PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (PT Latinusa Tbk)
Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Strengthening Capabilities
www.latinusa.co.id
Laporan Tahunan 2011 Annual Report
PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (PT Latinusa Tbk) Gedung Krakatau Steel 3rd Floor Jl. Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta 12950 - Indonesia Tel. : (62-21) 520 9883 (hunting) Fax. : (62-21) 521 0079, 521 0081 Email :
[email protected] [email protected]
Strengthening Capabilities
2011 Laporan Tahunan Annual Report
1 Tentang Latinusa About Latinusa 6 7 8 10 11 12 14 15 16 22
Sekilas Latinusa | Latinusa In Brief Visi, Misi & Nilai-nilai | Vision, Mission and Values Produk dan Proses | Product and Process Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights Ikhtisar Saham | Stock Highlights Tonggak Sejarah | Milestones Peristiwa Penting 2011 | 2011 Signifcant Event Penghargaan dan Sertifikasi | Awards and Certification Laporan Dewan Komisaris | Report from the Board of Commissioners Laporan Direksi | Report from the Board of Directors
30 Tinjauan Usaha Business Review 32 34 38 42 45 48 50
Daftar Isi Contents
Industri Tinplate | Tinplate Industry Produksi | Production Proyek Revamping | Revamping Project Pemasaran | Marketing Jaminan Kualitas | Quality Assurance Teknologi Informasi | Information Technology Pengelolaan Sumber Daya Manusia | Human Capital Management
56 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 58 75 78
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance Laporan Komite Audit | Audit Committee Report Manajemen Risiko | Risk Management
84 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 86
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
94 Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion & Analysis 96
Pembahasan dan Analisa Manajemen | management Discusiion & Analysis
105 Data Perusahaan Corporate Data 106 110 112 113 114 116
Dewan Komisaris | Board of Commissioners Direksi | Board of Directors Komite Audit & Sekretaris Perusahaan | Audit Committee and Corporate Secretary Struktur Organisasi | Organization Structure Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan | Responsibility for Annual Reporting Informasi Perusahaan | Corporate Information
117 Laporan Keuangan Financial Statements
Tentang Latinusa About Latinusa
Strengthening Capabilities LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Di tengah tekanan eksternal yang kuat, Latinusa menjalankan serangkaian proyek penting dalam upaya perbaikan kemampuan Perusahaan di bidang produksi, manajemen informasi, proses operasional, pemasaran dan penjualan, sumber daya manusia, dan kapasitas keuangan kerja secara menyeluruh sebagai batu loncatan untuk mewujudkan/menunjang pengembangan di masa depan secara berkesinambungan. Amid strong external pressures, Latinusa drives a stream of milestone projects in the strategic pursuit to strengthen capabilities comprehensively in production, information management, operational processes, marketing and sales, human resources and financial capacity as the stepping stone to attain sustainable development in the future.
1
Tentang Latinusa About Latinusa
Strong Production Capability Hasil proyek revamping dan rekondisi fasilitas pabrik, serta ditunjang dengan alat uji laboratorium yang canggih, telah menghasilkan peningkatan kemampuan produksi Perusahaan melalui modernisasi teknologi terdepan guna meningkatkan kualitas produk dan efisiensi produksi, dan kini penggunaan bahan bakar serta hasil emisi proses produksi lebih ramah lingkungan.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
The revamping and reconditioning projects, also supported by sophisticated laboratory equipment, have promoted strong production capabilities through a modernized technology for overall enhancement of product quality and production efficiency, and to be more environment-friendly in energy uses and emissions.
2
Tentang Latinusa About Latinusa
Strong Operational Capabilities LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Mekanisme quality assurance yang diterapkan oleh Latinusa, terdiri dari perumusan standardisasi proses dan prosedur seiring perubahan sistem kerja, serta aplikasi struktur pengendalian dan pemantauan yang ketat dan menyeluruh menganut pada standar produksi dan best practice internasional, berfungsi memperkuat kemampuan operasional Latinusa yang turut memitigasi risiko di seluruh lingkungan Perusahaan.
Latinusa’s disciplined approach for quality assurance, consisting of reformulation of standardized processes and procedures in line with changes in operating systems combined with implementation of a comprehensive control and monitoring structure based on international production standards and best practices, aim to strengthen operational capabilities that contribute to mitigate risks across all areas in the organization. 3
Tentang Latinusa About Latinusa
Strong Management Capabilities Tim manajemen Latinusa, baik di sisi pengelolaan maupun pengawasan Perusahaan, merupakan para profesional yang sangat berpengalaman di bidangnya masing-masing. Dengan dukungan pemegang saham mayoritas NSC melalui bantuan pengawasan oleh tenaga teknis yang memiliki pengetahuan dan keahlian industri baja dunia dan peningkatan kompetensi multi-dimensi melalui transfer teknologi, semakin memperkuat kemampuan manajemen dalam mengelola dan merencanakan pengembangan Perusahaan yang berkesinambungan
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Latinusa’s management, in functions of running and supervising the organization, comprises a group of professionals who possess extensive experience in their respective areas. Full backing from majority shareholder NSC, through hands-on assistance by technical advisors with expertise and knowledge of the international steel business as well as multi-dimensional competency building through technology transfer, further strengthens management capabilities to run the Company and plan its sustainable development going forward.
4
Tentang Latinusa About Latinusa
Melalui aspek pengembangan SDM seperti Talent Recruitment (rekrutmen), Continual Competency Building (peningkatan kompetensi), dan Promoting Employee Engagement and Productivity (keterlibatan dan produktivitas karyawan), Latinusa terus membangun kemampuan sumber daya manusia dengan fokus pada semangat berinovasi dan perbaikan berkelanjutan untuk mendukung perkembangan Perusahaan dalam jangka panjang. Through HR development programs as Talent Recruitment, Continual Competency Building, and Promoting Employee Engagement and Productivity, Latinusa continues to aggressively drive strong people capabilities, with focus on innovation and continual improvement to support corporate and business growth over the long-term.
5
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Strong People Capability
Tentang Latinusa About Latinusa
PT Pelat Timah Nusantara Tbk., atau disingkat Latinusa, didirikan pada 19 Agustus 1982 dengan misi memproduksi dan memenuhi kebutuhan tinplate untuk kebutuhan konsumsi bahan kemasan kaleng di pasar dalam negeri.
PT Pelat Timah Nusantara Tbk., or Latinusa in short, was established on August 19, 1982 charged with the mission of producing and fulfilling demand for tinplate used in can packaging for consumption in the local market.
Dengan dukungan dari pemegang saham yang berpengalaman dalam industri tinplate serta dukungan ketersediaan bahan baku, Latinusa telah berhasil berkembang ditengah persaingan yang semakin ketat dengan kompetitor global di kawasan Asia. Hingga saat ini, Latinusa masih merupakan satu-satunya produsen tinplate di Indonesia yang menyediakan produk dengan kualitas tinggi, serta standar dan sertifikasi yang diakui secara internasional. Konsumen yang menggunakan produk Latinusa terdiri dari berbagai produsen ternama di sektor susu, makanan serta bahan konsumen (consumer goods) lainnya. Selama ini,
Supported by majority shareholder’s extensive knowledge in tinplate business and security of raw material supply, Latinusa has consistently grown amid intense industry competition from global producers in the Asian region. Today, Latinusa still remains as the only tinplate producer in Indonesia that supplies high quality products under world-class standards and certification. Consumers of Latinusa’s products consist of reputable brands in the milk and food sectors as well
Sekilas LATINUSA
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
LATINUSA In Brief
Latinusa terus mampu mendominasi pasar tinplate nasional dengan rata-rata pangsa pasar sekitar 50% selama periode 3 tahun terakhir.
as other consumer goods. Latinusa has consistently dominated the domestic market, controlling an average market share of about 50% over the last 3 years.
Latinusa beroperasi dengan kantor pusat yang terletak di Gedung Krakatau Steel Lantai 3, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta Selatan. Fasilitas produksi pabrik terletak di Jalan Australia I Kav. E1, Kawasan Industri KIEC Cilegon. Setelah berjalan hampir dua tahun, pada akhir tahun 2011 proyek revamping dan rekondisi fasilitas produksi telah berhasil diselesaikan. Langkah Latinusa dalam melakukan modernisasi peralatan pabrik yang memiliki teknologi terkini dan canggih, saat ini Latinusa dapat meningkatkan kualitas produk dan efisiensi serta meningkatkan kapasitas produksi tahunan pabrik dari 130.000 ton menjadi 160.000 ton per tahun, sehingga akan semakin memperkuat posisi bersaing di pasar nasional.
Latinusa operates from the Head Office located in the Krakatau Steel Building Fl.3, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 54, South Jakarta. The production plant is situated on Jalan Australia_I Kav. E1, KIEC Industrial Complex in Cilegon. At the end of 2011, after nearly two years revamping and reconditioning of factory equipments has been successfully completed. The strategic move to modernize factory equipments with the newest advanced technology has built for Latinusa significant improvement in product quality and production efficiency, as well as expansion of production capacity from 130,000 tons to 160,000 tons per annum, to further fortify leading competitive position in the domestic market.
Proyek peningkatan kapasitas produksi tersebut didanai oleh penjualan saham perusahaan kepada masyarakat. Pencatatan saham Latinusa di Bursa Efek Indonesia telah dilakukan pada tanggal 14 Desember 2009. Seiring penjualan saham kepada masyarakat, terjadi perubahan komposisi pemegang saham menjadi KONSORSIUM JEPANG sebagai pemegang saham utama dengan kepemilikan sebesar 55,0%, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 20,1%, PT Baruna Inti Lestari 4,9% dan publik 20,0%.
6
The project for production capacity enhancement is funded by proceeds from the sale of the Company’s shares to the public in the Initial Public Offering and listing of Latinusa in the Indonesia Stock Exchange on December 14, 2009. With the IPO, there was a change in the composition of the shareholders such that the JAPAN CONSORTIUM became the majority shareholder with ownership of 55.0%, followed by PT Krakatau Steel (Persero) Tbk with 20.1%, PT Baruna Inti Lestari with 4.9% and the public with 20.0%.
Tentang Latinusa About Latinusa
Visi
Vision
Visi 2013 Menjadi perusahaan tinplate terpadu dan terbaik di kawasan AFTA.
Vision 2013 To become an integrated and the best tinplate company within the AFTA region.
Visi 2020 Menjadi perusahaan kemasan baja terdepan di kawasan AFTA.
Vision 2020 To become an excellent steel packaging company within the AFTA region.
Perseroan terus berupaya untuk menjadi bagian terpenting di dalam mata rantai penyediaan makanan dan minuman yang higienis, sehat dan aman bagi seluruh masyarakat.
The Company continuously make efforts to be an important part of hygienic, healthy and safe food and beverages supply chain to the public.
Misi
Mission
Menghasilkan tinplate berkualitas tinggi dengan harga kompetitif, dan pengiriman tepat waktu bagi kepuasan pelanggan.
To produce tinplate of prime quality with a competitive price and on time delivery for the customer’s satisfaction.
Visi, Misi & Nilai-nilai
Nilai-nilai
Values
Integritas Konsisten terhadap janji dalam setiap aktivitas berdasarkan etika dan aturan.
Integrity Consistent with our words in everything we do, in ethics and rules.
Kerja sama Mengutamakan kerja bersama bagi pengembangan perusahaan dan menjadikan tujuan perusahaan sebagai tujuan bersama, tanpa melihat perbedaan individu maupun kelompok yang melibatkan manajemen dan seluruh karyawan.
Teamwork Giving importance to teamwork for the development of the company, making the objective of company as the common objectives. Giving neither individuals nor groups any distinctions, involving both management and all staffs.
Keterbukaan Kami selalu terbuka terhadap gagasan, saran maupun perubahan baru dari luar bagi pengembangan perusahaan. Kami mengembangkan sistem kerja dan pelaporan yang baik, yang menjadikan kami terbuka untuk evaluasi dari berbagai pihak terkait.
Openness We are always open to new ideas, suggestions and changes for external sources for the development of the company. We have developed good working and reporting systems that make us able to be open for evaluation by stakeholders.
Kredibel Kepercayaan tercermin dari kejujuran, profesionalisme dan inovasi. Kami terus berupaya untuk maju, mandiri, berkembang serta bersedia untuk melakukan perubahan bagi pertumbuhan dan kemajuan seiring dengan tujuan, visi, misi, nilai dan pandangan kami.
Credibility Being trustworthy reflected by being honest, professional and innovative. We wish to keep moving, relying on ourselves, developing and willing to make changes for improvement and progress in line with our purpose, vision, mission, values and views.
Kepedulian Kami senantiasa menjaga toleransi dan rasa peduli diantara kami, para karyawan dan lingkungan sekitar perusahaan; dan mengambil tindakan yang sesuai terhadap kesalahan, mendorong kinerja lebih baik, serta bekerja sama bagi pengembangan perusahaan.
Concern We maintain tolerance and concern among us, the staff and all around the company. Take proper actions against wrongdoings, encourage better performance and cooperate for development of the company.
7
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Vision, Mission & Values
Tentang Latinusa About Latinusa
LATINUSA adalah produsen tinplate pertama dan satusatunya di Indonesia yang menawarkan beragam produk tinplate untuk kemasan kaleng bagi bahan makanan dan minuman.
Bahan Baku TMBP Raw Materials TMBP
Produk dan Proses Product and Process
Bahan Baku Timah
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Raw Materials Tin
8
Tentang Latinusa About Latinusa
Produk Tinplate Tinplate
Konsumen
LATINUSA is the first and and currently the only tinplate manufacturer in Indonesia, producing a variety of tinplate products for canned packaging of food and beverage products.
9
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
End User
Tentang Latinusa About Latinusa
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam laporan Tahunan ini menggunakan notasi Bahasa Indonesia Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in Indonesian Dalam juta Rupiah (kecuali disebutkan lain)
2010
2011
2009
2008
In million Rupiah (unless stated otherwise)
2007
LAPORAN LABA RUGI
STATEMENTS OF INCOME
Penjualan Bersih
1.264.410
1.361.898
1.180.276
1.465.900
1.021.435
Net Sales
Harga Pokok Penjualan
1.178.789
1.176.889
1.026.291
1.243.042
870.180
Cost of Sales
85.621
185.009
153.985
222.858
151.255
Gross Profit
Laba Usaha
(14.673)
77.001
66.942
138.455
80.673
Operating Profit
Laba (Rugi) Bersih
(19.263)
74.576
41.997
72.719
53.309
Net Income (Loss)
2.523.833
2.529.811
1.520.824
101.868
101.868
Outstanding Shares (‘000)
(8)
30
28
71
52
Earning per Share (Rp)
222.095
410.611
383.394
212.898
159.381
Net Working Capital
Laba Kotor
Jumlah Saham Beredar (‘000) Laba (Rugi) Bersih per Saham (Rp) Modal Kerja Bersih NERACA
BALANCE SHEETS
Jumlah Aktiva
921.278
917.662
608.332
792.222
489.331
Total Assets
Jumlah Kewajiban
477.182
430.239
180.833
532.517
286.295
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
444.096
487.423
427.499
259.705
203.036
Total Equity
Jumlah Investasi
137.793
48.066
4.016
3.503
2.030
Total Investment
6,77%
13,58%
13,05%
15,20%
14,81%
Gross Profit Margin
Marjin Laba Operasi
-1,16%
5,65%
5,67%
9,45%
7,90%
Operating Profit Margin
Marjin Laba Bersih
-1,52%
5,48%
3,56%
4,96%
5,22%
Net Profit Margin
-2,09%
8,13%
6,90%
9,18%
10,89%
Return to Total Assets
-4,34%
15,30%
9,82%
28,00%
26,26%
Return to Equity
151,42%
205,11%
364,71%
142,51%
161,37%
Current Ratio
Rasio Kewajiban Terhadap Aktiva
51,79%
46,88%
29,73%
67,22%
58,51%
Total Liabilities to Assets
Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas
107,45%
88,27%
42,30%
205,05%
141,01%
Total Liabilities to Equity
RASIO-RASIO KEUANGAN (%)
FINANCIAL RATIOS (%)
Marjin Laba Kotor
Rasio Laba Bersih Terhadap Jumlah Aktiva Rasio Laba Bersih Terhadap Ekuitas Rasio Lancar
Penjualan Bersih
Laba Usaha
Rp miliar • Rp billion
Rp miliar • Rp billion
Net Sales
Operating Profit
1.466
1.362 1.180
138
1.264
1.021 81
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
67
77
11 07
08
09
10
11
Laba Bersih
07
08
09
10
(15)
Jumlah Aktiva
Net Income
Total Assets
Rp miliar • Rp billion
Rp miliar • Rp billion 75
73
918
921
10
11
792 53
608 42
489
11 07
10
08
09
10
(19)
07
08
09
Tentang Latinusa About Latinusa
Ikhtisar Saham Stock Highlights
Latinusa di Bursa Efek Indonesia (NIKL)
Latinusa on the Indonesia Stock Exchange (NIKL) Rp
Volume (‘000)
500
400.000 350.000 300.000
400
250.000 200.000 150.000
300
100.000 Harga Saham Share Price
50.000 Jan
Feb
Mar
Apr
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Volume
0 Des 2011
Tanggal Pencatatan Listing Date
Saham Terakumulasi Accumulated Stock
Nominal Terakumulasi (Rp ) Accumulated Nominal (IDR )
7 - 8 Desember 2009
504.670.000
164.017.750.000
Initial Public Offering
Kronologi Pencatatan Saham Penawaran Saham Perdana
Mei
Stock Listing Chronology
Pencatatan Perusahaan
14 Desember 2009
2.523.350.000
252.335.000.000
Company Listing
Saham Opsi I
14 Desember 2009
37.850.250
15.140.100.000
Option Shares I
2011
Harga Saham
Tertinggi Highest
Triwulan Pertama
397
Terendah Lowest
383
2010 Penutupan Closing
389
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
310
Penutupan Closing
230
Share Price
295
First Quarter
Triwulan Kedua
399
388
393
360
230
295
Second Quarter
Triwulan Ketiga
350
335
342
385
280
380
Third Quarter
Triwulan Keempat
261
250
256
530
350
430
Fourth Quarter
Kinerja Saham
2010
Share Performance
-
25.233.500
Dividend (Rp ‘000)
2.523.833
2.529.811
Outstanding Shares (‘000)
-
34%
Dividend Payout Ratio (%)
(8)
30
Earning per Share (Rp)
176
193
Book Value per Share (Rp)
2011
Dividen (Rp ‘000) Jumlah Saham yang Beredar (‘000) Rasio Pembayaran Dividen (%) Laba Bersih per Saham (Rp) Nilai Buku per Saham (Rp)
2011
Pemegang Saham (per 31 Desember) Shareholders
2010 20,00%
Jumlah Saham Number of Shares
%
Jumlah Saham Number of Shares
%
4,90% 35,00%
(as of 31 December)
5,00%
Nippon Steel Corporation
883.172.500
35,00
883.172.500
35,00
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
507.096.150
20,10
507.096.150
20,10
Mitsui & Co., Ltd
252.335.000
10,00
252.335.000
10,00
Nippon Steel Trading Ltd.
126.167.500
5,00
126.167.500
5,00
Metal One Corporation
126.167.500
5,00
126.167.500
5,00
PT Baruna Inti Lestari
123.741.350
4,90
123.741.350
4,90
Publik/Public
504.670.000
20,00
504.670.000
20,00
2.523.350.000
100,00
2.523.350.000
5,00% 10,00% 20,10%
11
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
200
Tentang Latinusa About Latinusa
Tonggak Sejarah Milestones
1986 Memulai kegiatan komersial dengan kapasitas produksi 130.000 ton per tahun.
1982
1980 Studi Kelayakan oleh PT Tambang Timah dan PT Krakatau Steel bekerja sama dengan Kaiser Engineering International Corp.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Feasibility Study by PT Tambang Timah and PT Krakatau Steel in cooperation with Kaiser Engineering International Corp.
12
PT Latinusa didirikan tanggal 19 Agustus 1982 dan merupakan Perusahaan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dengan pemegang saham pertama kalinya adalah PT Tambang Timah, PT Krakatau Steel dan PT Nusantara Ampera Bhakti (Nusamba). PT Latinusa was established on August 19, 1982 as a Domestic Investment Company (PMDN) with initial shareholding composition made up of PT Tambang Timah, PT Krakatau Steel and PT Nusantara Ampera Bhakti (Nusamba).
Initiated commercial operation with annual production capacity of 130,000 tons.
Tentang Latinusa About Latinusa
2011
Pada akhir tahun, PT Latinusa Tbk telah berhasil menyelesaikan proyek revamping dan rekondisi fasilitas produksi, menghasilkan perbaikan kualitas produksi dan peningkatan kapasitas produksi menjadi 160.000 ton
2009 • PT Latinusa mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. • Divestasi oleh Krakatau Steel dan akuisisi oleh KONSORSIUM JEPANG. • PT Latinusa listed shares in the Indonesia Stock Exchange. • Divestment by Krakatau Steel and acquisition by the JAPAN CONSORTIUM.
At the end of the year, PT Latinusa Tbk has successfully completed the revamping and reconditioning projects to production facilities, thereby improving production quality and expanding production capacity to 160,000 tons
2010 Signing of revamping project contract
13
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Penandatangan kontrak proyek revamping
Tentang Latinusa About Latinusa
Peristiwa Penting 2011 2011 Signifcant Events
10 Januari
17 Februari
4 Mei 5-6 Oktober
30 Maret
10 Januari
January 10
17 Februari
February 17
30 Maret
March 30
4 Mei
May 4
20 Mei
May 20
5-6 Oktober
October 5-6
26 Oktober
October 26
4 November
November 4
Go Live Aplikasi Sistem SAP
rogram CSR 5000 Celengan untuk Kesempatan Kembali Ke P Sekolah
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
RUPS Tahunan & RUPS Luar Biasa
enganugerahan Peringkat Emiten Award Terbaik tahun 2011 P per Sektor (Majalah Investor)
Penganugerahan Zero Accident oleh Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi RI
Investor Summit & Capital Market Expo 2011
Launching Proyek Revamping
nugerah Business Review Award 2011 dari Majalah Business A Review
14
4 November
26 Oktober
Go Live SAP System Application
SR Program: 5000 Cans for the Opportunity to Go Back to C School
AGMS & EGMS
eremony of the Peringkat Emiten Award Terbaik for 2011 by C Sector (Investor Magazine)
eremony of Zero Accident by the Ministry of Manpower & C Transmigration of RI
Investor Summit & Capital Market Expo 2011
Launching of the Revamping Project
eremony of Business Review Award 2011 from Business C Review Magazine
Tentang Latinusa About Latinusa
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certification
Anugerah Business Review 2011 Business Review Award 2011
Piagam Penghargaan Kecelakaan Nihil Zero Accident Award Certificate
Penghargaan Emiten terbaik Sektor Industri Logam & Kabel “Majalah Investor” “Best Listed Company” Metal & Cable Industry Sector
Penghargaan Pelaksanaan Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) Health and Safety Committee (P2K3) Award
Piagam SICS Award Sucofindo “ISO 9001:2008” Best Implementation of ISO 9001:2008
Sertifikat Penetapan Wajib Pajak Patuh Compliant Taxpayer Certificated
15
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Sertifikat PROPER “Biru”, Kementerian Lingkungan Hidup PROPER “Blue” Certificate, Ministry of the Environment
Tentang Latinusa About Latinusa
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Dengan tingkat persaingan semakin intensif, patut dihargai sikap manajemen dalam merespon berbagai tantangan yang dihadapi sehingga Latinusa mampu melewati masamasa sulit tanpa guncangan yang berarti bagi bisnisnya.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
With severe competition, much appreciation must be given for management’s efforts to ride through the challenges and carry Latinusa safely through the storms without considerable shocks on the business.
16
Tahun 2011 memberi cukup banyak tantangan bagi Latinusa. Tekanan berat, baik eksternal maupun internal, telah menguji efektivitas dan kekuatan sistem tata kelola dan proses bisnis seiring dilakukan konsolidasi sumber daya dalam rangka menapak menuju era baru penuh dengan potensi bisnis yang cerah ke depan.
2011 was a challenging year for Latinusa. Severe pressures, both external as well as internal, tested the effectiveness and resilience of governance and business systems as Latinusa consolidates resources to embark into a new era full of promising potentials.
Pada semester pertama, terlihat tren pertumbuhan ekonomi yang baik di Asia, namun tidak demikian dengan Jepang setelah bencana gempa bumi serta Thailand yang dilanda banjir berkelanjutan. Ekonomi Indonesia terus berkembang sehat, didorong oleh tingkat konsumsi domestik dan populasi yang besar.
In the first semester, we saw strong growth of the Asian economies, with notable exception of Japan in the wake of an earthquake disaster and Thailand’s big flood. Indonesia’s economic growth remained healthy, driven by solid domestic demand and large population.
Tentang Latinusa About Latinusa
Yoshiaki Shimada
17
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Komisaris Utama President Commissioner
Tentang Latinusa About Latinusa
Dari kiri ke kanan From left to right Yukio Nakano Komisaris | Commissioner • Teguh Slamet Komisaris Independen | Independent Commissioner •
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Sukandar Komisaris | Commissioner • Yoshiaki Shimada Komisaris Utama | President Commissioner • Keiichiro Kawaguchi Komisaris | Commissioner • Fauzi Aziz Komisaris Independen | Independent Commissioner
18
Seiring merebak kembali krisis keuangan Eropa, kegiatan bisnis melemah di wilayah Eropa dan Amerika Utara. Akibatnya, industri baja di Asia Timur menghadapi kesenjangan tingkat permintaan riil dengan kapasitas produksi, terutama HRC (Hot Rolled Coil) dan Conventional CRC (Cold Rolled Coil), yang menyebabkan penurunan tingkat profitabilitas industri yang tajam di kawasan Asia. Negara produsen baja, terutama Cina dan Korea berfokus pada produk dengan marjin yang lebih baik, yaitu tinplate. Peralihan impor tinplate dari kawasan Eropa dan Amerika menuju negara ASEAN, termasuk Indonesia, semakin menekan harga jual bahkan di saat harga bahan baku, yaitu bijih besi, batu bara kokas dan timah terus bergerak naik, yang menyebabkan marjin laba semakin memburuk.
But as the financial crisis reemerged in Europe, market activities slowed across Europe and North America. Consequently, the steel industry in East Asia faced a large gap between real demand and supply capacity, particularly HRC (Hot Rolled Coil) and Conventional CRC (Cold Rolled Coil), causing sharp profit decrease across the region. Asian steel producers, especially China and Korea shifted to more profitable goods: tinplate. As their tinplate products poured from Europe and America into ASEAN countries, including Indonesia, forcing pressure on prices to drop even as prices of raw materials iron ore, coaking coal and tin continue to rise, causing further profit deterioration.
Penilaian Kinerja Direksi Mengenai Pengelolaan Perusahaan
Assessment on Board of Directors’ Performance in Managing the Company
Mengingat tingkat persaingan produk impor yang semakin intensif, kami mendukung sikap manajemen dalam merespon berbagai tantangan yang dihadapi sehingga Latinusa mampu melewati masa-masa sulit tanpa guncangan yang berarti bagi bisnisnya. Hal tersebut mungkin tidak tercermin dalam kinerja
In consideration to severe competition from import material, we are commend management’s stance in riding through the challenges and carry Latinusa safely through the storms without considerable shocks on the business. Latinusa’s year-end figures, however, may not seem to reflect such
finansial tahunan mengingat tingkat profitabilitas yang rendah. Tentunya, penurunan tingkat penjualan memang telah dicanangkan seiring masa proses construction dari proyek revamping yang menuntut penghentian sementara untuk seluruh kegiatan produksi.
success given its low profitability. Of course, sales reduction to some extent was expected with our production stoppage during construction period of the Revamping project.
Meskipun hasil kinerja keuangan terlihat kurang mendukung, kami tetap merasa bangga dengan pencapaian proyek revamping yang berarti. Proses konstruksi berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan, bahkan berhasil diselesaikan pada akhir tahun 2011 dan hingga saat ini, pabrik kami kembali beroperasi secara lancar. Selain itu, perbaikan juga diwujudkan dari sisi penjualan, serta kualitas pelayanan teknis secara menyeluruh berkat dukungan technical advisor yang berpengalaman dari pihak Nippon Steel, dan penambahan staf penjualan dalam rangka meningkatkan interaksi hubungan dengan pelanggan. Program-program SDM juga membuahkan hasil yang positif, dan terlihat para karyawan telah beradaptasi dengan lingkungan kerja yang telah diperbaharui dengan semangat yang tinggi dan sikap yang proaktif.
Despite less than outstanding financial figures, we are nonetheless extremely proud for the progress achieved in our Revamping project. Construction has gone well on schedule, with completion at end of year. Facilities have proven to run very smoothly to date. Furthermore, we enhanced our sales capability, improved overall quality of technical services with the support of an experienced technical advisor dispatched by Nippon Steel, and recruited sales staffs to improve interaction and relationship with customers even more. HR initiatives have also attained positive results, and we see employees embracing their new working environment with high spirit and proactive attitude.
Pandangan Atas Prospek Usaha Perusahaan yang disusun oleh Direksi
BOC View on Business Prospects as Formulated by BOD
Memasuki tahun 2012, telah dicanangkan rencana yang menjanjikan bagi masa depan Latinusa. Tahap pertama adalah meraih hasil yang maksimal dari proyek revamping. Kami optimis bahwa tingkat penjualan akan mengalami kenaikan seiring pengoperasian kapasitas produksi baru sebesar 30.000 ton bersamaan dengan perbaikan kualitas dan efisiensi produksi pada pabrik yang memiliki teknologi terkini. NSC juga senantiasa memberi arahan dan dukungan perbaikan di bidang quality assurance sehingga standar produksi dan pemasaran Latinusa selaras dengan praktik bisnis di lingkungan NSC. Ke depannya, Latinusa berkesempatan memanfaatkan kemampuan produksi dan inisiatif untuk membangun kepuasan pelanggan dalam rangka ekspansi pada segmen pelanggan baru untuk mencetak kinerja yang lebih baik lagi.
Going into 2012, there are tremendous plans in the pipeline for Latinusa. The first order of business is to generate optimal results from the Revamping project. We are confident that Latinusa will gain increased sales volume, with full commissioning of its 30,000 ton capacity expansion coupled by higher quality and production efficiency enabled by state-of-the-art technology. NSC will also continue to lend support for quality assurance programs to push production and marketing standards at par with those practiced at NSC. In the future, Latinusa will challenge to capitalize on strong production capabilities and customer satisfaction initiatives in order to venture into new customer segments and record improved performance over the years.
19
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tentang Latinusa About Latinusa
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tentang Latinusa About Latinusa
20
Sejalan dengan ini, kami berharap manajemen untuk lebih waspada terhadap perkembangan iklim bisnis global yang erat kaitannya dengan krisis di Eropa dan dampak pada kondisi dinamika industri baja di wilayah Asia. Sementara tinplate bukan merupakan produk konvensional, namun tren impor yang berasal dari Cina dan Korea turut mempengaruhi harga produk baja secara signifikan. Dapat dipastikan Asia masih akan menjadi pasar dengan prospek yang paling menjanjikan di tahun 2012, dan kompetisi pasar akan terus memuncak di Indonesia seiring diberlakukannya regulasi menyangkut struktur bea masuk impor. Upaya untuk memantau perilaku pasar dan mata uang akan menjadi kunci keberhasilan Latinusa dalam mengelola risiko mata uang asing, stok persediaan dan tingkat penjualan secara efektif agar tetap berada dalam rancangan anggaran yang telah ditetapkan.
Parallel to this, we urge management to be more vigilant of market movements and development, in light of the impending European financial crisis and impacts on steel supply and demand mechanics in the Asian region. While tinplate is not a conventional product, trends of China and Korea imports can have major impacts on movements in steel product prices. Evidently the biggest market prospects remain within Asia in 2012, and competitive pressure will be more intense in Indonesia with the enactment of new import duties. Monitoring of market and currency behaviors will be a key for Latinusa to manage foreign currency exposure, inventories and sales, in order to remain on track with established budgets/plans.
Komite-komite yang berada di Bawah Pengawasan Dewan Komisaris
Committees under the BOC
Sepanjang tahun 2011, proses koordinasi dan perencanaan telah berhasil ditingkatkan di antara organ Perusahaan untuk mendukung implementasi kontrol secara menyeluruh. Dewan Komisaris telah mengadakan 6 kali rapat Dewan Komisaris sebagai media melakukan diskusi konstruktif atas berbagai isu yang perlu diperhatikan. Direksi juga menyelenggarakan pertemuan mingguan untuk memantau perkembangan dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan program strategis Perusahaan.
Throughout 2011, we successfully improved coordination and planning among the corporate organs to support controls more comprehensively. The Board of Commissioners conducted 6 BOC meetings, in which we held constructive discussions on a lot of issues. The Board of Directors also held weekly meetings to remain up-to-date with progress and take necessary measures for smooth implementation of strategic programs.
Komite Audit terus memegang peranan penting dalam menilai dan memperkuat pengendalian internal melalui kerja sama dengan SPI (unit Satuan Pengendalian Internal). Rapat yang diadakan setiap bulan berfungsi sebagai mekanisme komunikasi, berbagi dan koordinasi hal-hal terkait pengendalian internal.
The Audit Committee continues to play a significant role in assessing and strengthening internal controls by working closely with SPI (Internal Audit unit). Meetings held on a monthly basis serve to communicate, share and coordinate internal control matters.
Perubahan Susunan Dewan Komisaris
Changes in the Composition of the Board of Commissioners
Pada tahun 2011, Latinusa menyambut 3 anggota baru Dewan Komisaris. Selaras proses transfer personal dalam tubuh Grup Nippon Steel, Bapak Akio Migita dan Bapak Hiroyuki Migita mengajukan pengunduran diri masing-masing sebagai Komisaris Utama dan Komisaris dan digantikan oleh saya sendiri, Yoshiaki Shimada dan Bapak Keiichiro Kawaguchi. Meski pendatang baru bagi Latinusa, berbekal 25 tahun pengalaman diantara kami dalam mengabdi pada bisnis baja Nippon Steel kami bertekad untuk memberikan dukungan penuh pada rencana strategis dan program kerja Perusahaan. Sedangkan Komisaris Independen Bapak Zulkarnain digantikan oleh Bapak Teguh Panotojudo Slamet, yang sudah akrab bagi Latinusa saat beliau menjabat sebagai Komisaris dari tahun 2005 hingga 2009.
In 2011, Latinusa welcomed 3 new members to the Board of Commissioners. With personnel transfers within Nippon Steel Group, Mr. Akio Migita and Mr. Hiroyuki Migita resigned their posts as President Commissioner and Commissioner respectively and were replaced by myself Mr. Yoshiaki Shimada and Mr. Keiichiro Kawaguchi. Though newcomers to Latinusa, we intend to lend full support to corporate plans and programs, with our 25 years experience in the steel business under Nippon Steel. Meanwhile, our Independent Commissioner Mr. Zulkarnain was succeeded by Mr. Teguh Panotojudo Slamet, who is already familiar to Latinusa as he served as Commissioner from 2005 to 2009.
Atas nama Dewan Komisaris, ijinkan saya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada segenap manajemen dan karyawan Latinusa atas kerja keras, ketekunan dan keyakinan yang dikerahkan seraya merangkul perubahan yang terus bergulir di Latinusa. Dengan posisi sebagai satu-satunya produsen tinplate di Indonesia dan terus mendominasi pasar nasional, janganlah kita menjadi lengah karena tahun 2011, kita telah melihat tingkat persaingan pasar yang sangat tinggi. Berkat penyelesaian kegiatan revamping dan pembenahan yang terus mentargetkan perbaikan soft power dengan bantuan Konsorsium Jepang, kami telah berhasil membangun Latinusa yang “baru”. Bersama-sama, kita dapat menggabungkan sumber daya yang kuat dan membangun fondasi yang kokoh untuk meraih berbagai peluang yang ada dipasar Indonesia yang luas dan mendorong peningkatan kinerja secara berkelanjutan.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to express utmost gratitude and appreciation to management and employees for continued hard work, perseverance and faith in embracing tremendous changes taking place at Latinusa. While we remain the only tinplate producer in Indonesia and continue to dominate the national market, let us not take such position for granted because in 2011, we saw the fierceness of competition in the market. With completion of the revamping project and ongoing process to build up our soft power helped by the Japan Consortium, we are now “new” Latinusa. Together, we can consolidate our strong resources and build a solid platform to take opportunities in the expanding Indonesian market and improve performance in a sustainable manner.
Yoshiaki Shimada Komisaris Utama President Commissioner
21
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tentang Latinusa About Latinusa
Tentang Latinusa About Latinusa
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Bersama, kita dapat menggabungkan kekuatan dan terus melangkah untuk membangun sebuah warisan berharga bagi pertumbuhan dan pengembangan Latinusa ke depan.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Together, we can consolidate our strengths and continue on our journey to create a valuable legacy for Latinusa’s continued growth and development into the future.
22
Kilas balik pada tahun 2011 kami melihat saatsaat yang amat berkesan bagi Latinusa, dengan perubahan-perubahan yang menarik dalam mengantisipasi penguatan kemampuan produksi serta melalui berbagai tantangan persaingan industri yang semakin menambah tekanan pada kinerja operasional dan hasil keuangan.
We look back on the year 2011 as greatly memorable for Latinusa, both for our exciting changes and reforms in anticipation of our stronger production capabilities as well as for riding through severe market challenges that posed added pressure on operational and financial performance.
Sederet faktor global dan regional mengundang berbagai tantangan di segala bidang. Krisis keuangan di Yunani pada pertengahan tahun, dengan cepat membawa dampak yang luas di seluruh dunia dan memaksa industri keuangan global bersiap diri untuk menghadapi masa-masa sulit dan penuh guncangan ke depan yang kemudian turut mengguncang sektor bisnis dan industri. Sementara di Asia, sumber permasalahan timbul akibat kekuatan alam, yaitu tsunami yang menghantam Jepang dan banjir yang melumpuhkan Thailand.
Global and regional factors imposed major challenges across the board. Financial crisis in Greece toward mid-2011. The impacts quickly resonated world wide as global financial markets braced for tough and uncertain times ahead, thereby sending jitters to the corporate and industrial sectors. Closer to home, Asia was also rocked by tribulations brought about by forces of nature as tsunami engulfed Japan and floods crippled Thailand.
Tentang Latinusa About Latinusa
Ardhiman TA
23
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Direktur Utama President Director
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tentang Latinusa About Latinusa
24
Dengan likuiditas yang semakin ketat dan aktivitas bisnis yang menurun, negara produsen dan eksportir yang besar, contohnya Cina dalam hal produksi tinplate, mengincar pasar alternatif untuk menyerap produk surplus. Indonesia, yang dikenal dengan populasinya yang besar, sumber daya berlimpah dan tahan terhadap tekanan (keuangan) global, menjadi tujuan utama bagi eksportir tersebut.
As liquidity tightened and markets contracted, large producers and exporters, particularly China in the case of tinplate, pursued alternative markets for surplus products. Indonesia, well known for its large population, abundant resources and resilience to global (financial) pressure, became the ultimate destination for these exporters.
Peningkatan impor bukan satu-satunya masalah yang dihadapi Latinusa. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah mulai menerapkan perubahan struktur bea masuk untuk produk tinplate. Hal ini mencakup penurunan atau penghapusan bea untuk kiriman produk dari negara tertentu sebagaimana diatur dalam perjanjian perdagangan bebas dan sebagai langkah mendorong investasi lokal.
Excess import is not the only challenge plaguing Latinusa. In the past years, the government has applied a new structure of import duty for tinplate products. This scheme includes lowering or abolishing levy on products originating from certain countries as stipulated in free trade agreement and as effort to induce local investment.
Pencapaian Sasaran Strategis dan Operasional pada Tahun 2011
Achievement of 2011 Operational and Strategic Targets
Di tengah tekanan eksternal yang kuat, Latinusa menghadapi kesibukan dalam menjalankan serangkaian proyek penting yang menjadi batu loncatan untuk mewujudkan rencana strategis bagi perbaikan kemampuan untuk menunjang pengembangan di masa depan.
Amid strong external pressures, Latinusa is extremely busy with a stream of milestone projects that represent as the stepping stone for our strategic pursuit in strengthening capabilities to sustain development in the future.
Di sisi operasional, proyek revamping dan proyek reconditioning dalam rangka modernisasi pada fasilitas produksi di Cilegon berlangsung sepanjang tahun 2011. Dalam hubungannya dengan perombakan sistem produksi, secara bersamaan juga dilakukan langkah untuk mengintegrasikan teknologi terdepan ke dalam proses dan sistem kerja Latinusa melalui implementasi SAP dan e-Procurement. Secara keseluruhan, modifikasi teknologi yang dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi sudah tentu memiliki dampak signifikan bagi karyawan dan cara mereka bekerja sehari-hari.
On the operational front, the revamping and reconditioning projects to modernize our production facilities in Cilegon kicked into full gear in 2011. In conjunction with our production system overhaul, we simultaneously reinforced alignment of sophisticated technologies into working processes and systems, with the implementation of SAP and e-Procurement. Overall, such comprehensive and integrated technological modifications consequently produce significant impacts on our people and the way they work.
Seiring berjalannya aktivitas revamping, isu terbesar yang ditemui adalah perlunya penghentian penuh kegiatan produksi selama kurang lebih 1,5 bulan yang sangat berpengaruh pada persediaan produksi dan juga penjualan tahun berjalan. Dengan tekanan dari faktor eksternal dan internal, terlihat adanya kemunduran pada tren pertumbuhan keuangan Latinusa pada tahun 2011. Berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit, penjualan bersih pada
As revamping was carried through, the most difficult predicament we encountered was the need for full termination of production activities over a period of about 1.5 months, which greatly impacted our production inventories and ultimately total sales for the year. Caught in between external and internal challenges, Latinusa was forced to take a setback in its financial growth record for the year 2011. Based
Tentang Latinusa About Latinusa
Slamet Gunawan Direktur Keuangan & HCM | Finance & HCM Director • R. Suprapto Indroprayitno Direktur Komersial | Commercial Director • Ardhiman TA Direktur Utama | President Director • Himawan Turatmo Direktur Operasi | Operation Director • Yoshimitsu Honda Wakil Direktur Utama | Vice President Director
tahun 2011 turun 7,16% menjadi Rp 1.264,41 miliar dikarenakan volume penjualan yang rendah dan harga komoditas yang menurun. Beban pokok penjualan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu karena tingginya biaya produksi terutama disebabkan kenaikan harga timah dan naiknya beban tetap per ton akibat berhentinya pabrik dalam rangka proyek revamping, sehingga menghasilkan laba kotor sebesar Rp 85,62 miliar atau sekitar 54% lebih rendah dari pada tahun lalu. Jumlah beban usaha menurun seiring dengan penurunan tingkat penjualan, sehingga tercatat kerugian bersih sebesar Rp 19,26 miliar untuk tahun 2011.
on audited financial report, net sales during 2011 dropped 7.16% to Rp 1,264.41 billion on the back of lower volume as well as decreasing commodity prices. Cost of goods sold remained higher compared to previous year’s level because higher production costs particularly rising tin prices and increased fixed costs per ton from temporary factory shutdown during revamping, hence netting gross profit of Rp 85.62 billion or approximately 54% lower than in the last year. Total operating expenses dropped in line with lower sales activities. We recorded a net loss of Rp 19.26 billion for the year 2011.
Untuk tetap mempertahankan semangat karyawan yang positif di tengah kondisi profitabilitas yang kurang cerah pada tahun berjalan serta gencarnya perubahan yang sedang dan akan terjadi di sekitar mereka, manajemen merangkul keterlibatan karyawan dalam proses komunikasi yang aktif untuk menyelaraskan perspektif. Selain itu, kami melihat perlu adanya transisi yang memudahkan karyawan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja barunya itu. Hal ini ditanggapi oleh perusahaan dengan berbagai program persiapan yang diluncurkan secara agresif dan menyeluruh sepanjang tahun.
To sustain a positive spirit in employees against deteriorating financial performance in the current year and a build up of impending changes all around, management embraced employees’ engagement in active communication to align perspectives. Furthermore, we view that a smooth transition for employees in adapting to the new working environment is critical. This is addressed by company-wide preparatory programs and activities, which were aggressively rolled out all year long. A team was formed to handle comprehensive reformulation of standard operating procedures
25
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Dari kiri ke kanan From left to right
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tentang Latinusa About Latinusa
26
Sebuah tim dibentuk untuk menangani penyusunan prosedur operasi standar (SOP) yang komprehensif untuk mengintegrasikan berbagai modifikasi sistem dan proses operasional sehari-hari. Dengan dukungan penuh dari pemegang saham mayoritas NSC, peningkatan kompetensi secara luas diterapkan melalui program pelatihan multi-dimensi dan intensif serta transfer teknologi, termasuk pengawasan langsung oleh technical advisor yang berpengalaman di bidang produksi, pemasaran dan penjualan. Langkah-langkah penting lainnya untuk memperkuat kemampuan SDM adalah membangun budaya untuk membentuk pola pikir bisnis dan etika yang positif serta program rekrutmen yang intensif untuk memenuhi pengembangan SDM dan strategi peremajaan SDM.
(SOP) to assimilate system and process modifications in day-to-day operations. With full backing from majority shareholder NSC, competency building is widely implemented through extensive and intensive training programs as well as technology transfer, including direct supervision by experienced technical advisors in production, marketing and sales functions. Other critical measures for strengthening HR capabilities were culture building to shape positive business mindset and ethics as well as intensive recruitment to fulfill our HR development and regeneration strategy.
Selain itu, kami membangun kapasitas pembiayaan untuk mendukung ekspansi kapasitas produksi paska dilakukan revamping. Pada tahun 2011, penggunaan fasilitas pembiayaan dengan bunga rendah dari beberapa institusi keuangan Jepang mampu mengendalikan biaya bunga dan meningkatkan margin. Sementara itu, kerja sama dengan bankir lokal juga ditingkatkan secara intensif dengan merestrukturisasi fasilitas pinjaman untuk mengantisipasi kebutuhan modal kerja yang akan terus membengkak pada tahun 2012 dan seterusnya.
Additionally, we built up financing capacity to support expanded production capability post revamping. In 2011, we continued to capitalize on low-interest facilities from Japanese financiers to further contain financing costs and improve margins. At the same time, we worked intensively with local bankers to restructure borrowing facilities in anticipation of much greater working capital requirement going into 2012 and beyond.
Kami sangat antusias bahwa kerja keras dan ketekunan tim revamping berhasil menuntaskan pembangunannya beberapa minggu sebelum tutup tahun. Kami juga meraih pencapaian yang signifikan dalam beberapa proyek pengembangan kapasitas, sesuai penjelasan dalam ikhtisar hasil target operasional dan strategis pada tahun 2011 berikut:
We were extremely enthused that hard work and persistence of the revamping team successfully pushed the project into completion several weeks before the year-end. We have also achieved significant progress in capacity building projects, as described in the following rundown of results of our 2011 operational and strategic targets:
1. Melanjutkan fokus pada sektor makanan dan minuman Pada tahun 2011, kami terus mengedepankan fokus strategis pada sektor makanan, yaitu lebih dari setengah volume penjualan tertuju pada sektor ini. Tahun ini terbukti manfaat dari posisi strategis ini. Meskipun terjadi penurunan volume penjualan, kami dapat memanfaatkan keunggulan harga dan menekan potensi kerugian pada saat dimana kendala pada proses produksi dan kenaikan harga bahan baku menghasilkan marjin usaha yang sangat ketat.
1. Continuing our focus on the food and beverage sector In 2011, we sustained our strategic focus on food-related sectors, with more than half of our sales volume shipment going into this sector. This year we have clearly proven the benefits of this strategic positioning. Despite a drop in sales volume, we have successfully capitalized on superior pricing advantage and contain potential losses at a time when production constraints and increases in raw material prices squeezed our margins significantly.
Tentang Latinusa About Latinusa
Salah satu persiapan untuk kembali memulai aktivitas produksi dengan fasilitas mesin yang lebih baik, juga dilansir langkah memasuki segmen konsumen baru dalam industri makanan yang sangat menguntungkan. Teknologi pabrik yang unggul memberi keunggulan bagi Latinusa untuk mengangkat standar kualitas produk secara keseluruhan. Hal ini membuka peluang baru untuk melayani segmen konsumen khusus yang menuntut kemasan dengan standar kelas tertinggi dalam keamanan produk untuk makanan khusus. Saat ini, telah dilakukan produksi uji coba kemasan tinplate untuk produk makanan dengan kandungan asam tinggi untuk pelanggan baru. Selama ini, hanya beberapa produsen internasional terpilih yang memiliki kemampuan untuk melayani pasar khusus ini.
As we prepare to re-launch our improved production facilities, we have also made headway into new lucrative consumer segments within the food industries. The new production technologies benefit Latinusa in elevating the bar in overall product quality. This represents new opportunities to serve the high-end foodpackaging consumers that demand the highest standards in food grade and safety. At present, we have started trial production of tinplate packaging for food products with high acid content for a new client. Historically, only a few selected international producers have the capability to serve this specialized niche market.
2. Menekankan strategi Total Solution Provider Selain menembus segmen pasar baru, tim penjualan dan pemasaran Latinusa melakukan program pelanggan yang agresif untuk menjalin keterlibatan dan loyalitas pelanggan. Di bawah bimbingan ahli profesional Jepang yang berpengalaman, Latinusa menggunakan pendekatan langsung sebagai total solution provider untuk melayani pelanggan. Mekanisme ini ditujukan pada kebutuhan dan penyelesaian masalah untuk menghasilkan kepuasan pelanggan yang optimal pada tahap pra penjualan, selama penjualan dan purna jual. Dukungan juga diberikan dalam bentuk konsultasi dan bantuan teknis untuk membuka peluang pengembangan usaha yang menghasilkan keuntungan dan pertumbuhan bisnis bersama.
2. Emphasizing Total Solution Provider strategy In addition to penetrating new markets, our sales and marketing teams have aggressively pursued customer-oriented programs to nurture engagement and loyalty of customers. Under the expert guidance of an experienced Japanese professional, Latinusa applies an empirical approach to servicing customers as a total solution provider. This entails addressing needs and resolving issues for optimal customer satisfaction at the stages of before sales, during sales and after sales. It also includes backing in terms of delivering technical advice and assistance in order to explore business development opportunities that generate mutual benefits and growth.
3. Mengoptimalkan program terkait kualitas produk Pasca revamping, fasilitas produksi Latinusa akan memiliki teknologi yang terdepan dan terkini sesuai dengan standar kualitas terbaik di tingkat internasional. Revamping memfasilitasi sentralisasi kontrol untuk aktivitas produksi, pemantauan dan pelacakan dalam proses produksi dan meningkatkan kualitas dan menyeragamkan ketebalan lapisan, sehingga menghasilkan cacat produksi yang lebih rendah dan kualitas tinplate yang lebih baik bagi kepentingan pelanggan. Seiring berjalannya
3. Optimizing efforts in product quality Post revamping, Latinusa’s production facilities will incorporate the most advanced and up-todate technologies that comply with the highest international quality standards. Revamping integrates central controls for production, monitoring and tracking activities in the production process and promotes higher quality and uniformity of coating, hence yielding less defects and better tinplate quality for the benefit of customers. As we progress on the learning curve period, we initiated commercial production
27
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tentang Latinusa About Latinusa
masa periode penyesuaian/pembelajaran, telah mulai dilaksanakan kegiatan produksi secara komersial bagi mesin-mesin baru untuk kontrak pesanan yg telah ada serta uji coba pada produk baru, dengan harapan akan mencapai tingkat kapasitas penuh sebesar 160.000 ton pada pertengahan tahun 2012.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
28
Berkat selesainya proyek revamping dan rekondisi di awal Desember 2011, maka dengan senang hati dan merupakan kebanggaan bagi manajemen untuk melaporkan kepada para pemegang saham bahwa Latinusa telah berhasil memenuhi kewajibannya kepada pemegang saham publik. Sebagian besar dana hasil IPO telah digunakan sesuai dengan tujuan penggunaan yang diusulkan, termasuk investasi revamping.
of the new machines for on-going contract orders as well as trial run on new products, with expectation to achieve full capacity level of 160,000 tons by mid 2012.
With the completion of the revamping and reconditioning projects in the beginning of December 2011, it is with great pleasure and pride for management to report to our shareholders that Latinusa has successfully fulfilled its obligations to public shareholders. The majority portion of proceeds from our IPO has been utilized in accordance with the proposed uses, including the revamping investment.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Improvement in GCG Practices
Kami juga telah membuat kemajuan yang berarti di bidang tata kelola perusahaan. Rapat Komisaris dan Direksi terus memfasilitasi diskusi yang efektif dan konstruktif untuk masalah operasional hingga perencanaan strategis. Dukungan terus diberikan oleh tim Audit Internal kami melalui pelaksanaan kegiatan audit yang intensif untuk memberi jaminan bahwa telah dibangun struktur pengendalian internal yang tepat untuk melindungi Latinusa dari berbagai risiko. Dalam hal ini, kami juga mendorong pelaksanaan sertifikasi bagi para auditor sebagai langkah peningkatan kualitas audit.
We have also made notable development in the area of corporate governance. Meetings of the Boards continued to facilitate effective and constructive discussions of operational issues as well as strategic planning. Support is continually provided by our Internal Audit team through intensive implementation of audit activities to establish assurance that an appropriate internal control structure is in place to insulate Latinusa from risks. To this effect, we have also pushed to obtain certification of our auditors in order to elevate the level of audit quality.
Divisi Sekretaris Perusahaan membina hubungan yang dekat dengan Bapepam & LK dan BEI, termasuk proaktif dalam berkomunikasi dan/atau berkonsultasi terkait dengan kepatuhan dan peraturan. Selain itu, Latinusa mencapai kemajuan berarti dalam upaya untuk memperkuat etika dan perilaku bisnis, melalui implementasi sistem whistleblowing yang mengikat seluruh stakeholder dalam menerapkan praktik bisnis yang sehat di dalam lingkungan Latinusa.
Corporate Secretary Division maintains close relationship with both Bapepam & LK and BEI, including proactively initiating communication and/or consultation related to compliance and regulations. In addition, we attained progress in efforts to strengthen business conduct and ethics, with recent implementation of the whistleblowing system that binds all stakeholders to embrace sound business practices across Latinusa.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
Changes in Members of the Boards
Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Akio Migita, Bapak Hiroyuki Migita dan Bapak Zulkarnain, yang telah memberikan banyak bimbingan dan saran yang berharga dalam
On behalf of the Board of Directors, I would like to thank Mr. Akio Migita, Mr. Hiroyuki Migita and Mr. Zulkarnain, who have provided much valuable guidance and advice in their positions as members
posisi mereka sebagai anggota Dewan Komisaris. Kami berharap dapat bekerja sama dengan Presiden Komisaris yang baru Bapak Yoshiaki Shimada dan Komisaris Bapak Keiichiro Kawaguchi, juga dengan Komisaris Independen Bapak Teguh Panotojudo Slamet yang telah kita kenal dengan baik.
of the Board of Commissioner. We look forward to working with our new President Commissioner Mr. Yoshiaki Shimada and Commissioner Mr. Keiichiro Kawaguchi, as well as Independent Commissioner Mr. Teguh Panotojudo Slamet who we have already known well.
Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada Direktur Bapak Erwin atas dukungan dan keahlian di bidang keuangan dan menyambut Bapak Slamet Gunawan, yang memiliki pengalaman luas selama bertugas di Krakatau Steel, dan akan sangat membantu Latinusa dalam meraih rencana dan aktivitas ke depan.
We also convey much gratitude to Director Mr. Erwin for his financial support and expertise and welcome Mr.Slamet Gunawan, whose extensive experience during his service at Krakatau Steel will significantly assist Latinusa in attaining future plans and endeavors.
Atas nama Direksi, tak lupa kami sampaikan terima kasih sedalam-dalamnya dan penghargaan atas kesetiaan dan dukungan yang sangat besar dari karyawan kami yang amat berharga, atas ketekunannya bukan hanya di masa-masa yang jaya namun juga berbagai kesulitan dan kerja keras yang telah dilalui setahun terakhir ini. Perjalanan ke depan masih amat panjang. Kami masih memiliki banyak tugas dan upaya di tahun mendatang untuk melakukan penyesuaian dengan perubahan yang telah kita buat dan menyelaraskan lingkungan/cara kerja yang baru hingga tercapainya keseimbangan yang sesuai dan nyaman. Manajemen tetap berkomitmen untuk misi ini, karena kita tidak boleh merasa puas dan terlena, terutama dengan tingkat persaingan yang ketat dan perkembangan lainnya yang terjadi dalam industri. Bersama, kita dapat menggabungkan kekuatan dan terus melangkah untuk membangun sebuah warisan berharga bagi pertumbuhan dan pengembangan Latinusa dan diri kita sendiri.
On behalf of the Board of Directors, I would like to extend our deepest gratitude and appreciation for continued loyalty and support of our valuable employees, for persevering not only through the good times but also the difficulties and hard work we have endured this past year. Our journey ahead is by no means complete. We still need to make extra effort in the coming year to make adjustments to the changes we have made and fine tune our new work environment until a new and comfortable balance is achieved. Management remains committed to this mission, because we must avoid becoming complacent in light of intense competition and other development in the industry. Together, we can consolidate our strengths and proceed on this road to create a valuable legacy for continued growth and development of Latinusa and of ourselves.
Ardhiman TA Direktur Utama President Director
29
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tentang Latinusa About Latinusa
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report Tinjauan Usaha Business Review
30
Tinjauan Usaha Business Review
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tinjauan Usaha Business Review
Sebagai Total Solution Partner bagi Pelanggan, Latinusa berkomitmen penuh untuk melayani pelanggan dengan respons yang cepat dan seksama untuk setiap kebutuhan pelanggan saat ini dan upaya pengembangan usaha bisnis ke depan. As a Total Solution Partner for Customers, Latinusa is committed to serve customers by providing timely and thorough response to every customer’s need today and support for business development opportunities in the future. 31
Tinjauan Usaha Business Review
Industri Tinplate Tinplate Industry
Prospek bisnis tinplate yang kuat di tahun-tahun mendatang didukung oleh fasilitas produksi dengan teknologi terdepan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi Nasional, penerapan Total Solution Provider sebagai strategi peningkatan pelayanan pelanggan serta perekonomian Indonesia yang dapat bertahan sehat, baik dalam kondisi krisis maupun tanpa krisis.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Strong growth prospects for tinplate in the years ahead are supported by production capabilities with sophisticated technology to meet domestic consumption, application of Total Solution Provider strategy to enhance customer service capabilities and consistently healthy Indonesian economy, whether in crisis or non-crisis environment.
32
Industri Tinplate di Indonesia
Tinplate Industry in Indonesia
Tinplate adalah pelat baja dengan ketebalan antara 0,15-0,50 mm yang dilapisi dengan timah putih. Ketebalan lapisan dapat dibuat sama atau berbeda untuk sisi atas dan bawah sesuai dengan tujuan penggunaan produk.
Tinplate is made of steel sheet having thickness between 0.15-0.50 mm coated with white tin. Thickness of coating can be made equal or different for the top and bottom sides in accordance with conditions of product usage.
Kegunaan Tinplate
Uses of Tinplate
Secara umum, tinplate digunakan untuk kebutuhan industri, kemasan kaleng dimana produk yang dihasilkan dan dipilih terutama karena keunggulan karakteristik yang tahan lama dan anti karat. Beberapa konsumen terbesar tinplate adalah produsen bahan makanan dan minuman, minyak goreng, cat, produk aerosol, baterai dan berbagai macam kegunaan lain. Bagi produk tinplate yang lebih tipis diberlakukan harga yang lebih tinggi, demikian pula halnya bagi produk dengan kegunaan atau spesifikasi khusus yang ditentukan oleh pelanggan, seperti untuk produk makanan dan minuman.
Tinplate is most commonly used by industries requiring canned packaging, for which the product is selected most notably for its long-lasting and anti-corrosive characteristics. Some of the largest consumers of tinplate include manufacturers of food and beverage products, cooking oil, paint, aerosol products, battery and other assortment of purposes. Premium pricing generally applies to thin versus thick gauge tinplate, and also to special purpose or product specifications demanded by, among others, food and beverage products.
Supply and Demand
Supply and Demand
Pada tahun 2011, pertumbuhan konsumsi tinplate di Indonesia meningkat sekitar 5,6% dari tahun sebelumnya dan mencapai sekitar 214.000 ton per tahun. Kapasitas produksi tinplate dalam negeri saat ini masih berada di bawah tingkat kebutuhan riil di tanah air, sehingga Indonesia masih merupakan importir produk tinplate. Sebagian besar pengiriman
In 2011, growth of tinplate consumption in Indonesia increased by approximately 5.6% from the previous year and reached almost 214,000 tons per annum. Domestic tinplate production capacity is presently below real demand level, thereby making Indonesia a net importer of tinplate products. Most incoming shipments originate from China, Korea, Taiwan,
tinplate berasal dari Cina, Korea, Taiwan, dan Malaysia, yang dikenakan bea masuk. Namun, dalam rangka mendorong pertumbuhan industri, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menghapuskan bea masuk bagi kebutuhan impor yang timbul dari kegiatan ekspansi kapasitas produksi oleh konsumen tinplate dalam negeri. Selain itu, ASEAN Korea Free Trade Agreement (AKFTA) menetapkan penurunan bea masuk secara bertahap di seluruh kawasan ini. Bagi Indonesia, hal ini berarti penghapusan penuh bea masuk produk tinplate pada tahun 2012 dari 5% pada tahun 2011. Akibatnya, pemberlakuan struktur bea yang baru ini mendorong tingkat persaingan industri tinplate nasional.
and Malaysia, which are subject to import duties. However, to promote growth of industries, the Indonesia Investment Board (BKPM) has provided exemption for import requirement arising from production capacity expansion by local tinplate consumers. Furthermore, the ASEAN Korea Free Trade Agreement (AKFTA) establishes gradual reduction of import duties across the region, and for Indonesia this calls for full eradication of levy on imported tinplate products in 2012 from 5% in 2011. Consequently, the new import duty structure has intensified competition in the local tinplate market.
Prospek ke Depan
Future Prospects
Meskipun saat ini menghadapi kondisi kelebihan pasokan akibat melambatnya kegiatan perekonomian global seiring krisis keuangan di Yunani, prospek bisnis tinplate masih tetap kuat di tahun-tahun mendatang.
Despite present-day oversupply condition brought about by global economic slowdown in the wake of financial crisis in Greece, the prospects of tinplate remains strong in the years ahead.
Pertama, tinplate secara universal digunakan sebagai media kemasan bagi produk makanan dan minuman. Dibandingkan industri lainnya, perubahan kondisi perekonomian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi bahan pangan dan minum, yang merupakan kebutuhan pokok. Hal ini semakin didukung oleh tren gaya hidup masyarakat modern, yang menuntut mobilitas tingkat tinggi. Popularitas bahan makanan dan minuman dengan merek ternama dalam bentuk siap saji terus meningkat, begitu pula makanan kaleng yang terbukti sangat praktis dalam situasi krisis atau darurat.
Firstly, tinplate is universally used as a packaging media for foods and beverages. Relative to other industries, consumption of food and beverage, as basic life necessities, is considerably resilient to changes in economic conditions. This is further supported by life style trends of the modern society, which is dominated by anything convenient and mobile. On-the-go versions of popular food and beverage brands are gaining popularity, as are canned goods that are highly advantageous in crisis or emergency situations.
Faktor keamanan konsumen juga turut mendorong minat penggunaan tinplate sebagai alternatif pilihan kemasan untuk bahan makanan. Karakteristik terkait tingkat keamanan dan kekuatan produk, serta bahan yang bertahan lama serta keunggulan ramah lingkungan yang dapat didaur ulang turut menjadi daya tarik yang ditawarkan bahan kemasan tinplate.
Consumer safety concerns have also promoted the popularity of tinplate as a packaging alternative for foodstuffs. Safety, strength, long shelf life and ecofriendliness/recyclability are just a few of the appeal offered by tinplate packaging.
Secara khusus, perekonomian di Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan PDB yang sehat secara konsisten selama beberapa tahun ini, baik dalam kondisi krisis maupun tanpa krisis. Seperti negara kuat Asia lainnya yaitu Cina dan India, populasi yang besar membantu menciptakan pasar domestik yang stabil, sementara peningkatan pendapatan dan kemakmuran ekonomi mengangkat daya beli masyarakat yang menghasilkan pertumbuhan tingkat konsumsi.
Specifically in Indonesia, the economy has recorded consistently healthy GDP growth over the years, whether in crisis or non-crisis environment. As with other Asian economic giants China and India, large population creates a stable domestic market, while income growth/economic prosperity drives spending power that results in increased consumption.
33
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tinjauan Usaha Business Review
Tinjauan Usaha Business Review
Produksi
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Production
34
Latinusa memiliki kemampuan untuk memproduksi berbagai jenis tinplate dengan bahan baku yang memiliki kualitas terbaik sesuai standar internasional untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Latinusa has the capabilities to produce world-class tinplate with a wide range of specifications and using raw materials with the highest quality to fulfill customer requirements. Sejak tahun 1986, Latinusa mengoperasikan satusatunya fasilitas produksi tinplate yang berada di tanah air dan sepenuhnya melayani kebutuhan pasar domestik. Total kapasitas terpasang baru-baru ini ditingkatkan dari 130.000 ton menjadi 160.000 ton per tahun, melalui proyek revamping dan rekondisi pada fasilitas produksi di Cilegon yang telah rampung dilakukan pada akhir tahun 2011.
Since 1986, Latinusa runs the nation’s only tinplate production facilities and fully caters to the needs of the domestic market. Total installed capacity has been expanded from 130,000 tons to 160,000 tons per annum, following the revamping and reconditioning projects of the production facilities in Cilegon that was concluded at the end of 2011.
Produk Tinplate Latinusa
Latinusa’s Tinplate Product
Latinusa memproduksi tinplate dengan ketebalan 0,15-0,39 mm, yang ditawarkan kepada pelanggan dalam bentuk: 1. Tinplate Gulungan, dan 2. Tinplate Lembaran.
Latinusa produces tinplate with thickness of 0.150.39 mm, which is offered in the forms of:
Latinusa memiliki kemampuan untuk memenuhi berbagai jenis tinplate bagi pelanggan sesuai spesifikasi produk, ketebalan lapisan timah dan ukuran yang dibutuhkan. Namun demikian, fokus bisnis Latinusa ditekankan pada produk tinplate yang lebih tipis karena memiliki keunggulan dalam hal kualitas produk yang dijual dengan harga lebih tinggi dibandingkan produk tinplate yang lebih tebal.
Latinusa has the capabilities of fulfilling a wide range of customers’ tinplate requirements with respect to product specifications, thickness of tin coating and size. However, Latinusa’s business focus largely rests on thinner gauge tinplate because superiority of the product’s quality corresponds to higher price margins than the thicker alternatives.
1. Coil Tinplate, and 2. Sheet Tinplate.
Tinjauan Usaha Business Review
Spesifikasi Produk Tinplate Latinusa:
Specifications of Latinusa’s Tinplate Products:
Coil
Sheet
Tebal
0.15-0.39 mm
0.15-0.39 mm
Lebar
650-964 mm
650-964 mm
Width
-
550-1100 mm
Length
10000 kg Max
2000 kg Max
Weight
Berat Diameter Dalam Diameter Luar
Tipe Type Pelapisan sama Same Coating
Pelapisan berbeda Differential Coating
420/508 mm
-
Inside Diameter
850-1829 mm
-
Outside Diameter
Nomor Pelapisan Coating Number
Berat Nominal Pelapisan Nominal Coating Weight g/m2
Lb/bb
#10
1.12
0.1
#25
2.8
0.25
#50
5.6
0.50 0.75
#75
8.4
#100
11.2
1.00
#10/25
1.12/2.8
0.1/0.25
#25/50
2.8/5.6
0.25/0.50
#25/75
2.8/8.4
0.25/0.75
#25/100
2.8/11.2
0.25/1.00
#50/25
5.6/2.8
0.50/0.25
#50/75
5.6/8.4
0.50/0.75
#50/100
5.6/11.2
0.50/1.00
#75/25
8.4/2.8
0.75/0.25
#75/50
8.4/5.6
0.75/0.50
#75/100
8.4/11.2
0.75/1.00
#100/25
11.2/2.8
1.00/0.25
#100/50
11.2/5.6
1 00/0.50
#100/75
11.2/8.4
1.00/0.75
35
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Panjang
Thickness
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tinjauan Usaha Business Review
Selama tahun 2011, permintaan akan produk tinplate Latinusa berasal dari konsumen industri makanan, terutama digunakan sebagai kaleng susu sebesar 33%, disusul dengan produsen cat (18%), kaleng bahan makanan 17%, makanan kering 13%, kimia 12%, general can (4%), dan minyak goreng 3%. Latinusa membina hubungan yang baik dengan pelanggan, sekitar 50% dari total pelanggan tetap setia mengandalkan produk tinplate Latinusa selama lebih dari 13 tahun.
During 2011, orders for Latinusa’s tinplate products came from the food industries, particularly used for milk cans, with 33%, followed by paint manufacturers (18%), food can 17%, dry food 13%, chemical 12%, general can usage (4%), and cooking oil 3%. Latinusa maintains close relationship with its customers, and around 50% of its customer base has loyally relied on Latinusa’s tinplate products for over 13 years.
Bahan Baku
Raw Materials
Latinusa menggunakan TMBP (Tin Mill Black Plate) dan timah sebagai bahan baku utama untuk produksi tinplate. Di Indonesia, saat ini belum ada produsen lokal yang mampu menghasilkan TMBP berspesifikasi tinggi untuk keperluan produksi tinplate, sehingga Latinusa masih mengandalkan impor TMBP untuk seluruh kegiatan produksinya. Langkah strategis menggunakan TMBP mencerminkan komitmen Latinusa pada kesempurnaan produk dan pelayanan, karena TMBP merupakan pelat baja berkualitas lebih tinggi dibandingkan bahan dasar sejenis, yaitu SPCC atau CRC konvensional (cold rolled coil) yang digunakan oleh produsen lain.
Latinusa uses TMBP (Tin Mill Black Plate) and tin as the main raw materials for tinplate production. In Indonesia, there is currently no local producer capable of manufacturing TMBP with high specifications for tinplate production and Latinusa’s TMBP requirement is fully imported. Latinusa’s utilization of TMBP is a reflection of its high commitment to product and service excellence, as TMBP is a higher quality sheet than other steel bases such as SPCC or conventional CRC (cold rolled coil) used by some tinplate manufacturers.
Setelah menjadi bagian penting dalam jaringan bisnis internasional yang dibangun Nippon Steel, Latinusa juga mendapat manfaat dari dukungan Grup, untuk memberikan keamanan dari pasokan bahan baku, dalam jumlah yang dibutuhkan sesuai dengan rencana strategis produksi serta sesuai dengan harga pembelian yang wajar.
After becoming an integral component within Nippon Steel’s international business network, Latinusa also benefits from the Group’s support for providing security in supply of raw material, in quantity as required by strategic production plans and at fair market price.
Sekitar 50% dari total pelanggan Latinusa tetap setia mengandalkan produk tinplate Latinusa. Around 50% of customer base has loyally relied on Latinusa’s tinplate products.
36
Proses Produksi
Production Process
Pabrik tinplate Latinusa dibagi menjadi dua lini produksi utama. Pada tahap awal, bahan TMBP diproses dengan lapisan timah melalui proses electrolisis di dalam Electrolytic Tinning Line (ETL). Tinplate yang dihasilkan dalam bentuk gulungan, kemudian dipotong melalui Shearing Line menjadi lembaran sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan oleh pelanggan.
Latinusa’s tinplate facilities are divided into two main production lines. At the initial stage, TMBP material is processed with tin coating by electrolysis in the Electrolytic Tinning Line (ETL). Tinplate produced is in the form of coils, which is subsequently cut in the Shearing Line into sheets with specifications as previously established by customers.
Latinusa menggunakan standar produksi yang sama dengan standar internasional. Pada tahun 2011, Latinusa telah menyelesaikan pemeriksaan audit untuk sertifikasi ISO 9001 sebagai bagian program berkelanjutan dalam implementasi sistem manajemen mutu. Selain ISO, produksi tinplate Latinusa saat ini juga memenuhi ketentuan standar produksi berkaliber internasional, termasuk SNI, ASTM (American Society for Testing and Materials), JIS (Japan Industrial Standard) dan Euronorm. Setiap tahap kegiatan produksi dilakukan proses pemantauan yang ketat dengan bantuan sistem pengendalian yang menyeluruh untuk memastikan pelaksanaan yang efektif, sebagai bagian dari mekanisme quality assurance yang diterapkan oleh Latinusa.
Latinusa implements production standards that are parallel to international standards. In 2011, Latinusa has completed audit surveillance for ISO 9001 certification as part of continued program in quality management system implementation. In addition to ISO, Latinusa’s tinplate products presently comply with production standards commonly practiced world wide, including Indonesia’s national standards SNI, ASTM (American Society for Testing and Materials), JIS (Japan Industrial Standard) and Euronorm. Each phase of the production process is subject to consistent and tight monitoring using a comprehensive control structure for effective implementation as part of Latinusa’s disciplined approach for quality assurance.
37
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tinjauan Usaha Business Review
Tinjauan Usaha Business Review
Proyek Revamping
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Revamping Project
38
Pemasangan teknologi terdepan menghasilkan kualitas produk serta produktivitas dan efisiensi produksi yang lebih unggul sekaligus peningkatan kapasitas produksi secara keseluruhan untuk meraih peningkatan yield prime. Installment of sophisticated and advanced production technology promotes better product quality as well as higher productivity and production efficiency in addition to overall production capacity expansion to attain increased yield prime.
Sebagai bagian dari rencana strategis untuk perbaikan berkelanjutan dan pertumbuhan berkesinambungan, maka Latinusa melaksanakan ekspansi kapasitas ETL pada pabrik di Cilegon melalui program revamping yang menyeluruh dengan dukungan dana hasil IPO pada tahun 2009. Kegiatan proyek tersebut mencakup penggantian teknologi dan mesin yang ditunjang rekondisi beberapa fasilitas pendukung lainnya melalui turnkey project yang ditugaskan kepada Nippon Steel Engineering, Fuji Electric Asia Pacific, dan PT Sankyu Indonesia.
As part of strategic plans for continual improvement and sustainable growth, Latinusa undertakes expansion of its ETL capacity in the Cilegon plant through a comprehensive revamping program that is fully funded by proceeds of IPO in 2009. The project entails replacing new technology and machines as well as reconditioning supporting facilities through a turnkey project performed by Nippon Steel Engineering, Fuji Electric Asia Pacific, and PT Sankyu Indonesia.
Tujuan
Objectives
Tujuan utama dari proyek revamping adalah untuk meningkatkan kapasitas yang ada saat ini dari 130.000 ton menjadi 160.000 ton per tahun. Hal tersebut mencakup perombakan teknologi yang digunakan pada lini electroplating dari sistem soluble anode menjadi insoluble anode. Dengan pemasangan teknologi terdepan, Latinusa sekaligus meningkatkan kualitas produk dan efisiensi produksi secara keseluruhan, diantaranya menekan penggunaan timah dan listrik, menurunkan cacat produksi, melakukan penggantian bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan mendorong produktivitas karyawan, dalam rangka mengedepankan keunggulan untuk bersaing di pasar.
The main objective for revamping production facilities is to expand current capacity from 130,000 tons to 160,000 tons per annum. This is achieved by overhaul of technology used in the electroplating line from soluble anode system to insoluble anode system. With more advanced technology, Latinusa also strengthens overall product quality and production efficiency, including lower consumption of tin and electricity, lower defects, conversion into more environment-friendly energy sources and higher employee productivity, hence reinforcing competitive advantage in the market.
Kegiatan Revamping
Revamping Activities
Proyek revamping dimulai pada akhir tahun 2009 dan berlanjut sepanjang tahun 2011 hingga rampung pelaksanaannya pada bulan Desember. Proyek Revamping mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
The revamping project was initiated at the close of 2009 and progressed throughout the year 2011 up to completion in December. The Revamping Project consisted of the following activities:
1. Revitalisasi Control System dan Drive Penggantian control system menjadi Human Machine interface memberikan kemudahan dalam melakukan monitoring sistem. Selain itu, revitalisasi DC Drive menjadi AC Drive dapat menurunkan pemakaian energi listrik.
1. Revitalization of Control System and Drive Conversion of the control system to Human Machine interface provides convenience in implementing monitoring system. Furthermore, revitalization of DC Drive to AC Drive serves to conserve electricity utilization.
2. Revitalisasi Rectifier Penggantian teknologi pembangkit arus (rectifier) akan membantu sistem dalam membuat produk dengan coating tinggi yang berkualitas prima.
2. Revitalization of Rectifier Replacement of Rectifier technology will support higher productivity in the coating process.
3. Induction Heater Dengan penambahan Induction Heater maka kualitas produk dapat ditingkatkan yakni dengan tereliminasinya beberapa defect product.
3. Induction Heater With Induction Heater addition, overall product quality is improved by eliminating some types of product defect.
4. Insoluble Anode dan Edge Mask Penggunaan teknologi insoluble anode didasari langkah strategis untuk peningkatan kualitas pelapisan timah pada tinplate. Selain itu, penambahan edge mask sensor detection sangat membantu menopang sistem dalam hal homogenitas pelapisan timah pada permukaan tinplate, sehingga menghasilkan kualitas tinplate yang lebih baik.
4. Insoluble Anode and Edge Mask Conversion into Insoluble Anode technology is based on strategic move to achieve higher quality of tin coating on tinplate. Furthermore, installment of edge mask sensor detection is made to promote added support, particularly securing greater uniformity of tin coating on plate surface, hence rendering better tinplate quality.
5. Tin Dissolution Dengan dibangunnya Tin Dissolution System maka mengubah proses pelapisan dari teknologi soluble menjadi insoluble.
5. Tin Dissolution Construction of Tin Dissolution System enables the shift in coating process from existing soluble to insoluble technology.
6. Tin Particle Casting Seiring dengan digunakannya sistem insoluble anode maka kebutuhan akan tin particle menjadi semakin tinggi. Pembangunan Tin Particle Casting akan mereduksi biaya pembelian tin particle ke perusahaan lain.
6. Tin Particle Casting In line with use of anode insoluble system, the need for tin particle will rise accordingly. Construction of Tin Particle Casting will reduce costs needed for tin particle purchases from third parties.
39
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tinjauan Usaha Business Review
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tinjauan Usaha Business Review
40
Kegiatan-kegiatan Rekondisi
Reconditioning Activities
Bersamaan dengan proyek Revamping juga dilaksanakan Recondition Project, yang terdiri dari kegiatan-kegiatan berikut ini:
Coinciding with the Revamping Project, Latinusa also carried out Recondition Project, which consist of the following activities:
1. Pinhole Detector Pendeteksian pinhole pada sheet secara dini perlu dilakukan untuk menjaga kualitas dari sheet. Karena itu, adanya Pinhole Detector inline sangat dibutuhkan.
1. Pinhole Detector Early detection of pinhole on sheets must be made to maintain quality. For this purpose, Pinhole Detector inline is critically necessary.
2. Tin Coating Gauge Pengukuran tebal lapisan timah pada tinplate perlu dilakukan secara inline. Dengan demikian pencegahan terhadap over atau low coating dapat diketahui secara langsung untuk dapat dilakukan tindakan penyesuaian seketika.
2. Tin Coating Gauge Measurement of tin coating thickness on tinplate must be performed inline. Consequently, prevention for either over or low coating may be immediately detected such that necessary adjustments can be made promptly.
Teknologi Operasional Pasca Revamping
Post-Revamping Operational Technology
Dengan penyelesaian proses revamping, maka Latinusa berhasil mengembangkan kapasitas produksi dan juga tingkat produktivitas mesinmesinnya, sehingga pada akhirnya Latinusa akan meraih peningkatan yield prime. Sistem produksi dan operasional juga mengalami perubahan secara besar-besaran, terutama pada area berikut ini:
With completion of revamping, Latinusa benefits from capacity building and increased machine productivity. Subsequently, Latinusa will gradually increase yield prime. Production systems and operations also underwent significant process reforms, particularly in the following areas:
1. Human Machine Interface Teknologi komputerisasi Human Machine Interface (HMI) merupakan pusat kontrol bagi operator untuk mengendalikan fungsi produksi, monitoring, pelacakan (tracking) dan penelusuran (tracing), sehingga mendukung proses operasional yang lebih praktis dengan kualitas proses produksi tinplate yang lebih baik secara keseluruhan.
1. Human Machine Interface Computerized technology Human Machine Interface (HMI) serves as operators’ central controls for production, monitoring, tracking and tracing activities, which supports operational convenience and excellent quality in the overall tinplate production process.
2. Peningkatan Kualitas Produk Penambahan beberapa peralatan penting dalam proses Revamping juga bermanfaat bagi kualitas produk yang lebih baik, yaitu: • Penambahan induction heater mengurangi beberapa jenis cacat produk (product defect). rectifier mendukung • Penggantian kemampuan dan kapasitas produksi, sehingga menghasilkan produksi tinplate dengan pelapisan yang lebih baik.
2. Product Quality Improvement The addition of several important equipment during the Revamping process also function to boost product quality as follows: • Installment of induction heater reduces several types of product defects. • Rectifier replacement supports production capability and capacity, thus enabling production of tinplate with superior coating.
• Penggantian Pinhole Detector diiringi dengan penambahan Tin Coating Weight Gauge menjaga kualitas sheet terhadap cacat pinhole dan under atau over coating.
• Replacing Pinhole Detector coinciding with addition of Tin Coating Weight Gauge safeguards quality of sheets against pinhole defect and under- and/or over-coating.
3. Penambahan Peralatan Laboratorium Baru Laboratorium terbaru Latinusa dilengkapi dengan beberapa peralatan canggih, termasuk ATC (Alloy Tin Couple), PL (Pickle Lag) dan ISV (Iron Solution Value), yang memberikan jaminan terhadap corrosion pada produk tinplate.
3. New Laboratory Equipment The laboratory was also equipped with new equipment, including ATC (Alloy Tin Couple), PL (Pickle Lag) and ISV (Iron Solution Value), which provide the assurance against corrosion in tinplate products.
Rencana Investasi pada Tahun 2012
Investment Plans for 2012
Dengan peningkatan kapasitas pada ETL dari 130.000 ton menjadi 160.000 ton, maka diharapkan akan terjadi lonjakan permintaan pelangan untuk produk tinplate berbentuk sheet. Untuk menyetarakan tingkat kemampuan produksi secara terintegrasi, maka pada tahun 2012 proses revamping dan rekondisi dilanjutkan dengan penambahan scroll cutting line, yang berfungsi untuk memotong tinplate dalam bentuk coil menjadi scroll atau straight sheet. Scroll cutting line ini merupakan rencana investasi 2011 yang berlanjut di tahun 2012, adapun nilai rencana investasi yang telah di canangkan oleh Latinusa adalah sebesar Rp 19,59 miliar.
With capacity increase in the ETL from 130,000 tons to 160,000 tons, we expect rising demand for tinplate in sheet form. To secure alignment of overall production capacity, during 2012 the revamping and reconditioning processes are followed by subsequent addition of the scroll cutting line, which functions to cut tinplate in coil form into scroll or straight sheets. The scroll cutting line project is incorporated into planned investment for 2011 and will carry over into 2012, with estimated total investment value of approximately Rp 19.59 billion.
41
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tinjauan Usaha Business Review
Tinjauan Usaha Business Review
Pemasaran
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Marketing
42
Latinusa berkomitmen penuh untuk melayani pelanggan sebagai mitra usaha jangka panjang. Latinusa is committed to serve customers as long-term partners.
Sejak awal beroperasi, Latinusa secara konsisten telah fokus dalam melayani kebutuhan produk tinplate dalam negeri, baik sektor pelanggan premium termasuk produsen makanan dan minuman serta keperluan bahan kemasan industri secara umum.
Since initial operation, Latinusa has consistently focused on the domestic tinplate market, servicing both premium customers as the local food & beverage sector as well as the more standard purposes of industrial packaging.
Dengan marjin harga yang lebih baik, konsumen tinplate yang bergerak di industri makanan dan minuman menuntut standar food-grade tanpa kompromi, khususnya berkaitan aspek keamanan bagi konsumen, serta kebutuhan kemasan yang higienis dan tahan lama. Beragamnya spesifikasi dan karakteristik produk yang dibutuhkan pelanggan, maka Latinusa menaruh perhatian yang lebih besar melalui mekanisme customer leveling berdasarkan jenis pesanan dalam rangka memperketat kontrol terhadap produk serta proses produksi sesuai permintaan khusus dari pelanggan. Harga produk tinplate mengikuti pergerakan harga pasar komoditas, (terutama timah, biji besi dan coking coal), sedangkan premi diatas harga normal dibebankan sesuai tingkat kesulitan pesanan yang dibutuhkan.
While offering more attractive margins, tinplate consumers within the food & beverage industries demand full compliance to the highest food-grade product standards, particularly related to customer safety, hygiene and durability. Given the wide range of product specifications and characteristics required by customers, Latinusa pays greater care and attention through its customer leveling method on the basis of job orders to secure greater control over product and process in line with customer requests. Price offered to customers is largely determined by commodity market movements, (particularly tin, iron ore and coking coal), and premium is charged based on complexities of specialized requests by each customer.
Melalui perbaikan teknologi dan kapasitas produksi paska revamping, Latinusa saat ini mampu melayani segmen pelanggan yang lebih luas
Leveraging on improved production technology and capacity post-revamping, Latinusa is presently able to serve a wider range of customer groups
sekaligus merambah sektor-sektor baru yang menuntut standar produk yang lebih baik. Upaya pengembangan usaha pada bidang bisnis baru, juga ekspansi penggunaan produk pada kategori maupun pelanggan baru, menjadi fokus kegiatan dengan tujuan meraih prospek pertumbuhan jangka panjang yang lebih baik. Salah satu segmen pasar khusus yang mampu dilayani dengan dukungan teknologi baru pada fasilitas produksi Latinusa adalah sektor bahan pangan yang memiliki tingkat keasaman tinggi, dan saat ini, Latinusa telah merintis sebuah proyek sejenis yang berada dalam tahap uji coba produksi.
and also to venture into new higher-end market segments. Business development activities in new business areas and with extended customer/usage categories are intensively pursued to build longterm growth prospects for Latinusa. An example of such market niche that can be fulfilled by Latinusa’s new production technologies is specialized food product containing high level of acidity, for which one particular project has already proceeded into trial production run.
Total Solution Partner bagi Pelanggan
Total Solution Partner for Customers
Latinusa berkomitmen penuh untuk melayani pelanggan sebagai mitra usaha jangka panjang. Bagi setiap pelanggan dibentuk tim penjualan yang berdedikasi secara khusus untuk memastikan tingkat layanan yang optimal dan respons yang cepat untuk setiap kebutuhan pelanggan.
Latinusa is committed to serve customers as longterm partners. A dedicated sales team is assigned to each customer to provide the most optimum service and quick response to every customer’s need.
Layanan Latinusa dirancang secara seksama dalam rangka memberikan fleksibilitas yang menyeluruh sesuai dengan kebutuhan proses produksi dan operasional yang dihadapi masingmasing pelanggan. Sistem penjualan Latinusa dapat dilakukan secara konsinyasi atau jika diperlukan pelanggan dapat membeli tinplate dengan bentuk component sesuai dengan jumlah produksi yang diinginkan. Setiap pesanan dilakukan pengecekan dengan menggunakan sistem komputerisasi yang komprehensif agar proses produksi dan pengiriman senantiasa terpantau secara akurat. Proses kontrol juga dilakukan secara ketat dengan kunjungan berkala kepada pelanggan sebagai langkah mengevaluasi kinerja produksi serta menjawab permasalahan yang dihadapi. Hubungan kerja yang erat dengan pelanggan juga memungkinkan tim penjualan Latinusa yang didukung dengan keahlian di bidang metalurgi dan kimia secara aktif membantu pelanggan untuk menjajaki peluang bisnis ke depan yang membawa manfaat dalam pengembangan bisnis bagi pelanggan maupun Latinusa. Pada tahun 2011, keunggulan layanan yang diberikan Latinusa semakin ditingkatkan dengan rangkaian program after-sales di bawah pengawasan langsung Technical Advisor NSC untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan.
Service provided by Latinusa is carefully and thoroughly designed to deliver optimum flexibility custom-suited to production and operational needs of each individual customer. Latinusa’s products are sold based on consignment or, if so required, customers can buy tinplate products in component form in accordance with production volume targets. Orders are continually tracked by a comprehensive computerized system for accurate and up-to-date monitoring of production and delivery processing. Tight control is also facilitated through periodic visits to customers to evaluate the existing operational performance and respond to issues or concerns that may arise. Furthermore, a solid working relationship with customers enables Latinusa’s team of sales, metallurgic and chemical analysts to actively support customers in exploring business development opportunities for mutual benefits of both clients and Latinusa over the long-term. In 2011, Latinusa’s service excellence advantage is also strengthened by on-going enhancement of after-sales programs under direct supervision of a Technical Advisor from NSC in order to maximize customer satisfaction.
43
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tinjauan Usaha Business Review
Tinjauan Usaha Business Review
Strategi untuk menjadi total solution provider menjadi motor pertumbuhan kinerja Latinusa. Saat ini, sekitar 50% dari seluruh pelanggan merupakan pengguna setia produk tinplate Latinusa selama lebih dari 13 tahun. Dedikasi pada pelayanan dan kepuasan pelanggan yang sempurna, dan diperkuat oleh pengembangan kemampuan produksi baru-baru ini, akan menjadi keunggulan kompetitif utama bagi Latinusa untuk mempertahankan posisi teratas dalam persaingan pasar tinplate nasional dan mencatat kinerja yang baik di masa-masa mendatang.
Latinusa’s total solution provider strategy is a positive driver that sustained business growth over the years. Today, about 50% of total customers have loyally sourced their tinplate needs from Latinusa for no less than 13 years. Unparalleled and dedicated commitment to comprehensive customer service and satisfaction, reinforced by newly-developed excellent production capabilities, will continue to serve as principal competitive strengths for Latinusa to maintain dominance in the local market and record positive performance into the future.
Pangsa Pasar
Market Share
Intensitas kegiatan proyek revamping yang berlangsung sepanjang tahun 2011 mengharuskan Latinusa untuk menghentikan kegiatan produksi secara penuh selama kurang lebih 1,5 bulan. Hal tersebut menimbulkan kendala di bidang produksi untuk mendukung kebutuhan tim penjualan secara optimal. Dengan penurunan total penjualan selama tahun 2011 diiringi jumlah tinplate impor yang terus meningkat di pasar domestik, pangsa pasar Latinusa turun (dari sekitar 52%) menjadi 47%.
As Latinusa’s revamping project kicked into full gear during 2011, complete production stoppage transpired approximately 1.5 months. Accordingly, production constraint limited growth of sales volume. With total sales slightly decreased during 2011 coupled with imports flooding the local market, market share dropped (from 52%) to 47%.
Ditinjau dari segi komposisi penjualan, sebagian besar produk Latinusa masih memenuhi kebutuhan kemasan bahan makanan. Sekitar 33% dari total penjualan merupakan pesanan untuk kemasan kaleng susu, diikuti oleh kaleng makanan, kaleng cat dan bahan kimia, serta sisanya berasal dari general can, seperti terlihat pada figur di bawah ini:
In terms of sales breakdown, the main destination for Latinusa products remains food-related sectors. About 33% of sales was employed for milk can packaging, followed by food canning, buckets for paint as well as chemicals, and general can containers, as provided below:
Segmentasi Pasar Market Segmentation
4%
3% 33%
12%
Milk Paint Food Biscuit Chemical
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
13%
General Can Cooking Oil
17%
44
18%
Tinjauan Usaha Business Review
Quality Assurance
The process for excellent quality standards starts from selection of superior raw material quality and up to timely post-sales claim settlement.
Bagi Latinusa, komitmen pada kualitas produk dan pelayanan telah menjadi fokus bisnis yang diterapkan secara merata pada setiap bidang dan jenjang operasional di lingkungan perusahaan. Hal ini dicapai dengan perbaikan secara berkesinambungan yang mengutamakan kualitas tinggi dan memberikan perlindungan yang optimal bagi pelanggan dan juga Latinusa. Kami yakin ini merupakan wujud tanggung jawab perusahaan kami, mengingat mayoritas pelanggan kami adalah industri kemasan makanan dan minuman sehingga bisnisnya bertumpu pada kemampuan memenuhi standar keamanan dan kebersihan bahan makanan dan minuman bagi kepentingan masyarakat umum.
At Latinusa, commitment to product and service excellence has become an integral business focus that is applied across all business functions and operational levels of the organization. This is achieved by continual improvement to promote higher quality and provide optimal protection for both customers and Latinusa as well. We believe this is an extension of our corporate responsibility, particularly because a great number of our customers are food and beverage packaging consumers, who are bound by stringent product safety and hygiene standards in the interest of the general public.
Quality Assurance bertanggung jawab untuk memastikan pencapaian standar kualitas yang optimal mulai dari kualitas bahan baku hingga kualitas produk akhir ETP yang berupa gulungan ataupun lembaran dan pelayanan kepuasan pelanggan melalui kunjungan rutin kepada pelanggan serta penyelesaian klaim secara tanggap.
Quality Assurance is responsible for ensuring optimal achievement of quality standards through a constant flow approach, starting from the preproduction phase of raw material quality and up to ETP final products in the form of coils or sheets, as well as addressing customer satisfaction through routine customer visits and quick response in postsales claim settlement.
45
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Jaminan Kualitas
Pencapaian standar kualitas yang sempurna dimulai dari penetapan kualitas bahan baku yang tinggi hingga proses akhir penyelesaian klaim secara tanggap.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tinjauan Usaha Business Review
46
Menangani standar kualitas pada tahap produksi adalah tujuan utama dari proyek revamping yang baru saja rampung pembangunannya. Dengan mengintegrasikan teknologi yang canggih dan terdepan pada fasilitas produksi secara menyeluruh, Latinusa berhasil meningkatkan kualitas produksi tinplate sekaligus menurunkan tingkat cacat produksi (defect) yang dihasilkan dan juga mengembangkan proses produksi menjadi lebih efisien, produktif dan ramah lingkungan. Peningkatan kapasitas pabrik juga dilengkapi dengan fasilitas laboratorium yang canggih sebagai mekanisme pemeriksaan ulang untuk menjamin pencapaian proses produksi yang sempurna.
Addressing quality standards at the production phase is the main objective of the newly completed revamping project. With sophisticated and advanced technology comprehensively integrated in the new facilities, Latinusa successfully raised the quality of tinplate production while simultaneously lowering production defects and developing production processes that are more efficient, productive and environment-friendly. Expanded plant capacity is also complemented by state-of-the-art laboratory as a recheck mechanism to attain complete production excellence.
Untuk mencapai target pelayanan yang prima, NSC sekali lagi memberikan dukungan dengan mengandalkan proses alih teknologi di tahun 2011, khususnya dengan menugaskan pakar di bidang kepuasan pelanggan dari NSC sebagai Technical Advisor di Latinusa. Dengan didukung pengalamannya yang luas, Latinusa dapat meluncurkan berbagai program strategis yang berorientasi pada pelanggan untuk meningkatkan kemampuan pasca penjualan Latinusa sejajar dengan standar bisnis berkelas dunia.
Targeting service excellence, NSC once again relies on technology transfer to provide added support in 2011, particularly with placement of a NSC customer satisfaction specialist as a Technical Advisor in Latinusa. Backed by his extensive experience, a wide range of strategic customer-oriented programs were designed to elevate Latinusa’s post-sales service capabilities parallel to world-class standards.
Dalam upaya pelayanan pelanggan yang lebih baik, Latinusa terus berinisiatif meningkatkan response time untuk menanggapi setiap keluhan pelanggan dan klaim yang dilaporkan serta memberikan solusi yang efektif dalam waktu yang sesingkat mungkin. Hal tersebut dibuktikan dengan komitmen Latinusa untuk memenuhi penyelesaian klaim dalam jangka waktu paling lambat 21 hari. Setiap keluhan ditindaklanjuti, dengan tahap awal melakukan kajian secara internal dari catatan sejarah keluhan produk, kemudian disusul dengan kunjungan pelanggan oleh representatif Customer Technical Service dan Sales Account Latinusa untuk pengamatan lebih dekat atau melakukan diskusi tentang masalah yang dihadapi. Laporan pemeriksaan dibuat untuk keperluan administrasi dan sebagai dasar untuk perencanaan
To serve customers better, Latinusa increased efforts to improve response time for customer complaints and claims as well as provide effective solutions at the least amount of time. Latinusa’s commitment to complete claim settlement within a period of 21 days or less is testimony to this. Each complaint is followed up by a preliminary internal review of the product’s historical complaint record followed by a customer visit by Latinusa’s Customer Technical Service and Sales Account for a closer observation or discussion on the problem at hand. An inspection report is made for purposes of administration and as
tindak lanjut. Kemampuan penyelesaian klaim Latinusa juga didukung oleh fasilitas laboratorium terbaik yang dilengkapi dengan analisis yang akurat dan cepat terhadap kualitas produk secara keseluruhan.
basis for mapping follow-up actions. Latinusa claim settlement ability is also enhanced by first-class laboratory facilities for more accurate and quick analysis of overall product quality.
Kegiatan untuk membangun keterlibatan dan membina hubungan dengan pelanggan juga difasilitasi oleh pertemuan berkala yang mulai dilakukan sejak pertengahan tahun 2011. Interaksi yang lebih intensif tersebut menjadi sarana tetap untuk melakukan kajian dan penyelesaian masalah yang mungkin dihadapi pelanggan serta menjajaki peluang pengembangan bisnis baru.
Customer engagement and relationship building are also facilitated by periodical meetings which were initiated in mid-2011. A more intensive interaction serves to provide routine discussions to assess and resolve issues or problems faced by customers as well as explore new areas of development.
47
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tinjauan Usaha Business Review
Tinjauan Usaha Business Review
Teknologi Informasi
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Information Technology
48
Latinusa berhasil menyelenggarakan alur informasi secara on-line dan terintegrasi untuk menunjang pengambilan keputusan yang lebih efektif, cepat dan akurat. Latinusa successfully instituted an integrated and on-line information flow for more effective, quick and accurate decision-making process.
Bersamaan dengan pemasangan teknologi produksi terdepan pada fasilitas pabrik Latinusa, maka juga dilakukan perkembangan besar-besaran pada keseluruhan proses bisnis Perusahaan melalui dua proyek inti, yaitu SAP dan e-Procurement. Setelah peluncurannya, Latinusa berhasil menyelenggarakan alur informasi secara on-line dan terintegrasi yang menghubungkan seluruh fungsi bisnis dalam organisasi, sehingga menunjang pelaksanaan kinerja operasional sehari-hari dan proses pengambilan keputusan yang lebih efektif, cepat dan akurat untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara berkesinambungan.
In conjunction with sophisticated technology implemented in the production facilities, Latinusa also carried out major reforms in business processes through two major projects: SAP and e-Procurement. With roll-out of these systems, Latinusa successfully instituted an integrated and on-line information flow across all areas in the organization for more effective, quick and accurate day-to-day job performance and decision-making process in order to support business growth in a sustainable manner.
Go Live SAP pada tanggal 10 Januari 2011 merupakan tonggak sejarah yang signifikan bagi Latinusa. Kemampuan bisnis mampu ditingkatkan memasuki era baru dengan aplikasi sistem ERP yang memfasilitasi terintegrasinya proses bisnis menyeluruh, mulai dari awal pengadaan bahan baku sampai dengan proses pembayaran oleh bagian Keuangan. Untuk memastikan adanya dukungan dan keselarasan yang merata pada seluruh jenjang organisasi, maka dilakukan kegiatan sosialisasi dan evaluasi yang intensif sehingga dapat menjembatani proses komunikasi dan diskusi secara luas terkait isu dan permasalahan dalam penerapan SAP.
Go Live SAP on January 10, 2011, signified an important milestone for Latinusa. We elevate business to a historic level with ERP system application that enable full integration of business processes, beginning with procurement and up to the final stage of payment by Finance. To ensure organization-wide support and alignment, intensive socialization and evaluation activities were conducted to facilitate broad discussions and communication of issues related to SAP implementation.
Latinusa juga didukung oleh konsultan SAP (PT Krakatau Information Technology) yang berpengalaman untuk membantu menangani hal-hal teknis dan non-teknis yang berhubungan dengan SAP. Dalam kerja sama tersebut, diadakan rapat koordinasi secara rutin untuk memastikan kelancaran dan optimalisasi implementasi SAP serta penyelesaian setiap permasalahan dan isu yang dihadapi oleh konsultan SAP.
Latinusa is also supported by an experienced external SAP consultant (PT Krakatau Information Technology) in technical and non-technical matters related to SAP. For this undertaking, routine coordination meetings are held to ensure smooth and optimal progress of SAP implementation as well as resolution of issues and problems by the SAP consultant.
Di awal bulan Januari 2011, Latinusa juga telah menyempurnakan sistem E-procurement, dengan melakukan integrasi secara penuh dengan sistem SAP serta penambahan fungsi On-line Bidding. Dengan akses terhadap on-line bidding, vendor dan rekanan supplier dapat secara langsung mengikuti kegiatan penawaran barang dan jasa pada Latinusa dengan persyaratan administratif yang lebih mudah dan praktis. Selain itu, terlaksananya proses seleksi vendor secara on-line memungkinkan terciptanya proses pengadaan yang berjalan secara terbuka dan transparan.
In early January 2011, Latinusa also made enhancement to the E-procurement system, by full integration to SAP and functional addition for On-line Bidding. With access to on-line bidding, vendors and suppliers can directly and conveniently participate in Latinusa’s goods and services procurement activities with less administrative burden. Additionally, incorporation of the selection process on-line facilitates greater transparency and fairness in the overall procurement process.
Memasuki tahun 2012, divisi IT akan melakukan evaluasi dan monitoring secara intensif terhadap proses implementasi SAP sebagai dasar untuk langkah perbaikan proses/alur kerja sehingga proses implementasinya menjadi lebih baik dan optimal.
Going into 2012, IT will pursue intensive evaluation and monitoring on the application of SAP as the basis for boosting process/flow improvement for more effective and optimal implementation.
49
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tinjauan Usaha Business Review
Tinjauan Usaha Business Review
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Human Capital Management
Melalui strategi TCP, perencanaan dan sistem manajemen SDM yang efektif terus menjadi fokus kerja utama bagi pihak manajemen, sebagai landasan yang kuat untuk menopang kelanjutan masa depan perusahaan. With TCP strategy, an effective HR planning and management system continues to be an important working agenda for management, as the basic foundation for maintaining sustainable corporate growth.
Bagi Latinusa, sumber daya manusia (SDM) merupakan modal dan aset paling berharga bagi perusahaan. Pengembangan SDM di Latinusa difokuskan pada tiga aspek utama TCP, yaitu: 1. Talent Recruitment, 2. Continual Competency Building, dan Employee Engagement and 3. Promoting Productivity.
For Latinusa, people are the most important capital and asset in our organization. Latinusa’s human capital development efforts are concentrated on three specific programs TCP, which comprise: 1. Talent Recruitment, 2. Continual Competency Building, and 3. Promoting Employee Engagement and Productivity.
Seluruh program SDM diarahkan untuk membangun talent yang memiliki kompetensi bertaraf dunia serta termotivasi oleh semangat berinovasi dan perbaikan berkelanjutan untuk terus mendukung pertumbuhan bisnis dan organisasi Latinusa ke depan.
These efforts are geared to build a set of talents with world-class competencies and driven by innovation and continual improvement to support sustainable corporate and business growth at Latinusa.
Perencanaan dan Pengelolaan Kinerja SDM
Human Capital Planning and Performance Management
Mengingat bahwa 304 (70%) karyawan akan memasuki masa pensiun dalam waktu 10 tahun ke depan, maka perencanaan dan sistem manajemen SDM yang efektif terus menjadi fokus kerja utama bagi pihak manajemen, sebagai landasan yang kuat untuk menopang kelanjutan masa depan perusahaan. Setelah dilakukan penilaian SDM, Latinusa memetakan Man Power Planning dan program rekrutmen Tahun 2011-2020. Memasuki tahun 2011, telah mulai diimplementasikan strategi regenerasi,
50
With approximately 304 (70%) of our employees entering retirement age within the next decade, an effective HR planning and management system continues to be one of the most important working agenda for management, as the basic foundation for maintaining sustainable corporate growth. With our human capital review, Latinusa has mapped out a comprehensive Man Power Planning and Recruitment Program for the period 20112020. Going into 2011, we began to implement
yang mengedepankan program rekrutmen. Untuk menyeleksi kandidat yang paling cocok agar dapat membuat Latinusa lebih siap menghadapi tantangan bisnis di masa mendatang, ditetapkan beragam standar kualifikasi dan perangkat asesmen yang terpercaya dan handal sebagai dasar proses rekrutmen yang diterapkan.
our regeneration strategy, in which at the core rests our talent recruitment program. To distinguish candidates who are best fit to carry Latinusa in facing business challenges in the future, we have identified a set of qualification standards as well as valid and reliable assessment tools as the basis for our selection process.
Pada tahun 2011, Latinusa merekrut 15 karyawan yang mengikuti program Management Trainee, dimana seluruhnya merupakan lulusan perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Setelah mendapatkan induction dan materi khusus terkait proses bisnis di berbagai bidang selama masa pelatihan, mereka ditugaskan pada unit kerja yang berbeda, seperti Divisi Produksi, Quality Assurance, PPIC, Penjualan, Logistik, Akuntansi, Keuangan, HCM, dan Divisi Humas & Hubungan Pesaham.
In 2011, Latinusa recruited a total of 15 management trainees, who graduated from some of Indonesia’s top universities. After undergoing induction and special modules related to business processes for different working units in training, they are assigned to Latinusa’s various operational areas, including Production, Quality Assurance, PPIC, Sales, Logistics, Accounting, Finance, HCM and Public Relations & Investor Relation Division.
Dalam konteks penilaian kinerja karyawan digunakan Sistem Penilaian Kinerja berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) dan indikator perilaku (nilai-nilai perusahaan). Sistem ini berperan dalam mendorong peningkatan motivasi dan produktivitas kerja karyawan. Hasil penilaian tersebut juga digunakan sebagai dasar perhitungan insentif kinerja, dan persentase kenaikan gaji pokok karyawan
Employee performance is evaluated using Performance Appraisal System based on individual Key Performance Indicators (KPI) and personal conduct indicators (corporate values). This mechanism functions to promote motivation and improve employee productivity. This assessment is also used as the basis of our performance incentive system and corresponding adjustment percentage for annual salary increases.
Strategi Remunerasi
Remuneration Strategy
Saat ini, Latinusa menerapkan sistem remunerasi berdasarkan HAY System, yang memfokuskan pada dua aspek utama, yaitu: Internally Fair (Pay for Person, Pay for Performance, Pay for Position) dan Externally Competitive. Agar dua hal tersebut menjadi lebih optimal, Latinusa tengah melakukan kajian atas job grade yang ada saat ini sehingga lebih sesuai dengan tingkat kompleksitas dan tingkat kompetensi yang diperlukan di posisi terkait. Sedangkan untuk meningkatkan daya saing remunerasinya, pada tahun 2011 juga diimplementasikan kenaikan gaji pokok sebesar 12,5% ditambah rata-rata kenaikan gaji pokok atas prestasi kerja sebesar 2,5%. Selain gaji, karyawan tetap juga menikmati berbagai benefit dan tunjangan-tunjangan lainnya seperti tunjangan perumahan, tunjangan transportasi, tunjangan makan tunjangan hari raya (THR), tunjangan cuti, gaji ke-13 serta fasilitas asuransi kesehatan, premi kesehatan, JAMSOSTEK, dan asuransi pensiun.
At present, Latinusa applies remuneration for employees based on HAY System. This approach focuses on 2 main factors: Internally Fair (Pay for Person, Pay for Performance, Pay for Position) and Externally Competitive. To optimize these elements, Latinusa is presently in progress of reviewing existing job grade in respect to alignment with particular job complexity and competence requirements. In securing competitiveness of remuneration to current market levels, in 2011 Latinusa has also established a general increase in basic salary of 12.5% plus an average increase in basic salary based on individual work performance of 2.5% for 2011. In addition to salary, permanent employees also receive other benefits and allowances, such as housing, transportation and meals allowances, Religious Holiday Allowance (THR), leave allowance, 13th month salary as well as facilities including health insurance, health premium, JAMSOSTEK Insurance, and Retirement Insurance.
Pengembangan Karir
Career Development
Sebagai dukungan yang maksimal terhadap program pengembangan SDM, saat ini perusahaan sedang dalam tahap penyelesaian pemetaan Individual
To lend optimal support to Human Capital development program, Latinusa is also in the process of mapping Individual Career Plan (ICP) for
51
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tinjauan Usaha Business Review
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tinjauan Usaha Business Review
52
Career Plan (ICP) bagi setiap karyawan di semua divisi. Pemetaan tersebut akan mempertegas rencana karir. Dengan demikian, ICP membantu Divisi HCM dan Divisi terkait dalam membuat succession planning serta rencana pengembangan kompetensi karyawan yang mengarah pada karirnya di masa mendatang.
each individual employee in all working units. This roadmap outlines details of career path. With ICP, working units and HCM have a clear and thorough overview for purposes of succession planning as well as competency building that effectively supports individual career development.
Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan
Continual Competency Building
Pengembangan kompetensi merupakan program kerja berkelanjutan dalam rangka menyetarakan keahlian dan kemampuan karyawan (Closing Competence Gap) guna menunjang pencapaian taget Perusahaan.
Competency building is a continual focus as the avenue for aligning skills and capabilities of employees (closing Competence Gaps) to support corporate targets.
Upaya pengembangan kompetensi terus ditingkatkan di Latinusa setelah kehadiran pemegang saham baru. Sejak tahun 2010, Konsorsium Jepang (NSC) telah mengirim delegasi tim teknikal dan pemasaran untuk meluncurkan berbagai upaya perbaikan operasional di segala jenjang. Dengan pendekatan ini, pemegang saham memfasilitasi proses pemindahan teknologi khususnya pada aspek keahlian teknikal dan pemasaran ke dalam proses kerja sehari-hari Latinusa.
At Latinusa, competency building has gradually intensified following the entry of new shareholders. Since 2010, the Japanese Consortium has dispatched delegations of technical and marketing specialists to spearhead intensive operational improvement at all levels. Using this approach, the shareholders facilitate technology transfer, particularly related to technical and marketing capabilities into Latinusa’s day-to-day work processes.
Berbagai langkah persiapan juga dilakukan untuk menjembatani transisi menghadapi peluncuran teknologi yang baru, khususnya membantu karyawan produksi yang merasakan dampak langsung perubahan dalam pelaksanaan tugas operasional sehari-hari. Latinusa juga mengirimkan 6 karyawan (electrical team) ke Nagoya & Tokyo (Fuji Electric Technical Development Center) guna mempelajari Drive Control, PLC/HMI, dan Rectifier, serta 10 karyawan (Mechanic & Operation Team) ke Hirohata untuk mempelajari Insoluble Anode, ETL, Acceleration/System Control, Reflow Related, & Corrosion Resistance.
Further preparation is also made to bridge a smooth transition to the new technology, particularly to assist production personnel, who are most directly affected, in adapting to their new daily tasks. Latinusa has sent a team of 6 electrical personnel to Nagoya & Tokyo (Fuji Electric Technical Development Center) to be trained on Drive Control, PLC/HMI, and Rectifier, as well as a 10-man Mechanic & Operation Team to Hirohata to have in-depth knowledge on Insoluble Anode, ETL, Acceleration/System Control, Reflow Related, & Corrosion Resistance.
Pada tahun 2011, Latinusa juga memberikan Beasiswa S2 penuh kepada seorang karyawan di SBM (School of Business & Management ITB) sebagai langkah peningkatan kompetensi guna menghadapi tantangan bisnis global di masa mendatang serta sebagai bentuk apresiasi atas kinerja karyawan.
In 2011, Latinusa also provided an employee with scholarship to attend a Master’s program at ITB School of Business & Management as an additional program to promote higher competence to face challenges of global business environment as well as constructive reward for individual performance.
Pelatihan Karyawan
Training
Salah satu komponen inti dalam program pengembangan karyawan Perusahaan adalah melalui kegiatan pelatihan yang terencana dan menyeluruh. Dukungan tersebut diberikan dengan berbagai pendekatan, antara lain melalui pelatihan, seminar dan kursus yang diadakan oleh pihak ketiga
Another core component in Latinusa’s competency improvement strategy is a well-planned training program across all levels of the Company. Various methods are used to support this initiative, including training, seminars and courses conducted by third parties in Indonesia as well as abroad. With
di dalam maupun di luar negeri. Sedangkan untuk menyetarakan kesempatan pengembangan karyawan yang lebih luas, Latinusa juga mengundang para ahli dan pakar di berbagai bidang dalam penyelenggaraan pelatihan internal yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan secara khusus.
respect to providing a more equitable development opportunity to a wider audience, Latinusa also invites guest speakers and professionals to conduct internal training that is specifically designed to cover particular discipline and topics.
Pada tahun 2011, berbagai program pelatihan telah diselenggarakan dan diikuti oleh segenap karyawan Perusahaan dalam mendukung peningkatan kompetensi di berbagai bidang. Pelatihan tersebut antara lain: Training Hydraulic Module (M17), SEAISI Travelling Seminar 2011 “Producing Quality Steel Through Continous Improvement in Steel Making & Rolling”, Tin Coating Weight Gauge Commissioning Training, Internal Auditor Training ISO 9001:2008, Risk Assessment, Sekolah Pasar Modal, Seminar Relationship Marketing, Training Ahli K3 Umum, Training Pra-Purnabhakti, Certified Organization Development Analyst Training dan lainnya.
In 2011, various training programs were held, with active participation of Latinusa’s employees in pursuit of building competency in a wide range of areas. These include: Training Hydraulic Module (M17), SEAISI Travelling Seminar 2011 “Producing Quality Steel Through Continuous Improvement in Steel Making & Rolling”, Tin Coating Weight Gauge Commissioning Training, Internal Auditor Training ISO 9001:2008, Risk Assessment, Capital Market Course, Seminar on Relationship Marketing, Training on General HS Specialist, Pre-Retirement Training, Certified Organization Development Analyst Training and many others.
Pada tahun 2011, sebanyak 221 karyawan (51% dari total karyawan) telah turut serta dalam berbagai program pelatihan internal maupun eksternal, dengan jumlah keseluruhan jam pelatihan rata-rata sebanyak 37 jam per orang. Jumlah ini jauh melampaui target yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu partisipasi 35% karyawan dalam program pelatihan dengan jumlah keseluruhan rata-rata 24 jam per orang.
In 2011, 221 employees (or approximately 51% of Latinusa’s total employees) were involved in various internal and external training programs, with an average training achievement of 37 hours per person. This figure greatly exceeds the target previously established by Latinusa, which was 35% employees receiving training at an average of 24 hours per person.
Budaya Perusahaan
Corporate Culture
Sejak NSC bergabung dalam tim manajemen Latinusa, restrukturisasi dan reformasi organisasi secara intensif dan berkesinambungan terus digulirkan dalam langkah Latinusa merangkul dan menyelaraskan nilai-nilai dan standar yang telah tertanam dalam budaya dan identitas Nippon Steel. Revamping yang berlanjut pada perombakan proses kerja secara besar-besaran semakin menuntut pergeseran/perubahan pola pikir dan pola kerja karyawan Latinusa. Memasuki tahun 2012, rangkaian perubahan akan terus diluncurkan seiring operasional fasilitas produksi paska revamping.
Since NSC joins in Latinusa’s management team, intensive and continual organizational reformation and restructuring predominantly sets in as Latinusa drives efforts for internalization and alignment of values and standards that are embedded in the corporate culture and identity of Nippon Steel. Revamping and subsequent overhaul of work processes further demand a significant shift in mindset and work habits from Latinusa’s employees. Going into 2012, reforms will continue to stream in parallel with commissioning of post-revamping production capabilities at hand.
Walau menghadapi berbagai perubahan, Employee Engagement Survey Latinusa pada tahun 2011 menunjukkan peningkatan yang cukup siginifikan apabila dibandingkan dengan hasil tahun sebelumnya dalam hal kepuasan (Satisfaction) dan komitmen (Commitment) karyawan terhadap pekerjaan dan Perusahaan. Dari 296 karyawan di berbagai level (GM-Pelaksana) terdapat sekitar 54% karyawan yang merasa engaged terhadap perusahaan, naik dari hanya 20% pada hasil survei tahun sebelumnya.
Despite tremendous changes, Latinusa’s Employee Engagement Survey in 2011 showed a marked improvement from the previous year, in terms of Satisfaction and Commitment of employees to their job and the Company. From a total of 296 employees at all levels (GM-Staff), approximately 54% scored engaged to the Company, up from only 20% in the previous year’s survey.
53
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tinjauan Usaha Business Review
Tinjauan Usaha Business Review
Hal tersebut mencerminkan keberhasilan langkah strategis manajemen untuk menjadi mitra bagi karyawan dalam proses adaptasi yang berlangsung dengan komunikasi dua arah yang berfungsi menjembatani adanya salah informasi dan kesalahpahaman terkait alasan dilakukannya perubahan yang telah dicanangkan. Secara bersamaan, diterapkan pula rangkaian program pendukung lainnya untuk merespon kegelisahan dan ketidakpuasan karyawan, yaitu tinjauan atas sistem remunerasi, evaluasi kinerja dan sistem pengembangan karir, yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan secara berkesinambungan.
Such condition reflects the effectiveness of management’s strategies to partner employees in adapting to changes with intensive two-way communication that serves to bridge the gap of misinformation and remove misunderstanding for the rationale of changes taking place. At the same time, a flow of support programs is also built to address employees’ grievances and dissatisfaction, including reviewing our remuneration, performance evaluation and career development systems, to drive productivity and performance in a sustainable manner.
Profil Karyawan Latinusa
Profile of Latinusa’s Employees
Pada akhir tahun 2011, Latinusa memperkerjakan 429 karyawan, yang terdiri dari 404 karyawan tetap dan 25 karyawan kontrak langsung. Berdasarkan lokasi kerja sekitar 90% karyawan bekerja pada lokasi pabrik di Cilegon dan sebanyak 10% karyawan bekerja dilokasi kantor Jakarta.
At the end of 2011, Latinusa has 429 employees, comprising 404 permanent employees and 25 contract workers. Based on location, approximately 90% of employees are assigned to be stationed at factory location in Cilegon, and the remaining 10% work out of the Head Office in Jakarta.
Berikut adalah informasi terkait jumlah karyawan Perusahaan sesuai Direktorat, usia, pendidikan, masa kerja dan jabatan.
The following tables provide data on the composition of employees by Directorate, age, education, years of service and grade.
Jumlah Karyawan Berdasarkan Direktorat Number of Employees by Directorate 2011
7%
2010
Direktorat
22%
Directorate
Utama
29
88
Main
Operasi
270
241
Operation
Komersial
34
32
Commercial
Keuangan
96
56
Finance
Total
429
417
Total
63%
8%
2011 LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Jumlah Karyawan Berdasarkan Level Jabatan Number of Employees by Grade 2011
2010
Jabatan
12%
POSITION 6
6
General Manager
Kadiv
18
17
Manager
Kabag
50
44
Superintendent
Kasie
120
113
Supervisor
Pelaksana
235
237
Officer
Total
429
417
Total
GM
54
1% 4%
55%
2011
28%
Tinjauan Usaha Business Review
Jumlah Karyawan Berdasarkan Masa Kerja Number of Employees by Years of Service 2011
2010
Masa Kerja dalam Tahun
13% 1%
54
27
<4
5-8
11
12
5-8
9 - 12
0
3
9 - 12
13 - 16
5
2
13 - 16
17 - 20
17
24
17 - 20
21 - 24
69
78
21 - 24
273
271
> 24
429
417
Total
Total
4% 16%
2011
Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia Number of Employees by Age
2011
6%
2010
Usia < 26
24
13
< 26
26 - 30
21
21
26 - 30
31 - 35
3
3
31 - 35
36 - 40
8
6
36 - 40
41 - 45
37
31
41 - 45
46 - 50
161
159
46 - 50
> 50
175
184
> 50
429
417
Total
Total
41
Age
1% 2%
%
9%
38%
2011
Jumlah Karyawan Berdasarkan Pendidikan Number of Employees by Education Level 2011
SD & SMP
3%
2010
Pendidikan
22
High School High & Vocational
271
Diploma
28
28
Diploma
S1
91
82
Undergraduate
S2
13
14
Graduate
429
417
Total
Total
65%
Elementary & Junior
278
SMU/SMK
4%
21%
Education
19
5%
School
7%
2011
55
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
<4
> 24
3%
64%
Years of Service
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
56
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Good Corporate Governance
Penerapan prinsip-prinsip tata kelola dan etika bisnis senantiasa menjadi sasaran kerja yang terus ditingkatkan, sebagai bagian inti dalam setiap langkah pengembangan bisnis dan organisasi Perusahaan dalam menciptakan keunggulan untuk menghadapi persaingan usaha.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Implementation of governance principles and business ethics is a permanent working agenda that is continually enhanced, as a core part of business and organizational development strategy to compete 57 effectively in the market.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Good Corporate Governance
58
Komitmen pada pelaksanaan tata kelola yang baik akan mendorong kemampuan Perusahaan untuk menjaga agar berbagai risiko dan tantangan yang dihadapi dapat dikelola secara lebih komprehensif, efisien dan efektif. Our commitment to good corporate governance will drive our ability to continually manage risks and challenges in a more comprehensive, efficient and effective manner.
Tata Kelola Perusahaan yang baik menjadi bagian terpenting dari budaya perusahaan dan telah selaras dengan praktik-praktik terbaik yang telah dibangun dalam lingkungan Group Nippon Steel serta mengacu pada standar yang berlaku di Indonesia maupun di dunia. Kami percaya bahwa dengan komitmen tersebut akan mendorong kemampuan kami untuk senantiasa menjaga agar berbagai risiko dan tantangan yang dihadapi dapat dikelola secara lebih komprehensif, efisien dan efektif.
Good Corporate Governance is an integral part of Latinusa’s corporate culture and has been aligned with best practices that have been built within the Nippon Steel Group, with reference to standards applicable in Indonesia and in the world. We believe that this commitment will drive our ability to continually manage risks and challenges in a more comprehensive, efficient and effective manner.
Pelaksanaan tata kelola yang baik diarahkan secara konsisten pada penerapan sistem dan prosedur yang mencerminkan lima pilar GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kewajaran dan kemandirian. Perusahaan juga telah menyusun pedoman GCG yang berisi prinsipprinsip dasar bisnis dan organisasi perusahaan yang mengikat seluruh jajaran manajemen dan karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab bagi Perusahaan. Dengan demikian akan tercipta pola kerja yang menjunjung tinggi keterbukaan informasi, pengambilan keputusan yang cepat, tepat dan akurat serta etika bisnis yang tinggi.
Implementation of good governance is consistently directed to application of systems and procedures that reflect the five pillars of good corporate governance, namely transparency, accountability, responsibility, fairness and independence. The Company has also developed GCG guidelines, which set out the basic principles of business and corporate organizations that bind all management and employees in performing their duties and responsibilities for the Company. Hence, there are established working systems that uphold disclosure of information, decision-making process that is fast, precise and accurate, as well as high business ethics.
Karenanya, perbaikan praktik-praktik tata kelola dan etika bisnis senantiasa menjadi sasaran kerja yang terus ditingkatkan, sebagai bagian inti dalam setiap langkah pengembangan bisnis dan organisasi Perusahaan. Penerapan prinsip-prinsip GCG adalah strategi utama Perusahaan dalam menciptakan keunggulan untuk menghadapi persaingan usaha dan memberikan nilai tambah yang optimal bagi para pemangku kepentingan secara berkelanjutan.
Therefore, improvement of governance practices and business ethics is a permanent working agenda that is continually enhanced, as a core part of business and organizational development strategy. Application of the principles of good corporate governance is a key corporate strategy for managing business competition and providing optimal added value for stakeholders in a sustainable manner.
STRUKTUR TATA KELOLA
GOVERNANCE STRUCTURE
Rapat Umum Pemegang Saham
General Shareholders’ Meeting
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ perusahaan yang memegang kekuasaan dan wewenang tertinggi dalam mengambil keputusan-keputusan di luar otoritas pengawasan dan manajemen yang dilimpahkan pada Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang dilaksanakan sekali dalam setahun, dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang dapat dilaksanakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
The General Shareholders’ Meeting (GMS) is the corporate organ with the highest power and authority entitled to take decisions excepted from the authority for supervision and management delegated respectively upon the Board of Commissioners and the Board of Directors. GMS consists of the Annual General Shareholders’ Meeting (AGM), held once every year, and the Extraordinary General Shareholders’ Meeting (EGM), to be held at anytime as deemed necessary.
Sepanjang tahun 2011, Perusahaan menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPST dan RUPSLB pada tanggal 30 Maret 2011 dengan keputusan sebagai berikut:
During 2011, the Company held 1 (one) AGM and EGM, which were held simultaneously on March 30, 2011 with the following resolutions:
RUPST tanggal 30 Maret 2011
AGM dated March 30, 2011
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan menyetujui Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2010, serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, anggota dari Ernst & Young Global, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. 2. Menyetujui penggunaan Laba Perseroan untuk Tahun Buku 2010. 3. Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2011; memberi kuasa kepada Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik pengganti bilamana KAP yang ditunjuk berdasarkan ketentuan dan peraturan pasar modal tidak dapat melaksanakan tugasnya; dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan persyaratan lain serta besarnya jasa audit dengan memperhatikan kewajaran dan ruang lingkup pekerjaan audit.
1. Approved the Company’s Annual Report and Report on Supervisory Duties performed by the Board of Commissioners for the financial year of 2010, as well as endorsed the Financial Statements of the Company for the year ended on December 31, 2010 which have been audited by Public Accounting Firm of Purwantono, Suherman & Surja, member of Ernst & Young Global, with Unqualified Opinion. 2. Approved the appropriation of the Company’s profits for the fiscal year 2010. 3. Approved the appointment of Public Accounting Firm of Purwantono, Suherman & Surja to conduct an audit of the Company’s Financial Statements for the year 2011; granted authority upon the Board of Directors to appoint replacement in the event that said Public Accounting Firm cannot fulfill obligations under provisions of applicable capital market rules and regulations; and granting authority upon the Board of Commissioners to determine other conditions as well as audit fees with due consideration to fairness and scope of audit performed.
59
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
4. Menetapkan tantiem bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris; menetapkan honorarium untuk Dewan Komisaris, serta melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi untuk tahun 2011.
4. Determined tantiem for members of the Board of Directors and Board of Commissioners; determined honorarium for the Board of Commissioners, and delegated authority upon the Board of Commissioners to determine the salaries and benefits provided for members of the Board of Directors for the year 2011.
RUPSLB tanggal 30 Maret 2011
EGM dated March 30, 2011
1. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi untuk memperoleh pengesahan atas perubahan tersebut. 2. Menyetujui Pelimpahan Kewenangan RUPS kepada Dewan Komisaris untuk menyetujui penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan dalam program MESOP untuk jangka waktu 1 ( satu ) tahun. 3. Menyampaikan laporan jumlah dana hasil penawaran umum saham perdana setelah dikurangi biaya emisi dan penggunaan serta penempatan sisa dana tersebut. 4. Menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
1. Approved changes in the Company’s Articles of Association and granted authority upon the Board of Directors to obtain approval of said changes. 2. Approved the delegation of authority (from GMS) to the Board of Commissioners to approve the addition of the Company’s issued and paid-in capital related to MESOP program for a period of 1 (one) year. 3. Provided report on the amount of proceeds from the initial public offering net of issue costs as well as corresponding uses and placement of the remaining portion of said funds. 4. Approved changes in the membership of the Board of Commissioners and the Board of Directors.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kebijakan Pengurusan Perusahaan maupun usaha Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan saran kepada Direksi sehubungan pengelolaan yang dijalankan, khususnya terkait tata kelola perusahaan, implementasi pengendalian internal dan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Board of Commissioners shall carry out function of oversight over management of the Company and the Company’s business as conducted by the Board of Directors and provide counsel to the Board of Directors regarding the management carried out, especially related to corporate governance, internal control implementation and compliance to applicable rules and regulations.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain mencakup:
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners The duties and responsibilities of the Board of Commissioners include: 1. To oversee management policies, as well as management of the Company and the Company’s business as carried out by the Board of Directors 2. To review and evaluate as well as to sign the Company’s Long Term Plan, annual Budget and Work Plan, periodic reports, and annual report prepared by management.
1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perusahaan maupun usaha Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi 2. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan oleh manajemen.
60
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3. Memberikan nasehat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku 4. Memimpin RUPS serta memberikan pendapat, saran dan pandangan mengenai perkembangan kegiatan Perusahaan 5. Menyusun program kerja tahunan Dewan Komisaris 6. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
3. To provide advice to the Board of Directors, including overseeing implementation of the Company’s Long Term Plan, annual Budget and Work Plan as well as provisions of the Articles of Association and resolutions of the General Meetings of Shareholders and applicable rules and regulations 4. To preside at the General Meeting of Shareholders and provide opinions, recommendations and views on the developments of the Company’s activities 5. To develop annual Board of Commissioners’ work programs 6. To report on oversight duties carried out to the General Meeting of Shareholders
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris Dewan Komisaris menerima remunerasi atas jasanya kepada Perusahaan, yang diputuskan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 30 Maret 2011.
Procedure for Determining BOC Remuneration The BOC receives remuneration for their services to the Company, at an amount that is determined based on resolutions of the Annual General Shareholders’ Meeting (AGM) held on March 30, 2011.
Besarnya Remunerasi Dewan Komisaris: Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), honorarium untuk Dewan Komisaris yang terdiri dari Komisaris Utama dan 5 anggota Dewan Komisaris secara keseluruhan ditetapkan setinggi-tinggi sebesar Rp 1.532.781.250,- net untuk tahun 2011 dan realisasi besaran remunerasi untuk Dewan Komisaris di tahun 2011 sebesar Rp 1.486.213.334,-.
Remuneration for BOC Based on resolutions of the Annual General Shareholders’ Meeting (AGM), honorarium for BOC, which comprises the President Commissioner and 5 BOC members, is determined to be a maximum net amount of Rp 1,532,781,250 for 2011 and total realized remuneration for the Board of Commissioners for the year 2011 amounted to Rp 1,486,213,334.
Komposisi Keanggotaan Dewan Komisaris
Members of the Board of Commissioners
Pada akhir tahun 2011, susunan anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
At the end of 2011, members of the Board of Commissioners comprise the following: Jabatan Position
Komisaris Utama | President Commissioner
Sukandar
Komisaris | Commissioner
Keiichiro Kawaguchi
Komisaris | Commissioner
Yukio Nakano
Komisaris | Commissioner
Fauzi Aziz
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Teguh Panotojudo Slamet
Komisaris Independen | Independent Commissioner
61
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Nama Name Yoshiaki Shimada
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Direksi
Board of Directors
Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas pengelolaan Perusahaan dengan menyusun strategi bisnis dan menerapkan program kerja terkait kegiatan bisnis dan kepentingan lainnya dengan mengacu kepada pencapaian sasaran-sasaran Perusahaan dalam jangka pendek, medium dan panjang yang telah ditetapkan. Hal tersebut mencakup tanggung jawab atas pelaksanaan GCG dan sistem manajemen resiko. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham dalam RUPS.
The Board of Directors is responsible for managing the Company by formulating the business strategy and implementing work programs related to business activities and other interests with reference to the achievement of corporate objectives over the short, medium and long terms. This includes responsibility for the implementation of good corporate governance and risk management systems. The Board of Directors shall be accountable for performance of its duties to shareholders in the GMS.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Duties and Responsibilities of the Board of Directors Pursuant to the BOD Charter, the Board of Directors has duties and responsibilities to direct and manage the Company in accordance to the objectives of the Company. Specifically, this entails initiatives to improve productivity, quality, effectiveness and efficiency in order to maximize profitability and secure sustainability.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Berdasarkan Piagam Direksi, Direksi bertanggung jawab untuk mengarahkan dan mengelola Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. Secara spesifik, hal tersebut mencakup upaya untuk peningkatan produktivitas, mutu, efektivitas dan efisiensi dalam rangka memaksimalkan tingkat pencapaian laba dan menjaga kesinambungan usaha.
62
Pembagian tugas antara anggota Direksi ditentukan sebagai berikut:
The segregation of duties between members of the Board of Directors is as follows:
Direktur Utama Bertanggung jawab atas pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan Perusahaan dan mengusahakan serta menjaga agar seluruh kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaankebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
President Director Responsible for the coordination, direction and supervision of all Company activities as well as to ensure and protect that all such activities are conducted in accordance with policies and objectives stated by the Board of Commissioners.
Wakil Direktur Utama Bertanggung jawab untuk membantu Direktur Utama dalam pelaksanaan tugas terkait pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan Perusahaan dan memastikan bahwa seluruh kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
Vice President Director Responsible for assisting the President Director in performing his duties related to managing coordination, direction and supervision of all Company activities and ensuring that all such activities are carried out in line with internal policies and objectives as determined by the Board of Commissioners.
Direktur Keuangan & HCM Bertanggung jawab atas pengembangan, penyusunan dan perumusan kebijaksanaan serta prosedur-prosedur di bidang Akuntansi, Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Sistem Informasi baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Finance Director & HCM Responsible for the development, compilation and formulation of policies and procedures in Accounting, Finance, Human Resources, and Information System in both short and long terms.
Bertanggung jawab atas pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan dari Divisi Akuntansi, Keuangan, Sumber Daya Manusia, Divisi Manajemen Risiko, Divisi General Affair dan Sistem Informasi agar sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Responsible for the coordination, direction and supervision of activities in Accounting & Finance Division, Human Resources Division, Risk Management Division, General Affair Division, and Information System Division, as well as securing compliance to corporate purposes and policies that have been outlined.
Direktur Komersial Bertanggung jawab atas penyusunanan, perumusan dan pengembangan kebijaksanaan serta prosedurprosedur di bidang logistik dan pemasaran serta penjualan.
Commercial Director Responsible for the compilation, formulation and development of policies and procedures in logistics, marketing and sales.
Bertanggung jawab atas pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan Pemasaran, Logistik, Penjualan dari produk-produk yang dihasilkan Perusahaan sesuai dengan rencana-rencana dan kebijaksanaankebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Responsible for the coordination, direction and supervision of all activities conducted by Marketing, Logistics, Sales to handle the Company’s products in accordance with stated plans and policies.
Direktur Operasi Bertanggung jawab atas penyusunan, perumusan dan pengembangan kebijakan-kebijakan serta prosedur-prosedur yang berkaitan dengan kegiatankegiatan di bidang perencanaan dan pengendalian produksi, pemeliharaan peralatan produksi dan peralatan lainnya di bidang pengendalian kualitas produksi.
Operation Director Responsible for the compilation, formulation and development of policies and procedures related to activities in production planning and control, and maintenance of production equipments and other equipments for production quality control.
Bertanggung jawab atas pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan di bidang perencanaan dan pengendalian produksi, pemeliharaan peralatan produksi dan peralatan lainnya di bidang pengendalian kualitas produksi sesuai dengan rencana-rencana dan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direksi.
Responsible for the coordination, direction and supervision of production planning and control, maintenance of production equipments and other equipments for production quality control in accordance with plans and policies as stated by the Directors.
Komposisi Anggota Direksi Pada akhir tahun 2011, susunan anggota Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Members of the Board of Directors At the end of 2011, members of the Board of Directors comprise the following:
Nama Name
Jabatan Position
Ardhiman TA
Direktur Utama | President Director
Yoshimitsu Honda
Wakil Direktur Utama | Vice President Director
Slamet Gunawan
Direktur Keuangan & HCM | Finance & Human Capital Management Director
R. Suprapto Indroprayitno
Direktur Komersial | Commercial Director
Himawan Turatmo
Direktur Operasi | Operation Director
63
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Prosedur penetapan Remunerasi Direksi Direksi menerima remunerasi atas jasanya kepada Perusahaan, yang diputuskan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 30 Maret 2011.
Procedures for Directors’ Remuneration The Board of Directors receive remuneration for their services to the Company, as resolved in the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) held on March 30, 2011.
Besarnya Remunerasi Direksi Remunerasi BOD termasuk Gaji, Santunan, dan tunjangan lain ditetapkan melalui Keputusan Dewan Komisaris No. 03/DK/2011 tanggal 30 Maret 2011. Realisasi besaran nilai remunerasi untuk Dewan Direksi di tahun 2011 sebesar Rp 3.093.526.250.
Remuneration for the Board of Directors Remuneration for BOD including salaries, compensation and other benefits, is provided by Board of Commissioners’ Decree No. 03/DK/2011 dated March 30, 2011. Total realized remuneration for the Board of Directors for the year 2011 amounted to Rp 3,093,526,250.
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi
BOC and BOD Meetings
Dewan Komisaris dan Direksi secara terpisah mengadakan rapat Dewan Komisaris dan rapat Direksi secara rutin dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab atas fungsi pengawasan dan pengelolaan perusahaan yang dijalankan. Selain itu, secara bersama-sama juga diadakan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebagai wadah untuk melakukan koordinasi dan pembahasan hal-hal yang bersifat lebih strategis serta evaluasi kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris.
The Boards separately convene routine BOC meetings and BOD meetings to undertake duties and responsibilities in carrying out their respective oversight and management authority. Additionally, they also call for joint BOC-BOD meetings as the appropriate forum for coordination and discussion of strategic issues between the Boards and also for evaluation of the Board of Directors’ performance by the Board of Commissioners.
Pada tahun 2011, telah dilaksanakan tiga (3) kali Rapat Dewan Komisaris, empat puluh sembilan (49) kali Rapat Direksi dan enam (6) kali Rapat Gabungan Dewan Komisaris-Direksi, dengan tingkat kehadiran anggota Dewan sebagai berikut:
In 2011, there were in total 3 (three) BOC Meetings, 49 (forty nine) BOD Meetings and 6 (six) Joint BOCBOD Meetings, with the following attendance by members of the Boards:
Rapat Dewan Komisaris BOC Meetings
Rapat Direksi BOD Meetings
Rapat Gabungan Dewan Komisaris-Direksi Joint BOC-BOD Meetings
Jumlah Rapat Number of Meetings 3
49
6
Yoshiaki Shimada*
2
-
4
Sukandar
3
-
6
Keiichiro Kawaguchi*
2
-
4
Yukio Nakano
3
-
4
Fauzi Aziz
3
-
4
Teguh Panotojudo Slamet*
2
-
4
Akio Migita **
1
-
2
Hiroyuki Migita **
1
-
2
Zulkarnain **
1
-
2
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Dewan Komisaris
64
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Rapat Dewan Komisaris BOC Meetings
Rapat Gabungan Dewan Komisaris-Direksi Joint BOC-BOD Meetings
Rapat Direksi BOD Meetings Jumlah Rapat Number of Meetings
Direksi Ardhiman TA
-
49
6
Yoshimitsu Honda
-
49
6
R. Suprapto
-
49
6
Himawan Turatmo
-
48
6
Slamet Gunawan*
-
38
4
Erwin **
-
11
2
* Mulai menjabat efektif pada tanggal 30 Maret 2011 Effective since March 30, 2011 ** Berakhir masa jabatan pada tanggal 30 Maret 2011 Ended on March 30, 2011
Pelatihan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Training for BOC and BOD
Dalam rangka menyetarakan pengetahuan dan wawasan selaras dengan perkembangan industri dan teknologi yang semakin canggih untuk menunjang pelaksanaan tugas pengawasan dan pengelolaan yang optimal, Dewan Komisaris dan Direksi turut aktif dalam kegiatan pelatihan, seminar dan forum diskusi, termasuk dalam “Kompas 100 CEO Forum” dengan tema “Perekonomian Indonesia 2012” yang diadakan oleh Bank BNI dan Harian Kompas pada tanggal 12 Desember 2011.
As an effort to align knowledge and perspective in line with industry developments and increasingly sophisticated technological advances to support the implementation of oversight and management duties by the Boards, Commissioners and Directors actively participate in training programs, seminars and discussion forums, including in “Kompas 100 CEO Forum” with the theme “Indonesian Economy 2012” held by Bank BNI and Kompas newspaper on December 12, 2011.
Kepemilikan Saham dan Hubungan Keluarga dan Keuangan antara Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Share Ownership, Financial and Family Relationship of Members of the Boards
Beberapa anggota Direksi memiliki saham Perusahaan. Berikut adalah tabel kepemilikan saham Perusahaan oleh masing-masing Komisaris dan Direktur:
Some members of the Board of Directors own the Company’s stocks. The following table provides information on stock ownership for each Board member:
Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Saham Number of Shares
%
Yoshiaki Shimada
Komisaris Utama | President Commissioner
0
Sukandar
Komisaris | Commissioner
0
Keiichiro Kawaguchi
Komisaris | Commissioner
0
Yukio Nakano
Komisaris | Commissioner
0
Fauzi Aziz
Komisaris Independen | Independent Commissioner
0
Teguh Panotojudo Slamet
Komisaris Independen | Independent Commissioner
0
65
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Komisaris | Commissioner
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Saham Number of Shares
%
291.000
0,0115323
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Direktur | Director
66
Ardhiman TA
Direktur Utama | President Director
Yoshimitsu Honda
Wakil Direktur Utama | Vice President Director
0
0,0000000
R. Suprapto
Direktur Komersial | Commercial Director
266.500
0,0105614
Himawan Turatmo
Direktur Operasi | Operation Director
266.500
0,0105614
Slamet Gunawan
Direktur Keuangan & HCM | Finance & HCM Director
0
0,0000000
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki hubungan keluarga dan/atau keuangan dengan anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi lainnya.
All Commissioners and Directors do not have family ties and/or financial relation with other Commissioners and/or Directors.
Opsi Saham
Stock Option
Bersamaan dengan pencatatan saham Perusahaan di BEI pada akhir tahun 2009, Perusahaan juga melaksanakan program kepemilikan saham oleh manajemen dan karyawan atau MESOP, yang telah disetujui RUPSLB yang diadakan pada tanggal 20 Agustus 2009. MESOP memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham Perusahaan sampai dengan 5% (lima persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai ketentuan Peraturan Bapepam No.IX.D.4 sedangkan tatacara implementasinya tunduk pada Peraturan BEI No.I-A. Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan MESOP, berdasarkan pengawasan oleh Dewan Komisaris dan laporan secara berkala dalam RUPS.
Concurrent with company share listing at the end of 2009, the Company also initiated the Management and Employee Stock Option Plan or MESOP, which was approved by the Company’s EGMS on August 20, 2009. MESOP provides the right to purchase company shares to program participants in the amount of no more than 5% (five percent) of the Company’s issued and paid up shares, as stipulated in Bapepam Regulation No.IX.D.4, whereas implementation thereof must comply with IDX Regulation No.I-A. The Board of Directors is responsible for the execution of MESOP, subject to oversight by the BOC and periodic reporting to the GMS.
Pemberian opsi saham pada tahap ke-2 dengan jumlah total saham MESOP 37.850.250 opsi saham, berdasarkan jadwal yang telah ditentukan memiliki masa tunggu pelaksanaan opsi 1 tahun dari tanggal 14 Desember 2010 hingga 14 Desember 2011. Jadwal penetapan harga ditentukan maksimal 5 hari sebelum periode pelaksanaan.
Distribution of options for the second phase consists of a total of 37,850,250 MESOP stock options, based on a pre-determined schedule, including a waiting period of 1 year from December 14, 2010 until December 14, 2011. Pricing decision will be made a maximum of 5 days prior to schedule for option exercise.
Penetapan harga pada tahap ke-2 akan dilakukan mendekati periode pertama pelaksanaan dengan mempertimbangkan kondisi pasar. Periode pelaksanaan ditetapkan pada 1 Mei 2012-Juni 2012 dan 1 November 2012-Desember 2012.
Pricing criteria for the second phase will be decided sometime close to the first exercise period, with due consideration to market conditions. The exercise period will transpire on: May 1-June 2012 and November 1-December 2012.
Pembelian Kembali Saham dan Obligasi
Buy Back of Shares and Bonds
Perusahaan belum menerbitkan obligasi serta tidak melakukan transaksi pembelian kembali saham selama tahun 2011.
The Company has not issued bonds nor has it engaged in share buyback transactions during 2011.
Audit Internal dan Pengendalian Internal
Internal Audit and Internal Control
Satuan Pengawasan Intern (SPI) merupakan unit internal yang secara fungsional dan administratif bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan dan hasil audit kepada Komite Audit. Kegiatan SPI berfungsi untuk memberikan keyakinan dan konsultasi yang independen dan obyektif, yang dibuat untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kinerja operasi Perusahaan.
The Internal Audit Unit (SPI) is a functional and administrative working unit that is directly responsible to the President Director and submits report on activities and audit results to the Audit Committee. Internal Audit undertakes activities to provide assurance as well as independent and objective consultation, with the objective of creating added value and improving operational performance.
SPI memiliki pedoman dan panduan pelaksanaan tugas-tugas berdasarkan Piagam Audit Satuan Pengawasan Internal yang sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Melengkapi perangkat kerja SPI adalah Sistem & Prosedur Pengawasan Operasional & Komersial yang disusun sebagai pedoman mekanisme pelaksanaan audit.
SPI works based on guidelines for implementing its duties as provided in the Internal Audit Charter, which is prepared pursuant to the Decree of the Chairman of Bapepam LK No. KEP-496/BL/2008 dated November 28, 2008 concerning Establishing and Guidelines for Preparing Internal Audit Charter. To complement SPI’s tools, the System & Procedure for Operational & Commercial Monitoring is prepared as the guidelines for performing the audit process.
Piagam Audit menetapkan tugas & tanggung jawab SPI sebagai berikut: 1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal; 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko Perusahaan; 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas pada seluruh unit kerja Perusahaan; 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen; 5. Membuat laporan hasil audit, yang disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris; 6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; 7. Bekerja sama dengan Komite Audit dalam membantu pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris;
The Audit Charter defines the tasks and responsibilities of SPI as follows: 1. To develop and implement plans of Internal Audit; 2. To test and evaluate the implementation of internal control and risk management systems; 3. To perform examination and assessment of the efficiency and effectiveness in all work units of the Company; 4. To suggest improvements and objective information about the activities being examined at all levels of management;
8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya, dan 9. Melaksanakan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
5. To make audit reports, for submission to the President Director and the Board of Commissioners; 6. To monitor, analyze and report on the implementation of follow-up improvements that have been suggested; 7. To work closely with the Audit Committee in assisting the implementation of oversight functions by the Board of Commissioners; 8. To develop a program to evaluate the quality of internal audit activities performed, and 9. To carry out special audits/inspections if necessary.
67
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Sesuai dengan Piagam Audit Internal, SPI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dalam hal memberi penilaian yang objektif dan independen berupa rekomendasi berdasarkan hasil-hasil kegiatan evaluasi dan audit atas aktivitas bisnis Perusahaan. SPI dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan Intern yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Sejak bulan Juli 2010 hingga saat ini, Kepala Satuan Pengawasan Intern dijabat oleh Drs. Achyadi Yusuf, MM. Sebelum menempati posisi ini, beliau menjabat sebagai Staf Pembina Setingkat General Manager Hubungan Industrial.
Pursuant to the Internal Audit Charter, SPI is directly responsible to the President Director in providing objective and independent evaluation with end result in the form of recommendations based on conclusions/findings of evaluation and audit on the Company’s business activities. SPI is led by the Head of the Internal Audit unit, who is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners. Since July 2010, Drs. Achyadi Yusuf, MM serves as Head of the Internal Audit. Before assuming this position, he was Supervisor-General Manager in Industrial Relation.
Adapun Struktur Organisasi SPI saat ini sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. HK.01.00/38 A/0000/2011 tanggal 30 Juni 2011 dan No. HK.01.00/41A/0000/2011 tanggal 01 Juli 2011, sebagai berikut:
Presently, SPI’s Organizational Structure is outlined in BOD Decision Letters No. HK.01.00/38 A/0000/2011 dated June 30, 2011 and No. HK.01.00/41A/0000/2011 dated July 01, 2011 as follows:
Kepala Satuan Pengawasan Intern Head of Internal Audit Unit
Administrator Auditor Kepala Divisi Pengawasan Operasional & Komersial Auditor Senior
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Auditor Junior
Auditor yang duduk dalam SPI bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Satuan Pengawasan. Jumlah personel SPI disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja dan aktivitas audit. Personel SPI mengikuti berbagai pelatihan audit dan sertifikasi profesi Auditor Internal baik yang diselenggarkan oleh Yayasan Pendidikan Internal Auditor serta Pusat Pengembangan Akuntansi & Keuangan. SPI memiliki 2 personel yang telah memiliki Sertifikat Qualified Internal Audit (QIA) yang dikeluarkan oleh Yayasan Pendidikan Internal Auditor.
68
The auditors of SPI are directly responsible to the Head of the Internal Audit unit. The number of SPI personnel is matched to the requirement of the working unit and audit activities. SPI personnel participates in various audit training and Internal Auditor professional certification conducted by Internal Auditor Education Foundation (Yayasan Pendidikan Internal Auditor) and Center for Development of Accounting & Finance (Pusat Pengembangan Akuntansi & Keuangan). Two SPI personnel have obtained Qualified Internal Audit (QIA) Certificate issued by Internal Auditor Education Foundation (Yayasan Pendidikan Internal Auditor).
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pada tahun 2011, kegiatan dan aktivitas SPI dirangkum sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Audit Terjadwal tahun 2011 Berdasarkan Program Kerja Audit Tahunan SPI PT Latinusa Tbk, SPI telah melaksanakan 12 objek audit selama tahun 2011. 2. Pelaksanaan Audit Khusus/Investigasi Selama Periode 2011, SPI telah melaksanakan 7 audit khusus/investigasi dan menerbitkan 7 Laporan Hasil Audit (LHA) Khusus. 3. Monitoring dan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Audit Selama Periode 2011 SPI melakukan monitoring dan penyelesaian tindak lanjut atas Laporan Hasil Audit tahun 2010 yang masih dalam status terbuka serta monitoring dan penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Audit tahun 2011. 4. Terlaksananya kegiatan konsultasi atas pengendalian intern sesuai dengan permintaan dari auditee. 5. Berdasarkan Piagam Audit SPI melakukan evaluasi atas sistem pengendalian intern. 6. Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan Auditor Eksternal SPI telah menyelesaikan tindak lanjut temuan audit BPK tahun 2008 7. Penyusunan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) Tahun 2012. SPI telah menyusun Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) 2012 yang berisi rencana audit, program kerja, dan termasuk rencana kegiatan pendidikan bagi personel SPI. SPI menyiapkan rencana audit tahunan berdasarkan indikatorindikator yang disusun dalam Audit Universe Satuan Pengawasan Intern. 8. Revisi Sistem & Prosedur Pengawasan Operasional dan Komersial SPI melakukan revisi atas Sistem & Prosedur Level 2 tentang Pengawasan Operasional dan Komersial yang merupakan pedoman bagi para auditor untuk melakukan koordinasi dan mekanisme pelaksanaan audit.
During 2011, the activities of SPI are as described below: 1. Performed Scheduled Audit for 2011 Based on Annual Audit Plan of PT Latinusa’s SPI, there were completed review of 12 audit objects throughout 2011. 2. Performing Special/Investigative Audit During 2011, SPI has conducted 7 special/ investigative audits and produced 7 Special Audit Reports (LHA). 3. Monitoring and Completion of Follow-up on Audit Findings During 2011, SPI carried out monitoring and completed follow-up on Audit Report 2010, which remained in open status as well as monitoring and completion of Follow-up Audit Report 2011. 4. Achieved consultation on internal control as requested by the auditee.
SPI juga melakukan pengujian sistem kontrol untuk memastikan bahwa risiko-risiko tingkat tinggi dan ekstrim telah dimitigasi dan memberikan rekomendasi tindakan perbaikan yang diperlukan. Audit Internal juga melakukan monitoring atas tindakan-tindakan perbaikan yang telah disetujui guna memastikan pelaksanaan yang tepat dan akurat.
SPI also performs testing on control system to ensure that high and extreme risks have been mitigated accurately, and recommendations made include necessary corrective measures. Internal Audit also follows up on corrective actions, which were approved for implementation to ensure proper and accurate application.
5. Based on the Audit Charter, SPI makes evaluation on the Company’s internal control system. 6. Completion of Follow-up on Findings of the External Auditor SPI has concluded follow-up on findings of audit performed by BPK in 2008 7. Preparation of the Annual Audit Plan (PKAT) for 2012 SPI has prepared its Annual Audit Plan (PKAT) 2012, which consists of audit plan, work programs and also education program for SPI personnel. SPI prepares its annual audit plan on the basis of indicators as determined in the Audit Universe of Internal Audit.
69
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
8. Revision of System & Procedures for Operational and Commercial Monitoring SPI made revision on the System & Procedure Level 2 regarding Operational and Commercial Supervision, which serves as guidelines for auditors to carry out coordination and audit mechanism.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
70
Audit Eksternal
External Audit
Dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 30 Maret 2011 telah ditunjuk Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, anggota dari Ernst & Young Global sebagai auditor eksternal yang akan melakukan pemeriksaan audit terhadap laporan keuangan Perusahaan untuk Tahun Buku 2011.
The results of the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) held on March 30, 2011 appointed Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja, member of Ernst & Young Global as the Company’s external auditor responsible for performing audit on financial statements for the fiscal year 2011.
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja telah melaksanakan audit terhadap laporan keuangan Perusahaan selama 2 (dua) tahun buku berturut-turut, sedangkan Roy Iman Wiraharja telah menandatangani laporan keuangan audit Perusahaan selama 3 (tiga) tahun buku berturut-turut, yaitu di tahun 2009, 2010 dan 2011. Untuk pelaksanaan audit terhadap laporan keuangan Perusahaan pada Tahun Buku 2011, fee auditor ditetapkan sebesar Rp 225.000.000.
Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja has performed an audit of Latinusa’s financial statements for 2 (two) consecutive fiscal years, whereas Roy Iman Wirahardja has signed off on Latinusa’s audited financial report for a total of 3 (three) consecutive years, which are years 2009, 2010 and 2011. For services to audit the Company’s financial statements for the year 2011, the auditor’s fee is determined to be Rp 225,000,000.
Litigasi
Litigation
Pada tahun 2011, tidak terdapat kasus litigasi yang berpotensi menimbulkan kerugian dan dampak yang material bagi Perusahaan.
In 2011, there has not been involvement in litigation cases that coud result in potential losses and adverse impact on the Company.
Benturan Kepentingan
Conflict of Interest
Pada tahun 2011, tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan dengan pihak Direksi, Dewan Komisaris dan pemegang saham mayoritas Perusahaan.
In 2011, the Company has not undertaken transactions that constitute a conflict of interest with the Company’s Board of Directors, Board of Commissioners or the majority shareholders.
Etika dan Pedoman Perilaku
Ethics and Code of Conduct
Perusahaan menjabarkan nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis dalam Pedoman Perilaku, yang berfungsi sebagai panduan praktis bagi seluruh organ perusahaan dan karyawan. Pedoman Perilaku Latinusa berlaku dan diterapkan secara menyeluruh terhadap anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, anggota Komite, dan karyawan dengan mengatur perilaku dalam berinteraksi dengan pihak lain dan sekaligus memberi landasan pada pelaksanaan proses pengambilan keputusan.
The Company outlines corporate values and business ethics in the Code of Conduct, which functions as a practical guideline for all corporate organs and employees. Latinusa’s Code of Conduct applies comprehensively and binds all members of the Board of Commissioners and Board of Directors, Committee members, and employees by controlling personal conducts in their interaction with other parties and at the same time serves as the foundation for the decision-making process.
Pedoman perilaku merupakan elaborasi dari visi, misi, nilai-nilai, dan praktik-praktik baik yang perlu diperhatikan sehubungan dengan persamaan dan penghormatan pada hak asasi manusia; keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan; kesempatan kerja yang adil; benturan kepentingan; pembayaran tidak wajar; hadiah dan hiburan; hubungan dengan pemerintah; hubungan dengan pemasok; hubungan
The Code of Conduct is an elaboration of the Company’s vision, mission, values and best practices that need to be considered in relation to respecting human rights; occupational and environmental health and safety; fair employment opportunities; conflicts of interest; improper payments; gifts and entertainment; relationship with the government; relationship with suppliers; relationship with customers; international
dengan konsumen; perdagangan internasional; kerahasiaan informasi, pengawasan dan pengelolaan aset; perlindungan terhadap kekayaan intelektual; dan pelaporan pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku Perusahaan.
trade; confidential information; asset management and supervision; protection of intellectual rights; and reporting violations to the Code of Conduct.
Penyebaran Pedoman Perilaku dilakukan sebagai berikut:
Distribution of the Code of Conduct is made in the following manner:
Tenaga Kerja
• Ditempatkan di berbagai lokasi strategis • Buku Agenda • Bulat (Buletin Latinusa) • Badge karyawan • Sosialisasi langsung kepada karyawan • Kalender
• Placed in various strategic locations • Agenda/Annual Planner • Bulat (Buletin Latinusa) • Employee badge • Socialization directly with employees • Calender
Pemasok & Mitra
• Penjelasan langsung saat aanweijzing • Pendaftaran sebagai rekanan
• On-the-spot explanation during aanweijzing • Registration as business associate/partner
Pelanggan
• Buku Agenda • Kalender • Brosur & Company Profile
• Agenda/Annual Planner • Calender • Brochure & Company Profile
Pemegang saham
RUPS
General Meeting of Shareholders
Masyarakat
Program BL
Community Development Programs
Perusahaan secara aktif memantau perilaku etis Perusahaan (dan karyawan) terhadap sesama pihak internal, pelanggan, pemasok/mitra kerja dan stakeholder lainnya, dengan menggunakan indikatorindikator yang telah ditentukan.
The Company actively monitors the ethical behaviour of management (and employees) to other internal parties, customers, suppliers/business partners and other stakeholders, using various indicators that have been previously determined.
Budaya perusahaan sebagai pedoman perilaku bagi seluruh jajaran manajemen dan karyawan, dirumuskan ke dalam seperangkat nilai, yaitu: 1. Integritas 2. Kredibel 3. Keterbukaan 4. Kepedulian 5. Kerjasama tim
The corporate culture, as a code of conduct for all management and employees, is embodied into a set of values, namely: 1. Integrity 2. Credible 3. Openness 4. Caring 5. Teamwork
Whistleblowing System
Whistleblowing System
Pada 14 Desember 2011, Perusahaan telah menerbitkan mekanisme Whistleblowing System yang dituangkan dalam sistem dan prosedur level 2, Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) Whistleblowing System sebagai pedoman bagi seluruh stakeholder perusahaan.
Manajemen Risiko Keterangan terkait Manajemen Risiko dapat dilihat pada bagian terpisah dalam Laporan Tahunan ini.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Keterangan terkait Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dapat dilihat pada bagian terpisah dalam Laporan Tahunan ini.
On December 14, 2011, the Company has issued a Whistleblowing System mechanism as outlined in system and procedure level 2, SPP (System for Reporting Violations) Whistleblowing System as a working guideline applicable to all stakeholders of the Company.
Risk Management Information on Risk Management is presented in a separate section in this Annual Report.
Corporate Social Responsibility nformation on Corporate Social Responsibility is presented in a separate section in this Annual Report.
71
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
72
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
Subsequent Events
Keterangan lebih lanjut terkait Peristiwa Setelah Tanggal Neraca dapat dilihat pada bagian Catatan Atas Laporan Keuangan Auditor.
For more details on information related to subsequent events, refer to the section under Notes to the Auditor’s Report.
Sekretaris Perusahaan dan Komunikasi Korporasi
Corporate Secretary and Corporate Communication
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk menjembatani kepentingan Perusahaan sebagai perusahaan publik dengan pihak-pihak eksternal, termasuk Bapepam dan Bursa Efek Indonesia, pers, investor dan analis riset serta masyarakat umum. Tugas-tugas lain yang ditangani oleh Sekretaris Perusahaan mencakup fungsi kesekretariatan untuk manajemen Perusahaan, hubungan investor dan hubungan masyarakat, hukum dan kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan, industri dan pasar modal.
The Corporate Secretary is responsible to bridge the interests of the Company as a public company with external parties, including Bapepam and the Indonesia Stock Exchange, the press, investors and analysts and the general public. Other functions handled by the Corporate Secretary cover secretariat duties for the Company’s management, public and investor relations, legal issues and compliance with rules and regulations issued by the government, industry and capital market regulators.
Sejak tahun 2010, jabatan Sekretaris Perusahaan ditangani oleh Muhammad Arsyad. Profil singkat Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada bagian Data Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.
Since 2010, the position of Corporate Secretary is held by Muhammad Arsyad. For a short description of his profile, refer to the Corporate Data section in this Annual Report.
Akses Informasi dan Data Perusahaan
Access to Corporate Information and Data
Sesuai regulasi Pasar Modal dan Bursa Efek Indonesia, Perusahaan wajib mematuhi ketentuan terkait keterbukaan informasi yang diatur dalam peraturan Bursa Efek dan Pasar Modal. Selain itu, untuk pemenuhan kepatuhan, Perusahaan berinteraksi secara aktif dengan berbagai pemangku kepentingan dalam menyediakan informasi yang terkini terkait setiap perkembangan dan perubahan yang terjadi di Perusahaan. Di sisi lain, Perusahaan juga memperoleh umpan balik yang berguna sebagai landasan untuk berbagai upaya perbaikan berkelanjutan terkait produk, pelayanan dan aspekaspek lainnya.
Pursuant to Capital Market and Indonesia Stock Exchange regulations, the Company is subject to information disclosure requirements as stipulated in rules of the Stock Exchange and the Capital Market. In addition, for compliance fulfilment, Latinusa actively engages and interacts with stakeholders in providing information on the development and changes taking place in the Company. Alternatively, this also provides valuable feedback for the Company as the basis for sustainable improvements in products, service and other important considerations.
Penyebarluasan informasi dan data korporasi dilakukan dengan menggunakan berbagai media komunikasi dalam rangka memaksimalkan akses bagi seluruh stakeholder untuk memperoleh informasi dan data korporasi setiap saat.
Distribution of corporate information and data is made through a wide range of communication media in order to provide optimum access for all stakeholders at all times.
Sepanjang tahun 2011, Perusahaan telah mendistribusikan informasi terkait perusahaan melalui berbagai media komunikasi sebagai berikut: - Konferensi Pers : 2 kali : 0 kali - Analyst Meeting
During 2011, the Company has distributed corporate information using the following media of communication: - Press Conference : 2 times - Analyst Meeting : 0 time
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Triwulanan : Laporan Tahunan : Public Expose : Siaran Pers : RUPS Tahunan : Korespondensi dengan BEI dan Bapepam : Transaksi Afiliasi :
3 kali 1 kali 1 kali 4 kali 1 kali 49 kali 3 kali
- - - - - - -
Quarterly Financial Report Annual Report Public Expose Press Release AGM Correspondence with IDX and Bapepam Affiliated Transactions
: 3 times : 1 time : 1 time : 4 times : 1 time : 49 times : 3 times
Komunikasi Eksternal
External Communication
Perusahaan menyediakan berbagai jalur komunikasi yang efisien untuk menjalin interaksi dan komunikasi dua-arah dengan pihak eksternal, yang terdiri dari:
The Company provides various forms of communication channels to facilitate efficient and optimal interaction and two-way communication with external parties, consisting of: • Telephone • Facsimile • Email • Website
• • • •
Telepon Faksimili Email Website
Komunikasi Internal
Internal Communication
Perusahaan juga senantiasa membina komunikasi yang baik dengan para karyawan. Beberapa media komunikasi internal yang telah dimanfaatkan termasuk Bulletin Latinusa “BULAT” dan intranet. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan koordinasi dan kerja sama tim sekaligus wadah untuk mensosialisasikan informasi umum dan program-program internal untuk membangun budaya kerja dan hubungan antar karyawan yang kondusif.
The Company also consistently promotes efforts to intensify communication with employees. Several forms of reliable media used for internal communication are Bulletin Latinusa “BULAT” and the intranet. This aspect is highly critical in supporting effective coordination and solid teamwork, while at the same time allow extensive socialization of general information and internal programs required to build a conducive corporate culture and favorable employee relationship.
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris
Committees under the Board of Commissioners
Komite Audit Komite Audit merupakan perangkat Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan yang dilaksanakan oleh Direksi.
Audit Committee The Audit Committee supports the Board of Commissioners in performing oversight duties on management of the Company as carried out by the Board of Directors.
Tugas dan tanggung jawab serta kewenangan Komite Audit adalah untuk memastikan efektivitas pelaksanaan tugas dari auditor eksternal atas keandalan Laporan Keuangan Perusahaan, memastikan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan, memastikan efektivitas ketaatan manajemen dalam menerapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengevaluasi risiko dari suatu kebijakan dan strategi yang ditetapkan oleh manajemen serta tugas-tugas khusus yang diminta Dewan Komisaris. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit meliputi:
The duties and responsibilities as well as authority of the Audit Committee are to ensure effective implementation of duties by the external auditor toward reliability of the Company’s Financial Statements, to provide assurance that an effective internal control system is in place, to secure management’s performance in respect to compliance with prevailing rules and regulations and to evaluate risks arising from policies and strategies outlined by management as well as special assignments from the Board of Commissioners. Duties and responsibilities of the Audit Committee include:
73
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
- - - - - - -
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
a. Melakukan pemantauan dan memberi saran terkait upaya peningkatan kualitas Laporan Keuangan. b. Memastikan efektivitas sistem pengendalian intern yang dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Perusahaan. c. Mengawasi kualifikasi dan kemandirian fungsi internal dan eksternal audit untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas fungsi internal audit maupun eksternal audit. d. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, termasuk kepatuhan Perusahaan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku.
a. To monitor and advise on improving the quality of financial reporting by the Company.
Komposisi Anggota Komite Audit
Composition of Committee Members
Pada akhir tahun 2011, komposisi keanggotaan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua : Fauzi Aziz Anggota : Teguh P Slamet Anggota : Heru AC Koesno Anggota : Rachmat Noviar
As at the end of 2011, the members of the Audit Committee at Latinusa comprised of the following: Chairman : Fauzi Aziz Member : Teguh P Slamet Member : Heru AC Koesno Member : Rachmat Noviar
Seluruh anggota Komite Audit telah memenuhi kriteria independensi, pengalaman profesional dan integritas sesuai ketentuan peraturan dan regulasi yang berlaku.
All members of the Audit Committee have complied with criteria of independency, professional experience and integrity as required by prevailing rules and regulations.
Rapat Komite Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali setiap bulan. Pada tahun 2011, Komite Audit telah menyelenggarakan 13 (tiga belas) kali rapat. Tingkat kehadiran dalam rapat Komite Audit adalah sebagai berikut:
Committee Meeting The Audit Committee convenes a meeting at least once a month. During 2011, the Audit Committee has held a total of 13 (thirteen) meetings. Attendance record in Audit Committee meetings is as described below:
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Anggota Komite Audit Audit Committee Members
b. To secure adequacy of internal control mechanism with sufficient capability to limit potential infringements in the management of the Company. c. To assess the qualifications and independency of the internal and external auditors in order to enhance the quality of the internal and external audit performed. d. To detect and raise issues requiring the BOC’s attention, including the Company’s compliance with the law and relevant rules and regulations.
Jumlah Rapat Number of Meetings
Kehadiran Attendance
Fauzi Aziz
13
11 (absen dengan konfirmasi absence with prior confirmation)
Teguh P Slamet*
9
8 (absen dengan konfirmasi absence with prior confirmation)
Heru AC Koesno*
9
9
Rachmat Noviar
13
13
Zulkarnain**
4
4
Tjandra Budiman**
4
4
* Mulai menjadi anggota Komite Audit sejak tanggal 28 April 2011 Serve as Audit Committee member effective from April 28, 2011 ** Hingga 30 Maret 2011 Up to March 30, 2011
74
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Komite Audit
Bersama ini disampaikan rekapitulasi atas hasilhasil pertemuan yang telah dilakukan dengan SPI PT Latinusa Tbk, site visit serta pertemuan dengan beberapa pengurus sebagai berikut:
We hereby provide a recapitulation of conclusions and findings based on discussions with SPI PT Latinusa Tbk, site visits and meetings with members of the management team, as follows:
• SPI diharapkan dapat menjadi motor, terutama dalam menjaga sustainable perusahaan serta secara proaktif memberikan masukan untuk perbaikan, menjalankan fungsi preventive (inovation value dan creative value) agar perusahaan lebih berkembang.
• SPI is expected to serve as motor, particularly in maintaining corporate sustainability and by proactive delivery of recommendations for continual improvement and implementation of preventive functions (innovation value and creative value) to promote sound corporate growth.
• SPI dalam menjalankan program kerjanya juga harus dapat selaras dengan cara antara lain dapat mengantisipasi rencana dan keinginan dari pemegang saham mayoritas (Nippon Steel).
• In carrying out work program, SPI also needs to be in full alignment, among others by anticipating plans and missions outlined by majority shareholder (Nippon Steel).
• Bersama-sama person in charge, SPI juga turut aktif dalam program revamping, agar dapat sesuai dengan rencana, baik time line maupun dari segi anggaran.
• Together with appointed person(s) in charge, SPI shall be also active within the revamping program, to maintain consistency with plans, in terms of previously established timeline as well as budget.
• Komite Audit mendukung apabila dipandang perlu SPI dapat berhubungan dengan pihak eksternal, dengan terlebih dahulu dilakukan pembahasan dengan Direktur Utama.
• The Audit Committee supports, if deemed necessary, for SPI to liaise with external parties, subject to prior discussion with the President Director.
• Dalam menjalankan fungsinya, setiap tahapan proses audit yang dilakukan haruslah mendapatkan respons dari Auditee dan hasil akhir penilaian kerja SPI adalah dengan telah diterbitkannya Laporan Hasil Pemeriksaan.
• In fulfilling its function, each phase within the audit process completed by SPI must obtain a response from the Auditee and final assessment from SPI’s audit is issued in an Audit Report (LHA).
• Setiap temuan yang harus difollow-up oleh Auditee wajib dimonitor oleh SPI, apabila perlu SPI turut membantu menemukan solusinya (temuan yang bersifat bisnis proses).
• Each finding that requires Auditee’s follow up shall be monitored by SPI, and if necessary, SPI shall provide active support in formulating solutions (i.e., findings related to business process).
Hal-Hal utama yang telah dilakukan oleh SPI dan telah dipresentasikan ke Komite Audit (berikut pengarahan dari Ketua Komite Audit):
The following are principal activities carried out by SPI, as also reported in a presentation to the Audit Committee (with the following feedback from Head of the Audit Committee): • Management Letter on In Health program has been submitted to BOD
• Management Letter tentang program In Health telah disampaikan ke BOD
75
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Audit Committee Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
• Klaim masih tetap tinggi (di atas batas toleransi 0,5%), sehingga perlu diwaspadai dan dievaluasi secara lebih intensive dan detail.
• Total claims remained high (above tolerance level of 0.5%). Hence, we need to constantly monitor and provide more intensive and detailed evaluation.
Hal-hal yang dipandang perlu mendapatkan perhatian: • Perlu dilakukan analisa bisnis lebih komprehensif mengingat persaingan yang semakin terbuka
• Penataan organisasi SPI, termasuk di dalamnya pemenuhan SDM baik secara kualitas maupun kuantitas.
Several issues that need to be addressed are as follows: • A more comprehensive business analysis needs to be performed in consideration of more open competition in the market. • Implementation of SAP, which is not currently accessible to SPI, hence raising problems in the audit process of certain audit objects/areas (SPI faces difficuties in performing Financial Audit). • Corporate policy on SPI, particularly after becoming a public company, needs to be formalized. • There is a need to conduct an analysis on PT Latinusa Tbk’s organization (structure) after becoming a public company, in order to gain more optimum organizational effectiveness, including SAP implementation and the revamping project as well as enhancements on SOP comprehensively from level 1 to level 3. • Redefining the organization of SPI, including internal HR fulfillment in terms of quality as well as quantity.
Penunjukan Kantor Akuntan Publik
Appointment of Public Accountant Office
Berdasarkan Informasi SPI, perusahaan merencanakan akan melakukan penggantian Kantor Akuntan Publik untuk Financial Audit periode 2012. Komite Audit merekomendasikan agar dalam penetapan rencana penggantian Kantor Akuntan Publik: • Penunjukan KAP hendaknya disesuaikan dengan standar yang berlaku dan biaya audit yang kompetitif. • Masih dipandang perlu menggunakan KAP yang lama, mengingat masa transisi sistem masih berjalan.
Based on information from SPI, the Company has plans to effect a change of Public Accountant Firm for the Financial Audit of 2012. The Audit Committee recommends the following in finalizing such plan:
Demikian hal-hal yang dapat disampaikan sebagai rangkuman dari hasil pertemuan bulanan antara Komite Audit dengan SPI.
In conclusion, above-mentionned issues collectively represent a summary of findings based on monthly meetings of the Audit Committe and SPI.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
• Implementasi SAP yang belum bisa di akses oleh SPI, sehingga dalam mengaudit objek tertentu mengalami kesulitan (SPI sulit melakukan Financial Audit) • Policy perusahaan terhadap SPI, terutama setelah perusahaan menjadi perusahaan terbuka dirasakan perlu ditetapkan. • Perlu dilakukan analisa mengenai organisasi PT Latinusa Tbk setelah menjadi perusahaan terbuka, dengan tujuan agar efektivitas organisasi lebih optimal termasuk implementasi SAP maupun proyek revamping dan penyempurnaan SOP secara utuh dari level 1 sampai level 3.
• Accountant appointment shall observe applicable standards and competitive audit fee. • It seems necessary to maintain cooperation with existing Public Accounting Firm, considering that we remain in the transitory phase in using our current system.
Fauzi Aziz Ketua Chairman
76
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
The majority shareholder Nippon Steel Corporation has provided a letter of recommendation to the Board of Directors of Latinusa with regard to appointment of Public Accounting Firm for the financial year 2012. This concern is raised by the majority shareholder in consideration of the need to facilitate consolidation of Latinusa’s financial statements into Nippon Steel Group’s financial statements, particularly by necessarily aligning Latinusa’s auditing system to standards provided by Nippon Steel’s current consolidation audit firm. Therefore, Latinusa needs to make adjustments in appointing the external auditor for the financial year 2012, correspondingly the local partner of Nippon Steel’s external auditor. The resulting unified systems, between the parent and subsidiary company, will generate simplified, efficient and effective processes for both of Latinusa and Nippon Steel in the long run.
77
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Pemegang saham mayoritas dalam hal ini Nippon Steel Corporation memberikan surat rekomendasi kepada Direksi terkait dengan rencana penunjukkan KAP untuk tahun buku 2012. Hal ini disarankan oleh pemegang saham mayoritas dengan pertimbangan untuk memudahkan melakukan konsolidasi laporan keuangan Latinusa dengan laporan keuangan Nippon Steel Group, khususnya perlunya menyelaraskan sistem audit Latinusa sesuai dengan standar yang digunakan oleh kantor akuntan yang melaksanakan konsolidasi laporan audit Nippon Steel sehingga Latinusa perlu melakukan penyesuaian dalam penunjukkan KAP untuk tahun buku 2012, yaitu sesuai dengan mitra lokal external auditor Nippon Steel. Melalui keselarasan sistem audit induk dan anak perusahaan akan sekaligus menghasilkan proses kerja yang lebih ringan/mudah, efisien dan juga efektif, baik bagi Latinusa maupun Nippon Steel dalam jangka panjang.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Risk Management
78
Manajemen Risiko bekerja erat dengan divisi lain untuk memetakan risiko secara menyeluruh untuk merumuskan strategi dan rencana mitigasi dampak negatif secara akurat. Risk Management works closely with other divisions to map risks in all areas as the basis for formulating mitigation strategies and plans with optimum precision.
Manajemen Risiko terutama bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengelola risiko yang dihadapi Perusahaan pada fungsi operasional dan organisasi. Manajemen Risiko bekerja sama dengan divisi lain untuk memetakan risiko pada masing-masing wilayah dan merumuskan strategi dan rencana mitigasi untuk diimplementasikan. Pemantauan terus menerus dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaannya di seluruh organisasi dan mengukur kecukupan dan efektivitas sistem yang ada dibandingkan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi di Perusahaan dan industri.
Risk Management is primarily responsible to identify, measure and manage risks faced by the Company in both operational as well as organizational functions. Risk Management works closely with other divisions of the Company to map risks within respective areas and formulate strategies and mitigation plans to implement. Continuous monitoring is carried out to evaluate actual implementation across the organization and gauge the adequacy and effectiveness of existing systems relative to changes and development in the Company and the industry.
Berbagai risiko melekat pada setiap usaha bisnis serta semua industri dan pasar. Walau dapat dimitigasi, namun risiko tidak dapat sepenuhnya dihilangkan. Dengan demikian, tujuan utama manajemen risiko adalah untuk memitigasi dampak negatif terhadap Perusahaan melalui proses pemantauan yang akurat dan perumusan langkah-langkah pencegahan.
Risks are inherent in all business undertakings and all markets and industries. While risks may be mitigated, they would not be entirely removed. As such, the main objective of risk management is to minimize adverse impacts on the Company through accurate monitoring and formulation of preventive measures.
Pada tahun 2011, Latinusa menimbang risiko-risiko penting berikut ini dan menerapkan langkah-langkah mitigasi risiko yaitu:
During 2011, Latinusa considers the following main risks and apply prudent measures for risk mitigation as described below:
Risiko Penyediaan Bahan Baku
Risk of Raw Material Supply
Sebagian besar bahan baku Latinusa masih diimpor, terutama TMBP. Kendala pada pasokan bahan baku, baik kekurangan, penyesuaian harga yang signifikan atau masalah transportasi yang menyebabkan pengiriman tertunda, berpotensi menciptakan ketidakstabilan siklus produksi dan dapat mempengaruhi kinerja keuangan.
Most of Latinusa’s raw materials are still imported, particularly TMBP. Problems in raw material supply, whether shortages, excessive price adjustments or transportation troubles causing delayed deliveries, can potentially create instabilities in the production cycle and potentially affect financial performance.
Mitigasi Risiko Setelah pengambilalihan Perusahaan oleh NSC, Latinusa menikmati manfaat jaminan pasokan TMBP dari Nippon Steel. Meskipun demikian, untuk memitigasi gangguan bahan baku, Latinusa juga membangun sistem operasional yang efektif dengan pelaksanaan sistem perencanaan yang komprehensif untuk pengadaan dan logistik bahan baku. Stok persediaan dalam jumlah yang cukup perlu disimpan untuk memberikan perlindungan terhadap pergerakan harga dan volume dalam jangka pendek agar proses produksi berjalan sesuai jadwal. Pemesanan bahan baku dilakukan berdasarkan siklus triwulanan sesuai volume produksi dalam rencana bulanan. Sejauh ini, Latinusa belum menghadapi kesulitan atau kekurangan bahan baku yang menyebabkan penghentian produksi di luar rencana produksi.
Risk Mitigation Following the Company’s takeover by NSC, Latinusa is provided security of TMBP supply continuity by Nippon Steel. Nonetheless, to mitigate raw material disruptions, Latinusa also builds an effective operational system with the implementation of a comprehensive planning for raw material procurement and logistic. Adequate inventory stock up is maintained to provide a buffer against short-time price and volume fluctuations and keep production running on schedule. Raw materials are ordered on a quarterly cycle based on monthly production volume. Thus far, Latinusa has not faced grave difficulties or shortages of raw materials that cause production stoppages outside of production plans.
Risiko Operasi Pabrik
Risk of Factory Operations
Latinusa telah menyelesaikan program revamping pada beberapa mesin produksi dalam rangka memanfaatkan peluang bisnis, tidak hanya untuk meraih pertumbuhan finansial di masa depan akan tetapi juga untuk mempertahankan dominasi di pasar domestik sesuai arahan rencana jangka panjang pengembangan bisnis perusahaan. Langkah strategis ini dimaksudkan untuk perluasan kapasitas terhadap fasilitas produksi serta pembaharuan teknologi proses electroplating dari soluble menjadi insoluble.
Latinusa has completed a revamping program to some of its machines in order to capitalize on business opportunities, not only with future financial growth in mind but also to maintain dominance in the domestic market as outlined in long-term corporate business development plans. This strategic undertaking is meant for capacity expansion in production facilities as well as modernization of the existing electroplating technology from soluble to insoluble process.
Mitigasi Risiko Untuk mengurangi risiko kemungkinan gangguan operasi pabrik, Latinusa secara konsisten melakukan program predictive dan preventive maintenance. Sama pentingnya dengan pelaksanaan proses kajian terhadap kinerja operasi fasilitas produksi secara berkesinambungan serta melakukan identifikasi dan menelaah jenis dan kategori peralatan kritis sebagai upaya perbaikan berkelanjutan. Latinusa juga mengadakan pelatihan yang sesuai untuk karyawan berkaitan dengan pengetahuan teknis serta kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.
Risk Mitigation To mitigate risks of potential disruptions to factory operations, Latinusa consistently carries out predictive as well as preventive maintenance programs. Equally important are performance of regular reviews on the operational performance of production facilities as well as identification and assessment on types and categories of critical equipment used as necessary steps toward continual improvement. Latinusa also conducts appropriate training for employees related to technical knowledge as well as health and safety at the workplace.
79
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
80
Risiko Ketidakstabilan Harga Tinplate
Risk of Volatility in Tinplate Price
Harga tinplate ditentukan di pasar komoditas internasional dan oleh karena itu, dipengaruhi oleh faktor universal yang mungkin tidak relevan dengan kondisi pasar nasional. Sehingga, fluktuasi harga yang tajam turut berdampak terhadap harga produk tinplate Latinusa. Hal ini dapat memicu pelanggan untuk menyesuaikan volume permintaan dalam jangka pendek, yang berdampak pada tingkat profitabilitas dan kinerja keuangan Latinusa secara keseluruhan. Jika harga berada pada taraf yang tidak kompetitif dalam jangka waktu yang panjang, prospek pertumbuhan dapat terganggu seiring perilaku pelanggan untuk memilih produk alternatif lainnya.
Tinplate prices are determined in international commodities markets and are, therefore, affected by universal factors that may not be relevant to local market conditions. Therefore, sharp price fluctuations correspondingly affect Latinusa’s pricing. Potentially, customers may adjust volume demand in the shortterm, thereby affecting Latinusa’s overall profitability and financial performance. If pricing remains uncompetitive over the long-term, growth prospects may be compromised as customers search for options of potential alternative products.
Mitigasi Risiko Perubahan harga tinplate berdasarkan pergerakan harga pasar internasional umumnya dibebankan kepada pelanggan, meskipun dapat terjadi penyesuaian tingkat konsumsi dalam jangka pendek sebagai reaksi awal pelanggan dalam menyikapi fluktuasi harga komoditas yang menuntut perubahan harga tinplate secara global. Bagi Latinusa, komitmen terhadap kemampuan berinovasi, serta kualitas produk dan pelayanan melalui pendekatan total solution provider menciptakan ketahanan bisnis yang kuat, karena pendekatan ini berfungsi merangkul pelanggan sebagai mitra jangka panjang dan bukan pihak pembeli dalam jangka pendek. Kemudian, fokus bisnis tidak diarahkan pada persaingan harga, melainkan memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Keunggulan ini juga dipertajam pasca revamping yang menghadirkan teknologi produksi terdepan dengan kualitas produk serta efisiensi proses yang lebih baik sehingga menghasilkan penurunan biaya produksi secara keseluruhan. Sebagai buktinya, Latinusa telah menggaet pelanggan pada segmen pasar yang menawarkan tingkat harga lebih tinggi. Sebelumnya, ekspansi pada segmen bisnis tersebut tidak memungkinkan dengan kemampuan produksi yang ada pada saat itu.
Risk Mitigation Changes in tinplate prices based on international market quotation are generally passed on to customers, though there may be shifts in market demand over the short term as immediate response to sharp commodity price fluctuations that affect corresponding tinplate price adjustments. In the case of Latinusa, commitment to innovation, product and service excellence and total solution provider approach provides sufficient insulation for our business as we embrace customers as long-term partners instead of short-term buyers. Furthermore, we pursue competition that is not focused on pricing, but rather on value-added benefits for customers. Such advantage is particularly strengthened post revamping, as our advanced technology provides much higher product quality as well as greater efficiency of processes that result in lower production costs. As testimony to this, we have successfully ventured into the higher-end, premium priced market segments, which we had not previously served in consideration to limited production capabilities.
Risiko Konsentrasi Penjualan pada Sektor dan atau Pelanggan Tertentu
Risk of Concentrated Sales to Selected Sectors and or Customers
Sebagian penjualan Latinusa saat ini masih terkonsentrasi pada kelompok pelanggan yang sangat loyal. Ketergantungan pada sejumlah pelanggan besar tentunya membuat stabilitas penjualan menjadi relatif rentan terhadap berbagai gangguan, yang turut berdampak pada kinerja keuangan. Penghentian kontrak kerja yang besar secara mendadak akan mengurangi nilai penjualan dalam jangka pendek dan berpotensi menghambat prospek pertumbuhan dalam jangka panjang.
Latinusa’s sales are still concentrated on a group of loyal customers. Such dependence on a small number of large customers creates susceptibility of sales stability, and ultimately financial performance. This is because sudden termination of a large contract/account would significantly reduce shortterm sales earnings and potentially retard growth prospects over the long term.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Mitigasi Risiko Latinusa memiliki basis pelanggan yang setia, dan sebagian besar diantaranya telah menjalin hubungan kerja sejak awal dimulainya kegiatan komersial Latinusa. Saat ini, strategi total solution provider Latinusa menciptakan dukungan bisnis bagi pelanggan yang menopang pengembangan bisnis bersama dan pertumbuhan dalam jangka panjang dengan berkolaborasi untuk mengeksplorasi inisiatif pengembangan usaha. Selain itu, prospek ekspansi Latinusa ditingkatkan oleh kemampuan produksi dilengkapi dengan teknologi baru yang canggih dalam menopang keunggulan bersaing dari sisi kualitas produk serta keunggulan lokasi, bagi calon pelanggan di pasar domestik yang di masa lalu belum terlayani.
Risk Mitigation Latinusa has a solid and impressive base of loyal customers, most of which have established working relationship since Latinusa’s initial commercial operation. Today, this is supported by Latinusa’s total solution provider strategy, which creates business support for customers that promote mutual development and growth over the long-term by jointly exploring business development initiatives. Additionally, Latinusa’s expansion prospects are greatly enhanced by new advanced technological production capabilities which provide competitive edge in product quality, as well as location appeal, for potential customers in the domestic market which were previously unserved.
Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah
Risk of Changes Regulations
Dalam beberapa tahun ini, pemerintah berupaya mendorong tingkat investasi dengan memberlakukan penurunan atau penghapusan bea masuk secara bertahap, baik dalam paket kebijakan internal maupun dalam skema kawasan perdagangan bebas. Produk tinplate, dan terutama Latinusa, terpengaruh secara signifikan dalam beberapa tahun ini, dan kebijakan tersebut berpotensi menekan keuntungan harga yang dimiliki Latinusa atas pesaing asing. Saat ini, sekitar setengah dari konsumsi domestik dapat dipenuhi oleh Latinusa sedangkan sisanya oleh impor dari Jepang, Korea dan Cina. Sebagian dari produk import tersebut, terutama yang berasal dari Cina, relatif lebih murah, sehingga mempertajam tingkat persaingan di pasar domestik. Kondisi ini semakin memuncak pada tahun 2011 di saat perekonomian global melemah di tengah krisis keuangan Yunani dan Indonesia menjadi salah satu tujuan utama bagi eksportir tinplate, sehingga persaingan berdasarkan harga di tingkat nasional menjadi semakin intensif.
Since a few years back, the government aggressively encourages investment by gradually lowering or removing import duty, by its own accord or within regional free-trade schemes. Tinplate, and ultimately Latinusa, have been largely affected in recent years, and such ruling potentially diminishes Latinusa’s pricing advantage over foreign competitors. Today, approximately half of domestic consumption is fulfilled by Latinusa while the remaining by imports from Japan, Korea and China. Some of the imports, particularly those produced in China, are relatively cheaper, thereby increasing competition in the market. Such condition was sharply evident in 2011 when global markets slumped amid the Greek financial crisis, and as Indonesia became one of the top destinations for tinplate exporters, price-based competition intensified.
Mitigasi Risiko Untuk mengatasi tekanan eksternal, Latinusa secara intensif terus membenahi organisasi dan proses internal agar lebih responsif terhadap peluang pasar. Proyek revamping, yang dilakukan bersamaan dengan program efisiensi dan pengendalian biaya, bertujuan untuk memperkokoh fondasi dan menciptakan struktur biaya yang lebih kompetitif, sehingga meningkatkan fleksibilitas dalam menetapkan kebijakan harga. Latinusa juga melaksanakan program pelanggan secara intensif yang memaksimalkan loyalitas pelanggan dengan fokus untuk memberi nilai tambah yang bermanfaat, seperti kualitas dan pelayanan selain keuntungan logistik sebagai satusatunya produsen lokal tinplate nasional. Rangkaian aktivitas tersebut menghasilkan layanan Total Solution Provider bagi pelanggan.
Risk Mitigation To counter external pressures, Latinusa continues to intensively streamline internal organization and processes to be more responsive to opportunities in the market. The revamping project, along with accompanying efficiency and cost control programs, promotes a sound foundation for a more competitive cost structure, hence greater flexibility in pricing decisions. Latinusa also intensively pursues customer-oriented programs to build customer loyalty by providing value-added benefits, including quality and service in addition to logistic advantage as the only local tinplate producer in Indonesia, thereby delivering a Total Solution Provider package for customers.
Government
81
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
in
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
82
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Risk of Foreign Exchange
Saat ini sebagian besar kebutuhan bahan baku masih diimpor dengan menggunakan mata uang US Dollar, sedangkan Latinusa hanya menjual produknya di pasar domestik dimana sebagian besar menggunakan mata uang Rupiah. Selain itu, Latinusa juga memiliki posisi fasilitas pinjaman jangka pendek dalam mata uang US Dollar. Oleh karena itu, posisi keuangan Latinusa dipengaruhi secara langsung oleh pergerakan mata uang asing.
While most raw material requirements are still imported and therefore need US Dollar payments, Latinusa only sells its products in the domestic market, thereby generating a majority of earnings in Rupiah. In addition, Latinusa has added financial exposure from short-term borrowing facilities denominated in US Dollars. Therefore, Latinusa’s financial position is largely affected by sharp fluctuations of foreign currencies.
Mitigasi Risiko Untuk meminimalkan kerugian dari transaksi dalam mata uang asing, Latinusa senantiasa menjaga posisi keuangan dengan melakukan kontrak lindung nilai, baik dalam jumlah dan bentuk yang dinilai cukup untuk melindungi terhadap potensi kerugian yang ada. Dalam menjamin konsistensi dan kecukupan perlindungan yang selaras dengan perkembangan pasar, maka dilakukan kajian secara berkala agar tercipta keamanan posisi keuangan yang maksimal.
Risk Mitigation To minimize losses from exposure in foreign currencies, Latinusa provides protection against financial exposure by entering into hedging contracts, in amount and form that is adequate to cover potential losses. To maintain consistency and adequacy of financial coverage to market developments, periodic reviews are carried out for maximum security.
Risiko Produk Substitusi
Risk of Substitute Products
Dengan kemajuan teknologi dan inovasi, pilihan untuk alternatif bahan kemasan telah berkembang dengan baik, mencakup jenis yang populer seperti plastik, aluminium dan kertas karton selain tinplate, yang mendukung gaya hidup modern nan praktis. Beberapa faktor kunci, termasuk harga, daya tahan, efisiensi, penggunaan yang praktis, aspek estetika dan lingkungan, secara umum ditentukan oleh tren pasar dan selera konsumen. Dengan fleksibilitas pilihan yang luas ini, maka pelanggan memiliki daya tawar yang cukup tinggi dan dapat dengan mudah beralih pada alternatif bahan kemasan lain.
With the fast pace of technological advances and innovation, packaging alternatives have expanded tremendously, comprising popular choices as plastics, aluminum and paper cartons other than tinplate to support the modern on-the-go lifestyle. Determining factors, including price, durability, efficiency, convenience, aesthetic and environmental considerations, are largely set by market trends and consumer preferences. Given such high flexibility, customers have considerably high bargaining power and could potentially employ substitute materials.
Mitigasi Risiko Pada tahun 1990-an, industri minuman menggantikan penggunaan tinplate dengan aluminium untuk kebutuhan kemasan kaleng. Sebuah bukti bahwa perubahan teknologi dapat membawa akhir bagi penggunaan produk tertentu, namun industri tinplate dapat cepat pulih dengan memasuki segmen industri makanan lain yang juga memiliki prospek pertumbuhan tinggi. Dalam rangka internalisasi kemampuan untuk merespon tuntutan masyarakat yang dinamis, Latinusa terus memantau tren pasar dan praktik industri terbaik yang mendukung kualitas tinplate yang prima dengan harga bersaing. Hal ini tidak hanya memerlukan kecakapan pemasaran dengan pemahaman yang luas terhadap profil setiap pelanggan, namun juga teknologi terdepan dan keahlian produksi untuk membangun keunggulan berinovasi. Untuk menopang market positioning, Latinusa terus berfokus pada tinplate yang lebih
Risk Mitigation In 1990’s, the beverage industry replaced the use of tinplate to aluminum for can packaging requirement. As technological sophistication retired one particular product use, the industry quickly recovered with alternative prospective high growth food segments. To internalize such responsiveness to the demands of a dynamic society, Latinusa constantly benchmarks against market trends and best industry practices to deliver prime quality tinplate at competitive prices. This promise entails building marketing prowess with a clear understanding of each and every customer needs as well as new production technology and expertise to be ahead in the race for innovation. To promote market positioning, Latinusa currently focuses on thin gauge tinplate, which has superior quality and international appeal but requires a more
tipis, yang memiliki kualitas unggul dan daya tarik internasional namun membutuhkan kemampuan produksi yang lebih kompleks seperti yang dikuasai oleh pesaing terkemuka dengan keunggulan produksi terdepan termasuk Latinusa.
complex production capability owned by leading competitors with advanced production capabilities as Latinusa.
Risiko Pencemaran Lingkungan
Risk of Environmental Pollution
Perkembangan di bidang perlindungan dan pelestarian lingkungan mendorong reformasi regulasi dan praktek bisnis yang berorientasi pada proses produksi ramah lingkungan meskipun hal tersebut berujung pada penambahan investasi dan sumber daya secara luas. Kegagalan untuk pemenuhannya berpotensi menimbulkan klaim ganti rugi dan/atau sanksi dari pihak berwenang, yang berdampak negatif pada profitabilitas dan posisi keuangan. Di Indonesia, peraturan pemerintah menetapkan bahwa semua instalasi industri harus dilengkapi dengan fasilitas dan kebijakan untuk pengelolaan limbah, baik untuk polusi udara maupun limbah cair dan padat. Pabrik Latinusa di Cilegon juga menghasilkan limbah cair dan padat sebagai hasil dari kegiatan manufaktur tinplate.
Current development in environmental protection and preservation compels regulatory shifts and emerging business practices to exercise green production processes even though additional investments and resources are generally required. Failure to do so could potentially result in claims for damages and/ or sanctions from relevant authorities, with negative implications on bottom line and financial position. In Indonesia, government regulation stipulates that all industrial installations shall be equipped with facilities and policies for management of waste, in the forms of air pollution as well as liquid and solid waste. Latinusa’s factory in Cilegon also generates liquid and solid wastes as by-products of tinplate manufacturing activities.
Mitigasi Risiko Latinusa melakukan tanggung jawabnya kepada lingkungan dan masyarakat dengan terus memantau limbah yang dihasilkan pada fasilitas manufaktur untuk meminimalkan dampak merugikan dari polusi terhadap lingkungan. Sebagai bagian dari inisiatif untuk mengendalikan pencemaran terhadap lingkungan, fasilitas produksi Latinusa dilengkapi dengan sistem pengelolaan limbah yang komprehensif untuk limbah cair dan padat. Fasilitas tersebut mencakup Waste Water Treatment Plant (WWTP) untuk pembuangan limbah cair dari proses produksi. Pada tahun 2011, Latinusa melakukan investasi tambahan untuk efisiensi penggunaan air dengan pemasangan Waste Water Recycle Plant (WWRP), yang berfungsi untuk mengubah air limbah di WWTP menjadi cadangan air yang dapat digunakan kembali pada proses produksi. Alhasil, air limbah yang dapat didaur ulang dan digunakan kembali untuk kebutuhan produksi mencapai antara 55%60%. Adapun pembuangan limbah padat dari tempat produksi dilakukan berdasarkan perjanjian kerja sama/kontraktual dengan perusahaan pengolahan limbah yang berlisensi untuk dinetralisir. Terbukti perhatiannya pada upaya pelestarian lingkungan, pada tahun 2011 Latinusa kembali mempertahankan peringkat Biru (kategori terbaik kedua) untuk PROPER (Program Peringkat Kinerja Perusahaan Kinerja) yang diberikan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup untuk prestasi dalam pengelolaan lingkungan.
Risk Mitigation Latinusa undertakes its responsibility to the environment and to society by diligently monitoring waste by-products from its manufacturing facilities in order to minimize adverse impacts of pollution to the environment. As part of initiatives to control pollution to the environment, Latinusa’s production facilities are equipped with a comprehensive waste management system for liquid and solid waste. This includes a Waste Water Treatment Plant (WWTP) for proper disposal of liquid waste from the production process. In 2011, Latinusa made additional investment for efficiency of water use with the installation of Waste Water Recycle Plant (WWRP), which functions to convert wastewater in the WWTP into reusable water reserve for the production process. As a result, wastewater that can be recycled and reused for production requirements reaches between 55%-60%. As for removal of solid waste from production premises, Latinusa establishes a contractual arrangement with a licensed waste management company in charge of neutralizing solid waste. As testimony of its attention to environment preservation, in 2011 Latinusa successfully maintained its Blue rating (second best category) for PROPER (Program Peringkat Kinerja Perusahaan-Company Performance Rating Program) awarded by the State Minister of the Environment for achievement in environmental management.
83
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
84
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility Produk kami menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, dan dengan program tanggung jawab sosial (CSR), kami turut berbagi kasih dan peduli untuk memantapkan keberadaan kami di tengah masyarakat. Our products touch various aspects in the life of the Indonesian people, and with caring and sharing through our CSR programs, we hope to further strengthen our 85 presence in the community.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Corporate Social Responsibility
86
Program Tanggung Jawab Sosial (CSR) Latinusa dipusatkan pada tiga fokus utama, yaitu perlindungan terhadap konsumen, pengembangan masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan lingkungan. Latinusa’s Corporate Social Responsibility (CSR) programs are focused on three main areas, which are: consumer protection, community development and environment awareness.
Seiring dengan perkembangan bisnis, semakin tumbuh komitmen Latinusa untuk terus memberi kontribusi yang berarti untuk membangun masyarakat dan lingkungan. Produk yang kami hasilkan menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, dan dengan kemajuan usaha kami, kami turut mendorong upaya untuk memantapkan keberadaan kami di tengah masyarakat dengan berbagi kasih dan peduli melalui beragam program tanggung jawab sosial atau CSR.
In line with business development, so equally improves Latinusa’s commitment to continually provide meaningful contribution in the development of the community and the environment. Our products touch various aspects in the life of the Indonesian people, and with our business growth, we also promote efforts to strengthen our presence in the community by caring and sharing, particularly through a large variety of CSR programs.
Program CSR Latinusa dipusatkan pada tiga kegiatan utama, yaitu kegiatan perlindungan konsumen, kegiatan pengembangan masyarakat dan kegiatan lingkungan. Pada tahun 2011, program CSR yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Latinusa’s CSR programs are focused on three main areas, which are: consumer protection, community development and environment awareness. During 2011, CSR programs carried out were as follows:
Perlindungan Konsumen
Consumer Protection
Komitmen terhadap perlindungan konsumen telah menjadi salah satu fokus bisnis utama dalam pengelolaan usaha yang dijalankan oleh manajemen. Dengan pelaksanaan proyek revamping dan alur proses QA yang diterapkan tanpa putus, Latinusa telah memastikan kemampuan teknologi canggih yang menghasilkan peningkatan kualitas produk tinplate secara menyeluruh dan penurunan defect pada proses produksi.
Commitment to consumer protection has become one of the principal business focuses in corporate management by the Board of Directors. With the revamping project combined with continual QA process flow implementation, Latinusa has acquired sophisticated technological capability, which promotes comprehensive improvement of tinplate quality and defect reduction in the production process.
Komitmen terhadap jaminan produk tersebut berlanjut pada tahap paska produksi, melalui proses check-and-recheck yang dilaksanakan dengan melakukan inspeksi di saat customer visit dan proses penanganan klaim dan aduan pelanggan yang efektif dalam rentang waktu yang singkat untuk memberi perlindungan maksimal bagi pelanggan maupun Latinusa sendiri. Hubungan dengan pelanggan juga terus ditingkatkan secara intensif untuk menjamin kepuasan pelanggan dan sebagai wujud komitmen Latinusa untuk menjadi total solution provider bagi pelanggan. Seluruh proses tersebut dipandu dan dipantau secara dekat oleh tenaga ahli Technical Advisor dari NSC yang memiliki pengalaman luas di industri tinplate dan pada aspek kepuasan pelanggan, serta didukung oleh alat uji laboratorium terkini untuk menjamin hasil yang optimal dan akurat dalam penyelesaian aduan pelanggan. Hal ini dinilai penting mengingat sebagian besar pengguna produk Latinusa adalah produsen makanan yang dituntut mematuhi standar keamanan dan higienis produk bagi kepentingan konsumen masyarakat umum.
Such commitment to product assurance progresses into the post-production phase, through a checkand-recheck mechanism by performing inspection during customer visits as well as effective claims handling and customer complaint systems built on optimal response cycle, hence securing maximum protection for both customers and Latinusa as well. Relationship with customers is intensively developed to ensure customer satisfaction, and also being actualization of Latinusa’s commitment to be a total solution provider to customers. This entire process is monitored under tight supervision of NSC Technical Advisors, who command extensive experience in tinplate industry and customer satisfaction, and supported by the latest laboratory testing equipment in order to produce optimum and accurate handling of customer complaints. This is a critical aspect considering that most of its tinplate users are food manufacturers, who demand the highest standards in hygiene and consumer safety to serve the interests of the general public.
Pengembangan Masyarakat
Community Development
Terkait program pengembangan masyarakat, Latinusa memusatkan fokus kegiatan pada lingkungan yang bersentuhan secara langsung dengan lokasi operasional Perusahaan. Sehingga Latinusa menetapkan pelaksanaan program berdasarkan letak geografis, yaitu ring 1 yang mencakup area di lingkungan pabrik Perusahaan di kota Cilegon; ring 2 yang meliputi Provinsi Banten; dan ring 3 yaitu daerah di luar provinsi Banten.
For community development programs, Latinusa emphasizes focus of activities in areas directly linked to the Company’s operational locations. Thereby, Latinusa determines program implementation based on geographical area, which constitutes: ring 1 with coverage over area surrounding the Company’s factory in Cilegon; ring 2 to include Banten province; and ring 3 for areas beyond the provincial borders.
Pada tahun 2011, keterlibatan Latinusa dengan masyarakat meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
During 2011, Latinusa’s engagement with the community covers the following activities:
Bantuan Pendidikan dan Pelatihan
Assistance in Education and Training
• Kegiatan Industrial Engineering GAMES ITS Surabaya 2011 • Kegiatan Open House Yayasan Banten Visitama Cilegon • Kegiatan Pimpinan Daerah IGRA Kota Cilegon • Latihan Kepemimpinan VII BEM STIE Al-Khairiyah Cilegon • Kegiatan “Bina Kreativitas Siswa/i SD YPWKS I” Kota Cilegon • Pekan Kreasi Siswa-siswi SMA Negeri 3 Cilegon
• Industrial Engineering GAMES ITS Surabaya 2011 • Open House of Banten Visitama Cilegon Foundation • Activity of IGRA Regional Managers, Cilegon • Leadership Training VII BEM STIE Al-Khairiyah Cilegon • Elementary student activity “Bina Kreativitas Siswa/i SD YPWKS I”, Cilegon • Student Creativity Week at high school SMA Negeri 3 Cilegon
87
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
88
• Bantuan Kegiatan untuk enam (6) proposal Masyarakat wilayah ring 1 • Bantuan Kegiatan Mahasiswa untuk enam (6) proposal • Kegiatan Lomba Cepat Tepat Matematika & IPA SMA 2 KS Cilegon • Taman bacaan masyarakat Yayasan Lentera Nusantara Jakarta • Course Tingkat Nasional Pengurus HMI Cabang Cilegon • MD Modern Al-Fiyatush Shalawat Kel.Warnasari Citangkil Cilegon • Beasiswa Andi Sukamaguna di STIE Al-Kairiyah Smst VIII W.Sari • Beasiswa Musyarofah di IAIN SMH Banten Smt VIII Kec. Jombang • Seminar Pendidikan dan Study Comparative DM STIT Al-Khairiyah Citangkil • Musticab_V Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Cilegon 2011 Cilegon • Milad ke-5 dengan tema “Selaraskan Iman Pikiran dan Hati” Untirta • Bantuan biaya pendidikan pada acara HUT PT Latinusa Tbk ke-29
• Donation for six (6) proposals of ring 1 Community • Donation for six (6) proposals of university student activities • Student Competition in Mathematics & Science of high school SMA 2 KS Cilegon • Community library of Lentera Nusantara Jakarta Foundation • National-level Course for HMI Leaders, Cilegon chapter • MD Modern Al-Fiyatush Shalawat, Warnasari Citangkil, Cilegon • Scholarship for Andi Sukamaguna at STIE AlKairiyah semester VIII, W.Sari • Scholarship for Musyarofah at IAIN SMH Banten semester VIII, Jombang • Education Seminar and Comparative Study DM STIT Al-Khairiyah Citangkil • Scout activity Musticab_V Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Cilegon 2011 Cilegon • 5th Anniversary of Untirta with theme “Aligning Faith, Mind and Heart” • Donation for education support during PT Latinusa’s 29th Anniversary
Bantuan Peningkatan Kesehatan
Assistance in Health Improvement
• Kegiatan Pekan Olah Raga Cacat Provinsi (PEPARPROV) Ke II • Kegiatan lomba K3 di Kel.Warnasari Citangkil Cilegon • Khitanan massal Forum Ukuwah Pelajar & Mahasiswa Muslim Cilegon • Harlah di SMA Maarif Kel. Tegal Bunder Kec. Purwakarta Cilegon • Turnamen sepak bola Liga Pekaulan 2011 Kel. Rawaarum Grogol • Bantuan dana untuk kesehatan MDTA Cipondoy Kel. Randakari Ciwandan • Pengadaan jas hujan, rompi/kaos ikatan tukang ojeg Kebonsari • HUT DPD KNPI yang ke-38 kegiatan bantuan sosial donor darah
• 2nd PEPARPROV (Provincial Sports Competition for the Disabled) • Health and Safety Competition in Warnasari Citangkil, Cilegon • Mass circumcision by Moslem student group Forum Ukuwah Pelajar & Mahasiswa Muslim Cilegon • Anniversary of high school SMA Maarif Tegal Bunder, Purwakarta Cilegon • Football Tournament Liga Pekaulan 2011 Rawaarum Grogol • Money donation for health program MDTA Cipondoy, Randakari Ciwandan • Purchase of raincoats, vests/uniform of motorcycle taxi group in Kebonsari • 38th Anniversary of DPD KNPI in blood donor event
Bantuan Pengembangan Prasarana & Sarana Umum
Assistance for Infrastructure & Facilities Development
• Pembangunan Yayasan Amanah Sekolah & Asrama Gratis Kupang NTT • Pembangunan Gedung Madrasah Aliyah Yayasan An-Nidomiyah Cilegon
• Construction for Yayasan Amanah Sekolah & Asrama Gratis Kupang NTT • Construction of building for Moslem education foundation Madrasah Aliyah Yayasan An-Nidomiyah Cilegon
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Latinusa berkontribusi dalam pengembangan masyarakat sekitar lokasi bisnisnya, diantaranya melalui bantuan di bidang pendidikan.
• Pembangunan Gedung PAUD Yayasan Edelweiss Cilegon • Renovasi Gedung MTS Al-Khairiyah Citangkil Cilegon • Renovasi kantor Madrasah Diniyah Muhammadiyah Cilegon • Pembangunan Sanitasi (MCK) daerah pesisir oleh “FOKDIT • Pembangunan Gedung Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Al-Khairiyah Kel.Lebak Gede Kec.Pulau Merak Cilegon • Pembangunan Yayasan AL-Jauharotulunnaqiyah Kel. Cidunak Kec. Cilegon • Pembangunan Madrasah Al-Jauharotunnaqiyyah Kel. Cikerai Kec. Cibeber • Karang taruna Tunas Jaya Kel.Deringo Kec. Citangkil Cilegon • Pembangunan MCK Yayasan Babul Hidayah Kel.Kedaleman Kec.Cibeber Cilegon • Rehabilitasi Ruang Kelas & WC Madrasah Tsanawiyah Kel. K. Dalem Purwakarta Cilegon • Penambahan Fasilitas Sekolah Yayasan Al-Hanif, BBS III Cilegon • Pembangunan R. Madrasah Diniyah Ar-Rohman Kel.Kepuh Kec. Ciwandan Cilegon • Pembangunan MDA Darul Mutaalimin Kel.Gerem Kec.Grogol Cilegon • Rehabilitasi Ruang Kelas MD Bany Nawawy Kel.Randakari Kec.Ciwandan Cilegon • Pembangunan pondok pesantren Al-Quran Al-Istiqomah Kel. Banjarnegara Ciwandan • Pembangunan Ruang Kelas MDA Khozinatul Ulum Kel. Lebakgede Kec. Pulomerak
• Construction of building for early education foundation Yayasan Edelweiss Cilegon • Renovation of building for MTS Al-Khairiyah Citangkil Cilegon • Renovation of office for Madrasah Diniyah Muhammadiyah Cilegon • Construction of sanitary facilities in seaside areas by “FOKDIT • Construction of building for Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Al-Khairiyah, Lebak Gede, Pulau Merak Cilegon • Construction for Moslem foundation Yayasan AL-Jauharotulunnaqiyah, Cidunak, Cilegon • Construction for Madrasah Al-Jauharotunnaqiyyah, Cikerai, Cibeber • Karang taruna Tunas Jaya, Deringo, Citangkil Cilegon • Construction of sanitary facilities for Yayasan Babul Hidayah, Kedaleman, Cibeber Cilegon • Rehabilitation of Classrooms & toilets at Madrasah Tsanawiyah, K. Dalem Purwakarta Cilegon • Addition of facilities at school Yayasan Al-Hanif, BBS III Cilegon • Construction for R. Madrasah Diniyah Ar-Rohman, Kepuh, Ciwandan Cilegon • Construction for MDA Darul Mutaalimin, Gerem, Grogol Cilegon • Rehabilitation of Classroom MD Bany Nawawy, Randakari, Ciwandan Cilegon • Construction of Moslem education facilities Al-Quran Al-Istiqomah, Banjarnegara Ciwandan • Construction of classroom for MDA Khozinatul Ulum, Lebakgede, Pulomerak
89
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Latinusa contributes to the development of the community in and around its business locations, including assistance in education.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• Festival MDT Takmiliyah Awaliyah Kota Cilegon • Renovasi Lapangan Volly RT/RW 01/02 Kel. Semangraya Kec. Citangkil • Pembangunan Gedung PAUD M. Hasanudin Kel. Tegal Ratu Kec. Citangkil
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
• Pembangunan Gedung RA. Raudhatush Shibyan Kel. Kubangsari Ciwandan • Pembangunan MCK Kel. Sukmajaya Kec. Jombang Cilegon • MDA Bustanuttaqwa Ds. Pipitan Kec. Walantaka Serang • MDTA Darul Ilmi Karang Tengah Kel. Kedaleman • Perbaikan Gedung MDA Al-Jauharrotunaqiyah Kel. Sukmajaya • Perbaikan ruang kelas MDA Al-Khairiyah Grogol Kel. Kotasari • Pembangunan Gedung TPK/TPA Al-Latif Kel. Suralaya
Bantuan Sarana Ibadah & Kegiatan Keagamaan
Assistance In Religious Infrastructure & Activities
• Kegiatan Maulid Risma Masjid Al-Furqon Kel. Warnasari Cilegon • Kegiatan PHBI Maulid Kel.Semangraya Cilegon
• Commemoration of Maulid Risma Masjid Al-Furqon, Warnasari Cilegon • Commemoration of Maulid, Semangraya Cilegon • Commemoration of Maulid IKRAR Kel.Rawa Arum Kec.Grogol Cilegon • Construction of Masjid SMA N 1 Anyar • Construction of Musholla Al-Halimy Barubug Ciomas Serang • Commemoration of Maulid 1432 H in Warnasari, Citangkil • Construction of mosque Masjid Al-Wiyah Ridwan at Perum Hajartani Permai • Construction of Musholla Al-Ikhlas Kp. Ciriu, Semangraya Citangkil • Construction of Musholla Madinaturrohmah Kubangsari Ciwandan • Isra Mi’raj di TKA/TPA Al-Amanah Semangraya Citangkil Cilegon • Renovation of Masjid Jami An-Nur Dukuh at Banjarnegara Ciwandan Cilegon • Renovation of Masjid Nurul Yaqin, Panggungrawi Jombang Cilegon • Construction of Masjid Al-Hidayah PCI Blok E Rw.07, Cibeber Cilegon • Construction of Masjid Nurussobah L. Seruni, Kedaleman, Cibeber
• Kegiatan PHBI Maulid IKRAR Kel.Rawa Arum Kec. Grogol Cilegon • Pembangunan Masjid SMA N 1 Anyar • Pembangunan Musholla Al-Halimy Barubug Ciomas Serang • Kegiatan PHBI Maulid 1432 H di Kel. Warnasari Kec. Citangkil • Pembangunan Masjid Al-Wiyah Ridwan di Perum Hajartani Permai • Pembangunan Musholla Al-Ikhlas Kp. Ciriu Kel. Semangraya Citangkil • Pembangunan Musholla Madinaturrohmah Kubangsari Ciwandan • Isra Mi’raj di TKA/TPA Al-Amanah Semangraya Citangkil Cilegon • Renovasi Masjid Jami An-Nur Dukuh Kel. Banjarnegara Ciwandan Cilegon • Renovasi Masjid Nurul Yaqin Kel.Panggungrawi Jombang Cilegon • Pembangunan Masjid Al-Hidayah PCI Blok E RW. 07 Kel/Kec. Cibeber, Cilegon • Pembangunan Masjid Nurussobah L. Seruni Kel. Kedaleman Kec. Cibeber
90
• Festival MDT Takmiliyah Awaliyah in Cilegon • Renovation of Volleyball court at Rt.01/02, Semangraya, Citangkil • Construction of building for early childhood education facility PAUD M. Hasanudin, Tegal Ratu, Citangkil • Construction of building for RA. Raudhatush Shibyan, Kubangsari Ciwandan • Construction of sanitary facilities for Sukmajaya, Jombang Cilegon • MDA Bustanuttaqwa Ds. Pipitan, Walantaka Serang • MDTA Darul Ilmi Karang Tengah, Kedaleman • Renovation of building for MDA Al-Jauharrotunaqiyah Kel. Sukmajaya • Renovation of classroom for MDA Al-Khairiyah Grogol Kel. Kotasari • Construction of building for Moslem education facility TPK/TPA Al-Latif Kel. Suralaya
• Pembangunan Masjid Safiinatul Muttaqien Kel. Kotabumi Kec. Purwakarta • Pembangunan Masjid Al-Hidayah Kubang Lesung Pabuaran Taman Baru • Bantuan dana untuk kegiatan Isra Mi’raj di Al-Jauharotunaqiyah T. Putih • Bantuan dana untuk kegiatan Isra Mi’raj Masjid Besar Cimerak Kebonsari • Bantuan pembangunan Mushola Jabal Nur Kel. Warnasari • Renovasi Masjid Nurul Huda Kp Baros Kel.Pasir Waru • Yayasan kesejahteraan anak terlantar Pamulang Jakarta • Yayasan Bakti Mandiri Indonesia di Masjid AT-TIN TMI Jakarta • Yayasan Netra Utama Jakarta Timur • Yayasan Kesejahteraan Warga Tuna Netra Jaya Jakarta • Sembilan belas (19) Proposal Zakat, Infaq & Sodaqoh disalurkan kepada para Mustahiq • MDTA Al-Jauharotunnaqiyah Jerang Barat Karang Asem Cibeber
• Construction of Masjid Safiinatul Muttaqien, Kotabumi, Purwakarta • Construction of Masjid Al-Hidayah Kubang Lesung Pabuaran Taman Baru • Money donation for Isra Mi’raj at Al-Jauharotunaqiyah T. Putih • Money donation for Isra Mi’raj Masjid Besar Cimerak Kebonsari • Donation for construction of Mushola Jabal Nur, Warnasari • Renovation of Masjid Nurul Huda Kp Baros, Pasir Waru • Foundation for abandoned children, Yayasan Kesejahteraan anak terlantar Pamulang Jakarta • Bakti Mandiri Indonesia Foundation at Masjid AT-TIN TMI Jakarta • Yayasan Netra Utama, East Jakarta • Foundation for the blind, Yayasan Kesejahtraan Warga Tuna Netra Jaya Jakarta • Nineteen (19) Proposals for Zakat, Infaq & Sodaqoh distribution to Mustahiq • MDTA Al-Jauharotunnaqiyah Jerang Barat Karang Asem Cibeber
Program Sinergy CSR KS & Group
KS & Group CSR Synergy Program
• Bantuan dana kegiatan PERISKA Unit Kerja PT Latinusa Tbk tahun 2011
• Money donation for PERISKA Business Unit PT Latinusa year 2011
Program Khusus CSR PT Latinusa Tbk.
CSR Special Program of PT Latinusa Tbk.
• Proyek Pembangunan/Rehabilitasi Sekolah • Proyek Pembangunan Air Bersih • Proyek Pembangunan/Rehabilitasi Sekolah/Pondok Pesantren/Madrasah
Gedung
• Construction/Rehabilitation of School Building(s)
Gedung
• Clean Water Construction Project • Construction/Rehabilitation of School Buildings/ Pondok Pesantren/Madrasah
Bantuan Sosial Lain
Other Social Donations
• Bantuan Dana dalam pemenuhan kelengkapan sarana komputer di DENPOM III/4 Serang • Partisipasi dana untuk pembuatan POS Satria Group 1 Kopasus • Kegiatan DPD KNPI Cilegon RAKEROT II di Cianjur, Jawa Barat • Peyaluran dana BL/CSR Kpd Koramil 2307/ Ciwandan Cilegon • Penyaluran dana BL/CSR untuk pembangunan Manko Polsek Ciwandan Cilegon • Bantuan dana dalam pemenuhan kebutuhan 25 buah tong sampah untuk BLHD Provinsi Banten • Bantuan HUT SMA 1 2011 Kel. Ciwaduk Kec. Cilegon • HMI Komisaris Stikom Al-Khairiyah Kel. Masigit Kec. Citangkil
• Money donation for fulfillment of the need for computers at DENPOM III/4 Serang • Money donation for construction of POS Satria Group 1 Kopasus • Activity of DPD KNPI Cilegon RAKEROT II in Cianjur, West Java • Money donation for BL/CSR for Koramil 2307/ Ciwandan Cilegon • Money donation for BL/CSR for the construction of Manko Polsek Ciwandan Cilegon • Donation for fulfillment of the need for 25 pieces trash bins for BLHD of Banten province • Donation for anniversary of high school SMA 1 2011, Ciwaduk, Cilegon • HMI Komisaris Stikom Al-Khairiyah Kel. Masigit Kec. Citangkil
91
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• Bantuan Pensi & Apresiasi karya seni SMA 1 Kramatwatu Serang
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
• Bantuan dana dalam pemenuhan kebutuhan ban luar & dalam merek Good Year untuk Polsek Ciwandan • Renovasi Kantor Polsek Ciwandan-Cilegon
92
• Donation to support art activities of high school Pensi & Apresiasi karya seni SMA 1 Kramatwatu Serang • Money donation for fulfillment of the need for Good Year tires for police unit Polsek Ciwandan
• Pembangunan Pagar Asrama Yonif 320 Maulana Yusuf Pandeglang • Kegiatan Peringatan Hari Jadi Kota Cilegon Kec. Citangkil • Bantuan dana untuk pembelian alat kesenian gendang pecak silat • Bantuan dana untuk kegiatan Marching Band SMA Al-Khairiyah 1 Cilegon • Bantuan dana untuk kegiatan Milad ke-18 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Langon Cilegon • Bakti Sosial KADIN Cilegon • Kegiatan sosial hari besar keagamaan Hari Raya Idul Fitri untuk Kopasus Group 1 Batalion 13, Korem 064 Maulana Yusuf, Datasemen Intel Kodam III
• Renovation of Office Building for police unit Polsek Ciwandan-Cilegon • Construction of gate for army housing unit of Yonif 320 Maulana Yusuf Pandeglang • Commemoration of Anniversary of the city of Cilegon in Citangkil • Money donation for purchase of music equipment gendang pecak silat • Money donation for Marching Band of high school SMA Al-Khairiyah 1 Cilegon • Money donation for 18th Anniversary of Madrasah Ibtidaiyah Negeri Langon Cilegon • Social activities of KADIN Cilegon • Social activities in celebration of Moslem holiday for army unit Kopasus Group 1 Batalion 13, Korem 064 Maulana Yusuf, Datasemen Intel Kodam III
Kepedulian Lingkungan
Environmental Awareness
Salah satu aspek tata kelola usaha yang sehat mengedepankan praktik-praktik bisnis yang ramah lingkungan. Komitmen tersebut berlandaskan kesadaran bahwa profitabilitas saat ini turut memperhitungkan biaya-biaya yang timbul sebagai dampak kegiatan operasional secara keseluruhan, termasuk upaya meminimalkan dampak terhadap lingkungan.
One critical aspect of healthy corporate governance implementation includes green business practices and processes. Such commitment is founded on full awareness that present-day profitability must take into account costs that arise as by-products/impacts of overall operational activities, including efforts to contain environmental impacts.
Mengingat kegiatan usaha Perusahaan berjalan secara berkelanjutan, Latinusa menyadari bahwa tanggung jawab Perusahaan tidak terbatas pada pengembangan SDM serta pemeliharaan fasilitas produksi yang menopang aktivitas bisnis, namun juga pada pelestarian dan rehabilitasi lingkungan sekitar yang turut mendukung keberlangsungan usaha. Komitmen Perusahaan dalam upaya pengelolaan lingkungan juga telah diakui melalui penganugerahan penghargaan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dalam penilaian PROPER sejak tahun 2005. Pada tahun 2011, Latinusa kembali meraih peringkat Biru (kategori kedua terbaik).
Considering that the Company operates as a going concern, Latinusa fully realizes that corporate responsibility is not limited to HR development and production facilities maintenance required to support business activities, but also extends to preservation and rehabilitation of the surrounding environment to make business sustainability feasible. The Company’s commitment to efforts in environmental management is recognized by the Ministry of the Environment through award for PROPER assessment, which has been consistently received since 2005. In 2011, Latinusa also received a Blue rating (for second-best category).
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
In addition to compliance with applicable rules and regulations related to environmental responsibility, Latinusa consistently promotes green production processes, including efficiency programs, which were essentially integral elements of the revamping project. For example, conversion of energy in the boiler and anode casting allows the Company to switch to liquid natural gas as its primary fuel, hence reducing electricity use and pollutants in gas emissions. Furthermore, the Company has developed a water recycling project in 2011, with which the Company is able to reuse wastewater in the processes of production.
93
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Selain terus mematuhi peraturan dan undang-undang terkait kewajiban di bidang lingkungan, Latinusa juga senantiasa menekankan berbagai upaya produksi ramah lingkungan, termasuk berbagai program efisiensi yang menjadi bagian dari proyek revamping. Salah satunya dengan melaksanakan konversi energi pada boiler dan anode casting, maka Perusahaan telah menggunakan liquid natural gas sebagai sumber bahan bakar utama sehingga mampu menekan penggunaan listrik dan mengurangi polutan dalam emisi gas buang. Selain itu pada tahun 2011, Perusahaan telah mengembangkan proyek daur ulang air, dimana Perusahaan menggunakan kembali hasil daur ulang dari air limbah untuk keperluan proses produksi.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion & Analysis
94
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion & Analysis
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion & Analysis
Latinusa menerapkan sistem pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip kehati-hatian untuk menjaga kondisi likuiditas. Latinusa applies prudent financial management to maintain overall 95 liquidity.
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion & Analysis
Pembahasan dan Analisa Manajemen
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Management Discussion & Analysis
96
Latinusa menerapkan posisi leverage yang efisien, melalui komposisi utang-ekuitas yang efektif sehingga menghasilkan keseimbangan risiko dan beban bunga yang optimal. Latinusa applies an efficient leverage position, by maintaining an effective debt to equity composition that produces an optimal balance of risks against cost of capital.
Penjualan Neto
Net Sales
Latinusa mencatat penjualan neto sebesar Rp 1.264,41 miliar, turun 7,16% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.361,90 miliar.
Latinusa recorded net sales of Rp 1,264.41 billion, dropping by 7.16% from previous year’s figure of Rp 1,361.90 billion.
Penjualan neto Latinusa dipengaruhi oleh volume dan harga jual. Penurunan harga sekitar 1,8% terjadi seiring dengan kondisi eksternal dimana terdapat penurunan tren harga di pasar komoditas internasional sebagai dampak dari krisis ekonomi dikawasan Eropa dan Amerika yang mengakibatkan berkurangnya permintaan tinplate di negaranegara kawasan tersebut, sehingga negaranegara produsen tinplate seperti Korea dan China mengubah strategi pemasarannya ke kawasan Asia khususnya Indonesia karena terdapat kelebihan persediaan untuk pemenuhan tinplate dikawasan Amerika dan Eropa sehingga mengakibatkan harga yang diberikan oleh negara seperti Korea dan China sangat kompetitif terutama pada beberapa segmen non-food, hal tersebut turut berdampak
Latinusa’s net sales are affected by selling volume and price. A drop in price of approximately 1.8% took place in line with pressures from external conditions. Prices weakened in the international commodities market as a direct impact of the economic crisis in Europe and the United States. Given lower tinplate demand in those regions, tinplate-producing countries as Korea and China strategically redirected marketing efforts toward Asian markets, particularly Indonesia, for surplus tinplate intended to serve markets across Europe and the US. The implication for the domestic market is more competitive prices of products from Korea and China, particularly for several non-food segments. This resulted in lower sales volume for Latinusa during 2011, with further pressure from lower import duties privilege for
pada penurunan volume penjualan di tahun 2011 ini, ditambah dengan adanya fasilitas keringanan bea masuk dari pemerintah untuk konsumen tertentu, sehingga volume penjualan keseluruhan turun sebesar 5,45% menjadi 100.168 ton dibandingkan tahun 2010 sebesar 105.944 ton.
certain consumer categories from the government. Consequently, overall volume sales decreased by 5.45% to 100,168 tons in comparison to 105,944 tons in 2010
Beban Pokok Penjualan
Cost of Goods Sold
Beban pokok penjualan pada tahun 2011 secara nilai lebih tinggi, yaitu Rp 1.178,79 miliar dibandingkan sejumlah Rp 1.176,89 miliar pada tahun 2010. Demikian juga, beban pokok penjualan per ton ditahun 2011 lebih tinggi dibanding 2010.
Cost of goods sold for 2011 in nominal amount increased to Rp1,178.79 billion in comparison with Rp 1,176.89 billion in 2010. Cost of goods sold per ton in 2011 was also higher than 2010.
Tingginya beban pokok penjualan bersumber dari tingginya biaya produksi terutama disebabkan kenaikan harga timah dan naiknya beban tetap per ton akibat berhentinya pabrik dalam rangka proyek revamping. Adapun kenaikan harga timah dibanding tahun 2010 per ton sebesar 38,50%, sedangkan kenaikan beban tetap per ton dibanding tahun 2010 sebesar 20,54%.
High cost of goods sold was the result of higher production costs, particularly rising tin prices and increased fixed costs per ton from temporary factory shutdown during revamping. Compared to 2010, per ton tin price rose by 38.50%, in addition to an increase in fixed costs per ton of 20.54% relative to 2010.
Biaya bahan baku masih mendominasi porsi terbesar terhadap biaya produksi, yaitu mengambil porsi sekitar 88,67%. Sisanya merupakan gaji dan kesejahteraan karyawan, listrik dan air, pengepakan, dan suku cadang.
Raw materials cost still represented the largest portion of production costs, accounting for about 88.67%. The remaining components of production costs include salaries and employees’ benefits, electricity and water, packaging, and spare parts.
Laba Bruto
Gross Profit
Dengan penurunan volume dan harga jual serta biaya produksi per ton yang lebih tinggi, Latinusa mengalami penurunan laba bruto secara keseluruhan sebesar 53,7%, dari Rp 185,01 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 85,62 miliar. Marjin kotor turun dari 13,58% terhadap penjualan neto di tahun 2010 menjadi 6,77% pada tahun 2011.
With lower sales volume and selling price combined with higher per ton production costs, Latinusa recorded a decrease in overall gross profit by 53.7%, from Rp 185.01 billion in 2010 to Rp 85.62 billion. Overall, gross margin dropped from 13.58% of net sales in 2010 to 6.77% in 2011.
Beban Usaha
Operating Expenses
Jumlah beban usaha mencapai Rp 100,29 miliar, atau 7,14% lebih rendah dibanding Rp 108,01 miliar pada tahun 2010 seiring turunnya ongkos angkut sebagai akibat dari turunnya volume penjualan. Beban penjualan turun 20,93% dari Rp 27,93 miliar menjadi Rp 22,08 miliar, sedangkan Beban umum dan administrasi turun 2,33% dari Rp 80,08 miliar menjadi Rp 78,21 miliar. Penurunan beban umum
Total operating expenses reached Rp 100.29 billion, down 7.14% from Rp 108.01 billion in 2010, in line with lower transportation expenses due to a reduction in total sales volume. Selling expenses dropped 20.93% from Rp 27.93 billion to Rp 22.08 billion, while general and administrative expenses declined by 2.33% from Rp 80.08 billion to Rp 78.21 billion. The decline in general and administration
97
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion & Analysis
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion & Analysis
98
dan administrasi dikarenakan pada tahun 2011 beban jasa operasi jauh lebih rendah dibanding tahun 2010, namun demikian ada beberapa pos biaya yang naik cukup signifikan yaitu biaya untuk kepentingan persiapan dan pelaksanaan proyek revamping (biaya lain-lain) serta pencadangan biaya piutang tak tertagih.
expenses in 2011 was largely due to much lower operational expenses compared to 2010, while a number of expense accounts showed significant increases mainly related to preparation and execution of the revamping project (other expenses), as well as allowance for impairment of receivables.
Laba (Rugi) Operasi
Operating Income (Loss)
Pada tahun 2011, Latinusa mencatat rugi operasi senilai Rp 14,67 miliar, atau terjadi penurunan laba operasi sebesar Rp 91,67 miliar bila dibandingkan laba operasi sebesar Rp 77,00 miliar pada tahun 2010.
In 2011, Rp 14.67 operating Rp 77.00 2010.
Pendapatan/Beban Lain-lain
Other Income/Expenses
Latinusa menghasilkan pendapatan lain-lain sebesar Rp 13,83 miliar pada tahun 2011. Pencapaian ini lebih rendah 52,8% dibandingkan Rp 29,29 miliar pendapatan lainnya selama tahun 2010, utamanya dikarenakan pada tahun 2010 Perusahaan mendapatkan laba atas penjualan rumah dinas sebesar Rp 14,65 miliar.
Latinusa earned others income totaling Rp 13.83 billion in 2011. This amount is lower by 52.8% from Rp 29.29 billion in other income received during 2010, mostly because in 2010 the Company earned gain on sale of company-owned house totaling Rp 14.65 billion.
Beban lainnya mengalami kenaikan dari Rp 12,63 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 19,03 miliar. Hal tersebut timbul akibat kenaikan rugi selisih kurs sebesar Rp 11,24 miliar, walaupun di satu sisi beban keuangan dan beban lain-lain mengalami penurunan sebesar Rp 4,84 miliar
Other expenses grew from Rp 12.63 billion in 2010 to Rp 19.03 billion. This was mainly due to higher foreign exchange losses of Rp 11.24 billion. On the other hand, finance cost and other expenses decreased by Rp 4.84 billion.
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
Income (Loss) for the Year
Dengan manfaat pajak tangguhan sebesar Rp 0,60 miliar, pada tahun 2011 Latinusa mengalami rugi sebesar Rp 19,26 miliar sedangkan pada tahun 2010 Latinusa memperoleh laba sebesar Rp 74,58 miliar
With deferred tax benefit of Rp 0.60 billion, in 2011 Latinusa recorded loss for the year totaling Rp 19.26 billion, whereas in 2010 Latinusa recorded income for the year of Rp 74.58 billion.
Aset
Assets
Pada akhir tahun 2011, total aset naik sebesar 0,39% menjadi Rp 921,28 miliar dari Rp 917,66 miliar pada tahun 2010. Hal tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan aset tetap yang mencerminkan hasil investasi revamping sepanjang tahun, di satu sisi terjadi penurunan kas dan setara kas untuk pembiayaan proyek revamping tersebut.
At the end of 2011, total assets increased by 0.39% to Rp 921.28 billion from Rp 917.66 billion in 2010. This was mainly contributed by the increase in fixed assets, which reflects the result of the revamping investment throughout the year and on the other hand shown in the decrease in cash and cash equivalents for financing the revamping project.
Latinusa recorded operating loss of billion, or equivalent to a reduction in income of Rp 91.67 billion as against billion in income generated throughout
Aset Lancar
Current Assets
Aset lancar pada akhir tahun 2011 mencapai Rp 653,98 miliar, lebih rendah 18,38% dibandingkan Rp 801,27 miliar pada akhir 2010. Komponen terbesar adalah persediaan neto sebesar Rp 321,06 miliar, atau lebih rendah 1,63% dibandingkan Rp 326,38 miliar pada tahun 2010, disusul oleh piutang usaha sejumlah Rp 220,61 miliar, dari Rp 207,30 miliar pada tahun 2010. Kas mengalami penurunan dari Rp 262,35 miliar pada akhir tahun 2010 menjadi Rp 85,08 miliar
Current assets at the end of 2011 amounted to Rp 653.98 billion, lower by 18.38% compared to Rp 801.27 billion at the end of 2010. The largest component is net inventories with Rp 321.06 billion, lower by 1.63% compared to Rp 326.38 billion in 2010, followed by trade receivables of Rp 220.61 billion, from Rp 207.30 billion in 2010. Cash decreased from Rp 262.35 billion at end of 2010 to Rp 85.08 billion.
Aset Tidak Lancar
Non Current Assets
Pada akhir tahun 2011, Latinusa mencatat aset tidak lancar sebesar Rp 267,30 miliar, atau 129,66% lebih tinggi dibandingkan Rp 116,39 miliar pada akhir tahun 2010. Aset tidak lancar terutama terdiri dari aset tetap mencapai Rp 201,95 miliar dari Rp 69,40 miliar pada akhir tahun 2010 dan taksiran tagihan pajak penghasilan yang naik sebesar 62,85% dari Rp 26,71 miliar menjadi sebesar Rp 43,50 miliar pada akhir tahun 2011.
At year-end 2011, Latinusa recorded non current assets of Rp 267.29 billion, higher by 129.66% compared to 2010 closing figure of Rp 116.39 billion. Non current assets particularly consist of fixed assets, which grew to Rp 201.95 billion from Rp 69.40 billion at end of 2010 and followed by estimated claims for income tax refund which increased 62.85% from Rp 26.71 billion to 2011 year-end balance of Rp 43.50 billion.
Liabilitas
Liabilities
Total liabilitas pada akhir tahun 2011 mencapai Rp 477,18 miliar, naik sebesar 10,91% dari Rp 430,24 miliar pada tahun 2010. Perubahan dominan terjadi pada kenaikan utang bank jangka pendek sebagai akibat adanya pengadaan bahan baku untuk advance produksi dalam rangka antisipasi penghentian proses produksi selama proyek revamping.
Total liabilities at the end of 2011 amounted to Rp 477.18 billion, up by 10.91% from Rp 430.24 billion in 2010. The largest movement was recorded for rising short-term bank loans related to raw material procurement required for advance production in anticipation of production stoppage during revamping.
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities
Latinusa mencatat liabilitas jangka pendek sebesar Rp 431,88 miliar pada akhir tahun 2011, atau meningkat 10,55% dari Rp 390,66 miliar di tahun 2010. Porsi terbesar adalah dalam bentuk utang bank jangka pendek, yang naik menjadi Rp 296,81 miliar dari Rp 173,75 miliar, yang disusul dengan penurunan utang usaha sebesar 38,89% dari Rp 160,07 miliar menjadi Rp 97,82 miliar. Beban masih harus dibayar juga turun secara signifikan dari Rp 27,46 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 13,72 miliar pada tahun 2011. Utang lain-lain juga menurun menjadi Rp 17,38 miliar lebih rendah sejumlah Rp 7,28 miliar atau 29,52% dari tahun 2010.
Latinusa recorded current liabilities of Rp 431.88 billion at the end of 2011, or rising by 10.55% from Rp 390.66 billion in 2010. The largest component is short-term bank loans, which increased to Rp 296.81 billion from Rp 173.75 billion, followed by a reduction in trade payables of 38.89% from Rp 160.07 billion to Rp 97.82 billion. Accrued expenses also dropped significantly from Rp 27.46 billion in 2010 to Rp 13.72 billion in 2011. Other payables also declined to Rp 17.38 billion or lower by Rp 7.28 billion or 29.52% from 2010.
99
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion & Analysis
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion & Analysis
100
Liabilitas Jangka Panjang
Non-Current Liabilities
Liabilitas jangka panjang Latinusa merupakan liabilitas diestimasi atas kesejahteraan karyawan yaitu sejumlah Rp 45,30 miliar pada akhir tahun 2011 atau naik 14,45% dari Rp 39,58 miliar posisi tahun 2010.
Latinusa’s non-current liabilities were in the form of estimated liabilities for employee benefits, which amounted to Rp 45.30 billion at the end of 2011 or up 14.45% from Rp 39.58 billion from 2010.
Ekuitas
Equity
Ekuitas neto turun sebesar 8,89% menjadi Rp 444,10 miliar pada akhir tahun 2011 dari Rp 487,42 miliar pada tahun 2010. Tidak ada penambahan modal yang dilakukan sepanjang tahun 2011, dan jumlah modal disetor tidak berubah, yaitu sebesar Rp 359,62 miliar. Perubahan ekuitas disebabkan adanya pembayaran dividen kas sejumlah Rp 25,23 miliar dan pencatatan rugi bersih pada tahun 2011 sebesar Rp 19,26 miliar.
Total equity actually dropped by 8.89% to Rp 444.10 billion at the end of 2011, from Rp 487.42 billion in 2010. There was no additional capital injection during 2011, and total paid-up capital, remained unchanged at Rp 359.62 billion. Changes in equity were due to payment of cash dividends totaling Rp 25.23 billion and recording of net loss for 2011 amounting Rp 19.26 billion.
Arus Kas
Cash Flows
Latinusa memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 85,08 miliar pada akhir tahun 2011, lebih rendah Rp 177,27 miliar atau 67,57% dari Rp 262,35 miliar pada posisi awal tahun.
Latinusa has total cash and cash equivalents of Rp 85.08 billion at the end of 2011, which was lower by Rp 177.27 billion or 67.57% from Rp 262.35 billion at the beginning of the year.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Kegiatan operasional Latinusa mengalami defisit kas sebesar Rp 117,01 miliar sepanjang tahun 2011. Jumlah kas yang diterima dari pelanggan atas hasil penjualan sejumlah Rp 1.383,61 miliar lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk biaya operasional, yang mencakup: pembayaran kepada pemasok untuk bahan baku, pembayaran kepada karyawan untuk gaji dan upah serta pembayaran untuk biaya operasional lainnya.
Cash Flows from Operating Activities Latinusa’s operating activities generated a cash deficit of Rp 117.01 billion throughout 2011. Total cash received from customers for sales amounting Rp 1,383.61 billion was lower than payments for operating expenses, which include: payments to supplier for raw materials, payments to employees in the form of salaries and wages and payments for other operating expenses.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas dari aktivitas investasi menunjukkan pengeluaran kas sejumlah Rp 124,77 miliar, yang digunakan untuk pembayaran proyek revamping atas fasilitas produksi Latinusa (aktiva tetap).
Cash Flows from Investing Activities Cash flow from investing activities showed net disbursement of cash of Rp 124.77 billion, which was used as payments for revamping project on Latinusa’s production facilities (fixed assets).
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Aktivitas pendanaan bersih tahun 2011 sebesar Rp 69,06 miliar yang terdiri dari penerimaan utang bank sebesar Rp 151,97 miliar, dan pembayaran utang bank sebesar Rp 57,67 miliar serta pembayaran dividen kas sebesar Rp 25,23 miliar.
Cash Flows from Financing Activities Net financing activities in 2011 generated Rp 69.06 billion, consisting of cash from bank loans Rp 151.97 billion, and payment for bank loans in the amount of Rp 57.67 billion also payments of cash dividends totaling Rp 25.23 billion.
Capital Expenditure
Capital Expenditure
Capital Expenditure (Capex) menekankan fokus strategis yang dilakukan oleh Latinusa dalam rangka perbaikan organisasi secara berkelanjutan. Investasi tersebut berfungsi membangun landasan untuk mengembangkan kemampuan produksi dan operasional untuk meraih tingkat pertumbuhan yang positif dalam jangka panjang.
Capital expenditure emphasizes a strategic focus for Latinusa to pursue continual organizational improvement. Such investment builds the foundation for expansion in production and operational capabilities to sustain a favorable growth rate over the long-term.
Pada tahun 2011, sebagian besar investasi ditujukan pada proyek revamping. Investasi penting lainnya adalah implementasi sistem SAP. Secara keseluruhan, total investasi Latinusa untuk tahun buku 2011 mencapai jumlah Rp 137,79 miliar.
During 2011, a significant portion of investment was directed toward the revamping project. Other notable investment was implementation of SAP system. Overall, Latinusa’s total investment for the financial year 2011 amounted to Rp 137.79 billion.
Analisa Rasio Keuangan dan Operasional
Analysis on Financial and Operating Ratios
Latinusa menerapkan sistem pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip kehati-hatian untuk menjaga posisi likuiditas dengan senantiasa melakukan monitoring yang ketat dan pengelolaan yang optimal atas keseimbangan arus kas operasional, kebutuhan investasi dan pendanaan setiap saat. Hingga saat ini, Latinusa masih mengandalkan arus kas yang dihasilkan secara internal dari aktivitas operasional sebagai sumber utama likuiditas dimana pelaksanaanya ditunjang oleh sistem pengelolaan utang-piutang yang efektif. Pinjaman bank bersifat jangka pendek, yang sebagian besar untuk menjembatani kebutuhan modal kerja sesuai dengan siklus operasional yang berlangsung. Rasio lancar turun dari 205,11% menjadi 151,42% seiring berkurangnya aset lancar terutama kas, dimana Rasio kas tahun 2011 turun menjadi 19,70% dibandingkan tahun 2010 sebesar 67,15% Adapun penurunan rasio kas yang terjadi merupakan konsekuensi logis atas pemanfaatan dana hasil IPO yang digunakan sesuai dengan peruntukannya yaitu untuk membiayai proyek revamping.
Latinusa applies prudent financial management to maintain overall liquidity, through strict monitoring and optimum management of the balance among operational cash flows, investment requirements, and funding, at all times. Up to now, Latinusa depends on internally generated cash flows from operational activities as its main source of liqiuidity, with the support of efffective management of receivables and liabilities. Bank loans are short-term, mostly to provide working capital needs according to the operating cycles of the business. Current ratio declined from 205.11% to 151.42% in line with the reduction in current assets and especially in cash, whereby the cash ratio in 2011 dropped to 19.70%, compared to 67.15% in 2010. The decline in cash ratio is a logical consequence of the use of funds from the proceeds of the IPO for Latinusa’s revamping projects as intended.
Pada akhir 2011 Latinusa menerapkan perpanjangan tenggat waktu pelunasan piutang untuk beberapa pelanggan sebagai bagian dari strategi penjualan dalam menghadapi persaingan dengan produk impor tinplate, sehingga periode penagihan piutang naik menjadi 62 hari dari 50 hari pada tahun 2010.
At year-end 2011, Latinusa implemented an extension for the payment of receivables due from a number of customers, as part of our sales strategy to compete with imported tinplate products. As a result, receivable turnover increased to 62 days, compared with 50 days in 2010.
Jumlah hari perputaran persediaan juga naik dari 87 hari di tahun 2010 menjadi 93 hari pada tahun 2011, hal ini sebagai akibat peningkatan persediaan produk jadi untuk mengantisipasi permintaan dari pelanggan saat penghentian proses produksi selama proyek revamping berlangsung.
Inventory turnover also increased from 87 days in 2010 to 93 days in 2011, due to the increase in the stock of finished products in anticipation of customer demand at the time of production stoppage during the execution of the plant revamping project
101
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion & Analysis
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion & Analysis
102
Latinusa memiliki fasilitas pinjaman dari berbagai lembaga keuangan domestik dan asing. Sebagian besar fasilitas tersebut diberikan dalam mata uang USD dengan tingkat suku bunga yang sangat kompetitif, rata-rata sebesar 0,94% per tahun sedangkan fasilitas dengan mata uang rupiah tingkat suku bunga sebesar 9,14% per tahun. Latinusa menerapkan posisi leverage yang efisien, melalui komposisi utang-ekuitas yang efektif sehingga menghasilkan keseimbangan risiko dan beban bunga yang optimal. Pada akhir tahun 2011, rasio utang terhadap ekuitas tetap dikelola dengan baik, yaitu 107,45% dan kemampuan Latinusa untuk membayar utang relatif masih baik. Saat ini, utang bank digunakan untuk mendanai pembelian bahan baku, yang mana sebagian besar masih diimpor. Mengingat mayoritas transaksi penjualan dalam mata uang Rupiah, Latinusa memiliki short exposure dalam valuta asing dan untuk menjaga posisi exposure tersebut telah dilakukan lindung nilai secara alamiah maupun melakukan kontrak pada tingkat risiko yang dapat diterima.
Latinusa has bank facilities from reputable domestic and foreign financial institutions. Most of these facilities are provided in USD at significantly competitive interest rates, or an average of 0.94% per annum, and facilities in Rupiah with 9.14% per annum. Latinusa applies an efficient leverage position, by maintaining an effective debt to equity composition that produces in optimal balance of risks against cost of capital. At the end of 2011, debt to equity ratio remains favorably manageable at 107.45% and Latinusa’s ability to make payments of debt is relatively strong. Today, borrowings are used for funding purchases of raw materials, most of which still need to be imported. With most of sales received in Rupiah, Latinusa has short foreign exchange exposure and to maintain exposure Latinusa enforces a policy for hedging, both naturally as well as through contracts with acceptable risk levels.
Pembayaran Dividen
Dividend Payments
Untuk tahun buku 2010, Latinusa menetapkan dividen sebesar Rp 10 per lembar saham, yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 30 Maret 2011, dan dibayarkan pada pemegang saham yang berhak pada tanggal 12 Mei 2011. Pembayaran dividen yang dilakukan oleh Latinusa pada tahun 2011 sebesar Rp 25,23 miliar sedangkan pada tahun 2010 sebesar Rp 15,14 miliar, yaitu dengan rasio dividen masingmasing sebesar 34% dan 36%.
For the fiscal year 2010, Latinusa declared a dividend of Rp 10 per share. The dividend was approved by the Annual General Shareholders’ Meeting, which was held on March 30, 2011, and paid out to eligible shareholders on May 12, 2011. Total dividend payment made by Latinusa amounted to Rp 25.23 billion in 2011 and Rp 15.14 billion in 2010, with dividend payout of 34% and 36% respectively.
Penggunaan Dana IPO
Utilization of IPO Proceeds
Pada akhir tahun 2011, Latinusa telah menggunakan sebesar Rp 128,37 miliar dari jumlah dana Rp 157,76 miliar hasil IPO pada akhir tahun 2009. Dana tersebut digunakan untuk pembayaran biaya konsultan, pembelian semua peralatan dan kegiatan lainnya berkaitan dengan proyek revamping dan rekondisi atas fasilitas produksi Latinusa, yang telah diungkapkan dalam Prospektus.
By the end of 2011, Latinusa has utilized approximately Rp 128.37 billion of the total net proceeds of Rp 157.76 billion raised in its IPO at end 2009. The funds were used for payment of consultant fees, purchases of all equipments and other activities related to revamping and reconditioning projects for Latinusa’s production facilities, as stated in the Prospectus.
Sejak IPO, Latinusa telah mematuhi ketentuan peraturan pasar modal yang ditetapkan BapepamLK dan Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut juga menyangkut kewajiban pelaporan berkala dana IPO,
Following the IPO, Latinusa fully complies with capital market regulations of Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange. This includes requirement for periodic reporting of IPO funds,
yang memberikan perkembangan terkini terkait realisasi jumlah dan penggunaan dana IPO terhadap rencana alokasi yang tercantum dalam Prospektus, hingga seluruh dana habis digunakan. Laporan tersebut terakhir disampaikan kepada BapepamLK dan BEI pada tanggal 10 Januari 2012 (yang menyatakan besar penggunaan dana IPO untuk proyek revamping dan sisa dari dana tersebut).
which provides the latest update on the actual purposes and amount of IPO funds used against planned allocation disclosed in the Prospectus, up to full utilization of funds is achieved. The latest such report was submitted to Bapepam-LK and IDX on January 10, 2012 disclosing current utilization of IPO funds for the revamping project and remaining balance of IPO funds.
Benturan Kepentingan
Conflict of Interest
Pada tahun 2011, Perusahaan tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan antara Perusahaan dengan kepentingan anggota Direksi, Dewan Komisaris maupun pemegang saham mayoritas.
During 2011, the Company has not undertaken transactions involving a conflict of interest between the Company and those of the Board of Directors, the Board of Commissioners or the majority shareholders.
Transaksi Bersifat Material dan Transaksi Luar Biasa
Material Transactions and Extraordinary Transactions
Pada tahun 2011, Perusahaan tidak melakukan transaksi dengan nilai yang material, selain proyek revamping.
During 2011, the Company has not undertaken transactions that constitute a material amount, other than the revamping project.
Selanjutnya, Perusahaan juga tidak memiliki ikatan dalam transaksi lainnya yang terkait aktivitas investasi, akuisisi, divestasi ataupun restrukturisasi keuangan, yang bersifat luar biasa.
In addition, the Company has no commitment to other transactions involving investment, acquisition, divestment or financial restructuring, which are extraordinary in nature.
Perubahan Undang-undang dan Regulasi
Changes in Laws and Regulations
Pada akhir tahun 2009, Menteri Keuangan mengeluarkan Peraturan No. 176/PMK.011/2009, yang memberikan fasilitas penghapusan bea masuk selama periode 2 (dua) tahun. Pemberian fasilitas tersebut berlaku untuk impor mesin, peralatan, bahan baku dan material lainnya terkait dengan investasi baru atau penambahan kapasitas sekurangkurangnya 30%.
At the end of 2009, the Ministry of Finance enforced Regulation No. 176/PMK.011/2009, which provided elimination of import duty for a period of 2 (two) years. This facility is applicable for import of machines, equipments, raw materials and other goods related to new investment or additional capacity expansion of no less than 30%.
Peraturan tersebut berdampak pada industri tinplate dalam hal aplikasi tarif bea masuk yang berbeda terhadap produk tinplate yang berasal dari negara asing untuk memenuhi kebutuhan industri lokal yang belum dapat dipenuhi oleh produsen domestik. Berlakunya ketentuan baru ini meningkatkan tekanan persaingan di industri dari segi penetapan harga, namun Latinusa berpendapat bahwa dampaknya relatif tidak signifikan terhadap iklim bisnis saat ini karena fasilitas tersebut terbuka hanya pada segmen konsumen lokal tertentu.
This regulation affected the tinplate industry with respect to the different levels of import duties that are charged on tinplate products shipped in from other countries to meet local demands that are not satisfied by domestic producers. While enactment of the new regulation creates additional competitive pressure in the industry from potential pricing adjustment, Latinusa believes there is limited impact to current business activities as the new facility is applicable to a limited number of eligible local consumers.
103
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion & Analysis
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion & Analysis
Changes in Accounting Policies
Changes in Accounting Policies
Perusahaan juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan kecuali bagi pengungkapan terkait:
The Company also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2011, which are considered relevant to the financial statements but did not have significant impact except for the related disclosures:
i. PSAK No 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”.
i. PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows”. ii. PSAK No. 8 (Revised 2009), “Events after The Reporting Period”. iii. PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
ii. PSAK No 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. iii. PSAK No 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
104
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
Subsequent Events
Pada tanggal 16 Februari 2012, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. S-00067/RKAP/WPJ.19/KP.0303/2012 mengenai besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk tahun 2012, dimana Direktorat Jenderal Pajak menetapkan besarnya pembayaran angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 setiap bulan untuk tahun 2012 adalah nihil.
On February 16, 2012, the Company received Decision Letter of Directorate General of Taxation No. S-00067/RKAP/WPJ.19/KP.0303/2012 regarding the installment amount of Income Tax Article 25 for fiscal year 2012, in which the Directorate General of Taxation determined that the Income Tax Article 25 monthly installment for 2012 amounted to nil.
Selain itu, Perusahaan tidak melakukan transaksi lain dan tidak pula terdapat peristiwa yang material setelah tanggal neraca sesuai laporan Auditor.
The Company has not engaged in other material transactions nor has there been events subsequent to the date of the Auditor’s report.
Data Perusahaan Corporate Data
Data Perusahaan
105
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Corporate Data
Data Perusahaan Corporate Data
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Yoshiaki Shimada Komisaris Utama | President Commissioner Warga Negara Jepang, lahir pada tahun 1964 (48 tahun). Diangkat menjadi Presiden Komisaris Perusahaan pada tahun 2011. Sejak tahun 2010 dan hingga saat ini juga menjabat sebagai General Manager, Tin Mill Products Sales Division, Nippon Steel Corporation. Telah bergabung dengan Nippon Steel Corporation sejak tahun 1986, dengan posisi sebelumnya sebagai Manager, Production Scheduling and Contracting Division, Nagoya Works (1994-1996), Manager, Global Marketing Department Electrical Steel Sheet Division (19962001), Group Manager, Nagoya Sales Office (2001-2003), Manager, Automotive Flat Product Export Department (2003), Group Manager, Export Section (2003-2007), Group Manager, Hot Coil and Automotive Flat Product Export Department (20072009), Group Manager, Planning and Coordination Department Global Marketing Division (2009-2010) dan Deputy of General Manager, Global Marketing Division (2010).
Pendidikan: Lulus Bachelor Degree Faculty of Law, Keio University (1986).
Japanese citizen, born in 1964 (48 years old). Appointed as President Commissioner of the Company in 2011. Since 2010 and up to now, concurrently serves as General Manager, Tin Mill Products Sales Division, Nippon Steel Corporation. Joined with Nippon Steel Corporation since 1986, and previously held the positions of Manager, Production Scheduling and Contracting Division, Nagoya Works (1994-1996), Manager, Global Marketing Department Electrical Steel Sheet Division (1996-2001), Group Manager, Nagoya Sales Office (2001-2003), Manager, Automotive Flat Product Export Department (2003), Group Manager, Coil and Sheet for Automotive Flat Product Export Department (2003-2007), Group Manager, Hot Rolled Sheet Department Global Marketing Division (2007-2009), Group Manager, Planning and Coordination Department Global Marketing Division (2009-2010) and Deputy of General Manager, Global Marketing Division (2010). Education: Graduated with Bachelor Degree from the Faculty of Law, Keio University (1986).
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Sukandar Komisaris | Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1959 (52 tahun). Diangkat menjadi Komisaris Perusahaan pada tahun 2010 dan sebelumnya Komisaris Utama Perusahaan pada tahun 2009. Sejak tahun 2007 dan hingga saat ini juga menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Posisi sebelumnya termasuk sebagai Petroleum Engineer PT Caltex Pacific Indonesia (1984-1987), Head of Marketing of Surabaya Corporate Branch PT Bank Niaga Tbk (1987-1993), Vice President Citibank (1993-2001), Managing Director PT Bahana Usaha Indonesia (Persero) (2001-2006) dan Direktur PT Humpuss (2006-2007). Pendidikan: Sarjana Teknik Mesin dari ITS Surabaya (1983).
106
Indonesian citizen, born in 1959 (52 years old). Appointed as Commissioner of the Company in 2010 and previously as President Commissioner in 2009. Since 2007 and up to now concurrently serves as Finance Director of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. His previous positions include: Petroleum Engineer at PT Caltex Pacific Indonesia (1984-1987), Head of Marketing of Surabaya Corporate Branch of PT Bank Niaga Tbk (19871993), Vice President of Citibank (1993-2001), Managing Director of PT Bahana Usaha Indonesia (Persero) (2001-2006) and Director of PT Humpuss (2006-2007). Education: Obtained his Bachelor’s degree in Mechanical Engineering from the ITS Surabaya (1983).
Data Perusahaan Corporate Data
Keiichiro Kawaguchi Komisaris | Commissioner Warga Negara Jepang, lahir pada tahun 1956 (55 tahun). Diangkat menjadi Komisaris Perusahaan pada tahun 2011. Sejak tahun 2009 dan hingga saat ini juga menjabat sebagai Managing Director, Nippon Steel Southeast Asia Pte. Ltd. Telah bergabung dengan Nippon Steel sejak tahun 1981, dengan posisi sebelumnya termasuk sebagai Manager, General Affair Section, Nagoya Works (1988-1990), Manager, Bar and Wire Sales Section (1990-1994), Group Manager, General Affair Section, Kimitsu Works (1994-1997), Group Manager, Coil and Sheet Domestic Sales Section (1997-2003), General Manager, General Affair Division, Kimitsu Works (2003-2007), General Manager, Pipe and Tube Sales Division (2007-2009) dan General Manager, Building and Construction Material Sales Division (2009-2011).
Japanese citizen, born in 1956 (55 years old). Appointed as Commissioner of the Company in 2011. Since 2009 and up to today also holds the position of Managing Director, Nippon Steel Southeast Asia Pte. Ltd. Joined with Nippon Steel since 1981, with previous positions as Manager, General Affair Section, Nagoya Works (1988-1990), Manager, Bar and Wire Sales Section (1990-1994), Group Manager, General Affair Section, Kimitsu Works (1994-1997), Group Manager, Coil and Sheet Domestic Sales Section (1997-2003), General Manager, General Affair Division, Kimitsu Works (2003-2007), General Manager, Pipe and Tube Sales Division (2007-2009) and General Manager, Building and Construction Material Sales Division (2009-2011).
Pendidikan: Lulus Bachelor Degree Faculty of Law, Tokyo University (1981).
Education: Obtained his Bachelor Degree from the Faculty of Law, Tokyo University (1981).
Yukio Nakano Japanese citizen, born in 1955 (56 years old). Appointed as Commissioner of the Company in 2010. Since 2009 and up to today also holds the positions of Executive Officer, Nippon Steel Trading Co., Ltd. as well as Managing Director, Nippon Steel Trading (Singapore) Pte Ltd., PT. Nippon Steel Trading Indonesia and Nippon Steel Trading (M) Sdn Bhd. Joined with Nippon Steel Corporation since 1978, with previous positions as Export Dept. Cold Rolled Steel Export Section (Tokyo) (1981-1985), Manager Nippon Steel USA Los Angeles Office (1985-1990), Manager Export
107
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Komisaris | Commissioner Warga Negara Jepang, lahir pada tahun 1955 (56 tahun). Diangkat menjadi Komisaris Perusahaan pada tahun 2010. Sejak tahun 2009 dan hingga saat ini juga menjabat sebagai Executive Officer, Nippon Steel Trading Co., Ltd. serta Managing Director, Nippon Steel Trading (Singapore) Pte Ltd., PT. Nippon Steel Trading Indonesia dan Nippon Steel Trading (M) Sdn Bhd. Bergabung dengan Nippon Steel Corporation sejak tahun 1978, dengan posisi sebelumnya termasuk sebagai Export Dept. Cold Rolled Steel Export Section (Tokyo) (1981-1985), Manager Nippon Steel USA Los Angeles Office (1985-1990), Manager Export
Data Perusahaan Corporate Data
Dept. Beam and Rail Section (Tokyo) (1990-1992), Inland Steel, USA (1992-1994), Manager Nippon Steel USA Chicago Office (1994-1999), Manager Tin Mill Products Export Dept. Tin Mill Products Sales Division (Tokyo) (1999-2001), Group Leader Tin Mill Products Export Dept. Tin Mill Products Sales Division (2001-2003), General Manager, Sales Administration, I/N Kote (USA) (2003-2007), General Manager Oversea Trade (Tokyo), Nippon Steel Trading Co., Ltd. (2007-2008), dan General Manager, Overseas Administration & Planning Dept., Nippon Steel Trading Co., Ltd. (2008-2009).
Dept. Beam and Rail Section (Tokyo) (1990-1992), Inland Steel, USA (1992-1994), Manager Nippon Steel USA Chicago Office (1994-1999), Manager Tin Mill Products Export Dept. Tin Mill Products Sales Division (Tokyo) (1999-2001), Group Leader Tin Mill Products Export Dept. Tin Mill Products Sales Division (2001-2003), General Manager, Sales Administration, I/N Kote (USA) (2003-2007), General Manager Oversea Trade (Tokyo), Nippon Steel Trading Co., Ltd. (2007-2008) and General Manager, Overseas Administration & Planning Dept., Nippon Steel Trading Co., Ltd. (2008-2009).
Pendidikan: Sarjana dari Tokyo University of Foreign Studies, Faculty of Italian Literature (1978).
Education: Obtained his bachelor degree from Tokyo University of Foreign Studies, Faculty of Italian Literature (1978).
Fauzi Aziz Komisaris Independen | Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1952 (59 tahun). Diangkat menjadi Komisaris Independen Perusahaan pada tahun 2010, setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris pada tahun 2009 dan Komisaris Utama pada tahun 2008. Sejak tahun 2007 hingga saat ini juga menjabat sebagai Dirjen Industri Kecil dan Menengah. Jabatan lainnya termasuk Sekretaris Badan Pengembangan Ekspor Nasional (1998-2002), Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat (2002-2005) dan Inspektur Jenderal Departemen Perindustrian (2005-2007).
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Pendidikan: Sarjana Administrasi Universitas Diponegoro (1979).
108
Niaga
dari
Indonesian citizen, born in 1952 (59 years old). Appointed as Independent Commissioner of the Company in 2010 after previously serving as Commissioner in 2009 and President Commissioner in 2008. Since 2007 and up to now concurrently serves as Director General of Small and Medium Enterprises. Other positions include: Secretary of the National Board of Export Development (19982002), Head of Public and Community Affairs (20022005) and Inspector General of the Department of Industry (2005-2007). Education: Obtained his Bachelor’s degree in Business Administration from Diponegoro University (1979).
Data Perusahaan Corporate Data
Pendidikan: Sarjana Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (1981).
Indonesian citizen, born in 1956 (56 years old). Appointed as Independent Commissioner of the Company in 2011 and has previously served as Commissioner from 2005 to 2009. Currently also serves as Commissioner of PT Fajar Rawayan Utama (since 2005) and President Director of PT Fajar Mas Murni (since 2008). Built his career in PT Fajar Mas Murni and held various important positions including Vice President of Process Oil & Gas Division (1999-2004), Finance Director (20042006) and Operation Director (2006-2008).
Education: Obtained his Bachelor’s degree from the Faculty of Technology Industry majoring in Industrial Engineering from the Institute of Technology Bandung (1981).
109
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Teguh Panotojudo Slamet Komisaris Independen | Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1956 (56 tahun). Diangkat menjadi Komisaris Independen Perusahaan pada tahun 2011 setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris pada tahun 2005 hingga tahun 2009. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Fajar Rawayan Utama (sejak tahun 2005) dan Presiden Direktur PT Fajar Mas Murni (sejak tahun 2008). Telah berkarir di PT Fajar Mas Murni dan memegang berbagai jabatan penting termasuk Vice President Process Oil & Gas Division (1999-2004), Direktur Keuangan (2004-2006) dan Direktur Operasional (2006-2008).
Data Perusahaan Corporate Data
Direksi Board of Directors
Ardhiman T.A. Direktur Utama | President Director Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1958 (53 tahun). Diangkat sebagai Direktur Utama Perusahaan sejak tahun 2006. Posisi manajemen lainnya yang pernah dijabat antara lain Staf Ahli Direksi (1999-2000), Kepala Divisi Pemasaran (2000-2001), Kepala Divisi Penjualan (2001-2002) dan Direktur Komersial (2002-2006). Pendidikan: Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjadjaran (1983) dan Pasca Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjadjaran (2002).
Indonesian citizen, born in 1958 (53 years old). Appointed as President Director since 2006. Other management positions held include: Expert Staff to the Board of Directors (1999-2000), Head of Marketing Division (2000-2001), Head of the Sales Division (2001-2002) and Commercial Director (2002-2006). Education: Obtained his Bachelor’s degree in Economics from Padjadjaran University (1983) and his Master’s degree in Economics also from Padjadjaran University (2002).
Yoshimitsu Honda
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Wakil Direktur Utama | Vice President Director Warga Negara Jepang, lahir pada tahun 1960 (51 tahun). Diangkat sebagai Wakil Direktur Utama Perusahaan sejak tahun 2010. Pada tahun 2010 menjabat sebagai Human Affairs Division (General Manager), Nippon Steel Corp. Bergabung dengan Nippon Steel Corporation sejak tahun 1985, dengan posisi sebelumnya sebagai Manager, Continuous Annealing Sec., Cold Strip Mill-II, Yawata Works (1990-1992), Manager, Cold Strip Mill-II, Tinplate & TFS Div., Yawata Works (1992-1993), Manager, Production & Technical Control Dept., Production & Technical Control Div., Yawata Works (1993-1994), Manager, Production Planning Dept., Technical Administration & Planning Div. (1994-1997), Manager, Tinplate Technical Dept., Tinplate Mill, Yawata Works (1997-2000), Group Manager, GAPL Project Group, Sheet & Coil Div., Yawata Works (2000-2003), Group Manager, Tinplate Technical Dept., Tinplate Mill, Yawata Works (2004-2007) and Superintendent (General Manager), Tinplate Mill, Yawata Works (2007-2009). Pendidikan: Master of Metallurgical Engineering dari Nagoya University Graduate School (1985).
110
Japanese citizen, born in 1960 (51 years old). Appointed as Vice President Director of the Company since 2010. From 2010 serves as Human Affairs Division (Geberal Manager), Nippon Steel Corp. Joined Nippon Steel Corporation since 1985, with previous management positions held including as Manager, Continuous Annealing Sec., Cold Strip Mill-II, Yawata Works (1990-1992), Manager, Cold Strip Mill-II, Tinplate & TFS Div., Yawata Works (1992-1993), Manager, Production & Technical Control Dept., Production & Technical Control Div., Yawata Works (1993-1994), Manager, Production Planning Dept., Technical Administration & Planning Div. (1994-1997), Manager, Tinplate Technical Dept., Tinplate Mill, Yawata Works (19972000), Group Manager, GAPL Project Group, Sheet & Coil Div., Yawata Works (2000-2003), Group Manager, Tinplate Technical Dept., Tinplate Mill, Yawata Works (2004-2007) and Superintendent (General Manager), Tinplate Mill, Yawata Works (2007-2009). Education: Graduated with Master of Metallurgical Engineering from Nagoya University Graduate School (1985).
Data Perusahaan Corporate Data
Slamet Gunawan Direktur Keuangan & HCM | Finance & HCM Director Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1963 (48 tahun). Diangkat sebagai Direktur Keuangan & HCM Perusahaan sejak 2011. Telah membina karir di PT Krakatau Wajatama, dengan posisi terakhir sebagai Direktur Keuangan & Umum (sejak tahun 2006). Jabatan sebelumnya termasuk Manager Strategi Pendanaan (2004-2006), Kadiv Strategi Pendanaan (2003-2004) dan Kadiv Pajak, Asuransi & Faktur (2001-2003).
Indonesian citizen, born in 1963 (48 years old). Appointed as Finance Director of the Company since 2011. Has built his career in PT Krakatau Wajatama, with his last position as Finance & General Affairs Director (since 2006). Previous positions include Manager of Funding Strategy (2004-2006), Division Head of Funding Strategy (2003-2004) and Division Head of Taxation, Insurance & Accounts (2001-2003).
Pendidikan: Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro Semarang (1988) dan Pasca Sarjana Manajemen Keuangan dari STIE IPWI Jakarta (1998).
Education: Obtained his Bachelor’s degree in Accounting from Diponegoro University Semarang (1988) and Master’s degree in Financial Management from STIE IPWI Jakarta (1998).
R. Suprapto Indroprayitno Direktur Komersial | Commercial Director Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1953 (59 tahun). Diangkat sebagai Direktur Komersial Perusahaan sejak 2006. Posisi manajemen lainnya yang pernah dijabat antara lain General Manager Perencanaan Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (1996-2001), General Manager Training Centre PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2001), General Manager Marketing PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2001-2004) dan General Manager Quality Assurance PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (20042006). Pendidikan: Sarjana Teknik Mesin dari ITS Surabaya (1981) dan Pasca Sarjana Material Science dari Universitas Wollongong, Australia (1996).
Indonesian citizen, born in 1953 (59 years old). Appointed as Commercial Director of the Company since 2006. Other management positions previously held include: General Manager of Production Planning at PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (1996-2001), General Manager of the Training Centre at PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2001), General Manager of Marketing at PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2001-2004) and General Manager of Quality Assurance at PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2004-2006). Education: Obtained his Bachelor’s degree in Mechanical Engineering from ITS Surabaya (1981) and his Master’s degree in Material Science from Wollongong University, Australia (1996).
Direktur Operasi (Direktur Tidak Terafiliasi) | Operation Director (Non-Affiliated Director) Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1952 (59 tahun). Diangkat sebagai Direktur Operasi Perusahaan sejak 2006. Posisi manajemen lainnya yang pernah dijabat antara lain Manager Pabrik PBLD (Cold Rolling Mill) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (1998-2003) dan General Manager Perawatan Pabrik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2003 -2006). Pendidikan: Sarjana dari ATN/STTN (1982) dan Pasca Sarjana Metalurgy dari Universitas WollongongAustralia (1992).
Indonesian citizen, born in 1952 (59 years old). Appointed as Operation Director of the Company since 2006. Other management positions held include: Manager of Cold Rolling Mill of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (1998-2003) and General Manager of Factory Maintenance at PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2003 -2006).
Education: Obtained his Bachelor’s degree in ATN/ STTN (1982) and His Master’s degree in Metalurgy from Wollongong University, Australia (1992).
111
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Himawan Turatmo
Data Perusahaan Corporate Data
Komite Audit Audit Committee
Fauzi Aziz Ketua | Chairman Lihat Profil Dewan Komisaris See the Board of Commissioners Profile
Teguh P Slamet Anggota | Member
Heru Aditya Chandra Koesno Anggota | Member Warga Negara indonesia, lahir pada tahun 1958 (53 Tahun). Anggota Komite Audit Perusahaan sejak April 2011. Saat ini menjabat sebagai Direktur & Konsultan Senior Bidang Akuntansi & Keuangan di PT Sumarno Pabottingi. Pendidikan: Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Padjadjaran (1986)
Rachmat Noviar Bustari Anggota | Member Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1960 (51 tahun). Anggota Komite Audit Perusahaan sejak tahun 2010. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama di Sarana Jakarta Ventura (Bahana Group) (2007-2009). Pendidikan: Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Padjadjaran (1985).
Indonesian citizen, born in 1958 (53 years). Member of the Audit Committee since April 2011. Currently, serves as Director & Senior Consultant of Accounting & Finance of PT Sumarno Pabottingi.
Education: Obtained his Bachelor’s degree in Accounting from the Faculty of Economics, Universitas Padjadjaran (1986).
Indonesian citizen, born in 1960 (51 years). Member of the Audit Committee since 2010. Previously, President Director of Sarana Jakarta Ventura (Bahana Group) (2007-2009).
Education: Obtained his Bachelor’s degree in Accounting from the Faculty of Economics, Universitas Padjadjaran (1985).
Sekretaris Perusahaan
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Corporate Secretary
Muhammad Arsyad
112
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1958 (53 tahun). Diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2010. Telah bergabung dengan Perusahaan pada tahun 1983, dengan posisi yang pernah dijabat sebelumnya antara lain Kepala Satuan Pengawasan Intern (1995-2000), Kepala Divisi Keuangan (20002004), Direktur Dana Pensiun Mitra Krakatau (20042007) dan Kepala Satuan Pengawasan Intern (20072010).
Indonesian citizen, born in 1958 (53 years old). Appointed as Corporate Secretary since 2010. Has joined the Company since 1983, with other positions previously held among others Head of Internal Control Division (1995-2000), Head of Finance Division (2000-2004), Director of Mitra Krakatau Pension Fund (2004-2007) and Head of Internal Control Division (2007-2010).
Pendidikan: Akademi Akuntansi “YKPN” Yogyakarta (1983) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “YAI” Jakarta (1997).
Education: Graduated in Accounting from “YKPN” Yogyakarta (1983) and Economic College “YAI” Jakarta (1997).
Data Perusahaan Corporate Data
Struktur Organisasi Organization Structure
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Board of Commissioners
Ardhiman TA President Director
Yoshimitsu Honda VP Director
Slamet Gunawan
Suprapto
Finance & HCM Director
Commercial Director
Himawan Turatmo Operation Director (Non-Affiliated)
H. Iwasaki
Yamazaki Yoji
K. Shiomi
Deputy of Finance Director
Deputy of Commercial Director
Deputy of Operation Director
M. Arsyad
Jetrinaldi
Yulia Heryati
Kusna Indrawan
Corporate Secretary
Accounting & Finance GM
Marketing GM
Production GM
Haryanto
Asrul Bastoni
Industrial & Government Relations GM
Production Manager
Achyadi Yusuf
Agung Wahyu Waristo
Herman Arifin
Handoko
Head of Internal Audit Unit
Finance Manager
Sales Manager
Maintenance Manager
Sumarna
Sri Utari
Sasmito Mulyo
Accounting Manager
Marketing Manager
Plant Engineering Manager
Achmad Syafiq
Westri Dinarespati
Ferry Ruddy
Ferry Hidayat
Legal Manager
Information System Manager
Logistic Manager
QA Manager
Public Relations & Investor Relation Manager
C. Arlan Lubis
Harry Pudiatmo
Risk Management Manager
PPIC Manager
Rusli Zakaria
Wibowo Adi Nugroho
General Affair Manager
Safety Environment & Fire Manager
Yusuf Effendi
Deddy Zulbadri
HCM Manager
Director’s Staff
113
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Jakaria Operation & Commercial Audit Manager
Data Perusahaan Corporate Data
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Responsibility for Annual Reporting
Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi terkait lainnya, merupakan tanggung jawab Manajemen Latinusa dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini:
This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information are the responsibility of the management of Latinusa and have been approved by members of the Board of Commissioners whose signatures appear below:
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Dewan Komisaris Board of Commissioners
114
Yoshiaki Shimada Komisaris Utama President Commissioner
Sukandar Komisaris Commissioner
Keiichiro Kawaguchi Komisaris Commissioner
Yukio Nakano Komisaris Commissioner
Fauzi Aziz Komisaris Independen Independent Commissioner
Teguh P. Slamet Komisaris Independen Independent Commissioner
Data Perusahaan Corporate Data
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Responsibility for Annual Reporting
Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi terkait lainnya, merupakan tanggung jawab Manajemen Latinusa dan telah disetujui oleh seluruh anggota Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini:
This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information are the responsibility of the management of Latinusa and have been approved by members of the Board of Directors whose signatures appear below:
Ardhiman TA Direktur Utama President Director
Yoshimitsu Honda Wakil Direktur Utama Executive Vice President Director
Slamet Gunawan Direktur Keuangan & HCM Financial & HCM Director
R. Suprapto Indroprayitno Direktur Komersial Commercial Director
Himawan Turatmo Direktur Operasi Operation Director
115
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Direksi Board of Directors
Data Perusahaan Corporate Data
Informasi Perusahaan Corporate Information
Nama Perusahaan Name of Company PT Pelat Timah Nusantara Tbk. Pendirian Perusahaan Established 19 Agustus 1982 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition Nippon Steel Corporation 35% PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 20,1% Mitsui & Co., Ltd 10% Metal One Corporation 5% Nippon Steel Trading Co., Ltd. 5% PT Baruna Inti Lestari 4,9% Publik 20% Notaris Notary Sutjipto, S.H., M.Kn. Menara Sudirman 18th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 Jakarta-12190 Tel. : (+62 21) 520 4778 Fax. : (+62 21) 520 4779, 520 4780
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Kantor Akuntan Pubik Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia Tel. : (+62 21) 5289 5000 Fax. : (+62 21) 5289 4545
116
Bursa Efek Stock Exchange PT Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building 1st Tower Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Tel. : (+62 21) 515 0515 Fax. : (+62 21) 515 4153 Email :
[email protected] Website : www.idx.co.id Biro Administrasi Efek Share Registrar PT Datindo Entrycom Puri Datindo-Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav 34-35 Jakarta 10220 Tel. : (+62 21) 570 9009, 570 8912 Fax. : (+62 21) 570 9026, 570 8914 No Assosiasi: No. STTD: Kep.16/PM/1991
Untuk Informasi lebih lanjut, hubungi: For further Information, please contact: Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Gedung Krakatau Steel 3rd Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta Selatan 12950 Tel. : (+62 21) 520 9883 (hunting) Fax. : (+62 21) 521 0079, 521 0081 Website : http://www.latinusa.co.id
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Keuangan
117
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Financial Statements
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2011
2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp3.497.968 pada tahun 2011 dan Rp341.325 pada tahun 2010 Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan, neto Pajak dibayar dimuka Uang muka dan beban dibayar dimuka
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Total Aset Lancar
ASSETS
801.272.202
Total Current Assets
1.200.000 12.515.891
NON-CURRENT ASSETS Investment in shares of stock Deferred tax assets, net
69.403.856 26.714.599 197.187 2.547.846 3.810.423
Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp85,946,536 in 2011 and Rp81,309,479 in 2010 Estimated claims for income tax refund Security deposits Employees’ receivables, net Other assets
2,4,17,29,31
262.346.694
220.612.738
2,3,5,21, 29,30,31
207.295.128
397.015 4.485.289 321.055.081 17.653.919
2,31 2,17,31 2,3,6,19 2,13a
706.301 24.136 326.378.972 2.237.718
4.699.150
7
653.979.251
ASET TIDAK LANCAR Penyertaan saham Aset pajak tangguhan, neto Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp85.946.536 pada tahun 2011 dan Rp81.309.479 pada tahun 2010 Taksiran tagihan pajak penghasilan Uang jaminan Piutang karyawan, neto Aset lain-lain
201.947.021 43.504.398 536.633 3.176.805 3.810.423
Total Aset Tidak Lancar
267.298.259
116.389.802
Total Non-Current Assets
TOTAL ASET
921.277.510
917.662.004
TOTAL ASSETS
1.200.000 13.122.979
2,8,17,31 2,13e
2,3,9,19, 20,21,26 2,3,13b 2,17,31 2,17,31 2,10
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
1
120
2.283.253
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables, net of allowance for impairment losses of Rp3,497,968 in 2011 and Rp341,325 in 2010 Other receivables Third parties Related parties Inventories, net Prepaid tax Advances and prepaid expenses
85.076.059
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2011
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Beban masih harus dibayar
296.811.365
Total Liabilitas Jangka Pendek
431.883.936
Total Liabilitas
173.753.837
15.978.398 2,12,29,30,31 81.845.522 2,12,17,29,30,31 16.736.035 650.346 6.143.915 13.718.355
2,15,29,30,31 2,15,17,30,31 2,13c 2,14,29,30,31
45.297.983
2,3,24
477.181.919
23.717.335 950.746 4.709.420 27.458.157
Short-term bank loans Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes payable Accrued expenses
390.661.454
Total Current Liabilities
39.577.207
NON-CURRENT LIABILITY Estimated liabilities for employee benefits
430.238.661
Total Liabilities
5.809.493 154.262.466
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham Modal dasar - 8.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.523.350.000 saham Tambahan modal disetor, neto Modal lain-lain - opsi saham Saldo laba (Akumulasi Kerugian) Dicadangkan Tidak dicadangkan
EQUITY Shares capital - par value of Rp100 (full amount) per share Authorized capital 8,000,000,000 shares 252.335.000 107.289.206 1.657.146
16 16 2,25
252.335.000 107.289.206 488.156
Issued and fully paid 2,523,350,000 shares Additional paid-in capital, net Other capital - stock option Retained earnings (Accumulated Losses) Appropriated Unappropriated
265.608.644 (182.794.405)
216.266.102 (88.955.121)
Total Ekuitas, Neto
444.095.591
487.423.343
Total Equity, Net
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
921.277.510
917.662.004
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
2
121
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas diestimasi atas kesejahteraan karyawan
CURRENT LIABILITIES
2,11, 27,29,30,31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2011 PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO
2010
1.264.409.623
2,18
1.361.898.489
(1.178.788.833)
2,6,9,19
(1.176.889.076)
85.620.790
BEBAN OPERASI Penjualan Umum dan administrasi
(22.086.596) (78.207.623)
Jumlah Beban Operasi
185.009.413 2,5,9,20,21
GROSS PROFIT OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
(100.294.219)
(108.007.934)
Total Operating Expenses
LABA (RUGI) OPERASI
(14.673.429)
77.001.479
OPERATING PROFIT (LOSS)
Pendapatan keuangan Beban keuangan Rugi selisih kurs, neto Pendapatan lain-lain, neto
5.262.111 (5.453.293) (11.682.484) 6.676.765
8.335.168 (9.202.298) (444.588) 17.958.428
Finance income Finance cost Loss on foreign exchange, net Other income, net
LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
(19.870.330)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan
607.088
Manfaat (Beban) Pajak, Neto
607.088
Pendapatan komprehensif lainnya tahun berjalan TOTAL LABA/(RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
22 23 2
2,13d 2,13e
93.648.189
PROFIT (LOSS) BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE)
(22.435.653) 3.363.506
TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred
(19.072.147)
Tax Benefit (Expense), Net
(19.263.242)
74.576.042
PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR
-
-
Other comprehensive income for the year
74.576.042
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME/(LOSS) FOR THE YEAR
(19.263.242)
LABA (RUGI) PER SAHAM (dalam nilai penuh) Dasar, laba (rugi) tahun berjalan diatribusikan pada pemegang saham Dilusian, laba (rugi) tahun berjalan diatribusikan pada pemegang saham LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
COST OF GOODS SOLD
(27.931.608) (80.076.326)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
EARNINGS (LOSS) PER SHARE (in full amount)
(7,63)
(7,63)
2,28
2,28
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
29,55
Basic, profit (loss) for the year attributable to equity holders
29,55
Diluted, profit (loss) for the year attributable to equity holders
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
3
122
NET SALES
2,25
16 16
Pembentukan cadangan wajib Pembentukan cadangan umum
2,25
16 16
Pembentukan cadangan wajib Pembentukan cadangan umum
252.335.000
107.289.206
-
-
-
107.289.206
-
-
-
107.289.206
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
-
-
1.657.146
-
1.168.990
-
488.156
-
488.156
Modal lain-lain Opsi saham/ Other capital Stock option
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Saldo, 31 Desember 2011
-
16
-
-
252.335.000
Total laba komprehensif - rugi tahun berjalan Dividen kas Opsi kepemilikan saham oleh manajemen yang telah vested
Saldo, 31 Desember 2010
-
16
-
-
252.335.000
Total laba komprehensif tahun berjalan Dividen kas Opsi kepemilikan saham oleh manajemen yang telah vested
Catatan/ Notes
Modal saham ditempatkan Tambahan modal dan disetor penuh/ disetor, neto/ Issued and fully Additional paid share capital paid-in capital, net
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo, 1 Januari 2010
123
4
(182.794.405)
(5.000.000) (44.342.542)
-
(19.263.242) (25.233.500)
(88.955.121)
(10.093.400) (16.763.325)
-
74.576.042 (15.140.100)
(121.534.338)
Tidak dicadangkan/ Unappropriated
82.814.239
-
-
(19.263.242) (25.233.500)
127.310.981
-
-
74.576.042 (15.140.100)
67.875.039
Total/ Total
444.095.591
-
1.168.990
(19.263.242) (25.233.500)
487.423.343
-
488.156
74.576.042 (15.140.100)
427.499.245
Total ekuitas, neto/ Total equity, net
Balance, December 31, 2011
Total comprehensive income - loss for the year Cash dividends Vesting of management stock option Appropriation for mandatory reserve Appropriation for general reserve
Balance, December 31, 2010
Total comprehensive income for the year Cash dividends Vesting of management stock option Appropriation for mandatory reserve Appropriation for general reserve
Balance, January 1, 2010
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
265.608.644
5.000.000 44.342.542
-
-
216.266.102
10.093.400 16.763.325
-
-
189.409.377
Dicadangkan/ Appropriated
Saldo laba (Akumulasi kerugian)/ Retained earnings (Accumulated losses)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan dari penghasilan bunga Pembayaran kepada pemasok Pembayaran untuk pajak Pembayaran untuk beban usaha Pembayaran kepada karyawan Pembayaran untuk bunga dan biaya bank Lain-lain, neto Kas Neto yang Digunakan untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan aset tetap Penurunan deposito yang dibatasi penggunaannya Hasil dari penjualan aset tetap dan aset lain-lain Kas Neto yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank Pembayaran utang bank Pembayaran dividen kas Pembayaran kepada pihak-pihak berelasi, neto Kas Neto yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Dampak perubahan kurs
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.383.613.483 5.605.182 (1.252.815.577) (117.739.859) (74.538.196) (65.618.964)
1.496.706.138 8.504.652 (1.138.065.397) (172.235.437) (152.629.681) (80.661.601)
(4.007.874) 8.491.996
(11.920.826) 4.448.501
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Receipts from interest income Payments to suppliers Payments for taxes Payments for operating expenses Payments to employees Payments for interest expense and bank charges Others, net
(117.009.809)
(45.853.651)
Net Cash Used in Operating Activities
(124.770.575)
(45.030.508)
-
27.176.390
-
14.904.511
(124.770.575)
151.965.085 (57.672.072) (25.233.500)
(2.949.607)
16
-
1.315.825.471 (1.167.776.880) (15.140.100) (17.078.952)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of fixed assets Decrease in restricted time deposits Proceeds from sales of fixed assets and other assets Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Payments of bank loans Payments of cash dividends Payments to related parties, net
69.059.513
115.829.539
Net Cash Provided by Financing Activities
(172.720.871)
67.026.281
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
(4.549.764)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
262.346.694
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
85.076.059
(2.498.008)
4
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Effects of foreign exchange rate changes
197.818.421
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
262.346.694
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
5
124
2010
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UMUM a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s Establishment
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (’’Perusahaan’’) didirikan berdasarkan Akta No. 45 tanggal 19 Agustus 1982 dari Notaris Imas Fatimah, S.H., dan telah diubah dengan Akta No. 85 tanggal 30 Mei 1983 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C24497.HT.01.01.TH.83 tanggal 15 Juni 1983 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 13 September 1983, Tambahan No. 828.
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (the “Company”) was established based on the Notarial Deed No. 45 of Imas Fatimah, S.H., dated August 19, 1982 and was amended with the Notarial Deed No. 85 of the same notary dated May 30, 1983. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. C24497.HT.01.01.TH.83 dated June 15, 1983 and was published in the State Gazette Republic of Indonesia No. 73 dated September 13, 1983, Supplement No. 828.
Anggaran Dasar Perusahaan terakhir diubah dengan Akta Notaris No. 214 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., tanggal 30 Maret 2011, antara lain tentang perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-26647.AH.01.02.Tahun 2011, tanggal 26 Mei 2011.
The Company’s Articles of Association has been last amended by Notarial Deed No. 214 of Aulia Taufani, S.H., the substitute notary of Sutjipto, S.H., dated March 30, 2011 regarding among others, the changes in the Articles of Association of the Company. The amendment was approved by The Ministry of Laws and Human Rights of The Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-26647.AH.01.02.Year 2011, dated May 26, 2011.
Kantor Pusat Perusahaan berkedudukan di Jl. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta dan pabriknya berlokasi di Cilegon, Banten. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1986.
The Company’s Head Office is located in Jl. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta and its factory is located in Cilegon, Banten. The Company started its commercial operations in 1986.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang industri tinplate.
According to article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises of industrial tinplate.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
The Company’s Public Offering On December 4, 2009, the Company obtained the effective statement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) to conduct public offering of its 504,670,000 new shares with nominal value of Rp100 (in full amount) per share at a price of Rp325 (in full amount) per share. The Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on December 14, 2009.
Pada tanggal 4 Desember 2009, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 504.670.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 (dalam nilai penuh) per saham dengan harga Rp325 (dalam nilai penuh) per saham. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Desember 2009.
6
125
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
1.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
GENERAL (continued) c.
The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2011 are as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Yoshiaki Shimada Sukandar Keiichiro Kawaguchi Yukio Nakano Fauzi Aziz Teguh Panotojudo Slamet
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Dewan Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Komersial Direktur Operasi tidak terafiliasi Direktur Keuangan dan Umum
Ardhiman T. Akanda Yoshimitsu Honda R. Suprapto Indroprayitno Himawan Turatmo Slamet Gunawan
Board of Directors President Director Vice President Director Commercial Director Unaffiliated Operational Director Finance and General Affairs Director
The members of the Company’s audit committee as of December 31, 2011 are as follows:
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota Anggota
Fauzi Aziz Teguh Panotojudo S Heru A. C. Koesno Rachmat Noviar
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Dewan Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Komersial Direktur Operasi tidak terafiliasi Direktur Keuangan dan Umum
Akio Migita Hiroyuki Migita Yukio Nakano Sukandar Fauzi Aziz Ir. Zulkarnain Ardhiman T. Akanda Yoshimitsu Honda R. Suprapto Indroprayitno Himawan Turatmo Erwin
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Vice President Director Commercial Director Unaffiliated Operational Director Finance and General Affairs Director
The members of the Company’s audit committee as of December 31, 2010 are as follows:
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota Anggota
Chairman Member Member Member
The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 are as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Ir. Zulkarnain Rachmat Noviar Tjandra Budiman Fauzi Aziz
Chairman Member Member Member
As of December 31, 2011 and 2010, the Company has 429 and 417 permanent employees (unaudited).
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah karyawan tetap Perusahaan adalah 429 dan 417 orang (tidak diaudit).
7
126
Boards of Commissioners, Directors and Employees
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UMUM (lanjutan)
1.
d. Penyelesaian Laporan Keuangan
GENERAL (continued) d.
The accompanying financial statements were completed and authorized for issue by the Company’s Directors on March 1, 2012.
Laporan Keuangan ini telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 1 Maret 2012. 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN a.
AKUNTANSI
Completion of the Financial Statements
YANG
2.
Dasar penyusunan laporan keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
Basis of preparation statements
of
ACCOUNTING the
financial
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan tanggal diterbitkan, diterapkan efektif 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif.
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were 1, 2011, adopted effective January prospectively and retrospectively.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak tanggal 1 Januari 2011.
The financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” which was adopted since January 1, 2011.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, dimana revisi mencakup antara lain, diperkenalkannya penyajian dan pengungkapan baru, antara lain, laporan laba rugi komprehensif, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates the presentation of financial statements which revisions include, among others, introduction of new presentation and disclosures such as, among others, statements of comprehensive income, key estimations and judgements, capital management, departures from accounting standards and statement of compliance.
Perusahaan memilih menyajikan laporan laba rugi komprehensif dalam satu laporan dan menyajikan tambahan pengungkapan sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan pada Catatan 3 serta pengelolaan permodalan pada Catatan 30.
The Company elected to present one single statement of comprehensive income and disclosed key estimations and judgments in Note 3 and capital management in Note 30.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of each account.
8
127
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
1.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
b.
Dasar penyusunan (lanjutan)
AKUNTANSI laporan
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
a.
the
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah.
Perubahan kebijakan pengungkapan
akuntansi
dan
b.
Changes in disclosures
accounting
policy
and
The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those made in the preparation of the Company’s financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended SAKs which were effective starting January 1, 2011 as disclosed in this Note.
Aset dan liabilitas keuangan
c.
Financial assets and liabilities Effective January 1, 2010, the Company has applied PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and and PSAK No. 55 Disclosures”, (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which supersede PSAK No. 50, “Accounting for Investments in Certain Securities” and PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
(i) Aset keuangan
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
financial
The statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai".
(i) Financial assets
Aset keuangan diklasifikasikan menjadi pinjaman yang diberikan dan piutang serta aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Financial assets are classified as loans and receivables also available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. 9
128
of
Laporan arus kas yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang diungkapkan pada Catatan ini. c.
Basis of preparation statements (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
c.
(i) Aset keuangan (lanjutan) Pinjaman (lanjutan)
yang
diberikan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) (i) Financial assets (continued)
dan
Loans and receivables (continued)
piutang
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif.
These financial assets are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Interest income on this financial assets classification is presented as interest income in the statements of comprehensive income.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loans and receivables recognized in the statements of comprehensive income.
Aset keuangan tersedia untuk (Available-For-Sale (“AFS”))
Available-For-Sale (“AFS”) financial assets
dijual
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the preceding category. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the shareholder’s equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Perusahaan memiliki investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan.
The Company has investment in shares of stock that does not have readily determinable fair value in which the ownership of equity interest is less than 20%. This investment is carried at cost.
Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, penyertaan saham, piutang karyawan dan uang jaminan.
The Company’s financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, investment in shares of stock, employees’ receivables and security deposits.
10
129
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
c.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
(ii) Penurunan nilai aset keuangan
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) (ii) Impairment of financial assets
Perusahaan melakukan penilaian pada setiap tanggal laporan posisi keuangan apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each statement of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan. Rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
If there is objective evidence that an impairment loss on financial assets carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account. The impairment loss is recognized in the statements of comprehensive income.
Ketika aset menjadi tidak tertagih, nilai tercatat dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dikurangi secara langsung atau jika ada jumlah yang dimasukkan ke akun cadangan kerugian penurunan nilai, jumlah yang dimasukkan ke akun penyisihan tersebut dihapuskan terhadap nilai tercatat aset keuangan.
When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of impaired financial assets is reduced directly or if an amount was charged to the allowance for impairment losses account, the amounts charged to the allowance account are written-off against the carrying value of the financial assets.
Untuk menentukan adanya bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan, Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan adanya insolvabilitas atau kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur dan kelalaian atau penundaan signifikan pembayaran.
To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has been incurred, the Company considers factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments.
Jika pada periode berikutnya, jumlah rugi penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka rugi penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan sampai sebatas nilai tercatat aset keuangan tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date. The amount of the reversal of financial assets is recognized in the statements of comprehensive income.
11
130
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
(ii) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) (ii) Impairment of financial assets (continued) Subsequent recoveries of previously written-off receivables, if in the current period, are credited to the allowance account, but if after statement of financial position date, are credited to other operating income.
Penerimaan kemudian atas piutang yang diberikan yang telah dihapus-bukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan, dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan, dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya. (iii) Liabilitas keuangan
(iii) Financial liabilities
Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan dikeluarkan ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company classified its financial liabilities in the category of financial liabilities measured at amortized cost. Financial liabilities are derecognized when extinguished.
Liabilitas keuangan diakui awalnya pada nilai wajar ditambah, dalam hal liabilitas keuangan selain derivatif, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial liabilities other than derivatives, directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan lainnya (kecuali jaminan keuangan) diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Other financial liabilities (except for financial guarantee) are measured at amortized cost using the effective interest method.
Untuk liabilitas keuangan selain derivatif, keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
For financial liabilities other than derivatives, gains or losses are recognized in the statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized and through the amortization process.
Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain dan beban masih harus dibayar.
The Company’s financial liabilities include short-term bank loan, trade payables, other payables and accrued expenses.
12
131
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
c.
(iv) Penentuan nilai wajar
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) (iv) Determination of fair value
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, tanpa adanya pengurangan atas biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets is determined by reference to quoted market prices or dealer price quotations at each statement of financial position date, without any deduction for transaction costs.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik-teknik penilaian. Perusahaan menggunakan berbagai metode dan membuat asumsi-asumsi yang didasarkan pada kondisi pasar yang ada pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Bila diperlukan, kuotasi harga pasar atau penawaran pedagang efek untuk instrumen sejenis akan digunakan. Teknik penilaian, seperti analisis arus kas yang didiskonto, juga digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market are determined by using valuation techniques. The Company uses a variety of methods and makes assumptions that are based on market conditions existing at each statement of financial position date. Where appropriate, quoted market prices or dealer quotes for similar instruments are used. Valuation techniques, such as discounted cash flow analyses, are also used to determine the fair values of the financial instruments.
Nilai wajar liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi diestimasi dengan mendiskontokan arus kas kontraktual masa depan pada tingkat bunga pasar saat ini yang tersedia bagi Perusahaan untuk liabilitas keuangan yang sejenis.
The fair values of financial liabilities carried at amortized cost are estimated by discounting the future contractual cash flows at the current market interest rates that are available to the Company for similar financial liabilities.
(v) Penghentian pengakuan
(v) Derecognition Financial assets are derecognized when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Company will evaluate to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition).
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perusahaan akan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan).
13
132
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
(v) Penghentian pengakuan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) (v) Derecognition (continued) A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is extinguished. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of comprehensive income.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan. Jika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan dari liabilitas yang ada telah dimodifikasi secara substansial, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan atas liabilitas baru dan selisih antara masing-masing nilai tercatat liabilitas keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. (vi) Reklasifikasi instrumen keuangan
(vi) Reclassification of financial instruments
Perusahaan tidak mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
The Company does not reclassify any financial instruments out of or into the financial instruments category which the fair value recognized through profit or loss while it is held or issued.
Perusahaan tidak mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Company does not classify any financial assets as held-to-maturity if the entity has, during the current financial year or during the two preceeding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held-tomaturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments) other than sales or reclassifications that:
a) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
a) are so close to maturity or the financial asset's call date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset's fair value;
b) terjadi setelah Perusahaan telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Perusahaan telah memperoleh jadwal pelunasan sebelum pembayaran; atau
b) occur after the Company has collected substantially all of the ’ financial asset s original principal through scheduled payments or the Company has received the payments before the scheduled payments; or
14
133
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vi)
Reklasifikasi (lanjutan)
instrumen
c) terkait dengan kejadian berada di luar kendali tidak berulang dan diantisipasi secara Perusahaan.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
keuangan
c) are attributable to an isolated event that is beyond the Company’s controls, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Company.
tertentu yang Perusahaan, tidak dapat wajar oleh
Reclassification of financial assets from held-to-maturity classification to available for sale is recorded at fair value. Unrealized gains or losses are presented in the equity section until the financial assets is derecognized, at which time the cummulative gain or loss previously recognized in equity is recognized in the statements of comprehensive income.
(vii) Saling hapus instrumen keuangan
(vii) Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Setara kas
d.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Persediaan
e.
Inventories
Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk penurunan nilai persediaan ditetapkan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto.
Inventories are measured at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method. Allowance for decline in the value of the inventories is provided to reduce the carrying value of inventories to its net realizable value.
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and selling expenses.
15
134
Cash equivalents Time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement are considered as Cash Equivalents.
Deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, digolongkan sebagai Setara Kas. e.
Financial assets and liabilities (continued) (vi) Reclassification of financial instruments (continued)
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi disajikan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
d.
ACCOUNTING
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
2.
Persediaan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Allowance for inventory obsolescence is provided based on the periodic review of the condition of the inventories.
Penyisihan persediaan usang dilakukan atas dasar hasil penelaahan secara periodik terhadap kondisi persediaan. f.
g.
Inventories (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi
f.
Transactions with related parties
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mengubah definisi pihak berelasi. Perubahan ini juga memperkenalkan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi atas transaksi dengan Pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan Pemerintah).
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK change the definitions of a related party. The amendment also introduces an exemption from the general related party disclosure requirements for transactions with Government and entities that are controlled, jointly controlled or significantly influenced by the same Government as the reporting entity (Government related entities).
Penerapan PSAK No. 7 (Revisi 2010) memberikan pengaruh signifikan terhadap pengungkapan pihak berelasi, terutama yang berkaitan dengan pengungkapan entitas berelasi dengan Pemerintah. Perusahaan memilih untuk mengungkapkan transaksi dengan entitas berelasi dengan Pemerintah dengan menggunakan pengecualian dari persyaratan pengungkapan pihak berelasi.
The adoption of PSAK No. 7 (Revised 2010) has significant impact on the disclosure of related parties, in particular those related to the disclosure of Government-related entities. The Company elected to disclose the transaction with Government-related entities using the exemption from general related party disclosure requirements.
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, sebagaimana didefinisikan pada revisi PSAK No. 7.
The Company has transactions with related parties, as defined in the revised PSAK No. 7.
Saldo dan transaksi yang material antara Perusahaan dengan Pemerintah Negara Republik Indonesia dan entitas berelasi dengan Pemerintah diungkapkan pada catatan atas akun-akun terkait.
Significant transactions and balances of the Company with the Government of the Republic of Indonesia and Government-related entities are disclosed in the relevant note of the respective accounts.
Aset tetap
g.
Fixed assets Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when the cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance cost that do not meet the criteria are recognized in statements of comprehensive income as incurred.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
16
135
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
AKUNTANSI
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Tahun/Years
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Bangunan Mesin dan instalasi Peralatan kantor Kendaraan
h.
Descriptions
5-20 5-20 5-10 5
Buildings Machineries and installations Office equipment Vehicles
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Land is stated at cost and not amortized. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in statements of comprehensive profit or loss in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditinjau kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan dengan prospektif.
The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Aset dinyatakan pada nilai dapat diperoleh kembali pada saat kejadian-kejadian atau keadaan perubahan-perubahan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif.
Assets are stated at estimated recoverable amount whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset values, if any, is recognized as a loss in the statements of comprehensive income.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam laporan posisi keuangan sebagai bagian dari aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan ini akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress is presented in the statements of financial position as part of the fixed assets and is stated at cost. The accumulated costs of asset constructed are transferred to the appropriate fixed assets accounts when the construction is substantially completed and the asset is ready for its intended use.
Aset tidak digunakan dalam operasi
h.
Assets not used in operations Certain assets which are not used in the Company’s operations are stated at the lower of cost or net realizable value and presented as part of other assets in the statements of financial position.
Aset tertentu yang tidak digunakan dalam operasi Perusahaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto dan disajikan sebagai bagian dari aset lain-lain pada laporan posisi keuangan.
17
136
Fixed assets (continued) Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama taksiran masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut: Keterangan
ACCOUNTING
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
AKUNTANSI
YANG
2.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
i.
currency
transactions
and
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah using the middle exchange rate at the last banking transaction date of the year as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to current year operations.
Kurs (dalam angka penuh) yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
The exchange rates (in full amount) used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:
1 Dolar Amerika Serikat (USD)/Rupiah 1 Euro Eropa (EUR)/Rupiah 1 Yen Jepang (JP¥)/Rupiah
2010
9.068 11.739 116,80
Biaya penerbitan emisi efek ekuitas
8.991 11.956 110,29
j.
US Dollar 1 (USD)/Rupiah European Euro 1 (EUR)/Rupiah Japanese Yen 1 (JP¥)/Rupiah
Stock issuance cost Stock issuance costs are presented as deduction from Additional Paid-In Capital in the equity section in the statements of financial position.
Biaya emisi efek ekuitas disajikan sebagai pengurang Tambahan Modal Disetor sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan. k.
Foreign balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah tanggal terakhir transaksi perbankan untuk tahun tersebut yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
2011
j.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Pengakuan pendapatan dan beban
k.
Revenue and expense recognition
Pengakuan pendapatan
Revenue recognition
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the Company’s financial statements.
18
137
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
k.
Pengakuan (lanjutan)
AKUNTANSI
pendapatan
dan
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
beban
k.
Revenue and (continued)
expense
recognition
Pengakuan pendapatan (lanjutan)
Revenue recognition (continued)
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Penjualan barang
Sale of goods
Penjualan barang diakui pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan atas barang kepada pelanggan, yaitu pada saat penyerahan barang.
Revenues from sale of goods are recognized when the title of ownership of the goods has been passed on to the customer, either upon delivery.
Penjualan bill and hold diakui pada saat pembeli mendapatkan hak milik jika: (i) terdapat kemungkinan besar bahwa pengiriman akan dilakukan, (ii) barang sudah di tangan, teridentifikasi dan siap dikirimkan ke pembeli, (iii) pembeli secara khusus menyatakan instruksi pengiriman ditangguhkan dan (iv) berlaku syarat-syarat pembayaran yang sah.
Bill and hold sales are recognized when the buyer takes title, provided: (i) it is probable that delivery will be made, (ii) the item is on hand, identified and ready for delivery to the buyer at the time the sale is recognized, (iii) the buyer specifically acknowledges the deferred delivery instructions and (iv) the usual payment terms apply.
Penjualan barang secara konsinyasi diakui pada saat pelanggan menggunakan barang yang dikirimkan oleh Perusahaan.
Consignment sales of goods are recognized when the goods delivered by the Company have been used by the customers.
Pendapatan/beban bunga
Interest income/expense
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (SBE), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the Effective Interest Rate (EIR), which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Pengakuan beban
Expense recognition
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expense is recognized when incurred (accrual basis).
19
138
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
AKUNTANSI
YANG
2.
Imbalan kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Employee benefits
Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) dalam menghitung liabilitas diestimasi atas kesejahteraan karyawan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih dari 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja dari karyawan.
The Company implemented PSAK No. 24 (Revised 2004) in calculating estimated liability of employees benefits using the Projected Unit Credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of any plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straightline method over the expected average remaining working lives of the employees.
Kenaikan nilai kini kewajiban imbalan pasti atas jasa pekerja pada tahun-tahun lalu, yang berdampak terhadap tahun berjalan akibat penerapan awal atau perubahan terhadap imbalan pasca-kerja diperlakukan sebagai biaya jasa lalu dan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.
The increase in the present value of the defined benefit obligation for employee service in prior years, resulting in the current year from the introduction of, or changes to, postemployment benefits is treated as past service cost and recognized as expense using straight-line method over the average period until the benefits become vested.
Imbalan kerja jangka panjang Perusahaan meliputi:
Long-term employee benefits of the Company comprise of:
Asuransi pensiun
Insurance plan
Perusahaan mempunyai program asuransi pensiun untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat, dengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Pembayaran premi awal sekaligus premi periodik ditentukan berdasarkan perhitungan secara periodik yang disetujui oleh Perusahaan dan PT Asuransi Jiwasraya. Seluruh premi pertanggungan ditanggung oleh Perusahaan.
The Company has a retirement insurance plan covering all of its qualified permanent employees, with PT Asuransi Jiwasraya (Persero). One-time initial retirement premium and periodic premium payments are based on periodic calculations agreed between the Company and PT Asuransi Jiwasraya. All the premium is borne by the Company.
Dana pensiun
Pension plan
Perusahaan memiliki Program Pensiun Iuran Pasti yang mencakup seluruh karyawan tetap Perusahaan yang memenuhi syarat. luran dana pensiun ditanggung bersama oleh karyawan dan Perusahaan masing-masing sebesar 5% dan 10% dari gaji pokok. Kontribusi terutang untuk program pensiun iuran pasti diakui sebagai beban pada tahun berjalan.
The Company has a Defined Contribution Benefit Pension Plan covering all of its eligible permanent employee. Pension plan funded through contribution from the employees and the Company of 5% and 10% of the basic salaries, respectively. Contributions payable for defined contribution pension plan are charged to current year operations.
20
139
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
l.
Long-term employee benefits
Disamping program pensiun, Perusahaan juga memberikan penghargaan purna tugas dan imbalan jangka panjang lainnya yang tidak didanai kepada karyawan tetap yang memenuhi syarat, sebagaimana dituangkan dalam perjanjian kerja bersama. Imbalan kerja jangka panjang tersebut dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004).
In addition to the pension program, the Company also provides post employment award and other long-term benefits which are unfunded to all of its eligible permanent employees, as stipulated under collective labor agreement. These long-term employee benefits are calculated using the Projected Unit Credit method in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004).
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
m. Share option
Beban kompensasi dengan akun ekuitas terkait diakru selama periode pengakuan hak kompensasi (vesting period) berdasarkan nilai wajar semua opsi saham pada tanggal pemberian kompensasi (grant date), yaitu tanggal dimana jumlah saham yang akan menjadi hak karyawan dan harga eksekusinya dapat ditentukan.
Compensation expense with the corresponding equity account is accrued during the vesting period based on the fair value of the option at grant date, which is the date when the number of shares becomes the rights of the employees and the exercise price is determinable.
Pada saat konversi opsi saham dilakukan, kompensasi yang terkait dikurangkan dari hasil penerbitan saham.
When the share option is exercised, related compensation is deducted to the proceeds from the issuance of the shares.
Pajak penghasilan
n.
Income tax
Beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas dan akumulasi rugi fiskal. Penyisihan aset pajak tangguhan dicatat untuk mengurangi aset pajak tangguhan ke jumlah yang diharapkan tidak dapat direalisasi.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred taxes are recognized to reflect the tax effects of the temporary differences between financial and tax reporting bases of assets and liabilities and accumulated tax loss carry forwards. A valuation allowance is recorded to reduce deferred tax assets for that portion that is not expected to be realized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the financial statements and their respective tax bases at each reporting date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized.
21
140
Employee benefits (continued)
Imbalan kerja jangka panjang
m. Opsi saham
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
o.
AKUNTANSI
YANG
2.
Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
Income tax (continued)
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at statement of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima dan/atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received and/or, if appealed against by the Company, when the results of the appeal are determined.
Informasi segmen
o.
Segment information
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan. Perusahaan menentukan bahwa segmen operasi tidak mengalami perubahan dari segmen usaha yang telah ditentukan sebelumnya.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and economic environments in which it operates. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the financial statements. The Company concluded that the operating segments remain the same as the business segments previously identified.
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing certain products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risk and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai terhadap segmen tersebut.
Segment revenues, expenses, result, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segmen.
22
141
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
p. Laba (rugi) per saham
p. Earnings (loss) per share
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings (loss) per share is calculated by dividing the profit (loss) for the year by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the year.
Laba (rugi) per saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua opsi saham dilaksanakan pada saat penerbitan (Catatan 28).
Diluted earnings (loss) per share is calculated after making necessary adjustments to the weighted-average number of ordinary shares outstanding assuming the full exercise of employee stock option at the time of issuance (Note 28).
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
q. Penerapan standar akuntansi revisi lain
q.
Adoption of standards
other
revised
accounting
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan kecuali bagi pengungkapan terkait:
Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Company also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2011, which are considered relevant to the financial statements but did not have significant impact except for the related disclosures:
i.
PSAK No 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. ii. PSAK No 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. Iii PSAK No 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
i. PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows”. ii. PSAK No. 8 (Revised 2009), “Events after The Reporting Period”. iii. PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.
Berikut ini adalah standar akuntansi yang direvisi dan diterbitkan namun belum berlaku efektif untuk tahun 2011 yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan:
The amended and published accounting standards that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for year 2011 are as follows:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective on or after January 1, 2012:
1. PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
1. PSAK No. 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
23
142
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2.
q. Penerapan standar akuntansi revisi lain (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Adoption of other revised standards (continued)
accounting
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2012 (continued):
2. PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
2. PSAK No. 16 (Revised 2011) “Property, Plant and Equipment”, prescribe the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about entity’s investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of there carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to them.
3. PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
3. PSAK No. 18 (Revised 2010) “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establish the accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This standard complements PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
4. PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
4. PSAK No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits”, establish the accounting and disclosures for employee benefits.
5. PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
5. PSAK No. 46 (Revised 2010) “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
6. PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
6. PSAK No. 50 (Revised 2010) “Financial Instruments: Presentation”, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
24
143
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
q. Penerapan standar akuntansi revisi lain (lanjutan)
q.
Adoption of other revised standards (continued)
accounting
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2012 (continued):
7. PSAK No. 53 (Revisi 2010) “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
7. PSAK No. 53 (Revised 2010) “Sharebased Payment”, specify the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.
8. PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
8. PSAK No. 56 (Revised 2011) “Earnings per Share”, prescribes principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.
9. PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
9. PSAK No. 60 “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period and how the entity manages those risks.
10. PSAK No. 61 “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, akuntansi, dan diterapkan untuk pengungkapan, atas hibah Pemerintah dan pengungkapan atas bentuk lain bantuan Pemerintah.
10. PSAK No. 61 “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”, applies in the accounting for, and in the disclosures of, Government grants and in the disclosures of other forms of Government assistance.
11. ISAK No. 13 “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”, diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntasi lindung nilai sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006), mengacu pada suatu entitas sebagai entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan.
11. ISAK No. 13 “Hedges of Net Investment in Foreign Operation”, applies to an entity that hedges the foreign currency risk arising from its net investments in foreign operations and wishes to qualify for hedge accounting in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006), refers to such an entity as a parent entity and to the financial statements in which the net assets of foreign operations are included as financial statements.
25
144
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2.
q. Penerapan standar akuntansi revisi lain (lanjutan)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q. Adoption of other revised standards (continued)
accounting
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2012 (continued):
12. ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”.
12. ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010) ”Employee Benefits”.
13. ISAK No. 18 “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”, menetapkan bantuan Pemerintah kepada entitas yang memenuhi definisi hibah Pemerintah dalam PSAK No. 61, Pemerintah dan “Akuntansi Hibah Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, bahkan jika tidak ada persyaratan yang secara spesifik terkait dengan aktivitas operasi entitas selain persyaratan untuk beroperasi pada daerah atau sektor industri tertentu.
13. ISAK No. 18 “Government Assistance No Specific Relation to Operating Activities”, prescribes government grants to entities that meet the definition of Government grants in PSAK No. 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”, even if there are no conditions specifically relating to the operating activities of the entity other than the requirement to operate in certain regions or industry sectors.
14. ISAK No. 20 “Pajak Penghasilan Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
14. ISAK No. 20 “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on its financial statements.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods. 26
145
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2.
Cadangan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Receivables
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian atas penurunan nilai piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, masing-masing sebesar Rp224.110.706 dan Rp207.636.453. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.
The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses of trade receivables. The carrying amount of the Company’s trade receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp224,110,706 and Rp207,636,453, respectively. Further details are contained in Note 5.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur. 27
146
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Impairment
Losses
on
Trade
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha-Evaluasi Kolektif
Allowance for Impairment Losses Receivables-Collective Assessment
Bila Perusahaan memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Perusahaan menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompk piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terhutang.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due.
Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.
Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group.
Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan
Allowance for Decline in Market Values and Obsolescence of Inventories
Penyisihan penurunan nilai realisasi neto dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Perusahaan sebelum penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp325.700.461 dan Rp338.072.605. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6.
Allowance for decline in net realizable value and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The allowance is reevaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Company’s inventories before allowance for obsolescence and decline in value of inventory as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp325,700,461 and Rp338,072,605, respectively. Further details are disclosed in Note 6.
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and Employees’ Benefits
Biaya program pensiun manfaat pasti dan imbalan jangka panjang lainnya serta nilai kini kewajiban imbalan kerja ditentukan dengan menggunakan penilaian aktuarial. Penilaian aktuarial melibatkan penentuan berbagai asumsi, termasuk penentuan tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji masa depan, tingkat mortalitas, tingkat pengunduran diri karyawan, tingkat kecacatan dan tingkat hasil yang diharapkan dari aset program. Karena kerumitan penilaian, asumsi yang mendasari dan sifat jangka panjangnya, kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi-asumsi tersebut. Seluruh asumsi ditelaah setiap akhir tahun pelaporan.
The cost of defined benefit pension plans and other long-term employee benefits and the present value of the defined benefit obligation are determined using actuarial valuations. An actuarial valuation involves making various assumptions, which includes the determination of the discount rate, future salary increases, mortality rates, employee turn-over rate, disability rate, and the expected rate of return on plan assets. Due to the complexity of the valuation, the underlying assumptions and its long term nature, a defined benefit obligation is highly sensitive to changes in these assumptions. All assumptions are reviewed at financial year-end.
on
Trade
28
147
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
3.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pensiun dan Imbalan Kerja (lanjutan)
Pension and Employees’ Benefits (continued)
Dalam menentukan tingkat diskonto yang sesuai, manajemen memperhitungkan tingkat bunga (pada akhir tahun pelaporan) dari obligasi pemerintah dalam Rupiah. Perusahaan menggunakan tingkat diskonto tunggal yang mencerminkan rata-rata perkiraan jadwal pembayaran imbalan dan mata uang yang digunakan dalam membayar imbalan. Tingkat mortalitas adalah berdasarkan tabel mortalita yang tersedia pada publikasi. Tingkat kenaikan gaji masa depan didasarkan pada rencana kerja jangka panjang Perusahaan yang juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi masa depan yang diharapkan di Negara Indonesia.
In determining the appropriate discount rate, management considers the market yields (at year end) on Indonesian Rupiah government bonds. The Company uses a single discount rate that reflects the estimated average timing of benefit payments and the currency in which the benefits are to be paid. The mortality rate is based on publicly available mortality tables. Future salary increases is based on the Company long-term business plan which is also influenced by expected future inflation rates for the country.
Walaupun Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp45.297.983 dan Rp39.577.207.
While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experiences or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employees’ benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the Company’s estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp45,297,983 and Rp39,577,207, respectively.
Penjelasan lebih rinci mengenai asumsi-asumsi yang digunakan diungkapkan pada Catatan 24.
Further details about the assumptions used are disclosed in Note 24.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Estimating Useful Lives of Fixed Assets
Perusahaan mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah minimum setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi dan pemakaian sebelumnya dikarenakan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahanperubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan diatas.
The Company estimates the useful lives of its fixed assets based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected market behavior. The estimation of the useful lives of fixed assets is based on the Company’s assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least each financial year-end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above.
29
148
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap (lanjutan)
Estimating Useful Lives of Fixed Assets (continued)
Perusahaan mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp201.947.021 dan Rp69.403.856. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9.
The Company estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company’s fixed assets as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp201,947,021 and Rp69,403,856, respectively. Further details are disclosed in Note 9.
Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan
Uncertain tax exposure
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan maupun pajak lainnya atas transaksi tertentu. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax and other taxes on certain transactions. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Asset”. The Company makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
Perusahaan mengakui taksiran tagihan pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat atas taksiran tagihan pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masingmasing sebesar Rp43.504.398 dan Rp26.714.599. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.
The Company recognizes estimated claims for income tax refund based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. The net carrying amount of estimated claims for corporate income tax refund as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp43,504,398 and Rp26,714,599, respectively. Further details are disclosed in Note 13.
30
149
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
3.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
4.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan
Realizability of Deferred Income Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan memiliki rugi fiskal sebesar Rp1.640.928. Penjelasan lebih rinci atas rugi fiskal tersebut diungkapkan pada Catatan 13.
As of December 31, 2011, the Company has tax loss amounting to Rp1,640,928. Further details regarding the tax loss are disclosed in Note 13.
KAS DAN SETARA KAS
4.
2011 Kas
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Tbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT ANZ Panin Bank Tbk PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2010
40.198
Bank Dalam Rupiah Pihak Ketiga Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta
Sub-total Dalam Dolar Amerika Serikat Pihak Ketiga PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$164.413 pada tahun 2011 dan US$197.722 pada tahun 2010) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Tbk (US$30.015) Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta (US$23.472 pada tahun 2011 dan US$1.850 pada tahun 2010)
CASH AND CASH EQUIVALENTS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
60.872
Cash on hand
516.698
97.831
508.616 501.636 77.494 4.772 1.191 -
63.996 81.627 1.569 50.952 9.986
Cash in banks In Rupiah Third Parties Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Tbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT ANZ Panin Bank Tbk PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk
1.101.594 755.252 -
44.989 6.963
Government-related entities PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri
3.467.253
357.913
1.490.895
1.777.722
272.172
-
212.847
16.631
31
150
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Sub-total In United States Dollar Third Parties PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$164,413 in 2011 and US$197,722 in 2010) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Tbk (US$30,015) Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta (US$23,472 in 2011 and US$1,850 in 2010)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
Bank (lanjutan) Dalam Dolar Amerika Serikat (lanjutan) Pihak Ketiga (lanjutan) PT Bank Mizuho Indonesia (US$10.878 pada tahun 2011 dan US$95.953 pada tahun 2010) PT ANZ Panin Bank (US$653 pada tahun 2011 dan US$5.087 pada tahun 2010) Standard Chartered Bank, Jakarta (US$10.814) PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$6.671) Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$68.372 pada tahun 2011 dan US$124.571 pada tahun 2010) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$10.812 pada tahun 2011 dan US$6.661 pada tahun 2010) Sub-total Deposito berjangka Dalam Rupiah Pihak Ketiga PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Bukopin Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank BRI Syariah Sub-total Dalam Dolar Amerika Serikat Pihak Ketiga PT Bank Muamalat Indonesia (US$3.000.000) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$700.000 pada tahun 2011 dan US$4.805.450 pada tahun 2010) PT Bank Permata Syariah (US$500.000) Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$2.464.323 pada tahun 2011 dan US$4.000.000 pada tahun 2010) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (US$4.100.000) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$4.000.000)
2010
98.643
862.712
5.918
45.737
-
97.230
-
59.983
619.997 98.047 2.798.519
Cash in banks (continued) In United States Dollar (continued) Third Parties (continued) PT Bank Mizuho Indonesia (US$10,878 in 2011 and US$95,953 in 2010) PT ANZ Panin Bank (US$653 in 2011 and US$5,087 in 2010) Standard Chartered Bank, Jakarta (US$10,814) PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$6,671)
Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$68,372 in 2011 1.120.019 and US$124,571 in 2010) PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk (US$10,812 in 2011 and 59.888 US$6,661 in 2010) 4.039.922
Sub-total
14.900.000
-
-
23.700.000 13.700.000
Time deposits In Rupiah Third Parties PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Bukopin Tbk
5.222.012 2.750.000 -
20.255.586 440.000 33.300.000 10.000.000
22.872.012
101.395.586
27.204.000
-
6.347.600
43.205.801
-
4.495.500
Government-related entities PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank BRI Syariah Sub-total In United States Dollar Third Parties PT Bank Muamalat Indonesia (US$3,000,000) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$700,000 in 2011 and US$4,805,450 in 2010) PT Bank Permata Syariah (US$500,000) Government-related entities PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$2,464,323 in 2011 and US$4,000,000 in 2010) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (US$4,100,000) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$4,000,000)
22.346.477
35.964.000
-
36.863.100
-
35.964.000
Sub-total
55.898.077
156.492.401
Sub-total
Total
85.076.059
262.346.694
Total
32
151
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2011
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
The annual interest rates of time deposits are as follows:
Tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2011 Rekening Rupiah Rekening Dolar Amerika Serikat
5.
2010
3,80% - 8,50% 2,00% - 3,00%
PIUTANG USAHA
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Rupiah Account United States Dollar Account
TRADE RECEIVABLES This account consists of:
2011
2010
49.745.840
35.996.358
44.619.652 35.458.693
8.061.039 18.288.035
20.960.582 12.615.764 10.104.161 8.156.846
27.137.747 16.968.934 11.420.571 3.564.148
6.884.312 6.244.406 4.392.048
8.668.935 39.702.427 5.245.991
4.300.686 3.961.710 3.954.921
10.761.472 717.253 8.768.986
-
3.689.592
12.711.085
8.644.965
Sub-total Cadangan kerugian penurunan nilai
224.110.706 (3.497.968)
207.636.453 (341.325)
Total, Neto
220.612.738
207.295.128
33
152
4,50 - 9,25% 2,00 - 2,25%
5.
Akun ini terdiri dari:
Pihak ketiga PT United Can Company Ltd. (US$5.461.607 dan Rp219.987 pada tahun 2011 dan US$4.003.599 pada tahun 2010) PT Central Sahabat Baru (US$1.734.308 dan Rp28.892.950 pada tahun 2011 dan US$646.730 dan Rp2.246.289 pada tahun 2010) PT Multi Makmur lndah Indonesia PT Cometa Can (US$1.490.624 dan Rp7.443.606 pada tahun 2011 dan US$875.692 dan Rp19.264.401 pada tahun 2010) PT Jasa Lestari Mandiri PT lndolakto PT Sinar Jaya Can PT Ancol Terang Metal Printing (US$759.188 pada tahun 2011 dan US$964.179 pada tahun 2010) PT Frisian Flag Indonesia PT Putera Dharma PT Indonesia Multi Colour Printing (US$474.271 pada tahun 2011 dan US$1.196.916 pada tahun 2010) PT Kedaung Indah Can CV Purnakarya Swadiri PT Cikupa Megah Kencana (US$410.365) Lain-lain (di bawah Rp3.000.000) (Rp12.711.085 pada tahun 2011 dan US$230.853 dan Rp6.569.361 pada tahun 2010)
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Third parties PT United Can Company Ltd. (US$5,461,607 and Rp219,987 in 2011 and US$4,003,599 in 2010) PT Central Sahabat Baru (US$1,734,308 and Rp28,892,950 in 2011 and US$646,730 and Rp2,246,289 in 2010) PT Multi Makmur lndah Indonesia PT Cometa Can (US$1,490,624 and Rp7,443,606 in 2011 and US$875,692 and Rp19,264,401 in 2010) PT Jasa Lestari Mandiri PT lndolakto PT Sinar Jaya Can PT Ancol Terang Metal Printing (US$759,188 in 2011 and US$964,179 in 2010) PT Frisian Flag Indonesia PT Putera Dharma PT Indonesia Multi Colour Printing (US$474,271 in 2011 and US$1,196,916 in 2010) PT Kedaung Indah Can CV Purnakarya Swadiri PT Cikupa Megah Kencana (US$410,365) Others (below Rp3,000,000) (Rp12,711,085 in 2011 and US$230,853 and Rp6,569,361 in 2010) Sub-total Allowance for impairment losses Total, Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
TRADE RECEIVABLES (continued) The details of aging of trade receivables based on invoice dates are as follows:
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2011
2010
Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari 61-180 hari 181-365 hari Lebih dari 365 hari
197.496.764
181.211.624
18.022.662 4.092.071 107.161 4.392.048
14.780.374 6.057.139 1.065.425 4.521.891
Sub-total Cadangan kerugian penurunan nilai
224.110.706 (3.497.968)
207.636.453 (341.325)
Total, neto
220.612.738
207.295.128
Not yet due Past due 1-30 days 31-60 days 61-180 days 181-365 days Over 365 days Sub-total Allowance for impairment losses Total, net
The details of trade receivables currencies are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011
based
on
2010
Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$9.919.998 pada tahun 2011 dan US$8.328.334 pada tahun 2010)
130.658.196
132.415.077
89.954.542
74.880.051
Rupiah United States Dollar (US$9,919,998 in 2011 and US$8,328,334 in 2010)
Total
220.612.738
207.295.128
Total
The changes in the allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2011
2010
Saldo awal Penyisihan untuk tahun berjalan (Catatan 21) Penghapusan piutang Pemulihan penyisihan
341.325
562.538
3.156.643 -
341.325 (344.791) (217.747)
Saldo akhir tahun
3.497.968
341.325
Beginning balance Provisions for the year (Note 21) Receivables written-off Recovery of allowance Ending balance
As of December 31, 2011 and 2010, the total allowance for impairment losses of the Company’s trade receivables are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha Perusahaan adalah sebagai berikut: 2011
2010
Penurunan individual Penurunan kolektif
3.497.801 167
341.325 -
Individual impairment Collective impairment
Total
3.497.968
341.325
Total
Based on the review of the status of the individual trade receivables at the end of the year, the Company’s management is of the opinion that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses that may arise from the non-collection of the accounts.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang usaha masing-masing pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang. 34
153
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
5.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN
6.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011
2010
Barang jadi Bahan baku Suku cadang dan perlengkapan Barang scraps Barang dalam perjalanan
155.482.331 150.630.206 3.731.275 477.763 15.378.886
185.971.132 86.959.976 3.724.008 516.127 60.901.362
Finished goods Raw materials Spare parts and supplies Scraps Goods in transit
Sub-total
325.700.461
338.072.605
Sub-total
Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan persediaan usang
(3.737.790) (907.590)
(10.786.043) (907.590)
Allowance for decline in value of inventories Allowance for inventory obsolescence
Sub-total
(4.645.380)
(11.693.633)
Sub-total
326.378.972
Total, Net
Total, Neto
321.055.081
The changes in the allowance for inventory obsolescence and decline in value of inventories are as follows:
Perubahan penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2011 Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan Penambahan penyisihan (Catatan 19) Pemulihan penyisihan Penghapusan persediaan
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Saldo akhir tahun
2010
11.693.633
809.341
3.737.790 (10.786.043) -
10.991.280 (106.988) -
4.645.380
11.693.633
Beginning balance Changes during the year Additional provision (Note 19) Recovery of allowance Inventories written-off Ending balance
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan melakukan penyisihan penurunan nilai persediaan atas bahan baku dan barang jadi, masing-masing sebesar Rp3.006.560 dan Rp731.230, yang disebabkan nilai tercatat persediaan tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai realisasi neto.
As of December 31, 2011, the Company provided allowance for decline in value of inventories for raw materials and finished goods, amounting to Rp3,006,560 and Rp731,230, respectively, since the carrying value of such inventories was higher than the net realizable value.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan melakukan penyisihan penurunan nilai persediaan atas bahan baku dan barang jadi, masing-masing sebesar Rp1.898.828 dan Rp8.887.215, yang disebabkan nilai tercatat persediaan tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai realisasi neto. Pada tahun 2011, Perusahaan telah memakai bahan baku dalam proses produksi dan menjual barang jadi tersebut sehingga Perusahaan melakukan pemulihan atas penyisihan tersebut.
As of December 31, 2010, the Company provided allowance for decline in value of inventories for raw materials and finished goods, amounting to Rp1,898,828 and Rp8,887,215, respectively, since the carrying value of such inventories was higher than the net realizable value. In 2011, the Company has already used the raw materials into production process and sold the finished goods, therefore, the Company recovered such allowance.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang telah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari penurunan nilai dan keusangan.
Based on review of the status of inventories at the end of year, the management of Company believes that the allowance for inventory for decline in value of inventories and inventory obsolescence is adequate to cover possible losses from decline in value of inventories and obsolescence.
35
154
INVENTORIES
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PERSEDIAAN (lanjutan)
6.
Inventories are covered by insurance against fire and other possible risks under blanket policies with sum insured of Rp350,000,000, which can be adjusted to the changes of the carrying value of inventories at each year end and the Company is required to report it as the basis of new sum insured calculation. The management is of the opinion that the sum insured is adequate to cover possible losses from such risks.
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp350.000.000 yang dapat disesuaikan dengan perubahan nilai persediaan Perusahaan pada setiap akhir tahun dimana Perusahaan berkewajiban untuk melaporkannya sebagai dasar perhitungan nilai pertanggungan yang baru. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. 7.
UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DIMUKA
7.
2011
8.
INVENTORIES (continued)
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES 2010
Ongkos naik haji (ONH) Asuransi dibayar dimuka Uang muka kepada karyawan Sewa dibayar dimuka Lainnya
2.719.500 1.513.828 206.556 137.862 121.404
777.000 1.339.329 99.812 67.112 -
Haj pilgrimage cost Prepaid insurance Advance payments to employees Prepaid rent Others
Total
4.699.150
2.283.253
Total
PENYERTAAN SAHAM
8.
INVESTMENT IN SHARES OF STOCK
Pada tahun 2007, Perusahaan melakukan penyertaan saham pada PT Krakatau Medika, yang bergerak dalam bidang jasa rumah sakit, dengan harga perolehan sebesar Rp1.200.000 dan persentase kepemilikan sebesar 5,70%.
In 2007, the Company has made an investment in shares of stock of PT Krakatau Medika, which is engaged in medical services, with acquisition cost amounting to Rp1,200,000 and ownership interest of 5.70%.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Krakatau Medika (KM) tanggal 20 Juni 2008, para pemegang saham menyetujui, antara lain, peningkatan modal disetor dari Rp21.050.000 menjadi Rp39.050.000 yang diambil bagian oleh PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, PT Krakatau Tirta Industri dan PT Krakatau Bandar Samudera. Peningkatan modal disetor tersebut mengakibatkan persentase kepemilikan Perusahaan di KM turun menjadi sebesar 3,07%. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak ada perubahan atas persentase kepemilikan saham Perusahaan di KM.
Based on the Minutes of the Shareholders’ General Meeting (SGM) of PT Krakatau Medika (KM) dated June 20, 2008, the shareholders approved, among others, the increase in paid-in capital from Rp21,050,000 to Rp39,050,000, which is taken part by PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, PT Krakatau Tirta Industri and PT Krakatau Bandar Samudera. The related increase in paid-in capital resulted to a decrease of the Company’s ownership interest in KM to become 3.07%. As of December 31, 2011 and 2010, there are no changes in the percentage of ownership of the Company in KM.
Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan keadaan yang dapat menyebabkan penurunan nilai penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Based on the management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in the carrying amount of the investment in shares of stock as of December 31, 2011 and 2010.
36
155
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
6.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP
9.
FIXED ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2011/December 31, 2011 Saldo Awal/ Beginning Balances Biaya Perolehan Tanah Bangunan Mesin dan instalasi Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Total Biaya Perolehan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/ Ending Balances Cost Land Buildings Machineries and installations Office equipment Vehicles Construction in progress
925.285 29.672.297 74.037.260 8.857.641 2.122.059 35.098.793
3.766.000 10.103.514 21.205.405 131.432.171
(765) (50.017) (561.754) (28.714.332)
925.285 33.437.532 84.090.757 29.501.292 2.122.059 137.816.632
150.713.335
166.507.090
(29.326.868)
287.893.557
Total Acquisition Costs
20.104.340 59.065.458 5.537.217 1.239.521
Accumulated Depreciation Buildings Machineries and installations Office equipment Vehicles
85.946.536
Total Accumulated Depreciation
201.947.021
Net Book Value
Akumulasi Penyusutan Bangunan Mesin dan instalasi Peralatan kantor Kendaraan
19.221.043 55.825.899 5.137.301 1.125.236
884.062 3.298.613 953.328 114.285
(765) (59.054) (553.412) -
Total Akumulasi Penyusutan
81.309.479
5.250.288
(613.231)
Nilai Buku Neto
69.403.856
31 Desember 2010/December 31, 2010 Saldo Awal/ Beginning Balances
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Biaya Perolehan Tanah Bangunan Mesin dan instalasi Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian
Penambahan/ Additions
Saldo Akhir/ Ending Balances
1.448.016 25.505.610 80.923.491 12.183.540 1.804.246 -
7.176.000 2.751.580 2.554.910 484.400 37.253.964
(522.731) (3.009.313) (9.637.811) (5.880.809) (166.587) (2.155.171)
925.285 29.672.297 74.037.260 8.857.641 2.122.059 35.098.793
Cost Land Buildings Machineries and installations Office equipment Vehicles Construction in progress
Total Biaya Perolehan
121.864.903
50.220.854
(21.372.422)
150.713.335
Total Acquisition Costs
Akumulasi Penyusutan Bangunan Mesin dan instalasi Peralatan kantor Kendaraan
21.423.475 62.492.622 10.193.001 1.030.782
734.702 2.912.802 821.055 261.041
(2.937.134) (9.579.525) (5.876.755) (166.587)
19.221.043 55.825.899 5.137.301 1.125.236
Accumulated Depreciation Buildings Machineries and installations Office equipment Vehicles
Total Akumulasi Penyusutan
95.139.880
4.729.600
(18.560.001)
81.309.479
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Neto
26.725.023
69.403.856
Net Book Value
Biaya penyusutan yang dibebankan pada operasi pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp5.250.288 dan Rp4.729.600 (Catatan 19, 20 dan 21).
Depreciation expense charged to operations in 2011 and 2010 amounted to Rp5,250,288 and Rp4,729,600, respectively (Notes 19, 20 and 21).
Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan penjualan atas beberapa aset tetapnya seperti tanah, bangunan dan kendaraan dengan nilai sebesar Rp16.326.100 dan laba atas penjualan aset tetap tersebut sebesar Rp14.655.179 yang disajikan dalam akun “Pendapatan Lain-lain, Neto” pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2010.
In 2010, the Company has sold several fixed assets such as land, buildings and vehicles with total value of Rp16,326,100 and gain from sale of fixed assets amounted to Rp14,655,179 which presented as “Other Income, Net” account in the 2010 statement of comprehensive income.
37
156
Pengurangan/ Deductions
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Cilegon dan Surabaya dengan Hak Guna Bangunan (HGB) dengan jangka waktu antara 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun yang jatuh tempo pada berbagai tanggal antara tahun 2016 sampai dengan tahun 2024. Manajemen berpendapat HGB ini dapat diperpanjang.
The Company owns several parcels of land located in Cilegon and Surabaya with the Rights to Building (Hak Guna Bangunan or HGB) certificates with validity terms of between 20 (twenty) to 30 (thirty) years and will be due on various dates in 2016 up to 2024. The management is of the opinion that these HGBs are renewable upon expiration.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, perincian dari aset dalam penyelesaian terdiri dari:
As of December 31, 2011 and 2010, the details of construction in progress consists of:
2011
2010
Proyek revamping Mesin scroll cut Mess Perusahaan ERP SAP Lain-lain
126.817.857 4.526.000 3.910.275 2.562.500
19.163.133 4.526.000 6.800 11.114.450 288.410
Revamping project Scroll cut machine The Company’s guesthouse ERP SAP Others
Total
137.816.632
35.098.793
Total
Proyek revamping
Revamping project
Proyek revamping bertujuan untuk mengganti peralatan pabrik yang sudah berumur tua dengan peralatan baru yang memiliki teknologi modern untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 130.000 ton (tidak diaudit) per tahun menjadi 160.000 ton (tidak diaudit) per tahun. Proyek tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi kebutuhan pasar. Perusahaan telah menunjuk konsorsium proyek yang terdiri dari Nippon Steel Engineering Co., Ltd., Fuji Electric Asia Pacific Pte. Ltd., PT Sankyu Indonesia International dan PT Nippon Steel Construction Indonesia untuk melaksanakan proyek tersebut (Catatan 26). Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian atas proyek ini ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 84% (tidak diaudit). Proyek direncanakan selesai pada bulan April 2012.
Revamping project aims to replace the old factory equipment with new equipment that has modern technology to increase production capacity from 130,000 tons (unaudited) per year to 160,000 tons (unaudited) per year. This project also aims to increase the product quality to fulfill market needs. The Company has appointed project consortium which consists from Nippon Steel Engineering Co., Ltd., Fuji Electric Asia Pacific Pte. Ltd., PT Sankyu Indonesia International and PT Nippon Steel Construction Indonesia to undertake this project (Note 26). As of December 31, 2011, the percentage of completion of this project in financial terms is 84% (unaudited). This project is estimated to be completed in April 2012.
Mesin scroll cut
Scroll cut machine
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, Perusahaan menambah mesin scroll cut untuk menyediakan barang jadi yang mudah dibentuk sesuai dengan pesanan pelanggan (Catatan 26). Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian atas proyek ini ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 80% (tidak diaudit). Proyek direncanakan selesai pada bulan April 2012.
To improve service to the customers, the Company added a scroll-cut machine to provide the finished goods which easily formed in accordance with customer orders (Note 26). As of December 31, 2011, the percentage of completion of this project in financial terms is 80% (unaudited). This project is estimated to be completed in April 2012.
38
157
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
9.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
Mess Perusahaan
The Companys’ guesthouse
Proyek mess Perusahaan bertujuan untuk memfasilitasi para Direksi, tamu dan karyawan Perusahaan yang berkunjung ke kantor Cilegon (Catatan 26). Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian atas proyek ini ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 86% (tidak diaudit). Proyek ini telah selesai pada bulan Maret 2012.
The Companys’ guesthouse project aims to facilitate the Board of Directors, Companys’ guests and employee who visit the offices of Cilegon (Note 26). As of December 31, 2011, the percentage of completion of this project in financial terms is 86% (unaudited). This project has been completed in March 2012.
ERP SAP
ERP SAP
Untuk meningkatkan dan mengintegrasikan proses bisnis dan sistem informasi, Perusahaan mengadakan proyek ERP (“Enterprise Resources Planning”) dengan menggunakan perangkat lunak SAP. Proyek ini meliputi pengadaan instalasi perangkat keras dan implementasi sistem SAP yang dibagi dalam beberapa modul. Perusahaan telah menunjuk PT Konsulindo Informatika Perdana sebagai konsultan implementasi (Catatan 26). Pada tanggal 31 Desember 2011, proyek tersebut telah selesai dan disajikan dalam akun ”Aset Tetap - Peralatan Kantor” pada laporan posisi keuangan tahun 2011.
In order to improve and integrate the business processes and information systems, the Company entered into ERP Project (“Enterprise Resources Planning”), using SAP software. The project includes hardware equipment installation and SAP system implementation which divided into several modules. The Company has appointed PT Konsulindo Informatika Perdana as its implementation consultant (Note 26). As of December 31, 2011, this project has been completed and presented as “Fixed Assets - Office Equipment” account in the 2011 statement of financial position.
Aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp67.832.000 dan US$68.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
Fixed assets, except for land, are covered by insurance against fire and other possible risks under blanket policies with sums insured of Rp67,832,000 and US$68,000,000. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, manajemen berkeyakinan bahwa nilai aset tetap yang dapat diperoleh kembali masih melebihi nilai tercatat aset tetap.
As of December 31, 2011 and 2010, the management is of the opinion that the carrying values of fixed assets do not exceed their recoverable amounts.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
10. ASET LAIN-LAIN
10. OTHER ASSETS This account represents land not used in operations obtained from the settlement of trade receivables.
Akun ini merupakan tanah tidak digunakan dalam operasi yang diperoleh dari penyelesaian piutang usaha.
39
158
FIXED ASSETS (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK JANGKA PENDEK
11. SHORT-TERM BANK LOANS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
Pihak Ketiga PT Bank Mizuho Indonesia (US$10.000.000 dan Rp24.771.365 pada tahun 2011 dan US$9.850.000 pada tahun 2010) Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta (US$10.000.000 pada tahun 2011 dan US$5.000.000 pada tahun 2010) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (US$10.000.000 pada tahun 2011 dan US$2.000.000 pada tahun 2010) PT ANZ Panin Bank (US$2.475.307) Total
2010
115.451.365
88.561.350
90.680.000
44.955.000
90.680.000 -
17.982.000 22.255.487
Third Parties PT Bank Mizuho Indonesia (US$10,000,000 and Rp24,771,365 in 2011 and US$9,850,000 in 2010) Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta (US$10,000,000 in 2011 and US$5,000,000 in 2010) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (US$10,000,000 in 2011 and US$2,000,000 in 2010) PT ANZ Panin Bank (US$2,475,307)
296.811.365
173.753.837
Total
PT Bank Mizuho Indonesia (Bank Mizuho)
PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho Bank)
Pada tanggal 17 Mei 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit dari Bank Mizuho berupa Acceptance Guarantee facility dengan jumlah maksimum sebesar US$10.000.000 pada tahun 2011 dan 2010 yang dapat digunakan sebagai fasilitas Letter of Credit (L/C) dan bank garansi. Selain itu, Perusahaan juga mendapatkan fasilitas Revolving Loan dan Foreign Exchange masing-masing sebesar US$10.000.000. Pinjaman ini tanpa jaminan dan akan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2012. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan masing-masing sebesar 1,03% dan 1,06% per tahun pada tahun 2011 dan 2010.
On May 17, 2010, the Company obtained credit facility from Mizuho Bank, in the form of Acceptance Guarantee facility with a maximum amount of US$10,000,000, in 2011 and 2010, respectively, which can be used as Letter of Credit (L/C) facility and bank guarantee. Aside from that, the Company also obtained Revolving Loan and Foreign Exchange facilities, each, amounting to US$10,000,000. The loan is unsecured and will expire on May 3, 2012. The annual interest rate is 1.03% and 1.06% per annum in 2011 and 2010, respectively.
Perjanjian pinjaman ini mencakup pembatasan-pembatasan antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mizuho, Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi dengan pihak lain yang tidak arm’s length, mengubah bentuk dan status hukum Perusahaan, mengubah secara material bisnis Perusahaan dan membubarkan struktur Perusahaan.
This loan agreement includes negative covenants, relating to among others, without prior written approval from Mizuho Bank, the Company shall not enter into any transactions with any parties other than on arm’s length basis, change the Company’s formation and legal status, materially alter the nature of its business and dissolve the Company’s structure.
40
159
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
11. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
11. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU)
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU)
Pada tanggal 7 Juni 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan BTMU, Cabang Jakarta, untuk Uncommitted Credit facility sebesar US$5.000.000. Fasilitas ini juga dapat digunakan sebagai fasilitas L/C Impor, bank garansi dan forex line. Pada tanggal 7 Juni 2011, Perusahaan menandatangani amandemen kredit dengan peningkatan limit kredit menjadi US$10.000.000. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 7 Juni 2012. Pinjaman ini tanpa jaminan dan dikenakan bunga pada tingkat bunga SIBOR + Marjin 0,50%. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan masing-masing sebesar 0,78% dan 0,91% per tahun pada tahun 2011 dan 2010.
On June 7, 2010, the Company signed a credit agreement with BTMU, Jakarta Branch for a US$5,000,000 Uncommitted Credit facility. This facility can be used as L/C import facility, bank guarantee and forex line. On June 7, 2011, the Company signed a credit amendment with increasing limit to US$10,000,000. The facility is valid until June 7, 2012. The loan is unsecured and bears interest at the rate of SIBOR + Margin of 0.50%. This facility will be utilized by the Company for purchasing raw materials, supporting materials and spare parts. The annual interest rate is 0.78% and 0.91% per annum in 2011 and 2010, respectively.
Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan berupa negative covenant, antara lain, tanpa pemberitahuan tertulis kepada BTMU, Perusahaan tidak diperkenankan untuk mendapat atau memberi pinjaman dari atau untuk pihak lain, melakukan investasi dengan jumlah lebih dari US$10.000.000, melakukan merger atau konsolidasi dengan pihak lain, mengumumkan dan membayar dividen kepada pemegang saham, membeli dan menyewa aset yang melebihi 50% dari total aset Perusahaan kecuali untuk kegiatan normal Perusahaan dan mempercepat pembayaran kewajiban lain selain kewajiban yang timbul dari perjanjian ini.
The loan agreement includes negative covenants, relating to, among others, without prior written notice to BTMU, the Company shall not obtain or provide new loans from or to other parties, make any investment in any amount which exceeding US$10,000,000, conduct merger or consolidation with other parties, declare and pay dividends to the shareholders, puchase and lease the assets more than 50% from the Company’s total assets and prepay any other indebtness other than indebtness under this agreement.
Selain itu Perusahaan tidak diperkenankan untuk, kecuali mendapat persetujuan tertulis dari BTMU, menjual, menyewakan dan mengalihkan aset Perusahaan yang melebihi 50% dari total aset kecuali untuk kegiatan normal Perusahaan dan bertindak sebagai penjamin terhadap kewajiban pihak ketiga.
Beside that, the Company shall not, without any prior written consent from BTMU, sell, lease, transfer the Company assets more than 50% from total assets, except in its ordinary course of business, and act as guarantor against any third party’s obligation.
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI)
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI)
Pada tanggal 13 Desember 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian Revolving Uncommitted Loan facility dengan BSMI, sebesar US$10.000.000. Pinjaman ini tanpa jaminan dan dikenakan bunga pada tingkat bunga tahunan masing-masing sebesar 0,97% dan 1,05% per tahun pada tahun 2011 dan 2010. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan. Perjanjian pinjaman ini akan jatuh tempo bulan Agustus 2012.
On December 13, 2010, the Company signed a Revolving Uncommitted Loan facility agreement with BSMI, with a maximum amount of US$10,000,000. The loan is unsecured and bears interest at the rate of 0.97% and 1.05% per annum in 2011 and 2010. The facility is used to finance the Company’s working capital. This loan agreement will expire in August 2012.
41
160
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI) (lanjutan)
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI) (continued)
Perjanjian pinjaman mencakup pembatasanpembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari BSMI, Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi dengan pihak lain yang tidak arm’s length, mendapat atau memberi pinjaman dari atau kepada pihak lain, melakukan merger atau konsolidasi dengan pihak lain, secara material mengubah bisnis Perusahaan dan mengalihkan, menyewakan atau melepas asetnya kecuali untuk kegiatan usaha sehari-hari, memperoleh atau mengakibatkan timbulnya tambahan utang atas pinjaman uang yang telah diperoleh atau perpanjangan jangka waktu kredit selain yang terjadi dalam kondisi normal usaha atau mengadakan pinjaman bagi seseorang atau entitas dan menimbulkan hak tanggungan.
The loan agreement includes negative covenants, relating to, among others, without prior written approval from BSMI, the Company shall not enter into any transactions with any parties other than on arm’s length basis, obtain or provide new loans from or to other parties, conduct merger or consolidation with other parties and materially alter the nature of its business, transfer, lease or dispose its assets unless for normal business transaction, incur or suffer to exist any additional indebtness for money borrowed or credit extended other than those incurred in the ordinary course of business, or make any loan to any person or entity and suffer to exist any security right.
PT ANZ Panin Bank (Bank ANZ)
PT ANZ Panin Bank (ANZ Bank)
Pada tanggal 19 November 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT ANZ Panin Bank (Bank ANZ), untuk Uncommitted Trade Finance Loan facility sebesar Rp200.000.000. Pinjaman ini tanpa jaminan dan dikenakan tingkat suku bunga tahunan masing-masing sebesar 1,30% dan 1,35% per tahun pada tahun 2011 dan 2010. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai perdagangan berdasarkan faktur piutang.
On November 19, 2010, the Company signed a credit agreement with PT ANZ Panin Bank (ANZ Bank), in term of Uncommitted Trade Finance Loan facility with a maximum amount of Rp200,000,000. The loan is unsecured and bears interest at the rate of 1.30% and 1.35% per annum in 2011 and 2010, respectively. The facility is used to finance the trade against receivable invoice.
Perjanjian pinjaman ini mencakup pembatasanpembatasan antara lain, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu ke Bank ANZ, Perusahaan tidak diperkenankan untuk menjual, menyewakan, mengalihkan atau melepas aset Perusahaan, mengadakan merger atau rekonstruksi perusahaan dan menjamin semua utang kepada semua kreditur di Indonesia akan dikategorikan sebagai lancar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia.
This loan agreement includes negative covenants, relating to among others, without prior written notification to ANZ Bank, the Company shall not sell, lease, transfer or dispose the Company’s assets, conduct merger or company is reconstruction and maintain all indebtedness to any of its creditors in Indonesia to be categorized as current in accordance with Bank Indonesia’s regulation.
42
161
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
11. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG USAHA
12. TRADE PAYABLES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Pihak ketiga PT Sankyu Indonesia International (US$636.378 dan Rp615) PT Lancar Central Logistic PT Stania Kencana Prima CV Buana Centra Swakarsa PT Warta Mulia Kimia (US$70.540 dan Rp252.678 pada tahun 2011 dan US$82.596 dan Rp37.400 pada tahun 2010) Samsung Corporation (US$70.654) PT Indoraya Kurnia Abadi PT Indojaya Mitra Sarana (EUR27.826) Sumitomo Corporation (US$32.339) CV Bima Indo Sakti PT Borsindo Origa Yasamatra PT Jaya Trade Indonesia PT Cipta Niaga International PT Purna Sentana Baja CV Zholdie Ikhtiar PT Artha Guna Lestari PT Wahana Sentana Baja CV Radika Pratama CV Indotech Perkasa PT AKR Corporindo Tbk Lain-lain (di bawah Rp100.000) (US$9.709 dan Rp1.987.163 pada tahun 2011 dan US$16.672 dan Rp1.110.017 pada tahun 2010)
2010
5.771.291 2.015.726 1.193.934 1.150.647
889.949 52.160 1.485.234
892.334
780.021
640.687 479.862
242.853
326.652
-
293.248 223.925 213.689 202.800 142.560 117.105 106.575 68.150 64.003 -
40.468 65.250 206.800 191.113 238.893 197.835 159.002
2.075.210
1.259.915
Third parties PT Sankyu Indonesia International (US$636,378 and Rp615) PT Lancar Central Logistic PT Stania Kencana Prima CV Buana Centra Swakarsa PT Warta Mulia Kimia (US$70,540 and Rp252,678 in 2011 and US$82,596 and Rp37,400 in 2010) Samsung Corporation (US$70,654) PT Indoraya Kurnia Abadi PT Indojaya Mitra Sarana (EUR27,826) Sumitomo Corporation (US$32,339) CV Bima Indo Sakti PT Borsindo Origa Yasamatra PT Jaya Trade Indonesia PT Cipta Niaga International PT Purna Sentana Baja CV Zholdie Ikhtiar PT Artha Guna Lestari PT Wahana Sentana Baja CV Radika Pratama CV Indotech Perkasa PT AKR Corporindo Tbk Others (below Rp100,000) (US$9,709 and Rp1,987,163 in 2011 and US$16,672 and Rp1,110,017 in 2010)
Sub-total
15.978.398
5.809.493
Sub-total
Pihak berelasi (Catatan 17)
81.845.522
154.262.466
Related parties (Note 17)
Total
97.823.920
160.071.959
Total
The details of the trade payables based on invoice dates are follows:
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2011
2010
Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-180 hari Lebih dari 180 hari
84.650.426
159.794.482
10.997.216 1.827.919 164.008 184.351
247.272 4.510 25.695
Current - not due Past due 1-30 days 31-60 days 61-180 days Over 180 days
Total
97.823.920
160.071.959
Total
43
162
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG USAHA (lanjutan)
12. TRADE PAYABLES (continued) Details of trade payables based on currencies are as follows:
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011
Total
10.679.732
7.778.418
85.840.073
152.293.541
1.304.115 97.823.920
13. PERPAJAKAN a.
a. 2011
b.
160.071.959
Prepaid Tax
2010
17.653.919
Taksiran tagihan pajak penghasilan
2.237.718
b.
Value-Added Tax
Estimated claims for income tax refund This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
c.
Total
13. TAXATION
Pajak dibayar dimuka Pajak Pertambahan Nilai
-
Rupiah United States Dollar (US$9,466,263 in 2011 and US$16,938,443 in 2010) Other foreign currencies (EUR27,826 and JP¥8,368,718)
2011
2010
Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
15.347.713 28.156.685
11.366.886 15.347.713 -
Income Tax Article 29 Year 2009 Year 2010 Year 2011
Total
43.504.398
26.714.599
Total
Utang pajak
c.
Taxes payable This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011
2010
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Sanksi pajak
2.024.715 223.852 28.824 1.797.463 1.822.744 246.317
3.596.971 163.728 948.721 -
Income Taxes Article 21 Article 23 Article 4 (2) Article 25 Article 29 Value-Added Tax Tax penalty
Total
6.143.915
4.709.420
Total
44
163
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$9.466.263 di tahun 2011 dan US$16.938.443 di tahun 2010) Mata uang asing lainnya (EUR27.826 dan JP¥8.368.718)
2010
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
13. TAXATION (continued)
Pajak kini
d.
The reconciliation between income before tax benefit (expense), as shown in the statements of comprehensive income, and estimated taxable income (tax loss) is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak, seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif, dan taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut: 2011
Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Beda temporer Penyisihan kesejahteraan karyawan Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang Penyisihan atas penurunan nilai dari aset yang tidak digunakan dalam operasi Penyusutan Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan Beda tetap Beban yang tidak dapat dikurangkan Beban keuangan Penghasilan yang telah dikenakan pajak final Taksiran Laba Kena Pajak (Rugi Fiskal)
Current tax
2010
(19.870.330)
93.648.189
5.720.776
3.577.551
3.156.643
(221.213)
(1.041.732)
499.370 (1.285.976)
(7.048.253)
10.884.292
20.376.028 2.328.051
5.630.745 -
(5.262.111)
(22.990.347)
(1.640.928)
89.742.611
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Permanent differences Non-deductible expenses Finance cost Interest income already subject to final income tax Estimated Taxable Profit (Tax Loss)
2011
2010
(1.640.928)
89.742.611
Estimated taxable profit (tax loss)
22.435.653
Current tax expense
Beban pajak kini
-
Pembayaran pajak penghasilan di muka Pasal 22 Pasal 25
28.156.685 -
26.398.713 11.384.653
Prepayments of income taxes Article 22 Article 25
Sub-total
28.156.685
37.783.366
Sub-total
Total Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan Tahun berjalan Tahun sebelumnya
(28.156.685) (15.347.713)
(15.347.713) (11.366.886)
Estimated Claims for Income Tax Refund Current year Previous year
Total
(43.504.398)
(26.714.599)
Total
The Company has filed the Annual Tax Return (SPT) for 2010 based on the above tax income, while for 2011, the Company will file the SPT in accordance with above figures.
Perusahaan telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2010 sesuai dengan laba pajak di atas, sedangkan untuk tahun 2011, Perusahaan akan menyampaikan SPTnya sesuai dengan angka di atas. 45
164
Temporary differences Provision for employee benefits Provision for impairment losses on receivables Provision for impairment of assets not used in operation Depreciation Provision for inventory obsolescence and decline in value of inventories
The current tax expense and claims for income tax refund are as follows:
Beban pajak kini dan taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Taksiran laba kena pajak (rugi fiskal)
Profit (loss) before tax benefit (expense) per statements of comprehensive income
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) Pajak tangguhan
e.
Deferred tax The details of deferred tax benefit (expense) are as follows:
Rincian manfaat (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2011 Pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum: Penyisihan imbalan kesejahteraan karyawan Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Kerugian pajak Penyisihan atas penurunan nilai dari aset yang tidak digunakan dalam operasi Penyusutan Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan Total Manfaat Pajak Tangguhan, Neto
2010 Tax effects of temporary differences at the maximum tax rate:
1.430.194
894.388
789.160 410.232
(55.303) -
(260.435 )
124.842 (321.494)
(1.762.063)
2.721.073
Provision for employee benefits Allowance for impairment losses of receivables Tax loss Provision for impairment of assets not used in operation Depreciation Allowance for inventory obsolescence and decline in value of inventories
607.088
3.363.506
Total Deferred Tax Benefit, Net
The tax effects of temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:
Pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: 2011
2010
Liabilitas kesejahteraan karyawan Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan Cadangan penurunan nilai piutang Kerugian pajak Aset tidak digunakan dalam operasi Aset tetap
11.324.496
Aset Pajak Tangguhan, Neto
13.122.979
1.161.345 874.491 410.232 137.798 (785.383)
9.894.302 2.923.408 85.331 137.798 (524.948) 12.515.891
Estimated liabilities for employee benefits Allowance for inventory obsolescence and decline in value of inventories Allowance for impairment of receivables Tax loss Asset not used in operation Fixed assets Deferred Tax Assets, Net
Deferred tax assets (other than accumulated tax losses) and liabilities arose from the difference in the methods or basis used for accounting and tax reporting purposes, mainly comprising depreciation on fixed assets, allowance for impairment losses of receivables, allowance for inventories obsolescence and decline in value of inventories, allowance for assets not used in operation and provision for employees’ benefits. The difference in the basis of recording of fixed assets is due to the differences in the estimated useful lives of the assets for accounting and tax reporting purposes. The difference in the basis of allowance for impairment losses of receivables, allowance for inventory obsolescence and decline in value of inventories, provision for impairment of assets not used in operation and provision for employee benefits is due to the difference in the timing of recognition of expenses for accounting and tax reporting purposes.
Aset pajak tangguhan (selain akumulasi rugi fiskal) dan liabilitas pajak tangguhan berasal dari perbedaan metode atau dasar yang digunakan untuk tujuan pencatatan menurut pelaporan akuntansi dan pajak, terutama terdiri dari penyusutan aset tetap, cadangan kerugian penurunan nilai piutang, penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan, penyisihan aset yang tidak digunakan dalam operasi dan penyisihan untuk manfaat karyawan. Perbedaan dasar pencatatan aset tetap adalah karena perbedaan taksiran masa manfaat aset untuk tujuan pelaporan akuntansi dan pajak. Perbedaan pada dasar cadangan kerugian penurunan nilai piutang, penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan, penyisihan aset yang tidak digunakan dalam operasi dan penyisihan untuk manfaat karyawan karena adanya perbedaan waktu pengakuan beban untuk tujuan pelaporan akuntansi dan pajak. 46
165
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
e.
13. TAXATION (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
13. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
e.
Berdasarkan penelaahan atas aset pajak tangguhan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat terpulihkan.
Based on the review of the deferred tax assets at the end of the year, the management is of the opinion that the deferred tax assets are recoverable.
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku dengan laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak, dan manfaat (beban) pajak, sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
The reconciliation between tax benefit (expense) calculated by applying the applicable tax rates based on existing tax regulation to the profit (loss) before tax benefit (expense), and tax benefit (expense), as shown in the statements of comprehensive income is as follow:
2011 Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Beban pajak dengan tarif pajak sebesar 25% Pengaruh pajak atas beda tetap Manfaat (Beban) Pajak, Neto
f.
2010
93.648.189
4.967.582
(23.412.047)
(4.360.494)
4.339.900
Tax expense computed using tax rate of 25% Tax effects on the permanent differences
(19.072.147)
Tax Benefit (Expense), Net
607.088
Administrasi
f. Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. Directorate General of Taxation may assess or amend taxes within 10 years after the date when the tax became payable. Based on the third amendment of the general taxation provisions and procedures, the time limit is reduced to 5 years since the tax becomes liable and for prior years to 2007, the time limit will end at the latest on fiscal year 2013.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Surat Ketetapan Pajak
g. Tax Assessment Letters On February 4, 2010, the Company received Decision Letter of Directorate General of Taxation No. S-00012/RKAP/WPJ.19/KP.0303/2010, regarding the installment amount of Income Tax Article 25 for fiscal year 2010, in which the Directorate General of Taxation determined that the Income Tax Article 25 monthly installment for 2010 amounted to Rp948,721.
Pada tanggal 4 Februari 2010, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. S-00012/RKAP/ WPJ.19/KP.0303/2010, mengenai besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk tahun 2010, dimana Direktorat Jenderal Pajak menetapkan besarnya pembayaran angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 setiap bulan untuk tahun 2010 adalah Rp948.721.
47
166
Profit (loss) before tax benefit (expense) per statements of comprehensive income
(19.870.330)
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 tahun sejak tanggal terutangnya pajak. Menurut perubahan ketiga atas ketentuan umum dan tata cara perpajakan, batas waktu tersebut berkurang menjadi 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak dan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, batas waktu tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013. g.
Deferred tax (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)
g. Tax Assessment Letters (continued)
Pada tanggal 23 November 2010, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan dari Pengadilan Pajak perihal Putusan Mahkamah Agung di tingkat Peninjauan Kembali atas Putusan Pengadilan Pajak No. 10756/PP/M.X/12/2007 tanggal 25 Mei 2007. Berdasarkan Putusan tersebut, Mahkamah Agung menolak permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Direktorat Jenderal Pajak atas sengketa Pajak Penghasilan Pasal 23 tahun fiskal 2003 yang telah dimenangkan oleh Perusahaan di pengadilan tingkat banding.
On November 23, 2010, the Company received notification letter from the Tax Court regarding the decision, of the Supreme Court at the Judicial Review of the Tax Court Decision No. 10756/PP/M.X/12/2007 dated May 25, 2007. Based on the decision, the Supreme Court rejected the application for Judicial Review filed by the Directorate General of Taxation on Income Tax Article 23 dispute for fiscal year 2003 which has already won by the Company in the Court of Appeals.
Pada tanggal 20 Januari 2011, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. S-00005/RKAP/WPJ.19/KP.0303/2011 mengenai besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk tahun 2011, dimana Direktorat Jenderal Pajak menetapkan besarnya pembayaran angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 setiap bulan untuk tahun 2011 adalah nihil.
On January 20, 2011, the Company received Decision Letter of Directorate General of Taxation No. S-00005/RKAP/WPJ.19/KP.0303/2011, regarding the installment amount of Income Tax Article 25 for fiscal year 2011, in which the Directorate General of Taxation determined that the Income Tax Article 25 monthly installment for 2011 amounted to nil.
Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Direktorat Jenderal Pajak No. 00007/406/09/051/11 atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2009 sebesar Rp11.813.927. Di tanggal yang sama, Perusahaan juga menerima SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tahun 2009 beserta dendanya sebesar Rp1.062.409. Pada tanggal 5 Juni 2011, Perusahaan telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Badan tahun 2009 sebesar Rp10.751.518, setelah diperhitungkan dengan kekurangan pembayaran pajak tersebut di atas. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh Perusahaan dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pelayanan Pajak dibebankan pada tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Lain-lain, neto” pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2011.
On March 31, 2011, the Company received Tax Assessment Letter for Overpayment (SKPLB) from Directorate General of Taxation No. 00007/406/09/051/11 of Corporate Income Tax for the year 2009 amounting to Rp11,813,927. At the same date, the Company also received Tax Assessment Letter for Underpayment (SKPKB) of ValueAdded-Tax for 2009 including the tax penalty totalling Rp1,062,409. On June 5, 2011, the Company has received the refund of tax overpayment amounting to Rp10,751,518, net of the above-mentioned tax underpayment. The difference between the amount claimed by the Company and the amount refunded by the Tax Office is charged to current year and presented as part of “Other Income, net” account in the statement of comprehensive income in 2011.
48
167
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
g.
13. TAXATION (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
g.
13. TAXATION (continued)
Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)
g. Tax Assessment Letters (continued)
Pada tanggal 29 April 2011, Perusahaan menerima SKPKB No. 00006/201/09/417/11 atas Pajak Penghasilan Pasal 21 tahun 2009 dan SKPKB No. 00008/203/09/417/11 atas Pajak Penghasilan Pasal 23 tahun 2009 masing-masing sebesar Rp323.008 dan Rp38.799. Di tanggal yang sama, Perusahaan juga menerima Surat Tagihan Pajak (STP) No. 00001/103/09/417/11 atas denda Pajak Penghasilan Pasal 23 tahun 2009 sebesar Rp790. Pada tanggal 24 Mei 2011, Perusahaan telah melakukan pembayaran jumlah tersebut.
On April 29, 2011, the Company has received SKPKB No. 00006/201/09/417/11 of Income Tax Article 21 for the year 2009 and SKPKB No. 00008/203/09/417/11 of Income Tax Article 23 for the year 2009, amounting to Rp323,008 and Rp38,799, respectively. At the same date, the Company also received Tax Claim Letter (STP) No. 00001/103/09/417/11 of Income Tax Article 23 penalty for the year 2009 amounting to Rp790. On May 24, 2011, the Company has paid such amount.
Pada tanggal 19 Agustus 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) No. 00001/306/07/051/11 atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2007, SKPKB No. 00170/207/07/051/11 atas PPN tahun 2007, SKPKB No. 00079/203/07/051/11 atas Pajak Penghasilan Pasal 23 tahun 2007 dan STP No. 00008/107/07/051/11 atas denda PPN tahun 2007, masing-masing sebesar Rp1.244.378, Rp54.295, Rp20.399 dan Rp2.375. Pada tanggal 19 September 2011, Perusahaan telah melakukan pembayaran jumlah tersebut.
On August 19, 2011, the Company has received Tax Assessment Letter for Additional Underpayment (SKPKBT) No. 00001/306/07/051/11 of Corporate Income Tax for the year 2007, SKPKB No. 00170/207/07/051/11 of VAT for the year 2007, SKPKB No. 00079/203/07/051/11 of Income Tax Article 23 for the year 2007 and STP No. 00008/107/07/051/11 for VAT penalty for the year 2007, amounting to Rp1,244,378, Rp54,295, Rp20,399 and Rp2,375, respectively. On September 19, 2011, the Company has fully paid such amount.
Pada tanggal 22 Agustus 2011, Perusahaan menerima SKPKB No. 00010/206/08/051/11 atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2008, SKPKB No. 00671/207/08/051/11 atas PPN tahun 2008, SKPKB No. 00019/277/08/051/11 atas PPN atas pemanfaatan Jasa Kena Pajak (JKP) di luar daerah Pabean tahun 2008, STP No. 00060/107/08/051/11 atas denda PPN tahun 2008 dan STP No. 00001/177/08/051/11 atas denda PPN atas pemanfaatan Jasa Kena Pajak (JKP) di luar daerah Pabean tahun 2008 masingmasing sebesar Rp1.501.720, Rp363.174, Rp118.790, Rp43.379 dan Rp16.053. Pada tanggal 19 September 2011, Perusahaan telah melakukan pembayaran jumlah tersebut.
On August 22, 2011, the Company has received SKPKB No. 00010/206/08/051/11 of Corporate Income Tax for the year 2008, SKPKB No. 00671/207/08/051/11 of VAT for the year 2008, SKPKB No. 00019/277/08/051/11 of VAT of Taxable Service (JKP) Used Outside the Customs for the year 2008, STP No. 00060/107/08/051/11 of VAT penalty for the year 2008 and STP No. 00001/177/08/051/11 of VAT of Taxable Service (JKP) Used Outside the Customs penalty for the year 2008, amounting to Rp1,501,720, Rp363,174, Rp118,790, Rp43,379 and Rp16,053, respectively. On September 19, 2011, the Company has fully paid such amount.
Pada tanggal 27 September 2011, Perusahaan menerima SKPKB Pajak atas No. 00030/201/08/417/11 Penghasilan Pasal 21 tahun 2008 dan SKPKB No. 00026/203/08/417/11 atas Pajak Penghasilan pasal 23 tahun 2008 masingmasing sebesar Rp328.828 dan Rp19.453.
On September 27, 2011, the Company has received SKPKB No. 00030/201/08/417/11 of Income Tax Article 21 for the year 2008 and SKPKB No. 00026/203/08/417/11 of Income Tax Article 23 for the year 2008, amounting to Rp328,828 and Rp19,453, respectively.
49
168
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)
g. Tax Assessment Letters (continued)
Pada tanggal 16 November 2011, Perusahaan menerima SKPKB No. 00037/206/04/051/11 atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2004, SKPKB No. 00103/201/04/051/11 atas Pajak Penghasilan Pasal 21 tahun 2004, SKPKB No. 00156/207/04/051/11 atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2004, SKPKB No. 00080/203/04/051/11 atas Pajak Penghasilan Pasal 23 tahun 2004 dan STP No. 00001/107/04/051/11 atas denda Pajak Pertambahan Nilai tahun 2004 masingmasing sebesar Rp2.528.757, Rp122.642, Rp104.388, Rp83.797 dan Rp1.092. Pada tanggal 14 Desember 2011, Perusahaan telah melakukan pembayaran jumlah tersebut.
On November 16, 2011, the Company has received SKPKB No. 00037/206/04/051/11 of Corporate Income Tax for the year 2004, SKPKB No. 00103/201/04/051/11 of Income Tax Article 21 for the year 2004, SKPKB No. 00156/207/04/051/11 of VAT for the year 2004, SKPKB No. 00080/203/04/051/11 of Income Tax Article 23 for the year 2004 and STP No. 00001/107/04/051/11 of PPN penalty of the year 2004, amounting to Rp2,528,757, Rp122,642, Rp104,388, Rp83,797 and Rp1,092, respectively. On December 14, 2011, the Company has fully paid such amount.
Pada tanggal 15 Desember 2011, Perusahaan menerima SKPKB No. 00013/237/06/051/11 atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2006, SKPKB No. 00019/206/06/051/11 atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2006, SKPKB No. 00072/203/06/051/11 atas Pajak Penghasilan Pasal 23 tahun 2006 dan STP No. 00001/137/06/051/11 atas denda Pajak Pertambahan Nilai tahun 2006 masingmasing sebesar Rp1.822.744, Rp1.797.463, Rp165.530 dan Rp246.317. Hutang pajak ini disajikan oleh Perusahaan pada akun “Hutang Pajak” pada laporan posisi keuangan tahun 2011 (Catatan 13.c).
On December 15, 2011, the Company has received SKPKB No. 00013/237/06/051/11 of VAT for the year 2006, SKPKB No. 00019/206/06/051/11 of Corporate Income Tax for the year 2006, SKPKB No. 00072/203/06/051/11 of Income Tax Article 23 for the year 2006 and STP No. 00001/137/06/051/11 of VAT penalty for the year 2006, amounting to Rp1,822,744, Rp1,797,463, Rp165,530 and Rp246,317, respectively. These tax payables were presented by the Company in the “Taxes Payable” account in the 2011 statement of financial position (Note 13.c).
Berdasarkan Penjanjian Jual Beli saham Perusahaan antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KS) dengan Nippon Steel Corp., Nippon Steel Trading Co. Ltd., Mitsui & Co. Ltd. dan Metal One Corporation, seluruh beban pajak yang terhutang dari hasil pemeriksaan pajak tahun 2004, 2006, 2007 dan 2008 sebesar Rp10.585.575 dapat ditagihkan kepada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk oleh Perusahaan. Sampai dengan 31 Desember 2011, nilai pajak terutang yang telah dibayarkan oleh KS kepada Perusahaan sebesar Rp6.205.239 dan selisih antara jumlah yang ditagih oleh Perusahaan dengan yang dibayarkan oleh KS, disajikan pada akun “Piutang Lain-lain” pada laporan posisi keuangan tahun 2011 (Catatan 17).
Based on the Shares Sale and Purchase Agreement (SPA) between PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KS) with Nippon Steel Corp., Nippon Steel Trading Co., Ltd., Mitsui & Co. Ltd. and Metal One Corporation, all of the tax underpayment for year 2004, 2006, 2007 and 2008 as a result of tax assessment totalling Rp10,585,575 were claimed to PT Krakatau Steel (Persero) Tbk by the Company. Up to December 31, 2011, the amount of such claims have been paid by KS to the Company amounted to Rp6,205,239 and the difference between the amount claims by the Company and paid by KS, was presented in the “Other Receivables” account in the 2011 statement of financial position (Note 17).
50
169
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
g.
13. TAXATION (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
14. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
14. ACCRUED EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Jasa profesional (US$611.113 dan Rp500.000 pada tahun 2011 dan Rp535.000 pada tahun 2010) Jasa operasi Pengangkutan Bunga (US$10.007 dan Rp398.689 pada tahun 2011 dan US$7.591 pada tahun 2010) Asuransi Sewa Lain-lain Total
2010
6.041.568 3.470.666 2.100.275
535.000 23.000.000 2.607.501
489.435 452.931 94.654 1.068.826
68.248 241.619 1.005.789
Professional fees (US$611,113 and Rp500,000 in 2011 and Rp535,000 in 2010) Operations fees Transportation Interests (US$10,007 and Rp398,689 in 2011 and US$7,591 in 2010) Insurance Rental Others
13.718.355
27.458.157
Total
15. UTANG LAIN-LAIN
15. OTHER PAYABLES This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
Pihak ketiga Uang muka dari pelanggan Utang klaim kepada pelanggan (US$27.542 dan Rp1.627.484 pada tahun 2011 dan Rp1.723.970 pada tahun 2010) Utang asuransi Pensiun Utang instalasi SAP (US$382.693) Lain-lain (US$21.061 dan Rp1.545.236 pada tahun 2011 dan Rp1.776.615 pada tahun 2010) Sub-total Pihak berelasi (Catatan 17)
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Total
2011
2010
11.587.624
14.876.770
1.877.234 1.517.986 16.969 -
1.723.970 1.793.009 106.182 3.440.789
1.736.222
1.776.615
Third parties Advances from customers Claim payables to customers (US$27,542 and Rp1,627,484 in 2011 and Rp1,723,970 in 2010) Insurance payable Pension SAP installation payable (US$382,693) Others (US$21,061 and Rp1,545,236 in 2011 and Rp1,776,615 in 2010)
16.736.035
23.717.335
Sub-total
650.346
950.746
Related parties (Note 17)
17.386.381
24.668.081
Total
16. MODAL SAHAM
16. CAPITAL STOCK The details of the shareholders as of December 31, 2011 and 2010 based on the report prepared by PT Datindo Entrycom, a Securities Administration Agency (Biro Administrasi Efek) are as follows:
Susunan kepemilikan saham perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
51
170
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
16. MODAL SAHAM (lanjutan)
16. CAPITAL STOCK (continued) 31 Desember 2011/December 31, 2011
Pemegang Saham Nippon Steel Corporation PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Mitsui & Co., Ltd. Nippon Steel Trading Co., Ltd. Metal One Corporation PT Baruna Inti Lestari Masyarakat umum (masing-masing dibawah 5%) Karyawan dan manajemen - Ardhiman T. Akanda (Direktur) - R. Suprapto Indroprayitno (Direktur) - Himawan Turatmo (Direktur) - Karyawan Total
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid capital
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Total/ Total
Shareholders
883.172.500 507.096.150 252.335.000 126.167.500 126.167.500 123.741.350
35,00% 20,10% 10,00% 5,00% 5,00% 4,90%
88.317.250 50.709.615 25.233.500 12.616.750 12.616.750 12.374.135
492.009.500
19,50%
49.200.950
291.000
0,01%
29.100
266.500 266.500 11.836.500
0,01% 0,01% 0,47%
26.650 26.650 1.183.650
Nippon Steel Corporation PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Mitsui & Co., Ltd. Nippon Steel Trading Co., Ltd. Metal One Corporation PT Baruna Inti Lestari Public (each below 5%) Employees and management - Ardhiman T. Akanda (Director) -R. Suprapto Indroprayitno (Director) - Himawan Turatmo (Director) - Employees
2.523.350.000
100,00%
252.335.000
Total
31 Desember 2010/December 31, 2010
Nippon Steel Corporation PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Mitsui & Co., Ltd. Nippon Steel Trading Co., Ltd. Metal One Corporation PT Baruna Inti Lestari Masyarakat umum (masing-masing dibawah 5%) Karyawan dan manajemen - Ardhiman T. Akanda (Direktur) - R. Suprapto Indroprayitno (Direktur) - Himawan Turatmo (Direktur) - Erwin (Direktur) - Karyawan Total
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Total/ Total
Shareholders
883.172.500 507.096.150 252.335.000 126.167.500 126.167.500 123.741.350
35,00% 20,10% 10,00% 5,00% 5,00% 4,90%
88.317.250 50.709.615 25.233.500 12.616.750 12.616.750 12.374.135
488.926.000
19,38%
48.892.600
291.000
0,01%
29.100
266.500 266.500 266.500 14.653.500
0,01% 0,01% 0,01% 0,58%
26.650 26.650 26.650 1.465.350
Nippon Steel Corporation PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Mitsui & Co., Ltd. Nippon Steel Trading Co., Ltd. Metal One Corporation PT Baruna Inti Lestari Public (each below 5%) Employees and management - Ardhiman T. Akanda (Director) -R. Suprapto Indroprayitno (Director) - Himawan Turatmo (Director) - Erwin (Director) - Employees
2.523.350.000
100,00%
252.335.000
Total
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diadakan pada tanggal 30 Maret 2011 dan diaktakan dalam Akta Notaris No. 212 dari Notaris Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., tanggal 30 Maret 2011, pemegang saham menyetujui keputusan-keputusan, antara lain sebagai berikut:
Based on the Company’s Minutes of Annual General Shareholders’ Meeting held on March 30, 2011, as notarized in the Notarial Deed No. 212 of Aulia Taufani, S.H., the substitute notary of Sutjipto, S.H., dated March 30, 2011, the shareholders ratified the following decisions, among others:
a. Pembagian dividen tunai sebesar Rp25.233.500 atau 33,84% dari laba bersih tahun buku 2010.
a. Distribution of cash dividends of Rp25,233,500 or 33.84% of net income in 2010.
b. Sebesar Rp5.000.000 atau 6,70% dari laba neto tahun buku 2010 ditetapkan sebagai cadangan wajib untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007.
b. Amount of Rp5,000,000 or 6.70% of net income in 2010 was appropriated for mandatory reserve to comply with the Law No. 40 year 2007 regarding Limited Liability Company.
52
171
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Pemegang Saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid capital
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
16. MODAL SAHAM (lanjutan)
16. CAPITAL STOCK (continued)
c. Sebesar Rp44.342.542 atau 59,46% dari laba neto tahun buku 2010 ditetapkan sebagai cadangan umum.
c. Amount of Rp44,342,542 or 59.46% of net income in 2010 was appropriated for general reserve.
d. Pembayaran tantiem untuk Direksi Komisaris sebesar Rp2.341.608.
d. Distribution of tantiem to Directors Commissioners of Rp2,341,608.
dan
e. Menetapkan honorarium untuk Dewan Komisaris dengan jumlah maksimum sebesar Rp1.532.781 bersih per tahun.
e. Ratified the honorarium for Board of Commissioners with a maximum amount of Rp1,532,781 net per year.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diadakan pada tanggal 24 Maret 2010 dan diaktakan dalam Akta Notaris No. 170 dari Notaris Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., tanggal 24 Maret 2010, pemegang saham menyetujui keputusan-keputusan, antara lain sebagai berikut:
Based on the Company’s Minutes of Annual General Shareholders’ Meeting held on March 24, 2010, as notarized in the Notarial Deed No. 170 of Aulia Taufani, S.H., the substitute notary of Sutjipto, S.H., dated March 24, 2010, the shareholders ratified the following decisions, among others:
a. Pembagian dividen tunai sebesar Rp15.140.100 atau 36,05% dari laba neto tahun buku 2009.
a.
Distribution of cash dividends of Rp15,140,100 or 36.05% of net income in 2009.
b. Sebesar Rp10.093.400 atau 24,03% dari laba neto tahun buku 2009 ditetapkan sebagai cadangan wajib untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007.
b.
Amount of Rp10,093,400 or 24.03% from 2009 net income was appropriated for mandatory reserve to comply with the Law No. 40 year 2007 regarding Limited Liability Company.
c. Sebesar Rp16.763.325 atau 39,92% dari laba neto tahun buku 2009 ditetapkan sebagai cadangan umum.
c.
Amount of Rp16,763,325 or 39.92% from 2009 net income was appropriated for general reserve.
d. Pembayaran tantiem untuk Direksi Komisaris sebesar Rp1.076.842.
dan
d.
Distribution of tantiem to Directors Commissioners of Rp1,076,842.
e. Menetapkan honorarium untuk Dewan Komisaris dengan jumlah maksimum sebesar Rp1.401.400 bersih per tahun.
e.
Ratified the honorarium for Board of Commissioners with a maximum amount of Rp1,401,400 net per year.
f.
Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menyetujui pelaksanaan program Management & Employees Stock Option Plan (MESOP) tahap I dengan jumlah sebesar 50.467.000 saham.
f.
Delegation to Board of Commissioners to approve the implementation of Management & Employees Stock Option Plan (MESOP) phase I with totaling of 50,467,000 shares.
g. Melaporkan jumlah dana hasil penawaran umum saham perdana setelah dikurangi biaya emisi efek sebesar Rp157.756.206 yang telah disajikan dalam laporan keuangan tahun 2009.
g.
Report the proceeds from Initial Public Offering, net of stock issuance costs, amounted to Rp157,756,206, have been presented in the Company’s 2009 financial statements.
Perusahaan telah mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia sebanyak 2.523.350.000 saham pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Company has listed its shares on the Indonesia Stock Exchange totaling 2,523,350,000 shares as of December 31, 2011 and 2010.
53
172
and
and
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
17. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
17. SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi.
In the normal course of business, the Company entered into transactions with related parties.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of nature of relationship and types of significant transactions with related parties are as follows:
Sifat hubungan/ Nature of relationship
Jenis transaksi/ Nature of transactions
PT Bank Syariah Mandiri
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penempatan giro dan deposito/Placement of current account and deposits
PT Bank BRI Syariah
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penempatan deposito/Placement of deposit
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Daerah/Controlled by the Distric Government
Penempatan deposito/Placement of deposit
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penempatan giro dan deposito/Placement of current accounts and deposits
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penempatan giro dan deposito/Placement of current accounts and deposits
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penempatan deposito/Placement of deposit
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Pembelian gas/Gas purchases
Nippon Steel Corporation
Pemegang saham/Shareholder
Pengadaan proyek revamping/Revamping project
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KS)
Pemegang saham/Shareholder
Sewa ruang kantor dan penggunaan fasilitas kredit/Office space rent and used of credit facility
Mitsui & Co., Ltd.
Pemegang saham/Shareholder
Nippon Steel Trading Co., Ltd.
Pemegang saham/Shareholder
Pembelian bahan baku, penjualan barang jadi/Purchases of raw materials, sales of finished goods Pembelian bahan baku/Purchases of raw materials
54
173
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Pihak-pihak berelasi/ Related parties
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
17. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Pihak-pihak berelasi/ Related parties
Sifat hubungan/ Nature of relationship
AND PARTIES
Jenis transaksi/ Nature of transactions
Pemegang saham/Shareholder
Pembelian bahan baku/Purchases of raw materials
PT Timah (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Pembelian bahan baku/Purchases of raw materials
Nippon Steel Engineering
Pemegang saham mayoritas yang sama/The same majority shareholder
Pengadaan proyek revamping/Revamping project
Pemegang saham mayoritas yang sama/The same majority shareholder
Pengadaan proyek revamping/Revamping project
Pemegang saham yang sama/The same shareholder
Pengadaan listrik/Electricity services
Pemegang saham yang sama/The same shareholder
Pengadaan jasa teknologi informasi untuk sistem informasi manajemen/Information technology services for management information system
Pemegang saham yang sama/The same shareholder
Sewa ruangan/Building rental
Pemegang saham yang sama/The same shareholder
Pembelian air untuk produksi/Water supply for production
PT Krakatau Medika (KM)
Pemegang saham yang sama/The same shareholder
Pelayanan jasa kesehatan/Medical services
Koperasi Karyawan Latinusa
Koperasi pensiunan Perusahaan/The Company’s retired employee cooperation
Pembelian suku cadang/Purchases of spareparts
Serikat Karyawan Latinusa
Karyawan Perusahaan/The Company’s employees
Kebutuhan pokok karyawan Perusahaan/The Company’s employees prime necessity
Nippon Steel Construction Indonesia PT Krakatau Daya Listrik (KDL) PT Krakatau Information Technology (KITECH) PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) PT Krakatau Tirta Industri (KTI)
Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Significant transactions with related parties are as follows:
Perusahaan tidak melakukan transaksi penjualan dengan pihak yang berelasi pada tahun 2011 maupun pada tahun 2010.
The Company does not have any sales transaction with a related party in 2011 and 2010.
55
174
BALANCES WITH RELATED
Metal One Corporation
Co., Ltd.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
17. SIGNIFICANT TRANSACTIONS (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
17. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
17. SIGNIFICANT TRANSACTIONS (continued)
AND PARTIES
The purchase transactions of goods and services with related parties are as follows:
Transaksi pembelian barang dan jasa dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2010 Related parties Shareholders Mitsui & Co., Ltd. Nippon Steel Trading Co., Ltd. Metal One Corporation Nippon Steel Corporation PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
379.739.268 195.109.194 173.251.626 1.351.240 855.422
396.619.443 136.071.638 209.177.418 1.197.761
750.306.750
743.066.260
Sub-total
Pemegang saham mayoritas yang sama Nippon Steel Engineering Co., Ltd. Nippon Steel Construction Indonesia
53.456.992 1.278.342
10.842.902 -
The same majority shareholders Nippon Steel Engineering Co., Ltd. Nippon Steel Construction Indonesia
Sub-total
54.735.334
10.842.902
Sub-total
Pemegang saham yang sama PT Krakatau Daya Listrik PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Krakatau Information Technology PT Krakatau Medika
25.972.298 2.663.365 464.511 268.886 14.673
27.206.020 3.731.548 919.510 27.300 329.157
The same shareholders PT Krakatau Daya Listrik PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Krakatau Information Technology PT Krakatau Medika
Sub-total
29.383.733
32.213.535
Sub-total
5.835.858
6.243.362
Koperasi Karyawan Latinusa
840.261.675
792.366.059
176.799.776
110.031.694
4.207.180
3.006.646
Government-related entities PT Timah (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
181.006.956
113.038.340
Sub-total
1.021.268.631
905.404.399
Total
70,59%
Percentage from total net purchases
Sub-total
Koperasi Karyawan Latinusa Sub-total Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Timah (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Sub-total Total Persentase dari total pembelian neto
67,41%
Sub-total
Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Significant balances with related parties are as follows:
Kas dan setara kas (Catatan 4)
Cash and cash equivalents (Note 4)
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo kas dan setara kas masing-masing sebesar 3,57% dan 18,96% dari total aset merupakan saldo kas dan setara kas Perusahaan yang ditempatkan pada entitas-entitas yang berelasi dengan Pemerintah.
As of December 31, 2011 and 2010, the balances of the cash and cash equivalents of 3.57% and 18.96%, respectively, from the total assets represent the Company’s cash and cash equivalents placed in Government-related bank entities.
56
175
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2011 Pihak berelasi Pemegang saham Mitsui & Co., Ltd. Nippon Steel Trading Co., Ltd. Metal One Corporation Nippon Steel Corporation PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
BALANCES WITH RELATED
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
17.SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
17. SIGNIFICANT TRANSACTIONS (continued)
Piutang lain-lain
Karyawan Perusahaan Total
2010
-
104.953
24.136
4.485.289
24.136
Total
0,00%
Percentage from total assets
0,49%
Employees
Penyertaan saham (Catatan 8)
Investment in shares of stock (Note 8)
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo penyertaan saham sebesar 0,13% dari total aset merupakan saldo penyertaan saham Perusahaan kepada pihak berelasi.
As of December 31, 2011 and 2010, the balances of the investment in shares of stock of 0.13% from the total assets represent the Company’s investment in shares of stock in a related party.
Uang jaminan
Security deposits 2011
2010
Pihak berelasi Pemegang saham yang sama PT Krakatau Daya Listrik PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
336.000 162.816 37.817
162.816 34.371
Related parties The same shareholders PT Krakatau Daya Listrik PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
Total
536.633
197.187
Total
0,02%
Percentage from total assets
Persentase dari total aset
0,06%
Piutang karyawan
Employees’ receivables 2011
Pihak berelasi Karyawan Perusahaan
2010
3.176.805
2.547.846
Related party Employees
0,34%
0,28%
Percentage from total assets
Persentase dari total aset LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Related parties Shareholder PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (Note 13)
4.380.336
Persentase dari total aset
Utang usaha (Catatan 12)
Trade payables (Note 12) 2011
Pihak berelasi Pemegang saham Nippon Steel Trading Co., Ltd. Mitsui & Co., Ltd. Metal One Corporation Nippon Steel Corporation PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Sub-total
2010
35.757.554 24.009.387 18.350.626 673.789 1.204
37.282.345 74.143.654 39.975.029 -
78.792.560
151.401.028
57
176
AND PARTIES
Other receivables 2011
Pihak berelasi Pemegang saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (Catatan 13)
BALANCES WITH RELATED
Related parties Shareholders Nippon Steel Trading Co., Ltd. Mitsui & Co., Ltd. Metal One Corporation Nippon Steel Corporation PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Sub-total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
17.SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
17. SIGNIFICANT TRANSACTIONS (continued)
Utang usaha (Catatan 12) (lanjutan)
AND PARTIES
Trade payables (Note 12) (continued) 2011
2010 Related parties (continued) The same majority shareholders Nippon Steel Engineering Co., Ltd.
303.677
-
Pemegang saham yang sama PT Krakatau Daya Listrik PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Information Technology PT Krakatau Daya Tirta
2.009.197 163.422 130.334 6.441
2.105.913 248.645 -
The same shareholders PT Krakatau Daya Listrik PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Information Technology PT Krakatau Daya Tirta
Sub-total
2.309.394
2.354.558
Sub-total
140.009
221.806
Koperasi Karyawan Latinusa
81.545.640
153.977.392
Sub-total
299.882
285.074
Government-related entity PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
81.845.522
154.262.466
Total
35,86%
Percentage from total liabilities
Koperasi Karyawan Latinusa Sub-total Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Total Persentase dari total liabilitas
17,15%
Utang lain-lain (Catatan 15)
Other payables (Note 15) 2011
Pihak berelasi Pemegang saham yang sama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Krakatau Medika PT Krakatau Information Technology Sub-total Koperasi Karyawan Latinusa Serikat Karyawan Latinusa Total Persentase dari total liabilitas
2010 Related parties The same shareholders PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Krakatau Medika PT Krakatau Information Technology
23.331 17.118 12.741 -
97.587 88.114 31.042 29.911
53.190
246.654
Sub-total
583.509 13.647
692.155 11.937
Koperasi Karyawan Latinusa Serikat Karyawan Latinusa
650.346
950.746
Total
0,22%
Percentage from total liabilities
0,14%
Kompensasi dan imbalan lain
The compensation and other benefits
Kompensasi dan imbalan lain yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The compensation and other benefits provided to the Boards of Commissioners and Directors of the Company for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011
2010
Imbalan jangka pendek Imbalan berbasis saham
4.579.740 116.899
3.631.713 48.816
Short-term benefits Shared-based compensation
Total
4.696.639
3.680.529
Total
58
177
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Pihak berelasi (lanjutan) Pemegang saham mayoritas yang sama Nippon Steel Engineering Co., Ltd.
BALANCES WITH RELATED
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PENJUALAN NETO
18. NET SALES This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2011/ December 31, 2011 Ton/Tonnage (Dalam satuan penuh/ In full amount)
Rupiah
Penjualan lokal Retur penjualan
100.862 (694)
1.273.654.531 (9.244.908)
Neto
100.168
1.264.409.623
Domestic sales Sales returns Net
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Ton/Tonnage (Dalam satuan penuh/ In full amount)
Rupiah
Penjualan lokal Retur penjualan
106.199 (255)
1.368.553.315 (6.654.826)
Neto
105.944
1.361.898.489
There were no export sales in 2011 and 2010.
Penjualan neto dari pelanggan yang melebihi 10% dari total penjualan neto Perusahaan adalah sebagai berikut:
Net sales to customers exceeding more than 10% of the Company’s net sales are as follows:
PT Frisian Flag Indonesia PT United Can Company
2010
Jumlah/ Amount
%
Jumlah/ Amount
%
223.501.075 204.211.280
18% 16%
254.475.453 137.442.197
19% 10%
PT Frisian Flag Indonesia PT United Can Company
The Company’s net sales also include consignment sales amounting to Rp292,090,337 and Rp382,594,300 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
Penjualan neto Perusahaan tersebut diatas juga mencakup penjualan konsinyasi masing-masing sebesar Rp292.090.337 dan Rp382.594.300 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Net
Tidak ada penjualan ekspor pada tahun 2011 dan 2010.
2011
59
178
Domestic sales Sales returns
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
19. BEBAN POKOK PENJUALAN
19. COST OF GOODS SOLD This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011
2010
Bahan baku Gaji dan kesejahteraan karyawan Listrik dan air Suku cadang Pengepakan Bahan pembantu produksi Jasa tolling (lacquer) Perbaikan dan pemeliharaan Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan (Catatan 6) Penyusutan (Catatan 9) Perjalanan dan komunikasi Lain-lain
1.026.012.319 45.652.769 26.824.950 15.824.282 10.320.009 8.042.465 6.861.320 6.046.141
1.121.873.026 44.946.256 29.296.993 7.714.251 12.044.962 9.879.270 6.417.567 6.475.634
3.737.790 3.513.536 1.401.811 2.821.484
10.991.280 3.680.307 1.479.032 2.954.413
Raw materials Salaries and employees’ benefits Electricity and water Spareparts Packaging Supporting materials Tolling (lacquer) fees Repairs and maintenance Provision for inventory obsolescence and decline in value of inventories (Note 6) Depreciation (Note 9) Travelling and communications Others
Total Biaya Produksi
1.157.058.876
1.257.752.991
Total Production Cost
185.971.132 128.371
91.280.675 13.826.542
(8.887.215) (155.482.331)
(185.971.132)
Finished goods - beginning Purchasing of imported finished goods The reversal of a decline in value of inventories Finished goods - ending
Total
1.178.788.833
1.176.889.076
Net purchases from suppliers involving purchases in excess of 10% from the Company’s total net sales are as follows:
Pembelian neto dari pemasok yang melebihi 10% dari total penjualan neto Perusahaan adalah sebagai berikut: 2011
Mitsui & Co., Ltd. Nippon Steel Trading Co., Ltd. PT Timah (Persero) Tbk Metal One Corporation Samsung C&T Corporation
Total
2010
Jumlah/ Amount
%
Jumlah/ Amount
%
379.739.268 195.109.194 176.799.776 173.251.626 144.471.705
30% 15% 14% 14% 11%
396.619.443 136.071.638 110.031.694 209.177.418 276.331.746
29% 10% 9% 15% 20%
20. BEBAN PENJUALAN
Mitsui & Co., Ltd. Nippon Steel Trading Co., Ltd. PT Timah (Persero) Tbk Metal One Corporation Samsung C&T Corporation
20. SELLING EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011
2010
Pengangkutan Gaji dan kesejahteraan karyawan Sewa, listrik dan asuransi Perjalanan dan komunikasi Iklan dan promosi Penyusutan (Catatan 9) Lain-lain
13.694.533 5.049.085 966.981 878.710 719.768 206.717 570.802
17.898.299 5.512.371 1.636.137 819.778 1.553.356 266.850 244.817
Transportation Salaries and employees’ benefits Rent, electricity and insurance Travelling and communications Advertising and promotions Depreciation (Note 9) Others
Total
22.086.596
27.931.608
Total
60
179
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Persediaan barang jadi awal Pembelian barang jadi impor Pemulihan kembali penurunan nilai persediaan Persediaan barang jadi akhir
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011
2010
Gaji dan kesejahteraan karyawan Sewa, listrik dan asuransi Perjalanan dan komunikasi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang (Catatan 5) Jasa profesional Perbaikan dan pemeliharaan Tenaga kerja sementara Penyusutan (Catatan 9) Perlengkapan kantor Lain-lain
45.613.544 7.622.145 4.000.439
58.187.878 6.570.084 3.637.018
3.156.643 2.994.302 2.968.336 2.683.152 1.530.035 2.494.896 5.144.131
341.325 2.432.451 2.365.464 1.441.916 782.443 1.465.940 2.851.807
Salaries and employees’ benefits Rent, electricity and insurance Travelling and communications Allowance for impairment losses of receivables (Note 5) Professional fees Repairs and maintenance Temporary labour cost Depreciation (Note 9) Office supplies Others
Total
78.207.623
80.076.326
Total
22. PENDAPATAN KEUANGAN
22. FINANCE INCOME This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011
2010
Bunga deposito Bunga jasa giro
4.765.480 496.631
7.603.910 731.258
Interest of time deposits Interest of current accounts
Total
5.262.111
8.335.168
Total
23. BEBAN KEUANGAN
23. FINANCE COST This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2011
2010
Utang bank Utang kepada pihak berelasi Beban administrasi bank
3.137.398 1.308.937 1.006.958
6.043.651 915.573 2.243.074
Bank loans Due to related parties Bank charges
Total
5.453.293
9.202.298
Total
24. IMBALAN KERJA
24. EMPLOYEE BENEFITS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2011
2010
Imbalan jangka panjang menurut perjanjian kerja bersama Tunjangan cuti besar Tunjangan kesetiaan
40.941.573 2.775.894 1.580.516
36.575.494 1.061.067 1.940.646
Long-term benefits in accordance with the collective labor agreement Long leave benefits Service award
Total
45.297.983
39.577.207
Total
61
180
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
24. IMBALAN KERJA (lanjutan) Perusahaan menyediakan pensiun dan kesejahteraan karyawan lainnya untuk seluruh karyawan tetap yang masih aktif sebagai berikut:
The Company provides retirement and other benefits to its active employees, as follows:
Imbalan Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Sejak tahun 1995, Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat, yang dananya dikelola oleh Dana Pensiun Mitra Krakatau (DPMK) yang pendiriannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia. Beban pensiun yang dibebankan dalam operasi berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp3.130.656 dan Rp2.753.838.
Since 1995, the Company established a defined contribution pension for all eligible permanent employees, which fund is managed by Dana Pensiun Mitra Krakatau (DPMK), the establishment of which was approved by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. Pension expense charged to current operation for the years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp3,130,656 and Rp2,753,838, respectively.
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Sejak tahun 1986, Perusahaan mempunyai program asuransi pensiun manfaat pasti kepada seluruh karyawan tetap yang memenuhi persyaratan, yang ditetapkan dalam suatu perjanjian bersama dengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Iuran premi yang dibebankan dalam operasi berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp3.815.343 dan Rp4.272.023.
Since 1986, the Company has defined benefit pension insurance program to all permanent employees who meet the requirements, specified in an agreement with PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Contributions premiums charged to current operations for the years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp3,815,343 and Rp4,272,023, respectively.
Manajemen Perusahaan memperoleh perhitungan aktuaris pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 untuk menghitung pencadangan atas liabilitas estimasi atas kesejahteraan karyawan yang tidak didanai sesuai Perjanjian Kerja Bersama yang dilakukan oleh aktuaris independen, PT Binaputera Jaga Hikmah, dalam laporannya masing-masing tanggal 9 Januari 2012 dan 10 Januari 2011. Perhitungan aktuaris untuk 31 Desember 2011 dan 2010 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The management obtained an actuarial calculation as of December 31, 2011 and 2010 to compute the unfunded estimated liabilities of employee benefits based on the Company’s Collective Labor Agreement. The actuarial calculation was prepared by PT Binaputera Jaga Hikmah, an independent actuary, based on its report dated January 9, 2012 and January 10, 2011, respectively. The actuarial calculation for December 31, 2011 and 2010, using the ”Projected Unit Credit” method which utilized the following assumptions:
Tingkat bunga aktuaria/Actuarial discount rate
:
Tingkat kematian/Mortality rate
:
Tingkat kenaikan gaji/Salaries increase rate Umur pensiun/Retirement age Tingkat cacat/Disability rate
: : :
5,78% per tahun/per annum - 2011 dan/and 7,52% per tahun/per annum - 2010 Tabel Mortalita Indonesia II - 1999/ Indonesian Mortality Table II - 1999 8,00% per tahun/per annum - 2011 dan/and 2010 56 tahun/years 10,00% dari tingkat kematian/from mortality rate
62
181
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
24. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
24. IMBALAN KERJA (lanjutan)
24. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Tabel berikut ini menyajikan komponen beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dan laporan posisi keuangan untuk liabilitas diestimasi atas kesejahteraan karyawan.
The following tables summarize the components of employee benefits expense recognized in the statements of comprehensive income and estimated liabilities for employee benefits recognized in the statements of financial position.
a.
a.
Beban kesejahteraan karyawan 2011 Beban jasa kini Biaya bunga Amortisasi kerugian aktuaria Amortisasi dari biaya jasa lalu yang belum diakui - non vested Total Beban Kesejahteraan Karyawan, Neto
b.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
c.
Liabilitas karyawan
diestimasi
atas
2010
3.356.612 3.226.859 1.422.486
2.680.156 3.353.200 1.306.604
379.670
379.670
Current service costs Interest costs Amortization of actuarial loss Amortization of unrecognize past service cost - non vested
8.385.627
7.719.630
Total Employee Benefits Expenses, Net
b.
kesejahteraan
Estimated liabilities for employee benefits
2011
2010
Nilai kini liabilitas imbalan kerja Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
72.088.820 (24.884.896) (1.905.941)
55.828.012 (13.965.194) (2.285.611)
Liabilitas Diestimasi atas Kesejahteraan Karyawan
45.297.983
39.577.207
c.
Mutasi saldo liabilitas diestimasi atas liabilitas kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut:
Present value of employee benefits obligation Unrecognized actuarial loss Unrecognized past service cost Estimated Liabilities for Employee Benefits
Movements of the balances of estimated liabilities for employee benefits:
2011
2010
Saldo awal Penambahan penyisihan Pembayaran manfaat
39.577.207 8.385.627 (2.664.851)
35.999.656 7.719.630 (4.142.079)
Saldo Akhir
45.297.983
39.577.207
Beginning balance Increase in provision Benefits payments Ending Balance
Employee of PT Krakatau Steel (Persero) (KS), the Company’s shareholder, which are seconded which status of the employment has already been transferred to the Company, participate in a Defined Benefit Retirement Plan which is managed by Dana Pensiun Krakatau Steel (DPKS). Based on agreement with KS, the amount paid by the Company is computed based on the basic salary and which is borne by the employee and the Company at 5.00% and 17.73% of the basic salaries, respectively.
Karyawan PT Krakatau Steel (Persero) (KS), pemegang saham Perusahaan, yang diperbantukan dan status kekaryawanannya telah dialihkan pada Perusahaan mengikuti Program Pensiun Manfaat Pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Krakatau Steel (DPKS). Berdasarkan kesepakatan dengan KS, jumlah yang dibayarkan oleh Perusahaan dihitung berdasarkan gaji pokok dan ditanggung bersama oleh karyawan dan Perusahaan dengan kontribusi masing-masing sebesar 5,00% dan 17,73% dari gaji pokok.
63
182
Employee benefits expenses
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
24. IMBALAN KERJA (lanjutan)
24. EMPLOYEE BENEFITS (continued) The management of the Company is of the opinion that accrual of the employee benefits and employee benefits expense are adequate to cover minimum requirement as stipulated under the Labor Law No. 13 year 2003.
Berdasarkan penilaian manajemen, cadangan atas imbalan kerja beserta beban kesejahteraan karyawan telah cukup untuk memenuhi ketentuan minimum yang dipersyaratkan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 mengenai ketenagakerjaan. 25. KOMPENSASI BERBASIS SAHAM Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diadakan pada tanggal 24 Maret 2010, sebagaimana tercantum dalam Akta No. 170 dari Notaris Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., pemegang saham menyetujui program kepemilikan saham oleh manajemen dan karyawan (MESOP) yang pelaksanaannya dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan akan ditetapkan oleh Dewan Komisaris Perusahaan.
Based on the Company’s Minutes of Annual General Shareholders’ Meeting held on March 24, 2010, as notarized in the Notarial Deed No. 170 of Aulia Taufani, S.H., the substitute notary of Sutjipto, S.H., the shareholders ratified, among others, management and employee stock option program (MESOP), which the implementation is determined by the Company’s Board of Commissioners.
Selanjutnya, berdasarkan Risalah Rapat Dewan Komisaris tanggal 26 November 2010, Dewan Komisaris telah menyetujui usulan Direksi atas pelaksanaan dan penentuan harga MESOP tahap 1 pada tanggal 26 November 2010 dengan diskon 10%, sehingga harga pelaksanaan menjadi sebesar Rp400 (dalam nilai penuh) per lembar saham.
Furthermore, based on the Company’s Board of Commmissioners’ Minutes of Meeting, dated November 26, 2010, the Board of Commmissioners has approved Director’s proposal on the implementation and the exercise price of MESOP program phase 1 on November 26, 2010 with discount of 10%, therefore, the exercise price amounted to Rp400 (in full amount) per share.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. HK.00.01/113/0000/2010, memutuskan jumlah saham baru yang diterbitkan untuk program MESOP tahap pertama sebanyak 37.850.250 lembar saham dengan persentase alokasi pembagian 10% untuk manajemen dan 90% untuk karyawan, yang pelaksanaannya dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Based on the Director’s Decision Letter No. HK.00.01/113/0000/2010, the Company decided on the number of new shares to be issued for MESOP program phase 1 totaling to 37,850,250 shares with allocation percentage is 10% for the management and 90% for employees. The details are as follows:
a. Periode pelaksanaan untuk tahap pertama dilakukan empat kali, yang terdiri dari (1) 50% pada tahun 2011, dengan periode pelaksanaan selama 30 hari bursa dimulai pada 1 Mei 2011 dan dengan periode pelaksanaan selama 30 hari bursa dimulai pada 1 November 2011; dan (2) 50% pada tahun 2012, dengan periode pelaksanaan selama 30 hari bursa dimulai pada 1 Mei 2012 dan dengan periode pelaksanaan selama 30 hari bursa dimulai pada 1 November 2012.
a. The exercise period for the first phase will be conducted four times, which consist of, (1) 50% for 2011, with the implementation period of 30 days starting on May 1, 2011 and the implementation period of 30 days starting on November 1, 2011; and (2) 50% in 2012, with the implementation period of 30 days starting on May 1, 2012 and the implementation period of 30 days starting on November 1, 2012.
b. Jumlah saham baru yang akan dikeluarkan masing-masing pada periode pelaksanaan sebanyak 18.925.125 lembar saham pada tahun 2011 dan 2012.
b. The number of new shares that will be issued in the exercise period is 18,925,125 in 2011 and 2012.
c. Harga pelaksanaan saham MESOP tahap 1 ditetapkan sebesar Rp400 (dalam nilai penuh).
c. The MESOP exercise price of amounted to Rp400 (in full amount).
phase
1
64
183
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
25. STOCK BASED COMPENSATION
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
25. KOMPENSASI BERBASIS SAHAM (lanjutan)
25. STOCK BASED COMPENSATION (continued) The fair value of each option right is estimated on the grant date using the Black-Scholes Option Pricing model, with primary assumptions as follows:
Nilai wajar dari setiap hak opsi diestimasi pada setiap tanggal pemberian hak opsi dengan menggunakan model “Black-Scholes Option Pricing”, dengan asumsi utama sebagai berikut:
26-11-2010 s.d. 31-12-2010/ 11-26-2010 until 12-31-2010 Dividen yang diharapkan Periode opsi yang diharapkan Harga saham pada tanggal pemberian hak opsi (dalam nilai penuh) Harga eksekusi (dalam nilai penuh) Ketidakstabilan harga saham yang diharapkan Suku bunga bebas risiko Tingkat opsi yang gagal diperoleh
1,45% 2 tahun / 2 years Rp435 Rp400 51,90% 8,19% 0%
The position summary of the employees’ and management stock option plan as of December 31, 2011 and 2010 and the changes for the years then ended are as follows:
Ikhtisar posisi program pemilikan saham karyawan dan manajemen pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berikut perubahan-perubahannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut: Hak opsi tahap pertama:
Saham dalam hak opsi awal tahun Pemberian hak opsi selama tahun pemberian hak opsi Pelaksanaan hak opsi selama tahun berjalan Hak opsi yang gagal diperoleh Saham dalam hak opsi akhir tahun
2011
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
First phase option:
2010
37.850.250
-
-
37.850.250
(18.925.125)
-
Beginning balance of stock option Option rights vested during the current year Option exercised during the current year Forfeited stock option
18.925.125
37.850.250
Ending balance of stock option
88
Fair value of option rights at grant date (in full Rupiah amount)
Nilai wajar hak opsi pada tanggal pemberian hak opsi (dalam Rupiah penuh)
88
Total compensation expense in relation to the MESOP for years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp1,168,990 and Rp488,156, respectively, which presented as, “Operating Expenses - Salaries and Employees’ Benefits” account in the statements of comprehensive income.
Jumlah beban kompensasi sehubungan dengan MESOP untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yang dibebankan pada usaha adalah masing-masing sebesar Rp1.168.990 dan Rp488.156, yang disajikan dalam akun “Beban Usaha - Gaji dan Kesejahteraan Karyawan” pada laporan laba rugi komprehensif.
65
184
Expected dividend rate Expected option period Share price on grant date (in full amount) Exercise price (in full amount) Expected volatility of stock price Risk-free interest rate Forfeiture rate
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a. Pada tanggal 4 Maret 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa pengangkutan produk pelat timah dengan PT Buana Centra Swakarsa (BCS). Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, terakhir tanggal 29 Juli 2011 dan berlaku sampai dengan tanggal 31 Juli 2014.
a. On March 4, 2004, the Company entered into a tin plate transportation service agreement with PT Buana Centra Swakarsa (BCS). The agreement has been amended several times, the latest was dated July 29, 2011 and the agreement is valid until July 31, 2014.
b. Pada tanggal 31 Mei 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa forwarding impor Tin Mill Black Plate (TMBP) dengan PT Buana Centra Swakarsa (BCS). Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, terakhir kali tanggal 28 September 2011 dan berlaku sampai dengan tanggal 30 September 2012.
b. On May 31, 2004, the Company entered into a Tin Mill Black Plate (TMBP) import forwarding service agreement with PT Buana Centra Swakarsa (BCS). The agreement has been amended several times, the latest was dated September 28, 2011 and the agreement is valid until September 30, 2012.
c. Pada tanggal 26 Agustus 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa pengepakan pelat timah dengan PT Buana Centra Swakarsa (BCS). Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, terakhir tanggal 30 Juni 2009. Berdasarkan perjanjian ini beserta perubahannya, BCS wajib membeli alat kerja dan suku cadang kepada Perusahaan dengan nilai kontrak sebesar Rp256.400. Sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini, BCS wajib menyerahkan kepada Perusahaan jaminan pelaksanaan (performance bond) sebesar Rp456.819. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 30 Juni 2012.
c. On August 26, 2004, the Company entered into a tin plate packaging service agreement with PT Buana Centra Swakarsa (BCS). The agreement has been amended several times, the latest dated June 30, 2009. Under the agreement and its amendments, BCS was required to buy spare parts and equipment from the Company with total contract value of Rp256,400. Related to the agreement BCS was also required to submit performance bond amounting to Rp456,819. This agreement is valid until June 30, 2012.
d. Pada tanggal 22 Desember 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa pengangkutan pelat timah dengan PT Lancar Central Logistic (LCL). Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, terakhir kali tanggal 29 Juli 2011, dan perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2014.
d. On December 22, 2004, the Company entered into a tin plate transportation service agreement with PT Lancar Central Logistics (LCL). The agreement has been amended several times, the latest was dated July 29, 2011, and the agreement is valid until July 31, 2014.
e. Pada tanggal 2 Mei 2005, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa forwarding TMBP dengan PT Wahana Sentana Baja (WSB). Perjanjian ini termasuk jasa supervisi penerimaan dan pengurusan TMBP. Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, terakhir kali tanggal 28 September 2011, dan perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 30 September 2012.
e. On May 2, 2005, the Company entered into a Tin Mill Black Plate (TMBP) import forwarding service agreement with PT Wahana Sentana Baja (WSB). The agreement has been amended several times, the latest was dated September 28, 2011 and the agreement is valid until September 30, 2012.
f. Perusahaan mengadakan perjanjian pengadaan timah kepada PT Timah (Persero) Tbk (PT Timah). Perusahaan menyetujui untuk membeli Banka Tin dari PT Timah sebanyak 40-60 mt setiap bulannya dengan harga rata-rata KLTM (Kuala Lumpur Tin Market) ditambah premium sebesar Rp1.200 per ton dan PPN 10%. Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, terakhir kali tanggal 12 Desember 2011, dan perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
f. The Company entered into a tin purchase agreement with PT Timah (Persero) Tbk (PT Timah). The Company agreed to purchase Banka Tin from PT Timah totaling 40-60 mt per month with average price of KLTM (Kuala Lumpur Tin Market) plus premium amounting to Rp1,200 per ton and 10% of VAT. The agreement has been amended several times, the latest was dated December 12, 2011, and the agreement is valid until December 31, 2012.
66
185
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
g. Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli gas dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) dimana PGN menyetujui penyaluran gas kepada Perusahaan. Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, terakhir kali tanggal 24 Maret 2010 dan perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2012.
g. On March 31, 2008, the Company entered into sales and purchase agreement with PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) whereby PGN agreed to distribute gas to the Company. The agreement has been amended several times, the latest was dated March 24, 2010 and the agreement is valid until March 31, 2012.
h. Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa implementasi SAP Business All In One dengan PT Konsulindo Informatika Perdana. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2011 (Catatan 9).
h. On March 31, 2010, the Company entered into SAP Business All In One implementation service agreement with PT Konsulindo Informatika Perdana. The agreement is valid until March 31, 2011 (Note 9).
i. Pada tanggal 20 Oktober 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian ”Revamping Electrolytic Tinning Line Project” dengan konsorsium proyek yang terdiri dari Nippon Steel Engineering Co., Ltd., Fuji Electric Asia Pacific Pte. Ltd., PT Sankyu Indonesia International dan PT Nippon Steel Construction Indonesia. Perjanjian ini berlaku selama 18 bulan terhitung setelah penandatangan kontrak (Catatan 9).
i. On October 20, 2010, the Company entered into “Revamping Electrolytic Tinning Line Project” agreement with project consortium which consists from Nippon Steel Engineering Co., Ltd., Fuji Electric Asia Pacific Pte. Ltd., PT Sankyu Indonesia International and PT Nippon Steel Construction Indonesia. This agreement is valid for 18 months after the signing date of the agreement (Note 9).
j. Pada tanggal 8 November 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian tentang pekerjaan pembangunan mess Perusahaan dengan PT Dwiprima Karyaguna. Perjanjian ini berlaku sampai dengan pekerjaan telah terselesaikan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 pekerjaan ini belum selesai (Catatan 9).
j. On November 8, 2010, the Company entered into development of the Companys’ guesthouse agreement with PT Dwiprima Karyaguna. The agreement is valid until the work has been completed. Up to December 31, 2011, the work has not been completed (Note 9).
k. Pada tanggal 14 Desember 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian untuk membeli mesin scroll cut dengan PT National Can. Perjanjian ini berlaku sampai dengan mesin dapat beroperasi dengan penuh. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, mesin belum beroperasi dengan penuh (Catatan 9).
k. On December 14, 2010, the Company entered into a scroll-cut machinery agreement with PT National Can. This agreement is valid until the machinery is fully operated. Up to December 31, 2011, the machinery has not been fully operated (Note 9).
27. KOMITMEN PENTING LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
a.
27. SIGNIFICANT COMMITMENTS
Perusahaan memiliki fasilitas Foreign Exchange Line yang diperoleh dari Bank Mizuho US$10.000.000 pada tahun 2010 untuk tujuan lindung nilai risiko selisih kurs dari fasilitas Letter of Credit (L/C) dari bank yang sama. Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini (Catatan 11).
a.
67
186
The Company has a Foreign Exchange Line facility obtained from Mizuho Bank with a maximum amount of US$10,000,000 in 2010, respectively, which was used to hedge foreign exchange risk from Letter of Credit (L/C) transactions from the same bank. As of December 31, 2011, the Company has not used this facility (Note 11).
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
27. KOMITMEN PENTING (lanjutan) Pada tanggal 12 Mei 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit “Omnibus Trade Finance” dengan Bank Danamon, dengan nilai maksimum sebesar US$15.000.000 yang dapat dipergunakan sebagai fasilitas Sight/Usance Letter of Credit (L/C), Trust Receipt (T/R) dan Open Account Financing (OAF) dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$14.000.000, Negotiation L/C sebesar US$15.000.000, fasilitas pinjaman jangka pendek sebesar US$5.000.000, fasilitas kredit rekening koran overdraft sebesar Rp9.000.000 (setara dengan US$1.000.000) dan Standby L/C dan/atau bank garansi sebesar US$10.000.000 yang dimana atas keseluruhan fasilitas tersebut di atas merupakan sub-limit dari plafon di atas sebesar US$15.000.000 di tahun 2010. Selain itu, Perusahaan juga mendapatkan fasilitas valuta asing (foreign exchange) dengan jumlah sebesar US$20.833.300. Perjanjian pinjaman ini akan jatuh tempo tanggal 12 Juni 2012, dengan beberapa perubahan besaran fasilitas sehingga kredit “Omnibus Trade Finance” menjadi US$10.000.000 dan fasilitas kredit rekening koran overdraft menjadi Rp45.000.000.
b. On May 12, 2010, the Company signed a “Omnibus Trade Finance” credit agreement with Bank Danamon, with a maximum amount of US$15,000,000, which can be used as Sight/Usance Letter of Credit (L/C), Trust Receipt (T/R) and Open Account Financing (OAF) facilities with a maximum amount of US$14,000,000 each, Negotiation L/C amounted to US$15,000,000, short-term loan facility amounted to US$5,000,000, overdraft bank account credit facility amounted to Rp9,000,000 (equivalent to US$1,000,000) and Standby L/C and/or bank guarantee with a maximum amount of US$10,000,000 which all the above facilities is a sub-limit from the above plafond of US$15,000,000 in 2010. Aside from that, the Company also obtained foreign exchange facility with a maximum amount of US$20,833,300. This loan agreement will be expired on June 12, 2012 with some changes of facility, resulting “Omnibus Trade Finance” credit with maximum amount of US$10,000,000 and overdraft bank account credit facility maximum amounted to Rp45,000,000.
Perjanjian fasilitas kredit mencakup pembatasan-pembatasan antara lain, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Danamon, Perusahaan tidak diperbolehkan melakukan merger, akuisisi, konsolidasi dan pembubaran Perusahaan, menyewakan atau melepas aset Perusahaan, menerbitkan garansi kepada pihak ketiga, menjaminkan aset Perusahaan kepada pihak ketiga, memberikan pinjaman baru kepada pihak ketiga, termasuk para pemegang saham dan/atau perusahaan afiliasi, melikuidasi Perusahaan, mengubah Anggaran Dasar Perusahaan mengenai penurunan modal dasar dan modal disetor, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada Bank Danamon mengubah susunan Dewan Direksi, Komisaris, dan susunan pemegang saham.
The credit facility agreements include restrictions and covenants, among others, without prior written consent from Bank Danamon, the Company shall not conduct merger, acquisition, consolidation and disposal of the Company, lease or dispose the Company’s assets, issue the guarantee to third parties, provide new loans to third parties, including the shareholders and/or affiliated companies, liquidate the Company, change the Company’s Articles of Association regarding the decrease of authorized and issued and fully paid capital, without prior notification of Bank Danamon in changing the composition of the Boards of Directors, Commissioners, and shareholders.
Di dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas maksimum 1,5 kali, rasio lancar minimum 1,2 kali, interest coverage ratio minimum 2 kali, rasio kemampuan membayar utang (debt service current ratio) minimum 1,1 kali dan rasio aset terhadap utang minimum sebesar 150%.
Under the loan agreement, the Company has to maintain debt to equity ratio the maximum of 1.5 times, current ratio at the minimum of 1.2 times, interest coverage ratio at the minimum of 2 times, debt service current ratio at the minimum of 1.1 times and asset to debt ratio at the minimum of 150%.
Fasilitas yang belum digunakan, masingmasing sebesar Rp45.000.000 dan US$9.945.243 pada tanggal 31 Desember 2011 dan US$11.890.085 pada tanggal 31 Desember 2010.
The facilities have not been used amounting to Rp45,000,000 and US$9,945,243 as of December 31, 2011 and US$11,890,085 as of December 31, 2010. 68
187
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
b.
27. SIGNIFICANT COMMITMENTS (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
27. KOMITMEN PENTING (lanjutan)
27. SIGNIFICANT COMMITMENTS (continued)
c.
Perusahaan memiliki fasilitas pinjaman kredit dari Bank Mizuho berupa Acceptance Guarantee facility dengan jumlah maksimum sebesar US$10.000.000 yang dapat digunakan sebagai fasilitas Letter of Credit (L/C) dan bank garansi. Fasilitas L/C yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, masing-masing sebesar US$3.640.354 dan US$8.426.752 (Catatan 11).
c. The Company has credit facility from Mizuho Bank, in term of Acceptance Guarantee facility with a maximum amount of US$10,000,000, which can be used as Letter of Credit (L/C) facility and bank guarantee. The unused credit facility as of December 31, 2011 and 2010 amounted to US$3,640,354 and US$8,426,752, respectively (Note 11).
d.
Pada tanggal 23 Agustus 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit modal kerja dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000.000. Di tanggal yang sama, perusahaan juga menandatangani fasilitas Letter of Credit (L/C) dengan jumlah maksimum US$28.000.000 (termasuk fasilitas Trust Receipt (T/R) sebesar US$14.000.000 sebagai sub-limit dari plafon L/C). Pada tanggal 28 Desember 2011, limit fasilitas L/C diubah menjadi jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000 (termasuk fasilitas L/C impor/SKBDN/UPAS, Garansi Bank/SBLC, KMK Post Financing/T/R sebesar Rp50.000.000 sebagai sub-limit dari plafon L/C). Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10% per tahun untuk penarikan dalam mata uang Rupiah dan 7,75% per tahun untuk penarikan dalam mata uang US Dolar. Perjanjian pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Agustus 2012.
d. On August 23, 2010, the Company signed a working capital credit agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), with maximum amount of Rp100,000,000. At the same date, the Company also signed Letter of Credit (L/C) facility with a maximum amount of US$28,000,000 (including Trust Receipt (T/R) facility with a maximum amount of US$14,000,000 as a sub-limit from L/C plafond). On December 28, 2011, limit of L/C facility has been changed become a maximum amount of Rp50,000,000 (including L/C facility, Bank import/SKBDN/UPAS Guarantee/SBLC, KMK Post Financing/T/R amounted to Rp50,000,000 as a sub-limit from L/C plafond). The loan bears interest at the rate of 10% per annum for Rupiah currency drawdown and 7.75% per annum for US Dollar currency drawdown. This loan agreement will expire on August 22, 2012.
Perjanjian fasilitas kredit mencakup pembatasan-pembatasan, antara lain, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, Perusahaan tidak diperbolehkan melakukan investasi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham, merubah bentuk atau status hukum, membayar utang pada pemegang saham, membagikan dividen atau keuntungan apapun pada pemegang saham, memberikan pinjaman pada pihak manapun, mengambil leasing, melakukan akuisisi aset, membuka kantor cabang atau perwakilan baru atau membuka usaha baru selain yang sudah ada, mengikatkan diri sebagai penjamin, menjaminkan harta kekayaan, merubah susunan Direksi dan Komisaris, memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dan menerbitkan atau memperjualbelikan saham.
The credit facility agreements include covenants, among others, without prior notice, the Company shall not conduct investment, investment in capital or provide shares transfer, change its form or legal form, pay loan to shareholders, declare dividend or any kind of income to shareholders, provide loans to any parties, lease, conduct asset acquisition, open new branch or representative office or establish new business other than its existing business, act as guarantor, pledge its assets, change the composition of Boards of Directors and Commissioners, obtain credit facility or loan and issue or sell the shares.
69
188
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
27. KOMITMEN PENTING (lanjutan)
e.
27. SIGNIFICANT COMMITMENTS (continued)
Di dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan rasio lancar minimum 1 kali, rasio utang terhadap ekuitas maksimum 2,5 kali dan rasio kemampuan membayar utang (debt service coverage ratio) sebesar minimum 100%.
Under the loan agreement, the Company has to maintain current ratio at the minimum of 1 time, debt to equity ratio at the maximum of 2.5 times and debt service coverage ratio at the minimum of 100%.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini.
As of December 31, 2011, the Company has not used these facilities.
Pada tanggal 18 Agustus 2011, Perusahaan mendapatkan fasilitas Foreign Exchange Line dari BSMI dengan jumlah maksimum sebesar US$5.000.000 untuk tujuan lindung nilai risiko selisih kurs dari fasilitas Letter of Credit (L/C) dari bank yang sama. Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini (Catatan 11).
e. On August 18, 2011, the Company has a Foreign Exchange Line facility obtained from BSMI with a maximum amount of US$5,000,000, which was used to hedge foreign exchange risk from Letter of Credit (L/C) transactions from the same bank. As of December 31, 2011, the Company has not used this facility (Note 11).
28. LABA (RUGI) PER SAHAM
28. EARNINGS (LOSS) PER SHARE The following presents the reconciliation of the numerators and denominators used in the computation of basic and diluted earnings (loss) per share:
Berikut ini adalah rekonsiliasi faktor-faktor penentu perhitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian:
2011 Rata-rata Tertimbang Saham Biasa yang Beredar/ Weighted Average Number of Ordinary Shares Outstanding
Dasar/Basic
(19.263.242 )
Ditambah: Asumsi penerbitan saham dari Program Opsi Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan tahap pertama/ Add: Assumed issuance of shares from Management and Employees Stock Ownership Program first phase Dilusian/Diluted
(19.263.242 )
2.523.350.000
Rugi Per Saham/ Loss Per Share Amount (7,63)
483.471 2.523.833.471
(7,63)
70
189
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Total Rugi Tahun Berjalan/ Total Loss for the Year
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
28. LABA PER SAHAM (lanjutan)
28. EARNINGS PER SHARE (continued) 2010 Rata-rata Tertimbang Saham Biasa yang Beredar/ Weighted Average Number of Ordinary Shares Outstanding
Total Laba Tahun Berjalan/ Total Profit for the Year Dasar/Basic
74.576.042
2.523.350.000
-
6.461.273
74.576.042
2.529.811.273
Ditambah: Asumsi penerbitan saham dari Program Opsi Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan tahap pertama/ Add: Assumed issuance of shares from Management and Employees Stock Ownership Program first phase Dilusian/Diluted
29,55
29. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
The balance of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2011 are as follows:
Aset Kas dan setara kas Piutang usaha
US$ US$
Setara Rupiah/ Equivalent Rupiah Amount
6.472.938 9.919.998
Sub-total Aset Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Beban masih harus dibayar LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
29,55
29. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
Mata Uang Asing/ Foreign Currency
58.696.602 89.954.542
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables
148.651.144
Sub-total Assets
US$
30.000.000
272.040.000
US$ EUR US$ JP¥
819.620 27.826 8.646.643 8.368.718
7.432.314 326.649 78.407.759 977.466
US$ US$
48.603 621.120
440.732 5.632.316
Sub-total Liabilitas Total Liabilitas Neto
Liabilities Short-term bank loans Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Accrued expenses
365.257.236
Sub-total Liabilities
(216.606.092)
Total Net Liabilities
As of March 1, 2012, the rate of exchange of bank notes published by Bank Indonesia was Rp9,098 (in full amount) to US$1, Rp12,135 to EUR1 and Rp112.13 to JP¥1. If such exchange rate had been used as of December 31, 2011, the net liabilities will increase by Rp684,228.
Pada tanggal 1 Maret 2012, kurs tengah untuk uang kertas yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah Rp9.098 (dalam nilai penuh) untuk US$1, Rp12.135 untuk EUR1 dan Rp112,13 untuk JP¥1. Apabila kurs tersebut digunakan pada tanggal 31 Desember 2011, maka liabilitas neto akan bertambah sebesar Rp684.228.
71
190
Laba Per Saham/ Earnings Per Share Amount
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) TUJUAN
MANAJEMEN
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Liabilitas keuangan utama Perusahaan meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain dan beban masih harus dibayar. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Perusahaan. Perusahaan juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang usaha dan kas dan setara kas, yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
The principal financial liabilities of the Company consist of short-term bank loans, trade payables, other payables and accrued expenses. The main purpose of these financial liabilities is to raisefunds for the operations of the Company. The Company also has various financial assets such as trade receivable and cash and cash equivalents, which arised directly from their operations.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko harga. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
The main risks arising from the Company’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange rate risk, credit risk, liquidity risk and price risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company’s Directors review and approve the policies for managing these risks which are summarized below.
a.
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas
a. Fair value and cash flow interest rate risk
Risiko suku bunga atas nilai wajar atau arus kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan pinjaman bank jangka pendeknya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo pinjaman Perusahaan yang dikenakan suku bunga mengambang.
Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company is exposed to the risk of changes in market interest rates relates primarily to their short-term bank loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the outstanding floating rate loans of the Company.
Perusahaan memiliki risiko suku bunga yaitu berupa penurunan suku bunga terhadap dana yang ditempatkan Perusahaan dalam bentuk deposito. Dalam mengelola risiko ini, Perusahaan menetapkan kebijakan untuk penempatan deposito dalam jangka pendek dengan selalu memantau suku bunga yang berlaku di pasar secara mingguan. Perusahaan juga menempatkan dana ini yang sewaktu-waktu dapat dicairkan tanpa biaya apapun.
The Company has interest rate risk in the form of lower interest rates on funds placed in time deposits. In managing the risk, the Company established a policy for the placement of deposits in the short-term period by continuously monitoring the prevailing market interest rates on a weekly basis. The Company has also placed these funds which can be drawdown at any time without any cost.
Perusahaan memiliki pinjaman dengan bunga variabel. Perusahaan akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan, maka Perusahaan akan menegosiasikan ulang suku bunga tersebut dengan para pemberi pinjaman.
The Company has loans with variable interest rates. The Company will strictly monitor the market interest rate fluctuation and if the interest rates increased significantly, the Company will renegotiate the interest rates to the lenders.
72
191
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
30. KEBIJAKAN DAN RISIKO KEUANGAN
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a.
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas (lanjutan)
a. Fair value and cash flow interest rate risk (continued)
Analisis sensitivitas untuk risiko suku bunga
Sensitivity analysis for interest rate risk
Pada tanggal 31 Desember 2011, jika tingkat suku bunga pinjaman meningkat/menurun sebesar 50 basis poin dengan semua variabel konstan, rugi sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah/tinggi sebesar Rp1.314.436, terutama sebagai akibat kenaikan/penurunan beban bunga atas pinjaman dengan tingkat bunga mengambang.
As of December 31, 2011, had the interest rate of the loans been 50 basis points higher/lower with all other variables held constant, loss before tax for the year then ended would have been Rp1,314,436 lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on loans with floating interest rates.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
b. Risiko mata uang
b. Foreign exchange rate risk
Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari pinjaman bank jangka pendek, piutang usaha dari penjualan dalam mata uang asing dan utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company’s exposures to exchange rate fluctuations results primarily from short-term bank loans, trade receivables from sales in foreign currencies and trade payables from purchases in foreign currencies.
Untuk mengelola risiko mata uang, Perusahaan menandatangani beberapa kontrak foreign exchange line. Kontrak ini dicatat sebagai transaksi yang tidak ditetapkan sebagai lindung nilai dimana perubahan nilai wajar dibebankan atau dikreditkan langsung pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
To manage foreign exchange rate risks, the Company entered into several foreign exchange line contracts. These contracts are accounted for as transactions not designated as hedges, wherein the changes in the fair value are charged or credited directly to the statements of comprehensive income for the current year.
Apabila penurunan nilai tukar mata uang Rupiah berlanjut melemah dari nilai tukar yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2011, liabilitas moneter dalam mata uang asing akan meningkat dalam mata uang Rupiah. Namun, peningkatan liabilitas ini akan dihapus oleh peningkatan nilai aset moneter dalam mata uang asing.
To the extent the Indonesian Rupiah depreciated further from exchange rates in effect at December 31, 2011, monetary liabilities denominated in foreign currencies would increase in Indonesian Rupiah terms. However, the increases in these obligations would be offset by increases in the values of foreign currency-denominated monetary assets.
Aset dan liabilitas moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 disajikan pada Catatan 29.
Monetary assets and liabilities of the Company denominated in foreign currencies as of December 31, 2011 are presented in Note 29.
73
192
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) MANAJEMEN
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko mata uang (lanjutan)
c.
d.
b. Foreign exchange rate risk (continued)
Analisis sensitivitas untuk risiko mata uang asing
Sensitivity analysis for foreign currency risk
Pada tanggal 31 Desember 2011, jika nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing menurun/meningkat sebanyak 10% dengan semua variabel konstan, rugi sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah/tinggi sebesar Rp21.665.361, terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan translasi kas dan setara kas, piutang usaha, utang usaha dan pinjaman dalam mata uang asing.
As of December 31, 2011, had the exchange rates of the Rupiah against foreign currencies depreciated/appreciated by 10% with all other variables held constant, loss before tax for the year then ended would has been Rp21,665,361 lower/higher, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables, trade payables and loans denominated in foreign currencies.
Risiko kredit
c. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Perusahaan melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
Credit risk is the risk that one party of financial instruments will fail to discharge its obligation and will incur a financial loss to other party. The Company is exposed to credit risk arising from the credit granted to their customers. The Company trades only with recognized and creditworthy third parties. It is the Company’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures.
Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 5. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan.
In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The maximum exposure to the credit risk is represented by the carrying amount as shown in Note 5. There is no concentration of credit risk.
Risiko likuiditas
d. Liquidity risk Liquidity risk is the risk which the Company is unable to meet its obligations when they fall due. The Company has reviewed, monitored also set the policy of term of payments in accordance with the proceeds from sales of the Company. In general, funding to pay due obligations are coming from the settlements of accounts receivable from the customers.
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo. Perusahaan telah menelaah, memantau, serta menetapkan kebijakan syarat pembayaran yang sesuai dengan penerimaan penjualan Perusahaan. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan kewajiban yang jatuh tempo diperoleh dari pelunasan piutang dari pelanggan.
74
193
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
30. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
d.
d. Liquidity risk (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
The table below summarize the maturity profile of the Company’s financial liabilities based on contractual undiscounted payment.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan. Dibawah 1 tahun/ Below 1 year
e.
Lebih dari 3 tahun/ Over 3 years
1-3 tahun/ 1-3 years
Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar
296.811.365 97.823.920 17.386.381 13.718.355
-
-
296.811.365 97.823.920 17.386.381 13.718.355
296.811.365 97.823.920 17.386.381 13.718.355
Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses
Total
425.740.021
-
-
425.740.021
425.740.021
Total
Risiko harga
e.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Sebagai satu-satunya produsen tinplate di dalam negeri, penjualan produk utama Perusahaan akan terpengaruh apabila adanya penurunan harga jual tinplate dunia karena sebagian konsumen akan mengalihkan pembeliannya dengan cara melakukan impor tinplate dari negara tertentu. Apabila hal tersebut berlangsung cukup lama, maka akan berpotensi menurunkan pangsa pasar Perusahaan sehingga diperlukan untuk melakukan penyesuaian harga jual dalam jangka pendek dengan tetap mencari harga bahan baku yang lebih murah.
Price risk As the single producer of tinplate in the country, the sales of the Company’s main products will be affected by the decrease of tinplate’s market sales price since some of customers may import the tinplate from other countries. When this situation incurred long enough, it will potentially decrease the Company’s market share, therefore, the Company necessary needs to adjust the sales price in the short term including still looking for the lower material purchase price.
MANAJEMEN MODAL
CAPITAL MANAGEMENT
Perusahaan bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, di antaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang saham.
The Company aims to achieve an optimal capital structure in pursuit of its business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and maximizing shareholder value.
Beberapa instrumen utang memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan rasio leverage maksimum. Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar.
Some of the Company’s debt instruments contain covenants that impose maximum leverage ratios. The Company has complied with all externally imposed capital requirements.
Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio ekuitas terhadap utang. Tujuan Perusahaan adalah mempertahankan rasio ekuitas terhadap utang sebesar maksimum 1,50 pada tanggal 31 Desember 2011.
Management monitors capital using several financial leverage measurements such as debt-toequity ratio. The Company’s objective is to maintain its debt-to-equity ratio at a maximum of 1.50 as of December 31, 2011.
75
194
Total/ Total
Nilai wajar 31 Des. 2011/ Fair Value Dec 31, 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
CAPITAL MANAGEMENT (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, akun Perusahaan yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2011, the Company’s debt-toequity ratio is as follows: 2011
Total liabilitas jangka pendek Total liabilitas jangka panjang
431.883.936 45.297.983
Total current liabilities Total long-term liabilities
Jumlah liabilitas
477.181.919
Total liabilities
Total ekuitas, neto
444.095.591
Total equity, net
1,07
Debt-to-equity ratio
Rasio utang terhadap ekuitas
31. INSTRUMEN KEUANGAN
31. FINANCIAL INSTRUMENTS
Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, penyertaan saham, piutang karyawan dan uang jaminan, yang timbul dari kegiatan usahanya. Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain dan beban masih harus dibayar, yang tujuan utamanya untuk pembiayaan kegiatan usaha.
The Company’s financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, investment in shares of stock, employees’ receivables and security deposits which arise from their business operations. Their financial liabilities include short-term bank loans, trade payables, other payables and accrued expenses which main purpose is to finance the business operations.
Tabel dibawah ini mengikhtisarkan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dinyatakan dalam laporan posisi keuangan 31 Desember 2011 dan 2010:
The following table sets forth the carrying amount and estimated fair values of the Company’s financial instruments that are carried in the statements of financial position as of December 31, 2011 and 2010:
31 Desember 2011/December 31, 2011 Nilai Wajar/ Fair Value
Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Penyertaan saham Uang jaminan Piutang karyawan
85.076.059 220.612.738 4.882.304 1.200.000 536.633 3.176.805
85.076.059 220.612.738 4.882.304 1.200.000 536.633 3.159.646
Financial Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Investment in shares of stock Security deposits Employees’ receivables
Total
315.484.539
315.467.380
Total
Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar
296.811.365 97.823.920 17.386.381 13.718.355
296.811.365 97.823.920 17.386.381 13.718.355
Financial Liabilites Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses
Total
425.740.021
425.740.021
Total
76
195
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Nilai Tercatat/ Carrying Amount
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 31 Desember 2010/December 31, 2010 Nilai Tercatat/ Carrying Amount
Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Penyertaan saham Uang jaminan Piutang karyawan
262.346.694 207.295.128 730.437 1.200.000 197.187 2.547.846
262.346.694 207.295.128 730.437 1.200.000 197.187 2.603.568
Financial Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Investment in shares of stock Security deposits Employees’ receivables
Total
474.317.292
474.373.014
Total
Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar
173.753.837 160.071.959 24.668.081 27.458.157
173.753.837 160.071.959 24.668.081 27.458.157
Financial Liabilites Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses
Total
385.952.034
385.952.034
Total
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihakpihak yang berkeinginan (“willing parties”), bukan dalam penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.
The fair values of the financial assets and liabilities are presented at the amounts which instrument could be exchanged in a current transaction between willing parties, not in a forced sale or liquidation.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:
i.
i. Cash and cash equivalents, trade receivables and other receivables.
Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain.
All the above financial assets are due within one year, thus the carrying value of the financial assets approximate their fair values.
Seluruh aset keuangan tersebut diatas merupakan aset keuangan yang memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun sehingga nilai tercatat instrumen keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
ii.
iii.
ii. Investment in shares of stock.
Penyertaan saham. Investasi dalam saham biasa memiliki kuotasi pasar dengan saham di bawah 20%, dicatat perolehan karena nilai wajarnya diukur secara handal.
Investments in unquoted ordinary shares representing equity ownership interest of below 20%, are carried at cost as their fair values cannot be reliably measured.
yang tidak kepemilikan pada biaya tidak dapat
iii. Employees’ receivables and security deposits.
Piutang karyawan dan uang jaminan.
Employees’ receivables are carried at amortized cost using the effective interest rate method (“EIR”) and the discount rates used are the Company’s average borrowing cost. Security deposits are carried at cost due to the impact of fair value computation using EIR is not material.
Piutang karyawan disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”) dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada rata-rata suku bunga pinjaman Perusahaan. Uang jaminan disajikan pada biaya perolehan karena dampak perhitungan nilai wajar dengan suku bunga efektif tidak material. 77
196
Nilai Wajar/ Fair Value
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
iv. Trade payables, other payables and accrued expenses.
Utang usaha, utang lain-lain dan beban masih harus dibayar.
All of the above financial liabilities are due within 12 months, thus the carrying values of the financial liabilities approximate their fair values.
Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya. v.
v. Short-term bank loans.
Utang bank jangka pendek.
The above financial liability is loan at floating interest rates which is in line with the movements of market interest rates, thus the carrying value of the financial liability approximate its fair value.
Liabilitas keuangan diatas merupakan pinjaman yang dikenakan suku bunga mengambang yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya. 32. INFORMASI SEGMEN
32. SEGMENT INFORMATION
Untuk kepentingan manajemen, Perusahaan digolongkan menjadi unit usaha berdasarkan produk dan memiliki dua segmen operasi yang dilaporkan sebagai berikut:
For management purposes, the Company is organized into business units based on their products and has two reportable operating segments as follows:
1.
1. Coil Segment
Segmen Coil Penjualan tinplate dalam bentuk gulungan (coil) ditujukan kepada konsumen-konsumen yang telah mempunyai mesin potong dalam mengolah bahan bakunya sebelum menjadi kaleng.
2.
Sales of tinplate coil represent sales to customers who have the cutting machineries for processing their raw material into cans.
Segmen Sheet
2. Sheet Segment
Penjualan dalam bentuk lembaran (sheet) kepada konsumen yang tidak memiliki mesin potong sehingga Perusahaan melakukan pemotongan coil menjadi sheet sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan oleh masing-masing konsumen.
Sales in the form of sheet to costumers who do not have cutting machineries, therefore, the Company performs cutting from coil into sheet based on the request from the customers.
Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi kotor dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan.
Management monitors the operating results of its business units separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the financial statements.
Tabel berikut ini menyajikan informasi pendapatan dan laba dan aset dan liabilitas tertentu sehubungan dengan segmen operasi Perusahaan:
The following table presents revenue and profit, and certain asset and liability information regarding the Company’s operating segments:
78
197
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
iv.
31. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
32. SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Desember 2011/ December 31, 2011 Coil/ Coil
PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO
Sheet/ Sheet
600.069.892 (584.856.157)
664.339.731 (593.932.676)
15.213.735
70.407.055
Total/ Total 1.264.409.623 (1.178.788.833) 85.620.790
UNALLOCATED OPERATING EXPENSES
RUGI OPERASI
(14.673.429)
OPERATING LOSS
Pendapatan keuangan Rugi selisih kurs, neto Beban keuangan Pendapatan lain-lain, neto
5.262.111 (11.682.484) (5.453.293) 6.676.765
Finance income Loss on foreign exchange, net Finance cost Other income, net
RUGI SEBELUM MANFAAT PAJAK
(19.870.330)
LOSS BEFORE TAX BENEFIT
MANFAAT PAJAK Kini Tangguhan, neto
607.088
TAX BENEFIT Current Deferred, net
Manfaat Pajak, Neto
607.088
Tax Benefit, Net
(19.263.242)
LOSS FOR THE YEAR
RUGI TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lainnya tahun berjalan
-
TOTAL LABA KOMPREHENSIF - RUGI TAHUN BERJALAN
(19.263.242)
ASET SEGMEN
Other comprehensive income for the year TOTAL COMPREHENSIVE INCOME - LOSS FOR THE YEAR SEGMENT ASSETS
Aset yang tidak dapat dialokasikan
921.277.510
Unallocated assets
TOTAL ASET
921.277.510
TOTAL ASSETS
LIABILITAS SEGMEN
SEGMENT LIABILITIES
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
477.181.919
Unallocated liabilities
TOTAL LIABILITAS
477.181.919
TOTAL LIABILITIES
INFORMASI SEGMEN LAINNYA
OTHER SEGMENT INFORMATION
Pengeluaran modal
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
GROSS PROFIT
(100.294.219)
BEBAN OPERASI YANG TIDAK DAPAT DIALOKASIKAN
Penyusutan Penyusutan yang tidak dapat dialokasikan
2.960.774
Total penyusutan
79
198
NET SALES COST OF GOODS SOLD
552.762
137.792.757
Capital expenditures
3.513.536 1.736.752
Depreciation Unallocated depreciation
5.250.288
Total depreciation
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
32. SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Desember 2010/ December 31, 2010 Coil/ Coil
LABA BRUTO
587.220.364 (535.035.592)
774.678.125 (641.853.484)
52.184.772
132.824.641
BEBAN OPERASI YANG TIDAK DAPAT DIALOKASIKAN
Total/ Total 1.361.898.489 (1.176.889.076) 185.009.413 (108.007.934)
NET SALES COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT UNALLOCATED OPERATING EXPENSES
LABA OPERASI
77.001.479
OPERATING PROFIT
Pendapatan keuangan Beban keuangan Rugi selisih kurs, neto Pendapatan lain-lain, neto
8.335.168 (9.202.298) (444.588) 17.958.428
Finance income Finance cost Loss on foreign exchange, net Other income, net
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
93.648.189
PROFIT BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan, neto
(22.435.653) 3.363.506
TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred, net
Beban Pajak, Neto
(19.072.147)
Tax Expense, Net
LABA TAHUN BERJALAN
74.576.042
PROFIT FOR THE YEAR
Pendapatan komprehensif lainnya tahun berjalan
-
Other comprehensive income for the year
74.576.042
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN ASET SEGMEN
SEGMENT ASSETS
Aset yang tidak dapat dialokasikan
917.662.004
Unallocated assets
TOTAL ASET
917.662.004
TOTAL ASSETS
LIABILITAS SEGMEN
SEGMENT LIABILITIES
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
430.238.661
Unallocated liabilities
TOTAL LIABILITAS
430.238.661
TOTAL LIABILITIES
INFORMASI SEGMEN LAINNYA
OTHER SEGMENT INFORMATION
Pengeluaran modal Penyusutan Penyusutan yang tidak dapat dialokasikan
2.553.651
Total penyusutan
1.126.656
48.065.683
Capital expenditures
3.680.307 1.049.293
Depreciation Unallocated depreciation
4.729.600
Total depreciation
80
199
LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN
Sheet/ Sheet
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PELAT TIMAH NUSANTARA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
33. REKLASIFIKASI AKUN
33. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the 2010 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2011 financial statements, as follows:
Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan tahun 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2011, sebagai berikut:
Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
Diklasifikasikan kembali/ As reclassified
Total/ Amount
__________________________________
______________________________
Utang usaha - pihak ketiga/ Trade payables - third parties
Utang usaha - pihak berelasi dengan Pemerintah/Trade payables - Government-related entities
285.074
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010)/Reclassification to conform with the presentation requirement of PSAK No. 7 (Revised 2010)
Beban masih harus dibayar/ Accrued expenses
Utang usaha pihak ketiga/ Trade payables third parties
2.626.131
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1 (Revisi 2009)/Reclassification to conform with the presentation requirement of PSAK No. 1 (Revised 2009)
Beban masih harus dibayar/ Accrued expenses
Utang lain-lain/ Other payables
1.556.891
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1 (Revisi 2009)/Reclassification to conform with the presentation requirement of PSAK No. 1 (Revised 2009)
34. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
34. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD On February 16, 2012, the Company received Decision Letter of Directorate General of Taxation S-00067/RKAP/WPJ.19/KP.0303/2012 No. regarding the installment amount of Income Tax Article 25 for fiscal year 2012, in which the Directorate General of Taxation determined that the Income Tax Article 25 monthly installment for 2012 amounted to nil.
Pada tanggal 16 Februari 2012, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. S-00067/RKAP/WPJ.19/KP.0303/2012 mengenai besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk tahun 2012, dimana Direktorat Jenderal Pajak menetapkan besarnya pembayaran angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 setiap bulan untuk tahun 2012 adalah nihil. LATINUSA • Laporan Tahunan 2011 Annual Report
________________________________________________
The management does not present the earliest comparative period statement of financial position as of January 1, 2010/December 31, 2009 since the above reclassification amount do not have a significant impact to the financial position of the Company.
Manajemen tidak menyajikan laporan posisi keuangan per 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dikarenakan jumlah reklasifikasi tersebut di atas tidak berdampak signifikan terhadap laporan posisi keuangan Perusahaan.
81
200
Alasan/ Reason
______________________________________
1 Tentang Latinusa About Latinusa 6 7 8 10 11 12 14 15 16 22
Sekilas Latinusa | Latinusa In Brief Visi, Misi & Nilai-nilai | Vision, Mission and Values Produk dan Proses | Product and Process Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights Ikhtisar Saham | Stock Highlights Tonggak Sejarah | Milestones Peristiwa Penting 2011 | 2011 Signifcant Event Penghargaan dan Sertifikasi | Awards and Certification Laporan Dewan Komisaris | Report from the Board of Commissioners Laporan Direksi | Report from the Board of Directors
30 Tinjauan Usaha Business Review 32 34 38 42 45 48 50
Daftar Isi Contents
Industri Tinplate | Tinplate Industry Produksi | Production Proyek Revamping | Revamping Project Pemasaran | Marketing Jaminan Kualitas | Quality Assurance Teknologi Informasi | Information Technology Pengelolaan Sumber Daya Manusia | Human Capital Management
56 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 58 75 78
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance Laporan Komite Audit | Audit Committee Report Manajemen Risiko | Risk Management
84 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 86
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
94 Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion & Analysis 96
Pembahasan dan Analisa Manajemen | management Discusiion & Analysis
105 Data Perusahaan Corporate Data 106 110 112 113 114 116
Dewan Komisaris | Board of Commissioners Direksi | Board of Directors Komite Audit & Sekretaris Perusahaan | Audit Committee and Corporate Secretary Struktur Organisasi | Organization Structure Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan | Responsibility for Annual Reporting Informasi Perusahaan | Corporate Information
117 Laporan Keuangan Financial Statements
PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (PT Latinusa Tbk)
Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Strengthening Capabilities
www.latinusa.co.id
Laporan Tahunan 2011 Annual Report
PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (PT Latinusa Tbk) Gedung Krakatau Steel 3rd Floor Jl. Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta 12950 - Indonesia Tel. : (62-21) 520 9883 (hunting) Fax. : (62-21) 521 0079, 521 0081 Email :
[email protected] [email protected]
Strengthening Capabilities
2011 Laporan Tahunan Annual Report