2009
Laporan Tahunan Annual Report
SOLID FOUNDATION FOR GROWTH
Daftar Isi Contents
Introduction Solid Foundation for Growth
1
Sekilas Perusahaan Company in Brief
2
Struktur Bisnis Business Structure
Tinjauan Keuangan Financial Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 52
3
Ringkasan Informasi Keuangan dan Data Operasional Summary of Financial Information and Operating Data
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
4
Nilai Tukar dan Pengawasan Nilai Tukar Exchange Rates and Exchange Controls
57
Penghargaan Awards
6
59
Peristiwa Penting 2009 2009 Events
7
Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations
Nilai-nilai Perseroan Corporate Values
8
Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP
64
Sumber Daya Manusia dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Human Resources and Corporate Social Responsibility
72
Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Health, Safety and Environment
Laporan Komisaris Utama Report from the President Commissioner Laporan Direktur Utama Report from the President Director
10 16
Laporan Operasional Operational Report Strategi Kemitraan Usaha Partnership Business Strategy
22
Tinjauan Bisnis Business Review
28
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
94
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
100
Profil Komite Audit Audit Committee Profile
102
Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2009 dan Laporan Keuangan 2009 Responsibilities Towards the 2009 Annual Report and 2009 Financial Statements
103
Informasi Perusahaan Corporate Information Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profiles
104
Profil Direksi Board of Directors’ Profiles
106
77
Data Perusahaan Corporate Data
108
Manajemen Risiko Risk Management
82
Laporan Keuangan
Teknologi Informasi Information Technology
90
Strategi ke Depan Forward Strategy
92
Financial Report
SOLID FOUNDATION FOR GROWTH Tahun 2009 membuktikan ketangguhan dan daya saing perekonomian Indonesia yang mampu terus tumbuh dan berkembang di tengah tantangan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Bisnis inti Truba Manunggal di bidang EPC terus beroperasi pada kapasitas maksimal, bersama dengan kebijakan manajemen Perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Sepanjang tahun tersebut, Truba Manunggal berhasil menjalin berbagai kerja sama baru dengan mitra strategis. Dengan pengalaman selama tiga dekade di bidang EPC, Truba Manunggal tetap merupakan mitra yang diandalkan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. The year 2009 was a year of competitive resilience for the Indonesian economy. Despite the challenges posed by the global economic slowdown, Indonesia was able to continue to grow and prosper. Truba Manunggal’s core EPC business continued to operate at capacity, while the Company’s management steered a course toward greater efficiency and competitiveness. Throughout the year, Truba Manunggal successfully forged new relationships with key strategic partners. With three decades of experience in EPC, Truba Manunggal remains a key partner to build Indonesia’s infrastructure.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
1
Sekilas Perusahaan Company in Brief
2
PT Truba Manunggal Tbk (“Truba Manunggal” atau “Perusahaan”) berdiri pada tanggal 21 Januari 2001 dan menjadi perusahaan publik tanggal 16 Oktober 2006. Saham Perusahaan saat ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Misi utama Truba Manunggal adalah untuk membantu pemerintah Indonesia mengatasi krisis kekurangan kapasitas pasokan listrik, baik di jaringan utama kelistrikan Jawa-Bali maupun di berbagai daerah terpencil di seluruh Indonesia. Dalam menjalankan misinya, Truba Manungal berfokus pada perannya sebagai sub-kontraktor EPC (Engineering Procurement Construction) bagi komponen Mechanical & Electrical (M&E) untuk kontraktor utama dalam proyek pembangunan pembangkit listrik. Truba Manunggal telah terlibat dalam lebih dari 90% proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara maupun gas dari Perusahan Listrik Negara (PLN), dengan total kapasitas terpasang lebih dari 16.000 MW. Selain di sektor Pembangkit Listrik, Truba Manunggal juga merupakan penyedia jasa EPC yang terkemuka untuk sektor Minyak & Gas dan sektor industri lainnya termasuk: pertambangan, petrokimia, pupuk, semen serta pulp & kertas.
Truba Manunggal Tbk. (“Truba Manunggal” or “the Company”) was incorporate on 21 January, 2001 and became publicaly listed on 16 October 2006. The Company’s shares are currently traded on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The primary mandate for Truba Manunngal is to assist the Indonesian Government to address critical capacity shortages of existing power supply both for the main Java-Bali power grid as well as in outlying frontier areas throughout the nation. In carrying out its mission, Truba Manungal has primarily focused on acting as an EPC (Engineering Procurement Construction) sub-contractor for the Mechanical & Electrical (M&E) component of lead contractors for the intensive construction of power plants. Truba Manunggal has been involved in the construction of over 90% of the state owned power utility Perusahan Listik Negara (PLN)’s coal-fired and gas-fired power plants. This comprises over 16,000 MW of installed capacity. In addition to its work in the Power Plant sector, Truba Manunggal is also a leading provider of EPC services for the Oil & Gas sector as well as other industry sectors including: mining, petrochemicals, fertilizers, cement and pulp & paper.
Selama 30 tahun sejarahnya, Truba Manunggal telah membangun reputasi yang dapat dibanggakan dalam konsistensi penyelesaian proyek sesuai jadwal dan anggaran yang disepakati. Truba Manunggal selalu menjaga hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan penyedia jasa EPC terkemuka di dunia, termasuk dalam beberapa tahun terakhir ini jalinan kemitraan strategis
Over the course of its 30 year history, Truba Manunggal has maintained a respected track record for consistently delivering on its sub-contracting commitments in accordance with set budgets and schedules. Truba Manunggal maintains excellent relationship with the world’s most respected providers of EPC services. Over the past several years this has included an array of strategic
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
dengan berbagai perusahaan manufaktur peralatan dan penyedia EPC terkemuka dari Republik Rakyat China (RRC). Saat ini, 10 mega proyek yang sedang berjalan di Jawa melibatkan perusahaan-perusahaan RRC sebagai kontraktor utama, dengan Truba Manunggal sebagai mitra lokal yang menangani instalasi M&E bagi 5 proyek, daro 9 mega proyek. Truba Manunggal merupakan satusatunya kontraktor EPC lokal yang bersertifikasi dalam perancangan dan perakitan boiler pembangkit listrik dengan kapasitas di atas 300 MW.
partnerships with leading equipment manufactures and EPC providers from the People’s Republic of China (PRC). All 10 of the ongoing mega-projects in Java have taken Chinese firms as lead contractors. Truba Manunggal has been the local partner handling M&E installation for 5 of the 9 mega-projects. Truba Manunggal is the only domestically certified EPC contractor to design and assemble power plant boilers with capacities above 300 MW.
Truba Manungal adalah perusahaan tenaga listrik yang terintegrasi. Selain membangun Pembangkit Listrik, Perusahaan juga merupakan penyedia jasa Operational & Maintenance (O&M) yang terkemuka. Truba Manunggal juga memiliki unit bisnis tersendiri untuk Produksi Listrik Independen (IPP) dan Perdagangan Batubara. Selain 2 proyek IPP yang telah beroperasi, Truba Manunggal tengah mengembangkan 4 proyek IPP lagi. Pelaksanaan proyek-proyek tersebut untuk sementara ditunda, menunggu hasil negosiasi mengenai tarif yang tengah berlangsung dengan PLN.
Truba Manungal is a fully integrated power company. In addition to constructing Power Plants, the Company is a leading provider of Operational & Maintenance (O&M) Services. Truba Manunggal also maintains dedicated business units for Independent Power Production (IPP) and Coal Trading. In addition to 2 operational IPPs, Truba Manunggal has 4 IPP projects under construction. The continuing development of the latter projects has been postponed while the Company awaits the outcome of ongoing tarrif negotiations with PLN.
Struktur Bisnis Business Structure PT Mandala Kapital 27.97%
PT Karangasem Manunggal Power 91%
PT Alam Manunggal 10.22%
Indo Manufacturer Group Pte. 14.72%
Public 47.09%
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING TBK Operation & Maintenance
Tame Turnkey Contracting Pte. Ltd. 100%
Harvest Star Holdings Limited 100%
Radianz Investment Limited 100%
CDE International Pte.Ltd. 100%
Manunggal Infrasolusi International Pte.Ltd. 100%
PT Manunggal Multi Energi 90.10%
PT Manunggal Infrasolusi Utama 95%
PT Truba Segihan Utama 70.00%
PT Manunggal Infrasolusi 99.99%
PT Bumi Alam Manunggal 96%
PT Central Daya Energi 95%
PT Manunggal Power 95%
• PT Menamas Mitra Energi • PT Ranyza Energi • PT Banyuasin Power Energy • PT Bangka Manunggal Power • PT Equator Manunggal Power • PT Manunggal Power Utama
PT Truba Jaya Engineering 96.00%
PT Manunggal Engineering 99.99%
Maxima Infrastruktur 99.99%
PT Suar Engineering 99.99%
PT Alam Inti Mining 60%
Truba Manunggal 2009 Annual Report
3
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam laporan tahunan ini menggunakan notasi Bahasa Inggris
Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in English
dalam juta Rupiah
in million Rupiah
2005
2006
2007
2008
2009
LAPORAN LABA RUGI
INCOME STATEMENTS
Pendapatan
279
972,286
1,506,202
2,948,680
2,727,511
Revenues
Beban Pendapatan
257
851,831
1,171,472
2,441,293
2,371,034
Cost of Revenues
22
120,455
334,730
507,387
356,477
Gross Income
Laba Kotor
303
75,713
156,780
331,256
287,090
Operating Expenses
Laba (Rugi) Usaha
(281)
44,742
177,950
176,131
69,387
Operating Income (Loss)
Laba (Rugi) Bersih
(159)
34,941
212,735
(180,124)
216,435
Net Income (Loss)
Beban Usaha
ASET
ASSETS
Aset Lancar
575,474
1,220,183
3,368,005
5,076,919
4,495,626
Current Assets
Aset Tidak Lancar
127,442
585,209
1,623,211
2,157,771
2,105,532
Non-current Assets
JUMLAH ASET
702,916
1,805,392
4,991,216
7,234,690
6,601,158
TOTAL ASSETS
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY 510,172
288,407
546,285
1,803,985
1,873,772
Current Liabilities
25,346
16,052
2,676,076
3,614,050
2,664,043
Non Current Liabilities
Jumlah Kewajiban
535,518
304,459
3,222,361
5,418,035
4,537,815
Total Liabilities
Hak Minoritas
173,684
167,148
92,674
108,041
104,893
Minority Interest
(6,286)
1,333,785
1,676,181
1,708,614
1,958,450
Total Equity (Capital Deficiency)
702,916
1,805,392
4,991,216
7,234,690
6,601,158
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar
Ekuitas (Defisiensi Modal) JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
4
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Pendapatan
Laba (Rugi) Usaha
Laba (Rugi) Bersih
(dalam juta Rupiah in million Rupiah)
(dalam juta Rupiah in million Rupiah)
(dalam juta Rupiah in million Rupiah)
Revenues
Operating Income (Loss) 2,948,680
177,950
2,727,511
Net Income (Loss)
212,735
176,131
216,435
34,941 1,506,202 44,742
69,387
(159)
972,286 (281)
279
05
(180,124)
06
07
08
09
05
06
07
08
09
05
06
07
08
Jumlah Aktiva
Jumlah Kewajiban
Jumlah Ekuitas
(dalam juta Rupiah in million Rupiah)
(dalam juta Rupiah in million Rupiah)
(dalam juta Rupiah in million Rupiah)
Total Assets
Total Liabilities
09
Total Equity
1,958,450 7,234,690
5,418,035
1,708,614
6,601,158 4,537,815
1,333,785 1,676,181
4,991,216 3,222,361
1,805,392 535,518
702,916
(6,286) 304,459
05
06
07
08
09
Kontribusi Pendapatan
05
06
07
08
09
05
06
07
08
09
Kepemilikan
Revenue Contribution
Ownership
PT Mandala Kapital
27.97% IPP 6%
PT Alam Manunggal Public
10.22%
47.09% EPC 94%
Indo Infrastructure Group Pte.
14.72%
Truba Manunggal 2009 Annual Report
5
Penghargaan Awards
6
Serah terima sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2008, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004, dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS-18001:2007
Hand over of the certificate of Quality Management System ISO 9001-2008, Environmental Management System ISO 14001:2004, and Safety and Health Management System OHSAS-18001:2007.
Pada tahun 2009 PT Manunggal Engineering (ME) dan PT Central Daya Energi (CDE), anak perusahaan Truba Manunggal, telah memperoleh ketiga sertifikat tersebut.
In 2009, the Company’s subsidiaries PT Manunggal Engineering (ME) and PT Central Daya Energy (CDE), received those three certificates.
Serah terima sertifikat untuk ME dilakukan oleh Bpk. Robert Napitupulu selaku perwakilan dari Badan Sertifikasi PT TÜV Nord kepada Bpk. Sidarta Sidik. Sedangkan serah terima sertifikat untuk CDE dilakukan oleh Bpk. I Putu Maharta Adijadnja selaku perwakilan dari Badan Sertifikasi PT TÜV Nord Indonesia kepada Bpk. Shi Hong Chao, Bpk. Johannes Boyke dan Bpk. Marsul Siregar selaku perwakilan dari CDE.
The certificate for ME was given by Mr Robert Napitupulu as the representative of the Certification Institute PT TÜV Nord to Mr Sidarta Sidik. While the certificate for CDE was given by Mr I Putu Maharta Adijadnja as the representative of the Certification Institute PT TÜV Nord Indonesia to Mr. Shi Hong Chao, Mr. Johannes Boyke and Mr Marsul Siregar as the representatives of CDE.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Peristiwa Penting 2009 2009 Events
Pada tahun 2009 Truba Manunggal menyelenggarakan RUPSLB sebanyak 3 kali (tanggal 31 Juli, 19 Agustus, dan 29 September), dengan agenda sebagai berikut:
In 2009 Truba Manunggal held Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) as many as 3 times (July 31, August 19, September 29) with the meeting agenda:
1. Persetujuan penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-179/BU2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik; 2. Persetujuan perubahan tempat kedudukan Perseroan; 3. Persetujuan pengangkatan kembali anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan; 4. Persetujuan untuk menjaminkan seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan dan/ atau bertindak sebagai penjamin sehubungan dengan aktifitas usaha Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan, maupun fasilitas yang diperoleh Perseroan dari pihak ketiga.
1. Approval for adjustment of the Articles of Association based on Bapepam-LK No. IX.J.1, Decision of the Chairman of Bapepam-LK. KEP179/BU2008 dated May 14, 2008 regarding the principles of Articles of Association of the Company that conducts an Equity Securities Public Offering and Public Company; 2. Approval for change of the Company’s domicile; 3. Approval for reappointment of members of the Board of Directors and the Board of Commissioners; 4. Approval to pledge all or most of the assets of the Company, and/or acted as guarantor in connection with the activities of the Company, and/or subsidiaries, and facilities that the Company obtained from third parties.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
7
Nilai-nilai Perseroan Corporate Values
BUDAYA PERUSAHAAN PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk membangun hubungan yang harmonis dengan klien dan mitra bisnis berdasarkan pada 10 (sepuluh) nilai-nilai utama yang terbagi dalam 2 (dua) bagian, nilai eksternal dan internal.
NILAI-NILAI INTERNAL • KOMPETENSI, senantiasa meningkatkan kualitas keahlian, kemampuan dan sikap mental demi peningkatan hasil-hasil yang telah dicapai.
INTERNAL VALUES • COMPETENCY, continually advance the quality of skills, proficiencies, and mental attitude for the improvements of results already achieved.
EFISIENSI, bertekad untuk selalu melakukan yang benar, selalu mencari peluang bagi peningkatan dan efisiensi. Selalu kreatif dan inovatif agar mampu menciptakan manfaat dan nilai tambah bagi klien dengan harga yang wajar dan kompetitif.
• EFFICIENCY, the determination to always do the right things; ever seeking opportunities for improvement and efficiency. Always creative and innovative, to create benefit and added value for customers at fair and competitive prices.
• INTEGRITAS, ketegasan dalam menjalankan prinsip kebenaran dan nilai-nilai perusahaan dalam segala aktivitas bisnis melalui konsistensi kata dan perbuatan.
• INTEGRITY, firmness in holding the principle of truth and corporate value in business activity which is presented consistently through words and behavior.
•
KERJA SAMA TIM, berkolaborasi demi terciptanya sinergi grup melalui semangat saling mendukung kemampuan dan keahlian masing-masing berdasarkan pada prinsip saling menghormati.
•
TEAMWORK, collaborate to advance group synergies with the spirit of sharing capacities and skills, based on mutual respect.
• BERTANGGUNG JAWAB, pendekatan secara terpadu terhadap kesehatan, keselamatan dan manajemen lingkungan (SMK3) di kantor-kantor, di lapangan dan di lokasi klien. SMK3 selalu mendapatkan prioritas utama dalam setiap aktivitas Perusahaan.
•
RESPONSIBILITY, a fully integrated approach to health, safety and environmental (HSE) management at our offices, on site and at client locations. We endeavor to ensure the highest standards at every place the Company provides its expertise. Ensuring HSE remains the highest priority for all of our activities.
•
8
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
CORPORATE VALUES PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk builds strong relationship with its clients and business partners based on 10 (ten) core values which are divided into 2 (two) parts, namely external and internal values.
NILAI-NILAI EKSTERNAL • DEDIKASI, dengan sepenuh hati memaksimalkan seluruh potensi sumber daya manusia yang dimiliki untuk memberikan solusi terbaik dalam setiap penyelenggaraan proyek.
EXTERNAL VALUES • DEDICATION, maintaining passion to maximize the full potential of our people so that they may continually provide the best solutions for all project needs.
• HARGA KOMPETITIF, memberikan produk dan jasa dengan kualitas tinggi dan biaya yang efisien yang diselesaikan tepat waktu dan sesuai spesifikasi yang dijanjikan.
•
• MENGHORMATI KEBUTUHAN KLIEN, dengan senantiasa menjaga transparansi, akuntabilitas dan tanggung jawab di setiap bidang pekerjaan.
• RESPECT FOR CLIENT NEEDS, maintaining transparency, accountability and responsibility for all areas of work.
•
PROFESIONALISME, bekerja secara profesional dengan selalu mengupayakan yang terbaik guna menghasilkan produk dan jasa dengan standar kualitas yang tinggi. Selalu memberikan yang terbaik dalam setiap tindakan.
• PROFESSIONALISM, working professionally through a continuous commitment to achieve high quality standards for products and services. Always giving our best in everything we do.
•
HARMONIS, memastikan keselarasan antara aktivitas Perusahaan dan lingkungan, manusia dan masyarakat; meningkatkan kualitas hidup penduduk setempat dan menjaga lingkungan global; serta menjaga kepercayaan klien dan masyarakat.
•
COMPETITIVE PRICING, delivering high quality and cost effective products and services to schedule and in accordance with promised specifications.
HARMONIZATION, ensuring continuity between all Company endeavors and the environment, people and community; improving the living standards of local communities and protecting the global environment; maintaining the trust of our clients and society.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
9
Laporan Komisaris Utama Report from the President Commissioner Dengan prestasi yang telah teruji sebagai kontraktor proyek pembangkit listrik dan sarana industri terkemuka di Indonesia, Truba Manunggal mampu terus melayani berbagai kebutuhan vital yang secara langsung mendukung ketahanan perekonomian Indonesia. Truba Manunggal’s strong track record as Indonesia’s dominant power and industrial plant contractor enables the Company to continue serving critical needs that directly support the resilience of the Indonesian economy.
10
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. (“Truba Manunggal” atau “Perusahaan”) tetap menunjukkan kinerja yang baik pada tahun 2009.
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. (“Truba Manunggal” or “The Company”) continued to perform well in 2009.
Keputusan yang diambil di awal tahun untuk melakukan kebijakan “back to basic” dengan kembali mempertajam fokus pada bisnis inti Perusahaan yaitu jasa Mechanical & Electrical (M&E) untuk divisi EPC terbukti telah memberikan dampak positif pada seluruh kegiatan operasi. Dengan eksistensi lebih dari 30 tahun di bidangnya, Truba Manunggal adalah pemain dominan dan pemimpin di pasar jasa M&E. Saat ini, 94% dari pendapatan Perusahaan merupakan kontribusi Divisi EPC.
The decision at the outset of the year to pursue a “back to basics” approach, which would clearly focus on the Company’s core business of Mechanical and Electrical (M&E) services for the EPC division had a positive impact across operations. Truba Manunggal’s 30 plus years in the field, has made it the dominant market leader for M&E services. The EPC division now accounts for 94% of the Company’s earnings.
Sejak awal tahun 2009, perekonomian global menghadapi kondisi ketidakpastian. Pengetatan likuiditas yang mulai dirasakan di Indonesia sejak triwulan ke-4 tahun 2008 telah menyebabkan banyak perusahaan domestik, termasuk Truba Manunggal, untuk meninjau kembali prioritasprioritas mereka. Sekalipun Truba Manunggal menerapkan kebijakan pasar yang konservatif sepanjang tahun 2009, operasional Perusahaan berlangsung relatif lancar didukung oleh keyakinan bahwa berbagai proyek Pembangkit Listrik maupun Migas yang telah di tangan akan memungkinkan unit bisnis EPC untuk beroperasi sesuai kapasitas sampai dengan tahun 2010. Oleh karenanya, Perusahaan dapat berkonsentrasi pada komitmennya untuk menyelesaikan proyek-proyek M&E yang berkualitas secara tepat waktu dan sesuai anggaran.
From the outset of 2009, the global economy faced a time of grave uncertainty. The tightening of liquidity, which was eventually felt in Indonesia by the 4th quarter of 2008, forced many domestic companies, including Truba Manunggal, to reassess their priorities. Although Truba Manunggal exercised a prudent approach to the market throughout 2009, the Company continued to operate in a relative comfort zone confident in the knowledge that its ongoing Power Plant and Oil & Gas projects would allow the EPC business unit to function at capacity well into 2010. The Company therefore continued to do what it does best; deliver quality M&E projects on time and on budget.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Richard Harjani Komisaris Utama President Commissioner
Truba Manunggal 2009 Annual Report
11
Laporan Komisaris Utama Report from the President Commissioner
12
Meskipun perekonomian Indonesia mengalami pemulihan yang relatif cepat sejak triwulan kedua tahun 2009, komunitas bisnis maupun pemerintah masih mengambil sikap menunggu dan berhatihati terkait keputusan pembelanjaan barang modal. Dalam kondisi seperti ini, persaingan untuk memperoleh kontrak-kontrak baru meningkat tajam. Meskipun demikian, Truba Manunggal berhasil memperoleh dua proyek jangka panjang yang penting di sektor pembangunan Pembangkit Listrik yaitu Paiton III dan Tanjung Jati B.
Although the Indonesian economy would experience a relatively quick turn around from the second quarter of 2009, the business community and government continued to take a wait and see approach to further capital expenditure. Given these conditions, competition to secure new contracts intensified significantly. Fortunately Truba Manunggal was able to capture two key long-term projects in the Power Plant development sector: Paiton III and Tanjung Jati B.
Truba Manunggal terus menyediakan layanan yang efisien dan profesional kepada klien-kliennya di sektor Minyak & Gas. Dua buah proyek untuk unit lokal perusahaan raksasa minyak & gas AS Chevron yang dimulai pada tahun 2008 terus dilaksanakan sesuai rencana. Dengan hubungan kerja yang positif yang telah dikembangkan dengan Chevron, Perusahaan memiliki pijakan yang kuat di sektor Minyak & Gas. Truba Manunggal akan terus mendayagunakan keuntungan strategis ini dalam melakukan penawaran proyek-proyek Minyak & Gas lebih lanjut di tahun-tahun mendatang.
Truba Manunggal continued to provide efficient and professional service to its clients in the Oil & Gas sector. The two projects for the local unit of the US Oil & Gas company Chevron, which began in 2008, continued as planned. The positive working relationship, which Truba Manunggal has developed with Chevron has enabled the Company to achieve a strong foothold in the Oil & Gas sector. Truba Manunggal will leverage this strategic advantage as it continues to bid on further Oil & Gas development projects in the coming years.
Prioritas pada proyek-proyek IPP Truba Manunggal tetap rendah pada tahun 2009, terutama disebabkan oleh berlarut-larutnya proses negosiasi tarif dengan PLN. Kondisi pengetatan likuiditas akibat perlambatan perekonomian dunia juga mempengaruhi minat investor potensial untuk proyek-proyek IPP. Di tengah berbagai tantangan ini, pasar mulai menunjukkan beberapa perkembangan positif menjelang akhir 2009 seiring dengan dilantiknya jajaran Direksi baru di PLN. Tim manajemen PLN yang baru kemudian mengambil pendekatan yang lebih progresif untuk merevitalisasi pengembangan sektor kelistrikan di Indonesia. Sejauh ini, Truba Manunggal berhasil menjalin interaksi awal yang positif dengan tim manajemen baru PLN tersebut.
Truba Manunggal’s IPP projects continued to be deprioritized in 2009. This has mainly been due to the prolonged process of tariff renegotiation with the State owned power company, PT Perusahan Listrik Negara (Persero) (PLN). The tightened liquidity conditions triggered by the global economic slowdown also further undermined interest among potential investors in these projects. In spite of the challenges, the market began to witness some positive developments towards the end of the 2009 as a new Board of Directors was inducted into PLN. The new PLN management team has since taken a much more progressive approach to revitalizing developing of the Indonesian power sector. Truba Manunggal’s initial interactions with PLN’s new team have been very encouraging.
Membangun Negeri Dengan prestasi yang telah teruji sebagai kontraktor proyek pembangkit listrik dan sarana industri terkemuka di Indonesia, Truba Manunggal mampu terus melayani berbagai kebutuhan vital yang secara
Building the Nation Truba Manunggal’s strong track record as Indonesia’s dominant power and industrial plant contractor enables the Company to continue serving critical needs that directly support the resilience of the
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Laporan Komisaris Utama Report from the President Commissioner
Richard Harjani Komisaris Utama President Commissioner Siswanto Komisaris Commissioner
langsung mendukung ketahanan perekonomian Indonesia. Pengalaman selama tiga dasawarsa di bidang EPC menempatkan Truba Manunggal pada posisi yang strategis dan menguntungkan untuk memainkan peran yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur nasional.
Indonesian economy. The Company’s three decades of experience in EPC places Truba Manunggal in an ideal and strategic position to play a major role in building national infrastructure.
Di tengah krisis ekonomi global, sementara banyak negara lain di kawasan regional maupun dunia mengalami stagnasi ataupun bahkan kontraksi perekonomian pada tahun 2009, Indonesia mampu mencatat pertumbuhan PDB sebesar 4,6%. Prestasi mengesankan ini menempatkan Indonesia pada landasan yang kokoh untuk memanfaatkan berbagai peluang yang ada seiring dengan pemulihan ekonomi di seluruh dunia. Melangkah ke depan memasuki tahun 2010 dan tahun-tahun selanjutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan stabil pada kisaran 5% hingga 7%. Untuk menunjang tingkat pertumbuhan tersebut, dibutuhkan investasi yang kuat dalam infrastruktur nasional termasuk sektor tenaga sumber daya energi. Prediksi tersebut juga menunjang prospek perkembangan di sektor pertambangan, minyak & gas serta manufaktur. Investasi Truba Manunggal yang berkelanjutan dalam peralatan, mesin, dan tenaga kerja akan memastikan bahwa Perusahaan tetap menjadi mitra pilihan untuk pembangunan infrastruktur.
Indonesia is a country, which has continued to grow in spite of the global economic crisis. While the economies of other nations, both globally and regionally, continued to stagnate and even contract over the course of 2009, Indonesia was able to record net GDP growth of 4.6%. This is a considerable accomplishment, which puts the nation on a strong footing to capitalize on the full range of opportunities presented by a world-wide economic recovery. Going forward into 2010 and beyond, Indonesia is expecting to maintain stable growth in the range of 5% to 7%. Such development is sure to require strong investment in national infrastructure including power. Furthermore this outlook remains very positive for robust developments in the mining, oil & gas and industrial sectors. Truba Manunggal’s continuing investment in equipment, machinery and personnel, will ensure that the Company remains the partner of choice for infrastructure development.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
13
Laporan Komisaris Utama Report from the President Commissioner
14
Tata Kelola Perusahaan Setelah mengkaji laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, Dewan Komisaris berpendapat bahwa Truba Manunggal tetap memiliki fundamental yang kokoh.
Corporate Governance Having reviewed the Company’s financial statements for the year ending 31 December 2009, the Board of Commissioners is of the opinion that Truba Manunggal remains strong in its fundamentals.
Sejalan dengan praktik internasional terbaik, Truba Manunggal berkomitmen untuk menerapkan standar tertinggi dalam aspek Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan manajemen risiko. Seluruh kegiatan Perusahaan telah sesuai dengan Kode Nasional Indonesia tentang Tata Kelola Perusahaan, Anggaran Dasar Perusahaan, kebijakan internal Perusahaan dan pedoman Tata Kelola Perusahaan, serta Kode Etik untuk manajemen dan karyawan. Prosedur standar operasional Truba Manunggal telah dibakukan dengan jelas dan sesuai dengan praktik internasional terbaik bagi GCG.
In line with international best practices, Truba Manunggal is committed to implementing the highest standards for GCG and risk management. All Company activities are in compliance with the Indonesian National Code on Corporate Governance, the Company’s Articles of Association, the Company’s internal policies and guidelines on Corporate Governance, and the Code of Conduct for management and employees. Truba Manunggal’s clearly defined standard operating procedures are in line with international best practices for GCG.
Dewan Komisaris terus mencermati perkembangan Perusahaan secara teratur. Dewan Komisaris memantau kemajuan Truba Manunggal melalui interaksi aktif dengan Direksi Perusahaan dan para manajer senior. Selain itu, Komite Audit Truba Manunggal secara teratur memberikan opini terkini yang independen kepada Dewan Komisaris. Oleh karena itu, Dewam Komisaris yakin bahwa Perusahaan telah memiliki sistem dan prosedur pengendalian internal yang memadai yang memberikan keyakinan yang cukup bahwa risiko telah diidentifikasi, dikelola dan dimitigasi dengan semestinya.
The Board of Commissioners continues to appraise the development of the Company on a regular basis. The Board actively monitors Truba Manunggal’s progress through its engagement with the Company’s Directors and senior managers. Additionally Truba Manunggal’s Audit Committee provides the Board of Commissioners with regular independent updates. We are therefore confident that adequate internal control systems and procedures are in place to provide the Company reasonable assurances that risks are being properly identified, managed and mitigated.
Perubahan Anggota Dewan Komisaris Hanya terjadi satu kali perubahan dalam komposisi Dewan Komisaris sejak laporan tahunan Perusahaan yang sebelumnya. Bpk. Hendrik Tee telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Komisaris dan saya telah mengambil alih tanggung jawab beliau. Dewan Komisaris Truba Manunggal saat ini terdiri dari dua anggota yaitu saya sendiri dan satu Komisaris Independen yaitu Bpk. Siswanto.
Changes to the Board There was only one change in the composition of the Board of Commissioners since the Company’s last annual report. Mr. Hendrik Tee, the former President Commissioner resigned from the Board of Commissioners and I have taken over his responsibilities. Truba Manunggal’s Board of Commissioners is now comprised of two individuals, myself and one Independent Commissioner who is Siswanto.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Laporan Komisaris Utama Report from the President Commissioner
Saya ingin berterima kasih kepada semua klien Truba Manunggal, para mitra dan rekan bisnis serta pemangku kepentingan lainnya yang terus memberikan dukungan bagi pertumbuhan dan ekspansi Perusahaan selama periode pelaporan tahun 2009. Dewan Komisaris juga ingin menyampaikan terima kasih kepada manajemen dan karyawan atas komitmen mereka untuk gigih mencapai yang terbaik. Truba Manunggal akan terus memberikan jasa M&E dengan standar kualitas tertinggi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
I would like to thank all of Truba Manunggal’s clients, partners, associates and other stakeholders for their continuing support for the Company’s growth and expansion during the reporting period 2009. The Board of Commissioners would also like to extend its gratitude to the management and employees for their commitment to excellence and perseverance. Truba Manunggal is continuing to deliver the highest standard M&E services for Indonesia’s infrastructure development.
Richard Harjani Komisaris Utama President Commissioner
Truba Manunggal 2009 Annual Report
15
Laporan Direktur Utama Report from the President Director Divisi EPC Truba Manunggal akan tetap menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi Perusahaan dalam jangka pendek maupun menengah, sementara bisnis IPP dan perdagangan batubara diharapkan akan dapat mulai tumbuh setelah tuntasnya proses panjang negosiasi tarif dengan PLN. Truba Manunggal’s EPC division will continue to be the leading revenue earner for the Company over the short- and medium-term, with the IPP and coal trading businesses expecting to eventually grow, once the long process of renegotiating supply tariffs with PLN is finalized.
16
Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Sekalipun menghadapi berbagai tantangan terkait perekonomian global maupun domestik sepanjang tahun 2009, Truba Manunggal mampu membukukan kinerja yang positif.
Despite all of the challenges faced by the global and Indonesian economy in 2009, Truba Manunggal managed to record a positive year.
Bisnis inti Truba Manunggal di bidang EPC tetap kokoh sepanjang tahun 2009. Memasuki tahun tersebut, Truba Manunggal tercatat terlibat dalam 9 proyek pembangunan Pembangkit Listrik yang masih berjalan, dengan total kapasitas 6.855 MW. Selain itu, di tahun tersebut Perusahaan memperoleh 2 proyek pembangkit listrik lainnya, yaitu proyek Paiton III berjangka waktu 2 tahun untuk membangun pembangkit 1 x 800 MW, dan proyek Tanjung Jati B untuk membangun pembangkit 2 x 660 MW. Truba Manunggal merupakan sub-kontraktor komponen M&E bagi kedua proyek tersebut, yang pembangunannya dimulai pada tahun 2009 dan bersama-sama memiliki nilai lebih dari USD70 juta. Selain itu, Perusahaan juga memiliki tiga proyek besar di sektor Minyak & Gas, di mana dua di antaranya sudah dimulai pada tahun 2008.
Truba Manunggal’s core EPC business operations have remained strong in 2009. Going into the year, Truba Manunggal maintained 9 ongoing Power Plant projects which collectively comprised 6,855 MW of power development. Additionally, over the course of the year the Company secured 2 additional power plant projects. These were: the Paiton III project, a two year 1 x 800 MW project; and Tanjung Jati B, a project to build a 2 x 660 MW facility. Truba Manunggal is subcontracting for the M&E component of both projects. The projects, which began construction in 2009 have a combined value of over to USD70 million. Furthermore, the Company has three very large Oil & Gas projects, two of which were been initiated in 2008.
Sejak awal tahun 2009, kami menyadari bahwa Perusahaan akan menghadapi tahun yang penuh tantangan. Meskipun prospek bisnis Truba Manunggal dalam jangka panjang tetap terjamin, krisis keuangan global telah berdampak pada aktivitas operasional jangka pendek dan menengah Perusahaan. Dampak yang paling serius adalah pada bisnis IPP. Sementara masih terhambat oleh lambannya kemajuan proses
We knew from the early outset of 2009, that it would be a challenging year for the Company. Although Truba Manunggal’s business is secured over the long-term, the global financial crisis has affected the Company’s short- and medium-term operations. The most serious impact was to our IPP business line. Already struggling with the slow progress on renegotiating tariff rates, the sudden tightening of liquidity experienced within the marketplace at the
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Sidarta Sidik Direktur Utama President Director
Truba Manunggal 2009 Annual Report
17
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
Dari kiri ke kanan From left to right:
Sidarta Sidik Direktur Utama President Director Andre Purnawan Direktur Director Shi Hong Chao Direktur Director FX. Agus Edyono, S.Ip Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director Julius Edy Wibowo Direktur Director
18
negosiasi tarif, terjadinya pengetatan likuiditas di pasar secara tiba-tiba pada akhir tahun 2008 telah mempengaruhi prospek bisnis di tahun 2009. Oleh karenanya, Truba Manunggal terus menunda pengembangan 4 (empat) proyek IPP yang sudah ada. Selain itu, merosotnya harga komoditas dan adanya kebutuhan Perusahaan untuk mempertahankan pendanaan yang ada bagi keperluan modal kerja mempersulit rencana Truba Manunggal untuk integrasi vertikal komponen pasokan bahan bakar bagi operasional Perusahaan.
end of of 2008 continued to affect the business outlook in 2009. Truba Manunggal has therefore continued to postponed development of its 4 (four) existing IPP projects. Additionally, the collapse of commodities prices combined with the need for the Company to conserve existing finances to cover working capital, undermined Truba Manunggal’s objective of vertically integrating the fuel provision component of the Company’s operations.
Didukung oleh belanja konsumsi yang kuat terutama dari kalangan populasi usia muda, ekonomi Indonesia mampu tumbuh cukup baik sebesar 4,6% sampai dengan akhir tahun 2009. Sekalipun pelaku usaha dan pemerintah umumnya masih sangat berhati-hati untuk berinvestasi pada pembangunan infrastruktur sepanjang tahun 2009, namun di triwulan terakhir tahun tersebut pemerintah RI telah mulai membuka penawaran tender bagi proyek-proyek infrastruktur termasuk di sektor tenaga listrik.
Strong consumption by the nation’s relatively young population, continued to drive the economy onward to a very reasonable year-end GDP growth figure of 4.6%. Although, businesses and the government would generally maintain a more cautious approach toward infrastructure development for the duration of 2009; in the latter quarters of the year, the Government began to issue new tenders for bidding on major infrastructure projects including those in the power sector.
Selama tahun 2009, Pemerintah telah membuat pengumuman awal mengenai peluncuran program percepatan 10.000 MW tahap kedua. Berbeda dengan tahap pertama, pada tahap kedua ini pembangunan pembangkit listrik akan lebih difokuskan untuk daerah-daerah di luar jaringan kelistrikan Jawa-Bali. Karena hal ini
Over the course of 2009, the Government has made preliminary announcements regarding the launch of a second phase 10,000 MW fasttrack electrification program. Unlike the first phase, the second phase will have a greater focus on developing power in areas outside of the main Java-Bali power grid. As this has long
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
telah lama menjadi salah satu strategi utama Truba Manunggal, Perusahaan kini berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang akibat adanya perkembangan ini.
been a key strategic focus for Truba Manunggal, the Company is well positioned to capture the abundant opportunities, which this development will bring.
Pada tahun 2009, Truba Manunggal membukukan total pendapatan sebesar Rp2,727 triliun, atau turun sebesar 8%. Kontribusi jasa EPC, termasuk kegiatan yang berkaitan dengan Operation & Maintenance (O&M), tercatat sebesar 94% dari total pendapatan atau Rp2,560 triliun. Sedangkan 6% dari total pendapatan atau sebesar Rp166 miliar diperoleh dari operasional tiga (3) fasilitas IPP Perusahaan.
Truba Manunggal earned total revenues of Rp2.727 trillion in 2009. This represented a decline of 8%. EPC services including activities related to Operation and Maintenance (O&M) accounted for 94% of total revenues or Rp2.560 trillion. The Company’s three (3) operational IPP facilities provided revenues of Rp166 billion or 6% of total revenues.
Strategi Kemitraan Truba Manunggal terus memperkuat jalinan kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan manufaktur peralatan listrik dan pemasok jasa EPC internasional. Relasi dengan berbagai perusahaan dari Republik Rakyat China merupakan salah satu faktor penting yang telah memungkinkan Truba Manunggal meraih posisi strategis di pasarnya. Selama tahun 2009, Truba Manunggal terus memperkuat berbagai relasi ini, termasuk dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tambahan dengan Qingdao Jieneng Power Station Engineering dan Shanghai Electric Power Corporation. Pada tahun 2009 juga dijalin hubungan dengan mitra baru yaitu SKT International Trading (Shanghai) Co. Selain itu, Truba Manunggal juga menandatangani MoU dengan perusahaan Malaysia, yaitu Gumi Asli Elektrikal and Zelleco Engineering, masing-masing untuk kerja sama dalam bidang energi terbarukan dan transmisi listrik. Terakhir, pada tahun 2009 Truba Manunggal mengawali suatu aliansi dengan perusahaan baja terkemuka Indonesia, PT Krakatau Steel serta anak perusahaannya yaitu PT Krakatau Daya Listrik untuk kerja sama dalam berbagai lini bisnis, termasuk penawaran serta kontrak Operations & Maintenance (O&M) pembangkit listrik. Pembahasan lebih rinci mengenai aliansi strategis Truba Manunggal disajikan dalam bagian ‘Strategi Bisnis Kemitraan’ pada laporan tahunan ini.
Partnership Strategies Truba Manunggal continues to foster strong strategic partnerships with international power equipment manufacturers and EPC providers. The development of relationships with companies from the People Republic of China has been particularly instrumental in allowing Truba Manunggal to secure its strategic advantage in the marketplace. Over the course of 2009, Truba Manunggal continued to strengthen these relationships. Additional MoUs were signed with Qingdao Jieneng Power Station Engineering and with Shanghai Electric Power Corporation. Also in 2009. an entirely new relationship was established with SKT International Trading (Shanghai) Co. Complimentary to the above, Truba Manunggal signed MoUs with the Malaysian companies Gumi Asli Elektrikal and Zelleco Engineering for cooperation respectively in the fields of renewable energy and power transmission. Finally in 2009, Truba Manunggal initiated an alliance with Indonesia’s premier steel manufacturing company, PT Krakatau Steel and its subsidiary firm PT Krakatau Daya Listrik, for cooperation on a range of business lines including power plant Operations & Maintenance (O&M) bidding and contracting. Details of Truba Manunggal’s strategic alliances are presented in the ‘Partnership Business Strategy’ section of this annual report.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
19
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
20
Prospek ke Depan Divisi EPC Truba Manunggal akan tetap menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi Perusahaan dalam jangka pendek maupun menengah, sementara bisnis IPP dan perdagangan batubara diharapkan akan dapat mulai tumbuh setelah tuntasnya proses panjang negosiasi tarif dengan PLN. Sementara itu, Perusahaan akan fokus pada kompetensi inti dalam pengembangan M&E untuk Pembangkit Listrik baik pada pasar publik maupun pasar industri. Selain itu, Truba Manunggal akan terus mengembangkan usaha kontraktor di sektor Minyak & Gas, serta pertambangan dan industri, yang semuanya diharapkan akan tumbuh secara substansial seiring pulihnya perekonomian global.
Future Prospects Truba Manunggal’s EPC division will continue to be the leading revenue earner for the Company over the short- and medium-term, with the IPP and coal trading businesses expecting to eventually grow, once the long process of renegotiating supply tariffs with PLN is finalized. In the mean time, the Company will focus on its core expertise in M&E for Power Plant development both in the public as well as captive markets. Additionally, Truba Manunggal will continue to develop its contracting business in the Oil & Gas sector, as well as for mining and industry, which are all expected to grow substantially as the global economy returns to a pattern of growth.
Tata Kelola Perusahaan Truba Manunggal terus menerapkan praktik-praktik terbaik terkait dengan aspek Tata Kelola Perusahaan (GCG). Prinsip-prinsip transparansi, tanggung jawab, akuntabilitas, independensi dan kewajaran terus melandasi seluruh aktivitas operasional maupun hubungan dengan para pemangku kepentingan. Bagi Truba Manunggal, komitmen terhadap GCG merupakan investasi yang penting dalam menciptakan nilai tambah pada semua kontrak dan program kerja Perusahaan.
Corporate Governance: Truba Manunggal continues to observe best practices for Good Corporate Governance (GCG). The principles of transparency, responsibility, accountability, independence and fairness continued to govern all operations and relationships with stakeholders. At Truba Manunggal our commitment to GCG is considered a critical investment which adds value to all of our contracts and initiatives.
Perubahan Direksi Pada tahun 2009, terdapat satu perubahan komposisi Direksi. Kami menyambut kedatangan Bpk. Julius Wibowo yang mengisi posisi yang kosong di jajaran Direksi Perusahaan. Dengan pengalamannya yang luas di sektor Minyak & Gas, kepemimpinan Bpk. Julius diharapkan akan memberikan banyak peluang bagi Perusahaan untuk mengembangkan kontrak-kontrak baru di segmen ini, terutama karena perekonomian dunia secara keseluruhan kini telah menuju pola pertumbuhan yang berkelanjutan.
Changes to the Board In 2009, there was one change in the Board of Directors. We welcome Mr. Julius Wibowo, who fills a previous vacancy on the Board of Directors. Mr. Wibowo brings to the board a wealth of experience from the Oil & Gas sector. We expect that his leadership will provide many opportunities for the company to develop new contracts in this segment, particularly as the world economy resumes an overall pattern of sustained growth.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
Atas nama Direksi, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris dan para pemegang saham atas kepercayaan dan dukungannya terhadap tim manajemen Perusahaan. Saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada para klien dan mitra bisnis, serta terutama kepada seluruh jajaran karyawan Truba Manunggal yang telah bekerja keras dalam mendukung tujuan jangka panjang Perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang berkeberlanjutan.
On behalf of the Board of Directors, I would like to thank the Board of Commissioners and the shareholders for their confidence and support for the Company’s management team. I would also like to express gratitude to our clients and partners and most especially to our employees for their hard work in continuing to support the Company’s long-term goals of growth and sustainability.
Sidarta Sidik Direktur Utama President Director
Truba Manunggal 2009 Annual Report
21
Laporan Operasional Operational Report Strategi Kemitraan Usaha Partnership Business Strategy
Pada tahun 2009, Truba Manunggal memperluas kemitraan usaha dengan perusahaan-perusahaan internasional. Selain memperluas relasi dengan perusahaan di China, Truba Manunggal juga menjalin hubungan baru dengan perusahaanperusahaan di Malaysia maupun dengan Badan Usaha Milik Negara di lingkup domestik. The year 2009 witnessed a considerable expansion of Truba Manunggal’s relationships with international companies. In addition to expanding its relationships with Chinese companies, Truba Manunnggal forged important new relationships with Malaysian companies as well as with local State-owned enterprises.
Penyedia Jasa EPC Terkemuka di Indonesia untuk Sektor Pembangkit Listrik, Industri dan Minyak & Gas Selama 30 tahun terakhir, Truba Manunggal telah menjadi mitra lokal dalam pembangunan berbagai fasilitas pembangkit listrik yang memasok lebih dari 15.000 MW ke pasar Indonesia. Perusahaan telah membangun reputasi yang dominan sebagai kontraktor proyek-proyek pembangunan pembangkit listrik dan pabrik-pabrik industri. Akhirakhir ini, prestasi Truba Manunggal yang sangat baik dalam menyelesaikan proyek-proyek skala besar secara tepat waktu dan tepat anggaran telah memberikan pijakan strategis di pasar EPC untuk sektor Minyak & Gas. Selain menjadi mitra pilihan utama bagi kontraktor EPC internasional yang berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur tenaga listrik di Indonesia, Truba Manunggal juga melayani beberapa perusahaan Minyak & Gas kelas dunia terkemuka. Selain itu, Truba Manunggal tetap menjadi mitra utama untuk pembangunan dan pengembangan pabrik-pabrik industri di sektor pertambangan, pupuk, kimia, petrokimia, semen dan pulp & kertas. Saat ini, Truba Manunggal adalah satu-satunya kontraktor EPC domestik yang telah memperoleh sertifikasi American Society of Mechanical Engineers untuk desain dan perakitan dari boiler pembangkit listrik yang lebih besar dari 300 MW. Perusahaan telah berperan penting dalam
22
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Indonesia’s leading EPC provider for Power Plants, Industrial Plant’s and Oil & Gas Over the course of the past 30 years, Truba Manunggal has has served as the local partner for the construction of power plant facilities delivering over 15,000 MW to the Indonesian market. The Company has developed a strong reputation as the dominant contractor for power plants and industrial plants. More recently Truba Manunggal’s respected track record for delivering large scale projects on time and according to budget has permitted it to gain a strategic foothold in the market for EPC and construction in the Oil & Gas segment. In addition to being the partner of choice of the major international EPC contractors participating in Indonesia’s power infrastructure development, Truba Manunggal also serves some of the world’s leading Oil & Gas Companies. Additionally, Truba Manunggal continues to serve as a lead partner for the construction and development of industrial plants in sectors including: mining fertilizer, chemical, petrochemical, cement and pulp & paper. Truba Manunggal is the only domestic EPC contractor currently certified by the American Society of Mechanical Engineers for the design and assembly of power plant boilers larger than 300 MW. The Company has a played a leading role in the Government of Indonesia’s first 10,000 MW fast track electrification program and
mendukung program pemerintah Indonesia bagi percepatan tenaga listrik 10.000 MW tahap pertama dan memiliki posisi yang baik untuk menangkap peluang lebih lanjut seiring dengan diluncurkannya program percepatan 10.000 MW tahap kedua.
is well positioned to capture further opportunities as the Government’s program moves into its second phase.
Kemitraan Strategis dengan Perusahaan EPC Internasional dan Domestik Sejak berdiri di tahun 2001, Truba Manunggal telah bekerja sama dengan pemasok EPC internasional terkemuka dari seluruh dunia. Selama beberapa tahun terakhir ini, Truba Manunggal telah berfokus menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan manufaktur peralatan listrik dan produsen listrik terkemuka di China. Melalui berbagai kemitraan tersebut, Truba Manunggal memperoleh transfer teknologi dan transfer pengetahuan yang pada gilirannya memberikan keunggulan kompetitif bagi
Strategic Partnerships with International and Domestic EPC Companies Since its establishment in 2001 Truba Manunggal has worked with leading international EPC providers from around the world. Over the course of the past several years, Truba Manunggal has maintained a strong focus on forging strategic partnerships with leading power equipment manufacturers and power producers from China. Truba has benefited from these relationships through technology and knowledge transfers, which have given the Company a leading competitive advantage in the local market.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
23
Strategi Kemitraan Usaha Partnership Business Strategy
24
Perusahaan di pasar domestik. Pada saat bersamaan, dengan kebijakan pemerintah RRC yang memberikan dukungan pada pengembangan infrastruktur di Indonesia melalui dukungan finansial dari lembagalembaga keuangan China, banyak perusahaan di China telah berpartisipasi dalam proyek-proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara dan gas di Indonesia. Saat ini, China dikenal sebagai pemasok peralatan pembangkit tenaga listrik canggih dengan harga kompetitif di pasar dunia. Mengingat hal tersebut, Truba Manunggal telah mendirikan kantor perwakilan di ibukota China Beijing pada tahun 2007. Sejak saat itu, Perusahaan terus membangun aliansi bisnis baik untuk bidang pengadaan maupun instalasi.
Concurrently, as the PRC Government continues to provide strong support for the development of Indonesia’s infrastructure development by encouraging financial support from Chinese financial institutions, Chinese Companies have become very involved in the construction of coal and gas fired power plants in Indonesia. China has become a leading manufacturer of the most sophisticated and competitively priced power generation equipment available on world markets today. For this reason, Truba Manunggal established a representative office in the Chinese capital city of Beijing in 2007. Since this time the Company has forged key alliances both for procurement as well as installation.
Pada tahun 2009, Truba Manunggal memperluas kemitraan usaha dengan perusahaan-perusahaan internasional. Selain memperluas relasi dengan perusahaan di China, Truba Manunggal juga menjalin hubungan baru dengan perusahaan-perusahaan di Malaysia maupun dengan Badan Usaha Milik Negara di lingkup domestik. Kemitraan strategis Truba Manunggal sampai dengan akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut:
The year 2009 witnessed a considerable expansion of Truba Manunggal’s relationships with international companies. In addition to expanding its relationships with Chinese companies, Truba Manunggal forged important new relationships with Malaysian companies as well as with local State-owned enterprises. Truba Manunggal’s strategic partnerships as of year-end 2009 include the following:
Shanghai Electric Power Corporation (Shanghai Electric): Perjanjian Kemitraan ditandatangani pada bulan Januari 2007, yang memberikan Truba Manunggal hak ‘first right of refusal’ untuk seluruh proyek EPC Shanghai Electric di Indonesia. Pada bulan Desember 2009 telah ditandatangani MoU lebih lanjut, yang secara spesifik mengatur ketentuanketentuan bagi kerjasama dalam Operation & Maintenance (O&M) bagi pembangkit listrik tenaga batubara Suralaya Unit #8 berkapasitas 1 x 625 MW. Shanghai Electric didirikan pada tahun 1953 dan tercatat di Bursa Saham HK. Shanghai Electric adalah produsen peralatan kelistrikan terbesar di China untuk pembangkit listrik tenaga batubara, gas, hidro dan nuklir, yang mengkhususkan diri pada pembangkit listrik berskala besar, dengan produksi tahunan lebih dari 30.000 MW dengan kapasitas unit hingga 1.000 MW. Saat ini, Truba Manunggal memiliki kerja sama langsung dengan Shanghai Electric untuk pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 3x330 MW di Pelabuhan Ratu.
Shanghai Electric Power Corporation: A Partnership Agreement was signed in January of 2007, which granted Truba Manunggal with a first-right of refusal for all Shanghai Electric Power EPC projects in Indonesia. In December of 2009, a further MoU was signed. The latter agreement specifically outlined terms for cooperation on potential Operation and Maintenance (O&M) of the Suralaya Unit #8 1 x 625 MW Coal-Fired Power Plant. Shianghai Electric Power was established in 1953, and is publicly listed on the HK Stock Exchange. It is the largest Chinese power equipment manufacturer for coal-fired, gas-fired, hydro and nuclear power plants. Shanghai Electric specializes in large scale power plants, with annual production of over 30,000 MW power plant equipment with unit capacity up to 1,000MW. Concurrent to the aforementioned, Truba Manunggal is currently engaged a direct cooperation with Shianghai Electric Power for the construction of the 3x330MW power plant in Pelabuhan Ratu.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Strategi Kemitraan Usaha Partnership Business Strategy
Qingdao Jieneng Power Station Engineering (QJPSE): Perjanjian Kemitraan ditandatangani pada bulan Mei 2007, yang memberikan Truba Manunggal hak ‘first right of refusal’ untuk semua proyek EPC QJPSE di Indonesia. Perusahaan milik pemerintah China ini bergerak dalam produksi turbin listrik ukuran kecil hingga menengah dan memiliki lebih dari 50% pangsa pasar di China untuk turbin berdaya sampai dengan 50 MW, dengan kapasitas produksi lebih dari 10.000 MW per tahun. QJPSE memiliki pengalaman panjang sebagai pemasok produk dan jasa EPC di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya. Di Indonesia, perusahaan tersebut terutama aktif melayani segmen pasar listrik industri. Pada bulan Mei 2009, Qingdao Jieneng Power Station Engineering menandatangani MoU strategis dengan Truba Manunggal untuk penawaran pada proyekproyek kelistrikan di Kalimantan Timur.
Qingdao Jieneng Power Station Engineering: Partnership Agreement signed in May of 2007. Truba Manunggal has a first-right of refusal for all QJPSE EPC projects in Indonesia. This Chinese state-owned enterprise specializes in the production of small tomid size turbines. It maintains more than 50% of the market share for turbines of 50 MW or below in China; with production capacity of more than 10,000 MW per year. The company has extensive product supply and EPC experience in Indonesia and other Asian countries. In Indonesia the company has been particularly active in serving the captive market power segment. In May of 2009, Qingdao Jieneng Power Station Engineering signed a strategic MOU with Truba Manunggal to bid on power projects in East Kalimantan.
Chengda Engineering Corp. telah mensubkontrakkan semua keperluan konstruksi termasuk instalasi mekanis dan elektrik bagi pembangkit listrik 2 x 300 MW di Labuhan. Chengda adalah kontraktor EPC kelas dunia dari China.
Chengda Engineering Corp. has subcontracted all construction requirements including mechanical and electrical installation, for the 2 x 300 MW power generators in Labuhan. Chengda is a world-class Chinese EPC contractor.
China National Technology Import & Export Corporation (CNTIC) telah mensubkontrakkan semua keperluan konstruksi termasuk instalasi mekanis dan elektrik untuk pembangkit listrik 1 x 660 MW di Suralaya. CNTIC adalah kontraktor EPC kelas dunia dari China.
China National Technology Import & Export Corporation (CNTIC) has subcontracted all construction requirements including mechanical and electrical installation, for the 1 x 660 MW power generator in Suralaya. CNTIC is a world-class Chinese EPC contractor.
China National Electric Equipment Cooperation (CNEEC) telah mensubkontrakkan semua keperluan konstruksi termasuk instalasi mekanis dan elektrik bagi pembangkit listrik 3 x 330 MW di Indramayu. CNEEC adalah kontraktor EPC kelas dunia dari China.
China National Electric Equipment Cooperation (CNEEC) has subcontracted all construction requirements including mechanical and electrical installation, for the 3 x 330 MW power generators in Indramayu. CNEEC is a world-class Chinese EPC contractor.
Harbin Power Engineering telah mensubkontrakkan semua keperluan konstruksi termasuk instalasi mekanis dan elektrik, untuk pembangkit listrik 1 x 600 MW di Paiton. Harbin Power Engineering adalah kontraktor EPC kelas dunia dari China.
Harbin Power Engineering has subcontracted all construction requirements including mechanical and electrical installation, for the 1 x 600 MW power generator in Paiton. Harbin Power Engineering is a world-class Chinese EPC contractor.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
25
Strategi Kemitraan Usaha Partnership Business Strategy
26
Xin Yuan International Investment Company: MoU ditandatangani pada bulan Agustus 2007. Xin Yuan International Investment Company memiliki jaringan yang kuat untuk mobilisasi sumber daya investasi internasional bagi pengembangan sektor kelistrikan. Sebagai badan investasi luar negeri dari State Grid Corporation of China, perusahaan ini memiliki rekam jejak yang solid dalam pengembangan sektor kelistrikan, dengan total kapasitas terpasang saat ini mencapai lebih dari 20.000 MW.
Xin Yuan International Investment Company: MoU signed in August of 2007. Xin Yuan International Investment Company possesses a strong network capable of mobilizing resources for investment in International power sector development. As the overseas investment arm of the State Grid Corporation of China, it has a solid track record for participation in power sector development. Its total installed capacity is currently more than 20,000 MW.
Sinohydro Corporation Limited: MoU ditandatangani pada bulan Agustus 2007. Sinohydro memiliki pengalaman luas dalam membangun pembangkit listrik tenaga air dan panas bumi. Perusahaan tersebut adalah salah satu kontraktor sipil terbesar di China dengan pendapatan tahunan lebih dari USD8 miliar saat ini.
Sinohydro Corporation Limited: MoU signed in August of 2007. Sinohydro has extensive experience in constructing hydro and thermal power plants. It is one of the biggest civil contractors in China. Its annual revenue are currently in excess of USD8 billion.
SKT International Trading (Shanghai) Co. Ltd.: MOU ditandatangani pada bulan Juli 2009. SKT International Trading berspesialisasi dalam produksi logam dasar dan material konstruksi secara mekanis, elektrik maupun kimiawi. Berdasarkan perjanjian, SKT International Trading akan bekerja sama dalam jasa EPC untuk pengembangan proyekproyek petrokimia, pengilangan minyak dan pembangkit listrik.
SKT International Trading (Shanghai) Co. Ltd.: MOU signed in July of 2009. SKT International Trading’s business specializes in mechanical, electrical and chemical production of base metals and construction materials. Under the agreement SKT International Trading will cooperate in EPC for projects related to petrochemicals, refinery construction and power plant development.
Gumi Asli Elektrikal Sdn. Bhd: MoU ditandatangani pada bulan April 2009. Gumi Asli Elektrikal merupakan perusahaan Malaysia yang mengkhususkan diri pada energi terbarukan. Sesuai perjanjian, Gumi Asli Elektrikal akan bekerja sama dengan Truba Manunggal dalam penawaran dan kontrak untuk proyek panas bumi dan energi terbarukan lainnya.
Gumi Asli Elektrikal Sdn. Bhd: MoU signed in April of 2009. Gumi Asli Elektrikal is a Malaysian company specializing in renewable energy. Under the terms of the agreement Gumi Asli Elektrikal will cooperate with Truba Manunggal in the bidding and contracting of geothermal and other renewable energy projects.
Zelleco Engineering Sdn. Bhd.: MoU ditandatangani pada bulan April 2009. Zelleco Engineering adalah perusahaan Malaysia yang mengkhususkan diri pada EPC untuk transmisi listrik. Sesuai ketentuan perjanjian, Zelleco Rekayasa dan Truba Manunggal akan bekerja sama dalam tender dan kontrak proyekproyek transmisi listrik.
Zelleco Engineering Sdn. Bhd.: MoU signed in April of 2009. Zelleco Engineering is a Malaysian company, which specializes in EPC for power transmission services. Under the terms of the agreement Zelleco Engineering and Truba Manunggal will cooperate in the tender and contracting of transmission projects.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Strategi Kemitraan Usaha Partnership Business Strategy
PT Krakatau Steel (Persero): MoU ditandatangani pada bulan Juli 2009. Krakatau Steel adalah BUMN produsen baja. Selain memasok baja ke pasar domestik dan internasional, Krakatau Steel juga menyediakan jasa Operation & Maintenance (O&M) untuk pembangkit listrik, pelabuhan dan lokasi industri. Perusahaan tersebut juga menyediakan jasa konsultasi di bidang teknologi informasi, infrastruktur air bersih dan layanan kesehatan. Berdasarkan perjanjian, Krakatau Steel akan bekerja sama dengan Truba Manunggal pada proyek O&M. Selain itu, Krakatau Steel juga akan memasok kebutuhan Truba Manunggal akan baja.
PT Krakatau Steel (Persero): MoU signed in July of 2009. Krakatau Steel is a State-owned steel company. In addition to supplying steel to domestic and international markets, PT Krakatau also provides Operation and Maintenance (O&M) Services for power plants, harbor sites, industrial sites. It also provides consulting services in the field of information technology, clean water infrastructure and health services. Under the agreement, PT Krakatau Steel will cooperate with Truba Manunggal on O&M projects. Additionally Truba Manunggal agrees to source its steel requirements from PT Krakatau Steel.
PT Krakatau Daya Listrik: MoU ditandatangani pada bulan Juli 2009 menyusul MoU lain yang ditandatangani secara terpisah dengan induk perusahaan, PT Krakatau Steel. Bisnis PT Krakatau Daya Listrik adalah dalam penyediaan energi termasuk energi listrik dan energi bahan bakar gas untuk Kawasan Industri Krakatau di Cilegon serta jasa Operation & Maintenance (O&M) untuk pembangkit listrik dan pelayanan listrik. Sesuai ketentuan perjanjian, PT Krakatau Daya Listrik akan bekerja sama dengan Truba Manunggal untuk memberikan jasa O&M untuk pembangkit listrik, termasuk tetapi tidak terbatas pada penyediaan jasa pengadaan peralatan listrik dan pasokan tenaga listrik untuk pihak ketiga.
PT Krakatau Daya Listrik: MoU signed in July of 2009 subsequent to a separate MoU signed with the parent company PT Krakatau Steel. PT Krakatau Daya Listrik business is the supply of energy including electricity energy and fuel gas energy at Krakatau Industrial Area at Cilegon as well as providing Operation and Maintenance (O&M) services for power plant and electricity service. Under the terms of the agreement, PT Krakatau Daya Listrik will cooperate with Truba Manunggal to provide O&M service for power plants, including but not limited to the provision of procurement of electricity equipment and providing electricity for other third parties.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
27
Tinjauan Bisnis Business Review
Program percepatan tenaga listrik 10.000 MW tahap kedua akan memberikan prioritas lebih besar pada pengembangan tenaga listrik di daerah-daerah di luar jalur utama kelistrikan Jawa-Bali. Truba Manunggal berada pada posisi yang sangat baik untuk memanfaatkan berbagai peluang dari pengembangan ini. The second 10,000 MW fast track electrification program will have a greater focus on developing power in areas outside of the main Java-Bali power grid. Truba Manunggal is well positioned to capture the abundant opportunities, which this development will bring.
Sesuai rencana, unit bisnis utama Perusahaan di bidang EPC terus beroperasi pada kapasitas optimal sepanjang tahun 2009. Terkait dengan aspek pengembangan bisnis baru, Truba Manuggal mencapai hasil-hasil yang menggembirakan pada tahun 2009, yang dalam banyak hal melebihi ekspektasi semula. Sejak awal, Truba Manunggal menyadari bahwa 2009 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi sektor energi, terutama terkait
28
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
As planned, the Company’s core EPC business unit continued to operate at capacity in 2009. In terms of new business acquisition, Truba Manunggal achieved satisfactory results in 2009, which in many ways exceeded the Company’s expectations. From the outset, Truba Manunggal understood that 2009 would be a challenging time for the energy sector, particularly in terms of planning for capital investment and expansion. The global economic
perencanaan untuk investasi barang modal dan ekspansi usaha. Krisis ekonomi global yang dimulai pada semester kedua tahun 2008 telah berkembang menjadi krisis likuiditas global yang berdampak pada operasional perusahaan-perusahaan di Indonesia sepanjang tahun 2009.
crisis, which began in the second half of 2008, and had evolved into a global liquidity crisis, would continue to affect companies throughout Indonesia over the course of 2009.
Namun demikian, perekonomian Indonesia ternyata mulai beranjak pulih pada semester kedua tahun 2009 saat para pelaku bisnis mulai memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai dampak krisis global terhadap perekonomian nasional. Sebagai akibatnya, Indonesia mencatat pertumbuhan PDB sebesar 4,6%, cukup mengesankan mengingat terjadinya stagnasi dan bahkan resesi ekonomi di banyak negara lain baik di kawasan regional maupun dunia. Untuk terus memacu pertumbuhan ekonomi, pemerintah Indonesia mengedepankan program kerja untuk meningkatkan kapasitas pembangkitan dan akses pada tenaga listrik.
The Indonesian economy would however rebound in the second half of the year as businesses began to gain a clearer picture of the manner in which the economic crisis would impact the nation. As a result, Indonesia was able to record GDP growth of 4.6%, which is quite remarkable considering the stagnation and even recession that has occurred elsewhere, globally and regionally. In line with its ambition to encourage continued economic growth, the Indonesian government is pushing ahead with its agenda to expand capacity and access of electrical power.
Truba Manunggal berhasil mendapatkan dua proyek sub-kontrak baru pada tahun 2009. Proyek pertama adalah pembangunan pembangkit listrik 1 x 800 MW Paiton III di mana Truba Manunggal menjadi sub-kontraktor pekerjaan instalasi Mechanical &
Truba Manunggal managed to secure two new subcontracting contracts over the course of 2009. The first of the new projects is Paiton III, a 1 x 800 MW plant for which Truba Manunggal has been sub-contracted for Mechanical & Electrical (M&E)
Truba Manunggal 2009 Annual Report
29
Tinjauan Bisnis Business Review
30
Electrical (M&E). Proyek senilai USD60 juta ini dimulai pada bulan November 2009 dan dijadwalkan selesai dalam 2 tahun. Proyek kedua adalah Tanjung Jati B, pembangkit listrik berdaya 2 x 660 MW, berupa pengerjaan porsi konstruksi komponen M&E yang di peroleh dari kontraktor utama Sumitomo Corp. Nilai kontrak tersebut diperkirakan sekitar USD40 juta. Pekerjaan di mulai pada bulan Februari 2009 dan akan berjalan hingga triwulan ke-3 tahun 2011. Dukungan yang baik dari mitra perbankan terhadap Truba Manunggal akan memastikan bahwa proyekproyek tersebut dapat dilaksanakan sesuai jadwal.
installation. Work began on this USD60 million project in November of 2009 and is scheduled to be completed in 2 years. The second project is Tanjung Jati B, a 2 x 660 MW plant, which Truba Manunngal is sub-contracting the M&E component from the lead power contractor Sumitomo Corp. The contract has an estimated value of USD40 million. Work began in February of 2009 and will run through to the 3rd quarter of 2011. Truba Manunggal has received good support from its bankers to ensure that these projects proceed as scheduled.
Dalam perkembangan lain, pemerintah Indonesia telah membuat pengumuman awal mengenai peluncuran program percepatan tenaga listrik 10.000 MW tahap kedua. Berbeda dengan program tahap pertama, tahap kedua ini akan memiliki fokus lebih besar pada pengembangan tenaga listrik di daerah di luar jalur utama kelistrikan Jawa-Bali. Karena hal ini telah lama menjadi salah satu fokus strategi Truba Manunggal, Perusahaan berada pada posisi yang sangat baik untuk menangkap peluang yang sangat berarti ini.
In other developments, the Government has made preliminary announcements regarding the launch of a second 10,000 MW fast-track electrification program. Unlike the first program, the second will have a greater focus on developing power in areas outside of the main Java-Bali power grid. As this has long been a key strategic focus for Truba Manunggal, the Company is well positioned to capture the abundant opportunities which this development will bring.
Selain pengoperasian 3 fasilitas IPP yang ada, lini bisnis IPP Truba Manunggal tidak melakukan aktivitas yang berarti sepanjang tahun 2009, karena masih terus menunggu hasil negosiasi ulang mengenai tarif dengan PLN. Pelantikan jajaran Direksi yang baru di PLN mungkin merupakan titik balik positif bagi lini bisnis IPP. Pergantian Direksi PLN tersebut menggambarkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi krisis listrik di Indonesia. Ke depan, PLN akan menangani pengembangan IPP sesuai dengan tiga kategori prioritas untuk negosiasi ulang. Kategori pertama adalah untuk IPP yang sudah beroperasi namun mengalami kesulitan; kategori kedua adalah untuk IPP yang telah memperoleh jaminan pembiayaan namun menghentikan proses konstruksi akibat kebuntuan negosiasi tarif. Kategori
Aside from the operation of its existing 3 IPP facilities, Truba Manunggal’s IPP business line remained largely inactive over the course of 2009, as it continues to await the outcome of discussions with PLN regarding the renegotiation of tarriffs. The induction of PLN’s new Board of Directors (BOD) may, however, represent a positive turning point for the IPP sector. It certainly is a reflection of the Government’s seriousness in addressing the power crisis in Indonesia. Going forward, PLN intends to address IPP development in accordance with three priority categories for renegotiation. The first category is for IPPs, which are already operational but experiencing difficulty; the second category is for IPPs, which have already secured financing but whose construction has been stopped due to the
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Tinjauan Bisnis Business Review
ketiga adalah untuk IPP yang telah direncanakan dan memperoleh ijin namun belum memperoleh pembiayaan. Truba Manunggal optimis bahwa struktur tarif yang lebih adil yang dapat menarik investasi swasta di sektor kelistrikan akan dapat dicapai.
impasse on tariff negotiations. The third category is for planned IPPs, which may have already been mandated, but have yet to secure financing. Truba Manunggal therefore remains optimistic that a more equitable tarriff, which supports private investment in the power sector can be attained.
Truba Manunggal juga terus mencapai kemajuan pada 3 kontrak yang telah diperoleh di sektor Minyak & Gas. Dua buah proyek dari unit lokal perusahaan minyak dan gas AS Chevron telah berjalan sesuai jadwal sejak dimulai pada tahun 2008. Pada akhir tahun 2009, Truba Manunggal berada pada tahap akhir negosiasi kontrak yang ketiga dengan Chevron yang dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2010.
Truba Manunggal continued to make good headway on its 3 contracts for the Oil & Gas Sector. The 2 projects for the local unit of US Oil & Gas company, Chevron have proceeded according to shedule since their launch in 2008. As of year 2009, Truba Manunggal was at a very advanced stage of negotiating a third contract with Chevron, which is scheduled to commence in 2010.
Di sektor swasta lainnya, tidak ada kontrak baru untuk segmen listrik industri pada tahun 2009, terutama akibat sikap berhati-hati yang diambil oleh kebanyakan perusahaan dalam menghadapi perlambatan ekonomi global. Dengan timbulnya krisis likuiditas, banyak perusahaan menunda investasi CAPEX dan menggunakan pendanaan yang tersedia untuk kebutuhan modal kerja. Bahkan setelah ekonomi nasional mulai pulih pada semester kedua tahun 2009, banyak perusahaan yang terus mengambil sikap menunggu sebelum melakukan investasi belanja modal yang signifikan. Truba Manunggal percaya bahwa situasi ini akan berubah di tahun mendatang dan permintaan akan kembali meningkat, seiring dengan mulai pulihnya pertumbuhan ekonomi global dan terutama pertumbuhan ekonomi regional yang pesat. Perusahaan telah memasukkan penawaran untuk pengadaan listrik di pasar sektor publik maupun untuk sektor industri, dan berharap menjadi salah satu pemenang ketika hasil dari proses-proses penawaran ini diumumkan pada tahun 2010.
In terms of other private sector engagements, no contracting for new engagements in the captive power segment occurred in 2009. This was largely the result of the prudent approach, which many companies took in response to the global economic slowdown. With the advent of the liquidity crisis, many companies, postponed CAPEX investment, instead reserving available finances for working capital. Despite the rebound of the domestic economy in the 2nd half of 2009, many companies have continued to take a wait and see approach toward any significant capital expenditure. Truba Manunggal fully expects that this circumstance will change in the coming year. With the global economy now returning to a pattern of growth and the region continuing to outpace the rest of the world in terms of growth, Truba Manunggal remains confident that demand will be strong in the year ahead. The Company has already entered into the bidding process, both for government sponsored as well as captive market power engagements. Truba Manunggal expects to be among the winning bidders when the results of these tenders are announced in 2010.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
31
Tinjauan Bisnis Business Review
Engineering Procurement Construction (EPC)
PT Manunggal Infrasolusi EPC (Power Plant/Industrial) PT Truba Jaya Engineering (Construction) PT Manunggal Engineering (Engineering & Procurement) PT Suar Alam Engineering (Engineering & Procurement)
32
Divisi EPC tetap merupakan kontributor utama bagi pendapatan dan pertumbuhan Truba Manunggal pada tahun 2009. Nilai kontrak yang sedang berjalan mencapai sedikit di atas 94% dari total nilai buku kontrak Perusahaan saat ini. Truba Manunggal terus beroperasi pada kapasitas penuh di tahun 2009. Selain memenuhi kontrak-kontrak yang sedang berjalan, Truba Manunggal berhasil memperoleh kontrak untuk beberapa proyek baru pada tahun 2009.
The EPC division continued to be Truba Manunggal’s leading source of revenue and growth in 2009. Ongoing contracts currently account for slightly over 94% of the book value of the Company’s current contracts. Truba Manunggal continued to operate at full capacity throughout 2009. In addition to its backlog of ongoing contracts Truba Manunggal successfully secured additional contracts of work in 2009.
Proyek baru yang pertama adalah pembangunan pembangkit listrik 1 x 800 MW dalam rangka perluasan fasilitas Paiton III. Kontraktor Taeihei Dengyo Kaisha Ltd. memberikan kontrak 2-tahun senilai USD58.918.000 kepada Truba Manunggal untuk menangani konstruksi M&E pada proyek tersebut. Pekerjaan di mulai pada bulan November 2009 dan dijadwalkan selesai pada awal 2012.
The first of the projects is for work carried out for the Paiton III (1 x 800 MW) expansion project. Taeihei Dengyo Kaisha Ltd awarded Truba Manunggal a two year contract valued at USD58,918,000 to handle the M&E component of the expansion. Work began in November of 2009 and is scheduled to be completed in early 2012.
Proyek kedua adalah pembangkit listrik Tanjung Jati B (2 x 660 MW). Perusahaan memperoleh kontrak senilai USD12.500.000 dari PT Jurong Engineering Lestari (JEL) untuk instalasi boilers serta peralatan. Truba Manunggal juga memenangkan kontrak dari Mitsui Engineering & Shipbuilding Co. Ltd. dan Sumitomo Corporation Erection Division
The Second Project, is for the Tanjung Jati B (2 x 660MW) plant. The Company secured a USD12,500,000 contract from PT Jurong Engineering Lestari (JEL) for mechanical auxiliary erection of boilers & equipments. Truba Manunggal also won additional contracts form Mitsui Engineering & Shipbuilding Co. Ltd. and Sumitomo Corporation
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Tinjauan Bisnis Business Review
(SCED), masing-masing senilai USD1.836.000 dan USD1.749.000. Bagi Mitsui Engineering & Shipbuilding Co. Ltd., Truba Manunggal dikontrak untuk melakukan perluasan pembangunan struktur baja serta pengecatan pada bangunan turbin dan ruang kendali. Proyek ini telah berjalan sesuai jadwal dan rencananya akan selesai pada bulan Maret 2010. Pada bulan Oktober 2009, Truba Manunggal telah berhasil melakukan instalasi kolom pertama dari struktur baja bagi Boiler Unit 3. Sementara itu bagi SCED, Truba Manunggal akan melakukan instalasi perpipaan CW. Proyek ini juga telah berjalan sesuai dengan jadwal.
Erection Division (SCED) respectively valued at USD1,836,000 and USD1,749,000. For Mitsui Engineering & Shipbuilding Co. Ltd., Truba Manunggal has been contracted for expansion of the steel structure erection and field painting of the plant’s turbine and control building. This project, which is to be completed by March of 2010, has proceeded according to schedule. By October of 2009, Truba Manunggal had already succeeded in installing the first column steel structure for Boiler Unit 3. Meanwhile for SCED, Truba Manunggal will install CW piping. This project is likewise proceeding according to schedule.
Mengingat sedikitnya proyek yang ada pada tahun 2009, proses penawaran untuk proyek-proyek ini berlangsung sangat ketat dan kompetitif. Keberhasilan Truba Manunggal memperoleh pekerjaan sub-kontrak bagi kedua pembangkit listrik tersebut mencerminkan kekuatan serta kelebihan yang dimiliki Perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan M&E untuk sektor tenaga listrik.
As few project tenders were finalized in 2009, the bidding process was very competitive. Truba Manunggal’s success in securing a sub-contracting role for these two power plants is a reflection of the strength and advantage, which the Company has in doing M&E work for the power sector.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
33
Tinjauan Bisnis Business Review
Memasuki tahun buku 2009, Truba Manunggal juga masih memiliki beberapa proyek pembangkit listrik yang masih berjalan. Proyek-proyek ini meliputi pekerjaan M&E di Suralaya (1 x 660MW), Paiton II (1 x 600 MW), Labuhan (2 x 330MW), Indramayu (3 x 330MW) dan di Pelabuhan Ratu (3 x 330MW), di mana Perusahaan juga terlibat dalam pekerjaan konstruksi sipil.
Going into FY2009, Truba Manunggal also had several other ongoing power plant projects. These included M&E work on Suralaya (1 x 660MW); Paiton II (1x600 MW); Labuhan (2 x 330MW); Indramayu (3 x 330MW) and on Pelabuhan Ratu (3 x 330MW) for which it is also engaged in civil engineering.
Proyek-proyek yang disebut terakhir tersebut dilaksanakan dengan berkolaborasi bersama mitra strategis dari China yaitu China National Technology Import & Export Corporation (CNTIC); Harbin Power Engineering; Chengda Engineering Corp; China National Electric Equipment Cooperation (CNEEC) dan Shanghai Electric. Perusahaan-perusahaan ini berperan sebagai pengembang utama bagi proyek-proyek yang kontrak-kontraknya diperoleh langsung dari PLN. Dengan demikian, Truba Manunggal berperan sebagai sub-kontraktor pada proyek-proyek tersebut. Akibat krisis keuangan global yang mempengaruhi aktivitas bisnis di kawasan regional, banyak dari kontrak-kontak tersebut mengalami penundaan. Meskipun penundaan tersebut menyebabkan kerugian yang tidak dapat diantisipasi, Truba Manunggal berhasil mengatasi keadaan tersebut dengan baik, dengan mempertahankan marjin keuntungan yang masih cukup memadai pada aktivitas-aktivitas Perusahaan di sektor pengembangan tenaga listrik.
The latter projects are being done in collaboration with the Company’s strategic Chinese partners; respectively: China National Technology Import & Export Corporation (CNTIC); Harbin Power Engineering; Chengda Engineering Corp; China National Electric Equipment Cooperation (CNEEC) and Shanghai Electric. These companies are serving as the lead developer for the projects whose contracts were secured directly from PLN. Truba Manunggal’s work on the associated power plants is therefore as a subcontractor. Due to the global financial crisis, which affected business throughout the region, many of the above contracts experienced delays. Although the delays caused unanticipated losses, Truba Manunggal has managed conditions well, maintaining profit margins for the Company’s power development sector activities within an acceptable range.
Truba Manunggal berhasil menyelesaikan pekerjaan M&E pada pembangkit listrik Labuhan Unit 1 (2 x 330 MW) mendekati akhir tahun 2009. Proyek tersebut dikerjakan oleh konsorsium yang terdiri dari Truba Jaya Engineering dan Chengda Engineering
Truba Manunggal successfully completed its M&E work on the Labuhan Unit 1 (2 x 330MW) power plant in the latter part of 2009. The project was carried out by a consortium including Truba Jaya Engineering and Chengda Engineering Corporation. The project,
Proyek yang Didapat di Tahun 2009 No.
Project
1
Paiton unit 3 800MW - expansion project
2
TJB ext 2x660MW - M&E of boiler & auxiliary
4
Clients
Contract
Taeihei Dengyo Kaisha, ltd.
USD
58,918,000
April 2009
Konstruksi
PT Jurong Engineering Lestari
USD
12,500,000
Maret 2009
TJB ext 2x660MW - expansion project
Konstruksi
MES-TSW Joint Operation (Mitsui Engineering & Shipbuilding co.ltd)
USD
1,836,000
April 2009
TJB ext 2x660MW - pipe instalation
Konstruksi
Sumitomo Corp. Erection Division
USD
1,749,000
January 2009
TOTAL USD 75,003,000
34
Date
Konstruksi
equipment 3
Projects Acquired in 2009 Type
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Tinjauan Bisnis Business Review
Corporation. Proyek yang dimulai pada bulan Maret 2007 tersebut merupakan salah satu pembangunan pembangkit listrik yang paling cepat selesai di dunia. Pada bulan Desember 2009, pembangkit listrik tersebut telah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
which initially began in March, 2007 represents one of the fastest completions of a power plant worldwide. President Susilo Bambang Yudhoyono inaugurated the plant in December of 2009.
Selain proyek-proyek tersebut di atas, Truba Manunggal memiliki kerja sama yang lain dengan Sumitomo Mitsubishi untuk pekerjaan instalasi boiler pada proyek repowering pembangkit listrik tenaga gas 775 MW di Muara Karang. Pada tahun 2009 Truba Manunggal juga memulai pekerjaan di Bangka Belitung (50 MW) bekerja sama dengan PLN. Nilai total proyek Truba Manunggal yang sedang berjalan di sektor pembangkit listrik adalah sekitar USD450.252.538.
In addition to the above projects, Truba Manunggal also has ongoing cooperation with Mitsubishi Sumitomo for Boiler Installation work on the latter’s 775 MW Muara Karang gas re-powering project. Over the course of 2009, Truba Manunggal commenced work on the Bangka Belitung project (50 MW) for PLN. The total value of Truba Manunggal’s ongoing power projects in the power generation sector is about USD450,252,538.
Kontrak-kontrak proyek Minyak & Gas terus menyumbangkan porsi yang signifikan pada pendapatan Truba Manunggal di tahun 2009. Sejak awal tahun Perusahaan memiliki 3 proyek yang sedang berjalan. Pada bulan September Truba Manunggal menyelesaikan kontrak 3-tahun senilai USD24.650.000 dengan Japan Gas Corporation (JGC) untuk pekerjaan di proyek Tangguh LNG BP di Papua Barat, Indonesia. Truba Manunggal terus mengerjakan 2 proyek untuk merevitalisasi produksi minyak Chevron di Lapangan Duri dan Lapangan Duri Utara. Sementara itu, proyek CS-WUR dari Chevron Pacific Indonesia senilai USD62.464.320 telah diselesaikan pada bulan Maret 2009.
Contracting for Oil & Gas projects continued to account for a significant portion of Truba Manunggal’s revenue in 2009. From the start of the year, the Company had 3 ongoing projects. In September, Truba Manunggal completed its 3 year, USD24,650,000 contract with Japan Gas Corporation (JGC) for work on the BP Tangguh LNG project in West Papua, Indonesia. Truba Manunggal continued to deliver on 2 projects aiming to revitalize production at Chevron’s Duri and North-Duri oil fields. The CS-WUR project acquired from Chevron Pacific Indonesia, worth USD62,464,320 was completed in March 2009.
Proyek yang Selesai di Tahun 2009 No.
Projects Completed in 2009 Projects
Contract (USD)
1
Chevron - CS WUR
62,464,320
2
PLTU-2 Banten
34,580,000
3
LNG Tangguh - Japan Gas Corporation
24,650,000
4
GIIC Pellet Steel Manufacturing Plant - Bahrain
23,604,300
Selain itu, pada akhir tahun 2009 proses penawaran untuk proyek ketiga di Lapangan Duri telah memasuki tahap akhir. Apabila pada tahun 2008 aktivitas Perusahaan di sektor Minyak & Gas memuncak dan menjadi segmen yang mengkontribusikan mayoritas pendapatan Truba Manunggal, maka keberhasilan Perusahaan mendapatkan kontrak-kontrak EPC
Additionally as of year-end 2009, the bidding process for a third project at the Duri Field was at an advanced stage. While revenues from the Company’s engagements in the Oil & Gas sector spiked in 2008, to actually account for the majority of Truba Manunggal’s revenues, the Company’s success in securing new EPC contracts for power generation in
Truba Manunggal 2009 Annual Report
35
Tinjauan Bisnis Business Review
36
baru untuk segmen pembangkit listrik pada tahun 2009 telah membawa keseimbangan kontribusi pendapatan yang lebih merata antara kedua segmen pasar tersebut. Per akhir tahun 2009, nilai total proyek-proyek Truba Manunggal yang sedang berjalan di sektor Minyak & Gas adalah sebesar USD236.615.000.
2009, have brought the balance of revenues between the 2 industry segments into greater equilibrium. The total value of Truba Manunggal’s ongoing projects in the Oil & Gas sector was USD236,615,000 as of yearend 2009.
Di sektor Industri, Truba Manunggal telah menyelesaikan pekerjaan pembangunan mekanis pada proyek GIIC Steel Pellet Manufacturing Plant di Bahrain pada bulan Juli. Proyek senilai USD23.609.300 ini diperoleh dari Kobe Steel Ltd. Jepang setelah Truba Manunggal berhasil menyelesaikan dengan baik proyek-proyek sebelumnya di Satui, Kalimantan Selatan. Pekerjaan proyek di kawasan Teluk tersebut dimulai pada bulan November 2007.
In the Industrial sector, Truba Manunggal has completed its mechanical erection works for GIIC Steel Pellet Manufacturing Plant in Bahrain in July. This project which was worth USD23,609,000 was obtained from Kobe Steel Ltd. Japan subsequent to Truba Manunggal’s satisfactory completion of its previous projects in South Kalimantan Satui. Truba Manunggal commenced the Gulf project in November 2007.
Akibat perlambatan ekonomi, proses tender proyekproyek Pemerintah berlangsung relatif lambat pada tahun 2009. Meskipun Perusahaan telah memasukkan penawaran yang kompetitif pada 10 proyek lagi sepanjang tahun tersebut, masih terdapat jumlah proyek yang hampir sama, atau sekitar setengah dari penawaran proyek yang diikuti Truba Manunggal pada tahun 2008, yang masih belum memperoleh keputusan sampai dengan akhir tahun 2009. Namun demikian, mengingat kinerja perekonomian Indonesia yang baik pada tahun 2009 dengan mempertahankan pertumbuhan PDB lebih dari 4,6% ketika ekonomi negara lainnya mengalami stagnasi atau bahkan kontraksi, Truba Manunggal yakin bahwa keputusan pada semua penawaran tersebut akan segera diperoleh.
Due to the economic slowdown, the tender process for Government contracts continued at a relatively slow pace in 2009. Although the Company was able to launch competitive bids on a further 10 tenders, roughly the same amount, or half of the tenders, which Truba Manunggal bid on in 2008 remained outstanding as of year-end 2009. Nevertheless, given the resilient performance of the Indonesian economy in 2009 - its ability to sustain GDP growth in excess of 4.6% when many other economies stagnated or even retracted – Truba Manunggal is confident that decisions on all outstanding bids remain imminent.
Selain itu, selama tahun 2009, pemerintah Indonesia telah membuat pengumuman awal mengenai peluncuran program percepatan tenaga listrik 10.000 MW tahap kedua. Berbeda dengan program tahap pertama, tahap kedua ini akan memiliki fokus lebih besar pada pengembangan tenaga listrik di daerah di luar jalur utama kelistrikan Jawa-Bali. Karena hal ini telah lama menjadi salah satu fokus strategi Truba Manunggal, Perusahaan berada pada posisi yang sangat baik untuk menangkap peluang yang sangat berarti ini. Kebanyakan proyek ini diperkirakan akan
Furthermore, over the course of 2009, the Government has made preliminary announcements regarding the launch of a second 10,000 MW fasttrack electrification program. Unlike the first program, the second will have a greater focus on developing power in areas outside of the main Java-Bali power grid. As this has long been a key strategic focus for Truba Manunggal, the Company is well positioned to capture the abundant opportunities, which this development will bring. Many of the projects are expected to proceed under IPP arrangements. While
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Tinjauan Bisnis Business Review
dilakukan dengan skema IPP. Sementara hal ini akan langsung berdampak positif pada bisnis IPP Truba Manunggal, sebagai kontraktor lokal EPC yang dominan untuk sektor pembangkit listrik, Perusahaan juga dapat mengharapkan adanya arus pendapatan dari kontrak-kontrak EPC dari segmen ini.
Truba Manunggal’s IPP business will benefit from this development; as the dominant local EPC contractor for power plants, the Company can look forward to further revenue on a contract basis.
Jumlah tender di segmen pasar listrik industri juga sangat terbatas pada tahun 2009. Memasuki tahun tersebut, aspek likuiditas tetap menjadi perhatian utama bagi seluruh pelaku ekonomi, dengan kebanyakan perusahaan menangguhkan rencana investasi barangmodal dan lebih memanfaatkan sumber pendanaan yang tersedia untuk keperluan modal kerja. Bahkan setelah perekonomian menjadi stabil dan kembali tumbuh pada triwulan kedua tahun tersebut, banyak perusahaan yang masih terus mengambil sikap menunggu sebelum melakukan investasi. Keadaan seperti ini diharapkan akan berubah seiring pemulihan ekonomi global yang berlanjut pada tahun 2010. Selama tahun 2009, Truba Manunggal telah berpartisipasi dalam sejumlah tender untuk pasar listrik industri baik di segmen pertambangan maupun industri manufaktur, yang pengumuman hasilnya diharapkan segera diperoleh pada tahun mendatang.
In terms of the Captive Power market, 2009 was a slow year for tenders. Going into the year, liquidity remained a primary concern throughout the economy. Most companies suspended plans for capital investment, instead reserving available finances for working capital requirements. Even after the economy stabilized and returned to a pattern of growth in the second quarter of the year, many companies continued to take a wait and see approach to further investment. This is expected to change as the global economic recovery continues in 2010. Over the course of 2009, Truba Manunggal has already participated in bidding on tenders for the Captive Power market in both mining and industrial segments; announcements on these bids are also expected to proceed in the coming year.
Pada tahun 2009, Truba Manunggal melakukan divestasi unit bisnis Transmisi, PT Meta Epsi. Keputusan untuk menjual aset ini terutama didasari oleh kebijakan Perusahaan untuk lebih fokus pada bisnis intinya di bidang Mechanical & Engineering (M&E). Bisnis EPC Truba Manunggal karenanya saat ini ditangani oleh tiga unit bisnis: PT Truba Jaya Engineering (Construction); PT Manunggal Engineering (Engineering & Procurement); dan PT Suar Alam Engineering (Engineering & Procurement). Ke depan, Perusahaan akan fokus untuk mempertahankan marjin dengan berkonsentrasi pada bisnis M&E serta melakukan alih-daya (outsourcing) pekerjaan teknik sipil pada kontraktor domestik. Saat ini Truba Manunggal mempertahankan marjin sebesar 8,8% (gross) dan 2,5% (net).
Truba Manunggal divested of its Transmission unit PT Meta Epsi in 2009. The decision to sell this asset was principally driven by the Company’s aim to focus more on its core Mechanical & Engineering business. Truba Manunggal’s EPC business is therefore currently handled by three business units: PT Truba Jaya Engineering (construction); PT Manunggal Engineering (engineering & procurement); and PT Suar Alam Engineering (Engineering & Procurement). Going forward, the Company will focus on maintaining margins by focusing on its M&E business and outsourcing civil engineering functions to domestic contractors. Currently Truba Manunggal maintains margins at 8.8% gross and 2.5% net.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
37
Tinjauan Bisnis Business Review
38
Jasa Operations & Maintenance (O&M) pembangkit listrik merupakan sumber pendapatan potensial yang signifikan bagi Truba Manunggal. Dengan mendekati selesainya berbagai proyek pembangunan pembangkit listrik, pengumuman pemenang tender O&M untuk pembangkit-pembangkit tersebut diharapkan akan berlangsung di tahun mendatang. Sebagai kontraktor yang menangani komponen M&E dari berbagai proyek pembangkit listrik skala besar di sistem kelistrikan Jawa-Bali, Truba Manunggal memiliki keunggulan strategis untuk memperoleh kontrak-kontrak O&M. Selain itu, selama tahun 2009 Perusahaan telah menandatangani beberapa MoU yang mengatur syarat serta ketentuan kerja sama dalam kontrak O&M dengan berbagai mitra strategis. Berbagai aliansi tersebut diharapkan akan lebih meningkatkan daya saing Truba Manunggal dalam penawaran tender O&M yang ada. Saat ini, Truba Manunggal menangani jasa O&M untuk 2 fasilitas IPP Perusahaan yang telah beroperasi.
Power plant Operations & Maintenance (O&M) represents a significant potential source of revenue for Truba Manunggal. With these projects nearing completion, an announcement of the winning tender for O&M contracting is expected to be made in the coming year. As the contractor handling the M&E component of some of the large power generation projects connected to the Java-Bali power grid, Truba Manunggal has a strategic advantage to potentially secure these O&M tenders. Additionally over the course of 2009, the Company signed a series of strategic MoUs which clearly define terms and conditions for the cooperation on O&M contracts. It is expected that these alliances will further strengthen the competitiveness of Truba Manunggal’s ongoing bids. Truba Manunggal currently handles O&M for its 2 operational IPP facilities.
Dalam rangka ekspansi operasional dan mempertahankan daya saing Perusahaan di bisnis konstruksi, Truba Manunggal menginvestasikan lebih dari Rp355 miliar di tahun 2009. Jumlah ini termasuk investasi CAPEX untuk alat berat, peralatan kantor, serta pengeluaran untuk tanah dan bangunan. Rincian dari investasi tersebut dapat di lihat pada tabel berikut.
In order to enhance its operations and remain competitive in the construction business, Truba Manunggal invested over Rp355 billion in 2009. This comprised CAPEX investment in heavy equipment, office equipment, as well as land and building expenses. Details of these items are provided in the table below.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Tinjauan Bisnis Business Review
Capital Expenditure 2009
Capital Expenditure 2009 HEAVY EQUIPMENT
No.
Description
Total Unit
1
Crane
29
2
Tower Crane
5
3
Gantry Crane
5
4
Truck Crane
24
5
Forklift
4
6
Air Compressor
18
7
Compactor Drum
12
8
Grader
2
9
Excavator
5
10
Bulldozer
4
11
Dump Truck
98
12
Generator Set
4 MACHINERIES AND TOOL
No.
Description
Total Unit
13
Welding Rectifier
580
14
Welding Transformer
10
15
Teodolit
9
16
Total Station
2
17
Auto Level
6 TOTAL
Truba Manunggal 2009 Annual Report
39
Bisnis EPC – dimana kami beroperasi EPC Business – where we operate
Perusahaan memiliki berbagai proyek EPC yang sudah didapat hampir senilai USD700 juta.
The Company has a strong order book of EPC Projects worth close to USD700 million
RAPP Pulps (Paper Section)
Chevron Duri Riau (Oil & Gas)
Pontianak 2x30MW
Aceh
Kuala Tanjung 2x135MW Medan Tarakan
Bangka 2x12MW Bangka Belitung 2x30MW
Pontianak Padang Bangka Mahakam
Bengkulu
Banjarsari 2x100MW
Banjarmasin Sumatra Lampung
Lampung 2x30MW Labuan, Banten 2x300MW Suralaya Baru 1x600MW Pelabuhan Ratu 3x350MW PLTGU Muara Karang 720MW Indramayu 3x350MW
40
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
TRUBA SAUDI
LNG Tangguh
Minahasa Gorontalo
Kotamobagu
Palu
Sorong Serui Ambon Jayapura
Inco Mining
Kupang
Sumbawa
Bima
PLTU Paiton 1x600MW CP Bahari 2x30MW
PLTU Paiton 3 1x815MW
Tj Jati B 2x660MW EPC – (power) EPC – (non-power)
Truba Manunggal 2009 Annual Report
41
Tinjauan Bisnis Business Review
Proyek yang Telah Diselesaikan oleh Truba Manunggal Project Name
Location
Projects That Truba Manunggal Completed Owner
Client
Commencement Date
Power Projects PLTU Unit 3 & 4 (2x100MW)
Tarahan
PLN
JEL
2005
Cilegon CC 740MW
Cilegon
PLN
Mitsubishi
2004
PLTU 2x300MW
Cilacap
Sumber Segara Prima (SSP)
Cengda
2004
Transmission and Power Tower
Cilegon
PLN
Mitsubishi
2004
Spilicing Fiber Optic Line 4
Soroako
Inco
Inco
2004
GTPP 2x50MW
Pemaron
PLN
Wasamitra
2003
Turbin Gas 6x143MW
Muara Tawar
PLN
Samsung
2003
Co-Generation 300MW
Duri Utara
Amoseas
Stone & Webster
1999
PLTU Unit 1 & 2 (2x65MW)
Banjarmasin
PLN
Mitsui
1998
PLTU Tanjung Jati B (2x660MW)
Jepara
PLN
JEL (Jurong Engineering Ltd.)
1997
42
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Tinjauan Bisnis Business Review
Project Name
Location
Owner
Client
Commencement Date
Oil & Gas Civil Work and Ground Work
Kulin
Chevron
Tripatra Flour
December 2007
LNG Tangguh
Tanah Merah
British Petroleum (BP) Indonesia
Japan Gas Corporation (JGC) Track Kellogg Brown & Root (KBR)
2006
FPM
Duri
Chevron
Tri Patra
2005
FPM
Minas
Chevron
Tri Patra
2005
DSF-11
Duri
Caltex
Caltex
2003
Oil Area Maintenance
Minas
Caltex
Caltex
2003
Area-10-Hook-Up & POP
Duri
Caltex
Caltex
2002
Subar Gas
Suban
Gulf Resource
Hyundai
2002
Booster Compression
Lhouksukon
Exxon Mobil
Tri Patra
2002
Depot Terminal BBM
Cikampek
Pertamina
Pertamina
2002
Oil tank Rehabilitation Mesaid
Qatar
Catar-Petro
Qatar-Petro
2001
Oil Production Area OSEIL
Seram
Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC)
Daewoo
2001
Tank Renovation TK-220
Dumai
Pertamina UP-II
Elnusa
2000
Area- 10 Pipe Line
Duri
Caltex
Caltex
1999
Minas Tank G5-6
Riau
Caltex
Siemens
1998
Chemical Factories RFCC Taoyuan
Taiwan
Sung Do
Lucky Gold (LG) Engineering
2000
Kerteh Olefin Plant
Malaysia
Optimal Bhd
JEL
2000
Merak
Styrene Monomer Indonesia (SMI)
Mitsubishi
1998
Styrene Monomer (SM-2 exp)
Mining Processing Plant Steel Processing and Mining Indominco Coal Inco-Dryer Unit 2 (Gas Cleaning) Up-Grade Coal Port Construction work and Gas Cleaner Installation
Paper Factories Area Maintenance IKPP/RAPP
Pekanbaru
IKPP/RAPP
IKPP/RAPP
Power Installation in Kiln Evaporator
Pekanbaru
RAPP
Pectech
August 2007
April 2007
Mechanical and Construction Work PM 2
Pekanbaru
RAPP
Pectech
September 2007
Tank Foundation work, piping, Aerial pool
Pekanbaru
RAPP
Pectech
September 2007
Musi Pulp Mill
Tanjung Enim
TEL
Klockner
1998
Perawang
IKPP
IKPP
2002
Civil & others Bridge Expansion Lukut-Ukui
Truba Manunggal 2009 Annual Report
43
Tinjauan Bisnis Business Review
Independent Power Producer (IPP) PT Manunggal Power (Power Plant) PT Menamas Mitra Energi PT Central Daya Energi PT Ranyza Energi PT Banyuasin Power Energi PT Bangka Manunggal Power PT Equator Manunggal Power
44
Bisnis IPP Truba Manunggal hanya mencakup proyekproyek pembangkit listrik dengan skema BuildOwn-Operate (BOO). Tenaga listrik dari pembangkit IPP yang dioperasikan Perusahaan dijual kepada Perusahan Listrik Negara (PLN) atau kepada pemakai langsung di segmen pasar listrik industri. Kontrakkontrak penjualan listrik umumnya berjangka panjang antara 20 sampai 30 tahun dari saat fasilitas pembangkit mulai beroperasi. Namun ada juga kontrak jangka pendek misalnya 5 tahun, seperti halnya kontrak antara PLN dan fasilitas pembangkit tenaga diesel milik Perusahaan di Karang Joang, Kalimantan Timur. Kontrak-kontrak pasokan listrik dapat berupa Perjanjian Pembelian Listrik (PPA) maupun Perjanjian Pasokan Energi (ESA). Perusahaan terutama menargetkan pengembangan IPP di pasar yang kurang terlayani di luar jaringan sistem kelistrikan Jawa-Bali, dengan fasilitas pembangkit berkapasitas kecil (20-300 MW).
Truba Manunggal’s IPP business includes only projects, which the Company is seeking to Build Own and Operate. Power from IPP power plants operated by the Company is sold either to the State owned electricity Company Perusahan Listrik Negara (PLN) or to captive market purchasers. Contracts for the sale of power are generally long-term ranging from 20 to 30 years starting from when the facilities become operational, but may run for as short as 5 years as is the case with the current short-term diesel power contract between PLN and the Company’s Karang Joang, East Kalimantan facility. Supply contracts are arranged in accordance with either Power Purchase Agreements (PPAs) or Energy Supply Agreements (ESAs). The Company typically targets IPP development for under-served frontier markets outside of the main Java-Bali power grid for facilities which are much smaller in size (20-300 MW).
Pengembangan IPP menghadapi tantangan yang cukup berat di tahun-tahun belakangan ini, terutama menyangkut belum adanya kesepakatan mengenai besaran tarif yang dapat dibebankan oleh IPP atas listrik yang dijual kepada PLN. Sementara tarif yang berlaku saat ini untuk pembangkit skala sangat besar, termasuk pembangkit tenaga panas bumi, masih berada pada rentang yang dapat diterima, tarif yang
IPPs have faced considerable challenges over the past few years. The main hurdle has been the impasse over the electricity tariff, which IPPs are able to charge PLN for the power that they produce While current rates provided for very large projects, including geothermal remain within an acceptable range, these
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Tinjauan Bisnis Business Review
sama tersebut tidak memberikan cukup keuntungan bila diterapkan pada pembangkit skala kecil.
same rates when applied to smaller scale operations do not provide for sufficient profitability.
Kebutuhan untuk negosiasi ulang tarif listrik semakin mendesak sejak tahun 2007 dan 2008 ketika harga energi dan komoditas terus memuncak sehingga mendorong naiknya biaya peralatan listrik dan material bangunan. Meskipun harga energi kemudian turun drastis menyusul pecahnya krisis keuangan global tahun 2008, biaya untuk pengembangan pembangkit listrik umumnya tidak berubah. Meskipun kinerja ekonomi Indonesia tetap tangguh di tengah krisis tersebut, lambatnya kemajuan dalam negosiasi tarif jangka panjang yang lebih menguntungkan terus menjadi hambatan bagi investor pengembangan IPP.
The need to renegotiate tariffs has been critical since 2007 and 2008 when energy and commodities prices rose to peak levels, pushing up the cost of power equipment and building materials. While prices for energy would fall precipitously in the wake of the 2008 global financial crisis, the cost of inputs for power plant development have largely remained unchanged. Although, the Indonesian economy has remained resilient in the face of the slowdown, the lack of progress in negotiations to secure more favorable long-term tariffs continues to be the key impediment to encouraging investor confidence for IPP development.
Namun demikian, titik terang bagi sektor IPP mulai terlihat menjelang akhir tahun 2009 sejalan dengan langkah-langkah yang diambil Pemerintah dalam menangani krisis listrik di Indonesia. Sejak Desember 2009, jajaran Direksi yang baru di PLN telah melakukan pendekatan yang lebih progresif terhadap negosiasi tarif. Ke depan, pengembangan IPP akan ditangani sesuai dengan tiga prioritas kategori negosiasi ulang. Kategori pertama adalah untuk IPP yang sudah beroperasi namun mengalami kesulitan; kategori kedua adalah untuk IPP yang
Fortunately, at the end of 2009, the IPP sector began to see some progress as the Government of Indonesia took appropriate actions to address the ongoing power crisis. From December of 2009, a new Board of Directors (BOD) was inducted into PLN, who have since taken a much more progressive approach to negotiating tariffs. Going forward, IPP development will be addressed in accordance with 3 priority categories for renegotiation. The first category is for IPPs, which are already operational but experiencing difficulty; the second category is Truba Manunggal 2009 Annual Report
45
Tinjauan Bisnis Business Review
46
telah memperoleh jaminan pembiayaan namun menghentikan pembangunan akibat kebuntuan negosiasi tarif; dan kategori ketiga adalah untuk IPP yang telah direncanakan dan memperoleh ijin namun belum memperoleh pembiayaan. Truba Manunggal memiliki 4 (empat) proyek yang jatuh ke dalam kategori kedua.
for IPPs which have already secured financing but whose construction has been stopped due to the impasse on tariff negotiations. The third category is for planned IPPs, which may have already been mandated but have yet to secure financing. Truba Manunggal has 4 (four) projects, which fall into the second category.
Memasuki tahun 2009, Truba Manunggal memiliki 3 (tiga) fasilitas IPP yang telah beroperasi, termasuk pembangkit listrik tenaga gas Tanjung Batu di Kalimantan Timur (20 MW), Gunung Megang di Sumatera Selatan (2x40 MW) dan CDE Diesel di Lampung (210 MW). Pembeli utama untuk dua proyek pertama adalah PLN, sedangkan fasilitas terakhir adalah proyek untuk klien di pasar industri. Ketiga fasilitas IPP tersebut merupakan aset yang dibeli jadi oleh Perusahaan, di mana Perusahaan tidak terlibat dalam desain maupun pembangunan fasilitasfasilitas tersebut. Dengan demikian, arus pendapatan dari aset-aset tersebut semata-mata berasal dari penjualan listrik. Pada pertengahan tahun 2009 Truba Manunggal menjual kepemilikannya di anak perusahaan PT Meta Epsi, di mana di dalam asetasetnya termasuk IPP Gunung Megang. Akibatnya, Perusahaan hanya memiliki 2 (dua) fasilitas IPP yang aktif pada akhir tahun 2009. Pendapatan dari lini bisnis IPP saat ini mengkontribusikan sekitar 6% dari arus kas masuk Perusahaan.
Going into 2009, Truba Manunggal maintained 3 (three) operational IPP facilities including its gas fired Tanjung Batu power plants in East Kalimantan (20 MW); Gunung Megang in South Sumatra (2x40 MW) and CDE Diesel in Lampung (210 MW). The primary off-taker for the first two projects is PLN, while the latter is a captive market client. Each of the the three active IPP facilities were acquired assets. The company did not, therefore participate in the design or construction of these facilities. Revenue streams, from these assets, have therefore been generated solely from the Company’s sale of electrical power. In mid-2009 Truba Manunggal sold its ownership interest in the subsidiary PT Meta Epsi, which includes the Gunung Megang IPP among its assets. As a result of the sale, the Company therefore maintains only 2 (two) active IPP facilities as of yearend 2009. Revenue streams from the Company’s IPP business now account for approximately 6% of the companies incoming cash flows.
Akibat proses negosiasi tarif yang berkepanjangan, rencana pengembangan bisnis IPP Truba Manunggal juga terhambat selama tahun 2009. Dua proyek – Palu Merbau (2x150 MW) dan IGCC (330 MW) – yang pada awal tahun 2009 berstatus telah memperoleh ijin namun masih harus memperoleh pembiayaan terpaksa dibatalkan ketika periode ijin mereka berakhir. Selain itu, rencana pengembangan pembangkit 2x115 MW di Banyuasin juga telah ditunda.
As a result of the prolonged negotiations over tariffs, immediate plans for development of Truba Manunggal’s IPP business were scaled back considerably over the course of 2009. Two projects – Palu Merbau (2x150 MW) and IGCC (330 MW) – which were still mandated at the beginning of 2009 but had yet to secured financing were canceled once their mandate lapsed. Additionally the plan to develop a 2x115 MW power facility in Banyuasin was postponed.
Truba Manunggal saat ini menargetkan penyelesaian 4 (empat) proyek IPP dengan kapasitas total sebesar 414 MW, yaitu proyek Bangka (2x12 MW); Pontianak (2x30 MW); Lampung-CP Bahari (2x30 MW) dan
Truba Manunggal is therefore currently aiming to complete 4 (four) IPPs projects with a combined output of 414 MW. These are Bangka (2x12 MW); Pontianak (2x30 MW); Lampung-CP Bahari (2x30
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Tinjauan Bisnis Business Review
Kuala Tanjung (2x135 MW). Kecuali proyek CP Bahari, proyek-proyek yang lainnya akan memasok listrik bagi PLN. Perusahaan telah menunda pengembangan proyek-proyek ini menunggu hasil negosiasi tarif, sementara proyek CP Bahari yang melayani klien pasar industri juga telah ditunda menunggu selesainya negosiasi pendanaan proyek dengan klien tersebut.
MW) and Kuala Tanjung (2x135 MW). All except CP Bahari aim to provide electricity to PLN. They have all been postponed while the Company awaits the outcome of the ongoing tariff negotiations. CP Bahari, which is to serve a captive market client has also been postponed due to ongoing negotiations with the client regarding financing for the project.
Masuknya Truba Manunggal ke dalam bisnis IPP dimotivasi oleh keinginan Perusahaan untuk mendiversifikasikan pendapatan, dan terutama pertimbangan arus kas masuk dalam jangka menengah hingga panjang. Sebagai kontraktor utama pembangunan proyek-proyek tersebut, Perusahaan juga akan memperoleh pendapatan dari bisnis EPC. Dengan demikian, manfaat mata rantai nilai yang diperoleh dari pengembangan bisnis IPP adalah jauh lebih terintegrasi dari pada sekedar pekerjaan EPC itu sendiri.
Truba Manunggal’s entry into the IPP business is motivated by the Company’s desire to diversify revenue streams, particularly for cash flows, which are collected over the short-to-medium-term. Also as the lead contractor, the Company generates valuable EPC business. The value chain upon which the Company focuses for its IPP work is therefore much more integrated than its EPC work alone can provide.
Di tengah berbagai tantangan yang ada, Truba Manunggal tetap berkomitmen untuk mengembangkan bisnis IPP. Selain terus mengupayakan negosiasi tarif dengan PLN, Truba Manunggal juga berusaha untuk membangun proyekproyek IPP bagi pasar industri. Pada saat bersamaan, Truba Manunggal akan terus mencari investor strategis yang berminat melakukan penyertaan modal dalam proyek pengembangan IPP.
Despite all of the current challenges, Truba Manunggal remains committed to advancing the development of its IPP businesses. In addition to pushing ahead with negotiations on tariffs with PLN, Truba Manunggal will also seek to establish IPPs catering to the private captive power market. Concurrently, Truba Manunggal will continue to seek out strategic investors willing to take an equity stake in the development of projects.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
47
Tinjauan Bisnis Business Review
CDE – Lampung AWS Location
Lampung
Capacity
22 x 3,070 KW
Engine Type
Wartsila 16v25
Offtaker
PT Central Proteinaprima Tbk
COD Year
2007
Contract duration
10 year
Tariff in KWH
Rp152.00 / KWH
BMP – Bangka Location
Bangka Island
Capacity
2x12,5 MW
Power Plant
PLTU
Offtaker
PLN
COD Year
2012
Contract duration
25 year
Tariff in KWH
Rp446.13 / KWH (taraf re-negosiasi)
CDE – WM Location
South Sumatera
Capacity
4 x 15.000 KW
Engine Type
Wartsila 16v46
Offtaker
PT Central Proteinaprima Tbk
COD Year
2007
Contract duration
10 year
Tariff in KWH
Rp78.00 / KWH
EMP – Pontianak
48
Location
West Kalimantan
Capacity
2x30 MW
Power Plant
PLTU
Offtaker
PLN
COD Year
2012
Contract duration
25 year
Tariff in KWH
Rp447.05 / KWH (taraf re-negosiasi)
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Tinjauan Bisnis Business Review
CDE – Bahari Location
Lampung
Capacity
60 MW
Power Plant
PLTU
Offtaker
Industri
COD Year
2013
Contract duration
10 year
Tariff in KWH
Rp650.00 / KWH
KARJO Location
Karang Joang, Balikpapan
Capacity
2 x 14.5 MW
Engine Type
Wartsila 16v46
Offtaker
PLN
COD Year
2010
Contract duration
5 year
Tariff in KWH
Rp360.00 / KWH, include PPN
Kuala Tanjung Location
North Sumatera
Capacity
2x135 MW
Offtaker
PLN
Power Plant
PLTU
COD Year
2013
Contract duration
30 year
Tariff in KWH
Cent $ 4.75 / KWH (taraf re-negosiasi)
Menamas Mitra Energi Location
Tanjung Batu, Samarinda
Capacity
1 x 20 MW
Engine Type
Roll Royce
Offtaker
PLN
COD Year
2004
Contract duration
11 Year
Tariff in KWH
Year 1 Rp204.00 / KWH, Year 2 Rp224.00/ KWH, Year 3 to 11 Rp244.00 / KWH
Truba Manunggal 2009 Annual Report
49
Tinjauan Bisnis Business Review
Coal – Batubara PT Maxima Infrastruktur (Coal Mining & Trading) PT Manunggal Multi Energi (Coal Mining) PT Truba Segihan Utama (Stock Piling) Maxima Coal Pte. Ltd. (Coal Trading – Export)
50
Truba Manunggal memiliki dua konsesi pertambangan batubara masing-masing di Sumatera Selatan dan di Kalimantan Selatan. Cadangan batubara pada kedua konsesi tersebut diperkirakan sebesar berturut-turut 140 juta ton dan 1,25 juta ton, dengan rasio pengupasan tanah 1:3.
Truba Manunggal maintains two coal mining concessions; one in South Sumatra and the other in South Kalimantan. Coal reserves from the two concessions are estimated to be 140 MT and 1.25 MT respectively at a stripping ratio of 1:3.
Tujuan awal Truba Manunggal bagi investasinya di konsesi batubara adalah untuk mengamankan sumber bahan bakar untuk proyek IPP di bawah skema Build-Own-Operate (BOO). Selain itu, eksploitasi batubara selama fase konstruksi proyek pembangkit listrik akan memberikan arus kas tambahan yang dapat digunakan untuk kebutuhan proyek jangka pendek. Berhubung kebanyakan proyek-proyek IPP Perusahaan saat ini mengalami penundaan akibat negosiasi tarif yang masih berlangsung, pengembangan konsesi batubara Perusahaan juga tertunda.
Truba Manunggal’s initial objective for its investment in coal concessions was to secure a source of fuel for the IPPs, which it is planning to build, own and operate. Concurrently, exploitation of coal during the construction phase of plant development would provide additional cash flows that could be used for short-term project requirements. As many of the Company’s current IPP projects have been postponed due to ongoing tarrif negotiations, the development of the Company’s coal concessions was likewise delayed.
Meskipun terjadi kemunduran, Truba Manunggal tetap berniat mengembangkan konsesi batubaranya dan saat ini tengah melakukan negosiasi kontrak pasokan jangka panjang dengan klien-klien potensial. Pengembangan konsesi akan dilaksanakan setelah variabel-variabel pasar terlihat
Despite this setback, Truba Manunggal intends to develop its coal concessions, and is currently in the process of negotiating long-term supply contracts with various clients. Development of the concessions will proceed once conducive key market variables are present. The onset of the financial crisis in mid-2008
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Tinjauan Bisnis Business Review
menguntungkan. Untuk saat ini, dampak krisis keuangan pada pertengahan 2008 dan penurunan tajam harga batubara mengakibatkan Perusahaan menurunkan skala prioritas pengembangan konsesi batubaranya. Dengan tingkat permintaan pasar dan harga yang secara keseluruhan berada di bawah puncak yang sempat dicapai pada semester pertama tahun sebelumnya, beberapa kontraktor batubara lokal yang awalnya berencana bermitra dengan Perusahaan pada tahun 2009 juga telah menunda rencana mereka.
coupled with the steep decline in coal prices led the Company to further deprioritize the development of its coal concessions. With overall market demand and prices well below the peaks they reached in first half of the preceding year, the several local coal contractors with whom the Company had initially planned to have joint ventures in 2009 have delayed engagement.
Harga batubara terus meningkat di awal tahun 2008 dan memuncak hingga lebih dari USD130/ton di bulan Agustus 2008. Namun sejak akhir triwulan ketiga tahun tersebut, harga terus merosot tajam hingga hanya sedikit di atas USD57/ton. Meskipun harga sudah pulih sejak beberapa waktu ini, masih dibutuhkan waktu panjang sebelum dapat mencapai tingkat harga pra-krisis.
Coal prices continued to escalate in early 2008 peaking at just over USD130/ton in August. The sharp decline in prices would begin at the end of the third quarter. Prices would bottom out at just over USD57/ton. Although prices have recovered some since this time, they still have a ways to go before they reach their pre-crisis level.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
51
Tinjauan Keuangan Financial Review Ringkasan Informasi Keuangan dan Data Operasional Summary of Financial Information and Operating Data
Tabel-tabel berikut menyajikan ringkasan informasi keuangan dan data operasional Perusahaan pada tanggal-tanggal dan periode-periode yang ditetapkan. Ringkasan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 serta ringkasan neraca konsolidasian Perusahaan per tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 yang berasal dari laporan keuangan historis kami seperti disajikan pada tabel-tabel di bawah, telah diaudit oleh Tanubrata Sutanto & Rekan (anggota BDO International Ltd), auditor independen. Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia, yang berbeda dalam beberapa aspek tertentu dibandingkan dengan US GAAP. Lihat “Penyajian informasi keuangan” dan “Ringkasan perbedaan utama antara PSAK Indonesia dan US GAAP.”
52
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
The following tables present Truba Manunggal’s summary financial information and operating data as of the dates and for each of the periods indicated. The summary consolidated income statement has been derived for the years ended December 31, 2009, 2008 and 2007 and the Company’s summary consolidated balance sheet data as of December 31, 2009, 2008 and 2007 in the tables below from our historical financial statements, which have been audited by Tanubrata Sutanto & Rekan (a member of BDO International Ltd), independent auditors. The Company’s financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian GAAP, which differs in certain material respects from US GAAP. Please refer to “Presentation of financial information” and “Summary of principal differences between Indonesian GAAP and US GAAP.”
Laporan Rugi Laba Konsolidasian
Consolidated Income Statements
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember For the years ended December 31 2007
2008
2009
(diaudit/audited) (Rp juta/Rp million) Pendapatan
1,506,202
2,948,680
2,727,511
Revenues
Beban pendapatan
Cost of revenues
1,171,472
2,441,293
2,371,034
Laba kotor
334,730
507,387
356,477
Gross Income
Beban usaha
156,780
331,256
287,090
Operating expenses
Laba (rugi) usaha
177,950
176,131
69,387
Operating income (loss)
Pendapatan dari investasi
138,089
112,917
95,700
Income from investments
Lain-lain – bersih
(40,425)
(473,708)
229,650
Other – net
Penghasilan lain-lain – bersih
97,664
(360,791)
325,350
Other income (charges) – net
Bagian laba dari perusahaan asosiasi
10,299
17,158
4,139
Income from associate companies
285,913
(167,502)
398,877
Income(loss) before income tax
Kini
64,612
75,509
84,290
Current
Tangguhan
(5,741)
(67,479)
97,263
Deferred
Penghasilan (beban) lain-lain
Other income (charges)
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Beban (manfaat) pajak penghasilan
Income tax expense (Benefit)
Beban pajak penghasilan
58,871
8,030
181,553
Income tax expense
Laba (rugi) setelah beban pajak penghasilan sebelum hak minoritas
227,042
(175,532)
217,324
Income (loss) after income tax expenses before minority interest
Hak minoritas
(14,307)
(4,592)
(889)
Minority interest
Laba (rugi) bersih
212,735
(180,124)
216,435
Net income (loss)
Pendapatan
Laba (Rugi) Bersih
(dalam juta Rupiah in million Rupiah)
(dalam juta Rupiah in million Rupiah)
Revenues
Net Income (Loss) 2,948,680
212,735
2,727,511
216,435
34,941 1,506,202 (159) 972,286
279
05
(180,124)
06
07
08
09
05
06
07
08
09
Truba Manunggal 2009 Annual Report
53
Ringkasan Informasi Keuangan dan Data Operasional Summary of Financial Information and Operating Data
Neraca Konsolidasian
Consolidated Balance Sheets Per 31 Desember As of December 31 2007
2008
2009
(diaudit/audited) (Rp juta/Rp million) ASET
ASSETS
Total aset lancar
3,368,005
5,076,919
4,495,626
Total current assets
Total aset tidak lancar
1,623,211
2,157,771
2,105,533
Total non-current assets
Total aset
4,991,216
7,234,690
6,601,158
Total assets
546,285
1,803,985
1,873,772
Total current liabilities
Total kewajiban tidak lancar
2,676,076
3,614,050
2,664,043
Total non-current liabilities
Total kewajiban
3,222,361
5,418,035
4,537,815
Total liabilities
92,674
108,041
104,893
Minority interest in net assets of subsidiaries
Total ekuitas
1,676,181
1,708,614
1,958,450
Total equity
Total kewajiban dan ekuitas
4,991,216
7,234,690
6,601,158
Total liabilities and equity
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
Total kewajiban lancar
Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Consolidated Statement of Cash Flows Per 31 Desember As of December 31 2007
2008
2009
(diaudit/audited) (Rp juta/Rp million) Kas bersih tersedia dari (digunakan untuk) kegiatan usaha
(101,959)
409,733
(351,444)
Net cash provided by (used in) operating activities
Kas bersih tersedia dari (digunakan untuk) kegiatan investasi
(1,493,375)
(1,014,107)
265,310
Net cash provided by (used in) investing activities
Kas bersih tersedia dari (digunakan untuk) kegiatan pendanaan
2,867,820
(797,262)
(72,306)
Net cash provided by (used in) financing activities
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas
1,272,486
(1,401,636)
(158,440)
Net increase (decrease) in cash and cash equivalents
Saldo Kas dan setara kas pada akhir periode
1,880,206
471,723
314,208
Cash and cash equivalents at end of period
54
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Ringkasan Informasi Keuangan dan Data Operasional Summary of Financial Information and Operating Data
Informasi Keuangan Konsolidasi Lain, Rasio Keuangan dan Data Operasional
Other Consolidated Financial Information, Financial Ratios and Operating Data
Per 31 Desember As of December 31 2007
2008
2009
(diaudit/audited) (Rp juta/Rp million) INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN LAIN EBITDA Marjin EBITDA Utang bersih Beban bunga bersih
OTHER CONSOLIDATED FINANCIAL INFORMATION 205,944
286,171
249,541
EBITDA
13.7%
9.7%
9.15%
EBITDA margin
(2,024,062)
(63,118)
(2,364,149)
Net debt
(45,347)
9,319
118,088
Net interest expense
RASIO-RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIOS
EBITDA/beban bunga bersih
4.54
30.71
2.11
Utang bersih/EBITDA
9.83
0.22
9.48
Net debt/EBITDA
28.15
(3.69)
1.64
Net income/consolidated fixed charges
5,648,338
5,802,296
5,607,131
Backlog of EPC projects at end of period
Laba bersih/beban tetap konsolidasi
EBITDA/net interest expense
DATA OPERASIONAL Backlog proyek EPC pada akhir periode
OPERATING DATA
Catatan: (1) EBITDA menunjukkan laba (rugi) usaha sebelum depresiasi dan amortisasi. EBITDA dan rasiorasio terkait dalam Memorandum Penawaran merupakan tolok ukur pelengkap dari kinerja dan likuiditas kami dan bukan merupakan suatu keharusan, atau disajikan sesuai dengan PSAK Indonesia atau GAAP AS. Lebih jauh, EBITDA bukan merupakan tolok ukur bagi kinerja keuangan atau likuiditas dalam PSAK Indonesia atau GAAP AS dan hendaknya tidak dianggap sebagai suatu alternatif untuk laba bersih, laba operasi, atau tolok ukur kinerja lainnya yang diperoleh berdasarkan PSAK Indonesia atau US GAAP atau sebagai alternatif arus kas dari kegiatan usaha atau tolok ukur likuiditas kami. Tabel berikut memperlihatkan rekonsiliasi EBITDA terhadap laba (rugi) usaha untuk periode yang ditetapkan.
Note: (1) EBITDA refers to operating income (loss) before depreciation and amortization. EBITDA and the related ratios presented in this section are supplemental measures of the Company’s performance and liquidity and are not required by, or presented in accordance with, Indonesian GAAP or US GAAP. Furthermore, EBITDA is not a measure of the Company’s financial performance or liquidity under Indonesian GAAP or US GAAP and should not be considered as alternatives to net income, operating income or any other performance measures derived in accordance with Indonesian GAAP or US GAAP or as alternatives to cash flow from operating activities or as measures of the Company’s liquidity. The following table sets forth a reconciliation of EBITDA to operating income (loss) for the periods indicated.
Per 31 Desember As of December 31 2007
2008
2009
(diaudit/audited) (Rp juta/Rp million)
Laba (rugi) usaha Depresiasi dan amortisasi EBITDA
177,950
176,131
69,387
Operating income (loss)
27,994
110,040
180,154
Depreciation and amortization
205,944
286,171
249,541
EBITDA
Truba Manunggal 2009 Annual Report
55
Ringkasan Informasi Keuangan dan Data Operasional Summary of Financial Information and Operating Data
56
(2) Marjin EBITDA menunjukkan EBITDA sebagai prosentase pendapatan.
(2) EBITDA margin represents percentage of revenue.
(3) Hutang Bersih dihitung sebagai hutang jangka panjang ditambah porsi kini dari hutang jangka panjang dan pinjaman bank jangka pendek dikurangi kas dan setara kas dan investasi jangka pendek.
(3) Net Debt is calculated as long-term debt plus current portion of long-term debt and shortterm bank loans less cash and cash equivalents and short-term investments.
(4) Biaya bunga bersih menunjukkan biaya bunga ditambah beban keuangan, dikurangi pendapatan dari deposito dan pendapatan bunga dari rekening koran bank.
(4) Net interest expenses represent interest expenses plus financial charges less income from time deposit and interest income from current bank account balances.
(5) Beban Tetap Konsolidasian diperhitungkan sebagaimana disajikan dalam “Keterangan atas Catatan-Definisi”.
(5) Consolidated Fixed Charges are calculated as set forth under “Description of the NotesDefinitions”.
(6) Backlog menunjukkan total akumulasi nilai dari seluruh kontrak EPC yang diperoleh dikurangi jumlah pendapatan yang diakui pada waktu tertentu.
(6) Backlog represents the total accumulation of value of all EPC contracts awarded less the amount of revenue recognized at a specific point of time.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
EBITDA
as
a
Nilai Tukar dan Pengawasan Nilai Tukar Exchange Rates and Exchange Controls
Nilai Tukar Bank Indonesia adalah penerbit satu-satunya mata uang Rupiah dan bertanggung jawab untuk memelihara stabilitasnya. Sejak tahun 1970, Indonesia telah menerapkan tiga sistem nilai tukar: (i) sistem kurs tetap antara tahun 1970 dan 1978, (ii) sistem kurs mengambang terkendali antara tahun 1978 dan 1997 dan (iii) sistem kurs bebas mengambang sejak 14 Agustus 1997. Pada sistem kedua, Bank Indonesia mempertahankan stabilitas Rupiah melalui kebijakan kelompok perdagangan, dimana atas dasar ini Bank Indonesia akan memasuki pasar mata uang asing dan membeli atau menjual mata uang Rupiah sesuai kebutuhan, apabila perdagangan Rupiah melebihi harga penawaran jual beli yang diumumkan Bank Indonesia setiap harinya. Pada tanggal 14 Agustus 1997, Bank Indonesia menghentikan kebijakan kelompok perdagangan dan mengizinkan nilai tukar Rupiah untuk mengambang tanpa perlu mengikuti tingkatan yang diumumkan dimana akan terjadi intervensi. Kebijakan ini telah mengakibatkan penurunan besar pada nilai Rupiah terhadap Dollar AS. Dengan sistem yang berlaku sekarang, nilai tukar
Exchange Rates Bank Indonesia is the sole issuer of the Indonesian Rupiah and is responsible for maintaining its stability. Since 1970, Indonesia has implemented three exchange rate systems: (i) a fixed rate between 1970 and 1978, (ii) a managed floating exchange rate system between 1978 and 1997 and (iii) a free-floating exchange rate system since August 14, 1997. Under the second system, Bank Indonesia maintained the stability of the Indonesian Rupiah through a trading band policy, pursuant to which Bank Indonesia would enter the foreign currency market and buy or sell Indonesian Rupiah, as required, when trading in the Indonesian Rupiah exceeded bid and offer prices announced by Bank Indonesia on a daily basis. On August 14, 1997, Bank Indonesia terminated the trading band policy and permitted the exchange rate for the Indonesian Rupiah to float without an announced level at which it would intervene, which resulted in a substantial decrease in the value of the Indonesian Rupiah relative to the US Dollar. Under the current system, the exchange rate of the Rupiah is determined by the market, reflecting the interaction
Nilai Tukar
Exchange Rates Rendah Low
(1)
Tinggi High
(1)
Rata-rata Average
(1)
Akhir Periode Period End
(Rp per US$) 2006
8,775
9,395
9,141
2007 2008 2009:
8,672
9,479
9,139
9,419
9,051
12,400
9,692
10,950
9,360
12,065
10,405
9,400
Catatan: (1) Untuk seluruh tahun, angka tinggi dan rendah ditentukan, dan rata-rata yang muncul diperhitungkan, berdasarkan kurs tengah yang diumumkan Bank Indonesia pada hari terakhir setiap bulan sepanjang tahun yang bersangkutan. Untuk setiap bulan, angka tinggi dan rendah ditetapkan, dan rata-rata diperhitungkan, berdasarkan kurs tengah harian yang diumumkan Bank Indonesia selama bulan yang bersangkutan.
9,020
Note: (1) For full years, the high and low amounts are determined, and the average shown is calculated, based upon the middle exchange rate announced by Bank Indonesia on the last day of each month during the year indicated. For each month, the high and low amounts are determined, and the average shown is calculated, based on the daily middle exchange rate announced by Bank Indonesia during the month indicated.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
57
Nilai Tukar dan Pengawasan Nilai Tukar Exchange Rates and Exchange Controls
58
Rupiah ditentukan oleh pasar, yang mencerminkan interaksi antara permintaan dan penawaran. Namun, Bank Indonesia dapat mengambil tindakan untuk memelihara stabilitas nilai tukar.
of supply and demand in the market. Bank Indonesia may take measures, however, to maintain a stable exchange rate.
Pengawasan Nilai Tukar Indonesia telah membatasi pengawasan kurs mata uang asing. Mata uang asing umumnya dapat ditransfer secara bebas di dalam atau dari Indonesia. Namun demikian, untuk memelihara stabilitas Rupiah dan mencegah penggunaan Rupiah untuk tujuan spekulasi oleh non-penduduk, Bank Indonesia telah memperkenalkan peraturanperaturan untuk membatasi perpindahan Rupiah ke bank-bank yang berdomisili diluar Indonesia atau kepada cabang atau kantor offshore dari suatu bank Indonesia, atau investasi apapun dalam denominasi Rupiah dengan pihak asing dan/atau penduduk Indonesia yang berdomisili atau tinggal secara permanen di luar Indonesia, sehingga membatasi perdagangan offshore kepada sumber likuiditas yang sudah ada. Selain itu, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk meminta informasi dan data berkaitan dengan kegiatan valuta asing setiap orang dan badan hukum yang berdomisili atau berencana untuk berdomisili di Indonesia untuk setidaknya satu tahun. Peraturan Bank Indonesia juga mengharuskan bank-bank dan perusahaan-perusahaan setempat yang memiliki total aset atau total pendapatan kotor tahunan sekurang-kurangnya Rp100,0 miliar untuk melaporkan kepada Bank Indonesia seluruh data berkenaan dengan kegiatan mata uang asing mereka. Transaksi yang harus dilaporkan mencakup penerimaan dan pembayaran melalui rekening bank di luar Indonesia.
Exchange Controls Indonesia has limited foreign exchange controls. Foreign currency is generally freely transferable within or from Indonesia. However, to maintain the stability of the Rupiah, and to prevent the utilization of the Rupiah for speculative purposes by nonresidents, Bank Indonesia has introduced regulations to restrict the movement of Rupiah to banks domiciled outside Indonesia or to an offshore branch or office of an Indonesian bank, or any investment in Rupiah denomination with foreign parties and/ or Indonesian citizens domiciled or permanently residing outside Indonesia, thereby limiting offshore trading to existing sources of liquidity. In addition, Bank Indonesia has the authority to request information and data concerning the foreign exchange activities of all persons and legal entities that are domiciled, or plan to domicile in Indonesia for at least one year. Bank Indonesia regulations also require resident banks and companies that have total assets or total annual gross revenues of at least Rp100.0 billion to report to Bank Indonesia all data concerning their foreign currency activities. The transactions that must be reported include receipt and payment through bank accounts outside of Indonesia.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial and Results of Operations Kinerja Keuangan
Financial Highlights Untuk periode-periode yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 For the period ended 31 December 20090and 2008 2009
2008
Fluktuasi Fluctuation
Disajikan dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Pendapatan
2,727,511
2,948,680
(221,169)
-8%
Revenues
Beban Pendapatan
2,371,034
2,441,293
(70,259)
-3%
Cost of Revenues
Laba Kotor
356,477
507,387
(150,910)
-30%
Gross Income
Beban Usaha
287,090
331,256
(44,166)
-13%
Operating Expenses
69,387
176,131
(106,744)
-61%
Laba Usaha
Operating Income
Penghasilan (Beban) Lain-lain Pendapatan dari Investasi Lain-lain – bersih Penghasilan lain-lain – bersih Bagian laba dari perusahaan asosiasi
Other Income (charges) 95,700
112,917
(17,217)
-15%
229,650
(473,708)
703,358
148%
Income from investments
325,350
(360,791)
686,141
190%
Other income (charges) – net
Other – net
4,139
17,158
(13,019)
-76%
Income from associate companies
398,877
(167,502)
566,379
338%
Income (loss) before income tax
Kini
84,290
75,509
8,781
12%
Current
Tangguhan
97,263
(67,479)
164,742
244%
Deferred
181,553
8,030
173,523
2,161%
Laba (Rugi) sebelum pajak penghasilan Beban (manfaat) pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan Laba (rugi) setelah beban pajak penghasilan sebelum hak minioritas Hak minoritas Laba (rugi) bersih
Income tax expense (Benefit)
Income tax expense Income (loss) after income tax expenses
217,324
(175,532)
392,856
224%
(889)
(4,592)
3703
81%
Minority interest
216,435
(180,124)
396,559
220%
Net income (loss)
Pendapatan Pendapatan turun sebesar 8% menjadi Rp2.727,5 milyar di tahun 2009 dari Rp2.948,7 milyar di tahun 2008.
Revenues Revenues decreased by 8% to Rp2,727.5 billion in 2009 from Rp2,948.7 billion in 2008.
Pendapatan terdiri dari: 1. Peningkatan pendapatan dari jasa konstruksi pembangkit listrik menjadi Rp1.443,4 milyar di tahun 2009 dari Rp824,6 milyar di tahun 2008. 2. Penurunan pendapatan dari tangki dan pipa menjadi Rp731,1 milyar di tahun 2009 dari Rp1.130,1 milyar di tahun 2008. 3. Penurunan pendapatan dari kawasan industri menjadi Rp110,5 milyar di tahun 2009 dari Rp246,9 milyar di tahun 2008.
Revenues consist of: 1. Increase in revenue from construction services of power plants to Rp1,443.4 billion in 2009 from Rp824.6 billion in 2008. 2. Decrease in revenues from tank and pipe fitting to Rp731.1 billion in 2009 from Rp1,130.1 billion in 2008. 3. Decrease in revenues from industrial plants to Rp110.5 billion in 2009 from Rp246.9 billion in 2008.
before minority interest
Truba Manunggal 2009 Annual Report
59
Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial and Results of Operations
4. Penurunan pendapatan dari jasa pemeliharaan menjadi Rp152,3 milyar di tahun 2009 dari Rp268,5 miliar di tahun 2008. 5. Penurunan pendapatan lain-lain menjadi Rp2,8 milyar di tahun 2009 dari Rp145,7 miliar di tahun 2008.
4. Decrease in revenues from maintenance to Rp152.3 billion in 2009 from Rp268.5 billion in 2008. 5. Decrease in revenues others to Rp2.8 billion in 2009 from Rp145.7 billion in 2008.
Rincian pendapatan berdasarkan segmen usaha untuk periode-periode yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Details of operating revenues by business segment for the year ended 31 December 2009 and 2008 are as follows:
2009
2008
Fluktuasi Fluctuation
(Rp juta/Rp million) EPC IPP Batubara
60
2,560,157
2,697,079
(139,922)
-5%
166,838
205,576
(38,738)
19%
EPC IPP
516
46,025
(45,509)
-99%
Coal
2,727,511
2,948,680
(221,169)
-8%
Beban Pendapatan Beban pendapatan turun sebesar 3% menjadi Rp2.371 milyar di tahun 2009 dari Rp2.441,3 milyar di tahun 2008.
Cost Of Revenues Cost of Revenues decreased by 3% to Rp2,371 billion in 2009 from Rp2,441.3 billion in 2008.
Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh: 1. Peningkatan gaji, upah dan kesejahteraan karyawan menjadi Rp586 milyar di tahun 2009 dari Rp373,9 milyar di tahun 2008. 2. Peningkatan depresiasi menjadi Rp145,6 milyar di tahun 2009 dari Rp100,9 milyar di tahun 2008. 3. Penurunan beban operasional menjadi Rp165,4 milyar di tahun 2009 dari Rp226 milyar di tahun 2008. 4. Penurunan beban subkontraktor menjadi Rp340,9 milyar di tahun 2009 dari Rp399,7 milyar di tahun 2008. 5. Penurunan beban pokok penjualan menjadi Rp17,5 milyar di tahun 2009 dari Rp70,1 milyar di tahun 2008. 6. Penurunan beban pokok batubara menjadi Rp65 juta di tahun 2009 dari Rp45 milyar di tahun 2008. 7. Penurunan beban sewa menjadi Rp168,7 milyar di tahun 2009 dari Rp200,1 milyar di tahun 2008.
The decrease was primarily due to the: 1. Increase in salaries, wages and employee welfare to Rp586 billion in 2009 from Rp373.9 billion in 2008. 2. Increase in depreciation to Rp145.6 billion in 2009 from Rp100.9 billion in 2008.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
3. Decrease in operational expenses to Rp165.4 billion in 2009 from Rp226 billion in 2008. 4. Decrease in subcontractor expenses to Rp340.9 billion in 2009 from Rp399.7 billion in 2008. 5. Decrease in cost of goods sold to Rp17.5 billion in 2009 from Rp70.1 billion in 2008. 6. Decrease in cost of coal to Rp65 million in 2009 from Rp45 billion in 2008. 7. Decrease in rent expenses to Rp168.7 billion in 2009 from Rp200.1 billion in 2008.
Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial and Results of Operations
8. Penurunan beban lain-lain menjadi Rp143,1 milyar di tahun 2009 dari Rp172,3 milyar di tahun 2008.
8. Decrease in others expenses to Rp143.1 billion in 2009 from Rp172.3 billion in 2008.
Rincian beban pendapatan berdasarkan segmen usaha untuk periode-periode yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Details of cost of revenues by business segment for the year ended 31 December 2009 and 2008 are as follows:
2009
2008
Fluktuasi Fluctuation
(Rp juta/Rp million) EPC IPP
2,292,575
2,329,156
(36,581)
-2%
78,394
67,172
11,222
17%
IPP
65
44,965
(44,900)
-100%
Coal
2,371,034
2,441,293
(70,259)
-3%
Batubara
EPC
Laba Kotor Sebagai akibat dari unsur-unsur di atas, laba kotor turun sebesar 30% menjadi Rp356,5 milyar di tahun 2009 dari Rp507,4 milyar di tahun 2008.
Gross Income As a result of the above, gross income decreased by 30% to Rp356.5 billion in 2009 from Rp507.4 billion in 2008.
Persentase laba kotor turun menjadi 13% di tahun 2009 dari 17% di tahun 2008.
Gross income as a percentage of operating revenues decreased to 13% in 2009 from 17% in 2008.
Turunnya laba kotor disebabkan oleh penuruan pendapatan (8%) lebih tinggi daripada penurunan beban pendapatan (3%).
The decrease in gross profit was due to the decrease in revenue (8%) exceeding the decrease in the cost of revenue (3%).
Rincian laba kotor berdasarkan segmen usaha untuk periode-periode yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Details of gross profit by business segment for the year ended 31 December 2009 and 2008 are as follows:
2009
2008
Fluktuasi Fluctuation
(Rp juta/Rp million) EPC
267,583
367,924
(100,341)
-27%
IPP
88,444
138,404
(49,960)
-36%
IPP
451
1,060
(609)
-57%
Coal
356,478
507,387
(150,910)
-30%
Batubara
Beban Usaha Beban usaha turun sebesar 13% menjadi Rp287,1 milyar di tahun 2009 dari Rp331,3 milyar di tahun 2008. Penurunan beban usaha terutama disebabkan oleh: 1. Penurunan honorarium tenaga ahli menjadi Rp15,5 milyar di tahun 2009 dari Rp37,7 milyar di tahun 2008.
EPC
Operating Expenses Operating expenses decreased by 13% to Rp287.1 billion in 2009 from Rp331.3 billion in 2008. The decrease in operating expenses was mostly due to the: 1. Decrease in professional fee to Rp15.5 billion in 2009 from Rp37.7 billion in 2008.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
61
Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial and Results of Operations
2. Penurunan beban manajemen menjadi Rp5,6 milyar di tahun 2009 dari Rp22,9 milyar di tahun 2008. 3. Penurunan gaji, upah dan kesejahteraan karyawan menjadi Rp135,6 milyar di tahun 2009 dari Rp152,2 milyar di tahun 2008. 4. Peningkatan pajak dan perizinan menjadi Rp16,7 milyar di tahun 2009 dari Rp1,7 milyar di tahun 2008. 5. Peningkatan amortisasi dan biaya tangguhan menjadi Rp8,2 milyar di tahun 2009 dari Rp1,3 milyar di tahun 2008.
2. Decrease in management fees earned to Rp5.6 billion in 2009 from Rp22.9 billion in 2008.
Rincian beban usaha berdasarkan segmen usaha untuk periode-periode yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Details of operating expense by business segment for the year ended 31 December 2009 and 2008 are as follows:
2009
2008
3. Decrease in salaries, wages and employee welfare to Rp135.6 billion in 2009 from Rp152.2 billion in 2008. 4. Increase in taxes and licenses to Rp16.7 billion in 2009 from Rp1.7 billion in 2008. 5. Increase in amortization and deferred expenses to Rp8.2 billion in 2009 from Rp1.3 billion in 2008.
Fluktuasi Fluctuation
(Rp juta/Rp million) EPC
223,808
263,636
(39,829)
-15%
IPP
30,484
53,512
(23,028)
-43%
EPC IPP
Batubara
32,798
14,108
18,690
132%
Coal
287,090
331,256
(44,166)
-13%
Laba Usaha Sebagai akibat dari unsur-unsur di atas, laba usaha turun sebesar 61% menjadi Rp69,4 milyar di tahun 2009 dari Rp176,1 milyar di tahun 2008.
Operating Income As a result of the above, operating income decreased by 61% to Rp69.4 billion in 2009 from Rp176.1 billion in 2008.
Rincian laba usaha berdasarkan segmen usaha untuk periode-periode yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Details of operating income by business segment for the year ended 31 December 2009 and 2008 are as follows:
2009
2008
Fluktuasi Fluctuation
(Rp juta/Rp million) EPC
43,762
104,287
(60,526)
-58%
IPP
57,973
84,892
(26,918)
-32%
IPP
(32,347)
(13,048)
(19,299)
148%
Coal
69,388
176,131
(106,744)
-61%
Batubara
Pendapatan (Beban) Lain-lain Pendapatan lain-lain meningkat sebesar 196% menjadi pendapatan sebesar Rp329,5 milyar di tahun 2009 dari beban sebesar Rp343,6 milyar sebesar 2008.
62
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
EPC
Other Income (Expenses) Other income increased by 196% to income of Rp329.5 billion in 2009 from expense of Rp343.6 billion in 2008.
Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial and Results of Operations
Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh: 1. Peningkatan laba selisih kurs menjadi Rp375,2 di tahun 2009 dari beban sebesar Rp412,8 milyar di tahun 2008 sehubungan dengan menguatnya Rupiah terhadap mata uang asing lain selama 2009. 2. Peningkatan beban bunga menjadi Rp131,9 milyar di tahun 2009 dari Rp48,8 milyar di tahun 2008. 3. Penurunan pendapatan bunga deposito menjadi Rp12,4 milyar di tahun 2009 dari Rp45,1 milyar di tahun 2008. 4. Penurunan pendapatan hasil investasi menjadi Rp22,4 milyar di tahun 2009 dari Rp46,3 milyar di tahun 2008. 5. Peningkatan pendapatan lain-lain menjadi Rp56,9 milyar di tahun 2009 dari Rp19,8 milyar di tahun 2008.
The increase was primarily due to the: 1. Realization of a foreign exhange gain of Rp375.2 in 2009 as compared to a loss of Rp412.8 billion in 2008, due to a significant appreciation of the Rupiah against other foreign currency during 2009. 2. Increase in interest expense to Rp131.9 billion in 2009 from Rp48.8 billion in 2008.
Rincian pendapatan (beban) lain-lain berdasarkan segmen usaha untuk periode-periode yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Detail of Other Income (Expense) by business segment for the year ended 31 December 2009 and 2008 are as follows:
3. Decrease in interest income from time deposits to Rp12.4 billion in 2009 from Rp45.1 billion in 2008. 4. Decrease in income from investment to Rp22.4 billion in 2009 from Rp46.3 billion in 2008. 5. Increase in income from others to Rp56.9 billion in 2009 from Rp19.8 billion in 2008.
2009
2008
1 USD
9,400
10,950
1 EUR
13,510
15,432
1 SGD
6,699
7,607
Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Sebagai akibat dari unsur-unsur di atas, laba sebelum pajak penghasilan meningkat sebesar 338% menjadi laba senilai Rp398,9 milyar di tahun 2009 dari lugi senilai Rp167,5 milyar di tahun 2008.
Income (Loss) before Income Tax Expense As a result of the above factors, income before tax expense increased by 338% to income of Rp398.9 billion in 2009 from a loss of Rp167.5 billion in 2008.
Beban Pajak Penghasilan Sejalan dengan meningkatnya laba sebelum pajak, beban pajak juga meningkat sebesar 2161% menjadi Rp181,6 milyar di tahun 2009 dari Rp8 milyar di tahun 2008.
Income Tax Expense In line with increase in net income before tax, tax expense also increased by 2161% to Rp181.6 billion in 2009 from Rp8 billion in 2008.
Laba (Rugi) Bersih Sebagai akibat dari unsur-unsur di atas, laba (rugi) bersih meningkat sebesar 220% menjadi laba senilai Rp216,4 milyar di tahun 2009 dari rugi senilai Rp180,1 milyar di tahun 2008.
Net Income (Loss) As a result, net income (loss) also increased by 220% to income of Rp216.4 billion in 2009 from a loss of Rp180.1 billion in 2008.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
63
Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP
64
Laporan keuangan Perusahaan yang tercakup dalam Memorandum Penawaran ini disusun dan disajikan sesuai dengan PSAK Indonesia, yang memiliki perbedaan nyata dalam beberapa hal tertentu dari US GAAP. Perbedaan terletak pada metode pengukuran jumlah yang terlihat pada laporan keuangan Perusahaan, maupun pengungkapan tambahan yang disyaratkan oleh US GAAP, yang belum dilakukan oleh Perusahaan.
The Company’s financial statements included in this Annual Report are prepared and presented in conformity with Indonesian GAAP, which differs in certain significant respects from US GAAP. Such differences involve methods for measuring the amounts shown in the financial statements of the Company, as well as additional disclosures required by US GAAP, which have not been made by the Company.
Berikut adalah ringkasan perbedaan tertentu antara Prinsip-prinsip Akuntansi Yang Berlaku secara Umum di Indonesia dan US GAAP yang dapat berpengaruh besar terhadap posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan. Ringkasan di bawah ini tidak dimaksudkan untuk menjelaskan secara rinci karena pihak manajemen Perusahaan tidak berupaya untuk mengkuantifikasi dampak perbedaan yang ada, juga tidak melakukan rekonsiliasi lengkap apapun terhadap PSAK Indonesia dan US GAAP. Jika kuantifikasi atau rekonsiliasi tersebut sudah dilakukan oleh manajemen Perusahaan, maka perbedaan-perbedaan akuntansi dan pengungkapan yang potensial yang tidak diidentifikasi di bawah ini mungkin saja menjadi bahan perhatian.
The following summarizes certain areas in which differences between Indonesian GAAP and US GAAP could be significant to the financial position and results of operations of the Company. The summary below should not be construed to be exhaustive as no attempt has been made by the management of the Company to quantify the effects of those differences, nor has any complete reconciliation of Indonesian GAAP and US GAAP been undertaken by our management. Had any such quantification or reconciliation been undertaken by the management of the Company, other potential significant accounting and disclosure differences which are not identified below, may have come to their attention.
Lebih jauh, tidak dilakukan upaya untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara PSAK Indonesia dengan US GAAP sebagai akibat perubahan dalam standar akuntansi. Badan hukum yang mempublikasikan PSAK Indonesia dan US GAAP memiliki proyek-proyek berjalan yang dapat mempengaruhi perbandingan di masa depan. Terakhir, tidak ada upaya untuk mengidentifikasi perbedaan antara PSAK Indonesia dan US GAAP di masa depan yang dapat mempengaruhi informasi keuangan sebagai akibat transaksi atau peristiwa yang mungkin terjadi di masa depan.
Furthermore, no attempt has been made to identify future differences between Indonesian GAAP and US GAAP a result of prescribed changes in accounting standards. Regulatory bodies that promulgate Indonesian GAAP and US GAAP have significant projects ongoing that could affect future comparisons such as this one. Finally, no attempt has been made to identify future differences between Indonesian GAAP and US GAAP that may affect the financial information as a result of transactions or events that may occur in the future.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Investor potensial sebaiknya berkonsultasi dengan penasihat profesionalnya untuk mendapatkan pemahaman mengenai perbedaan-perbedaan utama antara PSAK Indonesia dan US GAAP dan bagaimana perbedaan ini dapat mempengaruhi laporan keuangan Perusahaan yang tercantum pada Memorandum Penawaran ini.
Potential investors should consult their own professional advisors for an understanding of the principal differences between Indonesian GAAP and US GAAP and how these differences might affect the financial statements of the Company included elsewhere in this Annual Report.
Laporan Arus Kas Berdasarkan ketentuan PSAK Indonesia, perusahaan yang menuangkan arus kas dengan menggunakan metode langsung tidak perlu menyajikan rekonsiliasi laba bersih terhadap arus kas bersih dari aktivitas usaha. Lebih lanjut, arus kas dari bunga yang diterima dan dibayar diungkapkan secara konsisten dari waktu ke waktu sebagai kegiatan usaha, investasi atau pembiayaan.
Statement of Cash Flows Under Indonesian GAAP, companies which present their cash flows using the direct method are not required to present a reconciliation of net income to net cash flow from operating activities. Furthermore, cash flows from interest received and paid are disclosed in a consistent manner from period to period as operating, investing or financing activities.
Berdasarkan US GAAP, perusahaan yang menyajikan arus kas dengan menggunakan metode langsung diwajibkan untuk menyajikan rekonsiliasi laba bersih terhadap arus kas dari kegiatan usaha secara terpisah. Rekonsiliasi ini harus menunjukkan: (a) pengaruh seluruh penundaan penerimaan dan pembayaran kas usaha yang lalu, seperti perubahan selama periode dalam persediaan, laba ditangguhkan, dan seluruh penerimaan dan pembayaran kas dari kegiatan usaha yang diharapkan diperoleh kelak dan diakui saat terjadi (accrual), misalnya perubahan selama dalam periode piutang dan utang, dan (b) pengaruh seluruh hal yang berpengaruh terhadap arus kas investasi atau pembiayaan, seperti depresiasi, amortisasi goodwill, keuntungan atau kerugian atas penjualan properti, pabrik dan peralatan serta penghentian operasional, serta keuntungan atau kerugian atas penyelesaian utang. Selain itu, arus kas dari bunga yang diterima dan dibayarkan juga diklasifikasikan dalam laporan arus kas sebagai kegiatan usaha saja.
Under US GAAP, companies which present their cash flows using the direct method are required to present, in a separate schedule, a reconciliation of net income to cash flows from operating activities. Such reconciliation should show: (a) the effects of all deferrals of past operating cash receipts and payments, such as changes during the period in inventory, deferred income, and all accruals of expected future operating cash receipts and payments, such as changes during the period in receivables and payables, and (b) the effects of all items which cash effects are investing or financing cash flows, such as depreciation, amortization of goodwill, gains or losses on sales of property, plant and equipment and discontinued operations and gains or losses on extinguishment of debt. Also, cash flows from interest received and paid are classified in the statement of cash flows as operating activity only.
Persediaan Berdasarkan ketentuan PSAK Indonesia, persediaan dinilai pada tingkat terendah dari biaya atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Nilai bersih yang dapat direalisasi didefinisikan sebagai estimasi harga jual dalam kegiatan usaha umumnya dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang
Inventory Under Indonesian GAAP, inventories are measured at the lower of cost or net realizable value. Net realizable value is defined as the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. An assessment is made at each
Truba Manunggal 2009 Annual Report
65
Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP
diperlukan untuk melakukan penjualan. Penilaian dilakukan pada setiap periode berikut untuk setiap pengurangan nilai persediaan. Jika tidak ada lagi keadaan yang sebelumnya menyebabkan persediaan dikurangi dibawah nilai biaya, maka jumlah penyisihan dibalik sehingga nilai buku persediaan menjadi lebih rendah dari biaya atau revisi nilai bersih yang dapat direalisasikan.
subsequent period for any inventory write-downs. When the circumstances which previously caused inventories to be written down below cost no longer exist, the amount of the write-down is reversed so that the new carrying amount of the inventory is the lower of the cost or the revised net realizable value.
Berdasarkan US GAAP, pengurangan nilai persediaan ke biaya atau nilai pasar terendah pada penutupan periode fiskal menciptakan suatu landasan baru yang selanjutnya tidak dapat ditambahkan dengan dasar perubahan fakta dan keadaan yang terjadi. Nilai pasar berdasarkan US GAAP didefinisikan sebagai biaya pengganti, dengan ketentuan bahwa nilainya tidak melebihi nilai bersih yang dapat direalisasikan (NRV) atau tidak kurang dari NRV dikurangi marjin keuntungan normal.
Under US GAAP, a write-down of inventories to the lower of cost or market value at the close of a fiscal period creates a new basis that subsequently cannot be marked up based on changes in underlying facts and circumstances. Market value under US GAAP is defined as replacement cost, provided that it does not exceed the net realizable value (NRV) or is not less than the NRV reduced by a normal profit margin.
Pajak Tangguhan Berdasarkan PSAK Indonesia, aktiva pajak tangguhan hanya diakui jika ada kemungkinan bahwa laba kena pajak di masa depan akan ada, dengan mana aktiva pajak tangguhan dapat digunakan. Nilai buku dari aktiva pajak tangguhan ditinjau secara berkala dan dikurangi apabila perlu. Jika suatu badan menyajikan klasifikasi lancar dan tidak lancar pada laporan posisi keuangannya, hendaknya tidak mengklasifikasikan aktiva pajak tangguhan (kewajiban) sebagai aktiva lancar (kewajiban). Berdasarkan US GAAP, aktiva pajak tangguhan diakui sejauh bukti yang tersedia dapat mendukung realisasinya. Pembalikan di masa depan atas perbedaan sementara yang kena pajak, laba kena pajak dalam periode carry back sebelumnya (sebagaimana diizinkan oleh hukum pajak), strategi perencanaan pajak, dan laba kena pajak di masa mendatang terlepas dari pembalikan perbedaan sementara dan carry forwards harus dievaluasi dalam menetapkan perlu tidaknya penilaian cadangan. Penilaian cadangan diberikan jika lebih besar kemungkinan bahwa seluruh atau sebagian porsi aktiva pajak tangguhan tidak akan terealisasi. Suatu badan hendaknya menyajikan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan lancar dan tidak lancar secara terpisah dalam sebuah laporan posisi keuangan.
66
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Deferred Taxes Under Indonesian GAAP, deferred tax assets are only recognized if it is probable that future taxable profit will be available against which the deferred tax assets can be utilized. The carrying amount of the deferred tax assets is reviewed periodically and reduced if appropriate. When an entity presents current and non current classifications in its statement of financial position, it should not classify deferred tax assets (liabilities) as current assets (liabilities).
Under US GAAP, deferred tax assets are recognized to the extent that available evidence supports their realization. The future reversals of taxable temporary differences, taxable income in prior carry back periods (as permitted by tax law), tax planning strategies, and future taxable income exclusive of reversing temporary differences and carry forwards must be evaluated in determining whether or not a valuation allowance is necessary. A valuation allowance is provided if it is more likely than not that all or a portion of the deferred tax assets will not be realized. An entity should present current and non current deferred tax assets and liabilities separately in a classified statement of financial position.
Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP
Revaluasi Properti, Pabrik dan Peralatan Berdasarkan PSAK Indonesia, suatu properti, pabrik dan peralatan hendaknya mula-mula diukur pada biaya perolehannya, dan selanjutnya disajikan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi depresiasi dan kerusakan. Meski PSAK Indonesia umumnya tidak memperbolehkan perusahaanperusahaan untuk mengakui peningkatan pada nilai properti, pabrik dan peralatan, pengecualian diberikan untuk revaluasi yang dilakukan sesuai peraturan Pemerintah tertentu. Dalam hal ini, PSAK Indonesia mensyaratkan bahwa laporan keuangan memaparkan perbedaan pendekatan dari konsep biaya perolehan dalam penyajian properti, pabrik dan peralatan, serta pengaruhnya terhadap laporan keuangan. Perbedaaan antara jumlah revaluasi dan nilai buku properti, pabrik dan peralatan dicatat pada seksi ekuitas di bawah judul “Peningkatan revaluasi pada properti, pabrik dan peralatan.”
Revaluation of Property, Plant and Equipment Under Indonesian GAAP, an item of property, plant and equipment should initially be measured at its acquisition cost, and subsequently presented at the acquisition cost less the accumulated depreciation and impairment. While Indonesian GAAP does not generally allow companies to recognize an increase in the value of property, plant and equipment, an exception is provided for revaluations made in accordance with specific Government regulations. In this case, Indonesian GAAP requires that the financial statements should disclose the departure from the acquisition cost concept in presenting the property, plant and equipment and the effect of the departure to the financial statements. The difference between the revaluation amount and the book value of the property, plant and equipment is recorded in the equity section under the heading “Revaluation increment in property, plant and equipment”.
Berdasarkan US GAAP, properti, pabrik dan peralatan umumnya dinilai dengan menggunakan biaya historis. Revaluasi properti, pabrik dan peralatan tidak diperbolehkan.
Under US GAAP, property, plant and equipment are generally measured using historical cost. Revaluation of property, plant and equipment is not permitted.
Kapitalisasi Beban Pinjaman Berdasarkan PSAK Indonesia, salah satu kriteria untuk mengkapitalisasikan biaya pinjaman menjadi aktiva yang memenuhi syarat adalah bahwa biaya pinjaman harus berhubungan dengan aktiva tersebut. Aktiva yang memenuhi syarat sesuai PSAK Indonesia adalah aktiva yang memerlukan waktu cukup lama sebelum dapat digunakan atau dijual (minimal 12 bulan).
Capitalization of Borrowing Costs Under Indonesian GAAP, one of the criteria for capitalizing borrowing costs into a qualifying asset is that the borrowing costs should be attributable to the qualifying asset. A qualifying asset under Indonesian GAAP is an asset that necessarily takes a substantial period of time to get ready for its intended use or sale (i.e. a minimum of 12 months).
Biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi adalah yang muncul dari pinjaman yang secara spesifik berhubungan dengan aktiva yang memenuhi syarat, yang umumnya meliputi beban bunga yang timbul dari pinjaman, amortisasi biaya penunjang yang terjadi sehubungan dengan pengaturan perbedaan pinjaman dan nilai tukar yang dianggap sebagai penyesuaian bunga. Pendapatan bunga yang dihasilkan dari investasi sementara atas pinjaman yang tidak digunakan dikurangi dari biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasikan.
Capitalizable borrowing costs are those arising from borrowings that are specifically attributable to the qualifying asset, which normally includes interest expense incurred on the borrowing, amortization of ancillary costs incurred in connection with the arrangement of the borrowings and exchange differences that are regarded as an adjustment of interest. Any interest income earned from temporary investment on unused borrowings is deducted from the capitalizable borrowing cost.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
67
Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP
68
Berdasarkan US GAAP, periode konstruksi minimal tidak dikhususkan pada biaya bunga untuk dikapitalisasikan menjadi aktiva yang memenuhi syarat. Biaya bunga yang dapat dikapitalisasikan mencakup biaya bunga atas pinjaman umum dan khusus yang digunakan untuk membiayai konstruksi aktiva yang memenuhi syarat dan tidak perlu timbul dari pinjaman yang secara khusus berhubungan dengan aktiva tersebut. Biaya bunga yang dapat dikapitalisasikan biasanya terbatas pada beban bunga yang muncul dari pinjaman. Pendapatan bunga yang muncul dari pinjaman yang tidak digunakan diakui secara langsung ke operasi berjalan.
Under US GAAP, a minimum construction period is not specified for an interest cost to be capitalized into a qualifying asset. The capitalizable interest cost includes interest cost on general and specific borrowings used to finance the construction of the qualifying assets and need not necessarily arise from the borrowings that are specifically attributable to the qualifying asset. Capitalizable interest costs are usually limited to the interest expense incurred on the borrowing. Any interest income arising from any unused borrowings is recognized directly to current operations.
Kerusakan Aktiva dengan Umur Panjang Berdasarkan PSAK Indonesia, pada setiap tanggal neraca hendaknya suatu perusahaan menilai apakah masih ada indikasi bahwa suatu aktiva mungkin mengalami kerusakan. Jika terdapat indikasi seperti ini, perusahaan hendaknya membuat estimasi mengenai jumlah aktiva yang dapat diperbaiki. Kerugian karena kerusakan diakui pada saat nilai buku suatu aktiva melebihi jumlah yang dapat diperbaiki, yang merupakan yang tertinggi antara harga jual bersih atau nilai dalam penggunaan. Kerugian karena kerusakan hanya dibalik sejauh nilai buku aktiva tidak melebihi nilai buku yang semestinya ditetapkan, setelah depresiasi, jika tidak ada kerugian akibat kerusakan yang telah diakui sebelumnya.
Impairment of Long-Lived Assets Under Indonesian GAAP, an enterprise should assess at each balance sheet date whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, the enterprise should estimate the recoverable amount of the asset. Impairment loss is recognized when the asset’s carrying amount exceeds the recoverable amount, which is the higher of net selling price or value in use. An impairment loss is only reversed to the extent that the asset carrying amount does not exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, if no impairment loss had been recognized.
Berdasarkan GAAP AS, kerugian akibat kerusakan harus diakui pada saat peristiwa atau perubahan dalam keadaan menunjukkan nilai buku dari suatu aktiva tidak dapat dipulihkan dan melebihi nilai wajarnya. Nilai buku aktiva tidak terpulihkan jika melebihi jumlah arus kas yang tidak terdiskonto yang diharapkan dihasilkan dari penggunaan dan pembuangan aktiva yang akhirnya terjadi. Penilaian harus didasari oleh nilai buku aktiva pada tanggal aktiva tersebut diuji kemungkinannya untuk dipulihkan, apakah dalam pemakaian atau dalam pengembangan. Kerugian karena kerusakan harus diukur sebagai angka dimana nilai buku aktiva tersebut melebihi nilai wajar aktiva. Dilarang melakukan pembalikan berikutnya terhadap kerugian akibat kerusakan yang telah diakui.
Under US GAAP, an impairment loss shall be recognized whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an asset is not recoverable and exceeds its fair value. The asset’s carrying amount is not recoverable if it exceeds the sum of the undiscounted cash flows expected to result from the use and eventual disposition of the asset. That assessment shall be based on the carrying amount of the asset at the date it is tested for recoverability, whether in use or under development. An impairment loss shall be measured as the amount by which the carrying amount of the asset exceeds the fair value of asset. Subsequent reversal of previously recognized impairment loss is prohibited.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP
Kesejahteraan Karyawan Hingga tanggal 1 Januari 2004, PSAK Indonesia memberikan standar akuntansi untuk manfaat pensiun, yaitu manfaat yang ditetapkan dan kontribusi rencana pensiun yang ditetapkan. Biaya jasa masa sekarang dari suatu rencana manfaat yang ditetapkan diakui sebagai beban pada periode sekarang, sedangkan biaya jasa yang lalu, penyesuaian pengalaman, pengaruh perubahan dalam asumsi aktuaria dan pengaruh penyesuaian program sehubungan dengan karyawan yang ada diakui sebagai beban atau pendapatan secara sistematis melampaui estimasi rata-rata sisa usia kerja karyawan. Standar ini tidak memberikan pendekatan 10% koridor untuk keuntungan atau kerugian aktuaria dan pembatasan pada nilai buku aktiva, yang secara spesifik diberikan pada standar revisi yang dijelaskan di bawah ini.
Employee Benefits Prior to January 1, 2004, Indonesian GAAP provided the accounting standards for retirement benefits, i.e., defined benefits and defined contribution pension plans. Current service cost of a defined benefit plan is recognized as expense in the current period, while past service cost, experience adjustments, effects of changes in actuarial assumptions and effects of program adjustments with respect to existing employees are recognized as expense or income systematically over the estimated average remaining working lives of the employees. This standard does not provide for the 10.0% corridor approach for actuarial gains or losses and limitation in the asset carrying amount, which are specifically provided for in the revised standard described below.
Pada tahun 2004, Institut Akuntan Indonesia menerbitkan versi revisi dari standar akuntansi untuk manfaat karyawan, yang memberikan pedoman akuntansi yang komprehensif untuk manfaat karyawan, meliputi berbagai jenis biaya manfaat karyawan dan berlaku untuk laporan keuangan dengan periode setelah 1 Juli 2004. Standar revisi ini menekankan penggunaan metode proyeksi kredit unit untuk mengukur kewajiban dan biaya untuk rencana manfaat yang ditetapkan. Standar ini antara lain juga menyediakan panduan untuk pengakuan biaya jasa yang lalu dimana biaya jasa ini diakui sebagai beban dengan basis garis lurus selama periode hingga manfaat diberikan. Dalam hal manfaat sudah diberikan segera setelah pengenalan dari, atau perubahan atas rencana manfaat yang ditetapkan, suatu perusahaan hendaknya mengakui biaya jasa yang lalu secepatnya.
In 2004, the Indonesian Institute of Accountants issued a revised standard on accounting for employee benefits, which provides for a comprehensive accounting for employee benefits covering several types of employee benefit costs and is effective for financial statements covering periods beginning on or after July 1, 2004. The revised standard requires the use of the projected unit credit method to measure obligations and costs for defined benefit plans. The revised standard also provides, among other things, guidance for the recognition of past service costs in which past service costs are recognized as an expense on a straight-line basis over the period until the benefits become vested. To the extent that the benefits are already vested immediately following the introduction of, or changes to, a defined benefit plan, an enterprise should recognize past service costs immediately.
Berdasarkan US GAAP, terdapat berbagai standar akuntansi untuk rencana manfaat karyawan tergantung pada sifat rencana dan jenis manfaat yang diberikan, misalnya manfaat yang ditetapkan atau rencana kontribusi pensiun yang ditetapkan (misal rencana pensiun), rencana pasca pensiun (misal perawatan kesehatan setelah pensiun, asuransi jiwa dan manfaat kesejahteraan lainnya seperti bantuan uang sekolah, perawatan harian,
Under US GAAP, there are various standards for accounting for employee benefit plans depending on the nature of the plan and the types of benefits provided, i.e. defined benefits or defined contribution retirement plans (e.g., pension plans), post-retirement plans (e.g., post-retirement health care, life insurance, and other welfare benefits, such as tuition assistance, day care, legal services, and housing subsidies provided after retirement) or post-
Truba Manunggal 2009 Annual Report
69
Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP
70
jasa hukum dan subsidi perumahan yang diberikan setelah pensiun) atau rencana manfaat pasca-masa kerja (misal manfaat terhadap karyawan terdahulu atau tidak aktif setelah masa kerja, tetapi sebelum pensiun seperti manfaat kelanjutan gaji, manfaat tunjangan pengangguran, manfaat pemutusan kerja dan manfaat terkait kecacatan). Pencatatan akuntansi untuk rencanarencana seperti ini dapat mengakibatkan perbedaan antara US GAAP dan PSAK Indonesia, terutama berkenaan dengan pengakuan biaya jasa yang lalu dan kewajiban minimal untuk rencana manfaat yang ditetapkan.
employment benefit plans (e.g., benefits to former or inactive employees after employment but before retirement such as salary continuation benefits, supplemental unemployment benefits, severance benefits and disability-related benefits). The accounting for such plans may result in differences between US GAAP and Indonesian GAAP, particularly with respect to the recognition of past service costs and minimum liability for a defined benefit plan.
Pengungkapan Pihak Hubungan Istimewa PSAK Indonesia menuntut pengungkapan namanama pihak hubungan istimewa, sifat hubungan dan jenis serta jumlah dari transaksi jika telah terjadi transaksi dengan pihak terkait.
Related Party Disclosures Indonesian GAAP requires the disclosure of the names of related parties, the nature of relationships, and the types and amounts of transactions if there have been transactions with related parties.
US GAAP menyatakan bahwa jika badan usaha pelapor dan satu atau lebih perusahaan berada dalam satu kepemilikan atau pengawasan manajemen dan keberadaan pengawasan dapat berakibat pada hasil usaha atau posisi keuangan dari badan usaha pelapor menjadi sangat berbeda dibandingkan jika badan usaha tersebut berdiri sendiri, maka sifat hubungan pengawasan harus diungkapkan meskipun tidak ada transaksi di antara badan usaha tersebut. Selain itu, dalam US GAAP transaksi dengan pihak hubungan istimewa antara badan usaha milik negara harus tetap diungkapkan.
US GAAP states that if the reporting enterprise and one or more other enterprises are under common ownership or management control and the existence of that control could result in operating results or financial position of the reporting enterprise being significantly different from those that would have been obtained if the enterprises were autonomous, the nature of the control relationship shall be disclosed even though there are no transactions between the enterprises. Also, under US GAAP, related party transactions between state-owned enterprises must still be disclosed.
Hak Atas Tanah Di Indonesia, berdasarkan UU Pertanahan No. 5/1960, penamaan tanah berada pada negara. Penggunaan tanah diperoleh melalui hak atas tanah dimana pemegang hak menikmati penggunaan tanah secara penuh selama periode waktu yang ditetapkan, tergantung pada perpanjangan dan pembaruan. Hak atas tanah umumnya dapat diperdagangkan secara bebas dan dapat dijaminkan sebagai surat berharga dalam perjanjian pinjaman. Sesuai PSAK Indonesia, biaya perolehan hak tanah tidak diamortisasi kecuali pemegangnya mempertimbangkan kemungkinan memperoleh perpanjangan atau pembaruan hak terpisah.
Land Rights In Indonesia, the title of land rests with the state under Basic Agrarian Law No. 5/1960. Land use is accomplished through land rights whereby the holder of the right enjoys the full use of the land for a stated period of time, subject to extensions and renewals. Land rights generally are freely tradable and may be pledged as security under borrowing agreements. Under Indonesian GAAP, the cost of acquired land rights is not amortized unless the holder judges the likelihood of its obtaining an extension or renewal of the right to be remote.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP
Berdasarkan US GAAP, biaya perolehan hak tanah diamortisasikan selama periode pemegang hak diharapkan memegang hak tanah tersebut.
Under US GAAP, the cost of acquired land rights is amortized over the period for which the holder is expected to retain the land rights.
Pengakuan Pendapatan Prinsip-prinsip umum untuk pengakuan pendapatan berdasarkan PSAK Indonesia dan US GAAP secara substansial dapat dikatakan konsisten. Namun, berdasarkan US GAAP, panduan yang lebih spesifik harus diikuti, terutama untuk isu-isu khusus industri. Selain itu, perusahaan publik mesti mengikuti panduan yang lebih rinci yang disediakan oleh Securities and Exchange Commission.
Revenue Recognition The general principles for revenue recognition under Indonesian GAAP and US GAAP are substantially consistent. However, under US GAAP, more specific guidance should be followed, in particular for industry-specific issues. In addition, public companies must follow the more detailed guidance provided by the Securities and Exchange Commission.
Pengungkapan Lain Pengungkapan tambahan tertentu yang tidak diperlukan pada PSAK Indonesia disyaratkan untuk diungkapkan pada US GAAP. Beberapa bidang dimana US GAAP membutuhkan pengungkapan tambahan khusus mencakup antara lain pengkonsentrasian risiko kredit, pelanggan dan pemasok penting, pensiun dan segmen terkait.
Other Disclosures Certain additional disclosures not required under Indonesian GAAP are required to be disclosed under US GAAP. Some of the areas where US GAAP requires specific additional disclosures include, among others, concentrations of credit risk, significant customers and suppliers, pensions, and segmentrelated disclosures.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
71
Sumber Daya Manusia dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Human Resources and Corporate Social Responsibilities
Truba Manunggal berupaya untuk merekrut karyawan dengan latar belakang pendidikan apapun, yang memiliki pengetahuan khusus di sektor industri utama, seperti pembangkit dan transmisi sumber daya energi, minyak dan gas, pertambangan, petrokimia, pupuk, kertas & bubur kertas, dan lainnya. Pemahaman atas keahlian dalam bidang sipil serta operasi dan pemeilharaan, juga merupakan yang utama. Truba Manunggal seeks to attract employees from diverse backgrounds with specialized knowledge of key industry sectors including power generation and transmission, oil & gas, mining, petrochemicals, fertilizers, paper & pulp and others. Knowledge of skills in the fields of civil engineering and O&M are also paramount.
72
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Sumber Daya Manusia Truba Manunggal berkomitmen untuk merekrut dan memiliki sumber daya manusia dengan kualifikasi terbaik yang mampu menghadirkan keandalan layanan EPC Perusahaan, baik dalam hal anggaran maupun jadwal, dengan tetap mempertahankan standar tertinggi dalam profesionalisme dan keamanan. Sebagai Perusahaan Listrik terintegrasi, Truba Manunggal membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian sangat tinggi dalam bidang-bidang engineering, pengadaan dan konstruksi. Lebih dari itu, Perusahaan juga berupaya untuk merekrut karyawan dengan latar belakang pendidikan apapun, yang memiliki pengetahuan khusus di sektor industri utama, seperti pembangkit dan transmisi sumber daya energi, minyak dan gas, pertambangan, petrokimia, pupuk, kertas & bubur kertas, dan lainnya. Pemahaman atas keahlian dalam bidang sipil serta operasi dan pemeilharaan, juga merupakan yang utama. Perusahaan berkomitmen untuk mempekerjakan pegawai lokal guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan teknis maupun manajemen.
Human Resources Truba Manunggal is committed to recruiting and retaining the best qualified talent capable of delivering the Company’s quality EPC services on budget and on schedule, while maintaining the highest standards for professionalism and safety. As Indonesia’s only fully integrated Power Company, Truba Manunggal requires significant and appropriate human resources that possess a high level of technical expertise in fields including engineering, procurement and construction. Furthermore, the Company seeks to attract employees from diverse backgrounds with specialized knowledge of key industry sectors including power generation and transmission, oil & gas, mining, petrochemicals, fertilizers, paper & pulp and others. Knowledge of skills in the fields of civil engineering and O&M are important. The Company is committed to hiring local staff whenever possible to meet both technical as well as management needs.
Per tanggal 31 Desember 2009 Truba Manunggal memiliki 273 pegawai yang terdiri dari 246 tenaga permanen dan 27 pegawai kontrak. Dari jumlah tersebut telah termasuk 89 insinyur permanen dan 21 insinyur kontrak. Selain itu, anak perusahaan Truba Manunggal yaitu Truba Jaya Engineering (TJE) memiliki 581 pegawai. Sekitar 11.000 pekerja kontrak juga terlibat dengan TJE. Jumlah ini menurun sekitar 3.000 pekerja dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh keputusan manajemen untuk melakukan sub-kontrak beberapa komponen dari proyek-proyek yang sedang berlangsung, serta penundaan pekerjaan dari beberapa proyek besar pembangkit listrik EPC. Sebagai tambahan, 30 orang dipekerjakan oleh Menamas Mitra Energi, 29 di antara mereka adalah pegawai permanen dan 1 staf kontrak. Perusahaan juga memiliki 141 pegawai yang ditempatkan di lokasi-lokasi proyek. Di samping itu, Manunggal Beijing International Trading, anak perusahaan Truba Manunggal yang terletak di China, saat ini memiliki 37 pegawai.
As of 31 Desember 2009, Truba Manunggal maintained a workforce of 273 employees, comprised of 246 permanent and 27 contract staff. This includes 89 permanent engineers and 21 contract engineers. Additionally, Truba Manunggal’s main subsidiary, Truba Jaya Engineering (TJE) employed 581 employees. A further 11,000 contract workers are engaged by TJE. This number represents a decline of approximately 3,000 from the previous year. This was mainly due to a management decision to subcontract some components of ongoing projects as well as delays incurred for many of the Company’s large EPC electricity projects. An additional 30 employees are employed by Menamas Mitra Energi, 29 permanent and 1 contract staff. The Company also has 141 employees stationed at project locations. Additionally, Manunggal Beijing International Trading, the Company’s overseas subsidiary in China, now maintains a staff of 37 employees.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
73
Sumber Daya Manusia dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Human Resources and Corporate Social Responsibilities
Human Resources Department
Sebagai bagian dari komitmennya untuk mempertahankan pegawai terbaik pada jajaran manajerial dan teknikal, Truba Manunggal secara berkala mengadakan pelatihan internal maupun eksternal. Bekerjasama dengan organisasi profesional dan asosiasi dalam negeri maupun luar negeri, Truba Manunggal beserta anak perusahaannya terus memberikan pelatihan internal maupun eksternal kepada karyawannya. Sepanjang tahun 2009 Perusahaan menginvestasikan sebesar kurang lebih Rp2,59 miliar (Dua milyar lima ratus sembilan puluh juta rupiah) untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia. Tabel berikut memperlihatkan daftar pelatihan yang diberikan kepada para pegawai sepanjang tahun 2009: • 8 Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja • 17 Pelatihan terkait Penambangan Batubara • 10 Pelatihan Keuangan dan Pajak • 5 Pelatihan Manajemen SDM • 7 Pelatihan Konstruksi dan Rekayasa • 7 Pelatihan Manajemen Proyek • 1 Pelatihan Geothermal
74
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
As part of its ongoing commitment to maintaining best in class technical and managerial staff, Truba Manunggal regularly conducts external as well as inhouse training. Working together with international as well as domestic professional organizations and associations, Truba Manunggal and its subsidiaries continued to provide targeted in-house and external training to the Company’s staff. Over the course of 2009, the Company invested approximately Rp 2.59 billion (Two billion five hundred ninety million rupiah) to support the development of human resources. The following table is a list of the training sessions provided at Truba Manunggal over the course of 2009: • 8 Safety Health and the Environment (SHE) training • 17 training related to Coal Mining training • 10 Finance and Taxation training • 5 Human Resources management training • 7 Construction and Engineering training • 7 Project Management training • 1 Geothermal training
Sumber Daya Manusia dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Human Resources and Corporate Social Responsibilities
Program Insentif Dalam upaya berkelanjutan untuk merangsang tingkat kinerja yang lebih tinggi, Truba Manunggal telah menerapkan program insentif yang dimonitor oleh Departemen Sumber Daya Manusia dalam hubungannya dengan departemen Corporate Secretary and Planning. Program yang sekarang terintegrasi ke dalam Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System – PMS) Perusahaan, melakukan penilaian karyawan dan kinerja unit kerja dalam kurun semester. Landasan penilaian berasal dari ketentuan pengawas terhadap target kualitatif dan kuantitatif tertentu. Penilaian ditinjau oleh HRD dan tim yang ditunjuk dari para manajer senior di kantor pusat.
Incentive Program In a continuous effort to stimulate ever higher levels of performance, Truba Manunggal has implemented an incentive program, which is monitored by the Human Resources Department in conjunction with the Corporate Secretary and Planing department. The program, which is now integrated into the Company’s Performance Management System (PMS) conducts employee and work unit performance appraisals on a semester basis. The foundation for the appraisal has been supervisor’s establishment of specific qualitative and quantitative targets. Assessments are reviewed by HRD and a designated team of senior managers at headquarters.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Aktivitas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Truba Manunggal di tahun 2009 sebagian besar dilaksanakan melalui anak perusahaan utamanya, Truba Jaya Engineering. Perusahaan memberikan bantuan sosial yang berhubungan dengan beberapa hari besar nasional seperti Hari Kemerdekaan Indonesia dan juga hari ulang tahun Truba Manunggal. Sebagai tambahan dalam kegiatan sosialnya, Perusahaan juga membagikan makanan serta peralatan olah raga ke beberapa komunitas lokal yang terlibat dalam proyek-proyek lingkungan hidup di area proyek Truba Manunggal. Kegiatan ini juga diwujudkan dengan program-program untuk meningkatkan sanitasi umum.
Corporate Social Responsibility Truba Manunggal’s Corporate Social Responsibility activities in 2009 were primarily carried out through its main subsidiary Truba Jaya Engineering. The Company provided charitable assistance in association with several public events including Indonesian Independence Day celebrations and Truba Manunggal’s anniversary. In addition to performing social work, the Company distributed food and sports equipment to local communities involved in ongoing environmental projects in the vicinity of Truba Manunggal projects. The latter includes programs to improve public sanitation.
Perusahaan melanjutkan kerjasama dengan badan amal Muslim Dompet Dhuafa. Karyawan yang tergabung dalam anggota Masjid Al-Ikhlas terlibat dalam kegiatan rutin bantuan sosial dengan amal. Tahun 2009 merupakan tahun yang sangat berat dengan adanya bencana gempa bumi di Indonesia. Perusahaan dan karyawan menyumbangkan sekitar Rp145 juta kepada Dompet Dhuafa untuk membantu masyarakat yang terkena dampak gempa bumi di Jawa Barat serta gempa bumi yang lebih parah yang melanda Padang, Sumatra Barat pada tanggal 30 September. Dana tersebut digunakan untuk proyek-proyek yang memperbaiki fasilitas sekolah yang rusak dan meningkatkan sanitasi di daerah bencana.
The Company continued its cooperation with the Muslim charity Dhuafa Wallet. Employees who are members of al-ikhlas mosque engaged in regular social assistance activities with the charity. The year 2009 was a particularly severe year for earthquake disasters in Indonesia. The Company and employees donated approximately Rp145 million to Wallet Dhuafa to help communities affected by the West Java Earthquake as well as the more severe earthquake which struck Padang, West Sumatra on 30 September. The funds were used for projects to repair damaged school facilities and improve sanitation in the affected areas.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
75
Sumber Daya Manusia dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Human Resources and Corporate Social Responsibilities
Ke depan, Truba Manunggal berusaha untuk meningkatkan keterlibatannya dalam sektor pendidikan. Hal ini termasuk sumbangan bahan pembelajaran serta bantuan waktu dan sumber daya untuk membantu memperbaiki, merenovasi dan membangun institusi pendidikan. Truba Manunggal mengharapkan kegiatan jangka panjang ini akan dilakukan bekerja sama dengan Divisi HR Perusahaan. Truba Manunggal telah terdaftar terdaftar, dan memberikan kontribusi kepada Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).
76
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Going Forward, Truba Manunggal is now seeking to enhance its engagement in the education sector. This may include donations of learning materials as well as assistance of time and resources to help repair, renovate and build education institutions. Truba Manunggal expects that this long-term activity will be conducted in close cooperation with the Company’s HR division. Truba Manunggal is registered with, and makes contributions to, the Indonesian Workers Social Security Scheme (Jaminan Sosial Tenaga Kerja).
Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Health, Safety and Environment
Truba Manunggal selalu berupaya untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan yang timbul dari kegiatan Perusahaan, baik yang tengah berlangsung maupun yang sedang dioperasikan. Truba Manunggal berkomitmen untuk menerapkan praktik-praktik industri terbaik. Truba Manunggal continues to make every effort to minimize the negative environmental impact posed by the Company’s ongoing and planned operations. Truba Manunggal is committed to employing industry best practices.
Bagi Truba Manunggal, Keselamatan Kerja, Kesehatan dan Lingkungan merupakan pertimbangan utama untuk menjamin keamanan tempat kerja bagi para pegawai. Truba Manunggal secara konsisten selalu mempertahankan standar tertinggi untuk praktik terbaik pada keseluruhan aktivitas Perusahaan. Secara berkala Perusahaan melakukan evaluasi untuk memastikan operasi yang tengah berlangsung sesuai dengan seluruh komitmen yang tercantum pada semua kontrak dan sertifikasi.
At Truba Manunggal Safety, Health and the Environment are primary considerations for ensuring a secure workplace for employees. Truba Manunggal consistently strives to maintain the highest standards for best practices across all Company activities. It regularly conducts evaluations to ensure that ongoing operations are in line with the scope of all commitments registered through its contracts and certifications.
Keselamatan dan Kesehatan Tempat Kerja Truba Manunggal memiliki panduan keselamatan yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan dan kontraktor pada saat melaksanakan operasi. Lebih dari itu, Truba Jaya Engineering yang merupakan anak perusahaan Truba Manunggal telah disertifikasi oleh United States’ National Council on Occupational Safety and Health Administration (OSHA). Sertifikasi ini merupakan pengakuan Internasional bahwa aktivitas bisnis Perusahaan telah dievaluasi dan dinilai sehat serta aman. Selain itu, TJE juga mempertahankan sertifikasi OHSAS 18001 (untuk pemenuhan syarat Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan).
Work Place Health and Safety Truba Manunggal maintains established safety guidelines, which all employees and contractors are required to comply with when carrying out their operations. Furthermore, Truba Jaya Engineering, the Company’s key subsidiary, has been certified by the United States’ National Council on Occupational Safety and Health Administration (OSHA). This certification is an international recognition that the Company’s business activities have been evaluated and are considered to be both occupationally healthy as well as safe. Additionally, TJE has secured the OHSAS 18001 certification (for occupational Health and Safety Management System Requirements).
Truba Manunggal 2009 Annual Report
77
78
Sehubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan tempat kerja, PT Manunggal Engineering (MEG) dan PT Central Daya Energi (CDE) yang juga merupakan anak Perusahaan Truba Manunggal telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OHSAS-18001). MEG dan CDE mendapatkan Sertifikasi OHSAS18001:2007) dari TÜV Nord Indonesia.
On Safety and Health Environment, PT Manunggal Engineering (MEG) and PT Central Daya Energi (CDE), both are subsidiaries of Truba Manunggal has implemented Safety and Health Management System (OHSAS-18001). MEG and CDE received the Certificate of OHSAS-18001:2007) from TÜV Nord Indonesia.
Semua staf dan karyawan diwajibkan untuk menjalani orientasi dan pelatihan keselamatan sebelum berpartisipasi dalam proyek-proyek Perusahaan. Setiap lingkungan kerja yang baru memiliki keadaan serta risiko dalam keselamatan kerja yang berbeda. Orientasi keselamatan oleh karenanya diintegrasikan ke dalam pembekalan awal bagi staf. Bersamaan dengan tahap memperkenalkan lingkungan kerja baru, staf baru juga diberikan panduan mengenai bagaimana mencegah risiko dan membangun kebiasaan kerja yang aman.
All staff and employees are required to undergo safety orientation and training prior to participating in Company projects. Each new work environment offers a different set of circumstances as well as risks to workplace safety. The safety orientation is therefore integrated into preliminary debriefing to staff. Concurrent to introducing the new work environment, new staff are provided with guidance on how to prevent risks and develop safe work habits.
Alat perlindungan diri seperti helm, sabuk pengaman, sepatu bot, jaring pengaman disyaratkan untuk semua staf yang bekerja di lokasi atau pada saat mengunjungi proyek, baik untuk seluruh karyawan kontrak maupun sub-kontraktor. Semua perlengkapan diuji dan harus memenuhi standar yang ketat sebelum masuk dalam tahap pengadaan. Selanjutnya, dilakukan pengujian keselamatan pada semua alat untuk digunakan di proyek sebelum barang-barang tersebut dikirim.
Self-protection tools including helmets, safety belts, work boots, safety-nets, are required for all staff working at or visiting project sites including all contract employees and sub-contractors. All equipment is tested and must meet rigorous standards prior to procurement. Furthermore, safety testing is conducted on all tools to be used on project sites prior to their delivery.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Health, Safety and Environment
Dalam rangka mempertahankan standar keselamatan, Perusahaan telah membentuk komite keamanan untuk setiap proyek yang bertanggung jawab memantau dan mengevaluasi keselamatan kerja. Selain mengawasi pengenalan keselamatan komite keselamatan juga mengkoordinasi peninjauan keselamatan dan patroli keamanan secara rutin. Sebagai alat untuk mengukur kemajuan dalam pelaksanaan keamanan, Perusahaan telah mengembangkan dua indikator yang saling berkaitan. Kedua indicator tersebut adalah Severity Rate (SR) dan Frequency Rate (FR). Kedua indikator tersebut masing-masing mengukur tingkat keparahan kecelakaan dan tingkat kejadian kasus insiden kecelakaan. Keduanya adalah indikator yang berguna untuk menentukan tingkat kemajuan yang telah dilakukan Perusahaan dalam meningkatkan keselamatan kerja.
In order to maintain safety standards the Company has established safety committees for each of its projects, which are responsible for monitoring and evaluating workplace safety. In addition to overseeing safety inductions the safety committee coordinates regular safety inspections and safety patrols. As a means to measuring progress on safety implementation, the Company has developed two interrelated indicators. These are the Severity Rate (SR) and Frequency Rate (FR). The two indicators respectively measure the severity of accidents and the level of incident cases of accident occurrences. They are useful indicators for determining the level of progress which the Company is making in improving workplace safety.
Di samping tindakan pencegahan tersebut, Truba Manunggal mengalami 2 (dua) kecelakaan di tahun 2009. Kecelakaan pertama terjadi ketika seorang karyawan kontrak jatuh dari bangunan konstruksi. Insiden fatal kedua adalah terjadinya kecelakaan lalu lintas, dimana pengemudi kendaraan transportasi Tronton mengalami kecelakaan. Ini adalah kecelakaan pertama yang dialami Perusahaan selama lima tahun terakhir yang mengakibatkan korban jiwa. Truba Manunggal telah mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa insiden yang menyebabkan korban jiwa ini menjadi perhatian di setiap lokasi kerja Perusahaan. Faktor keselamatan tetap menjadi prioritas utama bagi Perusahaan.
Despite all due precautions, Truba Manunggal experienced 2 (two) on site fatalities in 2009. The first fatality occurred when a contract employee fell from construction scaffolding. The second incident involved a traffic accident. The driver of a Tronton transport vehicle was crushed in the incident. These were the first accidents causing death to occur at the Company in the last five years. Truba Manunggal is taking corrective action to ensure that the circumstances, which caused these fatalities are addressed at each of the Company’s work sites. Safety continues to be a leading priority for the Company.
Lingkungan Hidup Truba Manunggal terus berusaha meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan sebagi akibat dari operasi-operasi Perusahaan yang sudah direncanakan maupun yang sedang berlangsung. Truba Manunggal berkomitmen untuk melaksanakan praktik industri terbaik. Untuk IPP, Truba Manunggal secara konsisten mengimplementasikan teknologi sebagai upaya untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan yang diakibatkan oleh fasilitas pembangkit listrik yang didirikannya. Ini mencakup penggunaan alat untuk mengurangi debu (dust precipitators) FGD (de-sulpurisation), Low Nox Burner and peredam (silencers).
Environment Truba Manunggal continues to make every effort to minimize the negative environmental impact posed by the Company’s ongoing and planned operations. Truba Manunggal is committed to employing industry best practices. For its own IPPs, Truba Manunggal consistently implements technology to reduce the impact, which the power generation facilities it builds have on the environment. This includes the use of dust precipitators, FGD (desulphurization), Low Nox Burner and silencers.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
79
Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Health, Safety and Environment
80
Sebagai perusahaan pembangkit listrik yang terintegrasi, Truba Manunggal berada pada posisi yang terbaik untuk mengelola serta mengimplementasikan praktik-praktik lingkungan yang terbaik. Truba Manunggal memenuhi keseluruhan syarat-syarat undang-undang dan peraturan lingkungan dan sosial yang berlaku, baik pada tingkat nasional maupun daerah. Perusahaan juga memiliki panduan lingkungan, kesehatan, keselamatan dan kebijakan sosial internal. Truba Manunggal meyakini bahwa Perusahaan telah mematuhi semua ketentuan AMDAL dan selalu memberikan informasi terbaru mengenai AMDAL, RKL dan RPL.
As a fully integrated power generation company, Truba Manunggal is well positioned to manage and implement environmental best practices. Truba Manunggal complies with all applicable national and local environmental and social requirements of Indonesia’s laws and regulations. It also maintains a regime of internal social policies and safety health and environment guidelines. Truba Manunggal believes that it is in compliance with AMDAL and is up to date with its filings of AMDALs, RKLs and RPLs.
Sesuai dengan peraturan mengenai lingkungan, khususnya UU No. 23/1977 mengenai Manajemen Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah No. 27/1999 mengenai Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), bahwa perusahaan pada sektor tertentu yang telah mendapatkan ijin usaha disyaratkan untuk menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat pada peraturan-peraturan tersebut dalam kurun waktu lima tahun sejak tanggal efektif UU No. 23/1977 serta menyampaikan dokumen tertentu seperti AMDAL, RKL dan RPL menyangkut dampak dari aktivitasnya. Truba Manunggal yakin bahwa Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan lingkungan dan sosial dari undangundang dan peraturan yang berlaku di Indonesia di tingkat nasional dan daerah, maupun kebijakan sosial internal, serta panduan tentang lingkungan, keselamatan dan kesehatan yang ketat.
Pursuant to current environmental regulations, particularly Law No. 23/1997 concerning Life Environment Management and Government Regulation No. 27/1999 concerning Analysis on Environmental Impact (AMDAL), companies in certain prescribed sectors that have already obtained a business license are required to adjust to the provisions of such regulations within a period of five years from the effective date of Law No. 23/1997 and file certain documents such as AMDAL, RKL and RPL concerning the impact of its activities. Truba Manunggal believes that it complies with all applicable national and local environmental and social requirements of Indonesia’s laws and regulations as well as strict internal social policies and environmental, safety and health guidelines.
TJE telah memperoleh pengakuan Internasional atas usahanya bagi konservasi lingkungan dengan mendapatkan sertifikasi ISO 14001: 2004 dari Sucofindo International Certification Services pada tanggal 24 Maret 2006. Sertifikasi ini membuktikan terdapatnya penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management System – EMS) yang efektif. Di bawah EMS, tim manajemen proyek TJE mengidentifikasikan aspek lingkungan dari operasinya dan menyelenggarakan analisis dampak lingkungan. Metode pengawasan dan
TJE has been internationally recognized for its efforts in environmental conservation through the receipt of the ISO 14001: 2004 certification from Sucofindo International Certification Services on March 24, 2006. This certification evidences TJE’s implementation of an effective Environmental Management System (EMS). Under the EMS, TJE’s project management team identifies the environmental aspect of its operations and carries out risk and impact analysis. Methods for the control and management of such
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Health, Safety and Environment
manajemen untuk risiko lingkungan kemudian ditetapkan untuk meminimalkan dampak Lingkungan, sebagai upaya untuk memenuhi standar umum yang berlaku atau persyaratan pelanggan.
environmental risk are then defined in order to minimize environmental impact to meet applicable statutory standards or customers’ requirements.
Melangkah ke Depan Ketika Indonesia bergerak menuju penggunaan lebih banyak lagi sumber daya energi terbarukan, seperti panas bumi, air, angin dan surya; maka akan lebih banyak lagi kebutuhan terhadap kontraktor EPC yang kompeten seperti layaknya Truba Manunggal untuk menangani kontrak bagi fasilitas pembangkit listrik. Truba Manunggal melihat adanya peluang yang sangat baik bagi pertumbuhan pada area ini. Pemerintah Indonesia telah menyatakan bahwa sumber daya panas bumi memiliki potensi untuk menghasilkan lebih dari 27.000 MW listrik, dan saat ini tengah dijajaki peluang pendanaan untuk merealisasikan potensi tersebut. Walaupun konsep penangkapan energi bagi energi panas bumi mewakili sebuah langkah radikal, mekanisme untuk pemanfaatan hasil ini memiliki banyak kesamaan dengan area di mana Truba Manunggal secara tradisional bekerja. Karena itu, sebagai kontraktor EPC ternama bagi fasilitas pembangkit listrik, Truba Manunggal menempati posisi yang tepat untuk meraih porsi yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur panas bumi.
Going Forward As Indonesia moves toward the use of more renewable sources of energy, such as geothermal, hydro, wind and solar; there will be an increasing need for well positioned competent EPC contractors, such as Truba Manunggal to handle contracting for associated power generation facilities. Truba Manunggal foresees excellent opportunities for growth in these areas. The Government of Indonesia has stated that it estimates geothermal sources have the potential to account for over 27,000 MW of power and is now exploring financing opportunities to realize this potential. Although the concept of energy capture for geothermal energy represents a radical departure, the mechanics for harnessing this output have many similarities to the areas in with Truba Manunggal has traditionally worked. As Indonesia’s premier EPC contractor for power generation facilities, Truba Manunggal is well positioned to capture a significant portion of Indonesia’s geothermal infrastructure development.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dalam bidang EPC bagi proyek energi terbarukan, pada tahun 2008 Truba Manunggal menguasai 25% saham di Greenzone Pte Ltd, sebuah perusahaan yang berpusat di Singapura di mana bisnis utamanya adalah riset dan pengembangan, penjualan dan pemasaran, manajemen proyek dan layanan outsourcing yang berkaitan dengan listrik tenaga surya serta solusi energi alternatif lainnya. Truba Manunggal secara efektif terus mengembangkan keseluruhan portofolio produknya yang berkaitan dengan energi dan pada saat yang sama membentuk pondasi bagi efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan yang lebih luas.
In seeking to build up competencies in the field of EPC for renewable energy projects, in 2008 Truba Manunggal acquired a 25% stake in Greenzone Pte Ltd, a Singapore based company, whose primary business involves research and development, sales and marketing, project management and manufacturing outsourcing services related to solar power and other alternative energy solutions. Truba Manunggal continues to effectively enhance its overall energy related product portfolio, while laying the foundation for energy efficiency and greater environmental sustainability.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
81
Manajemen Risiko Risk Management
82
Dalam menjalankan bisnisnya, Perusahaan senantiasa dihadapkan pada serangkaian risiko yang mengancam kelangsungan bisnisnya. Risiko-risiko tersebut sangat umum dihadapi oleh setiap jenis usaha yang berbasis operasi di Indonesia, namun sebagian usaha memiliki risiko yang terkait dengan spesifikasi usaha Truba Manunggal, yaitu: EPC untuk kontrak infrastruktur yang mencakup O&M, IPP dan Pertambangan & Perdagangan Batubara. Perusahaan secara terus menerus berusaha memitigasi risiko yang muncul dari faktor-faktor ini melalui penerapan strategi manajemen risiko yang terpadu. Daftar berikut ini memberikan penjelasan mengenai beberapa risiko potensial yang dihadapi Perusahaan dan anak perusahaan.
In the course of its business, the Company is continually susceptible to a range of risks, which threaten business continuity. While many of these risks are typical of any enterprise which chooses to base its operations in Indonesia, some are more specifically related to Truba Manunggal’s chosen area of specialization, namely: EPC for infrastructure contracts including O&M, IPP and Coal Mining & Trading. The Company constantly strives to mitigate the threats posed by these factors through application of integrated risk management strategies. The following list, which is not intended to be exhaustive, provides a breakdown of some of the potential risks faced by the Company and its subsidiaries.
Kegagalan atau Penundaan Proyek Perusahaan maupun anak perusahaan dapat dihadapkan pada risiko-risiko yang berhubungan dengan kegagalan atau penundaan proyek. Akibat dari kegagalan atau penundaan proyek, Perusahaan mungkin akan melikuidasi kerusakan yang timbul jika gagal dalam penyelesaian waktu proyek atau persyaratan kinerja proyek.
Project Failure or Delays The Company as well as its subsidiaries may be susceptible to risks associated with project failure or delays. Additionally, as a result of project failure or delay, the company may be subject to liquidated damages if it fails to meet timely completion of projects or performance requirements.
Biaya Perpanjangan dan Inflasi Biaya Operasi Proyek-proyek EPC jangka panjang Perusahaan beroperasi dengan basis harga yang tetap. Kegagalan mengkalkulasi sumber daya dan waktu yang dibutuhkan untuk proyek dengan harga yang tetap atau kegagalan dalam menyelesaikan kewajiban kontrak untuk jangka waktu yang ditetapkan, dapat berpengaruh negatif secara materiil terhadap bisnis Perusahaan, hasil operasional atau kondisi keuangan.
Cost Over-Runs and Operating Cost Inflation The Company’s long-term EPC projects operate on a fixed price basis. Any failure to accurately estimate the resources and time required for a fixed-price project or our failure to complete its contractual obligations within the time frame could have a material adverse effect on the Company’s business, results of operations or financial condition.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Manajemen Risiko Risk Management
Harga-harga yang dibayarkan Perusahaan untuk peralatan dan mesin yang digunakan dalam konstruksi proyek-proyek infrastruktur dapat berfluktuasi secara signifikan. Kenaikan harga diluar yang dianggarkan dalam rencana pengembangan proyek dapat berdampak besar terhadap keuntungan dari tahap konstruksi proyek-proyek ini.
The prices, which the Company pays for the equipment and machinery that it uses in the construction of its major infrastructure projects can fluctuate significantly. Increases in prices beyond those initially budgeted for in project development plans can significantly impact the profitability of the construction phase of these projects.
Risiko Ketergantungan terhadap Mitra Strategis Perusahaan dihadapkan pada risiko terkait ketergantungan terhadap pihak ketiga. Ketergantungan ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada: (1) Mitra strategis yang memiliki keahlian dan teknologi; (2) Pemasok yang memenuhi pengadaan mesin berat, peralatan dan bahan bakar minyak; (3) Perusahaan transportasi dan badan lain yang memungkinkan transfer di atas; (4) Klien upstream, dimana Perusahaan sebagai subkontraktor (EPC); (5) Vendor downstream, dimana Perusahaan sebagai mitra outsourcing untuk pekerjaan konstruksi (terutama perusahaan konstruksi sipil); (6) Pemberi biaya baik langsung maupun tidak langsung; (7) Klien akhir yang menikmati jasa Perusahaan dan diharapkan pembayarannya; (8) Perusahaan listrik milik negara; dan (9) Pemerintah dan badan pembuat peraturan.
Risk of Dependence on Strategic Partners The Company is susceptible to risks associated with dependence on third parties. These dependencies include but are not limited to: (1) strategic partners that provide expertise and technology; (2) Suppliers from whom the company procures heavy machinery, equipment and fuel; (3) Transportation companies and other entities which enable transfer of the above; (4) Upstream clients for whom the Company serves as a sub-contractor (EPC); (5) Downstream vendors to whom the Company outsources elements of its construction works (particularly civil construction firms); (6) Financiers, direct as wll as indirect; (7) End clients for whom the company provides service and demands payment from; (8) The State Owned Power utility; and (9) Government and regulatory bodies.
Perusahaan juga dihadapkan pada berbagai risiko terkait ketergantungan terhadap pihak ketiga dalam pengadaan sumber energi yang diperlukan untuk pembangkit listrik. Dalam hal ini, Perusahaan dapat bergantung pada pemilik/pemegang konsesi pertambangan yang sah atau bahkan kontraktor. Gangguan yang terjadi atas usaha pihak kontraktor atau keputusan sepihak oleh pihak-pihak ini untuk menghentikan kontrak pemasokan dapat mengganggu kelanjutan operasi Perusahaan di ladang pembangkit listrik O&M.
The Company is also susceptible to risks associated with dependence on third parties for procuring energy sources needed for power generation plants. In this respect, the Company may be dependent on authorized mine owners/concession holders or even contractors. Any disruption to the latter parties’ ongoing enterprise or unilateral decisions taken by these parties to terminate supply contracts, may hamper ongoing Company operations in the field of power generation O&M.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
83
Manajemen Risiko Risk Management
84
Risiko yang Dihadapi oleh Ketergantungan antar Unit Bisnis Untuk bisnis penyedia IPP yang terintegrasi secara vertikal, operasional Perusahaan dan anak perusahaan memiliki potensi keterkaitan yang tinggi satu dengan lainnya. Oleh karena itu, pemenuhan kewajiban kontrak sangat tergantung pada koordinasi strategis diantara unit bisnis. Gangguan apapun yang terjadi pada Engineering, Pengadaan, Konstruksi, Operasional atau Pemeliharaan secara potensial dapat berakibat pada ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi ketentuan kontrak PPA. Kegagalan ini akan mengakibatkan kebutuhan subkontrak atas kewajiban Perusahaan kepada pihak ketiga, yang berakibat pada peningkatan biaya sehingga mengurangi keuntungan.
Risk Posed by Interdependence of Business Units For its vertically integrated IPP business, the Company’s and its subsidiaries’ operations have the potential to become highly interrelated. Fulfillment of contractual obligations may therefore be dependent upon strategic coordination between business units. Any disruption to Engineering, Procurement, Construction, Operation or Maintenance may potentially result in an inability for the Company to comply with PPA contract terms. Such a failure would likely result in the need to sub-contract Company obligations to third parties resulting in added costs which undermine profitability.
Kelanjutan Program ‘Fast Track’ Program ‘Fast Track’ dijalankan berdasarkan Peraturan Presiden No. 71 Tahun 2006, mandat PLN untuk membangun pembangkit listrik tenaga batubara pada 40 lokasi di Indonesia, mencakup 10 pembangkit listrik tenaga batubara dengan kapasitas keseluruhan 6.900 MW di Jawa- Bali dan 30 lainnya dengan kapasitas keseluruhan 2.522 MW di luar Jawa-Bali. Perusahaan berharap pada implementasi Program ‘Fast Track’ oleh Pemerintah. Peraturan Pemerintah No. 71/2006 berlaku hingga 31 Desember 2009, setelah implementasi tersebut, program akan berakhir. Jika karena satu atau lain hal PLN tidak dapat melaksanakan Program ‘Fast Track’ ini sesuai jadual yang ditetapkan, maka akan memberikan dampak negative terhadap bisnis Perusahaan, termasuk kondisi keuangan dan hasil operasionalnya.
Continuity of The Fast Track Program The Fast Track Program under Presidential Regulation No. 71 of 2006, mandates PLN to build coal fired power plants at 40 locations in Indonesia, including 10 coal-fired power plants with an aggregate capacity of 6,900 MW in Java-Bali and 30 coal-fired power plants with an aggregate capacity of 2,522 MW outside Java-Bali. The Company is dependent on the implementation of the Fast Track Program by the Government. Presidential regulation No. 71/2006 is valid until December 31, 2009, after which the implementation of the Program will end. If PLN is for any reason not able to implement the Fast Track Program according to schedule, the Company’s business, financial condition or results of operations may be adversely affected.
Risiko Keuangan Setiap pembangkit listrik yang ingin dibangun oleh PLN dalam kerangka Program ‘Fast Track’ maupun proyek lain yang mungkin diputuskan untuk dikembangkan di masa depan, akan membutuhkan investasi modal yang sangat besar. Jika pendanaan jangka panjang tidak tercapai, PLN mungkin akan menunda atau mengagalkan proyek-proyek padat modal di masa mendatang, yang akan dampak negatif terhadap prospek dan pengembangan bisnis EPC. Pembiayaan untuk proyek-proyek PLN disiapkan
Finance Risk Each of the power plants that PLN intends to develop under the Fast Track Program, as well as those that PLN may decide to develop in the future, will require substantial capital investment. If adequate longterm funding is not available on satisfactory terms, PLN may have to delay or abandon future capitalintensive projects which may adversely affect the future prospects and development of the Company’s EPC business. Finances for a considerable portion of PLN’s ongoing projects are provided by Chinese
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Manajemen Risiko Risk Management
oleh bank-bank Cina, dimana pengembangan pembangkit listrik juga dilakukan oleh perusahaanperusahaan Cina. Saat ini, Truba Manunggal melakukan subkontrak atas 5 (lima) dari 9 (sembilan) kontrak berjalan yang dikelola oleh perusahaan Cina. Setiap penundaan pembiayaan dari bankbank Cina kepada PLN dapat berakibat penundaan pembayaran kepada kontraktor Cina, yang juga akan mengancam posisi Perusahaan sebagai pihak yang melakukan subkontrak.
Banks on condition that power plant development is contracted to Chinese companies. Truba Manunggal is currently subcontracting on 5 (five) of the 9 (nine) ongoing contracts managed by Chinese Companies. Any delays in financing from Chinese banks to PLN have the potential to delay payment to Chinese contractors which indirectly threatens the position of the Company as a subcontracting party.
Proyek-proyek IPP umumnya dibiayai dengan rasio pembiayaan ekuitas dan utang sebesar 30-70. Sumber pinjaman Perusahaan terutama berasal dari bank komersial lokal dan regional. Namun demikian, pembiayaan ini diberikan dalam reimbursement cycle, yang berarti bahwa dana pinjaman baru diturunkan jika proyek telah sampai pada tingkat capaian pembangunan tertentu. Perusahaan harus membiayai belanja modal dan modal kerja dari ekuitas yang tersedia hingga titik capaian ini diraih. Pada titik ini, barulah bank-bank setuju untuk melakukan pendanaan. Risiko akan muncul, terutama dalam konteks krisis likuiditas yang tengah berlangsung, jika bank menarik kembali penawarannya untuk membiayai proyek.
IPP projects are typically financed by a 30-70 ratio of equity and debt financing. The Company mainly sources loans from local commercial and regional banks. This financing is however, provided on a reimbursement cycle, meaning that loan funds are released contingent to the project reaching specific milestones for development. The Company must finance its CAPEX and working capital from available equity until the milestone is achieved. At that point banks agree to release funds. One risk, particularly in the context of the ongoing liquidity crisis, is that banks may potentially rescind their offers to finance projects.
Risiko Pembayaran Status keuangan pemilik proyek atau pihak ketiga lainnya berpengaruh besar terhadap stabilitas keseluruhan dari perjanjian korporasi yang berlangsung, termasuk kewajiban jangka panjang di bawah PPA. Risiko pembayaran muncul jika pihak eksternal menghadapi faktor ekonomi yang meningkatkan biaya dana dan/atau menurunkan nilai aset. Penundaan atau kegagalan pembayaran oleh pihak eksternal dapat berpengaruh drastis terhadap kinerja Perusahaan. Di sisi lain, Perusahaan dapat mengalami risiko pembayaran jika jasa yang diberikannya gagal memenuhi ekspektasi klien atau diluar ketentuan khusus yang tercantum pada kontrak kerja.
Payment Risk The financial status of project owners or other third parties has a considerable barring on the overall stability of the Company’s ongoing corporate agreements including long-term obligations under PPA. Payment Risk occurs when external parties encounter economic factors which increase cost of funds and/or deteriorates value of assets. Delays or defaults on payments by external parties may have a severe effect on the Company’s performance. Alternatively, the Company can experience payment risk if the services which it provides fail to meet client expectations or fall short of those specifically statedin contracts of work.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
85
Manajemen Risiko Risk Management
86
Kekurangan Sumber Daya Manusia dan Keahlian Spesialisasi Perusahaan di bidang pengembangan infrastruktur menuntut ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki keahlian teknis tingkat tinggi dalam bidang Engineering, Pengadaan dan Konstruksi untuk sektor-sektor industri termasuk pembangkit dan transmisi listrik, minyak dan gas, petrokimia, pupuk dan pertambangan.
Human Resource and Expertise Deficiency The Company’s specialization in the field of infrastructure development requires significant human resources that possess a high level of technical expertise in the fields of Engineering, Procurement and Construction for specific industrial sectors including power generation and transmission, oil & gas, petrochemicals, fertilizers and mining.
Pengetahuan mengenai keahlian dalam bidang teknik sipil dan O&M juga sangat penting. Perusahaan berkomitmen untuk merekrut staf lokal dalam memenuhi kebutuhan teknis maupun manajemen. Sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten di segala bidang akan dipertahankan, sementara pertumbuhan Perusahaan yang berkelanjutan juga menuntut ekspansi tenaga kerja dalam jumlah besar. Jika Perusahaan tidak mampu menarik dan mempertahankan tenaga ahli yang memadai, kemampuannya untuk mengejar proyek dapat terganggu dan biaya pengerjaan proyekproyek yang ada sekarang dan yang akan datang dapat meningkat, sehingga akan berdampak terhadap marjin Perusahaan.
Knowledge of skills in the fields of civil engineering and O&M are also paramount. The Company is committed to hiring local staff whenever possible to meet both technical as well as management needs. While sophisticated human resources, competent in all specializations are currently maintained, the Company’s continuing growth demands an ever expanding work force. If the Company is unable to attract and retain a sufficient number of skilled personnel, its ability to pursue projects may be adversely affected and the costs of performing its existing and future projects may increase, which may adversely impact the Company’s margins.
Risiko Kompetisi Bisnis Perusahaan mempertahankan keuntungan kompetitif sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia dengan kemampuan terintegrasi di bidang EPC, IPP dan Pertambangan & Perdagangan Batubara. Namun demikian, unit bisnis utama konstruksi Truba Manunggal dihadapkan pada risiko kompetisi dari berbagai perusahaan domestik dan internasional. Pemeliharaan catatan prestasi sebagai bukti kinerja keseluruhan tugas-tugas yang selesai sesuai jangka waktu yang disepakati memiliki peran penting dalam menjamin reputasi Perusahaan. Bersamaan dengan itu, Perusahaan perlu melanjutkan investasi aset tetap, mesin berat dan peralatan teknis untuk menjamin penawaran kontrak tetap berdaya saing tinggi. EPC merupakan pilar utama bagi pendapatan dan pertumbuhan Perusahaan, penurunan pangsa pasar akan berpengaruh negatif terhadap kinerja Perusahaan.
Business Competition Risk The Company maintains a competitive advantage in being the only Indonesian enterprise with integrated capabilities in EPC, IPP and Coal Mining & Trading. Truba Manunggal’s core construction business unit however is prone to competition risks from various domestic and international companies, operating in the same industry. Maintenance of the Company’s proven track record for comprehensive performance of its duties according to agreed timelines plays a crucial role in ensuring reputation. Concurrently, the Company needs to continually invest in fixed assets, heavy machinery and other technical equipment in order to ensure that its bids for contracts remain highly competitive. As EPC serves as the main pillar for Company revenue and growth, any decline in its market share will adversely affect Company performance.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Manajemen Risiko Risk Management
Risiko Pemutusan Kontrak Seluruh kontrak menentukan kondisi-kondisi umum untuk pembatalan atau pemutusan kontrak secara sepihak. Pembatalan ini tidak hanya berpengaruh terhadap kinerja keuangan Perusahaan melalui hilangnya potensi sumber pendapatan, tetapi dapat juga berdampak sangat buruk terhadap citra Perusahaan di dalam industri.
Risk of Termination of Contracts All contracts stipulate general conditions for unilateral cancellation or termination of contracts. These cancellations do not only affect the Company’s financial performance through the loss of potential revenue sources, but may also severely impact the Company’s image within the industry.
Risiko terkait dengan Klaim Asuransi Perusahaan menerapkan polis asuransi property all-risk dengan cakupan hingga USD500 juta (dengan asuransi bersama sebesar 2,5%-10%) untuk kerusakan yang disebabkan antara lain oleh gangguan alam (termasuk gempa bumi), kecelakaan, tindak kekerasan, perusakan dan huruhara. Perusahaan juga menerapkan asuransi untuk menutup risiko operasional, termasuk interupsi bisnis. Namun demikian, tidak ada jaminan bahwa hasil asuransi dari polis tersebut akan memadai untuk menutup seluruh kerugian yang terjadi atau bahwa polis asuransi akan terus tersedia di masa depan dalam jumlah yang mencukupi untuk menanggung kerusakan atau kerugian operasional, atau pada premi yang cukup beralasan.
Risk Associated with Insurance Claims The Company carries a property all-risk insurance policy which coverage of up to USD500 million (subject to coinsurance of 2.5%- 10%) for any damage caused by, among other things, natural hazards (including earthquakes), accidents, malicious acts, strikes and riots. The Company also carries insurance cover against operational risks, including business interruption. There can, however be no guarantee that insurance proceeds from the relevant policies will be adequate to cover all losses sustained or that these insurance policies will continue to be available in the future in amounts adequate to insure against such damage or operational losses, or at reasonable premiums.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
87
Manajemen Risiko Risk Management
88
Pada beberapa hal, terdapat sejumlah situasi potensial dalam operasional Perusahaan dimana klaim untuk kompensasi yang mungkin harus ditanggung melebihi tingkat asuransi yang tersedia. Hal ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada: kewajiban profesional, kewajiban produk, klaim garansi, klaim kinerja dan kegagalan sistem.
There are a number of potential circumstances across the Company’s operations where by claims for compensation to which the company may be liable exceed the level of available insurance. These include but are not limited to: professional liability, product liability, warranty claims, performance claims and systems failure.
Perusahaan tidak mengasuransikan diri terhadap risiko menjalankan bisnis di Indonesia, yang mencakup risiko perang, penyitaan, nasionalisasi, negosiasi ulang atau peniadaan kontrak yang ada, perubahan kebijakan perpajakan, pembatasan valuta asing, perubahan kondisi politik atau fluktuasi keuangan internasional.
The Company does not maintain insurance against the risks of doing business in Indonesia, including the risks of war, expropriation, nationalization, renegotiation or nullification of existing contracts, changes in taxation policies, currency exchange restrictions, changing political conditions or international monetary fluctuations.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Manajemen Risiko Risk Management
Risiko Valuta Asing Kontrak, aset dan kewajiban Perusahaan seringkali dalam denominasi mata uang asing (USD). Oleh karenanya, fluktuasi nilai tukar mata uang lokal dapat berdampak sangat besar terhadap kinerja Perusahaan maupun keuntungan bersihnya.
Foreign Exchange Risk Company’s contracts, assets and liabilities are often denominated in foreign currency (USD). Fluctuation of exchange rates for the local currency can therefore significantly impact the Company’s performance as well as its net profits.
Usaha-usaha Meminimumkan Risiko Perusahaan berusaha keras untuk terus menerapkan mekanisme manajemen risiko dalam setiap sisi proses manajemen. Pada saat yang sama, berbagai upaya dilaksanakan untuk menghindari peristiwa atau situasi yang tidak dapat diantisipasi dan diharapkan, untuk memberikan jaminan yang pasti bahwa risiko Perusahaan tetap berada dalam tingkat toleransi yang dapat dikelola dengan tepat. Sejumlah langkah strategis telah diterapkan, yang antara lain mencakup perolehan mitra strategis ideal, pemenuhan International Standards of Operation (ISO), memastikan keandalan dan ketersediaan mesin serta menetapkan investasi yang tepat dan cermat.
Efforts to Minimize Risks The Company strives to continuously implement risk management mechanisms in every facet of the management process. At the same time, efforts are underway to avoid events or situations that cannot be anticipated and expected while, at the same time, providing sound assurances that the Company’s risk remains within a tolerable level that can appropriately managed. A number of strategic steps have been implemented which include, among others, securing an ideal strategic partner, fulfilling International Standards of Operation (ISO), ensuring the reliability and availability of machinery as well as determining investments that are appropriate and sound.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
89
Teknologi Informasi Information Technology
90
Corporate Information and Communication Technology (ICT) merupakan komponen integral dalam setiap langkah strategis Truba Manunggal sebagai pemasok layanan EPC yang terdepan di Indonesia. Sepanjang tahun 2009 Truba Manunggal telah menyelesaikan beberapa tahap transformasinya dengan memastikan terdapatnya efisiensi dan optimalisasi kapasitas infrastruktur.
Corporate Information and Communication Technology (ICT) has remained an integral component of Truba Manunggal’s strategic positioning in the marketplace as Indonesia’s leading provider of EPC services. Over the course of 2009, Truba Manunggal has completed several transformational phases, which have served to ensure efficiency and optimize infrastructure capacity.
Pada awal tahun 2007, ICT memulai proses penyelarasan data modeling finansial sebagai bagian dari solusi Enterprise Resource Planning (ERP) yang komprehensif. Sejak saat itu, Perusahaan terus memfasilitasi integrasi menyeluruh di semua fungsi, termasuk aspek Keuangan, Manajemen Proyek, dan Sumber Daya Manusia. Evolusi yang tengah berlangsung ini berhasil menumbuhkan solusi yang efektif dan menyeluruh yang sanggup meningkatkan efisiensi operasional dan produktifitas keseluruhan siklus proyek.
Starting in 2007, ICT began the process of integrating its financial modeling data as part of a comprehensive Enterprise Resource Planning (ERP) solution. Since this time, the Company has maintained the goal of facilitating the full integration of all corporate wide industrial functions, including aspects related to Finance, Project Management and Human Resources. The ongoing evolution has enabled a cost-effective end-to-end solution that improves operational efficiency and productivity across project life cycles.
Pada tahun 2009 Truba Manunggal menyelesaikan integrasi sistem pelaporan keuangan pada Buku Besar, Utang, Arus Kas, Aktiva Tetap, Anggaran dan Konsolidasi. Keberhasilan implementasi sistem ini telah meningkatkan kapasitas pengawasan dan mendukung proses perubahan sehingga terciptalah sistem yang efektif untuk menelusuri seluruh transaksi keuangan secara rinci. Metode yang sama diterapkan pada fase manajemen proyek operasi dan juga digunakan dalam pelaksanaan tender dan kontrak, pengadaan barang dan layanan, persediaan serta penagihan.
In 2009, Truba Manunggal completed the integration of financial reporting solutions with general ledger, account payable, cash flow, fixed asset, budget and consolidation. The successful implementation of this initiative has enhanced control capacity and supported change process to facilitate more effective and detailed tracking of financial transactions. The same methods implemented in the project management phase of operations have also been applied to tendering and contracting, procurement of goods and services, inventory and invoicing.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Secara bersamaan beberapa modul ERP telah diaplikasikan pada pengembangan sumber daya manusia Perusahaan. Inisiatif tersebut menghasilkan administrasi manajemen personil yang lebih baik, mencakup waktu kerja dan absensi, manajemen biaya, administrasi penggajian dan rekrutmen. Lebih lanjut, implementasi modul-modul ERP tersebut telah meningkatkan kemampuan Perusahaan dalam perencanaan dan analisa bisnis berdasarkan strategi yang jelas dengan data sumber daya manusia yang terpadu.
Concurrently, several ERP modules have been applied to Truba Manunggal’s human resource development. These initiatives have enabled closer management of personnel administration including time and attendance, expense management, payroll administration and recruitment. Furthermore the application of these ERP modules has improved the Company’s planning and business analysis which is now based on clear strategies with integrated data on human resources requirements.
Bersamaan dengan pengenalan solusi ERP terpadu, ICT terus berfokus pada pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur untuk memastikan terciptanya integritas data serta keamanan dan kestabilan sistem. ICT terus mensosialisasikan dan mendorong keamanan IT pada seluruh karyawan Perusahaan untuk meminimalkan ancaman terhadap integritas sistem.
In tandem to introducing integrated ERP solutions, ICT has continually focused on maintaining and developing infrastructure to ensure data integrity as well as system stability and security. ICT is continuing to socialize and promote IT security among all Company employees with the aim of minimizing possible threats to system integrity.
Ke depan, pengembangan ICT di tahun 2010 akan berfokus pada inisiatif untuk menunjang pencapaian target usaha Perusahaan melalui penyediaan solusi yang secara konsisten mampu meningkatkan fungsi bisnis, kualitas proses operasional serta mengurangi waktu turn around. Integrasi jaringan e-Portal saat ini difokuskan pada pengembangan aplikasi berbasis web yang customized sehingga memungkinkan pegawai untuk mengakses data perusahaan dari luar lokasi dan memfasilitasi presentasi data life cycle proyek kepada para pemangku kepentingan. Selain itu ICT juga akan fokus pada perluasan sistem ERP yang terintegrasi untuk memfasilitasi akses dari semua anak perusahaan Truba Manunggal.
Moving forward, ICT development in 2010 will be focused on initiatives that support the achievement of the Company’s business targets through the development of solutions, which consistently improve business functions, enhancing operational process quality, and reducing turnaround-time. Integration of the e-Portal is now focusing on the development of customized web-based applications that will allow employees to access company data from external locations and facilitate presentation of project life cycle data to key stakeholders. Additionally ICT will focus on expanding its integrated ERP system to facilitate access from all of Truba Manunggal’s subsidiary companies.
Corporate IT akan memainkan peran penting dalam mengoptimalkan alur kerja dan memastikan efisiensi operasional. Melihat pesatnya perkembangan dan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Perusahaan berharap departemen ini akan tumbuh secara konsisten serta memiliki peran yang semakin luas.
Corporate IT will continue to play a key role in optimizing work flow and ensuring operational efficiency. Given the rapid development of information and communications technology, the Company expects consistent growth as well as an ever expanding role for this critical department.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
91
Strategi ke Depan Forward Strategy
92
Ke depan, Truba Manunggal akan terus fokus pada usaha EPC. Di sektor listrik, Perusahaan akan terus berperan sebagai subkontraktor utama Mechanical, Electrical dan Instrumentation (M,E&I) engineering untuk proyek infrastruktur listrik yang besar terkait dengan program elektrifikasi ‘Fast Track’ 10.000 MW milik Pemerintah Indonesia. Proyek-proyek fasilitas PLN yang tengah berlangsung per akhir tahun 2009 termasuk Suralaya (1 x 660MW); Paiton 9 (1x600 MW); Labuhan (2 x 330MW); Indramayu (3 x 330MW) dan Pelabuhan Ratu (3 x 330); Muara Karang 775W. Selain itu, Perusahaan akan terus mengerjakan proyek-proyek non-PLN lainnya, seperti Tanjung Jati B (2 x 660 MW) and Paiton III (1 x 800 MW).
Going Forward, Truba Manungal will continue to focus on its core EPC business. In the power sector, the Company will continue to act as the lead subcontractor for Mechanical, Electrical & Instrumentation (M,E&I) engineering for large power infrastructure projects associated with the Government of Indonesia’s 10,000 MW fast track electrification program. Ongoing projects for PLN facilities as of year-end 2009 include Suralaya (1 x 660MW); Paiton 9 (1x600 MW); Labuhan (2 x 330MW); Indramayu (3 x 330MW) and on Pelabuhan Ratu (3 x 330); Repowering on Muara Karang 775W. Additionally the Company will continue with its other non-PLN projects: Tanjung Jati B (2 x 660 MW) and Paiton III (1 x 800 MW).
Pada tahun 2009 Pemerintah mengumumkan peluncuran fase kedua dari program 10.000 MW. Fase tersebut lebih menekankan pada pengembangan pembangkit listrik pada area di luar jalur listrik utama Jawa-Bali dan juga meliputi pembangkit listrik berskala lebih kecil, baik bertenaga gas maupun bahan bakar yang dapat diperbaharui. Truba Manunggal akan terus meningkatkan hubungan strategisnya dengan pemasok-pemasok alat-alat pembangkit listrik kelas dunia untuk memberikan penawaran kompetitif bagi kontrak-kontrak tersebut.
Over the course of 2009, the Government announced the launch of a second phase 10,000MW program. The focus of the second phase will draw a greater emphasis on the development of power plants in areas outside of the main Java-Bali power grid and will include smaller plants, both gas-fired as well as renewables. Truba Manunggal will continue to leverage on its existing strategic relationships with world class suppliers of power plant equipment, to launch competitive bids for these contracts.
Selain itu, Truba Manunggal berencana untuk menawarkan kontrak Operasi & Pemeliharaan (O&M) jangka panjang bagi pembangkit listrtik yang pembangunannya mendekati selesai dan dijadwalkan untuk untuk on-line di tahun depan. Perusahaan berharap PLN memberikan tender kontrak untuk proyek-proyek ini sepanjang tahun 2010 dan 2011. Di antara tender tersebut adalah tender bagi proyek yang disebut di atas. Sebagai kontraktor yang bertanggung jawab atas instalasi M&E bagi pembangkit listrik tersebut, Truba Manunggal mempertahankan keuntungankeuntungan kompetitifnya.
Additionally, Truba Manunggal is intending to bid on long-term Operational & Maintainance (O&M) contracts for power plants whose construction is nearing completion and which are scheduled to come on-line in the coming year. The Company expects PLN will issue successive tenders for contracting for these projects over the course of 2010 and 2011. Among these tenders will be some of the projects mentioned above. As the Indonesian contractor responsible for M&E installation of these plants, Truba Manunggal maintains a competitive advantage.
Setelah berlalunya krisis finansial, dan kondisi perekonomian global sudah mulai pulih, diharapkan banyak perusahaan di Indonesia akan meningkatkan anggaran pembelanjaan barang mereka. Truba Manunggal menempati posisi yang baik untuk menawarkan kontrak-kontrak listrik yang tertunda
With the worst of the financial crisis now in the past, and the global economy once again returning to a pattern of growth, it is expected that many companies in Indonesia will increase their capital expenditures budgets. Truba Manunggal is well positioned to bid on contracts for captive power
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
General Managers of Truba Dari kiri ke kanan From left to right: Haposan Samosir, Gamala Katoppo, Rony Suhardono, Budi S. Purnomo, Bambang Subandi, Edi Wibowo
dan layanan EPC untuk pengembangan pembangkit listrik baik dalam segmen manufaktur maupun sumber daya alam. Minyak & Gas yang memberikan porsi yang signifikan bagi pendapatan Perusahaan akan tetap menjadi fokus utama dalam langkah Perusahaan ke depan. Saat ini, Truba Manunggal memiliki beberapa proyek dalam sektor Minyak & Gas yang tengah berlangsung.
as well as the provision EPC services for industrial plant development both in the manufacturing as well as natural resource segments. Oil & Gas, which already accounts for a significant portion of the Company’s revenues will continue to be a key focus going forward. Presently, Truba Manunggal has considerable ongoing projects in the Oil & Gas sector.
Dalam hal usaha IPP, Truba sangat tertarik untuk melangkah maju dengan 4 proyeknya yang tengah berlangsung. Namun, kerangka waktu bagi pengembangan ini akan bergantung pada hasil negosiasi tarif dengan PLN. Truba Manunggal memiliki sumber-sumber untuk melanjutkan proyekproyek ini dan permintaan pada pasar jelas ada. Di tahun 2010 Truba Manunggal akan terus berdialog dengan jajaran manajemen PLN yang baru dengan harapan akan dapat mengatasi kebuntuan ini.
In terms of its IPP business, Truba is very interested to push ahead with its four (4) ongoing projects. The time frame for this development will however depend upon the outcome of ongoing tarriff negotiations with PLN. Truba Manunggal has the resources to proceed with these projects, and the demand in the market is certainly present. In 2010, Truba Manunggal will continue to engage in discussions with PLN’s new management in the hope of successfully overcoming the current impass.
Kembali bertumbuhnya perekonomian dunia diharapkan akan menaikkan permintaan dan harga komoditas bahan bakar. Karenanya Truba Manunggal akan terus memonitor pengembangan harga dan permintaan. Perusahaan akan meneruskan kontrak layanan pertambangan dan transportasi untuk mengeksploitasi konsesi batubara di Sumatera dan Kalimantan ketika harga-harga mencapai tingkat yang cukup baik.
The return to growth for the global economy is expected to boost the demand and prices for fuel commodities. Truba Manunggal will therefore continue to closely monitor price and demand developments. The Company will proceed to contract mining and transportation services to exploit its coal concessions in Sumatra and Kalimantan when prices reach acceptable levels.
Dalam hal perencanaan Belanja Modal (Capital Expenditure – CAPEX), Truba Manunggal akan terus melakukan investasi pada peralatan dan mesin untuk memastikan bahwa Perusahaan tetap kompetitif untuk semua tender, menawarkan harga yang tinggi yang tidak dibebani oleh defisit dalam sumber daya teknis. Investasi Perusahaan yang sangat kuat dalam peralatan berat serta pengalamnnya selama 30 tahun pada bidang usaha EPC di Indonesia merupakan sumber utama dalam keuntungan kompetitifnya.
In terms of plans for Capital Expenditure (CAPEX), Truba Manunggal will continue to invest in equipment and machinery in order to ensure that the Company remains competitive to all tenders, offering superior pricing, which is unencumbered by technical resource deficits. The Company’s strong continuing investment in heavy equipment, combined with its 30 years experience in the EPC business in Indonesia are leading sources of competitive advantage.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
93
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Kepatuhan Truba Manunggal terhadap prinsip-prinsip: transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan serta independensi itu tercermin pada luasnya bisnis serta operasi Perusahaan. Truba Manunggal’s adherence to the principles of: transparency, accountability, responsibility, fairness as well as independence is reflected across the full breadth of the Company’s business and operations.
94
Kepatuhan Truba Manunggal terhadap prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan, dan independensi tercermin di seluruh lapisan bisnis serta operasional Perusahaan.
Truba Manunggal’s adherence to the principles of: transparency, accountability, responsibility, fairness as well as independence is reflected across the full breadth of the Company’s business and operations.
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (“Truba Manunggal” atau “Perusahaan”) adalah sebuah perusahaan listrik yang terintegrasi penuh dengan spesialisasi dalam hal Engineering, Pengadaan dan Konstruksi (EPC), Pembangkit Tenaga Listrik Independen serta Pertambangan dan Perdagangan Batubara.
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (“Truba Manunggal” or “the Company”) is a fully integrated power company specialializing in Engineering, Procurement and Construction (EPC), Independent Power Production (IPP) and Coal Mining & Trading.
Keberhasilan yang diraih Truba Manunggal saat ini merupakan wujud dari penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) di seluruh operasional bisnisnya. Optimisasi dari praktek-praktek GCG di Perusahaan telah menjadikan Truba Manunggal tetap berdiri kokoh di tengah badai krisis keuangan yang terjadi. Di Truba Manunggal, penerapan GCG berfungsi sebagai pilar keberlangsungan bisnis yang sehat. Kepatuhan terhadap praktek-praktek terbaik GCG bukan sekedar sebagai kewajiban untuk memenuhi peraturan yang berlaku.
The enduring success of Truba Manunggal is largely a result of the Company’s commitment to implement Good Corporate Governance (GCG) in all of its business operations. Optimization of the Company’s GCG practices has enabled Truba Manunggal to remain strong despite the current global financial crisis. At Truba Manunggal, GCG serves as a buffer for sound business sustainability. Adherence to best practices for GCG is not simply a matter of compliance with existing regulations.
Sejak menjadi perusahaan publik, Truba Manunggal berupaya menjunjung tinggi prinsip-prinsip transparansi, bertanggung jawab, akuntabilitas, kemandirian dan kesetaraan untuk menciptakan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.
Since becoming a publicly listed company, Truba Manunggal has strived to uphold the principles of transparency, responsibility, accountability, independence and fairness to create sustainable value for all stakeholders.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Struktur Tata Kelola Perusahaan:
Corporate Governance Structure:
•
Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan Badan Pemeriksa Pasar Modal dan Lembaga keuangan (Bapepam-LK) merupakan landasan struktur dan praktek GCG Truba Manunggal.
•
The Company’s Article of Association and the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) regulations provide the basis for Truba Manunggal GCG structure and practices.
•
Komponen utama pada struktur GCG Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, Sekretaris Perusahaan, Divisi Internal Audit serta Auditor Independen (Eksternal Auditor).
•
The key components of the Company’s GCG structure are the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners, the Audit Committee, the Board of Directors, the Corporate Secretary, the Internal Audit Division and Independent Public Accountants (External Auditor).
Aspek utama kepatuhan Truba Manunggal terhadap nilai-nilai GCG terletak pada komitmen Perusahaan untuk memisahkan secara nyata wewenang dan tanggung jawab antara Dewan Komisaris dan Direksi. Tindakan untuk menjamin kepentingan semua
A primary element of Truba Manunggal’s adherence to GCG values rests in the Company’s commitment to clearly separate authority and responsibility between the Board of Commissioners and the Board of Directors. Measures to ensure the interests of all
Truba Manunggal 2009 Annual Report
95
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
96
pemangku kepentingan mencakup: implementasi strategi korporasi yang jelas; manajemen risiko dan pengendalian internal yang meliputi pengawasan oleh Komite Audit yang dibentuk, komitmen untuk menjalankan bisnis secara profesional, adil dan transparan; penyebaran informasi yang tepat waktu dan menyeluruh kepada para pemegang saham dan pihak terkait; penekanan yang jelas terkait keamanan dan lingkungan hidup; dan kepatuhan yang ketat terhadap semua undang-undang dan peraturan yang berlaku.
stakeholders include: the implementation of a clearly defined corporate strategy; risk management and internal control including oversight by an established Audit Committee; a commitment to conducting business in a professional, fair and transparent manner; timely and equitable dissemination of information to shareholders and related parties; clear emphasis on safety and the environment; and strict compliance with all prevailing laws and regulations.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertanggung jawab memantau manajemen Perusahaan dan mengevaluasi efektivitas manajemen berkenaan dengan kebijakan-kebijakan yang disusun secara jelas, tanggung jawab pengambilan keputusan dan pelaksanaan strategi. Dewan Komisaris bertanggung jawab memberikan arahan dan memantau kinerja Perusahaan berkaitan dengan tujuan strategis, rencana bisnis dan anggaran. Selain mengajukan Presiden Komisaris, Presiden Direktur, para anggota Dewan Komisaris dan Direksi, Dewan Komisaris juga merekomendasikan, menetapkan, dan memberikan arahan kepada Direksi Perusahaan.
Board of Commissioners The Board of Commissioners is responsible for monitoring the management of the Company and evaluating the management’s effectiveness on the basis of clearly defined policy, decision-making responsibilities and execution strategy. The Board of Commissioners is responsible for providing direction and monitoring the Company’s performance in accordance with its strategic objectives, business plan and budget. In Addition to nominating the President Commissioner, the President Director, members of the Board of Commissioners and Directors, the Board of Commissioners recommends, determines, and provides guidance to the Company’s Board of Directors.
Per 31 Desember 2009, Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari 2 (dua) Komisaris, Komisaris Utama dan seorang Komisaris Independen. Profil masingmasing anggota Dewan Komisaris disajikan secara terpisah dalam Laporan Tahunan ini.
As of December 31, 2009, the Company’s Board of Commissioners is comprised of 2 (two) Commissioners, the President Commissioner and 1 (one) Independent Commissioner. Profiles of the respective members of the Board of Commissioners are provided separately in this Annual Report.
Direksi Direksi secara umum bertanggung jawab untuk memimpin dan mengelola berbagai upaya untuk mencapai tujuan Perusahaan dan memastikan penggunaan aset secara tepat guna memenuhi kepentingan para pemegang saham.
Board of Directors The Board of Directors is generally responsible for leading and managing efforts to achieve the Company’s objectives and ensuring that assets are appropriately utilized in the interest of all shareholders.
Per 31 Desember 2009 Direksi Perusahaan terdiri atas 4 (empat) Direktur, yaitu Presiden Direktur dan Direktur tidak terafiliasi. Profil para anggota Direksi disajikan secara terpisah dalam Laporan Tahunan ini.
As of December 31, 2009, the Company’s Board of Directors is comprised of 4 (four) Directors including the President Director, and a non-affiliated Director. Profiles of the 4 (four) members of the Board of Directors are provided separately in this Annual Report.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Rapat Dewan Dalam rangka melaksanakan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala (atau bilamana diperlukan) mengadakan rapat-rapat baik berbentuk internal maupun gabungan. Tujuan dari rapat-rapat ini adalah untuk memastikan tujuan bisnis, perencanaan strategis, pembiayaan dan pembelian skala besar, akuisisi dan divestasi, kinerja operasional, manajemen risiko serta tata kelola perusahaan.
Board Meetings In the course of executing its responsibilities, the Board of Commissioners and the Board of Directors routinely (or as required) convene meetings that are either internal or joint meetings. The goal of these meetings is to ensure business objectives, strategic planning, financing and large-scale purchases, acquisition and divestment, operational performance, risk management as well as corporate governance.
Komite Audit Komite Audit memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris sehubungan dengan laporan atau rekomendasi lainnya dari Direksi kepada Dewan Komisaris. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit meliputi, antara lain: pengajuan caloncalon Auditor Indipenden secara tepat waktu untuk memastikan bahwa tidak ada konflik kepentingan yang terkait dengan penunjukan; evaluasi rencana audit; dan implementasi oleh tim Audit Internal atau Auditor Eksternal, analisis dan pengajuan peningkatan sistem pengendalian internal Perusahaan; dan identifikasi berbagai masalah yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
The Audit Committee The Audit Committee provides its professional and independent opinion to the Board of Commissioners in regards to reports or other recommendations from the Board of Directors to the Board of Commissioners. The tasks and responsibilities of the Audit Committee includes, among others: the timely proposal of nominees for Independent Auditor ensuring that there is no conflict of interest related to the appointment; evaluation of audit plans; and implementation by the Internal Audit team or the External Auditor; analysis and proposal of improvements for the Company’s internal control system; and the identification of issues requiring the attention of the Board of Commissioners.
Per akhir tahun 2009 anggota Komite Audit terdiri atas Bapak Siswanto sebagai Ketua, dan sebagai anggota masing-masing adalah Bapak Suroso dan Bapak Wiryadi Tanudjaja.
As of year-end 2009, the members of the Audit Committee comprise Mr. Siswanto as Chairman, along with Mr. Suroso and Mr. Wiryadi Tanudjaja as members.
Auditor Eksternal Perusahaan menunjuk Perusahaan Akuntan Publik IBDO Tanubrata Sutanto & Rekan sebagai Auditor laporan keuangan Perusahaan bagi tahun fiskal 2009. Auditor eksternal tersebut telah melaksanakan tugas-tugasnya dengan mematuhi standar dan etika profesional sesuai dengan Undang-Undang Indonesia.
External Auditor The Company appointed the Public Accountancy Firm IBDO Tanubrata Sutanto & Rekan as the Auditor for the Company’s financial statements for FY 2009. The External Auditor has performed its tasks in compliance with professional standards and ethics as required by Indonesian law.
Kasus Hukum Per akhir tahun 2009 Perusahaan tidak terlibat dalam kasus hukum apapun, baik dalam bentuk sipil ataupun kriminal, perselisihan, tuntutan kepailitan dan/atau penangguhan pembayaran hutang, serta permasalahan perihal pajak, tenaga kerja maupun peraturan.
Legal Cases As of year-end 2009, the Company, was not involved in any legal cases, either in the form of civil or criminal, disputes, bankruptcy suits and/or delay in debt payments, tax disputes, labor disputes, as well as regulatory disputes.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
97
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Gamala Katoppo Sekretaris Perusahaan & Kepala Relasi Investor Corporate Secretary & Head of Investor Relation
98
Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan Truba Manunggal memainkan peranan penting dalam memfasilitasi komunikasi dalam Perusahaan dan memelihara hubungan antara Perusahaan dan para pemangku kepentingan. Dalam hal memelihara hubungan, ini mencakup semua hal yang berkaitan dengan hubungan dengan para investor. Dalam melaksanakan tanggung jawab ini, Sekretaris Perusahaan Truba Manunggal juga menangani semua hal yang berkaitan dengan kepatuhan hukum terhadap undang-undang dan peraturan Pemerintah Indonesia, serta dengan peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Selain itu, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas pendokumentasian dan sistem manajemen informasi untuk memastikan adanya kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan pasar modal dan menjamin akuntabilitas laporan kinerja Perusahaan kepada para pemangku kepentingan.
Corporate Secretary Truba Manunggal’s Corporate Secretary plays an important role in facilitating communications within the Company and maintaining relationships between the Company and its stakeholders. The latter includes all matters pertaining to investor relations. In carrying out this responsibility, Truba Manunggal’s Corporate Secretary also handles all matters related to legal compliance with the laws and regulations of the Government of Indonesia, as well as with regulations as stipulated by the The Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK). Additionally, the Corporate Secretary is responsible for documentation and information management systems to ensure compliance with capital market laws and regulations and guaranteeing the accountability of the Company’s performance report to stakeholders.
Tanggung jawab utama Sekretaris Perusahaan adalah: • Tetap mengikuti perkembangan mutakhir mengenai perkembangan, peraturan serta ketetapan pasar modal; • Memastikan tersedianya informasi bagi para investor dan pemangku kepentingan; • Memberikan masukan kepada Direksi mengenai hal-hal yang berkenaan dengan peraturan serta ketetapan pasar modal; • Sebagai penghubung untuk memfasilitasi komunikasi antara: manajemen dan karyawan, Perusahaan dan Pemerintah termasuk para pembuat peraturan; dan Perusahaan dan para investor; • Berperan sebagai Penghubung Utama dalam melayani media dan masyarakat luas; • Memastikan bahwa semua informasi yang relevan diterbitkan secara tepat waktu dan konsisten pada situs Perusahaan di http:// www.truba-manunggal.com.
The primary responsibilities of the Corporate Secretary are as follows: • Remaining up to date on capital market developments, rules and regulations; • Ensuring the availability of information for investors and other stakeholders; • Providing input to the Board of Directors in complying with capital market rules and regulations; • Serving as a liaison officer to facilitate communication between: management and employees; the Company and the Government including regulators; and the Company and investors; • Acting as the key Point of Contact serving the media and the public at large; • Ensuring that all relevant information is published in a timely and consistent manner to the Company’s corporate website at http://www.truba-manunggal.com.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur Perusahaan. Kinerjanya secara teratur dipantau oleh direksi dan menjadi subyek evaluasi berkala.
The Corporate Secretary is directly accountable to the Company’s President Director. His performance is regularly monitored by the board of directors and he is subject to periodic evaluations.
Truba Manunggal telah menunjuk Bapak Gamala Katoppo sebagai Sekretaris Perusahaan. Bapak Katoppo berusia 41 tahun dan merupakan warga negara Indonesia. Beliau memiliki gelar dari Royal Melbourne Institute of Technology. Sebelum bergabung dengan Truba Manunggal pada tahun 2008 beliau menjabat sebagai Investor Relations Officer untuk PT Medco Energi Internasional Tbk.
Truba Manunggal has appointed Mr. Gamala Katoppo as the Corporate Secretary Mr. Katoppo is 41 years of age and is an Indonesian citizen. He has a degree from the Royal Melbourne Institute of Technology. Immediately prior to joining Truba Manunggal in 2008, he served as an Investor Relations Officer for PT Medco Energi International Tbk.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
99
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
100
Kepada Yth. Dewan Komisaris PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk
To: The Board of Commissioners PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk
Penerapan Tata kelola Perusahaan (GCG) di Truba Manunggal dilandaskan pada prinsip-prinsip transparasi, akuntabilitas, pertanggung jawaban, independensi dan kewajaran. Perusahaan berusaha menerapkan seluruh prinsip dasar tersebut ke setiap sendi kegiatan usaha Perusahaan untuk mendapatkan keseimbangan bagi pemenuhan kepentingan pemangku kepentingan.
Application of Good Corporate Governance (GCG) within Truba Manunggal is carried out on the basis of the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. The Company strives to apply these basic principles throughout all of its activities in the best interest of its stakeholders.
Pada tahun 2009, Komite Audit membuat rekomendasi pada pihak manajemen, yang membantu meningkatkan kesadaran dan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik di seluruh kegiatan perusahaan. Berdasarkan rekomendasi tersebut, Seabuah Piagam Komite Audit telah dikembangkan untuk memberikan pedoman bagi Tanggung jawab Komite Audit.
In 2009, the Audit Committee made recommendations to management, which helped to increase awareness and application of Good Corporate Governance across corporate activities. Based on these recomendations, a Committee Audit Charter has been developed to provide guidance for Audit Committee responsibilities.
Laporan Komite audit. Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
The Audit Committee’s achievements for the year ended December 31, 2009 are as follows:
1. Komite Audit Telah melaksanakan tugasnya untuk memantau secara efektif pengendalian internal perusahaan, kebijakan manajemen dan penerapan tata kelola perusahaan. Menanggapi rekomendasi internal audit dan laporan hasil pemeriksaan eksternal Audit, komite audit telah merekomendasikan rencana audit operasional untuk mengevaluasi kebijakan manajemen dan mendorong efesiensi serta efektivitas perusahaan secara berkelanjutan.
1. The Audit Committee has fullfilled its responsibity to effectively monitor the Company’s internal audit, management’s policies and the implementation of Good Corporate Governance. In responding to recommendations made in the internal audit and and the external audit report, the Audit Committee has recommended an operational audit plan to evaluate existing management policies including efforts to optimize and promote the Company’s efficiency and effectiveness in sustainable ways.
2. Komite Audit telah mengadakan rapat dengan Auditor Internal dan Auditor Eksternal terkait laporan keuangan yang dipublikasikan.
2. The Audit Committee has conducted meeting with the internal audit and external audit teams to discuss the published financial reports.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
3. Komite Audit telah mengadakan rapat dengan Komisaris maupun dengan Direksi Perusahaan terkait laporan keuangan yang dipublikasikan.
3. The Audit Committee has conducted meetings with the Company’s Commissioners and Board of Directors to discuss the published financial reports.
4. Komite Audit telah menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan pasar modal dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
4. The Audit Committee has reviewed the Company’s compliance with all prevailing capital market regulations and other related regulations.
5. Komite Audit telah melakukan evaluasi atas paket remunerasi yang diterima anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan dinyatakan bahwa perusahaan telah melakukan paket tersebut sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham.
5. The Audit Committed has reviewed the implementation of the total remuneration package for the Board of Commissioners and the Board of Directors and has concluded that the procedures were in accordance with decisions made at the Annual General Meeting of Shareholders.
Per tanggal 31 Desember 2009, Komite Audit beranggotakan sebagai berikut:
As of December 31, 2009, Audit Committee are as follows:
Siswanto, Ketua (Komisaris Independen) Wiryadi Tanudjaja, Anggota Suroso, Anggota
Siswanto, Chairman (Independent Commissioner) Wiryadi Tanudjaja, Member Suroso, Member
Truba Manunggal 2009 Annual Report
101
Profil Komite Audit Audit Committee Profile
Dari kiri ke kanan From left to right: Suroso, Wiryadi, Siswanto
Siswanto Komisaris Independen memiliki latar belakang militer dan pangkat terakhirnya adalah sebagai Brigadir Jenderal TNI. Selama karir militernya, Bapak Siswanto pernah menjabat berbagai posisi penting misalnya pada misi PBB di Kamboja, Dosen di Sekolah Staf Komando AD Bandung serta staf Perencanaan di Markas Besar TNI AD. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris maupun Direksi pada beberapa perusahaan besar lainnya.
102
The Audit Committee Chairman who also serves as an Independent Commissioner previously served in the Indonesian military. His las rand was Brigadier General of the Army. During his military career, Siswanto served in the UN Mission to Cambodia, as a lecturer at the Army Command Staff School in Bandung and as staff at the Planning Bureau, Army Head-Quarters. Currently, he is serving as the Commissioner or Director at several other major corporations.
Suroso Anggota Komite Audit memiliki latar belakang sebagai auditor dan memperoleh gelar akuntan dari Universitas Indonesia dan Magister Management dari Universitas Persada YAI, Jakarta. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Senior Auditor di Kantor Akuntan Publik Drs. Darmawan & Co (Touche Ross) dan Drs. Paul Hadiwinata & Co (Pannel Kerr Foster). Saat ini juga menjabat sebagai Anggota Komite Audit pada beberapa perusahaan besar lainnya dan Pimpinan pada SR Management Consultant.
Audit Committee Member, he obtained a Bachelor degree in accounting form the University of Indonesia and a Masters Degree in management from the University of YAI Persada, Jakarta. Previously he served as Senor Auditor and Drs. Darmawan & Co (Touche Ross) and Drs. Paul Hadiwinata & Co. (Pannel Kerr Foster). Currently he also serves as a member of the Audit Committee at several other major corporations and as Chairman of SR Management Consultants.
Wiryadi Tanudjaja Anggota Komite Audit meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Atmajaya Jakarta dan memperoleh gelar CPA melalui Ujian Sertifikasi Akuntan Publik. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Senior Manager di Kantor Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young). Saat ini juga menjabat sebagai Kepala bagian Keuangan atas beberapa Perusahaan.
Audit Committee member obtained his Bachelor degree in accounting from Atmajaya University, Jakarta. He subsequently became a Certified Public Accountant (CPA). Previously he served as senior manager at Prasetio, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young), public accounting firm. Currently he is also serving as head of the head of the finance and accounting departments of several companies.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2009 dan Laporan Keuangan 2009 Responsibilities Towards the 2009 Annual Report and 2009 Financial Statements Kami, yang bertanda tangan di bawah ini, merupakan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Truba Manunggal menyatakan bahwa kami bertanggung jawab atas persiapan dan penyajian Laporan Tahunan 2009 dan Laporan Keuangan 2009 ini. Seluruh informasi ini telah diungkapkan secara lengkap dan benar, dan Laporan ini tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material.
We, the undersigned, being the members of Board of Commissioners and Board of Directors of Truba Manunggal, declare that we are fully responsible towards the preparation and presentation of this 2009 Annual Report and 2009 Financial Statements. All information in this publication has been fully and accurately disclosed, and the report does not contain false or omitted information or material fact.
Jakarta, 8 June 2010
Richard Harjani Komisaris Utama President Commissioner
Siswanto Komisaris Independen Independent Commissioner
Sidarta Sidik Direktur Utama President Director
Andre Purnawan Direktur Director
Shi Hong Chao Direktur Director
FX. Agus Edyono, S.Ip Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
Julius Edy Wibowo Direktur Director
Truba Manunggal 2009 Annual Report
103
Informasi Perusahaan Corporate Information Profile Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
104
Richard Harjani Komisaris Utama, memperoleh gelar Master pada tahun 1994. Sebelum menjabat posisi sekarang, beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer PT Sulawesi Agro Utama, mulai dari Februari sampai Desember 2007. Sejak 1994 hingga 2006, Bapak Harjani juga menjabat sebagai Chief Operating Officer PT Rimo Catur Lestari.
President Commissioner. Received his Masters degree in 1994. Prior to his current position, he served as Chief Executive Officer at PT Sulawesi Agro Utama, from February to December 2007. From 1994 to 2006, Mr. Harjani served as chief Operating Officer at PT Rimo Catur Lestari.
Siswanto Komisaris Independen memiliki latar belakang militer dan pangkat terakhirnya adalah sebagai Brigadir Jenderal TNI. Selama karir militernya, Bapak Siswanto pernah menjabat berbagai posisi penting misalnya pada misi PBB di Kamboja, Dosen di Sekolah Staf Komando AD Bandung serta staf Perencanaan di Markas Besar TNI AD. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris maupun Direksi pada beberapa perusahaan besar lainnya.
An Independent Commissioner who previously served in the Indonesian military. His las rand was Brigadier General of the Army. During his military career, Siswanto served in the UN Mission to Cambodia, as a lecturer at the Army Command Staff School in Bandung and as staff at the Planning Bureau, Army Head-Quarters. Currently, he is serving as the Commissioner or Director at several other major corporations.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Richard Harjani
Siswanto
Truba Manunggal 2009 Annual Report
105
Profile Direksi Board of Directors’ Profile
Sidarta Sidik Direktur Utama, menyandang gelar Master of Science dari Universitas Stanford, California, AS dan Bachelor of Science dari Universitas Washington, AS. Sebelum tahun 2001, Bapak Sidik telah bekerja untuk beberapa perusahaan di Indonesia seperti PT NTT Indonesia, Grup Arha Graha, Grup NTT-Jepang dan AT Kearney, Inc., USA. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Truba Jaya Engineering.
Shi Hong Chao Direktur, memperoleh gelar Bachelor dan Master di bidang Teknik Tenaga Panas Bumi dari Universitas Shanghai Jiaotong dan MBA dari Sekolah Bisnis Internasional Cina-Eropa. Selama periode bulan Juni 1996 hingga Oktober 2006, beliau bekerja di CHEC dan jabatan terakhirnya adalah Direktur Operasi yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan usaha.
Andre Purnawan Direktur, memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dengan spesialisasi Keuangan dan Pemasaran pada tahun 1988 dari Universitas Indiana, AS. Sejak tahun 2006, selain diangkat sebagai Direktur PT Truba Alam Manunggal Engineering, beliau juga Komisaris PT Manunggal Engineering dan PT Truba Jaya Engineering. Sepanjang karirnya di tahun 19952006, beliau juga menjabat sebagai Direktur pada Kelompok Sinar Mas. FX. Agus Edyono, S.Ip Direktur tidak terafiliasi, memiliki latar belakang militer dan jabatan aktif terakhirnya adalah Kolonel. Sepanjang karir militernya, beliau pernah bertugas di Timor Timur, Timur Tengah, Maroko, Kamboja dan Australia. Sebelum karir militernya, Bapak Edyono juga merupakan staf operasional PT Brajamusti Citra Nusantara dan PT Usaha Kita Makmur Bersama. Beliau meraih gelar Sarjana dari Administrasi Negara, Universitas Terbuka, Bandung.
106
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
President Director, holds a Master’s of Science degree from Stanford University. Claifornia, USA and a Bachelor of Science from the University of Washington, USA. Prior to 2001, Mr Sidik has worked for several companies in Indonesia including PT NTT Indonesia, Artha Graha Group as well as overseas NTT GroupJapan and AT Kearney, Inc., USA. He also is currently serving as President Commissioner of PT Truba Jaya Engineering.
Director, receive a Bachelor’s Degree and a Masters Degree in Thermal Power Engineering form Shanghai Jiaotong University and an MBA for China-Europe International Business School. During the period of June 1996 up to October 2006, he worked for CHEC where his latest position was Operation Director in charge of business operations.
Director, received his Masters of Business Administration (MBA) majoring in Finance and Marketing in 1988 for Indiana University, USA. He also serves as a Director of PT Truba Alam Manunggal Engineering, as a Commissioner for PT Manunggal Engineering and PT Truba Jaya Engineering. He has held the latter appointments since 2006. From 1995 to 2006 he also served as Director for the Sinar Mas Group.
Unaffiliated Director, served in the Indonesian Military where his last rank was Colonel. During his military career he served in East Timor, the Middle East, Morocco, Cambodia and Australia. Prior to his military career, Mr Edyono was part of the operational staff of PT Brajamusti Citra Nusantara and operational staff of PT Usaha Kita Makmur Bersama. Mr. Edyono holds a Bachelor Degree in State Administration for Universitas Terbuka, Bandung.
Dari kiri ke kanan From left to right: Julius Edy Wibowo, Shi Hong Chao, Sidharta Sidik, Andre Purnawan, FX. Agus Edyono, S.Ip
Julius Edy Wibowo Direktur, beliau meraih gelar Master of Science di bidang Elektro jurusan wireless communication pada tahun 1995 dari Delft University of Technology – Delft, Belanda. Setelah lulus, Bp. Wibowo bekerja sebagai peneliti di Rheinisch Westfälische Technische Hochschule (RWTH) Aachen, Jerman. Sebelumnya beliau pernah bekerja di beberapa perusahaan termasuk BoozAllen & Hamilton Inc. Setelah penunjukkannya sebagai Direktur di Truba Manunggal, beliau menjabat sebagai Direktur Business Strategy & Planning.
Director, received his Masters of Science in Electrical Engineering majoring in wireless communication in 1995 from Delft University of Technology – Delft, The Netherlands. After graduating, Mr. Wibowo served as a researcher at Rheinisch-Westfalische Technische Hochschule (RWTH) Aachen, Germany. He previously worked for several companies including Booz-Allen & Hamilton Inc. Prior to his appointment as Director, he served as Truba Manunggal’s Deputy Director of Business, Strategy & Planning.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
107
Data Perusahaan Corporate Data
Kantor Pusat Head Office Sentra BRI Tower II, 31st Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-46 Jakarta 10210 - Indonesia Phone
: +62 21 5793 2255
Fax
: +62 21 5793 2403
Kode Saham Trading Symbol (TRUB)
Akuntan Publik Independent Public Accountant Tanubrata Sutanto & Rekan Prudential Tower Lantai 17 Jalan Jendral Sudirman Kav. 79 Jakarta 12910 - Indonesia Tel.
: +62 21 57957300
Fax. : +62 21 57957301
Biro Administrasi Efek Share Registrar BAE (Ficomindo)
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Annual General Meeting of Shareholders Jakarta, July 16, 2010
108
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang Berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Consolidated financial statements with independent auditor’s report years ended 31 December 2009 and 2008 Truba Manunggal 2009 Annual Report
109
110
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARIES L A P O R A N K E U A N G A N/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/ 31 DECEMBER 2009 AND 2008 D A N/A N D LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Truba Manunggal 2009 Annual Report
111
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008
DAFTAR ISI
CONTENTS
Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Directors’ Statement
Ekshibit Exhibit
Independent Auditors’ Report
Neraca Konsolidasi
A
Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
B
Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
C
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi
D
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
E
Notes to Consolidated Financial Statements
112
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Truba Manunggal 2009 Annual Report
113
114
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Truba Manunggal 2009 Annual Report
115
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Ekshibit A
Exhibit A
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
AND ITS SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASI
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 2009
Notes
2008
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa
314.208.208 -
Investasi jangka pendek Pihak ketiga
-
Pihak hubungan istimewa
-
Piutang usaha
2d,f,3
438.425.212
Third parties
2c,33 2d,4
33.297.628
Related parties
2c,33 2c,d,h,5
Short-term investments 316.870.820
Third parties
93.943.007
Related parties Trade receivables Third parties - net of allowance for
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan
doubtful account Rp 11,093,750
piutang tak tertagih Rp 11,093,750 (2008: Rp 10,813,308)
442.579.647
Pihak hubungan istimewa
460.332
382.063.358 2c,33
39.233.119
2d,h,6
Piutang retensi
Third parties - net of allowance for doubtful account in
piutang retensi tak tertagih 205.375.901
150.921.378
304.532.572
7
472.236.047
2d
Piutang lain-lain Pihak ketiga
217.483.769
87.978.076
doubful account 618.681.495
2c,33
41.805.577
2i,8
Uang muka dibayar
1.014.743.587
Biaya dibayar dimuka
1.268.601.204
Pajak dibayar dimuka
67.153.865
Jumlah Aset Lancar
896.320.862
in 2009 and 2008: Rp 539,660
51.101.542
Inventories
9
1.023.190.191
Advance payments
2j,10
1.009.269.832
Prepaid expenses
82.067.824
Prepaid taxes
5.076.918.896
Total Current Assets
2p,19a
4.495.626.157
ASET TIDAK LANCAR Investasi jangka panjang
Third parties Related parties - net of allowance for
penyisihan piutang tak tertagih Persediaan
Third parties Other receivables
Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi 2009 dan 2008: Rp 539.660
2009 and 2008: Rp 22,611 Unbilled contract revenues
Pendapatan kontrak yang belum ditagih Pihak ketiga
Related parties Retention receivables
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan 2009 dan 2008: Rp 22.611
(2008: Rp 10,813,308)
NON-CURRENT ASSETS 103.569.787
2g,k,11
251.743.883
Long-term investments Property and equipment - net of
Aset tetap - setelah dikurangi
accumulated depreciation Rp 417,756,623
akumulasi penyusutan Rp 417.756.623 1.490.862.844
197.749.037
2m,12 2d,13
266.488.851
Deposits
Aset pajak tangguhan
29.688.671
2p,19e
113.550.348
Deferred tax assets
Aset tidak lancar lainnya
35.139.486
2l,14
35.124.999
Other non-current assets
(2008: Rp 267.705.000) Jaminan
1.739.385.501
(2008: Rp 267,705,000)
Jumlah Aset Tidak lancar
2.105.532.482
2.157.770.925
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
6.601.158.639
7.234.689.821
TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan.
116
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Ekshibit A/2
Exhibit A/2
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
AND ITS SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASI
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/
2009
2008
Notes
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN LANCAR
CURRENT LIABILITIES 2d,15
Hutang usaha Pihak ketiga
Trade payables
553.326.126
Pihak hubungan istimewa
21.851.167
2c,33
424.452.925
Third parties
2.693.431
Related parties
2d,16
Uang muka kontrak Pihak ketiga
Contract advances
362.780.540
Pihak hubungan istimewa
1.128.000
2c,33
727.853.940
Third parties
1.314.000
Related parties
7.020.677
Third parties
Other payables
Hutang lain-lain 175.855.998 2u,17,32
Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Hutang pajak
279.504.955
2o,18
375.897.592
Accrued expenses
31.330.427
2p,19b
17.785.753
Taxes payable
388.076.769
2c,22
206.794.732
Bank loans
59.917.894
2n
40.172.441
Consumer financing loans
Kewajiban jangka panjang yang jatuh waktu Current maturities of long-term debt
dalam satu tahun Hutang bank Hutang sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Lancar
1.873.771.876
1.803.985.491
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Total Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES
Kewajiban imbalan pasca-kerja
42.954.737
2q,20
36.243.029
Post-employment benefits obligation
Kewajiban pajak tangguhan
41.322.117
2p,19e
25.514.232
Deferred tax liabilities
407.165.423
2c,22
277.221.935
Bank loans
91.147.592
2n
97.505.746
Consumer financing loans
197.725.084
Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian Long-term debt - net of current maturities
yang jatuh waktu dalam satu tahun Hutang bank Hutang sewa pembiayaan Hutang obligasi Hutang jangka panjang - Pihak ketiga Hutang pemegang saham
198.337.568
23
1.883.116.100
24
-
-
2c,33
2.979.839.925
Shareholder's loan
Bonds payable Long-term loans - Third party
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
2.664.043.537
3.614.049.951
Total Non-Current Liabilities
Jumlah Kewajiban
4.537.815.413
5.418.035.442
Total Liabilities
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH
MINORITY INTEREST IN NET ASSETS
ANAK PERUSAHAAN
104.893.468
2b,21
108.040.175
OF SUBSIDIARIES
EKUITAS
EQUITY Share capital - Rp 100 par value per share
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Authorized - 32,000,000,000 shares *)
Modal dasar - 32.000.000.000 saham *)
Issued and fully paid-15,799,456,267
Ditempatkan dan disetor penuh - 15.799.456.267 (2008: 15.547.357.080) saham
1.579.945.626
Tambahan modal disetor - Bersih
114.702.092
25
1.554.735.708
2v,25
106.511.268
Additional paid-in capital - Net Difference in value arising from restructuring
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
(2008: 15,547,357,080) shares
(
17.654.084)
2r
(
17.654.084)
of entities under common control Retained earnings
Saldo laba 3.494.120
3.494.120
Appropriated
277.962.004
61.527.192
Unappropriated
Jumlah Ekuitas
1.958.449.758
1.708.614.204
Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
6.601.158.639
7.234.689.821
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunannya
*) Angka penuh Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan.
In full amount *) See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
117
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Ekshibit B
Exhibit B
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
TAHUN YANG BERAKHIR
YEARS ENDED
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
31 DECEMBER 2009 AND 2008
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 2009
Notes
2008
PENDAPATAN
2.727.511.498
2o,26,34b
2.948.679.766
REVENUES
BEBAN PENDAPATAN
2.371.033.784 2m,o,27,34b 2.441.292.747
COST OF REVENUES
LABA KOTOR
356.477.714
BEBAN USAHA
287.089.969
LABA USAHA
2m,o,q,28
69.387.745
507.387.019
GROSS INCOME
331.256.201
OPERATING EXPENSES
176.130.818
OPERATING INCOME
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
OTHER INCOME (CHARGES) 95.700.377
2g,4,29
Lain-lain - Bersih
229.649.773
2d,30
Penghasilan (Beban) Lain-Lain - Bersih
325.350.150
Pendapatan hasil investasi
112.917.041 473.707.184)
Others - Net
(
360.790.143)
Other Income (Charges) - Net
BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN
INCOME FROM ASSOCIATES
ASOSIASI
4.139.485
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
2k,11a
398.877.380
BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN
17.158.261 (
167.501.064)
2p
Kini
84.290.332
19c
Tangguhan
97.262.814
19c
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
INCOME (LOSS) BEFORE TAX INCOME TAX EXPENSES (BENEFIT)
(
181.553.146
Current
67.478.542)
Deferred
8.030.330
Total Income Tax Expenses INCOME (LOSS) AFTER INCOME TAX
PENGHASILAN SEBELUM HAK
EXPENSE BEFORE MINORITY
MINORITAS
LABA (RUGI) BERSIH
COMPANIES
75.508.872
LABA (RUGI) BERSIH SETELAH BEBAN PAJAK
HAK MINORITAS
Income from investments
(
217.324.234 (
889.422)
2b
216.434.812
INTEREST
(
175.531.394)
(
4.592.448)
MINORITY INTEREST
(
180.123.842)
NET INCOME (LOSS)
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
14
2t,31
(
12)
NET INCOME (LOSS) PER SHARE
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DILUSIAN
14
2t,31
(
11)
DILUTED NET INCOME (LOSS) PER SHARE
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan.
118
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
119
(
Selisih
Note 25
Catatan 25 /
1.579.945.626
-
25.209.918
1.554.735.708
114.702.092
-
8.190.824
106.511.268
-
-
50.875.375
55.635.893
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan.
Saldo per 31 Desember 2009
Laba bersih tahun berjalan
Tambahan modal disetor
Saldo per 31 Desember 2008
-
-
ditahan tahun 2007
156.925.770
1.397.809.938
Rugi bersih tahun berjalan
Penyisihan untuk laba
Tambahan modal disetor
Saldo per 31 Desember 2007
capital - Net
Share capital
(
(
17.654.084)
-
-
17.654.084)
-
-
-
17.654.084)
control
common
under
Additional paid-in
of entities
disetor - Bersih/
Modal saham/
restructuring
Tambahan modal
arising from
in value
Difference
sepengendali/
entitas
restrukturisasi
transaksi
Saldo laba/
3.494.120
-
-
3.494.120
-
-
-
3.494.120
Appropriated
penggunaannya/
(
(
1.958.449.758
216.434.812
33.400.742
1.708.614.204
180.123.842)
4.755.731
207.801.145
1.676.181.170
equity
Total
Jumlah ekuitas/
Balance as of 31 December 2009
Net loss for the year
Additional paid-in capital
Balance as of 31 December 2008
Net loss for the year
year 2007
Appropriation for general reserve
Additional paid-in capital
Balance as of 31 December 2007
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
277.962.004
216.434.812
-
61.527.192
180.123.842)
4.755.731
-
236.895.303
Unappropriated
penggunaannya/
Belum ditentukan
Telah ditentukan
Retained earnings
(Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
nilai
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 DAN 2008
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
TAHUN YANG BERAKHIR
AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
DAN ANAK PERUSAHAAN
Exhibit C
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk
Ekshibit C
in Indonesian Language
These Financial Statements are Originally Issued
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language Ekshibit D
Exhibit D
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
AND FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
31 DECEMBER 2009 DAN 2008
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2009
2008
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan dan pihak ketiga
2.562.095.348
2.668.896.194
Pembayaran kepada pemasok
( 1.855.990.515) ( 2.661.525.655)
Pembayaran kepada karyawan
(
Penerimaan bunga
623.130.575) ( 35.913.508
511.154.054) 93.071.058
Payments to vendors Payments to employees Interest receipts (Payments to) receipts from
(Pembayaran) penerimaan dari pihak hubungan istimewa
Receipts from customers and third parties
993.707.537
related parties
(
213.531.092)
Pembayaran bunga dan beban keuangan
(
136.692.759) (
59.326.122)
Payments of interest and financial charges
Pembayaran pajak penghasilan badan
(
120.108.001) (
113.936.052)
Payments for corporate income tax
(
351.444.086)
409.732.906
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi
Net cash flows (used in) provided by
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Penerimaan dana trust Perolehan aset tetap
131.832.771 (
Penjualan aset tetap
292.462.095) ( 14.641.269
(
Pelepasan perusahaan asosiasi Pendanaan usaha di perusahaan lain
Receipt from trust fund
-
-
Penerimaan (pembayaran) investasi jangka panjang Pendanaan investasi jangka pendek
992.402.511) 337.811
(
159.859)
51.422.302)
36.433.488
67.964.631
1.684.328
394.755.858
(
60.000.000)
265.310.132
( 1.014.106.743)
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN 270.807.561
169.432.639
dan dana pelunasan bunga obligasi
203.723.424
(
17.625.000)
Disposals of associate company Trade financing in other companies
investing activities
Receipts from short-term bank loans and settlement funds of bond interest Receipts from (payments of)
Penerimaan (pembayaran) hutang (
614.564.984) ( 1.190.654.342)
Pembayaran untuk bank garansi
-
(
Pembayaran untuk pinjaman bank
-
(
Penerimaan dari hutang obligasi
-
Penerimaan (pembayaran) dividen
205.348
Penerimaan dari hutang sewa pembiayaan
11.218.480) 61.514.463) 200.000.000
(
30.060)
related parties Payments for bank guarantees Payments for bank loans Receipts from bond payable Dividend (payments) receipts Receipts from customer financing loans
67.522.944
114.347.583
72.305.707) (
797.262.123)
financing activities
158.439.661) ( 1.401.635.960)
AND CASH EQUIVALENTS
Arus kas bersih digunakan untuk
Net cash flows used in (
PENURUNAN BERSIH DALAM
NET DECREASE IN CASH (
DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS
Short-term trade investment activities
Receipts (payments) of deposits
Penerimaan (pembayaran) jaminan
KAS DAN SETARA KAS
Disposals of property and equipment Receipts (payments) from long-term investments
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan pinjaman bank jangka pendek
aktivitas pendanaan
Acquisition of property and equipment
Net cash flows provided by (used in)
aktivitas investasi
pihak hubungan istimewa
operating activities
EFFECT OF CHANGES IN FOREIGN EXCHANGE 925.029
(
6.847.486)
RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
471.722.840
1.880.206.286
CASH AND CASH EQUIVALENT AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
314.208.208
471.722.840
CASH AND CASH EQUIVALENT AT END OF THE YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan.
120
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E
Exhibit E
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL a. Establishment and General Information
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta Notaris No. 4 tanggal 1 Februari 2001 yang dibuat di hadapan Mohamad Rasjid Umar, SH, Notaris di Balikpapan. Akta pendirian ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-22.HT.01.01.TH 2002 tanggal 21 Januari 2002. Perusahaan telah mengadakan perubahan anggaran dasar berdasarkan Akta Notaris No. 15 tanggal 7 Oktober 2009, yang dibuat dihadapan Yulia, SH, Notaris di Jakarta tentang penyesuaian seluruh anggaran dasar Perusahaan dengan peraturan Bapepem No. IX.J.1, lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak azasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU51891.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 27 Oktober 2009 dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHUAH.01.10-21135 tanggal 24 Nopember 2009. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 43 tanggal 1 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Yulia, SH., Notaris di Jakarta, tentang peningkatan modal Perusahaan karena konversi waran. Akta tersebut telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-22 625 tanggal 14 Desember 2009.
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (the “Company”) was established based on Notarial deed No. 4 dated 1 February 2001 of Mohamad Rasjid Umar, SH, Notary in Balikpapan. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by its decision letter No. C-22.HT.01.01.TH 2002 dated 21 January 2002. The Company has amended its articles of association by Notarial deed No. 15 dated 7 October 2009, by Yulia, SH, Notary in Jakarta concerning adaptation of the entire articles of association of the Company with the Bapepem regulations No. IX.J.1, supplement by decision of Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution No. Kep-179/BL/2008 dated 14 May 2008, on principles of the Articles of Association of the Company that Makes Public Offering of Equity Securities and Public Companies. Amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia in its decision letter. AHU-51891.AH.01.02.Tahun 2009 dated 27 October 2009 and receipt of the amendment from the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-21135 dated 24 November 2009. Articles of Association have been amended several times, most recently based on Notarial deed No. 43 dated 1 October 2009, by Yulia, SH., Notary in Jakarta, concerning increased on the capital of the Company related to conversion of warrants. The deed was obtained Acceptance Notification amendment from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-22 625 dated 14 December 2009.
Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan konstruksi bangunan, infrastruktur, industry, pabrik, perdagangan dan jasa.
Based on article 3 the Company’s article of association, the Company’s scope of activities consist of design, engineering, procurement and construction of buildings, infrastructure, industry, manufacturing, trade and services.
Kantor pusat Perusahaan berada di Gedung BRI II Lantai 30-31, Jalan Jendral Sudirman Kav. 44-46, dan lokasi utama kegiatan usaha Perusahaan di Jakarta, sedangkan proyek-proyek terutama berlokasi di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
The Company’s head office is located at BRI II Building, 30-31st floor, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 44-46, and main location of the Company’s operations is in Jakarta, while the projects are located in Java, Sumatera, Kalimantan, and Sulawesi.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
121
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/2
Exhibit E/2
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan)
1.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
c. Dewan Komisaris dan Direksi
On 3 October 2006, the Company obtained the effective declaration from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam – LK) by its Decree No. S2260/BL/2006 for the Company’s initial public offering of 5,000,000,000 ordinary shares, with nominal value Rp 100 (full amount) of each shares that offered to public at Rp 110 (full amount) each. On 16 October 2006, the Company’s shares have been listed in the Jakarta Stock Exchange. c. Boards of Commissioners, and Directors
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dalam akta No. 47 tanggal 29 September 2009, Notaris Yulia SH, para pemegang saham telah menyetujui pengunduran diri Hendrik Tee sebagai Komisaris Utama dan mengangkat Richard Harjani sebagai pengganti. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Based on the resolution of shareholder’s meeting as stated in deed No. 47 dated 29 September 2009 of Notary Yulia SH, the shareholders’ are agreed of resignation Hendrik Tee as President Commisioner and replace its with Richard Harjani. As of 31 December 2009 and 2008, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows:
2009
2008
Richard Harjani Siswanto
Hendrik Tee Richard Harjani Siswanto
Sidarta Sidik Andre Purnawan Shi Hong Chao Julius Edy Wibowo FX. Agus Edyono
Sidarta Sidik Andre Purnawan Chua Thiam Joo Shi Hong Chao F.X Agus Edyono
(Tidak terafiliasi / Unaffiliated )
(Tidak terafiliasi / Unaffiliated )
Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris (Independen) Direktur Presiden Direktur Direktur
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Perusahaan telah membentuk susunan Komite Audit sebagai berikut:
2008
Siswanto Suroso Wiryadi Tanudjaja
Siswanto Suroso Wiryadi Tanudjaja
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner (Independent) Directors President Director Directors
On 31 December 2009 and 2008, the Company established an Audit Committee with the following members:
2009
Jumlah gaji dan tunjangan direksi dan komisaris Perusahaan dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 sebesar Rp 13.679.939 dan US$ 417.677 (2008: Rp 12.847.847 dan US$ 475.828).
122
GENERAL (Continued) b. Company’s Public Offering
Pada tanggal 3 Oktober 2006, Perusahaan telah memperoleh Pernyataan efektif dari ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) melalui surat No. S-2260/BL/2006 untuk melakukan penawaran perdana saham kepada masyarakat sejumlah 5.000.000.000 saham biasa atas nama, dengan nilai nominal Rp 100 (angka penuh) setiap saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 110 (angka penuh). Pada tanggal 16 Oktober 2006, saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Jakarta.
Ketua Anggota
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Chairman Members
Total salaries and allowances for Company and its subsidiaries’ directors and commissioners for the year ended 31 December 2009 amounted to Rp 13,679,939 and US$ 417,677 (2008: Rp 12,847,847 and US$ 475,828).
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/3
Exhibit E/3
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
U M U M (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
c. Dewan Komisaris dan Direksi (Lanjutan) Untuk 2009, (2008: (2008:
c. Boards of (Continued)
and
Directors
For the year ended 31 December 2009, the average number of the group’s permanent employees are 1,026 (2008: 908) and for the Company are average 32 (2009: 42).
tahun yang berakhir tanggal 31 Desember jumlah rata-rata karyawan tetap 1.026 908) untuk grup dan rata-rata berjumlah 32 42) untuk Perusahaan.
d. Anak Perusahaan
Commissioners,
d. Subsidiaries
Perusahaan memiliki investasi baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham beberapa anak perusahaan, dengan rincian sebagai berikut :
The Company has direct and indirect investments of more than 50% of ownership in the subsidiaries as follows :
Tahun /Year
Kepemilikan secara langsung/ Direct ownership
PT Maxima Infrastruktur dan anak perusahaan / and subsidiaries
Kedudukan/ Domicile
Beroperasi operasional/ Commercial operational commenced
Kegiatan usaha/ Business activities
Industri, perdagangan, jasa, pembangunan, kontraktor, pertambangan, keagenan, pertanian dan pengangkutan/ Industry, trading, service, construction, contractor, mining, agency, agriculture and transportation.
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah aktiva/ Total assets
2009
2008
2009
2008
99,99%
99,99%
799.607.870
100%
-
1.896.282.636
-
100%
-
1.548.712.989
-
2005
2001
Harvest Star Holding British Virgin Limited. (Harvest) - 1) Island
2009
-
Investasi/ Investment
Radianz Investment Limited. (Radianz) 1)
British Virgin Island
2009
-
Investasi/ Investment
Manunggal (Beijing) Int'l Trading Co. Ltd . 3)
Beijing
2008
-
Perdagangan/ Trading
100%
100%
17.687.105
44.352.865
Singapura/ Singapore
2007
-
Jasa perekayasaan bangunan pabrik/ Industrial Plant Engineering Services
100%
100%
55.557.037
60.080.703
-
Pertambangan, perdagangan, pembangunan, perindustrian dan pengangkutan/ Mining, trading, development, industry and transportation.
91%
91%
-
TAME Turnkey Contracting Pte. Ltd . 2,3)
PT Karang Asem Manunggal Power . 2,3,5)
Jakarta
Mulai dimiliki / Ownership commenced
Jakarta
2008
824.434.166
-
Truba Manunggal 2009 Annual Report
123
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/4
Exhibit E/4
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
d. Anak Perusahaan (Lanjutan)
GENERAL (Continued) d. Subsidiaries (Continued)
Tahun / Year
Kepemilikan secara tidak langsung/ Indirect ownership
Kedudukan/ Domicile
Mulai dimiliki / Ownership commenced
Beroperasi operasional/ commercial operational commenced
Kegiatan usaha/ Business activities
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2009 2008
Jumlah aktiva/ Total assets 2009
2008
Melalui MIS/Through MIS
2006
Perdagangan, pembangunan, perindustrian dan pertambangan/ Trade business, construction, industry and mining.
90,10%
90,10%
185.117.990
172.739.882
2007
-
Pertambangan, pembangunan dan konstruksi/ Mining, construction and contractor.
70,00%
70,00%
15.380.610
17.858.079
Singapura/ Singapore
2009
-
Perdagangan umum, investasi/ General Trading, investment
100%
-
PT Central Daya Energi (CDE).
Jakarta
2008
2008
Jual beli tenaga listrik/ Business in sale and purchase of electric power
94,95%
99% - 4)
PT Manunggal Power (MP) dan anak perusahaan/ and subsidiaries
Jakarta
2006
2006
Pembangunan, perdagangan, jasa dan pertambangan/ Construction, trading, mining and services.
95,00%
Jakarta
2007
2004
Jual beli tenaga listrik/ Business in sale and purchase of electric power,
PT Manunggal Multi Energi (MME)
Jakarta
2006
PT Truba Segihan Utama (TSU) 3)
Jakarta
Melalui Harvest /Through Harvest CDE International Pte. Ltd. (CDEI) - 2)
1.950.908.807
-
Melalui CDEI/Through CDEI 1.526.307.739
1.312.846.055
99.99% - 4)
956.403.193
2.577.234.923
67,46%
67,46%
185.934.304
99,98%
-
Melalui MP /Through MP PT Menamas Mitra Energi (Menamas) PT Manunggal Power Utama (2) Catatan / Notes: 1) Induk perusahaan / Holding company 2) Belum beroperasi komersial / No yet commercial operation (Dormant company) 3) Tidak diaudit / unaudited 4) Tahun 2008 dikonsolidasi oleh Perusahaan atau anak perusahaan lainnya / In 2008, have been consolidated by the Company or others subsidiaries. 5) Perusahaan belum melakukan penyetoran modal atas investasi tersebut/ The Company not yet paid for this investment
124
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
-
190.607.136 -
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/5
Exhibit E/5
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
d. Anak Perusahaan (Lanjutan)
GENERAL (Continued) d. Subsidiaries (Continued)
Tahun / Year
Kepemilikan secara tidak langsung/ Indirect ownership
Kedudukan/ Domicile
Mulai dimiliki / Ownership commenced
Beroperasi operasional/ commercial operational commenced
Kegiatan usaha/ Business activities
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2009
2008
Jumlah aktiva/ Total assets 2009
2008
Melalui /Through Radianz Manunggal Infrasolusi International Pte.Ltd. (MIFI) - 1)
Singapura / Singapore
2009
-
Perusahaan investasi / Investment company
100,00%
-
-
Rancang bangun, perekayasaan, konstruksi bangunan, infrastruktur/ Development, engineering, building construction, infrastructure.
95%
-
99,99%
99.99% - 4)
99,99%
99,99%
1.572.046.518
-
Melalui /Through MIFI
PT Manunggal Infrasolusi Utama (MIFU) - 2)
Jakarta
2009
1.591.023.595
-
Melalui /Through MIFU
PT Manunggal Infrasolusi (MIF) dan anak perusahaan / and subsidiaries
Jakarta
2009
2006
Perdagangan, pembangunan, real estate, industri, percetakan, agrobisnis, pertambangan, jasa dan angkutan / Trading, construction, real estate, industry, printing, agrobusiness, mining, services and transportation.
3.579.237.965
3.852.063.643
Melalui MIF/Through MIF
PT Manunggal Engineering (ME)
Jakarta
2006
2006
Rancang bangun, perekayasaan, konstruksi bangunan, infrastruktur/ Development, engineering, building construction, infrastructure.
434.038.983
504.597.707
Catatan / Notes: 1) Induk perusahaan / Holding company 2) Belum beroperasi komersial / No yet commercial operation (Dormant company) 3) Tidak diaudit / unaudited 4) Tahun 2008 dikonsolidasi oleh Perusahaan atau anak perusahaan lainnya / In 2008, have been consolidated by the Company or others subsidiaries. 5) Perusahaan belum melakukan penyetoran modal atas investasi tersebut/ The Company not yet paid for this investment
Truba Manunggal 2009 Annual Report
125
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/6
Exhibit E/6
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
d. Anak Perusahaan (Lanjutan)
GENERAL (Continued) d. Subsidiaries (Continued)
Tahun / Year
Kepemilikan secara tidak langsung/ Indirect ownership
Kedudukan/ Domicile
Mulai dimiliki / Ownership commenced
Beroperasi operasional/ commercial operational commenced
Kegiatan usaha/ Business activities
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah aktiva/ Total assets
2009
2008
2009
1976
Kontraktor umum, perencanaan teknik, instalasi dan keagenan/ General contractor, technical designing, installation and agency.
96,00%
96,00%
3.077.008.791
2007
Pembangunan, perdagangan, industri, pertambangan dan jasa/ Development, trading, industry, mining and services.
99,99%
99,99%
12.967.107
100%
100%
2008
Melalui MIF/Through MIF
PT Truba Jaya Engineering (TJE) dan anak perusahaan/ and subsidiaries
PT Suar Alam Engineering 2,3)
Jakarta
Jakarta
2006
2007
3.296.905.303
25.809.572
Melalui TJE/Through TJE
Truba Jurong Engineering Pte. Ltd.
Singapura/ Singapore
1998
1998
Kontraktor umum, jasa konsultasi konstruksi, dan jasa pengadaan/ General contractor, construction consulting and procurement services.
PT Anugerah Binaprakasa
Tangerang
1999
1999
Produksi dan pemasaran klorin/ Production and marketing of chlorine.
95,00%
PT Gading Megah
Jakarta
1987
1987
Pemasaran produk kimia/ Marketing of chemical products.
PT Prasada Samya Mukti
Jakarta
1989
1989
PT Truba Mandiri Pekanbaru
2001
2001
170.540
193.444
95,00%
16.236.369
13.768.191
99,90%
99,90%
609.606
1.543.352
Kontraktor umum/ General contractor
55,87%
55,87%
28.179.216
24.791.782
Kontraktor umum/ General contractor.
70,00%
70,00%
33.174.821
16.914.690
Catatan / Notes: 1) Induk perusahaan / Holding company 2) Belum beroperasi komersial / No yet commercial operation (Dormant company) 3) Tidak diaudit / unaudited 4) Tahun 2008 dikonsolidasi oleh Perusahaan atau anak perusahaan lainnya / In 2008, have been consolidated by the Company or others subsidiaries. 5) Perusahaan belum melakukan penyetoran modal atas investasi tersebut/ The Company not yet paid for this investment
126
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/7
Exhibit E/7
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan) e. Investasi dan Akuisisi
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL (Continued) e. Investment and Acquisition
Pada tanggal 29 Mei 2009, Perusahaan melakukan penyertaan saham di Harvest Star Holding Limited (Harvest) di Negara British Virgin Island. Harvest memiliki modal dasar 5.000.000 lembar saham dengan nilai nominal 1 US $ per saham dimana untuk saham yang sudah disetor sebanyak 1 lembar dan dimiliki oleh Perusahaan.
On 29 May 2009, the Company had invested in shares on Harvest Star Holding Limited (Harvest) in British Virgin Island. Harvest has authorized capital 5,000,000 shares with par value 1 US$ per share that for 1 shares paid in and owned by the Company.
Pada tanggal 17 Juli 2009, Harvest, anak perusahaan, telah melakukan penyertaan saham biasa 1 lembar saham biasa senilai 1 US$ per lembar saham di CDE International Pte. Ltd., dengan persentase kepemilikan sebesar 100%.
On 17 July, 2009, Harvest, a subsidiary, had invested, 1 common shares with value 1 US$ per share in CDE International Pte. Ltd. and percentage of ownership 100%.
Pada tanggal 1 Juli 2009, Perusahaan telah melakukan penyertaan saham di Radianz Investment Limited (Radianz) di Negara British Virgin Island, 1 lembar saham senilai 1 US$ per lembar saham dengan persentase kepemilikan 100%.
On 1 July, 2009, the Company had invested in shares on Radianz Investment Limited (Radianz) in British Virgin Island, 1 share with value 1 US$ per share with 100% percentage of ownership.
Pada tanggal 10 Juli 2009, Radianz, anak perusahaan telah melakukan penyertaan saham biasa 1 lembar saham biasa senilai 1 US$ per lembar saham di Manunggal Infrasolusi International Pte. Ltd., (MIFI) dengan persentase kepemilikan 100%.
On 10 July, 2009, Radianz, a subsidiary, had invested in 1 common share with value 1 US$ to Manunggal Infrasolusi International Pte. Ltd., (MIFI) with percentage of ownership 100%.
Pada tanggal 19 Juni 2009, MP, anak perusahaan telah melakukan penyertaan 1 lembar saham biasa di Harvest senilai 1 US$ per lembar. MP memiliki persentase kepemilikan sebesar 100% di Harvest.
On June 19, 2009, MP, a subsidiary had invested 1 share of common shares in Harvest with value at 1 US$ per share. MP has fully ownership with percentage of 100% in Harvest.
Berdasarkan Akta No. 8 tanggal 2 Juli 2009 yang dibuat dihadapan Yulia, SH., dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusannya No. AHU30536.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 3 Juli 2009, PT Manunggal Infrasolusi (MIF), anak Perusahaan, telah mendirikan PT Manunggal Infrasolusi Utama (MIFU) dengan kepemilikan sejumlah 249.975 saham dengan harga perlembar Rp 100,00 atau sebesar Rp 24.997,5 dan Perusahaan sebesar 25 saham atau sebesar Rp 2,5.
Based on Deed No. 8 dated 2 July 2009, of Yulia, SH., which has been legalized by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree No. AHU-30536.AH.01.01. Year 2009 dated 3 July 2009, PT Manunggal Infrasolusi (MIF), a Company’s subsidiary, has established PT Manunggal Infrasolusi Utama (MIFU) with the ownership at 249,975 shares at value Rp 100 per share or Rp 24,997.5 and the Company ownership at 25 shares or Rp 2.5.
Berdasarkan Akta No. 1 tanggal 10 Juli 2009 yang dibuat dihadapan Widya Agustyna, SH., dan telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHUAH.01.10-10362 tanggal 15 Juli 2009, MIF mengalihkan sahamnya yang ada pada MIFU kepada Perusahaan sebanyak 124.975 saham dan 1 saham kepada PT Mandala Kapital (MK), sehingga susunan pemegang saham MIFU menjadi Perusahaan dengan jumlah 125.000 saham, MIF dengan jumlah 124.999 saham dan MK dengan jumlah 1 saham. Pengalihan saham ini menggunakan nilai buku.
Based on Deed No. 1 dated 10 July 2009, made before Widya Agustyna, SH. ,which has been received its Receipt of Notice of Changes in Corporate Data from the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHUAH.01.10-10362 dated 15 Juli 2009,MIF agreed to transfer 124.975 shares of the ownership in MIFU to the Company and 1 share to PT Mandala Kapital (MK), therefore the member of MIFU’s shareholders are the Company 125.000 shares, MIF 124.999 shares and MK 1 share. This share transfered used book value.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
127
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/8
Exhibit E/8
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan) e. Investasi dan Akuisisi (Lanjutan)
128
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL (Continued) e. Investment and Acquisition (Continued)
Berdasarkan Akta No. 37 tanggal 13 Juli 2009 yang dibuat dihadapan Yulia, SH., yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-34460.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 22 Juli 2009 dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-10362 tanggal 15 Juli 2009. MIF kembali mengalihkan seluruh sahamnya yang ada di MIFU kepada Perusahaan sebesar 124.999 saham sehingga susunan pemegang saham MIFU adalah Perusahaan sejumlah 249.999 saham dan MK sejumlah 1 saham. Pada tanggal ini juga terjadi peningkatan modal dasar dari Rp 50.000 menjadi Rp 1.519.996.000 dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 25.000 menjadi Rp 379.999.000 dan Perusahaan mengambil bagian dalam peningkatan modal tersebut sebesar Rp 379.974.000.
Based on Deed No. 37 dated 13 July 2009, of Yulia, SH., which has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree number No. AHU-34460.AH.01.02.Year 2009 dated 22 July 2009 and received its Receipt of Notice of Changes in Corporate Data number No. AHU-AH.01.10-10362 dated 15 July 2009. MIF has transferred all of its ownership of 124.999 shares in MIFU to the Company, therefore the member of MIFU’s shareholders consist of the Company with 249.999 shares and MK with 1 share. On this date, MIFU has increased its authorized capital from Rp 50.000 to Rp 1.519.996.000, the issued capital and paid up capital from Rp 25.000 to Rp 379.999.000. The Company involved to increase the capital by paid Rp 379.974.000.
Berdasarkan Akta No. 80 tanggal 22 Juli 2009 yang dibuat dihadapan Yulia, SH., dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-41504.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 26 Agustus 2009 dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-19620 tanggal 05 Nopember 2009, para pemegang saham menyetujui untuk pengalihan 1.899.995.000 saham MIFU milik Perusahaan kepada Manunggal Infrasolusi International Pte. Ltd. (MIFI). Pengalihan saham ini menggunakan nilai buku.
Based on Deed No. 80 dated 22 July 2009 of Yulia, SH., which had been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree Year AHU-41504.AH.01.02.Year 2009 dated 26 August 2009 and received its Receipt of Notice of Changes in Corporate Data number AHUAH.01.10-19620 dated 05 November 2009, the shareholders agreed to transfer 1,899,995,000 shares of MIFU’s that owned by the Company to Manunggal Infrasolusi International Pte. Ltd. (MIFI). This share transfered used book value
Berdasarkan Akta No. 86 tanggal 24 Juli 2009 yang dibuat dihadapan Yulia, SH., dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-41504.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 26 Agustus 2009, Perusahaan mengalihkan 1.709.995.000 sahamnya dalam MIFU kepada MIFI. Pengalihan saham ini menggunakan nilai buku.
Based on Deed No. 86 dated 24 July 2009 of Yulia, SH., which had been been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree No. AHU41504.AH.01.02.Year 2009 dated 26 August 2009, Company agreed to transfer 1,709,995,000 shares of its ownership in MIFU to MIFI. This shares transfered used book value.
Berdasarkan Akta No. 21 tanggal 13 Agustus 2009 yang dibuat dihadapan Yulia, SH., dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-41504.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 26 Agustus 2009, kepemilikan saham di MIFU adalah Perusahaan dengan jumlah 189.999.500 saham dan MIFI dengan jumlah 3.609.990.500 saham.
Based on Deed No. 21 dated 13 August 2009, of Yulia, SH., which has been approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree No. AHU-41504.AH.01.02.Year 2009 dated 26 August 2009, shareholders of MIFU are Company with 189,999,500 shares and MIFI with 3,609,990,500 shares.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/9
Exhibit E/9
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan) e. Investasi dan Akuisisi (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL (Continued) e.
Investment and Acquisition (Continued)
Berdasarkan Akta No. 72 tanggal 21 Juli 2009 yang dibuat dihadapan Yulia, SH., dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-39281.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 13 Agustus 2009, TAME Investments mengalihkan 256.239 sahamnya dalam PT Central Daya Energi (CDE) kepada PT Manunggal Power dan 2.003 sahamnya kepada CDEI. Pengalihan saham ini menggunakan nilai buku. Pada tanggal ini juga CDE meningkatkan modal ditempatkan dan modal disetornya dari Rp 2.517.854 menjadi Rp 4.998.994. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor ini, seluruhnya diambil bagian oleh CDE International Pte. Ltd. (CDEI).
Based on Deed No. 72 dated 21 July 2009 of Yulia, SH., which has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree number AHU-39281.AH.01.02. Year 2009 dated 13 August 2009, TAME Investments has transferred 256,239 shares of its ownership in PT Central Daya Energi (CDE) to PT Manunggal Power and 2.003 shares of its ownership in CDE to CDEI. This share transfered used book value. On this date, CDE has increased its issued capital and paid up capital from Rp 2,517,854 to Rp 4,998,994. The increase in issued capital and paid up capital has fully subscribed and paid by CDEI.
Berdasarkan Akta No. 87 tanggal 24 Juli 2009 yang dibuat dihadapan Yulia, SH., dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-39281.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 13 Agustus 2009, CDE melakukan peningkatan modal dasar dari Rp 10.071.418 menjadi Rp 197.953.918 dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 4.998.994 menjadi Rp 49.488.479 dimana peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut diambil bagian oleh CDEI.
Based on Deed No. 87 dated 24 July 2009 of Yulia, SH., which had been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree No. AHU-39281.AH.01.02. Year 2009 dated 13 August 2009, CDE has increased their authorized capital from Rp 10,071,418 to Rp 197,953,918, and also increased their issued capital and paid up capital from Rp 4,998,994 to Rp 49,488,479. The increase of issued capital and paid up capital has fully subscribed and paid by CDEI.
Berdasarkan Akta No. 8 tanggal 21 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Widya Agustyna, SH., CDE kembali melakukan peningkatan modal dasar dari Rp 197.953.918 menjadi Rp 1.256.818.904 dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 49.488.479 menjadi Rp 628.409.452. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut diambil bagian oleh CDEI dan PT Manunggal Power.
Based on Deed No. 8 dated 21 December 2009, of Widya Agustyna, SH., CDE has increased its authorized capital from Rp 197,953,918 to Rp 1.256.818.904 and also increased its issued capital and paid up capital from Rp 49,488,479 to Rp 628,409,452. The increase of issued capital and paid up capital has fully subscribed and paid by CDEI and PT Manunggal Power.
Berdasarkan Akta No. 3 tanggal 16 Juli 2009 yang dibuat dihadapan Widya Agustyna, SH., dan telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.1012783 tanggal 11 Agustus 2009, Perusahaan mengalihan 190.000 saham miliknya dalam MIF kepada MIFU. Pengalihan saham ini menggunakan nilai buku.
Based on Deed No. 3 dated 16 July 2009, of Widya Agustyna, SH., which has been received its Receipt of Notice of Changes in Corporate Data from the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia number AHU-AH.01.10-12783 dated 11 August 2009, Company has transferred 190,000 shares of its ownership in MIF to MIFU. This share transfered used book value.
Berdasarkan Akta No. 70 tanggal 21 Juli 2009 yang dibuat dihadapan Yulia, SH., dan telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-12783 tanggal 11 Agustus 2009 Perusahaan kembali mengalihkan 189.999 sahamnya dalam MIF kepada MIFU. Pengalihan saham ini menggunakan nilai buku.
Based on Deed No. 70 dated 21 July 2009, of Yulia, SH., which has been received its Receipt of Notice of Changes in Corporate Data from the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-12783 dated 11 August 2009, the Company has transferred 189,999 shares of its ownership in MIF to MIFU. This share transfered used book value.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
129
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/10 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan) e. Investasi dan Akuisisi (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL (Continued) e. Investment and Acquisition
Berdasarkan Akta No. 76 tanggal 26 Maret 2008 yang dibuat dihadapan Suwarni Sukiman, SH., dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-18890.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 16 April 2008, Perusahaan melakukan penyertaan saham dalam PT Karangasem Manunggal Power dengan kepemilikan 455 saham, dengan jumlah Rp 455.000. Anak perusahaan tersebut belum beroperasi secara komersial dan belum dikonsolidasi karena tidak material.
Based on Deed No. 76 dated 26 March 2008 of Suwarni Sukiman, SH., which has been legalized by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree number AHU18890.AH.01.01.Year 2008 dated 16 April 2008. The Company invested the share in PT Karangasem Manunggal Power in the amount of to 455 shares or Rp 455,000. This subsidiary has not commenced their commercial operation and not consolidated due to immaterial.
Berdasarkan Akta No. 19 tanggal 14 September 2009 yang dibuat dihadapan Yulia, SH., dan telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHUAH.01.10-19270 tanggal 2 Nopember 2009, Perusahaan mengalihkan sebanyak 124.999 saham miliknya dalam MP kepada CDEI. Pengalihan saham
Based on Deed No. 19 dated 14 September 2009, of Yulia, SH., which had been received its Receipt of Notice of Changes in Corporate Data from the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-19270 dated 2 November 2009, Company has transferred 124,999 shares of its ownership in MP to CDEI. This share
Berdasarkan Akta No. 36 tanggal 17 September 2009 yang dibuat dihadapan Yulia, SH., dan telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHUAH.01.10-23764 tanggal 30 Desember 2009, Perusahaan kembali mengalihkan sebanyak 112.501 saham miliknya dalam MP kepada CDEI. Pengalihan
Based on Deed No. 36 dated 17 September 2009, of Yulia, SH., which had been received its Receipt of Notice of Changes in Corporate Data from the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-23764 dated 30 December 2009, Company has transferred 112,501 shares of its ownership in MP to CDEI. This
Pada tanggal 22 Pebruari 2008, Perusahaan melakukan penyertaan saham biasa kepada Manunggal (Beijing) Int’l Trading Co Ltd. senilai RMB 5.000.000 (angka penuh) atau senilai Rp 6.559.600.
On February 22 2008, the Company has invested its ownership in Manunggal Beijing Int’l Trading Co Ltd. in the amount of to RMB 5,000,000 (full amount) or equivalent Rp 6,559,600.
ini menggunakan nilai buku.
saham ini menggunakan nilai buku.
130
Exhibit E/10
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
transfered used book value.
share transfered used book value.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/11
Exhibit E/11
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES
Rangkuman dari kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan, yang mempengaruhi penyajian dari laporan keuangan dan hasil usaha, seperti dibawah ini:
A summary of significant accounting policies adopted by the Company and its subsidiary, which affects the determination of its financial positions and results of its operations, is presented below.
a. Dasar Pengukuran dan Keuangan Konsolidasi
a. Basis
Penyusunan
Laporan
of Measurement and Preparation Consolidated Financial Statements
of
Laporan keuangan konsolidasi ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Konstruksi yang dikeluarkan oleh Bapepam-Lembaga Keuangan.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia which include Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) which are implemented by Indonesian Institute of Accountants, Regulations No. VIII.G.7 (Revised 2000) imposed by the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) regarding “Guidelines on the Presentation of Financial Statements” and SE02/PM/2002 regarding Guidelines for Presentation and Disclosure in Issuers or Construction Industry of Public Companies’ Financial Statements as issued by Capital Market Supervisory Agency-Financial Institution.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah konsep biaya perolehan (historical cost concept), kecuali sebagaimana diungkapkan pada kebijakan akuntansi ini. Sebagai contoh, investasi pada efek yang diklasifikasikan sebagai efek yang tersedia untuk dijual “diperdagangkan” yang dinyatakan sebesar nilai wajar dan aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas konsolidasi.
The basis of measurement and preparation of the consolidated financial statements is the historical cost concept, unless otherwise stated. For example, investment in securities classified as securities available for sale is stated at fair value and certain property and equipment have been revalued in line with existing government regulations. The consolidated financial statements have been prepared using the accruals method, except for consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The consolodated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah (Rp).
The reporting currency used in the preparation of these consolidated financial statements is the Rupiah (Rp).
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
b. Principles of Consolidation
Seluruh nilai dalam laporan keuangan konsolidasi ini kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi ribuan Rupiah yang terdekat.
All amounts in these consolidated financial statements unless otherwise stated, are rounded off to the nearest thousand Rupiah.
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dalam dan luar negeri yang lebih dari 50% saham hak suaranya dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan dan anak perusahaan serta apabila Perusahaan dan anak perusahaan memiliki 50% atau kurang saham berhak suara tetapi dapat
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and subsidiaries domestic and foreign that 50% of shares owned, directly or indirectly by the Company and the subsidiary or when the company and subsidiary owned 50% or less the voting share but can proved that they have right to control.
dibuktikan adanya pengendalian.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
131
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/12
Exhibit E/12
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (Lanjutan)
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Principles of Consolidation (Continued)
Anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah secara efektif beralih kepada Perusahaan dan anak perusahaan dan tidak dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan.
Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and its subsidiaries and no longer consolidated from the date of disposal.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan di dalam Perusahaan dan anak perusahaan telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi.
The effect of all material transactions and balances between companies in the Group has been eliminated in preparing the consolidated financial statements.
Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi telah diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali dinyatakan secara khusus.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the Company and subsidiaries, unless otherwise stated.
Akun-akun anak perusahaan di luar negeri yang merupakan bagian integral dari Perusahaan dijabarkan seolah-olah seluruh transaksi telah dilaksanakan sendiri oleh Perusahaan (lihat Catatan 1d).
The accounts of foreign subsidiaries that are integral to the Company are translated as if such foreign operation transactions are the Company’s own transactions (see Note 1d).
Perubahan nilai investasi akibat terjadinya perubahan ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
Change in investment value as a result of change in subsidiary’s equity which is not an intercompany transaction is recognized as a portion of equity in the account “Differences from transaction under entities common control”, and will be recoqnized as income or loss when disposal of investment.
Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas anak perusahaan disajikan sebagai “Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan” dalam neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada anak perusahaan disajikan sebagai “Bagian hak minoritas” dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Ownership of the subsidiaries’ equity by minority shareholders is presented as “Minority interest in net assets of subsidiaries” in the consolidated balance sheets. Minority Shareholders’ portion of loss in subsidiaries is presented as “Minority Interest” in consolidated statements of income.
c. Transaksi dengan Hubungan Istimewa
132
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Pihak-Pihak
yang
Mempunyai
c. Transactions with Related Parties
Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company and its subsidiaries enter into transactions with related parties as defined in PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.
Meskipun transaksi ini dilakukan dengan prinsip arm’slength, adalah mungkin persyaratan transaksi tersebut di atas tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
Although the transactions are made on an arm’s-length basis, it is possible that the terms of these transactions are not the same as those that would result from transactions between wholly unrelated parties. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/13
Exhibit E/13
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2.
d. Penjabaran Mata Uang Asing
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. Foreign Currency Translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.
Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheets date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rate prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing. diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currencies and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the consolidated statements of income.
Kurs tengah Bank Indonesia masing-masing per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut (angka penuh):
Bank Indonesia middle rates prevailing on 31 Desember 2009 and 2008 are as follows (full amount):
2009 1 USD 1 EUR 1 SGD
9.400 13.510 6.699
e. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontijen pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. f.
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
g. Investasi
2008 1 USD 1 EUR 1 SGD
10.950 15.432 7.607
e. Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
f. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
g. Investments
Deposito berjangka
Time deposits
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas hutang dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi terealisasi dalam satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Time deposits with maturities of three months or less which are pledged as loan collateral and time deposits with maturities of more than three months that are realizable within one year from balance sheet date are presented as temporary investments and are stated at their nominal values.
Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dan efek hutang.
Investments in equity securities with determinable fair values and debt securities
Investasi efek yang diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Laba dan rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.
Investments in trading securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value are reflected in the current operations.
readily
Truba Manunggal 2009 Annual Report
133
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/14
Exhibit E/14
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2.
g. Investasi (Lanjutan) Investasi pada (Lanjutan)
Efek
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Investments (Continued)
Hutang
dan
Ekuitas
Investments in Debt and Equity Securities (Continued)
Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Investments in stock that available for sale are stated at fair value. Gains and losses arising from the changes in the fair value are recognized directly to equity, until the security is disposed off or determined to be impaired, at which time, the previous cumulative gains or losses recognized in equity charge to current consolidation statement of income.
Investasi dalam efek hutang held to maturity dinyatakan sebesar biaya perolehannya yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Kerugian atas penurunan nilai efek, dibebankan dalam laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Investments in debt securities held to maturity are stated at cost, adjusted for the unamortized premium or discount. Loss on the impairment in the carrying amount of the security is charged to the current consolidation statement of income.
Efek yang tersedia untuk dijual yang dimiliki sementara dan efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo yang jatuh temponya kurang dari satu tahun disajikan sebagai investasi sementara.
Securities available for sale held temporarily and debt securities held to maturity with terms of less than one year are presented as temporary investments.
Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
In calculating the realized gain or losses, cost of securities sold is determined using the weighted average method.
h. Piutang Piutang disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
134
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
h. Receivables Receivables are stated net of provision for doubtful accounts, based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off during the period in which they are determined to be not collectible.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/15
Exhibit E/15
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i.
Persediaan
2.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) i. Inventories
Persediaan disajikan berdasarkan biaya perolehan, setelah memperhitungkan penyisihan persediaan usang. Biaya perolehan atas jumlah persediaan yang ada pada tanggal neraca ditetapkan dengan menggunakan metode rata-rata dan terdiri dari harga sesuai nota tagihan ditambah ongkos angkut dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan perolehan persediaan.
Inventories are stated at cost, after appropriate provision for obsolescence. Costs have been assigned to inventory quantities on hand at balance sheet date using the average method, which comprises the invoiced price plus associated freight and duties.
Penyisihan untuk persediaan usang dan yang pergerakannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
The provision for obsolescence and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage of individual inventory items.
j. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. k. Investasi pada Perusahaan Asosiasi
l.
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
j. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
k. Investments in Associates
Investasi pada perusahaan asosiasi dimana perusahaan dan anak perusahaan memiliki saham berhak suaranya antara 20% dan 50% dan atasnya perusahaan dan anak perusahaan memiliki pengaruh signifikan tetapi tidak dapat mengendalikan, diakui dengan metode ekuitas.
Investments in associates companies in which the Group has between 20% and 50% of the voting rights, and over which the Group exercises significant influence, but which it does not control, are accounted for by the equity method.
Dengan metode ini, investasi dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian perusahaan dan anak perusahaan atas laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan, dikurangi dividen yang diterima. Selisih antara biaya perolehan investasi dan proporsi pemilikan perusahaan dan anak perusahaan atas nilai wajar aset bersih perusahaan asosiasi pada tanggal perolehan (goodwill), diamortisasi dengan metode garis lurus (straight-line method) selama 3 (tiga) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun.
Based on this method, the cost of investments is increased or decreased by the company and subsidiaries share in the net earning/(losses) of the associates since the date of acquisition, less any cash dividend received. The difference between acquisition cost of investment and the proportion of ownership by the company and subsidiaries over fair value of net assets of associates at the date of acquisition (goodwill), is amortized over a period of 3 (three) up to 20 (twenty) years using the straightline method.
Penyisihan dibuat untuk penurunan nilai investasi jangka panjang.
Provisions are made for the impairment in value of long-term.
Goodwill Goodwill merupakan selisih antara harga perolehan investasi dan nilai wajar aset bersih perusahaan yang diakuisisi pada saat perolehan investasi. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus (straight-line method) selama 3 (tiga) sampai 20 (dua puluh) tahun, dengan pertimbangan bahwa masa manfaat
dari aset utama yang diperoleh Perusahaan dan anak perusahaan dari investasi tersebut adalah 3 (tiga) sampai 20 (dua puluh) tahun.
l. Goodwill Goodwill represents the difference between acquisition cost of investment and fair value of net assets of the acquired companies at the time of investment. Goodwill is amortized using the straight-line method for period 3 (three) up to 20 (twenty) years, based on consideration that the
useful life of the main assets that acquired by the Company and its subsidiaries from the investment is between 3 (three) up to 20 (twenty) years.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
135
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/16
Exhibit E/16
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Aset Tetap
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Property and Equipment
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan dan anak perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan.
Prior to 1 January 2008, property and equipment were stated at cost less accumulated depreciation (except for land that is not depreciated). Effective 1 January 2008, the Company applied SFAS No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes SFAS No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and SFAS No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. Under SFAS No. 16 (Revised 2007), an entity should choose between the cost model or revaluation model as the accounting policy for its property and equipment measurement. The Company and subsidaries have chosen the cost model as the accounting policy for their property and equipment measurement. The adoption of this revised PSAK did not have significant effect in the Company’s consolidated financial statements.
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan metode garis lurus (straight - line method) selama estimasi masa manfaatnya, yaitu:
Property and equipment, except land, are depreciated using the straight-line method over their estimated useful lives as follows:
Tahun/ Years Bangunan dan prasarana M esin dan peralatan berat M esin-mesin (bagian dari "peralatan berat"), peralatan kantor, alat - alat pengangkutan, dan perabot kantor Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Beban ditangguhkan tersebut diamortisasi selama periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
136
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
20 16 - 20 3-4
Buildings and improvement Machineries and heavy equipment Machineries (part of "heavy equipment"), office equipment, transportation equipment and furniture and fixtures In accordance with SFAS No. 47 concerning “Accounting for Land”, acquisitions of land after 1 January 1999 are stated at cost and not amortized. Specific costs associated with the acquisition or renewal of land titles are deferred and presented separately from the cost of the land. Such deferred costs are amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/17
Exhibit E/17
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Aset Tetap (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Property and Equipment (Continued)
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan sebagaimana dijelaskan dalam PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
The cost of repairs and maintenance are charged to income when incurred; significant renewals and betterments as explained in SFAS No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, are capitalized. When the assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in income or expense in the consolidated statements of income for the year.
Sesuai dengan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset”, jumlah aset yang dapat diperoleh kembali diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba konsolidasi rugi tahun berjalan.
In accordance with SFAS No. 48 concerning “Impairment in Asset Value”, the net recoverable amount of an asset should be estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as a loss in the consolidated statements of income for the year.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasi, dan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognized in the consolidated statements of income
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost. Construction in progress is transferred to the respective property and equipment account when completed and ready for use.
n. Sewa Pada tahun 2007, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”. PSAK ini berlaku efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. Penerapan PSAK No. 30 (Revisi 2007) mengubah pedoman yang harus digunakan oleh Perusahaan dan anak perusahaan dalam mengklasifikasikan sewa sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan. Sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007), klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee. Di tahun 2008, Dewan Standar Akuntansi Keuangan menerbitkan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 8, “Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa dan Pembahasan Lebih Lanjut Ketentuan Transisi PSAK
No. 30 (Revisi 2007)”.
n. Lease In 2007, the Indonesan Institute of Accountants has issued SFAS No. 30 (Revison 2007), “Lease”. This SFAS became effective for financial statements presentation beginning on or after 1 January 2008. The application of SFAS No. 30 (Revised 2007) changes the guidance used to classify lease into operating leases or capital leases. Under SFAS No. 30 (Revised 2007), the classification of leases is based on the extent to which risks and rewards incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lessee. In 2008, the Indonesian Financial Accounting Standards Board issued an Interpretation of Statement of Financial Accounting Standard (ISFAS) No. 8, “Determining Whether an Arrangement Contains a Lease and Further Explanation about Transitional Provisions of SFAS
No. 30 (Revised 2007)”.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
137
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/18
Exhibit E/18
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n. Sewa (Lanjutan)
138
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) n. Lease (Continued)
Interpretasi tersebut memberikan pedoman untuk menentukan apakah suatu perjanjian adalah perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung suatu sewa sehingga harus diperlakukan sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007). Penerapan PSAK No. 30 (Revisi 2007) dan ISAK No. 8 oleh Grup tidak berdampak kepada laporan keuangan konsolidasi yang dilaporkan.
The interpretation provides guidance for determining whether an arrangement is, or contains, a lease that should be accounted for in accordance with SFAS No. 30 (Revised 2007). Application of SFAS No. 30 (Revised 2007) and ISFAS No. 8 by the Group do not have an impact upon reported consolidation financial statement amounts.
Sebelum tahun 2008, sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Before 2008, leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Aset pada sewa pembiayaan dimana Perusahaan dan anak perusahaan bertindak sebagai lessee dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca konsolidasi sebagai kewajiban sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases where the Company and subsidiaries are the lessee, are initially recognized as assets of the Company and its subsidiaries at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated balance sheets as a finance lease obligation.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly to profit or loss. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/19
Exhibit E/19
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Pengakuan Pendapatan dan Beban
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) o. Recognition of Income and Expenses
Pengakuan Pendapatan Kontrak
Contract Profit Recognition
Laba kontrak konstruksi diakui apabila hasil kontrak tersebut dapat diestimasi dengan andal. Perusahaan dan anak perusahaan mengakui pendapatan pada periode tertentu dengan metode persentase penyelesaian; tahap penyelesaian ditentukan dengan mengacu pada kemajuan fisik yang terjadi sampai dengan tanggal neraca terhadap estimasi jumlah biaya untuk setiap kontrak. Seluruh kerugian yang diantisipasi termasuk jumlah kerugian yang berhubungan dengan pekerjaan kontrak pada masa mendatang diakui pada periode kerugian tersebut diidentifikasi.
The profit on a construction contract is recognized as soon as it can be estimated reliably. The Company and its subsidiaries uses the percentage of completion method to determine the appropriate amount to recognize in a given period; the stage of completion is measured by reference to physical progress incurred to date to estimated total cost for each contract. The full amount of the anticipated loss, including any loss related to future work on the contract, is recognize in the period in which the loss is identified.
Pengakuan Pendapatan Penjualan Batubara
Recognition of Income from Sale of Coal
Pendapatan penjualan batubara diakui pada saat batubara diserahkan kepada pelanggan.
Income from sale of coal is recognized at the time of delivery to customers.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
p. Perpajakan
p. Taxation
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Pajak tangguhan ditentukan dengan tarif pajak yang berlaku saat ini atau secara substransi telah diberlakukan pada tanggal neraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is provided using the liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes. Deferred tax is determined using tax rate that have been enacted or substantially enacted at the balance sheet date/and are expected to apply when the related deferred tax asset is realized or the deferred tax liabilities is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available, against which the deferred tax assets can be utilized.
Perubahan kewajiban perpajakan dicatat ketika surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan banding, ketika hasil banding diputuskan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
q. Imbalan Kerja dan Program Pensiun
q. Employee Benefits and Pension Program
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
139
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/20
Exhibit E/20
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
140
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja (Lanjutan)
Long-term employee benefits and post-employment benefits (Continued)
q. Imbalan Kerja dan Program Pensiun (Lanjutan)
q. Employee Benefits (Continued)
and
Pension
Program
Perusahaan dan anak perusahaan mengakui imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja sesuai dengan PSAK No. 24 “Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun” (Revisi 2004) yang telah sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (UU 13/2003). Perusahaan dan anak perusahaan harus menyediakan program pensiun dengan imbalan yang minimal sama dengan imbalan pensiun yang diatur dalam UU 13/2003. Imbalan pensiun sesuai dengan UU 13/2003 adalah program pensiun imbalan pasti.
The Company and its subsidiaries’ recognises longterm employee benefits and post-employment benefits in accordance with SFAS No. 24 “Accounting for Pension Benefit” (Revised 2004) which is in line with Labor Law No. 13/2003 (UU 13/2003). The Company and its subsidiaries are required to provide a pension program with a minimum benefit of equal to pension benefit determined by Law 13/2003. Pension benefit that conforms with Law 13/2003 named defined benefit pension plan.
Program imbalan pasti merupakan program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun, yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, setelah memperhitungkan faktorfaktor antara lain umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit that an employee will receive on retirement, after considering factors such as age, years of service and compensation.
Kewajiban yang diakui di neraca konsolidasi sehubungan dengan imbalan pensiun adalah kewajiban yang tertinggi antara kewajiban imbalan pensiun yang diberikan Perusahaan dan anak perusahaan dan kewajiban imbalan pensiun sesuai dengan UU 13/2003.
The liability recognized in the consolidated balance sheets for pension benefits is the higher of pension obligation under the Company and its subsidiaries’ pension program or the Law 13/2003.
Kewajiban imbalan pensiun merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang tidak diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah dimana imbalan tersebut akan dibayarkan dan memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.
The pension benefits obligation is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service cost. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the Projected Unit Credit Method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflow using interest rates of high-quality long-term bonds that are denominated in Rupiah in which the benefit will be paid, and that have term to maturity similar to the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsiasumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke dalam laporan laba rugi konsolidasi selama ratarata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustment and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the present value of defined benefit obligation, are charged or credited to consolidated statements of income over the employees’ expected average remaining working lives.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/21
Exhibit E/21
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) q. Imbalan Kerja dan Program Pensiun (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) q. Employee Benefits (Continued)
and
Pension
Program
Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja (Lanjutan)
Long-term employee benefits employment benefits (Continued)
Biaya jasa masa lalu diakui secara langsung di dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut tergantung pada karyawan yang tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Past service cost are recognized immediately in the consolidated statements of income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service cost are amortized on a straightline basis over the vesting period.
r. Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali dicatat seolah-olah menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara biaya investasi dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh, tidak termasuk laba ditahan, dicatat sebagai “selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian ekuitas di neraca konsolidasi. s. Informasi Segmen
and
post-
r. Accounting for Restructuring of Entities under Common Control Restructuring transaction among entities under common control is recorded using the as-if pooling of interest method. Difference between investment cost and net book value of acquired assets, exclusive of retained earnings, is recorded as “Difference in Value Arising from Restructuring of Entities under Common Control” under equity in the consolidated balance sheets. s. Segmental Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi.
Segmental information is prepared in accordance with accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements.
Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
The primary component of segmental reporting is its operational segment while its secondary segment is geographical segment.
t. Laba per Saham Dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam 1 (satu) tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 15.644.482.546 saham (2008: 15.465.661.407 saham). u. Dividen Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perusahaan diakui sebagai sebuah kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan.
t. Basic Net Income per Share Basic income per share is calculated by dividing net income (loss) by weighted average circulated ordinary shares in 1 (one) year amounting to 15,644,482,546 shares (2008: 15,465,661,407 shares). u. Dividends Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognized as a liability in the Company and its subsidiaries’ consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Company’s shareholders.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
141
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/22
Exhibit E/22
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
v. Biaya Emisi Saham
v. Share Issuance Costs In accordance with the Decision Letter of Bapepam No. Kep-06/PM/2000 dated 13 March 2000, the stock issuance costs were deducted from the proceeds of the offering of stocks and presented as a “Additional paid-in capital” account in the Equity section of the consolidated balance sheets.
Efektif tanggal 1 Januari 2000, berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang modal disetor dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi dalam akun “Tambahan Modal Disetor”. w. Instrumen Keuangan Derivatif
w. Derivative Financial Instrument Derivative financial instruments are initially measured at fair value on the contract date, and are remeasured to fair value at subsequent reporting dates. These derivative financial instruments are used to manage exposure to foreign currency fluctuation. Accordingly, gains or losses on derivative financial instruments are recognized in the consolidated statements of income. For accounting purposes, derivative instruments are not applied as hedging instruments. The Company and its subsidiaries do not use derivative financial instruments for speculative purposes.
Instrumen keuangan derivatif dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat kontrak dibuat, dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajar pada tanggal laporan keuangan. Instrumen keuangan derivatif ini digunakan untuk mengelola risiko yang berkaitan erat dengan fluktuasi mata uang asing. Dengan demikian, keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif tersebut diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Untuk tujuan akuntansi, instrumen derivatif tidak diperhitungkan sebagai instrumen lindung nilai. Perusahaan dan anak perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi. 3.
KAS DAN SETARA KAS
3.
2009 Kas
142
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2008
578.734
511.141
Cash on hand
Bank Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa
128.669.723 -
248.921.746 447.628
Cash in banks Third parties Related parties
Setara kas Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa
184.959.751 -
188.992.325 32.850.000
Cash equivalents Third parties Related parties
Jumlah kas dan setara kas
314.208.208
471.722.840
Total Cash and Cash Equivalents
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/23
Exhibit E/23
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
3.
2009 Bank Rupiah Pihak ketiga PT Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank Kalimantan Timur PT Bank Agris PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Internasional IndonesiaTbk PT Bank Mizuho Indonesia Bank Sulawesi Utara PT Bank Permata Tbk PT Bank Mutiara (d/h PT Bank Century) PT ANZ Panin Bank PT Bank Mega Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Pesero) Tbk Lain-lain (Saldo dibawah Rp 100 juta) Pihak hubungan istimewa PT Bank Agris
CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
2008
10.938.487 6.621.495 5.900.800 1.852.668 1.647.640 1.543.131 1.328.439 1.148.550 319.937 150.154 143.909
13.920.385 7.532.618 2.866.792 719.360 303.766 1.740.019 304.161 224.606
135.698 102.219 100.691 46.508 40.901
291.875 114.408 130.784 49.007
31.800 255.826
196.314
32.308.853
USD Pihak ketiga PT Bank Mega Tbk PT Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk Bank ICBC Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional IndonesiaTbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Deutsche Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Agris PT ANZ Panin Bank Hongkong Shanghai Bank Corporation PT Bank Permata Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Lain-lain (Saldo dibawah Rp 100 juta) Pihak hubungan istimewa PT Bank Agris
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
68.452
Cash in banks Rupiah Third parties PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank Kalimantan Timur PT Bank Agris PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Internasional IndonesiaTbk PT Bank Mizuho Indonesia Bank Sulawesi Utara PT Bank Permata Tbk PT Bank Mutiara (formerly PT Bank Century) PT ANZ Panin Bank PT Bank Mega Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Others (Balance below Rp 100 million) Related party PT Bank Agris
28.462.547
29.384.756
81.641
22.041.802 9.335.328 7.222.222 6.629.771 5.984.368 4.968.398 2.743.131 1.850.535 1.732.750 1.104.200 530.450
13.576.733 157.070.729 1.666.607 15.483.373 377.648 21.703.948 763.019 1.043.226 642.129 5.456.649
217.751 138.667 88.938 408.377
671.299 125.609 368.911
94.381.444
379.176 219.410.697
USD Third parties PT Bank Mega Tbk PT Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk Bank ICBC Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional IndonesiaTbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Deutsche Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Agris PT ANZ Panin Bank Hongkong Shanghai Bank Corporation PT Bank Permata Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Others (Balance below Rp 100 million) Related party PT Bank Agris
Truba Manunggal 2009 Annual Report
143
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/24 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
Jumlah bank Setara kas Deposito berjangka Rupiah Pihak ketiga PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank Kalimantan Timur PT Bank Bukopin Tbk Bank Sulawesi Utara Bank SinarMas PT ANZ Panin Bank PT Bank Mutiara (d/h PT Bank Century) US Dolar Pihak ketiga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ANZ Panin PT Bank International Indonesia Tbk Pihak hubungan istimewa PT Bank Agris Jumlah RMB Bank of China
Jumlah Setara Kas
144
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
2009 B a n k (Lanjutan) Mata uang asing lainnya Pihak ketiga BHD Hongkong Shanghai Bank Corp RMB China Construction Bank YEN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk SGD UBS BANK Bank OCBC Citibank N. A. Jakarta
Exhibit E/24
271.208
CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued) 2008
-
1.263.311
1.111.149
243.264
290.812
107.511 85.973 8.159
-
82.819 11.350
1.979.426
1.496.130
128.669.723
249.369.374
71.952.722
9.152.722
38.848.645 24.600.000 12.500.000 6.100.000 2.031.536 1.000.000 -
14.048.645 1.100.000 19.100.000 15.730.414
157.032.903
1.500.000 60.631.781
10.514.840 7.997.127 -
6.773.670 7.665.000 92.021.874
18.511.967 9.414.881 9.414.881 184.959.751
21.900.000 32.850.000 161.210.544 221.842.325
Cash in banks (Continued) Other foreign currencies Third parties BHD Hongkong Shanghai Bank Corp RMB China Construction Bank YEN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk SGD UBS BANK Bank OCBC Citibank N. A. Jakarta
Total cash in banks Cash equivalents Time deposit Rupiah Third parties Bank International Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank Kalimantan Timur PT Bank Bukopin Tbk Bank Sulawesi Utara Bank SinarMas PT ANZ Panin Bank PT Bank Mutiara (formerly PT Bank Century) US Dollar Third parties PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ANZ Panin PT Bank International Indonesia Tbk Related party PT Bank Agris Total RMB Bank of China
Total Cash Equivalents
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/25
Exhibit E/25
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Deposito berjangka dan deposito on call merupakan deposito dalam mata uang Rupiah dan US$ yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan, dengan tingkat suku bunga per tahun berkisar antara: 2009
Time deposits and on call deposits represent deposits in Rupiah and US$ which will be matured in 12 months, with the annual interest is ranging from:
Rupiah USD Yuan
7% - 12,50% 2,10% - 4,75% -
2008
7% - 10% 3%-5,37% 0,30%
INVESTASI JANGKA PENDEK
Pihak ketiga PT Treasure Fund Investama PT Peak Capital Pihak hubungan istimewa PT Minna Padi Aset Manajemen Jumlah
Rupiah USD Yuan
Refer to Note 32 for balances denominated in foreign currencies.
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dalam mata uang asing. 4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
4.
SHORT-TERM INVESTMENTS
2009
2008
-
143.215.993 173.654.827
-
93.943.007
Third parties PT Treasure Fund Investama PT Peak Capital Related party PT Minna Padi Aset Manajemen
-
410.813.827
Total
Perusahaan dan anak perusahaan melakukan perjanjian pengelolaan investasi dengan PT Treasure Fund Investama (TFI), pihak ketiga, yang berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal diterimanya dana.
The Company and its subsidiaries entered into an investment management agreement with PT Treasure Fund Investama (TFI), third party, with maturity of less than one year since the placement of funds.
Pada tahun 2008 Rp 143.215.993 merupakan milik Perusahaan yang telah ditempatkan sejak Januari 2007.
In 2008, Rp 143,215,993 belonging to the Company that had been placed since January 2007.
Pada tahun 2008, MIF dan MP, keduanya anak perusahaan, melakukan investasi kepada PT Minna Padi Aset Manajemen (Minna), pihak hubungan istimewa masing-masing sejumlah Rp 50.000.000 dan Rp 20.000.000 dengan bunga 10% per tahun dengan jangka waktu 1 (satu) tahun sejak saat penempatan yang akan ditempatkan pada surat berharga berupa saham baik saham privat maupun saham publik atau surat hutang yang berjangka waktu pendek maupun berjangka waktu panjang melalui Minna sebagai pengelola dana (Fund Manager).Pada tanggal 31 Desember 2008, hasil investasi yang didapat oleh MIF dan MP masing-masing sebesar Rp 10.564.925 dan Rp 83.378.082.
In 2008, MIF and MP, both are subsidiaries, invested in PT Minna Padi Aset Manajemen (Minna), related party amounting to Rp 50,000,000 and Rp 20,000,000, respectively, with interest rate 10% per annum with maturity of less than one year since the placement of funds in marketable securities in the form of private or public shares or short-term or long-term bonds through Minna as a fund manager. On 31 December 2008, total investement received by MIF and MP amounted Rp 10,564,925 and Rp 83,378,082, respectively.
Pada tanggal 27 Juni 2008, MP dan ME, anak perusahaan, melakukan investasi pada PT Peak Capital, pihak ketiga, masing-masing sejumlah Rp 100.105.637 dan Rp 65.068.662 dengan bunga 10,00%- 11,88% per tahun dengan jangka waktu satu tahun
On 27 June 2008, MP and ME, both are subsidiaries, invested in PT Peak Capital (Peak), third party, amounting to Rp 100,105,637 and Rp 65,068,662 respectively with interest rate 10,00%- 11,88% per annum with maturity of less than one year
Truba Manunggal 2009 Annual Report
145
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/26
Exhibit E/26
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) SHORT-TERM INVESTMENTS (Continued)
4.
sejak saat penempatan dana. Pada tanggal 31 Desember 2008, hasil investasi yang didapat oleh MP dan ME masing-masing sebesar Rp 105.245.350 dan Rp 68.409.477.
since the placement of funds. On 31 December 2008, total investment received by MP and ME amounted to Rp 105,245,350 and Rp 68,409,477, respectively.
Nilai wajar efek ditentukan dari nilai pasar (Marked to market).
Fair value of securities is determined from their market value (Marked to market). In 2009, all the investment have been withdrawn.
Pada tahun 2009, semua investasi tersebut sudah dicairkan. 5.
PIUTANG USAHA
TRADE RECEIVABLES
5.
Trade receivables based on purpose of sales are as follows:
Jumlah piutang usaha berdasarkan tujuan penjualan adalah sebagai berikut:
Pihak ketiga Shanghai Electric PT Central Proteinaprima Tbk Mitsubishi Corporation PT Chevron Pasific Indonesia PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Kurnia Unggul Sejahtera Beijing Electric Power Corporation PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Chengda Engineering Corporation PT Riau Prima Energi PT Barata Indonesia (Persero) BUT CNTIC PT Segara Hero Sakti PT Riau Andalan Pulp & Paper PT Pec-Tech Indonesia PT Holcim Indonesia Taihei Dengyo Kaisha Ltd PT International Nickel Indonesia PT JGC/KBR Indonesia PT Tanjung Enim Lestari Kobe Steel Ltd China National Elect Equipment PT Energi Sengkang PT Lontar Papyrus Pulp & Paper PT Bumi Pasir Mandiri PT Panca Artha M Lain-lain (Saldo dibawah Rp 2 milyar)
2009
2008
169.766.514 93.547.413 48.999.103 30.230.484 18.148.010 15.712.041 10.417.830 8.170.030 5.109.211 5.056.115 4.636.410 4.513.710 4.500.000 4.238.023 2.811.236 2.435.697 2.290.638 2.239.530 1.806.946 1.747.123 1.037.116 16.260.217
140.081.213 80.310.610 2.683.339 15.712.041 3.163.428 3.229.490 15.871.999 4.611.973 4.500.000 3.645.152 28.310.444 8.524.846 7.695.441 3.152.068 15.831.735 14.439.030 5.587.235 4.546.700 4.506.846 2.591.537 23.881.539
Kotor 453.673.397 Penyisihan piutang usaha tak tertagih ( 11.093.750)
392.876.666 10.813.308)
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
PT Kurnia Unggul Sejahtera Beijing Electric Power Corporation PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Chengda Engineering Corporation PT Riau Prima Energi PT Barata Indonesia (Persero) BUT CNTIC PT Segara Hero Sakti PT Riau Andalan Pulp & Paper PT Pec-Tech Indonesia PT Holcim Indonesia Taihei Dengyo Kaisha Ltd PT International Nickel Indonesia PT JGC/KBR Indonesia PT Tanjung Enim Lestari Kobe Steel Ltd China National Elect Equipment PT Energi Sengkang PT Lontar Papyrus Pulp & Paper PT Bumi Pasir Mandiri PT Panca Artha M Others (Balance below Rp 2 billion) Gross Provision for doutbful account
Bersih Pihak hubungan istimewa (Catatan 33)
442.579.647 460.332
382.063.358 39.233.119
Net Related parties (Note 33)
Jumlah
443.039.979
421.296.477
Total
Mutasi penyisihan piutang usaha tidak tertagih adalah sebagai berikut :
146
(
Third parties Shanghai Electric PT Central Proteinaprima Tbk Mitsubishi Corporation PT Chevron Pasific Indonesia
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Movement of provision for doubtful accounts is as follows:
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/27
Exhibit E/27
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) TRADE RECEIVABLES (Continued)
5.
2009 Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan: Penambahan penyisihan Penghapusan piutang usaha Saldo akhir tahun
2008
10.813.308 -
280.442
(
3.311.653 187.671) 10.813.308
11.093.750
Balance at end of year
The detail of receivable based on currency are as follows: 2008
Rincian dari piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2009
Rupiah US Dolar RMB - China
251.887.760 190.445.551 706.668
193.139.189 228.157.288 -
Rupiah US Dolar RMB - China
Jumlah
443.039.979
421.296.477
Total
Aging analysis of gross trade receivables third parties is as follows:
Analisa umur piutang usaha kotor pihak ketiga adalah sebagai berikut:
6.
Balance at beginning of year Changes in current year: Addition of provision Receivables written-off
7.689.326
2009
2008
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-150 hari Lebih dari 150 hari
82.160.051
127.577.744
82.091.451 34.340.432 35.197.135 198.612.093 21.272.235
36.224.101 18.489.297 84.078.192 88.868.572 37.638.760
Not yet due Overdue: 1-30 days 31-60 days 61-90 days 91-150 days Over 150 days
Jumlah
453.673.397
392.876.666
Total
Berdasarkan hasil penelahaan terhadap status akun piutang masing-masing pelanggan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang tidak tertagih yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang di atas.
Based on a review of the status of receivables from each customer for the years ended 31 December 2009 and 2008, Company and its subsidiaries’ management is of the opinion that provision for doubtful account is sufficient to cover the potential losses arising from uncollectability of the above receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2009, piutang usaha TJE, anak perusahaan, sebesar Rp 87.664.437 (2008: Rp 115.783.216) dijadikan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada Catatan 22.
On 31 Desember 2009, trade receivables of TJE, subsidiary amounting to Rp 87,664,437 (2008: Rp 115,783,216) have been provided as collateral related to the several loans as described in Note 22.
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 32 for balances denominated in foreign currencies.
PIUTANG RETENSI Piutang retensi merupakan bagian dari tagihan prestasi yang ditahan oleh pemberi kerja. yang berkisar antara 5% sampai 15% dari nilai tagihan prestasi sesuai dengan kesepakatan menurut perjanjian kontrak. Jumlah tersebut akan dibayar kepada TJE, anak perusahaan, setelah periode jaminan yang bersangkutan dilampaui. Periode jaminan umumnya mencakup satu tahun setelah tanggal penyelesaian proyek.
6.
RETENTION RECEIVABLES Retention receivables represent portion of the billings withheld by the project owners ranging from 5% to 15% of progress billed. The retention will be released to the TJE, a subsidiary after the guarantee period has satisfactorily passed. The guarantee period generally covers one year after the date of project completion.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
147
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/28
Exhibit E/28
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PIUTANG RETENSI (Lanjutan)
RETENTION RECEIVABLES (Continued)
6.
Klaim yang dapat ditanggung atas pekerjaan berdasarkan kontrak kerja adalah sebatas pada klausul yang terdapat dalam kontrak. Setiap akhir pekerjaan pada umumnya TJE telah membuat penyisihan yang cukup atas kemungkinan klaim. Kekurangan penyisihan, jika ada, akan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Pengakuan kekurangan penyisihan dilakukan pada saat terjadinya.
Claims arising from contracts that can be compensated are limited to those covered by the clauses in the contract. At end of each project TJE generally makes sufficient provision for potential claims. Underestimation of provision, if any, will be expensed in the current year’s consolidated profit (loss) statement of income. Recognition of the underestimation is made at the time of occurrence.
Rincian piutang retensi adalah sebagai berikut:
The details of retention receivables are as follows :
Pihak Ketiga PT Chevron Pacific Indonesia China National Elect Equip Shanghai Electric Chengda Engineering Corporation PT Tripatra Engineering Teknologi Indonesia Kobe Steel Ltd Mitsubishi Corporation Beijing Electric Power Construction PT Pec-Tech Indonesia PT JGC/KBR Indonesia PT Energi Sengkang Lain-lain (Saldo dibawah Rp 1 milyar) Kotor Penyisihan piutang tidak tertagih Bersih
148
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(
2009
2008
61.994.838 46.034.052 41.051.274 23.902.145
41.893.649 9.672.238 20.324.362 11.000.560
9.816.264 9.782.070 5.271.485 3.644.717 264.565 3.637.102
34.632.720 9.335.302 2.528.569 3.400.500 13.646.034 3.780.372 729.683
205.398.512 22.611) 205.375.901
(
150.943.989 22.611)
Third parties PT Chevron Pacific Indonesia China National Elect Equip Shanghai Electric Chengda Engineering Corporation PT Tripatra Engineering Teknologi Indonesia Kobe Steel Ltd Mitsubishi Corporation Beijing Electric Power Construction PT Pec-Tech Indonesia PT JGC/KBR Indonesia PT Energi Sengkang Others (Balance below Rp 1 billions) Gross Provision for doubtful accounts
150.921.378
Net
Mutasi penyisihan piutang retensi tak tertagih adalah sebagai berikut :
Movement of provision accounts is as follows:
Berdasarkan hasil penelahaan terhadap status akun piutang masing-masing pelanggan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang tidak tertagih yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang di atas.
Based on a review of the status of receivables from each customer for the years ended 31 December 2009 and 2008, the Company and its subsidiaries’ management is of the opinion that provision for doubtful account is sufficient to cover the potential losses arising from uncollectability of the above receivables.
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 32 for balances denominated in foreign currencies.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
for
retention
doubtful
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/29
Exhibit E/29
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PENDAPATAN KONTRAK YANG BELUM DITAGIH
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 7.
UNBILLED CONTRACT REVENUES
Pendapatan kontrak yang belum ditagih merupakan selisih lebih taksiran prestasi proyek pada akhir tahun berdasarkan metode persentase penyelesaian atas jumlah yang telah ditagih ke pemberi kerja.
Unbilled contract revenue represents the difference between the estimated progress of ongoing projects at the end of the year based on percentage-ofcompletion method and total amount billed to the owners.
Rincian biaya konstruksi dan penagihan yang telah dilakukan oleh TJE, anak perusahaan, sampai dengan tanggal neraca adalah sebagai berikut:
Details of cost of construction and billings made by TJE, a subsidiary, up to the balance sheet date are as follows:
2009 Pihak ketiga Biaya konstruksi kumulatif Laba konstruksi kumulatif yang diakui Dikurangi: Penagihan sampai saat ini Jumlah
(
5.414.540.150
5.525.040.970
782.835.118
768.881.889
5.892.842.696) 304.532.572
Rincian pendapatan kontrak yang belum ditagih kepada pemberi kerja atas pekerjaan kontrak konstruksi dalam pelaksanaan adalah sebagai berikut:
Pihak ketiga Beijing Electric Power Construction PT Chevron Indonesia Shanghai Electric PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) China National Elect Equipment BUT China National Technical Import Export Mitsubishi Corporation Chengda Engineering Corporation Kobe Steel Ltd PT Jurong Engineering Lestari Asuransi Kali Besar Raya Utama PT Pec-tech Indonesia Talent Shine PT International Nickel Indonesia PT Tanjung Enim Lestari Lain-lain (Saldo dibawah Rp 1 milyar) Jumlah
2008
( 5.821.686.812)
Third parties Cumulative cost of construction Recognized cumulative construction profit Less: Billings up to date
472.236.047
Total
Detail of unbilled contract revenue for construction work still in progress is as follows:
2009
2008
62.182.222 58.187.181 47.047.028 32.053.567 29.991.917
4.707.253 176.860.649 197.389.303 19.162.500
29.817.878 12.211.603 9.839.554 7.888.063 5.141.961 2.324.927 123.373 7.723.298
7.628.913 16.730.975 14.792.035 19.814.296 2.809.148 6.570.000 2.659.332 1.470.385 1.641.258
Third parties Beijing Electric Power Construction PT Chevron Indonesia Shanghai Electric PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) China National Elect Equipment BUT China National Technical Import Export Mitsubishi Corporation Chengda Engineering Corporation Kobe Steel Ltd PT Jurong Engineering Lestari Asuransi Kali Besar Raya Utama PT Pec-tech Indonesia Talent Shine PT International Nickel Indonesia PT Tanjung Enim Lestari Others (Balance below Rp 1 billions)
304.532.572
472.236.047
Total
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 32 for balances denominated in foreign currencies.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
149
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/30
Exhibit E/30
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PERSEDIAAN
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 8.
2009
9.
2008
Bahan pembantu Bahan bangunan Barang jadi Perlengkapan kerja Bahan baku
13.206.537 11.466.527 11.299.094 5.830.221 3.198
18.264.048 11.632.845 13.720.498 7.481.118 3.033
Consumables Construction materials Finished goods Tools Raw materials
Jumlah
41.805.577
51.101.542
Total
Persediaan milik TJE, anak perusahaan, sejumlah Rp 11.252.125 telah digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada Catatan 22.
Inventories owned by TJE, a subsidiary, amounting to Rp 11,252,125 have been pledged as collaterals in order to obtain several loans as described in Note 22.
Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan fisik persediaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan dapat terpulihkan seluruhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk persediaan usang.
Based on a review of the status of phsycal inventories for the years ended 31 December 2009 and 2008, the Company and its subsidiaries’ management is of the opinion that provision for inventory obsolescence is unnecessary to cover potential decline in the value of inventories.
Untuk persediaan bahan bangunan, pembantu, perlengkapan kerja, barang jadi dan bahan baku tidak diasuransikan karena manajemen berpendapat bahwa nilai persediaan tersebut relatif kecil dan tidak signifikan.
Management is of the opinion that due to the insignificant value of construction materials, consumables, tools, finished goods and raw materials, their insurance is unnecessary.
UANG MUKA DIBAYAR
Pembelian Operasional Proyek Pembelian saham Pembelian batubara Pembelian aset tetap Lain-lain Jumlah
9.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
ADVANCE PAYMENTS
2009
2008
693.011.038 96.500.008 74.735.438 74.555.678 25.632.590 50.308.835
381.424.288 164.226.178 210.430.850 76.857.380 26.904.597 128.479.570 34.867.328
Purchase Operational Project Share purchase Purchase of coal Purchase of property and equipment Others
1.014.743.587
1.023.190.191
Total
Uang muka pembelian terutama merupakan uang muka ke subkontraktor dan pemasok; Uang muka proyek terutama terdiri dari biaya-biaya atas proyekproyek yang akan dilaksanakan. Uang muka pembelian saham terutama terdiri dari uang muka pembelian saham PT Bumi Pasir Mandiri dan lainnya; Uang muka pembelian aset tetap terutama terdiri dari pembelian mesin-mesin dan komponen pendukungnya yang berhubungan dengan PLTD Diesel; Uang muka
150
INVENTORIES
Purchase advances mainly consist of advances to subcontractors and suppliers; Project advance mainly consist of expenses related to the on-going project; Share purchase advance mainly consist of advance for purchase of PT Bumi Pasir Mandiri and others; Property and equipment purchase advances mainly consist of expense for purchase of machineries and its supporting components in connection with PLTD Diesel; Operational advances
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/31
Exhibit E/31
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
UANG MUKA DIBAYAR (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 9.
ADVANCE PAYMENTS (Continued)
operasional terutama terdiri dari biaya perjalanan dinas dan biaya operasional dari karyawan yang ditugaskan untuk suatu proyek yang harus segera dipertanggungjawabkan.
consist mainly of travel expenses and operational expenses incurred by employees assigned to specific projects in need of immediate realization.
Rincian uang muka pembelian berdasarkan subkontraktor dan pemasok adalah sebagai berikut:
Details of purchase advance based on subcontractor and supplier, are as follows:
2009 Fortune Harvest Trading Ltd Zilong Engineering and investment Ltd Zhi Shang Power Int. Trading Co. Ltd PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Wijaya Karya (Persero) Shanghai Xin Development PT Panca Gemilang Semesta Beijing Zhishang PT Pundi Daya Peraya PT Wijaya Karya Beton Tungfeng Construction Engineering Co. Ltd PT Altrax 1978 CV Sarana Marine PT Samudera Megah Abadi Lain-lain (Saldo dibawah Rp 1 Milyar)
222.654.159 169.983.964 130.691.935 26.859.890 19.221.544 18.760.000 18.386.000 11.163.925 6.894.750 176.780
Jumlah
693.011.038
68.218.091
10. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Jumlah
Fortune Harvest Trading Ltd Zilong Engineering and investment Ltd 154.425.526 Zhi Shang Power Int. Trading Co. Ltd 14.847.119 PT Adhi Karya (Persero) Tbk 24.677.111 PT Wijaya Karya (Persero) 18.760.000 Shanghai Xin Development 18.386.000 PT Panca Gemilang Semesta 11.163.925 Beijing Zhishang 6.894.750 PT Pundi Daya Peraya 7.029.147 PT Wijaya Karya Beton Tungfeng Construction 20.226.840 Engineering Co. Ltd 31.784.346 PT Altrax 1978 3.766.000 CV Sarana Marine 1.178.000 PT Samudera Megah Abadi 68.285.524 Others (balance below 1 billion) 381.424.288
Total
10. PREPAID EXPENSES
2009 Pekerjaaan dalam penyelesaian Proyek Pra Kontrak Asuransi Sewa Lain-lain
2008
2008
684.481.242 499.557.630 76.334.537 5.029.161 1.928.307 1.270.327
518.268.293 403.476.920 75.965.368 5.778.906 5.600.771 179.574
Construction in progress Projects Pre Contract Insurance Rent Others
1.268.601.204
1.009.269.832
Total
Pekerjaan dalam penyelesaian terutama terdiri dari biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan proyekproyek yang belum berjalan, dengan rincian sebagai berikut:
Construction in progress consists mainly of expenses in connection with the on-going projects, with the following details:
Truba Manunggal 2009 Annual Report
151
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/32 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. BIAYA DIBAYAR DIMUKA (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 10. PREPAID EXPENSES (Continued)
2009
2008
PLTU Tulang Bawang Lampung PLTD Project Batu Bara Muara Enim PLTU Kuala Tanjung PLTU Banjar Sari Gresik Jasa Tama Kalimantan Barat Pelabuhan Ratu Karangasem Bali Kuala Tanjung Kabaena Nikel Merak Banten - Sulfindo Ataka Proyek Batuah Lasusua & Lambai Lain-lain (Saldo dibawah Rp 1 milyar)
333.731.628 131.973.490 102.885.063 42.160.162 22.937.503 17.624.134 10.631.779 3.364.457 1.010.505 18.162.521
205.598.509 39.207.476 93.857.628 42.215.063 22.937.503 17.623.284 15.441.094 29.820.008 1.266.883 14.035.836 6.620.000 5.087.514 3.780.000 1.423.147 1.227.279 18.127.069
PLTU Tulang Bawang Lampung PLTD Project Batu Bara Muara Enim PLTU Kuala Tanjung PLTU Banjar Sari Gresik Jasa Tama Kalimantan Barat Pelabuhan Ratu Karangasem Bali Kuala Tanjung Kabaena Nikel Merak Banten - Sulfindo Ataka Proyek Batuah Lasusua & Lambai Others (Balance below Rp 1 billion)
Jumlah
684.481.242
518.268.293
Total
Biaya dibayar di muka proyek terutama terdiri dari biaya fasilitas kantor proyek dan biaya-biaya yang terjadi sebelum proyek-proyek tersebut menghasilkan pendapatan, termasuk biaya tender dan lain-lain, dengan rincian sebagai berikut:
Pemberi kerja
2009
Project prepaid expenses consist mainly of expenses on project office facilities and expenses occurring before revenues are generated from the related projects, including tender and other expenses, with the following details:
2008
Project owner
PT Chevron Pacific Indonesia Shanghai Electric Chengda Engineering Corporation Taihei Dengyo K - Paiton Unit 3-4 China National Technology Export Import Corporation CNEEC - Indramayu Beijing Electric Power Construction-Paiton Kobe Steel Ltd. PT Jurong Engineering Lestari Mitsubishi Corporation PT Riau Andalan Pulp and Paper -Maintenance project Lain-lain (Saldo dibawah Rp 1 milyar)
184.667.322 72.637.514 61.245.940 37.739.243
35.928.652 54.651.417 28.733.265 -
34.202.699 24.794.020
30.773.303
12.169.866 6.753.375 4.034.621 -
15.285.821 37.359.110 4.542.509
61.313.030
2.178.722 194.024.121
PT Chevron Pacific Indonesia Shanghai Electric Chengda Engineering Corporation Taihei Dengyo K - Paiton Unit 3-4 China National Technology Export Import Corporation CNEEC - Indramayu Beijing Electric Power Construction-Paiton Kobe Steel Ltd. PT Jurong Engineering Lestari Mitsubishi Corporation PT Riau Andalan Pulp and Paper -Maintenance project Others (Balance below Rp 1 billion)
Jumlah
499.557.630
403.476.920
Total
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
152
Exhibit E/32
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Refer to Note 32 for balances denominated in foreign currencies.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/33
Exhibit E/33
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
11. INVESTASI JANGKA PANJANG
11. LONG-TERM INVESTMENTS
2009 Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi pada efek ekuitas Investasi pada efek hutang yang dimilki hingga jatuh tempo Jumlah
2008
80.931.109 22.007.424
224.343.174 26.687.848
631.254
712.861
Investments in associates Investments in equity securities Investments in securities held to maturities
103.569.787
251.743.883
Total
a. Investasi pada perusahaan asosiasi
a. Investment in associates
2009
4.139.485 -
-
-
Laba (Rugi) Penjualan / Gain (Loss) Disposal -
546.390 350.965
-
2.890.634
-
-
1.290.798 149.151.386
-
3.435.150 -
224.343.174
4.139.485
6.325.784
% Kepemilikan 1 Jan 09/ % of ownership 1 Jan 09 Truba Arabia Co. Ltd. Greenzone Pte Ltd PT Gulf Truba Engineering and Construction Co. W.L.L Maxima Coal Pte Ltd PT Truba Dewata Guna Prasada PT Meta Epsi
50,00 25,00
43.178.895 29.824.740
49,00 50,00 25,00 49,00
2008 % Kepemilikan 1 Jan 08/ % of ownership 1 Jan 08 PT Meta Epsi Truba Arabia Co. Ltd. Greenzone Pte Ltd PT Truba Dewata Guna Prasada PT Gulf Truba Engineering and Construction Co. W.L.L Maxima Coal Pte Ltd PT Prasada Samya Mukti
Laba (rugi) bersih/ Net income Penambahan/ (loss) Addition
Pelepasan/ Disposal
Laba (rugi) bersih/ Net income (loss)
Penambahan/ Addition
3.184.507 16.867.726 -
47.318.380 29.824.740
546.390 3.241.599
( 5.000.000) 274.052 ( 67.254.660) ( 81.896.726) (72.254.660)
31 Des 09/ 31 Dec 09
(81.622.674)
80.931.109
Pelepasan/ Disposal
Laba (Rugi) Penjualan/ Gain (Loss) Disposal
31 Des 08/ 31 Dec 08
88.186.967 29.824.740
-
-
149.151.386 43.178.895 29.824.740
1.290.789
( 1.650.590)
-
1.290.798
28,90 50,00 25,00
57.779.912 26.311.169 -
48,00
1.653.937
(
49,00 50,00 49,00
546.390 3.241.599 7.902.557
( 2.890.634) -
-
(7.902.557)
-
546.390 350.965 -
97.435.564
17.158.261
119.302.496
(9.553.147)
-
224.343.174
3.338)
Truba Manunggal 2009 Annual Report
153
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/34
Exhibit E/34
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 11. LONG-TERM INVESTMENTS (Continued)
b. Investasi jangka panjang lain
b. Other long-term investments
Investasi pada efek ekuitas – Pihak ketiga
PT Navigat Innovative Indonesia PT Equator Manunggal Power Dot-Comindo Inc. PT Bangka Manunggal Power PT Banyuasin Power Energi PT Ranyza Energi PT Panimax Inti Mining PT Enimax Power Energi PT Musi Power Energi PT Palembang Power Energi
2009
% kepemilikan/ % ownerhsip
9.809.424 7.840.000 4.287.904 3.920.000 234.000 190.000 4.000 4.000 3.000 3.000
19,0% 19,6% 16,0% 19,6% 19,0% 19,0% 16,0% 16,0% 12,0% 12,0%
7.840.000 4.287.904 3.920.000 234.000 190.000 4.000 4.000 3.000 3.000
19,6% 16,0% 19,6% 19,0% 19,0% 16,0% 16,0% 12,0% 12,0%
PT Navigat Innovative Indonesia PT Equator Manunggal Power Dot-Comindo Inc. PT Bangka Manunggal Power PT Banyuasin Power Energi PT Ranyza Energi PT Panimax Inti Mining PT Enimax Power Energi PT Musi Power Energi PT Palembang Power Energi
-
11,0%
28.313.225
11,0%
PT Cilegon Fabricators
PT Cilegon Fabricators Nilai tercatat
Investment in equity securities – Third parties % kepemilikan/ % ownerhsip
2008
44.799.129
26.295.328
Provision for decline in value of other long-term
Penyisihan untuk penurunan nilai investasi jangka panjang lain Jumlah
( 4.287.904)
( 18.111.281)
22.007.424
26.687.848
c. Investasi pada efek hutang dimiliki hingga jatuh tempo – Pihak ketiga
2009 PT Indah Kiat S. A1 Rp 1.000.000 Kupon SBI + 14% (2008: 3%)
631.254
Pada tanggal 24 September 2008, berdasarkan akta Notaris Agus Madjid, SH, No. 37, Perusahaan meningkatkan penyertaan saham pada PT Meta Epsi sebanyak 95.123 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 9.512.300 atau dari 61.000 saham (28,91%) menjadi 156.123 saham (51%).
154
Carrying value
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
investments Total
c. Investment in securities held to maturity – Third parties
2008
712.861
PT Indah Kiat S. A1 Rp 1.000.000 Coupon SBI + 14% (2008: 3%)
On 24 September 2008, based on Notarial deed Agus Madjid, SH, No. 37, the Company increased its investment in PT Meta Epsi of 95,123 shares with nominal value of Rp 9,512,300 or from 61,000 shares (28.91%) to 156,123 shares (51%).
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/35 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Exhibit E/35 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
11. LONG-TERM INVESTMENTS (Continued)
Berdasarkan akta Notaris Widya Agustyna ,SH, No. 17 dan 18 tanggal 30 Desember 2008, Perusahaan telah mengalihkan penyertaan sahamnya di PT Meta Epsi sebanyak 6.123 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 612.300 kepada PT Anugra Capital sehingga penyertaan Perusahaan menjadi 150.000 saham (49%).
Based on Notarial deed of Widya Agustyna, SH, No. 17 and 18 dated 30 December 2008, the Company’s transferred its investment in PT Meta Epsi of 6,123 shares with nominal value of Rp 612,300 to PT Anugra Capital, therefore the Company’s investment remaining of 150,000 shares (49%).
Berdasarkan akta Notaris No. 41 tanggal 12 Juni 2009 Notaris Yulia, SH, tentang perjanjian jual beli saham, telah dijual 150.000 saham PT Meta Epsi milik Perusahaan kepada PT Central Energi Pratama dengan harga Rp 67.254.660.
Based on the Notarial deed No. 41 dated 12 June 2009 of Notary Yulia, SH, concerning share sale and purchases agreement, 150,000 shares of PT Meta Epsi owned by the Company were sold to PT Central Energi Pratama with price of Rp 67,254,660.
Pada tanggal 4 Januari 2008, MP, anak perusahaan, menandatangani perjanjian pembelian saham dengan Mohammad Soleh Thamrin dan Sri Andini, yaitu pemegang saham PT Navigat Innovative Indonesia (NII) dengan harga pembelian sebesar US$ 4.000.000 (angka penuh). NII merupakan pemegang saham PT Bukit Pembangkit Innovative untuk melakukan pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara 2x 100 MW di Palembang, Sumatera Selatan.
On 4 January 2008, MP, a subsidiary, signed a share purchase agreement with Mohammad Soleh Thamrin and Sri Andini, the shareholders of PT Navigat Innovative Indonesia (NII) with purchase price of US$ 4,000,000 (full amount). NII who is a shareholder of PT Bukit Pembangkit Innovative to carry of contructing 2 x 100 MW nine mouth coal fired power plant in Palembang, South Sumatera.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
155
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/36 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP
12. PROPERTY AND EQUIPMENT 31 Des 2008/ 31 Dec 2008
Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Peralatan berat Peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Perabot kantor Sewa Kendaraan Mesin Pekerjaan dalam penyelesaian Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana Peralatan berat Peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Perabot kantor Sewa Kendaraan Mesin Jumlah akumulasi penyusutan Nilai tercatat
156
Exhibit E/36
Tambahan/ Addition
Penarikan/ Disposals
31 Des 2009/ 31 Dec 2009
55.054.013 83.661.454 1.465.161.571 48.662.524 28.967.247
4.692.077 40.382.763 312.148.026 8.521.781 -
674.052 11.755.397 13.713.163 3.528.332 3.830.098
59.072.038 112.288.820 1.763.596.434 53.655.973 25.137.149
1.964.484
99.018
21.450
2.042.052
14.813.305 33.010.976
1.875.456 64.854.726
477.075
16.211.686 97.865.702
-
27.272.270
Acquisition cost Direct ownership Land Buildings and improvement Heavy equipment Office equipment Transportation vehicle Furniture, fixtures and equipment Lease Vehicle Machinery Construction in progress
2.157.142.124
Total acquisition cost
27.272.270 1.758.567.844
432.573.847
33.999.567
20.540.293 199.954.540 23.981.818 17.158.701
6.514.287 135.645.318 10.292.690 4.410.700
2.213.912 12.977.847 3.486.369 3.096.975
24.840.668 322.622.011 30.788.139 18.472.426
955.349
354.108
4.469
1.304.988
3.497.218 1.617.081
4.187.565 10.558.686
132.159 -
7.552.624 12.175.767
Accumulated depreciation Direct ownership Buildings and improvement Heavy equipment Office equipment Transportation vehicle Furniture, fixtures and equipment Lease Vehicle Machinery
267.705.000
171.963.354
21.911.731
417.756.623
Total accumulated depreciation
1.739.385.501
Carrying value
1.490.862.844
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/37 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (Lanjutan)
12. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued) 31 Des 2007/ 31 Dec 2007
Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Peralatan berat Peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Perabot kantor Sewa Kendaraan Mesin Pekerjaan dalam penyelesaian Kerjasama operasi Peralatan lantor Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana Peralatan berat Peralatan kantor Alat-alat pengangkutan
Exhibit E/37
Tambahan/ Addition
Penarikan/ Disposals
31 Des 2008/ 31 Dec 2008
45.178.477 42.985.273 341.014.615 24.588.830 27.905.944
9.875.536 62.754.851 1.124.163.718 25.085.090 3.391.184
22.078.670 16.762 1.011.396 2.329.881
55.054.013 83.661.454 1.465.161.571 48.662.524 28.967.247
3.102.136
771.071
1.908.723
1.964.484
10.764.711 1.812.382
7.845.119 31.198.594
3.796.525 -
14.813.305 33.010.976
27.272.270
-
-
73.500
-
73.500
524.698.138
1.265.085.163
31.215.457
27.272.270
1.758.567.844
7.951.915 117.452.314 12.782.656 11.353.556
12.897.088 82.502.226 11.272.051 6.461.416
308.710 72.889 656.271
20.540.293 199.954.540 23.981.818 17.158.701
1.110.009
558.619
713.279
955.349
375.178 18.878
3.321.420 1.598.203
199.380 -
3.497.218 1.617.081
73.370
130
73.500
Jumlah akumulasi penyusutan
151.117.876
118.611.153
2.024.029
Nilai tercatat
373.580.262
Perabot kantor Sewa Kendaraan Mesin Kerjasama operasi Peralatan lantor
-
Acquisition cost Direct ownership Land Buildings and improvement Heavy equipment Office equipment Transportation vehicle Furniture, fixtures and equipment L e a se Vehicle Machinery Construction in progress Joint operation Office equipment Total acquisition cost Accumulated depreciation Direct ownership Buildings and improvement Heavy equipment Office equipment Transportation vehicle Furniture, fixtures and equipment Lease Vehicle Machinery Joint operation Office equipment
267.705.000
Total accumulated depreciation
1.490.862.844
Carrying value
Truba Manunggal 2009 Annual Report
157
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/38 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (Lanjutan)
158
Exhibit E/38 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
12. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Penambahan biaya perolehan aset tetap untuk TJE, anak perusahaan, pada tanggal 31 Desember 2008 sejumlah Rp 9.131.832 dan akumulasi penyusutan sejumlah Rp 6.419.908 merupakan penambahan yang diperoleh dari saldo awal aset tetap PT Prasada Samya Mukti (PSM) dikarenakan PSM telah menjadi anak perusahaan TJE sejak bulan Januari 2008. Pada tahun 2008, TJE juga telah mereklasifikasi biaya perolehan aset tidak digunakan sejumlah Rp 10.083.818 dan akumulasi penyusutan sejumlah Rp 3.459.954 ke dalam bagian aset tetap.
The addition on acquisition cost of property and equipment of TJE, a subsidiary, on 31 December 2008 amounting to Rp 9,131,832 and accumulated depreciation amounting to Rp 6,419,908 represented addition obtained from the beginning balance of property and equipment of PT Prasada Samya Mukti (PSM) due to acquisition by TJE since January 2008. In 2008, TJE has reclassified the acquisition cost of unused assets amounting to Rp 10,083,818 and accumulated depreciation amounting to Rp 3,459,954 into property and equipment.
TJE mempunyai 8 bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan yang mempunyai sisa manfaat antara 9 dan 22 tahun.
TJE has 8 lots of land with Building Use Rights Titles which have remaining useful lives between 9 and 22 years.
Pada tanggal 31 Desember 2009, aset tetap milik TJE berupa 9 unit bangunan, 349 unit peralatan berat dan 93 unit alat-alat angkutan tertentu telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada Asuransi Jasa Reliance dan Asuransi Adira (pihak ketiga), berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 115.481.163 dan US$ 58.137.649 (angka penuh) dan asset tetap milik CDE, anak perusahaan berupa mesin dan peralatan telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko kerugian lainnya kepada PT. Asuransi Jaya Proteksi (pihak ketiga) dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 148.503.284 (angka penuh) Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of 31 December 2009 ,property and equipment of TJE, as 9 unit buildings, 349 unit heavy equipment and 93 unit transportation vehicle are covered by insurance against losses by fire and other risks to Asuransi Reliance and Asuransi Adira (third party), under blanket policies with a combined coverage amounted Rp 115.481.163 and US$ 58,137,649 (full amount) and property and equipment own by CDE, subsidiary as machine and equipment already covered by insurance against losses by fire and other risk to PT. Asuransi Jaya Proteksi (third party) with a combined average US$ 148,503,284 (full amount) which, in the management opinion, are adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, beberapa aset tetap milik TJE dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp 47.654.300 (2008: Rp 44.423.080) telah dijadikan jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada Catatan 22.
On 31 December 2009 and 2008, several property and equipment belonging to TJE with book value amounting to Rp 47,654,300 (2008: Rp 44,423,080) each, were pledged as collaterals for several loans obtained as described in Note 22.
Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berkeyakinan tidak terjadi penurunan nilai aset tetap.
The management of the Company and its subsidiaries is of the opinion that there has been no impairment in the value of property and equipment.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/39
Exhibit E/39
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. JAMINAN
13. DEPOSITS This account consists of the following time deposits and bank guarantees used as collaterals for short term bank loans (See Note 22).
Akun ini terdiri dari deposito dan bank garansi yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas hutang bank jangka pendek (Lihat Catatan 22). dengan rincian sebagai berikut:
2009
Bank
Latar belakang/ Background
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Jaminan untuk proyek Tripatra, Tjiwi Kimia, proyek PT JGC/KBR Indonesia, proyek Babel/ Collateral for Tripatra Project, Tjiwi Kimia, PT JGC/KBR Project, Babel Project
PT Bank Permata Tbk
Jaminan Proyek China National Electrical Engineering Corporation dan China National Technical Import & Export Corporation/ Collateral for China National Electrical Engineering Corporation and China National Technical Import & Export Corporation's Project
Jumlah dipindahkan / Carried forward
Saldo/ Balance USD (Nilai penuh/ Full amount
10.538.291
1.342.700
11.880.991
Suku bunga/ Interest Rp
750.000
-
750.000
Jumlah/ Total
USD (%)
Rp (%)
Jatuh tempo/ Due date
99.809.935
2,75%-3,5%
6,75%
07 Nop 2011/ 07 Nov 2011
12.621.380
2%-3%
10,75%
12 April 2011/ 12 April 2011
112.431.315
Truba Manunggal 2009 Annual Report
159
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/40
Exhibit E/40
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. JAMINAN (Lanjutan)
13. DEPOSITS (Continued) 2009 Saldo/ Balance
Bank
Latar belakang/ Background
Pindahan jumlah / Brought forward
PT Bank Mutiara (d.h/formerly )PT Bank Century
Jaminan Proyek China Shanghai (Grup) dan PLN/ Collateral for China Shanghai and PLN Projects
Asuransi Jasindo
Jaminan Proyek Pelabuhan Ratu / Collateral for Pelabuhan Ratu Projects
PT ANZ Panin Bank
Jaminan Proyek Batubara/ Collateral for coal project
Rp / Jumlah/ Total
Suku bunga/ Interest USD Rp (%) (%)
Jatuh tempo/ Due date
11.880.991
750.000
112.431.315
891.000
12.304.154
20.679.554
3,25%
19.834.000
3,25%
-
4.700.000
2,30%
-
2.110.000
-
500.000
8,00%
11 Oktober 2011/ 11 October 2011
07 Nopember2011/ 07 November 2011
5 Maret 2010/ 5 March 2010
PT Bank Agris
Garansi Bank / Bank Guarantee
-
40.000.000
40.000.000
-
11,50%
4 Januari 2010/ 4 January 2010
PT Bank Agris
Garansi Bank / Bank Guarantee
-
104.108
104.168
-
11,50%
21 Agustus 2010/ 21 August 2010
53.158.262
197.749.037
Jumlah/Total
160
USD (Nilai penuh)/ (Full amount)
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
15.381.991
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/41
Exhibit E/41
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. JAMINAN (Lanjutan)
13. DEPOSITS (Continued)
2008
Bank
Latar belakang/ Background
Saldo/ Balance USD (Nilai penuh/ Full amount
Suku bunga/ Interest Rp Jumlah/ Total
USD (%)
Rp (%)
Jatuh tempo/ Due date
117.064.270
3,25%-3,5%
6,75%
17 Nop 2007-07 Nop 2011/ 17 Nov 2007-07 Nov 2011
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Jaminan untuk proyek Tripatra, Tjiwi Kimia, proyek PT JGC/KBR Indonesia/ Collateral for Tripatra Project, Tjiwi Kimia, PT
11.078.436
PT ANZ Panin Bank
Jaminan pembelian aset tetap untuk proyek Chevron Pasific Indonesia/ Collateral for purchase of property and equipment for Chevron Pasific Indonesia Project
2.185.244
-
23.928.421
2,25%-2,5%
-
14 Mei 2009/ 14 May 2009
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Jaminan Proyek Chevron Pasific Indonesia/ Collateral for Chevron Pasific Indonesia's Project
2.038.060
-
22.316.757
1,75%
-
31 Mei 2011/ 31 May 2011
PT Bank Permata Tbk
Jaminan Proyek China National Electrical Engineering Corporation dan China National Technical Import & Export Corporation/ Collateral for China National Electrical Engineering Corporation and China National Technical Import & Export Corporation's Project
1.573.665
1.038.726
18.270.358
2%-3%
10,75%
12 April 2011/ 12 April 2011
16.875.405
1.788.726
181.579.806
Jumlah dipindahkan / Carried forward
750.000
Truba Manunggal 2009 Annual Report
161
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/42
Exhibit E/42
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. JAMINAN (Lanjutan)
13. DEPOSITS (Continued) 2008 Saldo/ Balance
Bank
Latar belakang/ Background
Pindahan jumlah / Brought forward Jaminan Proyek Energi Sengkang, Chengda Engineering Corporation/ Deutsche Bank , Collateral for Jakarta Energi Sengkang and Chengda Engineering Corporatios's Jaminan Proyek Tripatra/ PT Bank OCBC NISP Collateral for Tbk Tripatra's Projects
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jaminan Proyek Tripatra dan Conoco Philips/ Collateral for Tripatra and Conoco Philips's Projects
PT Bank Mutiara (d.h/formerly )PT Bank Century
Jaminan Proyek China Shanghai (Grup) dan PLN/ Collateral for China Shanghai and PLN Projects
PT ANZ Panin Bank
Reklasifikasi dari jaminan dalam bentuk deposito bank/ Reclass of clearing account bank deposits
Asuransi Jasindo
Jaminan Proyek Pelabuhan Ratu / Collateral for Pelabuhan Ratu Project
PT Bank Agris
Garansi Bank / Bank Guarantee
Jumlah/Total
162
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
USD (Nilai penuh)/ (Full amount) 16.875.405
Rp / Jumlah/ Total 1.788.726
Suku bunga/ Interest USD Rp (%) (%)
Jatuh tempo/ Due date
181.579.806
1 Juni 2009/ 1 June 2009
1.474.972
-
16.150.943
1,8% - 3,9%
-
323.464
-
3.541.931
7,50%
-
27 Januari 2009/ 27 January 2009
-
-
28 Februari 2009/ 28 February 2009
8,00%
11 Juni 2008 11 Oktober 2011 / 11 June 2008 11 October 2011
3,65%
30 Dec 2008 31 Jan 2009 / 30 Dec 2008 31 Jan 2009
2.970
891.000
1.200.000
2.110.000
22.877.811
54.582
12.304.154
11.218.480
-
87.104
21.022.589
24.478.480
19.523.830
104.168
104.168
25.470.110
266.488.851
3,25%
2,25-2,5%
3,25%
-
17 Nopember 2007 07 Nopember2011 / 17 November 2007 07 November 2011
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/43 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
Piutang PT Truba Dewata Guna Prasada Lainnya Jumlah
28.432.416
Goodwill
5.875.000 403.188
5.875.000 46.130
1.774.231
735.016 36.437
Bond interest sinking fund Intangible assets Due from PT Truba Dewata Guna Prasada Others
35.139.486
35.124.999
Total
15. TRADE PAYABLES
2009
Dilanjutkan
2008
27.087.067
15. HUTANG USAHA
Pihak ketiga Dalam negeri PT Adhi Karya PT Wijaya Karya PT Sarana Baja Perkasa PT Wijaya Karya Beton PT Multi Averindo PT Lancarjaya Mandiri Abadi PT Holcim Beton PT Krazu Nusantara Chengda Engineering Corporation CV Fajar Hamparan PT Indo Jaya KTT Novamax Resources Pte Ltd Mitsubishi Heavy Ind Ltd PT Indomuda Satria PT Cemerlang Samudra CV Dicky Construction PT Darma Eka Abadi PT Kiattaruna Gemakarya PT Wira Semitrica PT Pakubumi Semesta PT Teras Teknik Perdana PT Giga Tirdex Inter CV Artha Utama
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
14. OTHER NON-CURRENT ASSETS
2009 Goodwill Penyisihan dana pembayaran bunga obligasi Aset tidak berwujud
Exhibit E/43
2008
39.651.244 25.345.692 19.227.158 16.314.269 15.085.321 14.576.194 11.761.076 10.257.008 7.961.901 7.675.228 7.077.928 5.941.381 5.867.500 4.924.987 4.776.492 4.686.008 4.456.547 4.434.535 4.292.935 4.149.223 4.056.547 3.892.118 3.752.081 3.491.586
11.576.002 6.929.984 8.423.244 25.183.481 15.921.718 10.980.953 7.808.104 2.269.988 3.321.607 8.169.323 8.749.396 2.535.183 3.570.410 2.652.261
233.654.959
118.091.654
Third parties Domestic PT Adhi Karya PT Wijaya Karya PT Sarana Baja Perkasa PT Wijaya Karya Beton PT Multi Averindo PT Lancarjaya Mandiri Abadi PT Holcim Beton PT Krazu Nusantara Chengda Engineering Corporation CV Fajar Hamparan PT Indo Jaya KTT Novamax Resources Pte Ltd Mitsubishi Heavy Ind Ltd PT Indomuda Satria PT Cemerlang Samudra CV Dicky Construction PT Darma Eka Abadi PT Kiattaruna Gemakarya PT Wira Semitrica PT Pakubumi Semesta PT Teras Teknik Perdana PT Giga Tirdex Inter CV Artha Utama Brought forward
Truba Manunggal 2009 Annual Report
163
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/44 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG USAHA (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 15. TRADE PAYABLES (Continued)
2009
2008
Dilanjutkan 233.654.959 Pihak ketiga (Lanjutan) Dalam negeri (Lanjutan) Teno Indonesia 11.497.095 PT Maha Era Motor 6.825.318 PT Yontomo Sukses Abadi 3.481.437 PT Gemilang Pratama Karya 3.191.300 Mitsubishi Corporation 3.184.648 PT Netway Indonesia 3.171.455 PT Sapta Asien Mid - East 2.823.086 PT Berdikari Pondasi 2.765.742 PT Kranindo Perjaya 2.653.846 PT Bangun Sarana Baja 2.569.858 PT Mitra Wira Pratama 2.536.423 PT Semesta Engineering 2.533.877 PT Daya Guna Motor Ind 2.458.543 PT Sucofindo 2.312.695 JEL Bahrain SPC 2.254.770 PT Bumi Teknik Utama 2.095.432 PT Mayapada Auto PT Sumber Budi Sakri PT Fajar Mas Murni PT Multicoat Prima Abadi PT KMI Wira Cable, Tbk PT Purnama Jaya A PT Swa Kelola Sukses International machinery Lain-lain (Saldo dibawah Rp 2 milyar) 261.069.637 Luar negeri Zheng Choo Mechanical 2.246.005 Fagioli SPC Faza Int'l Pte, Ltd
8.097.907 6.112.226 4.279.345 6.072.676 3.515.686 4.887.121 4.901.173 3.292.062 4.728.302 4.411.737 3.371.048 3.263.105 3.024.203 2.298.502 2.186.903 230.647.215 2.859.560 8.212.500
Brought forward Third parties (Continued) Domestic (Continued) Teno Indonesia PT Maha Era Motor PT Yontomo Sukses Abadi PT Gemilang Pratama Karya Mitsubishi Corporation PT Netway Indonesia PT Sapta Asien Mid - East PT Berdikari Pondasi PT Kranindo Perjaya PT Bangun Sarana Baja PT Mitra Wira Pratama PT Semesta Engineering PT Daya Guna Motor Ind PT Sucofindo JEL Bahrain SPC PT Bumi Teknik Utama PT Mayapada Auto PT Sumber Budi Sakri PT Fajar Mas Murni PT Multicoat Prima Abadi PT KMI Wira Cable, Tbk PT Purnama Jaya A PT Swa Kelola Sukses International machinery Others (Balance below Rp 2 billions) Overseas Zheng Choo Mechanical Fagioli SPC Faza Int'l Pte, Ltd
Pihak hubungan istimewa (Catatan 33)
553.326.126 21.851.167
424.252.925 2.693.431
Related parties (Note 33)
Jumlah
575.177.293
426.946.356
Total
Rincian dari piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2009
118.091.654
The detail of receivable based on currency are as follows: 2008
Rupiah US Dolar SGD EUR RMB - China
502.208.865 69.432.330 15.469 1.106.891 2.413.738
200.590.051 219.000.000 17.565 3.968.486 3.370.254
Rupiah US Dolar SGD EUR RMB - China
Jumlah
575.177.293
426.946.356
Total
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
164
Exhibit E/44
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Refer to Note 32 for balances denominated in foreign currencies.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/45
Exhibit E/45
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. UANG MUKA KONTRAK
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 16. CONTRACT ADVANCES
Akun ini merupakan uang muka dengan jumlah berkisar antara 5% sampai dengan 30% dari nilai kontrak yang diterima dari pemberi kerja pada saat dimulainya pelaksanaan proyek yang akan dikurangi secara proporsional dari tagihan prestasi kontrak yang bersangkutan.
.
This account represents advances ranging from 5% to 30% of contract value received from project owners at the start of the respective projects, and will be deducted proportionally to contracts progress billings.
2009
2008
120.835.117 81.969.491
384.424.953 -
42.903.502 30.680.898
79.860.304
23.137.822 15.363.748 13.108.566 5.247.804 4.144.841 3.045.600 2.089.647 1.560.000 18.693.504
130.461.579 15.995.836 26.528.608 23.355.483 2.340.000 30.849.268 1.968.707 32.069.202
Third parties Shanghai Electric Taihei Dengyo Kaisha Ltd PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) China National Elect Equipment Grains and Industrial Products Trading Ltd PT Jurong Engineering Lestari Beijing Electric Power Construction Kobe Steel Ltd Chengda Engineering Corporation Marubeni Corporation Mitsui Eng & Ship Co Ltd PT Mitra Selaras Hutama Mitsubishi Corporation PT JGC/KBR Indonesia Others (Balance below Rp 1 billion)
Pihak hubungan istimewa (Catatan 33)
362.780.540 1.128.000
727.853.940 1.314.000
Related parties (Note 33)
Jumlah
363.908.540
729.167.940
Total
Pihak ketiga Shanghai Electric Taihei Dengyo Kaisha Ltd PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) China National Elect Equipment Grains and Industrial Products Trading Ltd PT Jurong Engineering Lestari Beijing Electric Power Construction Kobe Steel Ltd Chengda Engineering Corporation Marubeni Corporation Mitsui Eng & Ship Co Ltd PT Mitra Selaras Hutama Mitsubishi Corporation PT JGC/KBR Indonesia Lain-lain (Saldo dibawah Rp 1 miliar)
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dalam mata uang asing. 17. HUTANG LAIN-LAIN
Refer to Note 32 for balances denominated in foreign currencies. 17. OTHER PAYABLES
2009
2008
Pihak ketiga Operasional Hutang dividen Asuransi karyawan Lain-lain
173.562.424 2.293.574
1.078.110 313.527 4.454.028 1.175.012
Third parties Operational Dividend payable Employee's insurance Others
Jumlah
175.855.998
7.020.677
Total
Pada tanggal 31 Desember 2008, hutang dividen berasal dari PT Prasada Samya Mukti dan PT Truba Mandiri, keduanya anak perusahaan TJE, masingmasing sejumlah Rp 132.632 dan Rp 180.895.
As of 31 December 2008, dividend payable derived from PT Prasada Samya Mukti and PT Truba Mandiri, both are TJE’s subsidiaries amounting to Rp 132,632 and Rp 180,895, respectively.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
165
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/46 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Exhibit E/46 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 18. ACCRUED EXPENSES
2009
2008
Proyek Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Hutang bunga obligasi Asuransi Lain-lain
194.469.686
341.304.989
21.095.476 44.934.179 1.157.928 17.847.686
26.689.390 5.352.570 1.158.439 1.392.204
Projects Salaries, wages and employee welfare Bond interest payable Insurance Others
Jumlah
279.504.955
375.897.592
Total
Biaya proyek TJE, anak Perusahaan, merupakan biaya operasional yang masih harus dibayar yang terdiri dari pembelian bahan, upah di lapangan, alat tulis kantor, biaya listrik dan telepon, biaya makan karyawan, biaya pengiriman barang dan jasa pihak ketiga dan biaya operasional lainnya. Biaya tersebut digunakan pada waktu persiapan pelaksanaan pekerjaan proyek. Pada tahun 2008 biaya proyek terutama berasal dari proyek EPC service di daerah Duri Utara, Riau dimana pemberi kerja proyek tersebut adalah PT Chevron Pasific Indonesia. Sedangkan pada tahun 2007, biaya proyek terutama berasal dari proyek Gasoline Power Plant di daerah Muara Karang, Jakarta, dimana pemberi kerja tersebut adalah Mitsubishi Corporation. 19. PERPAJAKAN
Project expenses TJE, a Subsidiary, represents operational accrued expenses which consist of purchase of material, wages, stationery, electricity and telephone, employees meal, delivery of goods and services of third parties, and other operational expenses. These expenses were incurred on the preparation of the project. In 2008, project expenses mainly generated from EPC service’s project in Duri Utara, Riau with PT Chevron Pasific Indonesia as a project owner. While in 2007, project expenses mainly generated from Gasoline Power Plant’s project in Muara Karang, Jakarta with Mitsubishi Corporation as a project owner. 19. TAXATION
a. Pajak dibayar dimuka
a. Prepaid taxes
2009
2008
Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Lainnya
The Company 13.253.001 6.776.738 6.703.606 55.000 26.788.345
7.600.161 2.429.330 6.703.607 55.000 16.788.098
Anak perusahaan
166
Value Added Tax Income Tax Article 23 Income Tax Article 25 Others Subsidiaries
Pajak Penghasilan Pasal 22 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 28A Fiskal Luar Negeri Pajak Pertambahan Nilai
654.250 4.607.946 561.662 3.225.906 4.000 31.311.756 40.365.520
691.781 11.588.239 465.939 2.546.670 49.987.097 65.279.726
Income Tax Art 22 Income Tax Art 23 Income Tax Artic 25 Income Tax Art 28A Exit Permit Tax Value Added Tax
Jumlah
67.153.865
82.067.824
Total
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/47 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Anak perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 26 Pajak Penghasilan Pasal 29 Tarif Final Pajak Pertambahan Nilai Lainnya Jumlah
b. Taxes payable
2009
7.321 395.041 7.575 670.361 1.080.298
3.330.382 8.193.405 1.256.991 78.127 18.971 3.095.517 3.761.442 867.247 135.792 20.737.874
3.848.467 6.166.918 764.374 277.526 640.789 2.564.494 1.647.568 795.319 16.705.455
31.330.427
17.785.753
The Company Income Tax Article 4 (2) Income Tax Article 21 Income Tax Article 23 Income Tax Article 25 Value Added Tax Subsidiaries Income Tax Article 4 (2) Income Tax Article 21 Income Tax Article 23 Income Tax Article 25 Income Tax Article 26 Income Tax Article 29 Final Tax Value Added Tax Others Total
c. Income tax
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi terdiri dari komponen sebagai berikut:
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
2008
419.529 401.918 128.545 9.642.561 10.592.553
c. Pajak penghasilan
Pajak kini - Perusahaan Pajak kini - Anak perusahaan Beban (manfaat) pajak tangguhan Perusahaan Beban (manfaat) pajak tangguhan Anak Perusahaan
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 19. TAXATION (Continued)
b. Hutang pajak
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai
Exhibit E/47
2009 84.290.332 88.716.970 8.545.844
181.553.146
Income tax expense per consolidated statements of income consisted of component as follow :
2008 75.508.872
48.901.255
Current tax - Company Current tax - Subsidiaries Deferred tax expense (benefit) Company Deferred tax expense (benefit) - Subsidiaries
8.030.330
Income tax expense per consolidated statements of income
( 116.379.797)
Truba Manunggal 2009 Annual Report
167
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/48
Exhibit E/48
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
19. PERPAJAKAN (Lanjutan)
19. TAXATION (Continued)
d. Pajak kini
d. Current tax A reconciliation between income (loss) before income tax as presented in the consolidated statements of income and corporate income tax for the years ended 31 December 2009 and 2008, is as follow:
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba (rugi) konsolidasi dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009
Dikurangi laba bersih anak perusahaan (
Income (loss) before income tax based ( 167.501.064) on consolidated financial statements ( 212.848.318) Less : Net profit from subsidiaries
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan
282.292.996
( 380.349.382)
Beda temporer: Penyusutan Amortisasi atas biaya emisi saham Kerugian penjualan aset tetap Imbalan pasca kerja Selisih penyusutan komersial dan pembayaran leasing Beda tetap : Penghasilan kena pajak final Beban kena pajak final Sumbangan Jamuan dan representasi Pajak penghasilan pasal 21 Beban pajak Beban bunga sewa pembiayaan Lain-lain
(
10.514.173 6.553.835)
(
622.875
(
( (
7.315.036) 2.731.823)
( (
(
93.500.218) 110.630.510 1.525 580.027 2.654.363 2.130.264 2.152.430 24.648.901
(
Laba (rugi) fiskal berjalan
(
Profit (loss) before income tax of the Company’s
Temporary differences: Depreciation Amortization on stock issuance cost Loss from disposal of property 124.467) and equipment 1.655.244 Employee benefits Difference from comercial 8.584.258) depreciation and payment of leasing 11.401.746) 2.205.570 6.553.835)
33.514.129) 39.596 358.567 3.694.948 2.461.592 81.774 26.877.652)
Permanent differences: Income subject to final tax Expenses subject to final tax Donation Representation and entertainment Income tax art 21 Tax expense Interest expense financial lease Others
(
304.210.074 418.628.780)
( 418.628.780) -
Taxable income (tax loss)
Rugi fiskal Taksiran rugi fiskal
(
114.418.706)
( 418.628.780)
Estimated tax loss
Perhitungan laba rugi pajak penghasilan telah sesuai dengan Surat Pemebertahuan Pajak (SPT) tahunan Pajak Penghasilan Badan yang disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak.
168
2008
398.877.380 116.584.384)
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan konsolidasi
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Tax loss
The calculation of corporate income tax have agreed with Annual tax return (SPT) that submit to Tax service office.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/49
Exhibit E/49
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
19. PERPAJAKAN (Lanjutan)
19. TAXATION (Continued)
e. Pajak tangguhan
e. Deferred tax
(Dibebankan) dikreditkan pada laporan laba rugi / (Charged) credited to income statements
31 Des 2008/ 31 Dec 2008
Penyesuaian perubahan dari 28% menjadi 25%/ Adjustment for change the tax rate from 28% to 25%
31 Des 2009/ 31 Dec 2009
Aset pajak tangguhan Perusahaan Aset tetap Amortisasi biaya emisi saham Sewa pembiayaan Kewajiban imbalan pasca-kerja Akumulasi rugi fiskal
Deferred tax assets
( (
1.638.459) 1.828.759)
(
155.719 76.843.643)
( (
49.657) 12.653.798)
569.530 28.604.676
The Company Property and equipment Amortisation of stock issuance cost Finance lease Post-employment benefits obligation Accumulated fiscal loss
5.831.031
(
50.494)
6.251.812
Subsidiaries
71.695.568)
(
12.166.109)
29.688.671
Deferred tax asset
455.157 ( (
3.670.147) 2.271.522) 463.468 118.102.117
2.628.543
471.275
Anak perusahaan
113.550.348
Aset pajak tangguhan
(
(
48.767) 393.230 243.377
3.034.933 ( (
4.915.376) 3.856.904)
Kewajiban pajak tangguhan Anak perusahaan Aset tetap Kewajiban imbalan pasca-kerja Sewa pembiayaan Akumulasi rugi fiskal Lain-lain Kewajiban pajak tangguhan
Deferred tax liabilities ( (
(
29.120.656)
(
7.048.824)
(
3.120.070)
789.867 138.891) 1.998.730 956.718
( ( ( (
705.238) 1.150.027) 1.784.580) 1.582.980)
( ( ( (
84.629) 14.881) 214.150) 102.506)
25.514.232)
(
12.271.649)
(
3.536.236)
31 Des 2007/ 31 Dec 2007 Aset pajak tangguhan Perusahaan Aset tetap Amortisasi biaya emisi saham Sewa pembiayaan Kewajiban imbalan pasca-kerja Akumulasi rugi fiskal
(Dibebankan) dikreditkan pada laporan laba rugi / (Charged) credited to income statements
(136.663)
-
463.468 118.662.992
41.322.117)
Deferred tax liabilities
(
31 Des 2008/ 31 Dec 2008
40.062
463.468 118.102.117
Deferred tax assets The Company Property and equipment Amortisation of stock issuance cost Finance lease Post-employment benefits obligation Accumulated fiscal loss
9.111
(1.835.074) (1.714.346)
(600.937)
(
39.289.550)
Penyesuaian perubahan dari 30% menjadi 28%/ Adjustment for change the tax rate from 30% to 28%
582.709
(1.966.150) (596.974)
(
1.303.799) 728.768)
Subsidiaries Property and equipment Post-employment benefits obligation Finance lease Accumulated fiscal loss Others
(
455.157
131.077 39.798 -
(3.670.147) (2.271.522)
Anak perusahaan
(
88.524)
553.913
5.886
471.275
Subsidiaries
Aset pajak tangguhan
(
3.389.248)
116.713.662
225.934
113.550.348
Deferred tax asset
Kewajiban pajak tangguhan Anak perusahaan Aset tetap Kewajiban imbalan pasca-kerja Sewa pembiayaan Akumulasi rugi fiskal Penyisihan penurunan nilai atas investasi jangka panjang Penyisihan piutang tak tertagih Penyisihan bonus Penyisihan biaya profesional Lain-lain Kewajiban pajak tangguhan
Deferred tax liabilities (
12.206.426)
(
(
6.258.286 ( 15.292) ( 15.686.170 (
20.815.352)
3.901.122
5.447.261) ( 110.193) ( 13.287.694) (
(
29.120.656)
21.158) 13.406) ( 399.746)
789.867 138.891) 1.998.730
5.433.384
(
5.433.384)
-
-
4.373.204 3.412.211
( (
4.373.204) 3.412.211)
-
-
150.001 855.283
(
150.001) 101.435
-
-
23.946.821
(
52.927.865)
3.466.812
956.718 (
25.514.232)
Subsidiaries Property and equipment Post-employment benefits obligation Finance lease Accumulated fiscal loss Provision for declining on other long-term investment Provision for doubtful account Provision for bonus Provision for professional fees Others Deferred tax liabilities
Truba Manunggal 2009 Annual Report
169
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/50
Exhibit E/50
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 19. TAXATION (Continued)
e. Pajak tangguhan (Lanjutan)
e. Deferred tax (Continued) Reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rates to the income before income tax expense, and total income tax expense as shown in the consolidated statements of income for the years ended 31 December 2009 and 2008 are as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan perusahaan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban pajak penghasilan, dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut:
2009 Laba sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan Pajak dihitung pada tarif progresif Pengaruh pajak atas beda tetap: Penghasilan kena pajak final Beban pajak final Sumbangan Jamuan dan representasi Pajak penghasilan pasal 21 Beban pajak Beban bunga sewa pembiayaan Lain-lain Penyesuaian dasar pengenaan pajak Penyesuaian pajak tangguhan karena
(
(
perubahan tarif pajak
282.292.996
( 380.349.382)
Income before income tax expense - Company
79.042.040
( 114.122.315)
Tax calculated at progressive rate
26.180.061) 30.976.543 427 162.407 743.222 596.474 602.680 12.115.615)
(
14.888.853
Beban pajak penghasilan perusahaan
88.716.970
Beban pajak penghasilan anak perusahaan
92.836.176
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
181.553.146
20. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA PASCA KERJA
170
2008
( (
10.054.239) 11.879 107.570 1.108.484 738.478 57.464) 2.760.986) 8.648.796
( 116.379.797)
Tax effects of permanent differences: Income subject to final tax Final tax expense Donation Representation and entertainment Income tax art 21 Tax expense Finance lease charges Others Correction of tax base Adjustment of deferred tax resulting tax rate changes Income tax expense - the Company
124.410.127
Income tax expense - Subsidiaries
8.030.330
Income tax expense perconsolidated statements of income
20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Estimasi atas kewajiban imbalan kerja dilakukan oleh aktuaris dengan menggunakan pendekatan kewajiban yang mana lebih besar antara imbalan yang diberikan oleh Perjanjian Kerjasama Bersama dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
The estimation of the benefit obligation was performed by an actuary using an approach based on the higher of benefit obligations provided under the Company’s existing Collective Labour Agreement and Manpower Law No. 13/2003.
Perhitungan kewajiban estimasian atas imbalan kerja terakhir tertanggal 31 Desember 2009 disiapkan oleh aktuaris independen, dengan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The actuarial valuation of the provision for employee benefits dated 31 December 2009, was prepared based on report from independent actuaries, using the Projected Unit Credit method with the following assumptions:
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/51 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA PASCA KERJA (Lanjutan)
Exhibit E/51 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION (Continued)
a. Tingkat diskonto: 10% per tahun. b. Tingkat kenaikan gaji: 10% per tahun. c. Tingkat kematian: Commissioner Standard Ordinary Tables 1980. d. Tingkat cacat: 10% dari tingkat kematian. e. Tingkat pengunduran diri: 5% per tahun pada umur 30 dan berkurang secara linier hingga 0% pada umur 55 tahun dan seterusnya. f. Tingkat pensiun: 100% pada usia pensiun normal.
a. Discount rate: 10% per annum. b. Salary increment rate: 10% per annum. c. Rate of mortality: Commissioner Standard Ordinary Tables 1980. d. Rate of disability: 10% of mortality rate. e. Rate of resignation: 5% per annum up to age of 30 and reduced linearly to 0% at age of 55 and thereafter.
Mutasi kewajiban estimasi atas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
The movement in the provision for employee benefits are as follows:
Saldo awal Penyisihan tahun berjalan Jumlah yang dibayarkan dalam tahun berjalan
(
f.
2009
2008
36.243.029 13.415.020
21.076.019 18.611.725
6.703.312)
(
2009
(
55.323.980 12.333.898)
Biaya jasa lalu yang belum diakui
(
35.345)
Beginning balance Provision during the year Amount paid during the year Ending balance
The amounts recognized in the balance sheets are determined as follows:
Jumlah yang diakui pada neraca konsolidasi ditentukan sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban Kerugian aktuarial yang belum diakui
3.444.715) 36.243.029
42.954.737
Saldo akhir
Retirement: 100% at normal retirement age.
2008
(
49.390.539 13.147.510) -
Present value of obligations Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service costs Liability in the consolidated
Kewajiban pada neraca konsolidasi
42.954.737
Jumlah yang diakui di dalam laporan laba-rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
2009 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi bersih atas biaya jasa lalu yang belum diakui ( Pengakuan langsung biaya jasa lalu atas kerugian aktuarial yang belum diakui ( Biaya pemutusan hubungan kerja Jumlah
36.243.029
balance sheet
The amounts recognized in the consolidated statements of income are as follows:
2008
8.788.046 5.470.348
11.339.342 3.613.325
1.162.470)
1.641.657
493.015) 812.111
2.017.401
Current service costs Interest cost Net amortization of unrecognized past service costs Net amortization of unrecognized actuarial losses Termination cost
18.611.725
Total
13.415.020
Truba Manunggal 2009 Annual Report
171
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/52
Exhibit E/52
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. HAK MINORITAS PERUSAHAAN
ATAS
ASET
BERSIH
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ANAK
21. MINORITY INTEREST SUBSIDIARIES
IN
NET
ASSETS
OF
Laba (rugi) anak 31 Des
perusahaan/
Tambahan
2008/
Gain(loss)
(penarikan)/
31 D ec
of
Addition
31 Des 2009/
2008
subsidiaries
(disposal)
31 D ec 2009
Anak perusahaan
Subsidiaries
PT Gading M egah
(
PT Truba M andiri
223.151)
(
64.994)
288.145
-
303.311
(
3.780.765)
3.477.454
-
PT Anugerah Binaprakasa
71.126
PT Prasada Samya M ukti
22.658
8.439.707
PT Truba Jaya Engineering
-
PT Gading Megah PT Truba Mandiri 93.784
PT Anugerah Binaprakasa
1.543.747
(
2.841.522)
7.141.932
PT Prasada Samya Mukti
(
2.079.902)
46.915.061
PT Truba Jaya Engineering PT Manunggal Multi Energi
51.150.293
(
2.155.330)
(
184.552)
PT M anunggal M ulti Energi
2.145.089
-
1.960.537
PT Truba Segihan Utama
4.598.244
934
-
4.599.178
PT Truba Segihan Utama
PT M enamas M itra Energi
37.375.018
2.573.093
-
39.948.111
PT Menamas Mitra Energi
4.180.538
54.327
-
4.234.865
PT Central Daya Energi
104.893.468
Total
PT Central Daya Energi Jumlah
(
108.040.175
1.990.882)
(
1.155.825)
Laba (rugi) anak perusahaan/
Tambahan
Gain(loss)
(penarikan)/
31 Des 2007/ 31
of
Addition
31 Des 2008/
D ec 2007
subsidiaries
(disposal)
31 D ec 2008
Anak perusahaan PT Gading M egah PT Truba M andiri PT Anugerah Binaprakasa
Subsidiaries (
232.262) (
158.505
(
PT Prasada Samya M ukti PT Truba Jaya Engineering
-
1.196.689) 87.379) 779.758
49.045.024
2.105.269
(
( 47.118) 7.659.949 -
223.151) 303.311 71.126
PT Gading Megah PT Truba Mandiri PT Anugerah Binaprakasa
8.439.707
PT Prasada Samya Mukti
51.150.293
PT Truba Jaya Engineering PT Manunggal Multi Energi
PT M anunggal M ulti Energi
2.206.491
(
61.402)
-
2.145.089
PT Truba Segihan Utama
4.608.492
(
10.248)
-
4.598.244
PT Truba Segihan Utama
PT M enamas M itra Energi
35.340.515
(
778.700)
37.375.018
PT Menamas Mitra Energi
4.180.538
PT Central Daya Energi
-
4.180.538
92.673.883
4.940.258
PT Central Daya Energi Jumlah
172
9.111
1.547.118
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
2.813.203 10.426.034
108.040.175
Total
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/53 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. HUTANG BANK
Exhibit E/53 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 22. BANK LOANS
2009 PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Mizuho Indonesia BPD Kalimantan Timur PT Bank Agris PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
(
2008
264.986.000
289.139.304
110.957.725 105.280.000 92.590.000 75.000.000
17.499.970 22.542.634 53.107.500 -
PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Mizuho Indonesia BPD Kalimantan Timur
65.872.138 57.837.252 22.436.438
69.251.300 32.249.172
PT Bank Agris PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
282.639
226.787
PT Bank Pan Indonesia
795.242.192
484.016.667
388.076.769) 407.165.423
(
Total Less maturity within one year
206.794.732)
Long-term portion
277.221.935
Hutang Bank Menamas
Menamas’s Bank loan
Pada tanggal 6 November 2006, Menamas, anak perusahaan, berdasarkan Akta Notaris No. 10 dan 12 dari Tetty Herawati Soebroto, SH, MH, yang telah diubah dengan akta No. 58, 60 dan 61 tanggal 29 Nopember 2007 dari Notaris yang sama, melakukan perjanjian kredit jaminan dengan PT Bank Bukopin, Tbk., dengan rincian sebagai berikut:
On 6 November 2006, Menamas, a subsidiary, based on Notarial deed No. 10 and 12 of Tetty Herawati Soebroto, S., MH, as amended by Notarial deed No. 58, 60 and 61 dated 29 November 2007 has entered into a Credit Agreement by Using Collaterals with PT Bank Bukopin Tbk, with details as follows:
1. Fasilitas Kredit - Installment I
1. Credit Facility - Installment I
Fasilitas kredit ini memiliki plafon maksimum sebesar Rp 7.500.000, berjangka waktu selama 60 bulan atau hingga tanggal 6 November 2011 dan dikenakan bunga pinjaman sebesar 13% - 14,50% per tahun. Fasilitas kredit ini ditujukan untuk membeli peralatan dan jasa overhaul Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) Unit 3.
This credit facility has a maximum credit limit of Rp 7,500,000 for a period of 60 months or up to 6 November 2011, with interest rate 13% - 14.50% per annum. This credit facility was intended to purchase the Equipment and Overhaul Services of Gas Power Electric Plant Unit 3.
Saldo pinjaman per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 3.356.039 dan Rp 4.846.249.
The loan balance as of 31 December 2009 and 2008 amounted to Rp 3,356,039 and Rp 4,846,249, respectively.
2. Fasilitas Kredit - Installment II Fasilitas kredit ini memiliki plafon maksimum sebesar Rp 80.000.000, berjangka waktu selama 84 bulan atau hingga tanggal 6 November 2013 dan dikenakan bunga pinjaman sebesar 13% 14,50 % per tahun untuk tahun 2009 dan 2008.
2. Credit Facility – Installment II This credit facility has a maximum credit limit of Rp 80,000,000 for a period of 84 months or up to 6 November 2013, with interest rate 13% - 14.50 % per annum for the year 2009 and 2008.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
173
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/54 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. HUTANG BANK (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 22. BANK LOANS (Continued)
Hutang Bank Menamas (Lanjutan)
Menamas’s Bank loan (Continued)
2. Fasilitas Kredit - Installment II (Lanjutan)
2. Credit Facility - Installment II (Continued)
Fasilitas kredit ini ditujukan untuk mengambil alih (take over) Kredit Investasi (KI) dan IDC Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) Unit 3 dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk serta pembayaran Overhaul.
This credit facility was intended as to take over the Investment Credit – KI and IDC for Gas Power Electric Plant Unit 3 from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and Overhaul payments.
Saldo pinjaman per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 54.481.213 dan Rp 64.405.051.
The loan balance as of 31 December 2009 and 2008 amounted to Rp 54,481,213 and Rp 64,405,051, respectively.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan rincian sebagai berikut:
These credit facilities were collateralized with the following details:
Peralatan Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) Unit 3 dan pendukungnya.
Equipment of Gas Power Electric Plant (PLTG) Unit 3 and its accessories.
Tagihan Perusahaan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebesar Rp 282.783.312.
The Company’s receivables from PT PLN (Persero) amounting to Rp 282,783,312.
Saham anak perusahaan milik: − PT Menamas sebanyak 10.540 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 10.540.000.
174
Exhibit E/54
The Subsidiaries’s following :
shares
owned
by
the
− PT Menamas amounting to 10,540 shares with total nominal value of Rp 10,540,000.
− PT Meta Epsi sebanyak 11.500 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 11.500.000.
− PT Meta Epsi amounting to 11,500 shares with total nominal value of Rp 11,500,000.
− PT Manunggal Power sebanyak 23.460 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 23.460.000.
− PT Manunggal Power amounting to 23,460 shares with total nominal value of Rp 23,460,000.
Atas fasilitas kredit yang diperoleh tersebut, tanpa persetujuan terlebih dahulu dari PT Bank Bukopin Tbk, Menamas tidak diperkenankan untuk melakukan beberapa tindakan, diantaranya sebagai berikut:
Based on credit facility obtained, without written consent from PT Bank Bukopin Tbk, Menamas is disallowed to do several actions as follows:
Memperoleh pinjaman baru ataupun take-over dari bank lain, badan kredit lain, dan/atau orang lain;
Obtain new or take-over loan from other banks, financial institutions, and/or other parties;
Memberikan pinjaman kepada anggota grup yang lain atau kepada pihak lain yang tidak berkaitan dengan bidang usaha;
Provide loan to any other group members or other parties that are not directly related to the scope of business;
Mengubah Anggaran Dasar, susunan Direksi dan Komisaris atau mengubah susunan pemegang saham;
Change the Articles of Association, Board of Directors and Commissioners or shareholders
Melakukan overdraft dan cross-clearing dan;
Make an overdraft and cross-clearing and;
Mengalihkan dan/atau menyewakan tanah, peralatan, tagihan dan saham-saham tersebut di atas kepada pihak lain dengan cara apapun juga.
Transfer and/or lease the land, equipment, receivables and shares to any other parties in any other way.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/55 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. HUTANG BANK (Lanjutan)
Exhibit E/55 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 22. BANK LOANS (Continued)
Hutang bank TJE
TJE’s bank loan
TJE, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank International Indonesia, Tbk dengan batas fasilitas maksimum sejumlah US$ 34.000.000 (angka penuh). Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga tetap rata-rata pertahun sebesar 7% untuk tahun 2008. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha sejumlah US$ 12.500.000 (angka penuh) dan jaminan secara gadai atas rekening bank yang sama. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 5 Maret 2011. Saldo pencairan fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2009 sejumlah Rp 264.986.000 (2008: Rp 289.139.304).
TJE, a subsidiary, obtained a credit facility from PT Bank International Indonesia, Tbk with a total maximum credit amounting to US$ 34,000,000 (full amount). The loan bears interest rate average of 7% per annum. This loan is collateralized by trade receivable amounting to US$ 12,500,000 (full amount) and mortage guarantee on the same bank account. The loan facility is valid until 5 March 2011. The loan balance as of 31 December 2009 amounting to Rp 264,986,000 (2008: Rp 289,139,304).
TJE memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mizuho Indonesia dengan batas fasilitas maksimum sejumlah US$ 14.000.000 (angka penuh) dan fasilitas forex line sebesar US$ 7.000.000 (angka penuh). Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 4% (2008: 7,61%). Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Agustus 2010. Saldo pencairan dari fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp 92.590.000 (2008: Rp 53.107.500).
TJE obtained a credit facility from PT Bank Mizuho Indonesia with a total maximum credit amounting to US$ 14,000,000 (full amount) and the forex line facility amounting to US$ 7,000,000 (full amount) with average interest rate of 4% (2008: 7.61%) per annum. This facility is valid until 27 August 2010. The loan balances as of 31 December 2009 amounting to Rp 92,590,000 (2008: Rp 53,107,500), respectively.
TJE memperoleh beberapa fasilitas kredit dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebagai berikut:
TJE obtained credit facilities from PT Bank Danamon Indonesia Tbk as follows:
Pada tanggal 3 Juni 2008, TJE memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar US$ 1.353.846 (angka penuh). Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga tetap rata-rata 7,25% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan aset tetap sejumlah Rp 15.123.000 dan jaminan dari MIF, pemegang saham pengendali TJE. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 Juli 2011.
On 3 June 2008, TJE obtained credit facility with a total maximum credit amounting to US$ 1,353,846 (full amount). The loan bears interest fixed rate average of 7.25% per annum. This facility is secured by property and equipment amounting to Rp 15,123,000 and guarantee from MIF, controlling shareholder of TJE. This facility is valid until 3 July 2011.
Pada tanggal 3 Juni 2008, TJE memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar US$ 1.178.800 (angka penuh). Pada tanggal 12 Juni 2008, maksimum pinjaman dinaikkan menjadi US$ 1.296.680 (angka penuh). Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga tetap rata-rata 7,25% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan aset tetap sejumlah Rp 15.114.000 dan jaminan dari MIF, pemegang saham pengendali TJE. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2011.
On 3 June 2008, TJE obtained credit facility with a total maximum credit amounting to US$ 1,178,800 (full amount). On 12 June 2008, the maximum credit was raised up to US$ 1,296,680 (full amount). The loan bears interest fixed rate average of 7.25% per annum. This facility is secured by property and equipment amounting to Rp 15,114,000 and guarantee from MIF, controlling shareholder of TJE. This facility is valid until 3 September 2011.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
175
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/56 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. HUTANG BANK (Lanjutan) Hutang bank TJE (Lanjutan)
176
Exhibit E/56 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 22. BANK LOANS (Continued) TJE’s bank loans (Continued)
Pada tanggal 12 Juni 2008, TJE memperoleh fasilitas kredit dari bank yang sama dengan jumlah maksimum sebesar Rp 8.000.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga tetap rata-rata 11,5% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan aset tetap sejumlah Rp 10.000.000 dan jaminan dari MIF, pemegang saham pengendali TJE. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Mei 2012.
On 12 June 2008, TJE obtained credit facility from the same bank with a total maximum credit amounting to Rp 8,000,000. The loan bears interest fixed rate average of 11.5% per annum . This facility is secured by property and equipment amounting to Rp 10,000,000 and guarantee from MIF, controlling shareholder of TJE. This facility is valid until 31 May 2012.
Pada tanggal 12 Juni 2008, TJE memperoleh fasilitas kredit dari bank yang sama dengan jumlah maksimum sebesar US$ 2.280.000 (angka penuh) (ekuivalen dengan Rp 21.204.000). Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga tetap rata-rata 7,25% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan aset tetap sejumlah US$ 2.905.000 (angka penuh) dan jaminan dari MIF, pemegang saham pengendali TJE. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Juni 2011.
On 12 June 2008, TJE obtained credit facility from the same bank with a total maximum credit amounting to US$ 2,280,000 (full amount) (equivalent with Rp 21,204,000). The loan bears interest fixed rate average of 7.25% per annum. This facility is secured by property and equipment amounting to US$ 2,905,000 (full amount) and guarantee from MIF, controlling shareholder of TJE. This facility is valid until 12 June 2011.
Pada tanggal 12 Juni 2008, TJE memperoleh fasilitas kredit dari bank yang sama dengan jumlah maksimum sebesar Rp 9.152.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga tetap rata-rata 12% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan aset tetap sejumlah Rp 12.856.950 dan jaminan dari MIF, pemegang saham pengendali TJE. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Juni 2011.
On 12 June 2008, TJE obtained credit facility from the same bank with a total maximum credit amounting to Rp 9,152,000. The loan bears interest fixed rate average of12% per annum. This facility is secured by property and equipment amounting to Rp 12,856,950 and guarantee from MIF, controlling shareholder. This facility is valid until 12 June 2011.
Saldo pencairan dari fasilitas ini tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sejumlah Rp 22.436.438 dan Rp 32.249.172.
Balance of this facility as of 31 December 2009 and 2008 amounting to Rp 22,436,438 and Rp 32,249,172.
TJE, anak perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, berupa fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK), Letter of Credit (L/C) impor Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan fasilitas Bank Garansi dengan maksimum plafon masingmasing sebesar Rp 117.500.000, Rp 10.000.000 dan US$ 6.000.000 (angka penuh) dan Rp 300.000.000. Fasilitas KMK ini dikenakan tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 13,00% masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008. Fasilitas-fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang usaha sejumlah Rp 5.749.000, persediaan sejumlah Rp 11.252.125, aset tetap sejumlah Rp 101.081.630 dan marginal deposit Perusahaan. Fasilitas ini jatuh tempo berkisar antara 31 Desember 2009 sampai dengan 12 April 2011. Perusahaan telah mengajukan permohonan perpanjangan untuk fasilitas yang jatuh tempo 31 Desember 2009 kepada bank terkait, akan tetapi sampai dengan tanggal laporan auditor independen permohonan tersebut masih dalam proses oleh pihak bank tersebut. Saldo pencairan dari fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sejumlah Rp 110.957.725 dan Rp 17.499.970.
TJE, a subsidiary, obtained a credit facilities from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk inform of Working Capital, Letter of Credit (L/C) import, Domestic of Letter of Credit (SKBDN) and guarantee bank with a total maximum credit amounting to Rp 117,500,000, Rp 10,000,000 and US$ 6,000,000 (full amount) and Rp 300,000,000. These facilities bear interest at average rate of 13% per annum for the year 2009 and 2008, respectively. These loans are secured by trade receivables, inventories, property and equipment amounting to Rp 5,749,000, Rp 11,252,125, Rp 101,081,630, respectively and the Company’s marginal deposit. These facilities are valid from 31 December 2009 until 12 April 2011 and certain loans are still in process. The Company has submitted proposal to extend certain loans that will be due on 31 December 2009, however until the date of independent audit report the proposal still in process by the bank. The loan balances as of 31 December 2009 and 2008 amounting to Rp 110,957,725 and Rp 17,499,970, respectively.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/57 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. HUTANG BANK (Lanjutan)
Exhibit E/57 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 22. BANK LOANS (Continued)
Hutang bank TJE (Lanjutan)
TJE’s bank loans (Continued)
Anak perusahaan TJE memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Pan Indonesia Tbk. dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp 350.000. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 14,25% untuk tahun 2009 dan 2008. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 21 Februari 2013. Saldo pencairan dari fasilitas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sejumlah Rp 282.639 dan Rp 226.787.
TJE’s subsidiary obtained a credit facility from PT Bank Pan Indonesia Tbk with a total maximum credit amounting to Rp 350,000 with average interest rate of 14.25% per annum for the year 2009 and 2008. The loan facility is valid until 21 February 2013. The loan balance as of 31 December 2009 and 2008 amounting to Rp 282,639 and Rp 226,787, respectively.
Secara garis besar, atas pinjaman-pinjaman di atas, Perusahaan dan anak perusahaan diharuskan untuk mematuhi beberapa persyaratan dan pembatasan diantaranya seperti menerima pinjaman dari pihak lain, melakukan investasi atau penyertaan, penjualan aset, dan membagikan laba atau membayar dividen tanpa seijin dari pihak bank.
As a whole, for the above loans, the Company and its subsidiaries are required to fulfill certain covenants and restrictions, which, amoung other, to obtain any loan from other party, conduct investment or ownership, sell their assets and share profit or dividend payment without permission from the bank.
Hutang bank ME
ME’s bank loan
Pada tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT. Bank Agris berupa fasilitas kredit modal kerja dengan pemakaian maksimal sejumlah Rp 40.000.000. Perjanjian kredit ini mulai berlaku sejak tanggal 28 Desember 2009 dan akan berakhir pada tanggal 4 Januari 2010.
On 28 Desember 2009, the Company obtain loan from PT. Bank Agris such working capital loan facility with maximum withdrown amounting to Rp 40,000,000. The facility agreement is effective since 28 December 2009 and will expired on 4 January 2010.
Sehubungan dengan fasilitas tersebut, ME diwajibkan untuk membayar bunga pinjaman dengan suku bunga 6,25%, dan setiap keterlambatan dalam pembayaran bunga dikenakan denda sebesar 3% per bulan atas bunga yang jatuh tempo. Perusahaan juga diwajibkan untuk menempatkan jaminan sebesar 100% dari nominal letter of credit yang akan diterbitkan. Fasilitas ini mendapat jaminan dari PT. Truba Alam Manunggal Engineering Tbk, induk perusahaan, dengan penempatan deposito sebesar Rp 40.000.000.
In relation to the facillity, ME should pay the loan interest with rate 6,25% and will be charged penalties of 3% per month for late payment of overdue interest. The Company should place deposit equal to 100% of letter of credit nominal that will be issued. The facility guaranted by PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk, holding company, with placement of deposit amounting to Rp 40,000,000.
Pada tanggal 30 April 2008, ME, anak perusahaan dan pihak-pihak yang terafiliasi (TAME, MIS, CDE dan TJE), memperoleh fasilitas pinjaman dari PT ANZ Panin Bank berupa:
On 30 April 2008, ME, a subsidiary and affiliated parties (TAME, MIS, CDE and TJE), obtained loan facilities from PT ANZ Panin Bank as:
Uncommitted Multi Option Facility sebesar US$ 80 juta (angka penuh) yang dapat digunakan untuk pembukaan LC (impor dan lokal) dengan nilai maksimum US$ 80 juta (angka penuh), Trust receipt dengan nilai maksimum US$ 10 juta dan jaminan bank dengan nilai maksimum US$ 110 juta (angka penuh). Nilai keseluruhan pemakaian fasilitas tersebut tidak boleh melebihi nilai dari Uncommitted Multi Option Facility.
Uncommitted Multi Option Facility of US$ 80 million (full amount) that can be used for opening LC (local & import) with a maximum value of US$ 80 million (full amount), Trust receipt with a value of maximum US$ 10 million and bank guarantee with the maximum value of US$ 110 million (full amount). The overall value of the facilities may not exceed the value of Uncommitted Multi Option Facility.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
177
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/58 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. HUTANG BANK (Lanjutan) Hutang bank ME (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 22. BANK LOANS (Continued) ME’s bank loans (Continued)
Foreign Currency Dealing Limit (FCDL) sebesar US$ 5 juta (angka penuh).
Foreign Currency Dealing Limit (FCDL) amounted US$ 5 million (full amount).
Sehubungan dengan fasilitas tersebut Perusahaan dan pihak terafiliasi diwajibkan untuk melakukan setoran tunai (setoran jaminan) sebesar 20% dari nominal LC yang akan diterbitkan. Jumlah setoran tunai pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 15.730.415 yang dicatat sebagai deposito (Catatan 3). Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan telah menggunakan fasilitas tersebut sebesar Rp 22.542.634, dan pihak terafiliasi Nihil.
In relation to the facility the Company and affiliated parties are required to make cash deposits (deposit guarantee) of 20% from the nominal of the LC. The amount of cash deposits on 31 December 2008 was Rp 15,730,415 recorded as deposits (Note 3). On 31 December 2008, the Company has used the facility amounted Rp 22,542,634, and affiliated parties was Nil.
Pada tahun 2009, ME telah melunasi hutang tersebut secara bertahap.
On 2009, ME has repaid the loan in stages.
Hutang Bank CDE
CDE’s Bank Loan
Pada tanggal 25 Agustus 2009, CDE, anak perusahaan, memperoleh fasilitas tambahan Dana Investasi dari Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (BPD Kaltim) dengan jangka waktu 48 bulan sampai dengan 25 Agustus 2013 dengan pagu sebesar Rp 100.000.000 dan dengan tingkat bunga 11,50% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah saldo hutang adalah Rp 75.000.000.
On 25 August 2009, CDE, a subsidiary, obtained Investment Loan facility from Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (BPD Kaltim) for a period of 48 months until 25 August 2013 with maximum credit limit of Rp 100,000,000 and interest bearing of 11.50% per annum. As of 31 December 2009, the outstanding balance was Rp 75,000,000.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan : a. Fiducia 2 mesin diesel genset senilai Rp 165.489.700. b. Pengalihan kontrak atas perjanjian tentang sewa genset selama 5 (lima) tahun antara konsorsium CDEME dengan PT PLN Kaltim yang dinotifikasi oleh PT PLN. c. Fidusia tagihan konsorsium CDE-ME kepada PT PLN Kaltim sebesar 125% terhadap plafón kredit. d. Assignment of contract atas insurance proceed (Construction Erection Business Interuption Machinery and Machinery breakdown Insurance and Other Projects). e. Escrow account dan account terkait lainnya.
This facility is secured by: a. Fiduciary two diesel machinery with value of Rp 165,489,700. b. Assignment of Contract for the genset rental agreement for 5 (five) years between the CDE-ME Consortium and PT PLN Kaltim which is notified by PT PLN. c. Bill fiduciary of CDE-ME Consortium to PT PLN Kaltim with 125% of the credit limit. d. Assignment of Contract of Insurance Proceed (Construction Erection Business Interruption Machinery and Machinery breakdown Insurance and Other Projects). e. Escrow Accounts and other related accounts.
23. HUTANG OBLIGASI - BERSIH
178
Exhibit E/58
23. BONDS PAYABLE - NET
Akun ini merupakan kewajiban yang berasal dari penerbitan obligasi TJE I tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap (Obligasi). Obligasi ini telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam–LK dengan Surat Bapepam-LK No. S-6497/BL/2007 pada tanggal 19 Desember 2007. Jumlah pokok obligasi yang diterbitkan TJE, anak perusahaan, adalah sebesar Rp 200.000.000. TJE memperoleh seluruh dana hasil penerbitan obligasi pada tanggal 8 Januari 2008.
This account represents of TJE’s Bonds I with fixed interest rate issued in 2007. TJE’s Bonds I were obtained the Effective Letter from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) through its decree No: S-6497/BL/2007 dated 19 December 2007. These bonds have nominal value of Rp 200,000,000. TJE received all of proceeds from bonds issuance on 8 January 2008.
Analisa mengenai saldo akun ini pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The analysis of this account as of 31 December 2009 and 2008 is as follows:
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/59 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. HUTANG OBLIGASI – BERSIH (Lanjutan)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 23. BONDS PAYABLE – NET (Continued)
2009 Jumlah nilai nominal Dikurangi biaya penerbitan yang ditangguhkan: Biaya yang terjadi ( Akumulasi amortisasi Saldo yang belum diamortisasi pada akhir tahun
Exhibit E/59
(
Hutang Obligasi - Bersih
2008
3.791.526) ( 2.129.094
3.791.526) 1.516.610
Nominal value Less deferred issuance cost Cost incurred Accumulation amortization
1.662.432) (
2.274.916)
Unamortized balance at the end of year
200.000.000
198.337.568
200.000.000
197.725.084
Bonds payable - Net
Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat berjangka waktu 2 tahun 6 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,75% per tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai nominal 100% dari jumlah pokok. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 bulan, dimana pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 8 April 2008, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus pembayaran pokok akan dilakukan pada tanggal 8 Juli 2010 yang merupakan tanggal jatuh tempo obligasi. Obligasi ini terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
TJE has issued Book-entry Bond, with term 2 years and 6 months with fixed interest rate at 11.75% per annum and it was offered 100% at nominal value from the principal. The interest will be paid every 3 months and the first payment was on 8 April 2008 whereas the last interest payment will be on 8 July 2010 which is its due date. The bonds are listed in the Indonesian Stock Exchanges (Bursa Efek Indonesia).
Sehubungan dengan penerbitan obligasi tersebut di atas, TJE telah mendapat peringkat “id BBB+” (Triple B Plus; Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Segala kepentingan pemegang Obligasi diwakili oleh PT CIMB Niaga, Tbk sebagai “Wali Amanat”. Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus namun dijamin dengan seluruh harta kekayaan TJE baik berupa barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari sesuai dengan ketentuan pasal 1131 dan pasal 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Republik Indonesia, kecuali harta kekayaan TJE yang telah dijaminkan secara khusus kepada para krediturnya
Based on the rating issued by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), TJE’s bonds acquired “id BBB+” rate (Triple B Plus; Stable Outlook). All of the bondholder interest is represented by PT CIMB Niaga, Tbk who acts as nominated Trustee. These bonds are unsecured in special terms but have been secured by all TJE’s assets including movable assets and unmovable assets, as stated in articles 1131 and 1132 of Civil Law of the Republic of Indonesia, except for the assets which are used as special collateral to the others creditors.
TJE melakukan penyisihan dana untuk pembayaran bunga Obligasi selambat-lambatnya tiga bulan sebelum tanggal pembayaran bunga obligasi sebesar satu periode pembayaran bunga obligasi. Dalam perjanjian perwaliamanatan, selama obligasi belum dilunasi, TJE diwajibkan memenuhi beberapa batasan-batasan umum, antara lain, mempertahankan rasio jumlah kewajiban terhadap jumlah ekuitas tidak lebih dari 2:1
TJE made sinking funds for payment of and interest at least three months before due date with an amount of at least for one period interest obligation payment. As stated in trustee agreement, when the bonds are still outstanding, TJE must comply with certain covenants, which among other is debts equity ratio will be no less than 2:1.
24. HUTANG JANGKA PANJANG - PIHAK KETIGA
24. LONG-TERM LOANS - THIRD PARTY
RIncian saldo hutang jangka panjang pada Zephyr adalah sebagai berikut: 2009
The details of long term loans to Zephyr are as follows:
2008
Harvest US $ 120 million (angka penuh) Radianz US $ 80.331.500 (angka penuh)
1.128.000.000 755.116.100
-
Harvest US $ 120 million (full amount) Radianz US $ 80,331,500 (full amount)
Jumlah
1.883.116.100
-
Total
Truba Manunggal 2009 Annual Report
179
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/60 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. HUTANG JANGKA PANJANG -PIHAK KETIGA (Lanjutan) Pada tanggal 20 Agustus 2009, antara Perusahaan, Radianz Investment Limited, British Virgin Islands, anak perusahaan (Radianz), Harvest Star Holding Limited, British Virgin Islands, anak perusahaan (Harvest), dan Zephyr, telah membuat perjanjian untuk me-refinancing hutang Perusahaan sebesar US$ 265.331.500 (nilai penuh) kepada Zephyr, sebagai berikut: a.
b.
c. d.
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 24. LONG-TERM LOANS - THIRD PARTY (Continued) On 20 August 2009, the Company and Radianz Investment Limited, British Virgin Islands, a subsidiary (Radianz), Harvest Star Holding Limited, British Virgin Islands a subsidiary (Harvest) and Zephyr, signed agreement to refinance the Company’s loan amounting to US$ 265,331,500 (full amount) to Zephyr, as follows: a.
b.
c. d.
Amounting to US$ 110,000,000 from existing loan has been converted into the Harvest’s loan to Zephyr and secured by 111,490,547 shares or 100% ownership of CDE International Pte. Ltd (CDEI). Amounting to US$ 80,331,500 from existing loan has been converted under the Radianz’s loan to Zephyr and secured by 152,261,752 shares or 100% ownership of Manunggal Infrasolusi International Pte. Ltd (MIFI) and secured by all shares owned by MIFI in PT. Manunggal Infrasolusi Utama. Amounting to US$ 10,000,000 from existing loan has been waived by Zephyr. Amounting to US$ 65,000,000 of the existing loan has been agreed by the Company and Zephyr, whereby the Company shall pay US$ 60,000,000 for consideration of such US$ 65,000,000.
Syarat-syarat atas hutang tersebut adalah sebagai berikut: Hutang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015, dengan tingkat bunga: Pada tahun pertama : 6% per tahun. Pada tahun kedua : 6% per tahun. Pada tahun ketiga : 8% per tahun. Pada tahun keempat : 8% per tahun. Tahun kelima dan seterusnya 10% per tahun.
The terms and condition of the loans are as follows:
Pada tanggal 23 November 2009, Zephyr memberikan tambahan pinjaman sebesar US$ 10.000.000 kepada Harvest.
On 23 November 2009, Zephyr advanced to Harvest additional US$ 10,000,000 loan.
Dan struktur grup Perusahaan secara sah adalah sebagai berikut: a. Perusahaan secara sah memiliki: 100% saham Harvest 100% saham Radianz. 4.9996%% saham MP, dan 5% saham MIFU.
As at the date of agreement, capital structure of the group as follows: a. The Company is legal and beneficial owner of : 100% saham Harvest 100% issued share capital of Radianz 4.9996%issued share capital of MP, and 5% issued share capital of MIFU
b. c.
180
Sebesar US$ 110.000.000 dari hutang yang ada dikonversi menjadi hutang Harvest kepada Zephyr yang dijamin dengan 111.490.547 saham atau 100% CDE International Pte. Ltd (CDEI). Sebesar US$ 80.331.500 dari hutang yang ada dikonversi menjadi hutang Radianz kepada Zephyr yang dijamin dengan atas 152.261.752 saham atau 100% Manunggal Infrasolusi International Pte. Ltd., (MIFI) dan dijamin dengan keseluruhan saham yang dimiliki oleh MIFI di PT. Manunggal Infrasolusi Utama. Sebesar US$ 10.000.000 dari hutang yang ada dihapus oleh Zephyr. Sebesar US$ 65.000.000 dari bagian hutang yang ada, dimana antara Perusahaan dan Zephyr telah setuju, Perusahaan akan membayar sebesar US$ 60.000.000 dan dianggap sebagai pembayaran sebesar US$ 65.000.000.
Exhibit E/60
Harvest secara sah memiliki - 100% saham ditempatkan dan disetor dari CDE International, Pte Ltd (CDEI). CDEI, secara sah memiliki 94,95% saham ditempatkan dan disetor dari CDE.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
The loans will be matured on 31 December 2015, with interest rate, are as follows: In the 1st year : 6% per annum. In the 2nd year : 6% per annum. In the 3rd year : 8% per annum. In the 4th year : 8% per annum. From the 5th year onwards 10% per annum.
b.
Harvest is legal and beneficial owner of 100% CDE International Pte Ltd (CDEI).
c.
CDEI is legal and beneficial owner of 94.95% issued share CDE.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/61 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
24. HUTANG JANGKA PANJANG – PIHAK KETIGA (Lanjutan)
d.
e.
Exhibit E/61
LONG-TERM LOANS – THIRD PARTY(Continued)
24.
d.
Radianz secara sah memiliki – 100% saham ditempatkan dan disetor dari MIF International,Pte Ltd (MIFI). MIFI secara sah memiliki – 95% saham ditempatkan dan disetor dari MIFU.
e.
25. MODAL SAHAM
Radianz is legal and beneficial owner of 100% issued shares of MIF International, Pte Ltd (MIFI). MIFI is legal and beneficial owner of 95% MIFU.
25. SHARE CAPITAL The composition shareholders as at 31 December 2009 and 2008 are as follows:
Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009
Persentase
Pemegang saham
Lembar saham/
kepemilikan/
Number of
Percentage of
Jumlah/
shares
ownership
Total
Shareholders'
PT Mandala Kapital
4.419.235.000
27,97
441.923.500
PT Mandala Kapital
Indo Infrastructure Group Pte Ltd
2.324.922.670
14,72
232.492.267
Indo Infrastructure Group Pte Ltd
PT Alam Manunggal
1.613.958.231
10,22
161.395.823
PT A lam Manunggal
Publik (dibawah 5%)
7.441.340.366
47,09
744.134.036
Public (below 5% )
15.799.456.267
100,00
1.579.945.626
Total
Jumlah
2008 Persentase
Pemegang saham
Lembar saham/
kepemilikan/
Number of
Percentage of
Jumlah/
shares
ownership
Total
Shareholders'
PT Mandala Kapital
4.419.235.000
28,42
441.923.500
PT Mandala Kapital
PT Alam Manunggal
1.613.958.231
10,38
161.395.823
PT A lam Manunggal
Pte Ltd
2.324.922.670
14,96
232.492.267
Pte Ltd
Publik (dibawah 5%)
7.189.241.179
46,24
718.924.118
Public (below 5% )
15.547.357.080
100,00
1.554.735.708
Total
Indo Infrastructure Group
Indo Infrastructure Group
Jumlah
Truba Manunggal 2009 Annual Report
181
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/62 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. MODAL SAHAM (Lanjutan)
Exhibit E/62 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 25. SHARE CAPITAL (Continued) Addition of paid-in capital consists of:
Tambahan modal disetor – Bersih terdiri dari:
Agio saham Biaya emisi saham Jumlah
182
(
2009
2008
147.980.696
139.157.498
33.278.604) 114.702.092
(
32.646.230) 106.511.268
Share premium Stock issuance costs Total
Pada Penawaran Umum Perdana Saham yang mulai ditawarkan pada 6 Oktober 2006, sejumlah 5.000.000.000 Saham Biasa Atas Nama, dengan nilai nominal Rp 100 (angka penuh), setiap saham ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 110 (angka penuh) dan sebanyak 2.800.000.000 Waran seri I diberikan sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek pada tanggal penjatahan 12 Oktober 2006.
As a result of the initial public offering of 5,000,000,000 ordinary shares owned, each with a nominal value of Rp 100 (full amount) and publicly offered each for Rp 110 (full amount), on 6 October 2006, and of 2,800,000,000 warrant series I was given as an incentive for the new shareholders whose name was listed in the list of allocation initial public offering released by Share Administration Bureau on 12 October 2006.
Setiap pemegang 25 saham baru berhak memperoleh 14 waran, dimana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang dikeluarkan dari portepel. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp 100 (angka penuh) setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 135 (angka penuh) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai 16 April 2007 sampai dengan 15 Oktober 2009.
Every 25 shares’s holder entitled to received 14 warrants, where each 1 warrant gives the rights to the holders to buy 1 new shares which is turning out from portfolio. Warrant series I is share which is given the rights to share’s holder to execute purchased of ordinary shares owned each with a nominal value Rp 100 (full amount) for every shares with the execution price Rp 135 (full amount) which can done during the effective time that is on 16 April 2007 until 15 October 2009.
Sesuai laporan Daftar Pemegang Saham yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, jumlah saham Perusahaan yang telah dicatatkan per tanggal 31 Desember 2009 adalah 15.799.456.267 saham (2008: 15.547.357.080 saham, dimana 2.799.456.267 saham (2008: 2.547.357.080 saham) berasal dari Waran Seri I yang telah dikonversi.
The agreement with the Share Holders List which is made by Share Administration Bureau of the Company, the amount of company shares recorded as of 31 December 2009 is 15,799,456,267 shares (2008: 15,547,357,080 shares), which kind of 2,799,456,267 shares (2008: 2,547,357,080 shares) come from warrant series I which has been converted.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/63
Exhibit E/63
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
26. PENDAPATAN
26. REVENUES Details of operating revenues are as follows:
Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut:
2009
2008
Pendapatan kontrak
Contract revenues Construction services of
Jasa konstruksi pembangkit listrik
power plants
1.443.408.406
824.550.327
Tangki dan pipa
731.136.779
1.130.130.539
Tanks and pipes
Pembangkit listrik
166.838.481
205.575.680
Power plants
Jasa pemeliharaan
152.341.499
268.490.181
Maintenance services
Perdagangan
119.955.593
79.333.234
Trading
Bangunan industri
110.493.321
246.907.909
Industrial plants
1.992.585
Civil works
2.821.538
145.673.950
Others
2.726.995.617
2.902.654.405
Pekerjaan sipil Lain-lain
Sewa stockpile Penjualan batubara Jumlah
-
515.881
46.025.361
Sales of coal
2.948.679.766
Total
2.727.511.498
Rent of stockpile
Detail of contract owners with net contract values exceeding 10% of the Company’s and subsidiaries total sales is as follows:
Rincian perusahaan pemberi kontrak dengan nilai kontrak bersih melebihi 10% dari jumlah pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Saldo/ Balance 2009
2008
Nama Pemberi Kerja
Project’s owner
PT Chevron Pacific Ind CNEEC
698.546.392 287.861.982
1.050.903.780 80.977.201
PT Chevron Pacific Ind
Jumlah
986.408.374
1.131.880.981
Total
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
CNEEC
Refer to Note 33 for details of related party balances and transactions.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
183
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/64 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. BEBAN PENDAPATAN
Exhibit E/64 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 27. COST OF REVENUES
2009
2008
Beban konstruksi
Cost of construction 701.417.926
728.597.393
Gaji,upah dan kesejahteraan karyawan
586.034.468
373.854.286 Salaries, wages and employee welfare
Subkontraktor
340.884.835
399.651.993
Subcontractors
Sewa
168.746.497
200.078.840
Rent
Beban operasional
165.447.716
226.049.605
Operational expenses
Penyusutan
145.626.728
100.858.004
Depreciation
Penempatan dan pemindahan
102.138.477
124.863.981
Mobilization and relocation
17.531.070
70.070.725
Cost of good sold
143.141.217
172.302.647
Others
2.370.968.934
2.396.327.474
Total cost of construction
Beban pokok penjualan Lain-lain Jumlah beban konstruksi Beban pokok batubara
Cost of coal
Pembelian batubara
-
39.999.082
Purchasing of coal
Beban pengiriman
-
2.914.797
Shipping cost
Denda keterlambatan
-
1.815.933
Overdue penalty
Lain-lain
64.850
235.461
Others
Jumlah beban pokok batubara
64.850
44.965.273
Total costs of coal
2.371.033.784
2.441.292.747
Total
Jumlah
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
184
Construction materials
Bahan konstruksi
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Refer to Note 33 for details of related party balances and transactions.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/65 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. BEBAN USAHA
Exhibit E/65 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 28. OPERATING EXPENSES
2009
2008
135.554.892 26.336.626 16.742.763 15.535.562 14.947.737 8.190.824 7.327.222 5.623.681 4.482.413 4.439.431 3.200.068 2.641.280 2.606.817 1.704.598 1.331.750 1.038.223 983.880 599.571 -
152.166.672 17.753.149 1.661.567 37.655.899 12.687.474 1.308.483 11.290.528 22.946.334 6.129.787 3.167.045 5.786.237 3.519.064 3.853.056 2.319.272 586.570 2.098.763 1.407.231 2.518.747 3.511.811
Salaries, wages and employee welfare Depreciation Taxes and licenses Professional fees Rent Amortization and deferred expense Travelling Management fees Insurance Representation and entertainment Employee benefits Training and education Post and telecommunication Office supplies Fuel, water and electricity Transportation Repair and maintenance Bad debt expense Pre-qualification expenses
Lain-lain
33.802.631
38.888.512
Others
Jumlah
287.089.969
331.256.201
Total
Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan Penyusutan Pajak dan perijinan Honorarium tenaga ahli Sewa Amortisasi dan biaya tangguhan Perjalanan dinas Beban manajemen Asuransi Representasi dan jamuan Imbalan pasca kerja Pelatihan dan pendidikan Pos dan telekomunikasi Perlengkapan kantor Bahan bakar, air dan listrik Transportasi Pemeliharaan dan perbaikan Beban piutang tak tertagih Beban prakualifikasi
Lihat Catatan 33 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa 29. PENDAPATAN HASIL INVESTASI
29. INCOME FROM INVESTMENTS
2009 Pendapatan hasil investasi Pendapatan bunga deposito Keuntungan atas penjualan aset tetap Pendapatan bunga jasa giro
Refer to Note 33 for details of related party balances and transactions.
22.364.993 12.370.355
Lain-lain – bersih
2.600.514 1.466.293 56.898.222
Jumlah
95.700.377
2008 Income from investments Interest income from time deposits Gain on sale of property and equipment Interest income from current accounts 1.670.235 19.845.983 Others - Net
46.297.278 45.103.545
112.917.041
Total
Truba Manunggal 2009 Annual Report
185
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/66
Exhibit E/66
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
30. LAIN-LAIN - BERSIH
30. OTHERS - NET
2009 Laba (rugi) atas selisih kurs - Bersih
2008
375.226.064 ( 131.924.104)
(
48.818.945)
Interest expense
Beban keuangan
(
7.045.136)
(
7.273.933)
Financial charges
Lain-lain – Bersih
(
6.607.051)
(
4.847.431)
Others – Net
( 473.707.184)
Total - Net
Jumlah - Bersih
229.649.773
31. LABA PER SAHAM
31. EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dasar
Basic earning per share
“Laba per saham” sesuai dengan PSAK No. 56 (lihat Catatan 2t) dan perhitungan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar adalah sebagai berikut:
“Earnings per share” according to SFAS No. 56 (see Note 2t) and calculation of total weighted average shares are as follows:
Laba bersih untuk tujuan penghitungan laba per saham (pembilang) adalah sebagai berikut:
Net income for the purpose of earnings per share (numerator) calculation is as follows:
Laba (Rugi) bersih
2009
2008
216.434.812
( 180.123.842)
Net income (loss)
Laba (rugi) bersih per saham dasar
14
(
12)
Basic net income (loss) per share
Laba (rugi) bersih per saham dilusian
14
(
11)
Diluted net income (loss) per share
Perhitungan jumlah rata-rata saham tertimbang yang beredar dalam periode-periode yang berawal dan berakhir pada tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
186
( 412.766.875) Gain (loss) on foreign exchange - Net
Beban bunga
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
The calculation of total circulated weighted average shares for the period beginning 1 January and ended 31 December 2009 is as follow:
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/67
Exhibit E/67
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
31. LABA PER SAHAM (Lanjutan)
31. EARNINGS PER SHARE (Continued) 2009 Jumlah hari/
Jumlah saham
Total
beredar/
number
Total outstanding
tertimbang/
of days
shares
Weighted average
Jumlah rata rata
Period beginning 1 January up to
Periode 1 Januari sampai dengan 31 M ei 2009
150
15.547.357.080
6.478.065.450
60
15.548.607.587
2.591.434.598
Period beginning 1 June up to
Periode 1 Juni sampai dengan 30 Juli 2009
60
15.750.710.587
2.625.118.431
Jumlah
30 September 2009 Period beginning 1 October up to
Periode 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 2009
30 July 2009 Period beginning 1 August up to
Periode 1 Agustus sampai dengan 30 September 2009
31 May 2009
90
15.799.456.267
3.949.864.067 15.644.482.546
360
31 December 2009 Total
The calculation of total circulated weighted average shares for the period beginning 1 January and ended 31 December 2008 is as follow:
Perhitungan jumlah rata-rata saham tertimbang yang beredar dalam periode-periode yang berawal dan berakhir pada tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
2008 Jumlah hari/
Jumlah saham Jumlah rata rata
Total
beredar/
number
Total outstanding
tertimbang/
of days
shares
Weighted average Period beginning 1 January up to
Periode 1 Januari sampai dengan 31 M aret 2008
90
15.270.266.587
3.817.566.647
dengan 30 April 2008
30
15.398.280.487
1.283.190.040
240
15.547.357.080
10.364.904.720
Jumlah
30 April 2008 Period beginning 1 May up to
Periode 1 M ei sampai dengan 31 Desember 2008
31 March 2008 Period beginning 1 April up to
Periode 1 April sampai
360
15.465.661.407
31 December 2008 Total
Truba Manunggal 2009 Annual Report
187
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/68 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/68 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
31. LABA PER SAHAM (Lanjutan)
31. EARNINGS PER SHARE (Continued)
Laba (rugi) per saham dilusian
Diluted net income (loss) per share
2009
2008 Weighted average number of
Jumlah rata-rata tertimbang
ordinary share for computation of
saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar
15.644.483
basic earnings per share
15.465.661
Effect of dilutive potensial of
Pengaruh efek berpotensi
ordinary share for computation of
saham biasa untuk perhitungan laba per saham dilusian
155.517
diluted earnings per share
334.339
Jumlah rata-rata tertimbang
Weighted average number of
saham biasa untuk perhitungan
ordinary share for computation
laba per saham dilusian
15.800.000
32. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
of diluted earnings per share
15.800.000
32. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai saldo aset dan kewajiban dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut:
As of 31 December 2009 and 2008, Company and its subsidiaries’ have the following assets and liabilities denominated in foreign currencies:
2009
2008
Mata uang asing/
Setara dengan/
Mata uang asing/
Setara dengan/
Foreign currency
Equivalent in Rp
Foreign currency
Equivalent in Rp
12.019.722
112.985.387
23.234.648
254.419.396
Aset Kas dan setara kas
Piutang usaha Piutang lain-lain
Assets USD SGD
14.053
94.132
12.379
94.172
RMB
7.838.892
10.814.613
773.241
1.273.497
JPY
2.384.939
243.264
-
BHD
10.824
271.209
-
USD
20.260.165
190.445.551
RMB
512.223
706.667
USD
24.262
SGD Piutang retensi
USD
16.925.846
-
-
228.065 159.102.952
-
20.836.282
228.157.288 5.196.060
53.500
406.994
11.932.195
130.657.535
67.125
735.019
Jaminan
USD
-
USD
7.111.000
Jumlah aset
188
Others receivable Retention receivables Receivables - related
Pinjaman – hubungan istimewa
Trade receivables
474.526
-
Cash and cash equivalents
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
66.843.400 541.735.240
-
620.939.961
parties Deposits Total assets
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/69
Exhibit E/69
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
32. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
32. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued)
2009
2008
Mata uang asing/
Setara dengan/
Mata uang asing/
Setara dengan/
Foreign currency
Equivalent in Rp
Foreign currency
Equivalent in Rp
Hutang bank
USD
50.830.341 (
477.805.205)
20.109.989 (
220.204.380)
Bank loans
Hutang usaha
USD
7.386.418 (
69.432.330)
20.000.000 (
219.000.000)
Trade payables
SGD
2.309 (
15.469)
2.309 (
17.565)
EUR
81.933 (
1.106.891)
257.153 (
3.968.486)
RMB
1.749.580 (
2.413.738)
Pinjaman pemegang saham
USD
-
-
2.046.349 (
3.370.254)
272.131.500 (
2.979.839.925)
Hutang lain - lain
USD
200.679.704 (
Shareholder's loan
1.886.389.214)
20.000 (
219.000)
RMB
144.753 (
Others payable
199.702)
45.884 (
75.569)
SGD
18.127 (
121.426)
USD
30.183.748 (
283.727.230)
46.821.421 (
512.694.560)
Lease payable
Jumlah kew ajiban
(
2.721.211.205)
(
3.939.389.739)
Total liabilities
Jumlah kew ajiban bersih
(
2.179.475.965)
(
2.880.449.778)
Total net liabilities
Hutang sewa pembiayaan
Pada tanggal 17 Mei 2010 (tanggal laporan auditor independen) dan 31 Desember 2009, aset dan kewajiban dalam mata uang asing dilaporkan dalam Rupiah sebagai berikut:
-
-
On 17 May 2010 (date of independent auditors’ report) and 31 December 2009, assets and liabilities denominated in foreign currencies were reported in Rupiah as follows: 17 Mei 2010/ 17 May 2010
31 Desember/31 D ecember 2009
2008
USD 1
9.145,00
9.400,00
10.950,00
SGD 1
6.546,11
6.698,52
7.607,36
EUR 1
11.219,57
13.509,73
15.432,39
RM B 1
-
-
1.646,96
Pada masa mendatang, nilai kurs masih mungkin berubah-ubah, dan mata uang Rupiah mungkin mengalami depresiasi atau apresiasi secara signifikan terhadap mata uang lainnya.
In the future, the rates still fluctuate, and Rupiah has a possibility to be depreciated or appreciated significantly against other currencies.
Apabila kewajiban bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2009 dinyatakan dengan kurs tengah BI per tanggal 17 Mei 2010, maka jumlah kewajiban bersih akan menurun sebesar Rp 59.000.516.
If net liabilities in foreign currencies on 31 December 2009 are expressed using BI middle rates as at 17 May 2010 total net libilities will decrease by Rp 59,000,516.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
189
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/70 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA
Exhibit E/70 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 33. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan anak perusahaan telah melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terutama terdiri dari pendapatan, pembelian, uang muka, sewa kantor, pinjaman, dan transaksi keuangan lainnya dengan menggunakan kebijakan harga dan syarat transaksi yang sama dengan pihak ketiga.
The Company and its subsidiaries, in their regular conduct of business, have engaged in transactions with related parties principally consisting of revenue, purchases, advances, office rental, loan and other financial transactions using the same pricing policies and conditions as those transactions with third parties.
a. Sifat hubungan dan transaksi
a. Nature of relationship and transactions:
Rincian dari sifat hubungan dan transaksi pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Details of the nature of relationships and transactions with related parties are as follows:
PT Mandala Kapital adalah pemegang saham mayoritas Perusahaan.
PT Mandala Kapital is the major shareholder of the Company.
Perusahaan yang pemegang saham dan sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan perusahaan dan anak perusahaan: PT Manunggal Infrasolusi PT Maxima Infrastruktur PT Manunggal Power PT Manunggal Engineering PT Manunggal Multi Energi
The Company which have same shareholders and part of Director or management are same with the Company and its subsidiaries are as follow: PT Manunggal Infrasolusi PT Maxima Infrastruktur PT Manunggal Power PT Manunggal Engineering PT Manunggal Multi Energi
b. Ikhtisar
b. Summary
Berikut ini disajikan saldo aset dan kewajiban atas transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa:
Assets and liabilities arising from transactions with related parties are as follows:
Aset lancar
Current assets
2009
2008
Kas dan setara kas Bank PT Bank Agris - Rupiah PT Bank Agris - USD
Cash and cash equivalents -
68.452 379.176
-
32.850.000
-
33.297.628
Deposito berjangka PT Bank Agris - USD
Time deposit
190
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
PT Bank Agris - USD
Percentage of total
Persentase terhadap jumlah aset konsolidasi
Cash in bank PT Bank Agris - Rupiah PT Bank Agris - USD
-
0,50%
consolidated assets
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/71
Exhibit E/71
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (Continued)
2009 Piutang usaha Truba Arabia Co. Ltd. PT Central Proteinaprima Tbk PT Ranyza Energi PT Cilegon Fabricators PT Banyuasin Power Energi Lain-lain
-
(Saldo dibawah Rp 100 juta) Jumlah
2008
137.454
1.031.743 27.358.449 8.308.125 1.318.074 822.666
322.878
394.062
460.332
39.233.119
0,006%
aset konsolidasi
0,55%
Investasi jangka pendek -
93.943.007
-
1,32%
consolidated assets
PT Minna Padi Aset Manajemen Percentage to total
Persentase terhadap jumlah aset konsolidasi
2009 Piutang lain-lain PT Ranyza Energi PT Enimax Power Energi PT Panimax Inti Mining PT Equator Manunggal Power PT Bangka Manunggal Power Navigate Innovative Int PT Meta Epsi PT Palembang Power Energi PT Musi Power Energi PT Banyuasin Power energi PT Basin Coal Mining PT Alam Inti Mining Gulf Truba Engineering and Construction, Co. WLL Koperasi Tri Tunggal TAME Investment PT Truba Dewata Guna Persada Lain-lain (Saldo dibawah Rp 1 Milyar) Kotor
296.196.516 137.608.059 45.748.570 34.205.226 21.682.801 20.035.393 16.080.000 13.881.696 13.222.581 9.147.213 4.868.187 1.346.774
607.647.836 115.977.183 44.603.248 29.501.225 18.221.411 19.775.533 16.080.000 8.924.196 8.960.081 11.244.213 4.928.472 1.392.452
1.006.019 603.326 3.588.794
1.006.019 1.008.067 3.838.670 2.478.715 1.273.201
619.221.155 (
539.660) 618.681.495
consolidated assets
2008
896.860.522 (
539.660) 896.320.862
Other receivables PT Ranyza Energi PT Enimax Power Energi PT Panimax Inti Mining PT Equator Manunggal Power PT Bangka Manunggal Power Navigate Innovative Int PT Meta Epsi PT Palembang Power Energi PT Musi Power Energi PT Banyuasin Power energi PT Basin Coal Mining PT Alam Inti Mining Gulf Truba Engineering and Construction, Co. WLL Koperasi Tri Tunggal TAME Investment PT Truba Dewata Guna Persada Others (Balance below Rp 1 billion) Gross Provision for doubtful accounts Net Persentage to total
Persentase terhadap jumlah aset konsolidasi
Total
Short-term investments
PT Minna Padi Aset Manajemen
Bersih
(Balance below Rp 100 million)
Percentage of total
Persentase terhadap jumlah
Penyisihan piutang tidak tertagih
Trade receivables Truba Arabia Co. Ltd. PT Central Proteinaprima Tbk PT Ranyza Energi PT Cilegon Fabricators PT Banyuasin Power Energi Others
9,37%
12,40%
consolidated assets
Truba Manunggal 2009 Annual Report
191
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/72
Exhibit E/72
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (Continued)
b. Ikhtisar (Lanjutan)
b. Summary (Continued)
Aset tidak lancar
Non-current assets
Pinjaman kepada PT Truba Dewata Guna Prasada merupakan pinjaman yang diberikan untuk keperluan modal kerja dengan tingkat bunga 17%. Pada tanggal 31 Januari 2007, TJE, anak perusahaan, dan PT Truba Dewata Guna Prasada sepakat untuk tidak mengenakan bunga pinjaman terhitung sejak 1 Januari 2006.
Due from PT Truba Dewata Guna Prasada represents loan for working capital purposes with interest rate of 17%. On 31 January 2007, TJE, a subsidiary, and PT Truba Dewata Guna Prasada agreed to discharge the interest commencing 1 January 2006.
Berdasarkan hasil penelahaan terhadap status akun piutang hubungan istimewa - piutang lain-lain untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang tidak tertagih yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang di atas.
Based on a review of the status of receivables from related parties for the years ended 31 December 2009 and 2008, the management of the Company and its subsidiaries is of the opinion that provision for doubtful accounts is sufficient to cover potential losses arising from uncollectability of the above receivables.
Kewajiban lancar
Current liabilities 2009
Hutang usaha PT Equator Manunggal Power PT Bangka Manunggal Power Koperasi Tritunggal PT Menamas (Mena) Lain-lain (Saldo dibawah Rp 1 milyar) Hutang retensi PT Cilegon Fabricators Koperasi Tri Tunggal Jumlah
2008
11.989.551 6.783.211 1.314.877 1.720.494
1.720.494
5.942
882.382
Trade payables PT Equator Manunggal Power PT Bangka Manunggal Power Koperasi Tritunggal PT Menamas (Mena) Others (Balance below Rp 1 billion)
71.712
Retention payables PT Cilegon Fabricators
37.092
18.843
Koperasi Tri Tunggal
21.851.167
2.693.431
-
Percentage to total
Persentase terhadap jumlah kewajiban konsolidasi
192
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Total
0,48%
0,05%
consolidated liabilities
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/73 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) b. Ikhtisar (Lanjutan)
Non-current liabilities
2009
Jumlah
33. RELATED PARTY INFORMATION (Continued) b. Summary (Continued)
Kewajiban tidak lancar
Uang muka kontrak PT Equator Manunggal Power PT Bangka Manunggal Power
Exhibit E/73
2008
799.000 329.000
930.750 383.250
Contract advances PT Equator Manunggal Power PT Bangka Manunggal Power
1.128.000
1.314.000
Total
0,02%
0,02%
Percentage to total
Persentase terhadap jumlah kewajiban konsolidasi
consolidated liabilities
Hutang pemegang saham
Shareholder’s loan
Pada tanggal 27 Juli 2007, PT Alam Manunggal telah menjual kepada Indo Infrastructure Group Pte. Ltd. (perusahaan berkedudukan di Singapura yang dimiliki sepenuhnya oleh PT Alam Manunggal), sebagian kepemilikan sahamnya di Perusahaan sejumlah 2.037.303.371 saham yang mewakili sekitar 15,50% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetorkan secara penuh pada Perusahaan dengan harga penjualan sebesar USD 272.131.500 (angka penuh). Saham sejumlah 2.037.303.371 dijadikan persyaratan atas penerbitan obligasi tukar oleh Indo Infrastructure Group Pte. Ltd., senilai USD 300.000.000 (angka penuh) yang berjangka waktu sampai dengan tahun 2010.
On 27 July 2007, PT Alam Manunggal has sold to Indo Infrastructure Group Pte. Ltd. (Companies based in Singapore which is fully owned by PT Alam Manunggal), part of its shareholding in the Company amounting to 2,037,303,371 shares representing approximately 15.50% and shares of issued and paid up in full on the Company with a sales price of USD 272,131,500 (full amount). Number of 2,037,303,371 shares pledged as requirements for the issuance of convertible bonds by the Indo Infrastructure Group Pte. Ltd., amounting at USD 300,000,000 (full amount) with a term until the year 2010.
Pada tanggal 27 Juli 2007, PT Alam Manunggal telah meminjamkan kepada Perusahaan yang sejumlah USD 272.131.500 (angka penuh) melalui Subordinated Loan Agreement dan perjanjian ini sudah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir adalah pada tanggal 16 Juni 2009, Perusahaan dan PT Alam Manunggal telah menandatangani Amendment of Subordinated Loan Agreement, dimana perubahan tersebut mengembalikan subordinated loan kembali kepada keadaan semula sesuai Subordinated Loan Agreement antara Perusahaan dengan PT Alam Manunggal pada tanggal 27 Juli 2007.
On 27 July 2007, PT Alam Manunggal has provided to the Company the amount of USD 272,131,500 (full amount) through Subordinated Loan Agreement and this agreement has been amended several times and most recently on16 June 2009, the Company and PT Alam Manunggal has signed the Amendment of the Subordinated Loan Agreement, which the changes are subordinated loan to restore back to its original state in accordance Subordinated Loan Agreement between the Company and PT Alam Manunggal on 27 July 2007..
Pada tanggal 9 Juli 2009 hutang tersebut telah dibiayai dengan pinjaman jangka panjang dari Zephyr (Catatan 24).
On 9 July 2009 this loan was refinanced by long term loan from Zephyr (Note 24).
Truba Manunggal 2009 Annual Report
193
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/74
Exhibit E/74
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
33. RELATED PARTY INFORMATION (Continued)
b. Ikhtisar (Lanjutan)
b. Summary (Continued)
Pendapatan
Revenues
2009 PT Cilegon Fabricators
-
2008 198.768
Percentage to total consolidated
Persentase terhadap jumlah pendapatan konsolidasi
-
0,007%
Pembelian
PT Cilegon Fabricators Jumlah
8.666.808 8.666.808
2008 9.650.111
Koperasi Tri Tunggal
73.224
PT Cilegon Fabricators
9.723.335
Total Percentage to total consolidated
Persentase terhadap jumlah beban pendapatan konsolidasi
0,36%
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
194
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
revenues
Purchases
2009 Koperasi Tri Tunggal
PT Cilegon Fabricators
0,40%
Refer to Note currencies.
cost of revenues
32 for balances in foreign
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/75 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/75 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
34. INFORMASI SEGMEN
34. SEGMENT INFORMATION
a. Segmen primer
a. Primary segment 2009 Batu bara dan lainnya/ Konstruksi/
Coal and
Jumlah/
Construction
others
Total
Pendapatan usaha
Operating revenues 2.589.178.069
Pihak ketiga Hasil segmen Beban pendapatan dan beban usaha
138.333.429
2.727.511.498
Third parties Segmental results Cost of revenue
(
Pendapatan bunga Lain-lain - Bersih Bagian laba perusahaan asosiasi
2.490.399.139) 94.544.852 248.648.840
(
167.724.614) 1.155.525 18.999.067)
(
10.496.743)
(
4.139.485 181.553.146)
1.329.119
(
889.422)
Beban pajak penghasilan Hak minoritas atas laba
(
4.139.485 171.056.403)
bersih anak perusahaan
(
2.218.541)
(
(
2.658.123.753) 95.700.377 229.649.773
and operating expenses Interest income Others - Net Share of net income of associates Income tax expenses Minority interest in net
272.837.163
Laba Bersih
(
56.402.351)
income of subsidiaries
216.434.812
Net Income
Jumlah Aset
5.801.550.769
799.607.870
6.601.158.639
Total Assets
Jumlah Kew ajiban
3.826.379.594
711.435.819
4.537.815.413
Total Liabilities
2009 Arus kas dari
Cash flows from
aktivitas operasi
operating activities
Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pihak ketiga Lain-lain
2.311.639.386 ( (
Arus kas dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan
(
1.696.374.480) 984.069.683)
( (
350.481.701
(
147.874.616)
Receipts from customers
250.455.962
2.562.095.348
159.611.035) ( 73.479.236) (
1.855.985.515) 1.057.548.919)
Payments to vendors Others
265.310.132
Cash flows from investing activities
85.171.569)
75.568.909
(
72.305.707)
Cash flows from financing activities
Truba Manunggal 2009 Annual Report
195
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/76 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/76 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
34. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
34. SEGMENT INFORMATION (Continued)
a. Segmen primer (Lanjutan)
a. Primary segment (Continued) 2008 Batu bara dan lainnya/ Konstruksi/
Coal and
Jumlah/
Construction
others
Total
Pendapatan usaha
Operating revenues
Pihak ketiga Hasil segmen Beban pendapatan dan beban usaha
2.817.207.723
131.472.043
2.948.679.766
Third parties Segmental results Cost of revenue
(
2.638.931.745) 109.964.577 476.857.092)
Beban pajak penghasilan Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
(
17.158.261 6.704.911)
(
4.632.879)
40.431
(
4.592.448)
Minority interest in net income of subsidiaries
Laba Bersih
(
182.796.066)
2.672.224
(
180.123.842)
Net Income
Pendapatan bunga Lain-lain - Bersih Bagian laba perusahaan asosiasi
(
(
(
133.617.203) 2.952.464 3.149.908
( (
2.772.548.948) 112.917.041 473.707.184)
1.325.419)
(
17.158.261 8.030.330)
and operating expenses Interest income Others - Net Share of net income of associates Income tax expenses
Jumlah Aset
6.410.255.655
824.434.166
7.234.689.821
Total Assets
Jumlah Kew ajiban
4.739.504.798
678.530.644
5.418.035.442
Total Liabilities
2008 Arus kas dari
Cash flows from
aktivitas operasi
operating activities
Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pihak ketiga
2.230.116.765
2.668.896.194
Receipts from customers
(
2.383.788.013) 481.521.755
( (
277.737.642) 79.159.388)
(
2.661.525.655) 402.362.367
Payments to vendors Others
Arus kas dari aktivitas investasi
(
939.380.057)
(
74.726.686)
(
1.014.106.743)
Cash flows from investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan
(
795.059.848)
(
2.202.275)
(
797.262.123)
Cash flows from financing activities
Lain-lain
196
438.779.429
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/77 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
Exhibit E/77 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 34. SEGMENTAL INFORMATION (Continued)
b. Segmen sekunder
b. Secondary segment
2009
2008
Pendapatan dari pihak ketiga Sumatera Jawa Sulawesi Kalimantan Papua Lainnya
1.091.249.470 1.437.489.907 40.372.712 34.269.136 32.540.387 91.589.886
1.295.609.525 880.505.211 139.638.794 107.997.339 73.901.841 451.027.056
Revenue from third parties Sumatera Java Sulawesi Kalimantan Papua Others
Jumlah
2.727.511.498
2.948.679.766
Total
Beban pendapatan Sumatera Jawa Sulawesi Kalimantan Papua Lainnya
1.003.445.363 1.207.601.614 32.964.421 19.100.295 18.511.354 89.409.737
1.191.186.296 724.692.666 113.773.114 126.220.816 54.810.746 230.609.109
Cost of revenue Sumatera Java Sulawesi Kalimantan Papua Others
Jumlah
2.371.032.784
2.441.292.747
Total
Untuk informasi aset segmen geografis tidak disajikan mengingat seluruh proyek dikendalikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang berkedudukan di Jakarta. 35. IKATAN a. Pada tanggal 31 Desember 2009, TJE memiliki fasilitas gabungan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI) Tbk sebesar Rp 427.500.000 dan USD 6.000.000 (angka penuh); fasilitas gabungan PT Bank Permata Tbk sebesar USD 9.000.000 (angka penuh), Deutsche Bank sebesar USD 10.000.000( angka penuh) , PT Bank Internasional Indonesia Tbk sejumlah USD 34.000.000 (angka penuh), PT Bank Bumiputera sejumlah Rp 25.000.000, PT Bank Danamon Indonesia Tbk sejumlah USD 4.930.526 (angka penuh) dan Rp 17.152.000 dan PT Bank Mizuho Indonesia sebesar USD 14.000.000 (angka penuh). Jumlah fasilitas yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2009 dari BNI sebesar Rp 326.693.520 dan USD 171.239 (angka penuh); PT Bank Permata Tbk sebesar USD 8.951.250 (angka penuh); Deutsche Bank sebesar USD 703.928 (angka penuh), PT Bank Internasional Indonesia Tbk sebesar USD 28.343.965 (angka penuh) dan PT Bank Mizuho Indonesia sebesar USD 9.850.000 (angka penuh).
Information on geographical assets are not presented as all projects are under the control of company and subsidiary domiciled in Jakarta. 35. COMMITMENTS a. On 31 December 2009, TJE has obtained facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI) Tbk amounting to Rp 427,500,000 and US$ 6,000,000 (full amount), PT Bank Permata Tbk amounted US$ 9,000,000 (full amount), Deutsche Bank amounted US$ 10,000,000 (full amount), PT Bank Internasional Indonesia Tbk amounting to US$ 34,000,000 (full amount), PT Bank Bumiputera amounting to Rp 25,000,000, PT Bank Danamon Indonesia Tbk amounting to US$ 4,930,526 (full amount) and Rp 17,152,000 and PT Bank Mizuho Indonesia amounting to US$ 14,000,000 (full amount). The facilities have been used by the Company as of 31 December 2009 derived from BNI amounted Rp 326,693,520 and US$ 171,239 (full amount), PT Bank Permata Tbk amounted US$ 8,951,250 (full amount), Deutsche Bank amounted US$ 703,928 (full amount), PT Bank Internasional Indonesia Tbk amounted US$ 28,343,965 (full amount) and PT Bank Mizuho Indonesia amounting to US$ 9,850,000 (full amount).
Truba Manunggal 2009 Annual Report
197
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/78 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. IKATAN (Lanjutan)
Exhibit E/78 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 35. COMMITMENTS (Continued)
b. Pada bulan Desember 2007, MIS, anak perusahaan, telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan EDF Trading Limited yang berkedudukan di Inggris, untuk melakukan perdagangan batubara melalui anak perusahaan patungan Maxima Coal Pte. Ltd yang didirikan di Singapura.
b. On December 2007, MIS, a subsidiary, has sign the joint operation agreement with EDF Trading Limited domiciled in Britain, in order to performed the coal trading through a joint subsidiary Maxima Coal Pte. Ltd. which established in Singapore.
Jumlah nilai investasi MIS sebesar SGD 500.000 (angka penuh) atau mencerminkan 50% kepemilikan, investasi ini efektif per tanggal 13 Pebruari 2008.
The amount of MIS investment is SGD 500,000 (full amount) or reflected 50% ownership, this investment was effective on 13 February 2008.
c. TJE, anak perusahaan memiliki beberapa komitmen untuk menyelesaikan proyek-proyek dengan nilai diatas US$ 5 juta (angka penuh) sebagai berikut ini:
c. TJE, a subsidiary, has certain commitments to settle the following projects with amount more than US$ 5 million (full amount) are as follows:
Mata uang asing
Periode
USD/
penyelesaian/
Foreign currency USD
Completion Rp
period
Pelanggan
Customers Consortium Shanghai Electric Corp
Konsorsium Shanghai Electric Corp dengan M IS PT Chevron Pacific Indonesia - Riau Taihei Dengyo Kaisha, Ltd
-
149.500.000
-
58.918.000
Agust-11
with MIS
Sep-10 PT Chevron Pacific Indonesia - Riau Nop-11
Taihei Dengyo Kaisha, Ltd
China National Electrical Engineering
China National Electrical
Corporation - Indramayu
Engineering Corporation -
Dipindahkan
198
207.500.000
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
54.250.000
-
470.168.000
-
M ar-10
Indramayu Carried Forward
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/79 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. IKATAN (Lanjutan)
Exhibit E/79 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 35. COMMITMENTS (Continued)
Mata uang asing USD/
Periode
Foreign currency
penyelesaian/
USD
Rp
Due period
Pelanggan Pindahan
Customers 470.168.000
-
Bruoght forward China National Technical Import
China National Technical Import Apr-11
& Export Corporation
Beijing Electric Power Construction
15.800.000
-
Mei-10
Beijing Electric Power Construction
Sumitomo Corporation - Tanjung Jati
14.550.000
-
Apr-11
Sumitomo Corporation - Tanjung Jati
12.500.000
-
Agust-11
Tanjung Jati
Apr-10
Mitsubishi Corporation T-3106
& Export Corporation
22.800.000
98.800.000
PT Jurong Engineering Lestari
PT Jurong Engineering Lestari Tanjung Jati Mitsubishi Corporation T-3106
22.939.749
107.873.804
PT Jurong Engineering Lestari
PT Jurong Engineering Lestari Tanjung Jati
5.550.000
-
M ei-11
Tanjung Jati PT Jurong Engineering Lestari
PT Jurong Engineering Lestari 3.450.000
-
Apr-11
Muara Tawar
3.240.000
-
Apr-11
Taihei Dengyo Kaisha,Ltd - Suralaya
Ltd - Tanjung Jati
1.770.000
-
Agust-10
Ltd - Tanjung Jati
Sumitomo Corporation - Tanjung Jati
1.749.000
-
Mar-10
Sumitomo Corporation - Tanjung Jati
M uara Tawar Taihei Dengyo Kaisha,Ltd - Suralaya
Mitsui Engineering & Shipbuilding Co.
Mitsui Engineering & Shipbuilding Co.
Jumlah
574.516.749
d. Pada tanggal 8 April 2008, PT Enimax Power Energi, anak perusahaan PT Maxima Infrastruktur (MIS), menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Prima Mitra Buana dan PT Baktiartha Pancawali untuk proyek pengembangan, konstruksi, operasi dan pemeliharaan dan pendanaan Project Bali Syngas (IGCC) dengan kapasitas 1x330MW yang berlokasi di Karangasem, Bali.
206.673.804
Total
d. On 8 April 2008, PT Enimax Power Energi, MIS’s subsidiary, has signed a joint operation agreement with PT Prima Mitra Buana and PT Baktiartha Pancawali for development project, construction, operation and funding and maintenance of Bali Syngas Project (IGCC) with capacity of 1x330 MW which is domiciled in Karangasem, Bali.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
199
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/80 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
200
Exhibit E/80 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 36. SUBSEQUENT EVENT
a.
Berdasarkan keputusan para pemegang saham TJE, anak perusahaan, yang dimuat dalam akta No. 57 tanggal 27 Januari 2010 Notaris Suwarni Sukiman SH, dan telah memperoleh penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No. AHU-AH.01.10-04064 tanggal 17 Pebruari 2010, para pemegang saham telah menyetujui penjualan 149.040.137 saham milik PT Kurnia Unggul Sejahtera dan 280.000.000 saham milik PT Multi Energi Persada kepada PT Manunggal Infrasolusi. Penjualan saham tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2010 masingmasing berdasarkan akta No. 58 dan 59 dari Notaris yang sama.
a. Based on the resolution of TJE’s shareholders’, a subsidiary, as stated in deed No. 57 dated 27 January 2010 of Notary Suwarni Sukiman SH, and have obtained Acceptance Notification amendment from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-04064 dated 17 February 2010, the shareholders’ were approved sale of 149,040,137 shares owned by PT Kurnia Unggul Sejahtera and 280,000,000 shares owned by PT Multi Energi Persada to PT Manunggal Infrasolusi. These share sale transactions were executed on 27 January 2010, are stated in Notarial deed No. 58 and 59 each other by the same notary.
b.
Berdasarkan keputusan pemegang saham MME, anak perusahaan, yang dimuat dalam akta No. 36 tanggal 25 Februari 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn, para pemegang saham telah menyetujui: Peningkatan modal dasar dari Rp 100.000.000 menjadi Rp 750.000.000 . Peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 25.000.000 menjadi Rp 187.500.000 melalui konversi hutang sebesar Rp 162.500.000 kepada PT Galaksi Nusantara Kencana. Pengunduran Hendrik Tee sebagai Komisaris Utama Perusahaan.
b. Based on the resolution of MME’s shareholders’, a subsidiary, as stated in deed No. 36 dated 25 February 2010 of Notary Humberg Lie, SH, SE, MKn, the shareholders’ were approved: Additional of authorized capital from Rp 100,000,000 to Rp 750,00,000.
Peningkatan modal tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. AHU-11244.AH.01.02 Tahun 2010.
The increasing of authorized capital has been approved by the Minister of Justice and Human Rights of Republic Indonesia on his Decesion letter No. AHU11244.AH.01.02 Year 2010.
c.
Berdasarkan keputusan pemegang saham MME, anak perusahaan, yang dimuat dalam akta No. 19 tanggal 4 Maret 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie, SH, Se, MKn, dan telah memperoleh penerimaan pemberitahuan perubahan data perseroan No. AHUAH.01.10-05579 tanggal 5 Maret 2010 para pemegang saham menyetujui pengalihan seluruh saham PT Decomindo dalam MME kepada PT Galaksi Nusantara Kencana.
c. Based on the resolution of MME’s shareholders’, a subsidiary, as stated in deed No. 19 dated 4 March 2010 of Notary Humberg Lie, SH, SE, MKn, the shareholders’ and have obtained Acceptance Notification amendment from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-05579 dated 5 March 2010 the shareholders’ agreed to transfer all shares of PT Decomindo in MME to PT Galaksi Nusantara Kencana.
d.
Pada tanggal 3 Mei 2010, MIS, anak perusahaan, telah menandatangani perjanjian restrukturisasi atas hutang uang muka dengan PT ANZ Panin Bank (ANZ) dengan plafond US$ 12.720.000 (angka penuh) ,jangka waktu 24 bulan dan tingkat bunga sebesar biaya dana + 3,5% per tahun (Catatan 22). Selama pinjaman tersebut masih ada, MIS, anak perusahaan, tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada bank, antara lain tidak boleh melakukan:
d. On 3 May 2010, MIS, a subsidiary, have signed a restructuring agreement on advance payment with PT ANZ Panin Bank (ANZ) with plafond amounting US$ 12,720,000 (full amount), with the 24 months period and the interest rate at cost of fund + 3.5% per annum (Note 22). During the loan still outstanding, MIS, a subsidiary, without the prior and written consent of the bank, a subsidiary shall not, among others:
merger dan konsolidasi, menjual, menyewakan, memindahkan dan menjaminkan aset atau bagian yang signifikan miliknya, melakukan perubahan bidang usaha membagikan dividen.
Merger and consolidation sell, lease, transfer, pledge or otherwise dispose of all its undertaking property or assets,
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Additional of issued and paid-in capital from Rp 25,000,000 to Rp 187,500,000 through debt to equity conversion amounting Rp 162,500,000 to PT Galaksi Nusantara Kencana. Resignation of Hendrik Tee as President Commisioner of the Company.
change in business and operations, declare/pay devidends.
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/81 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA (Lanjutan)
Exhibit E/81 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 36. SUBSEQUENT EVENT (Continued)
e.
Pada tanggal 18 Mei 2010. Perusahaan, Harvest, Radianz dan Zephyr telah menandatangani perubahan perjanjian dimana berdasarkan perubahan tersebut, para pihak setuju bahwa tidak ada pihak yang dapat mengalihkan baik seluruh ataupun sebagian isi Perjanjian Master ataupun perjanjian Pinjaman Tambahan tanpa persetujuan pihak lainnya.
e. On 18 May 2010, the Company, Harvest, Radianz and Zephyr had signed an amended agreement whereby under the amendment, the parties agree that no party may assign either in whole or in part the contents of the Master Agreement or addendum without the consent of other parties.
f.
Pada tanggal 18 Mei 2010, MIFI dan Zephyr juga telah menandatangani perubahan perjanjian dimana berdasarkan perubahan tersebut, para pihak setuju bahwa tidak ada pihak yang dapat mengalihkan baik sebagian ataupun seluruh isi perjanjian gadai atas saham di MIFU.
f. On 18 May 2010, MIFI and Zephyr also had signed an agreement whereby based on these changes, the parties agree that no party may assign either in part or whole content of pledge of shares agreement in MIFU.
37. STANDAR AKUNTANSI BARU
37. NEW ACCOUNTING STANDARD
Ikatan Akuntan Indonesia (“IAI”) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has published some revision accounting standard as follows:
a. PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
a. PSAK No. 1 (Revised 2009) – Presentation of Financial Statements (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
b. PSAK No. 2 (Revised 2009) – Statements of Cash Flow (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
c. PSAK No. 10 (Revisi 2009), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing” ((berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
c. SFAS No. 10 (Revised 2009) – The Effect of Changes in Foreign Exchange Rates (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
d. PSAK No. 14 (Revisi 2008) – Persediaan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009.
d. SFAS No. 14 (Revised 2008) – Inventories (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2009).
e. PSAK No. 50 (Revisi 2006) - Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010).
e. SFAS No. 50 (Revised 2006) - Financial Instrument: Presentation and Disclosures (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010).
f. PSAK No. 55 (Revisi 2006) - Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010).
f. SFAS No. 55 (Revised 2006) - Financial Instrument: Recognition and Measurement (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010).
Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi.
The Company is still studying the effect which probably arise from implementation of these standards to the consolidated financial statements.
Truba Manunggal 2009 Annual Report
201
These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/82 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PENERBITAN KONSOLIDASI
KEMBALI
LAPORAN
KEUANGAN
Sehubungan dengan adanya salah catat nama anak perusahaan yang berhutang kepada Zephyr, Perusahaan telah menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008. Laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto & Rekan, dengan laporan auditor independen No. 340/5-TAME/WS2/12.09/B bertanggal 17 Mei 2010. Laporan keuangan konsolidasi tersebut diterbitkan kembali sehubungan dengan revisi pada Catatan 24 atas laporan keuangan konsolidasi, dengan rincian sebagai berikut: Setelah revisi
Exhibit E/82 PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 38. REISSUED OF STATEMENTS
CONSOLIDATED
FINANCIAL
In relation to the mistake of record the name of subsidiaries which have loans to Zephyr, the Company has reissued the consolidated financial statement for the years ended 31 December 2009 and 2008. The consolidated financial statement for the years ended 31 December 2009 and 2008 were audited by Tanubrata Sutanto & Rekan Registered Public Accountant, with independent auditors’ report No. 340/5-TAME/WS-2/12.09/E dated 17 May 2010. The consolidated financial statements were reissued in relation with revision of Note 24 to the consolidated financial statements, with details are as follows:
After revision
2009
2008
Harvest US $ 120 juta (angka penuh) Radianz US $ 80.331.500 (angka penuh)
1.128.000.000 755.116.100
-
Harvest US $ 120 million (full amount) Radianz US $ 80.331.500 (full amount)
Jumlah
1.883.116.100
-
Total
Sebelum revisi Radianz US $ 120 juta (angka penuh) Harvest US $ 80.331.500 (angka penuh) Jumlah
39. TANGGUNG JAWAB PENYELESAIAN KEUANGAN KONSOLIDASI
202
THE
Before revision 1.128.000.000
-
Radianz US $ 120 million (full amount)
755.116.100
-
Harvest US $ 80.331.500 (full amount)
1.883.116.100
-
Total
LAPORAN
39. RESPONSIBILITY FOR THE COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan telah menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan konsolidasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 pada tanggal 7 Juni 2010.
The management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements and have agreed to the release of the consolidated financial statements for the years ended 31 December 2009 on 7 June 2010.
Laporan Tahunan 2009 Truba Manunggal
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk Sentra BRI Tower II, 31st Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-46 Jakarta 10210 - Indonesia Phone : +62 21 5793 2255 Fax : +62 21 5793 2403