Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Driven by
Optimization for Growth
TABLE OF CONTENTS
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
DAFTAR ISI
KILAS KINERJA
Performance Summary
01|03
02
LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSI
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
01
05|17
Report of the Board of Commissioners & the Board of Directors
03
PROFIL PERSEROAN Company Profile
05
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
19|37
47|79
Management Discussion & Analysis
07
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
04
KINERJA SAHAM Share Performance
06
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance
113|121
08
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Consolidated Financial Statements
39|45
81|111
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
1 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
01
Kilas Kinerja
Performance Summary Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
2
Ikhtisar Operasional Operational Highlights
3
2 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Dalam Jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain
Uraian
In Millions of Rupiah, unless otherwise stated
2012
2013
2014
Growth
Laporan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan
Description Statements of Comprehensive Income
1.793.727
2.455.556
3.024.041
23,2%
Revenues
Laba Bruto
232.430
345.941
449.941
30,1%
Gross Profit
Laba Usaha
168.082
277.752
369.489
33,0%
Operating Profit
EBITDA
259.325
418.635
546.144
30,5%
EBITDA
5.796
12.333
15.291
24,0%
Finance Cost
Laba Bersih
36.150
173.784
268.300
54,4%
Net Profit
Laba Bersih Komprehensif
36.150
173.784
278.556
60,3%
Comprehensive Net Profit
24,4
79,2
121,4
53,3%
Earning per Share (Full Amount)
Aset Lancar
605.026
910.680
1.021.320
12,1%
Current Assets
Aset Tidak Lancar
687.555
905.138
1.009.777
11,6%
Non- Current Assets
1.292.581
1.815.818
2.031.097
11,9%
Total Assets
656.407
525.256
548.502
4,4%
Current Liabilities
Beban Keuangan
Laba Bersih per Saham (Satuan Penuh)
Laporan Posisi Keuangan
Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang
Statements of Financial Position
365.117
508.306
479.285
-5,7%
Non-Current Liabilities
1.021.524
1.033.563
1.027.787
-0,6%
Total Liabilities
271.057
782.255
1.003.310
28,3%
Equity
151.134
35.862
442.456
1.131,0%
Cash flows from Operating Activities
(767.791)
(232.893)
(238.201)
2,3%
Cash flows from Investing Activities
633.639
229.746
(100.163)
-143,6%
Cash flows from Financing Activities
Margin Laba Bruto
13,0%
14,1%
14,9%
5,6%
Gross Profit Margin
Margin Laba Usaha
9,4%
11,3%
12,2%
8,0%
Operating Profit Margin
Margin Laba Bersih
2,0%
7,1%
8,9%
25,4%
Net Profit Margin
14,5%
17,0%
18,1%
5,9%
EBITDA Margin
Jumlah Liabilitas Ekuitas
Laporan Arus Kas Arus Kas dari Aktifitas Operasi Arus Kas dari Aktifitas Investasi Arus Kas dari Aktifitas Pendanaan
Statements of Cash Flows
Rasio Keuangan
Margin EBITDA Rasio Lancar
Financial Ratio
0,9
1,7
1,9
7,4%
Current Ratio
2,8%
9,6%
13,2%
38,0%
Return on Investment
13,3%
22,2%
26,7%
20,4%
Return on Equity
Utang Bank/Ekuitas
2,0
1,0
0,7
-24,9%
Interest Bearing Debt to Equity
Utang Bank/Total Aset
0,4
0,4
0,4
-13,9%
Interest Bearing Debt to Total Asset
Utang Bank/EBITDA
2,1
1,8
1,3
-26,1%
Interest Bearing Debt to EBITDA
44,7
33,9
35,7
5,2%
EBITDA to Finance Cost
Imbal Hasil Investasi Imbal Hasil Ekuitas
EBITDA/Beban Keuangan
3 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Ikhtisar Operasional Operational Highlights Pemindahan Batuan Penutup Overburden Removal Juta bcm (Million bcm)
Komposisi Pendapatan
55
Revenues Composition
4,9%
54 53
1%
51
68 %
31 %
54,2
52
50
51,7
49 48 2013
2014
Produksi Batubara
Coal Getting
2014
Juta Ton (Million Tons)
7,2%
10 9 8 7
8,8
9,5
6 5 4 3 2 1 0
1% 67 %
32 %
2013
2014
Pengangkutan Batubara
Coal Hauling Juta Ton (Million Tons)
5,9%
32,0 31,5
2013
32,0
31,0 30,5 30,0 29,5
30,3
29,0 2013
2014
Pemboran Eksplorasi Exploration Drilling
Pemindahan Batuan Penutup & Produksi Batubara Overburden Removal & Coal Getting Pengangkutan Batubara Coal Hauling Pemboran Eksplorasi Exploration Drilling
Meter (Meter)
28.500 28.000 27.500
28.110
27.000
-9,0%
26.500
25.575
26.000
Persentase Kenaikan Increase Percentage
2013
2014
4
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
5 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
02
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Report of the Board of Commissioners & the Board of Directors Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners Laporan Direksi Report of the Board of Directors
6 12
6 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Kim, Sung Kook Presiden Komisaris President Commissioner
7
Respectable Shareholders,
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya PT Samindo Resources Tbk (Perseroan) berhasil menutup tahun 2014 dengan pencapaian yang sangat baik. Dewan Komisaris dan Direksi bersama-sama melakukan upaya yang terbaik untuk menjaga konsistensi Perseroan. Dewan Komisaris menilai pencapaian Perseroan tersebut tidak lain diperoleh atas upaya Direksi dan jajaran manajemen dalam mengimplementasikan arahan-arahan dari Dewan Komisaris.
By extending our gratitude to the God Almighty who has enabled PT Samindo Resources Tbk (the Company) to round off the year 2014 with excellent results. The Board of Commissioners (BOC) and the Board of Directors (BOD) together are striving for the best to maintain the Company’s consistent performance. The BOC considers that such achievements was obtained by the BOD and the management’s efforts in implementing the guidance from the BOC.
Tantangan Industri
Challenges in the Industry
Gejolak perekonomian global tampak belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Bahkan negara-negara berkembang yang pada awalnya menjadi roda pengerak perekonomian global, kini satu-persatu mulai terkena dampaknya. Berbagai harga produk-produk komoditas mulai terdepresiasi akibat dari melemahnya permintaan global.
The global economic uncertainties have certainly not showed any signs of subsiding. Now even emerging economies, initially the main drivers of the global economy, have started to feel the impacts of such uncertainties. Various commodities declined in prices due to the weakening of global demand.
Industri batubara adalah salah satu industri yang merasakan dampak dari melemahnya perekonomian global. Sejak dua tahun terakhir harga batubara terus mengalami penurunan, bahkan di tahun 2014 harga batubara sudah mendekati level US$ 60/ton. Berbagai penyesuaian telah dilakukan oleh pemegang izin pertambangan untuk dapat bertahan, salah satunya adalah dengan menekan stripping ratio.
The coal industry is one of the industries where the repercussions of the global economic slowdown were strongly felt. Since the last two years the price of coal continued to slide down, hitting a level of US$ 60/ton in 2014. Various adjustments were carried out by permit owners to survive in the business, among others by pushing stripping ratio down.
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris & Komite di Bawah Dewan Komisaris
Report of Supervision of the Board of Commissioners & the Committees Under the Board of Directors
Berada ditengah-tengah gejolak perekonomian global bukanlah sebuah hal yang mudah. Berbagai langkahlangkah strategis perlu diambil untuk menjaga eksistensi Perseroan. Untuk merespon kondisi tersebut, Dewan Komisaris berusaha meningkatkan kepekaan Direksi dan jajaran manajemen terhadap krisis. Melalui fungsi pengawasan, Dewan Komisaris secara berkala memantau perkembangan Perseroan melalui laporan-laporan yang telah disiapkan oleh Direksi dan jajaran manajemen.
Finding ourselves in the midst of the global economic upheaval is not an easy thing. Various strategic measures must be taken in order to maintain the Company’s existence. To respond to such a state, the BOC urged the BOD and the management to be more sensitive and aware of the crisis. Through its supervisory function, the BOC regularly monitors the Company’s progress through the reports prepared by the BOD and the management.
Dalam rangka pengawasan terhadap Direksi dan jajaran manajemen Perseroan, secara rutin Dewan Komisaris dan Direksi menggelar rapat bersama untuk menelaah kinerja Perseroan. Administrasi dan pelaporan kegiatan Dewan Komisaris juga terus dibenahi sehingga semakin baik dan tertata rapi.
In order to supervise the BOD and the management of the Company, the BOC and the BOD regularly convened joint meetings to assess the Company’s performance. Administration and reporting of the BOC activities have also been improved and better organized.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
8 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dewan Komisaris juga mendorong peranan Komite Audit untuk memaksimalkan fungsi pengawasan, terutama dalam proses penyajian laporan keuangan Perseroan. Dewan Komisaris berharap dengan mendorong peranan Komite Audit kualitas dan kehandalan laporan keuangan Perseroan dapat ditingkatkan.
The BOC also ramped up the role of the Audit Committee to optimize the function of supervision, especially in the processes involved in the presentation of the Company’s financial statements. The BOC hopes that optimizing the Audit Committee role will improve the quality and reliability of the Company’s financial statements.
Secara berkala, Komite Audit melakukan pertemuan dengan jajaran manajemen Perseroan. Hasil pertemuan tersebut telah dirangkum dan telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris untuk dijadikan bahan penilaian.
On regular basis, the Audit Committee convened with the Company’s management. The results of such meetings have been summarized and reported to the BOC to be assessed accordingly.
Penilaian Terhadap Kinerja Direksi
Assessment on the Board of Directors Performance
Perseroan berhasil menutup tahun 2014 dengan pencapaian yang positif. Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang tinggi kepada Direksi dan jajaran manajemen yang telah memberikan upaya terbaiknya serta kerja keras tiada henti.
The Company rounded off 2014 with positive results. The BOC therefore highly commends the BOD and the management for their unceasing dedication and hard work.
Secara umum Perseroan mencatat kinerja yang positif baik dari sisi operasional maupun finansial. Dari sisi operasional sebagian besar lini bisnis Perseroan mencatat kenaikan volume produksi. Namun demikian pencapaian tersebut belum mencapai 100% dari target yang telah ditetapkan di awal tahun. Dewan Komisaris menyadari berbagai penyesuaian yang dilakukan oleh klien menjadi sedikit hambatan bagi Perseroan dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
In general, the Company recorded a positive performance both operationally and financially. From the operational standpoint, a majority of the Company’s business lines increased their production volumes. However, the achievements have not yet reached 100% of the target set in the beginning of the year. The BOC realizes that a number of adjustments done by the clients presented an obstacle to the Company in reaching its established targets.
Dari sisi finansial, Perseroan mencatatkan pertumbuhan yang sangat baik. Pendapatan Perseroan tumbuh sebesar 23,2% dan laba bersih tumbuh cukup signifikan sebesar 54,4%. Beberapa pengaruh eksternal turut mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan, salah satunya adalah fluktuasi nilai tukar Rupiah yang berimbas pada harga BBM untuk industri dan juga memberikan tambahan beban keuangan Perseroan.
On the financial standpoint, the Company recorded an excellent growth. The Company revenues up by 23.2% and net profit significantly rising by 54.4%. Various external factors affected the Company’s financial performance, among others the fluctuation of the Rupiah which impacted the price for industrial fuel, as well as created an additional burden for the Company’s finance costs.
Dewan Komisaris juga mengapresiasi Direksi yang secara konsisten meningkatkan aspek-aspek keselamatan kerja dalam setiap kegiatan. Meski tidak ada kecelakaan yang mengakibatkan kematian, namun terjadi beberapa insiden kecil yang pada akhirnya menghambat proses kerja. Dewan Komisaris berharap kedepannya Direksi dan jajaran manajemen terus mengedepankan aspek keselamatan kerja dalam setiap kegiatan.
The BOC also appreciates the BOD consistent effort in improving the aspect of occupational safety in all activities. Although there were no incidents resulting in fatality occurring last year, there were a number of incidents taking place that slowed down work processes. The BOC hopes that in the future the BOD and the management will continue to uphold and prioritize the aspect of occupational safety in conducting all activities.
Dewan Komisaris juga terus mendorong Direksi dan jajaran manajemen untuk menciptakan proses kerja yang efektif dan efisien. Tujuannya adalah untuk menekan biaya serendah mungkin dan meningkatkan
The BOC continuously urges the BOD and the management to create effective and efficient work processes. The goal of this is to keep costs at a minimum while the profitability of the Company can be increased.
9
In relation to effective and efficient work processes, in 2014 the Company obtained the ISO 50001 energy management system certification. The BOC is certain that by implementing the principles of ISO 50001, effective and efficient work processes can be maintained in a consistent and sustainable manner.
Prospek Usaha Perseroan
The Company’s Business Prospects
Berbagai analisa dan outlook perekonomian telah dirilis. Sebagian besar analis memperkirakan perekonomian di tahun 2015 akan menemui beberapa hambatan dan belum ada kepastian apakah harga batubara akan rebound, stagnan atau yang lebih parah semakin terpuruk. Namun demikian, dari dalam negeri tersimpan potensi yang luar biasa untuk industri batubara dalam jangka waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan.
Various economic analyses and outlooks have been released. Many analysts predict that the global economy in 2015 will face a number of obstacles while there remains no clear sight of a rebound in coal price, or whether it would stagnate or worse, slide further down. However, in domestically we may find an extraordinarily vast potential for the coal industry which can be harnessed for the next five to ten years.
Berdasarkan data yang telah diterima oleh Dewan Komisaris, kontribusi batubara dalam bauran energi nasional kedepannya akan semakin dominan. PLN saat ini telah menyusun Rancangan Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dari tahun 2013 sampai dengan 2022. Berdasarkan data tersebut, PLN akan meningkatkan rasio elektrifikasi hingga mencapai 97,8% pada tahun 2022. Total dibutuhkan daya kurang lebih 60 gigawatt, dimana sebesar 38 gigawatt menggunakan tenaga batubara.
According to the data received by the BOC, the contribution of coal to the national energy mix will be greater in the future. PLN has currently prepared its Electricity Supply Design (RUTPL) from 2013 to 2022. Based on such data, PLN will increase electrification ratio up to 97.8% by 2022. There will in total be a demand of power around 60 gigawatts, out of which 38 gigawatts will have to be supplied by coal.
Dewan Komisaris telah menyampaikan pandangannya kepada Direksi Perseroan terkait kondisi industri batubara. Direksi juga telah merespon dengan mempersiapkan rencana kerja dan strategi Perseroan pada tahun 2015. Dengan telah mempertimbangkan segala faktor, Dewan Komisaris menerima rencana kerja yang telah diajukan oleh Direksi dan jajaran manajemen Perseroan. Dewan Komisaris juga mengapresiasi Direksi Perseroan yang telah memiliki inisiatif pengembangan usaha sebagai salah satu strategi.
The BOC has stated its view to the BOD of the Company in regards to the situation in the coal industry. The BOD has also responded accordingly, by preparing the Company’s work plan and strategy for 2015. Taking all factors into account, the BOC hereby accepts the work plans proposed by the BOD and the management of the Company. The BOC also appreciates the BOD for their initiative in expanding the business as one of the strategies to pursue.
Perubahan Susunan Dewan Komisaris
Changes in the Composition of the Board of Commissioners
Pada tanggal 12 Januari 2015, Perseroan telah menerima surat pengunduran diri dari Bapak Lee, Jong Beom selaku Komisaris Perseroan. Merujuk pada Anggaran Dasar, Perseroan wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi. Terkait hal tersebut pada tanggal 27 Februari 2015 Perseroan telah menyelenggarakan RUPS Luar Biasa untuk memutuskan pengunduran diri dan menunjuk
On 12 January 2015, the Company accepted the resignation letter from Mr Lee, Jong Beom as Commissioner of the Company. According to the Articles of Association, the Company shall convene the General Meeting of Shareholders (GMS) to determine the application for resignation of member of the BOD. In relation to such occation on 27 February 2015 the Company held an Extraordinary GMS to decide on the resignation and to appoint the new member of the BOC.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
profitabilitas Perseroan. Terkait proses kerja yang efektif dan efisien, pada tahun 2014 Perseroan berhasil mendapatkan sertifikat ISO 50001 untuk sistem manajemen energi. Dewan Komisaris yakin dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip ISO 50001 akan mendorong terciptanya proses kerja yang efektif dan efisien secara konsisten dan berkesinambungan.
10 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
anggota Dewan Komisaris yang baru. Berikut sususan Dewan Komisaris Perseroan hasil RUPS Luar Biasa tanggal 27 Februari 2015.
The following is the new composition of the Company’s BOC resulting from the Extraordinary GMS on 27 February 2015.
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris
President Commissioner : Kim, Sung Kook Commissioner : Bob Kamandanu Commissioner : Choi, Hoon
: Kim, Sung Kook : Bob Kamandanu : Choi, Hoon
Apresiasi kepada Pemegang Saham
Appreciation to Shareholders
Dewan Komisaris mengucapkan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada segenap pemangku kepentingan atas dukungannya kepada Perseroan. Dewan Komisaris juga berharap agar Direksi dapat terus meningkatkan kinerja Perseroan kedepannya. Semoga di masa yang akan datang segenap Direksi dan jajaran manajemen dapat membawa Perseroan untuk tumbuh lebih tinggi lagi.
The BOC would like to extend its utmost gratitude to all stakeholders for their support to the Company. The BOC also hopes that the BOD may continue to improve the Company’s performance in the future. May in the years to come the BOD and the management bring the Company to an even higher ground.
Hormat Kami, Sincerely Yours,
Kim, Sung Kook Presiden Komisaris President Commissioner
11
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
12 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Direksi
Report of the Board of Directors
Lee, Kang Hyeob Presiden Direktur President Director
13
Esteemed Shareholders,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan bimbingan dan perlindungan sehingga PT Samindo Resources Tbk berhasil menutup tahun 2014 dengan pencapaian yang baik.
We are grateful to God Almighty for the guidance and protection given to us so that in 2014 PT Samindo Resources Tbk was able to accomplish great things.
Perlambatan perekonomian yang terjadi pada Amerika dan negara-negara Eropa kini mulai terasa imbasnya kepada negara-negara berkembang. Cina, yang sebelumnya menjadi penggerak roda perekonomian global dalam beberapa tahun terakhir mulai mengalami perlambatan ekonomi.
The economic slowdown seen in the United States and European countries had started to impact the emerging economies. China, who was the main driver of global economic growth, in the past few years had begun to experience a slowdown in its economy.
Indonesia sendiri mulai merasakan dampak dari perlambatan perekonomian global. Melambatnya ekspor dan tingginya impor BBM berdampak pada melemahnya nilai tukar Rupiah. Imbasnya adalah inflasi Indonesia melonjak hingga melebihi angka 8% dan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5% selama dua tahun terakhir.
Indonesia also had started to feel the impact of the global economic downturn. Weakening export performance and the vast amount of fuel importation resulted in the depreciation of the Rupiah. As a consequence, inflation rate in Indonesia jumped to more than 8%, while economic growth stayed at around 5% in the past two years.
Industri batubara adalah salah satu yang terkena dampak dari perlambatan perekonomian global. Melambatnya perekonomian Cina berdampak pada berkurangnya permintaan batubara. Sebagai negara konsumen batubara terbesar di dunia, berkurangnya permintaan batubara dari Cina tentu sangat berpengaruh pada harga batubara. Bahkan harga batubara sudah mendekati level US$ 60/ ton di akhir 2014. Dampaknya, untuk menjaga kelangsungan usaha, sebagian besar pemegang izin pertambangan mendorong penurunan stripping ratio. Ini berarti hilangnya potensi pendapatan dari aktifitas pemindahan batuan penutup.
The coal industry was one among many that were affected by the world’s economic downturn. The slowing down of China’s economy adversely affected demand for coal. As the largest consumer of coal in the world, reduced demand from China certainly affected the price of coal substantially. Coal price hit a low point of US$ 60/ton in the end of 2014. Consequentially, in order to manage the continuation many mining permit holders strived for a reduced stripping ratio. This meant that the revenues potential from overburden removal activity decreased.
Kinerja Perusahaan Tahun 2014 & Perbandingan Hasil dengan Target
The Company’s Performance in 2014 & Comparison of Achievements with Targets
Tahun 2014 adalah tahun yang penuh dengan tantangan. Kombinasi antara harga batubara yang terus terkoreksi serta nilai tukar Rupiah yang terus melemah menjadi hambatan terbesar bagi industri batubara, baik operator maupun kontraktor. Namun demikian berkat kerja keras dan dukungan dari seluruh karyawan, Perseroan berhasil menutup tahun 2014 dengan pencapaian yang positif.
The 2014 was a year filled with challenges. The combination of declining coal price and depreciating Rupiah posed the greatest obstacle to the coal industry, for both mining contractors and operators. However, thanks to the hard work and support of all employees, the Company was able to round off 2014 with positive achievements.
Tiga dari empat lini bisnis yang dimiliki oleh Perseroan membukukan peningkatan volume produksi. Bisnis pemindahan batuan penutup dan produksi batubara masing-masing mencatat pertumbuhan sebesar 4,9% dan 7,2%. Volume pemindahan batuan penutup mencapai 54,2 juta bcm pada akhir 2014, sedangkan
Three out of four business lines in which the Company is engaged recorded an increase in production volume. The overburden removal and coal getting businesses recorded an increase of 4.9% and 7.2%, respectively. Overburden removal volume reached 54.2 million bcm by the end of 2014, while coal getting volume reached
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
14 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
volume produksi batubara mencapai 9,5 juta ton pada akhir 2014. Kedua bisnis tersebut masih menjadi kontributor utama pendapatan Perseroan, sebesar 68% dari total pendapatan konsolidasi Perseroan.
9.5 million tons by the end of 2014. Both businesses remained the primary contributors to the Company’s revenues, with a share of around 68% of the total consolidated revenues of the Company.
Kinerja positif juga dibukukan oleh bisnis pengangkutan batubara, yaitu sebesar 5,9%. Volume pengangkutan batubara mencapai 32,0 juta ton batubara. Bisnis pemboran ekplorasi adalah satu-satunya yang mencatatkan pertumbuhan negatif, yaitu sebesar -9,0%. Volume pemboran Perseroan pada akhir 2014 mencapai 25,6 ribu meter.
A positive result was also recorded by the coal hauling business, with a growth of 5.9%. The volume of coal transported reached 32.0 million tons. The exploration drilling business was the only one that posted a negative growth of -9.0%. The Company’s drilling volume by the end of 2014 was 25.6 thousand meters.
Meski sebagian besar volume produksi mengalami peningkatan, tapi tidak mencapai 100% dari target yang telah ditetapkan. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan tidak tercapainya target volume produksi, yaitu: • Untuk bisnis pemindahan batuan penutup, tidak tercapainya target dikarenakan peralatan baru yang didatangkan mengalami keterlambatan dan juga realisasi investasi di bawah rencana, • Untuk bisnis produksi batubara, tidak tercapainya target dikarenakan adanya perubahan rencana kerja dari klien, • Untuk bisnis pengangkutan batubara, target tidak tercapai karena strategi untuk menambah jumlah shift masih membutuhkan penyesuaian, • Untuk bisnis pemboran ekplorasi, tidak tercapainya target disebabkan adanya perubahan rencana kerja dari klien.
Although the majority of production volume increased, the results were not 100% of the established targets. There were a number of conditions that prevented the production volume targets from being achieved, namely:
Positifnya kinerja operasional berdampak positif pada kinerja keuangan Perseroan. Secara umum, Perseroan membukukan kinerja keuangan yang cukup baik pada akhir 2014, baik dari sisi pendapatan, biaya ataupun profitabilitas. Secara konsolidasi pendapatan Perseroan tumbuh sebesar 23,2%.
The Company’s positive operational performance resulted in a positive financial performance. In general, the Company posted a relatively satisfactory financial performance at the end of 2014, from the standpoints of revenues, cost even profitability. Total consolidated revenues grew by 23.2%.
Dari sisi biaya, Perseroan berhasil menjaga pertumbuhan biaya lebih rendah dari pertumbuhan pendapatan. Sebagian besar komponen biaya meningkat dibandingkan dengan tahun 2013. Beban pokok pendapatan Perseroan tumbuh sebesar 22,0%, didorong peningkatan biaya material untuk bahan bakar dan sparepart. Kenaikan ini juga didorong beban tenaga kerja langsung, sebagai dampak penambahan jumlah shift pada bisnis pengangkutan batubara. Komponen beban yang mengalami penurunan adalah kerugian akibat nilai tukar yang mencatat pertumbuhan negatif sebesar -80,5%.
In terms of cost, the Company managed to maintain the growth in cost lower than the growth in revenues. Many components of cost increased in value compared to their 2013 figures. The Company’s cost of revenues grew by 22.0%, driven by the increase in material costs for fuel and spare parts. The increase was also driven by labor expenses, as a result of the addition of shifts in the coal hauling business. A component of cost that experienced a decline was foreign exchange losses, which booked a negative growth of -80.5%.
Keberhasilan Perseroan dalam mengelola biaya berdampak positif terhadap profitabilitas. Seluruh
The Company’s success in managing its costs affected the profitability advantageously. All profit segments of
•
•
•
•
In the overburden removal business, target was not achieved due to the delay in the delivery of new equipment and investment realization that was lower than planned, In the coal getting business, target was not achieved due to the changes in the work plan on the client’s side, In the coal hauling business, target was not achieved due some adjustments needed to be made to the strategy of adding shifts, In the exploration drilling business, target was not achieved due to the changes in the work plan on the client’s side.
15
the Company experienced an increase. The Company’s net profit recorded the highest increase among all other profit segments, i.e. by 54.4%.
Dari sisi neraca, jumlah aset Perseroan meningkat 11,9% dibandingkan dengan tahun 2013. Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan aset lancar Perseroan sebesar 12,1% dan pertumbuhan aset tidak lancar sebesar 11,6%. Di lain sisi, jumlah liabilitas Perseroan menurun sebesar -0,6%. Kondisi ini disebabkan adanya pembayaran utang bank jangka panjang sebesar US$ 3,5 juta.
As regards financial position, the Company’s total assets rose 11.9% from 2013 figure. This was driven by the growth in the Company’s current assets by 12.1% and in non-current assets by 11.6%. On the other hand, total liabilities of the Company decreased by -0.6%. This was owing to the repayment of long-term bank loans amounting to US$ 3.5 million.
Prospek Industri Batubara
Coal Industry Prospects
Dalam beberapa tahun ke belakang daya tarik industri batubara mulai berkurang. Kondisi ini tidak lain adalah imbas dari turunnya harga batubara. Namun demikian, potensi permintaan domestik batubara ke depan sangat menjanjikan. PLN sebagai BUMN yang menyuplai listrik ke seluruh wilayah Indonesia baru saja merilis RUPTL dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2022. PLN berencana untuk meningkatkan rasio elektrifikasi nasional hingga mencapai 97,8% pada tahun 2022. Total dibutuhkan tambahan daya sebesar 60 gigawatt dan sebesar 38 gigawatt akan mengunakan bahan bakar batubara.
In the past few years the appeal of the coal industry had begun to wane. This was clearly owing to the sliding down of coal prices. However, potential domestic demand for coal in the future remains promising. PLN as a state-owned enterprise that supplies electricity to all regions of Indonesia had released the Electricity Supply Plan (RUPTL) for 2013 to 2022, in which PLN planned to increase the national electrification ratio to reach 97.8% by 2022. In total 60 gigawatts of additional power is needed, and 38 gigawatts out of that will be from the burning of coal.
Kebijakan pemerintah untuk mewajibkan pembangunan smelter juga akan menjadi peluang untuk industri batubara. Smelter sendiri membutuhkan pembangkit listrik yang mandiri (IPP) untuk mensuplai kebutuhan listriknya. Berdasarkan data tersebut, Direksi dan jajaran manajemen yakin kedepannya permintaan batubara dari dalam negeri akan terus meningkat.
The government’s policy that requires mining companies to build smelters also gives a specific business opportunity for the coal industry. Smelters require an independent power producer to supply its electricity. Based on such data, the BOD and the management of the Company are certain that domestic demand for coal will continue to rise.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Implementation
Direksi memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik, atau Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap kegiatan terutama dalam hal kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Selama tahun 2014 Perseroan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi semua laporan-laporan yang disyaratkan oleh regulator.
The BOD pays close attention to the implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles in all of the Company’s activities, especially in the Company’s compliance with all prevailing rules and regulations. Throughout 2014 the Company strived to fulfill the requirements of reporting as mandated by the regulators.
Selain kepatuhan, prinsip-prinsip GCG yang juga menjadi perhatian Direksi adalah benturan kepentingan. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, interaksi Perseroan dengan mitra bisnis cukup tinggi. Direksi dengan tegas menekankan bahwasanya interaksi antara Perseroan dengan mitra bisnis haruslah dibangun atas profesionalisme. Sehingga tidak ada kecenderungan untuk memenangkan salah satu pihak. Benturan kepentingan menjadi fokus perhatian Direksi dikarenakan benturan kepentingan akan menjadi pintu gerbang terjadi moral hazard.
Aside from compliance with GCG principles, the BOD is also concerned with the issue of conflict of interest. As a company engaged in the services sector, the Company’s interaction with business partners is rather intense. Herewith the BOD strongly states that interactions between the Company and its business partners must be built on the principle of professionalism. Thus there won’t be any tendency to unsportingly benefit any certain party. Conflict of interest becomes a focus of the BOD as this may lead to undesirable situations involving moral hazard.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
segmen profit Perseroan mengalami kenaikan. Laba bersih Perseroan mencatat pertumbuhan tertinggi di antara segmen laba lainnya, yaitu sebesar 54,4%.
16 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Perubahan Anggota Direksi
Changes to the Composition of the Board of Directors
Pada tanggal 12 Januari 2015, Perseroan telah menerima surat pengunduran diri dari Bapak Kim, Young Chan selaku Presiden Direktur Perseroan dan Bapak Yoo, Hun Jae selaku Direktur Perseroan.
On 12 January 2015, the Company accepted the letters of resignation of Mr Kim, Young Chan as the President Director of the Company and Mr Yoo, Hun Jae as a Director of the Company.
Terkait pengunduran diri Bapak Kim, Young Chan dan Bapak Yoo, Hun Jae pada tanggal 27 Februari 2015 Perseroan telah menyelenggarakan RUPS Luar Biasa untuk memutuskan pengunduran diri dan menunjuk anggota Presiden Direktur dan anggota Direksi yang baru. Berikut sususan Direksi Perseroan hasil RUPS Luar Biasa tanggal 27 Februari 2015.
In relation to the resignation of Mr Kim, Young Chan and Mr Yoo, Hun Jae, on 27 February 2015 the Company conducted an Extraordinary GMS to make a decision on the resignations and to appoint a new President Director and a new Director. The following is the composition of the BOD of the Company following the Extraordinary GMS on 27 February 2015.
Presiden Direktur : Lee, Kang Hyeob Direktur : Soemarno Witoro Soelarno Direktur : Lee, Young Soo Direktur : Ha, Gil Yong
President Director : Lee, Kang Hyeob Director : Soemarno Witoro Soelarno Director : Lee, Young Soo Director : Ha, Gil Yong
Apresiasi Kepada Pemegang Saham
Appreciation to Shareholders
Segenap jajaran Direksi mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh pemangku kepentingan yang tanpa lelah senantiasa mendukung Perseroan. Secara khusus Direksi juga berterima kasih kepada klien, kreditor, pemegang saham, Dewan Komisaris, dan mitra usaha atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan dan bersama-sama dengan kami melewati tantangan berat di tahun ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa menganugerahi Perseroan untuk dapat senantiasa tumbuh dan sejahtera.
All members of the BOD extend the utmost appreciation to all stakeholders that have unceasingly given support to the Company. In particular, the BOD would like to thank the clients, creditors, shareholders, the BOC, and business partners, for their trust and support given to us, and with whom we have passed the major challenges of the past year. May the God Almighty bestow the opportunity to the Company to maintain a sustainable growth towards prosperity.
Hormat Kami, Sincerely Yours,
Lee, Kang Hyeob Presiden Direktur President Director
17
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
18
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
19 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Profil Perseroan Company Profile
03
Sekilas Perseroan Company in Brief
20
Visi & Misi Vision & Mission
20
Informasi Perseroan Company Information
21
Riwayat Singkat History
22
Anak Perusahaan Subsidiary
23
Klien Client
24
Jejak Langkah Milestone
25
Struktur Perseroan Company Structure
26
Struktur Organisasi Organization Structure
26
Lembaga Penunjang Supporting Institution
27
Profil Dewan Komisaris The Board of Commissioners Profile
28
Profil Direksi The Board of Directors Profile
31
Profil Sumber Daya Manusia Human Resources Profile
35
Penghargaan & Sertifikasi Award & Certification
37
20 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sekilas Perseroan Company in Brief
PT Samindo Resources Tbk merupakan perusahaan investasi terkemuka di Indonesia yang merupakan induk dari entitas anak di bidang jasa pertambangan yang terpercaya. Awalnya Perseroan didirikan dengan nama PT Myohdotcom Indonesia tanggal 15 Maret 2000 dan kemudian mengubah nama menjadi PT Myoh Technology Tbk tanggal 8 Januari 2003. Kemudian, tanggal 14 Februari 2012, Perseroan kembali mengubah nama menjadi PT Samindo Resources Tbk. PT Samindo Resources Tbk is leading investment corporation in Indonesia as the holding corporation of the subsidiaries in trusted mining services sector. At the beginning the Company was established with the name of PT Myohdotcom Indonesia on 15 March 2000 and then changed the name to PT Myoh Technology Tbk on 8 January 2003. Then on 14 February 2012, the Company changed its name into PT Samindo Resources Tbk.
Visi
Vision Menjadi perusahaan induk dengan solusi pertambangan berkualitas, komprehensif, dan berbasis pengembangan sumber daya. To become a holding corporation with high quality and comprehensive mining solutions based on resources development.
Misi
Mission ∫∫ ∫∫
∫∫ ∫∫
Menciptakan operasi pertambangan terbaik beserta sistem manajemen Menjamin sarana jasa pertambangan yang lengkap, bersaing dengan cadangan yang berkesinambungan To create an excellent mining operation and its management system To secure the full ranged competitive mining services and sustainable reserve
21 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Informasi Perseroan Company Information
Nama Perusahaan Corporate Name Alamat Address
PT Samindo Resources Tbk
Menara Mulia, Lantai 16, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 9-11,Jakarta Selatan 12930 Telepon: 021-5257481 Fax : 021-5257508
Tanggal Pendirian Establishment Date Dasar Hukum Legal Ground
15 Maret 2000
15 March 2000
Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Myohdotcom Indonesia No. 37 tertanggal 15 Maret 2000, dibuat di hadapan Esther Mercia Sulaiman, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan dengan Keputusan No. C-7565 HT.01.01.TH.2000 tertanggal 29 Maret 2000, didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Malang tanggal 14 April 2000 dengan No. 120/BH.13.08/IV/2000, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 51 tanggal 20 Juni 2000, Tambahan No. 3067.
Deed of Establishment of Limited Liability of PT Myohdotcom Indonesia No. 37 dated 15 March 2000, prepered in the presence of Esther Mercia Sulaiman, SH, Notary in Jakarta, which has been authorized by the Minister of Law with the Decree No. C-7565 HT.01.01.TH.2000 dated 29 March 2000, registered at Malang Business Registration Office on 14 April 2000, No. 120/BH.13.08/ IV/2000, and announced at the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 51 dated 20 June 2000, Addendum No. 3067.
Rp 1.100.000.000.000
Rp 1,100,000,000,000
Rp 441.262.500.000
Rp 441,262,500,000
20 Juli 2000
20 July 2000
Modal Dasar dan Modal Disetor Authorized Capital and Issued Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh per 31 Desember 2014 Issued and Paid Up Capital as at 31 December 2014 Tanggal Pencatatan Saham Share Listing Date Bisnis Utama Main Business
Menara Mulia, 16th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 9-11, South Jakarta 12930 Phone: 021-5257481 Fax: 021-5257508
∫∫ ∫∫ ∫∫ ∫∫
Jasa pemindahan batuan penutup Jasa produksi batubara Jasa pengangkutan batubara Jasa pemboran eksplorasi
∫∫ ∫∫ ∫∫ ∫∫
Overburden removal services Coal getting services Coal hauling services Drilling exploration services
22 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Riwayat Singkat Brief History
Perseroan merupakan investment holding corporation terkemuka di Indonesia yang menyediakan jasa pertambangan batubara terintegrasi dengan kompetensi inti di bidang jasa pemindahan batuan penutup, produksi batubara, pengangkutan batubara dan pemboran eksplorasi.
The Company is a prominent investment holding corporation in Indonesia that engages in the integrated coal mining services industry, with core competencies in overburden removal, coal getting, coal hauling, and drilling exploration services.
Pada awalnya Perseroan didirikan dengan nama PT Myohdotcom Indonesia pada tanggal 15 Maret 2000. Di akhir tahun 2011, Samtan Co. Ltd., salah satu perusahaan terkemuka dari Korea mengakuisisi mayoritas saham Perseroan. Pasca akusisi oleh Samtan Co. Ltd, pada 14 Februari 2012, Perseroan mengubah namanya menjadi PT Samindo Resources, Tbk, yang diikuti dengan perubahan arah bisnis Perseroan dari penyedia jasa teknologi informasi menjadi penyedia jasa pertambangan batubara.
At the beginning, the Company was established under the name of PT Myohdotcom Indonesia on 15 March 2000. At the end of 2011, Samtan Co. Ltd., one of Korea’s leading corporation acquired the Company’s shares. Post-acquisition by Samtan Co. Ltd. on 14 February 2012, the Company changed its name to PT Samindo Resources Tbk, which was then followed by the change in business direction, from being a provider of information technology services to one of coal mining services.
Sebagai holding corporation, Perseroan melakukan kegiatan operasionalnya melalui empat anak usahanya, yaitu PT SIMS Jaya Kaltim, PT Samindo Utama Kaltim, PT Trasindo Murni Perkasa, PT Mintec Abadi. Melalui keempat anak usaha tersebut Perseroan memberikan jasa pertambangan batubara terintegrasi. Saat ini Perseroan melalui keempat anak usahanya merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa pertambangan batubara yang dipercaya untuk mengelola tambang batubara milik PT Kideco Jaya Agung di daerah Kalimantan Timur.
As a holding corporation, the Company conducts its operational activities through four subsidiaries, namely PT SIMS Jaya Kaltim, PT Samindo Utama Kaltim, PT Trasindo Murni Perkasa, and PT Mintec Abadi. Through these four subsidiaries, the Company provide integrated coal mining services to its clients. Currently the Company through its four subsidiaries is one of the coal mining services contractors that have been entrusted to manage coal mines belonging to PT Kideco Jaya Agung in East Kalimantan.
23
Subsidiary
Nama Perusahaan Corporate Name 1
Domisili Domicile
Kepemilikan Saham Share Ownership 99,90%
Kompentensi Inti Core Competencies Jasa pemindahan
Aktifitas Bisnis Business Activity
PT SIMS Jaya
Desa Batu Kajang,
Kaltim
Kecamatan Sopang
batuan penutup
Kabupaten Paser
dan jasa produksi
Kalimantan Timur
batubara
Tlp : (62 543)-23674
Overburden
c. perawatan alat berat.
Fax: (62 543)-23659
removal and coal
a. digging of mining
Website :
getting services
http://www.ptsims.co.id
a. penggalian barang tambang; b. penyimpanan batubara;
products; b. stock piling c. maintenance of heavy equipment.
2
PT Trasindo Murni
Desa Janju, Kecamatan
Perkasa
Tanah Grotot Kabupaten
99,80%
Jasa pengangkutan batubara
Paser Kalimantan Timur
Coal hauling
Tlp : (62 543)-23640
services
Fax : (62 543)-23641
a. pengangkutan hasil tambang; b. penyimpanan hasil tambang; c. perawatan alat berat berteknologi tinggi. a. hauling of mining products; b. stock pilling; c. maintenance of high technology equipment.
3
PT Samindo Utama
Jl. Tambang RT 001,
Kaltim
Samurangau Kecamatan
99,67%
Jasa pengangkutan batubara
Batu Sapang Kabupaten
Coal hauling
Paser Kalimantan Timur
services
Tlp: (62 543)-22622
a. pengangkutan hasil tambang; b. penyimpanan hasil tambang; c. perawatan alat berat
Fax: (62 543)-22620
berteknologi tinggi. a. hauling of mining products; b. stock pilling; c. maintenance of high technology equipment.
4
PT Mintec Abadi
Menara Mulia, 16th Floor,
Jasa pemboran
a. jasa konsultasi;
Suite 1606
eksplorasi
b. jasa kontraktor
Jl. jend Gatot Subroto
Drilling exploration
Kav. 9-11
services
Jakarta Selatan 12930 Tlp: (62 21 )-525 7481 Fax : (62 21)-525 7508
99,60%
pertambangan umum. a. business consultancy service; b. general mining contractor service.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Anak Perusahaan
24 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Klien Client
PT Samindo Resources saat ini adalah salah satu dari beberapa kontraktor yang dipercaya untuk mengelola tambang milik PT Kideco Jaya Agung. PT Kideco Jaya Agung sendiri adalah produsen batubara terbesar ketiga di Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai 40 juta ton batubara per tahun.
PT Samindo Resources is currently one of the contractors entrusted to manage the mine owned by PT Kideco Jaya Agung. PT Kideco Jaya Agung is the third largest coal producer in Indonesia with a production capacity of more than 40 million tons of coal per year.
Produksi Batubara PT Kideco Jaya Agung Coal Production of PT Kideco Jaya Agung (Jutaan ton/Million metric ton) 45 37
40
40
34 35
31.5 29
30 22
25 18.9
20
16.9
15
11.5 8.1
10 5
1.2 1993
2000
2002
2004
Perseroan memiliki beberapa kontrak jangka panjang untuk beberapa pekerjaan sebagai berikut: Anak Perusahaan Subsidiary
Tanggal Kontrak Contract Date
2006 2008 2010
2011
2012 2013
2014
The Company has a number of long-term contracts for the following works: Detail Detail
Klien Client
1
PT SIMS Jaya Kaltim
13-Jan-09
Pemindahan limbah di daerah pit Roto, Paser Mine, Kalimantan Overburden removal in Roto pit area, Paser Mine, Kalimantan
PT Kideco Jaya Agung
2
PT SIMS Jaya Kaltim
13-Jan-09
Pembuangan limbah dan produksi batubara di daerah pit Samurangau, Paser Mine, Kalimantan Waste disposal and coal getting in Samunrangau pit area, Paser Mine, Kalimantan
PT Kideco Jaya Agung
3
PT SIMS Jaya Kaltim
13-Jan-09
Pemuatan dan pengangkutan batubara di daerah Roto Utara ke stockpile, Paser, Kalimantan Timur Coal loading and hauling in Roto North area to stockpile, Paser, East Kalimantan
PT Kideco Jaya Agung
4
PT Samindo Utama Kaltim
1-Jan-09
Pengangkutan batubara di daerah Paser, Kalimantan Timur Coal hauling in Paser Area, East Kalimantan
PT Kideco Jaya Agung
5
PT Trasindo Murni Perkasa
13-Apr-09
Pengangkutan batubara di Batu Kajang, Batu Sopang, Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur Coal hauling in Batu Kajang, Batu Sopang, Tanah Grogot, Paser Regency, East Kalimantan
PT Kideco Jaya Agung
6
PT Trasindo Murni Perkasa
1-Jul-11
Pengangkutan batubara di daerah Paser, Kalimantan Timur Coal hauling in Paser Area, East Kalimantan
PT Kideco Jaya Agung
7
PT Mintec Abadi
1-Jan-12
Eksplorasi dan pemboran di Samu, Susubang, Kalimantan Timur Exploration and drilling in Samu, Susubang, East Kalimantan
PT Kideco Jaya Agung
25
Milestone
2000
∫∫ Perseroan berdiri ∫∫ Penawaran Saham Perdana ∫∫ Perseroan mencatatkan saham di Bursa Efek Surabaya ∫∫ The Company was established ∫∫ Initial Public Offering ∫∫ The Company listed its shares on the Surabaya Stock Exchange
2011
2012
∫∫ Penggabungan saham ∫∫ Akuisisi oleh Samtan Co. Ltd ∫∫ Penawaran umum terbatas I ∫∫ Akuisisi PT SIMS Jaya Kaltim ∫∫ ∫∫ ∫∫ ∫∫
Reverse stock split Acquisition by Samtan Co. Ltd Rights Issue I Acquisition of PT SIMS Jaya Kaltim
∫∫ ∫∫ ∫∫ ∫∫ ∫∫ ∫∫
Perubahan nama menjadi PT Samindo Resources Tbk Perubahan arah bisnis Perseroan Penawaran umum terbatas II Akuisisi PT Samindo Utama Kaltim Akuisisi PT Trasindo Murni Perkasa Akuisisi PT Mintec Abadi
∫∫ ∫∫ ∫∫ ∫∫ ∫∫ ∫∫
Change of name to PT Samindo Resources Tbk Change of the Company business direction Rights Issue II Acquisition of PT Samindo Utama Kaltim Acquisition of PT Trasindo Murni Perkasa Acquisition of PT Mintec Abadi
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Jejak Langkah
26 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Struktur Perseroan Company Structure
PT SAMINDO RESOURCES Tbk
99,90 %
PT SIMS JAYA KALTIM
99,80 %
99,67 %
99,60 %
PT TRASINDO MURNI PERKASA
PT SAMINDO UTAMA KALTIM
PT MINTEC ABADI
Struktur Organisasi Organization Structure
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
DIREKSI
KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE
AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT
BOARD OF DIRECTORS
SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY
TIM KEUANGAN
TIM HR & GA
TIM HUKUM
FINANCE TEAM
HR & GA TEAM
LEGAL TEAM
TIM PENGEMBANGAN BISNIS BUSINESS DEVELOPMENT TEAM
27
Supporting Institution
Biro Administrasi Efek (’BAE’)
Share Registrar
PT Adimitra Jasa Korpora Plaza Property, Lantai 2 Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Timur 13210
PT Adimitra Jasa Korpora Plaza Property, Lantai 2 Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan East Jakarta 13210
BAE bertanggung jawab untuk menyiapkan Daftar Pemegang Saham Perseroan sehubungan dengan kegiatan Perseroan sebagai perusahaan publik.
The share registrar is responsible for preparing the Shareholders List of the Company in relation to the Company’s actions as a public corporation.
Kantor Akuntan Publik (’KAP’)
Public Accountant
KAP Siddharta Widjaja & Rekan 33rd Floor Wisma GKBI 28, Jl. Jend Sudirman Jakarta 10210, Indonesia
KAP Siddharta Widjaja & Rekan 33rd Floor Wisma GKBI 28, Jl. Jend Sudirman Jakarta 10210, Indonesia
KAP Tjahjadi & Tamara Gedung Jaya, Lt. 4 Jl. M.H. Thamrin No. 12 Jakarta Pusat 10340, Indonesia (Auditor untuk Laporan Keuangan 31 Desember 2013)
KAP Tjahjadi & Tamara Gedung Jaya, Lt. 4 Jl. M.H. Thamrin No. 12 Jakarta Pusat 10340, Indonesia (The auditor of 31 December 2013 Financial Statements)
Notaris
Notary
Anne Djoenardi, SH, MBA Jl. Dharmawangsa Raya No. 8 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160
Anne Djoenardi, SH, MBA Jl. Dharmawangsa Raya No. 8 Kebayoran Baru South Jakarta 12160
Notaris bertanggung jawab untuk menghadiri rapatrapat Perseroan, menyiapkan dan membuat akta-akta untuk kepentingan Perseroan dan Pemegang Saham termasuk perubahannya dan bertanggung jawab atas sahnya akta-akta yang dibuat.
The notary is responsible for attending the Company’s meetings and preparing deeds for the interest of the Company and the Shareholders, including their amendments, and is also responsible for vouchsaving the legitimacy of said deeds.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Lembaga Penunjang
28 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Profil Dewan Komisaris
The Board of Commissioners Profile
Kim, Sung Kook Presiden Komisaris President Commissioner
Beliau adalah seorang warga negara Korea Selatan. Beliau menyelesaikan pendidikannya dari College of Engineering, Universitas Kook-Min, tahun 1983 dengan gelar Bachelor of Science dalam bidang Teknik Sipil.
Citizen of The Republic of Korea. Completed his education from the College of Engineering, Kook-Min University, in 1983 with a Bachelor of Science degree in Civil Engineering.
Beliau memiliki rekam jejak yang cukup panjang di Samtan Group. Beliau memulai karirnya di Samtan Group dengan menempati posisi Senior Manager di PT Kideco Jaya Agung (1990-1995), yang dilanjutkan dengan posisi Executive (1996-1999). Pada tahun 2000 beliau dipercaya menempati posisi Managing Director sampai dengan tahun 2005. Pada tahun 2006 beliau di percaya untuk menempati jabatan Presiden Direktur sampai dengan tahun 2009. Setelah menempati posisi puncak di PT Kideco Jaya Agung beliau dipercaya untuk memegang jabatan Wakil Presiden Samtan Co. Ltd dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011, yang dianjutkan dengan menempati posisi Presiden Direktur PT Perta Samtan Gas. Beliau diangkat kembali sebagai Presiden Komisaris Perseroan pada tanggal 13 Mei 2014.
He has a long track record working at Samtan Group. He started his career at Samtan Group with a position as Senior Manager at PT Kideco Jaya Agung (1990-1995), and subsequently serving as Executive (1996-1999). In 2000 he was appointed Managing Director, a position he held until 2005. In 2006 he was appointed President Director up to 2009. After holding the top management position at PT Kideco Jaya Agung, he was entrusted with the position as Vice President of Samtan Co. Ltd from 2010 to 2011, and subsequently as President Director of PT Perta Samtan Gas. He was re-appointed as President Commissioner of the Company on 13 May 2014.
29 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Bob Kamandanu Komisaris/Commissioner
Beliau adalah seorang warga negara Indonesia. Beliau menempuh pendidikan dalam bidang Science Engineering di Universitas Negeri Idaho tahun 1983 dengan gelar Associate Degree. Beliau melanjutkan pendidikannya di Universitas Oklahoma tahun 1986 dalam bidang Keuangan Bisnis dan memperoleh gelar Bachelor of Business Administration. Pada tahun 1987 beliau memperoleh gelar Master of Business Administration setelah menyelesaikan pendidikan di Universitas Oklahoma dalam bidang Keuangan Bisnis.
Citizen of The Republic of Indonesia. He was educated in Science Engineering at the Idaho State University in 1983, graduating with an Associate Degree. He then continued his studies at Oklahoma University in 1986 in Business Finance, graduating with a Bachelor of Business Administration degree. In 1987 he obtained a Master of Business Administration degree from Oklahoma University in Business Finance.
Beliau mengawali karirnya sebagai Manager Akuntansi Wilayah di Laidlaw Transit Inc., Los Angeles, Amerika (1988 – 1991). Beliau melanjutkan karirnya di Indo-American Entertainment, Inc., Los Angeles, Amerika Serikat sebagai Pengawas Keuangan (1990-1991). Beliau dipercaya untuk menjabat sebagai General Manager untuk Keuangan dan Akuntansi di PT British American Tobacco (1991-1993), PT Asuransi Cigna Indonesia sebagai Pimpinan Keuangan (1993 – 1994), PT Chandra Asri Petrochemical Center sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi (1994 – 1998), PT Pirelli Cables & Systems Indonesia sebagai Direktur Keuangan (1998 – 2000), PT Andalan Artha Advisindo (AAA) Sekuritas sebagai Penasehat Perusahaan Senior (2000 – 2002), PT Valuta Pos sebagai Presiden Direktur (2002 – 2006), PT Berau Coal sebagai Presiden Komisaris (2006 – kini), Risco Energy Pte. Ltd. sebagai Direktur (2010 – kini), PT Delma Mining Corporation sebagai Presiden Direktur (2010 – kini) dan PT Avra Indonesia sebagai Presiden Direktur (2011 – kini). Beliau diangkat kembali sebagai Komisaris Independen Perseroan pada tanggal 13 Mei 2014.
He began his career as Regional Accounting Manager at Laidlaw Transit Inc., Los Angeles, USA (1988 – 1991), then worked at Indo-American Entertainment, Inc., Los Angeles, USA as Financial Comptroller (1990-1991). He worked as Finance & Accounting General Manager at PT British American Tobacco (1991-1993), then as Finance Head at PT Asuransi Cigna Indonesia (1993 – 1994), as Finance and Administration Director at PT Chandra Asri Petrochemical Center (1994 – 1998), as Finance Director at PT Pirelli Cables & Systems Indonesia (1998 – 2000), as Senior Advisor at PT Andalan Artha Advisindo (AAA) Sekuritas (2000 – 2002), as President Director as PT Valuta Pos (2002 – 2006), as President Commissioner of PT Berau Coal (2006 – present), as Director of Risco Energy Pte. Ltd. (2010 – present), as President Director of PT Delma Mining Corporation (2010 – present), and as President Director of PT Avra Indonesia (2011 – present). He was re-appointed as Independent Commissioner of the Company on 13 May 2014.
30 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Choi, Hoon Komisaris / Commissioner
Beliau adalah seorang warga negara Korea Selatan. Beliau menyelesaikan pendidikan dari Hanyang University pada tahun 1985.
Citizen of the Republic of Korea. He graduated from Hanyang University in 1985.
Beliau memulai karirnya di Korea National Coal dengan menempati posisi Assistant Manager. Beliau mulai bergabung dengan Samtan Group pada tahun 1993 dengan menjabat sebagai Assistant Manager. Di Indonesia beliau menghabiskan sebagian besar karirnya di PT Kideco Jaya Agung dimulai pada tahun 1995 dengan jabatan Assistant Manager. Beliau mencapai puncak kariernya di Kideco pada tahun 2003 dengan menempati posisi General Manager. Pada tahun 2009 beliau diberi kepercayaan untuk mengemban jabatan Direktur Samtan Co, Ltd. Saat ini beliau menjabat sebagai Managing Director Samtan Co, Ltd.
He began his career working at Korea National Coal as Assistant Manager. He joined Samtan Group in 1993 with the position of Assistant Manager. His work in Indonesia was mostly with PT Kideco Jaya Agung, where he began working in 1995 as Assistant Manager. His highest position at Kideco was in 2003 as General Manager. In 2009 he was entrusted to serve as Director of Samtan Co, Ltd. He is currently the Managing Director of Samtan Co, Ltd.
Beliau diangkat menjadi Komisaris Perseroan pada tanggal 27 Februari 2015.
He was appointed as Commissioner of the Company on 27 February 2015.
31 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Profil Direksi
The Board of Directors Profile
Lee, Kang Hyeob Presiden Direktur President Director
Beliau adalah seorang warga negara Korea Selatan. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Business Administration dari Universitas Yonsei tahun 1987.
Citizen of The Republic of Korea. He obtained his Bachelor of Business Administration degree from Yonsei University in 1987.
Beliau mengawali karirnya sebagai Senior Manager di Hanwha Group (1990 – 2002). Beliau melanjutkan karir dengan menempati posisi Senior Manager di Posco Power Co. Ltd (2002 – 2007). Beliau memulai kiprahnya di Samtan Group pada tahun 2008. Pada tahun 2011 beliau dipercaya sebagai Komisaris Perseroan sampai dengan tahun 2012. Pada saat yang bersamaan beliau juga dipercaya untuk menempati posisi Direktur di PT Trasindo Murni Perkasa, PT Samindo Utama Kaltim dan PT Mintec Abadi. Beliau diangkat sebagai Presiden Direktur Perseroan pada tanggal 27 Februari 2015.
He commenced his career as Senior Manager at Hanwha Group (1990 – 2002), then he worked as Senior Manager at Posco Power Co. Ltd (2002 – 2007). He joined Samtan Group in 2008. Then, in 2011, he was appointed as Commissioner of the Company up to 2012. At the same time, he was also entrusted with the position of Director at PT Trasindo Murni Perkasa, PT Samindo Utama Kaltim and PT Mintec Abadi. He was appointed as President Director of the Company on 27 February 2015.
32 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Soemarno Witoro Soelarno Direktur / Director
Beliau adalah warga negara Indonesia. Beliau memperoleh gelar insinyur dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1980. Studi lanjut di bidang ilmu lingkungan dilakukan di Universitas Indonesia. Beliau mendapatkan gelar Master tahun 2000 dengan lokasi penelitian di tambang tembaga di Papua, dan gelar Doktor tahun 2007 dengan lokasi penelitian di tambang batubara di Kalimantan Timur.
Citizen of Republic of Indonesia. He obtained his Bachelor of Engineering degree from Bandung Institute of Technology in 1980. He furthered his education in environmental sciences at the University of Indonesia and obtained his Master’s degree in 2000, with his research taking place in a copper mine in Papua. He graduated with a Doctoral degree in 2007 with his research taking place in a coal mine in East Kalimantan.
Sebagai seorang insinyur pertambangan, beliau mengawali pekerjaan sebagai Field Engineer di sebuah perusahaan Kontrak Karya, kemudian tahun 1983 menjadi pegawai negeri di Kementerian ESDM sebagai Inspektur Tambang. Jabatan struktural sebagai Direktur Teknik dan Lingkungan yang juga sebagai Kepala Inspektur Tambang pada 20052008, kemudian sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral Batubara Panas Bumi pada 2009-2011. Kemudian jabatan non-struktural sebagai Asisten Ahli Menteri ESDM Bidang Pertambangan pada 2011, dan pada 2012 pensiun sebagai pegawai negeri.
As a mining engineer, he began his career working as Field Engineer in a Contracting Company, and in 1983 became a civil service at the Ministry of Energy and Mineral Resources as Mine Inspector. He held a structural position as Director of Engineering and Environment as well as the Head of Mine Inspection in 2005 – 2008, and then as the Secretary of the Directorate General of Minerals, Coal, and Geothermal in 2009 – 2011. He also held nonstructural position as Expert Assistant to the Minister of Energy and Mineral Resources in Mining in 2011, and in 2012 he completed his term as a civil servant.
Berbagai pekerjaan yang dilakukan setelah tidak lagi menjadi pegawai negeri adalah sebagai komisaris dan konsultan di bidang pertambangan di beberapa perusahaan, serta aktif dalam berbagai asosiasi keahlian maupun profesi di bidang pertambangan. Beliau diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tanggal 13 Mei 2014.
He then went on to engage in various other jobs among others as commissioner and mining consultant in various companies, and he remains active in various expert associations and professional associations related to mining. He was appointed as Director of the Company on 13 May 2014.
33 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Ha, Gil Yong Direktur / Director
Beliau adalah seorang warga negara Korea Selatan. Beliau menyelesaikan pendidikannya dari Universitas Nasional Seoul tahun 1989 dengan menyandang gelar Sarjana Ekonomi.
Citizen of The Republic of Korea. He graduated from the Seoul National University in 1989 with a Bachelor of Economics degree.
Beliau memulai karirnya di Samtan Co. Ltd pada tahun 2003 dengan menjabat sebagai Senior Manager (2003-2006) dan Executive (2007-2008) yang dilanjutkan dengan jabatan Direktur. Tahun 2010 beliau melanjutkan karirnya di PT Sea Bridge Shipping (2010-2011). Tahun 2011 beliau dipercaya menjadi Direktur pada PT SIMS Jaya Kaltim. Beliau ditunjuk menjadi Direktur Perseroan mulai tahun 2011 sampai dengan 2012. Selain menjabat sebagai Direktur Perseroan beliau juga menjabat sebagai Direktur di PT Transindo Murni Perkasa, Samindo Utama Kaltim dan Mintec Abadi dari tahun 2013.
He began his career at Samtan Co. Ltd in 2003 as Senior Manager (2003 – 2006) and then as Executive (2007 – 2008) and subsequently was promoted to the role of Director. In 2010 he progressed with his career to PT Sea Bridge Shipping (2010-2011). In 2011 he was entrusted to be the Director of PT SIMS Jaya Kaltim. He was appointed as Director of the Company in 2011 and served until 2012. Aside from serving as Director of the Company, he also served as Director of PT Transindo Murni Perkasa, Samindo Utama Kaltim and Mintec Abadi from 2013.
Beliau diangkat menjadi anggota Direksi Perseroan pada tanggal 27 Februari 2015.
He was appointed as Director of the Company on 27 February 2015.
34 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Lee, Young Soo Direktur / Director
Beliau adalah seorang warga negara Korea Selatan. Beliau memperoleh gelar Sarjana dari Korea University pada tahun 1998 dan memperoleh gelar Magister pada tahun 2003 dari Korea Advanced Institute of Science and Technology.
Citizen of The Republic of Korea. He graduated with a bachelor’s degree from Korea University in 1998 and a Master’s degree in 2003 from Korea Advanced Institute of Science and Technology.
Beliau memulai karirnya pada tahun 1998 di Hyundai Motor Corporation. Pada tahun 2003 beliau melanjutkan karirnya di KTFT. Beliau mulai bergabung dengan Samtan Group pada tahun 2006 dengan menjabat sebagai Manager. Pada tahun 2010 beliau dipercaya untuk mengemban jabatan Deputy General Manager di Samtan Co, Ltd. Pada tahun 2015 beliau di percaya untuk memangku jabatan Direktur Pemasaran PT Tristan Resources.
He began his career in 1998 at Hyundai Motor Corporation. In 2003 he continued his career at KTFT. He joined the Samtan Group in 2006 as Manager. In 2010, he was entrusted to serve as Deputy General Manager at Samtan Co, Ltd. In 2015 he was entrusted to served as Marketing Director at PT Tristan Resources
Beliau diangkat menjadi Direktur Perseroan pada tanggal 27 Februari 2015.
He was appointed as Director of the Company on 27 February 2015.
35
Human Resources Profile
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kehandalan sumber daya manusia adalah hal yang mutlak. Kapabilitas sumber daya Perseroan akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup Perseroan ke depan.
As a corporation engaged in the services industry, the reliability and quality of its human capital is paramount. The Company’s human resources capability greatly determines its business continuity in the long run.
Di 2014 kegiatan operasional Perseroan mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Perseroan melakukan penambahan alat-alat berat dan sejumlah armada. Dengan penambahan tersebut mendorong peningkatan jumlah pekerja Perseroan. Total jumlah pekerja Perseroan pada tahun 2014 mencapai 513 orang, atau mengalami peningkatan sebesar 5,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
In 2014 the Company’s operational activities became substantially more intense. The Company increased its portfolio of heavy machinery and its fleet. With these additions, the number of people working at the Company naturally increased. The total number of employees of the Company in 2014 was 513, or increase 5.8% from the previous year’s figure.
Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Employee Composition Based on Education Level
0,6 %
0,8 %
9,7 %
13,8 %
14,4 % 17,9 %
3,9 %
15,8 %
3,9 %
2013
2014
54,0 %
SD
8,4 %
56,7 % SMP
SMU
Dari sisi kualitas Perseroan memiliki komitmen yang tinggi untuk terus menjaga kualitas layanan. Untuk menghasilkan output yang berkualitas mutlak diperlukan input yang juga berkualitas. Untuk itu Perseroan dari tahun ke tahun terus meningkatkan persyaratan bagi calon pekerja. Salah satunya adalah batasan minimum untuk pendidikan. Selama 2014 jumlah pekerja dengan tingkat pendidikan sarjana mengalami peningkatan sebesar 10,4%, sedangkan untuk pekerja dengan pendidikan SD dan SMU masingmasing mengalami penurunan sebesar 8,5% dan 6,9%.
DIPLOMA
S1
S2
In terms of quality, the Company is highly committed to maintaining its service quality. To create quality outputs, high quality inputs are needed. Therefore, the Company continues to improve its recruitment standards for new employees. One of these standards is minimum level of education. In 2014, there was an increased in the number of employees with a bachelor’s degree by 10.4%, while those with elementary and high school background dropped by 8.5% and 6.9%, respectively.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Profil Sumber Daya Manusia
36 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Employee Composition Based on Age 1,9 %
1,6 %
2,1 %
21,6 %
29,2 %
22,5 %
28,7 %
2,3 %
2013
2014
44,9 %
45,2 %
<25
26-35
Dari sisi usia terjadi peningkatan kondisi yang berlawanan pada dua titik ekstrim. Karyawan dengan usia di atas 55 tahun mengalami penurunan sebesar 11,1% sedangkan karyawan dengan usia di bawah 25 tahun mengalami peningkatan sebesar 20,0%.
36-45
46-55
>55
In terms of age, there were two contrasting situations at two extremes. Number of employees who were above 55 years of age decreased by 11.1%, while the number of employees under 25 years of age rose 20.0%.
37 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan Employee Composition Based on Position
0,4 %
2,3 %
0,2 %
1,6 %
2,7 % 1,2 %
9,1 %
2013
56,3 %
General Manager
Manager
9,7 %
30,3 %
Assistant Manager
Berdasarkan tingkatan jabatan, terjadi peningkatan hampir pada seluruh tingkatan, kecuali Assistant Manager dan Non-Staf. Sebagian besar peningkatan merupakan promosi kepada karyawan yang berprestasi.
2014
52,0 %
Supervisor
Staff
34,1 %
Non-Staff
Based on the position level, there is an increased in almost all level, except Assistant Manager and Non-Staff. The increased is mostly promotion awarded to the outstanding employees.
Penghargaan & Sertifikasi Award & Certification
ISO 50001 Sistem Manajemen Energi ISO 50001 Energy Management System
38
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
39 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
04
Kinerja Saham Share Performance Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
40
Kronologi Pencatatan Saham Sharelisting Chronology
41
Kinerja Saham Share Performance
41
40 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
Struktur Modal dan Kepemilikan Saham Perseroan per 31 Desember 2014: Jumlah Pemegang Saham Number of Shareholders Modal Dasar Authorized Capital
The Capital Structure and the Share Ownership of the Company as at 31 December 2014 is as follows:
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Saham Share Value
% Kepemilikan % Ownership
5.500.000.000
1.100.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital Kepemilikan saham 5% atau lebih : Ownership of 5% or more: Samtan Co.Ltd
1
1.304.136.359
260.827.271.800
59,11%
FavorSum Limited
1
333.635.000
66.727.000.000
15,12%
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
0
-
-
0,00%
1.690
568.541.141
113.708.228.200
25,77%
1.692
2.206.312.500
441.262.500.000
100,00%
Kepemilikan saham kurang dari 5%: Ownership of less than 5%: Masyarakat Public Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued and Fully Paid Capital
41 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kronologi Pencatatan Saham Sharelisting Chronology Jenis Pencatatan Type of Listing
Jumlah Saham Number of Shares
1
Penawaran Umum Perdana sebanyak 150.000.000 lembar saham Initial Public Offering of 150,000,000 shares
2
Penggabungan Saham Reverse Stock Split
3 4
Tanggal Pencatatan Listing Date
1.681.000.000
20 Juli 2000
210.125.000
16 Nopember 2011
Penawaran Umum terbatas I Rights Issue I
1.260.750.000
8 Desember 2011
Penawaran Umum terbatas II Rights Issue II
735.437.500
26 Desember 2012
Kinerja Saham Share Performance
Kinerja Pasar Modal Indonesia
Indonesian Capital Market Performance
Pasar modal Indonesia mencatatkan kinerja yang sangat baik sepanjang tahun 2014. Pencapaian ini diraih di tengah berbagai tekanan dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri, tahun 2014 merupakan
The Indonesian capital market recorded an impressive record in 2014. This was achieved despite the pressures from within and outside of the country. From within, 2014 was a greatly political year, marked with the general and
42 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
tahun politik, yang ditandai dengan pelaksanaan pemilu dan pilpres. Kekhawatiran di awal tahun akan adanya koreksi terhadap kinerja pasar modal Indonesia dikaitkan dengan penyelenggaraan pemilu serta adanya kebijakan serta kondisi ekonomi negara-negara besar seperti Amerika Serikat dengan pengenduran stimulus fiskalnya dan Cina dengan perlambatan ekonominya ternyata tidak terbukti.
presidential elections. The concern in the beginning of the year—about the correction in the Indonesian stock market in relation to the general elections as well as the policies and economic situations in major economic countries such as the United States with its tapering off of its quantitative easing program and China with its slowing economy—was largely unproven.
Sepanjang tahun 2014 IHSG melonjak hingga 20,8%, dari 4327,27 poin pada penutupan transaksi awal tahun 2014 menjadi 5226,95 pada 31 Desember 2014. Pertumbuhan IHSG hanya sedikit di bawah bursa efek Philipina yang mencatat pertumbuhan 22,76% namun cukup jauh di atas indeks-indeks utama negara Asia. Bursa Efek Thailand yang hanya tumbuh 15,45%, Jepang 17,0%, Singapura 11,2%, Hongkong 7,1%, dan Australia 1,75%. Indeks KOSPI Korea bahkan mengalami pertumbuhan negatif tahun ini yaitu sebesar -1,3%. Dalam periode yang sama, nilai kapitalisasi saham BEI juga tumbuh 19,9%. Pertumbuhan tersebut selain didorong oleh meningkatnya IHSG juga karena adanya tambahan 19 emiten baru yang melantai di bursa dan beberapa aksi korporasi khususnya rights issue yang dilakukan 21 emiten dengan total nilai keduanya Rp 47,62 triliun.
Throughout 2014 the Jakarta Composite Index (JCI) was up 20.8%, from 4327.27 at the closing of the beginning of 2014 to 5226.95 on 31 December 2014. The growth of JCI was only a little lower than the Philippines Stock Exchange, which grew 22.76%, but still considerably higher than main indices in Thailand up only by 15.45%, Japan 17.0%, Singapore 11.2%, Hongkong 7.1%, and Australia 1.75%. The Korean KOSPI index was even recorded a negative growth of -1.3% that year. Within the same period, the JCI’s capitalization also grew 19.9%. Such a growth, aside from being driven by the increase in the index, was also due to the addition of 19 new public companies offering their shares on the market, and a number of corporate actions, especially the rights issue conducted by 21 companies with a total value of Rp 47.62 trillion.
Kinerja Pasar Modal Global Global Stock Market Performance
20,8%
JKSE Hangseng
7,1%
Straight times Kospi
11,2% -1,3%
Nikkei FTSE
17,0% 0,9%
S&P 500
15,5%
Dow Jones -5,0%
0,0%
13,5% 5,0%
10,0%
(Sumber: http://finance.Yahoo.com)
15,0%
20,0%
25,0%
43 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kinerja Sektor Pertambangan
Mining Sector Performance Kinerja Sektoral BEI IDX Sectoral Performance
19,6%
JK Con JKTrd
12,4% 33,8%
JKTfin JKBin
10,6% 23,6%
JKInfa
52,8%
JKPro 6,7%
JKMis JKMan JKMin
13,7% -3,5%
JKAgr -10,0%
0,0%
9,9% 10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
60,0%
(Sumber: http://finance.Yahoo.com)
Pencapaian positif yang dicatat oleh IHSG didorong oleh sektor properti dan sektor perbankan. Kedua sektor tersebut mencatatkan pertumbuhan yang sangat signifikan, yaitu masing-masing sebesar 52,8% dan 33,8%. Sektor pertambangan menjadi satu-satunya sektor yang mencatatkan kinerja negatif. Sektor pertambangan terdepresiasi sebesar 3,5% selama 2014.
JCI’s positive performance was supported by the property and banking sectors. Both sectors experienced the most significant growth, at 52.8% and 33.8%, respectively. The mining sector was the only sector that ended the year lower than the beginning of the year, depreciating by 3.5% in 2014.
Kinerja negatif sektor pertambangan didorong oleh subsektor batubara. Dari seluruh subsektor pertambangan hanya sektor batubara yang mencatatkan pertumbuhan negatif, yaitu sebesar -12,7%. Hampir seluruh harga saham emiten-emiten batubara, baik pemegang izin pertambangan maupun kontraktor mengalami penurunan. Penurunan harga tersebut adalah dampak dari penurunan harga batubara yang sangat signifikan selama 2 tahun terakhir.
A less than heartening result was recorded by the mining sector, due mostly to the coal subsector. From all mining subsectors, only the coal subsector recorded a negative growth of -12.7%. The price of almost all shares of coal producers, both permit owners and contractors, went lower. The price drop was the result of the substantial decline in coal prices over the past 2 years.
44 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kinerja Saham Perseroan The Company’s Share Performance
harga saham/ share price
Volume perdagangan / Trading volume
700
9.000.000 8.000.000
600
7.000.000 500 6.000.000 400
5.000.000 4.000.000
300
3.000.000 200 2.000.000 100
1.000.000
0
-
Jan-14
Feb-14 Mar-14
Volume
Apr-14
May-14 Jun-14
Jul-14
Share price
Aug-14
Sep-14
Oct-14
Nov-14
Dec-14
(Sumber: http://finance.Yahoo.com)
Sejalan dengan kinerja sektor batubara, saham Perseroan ditutup terkoreksi pada akhir 2014. Saham Perseroan ditutup pada level Rp 458 pada akhir Desember 2014. Angka tersebut lebih rendah 7,0% dibandingkan dengan harga penutupan pada awal tahun 2014. Pada pembukaan perdagangan tahun 2014 saham Perseroan ditutup pada level Rp 490. Penurunan saham Perseroan tidak lain adalah pengaruh dari penurunan harga batubara yang memberikan sentimen negatif kepada emiten pertambangan batubara.
In the line with the coal mining sector performance, the company share was recorded negative result at the end of 2014. The Company’s share price was closed at Rp 458 at the end of December 2014. This level was 7.0% lower than the closing price at the beginning of 2014. At the opening of trading in 2014, the Company’s share price was closed at Rp 490. The decline in the Company’s share price was closely linked to the decline in the price of coal which brought negative sentiment to coal mining companies.
Pergerakan saham Perseroan selama 2014 sangat dinamis yang terlihat dari rentang antara titik tertinggi dan titik terendah yang terpaut sangat jauh. Titik tertinggi berada pada harga Rp 640, sedangkan titik terendah berada pada level Rp 408.
The Company’s share price movement in 2014 was greatly dynamic, as proven by the excessively large range between the highest price and the lowest price. The highest price was recorded at Rp 640, while the lowest price was Rp 408.
Rata-rata volume perdagangan sepanjang tahun 2014 berada pada angka 580 ribu lembar saham perhari. Volume perdagangan tertinggi terjadi bulan Agustus, di mana volume perdagangan dalam sehari mencapai 8 juta lembar saham.
Average trading volume in 2014 was 580 thousand shares per day. The highest trading volume was recorded in August, where on one single day more than 8 million shares were traded.
Pergerakan saham Perseroan sedikit berlawanan dengan pergerakan IHSG di sekitar kuartal keempat. Selama periode tersebut IHSG berhasil melakukan rebound dan mencatatkan kinerja positif. Berlawanan dengan pergerakan IHSG, selama periode tersebut saham Perseroan mengalami penurunan yang cukup dalam. Gambaran tersebut terlihat dari grafik perbandingan return saham Perseroan selama setahun dengan return IHSG dan Indeks Pertambangan.
The Company’s share price movement was rather contrarian to the JCI’s movement during the fourth quarter. Throughout the same period the JCI rebounded and recorded a positive performance. On the other hand, throughout that period the price of the Company’s share went significantly lower. The overview can be seen from the comparison chart of stock return of the Company during the year with the return of JCI and Mining Index.
45
60.0% IHSG/JCI 50.0%
Indeks pertambangan/ Mining Index Perseroan/ The Company
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0% Jan-14
Feb-14
Apr-14
Mar-14
May-14
Jun-14
Jul-14
Aug-14
Sep-14
Oct-14
Nov-14
Dec-14
-10.0%
-20.0% (Sumber: http://finance.Yahoo.com) -30.0%
Kinerja Saham per Kuartal Quarterly Share Performance
Tertinggi Highest (Rp)
Terendah Lowest (Rp)
Penutupan Closing (Rp)
Volume Rata-rata harian (Lembar) Daily Average Volume (Shares)
Kapitalisasi Pasar Market Capitalization (Rp)
Kuartal I-2013
940
680
730
1.235.199
1.610.608.125.000
Kuartal II-2013
880
420
455
612.687
1.003.872.187.500
Quarter II-2013
Kuartal III-2013
590
410
470
134.204
1.036.966.875.000
Quarter III-2013
Kuartal IV-2013
730
460
490
813.896
1.081.093.125.000
Quarter IV-2013
Kuartal I-2014
510
408
441
140.495
972.983.812.500
Quarter I-2014
Kuartal II-2014
640
415
495
942.239
1.092.124.687.500
Quarter II-2014
Kuartal III-2014
545
475
480
827.335
1.059.030.000.000
Quarter III-2014
Kuartal IV-2014
530
450
458
284.824
1.010.491.125.000
Quarter IV-2014
(Sumber: http://finance.Yahoo.com)
Quarter I-2013
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kinerja Saham Perseroan Dibandingkan dengan IHSG & Indeks Pertambangan tahun 2014 The Company Share Performance Compared to JCI and Mining Index in 2014
46
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
47 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
05
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & Analysis Ekonomi Indonesia 2014 Indonesia’s Economy 2014
48
Ekonomi Indonesia 2015 Indonesia’s Economy 2015
51
Industri Batubara Coal Industry
52
Pasar Industri Jasa Pertambangan Market for Mining Services Industry
55
Strategi Pemasaran Marketing Strategy
57
Tinjauan Operasional Operational Review
58
Tinjauan Keuangan Financial Review
67
Kebijakan Dividen Dividend Policy
77
Ikatan Material atas Barang Modal Material Commitment on Capital Goods
78
Informasi & Fakta Material Setelah Tanggal Pelaporan Material Facts & Information Subsequent to the Reporting Date
78
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Use of Proceed from Public Offering
79
Perubahan Peraturan Change in Regulation
79
48 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Ekonomi Indonesia 2014 Indonesia’s Economy 2014
Goncangan yang terjadi pada perekonomian dunia mulai memberikan dampak pada perekonomian negara-negara berkembang. Kondisi ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari tahun 2011 secara konstan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus terkoreksi. Pada akhir 2011 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,2%, tapi pada akhir 2014 hanya mencapai 5,0%.
The turbulance in the global economy began to greatly affect the emerging countries in the recent years. This is also the case with Indonesia’s economic growth for the past few years. Starting in 2011, Indonesia’s economic growth has been constantly decreasing. At the end of 2011, Indonesia’s economic growth reached 6.2%, yet by the end of 2014 it had dropped to only around 5.0%.
Di lain sisi, inflasi mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Pada tahun 2011 inflasi Indonesia hanya 3,79%, namun pada pada akhir 2014 inflasi Indonesia telah mencapai 8,36% atau lebih dari dua kali lipat dari tahun 2011. Tingginya inflasi ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perekonomian Indonesia yang strukturnya didominasi oleh pengeluaran rumah tangga. Kondisi inilah yang pada akhirnya menekan pertumbuhan ekonomi.
On the other hand, inflation was rising, and significantly too. In 2011, inflation rate in Indonesia was recorded at 3.79%, however, by the end of 2014 Indonesia’s inflation rate had reached 8.36% or more than twice the rate in 2011. This high inflation rate significantly affected the economy, whose structure is dominated by household expenditures. Such a condition has led to the pressures to economic growth.
Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Indonesia Indonesia’s Economic Growth and Inflation Rate 12,0% 11,06% 10,0%
8,38%
8,0%
6,0%
8,36%
6,96% 6,2%
6,0% 4,6%
6,0% 5,6%
6,0% 4,30%
4,0%
5,0%
inflasi Inflation
3,79% 2,0%
0,0%
pertumbuhan ekonomi Economic growth
2,78%
2008
2009
2010
2011
Tingginya tingkat inflasi Indonesia tidak lain didorong oleh peningkatan biaya produksi (cost push inflation). Ada beberapa hal yang mendorong kenaikan biaya produksi, salah satunya adalah melemahnya nilai tukar Rupiah. Melemahnya nilai tukar Rupiah mulai dirasakan pada pertengahan sampai akhir 2014. Bahkan pada akhir Desember, nilai tukar Rupiah sudah melampaui Rp 12.000/ US$, yang merupakan posisi Rupiah terlemah sejak tahun 2008.
2012
2013
2014
The high inflation rate in Indonesia was driven up by the increase in production costs (costs push inflation). A few factors contributed to the increase in production costs, among others was the depreciation of the Rupiah. Rupiah’s weakening was started to be felt at the middle to the end of 2014. Even by the end of December, Rupiah’s exchange rate had exceed Rp 12,000/US$, which is the weakest for Rupiah since 2008.
49 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Exchange Rate of Rupiah vs Dollar
IDR/USD 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Dec-2008
Dec-2009
Dec-2010
Dec-2011
Dec-2012
Dec-2013
Dec-2014
Tren pelemahan nilai tukar Rupiah telah dimulai dari pertengahan 2011 namun pergerakan yang sangat signifikan adalah pada akhir 2012. Kenaikan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika adalah imbas dari defisit neraca perdagangan yang salah satu pemicunya adalah tingginya impor BBM dan melemahnya perekonomian Cina yang merupakan pangsa pasar utama Indonesia. Salah satu produk komoditi ekspor Indonesia ke Cina yang mengalami penurunan adalah batubara.
The trend of weakening Rupiah has been seen since the middle of 2011, however, the most significant fluctuations occurred in 2012. The depreciation of the Rupiah against the US dollar was due to the trade account deficit which was resulting from the substantial fuel importation and the weakening of the China’s economy, which has been Indonesia’s main export market. One of Indonesia’s export commodities to China whose price had declined is coal.
Dalam tiga tahun terakhir Indonesia telah membukukan defisit perdagangan sebesar US$ 7,6 milliar atau setara dengan Rp 95 triliun. Defisit neraca perdagangan sedikit melambat pada akhir 2014, namun total nilai perdagangan menurun dibandingkan dengan tahun 2013.
For the past three years Indonesia had recorded a trade account deficit of around US$ 7.6 billion, or equivalent to Rp 95 trillion. This deficit was reduced slightly at the end of 2014, but accumulatively total trade value was lower than in 2013.
50 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Ekspor – Impor Indonesia Indonesia’s Export and Import (US$ Juta/Million)
Nilai Ekspor-Impor Export-Import Value
Nilai Netto Perdagangan Trade Balance
250.000
30.000 25.000
200.000
20.000 15.000
150.000
10.000 100.000
5.000 -
50.000
(5.000) -
2008
2009
2010
2011
2012
Impor
Ekspor
Defisit perdagangan yang telah berlangsung selama 3 tahun ke belakang otomatis menguras cadangan devisa Indonesia. Dengan berkurangnya cadangan devisa, Bank Indonesia memiliki keterbatasan dalam melakukan intervensi untuk mestabilkan nilai tukar Rupiah. Dari grafik terlihat terjadi pertumbuhan yang signifikan pada cadangan devisa Indonesia dari tahun 2008 sampai tahun 2011. Antara tahun 2011 sampai tahun 2014 terlihat cadangan devisa Indonesia cenderung stagnan. Bahkan pada tahun 2013 menyentuh level di bawah US$ 100 milliar.
2013
2014
(10.000)
Net Trading
The trade account deficit that has been going on for the past 3 years naturally drained Indonesia’s foreign exchange reserve. With its foreign exchange reserve decreasing, Bank Indonesia had a limited ability to perform market interventions to stabilize the Rupiah. From the below graph a significant growth in foreign exchange was seen from 2008 to 2011. Between 2011 to 2014, the foreign exchange reserve was seen to be stagnant. Even in 2013 it reached a level below US$ 100 billion.
Cadangan Devisa Indonesia Indonesia’s Foreign Exchange Reserve (US$ Juta/Million) 120.000
112.781
111.862
110.123
100.000
96.207
99.387
80.000 66.105
60.000 51.639 40.000 20.000 -
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
51 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Ekonomi Indonesia 2015 Indonesia’s Economy in 2015 Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 sedikit melambat. Melambatnya laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia dipengaruhi oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi dunia. Kondisi tersebut mengakibatkan investasi dan ekspor Indonesia menjadi lemah. Lemahnya ekspor berpengaruh pada kecilnya kontribusi terhadap penyempitan defisit neraca berjalan.
The World Bank forecasts Indonesia’s economic growth in 2015 will slightly slowing down. The declining of economic growth in Indonesia was affected by the slowing down of the world’s economies. Such a condition resulted in a weakened state of Indonesia’s export and import. Low export will have little contribution to narrowing the current account deficit.
Penyesuaian harga BBM bersubsidi akan menyebabkan peningkatan inflasi. Kendati begitu dampak terhadap inflasi diperkirakan hanya akan bersifat sementara. Pada tahun 2015 inflasi diprediksi akan berada di angka 7,5% dan akan mengalami penurunan apabila tidak terjadi gejolak ekonomi lainnya. Tidak diragukan lagi kenaikan harga BBM bersubsidi ini akan menyebabkan inflasi, namun di sisi lain menghasilkan penghematan fiskal yang sangat penting yakni sebesar Rp 100 triliun dari penyesuaian harga tersebut.
Adjustment to the subsidized fuel price will result in further inflation. Although the effect is believed to be more transient than permanent. In 2015, inflation is expected to hover around 7.5% and is bound to decrease given no other economic fluctuations take place. Indeed, the increase of subsidized fuel price will result in inflation, however, with such a measure, the government will be able to save as much as Rp 100 trillion from such adjustment.
Ada beberapa poin yang dicatat sebagai tantangan dan peluang di tahun 2015. Tantangannya terdiri atas tantangan eksternal dan tantangan internal. Tantangan eksternal, membaiknya perekonomian Amerika Serikat, membuat the Fed mulai mengurangi stimulus moneter yang sudah dilaksanakan sejak awal 2014 (tapering off). Semakin membaiknya perekonomian Amerika Serikat akan membuat arus masuk likuiditas yang tadinya melimpah bisa jadi akan berhenti atau bahkan berbalik arah.
There are a number of challenges and opportunities in 2015. The challenges are both external and domestic ones. Externally, the recovery of the US economy made the Fed begin to taper off its economic stimulus, which it had done since the beginning of 2014. Further recovery of the US economy may cause the inflow of capital, which has been profuse, to decrease or even to make a complete reversal.
52 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sedangkan tantangan internal, pertama, pemerintah baru akan membutuhkan banyak dana untuk anggaran pembangunan sementara sumber pembiayaan dari dalam negeri terbatas. Kedua, penyediaan energi yang merupakan persyaratan utama untuk menopang perkembangan ekonomi masih menghadapi banyak hambatan. Ketiga, ketergantungan yang sangat tinggi terhadap penerbitan surat hutang untuk membiayai defisit. Keempat, Indonesia harus meningkatkan daya saingnya untuk bersaing dengan negara lainnya guna mendapatkan investor.
Domestically, firstly, the new government will require a lot of funding for its development budget, while there are only a limited source of funding from within. Secondly, energy supply, which is the main driver for economic growth, is still hampered in many ways. Thirdly, the strong dependence on bonds issuance to finance the deficit. Fourthly, Indonesia should improve its competitiveness to be on par with other countries to win more investors.
Asumsi Makro APBN 2015 vs Asumsi Makro APBNP 2014 2015 National Budget’s Macroeconomic Assumptions vs 2014 National Budget’s Revision Macroeconomic Assumptions Indikator Indicator
2014
2015
Pertumbuhan Ekonomi Economic Growth (%)
5,5
5,8
Inflasi Inflation (%)
5,3
4,4
Rp11.600
Rp11.900
Harga Minyak Bumi (per barel) Oil Price (per barrel)
US$105
US$105
Lifting Minyak (ribu barel/hari) Oil Lifting (thousand barrel/day)
818
900
1.224
1.248
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS Rupiah Exchange Rate to US Dollar
Lifting Gas (ribu barel setara minyak/hari) Gas Lifting (thousand barrel oil equivalent/day)
Industri Batubara Coal Industry
Penawaran & Permintaan Batubara
Coal Supply & Demand
Perlambatan perekonomian dunia yang awalnya menyerang negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, kini dampaknya mulai terasa di negara-negara berkembang. Cina, yang sebelumnya menjadi penggerak perekonomian dunia, kini mulai terkena dampaknya. Pertumbuhan ekonomi Cina mulai melambat beberapa tahun ke belakang. Cina sendiri adalah negara konsumen batubara nomor satu di dunia yang diikuti oleh Amerika Serikat dan India pada peringkat kedua dan ketiga. Perlambatan perekonomian yang terjadi di Cina jelas memberikan dampak yang signifikan pada permintaan batubara dunia.
The slowing down of the global economy which was at first felt in European countries and the USA, has begun to be felt in developing countries too. China, used to be the main economic powerhouse of the world, started to feel its repercussions. China economic growth has been on a declining level for the past few years. China is the world’s number one consumer of coal, followed by the USA and India on the second and third positions. The economic slowdown in China clearly brings a significant impact on global demand for coal.
53 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sejalan dengan perlambatan perekonomian Cina, permintaan batubara juga mengalami perlambatan. Meski tidak mengalami penurunan, volume konsumsi batubara Cina mulai mengalami perlambatan. Sedangkan Amerika Serikat yang merupakan negara konsumen batubara terbesar kedua di dunia sudah mengalami penurunan konsumsi batubara sejak 5 tahun ke belakang. Sinyal penurunan permintaan batubara sendiri sudah terlihat mulai dari 2011, di mana surplus batubara meningkat dengan sangat signifikan.
In line with the China’s declining economic growth, global coal demand has also been stagnating. Although not declining, China’s coal consumption has begun to flatten, while the USA, world’s second largest consumer of coal, has already experienced a steady decline in its coal consumption since five years ago. The signs of declining global demand for coal had been seen starting in 2011, where there was a vast oversupply of coal in the market.
Volume Konsumsi Batubara Coal Consumption Volume (Juta ton/Million ton)
2.500 2.000 1.500
USA China
1.000
India
5.00 -
2005
2006
2007
2008
2009
Dari sisi supply, pasokan batubara di pasar relatif stabil. Hampir semua negara-negara produsen batubara mempertahankan volume produksinya, hasilnya adalah penurunan harga batubara yang sangat signifikan. Tren penurunan harga batubara sudah berlangsung dari awal tahun 2011 dan terus berlangsung sampai dengan tahun 2014. Bahkan di tahun 2014 penurunan harga batubara semakin tajam. Di akhir tahun 2014 harga batubara sudah menyentuh level US$ 60/metric ton.
2010
2011
2012
2013
From the supply side, coal supplied to the market has been relatively stable. Most coal-producing countries have maintained their production volume, resulting in a sharp drop in coal price. This trend of declining coal price has been seen since the beginning of 2011, and has continued up to 2014, becoming even sharper in 2014. By the end of 2014, coal price had reached so low a level as US$ 60/metric ton.
54 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Harga Batubara Coal Price (US$/ton) 160 140 120 100 80 60 40 20 0
Des-2009
Des-2010
Des-2011
Des-2012
Des-2013
Des-2014
Pergerakan harga batubara ke depan tentu tidak terlepas dari peranan Cina, Amerika Serikat dan India sebagai negara-negara konsumen batubara terbesar di dunia. Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi yang mungkin akan mempengaruhi konsumsi batubara dari ketiga negara tersebut. Dari Cina, saat ini pemerintah Cina mengeluarkan kebijakan pengurangan batubara kalori rendah & pelarangan pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara baru di kawasan sekitar Beijing. Cina juga saat ini mulai mengurangi impor batubara dan memanfaatkan cadangannya. Kondisi ini tentu mempengaruhi konsumsi batubara dan impor batubara ke Cina. Dari Amerika Serikat, IMF memprediksi ekonomi Amerika Serikat akan tumbuh signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, dari 1,7% pada tahun 2014 menjadi 3,0% di tahun 2015. Namun demikian, rencana the Fed untuk menaikkan suku bunga acuan tentu berpengaruh terhadap sektor riil yang baru saja pulih. Dari India, meskipun pertumbuhan konsumsi batubara selama 3 tahun terakhir relatif stagnan, namun India dengan sejumlah negara ASEAN sedang mengembangkan sumber energi berbahan bakar batubara. Selain itu pemerintah India juga memiliki komitmen yang tinggi untuk membangun ketersediaan energi.
Coal price movement in the future will be substantially affected by the roles played by China, the USA, and India. There are a number of issues that must be highlighted here which will affect the three countries’ coal consumption. Currently the Chinese government has implemented a policy to reduce the import of low-calorie coal and prohibit the development of coal-fired power plants in areas near Beijing. China has also reduced its coal import and utilize more of its own supply. This will certainly affect the country’s coal consumption and import. Meanwhile, the IMF predicted that the United States economy will grow more significantly than in the previous year, from 1.7% in 2014 to around 3.0% in 2015. However, the Fed’s plan to increase its interest rate will naturally affect the recently recovering real business sectors. And in India, although the growth in coal consumption for the past 3 years has been relatively stagnant, India along with a number of ASEAN countries are developing energy generation programs using coal. In addition, the Indian government is also strongly committed to providing ample power to its nation.
Tantangan Industri Batubara
Challenges Faced by the Coal Industry
Semakin tingginya kesadaran akan keberlangsungan lingkungan hidup tentu menjadi salah satu ancaman bagi industri batubara. Batubara diklaim sebagai sumber energi yang paling kotor. Oleh karenanya Cina berusaha untuk mengurangi penggunaan batubara kalori rendah untuk mengurangi kadar pencemaran udara. Kesadaran ini yang akhirnya mendorong penemuan-penemuan
Greater awareness of environmental conditions pose a threat for the coal industry, as coal has been often cited as the world’s dirtiest source of energy. That was also the reason behind China’s decision to reduce its low-calorie coal to reduce air pollution levels in the country. Such an awareness has resulted in the invention and discovery of new and renewable energy sources. Among these new
55
energy sources that have been quite popular are shale gas and shale oil.
Shale gas diprediksi akan menjadi sumber energi masa depan yang ramah lingkungan dan ekonomis. Selain dari perlambatan ekonomi dunia, mulai diproduksinya shale gas menjadi salah satu penyebab turunnya harga batubara. Ini tentu akan menjadi tantangan besar bagi industri batubara ke depan. Jika di masa yang akan datang negara-negara penghasil shale gas memulai produksi shale gas-nya secara masal tentu akan memakan pangsa pasar produk-produk komoditas energi lainnya.
Shale gas is predicted to be the future’s clean and economical source of energy. Aside due to the slowing down of the world’s economy, the only recently started production of shale gas was also the cause behind the declining price of coal. This will pose a major threat for the coal industry. In the future, if shale gas producers start to produce shale gas en masse, the market share for other types of energy source will be more and more constricted.
Pasar Industri Jasa Pertambangan Market for Mining Services Industry Industri jasa pertambangan batubara merupakan industri yang memiliki daya tarik cukup tinggi. Dalam 15 tahun terakhir, volume produksi batubara tumbuh dengan sangat signfikan, dari 79 juta ton batubara yang diproduksi pada tahun 2000 menjadi 435 juta ton pada akhir 2014, dengan rata-rata pertumbuhan pertahun sebesar 12,0%. Mengacu kepada asumsi tersebut diprediksi akan ada sekitar 487 juta ton batubara dan sekitar 2,4 miliar bcm batuan penutup pada tahun 2015 dengan total nilai sekitar Rp 84 triliun. Dari total nilai tersebut saat ini bagian Perseroan sekitar 3,0% hingga 4,0%. Ini artinya masih banyak sekali bagian pasar yang dapat diakusisi oleh Perseroan.
The coal mining services industry is a highly appealing industry. In the past 15 years, coal production volume has grown very significantly, from 79 million tons produced in 2000 to 435 million tons by the end of 2014, signifying a compounded annual growth rate of 12.0%. With such assumptions, one predicts that there will be around 487 million tons of coal and 2.4 billion bcm of overburden in 2015, with a total monetary value of around Rp 84 trillion. Out of that, currently the Company’s market share is at 3.0% to 4.0%, which means there is a large patch of the market out there to be harnessed by the Company.
Volume Produksi Batubara Indonesia Indonesia’s Coal Production Volume (Juta ton/Million ton) 600 487
500
2%
1 CAGR
400
383
300 200 100 -
371
79
2000
91
103
2001
2002
121
131
2003
2004
153
2005
190
2006
221
240
2007
2008
2009
386
421
435
325
2010
2011
2012
2013
2014 2015F
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
sumber energi baru dan terbarukan. Salah satu sumber energi baru yang akhir-akhir ini cukup menjadi sorotan adalah shale gas dan shale oil.
56 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dalam beberapa tahun ke depan peranan batubara sebagai energi primer akan semakin dominan. Berdasarkan data dari Dewan Energi Nasional, kontribusi batubara dalam bauran energi nasional akan menjadi 66% pada tahun 2022 dari 53% pada tahun 2013.
In the years ahead, the role of coal as a primary source of energy will be more dominant. Based on the data from the National Energy Board, coal’s contribution to the national energy mix will be raised to 66% in 2022, from 53% in 2013.
Bauran Energi Nasional National Energy Mix 2013
Coal 53%
LNG 5%
2022
Hydro 5%
Hydro 5% Geothermal 4% HSD 11% MFO Gas 2% 20%
Geothermal 11%HSD MFO 1.5% 0.2% Gas 10% LNG 7%
Coal 66%
Hampir seluruh konsumsi batubara domestik digunakan untuk pembangkit listrik. Pada akhir 2014 total batubara yang digunakan untuk mengalirkan listrik sebesar 71 juta ton. Diprediksi pada tahun 2022 total batubara yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik sebesar 151 juta ton. PLN sebagai perusahaan negara yang bertanggung jawab atas tersedianya listrik berkomitmen untuk meningkatkan rasio elektrifikasi pada tahun 2022 hingga mencapai 97,8%.
Most of the coal produced domestically was used for power generation. At the end of 2014, total coal used for electricity generation reached 71 million tons. It is predicted that total coal used in 2022 for electricity generation will reach 151 million tons. PLN as the state company responsible for providing electricity to the nation has committed to increasing the electrification ratio to reach 97.8%.
Untuk mencapai target tersebut PLN telah menyusun rencana kerja hingga tahun 2022. Total tambahan daya yang dibutuhkan untuk mencapai rasio elektrifikasi 97,8% pada tahun 2022 adalah sebesar 60 gigawatt. Dari total 60 gigawatt tersebut, porsi PLTU adalah sebesar 38 gigawatt.
To achieve that target, PLN has prepared its work plan for 2022. Total additional power required to reach an electrification ratio of 97.8% by 2022 is 60 gigawatts. Out of that 60 gigawatts, the portion of steam power plants will be around 38 gigawatts.
Rencana Kelistrikan Indonesia Indonesia’s Electricity Plan
12.000
MW Per Generator Type
MW
12.000 Unallocated
10.000
10.627
IPP
10.000
PLN
2.689
8.000 3.435
6.000
2.084 314
878
2.000
2.003 96 729
2.518
2.908
2.013
2013
2014
2015
6.838
1.506 2.919
1.869
2016
2017
-
1.954
6.410
2018
3.274
3.948
1.391 2.003
1.244
2020
2021
2022
1.234
1.535
4.000
6.053 5.459
5.348
3.786 2.831
2.838
2.000
2019
7.475 5.948
6.000
1.026
4.000
9.154
2.555
8.000
2013
2014 PLTU
2015 PLTA
2016 PLTP
2017
2018
PLTGU
2019 PLTG/MG
2020
2021
PLT Lain
2022
57
Aside from the various potentials mentioned before, the mining services industry also faces a number of major challenges. The declining price of coal has started to significantly affect many coal mining services company. The mining services sector now faces two immediate threats. From the side of revenues, for the past one year concession owners have been striving to reduce stripping ratio, which means less overburden removed. Currently the range of stripping ratio is around 6 to 13 times. Mine owners has continued to bring down this stripping ratio level to be lower than double digit.
Di lain sisi, saat ini pemerintah juga tengah mengkaji kemungkinan untuk pembatasan produksi batubara guna menekan oversupply batubara. Ini artinya volume produksi batubara juga berpotensi untuk berkurang. Dengan kondisi saat ini akan sulit sekali bagi perusahaan jasa pertambangan batubara untuk melakukan negosiasi tarif. Dari sisi profitabilitas ancaman juga datang dari kenaikan harga BBM yang memicu inflasi. Nilai tukar Rupiah yang terus tertekan juga menyebabkan peningkatan beban pinjaman mata uang US Dollar serta harga-harga sparepart impor untuk alat-alat berat. Kondisi ini pada akhirnya akan menggerus profitabilitas perusahaan jasa pertambangan batubara.
On the other hand, the government is currently mulling over the possibility of limiting coal production in order to alleviate the situation of coal oversupply. This means that the coal production volume will be reduced. Under such condition it will be difficult for coal mining services company to carry out tariff negotiations. And in terms of profitability, the threat comes from the increase of fuel price which has driven up inflation. The Rupiah’s exchange rate that continues to face pressures also increases the amount of loans denominated in US Dollar and increases the price for imported spare parts for heavy machinery. Such a condition will greatly burden profitability of the coal mining services company.
Strategi Pemasaran Marketing Strategy
Selain Perseroan juga terdapat beberapa kontraktor jasa pertambangan batubara yang dipercaya oleh PT Kideco Jaya Agung. Dari total produksi batubara PT Kideco Jaya Agung kontribusi Perseroan saat ini rata-rata berkisar di angka 20%-23%. Berdasarkan data-data produksi di atas terlihat peluang Perseroan untuk meningkatkan kontribusi dari existing customer terbuka sangat lebar. Perseroan sendiri saat ini memiliki kontrak jangka menengah dengan PT Kideco Jaya Agung sampai dengan tahun 2019. Dengan kondisi tersebut saat ini Perseroan masih akan fokus pada existing client.
Aside from the Company, there are a number of other companies that are contracted by PT Kideco Jaya Agung. The Company contributed 20-23% on average of all the coal produced by PT Kideco Jaya Agung. Based on such production figures, there is an opportunity for the Company to increase its contribution from its existing customer. The Company currently has a medium-term contract with PT Kideco Jaya Agung until the year 2019. With this in mind, the Company will remain focused on its existing client.
Dengan potensi pasar yang sangat besar Perseroan akan mencoba untuk melakukan market deepening dengan mulai untuk melayani perusahaan lain. Perseroan akan fokus pada produsen batubara dengan total volume produksi antara 2 hingga 3 ton per tahun. Dengan pengalaman mengelola tambang milik PT Kideco Jaya Agung, Perseroan yakin akan mampu memberikan layanan yang berkualitas.
With such a large market potential, the Company will also explore the possibility of expanding its market share by offering services to other companies. The Company shall focus on coal producers whose production volume ranges between 2 to 3 million tons per year. With a vast experience of working with PT Kideco Jaya Agung, the Company is optimistic that it can provide optimum quality for its services.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Di samping berbagai potensi yang telah disebutkan sebelumnya, industri jasa pertambangan juga memiliki tantangan yang cukup berat di masa datang. Penurunan harga batubara mulai memberikan dampak yang signifikan pada perusahaan-perusahaan jasa pertambangan batubara. Bahkan sektor jasa pertambangan dihadapkan pada dua ancaman. Dari sisi pendapatan, sudah setahun terakhir pemiliki konsesi berusaha untuk menekan stripping ratio yang artinya akan menekan volume pemindahan batuan penutup. Saat ini kisaran stripping ratio berada antara 6 hingga 13 kali. Pemilik tambang terus berusaha menekan stripping ratio untuk tidak melebihi dua digit.
58 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tinjauan Operasional Operational Review
Saat ini Perseroan memiliki empat lini bisnis yaitu, pemindahan batuan penutup, produksi batubara, pengangkutan batubara dari stockpile menuju pelabuhan, dan pemboran eksplorasi. Berikut tinjauan dari masing-masing lini bisnis Perseroan.
Currently the Company has four businesses, i.e. Overburden Removal, Coal Getting, Coal Hauling from stockpile to port, and Exploration Drilling. The description of each business is given below.
Pemindahan Batuan Penutup & Produksi Batubara
Overburden Removal & Coal Getting
Aktifitas pemindahan batuan penutup merupakan aktifitas pengupasan dan pemindahan lapisan tanah teratas yang mengandung humus. Ketebalan topsoil umumnya 0,3 hingga 1 meter dari permukaan tanah. Lapisan di bawahnya yang masih gembur disebut subsoil. Kedua lapisan tanah ini diambil dan dipindahkan untuk nantinya akan digunakan lagi pada proses reklamasi. Umumnya di bawah topsoil masih terdapat lapisan tanah atau batuan sebelum ditemukan lapisan batubara. Lapisan batuan atau material penutup batubara ini disebut overburden. Sama seperti topsoil, overburden. juga dipindahkan ke tempat yang disebut disposal atau waste dump atau tempat pembuangan. Setelah lapisan penutup terbuka dan tampak lapisan batubara seluas area yang memadai, maka proses penambangan dapat dilakukan.
Overburden removal consists of excavation and removal of topsoil which contains humus. Topsoil often has a thickness of around 0.3 to 1 meter from the surface. The lower layer is called the subsoil. Both layers of soil are taken out and removed to be reused in the process of reclamation. Generally, under the topsoil another layer of soil or rock is still found before the coal seam is exposed. Such material is called overburden. Like the topsoil, overburden is also removed to a site called disposal site or waste dump. After the overburden has been removed and a coal seam is adequately exposed within an area, the mining process may commence.
Kegiatan pemindahan batuan penutup serta produksi batubara saat ini dikerjakan oleh PT SIMS Jaya Kaltim, berikut profil PT SIMS Jaya Kaltim.
The overburden removal and coal getting businesses are currently done by PT SIMS Jaya Kaltim, whose profile is given below.
PT SIMS Jaya Kaltim
PT SIMS Jaya Kaltim
PT SIMS Jaya Kaltim melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang jasa kontraktor pertambangan umum dan pemeliharaan peralatan berat pertambangan. Untuk mencapai kegiatan usaha tersebut, PT SIMS Jaya Kaltim melaksanakan kegiatan usaha meliputi: (a) penggalian; (b) pengangkutan; (c) penimbunan sementara; (d) pemeliharaan alat-alat berat pertambangan; (e) mengimpor barang modal untuk keperluan investasi; dan (f) memasarkan hasil pertambangan baik di wilayah Republik Indonesia maupun ke luar negeri.
PT SIMS Jaya Kaltim is engaged in general mining contractor services and maintenance of mining equipment. To conduct its business, PT SIMS Jaya Kaltim carries out the (a) extraction; (b) transportation; (c) stockpiling; (d) maintenance of heavy machinery used for mining); (e) import of capital goods for investment purposes; and (f) marketing of mining products to customers in the Republic of Indonesia as well as abroad.
Dalam melakukan kegiatan pemindahan batuan penutup dan produksi batubara PT SIMS Jaya Kaltim didukung oleh peralatan-peralatan yang handal serta bersertifikasi. Berikut daftar peralatan utama PT SIMS Jaya Kaltim yang dipergunakan dalam aktifitas pemindahan batuan penutup dan produksi batubara.
In carrying out the removal of overburden and coal getting, PT SIMS Jaya Kaltim employs highly reliable and certified heavy machinery. The following is a list of the heavy machinery used by PT SIMS Jaya Kaltim in its overburden removal and coal getting activities.
59
2013
2014
Excavator (unit)
16
17
Dumptruck (unit)
113
123
Bulldozer (unit)
32
33
Kinerja Operasional
Operational Performance
PT SIMS Jaya Kaltim berhasil mencatatkan pertumbuhan volume produksi. Aktifitas pemindahan batuan penutup mencatat pertumbuhan sebesar 4,9% yang mencapai 54,2 juta bcm pada akhir tahun 2014.
PT SIMS Jaya Kaltim managed to record a growth in production volume. Overburden removal grew by 4.9%, reaching 54.2 million bcm at the end of 2014.
Volume Produksi Pemindahan Batuan Penutup Overburden Removal Volume (Juta bcm/Million bcm) 6,0 5,0 4,0 3,0 2,0 1,0 -
Jan
Feb
Mar
Apr
May 2013
Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi pemindahan batuan penutup, volume produksi batubara juga mencatat kinerja positif, dengan pertumbuhan sebesar 7,2%. Volume produksi batubara mencapai 9,5 juta ton pada akhir tahun 2014, sedangkan pada akhir 2013 mencapai 8,8 juta ton.
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
2014
In line with the growth in overburden removal volume, coal getting volume also increased, with a growth rate of 7.2%. Total coal produced in 2014 was 9.5 million tons, compared to 8.8 million tons produced in 2013.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Peralatan Pemindahan Batuan Penutup & Produksi Batubara Overburden Removal & Coal Getting Facilities
60 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Volume Produksi Batubara Coal Getting Volume (Juta ton/Million ton) 1,2 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2 -
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
2013
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
2014
Pertumbuhan volume produksi dari aktifitas pemindahan batuan penutup dan produksi batubara relatif lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terutama untuk volume produksi batubara. Beberapa hal yang menyebabkan pertumbuhan volume produksi pemindahan batuan penutup dan produksi batubara melambat, yaitu:
Growth in production volume from overburden removal and coal getting was relatively lower than the growth in the previous year, in particular for coal getting volume. The factors that contributed to lower growth in overburden removal and coal getting are as follows:
•
•
The high rainfall in the first semester, which required activities to be postponed temporarily,
•
Capital expenditures were mostly incurred in the second quarter, so the impact of equipment addition was not apparent in the first 6 month.
•
Curah hujan yang cukup tinggi pada semester pertama yang mengakibatkan kegiatan harus dihentikan sementara, Realisasi capital expenditure sebagian besar dilakukan pada kuartal kedua sehingga dampak dari penambahan peralatan tidak terlalu terlihat pada 6 bulan pertama.
Dari sisi produktifitas dan efisiensi, aktifitas pemindahan batuan dan produksi batubara relatif stabil, meski produktifitas peralatan sedikit mengalami penurunan. Pada 2013 setiap dumptruck mampu mengangkut 457 ribu bcm tiap tahunnya sedangkan pada tahun 2014 setiap dumptruck mampu mengangkut 440 ribu bcm per tahun. Namun demikian kondisi ini lebih disebabkan karena datangnya peralatan baru lebih banyak di 6 bulan kedua, sehingga telah kehilangan beberapa bulan untuk berproduksi.
In terms of production and efficiency, overburden removal and coal getting activities remained relatively stable, despite the slightly lower equipment productivity. In 2013 each dumptruck managed to haul 457 thousand bcm per year, while in 2014 managed to haul 440 thousand bcm per year. However this was largely due to the arrival of new equipment in the second 6 month, so there were only a few months remaining for the new equipment to reach full utilization.
Dari sisi efisiensi penggunaan bahan bakar, secara total volume dan nilai meningkat karena adanya penambahan peralatan baru. Namun rasio penggunaan bahan bakar sedikit menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu di 2013 dibutuhkan 1,1 liter bahan
In terms of fuel efficiency, both absolute volume and value increased due to the addition of new equipment. However, the fuel ratio declined slightly from the previous year’s ratio, i.e. 1.1 liters of fuel for every bcm in 2013 to 1 liter of fuel for every bcm in 2014. The success in fuel
61
efficiency was inseparable from the implementation of the energy management system that conforms to the ISO 50001, for which PT SIMS Jaya Kaltim recently obtained the certification, i.e. in the end of 2014.
Produktifitas Peralatan Equipment Productivity (Ribuan bcm per dumptruck per tahun / Thousand bcm per dumptruck per year)
Rasio Bahan Bakar Fuel Ratio (Liter per bcm/Liter per bcm)
460 455 450 445
441 440 435 430
2013
1,1
1,10 1,09 1,08 1,07 1,06 1,05 1,04 1,03 1,02 1,01 1,00 0,99
457
1,0
2014
2013
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pemegang izin pertambangan berusaha untuk menekan stripping ratio serendah mungkin untuk menekan biaya produksi batubara. Perseroan berhasil menjaga konsistensi stripping ratio pada level yang rendah. Selama dua tahun terakhir rata-rata stripping ratio Perseroan berkisar di angka 5 hingga 6 kali.
2014
As previously explained, permit owners strive to reduce stripping ratio to a level as low as possible in order to reduce coal getting costs. The Company managed to maintain its stripping ratio consistently at a low level. For the past two years, the Company’s stripping ratio was around 5 to 6 times.
Stripping Ratio 10,0 9,0 8,0 7,0 6,0 5,0 4,0 3,0 2,0 1,0 Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun 2013
Jul
Aug
Sep 2014
Oct
Nov
Dec
Rata-rata
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
bakar untuk setiap bcm, sedangkan pada tahun 2014 turun menjadi 1 liter untuk setiap bcm. Keberhasilan dalam melakukan efisiensi bahan bakar tidak lain adalah dampak dari penerapan energy management system yang mangacu pada ISO 50001 yang baru saja diraih oleh PT SIMS Jaya Kaltim pada akhir 2014.
62 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dari sisi keselamatan kerja, terjadi beberapa kecelakaan selama tahun 2014 tanpa menyebabkan kematian. Aktifitas pemindahan batuan penutup dan produksi batubara berhasil mempertahankan zero fatality.
From the standpoint of occupational safety, there were a number of accident during 2014 without any fatality. The overburden removal and coal getting activities achieved to maintain zero fatality.
Statistik Kecelakaan Kerja Occupational Accidents Kecelakaan/Accident
2013
2014
Kematian / Fatality
0
0
Kecelakaan Kecil / Minor Accident
0
1
Kecelakaan Besar / Major Accident
0
2
Pengangkutan Batubara
Coal Hauling
Pengangkutan merupakan tahapan setelah proses penambangan batubara selesai dilakukan. Ada tahapan yang cukup panjang yang harus dilalui agar batubara dapat sampai kepada konsumen. Setelah selesai ditambang, batubara akan disimpan di stockpile, untuk kemudian dikirim ke pelabuhan batubara. Dari pelabuhan batubara, batubara diangkut menggunakan kapal tongkang ke kapal induk untuk dikirim kepada konsumen. Dari beberapa tahapan transportasi batubara, Perseroan menyediakan jasa pengangkutan batubara dari tempat penampungan stockpile sampai dengan pelabuhan dengan mengunakan truck trailer dua vessel.
Coal hauling is the subsequent process after the coal mining process is completed. There is a series of stages that must be carried out in order to bring coal to the customers. After mined, the coal will be stored in as stockpile to later be transported to the coal port. From the coal port, the coal is brought by barges to the mother vessel to be sent to customers. From the many stages of coal hauling, the Company provides coal hauling services from the stockpile up to the port using two-vessel trailer trucks.
Kegiatan pengangkutan batubara Perseroan saat ini dilakukan oleh dua anak usaha Perseroan, yaitu PT Trasindo Murni Perkasa dan PT Samindo Utama Kaltim. Berikut profil kedua anak perusahaan tersebut.
The Company’s coal hauling business is run by two of its subsidiaries, namely PT Trasindo Murni Perkasa and PT Samindo Utama Kaltim, whose profiles are given below.
PT Trasindo Murni Perkasa
PT Trasindo Murni Perkasa
PT Trasindo Murni Perkasa melakukan usaha di bidang pengangkutan batubara dengan mengunakan peralatan berat ke tempat penampungan di pelabuhan. PT Trasindo Murni Perkasa beroperasi 24 jam sehari dan mengangkut batubara melalui hauling road menuju pelabuhan milik PT Kideco Jaya Agung yang berjarak sekitar 39 km.
PT Trasindo Murni Perkasa is engaged in the coal hauling business using heavy machinery to the port. PT Trasindo Murni Perkasa operates 24 hours a day and hauls coal along the hauling road to the port belonging to PT Kideco Jaya Agung about 39 km away.
PT Samindo Utama Kaltim
PT Samindo Utama Kaltim
PT Samindo Utama Kaltim memiliki usaha pengangkutan barang tambang khususnya batubara. PT Samindo Utama Kaltim memiliki keahlian dalam bidang jasa pertambangan umum khususnya transportasi atau
PT Samindo Utama Kaltim is engaged in the transportation of mining products, in particular coal. PT Samindo Utama Kaltim boasts an expertise in general mining services, in particular coal hauling or hauling using two-vessel trailer
63
trucks, and the operational & maintenance services of mining equipment based on long term contract for coal producers that possess coal mining concessions in Indonesia. Coal hauling services rendered to PT Kideco Jaya Agung by PT Samindo Utama Kaltim is the hauling of coal from stockpile to port, about 40 km away.
Dalam melakukan kegiatan pengangkutan batubara PT Trasindo Murni Perkasa dan PT Samindo Utama Kaltim memiliki sejumlah armada yang handal dan kompeten yang didukung oleh peralatan-peralatan yang berkualitas. Berikut daftar peralatan PT Trasindo Murni Perkasa dan PT Samindo Utama Kaltim.
In performing the coal hauling activities, PT Trasindo Murni Perkasa and PT Samindo Utama Kaltim are equipped with highly competent and reliable fleet and supported by high-quality equipment. The following is the list of PT Trasindo Murni Perkasa and PT Samindo Utama Kaltim equipment.
Peralatan Pengangkutan Batubara Coal Hauling Equipment 2013
2014
Tractor head (unit)
100
104
Trailer (unit)
190
202
Kinerja Operasional
Operational Performance
Kinerja bisnis pengangkutan batubara relatif stabil selama 2014. Volume batubara yang diangkut tahun ini mencapai 32,0 juta ton batubara atau sekitar 80,0% dari total produksi batubara PT Kideco Jaya Agung. Volume pengangkutan batubara mengalami kenaikan sebesar 5,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
The Company’s performance in the coal hauling business is relatively stable during 2014. Volume of coal transported this year was 32.0 million tons of coal, or 80.0% of the total production volume of PT Kideco Jaya Agung. The volume of coal hauling rose 5.9% from the previous year’s.
Volume Pengangkutan Batubara Coal Hauling Volume (Juta ton/Million ton) 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 -
Jan
Feb
Mar
Apr
May 2013
Jun
Jul
Aug 2014
Sep
Oct
Nov
Dec
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
pengangkutan batubara menggunakan alat berat berupa Truck Trailer dua vessel dan jasa pengoperasian serta pemeliharaan peralatan pertambangan berdasarkan perjanjian jangka panjang untuk produsen batubara yang telah diberikan ijin konsesi penambangan batubara di Indonesia. Jasa pengangkutan batubara di PT Kideco Jaya Agung adalah pengangkutan batubara dari stockpile ke pelabuhan yang berjarak 40 km.
64 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Peningkatan volume pengangkutan batubara didorong oleh dua hal. Penambahan jumlah armada otomatis meningkatkan kapasitas pengangkutan batubara. Namun demikian selain dari penambahan armada peningkatan volume juga didorong oleh penambahan jumlah shift dan jumlah pengemudi. Sebelumnya, dalam satu hari ada dua shift dan saat ini menjadi tiga shift. Penambahan jumlah shift dimaksudkan untuk mengurangi resiko kecelakaan akibat terlalu lelah dan mengantuk.
The increase in coal hauling volume was due to two factors. The first, additional fleet naturally increased the capacity for coal hauling. However, aside from addition of fleet, such increase in volume was also driven by the addition of shifts and drivers. Previously there were two shifts in one day to three shift in one day. This was intended to reduce the risk of accident due to fatigue and sleepiness.
Penambahan jumlah shift terbukti mampu meningkatkan produktifitas. Di tahun 2013 satu set hauling truck mampu mengangkut 303 ribu ton batubara per tahun, sedangkan pada tahun 2014 naik menjadi 309 ribu ton batubara per tahun. Dari sisi efisiensi pengunaan bahan bakar, aktifitas pengangkutan batubara juga menunjukan perbaikan. Rasio pemakaian bahan bakar pada tahun 2013 sebesar 1,1 liter per ton batubara, sedangkan pada tahun 2014 turun menjadi 1 liter per ton batubara.
Increasing the number of shifts proved instrumental in increasing productivity. In 2013, one set of hauling truck managed to haul 303 thousand tons of coal per year, while in 2014 this was increased to 309 thousand tons of coal per year. From the standpoint of fuel efficiency, coal hauling activities also improved. Fuel ratio in 2013 was 1.1 liter per ton of coal, while in 2014 it went down to 1 liter per ton of coal.
Produktifitas Peralatan Equipment Productivity (Ribuan ton per hauling truck per tahun/ Thousand ton per hauling truck per year)
Rasio Bahan Bakar Fuel Ratio (Liter per ton batubara/Liter per ton coal)
310
1,10 1,09 1,08
309
309 308
1,07 1,06 1,05 1,04 1,03 1,02 1,01 1,00 0,99
307 306 305 304 303 302
303
301 300 2013
1,1
1,0 2014
2013
2014
Dari sisi keselamatan kerja tidak terjadi kecelakaan dengan kematian, kecelakaan kecil dan kecelakaan besar.
From the standpoint of occupational accident there was no accident with fatality, minor and major accidents.
Statistik Kecelakaan Kerja Occupational Accidents 2013
2014
Kematian / Fatality
Kecelakaan/Accident
0
0
Kecelakaan Kecil / Minor Accident
0
0
Kecelakaan Besar / Major Accident
0
0
65
Exploration Drilling
Kegiatan pemboran eksplorasi dilakukan pada perusahaan batubara untuk mendapatkan data yang lebih detail dan dapat memprediksi cadangan dengan akurat. Selain itu data tesebut dapat juga digunakan untuk memperoleh informasi kualitas batubara, data geologi teknik, serta untuk pemboran hidrogeologi.
Drilling activity is carried out at coal companies to obtain a more detailed and accurate data regarding reserves. In addition, such data can also be used to glean the information on coal quality, technical geological data, while hydrogeological drilling.
Kegiatan pemboran eksplorasi Perseroan saat ini dilakukan oleh anak usaha Perseroan, yaitu PT Mintec Abadi.
The Company’s drilling business is currently carried out by its subsidiary, PT Mintec Abadi.
PT Mintec Abadi
PT Mintec Abadi
PT Mintec Abadi melakukan usaha pemetaan geologi dan perencanaan pertambangan, pekerjaan eksplorasi dan pemboran eksplorasi, melakukan analisa dan perhitungan kandungan batubara dengan mengunakan feasibility study dan manajemen konsultasi pertambangan. Di masa depan, PT Mintec Abadi akan mengembangkan teknologi yang lebih tinggi agar dapat dikenal masyarakat dan menjadi perusahaan yang mengembangkan teknik jasa pertambangan berteknologi tinggi. PT Mintec Abadi saat ini merupakan perusahaan yang dipercaya oleh PT Kideco Jaya Agung untuk melakukan pemboran di lokasi tambang PT Kideco Jaya Agung.
PT Mintec Abadi is engaged in geological mapping and mine planning, exploration and exploratory drilling, coal content analysis and calculation using feasibility studies, and mining management consultation businesses. In the future, PT Mintec Abadi will develop more advanced technologies to be more well-known in the industry as a company that develops high-tech mining services techniques. PT Mintec Abadi is currently entrusted by PT Kideco Jaya Agung to conduct drilling in PT Kideco Jaya Agung’s mine sites.
PT Mintec Abadi melakukan dua metode pemboran yaitu open hole (boring) dan coring:
PT Mintec Abadi carries out two drilling methods, i.e. open hole (boring) and coring:
Open Hole
Open Hole
Teknik pemboran dengan membuat lubang bor pada lokasi yang ditentukan sesuai perencanaan sampai kedalaman yang telah direncanakan. Pengambilan sampelnya berdasarkan potongan dari tiap gerusan mata bor per run atau per pipa bor (sample ini disebut cutting). Dalam proses pemboran ini, cutting akan dibawa naik ke atas dengan media air bercampur lumpur (pemboran batubara biasanya menggunakan media air sebagai lumpur pemboran).
Creating bore holes at designated locations as planned, up to a prescribed depth. Samples are obtained from the cuttings from each drill tip per run, or per boring pipe (and thus the samples are called cuttings). During the boring process, cuttings will be brought to the surface diluted in water and mud (as coal drilling normally uses water as the media for drilling mud).
Coring
Coring
Teknik pemboran yang dilakukan dari atas sampai bawah kedalaman yang direncanakan dengan mengambil sampel coring tanpa melakukan metode open hole. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih mendetail mengenai data variasi batuan (stratigrafi) dari dalam lubang bor.
Coring is a drilling technique that begins from the top to a prescribed depth, in whih the sample is obtained without opening a hole (as in the open hole technique). This technique is preferred to obtain a more detailed stratigraphic data from the area that is bored.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Pemboran Eksplorasi
66 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Mintec Abadi saat ini memiliki 2 set alat drilling, dengan kapasitas untuk boring rata-rata 50 meter per hari, sedangkan kapasitas rata-rata untuk coring 25 meter per hari.
PT Mintec Abadi currently has two sets of drilling equipment, with a an average boring capacity of 50 meters per day, and an average coring capacity of 25 meters per day.
Peralatan Pemboran Eksplorasi Drilling Equipment Data Peralatan PT Mintec Abadi Equipment of PT Mintec Abadi Peralatan Equipment
Kapasitas Capacity
2013
2 set drilling
18,000 meter per tahun/year
2014
2 set drilling
18,000 meter per tahun/ year
Kinerja Operasional
Operational Performance
Dari empat lini bisnis yang dimiliki Perseroan, lini bisnis pemboran adalah yang mencatat pertumbuhan negatif. Pada 2013 PT Mintec Abadi berhasil melakukan pemboran yang setara dengan kedalaman 28 ribu meter, sedangkan pada 2014 turun menjadi 25 ribu meter. Selama 2014 PT Mintec Abadi bekerja pada 3 area pemboran, yaitu Samarangau, Samubiu dan Roto.
Out of the four businesses of the Company, the drilling business was the only one that recorded a negative growth. In 2013, PT Mintec Abadi managed to drill up to 28 thousand meters, while in 2014 it was only 25 thousand meters. In 2014 PT Mintec Abadi operated in three drilling areas, i.e. Samarangau, Samubiu and Roto.
Hasil Pemboran Bulanan Monthly Drilling Result ( Ribuan meter/ Thousand meter) 3,5 3 2,5 2
2013
1,5
2014
1 0,5 0
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Melambatnya hasil pemboran PT Mintec Abadi tidak lain adalah dampak dari melemahnya industri batubara. Dengan rendahnya harga jual batubara proses ekplorasi tentu sedikit dibatasi aktifitasnya. Saat ini pemegang izin pertambangan fokus untuk memproduksi lapangan yang sudah beroperasi. Selain dari berkurangnya aktifitas ekplorasi dari pemilik tambang terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan turunnya hasil pemboran PT Mintec Abadi.
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
The declining production volume of drilling at PT Mintec Abadi was clearly resulting from the decline in the coal industry. With a low coal price environment, few companies engage in exploration activities. Currently, permit owners are more focused on producing coal out of the existing fields. Aside from the reduction of exploration activities by mine owners, there were also a number of issues which caused the decline in the drilling volume at PT Mintec Abadi.
67
Licensing remains the main obstacle, especially for Samubiu area. The ongoing licensing issue resulted in less than optimal drilling process. As a result, there was a high mobility of equipment, and with this, productivity declined sharply. Aside from licensing issue, drilling in Roto area was more focused on coring to obtain additional data, while boring process in Roto area had largely been carried out in 2013. There were more boring activities carried out in Samubiu, considering that the area was still undeveloped.
Tinjauan Keuangan Financial Review
Analisis dan pembahasan berikut, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang dilampirkan dan menjadi satu kesatuan dalam buku Laporan Tahunan ini.
The following analyses and discussions, in particular for the sections relating to the Company’s financial performance, refer to the Company’s Consolidated Financial Statements for the years ended 31 December 2014 and 2013 which are appended to and thus make up an integral part of this Annual Report.
Laporan Keuangan per dan untuk yang berakhir 31 Desember 2014 diaudit oleh Kantor Akuntan Siddharta Widjaja & Rekan – Registered Public Accountants, a member firm of the KPMG network of independent member firm with KPMG International dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The Financial Statements as of and for the year ended 31 December 2014 have been audited by the Siddharta Widjaja & Rekan – Registered Public Accountants, a member firm of the KPMG network of independent member firm with KPMG International with the opinion of fair, in all material respects, in line with Indonesia’s Financial Accounting Standards.
Laporan Keuangan per dan untuk yang berakhir 31 Desember 2013 diaudit oleh Kantor Akuntan Tjahjadi & Tamara - An Independent Member Firm of Morison International dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The Financial Statements as of and for the year ended 31 December 2013 have been audited by Tjahjadi & Tamara - An Independent Member Firm of Morison International with the opinion of fair, in all material respects, in line with Indonesia’s Financial Accounting Standards.
Pendapatan
Revenues
Pencapaian yang positif dari kinerja operasional memberikan dorongan positif pada kinerja keuangan Perseroan. Secara umum Perseroan mencatat kinerja keuangan yang cukup baik pada akhir 2014, baik dari sisi pendapatan maupun dari sisi profitabilitas. Secara konsolidasi Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 3,0 triliun meningkat sebesar 23,2% dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai Rp 2,5 triliun.
A positive operational performance resulted in a positive boost for the Company’s financial performance. In general, the Company recorded a relatively satisfactory financial position at the end of 2014, both in terms of revenues and profitability. The Company’s total consolidated revenues was Rp 3.0 trillion, up 23.2% from the total consolidated revenues in 2013 of Rp 2.5 trillion.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Masalah perizinan masih menjadi kendala utama, terutama untuk daerah Samubiu. Belum selesainya masalah perizinan membuat proses pemboran tidak bisa berjalan maksimal. Akibatnya adalah mobilitas perpindahan peralatan menjadi tinggi yang pada akhirnya mengurangi produktifitas. Selain dari masalah perizinan, pemboran di wilayah Roto lebih bersifat coring untuk mendapatkan data tambahan, sedangkan proses boring pada daerah Roto sebagian besar sudah dilakukan pada tahun 2013. Untuk proses boring lebih banyak dilakukan di daerah Samubiu mengingat daerah tersebut undeveloped area.
68 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Selain didorong oleh peningkatan volume produksi, kenaikan pendapatan Perseroan juga didorong oleh faktor eksternal, yaitu kenaikan harga bahan bakar. Harga solar industri mengalami peningkatan yang cukup signifikan sejalan dengan turunnya nilai tukar Rupiah. Dalam melakukan kegiatan operasionalnya Perseroan membebankan biaya bahan bakar langsung kepada klien, sehingga dikategorikan ke dalam salah satu komponen pendapatan Perseroan. Volume konsumsi bahan bakar sendiri mengalami peningkatan sebesar 8,5%, sebagai dampak dari penambahan jumlah armada dan penambahan jumlah shift pada aktifitas pengangkutan batubara dari sebelumnya dua menjadi tiga shift.
Aside from being driven by the increase in production volume, the Company’s increase in revenues was also driven by the increase in fuel price, an external factor. The price of industrial diesel oil rose significantly in keeping with the depreciation of the Rupiah. In conducting its operating activities, the Company charged fuel costs directly to its client, and thus fuel is categorized as one of the Company’s revenues components. Fuel consumption volume increased by 8.5%, owing to the Company’s fleet expansion and increase in the number of shifts for coal hauling activity, from previously two shifts to three.
Berbeda dari tahun sebelumnya di mana nilai tukar Rupiah memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan, di 2014 dampak dari dari nilai tukar tidak signifikan terhadap pendapatan Perseroan. Dari awal tahun sampai dengan akhir tahun 2014 nilai tukar Rupiah hanya terdepresiasi sebesar 2%.
In contrast to the previous year, where the Rupiah’s exchange rate significantly affected growth in revenues, the impact of this exchange rate to the Company’s revenues in 2014 was much less pronounced. From the beginning until the end of 2014 the Rupiah only depreciated by 2%.
Dari empat lini bisnis yang dimiliki Perseroan, bisnis pemindahan batuan penutup dan produksi batubara mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 25,1%, sedangkan bisnis pengangkutan batubara dan pemboran ekplorasi berada di posisi kedua dan ketiga dengan pertumbuhan sebesar 19,6% dan 0,7%.
Out of the four business lines engaged by the Company, the business of overburden removal and coal getting recorded the highest growth, i.e. 25.1%, followed by coal hauling and exploration drilling at the second and third positions, with growth of 19.6% and 0.7%, respectively.
Dalam Miliaran Rupiah/ In Billion of Rupiah 2013
Pertumbuhan Growth
Perubahan Change
2014
Pendapatan konsolidasi Consolidated revenues
2.456
3.024
568
23,2%
Pemindahan batuan penutup dan produksi batubara Overburden removal and coal getting
1.648
2.062
414
25,1%
Transportasi batubara Coal hauling
790
944
155
19,6%
Pemboran eksplorasi Exploration drilling
18
18
0
0,7%
Bisnis pemindahan batuan penutup dan produksi batubara masih tetap menjadi kontributor pendapatan utama Perseroan, bahkan dalam tiga tahun terakhir kontribusi bisnis pemindahan batuan penutup terus meningkat. Di akhir 2014 kontribusi bisnis pemindahan batuan penutup mencapai 68%, sedangkan kontribusi bisnis pengangkutan batubara dan pemboran ekplorasi masing-masing sebesar 31% dan 1%.
The Company’s overburden removal and coal getting businesses remained the largest contributor to the Company’s revenues, even in the past three years the contribution from overburden removal has been on a steady rise. In the end of 2014, contribution from overburden removal to revenues reached 68%, while coal hauling and exploration drilling contributed 31% and 1%, respectively, to the total revenues.
69
Cost of Revenues & Gross Profit
Biaya pokok pendapatan Perseroan meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan pendapatan. Secara konsolidasi total biaya pokok pendapatan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 22,0%. Biaya pokok pendapatan Perseroan pada akhir 2013 sebesar Rp 2,1 triliun menjadi Rp 2,6 triliun di akhir 2014. Seluruh komponen biaya pokok pendapatan mengalami kenaikan, berikut penjelasannya:
The Company’s cost of revenues rose in line with the increase in revenues. Total consolidated cost of revenues of the Company was up by 22.0%. The Company’s costs revenues from Rp 2.1 trillion at the end of 2013 to Rp 2.6 trillion at the end of 2014. All the components of cost of revenues experienced an increase, as further detailed below:
1. Biaya material
1. Material costs
Biaya material meningkat sebesar 18,2%, dari Rp 1,1 triliun pada 2013 menjadi Rp 1,3 triliun pada 2014. Komponen yang paling signifikan dari biaya material adalah bahan bakar dan sparepart. Seperti yang telah diungkapkan di atas, kenaikan bahan bakar dikarenakan adanya penambahan jumlah armada dan kenaikan harga solar industri. Sedangkan untuk sparepart, selain adanya penambahan armada peningkatan jumlah pemakaian sparepart juga disebabkan adanya kerusakan pada beberapa armada, 2. Biaya tidak langsung Biaya tidak langsung meningkat sebesar 24,0%, dari Rp 802 miliar pada 2013 menjadi Rp 994 miliar pada 2014. Peningkatan biaya tidak langsung didorong oleh pembayaran kepada subkontraktor sejalan dengan peningkatan aktifitas bisnis, 3. Biaya penyusutan aset tetap Biaya penyusutan aset tetap meningkat sebesar 25,7%, dari Rp 140 miliar pada 2013 menjadi Rp 176 miliar pada 2014. Peningkatan ini tidak lain adalah dampak dari penambahan jumlah armada Perseroan. Sepanjang 2014 Perseroan telah mengeluarkan dana sebesar Rp 238 miliar untuk mengakuisisi peralatan baru, 4. Biaya tenaga kerja
Material costs increased by 18.2% from Rp 1.1 trillion in 2013 to Rp 1.3 trillion in 2014. The most significant components of material costs are fuel and spare parts. As mentioned above, increase in fuel was due to the expansion of the fleet and the rise in price of industrial diesel oil. Meanwhile, as regards spare parts, aside from fleet expansion, spare parts usage also increased due to damages sustained by a number of vehicles within the fleet,
2. Overhead costs Overhead costs increased by 24.0% from Rp 804 billion in 2013 to Rp 994 billion in 2014. The increase in overhead costs were driven by payments to subcontractors, in line with the increased business activity, 3. Depreciation of fixed assets Depreciation of fixed assets increased by 25.7%, from Rp 140 billion in 2013 to Rp 176 billion in 2014. This was owing to the Company’s fleet expansion. Throughout 2014 the Company spent a total of Rp 238 billion to acquire new equipment,
4. Labor costs
Biaya tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 16,6%, dari Rp 60 miliar pada 2013 menjadi Rp 70 miliar pada 2014. Sebagian besar peningkatan datang dari bisnis pengangkutan batubara, yaitu untuk biaya pengemudi hauling truck.
Employee expenses rose by 16.6% from Rp 60 billion in 2013 to Rp 70 billion in 2014. The increase was mainly derived from coal hauling business, i.e. for the salary of hauling truck drivers.
Keberhasilan Perseroan dalam mengelola biaya pokok pendapatan berdampak kepada laba bruto yang mengalami kenaikan sebesar 30,1%, dari Rp 346 miliar pada 2013 menjadi Rp 450 miliar pada akhir 2014.
The Company’s success in managing its cost of revenues affected its gross profit, which increased by 30.1% from Rp 346 billion in 2013 to Rp 450 billion in 2014.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Biaya Pokok Pendapatan & Laba Bruto
70 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dalam Miliaran Rupiah/ In Billion of Rupiah 2013
Pertumbuhan Growth
Perubahan Change
2014
Biaya pokok penjualan Cost of revenues
(2.110)
(2.574)
(464)
22,0%
Biaya material Material cost
(1.108)
(1.334)
(226)
20,4%
Biaya tidak langsung Overhead cost
(802)
(994)
(192)
24,0%
Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets
(140)
(176)
(36)
25,3%
Biaya tenaga kerja Labor cost
(60)
(70)
(11)
17,6%
Laba bruto Gross profit
346
450
104
30,1%
Laba Usaha & Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Operating Profit & Profit Before Income Tax
Laba usaha dan laba sebelum pajak Perseroan mencatat pertumbuhan yang positif sejalan dengan pertumbuhan laba bruto. Selain didorong oleh kenaikan laba bruto ada beberapa kondisi yang mendorong kenaikan laba usaha dan laba sebelum pajak Perseroan, yaitu: 1. Keberhasilan Perseroan dalam mengendalikan beban umum dan administrasi. Selama 2014 beban umum dan administrasi Perseroan tumbuh sebesar 18,0%, 2. Rugi selisih kurs mengalami penurunan sebesar 80,5%. Penurunan ini dikarenakan depresiasi nilai tukar Rupiah tidak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Selama 2014 nilai Rupiah kurang lebih hanya terdepresiasi sebanyak 2%. Jauh berbeda dengan tahun 2013 dimana Rupiah terdepresiasi sebesar 26%, 3. Pendapatan lain-lain dan pendapatan keuangan mengalami kenaikan masing-masing sebesar 122,6% dan 208,6% yang didorong oleh adanya klaim dari asuransi dan pendapatan dari bunga deposito.
The Company’s operating profit and profit before tax grew positively, in line with the growth in gross profit. In addition to the increase in gross profit, there were a number of other conditions that drove up the Company’s operating profit and profit before tax, namely: 1. The Company’s success in controlling general and administrative expenses. Throughout 2014 the Company’s general and administrative grew by 18.0%, 2. Losses from foreign exchange transactions were down by 80.5%, owing to the only slight depreciation of the Rupiah. In 2014, the Rupiah only depreciated by around 2%, in contrast with 2013, in which the Rupiah went down in value by 26%,
3. Other income and financial income rose by 122.6% and 208.6%, respectively, propelled by an insurance claim and interest income from time deposits.
Dalam Miliaran Rupiah/In Billion of Rupiah 2013
Pertumbuhan Growth
Perubahan Change
2014
Beban umum dan administrasi General and administrative expenses
(68)
(80)
(12)
18,0%
Rugi netto selisih kurs Net currency exchange losses
(36)
(7)
29
-80,5%
Pendapatan lainnya, netto Other income, net
3
7
3
112,6%
Pendapatan keuangan Finance income
2
7
5
208,6%
Biaya keuangan Finance cost
(12)
(15)
(3)
24,0%
Laba usaha Operating profit
278
369
92
33,0%
Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income tax
235
361
126
53,9%
71 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laba Bersih & EBITDA
Net Profit & EBITDA
Peningkatan laba bersih Perseroan jauh di atas segmen profitabalitas lainnya. Laba bersih Perseroan tumbuh sebesar 54,4%. Kenaikan laba bersih Perseroan didorong oleh kenaikan dua segmen profit yaitu laba bruto dan laba usaha. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya pertumbuhan laba bersih mengalami penurunan yang sangat signifikan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2013 ada perbandingan yang tidak seimbang yang merupakan dampak dari metode akuntansi.
The Company’s net profit increase was well above other profitability parameters. The Company’s net profit grew by 54.4%. This increase was driven by the rise in two profit segments, namely gross profit and operating profit. Compared to the previous year, there was a significant drop in net profit, as in 2013 there was an unbalanced comparison resulting from the accounting methodologies applied.
Sejalan pertumbuhan segmen profitabilitas lainnya, EBITDA Perseroan mencatat kenaikan sebesar 30,1%, pada akhir 2013 EBITDA Perseroan sebesar Rp 419 miliar sedangkan pada akhir 2014 EBITDA Perseroan mencapai Rp 546 miliar. Kenaikan ini adalah dampak dari adanya penambahan armada sehingga menimbulkan tambahan depresiasi.
In line with other profitability parameters, the Company’s EBITDA posted a 30.1% growth, from Rp 419 billion at the end of 2013 to Rp 546 billion at the end of 2014. The increase was mainly owing to fleet expansion, thus driving depreciation up.
72 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dalam Miliaran Rupiah/In Billion of Rupiah 2013 Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan Exchange difference from financial statement translation
Perubahan Change
2014
Pertumbuhan Growth
-
10
10
100,0%
174
279
105
60,3%
Pemilik entitas induk Owner of the Company
173
268
94
54,4%
Kepentingan nonpengendali Non-controling interest
0.3
0.5
0.2
54,6%
79,15
121,37
42
53,3%
419
546
127
30,3%
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Total comprehensive income for the year Laba yang dapat diatribusikan kepada: Profit attributable to:
Laba per saham (Rupiah penuh) Earning per share (whole Rupiah) EBITDA
Aset
Assets
Total aset Perseroan tumbuh sebesar 11,9% pada akhir 2014. Nilai aset Perseroan pada akhir 2014 mencapai Rp 2,0 triliun, sedangkan pada akhir 2013 total aset Perseroan sebesar Rp 1,8 triliun. Baik aset lancar ataupun aset tidak lancar memberikan kontribusi yang berimbang pada pertumbuhan nilai aset secara keseluruhan.
The Company’s total assets rose by 11.9% as at the end of 2014, reaching Rp 2.0 trillion, compared to Rp 1.8 trillion recorded at the end of 2013. Both current and noncurrent assets increased and contributed equally to the Company’s overall growth in assets.
1. Aset lancar Aset lancar Perseroan tumbuh sebesar 12,1%. Dari tiga komponen aset lancar yang signifikan yaitu kas and setara kas, piutang usaha dan persediaan, hanya kas dan setara kas yang mencatat pertumbuhan paling signifikan. Sedangkan piutang dan persediaan cenderung tidak mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan persediaan mengalami penurunan pada akhir 2014.
1. Current assets Current assets of the Company rose by 12.1%. Out of the three most crucial components of current assets, namely cash and cash equivalents, accounts receivable and inventory, only cash and cash equivalent increased the most significantly. Accounts receivable and inventory relatively were stable, with inventory slightly declining in the end of 2014.
a.
Kas dan setara kas tumbuh sebesar 97,4%. Kenaikan ini didorong oleh penerimaan uang dari pelanggan untuk charge atas bahan bakar, b. Persediaan Perseroan mengalami penurunan yaitu sebesar 1,0% penurunan ini dikarenakan adanya penambahan armada, sehingga jumlah sparepart yang dipergunakan mengalami peningkatan.
a. Cash and cash equivalents grew by 97.4%, bolstered by receipts from customers for their payment of their fuel charge fee, b. The Company’s inventory declined by 1.0% owing to the expansion of the fleet, which resulted in the number of spare parts that are used in the new fleet, resulting in more spare parts required.
2. Aset tidak lancar Aset tidak lancar mencatat pertumbuhan sebesar 11,6%. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan aktiva tetap berupa pembelian
2. Non-current assets Total non-current assets recorded a growth of 11.6%, driven by an increase in value of fixed assets in the form of purchase of equipment for the
73
Company’s operations. Total amount of fixed assets grew by 8.8%. Compared to the previous year, the growth in fixed assets was relatively slow, owing to adjustments in the clients’ work plans. In addition, for the past year the Company made plenty of fleet expansion and currently the Company is focusing on optimizing its entire fleet.
Dalam Miliaran Rupiah/In Billion of Rupiah 2013 Jumlah aset Total assets
Pertumbuhan Growth
Perubahan Change
2014 1.816
2.031
215
11,9%
911
1.021
111
12,1%
Kas & setara kas Cash & cash equivalent
113
224
110
97,4%
Piutang usaha Trade receivable
238
245
6
3,4%
Piutang lainnya Other receivable
5
3
(2)
40,3%
Persediaan Inventories
240
238
(3)
-1,0%
Lain-lain Others
314
311
(3)
-1,0%
905
1.010
105
11.6%
Aset tetap, netto Fixed asset, net
898
977
79
8,8%
Lain-lain Others
7
33
25
338,8%
Jumlah aset lancar : Current asset:
Jumlah aset tidak lancar: Non-current asset:
Liabilitas
Liabilities
Total liabilitas Perseroan mencatat pertumbuhan yang negatif pada akhir 2014. Total liabilitas mengalami penurunan sebesar -0,6%.
The Company’s total liabilities experienced a negative growth in 2014. Total liabilities in 2014 was down by -0.6%.
1. Liabilitas jangka pendek Total liabilitas jangka pendek Perseroan mencatat pertumbuhan positif pada akhir 2014. Kenaikan liabilitas lancar Perseroan dipengaruhi oleh kenaikan hutang dagang sebesar 10,1% yang merupakan hutang untuk pembelian sparepart. Sedangkan pinjaman bank jangka pendek cenderung tidak mengalami perubahan yang signifikan.
1. Current liabilities The Company’s total current liabilities experienced a positive growth in 2014. The increase in current liabilities was contributed by the 10.1% increase in account payables, which is used for repayment of debts for the purchase of spare parts. Meanwhile, short-term bank loans did not exhibit any significant difference.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
peralatan untuk kegiatan operasional. Jumlah aset tetap sendiri tumbuh sebesar 8,8%. Dibandingkan dengan tahun lalu pertumbuhan aktiva tetap relatif lambat, hal ini dikarenakan adanya penyesuaian dengan rencana kerja klien. Selain itu dalam tahun terakhir Perseroan telah banyak melakukan penambahan armada dan saat ini Perseroan fokus untuk mengoptimalkan seluruh armada yang dimiliki.
74 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
2. Liabilitas jangka panjang Total liabilitas jangka panjang menurun sebesar 5,7%, dari Rp 508 miliar pada akhir 2013 menjadi Rp 479 miliar pada akhir 2014. Turunnya liabilitas jangka panjang Perseroan disebabkan adanya pembayaran hutang sebesar US$ 3,5 juta. Sedangkan pada tahun 2014 tidak ada tambahan hutang jangka panjang yang baru. Seluruh pembelian peralatan berat menggunakan kas internal Perseroan.
2. Non-current liabilities Total non-current liabilities declined by 5.7% from Rp 508 billion at the end of 2013 to Rp 479 billion at the end of 2014. The decline in the Company’s total non-current liabilities was due to the repayment of debts of US$ 3.5 million. It must be noted that there were no new long-term loans, as all purchases of heavy equipment used the Company’s internal cash.
Dalam Miliaran Rupiah/In Billion of Rupiah 2013 Liabilitas Liabilities
Pertumbuhan Growth
Perubahan Change
2014 1.034
1.028
(6)
-0,6%
525
549
23
4,4%
Utang bank jangka pendek Short-term bank loan
268
274
6
2,1%
Utang usaha Trade payables
219
241
22
10,1%
Lain-lain Others
38
34
(4)
-11,5%
508
479
(29)
-5,7%
Utang bank jangka panjang Long-term bank loan
494
460
(33)
-6,8%
Lain-lain Others
15
19
4
29,7%
Liabilitas jangka pendek: Current liabilities:
Liabilitas jangka panjang: Non-current liabilities:
Ekuitas
Equity
Total ekuitas Perseroan meningkat sebesar 28,3%, dari Rp 782 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 1,0 triliun pada 2014. Kenaikan ini adalah hasil dari kenaikan laba bersih Perseroan yang mendorong kenaikan laba ditahan. Laba ditahan Perseroan sendiri mencapai Rp 348 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 153,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
The Company’s total equity rose by 28.3%, from Rp 782 billion in 2013 and Rp 1.0 trillion in 2014. This increase was owing to the increase in the Company’s net profit which drove up retained earnings. The Company’s retained earnings reached Rp 348 billion or up by 153.3% compared to the previous year.
Dalam Miliaran Rupiah/In Billion of Rupiah 2013
Perubahan Change
2014
Pertumbuhan Growth
Ekuitas Equity
782
1.003
221
28,3%
Saldo laba Retained earnings
137
348
210
153,3%
75
Cash Flows Dalam Miliaran Rupiah/In Billion of Rupiah 2013
Perubahan Change
2014
Pertumbuhan Growth
Arus kas dari aktifitas operasi Cash flows from operating activities
36
442
407
1.133,8%
Arus kas dari aktifitas investasi Cash flows from investing activities
(233)
(238)
(5)
2,3%
Arus kas dari aktifitas pendanaan Cash flows from financing activities
230
(100)
(330)
-143,6%
Arus kas dari aktifitas operasi
Cash flows from operating activities
Arus kas operasi Perseroan mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Kenaikan ini didorong oleh arus kas masuk dari klien. Arus kas masuk dari klien mengalami peningkatan hingga mencapai Rp 600 miliar. Kenaikan ini adalah dampak dari penerimaan untuk charge atas bahan bakar.
The Company’s cash flows from operating activities rose sharply, owing to the increase in net cash flows in the form of payments from customer. This post increased dramatically to reach Rp 600 billion. This was owing to the revenues from fuel charges.
Arus kas dari aktifitas investasi
Cash flows from investing activities
Kenaikan arus kas yang dipergunakan untuk investasi cenderung tidak signifikan sepanjang 2014. Arus kas yang dipergunakan untuk investasi mengalami kenaikan sebesar 2,3%. Pertumbuhan arus kas untuk investasi relatif kecil dikarenakan realisasi investasi selama 2014 tidak sesuai dengan rencana.
The increase in the Company’s cash flows from investing activities was relatively small in 2014. Net cash flows used for investing activities was up by 2.3%. The growth in cash flows for investing activities was minute, as the realization of 2014 investments was not according to plan.
Arus kas dari aktifitas pendanaan
Cash flows from financing activities
Arus kas dari aktifitas pendanaan membukukan pertumbuhan negatif pada akhir 2014. Kondisi ini dikarenakan selama tahun 2014 tidak ada tambahan pinjaman jangka panjang. Bahkan pada akhir 2014 Perseroan membayar sebagian hutang jangka panjang senilai US$ 3,5 juta. Dari sisi hutang jangka pendek meskipun ada penambahan namun jumlahnya tidak signifikan.
The Company recorded a negative net cash flows from financing activities at the end of 2014. This situation arose from the fact that in 2014 there were no long-term loans obtained by the Company. In the end of 2014 the Company repaid part of its long-term loan by US$ 3.5 million. And although there was a slight increase in the amount was insignificant.
Kemampuan Membayar Hutang
Solvency
Likuiditas Perseroan mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2013. Kenaikan ini tidak lain adalah dampak dari meningkatnya jumlah kas dan setara kas yang dimiliki oleh Perseroan. Di lain sisi jumlah liabiitas Perseroan mengalami pertumbuhan yang negatif. Kombinasi dari dua hal inilah yang mendorong peningkatan likuiditas Perseroan. Dengan meningkatnya aset lancar serta turunnya kewajiban Perseroan berdampak pada meningkatnya kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya.
The Company’s liquidity increased compared to its 2013 level. This increase was certainly resulting from the larger cash and cash equivalents owned by the Company. On the other hand, the Company’s total liabilities declined. The combination of these two factors drove up the Company’s profitability. With the increase in net assets and the decline in liabilities, the Company’s ability to service its debts remains high.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Arus Kas
76 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Indikasi meningkatnya likuiditas Perseroan terlihat dari rasio lancar dan rasio cepat Perseroan. Kedua rasio tersebut meningkat selama 2014. Rasio lancar Perseroan pada 2014 mencapai 1,9 kali sedangkan rasio cepat Perseroan mencapai 1,37. Meningkatnya rasio likuiditas Perseroan otomatis mengurangi resiko ketidakmampuan membayar hutang.
The Company’s liquidity was preserved and even demonstrated in the Company’s current ratio and quick ratio. Both ratios increased in 2014. The Company’s current ratio in 2014 was 1.9 times, while its quick ratio stood at 1.37 times. The increase in the Company’s liquidity automatically decreased the Company’s risk of defaulting.
2013
Pertumbuhan Growth
2014
Rasio lancar Current ratio
1,7
1,9
7,4%
Rasio cepat Quick ratio
1,13
1,37
21,2%
Kolektabilitas Piutang
Receivables Collectability
Rata-rata waktu penagihan piutang Perseroan meningkat, dari 29,3 hari pada tahun 2013 menjadi 28,8 hari pada tahun 2014. Rata-rata periode piutang Perseroan relatif baik. Kondisi ini turut memberikan kontribusi yang positif atas kinerja Perseroan secara keseluruhan. Salah satu dampaknya adalah pemakaian hutang jangka pendek cenderung tidak ada peningkatan yang pada akhirnya akan mempengaruhi beban keuangan Perseroan.
Average collectability ratio of the Company was improved, from 29.3 days in 2013 to 28.8 days in 2014. The average length of receivables in the Company was relatively good. This condition contributed positively to the Company’s overall performance. One of the impacts was the relatively stable utilization of short-term loans, which eventually affect the Company’s finance costs.
Struktur Permodalan
Capital Structure Kontribusi Contribution
2013 Liabilitas Liabilities
Kontribusi Contribution
2014
1.034
57%
1.028
51%
Liabilitas jangka pendek Current liabilities
525
29%
549
27%
Liabilitas jangka panjang Non current liabilities
508
28%
479
24%
782
43%
1.003
49%
Ekuitas Equity Jumlah liabilitas & ekuitas Total liabilities & equity
1.816
2.031
77
In general there were no significant changes to the Company’s capital structure. The Company’s capital structure is largely dominated by liabilities. However, the proportion of equity in the capital structure have risen while liabilities declined in the past two years. This was achieved due to no new loans and the positive performance of the Company in the past two years, thus increasing retained earnings, which make up part of the Company’s equity.
Pencapaian & Target
Achievements & Targets Target/Target 2014
Realisasi/ Realization 2014
Pencapaian/ Achievement
Target/ Target 2015
Pemindahan batuan penutup ( juta bcm) Overburden removal (million bcm)
58,0
54,2
93%
56,0
Produksi batubara ( juta ton) Coal getting (million ton)
11,0
9,5
82%
11,0
Pengangkutan batubara ( juta ton) Coal hauling (million ton)
33,0
32,0
97%
33,0
26.760
25.575
96%
26.370
Pemboran (meter) Exploration drilling (meter)
Pencapaian Perseroan selama tahun 2014 relatif cukup baik. Meskipun tidak ada lini bisnis yang 100% mencapai target, tapi sebagian besar lini bisnis Perseroan mampu mencatat kinerja yang positif.
The Company’s achievements in 2014 were relatively satisfactory. Although no business reached 100% of the target, mostly the Company businesses line managed to record a positive performance.
Kebijakan Dividen Dividend Policy
Sesuai perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan atas usulan dari Direksi. Anggaran Dasar Perseroan menyatakan bahwa dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS. Direksi dapat mengubah kebijakan dividen sewaktu-waktu selama mendapat persetujuan RUPS.
In accordance with the prevailing rules, dividend payment must be approved by the shareholders at the Annual GMS on the recommendation from the BOD. The Company’s Articles of Association stipulates that dividends can only be paid in line with the Company’s financial capability based on the decision taken at the GMS. The BOD may alter the dividend policy of the Company at any time as long as being approved at the GMS.
Besaran dividen tunai dikaitkan dengan laba bersih Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS menentukan lain. Mulai tahun buku 2011 sampai dengan seterusnya Perseroan akan membayarkan dividen dengan acuan sebagai berikut:
The amount of cash dividends is linked to the Company’s net profit for the year, by taking into consideration the soundness of the Company’s financial condition and without prejudice to the right of the GMS to determine otherwise. Starting from the 2011 fiscal year onwards, the Company will pay dividends with the referance as follows:
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Secara umum tidak ada perubahan yang signifikan dari struktur modal Perseroan. Struktur modal Perseroan masih didominasi oleh liabilitas. Namun demikian porsi ekuitas dalam struktur modal mengalami peningkatan dan porsi liabilitas mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir. Hal ini dikarenakan tidak adanya pinjaman baru dan kinerja positif Perseroan dalam dua tahun terakhir sehingga meningkatkan jumlah laba ditahan pada sisi ekuitas Perseroan.
78 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laba Bersih Net Profit
Rasio Pembayaran Dividen Dividend Payout Ratio
Laba bersih sampai dengan Rp 25 milliar Net profit of up to Rp 25 billion
≤15%
Laba bersih Rp 25 Milliar-Rp 50 milliar Net profit of Rp 25 billion – Rp 50 billion
≤ 10%
Laba bersih diatas Rp 50 milliar Net profit of more than Rp 50 billion
≤ 5%
Ikatan Material atas Barang Modal Material Commitment on Capital Goods Selama tahun 2014 Perseroan tidak memiliki ikatan material atas barang modal. Seluruh pinjaman bank dilakukan Perseroan mengunakan corporate guarantee dengan Samtan Co. Ltd. bertindak sebagai penjamin.
In 2014 the Company had no material commitments on capital goods. All bank loans have been obtained by the Company using corporate guarantee, with Samtan Co. Ltd. acting as the guarantor.
Informasi & Fakta Material Setelah Tanggal Laporan
Material Facts & Information Subsequent to the Reporting Date Pada tanggal 27 Februari 2015, perusahaan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa di Jakarta, yang diaktakan berdasarkan Akta Notaris Anne Djoenardi, S.H., MBA., No. 14 tanggal yang sama dengan keputusan rapat yaitu:
On 27 February 2015, the Company conducted an Extraordinary GMS in Jakarta, as stipulated in the Deed of the Notary Anne Djoenardi, S.H., MBA., No. 14 with the same date, with the meeting resolutions as follows:
a.
a. Approved the resignation of: • Mr Lee, Jong Beom – from the position of Commissioner of the Company, • Mr Kim, Young Chan – from the position of President Director of the Company, • Mr Yoo, Hun Jae – from the position of Commissioner of the Company, With the approval of the above resignations, the Company acquitted and released (acquit et de charge) the BOD and the BOC as above from their responsibility for the 2014 Annual Report and 2014 Financial Statements. b. Appointed the Company’s management as follow: • Mr Choi, Hoon – as Commissioner of the Company,
Menyetujui pengunduran diri: • Bapak Lee, Jong Beom – dari jabatan Komisaris Perseroan, • Bapak Kim, Young Chan – dari jabatan Presiden Direktur Perseroan, • Bapak Yoo, Hun Jae – dari jabatan Direktur Perseroan, Dengan diterimanya pengunduran diri tersebut, Perseroan membebaskan (acquit et de charge) Direksi dan Dewan Komisaris yang bersangkutan dari tanggung jawab atas Laporan Tahunan 2014 dan Laporan Keuangan 2014. b. Mengangkat Pengurus Perseroan sebaga berikut: • Bapak Choi, Hoon – sebagai Komisaris Perseroan,
79
c.
Bapak Lee, Young Soo – sebagai Direktur Perseroan, • Bapak Ha, Gil Yong – sebagai Direktur Perseroan Masa jabatan untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan Pasal 15 ayat 12. Menetapkan Bapak Lee, Kang Hyeob sebagai Presiden Direktur Perseroan dengan masa jabatan mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan.
•
Mr Lee, Young Soo – as Director of the Company,
•
c.
Mr Ha, Gil Yong – as Director of the Company The term of office for the new members of the BOD and the BOC refers to the Company’s Articles of Association Article 15 paragraph 12. Appointed Mr Lee, Kang Hyeob as the President Director of the Company, with the term of office referring to the Company’s Articles of Association.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Use of Proceed from Public Offering Selama tahun 2014 tidak ada penawaran umum yang dilakukan oleh Perseroan.
In 2014 there were no public offering conducted by the Company.
Perubahan Peraturan Change in Regulation
Berikut peraturan-peraturan yang mengalami perubahan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.
The following are changes to the regulations that have significant effects on the Company.
•
•
• • • • •
• • •
Peraturan OJK No 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS, Peraturan OJK No 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris, Peraturan OJK No 34/POJK.04/2014 Tentang Komite Nominasi dan Remunerasi, Peraturan OJK No 35/POJK.04/2014 Tentang Sekretaris Perusahaan, Peraturan OJK No 36/POJK.04/2014 Tentang Penawaran Umum Berkelanjutan, Peraturan OJK No 38/POJK.04/2014 Tentang Penambahan Modal Tanpa Memesan Efek Terlebih Dahulu, Peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia Nomor VII Tentang Pemeriksaan KSEI, Peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia Nomor VIII Tentang Sanksi KSEI, Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.
• • • • •
• • •
OJK Regulation number 32/POJK.04/2014 on GMS Planning and Execution, OJK Regulation number 33/POJK.04/2014 on the BOD and the BOC, OJK Regulation number 34/POJK.04/2014 on Numbermination and Remuneration Committee, OJK Regulation number 35/POJK.04/2014 on Corporate Secretary, OJK Regulation number 36/POJK.04/2014 on Rights Issue, OJK Regulation number 38/POJK.04/2014 on Addition of Capital without Preemptive Rights, Indonesian Central Securities Depository Regulation Number VII on KSEI Audit, Indonesian Central Securities Depository Regulation Number VIII on Sanctions by KSEI, Indonesia Stock Exchange Regulation Number I-A on Listing of Shares and Other Equity-based Securities Issued by Listed Companies.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
•
80
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
81 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
06
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Prinsip & Komitmen GCG GCG Principles & Commitment
82
Manajemen Risiko Risk Management
103
Tujuan Penerapan GCG Purpose of GCG Implementation
84
Perkara Penting & Kasus Hukum Important Legal Cases
106
Fokus Pelaksanaan GCG GCG Implementation Focus
84
Kode Etik Perseroan Code of Conduct
106
Struktur & Hubungan Tata Kelola Governance Structure & Relationships
85
Budaya Perusahaan Corporate Culture
109
RUPS GMS
86
Sosialisasi Kode Etik Circulation of Code of Conduct
110
RUPS Tahunan Annual GMS
86
Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System
110
RUPS Luar Biasa Extraordinary GMS
89
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
89
Direksi The Board of Directors
92
Prosedur Penerapan & Besaran Remunerasi Dewan Komisaris & Direksi Procedures for Determining the Remuneration for the Board of Commissioners & the Board of Directors
94
Komite Audit Audit Committee
95
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
99
Audit Internal Internal Audit
102
82 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Prinsip & Komitmen GCG GCG Principles & Commitment GCG adalah acuan korporasi dalam menjalankan operasional hariannya agar berjalan lancar. Terdapat lima prinsip GCG yang dapat dijadikan pedoman bagi suatu korporasi atau para pelaku bisnis, yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness yang biasanya diakronimkan menjadi TARIF. Berikut penjabarannya :
GCG is a reference for companies in running their daily operations to ensure that their operations are smooth. There are five GCG principles that should be used as a guideline for companies and businesses, namely: Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness, commonly shortened into TARIF. These principles are elaborated as follows:
1. Transparency (Keterbukaan Informasi) Secara sederhana bisa diartikan sebagai keterbukaan informasi. Dalam mewujudkan prinsip ini, perusahaan dituntut untuk menyediakan informasi yang cukup, akurat, tepat waktu kepada segenap stakeholders-nya. Informasi yang diungkapkan antara lain keadaan keuangan, kinerja keuangan, kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Audit yang dilakukan atas informasi dilakukan secara independen. Keterbukaan dilakukan agar pemegang saham dan orang lain mengetahui keadaan perusahaan sehingga nilai pemegang saham dapat ditingkatkan.
1. Transparency Simply can be translated as information disclosure. In fulfilling this principle, corporation is expected to provide adequate, accurate, and timely information to their stakeholders. This information should include financial situation, financial performance, ownership and management. Audit on the information should be carried out independently. Information disclosure must be done such that shareholders and other parties can understand the state of affairs, so that shareholders’ value can be increased.
2. Accountability (Akuntabilitas) Yang dimaksud dengan akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban elemen perusahaan. Apabila prinsip ini diterapkan secara efektif, maka akan ada kejelasan terhadap fungsi, hak, kewajiban dan wewenang serta tanggung jawab antara pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Accountability Accountability deals with the clarity of functions, structures, systems about who are accountable for what in the corporation. When implemented effectively, there will be clarity of functions, rights, obligations, authorities and responsibilities between the shareholders, the BOC, and the BOD.
Direksi bertanggung jawab atas keberhasilan pengelolaan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham. Dewan Komisaris bertanggung jawab atas keberhasilan pengawasan dan wajib memberikan nasehat kepada Direksi atas pengelolaan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pemegang saham bertanggung jawab atas keberhasilan pembinaan dalam rangka pengelolaan perusahaan.
The BOD is responsible for managing the corporation in order to achieve the objectives set by the shareholders. The BOC is responsible for supervising and providing advice to the BOD on managing the corporation so that the corporation objectives can be achieved. The shareholders are responsible for providing adequate guidance in the corporate management.
3. Responsibility (Pertanggungjawaban) Bentuk pertanggungjawaban perusahaan adalah kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku, diantaranya; masalah pajak, hubungan industrial, kesehatan dan keselamatan kerja, perlindungan lingkungan hidup, memelihara
3. Responsibility The form of the corporate responsibility is its compliance with all prevailing regulations, among others as regards taxation, industrial relations, occupational health and safety, environmental protection, maintaining conducive working
83
environment with the public, etc. By implementing this principle, the corporate is highly cognizant of the fact that in its operations it is also responsible to the stakeholders in addition to its shareholders.
4. Independency (Kemandirian) Prinsip ini mensyaratkan agar perusahaan dikelola secara profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan atau intervensi dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturanperaturan yang berlaku. Dengan kata lain, prinsip ini menuntut untuk bertindak secara mandiri sesuai peran dan fungsi yang dimilikinya tanpa ada tekanan. Tersirat dengan prinsip ini bahwa pengelola perusahaan harus tetap memberikan pengakuan terhadap hak-hak stakeholders yang ditentukan dalam undang-undang maupun peraturan perusahaan.
4. Independency This principle requires that the corporation is professionally managed with no conflict of interest and without pressure or intervention from any other party that is in violation of the prevailing regulations. In other words, this principle requires independent action based on the prescribed role and function without outside pressure. Imbued in this principle is the understanding that the corporation must be managed in a way that provides adequate acknowledgment of the stakeholders’ rights as determined in the laws and in the corporate regulations.
5. Fairness (Kesetaraan dan Kewajaran) Prinsip ini menuntut adanya perlakuan yang adil dalam memenuhi hak stakeholder sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Diharapkan fairness dapat menjadi faktor pendorong yang dapat memonitor dan memberikan jaminan perlakuan yang adil di antara beragam kepentingan dalam perusahaan. Pemberlakuan prinsip ini di perusahaan akan melarang praktek-praktek tercela yang dilakukan oleh orang dalam yang merugikan pihak lain.
5. Fairness This principle requires equal treatment in servicing stakeholders’ rights in line with the prevailing rules and regulations. It is expected that fairness will be a driving factor for monitoring and ensuring that everyone with different interests is treated fairly by the corporate. The implementation of this function in the corporation automatically forbids questionable practices that may be conducted by insiders that will produce harm to outside parties.
Kelima prinsip tersebut menjadi landasan bagi Perseroan untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik. Jajaran Direksi dan stakeholders Perseroan berkeyakinan bahwa penerapan prinsip-prinsip GCG adalah kunci untuk memenangkan persaingan global. Penerapan GCG otomatis akan menciptakan sistem dan struktur perusahaan yang kuat sehingga mampu menjadi perusahaan kelas dunia.
The five principles become the basis for the Company to enact a GCG. The BOD and stakeholders of the Company firmly believe that the implementation of these GCG principles is key to winning global competition. GCG implementation will automatically create a strong corporate system and structure that will enable the corporate to become world-class.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
lingkungan bisnis yang kondusif bersama masyarakat dan sebagainya. Dengan menerapkan prinsip ini, perusahaan sangat menyadari bahwa dalam kegiatan operasionalnya, perusahaan juga mempunyai peran untuk bertanggung jawab kepada para pemegang saham dan stakeholderslainnya.
84 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tujuan Penerapan GCG Purpose of GCG Implementation Penerapan GCG di lingkungan Perseroan untuk:
bertujuan
The implementation of GCG in the Company is aimed to:
1. Mengoptimalkan nilai korporasi agar Perseroan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional, sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan hidup berkelanjutan untuk mencapai visi dan misi Perseroan,
1. Optimizing the Company’s value so that it will have a strong competitive edge, both nationally and internationally, so as to be able to maintain its existence and sustainability in achieving the Company’s stated vision and mission,
2. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, efisien, dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ Perseroan,
2. Encouraging a professional, efficient, and effective management of the Company, as well as empowering the functions and independence of the Company’s structure,
3. Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja struktur Perseroan yaitu antara RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi,
3. Directing and controlling the relationships within the Company’s structure, namely GMS, the BOC, and the BOD,
4. Mendorong agar organ Perseroan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perseroan,
4. Encouraging the Company’s structure to make decisions and take actions by upholding a high moral value and compliance to rules and regulations and awareness of its corporate social responsibility,
5. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dan menjadi dasar implementasi dan pengembangan budaya Perseroan.
5. Improving the professionalism of its human capital and becoming the basis for implementation and development of the corporate culture.
Untuk mencapai tujuan penerapan GCG tersebut, Perseroan memiliki komitmen penuh dan secara konsisten akan menjalankan implementasi GCG.
In order to achieve such implementation, the Company is fully committed to consistently implementing GCG practices throughout its business.
Fokus Pelaksanaan GCG GCG Implementation Focus Kepatuhan terhadap peraturan adalah dasar dari prinsip GCG. Sebagai perusahaan terbuka tentu banyak ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh Perseroan. Regulator sebagai pihak pengawas terus berusaha meningkatkan tata kelola perusahaan dengan mengeluarkan berbagai regulasi, baik regulasi yang baru ataupun penyempurnaan dari yang sudah
Compliance to regulations is the basis of the principles of GCG. As a public corporation, there are various regulations that are being applied to the Company. Regulators as supervisory agencies consistently continues to improve corporate governance by issuing regulations, either new or improving existing regulations. In light of this condition, the BOD of the Company has focused the
85
GCG implementation in 2014 on aligning its business practices with the prevailing regulations.
Struktur & Hubungan Tata Kelola Governance Structure & Relationships Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi.
Based on the Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 on Limited Liability Company (“Company Law”), the Company’s structure are the General Meeting of Shareholders, the BOC, and the BOD.
Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS merupakan organ tertinggi dalam Perseroan. Pemegang saham akan menempatkan wakilnya dalam jajaran Direksi Perseroan untuk mengelola Perseroan. Fungsi pengawasan Direksi Perseroan akan dilakukan oleh Dewan Komisaris. Namun demikian, baik Dewan Komisaris ataupun Direksi memiliki tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha Perseroan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi wajib memiliki kesamaan persepsi terhadap visi dan misi Perseroan.
The Shareholders of the Company through the GMS represent the highest structure in the Company. The Shareholders will place their representatives as members of the BOD of the Company in managing it. The supervision of the BOD is a function assumed by the BOC. However, the BOC and BOD bear the responsibility to maintain the business continuation of the Company in the long run. Therefore, the BOC and the BOD are required to have the same perception on the Company’s vision and mission.
Dalam hal pengawasan terhadap Direksi, telah dibentuk struktur organisasi yang efektif dan efisien. Pola hubungan organ Perseroan dapat dilihat dari gambar berikut:
To supervise the BOD, an effective and efficient corporate structure has been established. The relationships between the Company’s structure are shown below:
Hubungan antar Organ Perseroan The Relationship of the Company’s Structure
RUPS GMS
Dewan Komisaris
Direksi
Board of Commisioners
Board of Directors
Komite-komite
Sekretaris Perusahaan
Audit Internal
Fungsi-fungsi Lain
Committees
Corporate Secretary
Internal Audit
Other Function
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
ada. Mengacu pada kondisi tersebut jajaran Direksi Perseroan memfokuskan pelaksanaan GCG di 2014 untuk menyelaraskan antara praktek bisnis dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
86 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang atau Anggaran Dasar. Wewenang tersebut antara lain adalah meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah Anggaran Dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan anggota Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara Direktur dan lain-lain. Perseroan menjamin untuk memberikan segala keterangan yang berkaitan dengan Perseroan kepada RUPS, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan dan peraturan perundang-undangan.
GMS has the authority not given to the BOD nor to the BOC, within the boundaries set out in the laws or the articles of association of the Company. The authority encompasses requesting the accountability of the BOC and BOD as regards the management of the Company, amending the articles of association, appointing and dismissing the BOD and the BOC, determining the division of duties and authorities among the Directors, etc. The Company guarantees that it will provide any information related to the Company to the GMS, as long as it is not against the Company’s best interest and the prevailing laws and regulations.
RUPS dalam Perseroan adalah:
The GMS is further categorized into:
•
•
Annual GMS, held every year at the latest six months after the closing of the Company’s financial year,
•
Extraordinary GMS, held at any time as deemed necessary.
•
RUPS Tahunan, yang diselenggarakan tiap tahun buku selambat-lambatnya enam bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup, RUPS Luar Biasa, yaitu RUPS yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan.
Sepanjang tahun 2014 Perseroan telah menyelenggarakan dua kali RUPS yang terdiri dari satu kali RUPS Tahunan yang diadakan tanggal 13 Mei 2014 dan satu kali RUPS Luar Biasa pada 17 Januari 2014.
In 2014, the Company conducted two GMS, consisting of one time Annual GMS on 13 May 2014 and one time Extraordinary GMS on 17 January 2014.
RUPS Tahunan Annual GMS Pada tanggal 13 Mei 2014 Perseroan mengadakan RUPS Tahunan yang diselenggarakan di Hotel Grand Melia, dengan agenda sebagai berikut:
On 13 May 2014, the Company conducted its Annual GMS at Hotel Grand Melia, with the following agenda:
1. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2013, termasuk didalamnya Laporan Keuangan 2013 serta Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan pengesahan Laporan Keuangan Auditan Tahun 2013,
1. Approval of the Company’s Annual Report for 2013, including the 2013 Financial Statements Company’s including supervisory Report of the BOC, and the Financial Statements for FY2013,
2. Penetapan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, 3. Penentuan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan,
2. Appointment of the members of the BOD and BOC, 3. Determination of the remuneration for the members of the BOD and BOC,
87
4. Appointment of the public accountant to audit the Company’s financial statements for FY2014, and
Keputusan RUPS Tahunan
Resolutions of the Annual GMS
Agenda Pertama
First Agenda
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan 2013 termasuk Laporan Keuangan 2013 serta Laporan Pengawasan Dewan Komisaris. Karena itu membebaskan (acquit et de charge) Direksi dan Dewan Komisaris dari tanggung jawab berdasarkan Laporan Tahunan 2013 dan Laporan Keuangan 2013, sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Approved and ratified the Company’s Annual Report for the year 2013, including the Financial Statements for the year 2013 and the Supervisory Report of the BOC. Whereby the Meeting gave a full discharge (acquit et de charge) to the BOD for its management of the Company and to the BOC for its supervision in 2013, based on the 2013 Annual Report and the 2013 Financial Statements, as long as those activities have been reflected on the Company’s books and are not in violation of the prevailing laws.
Agenda Kedua
Second Agenda
Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 173.784.084.000 sebagai berikut:
Approved to use of the Company’s net income for the year ended 31 December 2013 amounting to Rp 173,784,084,000 as follows:
1. Sebesar Rp 44.126.250.000 sebagai kewajiban pencadangan laba ditahan sesuai Undang-undang Perseroan Terbatas no 40 Tahun 2007, 2. Sebesar Rp 57.364.125.000 dibagikan sebagai dividen tunai, atau sebesar Rp 26 per lembar saham, dibayarkan pada tanggal 26 Juni 2014 kepada Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 12 Juni 2014 pukul 16:00 WIB, 3. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk membagikan dividen tersebut dan untuk melakukan semua tindakan yang diperlukan. Pembayaran dividen akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan perpajakan, ketentuan Bursa Efek Indonesia dan ketentuan pasar modal lainnya yang berlaku, 4. Sisanya sebesar Rp 35.748.536.000 dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan.
1. Rp 44,126,250,000 as reserves for retained earnings in accordance with the Company Law number 40/2007, 2. Rp 57,364,125,000 to be distributed as cash dividend, or amounting to Rp 26 per share, paid on 26 June 2014 to the shareholders of the Company whose names are listed on the Company’s Shareholders List on 12 June 2014 at 16.00 WIB,
Agenda Ketiga
Third Agenda
1. Memberhentikan dengan hormat seluruh Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan saat ini, berdasarkan pasal 15 ayat 7 dan pasal 18 ayat 7 Anggaran Dasar Perseroan,
1. Dismissed with honor all members of the BOD and BOC of the Company based on article 15 verse 7 and article 18 verse 7 of the Company’s Articles of Association,
5. Report of the use of Rights Issue II proceeds.
3. Gave the authority to the BOD to distribute the dividend and to carry out all necessary actions. Payment of dividend was to be done according to the taxation regulations, regulations of the Indonesia Stock Exchange, and other prevailing capital market regulations, 4. The rest of Rp 35,748,536,000 was to be recorded as the Company’s retained earnings.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
4. Penunjukan akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2014, 5. Pertanggungjawaban penggunaan dana dari Rights Issue II.
88 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
2. Mengangkat pengurus Perseroan dengan susunan sebagai berikut:
2. Appointed new management of the Company with the following names:
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
• • •
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris
: Kim, Sung Kook : Bob Kamandanu : Lee, Jong Beom
Direksi • • • •
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
• • •
President Commissioner Commissioner Commissioner
: Kim, Sung Kook : Bob Kamandanu : Lee, Jong Beom
The Board of Directors : Kim, Young Chan : Soemarno Witoro Soelarno : Lee, Kang Hyeob : Yoo, Hun Jae
• • • •
President Director Director Director Director
: Kim, Young Chan : Soemarno Witoro Soelarno : Lee, Kang Hyeob : Yoo, Hun Jae
Dengan masa jabatan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. terhitung sejak ditutupnya Rapat ini.
With a term of office in accordance with the Articles of Association of the Company starting from the closing of the meeting.
Agenda Keempat
Fourth Agenda
Menyetujui remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tahun 2014 sebagai berikut: • Dewan Komisaris dengan total remunerasi sebesar $US 300.000, dan • Direksi dengan total remunerasi sebesar $US 500.000.
Approved the remuneration for the BOC and BOD of the Company for 2014 as follow: • BOC with total remuneration at US$ 300,000, and
Agenda Kelima
Fifth Agenda
Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk menunjuk akuntan publik untuk memeriksa Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014 termasuk menentukan honorarium jasanya dan persyaratan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Approved to confer authority to the BOD of the Company to appoint a public accountant to audit the Company’s financial statements for FY2014, including to determine the audit fee and other requirements in line with the prevailing regulations.
Agenda Keenam
Sixth Agenda
Menerima laporan penggunaan dana pelaksanaan penawaran umum terbatas kedua Perseroan.
Accepted the report on the use of Rights Issue II proceeds.
•
BOD with total remuneration at US$ 500,000.
89
Extraordinary GMS Pada tanggal 17 Januari 2014 Perseroan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan di Hotel Kartika Chandra, dengan agenda sebagai berikut:
On 17 January 2014, the Company conducted an Extraordinary GMS at Hotel Kartika Chandra, with the following agenda:
•
•
Perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Changes to the composition of the BOD and the BOC.
Proses Rencana dan Pelaksanaan tersebut telah tertuang dalam surat Perseroan yang telah disampaikan ke Bapepam-LK serta pemasangan iklan Pemberitahuan dan Panggilan masing-masing pada 2 surat kabar berbahasa Indonesia yang beredar secara Nasional.
The planning and execution of the said GMS have been disclosed in the Company’s letter to Bapepam-LK and in the advertisement of Notification and Summons each in 2 Indonesian-language newspapers with nationwide circulation.
Keputusan RUPS Luar Biasa
Resolutions of the Extraordinary GMS
Menyetujui perubahan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan Menjadi:
Approved the changes to the composition of the BOC and the BOD to be as follows:
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris
Direksi
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
: Kim, Sung kook : Bob Kamandanu : Ha, Gil Yong
President Commissioner Commissioner Commissioner
: Kim, Sung Kook : Bob Kamandanu : Ha, Gil Yong
Board of Directors : : : :
Kim, Young Chan Ir. Priyo Pribadi Lee, Kang Hyeob Yoo, Hun Jae
President Director Director Director Director
: Kim, Young Chan : Ir. Priyo Pribadi : Lee, Kang Hyeob : Yoo, Hun Jae
Dewan Komisaris The Board of Commissioners Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perseroan dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
The BOC is a Company’s structure that is responsible collectively for supervising and advising the BOD of the Company as well as ensuring that the Company is managed by sound GCG principles.
Komposisi Dewan Komisaris
Composition of the Board of Commissioners
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 3 orang. 1 orang Komisaris Utama dan 2 Orang Komisaris yang salah
As at 31 December 2014, the BOC of the Company consisted of three people, namely 1 President Commissioner and 2 Commissioners, one of them being
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
RUPS Luar Biasa
90 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
satunya merupakan Komisaris Independen. Berikut susunan Dewan Komisaris Perseroan per tanggal 31 Desember 2014:
an Independent Commissioner, with the composition as follows:
Susunan Dewan Komisaris Perseroan Composition of the Board of Commissioners Nama/Name
Jabatan/Position
Tanggal Pengangkatan/ Date of Appointment
Representasi Pemegang Saham/ Shareholders representation
1
Kim, Sung Kook
Presiden Komisaris/ President Commissioner
13 Mei/May 2014
Samtan Co., Ltd
2
Bob Kamandanu
Komisaris/ Commissioner
13 Mei/May 2014
Independen
3
Lee, Jong Beom
Komisaris/ Commissioner
13 Mei/May 2014
Samtan Co., Ltd
Pada tanggal 27 Februari 2015 Perseroan mengadakan RUPS Luar Biasa dengan agenda Perubahan Susunan Pengurus Perseroan. Berdasarkan hasil RUPS Luar Biasa tersebut berikut susunan Dewan Komisaris Perseroan terakhir:
On 27 February 2015, the Company held an Extraordinary GMS, with the agenda being Changes to the Management of the Company. Based on the resolution of the Extraordinary GMS, the most recent composition of the BOC became as follows:
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris
President Commissioner Commissioner Commissioner
: Kim, Sung Kook : Bob Kamandanu : Choi, Hoon
: Kim, Sung Kook : Bob Kamandanu : Choi, Hoon
Independensi Dewan Komisaris
Independence of the Board of Commissioners
Saat ini Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 2 orang Komisaris terafiliasi dan seorang Komisaris Independen. Pengertian dari Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak terafiliasi dengan Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata untuk kepentingan perseroan. Hal ini sama artinya dengan apa yang disebutkan dalam Penjelasan Pasal 120 ayat (2) UU PT Nomor 40 yang menyatakan bahwa Komisaris Independen yang ada di dalam pedoman GCG adalah “Komisaris dari pihak luar”.
Currently the BOC of the Company consists of 2 affiliated Commissioners and one Independent Commissioner. The Independent Commissioner is a member of the BOC that is not affiliated with the BOD, other members of the BOC, or the controlling shareholders, and that is free from all business relations or other relations that may affect their ability to act independently or purely in the best interest of the Company. This is in adherence to the explanation on Article 120 (2) of the Company Law number 40, which states that Independent Commissioners as stated in the code of GCG must come from an outside party.
Status independen terfokus kepada tanggung jawab untuk melindungi pemegang saham, khususnya pemegang saham independen dari praktik curang atau melakukan tindak kejahatan pasar modal. Diharapkan dengan diangkatnya komisaris independen dapat bertindak sebagai penengah. Selain itu komisaris independen dapat menghindari benturan kepentingan antara pemegang saham mayoritas dan minoritas.
This status of independence is mainly focused on their responsibility to protect the shareholders’ interest, especially the independent shareholders, from any fraudulent activities or capital market crime. It is expected that the appointment of an Independent Commissioner will ensure that a mediator is always present in cases of dispute. In addition, the Independent Commissioner may act to avoid the conflict of interest between the majority and minority shareholders.
91
The number of Independent Commissioners in the Company has been compliant with the requirement of the Decree of the BOD of PT Bursa Efek Indonesia number Kep- I-A Kep-00001/BEI/01-2014 on the Rule No. I-A on the Listing of Shares and Other Securities Issued by Listed Corporation, whereby all public corporation must have at least 30% of the number of members of their BOC.
Antar anggota Dewan Komisaris dan anggota Dewan Komisaris lainnya dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.
No member of the BOC is related to any other member of the BOC nor the BOD by way of blood relation up to the third degree, both vertically as well as horizontally, or through marriage.
Tugas & Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties & Responsibilities of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan Perseroan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 108 ayat 1 UUPT yaitu dalam hal melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasehat kepada Direksi. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
The BOC is responsible for supervising the Company as stated in Article 108 paragraph 1 of the Company Law, namely the supervision of the management’s policies and the general management of the Company and its businesses, and provision of advice to the BOD. All members of the BOC must with goodwill, prudence and responsibility conduct their supervisory and advisory duties for the best interest of the Company and in line with the goal and purpose of the Company.
Rapat Dewan Komisaris
Meetings of the Board of Commissioners
Dalam menjalankan fungsi pengawasan Dewan Komisaris secara berkala melakukan rapat, baik rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi maupun rapat internal Dewan Komisaris. Dalam pengambilan keputusan, Dewan Komisaris akan mengutamakan untuk melakukan musyarawarah untuk mufakat. Dalam hal tidak tercapai kesepakatan maka keputusan akan diambil berdasarkan suara terbanyak. Kebijakan Perseroan terkait Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, yaitu Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Direksi atau atas permintaan atau lebih bersama-sama memiliki 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh saham yang ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah.
In conducting its supervisory duties, the BOC conducts regular meetings, comprised of joint meetings with the BOD as well as internal meetings. In reaching a resolution, the BOC will prioritize the way of consensus. Should a consensus be not achieved, voting mechanism will be used. The Company’s policy in relation to the BOC Meetings is in line with the Company’s Articles of Association, i.e. the Meeting of the BOC can be held at any time deemed necessary by any one or more members of the BOC or upon written request by the BOD or upon request by a collective of at least 1/10 (one tenth) of all issued and paid-up shares of the Company with legal voting rights.
Selama tahun 2014 Dewan Komisaris melaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 5 kali.
In 2014, the BOC conducted a total of 5 Meetings.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Jumlah Komisaris Independen Perseroan telah memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan oleh Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep- I-A Kep-00001/BEI/01-2014 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, dimana setiap perusahaan publik harus memiliki sekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris.
92 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Rapat Dewan Komisaris The Board of Commissioners Meeting Nama/Name
Kehadiran/Attendance
Persentase Kehadiran/ Attendance percentage
1
Kim, Sung Kook
5
100%
2
Bob Kamandanu
5
100%
3
Ha, Gil Yong*
2
40%
4
Lee, Jong Beom*
0
* Menjabat sampai dengan 13 Mei 2014 ** Menjabat dari 13 Mei 2014
0% * in office until 13 May 2014
** In office since 13 May 2014
Komite di Bawah Dewan Komisaris
Committees under the Board of Commissioners
Untuk membantu tugasnya, Dewan Komisaris diperkenankan untuk membentuk komite-komite dibawahnya. Komite-komite ini bersifat independen dan bertanggung jawab secara kolektif untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi.
To expedite the duties of the BOC, the BOC is allowed to establish committees under it. These committees are independent by nature and is responsible collectively for assisting the BOC in conducting its duties of supervising and advising the BOD.
Direksi
The Board of Directors Direksi merupakan organ Perseroan yang merupakan representatif Pemegang Saham yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk mengelola Perseroan. Dalam melaksanakan tugasnya Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Tanggung jawab Direksi kepada RUPS merupakan pencerminan pengelolaan perusahaan yang berlandaskan prinsipprinsip GCG.
The BOD is a Company’s structure that acts as a representative of the Shareholders to be collectively responsible for the management of the Company. In conducting its duties, the BOD is responsible to the GMS. The responsibility of the BOD to the GMS is a reflection of the corporate management being governed by GCG principles.
Persyaratan, Keanggotaan & Komposisi
Criteria for Membership & Composition of the Board of Directors
Direksi diangkat oleh RUPS dengan masa jabatan selama 2 tahun dan dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS. Keanggotaan Direksi akan berakhir bila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal dunia, diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. Pengangkatan Direksi telah melalui proses fit & proper test sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan GCG. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang memadai.
The BOD is appointed by the GMS for a period of 2 years and can be reappointed as per the resolution of the GMS. The position as Director will be ended should the person resigns, no longer fulfills the criteria, passes away, is dismissed by the resolutions of the GMS. The appointment of the BOD includes the fit and proper test based on the prevailing regulations and GCG provisions. All members of the BOD has adequate integrity, competence and reputation.
Komposisi Direksi Perseroan ditetapkan untuk dapat menjalankan aktivitas manajemen sesuai dengan visi dan misi serta rencana Perseroan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Per 31 Desember 2014, komposisi Direksi adalah sebagai berikut:
The composition of the BOD of the Company has been established to ensure that all the managerial activities are in line with the vision and mission and the short-term and long-term plans of the Company. As at 31 December 2014, the composition of the BOD is as follows:
93
Tanggal Pengangkatan/ Date of Appointment
Representasi Pemegang Saham/ Shareholders representation
Nama/Name
Jabatan/Position
1
Kim, Young Chan
Presiden Direktur/ President Director
13 Mei/May 2014
2
Soemarno Witoro Soelarno
Direktur/ Director
13 Mei/May 2014
Independen
3
Lee, Kang Hyeob
Direktur/ Director
13 Mei/May 2014
Samtan Co., Ltd
4
Yoo,Hun Jae
Direktur/ Director
13 Mei/May 2014
Samtan Co., Ltd
Samtan Co., Ltd
Pada tanggal 27 Februari 2015 Perseroan mengadakan RUPS Luar Biasa dengan agenda Perubahan Susunan Pengurus Perseroan. Berdasarkan hasil RUPS Luar Biasa tersebut berikut susunan Direksi Perseroan terakhir:
On 27 February 2015, the Company held an Extraordinary GMS, with the agenda being Changes to the Management of the Company. Based on the resolution of the Extraordinary GMS, the most recent composition of the BOD became as follows:
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
President Director Director Director Director
: Lee, Kang Hyeob : Soemarno Witoro Soelarno : Lee, Young Soo : Ha, Gil Yong
: Lee, Kang Hyeob : Soemarno Witoro Soelarno : Lee, Young Soo : Ha, Gil Yong
Independensi Direksi
Independence of the Board of Directors
Direksi ditetapkan untuk menjalankan segala tindakan pengurusan Perseroan atau hubungan dengan pihak lain secara independen tanpa campur tangan pihakpihak lain atau yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan yang secara material dapat menganggu keobjektifan dan kemandirian tugas Direksi yang dijalankan semata-mata untuk kepentingan Perseroan. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, antar anggota Direksi serta antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis kesamping termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan.
The BOD is assigned to conduct all the managerial duties for the Company and its relation with other parties in an independent manner without interference from other parties or which is against the pertinent rules and regulations and the Articles of Association of the Company, which can materially obstruct the objectivity and independence of the BOD, which is solely for the interest of the Company. As required in the Company’s Articles of Association, no member of the BOD is related to any other member of the BOD nor the BOC by way of blood relation up to the third degree, both vertically as well as horizontally, or through marriage.
Tugas & Tanggung Jawab Direksi
Duties & Responsibilities of the Board of Directors
Direksi merupakan organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar (Pasal 1 butir 5 UU PT). Berdasarkan pengertian tersebut tampak bahwa istilah tugas, wewenang, dan tanggung jawab Direksi hampir memiliki arah dan maksud yang sama, yakni :
The BOD is authorized structure of the Company that is fully responsible for the management of the Company for the benefit of the Company, in accordance with the purposes and objectives of the Company and to represent the Company, both inside and outside the court in accordance with the provisions of the Articles of Association (Article 1, paragraph 5 Company Law). Based on the understanding on such provisions, the terminologies of task, authority, and responsibility of the BOD seemingly have almost the same direction and purpose, namely:
1.
1.
Direksi berfungsi menjalankan pengurusan Perseroan: Pengertian pelaksanaan pengurusan, meliputi pengelolaan dan memimpin tugas sehari-hari yakni
That the BOD must manage the Company: The meaning of the implementation of the maintenance, including the management and leading
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Susunan Direksi Perseroan Composition of the Board of Directors
94 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
membimbing dan membina kegiatan atau aktivitas perseroan ke arah pencapaian maksud dan tujuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 92 ayat (2) UUPT,
of the day-to-day tasks that guide and nurture the Company’s activities or those conducted to achieve the aims and objectives set out in the Articles of Association. This is reaffirmed in Article 92 paragraph (2) of the Company Law, That the BOD has the capacity to represent the Company: Article 98 paragraph (1) of the Company Law governs the authority and the capacity of the BOD to represent the Company both inside and outside the court.
2. Direksi Memiliki kapasitas mewakili Perseroan: Pasal 98 ayat (1) UUPT mengatur mengenai kewenangan dan kapasitas Direksi untuk mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan.
2.
Rapat Direksi
Meetings of the Board of Directors
Untuk mengevaluasi kinerja Perseroan, Direksi secara berkala melakukan Rapat Direksi untuk mengevaluasi kinerja Perseroan. Rapat Direksi juga dilakukan untuk membahas permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi. Sepanjang tahun 2014 Direksi telah melaksanakan Rapat Direksi sebanyak 11 kali.
To evaluate the Company’s performance, the BOD regularly conducts Meetings of the BOD. BOD Meetings are also held to discuss current issues. Throughout 2014, the BOD conducted as many as 11 Meetings.
Rapat Direksi Perseroan Board of Directors Meeting Nama/Name
Kehadiran/Attendance
Persentase Kehadiran/ Attendance percentage
11
100%
1
Kim, Young Chan
2
Soemarno Witoro Soelarno**
7
64%
3
Lee, Kang Hyeob
11
100%
4
Priyo Pribadi*
4
36%
5
Yoo, Hun Jae
1
9%
* Menjabat sampai dengan 13 Mei 2014 ** Menjabat dari 13 Mei 2014
* in office until 13 May 2014 ** In office since 13 May 2014
Prosedur Penetapan & Besaran Remunerasi Dewan Komisaris & Direksi
Procedures for Determining the Remuneration for the Board of Commissioners & the Board of Directors Perseroan memiliki prosedur dan penetapan remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi melalui pengusulan dan persetujuan penetapan remunerasi, sebagai berikut:
The Company has procedures to determine the remuneration for members of the BOD and BOC through the recommendation and authorization of the remuneration, as follows:
•
•
The BOD/BOC recommends the proposal amount of remuneration to the BOC,
•
The recommendation is brought to the GMS to be authorized,
•
Direksi/Dewan Komisaris mengajukan usulan besaran remunerasi kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan rekomendasi, Usulan remunerasi diajukan kepada RUPS untuk mendapatkan pengesahan,
95
Usulan remunerasi dikaji oleh RUPS, RUPS memutuskan dan menetapkan besaran remunerasi.
Besaran remunerasi Dewan Komisaris untuk tahun 2014 adalah sebesar USD300.000, sedangkan Direksi untuk tahun 2014 adalah sebesar USD500.000.
• •
The recommendation is discussed at the GMS, The GMS determines the amount of remuneration.
The amount of remuneration for the BOC for 2014 was US$300,000, while for the BOD for 2014 was US$500,000.
Komite Audit Audit Committee
Komite Audit merupakan salah satu unsur penting dalam mewujudkan penerapan prinsip GCG. Keberadaan komite ini, merupakan usaha perbaikan terhadap cara pengelolaan perusahaan terutama cara pengawasan terhadap manajemen perusahaan, karena akan menjadi penghubung antara manajemen perusahaan dengan Dewan Komisaris maupun pihak eksternal lainnya. Komite Audit juga berperan dalam mengawasi proses pelaporan keuangan perusahaan yang bertujuan untuk mewujudkan laporan keuangan yang disusun melalui proses pemeriksaan dengan integritas dan obyektivitas dari auditor.
Audit Committee is one of the important elements needed for implementing the principles of GCG. The presence of this committee is an improvement to the way the Company is managed especially on the supervision of the Company’s management, as the Audit Committee will serve as a liaison between the Company’s management with the BOC as well as other external parties. The Audit Committee is also instrumental in supervising the Company’s financial reporting aimed at producing financial statements that must be audited with integrity and objectivity by an independent auditor.
Dasar Pembentukan Komite Audit
Basis for Establishment of the Audit Committee
Dasar hukum pembentukan Komite Audit adalah:
The legal basis for the establishment of the Audit Committee is as follows: 1. Law number 40/2007 on Limited Liability Companies,
1. Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), 2. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, 3. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. KepI-A Kep-00001/BEI/01-2014 tentang Peraturan No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.
2. Bapepam-LK Regulation number IX.I.5 on the Establishment and Implementation Guidelines for Audit Committee, 3. Resolution of the BOD of the Indonesia Stock Exchange number Kep-I-A Kep-00001/BEI/01-2014 on the Rule number I-A on Listing of Shares and Equity-Based Securities other than Shares Issued by Listed Companies.
Fungsi Komite Audit
Functions of the Audit Committee
Tugas pokok dari Komite Audit pada prinsipnya adalah membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan atas kinerja perusahaan. Hal tersebut terutama berkaitan dengan review sistem pengendalian intern perusahaan, memastikan kualitas laporan keuangan, dan meningkatkan efektivitas fungsi audit. Laporan keuangan merupakan produk dari manajemen yang kemudian diverifikasi oleh eksternal auditor. Dalam
The principal task of the Audit Committee is to assist the BOC in exercising oversight over the Company’s performance. It is primarily concerned with the review of the Company’s internal control system, ensuring the quality of financial reporting, and improve the effectiveness of the audit function. The financial statements are a product of the management, which is then verified by an external auditor. In this relationship, it can be said that the Audit
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
• •
96 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
pola hubungan tersebut, dapat dikatakan bahwa komite audit berfungsi sebagai jembatan penghubung antara perusahaan dengan eksternal auditor. Tugas Komite Audit juga erat kaitannya dengan penelaahan terhadap risiko yang dihadapi perusahaan, dan juga ketaatan terhadap peraturan.
Committee serves as a liaison between the Company and the external auditors. The task of the Audit Committee is also closely related to the review of the risks facing by the corporate, as well as its regulatory compliance.
Dalam melaksanakan fungsinya, Komite Audit mengacu kepada Piagam Komite Audit, yaitu dokumen tertulis yang mengatur organisasi, keanggotaan, tugas dan tanggung jawab, hubungan kerja, pelaporan, wewenang, rapat, dan masa kerja Komite Audit. Terkait masa kerja Komite Audit, sejalan dengan peraturan maka masa kerja Komite Audit tidak diperkenankan lebih lama dari masa kerja Dewan Komisaris Perseroan.
In performing its functions, the Audit Committee refers to the Audit Committee Charter, a document that governs the organization, membership, duties and responsibilities, labor relations, reporting, authority, meeting and term of service of the Audit Committee. Related to the term of service of the Audit Committee members, in accordance with the regulations, the term of service of the Audit Committee cannot be longer than the term of service of the BOC.
Tugas & Tanggung Jawab Komite Audit
Duties & Responsibilities of the Audit Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit Perseroan, adalah mendukung terlaksananya tugas yang berkaitan dengan pengawasan Dewan Komisaris diantaranya sebagai berikut:
The duties and responsibilities of the Audit Committee as set out in the Audit Committee Charter are to support the implementation of the tasks related to the supervision of the BOC, including the following:
1. melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas, antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait lainnya, 2. melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kegiatan Perseroan, 3. memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan akuntan atas jasa yang diberikannya, 4. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee, 5. melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal, 6. melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris, 7. menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan,
1. conducting a review of the financial information to be published by the Company and/or the authorities, among others, financial statements, projections, and other related statements, 2. conducting a review of the corporate compliance with the laws and regulations relating to the activities of the Company, 3. providing independent opinion in the event of disagreements between the management and the public accountant for services rendered by the latter, 4. providing recommendations to the BOC on the appointment of a public accountant that is based on independence, scope of work, and fees, 5. conducting a review of the internal audit conduct and overseeing the implementation of the follow-up on the findings of the internal auditors by the BOD, 6. conducting a review of the implementation of risk management activities undertaken by the BOD, if the Company does not have a risk monitoring function under the BOC, 7. examining complaints relating to accounting and financial reporting processes of the Company,
97
8. reviewing and providing advice to the BOC in relation to the potential conflict of interest of the Company, and 9. maintaining confidentiality of documents, data and information of the Company.
Wewenang Komite Audit
Authorities of the Audit Committee
Dewan Komisaris memberikan kewenangan kepada Komite Audit dalam lingkup tanggung jawabnya untuk memperoleh berbagai informasi yang diperlukan secara legal dan etis, baik dari pihak internal maupun eksternal Perseroan berkaitan dengan catatan keuangan, dana, kepegawaian, aset dan sumber daya Perseroan lainnya.
The BOC authorizes the Audit Committee within the scope of its responsibility to obtain a variety of information that is legally and ethically required by both internal and external parties related to the Company’s financial records, funds, human resources, assets and other resources.
Dalam menjalankan kewenangan tersebut, Komite Audit dapat bekerja sama dengan Audit Internal, dan fungsifungsi manajemen dalam Perseroan.
In carrying out this authority, the Audit Committee may work with the Internal Audit and other management functions in the Company.
Berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit dapat memperoleh masukan atau rekomendasi dari para profesional diluar Perseroan seperti Akuntan, Konsultan, Penasehat Hukum dan profesi lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya atas beban Perseroan.
Based on the approval of the BOC, the Audit Committee may obtain advice or recommendation from professionals outside of the Company, such as accountants, consultants, legal counsel, and other professions related to the execution of its duty, at the expense of the Company.
Atas persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit dapat meminta Audit Internalor maupun Eksternal Auditor untuk melakukan penelitian ataupun penyelidikan terhadap masalah-masalah tertentu yang berpengaruh terhadap kinerja Perseroan.
Upon approval by the BOC, the Audit Committee may request the Internal Audit ors and the External Auditor to conduct investigation into specific issues that affect the Company’s performance.
Susunan Keanggotaan Komite Audit
Composition of the Audit Committee
Berikut susunan Komite Audit Perseroan per tanggal 31 Desember 2014:
As at 31 December 2014, the following is the composition of the Company’s Audit Committee:
Komposisi Komite Audit Perseroan Composition of the Audit Committee’s Nama/Name
Jabatan/Position
1
Bob Kamandanu
Ketua Komite Audit/ Chairman of Audit Committee
2
Sutjipto Budiman
Anggota Komite Audit/ Member of Audit Committee
3
Sergio Kurnianto Rustan
Anggota Komite Audit/ Member of Audit Committee
Rapat & Laporan Kegiatan Komite Audit
Meetings & Report of the Audit Committee’s Activities
Sesuai dengan peraturan IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004 tertanggal 24 September 2004 Komite Audit setidaknya melakukan rapat sebanyak 4 kali dalam satu tahun.
In accordance with the Rule number IX.I.5 on the Establishment of and Guidelines for the Audit Committee, Attachment to the Decree of the Chairman of BapepamLK number Kep-29/PM/2004 dated 24 September 2004, the meeting of the Audit Committee must at least do takes place 4 times in one year.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
8. menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan, dan 9. menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.
98 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Rapat Komite Audit Audit Committee Meeting Nama/Name
Kehadiran/Attendance
Persentase Kehadiran/ Attendance percentage 100%
1
Bob Kamandanu
5
2
Sutjipto Budiman
4
80%
3
Sergio Kurnianto Rustan
5
100%
Profil Komite Audit
Profile of the Audit Committee
Bob Kamandanu
Bob Kamandanu
Profil Bob Kamandanu sudah tercantum di Profil Dewan Komisaris.
Bob Kamandanu’s profile is available at the Profile of the BOC.
Sutjipto Budiman
Sutjipto Budiman
Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1989. Kemudian beliau memperoleh Master of Science di bidang Administrasi Bisnis, di University of Illinois, pada tahun 1993.
He obtained the Bachelor of Accounting degree from Parahyangan Catholic University, Bandung, in 1989, and continued to obtain the Master of Science in Business Administration degree from the University of Illinois in 1993.
Beliau memulai karirnya di Ernst & Young, dengan mengemban tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengelola layanan Audit Internal (1993-2004). Kemudian beliau melanjutkan karirnya sebagai penjaminan mutu, audit internal, pembuatan kebijakan & prosedur serta menjadi trainer di beberapa perusahaan publik (2004-2010). Beliau membantu salah satu perusahaan yang menyediakan apartemen dengan kelas high end dengan melakukan Audit Internal (20102012). Beliau juga melakukan lokakarya untuk berbagi praktik Audit Internal yang baik untuk industri distribusi, manufaktur dan properti.
He began his career at Ernst & Young, responsible to develop internal audit services (1993-2004). He then continued to work in quality assurance, Internal Audit, policy making and procedure formulation and also as a trainer in various public companies (2004-2010). He provided Internal Audit services to one of the property companies that offer high-end apartments (2010-2012). He also conducts workshops for various best practices in internal auditing for the distribution, manufacturing, and property industries.
Sergio Kurnianto Rustan
Sergio Kurnianto Rustan
Beliau memulai dunia profesionalnya di Arthur Andersen dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2001 dengan tanggung jawab terakhir sebagai Professional Tax Manager. Sebagai pendiri dari Rustan Consulting, beliau memiliki pengalaman yang kuat di bidang perpajakan, didukung oleh 2 lisensi profesional: Pengacara Pengadilan Hukum Pajak dan Konsultan Pajak Terdaftar. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Tarumanagara, Jakarta pada tahun 1991. Kemudian beliau memperoleh gelar Master di bidang Administrasi Bisnis, pada Institut PPM, di tahun 1992.
He initiated his professional career at Arthur Andersen in 1993 to 2001 with his final responsibility as Professional Tax Manager. As the founder of Rustan Consulting, he has a strong experience in taxation, supported by 2 professional licenses: Tax Court Lawyer and Registered Taxation Consultant. He obtained his Bachelor of Economics degree from Tarumanagara University, Jakarta in 1991 and then his Master of Business Adminsitration from PPM Institute in 1992.
99
Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan memiliki peranan kunci dalam pelaksanaan Corporate Governance, khususnya pada perusahaan publik dan emiten di bursa. Untuk mengawasi setiap informasi internal perusahaan yang keluar. Perusahaan harus menetapkan kebijakan satu pintu keluar untuk informasi dari internal perusahaan ke publik. Satu pintu itu sebaiknya melalui fungsi dan peran Sekretaris Perusahaan. Dalam aktivitas sehari-hari sebaiknya fungsi Sekretaris Perusahaan didukung secara total oleh fungsi GCG, agar setiap ketentuan internal dan eksternal perusahaan dapat dipastikan benar oleh fungsi tersebut.
The Corporate Secretary has a key role in the implementation of corporate governance, particularly in public corporation. To oversee any internal corporate information that comes out. The Company should establish a one-door policy for the publication of the Company’s internal information to the public, namely through the function of the Corporate Secretary. In its day-to-day activities, the Corporate Secretary function should be wholly supported by GCG functions, so that any internal and external provisions can be properly ascertained through the function of GCG.
Fungsi Sekretaris Perusahaan sendiri dalam perusahaan berbeda-beda. Namun bila disimpulkan kurang lebih fungsi Sekretaris Perusahaan secara umum sebagai berikut:
The Corporate Secretary’s functions may vary in different companies. However, the gist of the functions is summed up as follows:
1. Office of the board a. Tugas dalam dalam pelaksanaan office of the board, mencakup pemastian ketersediaan informasi dalam pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris dan Direksi, b. Bagi perusahaan yg cukup besar dan kompleks, sebaiknya Dewan Komisaris & Direksi memiliki sekretariatnya masing2 untuk mengadministrasikan pelaksanaan pendokumentasian keputusan rapat. Pendokumentasian ini penting sebagai salah satu bukti pendukung, apabila suatu ketika perusahaan menghadapi kondisi sulit akibat suatu kebijakan perusahaan ataupun utk keperluan Dewan Komisaris / Direksi menghadapi tindakan hukum.
1. Office of the board a. The tasks in the implementation of the office of the board, including ensuring the availability of information in the decision-making for the BOC and the BOD, b. For large and complex companies, the BOC and the BOD should have their own secretaries, each for administering and documenting the meeting resolutions. This documentation is important as a supporting evidence, should the corporation face difficult conditions due to a policy or for the purposes of the BOC/BOD in facing possible legal action.
2.
2. Compliance a. Always updating the information on the rules and regulations that the Company must comply with, including the related administrative duties., b. Responsible for delivering corporate action information to the regulators,
Kepatuhan a. Selalu memutakhirkan informasi tentang peraturan dan regulasi yang harus dipatuhi oleh perusahaan berikut pengadministrasiannya, b. Bertanggung jawab menyampaikan informasi tindakan perusahaan (corporate action) kepada regulator yang berkepentingan, c. Dalam rangka menjalankan fungsi compliance, perlu dijalankan fungsi government relations yang bertujuan untuk menciptakan dan memelihara goodwill perusahaan di mata regulator. Tentu fungsi government relations ini harus berada dalam koridor kepatuhan etika bisnis.
c.
In order to run the compliance function, the Corporate Secretary is required to carry out the government relations function aimed to create and maintain the Company’s goodwill in the eyes of regulators This government relations function must be in compliance with the prevailing business ethics.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sekretaris Perusahaan
100 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
3. Hubungan Investor Salah satu bentuk praktik investor relations adalah penyelenggaraan RUPS dan penyiapan laporan tahunan. Pelaksanaan RUPS dan laporan tahunan secara legal merupakan tanggung jawab Direksi, namun Sekretaris Perusahaan sebagai kepanjangan fungsi Direksi, bertugas menyiapkan operasional pelaksanaan RUPS agar dapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan keputusan yang diperlukan oleh perusahaan. Kualitas informasi merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap stakeholders. Dalam hal ini Sekretaris Perusahaan perlu membangun komunikasi yang baik dengan komunitas pasar modal, khususnya para analis, karena usulan analis yang didasarkan pengungkapan informasi yang layak merupakan salah satu akses investor terhadap informasi, yang juga berpengaruh pada pengambilan keputusan investasi.
3. Investor Relations Several forms of the investor relations practice are organizing the GMS and preparing the annual report preparation. Implementation of the GMS and preparation of the annual report are legally the responsibility of the BOD, but the Corporate Secretary as an extension of the BOD is in charge of preparing the operational aspect of the GMS so that it may result in resolutions required by the corporate. The quality of information is the corporate responsibility towards stakeholders, and in this case the Corporate Secretary needs to establish a good communication with the capital markets communities, especially analysts, because analysts’ recommendations based on proper disclosure of pertinent information is one of the investors’ source of information that affects their decision-making in investing.
4. Corporate communications Membangun corporate citizenship dan stakeholders engagement merupakan prasyarat bagi kelangsungan hidup perusahaan. Disini, Sekretaris Perusahaan membantu pelaksanaan program perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya sebagai bagian dari elemen negara dan masyarakat, serta pemberdayaan stakeholders. Dengan strategi komunikasi perusahaan yang baik, interaksi antara perusahaan dengan stakeholders akan berjalan baik dan pada gilirannya akan memberikan kontribusi kinerja bisnis. Perlu diperhatikan bahwa Sekretaris Perusahaan tidak harus selalu terjun terlalu teknis dalam aktivitas komunikasi perusahaan. Mengingat fungsinya sebagai penghubung, maka Sekretaris Perusahaan harus menjaga konsistensi pesan dan citra yang ingin disampaikan kepada masyarakat seraya menjaga agar informasi yang disampaikan tidak melanggar hukum.
4. Corporate communications Building corporate citizenship and stakeholder engagement is a prerequisite for the survival of the corporation. Here, the Corporate Secretary assists in the execution of such programs to meet the Company’s obligations as part of the nation and the society, as well as to empower the stakeholders. With a good corporate communication strategy, the interaction between the Company and its stakeholders will work well and in turn will contribute to business performance. The Corporate Secretary is not required to carry out all the technical duties in corporate communications. Given its function as a playmaker, the Corporate Secretary maintains consistency of the image the Company wants to convey to the public while ensuring that all information it submits is in accordance with the prevailing laws and regulations.
Pelaksanaan Kegiatan 2014
Corporate Secretary Activities in 2014
Peranan fungsi Sekretaris Perusahaan selama tahun 2014 mengalami perkembangan yang positif. Fungsi Investor Relations dengan dukungan fungsi Corporate Communication secara aktif melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan exposure Perseroan. Berikut rangkuman kegiatan Sekretaris Perseroan selama tahun 2014:
The role of the Corporate Secretary throughout 2014 has been greatly expanded. The Investor Relations function supported with the Corporate Communications function carried out the following activities aimed at increasing the Company’s exposure. The following is an excerpt of the Company’s activities of the Corporate Secretary in 2014:
1. Office of the Board Selama tahun 2014 Sekretaris Perusahaan melakukan berbagai kegiatan untuk membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam mengambil keputusan diantaranya:
1. Office of the Board In 2014 the Corporate Secretary conducted various activities to assist the BOD and the BOC in making decisions, among others:
101
•
Mempersiapkan Rapat Direksi dan Rapat Dewan Komisaris, Menyediakan informasi terbaru dan akurat sebagai bahan pertimbangan Direksi dan Dewan Komisaris dalam menetapkan kebijakan.
•
Prepared the meetings of the BOD and the BOC,
•
Presented the latest and most accurate information for the consideration of the BOD and the BOC in creating policies.
2. Kepatuhan Sepanjang tahun 2014 Sekretaris Perusahaan berhasil menjaga kepatuhan terhadap seluruh laporan yang wajib dilaporkan kepada regulator.
2. Compliance In 2014 the Corporate Secretary maintained the Company’s compliance with all the regulations regarding reports that must be delivered to the regulator.
3. Hubungan Investor Untuk menjaga hubungan baik antara Perseroan dengan stakeholder, Investor Relations melakukan beberapa kegiatan seperti berikut: • One on One Meeting, • Company Visit, • Market Review, • Stock Report, • Public Expose.
3. Investor Relations In order to maintain the fruitful relationship between the Company and its stakeholders, the Investor Relations unit conducted the following events: • One on One Meeting, • Company Visit, • Market Review, • Stock Report, • Public Expose.
4. Corporate Communication Sepanjang tahun 2014 Sekretaris Perusahaan memfokuskan fungsi Corporate Communication pada kegiatan eksternal communication terutama dengan media. Salah satu yang telah dilakukan adalah dengan mengeluarkan press release, berikut rangkuman press release yang telah diterbitkan oleh Perseroan selama tahun 2014: • Samindo Resources catatkan kinerja positif selama 2013, • Samindo Resources Bagikan Dividen Rp 57 milyar, • Samindo Resources Realisasikan 61% CAPEX pada Semester Pertama 2014, • Samindo Resources Tingkatkan Efisiensi dengan ISO 50001, • Samindo Resources Pertahankan Kinerja Positif pada Kuartal III 2014.
4. Corporate Communications In 2014 the Corporate Secretary focused the function of Corporate Communications mainly on its interactions with the media. One of the efforts was through issuing press releases. The following are the press releases issued by the Company in 2014:
Profil Sekretaris Perusahaan
Profile of the Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Hananto Wibowo. Beliau adalah warga negara Indonesia. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi di tahun 1995 dan Magister Ilmu Manajemen di tahun 2005 dari Universitas Indonesia. Beliau juga tercatat sebagai CPA dari IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia) dan CA dari IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai manager di perusahaan manufaktur. Di tahun 2013, beliau bergabung di Perseroan. Berdasarkan surat SRT/ HRGA/2014/02/0102 tanggal 11 Februari 2014, beliau ditunjuk menjadi Sekretaris Perusahaan.
The Corporate Secretary position is held by Hananto Wibowo. He is an Indonesian citizen. He graduated with a Bachelor of Economics in Accounting in 1995 and Master of Management in 2005 from University of Indonesia. He is also registered as a CPA from IICPA (Indonesian Institute of Certified Public Accountants) and as a CA from IAI (Indonesian Accountants Association). Prior to joining the Company, he worked as a Manager in a manufacturing company. In 2013 he joined the Company. Based on the Letter number SRT/HRGA/2014/02/0102 dated 11 February 2014, he was appointed as the Corporate Secretary.
• • • • •
Samindo Resources recorded positive performance in 2013, Samindo Resources distributed dividends of Rp 57 billion, Samindo Resources realized 61% Capex in the First Half of 2014, Samindo Resources increased its efficiency by implementing ISO 50001, Samindo Resources maintained positive performance in Q3 2014.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
•
102 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Audit Internal Internal Audit Posisi Auditor Internal perusahaan sangat berpengaruh dalam menelaah penggunaan sumber daya di perusahaan agar efektif dan efisien. Oleh sebab itu peran yang dimainkan oleh Auditor Internal sangat signifikan dan strategis karena langsung berhubungan dengan sistem pengendalian internal perusahaan. Maka sudah seharusnya seluruh perusahaan harus memiliki Auditor Internal yang memadai.
Internal Auditor is of crucial importance for the corporate especially for reviewing whether the use of the corporate resources has been in the most efficient and effective manner possible. Therefore, the role played by the Internal Auditor is of great significance and strategic value, as it is directly related to the internal control system of the corporation. It therefore is a must that the corporation has an adequate role of Internal Auditor.
Tugas & Tanggung Jawab Audit Internal
Duties & Responsibilities of the Internal Audit
1. Meyakinkan apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang ditetapkan, 2. Menyakinkan apakah kekayaan perusahaan dipertanggungjawabkan dengan baik dan dijaga dengan aman terhadap segala kemungkinan risiko kerugian, 3. Menyakinkan tingkat kepercayaan terhadap catatan akuntansi dan cara lainnya yang dikembangkan dalam organisasi, 4. Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan pengendalian akuntansi, keuangan serta operasi, 5. Menilai kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan.
1. Ensure that the management’s conduct has been in line with the established policies, plans and procedures, 2. Ensure that the corporate assets are properly accounted for and safely guarded against any possible risk of loss,
Struktur & Kedudukan Audit Internal
Internal Audit Structure & Position
Sesuai dengan interprestasi standar internal audit, untuk mencerminkan independensi, kedudukan Internal Audit dalam organisasi harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga mampu mengungkapkan pandangan dan pemikirannya tanpa pengaruh ataupun tekanan dari manajemen ataupun pihak lain yang terkait dengan organisasi. Dalam prakteknya di Perseroan, Internal Audit bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.
In accordance with the interpretation of internal auditing standards, to reflect independence, the internal audit position in the organization should be set such that it is able to express thoughts and opinions without receiving influence or pressure from management or other parties associated with the Company. In practice, in the Company the Internal Audit is directly responsible to the President Director.
3. Ensure the confidence level of accounting and other means developed within the organization, 4. Discuss and appraise the benefit and timeliness of the accounting, finance as well as operational controls, 5. Assess the quality of performance of duties and responsibilities that it bears.
103
Internal Audit Activities in 2014
Selama tahun 2014 Audit Internal telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
Throughout 2014, the Internal Audit Unit carried out the following duties and responsibilities:
1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan, 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan, 3. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Audit Internal yang dilakukannya, 4. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.
1. Developed and implemented an annual Internal Audit plan, 2. Tested and evaluated the implementation of the internal control and risk management systems in accordance with the Company’s policy, 3. Developed programs to evaluate the quality of Internal Audit activities, 4. Performed inspection and assessment of the efficiency and effectiveness in finance, accounting, human resources operations, marketing, information technology, and other aspects.
Profil Kepala Unit Audit Internal
Profile of the Head of Internal Audit
Unit Audit Internal Perseroan dipimpin oleh Kwon, Ik Cheol. Beliau merupakan seorang warga negara Korea Selatan. Beliau menyelesaikan pendidikan dari Korea University pada tahun 2006 dengan gelar Barchelor of Art dalam bidang literature. Sebelum bergabung dengan Perseroan beliau berkarir di Advance Film Korea sebagai Asisten Manager (2005-2010). Pada tahun 2010 beliau bergabung dengan Perseroan sebagai Asisten Manager. Pada tahun 2012 berdasarkan surat SRT/Presdir/2012/04/065 tanggal 16 April 2012, beliau ditunjuk menjadi Kepala Unit Audit Internal Perseroan hingga saat ini.
The Head of Internal Audit of the Company is held by Kwon, Ik Cheol. He is a citizen of Republic of Korea, graduating from Korea University in 2006 with a Bachelor of Arts degree in Literature. Prior to joining the Company, he worked at Advance Film Korea as Assistant Manager (2005-2010). In 2010 he joined the Company as Assistant Manager. In 2012, based on the Letter number SRT/Presdir/2012/04/065 dated 16 April 2012, he was appointed as Head of Internal Audit, and is in service to this day.
Manajemen Risiko Risk Management Aktivitas manajemen risiko Perseroan dikelola sesuai dengan keseluruhan toleransi risiko yang menggambarkan jumlah dan jenis risiko yang dapat diterima. Untuk dapat menyelaraskan strategi dan rencana bisnis dengan manajemen risiko perusahaan, target dan batas risiko untuk risiko-risiko dasar diatur oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
The Company’s risk management activities are managed in accordance with its overall risk tolerance, which describes the number and type of risks that are acceptable. To be able to align corporate strategy and business plans with the goal of enterprise risk management, the risk targets and risk tolerance limits for the basic risks have been set by the parties concerned.
Direksi bersama-sama dengan segenap jajaran Perseroan berkomitmen untuk memperkuat dan mensosialisasikan budaya risiko dan panduan penanganan risiko perusahaan serta secara strategis mengelola keseluruhan profil resiko perusahaan. Berikut
The BOD together with all levels of the Company is committed to strengthening and promoting a risk culture and risk handling manual, as well as strategically managing the corporate overall risk profile. Below is the risk profile of the corporate, consisting of risks that have
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kegiatan Audit Internal di 2014
104 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
profil risiko yang memiliki potensi merugikan Perseroan baik secara material dan non-material:
the potential of harming the Company both on material and non-material terms:
Risiko Alam
Natural Risk
Dalam menjalankan bisnis Perseroan yang berbasis proyek, pelaksanaan pekerjaan secara langsung berhubungan dengan alam. Kejadian alam seperti banjir, cuaca yang tidak bersahabat, kebakaran, gempa bumi, tanah longsor, jelas akan mengancam pencapaian tujuan Perseroan. Dampak terjadinya gangguan alam di beberapa lokasi misalnya, telah membuat manajemen proyek tidak dapat melakukan kegiatan operasi sehingga berpotensi untuk tidak dapat berkontribusi terhadap pendapatan Perseroan.
In carrying out the Company’s projects-based business, the nature is always imminent and in close contact with the work. Thus, natural events such as floods, adverse weather, fire, earthquake, and volcanic eruption, would clearly threaten the achievement of the objectives of the Company. The impact of natural disturbance in some locations, for example, has prevented project management from performing certain operations, which potentially result in it not being able to contribute to the Company’s revenue.
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko operasional terkait dengan exposure risiko yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan proyek seharihari di lapangan, baik yang bersumber dari faktor internal maupun eksternal. Salah satu karakteristik bidang usaha jasa pertambangan batu bara adalah sangat teregulasi, terkait keselamatan jiwa manusia. Oleh karena itu risiko fatalitas menjadi fokus utama pengelolaan risiko operasional. Demikian pula dengan risiko kehilangan waktu produktif (loss time injury) akibat kecelakaan kerja yang menimpa pekerja Perseroan.
Operational risks are associated with the risk exposure faced in the implementation of daily project work, both from internal and external factors. One of the characteristics of coal mining services business is that it is highly regulated, in particular concerning the safety of the workers. Therefore, the risk of fatality becomes a major focus of operational risk management, as well as the risk of lost time injury as a result of workplace accidents that befall employees.
Exposure operasional yang paling sering terjadi terutama pada proyek pertambangan batubara adalah gangguan sosial dari masyarakat di sekitar lokasi kerja proyek. Gangguan yang tidak jarang dijumpai adalah permintaan ganti rugi secara berlebihan, sampai unjuk rasa untuk memprotes kegiatan proyek di wilayahnya.
Operational exposures that most often occur, especially in coal mining projects, are social disruptions from communities around the project. Other not-so-rare obstacles are demands for excessive compensations and demonstrations against the Company’s activities in the area.
Risiko Keuangan
Financial Risk
Perseroan dipengaruhi oleh berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Perseroan secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko-risiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengendalikan setiap risiko ini, yang diringkas di bawah ini:
The Company must face by a variety of financial risks, including credit risk, foreign exchange risk, interest rate risk, and liquidity risk. The purpose of the Company’s overall risk management is to effectively control these risks and minimize the adverse effects that may have on its financial performance. The BOD reviews and approves policies for controlling each of these risks, which are summarized below, and also monitors the market price risk of all of its financial instruments.
a.
a. Credit Risk To support its operations, the Company received several loan facility from bank. The credit facility is necessarily followed by the risk of inability of the Company to performed the repayment as result of the difference between the amount of cash held by
Risiko Kredit Untuk menunjang kegiatan operasionalnya, Perseroan mendapatkan fasilitas pinjaman dari beberapa bank. Fasilitas kredit ini tentu diikuti oleh risiko ketidakmampuan Perseroan untuk melunasi pinjaman sebagai akibat dari selisih antara jumlah
105
the Company and amount that the Company have to pay.
b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang datang dari kegiatan operasional Perseroan, dimana sebagian besar pendapatan Perseroan dalam mata uang asing. Risiko nilai mata uang juga datang dari beban Perseroan. Sebagaian besar biaya pokok pendapatan Perseroan adalah dalam mata uang asing, terutama untuk biaya material. Selain dari biaya pokok pendapatan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa semua pinjaman Perseroan adalah dalam mata uang asing.
b. Foreign Exchange Rate Risk Foreign exchange rate risk comes from the Company’s operation, in which most of the Company’s revenues are in foreign exchange. Exchange rate risk also comes from the Company’s expenses. Most of the Company’s cost of revenues are in foreign exchange rate, especially material cost. Apart from the cost of revenues, as explained above that all of the Company’s loan are in foreign exchange.
c.
c.
Risiko Tingkat Suku Bunga Perseroan didanai dengan utang bank dan pinjaman lainnya yang dikenai bunga. Oleh karena itu, keterpaparan Perseroan terhadap suku bunga berpotensi menimbulkan resiko. Terutama sehubungan dengan aset dan liabilitas dengan bunga. Kebijakan Perseroan adalah mendapatkan tingkat suku bunga yang paling menguntungkan tanpa meningkatkan keterpaparan terhadap mata uang asing, yaitu dengan mengendalikan beban bunga dengan membuat kombinasi antara utang dan pinjaman jangka panjang dengan tingkat suku bunga tetap dan mengambang.
Interest Rate Risk The Company receives financing through bank loans and other interest-bearing loans, such as short-term loans. Therefore, given the Company’s exposure to market risk comes from changes in interest rates, especially with respect to interest-bearing assets and liabilities. The Company’s policy is to obtain a most beneficial interest rate without increasing exposure to foreign currencies, namely by controlling interest expense by making a combination of long-term loans with fixed and floating interest rates.
d. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Perseroan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi untuk memungkinkan Perseroan dalam memenuhi komitmennya untuk operasi kegiatan normal usahanya. Selain itu Manajemen Perseroan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
d. Liquidity Risk Liquidity risk is the risk that the Company will experience difficulties in obtaining necessary funds to meet its commitments associated with financial instruments. The Company manages its liquidity risk by maintaining its cash and cash equivalents to be always sufficient to enable the Company to meet its commitments to the normal course of their business operations. In addition, the Company’s management also monitors the projected and actual cash flows continuously and matches the maturity profiles of its financial assets and liabilities.
Pengelolaan Risiko
Risk Management
Tujuan utama dari manajemen risiko adalah untuk mengurangi kerugian yang terjadi dari risiko tersebut. Proses pengelolaan risiko mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan. Berikut upaya-upaya yang dilakukan Perseroan untuk mengelola risiko:
The main objective of risk management is to reduce losses incurred as a result of such risks. The process of risk management includes identification, evaluation and control of risks that could threaten the survival of the business or activities of the Company. The following efforts have been pursued by the Company to manage its risks.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
kas yang dimiliki Perseroan dengan jumlah pinjaman Perseroan
106 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
1. Melakukan perencanaan yang matang dan mempersiapkan segala sumber daya yang dibutuhkan dalam setiap aktifitas,
1. Conducted careful planning and prepared all the resources required for each activity,
2. Membuat rencana-rencana cadangan seandainya terjadi perubahan risiko yang telah di identifikasi sebelumnya,
2. Prepared contingency plans for risks that have been identified previously,
3. Transfer risiko kepada pihak ketiga.
3. Transferred certain risks to third parties.
Upaya-upaya diatas dinilai cukup berhasil untuk meminimumkan risiko yang dihadapi Perseroan yang dapat mendatangkan kerugian baik secara material ataupun immaterial.
The above efforts are considered to have minimized the risks faced by the Company, and that may cause harm either materially or immaterially.
Perkara Penting & Kasus Hukum Important Legal Cases Sepanjang tahun 2014 tidak ada gugatan dan sanksi administratif terhadap Dewan Komisaris dan Direksi terkait permasalahan hukum yang dihadapi oleh Perseroan baik yang bersifat kriminal, komersial, administrasi, hubungan industri, perpajakan, maupun arbitrase yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja Perseroan
Throughout 2014 neither the Company nor any member of the BOD nor the BOC received any sanction or was involved in any litigation related to criminal, commercial and administrative activities, industrial relations, taxation, or arbitrations that significantly affect the Company’s performance.
Kode Etik Perseroan Code of Conduct Kode Etik dalam tingkah laku berbisnis di perusahaan (Code of Corporate and Business Conduct) merupakan implementasi salah satu prinsip GCG. Kode Etik tersebut menuntut karyawan & pimpinan perusahaan untuk melakukan praktek-praktek etika bisnis yang terbaik di dalam semua hal yang dilaksanakan atas nama perusahaan. Apabila prinsip tersebut telah mengakar di dalam budaya perusahaan (corporate culture), maka seluruh karyawan & pimpinan perusahaan akan berusaha memahami dan berusaha mematuhi “mana yang boleh” dan “mana yang tidak boleh” dilakukan dalam aktivitas bisnis perusahaan. Pelanggaran atas Kode Etik merupakan hal yang serius, bahkan dapat termasuk kategori pelanggaran hukum.
The Company’s Code of Corporate and Business Conduct is the implementation of one of the principles of GCG. This code requires employees and the management of the Company to conduct ethical business practices in all practices carried out on behalf of the Company. When the principle is deeply rooted in the corporate culture, then all employees and leaders in the Company will try to understand and try to adhere to the do’s and dont’s in relation to the corporate business activities. Violation of the Code of Conduct is a serious matter, and may be deemed as serious as law infringement.
107
The Company’s Code of Conduct applies to all levels of organization ranging from the Company’s BOD, Division Heads, Department Heads and Staff. Here are the main points of the Company’s Code of Conduct:
1.
Penanganan konflik kepentingan Konflik dapat timbul dari benturan antara kepentingan individu dengan kepentingan Perseroan atau rekanan bisnis Perseroan, rekanan proyek dan target group. Setiap karyawan wajib untuk segera mengungkapkan setiap konflik kepentingan kepada atasannya. Konflik akan diselesaikan dengan cara yang baik dan dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Setiap karyawan diiwajibkan untuk mengunakan cara-cara baik untuk memisahkan bisnis dan kepentingan pribadi.
1.
Handling conflicts of interest Conflicts can arise between an employee’s personal interests and the Company’s corporate interests or those of the Company’s business partners, project partners and target groups. Each employee is required to immediately reveal such conflicts of interests to each direct superior. The conflict shall be resolved in a manner that is objectively verifiable by and understandable to all parties involved. Each employee is required to take sufficient care to separate business and private spheres.
2.
Suap menyuap Karyawan dilarang untuk meminta, menerima, menawarkan atau memberikan, baik secara langsung atau tidak langsung, uang atau hadiah atau kemudahan lainnya.
2.
Bribery Employee is not permitted to request, accept, offer or give, directly or indirectly, bribe money or gifts or advantages.
3.
Penerimaan hadiah dan fasilitas lain Atasan langsung dapat mengizinkan pemberian hadiah atau kemudahan apabila untuk kesopanan. Dalam hal ini hadiah akan dipergunakan untuk kepentingan kemanusiaan. Diperbolehkan untuk digunakan untuk kepentingan pribadi jika dalam kondisi tertentu. Perjalanan bisnis ke tempat sub kontraktor atau perusahaan yang memiliki hubungan bisnis dengan Perseroan akan dibiayai oleh Perseroan sendiri. Tidak di perbolehkan masing-masing subkontraktor untuk mengasumsikan biaya perjalanan kecuali ditetapkan dalam kontrak yang relevan.
3.
Acceptance of gifts and other facilities The Direct Superior can grant his/her permission to accept gifts and other advantages when acceptance is considered an act of politeness. In this case, the gift is to be used for business or humanitarian purposes or – especially in the case of expendables - jointly with other staff members (e.g. for staff festivities, tombolas). Private use can only be permitted in exceptional cases. Business journeys to subcontractors or corporation with which the Company has business relations are paid for by the Company. It is not permissible for the respective subcontractor to assume the costs of the journey unless it is stipulated in the relevant contracts.
4.
Donasi, hadiah dan pemberian fasilitas lain Hadiah sebagai tindakan kesopanan saja dan menawarkan keutungan pribadi hanya dapat diberikan jika dapat dipastikan tidak ada ketidakjujuran, ketidaktepatan atau ketergantungan yang mengikat dapat dilihat dihasilkan atas hadiah tersebut.
4.
Donations, gifts and provision of other facilities Gifts as an act of courtesy are only offered and personal advantages are only granted by the Company to the extent that no dishonesty, incorrectness or binding dependency can seen to be generated as a result.
5.
Konflik kepentingan terkait kontrak kegiatan Perusahaan harus memberikan izin untuk kegiatan ekstra-kontrak. Kegiatan membayar (uang atau barang) atas nama klien atau organisasi dengan siapa perusahaan menghibur hubungan bisnis hanya diperbolehkan jika muncul bahwa kepentingan perusahaan tidak akan terganggu.
5.
Conflicts of interest related to contracted activities The corporate must give its permission for any extra-contractual activities. Paid activities (money or in kind) on behalf of clients or organizations with whom the corporate entertains business relationships are only permissible if it appears that the corporate interests will not be impaired.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kode Etik Perseroan berlaku untuk seluruh level organisasi Perseroan mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, Kepala Divisi, Kepala Departemen dan Staff. Berikut pokok-pokok kode etik Perseroan:
108 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
6.
Konflik kepentingan terkait hubungan pribadi dan keuangan Jika seorang karyawan memiliki hubungan apapun, apakah itu pribadi, keluarga, keuangan, atau lainnya, kepada rekan kerja perusahaan, pesaing atau karyawannya, yang bisa menghambat obyektifitas dalam membuat keputusan atau bertindak dalam rangka kerjanya di perusahaan, maka atasan langsung dari yang bersangkutan harus diberitahu, sehingga bisa membuat keputusan untuk bertindak. Jika masalahnya berkaitan dengan pemberian kontrak, Karyawan yang bersangkutan dikeluarkan dari partisipasi dalam pembuatan keputusan untuk pemberian kontrak, kecuali dalam hal dimana tidak ada konflik kepentingan terkait dengan Karyawan atau jika kegiatannya tidak ada dampak dalam pembuatan keputusan pemenangan pemberian kontrak.
6.
7. Hubungan kerja dengan relasi yang terkait Jika karyawan berniat untuk memberikan pekerjaan kepada kerabatnya atau siapapun yang memiliki hubungan dekat, karyawan harus menginformasikan atasan langsungnya untuk menentukan keputusan apa yang akan diambil.
7.
Professional relationship with the related parties If an employee is intending to conclude a services contract with his/her related or any other person to whom the staff member is closely connected, the employee shall inform his/her direct superior in order for a pertinent decision to be made.
8.
8.
Separation of business and personal interests Employees who award orders are not allowed to entertain private business relationships with the corporate subcontractors. As an exception, the services of subcontractors can be drawn upon for private purposes if these services are available for the entire workforce at set conditions. Any further exceptions and details can be governed by work regulations in force in the division concerned.
Pemisahan bisnis dan kepentingan pribadi Karyawan yang memberikan perintah pembelian tidak diijinkan untuk menjamu hubungan bisnis secara pribadi dengan subkontraktor perusahaan. Sebagai pengecualian, jasa para subkontraktor bisa ditarik untuk kepentingan pribadi jika jasa ini tersedia untuk seluruh tenaga kerja dalam kondisi tertentu. Pengecualian lainnya yang lebih jauh dan terperinci bisa diatur dalam aturan kerja yang berlaku di divisi yang bersangkutan.
Conflicts of interest related to personal and financial relationships Should an Employee has any connections, be they personal, family-related, financial, or of any other nature, to the corporate business partners, competitors or their employees, which could impinge on the objectivity of decision-making or dealings within the scope of his or her work for the corporate, then the respective direct superior must be informed hereof, so that he/she can make a decision on the further course of action. If the matter concerns awarding of contracts, the relevant employee is excluded from participating in the decision-making for the award procedure, except in the event that no conflicting interests exist for the employee involved or if the activities have no impact on the decisionmaking in the contract awarding procedure.
109 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Budaya Perusahaan Corporate Culture Perseroan selalu berupaya menciptakan budaya Perseroan yang menjunjung tinggi integritas. Pendekatan internalisasi budaya dilakukan melalui intervensi pada ketiga aspek yaitu integritas, daya saing, perubahan dan kebersamaan. Dengan pendekatan tersebut, budaya Perseroan selain tertulis dalam kebijakan dan prosedur juga menjadi suatu disiplin (soft skills) yang dipraktekkan oleh Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari:
The Company always strives to establish a corporate culture that upholds the integrity of the Company. The approach is carried out through the internalization of intervention on three aspects, namely integrity, competitiveness, as well as change and unity. Through this approach, the corporate culture of the Company in addition to its written policies and procedures will become a soft skill practiced by the BOC, the BOD, and employees in their daily conduct.
1. Fokus Integritas • Perseroan menekankan integritas untuk melakukan yang terbaik pada segenap insan Perseroan melalui tindakan-tindakan yang sesuai dengan moral dan tidak menyalahi peraturan yang berlaku, • Memenuhi setiap komitmen kepada seluruh pemangku kepentingan dengan dasar kejujuran dan kepercayaan, • Melaksanakan tugas dengan berbasiskan etika dan tidak pernah mendapatkan keuntungan dari pihak lain dengan penyalahgunaan wewenang.
1. Integrity Focus • The Company emphasizes integrity in doing the best on every employee of the Company, through actions that are aligned with the moral code and the prevailing regulations, •
Fulfill every commitment to all stakeholders on the basis of honesty and trust,
•
Carry out tasks on the basis of ethics and never takes advantage of other parties due to the abuse of authority.
110 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
2. Daya Saing Global • Bekontribusi positif terkait kapabilitas Perseroan melalui pengembangan diri secara berkala dan pembelajaran, • Memberikan hasil kerja yang terbaik melalui pengembangan best practice yang berwawasan global, • Menetapkan tujuan kompetitif dan melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Global Competitiveness • Positively contribute to the Company’s capability through ongoing self-development and learning, • Provide the best results from their work, through the development of best practices on a global perspective, • Establish a competitive goal and strive to achieve that goal.
3. Memimpin Perubahan • Secara berkala memperbaiki proses bisnis melalui terobosan-terobosan baru, • Memastikan stabilitas Perseroan dengan mengelola potensi resiko dan isu-isu terkait, • Secara aktif mencari potensi peluang bisnis dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang cepat.
3. Leading Change • Periodically improve business processes through new breakthroughs, • Ensure the stability of the Company to manage potential risks and related issues, • Actively seek potential business opportunities by mature planning and timely execution of such plans.
4. Tumbuh Bersama • Tumbuh bersama-sama dengan karyawan, pemegang saham, pelanggan dan partner, • Menjadi keamanan dan perlindungan terhadap lingkungan sebagai prioritas, • Komitmen untuk bertindak dan bertanggung jawab sebagai bagian dari korporasi global.
4. Growing Together • Grow together with employees, shareholders, customers and partners, • Become the safety and protection of the environment as a priority, • Maintain a commitment to acting and being responsible as a global corporate citizen.
Sosialisasi Kode Etik Circulation of Code of Conduct Seluruh manajemen dan karyawan wajib memahami Kode Etik Perseroan ini sebagai dasar penerapan perilaku yang mengatur hubungan antara karyawan dengan Perseroan, sesama karyawan, konsumen, pemasok, pemegang saham, stakeholders, pemerintah dan masyarakat. Sosialisasi Kode Etik Perseroan dilakukan dengan menggunakan berbagai media kepada seluruh karyawan Perseroan, terutama yang berada di area operasional anak perusahaan.
The entire management and employees are required to understand the Company’s Code of Conduct as the basis for the application of behaviors that govern the relationship between the employees and the Company, among fellow employees, and with customers, suppliers, shareholders, stakeholders, the government and the society. The circulation of this Code of Conduct takes place in a variety of media made available to all employees, especially those in the Company’s operational areas and subsidiaries.
Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System Salah satu usaha yang dilakukan Perseroan untuk memperkuat GCG adalah dengan menciptakan kebijakan yang mendorong pihak internal dan juga pihak eksternal Perseroan untuk melaporkan ketika
One of the Company’s effort to strengthen its GCG performance was to create a policy that encourages internal and external parties to report any event of a breach of regulation, such as corruption, to the Company.
111
In addition to indications of corruption. In accordance with the whistleblowing system guidelines issued by KNKG, the whistleblower can also report matters related to allegations of fraud, dishonesty, misconduct, violations of taxation, violation of corporate ethics, acts that endanger the health and safety of employees or jeopardize the safety of the Company, acts that may cause harm to the corporate financial and non-financial condition, and violations of standard procedures.
Cara Penyampaian Laporan Pelanggaran
Whistleblowing Mechanism
Pelapor menyampaikan laporan dalam bentuk surat dengan disertai dokumen pendukung yang diperlukan. Pelapor dapat menghubungi Divisi Sekretaris Perusahaan melalui surat tertulis atau email.
The whistleblower is required to submit a report in the form of a letter, accompanied by the necessary supporting documents. The whistleblower may contact the Corporate Secretary Division through a written letter or email.
Laporan dapat disampaikan secara anonim. Namun demikian, pelapor harus menyertakan kontak agar Divisi Sekretaris Perusahaan dapat menindaklanjuti laporan tersebut. Laporan yang disampaikan tanpa nama, tanpa bukti jelas, dan nomor kontak, akan ditampung sebagai informasi, namun belum akan ditindaklanjuti.
Reports can be made anonymous. However, the whistleblower must include a contact to the Corporate Secretary Division so that the report can be followed up. Reports submitted without a name, without any clear evidence or contact point will be handled as information, but are not mandatory to be followed up any further.
Perlindungan Bagi Pelapor
Protection for Whistleblowers
Perseroan menjaga kerahasiaan identitas pelapor dengan tujuan memberikan perlindungan kepada pelapor dan anggota keluarga atas tindakan balasan dari terlapor atau organisasi. Informasi pelaksanaan tindak lanjut laporan akan disampaikan secara rahasia kepada pelapor yang identitasnya lengkap.
The Company maintains the confidentiality of the identity of the whistleblower, with an aim to provide protection for the whistleblower and their family members from any possible act of reprisal from the reported party. Information on the follow-up of the report will be submitted in confidence to the whistleblower that has provided a complete identity.
Penanganan Pengaduan
Report Handling
Sekretaris Perusahaan akan meneruskan pengaduanpengaduan yang masuk untuk kemudian dilanjutkan kepada fungsi Audit Internal. Fungsi Audit Internal akan melakukan penyelidikan terkait pengaduan tersebut. Jika hasil penyelidikan Audit Internal terbukti maka hasil penyelidikan akan diserahkan kepada Direksi. Selanjutnya Direksi akan memutuskan sanksi baik administratif ataupun sanksi hukum yang akan diberikan kepada pihak yang bersangkutan.
The Corporate Secretary will forward any incoming report to the Internal Audit. The function of the Internal Audit is to conduct an investigation related to the report. If the results of the Internal Audit investigation prove the reported action, then the results of the investigation will be submitted to the BOD. Further, the BOD will decide either to exact an administrative sanction or resort to a penal sanction to the parties concerned.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
terjadi suatu pelanggaran seperti terjadinya tindak pidana korupsi. Selain indikasi korupsi, sesuai dengan pedoman whistleblowing system yang dikeluarkan KNKG, pelapor dapat melaporkan hal-hal terkait dengan kecurangan, ketidakjujuran, perbuatan melanggar hukum, pelanggaran terhadap perpajakan, pelanggaran terhadap etika perusahaan, perbuatan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja atau membahayakan keamanan Perseroan, perbuatan yang dapat menimbulkan kerugian finansial maupun nonfinansial terhadap perusahaan, dan pelanggaran terhadap prosedur standar.
112
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
113 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
07
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Pertumbuhan yang Berkelanjutan Sustainable Growth
114
Program Berkelanjutan Sustainable Programs
115
Tanggung Jawab Produk Product Responsibility
121
114 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Pertumbuhan yang Berkelanjutan Sustainable Growth
Setiap perusahaan tidak hanya bertujuan untuk memaksimalkan laba yang diperoleh, namun dalam menjalankan kelangsungan perjalanan perusahaannya diperlukan sebuah Corporate Social Responsibilities (CSR) dan peningkatan kesejahteraan sosial agar perusahaan bukan saja menjadi bagian yang bertanggung jawab kepada pemiliknya saja.
Any corporation should aim not only to maximize its profit, but in running its business it must exhibit its Corporate Social Responsibility (CSR) to improve the welfare of the society, so that the company is not only responsible to its shareholders alone.
Perusahaan sebagai bagian dari masyarakat selalu menginginkan adanya keberlanjutan lingkungan hidup di mana tempatnya melakukan usaha. Maka dari itu, perusahaan sebisa mungkin dapat menyadari adanya sebuah tanggung jawab atas tindakan operasional yang dilakukan terhadap masyarakat dan lingkungan. Dalam pelaksanaannya CSR selama ini lebih banyak dilakukan secara sukarela (voluntary) dan kedermawanan (philantrophy), sehingga jangkauannya relatif terbatas.
As an element of the society, the corporate at all times wishes to ensure the sustainability of the environment in which it conducts business. Therefore, the Company realizes that its operational activities may affect the society as well as the environment, and claims responsibility for those effects. In practice, this responsibility takes the form of CSR, which up to this point is more voluntary and philanthropic in nature, and thus the reach has been relatively limited.
Aktivitas dari program pengembangan masyarakat dapat diwujudkan dalam berbagai macam bentuk dengan cara mengoptimalkan sumber daya perusahaan yang ada dan memanfaatkan tenaga ahli yang dimiliki oleh komunitas lokal. Salah satu prinsip yang membuat masyarakat mandiri dan mampu menentukan keinginan mereka sendiri. Sebagai kegiatan yang mengarah pada investasi sosial, kegiatan berdimensi sumbangan yang ditunjukkan untuk investasi sosial mensyaratkan adanya evaluasi yang mengkaji pencapaian hasil-hasilnya. Tumbuhnya modal sosial dalam masyarakat akan selaras dengan penciptaan kepercayaan perusahaan.
Community development programs are carried out in various forms by optimizing the Company’s available resources and in consultation with the experts in the local communities. One of the principles for a self-sufficient society and able to determine for themselves what they require. As these activities are more of a social investment, charity-based activities intended as social ivnestment should be evaluated to ascertain the achievements. Development of social capital in the society will be in line with the greater trust given to the corporate.
115 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Program Berkelanjutan Sustainable Programs
Perseroan menterjemahkan konsep pertumbuhan yang berkelanjutan melalui aktifitas yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu kegiatan pelestarian terhadap lingkungan hidup dan aktifitas tanggung jawab kepada komunitas. Berikut laporan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Perseroan dalam rangka menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.
The Company translates its sustainable growth concept into activities that can be categorized into two groups, namely environmental preservation and responsibilities to community. The following is a report on the activities carried out by the Company in order to create sustainable growth.
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Environmental Responsibility
1. Pelestarian Lingkungan Hidup
1. Environmental Preservation
Dampak kerusakan lingkungan sebagai akibat dari aktifitas pertambangan sangat sulit untuk dihindari, satu-satunya yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi dan memperbaiki, yaitu melalui
Impacts of environmental degradation resulting from mining activities are unavoidable, and the only way to mitigate this is to minimize the impacts and restore the environment, through these programs:
•
Jum’at Bersih Kegiatan Jum’at bersih dilaksanakan setiap hari Jum’at dengan tujuan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta menanamkan rasa kepedulian kepada karyawan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan kerja. Dalam kegiatan ini karyawan akan bersama membersihkan lingkungan kantor.
•
Clean Friday Clean Friday activity is carried out every Friday with the aim to create a clean and healthy environment, and instilling concern for the environment in the mindset of employees, so that they continue to maintain the cleanliness of their working environment. In this activity, the employees together clean the office.
•
Pembuatan Taman di Area Kantor Tujuan utama dari pembuatan taman di area kantor adalah untuk menciptakan lingkungan
•
Construction of a Park in Office Area The main purpose of constructing a park in the office area is to create a green space at work. In
116 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
kerja yang hijau. Selain untuk menciptakan lingkungan yang hijau, diharapkan taman tersebut dapat mengurangi polusi udara dari area tambang.
addition to creating a green space, the park is also intended to reduce air pollution from the mining areas.
•
Pembersihan Oil Trap Secara Berkala Salah satu limbah dari aktifitas pertambangan adalah sisa pelumas. Seringkali terdapat tetesan pelumas dari alat-alat berat yang dimiliki Perseroan. Oleh karenanya Perseroan menyediakan oil trap yang fungsinya untuk mengkonsentrasikan tetesan pelumas. Secara berkala oil trap tersebut dibersihkan agar tidak terjadi penimbunan sisa pelumas.
•
Regular Cleaning of Oil Traps One of the types of waste resulting from mining activities is used oil. Often times, there are drops of oil from heavy machinery belonging to the Company. For that purpose the Company has provided oil traps to capture and concentrate the oil drops. These oil traps are regularly cleaned so that there is no buildup of oil in them.
•
Fogging Kegiatan fogging dilakukan di area kantor. Kegiatan fogging ini dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.
•
Fogging Fogging is performed in the office area, intended to prevent the occurrence of mosquito-borne diseases.
•
Pengawasan Air Minum Peranan air sangatlah vital dalam berbagai kegiatan baik yang bersifat operasional maupun non operasional. Kualitas air yang buruk tentu akan memicu timbulnya berbagai penyakit. Untuk mencegah timbulnya penyakit-penyakit akibat kualitas air yang buruk Perseroan secara rutin melakukan Pengawasan Rutin Fasilitas Air Minum. Tujuannya adalah menjaga kesehatan karyawan dan mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
•
Drinking Water Monitoring Water plays a very vital role in various activities, both operational and non-operational. Poor water quality will result in the occurrence of diseases, and thus to prevent these diseases due to poor water quality the Company conducts regular monitoring of drinking water. The purpose is to maintain employees’ health and prevent the occurrence of diseases caused by bacteria.
2. Pengelolaan Limbah B3
2. Hazardous and Toxic Waste Management
Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. Intinya adalah setiap materi yang karena konsentrasi dan atau sifat dan atau jumlahnya mengandung B3 dan membahayakan manusia, mahluk hidup dan lingkungan, apapun jenis sisa bahannya.
According to GR No. 18/1999, hazardous and toxic waste is a waste from a business and or activity that contains hazardous and or toxic materials that due to their nature and or concentration and or amount, both directly or indirectly, may pollute or damage the environment and or endanger the environment, the health and safety of mankind and other living beings. In short, hazardous and toxic waste is all types of materials that due to its concentration and or amount endanger mankind, living beings, and the environment, regardless of the type of waste.
Limbah B3 yang dihasilkan Perseroan dalam kegiatan operasional terutama berasal dari alatalat berat, limbah-limbah yang dihasilkan seperti oli mesin dan pelumas. Terkait pengelolaan
The Company produces hazardous and toxic waste in its operations mainly from heavy machinery which result in waste such as oil and lubricant. In relation to the management of such waste, the Company
117
has determined the following waste management mechanism, with the stages as follows:
1. Perseroan menyediakan Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk menampung limbah B3. Seluruh limbah B3 akan ditampung di TPS sebelum akhirnya dikirim kepada pihak ketiga, 2. Setelah masuk ke TPS petugas yang berada di TPS akan memberi label setiap limbah B3, pemberian label dilakukan untuk mempermudah identifikasi dan pengangkutan, 3. Tahap ketiga setelah pemberian label adalah mengeluarkan limbah ke pengumpul limbah, berikut proses yang harus dilakukan agar limbah B3 dapat keluar dari TPS, 4. Khusus untuk limbah B3 dalam bentuk padat, Perseroan mengirimkannya ke Incinerator milik PT Kideco Jaya Agung untuk kemudian dihancurkan.
1. The Company provides an area where all hazardous and toxic waste is collected and store. All of this waste will be stored here until subsequently dispatched to third parties, 2. Upon entering the storage area, the officer there will label each waste. Labeling is done in order to expedite identification and transportation of the waste, 3. After it is labeled, the waste is then taken out to the waste collector, with the following processes to take out the waste from the waste storage area, 4. Hazardous and toxic waste that is solid in form is sent by the Company to the incinerator owned by PT Kideco Jaya Agung to be demolished.
Tanggung Jawab Sosial
Social Responsibility
Perseroan tidak hanya bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, tetapi juga untuk menciptakan komunitas yang berkelanjutan. Untuk menciptakan komunitas yang berkelanjutan Perseroan berusahan semaksimal mungkin untuk memaksimalkan potensi-potensi lokal. Perseroan juga berusaha untuk mendorong terciptanya bibit-bibit sumber daya manusia yang unggul. Perseroan membagi kegiatan tanggung jawab kepada komunitas kepada empat aspek, yaitu:
The Company is not only responsible to ensure the sustainability of the environment, but also to create sustainable communities. To create sustainable communities the Company strives hard to maximize the existing local potentials, as well as encouraging the creation of excellent human talents. The Company divides its responsibility to communities into four aspects of programs, namely:
1. Keagamaan Perseroan secara rutin melakukan kegiatan CSR dalam bidang keagamaan dan mendorong masyarakat sekitar dalam penyelenggaraan kegiatan keagamaan seperti: - Peringatan hari besar keagamaan, - Bantuan hewan kurban. Di tahun 2014 Perseroan mengeluarkan dana sebesar Rp 87,4 juta untuk kegiatan keagamaan.
1. Religious The Company regularly conducts religious CSR activities and encourages local communities to carry out religious activities such as:
2. Pendidikan Dalam bidang pendidikan Perseroan secara berkala memberikan bantuan pendidikan berupa beasiswa dan juga pembangunan infrastruktur penunjang untuk pendidikan. Perseroan juga menyediakan wadah bagi anak-anak untuk melakukan praktik kerja industri (prakerin). Selama tahun 2014 Perseroan menyalurkan dana sebesar Rp 47,1 juta untuk kegiatan CSR dalam bidang pendidikan.
2. Education The Company regularly provides educational assistance in the form of scholarships and supporting infrastructure development for education. The Company also creates a facility for students to carry out industrial work engagement (internship). In 2014, the Company incurred an expense of Rp 47.1 million for educational activities.
- Celebration of religious holidays, - Assistance of sacrificial animals. In 2014 the Company incurred an expense of Rp 87.4 million for religious activities.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
limbah B3 tersebut Perseroan telah menetapkan mekanisme pengelolaan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
118 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
3. Sosial Program CSR Perseroan dalam bidang sosial sepanjang tahun 2014 dilakukan sebagai tanggung jawabnya terhadap kebutuhan masyarakat sekitar. Dalam berkontribusi kepada masyarakat telah tersalurkan dana sebesar Rp 263 juta. Program ini meliputi pemberian dana yang terkait dengan kegiatan sosial masyarakat sekitar, antara lain: bantuan peringatan HUT RI ke-68 dan pembagian sembako bagi korban kebakaran selama tahun 2014.
3. Social The Company’s CSR programs in the social domain throughout 2014 were carried out as a form of its responsibility to meeting the needs of the local communities. The Company distributed a total funding of Rp 263 million to support the communities through programs related to the social aspect, among others the commemoration of the Indonesian 68th anniversary and distribution of basic goods for the victims of fire incidents in 2014.
4. Infrastruktur Selama tahun 2014 Perseroan juga melakukan pembangunan infrastruktur seperti sekolah, sarana ibadah dan jalan. Perseroan menyalurkan dana sebesar Rp 130,2 juta untuk pembangunan infrastruktur.
4. Infrastructure Throughout 2014 the Company also engaged in infrastructure development, such as schools, religious facilities, and roads. The Company incurred a total of Rp 130.2 million for infrastructure development.
Ketenagakerjaan, Kesehatan & Keselamatan Pekerja
Labor, Occupational Health & Safety
Sumber daya manusia merupakan aset Perseroan yang sangat vital. Perseroan memiliki komitmen yang tinggi terkait permasalahan ketenagakerjaan serta kesehatan dan keselamatan kerja. Sebagai aset vital, karyawan adalah customer pertama yang harus mendapatkan pelayanan terbaik dalam pemenuhan hak-haknya, agar dapat berkontribusi optimal dan menjaga eksistensi Perseroan. Oleh sebab itu, Perseroan memberikan perhatian dan komitmen tinggi untuk meningkatkan profesionalisme karyawan serta kompensasi dan benefit yang baik.
The workforce is the Company’s most vital asset. The Company is strongly committed to the issues of labor as well as occupational health and safety. As the most vital asset, employees are the first customer that must be served with the highest quality service in the fulfillment of their rights in order for them to contribute optimally in maintaining the existence of the Company. To that end, the Company pays a considerable attention and commitment to enhancing the professionalism of its employees and providing fair compensation and benefits.
Ketenagakerjaan
Labor
Sebagai perusahaan yang memberikan jasa kepada klien, kehandalan sumber daya manusia adalah suatu keharusan. Untuk mendorong karyawan memberikan kemampuan terbaik mereka, Perseroan berusaha untuk menjamin terpenuhinya semua hak-hak pekerja. Berikut beberapa upaya-upaya yang telah dilakukan Perseroan dalam rangka pemenuhan hak-hak pekerja:
As a corporation that provides services to clients, the reliability of its workforce is mandatory. To encourage employees to give their very best to the clients, the Company strives to ensure the fulfillment of their rights as employees. The following are measures taken by the Company to fulfill its employees’ rights:
1. Remunerasi Perseroan menyesuaikan remunerasi karyawan dengan indikator perekonomian, perbandingan dengan industri, dan juga hasil kerja karyawan. Optimalisasi pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia ini diterapkan Perseroan dengan mengupayakan kebijakan kepatuhan terhadap hukum, serta melakukan praktik tenaga kerja dan pekerjaan yang layak kepada karyawannya.
1. Remuneration The Company adjusts its employee remuneration scheme with the prevailing economic indicators, comparable with the industry and commensurate to the employee’s work results. The optimization of human resources management is carried out by the Company by enforcing the policy of compliance with the laws and regulations, and ensuring that its employees are subject to fair labor practices and decent work.
119
2. Labor Rights The Company facilitates its employees’ rights with the formulation of the Collective Working Agreement (CWA). The CWA is intended to administer employees’ rights and obligations. In its process, the formulation of CWA involves representatives of the Company’s employees, that are assigned by the labor union to discuss the terms in the CWA together with the management of the Company.
3. Peningkatan Kompetensi Perseroan juga secara berkala meningkatkan kompetensi pekerja agar pekerja dapat memberikan hasil kerja yang maksimal. Berbagai program dilakukan oleh Perseroan untuk meningkatkan kompetensi pekerja, yaitu dengan mengadakan pelatihan, baik dengan mendatangkan para ahli ataupun dengan berbagi pengetahuan antara pekerja.
3. Competence Enhancement The Company regularly enhances its workforce competence so that they may contribute most optimally to the Company. Various programs have been conducted by the Company to increase its employee competence, among others through training by inviting experts as well as through knowledge sharing sessions among employees themselves.
Jumlah Pelatihan Total Training
80 70
76 70
68
60
52
50 40 30 20
16
10
6
0
2014
2013 Operasional Operational
Non- operasional Non-operational
4. Kesetaraan Gender Perseroan menjunjung tinggi praktik-praktik kesetaraan gender. Perseroan memberikan kesempatan yang sama kepada semua karyawan. Salah satu implikasi dari kesetaraan gender ini adalah adanya insinyur-insinyur wanita. Ini menjadi suatu bukti bahwa Perseroan fokus kepada kompetensi karyawan tanpa membedakan jenis kelamin.
Jumlah Total
4. Gender Equality The Company upholds gender equality in all of its employment practices. It provides equal opportunity to all of its employees. One of the implications of gender equality is the presence of female engineers, proving that the Company focuses more on employee competence instead of their gender.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
2. Hak Asasi Pekerja Perseroan juga menfasilitasi karyawan dengan Peraturan Kerja Bersama (PKB). PKB disusun untuk mengatur hak dan kewajiban pekerja. Dalam prosesnya, penyusunan PKB turut serta melibatkan karyawan. Pekerja akan mengirimkan perwakilannya melalui serikat pekerja untuk bersama-sama dengan Perseroan merumuskan PKB.
120 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kesehatan & Keselamatan Pekerja
Occupational Health & Safety
Kesehatan dan Keselamatan merupakan aspek yang sangat penting dalam industri pertambangan. Kegiatan operasi yang berhubungan dengan alat-alat berat dan di alam bebas tentu memiliki resiko pekerjaan yang tinggi. Perseroan sangat memperhatikan kesehatan dan keselamatan pekerja, untuk itu Perseroan menerapkan kebijakan Standar Mutu, Lingkungan, K3 dan Energi dalam kegiatan operasi Perseroan. Berikut kebijakan Standar Mutu, Lingkungan, K3 Dan Energi dalam kegiatan operasi Perseroan:
Health and safety is of paramount concern in the mining industry. Mining operations, that are related to heavy machinery and take place in the open, bears a significant amount of occupational risk. The Company pays close attention to its employee health and safety, and therefore it has implemented the Quality, Environment, Occupational Health and Safety, and Energy Standards across its operations. The following are the salient points in the Quality, Environment, Occupational Health and Safety, and Energy Standards implemented in the Company’s operations:
1. Menaati peraturan Pemerintah dan undangundang di bidang pertambangan, Lingkungan, K3 dan Energi serta peraturan lain yang terkait,
1. Comply to the government regulations and laws in mining, environment, occupational health and safety, and energy, as well as other relevant regulations,
2. Berkomitmen untuk menekan angka insiden dan sakit penyakit akibat kerja menjadi sekecil mungkin, memelihara lingkungan hidup dan melakukan efisiensi energi secara berkelanjutan,
2. Committed to minimize the frequency of incidents and work-related diseases, preserve the environment, and run continuous energy-efficiency measures,
3. Menciptakan kondisi kerja yang aman dan ramah lingkungan serta pengurangan terhadap pencemaran lingkungan.
3. Create a safe and environmentally-friendly working condition, and reduce environmental pollution.
121 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tanggung Jawab Produk Product Responsibility
Tanggung jawab produk adalah salah satu bentuk pelayanan yang diberikan baik kepada pelanggan maupun kepada komunitas di sekitar area operasi. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, kegiatan operasi pertambangan tentu akan memberikan dampak kepada lingkungan dan komunitas di sekitar daerah operasi. Aduan dari komunitas dan juga umpan balik dari pelanggan merupakan masukan yang sangat berarti bagi Perseroan untuk dapat terus melakukan perbaikanperbaikan. Perseroan menerima aduan secara tertulis ataupun yang disampaikan langsung melalui jalur-jalur yang telah disediakan oleh Perseroan.
Product responsibility is a type of service afforded to customers and to the communities surrounding the Company’s operations. As explained in prior sections, the Company’s mining operations affect the environment and local communities surrounding the operational areas. Complaints from the surrounding communities, as well as feedback from customers, will provide invaluable input for the Company to be able to carry out a continuous improvements initiative. The Company receives formal written complaints directly or through the variety of media it has made available.
122 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan
Statement on the Accuracy of the Annual Report Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi PT Samindo Resources Tbk menyatakan telah menyetujui dan bertanggung jawab atas kebenaran isi Laporan Tahunan PT Samindo Resources Tbk Tahun 2014.
We, the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Samindo Resources Tbk declare our approval and responsibility for the accuracy of the contents of the 2014 Annual Report of PT Samindo Resources Tbk.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Kim, Sung Kook Presiden Komisaris President Commissioner
Choi, Hoon
Bob Kamandanu
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
123 Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Direksi Board of Directors
Lee, Kang Hyeob
Soemarno Witoro Soelarno
Presiden Direktur President Director
Direktur Director
Ha,Gil Yong
Lee, Young Soo
Direktur Director
Direktur Director
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan This Page was Intentionally Left Blank
PT Samindo Resources Tbk & Entitas Anak PT Samindo Resources Tbk & Subsidiaries
Laporan Keuangan Konsolidasian
08
Consolidated Financial Statements
Tahun Berakhir 31 Desember 2014 & 2013 Years Ended 31 December 2014 & 2013