI Board & Commissioners Report
31 Laporan Komisaris Utama Board of Commissioners Report 39 Laporan Direktur Utama Board of Directors Report 52 Strategi Jangka Panjang Perusahaan Company’s Long-Term Strategy
3
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN Analytic And Management Discussion
55 Wilayah Operasi Operational Area 57 TINJAUAN BISNIS Business Overview 60 Analisis Kinerja Keuangan Komprehensif Comprehensive Financial Performance Analysis 65 Tingkat Kesehatan Perusahaan Company’s Soundness 69 Perbandingan Antar Target dan Realisasi Target and Realisation Comparison 87 GAMBARAN UMUM SISTEM PENGELOLAAN RESIKO Risk Management System Overview 89 SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Aktivitas Bongkar Muat BBM di SPBU COCO 31.129.02 Kuningan, Jakarta
4
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
105 KEBIJAKAN TATA KELOLA Perusahaan Good Corporate Governance Policy 107 Impelentasi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Govenance Implementation 108 Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Guidelines on Business Ethics and Conduct 109 Pedoman Benturan Kepentingan Guidelines on Conflict of Interest 109 Pedoman Gratifikasi Guidelines on Gratification 109 Sosialisasi GCG GCG Dissemination 111 Struktur Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Givernance Structure 111 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) General Meeting Of Shareholders (GMS) 113 DEWAN KOMISARIS Board Of Commissioners 116 DIREKSI Board Of Directors 126 Komite Penunjang Dewan Komisaris Board of Commissioners Supporting Committee 126 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Duties and Responsibilities of the Audit Committee 129 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary 131 Satuan Pengawas Internal Internal Audit Unit 135 PENGADAAN BARANG DAN JASA PROSEDUR PENGADAAN Procurement Procedure
5
SISTEM MANAJEMEN MUTU, KESELAMATAN KESEHATAN KERJA & LINDUNG LINGKUNGAN Quality, Health, Safety And Environment Management System
145 Peningkatan Mutu Secara Berkesinambungan Continous Quality Improvement 145 Konvensi Mutu Quality Convention 151 STANDAR PENERAPAN K3LL Standard HSE Implementation
Penggantian Oli Motor di Bright OliMart SPBU 31.102.02 Abdul Muis, Jakarta
6
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Corporate Social Responsibility
161 Visi Dan Misi CSR CSR Vision and Mision 163 IMPLEMENTASI Implementation 163 KEGIATAN TJSL REGULAR Regular Csr Activities 163 KEGIATAN TJSL NON-REGULAR Non-Regular Csr Activities
Bright Cafe SPBU COCO 31.401.01 Dago, Bandung
176 LAPORAN KEUANGAN Financial Statement
IKHTISAR PERTUMBUHAN KINERJA 2014
2014 GROWTH OVERVIEW
Sales Fuel & Gas
14 Revenue Growth
Sales Vol. NFR
29
276
Profit Growth
27
Sales Vol. Bright
9,8 41
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
52
KALEIDOSCOPE
KALEIDOSKOP PERISTIWA PENTING 2014 / 2014 EVENT HIGHLIGHTS
APRIL
JUNI
Opening NEW SPBU COCO ke-100 31.175.05 Cibarusah-Cikarang 7 April 2014
Apresiasi Manajemen kepada Personil di SPBU COCO Tendean 31.127.02 Dalam penanggulangan "Spark" di lubang ATG, 3 Juni 2014 Award given from Management to 31.127.02 COCO Tendean Fueling Station Personels for handling "Spark" in ATG hole, June 3rd, 2014
The Opening of the 100th 31.175.05 COCO Fueling Station Cibarusah-Cikarang April 7th, 2014
L
APRIL TOWN HALL 2014 "Evaluasi Kinerja TW I-2014" Wisma Tugu Wahid Hasyim lantai 2, Ruang Pertamax Racing 25 April 2014 TOWN HALL 2014 "TW I-2014 Performance Evaluation" Tugu Wahid Hasyim Building, 2nd Floor, Pertamax Racing Hall April 25th, 2014
3
Corporate Annual Report 2014
MEI
JUNI
JULI
Grand Launching BRIGHT Cafe Kualanamu Medan, Kamis 8 Mei 2014. Bright Cafe Kualanamu Medan adalah Bright Cafe pertama di Bandara
Penandatangan kontrak kerjasama Private label "Kacang" BRIGHT antara PT Pertamina Retail dengan UD Gangsar Food & Snack Jakarta, 13 Juni 2014
Training Batch 2 Mekanik BRIGHT Olimart Kerjasama dengan SMK 26 Pembangungan, 2 Juli 2014
The Grand Launching of BRIGHT Cafe Kualanamu Medan, Thursday, May 8th, 2014. Bright Cafe Kualanamu Medan is the first Bright Cafe in the airport
Contract Signing between PT Pertamina Retail and UD Gangsar Food & Snack for BRIGHT "Kacang" private-label production, Jakarta, June 13rd, 2014
BRIGHT Olimart Mechanical Training, Batch 2 Cooperated with SMK 26 Pembangungan July 2nd, 2014
Corporate Annual Report 2014
4
KALEIDOSCOPE
KALEIDOSKOP
SEPTEMBER Selamat atas keberhasilan hasil kegiatan Forum CIP AP yang diadakan di Bogor 15-16 September
-
NOVEMBER
Rally Santai atas kerjasama PT Pertamin (Persero), PT Pertamina Retail dan Kis FM di SPBU COCO 31.128.02 MT Haryono pada 29 November 2014
-
Fun Rally held by PT Pertamina (Persero) cooperated with PT Pertamina Retail and Kis FM at 31.128.02 COCO Fueling Station, MT Haryono on November 29th, 2014
Forum CIP AP that runned very well. Held in Bogor, September 15th-16th, 2014
5
-
SEPTEMBER
SEPTEMBER
NOVEMBER
NOVEMBER
Acara lepas sambut Direktur Keuangan PT Pertamina Retail dari Bapak Narendra Widjajanto kepada Bapak Azwani 16 September 2014 PT Pertamina Retail Financial Director Handover Ceremony from Mr. Narendra Widjajanto to Mr. Azwani September 16th, 2014
Penandatanganan Pengalihan merk BRIGHT kepada PT Pertamina Retail 28 Agustus 2014
Selamat atas pembukaan Gerai Bright Store ke 300 di SPBU COCO 31.175.05 Majapahit Lippo Cikarang 20 November 2014
Annual Pertamina Quality (APQ) Awards 2014 sebagai ajang penghargaan bagi para Manajemen dan pekerja yang berhasil mengelola kegiatan Quality Management pada 5 November 2014
Brand Diversion Signing from BRIGHT to PT Pertamina Retail August 28th, 2014
The Grand Opening of the 300th Bright Store at 31.175.05 COCO Fueling Station Majapahit Lippo Cikarang November 20th, 2014
Annual Pertamina Quality (APQ) Awards 2014 is a reward given from management to employee who successfully manage Quality Management activities on November 5th, 2014
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
6
KALEIDOSCOPE
KALEIDOSKOP
DESEMBER
DESEMBER
Peresmian Distribution Center Bright Region V Surabaya, 11 Desember 2014
Grand opening Bright Store di KP PT Pertamina 10 Desember 2014
The Opening Distribution Center Bright Region V Surabaya, December 11st, 2014
Grand Opening BRIGHT Store Head Office PT Pertamina December 10, 2014
L
L
DESEMBER Rapat Koordinasi PT. Pertamina Retail 2015 "Kerja Cepat, Tepat, dan Akurat" Jakarta 16-17 Desember Coordination Meetings PT. Pertamina Retail 2015 " WorkFast, Precise, Accurate" Jakarta, December 16th-17th, 2014
7
Corporate Annual Report 2014
DESEMBER
L
Kerjasama penjualan voucher BBK melalui media online Dealgoing dengan PT Pertamina Retail 11 Desember 2104 Partnership Agreement between PT Pertamina Retail and Dealgoing for seliing voucher, December 11st, 2014
L
Corporate Annual Report 2014
8
Aktivitas Bongkar Muat BBM di SPBU COCO 31.129.02 Kuningan, Jakarta
PERUSAHAAN COMPANY 9
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
10
1
PROFILE
PROFIL
Kata Pengantar
Foreword
PT Pertamina Retail secara bijaksana terus berupaya mencapai rencana jangka panjangnya yang bertujuan untuk menjadi Perusahaan ritel global yang berkelas dengan memberikan nilai dari diversifikasi bisnis Ritel Bahan Bakar dan Non-Bahan Bakar melalui produk dan jasa yang terintegrasi. Di tahun 2014 inisia si-inisiasi bisnis baru, pengukuhan kemitraan-kemitraan baru dan hasil sinergi penjualan antara antar-grup dengan pelanggan PT Pertamina Retail telah membantu memberikan keuntungankeuntungan yang berkesinambungan dan terus tumbuh.
PT Pertamina Retail is thoughtfuly continues to accomplish its long-term goal of becoming the leading global retail company by offering values from Fuel and Non-Fuel Retail business diversification through integrated products and services. In 2014, initiations of new businesses, establishment of new partnerships and synergy in sales between business units and PT Pertamina Retail’s customers have contributed to sustainable and ever growing profits.
Di masa mendatang, PT Pertamina Retail akan mengoptimalkan dan terus mengembangkan aset-aset dan infrastruktur yang dimiliki demi mempertahankan keunggulan kompetitif untuk menjadi Perusahaan yang memberikan kontribusi lebih bagi Perusahaan Induk dan Negara, dan tetap terus berpegang kepada komitmennya sebagai Perusahaan yang menjunjung profesionalitas, akuntabilitas dan berorientasi pada kenyamanan dan kepuasan pelanggan.
In the future, PT Pertamina Retail will optimize and continuesly develop the existing infrastructure and assets in order to maintain its competitive advantage in order to make greater contributions to the Holding Company and the State, as well as continue to hold on to its commitment as a company that upholds nationalism, accountability and is oriented towards customer convenience and satisfaction.
Pramuniaga SPBU COCO 31.103.03 Cikini, Jakarta
11
Corporate Annual Report 2014
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
î Sekilas Sejarah Perusahaan PT Pertamina Retail (selanjutnya disebut Perusahaan) merupakan anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang usaha retail produk Pertamina. Perusahaan didirikan pada tanggal 17 Juni 1997, dan awalnya bernama PT Pertajaya Lubrindo yang bergerak di bidang usaha Pelumas. Pada tanggal 1 September 2005, Perusahaan berganti nama menjadi PT. Pertamina Retail. Perubahan ini bertujuan untuk menghadapi perubahan pasar retail khususnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia menuju pasar bebas dunia. Terhitung sejak Maret 2006, Perusahaan mulai mengelola dan mengoperasikan SPBU.
î Company History In A Brief PT Pertamina Retail (hereinafter referred to as the Company) is a subsidiary company of PT Pertamina (Persero) that engaged in Pertamina’s products retail business. The company was founded on June 17th 1997 and was originally named PT Pertajaya Lubrindo which engaged in the lubricant business. On September 1st 2005, it changed its name to PT Pertamina Retail. This change was aimed to address the transformation of retail market in Indonesia, particularly Fueling Stations toward a global free market. As of March 2006, the Company has been managing and operating Fueling Stations.
î Dasar Hukum PT Pertamina Retail didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia yang Anggaran Dasarnya beberapa kali telah dilakukan perubahan sebagaimana termuat di dalam:
î Legal Basis PT Pertamina retail is incorporated under the Law of Republic of Indonesia and its Articles of Association has been amended several times, as contained in:
1. Akta No. 1 tanggal 1 September 2005 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.C-02803.HT.01.04. Tahun 2006, tanggal 1 Februari 2006.
1. Deed No.1 dated September 1, 2005, approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia by its Decree. C-02803.HT.01.04. Year 2006, February 1, 2006.
2. Perubahan Anggaran Dasar yang telah disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 sebagaimana dimuat dalam Akta No. 16 tanggal 26 Juni 2008, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU- 51814.AH.01.02. Tahun 2008, tanggal 15 Agustus 2008.
2. Amandment to the Articles of Association pursuant to the Law No.40 of 2007 as set forth in the Deed No.16 dated June 26, 2008, approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree No.AHU 51814.AH.01.02, of 2008, dated August 15, 2008.
3. Perubahan Anggaran Dasarnya terakhir sebagaimana dimuat dalam Akta No. 04 tanggal 6 Juni 2011, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-44498.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 12 September 2011. Ketiganya dibuat di hadapan Notaris Drs. Andy A. Agus, SH dan bertempat di Jakarta.
3. The last Amandment to the Articles of Association as set forth in the Deed No.04 dated June 6, 2011, approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by its Decree No.AHU-4498.AH.01.02, of 2011, dated September 12, 2011. All three deeds was made in the presence of Notary Drs.Andy A. Agus, SH in Jakarta.
î Bidang Usaha dan Kegiatan Perusahaan Sebagai pelopor bisnis ritel modern di Indonesia, kegiatan usaha Perusahaan terbagi menjadi dua kegiatan utama yaitu bisnis melalui produk BBM dan Non-BBM yang dilakukan secara terintegrasi di lingkungan SPBU yang dimiliki dan dioperasikan oleh Perusahaan atau disebut SPBU COCO (Company Owned Corporate Operated).
î Company Business Line and Activities As a pioneer in modern retail business in Indonesia, the Company’s business activities is divided into two main activities, namely integrated Fuel and Non-Fuel product retail in Fueling Stations owned and operated by the Company, or called COCO Fueling Stations (Company Owned Corporate Operated).
î Bisnis Ritel Bahan Bakar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Melalui SPBU yang dimiliki dan dioperasikan sendiri, Perusahaan memasarkan bahan bakar minyak yang diproduksi oleh P T Pertamina (Persero). Berbagai inisiatif di bidang SPBU dilakukan oleh Perusahaan sebagai upaya untuk menjawab tantangan menjadi Perusahaan ritel terdepan di Indonesia dan sebagai wujud fokus pada kenyamanan pelanggan melalui berbagai inovasi.
î Fuel Retail Business Fueling Stations (SPBU) Through Company Owned and Operated Fueling Stations, The Company markets fuel products produced by PT Pertamina (Persero). The Company has undertaken various initiatives related to Fuleling Stations as an effort to take on the challenge of becoming the leading retail company in Indonesia and as a realisation of its focus on customer’s convenience through various innovations. Corporate Annual Report 2014
12
1
PROFILE
PROFIL
1. SPBU Melalui SPBU yang dioperasikannya, PT Pertamina Retail memasarkan bahan bakar minyak yang diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Jenis-jenis bahan bakar yang dipasarkan oleh PT Pertamina Retail dalah sebagai berikut : ◗ Premium ◗ Pertamax ◗ Pertamax Plus ◗ Pertamina DEX ◗ Bio Solar ◗ Pertamax Racing ◗ V-Gas ◗ CNG
1. SPBU PT Pertamina Retail market fuel produced by PT Pertamina (Persero) in its Fueling Stations. Types of fuel that is marketed by PT Pertamina Retail is as follows: ◗ Premium ◗ Pertamax ◗ Pertamax Plus ◗ Pertamina DEX ◗ Bio Solar ◗ Pertamax Racing ◗ V-Gas ◗ CNG
3. SPBU Pertamax Series SPBU Pertamax Series atau Bahan Bakar Khusus (BBK) adalah SPBU COCO yang khusus menjual produk BBM unggulan NonSubsidi Pertamina sehingga pelanggan setia produk Non-Subsidi dapat membeli produk Pertamax Series tanpa harus m engantri dengan pelanggan lain yang menggunakan produk BBM bersubsidi. Produk yang Tersedia di SPBU Pertamax Series : ◗ PERTAMAX ◗ PERTAMAX PLUS ◗ PERTAMAX DEX ◗ PERTAMAX RACING.
3. PERTAMAX Series Fueling Station A PERTAMAX Series or Special Fuel (BBK) Fueling Stations is a special COCO fueling stations that exclusively sells Pertamina’s Non PSO Fuel products, so loyal customer of Non-PSO products will be able to purchase Pertamax Series products without having to queue with other customers that purchase PSO Fuel products. The products are available at PERTAMAX Series Fueling Station: ◗ PERTAMAX ◗ PERTAMAX PLUS ◗ PERTAMAX DEX ◗ PERTAMAX RACING
Saat ini sudah tersedia empat SPBU Pertamax Series yang berlokasi di : ◗ SPBU COCO Pondok Indah (SPBU31.122.04) ◗ SPBU COCO Fatmawati (SPBU 310124.01) ◗ SPBU COCO Modernland (SPBU 31.151.01) ◗ SPBU COCO Azalea - Cikarang (SPBU 31.175.01)
There are currently four PERTAMAX Series fueling stations, located in: ◗ Fueling Stations COCO Pondok Indah (SPBU31.122.04) ◗ Fueling Stations COCO Fatmawati (SPBU 310124.01) ◗ Fueling Stations COCO Modernland (SPBU 31.151.01) ◗ Fueling Stations COCO Azalea – Cikarang (SPBU 31.175.01)
Sistem Self Service SPBU COCO 31.129.02 Kuningan, Jakarta
2. SPBU Self Service Berbagai terobosan dan inisiatif dilakukan PT Pertamina Retail sebagai wujud customer focused guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. Salah satunya mengoperasiakan SPBU Self Service, Salah satunya mengoperasikan SPBU yang memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mengisi sendiri bahan bakar di tanki sepeda motor maupun mobil roda empat. Kedepannya, SPBU Self Service akan mengakomodasi pembayaran menggunakan kartu RFID (Radio Frequency Identification), kartu kredit, debit dan e-money.
13
Corporate Annual Report 2014
2. Self Service Fueling Stations Breakthroughs and initiatives undertaken by PT Pertamina Retail as a form of customer focused in order to provide the best service. One of them is operate Self Service Fueling Stations, where customers can refuel their vehicle, both motorcycles and cars, on their own. In the future these self-service fueling station will be able to accommodate RFID (Radio Frequency Identification) card and credit card, debit, and e-money payments.
SPBU T Adhimix Tanah Abang, Jakarta
4. SPBU-T (Transportable) Merupakan SPBU yang berlokasi di dalam area Depot atau Instalasi PT Pertamina (Persero) yang khusus melayani kebutuhan own-used mobil tanki Pertamina dan hanya melayani penjualan produk Solar Non-Subsidi. Saat ini terdapat 28 SPBU-T yang tersebar di seluruh Indonesia.
4. T (Transportable)-Fueling Stations A T-Fueling Station is a fueling station located within a PT Pertamina (Persero)’s Depot or installation that exclusively serves Pertamina’s own used tank cars and provides only Non-PSO (Pubilc Service Obligation) diesel products. There are currently 28 T-Fueling Station all across Indonesia.
Corporate Annual Report 2014
14
1
PROFILE
PROFIL
Pengisian Envogas Bus Transjakarta di SPBU G 31.114.03 Daan Mogot, Jakarta
5. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Adalah stasiun yang khusus menjual produk gas terkompresi atau CNG (Compressed Natural Gas) untuk sektor transportasi. Pengembangan CNG merupakan program Pemerintah sebagai salah satu bahan bakar alternative untuk menggantikan BBM dimana pada tahun 2013 telah dikembangkan sebanyak 3 unit SPBG.
5. Gas Filling Station (SPBG) These stations is exclusively sells CNG (Compressed Natural Gas) products for transportation sector. CNG is developed as a government program aiming to provide an alternative fuel to replace the conventional fuel. By 2013 the Company has developed 3 units of SPBGs.
6. Kerjasama Operasional PT Pertamina Retail menawarkan konsep kerjasama pengelolaan SPBU DODO untuk dikelola oleh perusahaan. Pola kerjasama operasi ini ada 2 (dua) skema bisnis yang kami tawarkan yaitu: ◗ Bagi hasil (Sharing Margin) ◗ Sewa
6. Operational Cooperation PT Pertamina Retail offers co-management concept for DODO fueling stations to be managed by the company. There are two (2) business schemes that we offer: ◗ Profit sharing (Sharing Margin) ◗ Rent
Kedua pola skema bisnis diatas, semua biaya operasional dan dana investasi untuk perbaikan SPBU DODO yang berminat dapat memberikan informasi yang kami butuhkan sebagai berikut: ◗ Lokasi, luas tanah, dan Nomor SPBU ◗ Data sales produk BBM dan Non BBm ◗ Informasi SDM ◗ Mapping data teknik ◗ Laporan Kuangan 1 (satu) tahun terkahir
On both scheme, all operating costs and investment funds to repair DODO Fueling Stations that are interested can provide information as follow: ◗ Location, land area, and Fueling stations Number ◗ Data sales of fuel and non-fuel products ◗ HR Information ◗ Data Mapping technique ◗ Financial Reports for 1 (one) last year.
15
Corporate Annual Report 2014
7. Program Pemasaran Penyediaan BBM/BBK PT Pertamina Retail saat ini sudah mengelola ± 150 konsumen korporasi menengah dan besar diseluruh Indonesia dalam program kerjasama penyediaan BBM/BBK, diantaranya adalah PT Telkomsel, PT CIMB Niaga, TRAC (Toyota Rent a Car) dan Panorama Group serta Instansi Pemerintah seperti Kementerian BAPPENAS, Ditjen Pajak & Kantor Layanan Pajak. Adapun dalam Program ini ditawarkan dengan 2 (dua) media layanan yaitu: 1. RFID (Radio Frequency Identification) Card/ Pertamina Retail Card ◗ RFID adalah kartu khusus untuk pelanggan corporate PT Pertamina Retail yang menggunakan teknologi radio frekuensi sebagai alat identifikasi. RFID Card/Pertamina Retail Card dapat digunakan sebagai alat/ media pembayaran non tunai bagi pelanggan corporate PT Pertamina Retail. ◗ Keunggulan a. Secure – Transaksi tidak dapat dimanipulasi (update) b. Fexible – dapat dilakukan pembatasan pembelian (daily limit system) c. Informative & Transparenscy – Struk tercetak eksklusif dengan 2 (dua) struk (bon) dan laporan dapat disajikan sesuai kebutuhan pelanggan.
7. Fuel/BBK Supply Marketing Program PT Pertamina Retail is now managing ± 150 medium and large corporate customers throughout Indonesia in cooperation program to provide fuel/BBK. Those companies are: PT Telkomsel, PT CIMB Niaga, TRAC (Toyota Rent a Car) and Panorama Group as well as government agencies such as the Ministry of National Development Planning Agency, DG Taxation & Tax Services Office. The program is offered in two (2) media services, namely: 1. RFID (Radio Frequency Identification) card / Pertamina Retail Card ◗ RFID is a special card for corporate customers of PT Pertamina Retail which uses radio frequency technology as a means of identification. RFID Card / Pertamina Retail Card can be used as a non-cash payments tool / media for corporate customers of PT Pertamina Retail. ◗ Benefits a. Secure – Transaction can not be manipulated (update) b. Fexible – Can be conducted for a maximum purchase c. Informative and Transparency – exclusive printed receipt with (2) receip (bill) and the report can be presented according to customer requirements.
2. Voucher BBM/BBK ◗ Suatu alat pembayaran yang digunakan pada SPBU COCO dengan menggunakan Voucher BBM/BBK dengan nomi nal Rp 25.000, Rp 50.000, Rp 100.00 ◗ Keunggulan a. Flexible – Jaringan Penukaran Luas yang terdiri dari 80 SPBU COCO b. Hologram Stricker – menggunakan striker hologram c. Nilai Nominal bervariasi – Rp 25.000, Rp 50.000, & Rp 100.00 d. Warna voucher berubah setiap bulannya e. Barcode system – tahap pengembangan aplikasi ◗ Program Kerjasama yang sudah dijalankan: a. Program Sinergi Anak Perusahaan (Pertamina Group) b. Program Kerjasama Penyediaan BBM/BBK untuk Corporate c. Program Sinergi BUMN d. Program Kerjasama Pelayanan BBM Non PSO
2. Fuel/BBK Voucher ◗ A means of payment used at fueling stations by using voucher COCO fuel/BBK with a par value of IDR25.000, IDR50.000, IDR100.000 ◗ Advantages a. Flexible - Exchange Area Network consisting of 80 retail outlets COCO b. Hologram Stricker - using holographic striker c. Nominal value varies - IDR 25,000 to IDR 50,000, and IDR 100.00 d. Voucher Colour is change monthly e. Barcode systems - application development stage ◗ Cooperation program that have been done: a. Synergy Program Subsidiary (Pertamina Group) b. Cooperation Programme Provision of fuel / BBK for Corporate c. Synergy Program SOE d. Cooperation Program Services Non PSO fuel
Tercatat pada Desember 2014 OUTLET SPBU telah berkembang menjadi 103 SPBU yang tersebar di kota-kota di Indonesia.
As of December 2014, there are 103 Fueling Stations in cities all across Indonesia.
Corporate Annual Report 2014
16
1
PROFILE
PROFIL
1. Bright Convenience Store & Café Terintegrasi di jaringan SPBU Pertamina, Bright Convenience Store/Mini Market/ Café menawarkan berbagai produk, serta makanan dan minuman berkualitas premium dengan harga terjangkau yang dipadukan dengan pelayanan ramah dan lokasi dipadukan dengan pelayanan ramah dan lokasi strategis. Tidak hanya itu, fasilitas Bright sebagian buka 24 jam ditambah kenyamanan opsional seperti akses internet Wi-Fi. ◗ Pengembagan Gerai Bright Store dan Café difokuskan deng an konsep Swakelola (dikelola oleh PT Pertamina Retail) ◗ Target pengembangan Bright Store & Café baik di SPBU COCO dan SPBU DODO maupun di luar area SPBU dengan konsep Swakelola ◗ Kami membuka peluang kerjasama dengan pemilik lokasi, baik dari SPBU maupun diluar area SPBU ◗ Kami membuka Bright Café di Bandara Internasional Kualanamu, Medan Skema Kerjasama: Reguler ◗ Pengembangan Gerai Bright baik di area SPBU maupun diluar area SPBU ◗ Kerjasama yang ditawarkan bagi Pemilik Lokasi dapat berupa sewa atau bagi hasil (revenue sharing) sesuai dengan kesepakatan.
1. Bright Convenience Store and Café As an integrated part of Pertamina’s fueling station chains, BRIGHT Store or Mini Market offers various products, food and beverages with affordable price, supported by hospitable services, in strategic locations. Some of BRIGHT facilities are available for 24 hours plus optional ease such as free internet access. ◗ Bright Store Outlet and café development is focused on selfmanagement concept (managed by PT Pertamina Retail). ◗ Development target of Bright Store and Café, either at SPBU Coco or SPBU DODO or outside SPBU area with self-management concept. ◗ We open cooperation opportunities with location owner, within SPBU or outside SPBU area ◗ We open Bright Cafe in Bandara Internasional Kualanamu, Medan
Cooperation Scheme Regular ◗ Bright Outlet development in SPBU and outside SPBU area ◗ Cooperation scheme is proposed to Location Owner with leasing or revenue sharing, upon agreement.
Bright Store Kantor Pusat PT Pertamina (Persero)
î Bisnis Ritel Non-Bahan Bakar Untuk melengkapi usaha penjualanan BBM dan demi menawarkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan masyarakat di sekitar SPBU, PT Pertamina Retail turut menjalankan penjualan Non BBM yang terdiri dari : a. Bright Convenience Store Café Olimart Carwash b. Property Management c. Periklanan dan Media Luar Ruang d. Promosi dan Kerjasama dengan Pihak Ketiga e. ATM & EDC f. Keagenan Pelumas dan LPG
î Non-Fuel Retail Business In line with the growth of retail business in Indonesia, and to offer a wide range of integrated services based on the needs of the customers in particular and the society in the vicinity of the Fueling Stations in general, the Company also conducts a Non-Fuel Retail Business, which consist of: a. Bright Convenience store Café Olimart Carwash b. Property Management c. Advertising and Outdoor Media d. Promotion and Partnership e. ATM & EDC f. Lubricant and LPG Agency
Bright Cafe SPBU COCO 31.401.01 Dago, Bandung
17
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
18
1
PROFILE
PROFIL
◗ Bright Wash Complete Service : Car Wash dan Motor Wash Car Exterior dan Interior Treatment Tipe Service : Complete Minimum Lahan yang dibutuhkan : >400m2 Minimum Peralatan yang dibutuhkan : a. 2 Unit Robotic Wash machine b. 3 - 4 Unit Single Post Hydraulic Machine c. 4 Unit Single Post Motor Lokasi: Rurel Area (perumahan) , PRIME Area (perdagangan) Minimum Sewa Lahan :>5 tahun
◗ Bright Wash Complete Service : Car Wash dan Motor Wash Car Exterior and Interior Treatment Tipe Service : Complete Minimum Space needed: >400m2 Minimum Equipment needed: a. 2 Unit Robotic Wash machine b. 3 - 4 Unit Single Post Hydraulic Machine c. 4 Unit Single Post Motor Location : Rural Area (housing) , PRIME Area (commerce) Minimum Rent/Lease :>5 years
3. Bright Olimart BRIGHT olimart merupakan alternatif bisnis retail otomotif yang ditawarkan PT Pertamina Retail di SPBU yang dioperasikannya. Fokus bisnis Bright Olimart adalah penjualan Pelumas untuk mobil dan motor yang didukung oleh jaringan retail yang kuat, jaminan kualitas dan keaslian produk, serta layanan yang cepat dan baik serta ramah lingkungan
3. Bright Olimart BRIGHT Olimart is an alternative Non-Fuel products business through which The Company provides automotive retail products in the Fueling Stations owned and operated by it. BRIGHT Olimart focuses on selling lubricants for cars and motorcycles, supported by strong retail chains, quality assurance and eco-friendly genuine products, as well as quick and maximum services.
Pencucian Mobil di Bright Wash SPBU COCO 37.153.02 BSD, Tanggerang
2. BRIGHT Carwash Sebagai pengembangan bisnis penjualan produk Non-BBM, Perusahaan juga menyediakan layanan cucian mobil yang hanya menggunakan bio-shampoo dengan sistem pengaturan air yang ramah lingkungan demi mendukung program Go Green PT Pertamina (Persero).
2. BRIGHT Carwash As a part of Non-Fuel product sales business development, The Company also offers carwash services, using only bio-shampoo and eco-friendly water management systmen in support of PT Pertamina (Persero)’s Go Green program.
Tipe Bright Wash; ◗ Bright Wash Quick Service : Car Wash Tipe Service : Quick Minimum Lahan yang dibutuhkan : 150 m2 Minimum Peralatan yang dibutuhkan : 1 Unit Robotic Wash machine Lokasi : Rurel Area (perumahan) Minimum Sewa Lahan :>5 tahun
Bright Wash Type: ◗ Bright Wash Quick Service : Car Wash Service Type: Quick Minimum Space needed : 150 m2 Minimum equipment needed : 1 Unit Robotic Wash machine Location : Rural Area (housing) Minimum Rent: >5 years
◗ Bright Was Standard Service : Car Wash dan/atau Car Exterior dan Interior Treatment Tipe Service : Standard Minimum Lahan yang dibutuhkan : 200-300 m2 Minimum Peralatan yang dibutuhkan : a. 1 Unit Robotic Wash machine b. 2 Unit Single Post Hydraulic Machine Lokasi (perumahan) : Rurel Area , PRIME Area Minimum Sewa Lahan : >5 tahun
◗ Bright Was Standard Service : Car Wash and/or Car Exterior and Interior Treatment Type of Service : Standard Minimum Space needed: 200-300 m2 Minimum Equipment needed: a. 1 Unit of Robotic Wash machine b. 2 Unit of Single Post Hydraulic Machine Location (housing) : Rural Area, PRIME Area Minimum Rent/Lease :>5 years
19
Corporate Annual Report 2014
Bright OliMart SPBU COCO 31.102.02 Abdul Muis, Jakartarta
Corporate Annual Report 2014
20
1
PROFILE
PROFIL
4. Manajemen Properti Demi memaksimalkan ruang dan lahan yang ada di setiap SPBU COCO dan menjadikannya salah satu sumber penghasilan bisnis Non-BBM serta memberikan nilai tambah kompetitif bagi SPBU COCO, Perusahaan menawarkan usaha Manajemen Properti. Hingga saat ini, mitra usaha telah memanfaatkan layanan ini untuk mendirikan restoran, kafe, pertokoan, kantor, agen perjalanan, pencucian mobil, ATM dan lain sebagainya.
4. Property Management To maximize the utility of spaces and lands in every COCO fueling station as one of Non-Fuel business revenue sources, also to provide competitive added value to COCO Fueling Stations, The Company offers a Property Management service. Up to this point, various business partners have used this service to open restaurants, cafes, stores, offices, travel agents, carwashes, ATM’s, etc.
5. Periklanan dan Media Luar Ruang Untuk memberikan nilai tambah tanpa mengurangi nilai dan fungsi utama SPBU sebagai penyedia bahan bakar untuk kepentingan publik, Perusahaan memanfaatkan area SPBU untuk penempatan Media Luar Ruang dan/atau Media Dalam Ruang. Pada tahun 2014, Tingkat Okupansi (Hunian) mencapai sebesar 96,11% atau 19.360,09 m2 dari total ruang yang ada di seluruh SPBU COCO. Program: ◗ Penawaran langsung kepada Advertising Agent untuk pemanfaatan area di sekitar SPBU ◗ Menggunakan database yang dibuat oleh konsultan untuk melakukan penawaran dan kerjasama dengan pihak Agensi/periklanan untuk pemanfaatan area di SPBU melalui contoh gambar.
5. Advertising and Outdoor Media To maximize the utility of spaces and lands in every COCO fueling station as one of Non-Fuel business revenue sources, also to provide competitive added value to COCO Fueling Stations, The Company offers a Property Management service. Up to this point, various business partners have used this service to open restaurants, cafes, stores, offices, travel agents, carwashes, ATM’s, etc. Program:
6. Promosi dan Kerjasama dengan Pihak Ketiga Perusahaan juga menyediakan layanan promosi dan kerjasama dengan mitra usaha sebagai pihak ketiga. Kemitraan ini terbuka luas untuk Pemangku Kepentingan dari industri perbankan, asuransi dan musik dengan bentuk kerjasama yang sangat bervariasi mulai dari penjualan CD, promo debet bank serta perlindungan asuransi.
6. Promotion and Partnership The Company also offers promotional services and partnerships with a third-party business partners. The partnership is open for stakeholders from banking, insurance and music industries through various forms of partnership, such as CD sales, bank’s debit promos and insurance coverage.
◗ Direct proposal to the Advertising Agent to make use of area around the fueling station ◗ Using database created by the consultant to make an offer and cooperation with the agency / advertising for using the area around fueling station through a image sample. Fasilitas ATM diBright Store SPBU 31.401.01 Dago, Bandung
7. Lokasi ATM dan EDC Untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan transaksi perbankan tanpa harus datang ke bank yang bersangkutan, Perusahaan menawarkan lahan untuk ATM dan EDC untuk bank-bank terkemuka di Indonesia. EDC adalah alat untuk mempermudah transaksi penjualan melalui kartu kredit ataupun kartu debit yang diterbitkan oleh PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT CIMB Niaga Tbk. Dan PT Bank Negera Indonesia (Persero) Tbk. Kedua fasilitas ini memastikan kemudahan transaksi dan pembayaran di semua kegiatan.
7. ATM and EDC Location To provide customers with ease of access to banking transactions without them having to visit a bank, The Company offers spaces for ATM and EDC for major banks in Indonesia. EDC is a tool to facilitate sales transactions through credit cards or debit cards issued by PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT CIMB Niaga Tbk. and PT Bank Negara Indonesia Indonesia (Persero) Tbk. Both facilities ensures ease of transaction and payment in all activities.
Bentuk Kerjasama dengan Pihak Ketiga di Bright Store SPBU COCO 31.129.02 Kuningan, Jakartaakarta
21
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
22
1
PROFILE
PROFIL
VISI / VISION MENJADI PERUSAHAAN RITEL TERDEPAN
BECOMING THE LEADING RETAIL COMPANY
MISI / MISSION MENGELOLA DAN MENGEMBANGKAN RITEL OUTLET PERTAMINA SECARA TERINTEGRASI, PROFESIONAL, DAN MENGUNTUNGKAN î MENINGKATKAN CITRA PERTAMINA MELALUI JAMINAN KUALITAS PRODUK DAN LAYANAN PRIMA î MENJADI ROLE MODEL DALAM PENGELOLAAN BISNIS SPBU DAN SPBG î MEMPERLUAS JARINGAN DI PASAR REGIONAL î Ketersediaan Stok Bright OliMart SPBU COCO 31.107.01 Industri, Jakarta
8. Keagenan Pelumas dan LPG SPBU COCO sebagai factory outlet produk-produk Pertamina, menyediakan berbagai produk LPG yaitu LPG 3 kg, LPG 12 kg, Bright Gas dan Ease Gas. Saat ini PT Pertamina Retail sudah menjadi Agen Khusus Pelumas Nasional dan Agen LPG 3 kg khususnya wilayah Jabodetabek dengan wilayah jual untuk SPBU COCO, Bright Store dan Bright Olimart. Tahun 2014 Keagenan Pelumas dan LPG akan meningkatkan pertumbuhannya dengan: ◗ Memanfaatkan jaringan SPBU COCO sebagai etalase Pertamina Produk serta memaksimalkan ketersediaan pertamina produk pada SPBU COCO, Bright Store dan Bright Oli Mart ◗ Memasarkan ke SPBU DODO dan Chanell lainnya
8. Lubricant and LPG Agency COCO fueling stations as factory outlets of Pertamina products, providing a wide range of LPG products ie 3 kg LPG, 12 kg LPG, Bright Gas and Ease Gas. Currently PT Pertamina Retail has become a National Lubricant Special Agent and 3 kg LPG Agent, especially Jabodetabek area with sales region for COCO fueling stations, Bright Store and Bright Olimart. Lubricant and LPG Agency in 2014 would increase growth by:
◗ Do utilize COCO retail network as Pertamina Pertamina’s showcase products and maximize the availability of the product in COCO fueling stations, Bright Store and Bright Oli Mart ◗ Doing market to DODO fueling stations and other channel
î MANAGING
AND DEVELOPING PERTAMINA OUTLET RETAIL IN INTEGRATION, PROFESSIONAL, AND PROFITABLE
IMPROVING PERTAMINA’S IMAGE THROUGH QUALITY ASSURANCE PRODUCTS AND FIRST RATE SERVICES î
BECOMING A ROLE MODEL IN FUELING AND GAS STATION BUSINESS MANAGEMENT î
EXPANDING NETWORK IN REGIONAL MARKETS î
23
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
24
1
PROFILE
PROFIL
TATA NILAI PERUSAHAAN
TATA NILAI OPERASI
PT. Pertamina Retail memiliki Tata Nilai yang disingkat dengan 6C. Tata Nilai ini menjadi pedoman yang dijalankan dalam situasi dan kondisi apa pun dan ditanamkan kepada seluruh staf dan manajemen Perusahaan.
Selain itu Perusahaan juga memiliki Tata Nilai Operasi yang menjadi acuan dalam implementasi bekerja sehari-hari.
1. CLEAN Perusahaan dikelola secara profesional, menghindari benturan dan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. 2. COMPETITIVE Perusahaan mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja. 3. CONFIDENT Perusahaan berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN dan membangun kebanggan bangsa. 4. CUSTOMER FOCUSED Perusahaan berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. 5. COMMERCIAL Perusahaan menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat. 6. CAPABLE Perusahaan dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta serta penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan. Dalam rangka mewujudkan Pertamina One dengan values 6C, maka nilai perusahaan yang sebelumnya yaitu 3S tidak diberlakukan lagi dan diganti dengan 6C. Terkait dengan hal tersebut, maka Pedoman Etika Kerja dan Bisnis direvisi.
corporate values
1. Integrity Dalam menjalankan usahanya, setiap karyawan dan manajemen Perusahaan harus menjalankan keselarasan antara pikiran dan perbuatan.
PT Pertamina Retail hold six corporate values, abbreviated as 6C. These values are ingrained in the mind of all staff and management of The Company and service as guidelines that must be applied in any situations and conditions.
2. Safety Perusahaan berkomitmen tinggi terhadap keselamatan kerja setiap orang tanpa terkecuali.
1. CLEAN The company is managed professionally, avoids any conflicts of interest of certain individuals or group, repudiates bribery, and honors integrity as well as trustworthiness. 2. COMPETITIVE The Company is capable of competing in both regional and international scales, encourages development through investments, fosters a cost-awareness culture and values performance. 3. CONFIDENT The Company contributes to national economic development, becomes a pioneer in state-owned enterprises (SOE) reform and boosts the nation’s pride. 4. CUSTOMER FOCUSED The Company focus on customer’s interest and is committed to provide the best services to customers. 5. COMMERCIAL The Company creates commercial oriented added value and takes decisions in accordance with healthy business principles. 6. CAPABLE The Company is managed by professional and talented directors and employees, who have excellent technical mastery and are committed to improving research and development capabilities.
3. Best customer Experience Perusahaan selalu berupaya untuk menjadi pengalaman terbaik kepada pelanggan secara terus-menerus dan berkesinambungan. 4. Passion For Excellence Perusahaan bertekad untuk melakukan yang terbaik dan fokus pada kenyamanan pelanggan. 5. Profit Oriented Fokus dalam meningkatkan keuangan Perusahaan dan berkontribusi memberikan keuntungan bagi P T Pertamina Persero.
OPERATIONAL VALUES In addition, The Company also holds Operational Values that serve as a reference in day-to-day work. 1. Integrity In conducting business, each employee and management member of The Company must maintain a consistency between his/her mind and action. 2. Safety The Company is highly committed to the safety of all persons, without exception. 3. Best customer Experience The Company always strives to continuously and simultaneously provide the best experience to customers. 4. Passion For Excellence The Company is determined to do its best and focuses on customer convenience. 5. Profit Oriented The Company focuses on boosting The Company’s finances and contributing to PT Pertamina (Persero)’s profits.
In order to create Pertamina One with 6C values, the previous company values 3S is no longer applicable and replaced with 6C. Related to this, the Code of Business and Work Ethics is revised.
25
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
26
1
PROFILE
PROFIL
ORGANIZATIONAL STRUCTURE
STRUKTUR ORGANISASI
Direktur Utama
Induk Pertamina
President Director
Pertamina Corporate
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Manajer Hse
Ka. SPI
HSE Manager
Head of Internal Audit
Direktur Keuangan & SDM
Direktur Operasi
Operations Director
Finance & HR Director
Representatives Representatives
VP Marketing Marketing VP
Manajer Spbu/Spbg
Fuel Station / Gas Station Manager
Manajer Complementary Complementary Manager
Manajer Store Bright/Cafe
BRIGHT / Cafe Store Manager
Manajer Keuangan Finance Manager
Manajer IT IT Manager
27
Corporate Annual Report 2014
Manajer DC
Distribution Center Manager
Manajer SDM HR Manager
Manajer Business Development Business Development Manager
Manajer Umum & Pengadaan
General and Procurement Manager
Manajer Teknik
Technical Manager
Corporate Annual Report 2014
28
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Dari Kiri: Direktur Utama Toharso, Komisaris Nursatyo Argo, Direktur Keuangan Azwani, Komisaris Utama Suhartoko, Direktur Operasi Romulo Hutapea
LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS & DIRECTORS REPORT
29
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
30
2
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
SUHARTOKO
KOMISARIS UTAMA / BOARD OF COMMISSIONERS
LAPORAN KOMISARIS UTAMA
BOARD OF COMMISSIONERS REPORT
Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat, Pertama-tama, kami menyampaikan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmatnya PT Pertamina Retail dalam menjalankan bisnis perusahaan sesuai dengan target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2014.
Dear Stakeholders We’d like to thank God Almighty for His blessings which have enabled The Company to carry out its business accrodingly to 2014 Work Plan and Company Budget
Sepanjang tahun 2014, terdapat bebagai hal yang telah kami laksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan tugas, dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Sesuai Anggaran Dasar PT Pertamina Retail pasal 15, dan dalam rangka melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan atau jalannya perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi, termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan ketentuan perundangundangan, maka Dewan Komisaris telah menyusun program kerja Tahunan dan dimasukkan dalam RKAP, “Key Performance Indicator” (KPI).
In 2014, we have implemented many things as part of execution of duties, and responsibilities of the Board of Commissioners. In accordance with PT Pertamina Retail’s Article of Association article 15, and in order to supervise the management and policies or the way the company conducted by the Board of Directors and provide advice to the Board of Directors, including the implementation of the Company's Long-Term Plan, Work Plan and Budget, General Meeting of Shareholders (GMS) and compliance with laws and regulations, the Board of Commissioners has developed annual work program to be incorporated into the RKAP, "Key Performance Indicators" (KPI). Of changes and achievements in 2014, we believe that the com-
31
Corporate Annual Report 2014
BOARD OF COMMISSIONERS & DIRECTORS REPORT
Atas perubahan dan pencapaian di tahun 2014, kami meyakini bahwa perusahaan telah kembali memperkuat pondasi yang kokoh untuk pertumbuhan perusahaan di masa datang yang lebih baik, menuju target pencapaian visi PT Pertamina Retail.
pany has re-strengthen a solid foundation for fa better uture growth of the company, towards the target of achieving PT Pertamina Retail vision.
Tahun 2014 adalah tahun perjuangan dan pembelajaran bagi Direksi dan segenap pemangku kepentingan di PT Pertamina Retail untuk melakukan perbaikan pelaksanaan rencana kerja di tahun 2015.
2014 was a year of struggle and learning for the Board of Directors and all stakeholders in PT Pertamina Retail to make improvements in 2015 work plan implementation.
î Penilaian Kinerja Direksi
î Performance Assessment of Directors
Selain melaksanakan berbagai hal di atas, Dewan Komisaris melakukan penilaian terhadap kinerja Direksi di tahun 2014. Secara umum, Dewan Komisaris memberikan apresiasi atas kinerja jajaran Direksi yang tercermin dari hasil pencapaian kinerja selama tahun 2014.
In addition to carrying out the above, Board of Commissioners is conducting a performance assessment of the Board of Directors in 2014. In general, the Board of Commissioners appreciate Board of Directors performance which is reflected in the achievement of the performance during the year 2014.
Dari sisi finansial, gambaran singkat kinerja Direksi adalah sebagai berikut: ◗ Neraca per 31 Desember 2014, ditutup dengan jumlah aset sebesar Rp 864,2 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 195 miliar atau 29% dibandingkan dengan posisi neraca pada akhir tahun 2013 dengan jumlah Rp 668,5 miliar. ◗ Dari pos Rugi Laba selama tahun 2014 diperoleh laba setelah pajak sebesar Rp 60,07 miliar atau mencapai 83,2% dari target sebesar Rp 72,16 miliar dan meningkat 7,5% dari laba bersih tahun 2013 sebesar Rp 55,9 miliar. ◗ Total pendapatan Perusahaan selama tahun 2014 mencapai Rp 9,188 triliun atau 94,4% dari anggaran 2014 sebesar Rp 9.729 triliun atau naik 29,2% dibandingkan dengan tahun 2013.
Finance-wise, the overall performance of the Board of Directors was as follow: ◗ Balance sheet per December 31, 2014 was closed with a total asset amounted to IDR 864,2 billion, increasing by IDR195 billion or 29% compared to 2013’s balance sheet, which amounter IDR668,5 billion. ◗ Profit and Loss Statements resulted in a net profit of IDR 60,07 billion or reaching 83,2% of the target of IDR 72,16 billion and increasing by 7,5% compared to 2013’s Nett Profit, which amounted to IDR 55,9 billion. ◗ The Company’s total revenue in 2014 amounted to IDR 9.188 trillion or reaching 94,4% of the 2014’s budget, which amounted to IDR 9.729 trillion or increasing by 29,2% compared to 2013’s revenue.
Dari sisi Tingkat Kesehatan Perusahaan, dapat disampaikan pencapaian perusahaan sebagai berikut, ◗ Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 di audit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan dengan memberikan pernyataan Wajar Tanpa Pengecualian, dan bahwa perusahaan telah melakukan tindakan yang memadai terhadap kepatuhan untuk memenuhi peraturan perundangan serta kepatuhan terhadap pengendalian intern. ◗ Tingkat Kesehatan Perusahaan berdasarkan SK Menteri Negara BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 mendapat skor lebih besar dari 95 Atau dalam kategori AAA.
Meanwhile, The Company’s Financial Soundness was as follow: ◗ The Public Accountant Office Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo and Partners has given an “Unqualified Opinion” for The Company’s Financial Statements, and The Company has taken adequate measures to comply with the laws and regulations and its internal control. ◗ The Company’s Financial Soundness score based on SOE Minister’s Decree Number KEP-100/MBU/2002 higher then 95 or in a category of AAA.
Corporate Annual Report 2014
32
2
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS & DIRECTORS REPORT
Realisasi Kesepakatan Kinerja Tahun 2014 / Performance Agreement Realization 2014
î Tata Kelola Perusahaan
î Corporate Governance
BOC has an important role in ensuring the quality of financial reporting and the effectiveness of internal control systems such as risk management. Audit Committee on an ongoing basis to supervise and provide recommendations as well as collaborate with related units to improve governance standards. We notice the achievement of Good Corporate Governance (GCG) assessment, which is an annual achievement of corporate performance.
I Financial II Operational III Business Development IV People Management
30% Tri-Wulanan (Quarterly) 40% Tri-Wulanan (Quarterly) 25% Tri-Wulanan (Quarterly) 5% Tri-Wulanan (Quarterly)
25,25% 35,74% 29,20% 6,0%
Dewan Komisaris memiliki peran penting dalam memastikan kualitas pelaporan keuangan Perusahaan dan efektivitas dari beberapa sistem pengawasan internal seperti manajemen risiko. Komite Audit secara berkesinambungan melakukan pengawasan dan memberikan rekomendasi serta bekerja sama dengan unit kerja terkait untuk meningkatkan standar tata kelola. Kami melihat tercapainya penilaian Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG), yang merupakan pencapaian tahunan dari kinerja perusahaan.
100% TOTAL BOBOT (TOTAL WEIGHT VALUE)
96,19%
î Lingkungan dan Keberlanjutan
î Environment and Sustainability
Tujuan utama dari usaha keberlanjutan perusahaan adalah sebagai “arm length” PT Pertamina (Persero) dalam menyalurkan bahan bakar minyak kepada masyarakat termasuk didalamnya memenuhi kebutuhan energi di masa depan. Perusahaan meng upayakan hal ini di berbagai bidang seperti lingkungan, keselamat an serta kesejahteraan sosial dan ekonomi seluruh pekerja dan masyarakat serta kelanjutan operasional Perusahaan. Manajemen telah ber usaha maksimal di tahun 2014 untuk memastikan kesinambungan kemampuan keuangan Perusahaan sebagai landasan yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang. Perusahaan juga memba ngun kerangka bagi usaha keberlanjutan di perusahaan, mulai dari penghematan energi di SPBU dan kantor pusat dan pengelolaan sampah di kantor sampai dengan kerjasama dengan pihak lembaga pemerintah, kedutaan besara Negara lain dan PEMDA di beberapa daerah untuk mendorong penggunaan bahan bakar ramah lingkungan melalui kartu RFID. Program tanggungjawab sosial dan lingkungan tetap merupakan langkah kami menuju keberlanjutan bisnis Perusahaan. Tahun 2014, kami me - lanjutkan upaya untuk membantu kegiatan social dan lingkungan di sekitar SPBU terutama di bidang kesehatan, pendidikan, bantuan pembangunan tempat ibadah dan fasliitas umum.
The main objective of the company's sustainability efforts is the "arm length" of PT Pertamina (Persero) in delivering fuel to community including to meet the energy needs in the future. Companies seek this efforts in various fields such as environmental, safety, social and economic welfare of all workers and the public, as well as the continuation of the Company's operations. Management has a maximum effort in 2014 to ensure the continuity of the Company's financial capability as a strong foundation for long-term growth. The company also builds a framework for business continuity in the company, ranging from energy savings at the business unit and the head office, waste management in head office, also cooperate with government agencies, embassies and local government in some areas to encourage the use of environmentally friendly fuels through RFID card. Social and environmental responsibility program remains our step towards sustainability of our business. In 2014, we continued our efforts to help social and environmental activities in the station’s surrounding, especially in areas of health, education, development aid for worship place and public fasliitas.
Bagi perusahaan, kepedulian kepada masyarakat bukan hanya sebagai bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), namun merupakan bagian integral dari operasional Perusahaan, karena kami menyadari sepenuhnya bahwa tanggung jawab social lingkungan merupakan faktor penting bagi kelancaran operasional Perusahaan.
A care attention to the community is not only a form of social and environmental responsibility implementation, but is an integral part of the Company's operations. Because we are fully aware that environmental social responsibility is an important factor for a smooth running operations of the Company.
î Pandangan Atas Prospek Usaha Prospek usaha telah disusun dan telah telah dilaksanakan oleh Direksi sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan. Secara garis besar, Dewan Komisaris berpandangan bahwa prospek usaha yang telah disusun dan dilaksanakan Dewan Direksi sudah selaras dengan arah dan tujuan perusahaan dan telah sesuai dengan kepentingan pemegang saham.
î Perspective on Business Prospects
Prospects have been developed and implemented by the Board of Directors as set forth in the Company's Long Term Plan. In general, the Board believes that the prospects that had been developed and implemented by the Board of Directors is in line with the direction and objectives of the company and in accordance with the interests of shareholders.
Dapat kita cermati bahwa Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi yang ditandai dengan laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) per kapita sekitar 5% per tahun, kurangnya pasokan layanan angkutan umum dan harga BBM yang secara relatif mulai meningkat secara keseluruhan merupakan tiga faktor
Indonesian economic growth is marked by high growth of gross domestic product (GDP) per capita of about 5% per year. Lack of public transport services and a rise in the supply of fuel prices are three main factors that trigger the growth of motor vehicle ownership ratio in Indonesia. With a growth rate of 14% per
INDIKATOR KINERJA UTAMA Key Performance Indicator
INDIKATOR KERJA LAINNYA Other Performance Indicator 1 TRIR 2 Number of Accident (NOA) 3 GCC Compliance 4 External Auditor Opinion 5 Learning Index 6 Follow Up Audit Finding 7 Akurasi, Kelengkapan, laporan keuangan & ketepatan waktu pengiriman 8 Utilisasi ERP (MySAP) 9 Sales Volume BBG 10 Knowledge Sharing & Innovations
FREQUENCY MONITORING Monitoring Frequency
FREQUENCY MONITORING TARGET Monitoring Frequency Weight Value
KINERJA Performance
0,17 Ratio #Cases 35,74% 92 % WTP WTP 90 % 80 % 90 %
120 50,88 120
Tri-Wulanan (Quarterly) Tri-Wulanan (Quarterly) Tri-Wulanan (Quarterly)
97 % 37,625 KLSP 13,5 %
47,36 30,6 13,5
Tantangan di tahun 2014 telah kita lalui bersama, adanya perubahan struktur organisasi adalah bagian dari dinamika perusahaan. Tentunya setiap perubahan menuntut kemampuan organisasi untuk dapat beradaptasi dan bertindak optimal agar tujuan dan target perusahaan dapat terwujud. Di kesempatan ini, kami selaku Dewan Komisaris memberikan apresiasi setinggi – tingginya dan ucapan terima kasih kepada para pimpinan manajemen yang telah bertugas dengan baik dan memberikan dorongan kepada pimpinan manajemen baru untuk terus meningkatkan kinerja dengan niat yang tulus untuk kemajuan perusahaan.
Corporate Annual Report 2014
KINERJA Performance
Tri-Wulanan (Quarterly) Tri-Wulanan (Quarterly) Tri-Wulanan (Quarterly) Tahunan (Yearly) Tri-Wulanan (Quarterly) Tri-Wulanan (Quarterly) Tahunan (Yearly)
Pencapaian target di tahun 2014, lain adalah pengelolaan sumber daya manusia dan kegiatan lainnya termasuk pencapaian TRIR, NOA, kepatuhan GCG, tindak lanjut temuan audit, serta inovasi dan berbagi pengetahuan, semua pencapaian ini kami nilai positif, karena perusahaan tidak hanya berhasil mempertahankan kinerja ekonomi, tetapi juga pada kinerja social dan lingkungan.
33
BOBOT (%) Weight Value
0,00 0 100
Target achievement in 2014, among other, is the management of human resources and other activities, including the achievement of TRIR, NOA, GCG compliance, follow-up on audit findings, as well as innovation and sharing of knowledge. All of these achievements are considered positive, because the company not only managed to maintain economic performance, but also social and environmental performance. Together we’ve gone through the 2014 challenges. Changes in organizational stucture are part of the Company’s dynamics. Of course, every change requires the ability of organizations to adapt and act in the optimal order to achieve company objectives and targets. In this occasion, we as BOC gives the highest appreciation and gratitude to the leadership of the management who have served well and give a support to the new management to continue to improve the performance, with a sincere intention to the company advancement.
Corporate Annual Report 2014
34
2
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS & DIRECTORS REPORT
utama yang memicu pertumbuhan ratio kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia. Dengan laju pertumbuhan sebesar 14% per tahun, maka dapat diperkirakan bahwa pada tahun 2015 ratio Indonesia akan mencapai hampir 540 kendaraan per 1000 penduduk atau secara rata-rata akan ada lebih dari 1 kendaraan bermotor beroda 4 untuk setiap 2 penduduk Indonesia.
year, it can be estimated that in 2015 the ratio will reach nearly 540 vehicles per 1,000 population in Indonesia, or on average there will be more than one 4-wheeled vehicle for every two residents of Indonesia.
Seiring dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia, maka sektor riil yang berkembang perlu disikapi sebagai peluang pasar yang cukup besar, prospek usaha di bidang Retail tentunya akan bertumbuh pesat, kolaborasi bisnis dengan mitra usaha melalui ekspansi kerjasama KSO dengan SPBU lainnya, pemanfaatan lahan di lingkungan SPBU bersama pihak lain dan perkembangan gerai Retail, service point sangat berpengaruh pada pertumbuhan perusahaan. Pengembangan ke arah SPBG sebagai bahan bakar alternatif sesuai dengan kebijakan pemerintah akan dikembangkan secara konsisten dan hal ini perlu dukungan masyarakat dan pihak terkait.
Along with the growth of the Indonesian economy, the growth of real sector need to be addressed as a considerable market opportunities. Retail business will grow rapidly, collaboration with business partners through expansion of KSO cooperation with other fueling stations, land use with other parties, the development of retail outlets and service points are things that will affect the growth of the company. Development towards Gas Stations as fuel alternative in accordance with government policy will be developed consistently. Support toward the implementation of government's policy need to be supported by the community and stakeholders.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki konse kuensi peningkatan upah kerja regional, peningkatan upah ini memerlukan antisipasi manajemen sehingga dampaknya dapat disikapi secara rasional dan berdampak pada peningkatan kinerja organisasi di tahun 2015.
On the other hand, Indonesia's economic growth has impacted a wage increase in regional employment. This increases requires management to anticipate the impacts so that it can be addressed rationaly and able to improve the performance of organization in 2015.
Untuk itu, kami telah memberikan arahan untuk keberlanjutan usaha dengan penambahan SPBU, pertumbuhan gerai Bright dan gerai Non Fuel Retail lainnya yang dapat memberikan kontribusi positif bagi kinerja perusahaan. PT Pertamina Retail telah menjadi “role model” dalam pengelolaan SPBU di Indonesia, kemampuan tersebut perlu dipertahankan dan semakin dikembangkan untuk keberlanjutan bisnis dan kesinambungan Perusahaan.
To that end, we have provided guidance for business sustainability by continue to increase the number of fueling stations, growth of Bright and other Non Fuel Retail outlets that can make positive contribution to the performance of the company. PT Pertamina Retail has shown the ability to be a "role model" in fueling stations management in Indonesia. These capabilities need to be maintained and developed as The Company’s business continuity and sustainability.
Anggota Dewan Komisaris / Board of Commissioners Member
Suhartoko Nursatyo Argo
35
Corporate Annual Report 2014
Jabatan / Position
Periode
Komisaris Utama / President Commissioner Komisaris / Commissioner
2 Oktober 2012 - Present 3 Maret 2011 - Present
î Perubahan Susunan Dewan Komisaris
î Changes in Board of Commissioners
Pada periode 2014, tidak terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris
In 2014, there were no changes in the composition of the Board of Commissioners
î Apresiasi Kepada Seluruh Pemangku Kepentingan
î Appreciation to all stakeholders
Dewan Komisaris optimis bahwa PT Pertamina Retail mampu untuk meningkatkan kinerja dengan terus bekerja keras, cerdas, ikhlas dan penuh kreativitas serta dapat menerapkan prinsip GCG secara konsisten. Dewan Komisaris mengamanatkan agar seluruh jajaran manajemen dan pekerja dapat bekerja sama secara sinergis dengan segenap pemangku kepentingan serta selalu bangga mempersembahkan pelayanan terbaik melampaui tuntutan pelanggan.
Board of Commissioners of PT Pertamina Retail optimistic to be able to improve performance by continuing to work hard, smart, sincere and full of creativity, and able to consistently apply the principles of good corporate governance. BOC mandates all management and employees to be able to work together in synergy with all stakeholders and always proud to present the best service exceeding customer’s expectation.
Bersama ini Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada Direksi, jajaran Manajemen dan seluruh Pekerja PT Pertamina Retail atas seluruh upaya memajukan Perusahaan. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada pemegang saham, pelanggan dan seluruh mitra kerja atas kepercayaan dan dukungan yang terus diberikan kepada kami.
In this regard, we are expressing our appreciation and gratitude to the Board of Directors, Board of Management and the entire of PT Pertamina Retail employees, over all efforts to improve the Company. We also express appreciation to our shareholders, customers and all business partners for their trust and support that continues to be given to us.
Jakarta, December 2014
SUHARTOKO President Commissioner
Corporate Annual Report 2014
36
2
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS & DIRECTORS REPORT
PROFIL DEWAN KOMISARIS / Board of Commissioners’ Profile ›› SUHARTOKO
›› NURSATYO
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Bekerja di PT. Wiratman & Associate pada tahun 1984. Kemudian pada tahun 1986 bekerja sebagai Staff Teknik Direktorat PPDN III di Jakarta. Pada tahun 1988 menjabat sebagai Pws. Teknik Sipil Seksi TPA UPMS V, Surabaya. Karir berlanjut sebagai Pws. Teknik Perencanaan UPDN V, Surabaya pada tahun 1992. Pada tahun 1995 menjabat sebagai Kepala TPA Teknik UPPDN V, Surabaya. Kemudian pada tahun 1998 menjabat sebagai Pws. Utama Perencanaan Sipil Dinas Teknik PPDN, di Dit. PPDN. Jabatan selanjutnya adalah sebagai Kasubdin Perencanaan Teknik PPDN, Dit. Hilir pada tahun 2000. Pada Tahun 2001, menjabat sebagai Kepala Teknik UPPDN I Medan dan pada tahun 2003 menjabat sebagai Manajer Jasa Teknik Bidang Pemasaran-Dit. Hilir. Kemudian juga menjabat sebagai Manajer Umum UPMS VII, Makassar pada tahun 2006. Pada tahun 2007, menjabat sebagai Vice President Charter Dit. Hilir Bidang P erkapalan dan pada tahun 2008, menjabat sebagai Vice President Operasi Perkapalan, Dit. Hilir Bidang Perkapalan. Menjabat sebagai Senior Vice President Perkapalan, Dit. Pemasaran & Niaga Kantor Pusat Pertamina pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Menjabat sebagai SVP Pemasaran & Distribusi Bahan Bakar. Dit. Pemasaran & Niaga Kantor Pusat Pertamina pada tanggal 1 Agustus 2012.
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Pada tahun 1990, menjabat sebagai Asisten Teknik bagian Teknik Pelabuhan, lalu menjabat sebagai Super Numerary MT Pertamina sampai dengan tahun 1993. Pada tahun 1993 menjabat sebagai Pws. Teknik Survey Subdin. Karir berlanjut sebagai Pws. Survey Subdin Tekpel pada tahun 1994. Dan pada tahun 1996 menjabat sebagai Ka. Perencanaan & Evaluasi. Pada tahun 1998 menjabat sebagai Ka. Hidro Oceanografi & PE, pada tahun 1999 menjabat sebagai Ka. Ekonomik Pertamina LGJTG dan pada tahun 2001 menjabat sebagai Asisten Manajer Brokerage. Karir selanjutnya adalah sebagai Manajer Pengusahaan Kapal dari tahun 2006 hingga tahun 2008. Pada tahun 2008 beliau menjabat sebagai Korpel Implementasi Strategi Perkapalan. Pada tahun 2009 menjabat sebagai Vice President Operasi Perkapalan dan pada tahun 2009 menjabat sebagai Vice President Renstra & Bangus. Pada tahun 2011 menjabat sebagai Vice President Investasi Hilir dan Pengembangan Bisnis. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Kantor Pusat Pertamina pada tahun 2012.
Komisaris Utama / President Commissioner
Riwayat Pendidikan Lulus dari dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1983. Career History and Work Experience Worked in PT Wiratman & Associates in 1984. In 1986, worked as the PPDN III Directorate Technical Staff in Jakarta. In 1988 served as the Pws. Sectional Civil Engineering TPA UPMS V, Surabaya. Continued to serve as the Pws. Planning Engineering UPDN V, Surabaya in 1992. In 1995 served as the Head of Engineering of TPA UPPDN V, Surabaya. In 1998, served as the Main Pws. Of Civil Planning of PPDN Engineering Office, in the Directorate of Downstream Business in 2000. In 2001, served as the Head of Engineering of UPPDN I Medan and in 2003, served as the Manager of Engineering Services in Marketing Department of the Directorate of Downstream Business. Then served as the General Manager of UPMS VII, Makassar in 2006. In 2007, served as
37
Corporate Annual Report 2014
the Vice President Charter Directorate of Downstream Business in Shipping. In 2008, served as the Vice President of Shipping Operation, Directorate of Downstream Business in Shipping. He served as the Senior Vice President of Shipping, Directorate of Marketing and Trade in Pertamina Head Office from 2009 to 2011. Served as the Senior Vice President of Fuel Marketing and Distribution, Directorate of Marketing and Trade of Head Office of Pertamina in August 1st, 2012. Educational Background Graduated from Institute of Technology, Bandung in 1993.
ARGO
Komisaris / Commissioner
Riwayat Pendidikan Menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada Jurusan Teknik Geodesi pada tahun 1981 dan pada tahun 1996 meneruskan S-2 Pasca Sarjana di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Career History and Work Experience In 1990, served as the Engineer Assistant in Port Engineering, and later served as a Super Numerary MT Pertamina until 1993. In 1993, served as Pws. Sub-Office Survey Engineer. Then served as Pws. Sub-Office Survey of Port Engineering in 1994. In 1996, served as the Head of Planning and Evaluation. In 1998, served as Head of Hydro-Oceanography and PE. In 1999, served as the Head of Economics of Pertamina LG/TG and in 2001 served as the Brokerage Manager Assistant. Then served as Ship Procurement Manager from 2006 to 2008. In 2008, served as Korpel Shipping Strategy Implementation. In 2009, served as the Vice President of
Shipping Operation and Vice President of Restra and Bangus. In 2011, served as the Vice President of Downstream and Business Development. Served as the Corporate Secretary at the Head Office of Pertamina in June 2012. Education Background Graduated from the Gadjah Mada University, majoring in Geodesy Engineering in 1981, and in 1996 graduated from a Master’s Program of Gadjah Mada University, Yogyakarta.
Corporate Annual Report 2014
38
2
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
TOHARSO
DIREKTUR UTAMA / PRESIDENT DIRECTOR
LAPORAN DIREKTUR UTAMA
PRESIDENT DIRECTOR’S REPORT
Assalamuallaikum Warrahmatullah Wabarrakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua,
Assalamuallaikum Warrahmatullah Wabarrakatuh, Best wishes for all of us.
Pemegang saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Pada kesempatan yang sangat baik ini, marilah kita bersama– sama memanjatkan puji dan syukur kehadirat Alloh SWT, karena atas rachmat dan hidayah Nya, kita bersama-sama dapat melalui berbagai tantangan dana dinamikan bisnis di tahun 2014.
In this excellent opportunity, let us together offer our praise and thanks to the presence of Allah SWT. It is upon His blessing and guidance, we are able to gone through challenges in the business dynamics in 2014.
PT Pertamina Retail sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) juga sebagai “arm length” Pertamina dalam melakukan operasional SPBU, tentunya menjadi “role model” atau percontohan bagi SPBU Pertamina lainya. PT Pertamina Retail memiliki target kerja dan komitmen kepada pemegang saham khususnya dan pemangku kepentingan lain pada umumnya untuk mampu memberikan kinerja terbaiknya yang telah kami laksanakan di tahun 2014.
PT Pertamina Retail as a subsidiary of PT Pertamina (Persero) as well as Pertamina "arm length" to conduct operational fueling station, should act as a "role model" or a pilot project for other Pertamina fueling station. PT Pertamina Retail have work targets and commitments to shareholders in particular and other stakeholders in general to be able to give their best performance that we have implemented in 2014.
39
Corporate Annual Report 2014
BOARD OF COMMISSIONERS & DIRECTORS REPORT
PT Pertamina Retail melalui segenap jajaran manajemen telah melakukan banyak kegiatan yang berdampak pada upaya tercapainya kinerja perusahaan dengan target mencapai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2014 yang selaras dengan Rencana Jangka Panjang 2013 – 2018.
PT Pertamina Retail through all levels of management has done various activities to be able to achieve the Company’s performance with the target achievement Work Plan and Budget 2014 that is consistent with the Long-Term Plan 2013-2018.
Di tahun 2014, PT Pertamina Retail telah mampu membuktikan kemampuannya dan membangun dan mengoperasikan SPBU di beberapa propinsi di Indonesia. Dengan mengatasi berbagai masalah di sepanjang tahun 2014, kami berhasil merealisasikan rencana strategis dan meningkatkan pertumbuhan penjualan volume bahan bakar minyak.
In 2014, PT Pertamina Retail has been able to prove their ability and build and operate fueling stations in several provinces in Indonesia. By addressing various issues during the year 2014, we managed to realize the strategic plan and increase of fuel volume sales growth.
î Kondisi Perekonomian Dan Pasar Ritel di Indonesia
î Economic and Retail Market Conditions in Indonesia
Ekonomi Indonesia menghadapi tantangan cukup berat dari kondisi global dan domestic di tahun 2014. Peraturan Pemerintah yang mengatur usaha minyak dan gas bumi di Hulu dan Hilir belum dapat menjamin investasi di sektor minyak dan gas bumi akan masuk, karena masih banyak masalah lain yang menjadi hambatan bagi terealisasinya investasi. Masalah tersebut antara lain peraturan perpajakan dan lingkungan hidup serta otonomi daerah yang menyulitkan bagi perusahaan minyak asing beroperasi.
Indonesian economy encounteres a substantial challenges from global and domestic conditions in 2014. Government Regulation on oil and gas business in upstream and downstream level can not guarantee investment in the oil and gas sector, because there are many other issues which are barriers to realization of the investment. These include laws on tax, environment, and regional autonomy that makes it difficult for foreign oil companies to operate.
Sementara itu, konsumsi minyak bumi (BBM) di dalam negeri sudah melebihi kapasitas produksi. Dalam beberapa tahun belakangan ini penyediaan BBM dalam negeri tidak dapat seluruhnya dipenuhi oleh kilang minyak domestik, hampir 20%30% kebutuhan minyak bumi dalam negeri sudah harus diimpor dari luar negeri. Kebutuhan impor minyak bumi ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat dan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri yang diharapkan semakin membaik ditahuntahun mendatang.
Meanwhile, the consumption of petroleum (oil) in the country has exceeded production capacity. In recent years the supply of domestic fuel can not be fulfilled by domestic oil refineries, nearly 20% -30% of domestic oil needs had to be imported from abroad. Demands on imported oil are expected to continue to increase along with the growth of population and economic growth in the country which is expected to further improve in the coming years.
Disamping itu jumlah kendaraan yang masih beroperasi di seluruh Indonesia pada 2014 mencapai 115,674 juta unit, naik 10,9 persen dari tahun 2013 sebesar 104,211 juta unit dengan perincian sepeda motor sejumlah 87,333 juta unit, mobil penumpang dengan 11,69 juta unit, dan mobil barang (truk, pikap, dan lainnya) sejumlah 5,723 juta unit. Pertumbuhan kendaraan yang tinggi (di atas 10%) tersebut tidak sebanding dengan pertumbuhan jalan raya di Indonesia.
In addition, the number of vehicles that are still operating throughout Indonesia in 2014 reached 115.674 million units, increasing by 10.9 percent from 2013 amounted to 104.211 million units, comprising 87.333 million of motorcycle units, 11.69 million units of passenger cars, and 5.723 million units of freight car (truck, pickup, and others). The height of vehicle growth (above 10%) are not comparable with the growth of roads in Indonesia.
Perubahan harga jual BBM bersubsidi dari Rp. 6,500/ltr menjadi Rp. 8.500/ltr (BBM Premium), dan Rp. 5.500/ltr menjadi Rp. 7.500/ltr (Solar Bersubsidi) juga berdampak pada sisi keuangan dan operasional perusahaan. Dampak yang terasa adalah terjadinya penurunan penerimaa margin persentase, dan terjadinya migrasi antrian BBM bersubsidi (Premium dan Solar) ke BBK (Bahan Bakar Khusus) seperti Pertamax, Pertamax Plus dan Pertamina Dex.
Changes in prices of subsidized fuel from IDR 6.500 / ltr to IDR 8,500 / ltr (Premium Fuel), and IDR 5.500 / ltr to IDR 7,500 / ltr (Subsidized Diesel Fuel) also have an impact on the financial and operational of the company. Impacted on a percentage decrease of margin revenues, and the migration queue from subsidized fuel (Premium and Diesel) to BBK (Special Fuel) as Pertamax, Pertamax Plus and Pertamina Dex.
Corporate Annual Report 2014
40
2
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS & DIRECTORS REPORT
Sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina Retail harus dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan menyalurkan Bahan Bakar Minyak demi terjaganya mobilitas masyarakat. Walaupun kendala dan kondisi yang ada, perusahaan tetap berupaya untuk mencapai target yang ditetapkan oleh pemegang saham.
As part of PT Pertamina (Persero) which is a State Owned Enterprises (SOEs), Pertamina Retail should be able to provide service to customers by supplying fuel in order to maintain people's mobility. Although there are constraints and conditions, the company still strives to achieve the targets set by shareholders.
Dengan laba usaha PT Pertamina Retail tahun buku 2014 sebesar Rp.60,07 Milyar mengalami kenaikan sebesar 8 % dibandingkan dengan laba usaha tahun buku 2013 sebesar Rp. 55,85 Milyar, menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan dan peluang serta wujud dari komitment manajemen puncak sampai dengan level pramuniaga untuk mengupayakan pemenuhan kebutuhan pelanggan.
The Company’s Business Income in 2014 is IDR60,07 Billion, grew 8 % from last year’s Business Income of IDR 55,85 Billion, which shows The Company’s ability in facing the challenges and opportunities as well as a manifestation of the commitment from top management down to operation level (Fueling Stations Operators) to fulfill Stakeholder’s need.
î Kinerja Perusahaan Dan Kebijakan Strategis Tahun 2014
î Corporate Performance and Strategic Policy 2014
Dengan peluang pasar yang semakin terbuka dan tumbuh, meningkatnya pertumbuhan perekenomian, pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor tentunya dampak pertumbuhan yang positif ini memberikan peluang kepada PT Pertamina Retail untuk mendayagunakan sumber dayanya bagi pemenuhan kebutuhan pasar yang kompetitif. Melalui pemenuhan kebutuhan pasar, PT Pertamina Retail dapat lebih agresif untuk berupaya meningkatkan pencapaian target perusahaan.
An increase in market opportunities and growth, increasing economic growth, and the growth in the number of vehicles, provides opportunities for PT Pertamina Retail to leverage its resources to meet the needs of a competitive market. By fulfilling the needs of the market, PT Pertamina Retail can be more aggressive to try to improve the achievement of the company target.
Di tahun 2014, pertumbuhan unit SPBU COCO berhasil meningkatkan 25 unit SPBU yang dikelola terdiri dari SPBU, SPBU-T, SPBU Mini dan SPBG, pertumbuhan ini masih akan dioptimalkan di tahun 2015. Pertumbuhan jumlah ini dapat dicapai SPBU melalui skema pembangunan baru, akuisisi SPBU eksisting dan kerjasama operasi yang dikembangkan terutama di daerah luar Jakarta.
In 2014, unit growth of COCO fueling stations able to increase the number of fueling station to 25 units; consist of fueling stations, fueling stations-T, Mini Fueling Stations and Gas Stations. This growth will still be optimized in 2015. Growing number of fueling stations can be achieved through new development schemes, acquisition of existing fueling stations and developed co-operation, especially outside Jakarta.
Tahun 2014 merupakan tahun pembelajaran bagi PT Pertamina Retail dalam mencapai tujuan besar di tahun 2020, yaitu mengoperasikan 1000 SPBU dan 2000 gerai Bright. Tantangan demi tantangan akan terus dihadapi, terutama dengan meningkatnya biaya operasional SPBU terutama yang berhubungan dengan sumber daya manusia seiring dengan meningkatnya upah minimum pekerja. Disamping itu biaya utilitas seperti listrik, telfon yang meningkat secara bertahap ikut berpengaruh terhadap meningkatnya biaya operasi per liter.
2014 was a year of learning for PT Pertamina Retail in achieving its major goals in 2020, which is to operate 1000 retail outlets and 2,000 Bright outlets. Further challenges will continue to be faced, especially with the rising of gas stations’ operational cost, especially those related to human resources due to increase in minimum wage. Other than that, the gradually rising cost of utilities such as electricity and telephone take effect on the increase in operating costs per liter.
Pertumbuhan gerai Bright Store dan Café berhasil mencapai 301 gerai, dengan pertumbuhan 136 gerai baru selama tahun 2014. Pertumbuhan gerai Bright juga diikuti dengan pengembangan Distribution Centre (DC) sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan service level logistic melalui pemenuhan supply barang ke gerai Bright di wilayah Surabaya dan Medan. Pengembangan DC Bright ini akan mempermudah perolehan pasokan barang bagi gerai Bright wilayah Sumatera dan Jawa bagian timur, sehingga Out of Stock di gerai dapat ditekan. Pertumbuhan gerai di tahun 2015, akan bergantung pada pengembangan DC di wilayah ini dan wilayah lainnya.
Number of Bright and Café outlets reached 301, with 136 of new outlets in 2014. This growth also followed by the development of Distribution Centre (DC) as the company's efforts to improve service of logistics through the fulfillment of goods supply to Bright Outlets in Surabaya and Medan. Bright DC development will facilitate the acquisition of goods supply to the Bright Outlets across Sumatra and eastern Java. This will suppressed Out of Stock in stores. The growth od outlets in 2015, will depend on the development of DC in this region and other regions.
Namun dengan kerja cepat, tepat dan akurat seluruh jajaran manajemen dan pekerja PT Pertamina Retail senantiasa berupaya untuk mengatasi kendala maupun tantangan tersebut. Kami tetap berupaya untuk melakukan efisiensi biaya melalui optimalisasi pekerja di setiap unit usaha, memanfaatkan teknologi IT untuk mengefisiensikan biaya utilitas. Berbagai upaya peningkatan kompetensi pekerja ikut dilaksanakan melalui pelatihan operasional excellence secara rutin, termasuk didalamnya kegiatan Continous Improvement Program (CIP) yang berdampak kepada peningkatan motivasi pekerja dan improvement bagi perusahaan.
By working quickly, precisely and accurately, all management and employees of PT Pertamina Retail strives to overcome the obstacles and challenges. We continue to strive to reduce costs through optimization of workers in each business unit, utilizing IT technology to streamline the cost of utilities. Various efforts to increase the competence of workers implemented through operational excellence training, including the activities of Continuous Improvement Program (CIP), which cause an increase in worker motivation and improvement for the company.
Kemampuan PT Pertamina Retail untuk memberdayakan segenap potensi yang ada dalam mencapai target perusahaan, merupakan modal dasar dalam menghadapi tantangan dan meraih peluang di tahun 2014
PT Pertamina Retail ability to empower all its potential in achieving company’s target, is the basis to address challenges and seize opportunities in 2014
41
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
42
2
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Kebijakan strategis korporasi DAN FUNGSIONAL 2014
43
BOARD OF COMMISSIONERS & DIRECTORS REPORT
Corporate Strategy, Business and Functional Policy
Dengan mempertimbangkan tantangan bisnis ke depan, PT Pertamina Retail berupaya meningkatkan pencapaian penjualan BBM/K dan Non BBM. Perusahaan telah mempersiapkan langkah strategis sebagai respon terhadap meningkatnya kebutuhan masyarakat akan BBM dan non BBM.
By considering the coming business challenge, PT Pertamina Retail seeks to improve the achievement of fuel and non-fuel sales. The Company has prepared a strategic move in response to the increasing demand of fuel and non-fuel.
Kebijakan strategis korporasi yang dilakukan selama tahun 2014 adalah : î Melakukan restrukturisasi organisasi operasi dengan memperkuat struktur Sales dan Marketing di perusahaan. î Mengelola kegiatan pertumbuhan usaha BBM dan Non BBM, melalui penerpana “operational excellence” dan “services
Corporate strategic policies conducted during 2014 are:
excellence”, penerapan HSE secara berkelanjutan di semua aspek bisnis dan pembenahan pengelolaan sumber daya manusia î Percepatan pertumbuhan unit usaha baik BBM maupun Non BBM melalui skema Akuisisi, KSO untuk unit usaha BBM dan kontrak sewa dan kerjasama di lokasi SPBU DODO untuk unit usaha Non BBM. î Meningkatkan laba dengan peningkatan volume penjualan BBM dan melakukan efisiensi biaya operasional perusahaan î Meningkatkan kemampuan Supply Chain Logistic melalui pertumbuhan “Distribution Centre” di beberapa lokasi dan memperbaiki jaringan serta system informasi data yang menunjang kelancaran proses kerja perusahaan.
implementation, application of HSE in a sustainable manner in all aspects of business and human resources management reform î Accelerated growth of both fuel and non-fuel business units through acquisition scheme, KSO for fuel business unit and rental contracts and cooperation in DODO fuel stations for non-fuel unit. î Increase profits with an increase in sales volume of fuel and operational cost efficiency î Improving Supply Chain Logistic capabilities through growth "Distribution Centre" in several locations and improve network and information system data that support the company's work processes
Kebijakan Strategi Usaha / Business Strategy, î Mengembangkan jaringan SPBU dan Bright (Store & Café) secara berkelanjutan pada lokasi strategis dan memberikan
Business Strategy Policy
dampak bagi pertumbuhan perusahaan, pemberdayaan organisasi dan lingkungan di sekitar area operasi PT Pertamina Retail. î Implementasi integrasi usaha BBM dan Non BBM PT Pertamina Retail, melalui sinergi usaha pada area operasional perusahaan. î Mengelola kompetensi Sumber daya manusia, melalui penerimaan pekerja dan pelatihan penyesuaian spesifikasi pekerja yang sesuai dengan kompetensi level jabatan. î Melakukan percepatan arsitektur system informasi teknologi (IT) yang terpadu sebagai upaya perusahaan dalam menjangkau semua area operasional dan memastikan komunikasi data yang handal bagi kebutuhan perusahaan. î Melaksanakan implementasi system manajemen berdasarkan kinerja (Performance Management System) sebagai upaya menuju peningkatan sumberdaya perusahaan yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan.
impact on the company's growth, environmental and organizations empowerment around the area of operations of PT Pertamina Retail. î Implementation of the integration of fuel and non-fuel business of PT Pertamina Retail, through synergy in the operational area. î Managing human resources competencies, through the recruitment and training on workers specifications adjustment that is in accordance to the position’s competence level. î Accelerating the system architecture of information technology (IT) that are integrated as the company's efforts to reach out to all operational areas and ensuring reliable data communication for the needs of the company. î Carry out the implementation of the management system based on performance (Performance Management System) as an effort towards an increase in The Company’s resource that have competence as needed.
Kebijakan Strategi fungsional î Percepatan pertumbuhan pelanggan korporasi dengan skema pengembangan RFID (Radio Frequency Identification)
Functional Strategy Policy î Accelerated growth of corporate customers with RFID (Radio Frequency Identification) development schemes as an
sebagai upaya meningkatkan kemudahan dan kepercayaan pelanggan serta memastikan RFID/Vocuher ini sebagai wujud keterlibatan pelanggan dalam penggunaan BBM/BBK Pertamina. î Percepatan pengembangan jaringan SPBU melalui skema KSO dengan pihak SPBU DODO sebagai upaya mendekatkan diri kepada pelanggan dan menginkatan pencapian penjualan volume BBM PT Pertamina Retail. î Pengembangan Bright Store & Café di SPBU secara berkelanjutan, terutama lokasi yang bernilai strategis seperti Bandar, Rumah sakit, lingkungan perkantoran dan tempat lainnya, baik melalui kerjasama sewa ataupun bagi hasil yang bertujuan meningkatakan persepsi masyrakat. î Mempersiapkan pengembangan Bright Oli Mart, Car Wash dan keagenan Elpiji nasional sebagai upaya untuk memperluas jangkauan area produk Pertamina, dan wujud sinergi perusahaan dengan induk dan anak perusahaan Pertamina lainnya. î Meningkatkan kompetensi Sumber daya manusia melalui training dan pembenahan pengelolaan sumber daya manusia melalui peningktatan kepuasan pekerja.
effort to improve the ease and confidence of customers and ensure RFID / Voucher as a form of customer involvement in the use of Pertamina fuel / BBK. î Accelerating the development of retail network through KSO scheme with the DODO fuel stations in an attempt to gain customer’s engagement and increase sales of fuel volume. î Bright Development Store & Café in a sustainable manner, especially at valuable strategic location such as airport, hospital, office environment and other places, either through cooperation lease or for shared revenue to increase the perception of society. î Preparing the development of Bright Oil Mart, Car Wash and national LPG agency in an effort to expand the range of product areas and form synergies with the parent company and other Pertamina’s subsidiaries. î Increase the competence of human resources through training and improvement of human resources management through increased worker satisfaction.
Corporate Annual Report 2014
î Operations organizational restructuring by strengthening the structure of Sales and Marketing at The Company. î Managing the growth activity of fuel and non-fuel business, through "operational excellence" and "services excellence"
î Develop a network of fueling stations and Bright (Store & Café) on an ongoing basis at strategic locations and have an
Corporate Annual Report 2014
44
2
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Tidak tercapainya target penjualan di tahun 2014 dipengaruhi beberapa faktor baik secara internal, karena target penjualan yang dicanangkan cukup tinggi, termasuk realisasi investasi SPBU yang masih belum mencapai target, kinerja Bright yang masih belum maksimal. Secara ekternal, kebijakan pemerintah, terkait biaya upah minimum pekerja yang mencapai 49% dari struktur biaya operasional SPBU masih menjadi kendala bagi perusahaan untuk menurunkan biaya operasi per liter, disamping kondisi margin BBM yang belum ideal bagi perusahaan untuk menutup biaya operasional SPBU.
The failure to achieve sales target in 2014 was affected by several factors. Internally, the sales targets is high, investment realization of gas stations still not reached target, as well as Bright’s performance is still not maximized. Externally, government policy, minimum wage which increase 49% of the operating cost structure is still consider as an obstacle for companies to suppress operating costs per liter, in addition to the condition of fuel margins that are not ideal for companies to cover the operating cost.
Salah satu upaya yang telah dilakukan di tahun 2014 adalah perubahan struktur organisasi baru Perusahaan dan perbaikan berbagai tahapan yang diperlukan untuk pencapaian target jangka panjang organisasi yang meliputi aspek Sumber Daya Manusia, Information Teknologi, dan fasilitas pendukung lainnya, seperti Distribution Centre.
One of the efforts that have been made in 2014 is the change in the Company's organizational structure and improvement in various stages required for the company to achieve its longterm targets that include aspects of Human Resources, Information Technology, and other supporting facilities, such as Distribution Centre.
î Tata Kelola Perusahaan
î Corporate Governance
Di usia Perusahaan yang ke-8, konsistensi implementasi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang berkelanjutan di seluruh aktivitas Perusahaan terus dilaksanakan secara konsisten Per usahaan bertekad untuk menjadikan prinsipprinsip GCG sebagai perilaku dengan memastikan manajemen yang bertanggungjawab dan untuk memberikan kepastian serta menerapkan sistem yang tepat dan sesuai untuk melindungi nilai Perusahaan. Langkah penting dalam tata kelola perusahaan harus dapat menjamin seluruh insan Pertamina Retail patuh pada peraturan dan beretika.
In its 8th year, The Company is consistenty implementing the principles of sustainable corporate governance throughout the Company's activities to be carried out consistently and continuously improved. The company is determined to make the principles of good corporate governance as behavior by ensuring responsible business management and to provide certainty and implement appropriate systems to protect the Company value. An important step in corporate governance should be able to guarantee all Pertamina Retail employee to abide the rules and authority, not breaking the law, and implement ethics.
Pada tingkat Dewan Direksi dan Dewan Komisaris, prinsip-prinsip GCG diwujudkan dengan menjaga kewenangan Direksi pada operasional dan anggaran agar selalu mematuhi Anggaran Dasar Perusahaan.
At Board of Directors and Board of Commissioners level, manifestation of GCG principles is conducted by maintaining the authority of the Board of Directors on operations and budget in order to always adhere to the Company’s Articles of Association.
Selain itu, Dewan Direksi dan Komisaris rutin melakukan tinjauan melalui rapat tinjauan dengan Dewan Komisaris yang diadakan secara berkala, rapat koordinasi Direksi, serta memastikan setiap rapat tinjauan dan rapat koordinasi memiliki risalah rapat yang jelas untuk selanjutnya ditindak lanjuti dan dibahas pada pertemuan berikutnya. Untuk memastikan setiap insan Perusahaan memiliki pandangan dan semangat yang sama dalam melaksanakan prinsipprinsip GCG, Perusahaan memiliki Panduan Prilaku dan Kode Etik yang kami sediakan dalam bentuk buku dan online. Panduan ini telah dipublikasikan dan disosialisasikan kepada seluruh pekerja di bulan Februari 2014. Panduan Perilaku dan Kode Etik Perusahaan dalam bentuk online rutin diperbaharui setiap bulan dimana setiap pekerja sampai dengan level ter tentu turut berpartisipasi untuk mengisi komitmen pribadi dan pelaporan-pelaporan terkait GCG selama periode tersebut.
In addition, the Board of Directors and Commissioners regularly review through review meetings with the Board of Commissioners, coordination meeting of Directors, as well as ensuring each review meeting and minutes of meetings are clear for further follow up and to be discussed at the next meeting. To ensure that every member of the Company have the same views and spirit in implementing the principles of GCG, the Company provide a Code of Ethics and Behavior Guide in the form of books and online. This guide has been published and disseminated to all employees in February 2014, the Code of Conduct is regularly updated online each month in which every worker to ceratin level participated to fill personal commitment and all reports related to GCG during the period.
Implementasi GCG dan Kode Etik tersebut, turut didukung dengan system dan sampai dengan akhir tahun 2014, belum ada pelaporan terkait pelanggaran Kode Etik melalui sistem ini.
GCG and Code of Conduct implementation also supported by the system. In 2014, there are no related violations of the Code reported through this system.
45
Corporate Annual Report 2014
BOARD OF COMMISSIONERS & DIRECTORS REPORT
MANAJEMEN MUTU, LINGKUNGAN dan KESELAMATAN KERJA
QUALITY MANAGEMENT, HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT
Keselamatan kerja atau safety tetap merupakan prioritas bagi perusahaan. Kami terus berupaya meningkatkan pelaksanaan dan kehandalan sistem safety bagi pekerja, pelanggan, subkontraktor dan pemangku kepentingan lainnya melalui pelatihan pemdaman api seara berkala di unit SPBU. Pertamina Retail telah mempertahankan jam kerja aman, peningkatan kesadaran dan penerapan tindakan-tindakan safety oleh para pekerja dan kontraktor.
Worker safety or safety remains a priority for the company. We are continuously working to improve the implementation and reliability of safety systems for workers, customers, subcontractors and other stakeholders through regular fire-fighting training at fueling stations unit. Pertamina Retail has maintained a safe working hours, increased awareness and implementation of safety measures for workers and contractors.
î Pertumbuhan Berkelanjutan
î Sustainbility Growth
Sebagai suatu tema Laporan Tahunan Pertamina Retail 2014, afirmasi "Sustainbility Growth", adalah suatu pernyataan untuk menggambarkan tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan, menggambarkan upaya dan inisiatif Pertamina Retail dalam menerapkan strategi bisnisnya sehingga mampu mengemgangkan usaha melalui peningkatan pencapaian pendapatan, jumlah unit usaha, kapitalisasi kompetensi pekerja. Semua upaya ini adalah bagian dari langkah-langkah Pertamina Retail yang sistematis dan konsisten menuju pencapaian visi PT Pertamina Retail "Menjadi Perusahaan Retail Terdepan".
As this year’s Annual Report theme, "Sustainability Growth" is an expression to describe the rate of sustainable growth of all business lines as well as the supporting lines of business activities to become a company that has a unified commitment towards achieving its vision and mission. By sharpening the company’s vision and mission, PT Pertamina Retail has come up with new vision to be "Leading Retail Company".
Kepuasan pelanggan, output yang maksimal dan produktivitas tidaklah mungkin dicapai bila proses internal termasuk individu di dalamnya tidak dikelola dan terus dikembangkan secara baik dan berkesinambungan. Untuk itu, kami terus konsisten dalam komitmen kami dalam implementasi system manajemen mutu, K3 dan lingkungan secara menyeluruh dan komprehensif di seluruh bagian Perusahaan. Pada tahun 2012, Perusahaan berhasil mempertahankan sertifikat Integrated Quality, Enviroment Health & Safety Management System ISO 9001, ISO 14000 dan OHSAS 18000 dari Badan sertifikasi TUV Rheinland Indonesia untuk manajemen mutu terintegrasi di SPBU COCO 31.114.03 Daan Mogot. Manajemen berkomitmen tinggi dalam menjaga kualitas hasil dan layanan, dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan para karyawan Perusahaan serta dedikasi kami dalam pelestarian lingkungan akan terus kami perkuat.
Customer satisfaction, maximum output and productivity is not likely to be achieved if the internal processes including the related individual is not well-managed, continously developed and sustained. To that end, we continue to be consistent in our commitment in the implementation of quality management system, K3 and environment, thoroughly and comprehensively in all parts of the Company. In 2012, the Company managed to maintain a certificate of Integrated Quality, Environment Health & Safety Management System ISO 9001, ISO 14000 and OHSAS 18000 certification from TUV Rheinland Indonesian Agency for integrated quality management at COCO Fueling Stations 31.114.03 Daan Mogot. Management are committed to maintaining the quality of service, with attention to the health and safety of its employees as well as our dedication to the preservation of our environment will continue to be strengthened.
Corporate Annual Report 2014
46
2
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS & DIRECTORS REPORT
î Harapan Kinerja tahun 2015
î 2015 Performance Expectation
î Apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan
î Appreciation to all shareholders
PT Pertamina Retail memiliki keyakinan untuk semakin tumbuh dan memantapkan usahanya di tahun 2015 melalui peningkatan kompetensi pekerja, kerjasama team dan faktor kepemimpinan yang memiliki wawasan ke depan.
PT Pertamina Retail has the confidence to keep growing and strengthen its business in 2015 by improving the competence of workers, teamwork and leadership factors that have an insight into the future.
Dengan kondisi perekenomian nasional dan dunia yang fluktuatif, dimana harga minyak dunia masih bergerak, PT Pertamina Retail meyakini pertumbuhan usaha sebesar 34%. Pertumbuhan usaha diatas tingkat inflasi dan bunga ini merupakan motivasi bagi perusahaan untuk selalu fokus kepada pelanggan, peningkatan kompetensi pekerja, penerapan misi dan tata nilai operasional perusahaan teknologi yang mendukung percepatan siklus usaha ke depan.
In regard of fluctuating national and world economy also unstable world oil prices, PT Pertamina Retail believes to achieve business growth of 34%. Business growth above the rate of inflation and interest is the motivation for companies to always focus on the customer, improving worker competence, implementation of the mission and values of the company's operations technology to support accelerated business cycle in the future.
Kinerja dan pencapaian Pertamina Retail di tahun 2014 merupakan indikasi yang jelas bahwa Perusahaan berada pada jalur yang tepat menuju tercapainya target perusahaan di tahun 2020 dan mencapai visi menjadi perusahaan retail terdepan. Selanjutnya, kami akan terus meningkatkan kemampuan kami, mengoptimalkan aset perusahaan dan mendorong inovasi untuk memanfaatkan peluang bisnis yang ada dengan kerja cepat tepat dan akurat.
Pertamina Retail Performance and achievement in 2014 is a clear indication that the company is on the right track towards achieving its target in 2020 and achieve its vision of becoming a leading retail company. Furthermore, we will continue to improve our capabilities, optimizing the company's assets and encourage innovation to take advantage of existing business opportunities, quickly and accurately.
Untuk membangun dan memperkuat infrastruktur serta sumber daya manusia Perusahaan menuju peningkatan kapasitas ini, Perusahaan telah mempersiapkan dana investasi sebesar Rp. 259,86 miliar untuk periode 2015.
To build and strengthen the infrastructure and human resources to its maximum capacity, the Company has prepared an investment fund of IDR 259.86 billion for 2015.
î Perubahan komposisi Direksi
î Changes in the composition of the Board of Directors
Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 16 September 2014 mengangkat Azwani sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina Retail. Pemegang saham memberhentikan dengan hormat Narendra Widjajanto dari jabatan sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina Retail, karena telah ditetapkan dalam tugas baru sebagai Vice President (VP) Treasury Direktorat Keuangan PT Pertamina (Persero). Informasi perubahan komposisi Direksi selengkapnya dapat dilihat dalam pembahasan pelaksanaan RUPS sirkuler.
General Meeting of Shareholders on September 16, 2014 appointed Azwani as PT Pertamina Retail Finance Director. Shareholders dismiss with respect Narendra Widjajanto of his positions as PT Pertamina Retail Finance Director, as stipulated in the new assignment as Vice President (VP) Treasury Directorate of Finance of PT Pertamina (Persero). Information changes in the composition of the Board of Directors can be seen in the discussion of the implementation of circular GMS.
Akhir kata, atas nama Dewan Direksi, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung Perusahaan dalam upaya kami dan segala pencapaian di tahun 2014. Pada Tahun-tahun mendatang, Perusahaan dihadapkan pada sejumlah peluangpeluang yang luar biasa. Tentunya peluang ini hadir dengan sejumlah tantangan. Perusahaan masih perlu meningkatkan integrasi sistem informasi untuk menunjang peningkatan dan pengembangan usaha ke depan. Melalui sistem informasi yang terintegrasi dan komprehensif mencakup seluruh wilayah operasi, koordinasi dan keakuratan data akan ditingkatkan sehingga pengambilan keputusan akan lebih cepat dan tepat guna. Dengan berbekal semangat untuk terus belajar dan memperbaiki diri, pengalaman, kerjasama internal yang erat, serta dukungan dari para pemangku kepentingan, kami yakin Perusahaan mampu menaklukkan tantangan, meraih peluang masa depan,dan mampu mewujudkan visi kita bersama.
Finally, on behalf of Board of Directors, we express our appreciation and gratitude to all those who have supported the Company in our efforts and all achievement in 2014. In the coming years, the Company was faced with a number of tremendous opportunities. Surely this opportunity comes with challenges. The company still needs to improve the integration of information systems to support the promotion and development of future business. Through an integrated and comprehensive information system that covers all areas of operations, coordination and accuracy of the data will be improved. This will make decision-making process faster and more efficient. With passion to learn and improve themselves, experience, strong internal cooperation, and support of stakeholders, we believe the Company is able to overcome challenges, seize future opportunities, and able to realize our vision.
Jakarta, December 2014
TOHARSO President Director
47
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
48
2
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS & DIRECTORS REPORT
TOHARSO
ROMULO HUTAPEA
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Pada tahun 1989, dimulai karirnya di bagian Perencanaan, PT.Adhiputro, Bekasi. Dari tahun 1989 hingga 1991, menjabat sebagai Insinyur Senior di PT. NISCONI Indonesia. Memulai karir di Pertamina pada tahun 1992 dengan mengikuti program pelatihandi tempat kerja di UPMS III, Jakarta. Pada tahun 1993, bekerja sebagai Insinyur Penjualan untuk UPMS IV, Semarang, dan di tahun 1996 untuk UPMS V, Surabaya. Kemudian pada tahun 1999, pindah ke Pertamina Timor Lorosae, Dili untuk bekerja sebagai Manajer Representatif. Pada tahun 2002, menjabat sebagai Manajer Wilayah Penjualan Pelumas di UPMS III, Jakarta. Selanjutnya, bekerja sebagai Manajer Produksi Pelumas di Pertamina Pusat, Jakarta pada tahun 2003. Pada tahun 2006, menjabat sebagai Kepala Divisi Komunikasi sekaligus Juru Bicara Pertamina. Pada tahun 2007, diangkat sebagai CEO/Direktur Utama PT. Patra Niaga yang merupakan Anak Perusahaan Pertamina dan di tahun 2009, menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta. Pada tahun 2010, ditunjuk sebagai Staf Ahli Direktur Pemasaran dan Niaga. Sejak Juli 2013 hingga saat ini, menjabat sebagai Direktur Utama PT. Pertamina Retail. Di saat yang bersamaan menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas di Pertamina Foundation sejak tahun 2011.
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Memulai karirnya di PT Pertamina (Persero) pada tahun 1992. Pada tahun 2006 menjabat sebagai Wira Penjualan I Medan dan sebagai Manajer Pemasaran LPG, Bidang Pemasaran Dit. Hilir. Karir selanjutnya adalah sebagai Asisten Manajer Pertamina Way, Bidang Pemasaran Dit. Hilir pada tahun 2007 dan sebagai Sales Area Manajer Upms. III Jakarta. Pada tahun 2008 menjabat sebagai Manager Gas Domestik Region II Jakarta. Pada tahun 2009, menjabat sebagai Manajer Pemasaran LPG, Dit. Pemasaran & Niaga Kantor Pusat Pertamina. Pada tahun 2009, menjabat sebagai Manajer Ritel Operasi & Penetapan Harga, Dit. Pemasaran & Niaga Kantor Pusat Pertamina. Menjabat sebagai Direktur Operasi PT. Pertamina Retail sejak bulan Mei 2011
›› Direktur Utama / President Director
›› Direktur Operasi / Operations Director
Riwayat Pendidikan Pada tahun 1988, lulus pendidikan S-1 Universitas Sumatera Utara, Medan jurusan Ekonomi Manajemen dan pada tahun 2004 lulus pendidikan S-2 Magister Manajemen Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Riwayat Pendidikan Lulus dari Akademi AKPRIND, Yogyakarta sebagai Sarjana Muda pada tahun 1985. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Mesin di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang pada tahun 1989. Pada tahun 2000, sempat mengikuti program pendidikan S2 Magister Manajemen di Universitas Airlangga (UNAIR), namun tidak menyelesaikan programnya karena rotasi pekerjaan.
Career History and Work Experience In 1989, began the career working in the Planning Division of PT Adhiputro, Bekasi. From 1989 to 1991, eorked as a Senior Engineer at PT NISCONI Indonesia. Started the career in Pertamina by joining on-the-job-training (OJT) program as Marketing Unit (UPMS) III, Jakarta in 1992. In 1993, worked as a Sales Engineer at UPMS IV, Semarang, and in 1996 at UPMS V, Surabaya. In 1999, moved to Pertamina Timor Lorosae, Dili to work as a Representative Manager. In 2002, serves as Lubricant Sales Area Manager at UPMS III, Jakarta. Then worked as a Lubricant Production Manager at Pertamina Head Office, Jakarta, in 2003. In 2006, served as the Head of Communication Department and Spokeperson for Pertamina. In 2007, was appointed as the CEO/ President Director of PT Patra Niaga, a Subsidiary of Pertamina.
49
Corporate Annual Report 2014
In 2009, worked as the Corporate Secretary at Pertamina Head Office. In 2010, was appointed as the Expert Staff to Directorof Marketing and Trade. Since July 2013, serves as the President Director of PT Pertamina Retail and at the same time as a member of the Supervisory Board at PT Pertamina Foundation since 2011. Educational Background Graduated from AKPRIND Academy, Yogyakarta as a Baccalaureate in 1985. Received a Bachelor’s Degree in Mechanical Engineering from National Technology Institure (ITN), Malang in 1989. In 200, enrolled on a Master’s Program in Management in Airlangga University (UNAIR), but did not complete the program due to job rotation.
Career History And Work Experience Started his career in PT Pertamina (Persero) in 1992. In 2006, served as Sales Officer I Medan and as LPG Marketing Manager Assistant, Marketing Sector of Directorate of Downstream Business. Later served as Pertamina Way Manager Assistant, Marketing Sector of Directorate of Downstream Business in 2007 and as Sales Area Manager of UPMS III Jakarta. In 2008, served as the Domestic Gas Manager of Region II Jakarta. In 2009, served as the LPG Marketing Manager, Directorate of Marketing and Trade of the Head Office of Pertamina. In 2009, served as the Retail and Pricing Operation Manager, Directorate of Marketing and Trade at
the Head Office of Pertamina. Served as the Operations Director of PT Pertamina Retail since May 2011. Educational Background In 1988, received Bachelor’s Degree from North Sumatra University, Medan in Management Economy major. In 2004 completed a Master’s Program in Management at Sam Ratulangi University, Manado.
Corporate Annual Report 2014
50
2
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
AZWANI
›› Direktur Keuangan / Finance & HR Director Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Memulai karirnya di PT Pertamina (Persero) pada tahun 1992 sebagai Asisten Keuangan di UPMS V Surabaya dan masih ditahun yang sama menjadi Pws. Akt. Asset/ Mat UPMS V Surabaya sampai dengan tahun 1998.Menjabat sebagai Ka.PBD UPMS I Medan di tahun 2001 sampai dengan 2004.Dari tahun 20042008 berturut-turut bertugas sebagai Ka. Akuntansi UPMS II Palembang, Ka. Akuntansi UPMS VI Balikpapan dan Ka. Kontroler Unit Pengolahan II Dumai.
BOARD OF COMMISSIONERS & DIRECTORS REPORT
Strategi JANGKA PANJANG PERUSAHAAN
COMPANY'S LONG-TERM STRATEGY
Strategi TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY STRATEGY
Dalam mencapai tujuan bisnisnya yang terdefinisi pada pernyataan Visi Perusahaan “Menjadi Perusahaan Ritel Terdepan”, Perusahaan dituntut untuk lebih mengedepankan daya saing usaha dalam menghadapi persaingan bisnis ritel dengan mancanangkan Strategi Jangka Panjang.
Mengembangkan komunikasi data yang mudah, terjangkau, cepat dan handal. Membeli lisensi perangkat lunak dan kemudian mengembangkan modul-modul yang terkait dengan kebutuhan pengguna internal untuk efisiensi biaya.
To achieve its business objective, as defined in The Company’s vision of “Becoming the Leading Retail Company”, The Company is required to emphasize business competitiveness in facing the competitions in retail business with the following strategies.
To develop a simple, economical, fast and reliable data communication. To purchase software licenses and internally develop relevant modules according to the user’s need for cost efficiency.
Pada tahun 2008-2010 menjabat sebagai Manager Keuangan Pemasaran Region I Medan. Pada tahun 2011 menjabat sebagai Finance Refinery. Off-Site Support Reg IV Manager dan selanjutnya menjabat sebagai Quantity Accounting Manager di Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) sampai dengan tahun 2014. Sejak September 2014 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT. Pertamina Retail. Riwayat Pendidikan Pada tahun 1989, lulus pendidikan S1 Ekonomi Akuntansi Universitas Syiahkuala dan pada tahun 2013 lulus pendidikan S2 Magister Manajemen dari Universitas Sumatera Utara.
Career History and Work Experience Started his career at PT Pertamina (Persero) in 1992 as Financial Assistant in UPMN V Surabaya and in the same year served as Pws. Akt. Asset/Mat UPMS V Surabaya until 1998. Served as Ka.PBD UPMS I Medan in 201 until 2004. From 2004-2008 in order served as Ka.Accountant UPMS II Palembang, Ka. Accountant UPMS VI Baikpapan and Ka. Processing Controller Unit II Dumai. In 2008-2010 served as Marketing Finance Manager Region I Medan. In 2011 served as Finance Refinery. Off-Site Support Reg
IV Manager and after that served as Quantity Accounting Manager in Pertamina (Persero) Head Office until 2014. Educational Background In 1989 graduated from Syiahkuala University, Bachelor’s Degree in Accountancy and in 2013 completed a Master’s Degree in Management from North Sumatera University.
TOHARSO
Direktur Utama / President Director
ROMULO HUTAPEA
Direktur Operasi / Operations Director
AZWANI
Direktur Keuangan / Financial Director
51
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
52
Launching Menu Baru Croissant Bright Cafe Kantor Pusat Pertamina (Persero), Jakarta, 12 November 2014
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION 53
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
54
3
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
U U
REGION I
REGION VI
U U
U U
U U
REGION VIII
U U
REGION II
REGION VII REGION IV U U U U U U
REGION III REGION V
U U
REGION I
U U
13 SPBU COCO 4 SPBU-T COCO 25 BRIGHT STORE 1 BRIGHT CAFE 2 BRIGHT OLIMART 1 BRIGHT CARWASH
U U
REGION II 6 SPBU COCO 1 SPBG COCO 3 SPBU-T COCO 9 BRIGHT STORE 3 BRIGHT OLIMART 1 BRIGHT CARWASH
55
Corporate Annual Report 2014
REGION III 55 8 6 119 7 7 11
U U
U U
SPBU COCO SPBU COCO SPBU-T COCO BRIGHT STORE BRIGHT CAFE BRIGHT OLIMART BRIGHT CARWASH
REGION IV 10 SPBU COCO 3 SPBU-T COCO 22 BRIGHT STORE 5 BRIGHT OLIMART 2 BRIGHT CARWASH
REGION V
U U
9 SPBU COCO 4 SPBG COCO 5 SPBU-T COCO 16 BRIGHT STORE 1 BRIGHT CAFE 2 BRIGHT OLIMART
U U
REGION VI 8 SPBU COCO 4 SPBG COCO 4 SPBU-T COCO 12 BRIGHT STORE 1 BRIGHT CARWARS
REGION VII 1 SPBU COCO 1 SPBU-T COCO 10 BRIGHT STORE
U U
REGION VIII 1 SPBU COCO
Corporate Annual Report 2014
56
3
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
TINJAUAN BISNIS
BUSINESS OVERVIEW
î Bisnis Ritel Bahan Bakar Kapasitas dan PERTUMBUHAN Produk Bahan Bakar Total Penjualan Bahan Bakar Minyak dan Bahan Bakar Khusus pada tahun 2014 adalah sebesar 1.302.257 kl naik dari tahun 2013 sebesar 1.147.502 kl.
î Fuel Retail Business GROWTH and Capacity Fuel Products The Total Fuel and Special Fuel Sales in 2014 were 1.302.257 kl increasing from 2013’s sales of 1.147.502 kl.
Pertumbuhan Penjualan Bahan Bakar Minyak dan Bahan Bakar Khusus dapat terlihat dalam tabel di bawah ini.
The Fuel and Special Fuel Sales Growth can be seen in the table below.
î Bisnis Ritel Bahan Bakar dan Non-Bahan Bakar Pendapatan Dan Profitabilitas Bisnis Ritel Bahan Bakar 1. Laba (Rugi) Kotor Total Laba Kotor Bisnis Ritel Bahan Bakar dan Gas pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 329,5 miliar lebih besar 23,8% dari Laba Kotor di tahun 2013 adalah sebesar Rp. 266,07 miliar.
î Fuel and Non-Fuel Retail Business Fuel Retail Business Revenue And Profitability 1. Gross Income (Loss) Total Gross Income of Fuel and Gas Retail Business in 2014 was Rp. 329,5 billion or increasing by 23,8% from 2013’s Gross Income of Rp. 266,07 billion.
◗ Tabel pertumbuhan penjualan BBM dan BBK / Fuel and Special Fuel Sales Growth Table JENIS PRODUK / Type of product (KL)
2012
2013
2014
709,344 775,652 867,602 Premium 215,118 233,056 254,280 Solar & Bio Solar 9,005 Solar Non-Subsidi 56,319 66,863 Pertamax 43,991 60,941 86,466 Pertamax Plus 13,265 14,756 17,473 Pertamina Dex 2,282 5,754 9,054 V-Gas 883 986 488 Pertamax Racing 21 39 30 Total 993,909 1,147,503 1,302,257
2013 2014 (Rp Juta/ Million Rupiah)
Penjualan Fuel & CNG/ Sales Fuel & CNG HPP Fuel & CNG/ COGS Fuel & CNG Laba (Rugi) Kotor/ Gross Income (Loss) Beban Operasi & Overhead/ Operation Expenses & Overhead Depresiasi & Amortisasi/ Depreciation & Amortization Laba (Rugi) Usaha/ Business Income (Loss) Pendapatan (Biaya) Lain/ Other Revenue (Cost) Pajak Penghasilan/ Income Tax Laba (Rugi) Tahun Berjalan/ Current Year Income (Loss)
57
Corporate Annual Report 2014
6,950,242 6,684,173 266,069 201,967 12,694 51,408 6,702 15,735 42,375
2. Expense Total Fuel and Gas Retail Business Expenses in 2014 were Rp. 253,76 billion increasing by 25,6% from 2013’s Total Expenses of Rp. 201,97 billion. 3. Operating Income (Loss) Total Fuel and Gas Business Operating Income in 2014 was Rp. 75,73 billion, increasing by 18,1% from 2013’s Operating Income of Rp64,10 billion. 4. Business Income (Loss) Total Fuel and Gas Business Income in 2014 was Rp. 57,32 billion, increasing by 11,5% from 2013’s Business Income of Rp. 51,41 billion. 5. Income (Loss ) Before Tax Total Fuel and Gas business Income Before Tax in 2014 was Rp. 60,73 billion, increasing by 4,5% from 2013’s Income Before Tax of Rp.58,11 billion. 6. Current Year Income (Loss) Total Fuel and Gas business Income for The Current Year in 2014 was Rp. 40,22 billion, increasing by 5,1% from 2013’s Current Year Income of Rp42,38 billion. (Fuel Retail Business Profitable Table)
BISNIS RITEL NON-BAHAN BAKAR
NON FUEL RETAIL BUSINESS
î
Kapasitas Dan Pertumbuhan Produk Bright
Total Penjualan BRIGHT pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 169,06 miliar meningkat 20,4% dari Penjualan di tahun 2013 sebesar Rp. 140,39 miliar. Pertumbuhan Penjualan BRIGHT dapat terlihat dalam table di bawah ini :
î BRIGHT Products Capacity and Growth The total Bright sales in 2014 were Rp. 169,06 billion, increasing by 20,4% from 2013’s Sales of Rp140,39 billion.
The BRIGHT Sales Growth can be seen in the table below:
◗ Tabel profitabilitas bisnis ritel Bright / Bright Sales Growth Table
◗ Tabel profitabilitas bisnis ritel bahan bakar / Fuel Retail Business Profitable Table URAIAN / classification
2. Beban Total Beban Bisnis Ritel Bahan Bakar dan Gas pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 253,76 miliar lebih besar 25,6% dari Total Beban di tahun 2013 sebesar Rp. 201,97 miliar. 3. Laba (Rugi) Operasi Total Laba Operasi Bisnis Ritel Bahan Bakar dan Gas pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 75,73 miliar lebih besar 18,1% dari Laba Operasi di tahun 2013 sebesar Rp. 64,10 miliar. 4. Laba (Rugi) Usaha Total Laba Usaha Bisnis Ritel Bahan Bakar dan Gas pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 57,32 miliar lebih besar 11,5% dari Laba Usaha di tahun 2013 sebesar Rp. 51,41 miliar. 5. Laba (Rugi) Sebelum Pajak Total Laba Sebelum Pajak Bisnis Ritel Bahan Bakar dan Gas pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 60,73 miliar lebih besar 4,5% dari Laba Sebelum Pajak di tahun 2013 sebesar Rp. 58,11 miliar. 6. Laba (Rugi Tahun Berjalan Total Laba Tahun Berjalan Bisnis Ritel Bahan Bakar dan Gas pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 40,22 miliar lebih kecil 5,1% dari Laba Tahun Berjalan di tahun 2013 sebesar Rp. 42,38 miliar. (Tabel profitabilitas bisnis ritel bahan bakar)
8,978,154 8,648,653 329,501 253,766 18,411 57,324 3,407 20,507 40,225
JENIS PRODUK/ TYPE OF PRODUCT
2013
2014 (Rp Juta/ Million Rupiah)
Penjualan Produk Bright/ Bright Product Sales HPP Produk Bright/ COGS Bright Product Laba (Rugi) Kotor/ Gross Income (Loss) Beban Operasi & Overhead Bright/ Operational Expenses & Bright Overhead Depresiasi & Amortisasi/ Depreciation & Amortization Laba (Rugi) Usaha/ Business Income (Loss) Pajak/ Tax Laba (Rugi) Tahun Berjalan/ Current Year Income (Loss)
169,064 143,811 115,571 104,462 53,492 39,349 44,434 30,822 5,208 2,740 3,851 5,787 564 3,851 5,223
Corporate Annual Report 2014
58
3
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
î Pendapatan Dan Profitabilitas Bisnis Ritel Bright 1. Laba (Rugi ) Kotor Total Laba Kotor bisnis BRIGHT pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 53,49 miliar lebih besar 39% dari Laba Kotor di tahun 2013 sebesar Rp. 38,48 miliar. 2. Beban Total Beban bisnis BRIGHT pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 44,34 miliar lebih besar 44,16% dari Total Beban di tahun 2013 sebesar Rp. 30,82 miliar. 3. Laba (Rugi) Operasi Total Laba Operasi bisnis BRIGHT pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 9,06 miliar lebih besar 18,2% dari Laba Operasi di tahun 2013 sebesar Rp. 7,66 miliar. 4. Laba (Rugi) Usaha Total Laba Usaha bisnis BRIGHT pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 3,85 miliar lebih rendah 21,8% dari Laba Usaha di tahun 2013 sebesar Rp. 4,93 miliar. 5. Laba (Rugi ) Sebelum Pajak Total Laba Sebelum Pajak bisnis BRIGHT pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 3,85 miliar lebih rendah 21,8% dari Laba Sebelum Pajak di tahun 2013 sebesar Rp. 4,92 miliar. 6. Laba (Rugi ) Tahun Berjalan Total Laba Tahun Berjalan bisnis BRIGHT pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 3,85 miliar lebih rendah 11,7% dari Laba Tahun Berjalan di tahun 2013 sebesar Rp. 4,36 miliar. (Tabel profitabilitas bisnis ritel Bright)
î Bright Retail Business Revenue And Profitability 1. Gross (Loss ) Income Total BRIGHT business Gross Income in 2014 was Rp53,49 billion, increasing by 39% from 2013’s Gross Income of Rp38,48 billion. 2. Expenses Total BRIGHT business expenses in 2014 were Rp44,34 billion, increasing by 44,16% from 2013’s Total Expenses of Rp30,82 billion. 3. Operating Income (Loss) Total BRIGHT business Operating Income in 2014 was Rp9,06 billion, increasing by 18,2% from 2013’s Operating Income of Rp7,66 billion. 4. Business Income (Loss) Total BRIGHT Business Income in 2014 was Rp3,85 billion, decreasing from 2013’s Business Income of Rp4,92 billion.
î Kapasitas Dan Pertumbuhan Bisnis Ritel Non-Bahan Bakar
î Non-Fuel Retail Business Capacity and Growth
Bisnis Ritel Non-Bahan Bakar (NFR) meliputi usaha marketing, promosi dan periklanan, serta pemanfaatan ruang dan lahan yang terdapat di area SPBU. Total pendapatan dari bisnis NFR pada tahun 2014 adalah sebesar Rp.48,14 milliar meningkat (176%) dari Rp.17.44 milliar di tahun 2013.
Non-Fuel Retail Business (NFR) comprises marketing, promotion and advertising, as well as commercial use of space and land in the Fueling Station area. The Total Revenue from NFR business in 2014 was Rp48,14 billion, increasing (176%) from 2013’s of Rp17.44 billion.
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
◗ TABEL PROFITABILITAS Non bahan bakar/ TABLE PROFITABILITY Non fuel retail URAIAN/ classification Penjualan NFR/ Sales NFR HPP NFR/ COGS NFR Laba (Rugi) Kotor/ Gross Income (Loss) Beban Operasi & Overhead Bright/ Operational Expenses & Bright Overhead Depresiasi & Amortisasi/ Depreciation & Amortization Laba (Rugi) Usaha/ Business Income (Loss) Pendapatan (Biaya) Lain/ Other Revenue (Cost) Pajak/ Tax Laba (Rugi) Tahun Berjalan/ Current Year Income (Loss)
2013
2014 (Rp Juta/ Million Rupiah)
17,441 2,864 14,577 4,415 302 9,859 2 743 9,118
48,139 20,143 27,996 9,341 508 18,147 1,823 332 15,992
5. Income Before Tax (Loss ) Total BRIGHT business income before tax in 2014 was Rp3,85 billion, decreasing by 21,8% from 2013’s income Before Tax of Rp4,92 billion. 6. Current Year Income (Loss ) Total BRIGHT business income for the current year in 2014 was Rp3,85 billion, decreasing by 11,7% from 2013’s income for the current year of Rp4,36 billion. (BRIGHT Retail Business Profitability Table)
Bright OliMart SPBU COCO 31.114.03 Daan Mogot, Jakarta
Bright Cafe SPBU COCO 31.401.01 Dago, Bandung
59
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
60
3
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
Analisis Kinerja Keuangan Komprehensif
Kinerja Keuangan Perusahaan pada tahun 2014 mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2013, dengan pencapaian Laba Bersih hingga Rp. 60.067.602.598 miliar atau 83,2% dari RKAP yang ditetapkan dengan demikian meningkat 7,5% dibandingkan dengan tahun 2013.
Comprehensive Financial Performance Analysis
The Company’s Financial Performance in 2014 experienced a significant increase compared woth 2013’s Performance, with Nett Income amounted to Rp. 60.067.602.598 billion or 83,2% of RKAP hence a 7,5% increase from 2013’s income.
Uraian atas kinerja keuangan berikut ini mengacu pada Laporan Keuangan Perusahaan hasil dari proses audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan sesuai laporannya pada tanggal 21 Januari 2014 untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang terurai dalam buku Laporan Tahunan 2014 ini. Laporan Keuangan ini disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Mata uang pelaporan keuangan adalah Rupiah Indonesia (RP).
The description of financial performance is based on The Company’s Financial Report audited by Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo and partners Public Accountant Office (KAP) in accordance to its report on January 21, 2014 for fiscal year closed on December 31, 2014, which is presented in this 2014 Annual Report. The financial statement has been prepared according to the applicable Financial Standard in Indonesia. The currency used in the financial statement is Indonesia Rupiah (IDR).
LAPORAN POSISI KEUANGAN
FINANCIAL STATEMENT
Pada tahun 2014, PT. Pertamina Retail mencatat Total Aset Perusahaan sebesar Rp. 864.218.627.626 dengan komposisi Aset Lancar sebesar Rp.512.651.357.474 dan Aset Tidak Lancar sebesar Rp.351.567.270.152. Total Aset tersebut naik 29,3% dibandingkan aset di tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 668.566.630.491 terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp. 450.189.552.602 dan Aset Tidak Lancar sebesar Rp.218.377.077.889.
In 2014, PT Pertamina Retail recorded The Company’s Total Assets of Rp864.218.627.626 with Current Assets amounted to Rp512.651.357.474 and Non-Current Assets amounted to Rp351.567.270.152. This amount is increasing by 29,3% from 2013’s assets, which was Rp 668.566.630.491 in which consisting of Current Assets of Rp 450.189.552.602 and NonCurrent Assets of Rp.218.377.077.889.
Peningkatan Total Nilai Aset sebagian besar diakibatkan oleh adanya peningkatan Aset Lancar Perusahaan sebesar 13,84% dari tahun lalu atau sebesar Rp.450.189.552.602 menjadi Rp.512.651.357.474 pada tahun 2014, serta adanya peningkatan atas Aset Tetap Perusahaan sebesar 61,0% dari tahun lalu atau sebesar Rp. 218.377.077.889 menjadi Rp. 351.567.270.152.
The Company’s Total Assets has increased mainly due to the increase of 13,84% in The Company’s Current Assets or Rp.450.189.552.602 into Rp.512.651.357.474 in 2014, also there was an increase of 61,0% in the Company’s Non-Current Assets from last year of Rp. 218.377.077.889 into Rp. 351.567.270.152.
î Liabilitas Perusahaan
î The Company’s Liabilities
Pada akhir tahun 2014, PT. Pertamina Retail mencatat Total Liabilitas Perusahaan sebesar Rp. 495.353.139.183 yang terdiri dari Liabilitas Jangka Pendek yaitu Rp.492.681.342.982 dan Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp 2.671.796.201.
At the end of 2014, PT Pertamina Retail recorded The Company’s Total Liabilities of Rp. 495.353.139.183 in consists of Current Liabilities of Rp.492.681.342.982 and Non-Current Liabilities of Rp 2.671.796.201.
î Laporan Laba (Rugi)
î Income Statement 1. Revenue The Company managed to earn revenue of Rp. 9.188.708.470.539 in 2014, increasing by 29,2% from Rp. 7.113.466.412.300 in 2013.
î Aset Perusahaan
1. Pendapatan Perusahaan sukses membukukan Pendapatan pada tahun 2014 sebesar Rp. 9.188.708.470.539 meningkat 29,2% dari Pendapatan tahun 2013 sebesar Rp. 7.113.466.412.300 2. Beban Pokok Pendapatan Beban Pokok Pendapatan Perusahaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 9.050.991.450.913. Beban ini lebih besar 29,5% dibandingkan Beban Pokok Pendapatan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 6.982.338.450.363.
61
Corporate Annual Report 2014
î The Company Assets
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
3. Laba Bruto Total Laba Bruto Perusahaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 137.717.019.616 lebih besar 16,7% dibandingkan Laba Bruto pada tahun 2013 sebesar Rp. 131.127.961.937
3. Gross Income The Company’s Gross Income in 2014 was Rp. 137.717.019.616 increasing by 16,7% from Rp 131.127.961.937 in 2013.
4. Laba Usaha Laba Usaha Perusahaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp.74.391.927.595 lebih besar 18,7% dibandingkan Laba Usaha pada tahun 2013 sebesar Rp. 66.878.960.067
4. Business Income The Company’s Business Income in 2014 was Rp.74.391.927.595, increasing by 18,7% from Rp 66.878.960.067 in 2013.
5. Laba Bersih Laba Bersih Perusahaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 60.067.602.598 naik 7,5% dibandingkan Laba Bersih pada tahun 2013 sebesar Rp. 55.854.566.640.
5. Net Income The Company’s Net Income in 2014 was Rp60.067.602.598, increasing by 7,5% from Rp55.854.566.6340 in 2013.
6. Total Laba Komprehensif Total Laba Komprehensif Perusahaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 60.067.602.598 naik 7,5% dibandingkan Total Laba Komprehensif pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 55.854.566.640.
6. Total Comprehensive Income The Company’s Total Comprehensive Income in 2014 was Rp60.067.602.598, increasing by 7,5% from Rp55.854.566.640 in 2013.
◗ Tabel asset perusahaan 2014 / The Company’s 2014 Assets Table URAIAN
31 Des 2013
RKAP 2014
31 Des 2014
classification (Rupiah)
450,189,552,602 280,737,218,933 512,651,357,474 Aset Lancar / Current Asset 218,377,077,889 365,115,617,384 351,567,270,152 Aset Tidak Lancar / Non-Current Asset 668,566,630,491 645,852,836,317 864,218,627,626 TOTAL
◗ Tabel Liabilitas DAN EKUITAS perusahaan 2014 / The Company’s 2014 Liability AND EKUITAS Table URAIAN classification
31 Des 2013
RKAP 2014
31 Des 2014 (Rupiah)
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek/ 352,690,558,698 244,434,710,016 492,681,342,982 Total Current Liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Panjang/ 1,492,885,677 2,801,766,045 2,671,796,201 Total Long-Term Liabilities Jumlah Ekuitas/ Total Equity 314,383,186,117 398,616,398,255 368,865,488,443 TOTAL 668,566,630,491 645,852,836,317 864,218,627,626
2. Cost Of Revenue The amount of Company’s Cost Revenue in 2014 was Rp 9.050.991.450.913. This cost of revenue was higher by 29,5% compared to Rp. 6.982.338.450.363. in 2013.
Corporate Annual Report 2014
62
3
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
î Laporan Arus Kas 1. Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi Perusahaan mencatat nilai Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi selama tahun 2014 sebesar Rp. 211.821.725.512 naik 832,3% dibandingkan arus Kas Bersih tahun 2013 sebesar Rp. (27.212.041.975).
î Cash Flow Statement 1. Net Cash From Operational Activities The Company recorded net cash from operational activities in 2014 of Rp 211.821.725.512 , increasing by 832,3% from Rp (27.212.041.975).
2. Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi Selama tahun 2014, nilai Kas Bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp 157.381.335.943 naik 12% dari tahun 2013 sebesar Rp 97.221.689.169.
2. Net Cash For Investment Activities The Company’s Net Cash for investment activities in 2014 was Rp 157.381.335.943, increasing by 12% from Rp 97.221.689.169 in 2013.
3. Arus Kas Untuk Aktivasi Pendanaan Nilai Kas Bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp. 5.585.300.271 sebagai pengeluaran pembayaran dividen.
3. Cash Flow For Financing Activities The Company’s Nett Cash for financing activities in 2014 was Rp5.585.300.271 from dividend payment.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok untuk beban operasi Pembayaran atas beban pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Perolehan aset tetap Perolehan aset tidak berwujud Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penertiban saham Pembayaran Dviden Kas Bersih (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas Awal Tahun Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
63
Corporate Annual Report 2014
4. Cash And Cash Equivalent At The Beginning Of The Year The Company’s Cash Equivalent at the beginning of 2014 was Rp. 127.930.597.491 increasing by 16,1% from Rp. 110.172.631.706 in 2013.
5. Kas Dan Setara Kas Akhir Tahun Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Perusahaan pada tahun 2014 sebesar Rp. 176.785.686.789 naik 38,2% dari tahun 2013 sebesar Rp. 127.930.597.491.
5. Cash And Cash Equivalent At The End Of The Year The Company’s Cash Equivalent at the end of 2014 was Rp. 176.785.686.789 increasing by 38,2% from Rp. 127.930.597.491 of 2013.
◗ CASH FLOW STATEMENT 2014 Table
◗ Tabel LAPORAN ARUS KAS 2014
URAIAN
4. Kas Dan Setara Kas Awal Tahun Kas dan Setara Kas Awal Tahun Perusahaan pada tahun 2014 sebesar Rp. 127.930.597.491 naik 16,1% dari tahun 2013 sebesar Rp. 110.172.631.706.
2014
2013
classification (Rupiah)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash payments to suppliers for operating expenses Payment for income tax expense Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
9.520.448.605.317 (9.289.957.202.644) (18.669.677.161) 211.821.725.512
7.143.490.768.104 (7.157.994.437.440) (12.708.372.639) (27.212.041.975)
4.920.479.988 (111.314.874.244) (50.986.941.687) (157.381.335.943)
4.252.602.840 (98.582.798.759) (2.891.493.250) (97.221.689.169)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES interest received Acquisition of fixed assets Acquisition of intangible assets Net Cash Used in Investing Activities
(5.585.300.271) (5.585.300.271)
145.545.000.000 (3.353.303.071) 142.191.696.929
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Acceptance of controlling stock Dividend Payment Net Cash (Used in) Provided by Financing Activities
48.855.089.298 127.930.597.491 176.785.686.789
17.757.965.785 110.172.631.706 127.930.597.491
Net Increase in Cash and Cash Equivalents Cash and Cash Equivalents at Beginning of Year Cash and Cash Equivalents at End of Year
2014
2013 (Rupiah)
9.520.448.605.317 (9.289.957.202.644) (18.669.677.161) 211.821.725.512
7.143.490.768.104 (7.157.994.437.440) (12.708.372.639) (27.212.041.975)
4.920.479.988 (111.314.874.244) (50.986.941.687) (157.381.335.943)
4.252.602.840 (98.582.798.759) (2.891.493.250) (97.221.689.169)
(5.585.300.271) (5.585.300.271)
145.545.000.000 (3.353.303.071) 142.191.696.929
48.855.089.298 127.930.597.491 176.785.686.789
17.757.965.785 110.172.631.706 127.930.597.491
Corporate Annual Report 2014
64
3
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
Tingkat Kesehatan Perusahaan
Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan untuk tahun 2014 mendapatkan 55,50 untuk Kinerja Keuangan yang berarti SEHAT; 8,50 untuk Kinerja Operasional yang berarti TUMBUH SEDANG; 9,50 untuk Kinerja Administrasi yang berarti TERTIB; dan 73,00 untuk Kinerja Perusahaan yang berarti SEHAT A.
The Company’s Soundness
The Company’s Soundness Appraisal Rating for 2014 was 55,50 for Financial Performance, indicating a SOUND Financial Performance, 8,50 for Operational Performance indicating a MODERATE GROWTH, 9,50 for Administrative Performance, indicating an ORDERLY Administrative Performance, and 73,00 for The Company’s Performance, indicating an A SOUND.
◗ Tabel Tingkat Kesehatan Perusahaan 2014 INDIKATOR KINERJA KEUANGAN/
◗ The Company's 2014 Soundness Performance RKAP 2014 AUDIETED 2014
% Nilai Kinerja Keuangan
% Nilai Kiinerja Keuangan
ROE 22.10 ROI 20.74 Batas Keuntungan Operasi 1.01 Batas Keuntungan Bersih 0.74 Perbandingan Kas 36.51 Rasio Lancar 114.85 Periode Terkumpul 3.00 hari Perputaran Persediaan 3.29 hari Perputaran Total Aset 1,522.71 Rasio Total Modal Sendiri 61,72 Terhadap Aset Waktu Bunga Yang Diperoleh INF
20.0 19.45 15.00 12.04 1.00 0.81 1.50 0.65 5.00 35.88 4.00 104.05 3.00 6.60 hari 3.00 4.56 hari 3.00 1,109.32 6.00 42.68 0.00 INF
0.00
TOTAL NILAI KERJA KEUANGAN KLASIFIKASIK TINGKAT
61.50
55.50
KINERJA KEUANGAN
SEHAT
INDIKATOR KINERJA OPERASIONAL/
RKAP 2014
% Nilai Kinerja Keuangan
Pertumbuhan Aset Produktivitas 34.39 Pertumbuhan Penjualan 36.16 Margin Laba Bersih 12.09 Penjualan Total Aset Pertumbuhan 11.47 Pertumbuhan Laba Bersih 52.62 Total Nilai Kerja Operasional KINERJA KEUANGAN
63 65
Corporate Annual Report 2014
17.00 12.00 0.00 1.50 5.00 4.00 3.00 3.00 3.00 7.00
SEHAT
RKAP 2014 AUDIETED 2014 Value of % Financial Value of Financial % Performance
ROE 22.10 ROI 20.74 Operating Profit Margin 1.01 Net Profit Margin 0.74 Cash Ratio 36.51 Current Ration 114.85 Collection Period 3.00 day Rotation Supply 3.29 day Rotation Total Assets 1,522.71 Total Capital Stock Ratio 61,72 Against Assets Time Interest Earned INF Ratio (TIER) Total Value Of Financial Performance CLASSIFICATION LEVEL FINANCIAL PERFORMANCE
AUDIETED 2014
% Nilai Kinerja Opersional
4.00 (8.19) 5.00 29.25 3.00 (16.79) 3.00 (0.01) 5.00 7.54 20.00
FINANCIAL PERFORMANCE INDICATOR
0.00 5.00 0.00 0.00 4.00 9.00
Tumbuh Tinggi Tumbuh Sedang
20.0 19.45 15.00 12.04 1.00 0.81 1.50 0.65 5.00 35.88 4.00 104.05 3.00 6.60 day 3.00 4.56 day 3.00 1,109.32 6.00 42.68
0.00
61.50
55.50
SOUND
RKAP 2014 Value of Financial %
Asset Productivity Growth (ASPG) 34.39 Sales Growth (SALG) 36.16 Net Profit Margin (NPMG) 12.09 Sales to Total Asset Growth (STAG) 11.47 Net Profit Growth (NPG) 52.62 Total Value Of Operation Performance FINANCIAL PERFORMANCE
17.00 12.00 0.00 1.50 5.00 4.00 3.00 3.00 3.00 7.00
0.00 INF
SOUND
OPERATIONAL PERFORMANCE
INDICATOR
Performance
Performance
AUDIETED 2014
Value of Financial %
4.00 (8.19) 5.00 29.25 3.00 (16.79) 3.00 (0.01) 5.00 7.54 20.00
Performance
0.00 5.00 0.00 0.00 4.00 9.00
High Growth Medium Growth
Corporate Annual Report 2014
64 66
3
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
INDIKATOR KINERJA ADMINISTRASI
RKAP 2014 YTD DESEMBER 2014
Nilai Kinerja Administrasi
Laporan Keuangan Bulanan 7-9 hari kalender Laporan Manajemen Bulanan 16-19 hari kalender Laporan Keuangan Audited Februari Rancangan RKAP Agustus Total Nilai Kerja Administrasi
Nilai Kinerja Administrasi
1.9 9 1.6 19 3 Februari 3 Juli 9.5
Klasifikasi Tingkat Kinerja Tertib Administrasi PENILAIAN TINGKAT KINERJA PERUSAHAAN
1,5 1,5 3 3 9 Tertib
RKAP 2014 YTD DESEMBER 2014
THE COMPANY'S PERFORMANCE SCORING INDICATOR
Indikator Kinerja Keuangan Indikator Kinerja Operasional Indikator Kinerja Administrasi Total Nilai Indikator Kinerja Perusahaan
61.50 20.00 9.50 91.00
55.50 9.00 9.00 73.50
Klasifikasi Tingkat Kinerja AA Sehat A Perusahaan
Sehat
◗ Tabel Perbandingan Antar Target dan Realisasi 2014
67
Corporate Annual Report 2014
9,729,939,055,486 9,587,524,830,690 142,414,224,796 44,056,592,691 98,357,632,105 2,194,442,257 100,552,074,362 28,392,557,564 72,159,516,798
RKAP 2014 YTD DECEMBER 2014
INDIKATOR
Administration Performance Value
Monthly Financial Reports 7-9 calendar days Monthly Management Report 16-19 calendar days Audited Financial Report February RKAP Planning August Total Value of Work Administration Classification Performance
1.9 1.6 3 3
Administration Performance Value
9 19 February July
9.5
1,5 1,5 3 3 9
Orderly
Orderly
RKAP 2014 YTD DECEMBER 2014
THE COMPANY'S PERFORMANCE SCORING INDICATOR
Financial Performance Indicators 61.50 55.50 Operational Performance Indicators 20.00 9.00 Performance Indicators Administration 9.50 9.00 Total Value of Corporate 91.00 73.50 Performance Indicators Klasifikasi Tingkat Kinerja AA Sound A Sound Perusahaan
◗ 2014 Target and Realisation Comparison
URAIAN RKAP 2014 AUDITED 2014 Pendapatan Usaha Harga Pokok Penjualan Laba/(Rugi) Kotor Beban Umum & Administrasi Laba/(Rugi) Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Laba/(Rugi) sebelum Pajak Pajak Penghasilan Laba/(Rugi) Tahun Berjalan
ADMINISTRATIVE PERFORMACE
9,188,708,470,539 9,050,991,450,913 137,717,019,626 63,325,092,031 74,391,927,595 6,515,173,481 80,907,101,076 20,839,498,478 60,067,602,598
AUDITED TERHADAP RKAP 2014 94.44% 94.40% 96.70% 143.74% 75.63% 296.89% 80.46% 73.40% 83.24%
URAIAN RKAP 2014 AUDITED 2014 Operating Revenues Main Cost Of Sales Gross Income (Loss) General Expenses & Administration Business Income (Loss) Other Revenue (Cost) Income (Loss) Before Tax Income Tax Current Year Income (Loss)
9,729,939,055,486 9,587,524,830,690 142,414,224,796 44,056,592,691 98,357,632,105 2,194,442,257 100,552,074,362 28,392,557,564 72,159,516,798
AUDITED TERHADAP RKAP 2014
9,188,708,470,539 9,050,991,450,913 137,717,019,626 63,325,092,031 74,391,927,595 6,515,173,481 80,907,101,076 20,839,498,478 60,067,602,598
94.44% 94.40% 96.70% 143.74% 75.63% 296.89% 80.46% 73.40% 83.24%
Corporate Annual Report 2014
68
3
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
î Kemampuan Membayar Utang Dan Tingkat Kolektibilitas Tingkat Kolektibilitas Piutang untuk kategori bisnis Retail ada lah 60 hari. Saat ini Kolektibilitas Piutang Perusahaan adalah 6,60 hari.
î Debt Repayment Capacity And Collectibility The Debt Collection Period for Retail Business category is 60 days. Currently The Company’s Current Debt Collection Period is 6,60 days.
î Ikatan Material Investasi Barang Modal Sepanjang tahun 2014 Perusahaan belum melakukan ikatan material dalam rangka investasi barang modal.
î Capital Goods Investment Material Ties The Company did not make any material ties for capital goods investment in 2014.
î Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi pada kegiatan bisnis Perusahaan sepanjang tahun 2014 setelah Laporan Akuntan.
î Material Information And Facts Subsequent To The Date Of Accountant’ Report There were no material information and facts on The Company’s business activities in 2014 arising subsequent to the date of Accountant’s Report.
Perbandingan Antar Target dan Realisasi
Target and Realisation Comparison
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
î Kebijakan Dividen Pada tahun 2014, Perusahaan telah membayarkan Dividen kepada Pemilik Saham sebesar 10% dari Laba Bersih berdasarkan tahun buku 2013 dengan nilai Rp. 5.585.300.271,- (lima miliar lima ratus delapan puluh lima juta tiga ratus dua ratus tujuh puluh rupiah).
î Dividend Policy
î Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perusahaan belum mencatatkan sahamnya di Pasar Modal. Dengan demikian, tidak ada Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum dalam Laporan Tahunan ini.
î Public Offering Fund Realisation The Company has not listed its shares in the Stock Market. As such, this Annual Report does not contain public offering fund realisation report.
î Laporan Materi Investasi, Ekspansi Dan Akuisisi
î Investment, Expansion And Acquisition Material Report
1. Investasi Pada tahun 2014, Perusahaan menargetkan beberapa investasi meliputi perawatan dan pengelolaan SPBU dan HO, investasi IT, dan investasi Ritel Non-Bahan Bakar dan Gerai BRIGHT. Dalam realisasinya, pencapaian investasi yang berhasil dilakukan Perusahaan hanya sebesar 61% dari target yang telah ditetapkan.
1. Investment In 2014, The Company set a target to carry out several investments, including Fueling Stations and HO Maintenance and Management, IT investment and NFR and BRIGHT Outlet. In reality, investment realisation only reached 61% of the initial target.
2. Ekspansi Di awal tahun 2014, Perusahaan menyiapkan rencana ekspansi untuk membangun 14 SPBU Self Service khususnya untuk kendaraan Sepeda Motor dan target ini dapat terealisasi. Untuk ekpansi Gerai BRIGHT, Perusahaan berhasil meningkatkan jumlah gerai lebih dari yang telah ditargetkan yaitu dari 272 gerai menjadi 301 gerai.
2. Expansion In the beginning of 2014, The Company prepared an expansion to build 14 self-service Fueling Stations specifically for motorcycles and this has been accomplished. In terms of BRIGHT Outlet expansion, The Company managed to increase the number of outlets to 301, which exeeded the original target of 272 outlets.
In 2014, The Company has been paying out dividends to Shareholders amounting to 10% of net profits based on the fiscal year 2013 with a value of Rp. 5.585.300.271,- (five billion five hundred eighty five million three hundred thousand two hundred seventy one rupiah).
î Target Penjualan Target Penjualan bisnis Perusahaan yang ditetapkan pada awal tahun buku adalah sebesar Rp. 9,73 triliyun dan Realisasi sebesar Rp. 9,18 triliyun lebih rendah target sebesar 5,56%.
î Sales Target The Company’s business Gross Income (Loss) Target set in the beginning of the fiscal year was Rp9,73 trilion and the realisation was Rp 9,18 trillion short of target by 5,56%.
î Target Laba (Rugi ) Kotor Target Laba (Rugi) Kotor bisnis Perusahaan yang ditetapkan pada awal tahun buku adalah sebesar Rp. 142,41 miliar dan Realisasi sebesar Rp. 137,71 miliar lebih rendah target sebesar 5,60%.
î Gross Income (Loss) Target The Company’s business Gross Income (Loss) Target set at the beginning of the fiscal year was Rp. 142,41 billion and the realisation was Rp. 137,71 billion, short of target by 5,60%.
î Target Laba (Rugi ) Usaha Target Laba (Rugi) Usaha bisnis Perusahaan yang ditetapkan pada awal tahun buku adalah sebesar Rp. 98,36 miliar dan Realisasi sebesar Rp. 74,39 miliar lebih rendah dari target sebesar 24,37%.
î Business Income (Loss) Target The Company’s Business Income (Loss) Target set in the beginning of the fiscal year was Rp. 98,36 billion and the realisation was Rp. 74,39 short of target by 24,37%.
3. Akuisisi Di awal tahun, Perusahaan menargetkan untuk mengakuisisi 4 SPBU dan realisasi akuisisi Perusahaan pada tahun 2014 mencapai lebih dari yang telah ditargetkan dan berhasil mengakuisisi hingga 10 SPBU.
3. Acquisition At the beginning of the year, The Company is targeting to acquire 4 Fueling Stations and the realisation of the Company’s acquisition in 2014 reached more than targeted and managed to acquire up to 10 Fueling Stations.
î Target Laba (Rugi ) Sebelum Pajak Target Laba (Rugi) Sebelum Pajak bisnis Perusahaan yang ditetapkan pada awal tahun buku adalah sebesar Rp. 100,55 miliar dan Realisasi sebesar Rp 80,90 miliar lebih rendah dari target sebesar 19,54%.
î Income (Loss) Before Tax Target The Company’s business Income (Loss) Before Tax Target set in the beginning of the fiscal year was Rp. 100,55 billion and the realisation was Rp 80,90 billion, short of target by 19,54%.
î Target Laba (Rugi ) Tahun Berjalan Target Laba (Rugi) Tahun Berjalan bisnis Perusahaan yang ditetapkan pada awal tahun buku adalah sebesar Rp. 72,16 miliar dan Realisasi sebesar Rp. 60,07 miliar lebih rendah dari target sebesar 16,76%.
î Income (Loss) For The Current Year Target The Company’s business Income (Loss) for The Current Year Target set in the beginning of the fiscal year was Rp72,16 billion and the realisation was Rp. 60,07 billion, short of target by 16,76%.
4. Amandemen Perundang-Undangan Di tahun 2014 kebijakan pemerintah untuk menaikkan UMR berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Beban Operasi yang ditanggung Perusahaan tahun 2014 sebesar Rp. 262.898.618.622 naik 26,94% dari tahun 2013 sebesar Rp. 207.102.272.007. Hal ini berdampak terhadap pencapaian Laba Perusahaan sebesar Rp. 60.067.602.598 lebih rendah dari RKAP yang ditetapkan pada 2014 sebesa Rp. 72.159.516.798.
4. Laws And Regulation Report In 2014, the government’s policy to raise the Regional Minimum Wage (UMR) had a significant impact on the Company’s financial statements. The Operational Expenses incurred by The Company in 2014 amounted to Rp. 262.898.618.622 or increased by 26,94% compared to Rp. 207.102.272.007 in 2013. This matter had affected The Company’s Income amounted Rp60.067.602.598 which is lower that the set target in 2014 RKAP of 72.159516.798.
5. Kebijakan Akutansi Sepanjang tahun 2014, tidak terjadi perubahan Kebijakan Akuntansi Perusahaan yang berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
5. Accounting Policy In 2014, there were no changes made in The Company’s Accounting Policy that caused significant impact to The Company’s financial statements.
69
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
70
3
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
◗ BRIGHT
71
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
STORES
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
72
3
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION ◗ SPBU
◗ BRIGHT
73
OLIMART
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
74
3
75
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
Corporate Annual Report 2014
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
◗ jumlah
unit spbg tahun 2014 / total gas fueling station in 2014
◗ jumlah
unit spbU-T tahun 2014 / total T-FUELING STATIONS IN 2014
Corporate Annual Report 2014
76
3
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
SPBU COCO 31.401.01 Dago, Bandung
77
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
78
3
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
OPERASI DAN PEMASARAN
Dalam rangka mencapai target Prognosa RKAP 2014 makan akan dilakukan melalui program-program kerja berupa: ◗ Melakukan upaya pencapaian target penjualan fuel dengan penambahan jumlah unit bisnis SPBU dan SPBUT yang dikelola. ◗ Terus melakukan efisiensi biaya operasi terutama biaya pegawai, utilities, dan PBB. ◗ Peningkatan penjualan dengan mengembangkan langganan berjaring (WAA) dan langganan korporasi lainnya. ◗ Mengembangkan sinergy dengan induk dan Anak Perusahaan lainnya dalam pemakaian BBM di SPBU COCO ◗ Mengembangkan sinergy dengan BUMN dan instansi pemerintah dalam rangka program pembatasan BBM dan pengembangan bisnis NFR ◗ Meningkatkan upaya marketing untuk produk BBM Non Subsidi dengan sasaran Instansi Pemerintah dan B2B Market, dengan cara strategis Branding, edukasi pelanggan dan Bundling promosi. ◗ Menjaga tingkat margin dengan mempertahankan dan meningkatkan grade sertifikasi Pasti Pas. ◗ Terus meningkatkan kualitas sarana dan fasilitas dalam rangka peningkatan service level pelanggan ◗ Terus memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk bertransaksi di SPBU COCO Pertamina dengan ATM, EDC, dan RFID berjaringan ◗ Peningkatan kegiatan promosi untuk menambah jumlah pelanggan. ◗ Meningkatkan promosi untuk menambah pelanggan ◗ Meningkatkan pendapatan dari bisnis NFR terutama periklanan & promosi space rental, iklan, pelumas, elpiji, Bright Oli Mart, dan Bright Store dan Café. ◗ Melakukan manajemen pengelolaan susut BBM yang berdampak pada pengurangan tingkat susut pada level dibawah 0.25%. ◗ Melakukan strategi promosi untuk bisnis BOM (Bright Oli Mart) melalui iklan, personal selling, maupun Bundling Promosi, dan mengembangkan bisnis BOM di SPBU COCO dan SPBU DODO dengan lokasi strategis yang disertai dengan penjualan BBM dan pelumas yang tinggi. ◗ Melakukan pengembangan produk Category Private Label. Produk Mini Market, Local Content, serta produk Gift/ Merchandising pada Bisnis Bright. ◗ Melakukan pengembangan outlet Bright yang tidak terbatas pada area SPBU namun pada lokasi komersial (Bandara, Rest Area, Gedung Perkantoran, Hotel, Apartment, dan Rumah Sakit). ◗ Melakukan integrasi promosi di Bisnis Fuel-Bright-NFR/ Complimentary
69 79
Corporate Annual Report 2014
OPERATION AND MARKETING
PT Pertamina Retail doing a list of works in order to achieve Prognosa RKAP 2014’s target. ◗ Do the attainment of sales target fuel by adding a number of SPBU and SPBUT business units. ◗ Do operational cost efficiency, including employee expenses, utilities and PBB. ◗ Increase sales point by developing linked costumer (WAA) and other corporate clients. ◗ Developing synergies with corporate and holding subsidiary in discharging the other used of fuel in COCO fueling stations. ◗ Developing synergies with BUMN and governmental institution due the restrictions of fuel and NFR business development program. ◗ Increasing marketing attempt to sell the Non-PSO to governmental institution and B2B Market, by doing an efficient branding, building customer awareness and promotion bundling. ◗ Preserving margin level by keep on maintaining and improving the Pasti Pas grade certification. ◗ Keep improving the quality of utilities and facilities to increase the level of customer service. ◗ Keep providing ease for customer to deal at Pertamina COCO Fueling Station by using ATM, EDC and RFID networks. ◗ Developing promotion events to increase the number of costumer. ◗ Improving revenue from NFR business, mainly advertising and rental space promotions, advertisements, lubricants, LPG, Bright Olimart, and Bright Store and Cafe. ◗ Perform a fuel exsiccate management that will impact on the reduction of the keel level until below 0.25%. ◗ Doing promotion strategy for BOM (Bright Oli Mart) business trough advertisements, personal selling, or bundling promotions, also expanding BOM business at COCO fueling stations and DODO fueling stations on every strategic locations, followed with high sell of gasoline and a lubricants. ◗ Improving private label products category, such as Mini Market products, Local Contents, and Gift or Merchandising Product on Bright Business sector. ◗ Extending Bright location outside fueling station. On commercial location such as airports, rest areas, office areas, hotels, apartments and hospitals. ◗ Doing integrated promotion on Fuel-Bright-NFR/ Complimentary business sector.
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
Program kegiatan pemasaran akan dirancang baik untuk pemasaran secara below the line maupun pemasaran above the line, sejalan dengan program Pertamina Way. Pengenalan (Brand Awareness) atas SPBU COCO terus digalakan untuk SPBU baru maupun peningkatan pelanggan dengan menggunakan voucher mapun RFID
Inline with Pertamina Way Program, marketing action plans are designed appropriately for target below the line and above the line. Given a continuously brand awareness of COCO Fueling Station by using voucher or RFID to improved customer satisfaction.
Pencitraan dalam rangka pembedaan atara SPBU COCO dan DODO terus dilakukan dengan cara: pembuatan logo baru, pemasaran sign board Pertamina Retail di SPBU, akan dibuatkan pemberian jalur khusus BBK, dan peningkatan service level yang berkelanjutan.
Keep on forming COCO and DODO fueling station images by making a new logo, placing PT Pertamina Retail advertisement sign board at fuel station, provisioning BBK special line and improving sustainability service level.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY DEVELOPMENT
Pengembangan teknologi informasi terus dikembangkan seiring dengan bisnis perusahan yang semakin berkembang. Pengembangan ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung bisnis perusahaan, meningkatkan efektivitas kerja, dan akurasi data yang dihasilkan. Pengembagan teknologi informasi yang dilakukan pada tahun 2014, antara lain: ◗ Integrasi Sistem Teknologi Informasi yang digunakan untuk proses bisnis meliputi Integrasi POS System di SPBU, Integrasi IFCA di bisnis property Amanajemen, dan Integrasi Data Digi di bisnis Bright Store dan Café dengan aplikasi Back Office System yang nantinya akan terintegrasi dengan SAP. ◗ Implementasi My SAP di Pertamina Retail. ◗ Pemasangan CCTV di SPBU dan gerai Bright. ◗ Implementasi Voucher Management System menggunakan barcode. ◗ Pemasangan Sistem POS di SPBU yang belum menggunakan system POS.
Along with the growth of the company business, the information technologies are also continuously improving. This development made to support the company business, inline with the increasing of work effectiveness and data accuracy produced. Information technologies made by 2014 are: ◗ Integrated information technology system used for business process, including POS Integrated System on Fueling Station, IFCA on property business management, and digital data on Bright Store and Café business using Back Office System application that soon will integrated with SAP. ◗ My SAP implementation on PT Pertamina Retail. ◗ CCTV installation on Fueling Stations and Bright Store and Café Stores. ◗ Voucher Management System implementation using barcode. ◗ POS system installation on Fueling Stations who has not been using POS system.
SINERGI ANTAR ANAK PERUSAHAAN
SYNERGY AMONG PERTAMINA SUBSIDIARY COMPANY
Perusahaan
Jenis Pekerjaan
Nilai (rp)
PRESENTASE
Company
TYPE OF WORK
VALUE
PRECENTASE
PT Pertamina Trans Kontinental PT Tugu Pratama Indonesia PT Patra Jasa PT Pertamina Patra Niaga PT Pertamina EP PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Geothermal Energy PT Pertamina (Persero) - Downstream PT Pertamina Gas PT Nusantara Regas PT Elnusa Petrofin PT Pertamina Lubricants PT Pertamedika
Own Used (Voucher) Sewa Gedung & Kendaraan Polis Asuransi,Voucher Own Used (Voucher) SPBU T,Handling Fee Own Used (Voucher) Own Used (Voucher) Own Used (Voucher),RFID Own Used (Voucher),RFID Own Used (Voucher) Own Used (Voucher) SPBU T,Handling Fee Own Used (Voucher) Pengobatan/Medical Check up
402.963.973 2.209.742.958
0,11% 0,62%
16.954.176 81.470.657.057 2.915.705.428 414.598.657 1.017.108.991 57.583.439.231 1.933.513.269 967.233.861 203.165.933.854 1.144.810.932 762.950.697
0,0048% 23,01% 0.82% 0,12% 0,29% 16,27% 0,55% 0,27% 57,39% 0,32% 0,22%
TOTAL
354.005.613.084
100%
Corporate Annual Report 2014
80
3
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
1. Kerjasama pengadaan asuransi SPBU COCO dengan PT. Tugu Pratama Indonesia 2. Kerjasama dengan PT. Pertamedika untuk pengobatan dan medical check-up bagi DIREKSI Perusahaan 3. Kerjasama dengan PT. PERTAMINA PATRA NIAGA UNTUK PENYEDIAAN BBM NON-SUBSIDI MOBIL TANGKI î
Prospek Usaha
1. Provision of insurance for COCO fuel stations by PT Tugu Pratama Indonesia 2. Collaboration on medication and medical check-up for company board of directors with PT Pertamedika. 3. Collaboration for providing Non-PSO transporter vehicles with PT Pertamina Patra Niaga. î
Research conducted by McKinsey, the world’s renowned Management Consultant, predicts that middle-class population will have triple to 135 million by 2030.
Semangat untuk mengoptimalkan potensi bisnis yang dapat mendukung strategi jangka panjang Perusahaan, tertanam dalam PT. Pertamina Retail. Aktif melakukan pengamatan dan beradaptasi terhadap kondisi eksternal baik kondisi makroekonomi maupun kondisi bisnis ritel Indonesia, menjadi salah satu etos yang terus dijaga oleh Perusahaan, dimana Perusahaan senantiasa menciptakan strategi-strategi yang mampu mendukung Perusahaan agar dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi eksternal tersebut.
PT Pertamina Retail is strongly determined to optimise any business potentials, in support of The Company’s longterm strategy. Active observation and quick adaptation to external conditions are an ethos keenly preserved by the Company, by which it always formulates strategies for adapting to these external conditions.
Krisis global yang masih melanda Amerika dan Eropa secara signifikan mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Di triwulan terakhir tahun 2014, nilai tukar Rupiah melemah terhadap mata uang Dolar Amerika hingga mencapai Rp. 12.835 per Dolar jika dibandingkan pada akhir tahun 2013 dimana nilai tukar saat itu adalah Rp. 12.171.
Global crisis persisting in America and Europe have significantly undermined Indonesia’s economy. Throughout the last quarter of 2014, rupiah weekend against the US Dollar, hitting IDR12,835 per dollar. This was contrast to the condition in 2013, when the exchange rate was IDR 12,171
Berdasarkan data Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,3%, lebih rendah dari perkiraan Pemerintah di awal tahun 2014 sebesar 5,8%. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak begitu baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya juga diperburuk dengan Kebijakan Pemerintah menaikkan harga BBM. Hal ini berpengaruh terhadap daya beli masyarakat sehingga pertumbuhan bisnis retail juga menurun.
According to World Banks’ data, Indonesia’s economic growth stood at 5,3% down from the Government’s early 2014 forecast of 5,8 %. Indonesia’s poor economy performance, if compared to last year’s was further hurt by the Government’s policy that raise fuel prices. It exerted a negative consequence stymied retail business growth.
Data dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menunjukkan pertumbuhan sektor sebesar 10%, lebih besar jika dibandingkan pada tahun 2013 sebesar 12,5%. Di lain pihak, Aprindo optimis bahwa sektor ritel bisa meraih keuntungan seiring dengan bertambahnya populasi kelas menengah yang juga merupakan potensi target Perusahaan.
Data from the Indonesian Retail Merchants Association (Aprindo) indicates a retail sector growth of only 10%, lower than last year 12.5%. on the other hand, Aprindo believes that retail sector remains profitable, in line with the rapid growth of middle class as on of The Company’s target markets.
Berdasarkan penelitian dari konsultan manajemen ternama dunia, McKinsey, jumlah kelas menengah akan bertambah tiga kali lipat menjadi 135 juta di tahun 2030. Pertumbuhan kendaraan bermotor sejak tahun 2013 yang lebih dari 9,6% juga mendukung bertambahnya potensi pasar bagi Perusahaan.
Research conducted by McKinsey, a world renowned management consultant, predicts that middle-class population will have tripled to 135 million by 2030. The rapid growth of 9,6% motor vehicle ownership since 2013 has also contributed to boosting The Company’s market potentials.
Dengan adanya tren tersebut, maka Perusahaan akan secara agresif menambah jumlah gerai baik untuk Ritel Bahan Bakar maupun Non-Bahan Bakar untuk merespon kebutuhan pasar.
With this positive trend, PT Pertamina Retail plans to aggressively add new Fuel and Non-Fuel retail outlets, in response to market demands.
Corporate Annual Report 2014
◗ FUEL & GAS RETAIL: TREND SALES 2014
SALES VOLUME PER BULAN (dalam Juta Liter)
SALES VOLUME PER BULAN (dalam juta liter)
NET PROFIT PER BULAN (dalam Miliar Rupiah)
NET PROFIT PER BULAN (dalam Miliar Rupiah)
Business Outlook
Berdasarkan penelitian dari McKinsey, Konsultan Manajemen ternama dunia, jumlah kelas menengah akan bertambah tiga kali lipat menjadi 135 juta di tahun 2030.”
81
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
Corporate Annual Report 2014
82
3
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
◗ KINERJA KOMPLIMENTARI 2014
SALES PER BULAN (dalam Miliar Rupiah)
NET PROFIT PER BULAN (dalam Miliar Rupiah)
83
Corporate Annual Report 2014
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
◗ KINERJA BRIGHT 2014
SALES PER BULAN (dalam Miliar Rupiah)
SALES VOLUME PER BULAN (dalam juta liter)
SALES VOLUME PER BULAN (dalam juta liter)
NET PROFIT PER BULAN (dalam Miliar Rupiah)
NET PROFIT PER BULAN (dalam Miliar Rupiah)
NET PROFIT PER BULAN (dalam Miliar Rupiah)
Corporate Annual Report 2014
84
3
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
Gambaran Umum Sistem Pengelolaan Risiko
Risk Management System Overview
Untuk mengelola ketidakpastian yang berpotensi menimbulkan ancaman bagi kelangsungan usaha, Perusahaan telah mengembangkan strategi manajemen risiko. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu
To manage the uncertainty that potentially pose a threat to the survival of the business, the Company has developed a risk management strategy. Strategies that can be taken include the transfer of risk to another party, avoiding the risk, reducing the negative effect of risk, and to accommodate some or all of the consequences of certain risks.
Sebagai upaya penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik, Pertamina Retail telah menerapkan manajemen risiko di perusahaan sebagai salah satu pilar GCG. Prinsip-prinsip ke terbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, serta kewajaran diterapkan guna mewujudkan pengelolaan risiko secara efektif. Pertamina Retail telah menerapkan Enterprise Risk Management (ERM) sejak tahun 2009 yang dengan pembuatan Risk Register dan penetapan Top Risk Pertamina Retail. Secara berkelanjutan, proses implementasi ERM di Pertamina Retail memberikan perbaikan-perbaikan pada proses, kesisteman serta pemahaman (risk awareness) bagi para pekerja. Hal tersebut merupakan suatu pencapaian bagi Pertamina Retail.
In an effort to Good Corporate Governance (GCG) implementation, Pertamina Retail has applied risk management in the company as one of GCG pillars. The principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness are applied in order to achieve effective risk management. Pertamina Retail has implemented an Enterprise Risk Management (ERM) since 2009 with the formation of Risk Register and determination of Pertamina Retail Top Risk. On an ongoing basis, the implementation process of ERM in Pertamina Retail provides improvements in processes, systemic and understanding (risk awareness) for workers. It is an achievement for Pertamina Retail.
Penerapan ERM di Pertamina Retail melibatkan seluruh fungsi yang ada di lingkungan perusahaan baik di fungsi Kantor Pusat, maupun unit bisnis dimana salah satu aktifitasnya adalah membuat Risk Register dan melakukan monitoring mitigasi risiko secara berkala serta melaporkannya kepada fungsi Bisnis Development. Pembuatan Risk Register dilakukan melalui mekanisme Updating Risk Register yangdilaksanakan setahun sekali pada awal tahun.
ERM implementation in Pertamina Retail involving all functions exist in corporate environment both at head office functions, as well as the business unit in which one of the activities is to make the Risk Register and conduct periodic risk mitigation monitoring and reporting to the Business Development function. The formation of Risk Register is done through a Updating Risk Register mechanism which held once a year at the beginning of the year.
î
Profil Resiko Inheren Top 14 Risk Pertamina Retail
Berdasarkan 10 risiko tertinggi Pertamina Retail, telah teridentifikasi Top 14 Risk berdasarkan nilai (RPN) – perkalian Probability dan Impact – yaitu:
î
Inherent Risk Profile Top 14 Pertamina Retail Risk
Based on the 10 highest Pertamina Retail risk, the Top 14 Risk based value (RPN) - Probability and Impact multiplication was identified - as follows,
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
Sebagai tindak lanjut terhadap seluruh Risk Event yang ada, telah dibuat rencana pelaksanaan mitigasi risiko oleh Risk Owner/ Fungsi masing-masing yang dimonitor oleh Fungsi Business Development. Tujuan Monitoring adalah untuk memastikan bahwa Rencana Mitigasi Risiko dijalankan oleh Risk Owner. Untuk memudahkan pemantauan, digunakan Form Monitoring yang dapat diakses pada sistem daring Risk Management kemudian dilakukan update oleh Risk Owner.
As a follow up to all existing Event Risk, implementation of risk mitigation plans have been made by each Risk Owner / functions that are monitored by the Business Development function. The monitoring goal is to ensure Risk Mitigation Plan is executed by Risk Owner. To facilitate monitoring, Monitoring Form which can be accessed on the online Risk Management system is used and updated by the Risk Owner.
Terhadap Top 14 Risk Pertamina Retail setelah dilakukan monitoring mitigasi risiko dan dengan memperhatikan status mitigasinya, terdapat perubahan pada level risiko yang semula mayoritas terdapat pada extreme risk, maka pada triwulan IV mengalami penurunan yang terdapat pada low sampai high risk sebagai berikut:
After monitoring the status of risk mitigation and pay attention to mitigation status of the Top 14 Pertamina Retail Risk, there is a change in the level of risk that originally contained the majority of the extreme risk, then in the fourth quarter decreased to be at a low level to a high risk as follows:
Peta Risiko Inherent / INHERENT RISK PROFILE 2014 Profil Risiko Inheren PT Pertamina Retail
6. Definitely
3, 4, 12
5. Almost Certain
5, 6
4. Likely
8, 13
3. Moderate
2. Unlikely
1
7
2
14 9, 10, 11
No. Kejadian Resiko 1 Sales Volume BBM Non Subsidi tidak tercapai/ Volume Sales for PSO Fuel is not achieved 2. Sales Volume BBM Subsidi tidak tercapai/ Potential risk of high fuel/BBK operations losses 3. Potensi risiko tingginya Losses operasi BBM/ BBK/ Potential risk of high BBM/ BBK operations losses 4. Potensi risiko tingginya Losses operasi BBG/ Potential risk of high BBG operations losses 5. Potensi risiko penurunan Margin akibat turunnya Pasti Pas/ Potential risk of margin decline due to the decline of Pasti Pas 6. Potensi risiko kenaikan biaya pegawai/ Potential risk of employee fee rise 7. Tidak tercapainya pendapatan Bright/ Bright revenue is not achieved 8. Potensi tidak tercapainya pendapatan sewa ruang/ Potential failure to achieve space leasing income 9. Potensi tidak tercapainya pendapatan sewa ATM/ Potential failure to achieve ATM leasing income 10. Potensi tidak tercapainya target pendapatan dari periklanan/ Potential failure to achieve revenue target from advertisement placing 11. Terjadi kecelakaan kerja/ Work accident occurred 12. Tidak tercapainya proyek pembangunan SPBU motor/ Project development of motorcycle fuel station is not achieved 13. Tidak tercapainya proyek akusisi SPBU DODO/ Accusation project of DODO Fuel Station is not achieved 14. Tidak tercapainya proyek pembangunan Bright baru/ Project development of new Bright is not achieved
85
Corporate Annual Report 2014
1. Rare 1 Insignificant
2 Minor
3 Moderate
4 Significant
5 Catastrophic
Keterangan E
Extreme Risk
H
HIgh Risk
M
Medium Risk
L
Low Risk
Corporate Annual Report 2014
86
3
MANAJEMEN RESIKO
Forum Komunikasi Ide Kantor Pusat PT Pertamina Retail, Jakarta, 9 Oktober 2014
SUMBER DAYA MANUSIA 87
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
88
3
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
Training Opertator SPBU di Kantor Pusat PT Pertamina Retail, 7 Oktober 2014
Perusahaan menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten unggul merupakan salah satu aset utama Perusahaan. Tanpa adanya SDM yang handal dan loyal, kegiatan operasional dan tumbuh kembang Perusahaan tidak akan mencapai hasil yang maksimal.
The Company recognises that a highly competent Human Resources is one of The Company vital asset. Without reliable and loyal human resources, The Company will not achieve maximum results in its operational and development activities.
Sebagai Perusahaan ritel dengan fokus penjualan produk Bahan Bakar dan Non-Bahan Bakar terkemuka di Indonesia, Perusahan merasa berkewajiban untuk secara terus menerus mengembangkan potensi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya agar selalu selaras dengan Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan melalui perencanaan kebutuhan SDM dan proses sistem rekrutmen yang selektif, serta secara rutin melaksanakan Program Pelatihan dan Pengembangan, baik yang dilakukan sendiri atau secara internal, maupun melalui berbagai lembaga pelatihan dan sejenisnya.
As a leading retail company in Indonesia focusing on Fuel and Non-Fuel sales, the Company feels obligated to continuously develop its potential and improve the quality of human resources to be in harmony with the Company’s Vision, Mission and Core Values through HR requirement planning and selective recruitment process. The Company has periodically conducted various training programs and development activities, both internally as well as collaborating with various external training institutions and the like.
Dalam pengembangan usahanya, Perusahaan melakukan penilaian kebutuhan dan kapabilitas tenaga kerja dengan mengacu kepada kebutuhan organisasi, yang tercermin dalam RJPP/RKAP dan Rencana Strategis. Berdasarkan kebutuhan tersebut, Perusahaan memastikan kebutuhan tenaga kerja di masingmasing fungsi disesuaikan kebutuhan terhadap waktu, jumlah, dan jabatan termasuk di dalamnya kriteria, golongan atau posisi dan kapasitas atau jumlah orang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan secara efektif dan efisien.
To expand its business, the Company assesses the needs and capabilities of workers with a reference to the organisation’s needs, which are described in the Long-Term Corporate Plan (RJPP)/Corporate Work and Budget Plan (RKAP). Based on these needs, The Company effectively and efficiently determines the tenure, quality, position, criteria, lever or post and capacity or number of workers in each department, as it sees fit.
î
Rekrutmen Karyawan
1. Kategori Tenaga Kerja ◗ Organik Organik adalah tenaga kerja yang direkrut oleh Perusahaan dengan status kontrak atau pekerja tetap. ◗ Outsourcing Outsourcing adalah tenaga kerja yang direkrut dan dikontrak oleh pihak ketiga. 2. Proses Penerimaan Tenaga Kerja Baru ◗ Perencanaan Departemen SDM menyusun perencanaan jumlah tenaga kerja sesuai fungsi berdasarkan hasil analisa masingmasing fungsi tersebut. ◗ Penerbitan Pencarian kandidat yang dilakukan melalui pengumuman di media cetak dan elektronik.
89
Corporate Annual Report 2014
î
Employee Recruitment
1. Employee Category ◗ Organic Organic is those recruited by The Company as contractual or permanent employees. ◗ Outsourced Outsourced is those recruited by third-party on contractual basis. 2. New Employee Recruitment Process ◗ Planning HR Department prepares a Manpower Planning for each department based on analisys.
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
◗ PENYELEKSIAN Kandidat yang memenuhi kualifikasi administrative akan menjalani tes kesehatan dan akan dipekerjakan dengan status PKWT. ◗ Penentuan Hasil psikotes, interview dan tes kesehatan akan menentukan diterimanya calon tenaga kerja tersebut. ◗ Pelatihan Setelah diterima bekerja, pekerja baru akan mengikuti pelatihan awal yang dilaksanakan oleh Departemen SDM dan dilanjutkan dengan pelatihan lainnya sesuai kebutuhan masing-masing fungsi.
î
Komposisi Karyawan
Jumlah pekerja di Perusahaan hingga 31 Desember 2014 adalah 4.854 orang terdiri dari Pekerja Kantor Pusat sebanyak 249 orang dan Pekerja di unit SPBU dan gerai BRIGHT sebanyak 4.605 orang. î
Sistem Pengembangan Sumber Daya Manusia
◗ Selecting The candidate who meet administrative requirement will undergo a medical check-up and be recruited as contractual employees (PKWT). ◗ Electing The acceptance of prospective candidates will be determined by the psychological test, interview and medical check-up results. ◗ Training After acceptance, the new employess will attend introduction training conducted by the HR Department and other relevant training based on the requirement of each department. î
Employee Configuration
As of December 31, 2014, the total number of employees in The Company unit is 4,854 people consisting of 249 Head Office workers and 4,605 Fueling Stations and BRIGHT outlet workers.
î
Human Resources Development System
Sistem Pengembangan Sumber Daya Manusia di Perusahaan diarahkan melalui program BPM (Bimbingan Pelatihan Manajemen) yang difokuskan kepada: ◗ Kompetensi Manajerial Meliputi kemampuan pengelolaan usaha dan manajemen SPBU, kepemimpinan wirausaha yang berfokus pada penciptaan pendapatan yang maksimal serta efisiensi daya saing. ◗ Kompetensi Operasional Meliputi kemampuan dalam melaksanakan keunggulan operasi pada setiap transaksi dan persiapan kehandalan SPBU melalui total Zero- Complaint Operation. ◗ Kompetensi Pengawasan Penjualan Melakukan penjelasan operasi yang tepat sebagai upaya membangun Layanan Kepemimpinan pada pelaksanaan operasi bisnis Perusahaan. ◗ Penerapan Indikator Prestasi Kinerja Menerapkan Indikator Prestasi Kinerja (KPI) Tingkat Pelayanan dan menyiapkan sosialisasi Prosedur Standar Operasi, agar operasi SPBU dapat memiliki tingkat kualitas layanan yang maksimal.
Human Resources Development System in the Company is conducted through a Management Training Program which focused on: ◗ Managerial Skills Comprising Fueling Station business and management skill and enterpreneurial leadership focusing on generating optimum revenue as well as effiiciency competitiveness. ◗ Operational Skills Comprising operational excellence in all transactions and high-performance in all Fueling Station through a ‘ZeroComplaint Operation.’ ◗ Sales Supervisory Skills Conducting a proper operational explanatory skills in order to build Leadership Services in The Company’s retail business operations. ◗ Key Performance Indicator Implimentation Implementing Key Performance Indicator (KPI) for Service Level and disseminating Standard Operational Procedure to optimise Service Level in Fueling Station operations.
Perusahaan secara periodik melakukan pelatihan internal maupun bekerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan eksternal untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas pekerja. Pada tahun 2014, Perusahaan telah melakukan berbagai pelatihan dengan total biaya sebesar Rp.509.900.000 yang terdiri dari Biaya Pelatihan Kantor Pusat sebesar Rp.222.115.000, Biaya Pelatihan SPBU dan BRIGHT sebesar Rp.105.768.700 dan training lainnya sebesar Rp.182.016.300.
The Company has regularly conducted internal training and collaborated with external training institutions to improve employee’s competency and productivity. In 2014, the total training expenses incurred by the Company is Rp.509.900.000 which includes Head Office Training Cost of Rp.222.115.000, Fueling Stations and BRIGHT Training Cost of Rp.105.768.700 and other training cost of Rp.182.016.300.
◗ Announcing Candidate search is made through vacancy annoucements in various printed and electronic media. Corporate Annual Report 2014
90
3
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
Dalam proses pembelajaran tenaga kerja, PT. Pertamina Retail melakukan workshop pendidikan, pelatihan, coaching dan mentoring serta pengalaman On Job Training (OJT) bagi pekerja baru untuk memberikan pengalaman, penyertaan dalam gugus tugas, agar dapat selaras dengan kebutuhan perusahaan. Beberapa sharing atau workshop pelayanan yang diberikan adalah : ◗ Pelatihan service excellent ◗ Pelatihan mandatory tenaga kerja terkait core competency ◗ Modul Pelatihan Pertamina Way
Sistem Pengembangan dan Pembelajaran yang Memperhatikan Tenaga Kerja
î
PT. Pertamina Retail dalam pengembangan dan pembelajaran memperhatikan tenaga kerja, terutama untuk aspek : ◗ Perkembangan teknologi dan inovasi ◗ Etika bisnis ◗ Sistem Pelatihan ◗ Transfer pengetahuan
PENILAIAN KINERJA
Setiap pekerja Perusahaan memperoleh penilaian kinerja yang dilakukan setiap tahunnya. Penilaian kinerja untuk pekerja, dilakukan di setiap berakhirnya masa kontrak untuk pekerja kontrak dan setiap akhir tahun untuk pekerja tetap. Hasil dari penilaian kinerja ini, kemudian digunakan sebagai dasar penetapan kebijakan dan keputusan Perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia, antara lain untuk menentukan: 1. Rencana pelatihan dan pengbangan individu 2. Perencanaan karir 3. Perencanaan kebutuhan pekerja 4. Remunerasi, tunjangan dan kebijakan lain yang berhubungan dengna pekerja î
Jenjang Karir Karyawan
In employee learning process, PT. Pertamina Retail conduct educational workshops, training, coaching and mentoring as well as On the Job Training (OJT) for new workers to provide experience, participation in the task force, to be in harmony with the needs of the company. Some sharing or workshop services provided are: ◗ Service excellent training ◗ Mandatory employee training related to core competency ◗ Pertamina Way Training Module î
Development and Learning System
In its development and learning system, PT. Pertamina Retail give attention to employee, especially for aspects:
◗ ◗ ◗ ◗
Technology and innovation development Business ethics Training System Transfer of knowledge
PERFORMANCE EVALUATION
Each Company’s employee will be evaluated each year. Employee’s performance assessment is conducted at the end of contract period and at the end of each year for permanent employee. The results of this performance evaluation will be used as the basis to determine the Company's policies and decisions in managing human resources, among others, to determine: 1. Individual training and development plan. 2. Career plan 3. Employee’s need planning 4. Remuneration, benefits and other policy in regards of the employee
î
Employee’s career path in the Company consists of several levels, as follows: ◗ Directors ◗ Managers ◗ Assistant Managers ◗ Senior Staff ◗ Staff
Indikator utama yang digunakan dalam kemajuan karir setiap pekerja di Perusahaan adalah kapabilitas, kapasitas tenaga kerja dan hasil dari pencapaian Indikator Prestasi Kinerja (KPI) yang ditetapkan. Usulan peningkatan karir dilakukan melalui usulan kenaikan golongan. Hal ini berpatokan pada Pedoman SDM dan rekomendasi atasan pekerja. Perencanaan karir pekerja untuk dapat menempati posisi yang lebih tinggi disesuaikan dengan kapabilitas dan kapasitas serta posisi yang tersedia. Dalam hal ini, Perusahaan mengutamakan pengisian posisi kepada pekerja yang telah berada dalam struktur organisasi Perusahaan.
The main indicators used in employee’s career advancement in the Company are his/her capability and capacity as well as the result of Key Performance Indicators (KPIs) achievement. Career advancement recommendation is made through a proposal for promotion submitted by the employee’s superior according to HR Guidelines. The career path advancement planning is adjusted to their capabilities, capacities and available positions. In that regard, the Company prioritizes placement for employees within its organizational structure.
Corporate Annual Report 2014
Setiap pejabat yang menduduki jabatan Direksi adalah pejabat yang telah menduduki jabatan setara Manajer Umum untuk posisi Direktur Utama dan jabatan setara Manajer di PT Pertamina (Persero). Pengembangan suksesi kepemimpinan yang diperuntukkan bagi pekerja senior dilakukan berdasarkan pada RUPS dari Pemegang Saham yang dilakukan secara periodik.
The Director positions can only be held by an official having experience of holding a post equivalent to General Manager and Manager in PT Pertamina (Persero) for President Director position. Career advancement for a senior official will be based on decision of the General Meeting of Shareholders held periodically.
Untuk posisi manajer, pejabat yang menduduki jabatan tersebut merupakan hasil keputusan dari para Pemimpin Senior dan harus diterbitkannya Surat Keputusan Direksi. Hasil keputusan tersebut didasarkan atas pertimbangan yang terkait kapasitas, kapabilitas dan hasil pencapaian KPI oleh pejabat yang bersangkutan.
The appointment for a managerial positions will be decided by Senior Leaders and must be based on a Decision of the Board of Directors. The decision will be based on various considerations related to the capacity, capability and KPI achievement of the relevant official.
Penilaian kinerja dapat diukur dengan menggunakan Performance Managemen System (PMS) yang menngacu pada pencapaian KPI /SMK pekerja dengan membandingkan hasil bisnis yang tercapai bila keterlibatan pekerja meningkat. Hal ini akan menunjukan komitment pekerja terhadap organisasi melalui pencapaian terhadap KPI dan kepatuhan terhadap kontrak kerja yang telah disepakati. Selain itu dapat dilihat keterkaitan keterlibatan tenaga kerja terhadap absensi, pelanggaran, keselamatan kerja, bila terjadi peningkatan terhadap faktor tersebut, maka fungsi HSE dan fungsi SDM akan melakukan penelitian lebih lanjut apa yang menjadi faktor utama terjadinya masalah tersebut. Peningkatan terhadapa absensi, pelanggaran dan keselamatan kerja akan mempengaruhi kinerja organisasi maupun individu pekerja dalam organisasi, yang memerlukan fokus penanganan tertentu agar target perusahaan / organisasi tetap dapat tercapai.
Performance assessment can be measured by the Performance Management System (PMS) which refers to employee’s KPI/SMK achievement by comparing the achieved business results when employee’s involvement was increased. This will show employee’s commitment toward organization through KPI and compliance to the agreed employment contract. Improvement to attendance, violations and worker’s safety will affect organization’s, workers’ performace. The Company will need to focus on spesific treatment to make sure organisation/The Company’s target can still be achieved.
Training Pegawai Bright di Kantor Pusat PT Pertamina Retail 30 Oktober 2014
Employee Career Path
Jenjang Karir Pekerja di Perusahaan terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu sebagai berikut: ◗ Direksi ◗ Manajer ◗ Asisten Manajer ◗ Staf Senior ◗ Staf
91
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
î
Kesejahteraan Karyawan
Perusahaan selalu berusaha memenuhi ketentuan Pemerintah yang berhubungan dengan kesejahteraan pekerja berupa penyesuaian besar gaji berdasar Undang-undang Tenaga Kerja No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (Undang-undang Tenaga kerja No.13). Sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku, Perusahaan juga menyediakan fasilitas bagi karyawan berupa: 1. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) ◗ Jaminan Hari Tua (JHT) ◗ Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) ◗ Jaminan Kematian 2. Tunjangan Hari Raya Diberikan kepada pekerja pada saat Hari Raya 3. Tunjangan Kematian dan Uang Duka Diberikan kepada keluarga inti pekerja yang meninggal dunia sesuai ketentuan yang berlaku.
î
Employees Welfare
The Company is commited to comply with Governent Regulations on employee welfare in terms if salary adjustment pursuant to the Law on Manpower No.13 of 2003 dated March 25th, 2003 (Law on Manpower No.13). In compliance with the applicable laws and regulations, The Company also provides various benefits for employess, such as: 1. Employee Social Security Program (JAMSOSTEK) ◗ Old-Age Coverage (JHT) ◗ Working Accident Coverage (JKK) ◗ Death Coverage 2. Religious Holiday Allowance Given to employees during Religious Holiday 3. Death and Funeral Benefits Given to the family of employee who passes away, in accordance with the applicable regulations.
Corporate Annual Report 2014
92
3
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
GRAFIK TENAGA KERJA
93
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
94
3
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
Tabel Pelatihan Internal dan External Dilakukan Oleh Perusahaan REKAPITULASI PELAKSANAAN INHOUSE TRAINING
RENCANA No Nama Training Training HO
REALISASI
Tanggal Pelaksanaan
Jumlah Peserta
485
1 Training Finance For Non Finance 2 Training CIP-QM
28-29 Jan 2014
20
22 Mei 2014
2
3 Leadership 4 5
Values Internalization Program
5-6 April 2014
Perencanaan Bisnis
19 216 9
Tanggal Pelaksanaan Jumlah Rencana Lokasi Peserta vs Pelaksanaan Realisasi
427
28-29 Jan 2014 22 Mei 2014
20
88,0%
Anggaran
222,115,000
100,0% HO, Pertamax Racing
3,800,000
2
100,0%
5,085,000
19
100,0%
3,350,000
5-6 April 2014
164
75,9%
Menara 165
9
100,0%
104,000,000 -
6 Implementasi SAP
27 Maret 2014
20
21 Maret 2014
20
100,0% HO, Pertamax Racing
1,330,000
7 Trainig for Trainer
21-22 Mei 2014
51
21-22 Mei 2014
45
88,2% HO, Pertamax Racing
28,000,000
17 Juli 2014
17
17 Juli 2014
17
100,0% HO, Pertamax Racing
16,700,000
19 Agustus 2014
20
19 Agustus 2014
20
100,0% HO, Pertamax Racing
4,340,000
23
Oktober 2014
23
100,0% HO, Pertamax Racing
9,145,000
8
Manajemen & Administrasi
Dokumentasi 9 10 11
Manajemen Resiko
Komunikasi Layanan Bahasa Inggris Oktober 2014 20 November 2014
35
20 November 2014
35
100,0% HO, Pertamax Racing
23,400,000
12 Induction Training
Penyusupan KPI
26 & 27 Nov 2014
38
26 & 27 Nov 2014
38
100,0% HO, Pertamax Racing
5,040,000
13 Supply Chain
3 Desember 2014
15
3 Desember 2014
15
100,0% HO, Pertamax Racing
17,925,000
Training Bright 1 Upskilling SA Bright Store
325
260
80,0%
83,700,000
9 Mei 2014
25
9 Mei 2014
25
100,0% HO, Pertamax Racing
6,050,000
2 Upskilling SA Bright Store Batch 1
12 Agustus 2014
25
12 Agustus 2014
24
96,0% HO, Pertamax Racing
6,050,000
3 Upskilling SA Bright Store Batch 2
20 Agustus 2014
25
20 Agustus 2014
20
80,0% HO, Pertamax Racing
6,050,000
4 Upskilling SA Bright Store Batch 3
28 Agustus 2014
25
28 Agustus 2014
20
80,0% HO, Pertamax Racing
6,050,000
5 Upskilling SA Bright Store Batch 4
4 September 2014
25
4 September 2014
18
72,0% HO, Pertamax Racing
6,050,000
6 Upskilling SA Bright Store Batch 5
16 September 2014
25
16 September 2014
13
52,0% HO, Pertamax Racing
6,050,000
7 Upskilling SA Bright Store Batch 6
18 September 2014
25
18 September 2014
11
44,0% HO, Pertamax Racing
6,050,000
8 Upskilling SA Bright Store Batch 7
25 September 2014
25
25 September 2014
18
72,0% HO, Pertamax Racing
6,050,000
9 Upskilling SA Bright Store Batch 8
2 Oktober 2014
25
2 Oktober 2014
26
104,0% HO, Pertamax Racing
6,050,000
10 Upskilling SA Bright Store Batch 9
9 Oktober 2014
25
9 Oktober 2014
25
100,0% HO, Pertamax Racing
6,050,000
11 Upskilling SA Bright Store Batch 10
6 November 2014
25
6 November 2014
15
60,0% HO, Pertamax Racing
6,050,000
12 Upskilling SA Bright Store Batch 11
13 November 2014
25
13 November 2014
20
80,0% HO, Pertamax Racing
6,050,000
13 Training Mekanik Bright Oil Mart
18-29 Des 2014
25
18-29 Des 2014
25
100,0% HO, Pertamax Racing
11,100,000
14 Training POS SA Bright Store
11 Desember 2014
40
11 Desember 2014
29
72,5% HO, Pertamax Racing
3,050,000
15 Training POS SA Bright Store
24 Desember 2014
40
24 Desember 2014
18
7 Oktober 2014
11
7 Oktober 2014
11
16 Training POS Mekanik Bright Oil Mart
95
Corporate Annual Report 2014
45,0% HO, Pertamax Racing 100,0% Ruang Meeting lt.1
3,050,000 11,100,000
Corporate Annual Report 2014
96
3
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
RENCANA No Nama Training
Tanggal Pelaksanaan
REALISASI Jumlah Peserta
Training SPBU/SPBG
377
1 Upskilling Pengawas SPBU COCO Region III
22-23 Januari 2014
Tanggal Pelaksanaan Jumlah Rencana Lokasi Peserta vs Pelaksanaan Realisasi
228
22-23 Januari 2014
60,5%
Anggaran
45,000,000
0,0% HO, Pertamax Racing
-
2 Salesmanship Pengawas SPBU COCO Region III
26-28 Mei 2014
52
26-28 Mei 2014
48
92,3% HO, Pertamax Racing
-
3 Upskilling Pramuniaga SPBU/SPBG Batch 1
11-12 September 2014
17
11-12 September 2014
17
100,0% HO, Pertamax Racing
7,600,000
4 Upskilling Pramuniaga SPBU/SPBG Batch 2
24 September 2014
40
26 September 2014
21
52,5% HO, Pertamax Racing
7,600,000
5 Upskilling Pramuniaga SPBU/SPBG Batch 3
1 Oktober 2014
38
7 Oktober 2014
15
39,5% HO, Pertamax Racing
7,500,000
6 Upskilling Pramuniaga SPBU/SPBG Batch 4
8 Oktober 2014
39
14 Oktober 2014
12
30,8% HO, Pertamax Racing
-
7 Upskilling Pramuniaga SPBU/SPBG Batch 5
15 Oktober 2014
40
17 Oktober 2014
20
50,0% HO, Pertamax Racing
-
8 Upskilling Pramuniaga SPBU/SPBG Batch 6
24 Oktober 2014
40
24 Oktober 2014
36
90,0% HO, Pertamax Racing
-
9 Upskilling Pramuniaga SPBU/SPBG Batch 7
31 Oktober 2014
35
31 Oktober 2014
20
57,1% HO, Pertamax Racing
7,400,000
10 Upskilling Pramuniaga SPBU/SPBG Batch 8
4 November 2014
38
4 November 2014
19
50,0% HO, Pertamax Racing
7,400,000
11 Upskilling Pramuniaga SPBU/SPBG Batch 9
11 November 2014
38
11 November 2014
20
52,6% HO, Pertamax Racing
7,500,000
TOTAL PESERTA
377
973 76,1%
368,015,000
REKAPITULASI PELAKSANAAN UNIT TRAINING
RENCANA RENCANA No Nama Training
Tanggal Pelaksanaan
REALISASI Jumlah Peserta
Training SA BRIGHT
1 Upskilling SA Bright Bandung 2 Upskilling SA Bright Yogyakarta 3 Upskilling SA Bright Jember 4 Upskilling SA Bright Bali
215
Tanggal Pelaksanaan Jumlah Rencana Lokasi Peserta vs Pelaksanaan Realisasi
208
96,7%
Anggaran
23,800,000
22 Agustus 2014
20
22 Agustus 2014
20
100,0% Disnaker Kota Bandung 5,800,000 100,0% Yogyakarta
30 September 2014
10
30 September 2014
10
100,0%
Jember
5,800,000
63,2%
Bali
-
24 & 24 Juli 2014
25
24 & 24 Juli 2014
25
29 & 30 September 2014
19
29 & 30 September 2014
12
5 Upskilling SA Bright Semarang
19
19
100,0% Semarang
3,050,000
6 Upskilling SA Bright Tegal
18 Oktober 2014
20
18 Oktober 2014
20
100,0% Tegal
3,050,000
7 Upskilling SA Bright Yogyakarta
25
25
100,0% Yogyakarta
3,050,000
8 Upskilling SA Bright Surabaya
23 Oktober 2014
52
23 Oktober 2014
52
100,0% Yogyakarta
3,050,000
23-24 Oktober 2014
25
23-24 Oktober 2014
25
100,0%
-
9 Introduction Pelayanan Sempurna &
Operasional SA Bright Wash Medan
97
Corporate Annual Report 2014
Medan
Corporate Annual Report 2014
98
3
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN RENCANA
No Nama Training
REALISASI Tanggal Pelaksanaan
Jumlah Peserta
Training PRAMUNIAGA SPBU/SPBG
60 107,1%
28 & 30 September 2014
14
28 & 30 September 2014
14
2 Upskilling Pramuniaga SPBU/SPBG Cirebon
11 & 12 September 2014
17
29 Desember 2014
Fire Fighting Training
Training Mekanik BOM 1 Training Mekanik BOM
28-29 Januari 2014
2 Training Mekanik BOM
26 Maret-1 April 2014
3 Training Mekanik BOM
Cirebon
11,650,000
Kawasan Sumarecon
5,975,000
17
123,5%
25
100,0%
30
30
100,1%
20
28-29 Januari 2014
20
100,0%
10
TOTAL PESERTA
11,000,000
25
301
10
28,625,000 Bali
11 & 12 September 2014
1 & 2 Juli 2014
Anggaran
100,0%
29 Desember 2014
26 Maret-1 April 2014
1 & 2 Juli 2014
Rencana Lokasi vs Pelaksanaan Realisasi
56
1 Upskilling Pramuniaga SPBU/SPBG Bali 3
Tanggal Pelaksanaan Jumlah Peserta
KSO Bekasi
8,260,000
0,0% 100,0%
SMK 26 Rawamangun
298 99,0%
8,260,000
60,685,000
REKAPITULASI PELAKSANAAN PUBLIC TRAINING
RENCANA No Nama Training
REALISASI
Tanggal Pelaksanaan
Jumlah Peserta
Tanggal Pelaksanaan Jumlah Rencana Lokasi Peserta vs Pelaksanaan Realisasi
Anggaran
1 Upskilling examiner PQA berbasis KKEP 2014
1
2 Distinct Job Profile Development
9-10 Oktober 2014
1
9-10 Oktober 2014
1
100,0%
Jakarta
4,200,000
3 Talent Assessment
16 September 2014
1
16 September 2014
1
100,0%
Jakarta
1,250,000
4 IR Officer Development Program Angk. II - 2014
15-19 September 2014
2
15-19 September 2014
2
100,0%
Jakarta
-
5 Accident Investigation
23-25 September 2014
1
23-25 September 2014
1
100,0%
Bandung
-
1
100,0% Hotel Patra, Bali
-
6
Penyusunan Owner Estimate
18-20 Juni 2014
2
18-20 Juni 2014
2
100,0%
Jakarta
7,400,000
7
eMoney 2004
22-23 Mei 2014
1
22-23 Mei 2014
1
100,0%
Bandung
8,250,000
22 Juli 2014
1
22 Juli 2914
1
100,0%
4,000,000
12-13 Juli 2014
2
12-13 Juli 2014
2
100,0%
6,000,000
24-25 Februari 2014
1
24-25 Februari 2014
1
100,0%
Jakarta
3,000,000
11 Audit SDM Berbasis Resiko
24-25 Februari 2014
2
24-25 Februari 2014
2
100,0%
Jakarta
6,000,000
12
Mengaudit Kecukupan Penerapan Manajemen Resiko
30-31 Oktober 2014
1
30-31 Oktober 2014
1
100,0% Hotel Luxton, Bandung
4,400,000
13
Certified Man Power Planning Analyst
25-26 April 2014
2
25-26 April 2014
2
100,0%
8,500,000
22-23 Januari 2015
2
22-23 Januari 2015
2
100,0% Yogyakara Plaza Hotel,
8 Risk Assessment & JSA Workshop 9 Update PPH 21 10
Certified Recruitment & Selection Professional (CSRP)
14 Teknik & Implementasi WLA &
Perencanaan Kebutuhan SDM
Jakarta
Jakarta
7,200,000
Yogyakarta
15 Teknik Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
10-11 Desember 2014
1
10-11 Desember 2014
1
100,0% Gd. PPM Manajemen, Jakarta
3,750,000
16 Transforming Corporate Culture
26-27 November 2014
1
26-27 November 2014
1
100,0% Ritz Carlton, Jakarta
7,500,000
19-20 Februari 2014
3
19-20 Februari 2014
3
100,0%
9,750,000
25
100,0%
17
Managing Cash Flow & Treasury
TOTAL PESERTA
25
Jakarta
81,200,000 TOTAL ANGGARAN
99
Corporate Annual Report 2014
509,900,000
Corporate Annual Report 2014
100
Town Hall Meeting 2014 di Kantor Pusat PT Pertamina Retail, Jakarta, 25 April 2014
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 101
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
102
4
103
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Annual Report 2014
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Corporate Annual Report 2014
104
TATA KELOLA PERUSAHAAN
4
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan
Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) adalah suatu rangkaian mekanisme atau system yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar sesuai dengan harapan pemangku kepentingan (stakeholders), selaras dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta patuh pada norma-norma etika bisnis yang berlaku secara universal dan tata nilai perusahaan yang dijunjung tinggi oleh jajaran perusahaan. Mekanisme ini mempengaruhi penetapan dan pencapaian tujuan perusahaan, pemantauan dan penilaian resiko usaha, memaksimalkan upaya peningkatan kinerja dan pembentukan serta pengembangan budaya kerja di lingkungan perusahaan. Dalam rangka peningkatan efisiensi pelaksanaan usaha, Perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan sistem GCG yang sudah ada. Hal ini dilakukan untuk menciptakan kinerja usaha yang baik melalui GCG yang lebih profesional dan struktur akuntabilitas yang lebih jelas. Pada tahun 2014, kebijakan GCG Perusahaan tetap terfokus pada penerapan GCG sebagai budaya Perusahaan agar seluruh perangkat Perusahaan dapat mengimplementasikannya secara konsisten dan konsekuen. Penerapan GCG yang berkelanjutan diharapkan dapat membantu Perusahaan mencapai tujuan bisnis jangka panjang dengan lebih efektif. Komitmen Perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG pada setiap aspek bisnis dan pada semua jajaran organisasi, diwujudkan dalam aspek-aspek berikut: ◗ Melaksanakan tugas dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris dan Direksi ◗ Menerapkan fungsi kepatuhan ◗ Pengelolaan Manajemen Risiko ◗ Melaksanakan transparansi keuangan dan nonkeuangan ◗ Melengkapi serta melaksanakan tugas-tugas komite dan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengawasan internal. î
Impelentasi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Good Corporate Governance Policy
Good Corporate Governance is a series of mechanism or system that lead and control The Company to be in accordance with Stakeholders’s expectation, in line with applied regulations also compliance to the norms of business ethics that applies universaly and The Company’s values that is held high by the entire company. This mechanism influence The Company’s objective determination and accomplishment, business risk monitoring and evaluation, maximize efforts to improve performance also formation and development of corporate culture in The Company environment. In order to promote business efficiency, the Company is committed to constantly to develop the existing GCG system. It aims to deliver excellent performance through a more professional corporate governance and more transparent accountability structures. In 2014, the Company’s GCG policy remains focused on the application of GCG as a corporate culture that was implemented by all The Company’s element in a consistent and consequent manner. A sustainable GCG implementation is expected to help the company achieve its long-term business objectives in more effective manner. The company’s commitment to implementing GCG principles in every business spect and organisational level, is demonstrated by:
◗ Performing duties and responsibilities of the Board of Commissioners and Board of Directors ◗ Enforcing compliance ◗ Implementing risk Management ◗ Implementing financial and non-financial transparency ◗ Completing and performing duties of SPI and committees
î
Good Corporate Governance Implementation
PT Pertamina Retail menjadikan Tata Kelola Perusahaan yang baik dan prinsip-prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian dan Kewajaran sebagai dasar peningkatan kinerja Perseroan dengan secara terus menerus melakukan pemutakhiran berbagai pedoman, prosedur operasi, manual sesuai dengan perubahan peraturan perundangundangan yang berlaku, program transformasi dan perkembangan Perusahaan. Pemutakhiran ini dikuatkan dengan sosialisasi dan penerapannya. Pelaksanaan sosialisasi sebagai komitmen Perseroan untuk senantiasa mengingatkan seluruh stakeholders betapa pentingnya tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap aktivitas pekerjaan.
PT Pertamina Retail realize good corporate governance and the principles of Transparency, Accountability, Responsibility, Independence and Fairness as a basis for improvement of the Company’s performance by continuously updating the various manuals, operating procedures, manuals in accordance with changes in laws and applied regulations, program transformation and development of the Company. This update strengthened with dissemination and implementation. Dissemination as the Company’s commitment to continually remind all stakeholders of the importance of good corporate governance in all work activities.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik merupakan wujud kepatuhan Pertamina Retail terhadap Peraturan Menteri BUMN Nomor PER 09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang perubahan atas Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER 01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
A good GCG implementation is a form of Pertamina Retail obedience to SOE Minister Regulation Number PER 09/ MBU/2012 dated July 6, 2012 amandment to SOE Minister Regulation Number PER 01/MBU/2011 dated August 1, 2011 about Good Corporate Governance Implementation.
105
Corporate Annual Report 2014
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Yang Baik (Good Corporate Governance). Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik di lingkungan Pertamina Retail, bertujuan untuk: 1. Mengoptimalkan nilai Perusahaan agar memiliki daya saing yang kuat secara nasional, sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan hidup berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan; 2. Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, efisien, dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ Perusahaan; 3. Mendorong agar Organ Perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap Pemangku Kepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaan; 4. Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional; 5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional
Implementation of GCG at Pertamina Retail is aim to: 1. Optimize company value in order to have a strong competitiveness nationally, to be able to maintain its existence and sustainable life to achieve The Company’s vision and mission. 2. Encourage a professional, efficient, and effective management, as well as empowering function and increasing the independence of Company’s Organ. 3. Encourage Company’s Organ in making decisions and perform actions based on high moral values and compliance with laws and regulations, as well as the awareness of corporate social responsibility towards stakeholders and the environment in which the Company operates; 4. Increasing The Company’s contribution for national economy. 5. Improving a condusive climate for the growth of national investment.
Keberhasilan pelaksanaan GCG di perusahaan harus didukung integritas dan komitmen yang tinggi dari seluruh pihak yang terlibat, termasuk pimpinan sampai dengan pekerja. Oleh karenanya sebagai wujud dari komitmen imepelntasi tersebut, sebagai perusahaan, kami wajib memiliki pedoman perilaku sebagai acuan bagi Organ Perusahaan dan semua pekerja dalam menerapkan nilai-nilai dan etika bisnis sehingga menjadi bagian dari budaya Perusahaan. Sebagai perusahaan yang berbasis GCG, Perusahaan telah melengkapi diri dengan berbagai perangkat pendukung GCG yang merupakan kesatuan system untuk menunjang tercapainya keberhasilan penerapan GCG di perusahaan. Dengan merancang dan menetapkan berbagai kebijakan dan perangkat untuk mengembangkan GCG yang sistematis dan efektif, yang antara lain:
The successful implementation of GCG in the company must be supported integrity and strong commitment from all parties involved, including leaders and all workers. Therefore, as a form of commitment to the implementation, as a company, we are required to have a code of conduct as a reference for Company’s Organ and all workers in applying the values and business ethics to become part of the corporate culture. As a company that implement GCG, the Company has equipped itself with a variety of devices supporting GCG which is unitary system to support a successful achievement of GCG implementation in the Company. By designing and establishing policies and tools to develop a systematic and effective corporate governance, among others:
î
Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku
Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku ditetapkan pemberlakuannya oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Perusahaan pada tanggal 03 Juni 2013, No. 001/SOP-COC/VI/2013 yang disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi Dewan Komisaris, Direksi dan pekerja sebagai pekerja Pertamina Retail dalam mengelola perusahaan guna mencapai visi. Misi dan tujuan perusahaan. Hal-hal yang diatur dalam pedoman ini dimaksudkan untuk, 1. Mengidentifikasi nilai – nilai dan standar etika selaras dengan visi misi perusahaan. 2. Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh pekerja Pertamina Retail dalam melaksanakan tugas. 3. Menjadi acuan perilaku pekerja Pertamina Retail dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders perusahaan
î
Guidelines on Business Ethics and Conduct
Guidelines on Business Ethics and Conduct was set by the Managing Director and the Commissioner of the Company on June 3, 2013, No. 001 / SOP-COC / VI / 2013, which is compiled to be a reference to the rules of conduct for the Board of Commissioners, Directors and employees of Pertamina Retail, in managing companies in order to achieve its vision, mission and goals. Matters set forth in this guideline is intended to: 1. Identified values and ethical standard in harmony with The Company’s vision and mission. 2. Elaborate the values as foundation of ethics that should be followed by Pertamina Retail workers in performing their task. 3. As behavior reference for Pertamina Retail workers in carrying out duties and responsibilities also interact with The Company’s stakeholders.
Corporate Annual Report 2014
106
TATA KELOLA PERUSAHAAN
4
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
4. Menjelaskan secara rinci standar etika agar pekerja Pertamina Retail dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keraguan dalam bertindak.
4. Describe the ethical standards in detail so that Pertamina Retail workers can assess the form of desired activities and help to give consideration if face with doubt.
Pada tahun 2014, telah dilakukan penandatanganan Pedoman Etika Usaha dan Perilaku bagi pekerja perusahaan.
In 2014, Code of Business Ethics and Conduct for employees of the company was signed.
î
Pedoman Benturan Kepentingan
Pedoman Benturan Kepentingan ditetapkan pemberlakuannya oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Pertamina Retail pada tanggal 03 Juni 2013, No. 002/SOP-COC/VI/2013 yang disusun untuk memberikan arah dan acuan bagi seluruh pekerja Pertamina Retail yang berkenaan dengan konflik Benturan Kepentingan (Conflict of Interest) di lingkungan Pertamina Retail, agar sesuai dengan azas Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), sehingga dapat mendorong terlaksananya etika bisnis yang tinggi dan mencegah kecurangan serta penyimpangan perilaku lainnya. î
Pedoman Gratifikasi
Pedoman Gratifikasi ini ditetapkan oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Pertamina Retail pada tanggal 03 Juni 2013, No. 003/SOP-GRATIFIKASI/VI/2013, dengan memperhatikan perkembangan modus gratifikasi di dunia usaha saat ini, dipandang perlu penyusunan pedoman gratifikasi yang mencakup hal-hal sebagai berikut, 1. Memberikan arah dan acuan bagi pekerja Perusahaan mengenai gratifikasi 2. Memberikan arah dan acuan bagi pekerja Perusahaan mengenai pentingnya kepatuhan melaporkan gratifikasi untuk perlindungan dirinya sendiri maupun keluarganya dari peluang dikenakannya tuduhan tindak pidana suap. 3. Membentuk lingkungan organisasi yang sadar dan terkendali dalam penanganan praktek gratifikasi sehingga prinsip keterbukaan dan akuntabilitas dalam menjalan- kan kegiatan operasional dan bisnis sehari hari semakin terimplementasi. î
Sosialisasi GCG
Pada tahun 2014, sosialisasi GCG telah diadakan pada Rapat Kerja Pertamina Retail di Hotel Sultan Jakarta tanggal, 22 Februari 2014. Manajemen telah memberikan pembekalan kepada seluruh pekerja Perusahaan tentang GCG, termasuk pengertian, manfaat dan kendala, prinsip-prinsip GCG, proses implementasi GCG, serta kunci sukses penerapan GCG di Perusahaan. Dalam acara sosialisasi tersebut, seluruh peserta juga diberikan penjelasan dan pelatihan tentang tata cara pengisian GCG online system.
107
Corporate Annual Report 2014
î
Conflict of Interest
The enforcement of Conflict of Interest Guidelines is set out by the Managing Director and the Commissioner of Pertamina Retail on June 3, 2013, No. 002 / SOP-COC / VI / 2013, which is ensambled to provide direction and guidance for all workers of Pertamina Retail in relations with Conflict of Interest at Pertamina Retail, to conform with the principles of Good Corporate Governance (GCG ), so as to encourage the implementation of high business ethics and prevent fraud and other irregularities behavior.
î
Guidelines on Gratification
This Gratification guidelines set by the Director and Commissioner of Pertamina Retail on June 3, 2013, No. 003 / SOPGRATIFICATION / VI / 2013, with regard to the development of gratification mode in today’s business world. It is necessary to draft a guidelines on gratification that includes the following: 1. Provide direction and guidance to employees regarding the gratification 2. Provide direction and guidance to employees regarding the importance of compliance to report gratuities for the protection of himself and his family from wearing allegations of bribery. 3. Establish an organizational environment that is conscious and controlled in practice handling gratification so that theprinciples of openness and accountability in carrying out operational activities and daily business is getting implemented.
î
GCG Dissemination
In 2014, GCG dissemination was held on Pertamina Retail Working Meeting at Hotel Sultan, Jakarta, on February 22, 2014. Management has provided a briefing to all employees about corporate governance, including the definition, benefits and constraints of GCG, GCG implementation process, as well as the key to successful implementation of GCG. In the event, all participants were also given an explanation and training on filling the Company’s GCG online system.
î
GCG Online System
Perusahaan telah mengembangkan sebuah program GCG online, dimana semua pekerja wajib mengisi form Code of Conduct, Conflict of Intererest, Gratifikasi dan LHKPN secara online pada portal Perusahaan. Dengan adanya GCG Online System, pihak manajemen Pertamina Retail mengharapkan agar seluruh pekerja dapat mengisi GCG online system tepat pada waktunya dan mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG dalam aktivitas bisnis perusahaan setiap saat. î
Whistleblowing System
î
GCG Online System
The company has developed an online GCG program, where all workers are required to fill up the Code of Conduct, Conflict of intererest, Gratuities and LHKPN, online on Company’s portal. With the GCG Online System, Pertamina Retail management expects that all workers can fill out an online system in a timely manner and implement the principles of GCG in the company’s business activities at any time.
î
Whistleblowing System
Whistleblowing System (WBS) adalah suatu sistem yang memberikan sarana kepada para Pemangku Kepentingan, khususnya Insan Pertamina untuk membuat pengaduan mengenai perilaku tidak etis secara anonim, rahasia dan secara independen. WBS merupakan solusi kelas dunia untuk masalah ketidakjujuran, fraud dan tindakan yang tidak semestinya di lingkungan kerja. Lingkup pengaduan WBS meliputi korupsi, suap, benturan kepentingan, pencurian, kecurangan dan melanggar hukum aturan Perusahaan. Saluran pengaduan atau penyingkapan WBS dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
Whistleblowing System (WBS) is a system to facilitate Stakeholders, especially “Insan Pertamina” to file a complaint regarding unethical behavior anonymously, confidentialy and independently. WBS is a world-class solution for dishonesty, farud and undue action problems within the workplace environment. WBS’s scope includes report filing of corruption, bribery, conflict of interest, theft, cheating and The Company’s rules-breaking. WBS reposrting or disclosure channels can be done in several ways:
1. Perkara Penting Sepanjang tahun 2014 tidak ditemukan perkara penting yang berpengaruh terhadap kinerja Perusahaan secara signifikan.
1. Major Issue In 2014, there was no major issue that significantly affected the performance of The Company.
2. Sanksi Administrasi Sepanjang tahun 2014 tidak ditemukan kasus yang menimbulkan sanksi yang dikenakan kepada anggota Dewan Komisaris maupun Direksi.
2. Administrative Sanction In 2014 there was no case that resulted in sanction for any member of The Board of Commissioners or The Board of Directors.
3. Akses Informasi Pertama Retail menjunjung tinggi nilai keterbukaan atau transparansi dalam implementasi GCG. Informasi Perusahaan tersedia bagi semua Pemangku Kepentingan melalui media nasional dan kegiatan pengungkapan berdasarkan peraturan otoritas Pasar Modal. Seluruh publikasi kegiatan Perusahaan dapat diakses melalui website Perusahaan www.pertaminaretail. com.
3. Access to Information The Company values highly openness or transparency in the implementation of GCG. The Company information is available to all Stakeholders through national media and disclsure activities based on the Capital Market authority’s regulations. All publications related to The Company’s activities can be accessed via The Company’s website www.pertaminaretail.com.
4. Program Kepemilikan Saham oleh Pekerja Saham Perusahaan 99,9972% dimiliki oleh PT Pertamina (Persero) dan 0,0028% dimiliki oleh PT. Pertamina Trans Kontinental. Hingga saat ini belum ada pembahasan mengenai kepemilikan saham oleh pekerja.
4. Employee Share Ownership Program 99.9972% of The Company’s shares are owned by PT Pertamina (Persero), and another 0,0028% is owned by PT Pertamina Trans Kontinental. Up to now, there has been no discussion related to share ownership by employees.
5. Permasalahan Hukum Tidak ada kasus hukum yang dikenakan terhadap Perusahaan, Dewan Komisaris maupun Direksi pada tahun 2014, baik terkait kriminal, sipil, komersial, administrasi, hubungan industri, perpajakan, maupun arbitrase.
5. Legal Case There was no legal case filed against The Company, Board of Commissioners and Board of Directors in 2014, whether in criminal, civil, commercial, administrative, industrial relations, tax or arbitration court.
Corporate Annual Report 2014
108
4
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Telephone : (62) (21) 381-5909/5910/5911 SMS : (62) (21) 381-5909/5910/5911 Facsimilie : (62) (21) 381-5912 Site : pertaminaclean.pertamina.com E-mail :
[email protected] Mailbox : Pertamina Clean PO BOX 2600 JKP 10026
✚ ✚ ✚ ✚ ✚ ✚
◗ KEPEMILIKAN SAHAM / STOCK OWNERSHIP
PT Pertamina (Persero)
99,9972%
PT Pertamina Trans Kontinen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Structure
Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Organ Perseroan tersebut merupakan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Organ Perseroan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundangundangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan
In accordance with Act No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, Organ of The Company consists of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and Board of Directors. Organ of the Company is a key role in the successful implementation of GCG. Organ of the Company perform its functions in accordance with statutory provisions, the Articles of Association and other provisions on the basis of the principle that each organ is independent in carrying out the duties, functions and responsibilities for the benefit of the Company.
î Struktur Tata Kelola Perusahaan
Organ Perseroan / Company Organ
î Good Corporate Governance Structure
RUPS / GMS
Direksi / Board of Directors
Dewan Komisaris / Board of Commisioner
Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary Organ Pendukung / Supporting Organ
Komite Audit / Audit Committee
Internal Auditor (SPI) / Internal Auditor (SPI) HSE
î Rapat Umum Pemegang Saham (Rups)
î General Meeting Of Shareholders (Gms)
RUPS adalah wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan berdasarkan kepentingan Perusahaan secara wajar dan transparan serta tidak melakukan intervensi terhadap fungsi, tugas, dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi, tanpa mengurangi kewenangan RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kewenangan RUPS antara lain mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan anggaran dasar, menyetujui laporan tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi. Penyelenggaraan RUPS selama tahun 2014 telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan Anggaran Dasar Perusahaan. Selama tahun 2014, pemberitahuan dan undangan RUPS kepada pemegang saham telah dilakukan.
GMS is a forum of shareholders to make decisions based on the interests of the Company, in a fair and transparent manner and not to intervene in the functions, duties, and authority of the Board of Commissioners and Board of Directors, without prejudice to the authority of the General Meeting of Shareholders to exercise this right in accordance with the Statues and regulations. GMS authority among others appoint and dismiss the Board of Commissioners and Board of Directors, approved changes in the constitution, approved the annual report and determine the form and amount of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors. General Meeting of Shareholders for the year 2014 has been implemented in accordance with the provisions of Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Company, and the Company’s Articles of Association. During 2014, the AGM notice and invitation to shareholders has been done.
109
Corporate Annual Report 2014
0,0028%
Sepanjang tahun 2014, Perusahaan telah melakukan RUPS sebanyak 8 kali, dengan deskripsi sebagai berikut:
Throughout 2014, the Company has conducted AGM for 8 times, with the following description:
î Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
î Results of General Meeting Of Shareholders
27 Januari 2014
January, 27th 2014
: Penetapan Bp. Narendra Widjajanto sebagai Direktur Keuangan Pertamina Retail. 27 Februari 2014 : Penetapan Bp. Toharso sebagai Direktur Utama Pertamina Retail 3 Maret 2014 : Pengangkatan kembali Bp. Nursatyo Argo sebagai Komisaris Pertamina Retail. Pengangkatan kembali Bp. Romulo Hutapea sebagai Direktur Operasi Pertamina Retail. 5 Maret 2014 : Rapat Umum Pemegang Saham Tahun 2013 4 April 2014 : Penetapan & Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) P ertamina Retail 2014. 18 Juni 2014 : Penetapan Penggunaan Laba Bersih Pertamina Retail Tahun Buku 2013. 27 Agustus 2014 : Penetapan Penghargaan Kinerja Tahunan (Tantiem) Direksi dan Dewan Komisaris Pertamina Retail Tahun Buku 2013. 10 September 2014 : Pemberhentian Bp. Narendra Widjajanto sebagai Direktur Keuangan Pertamina Retail. Pengangkatan Bp. Azwani sebagai Pemanggu Jabatan (PJ) Direktur Keuangan & SDM Pertamina Retail.
: Determination of Narendra Widjajanto as Finance Director of Pertamina Retail February, 27th 2014 : Determination of Toharso as President Director of Pertamina Retail March, 3rd 2014 : Reappoinment of Nursatyo Argo as Commissioner of Pertamina Retail Reappoinment of Romulo Hutapea as Operational Director of Pertamina Retail. March, 5th 2014 : General Meeting Of Shareholders 2013 April, 4th 2014 : Determination and ratification of 2014 of Pertamina Retail Work and Budget Plan. Penetapan & Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Pertamina Retail 2014 June, 18th 2014 : Determination Utilization of Pertamina Retail Net Income for Fiscal Year 2013 August, 27th 2014 : Determination of the Annual Performance Award (Bonus) for Board of Directors and Board of Commissioners of Pertamina Retail Fiscal Year 2013 September, 10th 2014 : Termination of Narendra Widjajanto as Finance Director of Pertamina Retail Appointment of Azwani as Stakeholder Position (PJ) Finance & HR Director of Pertamina Retail.
Corporate Annual Report 2014
110
4
TATA KELOLA PERUSAHAAN
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris Pertamina Retail terdiri dari 1 Komisaris Utama, 1 Anggota Komisaris. Anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan hasil dari RUPS dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Anggota Dewan Komisaris Perusahaan telah memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebutuhan dan sifat bisnis perusahaan. Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya atau dengan Direksi Perusahaan.
BOARD OF COMMISSIONERS
BOC Pertamina Retail consists of one Commissioner, 1 Commissioner and 1 Commissioner Member. Members of the Board of Commissioners are appointed based on the results of the AGM and the nomination is bound to the AGM. Member Board of Commissioners has met the legislation, and the nature of the company’s business needs. Members of the Board of Commissioners has no family relationship to the second degree with other members of the Board of Commissioners or the Board of Directors of the Company.
î Tanggung jawab Dewan Komisaris
î Responsibilities of the Board of Commissioners
Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik dan bertanggungjawab menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggungjawab secara pribadi dan tanggung renteng atas kerugian Perusahaan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya. Dewan Komisaris bertanggungjawab penuh atas pengawasan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan. Dewan Komisaris juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan pemantauan terhadap efektivitas praktik GCG dan memberikan saran saran perbaikan sistem dan implementasi GCG
Each member of the Board of Commissioners shall in good faith and responsible, perfoming supervision duties and provision of advice to the Board of Directors for the interests and objectives of the Company. Each member of the Board of Commissioners take responsibility individually and severally for The Company damages if the concerned is guilty or negligent to duties. BOC fully responsible for the supervision of the company’s interests and objectives of the company. The Board also has the responsibility for monitoring the effectiveness of corporate governance practices and provide advice and giving suggestion to improve the implementation of GCG system.
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, setiap anggota Dewan Komisaris berkewajiban untuk: 1. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta prinsip profesionalisme, efisiensi, tranparansi, kemandirian, akuntabilitas pertanggungjawaban, serta kewajaran. 2. Beritikad baik, dan penuh kehati-hatian serta bertanggung-jawab dalam menjalankan tugas pengawasan juga pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan serta sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. 3. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perusahaan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya. 4. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris. 5. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawab kan atas kerugian (secara pribadi atau tanggung renteng) apabila dapat membuktikan: ◗ Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan; ◗ Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian; dan ◗ Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
In performing these duties, each member of the Board of Commissioners shall be obligated to: 1. Comply with the Statutes and regulations and the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability, responsibility, and fairness. 2. Good faith, prudence and having a responsibility in carrying out supervisory duties also giving advice to the Board of Directors for the benefit of the Company and in accordance with the Company purposes and objectives. 3. Each member of the Board of Commissioners responsible personally for The Company damages if the concerned is at fault or negligent to duties. 4. In the event that the Board of Commissioners consists of two (2) members of the Board of Commissioners or more, responsibility applies jointly and severally for any member of the Board of Commissioners. 5. Members of the Board of Commissioners can not be held responsible for any damages (personal or joint liability) if it can prove: ◗ Has conducted surveillance in good faith and prudence to the interests of the Company and in accordance with the purposes and objectives; ◗ Does not have a personal interest, either directly or indirectly, for the management of the Board of Directors which resulted in a loss; and ◗ Has provided advice to the Board of Directors to prevent the continuation of such losses.
111
Corporate Annual Report 2014
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Board of Commissioners Members as of December 31st, 2014 Komisaris Utama / President Commisioner : Suhartoko Komisaris / Commisioner
RAPAT KOORDINASI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan bahwa Rapat Koordinasi Dewan Komisaris dan Direksi juga perlu mengadakan Rapat Koordinasi. Rapat Koordinasi dilakukan untuk membahas mengenai halhal yang strategis bagi operasional Perusahaan. Pada Rapat Koordinasi ini juga dapat dihadiri oleh Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan. Selama tahun 2014 Rapat Koordinasi antara Dewan Komisaris dan Direksi telah dilaksanakan sebanyak 7 kali.
:
Nursatyo Argo
COORDINATION MEETING OF THE BOARD OF DIRECTORS AND COMMISSIONERS
Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors, as stipulated in the Articles of Association of the Company that the Coordination Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors also need to hold a coordination meeting. Coordination Meeting held to discuss strategic for the Company’s operations. Coordination Meeting also attended by the Audit Committee and the Corporate Secretary. In 2014, Coordination Meeting between the Board of Commissioners and Board of Directors have been conducted as much as 7 times.
Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris & Direksi pada Rapat Koordinasi -The Attendance Level of The Board of Commissioners Nama & Jabatan Name & Position
Kehadiran Attendance
Persentase Percentage
Suhartoko Komisaris utama President Commisioner
7
100%
Nursatyo Argo Komisaris Commisioner
7
100%
7
100%
6
85%
3
42%
3
42%
Toharso Direktur Utama President Director Romulo Hutapea Direktur Operasi Operation Director Narendra Widjajanto Direktur Keuangan Finance Director Azwani Direktur Keuangan & SDM Finance & HR Director
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Selama kurun waktu tahun 2014 Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan kegiatan sebagai berikut: 1. Memberikan persetujuan dan pengesahan atas, a. Penghapusan buku Piutang Sorong dan Kemang b. Akuisisi SPBU DODO Pertamina Mastrib Surabaya c. Kesepakatan Kerja PT Pertamina Retail Tahun 2014 d. Kerjasama Operasi PT Pertamina Retail dengan
Duties of the Board of Commissioners
During the period of 2014, the Board of Commissioners has been carrying out the duties and activities as follows: 1. Provide the approval and ratification of, a. Removal of books Receivables Sorong and Kemang b. DODO Mastrib Surabaya Fueling Station acquisition c. Contract Agreements PT Pertamina Retail 2014 d. PT Pertamina Retail Operations Cooperation with
Corporate Annual Report 2014
112
4
TATA KELOLA PERUSAHAAN
SPBU DODO 34.40230, Jl. Laswi No. 61, Bandung. e. Penambahan Rencana Investasi Tahun 2014 f. Pengalihan Anggaran Tahun 2014 g. Penyertaan Modal Perusahaan Amaco Production. Ltd. (Thailand) h. Kerjasama Operasi PT Pertamina Retail dengan SPBU DODO 24.301.07, Jl. Demang Lebar Daun No. 89, Palembang i. Kerjasama Operasi PT Pertamina Retail dengan 2 unit SPBU milik PT Summarecon Agung, Tbk. j. Pengalihan Anggaran untuk Penambahan Investasi Bright Tahun 2014 k. Pengalihan Anggaran untuk Penyertaan Modal pada Amaco Production Co. Ltd l. Perubahan Nama Jabatan di Lingkungan PT Pertamina Retail
34.40230 fueling stations, Jl. Laswi No. 61, Bandung. e. Addition Investment Plan 2014 f. Transfer of Budget 2014 g. Amaco Production Company Equity. Ltd. (Thailand) h. PT Pertamina Retail Operations Cooperation with DODO 24.301.07 fueling stations, Jl. Demang Lebar Daun No. 89, Palembang i. PT Pertamina Retail Joint Operation with 2 units of fueling stations owned by PT Summarecon Agung, Tbk. j. Transfer of Budget for Bright Investment Addition 2014 k. Transfer of Budget for Capital Investment in Amaco Production Co. Ltd. l. Change of Name Position in PT Pertamina Retail Organisation Structure
2. Membahas, memberi pendapat dan nasehat, serta meminta penjelasan antara lain mengenai: a. Isu-isu strategis yang mempengaruhi jalannya operasional perusahaan; b. Progress RKAP 2014 beserta permasalahannya; c. KPI Dewan Komisaris dan Direksi, Program Kerja Direksi Tahun 2014 d. Tindaklanjut hasil audit Auditor Eksternal maupun Auditor Internal; e. Penghapusbukuan dan/atau Pemindahtanganan Aset milik Perusahaan; f. Penyertaan modal di perusahaan Amaco Production Co. Ltd, Thailand, sebagai saham pendamping PT Pertamina Lubricants; g. Perluasan jaringan kerjasama Operasi dengan SPBU DODO; h. Penanganan Supply Gas ke SPBU/G; i. Fokus manajemen terkait pelaksanaan HSE di SPBU; j. Implementasi praktek Good Corporate Governance (GCG) dilingkungan perusahaan; k. Kebijakan investasi dalam rangka pengembangan usaha; l. Transformasi Perusahaan (Organisasi dan SDM) dalam rangka menghadapi tantangan bisnis ke depan beserta kebijakan tentang tenaga outsourcing; m. Memantau dan memonitor pergerakan harga saham PGAS; n. Revisi RJPP dan Rancangan RKAP Tahun 2015.
2. To discuss, give opinions and advice, and asked for an explanation, among others, regarding: a. Strategic issues that affect the course of the company’s operations; b. CBP Progress in 2014 along with the problem; c. KPI Board of Commissioners and Board of Directors, the Board of Directors Work Programme 2014 d. Follow up the audit results of the External Auditor and Internal Auditor; e. Write-offs and / or transfer of assets of the Company; f. Equity in the company Amaco Production Co. Ltd., Thailand, as a companion shares of PT Pertamina Lubricants; g. Cooperation Network expansion operations with DODO fueling stations; h. Handling Gas Supply to gas stations i. Focus on the implementation of HSE management at the fueling stations; j. Implementation of the practice of Good Corporate Governance (GCG) within the company; k. Investment policy in the context of business development; l. Company Transformation (Organization and Human Resources) in order to face the challenges of the future and its policy of outsourcing labor; m. Track and monitor the movement of PGAS stock prices; n. Revised RJPP and CBP 2015 Draft.
3. Memberi tanggapan atas laporan berkala Direksi, serta men yampaikan tanggapan atas Laporan Keuangan Perusahaan Triwulanan Tahun 2014 kepada Pemegang Saham.
4. Melaksanakan tugas Dewan Komisaris terkait dengan pelak sanaan RUPS. a. Membahas agenda RUPS Tahunan Tahun Buku 2013 yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2013. b. Membahas dan mengusulkan Kantor Akuntan Publik (KAP)
113
Corporate Annual Report 2014
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
yang akan melakukan audit laporan Keuangan untuk Tahun Buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2014. c. Menindaklanjuti hasil keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2013.
PROGRAM PELATIHAN/SEMINAR DALAM RANGKA MENINGKATKAN KOMPETENSI Dewan KOMISARIS Untuk meningkatkan kompetensi dan untuk menunjang pelaksanaan tugas Dewan Komisaris PT Pertamina Retail, selama tahun 2014 telah mengikuti program pelatihan, workshop, konferensi dan seminar, dan Manajemen Walk Through antara lain :
to audit the financial statements for the year ended December 31, 2014. c. Following up the results in Fiscal Year 2013 Annual General Meeting.
TRAINING/WORKSHOP PROGRAM IN ORDER TO IMPROVE THE COMPETENCE OF COMMISSIONERS
To improve the competence and to support the implementation of Commissioner task, during the year 2014, training programs, workshops, conferences and seminars, and Walk Through Management, was held and attended by, among others:
DEWAN Komisaris / Board Of Commissioners 1. Manajemen Walk Through / Management Walk Through
3. Provide feedback on Directors periodic report, as well as submit a response to the Company’s Financial Statements Quarterly 2014 to shareholders.
4. Carry out the duties of the Board of Commissioners related to implementation of the GMS. a. Discuss the agenda for Annual General Meeting of Fiscal Year 2013 held on April 17, 2013. b. Discuss and propose Public Accounting Firm (KAP)
10-11 April
Lokasi / Location: Yogyakarta 2. Manajeman Walk Through / Management Walk Through
04-07 Juni
Lokasi / Location : NTT 3. Manajeman Walk Through / Management Walk Through
10-11 Juli
Lokasi / Location : Balikpapan 4. Manajeman Walk Through / Management Walk Through
25 Juli
Depot Pelumpang Lokasi / Location : Jakarta 5. Manajeman Walk Through / Management Walk Through
19-23 Sept
Lokasi / Location : Makassar 6. Manajeman Walk Through / Management Walk Through
13-16 Nov
Lokasi / Location : Balikpapan 7. Manajeman Walk Through / Management Walk Through
30 Nov
Lokasi / Location : SPBU Jakarta
DIREKSI
DIRECTORS
Seluruh anggota Direksi telah memenuhi peraturan perundangundangan yang berlaku dan disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis perusahaan. Direksi terdiri dari Direktur Utama, Direktur Operasi, dan Direktur Keuangan & SDM. Anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Direksi lainnya atau dengan Dewan Komisaris. Anggota Direksi diangkat melalui RUPS dan jabatan direksi akan berakhir apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal dunia, diberhentikan Dewan Komisaris atau berdasarkan RUPS.
All members of the Board of Directors has met the regulations in force and tailored to the needs and nature of the company’s business. The Board of Directors consists of the President Director, Director Operations, and Finance & HR Director. Members of the Board of Directors does not have a family relationship to the second degree with other members of the Board of Directors or the Board of Commissioners. Member of the Board of Directors appointed by the AGM and the function will end when they resigns, no longer meets the requirements, died, dismissed by Board of Commissioners or by GMS.
î Tanggung jawab Direksi
î Director’s Responsibility
Direksi bertanggungjawab untuk menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Direksi berwenang menjalankan pengurusan perusahaan sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat, dalam batas yang ditentukan dalam peraturan perundangundangan dan/atau anggaran dasar Direksi melakukan pengelo-
The Board of Directors is responsible for running the management for the benefit of the Company and in accordance with the aims and objectives of the Company. The Board of Directors is authorized to run the management of the company in accordance with the policy that is appropriate, within the limits specified in the legislation and / or articles of association of the Board of Directors Corporate Annual Report 2014
114
4
TATA KELOLA PERUSAHAAN
laan resiko dan perlaksanaan GCG yang baik pada seluruh jenjang organisasi. Selain itu, Direksi juga wajib menyusun strategi bisnis, termasuk rencana kerja dan anggaran serta pelaksanaan akuntansi dan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik.
to perform risk management and good corporate governance at all organizational levels. In addition, the Board of Directors are also required to formulate business strategy, including the work plan and budget as well as the implementation of accounting and bookkeeping in accordance with a public company.
Direksi wajib melaksanakan tugas pokoknya dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara penuh secara pribadi dan secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan.
The Board of Directors shall carry out its core functions in good faith and full responsibility. Each member of the Board of Directors takes full responsibility individually and severally liable for the loss of the Company, if such person is guilty or negligent in carry out their duties in accordance with the provisions of regulations.
Direksi merupakan organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Direksi bertugas dan bertanggungjawab secara kolegial. Masing-masing Direktur dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing-masing Direktur tetap merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi.
The company’s Board of Directors is authorized organ and are fully responsible for the management of the company for the benefit of the company, in accordance with the intent and purpose of the company and represent the company both inside and outside the court in accordance with the provisions of the Articles of Association. Directors are appointed and dismissed by the GMS. Directors served and responsible collegially. Each Director may act and make decisions in accordance with their duties and responsibilities. However, execution of tasks by each director remains a collective responsibility. Position of each member of the Board of Directors including the Managing Director is equivalent. Director task as primus inter pares is to coordinate the activities of the Board of Directors.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berkewajiban untuk : 1. Menjalankan segala tindakan yang berhubungan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Peng adilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/ atau Keputusan Rapat umum Pemegang Saham. 2. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi wajib mencurahkan tenaga, pikiran, perhatian dan pengabdiannya secara penuh pada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan Perusahaan. 3. Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan Perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran. 4. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perusahaan dengan mengindahkan perundang-undangan yang berlaku.
In performing its duties, the Board of Directors is obliged to: 1. Run all actions related to the management of the Company for the benefit of the Company and in accordance with the purposes and objectives as well as representing the Company both inside and outside the court about all things and all events with restrictions as set in the legislation, the Articles of Association and / or the general Shareholders’ Meeting Resolution. 2. In performing its duties, the Board of Directors shall devote energy, thoughts, attention and full devotion to duty, obligation and the achievement of company objectives. 3. In performing their duties, members of the Board of Directors must comply with the Company’s Articles of Association and regulations and legislation required to implement the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability, responsibility and fairness. 4. Each member of the Board of Directors shall in good faith and full responsibility and duty to the interests of the Company with regard to the applicable legislation.
115
Corporate Annual Report 2014
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Adapun ruang lingkup dan tanggung jawab masing-masing Direktur adalah sebagai berikut:
The scope and responsibilities of each Director are as follows:
Direktur Utama Ruang Lingkup Pekerjaan a. Direktur Utama mempunyai fungsi mengkoordinasikan seluruh kegiatan pengembangan dan operasional per usahaan, yang dalam pelaksanaannya dibantu dan bekerjasama dengan Direktur lainnya. b. Selain menjalankan fungsi sebagaimana pada ayat tersebut di atas, Direktur Utama juga mempunyai fungsi menetapkan, mengelola, dan mengendalikan pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan.
President Director Scope of work a. President Director coordinating all development and operational activities of the company, assisted and cooperated with other Directors. b. In addition, President Director also establish, manage, and control the supervision of the company management.
Tanggung Jawab a. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta mengevaluasi pencapaiannya. b. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan pengawasan pengelolaan perusahaan. c. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kepatuhan terhadap hukum dan perundangundangan. d. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kebijakan bidang komunikasi korporat, hubungan kelembagaan dan hubungan investor. e. Mengendalikan kegiatan pengembangan teknologi, pembangunan, dan teknologi informasi secara korporat. f. Mengendalikan kegiatan pasokan Bahan Bakar Minyak, ope rasi, pemasaran, penjualan korporat, serta keselamatan kesehatan kerja dan pengelolaan lingkungan. g. Mengendalikan kegiatan pengelolaan anggaran, perbendaharaan, akuntansi, keuangan perusahaan, serta tanggung jawab sosial dan lingkungan. h. Mengendalikan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia, layanan umum dan pengamanan perusahaan, kelogistikan, organisasi dan proses bisnis serta manajemen aset. i. Mengendalikan kegiatan perencanaan strategis pengembangan bisnis, transformasi bisnis dan manajemen risiko.
Responsibilities a. Plan, manage and control the Company Work Plan and Budget and evaluate achievements. b. Plan, manage and control the supervision of the company management. c. Plan, manage and control compliance with laws and regulations. d. Plan, manage and control policies on corporate communications, institutional relations and investor relations. e. Controlling activities on technology development, development, and corporate information technology. f. Controlling the supply of fuel, operations, marketing, corporate sales, as well as occupational health safety and environmental management. g. Controlling the activities of budget management, treasury, accounting, corporate finance, as well as social and environmental responsibility. h. Controlling the activities of the management of human resources, public services and company’s security, logistical, organizational and business processes as well as asset management. i. Controlling the activities of business development strategic planning, business transformation and risk management.
Direktur Operasi Ruang Lingkup Pekerjaan Direktur Operasi mempunyai fungsi menetapkan, mengelola dan mengendalikan kebijakan perusahaan dalam peng operasian, pengembangan bisnis BBM dan Non BBM, termasuk didalamnya pemeliharaan jaringan distribusi supply, fasilitas penunjangnya, serta perencanaan, kebutuhan, pembangunan jaringan unit usaha.
Operations Director Scope of Work The duty of Operations Director is to establish, manage and control the operation of the company’s policy, fuel and non-fuel business development, including the maintenance of supply distribution networka and supporting facilities, as well as planning, requirements, construction of business unit network.
Tanggung Jawab a. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja di Direktorat Operasi serta mengevaluasi pencapaiannya.
Responsibilities a. Plan, manage and control the Work Plan and Budget Unit in the Directorate of Operations and evaluate achievements. Corporate Annual Report 2014
116
4
TATA KELOLA PERUSAHAAN
b. Merencanakan, mengelola, mengendalikan, dan mengembangkan kebijakan yang berkaitan dengan pengoperasian dan pengembangan bisnis BBM dan non BBM berikut fasilitas penunjangnya. c. Merencanakan, mengelola, mengendalikan, dan mengembangkan kebijakan yang berkaitan dengan pemasaran, penjualan dan layanan pelanggan. d. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kebijakan yang berkaitan dengan keselamatan, kesehatan kerja dan pengelolaan lingkungan.
Direktur Keuangan & SDM Ruang Lingkup Pekerjaan Direktur Keuangan mempunyai fungsi menetapkan, mengelola dan mengendalikan kebijakan perusahaan tentang rencana kerja Direktorat Keuangan dan anggaran Perusahaan, kegiatan perbendaharaan, penyelenggaraan kegiatan akuntansi, penyusunan laporan keuangan, perpajakan, pengelolaan keuangan perusahaan serta pengelolaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Finance & HR Director Scope of Work The duty of Finance Director is to establish, manage and control the company’s policy on the Corporate Finance Directorate work plan and budget, treasury activities, the organization of accounting, financial reporting, taxation, financial management and program management of social and environmental responsibility.
Tanggung Jawab a. Mengkoordinir penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan secara korporat serta evaluasi pencapaiannya. b. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan Rencana Kerja dan Anggaran Direktorat Keuangan serta evaluasi pencapaiannya. c. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kebijakan dan kegiatan yang terkait dengan perbendaharaan perusahaan. d. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kebijakan kegiatan Akuntansi perusahaan, penyusunan laporan keuangan dan perpajakan. e. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kebijakan yang terkait dengan keuangan perusahaan jangka panjang. f. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kebijakan yang terkait dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. g. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kebijakan dan kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan tenaga kerja, pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia. h. Merencanakan, mengelola dan mengendalikan kebijakan dan kegiatan yang berkaitan dengan kelogistikan, termasuk tata cara pengadaan barang dan jasa.
Responsibilities a. Coordinate the preparation of the Company Work Plan and Budget corporately and achievement evaluation. b. Plan, manage and control the Directorate of Finance Work Plan and Budget and evaluation of achievements. c. Plan, manage and control policies and activities related to the company treasury. d. Plan, manage and control the activities of the Company accounting policies, financial reporting and taxation. e. Plan, manage and control policies related to long-term corporate finance. f. Plan, manage and control the implementation of policies related to social and environmental responsibility. g. Plan, manage and control policies and activities related to workforce planning, development and empowerment of human resources. h. Plan, manage and control policies and activities related to logistical, including procedures for the procurement of goods and services.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
b. Plan, manage, control, and develop policies relating to the operation and development of fuel and nonfuel business following its supporting facilities. c. Plan, manage, control, and develop policies related to marketing, sales and customer service. d. Plan, manage and control policies relating to the safety, health and environmental management.
Rapat Koordinasi Direksi dan Manajemen di Kantor Pusat PT Pertamina Retail î Rapat Direksi
î Board of Directors meeting
Rapat Direksi dilaksanakan secara rutin setiap minggu dan sewaktu-waktu jika diperlukan. Rapat Direksi biasanya dihadiri oleh Vice President dan atau seluruh pejabat setingkat manajer dalam Rapat Koordinasi Direksi dan Manajemen. Selama periode 2014 Direksi telah melakukan rapat sebanyak 45 kali. Rapat-rapat yang telah dilaksanakan selama satu tahun oleh Direksi membahas mengenai kinerja operasional Perusahaan, khususnya terkait aktivitas produksi di masing-masing area geothermal, perkembangan proyek, kinerja keuangan perusahaan, pendanaan proyek, kemitraan untuk pengelolaan area dan proyek, termasuk berbagai peluangdiversifikasi dan ekspansi usaha dan hambatan-hambatan yang dihadapi.
Board of Directors meeting held regularly every week and at any time if necessary. Board of Directors Meetings are usually attended by the Vice President and the entire official or managerlevel in Coordination Meeting of Directors and Management. During the period of 2014 the Board of Directors had met 45 times. Meetings that have been held by the Board of Directors last year is to discuss the Company’s operating performance, particularly related to production activities in their respective areas of geothermal, project development, financial performance, project financing, partnership for project and areas management, including opportunities in diversification and businesses expansion also obstacles.
Tingkat kehadiran pada rapat Direksi sepanjang tahun 2014 adalah sebagai berikut: (Total jumlah Rapat Direksi adalah 47 kali)
The attendance level of The Board of Directors meetings throughout 2014 are as follows: (Total number of the Board of Directors meetings is 47 times)
Tingkat Kehadiran Direksi pada Rapat Manajemen -The Attendance Level of The Board of Directors Nama Kehadiran Presentase Name Attendance Precentage Toharso 43 89% Romula Hutapea 44 91% Narendra Widjajanto 31 64% Azwani 14 29%
PROGRAM PELATIHAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN KOMPETENSI DIREKSI
Untuk meningkatkan kompetensi dan untuk menunjang pelaksanaan tugas Direksi PT Pertamina Retail, selama tahun 2014 telah mengikuti program pelatihan, workshop, konferensi dan seminar, antara lain :
117
Corporate Annual Report 2014
TRAINING PROGRAM IN ORDER TO IMPROVE THE COMPETENCE OF DIRECTORS
To improve the competence and to support the implementation of Directors of PT Pertamina Retail tasks during the year 2014, training programs, workshops, conferences and seminars, was held and attended by:
Corporate Annual Report 2014
118
4
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Direktur Utama No. TANGGAL
ACARA
President Director LOKASI
1 3-4 Maret Petro Forum Hotel Shangrila 2 17 Maret 204 Mengajar Program BPS M&T Pertamina 2013 Pertamina Angkatan II "Pengantar Industri Migas" Learning Center 16 April 2014 Mengajar Program BPS M&T Pertamina 2013 Angkatan II "Sales & Competencies (Customer Relationship Management)" 23 April 2014 Mengajar Program BPS M&T Pertamina 2013 Angkatan II "Sales & Competencies (Customer Value Proposition)" 3 24 April 2014 Narasumber Program Radio Marketeers Industry Studio Radio Marketeers, Insight Live Show EightyEight@Kasablanka Lt.8 4 01 Mei 2014 Mengajar Program Competency & Capability Development Hotel Patra Jasa S&D Angkatan I dan II "Initiating" Semarang 09 Juni 2014 Mengajar Program Competency & Capability Hotel Patra Jasa Development S&D Angkatan I dan II Bandung "Initiating Action" (Batch II) 5 04 Juni 2014 Mengajar di Univ. Bina Nusantara (Binus) Bina Nusantara (Binus) 6 19 Juni 2014 Workshop Marketing Strategy 2014 Hotel Grand Hyatt 7 03 Juli 2014 Pricing Excellence Workshop Hotel Borobudur 8 21-23 Agustus 2014 Risk Management for Senior Managers Hotel Sheraton Bandung (M&T Academy 2014) 9 22-Sep-14 Mengajar Program BPS M&T PTM Pertamina Corporate Tahun 2014 Angk. I "Pengantar Industri Migas" University 21 Oktober 2014 Mengajar Program BPS M&T PTM Tahun 2014 Angk. I "Sales & Competencies (Customer Relationship Mgt)" 24 Oktober 2014 Mengajar Program BPS M&T PTM Tahun 2014 Angk. I "Sales & Competencies (Customer Values Proposition)" 10 12-17 November 2014 BCA Tour "Pemenang Program Apresiasi" Japan 11 03-04 Desember 2014 Conference & Exhibition (Day 2) The Ritz Carlton, Pacific Place "Pertamina Energy Outlook 2015"
No. DATE
1 2 3
3-4 Maret 19 Juni 2014 3 Juli 2014
EVENT Petro Forum Workshop Marketing Strategi 2014 Pricing Exellent Workshop
1 5-6 April 2014 2 14 April 2014 3 26 Juni 2014
119
Corporate Annual Report 2014
EVENT
Internalisasi Budaya Perusahaan Value Internalization Session Leadership Forum Tingkat Manajerial PT Pertamina Retail Pelatihan VBDP Modul K-24 Batch 2 2014
Hotel Shangrila Pertamina Learning Center
Studio Radio Marketeers, EightyEight@Kasablanka Lt.8 Hotel Patra Jasa Semarang Hotel Patra Jasa Bandung Bina Nusantara (Binus) Hotel Grand Hyatt Hotel Borobudur Hotel Sheraton Bandung Pertamina Corporate
Japan The Ritz Carlton, Pacific Place
Operations Director LOKASI Hotel Shangrila Hotel Grand Hyatt Hotel Borobudur
No. DATE 1 2 3
March 3-4 2014 June19 2014 July 3 2014
EVENT
LOCATION
Petro Forum Workshop Marketing Strategy 2014 Pricing Exellent Workshop
Direktur Keuangan & SDM No. TANGGAL
LOCATION
1 March 3-4 Petro Forum 2 March 17, 204 BPS M&T Program Teaching Pertamina 2013 Batch II "Introduction to Oil and Gas Industry April 16, 2014 BPS M&T Program Teaching Pertamina 2013 Batch II "Sales & Competencies (Customer Relationship Management) April 23, 2014 BPS M&T Program Teaching Pertamina 2013 Batch II "Sales & Competencies (Customer Value Proposition) 3 April 24, 2014 Source for Marketeers Radio Program Industry Insight Live Show 4 May 01, 2014 Competency & Capability Development S&D Teaching Program Batch I & II "Initiating" 09 Juni 2014 Mengajar Program Competency & Capability Development S&D Angkatan I dan II "Initiating Action" (Batch II) 5 June 04, 2014 Teaching in Univ. Bina Nusantara (Binus) 6 June 19, 2014 Workshop Marketing Strategy 2014 7 July 03, 2014 Pricing Excellence Workshop 8 August 21-23 2014 Risk Management for Senior Managers (M&T Academy 2014) 9 Sep 22, 2014 BPS M&T PTM Teaching Program Year 2014 Batch. I "Introduction to Oil and Gas Industry" University October 21, 2014 BPS M&T PTM Teaching Program Year 2014 Batch. I "Sales & Competencies (Customer Relationship Mgt)" October 24, 2014 BPS M&T PTM Teaching Program year 2014 Batch. I "Sales & Competencies (Customer Values Proposition)" 10 November 12-17 2014 BCA Tour "Winner of Appreciation Program” 11 December 03-04 2014 Conference & Exhibition (Day 2) "Pertamina Energy Outlook 2015"
Direktur Operasi No. TANGGAL
ACARA
Hotel Shangrila Hotel Grand Hyatt Hotel Borobudur
Finance & HR Director LOKASI Menara 165 Hotel Sari Pan Pacific Hotel Borobudur
No. DATE 1 April 5-6 2014 2 April 14 2014 3 June, 26 2014
EVENT
LOCATION
Company’s Values Internalisation Value Internalization Session Leadership Forum Managerial Level PT Pertamina Retail VBDP Training Modul K-24 Batch 2 2014
Menara 165 Hotel Sari Pan Pacific Hotel Borobudur
Corporate Annual Report 2014
120
4
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Kunjungan Pemegang Saham Ke SPBU COCO 31.129.02 Kuningan, Jakarta Pada Tanggal 24 September 2014 Stakeholders visit to SPBU COCO 31.129.02 Kuningan, Jakarta, on September 24th, 2014
Penggunaan E-Money di Bright Olimart SPBU COCO 31.102.02 ABDUL MUIS pada tanggal 10 Oktober 2014 E-Money utilization at Bright Olimart SPBU COCO 31.102.02 Abdul Muis on October 10 th, 2014
121
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
122
4
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Remunerasi Direksi
Direksi menerima renumerasi terdiri atas gaji, fasilitas kendaraan jabatan, kesehatan sesuai dengan ketentuan berdasarkan usulan Dewan Komisaris dan Direksi kepada Pemegang Saham, selanjutnya usulan tersebut akan dibahas dalam RUPS untuk mendapatkan persetujuan. Secara garis besar, proses penetap an remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi dapat disampaikan dalam suatu bagan sebagai berikut,
Dalam pengajuannya, Direksi mempertimbangkan pencapai an Kesepakatan Kinerja 2014, yang mencakup penilaian kerja individu, batasan Key Performance Indicator (KPI) dan factor penilaian lainnya. Renumerasi Direksi Remuneration Director 4% THR
123
Remuneration for Board of Directors
Directors receive remuneration that consists of salary, vehicle facility, health benefit, as regulatated on a proposal of the Board of Commissioners and Board of Directors to the Shareholders. The proposal will be discussed further at the GMS for approval. In general, Board of Commissioners and Board of Directors remuneration is determined in the following chart
Remunerasi Anggota Dewan Komisaris & Direksi Remuneration for Member of BOC & BOD
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholder
Usulan Dewan Komisaris & Direksi Proposal from BOC and BOD
8% Honorarium
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
In its submission, the Directors will consider the achievement of 2014 Performance Agreements, which includes an assessment of individual work, Key Performance Indicator (KPI) and other valuation factors. Renumerasi Dewan Komisaris
Remuneration Commissioners 4% THR
Rp
8% Honorarium
26% Pajak
26% Pajak
62% Penghasilan (Salary)
62% Penghasilan (Salary)
Corporate Annual Report 2014
Rp
Komite Penunjang Dewan Komisaris
Board of Commissioners Supporting Committee
Untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain adalah Komite Audit.
To be able to give advise to the Board of Commissioners regarding reports or matters submitted by the Board of Directors, to identify issues that require attention of the Board of Commissioners, and perform other tasks related to the duties of the Board of Commissioners, among others, is the Audit Committee.
î Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit adalah untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain: a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, serta Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, laporan manajemen dan informasi lainnya. b. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. c. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yangdiberikan. d. Melakukan penelaahan atas system pengendalian internal Perusahaan oleh Satuan Pengawas Intern, meliputi memastikan efektifitas sistem pengendalian intern dan efektifitas pelaksanaan tugas dan menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan. e. Melakukan review, seleksi dan pencalonan Akuntan Pu blik, termasuk independensinya dan memberi rekomendasi penunjukan Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris. f. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor eksternal meliputi memastikan efektifitas sistem pengendalian intern dan efektifitas pelaksanaan dan menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan sesuai dengan standar yang berlaku. g. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. h. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan. i. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan.Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya kepada Dewan Komisaris. j. Memastikan terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan
î Duties and Responsibilities of the Audit Committee Is to provide opinions to the Board of Commissioners regarding reports or matters submitted by the Board of Directors, identify issues that require the attention of the Board of Commissioners, and perform other tasks related to the duties of the Board of Commissioners, among others: a. Reviewing the financial information that will be issued by the company, including financial reports, projections, as well as the Long-Term Plan, Work Plan and Budget, management reports and other informations. b. To review the compliance to laws and regulations in the capital market and other legislation related to the activities of the company. c. Provide independent opinion in the event of disagreements between management and accounting upon the services. d. To review the Company’s system of internal control conducted by the Internal Control Unit, ensuring the effectiveness of the internal control system and the effectiveness of tasks implementation and assess the implementation of the activities and results of the audit conducted. e. Conduct a review, selection and nomination of Public Accountants, as well as its independence and make recommendations of Public Accountants to the Board of Commissioners. f. Conduct an assessment of the examination implementation by external auditors as well as ensuring the effectiveness of the internal control system and the effectiveness of the implementation and assess the implementation of the activities and results of the audit conducted in accordance with applicable standards. g. Reporting to the Board of Commissioners of the various risks faced by the company and the implementation of risk management by the Board of Directors. h. Reviewing and reporting to the Board of Commissioners on complaints relating to the Company. i. Maintain the confidentiality of documents, data and information about the Company. Provide recommendations on the improvement of the management control system and its implementation to the Board of Commissioners. j. Ensure there has been a satisfactory review procedures for all information issued by the company
Corporate Annual Report 2014
124
4
TATA KELOLA PERUSAHAAN
k. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan perusahaan
î Wewenang Komite Audit a. Mengakses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap catatan, karyawan, dana, aset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan tugasnya. b. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko dan akuntan terkait dengan tugas dan tanggung jawab komite audit c. Melibatkan pihak independen di luar komite audit untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan) d. Melakukan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris e. Wajib bekerja sama dengan Satuan Pengawas Intern (SPI), antara lain: a. Berkoordinasi dalam penyusunan rencana kerja audit tahunan dan pelaksanaan audit. b. Mengadakan pertemuan dengan SPI apabila dianggap perlu untuk membahas masalah yang dinilai signifikan, dan masih dalam kerangka tugas dan fungsi Komisaris sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila diperlukan, dengan persetujuan Dewan Komisaris dan didampingi SPI dapat melakukan peninjauan dan pembahasan di Satuan Kerja atau Unit Kerja sesuai kebutuhan untuk melakukan pendalaman terhadap temuan tertentu yang dianggap perlu. f. Dapat memperoleh bukti yang memberikan keyakinan memadai tentang sifat, lingkup, besaran dan dampak dari kelemahan atau perubahan signifikan pengendalian internal serta pengaruhnya terhadap laporan keuangan. g. Atas persetujuan Dewan Komisaris, dapat meminta pandangan lain dari pihak luar untuk membantu memberikan petunjuk teknis dan lain-lain atas biaya perusahaan.
î Authority of Audit Committee a. Access fully, freely and not limited to records, employees, funds, assets and other resources related to their duties. b. Communicate directly with employees, including Directors and those who run the internal audit function, risk management and accounting related to the duties and responsibilities of the audit committee. c. Involving independent authority outside audit committee to assist the implementation of duties (if required) d. Perform other authority granted by the Board of Commissioners e. Shall cooperate with the Internal Control Unit (SPI), among others: a. Coordinate the preparation of the annual audit work plan and audit. b. Held a meeting with the SPI if necessary, to discuss matter that considered significant, and within the framework of the duties and functions of the Commissioner under the legislation in force. If necessary, with approval of the Board of Commissioners and accompanied by SPI can do a review and discussion at the Unit or Unit of Work as needed to carry out assessment of the specific findings that are considered necessary. f. Able to obtain sufficient evidence to provide assurance about the nature, scope, magnitude and impact of weaknesses or significant changes in internal controls and their effect on the financial statements. g. Upon approval of the Board of Commissioners, may request outsiders view to help provide technical guidance and others at the expense of the company.
125
Corporate Annual Report 2014
k. Reviewing and providing advice to the Board in relation to the potential conflict of interest
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
î Riwayat Jabatan, Riwayat Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Audit / Career History, Educational Background and
Work Experience of Audit Committee
BAMBANG SUPRIHANTO ›› Komite Audit / Audit Committee Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Mengawali karirnya di PT Pertamina (Persero) pada tahun 1994. Menjabat sebagai Ka. Bag. Akuntansi Kilang Pertamina pada tahun 2006 dan sebagai Ka. Bag. Komptroler pada tahun 2007. Pada tahun 2008 menjabat Ka. Bag. Kontroler. Pada tahun 2010, menjabat sebagai Asisten Manajer Laporan Keuangan dan selanjutnya sebagai Manajer Keuangan Pemasaran Region IV. Pada tahun 2011, menjabat Finance M&T Off-Site Supp Region III. Kemudian diangkat mejadi Manajer di Kantor Pusat Pertamina sejak Mei 2011 hingga Februari 2012. Kemudian ditunjuk sebagai Manajer Rekening Piutang di Kantor Pusat Pertamina sejak Maret 2012. Riwayat Pendidikan Pada tahun 1991 lulus S1 Ekonomi Manajemen dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan melanjutkan S2 Ekonomi Manajemen di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto yang berhasil diselesaikan pada tahun 2007.
Career History and Work Experience Started his career in PT Pertamina (Persero) in 1994. Served as Pertamina’s Head of Refinery Accounting in 2006 and as the Head of Comptroller Department in 2007, served as Head of Controller Department. In 2010, served as Manager Assistant of Financial Report, and subsequently as the Manager of Marketing Finance for Region IV. In 2011, served as the Finance M&T Off-Site Support for SubRegion II and was sebsequently appointed as the Pertamina Head Office Manager in May 2011 and severd until February 2012. Then was appointed as the Account Receivables Manager at Pertamina Head Office since March 2012. Educational Background In 1991, completed the Undergraduate Program of Management Economics in Gadjah Mada University and continued by enrolling in a Master’s Program of Management Economics at Jenderal Sudirman University Purwokerto, which was completed in 2007.
Corporate Annual Report 2014
126
4
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan Fungsi dan Tugas Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi serta tanggung jawab dalam penyusunan kebijakan, perencanaan dan pengendalian kegiatan terkait hukum, komunikasi korporat, hubungan kelembagaan, hubungan investor, manajemen strategis serta sekretariat korporat.
Corporate Secretary Corporate Secretary Task and Function The Company Secretary’s functions and responsible in policy making, planning and control activities related to legal, corporate communications, institutional relations, investor relations, strategic management and corporate secretariat.
Tugas dan Tanggung Jawab Dasar Hukum Penunjukkan dan Periode Jabatan Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas : a. Mengendalikan pengelolaan strategi komunikasi untuk membangun citra korporat. b. Bertindak selaku wakil perusahaan dalam mengkomunikasikan kegiatan perusahaan secara akurat dan tepat waktu kepada seluruh stakeholder. c. Mengendalikan pengelolaan kegiatan perusahaan terkait dengan aspek hukum dan perundang-undangan serta memberi saran dan membantu Direksi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya untuk terlaksananya kepatuhan terhadap hukum dan perundang-undangan perusahaan dan corporate action kepada otoritas pasar modal, otoritas bursa, investor, dan Dewan Komisaris serta Kementerian terkait. d. Mengendalikan pelaksanaan pengelolaan mekanisme dalam pengungkapan informasi secara internal maupun eksternal sesuai dengan kepentingan perusahaan dan kebutuhan pemegang saham serta pihak-pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan. e. Menyampaikan Laporan Tahunan Perusahaan, Laporan Keuangan, dan Laporan Berkelanjutan kepada stakeholder. f. Mengkoordinasikan penyelenggaraan rapat direksi, rapat direksi dengan dewan komisaris, rapat kinerja perusahaan dan Rapat Umum Pemegang Saham, serta menatausahakan dan menyimpan dokumen Perusahaan. g. Mengendalikan pelaksanaan kajian dan pemberian rekomendasi kepada Direksi terkait berbagai isu strategis perusahaan, penyediaan informasi dan laporan bagi Direksi, serta pengelolaan kegiatan kesekretariatan Direksi.
Duties and Responsibilities, Appointment Legal Basis and Period Position The Role of Company Secretary: a. Controlling the management of communication strategies to build corporate image. b. Acting as a representative of the company in communicating the company’s activities accurately and timely to all stakeholders. c. Control the management of the company’s activities related to the legal aspects and legislation as well as advise and assist the Board of Directors in accordance with the duties and responsibilities for the implementation of compliance with laws and regulations of companies and corporate action to the capital market authority, stock exchange authorities, investors, and the Board of Commissioners and the Ministry related. d. Controlling the implementation of management mechanisms disclosure internally and externally in accordance with the interests of the company and the needs of shareholders and other parties associated with the company. e. Delivering the Company’s Annual Report, Financial Statements, and Sustainability Reports to stakeholders. f. Coordinate the implementation of board meeting, board meeting with the commissioner, meeting the company’s performance and the General Meeting of Shareholders, as well as administer and store company documents. g. Control the execution of the study and providing recommendations to the Board of Directors related to various strategic issues, providing information and reports to the Board of Directors, as well as the management Directors’ secretarial activities.
Selain tugas-tugas tersebut, Sekretaris Perusahaan juga membawahi: ◗ Unit Hukum /Legal ◗ Unit Komunikasi Korporat
In addition to these tasks, Company Secretary also oversees: ◗ Legal Units ◗ Corporate Communications Unit
127
Corporate Annual Report 2014
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
î Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan tahun 2014 Beberapa kegiatan terkait dengan pemangku kepentingan yang telah dilakukan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2014 antara lain: 1. Menyelenggarakan RUPS Tahunan. 2. Menyelenggarakan/partisipasi Public Expose, Media Site Visit, Analyst Meeting, Conference, Exhibition. 3. Menyelenggarakan press conference dan teleconference. 4. Menjalin komunikasi dengan beberapa Pemda Setempat, beberapa perusahaan dan lembaga-lembaga terkait lainnya. 5. Menghadiri setiap pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi dan membuat Notulen hasil Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi.
î Corporate Secretary’s Duty Performance in 2014 Some activities related to stakeholders that have been conducted Corporate Secretary in 2014 include:
1. Holding Annual General Meeting. 2. Organize / participate in Public Expose, Media Site Visit, Analyst Meeting, Conference, Exhibition. 3. Holding a press conference and teleconference. 4. Communicate with some Local Government, companies and other related institutions. 5. Attend Board of Commissioners and Board of Directors meeting and concluded the results in Minutes of Meeting.
î Riwayat Jabatan, Riwayat Pendidikan dan Pengalaman Kerja Sekretaris Perusahaan / Career History, Educational
Background and Work Experience of Corporate Secretary
M. IVAN ASMARA ›› Sekretaris Perusahaan/ Corporate Secretary Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Memulai karirnya di PT Pertamina Retail sebagai Manajer Bright pada tahun 2008. Selanjutnya menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan. Riwayat Pendidikan Menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen Pemasaran di Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1993. Pada tahun 1997, sempat mengikuti program pendidikan S2 Magister Manajemen di Universitas Indonusa Esa Unggul (IEU).
Career History and Work Experience Started his career in PT Pertamina Retail as Bright Manager in 2008. Subsequently served as The Company Secretary.
Educational Background Completed the Undergraduate Program of Marketing Management in Universitas Trisakti, Jakarta in 1993. In 1997, had the opportunity to obtain a Master’s Degree of Magister of Management in Indonusa Esa Unggul University (IEU).
Corporate Annual Report 2014
128
4
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Satuan Pengawas Internal Fungsi Satuan Pengawas Internal dijalankan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan Internal dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Hasil Audit dilaporkan melalui Laporan Hasil Audit (LHA) yang disampaikan selain kepada Direktur Utama juga kepada Dewan Komisaris secara bersamaan. Kepala Satuan Pengawasan Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris
Internal Audit Unit Internal Audit Unit function is executed by Internal Control Unit (SPI) which is is led by a Head of Internal Audit Unit and reports directly to the Managing Director. Audit results are reported in the Audit Report (LHA) and are presented to the Managing Director and the Board of Commissioners simultaneously. Head of Internal Audit is appointed and dismissed by Managing Director with the approval of Board of Commissioners.
Tugas Satuan Pengawasan Intern meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Menyusun dan melaksanakan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT); 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan system manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan; 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas dibidang keuangan, akuntansi, operasional, sumberdaya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; 5. Membuat Laporan Hasil Audit (LHA) dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Komisaris; 6. Memantau,menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindaklanjut perbaikan yang telah disarankan; 7. Bekerja sama dengan Komite Audit; 8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Audit Internal yang dilakukannya dan; 9. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Tasks of Internal Audit Unit include the following:
Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Internal meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Satuan Pengawasan Internal bertanggung jawab melaksanakan proses Audit sesuai dengan standar Audit dan kode etik yang berlaku, mengalokasikan sumber daya Audit secara efektif dan efisien, mengembangkan profesionalisme auditor dan melaksanakan program quality assurance dalam melaksanakan tugas dan pengelolaan Satuan Pengawasan Internal; 2. Satuan Pengawasan Intern bertanggung jawab menjaga kerahasiaan data, dokumen dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas audit dan pelaporan hasil audit sesuai dengan kebijakan kerahasiaan informasi perusahaan yang ditetapkan oleh Direksi dan Kode Etik Auditor; 3. Satuan Pengawasan Intern wajib mendapat persetujuan dari Direktur Utama atas program kerja dan rencana pengembangan audit yang telah disusun; 4. Satuan Pengawasan Intern wajib melaporkan kepada Direktur Utama mengenai informasi terkait dengan pelaksanaan audit yang sedang berjalan;
Internal Audit Responsibilities Internal Audit Unit Responsibilities include the following:
129
Corporate Annual Report 2014
1. Develop and implement the Annual Audit Work Program (PKAT); 2. Examine and evaluate the implementation of the internal control and risk management system in accordance with company policy; 3. Perform inspection and assessment of the efficiency and effectiveness in the field of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities; 4. Provide suggestions for improvements and objective information about the activities examined at all levels of management; 5. Make the Audit Report (LHA) and submit the report to Managing Director and Commissioner; 6. Monitor, analyze and report on the implementation of the follow-up of improvements that have been suggested; 7. Working closely with the Audit Committee; 8. Develop a program to evaluate the quality of internal audit activities and accomplishments; 9. Conduct a special examination if necessary.
1. Responsible for carrying out the audit process in accordance with audit standards and code of ethics, allocate audit resources effectively and efficiently, develop auditors professionalism and implement quality assurance programs in implementing the tasks and management of Internal Audit Unit; 2. Internal Control Unit responsible for maintaining the confidentiality of data, documents and information relating to the implementation of audit assignments and reporting audit results in accordance with the information privacy policy that has been established by the Company’s Board of Directors and Auditor’s Code of Ethics; 3. Internal Control Unit must receive approval from Program Director of work and audit development plan that has been prepared; 4. Internal Audit shall report information on implementation of ongoing audits to Managing Director;
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
5. Auditor Satuan Pengawasan Intern dilarang melakukan perangkapan tugas termasuk pelaksana kegiatan operasional perusahaan.
PIAGAM SATUAN PENGAWAS INTERNAL
Independensi sangatlah penting bagi SPI dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, SPI berkedudukan langsung di bawah Direktur Utama untuk menjamin independensinya dari kegiatan atau unit kerja yang diaudit. SPI memiliki Piagam Satuan Pengawas Internal yang mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Pernyataan Misi yaitu SPI melaksanakan aktivitas untuk memberikan konsultasi dan keyakinan secara independen dan obyektif dalam rangka menambah nilai dan meningkatkan kinerja operasi Perusahaan. 2. Tujuan utama SPI adalah menguji dan mengevaluasi apakah proses kerangka Manajemen Risiko, pengendalian dan tata kelola Perusahaan telah memadai dan berfungsi dengan baik. Selain itu, tujuan SPI mencakup pemberian saran dan rekomendasi kepada Direksi dan manajemen unit kerja untuk memperbaiki sistem Manajemen Risiko, pengendalian, dan tata kelola Perusahaan. 3. Ruang lingkup pekerjaan SPI meliputi: ◗ Pengujian dan evaluasi ketepatan dan efektifitas sistem pengawasan internal Perusahaan Peninjauan aplikasi dan efektifitas prosedur Manajemen Risiko dan metodologi penilaian risiko operasi dan aktivitas Per usahaan lainnya ◗ Peninjauan sistem informasi manajemen dan finansial, termasuk sistem informasi elektronik. Melakukan peninjauan keakuratan dan kehandalan catatan akuntansi dan laporan keuangan dan operasional ◗ Pengujian transaksi dan fungsi untuk spesifik prosedur Pengawas Internal dari berbagai unit kerja baik di Kantor Pusat maupun di unit usaha ◗ Evaluasi kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan dan prosedur yang ditetapkan manajemen ◗ Evaluasi efektifitas kebijakan dan prosedur yang berlaku dan memberikan rekomendasi bagi perbaikan manajemen ◗ Pengidentifikasian kesempatan untuk penghematan biaya dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan efisiensi biaya ◗ Pengujian secara berkala berkaitan dengan sumber daya yang diperoleh secara ekonomis, digunakan secara efisien dan efektif dan dilindungi secara memadai 4. Independensi SPI terwujud dalam posisinya yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan independen terhadap setiap unit kerja baik di Kantor Pusat maupun di unit usaha; memiliki kewenangan fungsi, tugas eksekutif atau manajerial terbatas pada
5. Auditor Internal Audit prohibited from geminating duties include executing the company's operations.
Internal Audit Unit Charter
Independency for Spi is important in implementing its function. Therefore, SPI holds a position directly below President Director to ensure its Independency from the audited work units or activities. SPI has an Internal Audit Unit Charter, which contains the following points: 1. Mission statement which is that SPI shall provide consulting and assurance in an independent and objective manner in order to add values to and improve the operational performance of The Company. 2. The main objective of SPI shall be to test and evaluate the adequacy of Risk Management, control and good corporate governance frameworks. Furthermore, SPI’s objective shall also include offering advice and recommendations to the Board of Directors and work unit management to improve Risk Management, control and good corporate governance system. 3. The work scope of SPI as follows: Testing ad evaluating the efficiency and effectiveness of The Company’s Internal auditing system ◗ Reviewing the application and effectiveness of Risk Management procedures, operational risk assessment methodologies and other Company’s activities. ◗ Reviewing the management and financial information systems, including electronic information systems. Reviewing the accuracy and reliability of accounting records and operational and financial reports. ◗ Testing transactions and functions of spesific Internal Audit procedures of different work units, in the Head Office or business units. ◗ Evaluating the compliance with the applicable laws and regulations and the policies and procedures estbalished by the management. ◗ Evaluating the effectiveness of the existing policies and procedures and providing recommendations for improving management. ◗ Identifying opportunities for cost saving and providing recommendations for improving cost efficiency. ◗ Periodically testing the efficient and effective use and proper protection of economically-obtained resources. 4. SPI’s independency embodied as its position is to be directly responsible underneath the President Director and is to work independently from each work unit in Head Office as well as in unit business; has authority function, executive or management function limited to SPI related matters, is not involve directly in day-to-day operations of
Corporate Annual Report 2014
130
TATA KELOLA PERUSAHAAN
4
131
hal-hal yang berkaitan dengan SPI; tidak terlibat secara langsung dalam operasi sehari hari Perusahaan, kecuali dalam pelaksanaan fungsi SPI dan tidak terlibat di dalam pengembangan atau implementasi rinci suatu sistem dan prosedur baru, kecuali pelaksanaan pengembangan dan implementasi tersebut dilakukan oleh Tim/Komite yang dibentuk Direksi atau berkatian dengan system dan prosedur SPI. 5. Wewenang SPI meliputi akses secara tidak terbatas terhadap seluruh unit kerja, aktivitas dokumen/ catatan, informasi aset dan pekerja Perusahaan baik di Kantor Pusat maupun di unit usaha, yang relevan untuk pelaksanaan tugas SPI, penetapan ruang lingkup kerja dan penerapan teknik-teknik yang diperlukan untuk mencapai tujuan pengawasan internal; memperoleh bantuan dari personil unit kerja selain dari unit kerja yang diaudit oleh SPI maupun tenaga ahli dari dalam atau luar Perusahaan, jika dipandang perlu. 6. Tanggung jawab SPI adalah mentaati pedoman dan metodologi yang terdapat pada ketentuan yang mendasari pelaksanaan tugas SPI; melaksanakan tugas secara profesional; menjaga integritas dan objektivitas serta melaporkan sedini mungkin temuan-temuan kepada pimpinan unit kerja operasional maupun nonoperasional dan menyakinkan bahwa tindakan korektif telah dilakukan. 7. Laporan hasil Pengawas Internal dan rekomendasi dikomunikasikan secara tepat kepada personil atau pejabat yang bertanggungjawab atas aktivitas atau fungsi yang diaudit dalam bentuk laporan tertulis, konsultasi, saran atau melalui bentuk/media lainnya. 8. Laporan akhir tertulis disusun dan diterbitkan untuk disampaikan kepada Direktur Utama dan pihak lain sesuai kebutuhan. 9. SPI menjalankan prosedur monitoring tindak lanjut atas rekomendasi yang tercantum pada setiap laporan. 10. Hubungan dengan pihak yang di audit (auditee), dalam setiap kegiatan pengawasan, SPI melakukan pembahasan dengan auditee terkait tujuan dan ruang lingkup audit yang akan dilakukan sebelum audit dimulai; temuan dan usulan rekomendasi pada saat penyelesaian audit dan tindaklanjut rencana atas rekomendasi yang disampaikan SPI. 11. SPI berhubungan dengan Auditor Eksternal dalam rangka mendorong kerjasama audit; mengurangi kemungkinan duplikasi audit; menjamin pembagian informasi secara memadai dan menjamin koordinasi pekerjaan audit secara keseluruhan. 12. Hubungan SPI dengan Komite Audit adalah komunikasi mengenai konsep rencana kerja dan anggaran SPI melalui pelaporan hasil Pengawas Internal dan laporan realisasi kerja periodik. 13. Seluruh aktivitas pengawasan internal yang dilaksanakan SPI harus mengacu kepada strandard profesi dan kode etik. Corporate Annual Report 2014
involved in a system’s or new procedure’s detailed development or implementation, except the execution of the development and implementation is conducted by Team/ Committee formed by Board of Directors or related to SPI procedure and its system. 5. SPI’ authority shall cover unlimited access to all work units, activities, documents/records, asset information and The Company’s employees, either working in the Head Office or business units that are relevant to the performance of SPI’s duties, establishing working scopes and applying techniques required to achieve the internal auditing objectives, requesting support form personnel of work units other than the ones being audited by SPI or expert from inside or outside The Company, as it deems necessary. 6. SPI’s responsibilities shall be to comply with the guidelines and methodologies stated in provisions underlying the performance of SPI’s duties; perform its duties in a professional manner; maintain its integrity and objectivity and report any findings at the earliest possible to the heads of operational and nonoperational work units; and ensure that corrective measures were taken. 7. The findings in SPI’s Reports and recommendations shall be communicated appropriately to the personnel or officials overseeing the audited activities or functions in the form of written reports, consultations, advice or other media. 8. Final reports shall be drafted and issued to be delivered to the President Director and other parties, as necessary. 9. SPI shall monitor the follow ups to all recommendations stated in every report. 10. In any audit activity, SPI shall discuss with the auditees the objectives and the scope of the audit prior to commencing the audit process, findings and recommendations after the completion of the audit; and the follow-up plans to SPI’s recommendations. 11. SPI shall work with External Auditors to encourage collaboration in audit; reduce the possibilities of audit overlaps; ensure adequate information dissemination; and ensure coordination in throughout the entire audit projects. 12. SPI shall communicate with the Audit Committee the work plan and budget concepts through SPI’s reports and periodical work performance reports. 13. All internal auditing activities conducted by SPI shall refer to the generally accepted internal auditing standards and professional ethics.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
SISTEM EVALUASI SATUAN PENGAWASAN INTERNAL î Evaluasi Satuan Pengawas Internal
SPI Perusahaan melakukan pengawasan internal untuk mencapai GCG dengan melakukan evaluasi, konsultasi dan audit atas ketepatan sistem pengawasan Perusahaan sesuai dengan Piagam SPI. Selanjutnya, hasil temuan dan masukan SPI akan disampaikan kepada Direksi untuk ditindaklanjuti.
Internal Audit Unit Evaluation System î Internal Audit Evaluation
The Company’s SPI carries out the internal auditing activities to achieve GCG by evaluating, consulting and auditing the accuracy of The Company’s auditing system according to Internal Audit Unit Charter. The findings and input from SPI will be forwarded to the Board of Directors for follow-ups.
î Jumlah Penyimpangan Internal Dan Perkara Lain
î Number of Internal Deviation and Other Cases
Sepanjang tahun 2014, tidak ada penyimpangan internal dan perkara penting yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja Perusahaan. Namun ditemukan adanya inefisiensi dan potensi inefisiensi dalam usaha SPBU Perusahaan. Salah satu inefisiensi yang ditemukan ialah dalam penilaian pengelolaan SPBU. Dengan masukan dari SPI, SPBU yang bermasalah dalam hal grading ini berhasil bertahan dan kembali menaikkan mutunya.
During 2014, there was no internal deviation or other cases that had a significant impact on The Company’s performance. However there were various inefficiencies and potential inefficiancies in The Company’s Fueling Stations business activities, such as in the grading of Fueling Stations management. Based on input from SPI, problematic Fueling Stations managed to survive and increase its grades.
Profil Kepala Satuan Pengawas Internal / Head of Internal Audit’s Profile
PARIAMA ROLITA. S
›› Kepala Satuan Pengawas Internal / Head of Internal Audit Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Memulai karirnya di Dit. Umum Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta sebagai perawat pada tahun 1986. Pada tahun 1993, menjabat sebagai Klerk Administrasi Medis di rumah sakit tersebut. Selanjutnya, menjabat sebagai Riktu Trainee pada tahun 1994 dan Riktu EP pada tahun 1995 di PT Pertamina (Persero). Pada tahun 2002, ditugaskan sebagai Asisten Administrasi Umum di bagian Internal Audit. Pada tahun 2005, menjabat sebagai Auditor Ahli Muda. Pada tahun 2009, menjabat sebagai Auditor Ahli Madya di bagian Satuan Pengawas Internal, Kantor Pusat Pertamina. Pada tahun 2011, ditunjuk sebagai Asisten Manajer Penyedian Umum & Pengembangan Perusahaan. Sejak bulan September 2011, menjabat sebagai Asisten Manajer SIM & Manajemen Pengetahuan. Riwayat Pendidikan Pada tahun 1986, lulus pendidikan Sekolah Pengatur Perawat. Pada tahun 1992, lulus dari program D-III Ekonomi Akuntansi dan tahun 1999 lulus pendidikan S1 Ekonomi Akuntansi.
Career History and Work Experience Began the career in the General Directorate of Pertamina Hospital, Jakarta as a nurse in 1986. In 1993, worked as the Medical Administration Clerk in the same hospital. Afterwards, worked as a Riktu Trainee in 1994 and Riktu EP in 1995 for PT Pertamina (Persero). In 2002, was assigned as the General Administration Assistant in the Internal Audit department. In 2005, worked as a Junior Auditor. In 2009, worked as an Intermediate Auditor at the Internal Audit Unit, Pertamina Head Office. In 2011, was
appointed as the General Supp & Comp Dev Assistant Manager. Since September 1 2011, has been assuming the post of MSI & Knowledge Management Assistant Manager. Educational Background In 1986, graduated form Nursing Management School. In 1992, received a Diploma Degree in Economics and Accounting and 1999, received a Bachelor’s Degree in Economics and Accounting.
Corporate Annual Report 2014
132
4
TATA KELOLA PERUSAHAAN
PENGADAAN BARANG DAN JASA PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA
PROCUREMENT PROCUREMENT PROCEDURE
Di tahun 2014, Perusahaan telah membentuk unit pengadaan barang dan jasa, namun pelaksanaanya masih perlu terus dikembangkan di tahun mendatang. Akan tetapi, tahun ini telah satu kali dilaksanakan penilaian vendor untuk pengadaan barang atau jasa untuk memastikan efisiensi dan kepatuhannya pada peraturan perundangan yang berlaku. Walaupun pedoman penilaian belum ada, penilaian terhadap vendor tetap dilakukan dengan mengacu kepada pedoman penilaian milik PT Pertamina (Persero).
In 2014 the Company established a goods and services procurement unit, although it still needs continuous development for the upcoming years. However, a vendor assessment for goods and services procurement was performed to ensure the efficiency and compliance with applicable laws and regulations. In the absence of the guideline, the vendor assessment process was conducted by referring to the assessment guideline of PT Pertamina (Persero).
î Prinsip Dasar Pengadaan Barang Dan Jasa ◗ Efisien Efisiensi Pengadaan Barang/Jasa dinilai dari penyerapan dana, daya dan fasilitas sekecil mungkin dengan hasil yang optimal dan waktu yang relative cepat dengan kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan ◗ Efektif Pengadaan Barang/Jasa dilakukan secara tepat sasaran dengan hasil manfaat yang maksimal ◗ Kompetitif Setiap Penyedia Barang/Jasa diseleksi berdasarkan kriteria yang jelas yang meliputi kualitas, biaya dan layanan ◗ Transparan Semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang/Jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon Penyedia Barang dan Jasa, tersedia bagi semua pemangku kepentingan, termasuk Penyedia Barang/Jasa Prosedur dan Tata Cara Pengadaan Barang dan Jasa ◗ Adil Semua calon Penyedia Barang/Jasa diperlakukan secara sama dan penilaian dilakukan berdasarkan persyaratan jelas yang telah ditetapkan sebelumnya ◗ Akuntabilitas Pengadaan Barang/Jasa dilakukan secara tepat dan sesuai kebutuhan, dalam cara yang dapat dipertanggungjawabkan tanpa adanya penyimpangan ◗ Kehati-Hatian Selalu siap siaga memperhatikan tindakan atau informasi apapun yang dapat diduga sebagai potensi kerugian Perusahaan selama proses Pengadaan Barang/Jasa ◗ Kemandirian Pengadaan Barang/Jasa dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan pihak lain ◗ Integritas Pengadaan Barang/Jasa mengacu pada etika-etika pengadaan yang berlaku ◗ Berwawasan HSE Proses Pengadaan Barang/Jasa harus memenuhi kriteria kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja serta perlindungan terhadap lingkungan yang mengacu pada Sistem Manajemen Keselamatan Kontraktor (CSMS)
î Procurement Basic Principles ◗ Efficient The efficiency of Procurement is assessed from how minimized the funds, resources and facilities it uses compared to its optimum result in a relatively short time with accountable quality. ◗ Effective Procurement is carried out effectively to produce maximum benefits. ◗ Competitive Each procurement provider is selected based on a clear and transparent criteria, that includes quality, costs and services. ◗ Transparent All provisions and information regarding Procurement procedure, including technical and administrative requirements, evaluation procedure, evaluation result, appointment of Procurement Provider are available to all Stakeholders, including Procurement Providers. ◗ Fairness All procurement provider candidates are treated equally, and assessment is conducted based on predetermined requirements ◗ Accountability The Procurement is conducted properly as needed, in an accountable manner, free from any deviations. ◗ Prudence Always being cautious to observe any action or information that could become a potensial for loss during the procurement. ◗ Independence The procurement is professionally managed without any conflict of interest and influence/pressure from any parties. ◗ Integrity The procurement refers to the applicable procurement ethics. ◗ Hse Oriented The procurement must fulfill the occupational health and safety and environmental protection criteria pursuit to the Contractor Safety Management System (CSMS).
133
Corporate Annual Report 2014
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
î Sistem Pengadaan Barang Dan Jasa
î Procurement System
Tahapan Proses Pengadaan Proses Pengadaan Barang/Jasa terdiri dari tahap-tahap berikut: 1. Tahapan Perencanaan ◗ Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) ◗ Kontrak-kontrak Pengadaan yang masa berlakunya akan segera berakhir, sehingga dapat mengantisipasi bila ada perubahan lingkup pekerjaan dan memerlukan perubahan kontrak ◗ Rencana pembangunan proyek-proyek baru atau Pengadaan yang bersifat kompleks ◗ Mengidentifikasikan secara rutin semua kebutuhan pengadaan untuk menunjang jalannya operasional di tahun yang akan datang, meliputi perawatan aset, sewa jasa, jasa konsultan, pembelian barang perkantoran, dan lain-lain ◗ Mengidentifikasi kategori risiko HSE terhadap setiap Peng adaan Barang/Jasa ◗ Mengidentifikasi risiko pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa yang digunakan untuk menetapkan atau tidaknya jaminan pelaksanaan berdasarkan masukan dari Fungsi Manajemen Risiko (bila diperlukan) 2. Tahapan Persiapan ◗ Pada tahap persiapan, fungsi pengguna membuat ruang lingkup pekerjaan dan estimasi nilai pengadaan, penentuan kriteria evaluasi seleksi, penentuan strategi pengadaan dan jadwal pelaksanaan yang paling efisien dan efektif bagi Perusahaan. ◗ Strategi Pengadaan Barang/Jasa sedapat mungkin dibuat untuk meningkatkan daya tawar Perusahaan, menyederhanakan proses pengadaan dan penggunaan ◗ Kontrak jangka panjang, memanfaatkan momentum bisnis sehingga meningkatkan keuntungan Perusahaan
Procurement Process The process of procurement is as follows: 1. Planning Stage ◗ Corporate Work Plan and Budget (RKAP) ◗ Procurement contracts which expire soon, to anticipate changes in the scope of work that require an amendment to contract ◗ New project development or procurement plan which is complex in nature ◗ Periodically identifying all Procurement requirements to support operational activities in the upcoming years, including asset maintenance, rental services, consulting services, office item purchasing, etc. ◗ Identifying HSE risk category for every Procurement activity ◗ Identifying procurement process risk to determine the need for performance guarantee based on the input from Risk Management Department (if necessary
3. Tahapan Seleksi /Pemilihan ◗ Perlu kehati-hatian dalam melaksanakan proses evaluasi prakualifikasi, administrasi, teknis, HSE dan komersial, sehingga pada akhirnya Perusahaan dapat memberikan kontrak kepada Penyedia Barang/Jasa yang mempunyai komitmen tinggi dalam melaksanakan pekerjaan sesuai kualitas yang diinginkan, jadwal kebutuhan yang direncanakan, aspek HSE yang disyaratkan dan biaya yang terbaik bagi Perusahaan ◗ Tahapan tersebut di atas harus dilanjutkan dengan pengawasan administrasi kontrak, pengawasan terhadap pelaksanaan kontrak, realisasi biaya kontrak dan kinerja Penyedia Barang/Jasa (termasuk implementasai CSMS), serta pembinaan terhadap Penyedia Barang/Jasa atau Supplier Relationship Management untuk menghindari terjadinya penambahan lingkup kerja.
2. Preparation Stage ◗ In the preparation stage, the user department create work scope, procurement value estimation, selection criteria determination, procurement strategy and schedule in a away that is most efficient and effective for The Company. ◗ Procurement Strategy is created such as to optimise The Company’s bargaining power, simplify the Procurement process and utilise long term ◗ A long-term contract is to utilize business momentum to increase The Company’s revenue
3. Selection Stage ◗ Prudence is required in the pre-qualification, administration, technical, HSE and commercial evaluation process to enable The Company to award the contract to a Procurement provider with high commitment in performing the work according to the agreed quality schedule, required HSE and best cost for The Company ◗ The above stel shall be followed by monitoring on the contract administration, contract implementation, contract cost and Procurement Provider’s performance (including the implementation of CSMS) and providing guidance to Procurement Provider or Supplier Relationship management to avoid any additional worksope.
Corporate Annual Report 2014
134
4
TATA KELOLA PERUSAHAAN
î Sistem Pemilihan Penyedia Barang Dan Jasa
Pengadaan Barang/Jasa pada dasarnya dilaksanakan secara kompetitif dan terbuka dengan mengikutsertakan calon Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat berdasarkan kemampuan dan kinerja yang sesuai dengan yang diharapkan. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa menggunakan metode sebagai berikut: 1. Evaluasi Penawaran ◗ Tujuan evaluasi penawaran adalah untuk mendapatkan penawaran yang sah dan memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) penjelasan umum ◗ Evaluasi dilakukan terhadap unsur administrasi, unsur teknis, unsur HSE Plan dan unsur harga, dengan berpedoman pada kriteria dan tata cara evaluasi yang telah ditetapkan di dalam dokumen pengadaan ◗ Dalam hal-hal yang bersifat khusus, Panitia Pengadaan atau Fungsi Pengadaan menyertakan fungsi terkait sebagai anggota dalam melaksanakan proses evaluasi
Procurement Provider Determination System The Procurement basically is conducted competitively and openly by involving qualified prospective Procurement Provider based on its ability and performance. The determination of Procurement Provider is conducted using the following methods: 1. Bid Evaluation ◗ The purpose of bid evaluation is obtain legitimate bid according to the set requirements in the Terms of Referen (KAK) overview ◗ The evaluation is conducted on the administrative, technical, HSE and price aspects, by referring to the evaluation criteria and procedures set in the Procurement documents ◗ In special cases, the Procurement Committee or Procurement Department can include related department as its members in the evaluation process
2. Penetapan Pemenang Fungsi Pengadaan mengusulkan calon pemenang hasil negosiasi: ◗ Pemenang Tunggal, apabila satu pemenang sudah cukup memenuhi kebutuhan ◗ Pemenang Ganda, apabila terdapat lebih dari satu pemenang berdasarkan pertimbangan jaminan penyediaannya (pengamanan penyediaan) atau keterbatasan kapasitas produksi/layanan Jasa Penyedia Barang/Jasa
2. Winner Determination The Procurement Division suggest the winner after discussion: ◗ Single Winner, if one winner can fulfill the requirement ◗ Multi Winner, if there is more than one winner based on the security of supply or production/service capacity limitation of the Procurement Provider
î Sistem Swakelola
î Self-Managed System
Swakelola adalah pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi oleh Perusahaan dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri, atau upah borongan tenaga. Swakelola tidak melibatkan Penyedia Barang/Jasa secara langsung. Pekerjaan yang dilaksanakan secara swakelola harus tetap memperhatikan aspek HSE selama pelaksanaan pekerjaannya. Swakelola dilaksanakan oleh: ◗ Pengguna Barang/Jasa ◗ Instansi pemerintah lain ◗ Kelompok masyarakat/lembaga swadaya masyarakat
Self-Management System is a Procurement system which has been planned, conducted and monitored by The Company itself using its own power, tools or contract workers. Self-Management System does not involve the Procurement Provider directly. Self-Managed jobs must also consider HSE Plan aspects during its implementation. Self-Management System is carried out by: ◗ Procurement User ◗ Other government agency ◗ Community Groups/NGOs
î Sistem Pembayaran Dokumen Penawaran
î Bid Document Payment System
Penyampaian dokumen penawaran dapat dilakukan secara langsung, melalui pos/kurir. 1. Metode Satu Sampul ◗ Keseluruhan dokumen penawaran dimasukkan ke dalam satu sampul, yang mencakup surat penawaran yang dilengkapi dengan persyaratan administrasi, teknis, HSE Plan dan perhitungan harga serta dokumen lainnya yang diperlukan ◗ Metode ini biasanya dilakukan untuk Pengadaan Barang/ Jasa dengan spesifikasi teknis pekerjaan yang diundang untuk memasukkan penawaran akan mampu melaksanakan pekerjaan tersebut dilihat dari segi teknis. Dalam metode persaingan terutama terletak pada segi harga penawaran.
The submission of the bid document can be done directly, through postal/courier service. 1. One Envelope Method ◗ All bidding document is submitted in one envelope, including bid letter accompanied by administrative, technical, HSE Plan requirements, cost calculation and other necessary documents. ◗ This methode is normally used for Procurement with technical spesification. The bidder shall be evaluated based on its tech nical capabilities.
135
Corporate Annual Report 2014
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
◗ Dalam metode persaingan terutama terletak pada segi penawaran
◗ Winner determination is mainly based on the offer price.
2. Metode Dua Sampul ◗ Sampul pertama hanya berisi kelengkapan Data Administrasi dan Teknis serta HSE plan yang disyaratkan, sampul kedua berisi data perhitungan harga penawaran. Sampul 1 dan 2 dimasukkan ke dalam satu sampul (disebut sampul penutup) ◗ Metode ini dilakukan untuk pekerjaan pemborongan (jasa konsultansi dan konstruksi) yang meskipun Term of Reference (TOR) dan spesifikasi teknisnya sudah jelas namun karena sifat-sifat pekerjaannya memerlukan evaluasi teknis yang mendalam sebelum dilakukan evaluasi harga
2. Two Envelope Method ◗ The first envelope only contain administrative technical data and HSE Plan requirement. The second envelope contains cost calculation. Both envelope are submitted in one folder (closing folder). ◗ This method is used for contract work (consultation and construction service). Although the Term of Reference (TOR) and technical spesification had been specified, the nature of the work requires in-depth technical evaluation before conducting price evaluation.
3. Metode Dua Tahap Metode ini diterapkan di seluruh tipe pekerjaan Pemasukan dokumen penawaran pada metode ini dilakukan dalam dua tahap dengan dua sampul. ◗ Pada tahap 1, persyaratan administrasi dan teknis serta HSE Plan dimasukkan ke dalam sampul tertutup 1, sedangkan pada tahap II, harga penawaran dimasukkan ke dalam sampul tertutup 2. Penyampaiannya dilakukan dalam waktu yang berbeda ◗ Metode ini dilakukan dalam Pengadaan Barang/Jasa yang sifat pekerjaannya berkaitan dengan penggunaan teknologi canggih dan kompleks.
3. Two Stage Method This methode is used in all types of work. The bidding documents is submitted in two stages with two envelopes. ◗ In the first stage, all administrative, technical and HSE Plan requirement is submitted in a closed envelope 1. In the second stage, the bidiing price is submitted in closed envelop 2. The submission is done at different times. ◗ This method is used in the Procurement related to complex and sophisticated technology. ◗ This method mainly emphasise on the output performance criteria fulfillment
Metode ini mengutamakan tercapainya pemenuhan kriteria output performance HARGA PERKIRAAN SENDIRI Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dikalkulasikan berdasarkan keahlian, yang digunakan sebagai acuan dalam menilai kewajaran harga.
SELF-ESTIMATED PRICE (HPS) is calculated based on the skill, that is used as reference in determining price fairness.
4. Negosiasi ◗ Mencantumkan tata cara negosiasi dalam dokumen Pengadaan ◗ Menyesuaikan tata cara negosiasi dengan metode Peng adaan dan tata cara evaluasi ◗ Negosiasi dengan tata cara Pelelangan dan Pemilihan Langsung
4. Negotiation ◗ Include negotiation procedurs in the Procurement documents. ◗ To adjust negotiation procedures with Procurement me thod and evaluation procedure ◗ Negotiation is carried out by Auction and Direct Selection procedure
î Sanggahan
î Refutation
Peserta yang kalah berhak mengajukan sanggahan saat peng umuman pemenang untuk menjamin transparansi dan perlakuan setara, dengan batasan hal-hal yang berkaitan dengan: ◗ Kesesuaian pelaksanaan Pelelangan dengan prosedur atau tata cara Pelelangan, termasuk yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan ◗ Adanya praktek atau unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di antara peserta atau dengan anggota Pani tia Pengadaan/Fungsi Pengadaan dan/ atau dengan pejabat yang lain.
All participant not selected as the winner in entitled to file a refutation during winner annoucement to ensure transparency and equal treatment, in all matters related to: ◗ Conformity of the Auction Implementation with Auction procedure, including procedures set in procurement documents. ◗ Any practices of corruption, collusion and nepotism (KKN) amongst the participants or with any member of the Procurement Committee/Division and/or with other officials
Corporate Annual Report 2014
136
TATA KELOLA PERUSAHAAN
4
◗ Keputusan atas sanggahan disampaikan oleh Panitia Pengadaan/Fungsi Pengadaan selambat-lambatnya 5 hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan sanggahan dan keputusan tersebut bersifat final serta proses pengadaan dapat dilanjutkan. Apabila sanggahan benar, maka keputusan yang ada akan dilakukan anulir ◗ Penanganan dan pemeriksaan sanggahan melibatkan pihak yang tidak terkait langsung dengan proses Pengadaan Barang/Jasa yang bersangkutan ◗ Surat jaminan sanggahan dikembalikan kepada penyanggah apabila sanggahannya benar secara hukum atau dikembalikan oleh Perusahaan apabila sanggahan terbukti tidak benar secara hukum.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
◗ The decision for the refutation shall be announced by the Procurement Committee/Department at least 5 working days from the date of refutation and the decision is final, afterwards the procurement process shall continues, if the refutation proved to be true, the decision shall be annulled. ◗ The handling and examination of the refutation shall involve other parties who are directly related to the Procurement Process. ◗ The refutation letter of guarantee shall be returned if the refutation proved to be lawfully true or shall be returned to the Company is the refutation proved to be lawfully un true.
Penerapan Inisiatif GCG 2014/ 2014 GCG Initiative
Etika Usaha & Tata Perilaku / Code Of Conduct (COC)
SEPT/SEPT
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) / State Officials Wealth Report
137
Pembangunan Aplikasi Sistem GCG Compliance Online
Penyempurnaan Aplikasi COMPOL GCG
GCG Compliance Online System Application Development
GCG COMPOL Application Refinement
Penyusunan Pedoman COC, COI & Gratifikasi
Sosialisasi COMPOL GCG
COC, COI & Gratification Guidance Formulation
GCG COMPOL Dissemination
Penandatanganan Pedoman
Go Live Aplikasi COMPOL GCG
Guidance Signing
GCG COMPOL Application Go Live
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
138
4
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Sosialisasi GCG / GCG Socialisation
Gratifikasi / Gratification
Konflik Kepentingan / Conflict Of Interest (COI)
Buku Pedoman Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Guide Book
Buku Pedoman Code Of Conduct
Buku Pedoman Conflict Of Interest
Buku Pedoman Gratifikasi
139
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
140
Uji Coba SPBU-T Adhimix Tanah Abang, Jakarta, 6 Oktober 2014
SISTEM MANAJEMEN MUTU, KESELAMATAN KESEHATAN KERJA & LINDUNG LINGKUNGAN QUALITY, HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT MANAGEMENT SYSTEM
141
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
142
5
SISTEM MANAJEMEN MUTU, KESELAMATAN KESEHATAN KERJA & LINDUNG LINGKUNGAN
Perusahaan menyadari bahwa pengawasan mutu dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi seluruh pekerja dan mitra kerja mampu memberikan manfaat positif bagi perusahaan, lingkungan dan masyarakat sekitar. Untuk itu Perusahaan memprioritaskan aspek-aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan serta Manajemen Mutu (K3LL & MM) secara terpadu dan terintegrasi dalam setiap kegiatan kami.
The company realizes that quality control and creating a safe and healthy working environment for all personel and business partners will provide benefits for the company, its environment and surrounding communities. the company prioritize its attention to health, safety and environment protection and quality management in an integrated and unified manner in all its activities.
Perusahaan berkomitmen untuk menjamin kualitas dari proses kerja sampai pada tingkat operasional demi tercapainya target produksi serta kinerja perusahaan yang efektif dan efisien. Pengelolaan dan mplementasi sistem mutu di Perusahaan mencakup semua tingkatan kegiatan, meliputi: 1. Penerapan prinsip - prinsip dan sistem manajemen mutu. 2. Penerapan sistem dan metode standar internasional dan nasional sepertiISO Series dan Pertamina Way 3. Pelaksanaan continuous improvement dalam setiap pros es dan kegiatan. 4. Pengukuran kinerja Performance Excellence berdasarkan Pertamina Quality Assessment (PQA).
The company is committed to ensure the quality of the work process to the operational level in order to achieve production targets as well as an effective and efficient company performance. management and implementation of quality systems in the company covers all levels of activities, including: 1. application of quality management systems principles. 2. implementation of international and national standards system and such as iso series and pertamina way 3. implementation of continuous improvement in all process es and activities. 4. performance measurement of performance excellence based on Pertamina Quality Assessment (PQA).
î Peningkatan Mutu Secara Berkesinambungan Perusahaan dalam upaya menjamin dan terus meningkatkan mutu operasi Perusahaan , menerapkan siklus PDCA (PlanDo-Check-Action) sebagai dasar dari kegiatan continuous improvement di seluruh lingkup operasional. Peningkatan aspekaspek mutu secara berkesinambungan adalah salah satu fokus utama Perusahaan dalam tujuan kami untuk meningkatkan Efektivitas dan efisiensi yang akan turut empengaruhi citra dan kinerja bisnis serta keuangan perusahaan.
î Continous Quality Improvement In an effort to ensure and continuously improve the quality of its operations, the company implementing the pdca cycle (plan-docheck-action) as the basis of continuous improvement activities throughout the operational scope. improved quality aspects on an ongoing basis is one of the company's primary focus to improve its effectiveness and efficiency which will also affect the image, business and corporate financial performance.
Bentuk kegiatan continuous improvement ini mencakup penciptaan ide kreatif, penerapan teknologi mutakhir,handal dan tepat guna sesuai prinsip-prinsip Quality Management System, evaluasi dan melakukan usaha-usaha peningkatan kesadaran pekerja, kinerja organisasi, fungsi, tim dan Individu secara berkesinambungan yang dituangkan dalam wadah kesisteman dan transfer knowledge.
Format of continuous improvement activities include creation of creative ideas, application of cutting-edge, reliable and appropriate technology, in accordance with quality management system principles. also conducting an evaluation and efforts to raise awareness of workers, organization performance, functions, teams and individuals on an ongoing basis as outlined in the systemic and knowledge transfer forum.
Upaya menjalankan siklus continuous improvement secara konsisten dan berkelanjutan di Perusahaan, kami dukung melalui pelatihan- pelatihan Continuous Improvement Program (CIP), antara lain pemahaman dasar CIP, pengenalan seven tools of quality improvement dan peningkatan kompetensi pekerja baik kompetensi teknis sampai manajerial. Upaya-upaya ini Perusahaan tempuh untuk meningkatkan kesadaran akan budaya dan semangat continuous improvement.
Efforts to run a cycle of continuous improvement consistently and continuously in the company are supported through continuous improvement program (cip) trainings, among others, a basic understanding of cip, introduction of the seven tools of quality improvement and improving worker competence, both in technical and managerial. company's efforts were taken to raise awareness of continuous improvement culture and spirit.
î Konvensi Mutu Perusahaan berkomitmen untuk menjadikan Sistem Manajemen Mutu sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tolak ukur kinerja pekerja, kinerja bisnis dan rencana pembinaan pekerja. Wujud nyata dari komitmen ini adalah dengan Konvensi Mutu yang
î Quality Convention The company is committed to turn quality management system as an integral part of the benchmark of workers performance, business performance and employee development plans. concrete manifestation of this commitment is shown by conducting a quality
143
Corporate Annual Report 2014
QUALITY, HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT MANAGEMENT SYSTEM
kami adakan satu tahun sekali. Konvensi Mutu ini adalah sarana untuk berbagi ilmu dan pengalaman, promosi karya mutu, ajang pemberian penghargaan, serta ajang kompetisi yang diikuti oleh karya unggulan buah hasil tim Gugus Kendali Mutu (GKM), Project Kendali Mutu (PKM) dan Sumbang Saran (SS).
convention once a year. quality convention is a means of sharing knowledge and experience, promotion of quality work, awarding event, as well as competitions that are followed by featuring excellent team works of Quality Control Task Force (QCTF), Quality Control Project (QCP) and Suggestions System (SS).
Berikut ini adalah Pencapaian tim mutu Perusahaan di berbagai ajang Konvensi Mutu selama tahun 2014:
Here is a quality achievement team of the company in various events during the 2014 quality convention:
No CIP Gugus Tema/Judul
Awards Konvensi Award Antar Anak Perusahaan Konvensi Korporat Direktorat APQ Awards Pemasaran
Award Konvensi Nasional TKMPN
1 PKM Profit Upaya Peningkatan Revenue Gold Gold Gold Melalui Layanan Co Branding Pada Kartu Pas RFID Pelanggan PT. Pertamina Retail 2 GKM Lekra Upaya Mencegah hilangnya Omset Gold Silver SPBU Akibat Proses Kalibrasi Tangki Pendam dengan Metode Koreksi Tabel Tangki melalui Penjualan DI SPBU COCO 31.131.01 PRAMUKA" 3 SS Junaidi Pemanfaatan Ruang Tidak Gold Bak Air Terpakai Sebagai Bak Penampung Air Hujan Dan Air Tanah Untuk s Sarana Sanita Dan Car Wash DI SPBU COCO Rawa Makmur Bengkulu
Bronze
4 GKM Cuk Upaya Peningkatan Pelayanan Silver Ke pada Calon Pelanggan Dengan Menggunakan Media Internet di PT. Pertamina Retail
5 GKM Berkas Upaya Penurunan Biaya Listrik Silver Melalui Penggant i an List Harga pada Totem dengan Sistem Manual di SPBU COCO Kemang 6 SS Alvan Optimalisasi Program CSW Dengan Silver Penambahan Simulasi Pada Saat Briefing Shift DI SPBU COCO Otista Jakarta 7 SS Junaidi Pemberian sarung Pelapis pada Silver selang Selang Dispenser Sebagai pengaman Selang dan Promosi Di SPBU COCO Rawa Makmur Bengkulu 8 SS Junaidi Penggunaan Cansteen Tembok Silver Cansteen Sebagai Pembatas antrian Jalur Pengisia Pada Roda Dua DI SPBU COCO Bengkulu 9 SS Hariz Yuri Mempercepat Pelayanan pada Silver Antrian Sepeda Motor Dengan Menempatkan Kasir Berjalan di SPBU COCO Ketintang
Corporate Annual Report 2014
144
SISTEM MANAJEMEN MUTU, KESELAMATAN KESEHATAN KERJA & LINDUNG LINGKUNGAN
5
No CIP Gugus Tema/Judul
Awards Konvensi Award Antar Anak Perusahaan Konvensi Korporat Direktorat APQ Awards Pemasaran
Award Konvensi Nasional TKMPN
10 SS Suryo Andi Peningkatan Pelayanan Dengan Silver Menambah Fasilitas Pengisian Angin di Lalur Red Carpet Di SPBU COCO Pramuka 11 SS Junaidi Pemberian Stiker V-Kool Pada Stiker Layar Key Pad dan digital Dispenser Sebagai Sarana Pelindung Operasional Dispenser di SPBU COCO Rawa Makmur Bengkulu
Bronze
12 SS Andi Promosi Penjualan Pertamax Series Media Kemasan & NFR dengan Menggunakan Promosi Segitiga Media Papan Informasi
Bronze
13 SS Anendro/ Efisiensi Electrical Cost dengan Umar Merubah Perilaku Pengguna Listrik Melalui Penerapan jam on/off Perangkat Electrical Sesuai SOP di SPBU COCO Pakuwon City
Bronze
14 SS Donni Upaya Peningkatan Sales Voucher Bani BBK Melalui Penjualan Voucher di Bright Store SPBU COCO
Bronze
1 PKM Profit
Convention Award (Groups) Corporate National Awards Konvensi (Gugus) Convention Award Convention Inter Subsidiary APQ Awards Award Directorate of Marketing TKMPN
Co-Branding Service on Gold Gold Gold PT. Pertamina Retail Customer’s By Pas RFID Card to Increase Revenue Correction Method of Table Tank Gold Silver in efforts to prevent turnover loss due to Tank Pendam Calibration Process at retail outlets COCO IN 31.131.01, COCO 31.131.01 PRAMUKA
3 SS Junaidi Utilization of Unused Space for Gold Bak Air Rain Water and Groundwater Reservation Groundwater Reservation as a Sanitation and Car Wash Facility AT COCO Fueling Station Rawa Makmur, Bengkulu
Bronze
4 GKM Cuk Increasing Service to Prospective Customer Silver by Utilizing Internet Media at PT. Pertamina Retail
In the spirit of The Company as an example of exellent Fueling Station Management, professional and careful implementation of daily business activities is vital. Based on the awareness that the business managed by The Company is a high risk business, its process required clear procedure to ensure the security, health and safety of the workers, consumers, facilities, environments, and the general public.
Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindung Lingkungan (K3LL) merupakan salah satu prioritas penting bagi Perusahaan. Sistem ini dilaksanakan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja serta lingkungan dari kecelakaan maupun pencemaran lingkungan untuk menciptakan suatu SPBU dan SPBG yang aman dan nyaman.
The Health, Safety and Environment (HSE) Management System is on one of the top priorities of The Company. This system is implemented to ensure the health and safety of the workers and its working environment from incidents or environmental pollution to create a safe and comfortable Fueling and Gas Fueling Stations.
Target Perusahaan adalah untuk menjadi Perusahaan ritel terdepan dengan lingkungan kerja yang aman, bebas dari insiden dan pencemaran lingkungan, dan kepuasan pelanggan melalui produk premium dan kualitas layanan. Upaya Perusahaan untuk mencapai standar pelayanan kelas dunia yang sesuai dengan sistem K3LL adalah: 1. Mematuhi peraturan sesuai dengan buku panduan K3LL Pertamina Direktorat Pemasaran dan Niaga, Oktober 2008 2. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memasar kan produk yang berkualitas, aman dan ramah lingkungan serta menjadikannya sebagai daya saing Perusahaan
The Company’s target is to be the top retail company with a safe working environment, free from incidents and environmental pollution, and customer satisfaction through premium product and service quality. The Company’s efforts to achieve a worldclass service that complies with the HSE system are:
Corporate Annual Report 2014
No CIP Group Theme/Title (Gugus)
2 GKM Lekra
Dalam semangat Perusahaan sebagai contoh pengelolaan SPBU yang baik, pelaksanaan kegiatan usaha secara profesional dan hati-hati sangatlah penting. Didasari kesadaran bahwa bisnis yang dikelola Perusahaan merupakan bisnis dengan risiko tinggi, dalam prosesnya diperlukan prosedur yang jelas untuk memastikan keselamatan, kesehatan dan keamanan pekerja, konsumen, fasilitas, lingkungan, juga masyarakat luas.
145
QUALITY, HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT MANAGEMENT SYSTEM
1. Complying with regulations of the HSE guidebook of Pertamina Directorate of Marketing and Comerece, October 2008 2. Prioritising customer satisfication by distributing quality, safe and enviromentally friendly product as The Company competitive edge
5 GKM Berkas Electricity Cost Reduction Through Silver List Prices Replacement on Totem with Manual System at COCO Kemang Fueling Stations 6 SS Alvan Optimization of CSR Program Silver by Adding Simulation on Shift Briefing AT COCO Fueling Stations, Otista, Jakarta 7 SS Junaidi Provide gloves Upholstery in Silver selang Hose Dispenser as safety measure as well as Promotion activities at COCO fueling stations Rawa Makmur Bengkulu 8 SS Junaidi The use of Cansteen Wall Silver Cansteen As queues Boundary Line Charging for motorcycles at COCO fueling stations Bengkulu 9 SS Hariz Yuri Accelerate Services for Silver Motorcycles Queue with walking-cashier at COCO Fueling Stations, Ketintang 10 SS Suryo Andi Improving Service by Adding Silver Air Filling Stations at Red Carpet Lane of COCO Fueling Stations Pramuka 11 SS Junaidi Applying V-Kool Stickers on Stiker Dispenser keypad and digital screen as protection at COCO Fueling Stations Rawa Makmur Bengkulu
No Quis eum Lorem Lorem/Ipsum
Bronze
Lorem Ipsum Quis autem vel eum Quis eum
Lorem Ipsum Lorem Ipsum Quis autem vel eum Quis eum Quis eum Quis No CIP Corporate Annual Report 2014
146
5
SISTEM MANAJEMEN MUTU, KESELAMATAN KESEHATAN KERJA & LINDUNG LINGKUNGAN
No CIP Groups Theme / Title Convention Award (Groups) (Gugus) Awards Konvensi (Gugus) Inter Subsidiary 12 SS Andi Media Promosi
PERTAMAX Series Packaging & NFR Sales Promotion Using Triangle Media Information Board
Bronze
13 SS Anendro/ Efficiency of Electrical Cost Umar by Changing Electricity User’s Behavior Through Application of on/off hour on Electrical devices in accordance with SOP at COCO Fueling Stations Pakuwon City
Bronze
14 SS Donni Bani
Bronze
BBK Vouchers Sales in order to to increase sales in Bright Store COCO fueling stations
3. Mencegah dan menanggulangi kecelakaan, bahaya kebakaran dan ledakan, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan, melalui upaya pembinaan serta melakukan integrasi aspek K3LL 4. Mengikuti pedoman di bawah SI, GSI & AT Modul Sertifikasi PT Pertamina (Persero) 2010. Mematuhi perundangundangan dan persyaratan lainnya yang Dalam semangat Perusahaan sebagai contoh pengelolaan SPBU yang baik, pelaksanaan kegiatan usaha secara profesional dan hatihati sangatlah penting. Didasari kesadaran bahwa bisnis yang dikelola Perusahaan merupakan bisnis dengan risiko tinggi, dalam prosesnya diperlukan prosedur yang jelas untuk memastikan keselamatan, kesehatan dan keamanan pekerja, konsumen, fasilitas, lingkungan, juga masyarakat luas. Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindung Lingkungan (K3LL) merupakan salah satu prioritas penting bagi Perusahaan. Sistem ini dilaksanakan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja serta keamanan lingkungan kerja dari kecelakaan maupun pencemaran lingkungan untuk menciptakan suatu SPBU yang aman dan nyaman. Target Perusahaan adalah untuk menjadi Perusahaan ritel terdepan dengan lingkung an kerja yang aman, bebas dari insiden dan pencemaran lingkungan, dan kepuasan pelanggan melalui produk premium dan kualitas layanan. 5. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran ke bijakan K3LL kepada semua personil di lingkungan kerja Perusahaan 6. Selalu konsisten dalam upaya peningkatan perbaikan yang berkelanjutan
147
Corporate Annual Report 2014
Corporate Convention Award APQ Awards
TKMPN
QUALITY, HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT MANAGEMENT SYSTEM
National Convention Award
3. Preventing and eradicating incidents, fire and ezplosion hazards, work-related illness and enviromental pollution, through supervisory efforts and the integration of HSE aspects 4. Following the guidelines under the SI, GSI and AT certification Modules of PT Pertamina (Persero) 2010. Complying with the law and other requirements in relation to HSE, which is also impelemented in all operational activities. Running a high-risk business, The Company realized the necessary of clearly procedures. Procedures kept the workers, consumers, environmental facilities and also people around safe, health, and secure. The Company put HSE as priority because The Company tend to becoming a leader on retail company that make a safe and secure working environment, free from incidents and pollution, and customer's satisfaction guaranteed by providing premium class products and services. 5. Communicating and embedding awareness of HSE policies to all personels in The Company’s working environment 6. Maintaining consistency in sustainable improvement efforts.
Penyerahan Piagam CIP di Kantor Pusat PT Pertamina Retail, 18 September 2014
Convention CIP level Corporate di Kantor Pusat PT Pertamina (Persero), 10 November 2014
Corporate Annual Report 2014
148
5
SISTEM MANAJEMEN MUTU, KESELAMATAN KESEHATAN KERJA & LINDUNG LINGKUNGAN
HSE PYRAMID 2014 Fatality DAYS AWAY FROM WORK
- Total jam Kerja Selamat : 10.324.264 - Zero Fatality di tahun 2014
0
RESTRICTED WORK DAYS CASES
0
TRIR (Total Recordable Incident Rate)
0
MEDICAL TREATMENT ENVIRONMENTAL DAMAGE
0
FIRST AID CASES
0
PROPERTY DAMAGE
0,00
6
FIRE NEAR MISS
Pencapaian HSE Pertamina Retail 2014
0
14 10
Total Recordable Incident Januari - Desember 2014 Total Non Recordable Accident Januari - Desember 2014 TRIR ( Total Recordable Incident Rate ) Januari - Desember 2014
: 0 Kasus : 30 Kasus : 0,00
î Standar Penerapan K3ll Budaya K3LL di Perusahaan dibangun melalui pertemuan internal fungsi yang dilakukan secara berkala. Kebijakan K3LL yang dikeluarkan oleh manajemen Perusahaan menitikberatkan pada penerapan langkah-langkah untuk memastikan K3LL. Dalam aktifitas kegiatannya, standar yang diterapkan adalah: 1. ISO 14001 UNTUK Environment Management System. 2. OHSAS 180001 Occupational Health and Safety Zone adalah untuk mengelola aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3). 3. OSHA untuk Occupational Safety and Health Administration. 4. K3 Occupational Health and Safety. 5. ISM Occupational Health and Safety.
î Standard Hse Implementation The HSE culture in The Company is built through periodical internal meeting of functions. The HAS policies issued by The Company management emphasise on the implementation of stages to ensure HSE. In its implementation activities, the standards applied are: 1. ISO 14001 for Environment Management System. 2. OHSAS 180001 Occupational Health and Safety Zone is to manage aspects of occupational health and safety (K3). 3. OSHA for Occupational Safety and Health Administration. 4. K3 Occupational Health and Safety. 5. ISM Occupational Health and Safety.
Dalam upayanya meningkatkan citra Perusahaan sebagai pengelola SPBU terbaik di industrinya, Perusahaan senantiasa memperbaiki kinerja Perusahaan di segala aspek, terutama sistem K3LL. Implementasi K3LL yang menyeluruh untuk memastikan kegiatan usaha yang aman dan sesuai dengan nilainilai keselamatan kerja yang berlaku.
In its efforts to improve The Company’s image as the best Fueling Station manager, The Company continously improves its performance. In all aspects especially in the implementation of HSE. HSE is conducted throughly to ensure the safe conduct of business that complies with the applicable occupational safety.
Pada tahun 2014, pelaksanaan sistem K3LL lebih terfokus pada pengembangan K3LL sebagai budaya kerja yang terintegrasi
In 2014, the implementation of HSE system focused on the establishment of HSE as a work culture integrated with all parts of
149
Corporate Annual Report 2014
QUALITY, HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT MANAGEMENT SYSTEM
dengan semua bagian Perusahaan. Upaya-upaya tersebut diwujudkan dalam program-program K3LL yang dilakukan pada tahun 2014, meliputi: 1. Penerapan Sistem Pengelolaan Keselamatan yang diberlakukan kepada mitra, yang mewajibkan dijalankannya Fungsi Keselamatan Perusahaan di SPBU masing-masing dan kepatuhan pada pelaksanaan kaidah dan program K3LL 2. Melakukan Preventive Maintenance dalam bentuk inspeksi dan kunjungan tiba-tiba oleh manajemen untuk mengurangi risiko kerusakan serta kerugian Dalam implementasi kinerja K3LL pada tahun 2014 secara keseluruhan terjadi beberapa insiden yang tercatat oleh Fungsi HSE, yaitu: 1. (Property Damage) Terjadi kebakaran di kanopi tiang pulau pompa 3 SPBU COCO Rawa Makmur pada tanggal 26 Januari 2014 dan mengakibatkan kabel-kabel, saklar dan ohm saklar terbakar. 2. (NearMiss) Saat pengisian full tank di bajaj konsumen di SPBU COCO Industri, tiba-tiba supir bajaj tersebut menarik nozzle dari tangki bajaj sehingga minyak menyem bur supir tersebur. Kejadian ini terjadi pada tanggal 10 Februari 2014. 3. (Fire) Terjadi kebakaran pada mobil konsumen akibat korsleting arus listrik pada tanggal 12 Februari 2014 di SPBU COCO Kuningan. Tidak ada aset SPBU yang terkena dampak, hanya pemakaian APARnya saja. 4. (Property Damage) Selang pulau pompa 3 dan 4 SPBU COCO Fatmawati II tertarik oleh mobil konsumen saat pengisian belum selesai pada tanggal 16 Februari 2014. Kerusakan terjadi pada selang nozzle pulau pompa 3 dan 4 dan akan diganti oleh pihak konsumen. 5. (NearMiss) Operator SPBU COCO Industri tersembur Premium ketika melepaskan nozzle dari tangki peng isian di mobil konsumen karena belum melepas kunci nozzle pada tanggal 23 Februari 2014. 6. (Property Damage) Hujan deras dan angin kencang yang melanda SPBU COCO Modernland pada tanggal 24 Februari 2014 mengakibatkan fasilitas air dan angin SPBU rubuh. Hal ini selain disebabkan karena hujan dan angin kencang tersebut, kerangka besi fasilitas tersebut juga sudah berkarat dan rapuh. 7. (Fire) Pohon bambu yang ada di area perumahan sebelah SPBU Yos Sudarso Medan (dekat tembok mushola) terbakar pada tanggal 22 Maret 2014. 8. (Property Damage) Bus “Dieng Indah” menabrak tiang kanopi pulau pompa 6 SPBU COCO Cipularang B pada hari Senin tanggal 31 Maret 2014 sekitar pukul 04.30 WIB. 9. (Fire) Terjadi kebakaran di ruang genset SPBU COCO Merak Jingga Medan akibat terbakarnya stabilizer di ruang genset pada tanggal 22 April 2014.
The Company. Those efforts are embodied in the HSE programs conducted in 2014, which include: 1. Implementation of Safety Management System to all partners, which requires the implementation of The Company’s Safety function in their respective Fueling Station and compliance to HSE principles. 2. Implementation of Preventive Maintenance in the form of inspection and unannounced visit by the management to reduce damage risk and loss.
Through out 2014, overall incidents recorded by the HSE function in implementation, are: 1. (Property Damage) Fire on the pump island canopy pole 3 COCO fuel stations Rawa Makmur on January 26, 2014 and resulted in cables, switches and switch ohm burned. 2. (NearMiss) When driver of bajaj fill the tank full at COCO Industry Fueling Stations, suddenly the bajaj driver pull the nozzle out of the tank so that the driver gushed in oil. This incident occurred on February 10, 2014. 3. (Fire) Fire on consumer car due to short circuit, on February 12, 2014 at COCO Brass Fueling Stations. There are no affected assets, APAR use only. 4. (Property Damage) Hose pump island number 3 and 4 at COCO Fatmawati II Fueling Station were drawn by consumer car when charging is not completed. The incident occurred on February 16, 2014. Hose nozzle on pump island 3 and 4 were damaged and will be replaced by the consumer. 5. (NearMiss) COCO Industry Fueling Stations operator was sprayed by fuel when releasing the nozzle in car because consumer is not removing the nozzle lock on February 23, 2014. 6. (Property Damage) Heavy rain and strong wind that hit COCO Modernland Fueling Stations on February 24, 2014 resulted in water and wind facilities collapsed. The metal frame of the facility also already rusty and brittle. 7. (Fire) Bamboo tree in a residential area next to Yos Sudarso Fueling Station (near the mosque wall) were burned on March 22, 2014. 8. (Property Damage) "Dieng Indah" bus hit canopy pole of pump island number 6 of COCO Cipularang B Fueling Stations on Monday, March 31, 2014 around 04.30 AM. 9. (Fire) Fire in the generator room of Merak Jingga COCO Fueling Stations, Medan, due to the stabilizer burn in generator room on April 22, 2014.
Corporate Annual Report 2014
150
5
SISTEM MANAJEMEN MUTU, KESELAMATAN KESEHATAN KERJA & LINDUNG LINGKUNGAN
10. (Fire) Pada tanggal 14 Mei 2014 terjadi pemadaman listrik di sekitar wilayah SPBU COCO Yos Sudarso M edan. Tiba-tiba trafo PLN meledak dan terbakar. 11. (Fire) Pada tanggal 16 Mei 2014 terjadi kebakaran pada uap di atas tangki Pertamax dan merambat ke tangki Bio Solar dan Solar non Subsidi SPBU COCO Kemang. Kejadian tersebut terjadi sesaat setelah mobil tangki Pertamax datang untuk melakukan bongkar BBM. 12. (Fire) Pada tanggal 24 Mei 2014 di SPBU COCO Serang motor konsumen terbakar dekat pulau pompa 4 akibat korsleting listrik. 13. (NearMis) Pada tanggal 29 Mei 2014 di SPBU COCO Sepinggan Balikpapan terjadi kebakaran yang muncul dari kap mesin mobil konsumen yang hendak mengisi BBM jenis Premium di pulau pompa 3. 14. (NearMiss) Pada tanggal 6 Juni 2014 di SPBU COCO Pramuka Jakarta terjadi kebakaran yang berasal dari mobil konsumen (angkot) Suzuku Carry yang telah selesai mengisi Premium. 15. (NearMiss) Pada tanggal 14 Juni 2014 terjadi kepulan asap di tiang listrik depan SPBU COCO Kemang Jakarta. Sekitar 5 menit kemudian terjadi percikan api. Pihak SPBU segera berupaya untuk mencegah percikan api tersebut menjadi lebih besar dengan menyemprotkan APAB ke tiang listrik tersebut. 16. (NearMiss) Pada tanggal 25 Juni 2014, konsumen melihat api dari kabel instalasi solar cell SPBU COCO Cililitan. Diduga api tersebut muncul karena kondisi kabel yang rapuh dan tidak dapat menerima energi solar cell sebagai supply untuk energi PLN. 17. (Property Damage) Pada tanggal 1 Juli 2014, truk yang sedang membawa besi menabrak sign produk dispenser 3 SPBU COCO Karawaci dan mengakibatkan sign produk penyok. 18. (Property Damage) Pada tanggal 14 Juli 2014 selang nozzle pulau pompa 2 SPBU COCO Rawamakmur tertarik oleh Pump Truck Colt Diesel. 19. (Fire) Pada tanggal 16 Juli 2014, mobil angkutan umum tiba-tiba meledak selesai mobil tersebut mengisi Premium di Pulau pompa 3 SPBU COCO Rawamakmur. 30 menit kemudian, ledakan kedua terdengar kembali dari mobil angkot tersebut yang sudah dibawa keluar SPBU. Mobil tersebut ternyata berisi 7 buah tabung LPG @3Kg. Penyebab ledakan tersebut diduga akibat kumpulan uap gas sisa dari tabung dan kondisi mobil yang tertutup rapat (jendela dan pintu mobil ditutup rapat). 20. (Fire) Pada tanggal 28 Juli 2014 di SPBU COCO Dago Bandung terjadi ledakan dan terbakarnya kompor listrik / fryer dari dapur Bright Cafe. Ledakan dan kebakaran tersebut terjadi karena kesalahan dari pramuniaga yang menyalakan kompor tersebut padahal kompor tersebut sedang rusak dibeberapa komponen listriknya.
151
Corporate Annual Report 2014
10. (Fire) Power outage around Yos Sudarso, Medan Coco Fueling Stations on May 14, 2014. PLN transformer suddenly exploded and caught fire. 11. (Fire) Fire in vapor above PERTAMAX tank and it propa gate into the Bio Solar and nonsubsidies Solar tank, in Kemang COCO Fueling Stations, on May 16, 2014. The incident occurred shortly after the P ERTAMAX tank car unloaded its content. 12. (Fire) Fire at COCO Fueling Stations, Serang, on a motorcycle, occurred near the island pump 4, on Omay 24, 2014, due to short circuit. 13. (NearMis) Fire emerged from the hood of a car at pump island of Premium 3 of COCO Fueling Stations Sepinggan, Balikpapan, on May 29, 2014, 14. (NearMiss) Fire coming from Carry Suzuki, a public transportation car that has finished filling at COCO fuel stations Pramuka, Jakarta, on June 6, 2014. 15. (NearMiss) On June 14, 2014 smoke comes out in front of electric pole COCO fueling stations, Kemang, Jakarta. About 5 minutes later it sparks. Fueling Stations officer immediately conducted a series of action to prevent sparks grew bigger by spraying APAB to the power pole. 16. (NearMiss) On June 25, 2014, consumers saw fire come out from the solar cell installation cable of COCO fueling stations, Cililitan. The fire allegedly caused by fragile wires and it can not receive the solar cell energy as supply for PLN. 17. (Property Damage) On July 1, 2014, tronton with police plate number B9975VO which was carrying iron hit a fueling station sign product dispenser 3 of COCO Fueling Stations, Karawaci, and resulted a dent on product sign. 18. (Property Damage) On July 14, 2014, 2 hose nozzle of pump island at COCO fueling stations, Rawamakmur, was drawn by Colt Diesel Dump Truck. 19. (Fire) On July 16, 2014, public transportation suddenly exploded after it finished filling at Island pump 3 COCO Fueling Stations, Rawamakmur. Thirty minutes later, a second explosion came out from the same car. The car was found to contain seven pieces of LPG @ 3kg tube. The cause of explosion is thought to result from residual gas vapor that are collected from tube and the lack of air circulation in a car (the car windows and doors closed tightly). 20. (Fire) On July 28, 2014, explosions and fire was coming from electronic cooker/fryer at Bright Café Kitchen of COCO Fueling Stations. The explosion and fire occurred due to the fault of the salesperson who lit the stove when some of its electrical components are damaged.
QUALITY, HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT MANAGEMENT SYSTEM
21. (Fire) Tiba-tiba muncul percikan api dari angkot yang sedang mengisi Premium dan saat yang bersamaan, supir melakukan perbaikan accu. Pengisian dilakukan di pulau pompa 2 SPBU COCO Tentara Pelajar pada tanggal 1 September 2014. Kejadian tersebut tidak menyambar ke peralatan SPBU namun cukup membuat panik. 22. (Fire) Becak motor milik konsumen SPBU COCO Katamso Medan terbakar pada tanggal 10 September 2014. Penyebabnya diduga berasal dari karburator yang bocor sehingga menetes ke busi yang masih panas dan menimbulkan api. 23. (Fire) Mobil Avanza yang sedang parkir di area pintu keluar SPBU MT. Haryono Jakarta tiba-tiba mengeluarkan api pada tanggal 11 September 2014. Peristiwa ini disebabkan oleh korsleting pada soket lampu depan mobil yang baru terpasang. 24. (NearMiss) Tiang rambu jalur BBK tiba-tiba terjatuh dan menimpa mobil konsumen SPBU COCO MT. Haryono Jakarta pada tanggal 11 September 2014. 25. (NearMiss) Kendaraan yang sedang antri untuk melakukan pengisian BBM SPBU COCO Pramuka tibatiba mengeluarkan asap pada tanggal 26 September 2014. Tidak ada aset SPBU yang rusak akibat peristiwa tersebut. 26. (NearMiss) Terjadi percekcokan antar konsumen yang ingin mengisi BBM di SPBU COCO Sorong pada tanggal 27 September 2014. 27. (Fire) Becak motor konsumen terbakar di SPBU COCO Sei Ladi Batam akibat adanya korsleting kabel badan motor tersebut pada tanggal 29 September 2014. 28. (Fire) Terjadi korsleting pada stabilizer utama SPBU COCO Pondok Indah pada tanggal 14 Oktober 2014 dan mengakibatkan operasional SPBU terhenti selama 6 jam untuk perbaikan. 29. (NearMiss) Motor konsumen yang telah selesai dilakukan pengisian Premium tiba-tiba mengeluarkan percikan api dan menyambar ke kabel aki di jarak ±5 meter dari pulau pompa 4 SPBU COCO Narogong Bekasi pada tanggal 3 November 2014. Peristiwa tersebut tidak sampai merusak aset SPBU. 30. (Fire) Konsumen motor yang telah selesai melakukan pengisian BBM di SPBU COCO Kaligarang Semarang, saat hendak menyalakan motornya tiba-tiba keluar percikan api. Motor tersebut langsung dibawa menjauhi SPBU. Kejadian tersebut terjadi pada taggal 25 Desember 2014.
21. (Fire) Suddenly a spark coming form public transportation that is fueling premium, and at the same time the driver repairing batteries. Charging is done in pump island two at COCO Fueling Stations Tentara Pelajar, on September 1, 2014. The incident did not spread to the gas station equipment, but enough to create a panic. 22. (Fire) Consumer-owned motor tricycles was burned at COCO Fueling Stations Katamso, on September 10, 2014. The cause is thought to have come from a leaky carburator so that it drips into a hot spark plug and cause a fire. 23. (Fire) Avanza car that was parked in exit area of MT. Haryono Fueling Stations, Jakarta suddenly put out a fire on September 11, 2014. This event was caused by a short circuit in the new installed headlights socket. 24. (NearMiss) Signs pole of BBK lane suddenly fell and hit consumers cars at COCO fueling stations MT. Haryono, Jakarta on September 11, 2014. 25. (NearMiss) Vehicle that is in queue to fill the fuel at COCO Fueling Stations, Pramuka, suddenly smoke on September 26, 2014. No gas station assets was damaged by the incident. 26. (NearMiss) Bickering occurred among consumers who want to fill fuel at the COCO Fueling Stations, Sorong, on September 27, 2014. 27. (Fire) Motor tricycles was burned at COCO Fueling Stations, Sei Ladi Batam due to motor cable short circuit on September 29, 2014. 28. (Fire) Short circuit occurs on the primary stabilizer of COCO fueling stations Pondok Indah, on October 14, 2014 and resulted in petrol stations halted operations for 6 hours for repairation. 29. (NearMiss) Consumers motorbike who have completed filling suddenly emit sparks and the fire grabbed onto the battery cable at a distance of 5 meters from pump island 4 at COCO Fueling Stations, Narogong Bekasi, on November 3, 2014. The event was not causing any damage to gas station assets. 30. (Fire) Suddenly sparks came out from consumers motorbike who have completed filling at COCO Fueling Stations, Kaligarang Semarang, when it was just turn on. The bike is immediately taken away from the pump. The incident occurred on December 25, 2014.
Corporate Annual Report 2014
152
SISTEM MANAJEMEN MUTU, KESELAMATAN KESEHATAN KERJA & LINDUNG LINGKUNGAN
5
QUALITY, HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT MANAGEMENT SYSTEM
Kegiatan Briefing Di Spbu COCO 31.103.03 Cikini (8 Oktober 2014) Briefing at Fueling Stations at COCO 31.103.03 Cikini Fueling Station, October 8, 2014
HSE Performance 2014
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sept Oct Nov Dec
Fatalities
- - - - - - - - - - - -
Days Away From Work
- - - - - - - - - - - -
Restricted Work
- - - - - - - - - - - -
Days Cases
- - - - - - - - - - - -
Medical Treatment Cases
- - - - - - - - - - - -
Environmental Damege
- - - - - - - - - - - -
First Aid
- - - - - - - - - - - -
Property Damage
1 2 1 - - - - - - - - -
Fire
- 1 1 1 3 - 2 - 4 1 - 1
Near Miss
- 2 - - 1 3 - - 3 - 1 -
4,5 Briefing dilakukan oleh tim HSE
4 3,5 3 2,5 2 1,5
Prosos pengecekan Fill Point
Tim HSE sedang melakukan deeping
Perbaikan secara berkala totem SPBU
Pengecekan kondisi Tank Sumb
1 0,5 0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sept Oct Nov Dec
Fatality
153
DAFW
Corporate Annual Report 2014
RWDC
MDC
Enviro
FA
PD
Fire
NM
Corporate Annual Report 2014
154
5
SISTEM MANAJEMEN MUTU, KESELAMATAN KESEHATAN KERJA & LINDUNG LINGKUNGAN
Simulasi Keadaan Darurat SPBU Reg III SPBU COCO 31.401.01 Dago (19 Desember 2014) Emergency Simulation of Reg III Fueling Station at COCO 31.401.01 Dago Fueling Station, December 19, 2014
QUALITY, HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT MANAGEMENT SYSTEM
Simulasi Keadaan Darurat SPBU Reg IV Simulasi COCO 41.551.01 Lempuyangan (11 Juli 2014) Emergency Simulation of Reg IV Fueling Station at COCO 41.551.01 Lempuyangan Fueling Station, July 11, 2014
SPBU COCO 41.551.01 Lempuyangan, Yogyakarta
Simulasi Kebakaran dengan asap buatan
Tim HSE memberikan arahan pengamanan
Regu Pemadam Kebakaran melakukan pemadaman
Regu Pemadam Kebakaran melakukan pemadaman api
Situasi saat proses pemadaman berlangsung
Regu Pemadam Kebakaran melakukan persiapan pemadaman
Ketua Tim Pemadam Kebakaran melakukan briefing
155
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
156
Buka Puasa Bersama di Kantor Pusat PT Pertamina Retail, Jakarta, 8 Agustus 2014
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 157
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
158
6
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
VISI / VISION Menuju SPBU Peduli Masyarakat
Toward the Fueling Stations that care for community
MISI / MISSION Menciptakan SPBU yang peduli terhadap masyarakat dan sekitarnya dengan berlandaskan kepada komitmen Perusahaan atas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan To establish Fueling Stations that care for the neighborhood communities based on The Company’s Social and Environmental Responsibility commitment.
TUJUAN UMUM / STRATEGY ◗ Health-Responsibility Fueling ◗ Membudayakan hidup bersih ◗ SPBU sebagai etalase program Stations ◗ Education-Responsibility oksigen bagi kehidupan Fueling Stations ◗ Mengajak konsumen untuk ◗ Environment-Responsibility lebih ramah lingkungan Fueling Stations dan hidup budaya bersih ◗ Menggalang dukungan masyarakat sekitar SPBU TUJUAN KHUSUS / SPECIFIC OBJECTIVE ◗ Membudayakan hidup bersih ◗ SPBU sebagai etalase program oksigen bagi kehidupan ◗ Mengajak konsumen untuk lebih ramah lingkungan dan hidup budaya bersih ◗ Menggalang dukungan masyarakat sekitar SPBU To improve the use of renewable energy awareness ◗ Fueling Stations as the showcase of oxygen for life program ◗ Encouraging the customers to be more environmentally friendly and cultivate a clean culture life ◗ Mobilize community support around Fueling Stations’ neighboring area. ◗
159
Corporate Annual Report 2014
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Komitmen Kebijakan Pada tanggal 2 Oktober 2013 di Jakarta, Direktur Utama PT. Pertamina Retail, Toharso, menandatangani “Kebijakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)”. Penandatanganan ini menandai dimulainya komitmen Perusahaan untuk menjalankan kegiatan usaha secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan kemasyarakatan, dimana semua kebijakan operasi maupun produk tidak berdampak merugikan lingkungan maupun masyarakat.
On October 2nd, 2013, in Jakarta, The Company’s President Director, Mr Toharso, signed the “Corporate Social Responsibility (CSR) Policy”. The signing markes The Company’s commitent in conducting sustainable business by taking into account the environmental and social aspects, in which all operational and product policies may not adversely impact the environment and community. In addition, the stated Corporate Social Responsibility Policy is a form of The Company’s responsibility for the impacts its policies and activities have on the community and environment by means of transparent and ethical practices.
Selain itu, Kebijakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan tersebut juga merupakan bentuk tanggung jawab Perusahaan terhadap dampak yang diakibatkan oleh kebijakan dan kegiatannya kepada masyarakat dan lingkungan melalui perilaku yang transparan dan beretika. Dalam pelaksanaan kegiatan usaha tersebut, Perusahaan menerapkan kebijakan TJSL sebagai berikut:
In conducting its business activities, The Company adopts the following CSR policies:
1. Mempertimbangkan harapan semua Pemangku Kepentingan terkait dengan produk dan lingkungan di sekitar SPBU yang dikelola oleh Perusahaan. 2. Berkomitmen memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. 3. Menerapkan Kebijakan TJSL dalam pelaksanaan bisnis Perusahaan secara berkelanjutan. 4. Membangun interaksi sosial dan komunikasi yang baik deng an masyarakat di lingkungan lokasi unit operasional Perusahaan berada.
1. Taking into consideration the expectation of all Stakeholders regarding products and environment in the Fueling Stations managed by The Company. 2. Having a commitment to make contributions to the community and environment. 3. Sustainably implementing CSR Policy in The Company’s business. 4. Establishing social interaction and communication with the people around the Company’s operational unit.
Komitmen Perusahaan dalam mengintegrasikan program TJSL ke dalam kegiatan bisnis korporasi adalah:
The Company’s commitment in intergrating CSR programs into corporate business activities is as follows:
1. Mengatasi dampak negatif operasi Perusahaan melalui kepatuhan terhadap regulasi serta menciptakan nilai baru yang lebih baik kepada masyarakat dan lingkungan. 2. Memberikan manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan kepada masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi Perusahaan. 3. Meningkatkan reputasi Perusahaan, efisiensi, pertumbuhan usaha dan menerapkan meringankan risiko usaha.
1. Addressing the negative impacts of the Company’s operations by complying with the regulations and creating new and better values for the community and environment. 2. Providing social, economic and environmental benefits to the community, especially in The Company’s operational areas. 3. Improving the Company’s reputation, efficiency, business growth and mitigating business risks.
MANAJEMEN
MANAGEMENT
TJSL ialah salah satu alat yang dapat menjembatani Perusahaan dengan masyarakat sekitarnya. Perusahaan sebagai bagian dari masyarakat perlu berkontribusi kepada kesejahteraan masyarakat sekitar, dengan memperhatikan kebutuhan lingkungan, nilai budaya dan norma masyarakat di lingkungan Perusahaan atau unit usahanya.
CSR is one of The Company’s tools to establish a relationship with its community The Company as a part of the society need to contribute to the welfare of its community, by paying attention to the need of community, the cultural value and norm of the community of The Company or its business units. Corporate Annual Report 2014
160
6
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Pelaksanaan program TJSL merupakan wujud tanggung jawab Perusahaan sebagai bagian dari masyarakat di sekitarnya. Dilandasi kepercayaan bahwa SPBU merupakan bagian dari komunitas, Perusahaan beranggapan bahwa partisipasinya dalam berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan sangatlah penting.
The iplementation of CSR program is a form of The Company’s responsibility as a part of its community. Based on the belief that Fueling Stations are a part of the community, The Company views that its sustainable participation in contributing to the welfare of the society and the environment is at the utmost importance.
Karena itu, komitmen pengelolaan dan manajemen kegiatan TJSL Perusahaan harus berlandaskan pada: 1. Memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat berdasarkan harapan semua Pemangku Kepentingan terkait melalui bisnis Perusahaan untuk membangun interaksi sosial dan komunikasi yang baik dengan masyarakat di seluruh lokasi unit operasional Perusahaan. 2. Mewujudkan upaya Perusahaan dalam bentuk program “Pertamina Retail Peduli” yang bertujuan untuk membuktikan bahwa SPBU COCO peduli terhadap masyarakat dan sekitarnya.
Therefore, The Company’s commitment on CSR activity management is held on the basis of: 1. Making contributions to the community in accordance with the wish of all Stakeholders through The Company’s business to establish excellent social interaction and communication with the people around The Company’s operational units.
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTATION
Implementasi kegiatan TJLS Perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu Kegiatan Regular dan Kegiatan Non-Regular. Total dana baik dari Perusahaan maupun dari PT Pertamina (Persero) yang disalurkan untuk program TJSL pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 713.000.000.
The Implementation of The Company’s CSR activities is divided into two categories, namely Regular and Non-Regular Activities. Total funding both from The Company and PT Pertamina (Persero) provided for CSR program in 2014 is Rp713.000.000.
KEGIATAN TJSL REGULAR
REGULAR CSR ACTIVITIES
2. Manifesting the effort of The Company in “Pertamina Retail Cares” program, which aims to establish COCO Fueling Stations that show compassion to its community.
Kegiatan TJLS Regular merupakan kegiatan yang didanai oleh Perusahaan dan dalam pelaksanaan kegiatannya terwujud dalam Kebijakan Perusahaan sehari-hari, yaitu: ◗ Memastikan grading “PastiPas” selalu tercapai dalam penilaian secara periodik yang dilakukan auditor independen ◗ Menjadi contoh bagi pengelola SPBU lain dalam hal pengelolaan SPBU yang baik dan bertanggungjawab ◗ Menjaga dan memelihara perlengkapan sarana dan fasilitas serta sistem penunjang agar kualitas dan kuantitas BBM tetap terjamin sampai ke tangan masyarakat ◗ Mengadakan kegiatan Daurah di lokasi lingkungan SPBU yang bekerjasama dengan Badan Dakwah Islam PT Pertamina retail, dilakukan secara rutin satu kali dalam sebulan. ◗ Mengadakan program Donor Darah yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai bentuk kepedulian sosial kemasyarakatan Perusahaan secara rutin ◗ Rekrutmen tenaga lokal untuk pekerja di sekitar SPBU, untuk membantu pemberdayaan masyarakat sekitar SPBU.
Regular CSR program activities are funded by The Company and its activities are embodied in the day-to-day implementation of the following Company’s Policies: ◗ Ensuring “PastiPas” gradings reached in the periodic assessment conducted by independent auditor. ◗ Setting an example for other Fueling Station in terms of managing good and responsible Fueling Stations. ◗ Maintaining and protecting facilities and support systems to guarantee the quality and quantity of the oil fuel delivered to the society ◗ Regularly conducting da’wah activities around Fueling Stations neighboring area, in collaboration with PT Pertamina Retail’s Islamic Da’wah Organisation, once a month. ◗ Periodically conducting Blood Donor program in partneship with the Indonesian Red Cross (PMI) as a form of The Company’s routine social community care. ◗ Recruiting local workers from Fueling Station nearby area as contribution to the community empowerment of the neighboring Fueling Station.
KEGIATAN TJSL NON-REGULAR
NON REGULAR CSR ACTIVITIES
Kegiatan TJLS Non-Regular di dalam aktifitas bisnis Perusahaan merupakan kegiatan yang pelaksanaan usahanya mengikuti rencana penyusunan program jangka panjang Perusahaan
161
Corporate Annual Report 2014
Non-Regular CSR activities of The Company’s business activities are implemente in accordance with its long-term corporate program and elaborated in details in the annual program, as well as
CSR dalam rangka HUT PT Pertamina Retail ke 8 pada 1 Februari 2014
CSR Fogging di lingkungan SPBU COCO 31.133.01 Otista, Jakarta
CSR kepada anak yatim di SPBU COCO 31.139.02 Pulo Gadung, Jakarta, 19 Juni 20144 Mei 2014
CSR di lingkungan SPBU COCO 31.175.06 Kp. Bulu, Bekasi, 14 Mei 2014
Corporate Annual Report 2014
162
6
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
dan dirinci dalam program tahunan, serta menyesuaikan dengan pemetaan sosial dan penilaian kebutuhan untuk mengetahui lebih pasti kebutuhan masyarakat dan fokus menjawab kebutuh an tersebut dengan tetap sesuai dengan Kebijakan Perusahaan.
conducted according to socal mapping and needs assessment to gain accurate information on public’s needs and focus to address those needs in the accordance with The Company’s Policies.
Menindaklanjuti hal tersebut, tim lapangan Perusahaan saat melakukan pemetaan sosial dan penilaian kebutuhan menemukan bahwa fokus kegiatan TJLS Non-Regular di tahun 2014 ini adalah kegiatan yang mencakupi kegiatan di Up Skill Posyandu, kegiatan Fogging dan kegiatan program pengembangan taman baca.
As a follow-up of the matter, The Company’s field team has conducted social mapping and needs assessment and concluded the 2014 Non-Regular CSR Activities cover Integrated Service Post Cadre Up Skill activities, Fogging activities and children’s library development.
Berdasarkan hal tersebut, Perusahaan menyusun strategi utama untuk dapat menjawab tantangan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang terintegrasi dengan strategi bisnis Perusahaan, yaitu: ◗ Mengadakan kegiatan yang memiliki nilai tanggung ja wab Perusahaan yang di dalamnya termasuk konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional Perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. ◗ Mengadakan kegiatan yang memiliki dampak sosial dan berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Based on the foregoing, The Company has formatted the key strategy to address the challenges in meeting the public’s needs, which is intergrated with The Company’s Business strategy, as follows: ◗ Holding activities which have responsibility values of The Company’s, including consumers, employees, shareholders, communitues and environment, in all Company’s operational aspects, including economic, social and environmental aspects. ◗ Holding activities which generates social impacts and are strongly relevant to short and long-term sustainabile development.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Sesuai dengan strategi utama yang telah ditetapkan, maka penyusunan rencana program kegiatan TJLS Non- Regular di tahun 2014 fokus kepada upaya Perusahaan dalam pemberdayaan lingkungan sekitar SPBU COCO, dan memberikan bantuan-bantuan yang sifatnya berkelanjutan. Program-program TJLS NonRegular merupakan kegiatan yang diprakarsai pada tahun 2014 oleh Perusahaan dan didanai oleh PT Pertamina (Persero) yang diharapkan ke depannya menjadi program yang berkelanjutan.
In accordance with the main set strategies, accordingly the planning program preparation for the 2014 Non-Regular CSR activities focues on The Company’s effort in empowering the COCO Fueling Stations neighboring community and in making sustainable aid contributions. The Non-Regular CSR programs were initiated by the Company in 2014 and funded by PT Pertamina (Persero) and expected to be sustainable program in the future.
BIDANG KESEHATAN
HEALTH SECTOR
Pada hari pertama, peserta diberikan pelatihan mengenai teoriteori pelaksanaan program kesehatan di Posyandu, yang dilanjutkan dengan praktik semua teori yang telah disampaikan di hari pertama. Adapun anggaran Program “Up-Skill Kader Posyandu” yang telah disiapkan adalah sebesar Rp. 100.000.000,-. Dari jumlah peserta yang ditargetkan sebanyak 30 orang, dalam pelaksanaannya program ini telah mencapai target pesertanya dari total 15 SPBU COCO di wilayah Region III, yaitu :
On the first day, participants were given training on the theories of Posyandu health program implementation, followed by the practice of all theories that had been given on the frist day. “Posyandu Cadres Up-Skill” Program Budget was Rp100.000.000. Targeted participants are 30 from total of 15 COCO Fueling Stations within the Region III, which are:
“Up-Skill” Kader Posyandu Untuk meningkatkan reputasi Perusahaan sebagai Perusahaan yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan melalui SPBU yang berpartisipasi dalam mendukung kesehatan masyarakat di lingkungan SPBU guna mencipatakan generasi sehat, Perusahaan melaksanakan program pelatihan “Up-Skill Kader Posyandu” yang dilakukan selama 2 hari pada tanggal 6-7 Mei 2014 – lokasi Graha Rumah Sakit Pusat Pertamina.
No.
CSR Up Skill Posyandu di RS Pertamina, Jakarta, 6 Mei 2014
163
Corporate Annual Report 2014
Integrated Service Post (POSYANDU) Cadres “Up-Skill” To further estbalish The Company’s reputation as a responsible corporation and concern about the environment through Fueling Stations that participate in supporting the health of its neighboring communities in building a healthy generation, The Company implemented a “Posyandu Cadres Up-Skill” training program, which was held for 2 days on May 6-7, 2014—located in Graha Rumah Sakit Pusat Pertamina.
FUELING STATIONS
POSYANDU
NUMBER OF PARTICIPANTS
1
SPBU SAMANHUDI – 31.107.02
FLAMBOJAN
2
2.
SPBU PULOGADUNG – 31.139.02
TERATAI PUTIH
2
3.
SPBU PERMATA HIJAU – 31.122.03
PISANG RAJA
2
4.
SPBU MT. HARYONO – 31.128.02
YASMIN
2
5.
SPBU MAJAPAHIT – 31.175.02
KENANGA 10
2
6.
SPBU HYUNDAI – 31.175.04
KENANGA 4
2
7.
SPBU MARGONDA – 31.164.01
KENCANA UNGU
2
8.
SPBU CIPULARANG A – 31.411.02
TULIP II
2
9.
SPBU CIPULARANG B – 31.411.01
TULIP III
2
10.
SPBU CILILITAN – 31.136.02
HARAPAN IBU
2
11.
SPBU CIBUBUR – 31.164.02
AHMAD EFFENDI
2
12.
SPBU AZELA – 31.175.01
KENANGA 3
2
13.
SPBU ALAM SUTERA – 31.153.03
CENDRAWASIH
2
14.
SPBU TENDEAN – 31.127.02
ANGGREK
2
15.
SPBU TAMAN ROYAL – 31.151.03
PINUS 7
2
Corporate Annual Report 2014
164
6
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
BIDANG PENDIDIKAN
EDUCATION SECTOR
Kegiatan program ini dilakukan selama 28 Mei-18 Juni 2014, dengan jangkauan 20 SPBU COCO yang berada di Indonesia. Adapun tujuan dari program kegiatan ini antara lain : ◗ Membangkitkan dan Meningkatkan minat baca sehingga terciptanya anak-anak yang cerdas ◗ Menjadi sebuah wadah kegiatan belajar anak-anak ◗ Mendukung program pemerintah dalam peningkatan kemampuan aksarawan baru dalam rangka pemberantasan buta aksara sehingga mereka yang telah “melek huruf” tidak menjadi buta aksara lagi
Program of activities carried out during May 28-June 18, 2014, that reach 20 COCO Fueling Stations around Indonesia. The purpose of the program activities include: ◗ Generating and Increasing interest in reading and thus creating intelligent children ◗ As a place for children’s learning activities ◗ Supporting government programs to increase the ability of the new literates in order to eradicate illiteracy so that those who have “literacy” does not become illiterate again
Adapun anggaran yang disiapkan Perusahaan untuk program ini sejumlah Rp. 300.000.000
Budget allocated by The Company for this program is Rp 300.000.000
Program Pengembangan Taman Baca Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian PT Pertamina Retail untuk mendekatkan akses bahan bacaan dalam upaya menumbuhkan minat baca masyarakat khususnya kepada anakanak. Sesuai dengan salah satu program CSR PT Pertamina Retail dalam hal program pendidikan.
Chlidren’s Libraries Development Program This activity is conducted as PT Pertamina Retail’ concern for closer access to reading materials in an effort to raise public interest in reading, especially to children. In accordance with one of the CSR program of PT Pertamina Retail in educational programs.
No. SPBU PAUD Fueling Station Eary Childhood Education & Development Program
WAKTU PELAKSANAAN Implementation CSR Taman Baca di lingkungan SPBU 31.131.01 Pramuka, Jakarta, 11 April 2014
1
SPBU – 31.401.01
DAGO - BANDUNG
18 Juni 2014
2
SPBU – 61.761.03
MT HARYONO
13 Juni 2014
3
SPBU – 31.137.01
PEKAYON
15 Juni 2014
4
SPBU – 31.127.01
BANGKA
15 Juni 2014
5
SPBU – 51.601.124
KETINTANG MADYA
13 Juni 2014
6
SPBU – 51.801.30
HAYAM WURUK
14 Juni 2014
7
SPBU – 41.575.01
MADEGONDO
28 Mei 2014
8
SPBU – 31.175.01
KAMPUNG BULUH BEKASI
18 Juni 2014
9
SPBU – 41.501.28
PENDURUNGAN SEMARANG
28 Mei 2014
10
SPBU – 31.114.03
JELAMBAR JAKARTA BARAT
15 Juni 2014
11
SPBU – 31.133.01
OTISTA JAKARTA TIMUR
15 Juni 2014
12
SPBU – 31.163.02
JAMPANG BOGOR
16 Juni 2014
13
SPBU – 31.161.13
CIMANGGU BOGOR
16 Juni 2014
14
SPBU – 31.127.02
TENDEAN - JAKARTA SELATAN
15 Juni 2014
15
SPBU – 31.168.01
JONGGOL - BOGOR
15 Juni 2014
16
SPBU – 31.131.01
PRAMUKA – JAKARTA TIMUR
15 Juni 2014
17
SPBU – 61.761.02
SEPINGAN - BALIKPAPAN
15 Juni 2014
18
SPBU – 61. 761.01
KARANG ANYAR – BALIKPAPAN
15 Juni 2014
19
SPBU – 31.134.01
BEKASI TIMUR – JAKARTA TIMUR
15 Juni 2014
20
SPBU – 31.139.01
CAKUNG – JAKARTA TIMUR
15 Juni 2014
165
Corporate Annual Report 2014
CSR di lingkungan SPBU 31.175.02 Majapahit, Lippo Cikarang, 20 November 2014
Corporate Annual Report 2014
166
6
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
BIDANG LINGKUNGAN
Penyuluhan Bahaya Yang Diakibatkan Gigitan Nyamuk dan Fogging Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian PT Pertamina Retail untuk menaikan taraf kesehatan masyarakat, khususnya pencegahan bahaya penyakit Demam Berdarah. Sesuai dengan salah satu program CSR PT Pertamina Retail dalam hal program kesehatan.
ENVIRONMENT SECTOR
Counseling on the Danger of Dengue Fever and Fogging This activities is carried out a concern PT Pertimna Retail to improve public health, in particular the prevention of dengue fever disease. In accordance with one of PT Pertamina Retail CSR programs in health program.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
No.
HARI & TANGGAL / Date
LOKASI / Location
CAKUPAN / Coverage
1
Senin, 28 April 2014
RT 01 RW 05 Kel. Cakung Barat
137 Kepala Keluarga
2
Senin, 28 April 2014
RT 02 RW 05 Kel. Cakung Barat
150 Kepala Keluarga
3
Selasa, 29 April 2014
RT 03 RW 05 Kel. Cakung Barat
150 Kepala Keluarga
4
Selasa, 29 April 2014
RT 04 RW 05 Kel. Cakung Barat
142 Kepala Keluarga
5
Rabu, 30 April 2014
RT 08 RW 05 Kel. Cakung Barat
105 Kepala Keluarga
Kegiatan program ini dilakukan selama 23 hari dengan cakupan 1688 kepala keluarga, adapun tujuan dari kegiatan program ini antara lain : 1. Dapat Meningkatkan wawasan, pengetahuan mengenai bahaya demam berdarah 2. Untuk mencegah kemantian yang diakibatkan oleh penyakit demam berdarah 3. Membantu program pemerintah dalam memberantas nyamuk AEDES AEGYPTI
The program carried out for 23 days with coverage of 1688 families, while the purpose of this program activities include:
6
Rabu, 30 April 2014
RT 09 RW 05 Kel. Cakung Barat
115 Kepala Keluarga
7
Kamis, 1 Mei 2014
RT 05 RW 05 Kel. Cakung Barat
75 Kepala Keluarga
1. To raise awareness, knowledge about the danger of dengue fever 2. To prevent death cause by dengue fever 3. To help government program in combating AEDES AEGYPTI mosquitos.
8
Kamis, 1 Mei 2014
RT 07 RW 05 Kel. Cakung Barat
165 Kepala Keluarga
9
Jumat, 2 Mei 2014
RT 06 RW 05 Kel. Cakung Barat
60 Kepala Keluarga
Adapun anggaran yang disiapkan Perusahaan untuk program ini sejumlah Rp. 108.000.000
Budget allocated by The Company for this program is Rp108.000.000
No.
HARI & TANGGAL / Date
LOKASI / Location
CAKUPAN / Coverage
1
Senin, 21 April 2014
RT 05 RW O9 Kel. Bidara Cina
35 Kepala Keluarga
2
Selasa, 22 April 2014
RT 01 RW 09 Kel. Bidara Cina
36 Kepala Keluarga
3
Selasa, 22 April 2014
RT 04 RW 09 Kel. Bidara Cina
39 Kepala Keluarga
4
Selasa, 22 April 2014
RT 02 RW 09 Kel. Bidara Cina
48 Kepala Keluarga
5
Selasa, 22 April 2014
RT 03 RW 09 Kel. Bidara Cina
45 Kepala Keluarga
6
Selasa, 22 April 2014
RT 06 RW 09 Kel. Bidara Cina
40 Kepala Keluarga
7
Rabu, 23 April 2014
RT 07 RW 09 Kel. Bidara Cina
35 Kepala Keluarga
8
Rabu, 23 April 2014
RT 08 RW 09 Kel. Bidara Cina
37 Kepala Keluarga
9
Rabu, 23 April 2014
RT 09 RW 09 Kel. Bidara Cina
80 Kepala Keluarga
10
Kamis, 24 April 2014
RT 10 RW 09 Kel. Bidara Cina
33 Kepala Keluarga
11
Kamis, 24 April 2014
RT 11 RW 09 Kel. Bidara Cina
40 Kepala Keluarga
12
Kamis, 24 April 2014
RT 12 RW 09 Kel. Bidara Cina
50 Kepala Keluarga
13
Jumat, 25 April 2014
RT 13 RW 09 Kel. Bidara Cina
30 Kepala Keluarga
14
Jumat, 25 April 2014
RT 14 RW 09 Kel. Bidara Ciina
41 Kepala Keluarga
JUMLAH
JUMLAH
1.099 Kepala Keluarga
CSR Fogging di lingkungan SPBU COCO 31.133.01 Otista, Jakarta pada 25 April 2014
589 Kepala Keluarga
Serah Terima Piagam Pencegahan Demam Berdarah di SPBU COCO 31.133.01 Otista, Jakarta pada 25 April 2014
167
Corporate Annual Report 2014
Corporate Annual Report 2014
168
6
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Kesesuaian Implementasi dengan Strategi
Implementation and Strategy Suitability
Hal ini untuk memastikan implementasi program-program yang dilaksanakan sesuai dengan harapan dan keinginan para Pemangku Kepentingan yang didapatkan dari survei serta dilakukan melalui pendekatan kepada masyarakat sekitar, sehingga dipastikan program yang dilakukan akan dapat diterima oleh masyarakat di lingkungan setempat. Dengan program-program yang dilakukan sepanjang tahun 2014, Perusahaan telah berhasil memetakan kebutuhan masyarakat di lingkungan operasi Perusahaan secara tepat, dan tetap dapat mengakomodasi keinginan salah satu Stakeholder Perusahaan.
This is to guarantee the implementation of its programs are obtaining Stakeholder’s aspirations through survey and community approach, to ensure that the programs can be accepted by the local community. With the current programs hel in 2014, The Company as successfully mapped the needs of the community surrounding The Company while accommodating the aspiration of one of The Company’s Stakeholders.
Dalam pelaksanaannya, implementasi strategi TJSL mendapatkan sambutan yang antusias dan apresiasi yang sangat baik dari para penerima program tersebut. Berdasarkan hasil tinjauan dan penilaian setelah pelaksanaan, program yang dijalankan memerlukan roll-out ke beberapa lokasi SPBU atau operasional lainnya. Kebutuhan TJSL ini bagi Perusahaan terbukti memberikan dampak yang baik bagi lingkungan sekitarnya. Pada pelaksanaannya, diperlukan penyebaran program yang lebih merata ke lokasi-lokasi SPBU atau operasional yang berada di daerah lain dengan kebutuhan program sejenis dan dilakukan secara berkelanjutan.
In its implementation, CSR strategy implementation has received positive response and appreciation from the program beneficiaries, based on the result of post implementation review and assessment after implementation. The programs implemented require rollout to several other fuel station or operational locations. The Company’s CSR implementation has proven to have positive impact on its community. In its implementation, these programs need to be more evenly distributed to fuel station or operational locations in other regions with similar program needs in a sustainable way.
Diharapkan di masa mendatang, peran serta dari Kepala SPBU yang berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar dan sebagai pekerja Perusahaan akan memberikan varian program yang lebih beragam. Tentunya hal ini adalah mengacu kepada kebutuhan lingkungan sekitar dan bertujuan untuk membangun interaksi sosial dan komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat sekitar lokasi dan unit operasional Perusahaan.
For the future, the involvement of fuel station heads who are directly interacting with the community and as workers of The Company would result in more varieties of program. Surely, this would refer to the need of the community and aim to establish better social interaction and communication with the community around The Company’s location and operational unit.
“TJSL ialah salah satu alat yang dapat menjembatani Perusahaan dengan masyarakat sekitarnya. Perusahaan sebagai bagian dari masyarakat perlu berkontribusi kepada kesejahteraan masyarakat sekitar, dengan memperhatikan kebutuhan lingkungan, nilai budaya dan norma masyarakat di lingkungan Perusahaan atau unit usahanya.”
“CSR is one of the tool that can connect The Company and its surrounding community. The Company as a part of the society needs to contribute to the welface of its community, by paying attention to the need of the community, the cultural value and norm of the community of The Company or its business units.”
Sesuai dengan Kebijakan Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Perusahaan, komitmen pelaksanaan program harus selaras dengan strategi utama yang dimiliki Perusahaan dan dilaksanakan di sekitar lingkungan operasional SPBU yang dikelola oleh Perusahaan. Selain itu, program-program tersebut harus menyesuaikan dengan kebutuhan lingkungan di sekitar operasi Perusahaan yang berada di lokasi strategis dan bersinggungan dengan para end-user atau Pemangku Kepentingan (Stakeholder) Perusahaan.
Under The Company’s CSR Policy, The Company is committed to conduct CSR activities that in accordance to The Company’s main strategy and around the operation environment of Fueling Stations managed by The Company. In addition to that, the programs conducted are those that accommodate the environmental needs of the environment surrounding The Company and The Company’s operation environment are located in strategic locations that engage end users or Company’s Stakeholders.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
REALISASI ANGGARAN KEGIATAN CSR PERTAMINA RETAIL / Budget Realisation For Pertamina Retail Csr Event
2013
2014
Rp 347.450.000
Rp 508.000.000
Realisasi Dana Program CSR Pertamina Retail 2014 / Donation Realisation For Pertamina Retail Csr Program No. Bidang/Sector Program Lokasi/Location 1.
Pendidikan
daurah di sPBu CoCo
2.
Masyarakat
Kursi di Kelurahan Kampung Buluh
3.
Masyarakat
Penyerahan bantuan renovasi masjid
4.
Masyarakat
daurah di Mesjid nurul salam
5.
Masyarakat
daurah di sPBu CoCo
6.
Masyarakat
sumbangan bantuan Masjid
7.
Masyarakat
Buka puasa bersama 10.000 anak yatim
8.
Masyarakat
Pameran Csr Pemkot Bandung
9.
Masyarakat
daurah di Mesjid al Makmur
10.
Masyarakat
Pelaksanaan Kurban
11.
Masyarakat
Pelaksanaan Kurban
12.
Masyarakat
dauroh di sPBu
Realisasi / Realisation
Realisasi / Realisation
sPBu CoCo region 3
tW ii
22,000,000
sPBu CoCo region 3
tW ii
3,300,000
sPBu CoCo Kampung Buluh
tW ii
5,000,000
sPBu CoCo Kampung Buluh
tW ii
14,000,000
sPBu CoCo Pulo gadung
tW ii
6,000,000
sPBu CoCo M yamin
tW ii
9,000,000
JX expo Jakarta
tW iii
202,288,800
itB Bandung
tW iii
12,500,000
sPBu CoCo Klender
tW iii
4,960,000
sPBu Banjar Baru
tW iV
1,800,000
sPBu Mastrib
tW iV
3,000,000
sPBu Majapahit
tW iV
4,960,000
Jumlah
288,808,800
Realisasi Dana Program CSR Pertamina Retail 2014 / Donation Realisation For Pertamina Retail Csr Program No. Bidang/Sector Program Lokasi/Location 1.
Pendidikan
Pengembangan taman Bacaan
2.
Kesehatan
Fogging up skill Kader Posyandu
sPBu CoCo region 2,3,4,5,6
tW ii
300.000.000
sPBu CoCo region 3
tW ii tW ii
108.000.000 100.000.000
sPBu CoCo region 3 Jumlah
Total Keseluruhan
169
Corporate Annual Report 2014
Realisasi / Realisasi / Realisation Realisation
508.000.000
796,808,800
Corporate Annual Report 2014
170