Strengthening
New Foundation of Growth
Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Daftar Isi Contents
01
Strengthening New Foundation
40
Laporan Bisnis
56
Business Report
88
Tinjauan Keuangan
103
Financial Report
Visi, Misi dan Nilai-nilai WOM Finance
Event Highlights
Penghargaan Awards
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Ikhtisar Saham Stock Highlights
Profil Pemegang Saham Shareholder’s Profile
Laporan Presiden Komisaris Report from the President Commissioner
Laporan Presiden Direktur Report from the President Director
Pembiayaan Motor Motorcycle Financing
Laporan Unit Pendukung Bisnis Supporting Unit Business Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
iv
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Corporate Governance
117
Corporate Data
2
Prospek Usaha
Tanggung Jawab Perusahaan
4
84
6 8
86
Corporate Social Responsibility
Analisa & Pembahasan Manajemen
90
Management’s Discussion & Analysis
Struktur Organisasi dan Manajemen
104
Organization’s Structure and Management
10
Profil Dewan Komisaris
106
Board of Commissioners Profile
22
Profil Direksi
108
Board of Directors Profile
27
Profil Komite-Komite
110
The Committees Profile
33
Jaringan Kantor
111
Office Network
42
Nama dan Alamat Profesi Penunjang
46
Names and Addresses of Supporting Professional
58
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Statement of Management Responsibility for Financial Statements
Laporan Keuangan Financial Report
Business Prospects
WOM Finance Finance’s Vision, Mission and Values
Peristiwa Penting
Data Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
115
116
Strengthening New Foundation Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam industri pembiayaan, kami menyadari perlunya melakukan perubahan untuk keberlangsungan usaha di masa depan. Pada tahun 2011, kami melakukan restrukturisasi organisasi perusahaan untuk menghadapi tantangan. Kami yakin dengan tim manajemen yang baru, kami telah membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan di masa-masa mendatang. In the face of tightening competition in financing industry, we realized the needs to change our self to secure our future. In 2011, we have restructured our organization to cope with the challenges. We are confident that with our new team of management, we have laid a strong foundation for future growth.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
1
Visi
Vision
Menjadi salah satu perusahaan pembiayaan konsumen terbaik di Indonesia dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. To be one of the best consumer financing companies in Indonesia with good corporate governance.
Misi Mission Mengutamakan kepuasan pelanggan dan mitra kerja lainnya; Membangun infrastruktur berbasis IT untuk melaksanakan proses yang baik; Pengembangan dan perluasan jaringan usaha, terutama di daerah potensial; dan Mengoptimalkan kinerja perusahaan. Prioritize customers’ and business partners’ satisfaction; Establishing IT infrastructure in order to perform “good processing”; networking, especially in highly potential areas; and Optimize the Company’s performance.
NILAI-NILAI Values Teamwork, Integrity, Growth, Excellence & Efficiency, and Relationship Building (TIGER) Teamwork, Integrity, Growth, Excellence & Efficiency, and Relationship Building (TIGER)
Visi, Misi dan Nilai-Nilai WOM Finance adalah tujuan-tujuan usaha yang menjadi stimulus bagi tindakan Perusahaan. Pada tahun 2011, dalam rangka mewujudkan Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan, Manajemen dan Staf WOM Finance menghidupkan kembali dan memperkuat proses tata kelola perusahaan yang baik di seluruh organisasi dan kantor-kantor cabang. Pelaporan, IT dan sistem pengendalian yang lebih baik kini dilembagakan dan pelanggan akan mendapatkan keuntungan, begitu pula dengan pemegang saham, karena Manajemen dapat mengendalikan seluruh proses kredit. WOM Finance akan senantiasa berpegang pada Nilai-Nilai Perusahaan, dan memberikan hasil berdasarkan nilai-nilai tersebut. WOM Finance’s Vision, Mission and Values are goals that stimulate action. In 2011, to fulfill the aims of the Vision, Mission and Value, management and staff at WOM Finance did take action and reinvigorated and strengthened the processes of good corporate governance, across the organization and all its branches and offices. Better reporting, IT and control systems were instituted and customers will benefit, as will shareholders, due to closer management control ability of the whole credit process. WOM Finance will continue to aim at these values, and through these values deliver results.
2
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Sekilas Perusahaan In Brief
WOM Finance berada dalam posisi yang tepat untuk memanfaatkan pertumbuhan penjualan sepeda motor di Indonesia. WOM Finance is well-placed to benefit from growing motorcyles sales in Indonesia. Sekilas tentang WOM Finance
WOM Finance in Brief
PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (“WOM Finance” atau “Perusahaan”) didirikan pada tahun 1982 dengan nama PT Jakarta Tokyo Leasing dan bergerak dalam bidang pembiayaan sepeda motor Honda. Sejak itu, nama dan kepemilikan Perusahaan terus berganti pada tahun 2000 sampai pada nama yang digunakan saat ini. Pada tahun 2001, Perusahaan memberikan pembiayaan untuk sepeda motor Honda, Yamaha dan Suzuki baik yang baru maupun bekas, dengan mengusung tagline “Mitra Anda untuk Pembiayaan Sepeda Motor”.
PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (“WOM Finance” or “Company”) was established in 1982 as PT Jakarta Tokyo Leasing to finance Honda motorcycles. Since then, there were name and ownership changes arriving in 2000 with its current name. In 2001, the Company provided financing for new and used Honda, Yamaha and Suzuki motorcycles, with the tagline “Your Partner for Motorcycle Financing”.
Pada tahun 2003, WOM Finance menerbitkan obligasi senilai Rp 300 miliar dan pada tahun 2004 Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia, kemudian PT Bank Internasional Indonesia Tbk. mengakuisisi 50,03% saham pada tahun 2005. Saat ini jumlah kepemilikan saham WOM Finance oleh PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. sebesar 62%. WOM Finance juga tergabung dalam Grup Maybank serta menjadi perusahaan pembiayaan sepeda motor terbesar ke-4 di Indonesia.
In 2003, WOM Finance issued Rp 300 billion in bonds and in 2004 the Company listed on the Indonesia Stock Exchange, with PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. acquiring 50.03% of the shares in 2005. Now through PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. – having raised their interest in WOM Finance to 62%. WOM Finance is part of the Maybank Group and is currently the 4th largest motorcyle financing company in Indonesia.
Perusahaan telah berkembang melalui pemasaran yang agresif, jaringan penjualan yang luas dan telah beberapa kali menerbitkan obligasi. Dengan aset mendekati Rp 4 triliun, WOM Finance berada pada posisi yang kuat untuk meraih keuntungan dari peningkatan penjualan sepeda motor di Indonesia. Perusahaan terus memperkuat posisinya di tengah dinamika pasar dengan membangun brand awareness dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkan.
The Company has grown through aggressive marketing, a wide sales network and several bond issuances. With assets near Rp 4 trillion, WOM Finance is well-placed to benefit from growing motorcyles sales in Indonesia. The Company is currently strengthening its position in a changing marketplace through a customer awareness approach to create sustainable and profitable growth.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
3
Peristiwa Penting Event Highlights
Januari
April
31 Januari Pada tanggal 31 Januari 2011 WOM Finance menyelenggarakan Public Expose dan Due Dilligence Meeting dalam rangka Penawaran Umum Obligasi V WOM Finance Finance Tahun 2011.
20 April Pada tanggal 20 April 2011 PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan saham di WOM Finance sejumlah 7.030.500 lembar saham.
On January 31, 2011 WOM Finance held Public Expose and Due Diligence Meeting of Bonds V WOM Finance Finance Year 2011 Public Offering.
On April 20, 2011 PT Wahana Makmur Sejati raised its ownership in WOM Finance with 7,030,500 shares.
Pebruari 23 Pebruari Pada tanggal 23 Pebruari 2011 WOM Finance menerima surat efektif Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 dari Bapepam dan LK. On February 23, 2011 WOM Finance received Effective Letter from Bapepam-LK regarding Bonds V WOM Finance Year 2011.
11, 29 Mei Pada tanggal 11 Mei 2011 Perusahaan menyelenggarakan RUPST dan RUPSLB. Pada tanggal 29 Mei 2011 Perusahaan melakukan pelunasan Obligasi IV Seri B Tahun 2007 sebesar Rp 185 miliar.
March
On May 11, 2011 the Company held AGMS and EGMS.
4, 7, 17, 23 March Pada tanggal 4 Maret 2011 Perusahaan menerbitkan Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap dengan nominal sebesar Rp 1,4 Triliun.
Juni
Pada tanggal 7 Maret 2011 Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 secara resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan di tanggal yang sama Perusahaan juga melaporkan Laporan Keuangan Tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 yang diterbitkan pada Harian Investor Daily dan Harian Ekonomi Neraca. Pada tanggal 17 Maret 2011 PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan saham di WOM Finance sejumlah 4.000.000 lembar saham. Pada tanggal 23 Maret 2011 Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama kredit dengan Standard Chartered Bank Indonesia berupa committed secured term loan sebesar Rp 200 miliar. On March 4, 2011 the Company issued Bonds V WOM Finance Year 2011 with Fixed Rate, with a nominal value of Rp 1,4 trillion. On March 7, 2011 Bonds V WOM Finance Year 2011 was officially listed in Indonesia Stock Exchange and in the same day, the Company submitted its Annual Report for the year ended December 31, 2010, published in Investor Daily and Ekonomi Neraca. On March 17, 2011 PT Wahana Makmur Sejati raised its ownership in WOM Finance with 4,000,000 shares. On March 23, 2011 the Company entered into cooperation agreement with Standard Chartered Bank Indonesia on committed secured term loan amounted Rp 200 billion.
4
Mei
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
On May 29, 2011 the Company has redeemed the Bonds IV Series B Year 2007 amounted to Rp 185 billion.
1, 24, 28 June Pada tanggal 1 Juni 2011 Perusahaan mengumumkan perubahan Sekretaris Perusahaan dari Fenfira Tedja menjadi Veranica. Pada tanggal 24 Juni Perusahaan mendapatkan perpanjangan fasilitas kredit berjangka dari PT Bank DBS Indonesia sebesar Rp 100 miliar. Pada tanggal 28 Juni 2011 Perusahaan mendistribusikan dividen tunai sebesar Rp 28 miliar atau Rp 14 per saham yang diambil dari laba neto tahun 2010. On June 1, 2011 the Company announced the change of Corporate Secretary from Fenfira Tedja to Veranica. On June 24, the Company got an extension of the Revolving Term Loan Facility from PT Bank DBS Indonesia amounted to Rp 100 billion. On June 28, 2011 the Company disbursed cash dividend of Rp 28 billion or Rp 14 per share from net income of 2010.
Juli
November
4 Juli Pada tanggal 4 Juli 2011 PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. menambah kepemilikan saham di perusahaan dengan membeli saham perusahaan yang dimiliki oleh International Finance Corporation sejumlah 239.400.000 lembar saham.
29, 30 November Pada tanggal 29 November 2011 Perusahaan melakukan pelunasan Obligasi IV Seri C Tahun 2007 sebesar Rp 590 miliar.
On July 4, 2011 PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. raised its share ownership in the Company by acquiring 239,400,000 shares from International Finance Corporation.
Agustus 19 Agustus Pada tanggal 19 Agustus 2011 Perusahaan melaporkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2011 ke Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan di Harian Media Indonesia pada tanggal 21 Agustus 2011. On August 19, 2011 the Company submitted its mid-year financial statement for the period ended June 30, 2011 to Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange, published in Media Indonesia on August 21, 2011.
September 7, 20 September Pada tanggal 7 September 2011 Perusahaan menerima hasil pemeringkat dari PT Fitch Ratings Indonesia dengan hasil peringkat nasional jangka panjang AA (idn), outlook stabil.
Pada tanggal 30 November 2011 Perusahaan menyelenggarakan RUPSLB untuk perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. On 29 November 2011, the Company redeemed Series C Bonds IV of 2007 amounting to Rp 590 billion. On 30 November 2011 the Company held EGMS to change the composition of the Board of Commissioners and Board of Directors.
Desember 1, 22, 23, 28 Desember Pada tanggal 1 Desember 2011, gerai AlfaMidi, Lawson dan AlfaExpress di wilayah Jabotabek dapat menerima pembayaran angsuran pelanggan WOM Finance. Pada tanggal 22 Desember 2011 Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Bank Pan Indonesia, Tbk. (Bank Panin) berupa Fasilitas Pinjaman Tetap II dengan nilai maksimal sebesar Rp 350 miliar. Pada tanggal 23 Desember 2011 Perusahaan menyelenggarakan Public Expose Tahunan 2011. Pada tanggal 28 Desember 2011 Fasilitas kerjasama KKB dengan PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. ditingkatkan menjadi Rp 8 triliun.
Pada tanggal 20 September 2011 PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan saham di WOM Finance sejumlah 3.058.000 lembar saham. Di tanggal yang sama Perusahaan telah melunasi Medium Term Notes II (MTN II) sebesar Rp 150 miliar.
On December 1, 2011, the AlfaMidi, Lawson and AlfaExpress outlets in the greater Jakarta area began to accept installment payments of consumer WOM Finance.
On September 7, 2011, the Company was rated at a national rating of AA (idn), outlook stable from PT Fitch Ratings Indonesia.
On December 22, 2011 the Company signed a cooperation agreement with PT Bank Pan Indonesia, Tbk. (Panin Bank) for a Loan Facility Remain II with a maximum value of Rp 350 billion.
On September 20, 2011, PT Wahana Makmur Sejati raised its share ownership in WOM Finance with 3,058,000 shares. In the same day, the Company redeemed the Medium Term Notes II (MTN II) amounted to Rp 150 billion.
On December 23, 2011 the Company held 2011 Annual Public Expose. On December 28, 2011 the Vehicle Credit Cooperation Facility with PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. was increased to Rp 8 trillion.
Oktober 13, 19, 27 Oktober Pada tanggal 13 Oktober 2011 Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama kredit dengan PT BCA Syariah dengan limit sebesar Rp 50 miliar. Pada tanggal 19 Oktober 2011 Perusahaan telah menandatangani penambahan fasilitas kredit berupa fasilitas Installment Loan dengan nominal sebesar Rp 500 miliar dan memperpanjang fasilitas kredit lokal dengan nominal maksimal Rp 25 miliar. Pada tanggal 27 Oktober 2011 Perusahaan menerima penghargaan pada Consumer Loyalty Award dari Majalah SWA. On October 13, 2011 the Company entered into loan cooperation agreement with PT BCA Syariah amounted to Rp 50 billion. On October 19, 2011 the Company signed agreement on raising loan credit facilities, in the form of Loan Installment facilities with nominal of Rp 500 billion and extended local loan facilities with a maximum nominal of Rp 25 billion. On October 27, 2011 the Company received Consumer Loyalty Award from SWA magazine.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
5
Penghargaan Awards
22 September 2004
13 Desember 2004
Multifinance terbaik 2004 kategori aset di atas Rp 500 miliar - Rp 1 triliun
Penawaran umum perdana Saham Wom Finance 200.000 Saham Baru Atas Nama
The Best Multifinance Company in 2004 for the category of asset Rp 500 billion - Rp 1 trillion
Initial Public Offering of Wom Finance’s 200.000 New Registered Stock
Juni 2005
14 September 2005
Obligasi II WOM Finance tahun 2005 dengan tingkat bunga tetap
Penghargaan Infobank, Multifinance Award dengan kinerja keuangan 2005 sangat bagus
Fixed Rate Bond II WOM Finance Year 2005
Juni 2006 Fixed rate Obligasi Rp 825.000.000
2006 III/2006
Fixed rate bond III/ 2006 amounted Rp 825,000,000
6
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Infobank Award, Multifinance award with Very Excellent 2005 Financial Performance
Multifinance terbaik 2006 kategori aset di atas Rp 1 triliun - Rp 2 triliun The Best Multifinance Company in 2006 for the category of asset Rp 1 trillion - Rp 2 trillion
Mei 2007
2008
Fixed rate Obligasi IV/ 2007 Rp 1.000.000.000.000
The Best Business Partner to support Honda M/C Sales Achievement in 2008
Fixed rate bond IV/ Rp 1,000,000,000,000
2007
The Best Business Partner to support Honda M/C Sales Achievement in 2008
8 Agustus 2010
27 Oktober 2011
Penghargaan dari PT Mataram Sakti sebagai Mitra Bisnis Terbaik sepeda motor Yamaha.
Penghargaan Net Promoter Score (NPS) Good Leasing Motorcycle Category
Achievement from PT Mataram Sakti for The Best Business Partner to support YAMAHA M/C
Achievement from Net Promoter Score (NPS) for Good Leasing Motorcycle Category
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
7
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights
Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan perubahannya, Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010. Laporan keuangan disusun atas dasar akrual, kecuali dinyatakan secara khusus.
This Annual Report has been prepared on the basis of accounting principles accepted in Indonesia and in accordance with the Regulation of Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) No. VIII.G.7 on the Guidelines for Financial Statements Presentation, which is an attachment of the Chairman of Bapepam Decision No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 and the amendments thereto, the Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-554/BL/2010 dated December 30, 2010. The financial statements have been prepared on an accrual basis, unless otherwise stated.
Berikut adalah ikhtisar data keuangan penting perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009, 2008 dan 2007. Laporan keuangan perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/ 31 Desember 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (dahulu Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 diaudit oleh Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, firma anggota dari Ernst & Young Global Limited, seluruhnya dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan: (a) tahun 2010 mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang diakukan secara prospektif.
Following is the summary of key financial data for the year ended December 31, 2011, 2010, 2009, 2008 and 2007. The Company’s financial statements for the year ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 has been audited by Public Accountant Office Purwantono, Suherman & Surja (formerly Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) and the year ended December 31, 2008 and 2007 were audited by Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, member of Ernst & Young Global Limited, all were with unqualified opinion with explanatory paragraph: (a) in 2010 concerning the application of Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK” ) No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosure”, and PSAK No. 55 (Revision 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” which handled on a prospective basis.
Dalam jutaan Rupiah
Neraca
In million Rupiah
2011
2010
2009
2008
2007
Balance Sheet
308,526
134,039
242,664
201,840
100,513
Cash and Cash Equivalent
3,261,083
3,162,620
2,089,523
2,924,768
4,257,764
Consumer Financing Receivables
93,095
94,950
68,317
46,879
32,713
Property and Equipment-Net
Aset Kas dan Setara Kas Piutang Pembiayaan konsumen - Neto Aset Tetap - Neto
Asset
Aset Pajak Tangguhan - Neto Aset Lain-lain Total Aset
-
-
-
29,331
46,700
Deferred Tax Assets-Net
243,822
207,092
172,316
230,149
277,879
Other Assets
3,906,526
3,598,701
2,572,820
3,432,967
4,715,569
Liabilitas dan Ekuitas Utang Bank Utang Obligasi – Neto Medium Term Notes – Neto Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto
851,450
648,996
431,131
629,422
1,188,428
Bank Loans
1,396,547
774,030
1,157,300
1,788,432
2,121,643
Bonds Payable-Net
199,933
348,525
-
-
-
Medium Term Notes – Net
69,032
58,653
2,600
-
-
Deferred Tax Liabilities-Net
Utang Derivatif
-
1,747
5,534
-
-
Derivatives Payable
Utang Lain-lain
952,910
1,307,490
639,868
739,397
1,150,493
Other Payable
3,469,872
3,139,441
2,236,433
3,157,251
4,460,564
Total Liabilities
436,654
459,260
336,387
275,716
255,005
Total Equity
3,906,526
3,598,701
2,572,820
3,432,967
4,715,569
Total Liabilities and Equity
Total Liabilitas Total Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
8
Total Assets Liabilities dan Equity
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Dalam jutaan Rupiah
In million Rupiah
Neraca
2011
2010
2009
2008
2007
Balance Sheet
Laporan Laba Rugi
Statements of Income
Pendapatan
Revenues
Pembiayaan Konsumen - Neto
744,947
554,323
636,313
854,369
917,374
Consumer Financing-Net
20,865
8,749
19,754
12,267
1,959
Interests
Administrasi
666,297
707,808
504,312
481,678
384,209
Administration
Lain-lain
220,967
221,132
227,391
233,274
101,768
Others
1,653,076
1,492,012
1,387,770
1,581,588
1,405,310
Total Revenues
Bunga
Total Pendapatan Beban
Expenses
Umum dan Administrasi
434,867
451,329
389,203
453,982
446,787
General and Administrative
Gaji dan Tunjangan Karyawan
487,408
401,341
296,437
273,760
242,041
Salaries and Employees Benefits
Pendanaan
484,579
308,795
351,733
493,517
600,740
Financing Costs
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
170,080
91,167
187,375
276,003
485,657
Provision for Impairment Losses
Penyusutan
38,940
30,782
19,685
14,035
13,041
Depreciation
Lain-lain
21,428
14,684
50,735
32,211
3,059
Others
1,637,302
1,298,098
1,295,168
1,543,508
1,791,325
Total Expenses (Benefit)
Laba Sebelum Beban Pajak
15,774
193,914
92,602
38,080
(386,015)
Income Before Tax Expenses
Beban/ (Manfaat) Pajak
10,380
56,053
31,931
17,369
(104,169)
Tax Expenses
5,394
137,861
60,671
20,711
(281,846)
Net Income
3
69
30
10
(141)
Basic Earnings Per Share
Total Beban
Laba/ (Rugi) Neto Laba Neto per Saham Dasar
Rasio Keuangan Utama 2011
2010
2009
2008
2007
Imbal hasil aset (ROA)
0.13%
3.83%
2.35%
0.60%
-5.97%
Imbal hasil ekuitas (ROE)
1.23%
30.01%
18.03%
7.51%
-110.52%
Kredit bermasalah (NPL)
2.72%
2.24%
2.40%
4.80%
6.03%
5.78
4.97
4.6
8
12
Gearing Ratio
Informasi lainnya 2011
2010
2009
2008
2007
A. Jumlah pembiayaan (dalam unit) Sepeda motor baru
501,315
485,960
263,153
347,505
325,945
Sepeda motor bekas
72,744
136,307
126,433
139,612
149,826
Jumlah pembiayaan
574,059
622,267
389,586
487,117
475,771
6,476
6,146
3,157
3,986
3,676
594
1,180
1,053
1,070
1,149
7,070
7,326
4,210
5,056
4,825
9,858
9,056
6,814
7,461
6,974
1.18 juta
1.10 juta
0.94 juta
0.99 juta
0.91 juta
4,347
4,340
3,705
3,113
2,742
228
210
141
139
102
Jumlah pembiayaan (dalam miliar Rp) Sepeda motor baru Sepeda motor bekas Jumlah pembiayaan B. Piutang pembiayaan konsumen yang dikelola (dalam miliar Rp) C. Jumlah konsumen D. Jumlah karyawan (permanen) E. Jaringan usaha
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
9
Ikhtisar Saham Stock Highlight
Tahun 2004
Year 2004
Berdasarkan Akta Risalah Rapat No. 2 tanggal 4 Mei 2004 yang dibuat oleh Mellyani Noor Shandra, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapatkan persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-12302 HT.01.04.TH.2004 tanggal 17 Mei 2004, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham menjadi Rp 100 (seratus Rupiah) dan peningkatan modal dasar menjadi sebesar Rp 500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) serta peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor menjadi sebesar Rp 180.000.000.000 (seratus delapan puluh miliar Rupiah). Dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan menjadi sebagai berikut:
Based on Minutes of Meeting Deed No. 2 dated May 4, 2004 of Mellyani Noor Shandra, S.H., a Notary in Jakarta, as approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C-12302 HT.01.04.TH.2004 dated May 17, 2004, the Shareholders approved the changes in par value to Rp 100 (one hundred Rupiah) per share and additional authorized capital amounted Rp 500.000.000.000 (five hundred billion Rupiah) and additional subscribed and paid in capital amounted Rp 180.000.000.000 (one hundred and eighty billion Rupiah). Hence, the new capital structure and Company’s shareholders are as follows:
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Keterangan
Share Price Rp 100.00 per share Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
Persentase %
Description
Percentage %.
Number of Share
Share Amount
5.000.000.000
500.000.000.000
PT Millenia Prosperindo Optima
630.000.000
63.000.000.000
35,00
PT Wahanaartha Harsaka
990.000.000
99.000.000.000
55,00
PT Wahanaartha Harsaka
PT Wahanaartha Mekarselaras
180.000.000
18.000.000.000
10,00
PT Wahanaartha Mekarselaras
1.800.000.000
180.000.000.000
100,00
Subscribed and paid in capital
3.200.000.000
320.000.000.000
Modal Dasar
Authorized Capital
Pemegang Saham:
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Shareholders: PT Millenia Prosperindo Optima
Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Selanjutnya, berdasarkan Akta Risalah Rapat No. 25 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat oleh Endrawila Permata, SH., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta, akta mana telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Wahana Ottomitra Multiartha No. C-13115 HT.01.04.TH.2004 tanggal 25 Mei 2004, para pemegang saham menyetujui penjualan saham sebagai berikut: • Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Begawan Investment (L) Bhd sebanyak 396.000.000 (tiga ratus sembilan puluh enam juta) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 26 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; • Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Mochamad Thohir sebanyak 191.862.000 (seratus sembilan puluh satu juta delapan ratus enam puluh dua ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 27 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; • Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Susianty Pranata sebanyak 139.887.000 (seratus tiga puluh sembilan juta
10
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Total Share in Portepel
Afterwards, Based on Minutes of Meeting Deed No. 25 dated May 24, 2004 of Endrawila Permata, SH., in lieu of Benny Kristianto, SH,a Notary in Jakarta, as approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Receipt of the Report Regarding the Amendment to the Articles of Association of PT Wahana Ottomitra Multiartha No. C-13115 HT.01.04.TH.2004 dated May 25, 2004, the Shareholders approved the sales of shares as follow: • From PT Wahanaartha Harsaka to Begawan Investment (L) Bhd amounted to 396,000,000 (three hundred ninety six million) shares, the shale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 26 dated May 24, 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Wahanaartha Harsaka to Mochamad Thohir amounted to 191,862,000 (one hundred ninety-one million eight hundred sixty two thousand) shares, the shale/ purchase of which was made through the Deed of Sales/ Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 27 dated May 24, 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Wahanaartha Harsaka to Susianty Pranata amounted to 139,887,000 (one hundred and thirty-nine
•
•
•
•
•
•
•
delapan ratus delapan puluh tujuh ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 28 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Yanto Kasiman sebanyak 191.862.000 (seratus sembilan puluh satu juta delapan ratus enam puluh dua ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 29 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Widjaya Budiman sebanyak 70.389.000 (tujuh puluh juta tiga ratus delapan puluh sembilan ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 30 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Begawan Investment (L) Bhd sebanyak 72.000.000 (tujuh puluh dua juta) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 31 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Mochamad Thohir sebanyak 34.884.000 (tiga puluh empat juta delapan ratus delapan puluh empat ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 32 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Susianty Pranata sebanyak 25.434.000 (dua puluh lima juta empat ratus tiga puluh empat ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 33 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Yanto Kasiman sebanyak 34.884.000 (tiga puluh empat juta delapan ratus delapan puluh empat ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 34 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Widjaya Budiman sebanyak 12.798.000 (dua belas juta tujuh ratus sembilan puluh delapan ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 35 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta;
million eight hundred eighty seven thousand) shares, the shale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 28 dated May 24, 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Wahanaartha Harsaka to Yanto Kasiman amounted to 191,862,000 (one hundred and ninety-one million eight hundred sixty two thousand) shares, the shale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 29 dated May 24, 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Wahanaartha Harsaka to Widjaya Budiman amounted to 70,389.000 (seventy million three hundred and eighty-nine thousand) shares, the shale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 30 dated May 24, 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Wahanaartha Mekarselaras to Begawan Investment (L) Bhd amounted to 72,000,000 (seventy-two million) shares, the shale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 31 dated May 24, 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Wahanaartha Mekarselaras to Mochamad Thohir amounted to 34,884,000 (thirty-four million eight hundred eighty four thousand) shares, the shale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 32 dated May 24, 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Wahanaartha Mekarselaras to Susianty Pranata amounted to 25,434,000 (twenty five million four hundred thirty four thousand) shares, the shale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 33 dated May 24, 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Wahanaartha Mekarselaras to Yanto Kasiman amounted to 34,884,000 (thirty-four million eight hundred eighty four thousand) shares, the shale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 34 dated May 24, 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Wahanaartha Mekarselaras to Widjaya Budiman amounted to 12,798,000 (twelve million seven hundred ninety eight thousand) shares, the shale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 35 dated May 24, 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta;
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
11
Ikhtisar Saham Stock Highlight
• Dari PT Millenia Prosperindo Optima kepada Begawan Investment (L) Bhd sebanyak 252.000.000 (dua ratus lima puluh dua juta) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 36 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; • Dari PT Millenia Prosperindo Optima kepada Dewi Ratnasari Gozali sebanyak 321.300.000 (tiga ratus dua puluh satu juta tiga ratus ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 37 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; • Dari PT Millenia Prosperindo Optima kepada Benny Wennas sebanyak 56.700.000 (lima puluh enam juta tujuh ratus ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 38 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta.
• From PT Millenia Prosperindo Optima to Begawan Investment (L) Bhd amounted to 252,000,000 (two hundred fifty two million), the shale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 36 dated May 24, 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta;
Dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan setelah terjadinya pengalihan saham tersebut di atas, menjadi sebagai berikut:
Hence, the capital structure and the shareholders of the Company following the aforementioned transfer of shares are as follows:
• From PT Millenia Prosperindo Optima to Dewi Ratnasari Gozali amounted to 321,300,000 (three hundred twenty one million three hundred thousand) the shale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 37 dated May 24, 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Millenia Prosperindo Optima to Benny Wennas amounted to 56,700,000 (fifty six million seven hundred thousand) the shale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 38 dated May 24, 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta;
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Keterangan
Share Price Rp 100,00 per share Jumlah Saham Number of Share
Modal Dasar
Nilai Nominal (Rp)
Persentase %
Description
Percentage %
Share Amount
5.000.000.000
500.000.000.000
Authorized Capital
Begawan Investment (L) Bhd.
720.000.000
72.000.000.000
40.00
Begawan Investment (L) Bhd.
Mochamad Thohir
226.746.000
22.674.600.000
12.60
Mochamad Thohir
Susianty Pranata
165.321.000
16.532.100.000
9.18
Susianty Pranata
Yanto Kasiman
226.746.000
22.674.600.000
12.60
Yanto Kasiman
83.187.000
8.318.700.000
4.62
Widjaya Budiman
321.300.000
32.130.000.000
17.85
Dewi Ratnasari Gozali
56.700.000
5.670.000.000
3.15
Benny Wennas
1.800.000.000
180.000.000.000
100.00
Subscribed and paid in capital
3.200.000.000
320.000.000.000
Pemegang Saham:
Widjaya Budiman Dewi Ratnasari Gozali Benny Wennas Jumlah Modal Ditempatkan dan
Shareholders:
Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Lebih lanjut, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 35 tanggal 29 September 2004 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-24422 HT.01.04.TH.2004 tanggal 1 Oktober 2004, para pemegang saham memberikan persetujuan untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat sebanyak-banyaknya sejumlah 300.000.000 (tiga ratus juta) saham melalui pasar modal, Penawaran Umum mana pernyataan pendaftarannya telah memperoleh pernyataan
12
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Total Share in Portepel
Furthermore, based on the Minutes of Meeting Deed No. 35 dated September 29, 2004 by Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notary in Jakarta, which has been approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia Decree No. C-24422 HT.01.04.TH.2004 dated October 1, 2004, the shareholders approved the Initial Public Offering of up to 300,000,000 (three hundred million) shares through Capital Market, which has obtained the effective statement from Capital Market Supervisory Agency and are listed on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. The number of
efektif dari Bapepam dan serta saham Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Kepastian jumlah saham yang dikeluarkan dalam Penawaran Umum tersebut ditegaskan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. No. 41 tanggal 16 Desember 2004, dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. No. C-30738 HT.01.04. TH.2004 tanggal 21 Desember 2004 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 049/RUB.09.05/I/2005 tanggal 12 Januari 2005, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 28 Januari 2005, Tambahan No. 75/2005, dimana para pemegang saham Perusahaan telah setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh yang semula sebesar Rp 180.000.000.000 (seratus delapan puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp 200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah). Dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan menjadi sebagai berikut:
shares issued in the IPO was stated in the Minutes of Meeting Deed of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. of No. 41, dated December 16, 2004, by Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notary in Jakarta, and was reported to the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia under the Receipt of the Report of the Deed of Amendment of the Articles of Association of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. No. C-30738 HT.01.04. TH.2004 dated December 21, 2004 and was registered in the Company Registration Office in the Central District of Jakarta under No. 049/RUB.09.05/I/2005 dated January 12, 2005, and was published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 8, dated January 28, 2005, Supplement No. 75/2005, where the shareholders have agreed to increase its issued and paid up capital from Rp 180,000,000 initially (one hundred eighty billion Rupiah) to Rp 200,000,000 (two hundred billion Rupiah). Thus the capital structure and shareholders of the Company are as follows:
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Keterangan
Share Price Rp 100.00 per share Jumlah Saham
Persentase %
Nilai Nominal (Rp)
Description
Percentage %
Number of Share
Share Amount
5.000.000.000
500.000.000.000
Begawan Investment (L) Bhd.
720.000.000
72.000.000.000
36,00
Begawan Investment (L) Bhd.
Mochamad Thohir
226.746.000
22.674.600.000
11,34
Mochamad Thohir
Susianty Pranata
165.321.000
16.532.100.000
8,27
Susianty Pranata
Yanto Kasiman
226.746.000
22.674.600.000
11,34
Yanto Kasiman
83.187.000
8.318.700.000
4,16
Widjaya Budiman
321.300.000
32.130.000.000
16,05
Dewi Ratnasari Gozali
56.700.000
5.670.000.000
2,84
Benny Wennas
200.000.000
20.000.000.000
10,00
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Subscribed and paid in capital
3.000.000.000
300.000.000.000
Modal Dasar
Authorized Capital
Pemegang Saham:
Widjaya Budiman Dewi Ratnasari Gozali Benny Wennas Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan
Shareholders:
Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Penawaran umum perdana atas saham Perusahaan dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, antara lain:
Total Share in Portepel
-
Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita Jl. Lombok No. 71 Menteng, Jakarta 10350
The Initial Public Offering of the Company’s stock was assisted by the supporting institutions and professions of the capital market, among others: - Securities Administration Agency PT Sinartama Gunita Jl. Lombok No. 71 Menteng, Jakarta 10350
-
Konsultan Hukum William, Effendi & Co. Law Office Jl. Blora No. 31 Menteng, Jakarta 10310
-
Legal Counsel William, Effendi & Co. Law Office Jl. Blora No. 31 Menteng, Jakarta 10310
-
Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja Wisma 46, Kota BNI, lantai 25-28 dan 30-31 Jl. Jend Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220
-
Public Accountant Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja Wisma 46, Kota BNI, lantai 25-28 dan 30-31 Jl. Jend Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
13
Ikhtisar Saham Stock Highlight
-
14
Notaris Ny Poerbaningsih Adi Warsito, SH. Jl. Panglima Polim V/II Jakarta 12160
-
Notary Ny Poerbaningsih Adi Warsito, SH. Jl. Panglima Polim V/II Jakarta 12160
Tahun 2005
The Year 2005
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 18 tanggal 22 Juli 2005 dibuat di hadapan Indah Fatmawati, SH., pengganti dari Poerbaningsih Adi Warsito, SH., akta mana telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat penerimaan laporan No. C-20953 HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Juli 2005, sebagaimana ternyata dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tertanggal 18 Juli 2005 yang mana berita acara rapatnya termaksud dalam Akta Berita Acara Rapat No. 12 tanggal 18 Juli 2005 yang dibuat di hadapan Notaris yang sama, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. C-UM.02.01.13027 tanggal 6 September 2005 di mana telah tercapainya seluruh proses Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) pada tanggal 30 Mei 2005 Jo. Risalah Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RUPSLB) tertanggal 21 September 2004 yang dibuat secara di bawah tangan yang agendanya menyetujui penjualan saham-saham para pemegang saham kepada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. dan/atau pihak ketiga lainnya, dilaksanakan dengan CSPA tertanggal 16 September 2004, yang kemudian diubah dengan First Amendment Agreement tertanggal 8 November 2004 dan kemudian diubah kembali dengan Second Amendment Agreement tertanggal 3 Mei 2005, di mana para pemegang saham Perusahaan telah sepakat untuk mengalihkan seluruh saham milik Begawan Investment (L) Bhd. dan sebagian besar saham-saham yang dimiliki oleh Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Benny Wennas dan Yanto Kasiman dengan jumlah seluruhnya sebanyak 860.000.000 saham kepada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. dengan harga per saham sebesar Rp 495,00.
Based on the Minutes of Meeting Deed No. 18 dated July 22, 2005 by Indah Fatmawati, SH., in lieu of which has been reported to the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia under the Receipt of Report No. C-20953 HT.01.04. TH.2005 dated July 28, 2005, as stated in the Extraordinary General Shareholders Meeting dated July 18, 2005, which is stipulated in the Minutes of Meeting Deed No. 12 dated July 18, 2005, by the same notary, and deed of which has been reported to the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia under the Receipt of Notification No. C-UM.02.01.13027 dated September 6, 2005, in which the whole process of Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) was achieved on May 30, 2005 Jo. Minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) dated September 21, 2004, signed under hand, with the agenda of approval on the sale of shares to PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. and/or other third parties, conducted with CSPA, dated September 16, 2004, and was amended with the First Amendment Agreement dated November 8, 2004 and then for the second time with the Second Amendment Agreement dated May 3, 2005, in which the shareholders have agreed to transfer all shares owned Begawan Investment (L) Bhd. and the majority of shares owned by Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Benny Wennas and Yanto Kasiman for a total of 860 million shares to PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. at price of Rp 495.00 per share.
Bahwa penjualan saham-saham kepada pihak lainnya tersebut telah dilaksanakan dengan: • Investor Sale and Purchase Agreement tertanggal 18 Mei 2005, di mana para pemegang saham Perusahaan telah sepakat untuk menjual sebagian besar saham-sahamnya di Perusahaan yang masing-masing dimiliki oleh Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Yanto Kasiman dan Benny Wennas dengan jumlah seluruhnya sebanyak 380.000.000 saham kepada International Finance Corporation dengan harga per saham sebesar Rp 495,00. • Investor Sale and Purchase Agreement tertanggal 27 Mei 2005, di mana para pemegang saham Perusahaan telah sepakat untuk menjual sebagian besar saham-sahamnya di Perusahaan yang masing-masing dimiliki oleh Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari
That the sale of shares to the other parties has been carried out by: • Investor Sale and Purchase Agreement dated May 18, 2005, in which the shareholders of the Company have agreed to sell most of their shares in the Company, each of which is owned by Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaja Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Yanto Kasiman and Benny Wennas for a total of 380,000,000 shares to International Finance Corporation at price of Rp 495.00 per share.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
• Investor Sale and Purchase Agreement dated May 27, 2005, in which the shareholders have agreed to sell most of their shares in the Company, each of which is owned
Gozali, Yanto Kasiman dan Benny Wennas dengan jumlah seluruhnya sebanyak 100.000.000 saham kepada DBS Nominees Pte. Ltd. (”DBS Nominees”) dengan harga per saham sebesar Rp 495,00.
by Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaja Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Yanto Kasiman and Benny Wennas for a total of 100,000,000 shares to DBS Nominees Pte. Ltd. (“DBS Nominees”) at price of Rp 495.00 per share.
Sehingga dengan adanya penjualan saham-saham sesuai dengan CSPA, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
And hence, with the sales of shares according to CSPA, the capital structure and shareholders of the Company are as follow:
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Keterangan
Share Price Rp 100.00 per share Jumlah Saham Number of Share
Modal Dasar
5.000.000.000
Nilai Nominal (Rp)
Persentase %
Description
Percentage %
Share Amount 500.000.000.000
Authorized Capital
Pemegang Saham:
Shareholders:
PT Bank Internasional Indonesia,
860.000.000
86.000.000.000
43,00
PT Bank Internasional Indonesia,
International Finance Corporation
380.000.000
38.000.000.000
19,00
International Finance Corporation
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
DBS Nominees Pte. Ltd.
Masyarakat
660.000.000
66.000.000.000
33,00
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Subscribed and paid in capital
3.000.000.000
300.000.000.000
Tbk.
Jumlah
Tbk.
Modal
Ditempatkan
dan
Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Total Share in Portepel
Tahun 2006
The Year of 2006
Pada tanggal 30 Juni 2006 terjadi pengalihan saham sebanyak 79.800.000 saham atau sebesar 3,99% dari International Finance Corporation kepada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. dengan harga per saham sebesar Rp 527,25.
On June 30, 2006 a transfer of shares amounted to 79.8 million shares or 3.99% occurred from the International Finance Corporation to PT Bank Internasional Indonesia, Tbk., at price of Rp 527.25 per share.
Sehingga dengan adanya pengalihan saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita per tanggal 3 Juli 2006 adalah sebagai berikut:
As the consequence of the transfer of shares, the capital structure and the shareholders of the Company in accordance with the Register of Shareholders issued by the Registrar PT Sinartama Gunita dated July 3, 2006 are as follows:
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Keterangan
Share Price Rp 100.00 per share Jumlah Saham Number of Share
Modal Dasar
Nilai Nominal (Rp)
Persentase %
Description
Percentage %
Share Amount
5.000.000.000
500.000.000.000
Authorized Capital
939.800.000
93.980.000.000
46,99
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Pemegang Saham:
Shareholders:
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. International Finance Corporation
300.200.000
30.020.000.000
15,01
International Finance Corporation
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
DBS Nominees Pte. Ltd.
Masyarakat
660.000.000
66.000.000.000
33,00
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Subscribed and paid in capital
3.000.000.000
300.000.000.000
Jumlah
Modal
Ditempatkan
dan
Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Total Share in Portepel
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
15
Ikhtisar Saham Stock Highlight
Tahun 2007
The Year 2007
Pada tanggal 28 Juni 2007 terjadi pengalihan saham sebanyak 60.800.000 saham atau sebesar 3,04% dari International Finance Corporation kepada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. dengan harga per saham sebesar Rp 550,54.
On June 28, 2007, a transfer of shares amounted to 60.8 million shares or 3.04% occurred from the International Finance Corporation to PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. at price of Rp 550.54 per share.
Sehingga dengan adanya pengalihan saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita per tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
As the consequence of the transfer of shares, the capital structure and the shareholders of the Company, in accordance with the Register of Shareholders issued by the Registrar PT Sinartama Gunita as of December 31, 2007 are as follows:
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Keterangan
Share Price Rp 100.00 per share Jumlah Saham Number of Share
Modal Dasar
Persentase %
Description
Nilai Nominal (Rp) Percentage % Share Amount
5.000.000.000
500.000.000.000
Authorized Capital
1.000.600.000
100.060.000.000
50,03
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Pemegang Saham:
Shareholders:
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. International Finance Corporation
239.400.000
23.940.000.000
11,97
International Finance Corporation
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
DBS Nominees Pte. Ltd.
Masyarakat
660.000.000
66.000.000.000
33,00
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Subscribed and Paid in Capital
3.000.000.000
300.000.000.000
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Total Share in Portepel
Tahun 2008 dan 2009
The Year 2008 and 2009
Selama tahun 2008-2009 tidak ada transaksi sehubungan dengan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh, kecuali transaksi yang normal diperjualbelikan di bursa efek. Sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan pada tangggal 31 Desember 2008 dan 2009 adalah sebagai berikut:
No transactions made during the years 2008-2009, with respect to the authorized, issued and paid in, except for normal transactions traded on stock exchanges. In accordance with the Register of Shareholders issued by the Registrar PT Sinartama Gunita, the capital structure and the shareholders of the Company as of December 31, 2008 and 2009 are as follows:
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Keterangan
Share Price Rp 100.00 per share Jumlah Saham Number of Share
Modal Dasar
Nilai Nominal (Rp)
Persentase %
Share Amount
5.000.000.000
500.000.000.000
Authorized Capital
1.000.600.000
100.060.000.000
50,03
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Pemegang Saham: PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Description
Percentage %
Shareholders:
International Finance Corporation
239.400.000
23.940.000.000
11,97
International Finance Corporation
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
DBS Nominees Pte. Ltd.
Masyarakat
660.000.000
66.000.000.000
33,00
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Subscribed and paid in capital
3.000.000.000
300.000.000.000
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
16
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Total Share in Portepel
Tahun 2010
The Year 2010
Sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita terdapat penambahan pemegang saham atas nama PT Wahana Makmur Sejati dengan kepemilikan di atas 5% per tanggal 30 Juni 2010. Terjadi pengalihan saham pada tanggal 22 Juni 2010 sebanyak 228.587.055 saham dengan harga per saham sebesar Rp 313,43, 23 Juni 2010 sebanyak 4.500.000 saham dengan harga per saham sebesar Rp 300,00, 5 Juli 2010 sebanyak 100.080.445 saham dengan harga per saham sebesar Rp 311,40 dan 6 Agustus 2010 sebanyak 1.635.000 saham dengan harga per saham sebesar Rp 369,36. Sehingga dengan adanya pengalihan saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
In accordance with the Register of Shareholders issued by the Registrar PT Sinartama Gunita, there was additional shareholder under the name of PT Wahana Makmur Sejati, with ownership above 5%, as of June 30, 2010. A transfer of shares occurred on June 22, 2010, amounted 228,587,055 shares at price of Rp 313.43 per share, on June 23, 2010 amounted to 4.5 million shares at price Rp 300.00 per share of, on July 5, 2010 amounted to shares with a price of Rp 311.40 per share, and on August 6, 2010 amounted to 1.635 million shares at price of Rp 369.36 per share. As the consequence of the transfer of shares, the capital structure and the shareholders of the Company in accordance with the Register of Shareholders issued by the Registrar PT Sinartama Gunita as of December 31, 2010 are as follows:
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Keterangan
Share Price Rp 100.00 per share Jumlah Saham Number of Share
Modal Dasar
5.000.000.000
Nilai Nominal (Rp)
Persentase %
Share Amount 500.000.000.000
Authorized Capital
Pemegang Saham: PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Keterangan
Percentage %
Pemegang Saham: 1.000.600.000
100.060.000.000
50,03
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
International Finance Corporation
239.400.000
23.940.000.000
11,97
International Finance Corporation
PT Wahana Makmur Sejati
334.802.500
33.480.250.000
16,74
PT Wahana Makmur Sejati
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
DBS Nominees Pte. Ltd.
Masyarakat
325.197.500
32.519.750.000
16,26
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Subscribed and Paid in Capital
3.000.000.000
300.000.000.000
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel
Total Share in Portepel
Tahun 2011
The Year 2011
Di tahun 2011 terjadi beberapa kali transaksi yang kesemuanya telah dilaporkan Perusahaan ke Bapepam & LK serta Bursa Efek Indonesia yaitu: 1. Pada tanggal 17 Maret 2011, PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan saham di WOM Finance sejumlah 4.000.000 lembar saham (0,20%). 2. Pada tanggal 20 April 2011, PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan saham di WOM Finance sejumlah 7.030.500 lembar saham (0,35%). 3. Pada tanggal 4 Juli 2011, PT Bank Internasional Indonesia, Tbk membeli saham Perusahaan dari International Finance Corporation sebanyak 239.400.000 lembar saham (11,97%). 4. Pada tanggal 20 September 2011, PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan saham di WOM Finance sejumlah 3.058.000 lembar saham (0,15%).
In 2011, a number of transaction that has been reported by the Company to Bapepam-LK and Indonesian Stock Exchange, were as follow: 1. On March 17, 2011, PT Wahana Makmur Sejati raised its shares ownership in WOM Finance to 4.000.000 shares (0.20%). 2. On April 20, 2011, PT Wahana Makmur Sejati raised its shares ownership in WOM Finance to 7,030,500 shares (0.35%). 3. On July 4, 2011, PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. acquired the Company’s shares from International Finance Corporation amounted to 239.400.000 shares (11.97%).
Dengan terjadinya transaksi tersebut di atas maka komposisi pemegang saham Perusahaan per tanggal 31 Desember 2011 yang tercatat oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita adalah sebagai berikut:
With the transactions mentioned above, the composition of shareholders as of December 31, 2011, as listed by recorded by the Bureau of Securities Administration PT Sinartama Gunita are as follows:
4. On September 20, 2011 PT Wahana Makmur Sejati raised its shares ownership in WOM Finance to 3.058.000 shares (0.15%).
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
17
Ikhtisar Saham Stock Highlight
WAHANA Makmur Sejati
DBS
Public 15.76%
5.00%
BII (Maybank)
17.24%
62.00%
WOM Finance
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Keterangan
Share Price Rp 100.00 per share Jumlah Saham Number of Share
Modal Dasar
Persentase %
Nilai Nominal (Rp)
Description
Percentage %
Share Amount
5.000.000.000
500.000.000.000
Authorized Capital
1.240.000.000
124.000.000.000
62,00
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
PT Wahana Makmur Sejati
344.891.000
33.489.100.000
17,24
International Finance Corporation
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
DBS Nominees Pte. Ltd.
Masyarakat
315.109.000
31.510.900.000
15,76
Public
100,00
Subscribed and paid in capital
Pemegang Saham:
Shareholders:
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Jumlah
Modal
Ditempatkan
dan
2.000.000.000
Disetor Penuh
200.000.000.000
Jumlah Saham Dalam Portepel
3.000.000.000
Total Share in Portepel 300.000.000.000
Per 31 Des 2011
Per 31 Des 2010
Per Tahun 2007-2009
50.03%
62.00%
50.03%
33.00%
17.24%
15.76% 5.00%
16.26%
5.00%
11.97% 5.00%
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
PT Wahana Makmur Sejati
PT Wahana Makmur Sejati
International Finance Corporation, USA
DBS Nominees Pte. Ltd, Singapore
International Finance Corporation, USA
DBS Nominees Pte. Ltd, Singapore
Masyakat
DBS Nominees Pte. Ltd, Singapore
Masyakat
Masyakat
18
16.74% 11.97%
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Sampai dengan sekarang, Perusahaan masih bekerja sama dengan Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita untuk pengadministrasian saham Perusahaan.
To date, the Company is still working with the Bureau of Securities Administration PT Sinartama Gunita for the administration of the Company’s shares.
Berikut ini adalah pergerakan saham Perusahaan di tahun 2011:
Below is the Company’s stock price movement in 2011:
Ikhtisar saham perusahaan tahun 2011 / Stock Highlight in 2011 Bulan / Month
Tertinggi / Highest
Terendah / Lowest
2010
9,285,000
Januari
640
445
500
500
455
495
7,098,000
Maret
520
470
485
11,821,000
April
560
485
520
10,229,000
Mei
550
435
440
50,133,500
Juni
455
380
415
4,828,000
Juli
490
390
465
64,445,500
Agustus
470
325
335
14,445,500
350
215
280
4,033,500
Oktober
275
230
275
1,703,000
November
265
205
255
1,454,500
Desember
255
220
250
1,074,000
Kuartal / Quarter
Tertinggi / Highest
The Company’s stock price in 2007-2010: Terendah / Lowest
Year
2009
Transaction Volume
September
Tahun /
2008
Volume Transaksi /
Closing Price Pebruari
Harga saham Perusahaan selama tahun 2007-2010:
2007
Harga penutupan /
Harga penutupan /
Volume Transaksi /
Closing Price
Transaction Volume
I
640
500
540
78,561,000
II
620
485
540
177,656,000 34,037,000
III
570
370
465
IV
470
310
370
22,700,000
I
395
200
300
13,219,500
II
310
166
200
105,397,000
III
225
106
150
29,542,000
IV
149
50
88
7,258,500
I
125
59
90
1,306,500
II
166
90
117
19,145,500
III
150
113
135
8,357,000
IV
190
133
150
9,137,000
I
285
130
270
20,772,500
II
380
240
330
114,653,000
III
600
315
550
30,262,500
IV
720
490
620
90,886,500
Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal yang digunakan pada tahun 2011 :
PT Fitch Ratings Indonesia Prudential Tower, lantai 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta Selatan 12910
Name and address and/or Professional used in 2011:
Capital
Market
Supporting
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Setiabudi Atrium, 8th Floor Suite 809-810 Jl. H.R Rasuna Said Kav. 62, Kuningan Jakarta 12920
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
19
Ikhtisar Saham Stock Highlight
Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita Jl. Lombok No. 71 Menteng Jakarta 10350 Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH. Jl. Panglima Polim V/11 Jakarta 12160 Wali Amanat PT Bank Permata, Tbk. Permata Bank Tower I, Lt. 14 Jl. Jend Sudirman Kav. 27 Jakarta 12920
20
Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Konsultan Hukum Radjiman Billitea & Partners Sequis Plaza, 18th Floor, Suite 1805 Jl. Jend Sudirman Kav. 25 Jakarta 12190
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Berdasarkan RUPS tanggal 21 Maret 2007, para pemegang saham menyetujui untuk membagikan keuntungan bersih tahun buku 2006 sebesar Rp 30 miliar atau Rp 15 per lembar saham sebegai dividen tunai. Dividen tunai ini dibayarkan pada tanggal 2 Mei 2007.
Based on the AGM dated March 21, 2007, the shareholders agreed to distribute the 2006 net profit of Rp 30 billion or Rp 15 per share as cash dividend. This cash dividend was paid on May 2, 2007.
Perusahaan tidak membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2007 sampai dengan 2009. Ini dikarenakan Perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 282 miliar untuk tahun buku 2007 dan keuntungan tahun buku 2008 sebesar Rp 20.711.363.526 (dua puluh miliar tujuh ratus sebelas juta tiga ratus enam puluh tiga ribu lima ratus dua puluh enam Rupiah) digunakan untuk menutupi kerugian tahun buku 2007. Tindakan Perusahaan ini telah sesuai dengan Anggaran Dasar pasal 24 tentang Penggunaan Laba yang menyatakan bahwa dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perusahaan. Laba Perusahaan untuk tahun buku 2009 sebesar Rp 60.671.047.236 (enam puluh miliar enam ratus tujuh puluh satu juta empat puluh tujuh ribu dua ratus tiga puluh enam Rupiah) setelah dikurangi dengan dana cadangan sebesar Rp 1 miliar digunakan sebagai laba ditahan dan penggunaanya dikuasakan kepada Direksi Perusahaan.
The Company did not distribute cash dividend for the year 2007 to 2009 due to the loss which amounted to Rp 282 billion for the fiscal year 2007, while the profit made in the fiscal year 2008 which was amounted to Rp 20.711.363.526 (twenty blillion seven hundred eleven million three hundred sixty three thousand five hundred twenty six Rupiah) was used to cover the losses for the year 2007. The corporate action was in accordance with Article No. 24 of the Articles of Association, on the Appropriation of Incomes, which stipulates that the dividend can only be paid in accordance with the Company’s financial capability. Company earnings for the year 2009 amounting to Rp 60.671.047.236 (sixty billion six hundred seventy one thousand fourty seven two hundred thrirty six Rupiah), after deducting the reserve fund of Rp 1 billion, the use of which was delegated to the Board of Directors.
Pada tahun buku 2010, Perusahaan membagikan dividen tunai sebesar Rp 28 miliar atau 20,3% dari laba bersih Perusahaan kepada 2.000.000.000 saham, sehingga setiap saham memperoleh dividen sebesar Rp 14 Keputusan pembagian dividen tunai ini disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 11 Mei 2011 di Plaza BII Tower II lantai 39, Jl. MH Thamrin No. 51 Jakarta Pusat. Pendistribusian dividen tunai ini telah dilakukan pada tanggal 28 Juni 2011 kepada para pemegang saham Perusahaan yang namanya tercatat dalam buku Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 14 Juni 2011, pukul 16.00 WIB.
In 2010, the Company distributed a total cash dividend of Rp 28 billion, or 20.3% of Net Income to 2 billion or Rp 14 per share. The decision to distribute cash dividend was approved by the Annual General Meeting of Shareholders on May 11, 2011 at Plaza BII Tower II floor 39, Jl. MH Thamrin No. 51 Central Jakarta. The cash dividend has been paid on June 28, 2011 to all shareholders whose name is registered in the List of Shareholders of the Company as of June 14, 2011, 16.00 WIB.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Obligasi
Bonds
Sampai dengan 31 Desember 2011, Perusahaan telah lima kali menerbitkan obligasi yang digunakan seluruhnya untuk kegiatan pembiayaan konsumen. Walaupun perusahaan mendapatkan dukungan penuh atas pendanaan dari PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. pemegang saham pengendali, namun Perusahaan tetap berupaya untuk melakukan diversifikasi pendanaannya, dimana salah satunya adalah melalui penerbitan obligasi dengan tujuan untuk menjaga hubungan baik dengan investor obligasi WOM Finance. Berikut ini adalah Obligasi yang sudah diterbitkan oleh WOM Finance sejak penerbitan pertama di tahun 2003.
Up to December 31, 2011, the Company has issued bonds for five times pledged entirely for consumer financing activities. Although in terms of funding the Company is fully supported by PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. as the controlling shareholder, nevertheless the Company intended to diversify its’ funding, among others through the issuance of bonds, in order to maintain good relationship with the WOM Finance investors. Following is the list of bonds issued by WOM Finance since first issuance in 2003.
Obligasi / Bonds
Tanggal Seri / Penerbitan / Series Date of Issuance
Obigasi I WOMF
11 Nov 2003
Obligasi II WOMF
7 Juni 2005
Obligasi III WOMF
7 Juni 2006
Obligasi IV WOMF
29 Mei 2007
Obligasi V WOMF
04 Mar 2011
Nominal / Par Value
Tingkat Bunga tetap / Fixed rate bonds
Jatuh Tempo / Maturity Date
Seri A
Rp 150,000,000,000
13.50%
11 Nov 2006
Seri B
Rp 150,000,000,000
13.75%
11 Nov 2007
Seri A
Rp 190,000,000,000
12.75%
07 Jun 2007
Seri B
Rp 140,000,000,000
13.25%
07 Jun 2008
Seri C
Rp 170,000,000,000
13.90%
07 Jun 2009
Seri A
Rp 200,000,000,000
14.85%
07 Jun 2008
Seri B
Rp 465,000,000,000
15.15%
07 Jun 2009
Seri C
Rp 160,000,000,000
15.35%
07 Jun 2010
Seri A
Rp 225,000,000,000
11.25%
29 Mei 2010
Seri B
Rp 185,000,000,000
11.63%
29 Mei 2011
Seri C
Rp 590,000,000,000
12.00%
29 Nov 2011
Seri A
Rp 294,000,000,000
8.75%
09 Mar 2012
Seri B
Rp 120,000,000,000
9.60%
04 Mar 2013
Seri C
Rp 366,000,000,000
10.30%
04 Mar 2014
Seri D
Rp 620,000,000,000
11.00%
04 Mar 2015
Peringkat / Rating
Lembaga Pemeringkat / Rating Agency
Keterangan / Note
Id A(Stable Outlook)
Pefindo
Telah dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo
Id A(Stable Outlook)
Pefindo
Telah dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo
A(-Idn) (Stable Outlook)
Pefindo
Telah dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo
Id A(Stable Outlook)
Pefindo & Fitch Ratings
Telah dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo
AA (idn) (Stable Outlook)
Fitch Ratings
Telah dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo Masih berjalan
Penerbitan Obligasi
Issued Bonds
WOM Finance menerbitkan obligasi untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya. Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Ringkasan Obligasi WOM Finance yang diterbitkan oleh Perusahaan:
WOM menerbitkan obligasi untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya. Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Ringkasan Obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan:
Obligasi / Bonds Obligasi V WOMF
Tanggal Seri / Penerbitan / Series Date of Issuance 04 Mar 2011
Nominal / Par Value
Seri A
Rp 294,000,000,000
Seri B Seri C Seri D
Tingkat Bunga tetap / Fixed rate bonds
Jatuh Tempo / Maturity Date
8.75%
09 Mar 2012
Rp 120,000,000,000
9.60%
04 Mar 2013
Rp 366,000,000,000
10.30%
04 Mar 2014
Rp 620,000,000,000
11.00%
04 Mar 2015
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap telah dilaporkan kepada Bapepam-LK melalui: - Pada tanggal 31 Maret 2011 melalui surat No 483/DIR/2011, dimana sisa dana yang belum sepenuhnya digunakan adalah sebanyak Rp 1 triliun dan dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka di PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. dengan jangka waktu yang bervariasi, mulai 1 sampai dengan 3 bulan. - Pada tanggal 5 Juli 2011 melalui surat No 1002/DIR/2011, dimana dilaporkan bahwa seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi sudah digunakan seluruhnya untuk pembiayaan konsumen.
Peringkat / Rating AA (idn) (Stable Outlook)
Lembaga Pemeringkat / Rating Agency Fitch Ratings
Keterangan / Note
Telah dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo Masih berjalan
Report of Realization Use Fund of Bonds V WOM Finance Year 2011 with fixed interest rate has been reported to the Bapepam-LK through: - On March 31, 2011 with the Letter No 483/DIR/2011, concerning the remaining unutilized proceeds amounting to Rp 1 trillion, placed in time deposit account in PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. for 1 to 3 month.
-
On July 5, 2011 with the Letter No 1002/DIR/2011, reporting that all proceeds from the public offering of the bonds has been utilized for consumer financing.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
21
Profil Pemegang Saham Shareholder’s Profil
22
Profile PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Profile PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. (“BII”) didirikan pada tanggal 15 Mei 1959. Pada tahun 1980, BII melakukan merger dengan PT Bank Tabungan Untuk Umum 1859 Surabaya. Setelah mendapatkan statusnya sebagai bank devisa pada tahun 1988, BII mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1989 (sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI). Sejak menjadi perusahaan publik, BII tumbuh menjadi salah satu bank swasta lokal terkemuka di Indonesia.
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. (“BII”) was established on May 15, 1959. In 1980 BII merged with PT Bank Tabungan Untuk Umum 1859 Surabaya. After earning foreign exchange bank status in 1988, BII listed its shares on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange in 1989 (now the Indonesia Stock Exchange or IDX). Since going public, BII has grown to become one of Indonesia’s leading local private banks.
Pada tahun 1999, BII direkapitalisasi sebagai bagian dari Program Rekapitalisasi Perbankan Nasional. Setelah program Rekapitalisasi, kepemilikan saham Bank berpindah dari kelompok Sinar Mas kepada Pemerintah Indonesia melalui Badan Penyehatan Bank Indonesia (BPPN).
In 1999, BII was recapitalized under the National Recapitalization Program. As a result of the Recapitalization program, the Bank’s share ownership was transferred from Sinar Mas group to the Government of Indonesia through Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA).
Pada bulan Desember 2003, Financial Holdings Pte. Ltd (Sorak Consortium) mengakuisisi 51% saham Bank, melalui proses penjualan yang dilakukan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Konsorsium Sorak beranggotakan terdiri Asia Financial Holdings Pte. Ltd, Kookmin Bank, ICB Financial Group Holdings Ltd dan Barclays Bank PLC.
In December 2003, Financial Holdings Pte. Ltd. (Sorak Consortium) acquired a 51% interest in the Bank, through a competitive sale process conducted by the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA). Sorak consortium members comprised of Asia Financial Holdings Pte. Ltd, Kookmin Bank, ICB Financial Group Holdings Ltd and Barclays Bank PLC.
Pada tanggal 30 September 2008, Malayan Banking Berhad (“Maybank”), Maybank Offshore Corporate Services (“Labuan”) Sdn. Bhd. (“MOCS”), anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, menyelesaikan akuisisi 100% saham di Sorak Financial Holdings Pte. Ltd, yang pada saat transaksi memiliki 55,51% saham BII. Pada Desember 2008, MOCS menyelesaikan penawaran tender untuk sisa saham BII dan meningkatkan kepemilikannya.
On September 30, 2008 Malayan Banking Berhad (“Maybank”), through Maybank Offshore Corporate Services (“Labuan”) Sdn. Bhd. (“MOCS”), a wholly owned subsidiary, completed the acquisition of a 100% stake in Sorak Financial Holdings Pte. Ltd., which at the time of the transaction owned a 55.51% stake in BII. In December 2008, MOCS completed a tender offer for the remaining BII shares, and acquired an additional shareholding.
Saat ini BII adalah salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Pada akhir tahun 2011, jaringan BII terdiri 351 cabang, termasuk 5 cabang Syariah, dan 3 cabang di luar negeri, dan 1.087 Anjungan Tunai Mandiri (ATM) serta 65 Mesin Setoran Tunai (CDM) di seluruh Indonesia. BII adalah salah satu dari sedikit bank di Indonesia yang terhubung ke semua jaringan ATM, yakni ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, serta CIRRUS, jaringan Malaysia MEPS dan 3.500 ATM Maybank di Malaysia dan Singapura.
BII is one of the largest banks in Indonesia. As of year-end 2011, BII’s network comprised 351 branches including 5 Sharia branches, and 3 overseas branches and 1,087 Automatic Teller Machines (ATMs) and 65 Cash Deposit Machines (CDMs) nationwide. BII is one of few banks that connect to all networks in Indonesia namely ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, and CIRRUS, Malaysia’s MEPS network as well as 3,500 Maybank ATMs in Malaysia and Singapore.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
BII menyediakan berbagai layanan keuangan untuk individu dan korporasi yang mencakup bisnis UKM, Korporat dan Pelanggan, serta bisnis pembiayaan otomotif melalui anak perusahaan kami, yakni WOM Finance untuk pembiayaan kendaraan bermotor roda dua dan BII Finance untuk pembiayaan kendaraan bermotor roda empat. Bank mengelola dana pihak ketiga sebesar Rp 70.3 triliun dan memelihara aset senilai Rp 94.9 triliun.
BII serve a full range of financial services to individual and corporate through SME, Corporate and Consumer business as well as automotive financing through our subsidiaries, WOM Finance for motorcycle and BII Finance for car financing. The Bank controls third party funds of Rp 70.3 trillion and maintains assets worth of Rp 94.9 trillion.
Profil PT Wahana Makmur Sejati
PT Wahana Makmur Sejati Corporate Profile
Dalam sejarahnya, Grup Wahana adalah salah satu pendiri dari WOM Finance di tahun 1997. Saat itu, salah satu alasan didirikannya WOM Finance adalah untuk menunjang penjualan kredit sepeda motor, khususnya penjualan sepeda motor Honda di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang yang merupakan wilayah ekslusif dalam bentuk Main Dealership yang dimiliki oleh salah satu anak perusahaan Grup Wahana, yaitu PT Wahana Makmur Sejati. Saat didirikan, kepemilikan WOM Finance berada di bawah bendera PT Wahanaartha Harsaka (Holding Company) dengan persentase kepemilikan sebesar 55% dari total modal.
Historically, Wahana Group was one of the founders of WOM Finance in 1997. At that time, one of the reasons behind the establishment of WOM Finance is to support credit sales for motorcycles, especially Honda motorcycles in the region of Jakarta and Tangerang, which is an exclusive area, in the form of Main dealership owned by the Company’s subsidiary, PT Wahana Makmur Sejati. At the establishment, WOM Finance is under PT Wahanaartha Harsaka (Holding Company) with an ownership of 55% of total capital.
Membaiknya kondisi ekonomi di Indonesia paska krisis moneter tahun 1998 hingga memasuki awal tahun 2000-an, agresivitas penjualan kredit sepeda motor semakin deras yang dipicu oleh membaiknya daya beli masyarakat. Hingga diakhir tahun 2004, grup Wahana memutuskan melepas sebagian besar sahamnya di WOM Finance kepada BII. Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa WOM Finance secara bisnis akan terus berkembang, sehingga diperlukan dukungan dari institusi perbankan yang kuat, yang mampu mendukung WOM Finance dalam menyalurkan kreditnya dan melakukan ekspansi ke seluruh wilayah di Indonesia. Saat dijual, Grup Wahana sendiri masih menyisakan sebagian kecil kepemilikan saham di WOM Finance, akan tetapi kepemilikan saham tersebut dimiliki secara individu oleh para pendiri dari Grup Wahana.
The improving economic condition in Indonesia in the postcrisis years of 1998 and into early 2000’s, coupled with the growing purchasing power, has caused the motorcycles sales skyrocketed. By the end of 2004, the Group decided to divest most of its share in WOM Finance to BII. The reason behind the divestment is to provide WOM Finance with a strong financial back up from a firm bank, so that WOM Finance can grow even bigger in its loan disbursement, as well as expanding its network nationwide. Upon the divestment, Wahana Group still has minor share ownership, but those shares were owned by individual, the founders of Wahana Group.
Pada tahun 2007, Grup Wahana yang diwakili oleh PT Wahanaartha Harsaka (Holding Co) telah membeli sebagian kecil saham WOM Finance melalui transaksi di bursa efek. Kemudian pada pertengahan tahun 2010, akhirnya grup Wahana memutuskan untuk menyatukan kembali seluruh kepemilikan saham WOM Finance ke dalam satu kepemilikan saham dibawah bendera PT Wahana Makmur Sejati, yang merupakan salah satu anak perusahaan dalam Grup Wahana. Keputusan ini diambil sebagai salah satu strategi Grup Wahana untuk mewujudkan mimpinya menjadi perusahaan sepeda motor yang terintegrasi.
In 2007, Wahana Group, PT Wahanaartha Harsaka (Holding Co) purchased minority share ownership of WOM Finance through stock exchange transactions. Then in mid-2010, The Group finally decided to reunite their entire shares in WOM Finance into one share ownership under the PT Wahana Makmur Sejati, a subsidiary of Wahana Group. The decision was taken to realize Wahana Group’s Vision to become and integrated motorcycle company.
Strategi Perusahaan
Corporate Strategy
Pada tahun 2011, Perusahaan menerapkan strategi baru untuk memperkokoh fondasi penjualan dan pertumbuhan laba yang kuat di masa depan. Perusahaan melakukan berbagai tindakan dengan menerapkan manajemen risiko yang ketat dalam setiap tindakan tersebut. Penerapan strategi baru ini akan terus berlanjut untuk memastikan bahwa seluruh sistem akan memberikan nilai bagi pelanggan dan Perusahaan. Sejumlah langkah strategis yang diambil oleh Perusahaan akan dijelaskan berikut ini.
In 2011, the Company embarked on a new corporate strategy to strengthen foundations for strong sales and profit growth in the future. Measures were taken in a number of areas with a risk management approach rigorously applied throughout. This strategy will be continued to ensure that all systems provide value to customers and value to the Company. A number of the strategic measures taken are described below.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
23
Profil Pemegang Saham Shareholder’s Profile
24
Memperkuat Struktur Organisasi
Strengthen Organizational Structure
WOM Finance akan memfokuskan diri pada penguatan struktur organisasi, terutama dalam hal Pemasaran, Pinjaman dan Penagihan. Secara berkala Perusahaan akan melakukan assessment terhadap target dan mekanisme pengendalian pada ketiga area tersebut, dan juga pada area lainnya. Hasil yang diperoleh akan menunjukkan seberapa fokus manajemen risiko yang dilakukan Perusahaan.
WOM Finance will focus on strengthening the organizational structure, especially in Marketing, Credit and Collection. Targets and control mechanisms in these and other areas will be regularly assessed and achievements will indicate better focus on risk management.
Menyempurnakan Model Bisnis
Refining the Business Model
Untuk menghadapi persaingan, penyempurnaan pada model bisnis akan menciptakan keseimbangan antara pangsa pasar dengan kualitas pinjaman, sebagai upaya mendukung pelanggan. Menerapkan Manajemen Risiko Dengan Prinsip Kehati-hatian
To meet competition, improvements to the business model will balance market share with quality lending, in an effort to support customers. Implement Prudent Risk Management with the precautionary principle
Pada tahun 2011, WOM Finance
In 2011, WOM Finance
• Menerapkan matriks Dealer Relationship Management yang baru untuk meningkatkan penjualan dari sumber-sumber yang lebih baik, • Melakukan proses evaluasi yang berkesinambungan untuk menyempurnakan kebijakan manajemen risiko, • Meningkatkan pengawasan dan memperkuat pengendalian pada proses operasional.
• Implemented a new Dealer Relationship Management matrix to increase sales from better sources, • Conducted an ongoing evaluation process to improve its risk management policies, • Improved surveillance and strengthened control over operational processes.
Menjaga Hubungan Baik Dengan Semua Mitra Bisnis
Maintaining Good Relations with all Business Partners
Kepercayaan dan relasi dengan semua mitra usaha yang selama ini telah terpelihara baik adalah salah satu faktor pendukung kesuksesan WOM Finance. Oleh karena itu, WOM Finance akan berupaya mempertahankan kepercayaan tersebut dan terus membina relasi dengan semua mitra usaha, demi kepuasan semua pihak.
The trust and rapport that has existed with all business partners is one of the factors supporting the success of WOM Finance. WOM Finance therefore will seek ways to maintain that trust and good relations with all business partners, in order to achieve satisfaction for all parties.
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu faktor utama yang mendukung kesuksesan Perusahaan. Oleh karena itu WOM Finance percaya bahwa berinvestasi untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas akan sangat membantu pencapaian tujuan perusahaan.
Improving the Quality of Human Resources HR is one of the major factors supporting the success of the Company. WOM Finance therefore believes that investing in better quality human resources will help the Company more easily attain its objectives.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Meningkatkan Penjualan
Increase Sales
Meningkatkan volume penjualan, terutama dengan berfokus pada produk yang mempunyai profitabilitas tinggi dan potensial. Penyederhanaan pada proses dan operasional akan meningkatkan jumlah pelanggan, yang mencari layanan lebih cepat dan lebih baik.
Increasing sales volumes especially by focusing on profitable products and in areas of potential. To do this, process and operational simplification will encourage increased numbers of customers, who are seeking faster and better service.
Untuk Meningkatkan Efisiensi dan Meningkatkan Produktivitas Untuk memberikan hasil yang optimal kepada seluruh pemangku kepentingan, WOM Finance berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha.
To improve efficiency and increase productivity and also deliver optimal results to all stakeholders, WOM Finance is committed to continuously improving efficiency and productivity.
Meningkatkan Infrastruktur
Improving Infrastructure
Infrastruktur merupakan salah satu faktor penting serta mendukung kesuksesan Perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan berupaya untuk menyempurnakan infrastruktur dan sistem, antara lain dengan meningkatkan otomatisasi, mengurangi kontrol manual, serta memperbarui dan menyempurnakan sistem yang ada.
Infrastructure is one important factor to support success. Therefore, the Company will improve infrastructure and systems, among others, by increasing automation to reduce manual control as well as updating and refining the existing system.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
25
26
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Laporan Presiden Komisaris
Report from the President Commissioner Di pertengahan tahun, keberadaan personil yang baru direkrut di seluruh tingkatan organisasi telah mulai membawa pemikiran-pemikiran segar dan perubahan yang rasional, sistematis dan menyeluruh. Mid-way through the year, an infusion of new thinking and new personnel from top to bottom stimulated changes that were dispassionate, systematic, and complete.
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
WOM Finance mulai melaksanakan program peremajaan dan restrukturisasi sebagai upaya untuk membangun kepercayaan pelanggan yang lebih kuat dan menciptakan keuntungan yang berkelanjutan. Perlu kami sampaikan bahwa upaya-upaya terdahulu, yang dilandasi niat baik belum dapat menciptakan perubahan menyeluruh sesuai dengan harapan dari perubahan kebutuhan pelanggan, pertumbuhan bisnis dan perkembangan kompleksitas Perusahaan.
WOM Finance has embarked on rejuvenation and restructuring program that is aimed directly at creating stronger customer support and sustainable profitability. It must frankly be said that previous efforts, while honestly attempted, fell short of gaining the all encompassing changes that were required to meet the changing needs of customers and the increased size and complexity of the Company.
Sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor terbesar ke empat di Indonesia di tahun 2011, WOM Finance kini semakin percaya diri dalam melakukan ekspansi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus meningkat.
As the fourth largest motorcycle financing company in Indonesia in 2011, WOM Finance is now better able to expand with confidence to meet growing demand.
Sejak pertengahan tahun lalu dengan lahirnya pemikiranpemikiran baru dan tenaga kerja yang handal di seluruh jajaran perusahaan mendorong lahirnya berbagai perubahan yang merata, sistematis dan menyeluruh. Dengan mengkaji ulang secara seksama terhadap seluruh prosedur yang ada, Perusahaan berhasil menemukan inti permasalahan dan menemukan solusi atas permasalahan tersebut yang dapat diterapkan dan bermanfaat bagi pelanggan, karyawan dan pemegang saham.
Mid-way through the year, an infusion of new thinking and reliable personnel from top to bottom has stimulated changes that were evenly, systematic and completed. After careful review of all existing procedures, Company has found the root cause, the solutions were found and these solutions were implemented, to the benefit of our customers, employees and shareholders.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
27
Laporan Presiden Komisaris Report from the President Commissioner
28
Penataan ulang sistem dan prosedur yang dilakukan Perusahaan telah menunjukkan hasil yang menggembirakan, dimana pada akhir tahun kualitas portofolio (first instalment default/FID) Perusahaan mulai membaik hingga mencapai tingkat angka normal pada industrinya, yakni 5,5%.
Restructuring the Company’s systems and procedure have shown encouring results, which at the end of the year the quality of the portfolio (first installment default/FID) of the Company has improved, it reaches the industry normal levels of 5.5%.
Hal ini dikarenakan meningkatnya pembiayaan yang berkualitas yang diberikan melalui saringan yang ketat, dan Perusahaan juga menerapkan standar atas kinerja dari setiap karyawan dengan menerapkan reward & punishment.
This result has occurred because of the increasing quality lending with the implementation of rigorous screening, and the implementation of employee performance standard through a comprehensive reward and punishment program.
Jaringan WOM Finance terdiri lebih dari 3.000 dealer yang dilayani 228 kantor. Sebagian besar berjalan sesuai dengan harapan, namun ada sebagian kecil yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dan kondisi ini dimanfaatkan oleh karyawan tertentu untuk melakukan penyelewengan. Sambil membenahi kondisi ini, Perusahaan tetap memperhatikan dan memastikan mitramitra Perusahaan baik dealer-dealer yang setia dan berdedikasi tinggi serta mitra rekanan lainnya tidak terpengaruh oleh adanya reorganisasi internal ini.
WOM Finance Network consists of over 3000 dealers served by 228 offices. While the majority of these had been functioning within normal parameters, there were few that did not function properly and were then abused by certain employees. While unravelling these situations, WOM Finance ensured that the loyal dealer and dedicated assoiciates and partners remained unaffected by the internal reorganization.
Salah satu kunci dalam proses perbaikan adalah penyempurnaan sistem yang ada, antara lain penerapan sistem komputer untuk penagihan, dimana memungkinkan dilakukannya proses multiple reporting sehingga dapat melacak pembiayaan yang diberikan dan kinerja dari setiap karyawan yang mana sebelumnya tidak terpikirkan.
One of the keys in re-establishing process is the improvement on the existing system, among others by applying a new computer collection system, where possibilities for multiple reporting processes allow the financing and the performance tracking on a previously unthinkable basis.
Dengan perbaikan dan penyempurnaan sistem, diharapkan Manajemen dapat segera mengidentifikasi mana yang berfungsi dengan baik dan mana yang tidak guna mengambil tindakan perbaikan segera. Langkah selanjutnya adalah menyelaraskan insentif dengan kinerja.
Repairs and improvements to the system, the Management became able to quickly separate well-functioning from badlyfunctioning operations to take immediately corrective action. Further steps were taken in several areas to correctly align incentive with performance.
Dengan adanya perbaikan dan penyempurnaan pada sistem penagihan, sistem pengembalian aset, sistem pergudangan dan sistem penilaian, kinerja karyawan dan kinerja kantor cabang dapat dipantau sesuai dengan parameter yang berlaku dan setiap karyawan juga mengetahui Key Performance Indicator mereka masing-masing yang dijadikan dasar pemberian reward.
Repairs and improvements to billing systems, asset recovery systems, warehousing systems and scoring systems have resulted in individual employee and branch performance that can be monitored in accordance with the parameters adopted, and so every employee knows the Key Performance Indicators used as the basis of reward.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
BOC WOM • • • • •
President Commisioner : Stephen Liestyo Vice President Commisioner : Robbyanto Budiman Commisioner : Garibaldi Tahir Commisioner : I Nyoman Tjager Independent Commisioner : Myrnie Zachraini Tamin
Secara finansial, perbaikan disana-sini belum sepenuhnya memberikan hasil yang diharapkan, hal tersebut tercermin terjadinya penurunan Laba Bersih dari tahun 2010 yang sebesar Rp 137,9 miliar menjadi Rp 5,4 miliar. Penurunan tersebut dikarenakan antara lain portofolio tahun 2010 yang kurang berkualitas, kenaikan provisi, dan pemberian pembiayaan dilakukan lebih selektif.
Financially, these reforms have not yet made themselves fully felt, as reflected in a decline in net income from 2010 at Rp 137.9 billion to Rp 5.4 billion. This decline is due, in part, to a lower quality in 2010 loans portfolio, as well as an increase in provisions and the financing more selective
Berbeda dengan laba bersih yang diperoleh perusahaan di tahun 2011, aset Perusahaan justru mengalami peningkatan menjadi Rp 3,9 triliun pada tahun 2011 dari Rp 3,6 triliun pada 2010 dan diiringinya dengan peningkatan sedikit kewajiban Perusahaan (Liabilitas) menjadi Rp 3,5 triliun pada 2011 dari Rp 3,1 triliun tahun 2010 sedangkan ekuitas hanya mengalami peningkatan sedikit karena trend perolehan laba yang menurun. Namun demikian, kami percaya bahwa gambaran ini akan menjadi lebih baik di tahun mendatang. Dewan Komisaris mendukung penuh tindakan Direksi dalam memperbaiki kondisi operasional dan keuangan perusahaan di tahun 2011. Tindakan tersebut sejalan dengan strategi dan misi Perusahaan untuk meningkatkan kinerja.
Unlike the Company’s net income for 2011, the Company’s assets increased to Rp 3.9 trillion in 2011 from Rp 3.6 trillion in 2010 with little increase in liabilities which moved to Rp 3.5 trillion in 2011 from Rp 3.1 trillion in 2010. Equity increased only slightly with the result of declining profits. However we are confident that this picture will be substantially better next year. The Board of Commissioners fully supports the actions of the Board of Directors in gaining better control over operational and financial systems in 2011. These actions are in line with the strategy and mission of the Company to optimize performance.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
29
Laporan Presiden Komisaris Report from the President Commissioner
30
Tata Kelola
Governance
Pada tahun 2011 terjadi perubahan pada Dewan Komisaris dan Direksi. Pada Dewan Komisaris, Presiden Komisaris Ridha Djuanda Muliawibawa Wirakusumah mengundurkan diri efektif pada tanggal 30 Juni 2011 dan pengunduran dirinya telah disetujui oleh RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 November 2011 dan pada RUPS tersebut Saya telah ditunjuk menggantikan posisi beliau, dimana sebelumnya Saya telah menjabat sebagai Komisaris.
There were changes to the Boards in 2011. On the Board of Commissioners, President Commissioner Ridha Djuanda Muliawibawa Wirakusumah effectively resigned on June 30, 2011 and this was approved by the EGMS November 30, 2011. I was appointed to take his place, while formerly was a Commissioner.
Dalam jajaran Direksi, terjadi perubahan signifikan dimana Suwandi Wiratno dan Luther Arijanto Lukita berakhir masa jabatan mereka tanggal 11 Mei 2011 dan digantikan oleh Djaja S. Sutandar sebagai Presiden Direktur disetujui pada RUPS Tahunan tanggal 11 Mei 2011 serta pada RUPS Tahunan tersebut juga disetujui bergabung Ir. Purwadi Indra Martono dalam jajaran Direksi. Selain itu, Albertus Alex Hermanto mengundurkan diri pada tanggal 25 Agustus 2011, dan pengunduran diri tersebut telah memperoleh persetujuan dari RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 November 2011 dan pada RUPS Luar Biasa tersebut juga disetujui bergabungnya Ir. C. Guntur Triyudianto dalam jajaran Direksi.
On the Board of Directors, significant changes ocured. Suwandi Wiratno and Luther Arijanto Lukita completed their terms of office on May 11, 2011 and were replaced by Djaja S. Sutandar as President Director approved at AGMS on May 11 2011 and during the same AGMS Ir. Purwadi Indra Martono gained approval to join the Board of Director. In addition, Albertus Alex Hermanto resigned on August 25, 2011, approved at EGMS on November 30, 2011 and during that same EGMS, Ir. C. Guntur Triyudianto was approved to join the Board of Directors.
Perubahan juga terjadi di Komite Audit, seiring dengan berakhirnya masa jabatan Komite Audit sebelumnya, dimana pada tanggal 11 Mei 2011 Dewan Komisaris telah mengangkat anggota Komite Audit yang baru dengan masa jabatan sama dengan masa jabatan Dewan Komisaris. Arief Achmad Dhani bergabung selaku anggota Komite Audit menggantikan Heriyanti yang telah berakhir masa jabatannya. Diharapkan dengan susunan keanggotaan Komite Audit yang baru dapat menjadi tolok ukur untuk mengevaluasi keberhasilan proses reformasi Perusahaan dan Komite Audit diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dalam menilai dampak yang berkelanjutan ke masa depan.
A change also occurred in the Audit Committee, with the expiration of the term of the previous Audit Committee, on May 11, 2011, accordingly Board of Commissioners appointed a new member of the Audit Committee with a term equal to the term of office of Commissioners. Arief Ahmad Dhani joined as a member of the Audit Committee to replace Heriyanti who ended her tenure. It is expected that the membership of the Audit Committee will be a benchmark for evaluating the success of the reform process with the Company’s Audit Committee increasing auditing activities into the future.
Kepala Internal Audit juga mengalami pergantian dalam upaya untuk membantu dalam reorientasi sistem. Dewan Komisaris mendorong terciptanya hubungan kerja yang lebih dekat antara Komite Audit dan Audit Internal karena kewaspadaan diperlukan untuk memastikan bahwa perbaikan operasional berjalan efektif.
The head of Internal Audit was also replaced in an effort to assist in the system reorientation. The Board of Commissioners is encouraging a closer working relationship between the Audit Committee and Internal Audit as vigilance is required to ensure that operational improvements remain effective.
Komitmen Masa Depan
Commitment into the Future
WOM Finance telah mengambil langkah untuk memperkuat fondasinya, pasar sepeda motor pada tahun 2011 meningkat dibandingkan tahun 2010 dan Perusahaan mampu mengambil bagian dalam pertumbuhan ini. Ekspektasi untuk tahun 2012 mengindikasikan bahwa penjualan akan meningkat lagi, membuka kesempatan bagi Perusahaan untuk sepenuhnya mendorong para dealer dalam mencapai target dan melakukan evaluasi risiko serta mitigasi dari risiko pada setiap level dalam kerangka yang terstruktur. Dengan adanya pola pikir baru dan dukungan dari manajemen di semua tingkatan, Perusahaan siap untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan di seluruh Indonesia.
WOM Finance has taken good steps to strengthen its foundations, the motorcycle market in 2011 grew from 2010 and the Company was able to participate in this growth. Expectations for 2012 indicate that sales will increase again, opening up opportunity for WOM Finance to fully engage dealers in achieving the target but to do so within an organizational framework that evaluates risk and mitigates risk at all levels. Given this new mindset and support from management at all levels, WOM Finance is ready to meet the growing needs throughout Indonesia.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Tantangan bagi manajemen adalah bagaimana menjaga momentum ke depan di tengah ketatnya persaingan pasar yang sangat kompetitif, dengan godaan penjualan cepat namun penuh risiko. Persaingan harus dihadapi dengan memanfaatkan jaringan nasional Perusahaan dan payment point yang mempunyai cakupan luas beserta struktur layanan terhadap pelanggan yang merupakan kekuatan nyata yang dimiliki Perusahaan.
The challenges for management is how to maintain forward momentum in the competition market in a highly competitive market, with the enticements of quick sales but full of risk. Competition must be met, rather, on the basis of WOM Finance’s national branch network, the payment points coverage services, and customer service structure, which was the Company’s real advantage.
WOM Finance telah berhasil membangun kepercayaan pelanggan yang loyal selama 14 tahun. Kami berharap akan adanya kesadaran yang lebih besar dari karyawan akan kebutuhan untuk memberikan prosedur layanan yang aman dan lancar bagi pelanggan, melalui penerapan nilai-nilai TIGER dari induk perusahaan PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. Nilai-nilai tersebut mencakup kerja sama tim, integritas, pertumbuhan, keunggulan & efisiensi, dan membangun relasi akan disosialisasikan di seluruh Perusahaan, untuk lebih memastikan pertumbuhan.
WOM Finance has managed to build the trust of loyal customers for 14 years. We expect e greater employee awareness of the needs to provide customers with a secure and smooth process by introducing the TIGER values of parent company PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. These values of teamwork, integrity, growth, excellence & efficiency, and relationship building will be socialized throughout the Company, helping to lay a secure path
Apresiasi
Appreciation
Dewan Komisaris ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk reformasi pada WOM Finance untuk menjadi perusahaan yang siap menerima tantangan masa depan. Kepada pelanggan kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan kami berjanji untuk memberikan yang terbaik, sehingga kita dapat tumbuh bersamasama. Untuk pemegang saham, kami sangat menghargai masukan dan dukungan Anda dalam menjadikan WOM Finance sebagai perusahaan yang kuat dan penting serta diperhitungkan dalam industri perusahaan pembiayaan.
The Board of Commissioners would like to express his gratitude to all those who have worked hard to reform WOM Finance into a company ready to meet future challenges. To our customers, we thank you for your support and we promise to give our best, so that we can grow together. To shareholders, we appreciate your input and support in making WOM Finance a strong a vital company, and prominent within the financing industry.
to growth.
Stephen Liestyo Presiden Komisaris President Commissioner
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
31
32
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Laporan Presiden Direktur Report from the President Director
Berbagai perubahan mendasar yang terjadi telah memperlihatkan hasilnya di penghujung tahun pada beberapa parameter kinerja, termasuk tingkat First Instalment Default yang menurun drastis dari 12% ke sedikit di atas 5%. Many fundamental changes that occurred has shown positive results by the end of the year in a multitude of performance measures, including First Instalment Default rates plummeting from 12% to just over 5%. Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholder,
Tahun 2011 adalah tahun yang penuh perubahan, baik perubahan besar maupun perubahan kecil. Walaupun kini kami dapat merefleksikan apa yang terjadi, namun sesungguhnya perubahan yang terjadi sepanjang tahun 2011 berjalan begitu cepat, begitu banyak, begitu dalam, begitu penting dan begitu bermanfaat bagi pelanggan kami. Sepanjang tahun, Manajemen terfokus pada pergantian sistem, pelembagaan kebijakan dan parameter baru, serta memastikan bahwa setiap staf Perusahaan senantiasa berpijak pada fondasi yang telah diperkuat ini.
Year 2011 was a year full of changes, both major changes and minor changes. Although we are now able to reflect on what happened, but the real changes that occur during the year 2011 goes so fast, so much, so deep, so important and so beneficial to our customers. Throughout the year, management focused on system change, the institutionalization of policies and new parameters, as well as ensuring that all staff remains solidly grounded on a reinforced foundation.
Perubahan-perubahan yang terjadi ini memperlihatkan hasilnya di penghujung tahun dan terlihat dalam beberapa parameter kinerja. Meskipun usaha perusahaan tersebut belum menghasilkan tingkat perolehan laba sebagaimana yang diharapkan, namun hal ini telah kami antisipasi sebelumnya sehingga WOM Finance tetap berhasil membukukan laba sebesar Rp 5,4 miliar, menurun dari tahun 2010 yang sebesar Rp 137,9 miliar.
The results of these changes were seen by the end of the year in a multitude of performance measures. Though these measures did not create the profitability level we expected, but we have anticipated earlier. WOM Finance however did remain profitable with profits of Rp 5.4 billion, down from 2010’s Rp 137.9 billion.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
33
Laporan Presiden Direktur Report from the President Director
34
Selama beberapa tahun terakhir WOM Finance telah menerapkan strategi pertumbuhan pangsa pasar dan model bisnis pertumbuhan pendapatan. Langkah ini telah terbukti sukses di tahun-tahun awal dengan meningkatnya permintaan untuk sepeda motor dan pembiayaannya. WOM Finance hadir dalam industri sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor terkemuka dan terbesar keempat. Sayangnya, perubahan yang terjadi pada peta industri pembiayaan dalam tiga tahun terakhir telah membuat model bisnis yang hanya didasarkan pada pertumbuhan kehilangan sustainabilitasnya.
For the past several years WOM Finance had been following a market share growth strategy and revenue growth business model. This path proved successful in the early years with the increasing demand for motorcycles and their financing. Thus WOM Finance emerged within the industry as a well know and top four motorcycle finance company. Unluckily, a changing industry landscape over the past three years has made business model based on solely on growth so it loss of the sustainability.
Tampak jelas pada tahun 2011, implementasi prosedur risiko baru yang tidak dijalankan secara penuh belum membawa WOM Finance kembali ke trayektori profitabilitas dan pertumbuhan yang diharapkan selama ini. Oleh sebab itu, Direksi memberlakukan ekspansi yang selektif dan terus melakukan desain ulang yang komprehensif terhadap sistem pemasaran, sistem operasional, sistem penagihan, sistem analisa data, sistem penyimpanan, sistem pemulihan aset, sistem insentif karyawan, budaya perusahaan. Singkatnya, tidak ada aspek bisnis yang tidak tersentuh oleh proses perubahan ini.
It appeared clearly in 2011 that implementation of new risk procedures were not sufficient to return WOM Finance to a sustainable trajectory of profitability and growth we have been expected. Thus the Board of Directors imposed a selective expansionary operations and proceeded to implement a comprehensive redesign of marketing systems, operational systems, collection systems, data analysis systems, warehousing systems, asset recovery systems, employee incentive systems, the corporate culture. In short, no aspect of the business was left untouched by this needed restructuring.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
BOD WOM • • • • •
President Director Director Director Diector Director
: Djaja Suryanto Sutandar : Martha Bambang Priambodo : Ir. C. Guntur Triyudianto : Simon Tan Kian Bing : Ir. Purwadi Indra Martono
Namun, yang kami hindari dalam menjalankan perubahan besar ini adalah mengubah kekuatan yang telah dikembangkan WOM Finance selama ini yang selama bertahun-tahun menunjukkan komitmennya kepada pelanggan, jaringan nasional yang efektif, dukungan untuk dealer dan strategi joint promotion. Dengan lebih fokus pada posisi sebagai fasilitator antara produsen sepeda motor dan mereka yang ingin memiliki sepeda motor, WOM Finance telah membuat perubahan yang diperlukan dan secara fundamental berada pada posisi yang lebih baik dalam memenuhi harapan para stakeholder.
However, we avoid the run major changes are changing the strengths that WOM Finance had developed and showed over the years – its commitment to customers, its effective natiowide network, its support for dealers and visible joint promotional strategies. By refocusing on its facilitator position between motorcycle manufacturers and people with the dream of
Meskipun tahun 2011 merupakan tahun penuh dengan usaha perbaikan dan perubahan yang dilakukan Manajemen, hal yang mengembirakan bagi perusahaan, dimana pada bulan Maret 2011 WOM Finance kembali berhasil masuk pasar modal dengan penerbitan Obligasi V WOM Finance sebesar Rp 1,4 triliun yang terdiri dari seri A, B, C dan D dengan jangka waktu sampai dengan 4 tahun.
Although 2011 was a year full of business improvements and changes made by the Management, it is encouraging for the Company, as in March 2011 WOM Finance again entered the capital market with the issuance of WOM Finance Bond V for Rp 1.4 trillion, consisting of series A, B, C and D with a term of up to 4 years.
Memperkuat Landasan
Strengthen the foundation
Persaingan dalam bisnis pembiayaan sepeda motor dan strategi yang diterapkan para pelaku industri dalam meningkatkan penjualan dengan kebijakan pembayaran ringan telah mendorong peningkatan jumlah kejadian gagal bayar dan aktivitas pemulihan aset. Provisi untuk kredit macet yang sebelumnya masih terkendali tidak bisa lagi dipertahankan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Competition in business motorcycle financing and strategy implemented by the industry players aiming to increase sales with a low down payment policy has resulted in the increasing number of default and repossession activities. Provisioning for bad debts previously are still under control became untenable to support sustainable growth.
Untuk memperbaiki masalah struktural ini, WOM Finance menerapkan sistem analisa data setiap cabang yang mampu memperkirakan tingginya tingkat risiko gagal bayar dengan penggunaan parameter yang lebih luas, termasuk jumlah uang muka. Selain itu, perubahan besar pada insentif penjualan dan target Key Performance Indicator memberikan bobot yang sama pada kualitas pinjaman dan pertumbuhan penjualan di tingkat regional, cabang dan tingkat individu. Dari tabulasi hasil yang ditunjukkan dalam setengah tahun, terlihat tingkat First Installment Default (FID) menurun drastis dari 12% menjadi 5%, mendekati rata-rata industri.
To fix this structural problem, WOM Finance implemented the data analysis system for every branch which can forecast the heightened risk of default due to a wide range of parameter, including down payment levels. In addition, a major restructuring of sales incentives and performance Key Performance Indicator targets placed equal weight on loans quality as in sales growth – at the regional level, branch level and individual level. With half a year of results tabulated, the First Instalment Default (FID) rates have plummeted from 12% to just over 5%, near the industry average.
motorcycle ownership, WOM Finance has made the necessary changes and now is in a fundamentally better position to meet the expectations of all its stakeholders.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
35
Laporan Presiden Direktur Report from the President Director
Kompilasi tingkat penjualan dan tingkat gagal bayar juga mulai dilaksanakan pada tingkat wilayah dan dealer, menunjukkan nilai risiko tertimbang yang lebih baik dan memungkinkan kantor cabang dan Credit Marking Officer (CMO) untuk menyesuaikan besarnya uang muka dan/atau angsuran. Hasil dari perubahan ini adalah menurunnya jumlah Non Performing Loan secara drastis dalam enam bulan terakhir dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dealer juga mendapat keuntungan karena CMO yang lebih dekat dan waktu penyelesaian lebih cepat.
The compilation of sales and default rates was also initiated on a region-wide and dealer-by-dealer level, indicating better weighted risk values and allowing for branch offices and individual Credit Marking Officer (CMO) to adjust either down payment and/or instalment levels. The result of these changes is the declining of Non Performing Loan ate in dramatically in the last six months compared to the same period of the previous year. Dealers as well have benefited from closer CMO contact and faster turnaround time.
Pemisahan kegiatan penagihan dan kegiatan Asset Management langsung menunjukkan dampak pada tingkat kolektibilitas dan tingkat pemulihan. Namun sungguh disayangkan bahwa saat kami mengevaluasi aktivitas penagihan dan pemulihan, kami menemukan beberapa kasus penipuan yang membutuhkan tindakan tegas dan segera. Setelah panduan yang jelas telah diterapkan, para staf semakin percaya diri dan kolektibilitas telah kembali mendekati tingkat rata-rata industri pada akhir tahun.
A complete separation of collection activities from Asset Management activities had an immediate effect on both collectability rates and on recovery rates. Unfortunately in evaluating the collection and recovery areas, cases of fraud surfaced requiring firm and immediate action. With clear guidelines in place, staff are confident and correctly rewarded while collectability measures returned to near industry levels by the end of the year.
Pada pertengahan tahun, dibentuk tim pemasaran untuk setiap area bisnis utama: Honda, Yamaha dan motor bekas. Kebijakan ini, yang sangat dihargai oleh dealer, juga memungkinkan cabang memberikan pelatihan khusus untuk bagian penjualan sepeda motor yang berguna dalam menilai kualitas dan nilai sepeda motor bekas menggunakan standar penilaian industri. Dengan penerapan limit yang tepat, baik CMO maupun tim persetujuan kredit memiliki patokan yang terbukti berhasil menentukan tingkat underwriting yang benar.
In the midyear, targeted marketing teams were formed for each of the main business areas: Honda, Yamaha and used motorcycles. This policy, well appreciated by dealers, also allowed for branches to provide special training for used motorcycle sales people in assessing the quality and value of used motorcycles against industry aligned standard valuations. With proper application of the limit, both the CMOs and the credit approval teams have a benchmark that has proven successful in determining correct underwriting levels. These changes along with many others have re-established a secure credit process. At all stages, parameters are known and followed, checks are made, incentives are balanced and the Company is now well-positioned to expand lending with quality and expand geographically with tight lending control systems.
Perubahan-perubahan yang terjadi, selain beberapa hal lainnya, telah memulihkan proses kredit yang aman. Pada semua tahap, semua parameter telah dipelajari dan diikuti, pemeriksaan telah dilakukan, insentif telah seimbang dan Perusahaan kini memiliki posisi yang kuat untuk melakukan ekspansi pada pemberian pembiayaan berkualitas dan ekspansi pada wilayah geografis dengan sistem kontrol pemberian pembiayaan yang ketat. Jumlah kredit macet kotor pada tahun 2011 tercatat sebesar 2,72%, turun dari 3,01% di tahun 2010. Provisi, yang sebelumnya turun pada tahun 2010, meningkat menjadi Rp 170 miliar, hal ini mencerminkan peningkatan kredit macet pada tahun 2010 dan awal 2011. Dengan adanya penurunan FID pada paruh kedua tahun 2011, kami yakin dan berharap bahwa provisi dapat kembali ke tingkat lebih rendah di semua area pemberian pinjaman, mendorong tingkat perolehan laba kembali ke titik normal.
36
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Total non-performing loans in 2011 were 2.72%, down from 3.01% in 2010. Provisioning, which had been lowered in 2010, was increased to Rp 170 billion to reflect increased bad loans in 2010 and early 2011. With FID decreased in the second half of 2011, we are confident and hopeful that provisioning can return to significantly lower levels across all lending areas, pushing profit levels back to a normal point.
Kinerja Keuangan
Financial Performance
Dalam upaya membangun kembali platform pertumbuhan yang berkelanjutan, Perusahaan mengubah framework dalam pemberian pembiayaan, sehingga terjadi perlambatan sementara yang diperlukan untuk penyesuaian dengan prosedur yang baru.
In the effort to re-establish a sustainable growth platform, the Company changed its lending framework, resulting in a temporary slowdown to gain familiarity with the new procedures.
Walaupun adanya persoalan keuangan yang berdampak pada turunnya laba pada tahun ini, namun Perusahaan tetap berada pada pijakan keuangan yang baik dengan total asset sebesar Rp 3.9 triliun pada tahun 2011 naik dari Rp 3,6 triliun pada tahun 2010. Sementara itu Liabilitas tercatat sebesar Rp 3,5 triliun, mendekati Rp 3,1 triliun tahun 2010.
Despite the financial issues that resulted in a profit decline this year, the Company remains on sound financial footing with total assets of Rp 3.9 trillion in 2011, up from Rp 3.6 trillion in 2010. Meanwhile liabilities amounted to Rp 3.5 trillion, close to Rp 3.1 trillion by 2010.
Setelah Perusahaan berhasil melewati masa yang sulit, pertumbuhan penjualan akan diarahkan pada pemberian pembiayaan berkualitas dengan profitabilitas dari seluruh portofolio. Pelanggan juga akan mendapatkan manfaat dari upaya Perusahaan untuk secara lebih aktif memberikan produk yang bernilai tinggi.
With a difficult period behind the Company, sales growth will be solidly directed toward quality lending with profitability returning throughout the whole portfolio. Customers will also benefit from having a Company participating more actively in delivering strong value priced products.
Tata Kelola
Governance
Perusahaan menemukan kembali energinya dalam visi untuk menjadi salah satu perusahaan pembiayaan konsumen terbaik sesuai prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Bagian dari proses ini memperkenalkan Nilai TIGER yang terdiri dari pertumbuhan, integritas, keunggulan kerja sama tim & efisiensi dan hubungan di seluruh jaringan.
The Company is re-energized in its vision to be one of the best consumer financing companies based on good corporate governance. Part of this process was introducing the TIGER Values of growth, integrity, teamwork, excellence & efficiency, and relationship building across the whole network.
Meningkatnya tata kelola perusahaan yang baik juga tercermin dari penunjukan kepala Internal Audit yang baru, yang dengan kekayaan pengalamannya di perusahaan pembiayaan akan mengambil sikap proaktif dalam memastikan bahwa semua cabang dan sistem telah menunjukkan kinerja yang baik dan menindaklanjuti setiap rekomendasi.
A strengthened governance system is also evident with the appointment of a new head for Internal Audit, who with good experience in financing companies, will be proactive in ensuring that all branches and systems are performing well and are following up on each and every follow up recommendation.
Direksi mengalami perubahan signifikan dengan berakhirnya masa jabatan Suwandi Wiratno dan Luther Arijanto Lukita, serta pengunduran diri Albertus Alex Hermanto. Pada bulan Mei 2011 telah bergabung Ir. Purwadi Indra Martono selaku Direktur yang membawahi Risk Management dan Saya ditunjuk sebagai Presiden Direktur dan pada bulan November 2011, Ir. C. Guntur Triyudianto bergabung dengan WOM Finance sebagai Direktur yang membawahi Operasional. Dengan dukungan, masukan dan arahan dari Dewan Komisaris, Direksi telah menghidupkan kembali tata kelola perusahaan, sistem kontrol, risk-profiling dan sistem pelaporan.
The Board of Directors underwent significant changes with the end of terms Suwandi Wiratno and Luther Arijanto Lukita and the resignation of Albertus Alex Hermanto. In May 2011, Ir. Purwadi Indra Martono joined as Director overseeing Risk Management and I was appointed as President Director, while in November 2011 Ir. C. Guntur Triyudianto joined as Director overseeing Operation. With the support, advice and direction of the Board of Commissioners, the Board of Directors have instituted a broad based re-invigoration of governance, control, risk-profiling and reporting systems.
Di seluruh jaringan kantor cabang juga terjadi beberapa perubahan personil, yang berhasil membawa pencapaian kinerja yang lebih baik. Proses ini mengembalikan kepercayaan dealer pada WOM Finance yang telah dibangun selama 14 tahun terakhir.
Throughout the branch network, there were also several changes of personnel, leading quickly to a better performance picture. This process has resulted in solidifying the dealer trust that WOM Finance has earned over the past 14 years.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
37
Laporan Presiden Direktur Report from the President Director
38
Prospek Usaha
Business Prospects
WOM Finance memiliki peluang untuk memperluas pasar baik di dalam maupun di luar Jawa. Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menumbuhkan keinginan masyarakat untuk meraih kebebasan transportasi, sementara itu suku bunga dan tingkat inflasi yang stabil menumbuhkan kepercayaan pelanggan. Faktor-faktor ini mendorong pertumbuhan pembiayaan sepeda motor.
The opportunities for WOM Finance include an expanding market both on and outside Java. Indonesia’s economic growth is fuelling a desire for transportation freedom and stable interest rates and inflation is contributing to consumer confidence. These factors are in turn stimulating demand for motorcycle financing.
Penjualan sepeda motor di Indonesia pada tahun 2009 adalah 5.851.962 unit, pada tahun 2010 tercatat 7.372.989 unit dan pada tahun 2011 menjadi 8.012.540 unit tersebut. Berdasarkan catatan berarti ada pertumbuhan pasar bagi WOM Finance dan dengan sistem yang lebih solid WOM Finance mempunyai peluang pertumbuhan yang menguntungkan. WOM Finance tengah mempelajari kerja sama dengan BII untuk lebih meningkatkan pembiayaan berbasis Syariah.
Motorcycle sales in Indonesia were 5,851,962 units in 2009, 7,372,989 units in 2010 and 8,012,540 units in 2011. Thus the market for WOM Finance is growing, and with strong systems in place there is room for profitable growth. WOM Finance is studying a cooperation with BII for improvement of Sharia based financing options.
Untuk mengatasi ancaman persaingan usaha, WOM Finance berfokus pada perluasan program loyalitas dan dengan pendekatan dedicated product line. Di tengah pasar yang berkembang, persaingan antara pemain akan meningkat, namun dengan jaringan nasional yang luas WOM Finance akan mampu mengatasi persaingan tersebut.
To meet the numerous competitive threats, WOM Finance is focusing on expanding loyalty programs and leveraging on our dedicated product line approach. In a growing market, competition among the multiple players will increase; however, WOM Finance’s expanding national network and strategic plan provide a way to meet this competition.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Apresiasi
Appreciation
Pada tahun 2011, ada begitu banyak pihak yang berjasa dalam menjadikan WOM Finance lebih baik dan lebih kuat. Kami berterima kasih pada pelanggan yang telah mendukung kami. Kami juga ingin berterima kasih pada seluruh staf yang telah membawa WOM Finance ke level yang lebih tinggi. Direksi juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan mereka sepanjang tahun 2011.
In 2011, there are many people who contributed to WOM Finance make a better and stronger company. We thank to customers who have supported us. To our staffs also deserves an enormous vote of thanks for their great efforts in bringing WOM Finance to the next level. We at the Board of Directors wish to thank the Board of Commissioners and the shareholders for their trust and support throughout the year.
Djaja Suryanto Sutandar Presiden Direktur President Director
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
39
40
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Untuk memenangkan persaingan, WOM Finance memperluas cakupan program retensi pelanggan dan mengoptimalkan keunggulan jajaran produknya. To meet the competition, WOM Finance is expanding loyalty programs and leveraging our dedicated product line.
Laporan Bisnis Business Report
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
41
Pembiayaan Motor Motorcycle Financing
Untuk meningkatkan penetrasi pasar Perusahaan membuka 10 jaringan kantor baru diseluruh Indonesia.
42
Pembiayaan Motor
Motorcycle Financing
Seiring dengan visi PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (“WOM Finance” atau “Perusahaan”) yaitu “menjadi salah satu perusahaan pembiayaan konsumen terbaik di Indonesia”, maka pada awal tahun 2011 Perusahaan sudah mulai mempersiapkan dan mengimplementasikan strategi untuk dapat meningkatkan performance baik dalam hal jumlah penjualan ataupun kualitas penjualan itu sendiri.
In line with the vision of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (“WOM Finance” or “Company”) “To be one of the best consumer financing companies in Indonesia”, in early 2011 the Company began to prepare and to implement strategies to improve performance both in terms of sales and the quality of the sales.
Sepanjang tahun 2011, PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. telah melakukan pembiayaan sepeda motor sebanyak 574.059 unit, dimana komposisi kategori New Bike (Motor Baru) yaitu sebesar 87% dan kategori untuk Used Bike (Motor Bekas) yaitu sebesar 13%. Meskipun di tahun 2011 terjadi penurunan sales dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu sebesar -8%, namun dari sisi kualitas sales terus dilakukan perbaikan yang signifikan dari sisi FID dan NBD. Selain itu, juga dilakukan mapping dealer mencakup dealer new bike dan used bike dalam bentuk dealer matrix yang berdasarkan performance dealer yang terus dilakukan update secara berkala sehingga sinergi antara PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. dan dealer terus memberikan kontribusi positif untuk kedua belah pihak.
Throughout 2011, PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. financed a total of 574,059 units of motorcycle, comprising 87% for the new motorcycle category and 13% for the used motorcycle category. Although the sales in 2011 decreased by 8% from that of 2010, but in terms of quality of sales, significant improvements have been made on FID on NBD. In addition, dealership mapping was also conducted covering new and used motorcycle dealers, in the form of a performance based dealer matrix and updated on a regular basis, and hence the synergy between PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. and dealers continues to contribute positively for both parties.
Untuk meningkatkan penetrasi pasar, selama tahun 2011 Perusahaan telah membuka 10 jaringan kantor baru untuk skala nasional. Dengan semakin banyaknya cabang yang dimiliki oleh Perusahaan, maka diharapkan dapat memperluas
To increase market penetration, during 2011 the Company opened 10 new branches nationwide. With the increased number of branches owned by the Company, it is expected to expand the networking so that it can reach and serve customers better.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
10 Jaringan kantor baru New ofiice network
To increase market penetration, during 2011 the Company opened 10 new branches nationwide.
Jaringan sehingga dapat menjangkau dan melayani pelanggan dengan lebih baik. Sesuai dengan salah satu misi perusahaan yaitu “mengutamakan kepuasan pelanggan”, berbagai program marketing telah dibuat baik yang ditujukan kepada Dealer maupun end user.
In accordance with one of the company’s mission namely “put customer satisfaction first”, various marketing programs have been created addressing both dealers or end users.
Pembiayaan Motor Syariah
Sharia Financing
Optimis dengan segmen pembiayaan syariah maka Perusahaan mulai merintis kembali pembiayaan syariah sejak April 2010. Diawali dengan pilot project 10 cabang virtual syariah pada bulan Mei 2010, maka sampai dengan November 2010 Perusahaan telah berhasil merintis 17 cabang virtual syariah.
Optimistic with the sharia-financing segment, the Company started up again the sharia financing in April 2010. Beginning with a pilot project of 10 sharia virtual branches in May 2010, by November 2010 the Company has successfully initiated 17 sharia virtual branches.
Seiring dengan visi untuk menjadi salah satu perusahaan pembiayaan syariah yang terkemuka di Indonesia maka di awal tahun 2011 Perusahaan mulai mempersiapkan seluruh infrastruktur cabang sehingga pembiayaan syariah dapat diterapkan di semua cabang Perusahaan.
Along with the vision to become one of the leading sharia financing companies in Indonesia, in early 2011 the Company began to develop its entire branches infrastructure so that every branch can provide sharia-financing services.
Walaupun sudah mulai mengembangkan pembiayaan syariah di seluruh cabangnya, selama tahun 2011 porsi pembiayaan Unit Usaha Syariah WOM Finance masih belum optimal dan hal ini terlihat dari proporsi pembiayaan syariah yang mempunyai porsi sekitar 0,85% (4.897 unit) dari total penjualan sebesar 574.059 unit. Dibalik masih rendahnya porsi pembiayaan syariah di tahun 2011, Perusahaan yakin bahwa masih ada potensi untuk mengembangkan unit usaha syariah dimana industri menunjukkan porsi pembiayaan syariah sekitar 4% dari total pembiayaan.
Although the Company has developed its sharia-financing in all of its branches, but in 2011 the portion of sharia financing business unit still need to be enhanced, as reflected in the proportion of sharia financing which was about 0.85% (4,897 units) of the total sales of 574,059 units. However, despite this low portion of sharia financing in 2011, the Company believes that there is potential to develop the sharia financing business since the sharia industry shows a portion of about 4% of total financing.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
43
44
Adapun kendala atas minimnya pembiayaan syariah di tahun 2011 adalah karena masih minimnya pengetahuan pelanggan tentang produk syariah dan untuk menyiasatinya maka Perusahaan terus menerus menerapkan strategi pemasaran sebagai berikut: - Menyiapkan tenaga pemasaran khusus syariah di cabangcabang yang sudah ditentukan - Meningkatkan kompetensi tenaga kerja dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan khusus syariah - Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan - Standarisasi cabang khusus unit syariah - Membangun kerja sama dengan institusi berbasis Islami - Menyelenggarakan program-program khusus syariah
The cause of low performance of sharia financing in 2011 was the lack of consumer knowledge on sharia products. To overcome these problems, the Company implemented the following marketing strategies:
Untuk menunjang aktivitas pembiayaan syariah, Perusahaan bekerja sama dengan beberapa Bank seperti Bank Mandiri Syariah dan BCA Syariah. Selama tahun 2011, Perusahaan telah mencairkan beberapa kali fasilitas pembiayaan dari BSM dengan total nominal sebesar Rp 48,06 miliar dan menandatangani Perjanjian Kredit dengan BCA Syariah dengan fasilitas pembiayaan sebesar Rp 50 miliar. Di tahun 2011, Perusahaan belum melakukan penarikan atas fasilitas pembiayaan dari BCA Syariah.
To support the activities of sharia financing, the Company entered collaboration with Bank Mandiri Syariah and Bank BCA Syariah. During the year 2011, the Company utilized the financing facility several times, with a total nominal of Rp 48.06 billion and signed a Credit Agreement with BCA Sharia for financing facility of Rp 50 billion. In 2011, the Company did not utilize the financing facility from BCA Sharia.
Berdasarkan Laporan Hasil Pengawasan Dewan Pengawas Syariah untuk tahun 2011 dengan No. 01/DPS-WOM Finance/2012 tanggal 6 Maret 2012, dilaporkan oleh DPS sebagai berikut: 1. a. WOM Finance telah mendapatkan sumber pendanaan untuk Unit Usaha Syariah pada tahun 2011 dari PT Bank BCA Syariah yang diikat dengan akad pembiayaan syariah (mudharabah). b. Pembiayaan diberikan kepada pelanggan dengan menggunakan akad murabahah 2. Sumber pendanaan yang didapatkan dan pembiayaan yang diberikan telah sesuai dengan aturan Syariah yang ditetapkan oleh Fatwa Dewan Syariah Nasional – MUI.
Based on the 2011 Monitoring Results Report from the Sharia Supervisory Board No. 01/DPS-WOM Finance/2012 dated March 6, 2012, the DPS reported the following:
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
- - - - - -
Building a marketing force that specially handles sharia financing in certain branch offices. Increasing the competence of the employee by providing specialized training in sharia. Increasing the level of consumer satisfaction. Standardizing sharia branches. Establishing partnership with the Islamic-based institutions. Organizing special sharia programs.
1. a. WOM Finance has obtained a source of funding for Sharia Business Unit in 2011 from PT Bank BCA Syariah, which was under mudharabah contract. b. Financing provided to customers under murabaha contract 2. The source of funding and customer funding schemed were in accordance with sharia laws, as stipulated by the National Fatwa Council of Sharia – MUI.
Prospek Ke Depan
Future Prospects
Melihat potensi yang masih cukup besar dan didukung dengan sumber pendanaan dari bank-bank syariah terkemuka, maka di tahun 2012 Perusahaan menargetkan porsi pembiayaan syariah dapat meningkat minimal mendekati industri atau sekitar 3% dari total penjualan Perusahaan secara keseluruhan.
Looking at the great potential, backed up by the leading Islamic banks as the funding source, in 2012 the Company is targeting to increase the portion of sharia financing, or at least close to portion the industry or about 3% of total sales of the Company.
Jika tahun lalu WOM Finance berhasil menyalurkan pembiayaan melalui unit syariah kurang lebih sebesar Rp 50 miliar, maka di tahun 2012, target penyaluran pembiayaan syariah adalah sebesar Rp 10 miliar per bulan. Dengan memanfaatkan seluruh jaringan WOM Finance, maka Perusahaan yakin dapat menembus angka tersebut terutama di area-area potensial pengembangan bisnis syariah yang secara psikologis memang membutuhkan pembiayaan dengan basis syariah.
If last year, the financing provided by WOM Finance through its sharia business unit, amounted to Rp 50 billion, then in 2012, the target for sharia financing amounted to Rp 10 billion per month. Utilizing the entire network of WOM Finance, the Company is sure to surpass the target, especially in potential areas for developing sharia financing, which was psychologically required sharia based financing scheme.
Pengembangan bisnis syariah akan diprioritaskan di Pulau Jawa khususnya di area Jakarta, Tangerang, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Melihat potensi penjualan dan kualitas portofolio syariah di area-area tersebut diharapkan Perusahaan dapat menyerap pasar syariah secara signifikan dengan program-program khusus yang akan ditawarkan ke pelanggan.
The development of sharia financing will be focused on Java, especially in the areas of Jakarta, Tangerang, West Java and East Java. Looking at the sales potential and the quality of the sharia portfolio in those areas, the Company is expected to absorb sharia market significantly with speciali designed programs to be offered to consumers.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
45
Laporan Unit Pendukung Bisnis Supporting Business Unit Report MEMBANGUN DAYA SAING DAN MEMENANGKAN PERSAINGAN DI PASAR
TOWARDS A MORE POWERFUL COMPETITIVE POSTURE - TO WIN THE MARKET
Manusia berkarya untuk dirinya dan untuk kepentingan yang lebih besar. Di WOM Finance, karyawan menjadikan pekerjaannya sebagai ajang untuk menghasilkan kinerja yang mendukung tujuan perusahaan.
Humans work for themselves and for the greater interest. In WOM Finance, employees makes their jobs a venue for performance that supports corporate goals.
Hingga akhir Desember 2011, jumlah karyawan di WOM Finance telah mencapai total 12.435 orang (termasuk karyawan tetap, probation, kontrak dan outsourcing). Dengan program pengelolaan Human Capital yang selaras dengan perkembangannya, maka jumlah yang besar tersebut akan memberikan kontribusi maksimal terhadap kemajuan Perusahaan.
As at the end of December 2011, the number of employees in WOM Finance reached a total of 12,435 (include permanent, probation, contract and outsourcing employee). With a Human Capital management program that is consistent with WOM’s development, the large number of these will contribute the maximum to the Company’s progress.
Pengelolaan Direktorat Human Capital dimulai dengan memperbaiki landasannya dan mempersiapkan programprogram yang memperkaya kemampuan karyawan hingga dapat mempercepat pencapaian kesuksesan Perusahaan.
The Human Capital Management Directorate begins with improving fundamentals and prepares programs which enhance the ability of employees to be able to accelerate the achievement of the Company success.
Human Capital Goal
Human Capital Goal
Keberadaan Human Capital harus dirasakan sebagai bagian dari pencapaian keberhasilan strategi bisnis. Untuk menjalankan peran tersebut secara efektif maka Human Capital telah menetapkan goal dan strategi yang akan dijalankan secara bertahap sesuai dengan rencana implementasi setiap tahunnya.
Human Capital should be perceived as part of achieving business success. Strategies to effectively execute the goals of the Human Capital Strategy are executed in stages in accordance with the annual implementation plan.
Build TIGER Based Climate
Secure Leadership Pipeline
Sustainable Superior Performance
Focus On Talent Execution
46
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Operations Excellence (Improve & Intensify Customer Focus)
Improve HC Efficiency, Cost Leadership
Strengthen Branch Processes
POTENSI
High Potential Employee Development Program
Talent War sudah semakin menjadi fenomena dan tantangan disetiap perusahaan. Oleh karena itu Human Capital harus memiliki strategi yang terencana agar proses suksesi Perusahaan berjalan melalui pengembangan SDM yang terstruktur. Di tahun 2011, WOM Finance telah melakukan identifikasi Talent untuk posisi Managerial ke atas. Dari hasil Talent Assesment tersebut telah didapatkan Talent Pool yang masih harus terus dikembangkan kemampuannya agar siap menjadi calon-calon pimpinan WOM Finance di masa yang akan datang. Programprogram yang telah dikembangkan saat ini adalah: 1. Talent Management Strategy Hasil: Pembuatan kompetensi model, Konsep Talent Management serta Talent Mapping untuk Posisi-posisi kritikal 2. Optimize Performance Management System Hasil: Penyempurnaan Performance Appraisal Tools, Perubahan kebijakan promosi serta melakukan performance monitoring. 3. Culture Program Proyek yang sudah diselesaikan adalah melakukan Employee Engagement Survey serta menentukan indikator tingkah laku sesuai values TIGER.
The Talent War is increasingly becoming a phenomenon and a challenge in every company. Therefore, Human Capital should have a well-planned strategy for succession as the Company goes through human resource development. In 2011, WOM Finance identified key positions of Managerial Talent. Talent assessments were obtained and the Talent Pool still needs to be further developed to be ready to provide candidates for the future leadership of WOM Finance. The programs that have been developed are:
Tiger Values
Tiger Values
WOM Finance mengadopsi nilai-nilai yang menjadi budaya kerja yang telah di tetapkan oleh Maybank sebagai induk organisasi. Nilai-nilai tersebut diformulasikan sebagai TIGER; yaitu Teamwork, Integrity, Growth, Excellence & Efficiency, Relationship Building. TIGER Values dipopulerkan kepada seluruh karyawan dengan berbagai macam program: • Lomba Lukis dan Poster dengan tema TIGER Values • Lomba Yell-yell untuk berbagai kesempatan kegiatan bersama • Employee Opinion Survey • Newsletter TIGER terbit perdana di bulan Desember 2011 yang menayangkan nilai-nilai inti dan program-program familiarization yang telah dijalankan.
WOM Finance adopted the cultural values of Maybank , as the parent organization. Those values are formulated as TIGER; Teamwork, Integrity, Growth, Excellence & Efficiency, Relationship Building.
TIGER Values tidak diharapkan hanya menjadi jargon, namun merupakan panduan sikap yang tercermin dalam perilaku yang dapat diterapkan dalam keseharian kerja dan dimanapun karyawan berada.
TIGER Values are not expected to be just jargon, but are to be reflected in the attitudes guiding behavior and can be applied in everyday work and whereever employees are located.
PROGRAM KARYAWAN
PENGEMBANGAN
1. Talent Management Strategy. Result: The creation of competency models, Talent Management and Talent Concept Mapping for critical positions 2. Optimize Performance Management System Result: Improved Performance Appraisal Tools, Changed promotion and conduct performance monitoring. 3. Culture Program Projects are already completed from an Employee Engagement Survey and determined the appropriate TIGER behavior indicator values.
TIGER Values are popularized to all employees with a variety of programs: • Painting and Poster Competition with the theme of TIGER Values • Yell, yell race for opportunities of joint activities • Employee Opinion Survey • TIGER Newsletter published early in December 2011. This delivered the core values and familiarization programs that have been implemented.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
47
Laporan Unit Pendukung Bisnis Supporting Business Unit Report
Human Capital Learning
Human Capital Learning
Sebagai unit kerja yang menyediakan kebutuhan pelatihan bagi seluruh karyawan internal, Human Capital Learning, sepanjang tahun 2011 telah menyediakan 20 program pelatihan internal dengan total 322 batch dan telah diikuti oleh 7.096 peserta. Sedangkan untuk pelatihan eksternal, terdapat 38 program yang terdiri dari 41 batch yang telah di minta 67 karyawan internal dengan detil pencapaian sebagai berikut.
As a unit which provides training requirements for all internal employees, Human Capital Learning during 2011 provided 20 internal training programs for a total of 322 batches and were attended by 7,096 participants. As for external training, there were 38 programs consisting of 41 batches that had been requested by 67 employees with the achievement of the following details.
No
∑ Program
Batches
∑ Participants
1
Marketing
Klasifikasi
4
34
796
2
Credit
4
53
853
3
Collection
2
167
3.832
4
Operation
1
23
561
5
Leadership & Managerial
5
41
963
6
Others
3
3
74
7
External Training
38
41
67
8
Career Development
1
1
17
58
363
7.163
TOTAL
48
Selain program pelatihan internal yang dijalankan, HC Learning juga menjalankan Program Management Trainee serta Credit Task Force yang bertujuan menyiapkan talent-talent untuk mengisi posisi-posisi kunci. Untuk tahun 2011 Program Management Trainee telah berhasil menjaring 17 peserta terbaik dari seluruh nusantara dengan tema “Challenging Your Self for The Great Future”, diharapkan para MT akan menjadi kaderkader pemimpin WOM Finance di masa yang akan datang.
In addition to internal training programs, the HC also run a Learning Management Trainee Program and Credit Task Force which aims to prepare talent to fill key positions. For 2011 the Management Trainee Program managed to attract 17 participants from around the archipelago with the theme “Challenging Your Self for a Great Future”. These Management Trainees are expected to be WOM’s future leaders.
Untuk menciptakan character building bagi karyawan baru yang sesuai dengan visi, misi, nilai-nilai dan konteks bisnis WOM Finance, HC Learning mendesain NEOP (New Employee Orientation Program) yang sifatnya wajib dan merupakan syarat lulus masa percobaan bagi seluruh karyawan baru.
To create new character building model for employees in accordance with the vision, mission, values and business context of WOM, HC Learning designed the NEOP (New Employee Orientation Program) which is mandatory and a requirement to pass a trial period for all new employees.
Statistik Karyawan
Employee Statistics
Di akhir tahun 2011 terjadi kenaikan total jumlah karyawan sebesar 3% dibandingkan posisi yang sama di bulan Desember 2010. Apabila dibandingkan dengan posisi Januari 2011 hanya terjadi kenaikan 0,05%. Human Capital melakukan kontrol penambahan jumlah karyawan dengan melakukan analisa beban kerja untuk setiap penambahan tenaga kerja serta melakukan peningkatan produktivitas kerja untuk setiap jabatan. Hal ini terbukti dengan meningkatnya produktivitas CMO secara bertahap hingga mencapai rata-rata produktivitas nasional meningkat sebesar 44% dibandingkan tahun 2010. Kenaikan produktivitas ini diikuti dengan perbaikan kualitas portofolio selama tahun 2011 sebesar 52%. Data FID (First Installment Default) menunjukkan kenaikan kualitas booking yang baik, dengan angka sebesar 11,08% di bulan Desember 2010 kemudian mencatatkan angka 5,72% pada Desember 2011 melebihi target FID yang ditetapkan sebesar 7,5%.
At the end of 2011 the total number of employees increase by 3% compared to the same position in December 2010. When compared to the position of January 2011, there was an increase of only 0.05%. Human Capital control the number of employees by performing workload analysis for each additional employee so as to increase productivity for each position. This is evidenced by the increased productivity of the CMO in stages until it reached the national average productivity; this was an increase of 44% compared to the year 2010. The increase in productivity was accompanied by improvement of the quality of the portfolio during the year 2011 by 52%. FID data shows increased quality bookings, with a rate of 11.08% in the month of December 2010 and 5.72% rate in December 2011, exceeding the targeted FID of 7.5%.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Employee Demografis
Employee Demographics
Komposisi karyawan dalam jumlah gender, tingkat pendidikan dan usia diperlihatkan dalam tabel sebagai berikut:
Employees numbers in gender composition, educational level and age are shown in the following table:
Population by Age
Population by Education 30 11
19 301
Junior High School Below
1.199 ≤ 25
2.678
1.349
25-34
2.339
768
High School Diploma
35-49
Bachelor
50 up
Master, Doctor
Sejumlah besar karyawan berada di usia produktif (25 sampai dengan 34 tahun) sebanyak 61,6% menunjukkan harapan akan produktivitas yang prima terhadap kinerjanya. Namun demikian usia produktif juga membawa risiko yang harus diantisipasi karena golongan usia ini adalah usia dimana kemungkinan jumlah “high flyers” akan lebih banyak. Kecenderungan tersebut sudah dapat dikenali oleh Human Capital dan telah disiapkan programprogram pengembangan dan retention yang kompetitif.
A large number of employees are in productive age (25 to 34 years) of 61.6% indicating hope for prime productivity. However, age also carries risks that must be anticipated for this age group is the age where the possible number of “high flyers” will be more. This trend can already be recognized, and Human Capital has prepared development programs and competitive retention.
Tingkat pendidikan menjadi acuan keberhasilan program pengembangan, karyawan dengan pendidikan Strata 1/ Bachelor Degree meningkat sebesar 19,3% dibanding tahun 2010. Peningkatan ini juga merupakan hasil upaya seleksi yang cukup ketat baik di daerah maupun di kantor Pusat.
As a reference level of educational success of program development, employees with Bachelor degrees increased by 19.3% compared to 2010. This increase is also the result of a fairly rigorous selection effort in the regions and head office.
Dari sisi usia dan jabatannya, maka tergambar bagan dibawah ini:
Employee numbers in terms of age and position are shown in the chart illustrated below:
3.000 2.500 Sr Mgmt
2.000
Mgmt
1.500 1.000
Executive
500 -
Non Clerical & Clerical ≤ 25
25-34
35-49
Dari grafik tersebut terlihat bahwa level staff dan executive di Perusahaan banyak terdapat di usia produktif dimana usia produktif untuk level staff sebesar 63,5% dari total populasi staff sedangkan untuk level executive usia produktif mencapai 61,6% dari total populasi executive.
50 up From the graph below it is seen that the Company staff and executives in the Company are mostly in the productive age at 63.5% for staff level and 61.6% for executive staff.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
49
Laporan Unit Pendukung Bisnis Supporting Business Unit Report
50
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
Pada tahun 2011, WOM Finance melakukan investasi dan perubahan penting pada jaringan dan sistem IT yang dimilikinya. Berbasis pada sistem sebelumnya, sistem IT yang baru ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan bisnis yang kini telah berkembang, baik dari sisi volume maupun kompleksitasnya. Sistem ini menggunakan pendekatan yang terpadu untuk aplikasi penagihan, analisa dan pelaporan ke lini atas maupun lini bawah. Arus informasi yang lebih lancar akan meningkatkan pengendalian manajemen secara keseluruhan, serta memberi nilai tambah dan layanan yang lebih baik bagi pelanggan.
In 2011, WOM Finance made significant investments and changes in the Company’s IT network and systems. These changes both built on previous systems and introduced new IT processes to meet the demands of a business that has grown in both size and complexity. In all, the goal was to create an integrated approach to collecting, analyzing and reporting information up and down the line. Having a better information flow has ultimately provided tighter overall management control, added value and better service for customers.
Sistem IT WOM Finance telah dikembangkan agar Perusahaan dapat memfokuskan diri pada pengelolaan dan penyediaan layanan online dan real time kepada lebih dari 1,2 juta pelanggan aktif (dan lebih dari 2,5 juta pelanggan non-aktif) di 228 kantor cabang & kantor perwakilan (kapos, kasa & payment point) di seluruh Indonesia.
WOM Finance has intensified development of its IT system to focus on managing and providing online and real time services for more than 1.2 million active customers (and more than 2.5 million non-active customers) in 228 branch offices, and Representative (kapos, kasa & payment point) throughout Indonesia.
Seluruh kantor tersebut kini telah terhubung satu sama lain, dan juga dengan kantor pusat, melalui beragam kanal telekomunikasi seperti cable (MPLS), nirkabel (3G/GPRS) dan layanan telekomunikasi standar. Core platform WOMERS terhubung dengan jaringan luas payment point, yang terdiri dari ATM BCA, BII, Mandiri, OCBC NISP, kios, EDC dan Alfamart, serta PT Pos Indonesia.
These offices are connected to each other and to head office by various telecommunication means including cable (MPLS), wireless 3G/GPRS and standard telecommunication services. The core WOMERS platform is additionally attached to a wide network of payment points, ATM BCA,BII,Mandiri,OCBC NISP, kiosks, EDCs and Alfamart as well as PT Pos Indonesia.
Telah bertahun-tahun lamanya Perusahaan memanfaatkan teknologi informasi dalam menghadapi persaingan dan untuk menciptakan keunggulan layanan. Aplikasi yang diterapkan Perusahaan antara lain adalah: WOMERS, Loan Origination System, Customer Service Tracking, Risk Management System & MIS Reporting Dashboard, Basel II Compliance Reporting System, PSAK-50/55 Compliance Reporting System, SMS and Mobile Phone Applications, Host-to-Host (pada tahun 2011, Alfamart ditambahkan sebagai titik pembayaran), Payment Point EDC dan Internal Administrative Applications, serta Disaster Recovery.
To meet competition and to create excellence in service, the Company has implemented a number of IT operations for a number of years, including: WOMERS, Loan Origination System, Customer Service Tracking, Risk Management System & MIS Reporting Dashboard, Basel II Compliance Reporting System, PSAK-50/55 Compliance Reporting System, SMS and Mobile Phone Applications, Host-to-Host (added Alphamart as payment point in 2011), EDC Payment Points and Internal Administrative Applications, as well as Disaster Recovery.
Pada tahun 2011, Perusahaan menambah aplikasi baru dan mengembangkan apilkasi yang sudah ada, yakni: New Collection System, Asset Management System yang terintegrasi dengan WOMERS, Custodian System (BPKB & Map Management) dan Dealer Information System.
Newly introduced or expanded in 2011 include: New Collection System, Asset Management System as integrated into WOMERS, Custodian System (BPKB & Map Management) and Dealer Information System.
New Collection System (NCS)
New Collection System (NCS)
Tahun 2011, Perusahaan mengganti sistem pengelolaan penagihannya dengan NCS yang diintegrasikan ke dalam core system WOMERS. NCS merupakan aplikasi yang user-friendly sehingga banyak digunakan dan mampu memberikan hasil yang efektif dengan cepat.
In 2011, the Company replaced its collection management system with the NCS, which is integrated into the WOMERS core system. The NCS is a more user friendly system, which accounts for its high usage levels and immediately effective results.
Selain itu, berkat kemampuannya dalam mengelola dan mengatur kegiatan penagihan menggunakan strategi pengumpulan yang fleksibel dan dengan mengorganisir kolektor
Moreover with its ability to organize and arrange the daily collection activities, using flexible collection strategies and organizing structured collectors, staff are able to use NCS to
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
secara terstruktur, para staf Perusahaan dapat menggunakan NCS untuk menangani kasus dengan cepat. Sistem ini juga dapat digunakan untuk mengaudit administrasi.
handle cases rapidly. The system also allows for an auditable administration.
NCS merupakan aplikasi berbasis web yang dapat digunakan dengan mudah dari kantor-kantor cabang WOM Finance, bahkan dari cabang yang paling jauh sekalipun, sehingga menguntungkan Perusahaan dalam hal fleksibilitas dan skalabilitas, sesuai dengan pertumbuhan kantor cabang.
NCS is a web-based architecture used easily from the branches, even from the most remote of WOM Finance’s representative offices. This provides advantages in terms of flexibility and scalability, with the expected growth of the branch network.
NCS sangat memperhatikan pengukuran kinerja sehingga dapat menyempurnakan pengelolaan penagihan, yang merupakan proses penting dalam bisnis pembiayaan konsumen.
With close attention to performance measures, the NCS can provide good collection management, which is a crucial process in any consumer finance business.
Asset Management System
Asset Management System
Pada tahun 2011, sistem pengelolaan aset WOM Finance diintegrasikan ke dalam sistem inti WOMERS dan menggunakan arsitektur berbasis web sehingga dapat meningkatkan daya guna, kehandalan dan skalabilitasnya.
In 2011, WOM’s asset management IT system was integrated into the WOMERS core system. This new version includes a web-based architecture, increasing usability, reliability and scalability features.
WOM Finance kini dapat melacak keberadaan setiap unit yang diambil alih dan telah masuk ke dalam inventori, baik di cabang maupun di gudang. Setiap unit tersebut, sejak penerimaan, penyimpanan, dan proses transfer melalui lelang maupun penjualan, dapat diketahui keberadaan oleh manajer yang bertanggung jawab atas unit tersebut.
WOM Finance is now better able to track all repossessed units within inventory, at branches and at warehouses. Now, from the time of receipt, through the storage and transfer process through to the auction/selling process, each unit can be tracked to the responsible manager.
Dengan memasang barcode, setiap kendaraan yang diambil alih akan dinilai oleh pemeriksa, data disimpan, sehingga dapat diakses di seluruh sistem. Kewenangan dan keputusan mengenai status kendaraan tersebut kini dibuat lebih cepat dan akurat, dimana hasilnya dapat segera disusun dan dianalisa. Hasil yang positif terjadi segera tercapai berkat peningkatan informasi.
With a barcode attached, each repossessed vehicle is graded by an examiner, the data is stored, and accessible throughout the system. Authority and decision as to how to further manage the vehicle can now be made more rapidly and accurately with the results able to be collated and analyzed. Positive results were immediately achieved given the increased information.
Custodian System (BPKB & Map Management)
Custodian System (BPKB & Map Management)
Untuk menjamin keamanan kolateral dan mempermudah pengelolaannya, kini setiap sertifikat kepemilikan kendaraan diberi barcode sehingga dapat dilacak keberadaannya. Proses pelacakan dan pengambilan stok dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. Informasi ini juga dapat dilampirkan di setiap file pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan.
To help insure collateral security and management, each vehicle’s ownership certificate is now bar-coded to better keep track of this important document. Process tracking and stock taking can now be quickly and accurately done. This information can also be attached to each customer’s file, providing better customer service.
Modul ini mencatat dan mengelola BPKB di 10 lokasi khasanah/ custodian WOM Finance di Indonesia dan terintegrasi dengan WOMERS. Dengan demikian, posisi dan status setiap BPKB dapat dilihat secara online, dimana saja sendiri proses BPKB sejak penerimaan hingga saat penyerahan di akhir kontrak, dengan transaction log yang menampilkan nama pengguna yang melakukan perubahan, tanggal perubahan dan identitas dari pemberi persetujuan.
This module records and manages BPKB’s across WOM Finance’s 10 national locations as it is integrated to the WOMERS core application system. Thus, the position and status of each BPKB can be revealed online, anywhere alone the BPKB’s process from receipt to surrender at the end of the finance contract, with transaction logs that display the user who performs an amendment, the amendment date and identity of approval authority.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
51
Laporan Unit Pendukung Bisnis Supporting Business Unit Report
52
Dealer Information System
Dealer Information System
Karena hampir semua penjualan WOM Finance diproses melalui dealer, maka pada tahun 2011 WOM Finance memasang sistem pelacakan dan informasi dealer. Sistem ini akan membantu mengidentifikasi kinerja yang baik dalam upaya untuk memberikan pelayanan dan nilai yang lebih baik bagi para dealer.
As almost all of WOM Finance sales are processed through dealers, a dealer tracking and information system was instituted in 2011. This system will help identify good performance in an effort to provide better service and value to the dealers.
Aplikasi berbasis web ini menyediakan status aplikasi dari tiap dealer, lengkap dengan status pembayaran dari setiap kontrak pembiayaan pada dealer tersebut. Manajemen WOM Finance dan dealer dapat langsung mengakses dan mendapatkan laporannya melalui website WOM Finance.
This web-based application provides information on the status of applications filed by each dealer, and the payment status of each financing contract on a dealer by dealer basis. Management and dealers are able to immediately access and produce reports through the WOM Finance website.
Womers
Womers
Aplikasi yang digunakan sejak tahun 2008 ini merupakan inti dari sistem IT yang digunakan WOM Finance. Womers mensentralisasikan arus informasi melalui kantor pusat dan menyediakan akses aplikasi untuk seluruh wilayah di Indonesia secara online dan real time.
Established in 2008, this is WOM Finance’s core IT system application, centralizing information flows through head office and providing access to applications in all regions across Indonesia online and in real time.
WOMERS berisi modul-modul account, cash management, general ledgers dan sub-ledgers. Fitur account management mencakup saldo debitur, penerimaan angsuran, pembayaran yang dipercepat, restrukturisasi, pengeluaran dealer, yang terikat dalam kebijakan operasional.
WOMERS contains the main business modules of account, cash management, general ledgers and sub-ledgers. Account management features include debtor balances, installment receipts, accelerated payments, restructurings, dealer disbursements, which are bound within operational policies.
WOMERS juga menjadi pusat sistem aplikasi, dimana seluruh aplikasi yang diintegrasikan dipusatkan. Input data dari LOS, misalnya, secara otomatis akan dapat diakses oleh sistem aplikasi lainnya. Konsolidasi dan presentasi laporan dapat ditangani dengan mudah oleh beberapa divisi sesuai dengan kebutuhan.
WOMERS also act as the application system center where the integration of all application systems is centralized. Data input from the LOS system, for example, is automatically accessible by other application systems. Report consolidation and presentation can be handled easily by multiple divisions according to needs.
Banyak upgrade yang dilakukan pada tahun 2011, termasuk yang dijelaskan di atas, membuktikan fleksibilitas dan efektivitas dari platform sistem.
In 2011, many upgrades, including those described above, have proven the flexibility and effectiveness of this system platform.
Loan Origination System (LOS)
Loan Origination System (LOS)
Dengan menggunakan Loan Origination System, aplikasi kredit dari pelanggan yang potensial dapat dievaluasi secara online dan real time, lengkap dengan risk assessment. Fleksibel dalam menentukan parameter risiko sejak tahap inisiasi kredit, LOS menciptakan suatu alur kerja otomatis, termasuk memberikan rekomendasi terhadap dalam persetujuan elektronik.
The Loan Origination System provides online and real time evaluation of potential customers’ credit applications, along with a built in risk assessment. Flexible in determining risk parameters starting at the credit initiation stage, the LOS creates an automatic workflow process including recommendations in an initial electronic approval assessment.
Mudah beradaptasi dengan perubahan kondisi dan daerah yang berbeda, parameter kontrol ditetapkan berdasarkan sejumlah faktor termasuk credit scoring, segmentasi produk, harga dasar, dan uang muka minimum, sehingga limit pinjaman dapat ditentukan secara independen sesuai kriteria bisnis di cabang, regional dan kepala kantor.
Easily adaptable to changing conditions and different areas, the control parameters are set based on a number of factors including credit scoring, product segmentation, base pricing, and minimum down payment, allowing independently determined limits according to business criteria at the branch, regional and head office levels.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
LOS mempunyai kapabilitas komunikasi yang kuat sehingga dapat digunakan di agen-agen melalui teknologi 3G/GPRS. Hasilnya adalah proses aplikasi lebih cepat dan lebih mudah untuk dealer dan WOM Finance.
LOS has an especially robust communication capability which allows use at dealer locations by means of a 3G/ GPRS technology. The result is a faster and more convenient application process for dealers and for WOM Finance.
Customer Service Tracking
Customer Service Tracking
WOM Finance berupaya keras untuk memberikan layanan yang baik, dan standar layanan pelanggan diukur dengan IT tracking. Hal ini membantu manajemen memastikan bawa bahwa Service Level Agreements telah tercapai, dan dapat dilakukan secara otomatis di seluruh jaringan.
WOM Finance makes strong efforts to deliver good service, and customer service standards are measured by means of IT tracking. These help assure management that Service Level Agreements are being reached, and to do so automatically across the whole network.
Dengan menggunakan modul Customer Service Tracking, maka proses tracking, internal control dan pengawasan dapat dilakukan secara mudah dan sebanding. Salah satu yang diukur dalam modul ini adalah proses penerimaan, penyimpanan dan pengembalian BPKB yang sangat membutuhkan kecermatan.
By using the Customer Service Tracking module, the process of tracking, internal control and service supervision is easily comparable and convenient. One measurement of this module is the BPKB receipt, holding and return process, which requires a high level of precision.
Selain itu, Customer Service Tracking dapat mencetak Surat Pemberitahuan bahwa STNK sedang dalam proses dan menandai proses klaim asuransi, serta menangani pendaftaran dan perubahan alamat dan nomor telepon pelanggan.
In addition, Customer Service Tracking can also print the Notification Letter for STNK Processing and flag the process of insurance claims, as well as handle member registration and changes of addresses and phone numbers.
Sebagai bagian dari komitmen WOM Finance dalam memberikan layanan yang baik, Customer Service Tracking memberikan Welcome Pack, melacak keluhan pelanggan dan melakukan eskalasi keluhan untuk ditangani lebih lanjut. Penerapan sistem ini dapat meningkatkan produktivitas staf di seluruh kantor cabang.
As part of WOM’s commitment to good service, the Customer Service Tracking issues the Welcome Pack, tracks consumer complaints and escalates complaints to complain settlements. In all, this system helps improve productivity of staff in all the branches.
RISK Management & MIS Reporting Dashboard
RISK Management & MIS Reporting Dashboard
Risk Management System adalah program evaluasi menyeluruh, yang dilengkapi dengan berbagai perangkat, teknik dan paket analisa yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko. Karyawan bagian pengelolaan risiko bertanggung jawab dalam mengakses data yang tepat untuk mendukung manajemen dalam membuat keputusan.
The Risk Management System is an end-to-end process evaluation program, equipped with tools, techniques and analysis packages needed to identify, measure and manage risks. Risk management personnel are responsible for accessing the right data in order to support management decision making.
Dalam suatu arsitektur yang fleksibel terdapat berbagai perangkat standard yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan kinerja yang menyeluruh dan tepat waktu yang mencakup new booking approvals, deviation rates, account movements, FPD dan SPD. Laporan portofolio meliputi delinquency trends, inventory, asset composition, booking quality dan aging comparison. Laporan penagihan mencakup total assets, flow rate, collection costs & benefits. Laporan Asset Management mencakup Inflow-outflow dan Stock Repo.
Within a flexible architecture, there are numerous standard tools which can be used to produce timely overall performance reports including new booking approvals, deviation rates, account movements, FPD and SPD. Portfolio reports include delinquency trends, inventory, asset composition, booking quality and aging comparison. Collection reports include total assets, flow rate, collection costs & benefits. Asset Management reports include Inflow-outflow and Stock Repo.
Untuk memperoleh near real time events, perangkat dan parameter tersebut dapat dikelola melalui aplikasi berbasis web dalam Management Information System Dashboard, sehingga manajemen dapat selalu mendapatkan informasi yang dibutuhkan mengenai perubahan-perubahan penting.
These tools and parameters can be managed through a web-based application to provide near real time events, in a Management Information System Dashboard, keeping management informed as needed on important changes.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
53
Laporan Unit Pendukung Bisnis Supporting Business Unit Report
54
Basel II Compliance Reporting
Basel II Compliance Reporting
Untuk memenuhi persyaratan kepatuhan BII, WOM Finance membuat laporan keuangan sesuai dengan persyaratan Basel II dengan memasukkan parameter risiko ke dalam piutang dan rekening bank.
To meet compliance requirements BII, WOM Finance produces financial statements according to Basel II requirements. This takes the form of applying risk parameters to the accounts receivable and bank account.
PSAK-50 Compliance Method
PSAK-50 Compliance Method
Sistem akuntansi yang digunakan WOM Finance telah sesuai dengan PSAK 50/55. Dalam sistem ini, semua biaya dan pendapatan yang terkait dengan pembiayaan unit financing akan bulanan diamortisasi. Amortisasi dilakukan untuk setiap pelanggan hingga akun tersebut lunas, lunas awal atau dihapusbukukan. Fungsi lainnya adalah untuk menghitung penyisihan untuk piutang usaha.
The existing accounting system complies with the PSAK 50/55 Guide. In this system, all costs and revenues related to the financing unit financing will be amortized monthly. The amortization is conducted for each customer until the account is paid off, paid off early or written off. Another function is to calculate the provision for the accounts receivable.
SMS and Mobile Applications
SMS and Mobile Applications
SMS merupakan sarana komunikasi yang ekonomis untuk menghubungi banyak pelanggan sekaligus. Kedua fasilitas utama dari SMS Center adalah SMS Outbound dan Inbound. Outbound SMS dapat digunakan untuk menginformasikan status aplikasi nasabah dan informasi tanggal jatuh tempo. Sementara itu, SMS Inbound adalah media komunikasi untuk mengumpulkan informasi, seperti status tagihan pelanggan.
SMS communication is a cost effective means to contact many customers at once. The two main facilities of the SMS Center are the Outbound and Inbound SMS facilities. The Outbound SMS facility can be used to inform the status of the customer’s financing application and due date information. Meanwhile, the Inbound SMS facility is a communication media to pull in information, such as the status of customer bills.
Salah satu fitur utama aplikasi mobil adalah untuk membantu surveyor mendapatkan informasi pelanggan dan mengirimkannya langsung ke data center, untuk mendapatkan persetujuan kredit atau untuk keperluan lainnya.
One of the main features of the mobile applications is for surveyors to obtain customer information and transmit directly to the data center, for credit approval or other purposes.
HOST TO HOST (H2H)
Host to Host (H2H)
WOM Finance menawarkan berbagai mekanisme pembayaran untuk menambah kenyamanan dan nilai pada transaksi pelanggan. Bagi nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia, PT POS Indonesia adalah tempat yang mudah dijangkau karena ada dimana-mana, bahkan di kota kecil sekalipun. Selain itu, WOM Finance menjalin kerja sama dengan beberapa bank seperti, Bank BII, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Bukopin, dan Bank OCBC NISP untuk memfasilitasi pembayaran melalui jaringan ATM mereka.
WOM Finance offers a variety of payment mechanisms to add convenience and value to the customer’s transaction. Indonesia wide, PT POS Indonesia is a convenient place for people, as even small towns have a post office. In addition, WOM Finance cooperates with several banks such as, Bank BII, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Bukopin, and Bank OCBC NISP to facilitate payment through their reliable ATM networks.
Pada tahun 2011, untuk meningkatkan layanan dan memperluas jaringan pembayaran, WOM Finance bekerja sama dengan Alfamart/Alfamidi yang mempunyai jaringan tersebar luas di seluruh Indonesia.
In 2011, to improve services and develop a new payment network, WOM Finance is working with Alfamart/Alfamidi which have a very wide network throughout Indonesia.
Pelanggan juga dapat melakukan pembayaran melalui salah satu dari 228 kantor cabang dan perwakilan WOM Finance.
Customers may also remit payment through any of the 228 WOM branches and representative offices.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
EDC PAYMENT POINT
EDC Payment Point
Selain pilihan pembayaran di atas, nasabah dapat menggunakan EDC, atau electronic data capture. EDC ini dikelola oleh bankbank yang memiliki perjanjian kerja sama dengan WOM Finance. Dengan demikian, di lokasi terpencil EDC dapat berfungsi sebagai titik pembayaran. Dengan tanda terima dicetak untuk setiap transaksi, EDC adalah cara pembayaran yang fleksibel dan aman.
In addition to the above payment options, customers can use an EDC, electronic data capture device. These EDCs are managed by the banks with which WOM Finance has a cooperative agreement. Thus, in remote locations an EDC can function as the most convenient payment point. With a receipt printed for each transaction, using an EDC is a flexible and secure.
Saat ini, mesin EDC digunakan oleh kolektor ketika melakukan penagihan dan oleh kasir di dealer-dealer. Kasir di kantor cabang juga dapat menggunakan EDC sebagai back-up, bila sistem utama sedang bermasalah.
Currently, the EDC machine is used by collectors when they collect from the customers and also by the cashiers at the dealers. Cashiers at branches have also found that they can function as a back-up, should the main system is down.
Internal Administrative Applications
Internal Administrative Applications
Untuk memfasilitasi administrasinya, WOM Finance menggunakan berbagai program IT, termasuk Oracle General Ledger yang digunakan di Kantor Pusat sebagai center untuk data akuntansi. Sistem aplikasi Fixed Asset digunakan untuk melacak aset pendukung seperti gedung, kendaraan, komputer dan harta bergerak lainnya. WOM Finance dapat melakukan klasifikasi, pengalihan aset, tagging, location tracking, sejarah perawatan, dan perhitungan depresiasi. Perusahaan juga memiliki Joint Financing system untuk secara otomatis menyeimbangkan pinjaman dengan provisi dari perjanjian Joint Financing.
To facilitate its administrative operations, WOM Finance maintains a wide range of IT programs including the Oracle General Ledger usable by all branches across the business. A Fixed Asset application system keeps track of supporting assets such as premises, vehicles, computers and other moveable treasures. Through this WOM Finance can manage classification, asset redesignation, tagging, location tracking, maintenance history, and depreciation calculation. The Company maintains a Joint Financing systems to automatically balance lending with the provisions of the joint financing agreements.
Sistem SDM membantu divisi Human Capital dalam mengelola hal-hal terkait SDM seperti perekrutan, pengangkatan, reposisi, kehadiran dan pembayaran gaji. Sistem ini juga dapat digunakan oleh karyawan untuk mengakses data mereka sendiri, serta mengajukan permohonan dan mendapatkan persetujuan secara paperless untuk hal-hal personalia.
The HR system helps the Human Capital division manage the human resource-related processes of recruitment, appointment, repositioning, attendance and salary transactions. The system also enables employees to access their own data and a paperless request and approval standard personnel matters.
Perusahaan mengelola dokumen melalui sistem penyimpanan dan sistem pengelolaan berbasis web yang terdapat di mana saja. Tindakan efisiensi mendorong perampingan aplikasi dan sistem persetujuan alur kerja.
The Company also manages its documents through a web-based electronic storage and management system, available anywhere. This efficiency measure has contributed to a streamlining of the application and approval workflow system.
Disaster Recovery Plan
Disaster Recovery Plan
Pada bulan September 2009, Perusahaan membuat Disaster Recovery Center dan menerapkan prosedur untuk memastikan keberlangsungan kegiatan bisnis Perusahaan bila terjadi bencana alam atau gangguan besar lainnya.
In September 2009, the Company established a disaster recovery center and implemented procedures to ensure the sustainability of the Company’s operation in case of natural disasters or other serious disturbances.
Saat ini WOM Finance mempunyai dua data processing center yang terletak di dua lokasi berbeda, yakni Main Data Processing Center dan Data Disaster Recovery.
WOM Finance currently has two data processing centers located in two different places, namely the Main Data Processing Center and the Data Disaster Recovery.
Bila terjadi hal-hal yang tak diinginkan, seperti kebakaran pada Main Data Center, maka aktivitas Data Processing Center secara otomatis akan berpindah ke Disaster Recovery Center, sehingga bisnis dapat berjalan seperti biasa.
Should something unexpected occur, such as a fire at the Main Data Center building, then activities of the Data Processing Center will automatically be diverted to the Disaster Recovery Center, allowing business to continue as normal.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
55
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
56
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Tahun 2011 adalah tahun yang penuh perubahan bagi manajemen risiko, dengan adanya berbagai perubahan mendasar terkait dengan indikatorindikator risiko, kebijakan maupun prosedur kerja. The year of 2011 was a year full of change in risk management, with fundamental changes in risk indicators, policy changes, and changes in working procedures.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
57
Tata Kelola Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Corporate Governance
Pada tahun 2011, berbagai langkah diambil untuk memperkuat pengendalian internal dengan jalan membuat perangkat lunak terintegrasi untuk sistem pengukuran dan pelaporan. Sepanjang tahun 2011, Audit Internal melakukan 127 penugasan.
58
Perusahaan menyadari bahwa menerapkan standar GCG yang tinggi merupakan elemen penting dari kesuksesan bisnis. Dengan memastikan terlaksananya akuntabilitas dan tanggung jawab dalam seluruh proses pengambilan keputusan, WOM Finance mampu menghadapi persaingan dan menjaga kualitas kredit, dan menciptakan keuntungan jangka panjang. Langkahlangkah yang diambil pada tahun 2011 untuk memperkuat pengendalian internal dengan menggunakan perangkat lunak yang terintegrasi untuk pengukuran dan pelaporan sistem.
The Company recognizes that implementing high standards of Good Corporate Governance is a necessary element of business success. By ensuring accountability and responsibility throughout the decision-making process, WOM Finance will be able to meet competition and ensure that credit quality is maintained, leading to long term profitability. Steps were taken in 2011 to solidify internal controls through the institution of an integrated software measuring and reporting system.
Menjunjung tinggi Kode Etik Perusahaan merupakan bagian dari proses ini. Dalam Kode Etik ini diuraikan perilaku yang harus dimiliki oleh staf di setiap tingkatan dalam menjalankan aktivitas mereka sehari-hari. Perusahaan menerapkan strategi untuk meningkatkan dan mensosialisasikan standar Tata Kelola Perusahaan dalam rangka mencapai pelaksanaan praktik terbaik dalam semua bidang dan memasukkan hal ini sebagai tolak ukur kinerja.
Part of this process involves upholding the Company’s Code of Conduct, which details appropriate behaviour for staff at all levels in carrying out daily activities. The Company is dedicated to a strategy of improving and socializing its standards of Corporate Governance to achieve best practice in all areas and to include these as benchmarks in measuring job performance.
Tanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara sistem tata kelola perusahaan terletak pada Direksi dan diawasi oleh Dewan Komisaris. Kedua badan ini juga bertanggung jawab untuk memastikan pengungkapan sesuai dengan prinsip transparansi, keadilan dan keterbukaan bagi semua pemangku kepentingan.
Responsibility for developing and maintaining corporate governance systems rests with the Board of Directors, as overseen by the Board of Commissioners. These bodies are also responsible for ensuring disclosure according to the principles of transparency, fairness and openness to all stakeholders.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
127 Kantor Cabang Baru Assignments
Steps were taken in 2011 to solidify internal controls through the institution of an Integrated software measuring and reporting system. Throughout the year 2011, Internal Audit conducted 127 assignments.
Sesuai peraturan, Perusahaan melakukan pemisahan tugas dan wewenang pada pengambilan keputusan tingkat tertinggi melalui tiga organ perusahaan: Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.
The Company maintains, according to regulation, a separation of duties and rights at the highest decision-making levels through three organs: the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners and the Board of Directors.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Rapat Umum Pemegang Saham memiliki hak untuk membuat keputusan tertentu, termasuk mengubah Anggaran Dasar, mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Komisaris, membuat keputusan menyangkut tindakan dan keputusan perusahaan yang menjadi kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham. Selama tahun 2011, WOM Finance mengadakan satu kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan dua kali Rapat umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan.
General Meetings of Shareholders have the right to make certain decisions including amending the Articles of Association, appointing and dismissing Directors and Commissioners, making decisions involving major corporate moves and all decisions reserved for a General Meeting of Shareholders. During 2011, WOM Finance held one Annual General Meeting of Shareholders and two Extraordinary General Meeting of Shareholders.
Annual General Meeting of Shareholders
Annual General Meeting of Shareholders
Pada tanggal 11 Mei 2011, Perusahaan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham di Ruang Arcadia Plaza BII Tower 2 Lantai 39 Jakarta. RUPST ini dihadiri oleh pemegang saham dan/atau kuasanya yang diwakili oleh 1.579.342.000 saham atau 78,79% dari 2.000.000.000 saham yang dikeluarkan Perusahaan. RUPST memutuskan hal-hal sebagai berikut:
On May 11, 2011 the Company held an Annual General Meeting of Shareholders at Arcadia Room Plaza BII Tower 2 Floor 39, Jakarta. The AGMS was attended by shareholders and/ or proxies representing 1,579,342,000 shares or 78.79% of 2,000,000,000 shares issued by the Company. The results of the meeting were:
1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Kegiatan Perusahaan tahun buku 2010 dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
1. Approving and accepting the 2010 annual report and ratifying Financial Statements of the Company for the year ended December 31, 2010, which has been audited by the Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja as stated
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
59
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Publik “Purwantono, Suherman & Surja” sebagaimana ternyata dari laporan Auditor tertanggal 22 Pebruari 2011 dengan pendapat ”Wajar dalam semua hal yang material”. 2. Memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan para anggota Dewan Komisaris Perusahaan atas tindakan kepengurusan dan pengawasan yang telah mereka lakukan selama Tahun Buku 2010. 3. a. Menyisihkan sebesar Rp 1.000.000.000 dari laba bersih Perusahaan untuk digunakan sebagai dana cadangan, dan b. Sebesar Rp 28.000.000.000 atau 20,3% dari laba bersih Perusahaan dibagikan sebagai dividen tunai untuk Tahun Buku 2010 yang akan dibagikan kepada 2.000.000.000 saham, sehingga setiap saham memperoleh dividen sebesar Rp 14. c. Sedangkan sisanya sebesar Rp 108.861.016.131 akan dibukukan sebagai Laba Ditahan. d. Pembagian dividen akan dilakukan pada tanggal 28 Juni 2011. e. Untuk pembagian dividen dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang wajib dipotong Perusahaan 4. a. Memberikan kuasa dan melimpahkan wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk menunjuk Akuntan Publik yang terdaftar di Bapepam & LK untuk mengaudit pembukuan perusahaan tahun buku 2011 berikut menentukan honorarium dan persyaratan lain pengangkatan tersebut dengan terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris Perusahaan. b. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perusahaan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan penunjukan Akuntan Publik yang Terdaftar di Bapepam & LK sebagaimana dimaksud di atas, termasuk untuk memberitahukan dan mengumumkan ke publik (jika diperlukan). 5. Memberikan wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk menetapkan pembagian tugas dan wewenang dari para anggota Direksi Perusahaan untuk Tahun Buku 2011 dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 92 ayat 6 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas dengan memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Komisaris Perusahaan. 6. a. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Pemegang Saham Mayoritas Perusahaan dengan memperhatikan usul dan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan untuk menentukan uang jasa dan/atau tunjangan lainnya bagi seluruh anggota Dewan Komisaris Perusahaan untuk Tahun Buku 2011 dengan ketentuan besarnya uang jasa dan/atau tunjangan lainnya dimaksud akan dicantumkan dalam Laporan Tahunan Buku 2011.
60
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
in their report dated February 22, 2011 with unqualified opinion. 2. Granting full acquittance and discharge (acquit et de charge) for all members of the Board of Directors and Commissioners of the Company who served in the year 2010 from management and supervisory actions in the year 2010. 3. a. Approving the establishment of reserves of Rp 1,000,000,000. b. Approving the distribution of cash dividend amounted to Rp 28 billion or 20.3% from Company’s net income for year 2010 to 2,000,000,000 shares (Rp 14/share).
c. To record the remaining net income of Rp 108,861,016,131 as retained earnings. d. Distribution of cash dividend determined on June 28, 2011. e. Distribution of dividend is taxable and will deduct by the Company based on tax regulation.
4. a. Authorizing power and authority to the Board of Directors to appoint registered Public Accountant Firm in Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam & LK) to audit the financial statements of year 2011 including determine the honorarium as well as other requirements concerning the appointment, after get an approval from Board of Commissioners. b. Authorizing power and authority to the Board of Directors to take actions related to the appointment of the Public Accountant Firm registered with BAPEPAM & LK as indicated above, including to inform or announce to the public of such appointment (if necessary).
5. Authorizing the Board duties and authority Directors as referred the Limited Liability after get approval
of Directors to delegate managerial between members of Board of to in Article 92 paragraph 6 of Company Act No 40 year 2007 from Board of Commissioners.
6. a. Authorizing and power the majority shareholders, taking into account proposal and recommendation of Remuneration and Nomination Committee, to determine honorarium and other allowance for the Board of Commissioners for year 2011; and the honorarium and/or other benefits for members of the Board of Commissioners that have been decided should be included in the Annual Report of 2011.
b. Melimpahkan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menentukan besarnya gaji/honorarium dan/atau tunjangan lain bagi para anggota Direksi Perusahaan untuk Tahun Buku 2011 dengan memperhatikan usul dan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan; dan besarnya uang jasa dan/atau tunjangan dalam bentuk apapun lainnya yang telah ditetapkan bagi para anggota Direksi Perusahaan dimaksud akan dicantumkan dalam Laporan Tahunan tahun buku 2011. 7. a. Menyetujui berakhirnya masa jabatan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan b. Mengangkat: Djaja Suryanto Sutandar sebagai Presiden Direktur Perusahaan dan Albertus Alex Hermanto, Martha Bambang, dan Ir. Purwadi Indra Martono masingmasing sebagai angggota Direktur Perusahaan serta Simon Tan Kian Bing sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perusahaan, dengan ketentuan khusus untuk pengangkatan Djaja Suryanto Sutandar baru menjadi efektif setelah diperolehnya Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dari Ketua Bapepam&LK. c. Mengangkat: Ridha Djuanda Muliawibawa Wirakusumah sebagai Presiden Komisaris Perusahaan dan Robbyanto Budiman sebagai Wakil Presiden Komisaris Perusahaan, Garibaldi Thohir, Stephen Liestyo masing-masing sebagai Komisaris Perusahaan serta I Nyoman Tjager dan Myrnie Zachraini Tamin masing-masing sebagai Komisaris Independen Perusahaan.
b. Approving the delegation of authority and power to the Board of Commissioners, taking into account proposal and recommendation of Remuneration and Nomination Committee, to determine honorarium and other allowance for the Board of Directors for year 2011; and the honorarium and/or other benefits for members of the Board of Directors that have been decided should be included in the Annual Report of 2011. 7. a. Approving the termination of service period for all members of Board of Directors and Board of Commissioners.
Pengangkatan Direktur dan Komisaris tersebut untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan pada tahun 2014.
The appointment of the Board of Directors and Commissioners of the Company will effect for a term commencing from the closing of AGMS until closing of Annual General Meeting of Shareholders in year 2014.
Memberikan kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perusahaan untuk menyatakan hasil rapat di atas dalam akta tersendiri di hadapan Notaris, memberitahukan/mendaftarkan kepada instansi yang berwenang sehubungan dengan perubahan susunan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan tersebut serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan perubahan susunan anggota Direksi Perusahaan dan Dewan Komisaris tersebut.
Giving power of attorney and authority with the right of substitution to the directors to perform any necessary action regarding the appointment of member of Board of Directors and Commissioners.
b. Appointing: Djaja Suryanto Sutandar as President Director, Albertus Alex Hermanto, Martha Bambang and Ir. Purwadi Indra Martono as Director and Simon Tan Kian Bing as Unaffiliated Director. The appointment of Djaja Suryanto Sutandar will be in effect following approval from Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam & LK) on results of Fit and Proper.
c. Appointing: Ridha Djuanda Muliawibawa Wirakusumah as President Commissioner, Robbyanto Budiman as Vice President Commisionner, Garibaldi Thohir, Stephen Liestyo as Commissioner and I Nyoman Tjager and Myrnie Zachraini Tamin as Independent Commissioner.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
61
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
Extraordinary Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang pertama diselenggarakan setelah Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 11 Mei 2011. Hasil rapat tersebut adalah sebagai berikut: 1. a. Menyetujui berakhirnya masa jabatan seluruh anggota Dewan Pengawas Syariah Perusahaan terhitung sejak ditutupnya Rapat. b. Mengangkat: Dr. H. Abdul Jabar Madjid, MA selaku Ketua Dewan Pengawas Syariah Perusahaan; H. Muh Taufik Darmansyah, SE. dan Dr. Ir. H.M. Nadratuzzaman Hosen masing-masing selaku anggota Dewan Pengawas Syariah Perusahaan. Pengangkatan tersebut untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan pada tahun 2014. c. Melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris perusahaan untuk menentukan honorarium berikut tunjangan lainnya (jika ada) dengan memperhatikan usul dan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan dan besarnya honorarium berikut tunjangan lainnya yang telah ditetapkan bagi para anggota Dewan Pengawas Syariah dimaksud akan dicantumkan dalam Laporan Tahunan tahun buku 2011.
The first Extraordinary General Meeting was held after the Annual General Meeting of Shareholders on May 11, 2011. The results of the meeting were:
d. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perusahaan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pengangkatanan Dewan Pengawas Syariah tersebut diatas untuk memberitahukan dan mengumumkan ke publik (jika diperlukan). 2. Menyetujui rencana Perusahaan untuk menjaminkan dan/ atau mengalihkan/melepaskan sebagian besar atau seluruh aset Perusahaan berupa piutang yang timbul dari dan terkait dengan pinjaman dan/atau pendanaan (termasuk pendanaan syariah) dari lembaga keuangan bank maupun bukan bank baik dalam negeri maupun luar negeri termasuk namun tidak terbatas dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk pada Tahun Buku 2011 dengan pelaksanaannya sampai dengan jangka waktu 1 (satu) tahun atau sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya serta dengan ketentuan Direksi Perusahaan wajib memenuhi syarat-syarat persetujuan/perijinan lain yang diperlukan bagi Perusahaan untuk melakukan tindakan tersebut; dan 3. a. Menyetujui rencana Perusahaan untuk penerbitan surat hutang baik dalam bentuk penawaran umum (Obligasi) dan/atau penawaran terbatas (private placement) (Medium Terms Notes) dan/atau dalam bentuk lainnya sampai dengan sejumlah 1 (satu) triliun rupiah pada Tahun Buku 2011 dan memberikan jaminan aset Perusahaan berupa piutang terkait dengan penerbitan
62
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
General
Meeting
of
1. a. Approving the termination of service period for the Sharia Supervisory Board, effective after the closing of the EGMS. b. Appointing: Dr. H. Abdul Jabar Madjid, MA as Chairman of Sharia Supervisory Board and H. Muh Taufik Darmansyah, SE. And Dr. Ir. H.M. Nadratuzzaman Hosen as member of Sharia Supervisory Board, for a term commencing from the closing of EGMS until closing of Annual General Meeting of Shareholders in year 2014.
c. Approving the delegation of authority and power to the Board of Commissioners, taking into account proposal and recommendation of Remuneration and Nomination Committee, to determine honorarium and other allowance for the Sharia Supervisory Board for year 2011; and the honorarium and/or other benefits for members of the Sharia Supervisory Board that have been decided should be included in the Annual Report of 2011. d. Approving the delegation of authority and power to the Board of Directors to take action related to the appointment of the Sharia Supervisory Board and to inform and publish to public (if necessary).
2. Approving Company’s plan to pledge and/or to transfer or release majority or all Company’s accounts receivables in relation to obtain financing facilities (including to shariah funding) from financial institutions such as bank or nonbank, onshore or offshore banks including but not limited to PT Bank Internasional Indonesia Tbk in Book Year 2011 with its execution up to 1 (one) year period or until the next Annual General Meeting of Shareholders, and with the Board of Directors’ provision shall comply with the terms of the agreement/other necessary permits for the Company to perform the act; and
3. a. Apprroving Company’s plan to issue debentures in the form of public offering (Bonds) and/or private placement (Medium Term Note) and/or others from up to Rp1 trillion in 2011 and to pledge Company’s assets in the form of accounts receivable in relation to the issuance of such debentures The Company with related receivable issuance of bonds with its execution up to 1 (one)
surat hutang tersebut dengan pelaksanaannya sampai dengan jangka waktu 1 (satu) tahun atau sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya serta dengan ketentuan Direksi Perusahaan wajib memenuhi syarat-syarat persetujuan/perijinan lain yang diperlukan bagi Perusahaan untuk melakukan tindakan tersebut. b. Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan penerbitan obligasi dan pemberian jaminan hutang sebagian besar atau seluruh piutang milik Perusahaan sebagaimana dimaksud di atas; dengan pelaksanaannya sampai dengan jangka waktu 1 (satu) tahun atau sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya. Pada tanggal 30 November 2011, Perusahaan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang kedua di Ruang Arcadia Plaza BII Tower 2 Lantai 39 Jakarta. RUPSLB ini dihadiri oleh pemegang saham dan atau kuasanya yang diwakili oleh 1.584.938.400 saham atau 79,25% dari 2.000.000.000 saham yang dikeluarkan Perusahaan. RUPSLB memutuskan hal-hal sebagai berikut: 1. Menyetujui pengunduran dari Ridha Djuanda Muliawibawa Wirakusumah selaku Presiden Komisaris Perusahaan terhitung efektif pada tanggal 23 Juli 2011 disertai dengan pemberian pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) atas tindakan pengawasan sepanjang tercermin dalam pembukuan Perusahaan yang telah diaudit. 2. Menyetujui pengunduran dari Albertus Alex Hermanto selaku Direktur Perusahaan terhitung efektif pada tanggal 15 Oktober 2011 di sertai dengan pemberian pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) atas tindakan kepengurusan sepanjang tercermin dalam pembukuan Perusahaan yang telah diaudit. 3. Menyetujui mengangkat Stephen Liestyo sebagai Presiden Komisaris Perusahaan yang baru, dengan ketentuan pengangkatan mana adalah untuk sisa masa jabatan yang digantikannya, yaitu terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan pada tahun 2014. 4. Menyetujui mengangkat Ir. C. Guntur Triyudianto sebagai anggota Direksi Perusahaan yang baru, yaitu terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan pada tahun 2014, dengan ketentuan pengangkatan tersebut baru menjadi efektif setelah diperolehnya Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper) dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam & LK).
year period or until the next Annual General Meeting of Shareholders following with the Board of Directors’ provision shall comply with the terms of the agreement/ other necessary permits for the Company to perform the act.
b. Giving power attorney and authority substitution rights to the Board of Directors to perform any necessary action regarding the issuance of bonds and debt collateral on the substantial portion or all accounts receivables of the Company referred to the above statement; with its execution up to 1 (one) year period or until the next Annual General Meeting of Shareholders.
On November 30, 2011 the Company held the second Extraordinary Meeting of Shareholders at the Arcadia Room, Plaza BII Tower 2 Floor 39, Jakarta. The EGM was attended by shareholders and/or proxies representing 1,584,938,400 shares or 79.25% of 2,000,000,000 shares issued by the Company.The results of the meeting were: 1. Approving resignation of Ridha Djuanda Muliawibawa Wirakusumah as President Commissioner of the Company in effect since July 23, 2011 and granting full acquittance and discharge (acquit et de charge) from supervisory actions which reflected in audited financial statements. 2. Approving resignation of Albertus Alex Hermanto as Director of the Company in effect since October 15, 2011 and granting full acquittance and discharge (acquit et de charge) from supervisory actions which reflected in audited financial statements. 3. Approving appointment of Stephen Liestyo as President Commissioner for a term commencing from the closing of the EGMS until the closing of Annual General Meeting of Shareholders in year 2014.
4. Approving appointment of Ir. C. Guntur Triyudianto as member of Board of Directors for a term commencing from the closing of the EGMS until the closing of Annual General Meeting of Shareholders in year 2014,The appointment of Ir. C. Guntur Triyudianto as Director will be in effect following approval from from Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam & LK) on results of Fit and Proper.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
63
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
5. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perusahaan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan tersebut di atas termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan dalam akta tersendiri di hadapan Notaris, mendaftarkan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan tersebut dalam Daftar Perusahaan dan untuk mengajukan serta menandatangani semua permohonan dan dokumen lainnya yang diperlukan.
5. Giving power attorney and authority substitution rights to the Company’s Board of Directors to perform any necessary action regarding the appointment of member of the Company’s Board of Directors and Commissioners, including but not limited to state in a separate deed in front of Notary, to register member of the Board of Commissioners and Directors into the Company list and to file and sign all requests and other documents needed.
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS
Duties and Authority Commissioners
Dewan Komisaris memiliki tugas utama untuk mengawasi kebijakan Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi terkait pelaksanaan strategi Perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris memiliki hak dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Anggota dewan, baik bersama-sama atau secara individu, pada setiap waktu selama jam kerja berhak memasuki bangunan atau tempat lain yang digunakan atau dikuasai Perusahaan, dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan dokumen lainnya, memeriksa kas dan aset lainnya, dan berhak untuk mengetahui semua tindakan yang telah dilakukan oleh Direksi. 2. Direksi, secara kolektif, dan setiap anggota Direksi, secara individu, wajib memberikan penjelasan tentang semua hal yang ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris.
The Board of Commissioners (BOC) has a primary task to supervise the policy of the Company’s Board of Directors and to advise the Board of Directors in the carrying out of Company strategy. To do this the BOC has certain rights and responsibilities, including: 1. Board members either jointly or individually at any time during business hours are entitled to enter the building or other place used or controlled by the Company and have the right to inspect all books, letters and other documents, examine cash and other assets, and are entitled to know all the actions that have been done by the Board of Directors.
3. Dewan Komisaris, dengan suara terbanyak setiap saat berhak untuk memberhentikan sementara satu atau lebih anggota Direksi bila anggota Direksi tersebut melakukan tindakan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/ atau perundang-undangan yang berlaku atau memiliki maksud dan tujuan yang dapat membahayakan Perusahaan, atau melalaikan tugas, sejauh alasan tersebut diberikan kepada yang bersangkutan. 4. Dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari setelah suspensi, Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengisi posisi yang kosong melalui konfirmasi pada Rapat Umum Pemegang Saham, yang diketuai oleh Presiden Komisaris atau Komisaris lainnya, dimana pembahasan masalah ini harus dilaksanakan; bila pertemuan ini gagal dilaksanakan maka Direktur dapat menempati jabatan semula. 5. Bila semua anggota Direksi tidak dapat memenuhi tugasnya untuk sementara, maka Dewan Komisaris wajib untuk menjalankan kepengurusan Perusahaan, dan dalam situasi seperti ini maka Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kuasa sementara kepada salah seorang atau lebih komisaris, dan berhak pula untuk meminta bantuan ahli dalam pelaksanaan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas tanggungan Perusahaan.
64
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Board
Of
2. The Board of Directors, collectively, and each member of the Board of Directors, individually, is obliged to give explanations about all the things asked by members of the Board of Commissioners. 3. The Board of Commissioners by majority vote at any time has the right to temporarily lay off one or more members of the Board of Directors from office if the member of the Board of Directors is acting contrary to the Articles of Association and / or legislation in force or has harmful intent and purpose against the Company or dereliction of duty, provided that reason is given to the person(s) concerned. 4. In a period of 45 (forty five) days after the suspension, the Board of Commissioners is required to fill these vacancies through confirmation at a General Meeting of Shareholders, chaired by the President Commissioner or other Commissioner, where discussion of this issue must occur; failing holding this meeting the Director(s) resume their original position. 5. If all members of the Board of Directors of the Company cannot fulfill their duties for a while, the Board of Commissioners is required temporarily to take care of the Company, in such cases the Board of Commissioners reserves the right to provide temporary power to one or more of them and are entitled to request expert assistance in performing their duties for a limited period at the expense of the Company.
Keanggotaan Dewan
Board Membership
Saat ini, Dewan Komisaris terdiri dari 1 (satu) Presiden Komisaris; 1 (satu) Wakil Presiden Komisaris dan 3 (tiga) Komisaris, termasuk 2 (dua) Komisaris Independen.
Currently, the BOC is composed of one (1) President Commissioner; one (1) Vice President Commissioner and three (3) Commissioners, including two (2) Independent Commissioners.
Tahun 2011, terjadi perubahan Susunan Dewan Komisaris. Presiden Komisaris sebelumnya (Ridha Djuanda Muliawibawa Wirakusumah) yang mengundurkan diri pada bulan Juli 2011 digantikan oleh Stephen Liestyo yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris pada tanggal 30 November 2011.
In 2011, there were changes in the composition of the Board of Commissioners with Ridha Djuanda Muliawibawa Wirakusumah, former President Commissioner leaving in July 2011. Stephen Liestyo, former Commissioner, assumed the position of President Commissioner in July, 2011 and formally appointed as President Commisioner on November 30, 2011.
Segmen Dewan komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
The list of the Company’s Board of Commissioners is as follow:
Nama/Name
Approval Date/ Tanggal Persetujuan
Jabatan/Position
Term Lasting Until/ Masa Jabatan Hingga
Stephen Liestyo
Presiden Komisaris
30 November 2011
AGMS 2014
Robbyanto Budiman
Wakil Presiden Komisaris
11 Mei 2011
AGMS 2014
Garibaldi Thohir
Komisaris
11 Mei 2011
AGMS 2014
I Nyoman Tjager
Komisaris Independen
11 Mei 2011
AGMS 2014
Myrnie Zachraini Tamin
Komisaris Independen
11 Mei 2011
AGMS 2014
Frekuensi Rapat
Meeting Frequency
Dewan Komisaris mengadakan 10 kali rapat pada tahun 2011 dengan rata-rata tingkat kehadiran 91,34%. Semua rapat tersebut dihadiri oleh Direksi dengan tingkat kehadiran 98%
The Board of Commissioners met 10 times in 2011 and average attendance was 91.34%. All the meetings were also attended by Board of Directors with attendance rate of 98%
Pertemuan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris. Bila Presiden Komisaris tidak dapat hadir dan tidak diharuskan menunjukkan bukti kepada pihak ketiga, maka Rapat akan dipimpin oleh Wakil Presiden Komisaris atau anggota Komisaris yang dipilih oleh anggota Komisaris yang hadir dalam rapat tersebut.
The Commissioner meeting is led by the President Commissioner. In term when the President Commissioner cannot be present, which does not need to be proved to the third parties, the Meeting will be led by Vice President Commissioner or Commissioner member who is chosen by the present of Commissioner members.
14
28
31
27
30
22
3
27
21
7
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Agt
Sep
Okt
Des
Ridha Wirakusumah 1
V
V
V
V
X
V
X
X
X
X
Robbyanto Budiman
V
V
V
X
V
X
V
V
X
V
Stephen Liestyo 2
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Garibaldi Thohir
V
V
V
X
V
X
V
X
V
V
I Nyoman Tjager
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Myrnie Zachraini Tamin
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Tingkat kehadiran
100%
100%
100%
83,33%
83,33%
66,70%
100%
80%
100%
100%
Suwandi Wiratno 3
V
V
V
V
X
X
X
X
X
X
Albertus Alex Hermanto 4
V
V
V
V
V
X
V
V
X
X
Simon Tan Kian Bing
V
V
X
V
V
V
V
V
V
V
Martha Bambang
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Luther A. Lukita 3
V
V
V
V
X
X
X
X
X
X
Ir. Purwadi Indra Martono 5
X
X
X
X
V
V
V
V
V
V
Djaja Suryanto Sutandar 6
X
X
X
X
V
V
V
V
V
V
Ir. C. Guntur Triyudianto 7
X
X
X
X
X
X
X
X
X
V
100%
100%
80%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Nama/Name
Tingkat kehadiran
Rata-rata Average
91,34%
98%
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
65
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Catatan:
Notes :
1. Mengundurkan diri per 23 Juli 2011
1. Resigned with a term of effective July, 23 2011
2. Diangkat sebagai Presiden Komisaris per 30 November 2011
2. Appointed as President Commissioner effective on 30 Nov 2011
3. Keluar dari anggota Direksi berdasarkan hasil RUPS tanggal 11 Mei
3. Out from member of Board of Directors based on result of AGMS dated 11 May 2011
2011 4. Mengundurkan diri per 15 Oktober 2011
4. Resigned with a term of effective 15 October 2011
5. Diangkat sebagai Direktur pada RUPS tanggal 11 Mei 2011, sebelum
5. Appointed as Director on AGMS dated 11 May 2011, before the AGMS attended the Meeting as Chief of Risk Management
RUPST menghadiri Rapat sebagai Kepala Manajemen Risiko 6. Diangkat sebagai Direktur Utama berdasarkan hasil RUPST tanggal
6. Appointed as President Director based on result of AGMS dated 11
11 Mei 2011, efektif setelah lulus Fit & Proper Test Bapepam-LK
May 2011, effective after obtaining Fit & Proper Test from BapepamLK dated 20 July 2011
tanggal 20 Juli 2011 7. Diangkat sebagai Direktur pada RUPS tanggal 30 Nov 2011, sebelum
7. Appointed as Director on AGMS dated 30 Nov 2011, before the AGMS attended the Meeting as Chief of Operations
RUPST menghadiri Rapat sebagai Kepala Operasi
66
Dewan Komisaris secara aktif memastikan diterapkannya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap kegiatan usaha Perusahaan pada seluruh jenjang organisasi.
The Board of Commissioners actively ensures the implementation of GCG principles in every Company’s business activities at all levels of the organization.
Untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien, Dewan Komisaris telah membentuk 2 (dua) Komite sesuai kebutuhan dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
To assist the implementation of its duties and functions effectively and efficiently, the Board of Commissioner established 2 (two) Committees as needed and required by the prevailing legislation.
Komite-komite yang membantu tingkat Dewan Komisaris yaitu: 1. Komite Audit 2. Komite Remunerasi dan Nominasi
The Committees which assist the Board of Commissioners are: 1. The Audit Committee 2. The Remuneration and Nomination Committee
Seluruh komite bertanggung jawab untuk melakukan review dan pengawasan berdasarkan tugas dan tanggung jawab masingmasing sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Pedoman Kerja (Charter) dari masing-masing Komite dan setiap hasil rapat komite menjadi agenda tetap dalam Rapat Dewan Komisaris.
The entire committee is responsible to review and to conduct supervision based on their respective duties and responsibilities as stipulated in the Work Implementation Guidelines (Charter) of each committee; and every meeting result of the committees is a fix agenda in the Board of Commissioners meetings.
Komite Audit
Komite Audit
Sesuai ketentuan Bursa Efek Jakarta No. Kep 305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 dan peraturan Bapepam No. IX.1.5 tanggal 24 September 2004, WOM Finance telah membentuk Komite Audit untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan tugasnya.
In compliance with the regulation from Jakarta Stock Exchange No. Kep-305/BEJ/07-2004 dated July 19, 2004 and the regulation Bapepam No. IX.1.5 dated September 24, 2004, WOM Finance established the Audit Committee to assist the Board of Commissioners in performing their duties.
a. Struktur, Keanggotaan, Keahlian dan Independensi Anggota Komite Audit.
a. Structure, Membership, Expertise and Independence of Audit Committee Members
Sebagai pelaksanaan peraturan Bapepam No. IX.1.5 tanggal 24 September 2004, pada tahun 2011 telah terjadi perubahan susunan keanggotaan Komite Audit. Masa bakti Heriyanti sebagai anggota Komite Audit pada tanggal 11 Mei 2011 telah berakhir dan digantikan oleh Arief Achmad Dhani per tanggal 11 Mei 2011
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
To comply with Bapepam regulations, IX.1.5 dated September 24, 2004, in 2011 there was a change in the structure of the Audit Committee. The term of service of Heriyanti was expired on May 11, 2011, and was replaced by Arief Ahmad Dhani on May 11, 2011.
Susunan anggota Komite Audit per 31 Desember 2011 menjadi sebagai berikut:
Member of the Audit Committee per 31 December is as follow:
No
Nama / Name
Jabatan / Position
Keterangan / Note
1
Myrnie Zachraini Tamin
2
Arief Achmad Dhani
Anggota / Member
Pihak Independen / Independent Party
3
Tarmiden Sitorus
Anggota / Member
Pihak Independen / Independent Party
Ketua Merangkap Anggota / Chairman and Member Komisaris Independen / Independent Commissioner
Profil Komite Audit Myrnie Zachraini Tamin: Komisaris Independen merangkap
Profil Komite Audit
(lihat profil Dewan Komisaris)
Myrnie Zachraini Tamin : Independent Commissioner also Chairman of the Audit Committee (see the profile of the Board of Commissioner)
Tarmiden Sitorus kelahiran tahun 1950 ini meraih gelar Master di bidang Ekonomi dengan spesialisasi Ekonomi Moneter dari University of Illinois dan gelar PhD di bidang ekonomi dengan spesialisasi Ekonomi Moneter dan Keuangan Internasional dari University of Illinois. Selepas dari Bank Indonesia sejak bulan April tahun 2008, saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris merangkap Ketua Komite Audit pada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Sejak bulan Juli 2010 beliau menjabat Komisaris Utama pada PT Penilai Harga Efek Indonesia (IBPA). Saat ini pula beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit WOM Finance sejak Oktober 2008.
Tarmiden Sitorus was born in 1950, graduated with a Master Degree in Economics, majoring in Monetary Economics from the University of Illinois and a PhD in Economics, majoring in Monetary Economics and International Finance from the University of Illinois. Following his departure from Bank of Indonesia in April 2008, he serves as a Commissioner and concurrently Chairman of the Audit Committee at PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Since July 2010 he serves as the President Commissioner of PT Penilai Harga Efek Indonesia (IBPA). Recently, he also serves as a member of the Audit Committee of WOM Finance since October 2008.
Arief Achmad Dhani, meraih gelar Master di bidang Manajemen dari Universitas Pelita Harapan. Lama berkecimpung di Kantor Akuntan Publik, yaitu di KAP Drs. Hadi Sutanto & Rekan, Price Waterhouse Coopers sejak tahun 1994 sampai 2000 dan melanjutkan di KAP Aryanto Amir Jusuf, RSM AAJ Associates dengan posisi terakhir sebagai Partner. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Partner di KAP Arman Dhani & Rekan, pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Komite Audit di PT Bakrie & Brothers, Tbk. serta Chief Proffesional Education Officer di Institut Akuntan Publik Indonesia.
Arief Achmad Dhani, graduated with a Master Management from Universitas Pelita Harapan. After working at the Office of Public Accountant Drs. Hadi Sutanto & Rekan, Price Waterhouse Coopers from 1994 to 2000 and at the Office of Public Accountant Aryanto Amir Jusuf, RSM AAJ Associates with the last position as Partner. Recently he also serves as Partner at the Office of Public Accountant Arman Dhani & Rekan, lecturer at the Faculty of Economy, University of Indonesia, Audit Committee of PT Bakrie & Brothers, Tbk. and Chief Professional Education Officer at the Institut Akuntan Publik Indonesia.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Duties and Responsibilities of Audit Committee
1.
1. The Audit Committee is tasked with providing independent professional opinion to the BOC on matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners, as well as other issues that require attention of the Board of Commissioners including to monitor the supervisory function on the process of preparing financial statements in accordance with accounting standards and applicable policies and reviewing financial information published by the Company, such as financial statements, projections and other financial information to assess the compliance towards the prevailing standards and policies.
Ketua
Komite
Audit
Komite Audit bertugas memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris yang antara lain meliputi pemantauan atas fungsi pengawasan dalam proses penyusunan Laporan Keuangan yang sesuai dengan standar dan kebijakan akuntansi yang berlaku serta menelaah informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya untuk menilai kesesuaiannya terhadap standar dan kebijakan yang berlaku.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
67
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
2. Melakukan penelaahan atas rencana kerja dan pelaksanaan pemeriksaan oleh Internal Audit serta mengkaji kecukupan Piagam Internal Audit. 3. Melakukan penelaahan dan penilaian atas efektivitas pengendalian intern dan proses manajemen risiko, termasuk identifikasi risiko serta evaluasi pengendalian risiko untuk meminimalisasi risiko tersebut. 4. Melakukan pemantauan atas tindak lanjut hasil pemeriksaan Internal dan Eksternal Audit serta Bank Indonesia.
2. Reviewing the work plan and the audit performed by the Internal Audit, as well as reviewing the adequacy of Internal Audit Charter. 3. Reviewing and assessing the effectiveness of internal control and risk management processes, including risk identification and evaluation of risk control to minimize those risks. 4. Monitoring follow-up actions to audit results performed by internal and external auditor and as well as those of Bank Indonesia. 5. Monitoring the development and the adequacy of internal audit organization, improvement of the transparency of financial statements, and reviewing the scope of audit, professionalism, and independence of external auditors.
5. Melakukan pemantauan atas pengembangan dan kecukupan organisasi Internal Audit, peningkatan transparansi laporan keuangan serta melakukan review atas ruang lingkup audit, profesionalisme, dan independensi eksternal auditor.
Program Kerja Komite Audit dan Realisasinya
Audit Committee Realization
Work
Programme
• To evaluate the Internal Audit work plan, and the effectiveness of Internal Audit; and to review the reports, to discuss and to follow up the findings from the Internal Audit. • To ensure that the delivery of financial statements to related parties (Bapepam, BII and MOF) was done accurately and in timely manner. • To discuss the findings of the External Audit with the External Auditor, Internal Auditor and WOM Finance Management. • To discuss the taxation and legal issues faced by WOM Finance to ensure compliance with environmental legislation and regulations.
Rapat Komite Audit
Audit Committee Meetings
Selama tahun 2011 Komite Audit telah menyelenggarakan 11 (sebelas) kali rapat dimana 5 (lima) diantaranya dihadiri oleh Direksi dan 3 (tiga) diantaranya dihadiri oleh Eksternal Auditor.
During 2011, the Audit Committee held 11 (eleven) meetings, and 5 (five) of which were attended by Directors, while 3 (three) were attended by the External Auditors.
Tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit dalam rapat Komite Audit tahun 2011 adalah sebagai berikut:
The levels of attendance of each member of the Audit Committee in 2011 are as follows:
Komite Audit Audit Commitee Rapat dengan
1
2
10-Peb 17-Peb IA
Meeting with
IA
3
4
5
6
7
8
8-Apr
5-Mei
23-Jun
4-Ags
25-Ags
6-Okt
IA
IA
IA
BOD
9
IA
IA
IA
BOD
BOD
LEGAL
ACC
ACC
E&Y
E&Y
E&Y
IA
IA
BOD
BOD
Myrnie Zachraini Tamin Chairman
√
√
√
√
Heriyanti
√
√
√
√
Tarmiden Sitorus
√
x
√
√
√
√
√
√
x
Belum Bergabung Not Yet A Member
√
√
√
√
x
Arief Achmad Dani
10
√
√
√
√
11
25-Okt 14-Nov
TAX
ACC
√
√ = Hadir Present x = Absen Absent
√
10
x
√
8
x
√
6
√
4
Tidak Bergabung Lagi No More A Member
IA : Internal Audit BOD : Board of Director ACC : Accounting Department FIN : Finance Department TAX : Tax Department
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
∑
IA
Notes Keterangan :
68
and
• Melakukan evaluasi atas rencana kerja Internal Audit, efektivitas fungsi Internal Audit dan mereview laporan & membahas hasil temuan dan tindak lanjut temuan Internal Audit. • Memastikan penyampaian laporan keuangan kepada pihak terkait (Bapepam, BII dan Depkeu) dilakukan secara akurat dan tepat waktu. • Membahas temuan Eksternal Audit bersama dengan Eksternal Auditor, Internal Auditor dan Manajemen WOM Finance. • Membahas permasalahan perpajakan dan legal yang dihadapi oleh WOM Finance untuk memastikan kepatuhan perusahaan terhadap perundang-undangan yang berlaku.
LEGAL : Legal Division E&Y : Emest & Young
Internal Audit
Internal Audit
Direksi bertanggung jawab dalam merancang sistem audit internal untuk proses pelaporan internal, mencakup seluruh prosedur operasi standar perusahaan dan jalur pelaporan. Dalam pelaksanaannya, Direksi dibantu oleh Divisi Internal Audit yang merupakan fungsi independen yang melapor langsung kepada Presiden Direktur dan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
The Board of Directors is responsible for designing the internal audit system for the internal reporting process, covering all company standard operating procedures and reporting lines. In practice, the Board of Directors is assisted by the Internal Audit Division, which is an independent function that reports directly to the President Directors and to the Boards of Commissioners through the Audit Committee.
Misi Audit Internal adalah mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan kegiatan pengawasan internal terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan berdasarkan tingkat risiko dengan tetap mempertahankan paradigma sebagai “auditee partner” dan konsultan dalam menjalankan tugasnya serta melaksanakan review dan evaluasi terhadap proses pengendalian internal dan pengelolaan risiko atas kegiatan operasional perusahaan menuju tercapainya tujuan perusahaan dan GCG.
Internal Audit’s mission is to support the Boards in conducting internal supervision of all Company operations based on the level of risk while maintaining a paradigm as “audit partner” and consultant in carrying out their duties and carrying out reviews and evaluations of internal control processes and risk management activities towards the achievement of corporate goals and corporate governance.
Internal Audit WOM Finance telah menerapkan pendekatan audit berdasarkan risiko, yaitu perencanaan dan aktivitas audit dilakukan berdasarkan penilaian risiko pada area operasional perusahaan. Penilaian risiko digunakan untuk memprioritaskan audit pada cabang atau unit bisnis yang lebih berisiko. Hasil penilaian risiko dan profil risiko perusahaan secara keseluruhan dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan rencana audit tahunan.
Internal Audit at WOM Finance has implemented a risk-based audit approach, including planning and audit activities conducted by a risk assessment on the Company’s operational area. Risk assessment is used to prioritize audits on branches or business units which present more risk. The results of risk assessments and the risk profile of the company as a whole serve as the basis in preparing the annual audit plan.
Tanggung jawab Divisi Internal Audit adalah : • Menyusun dan melaksanakan rencana audit tahunan. • Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan. • Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang akuntansi, keuangan, perpajakan, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya, termasuk melaporkan kemungkinan melaksanakan peningkatan pada proses tersebut. • Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan atas dasar indikasi-indikasi yang ditemukan dan/atau permintaan dari pihak Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit. • Memberikan laporan atau informasi kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit mengenai perkembangan dan hasil-hasil pelaksanaan rencana audit tahunan dan kecukupan sumber daya audit serta pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. • Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Internal Audit yang dilakukan. • Berkoordinasi dengan Komite Audit dan Eksternal Audit dalam kaitan dengan tugas-tugas pengawasan perusahaan.
The responsibility of Internal Audit Division are to: • Develop and implement an annual audit plan. • Test and evaluate the implementation of internal control and risk management systems in accordance with Company policy. • Conduct audit and evaluate the efficiency and effectiveness in the field of accounting, finance, taxation, operations, human resources, marketing, information technology and other activities, including reporting the possibility of implementing improvements in any process. • Conduct special examinations when necessary on certain transactions and / or requests from the Board of Directors, Board of Commissioners and / or the Audit Committee. • Provide reports or information to the President Director and Boards of Commissioners and Directors through the Audit Committee on progress and the results of the implementation of the annual audit plan and the adequacy of audit resources and the implementation of follow-up actions that have been suggested. • Develop a program to evaluate the quality of Internal Audit activities. • Coordinate with the Audit Committee and External Audit in relation to their duties to review Company’s internal control.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
69
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Divisi Internal Audit melakukan audit operasional cabang dan unit bisnis, audit sistem & informasi teknologi dan audit pelaporan keuangan serta pengembangan & jaminan mutu kegiatan audit. Audit operasional cabang dan unit bisnis dilakukan secara prioritas berdasarkan tingkat risiko yang tertinggi, meliputi proses penjualan, kredit, penagihan pelanggan, unit tarikan, keuangan, jaminan pelanggan, pelayanan pelanggan dan kegiatan operasional lainnya. Audit sistem dan informasi teknologi dilakukan terhadap beberapa proses sistem yang berisiko, meliputi keamanan sistem, logika program aplikasi sistem dan jaringan sistem. Audit pelaporan keuangan dilakukan terhadap beberapa komponen dalam laporan keuangan dan operasional pusat perusahaan yang berisiko terhadap efisiensi dan efektivitas keuangan perusahaan. Sedangkan pengembangan & jaminan mutu kegiatan audit melakukan pengembangan metodologi dan prosedur audit, keahlian sumber daya manusia dan teknologi audit serta memberikan jaminan mutu atas kegiatan audit yang dilakukan oleh tim auditor agar tercapainya tujuan audit.
In the execution of duties and responsibilities, Internal Audit conducts operational audits of branches and business units, information technology systems and financial reporting as well as development of quality assurance and audit activities. Operational audits of branches and business units are carried out a priority based on the highest level of risk, including the sales process, credit, consumer billing, traction unit, finances, consumer warranties, customer service and other operational activities. Systems and information technology audits conducted on some of the systems at risk, including security systems, the application program logic systems and network systems. Audit of the financial reporting is done on components on financial and corporate operations at risk and which impact the Company’s financial efficiency and effectiveness. The development of quality assurance and audit activities depend on audit methodology and procedures, human resources expertise of audit technology
Sepanjang tahun 2011, Internal Audit telah melakukan 127 penugasan. Selain itu, Internal Audit juga memonitor pelaksanaan rencana dan anggaran audit tahun 2011, memastikan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan atas temuantemuan audit melalui proses Letter Of Commitment (LOC), pengkinian audit manual, kertas kerja dan metode audit sampling berbasis risiko, memberikan penilaian atas tingkat pengendalian risiko cabang dan unit bisnis dengan menggunakan Risk Audit Scoring (RAS). Disamping itu, Internal Audit juga mengadakan program pelatihan melalui Audit Development Program (ADP) untuk mengembangkan keahlian sumber daya manusia audit, terutama untuk tenaga auditor baru agar dapat memahami dan mengerti secara keseluruhan latar belakang, bisnis proses dan pengendalian (kontrol) perusahaan serta proses auditing yang dilakukan oleh tim audit.
Throughout the year 2011, Internal Audit conducted 127 assignments. In addition, Internal Audit also monitored the implementation of 2011 audit plans and budgets, creating an improvement in the implementation of follow-ups on audit findings through the Letter Of Commitment (LOC), updating of audit manuals, working papers and audit sampling risk-based methods, providing assessments of levels of risk control at branches and business units using the Audit Risk Scoring (RAS). In addition, Internal Audit also conducted training programs through the Audit Development Program (ADP) to develop human resource skills in Internal Audit, particularly for new auditors in order to understand and appreciate the overall background, business processes and control as well as the auditing conducted by the audit team.
help provide quality assurance for audit activities conducted by team of auditors to achieve audit objectives.
Objek Audit Audit Object
2011 Rencana Audit
Audit Operasional (cabang) Operational Audit (branch)
Realisasi Audit
Pencapaian (%)
100
100
100%
Audit Perusahaan Keuangan (Proyek) Financial Institution Audit (project)
4
5
125%
Audit Sistem dan Teknologi Informasi (Proyek) Audit System and Information
1
1
100%
10
11
110%
Technology (project) Pengembangan dan Jaminan Mutu Kegiatan Audit (Proyek) Development and Quality Assurance of Audit Activities (project) Penugasan Khusus (Proyek) Special Assignment (project) Jumlah Total
Selama tahun 2011, terjadi pergantian Kepala Divisi Internal Audit, dimana Weiky Sunaryo mengundurkan diri efektif tanggal 14 November 2011. Pengunduran diri Kepala Divisi Internal Audit ini telah dilaporkan Perusahaan kepada Bapepem LK tanggal 15 November 2011 melalui surat No. 118/X/CS/2011 dan juga menyampaikan pejabat pengganti yaitu Arry Fridiansyah yang
70
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
8
10
125%
123
127
103%
The Remuneration and Nomination Committee is directly accountable to the Board of Commissioner and is responsible for evaluating and providing recommendation on the policies and the amount of remuneration of Directors and Board of Commissioners, as well as compliance with the Good Corporate Governance practices, direction from GMS, as well as prevailing
diangkat oleh Direksi Perusahaan dan disetujui oleh Komisaris Perusahaan sebagaimana tercantum dalam surat No. 1668/ DIR/2011.
laws and regulations.approved by the Commissioner of the Company as contained in letter No. 1668/DIR/2011.
Arry Fridiansyah, lulusan program pasca sarjana dari Universitas Gadjah Mada dengan jurusan Manajemen Keuangan ini memulai karirnya sebagai Internal Audit di Federal International Finance (FIF). Selanjutnya Arry langsung bergabung di Perusahaan sejak tahun 2009 sebagai Kepala Departemen Audit Internal.
Arry Fridiansyah received his postgraduate degree from Universitas Gadjah Mada University, majoring in Financial Management, started his career as Internal Audit in Federal International Finance (FIF). Subsequently, he joined the Company in 2009 as the Head of Internal Audit Department.
Komite Remunerasi dan Nominasi adalah komite yang berada di bawah koordinasi Dewan Komisaris yang berperan dalam melakukan kajian dan rekomendasi mengenai kebijakan dan besaran remunerasi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris serta kesesuaiannya dengan penerapan praktik Good Corporate Governance, arahan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Remuneration and Nomination Committee is a committee under the coordination of the Board of Commissioners tasked with a role of evaluating and proposing recommendation for remuneration policies and amount of the Board of Directors and Board of Commissioners, and its compliance with the implementation of Good Corporate Governance practices, AGMS resolutions and the prevailing laws.
Pengangkatan keanggotan Komite Remunerasi dan Nominasi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dengan jumlah keanggotaan minimal 3 orang mencakup sebagai berikut: 1. Tidak terdapat anggota Direksi yang menjadi anggota Komite Remunerasi 2. Komite Remunerasi diketuai oleh seorang Komisaris Independen 3. Seorang anggota komite merupakan komisaris 4. Seorang pejabat eksekutif yang membawahi Divisi SDM yang memiliki pengetahuan di bidang remunerasi
The appointment of member of the Remuneration and Nomination Committee is in compliance with the applicable regulations and is accountable to the Board of Commissioner, with a total member of at least 3 people, which include the following: 1. No member of the BOD becomes the member of the Remuneration Committee. 2. The Remuneration Committee is chaired by an Independent Commissioner. 3. One of the members of the committee is a Commissioner. 4. An executive officer that oversees the Human Resources Division, and are knowledgeable in the field of remuneration. 5. If the member of the Remuneration and Nomination Committees are more than 3 persons, then at least 2 of them are Independent Commissioners. 6. The existence of the Nomination and Remuneration Committee and its procedure are reported in the GMS.
5. Dalam hal anggota komite remunerasi dan nominasi ditetapkan lebih dari 3 orang maka anggota Komisaris Independen paling kurang berjumlah 2 orang 6. Keberadaan Komite Nominasi dan Remunerasi serta tata kerjanya dilaporkan dalam RUPS Berikut adalah Komite Remunerasi dan Nominasi WOM Finance sesuai surat penetapan per tanggal 2 Juli 2010:
No
Nama / Name
Jabatan / Position
Following is the WOM Finance Remuneration and Nomination Committee according to the appointment letter dated July 2, 2010:
Keterangan / Note
1
I Nyoman Tjager
Ketua / Chairman
Komisaris Independen Independent Commissioner
2
Robbyanto Budiman
Anggota / Member
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioners
3
Diah Rahayu
Anggota merangkap Sekretaris Member and Secretary
Kepala Divisi Human Capital Services Division Head of Human Capital Services
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
71
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Profil Komite Nominasi dan Remunerasi
Profiles of the Nomination and Remuneration Committee
I Nyoman Tjager (lihat profil Dewan Komisaris)
I Nyoman Tjager (See the Board of Commissioner Profile)
Robbyanto Budiman (lihat profil Dewan Komisaris)
Robbyanto Budiman (See the Board of Commissioner Profile)
Diah Rahayu, kelahiran tahun 1967, lulusan dari Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Diah mengawali karirnya di bidang Human Resources sebagai Training Service Manager di sebuah Training & Management Consultant pada tahun 1994. Setelah itu Diah melanjutkan karirnya sebagai Training Manager di Hotel Raddin Ancol, Jakarta di tahun 1995 sampai pada akhirnya menduduki jabatan sebagai Director of Human Capital & Development di Sari Pan Pacific Hotel, Jakarta (tahun 2009-2010). Diah sudah terjun di bidang Human Resources selama kurang lebih 17 tahun dengan fokus keahlian di bidang Training & Development, HR Operations dan Strategic Human Resources. Diah bergabung di WOM Finance sejak 1 Juli 2010 sebagai Human Capital Service Center Division Head.
Diah Rahayu, born 1967, graduated from the Faculty of Psychology, University of Airlangga. Diah started her career in the field of Human Resources as Training Service Manager in a Training & Management Consultant in 1994. Subsequent to that, Diah proceeded her career as a Training Manager at the Hotel Raddin Ancol, Jakarta in 1995 and eventually served as the Director of Human Capital & Development at the Sari Pan Pacific Hotel, Jakarta (2009-2010). Diah had been in the field of Human Resources for approximately 17 years with a focus of expertise in the field of Training & Development, HR Operations and Strategic Human Resources. Diah joined WOM Finance since July 1, 2010 as Human Capital Service Center Division Head.
Rapat Komite
Committee Meeting
1. Rapat komite remunerasi dan nominasi sekurang-kurangnya diselenggarakan 2 kali setahun 2. Kuorum rapat minimal 2 orang 3. Minutes of Meeting harus disirkulasikan kepada semua anggota komite paling lambat 7 hari sesudah rapat diadakan 4. Jika diperlukan Ketua Komite dimungkinkan untuk mengadakan meeting di luar jadwal regular tahunan.
1. The Nomination and Remuneration Committee is scheduled at least twice a year. 2. For meeting, a quorum is at least 2 persons. 3. Minutes of Meeting should be circulated to all member of the Committee at the latest 7 days after the meeting is held.
Selama tahun 2011 telah diadakan 3 kali pertemuan komite nominasi dan remunerasi dengan agenda sebagai berikut: Rapat 1 : Membicarakan mengenai pembagian bonus untuk Dewan Komisaris dan Direksi Rapat 2 : Membicarakan mengenai pergantian Presiden Komisaris yang Baru Rapat 3 : Membicarakan mengenai pengangkatan Presiden Komisaris Independen
In 2011, the Nomination and Remuneration Committee meeting were held 3 kali times with the agenda as follow: Meting 1 : Discussing the bonus for Board of Commissioner and Board of Directors Meting 2 : Discussing the appointment of
Wewenang Komite:
The Authority of the Committee:
1. Komite berwenang untuk mencari informasi yang relevan/ dibutuhkan dari karyawan /pejabat WOM Finance 2. Komite berwenang untuk mencari informasi dari independent professional (consultant), jika diperlukan.
1. The Committee has the authority to seek relevant/necessary information from WOM Finance employee/officer. 2. The Committee has the authority to necessary information from independent professional (consultant), if deemed necessary. 3. Both findings and recommendation shall be reported to the Board of Commissioner.
3. Temuan maupun rekomendasi tetap harus diajukan kepada Dewan Komisaris.
72
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
4. If deemed necessary by the Chairman of the Committee, it is possible to held off schedulue meetings.
New President Commissioner. Meting 3 : Discussing the appointment new Independent Commissioner.
of
Tugas dan Tanggung jawab:
Duties and Responsibilities:
A. Terkait dengan kebijakan remunerasi 1. Melakukan review terhadap kebijakan remunerasi dan memastikan bahwa kebijakan dan implementasi remunerasi di WOM Finance sudah berdasarkan azas keadilan (fairness based), equitable transparent dan kinerja (performance based). 2. Merekomendasikan kebijakan remunerasi kepada Dewan Komisaris mengenai: • Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi, yang disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) • Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
A. Regarding the remuneration policy 1. To review the remuneration policies and to ensure that all remuneration policies and implementation at WOM Finance are based on fairness, equitable transparent, and performance.
3. Mengembangkan dan merekomendasikan remuneration incentive programs seperti bonus scheme, long-term incentive plan, company share scheme. 4. Mengembangkan, mengimplementasikan dan memonitor kebijakan dan prosedur manajemen remunerasi. 5. Mengulas dan memberi rekomendasi terkait paket kompensasi serta manfaat lainnya dalam hal jika terjadi pengurangan karyawan (apabila inisiatif ini diperlukan untuk dilakukan).
2. To provide the Board of Commissioner with recommendation for remuneration policies regarding: • The remuneration policies for the Board of Commissioner and the Board of Directors, to be submitted to the General Meeting of Shareholders (GMS). • The remuneration policies for the Executives and employee in overall to be submitted to the Board of Director. 3. To develop and to recommend remuneration incentive programs such as bonus scheme, long-term incentive plan, company share scheme. 4. To develop, to implement, and to monitor the policy and procedures for remuneration management. 5. To analyze and to recommend compensation package and other benefits in the case of rationalization (if this initiative is deemed necessary).
B. Terkait kebijakan nominasi 1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS (kebijakan dalam mengangkat, menjabat dan memberhentikan Manajemen Senior termasuk Dewan komisaris dan Direksi. 2. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. 3. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite kepada Dewan Komisaris. 4. Melakukan rekomendasi atas kinerja Direksi (Evaluasi Kinerja) kepada Dewan Komisaris.
B. Regarding the nomination policy 1. To develop and to provide recommendation on the system and procedure of selection and/or replacement of the member of the Board of Commissioner and Board of Directors to the Board of Commissioner to be submitted to the GMS (Policies of recruitment, retention and termination of Senior Management, including Board of Commissioner and Board of Directors). 2. To provide recommendation on the candidate for Commissioner and/or Director to the Board of Commissioner to be submitted to the GMS. 3. To provide recommendation on the Independent candidate for member of the committee to the Board of Commissioner. 4. To provide recommendation on the performance of the Board of Director (Performance Evaluation) to the Board of Commissioner.
Komite Remunerasi dan Nominasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab terkait dengan kebijakan remunerasi paling kurang wajib memperhatikan: • Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku • Prestasi kerja individual (karyawan dan Direksi). • Kewajaran dengan peer group. • Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Perusahaan.
In performing its duties and responsibilities associated with the remuneration policy, the Remuneration and Nomination Committee should at least take into account: • Financial performance and requirement for provision of reserves as stipulated in the prevailing legislations. • Individual performance (employee and BOD). • Fairness with peer group. • Long-term target and strategy.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
73
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Kompetensi dan kapabilitas yang harus dimiliki oleh Komite Remunerasi adalah sebagai berikut: 1. Manajemen Remunerasi dan kinerja manajemen 2. 3. 4. 5. 6.
Pembentukan organisasi Peraturan tenaga kerja Keuangan dan Akuntansi, termasuk perpajakan Pengetahuan dalam Manajemen Aktuarial Pengetahuan dalam keuangan/industri pembiayaan
Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Beserta Realisasinya
The Work Program of the Remuneration and Nomination Committee and Its Realization
Selama tahun 2011, Komite Remunerasi dan Nominasi telah memberikan usulan untuk melakukan Executive Remuneration Design dengan menggunakan tenaga konsultan sekaligus mereview existing Executive Remuneration dengan rekomendasi hasil konsultan.
During the year 2011, the Remuneration and Nomination Committee has proposed to conduct Executive Remuneration Design using consultants as well as reviewing the existing Executive Remuneration, with recommendation from the consultant.
Selain itu Komite juga mengusulkan untuk melakukan evaluasi kinerja bagi Direksi, merekomendasikan besaran bonus 2011 (Dewan Komisaris & Direksi) berdasarkan kinerja perusahaan dan membuat kebijakan remunerasi Dewan Komisaris & Direksi.
In addition, the Committee also proposed to conduct Performance Evaluation for Board of Directors, recommended the amount of bonus 2011 Board of Commissioners and Board of Directors based on company performance and make remuneration policies for Board of Commissioners and Board of Directors.
Sesuai dengan keputusan RUPS 2011, remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2011 adalah sebagai berikut:
In accordance with the decision of the 2011 GMS, the remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors for 2011 are as follows:
Honorarium
2011
2010
2009
2008
2011
2010
2009
2008
6(a)
6(b)
8(c)
6
Rp 2.253
Rp 2.661
Rp 1.406
Rp 1.980
(a) Termasuk 1 Komisaris yang mengundurkan diri dan 1 Komisaris yang baru bergabung (2011) (b) Termasuk 3 Komisaris yang baru bergabung (2010) (c) Termasuk 2 Komisaris yang mengundurkan diri dan 2 direktur yang baru bergabung (2009)
(a) Including 1 Commissioner who resigned and 1 new Commissioner (2011). (b) Including 3 new Commissioners (2010) (c) Including 2 Commissioners who resigned and 2 new Directors (2009)
Jumlah anggota Dewan Komisaris Number of BOC
Jenis Remunerasi Honorarium
Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris (Rp miliar) Total remuneration of BOC (Rp million)
Jumlah anggota Dewan Komisaris Number of BOC
Jenis Remunerasi
Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris (Rp miliar) Total remuneration of BOC Rp million)
2011
2010
2009
2008
2011
2010
2009
2008
6(d)
6(e)
8(f)
5
Rp 5.493
Rp 5.448
Rp 4.704
Rp 5.197
(d) Termasuk 2 Direktur yang mengundurkan diri dan 3 Direksi yang baru bergabung (2011) (e) Termasuk 1 Direktur yang mengundurkan diri (2010) (f) Termasuk 1 Direktur yang mengundurkan diri dan 1 Direktur yang baru bergabung (2009)
74
Competencies and capabilities that must be owned by the Remuneration Committee are as follows: 1. Management of Remuneration and performance management 2. Establishment of the organization 3. Labour regulations 4. Finance and Accounting, including taxation 5. Knowledge in Actuarial Management 6. Knowledge in the finance / finance industry
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
(d) Including 2 Directors who resigned and 3 new Directors (2011) (e) Including 1 Director who resigned (2010) (f) Includes 1 Director who resigned and 1 new Director (2009)
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan dan sehubungan dengan pengunduran diri Fenfira Tedja sebagai Sekretaris Perusahaan, maka melalui SK Direksi No. 736/DIR/V/2011 tanggal 18 Mei 2011, Perusahaan menunjuk Veranica sebagai Sekretaris Perusahaan, efektif mulai tanggal 1 Juni 2011. Penunjukan ini telah dilaporkan oleh Perusahaan kepada Bapepam & LK serta Bursa Efek Indonesia melalui surat No. 764/DIR/V/2011 tanggal 19 Mei 2011 dan telah diumumkan dalam surat kabar Harian Investor Daily tanggal 1 Juni 2011.
In accordance with Bapepam Regulation No IX.I.4 on the Establishment of the Corporate Secretary, and with regard to the resignation of Fenfira Tedja from the position of Corporate Secretary, the Company therefore appointed Veranica as Corporate Secretary, pursuant to the Board of Directors’ Directive No. No. 736/DIR/V/2011 dated May 18, 2011, effectively valid commencing on June 1, 2011. The Company has reported the appointment to the Bapepam & LK and Indonesia Stock Exchange, through Letter No. 764/DIR/V/2011 dated May 19, 2011 and was announced on Investor Daily dated June 1, 2011.
Profil Sekretaris Perusahaan
Profile of the Corporate Secretary
Veranica, meraih gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Padjadjaran di tahun 2004. Veranica memulai karirnya sebagai eksternal auditor di Kantor Akuntan Publik Ernst & Young di tahun yang sama sebelum akhirnya bergabung di Kantor Akuntan Publik Pricewaterhouse Coopers. Veranica bergabung di WOM Finance di tahun 2009 dan kemudian ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan pada bulan Juni 2011.
Veranica, earned her Bachelor Degree in Economics, majoring Accounting from the University of Padjadjaran in 2004. Veranica began her career as an external auditor at the Office of Public Accountant Ernst & Young in the same year, prior to joining the Office of Public Accountant Pricewaterhouse Coopers. Veranica joined WOM Finance in 2009 and was appointed Corporate Secretary in June 2011.
Secara garis besar Sekretaris Perusahaan bertugas antara lain: • Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal • Memberikan informasi penting yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan. • Memberikan masukan kepada Direksi sesuai dengan ketentuan Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya • Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan pihakpihak berwenang (Bapepam & LK, BEI dan lainnya) serta masyarakat
In general, the duties of the Corporate Secretary are as follows: • To stay up to date on the development in the capital market, especially regulations of the capital market. • To provide material information to investors on the condition of the Company • To provide input for the BOD in compliance with the Law No. 8 Year 1995 on Capital Market and the implementing regulation thereof. • As liaison between the Company and the Authorities (Bapepam & LK, BEI and others), and public.
Sekretaris Perusahaan dapat pula dirangkap oleh Direksi Perusahaan.
The position of Corporate Secretary maybe concurrently be held by a Company Director.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
75
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
76
Komunikasi
Communications
Perusahaan mengadakan komunikasi internal kepada seluruh karyawan maupun komunikasi eksternal seperti dengan lembaga regulator, pemodal/investor dan lain-lain.
WOM Finance conducts internal communication with employees, as well as external communications with regulators, investors, and others
Komunikasi internal kepada seluruh karyawan dilakukan melalui media antara lain: - Email blast, berupa Pesan Manajemen, President Letter, Ucapan Selamat Hari Raya, Sosialisasi Program/Aktivitas Perusahaan. - Intranet, berupa portal yang dapat diakses oleh seluruh karyawan
Internal communication to all employees is conducted through:
Komunikasi eksternal dilakukan antara lain dengan Bapepam dan LK, Bursa Efek Indonesia, media/wartawan, pemodal/investor, analis dan lain-lain. Komunikasi eksternal dilakukan dengan cara korespondensi, pertemuan langsung maupun dengan cara penyediaan informasi melalui media website Perusahaan.
External communication is performed to among others by Bapepam-LK, IDX, mass media/press, investor, analyst and many more. External communication is conducted through correspondence, meetings, or through the provision of information in the company website.
Selama tahun 2011, Perusahaan telah melakukan korespondensi dengan Bapepam dan LK sebagai berikut:
In 2011, the Company has conducted correspondence with the Bapepam-LK as follow:
-
-
Email blast, in the form of Management Message, President’s Letter, Holidays Greeting, Socialization of Corporate Program/Activities. Intranet, a portal that accessible for all employees.
No.
No. Surat
Tanggal
1
10/III/CS/2011
1-Mar-11
Penyampaian Laporan Keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. per Desember 2010
2
11/III/CS/2011
4-Mar-11
Penyampaian Hasil Pemeringkat Fitch Ratings Obligasi V
3
12/III/CS/2011
7-Mar-11
Penyampaian Bukti Iklan Fitch Rating Obligasi V
4
13/III/CS/2011
7-Mar-11
Penyampaian Laporan Keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. per Desember 2010 (Revisi)
5
20/III/CS/2011
31-Mar-11
Surat Tanggapan dari Bapepam untuk pinjaman bank
6
21/III/CS/2011
31-Mar-11
Penyampaian Bukti Iklan Hasil Pemeringkat dari Pefindo
7
483/DIR/2011
31-Mar-11
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil penawaran Umum Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap
8
499/DIR/2011
1-Apr-11
Laporan Perubahan Kepemilikan Atas Saham WOM Finance (WMS)
9
500/DIR/2011
1-Apr-11
Keterbukaan Informasi mengenai Informasi Pinjaman Dari Bank
10
22/IV/CS/2011
4-Apr-11
Surat Pemberitahuan Penyelenggaraan RUPST & LB 11 Mei 2011
11
23/IV/CS/2011
8-Apr-11
Tanggapan Surat Bapepam No. S-3659 Mengenai Pemeringkat Rating Pefindo
12
24/IV/CS/2011
11-Apr-11
Bukti Iklan Panggilan RUPS Tahunan dan Luar Biasa di koran
13
26/IV/CS/2011
18-Apr-11
Tanggapan Surat Bapepam No. 3852/BL/2011 mengenai Laporan Realisasi Penggunaan Dana Obligasi V
14
28/IV/CS/2011
18-Apr-11
Surat Pemberitahuan Laporan Keuangan
15
29/IV/CS/2011
21-Apr-11
Penyampaian Perubahan Agenda RUPST & LB
16
598/DIR/2011
21-Apr-11
Penyampaian Laporan Tahunan 2010
17
30/IV/CS/2011
26-Apr-11
Penyampaian Bukti Iklan Panggilan RUPST & LB di koran
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Perihal 31
31
No.
No. Surat
Tanggal
Perihal
18
32/IV/CS/2011
26-Apr-11
Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum
19
612/DIR/2011
26-Apr-11
Laporan Perubahan Kepemilikan Atas Saham WOM Finance (WMS)
20
33/IV/CS/2011
27-Apr-11
Penyampaian Kembali Bukti Iklan Panggilan RUPST & LB di Koran
21
34/IV/CS/2011
29-Apr-11
Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan I
22
35/IV/CS/2011
29-Apr-11
Penyampaian Bukti Iklan Obligasi V-Penjaminan Piutang Pembiayaan konsumen
23
37/V/CS/2011
4-Mei-11
Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan I (Revisi)
24
38/V/CS/2011
4-Mei-11
Penjelasan Perusahaan Sehubungan Dengan Adanya Perubahan Lebih Dari 20% Atas Akun Total Aktiva dan Total Kewajiban
25
41/V/CS/2011
12-Mei-11
Keterbukaan Informasi: Perubahan Susunan Komite Audit
26
42/V/CS/2011
12-Mei-11
Laporan Pelaksanaan dan Hasil Keputusan RUPST & LB
27
43/V/CS/2011
12-Mei-11
Tanggapan Surat No. S-5154/BL/2011 Mengenai Laporan Tahunan 2010
28
44/V/CS/2011
13-Mei-11
Tanggapan Surat No. S-5130/BL/2011 Hasil Pemeringkat WOM Finance IV Seri C
29
45/V/CS/2011
16-Mei-11
Penyampaian Bukti Iklan Jadwal dan Tata Cara Pembagian Deviden
30
46/V/CS/2011
18-Mei-11
Penyampaian Keterbukaan Informasi Mengenai Pelunasan Obligasi IV Seri B Tahun 2007
31
49/V/CS/2011
18-Mei-11
Pengembalian Kuesioner Bapepam
32
764/DIR/2011
19-Mei-11
Penyampaian Pengangkatan Sekretaris Perusahaan
33
53/V/CS/2011
30-Mei-11
Tanggapan Surat No. S-5776/BL/2011 Mengenai Laporan Tahunan 2010
34
55/VI/CS/2011
3-Jun-11
Tanggapan Surat No. S-5901/BL/2011 Mengenai Keterbukaan Informasi Atas Perubahan Susunan Komite Audit
35
62/VI/CS/2011
22-Jun-11
Surat Tanggapan No. S-6625/BL/2011 Perihal Keterbukaan Informasi Atas Perubahan Susunan Komite Audit
36
940/DIRWOM/2011
22-Jun-11
Laporan P4MN WOM Finance Tahun 2011
37
63/VI/CS/2011
30-Jun-11
Tanggapan Surat No. S-377/BL.10/2011 Perihal Laporan P4MN
38
64/VII/CS/2011
5-Jul-11
Tanggapan Surat No. S-6823/BL/2011 Perihal AR 2010
39
1002/DIR/2011
5-Jul-11
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil penawaran Umum Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap - Tahap II
40
66/VII/CS/2012
7-Jul-11
Penyampaian Surat Pengunduran Diri Ridha Djuanda Muliawibawa Wirakusumah selaku Presiden Komisaris
41
70/VII/CS/2011
25-Jul-11
Pengantar Laporan Keuangan Tengah Tahunan
42
71/VII/CS/2011
25-Jul-11
Tanggapan Surat Bapepam No. S-8047/BL/2011 Pemeringkat Efek Bersifat Utang Obligasi IV Seri C
43
1115/DIR/2011
26-Jul-11
Penyampaian Kesiapan Dana Obligasi IV Seri C Tahun 2007
44
75/VIII/CS/2011
3-Ags-11
Tanggapan Konfirmasi Atas Pemberitaan WOM Finance di Harian Investor Daily
45
76/VIII/CS/2011
3-Ags-11
Pemeringkat Dari Pefindo Mengenai Kesiapan Dana Obligasi IV Seri C Tahun 2007
46
75/VIII/CS/2011
3-Ags-11
Tanggapan Konfirmasi Atas Pemberitaan WOM Finance di Harian Investor Daily
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
77
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
No.
No. Surat
Tanggal
Perihal
47
81/VIII/CS/2011
9-Ags-11
Tanggapan Surat Bapepam No. S-8736/BL/2011 Pemeringkatan Efek Bersifat Utang
48
82/VIII/CS/2011
19-Ags-11
Penjelasan Perusahaan Sehubungan Adanya Perubahan Lebih dari 20% Atas Total Aset LK Tengah Tahunan 2011
49
83/VIII/CS/2011
22-Ags-11
Penyampaian Bukti Iklan laporan Keuangan Tengah Tahunan Periode 30 Juni 2011
50
87/IX/CS/2011
8-Sep-11
Penyampaian Pemeringkat Fitch Ratings Obligasi V
51
88/IX/CS/2011
9-Sep-11
Penyampaian Bukti Iklan Pemeringkat Fitch Ratings Obligasi V
52
100/X/CS/2011
17-Oct-11
Keterbukaan Informasi Pengunduran Diri Albertus Alex Hermanto Selaku Direktur Keuangan
53
103/X/CS/2011
20-Okt-11
Re: Permintaan Data
54
105/X/CS/2011
24-Okt-11
Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan RUPSLB
55
106/X/CS/2011
28-Okt-11
Penyampaian Laporan Keuangan Interim Periode 30 September 2011
56
109/X/CS/2011
31-Okt-11
Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan RUPSLB di Koran
57
117/XI/CS/2011
14-Nov-11
Penyampaian Bukti Iklan Panggilan RUPSLB
58
118/XI/CS/2011
15-Nov-11
Keterbukaan Informasi: Pengunduran Diri Weiky Sunaryo Selaku Kepala Internal Audit
59
120/XII/CS/2011
2-Des-11
Keterbukaan Informasi: Pelunasan Obligasi IV Seri C Tahun 2007
60
121/XII/CS/2011
2-Des-11
Laporan Pelaksanaan dan Hasil RUPSLB
61
125/XII/CS/2011
9-Des-11
Pemberitahuan Rencana Public Expose
62
126/XII/CS/2011
9-Des-11
Penyampaian Pemeringkat Efek Bersifat Utang dari Fitch Ratings Indonesia Terhadap Obligasi V Seri A Tahun 2011
63
129/XII/CS/2011
20-Des-11
Penyampaian Materi Public Expose
64
132/XII/CS/2011
28-Des-11
Laporan Pelaksanaan Public Expose
Dan melakukan korespondensi dengan Bursa Efek Indonesia sebagai berikut:
78
And Correspondence with BEI can be seen in the table:
No.
No Surat
Tanggal
1
3/I/CS/2011
12-Jan-11
Kesiapan Menjelang Jatuh Tempo Obligasi Atau Sukuk
2
7/II/CS/2011
21-Feb-11
Sertifikat Pemantauan Khusus (Special Review) Kesiapan Pembayaran atas Obligasi IV Seri B Tahun 2007 PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk.
3
9/II/CS/2011
28-Feb-11
Koreksi Surat Sertifikat Pemantauan Khusus (Special Review) Kesiapan Pembayaran Atas Obligasi IV Seri B Tahun 2007 PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk.
4
36/V/CS/2011
2-Mei-11
Penjelasan Perusahaan Sehubungan Dengan Adanya Perubahan Lebih Dari 20% Atas Akun Total Aktiva dan Total Kewajiban
5
39/V/CS/2011
5-Mei-11
Surat Pengantar Laporan Tahunan 2010
6
47/V/CS/2011
18-Mei-11
Tanggapan Surat S-03061/BEI.PPJ/05-2011 Mengenai Peringatan Tertulis I Atas Keterlambatan Penyampaian Laporan Tahunan (Annual Report) Tahun 2010
7
48/V/CS/2011
18-Mei-11
Tanggapan Surat S-03064/BEI.PPJ/05-2011 Mengenai Peringatan tertulis I Atas Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan Interim Untuk Periode Yang Berakhir Per 31 Maret 2011
8
765/DIR/2011
1-Jun-11
Laporan Pergantian Corporate Secretary
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Perihal
No.
No Surat
Tanggal
Perihal
9
65/VII/CS/2011
5-Jul-11
Surat Tanggapan No. S-04216/BEI.PPU/06-2011 Mengenai Himbauan Keikutsertaan Dalam Annual Report Award (ARA) 2010
10
73/VII/CS/2011
27-Jul-11
Re: Reminder Penyampaian Laporan Keuangan Interim
11
92/IX/CS/2011
16-Sep-11
Penjelasan Mengenai Jumlah Saham
12
109/X/CS/2011
31-Okt-11
Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan RUPSLB di Koran
13
112/X/CS/2011
31-Okt-11
Penjelasan Perusahaan Sehubungan Adanya Perubahan Lebih Dari 20% Atas Total Aset dan Total Liabilitas
14
110/XI/CS/2011
11-Nov-11
Re: Permintaan Tanggapan Atas Konsep Peraturan Bursa Terkait Dengan Stuctured Warrant
15
122/XII/CS/2011
2-Des-11
Keterbukaan Informasi: Pelunasan Obligasi IV Seri C Tahun 2007
16
123/XII/CS/2011
2-Des-11
Laporan Pelaksanaan dan Hasil RUPSLB
17
124/XII/CS/2011
9-Des-11
Pemberitahuan Rencana Public Expose
18
128/XII/CS/2011
20-Des-11
Penyampaian Materi Public Expose
19
131/XII/CS/2011
28-Des-11
Laporan Penyelenggaraan Public Expose
Paparan Umum (Public Expose)
Public Expose
Sebagai perusahaan publik yang menjunjung tinggi nilai transparansi, Perusahaan telah mengadakan 2 (dua) kali Paparan Umum (Public Expose) selama tahun 2011, yaitu: 1. Pada tanggal 31 Januari 2011 WOM Finance menyelenggarakan Public Expose dan Due Diligence Meeting dalam rangka Penawaran Umum Obligasi V WOM Finance Tahun 2011. 2. Pada tanggal 23 Desember 2011 Perusahaan menyelenggarakan Public Expose Tahunan 2011.
As a public company that upholds the values of transparency, the Company conducted two times Public Expose in 2011, namely: 1. On January 31, 2011, WOM Finance held the Public Expose and Due Diligence Meeting for the Public Offering of Bonds V WOM Finance Year 2011.
Direktorat Risk Management
Risk Management Directorate
Tahun 2011 adalah tahun penuh perubahan dalam hal pengelolaan risiko (Risk Management), mulai dari perubahan yang sifatnya perbaikan fundamental seperti penggunaan indikator-indikator risiko yang lebih akurat dan dini, perubahan kebijakan-kebijakan terkait dengan pembiayaan baru, perubahan pada mekanisme kerja sampai dengan dirintisnya perubahan yang sifatnya lebih advance yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi terkini yang dapat diaplikasikan untuk menciptakan proses yang lebih cepat, lebih efisien sekaligus dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
The year 2011 was a year full of change in risk management, ranging from the fundamental changes - such as the use of more accurate and earlier risk indicators, or changes in policies concerning new financing, changes in working procedure - to the advanced change, such as starting the use of the latest information technology developments that can be applied to create faster and more efficient process, as well as to improve overall performance.
Adapun di bawah ini dapat dilihat beberapa contoh perbaikan fundamental dari masing-masing Divisi yang ada pada Direktorat Manajemen Risiko yang memiliki dampak signifikan atas terciptanya tren perbaikan pada berbagai indikator risiko WOM Finance mulai Semester 2 tahun 2011.
Listed below are several examples of fundamental improvement to each each Division in the Directorate of Risk Management, which has a significant impact in creating a trend of improvement in various risk indicators, which began in Semester 2 of 2011.
2. On December 23, 2011, the Company held 2011 Annual Public Expose.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
79
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
80
Divisi Risk Policy, MIS and Portfolio
Risk Policy, MIS and Portfolio Division
1. Implementasi Dealer Matrix Strategi (Pebruari 2011) Setelah proses cleansing database Dealer selesai dilakukan dan mulai digunakannya FID sebagai indikator utama pengukuran performa dini, proses mapping Dealer grading mulai dilakukan. Dengan adanya Dealer Matrix, dapat di identifikasi dealer yang memberikan volume besar dengan kualitas baik, maupun dealer dengan kualitas bagus namun volume masih kecil. Sehingga dengan demikian, masingmasing dealer dapat diberikan prioritas penanganan yang tepat sesuai dengan kategorinya. Hasil dari inisiatif ini mulai dirasakan kurang lebih dalam 3 (tiga) bulan semenjak diterapkan, dimana telah terjadi pergeseran yang cukup signifikan terhadap porsi penjualan, yang sebelumnya didominasi dari dealer dengan kategori buruk menjadi didominasi dari dealer dengan kategori baik.
1. The Implementation of Dealer Matrix Strategy (February 2011) Following the completion of Dealers database-cleansing process and the use of FID as main indicator of early performance measurements, the mapping process for Dealer grading begins. By using Dealer Matrix, the Company is able to identify which dealers provide a large volume of good quality business, and which provide good quality business but in small volume. And consequently, every dealer can get the proper handling priority according the category. The results of these initiatives began to be seen in about 3 (three) months since applied, as reflected in the significant shift in the share of sales, which previously was dominated by dealers of unfavourable category now was dominated by those of favourable one.
2. Validasi Penentuan Minimum Uang Muka per Cabang dan per Tipe Motor (Juni 2011) Tujuan Validasi Penentuan Minimum uang muka per Cabang dan per Tipe Motor adalah untuk memberikan ketentuan minimal uang muka yang berlaku di masing-masing cabang untuk setiap Tipe Motor yang dibiayai oleh WOM Finance sesuai kondisi performa terkini. Contoh penerapan dari kebijakan adalah diberlakukannya ketentuan minimum uang muka yang lebih tinggi untuk kategori tipe motor yang mempunyai risiko tinggi, dibandingkan dengan tipe motor yang mempunyai risiko lebih rendah. Dengan diberlakukannya hal tersebut, diharapkan dapat digunakan sebagai mekanisme seleksi dini terhadap aplikasi kredit yang masuk guna meningkatkan kualitas pembiayaan konsumen.
2. Validating the Determination of Minimum DP per Branch and per Motorcycle Type (June 2011) The objective of validating the determination of minimum DP per branch and per motorcycle type is to set the minimum percentage of Down Payment (DP) for each branch and each type of motorcycle to be financed by WOM Finance, in accordance with the latest performance.
3. Implementasi Red Area (Juli 2011) Red Area adalah area pembiayaan WOM Finance yang memiliki performa jauh lebih buruk dibandingkan dengan area lain pada umumnya. Hal ini dapat dikarenakan karakter masyarakat yang tinggal di area tersebut, adanya mediator/ channeling maupun indikasi kesalahan proses internal. Dengan adanya ketentuan Red Area, dapat diberlakukan standarisasi terhadap ketentuan pembiayaan konsumen yang tinggal di area tersebut, guna meningkatkan kualitas pembiayaan konsumen dan penerapan prinsip kehati-hatian dalam proses pembiayaan konsumen.
3. The Implementation of Red Area (July 2011) Red area is the area of finance of WOM Finance with performance much worse than other areas in general, due to the character of the people living in the vicinity, the presence of mediator/channeling, or indication of internal errors.
4. Enhanced Dealer Matrix Strategy yang terkait dengan underwriting benefit (Agustus 2011) Enhanced Dealer Matrix Strategy bertujuan untuk menentukan cut off Dealer grading yang lebih spesifik, dalam strategi persyaratan pembiayaan konsumen. Disamping itu, Dealer Matrix digunakan untuk memberikan ketentuan persyaratan dokumen berdasarkan kuadran Dealer guna
4. Enhanced Dealer Matrix Strategy related to Underwriting Benefit (August 2011) The objective of Enhanced Dealer Matrix Strategy is to determine a more specific cut off for dealer grading, as part of the consumer financing requirements strategy. In addition, Dealer Matrix is also used to set the documents requirement
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
An example of this policy is the implementation of higher down payment for higher risk motorcycle. The implementation of this policy also serves as an early selection mechanism for credit application in order to leverage the quality of consumer financing.
With this Red Area provision, the Company can apply standardized provision on consumers financing within those area, in order to leverage the quality of consumer financing and to implement prudent financing.
menunjang kinerja jajaran Marketing dan Credit untuk mencapai target penjualan yang telah ditentukan.
Setiap dealer grading akan diberikan underwriting benefit, yakni persyaratan dokumen kredit, sesuai performa masingmasing grading. Untuk dealer grading yang memiliki performa bagus, akan diberikan persyaratan dokumen kredit yang lebih sederhana, sementara dealer dengan performa lebih buruk, harus menyertakan dokumen kredit yang lengkap. Dengan mekanisme reward and punishment yang lebih spesifik tersebut, diharapkan semua Dealer akan berlomba untuk memperoleh grading yang lebih bagus dengan memperbaiki performanya.
based on the Dealer’s quadrant to support the performance of Marketing and Credit team in achieving their sales target.
Every Dealer grading will be provided with underwriting benefit, documents requirement for credit application, according to each grading performance. Dealers with favorable performance will be provided with simpler documents requirement, while those with less favorable performance will be provided with complete documents requirement. With such a specific reward and punishment, all Dealers are expected to compete for better grading by improving their performance.
5. Pembatasan Uang Muka Rendah (September 2011) Berdasarkan data histori, pembiayaan dengan uang muka rendah memiliki tingkat kemungkinan risiko lebih tinggi dibandingkan pembiayaan dengan uang muka tinggi, untuk itu perlu dilakukan pembatasan pembiayaan dengan uang muka rendah, sehingga kualitas pembiayaan konsumen dapat menjadi lebih baik.
5. Limiting Low Down Payment (DP) (September 2011) Based on the historical data, low down payment (DP) financing has higher risk than high down payment (DP). Therefore, low down payment (DP) financing should be limited to maintain a better quality of consumer financing.
6. Implementasi Credit Scoring (Oktober 2011) Credit Scoring adalah salah satu alat bantu pembuat keputusan sesuai hasil proses data histori dengan metode statistik tertentu. Tujuan penerapan Credit Scoring adalah sebagai standarisasi untuk Credit Analyst guna menentukan suatu aplikasi untuk dapat disetujui ataupun ditolak.
6. Implementation of Credit Scoring (October 2011) Credit Scoring is a tool for decision-making based on historical data, and using statistical method. The Credit Scoring goal is to create a standard for Credit Analyst to approve or to reject an application.
Disamping itu, Credit Scoring digunakan untuk memberikan prioritas penanganan aplikasi masuk, dimana aplikasi dengan kategori risiko rendah akan diproses lebih cepat dibandingkan dengan aplikasi dengan kategori risiko yang lebih tinggi.
In addition, Credit Scoring is also used to give priority on handling incoming applications, in which the low risk category applications will be processed shortly, compare to those of higher risks.
DIVISI CREDIT
CREDIT DIVISION
1. Perubahan Key Performance Indicator (Peb 2011) FID (First Installment Default) memonitor performa kualitas kredit dalam rentang tujuh bulan awal semenjak aplikasi kredit disetujui. Dengan mulai digunakannya FID sebagai indikator utama pengukuran performa dini, performa kualitas kredit dapat termonitor lebih komprehensif dibandingkan dengan indikator lain yang hanya memonitor kualitas dalam rentang satu bulan.
1. Changes Key Performance Indicator (February 2011) FID (First Installment Default) monitors the performance of loans in a span of seven months since the loan application is approved. By starting the use of FID as the primary indicator of early performance measurements, the performance of credit quality can be monitored more comprehensively than any other indicators that monitor in a range of only one month.
2. Implementasi Insentif Credit (Mei 2011) Insentif sangat berpengaruh terhadap driving behavior field officer untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan diberikannya insentif bagi Divisi Credit, diharapkan semangat Jajaran Credit yang ada di cabang, lebih terpacu untuk mencapai target KPI Divisi Credit.
2. Implementation of Loan Incentive (May 2011) Incentive plays a very influential in driving the behavior of field officers in achieving their target. By giving incentive to Credit Division, the Company encourages the Credit team in branch offices to achieve the KPI target of Credit Division.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
81
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
82
3. CA@Dealers (Agustus 2011) CA@Dealers adalah penugasan Credit Analyst untuk bekerja terdedikasi di dealer, sebagai salah satu bentuk benefit yang diberikan kepada dealer yang mempunyai kontribusi dan performa yang baik. Setelah dilakukan enhancement di Initiation System, seorang CA@Dealers dapat memberikan persetujuan kredit secara langsung, tanpa perlu berkoordinasi dengan jajaran Credit di Cabang, sehingga dapat lebih mempercepat waktu proses Inisiasi Credit dan meningkatkan standar pelayanan WOM Finance bagi dealer dan Pemohon Kredit, khususnya terhadap kecepatan penyampaian hasil anailsa kelayakan kredit.
3. CA@Dealers (August 2011) CA@Dealers is the assignment of a dedicated Credit Analyst to work in the Dealer, as one of the benefits for dealers who made a good contribution and performance. Following the enhancement in Initiation System, a CA@Dealers is allowed to provide loan approval directly without coordinating with the branch Credit Team, and therefore the loan initiation process can take place in shorter time, as well as increasing the WOM Finance service standard for Dealers and Loan Appliers, especially in submitting creditworthiness analysis result.
4. Perubahan Struktur Organisasi Divisi Credit di Cabang (Oktober 2011) Setelah dilakukan uji kompetensi dan proses seleksi bagi seluruh Jajaran Credit di Cabang, dilakukan perubahan Struktur Organisasi Divisi Credit, dengan melakukan perampingan satu jenjang jabatan di Divisi Kredit Cabang. Hal ini dilakukan agar alur kerja dalam proses Inisiasi Credit di Cabang dapat lebih efisien.
4. Change in the Organization Structure of Branch Credit Division (October 2011) After a competency test and selection process for the entire
5. Pelatihan Divisi Credit (sepanjang tahun 2011) Dengan tujuan melakukan standarisasi pengetahuan dan kemampuan di bidang Inisiasi Credit, pada tahun 2011 memberikan pelatihan yang berkesinambungan bagi jajaran Credit dan Marketing di Cabang. Jenis pelatihan yang diberikan meliputi Credit Management, Metode Analisa Kredit, Verifikasi Keabsahan Dokumen dan Know Your Customer untuk Credit Analyst.
5. Training for Credit Division (in 2011) With the objective of standardizing the knowledge and capability in the area of Credit Initiation, the Company held a continuous training program for branch’s Credit and Marketing team. The training program includes Credit Management, Credit Analysis Methods, Verification of Eligibility Documents, and Know Your Customer for Credit Analyst.
Divisi Collection
Collection Division
1. Perubahan Key Performance Indicator/KPI (Mei 2011) Dengan mulai digunakannya KPI sebagai Indicator untuk seluruh divisi, Key Performance Indicator (KPI) untuk Divisi Collection juga mengalami perubahan, dimana sebelumnya KPI lebih difokuskan pada Delinquency 30+ dan NBD saja, pada KPI baru di ubah menjadi Flow Rate, Balance Overdue dan FID. Dengan perubahan KPI ini diharapkan performa masing-masing individu dapat terukur secara lebih spesifik.
1. Changes in Key Performance Indicator/KPI (May 2011) With the start of use of KPI as indicator for the entire division, the Key Performance Indicator (KPI) for the Collection Division was changed. While the previous KPI is more focused on the Delinquency 30+ and NBD alone, the new KPI changed its focus to Flow Rate, Balance Overdue and FID. With the change of the KPI, it is expected that individual's performance can be measured more specifically.
2. Perubahan Skema Insentif Collection (Juni 2011) Dengan adanya perubahan KPI, maka skema insentif Divisi Collection perlu disesuaikan sesuai target KPI yang ingin dicapai perusahaan. Perbedaan mendasar antara skema insentif baru dibandingkan dengan skema insentif lama adalah diterapkannya target kinerja tim/group selain target kinerja individu/perorangan. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa prinsip dasar di Divisi Collection adalah hasil kinerja tim, akan percuma hasil individu bagus apabila hasil tim secara keseluruhannya kurang bagus.
2. Changes in the Incentive Scheme for Collection (June 2011) With the change of KPI, the Incentive Scheme for the Collection Division needs to be adjusted in accordance with the KPI targets. The basic difference between the previous and the new scheme is the implementation of team performance target, besides the individual performance target. Considering the basic principle that a good individual result is meaningless should the team as a whole failed to achieve a good score.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
line of credit at the branches, the Company changed the organization structure of the Division of Credit, downsizing one level in the Branch Division of Credit. It is done so that the workflow in the process of credit initiation in the Branch can be more efficient.
3. Perubahan Struktur Organisasi (Juli 2011) Guna mengoptimalkan proses penanganan akun tertunggak, baik yang sudah write off maupun yang belum, dilakukan perubahan struktur organisasi Divisi Collection, dimana organisasi Collection dibagi menjadi 3 (tiga) divisi yaitu : • Divisi Collection, menangani bucket 0 – 90 • Divisi Remedial, menangani bucket > 90 • Divisi Recovery, menangani bucket Write Off (WO)
3. Changes in the Organizational Structure (July 2011) In order to optimize the handling of delinquent accounts, whether they are or are not written-off, the Company changed the organizational structure of the Collection Division, dividing it into 3 (three) divisions, namely: • Collection Division, handling bucket of 0 – 90 • Remedial Division, handling bucket > 90 • Recovery Division, handling bucket Write Off (WO)
Dengan adanya pembagian Divisi ini, diharapkan setiap Divisi dapat lebih fokus terhadap tugasnya masing-masing, sehingga pada akhirnya dapat menekan tingkat kerugian kredit (NBD).
With this new division, each Division is expected to be more focused on their task, which in turn can reduce the level of credit losses (NBD).
4. New Collection System (Agustus 2011) Divisi Collection mengimplementasikan New Collection System (NCS) untuk menggantikan beberapa Collection System lama yang masih digunakan oleh Cabang. Sistem baru yang dipergunakan ini telah tersentralisasi, lebih terintegrasi, informatif dan lebih mudah digunakan dibandingkan dengan sistem sebelumnya. Implementasi sistem baru dilakukan secara bertahap, hingga Desember 2011 kurang lebih 80% Cabang secara Nasional sudah menggunakan NCS dan sisanya akan diimplementasikan paling lambat Maret 2012. Dengan diimplementasikannya sistem baru ini, diharapkan dapat lebih menunjang proses operasional di lapangan.
4. New Collection System (August 2011) The Collection Division implements a New Collection System (NCS) to replace the old Collection Systems used by the branches. The new system is centralized, more integrated, informative and user-friendly than previous one. The implementation of this new system is done in stages. As of December 2011, approximately 80% branches throughout Indonesia have been using NCS and the remainder will be no later than March 2012. The implementation of this new system is expected to further support the operational processes in the field.
5. Pelatihan Divisi Collection (Oktober 2011) Pelatihan Divisi Collection diberikan kepada Collection Supervisor dan Collection Head di Cabang secara nasional untuk meningkatkan dan menstandarisasi pengetahuan dan kemampuan, mengingat kemampuan seorang supervisor dalam mengarahkan dan mengontrol hasil kinerja tim dibawahnya sangat mempengaruhi keberhasilan tim Collection. Jenis pelatihan yang diberikan adalah mengenai Collection Management dan Leadership Skill. Dengan demikian diharapkan semua jajaran Collection mempunyai kesamaan visi dan misi untuk mencapai target yang telah ditetapkan Perusahaan.
5. Training for Collection Division (October 2011) The training program in the Collection Division is intended for Collection Supervisors and Collection Heads from the branch offices throughout Indonesia, aiming at improving and standardizing their knowledge and capability. It is deemed necessary since the capability of supervisor in leading and controlling the performance of his/her team is very influential for the success of collection team. The training program includes Collection Management and Leadership Skill. Now the collection team is expected to share sane vision and mission in achieving target.
Tentunya seluruh perbaikan yang telah dilakukan pada Direktorat Manajemen Risiko pada tahun 2011 ini diharapkan dapat menjadi pondasi yang kokoh untuk kemudian dilanjutkan dengan berbagai rencana perbaikan di tahun-tahun mendatang yang telah disusun tahap demi tahap secara berkelanjutan untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan risiko WOM Finance.
All of those improvements conducted in the Risk Management Directorate in 2011 will provide a solid foundation for the next improvement in the years to come, which should be carried out in stages and continuously in order to improve the quality of risk management WOM Finance.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
83
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Prospek Usaha Business Prospects
84
Prospek Usaha
Business Prospects
Di tengah goncangan ekonomi terutama di pasar keuangan global, kinerja makro ekonomi Indonesia relatif solid menguat dan hal ini terutama karena dukungan pasar domestik yang kuat serta struktur demografi Indonesia yang mendukung daya dukung pasar domestik.
In midst of world turbulence, especially in global financial markets, Indonesia recorded a relatively solid macroeconomic performance due to the strong support from domestic market and its demographic structure.
Optimis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2012 maka daya beli masyarakat juga akan mengalami peningkatan, walaupun masih ada ancaman dengan adanya rencana untuk menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik.
With an optimistic outlook on the Indonesian economic growth in 2012, the purchasing power is predicted to rise despite the Government’s plan to raise the oil and electricity price.
Usaha pembiayaan kendaraan bermotor merupakan bagian dari pembiayaan konsumen dan dengan komposisi demografi Indonesia saat ini, prospek pembiayaan konsumen termasuk didalamnya adalah pembiayaan kendaraan bermotor masih sangat menjanjikan. Daya beli masyarakat yang umumnya masih rendah (mampu membayar cicilan sebesar Rp 400.000 – 600.000 per bulan dibandingkan membayar secara tunai) relatif masih banyak. Fasilitas transportasi publik dan infrastruktur yang belum memadai juga menyebabkan sebagian orang memilih kendaraan bermotor sebagai alternatif pengganti fasilitas transportasi publik. Kendaraan bermotor juga menjadi pilihan utama antara lain karena faktor efisiensi waktu.
As part of consumer financing and taking Indonesia’s demographic composition into consideration, the prospect of motorcycle financing is still promising. Consumer with very modest purchasing power (affording an installment payment plan of Rp 400000-600000 per month, rather than pay cash) is relatively a lot. Inadequate public transport facilities and infrastructure forced people to choose motorcycle over public transportation. Time-efficiency is another reason why people prefer to have motorcycle.
Selain untuk kebutuhan transportasi, kendaraan bermotor juga digunakan sebagai sarana pendukung usaha, misalnya untuk berjualan maupun penarik ojek motor.
Beside for transportation use, the ownership of a motorcycle also for business support, such as for hawkers or for motorcycle taxi (ojek).
Melihat masih cukup besarnya prospek bisnis pembiayaan kendaraan bermotor di Indonesia, maka WOM Finance sebagai salah satu perusahaan pembiayaan konsumen di Indonesia fokus terhadap pembiayaan produk sepeda motor terutama sepeda motor merek Jepang.
Considering the still promising prospect of motorcycle financing in Indonesia, WOM Finance as one of Indonesian consumer financing company is focusing on motorcycle financing, primarily that of Japanese brand motorcycles.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Review pada saat krisis ekonomi di tahun 1997 – 1999 menunjukkan terjadinya penurunan daya beli masyarakat dan mengakibatkan penurunan penjualan untuk sepeda motor. Namun setelah tahun 2000, penjualan untuk industri sepeda motor di Indonesia berangsur pulih. Pada tahun 2009 penjualan sepeda motor di Indonesia tercatat sebesar 5.851.962 unit, pada tahun 2010 penjualan sepeda motor mengalami peningkatan sebesar 26% menjadi 7.372.989 unit. Pada akhir tahun 2011 ini, terdapat peningkatan penjualan sepeda motor dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 9% menjadi 8.012.540 unit.
A review on the economic crisis in 1997-1999 reveals the diminishing of purchasing power and sales of motorcycle. But since 2000, the motorcycle sales in Indonesia are gradually recovered. In 2009, the motorcycle sales reached 5,851,962 units, and in 2010 increased by 26% to 7,372,989 units. By the end of 2011, there was a 9% increase to 8,012,540 units.
Pembiayaan otomotif tahun 2011 terbilang paling tinggi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Prospek pasar untuk tahun 2012 diperkirakan akan mengalami peningkatan untuk industri sepeda motor yaitu sebesar 10-15%. Dengan mempertimbangkan potensi penjualan sepeda motor yang diprediksikan semakin meningkat di tahun mendatang, baik penjualan sepeda motor secara tunai ataupun kredit, maka semakin terbuka peluang bagi perusahaan multi-financing untuk dapat lebih meningkatkan pula kinerjanya dalam menjaring pelanggan yang potensial.
Automotive financing in 2011 reached the highest number in the last five years. The market prospect motorcycle industry in 2012 is expected to rise 10-15%, either by cash or credit. Taking this prediction into account, then the opportunity for multifinancing companies is still widely open, and so they can increase their performance in grabbing potential market.
Dengan masih terdapatnya pasar yang potensial untuk penjualan sepeda motor dan kondisi perekonomian yang mendukung, maka akan menunjang tingkat daya beli pelanggan untuk produk sepeda motor.
With the going trend of the potential market for motorcycle sales and economic conditions, it will support the purchasing power of consumers for motorcycle products.
Di Indonesia terdapat sedikitnya ratusan perusahaan pembiayaan untuk sepeda motor, baik perusahaan yang hanya melakukan pembiayaan sepeda motor maupun yang merupakan bagian dari usaha multi-financing. Meskipun demikian, tidak banyak perusahaan pembiayaan sepeda motor yang memiliki jaringan nasional.
There are at least hundreds of companies financing for motorcycles In Indonesia, either those who specializing in motorcycle financing or those who was part of a multifinancing business. However, not many motorcycle financing company has a nation wide network.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
85
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
86
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
WOM Finance melibatkan masyarakat dalam sejumlah kegiatan pengembangan masyarakat dan pengembangan kapasitas. Kegiatan tersebut dilakukan pada empat bidang berikut: perlindungan dan pelestarian lingkungan; pembangunan rohani dan pendidikan; pengembangan usaha kecil dan mikro; serta bantuan bencana alam. WOM Finance percaya bahwa dengan berkontribusi kepada masyarakat, WOM Finance dapat membantu membangun bangsa yang kuat. Selain kontribusi ekonomi melalui fasilitas pinjaman untuk kepemilikan sepeda motor dan pendapatan pajak, WOM Finance juga membuat kontribusi CSR.
WOM Finance engages the community in a number of development and capacity building activities. These activities occur in four areas: environmental care and preservation;religious and educational development; small and micro business development and natural disaster relief. WOM Finance believes that contributions to society will help build a stronger nation. In addition to its contribution to the economy through facilitating motorcycle ownership and in making tax contributions, WOM made a CSR.
1. Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan dilakukan melalui sejumlah program yang bertujuan mengurangi konsumsi energi dan menciptakan ruang publik yang bersih.
1. Environmental Care and Preservation is carried through a number of programs aimed at reducing energy consumption and creating clean public areas.
2.
Kontribusi Perusahaan dalam Pembangunan Rohani dan Pendidikan diwujudkan dalam bentuk bantuan perayaan keagamaan dan sumbangan untuk panti asuhan.
2. Religious and Educational Development takes the form of regular contributions to religious celebrations and distributing funds to orphanages.
3. WOM Finance rutin mengadakan kegiatan donor darah setiap tiga bulan sekali bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia.
3. In addition to participating in blood donor drives in association with the Indonesian Red Cross.
WOM Finance berupaya untuk mengintegrasikan kegiatan CSR-nya dengan kegiatan CSR induk perusahaan dan untuk mengembangkan joint program bersama untuk kepentingan negara secara keseluruhan.
WOM is looking to further integrate its CSR approach to its parent Company’s approach and to increase joint programs to the benefit of the country as a whole.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
87
88
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Kondisi lingkungan usaha di tahun 2011 menuntut Perusahaan untuk melakukan segala daya dan upaya untuk mempertahankan kualitas portofolio pembiayaan konsumen. The decisive situation in 2011 required the Company to take all efforts necessary to maintain the quality of its portfolio.
Tinjauan Keuangan Financial Report
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
89
Analisa & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
Total pendapatan Perusahaan pada tahun 2011 meningkat 11% atau sebesar Rp 161 miliar.
Dalam Jutaan Rupiah
2011
In Milion of Rupiah
Total Pendapatan
1,653,076
1,492,012
161,064
11%
Total Revenues
Total Beban
1,637,302
1,298,098
339,204
26%
Total Expenses
Laba Sebelum Pajak
15,774
193,914
(178,140)
-92%
Profit Before Tax
Beban Pajak
10,380
56,053
(45,673)
-81%
Tax Expences
5,394
137,861
(132,467)
-96%
Net Income
Laba Neto
90
∆
2010
LABA NETO
NET INCOME
Sebagai akibat dari agresifnya pembiayaan di tahun 2010 maka di tahun 2011 ini Perusahaan harus berjuang untuk mempertahankan kualitas portofolio yang sudah dibiayai, terutama untuk portofolio motor bekas.
Because of aggressive financing action in 2010 has placed the Company in decisive situation in 2011, requiring the Company to take all efforts necessary to maintain the quality of its portfolio, especially on used motorcycles.
Akibat kualitas portofolio yang kurang baik di tahun 2010, maka laba neto Perusahaan tergerus dari Rp 137,86 miliar di tahun 2010 menjadi hanya sebesar Rp 5,39 miliar di tahun 2011. Beban untuk pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai hampir dua kali lipat jika dibandingkan tahun 2010.
On account of unsatisfactory quality of the portfolio in 2010, the Company’s net income declined from Rp 137.86 billion in 2010 to only Rp 5.39 billion in 2011. The provision of allowance for impairment losses rose by almost two-fold when compared to the year 2010.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
161
Rp
miliar/billion
Total Pendapatan Total Revenues
The Company’s total revenues for 2011 increased by 11% or Rp 161 billion.
Belajar dari pengalaman selama tahun 2010, manajemen memutuskan untuk melakukan proses konsolidasi internal dan mengurangi jumlah pembiayaan, khususnya pembiayaan motor bekas di tahun 2011. Penurunan jumlah pembiayaan selama tahun 2011 ini juga mempengaruhi pendapatan dan beban yang dibukukan di 2011. Pendapatan administrasi mengalami penurunan akibat penurunan pembiayaan sedangkan biaya menjadi lebih tinggi akibat menurunnya produktivitas.
Having learned from the experience in 2010, the Management decided to go through a process of internal consolidation and to reduce the amount of financing, particularly the financing of used motorcycles in 2011. The decrease in financing in 2011 also affected the revenues and expenses recorded in 2011. The administrative revenues decreased due to decreased financing volume, while expenses increased due to decreased productivity.
Walaupun angka laba neto dan rasio NPL masih menunjukkan angka yang masih kurang memuaskan, akan tetapi seiring dengan penerapan strategi dan aksi yang telah dilakukan manajemen, indikator-indikator terus menunjukkan tren yang menggembirakan.
Although the net profit and the NPL ratio unveils unsatisfactory figures, but along with the implementation of strategies and management actions, the indicators continue to show encouraging trends.
Pendapatan
Revenue
Total pendapatan Perusahaan di tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 11% atau sebesar Rp 161 miliar dibandingkan dengan tahun 2010.
The Company’s total revenues for 2011 had increased by 11% or Rp 161 billion compared to 2010.
Sebagai perusahaan pembiayaan, maka pendapatan terbesar perusahaan didapatkan dari pendapatan pembiayaan konsumen dan selanjutnya didapatkan dari pendapatan administrasi seperti yang dapat dilihat di tabel di bawah ini:
As a financing company, the significant component of the revenues are contributed by consumer financing income and administration income, which could be seen in bellow table:
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
91
Analisa & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
Dalam Jutaan Rupiah
2011
2010
∆
744,947
554,323
190,624
34%
Consumer financing - net
20,865
8,749
12,116
138%
Interests
Administrasi
666,297
707,808
(41,511)
-6%
Administration
Lain-lain
220,967
221,132
(165)
0%
Others
1,653,076
1,492,012
161,064
11%
Pembiayaan konsumen - neto Bunga
92
In Milion of Rupiah
Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing
Berbeda dengan kondisi di tahun 2010, dimana lebih banyak pembiayaan yang disalurkan melalui pembiayaan bersama (without recourse) dengan PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. (BII), di tahun 2011 dengan penerbitan obligasi V WOMF di awal tahun 2011 sebesar Rp 1,4 triliun, Perusahaan lebih banyak menggunakan dana sendiri yang bersumber dari penerbitan obligasi tersebut untuk pembiayaan motor konsumen. Menurunnya pembiayaan bersama (tanpa jaminan) dengan BII di tahun 2011 ini menyebabkan hak bank sehubungan dengan transaksi pembiayaan bersama tersebut juga lebih rendah sebesar Rp 92,1 miliar atau 9,35% jika dibandingkan dengan hak bank di tahun 2010.
In contrast to conditions in 2010, where more funding is channeled through consumer joint financing agreements (without recourse) with PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. (BII), now with the issuance of Bonds V WOM Finance Year 2011 of Rp 1.4 trillion, the Company primarily used its own fund from that bonds issuance to finance consumer loans motorcycle. With the decrease of consumer joint financing agreements (without recourse) with BII, the Bank’s rights on such income relating to the joint financing also decreased by Rp 92.1 bilion or 9.35% compare to 2010.
Faktor lain yang ikut menyumbang kenaikan pendapatan pembiayaan konsumen-neto selama tahun 2011 adalah tingginya jumlah pembiayaan yang dibukukan di tahun 2010 yang mana pendapatannya sudah dibukukan secara penuh selama satu tahun pada tahun 2011 serta kontribusi pendapatan dari pembiayaan baru di tahun 2011 yang memiliki kualitas yang terbaik jika dibandingkan dengan pembiayaan di tahun-tahun sebelumnya.
Another factor that contributed to the increase in consumer financing income-net in 2011 is the amount of consumer financing booked in 2010, the income of which has been booked for one full year, and the contribution from new consumer financing income in 2011 which has the best quality when compare to the previous
Bunga
Interest
Sebelum dipergunakan untuk pemberian pembiayaan konsumen, Perusahaan menempatkan dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi pada produk deposito yang memberikan bunga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan rekening giro. Selain itu, dipergunakan pelunasan pokok Obligasi IV Seri B dan C di bulan Mei dan November 2011 masing-masing sebesar Rp 185 miliar dan Rp 590 miliar, Perusahaan juga secara bertahap membentuk dana cadangan yang juga ditempatkan sebagai deposito. Hal inilah yang menyebabkan pendapatan bunga meningkat signifikan yaitu sebesar 138% atau sebesar Rp 12 miliar di tahun 2011.
Prior to using it for consumer financing, the Company put the proceeds of the bonds in deposit account that provide higher interest compare to current account. In addition, for the principal repayment of the Bonds IV Series B, and Series C in May and November 2011 amounted to Rp 185 billion and Rp 590 billion, the Company also gradually establishes a reserve fund, which also placed in deposit account. This has led to a significant increase in interest income to Rp 12 billion, or increased by 138% in the year 2011.
Administrasi
Administration
Pendapatan administrasi merupakan pendapatan yang diterima oleh Perusahaan dan dikenakan ke konsumen sehubungan dengan biaya operasional yang dikeluarkan oleh Perusahaan untuk setiap perjanjian pembiayaan konsumen. Dibandingkan dengan pendapatan administrasi di tahun 2010, terjadi penurunan pendapatan administrasi sebesar Rp 41,5 miliar di tahun 2011 dan penurunan ini seiring dengan menurunnya pembiayaan yang dibukukan di tahun 2011.
Administration income is the income earned by the Company and is charged to the consumer for the operational costs incurred by the Company to any financing agreement. Compare to 2010, the Administration Income in 2011 decreased by Rp 41.5 billion due to decrease in the amount of financing recorded in 2011.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Lain-lain
Other
Pendapatan lain-lain terdiri dari antara lain pendapatan denda, penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan, pendapatan klaim asuransi serta pendapatan lainnya. Pendapatan lain-lain yang dibukukan di tahun 2011 relatif stabil. Walaupun terjadi kenaikan pada pos pendapatan denda dan pendapatan lainnya akan tetapi kenaikan ini dikompensasikan dengan penurunan penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan serta penurunan pendapatan klaim asuransi.
Other incomes consist of penalty income, collection of receivables previously written off, insurance claim income, and other incomes. Other incomes recorded in 2011 were relatively stable. The increase in penalty income and other incomes were offset by the decrease in collection of receivables previously written off and insurance claims income.
Dalam Jutaan Rupiah
2011
2010
∆
Umum dan Administrasi
434,867
451,329
(16,462)
-4%
General & Administrative
Gaji dan Tunjangan karyawan
487,408
401,341
86,067
21%
Salaries & Employee’s benefits
Pendanaan
484,579
308,795
175,784
57%
Financing costs
Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai
170,080
91,167
78,913
87%
Provision for impairment losses
Penyusutan
38,940
30,782
8,158
27%
Depreciation
Lain-lain
21,428
14,684
6,744
46%
Others
1,637,302
1,298,098
339,204
26%
In Milion of Rupiah
Beban
Expenses
Total beban Perusahaan di tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 26% atau sebesar Rp 339,2 miliar dibandingkan dengan tahun 2010.
Total expenses in year 2011 increased by 26% or Rp 339.2 billion compared to year 2010.
Umum dan administrasi
General and Administrative Expenses
Dibandingkan dengan tahun 2010, biaya umum dan administrasi pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 4% atau sebesar Rp 16,5 miliar. Penurunan biaya umum dan administrasi ini terutama disebabkan karena: - Penurunan biaya premi asuransi atas unit yang dibiayai selama tahun 2011 - Penurunan biaya promosi penjualan Penurunan biaya premi asuransi dan biaya promosi penjualan sejalan dengan penurunan jumlah pembiayaan selama tahun 2011. Selain itu mulai tahun 2011 Perusahaan melakukan amortisasi atas pembelian barang-barang yang ditujukan untuk berbagai program promosi selama masa pembiayaan konsumen. - Penurunan biaya premi asuransi dan biaya promosi penjualan sebagian besar terkompensasi dengan meningkatnya kerugian atas agunan yang ditarik. Selama tahun 2011, Perusahaan mencatat kerugian dari agunan yang ditarik sebesar Rp 120 miliar, meningkat sebesar Rp 48 miliar jika dibandingkan periode 2010. Peningkatan kerugian dari agunan yang ditarik ini tercermin dari meningkatnya rasio kredit bermasalah WOM Finance di tahun 2011 yaitu sebesar 1,29% dibandingkan dengan tahun 2010, dimana di tahun 2010 Perusahaan berhasil menekan jumlah kredit bermasalahnya ke level yang cukup rendah yaitu sebesar 1%.
Compared to 2010, the general and administrative expenses in 2011 decreased by 4% or amounted to Rp 16.5 billion. The decrese in general and administrative expenses was mostly attributed to: - The decline in insurance premium expenses on funded units in 2011. - The decline in sales promotion expenses. The decline in insurance premium and sales promotion expenses is in line with the decline in new financing bookings in 2011. In addition, the Company started the amortization on the purchased promotional goods during the consumer financing periods. - The decline in insurance premium and sales promotion expenses were mostly offset by the increased loss from repossessed collateral. In 2011, the Company recorded loss from repossessed collateral amounted to Rp 120 billion, increased by Rp 48 billion compare to 2010. The increase of loss from repossessed collateral is reflected from the increase of non-performing loans ratio in 2011, which was 1.29%, in 2010 the Company was able to control nonperforming loans ratio to a relatively low level of 1%.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
93
Analisa & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
94
Gaji dan Tunjangan Karyawan
Salaries and Employees’ Benefits
Total biaya gaji dan tunjangan karyawan di tahun 2011 mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp 86 miliar atau 21% jika dibandingkan periode 2010. Kenaikan biaya gaji dan tunjangan karyawan ini disebabkan karena tingginya jumlah karyawan baik karyawan tetap, kontrak maupun outsource sedangkan jumlah pembiayaan baru yang dibukukan mengalami kenaikan.
Total salaries and employees’ benefits in 2011 significantly increased by Rp 86 billion or by 21% compared to 2010. The increase of salaries and employees’ benefits was due to large number of employees, permanent and non-permanent, contract and outsource, while the new financing bookings was increased.
Seiring dengan meningkatnya jumlah kredit bermasalah di tahun 2011, Perusahaan dengan arahan dari pemegang saham mayoritas, menunda rencana untuk melakukan ekspansi dan sebaliknya justru mengurangi volume penjualan terutama untuk motor bekas. Oleh karena itu sebagai konsekuensinya, dengan infrastruktur yang telah tersedia maka Perusahaan menanggung biaya yang lebih tinggi. Selain itu, untuk menangani tingginya jumlah kredit yang bermasalah selama tahun 2011, Perusahaan harus mengerahkan kolektor lebih banyak lagi dan sebagai akibatnya juga harus menanggung biaya yang cukup besar. Akan tetapi usaha tersebut sudah terlihat hasilnya, dimana rasio kredit bermasalah juga berangsur-angsur mengalami penurunan dan hampir mendekati angka yang sama seperti di tahun 2010.
Regarding the increase of NPL in 2011, under the direction from majority shareholders, the Company suspended its expansion plan and went for the plan to lower the sales volume of used motorcycle. As the consequence, with the existing infrastructure, the Company has to sustain higher expenses. In addition, to overcome the high NPL ratio in 2011, the Company has to deployed a greater number of debt collectors and consequently sustained greater expenses. But such efforts paid off as the NPL ratio gradually decreased to the same figure in 2010.
Pendanaan
Funding
Biaya pendanaan merupakan biaya atas pendanaan sendiri piutang pembiayaan konsumen. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian pendapatan pembiayaan konsumen, di tahun 2011 ini Perusahaan lebih banyak menggunakan dana sendiri yang berasal dari penerbitan Obligasi V WOM Finance untuk pembiayaan konsumen dan hal ini terrefleksi dengan meningkatnya beban pendanaan Perusahaan.
Financing cost is the difference between the cost of financing the purchase of an asset and the assets cash yield. As described in the section of consumer financing, source of fund for consumer fincaning in 2011 mostly came from the proceeds of the Bonds V WOM Finance and it was reflected in the increase of financing cost.
Namun demikian, secara total tetap terjadi peningkatan atas pendapatan bunga bersih yaitu sebesar 6%.
However, there was still a 6% increase in the total net interest income.
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
The Provision of Allowance for Impairment Losses
Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai meningkat hampir dua kali lipat atau sebesar Rp 78,9 miliar di tahun 2011. Kenaikan beban atas pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai ini terjadi karena meningkatnya jumlah kredit bermasalah di 2011 sehingga harus dihapusbukukan atau dicadangkan potensi kerugiannya berdasarkan PSAK 50 mengenai “Instrumen Keuangan: Penyajian” dan PSAK 55 mengenai “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
The provision of allowance for impairment loss increased by almost two-fold or Rp 78.9 billion in 2011. The increase of expenses was incurred from the increase of NPL in 2011 and therefore need to be written off or set as appropriate loss reserve based on PSAK 50 concerning “Financial Instrument: Presentation” and PSAK 55 concerning “Financial Instrument: Recognition and Measurement”.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Penyusutan
Depreciation
Biaya penyusutan mengalami peningkatan sebesar 27% atau sebesar Rp 8 miliar selama tahun 2011 dan peningkatan ini disebabkan karena tingginya tambahan aset tetap yang diinvestasikan perusahaan di tahun 2010 sehubungan dengan peremajaan komputer dan rencana ekspansi jaringan kantor cabang.
The Depreciation Charge increased by 27% or Rp 8 billion in 2011 due to the high additional fixed assets invested by the Company in 2010 in connection with the computer rejuvenation and branch office expansion plans.
2011 Kas dan Setara Kas
2010
∆
308,526
134,039
174,487
130%
Cash and Cash Equivalents
3,261,083
3,162,620
98,463
3%
Consumer Financing Receivables - Net
93,095
94,950
-1,855
-2%
Fixed Assets - Net
243,822
207,092
36,730
18%
Other Assets
3,906,526
3,598,701
307,825
9%
Total Assets
851,450
648,996
202,454
31%
Bank Loans
1,396,547
774,030
622,517
80%
Bonds payable - Net
Medium Term Notes - Neto
199,933
348,525
-148,592
-43%
Medium Term Notes - Net
Liabilitas Pajak Tangguhan Neto
69.032
58,653
10,379
18%
Deferred Tax LIabilities - Net
Utang Derivatif
-
1,747
-1,747
-100%
Derivatives Payable
Utang Lain-lain
952,910
1,307,490
-354,580
-27%
Otherr Payables
Total Liabilitas
3,469,872
3,139,441
330,431
11%
Total Liabilities
Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto Aset Tetap - Neto Aset Lain-lain Total Aset
Utang Bank Utang Obligasi - Neto
Total Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
436,654
459,260
-22,606
-5%
Total Equity
3.906.526
3.598.701
307,825
9%
Total Liabilities and Equity
Aset
Assets
Total aset per tanggal 31 Desember 2011 mencapai Rp 3,9 triliun, naik sebesar 9% atau sebesar Rp 307,8 miliar dibandingkan total aset per tanggal 31 Desember 2010. Kenaikan total aset ini antara lain disebabkan karena: - Kenaikan kas dan setara kas sebesar Rp 174 miliar yang disebabkan karena terbatasnya aktivitas perbankan yang dapat dilakukan menjelang akhir tahun sehingga aktivitas pembayaran ke dealer sehubungan dengan pembiayaan tidak dapat dilakukan secara maksimal. Selain itu Perusahaan juga sedang menghimpun dana untuk mempersiapkan pelunasan Medium Term Notes yang jatuh tempo di bulan Pebruari 2012 sebesar Rp 200 miliar. - Kenaikan piutang pembiayaan konsumen – neto sebesar Rp 98 miliar. Piutang pembiayaan konsumen neto merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai bank-bank sehubungan dengan transaksi kerja sama pembiayaan bersama, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai. Dengan memanfaatkan sumber pendanaan yang ada, membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 7 triliun di tahun 2011 ini.
Total assets as of 31 December 2011 amounted to Rp 3.9 trillion, a 9% increase or Rp 307.8 billion compare to 31 December 2010. The increase in total assets among others attributed to: -
Increase of cash and cash equivalent amounted to Rp 174 billion, due to the limited activities towards the end of the year, which also limited the activities of payment, in relation with financing, made to dealers. In addition, at the time the Company was also striving to provide source of funds for repayment of Medium Term Notes, which will due in February 2012, amounted to Rp 200 billion.
-
Increase of consumer financing receivables-net amounted to Rp 98 billion. Consumer financing receivables-net are the amounts financed by banks relating to the cooperation transactions in the form of joint financing, unearned consumer financing income and allowance for impairment losses. Using the existing source of funds, new consumer financing bookings was amounted to Rp 7 trillion in 2011.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
95
Analisa & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
-
96
Kenaikan aset lain-lain sebesar Rp 36,7 miliar yang terutama disebabkan oleh kenaikan biaya dibayar dimuka sebesar Rp 52 miliar yang dikompensasikan dengan penurunan pos taksiran tagihan pajak sebesar Rp 24,4 miliar sehubungan dengan telah disetujuinya permohonan banding Perusahaan atas SKPKB PPN No. 00005/207/07/091/09
-
Increase of other assets amounted to Rp 36.7 billion, mostly due to increase of prepaid expenses amounted to Rp 52 billion, which was offset by decrease of Estimated Claims for Tax Refund amounted to Rp 24,5 billion, following the approval of the Company’s appeal to the tax court, on the SKPKB PPN No. 00005/207/07/091/09
LIABILITAS
LIABILITIES
Total liabilitas per tanggal 31 Desember 2011 mencapai Rp 3,5 triliun, naik sebesar 11% atau sebesar Rp 330,4 miliar dibandingkan total liabilitas per tanggal 31 Desember 2010. Kenaikan total liabilitas ini antara lain disebabkan karena:
Total liabilities as of December 31, 2011 reached Rp 3.5 trillion, an increase of 11% or Rp 330.4 billion compared to total liabilities as of December 31, 2010. The increase in total liabilities was due to:
Utang Bank
Bank Loans
Utang bank mengalami kenaikan sebesar 31% atau sebesar Rp 202 miliar. Selama tahun 2011, Perusahaan telah berhasil melunasi pembayaran utang dari Deutsche Investitions – Und Entwicklungsgesellschaft MBH, Jerman (DEG), International Finance Corporation dan PT Bank Pan Indonesia, Tbk. serta membayar kewajiban untuk pembayaran bunga maupun pokok dari beberapa bank lainnya. Selain itu, untuk mendanai pembiayaan konsumen, Perusahaan juga menandatangani beberapa Perjanjian Kerja sama dengan beberapa Bank dan melakukan beberapa kali pencairan, diantaranya adalah Standard Chartered Bank, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, PT Bank Pan Indonesia, Tbk. dan PT Bank Central Asia, Tbk.
Bank Loans increased by 31% or Rp 202 billion. During the year 2011, the Company managed to pay off debt from Deutsche Investitions - Und Entwicklungsgesellschaft MBH, Germany (DEG), International Finance Corporation and PT Bank Pan Indonesia, Tbk. and the obligation to pay interest and principal payments from other banks. In addition, for the consumerfinancing fund, the Company entered into Cooperation Agreement with Standard Chartered Bank, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, PT Bank Pan Indonesia, Tbk. and PT Bank Central Asia, Tbk. and made several disbursements, including.
Utang Obligasi
Bonds Payable
Dibandingkan posisi 31 Desember 2010, saldo utang obligasi mengalami kenaikan sebesar Rp 622,5 miliar sehingga menyebabkan saldo utang obligasi pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 1,4 triliun. Saldo sebesar Rp 1,4 triliun ini merupakan saldo obligasi V WOM Finance tahun 2011 yang diterbitkan di awal tahun 2011 sedangkan Perusahaan sudah membayar pokok Obligasi IV WOM Finance Tahun 2007 seri B dan C masing-masing sebesar Rp 185 miliar dan Rp 590 miliar sesuai dengan tanggal jatuh temponya yaitu di bulan Mei dan November 2011.
Compared to the position of December 31, 2010, the balance of the bonds payable increased by Rp 622.5 billion causing the balance of the bonds payable on December 31, 2011 amounted to Rp 1.4 trillion. The Rp 1.4 trillion balance was the balance of Bonds V WOM Finance Year 2011, which was issued in the beginning of 2011. The Company has made the principal payments for Bonds IV WOM Finance year 2007, series B and C, amounting to Rp 185 billion and Rp 590 billion respectively, according to the maturity date tempo that is in May and November 2011.
Medium Term Notes
Medium Term Notes
Medium Term Notes mengalami penurunan sebesar Rp 148,5 miliar sehubungan dengan pelunasan MTN II sebesar Rp 150 miliar di bulan September 2011.
Medium Term Notes decreased by Rp 148.5 billion due to the repayment of MTN II amounted to Rp 150 billion in September 2011.
Liabilitas Pajak Tangguhan
Deferred Tax liabilities
Liabilitas pajak tangguhan mengalami kenaikan sebesar Rp 10 miliar dan kenaikan ini terutama disebabkan oleh penggunaan rugi fiskal dari laba pajak tahun 2011.
Deferred tax liabilities increased by Rp 10 billion, mainly due to the use of tax loss from tax income in 2011.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Utang Derivatif
Derivative Payable
Sehubungan dengan telah dilunasinya utang yang diperoleh dari DEG di bulan Juli 2011, maka perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing dengan Bank DBS juga berakhir di periode yang sama. Oleh karena itu, tidak ada lagi utang piutang derivative yang harus dicatat oleh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011.
Following the redemption of debt acquired from DEG in July 2011, the cross currency swap transactions agreement with DBS Bank was also ended in the same period. Therefore, no derivative payable reported by the Company on December 31, 2011.
Utang Lain-lain
Other Payables
Utang lain-lain mengalami penurunan yang cukup signifikan pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2010, yaitu sebesar Rp 354,6 miliar. Penurunan utang lain-lain ini terutama disebabkan oleh penurunan utang atas transaksi pembiayaan bersama dengan bank yaitu sebesar Rp 352 miliar, dimana perusahaan menggunakan sumber pendanaan lainnya di tahun 2011 yaitu antara lain dengan menggunakan sumber pendanaan dari penerbitan obligasi, hutang bank maupun pembiayaan bersama dengan PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Other payables decreased significantly on December 31, 2011 compared to the position on December 31, 2010, amounting to Rp 354.6 billion. Decrease in other payables mainly due to decrease in other payables payables on joint financing to other bank, amounted to Rp 352 billion, since the Company used other funding sources in 2011, among others the proceeds of bonds, bank loan and joint financing with PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Ekuitas
EQUITY
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 11 Mei 2011, maka telah disetujui untuk membagikan deviden tunai kepada para pemegang saham atas hasil kinerja Perusahaan tahun buku 2010. Jumlah dividen tunai yang disetujui untuk dibayarkan adalah sebesar Rp 28 miliar (Rp 14 per lembar saham) dan jumlah tersebut dibagikan pada tanggal 28 Juni 2011.
The resolution of the Annual General Meeting of Shareholders on May 11, 2011, approved to distribute cash dividends to shareholders from the Company’s performance in the fiscal year 2010, amounted to Rp 28 billion (Rp 14 per share) and was distributed on June 28, 2011.
Dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2010, maka terjadi penurunan atas saldo ekuitas Perusahaan sebesar Rp 22,6 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya pembagian dividen tunai tersebut di atas yang terkompensasi dengan adanya tambahan laba neto dari tahun buku 2011 sebesar Rp 5,4 miliar.
Compared with the position on December 31, 2010, the decline in the Company’s equity balance amounted to Rp 22.6 billion. The decline was primarily due to distribution of cash dividends mentioned above awhich was offset by additional net profit of the fiscal year 2011 amounting to Rp 5.4 billion.
Imbal Hasil Aset dan Imbal Hasil Ekuitas (ROA dan ROE)
Return on Assets and Return on Equity (ROA and ROE)
Terkait dengan menurunnya laba neto perusahaan di tahun 2011 sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka rasio imbal hasil aset dan imbal hasil ekuitas Perusahaan di tahun 2011 ini juga mengalami penurunan sehingga hanya mencapai rasio masingmasing sebesar 0,13% dan 1,23%.
Due to the decrease in net income in 2011 as mentioned above, Return on Assets and Return on Equity in the year 2011 ialso decreased to 0.13% and 1.23% respectively.
Rasio Utang terhadap Ekuitas
Debt to Equity Ratio
Di tahun 2011, terjadi peningkatan rasio utang terhadap ekuitas dari 4,95 kali di tahun 2010 menjadi 5,78 di tahun 2011. Kenaikan rasio utang terhadap ekuitas ini disebabkan karena meningkatnya saldo utang Perusahaan untuk pendanaan pembiayaan konsumen serta menurunnya ekuitas Perusahaan akibat pembagian dividen tunai dan menurunnya laba Perusahaan di tahun 2011. Akan tetapi rasio utang terhadap ekuitas Perusahaan masih jauh dari rasio maksimal yang diwajibkan yaitu sebesar 10 kali.
In 2011, the Debt to Equity Ratio increased from 4.95 in 2010 to 5.78 in 2011. The increase was due to increased balance of payables to finance consumer financing and due to the decrease of equity from divident distribution and decesrease of income in 2011. However, the Debt to Equity Ratio still far below the required ratio, namely 10 times.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
97
Analisa & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
98
Rasio Kredit Bermasalah (NPL)
Non Performing Loan (NPL)
Per posisi tanggal 31 Desember 2011, rasio kredit bermasalah (NPL) bruto sudah berhasil ditekan sehingga mencapai 2,72%, lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2010 yaitu sebesar 3,01%. Penurunan ini menunjukkan berhasilnya strategi dan aksi yang dilakukan oleh manajemen Perusahaan untuk memperbaiki kualitas portofolio piutang pembiayaan konsumen yang dikelola Perusahaan. Dengan tetap konsisten melakukan perbaikan dan efisiensi, Perusahaan yakin bahwa rasio NPL dapat ditekan lagi sehingga dapat mendekati atau lebih rendah dari rasio industri. Di bawah ini adalah tren rasio kredit bermasalah selama tahun 2011.
As of December 31, 2011, the Non Performing Loan (NPL)-gross was 2.72%, a decrease compare to the position on December 31, 2010, which was 3.01%. The decrease indicates the success of strategies and actions undertaken by the Management in improving the Company’s quality of consumer financing portfolio. Through a consistent improvement and efficiency, the Company believes that the NPL ratio could be further reduce close to or lower than the industry ratio. Below is the trend of NPL during the year 2011.
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sep
Okt
Nov
Des
NPL gross (90+dpd)
3.16%
3.26%
3.28%
3.27%
3.20%
3.20%
3.11%
3.06%
3.04%
3.00%
2.82%
2.72%
NPL net (90+dpd)
1.18%
1.19%
1.16%
0.97%
0.82%
0.82%
1.09%
1.22%
1.26%
1.26%
1.28%
1.29%
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Summary of Accounting Policies
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Bapepam-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut di bawah ini, beberapa standar akuntasi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
The financial statements have been prepared in accordance with Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Bapepam-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011.
Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” (diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011).
The financial statements of the Company for the year ended December 31, 2011 have been prepared in accordance with the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” (adopted on January 1, 2011).
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan pada laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company has adopted PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, which superseded PSAK No. 2 with the same title. The implementation of PSAK No. 2 (Revised 2009) does not have significant impact on the financial statements.
Penjabaran mengenai kebijakan akuntansi Perusahaan secara lebih detail dapat dilihat pada Catatan atas Laporan Keuangan Perusahaan No. 2.
A full description of the accounting policies adopted by the Company can be found in Notes to the Financial Statements No. 2.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 “Akuntansi untuk Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Dampak penerapan awal standar tersebut dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan No. 34.
Effective since January 1, 2010, the Company adopted new accounting standards PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosure”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” as replacement to PSAK No. 50 “Accounting for Investments in Certain Securities” and PSAK No. 55 “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. The revised PSAK is adopted prospectively. The impact of financial accounting standards is explained in Notes to the Financial Statements No. 34.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
REVISI STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS WHICH WERE ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Daftar standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2011 dapat dilihat pada Catatan atas Laporan Keuangan No. 35.
List of the revised Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) which were issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) and are relevant to the Company, and not yet effective up to the date of completion of this 2011 financial statements can be found in Notes to the Financial Statements No. 35.
Kemampuan Membayar Utang
Capacity for Debt Servicing
Sebagai perusahaan pembiayaan, Perusahaan selalu memperhatikan faktor pendanaan serta likuiditas Perusahaan. Untuk menjalankan kegiatan operasional sehari-hari, Perusahaan selalu mengupayakan cadangan likuiditas yang optimal dan mengelola perputaran uang secara sentralisasi.
As a finance company, the Company always observes the funding and liquidity of the Company. For day-to-day operations, the Company always maintains an optimal liquidity reserves and managing centralized velocity of money is centralization.
Di tahun 2011, Perusahaan telah berhasil melunasi Obligasi IV WOM Finance tahun 2007 seri B dan C masing-masing sebesar Rp 185 miliar dan Rp 590 miliar di bulan Mei dan November 2011 sehingga total Obligasi IV yang sudah dilunasi adalah sebesar Rp 775 miliar. Selain itu Perusahaan juga berhasil melunasi MTN II pada bulan September 2011 sebesar Rp 150 miliar.
In 2011, the Company has paid the Bonds IV WOM Finance Year 2007 series B and C, amounted to Rp 185 billion and Rp 590 billion respectively in May and November 2011, adding up to a total of Rp 775 billion. In addition, the Company has also paid MTN II in September 2011 amounted to Rp 150 billion.
Peringkat Perusahaan berdasarkan hasil pemeringkat yang dilakukan oleh PT Fitch Ratings Indonesia adalah AA(idn), memberikan kepastian akan kemampuan Perusahaan untuk membayar utang.
PT Fitch Ratings Indonesia has granted the Company a AA(idn), an assurance to the company’s ability to pay off its incurred debt.
Dukungan yang kuat untuk pendanaan kepada Perusahaan juga ditunjukkan oleh PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. (BII) sebagai pemegang saham mayoritas perusahaan juga terbukti dengan penyediaan fasilitas pembiayaan bersama dengan nilai maksimum sebesar Rp 8 triliun selain dari dilakukannya peningkatan persentase kepemilikan saham dari sebesar 50,03% menjadi 62% di bulan Juli 2011.
As the majority shareholder, PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. (BII) provides the Company with a strong funding support through the provision of financing facilities with a maximum value of Rp 8 trillion, in addition to upgrading its ownership of shares from 50.03% to 62% in July 2011.
Pengeluaran Barang Modal
Capital Expenditure
Selama tahun 2011, Perusahaan telah mengeluarkan dana sejumlah Rp 41,2 miliar untuk barang modal (aset tetap) dimana investasi yang paling banyak dikeluarkan adalah untuk kendaraan, peralatan kantor serta pemasangan sistem computer. Jumlah pengeluaran barang modal selama tahun 2011 ini sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2010 dimana dana yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 58,15 miliar. Tingginya pengeluaran barang modal di tahun 2010 disebabkan oleh peremajaan komputer dan juga kantor cabang yang dilakukan oleh Perusahaan serta ekspansi jaringan usaha.
In 2011, the Company’s capital expenditure was amounted to Rp 41.2 billion (fixed asset), mostly for the procurement of vehicles, office equipment and computer installation. The 2011 capital expenditure was a decrease from 2010, which amounted to Rp 58.15 billion. The 2010 high capital expenditure was due to the rejuvenation of computers and branch offices, as well as business network expansion.
Ikatan Material atas Investasi Barang Modal
Pledging for the Investment of Capital Goods
Tidak terdapat ikatan material atas investasi barang modal yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan yang perlu diungkapkan Perusahaan pada tahun 2011.
There is no pledging for the investment of Capital Goods that occurred after the date of the accountant’s report that need to be disclosed by the Company in 2011.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
99
Analisa & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
Transaksi Lindung Nilai
Hedging Activity
Sebagaimana dijelaskan pada bagian Utang Derivatif, sehubungan dengan telah dilunasinya utang yang diperoleh dari DEG di bulan Juli 2011, maka perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing dengan Bank DBS juga berakhir di periode yang sama. Tidak ada lagi perjanjian atau transaksi lindung nilai setelah berakhirnya perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing tersebut.
As explained in Derivative Debt section, regarding the paid up debt from DEG in July 2011, then cross currency swap transactions agreement with DBS Bank also ended in the same period. There is no agreement or hedging activity after the termination of the cross currency swap transactions agreement.
Kewajiban Komitmen dan Kontinjensi
Liabilities, Commitments and Contingencies
Perusahaan tidak memiliki kewajiban komitmen dan kontinjensi yang signifikan yang perlu diungkapkan.
The Company has no significant liabilities, commitments and contigencies to be disclosed.
Informasi Material, antara lain menyangkut investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi, restrukturisasi hutang/modal
Material information, among others concerning investment, expansion, divestment, acquisition, debt/capital restructuring
Pada tahun 2011 tidak ada transaksi material terhadap investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi, restrukturisasi hutang/modal.
In 2011, there is no material transaction on investment, expansion, divestment, acquisition, debt/capital restructuring.
Diskusi dan analisis Informasi Keuangan yang dilaporkan menyangkut kejadian luar biasa dan langka
Discussion and analysis of financial information that was reported concerning extraordinary and rare events
Pada tahun 2011 tidak ada Informasi Keuangan Material yang menyangkut kejadian luar biasa dan langka.
In 2011, there is no material financial information that concerning extraordinary and rare events.
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Information on material transactions with conflict of interest and/or transactions with related parties
Pada tahun 2011 tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Perusahaan bagian Catatan atas Laporan Keuangan No 28.
In 2011, there is no material transaction with conflict of interest. All transactions with related parties have been disclosed in Financial Statements, in Notes to the Financial Statements No. 28.
Informasi Segmen Usaha
Segment Information
Informasi mengenai segmen usaha telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Perusahaan bagian Catatan atas Laporan Keuangan No 33.
Segment information has been disclosed in Financial Statements, in Notes to the Financial Statements No. 33.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan
Changes in Regulation
Kegiatan operasional maupun keuangan Perusahaan tidak terpengaruh dengan adanya perubahan Peraturan Perundangundangan. Perusahaan dapat memenuhi Peraturan Perundangundangan yang disyaratkan.
The Company’s operational and financial activities were not affected by the change in Regulations. The Company is able to comply with regulatory requirements.
Dampak Perubahan Harga Terhadap Perusahaan dan Laba Usaha Perusahaan
Impact of Price Change to The Company and Operational Profit of the Company
Perubahan harga tidak memiliki pengaruh langsung dan signifikan terhadap Perusahaan dan Laba Perusahaan. Hal ini disebabkan karena Perusahaan membiayai produk kendaraan bermotor baik untuk motor baru dan motor bekas, dimana motor merupakan transportasi alternatif yang justru dipilih oleh masyarakat karena faktor keefisienan baik dari segi waktu maupun biaya. Hal ini terbukti pada saat tingginya inflasi di tahun 2008 dan 2010, Perusahaan tetap dapat membukukan laba yang terus meningkat.
Price changes have no direct and significant impact to the Company and its operational profit. This is attributed to the fact that the Company engages in the business of new and used motorcycle financing, while motorcycle is a popular choice of transportation due to its time and cost efficiency. This was evident during the time of high inflation in 2008 and 2010, the Company managed to keep increasing income.
100
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Dampak Perubahan Suku Bunga Terhadap Perusahaan dan Laba Usaha Perusahaan Tingkat suku bunga merupakan faktor yang penting untuk menunjang laba Perusahaan. Akan tetapi untuk mendukung stabilitas laba usaha, maka Perusahaan selalu memilih sumber pendanaan dengan tingkat suku bunga tetap dan menyesuaikan jangka waktu pendanaan yang diperoleh dengan jangka waktu pembiayaan yang diberikan kepada konsumen. Oleh karena itu, perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh signifikan terhadap stabilitas laba Perusahaan.
Impact of the Changes in Interest Rates to The Company and Operational Profit of the Company The interest rate is an important factor to support the Company’s earnings. However, to support the stability of operating profit, the Company always choose sources of funds that offer fixed annual interest rates and adjusting the term of funding to the term of financing. Thus, changes in Interest rates have no significant effect on the stability of the Company’s operational profit.
Peristiwa Penting setelah Tanggal Neraca
Significant Event After the Reporting Date
Pada tanggal 29 Pebruari 2012, Perusahaan menerima surat No. FS/JMO/1037319/0000112249 dari DEG Jerman yang mengenai penghapusan biaya komitmen dan biaya-biaya lainnya sehubungan dengan penghentian Perjanjian Kredit atas fasilitas sebesar USD 25 juta dan pada tanggal 6 Maret 2012 Perusahaan telah menandatangani surat konfirmasi yang menyatakan kesepakatan Perusahaan atas penghapusan biaya komitmen dan biaya-biaya lainnya yang sebelumnya ditagihkan oleh DEG kepada Perusahaan yaitu sebesar USD 106.269,51 tersebut.
On February 29, 2012, the Company received notification letter from DEG Germany by the number of No. FS/ JMO/1037319/0000112249, notifying the elimination of commitment fee and other fees, following the termination of the agreement on credit facilities of USD 25 million.On March 6, 2012, the Company signed the Letter of Confirmation woch confirmed that the Company agreed to the elimination of commitment fee and other expencess, which previously collected by DEG amounted to USD 106.269,51.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi V WOMF Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap
Utilization of Proceeds From of the Proceeds from Public Offering of Fixed Rate Bonds V WOMF Year 2011
Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum Obligasi V WOM Finance tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, telah dilaporkan kepada Bapepam dan LK dalam surat Perusahaan No. 32/IVCS/2011 tanggal 26 April 2011.
Proceeds from public offering fixed rate Bonds V WOM Finance Year 2011, after being deducted with costs incurred related to public issuance of the bonds, have been reported to Bapepam and LK in the Company’s letter No. 32/IVCS/2011 dated April 26, 2011.
Total dana hasil penawaran umum adalah sebesar Rp 1.400.000.000.000. Seluruhnya dipergunakan untuk pembiayaan konsumen. Berikut adalah rincian biaya yang dikeluarkan perusahaan adalah setara dengan 0,397% dari nilai emisi obligasi yang meliputi: • Biaya jasa untuk penjamin emisi efek 0,220%, yang terdiri dari: - Biaya jasa penyelenggaraan (Management fee) sebesar 0,110% - Biaya jasa penjaminan (Underwriting fee) sebesar 0,055% - Biaya jasa penjualan (Selling fee) sebesar 0,055% • Biaya profesi penunjang pasar modal 0,052%, yang terdiri dari: - Biaya jasa akuntan publik sebesar 0,034% - Biaya jasa konsultan hukum sebesar 0,014% - Biaya jasa notaris sebesar 0,004%
Total proceeds from public offering amounted to Rp 1,400,000,000,000, which entirely used for consumer financing. The details of the cost incurred by the Company, equivalent to 0.397% of the value of the bond issue are as follow: • Underwriting fee of 0.220%, consisting: -
Management fee of 0.110%
-
Underwriting fee of 0.055%
- Selling fee of 0.055% • Capital Market Supporting Professional fee of 0.052%, consisting: - Public accountant fee of 0.034% - Legal consultant fee of 0.014% - Notary fee of 0.004%
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
101
Analisa & Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis
• Biaya jasa untuk lembaga penunjang pasar modal 0,067% dari total biaya, yang terdiri dari: - Biaya jasa wali amanat sebesar 0,008% - Biaya jasa badan pemeringkat efek sebesar 0,059% • Biaya jasa KSEI sebesar 0,001% • Biaya jasa BEI sebesar 0,008% • Biaya lain-lain (percetakan, iklan, dan public expose) 0,049%
• Capital Market Supporting Institution fee 0.067% of total expenses consisting: - Trustee fee of 0,008% - Credit rating agency fee of 0,059% • KSEI fee of 0.001% • BEI fee of 0.008% • Other fees (printing, ad, and public expose) 0,049%.
Sesuai dengan peraturan Bapepam No. X.K.4 mengenai Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perusahaan telah melaporkan realisasi penggunaan dana Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap sebanyak 2 kali yaitu: - Pada tanggal 31 Maret 2011 melalui surat No 483/DIR/2011, dimana sisa dana yang belum sepenuhnya digunakan adalah sebanyak Rp 1 triliun dan dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka di PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. dengan jangka waktu yang bervariasi, mulai 1 sampai dengan 3 bulan. - Pada tanggal 5 Juli 2011 melalui surat No 1002/DIR/2011, dimana dilaporkan bahwa seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi sudah digunakan seluruhnya untuk pembiayaan konsumen.
In Accordance with the Bapepam Regulation No. X.K.4 concerning the Disclosure Report of Realized Utilization of Proceeds from Public Offering, the Company has reported the realized utilization of proceeds from the public offering of fixed rate Bonds V WOM Finance Year 2011 twice: - On March 31, 2011 with the Letter No 483/DIR/2011, concerning the remaining unutilized proceeds amounting to Rp 1 trillion, placed in time deposit account in PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. for 1 to 3 month.
102
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
-
On July 5, 2011 with the Letter No 1002/DIR/2011, reporting that all proceeds from the public offering of the bonds has been utilized for consumer financing.
Data Perusahaan Corporate Data
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
103
Struktur Organisasi dan Manajemen Organization’s Structure and Management
BOARD OF COMMISSIONERS
Audit Committee
President Director
Network Development & Performance Division
Internal Audit Division
Legal & Compliance Division
Marketing Directorate
Business Unit
Marketing Brand Honda Division
Collection Division
Credit Division
Branch Office
Marketing Brand Yamaha Division
Recovery Division
Risk Policy MIS & Portfolio Mgmt Division
Used Biked Division
Remedial Division
Asset Management Unit Division
Syariah & Multibrand Division
Enterprise Risk Department
Business Development Division
104
Risk Management Directorate
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Finance Directorate
Human Capital Directorate
Operations Directorate
Finance & Accounting Division
Procurement Department
Human Capital Service Center Division
Operation Development Division
Corporate Planning & Investor Relation Division
Tax & Insurance Department
Human Capital Strategic Center Division
Operations Support Division
Information Technology Division
Operations Risk Management Division
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
105
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
Stephen Liestyo Presiden Komisaris President Commissioner
Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Beliau menduduki posisi Presiden Komisaris sejak 2011. Beliau meraih gelar Sarjana Elektro dari Universitas Trisakti tahun 1988 . Beliau memulai karirnya pertama kali di Akurat Sakti Jaya dengan jabatan sebagai Chief Engineer of Technical Division dan terakhir menduduki jabatan sebagai Direktur Consumer Banking di PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. Indonesian Citizen, age 47 Acted as President Commissioner of WOM Finance since 2011. He obtained Bachelor Degree of Electro from University of Trisakti in 1988, He start his first career at Akurat Sakti Jaya as Chief Engineer of Technical Div and the latest position as Director of consumer banking at PT Bank Internasional Indonesia, Tbk..
106
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Robbyanto Budiman Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Beliau menduduki posisi Wakil Presiden Komisaris sejak 2011. Beliau meraih gelar Sarjana Sains dari University of Southern California tahun 1987 . Beliau memulai karirnya pertama kali di Citibank NA, Jakarta dengan jabatan sebagai Bank Officer dan terakhir menduduki jabatan sebagai President Komiaris di WOM Finance. Indonesian Citizen, age 44 Acted as Vice President Commissioner of WOM Finance since 2011. He obtained Bachelor Degree of Science from University of Southern California in 1987, He start his first career at Citibank NA, Jakarta as Bank Officer and the latest position as President Commissioner at Wom Finance.
Garibaldi Thohir Komisaris Commissioner Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Beliau menduduki posisi Komisaris sejak 2007. Beliau meraih gelar Sarjana Sains dari University of Southern California tahun 1988. Beliau memulai karirnya pertama kali di PT Trinugraha Thohir (Holding Company) dengan jabatan sebagai Direktur Utama dan terakhir menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden Komisaris di WOM Finance. Indonesian Citizen, age 46 Acted as Commissioner of WOM Finance since 2007. He obtained Bachelor Degree of Science from University of Southern California in 1988, He start his first career at PT Trinugraha Thohir (Holding Company) as President Director and the latest position as Vice President Commissioner at Wom Finance.
I Nyoman Tjager Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, 61 tahun. Beliau menduduki posisi Komisaris Independen sejak 2009. Beliau meraih gelar Sarjana hukum dari Universitas Gadjah Mada Jogyakarta. Beliau memulai karirnya pertama kali di Bapepam dengan jabatan sebagai Staf Biro Hukum dan terakhir menduduki jabatan sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit di PT Bank Lippo, Tbk.
Indonesian Citizen, age 46 Acted as Independent Commissioner of WOM Finance since 2009. He obtained Bachelor Degree of law from University of Gadjah Mada Jogjakarta, He start his first career at Bapepam as Law staff and the latest position as Commissioner and audit committee at PT Bank Lippo, Tbk.
Myrnie Zachraini Tamin Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Beliau menduduki posisi Komisaris Independen sejak 2010. Beliau meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1987. Beliau memulai karirnya pertama kali di KAP Hadi Sutanto & Rekan (Pricewaterhouse) dengan jabatan sebagai Direktur dan terakhir menduduki jabatan sebagai Dosen di Yayasan Pendidikan Bakrie. Indonesian Citizen, age 48 Acted as Independent Commissioner of WOM Finance since 2010. She obtained Bachelor Degree of Accounting from University of Indonesia, Jakarta in 1987, She start her first career at KAP Hadi Sutanto & Rekan (Pricewaterhouse) as Director and the latest position as Lecture at Bakrie Education Foundation. WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
107
Profil Direksi Profile of the Board of Director
Djaja Suryanto Sutandar Presiden Direktur President Director
Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Beliau menduduki posisi Direktur Utama sejak bulan Mei 2011. Setelah meraih gelar Master of Business Administration dalam bidang keuangan dari California Universitas Sacramento – USA pada tahun 1986. Djaja Sutandar memulai karirnya pertama kali di PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. sebagai Management Trainee all banking pada tahun 1987 dan terakhir menduduki jabatan Executive Vice President, Regional & Branch Network Development Head. Djaja Sutandar juga menduduki jabatan sebagai Komisaris Utama di BII Finance. Indonesian Citizen, age 47 Acted as the President Director of WOM Finance since May 2011. He obtained Master of Business Administration in finance from California State University of Sacramento-USA in 1986. He served as Management Trainee all banking PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. in 1987 and was Executive Vice President, Regional & Branch Network Development Head. He is also positioned as President Commissioner of PT BII Finance.
108
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Ir. C. Guntur Triyudianto Direktur Operasi Operations Director
Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Beliau menduduki posisi Direktur sejak 2011. Beliau meraih gelar Sarjana Geologi dari Universitas Gadjah mada Jogjakarta tahun 1992. Beliau memulai karirnya pertama kali di PT Bank Bali dengan jabatan sebagai Officer development dan terakhir menduduki jabatan sebagai Retail Technology and Operations Head – SVP di PT UOB Buana. Indonesian Citizen, age 45 Acted as Director of WOM Finance since 2011. He obtained Bachelor Degree of Geological Engineering from University Gadjah Mada, Jogjakarta in 1992, He start his first career at PT Bank Bali as Officer development and the latest position as Retail Technology and Operations Head – SVP at PT UOB Buana.
Simon Tan Kian Bing Direktur Pemasaran Marketing Director
Warga Negara Indonesia, 41 tahun. Beliau menduduki posisi Direktur sejak 2007. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Kristen Satyawacana, Salatiga tahun 1991. Simon Tan Kian Bing memulai karirnya pertama kali di WOM Finance dengan jabatan sebagai Sales Supervisor HSO Semarang dan terakhir menduduki jabatan sebagai Kepala Wilayah HSP Semarang. Indonesian Citizen, age 41 Acted as Director of WOM Finance since 2007. He obtained Bachelor Degree of Economics from University Christian Satyawacana-Salatiga in 1991, He start his first career at Wom Finance as Sales Supervisor HSO semarang and the latest position as The Head Region of HSO Semarang.
Ir. Purwadi Indra Martono Direktur Manajemen Risiko Risk Management Director
Warga Negara Indonesia, 38 tahun. Beliau menduduki posisi Direktur sejak bulan Mei 2011. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Arsitek dari Universitas Katolik Parahyangan – Bandung pada tahun 1996, Purwadi Indra Martono memulai karirnya pertama kali di PT Astra Sedaya Finance, Tbk. dengan jabatan terakhir sebagai Assistant Manager of National Collection Department. Kemudian mulai tahun 2003 sampai dengan 2010, Beliau bekerja di PT Adira Dinamika Multifinance, Tbk. dengan jabatan terakhir sebagai Head of Collection Division, Recovery Division dan juga Asset Management Division. Indonesian Citizen, age 38 Acted as Director of WOM Finance since May 2011. He obtained Bachelor Degree of Architect from Parahyangan Catholic University – Bandung in 1996, He start his first career at PT Astra Sedaya Finance, Tbk. with latest position as Assistant Manager of National Collection Department. In 2003 until 2010, He worked at PT Adira Dinamika Multifinance, Tbk. with latest position as Head of Collection Division Recovery Division and Asset Management Division.
Martha Bambang Direktur Sumber Daya Manusia Human Capital Director Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Beliau menduduki posisi Direktur sejak 2009. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari STI&K Jakarta tahun 1989. Beliau memulai karirnya pertama kali di Bank Standard Chartered dengan jabatan sebagai Team Leader dan terakhir menduduki jabatan sebagai Senior Vice President-Chief Learning Officer di PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Indonesian Citizen, age 43 Acted as Director of WOM Finance since 2009. He obtained Bachelor Degree of Economics from STI&K Jakarta in 1989, He start his first career at Standard Chartered Bank as Team Leader and the latest position as Senior Vice President-Chief Learning Officer at PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
109
Profil Komite-Komite Profile of The Commitees
Audit Committee Komite Audit No
Nama / Name
1
Myrnie Zachraini Tamin
Ketua dan Anggota Chairman and Member
Jabatan / Position
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Keterangan / Note
2
Arief Achmad Dhani
Anggota/Member
Pihak Independen/Independent Party
3
Tarmiden Sitorus
Anggota/Member
Pihak Independen/Independent Party
Remuneration Committee Komite Remunerasi No
Nama / Name
Jabatan / Position
Keterangan / Note
1
I Nyoman Tjager
Ketua/Chairman
Komisaris Independen Independent Commissioner
2
Robbyanto Budiman
Anggota /Member
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
3
Diah Rahayu
Anggota merangkap Sekretaris Member and Secretary
Kepala Divisi Human Capital Services Division Head of Human Capital Services
Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan Veranica, meraih gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Padjadjaran di tahun 2004. Veranica memulai karirnya sebagai eksternal auditor di Kantor Akuntan Publik Ernst & Young di tahun yang sama sebelum akhirnya bergabung di Kantor Akuntan Publik Pricewaterhouse Coopers. Veranica bergabung di WOM di tahun 2009 dan kemudian ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan pada bulan Juni 2011.
110
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Veranica, earned her Bachelor Degree in Economics, majoring Accounting from the University of Padjadjaran in 2004. Veranica began her career as an external auditor at the Office of Public Accountant Ernst & Young in the same year, prior to joining the Office of Public Accountant Pricewaterhouse Coopers. Veranica joined WOM in 2009 and was appointed Company Secretary in June 2011.
Jaringan Kantor Office Network Head Office Kantor Pusat
ANYER
PARUNGKUDA
Jl. Raya Anyer Cinangka RT 001/002, Ds.
Kp. Babakanpendeuy RT.02/03 Kel.
Anyer, Kec. Anyer, Kab. Serang
Bojongkokosan, Kec. Parungkuda, Kab. Sukabumi
PT WAHANA OTOMITRA MULTIARTHA Tbk. Gedung Mega Glodok Kemayoran Tower B Jl Angkasa Kav. B/6 Kemayoran - Jakarta 10610 Tel : 021 2664 6600 Fax : 021 6570 1524 Website : www.wom.co.id
CIPUTAT
CILEDUG
Gedung Wahana Artha Lt.2 & 3.
Jl.HOS.Cokroaminoto No.30 G-H, Kel.
Jl.Ir.Hj.Juanda No.43 RT.01/Rw.03 Desa
Karang Timur, Kec.Karang Tengah,
Cempaka Putih, Kec. Ciputat, Kab.
KotaTangerang 15157
CIKANDE Jl. Raya Serang – Jakarta Kp. Ocit
CIAWI
RT.04/02 Kel. Ciagel, Kec. Kibin, Kab.
Kp. Seuseupan RT.06/06 Kel.
Serang - Banten
Bendungan, Kec. Ciawi, Kab. Bogor
BEKASI
TAMBUN
Jl. Jend. Sudirman No.99 A RT.02/07 Kel.
Market Place Pasar Modern Grand Wisata
Kranji, Kec. Bekasi Barat, Kab. Bekasi
Blok PR3 No 5-6 Desa Lambang Sari,
- 17135
Kec. Tambun Selatan, Kab. Bekasi
BOGOR
BANDUNG 1
Jl. Raya Pajajaran No. 87 A - B Kel. Bantar
Jl. AH Nasution No. 101, Kel. Sindangjaya,
Jati, Kec. Bogor Utara, Kab. Bogor Jawa
Kec. Mandalajati, Kota Bandung - Jawa
Barat
Barat
CIKARANG
BANDUNG 2
Jl. R.E. Martadinata No.3 & 4 Rt.02/02
Jl. Peta No. 19-21 A, Kel. Pelindung
Desa Karang Baru, Kec. Cikarang Utara -
Hewan, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung
Kab. Bekasi 17530
- Jawa Barat
CILEUNGSI
CIREBON
Jl. Raya Alternatif Jonggol KM 1 No.
CSB Blok Berry Green No. 5-6, Jl. Dr.
91-92, Kp Rawabelut,RT.002/RW.006,
Cipto Mangunkusumo RT.02/09, Kel.
Ds Cleungsi Kidul, Kec Cileungsi, Kab
Pekiringan, Kec. Kesambi, Kota Cirebon
Tangerang 15412 DAAN MOGOT
MAUK
Komp. Ruko Kencana Sakti Jl. Daanmogot
Jl. Raya Moh.Toha No.38 C Karawaci -
Km.14.5 No.6 A-B Jakarta Barat 11730
Tangerang
JAKARTA-Kemayoran Superblok Mega Glodok Kemayoran
SERANG
(MGK) Blok C.27 & C.28 Jl.Angkasa
Ruko Titan Arum Blok E
Kav.B-6, Kel. Gunung Sahari, Kec.
Jl. Raya Cilegon No. 135, Kel. Dragong,
Kemayoran, Kodya Jakarta Pusat.
Kec. Taktakan, Kab. Serang
Bogor 16820
- Jawa Barat
RAWAMANGUN
TANGERANG
DEPOK
JATIBARANG
Jl. Balai Pustaka Timur No. 14 A,
Ruko Finansial Blok BA 2 No.7, Gading
Jl. Raya Citayam No. 17, RT.02/02,
Jl. Raya Kongsi No.17 Desa Kongsijaya
RT 04/11, Kel. Rawamangun, Kec.
Serpong, Jl. Boulevard raya, Kel.
Pancuran Mas, Depok
RT 03/02, Kel. Jatibarang, Kec. Widasari,
Pulogadung, Kodya Jakarta Timur.
Pakulonan Barat, Kec. Kelapa Dua, Kota
Kab. Indramayu
Tangerang Selatan
CIANJUR Ruko Panembong 88 Jl. Ir H Juanda No 9
SUBANG
JL. Raya Pondok Gede I , RT 08/01,
BALARAJA
RT 02-02 Kel. Limbang-Sari, Kec. Cianjur,
Jl. Otista RT.95/26 No. 279 A, Kel.
Kel. Pinang Ranti, Kec. Makasar, Kodya
Jl. Raya Kresek KM. 0.5 Taman Balaraja
Kab. Cianjur
Karanganyar, Kec. Subang, Kab. Subang
Jakarta Timur
RT.04/11, Kel. Parahu, Kec. Sukamulya, Kab. Tangerang.
SUKABUMI
SUMEDANG
Jl. Otto Iskandardinata No. 95, Kel.
Jl. Prabu Gajah Agung No 118, RT.01/07,
Jl. Bekasi Raya Km 23, Kel. Cakung Barat,
KOSAMBI
Nanggeleng, Kec. Citamiang, Sukabumi
Kel.Situ, Kec. Sumedang Utara, Kab.
Kec.Cakung Kodya Jakarta Timur
Jl. Raya Bojong Renget KM. 5 RT 02/01
TAMINI
CAKUNG
Desa Jatimulya, Kec. Kosambi, Kab. CILANDAK
Tangerang
Jl. M.Kahfi 1, No. 77 RT 10/06, Kel. Jagakarsa, Kel. Jagakarsa, Kodya Jakarta
LABUAN
Selatan.
Komp Ruko Buaran Ciateul Blok G1 (01) Jl. A Yani Kel. Kalang Anyar, Kec. Labuan,
Sumedang CIBINONG Jl. Raya Sukahati Rt.05/06 Sukahati
TASIKMALAYA
Cibinong Bogor Telp. : (0251) 8757514
Komp. Ruko Mayasari Plaza Jl. Lingkungan Kav.26 RT.08/03, Kel.
JONGGOL
Argasari, Kec. Cihideung, Kota
Jl. Raya Trarsyogi Jonggol RT.02/08 Ds.
Tasikmalaya - Jawa Barat
Kab. Pandeglang
Jonggol, Kec. Jonggol, Kab. Bogor
Susukan, Kec. Ciracas, Kodya Jakarta
PARUNG PANJANG
LEUWILIANG
Jl. Letjend Suwarto No.133 Banjar Desa
Timur
Ruko Permata No.12 Jl. Raya Sudamanik
Jl. Raya Jasinga Bogor RT 02/04, Kel.
Hegarsari, Kec.Pataruman, Kab. Ciamis
Cibatok I, Kec. Cibungbulang, Kab.
Jawa Barat
CIRACAS
BANJAR
Jl. Raya Bogor KM 24, RT 01/01 Kel.
RT 01/06 Kel. Parungpajang, Kec. Parungpanjang, Kab. Bogor
Bogor-16630
Cideng, Kec. Gambir, Kodya Jakarta
RANGKAS BITUNG
PARUNG
Jl. A. Yani No.8I, Dusun Wirakarya
Pusat 10150
Jl.Sukarno Hatta No. 6 LK IV, Kel. Kedu
Jl. Parung Bogor Kp. Lebak Wangi
RT.01/06, Desa Cikampek Kota, Kec.
RT.02/02 Ds. Pamagarsari, Kec. Parung,
Cikampek, Kab. Karawang
ROXY
CIKAMPEK
Jl. KH Hasyim Ashari No.223 F, Kel.
Agung Timur, Kec. Cibadak, Kab. Lebak CIKUPA Komplek Citra Raya, Blok H1 No.18-19R,
BSD
Desa Cikupa, Kec.Cikupa, Kab.Tangerang
Ruko Golden Madrid 2, Blok F No. 8, BSD
15710
City, Kel. Rawa Mekar Jaya, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan
Kab. Bogor - Jawa Barat CIPARAY PELABUHAN RATU
Kp. Kawungsari RT.06/10 Kel.
Jl. Cangehgar No. 200, Pelabuhan Ratu,
Wargamekar, Kec. Baleendah, Kab.
Sukabumi
Bandung
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
111
GARUT
BANTUL
TEMANGGUNG
KEDIRI
Jl. Ciledug Gilang Kencana RT. 04/13 Kel.
Jl. Wahid Hasyim No. 5 Gose Kel.
Jl. Gatot Subroto No.196 Kel. Kebon Sari,
Jl. Kapt Tendean 178 B, Ds. Ngronggo
Kota Kulon, Kec.Garut, Kab.Garut
Kurahan, Kec. Bantul, Kab. Bantul
Kec. Temanggung, Kab. Temanggung -
Kec. Kota Kediri, Kab. Kediri - Jawa Timur
Jawa Tengah KARAWANG
BOYOLALI
Jl. Surotokunto No. 52 RT.01/07 Kel.
Jl. Pandanaran 273 RT. 02/02 Kel.
WATES
Jl. Setia Budi No. 51-53 Kel. Mojorejo,
Adiarsa Timur, Kec. Karawang Timur, Kab.
Banaran, Kec. Boyolali, Kab. Boyolali
Jl. Kitosuto No.61 Kel. Wates, Kec.
Kec. Taman, Kab. Madiun - Jawa Timur
MADIUN
Kulonprogo, Yogyakarta
Karawang 41313 CILACAP
MALANG
KUNINGAN
Jl. DR. Sutomo No. 78 RT.03/03, Kel.
WONOGIRI
Jl. Soekarno Hatta A-2 No 1-2, Blimbing
Jl. Pramuka No 45, RT.01/01 Kel.
Gunungsimping, Kec. Cilacap Tengah,
Jl. Ahmad Yani No. 156 Kerdukepik
Kav. A&B Kel. Jatimulyo Kec. Lowokwaru,
Purwawinagun, Kec. Kuningan, Kab.
Kab. Cilacap
RT.01/02 Kel. Giripurwo, Kec. Wonogiri,
Kab. Malang - Jawa Timur
Kuningan 45512
Kab. Wonogiri - Jawa Tengah DEPOK-YOGYAKARTA
MOJOKERTO
MAJALENGKA
Jl. Ring Road Utara Karangnongko
WONOSARI
Jl. Mojopahit No.448/450 Kel. Kranggan,
Jl. K.H. Abdul Halim No. 103 RT.05/08
RT.03/14 Kel. Maguwoharjo, Kec. Depok
Jl. Raya Baron No.184 Tegal Sari, Kel.
Kec. Prajuritkulon, Kab. Mojokerto - Jawa
Kel. Majalengka Kulon, Kec. Majalengka,
Sleman, DIY Yogyakarta.
Siraman, Kec. Wonosari, Kab. Gunung
Timur
Kab. Majalengka
Kidul - Jawa Tengah GOMBONG
SIDOARJO
PAMANUKAN
Jl. Yos Sudarso No. 182, Kel. Gombong,
SIDAREJA
JL Raya Jenggolo No.9 Ruko Sentral
Jl. Eyang Tirta Praja No.54, RT.04/08,
Kec. Gombong, Kab. Kebumen - Jawa
Jl. A Yani, RT.01/01 Ds.Tinggarjaya, Kec.
Jenggolo Blok A1-A2, Kel. Pucang, Kec.
Ds.Pamanukan, Kec. Pamanukan, Kab.
Tengah
Sidareja, Kab. Cilacap - Jawa Tengah
Sidoarjo, Kab. Sidoarjo - Jawa Timur
Subang - Jawa Barat KARANGANYAR
LEMPUYANGAN
SURABAYA
PATROL
Jl. Lawu No. 465 Kel. Cangakan, Kec.
Jl. Hayam wuruk 21 A Kel. Tegalpanggang,
Jl. Raya Kertajaya Indah Timur, Ruko Mega
Dusun Bunder RT.02/01 Ds. Patrol, Kec.
Karanganyar, Kab. Karanganyar - Jawa
Kec.Danureja, Yogyakarta
Galaxy 16 B No, 17-18, Surabaya
Patrol, Kab. Indramayu - Jawa Barat
Tengah WONOSOBO
TULUNG AGUNG
PURWAKARTA
KEBUMEN
Jl. Kyai Muntang Komp Ruko Muntang
Ruko Panglima Sudirman Trade Center
Jl. Basuki Rahmat No. 48 RT.06/06 Kel.
Jl. Ahmad Yani No. 21 Kebumen Jawa
RT 04/05, Kel. Kampung Mataram, Kec.
C4 Jl. Hassanudin, Kel. Kenayan, Kec.
Sindang Kasih, Kec. Purwakarta, Kab.
Tengah 54311
Wonosobo Timur, Kab. Wonosobo - Jawa
Tulungagung, Kab. Tulungagung - Jawa
Tengah
Timur
Purwakarta KLATEN SOREANG
Jl. Pemuda No.123A, Kel. Kabupaten,
BANYUWANGI
BENOWO-SURABAYA
Jl. Raya Warung Lobak Soreang RT.01/01
Kec. Klaten Tengah, Kab. Klaten -Jawa
Jl. Basuki Rahmat No.55 RT.01/02
Ruko Gading Mutiara Permai Benowo Blok
Ds. Candasari, Kec. Katapang, Kab.
Tengah 57411
Lingkungan Singowigyo Kel. Singtrunan,
AC/16 Jl. Raya Kepatihan, Kel. Kepatihan,
Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi -
Kec. Meganti, Kab. Gresik - Jawa Timur
Bandung MAGELANG
Jawa Timur GENTENG
CIMAHI (Ex. PADALARANG)
Jl. Gatot Subroto No.36 D & E, Kel.
Jl. Cisurupan Selatan (Citeureup) No. 159
Jurangombong Utara, Kec. Magelang
BLITAR
Jl. Wahid Hasyim No. 8 Ruko Jingga VIII
B RT.02/18 Kel. Citeureup, Kec. Cimahi
Utara, Kota Magelang - Jawa Tengah
Jl. Anjasmoro No.47 Kel. Kepanjenlor, Kec.
Dusun Kopen RT.09/05 Ds. Gentengkulon,
Kepanjenkidul, Kab. Blitar - Jawa Timur
Kec. Genteng, Kab. Banyuwangi - Jawa
Utara, Kota Cimahi MAJENANG
Timur
PURWOKERTO
Jl. Diponegoro No.2 RT.01/19, Ds.
BOJONEGORO
Jl. Jend. Sudirman 721, Purwokerto Jawa
Jenang, Kec. Majenang, Kab. Cilacap -
Ruko Central Districk Busines Jl. Veteran
JEMBER
Tengah.
Jawa Tengah
06 RT. 33/08 Kel. Sukorejo, Kec.
Jl. Hayam Wuruk No 93 Kel. Sempusari,
Bojonegoro, Kab. Bojonegoro - Jawa
Kec. Kaliwates, Kab. Jember - Jawa Timur
SOLO
PURBALINGGA
Jl. Kyai Gede-Ruko Beteng Blok C1-2
Jl. Jend. Sudirman 179 RT.03/03 Ds.
Kel. Kedunglumbu, Kec. Ps.Kliwon, Kab.
Purbalingga Wetan, Kec.Purbalingga, Kab.
GRESIK
Jl. A. Yani No.9 Kepanjen, Kel. Kepanjen,
Surakarta - Jawa Tengah
Purbalingga - Jawa Tengah
Jl. Panglima Sudirman No. 25A Kel.
Kec. Malang, Kab. Malang - Jawa Timur
Sidokumpul, Kec. Gresik, Kab. Gresik -
65163
Timur KEPANJEN
YOGYAKARTA
PURWOREJO
Jl. HOS. Cokroaminoto No.162 A,
Jl. Jend. Sudirman No.107 A Kel.
Yogyakarta
Pangenjurutengah, Kec.Purworejo, Kab.
JOMBANG
Jl. Raya Kemerakan No. 09 RT 09/03
Purworejo - Jawa Tengah
Komp Ruko Cempaka Mas Blok C 6-7 Jl.
Ds. Tambakkemeraan 9, Kec. Krian Kab.
Soekarnohatta No. 3 Kel. Kepuhkembeng,
Sidoarjo - Jawa Timur
BANJARNEGARA
Jawa Timur 61111 KRIAN
Jl. Letjen Suprapto No.88 RT 04/08 Kel.
SRAGEN
Kec. Peterongan, Kab. Jombang - Jawa
Kutabanjarnegara, Kec. Banjarnegara,
Jl. Raya Sukowati No. 310-A Kel.Sragen
Timur
Kab. Banjarnegara
Wetan, Kec.Sragen, Kab.Sragen Jawa Tengah
112
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
LAMONGAN
BATAM
TANJUNG UBAN
TEMBESI
Ruko Permata No.24 Sidokumpul, Jl.
Komp.Bintang Mas Blok D No.283
Jl. Permaisuri No. 4 Kel. Kota Tanjung
Jl. Lintas Jambi-Muara Tembesi RT.04 LK.
Panglima Sudirman, Kel. Sidokumpul,
Jl. Laksamana Bintan Kel. Sungai Panas,
Uban Kota, Kec. Bintan Utara, Kab. Bintan
2 Kel. Kamp Baru, Kec. Muara Tembesi,
Kec. Lamongan, Kab. Lamongan - Jawa
Kec. Batam, Kota Batam
Kepulauan Riau 29152
Kab. Batang Hari - Jambi
Timur 62253 BINJAI
TAPUNG
TUGU MULYO
MOJOSARI
Jl. Soekarno Hatta No. 4-6 LK IV Kel.
Jl. Raya Simpang Gelombang Ujungbatu
Jl. Raya Kayu Agung Tugu Mulyo Ds.III
Jl. Gajah Mada No.05 Blok 14, RT.06/03,
Timbang Langkat, Kec. Binjai Timur,
KM. 67 Pasar Sukaramai, Kec. Tapung
Rt.2 (Jl. Lintas Timur) Desa Tugu Mulyo,
Ruko Royal, Ds. Seduri, Kec. Mojosari,
Kab. Binjai - Sumatra Utara
Hulu, Kab. Kampar - Riau
Kec. Lempuing, Kab. Ogan Komering Ilir
KISARAN
TEBING TINGGI
NGANJUK
Jl. HOS Cokroaminoto No. 181 Ds.
Jl. Jend. Sudirman No. 363 G Kel. Sri
BANGKO
Jl. A Yani No. 316 Ds. Ploso, Kec.
Kisaran Baru, Kec. Kota Kisaran Barat,
Padang, Kec. Rambutan Kota,
Jl. Jendral Sudirman KM. 2 No 10
Nganjuk, Kab. Nganjuk - Jawa Timur
Kab. Asahan Sumatera Utara
Kab. Tebing Tinggi
RT.24/06 Kel. Pematang Kandis, Kec.
TEMBUNG
Bangko,
Jl. Raya Tembung No. 10 Pekan Tembung
Kab. Merangin - Jambi
LUBUK LINGGAU
PRINGSEWU
Jl. Yos Sudarso RT.06 Lubuk Linggau Kel.
Jl. Ahmad Yani RT.03/02 Kec. Pringsewu
MEDAN
Taba Jemekeh, Kec. Lubuk Linggau Timur
Timur, Kab Pringsewu - Lampung
PASURUAN
Jl. Gaharu No. 1-EF Kel. Gaharu,
1 Kota Lubuk Linggau - Sumatera Selatan
Jl. Panglima Sudirman 14 D RT.01/06 Kel.
Kec. Medan Timur, Kota Medan
Purworejo, Kec. Purworejo, Kota Pasuruan
Sumatera Utara 20235
Sumatera Selatan 30657
Kab. Mojokerto - Jawa Timur
NGAWI
LUBUK PAKAM
Jl. PB Sudirman No. 59 Ngawi RT.09/02
Jl. Sutomo No.7G, Lubuk Pakam
Lingkungan Bugisan. Kel. Margomulyo,
Sumatera Utara
Kec. Ngawi, Kab. Ngawi - Jawa Timur
DENPASAR MEGANG SAKTI
Rukan Duta Wijaya No. 2-3, Jl. Raya
Jl. Tri Tunggal RT.2 Kel. Megang Sakti
Puputan Renon, Desa Sumatera Klud,
PADANG
1, Kec. Megang Sakti, Kab. Musi Rawas
Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar - Bali
PONOROGO
Jl. Simpang Anduring No. 35B RT.02/02
Sumatera Selatan
Ruko Asem Buntung, Jl. Raya MT Haryono
Kel. Anduring, Kec. Kuranji Padang Barat,
kav A-9 Kel. Mangkujayan, Kec. Ponorogo,
Kota Padang
- Jawa Timur 67115
GIANYAR Jl. Patih Jelantik No. 18 C, Gianyar - Bali
METRO Jl. Soekarno Hatta RT.19/08, Mulyo Jati
Kab. Ponorogo - Jawa Timur PEKAN BARU
MATARAM
Metro Barat, Metro
Jl. Pejanggik No.27 B, Ds Cakra Barat,
SURABAYA - BU
Jl. Tuanku Tambusai No. 790 A-B
Jl. Jawa No.27 Kel. Gubeng, Kec.
RT.01/07 Kel. Labuh Baru Timur, Kec.
MUARA BUNGO
Kec. Cakranegara, Kab. Lombok Barat
Gubeng, Kota Surabaya - Jawa Timur
Payung Sekaki, Pekanbaru - Riau
Jl. Sudirman (Jl. Lintas Sumatera KM.1)
- NTB
Kel. Batang Bungo, Kec. Pasar Muara MAGETAN
PAYAKUMBUH
Jl. Diponegoro No.15 RT.07 Kel. Selosari,
Jl. Jakarta No. 5 Payakumbuh
Kec. Magetan, Kab. Magetan - Jawa
Payakumbuh - Sumatera Utara
Timur 63351
SINGARAJA
Bungo Jambi
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 56, MUARA ENIM
Kel. Banjar Jawa, Kec. Buleleng,
Jl. Kolonel H Burlian Tanah Abang No. 06
Kab. Singaraja - Bali
PEMATANG SIANTAR
RT.05/04 Kel. Pasar III, Kec. Muara Enim,
TRENGGALEK
Jl. Medan No. 21 Kota Pematang Siantar
Muara Enim
Ruko Hayam Wuruk Stand No.6, Jl.
Sumatera Utara
TABANAN Jl. Baypass Kediri No.17D, Tabanan - Bali
PRABUMULIH
Soekarno Hatta RT.01/01, Kel. Ngantru, Kec. Trenggalek, Kab. Trnggalek - Jawa
RANTAU PRAPAT
Jl.Jend.Sudirman No.28 D RT.07/05 Kel.
BAJERA
Timur
Jl. MH Thamrin No.4 Kel. Rantau Prapat,
Tugu Kecil, Kec. Prabumulih Timur, Kab.
Jl. Raya Bajera Desa Bajera,
Kec. Rantau Utara, Kab.Labuhanbatu
Prabumulih - Sumatera Selatan 31115
Kec. Salemdeg, Kab. Tabanan - Bali
BABAT (Bojonegoro)
Sumatera Utara SAROLANGUN
BIMA
Kec. Baureno, Kab. Bojonegoro, Jawa
RAWANGKAO
Jl. Lintas Sumatera KM. 2 RT.01 Kel. Aur
Sultan Square Blok C No. 5 Jl. Sultan
Timur
Jl. Pertamina Pasar Baru, Lubuk Dalam
Gading, Kec.Sarolangun, Kab. Sarolangun
Salahudin Desa Paruga Rasanae Barat,
Sumatera Utara
Jambi
Bima - NTB
Jl. Basuki Rahmad No. 240 RT.02/06 Kel.
SIAK
RIMBO BUJANG
DENPASAR BARAT
Ronggomulyo, Kec. Tuban, Kab. Tuban -
Jl. Sultan Syarif Hasyim RT 04 / 02,
Jl. Pahlawan RT.02/13 Kel. Wirotho
Jl. Gatot Subroto Barat No. 370 Baru
Jawa Timur
Kel Kp. Dalam, Kec Biak, Kab. Siak - Riau
Agung, Kel. Rombo Bujang, Kab. Tebo
Tengah, Kel. Ubung, Kec. Denpasar Utara,
Jambi 37557
Kota Denpasar - Bali
Jl. Babat Ploso KM 1 + 150, Ds. Gajah,
TUBAN
SURABAYA BARAT
STABAT
Ruko Surya Inti Permata II B 12 Jl. HR
Jl. Sudirman Lingkung III Karya Kel. Kwala,
SEKAYU
KUTA
Muhammad Kel. Pradah Kalikendel, Kec.
Bingai Stabat - Sumatera Utara
Jl. Kolonel Wahid Udin No. 111 Kel.
Jl. By Pass Ngurai Rai Blok 29D No. 04
Dukuh Pakis, Kota Surabaya - Jawa Timur
Serasan Jaya, Kec. Sekayu, Kab. Musi
Kel. Tuban, Kec. Kuta Badung - Bali
60226
Banyuasin
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
113
JEMBRANA / NEGARA
SIDOMULYO
BUMI AYU
SALATIGA
Jl. Ngurah Rai No.84 Negara, Negara - Bali
Jl. Rajawali Poros Sidomulyo,
Jl. Diponogoro No. 167 Ds. Dukuhturi,
Jl. Naggulan RT.02/13 Nanggulan,
Desa Sidomulyo, Kec. Boliyohuto,
Kec. Bumiayu, Kab. Brebes - Jawa
Kel. Kutowinangun, Kec. Tingkir Salatiga,
Kab. Gorontalo
Tengah
Kota Salatiga - Jawa Tengah
SAMARINDA
GUBUG
KAJEN
Komp. Pertokoan Mall Lembuswana
Jl. A. Yani No. 95 B. Ds. Gubug,
Jl. Bahurekso RT.01/06 Sibedug
SERIRIT
Blok D/12 Jl. S Parman, Samarinda
Kec. Gubug, Kab. Grobogan
Desa Kebonagung, Kec. Kajen,
Jl. Seririt Gilimanuk, Br Dinas Carik Agung,
Kalimantan Timur 75264
Jawa Tengah
Kab. Pekalongan Jawa Tengah
MARTAPURA
JEPARA
RANDUDONGKAL
Jl. Ahmad Yani KM.38,7 No.155 RT.01
Jl. Kol. Sugiono Blok C No. 29-39
Komplek Ruko No. 9 Jl. Jend. Sudirman
KARANGASEM
Kel. Jawa, Kec. Martapura, Kab. Banjar
Kel. Jobokuto, Kec. Jepara, Kab. Jepara
Timur RT.49/05 Kel. Randudongkal,
Jl. Nenas, Kelurahan Subagan,
Kalimantan Selatan
Jawa Tengah
Kec. Randudongkal, Kab. Pemalang
BALIKPAPAN
MRANGGEN
TANJUNG
Komp. Taman Sari Bukit Mutiara Blok
Jl. Raya Mranggen Ds.Mranggen,
Jl. Raya Tanjung - Bayan Dusun Tanak
A 1/03 KM. 4,5 Jl. Soekarno Hatta Kel.
Kec. Mranggen, Kab. Demak Semarang
Song Desa Jenggala, Kab. Lombok Utara
Gunung Samarinda, Kec. Balikpapan Utara
Jawa Tengah
Lombok 83352
Kalimantan Timur
SUMBAWA BESAR
TENGGARONG
Jl. Dr. Sutomo No.41 Kel. Pati Kidul,
JL. Cendrawasih No.137 A Kel. Berang
Jl. Jend. A. Yani No. 14 Kel. Malayu, Kec.
Kec. Pati, Kab. Pati - Jawa Tengah
Biji, Kec. Sumbawa, Kab. Sumbawa
Tenggarong, Kab. Kutai Kertanegara
NTB 84318
Kalimantan Timur
GORONTALO
BANJARMASIN
Jl. HB. Yassin (d/h Jl. Agus Salim)
Jl. Gatot Soebroto RT. 35 No. 4 & 5 Kel.
Kel. Limba B, Kec. Kota Selatan Gorontalo,
Kebun Bunga, Kec. Banjarmasin Timur,
WELERI
Kota Gorontalo
Kab. Banjarmasin 70235
Jl. Jendral Sudirman No. 18 , Ruko Bumi
MAKASAR
TANJUNG
Jl. A.P. Pettarani No.18 F Kel.
Jl. Mabu’un Raya KM. 5
Tamamaung, Kec. Panakukkang, Kota
Komplek Citra Hutama RT.05/02
BOJA
Makassar Sulawesi Selatan
Kel. Mabu’an Murung Pudak Tabalong
Jl. Pemuda No. 58, Boja - Jawa Tengah
SELONG Ruko Bin Ali No. 11 Jl. PB Sudirman, Selong, Lombok Timur
Ds. Kalopaksa, Kec. Seririt Kab. Bulelang Bali
Karangasem
Jawa Tengah
PATI
UNGARAN Jl. Muh Yamin No. 41 A, Kuncen Ungaran, Semarang - Jawa Tengah
Sekartama Ds. Nawangsari, Kec. Weleri, Kab. Kendal - Jawa Tengah
Kalimantan Selatan 71571 CEPU
PAREPARE Jl. Bau Maseppe No.192 Kel. Kampung
PALARAN
Jl. Pramuka, Ds Balun, Kec. Cepu,
Baru, Kec. Bacukiki, Kab. Pare-Pare
Jl. Melanti RT.28 No. 02 Kel. Rawa
Kab. Blora - Jawa Tengah
Sulawesi Selatan
Makmur, Kec. Palaran, Kab. Samarinda Kalimantan Timur 75243
PEKALONGAN Jl. Diponegoro No 43 C-D,
KENDARI Jl. Syeh Yusuf Ruko Petak 26 Kel.
BREBES
Kel. Pekalongan Utara, Pekalongan
Korumba, Kec. Mandonga, Kota Kendari
Jl. RA Kartini No.26 Ketanggungan
Jawa Tengah
Sulawasi Tenggara
Jawa Tengah 52200
KOLAKA
KUDUS
Jl. Urip Sumoharjo RT.04/01 No. 32
Jl. RA Kartini No. 9, Kolaka, Pelabuhan,
Jl. R Agil Kusumadya No.26-28, Kudus
Pelutan, Pemalang - Jawa Tengah
Kab Kolaka - Sulawesi Tenggara
Jawa Tengah
MAROS
PURWODADI
Jl. Karang Anyar Desa Bandasari RT.03
Komp. Pertokoan
Jl. R. Suprapto No. 128 A,
/01 Kec. Dukuhturi, Kab. Tegal - Jawa
Jl. Jend Sudirman No.131 F
Purwodadi - Jawa Tengah
Tengah
PEMALANG
TEGAL
Poros Makasar - Maros SEMARANG
AMBARAWA
PALU
Jl. Beringin 1/25 Sekayu, Semarang
Jl. Brigjen Sudiarto RT.07/01 No. 25 Ds.
Jl. Emmy Saelan No. 53 F Kel. Tatura
Tengah Jawa Tengah
Lodoyong, Kec. Ambarawa, Kab. Semarang - Jawa Tengah
Utara, Kec. Palu Selatan, Kota Palu Sulawesi Tengah
BLORA Jl. Gatot SubrotoKM 2, RT.04/04,
LIMPUNG
PALOPO
Tamanrejo, Tunjungan Blora
Jl. Raya Sempu RT.01/01 Kec. Limpung,
Jl. Mungkasa I, Ds. Salokoe, Kec. Wara
Jawa Tengah
Kab. Batang - Jawa Tengah
Timur, Kota Palopo - Sulawesi Selatan
114
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Nama dan Alamat Profesi Penunjang Names and Addresses of Supporting Professional
PT Fitch Ratings Indonesia Prudential Tower, lantai 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta Selatan 12910
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Setiabudi Atrium, 8th Floor Suite 809-810 Jl. H.R Rasuna Said Kav. 62, Kuningan Jakarta 12920
Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita Jl. Lombok No. 71 Menteng Jakarta 10350
Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52 Jakarta 12190
Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH. Jl. Panglima Polim V / II Jakarta 12160 Wali Amanat PT Bank Permata Tbk Permata Bank Tower I, Lt.24 Jl. Jend Sudirman Kav. 27 Jakarta 12920
Konsultan Hukum Radjiman Bilitea & Partners Sequis Plaza, 18th Floor, Suite 1805 Jl. Jend Sudirman Kav. 25 Jakarta 12190
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
115
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Statement of Management Responsibility for Financial Statements
Kami, Dewan Komisaris dan Direksi PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk., telah menyetujui dan bertanggung jawab penuh atas laporan tahunan Perusahaan untuk tahun 2011.
We, the Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Wahana Ottomitra Multiarha, Tbk., have approved and are fully reponsible for the Company’s Annual Report for the year 2011.
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
Stephen Liestyo
Robbyanto Budiman
Garibaldi Thohir
Presiden Komisaris President Commissioner
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Komisaris Commissioner
I Nyoman Tjager
Myrnie Zachraini Tamin
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
DEWAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
116
Djaja Suryanto Sutandar
Martha Bambang Priambodo
C. Guntur Triyudianto
Presiden Direktur President Director
Direktur Director
Direktur Director
Simon Tan Kian Bing
Purwadi Indra Martono
Direktur Director
Direktur Director
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Laporan Keuangan Financial Report
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
117
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008/ Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 1 JANUARI 2009/31 DESEMBER 2008
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011, 2010, 2009 AND JANUARY 1, 2009/DECEMBER 31, 2008
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan………............................
1-3
.………........………..Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif ……………........
4
....................... Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas …………....................
5
............................... Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas..................……………...........….
6-7
...………………….............. Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan...............…………
8-104
.............................. Notes to the Financial Statements
**************************
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
121
122
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ASET KAS DAN SETARA KAS Kas Bank Pihak ketiga Pihak berelasi Setara kas Pihak ketiga Pihak berelasi
2b,2c,2d 2o,4,28, 30,31,32
Total Kas dan Setara Kas PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi bagian yang dibiayai bank Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
2c,2d,6,27 28,30,31
Total Piutang Lain-lain
2d,2h,7,30,31
ASET TETAP - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp142.778, Rp112.341, Rp90.811 dan Rp73.220 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008
2i,3,8,14
ASET PAJAK TANGGUHAN - Neto
2p,13
PIUTANG DERIVATIF ASET LAIN-LAIN Taksiran tagihan pajak Lain-lain Total Aset Lain-lain TOTAL ASET
2009
ASSETS
14.690
7.146
14.237
19.531
52.495 165.841
51.834 75.059
45.702 107.725
22.016 37.293
75.000 500
-
75.000
123.000
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash on hand Cash in banks Third parties Related party Cash equivalent Third party Related party
308.526
134.039
242.664
201.840
Total Cash and Cash Equivalents CONSUMER FINANCING RECEIVABLES Consumer financing receivables - net of amounts financed by bank
5.344.325
5.285.536
3.751.231
4.982.235
(2.010.618 )
(2.059.262)
(1.611.189)
(1.973.277 )
3.333.707
3.226.274
2.140.042
3.008.958
(72.624 )
Neto
BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA
2010
1 Jan. 2009/ 31 Des. 2008/ Jan. 1, 2009/ Dec. 31, 2008
2d,2e,2g,3 5,10,14,16,17, 27,28,30,31,34
Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai
PIUTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga Pihak berelasi
2011
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2d,2e, 2n,3,15,32 9,13
(63.654)
(50.519)
(84.190 )
Unearned consumer financing income Consumer financing receivables Allowance for impairment losses
3.261.083
3.162.620
2.089.523
2.924.768
Net
42.991 -
33.992 908
34.203 -
37.409 6.801
OTHER RECEIVABLES Third parties Related party
42.991
34.900
34.203
44.210
Total Other Receivables
185.724
133.305
80.480
95.701
PREPAID EXPENSES AND ADVANCES
93.095
94.950
68.317
46.879
PROPERTY AND EQUIPMENT - Net of accumulated depreciation of Rp142,778, Rp, 112,341, Rp90,811 and Rp73,220 as of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008
-
-
-
29.331
DEFERRED TAX ASSETS - Net
-
-
3.464
42.840
DERIVATIVES RECEIVABLE
10.769 4.338
35.200 3.687
48.850 5.319
41.030 6.368
OTHER ASSETS Estimated claims for tax refund Others
15.107
38.887
54.169
47.398
Total Other Assets
3.906.526
3.598.701
2.572.820
3.432.967
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
1 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
123
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2011
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
1 Jan. 2009/ 31 Des. 2008/ Jan. 1, 2009/ Dec. 31, 2008
2009
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS UTANG BANK Pihak ketiga BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Pihak ketiga Pihak berelasi
LIABILITIES AND EQUITY 2f,2g,2h, 2o,5,10,25 30,31,32 2c,2f,10, 11, 12,28,30,31
Total Biaya Masih Harus Dibayar UTANG PAJAK
UTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
2p,13 2c,2f,2g, 14,27, 28,30,31
Total Utang Lain-lain UTANG OBLIGASI Neto
2f,2k,5, 16,25,30,31
LIABILITIES
851.450
648.996
431.131
629.422
BANK LOANS Third parties
32.531 849
47.696 849
52.164 445
48.013 851
ACCRUED EXPENSES Third parties Related party
33.380
48.545
52.609
48.864
Total Accrued Expenses
1.200
1.069
949
1.252
TAXES PAYABLE
753.129 31.039
1.119.831 15.830
457.143 15.660
569.632 7.267
OTHER PAYABLES Third parties Related parties
784.168
1.135.661
472.803
576.899
Total Other Payables
1.396.547
774.030
1.157.300
1.788.432
MEDIUM TERM NOTES (MTN) - Neto
2f,2k,5, 17,30,31
199.933
348.525
-
-
MEDIUM TERM NOTES (MTN) - Net
LIABILITAS IMBALAN PASKA-KERJA
2t,3,29
34.162
22.215
13.507
12.382
LIABILITY FOR POSTEMPLOYMENT BENEFITS
LIABILITAS PAJAK TANGGUHAN - Neto
2p,13
69.032
58.653
2.600
-
DEFERRED TAX LIABILITIES - Net
UTANG DERIVATIF
2f,2n,3, 15,30,31,32
-
1.747
5.534
-
DERIVATIVES PAYABLE
UTANG KEPADA PIHAK BERELASI
2c,2f,2h,11, 28,30,31
100.000
100.000
100.000
100.000
DUE TO A RELATED PARTY
3.469.872
3.139.441
2.236.433
3.157.251
TOTAL LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
2
124
BONDS PAYABLE - Net
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 (dalam nilai penuh) per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.000.000.000 saham Modal disetor lainnya Saldo laba (akumulasi kerugian) Cadangan Umum Belum ditentukan penggunaannya TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
18 2k,19 20
2011
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
200.000 110.413
1 Jan. 2009/ 31 Des. 2008/ Jan. 1, 2009/ Dec. 31, 2008
2009
200.000 110.413
200.000 110.413
200.000 110.413
EQUITY Capital stock - Rp100 (in full amount) par value per share Authorized - 5,000,000,000 shares Issued and fully paid 2,000,000,000 shares Additional paid-in capital Retained earnings (accumulated loss) Appropriated for general reserve
6.000
5.000
4.000
4.000
120.241
143.847
21.974
(38.697 )
436.654
459.260
336.387
275.716
TOTAL EQUITY
3.906.526
3.598.701
2.572.820
3.432.967
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Unappropriated
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
3 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
125
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2011
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
PENDAPATAN
REVENUES
Pembiayaan konsumen - Neto Bunga Administrasi
2d,2g,2m 5,21,27 2c,28 2g,2m 2g,2i, 2l,2m,2o,8 15,22
Lain-lain Total Pendapatan BEBAN Umum dan administrasi Gaji dan tunjangan karyawan Pendanaan Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Penyusutan
2c,2g,2m, 23 2c,2t,24,28,29 2c,2f,2g,2k,2m 10,11,16,17, 25,28
Lain-lain
2e,2g,5,34 2i,3,8 2m,2n,2o 15,26,28
Total Beban LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK Tangguhan
2p,13
LABA NETO Pendapatan komprehensif lain TOTAL LABA KOMPREHENSIF
LABA NETO PER SAHAM DASAR (dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah)
2r
744.947 20.865 666.297
554.323 8.749 707.808
636.313 19.754 504.312
Consumer financing - Net Interests Administration
220.967
221.132
227.391
Others
1.653.076
1.492.012
1.387.770
Total Revenues EXPENSES
434.867
451.329
389.203
487.408
401.341
296.437
484.579
308.795
351.733
170.080 38.940
91.167 30.782
187.375 19.685
Financing costs Provision for impairment losses Depreciation
21.428
14.684
50.735
Others
1.637.302
1.298.098
1.295.168
Total Expenses
15.774
193.914
92.602
INCOME BEFORE TAX EXPENSE
10.380
56.053
31.931
TAX EXPENSE Deferred
5.394
137.861
60.671
NET INCOME
-
-
-
Other comprehensive income
5.394
137.861
60.671
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
30
BASIC EARNINGS PER SHARE (expressed in full Rupiah amount)
3
69
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
4
126
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
General and administrative Salaries and employees’ benefits
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo 31 Desember 2008 Total laba komprehensif tahun 2009 Saldo 31 Desember 2009
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo Laba (Akumulasi Kerugian)/ Retained Earnings (Accumulated Loss)
Modal Disetor Lainnya/ Additional Paid-in Capital
Cadangan Umum/ Appropriated for General Reserve
200.000
110.413
4.000
-
-
200.000
110.413
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated (38.697)
275.716
Balance December 31, 2008
-
60.671
60.671
Total comprehensive income in 2009
4.000
21.974
336.387
Balance December 31, 2009
Penyesuaian transisi atas penerapan awal Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 50 dan No.55 (Revisi 2006) 34
-
-
-
(14.988)
Pencadangan laba untuk umum
-
-
1.000
(1.000)
-
-
-
200.000
110.413
20
-
2s,20
20
Total laba komprehensif tahun 2010 Saldo 31 Desember 2010 Pencadangan laba untuk umum Dividen Total laba komprehensif tahun 2011 Saldo 31 Desember 2011
Total Ekuitas/ Total Equity
(14.988)
Transitional adjustments for the initial adoption of Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 50 and No.55 (Revised 2006)
-
Appropriated earnings for general reserve
137.861
137.861
Total comprehensive income in 2010
5.000
143.847
459.260
Balance December 31, 2010
-
1.000
(1.000)
-
Appropriated earnings for general reserve
-
-
-
(28.000)
(28.000)
Dividends
-
-
-
5.394
5.394
Total comprehensive income in 2011
200.000
110.413
6.000
120.241
436.654
Balance December 31, 2011
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
5 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
127
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN ARUS KAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Konsumen Bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama Pendapatan administrasi Lain-lain Total penerimaan kas Pembayaran kas untuk/ kepada: Dealer Bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama Beban umum dan administrasi, beban gaji dan tunjangan karyawan serta beban lain-lain Bank-bank sehubungan dengan hak bank-bank atas pendapatan pembiayaan konsumen Beban pendanaan Lain-lain Total pengeluaran kas Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
2011
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
6.743.258
5.992.308
5.822.268
5.492.483 666.297 265.135
6.370.353 707.808 374.752
3.780.996 504.312 356.718
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from: Consumers Banks in connection with the transaction of joint financing cooperation Administration income Others
13.167.173
13.445.221
10.464.294
Total cash receipts
(6.629.795)
(6.756.110)
(3.710.082)
(4.569.559)
(4.334.400)
(3.390.090)
(1.015.003)
(896.300)
(744.914)
(892.541) (406.718) (107.019)
(984.657) (290.063) (436.518)
(770.519) (332.193) (620.735)
Cash disbursements for/to: Dealers Banks in connection with the transaction of: joint financing cooperation General and administrative expenses, salaries and employees’ benefits and other expenses Banks in connection with the banks’ rights on consumer financing income Financing costs Others
(13.620.635)
(13.698.048)
(9.568.533)
Total cash disbursements
(453.462)
(252.827)
895.761
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penerimaan bunga
8
5.092 20.865
4.757 8.749
925 19.754
Perolehan aset tetap
8
(41.200)
(58.152)
(41.585)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property and equipment Interest income Acquisition of property and equipment
(15.243)
(44.646)
(20.906)
Net Cash Used in Investing Activities
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
6
128
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2011
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pelunasan utang bank Pelunasan utang obligasi Penerimaan dari penerbitan utang obligasi Penambahan utang bank Penerimaan dari penerbitan MTN Pelunasan MTN Pembayaran dividen
16 16 17 17 2s,20
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
Total kas dan setara kas
(775.000)
(385.000)
(635.000)
729.280
435.000
350.000 -
-
1.400.000 845.065 (150.000) (28.000)
189.138
(290)
174.487
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
Deposito berjangka
(633.291)
11
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas dan bank
(505.142)
643.181
DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
(648.884)
(108.625)
134.039
4
242.664
308.526
134.039
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Repayments of bank loans Repayment of bonds payable Proceeds from issuance of bonds Proceeds from bank loans Proceeds from issuance of MTN Repayment of MTN Payment of dividends
(833.291)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
(740)
NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
40.824
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
201.840
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
242.664
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
233.026
134.039
167.664
CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF: Cash on hand and in banks
75.500
-
75.000
Time deposits
308.526
134.039
242.664
Total cash and cash equivalents
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
7 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
129
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
a.
The Company’s Establishment
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Jakarta-Tokyo Leasing berdasarkan Akta No. 179 tanggal 23 Maret 1982 dan kemudian diubah dengan Akta Perubahan Naskah Pendirian No. 96 tanggal 15 Desember 1982, keduanya dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3167-HT01.01.TH82 tanggal 23 Desember 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26, Tambahan No. 1248, tanggal 1 April 1997. Nama Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 5 tanggal 15 Maret 2000 yang dibuat di hadapan Anna Wong, S.H., Notaris di Tangerang, dimana nama Perusahaan diubah dari PT Wahana Ometraco Multi Artha menjadi PT Wahana Ottomitra Multiartha. Perubahan nama ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-7437.HT.01.04.Th.2000 tanggal 27 Maret 2000. Anggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 54 tanggal 12 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara lain, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan terakhir ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-52847.AH.01.02.Th.2008 tanggal 19 Agustus 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12, Tambahan No. 4189/2009, tanggal 10 Pebruari 2009.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (“the Company”) was established in the Republic of Indonesia as PT Jakarta-Tokyo Leasing based on the Notarial Deed No. 179 dated March 23, 1982 of Kartini Muljadi, S.H., Notary in Jakarta, which was subsequently amended by the Notarial Deed No. 96 dated December 15, 1982 of the same notary. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-3167-HT01.01.TH82 dated December 23, 1982 and was published in the State Gazette No. 26, Supplement No. 1248 dated April 1, 1997. The Company’s name has been changed several times, the latest of which was covered by the Notarial Deed No. 5 dated March 15, 2000 of Anna Wong, S.H., Notary in Tangerang, in which the Company’s name was changed from PT Wahana Ometraco Multi Artha to PT Wahana Ottomitra Multiartha. This change of name was approved by the Ministry of Laws and Regulations of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-7437.HT.01.04.Th.2000 dated March 27, 2000. The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest of which was covered by the Notarial Deed No. 54 dated August 12, 2008 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, concerning the changes of the Company’s Articles of Association to conform with Law No. 40 Year 2007 of Limited Liability Company. These latest amendments have been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU52847.AH.01.02.Th.2008 dated August 19, 2008 and was published in the State Gazette No. 12, Supplement No. 4189/2009, dated February 10, 2009.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan dalam bidang lembaga pembiayaan meliputi:
As stated in Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises of financing activities covering the following areas:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Sewa guna usaha Anjak piutang Pembiayaan konsumen Kartu kredit.
8
130
GENERAL
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Leasing Factoring Consumer financing Credit card.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
The Company’s Establishment (continued)
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 135/KMK.06/2001 tanggal 20 Maret 2001 yang merupakan kelanjutan dari izin usaha seperti yang dimaksud dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-028/KM.11/1982 tanggal 30 Juni 1982 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada PT Jakarta-Tokyo Leasing yang telah beberapa kali diperpanjang, terakhir dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-105/KM.13/1988 tanggal 7 Juli 1988 dan diubah dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 327/KMK.017/1997 tanggal 21 Juli 1997. Pada saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Mega Glodok Kemayoran, Gedung Kantor B, Lantai 2, Jalan Angkasa Kav. B-6, Bandar Kemayoran, Jakarta, dan memiliki kantor cabang dan kantor unit dengan total 228 (dua ratus dua puluh delapan) lokasi yang antara lain di wilayah Jakarta, Bogor, Ciputat, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Semarang, Solo, Pekanbaru, Banjarmasin, Samarinda, Makassar, Gorontalo, Kendari dan Pare-Pare.
The Company obtained a license to operate as a financing company from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. 135/KMK.06/2001 dated March 20, 2001 which was an extension of a previous license granted as mentioned in the Decision Letter of the Ministry of Finance No. KEP-028/KM.11/1982 dated June 30, 1982 regarding the Granting of the Operating License as Finance Company to PT JakartaTokyo Leasing. This license was subsequently extended several times, the latest of which by the Decision Letter of the Ministry of Finance No. KEP-105/KM.13/1988 dated July 7, 1988 and changed by the Decision Letter of the Ministry of Finance No. 327/KMK.017/1997 dated July 21, 1997. Currently, the Company is mainly engaged in consumer financing activities. The Company’s head office is located at Gedung Mega Glodok Kemayoran, Gedung Kantor B, Lantai 2, Jalan Angkasa Kav. B-6, Bandar Kemayoran, Jakarta, and it has totally two hundreds and twenty eight (228) locations in, among others, Jakarta, Bogor, Ciputat, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Semarang, Solo, Pekanbaru, Banjarmasin, Samarinda, Makassar, Gorontalo, Kendari and Pare-Pare.
Perusahaan mulai memfokuskan kegiatannya pada pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor roda dua sejak tahun 1997.
The Company started to focus its operations in consumer financing of two-wheeled motor vehicles in 1997.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
The Company’s Public Offerings On November 30, 2004, the Company obtained the Effective Letter of the Registration Statement for the Initial Public Offering of Shares from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in its Letter No. S-3551/PM/2004 for 200,000,000 shares with a nominal value of Rp20,000 or Rp100 (in full amount) per share and initial offering price of Rp700 (in full amount) per share. The Company’s shares were listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) on December 13, 2004.
Pada tanggal 30 Nopember 2004, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif Pendaftaran Penawaran Umum Perdana Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan surat No. S-3551/PM/2004 untuk melakukan penawaran 200.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp20.000 atau Rp100 (dalam nilai penuh) per lembar saham dan harga penawaran sebesar Rp700 (dalam nilai penuh) per lembar saham. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 13 Desember 2004.
9 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
131
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan
c.
The Company’s Bonds Offerings
Pada bulan Nopember 2003, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi I WOM Finance Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp300.000, yang dinyatakan efektif oleh BAPEPAM pada tanggal 31 Oktober 2003 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2645/PM/2003. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 12 Nopember 2003.
In November 2003, the Company offered to the public “Bonds I WOM Finance Year 2003 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp300,000, which became effective on October 31, 2003 based on the Decision Letter No. S-2645/PM/2003 of BAPEPAM. On November 12, 2003, the Company listed the bonds on the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange).
Pada bulan Juni 2005, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi II WOM Finance Tahun 2005 Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp500.000, yang dinyatakan efektif oleh BAPEPAM pada tanggal 26 Mei 2005 berdasarkan Surat Keputusan No. S1346/PM/2005. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 8 Juni 2005.
In June 2005, the Company offered to the public “Bonds II WOM Finance Year 2005 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp500,000, which became effective on May 26, 2005 based on the Decision Letter No. S1346/PM/2005 of BAPEPAM. On June 8, 2005, the Company listed the bonds on the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange).
Pada bulan Juni 2006, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi III WOM Finance Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp825.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) pada tanggal 24 Mei 2006 berdasarkan Surat Keputusan No. S-138/BL/2006. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 8 Juni 2006.
In June 2006, the Company offered to the public “Bonds III WOM Finance Year 2006 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp825,000 (Note 16), which became effective on May 24, 2006 based on the Decision Letter No. S-138/BL/2006 of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK). On June 8, 2006, the Company listed the bonds on the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange).
Pada bulan Mei 2007, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi IV WOM Finance Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp1.000.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) pada tanggal 14 Mei 2007 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2265/BL/2007. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 30 Mei 2007.
In May 2007, the Company offered to the public “Bonds IV WOM Finance Year 2007 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp1,000,000 (Note 16), which became effective on May 14, 2007 based on the Decision Letter No. S-2265/BL/2007 of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK). On May 30, 2007, the Company listed its bonds on the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange).
10
132
GENERAL (continued)
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Bonds
Offerings
In February 2011, the Company offered to the public ‘’Bonds V WOM Finance Year 2011 With Fixed Interest Rate’’ with nominal value of Rp1,400,000 (Note 16), which became effective on February 23, 2011 based on the Decision Letter No. S-1766/BL/2011 of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK). On March 7, 2011, the Company listed its bonds on the Indonesia Stock Exchange.
Pada bulan Pebruari 2011, Perusahaan menawarkan pada masyarakat ‘’Obligasi V’ WOM Finance Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap’’ dengan jumlah pokok Rp1.400.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) pada tanggal 23 Pebruari 2011 berdasarkan Surat Keputusan No. S-1766/BL/2011. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Maret 2011. d.
The Company’s (continued)
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
d.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 81 tanggal 30 Nopember 2011 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-41816 tanggal 21 Desember 2011 serta Surat Keputusan Komisaris No.003/BOC/WOM/CORP/2011 tanggal 11 Mei 2011, susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan per tanggal 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Stephen Liestyo*** Wakil Presiden Komisaris : Robbyanto Budiman Komisaris : Garibaldi Thohir Komisaris Independen : I Nyoman Tjager Komisaris Independen : Myrnie Zachraini Tamin
The Boards of Commissioners, Directors and Employees Based on The Minutes of Extraordinary General Stockholders’ Meeting (“RUPSLB”) No. 81 dated November 30, 2011 of Poerbaningsih Adi Warsito,S.H., Notary in Jakarta and as approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHUAH.01.10-41816 dated December 21, 2011 and Decision Letter of Commissioners No. 003/BOC/WOM/CORP/2011 dated May 11, 2011, the composition of the Company’s Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee as of December 31, 2011, is as follows: Board of Commissioners : President Commissioner : Vice President Commissioner Commissioner : : Independent Commissioner : Independent Commissioner
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Keuangan Direktur Pemasaran (tidak terafiliasi) Direktur Personalia Direktur Manajemen Risiko Direktur Operasional
: :
Djaja Suryanto Sutandar* Albertus Alex Hermanto**
: :
: : : :
Simon Tan Kian Bing Martha Bambang Ir. Purwadi Indra Martono Ir. C. Guntur Triyudianto****
: : : :
Board of Directors President Director Finance Director Marketing Director (Unafilliated) Human Capital Director Risk Management Director Operational Director
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
: : :
Myrnie Zachraini Tamin Arief Ahmad Dhani Tarmiden Sitorus
: : :
Audit Committee Head of Audit Committee Member Member
Efektif setelah diperolehnya Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Ketua Bapepam-LK tanggal 20 Juli 2011
** ***
Effective after obtaining Fit and Proper Test from Bapepam-LK dated July 20, 2011
Mengundurkan diri efektif tanggal 15 Oktober 2011
**
Resigned effective on October 15, 2011
Pengangkatan efektif tanggal 30 Nopember 2011
*** Appointed effective on November 30, 2011
**** Efektif setelah diperolehnya Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Ketua Bapepam-LK tanggal 28 Desember 2011
**** Effective after obtaining Fit and Proper Test from Bapepam-LK dated December 28, 2011
11 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
133
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
As of December 31, 2010, the composition of the Company’s Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Keuangan Direktur Pemasaran (tidak terafiliasi) Direktur Operasional Direktur Personalia Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
: : : : : :
Ridha DM Wirakusumah Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir Stephen Liestyo I Nyoman Tjager Myrnie Zachraini Tamin
: : : : : :
: : :
Suwandi Wiratno Albertus Alex Hermanto Simon Tan Kian Bing
: : :
: :
Luther Arijanto Lukita* Martha Bambang
: :
Board of Directors President Director Finance Director Marketing Director (Unafilliated) Operational Director Human Capital Director
: : :
Myrnie Zachraini Tamin** Heriyanti Tarmiden Sitorus
: : :
Audit Committee Head of Audit Committee Member Member
Berdasarkan Akta No.34 tanggal 12 Nopember 2010 dan Surat Keterangan Notaris No. 361/ABIX018/XI/2010 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., tanggal 9 Nopember 2010
Based on Notarial Deed No. 34 dated November 12, 2010 and Notarial Certificate No. 361/ABIX018/XI/2010 of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., dated November 9, 2010
** Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris No. 008/BOC/WOM/ CORP/2010 tanggal 29 September 2010
** Based on Decision Letter of Board of Commissioners of No. 008/BOC/WOM/CORP/2010 dated September 29, 2010
Pada tanggal 31 Desember 2009, susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2009, the composition of the Company’s Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee is as follows:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : : : :
Dewan Direksi Presiden Direktur : Direktur Keuangan : Direktur Pemasaran : Direktur Manajemen Risiko: Direktur Personalia : Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
: : :
Robbyanto Budiman Lim Eng Khim Garibaldi Thohir Satinder Pal Singh Ahluwalia * I Nyoman Tjager Mahendra Wardhana
: : : : : :
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Suwandi Wiratno Albertus Alex Hermanto Simon Tan Kian Bing Jenny Tjandra Martha Bambang
: : : : :
Board of Directors President Director Finance Director Marketing Director Risk Management Director Human Capital Director
Mahendra Wardhana Heriyanti Tarmiden Sitorus
: : :
Audit Committee Head of Audit Committee Member Member
* Mengundurkan diri efektif tanggal 15 Pebruari 2010
*Resigned effective on February 15, 2010
12
134
The Boards of Commissioners, Directors and Employees (continued)
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
The Company has a total of 4,347, 4,340 and 3,705 permanent employees as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively (unaudited).
Perusahaan mempekerjakan 4.347, 4.340 dan 3.705 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (tidak diaudit). e. Penyelesaian laporan keuangan
e. Completion of the financial statements The accompanying financial statements were completed and authorized for issue by the Company’s Directors on February 20, 2012.
Laporan keuangan ini telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 20 Pebruari 2012. 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
The Boards of Commissioners, Directors and Employees (continued)
2.
Dasar penyajian laporan keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
Basis of preparation statements
of
ACCOUNTING the
financial
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAMLK. Seperti diungkapkan dalam catatancatatan terkait berikut di bawah ini, beberapa standar akuntasi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
The financial statements have been prepared in accordance with Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011.
Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” (diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011).
The financial statements of the Company for the year ended December 31, 2011 have been prepared in accordance with the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” (adopted on January 1, 2011).
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgements, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related disclosures in the financial statements.
13 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
135
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
Dasar penyajian (lanjutan)
laporan
2.
keuangan
ACCOUNTING
a.
the
Basis of preparation statements (continued)
of
financial
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
The financial statements have been prepared on the accrual basis except for the statement of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the financial statements.
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The statements of cash flows present information on receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan telah menerapkan PSAK No.2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan pada laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company has adopted PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, which superseded PSAK No. 2 with the same title. The implementation of PSAK No. 2 (Revised 2009) does not have significant impact on the financial statements.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.
The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat.
All figures in the financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.
Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 telah disusun sehubungan dengan kemungkinan bahwa Perusahaan akan melakukan penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham Perusahaan dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu pada tahun 2012.
The Company’s financial statements for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 have been prepared in connection with possibility that the Company will conduct a limited public offering with pre-emptive rights to the Company’s shareholders in 2012.
Kas dan setara kas
b.
14 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and unrestricted time deposits with maturity periods of three (3) months or less at the time of placement and not used as collateral for loans. Deposits, if any, which are used as collateral are classified as “Time Deposits”.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito, jika ada, yang digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Deposito Berjangka”.
136
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
2.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Transactions with related parties
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related parties relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the separate financial statements. There is no significant impact of the adoption of the revised PSAK on the financial statements.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereby such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements.
Aset keuangan
d.
Financial assets
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 “Akuntansi untuk Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.
Starting January 1, 2010, the Company adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosure”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” which replaced PSAK No. 50 “Accounting for Investment in Certain Securities” and PSAK No. 55 “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Dampak penerapan awal standar tersebut dijelaskan dalam Catatan 34. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar tersebut diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.
These revised PSAKs, have been applied prospectively. The effect of first adoption of these standards is discussed in Note 34. The transaction costs of those already existing contracts at the time these standards were adopted were not considered in the calculation of effective interest of such contracts.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition.
15 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
137
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
2.
Aset keuangan (lanjutan)
d.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen neto, biaya dibayar dimuka dan uang muka uang muka dealer dan piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang serta piutang derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi.
The Company’s financial assets consist of cash and cash equivalents, consumer financing receivables - net, prepaid expenses and advances - dealer advances and other receivables classified as loans and receivables and derivative receivable classified as financial assets at fair value through profit and loss.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in the profit or loss when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui sebagai laba rugi tahun berjalan.
Subsequent to initial recognition, financial assets at fair value through profit or loss are measured at fair value in statements of financial position. Any gains or losses arising from changes in fair value of the financial assets are recognized in the profit or loss for the current year.
Biaya amortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian atas penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya-biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are integral part of the effective interest rate.
16
138
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
e.
2.
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
The Company derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Penurunan nilai aset keuangan
e.
Impairment of financial assets
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
17 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
139
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
f.
2.
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
e.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued)
Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk pembayaran-pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90 hari atau ada kesulitan atau pelanggaran yang diketahui dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak.
The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 90 days or there are any known difficulties, or infringement of the original terms of contract.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara kolektif untuk aset keuangan. Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
For financial assets carried at amortized cost, the Company assesses whether objective evidence of impairment exists collectively for financial assets. The Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset. Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun cadangan.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account.
Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui sebagai laba rugi.
If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the profit or loss.
Liabilitas keuangan
f.
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate.
Perusahaan menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
The Company determines the classification of its financial liabilities in initial recognition.
Pada saat pengakuan awal liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya.
Financial liabilities are recognized initially at fair value.
18
140
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
2.
Liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Financial liabilities (continued)
Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang bank, biaya masih harus dibayar, utang lain-lain, utang obligasi, medium term notes dan utang kepada pihak-pihak berelasi yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman serta utang derivatif yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The Company’s financial liabilities consist of bank loans, accrued expenses, other payables, bonds payable, medium term notes and due to related parties classified loans and borrowings and derivative payable classified as financial liabilities at fair value through the profit or loss.
Dalam hal utang dan pinjaman, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban Pendanaan” dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
In the case of loans and borrowings, these are initially stated at fair value less directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognized within “Financing Costs” in the statements of comprehensive income. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan diakui sebagai laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss are measured at fair value in statements of financial position. Any gains or losses arising from changes in fair value of the financial liabilities are recognized in the profit or loss.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepas atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the profit or loss.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus atas jumlah yang diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
19 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
141
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
Piutang pembiayaan konsumen cadangan kerugian penurunan nilai
2.
dan
g.
ACCOUNTING
Consumer financing receivables allowance for impairment losses
and
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing receivables are presented net of amounts financed by banks relating to the cooperation transactions in the form of joint financing, unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.
Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai liabilitas (pendekatan bruto).
Based on the consumer joint financing agreements (without recourse), the Company only presents the portion of the total installments receivable financing by the Company (net approach). The consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ rights on such income relating to the transactions. For consumer joint financing agreements (with recourse), consumer financing receivables represent all consumers’ installments and the total facilities financed by creditors are recorded as liability (gross approach).
Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen - neto, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban pendanaan.
Total interest earned from customers is recorded as part of consumer financing income - net, while interest charged by the creditors is recorded as financing costs.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen.
Prior to January 1, 2010, unearned income on consumer financing, which is the excess of the aggregate installment payments to be received from the consumers over the principal amount financed, is recognized as income over the term of the respective agreement at a constant periodic rate of return on the net consumer financing receivables.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui tersebut diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif piutang pembiayaan konsumen.
Starting January 1, 2010, such unearned income on consumer financing is recognized as income over the term of the respective agreement using the effective interest rate method.
20
142
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
Piutang pembiayaan cadangan kerugian (lanjutan)
konsumen penurunan
2.
dan nilai
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Consumer financing receivables and allowance for impairment losses (continued)
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, selisih neto antara pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama kali perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani dan biaya-biaya yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang Pembiayaan Konsumen” pada laporan posisi keuangan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil pembiayaan konsumen selama jangka waktu pembiayaan konsumen dengan menggunakan metode garis lurus dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen - Neto” pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Prior to January 1, 2010, the net difference between the administration income earned from the consumer at the first time the financing agreement is signed and initial direct costs related to consumer financing facility is deferred and presented as part of “Consumer Financing Receivables” in the statements of financial position and recognized as an adjustment to the yield received throughout the consumer financing period using the straightline method and presented as a part of “Consumer Financing Income - Net” in the statements of comprehensive income for the current year.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, selisih neto tersebut ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang Pembiayaan Konsumen” pada laporan posisi keuangan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil selama periode pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen – Neto” pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Starting January 1, 2010, such net difference is deferred and presented as part of “Consumer Financing Receivables” in the statements of financial position and recognized as an adjustment to the yield received throughout the consumer financing period using effective interest rate method and presented as a part of “Consumer Financing Income - Net” in the statements of comprehensive income for the current year.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dijelaskan pada Catatan 2e.
Starting January 1, 2010, the Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired according to PSAK No. 55 (Revised 2006) as explained in Note 2e.
Piutang yang tak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan, dan setelah menunggak lebih dari 210 hari untuk pembiayaan non-BII dan 180 hari untuk pembiayaan BII. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
Receivables are written-off when they are deemed to be uncollectible based on Company’s management evaluation, and when they are overdue for more than 210 days for non-BII financing and 180 days for BII financing. Collection of receivables previously written-off is recognized as other income at the time of occurrence.
21 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
143
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
i.
2.
Biaya dibayar di muka
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka, dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan. Pengeluaran untuk renovasi kantor dengan jangka waktu sewa yang relatif pendek, umumnya kurang dari 4 (empat) tahun, disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka dan Uang Muka” dan diamortisasi sepanjang masa manfaat sewa. Pembelian barang-barang yang ditujukan untuk berbagai program promosi selama masa pembiayaan konsumen, disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka dan Uang Muka” dan diamortisasi selama masa manfaatnya.
Prepaid expenses, are charged to operations over the periods benefited. Expenses for office renovation with relatively short rental periods, generally less than four (4) years, are presented as part of “Prepaid Expenses and Advances” account and amortized over the lease period. Purchases of goods for various promotional programs during the consumer financing periods, are presented as part of “Prepaid Expenses and Advances” account and being amortized over their benefited periods.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, provisi bank diakui sebagai biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung terhadap utang bank, utang kepada pihak berelasi dan utang lain-lain dan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dan disajikan sebagai bagian dari ”Utang Bank”, ”Utang Kepada Pihak Berelasi” dan ”Utang Lain-lain”.
Starting January 1, 2010, bank provision fees is recognized as directly attributable transaction cost of bank loans, due to a related party and other payables and amortized using effective interest rate and presented as part of “Bank Loans”, “Due To a Related Party” and “Other Payables”.
Aset tetap
i.
Property and equipment
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba rugi pada saat terjadinya.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such acquisition cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the profit or loss as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Year Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
10 4 4 4 4
22
144
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Property and equipment (continued)
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
Peralatan dalam proses instalasi dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Equipment under installation is and presented as part of the equipment. The accumulated reclassified to the appropriate equipment account when the substantially completed and the for its intended use.
Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan beserta akumulasi penyusutan yang terkait dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul diakui sebagai laba rugi tahun yang bersangkutan.
When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gains or losses are recognized as profit or loss for the year.
Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
At the reporting date, the assets residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively if appropriate.
Penurunan nilai aset non-keuangan
j.
stated at cost property and cost will be property and installation is asset is ready
Impairment of non-financial assets
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
Effective January 1, 2011, the Company prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognise an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has no significant impact on the financial reporting.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company assesses at each reporting date whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
23 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
145
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
l.
2.
Biaya penerbitan emisi efek ekuitas, emisi obligasi dan Medium Term Notes (MTN)
k.
ACCOUNTING
Stock, bonds and Medium Term Notes (MTN) issuance costs
Biaya penerbitan efek ekuitas disajikan sebagai pengurang modal disetor lainnya dalam bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan.
Stock issuance costs are presented as deduction from additional paid-in capital in the equity section in the statements of financial position.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dicatat sebagai pengurang terhadap hasil penerbitan. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, biaya penerbitan obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi sesuai dengan Peraturan Nomor VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
Costs incurred relating to the bonds issuance are presented as deduction from the proceeds of bonds issued. Before January 1, 2010, bonds issuance costs are amortized using the straight-line method rate over the term of the bonds in accordance with the Rule Number VIII.G.7 regarding the Guidelines for the Presentation of Financial Statements which is the Attachment of the Decision Letter of the Chairman of BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 dated March 13, 2000.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif (Catatan 2f).
Starting January 1, 2010, costs incurred relating to the bonds issuance are amortized using the effective interest rate (Note 2f).
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan Medium Term Notes (MTN) dicatat sebagai pengurang terhadap hasil penerbitan dan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif selama jangka waktu MTN (Catatan 2f).
Costs incurred relating to the Medium Term Notes (MTN) issuance are presented as deduction from the proceeds of MTN issued and amortized using the effective interest rate over the term of the MTN (Note 2f).
Provisi
l.
Provisions
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. The revised PSAK is applied prospectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. There is no significant impact on the adoption of the revised accounting standard on the financial statements.
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
24
146
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
Provisi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Provisions (continued) Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi tidak diakui. m. Pengakuan pendapatan dan beban
m. Revenue and expense recognition
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. The revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. There is no significant impact of this revised accounting standards on the financial statements.
Perusahaan mengakui pendapatan atas pembiayaan konsumen seperti yang dijelaskan pada Catatan 2g di atas.
The Company recognizes revenue on consumer financing as explained in Note 2g above.
Pendapatan pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar pendapatan neto setelah dikurangi dengan bagian pendapatan milik bank-bank sehubungan dengan transaksitransaksi kerjasama pembiayaan bersama (Catatan 2g).
The consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ portion on such income relating to the cooperation transactions of joint financing (Note 2g).
Perusahaan tidak mengakui pendapatan bunga pembiayaan konsumen secara kontraktual yang piutangnya telah jatuh tempo lebih dari 3 (tiga) bulan dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat pembayaran piutang diterima.
The Company does not recognize interest income on consumer financing receivables based on contract that are overdue for more than three (3) months. Such income is recognized only when received.
Pendapatan denda atas keterlambatan pembayaran angsuran pembiayaan konsumen diakui pada saat realisasi.
Penalty income arising from late payments of consumer financing installments is recognized when realized.
Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai suatu pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul, diakui sebagai laba rugi tahun berjalan.
Early termination is treated as cancellation of existing agreement and the resulting gain or loss is recognized as profit or loss for the year.
25 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
147
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Pengakuan (lanjutan)
n.
pendapatan
dan
2.
beban
m. Revenue and (continued)
expense
ACCOUNTING recognition
Perusahaan berhak menentukan suku bunga yang lebih tinggi ke konsumen daripada suku bunga yang ditetapkan oleh bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan dari transaksi-transaksi tersebut bagi Perusahaan dan disajikan sebagai “Pendapatan Pembiayaan Konsumen - Neto” pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The Company has the right to set higher interest rates to customers than that stated by the banks for the cooperation transactions of joint financing. The difference is recognized as revenue from such transactions and presented as “Consumer Financing Income - Net” in the statement of comprehensive income for the year.
Pendapatan dan beban administrasi, kecuali biaya-biaya/pendapatan yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen seperti dijelaskan pada Catatan 2g, diakui pada saat diperoleh atau terjadinya.
Administration income and expenses, except for the initial direct costs/income relating to the consumer financing as explained in Note 2g, are recognized when earned or incurred.
Akuntansi instrumen derivatif
n.
Accounting for derivative instruments
Perusahaan melakukan transaksi/kontrak nilai tukar dan swap dalam mata uang asing untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari utang Perusahaan dalam mata uang asing.
The Company enters into and engages in currency swap and foreign exchange contracts/transactions for the purpose of managing its foreign exchange rate exposures emanating from the Company’s loans in foreign currencies.
Setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif melekat), diakui sebagai aset atau liabilitas berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. Nilai wajar merupakan perhitungan nilai kini (present value) dengan mempergunakan asumsi-asumsi dan data yang berlaku umum. Berdasarkan kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai, semua instrumen derivatif yang ada pada Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. Oleh sebab itu, perubahan atas nilai wajar dari instrumen derivatif diakui langsung sebagai laba rugi tahun berjalan.
Every derivative instrument (including embedded derivatives) are recognized as either asset or liability based on the fair value of each contract. Fair value is a computation of present value by using data and assumption that are generally accepted. Based on the specific requirements for hedge accounting, the said instruments do not qualify and are not designated as hedge activities for accounting purposes. Accordingly, changes in the fair value of such derivative instruments are recognized directly as profit or loss in the current year.
26
148
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
p.
2.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Foreign balances
currency
ACCOUNTING
transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut, dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan sebagai laba rugi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Indonesian Rupiah to reflect the prevailing middle rates of exchange at such date as published by Bank Indonesia. Any resulting gains or losses are credited or charged to the profit or loss for current year.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs tengah yang digunakan masingmasing adalah sebesar Rp9.068 (dalam nilai penuh), Rp8.991 (dalam nilai penuh) dan Rp9.400 (dalam nilai penuh) untuk 1 (dalam nilai penuh) Dolar Amerika Serikat (AS$1).
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the middle rates of exchange used were Rp9,068 (in full amount), Rp8,991 (in full amount) and Rp9,400 (in full amount) to US$1 (in full amount), respectively.
Pajak penghasilan
p.
Income tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, jika ada, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between commercial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefit, such as the carry-forward of unused tax losses, if any, is also recognized to the extent that realization of such tax benefit is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on the applicable tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
27 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
149
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
r.
2.
Informasi segmen
q.
ACCOUNTING
Segment information
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), ‘’Segmen Operasi’’. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 5 (Revised 2009), ‘’Operating Segments’’. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activites in which the entity engages and the economic environments in which it operates. There is no significant impact on the adoption of the revised accounting standard on the financial statements.
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and reward that are different from those of other segments.
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
The amount of each segment item reported is the measure reported to the chief operation decision maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, result, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.
Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Sehubungan dengan ini, informasi segmen dalam laporan keuangan disajikan berdasarkan pengklasifikasian umum atas daerah pemasaran sebagai segmen geografis. Rincian informasi segmen tersebut diungkapkan dalam Catatan 33.
Financial information is reported based on the information used by management in evaluating the performance of each segment and determining the allocation of resources. In this respect, the business segment information in the financial statements is presented based on general classification of marketing areas as geographical segments. The details of segment information are disclosed in Note 33.
Laba neto per saham dasar
r.
28 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Basic earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing net income with the weighted average number of shares outstanding during the year, which is 2,000,000,000 (in full amount) shares for each of the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009.
Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 2.000.000.000 (dalam nilai penuh) saham untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
150
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Dividen
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
u.
Dividends Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognized as a liability in the financial statements in the period in which the dividends are declared by the Company’s shareholders.
Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan. t.
ACCOUNTING
Liabilitas imbalan paska-kerja
t.
Liability for post-employment benefits
Perusahaan mencatat liabilitas imbalan paskakerja sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan paska-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas.
The Company recognizes a liability for postemployment benefits in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”. This statement requires the Company to provide all employee benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employee benefits, termination benefits and equity compensation benefits.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi liabilitas untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan Tahun 2003 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employees benefits based on the Labor Law of 2003 is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the employees.
Penerapan standar akuntansi revisi lain
u.
Adoption of standards
other
revised
accounting
Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Company also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2011, which are considered relevant to the financial statements but did not have significant impact. i. PSAK No. 8 (Revised 2009), “Events After the Reporting Period”. ii. PSAK No.25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan: i. PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. ii. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
29 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
151
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of financial statements, in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Uncertainty about these assumptions and estimation could result material adjustments to the carrying amount of assets and liabilities within the next financial period.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2.
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Allowance for impairment losses on financial assets
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2e dan 2g.
Allowance for impairment losses on financial assets carried at amortized cost are evaluated as explained in Notes 2e and 2g.
30
152
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimates and assumptions (continued) aset
Allowance for impairment losses on financial assets (continued)
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik risiko kredit yang sejenis ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan kolektif.
Allowance for impairment losses collectively assessed includes inherent credit losses in consumer financing receivables portfolios with similar credit risk characteristics when objective evidence of impairment exist for those portfolios. In assessing the need for collective allowances for impairment losses, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
Nilai tercatat atas estimasi cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp72.624, Rp63.654 dan Rp50.519. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5.
The carrying amount of the Company’s estimated allowance for impairment losses of financial assets as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are Rp72,624, Rp63,654 and Rp50,519, respectively. Further details are discussed in Note 5.
Liabilitas imbalan paska-kerja
Liability for post-employment benefits
Penentuan liabilitas imbalan paska-kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan paska-kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas paska-kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp34.162, Rp22.215 dan Rp13.507. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 29.
The determination of the Company’s liability for post-employment benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such accounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions which affects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liability for postemployment benefits and net employment benefits expense. The carrying amount of the Company’s estimated liabilities for employment benefits as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are Rp34,162, Rp22,215 and Rp13,507, respectively. Further details are discussed in Note 29.
Cadangan kerugian keuangan (lanjutan)
penurunan
nilai
31 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
153
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Penyusutan aset tetap
Depreciation of property and equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp93.095, Rp94.950 dan Rp68.317. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8.
The costs of property and equipment are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets ranging from four (4) to ten (10) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company’s property and equipment as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are Rp93,095, Rp94,950 and Rp68,317, respectively. Further details are disclosed in Note 8.
Instrumen keuangan
Financial instruments
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan. Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rpnil, Rpnil dan Rp3.464, sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rpnil, Rp1.747 dan Rp5.534.
The Company carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Company’s profit or loss. The carrying amount of financial assets carried at fair values in the statements of financial position as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are Rpnil, Rpnil and Rp3,464, while the carrying amount of financial liabilities carried at fair values in the statements of financial position as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are Rpnil, Rp1,747 and Rp5,534, respectively.
32
154
SOURCE OF (continued)
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
4.
2011
Kas Bank Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Riau PT Bank Sumatera Selatan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500) Sub total
2010
14.690
CASH AND CASH EQUIVALENTS 1 Jan. 2009/ 31 Des. 2008/ Jan. 1, 2009/ Dec. 31, 2008
2009
7.146
14.237
19.531
Cash on Hand Cash in Banks Third parties PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Riau PT Bank Sumatera Selatan
46.935
31.623
31.621
14.182
3.435 894 257 213
2.012 9.869 3.249 39
441 10.387 93 971
1.514 2.001 295 1
36 2 -
4.593 1 9
1.827 80 6
2.388 707 545
723
439
276
383
Others (each below Rp500)
52.495
51.834
45.702
22.016
Sub total
Pihak berelasi (Catatan 28) PT Bank Internasional Indonesia Tbk
165.841
75.059
107.725
37.293
Related party (Note 28) PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Sub total
165.841
75.059
107.725
37.293
Sub total
218.336
126.893
153.427
59.309
Total Cash in Banks
-
Cash Equivalents - Time Deposits Third party PT Bank Muamalat Indonesia
Total Bank Setara Kas - Deposito Berjangka Pihak ketiga PT Bank Muamalat Indonesia Pihak berelasi (Catatan 28) PT Bank Internasional Indonesia Tbk Total Setara Kas Deposito Berjangka Total Tingkat suku bunga tahunan atas deposito berjangka Rupiah
75.000
-
-
Related party (Note 28) PT Bank Internasional Indonesia Tbk
500
-
75.000
123.000
75.500
-
75.000
123.000
Total Cash Equivalents Time Deposits
308.526
134.039
242.664
201.840
Total
7,25% - 9,25%
6,00% - 7,00%
6,00% - 14,00%
10,50% - 14,00%
Annual interest rates of time deposits - Rupiah
33 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
155
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
5.
2011 Piutang pembiayaan konsumen - bruto Dikurangi bagian yang dibiayai bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama (Catatan 6, 14, 27 dan 28)
2010
11.867.468
2009
11.114.904
8.425.714
Consumer financing receivables - gross Less amounts financed by bank relating to the joint financing cooperation transactions (Notes 6, 14, 27 and 28)
(6.523.143)
(5.829.368)
(4.674.483)
5.344.325
5.285.536
3.751.231
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
(2.010.618)
(2.059.262)
(1.611.189)
Piutang pembiayaan konsumen
3.333.707
3.226.274
2.140.042
(72.624)
(63.654)
3.261.083
3.162.620
2.089.523
Consumer Financing Receivables - net
25% - 28%
26% - 29%
28% - 33%
Average effective annual interest rates - Rupiah
Sub-total
Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang Pembiayaan Konsumen - neto Rata-rata tingkat bunga efektif tahunan - Rupiah
(50.519)
Sub-total Unearned consumer financing income Consumer financing receivables Allowance for impairment losses
Akun ini merupakan piutang yang dikenakan bunga yang timbul dari kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan kendaraan bermotor roda dua kepada konsumen dengan pembayaran angsuran secara berkala.
This account represents interest-bearing receivables arising from financing activities in the form of providing two-wheeled motor vehicles to consumers with periodic installment payment schedule.
Angsuran piutang yang akan diterima dari konsumen menurut tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Installment receivables which will be collected from consumers in accordance with due dates are as follows:
Jatuh Tempo Dalam Waktu Telah jatuh tempo < 1 tahun 1 - 2 tahun > 2 tahun Total Piutang Pembiayaan Konsumen - bruto
2011
2010
2009
247.165 5.851.829 3.751.977 1.263.933
156.126 4.650.862 2.685.402 933.324
Due < 1 year 1 - 2 years > 2 years
11.867.468
11.114.904
8.425.714
Total Consumer Financing Receivables - gross
2011 Saldo awal Penyesuaian transisi atas penerapan awal PSAK No.50 No.55 (Revisi 2006) (Catatan 34) Cadangan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan Penghapusan piutang tak tertagih selama tahun berjalan Saldo akhir
The changes of allowance for impairment losses are as follows: 2010
2009
63.654
50.519
84.190
-
14.988
-
Beginning balance Transition adjustment on the initial adoption of PSAK No.50 and No.55 (Revised 2006) (Note 34)
170.080
91.167
187.375
Additions during the year
(161.110)
(93.020)
(221.046)
Write-off during the year
72.624
63.654
50.519
34 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Due in
287.205 6.576.012 3.848.044 1.156.207
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
156
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
Ending balance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
6.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
CONSUMER (continued)
FINANCING
RECEIVABLES
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai di atas adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Management believes that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses that may arise from non-collection of consumer financing receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp1.284.615, Rp1.627.787 dan Rp786.853 digunakan sebagai jaminan atas utang bank dan utang atas transaksi pembiayaan bersama yang sifatnya with recourse, dan masingmasing sebesar Rp840.028, Rp620.085 dan Rp928.013 sebagai jaminan atas utang obligasi (Catatan 10, 14, 16 dan 27). Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp200.018 dan Rp350.006 digunakan sebagai jaminan atas Medium Term Notes (MTN) (Catatan 17).
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the consumer financing receivables amounting to Rp1,284,615, Rp1,627,787 and Rp786,853, respectively, are pledged as collateral on a recourse basis to the bank loans and payables on joint financing transactions, and amounting to Rp840,028, Rp620,085 and Rp928,013 to the bonds payable, respectively (Notes 10, 14, 16 and 27). As of December 31, 2011 and 2010, the consumer financing receivables amounting to Rp200,018 and Rp350,006, respectively, are pledged as collateral on recourse basis to the Medium Term Notes (MTN) (Note 17).
Sebagai jaminan atas pembiayaan konsumen yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) dari kendaraan bermotor roda dua yang dibiayai (Catatan 27).
As collateral to the consumer financing receivables, the Company receives the ownership certificates (“BPKB”) of the financed two-wheeled motor vehicles (Note 27).
PIUTANG LAIN-LAIN
6.
2011
2010
OTHER RECEIVABLES 1 Jan. 2009/ 31 Des. 2008/ Jan. 1, 2009/ Dec. 31, 2008
2009
Pihak ketiga Piutang penerimaan angsuran konsumen Klaim asuransi Piutang dealer Pinjaman karyawan Lain-lain
20.725 9.434 6.183 3.687 2.962
5.850 15.015 6.174 4.071 2.882
3.317 22.879 6.010 1.997
5.109 678 7.478 24.144
Third parties Consumer installment receipt receivables Insurance claims Dealer receivables Loans to employees Others
Sub-total
42.991
33.992
34.203
37.409
Sub-total
Pihak berelasi Piutang atas transaksi pembiayaan bersama (Catatan 5, 27 dan 28) Sub-total Total
Related party -
908
-
6.801
Receivables on joint financing (Notes 5, 27 and 28)
-
908
-
6.801
Sub-total
42.991
34.900
34.203
44.210
Total
Pinjaman karyawan merupakan pinjaman tanpa bunga yang diangsur melalui pemotongan gaji setiap bulan dengan jangka waktu pinjaman berkisar antara 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun. Pinjaman kepada direktur dikenakan bunga sebesar 5% per tahun, yang diangsur melalui pemotongan gaji setiap bulan dengan jangka waktu pinjaman 10 (sepuluh) tahun.
Loans to employees represent non-interest bearing loans, which are repaid through monthly salary deductions over the loan periods ranging from one (1) year to three (3) years. Loans to directors which bear annual interest rate at 5% per annum, are repaid through monthly salary deductions over the loan period of ten (10) years.
Nilai wajar dari pinjaman karyawan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif.
The fair value of employee loans is determined by discounting cash flows using the effective interest rate.
35 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
157
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
7.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
6.
Pinjaman karyawan untuk pemilikan kendaraan dijamin dengan BPKB kendaraan yang dibiayai.
Loans to employees for vehicle ownership are secured by the vehicles’ BPKB of the financed vehicles.
Piutang penerimaan angsuran konsumen merupakan pembayaran angsuran konsumen melalui PT Pos Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dan PT Midi Utama Indonesia Tbk. Pembayaran angsuran konsumen melalui PT Pos Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dan PT Midi Utama Indonesia Tbk akan dibayarkan ke Perusahaan melalui transfer ke rekening bank dengan jangka waktu 1 (satu) hari sampai dengan 5 (lima) hari kerja terhitung dari tanggal penerimaan angsuran konsumen.
Consumer installment receipt receivables are consumer installment payments through PT Pos Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dan PT Midi Utama Indonesia Tbk. Consumer installment payments through PT Pos Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dan PT Midi Utama Indonesia Tbk will be paid to the Company by transfer to bank account within one (1) day up to five (5) working days from the date of receipt of the consumer installment.
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penerusan kredit dengan BII untuk penyaluran kredit kendaraan bermotor roda dua (Catatan 5 dan 27). Porsi BII atas kerugian yang timbul dari penjualan agunan yang ditarik kembali atas perjanjian kerjasama tersebut pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2008 masing-masing sebesar Rp908 dan Rp6.801 disajikan secara neto sebagai “Piutang Lain-lain – Pihak Berelasi”.
The Company entered into credit channeling cooperation agreements with BII for the credit channeling of two-wheeled motor vehicles (Notes 5 and 27). BII’s portion to the loss which arose from sales of foreclosed assets from the credit channeling cooperation agreements as December 31, 2010 and 2008 amounting to Rp908 and Rp6,801, respectively, are presented net as “Other Receivables – Related Party”.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA
7.
2011 Provisi bank Uang muka dealer Sewa dan renovasi kantor Promosi penjualan Lain-lain Total
PREPAID EXPENSES AND ADVANCES
2010
2009
90.833 55.751 24.788 8.748 5.604
45.309 45.768 23.145 11.223 7.860
5.508 30.202 15.602 25.204 3.964
Bank provision fees Dealer advances Office rentals and renovations Sales promotion Others
185.724
133.305
80.480
Total
Sales promotion represent promotion expense for various promotion programs and advertising for the purpose of increasing the Company’s revenues.
Promosi penjualan merupakan biaya promosi yang dikeluarkan untuk berbagai program promosi dan iklan dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan Perusahaan. 8.
OTHER RECEIVABLES (continued)
ASET TETAP
8.
PROPERTY AND EQUIPMENT
2011 Saldo Awal/ Beginning Balance
Biaya Perolehan Tanah Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Sub-total
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Saldo Akhir/ Ending Balance
798 5.200
-
-
-
798 5.200
40.187 29.999 117.930
7.851 15.696 13.390
27 8.378 4.111
164 3.841
48.175 37.317 131.050
10.167
414
102
-
10.479
Cost Land Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
204.281
37.351
12.618
4.005
233.019
Sub-total
36
158
Reklasifikasi/ Reclassification
_________________
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
2011 Saldo Awal/ Beginning Balance
Peralatan dalam proses instalasi Total Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Total Akumulasi Penyusutan Jumlah Tercatat
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
3.010
3.849
-
207.291
41.200
12.618
(4.005) -
Saldo Akhir/ Ending Balance
2.854
Equipment under installation
235.873
Total Cost
2.779
520
-
-
3.299
30.130 13.780 57.406
5.110 8.398 23.932
26 4.499 3.873
-
35.214 17.679 77.465
8.246
980
105
-
9.121
Accumulated Depreciation Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
112.341
38.940
8.503
-
142.778
Total Accumulated Depreciation
93.095
Carrying Amount
94.950
2010 Saldo Awal/ Beginning Balance
Biaya Perolehan Tanah Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Sub-total Peralatan dalam proses instalasi Total Biaya Perolehan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Cost Land Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
798 5.200
-
-
-
798 5.200
34.128 31.226 75.717
6.044 5.860 40.176
30 7.087 2.796
45 4.833
40.187 29.999 117.930
9.161
1.082
76
-
10.167
156.230
53.162
9.989
4.878
204.281
Sub-total
3.010
Equipment under installation
207.291
Total Cost
2.898
4.990
-
159.128
58.152
9.989
_________________
(4.878) -
1.328
1.451
-
-
2.779
26.719 13.867 41.702
3.441 6.372 18.391
30 6.459 2.687
-
30.130 13.780 57.406
7.195
1.127
76
-
8.246
Accumulated Depreciation Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
Total Akumulasi Penyusutan
90.811
30.782
9.252
-
112.341
Total Accumulated Depreciation
Jumlah Tercatat
68.317
94.950
Carrying Amount
Akumulasi Penyusutan Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
37 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
159
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
2009 Saldo Awal/ Beginning Balance
Biaya Perolehan Tanah Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Sub-total Peralatan dalam proses instalasi Total Biaya Perolehan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/ Ending Balance
798 5.200
-
-
-
798 5.200
29.302 21.964 46.116
4.826 11.400 21.801
2.138 368
8.168
34.128 31.226 75.717
8.551
660
50
-
9.161
Cost Land Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
111.931
38.687
2.556
8.168
156.230
Sub-total
8.168
2.898
-
2.898
Equipment under installation
120.099
41.585
2.556
_________________
(8.168) -
159.128
Total Cost
1.328
-
-
-
1.328
23.205 9.774 32.707
3.514 5.771 9.363
1.678 368
-
26.719 13.867 41.702
6.206
1.037
48
-
7.195
Accumulated Depreciation Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
Total Akumulasi Penyusutan
73.220
19.685
2.094
-
90.811
Total Accumulated Depreciation
Jumlah Tercatat
46.879
68.317
Carrying Amount
Akumulasi Penyusutan Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
Beban penyusutan adalah sebesar Rp38.940, Rp30.782 dan Rp19.685 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Depreciation charged to operations amounted to Rp38,940, Rp30,782 and Rp19,685 for years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.
Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of gain on sale of property and equipment are as follows:
2011 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku aset tetap Laba Penjualan Aset Tetap
2010 5.092
2009 4.757
(4.115)
(737)
977
4.020
925 (462) 463
Proceeds from sale of property and equipment Net book value of property and equipment Gain on Sale of Property and Equipment
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Lain-lain – Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif (Catatan 22).
Gain on sale of property and equipment is recorded as part of “Other Revenues - Others” in the statements of comprehensive income (Note 22).
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, peralatan dalam proses instalasi merupakan biaya sehubungan dengan proyek untuk pemasangan sistem komputer baru yang akan selesai masingmasing pada bulan Desember 2012, 2011 dan 2010.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, equipment under installation represents the cost of project to install new computer system, which will be completed in December 2012, 2011 and 2010, respectively.
38
160
Reklasifikasi/ Reclassification
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
9.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
Hak Guna Bangunan (“HGB”) atas tanah dan bangunan yang berlokasi di Sunter, Jakarta akan berakhir pada tanggal 2 Agustus 2027. HGB-HGB yang berlokasi di Tangerang (Banten), Sidoarjo (Jawa Timur), Samarinda (Kalimantan Timur) dan Daerah Istimewa Yogyakarta akan berakhir masing-masing pada tanggal-tanggal 15 Juli 2027, 4 Januari 2027, 7 Agustus 2026 dan 23 September 2020. Manajemen berkeyakinan bahwa HGB di atas dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir.
Rights to Use the Building (“Hak Guna Bangunan HGB”) covering the land and buildings located at Sunter, Jakarta will expire on August 2, 2027. HGBs in Tangerang (Banten), Sidoarjo (East Java), Samarinda (East Kalimantan) and Yogyakarta Province will expire on July 15, 2027, January 4, 2027, August 7, 2026 and September 23, 2020, respectively. Management believes that the above HGBs can be renewed at the expiry dates.
Berdasarkan penelaahan atas jumlah aset tetap yang dapat diperoleh kembali, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada atau perubahan-perubahan kejadian-kejadian keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Based on the assessment of the recoverability of the property and equipment, management believes that there are no events or changes in circumstances, which may indicate that the carrying amounts of these assets are not recoverable as of December 31, 2011, 2010 and 2009.
Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan keseluruhan sebesar Rp201.923 dan AS$2.156.643 (dalam nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2011, Rp229.290 dan AS$2.060.924 (dalam nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp202.546 dan AS$938.426 (dalam nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2009. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Asuransi Sinar Mas. Pada tanggal 31 Desember 2009, aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Asuransi Sinar Mas dan PT Asuransi Jaya Proteksi.
Property and equipment are covered by insurance against losses from fire and other risks for a total coverage of Rp201.923 and US$2,156,643 (in full amount) as of December 31, 2011, Rp229,290 and US$2,060,924 (in full amount) as of December 31, 2010 and Rp202,546 and US$938,426 (in full amount) as of December 31, 2009, respectively. As of December 31, 2011 and 2010, property and equipment are insured through PT Asuransi Sinar Mas. As of December 31, 2009, property and equipment are insured through PT Asuransi Sinar Mas and PT Asuransi Jaya Proteksi.
Seluruh perusahaan asuransi tersebut di atas adalah pihak ketiga.
All the above insurance companies are third parties.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
The Company’s management believes that the sum insured is adequate to cover the possible losses from these insured risks.
Selama belum lunas, aset tetap berupa kendaraan yang diperoleh melalui fasilitas pembiayaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pembiayaan kendaraan yang diperoleh dari PT BCA Finance dan Bank Jasa Jakarta, pihak ketiga, dan PT BII Finance Center, pihak berelasi (Catatan 14 dan 28).
Until fully paid, property and equipment in the form of vehicles which are acquired through financing facilities are used as collateral to the vehicles financing facilities obtained from PT BCA Finance and Bank Jasa Jakarta, third parties, and PT BII Finance Center, a related party (Notes 14 and 28).
ASET LAIN-LAIN
9.
OTHER ASSETS This account consists of Estimated Claims for Tax Refund amounting to Rp10,769, Rp35,200 and Rp48,850 as of December 31, 2011, 2010 and 2009 (Note 13), respectively and Others.
Akun ini terdiri dari akun-akun Taksiran Tagihan Pajak masing-masing sebesar Rp10.769, Rp35.200 dan Rp48.850 pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 13) dan Lain-lain.
39 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
161
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK
10. BANK LOANS
2011
2010
1 Jan. 2009/ 31 Des. 2008/ Jan. 1, 2009/ Dec. 31, 2008
2009
Pihak Ketiga
Third Parties
PT Bank Central Asia Tbk (Nilai kontrak sebesar Rp365.972 dan Rp170.833 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp1.857 dan Rp1.045 tahun 2011 dan 2010) 364.115 Standard Chartered Bank Indonesia (Nilai kontrak sebesar Rp180.000 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp2.500 tahun 2011) 177.500 PT Bank DBS Indonesia (Nilai kontrak sebesar Rp100.000 dan Rp100.000 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp139 dan Rpnil tahun 2011 dan 2010) 99.861 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (Nilai kontrak sebesar Rp83.416 dan Rp50.000 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp1.375 dan Rp1.375 tahun 2011 dan 2010) 82.041 PT Bank Pan Indonesia Tbk (Nilai kontrak sebesar Rp75.000 dan Rp208.333 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp1.549 dan Rp2.625 tahun 2011 dan 2010) 73.451 PT Bank Syariah Mandiri (Nilai kontrak sebesar Rp34.961 dan Rp1.154 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp355 dan Rp8 tahun 2011 dan 2010) 34.606 PT Bank Ganesha (Nilai kontrak sebesar Rp16.192 dan Rp23.000 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp73 dan Rp112 tahun 2011 dan 2010) 16.119 PT Bank Sinarmas Tbk (Nilai kontrak sebesar Rp3.774 dan Rp29.321 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp17 dan Rp158 tahun 2011 dan 2010) 3.757 Deutsche Investitions - Und Entwicklungsgessellscaft MBH, Jerman (Nilai kontrak sebesar Rp49.878 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp817 tahun 2010) International Finance Corporation (Nilai kontrak sebesar Rp22.750 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp133 tahun 2010) Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura PT Bank CIMB Niaga Tbk Total
851.450
169.788
-
-
-
-
-
100.000
100.000
50.000
48.625
-
-
205.708
75.000
-
1.146
-
25.723
22.888
-
-
29.163
27.037
-
PT Bank Central Asia Tbk (Contract value of Rp365,972 and Rp170,833, net of unamortized bank provision of Rp1,857 and Rp1,045 in 2011 and 2010) Standard Chartered Bank Indonesia (Contract value of Rp180,000, net of unamortized bank provision of Rp2,500 in 2011) PT Bank DBS Indonesia (Contract value of Rp100,000 and Rp100,000,net of unamortized bank provision of Rp139 and Rpnil in 2011 and 2010) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (Contract value of Rp83,416 and Rp50,000, net of unamortized bank provision of Rp1,375 and Rp1,375 in 2011 and 2010) PT Bank Pan Indonesia Tbk (Contract value of Rp75,000 and Rp208,333, net of unamortized bank provision of Rp1,549 and Rp2,625 in 2011 and 2010) PT Bank Syariah Mandiri (Contract value Rp34,961, and Rp1,154, net of unamortized bank provision of Rp355 and Rp8 in 2011 and 2010) PT Bank Ganesha (Contract value of Rp16,192 and Rp23,000, net of unamortized bank provision of Rp73 and Rp112 in 2011 and 2010) PT Bank Sinarmas Tbk (Contract value of Rp3,774 and Rp29,321, net of unamortized bank provision of Rp17 and Rp158 in 2011 and 2010)
182.500
Deutsche Investitions - Und Entwicklungsgessellscaft MBH, Germany (Contract value of Rp49,878, net of unamortized bank provision of Rp817 in 2010)
49.061
22.617
68.250
113.750
-
56.400 -
254.671 2.778
International Finance Corporation (Contract value of Rp22,750, net of unamortized bank provision of Rp133 in 2010) Bayerische Hypo-Und Vereinsbank, AG, Singapore PT Bank CIMB Niaga Tbk
648.996
431.131
629.422
Total
40
162
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
104.444
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
2011
2010
2009
1 Jan. 2009/ 31 Des. 2008/ Jan. 1, 2009/ Dec. 31, 2008
Tingkat bunga tahunan Mata uang Rupiah Mata uang asing
10,25% - 16,00% 7,34% - 13,08%
10,25% - 16,00% 7,34% - 13,08%
12,00% - 18,00% 7,34% - 13,08%
12,00% - 18,00% 7,34% - 13,08%
Annual interest rates Rupiah currency Foreign currency
Rata-rata tingkat bunga efektif tahunan Mata uang Rupiah Mata uang asing
11,00% - 14,50% 7,34%
11,00% - 14,50% 7,34%
-
-
Average effective annual interest rates Rupiah currency Foreign currency
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 194 tanggal 20 Oktober 2010, BCA setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit dalam bentuk Kredit Lokal (Rekening Koran) dan Installment Loan (“Fasilitas Installment Loan 1”) dengan jumlah maksimum dana yang disediakan masing-masing adalah sebesar Rp25.000 dan Rp200.000 untuk keperluan modal kerja pembiayaan piutang usaha kendaraan roda dua. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga masing-masing sebesar 10,75% dan 11,00% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 110% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 60 (enam puluh) hari (Catatan 5) serta mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
Based on the Credit Agreement No. 194 dated October 20, 2010, BCA agreed to provide credit facility in the form of Local Credit (Bank Statement) and Installment Loan Facility (“Installment Loan Facility 1”) with a maximum available fund amounting to Rp25,000 and Rp200,000, respectively, which were used as motor vehicle financing. The loans bear interest rate at 10.75% and 11.00% per annum, respectively. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 110% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than sixty (60) days (Note 5) and maintain maximum Gearing Ratio of 10 times.
Pada tanggal 19 Oktober 2011, Perusahaan telah mendapatkan penambahan fasilitas berdasarkan Perubahan Pertama Perjanjian Kredit No. 116 dimana BCA setuju untuk memperpanjang fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah maksimum dana Rp25.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 20 Oktober 2012 dan menambah fasilitas kredit berupa fasilitas Installment Loan (“Fasilitas Installment Loan 2”) dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp500.000 yang akan jatuh tempo maksimum 3 (tiga) tahun sejak tanggal setiap penarikan yang terkait. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga masing-masing sebesar 10,50% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 110% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 60 (enam puluh) hari (Catatan 5) serta mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
On October 19, 2011 the Company has secured additional facilities under the First Amendment of Credit Agreement No.116 where BCA agreed to extend the Local Credit (Current Account) facility with maximum fund amounting to Rp25,000 which will mature on October 20, 2012 and increase the credit facility in the form of Installment Loan Facilty (“Installment Loan Facilty 2”) with a maximum available fund amounting to Rp500,000 with a maximum maturity of three (3) years from the date of any related withdrawal. The loans bear interest rate at 10.50% per annum, respectively. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 110% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than sixty (60) days (Note 5) and maintain maximum Gearing Ratio of 10 times.
Berdasarkan Perubahan Pertama Perjanjian Kredit No. 116 tersebut, Fasilitas Installment Loan 1 akan jatuh tempo maksimum 3 (tiga) tahun sejak tanggal setiap penarikan yang terkait.
Under the First Amendment of Credit Agreement No. 116, the Installment Loan Facility 1 will mature a maximum of three (3) years from the date of any related withdrawal.
41 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
163
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)
Jangka waktu penarikan kredit untuk fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dan Fasilitas Installment Loan 2 adalah masing-masing sampai dengan tanggal 20 Oktober 2012 dan 9 (sembilan) bulan sejak tanggal penandatanganan Perubahan Pertama Perjanjian Kredit.
Th withdrawal period for the Local Credit (Current Account) facility and Installment Loan Facility 2 are each up to the date of October 20, 2012 and nine (9) months from the signing date of the First Amendment of Credit Agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BCA tersebut di atas.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company has complied with all important loan covenants required by BCA.
Standard Chartered Bank Indonesia (SCB)
Standard Chartered Bank Indonesia (SCB)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. JKT/TTD/3234 tanggal 23 Maret 2011, SCB setuju untuk memberikan fasilitas kredit berupa “Committed Secured Term Loan” sebesar Rp200.000 untuk keperluan modal kerja pembiayaan piutang usaha kendaraan roda dua. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11,35% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2014. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 125% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5) serta mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali. Perusahaan juga wajib menjaga total kekayaan neto berwujud minimal sebesar Rp400.000.
Based on the Credit Agreement No.JKT/TTD/3234 dated March 23, 2011, SCB agreed to provide a credit facility “Commited Secured Term Loan” amounting to Rp200,000, which was used for motor vehicle financing. The loan bears interest rate at 11.35% per annum and will mature on March 23, 2014. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 125% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5) and maintain maximum Gearing Ratio of 10 times. The Company also has to maintain minimum net worth amounting to Rp400,000.
Pembatasan Keuangan Rasio total utang terhadap kekayaan neto berwujud Rasio non performing loan terhadap total piutang pembiayaan konsumen Rasio eksposur mata uang terbuka yang tidak terlindung nilai terhadap kekayaan neto berwujud
Financial Covenants :
max. 15:1
:
:
max. 5%
:
:
max. 25%
:
As of December 31, 2011, the Company has complied with all important loan covenants required by Bank SCB.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh Bank SCB tersebut di atas.
42
164
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Total debt to net worth ratio Non performing loan to total consumer financing receivables ratio Open foreign currency that are not protected against the intangible net asset value exposure ratio
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS)
PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS)
Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Pengakuan Hutang No. 72 tanggal 27 Maret 2006, Bank DBS setuju untuk memberikan fasilitas kredit berjangka dengan jumlah maksimum adalah sebesar Rp100.000 sebagai fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Maret 2009. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar cost of fund dari Bank DBS ditambah 2% per tahun atau tingkat suku bunga lain yang disepakati bersama, dengan jaminan berupa jaminan secara fidusia atas piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5) dengan jumlah sekurang-kurangnya 90% dari jumlah pokok fasilitas kredit.
Based on the Credit Agreement No. 72 dated March 27, 2006, Bank DBS agreed to provide a revolving term loan facility with a maximum amount of Rp100,000, for motor vehicle financing. The credit facility will mature on March 27, 2009. The loan bears interest rate at cost of fund from Bank DBS plus 2% per annum or other interest rate agreed by both parties and is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables (Note 5) with a minimum of 90% of the amount of the credit facility.
Selama masa berlakunya perjanjian tersebut, Perusahaan harus mempertahankan security ratio sebesar minimum 90% dan ratio hutang terhadap ekuitas maksimum sebesar 10 kali.
As long as the loan is still outstanding, the Company shall maintain a security coverage at the minimum of 90% and maximum debt to equity ratio of 10 times.
Perjanjian pemberian Fasilitas Kredit Berjangka antara Perusahaan dan Bank DBS telah berakhir pada tanggal 27 Pebruari 2009.
The Revolving Term Loan Facility agreement between the Company and Bank DBS has expired on February 27, 2009.
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 114/PEP-DBSI/IV/2009 tanggal 7 April 2009, Bank DBS setuju untuk memberikan fasilitas kredit tidak bergulir dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000 sebagai fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Fasilitas perbankan ini jatuh tempo pada tanggal 27 Maret 2010.
Based on the Credit Agreement No. 114/PEPDBSI/IV/2009 dated April 7, 2009, Bank DBS agreed to provide an uncommitted revolving credit facility with a maximum amount of Rp100,000, for motor vehicle financing. The credit facility matured on March 27, 2010.
Pada tanggal 1 Maret 2010, Perusahaan telah mendapatkan perpanjangan fasilitas berdasarkan surat No. 085/PFPA-DBSI/III/2010, dengan jatuh tempo pada tanggal 27 Maret 2011. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,65% sampai dengan 11,70% per tahun, dengan jaminan berupa jaminan secara fidusia atas piutang pembiayaan kosumen dengan jumlah sekurangkurangnya 125% dari jumlah pokok fasilitas kredit (Catatan 5).
On March 1, 2010 the Company obtained an extension of the facility based on letter No. 085/PFPA-DBSI/III/2010 and matured on March 27, 2011. The loan bears interest rates ranging from 11.65% to 11.70% per annum, and was secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 125% of the amount of credit facility (Note 5).
Pada tanggal 24 Juni 2011, Perusahaan telah mendapatkan perpanjangan fasilitas berdasarkan surat No.287/PFPA-DBSI/VI/2011 dengan jatuh tempo pada tanggal 27 Maret 2012. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 10,95% sampai dengan 11,00% per tahun, dengan jaminan berupa jaminan secara fidusia atas piutang pembiayaan kosumen dengan jumlah sekurangkurangnya 125% dari jumlah pokok fasilitas kredit (Catatan 5).
On June 24, 2011 the Company acquired an extention of the facility based on letter No. 287/PFPA-DBSI/VI/2011 and will mature on March 27, 2012. The loan bears interest rates ranging from 10.95% to 11.00% per annum, and is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 125% of the amount of credit facility (Note 5).
43 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
165
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS) (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS) (continued)
Selama masa berlakunya perjanjian tersebut, Perusahaan harus mempertahankan security ratio sebesar minimum 125% dan ratio utang terhadap ekuitas maksimum sebesar 10 kali.
As long as the loan is still outstanding, the Company shall maintain a security ratio of minimum of 125% and maximum debt to equity ratio of 10 times.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh Bank DBS tersebut di atas.
As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, the Company has complied with all important loan covenants required by Bank DBS.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. JAK/100450/U/ 00149781 tanggal 6 Oktober 2010, HSBC setuju untuk memberikan Fasilitas Pinjaman Modal Kerja dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp200.000 untuk keperluan modal kerja pembiayaan piutang usaha kendaraan roda dua. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 10,25% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 100% dari total pokok pinjaman (Catatan 5) serta mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas tidak melebihi 10 kali.
Based on the Credit Agreement No.JAK/100450/U/ 00149781 dated October 6, 2010, HSBC agreed to provide a Working Capital Loan Facility with a maximum available fund amounting to Rp200,000, which was used for motor vehicle financing. The loan bears interest rate at 10.25% per annum. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 100% of the total amount of the outstanding loan (Note 5) and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times.
Saldo pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2012.
The loan will mature on October 31, 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh HSBC tersebut di atas.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company has complied with all important loan covenants required by HSBC.
PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 002/FITMM/LEG/09 tanggal 17 Maret 2009, Bank Panin setuju untuk memberikan Fasilitas Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp300.000 yang digunakan sebagai pembiayaan kendaraan bermotor. Jangka waktu Fasilitas Pinjaman Tetap ini ditentukan sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai dengan 17 April 2010. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 15% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 26 Pebruari 2010. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas tagihan konsumen minimal sebesar 100% dari nilai outstanding pinjaman (Catatan 5) dan mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas maksimum 10 kali.
Based on the Credit Agreement No. 002/FITMM/LEG/09 dated March 17, 2009, Bank Panin agreed to provide a Fixed Loan Facility with a maximum available fund amounting to Rp300,000, which was used as motor vehicle financing. The term of Fixed Loan Facility is determined since the agreement was signed until April 17, 2010. The loan bears interest rate at 15% per annum. The loan facility was paid on February 26, 2010. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 100% of the amount of the outstanding loan (Note 5) and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times.
44
166
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued) Panin)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) (continued)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 45 tanggal 21 April 2010, Bank Panin setuju memberikan Fasilitas Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp350.000 yang digunakan sebagai pembiayaan kendaraan bermotor. Jangka waktu fasilitas ini ditetapkan 19 (sembilan belas) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dan telah berakhir pada tanggal 21 Nopember 2011.
Based on the Credit Agreement No. 45 dated April 21, 2010, Bank Panin agreed to provide a Fixed Loan Facility with a maximum available fund amounting to Rp350,000, which was used as motor vehicle financing. The term of Fixed Loan Facility is determined nineteen (19) months since the agreement is signed and expired on November 21, 2011.
Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 12,50% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang konsumen minimal sebesar 100% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5) serta mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas tidak melebihi 10 kali.
The loan bears interest rate at 12.50% per annum. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 100% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5) and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 60 tanggal 22 Desember 2011, Bank Panin setuju memberikan Fasilitas Pinjaman Tetap II dengan jumlah maksimum dana yang disediakan Rp350.000 yang digunakan sebagai pembiayaan kendaraan bermotor. Tanggal jatuh tempo dari masing-masing pinjaman yaitu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan masing-masing yang tidak boleh melebihi tanggal jatuh tempo fasilitas kredit. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 28 Pebruari 2015.
Based on the Credit Agreement No. 60 dated December 22, 2011, Bank Panin agreed to provide a Fixed Loan Facility II with a maximum available fund amounting to Rp350,000, which was used as motor vehicle financing. The maturity date of each loan is thirty six (36) months from the date of each withdrawal and must not exceed the maturity date of the credit facility.The facility will expire on February 28, 2015.
Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11,25% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen bersih minimal sebesar 100% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5), tidak dalam keadaan dijaminkan kepada pihak ketiga manapun juga serta obyek pembiayaan harus ditanggung asuransi serta mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas tidak melebihi 10 kali.
The loan bears interest rate at 11.25% per annum. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s net receivables from customers at 100% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5) not secured to any third party and also the object of financing should be covered insurance and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times.
PT Bank (lanjutan)
Pan
Indonesia
Tbk
(Bank
45 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
167
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued) Panin)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) (continued)
Berdasarkan surat Penurunan Bunga Fasilitas Pinjaman Tetap II No.316/DFI/EXT/11 tanggal 20 Desember 2011, Bank Panin telah menyetujui permohonan Perusahaan untuk menyesuaikan tingkat suku bunga untuk Fasilitas Pinjaman Tetap II dari 11,25% per tahun menjadi 10,75% per tahun.
Based on a letter of Penurunan Bunga Fasilitas Pinjaman Tetap II No. 316/DFI/EXT/11 dated December 20, 2011, Bank Panin has approved the Company’s request to adjust interest rate for Fixed Loan Facility II from 11.25% per annum to 10.75% per annum.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh Bank Panin tersebut di atas.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by Bank Panin.
PT Bank Syariah Mandiri (BSM)
PT Bank Syariah Mandiri (BSM)
Pada tanggal 21 Juni 2006, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kredit dengan Akad Al-Murabahah dengan BSM dimana BSM setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000. Jangka waktu pinjaman adalah 48 (empat puluh delapan) bulan sejak tanggal pencairan pertama. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen dengan kolektibilitas lancar sebesar 110% dari piutang pokok (Catatan 5).
On June 21, 2006, the Company entered into a Credit Agreement with Akad Al-Murabahah with BSM, whereby BSM agreed to provide financing facility with a maximum amount of Rp100,000. The term of facility is forty eight (48) months since the first drawdown date. The loan is collateralized by consumer financing receivables with current collectibility rating equivalent to 110% of the principal (Note 5).
Pencairan pertama digunakan untuk pengambilalihan piutang pembiayaan konsumen yang berasal dari pembiayaan Al-Musyarakah dengan ketentuan harga beli sebesar Rp111.111 dan margin sebesar Rp30.149, sehingga harga jual menjadi sebesar Rp141.260.
The first drawdown was used to take over the consumer financing receivables financed through Al-Musyarakah, with the condition that the purchase price is Rp111,111 and the margin is Rp30,149, therefore the selling price becomes Rp141,260.
Saldo pinjaman telah jatuh tempo dan dibayar pada tanggal 27 Desember 2009.
The loan matured and was paid on December 27, 2009.
PT Bank (lanjutan)
Pan
Indonesia
Tbk
(Bank
46
168
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) (lanjutan)
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) (continued)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 9 Juni 2010, BSM setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dengan Akad Line Facility Musyarakah dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp200.000. Jangka waktu fasilitas pembiayaan ini adalah 24 (dua puluh empat) bulan sejak akad ini ditandatangani dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 7 September 2010, Perusahaan mencairkan fasilitas tersebut sebesar Rp1.280 dengan tingkat margin sebesar 13,00% per tahun. Margin akan ditinjau kembali setiap 3 (tiga) bulan sekali berdasarkan ceiling price dengan rate maksimum 19,00%. Pokok dan margin diangsur sebanyak 32 (tiga puluh dua) kali angsuran mulai 7 Oktober 2010 sampai 7 Mei 2013. Pada tanggal 28 Januari 2011, Perusahaan mencairkan fasilitas tersebut sebesar Rp3.065 dengan tingkat margin sebesar 13,00% per tahun. Margin akan ditinjau kembali setiap 3 (tiga) bulan sekali berdasarkan ceiling price dengan rate maksimum 19,00%. Pokok dan margin diangsur sebanyak 36 (tiga puluh enam) kali angsuran mulai 28 Pebruari 2011 sampai 29 Januari 2014. Pada tanggal 2 Pebruari 2011, Perusahaan mencairkan fasilitas tersebut sebesar Rp25.000 dengan tingkat margin sebesar 13,00% per tahun. Margin akan ditinjau kembali setiap 3 (tiga) bulan sekali berdasarkan ceiling price dengan rate maksimum 19,00%. Pokok dan margin diangsur sebanyak 35 (tiga puluh lima) kali angsuran mulai 2 Maret 2011 sampai 2 Januari 2014. Pada tanggal 21 Juni 2011, Perusahaan mencairkan fasilitas tersebut sebesar Rp20.000 dengan tingkat margin sebesar 12,00% per tahun. Margin akan ditinjau kembali setiap 3 (tiga) bulan sekali berdasarkan ceiling price dengan rate maksimum 19,00%. Pokok dan margin diangsur sebanyak 35 (tiga puluh lima) kali angsuran mulai 21 Juli 2011 sampai 21 Mei 2014. Cara pembayaran dilakukan berdasarkan jadwal angsuran bulanan (pokok dan bagi hasil) yang ditentukan pada saat pencairan. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 110% dari piutang pokok (Catatan 5). Fasilitas pembiayaan konsumen ini akan berakhir pada tanggal 9 Juni 2012.
Based on the Credit Agreement No. 11 dated June 9, 2010, BSM agreed to provide a Credit Facility with Akad Line Facility Musyarakah with a maximum available fund amounting to Rp200,000. The term of the facility is twenty four (24) months starting from the signing date of the agreement and can be extended. On September 7, 2010 the Company drawdown the facility amounting to Rp1,280 with margin rate of 13.00% per annum. The margin will be reviewed every three (3) months based on ceiling price with the maximum rate of 19.00%. The principal and margin will be paid in thirty two (32) times starting October 7, 2010 until May 7, 2013. On January 28, 2011, the Company drawdown the facility amounting to Rp3,065 with margin rate of 13.00% per annum. The margin will be reviewed every three (3) months based on ceiling price with the maximum rate of 19.00%. The principal and margin will be paid in thirty six (36) times starting February 28, 2011 until January 29, 2014. On February 2, 2011, the Company drawdown the facility amounting to Rp25,000 with margin rate of 13.00% per annum. The margin will be reviewed each three (3) months based on ceiling price with the maximum rate of 19.00%. The principal and margin will be paid in thirty five (35) times starting March 2, 2011 until January 2, 2014. On June 21, 2011, the Company drawdown the facility amounting to Rp20,000 with margin rate 12.00% per annum. The margin will be reviewed each three (3) months based on ceiling price with the maximum rate of 19.00%. The principal and margin will be paid in thirty five (35) times starting July 21, 2011 until May 21, 2014. The term of payment is based on the monthly installment schedule (principal and sharing revenue) which has been determined on drawdown. The facility is secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables to customer at 110% of the amount of the outstanding loan (Note 5). This consumer facility will expire on June 9, 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2008, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BSM tersebut di atas.
As of December 31, 2011, 2010 dan 2008, the Company has complied with all important loan covenants required by BSM.
47 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
169
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
PT Bank Ganesha (Bank Ganesha)
PT Bank Ganesha (Bank Ganesha)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 3 tanggal 21 Desember 2010, Bank Ganesha setuju untuk memberikan fasilitas kredit dalam bentuk Fixed Loan Executing dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp 23.000 untuk keperluan modal kerja pembiayaan piutang usaha kendaraan roda dua. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11,50% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 110% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5) serta mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
Based on the Credit Agreement No. 3 dated December 21, 2010, Bank Ganesha agreed to provide a Fixed Loan Executing Facility with a maximum available fund amounting to Rp23,000, which was used for motor vehicle financing. The loan bears interest rate at 11.50% per annum. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 110% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5) and maintain maximum Gearing Ratio of 10 times.
Saldo pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2013.
The loan will mature on December 23, 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh Bank Ganesha tersebut di atas.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company has complied with all important loan covenants required by Bank Ganesha.
PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas)
PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 34 tanggal 7 Mei 2009, Bank Sinarmas setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp100.000. Jangka waktu pinjaman adalah 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal pencairan kredit awal dan akan berakhir pada tanggal 3 Maret 2012. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 16,00% per tahun dan dapat berubah sewaktuwaktu. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas tagihan konsumen minimal sebesar 100% dari nilai outstanding pinjaman (Catatan 5).
Based on the Credit Agreement 34 dated May 7, 2009, Bank Sinarmas agreed to provide a Credit Facility with a maximum available fund amounting to Rp100,000. The term of the facility is twenty four (24) months starting from the initial withdrawal and will expire on March 3, 2012. The loan bears interest rate at 16.00% per annum and subject to change any time. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables to customer at 100% of the amount of the outstanding loan (Note 5).
Fasilitas pinjaman ini masing-masing dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 14,50% sampai dengan 16,00% pada tahun 2011 dan 2010.
The loan facility bears annual interest rates ranging from 14.50% to 16.00% in 2011 and 2010, respectively.
Selama masa berlakunya perjanjian tersebut, Perusahaan harus mempertahankan security ratio sebesar minimum 100%.
As long as the loan is still outstanding, the Company shall maintain a minimum security ratio of 100%.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh Bank Sinarmas tersebut di atas.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009 the Company has complied with all important loan covenants required by Bank Sinarmas.
48
170
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan) Deutsche Investitions - Und gesellschaft MBH, Jerman (DEG)
10. BANK LOANS (continued) Deutsche Investitions - Und gesellschaft MBH, Germany (DEG)
Entwicklungs-
Entwicklungs-
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 9 Agustus 2006, DEG setuju untuk memberikan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar AS$25.000.000 (dalam nilai penuh) (Catatan 15). Jangka waktu pinjaman adalah selama 5 (lima) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2011. Suku bunga tahunan adalah tetap sebesar 7,34%, yang digunakan untuk pembiayaan konsumen (Catatan 5), dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5). Angsuran pokok dan bunga dibayar setiap 6 (enam) bulan sesuai dengan jadwal pembayaran.
Based on the Credit Agreement dated August 9, 2006, DEG agreed to provide a credit facility with a maximum amount of US$25,000,000 (in full amount) (Note 15). The term of the facility is five (5) years and mature on July 15, 2011. The facility bears annual fixed interest rate of 7.34% to be used for consumer financing (Note 5) which is secured by consumer financing receivables (Note 5). The principal and interest are paid semiannually based on the schedule of payment.
Perusahaan melakukan pembayaran angsuran pokok pinjaman masing-masing sebesar AS$5.555.554 (dalam nilai penuh) atau ekuivalen sebesar Rp50.694 pada tahun 2011, 2010, 2009 dan 2008.
The Company has made an installment principal payment amounting to US$5,555,554 (in full amount) or equivalent to Rp50,694 in year 2011, 2010, 2009 and 2008, respectively.
Saldo pinjaman telah jatuh tempo dan dibayar pada tanggal 15 Juli 2011.
The loan matured and was paid on July 15, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, seluruh nilai tercatat yang belum dilunasi atas fasilitas ini masing-masing sebesar AS$5.555.561 (dalam nilai penuh), AS$11.111.115 (dalam nilai penuh) dan AS$16.666.669 (dalam nilai penuh).
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the total carrying value still outstanding under this facility amounted to US$5,555,561 (in full amount), US$11,111,115 (in full amount) and US$16,666,669 (in full amount), respectively.
Perjanjian dengan DEG mensyaratkan Perusahaan tidak dapat mengambil alih liabilitas termasuk liabilitas kontingensi (jaminan) dengan jumlah melebihi AS$1.000.000 (dalam nilai penuh) kecuali untuk usaha normal Perusahaan tanpa memperoleh persetujuan dari DEG.
Under the above agreement with DEG, the Company, without prior approval from DEG is not allowed to assume liabilities including contingent liabilities (guarantees), exceeding the aggregate of more than US$1,000,000 (in full amount) except for those in the ordinary course of business.
Selain itu, selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan harus mengelola posisi keuangan sebagai berikut:
In addition, while the loan is still outstanding, the Company is obliged to maintain financial position as follows:
Pembatasan Keuangan Rasio exposure satu peminjam Rasio satu kelompok economic exposure Rasio total klien besar exposure Rasio exposure pihak-pihak berelasi Rasio piutang bermasalah Rasio selisih waktu jatuh tempo Rasio utang terhadap ekuitas Rasio ekuitas terhadap total aset Rasio beban terhadap pendapatan Rasio margin tingkat suku bunga neto Rasio selisih mata uang asing yang tidak di-hedging
: : : : : : : : : :
max. 15% max. 25% max. 400% max. 10% max. 15% max. 100% 12:1 min. 12% max. 80% min. 5%
: : : : : : : : : :
:
15% - 100%
:
Financial Covenants Single borrower exposure ratio Single economic group exposure ratio Aggregate large client exposure ratio Related parties exposure ratio Open credit risk ratio Maturity gap ratio Debt to borrower’s equity ratio Equity/total assets ratio Cost to income ratio Net interest margin Aggregate unhedged open currency position ratio
49 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
171
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
Deutsche Investitions - Und Entwicklungsgesellschaft MBH, Jerman (DEG) (lanjutan)
Deutsche Investitions - Und Entwicklungsgesellschaft MBH, Germany (DEG) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh DEG tersebut di atas.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by DEG.
Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh DEG tersebut di atas, kecuali untuk rasio ekuitas terhadap total asset dan rasio piutang bermasalah. Namun demikian, Perusahaan tetap memenuhi kewajiban pembayaran kepada DEG dengan tepat waktu.
As of December 31, 2008, the Company has complied with all important loan covenants required by DEG, except for equity to total assets ratio and open credit risk ratio. However, the Company still complies with the payment schedule to DEG.
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 17 Desember 2010, DEG setuju untuk memberikan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar AS$25.000.000 (dalam nilai penuh). Jangka waktu pinjaman adalah selama 54 (lima puluh empat) bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2015. Suku bunga tahunan adalah sebesar AS$ LIBOR ditambah 3,50%, yang digunakan untuk pembiayaan konsumen (Catatan 5), dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5). Angsuran pokok dan bunga dibayar setiap 6 (enam) bulan sesuai dengan jadwal pembayaran.
Based on the Credit Agreement dated December 17, 2010, DEG agreed to provide a credit facility with a maximum amount of US$25,000,000 (in full amount). The term of the facility is fifty four (54) months and will mature on July 15, 2015. The facility bears annual interest rate of USD LIBOR rate plus 3.50% to be used for consumer financing (Note 5) which is secured by consumer financing receivables (Note 5). The principal and interest are paid semi-annually based on the schedule of payment.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Perusahaan belum melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini.
As of December 31, 2011 and 2010 the Company has not withdrawn any loans from this facility.
Perjanjian dengan DEG mensyaratkan antara lain, Perusahaan, tanpa persetujuan terlebih dahulu dari DEG tidak dapat mengambil alih liabilitas termasuk liabilitas kontingensi (jaminan) dengan jumlah melebihi AS$1.000.000 (dalam nilai penuh) kecuali untuk usaha normal Perusahaan.
Under the above agreement with DEG, the Company, among others, without prior approval from DEG is not allowed to assume liabilities including contingent liabilities (guarantees), exceeding the aggregate of more than US$1,000,000 (in full amount) except for those in the ordinary course of business.
Selain itu, selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan harus mengelola posisi keuangan sebagai berikut:
In addition, while the loan is still outstanding, the Company is obliged to maintain financial position as follows:
Pembatasan Keuangan Rasio exposure satu peminjam Rasio satu kelompok economic exposure Rasio exposure grup agregat Rasio exposure pihak-pihak berelasi Rasio piutang bermasalah Rasio selisih waktu jatuh tempo Rasio ekuitas terhadap total aset I Rasio ekuitas terhadap total aset II Rasio beban terhadap pendapatan Rasio margin tingkat suku bunga neto Rasio selisih mata uang asing
: max. 15% : max. 15% : max. 200% : max. 10% : max. 15% : max. 100% : min. 14% : min. 10% : max. 80% : min. 5% : max 10%; or 20%*
Untuk setiap jenis mata uang tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dan untuk seluruh mata uang tidak lebih dari 20% (duapuluh persen)
50
172
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
: : : : : : : : : : :
Financial Covenants Single borrower exposure ratio Single economic group exposure ratio Aggregate group exposure ratio Related parties exposure ratio Open credit exposure ratio Maturity gap ratio Equity to total assets I ratio Equity to total assets II ratio Cost to income ratio Net interest margin Open foreign currency ratio
For any single currency not more than 10% (ten per cent) and in aggregate of all currencies of not more than 20% (twenty per cent)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
International Finance Corporation (IFC)
International Finance Corporation (IFC)
Pada tanggal 6 Juli 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan IFC, dimana IFC setuju untuk memberikan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar AS$20.000.000 (dalam nilai penuh), yang digunakan untuk pembiayaan konsumen, dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5). Pada tanggal 12 September 2006, Perusahaan mencairkan fasilitas tersebut dengan kurs Rp9.100 (dalam nilai penuh) per AS$1 (dalam nilai penuh) atau sebesar Rp182.000, dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,03%. Angsuran pokok dan bunga dibayar setiap enam bulan sampai dengan tanggal 15 Maret 2011
On July 6, 2006, the Company entered into a credit agreement with IFC, whereby IFC agreed to provide a credit facility with a maximum amount of US$20,000,000 (in full amount), which was used for motor vehicles financing with the consumer financing receivables as the security (Note 5). On September 12, 2006, the Company utilized the facility with the exchange rate of Rp9,100 (in full amount) per US$1 (in full amount) or amounting to Rp182,000, with fixed interest rate of 13.03%. The principal installment and interest should be paid semi-annually up to March 15, 2011.
Perusahaan melakukan pembayaran angsuran pokok pinjaman masing-masing sebesar AS$5.000.000 (dalam nilai penuh) atau ekuivalen sebesar Rp45.500 tahun 2011, 2010, 2009 dan 2008. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008, nilai tercatat utang kepada IFC masing-masing adalah sebesar Rpnil, Rp22.617, Rp68.250 dan Rp113.750.
The Company has made principal installment payments amounting to US$5,000,000 (in full amount) or equivalent to Rp45,500 year 2011, 2010, 2009 and 2008. As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, the carrying value of the loan payable to IFC amounted to Rpnil, Rp22,617, Rp68,250 and Rp113,750, respectively.
Selain itu, selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan harus mengelola posisi keuangan sebagai berikut:
In addition, while the agreement is still outstanding, the Company is obliged to maintain financial position as follows:
Pembatasan Keuangan Rasio risiko kecukupan modal tertimbang Rasio ekuitas terhadap aset Rasio economic exposure group Rasio total large exposure Rasio exposure pada pihak-pihak berelasi Rasio piutang bermasalah Rasio aset tetap ditambah investasi modal Rasio risiko nilai tukar mata uang asing Rasio risiko nilai tukar satu mata uang asing Rasio risiko tingkat suku bunga Rasio risiko total tingkat suku bunga Rasio selisih waktu jatuh tempo pertukaran mata uang asing Rasio jumlah selisih negatif waktu jatuh tempo
: : : : : : : : : : :
≥ 10% ≥ 8% ≤ 15% ≤ 50% ≤ 15% ≤ 25% ≤ 25% ≤ 25% ≤ 10% ≤ 10% ≤ 20%
: : : : : : : : : : :
:
≥ -150%
:
:
≥ -300%
:
Financial Covenants Risk weighted capital adequacy ratio Equity to assets ratio Economic group exposure ratio Aggregate large exposures ratio Related parties exposure ratio Open credit risk ratio Fixed assets plus equity investments ratio Aggregate foreign exchange risk ratio Single currency foreign exchange risk Interest rate risk ratio Aggregate interest rate risk ratio Foreign currency maturity gap ratio Aggregate negative maturity gap ratio
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the Company has complied with all important loan covenants required by IFC.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh IFC tersebut di atas.
51 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
173
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura (HVB)
Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapore (HVB)
Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi Berjangka tanggal 15 Nopember 2006, HVB (sebagai mandated lead arranger), Financial Institutions (kreditur asal) dan PT Bank Permata Tbk (sebagai agen penjamin lokal) setuju untuk memberikan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar AS$66.000.000 (dalam nilai penuh), yang digunakan untuk pembiayaan konsumen (Catatan 5).
Based on the Syndicated Amortising Term-Loan Facility Agreement dated November 15, 2006, HVB (as the mandated lead arranger), the Financial Institutions (the original lenders) and PT Bank Permata Tbk (as the local security agent) agreed to provide a credit facility at the maximum amount of US$66,000,000 (in full amount), which was used for motor vehicles financing (Note 5).
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar total margin di atas LIBOR. Pada tanggal 5 Desember 2006, Perusahaan mencairkan fasilitas tersebut dengan kurs Rp9.140 (dalam nilai penuh) per AS$1 (dalam nilai penuh), dengan tingkat bunga sebesar 13,08%. Pokok pinjaman diangsur sebanyak 33 kali angsuran mulai 5 Januari 2007 sampai 5 Maret 2010 untuk Tranche 1 dan mulai 5 Pebruari 2007 sampai 5 Maret 2010 untuk Tranche 2, dan masing-masing sebesar 3% dari jumlah terutang.
This facility is secured by consumer financing receivables and bears interest rate at a total of margin plus LIBOR. On December 5, 2006, the Company utilized the facility with the exchange rate of Rp9,140 (in full amount) per US$1 (in full amount), with interest rate of 13.08%. The principal installment is 33 times starting from January 5, 2007 to March 5, 2010 for Tranche 1 and February 5, 2007 to March 5, 2010 for Tranche 2, and each installment amounts to 3% of total outstanding loan.
Lembaga Keuangan terdiri dari: Mandated Lead Arrangers HVB PT Bank Pan Indonesia Tbk Lead Arranger PT Bank UOB Indonesia Arranger Bank of China Limited, Cabang Jakarta State Bank of India, Cabang Singapura PT Bank Maybank Indocorp Total
: :
US$20.000.000 : US$20.000.000 :
:
US$10.000.000 :
: : :
US$8.000.000 : US$5.000.000 : US$3.000.000 :
The Financial Institutions consist of: Mandated Lead Arrangers HVB PT Bank Pan Indonesia Tbk Lead Arranger PT Bank UOB Indonesia Arrangers Bank of China Limited, Jakarta Branch State Bank of India, Singapore Branch PT Bank Maybank Indocorp
:
US$66.000.000 :
Total
Saldo pinjaman telah jatuh tempo dan dibayar pada tanggal 5 Maret 2010.
The loan matured and was paid on March 5, 2010.
Saldo utang kepada HVB pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah masingmasing sebesar AS$6.000.000 (dalam nilai penuh) dan AS$30.000.000 (dalam nilai penuh).
The loan balance payable to HVB as of December 31, 2009 and 2008 amounted to US$6,000,000 (in full amount) and US$30,000,000 (in full amount), respectively.
Selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan tanpa persetujuan dari HVB tidak diperkenankan menjadi kreditur, kecuali sehubungan dengan kegiatan usaha normal Perusahaan dan perjanjian kredit dengan karyawan atau direksi dengan jumlah maksimum AS$1.000.000 (dalam nilai penuh).
While the loan is still outstanding, the Company without the approval of HVB, is not allowed to be a creditor in respect of any financial indebtedness except for ordinary course of business and loans made to employees or directors with a maximum amount of US$1,000,000 (in full amount).
52
174
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura (HVB) (lanjutan)
Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapore (HVB) (continued)
Selain itu, selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan harus mengelola posisi keuangan sebagai berikut:
In addition, while the loan is still outstanding, the Company is obliged to maintain financial position as follows:
Pembatasan Keuangan Gearing ratio Security margin
Financial Covenants : :
max. 10 : 1 >110%
: :
Gearing ratio Security margin
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh HVB tersebut di atas.
As of December 31, 2009 and 2008, the Company has complied with all important loan covenants required by HVB.
PT BCA Syariah (BCAS)
PT BCA Syariah (BCAS)
Pada tanggal 26 Mei 2011, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kredit dengan Akad Al-Mudharabah dengan BCAS dimana BCAS setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dengan limit sebesar Rp50.000. Jangka waktu penarikan fasilitas ditetapkan 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dan akan jatuh tempo dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan pertama. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen dengan kolektibilitas lancar sebesar 100% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 60 (enam puluh) hari (Catatan 5) serta mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
On May 26, 2011, the Company entered into a Credit Agreement with Akad Al- Mudharabah with BCAS, whereby BCAS agreed to provide financing facility with a maximum amount of Rp50,000. The term of credit withdrawal is twelve (12) months since the signing of the agreement and will mature in thirty six (36) months since the first drawdown date. The loan is collateralized by consumer financing receivables with current collectibility rating equivalent to 100% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than sixty (60) days (Note 5) and maintain maximum Gearing Ratio of 10 times.
Pada tanggal 31 Desember 2011 Perusahaan belum melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini.
As of December 31, 2011 the Company has not withdrawn any loans from this facility.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 21 Pebruari 2006, Bank CIMB Niaga setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan Pinjaman Tetap Angsuran (PTA) sebesar Rp50.000. Jangka waktu pinjaman adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian dan jaminan berupa fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dalam kondisi lancar dengan nilai coverage ratio minimum 125% dari seluruh fasilitas kredit yang ditarik (Catatan 5).
Based on the Credit Agreement No. 11 dated February 21, 2006, Bank CIMB Niaga agreed to provide a Working Capital Credit Facility with Fixed Installment Loan amounting to Rp50,000. The term of the facility is thirty-six (36) months starting from the signing date of the agreement and the facility is guaranteed by fiduciary guarantee of the consumer financing receivables with current collectibility rating and minimum coverage ratio of 125% of the total amount of the credit facility withdrawn (Note 5).
53 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
175
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) (continued)
Perjanjian dengan Bank CIMB Niaga mensyaratkan Perusahaan untuk tidak memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak lain dengan nilai diatas Rp10.000 tanpa memperoleh persetujuan dari Bank CIMB Niaga.
Under the above agreement with Bank CIMB Niaga, the Company, without prior approval from Bank CIMB Niaga shall not grant a loan or credit to other parties exceeding the amount of Rp10,000.
Perjanjian pemberian Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan Pinjaman Tetap Angsuran antara Perusahaan dan Bank CIMB Niaga telah berakhir pada tanggal 23 Pebruari 2009.
The Working Capital Credit Facility with Fixed Installment Loan Agreement between the Company and Bank CIMB Niaga has expired on February 23, 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting yang disyaratkan oleh Bank CIMB Niaga.
As of December 31, 2008, the Company has complied with all important loan covenants required by Bank CIMB Niaga.
Perjanjian-perjanjian dengan BCA, SCB, Bank DBS, HSBC, Bank Panin, BSM, Bank Ganesha, Bank Sinarmas, DEG, IFC, HVB, BCAS dan Bank CIMB Niaga mensyaratkan Perusahaan untuk tidak melakukan hal-hal berikut ini, sebelum memperoleh persetujuan dari bank-bank tersebut, yang antara lain, melakukan konsolidasi, merger, akuisisi atau penyertaan saham; penjualan aset Perusahaan; melakukan investasi baru; perubahan Anggaran Dasar berupa penurunan modal; pembiayaan kepada perusahaan berelasi maupun perusahaan lainnya di luar transaksi usaha sehari-hari; pembagian dividen; mengikatkan diri sebagai penanggung kepada pihak lain atau menjaminkan aset Perusahaan kepada pihak lain; pelunasan pinjaman kepada seluruh pemegang saham; penawaran umum atas saham Perusahaan atau pembelian kembali saham Perusahaan; perubahan bentuk usaha Perusahaan; menjaminkan kembali BPKB kepada pihak lain; dan memperoleh pinjaman atau kredit dari lembaga keuangan lain kecuali untuk kegiatan usaha yang normal.
Under the above agreements with BCA, SCB, Bank DBS, HSBC, Bank Panin, BSM, Bank Ganesha, Bank Sinarmas, DEG, IFC, HVB, BCAS and Bank CIMB Niaga, the Company, without prior approval from those banks, is not allowed to, among others, enter into consolidation, merger, acquisitions or investments in shares of stock; sell the Company’s assets; enter into new investments; change the Articles of Association relating to capital reduction; provide financing to other related parties and unrelated parties other than in the normal course of business; distribute dividends; act as a guarantor of or collateralize the Company’s assets to obligation of other parties; repay the loans obtained from all stockholders; float the Company’s shares to the public or buy back the Company’s shares; alter the Company’s nature of business; pledge the same BPKB as collateral to other parties; and obtain loans or credits from other financial institutions except in the normal course of business.
11. UTANG KEPADA PIHAK BERELASI
2011
11. DUE TO A RELATED PARTY
2010
2009
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
100.000
100.000
100.000
100.000
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Tingkat bunga tahunan Mata uang rupiah
14,75%
14,75%
14,75%
14,75%
Annual interest rates Rupiah currency
-
Average effective annual interest rates Rupiah currency
Rata-rata tingkat bunga efektif tahunan Mata uang rupiah
14,75%
14,00%
54
176
1 Jan. 2009/ 31 Des. 2008/ Jan. 1, 2009/ Dec. 31, 2008
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
-
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG KEPADA PIHAK BERELASI (lanjutan) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Subordinasi tanggal 30 Nopember 2007, BII setuju untuk memberikan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000, yang digunakan untuk memperkuat struktur modal Perusahaan. Fasilitas ini dikenakan bunga tetap sebesar 14,75% per tahun dan akan berakhir pada tanggal 30 Nopember 2014. Biaya bunga yang dikenakan untuk pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp14.750, Rp15.154 dan Rp14.733 pada tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 25 dan 28). Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 and 2008, Perusahaan mencatat bunga masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp849, Rp849, Rp445 and Rp851 (Catatan 12 dan 28).
11. DUE TO A RELATED PARTY (continued) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Based on the Subordinated Loan Agreement dated November 30, 2007, BII agreed to provide a credit facility at the maximum amount of Rp100,000, which was used for strengthening the Company’s capital structure. This facility has fixed interest rate at 14.75% per annum and will be due on November 30, 2014.
Selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan harus mengelola posisi keuangan sebagai berikut:
While the agreement is still outstanding, the Company is obliged to maintain its financial position as follows:
Pembatasan Keuangan Rasio risiko kecukupan modal tertimbang Rasio ekuitas terhadap aset Rasio economic exposure group Rasio total large exposure Rasio exposure pada pihak-pihak berelasi Rasio piutang bermasalah Rasio aset tetap ditambah investasi modal Rasio risiko tingkat suku bunga Rasio selisih waktu jatuh tempo pertukaran mata uang asing Rasio jumlah selisih negatif waktu jatuh tempo Gearing ratio Non-performing loan
Interest incurred for this facility amounted to Rp14,750, Rp15,154 and Rp14,733 for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively (Notes 25 and 28). As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, the Company recorded accrued interest amounting to Rp849, Rp849, Rp445 and Rp851, respectively (Notes 12 and 28).
: : : : : : : :
≥ 10% ≥ 8% ≤ 15% ≤ 50% ≤ 15% ≤ 25% ≤ 25% ≤ 10%
: : : : : : : :
:
≥ -150%
:
: : :
≥ -300% max. 10 : 1 ≤ 6%
: : :
Financial Covenants Risk weighted capital adequacy ratio Equity to assets ratio Economic group exposure ratio Aggregate large exposures ratio Related parties exposure ratio Open credit risk ratio Fixed assets plus equity investments ratio Interest rate risk ratio Foreign currency maturity gap ratio Aggregate negative maturity gap ratio Gearing ratio Non-performing loan
As of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008, the Company has complied with all important loan covenants required by BII.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BII tersebut di atas. 12. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
12. ACCRUED EXPENSES
2011
2010
1 Jan. 2009/ 31 Des. 2008/ Jan. 1, 2009/ Dec. 31, 2008
2009
Pihak ketiga Bunga Komisi dan bonus karyawan Lain-lain
20.036 11.502 993
20.563 26.445 688
33.824 17.868 472
39.389 8.022 602
Sub-total
32.531
47.696
52.164
48.013
Sub-total
Pihak berelasi (Catatan 11 dan 28) Bunga Total
Third parties Interests Employees’ commissions and bonus others
849
849
445
851
Related party (Notes 11 and 28) Interests
33.380
48.545
52.609
48.864
Total
55 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
177
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN
13. TAXATION Taxes payable consist of:
Utang pajak terdiri dari: 2011 Utang pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 4 (2) Total
2010
2009
890 237 73
801 141 127
621 178 24 126
Income taxes payable: Article 21 Article 23 Article 26 Article 4 (2)
1.200
1.069
949
Total
A reconciliation between income before tax expense, as shown in the statements of comprehensive income, and estimated tax income (loss) for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2011 Laba sebelum beban pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif Ditambah (dikurangi): Beda temporer Cadangan penurunan nilai pasar agunan yang ditarik kembali Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai setelah dikurangi rugi penghapusan piutang tak tertagih Penyisihan imbalan paska – kerja Amortisasi atas pendapatan ditangguhkan yang berasal dari administrasi dan biaya-biaya langsung yang timbul pertama kali yang terkait dengan kredit pembiayaan konsumen Beda tetap Sumbangan Pajak PPh 21 ditanggung pemberi kerja Denda pajak Penyusutan Car Ownership ProgramNon Deductible Expense 50% Asuransi kesehatan Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final
2010
15.774
193.914
-
(1.804)
-
-
11.948
8.708
13.619
(38.658)
92.602
(446)
(84.190) 1.125
(33.527)
119
100
170
12.371 1.925
10.301 1.428
9.019 180
2.824 29.370
2.147 25.072
18.703
(20.865)
(8.749)
(19.754)
Income before tax expense as shown in the statements of comprehensive income Add (deduct): Temporary differences Provision for decline in market value of repossessed motor vehicles Provision for impairment losses net of loss on write-off of consumer financing receivables Provision for postemployment benefits Amortization on deferred administration income and initial direct costs for consumer financing Permanent differences Donations Employee income tax borned by employer Tax penalties Depreciation Car Ownership ProgramNon Deductible Expense 50% Health Insurance Interest income already subject to final income tax
Taksiran laba (rugi) fiskal Akumulasi rugi fiskal Tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2007 Penyesuaian atas rugi fiskal
67.085
192.459
(16.118)
(16.118) (42.682) (168.323) 16.700
(16.118) (42.682) (360.782) 16.700
(42.682) (360.782) 16.700
Estimated tax income (loss) Accumulated fiscal loss Year 2009 Year 2008 Year 2007 Fiscal loss adjustment
Jumlah akumulasi rugi fiskal
(143.338)
(210.423)
(402.882)
Accumulated fiscal loss carry forward
56
178
2009
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued) As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the income tax expense for the current year and estimated claims for tax refund are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2011 Pajak penghasilan Pasal 25 dibayar dimuka
-
Taksiran tagihan pajak penghasilan Tahun berjalan Tahun sebelumya
(18.272)
-
(968)
17.304
(6.198) (47.882)
Prepayments of income tax article 25 Estimated claims for tax refund Current year Prior year Cash receipt of previous year claims for value added tax return
(968)
Estimated claims for income tax refund
(25.124) (22.758)
Estimated claims for value - added tax return Current year Prior year
(968)
(2.887) (34.232)
19.848
(9.801)
(34.232)
(47.882)
Estimated claims for value - added tax return
(10.769)
(35.200)
(48.850)
Estimated Claims for Tax Refund
Sebesar Rp202 merupakan beban pajak.
-
Cash receipt of previous year claims for value - added tax return
27.318*
Taksiran tagihan pajak pertambahan nilai Taksiran Tagihan Pajak
-
(968)
-
Taksiran tagihan pajak penghasilan
2009 -
(968)
Penerimaan kas tagihan pajak penghasilan tahun sebelumnya
Taksiran tagihan pajak pertambahan nilai Tahun berjalan Tahun sebelumnya Penerimaan kas tagihan pajak pertambahan nilai tahun sebelumnya
2010
Amounting to Rp202 represents tax expense
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, taksiran tagihan pajak penghasilan badan dicatat sebagai bagian dari “Aset Lain-lain” dalam laporan posisi keuangan (Catatan 9).
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the estimated claims for tax refund were recorded as part of “Other Assets” in the statements of financial position (Note 9).
Rekonsiliasi antara beban pajak dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak, dengan beban pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Reconciliation between the tax expense calculated by applying the applicable tax rates to the income before tax expense, and the tax expense as shown in the statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:
2011 Laba sebelum beban pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap pada tarif pajak maksimum yang berlaku Penyesuaian atas rugi fiskal Dampak perubahan tarif pajak
2010
2009
15.774
193.914
92.602
Income before tax expense as shown in the statements of comprehensive income
3.944
48.478
25.929
Tax expense at the applicable tax rates
6.436 -
7.575 -
2.329 4.676 (1.003)
Tax effects on permanent differences at the applicable maximum tax rate Fiscal loss adjustment Impact of the changes in tax rates
Beban pajak
10.380
56.053
31.931
Tax expense
Beban pajak: Pajak tangguhan
10.380
56.053
31.931
Tax expense: Deferred tax
Total
10.380
56.053
31.931
Total
57 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
179
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued)
Perusahaan menyerahkan SPT Tahunan berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Berdasarkan perubahan terakhir atas Undangundang Ketentuan Umum Perpajakan pada tahun 2007, Otoritas Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya liabilitas pajak dalam waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak. Peraturan peralihan atas Undang-undang tersebut menyatakan bahwa liabilitas pajak untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh Otoritas Pajak paling lambat pada akhir tahun 2013.
The Company submits tax returns on the basis of self-assessment. Based on the latest changes on Law on General Rules and Procedures in 2007, the Tax Authorities may assess or amend taxes within five years from the date when the tax was payable. The transitional provisions of the said law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and prior may be assessed by the Tax Authorities at the latest at the end of 2013.
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Peraturan Republik Indonesia menetapkan Pemerintah No.81 Tahun 2007 (“PP No. 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.
On December 28, 2007, the President of the Republic Indonesia stipulated the Government Regulation No.81 Year 2007 (“Gov. Reg. No. 81/2007”) on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Tax Payers in the Forum of Publicly-listed Companies.
PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi pajak penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya adalah 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.
This Gov. Reg. No.81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate i.e., 5% lower than highest income tax rate Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public is 40%, or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of six months in one tax year.
PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan tidak memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini.
This Gov. Reg. No. 81/2007 became effective on January 1, 2008. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Company did not fulfill the prescribed criteria in this government regulation.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan mencakup konsekuensi pajak di masa mendatang sehubungan dengan perbedaan antara dasar laporan komersial dan fiskal dari aset dan liabilitas serta pemanfaatan dari akumulasi rugi fiskal yang dapat digunakan telah didasarkan atas rencana kerja Perusahaan. Aset pajak tangguhan diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang dapat menyebabkan aset pajak tangguhan dipulihkan.
Deferred tax assets and liabilities cover the future tax consequences attributable to differences between the financial and fiscal reporting bases of assets and liabilities, and the benefits from accumulated fiscal loss carryforward based on the Company’s plan. Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
58
180
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued) The details of deferred tax expense are as follows:
Rincian beban pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2011 Pengaruh pajak atas beda temporer pada tarif pajak maksimum yang berlaku: Laba fiskal Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai setelah dikurangi rugi penghapusan piutang tak tertagih
2010
16.771
48.115
-
Penyisihan imbalan paska-kerja Amortisasi atas pendapatan ditangguhkan yang berasal dari administrasi dan biaya-biaya langsung yang timbul pertama kali yang terkait dengan kredit pembiayaan konsumen
8.382
-
451
112
10.380
56.053
31.931
2011
Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto
(281)
9.664
Tax effects on temporary differences at the applicable maximum tax rate: Tax income Provision for impairment losses net of loss on written-off of consumer financing receivables Provision for post-employment benefits Amortization of deferred administration income and initial direct costs for consumer financing Provision for decline in market value of repossessed motor vehicles Total
The details of the Company’s deferred tax liability are as follows:
Rincian liabilitas pajak tangguhan Perusahaan sebagai berikut:
Penyisihan imbalan paska-kerja Cadangan penurunan nilai pasar agunan yang ditarik kembali Rugi fiskal Liabilitas pajak tangguhan Piutang pembiayaan konsumen - neto
23.573
(2.177)
(3.404)
Total
145
-
(2.987)
Cadangan penurunan nilai pasar agunan yang ditarik kembali
2009
2010
2009
8.541
5.553
3.377
35.834
52.606
450 100.721
(113.407)
(116.812)
(107.148)
Provision for post-employment benefits Allowance for decline in market value of repossessed motor vehicles Tax loss Deferred tax liability Consumer financing receivables - net
(69.032)
(58.653)
(2.600)
Deferred Tax Liabilities - Net
Pada tanggal 29 Oktober 2010, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan No. Pemb-141/WPJ.19/KP.01/2010 tentang pemeriksaan lapangan untuk tahun pajak 2008. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil dari pemeriksaan belum dapat ditentukan.
On October 29, 2010, the Company received Field Examination Notification Letter No. Pemb-141/ WPJ.19/KP.01/2010 regarding field examination for fiscal year 2008. Up to the completion of these financial statements, the result of this examination cannot yet be determined.
Perusahaan mengajukan permohonan keberatan atas SKPKB PPN No. 00005/207/07/091/09 tahun pajak 2007 sebesar Rp27.318 dan permohonan pembetulan STP atas STP PPN No. 00004/107/07/091/09 tahun pajak 2007 kepada kantor pajak sebesar Rp3.961.
The Company filed an objection letter to tax office regarding SKPKB of VAT No. 00005/207/07/091/09 for fiscal year 2007 totaling Rp27,318 and filed an application for correction STP of VAT No. 00004/107/07/091/09 totaling Rp3,961.
59 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
181
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued)
Sesuai Surat Keputusan Dirjen Pajak No. Kep254/PJ/2010, Dirjen Pajak telah menolak permohonan keberatan Perusahaan tersebut diatas. Atas surat penolakan dari Dirjen Pajak tersebut, Perusahaan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak. Pada tanggal 23 Agustus 2011, Perusahaan menerima Surat Putusan Banding Pengadilan Pajak No. PUT33079/PP/M.III/16/2011, yang memutuskan untuk mengabulkan sebagian besar atas permohonan banding perusahaan atas SKPKB PPN No. 00005/207/07/091/09 tahun pajak 2007 sebesar Rp27.116 dari jumlah Banding yang diajukan yaitu sebesar Rp27.318 dan Perusahaan telah menerima pembayaran tersebut pada tanggal 5 Oktober 2011 sebesar Rp27.116, sedangkan atas STP PPN No. 00004/107/07/091/09 tahun pajak 2007 sebesar Rp3.961, Perusahaan sedang mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil gugatan belum dapat ditentukan.
Based on Tax Assessment Letter No. Kep254/PJ/2010, Tax Office has refused objection letter to the Company. Based on the letter, the Company will file an appeal to the Tax Court. On August 23, 2011, the Company received Tax Court Appeal Decision Letter No. PUT-33079/ PP/M.III/16/2011, which decided to approve the appeal of SKPKB Value Added Tax No. 00005/207/07/091/09 for fiscal year 2007 totalling Rp27,116 from the number of appeals filed amounting to Rp27,318 and the Company has received the payment on October 5, 2011 amounting to Rp27,116, while for STP of VAT No. 00004/107/07/091/09 for fiscal year 2007 Rp3,961, currently the Company is still filed a lawsuit to the Tax Court. Up to the completion of these Financial Statement the result of this lawsuit cannot yet be determined.
Perusahaan mengajukan permohonan keberatan atas SKPKB PPN No. 00006/207/07/091/09 tahun pajak 2007 sebesar Rp37 dan permohonan pembetulan STP atas STP PPN No. 00005/107/07/091/09 tahun pajak 2007 kepada kantor pajak sebesar Rp6.
The Company filed an objection letter to tax office regarding SKPKB of VAT No. 00006/207/07/091/09 for fiscal year 2007 totaling Rp37 and filed an application for rectification STP of VAT No. 00005/107/07/091/09 totaling Rp6.
Sesuai Surat Keputusan Dirjen Pajak No. Kep255/PJ/2010, Dirjen Pajak telah menolak permohonan keberatan Perusahaan tersebut diatas. Atas surat penolakan dari Dirjen Pajak tersebut, Perusahaan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak. Pada tanggal 5 Juli 2011, Perusahaan menerima Surat Putusan Banding Pengadilan Pajak No. PUT32197/PP/M.VII/16/2011, yang memutuskan untuk menolak seluruhnya permohonan banding perusahaan atas SKPKB PPN No. 00006/207/07/091/09 tahun pajak 2007 sebesar Rp37 dan STP PPN No. 00005/107/07/091/09 tahun pajak 2007 sebesar Rp6.
Based on Tax Assessment Letter No. Kep255/PJ/2010, Tax Office has refused objection letter to the Company. Based on the letter, the Company will file an appeal to the Tax Court. On July 5, 2011, the Company received Tax Court Appeal Decision Letter No. PUT32197/PP/M.VII/16/2011, which decided to refuse the whole the appeal of SKPKB Value Added Tax No. 00006/207/07/091/09 for fiscal year 2007 totaling Rp37 and STP of VAT No. 00005/107/07/091/09 totaling Rp6.
Selain itu, Perusahaan mengajukan permohonan STP atas STP PPN pembetulan No. 00020/109/07/091/10 tahun pajak 2007 kepada kantor pajak sebesar Rp2.887. Sesuai Surat Keputusan Dirjen Pajak No. S00528/WPJ.19/KP.0103/2011, Dirjen Pajak telah menolak permohonan Perusahaan tersebut. Atas surat penolakan dari Dirjen Pajak tersebut, Perusahaan mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil gugatan belum dapat ditentukan.
In addtion, the Company filed an application for correction of STP of VAT No. 00020/109/07/091/10 to tax office for fiscal year 2007 totaling Rp2,887/ Based on Tax Assessment Letter No. S00528/WPJ.19/KP.0103/2011, Tax Office has refused objection letter of the Company. Based on the letter, the Company filed a lawsuit to the Tax Court. Up to the completion of these Financial Statement the result of this lawsuit cannot yet be determined.
60
182
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued)
Pada tahun 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00018/406/06/091/08 tanggal 27 Maret 2008 atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2006 yang menetapkan tagihan pajak penghasilan Perusahaan sebesar Rp36.264. Di samping itu, Perusahaan juga menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Penghasilan Pasal 21 dan 23, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 (2) sejumlah Rp23.065. Selisih antara jumlah yang disetujui dengan jumlah yang kurang bayar sebesar Rp13.200 telah diterima oleh Perusahaan. Namun dari jumlah yang kurang bayar tersebut, Perusahaan mengajukan permohonan keberatan kepada Kantor Pajak atas SKPKB PPN Tahun Pajak 2006 sebesar Rp19.907, yang disajikan sebagai bagian dari aset lain-lain - taksiran tagihan pajak pada laporan posisi keuangan.
In 2008, the Company received Tax Assessment Letter of Overpayment on Corporate Income Tax (SKPLB) No. 00018/406/06/091/08 dated March 27, 2008 regarding corporate income tax for fiscal year 2006 which stated that the estimated claim for tax refund of the Company amounted to Rp36,264. On the other hand, the Company also received several Tax Assessment Letter of Underpayment on Corporate Income Tax (SKPKB) and Tax Assessment Letter of IncomeTax Articles 21 and 23, Value Added Tax (VAT) and Final Income Tax Article 4 (2) totaling Rp23,065. The difference between the approved claimed and the amount of assessment amounting to Rp13,200 has been received by the Company. However out of the total assessment, the Company has filed an objection to the Tax Office regarding SKPKB of Value Added Tax for fiscal year 2006 totaling Rp19,907, which is still presented as part of other assets - estimated claim for tax refund in the statements of financial position.
Sesuai Surat Keputusan Direktorat Jenderal (Dirjen Pajak) No. KEP-336/PJ.07/2009, Direktorat jenderal Pajak telah menolak permohonan keberatan Perusahaan tersebut di atas. Atas penolakan tersebut, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.
Based on Directorate General of Taxes Decision Letter No. KEP-336/PJ.07/2009, the Directorate General of Taxes disagreed over the objection letter above. Based on the rejection letter from tax office, the Company has filed an appeal to the Tax Court.
Pada tanggal 19 Juli 2010, Perusahaan menerima Surat Putusan Banding Pengadilan Pajak No. PUT.24451/PP/M.VII/16/2010, yang memutuskan untuk mengabulkan sebagian permohonan atas keberatan SKPKB PPN Tahun Pajak 2006 sebesar Rp19.848 dan Perusahaan telah menerima pembayaran tersebut pada tanggal 16 Agustus 2010.
On July 19, 2010, the Company received Tax Court Appeal Decision Letter No. PUT.24451/ PP/M.VII/16/2010, which decided to approve the appeal of the objections of SKPKB Value Added Tax for fiscal year 2006 totalling Rp19,848 and the Company has received the payment on August 16, 2010.
Pada tanggal 22 Nopember 2010, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan Penyerahan Memori Banding dari Pengadilan Pajak No. MPK931/SP.51/XI/2010 tertanggal 10 Nopember 2010 atas Memori Peninjauan Kembali No. S.8731/PJ.07/2010 tanggal 15 Nopember 2010 yang menerangkan bahwa Direktur Jenderal Pajak mengajukan Peninjauan Kembali Putusan Banding Pengadilan Pajak No. PUT.24451/PP/M.VII/16/2010. Atas Permohonan Peninjauan Kembali tersebut, Perusahaan telah membuat surat jawaban No. 1847/DIR/2010 tertanggal 20 Desember 2010. Sampai dengan tanggal pelaporan, hasil dari peninjauan kembali tersebut belum dapat ditentukan.
On November 22, 2010, the Company received Notice of Application for Judicial Review Letter and Submission of the Memorandum Appeal from Tax Court No. MPK-931/SP.51/XI/2010 dated November 10, 2010 of the Judicial Review Memorandum No. S.8731/PJ.07/2010 dated November 15, 2010, which informed that the Director General of Taxes proposed Judicial Review of Tax Court Appeal Decision Letter No. PUT.24451/PP/M.VII/16/2010. The Company has made a reply No. 1847/DIR/2010 dated December 20, 2010. Up to the completion of these financial statements, the result of this judicial review cannot yet be determined.
61 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
183
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG LAIN-LAIN
14. OTHER PAYABLES
2011
2010
2009
Pihak ketiga Utang atas transaksi pembiayaan bersama (Nilai kontrak sebesar Rp543.004 dan Rp896.772 setelah dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp2.537 dan Rp4.113 tahun 2011 dan 2010) (Catatan 5, 7 dan 27) Utang dealer Titipan konsumen Utang asuransi Utang pembiayaan konsumen Lain-lain
540.467 99.549 44.625 35.110 1.222 32.156
892.659 75.800 87.933 34.699 2.489 26.251
304.420 79.161 22.996 26.030 4.106 20.430
506.391 21.268 9.882 21.772 4.242 6.077
Payables on joint financing (Contract value of Rp543,004 and Rp896,772, net of unamortized bank provision of Rp2,537 and Rp4,113 in year 2011 and 2010) (Notes 5, 7 and 27) Payables to dealers Consumers’ advances Insurance payables Consumer financing loans Others
Sub-total
753.129
1.119.831
457.143
569.632
Sub-total
Third parties
Pihak-pihak berelasi Utang pembiayaan konsumen kendaraan (Catatan 8 dan 28) Utang atas transaksi pembiayaan bersama (Catatan 5, 27 dan 28)
20.709
15.830
14.235
7.267
Related parties Consumer financing loans vehicles (Notes 8 and 28)
10.330
-
1.425
-
Payables on joint financing (Notes 5, 27 and 28)
Sub-total
31.039
15.830
15.660
7.267
Sub-total
784.168
1.135.661
472.803
576.899
Total
Total
Perusahaan mengadakan kerjasama pembiayaan bersama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) dan PT Bank Mega Tbk (Mega) pada tahun 2011, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Mandiri dan Mega pada tahun 2010 dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), BRI, Mandiri dan Mega pada tahun 2009 (Catatan 27), dengan bunga efektif tahunan berkisar antara 12,00% sampai dengan 14,00% pada tahun 2011 dan 2010 dan 12,50% sampai dengan 17,00% pada tahun 2009. Kewajiban Perusahaan yang mungkin timbul dalam hubungan dengan perjanjian diatas yang berasal dari transaksi dengan menggunakan dasar jaminan (with recourse), dicatat sebagai utang atas transaksi pembiayaan bersama. Perusahaan mengakui piutang pembiayaan konsumen yang terkait dengan transaksi tersebut (Catatan 5).
The Company has joint financing agreements with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) and PT Bank Mega Tbk (Mega) in year 2011, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Mandiri and Mega in 2010 and PT Bank Central Asia Tbk (BCA), BRI, Mandiri and Mega in year 2009 (Note 27), with annual effective interest rates ranging from 12.00% to 14.00% in year 2011 and 2010 and 12.50% to 17.00% in year 2009. The potential exposures of the Company in relation to the aforesaid agreements, which arise from transactions with recourse basis, are recorded as payables on joint financing transactions. The the corresponding Company recognized receivables from the consumers (Note 5).
Utang dealer merupakan utang kepada dealer sehubungan dengan transaksi pembelian kendaraan roda dua oleh Perusahaan untuk pembiayaan konsumen.
Payables to dealers represent payables to dealers in connection with purchase transactions of twowheeled motor vehicles by the Company for consumer financing.
Titipan konsumen merupakan utang yang timbul sehubungan dengan penerimaan angsuran dari konsumen dan penerimaan penjualan agunan yang ditarik kembali yang belum diselesaikan.
Consumers’ advances represent payables in connection with the installment payment from customers and cash received from sales of repossessed motor vehicles to dealers that have not been settled. 62
184
1 Jan. 2009/ 31 Des. 2008/ Jan. 1, 2009/ Dec. 31, 2008
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
14. OTHER PAYABLES (continued)
Utang asuransi merupakan premi asuransi yang belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi.
Insurance payables represent insurance premiums that have not been paid yet to the insurance company.
Utang pembiayaan konsumen merupakan fasilitas pembiayaan kendaraan yang diperoleh dari PT BCA Finance dan Bank Jasa Jakarta, pihak ketiga, dan PT BII Finance Center, pihak berelasi (Catatan 28), dengan bunga efektif tahunan berkisar antara 7,00% sampai dengan 12,38% pada tahun 2011, 7,50% sampai dengan 12,98% pada tahun 2010 dan 9,00% sampai dengan 19,57% pada tahun 2009. Fasilitas ini dijamin dengan penyerahan hak kepemilikan secara fidusia atas kendaraan yang dibiayai tersebut (Catatan 8).
Consumer financing loans represent vehicles financing facilities obtained from PT BCA Finance and Bank Jasa Jakarta, third parties, and PT BII Finance Center, a related party (Note 28), with annual effective interest rates ranging from 7.00% to 12.38% in year 2011, 7.50% to 12.98% in year 2010 and 9.00% to 19.57% in year 2009. These facilities are collateralized by fiduciary transfers of ownership on the assets financed (Note 8).
15. INSTRUMEN DERIVATIF
15. DERIVATIVE INSTRUMENTS
Perusahaan menghadapi risiko pasar atas perubahan nilai tukar mata uang asing dan menggunakan instrumen derivatif untuk mengurangi risiko tersebut. Perusahaan tidak memiliki atau mengeluarkan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan perdagangan.
The Company faces uncertain market risks on fluctuation of foreign currency exchange rate and manages to reduce the risks by entering into financial derivative instruments. The Company did not own or issue a financial derivative instrument for trading purposes.
Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing untuk melindungi Perusahaan terhadap risiko nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat.
The Company entered into a cross currency swap transactions agreement to cover currency risks of US Dollar exchange rate fluctuation.
Nilai nosional merupakan nilai yang digunakan untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo berdasarkan kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing. Nilai nosional merupakan nilai nominal dari setiap transaksi dan menyatakan volume dari transaksi tersebut, akan tetapi bukan merupakan suatu alat ukur.
Notional amount is used to calculate the payment to be exchanged under the swap contracts. A notional amount represents the face value of each transaction and accordingly, expresses the volume of these transactions, but is not a measure of exposure.
PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS)
PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS)
Pada tanggal 7 Desember 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing dengan Bank DBS, yang mana Perusahaan membayar AS$25.000.000 (dalam nilai penuh) dan menerima Rp228.125 untuk tujuan lindung nilai terhadap utang yang diperoleh dari DEG sejumlah AS$25.000.000 (dalam nilai penuh) (Catatan 10).
On December 7, 2006, the Company entered into a foreign currency swap transaction with Bank DBS, where the Company paid US$25,000,000 (in full amount) and received Rp228,125 intended to hedge the US$25,000,000 (in full amount) loan payable acquired from DEG (Note 10).
63 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
185
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
15. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan wajib membayar Bank DBS sejumlah Rp25.347 setiap 6 (enam) bulan mulai tanggal 16 Juli 2007 sampai dengan 15 Juli 2011 atau keseluruhan berjumlah Rp228.125. Sebaliknya, Bank DBS wajib membayar Perusahaan sejumlah AS$2.777.777 (dalam nilai penuh) setiap 6 (enam) bulan dalam periode yang sama atau keseluruhan berjumlah AS$25.000.000 (dalam nilai penuh). Pada tanggal 31 Desember 2010, utang derivatif atas perjanjian ini adalah sebesar AS$194.621,72 (dalam nilai penuh) atau setara dengan Rp1.747 dan pada tanggal 31 Desember 2009, piutang derivatif atas perjanjian ini adalah AS$368.509,70 (dalam nilai penuh) atau setara dengan Rp3.464.
Based on the agreement, the Company should pay Bank DBS a sum of Rp25,347 every six (6) months commencing July 16, 2007 to July 15, 2011 or totaling Rp228,125. In return, Bank DBS should pay the Company a sum of US$2,777,777 (in full amount) every six (6) months for the same period or totaling US$25,000,000 (in full amount). As of December 31, 2010, derivative payable arising from this agreement amounted to US$194,621.72 (in full amount) or equivalent to Rp1,747 and as of December 31, 2009, derivative receivable arising from this agreement amounted to US$368,509.70 (in full amount) or equivalent to Rp3,464, respectively.
Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura (HVB)
Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapore (HVB)
Perusahaan memiliki transaksi-transaksi kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing dan suku bunga dengan HVB untuk menghadapi risiko perubahan nilai tukar AS$ atas pinjaman yang diperoleh dari institusi yang sama. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan wajib membayar pokok pinjaman beserta bunganya kepada HVB dalam mata uang Rupiah sampai dengan tanggal jatuh tempo.
The Company has outstanding foreign exchange forward and interest rate swap transactions with HVB to cover the currency risks of US$ rate fluctuation on the loan obtained from the same institution. Based on the agreement, the Company should pay principal and interest to HVB in Rupiah currency until maturity date.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan mempunyai utang derivatif atas kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing sebesar AS$539.107,85 (dalam nilai penuh) atau setara dengan Rp5.067 yang jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai dengan tanggal 5 Maret 2010.
As of December 31, 2009, the Company has a derivative payable from foreign exchange forward amounting to US$539,107.85 (in full amount) or equivalent to Rp5,067 which matured in various dates up to March 5, 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan mempunyai utang derivatif atas kontrak-kontrak valuta berjangka pertukaran suku bunga masingmasing sebesar AS$26.021,55 (dalam nilai penuh) dan AS$23.601,81 (dalam nilai penuh) atau setara dengan Rp245 dan Rp222 yang jatuh tempo pada tanggal 5 Maret 2010.
As of December 31, 2009, the Company has a derivative payable from interest rate swap contracts amounting to US$26,021.55 (in full amount) and US$23,601.81 (in full amount) or equivalent to Rp245 and Rp222, which matured on March 5, 2010.
Atas transaksi-transaksi tersebut, Perusahaan mengakui keuntungan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 yang berasal dari selisih nilai nominal dan nilai wajar kontrak tersebut sebesar Rp1.747 dan Rp323 yang dicatat pada akun “Pendapatan Lain-lain - Keuntungan Transaksi Derivatif, neto” (Catatan 22). Perusahaan mengakui kerugian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 yang berasal dari selisih nilai nominal dan nilai wajar kontrak tersebut sebesar Rp44.911 yang dicatat pada akun “Beban Lain-lain - Kerugian Transaksi Derivatif, neto” (Catatan 26).
Based on the transactions, the Company recognized gain for years ended December 31, 2011 and 2010 which arose from the difference between the nominal value and fair value of the contract amounting to Rp1,747 and Rp323 which were recorded as “Other Income - Gain on Derivative Transactions, net” (Note 22). The Company recognized loss for the year ended December 31, 2009 which arose from the difference between the nominal value and fair value of the contract amounting to Rp44,911 which were recorded as “Other Expense - Loss on Derivative Transactions, net” (Note 26).
64
186
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI
16. BONDS PAYABLE 2011
2010
Nilai nominal obligasi Dikurangi biaya emisi obligasi ditangguhkan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp42.849 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp39.466 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp36.823 pada tanggal 31 Desember 2009) (Catatan 25)
1.400.000
Neto
1.396.547
2009
775.000
(3.453)
1.160.000
(970)
(2.700)
774.030
1.157.300
Nominal value of bonds Less unamortized bonds issuance costs (net of accumulated amortization of Rp42,849 as of December 31, 2011, Rp39,466 as of December 31, 2010 and Rp36,823 as of December 31, 2009) (Note 25) Net
The details of nominal value of the bonds payable as of December 31, 2011, 2010 and 2009 by year of maturity are as follows:
Rincian nilai nominal utang obligasi pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2011 Obligasi V/ Bonds V
Tahun
Year
2012 2013 2014 2015
294.000 120.000 366.000 620.000
2012 2013 2014 2015
Total
1.400.000
Total
2010 Obligasi IV/ Bonds IV
Tahun
Year
2011
775.000
2011
Total
775.000
Total
2009 Tahun
Obligasi III/ Bonds III
Obligasi IV/ Bonds IV
Total/ Total
Year
2010 2011
160.000 -
225.000 775.000
385.000 775.000
2010 2011
Total
160.000
1.000.000
1.160.000
Total
On May 24, 2006, the Company issued Bonds III WOM Finance Year 2006 With Fixed Interest Rate (“Bonds III”) with a nominal value of Rp825,000, which were offered at par (Note 1c). These Bonds III are series bonds consisting of Bonds III Series A with a nominal value of Rp200,000 and a fixed interest rate of 14.85% per annum, Bonds III Series B with a nominal value of Rp465,000 and a fixed interest rate of 15.15% per annum and Bonds III Series C with a nominal value of Rp160,000 and a fixed interest rate of 15.35% per annum.
Pada tanggal 24 Mei 2006, Perusahaan menerbitkan Obligasi III WOM Finance Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi III”) dengan jumlah nominal sebesar Rp825.000, yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1c). Obligasi III ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi III Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp200.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 14,85% per tahun, Obligasi III Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp465.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 15,15% per tahun dan Obligasi III Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp160.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 15,35% per tahun.
65 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
187
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
Bunga Obligasi III dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, di mana bunga Obligasi III pertama telah dibayarkan pada tanggal 7 September 2006. Bunga Obligasi III terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri obligasi telah dibayarkan pada tanggal 7 Juni 2008 untuk Seri A, pada tanggal 7 Juni 2009 untuk Seri B dan pada tanggal 7 Juni 2010 untuk Seri C.
The Bonds III interest is paid on a quarterly basis starting from the Issuance Date, the first Bonds III interest of which was paid on September 7, 2006. The last interest of Bonds III which falls due at the maturity of each series of the Bonds III was paid on June 7, 2008 for Series A, June 7, 2009 for Series B and June 7, 2010 for Series C.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat No. 175/PEFDir/V/2006 tanggal 10 Mei 2006 dari Pefindo, Obligasi III tersebut telah mendapat peringkat “Id A-“ (Single Aminus, Stable Outlook). Berdasarkan hasil tahunan pemeringkatan atas Obligasi, terakhir dengan Surat No. 344/PEF-Dir/IV/2010 tanggal 13 April 2010 dari Pefindo, Obligasi III tersebut telah mendapat peringkat “Id A-“ (Single Aminus, Stable Outlook) yang berlaku sampai dengan tanggal 1 April 2011.
Based on the rating results on long-term debentures in accordance with Letter No. 175/PEFDir/V/2006 dated May 10, 2006 from Pefindo, these Bonds III were rated at “Id A-“ (Single Aminus, Stable Outlook). Based on the results of the annual rating evaluation on the Bonds, the last by Letter No. 344/PEF-Dir/IV/2010 dated April 13, 2010 from Pefindo, the Bonds III are rated at “Id A-” (Single Aminus, Stable Outlook) valid up to April 1, 2011.
Obligasi III ini dijamin secara fidusia dengan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga sehubungan dengan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya tidak kurang dari 80% dari jumlah pokok Obligasi III yang terutang.
These Bonds III are secured by the fiduciary transfers of the Company’s current receivables from third parties in connection with the financing of the purchases of motor vehicles with an aggregate amount of not less than 80% of the principal amount of Bonds III payable.
Pada tanggal 31 Desember 2009, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan untuk Obligasi III adalah sebesar Rp128.004 (Catatan 5).
As of December 31, 2009, the consumer financing receivables pledged as collateral to the Bonds III amounted to Rp128,004 (Note 5).
Penerbitan Obligasi III dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi III WOM Finance Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 19 tanggal 12 April 2006 dan Addendum Perjanjian Perwaliamanatan No. 89 tanggal 11 Mei 2006, keduanya dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank Permata Tbk.
The issuance of Bonds III is covered in the Deed of Trusteeship Agreement of Bonds III WOM Finance Year 2006 With Fixed Interest Rate No. 19 dated April 12, 2006 and the Deed of Amendment on the Trusteeship Agreement No. 89 dated May 11, 2006, both of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, between the Company and PT Bank Permata Tbk.
Obligasi III Seri A, Seri B dan Seri C telah jatuh tempo dan dilunasi masing-masing pada tanggal 7 Juni 2008, 7 Juni 2009 dan 7 Juni 2010.
The Bonds III Series A, Series B and Series C matured and were fully paid on June 7, 2008, June 7, 2009 and June 7, 2010, respectively.
66
188
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
Pada tanggal 29 Mei 2007, Perusahaan menerbitkan Obligasi IV WOM Finance Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi IV”) dengan jumlah nominal sebesar Rp1.000.000, yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1c). Obligasi IV ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi IV Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp225.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,25% per tahun, Obligasi IV Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp185.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,625% per tahun dan Obligasi IV Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp590.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,00% per tahun.
On May 29, 2007, the Company issued Bonds IV WOM Finance Year 2007 With Fixed Interest Rates (“Bonds IV”) with a nominal value of Rp1,000,000, which were offered at par (Note 1c). These Bonds IV are series bonds consisting of Bonds IV Series A with a nominal value of Rp225,000 and a fixed interest rate of 11.25% per annum, Bonds IV Series B with a nominal value of Rp185,000 and a fixed interest rate of 11.625% per annum, and Bonds IV Series C with a nominal value of Rp590,000 and a fixed interest rate of 12.00% per annum.
Bunga Obligasi IV dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, di mana bunga Obligasi IV pertama telah dibayarkan pada tanggal 29 Agustus 2007. Bunga Obligasi IV terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri obligasi akan dibayarkan pada tanggal 29 Mei 2010 untuk Seri A, tanggal 29 Mei 2011 untuk Seri B dan tanggal 29 Nopember 2011 untuk Seri C. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat No. 139/PEFDIR/III/2007 tanggal 27 Maret 2007 dari Pefindo, obligasi IV tersebut telah mendapat peringkat “Id A-“ (Single Aminus, Stable Outlook) yang berlaku sampai dengan 1 April 2008.
The Bonds IV interest is paid on a quarterly basis starting from the Issuance Date, the first Bonds IV interest of which was paid on August 29, 2007. The last interest of Bonds IV which falls due at the maturity of each series of the Bonds IV will be paid on May 29, 2010 for Series A, May 29, 2011 for Series B and November 29, 2011 for Series C. Based on the rating results on long-term debentures in accordance with Letter No. 139/PEFDIR/III/2007 dated March 27, 2007 from Pefindo, the Bonds IV are rated at “Id A-“ (Single Aminus, Stable Outlook) valid up to April 1, 2008.
Berdasarkan hasil pemantauan tahunan pemeringkatan atas obligasi, terakhir dengan Surat No. 344/PEF-Dir/IV/2010 tanggal 13 April 2010 dari Pefindo, Obligasi IV tersebut telah mendapat peringkat “Id A-“ (Single Aminus, Stable Outlook) yang berlaku sampai dengan tanggal 1 April 2011.
Based on the results of the annual rating evaluation on the Bonds, the last by Letter No. 344/PEFDir/IV/2010 dated April 13, 2010 from Pefindo, the Bonds IV are rated at “Id A-” (Single Aminus, Stable Outlook) valid up to April 1, 2011.
Obligasi IV ini dijamin secara fidusia dengan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga sehubungan dengan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya tidak kurang dari 80% dari jumlah pokok Obligasi IV yang terutang (Catatan 5).
These Bonds IV are secured by the fiduciary transfers of the Company’s current receivables from third parties in connection with the financing of the purchases of motor vehicles with an aggregate amount of not less than 80% of the principal amount of Bonds IV payable (Note 5).
Pada tanggal, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan untuk Obligasi IV masing-masing adalah sebesar Rpnil, Rp620.085 dan Rp800.009 (Catatan 5).
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the consumer financing receivables pledged as collateral to the Bonds IV amounted to Rpnil, Rp620,085 and Rp800,009, respectively (Note 5).
Penerbitan Obligasi IV dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi IV WOM Finance Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 13 tanggal 13 Maret 2007 dan Addendum Perjanjian Perwaliamanatan No. 54 tanggal 25 April 2007, keduanya dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank Permata Tbk.
The issuance of Bonds IV is covered in the Deed of Trusteeship Agreement of Bonds IV WOM Finance Year 2007 With Fixed Interest Rate No. 13 dated March 13, 2007 and the Deed of Amendment on the Trusteeship Agreement No. 54 dated April 25, 2007, both of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, between the Company and PT Bank Permata Tbk.
67 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
189
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi IV Seri A, B dan C telah jatuh tempo dan dilunasi masing-masing pada tanggal 29 Mei 2010, 29 Mei 2011 dan 29 Nopember 2011.
The Bonds IV Series A, B and C matured and was fully paid on May 29, 2010, May 29, 2011 and November 29, 2011 respectively.
Pembayaran bunga dan pokok obligasi telah dibayarkan oleh Perusahaan sesuai dengan jadwal.
Interest and principal bonds repayments have been paid by the Company as scheduled.
Pada tanggal 4 Maret 2011, Perusahaan menerbitkan Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi V”) dengan nilai nominal sebesar Rp1.400.000, yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1c). Obligasi V ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi V Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp294.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun, Obligasi V Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp120.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,60% per tahun, Obligasi V Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp366.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,30% per tahun dan Obligasi V Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp620.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun.
On March 4, 2011, the Company issued Bonds V WOM Finance Year 2011 With Fixed Interest Rate (“Bonds V”) with a nominal value of Rp1,400,000, which were offered at par (Note 1c). These Bonds V are series bonds consisting of Bonds V Series A with a nominal value of Rp294,000 and a fixed interest rate of 8.75% per annum, Bonds V Series B with a nominal value of Rp120,000 and a fixed interest rate of 9.60% per annum, Bonds V Series C with a nominal value of Rp366,000 and a fixed interest rate of 10.30% per annum and Bonds V Series D with a nominal value of Rp620,000 and a fixed interest rate of 11.00% per annum.
Bunga Obligasi V dibayarkan setiap triwulan (tiga bulan) sejak Tanggal Emisi, di mana bunga Obligasi V pertama akan dibayarkan pada tanggal 4 Juni 2011. Bunga Obligasi V terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri obligasi akan dibayarkan pada tanggal 9 Maret 2012 untuk Seri A, pada tanggal 4 Maret 2013 untuk Seri B, pada tanggal 4 Maret 2014 untuk Seri C dan pada tanggal 4 Maret 2015 untuk Seri D. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat No. RC86/DIR/IX/2011 tanggal 7 September 2011 dari Fitch Ratings, Obligasi V tersebut telah mendapat peringkat “AA (idn)“ (Double A, Stable Outlook).
The Bonds V interest is paid on a quarterly basis (three months) starting from the Issuance Date, the first Bonds V interest of which will be paid on June 4, 2011. The last interest of Bonds V which falls due at the maturity of each series of the Bonds V will be paid on March 9, 2012 for Series A, March 4, 2013 for Series B, March 4, 2014 for Series C and March 4, 2015 for Series D. Based on the rating results on long-term debentures in accordance with Letter No. RC86/DIR/IX/2011 dated September 7, 2011 from Fitch Ratings, these Bonds V were rated at “AA (idn)“ (Double A, Stable Outlook).
Obligasi V ini dijamin secara fidusia dengan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga sehubungan dengan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya tidak kurang dari 60% dari jumlah pokok Obligasi V yang terutang (Catatan 5).
These Bonds V are secured by the fiduciary transfers of the Company’s current receivables from third parties in connection with the financing of the purchases of motor vehicles with an aggregate amount of not less than 60% of the principal amount of Bonds V payable (Note 5).
68
190
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
Penerbitan Obligasi V dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 41 tanggal 9 Desember 2010, Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan No. 4 tanggal 17 Januari 2011 dan Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan No. 28 tanggal 17 Pebruari 2011, yang ketiganya dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank Permata Tbk.
The issuance of Bonds V is covered in the Deed of Trusteeship Agreement of Bonds V WOM Finance Year 2011 With Fixed Interest Rate No. 41 dated December 9, 2010, the Deed of Amendment I on the Trusteeship Agreement No. 4 dated January 17, 2011 and the Deed of Amendment II on the Trusteeship Agreement No. 28 dated February 17, 2011, all of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, between the Company and PT Bank Permata Tbk.
Pada tanggal 31 Desember 2011, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan untuk Obligasi V adalah sebesar Rp840.028 (Catatan 5).
As of December 31, 2011, the consumer financing receivables pledged as collateral to the Bonds V amounted to Rp840,028 (Note 5).
Sebelum dilunasinya semua pokok dan bunga Obligasi V serta pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Perusahaan sehubungan dengan penerbitan Obligasi V, Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan, antara lain, melakukan penggabungan atau peleburan usaha yang akan mempunyai akibat yang negatif terhadap Perusahaan, melakukan peminjaman utang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan utang yang timbul berdasarkan Obligasi V, kecuali pinjaman untuk pembiayaan usaha Perusahaan, menyatakan atau membayar pembagian dividen selama Perusahaan lalai dalam melakukan pembayaran jumlah terutang berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, mengubah bidang usaha utama dan menjaminkan aset termasuk hak atas pendapatan Perusahaan, baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh di masa yang akan datang yang menjadi jaminan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan Akta Pengakuan Utang. Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.
Prior to the redemption of the entire Bonds V principal and payments of the interest and other charges which are the responsibility of the Company in connection with the issuance of the Bonds V, the Company, without the written consent of the Trustee shall not undertake, among others, merger or business combination, which will have a negative effect to the Company, obtain new loans which have more priority position than those arising from the Bonds V, except loans obtained to finance the Company’s business, declare or pay dividends as long as the Company failed in servicing the loans based on the Trusteeship Agreement, change the main business of the Company and pledge any of the present or future assets including the rights on the Company’s revenues which became the collateral based on the Trusteeship Agreement and Indebtedness Agreement. The Company has complied with the covenants in those agreements.
69 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
191
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 17. MEDIUM TERM NOTES (MTN)
17. MEDIUM TERM NOTES (MTN) 2011 Nilai nominal : MTN I MTN II Dikurangi biaya emisi MTN ditangguhkan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp2.045 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp637 pada tanggal 31 Desember 2010) (Catatan 25) Neto Tingkat bunga tahunan Rata-rata tingkat bunga efektif tahunan
2010
200.000 -
(67)
(1.475)
Nominal value : MTN I MTN II Less unamortized MTN issuance costs (net of accumulated amortization of Rp2,045 as of December 31, 2011 and Rp637 as of December 31, 2010) (Note 25)
199.933
348.525
Net
9,50%
9,25% - 9,50%
9,50%
9,25%
Annual interest rates Average effective annual interest rates
Medium Term Notes I WOM Finance (MTN I)
Medium Term Notes I WOM Finance (MTN I)
Pada tanggal 10 Agustus 2010, Perusahaan menerbitkan MTN I dengan jumlah nominal sebesar Rp200.000, dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,50% per tahun.
On August 10, 2010, the Company issued MTN I with a nominal value of Rp200,000 with fixed interest rate of 9.50% per annum.
Bunga MTN I dibayarkan setiap bulan sejak tanggal penerbitan, dimana bunga MTN I pertama telah dibayarkan pada tanggal 16 September 2010 sebesar Rp1.583. Bunga MTN I terakhir yang sekaligus jatuh tempo telah dibayarkan pada tanggal 16 Pebruari 2012.
The MTN I interest is paid on a monthly basis starting from the issuance date, whereby the first MTN I interest of which was paid on September 16, 2010 amounting to Rp1,583. The last interest of MTN I which falls due at the maturity of the MTN I was fully paid on February 16, 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai tercatat MTN I adalah masing-masing sebesar Rp199.933 dan Rp199.130.
As of December 31, 2011 and 2010, the carrying value of the MTN I amounted to Rp199,933 and Rp199,130, respectively.
Perseroan menunjuk PT Bank Permata Tbk sebagai Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan, dan Agen Pembayaran*) untuk MTN I masingmasing sesuai dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. masing-masing No.7, No.9 dan No.10 tanggal 10 Agustus 2010.
The Company assigned PT Bank Permata Tbk as monitoring agent, custodian agent, and payment agent*) for MTN I, as stated in the Notarial Deeds No.7, No.9 and No. 10 dated August 10, 2010 of Fathiah Helmi, S.H.
Medium Term Notes II WOM Finance (MTN II)
Medium Term Notes II WOM Finance (MTNII)
Pada tanggal 30 Agustus 2010, Perusahaan menerbitkan MTN II dengan jumlah nominal sebesar Rp150.000, dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,25% per tahun.
On August 30, 2010, the Company issued MTN II with a nominal value of Rp150,000 with fixed interest rate of 9.25% per annum.
Bunga MTN II dibayarkan setiap bulan sejak tanggal penerbitan, dimana bunga MTN II pertama telah dibayarkan pada tanggal 15 Oktober 2010 sebesar Rp1.156. Bunga MTN II terakhir yang sekaligus jatuh tempo dan telah dibayarkan pada tanggal 20 September 2011.
The MTN II interest is paid on a monthly basis starting from the issuance date, whereby the first MTN II interest of which was paid on October 15, 2010 amounting to Rp1,156. The last interest of MTN II which falls due at the maturity of the MTN II and paid on September 20, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai tercatat MTN II adalah masing-masing sebesar Rpnil dan Rp149.395.
As of December 31, 2011 and 2010, the carrying value of the MTN II amounted to Rpnil and Rp149,395, respectively. 70
192
200.000 150.000
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. MEDIUM TERM NOTES (MTN) (lanjutan)
17.
MEDIUM TERM NOTES (MTN) (continued)
Berdasarkan surat dari PT Fitch Ratings Indonesia No. RC86/DIR/IX/2011 tanggal 7 September 2011, MTN I dan II mendapat peringkat “AA (idn)” (Double A, Stable Outlook).
Based on the letter from PT Fitch Ratings Indonesia No. RC86/DIR/IX/2011 dated September 7, 2011, MTN I and II are rated at “AA (idn)” (Double A, Stable Outlook).
Perusahaan menunjuk PT Bank Permata Tbk sebagai Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan, dan Agen Pembayaran*) untuk MTN II masingmasing sesuai dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. masing-masing No.36, No.38 dan No.39 tanggal 30 Agustus 2010.
The Company assigned PT Bank Permata Tbk as monitoring agent, custodian agent, and payment agent*) for MTN II, as stated in the Notarial Deed No.36, No.38 and No.39 dated August 30, 2010 of Fathiah Helmi, S.H.
Dalam perjanjian Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan, dan Agen Pembayaran*) untuk MTN juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perusahaan antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar 100% dari jumlah pokok (Catatan 5) dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok MTN belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, memberi pinjaman kepada pihak afiliasi lebih dari 25% dari ekuitas penerbit, mengurangi modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor Perusahaan, melakukan penggabungan usaha, serta mengalihkan lebih dari 40% dari ekuitas Perusahaan kecuali pengalihan piutang dalam rangka kegiatan usaha Perusahaan. Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.
The trustee agreements*) for MTN provide several negative covenants to the Company, among others, collateral with fiduciary transfer of account receivables amounting to 100% of total outstanding MTN principals (Note 5) and debt to equity ratio at the maximum of 10:1. Moreover, on the condition that the MTN payables are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, grant a loan or credit to affiliated company more than 25% of issuer’s equity, reduce authorized, issued and fully paid shares of the Company, mergers and hands over more than 40% of Company’s equity except for receivables transfer in the normal course of business. The Company has complied with the covenants in those agreements.
*)
PT Bank Permata Tbk akan bertindak selaku Agen Pembayaran dalam hal pemegang MTN lebih dari 1 (satu) pemegang MTN, atau pemegang MTN bukan PT Bank OCBC NISP Tbk.
*)
PT Bank Permata Tbk will act as Payment Agent in terms of the MTN holders more than one (1) party, or the MTN holder other than PT Bank OCBC NISP Tbk.
18. CAPITAL STOCK
18. MODAL SAHAM
As of December 31, 2011, the details of the Company’s shares of stock with a par value of Rp100 (in full amount) per share are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011, rincian pemilikan saham Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp100 (dalam nilai penuh) per saham adalah sebagai berikut: 2011
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Stockholders
PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Wahana Makmur Sejati DBS Nominees Pte. Ltd., Singapura Masyarakat umum
1.240.000.000 344.891.000 100.000.000 315.109.000
62,00% 17,24% 5,00% 15,76%
124.000 34.489 10.000 31.511
PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Wahana Makmur Sejati DBS Nominees Pte. Ltd., Singapore Public
Total
2.000.000.000
100,00%
200.000
Total
71 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
193
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 18. CAPITAL STOCK (continued)
18. MODAL SAHAM (lanjutan) Pada tanggal 4 Juli 2011, PT Bank Internasional Indonesia Tbk membeli saham Perusahaan yang dimiliki oleh International Finance Corporation sejumlah 239.400.000 lembar saham (dalam nilai penuh). Sehingga kepemilikan saham PT Bank Internasional Indonesia Tbk menjadi 1.240.000.000 lembar saham (dalam nilai penuh) dengan persentase kepemilikan saham sebesar 62,00%.
On July 4, 2011, PT Bank Internasional Indonesia Tbk purchased the shares owned by International Finance Corporation in the Company totaling 239,400,000 shares (in full amount). Hence, the ownership of PT Bank Internasional Indonesia Tbk totalled 1,240,000,000 shares (in full amount) with percentage of ownership of 62.00%.
Pada tanggal 31 Desember 2010, rincian pemilikan saham Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp100 (dalam nilai penuh) per saham adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010, the details of the Company’s shares of stock with a par value of Rp100 (in full amount) per share are as follows: 2010
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Stockholders
PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Wahana Makmur Sejati International Finance Corporation, Amerika Serikat DBS Nominees Pte. Ltd., Singapura Masyarakat umum
1.000.600.000 334.802.500
50,03% 16,74%
100.060 33.480
239.400.000 100.000.000 325.197.500
11,97% 5,00% 16,26%
23.940 10.000 32.520
PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Wahana Makmur Sejati International Finance Corporation, United States of America DBS Nominees Pte. Ltd., Singapore Public
Jumlah
2.000.000.000
100,00%
200.000
Total
As of December 31, 2009, the details of the Company’s shares of stock with a par value of Rp100 (in full amount) per share are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2009, rincian pemilikan saham Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp100 (dalam nilai penuh) per saham adalah sebagai berikut: 2009
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Stockholders
PT Bank Internasional Indonesia Tbk International Finance Corporation, Amerika Serikat DBS Nominees Pte. Ltd., Singapura Masyarakat umum
1.000.600.000
50,03%
100.060
239.400.000 100.000.000 660.000.000
11,97% 5,00% 33,00%
23.940 10.000 66.000
PT Bank Internasional Indonesia Tbk International Finance Corporation, United States of America DBS Nominees Pte. Ltd., Singapore Public
Total
2.000.000.000
100,00%
200.000
Total
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, none of the Company’s Commissioners or Directors own shares of the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, tidak ada Komisaris maupun Direksi yang memiliki saham Perusahaan.
72
194
Jumlah/ Amount
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
18. CAPITAL STOCK (continued)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 11 Mei 2011, diputuskan, antara lain, untuk menggunakan sebagian laba yang diperoleh tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010 sejumlah Rp108.861 dibukukan sebagai laba ditahan, memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan segala sesuatunya dengan menggunakan laba tersebut dan menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
At the Company’s Annual Stockholders’ General Meeting held on May 11, 2011, it was resolved, among others, to use a portion of the profit obtained for the book year ended December 31, 2010 amounting to Rp108,861 to be recorded as retained earnings, give all the rights to the Company’s Directors to use all the profit and approved the changes in the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang diadakan pada tanggal 11 Mei 2011 dan diaktakan dalam Akta Notaris No. 28 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., tanggal 11 Mei 2011, pemegang saham menyetujui, antara lain:
Based on the Minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”) which was held on May 11, 2011 and notarized by Notarial Deed No. 28 of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. dated May 11, 2011, the shareholders ratified the following decisions, among others:
1.
Perubahan Syariah.
Pengawas
1.
Changes of Syariah Supervisory Board.
2.
Persetujuan atas rencana Perusahaan untuk menjaminkan dan/atau mengalihkan/ melepaskan sebagian besar atau seluruh aset Perusahaan berupa piutang terkait: Perolehan pinjaman dan/atau pendanaan (termasuk pendanaan syariah) dari lembaga keuangan bank maupun bukan bank baik dalam negeri maupun luar negeri termasuk namun tidak terbatas dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk pada Tahun Buku 2011 untuk tujuan pelaksanaan kegiatan usaha sehari-hari.
2.
Approval on Company’s plan to pledge and/or to transfer or release majority or all Company’s accounts receivables in relation to: Obtain financing facilities (including to shariah funding) from onshore as well as offshore Banks and non-bank financial institutions including but not limited to PT Bank Internasional Indonesia Tbk in Book Year 2011 for business daily activity.
3.
Persetujuan atas rencana Perusahaan untuk penerbitan surat utang baik dalam bentuk dan/atau penawaran umum (Obligasi) penawaran terbatas (private placement) (Medium Term Note) dan/atau dalam bentuk lainnya sampai dengan sejumlah Rp1.000.000 pada tahun 2011 dan memberikan jaminan aset Perusahaan berupa piutang terkait dengan penerbitan surat utang tersebut.
3.
Approval on Company’s plan to issue debentures in the form of public offering (Bonds) and/or private placement (Medium Term Note) and/or others from up to Rp1,000,000 in 2011 and to pledge Company’s assets in the form of accounts receivable in relation to the issuance of such debentures.
4.
Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada direksi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan penerbitan obligasi dan pemberian jaminan utang sebagian besar atau seluruh piutang milik Perusahaan sebagaimana dimaksud di atas.
4.
Giving power of attorney and authority with the right of substitution to the directors to perform any necessary action regarding the issuance of bonds and debt collateral on the substantial portion or all accounts receivables of the Company referred to above.
anggota
Dewan
73 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
195
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
18. CAPITAL STOCK (continued)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 22 April 2010, diputuskan, antara lain, untuk menyisihkan sebesar Rp1.000 dari laba neto Perusahaan tahun buku yang berakhir 31 Desember 2009 sebagai dana cadangan dan untuk menggunakan sisa laba neto yang diperoleh pada tahun buku tersebut sejumlah Rp59.671 sebagai saldo laba dan memberikan kuasa penuh kepada Direksi Perusahaan untuk menggunakan seluruh laba tersebut. Dana cadangan disajikan sebagai “Saldo Laba – Cadangan Umum” pada laporan posisi keuangan.
In the Company’s Annual Stockholders’ General Meeting held on April 22, 2010, it was resolved, among others, to appropriate Rp1,000 from the Company’s net income for the book year ended December 31, 2009 as a reserve fund and to use the remaining net income obtained in that year amounting to Rp59,671 as retained earnings, and give all the rights to the Company’s Directors to use all the income. Reserve fund is presented as “Retained Earnings – Appropriated for General Reserve” in the statements of financial position.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang diadakan pada tanggal 8 Nopember 2010 dan Surat Keterangan Notaris No. 361/ABIX018/XI/2010 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., tanggal 9 Nopember 2010, pemegang saham menyetujui, antara lain:
Based on the Minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”) which was held on November 8, 2010 and Notarial Certificate No. 361/ABIX018/XI/2010 of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. dated November 9, 2010, the shareholders ratified the following decisions, among others:
a.
Rencana Perusahaan untuk menerbitkan Obligasi V WOM Finance sampai dengan Rp1.500.000 pada tahun 2011.
a.
The Company’s plan to issue bonds V WOM Finance amounting to Rp1,500,000 in year 2011.
b.
Menjaminkan aset berupa piutang yang timbul karena pemberian pembiayaan konsumen dalam rangka penerbitan Obligasi V WOM Finance dengan syarat dan ketentuan yang dipandang baik oleh direksi Perusahaan.
b.
Pledge of assets in the form of receivables arising from the provision of consumer financing in relation to the issuance of bonds V WOM Finance with the terms and conditions that are considered good by the directors of the Company.
c.
Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada direksi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan penerbitan obligasi dan pemberian jaminan utang sebagian besar atau seluruh piutang milik Perusahaan sebagaimana dimaksud di atas.
c.
Giving power and authority with the right of substitution to the directors to perform any necessary action regarding the issuance of bonds and debt guarantees most or all accounts receivable of the Company referred to above.
d.
Menyetujui pengunduran diri Ibu Jenny Tjandra selaku Direktur (Tidak Terafiliasi) Perusahaan terhitung efektif pada tanggal 1 Nopember 2010.
d.
The resignation of Mrs. Jenny Tjandra as Director (Non Affiliated) of the Company effective on November 1, 2010.
e.
Penunjukan Bapak Simon Tan Kian Bing sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perusahaan.
e.
The appointment of Mr Simon Tan Kian Bing as Non-Affiliated Director of the Company.
f.
Pengangkatan Bapak Luther Arijanto Lukita sebagai anggota direksi Perusahaan yang baru terhitung sejak tanggal 8 Nopember 2010, dengan ketentuan pengangkatan tersebut baru menjadi efektif setelah diperolehnya Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
f.
The appointment of Mr Luther Arijanto Lukita as a new member of the board of directors of the Company since November 8, 2010, with condition that the appointment become effective after receiving the establishment of fit and proper assessment results from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK).
74
196
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 18. CAPITAL STOCK (continued)
18. MODAL SAHAM (lanjutan) Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 19 Maret 2009, diputuskan, antara lain, untuk menggunakan seluruh laba yang diperoleh tahun buku yang berakhir 31 Desember 2008 sejumlah Rp20.711 untuk menutupi kerugian yang dialami Perusahaan pada tahun buku 2007 dan memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan segala sesuatunya dengan menggunakan laba tersebut.
In the Company’s Annual Stockholders’ General Meeting held on March 19, 2009, it was resolved, among others, to use all the profit obtained in December 31, 2008 amounting to Rp20,711 to cover the loss inccured by the Company in 2007, and give all the rights to the Company’s Directors to use all the profit.
Pengelolaan modal
Capital management
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholder value.
Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No.40 Tahun 2007 untuk menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) berikutnya.
The Company is also required by the Limited Liability Company Law No. 40, Year 2007 to contribute and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements will be considered by the Company in their next Annual General Shareholder’s Meeting (“AGM”).
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the periods presented.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Company’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
19. MODAL DISETOR LAINNYA
19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Additional paid-in capital represents the difference between the selling price and the par value of the shares offered to the public after being deducted with the total expenses related to the public issuance of the Company’s shares. The details for the years 2011, 2010 and 2009 are as follows:
Modal disetor lainnya merupakan selisih antara jumlah harga jual dengan jumlah nilai nominal saham yang ditawarkan kepada masyarakat setelah dikurangi dengan seluruh beban yang berhubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan. Rincian di tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Selisih lebih harga jual atas nilai nominal Dikurangi beban emisi efek ekuitas
120.000 (9.587)
Neto
110.413
Excess of selling price over par the value Less stock issuance costs Net
All stock issuance costs arose from the public offering conducted in 2004.
Seluruh biaya emisi efek berasal dari penawaran umum perdana yang dilakukan pada tahun 2004. 75
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
197
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA DAN DIVIDEN KAS
20. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS AND CASH DIVIDENDS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 11 Mei 2011 yang telah dirisalahkan dengan Surat Keterangan dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No.162/ACI/V026/V/2011 tertanggal 11 Mei 2011, para pemegang saham menyetujui penambahan cadangan umum atas saldo laba sebesar Rp1.000 serta menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp28.000 atau Rp14 (dalam nilai penuh) per saham yang diambil dari laba neto tahun 2010.
Based on Annual General Meeting of Shareholders, held on May 11, 2011, which was notarized by Certificate of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., per notarial deed No.162/ACI/V026/V/2011 dated May 11, 2011, the shareholders approved additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp1,000 and approved the distribution of cash dividends of Rp28,000 or Rp14 (in full amount) per share, which was taken from the net income in 2010.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 22 April 2010, diputuskan, antara lain, untuk menyisihkan sebesar Rp1.000 dari laba neto Perusahaan tahun buku yang berakhir 31 Desember 2009 sebagai dana cadangan dan untuk menggunakan sisa laba neto yang diperoleh pada tahun buku tersebut sejumlah Rp59.671 sebagai saldo laba dan memberikan kuasa penuh kepada Direksi Perusahaan untuk menggunakan seluruh laba tersebut. Dana cadangan disajikan sebagai “Saldo Laba – Cadangan Umum” pada laporan posisi keuangan.
In the Company’s Annual Stockholders’ General Meeting held on April 22, 2010, it was resolved, among others, to appropriate Rp1,000 from the Company’s net income for the book year ended December 31, 2009 as a reserve fund and to use the remaining net income obtained in that year amounting to Rp59,671 as retained earnings, and give all the rights to the Company’s Directors to use all the income. Reserve fund is presented as “Retained Earnings – Appropriated for general reserve” in the statements of financial position.
21. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 2011 Pendapatan pembiayaan konsumen - bruto Dikurangi hak bank-bank sehubungan dengan transaksi pembiayaan bersama pinjaman (Catatan 27) Pendapatan Pembiayaan Konsumen - Neto
1.637.488
(892.541)
21. CONSUMER FINANCING INCOME 2010 1.538.980
1.406.832
(984.657)
(770.519)
554.323
636.313
744.947
Consumer financing income-gross Less amounts of the banks’ rights on such income relating to the joint financing cooperation (Note 27) Consumer Financing Income - Net
Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan tidak memiliki pendapatan pembiayaan konsumen yang diperoleh dari pihak berelasi.
In years 2011, 2010 and 2009, the Company has no consumer financing income earned from related parties.
Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, tidak ada pendapatan pembiayaan konsumen yang melebihi 10% dari total pendapatan kepada satu konsumen saja.
In years 2011, 2010 and 2009, the Company has no consumer financing income in excess of 10% of total revenues to a customer.
Pada tahun 2011 dan 2010, pendapatan pembiayaan konsumen termasuk amortisasi atas pendapatan dan biaya transaksi piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp474.647 dan Rp429.192.
In years 2011 and 2010, consumer financing income included amortization of income and transaction cost of consumer financing receivable amounting to Rp474,647 and Rp429,192 respectively.
76
198
2009
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PENDAPATAN LAIN-LAIN
22. OTHER REVENUES 2011
Pendapatan denda Penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan Pendapatan klaim asuransi Keuntungan transaksi derivatif, neto (Catatan 15)
2009
123.547
114.580
94.914
35.535 21.498
56.274 27.706
63.563 17.464
1.747
323
-
38.640
22.249
36.225 15.225
Penalty income Collection of receivables previously written-off Insurance claim income Gain on derivative transactions, net (Note 15) Gain on foreign exchange transactions, net Others
220.967
221.132
227.391
Total
Keuntungan selisih kurs, neto Lain-lain Total
2010
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
23. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2011
2010
2009
Premi Asuransi Kerugian agunan yang ditarik kembali Transportasi dan komunikasi Promosi penjualan Sewa Beban penerimaan angsuran konsumen Pemasangan jaringan Listrik dan air Percetakan Alat tulis kantor Perbaikan dan pemeliharaan Beban lelang Materai Rapat dan pelatihan Honorarium konsultan Keperluan kantor Kebersihan lingkungan Fotocopy Perijinan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500)
133.581
207.646
138.938
120.048 30.235 28.478 25.344
71.742 15.801 52.267 20.251
128.278 9.766 50.956 17.374
18.392 13.478 9.226 8.481 6.324 6.231 3.500 3.458 3.081 1.880 1.851 1.347 993 733
9.890 11.106 8.212 11.586 3.923 6.798 10.806 4.028 4.072 2.385 1.837 1.103 981 671
6.325 6.713 5.836 2.045 3.392 6.673 2.147 1.398 3.616 1.558 1.059 863 368
Insurance Premium Losses on repossessed motor vehicle Transportation and communication Sales promotions Rentals Consumers installment receipt expenses Network installation Electricity and water Printing Stationery Repairs and maintenance Auction fee Stamp Meeting and training Consultancy fees Office supplies Cleaning services Fotocopy License
18.206
6.224
1.898
Others (each below Rp500)
Total
434.867
451.329
389.203
Total
24. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN KARYAWAN 2011
24. SALARIES AND EMPLOYEES’ BENEFITS 2010
2009
Gaji dan tunjangan karyawan Insentif Lain-lain
249.323 237.969 116
242.260 159.017 64
211.070 81.877 3.490
Salaries and employees’ benefits Incentives Others
Total
487.408
401.341
296.437
Total
Salaries and employees’ benefits include compensation received by the Company’s commissioners and directors (Note 28).
Beban gaji dan tunjangan karyawan adalah termasuk kompensasi yang diterima komisaris dan direksi Perusahaan (Catatan 28).
77 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
199
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. BEBAN PENDANAAN
25. FINANCING COSTS 2011
Bunga Pihak ketiga (Catatan 10) Pihak berelasi (Catatan 11 dan 28)
261.416
311.489
14.750
15.154
14.733
73.598
28.945
21.383
3.383
2.643
4.128
1.408
637
-
Interest Third parties (Note 10) Related party (Notes 11 and 28) Bank provision fees and administration charges Amortization on bonds issuance costs (Note 16) Amortization on MTN issuance costs (Note 17)
484.579
308.795
351.733
Total
26. BEBAN LAIN-LAIN
26. OTHER EXPENSES 2011
2010
2009
Kerugian selisih kurs - neto Kerugian transaksi derivatif - neto (Catatan 15) Lain-lain (Catatan 14 dan 28)
618
1.748
-
20.810
12.936
44.911 5.824
Loss on foreign exchange transactions - net Loss on derivative transactions - net (Note 15) Others (Notes 14 and 28)
Total
21.428
14.684
50.735
Total
27. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA
27. COOPERATION AGREEMENTS
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 27 Juli 2006, Bank Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor roda dua oleh konsumen, dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 yang terdiri dari Rp250.000 fasilitas committed line dan Rp250.000 fasilitas uncommitted line, dengan ketentuan bahwa maksimum bagian pembiayaan Bank Mandiri adalah sebesar 95% dan sisanya merupakan bagian pembiayaan Perusahaan, dari harga jual kendaraan bermotor setelah dikurangi dengan uang muka konsumen, dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan masa penarikan fasilitas dan dikenakan tingkat bunga tetap per penarikan serta akan ditinjau setiap saat.
Based on the Cooperation Agreement dated July 27, 2006, Bank Mandiri agreed to provide joint financing facilities for the purchases of twowheeled motor vehicles by the consumers, with the maximum amount of Rp500,000, which consists of Rp250,000 as the committed line facility and Rp250,000 as the uncommitted line facility, wherein Bank Mandiri’s financing portion is 95% and the rest is the Company’s financing portion, from the selling price of the motor vehicles after deducting the consumer’s downpayment, with the term of withdrawal period of twelve (12) months and the interest rate charged is fixed per drawdown, subject to be reviewed at any time.
Fasilitas di atas dijamin dengan BPKB kendaraan yang dibiayai, yang diikat dengan penyerahan hak milik secara kepercayaan (fidusia) (Catatan 5), serta jaminan pembelian kembali (buyback guarantee). Dalam hal terjadinya penunggakan kewajiban pembayaran bulanan oleh konsumen kepada Bank Mandiri, maka Perusahaan wajib membayar kepada Bank Mandiri.
The above facility is secured with the fiduciary transfer of BPKB of the financed motor vehicles (Note 5), and buy-back guarantee. In the event of monthly payment defaults by the consumers, the Company is obliged to pay Bank Mandiri.
78
200
2009
391.440
Provisi dan administrasi bank Amortisasi biaya-biaya emisi obligasi (Catatan 16) Amortisasi biaya-biaya emisi MTN (Catatan 17) Total
2010
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan)
27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (continued)
Berdasarkan Akta Notaris Tuti Sumarni, S.H. No. 1 tanggal 3 Oktober 2007, Bank Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor roda dua oleh konsumen, dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000.
Based on the Notarial Deed of Tuti Sumarni, S.H. No. 1 dated October 3, 2007, Bank Mandiri agreed to provide joint financing facilities for the purchases of two-wheeled motor vehicles by the consumers, with the maximum amount of Rp500,000.
Fasilitas di atas dijamin dengan BPKB kendaraan yang dibiayai, yang diikat dengan penyerahan hak milik secara kepercayaan (fidusia) (Catatan 5), serta jaminan pembelian kembali (buyback guarantee). Dalam hal terjadinya penunggakan kewajiban pembayaran bulanan oleh konsumen kepada Bank Mandiri, maka Perusahaan wajib membayar kepada Bank Mandiri.
The above facility is secured with the fiduciary transfer of BPKB of the financed motor vehicles (Note 5), and buy-back guarantee. In the event of monthly payment defaults by the consumers, the Company is obliged to pay Bank Mandiri.
Berdasarkan Akta Notaris N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., No. 7 tanggal 20 Oktober 2009, Bank Mandiri setuju untuk memperpanjang fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor roda dua oleh konsumen, dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000.
Based on the Notarial Deed of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., No. 7 dated October 20, 2009, Bank Mandiri agreed to extend joint financing facilities for the purchases of twowheeled motor vehicles by the consumers, with the maximum amount of Rp500,000.
Perjanjian dengan Bank Mandiri adalah perjanjian with recourse sehingga utang bank dan pembiayaan konsumen yang terkait disajikan secara bruto.
The arrangement with Bank Mandiri is on a with recourse basis and therefore the related bank loans and consumer financing receivables are presented at gross.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, nilai tercatat utang atas perjanjian kerjasama ini masing-masing sebesar Rp520.644, Rp774.316 dan Rp291.245 (Catatan 14).
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the carrying value of the payable under this cooperation agreement amounted to Rp520,644, Rp774,316 and Rp291,245 (Note 14).
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI)
Pada tanggal 10 Maret 2004, berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kredit Kendaraan Bermotor, Bank BRI setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen dalam bentuk penyediaan dana guna pembelian kendaraan bermotor roda 2 (dua) baru dan bekas dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 dengan Perusahaan. Jangka waktu pembiayaan kepada konsumen adalah 4 (empat) tahun dengan maksimum pembiayaan konsumen sebesar 90% dari harga kendaraan bermotor dan sisanya merupakan uang muka konsumen sebesar minimum 10%.
On March 10, 2004, based on the Cooperation Agreement on Motor Vehicle Credit Servicing with the Company, Bank BRI agreed to provide joint financing facilities to consumers in the form of funds made available for the purchases of new and second-hand two-wheeled motor vehicles with a maximum amount of Rp500,000. The term of financing to consumers is four (4) years with a maximum consumer financing at 90% from the selling price of the motor vehicle and the remaining portion is consumer’s downpayments at minimum 10%.
79 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
201
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan)
27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) (lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) (continued)
Bagian pembiayaan Bank BRI dan Perusahaan masing-masing adalah sebesar maksimum 90% dan minimum 10% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen. Jangka waktu penarikan kredit adalah 12 (dua belas) bulan dan dapat diperpanjang untuk 12 (dua belas) bulan berikutnya. Tingkat bunga pembiayaan konsumen dikenakan tingkat bunga rata-rata tertimbang yang ditetapkan oleh Bank BRI dan Perusahaan.
Bank BRI’s and the Company’s financing portion is at a maximum of 90% and a minimum of 10%, respectively, from total of joint financing facility to consumers. The term of credit withdrawals is twelve (12) months and extendable for another twelve (12) months. The consumer financing interest rate charged is weighted average interest rate determined by Bank BRI and the Company.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan BPKB kendaraan bermotor roda dua yang dibiayai melalui fasilitas ini (Catatan 5).
This credit facility is secured by BPKB of the twowheeled motor vehicles financed by this facility (Note 5).
Pada tanggal 17 Maret 2005, berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kredit Kendaraan Bermotor, Bank BRI setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen dalam bentuk penyediaan dana guna pembelian kendaraan bermotor roda 2 (dua) baru dan bekas dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 dengan Perusahaan.
On March 17, 2005, based on the Cooperation Agreement on Motor Vehicle Credit Servicing with the Company, Bank BRI agreed to extend joint financing facilities to consumers in the form of funds made available for the purchases of new and second-hand two-wheeled motor vehicles with a maximum amount of Rp500,000.
Jangka waktu pembiayaan kepada konsumen adalah 4 (empat) tahun dengan maksimum pembiayaan konsumen sebesar 90% dari harga kendaraan bermotor dan sisanya merupakan uang muka konsumen sebesar minimum 10%. Bagian pembiayaan Bank BRI dan Perusahaan masingmasing adalah sebesar maksimum 90% dan minimum 10% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen. Jangka waktu penarikan kredit adalah 12 (dua belas) bulan.
The term of financing to consumers is four (4) years with a maximum consumer financing at 90% from the selling price of the motor vehicle and the remaining portion is consumer’s downpayments at a minimum of 10%. Bank BRI’s and the Company’s financing portion is at a maximum of 90% and a minimum of 10%, respectively, from total of joint financing facility to consumers. The term of credit withdrawals is twelve (12) months.
Tingkat bunga pembiayaan konsumen yang dikenakan adalah tingkat bunga rata-rata tertimbang yang ditetapkan oleh Bank BRI dan Perusahaan. Fasilitas kredit ini dijamin dengan BPKB kendaraan bermotor roda dua yang dibiayai melalui fasilitas ini (Catatan 5).
The consumer financing interest rate charged is weighted average interest rate determined by Bank BRI and the Company. This credit facility is secured by BPKB of the two-wheeled motor vehicles financed by this facility (Note 5).
80
202
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan)
27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) (lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) (continued)
Pada tanggal 29 Mei 2006, berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kredit Kendaraan Bermotor, Bank BRI setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen dalam bentuk penyediaan dana guna pembelian kendaraan bermotor roda 2 (dua) baru dan bekas dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 dengan Perusahaan. Jangka waktu pembiayaan kepada konsumen adalah 4 (empat) tahun dengan maksimum pembiayaan konsumen sebesar 90% dari harga kendaraan bermotor dan sisanya merupakan uang muka konsumen sebesar minimum 10%. Bagian pembiayaan Bank BRI dan Perusahaan masing-masing adalah sebesar maksimum 90% dan minimum 10% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen. Jangka waktu penarikan kredit adalah 12 (dua belas) bulan. Tingkat bunga pembiayaan konsumen yang dikenakan adalah tingkat bunga rata-rata tertimbang yang ditetapkan oleh Bank BRI dan Perusahaan. Fasilitas kredit ini dijamin dengan BPKB kendaraan bermotor roda dua yang dibiayai melalui fasilitas ini.
On May 29, 2006, based on the Cooperation Agreement on Motor Vehicle Credit Servicing with the Company, Bank BRI agreed to extend joint financing facilities to consumers in the form of funds made available for the purchases of new and second-hand two-wheeled motor vehicles with a maximum amount of Rp500,000. The term of financing to consumers is four (4) years with a maximum consumer financing at 90% from the selling price of the motor vehicle and the remaining portion is consumer’s downpayments at a minimum of 10%. Bank BRI’s and the Company’s financing portion is at a maximum of 90% and a minimum of 10%, respectively, from total financing jointly extended to consumers. The term of credit withdrawals is twelve (12) months. The consumer financing interest rate charged is weighted average interest rate determined by Bank BRI and the Company. This credit facility is secured by BPKB of the two-wheeled motor vehicles financed by this facility.
Perjanjian dengan Bank BRI adalah perjanjian with recourse sehingga utang bank dan pembiayaan konsumen yang terkait disajikan secara bruto.
The arrangement with Bank BRI is on a with recourse basis and therefore the related bank loans and consumer financing receivables are presented at gross.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, nilai tercatat utang atas perjanjian kerjasama ini masing-masing sebesar Rpnil, Rpnil dan Rp2.634 (Catatan 14).
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the carrying value of the payable under this cooperation agreement amounted to Rpnil, Rpnil and Rp2,634, respectively (Note 14).
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penerusan Kredit No. 2 tanggal 1 Nopember 2004, Perusahaan telah memperoleh persetujuan Kerjasama dari BII dimana fasilitas kerjasama untuk penyaluran kredit kendaraan bermotor roda dua ditingkatkan dari Rp300.000 menjadi Rp500.000. Seluruh fasilitas tersebut bersifat berulang (revolving). Porsi pembiayaan BII dan Perusahaan masing-masing 99% dan 1% (Catatan 28).
Based on the Credit Channeling Cooperation Agreement No. 2 dated November 1, 2004, the Company has obtained an approval letter from BII in which the cooperation facility for the credit channeling of two-wheeled motor vehicles is increased from Rp300,000 to Rp500,000 on a revolving basis. The financing portion of BII and the Company is 99% and 1%, respectively (Note 28).
Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Pemberitahuan KKB Penambahan Fasilitas Kerjasama No. S.2011.832/Dir Cons Secured – Auto Loan tanggal 28 Desember 2011, fasilitas kerjasama tersebut ditingkatkan menjadi Rp8.000.000 dengan tanggal jatuh tempo pada 31 Desember 2012.
The agreement has been amended several times, the latest based on the Notification of Addition of Vehicle Credit Cooperation Facility No. S.2011.832/Dir Cons Secured – Auto Loan dated December 28, 2011, the facility is increased to Rp8,000,000 with maturity date on December 31, 2012.
81 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
203
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Internasional
Indonesia
Tbk
27. COOPERATION AGREEMENTS (continued) PT Bank Internasional (continued)
(BII)
Tbk
(BII)
Tingkat bunga efektif yang diberlakukan oleh Bank BII kepada Perusahaan adalah masing-masing 15,00% sampai dengan 19,00%, 16,00% sampai dengan 18,00% dan 15,75% sampai dengan 23,00% per tahun pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Sebagai jaminan adalah kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Bank BII melalui Perusahaan (Catatan 5). Selain itu, Perusahaan wajib mempertahankan nilai rasio perbandingan jumlah seluruh kewajiban terhadap jumlah modal disetor (gearing ratio) on-shore dan off-shore tidak lebih dari 10 : 1.
The effective interest rate charged by Bank BII to the Company are 15.00% to 19.00%, 16.00% to 18.00% and 15.75% to 23.00% per annum in 2011, 2010 and 2009, respectively. The motor vehicles financed by Bank BII through the Company (Note 5) serve as collateral. Besides, the Company is obliged to maintain the gearing ratio on-shore and off-shore of not more than 10 : 1.
Perjanjian dengan BII adalah perjanjian without recourse sehingga utang bank dan pembiayaan konsumen yang terkait disajikan secara neto.
The arrangement with BII is on a without recourse basis and therefore the related bank loans and consumer financing receivables are presented at net.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh Bank BII tersebut di atas.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by Bank BII.
PT Bank Mega Tbk (Bank Mega)
PT Bank Mega Tbk (Bank Mega)
Berdasarkan Perubahan Kedua Perjanjian Pembiayaan Bersama Bank Mega tanggal 26 Juni 2009, Bank Mega setuju untuk melakukan kerjasama pembiayaan bersama berupa fasilitas Mega Oto Joint Financing (“MOJF”) kepada konsumen guna pembelian kendaraan bermotor roda dua baik baru maupun bekas melalui Perusahaan selaku agen fasilitas dengan jumlah maksimum sebesar Rp150.000 yang bersifat tidak berulang.
Based on the Cooperation Agreement with Bank Mega dated June 26, 2009, Bank Mega agreed to provide a non-revolving Mega Oto Joint Financing (“MOJF”) facility to consumers in order to purchase new and second-hand two-wheeled motor vehicles through the Company as a facility agent with a maximum amount of Rp150,000.
Jangka waktu pencairan fasilitas MOJF ditentukan sejak tanggal penandatanganan perjanjian MOJF sampai dengan tanggal 26 Juni 2010. Komposisi porsi pembiayaan Bank Mega adalah maksimum 99% dan porsi Perusahaan adalah minimum 1% dari harga jual kendaraan bermotor sesudah dikurangi uang muka dari konsumen sebesar minimum 10% untuk kendaraan bermotor baru dan minimum 20% untuk kendaraan bermotor bekas. Tingkat suku bunga tetap tahunan yang dikenakan oleh Bank Mega untuk setiap kelompok pencairan adalah 14,00% dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru. Sebagai jaminan adalah kendaraan yang pembeliannya dibiayai dengan fasilitas MOJF berikut dokumen kepemilikannya (Catatan 5).
The period of withdrawals of the MOJF facility started from the signing date of the MOJF agreement until June 26, 2010. The participation of Bank Mega’s financing portion is at maximum of 99% and the Company’s portion is at minimum of 1% from the selling price of the motor vehicle after customer’s down-payments at a minimum of 10% for new motor vehicles and a minimum of 20% for second-hand motor vehicles. The fixed annual interest rates charged by Bank Mega for each withdrawal batch is 14.00% and subject to change for each new withdrawal. The motor vehicles financed by the MOJF facility and its documents ownership serve as collateral (Note 5).
82
204
Indonesia
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan)
27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) (lanjutan)
PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) (continued)
Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Bersama Bank Mega tanggal 26 Juni 2009, Bank Mega setuju untuk melakukan kerjasama pembiayaan bersama berupa fasilitas Mega Oto Pengalihan Portofolio (“MOPP”) kepada konsumen guna pembelian kendaraan bermotor roda dua baik baru maupun bekas melalui Perusahaan selaku agen fasilitas dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000 yang bersifat tidak berulang.
Based on the Cooperation Agreement with Bank Mega dated June 26, 2009, Bank Mega agreed to provide a non-revolving Mega Oto Pengalihan Portofolio (“MOPP”) facility to consumers in order to purchase new and second-hand two-wheeled motor vehicles through the Company as a facility agent with a maximum amount of Rp100,000.
Jangka waktu pencairan fasilitas MOPP ditentukan sejak tanggal penandatanganan perjanjian MOPP sampai dengan tanggal 26 Juni 2010. Komposisi porsi pembiayaan Bank Mega adalah maksimum 99% dan porsi Perusahaan adalah minimum 1% dari harga jual kendaraan bermotor sesudah dikurangi uang muka dari konsumen sebesar minimum 10% untuk kendaraan bermotor baru dan minimum 20% untuk kendaraan bermotor bekas. Tingkat bunga tahunan yang diberlakukan oleh Bank Mega terhadap Perusahaan bersifat tetap untuk setiap kelompok pencairan adalah 12,25% sampai dengan 16,00% pada tahun 2010 dan 17,75% sampai dengan 18,50% pada tahun 2009 dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru. Sebagai jaminan adalah kendaraan yang pembeliannya dibiayai dengan fasilitas MOPP berikut dokumen kepemilikannya (Catatan 5).
The period of withdrawals of the MOPP facility started from the signing date of the MOPP agreement until June 26, 2010. The participation of Bank Mega’s financing portion is at maximum of 99% and the Company’s portion is at minimum of 1% from the selling price of the motor vehicle after customer’s down-payments at a minimum of 10% for new motor vehicles and a minimum of 20% for second-hand motor vehicles. The fixed annual interest rates charged by Bank Mega for each withdrawal batch is 12.25% to 16.00% in 2010 and 17.75% to 18.50% in 2009 and subject to change for each new withdrawal. The motor vehicles financed by the MOPP facility and its documents ownership serve as collateral (Note 5).
Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Perubahan Keempat Perjanjian Pembiayaan Bersama MOJF No. 028/ADD-MOJF/LEGD-CRL/10 pada tanggal 21 Juni 2010 dan Perubahan Kedua Perjanjian Pengalihan Portofolio MOPP No. 029/ADDMOPP/LEGD-CRL/10 tanggal 21 Juni 2010 yangberisikan perpanjangan jangka waktu pencairan fasilitas MOJF dan MOPP hingga 26 September 2010.
The agreement has been amended several times, the latest was based on Fourth Amendment of Cooperation Agreement MOJF No. 028/ADDMOJF/LEGD-CRL/10 dated June 21, 2010 and Second Amendment Transfer of Portofolio Agreement MOPP No. 029/ADD-MOPP/LEGDCRL/10 dated June 21, 2010 which extend the withdrawal period of MOJF and MOPP facility until September 26, 2010.
Perjanjian dengan Bank Mega adalah perjanjian with recourse sehingga utang bank dan pembiayaan konsumen yang terkait disajikan secara bruto.
The arrangement with Bank Mega is on a with recourse basis and therefore the related bank loans and consumer financing receivables are presented at gross.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, nilai tercatat utang atas perjanjian kerjasama ini masing-masing sebesar Rp19.823, Rp118.343 dan Rp10.541 (Catatan 14).
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the carrying value of the payable under this cooperation agreement amounted to Rp19,823, Rp118,343 and Rp10,541, respectively (Note 14).
83 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
205
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan)
27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama tanggal 22 April 2003, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) setuju untuk melakukan kerjasama dengan Perusahaan dalam rangka pembiayaan bersama kepada konsumen, khususnya pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana guna pembelian kendaraan bermotor roda dua baru oleh konsumen dengan porsi pembiayaan Bank BCA secara keseluruhan sebesar Rp100.000. Jangka waktu pencairan fasilitas pembiayaan bersama berlaku selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian dan dapat diperpanjang. Bagian pembiayaan Bank BCA adalah maksimum sebesar 90% dari harga kendaraan bermotor sesudah dikurangi uang muka konsumen sebesar minimum 20%, dan sisanya merupakan bagian pembiayaan Perusahaan. Jangka waktu fasilitas pembiayaan bersama adalah maksimum 4 (empat) tahun.
Based on the Joint Consumer Financing Cooperation Agreements dated April 22, 2003, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) agreed to enter into a cooperation with the Company in offering the joint consumer financing facilities to the consumers, especially for the purchases of new two-wheeled motor vehicles. Total maximum funds provided by Bank BCA amounted to Rp100,000. The period of withdrawals of this joint financing facility is twelve (12) months from the date of agreement and extendable. Bank BCA’s financing portion is at a maximum of 90% from the selling price of the motor vehicle after the minimum consumer’s downpayments of 20%, and the remaining portion will be covered by the Company. The maximum term of joint financing facility is four (4) years.
Pada tanggal 1 Desember 2003, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Bank BCA mengenai peningkatan plafond fasilitas pembiayaan bersama menjadi Rp500.000. Pada tanggal 14 April 2004, fasilitas di atas kemudian ditingkatkan menjadi Rp750.000 yang bersifat berulang (revolving).
On December 1, 2003, Bank BCA has approved to increase the limit of the joint financing facility to become Rp500,000. On April 14, 2004, the above facility is subsequently increased to Rp750,000 on a revolving basis.
Pada tanggal 16 Mei 2005, Perusahaan dan Bank BCA sepakat untuk mengadakan perubahan perjanjian sebagai berikut:
On May 16, 2005, the Company and Bank BCA agreed to amend the agreement as follows:
a.
terhitung sejak tanggal 15 Juni 2003 sampai tanggal 20 Nopember 2003, jumlah plafond pembiayaan bersama adalah sebesar Rp200.000.
a.
starting from June 15, 2003 until November 20, 2003, the joint financing facility is Rp200,000.
b.
terhitung sejak tanggal 21 Nopember 2003 sampai tanggal 2 Pebruari 2004, jumlah plafond pembiayaan bersama adalah sebesar Rp500.000.
b.
starting from November 21, 2003 until February 2, 2004, the joint financing facility is Rp500,000.
c.
terhitung sejak tanggal 3 Pebruari 2004 sampai tanggal 13 April 2004, jumlah plafond pembiayaan bersama adalah sebesar Rp600.000.
c.
starting from February 3, 2004 until April 13, 2004, the joint financing facility is Rp600,000.
d.
terhitung sejak tanggal 14 April 2004 sampai tanggal yang akan ditentukan kemudian oleh Bank BCA, jumlah plafond pembiayaan bersama adalah sebesar Rp750.000.
d.
starting from April 14, 2004 until the date which will be determined by Bank BCA, the joint financing facility is Rp750,000.
The Joint Consumer Financing Cooperation Agreements between the Company and Bank BCA has expired on May 22, 2009.
Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama antara Perusahaan dan Bank BCA telah berakhir pada tanggal 22 Mei 2009.
84
206
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
28. TRANSACTIONS AND RELATED PARTIES
WITH
In the normal course of business, the Company is engaged in transactions with related parties. The related parties and nature of relationship are as follows:
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Pihak-pihak berelasi dan sifat hubungan adalah sebagai berikut: Pihak berelasi/ Related parties
BALANCES
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
Pemegang saham mayoritas Perusahaan sejak bulan Mei 2005/the majority shareholder of the Company since May 2005
Rekening giro dan deposito berjangka/current accounts and time deposits, perjanjian kerjasama pembiayaan/joint financing, pinjaman subordinasi/subordinated loan pendapatan bunga/interest income, penyaluran kredit/credit channeling, beban pendanaan/ financing cost
PT BII Finance Center
Hubungan entitas pengendali dengan Perusahaan/Under common ownership as with the Company
Fasilitas pembiayaan konsumen kendaraan/financing facilitites - vehicles
The summary of related parties balances and percentages of related parties balances to total assets, liabilities, revenues and expenses are as follows:
Ringkasan saldo dengan pihak-pihak berelasi dan persentase terhadap total aset, liabilitas serta pendapatan dan beban atas saldo dengan pihakpihak berelasi adalah sebagai berikut:
2011
ASET Kas dan setara kas Bank (Catatan 4) Deposito berjangka (Catatan 4) Piutang lain-lain Piutang atas transaksi pembiayaan bersama (Catatan 5, 6 dan 27) Persentase terhadap total aset Kas dan setara kas Piutang lain-lain LIABILITAS Biaya masih harus dibayar Beban bunga atas utang kepada pihak berelasi (Catatan 11 dan 12) Utang kepada pihak berelasi (Catatan 11) Utang lain-lain Utang atas transaksi pembiayaan bersama (Catatan 14) Utang pembiayaan konsumenkendaraan (Catatan 8 dan 14) Persentase terhadap total liabilitas Biaya masih harus dibayar Beban bunga atas utang kepada pihak berelasi Utang kepada pihak berelasi Utang lain-lain Utang atas transaksi pembiayaan bersama Utang pembiayaan konsumenkendaraan
-
2010
1 Jan. 2009/ 31 Des. 2008/ Jan. 1, 2009/ Dec. 31, 2008
2009
165.841 500
75.059 -
107.725 75.000
37.293 123.000
-
908
-
6.801
ASSETS Cash and cash equivalents Cash in banks (Note 4) Time deposits (Note 4) Other receivables Receivables on joint financing (Notes 5, 6 and 27)
4,26% -
2,09% 0,03%
7,10% -
4,67% 0,20%
Percentage to total assets Cash and cash equivalents Other receivables
849
849
445
851
100.000
100.000
100.000
100.000
10.330
-
1.425
-
20.709
15.830
14.235
7.267
0,02% 2,88%
0,03% 3,19%
0,03% 4,47%
0,02% 3,17%
0,30%
-
0,06%
-
0,60%
0,50%
0,64%
0,23%
LIABILITIES Accrued expenses Interest on due to a related party (Note 11 and 12) Due to a related party (Note 11) Other payables Payables on joint financing (Note 14) Consumer financing loansvehicles (Note 8 and 14) Percentage to total liabilities Accrued expenses Interest on due to a related party Due to a related party Other payables Payables on joint financing Consumer financing loansvehicles
85 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
207
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) 2011 PENDAPATAN Pendapatan bunga kas dan setara kas (Catatan 4) Persentase terhadap total pendapatan Pendapatan bunga kas dan setara kas BEBAN Beban pendanaan atas utang pihak berelasi (Catatan 11 dan 25) Beban lain-lain – lain-lain (Catatan 14 dan 26) Persentase terhadap total beban Beban pendanaan atas utang pihak berelasi Beban lain-lain – lain-lain
18.297
1,11%
28. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
2010
2009
6.906
0,46%
2008
14.161
1,02%
10.476
REVENUES Interest income on cash and cash equivalents (Note 4)
0,66%
Percentage to total revenues Interest income on cash and cash equivalents
14.750
15.154
14.733
14.740
2.853
2.222
1.307
564
Expenses Financing costs on due to a related party (Notes 11 and 25) Other expenses - others (Notes 14 and 26)
0,96% 0,04%
Percentage to total expenses Financing costs on due to a related party Other expenses - others
0,90% 0,17%
1,17% 0,17%
1,14% 0,10%
Total gaji yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan masing-masing berjumlah Rp2.253 dan Rp5.493 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, masing-masing Rp2.661 dan Rp5.448 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, masingmasing Rp1.406 dan Rp4.704 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan masing-masing Rp1.980 dan Rp5.197 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 (Catatan 24).
29. LIABILITAS IMBALAN PASKA-KERJA
Total salaries received by the Company’s commissioners and directors amounted to Rp2,253 and Rp5,493, respectively, for the year ended December 31, 2011, Rp2,661 and Rp5,448, respectively, for the year ended December 31, 2010, Rp1,406 and Rp4,704, respectively, for the year ended December 31, 2009 and Rp1,980 and Rp5,197, respectively, for the year ended December 31, 2008 (Note 24).
29. LIABILITY FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Perusahaan mencatat liabilitas imbalan paska-kerja sebesar Rp34.162, Rp22.215 dan Rp13.507 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
The Company recorded liability for postemployment benefits amounting to Rp34,162, Rp22,215 and Rp13,507 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.
Beban penyisihan imbalan paska-kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebesar Rp13.927, Rp11.019 dan Rp5.316 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009 dan disajikan sebagai bagian dari beban gaji dan tunjangan karyawan (Catatan 24).
The related provisions charged to the statements of comprehensive income amounted to Rp13,927, Rp11,019 and Rp5,316 in years 2011, 2010 and 2009, respectively, and are presented as part of salaries and employee benefits (Note 24).
Perusahaan mencatat liabilitas imbalan paska-kerja untuk tahun 2011 dan 2010 berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh Biro Pusat Aktuaria dan tahun 2009 berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, yang dalam laporannya masing-masing tertanggal 10 Januari 2012, 25 Januari 2011 dan 19 Januari 2010 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The Company accrued the liability for postemployment benefits for year 2011 and 2010 based on the independent actuarial calculation prepared by Biro Pusat Aktuaria and year 2009 based on the actuarial calculation prepared by PT Dian Artha Tama, an independent actuary, whose reports dated January 10, 2012, January 25, 2011 and January 19, 2010, respectively applied the “Projected Unit Credit” method and the following assumptions:
86
208
WITH
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. LIABILITAS IMBALAN PASKA-KERJA (lanjutan)
29. LIABILITY FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
2011 Tingkat diskonto (per tahun) Tingkat kenaikan gaji tahunan (per tahun)
2010
2009
7,00%
9,00%
10,00%
5,00%
7,00%
5,00%
Tingkat mortalitas
Tabel Mortalita Indonesia/ Indonesia Mortality Table 55 tahun
Usia pensiun
Discount rate (per annum) Annual salary increases (per annum) Mortality rate Retirement age
Tabel berikut menyajikan komponen liabilitas imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
The following tables summarize the components of employee benefits liability recognized in the statements of financial position and the employee benefits expense recognized in the statements of comprehensive income.
Rincian liabilitas atas imbalan karyawan adalah sebagai berikut:
The details of the liability for post-employment benefits are as follows:
paska-kerja
2011 Nilai kini liabilitas imbalan paska-kerja Beban jasa lampau yang tidak diakui yang belum menjadi hak Kerugian aktuarial yang tidak diakui
2010
2009
50.073
38.503
16.908
(1.689)
(1.902)
(2.114)
Present value of employee benefits obligation Unrecognized past service cost - nonvested
(14.222)
(14.386)
(1.287)
Unrecognized actuarial loss
34.162
22.215
13.507
Nilai neto liabilitas dalam laporan posisi keuangan
The changes in the liability for post-employment benefits are as follows:
Mutasi liabilitas imbalan paska-kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2011
2010
2009
Saldo awal Beban imbalan paska-kerja karyawan selama tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan
22.215
13.507
12.382
13.927
11.019
5.316
(1.980)
(2.311)
(4.191)
Saldo akhir liabilitas
34.162
22.215
13.507
Beban jasa kini Beban bunga Kerugian aktuarial neto diakui dalam tahun berjalan Amortisasi atas beban jasa masa lalu - yang belum menjadi hak Total beban imbalan paska-kerja karyawan
Beginning balance Post-employment benefits expense during the year Payments during the year Ending balance of liability
Total post-employment benefits expense is as follows:
Total beban imbalan paska-kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2011
Net liability in statements of financial position
2010
2009
9.810 3.549
8.013 1.765
4.029 1.029
355
1.028
45
213
213
213
Current service cost Interest cost Net actuarial losses recognized during the year Amortization of past service cost - non vested
13.927
11.019
5.316
Total post-employment benefits expense
87 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
209
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. LIABILITAS IMBALAN PASKA-KERJA (lanjutan)
29. LIABILITY FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
Sejak bulan September 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian pengelolaan asuransi jiwa dwiguna “Pesangon Plus” dengan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife) dimana Manulife ditunjuk untuk mengelola dana yang diperoleh dari kontribusi Perusahaan. Manfaat program ini adalah pertanggungan asuransi atas pesangon seluruh karyawan tetap yang mengundurkan diri, pensiun, meninggal maupun mengalami cacat tetap. Beban premi asuransi ditanggung oleh Perusahaan dan dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan membayar beban premi kepada Manulife Indonesia masing-masing sebesar Rp1.980, Rp2.311 dan Rp800, dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Gaji dan tunjangan karyawan” (Catatan 24).
Starting in September 2009, the Company has an agreement for the management of endowment life insurance “Pesangon Plus” with PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife), in which Manulife is assigned to manage the fund arising from the Company’s contributions. The program benefits are insurance coverage of all qualified permanent employees’ severance who resigned, retired, died or suffered permanent disability. Insurance premium expense paid are borne by the Company and charged to current operations. In 2011, 2010 and 2009, the Company has paid insurance premium expense to Manulife amounting to Rp1,980, Rp2,311 and Rp800, respectively, and are presented as part of “Salaries and employees’ benefits” (Note 24).
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas.
The Company is exposed to interest rate risk, credit risk and liquidity risk.
Risiko tingkat bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Kebijakan Perusahaan mengatur agar suku bunga pinjaman dari bank (cost of fund) yang menggunakan suku bunga tetap (fixed rate) dapat menutup suku bunga yang dikenakan kepada konsumen.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s policy is to manage its loan interest rate (cost of fund) using fixed rate in order to cover interest rate which are charged to consumers.
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset dan liabilitas Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat bunga.
The following table represents a breakdown of maturity dates of the Company’s assets and liabilities which are affected by interest rate. 2011
Bunga Tetap/Fixed rate Bunga Mengambang/ Floating rate ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka dan uang muka Aset non keuangan Total aset LIABILITAS Utang bank Utang obligasi - neto MTN - neto Utang kepada pihak berelasi Utang lain-lain Liabilitas non keuangan Total liabilitas Neto
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1-5 tahun/ 1-5 years
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
Total/ Total ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Other receivables Prepaid expenses and advances Non financial assets
293.836
-
-
-
14.690
308.526
-
1.724.703 263
1.536.380 283
3.141
39.304
3.261.083 42.991
-
-
-
-
185.724 108.202
185.724 108.202
293.836
1.724.966
1.536.663
3.141
347.920
3.906.526
Total assets
221.770 137.774
851.450 1.396.547 199.933 100.000 784.168 137.774
LIABILITIES Bank loans Bonds payable - net MTN - net Due to a related party Other payables Non financial liabilties
-
359.544
3.469.872
Total liabilities
3.141
(11.624)
436.654
Net
-
465.358 293.275 199.933 354.429 -
386.092 1.103.272 100.000 207.969 -
-
1.312.995
1.797.333
293.836
411.971
-
(260.670)
88
210
Tidak dikenakan bunga/Non interest sensitive
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued) 2010 Bunga Tetap/Fixed rate
Bunga Mengambang/ Floating rate ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka dan uang muka Aset non keuangan Total aset LIABILITAS Utang bank Utang obligasi - neto MTN - neto Utang kepada pihak berelasi Utang derivatif Utang lain-lain Liabilitas non keuangan Total liabilitas Neto
Kurang dari satu tahun/. Less than one year
Tidak dikenakan bunga/Non interest sensitive
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
1-5 tahun/ 1-5 years
Total/ Total ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Other receivables Prepaid expenses and advances Non financial assets
126.893
-
-
-
7.146
134.039
-
1.560.389 1.000
1.602.231 -
3.071
30.829
3.162.620 34.900
-
-
-
-
133.305 133.837
133.305 133.837
126.893
1.561.389
1.602.231
3.071
305.117
3.598.701
Total assets
-
517.238 774.030 149.395 1.747 542.448 -
-
1.984.858
126.893
(423.469)
-
224.681 130.482
648.996 774.030 348.525 100.000 1.747 1.135.661 130.482
LIABILITIES Bank loans Bonds payable - net MTN - net Due to a related party Derivatives payable Other payables Non financial liabilties
799.420
-
355.163
3.139.441
Total liabilities
802.811
3.071
459.260
Net
131.758 199.130 100.000 368.532 -
(50.046)
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hati-hati, dan juga pengawasan terhadap saldo piutang pembiayaan konsumen dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang yang tidak dapat ditagih.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a customer contract, leading to a financial loss. The Company has maintained prudent analysis and credit approval and also monitored receivable balances continuously in order to minimize the exposure to bad debts.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
The Company’s exposure to credit risk mainly comes from the customer financing receivables, of which the maximum exposure to credit risk equals to the carrying amount.
Eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari piutang pembiayaan konsumen, dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.
Maximum exposure to credit risk
Analisis konsentrasi risiko kredit
Concentration of credit risk analysis Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah debitur bergerak dari aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
89 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
211
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Perusahaan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang konsumennya kebanyakan adalah perorangan dan tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu.
The Company is currently engaged in consumer financing business which the customers are mainly individuals and they are not concentrated in the specific geographic region.
Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan konsumen yang dimiliki Perusahaan:
The following table sets out the total credit risk and risk concentration of consumer financing receivables of the Company:
2011 Perorangan
2010
3.261.083
3.162.620
Individual
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko atas kekurangan dana dan untuk mengatasinya dengan menggunakan perangkat rencana likuiditas. Perangkat ini mempertimbangkan jatuh tempo untuk aset keuangan yaitu piutang pembiayaan konsumen dan membuat rencana arus kas dari operasi. Perusahaan mempunyai jangka waktu pinjaman dari bank yang disesuaikan dengan jangka waktu (tenor) yang diberikan kepada konsumen.
Liquidity risk is the risk to a shortage of funds and to solve the problem using a liquidity planning tool. This tool considers the maturity of both its financial assets, which is consumer financing receivables and prepare projected cash flows from operations. The Company has term bank loan facilities which are adjusted with the tenor of financing given to consumers’ tenor.
Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:
The table below summarizes the maturity profile of the Company’s financial assets and liabilities at December 31, 2011 based on contractual undiscounted payments: 2011
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka dan uang muka uang muka dealer
3-12 bulan/ 3-12 months
Total/ Total
55.751
-
-
-
55.751
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Other receivables Prepaid expenses and advances dealer advances
Total aset keuangan
869.430
1.259.117
1.536.663
3.141
3.668.351
Total financial assets
LIABILITAS Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang obligasi - neto MTN - neto Utang kepada pihak berelasi Utang lain-lain
116.196 33.380 293.275 199.933 328.986
349.162 247.213
386.092 1.103.272 100.000 207.969
-
851.450 33.380 1.396.547 199.933 100.000 784.168
LIABILITIES Bank loans Accrued expenses Bonds payable - net MTN - net Due to a related party Other payables
971.770
596.375
1.797.333
-
3.365.478
Total financial liabilities
(102.340)
662.742
3.141
302.873
Net
Total liabilitas keuangan Neto
308.526 465.628 39.525
1.259.075 42
1.536.380 283
(260.670)
90
212
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
1-5 tahun/ 1-5 years
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
3.141
308.526 3.261.083 42.991
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 2010
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka dan uang muka uang muka dealer
3-12 bulan/ 3-12 months
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
1-5 tahun/ 1-5 years
Total/ Total
45.768
-
-
-
45.768
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Other receivables Prepaid expenses and advances dealer advances
Total aset keuangan
619.541
1.152.484
1.602.231
3.071
3.377.327
Total financial assets
LIABILITAS Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang obligasi - neto MTN - neto Utang kepada pihak berelasi Utang derivatif Utang lain-lain
142.452 384.036
374.786 48.545 774.030 149.395 1.747 383.093
131.758 199.130 100.000 368.532
-
648.996 48.545 774.030 348.525 100.000 1.747 1.135.661
LIABILITIES Bank loans Accrued expenses Bonds payable - net MTN - net Due to a related party Derivatives payable Other payables
Total liabilitas keuangan
526.488
1.731.596
799.420
-
3.057.504
Total financial liabilities
802.811
3.071
319.823
Net
Neto
134.039 408.905 30.829
1.151.484 1.000
93.053
1.602.231 -
(579.112)
31. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN
3.071
134.039 3.162.620 34.900
31. FINANCIAL INSTRUMENTS BY CATEGORY The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instrument that are carried in the financial statements.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan. 2011
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/ Financial liabilities at fair value through profit and loss
Utang dan pinjaman/ Loans and borrowings
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
ASET KEUANGAN
FINANCIAL ASSETS 308.526
-
-
308.526
308.526
3.261.083 42.991
-
-
3.261.083 42.991
3.446.235 42.991
55.751
-
-
55.751
55.751
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Other receivables Prepaid expenses and advances dealer advances
3.668.351
-
-
3.668.351
3.853.503
Total financial assets
Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang obligasi - neto MTN - neto Utang lain-lain Utang derivatif Utang kepada pihak berelasi
-
851.450 33.380 1.396.547 199.933 784.168 100.000
-
851.450 33.380 1.396.547 199.933 784.168 100.000
866.125 33.380 1.460.677 200.000 788.119 102.218
Bank loans Accrued expenses Bonds payable - net MTN - net Other payables Derivatives payable Due to a related party
Total liabilitas keuangan
-
3.365.478
-
3.365.478
3.450.519
Total financial liabilities
Kas dan setara kas Piutang pembiayaan Konsumen - neto Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka dan uang muka uang muka dealer Total aset keuangan LIABILITAS KEUANGAN
FINANCIAL LIABILITIES
91 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
213
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL (continued)
INSTRUMENTS
BY
CATEGORY
2010
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/ Financial liabilities at fair value through profit and loss
Utang dan pinjaman/ Loans and borrowings
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
ASET KEUANGAN Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka dan uang muka uang muka dealer Total aset keuangan
FINANCIAL ASSETS 134.039
-
-
134.039
134.039
3.162.620 34.900
-
-
3.162.620 34.900
3.322.215 34.900
45.768
-
-
45.768
45.768
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Other receivables Prepaid expenses and advances dealer advances
3.377.327
-
-
3.377.327
3.536.922
Total financial assets
LIABILITAS KEUANGAN
FINANCIAL LIABILITIES
Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang obligasi - neto MTN - neto Utang lain-lain Utang derivatif Utang kepada pihak berelasi
-
648.996 48.545 774.030 348.525 1.135.661 -
-
-
100.000
-
100.000
102.253
Due to a related party
Total liabilitas keuangan
-
3.055.757
1.747
3.057.504
3.097.500
Total financial liabilities
1.747
654.123 48.545 799.760 348.525 1.142.547 1.747
Bank loans Accrued expenses Bonds payable - net MTN - net Other payables Derivatives payable
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang pihak berelasi, biaya dibayar dimuka dan uang muka uang muka dealer dan biaya masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Fair value of cash and cash equivalents, due from a related party, prepaid expenses and advances dealer advances and accrued expenses approximate their carrying amounts largely due to short-term maturities of these instruments.
Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen, piutang lain-lain - pinjaman karyawan, utang bank, utang lain-lain, Medium Term Notes dan utang kepada pihak berelasi ditentukan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The fair value of consumer financing receivables, other receivables - loan to employees, bank loans, other payables, Medium Term Notes and due to a related party are determined by discounted cash flow using effective interest rate as of December 31, 2011 and 2010.
Nilai wajar dari utang obligasi dan utang derivatif dinilai berdasarkan harga pasar.
The fair value of bonds payable and derivatives payable calculated using market price.
92
214
648.996 48.545 774.030 348.525 1.135.661 1.747
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010, 2009 and January 1, 2009/December 31, 2008 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
32. ASSETS AND CURRENCY
Aset Kas dan bank Piutang derivatif
IN
FOREIGN
The Company has assets and liabilities in foreign currency as follows:
Perusahaan memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing sebagai berikut: 2011
LIABILITIES
2010
2009
AS$/US$
141.527 -
AS$/US$
110.166 -
AS$/US$
477.298 368.510
Assets Cash on hand and in bank Derivative receivable
Aset dalam mata uang asing (dalam nilai penuh)
AS$/US$
141.527
AS$/US$
110.166
AS$/US$
845.808
Assets in foreign currency (in full amount)
Ekuivalen dalam Rupiah
Rp
7.951
Equivalent in Rupiah
588.731 17.111.115
Liability Derivatives payable Bank loans Liabilities in foreign currency (in full amount)
1.283
Rp
991
Rp
Liabilitas Utang derivatif Utang bank
-
AS$/US$
Liabilitas dalam mata uang asing (dalam nilai penuh)
-
AS$/US$ 5.750.183
AS$/US$ 17.699.846
Ekuivalen dalam Rupiah
-
Rp
Rp
Aset/(Liabilitas), Neto (dalam nilai penuh)
AS$/US$
Ekuivalen dalam Rupiah
Rp
141.527 1.283
194.622 5.555.561
51.700
AS$/US$
166.379
AS$/US$ (5.640.017)
AS$/US$(16.854.038)
Rp
Rp
(50.709)
(158.428)
Equivalent in Rupiah
Assets/(Liabilities), Net (in full amount) Equivalent in Rupiah
93 WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
215
216
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011 -
94
5.394
Laba neto
Net income
Tax expense
Income before tax expense 10.380
Segment results Unallocated expenses
40.398
146.778
Total expenses
Provision for impairment losses Depreciation
Segment expenses: Operating expenses Financing costs
Total revenues
Unallocated revenues
Segment revenues
15.774
-
1.506.298
170.080 19.802
903.305 413.111
1.653.076
(73.274)
1.726.350
Beban pajak
220.052
(892.541)
-
(892.541)
(892.541)
-
(892.541)
Jumlah Neto/ Amount - Net
Laba sebelum beban pajak
45.095
2.398.839
170.080 19.802
903.305 1.305.652
2.618.891
-
2.618.891
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Unallocated depreciation
15.774
409.724
20.512 4.476
172.937 211.799
454.819
-
454.819
Total/ Total
Unallocated financing costs
51.669
243.422
18.023 2.198
93.777 129.424
259.196
-
259.196
Sumatera/ Sumatera
19.138
8.807
480.798
49.246 3.725
158.522 269.305
532.467
-
532.467
Jawa Barat/ West Java
71.468
98.707
533.124
53.559 5.071
28.740 4.332
731.771
203.444 271.050
274.625 424.074
541.931
-
830.478
541.931
830.478
Jawa Tengah/ Central Java
Beban tidak dapat dialokasi Beban pendanaan tidak dapat dialokasi Penyusutan tidak dapat dialokasi
Hasil segmen
Total beban
Beban segmen: Beban usaha Beban pendanaan Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Penyusutan
Total pendapatan
Pendapatan segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi
Jabotabek/ Jabotabek
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java Bali, Kalimantan and Sulawesi
The segment information based on marketing geographical areas is as follows:
Informasi segmen menurut daerah geografis pemasaran adalah sebagai berikut:
2011
The Company has consumer financing activities in several geographical areas in Indonesia (Jakarta, Bogor, Tangerang and Bekasi - abbreviated Jabotabek, East Java, Bali, Kalimantan and Sulawesi, Central Java, West Java and Sumatera), for new and second-hand motor vehicles. Therefore, geographical segment information is presented as the primary basis of segment reporting.
33. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Perusahaan melakukan kegiatan pembiayaan konsumen di beberapa wilayah di Indonesia (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi - disingkat Jabotabek, Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera), baik untuk kendaraan bermotor baru dan bekas. Untuk itu, informasi segmen geografis disajikan sebagai bentuk primer pelaporan segmen.
33. INFORMASI SEGMEN USAHA
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
217
95
4.266
18.020
-
162.953
3.906.526
557.144
3.349.382
18.020
41.200
1.425
-
(6.523.143 )
Total perolehan aset tetap
2.807
162.953
9.872.525
Jumlah Neto/ Amount - Net
23.180
5.272
34.573
1.636.045
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Perolehan aset tetap kantor pusat
Perolehan aset tetap segmen
4.250
13.466
865.470
Total/ Total
3.306.919
32.941
1.970.664
Sumatera/ Sumatera
3.469.872
36.301
2.234.828
Jawa Barat/ West Java
Total liabilitas
45.672
3.165.518
Jawa Tengah/ Central Java
2011
33. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)
Segment assets
Total liabilities
Unallocated liabilities
Segment liabilities
Total assets
Unallocated assets
Total acquisitions of property and equipment
Acquisitions of property and equipment in head office
Segment acquisitions of property and equipment
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Liabilitas tidak dapat dialokasi
Liabilitas segmen
Total aset
Aset tidak dapat dialokasi
Aset segmen
Jabotabek/ Jabotabek
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java Bali, Kalimantan and Sulawesi
33. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
218
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011 -
96
-
Segment results
56.053 137.861
Beban pajak
Laba neto
Net income
Tax expense
Income before tax expense
Unallocated expenses
106.280
339.616
Total expenses
Provision for impairment losses Depreciation
Segment expenses: Operating expenses Financing costs
Total revenues
Unallocated revenues
Segment revenues
193.914
574.224
1.152.396
91.167 16.044
761.074 284.111
1.492.012
(234.608)
1.726.620
Jumlah Neto/ Amount - Net
Laba sebelum beban pajak
67.551
(984.657)
-
(984.657)
(984.657)
-
(984.657)
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Unallocated depreciation
62.523
2.137.053
91.167 16.044
761.074 1.268.768
2.711.277
-
2.711.277
Total/ Total
Unallocated financing costs
141.499
359.321
18.629 3.795
141.433 195.464
426.872
-
426.872
Sumatera/ Sumatera
14.738
99.116
247.377
11.058 1.939
85.326 149.054
309.900
-
309.900
Jawa Barat/ West Java
24.684
203.535
414.017
22.768 3.106
134.333 253.810
555.516
-
555.516
Jawa Tengah/ Central Java
2010
33. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Beban tidak dapat dialokasi Beban pendanaan tidak dapat dialokasi Penyusutan tidak dapat dialokasi
Hasil segmen
468.162
24.746 3.527
13.966 3.677
648.176
163.412 276.477
236.570 393.963
567.278
-
851.711
567.278
851.711
Total beban
Beban segmen: Beban usaha Beban pendanaan Pembentukan cadangan Kerugian penurunan nilai Penyusutan
Total pendapatan
Pendapatan segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi
Jabotabek/ Jabotabek
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java Bali, Kalimantan and Sulawesi
33. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
219
97
6.846
29.416
-
165.423
3.598.701
366.219
3.232.482
29.416
58.152
2.823
-
(5.829.368)
Total perolehan aset tetap
3.319
165.423
9.061.850
Jumlah Neto/ Amount - Net
28.736
6.387
37.716
1.395.151
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Perolehan aset tetap kantor pusat
Perolehan aset tetap segmen
10.041
18.136
955.025
Total/ Total
2.974.018
28.997
1.865.663
Sumatera/ Sumatera
3.139.441
34.747
1.982.923
Jawa Barat/ West Java
Total liabilitas
45.827
2.863.088
Jawa Tengah/ Central Java
2010
33. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)
Segment assets
Total liabilities
Unallocated liabilities
Segment liabilities
Total assets
Unallocated assets
Total acquisitions of property and equipment
Acquisitions of property and equipment in head office
Segment acquisitions of property and equipment
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Liabilitas tidak dapat dialokasi
Liabilitas segmen
Total aset
Aset tidak dapat dialokasi
Aset segmen
Jabotabek/ Jabotabek
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java Bali, Kalimantan and Sulawesi
33. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
220
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011 60.671
Laba neto
Net income
Tax expense
Income before tax expense
Unallocated expenses
Segment results
Total expenses
Provision for impairment losses Depreciation
31.931
98
Total revenues Segment expenses: Operating expenses Financing costs
157.187
248.125
Segment revenues Unallocated revenues
Beban pajak
-
1.139.645
187.375 10.214
579.188 362.868
1.387.770
68.081
1.319.689
Unallocated depreciation
180.044
(770.519)
-
(770.519)
(770.519)
-
(770.519)
Jumlah Neto/ Amount - Net
92.602
34.207
1.910.164
187.375 10.214
579.188 1.133.387
2.090.208
-
2.090.208
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Laba sebelum beban pajak
22.360
324.160
21.104 2.830
112.098 188.128
358.367
-
358.367
Total/ Total
Unallocated financing costs
50.129
238.446
17.131 1.127
77.748 142.440
260.806
-
260.806
Sumatera/ Sumatera
9.471
30.010
357.249
46.838 2.073
90.593 217.745
407.378
-
407.378
Jawa Barat/ West Java
(11.135)
43.338
397.830
58.378 2.021
43.924 2.163
592.479
105.829 231.602
192.920 353.472
427.840
-
-
635.817
427.840
635.817
Jawa Tengah/ Central Java
2009
33. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Beban tidak dapat dialokasi Beban pendanaan tidak dapat dialokasi Penyusutan tidak dapat dialokasi
Hasil segmen
Total beban
Beban segmen: Beban usaha Beban pendanaan Pembentukan cadangan Kerugian penurunan nilai Penyusutan
Total pendapatan
Pendapatan segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi
Jabotabek/ Jabotabek
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java Bali, Kalimantan and Sulawesi
33. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
221
99
2.405
16.625
-
103.330
2.572.820
746.833
1.825.987
16.625
41.585
2.521
-
(4.674.483 )
Total perolehan aset tetap
4.831
103.330
6.500.470
24.960
2.936
17.703
983.432
Jumlah Neto/ Amount - Net
Perolehan aset tetap kantor pusat
Perolehan aset tetap segmen
3.932
9.680
813.161
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
2.236.433
18.386
1.285.470
Total/ Total
Total liabilitas
24.291
1.414.133
Sumatera/ Sumatera
2.133.103
33.270
2.004.274
Jawa Barat/ West Java
2009
33. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)
Segment assets
Total liabilities
Unallocated liabilities
Segment liabilities
Total assets
Unallocated assets
Total acquisitions of property and equipment
Acquisitions of property and equipment in head office
Segment acquisitions of property and equipment
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Liabilitas tidak dapat dialokasi
Liabilitas segmen
Total aset
Aset tidak dapat dialokasi
Aset segmen
Jabotabek/ Jabotabek
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/ East Java Bali, Kalimantan Jawa Tengah/ and Sulawesi Central Java
33. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)
34. FIRST ADOPTION OF PSAK NO. 50 (REVISED 2006) AND PSAK NO. 55 (REVISED 2006)
Seperti dijelaskan pada Catatan 2d, 2e dan 2f, penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No.55 (Revisi 2006) berdampak pada penyesuaian penurunan nilai aset keuangan, yaitu piutang pembiayaan konsumen, yang diakui dalam saldo laba awal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
As stated in Notes 2d, 2e and 2f, the initial adoption of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) had an impact on the adjustment of financial asset impairment on consumer financing receivables which was recognized in retained earnings beginning for the year ended December 31, 2010.
Dalam menerapkan standar-standar baru di atas, Perusahaan telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang ketentuan transisi untuk penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In adopting the above new standards, the Company has identified the following transitional adjustment in accordance with the Technical Bulletin No.4 concerning the transitional provisions for the first adoption of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) as issued by Indonesian Institute of Accountants.
Pengaruh transisi ke PSAK no. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk laporan posisi keuangan awal Perusahaan per tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
The effect of the transition to PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) to the Company’s opening statements of financial position as of January 1, 2010 is set out in the following table:
Laporan Posisi Keuangan Aset Cadangan kerugian penurunan nilai Ekuitas Saldo laba awal
Sebelum disesuaikan/ Before adjustment
Penyesuaian Transisi ke PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006/ Transitional adjustments to PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006)
(50.519)
(14.988)
(65.507)
25.974
(14.988)
10.986
Statements of Financial Position Assets Allowance for impairment losses Equity Beginning retained earnings
Penyesuaian transisi di atas berasal dari penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai aset keuangan (piutang pembiayaan konsumen) sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Dasar untuk penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai dijelaskan dalam Catatan 2g.
The above transitional adjustment was derived from the reassessment of impairment losses for financial assets (consumer financing receivables) in accordance with PSAK 55 (Revised 2006). The basis for reassessment of impairment losses is detailed in Note 2g.
35. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
35. REVISED ACCOUNTING STANDARDS THAT HAVE BEEN PUBLISHED BUT NOT YET EFFECTIVE
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2011:
The following are several published accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2011 financial statements are as follows:
100
222
Setelah disesuaikan/ As adjusted
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
35. REVISED ACCOUNTING STANDARDS THAT HAVE BEEN PUBLISHED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
a)
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
a)
PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
b)
PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
b)
PSAK No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”, prescribes the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity's investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognised in relation to them.
c)
PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”.
c)
PSAK No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establishes accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This Standard complements PSAK No.24 (Revised 2010) “Employee Benefits”.
d)
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
d)
PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establishes the accounting and disclosure for employee benefits.
e)
PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.
e)
PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases”, prescribes, for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substantial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets.
f)
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
f)
PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribe the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in statements of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
101
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
223
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
35. REVISED ACCOUNTING STANDARDS THAT HAVE BEEN PUBLISHED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
g)
PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
g)
PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establish principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
h)
PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
h)
PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”, specify the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.
i)
PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
i)
PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. Requirements for presenting information about financial instruments are in PSAK 50 (Revised 2010): Financial Instruments: Presentation. Requirements for disclosing information about financial instruments are in PSAK 60: Financial Instruments: Disclosures.
j)
PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
j)
PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earning per Share”, prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.
k)
PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
k)
PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for the financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
l)
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
l)
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
102
224
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
35. REVISED ACCOUNTING STANDARDS THAT HAVE BEEN PUBLISHED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
m) ISAK No. 20 “Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” berkaitan dengan bagaimana suatu entitas dapat memperhitungkan konsekuensi pajak atas suatu perubahan dalam status pajaknya atau para pemegang sahamnya.
m) ISAK No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the tax consequences of a change in its tax status of that of its shareholders.
n)
ISAK No. 23, “Sewa Operasi-Insentif”.
n)
ISAK No. 23, “Operating Leases-Incentives”.
o)
ISAK No. 24, ”Evaluasi Substansi beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”.
o)
ISAK No. 24, “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease”.
p)
ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah”.
p)
ISAK No. 25, “Land Rights”.
The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on its financial statements.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya. 36. REKLASIFIKASI AKUN
36. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in year 2010, 2009 and 2008 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the year 2011 financial statements as follows:
Akun tertentu dalam laporan keuangan tahun 2010, 2009 dan 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun 2011 sebagai berikut: 2010 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported
Reklasifikasi/ Reclassifications
Dilaporkan Saat Ini/ As Currently Reported
LIABILITAS Utang Bank Pihak ketiga
LIABILITIES 626.379
Biaya Masih Harus Dibayar Pihak ketiga Pihak berelasi
46.836 1.709
Total Biaya Masih Harus Dibayar
48.545
Utang kepada Pihak Berelasi
22.617 860 (860) -
122.617
(22.617)
648.996
Bank Loans Third parties
47.696 849
Accrued Expenses Third parties Related party
48.545
Total Accrued Expenses
100.000
Due to a Related Party
103
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
225
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
36. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued) 2009
Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported
Reklasifikasi/ Reclassifications
Dilaporkan Saat Ini/ As Currently Reported
LIABILITAS Utang Bank Pihak ketiga
LIABILITIES 362.881
68.250
431.131
Bank Loans Third parties
Biaya Masih Harus Dibayar Pihak ketiga Pihak berelasi
49.557 3.052
2.607 (2.607)
52.164 445
Accrued Expenses Third parties Related party
Total Biaya Masih Harus Dibayar
52.609
52.609
Total Accrued Expenses
100.000
Due to a Related Party
Utang kepada Pihak Berelasi
-
168.250
(68.250)
2008 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported
Reklasifikasi/ Reclassifications
Dilaporkan Saat Ini/ As Currently Reported
LIABILITAS Utang Bank Pihak ketiga
LIABILITIES 515.672
Biaya Masih Harus Dibayar Pihak ketiga Pihak berelasi
43.521 5.343
Total Biaya Masih Harus Dibayar
48.864
Utang kepada Pihak Berelasi
213.750
113.750 4.492 (4.492) (113.750)
104
226
WOMFINANCE Laporan tahunan 2011
629.422
Bank Loans Third parties
48.013 851
Accrued Expenses Third parties Related party
48.864
Total Accrued Expenses
100.000
Due to a Related Party
Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Mega Mega Glodok Glodok Kemayoran Kemayoran Office Office Tower Tower B B Lantai Lantai 22 Jl. Jl. Angkasa Angkasa Kav. Kav. B-6 B-6 Kota Kota Baru Baru Bandar Bandar Kemayoran, Kemayoran, Jakarta Jakarta 10610 10610 Telp Telp :021-26646600 :021-26646600 (hunting) (hunting) Fax Fax :021-65701524 :021-65701524 www.wom.co.id www.wom.co.id